SI1511489681

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PROPERTI PADA PT.QUALITY PROPERTY

INDONESIA


Skripsi


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1511489681
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

JURUSAN SISTEM INFORMASI MANAJEMNEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PROPERTI PADA PT.QUALITY PROPERTY

INDONESIA



Disusun Oleh :

NIM
: 1511489681
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,

Rektor
       
Universitas Raharja
Ketua Program Studi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr.Po.Abas Sunarya,M.Si)
       
(Desy Apriani, S.Kom., MTI)
NIP : 000603
       
NIP : 010814


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PROPERTI

PADA PT.QUALITY PROPERTY

INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489681
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd., M.T.I)
   
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd)

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PROPERTI PADA PT.QUALITY PROPERTY

INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489681
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Skripsi 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Febuari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PROPERTI

PADA PT.QUALITY PROPERTY

INDONESIA

Disusun Oleh :


NIM
: 1511489681
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata I
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan,salinan,atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik dilingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, febuari 2020

 
 
 
 
NIM : 1511489681

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000




ABSTRAKSI

Bisnis properti merupakan jenis usaha yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kepentingan rakyat banyak. Masyarakat membutuhkan produk properti, khususnya tempat tinggal guna memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dalam bisnis properti pada perusahaan ini bisa membantu menyediakan tempat untuk usaha dan investasi jangka panjang. Dalam pembahasan ini sistem penjualan properti yang digunakan yaitu menggunakan SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) untuk melihat kondisi instansi, baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap instansi, sehingga dapat membantu stakeholder dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini penulis menggunakan beberapa metode diantaranya Metode penelitian, metode analisa, metode perancangan, metode testing. Dimana metode penelitian berupa observasi, wawancara, studi pustaka seperti pengamatan bertanya pada narasumber dan pencarian buku-buku. Metode analisa yang didalamnya menggunakan analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). metode perancangan menggunakan rancangan model dengan menggunakan UML (Unified modeling language), bahasa pemrograman dengan menggunakan PHP (Personal Home Page), database menggunakan MYSQL, dan browser menggunakan google chrome. Metode testing menggunakan blackbox. Didalam hal tersebut peneliti memiliki beberapa tujuan dalam melakukan penelitian pada skripsi ini diantaranya Untuk memudahkan marketing untuk memasarkan produk properti yang dijualkan dengan memasukkan listingan properti yang akan dijual, Untuk membantu proses transaksi jual beli dengan cepat, tepat, dan aman, Untuk membantu mengolah laporan penjualan. Maka hasil yang didapatkan dari penelitian yaitu Customer akan mudah mencari properti yang akan dibeli, Marketing lebih luas dalam memasarkan listingan yang dijual, Meringankan beban staff admin dalam proses jual beli properti, Dapat mempercepat laporan penjualan dan dapat mengurangi kesalahan dalam pencatatan laporan.

Kata kunci : Penjualan, SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) , MYSQL


ABSTRACT

Property business is a type of business that is directly or indirectly related to the interests of many people. The community needs property products, especially housing to meet their basic needs. In the property business, this company can help provide a place for long-term business and investment. In this discussion the property sales system used is to use SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) to see the condition of agencies, both internal and external which are then used as indicators to determine the strengths, weaknesses, opportunities and threats to the agency, so that it can help stakeholders in make decisions. In this case the author uses several methods including research methods, analysis methods, design methods, testing methods. Where the research methods in the form of observation, interviews, literature studies such as observation of asking questionable sources and searching books. The analysis method which uses SWOT analysis (strengths, weaknesses, opportunities, threats). The design method uses a design model using UML (Unified modeling language), programming language using PHP (Personal Home Page), a database using MYSQL, and a browser using Google Chrome. The testing method uses a blackbox. In this case the researchers have several objectives in conducting research in this thesis including To facilitate marketing to market property products sold by entering the list of properties to be sold, To help the process of buying and selling transactions quickly, precisely, and safely, To help process sales reports . Then the results obtained from the study are that the customer will easily find the property to be purchased, Marketing is wider in marketing the list being sold, Easing the burden on admin staff in the process of buying and selling property, Can speed up sales reports and can reduce errors in recording reports.

Keywords : Sales, SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats), MYSQL


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PROPERTI PADA PT.QUALITY PROPERTY INDONESIA””

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja..

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi arahan selama proses skripsi.
  6. Ibu Fifi Selaku Principal yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman – teman saya Citha, Pili, Intan, Dessy, Ningrum, Novi, Rina, Meisah, Tika dan teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Febuari 2020
Fira Arbaimaniar Nurul
1511489681


Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Literature Review
  2. Tabel 3.1 Identifikasi variabel lingkungan internal
  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap Final
  7. Tabel 4.1 Prosedur sistem usulan
  8. Tabel 4.2 Perbedaan prosedur
  9. Tabel 4.3 Unnormalized form
  10. Tabel 4.4 First normal form (INF)
  11. Tabel 4.5 User
    Tabel 4.6 Contact
  12. Tabel 4.7 Biodata Perusahaan
  13. Tabel 4.8 Penjualan
  14. Tabel 4.9 Pembayaran cas
  15. Tabel 4.10 About
  16. Tabel 4.11 Kategori
  17. Tabel 4.12 Rumah
  18. Tabel 4.13 Tampilan sistem usulan
  19. Tabel 4.14 Konfigurasi sistem yang diusulkan
  20. Tabel 4.15 Pengujian blackbox login user
  21. Tabel 4.16 Pengujian blackbox form pemesanan customer
  22. Tabel 4.17 Pengujian blackbox proses transaksi
  23. Tabel 4.18 Pengujian blackbox report
  24. Tabel 4.19 Pengujian blackbox schedule
  25. Tabel 4.20 Estimasi biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur organisasi perusahaan
  2. Gambar 3.2 Use case diagram sistem yang berjalan
  3. Gambar 3.3 Sequence diagram sistem yang berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity diagram sistem yang berjalan
  5. Gambar 4.1 Use case diagram yang diusulkan
  6. Gambar 4.2 Activity diagram yang diusulkan user
  7. Gambar 4.3 Activity diagram yang diusulkan customer
  8. Gambar 4.4 Sequence diagram customer yang diusulkan
  9. Gambar 4.5 Sequence diagram marketing yang diusulkan
  10. Gambar 4.6 Sequence diagram manager yang diusulkan
  11. Gambar 4.7 Sequence diagram admin yang diusulkan
  12. Gambar 4.8 Second normal form (2NF)
  13. Gambar 4.9 Third normal form (3NF)

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Bisnis properti merupakan jenis usaha yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kepentingan rakyat banyak. Masyarakat membutuhkan produk properti, khususnya tempat tinggal guna memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dalam bisnis properti ini juga bisa membantu menyediakan tempat untuk usaha dan investasi jangka panjang. Dalam sebuah perusahaan pada umumnya dan lebih khusus di bisnis pengembang properti, Marketing memegang peran penting untuk melakukan komunikasi terpadu yang bertujuan memberi informasi dari pihak perusahaan kepada konsumen mengenai barang properti yang ditawarkan. Disinilah menjadi penting ada penghubung antara produsen disatu sisi dan konsumen di sisi lainnya guna menjembatani informasi tersebut maka peranan marketing sebagai media informasi menjadi sangat penting. Media informasi ini menjadi penting guna mencapai tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen..

Perkembangan teknologi informasi juga merambah ke sektor usaha penjualan, seperti halnya properti pada PT. Quality Property Indonesia. Perusahaan ini bergerak dibidang properti dengan menjual produknya berupa rumah, apartemen, dan ruko yang dimulai sejak tahun 2015 hingga saat ini. Dalam penanganan sistem informasi penjualannya perusahaan ini dapat dikatakan masih melakukannya secara sistem manual. Perusahaan tersebut masih menggunakan sistem penjualan secara konvensional dalam bentuk marketing memasarkan dari mulut ke mulut dan menggunakan media brosur, sehingga jangkauan dalam memasarkan penjualan masih terbatas dan belum bisa meluas ke berbagai daerah yang menyebabkan produk yang dijual kurang dikenal oleh masyarakat luas. Kendala lain yang dialami oleh perusahaan jasa penjualan properti adalah kesulitan dalam transaksi jual beli yaitu penyimpanan dan mencari data pembeli dan penjual yang menumpuk di lemari arsip, kesulitan pencatatan laporan titip jual unit properti masih menggunakan Microsoft Excel, dan dalam pembuatan laporan masih menggunakan Microsoft excel.

Dengan melihat permasalahan tersebut diatas, perlu adanya kajian terhadap kondisi tersebut. Dengan menyediakan sistem informasi penjualan secara online atau menggunakan website diharapkan keseluruhan sistem penjualan yang ada di PT. Quality Properti Indonesia dapat menyajikan pelayanan dan informasi dengan mudah, cepat, akurat bagi pelanggan, sekaligus dapat membantu mengolah laporan data client, data unit rumah, dan laporan penjualan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PROPERTI PADA PT. QUALITY PROPERTY INDONESIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merumuskan berbagai masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem penjualan pada PT.Quality Properti Indonesia yang berjalan pada saat ini?
  2. Bagaimana mengoptimalkan sistem penjualan pada PT.Quality Property Indonesia?
  3. Sistem penjualan bagaimanakah yang menjadi lebih efektif pada PT.Quality Properti Indonesia?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang dibahas dalam ini mengenai bagaimana proses penjualan property penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu, Penelitian ini dapat menghasilkan informasi yang terarah dan sejalan dengan rumusan masalah, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan yaitu pada pemasaran unit properti, proses penjualan sampai serah terima, sampai laporan penjualan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk memudahkan customer dalam pencarian properti yang akan dibeli.
  2. Untuk memudahkan marketing untuk memasarkan produk properti yang dijualkan dengan memasukkan listingan properti yang akan dijual.
  3. Untuk membantu proses transaksi jual beli dengan cepat, tepat, dan aman.
  4. Untuk membantu mengolah laporan penjualan

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Customer akan mudah mencari properti yang akan dibeli
  2. Marketing lebih luas dalam memasarkan listingan yang dijual
  3. Meringankan beban staff admin dalam proses jual beli properti.
  4. Dapat mempercepat laporan penjualan dan dapat mengurangi kesalahan dalam pencatatan laporan

Metodologi Penelitian

  1. Metode Observasi

Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 3 (Tiga) bulan terhitung dari awal Oktober sampai bulan Desember 2019 di PT.Quality Properti Indonesia yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang peneliti ambil adalah profil PT.Quality Properti Indonesia, dan struktur PT.Quality Property Indonesia, dan tugas PT.Quality Property Indonesia. :

  1. Metode Wawancara

Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada Ibu Fifi selaku Principal PT.Quality Properti Indonesia dengan ingin membuat Sistem penjualan Properti yang bertujuan untuk mempermudah memasarkan properti, mempermudah transaksi jual beli, dan mempermudah dalam membuat laporan.

Dari wawancara dengan Ibu Fifi dapat disimpulkan bahwa sistem yang diterapkan di PT.Quality Properti Indonesia saat ini adalah dengan memasarkan properti dengan media brosur dan dari mulut ke mulut, proses transaksi yang masih manual dengan contoh ketika customer sudah membayar masih dengan membuat kwitansi secara tertulis, dan data customer masih disimpan tidak rapih di rak akan kesulitan jika mencari dan lama, dan pencatatan laporan masih menggunakan Microsoft Excel.

  1. Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan Ibu Dewi yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini untuk memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan perbaikan dan pelaksaaan pada sistem informasi penjualan pada PT Andalan Darma Mulia.

  1. Studi Pustaka (Literature Review)

Adalah segala upaya yang dilakukan untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, peraturan-peraturan, ketetapan- ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada seperti CCIT Journal Universitas Raharja.

Metode Analisa

  1. Rancangan Model

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML.

  1. Bahasa Pemrograman

Sistem pembuatan program dibangun menggunakan program PHP, HTML dan CSS

  1. Database

Database digunakan menggunakan MYSQL SERVER

  1. Browser

Untuk browser penulis menggunakan Google Chrome

Metode Testing

Dalam proses pengujian website belanja online Pada PT.Quality Property Indonesia, peneliti memggunakan metode Blackbox Testing, yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada tujuan fungsional software. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam penyusunan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan menjadi beberapa sub bab, Dimana antara Bab yang satu dengan lainnya saling berkaitan.

Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, pembahasan teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitian dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini terdiri atas pembahasan secara umum yang meliputi sejarah berdirinya PT.Quality Property Indonesia, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, Analisa Sistem Berjalan melalui Diagram UML.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan, prosedur sistem yang diusulkan, use case diagram yang diusulkan, activity diagram yang diusulkan, Sequence diagram yang diusulkan, rancangan basis data, class diagram yang diusulkan, spesifikasi basis data, rancangan program, testing, evaluasi, dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan

Menurut Susanto dalam Syukron (2015:29), “Perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”,sedangkan Ahmad Kausar dkk dalam Journal PROSISKO (2015:22) menjelaskan bahwa“Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.Dan Menurut Priyo Sutopo dkk (2016:24), Kata sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (systema) yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Maka berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah analisa sistem yang terperinci untuk pemecahan dan permasalahan masalah yang harus diselesaikan.

Prinsip Perancangan Sistem

Menurut Sidin (2016:48), prinsip perancangan antara lain :

  1. Hasil perancangan harus dapat diurut dari model analisisnya (perancangan harus konsisten dengan hasil analisis).
  2. Perancangan harus memperkecil perbedaan antara perangkat lunak yang dihasilkan dengan problem nyatanya.
  3. Perancangan harus dapat mengakomodasi perubahan
  4. Perancangan bukan coding dan coding bukan perancangan..
  5. Perancangan harus memperkecil kesalahan konseptual.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu” Sedangkan Menurut Mantala dkk (2015:57), “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesai” Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan sistem adalah suatu Jaringan kerja yang saling terintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2), agar sistem bisa berjalan dengan baik, sistem harus memiliki karakteristik. Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan
  2. Batasan Sistem (Boundary System) merupakan daerah pembatas yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungna luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), bentuk lingkungan yang ada diluar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem itu tersebut dengan lingkungan luar sistem. Dimana lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat merugikan sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface), penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lain melalui penghubung
  5. Masukan Sistem (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input).
  6. Keluaran Sistem (Output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem lain
  7. Pengolahan Sistem (Processing) merupakan suatu proses yang akan merubah masukkan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan yang akan dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goal), suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Hutahean (2015:2) mengatakan “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya” sedangkan menurut Khozin Yuliyana dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No.2 (2017:192) menjelaskan bahwa “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah pesan yang paling utama bagi sebuah organisasi yang telah diproses dan diolah menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya.

Fungsi Informasi

Menurut Gorgon B.Davis dalam Hutahaean (2015:9), “Fungsi utama informasi yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambilan keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standr aturan maupun indikator bagi pengambilan keputusan”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Ladjamudin pada Mantala, dkk (2015:57) mengatakan bahwa “Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan atau untuk mengendalikan organisasi” dan menurut Hutahaean (2015:13), “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang pertumbuhan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang dibutuhkan”. Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem perusahaan atau organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi

  1. Konsep Sistem Informasi
  2. Menurut Hutahaean (2015:13), “Sistem informasi terdiri dari komponen - komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu : a. Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini termasuk metode - metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar b. Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan c. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. d. Block teknologi (technologi block) digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama :

  3. Teknisi (humanware atau brainware)
  4. Perangkat lunak (software)
  5. Perangkat keras (hardware)

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015:8), “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.Dan menurut Tyoso (2016:22), “Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi”. Maka dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan atau item yang diolah untuk menjadi sebuah informasi.

Penggolongan Data

Menurut Irwan Gani (2015:2), data dapat digolongkan sebagai berikut :

  1. Data berdasarkan sumber
  2. Data berdasarkan sumber terdiri dari dua kelompok, yaitu data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama baik dari hasil pengukuran atau observasi langsung. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama

  3. Data berdasarkan jenis
  4. Data berdasarkan jenis terbagi dua yaitu data kualitatif dan Kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Sementara itu, data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan

Teori Khusus

Konsep Penjualan

Definisi Penjualan

Titik W (2017:3) mengatakan bahwa “Penjualan adalah suatu sistem kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai target pasar dan sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan” Disimpulkan bahwa penjualan adalah sistem kegiatan bisnis suatu perusahaan melalui proses promosi suatu produk kepada pelanggan yang dapat menciptakan suatu nilai dan menciptakan hubungan ke pelanggan untuk mencapai suatu target yang sudah di tentukan oleh perusahaan.

Siklus Penjualan

Siklus penjualan merupakan satu rangkaian kegiatan penjualan yang terjadi secara berulang - ulang dan diikuti dengan proses perekaman data dan informasi bisnis.

Kegiatan Penjualan

kegiatan dalam siklus penjualan kurang lebih meliputi :

  1. Melayani pertanyaan dan memberikan informasi tentang produk kepada calon pelanggan
  2. Menerima order pembelian dari pelanggan
  3. Menyiapkan kontrak penjualan dan/ atau order penjualan
  4. Menyiapkan barang/jasa
  5. Menyiapkan pengiriman barang atau penyerahan jasa
  6. Menyiapkan faktur penjualan
  7. Melakukan penagihan piutang
  8. Menerima pembayaran piutang
  9. Proses akuntansi
  10. Jurnal penjualan
  11. Jurnal penerimaan kas
  12. Pemeliharaan kartu piutang
  13. Pemeliharaan buku besar dan Penyiapan laporan akuntansi

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Hidayat dalam Syukron (2015:29), “Website adalah kumpulan halaman - halaman yang digunakan untuk menampilkan dokumen-dokumen multimedia (informasi teks,gambar,diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya) baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser dan menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25), Website merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber data dan layanan yang beragam macamnya di internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari text, gambar, suara dan video yang bergerak atau pun tidak bergerak yang saling terkait dan dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman yang dapat diakses melalui browser.

Jenis - Jenis Website

Menurut Hidayat dalam Syukron (2015:29), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau stylenya :

  1. Website Dinamis
  2. Merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa Pemrograman yang digunakan antara lain php, asp, ,net dan pemanfatakan database mysql atau mssql.

  3. Website statis
  4. Merupakan, website yang kontennya jarang diubah. Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah html dan belum memanfaatkan database.

Konsep Dasar Analisis

SistemDefinisi Analisis Sistem

  1. Menurut Sri mulyani (2016:38), “Analisa Sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan atau kelebihan sistem.”.
  2. Menurut McLeod dalam jurnal fatta (2015:68), “analisis sitem merupakan sebuahpenentuan proses data yang diperlukan untuk mendapatkan sistem baru”Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem yaitu proses penelaahan sistem informasi yang utuh untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi segala kekurangan yang terjadi agar yang diharapkan akan terpenuhi.

Tahap Analisis Sistem

Menurut Menurut Al Fatta dan Robert Marco dalam Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69), “Ada beberapa langkah-langkah dasar dari analisis sistem::

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Memberikan para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru..
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

"Menurut Didik Setiawan dan Yhoni Agus Setya Mahendra Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.4 No.2 (2015:23),“analisis sistem (systems analysis) adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang ada agar selanjutnya dapat dilakukan pembenahan”.

Teori Khusus

Definisi Penjualan dan Tujuan Utama Penjualan

Secara umum definisi penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produkataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya seperti agen,pedagang, dan tenaga pemasaran.

Konsep Dasar UML (Unifed Modeling Language)

Definisi UML

  1. Menurut Jayachandran & Anbumani dalam International Journal Of Advance Research, Ideas And Innovations In Technology (2017:1067). “The unified modelling language (UML) is a general purpose modeling language in the field of software engineering, which is designed to provide a standard way to visualize the design of a system”. (Secara umum tujuan bahasa pemodelan terpadu di bidang rekayasa perangkat lunak, adalah merancang untuk memberikan sebuah cara standar untuk memvisualisasikan desain sistem).
  2. Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29), “Unifed Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya.UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”
  3. Menurut Rosa (2013:133), “Unifed Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, menspesifikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses mulai metodologi pengembangan perangkat lunak untuk melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda.

Jenis - Jenis UML (Unifed Modeling Language)

Menurut Fowler dalam Syukron (2015:30), UML memiliki 6 jenis yaitu :

  1. Use Case Diagram
  2. Mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.hip.

  3. Activity Diagram
  4. Activity Diagram adalah teknik menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa gal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior paralel.

  5. Class Diagram
  6. Class Diagram menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class diagram juga menunjukan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.

  7. Sequence Diagram
  8. Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan di sekitar.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Sri Rahayu dkk dalam CCIT Journal Vol.9 No.1 (2015:53) mengatakan “PHP adalah bahasa server - side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis” dan menurut Arief dalam Dzulhaq dkk (2017:2),” PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis” sedangkan menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovative Research in science, Engineering and Technology Vol 5, Issue 5(2016: 8981). The PHP Hypertext Preprocessor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with database”. Berdasarkan definisi di atas PHP adalah bahasa pemrograman yang menyatu dalam HTML pada halaman web.

Kelebihan PHP

Menurut Supono dan Virdiandry P. (2016:5), Mengemukakan tentang kelebihan bahasa pemrograman PHP yaitu sebagai berikut : </ref>

  1. PHP adalah bahasa multiplatform yang artinya dapat berjalan diberbagai mesin dan sistem operasi (Linux, Unix, Macintash, Windows) dan dapat dijalankan secara runtine melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem lainnya.
  2. PHP bersifat open source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis
  3. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah dan tidak berbelit-belit, bahkan banyak yang membuat dalam bentuk paket atau package (PHP,MySQL, dan Web serve)
  4. Dalam isi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
  5. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis.Komunitas dan developer yang siap membantu dalam pengembangan
  6. Banyak bertebara aplikasi dan pemrograman PHP yang gratis dan siap pakai seperti WordPress, PestaShop, dan lain-lain
  7. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, dst

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau bergerak, data animasi, suara, video, atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman (hyperlink) (Jurnal CCIT.2012:112). World Wide Web (www) lebih dikenal dengan web/website merupakan file teks yang berisi tag-tag dengan format Hyper Text Markup Language (HTML), link ke file-file atau halaman web yang lain. File ini disimpan pada server web dan dapat diakses oleh computer lain yang terhubung ke server, baik melalui internet maupun LAN (intranet).

Kekurangan PHP

Menurut Supono dan Virdiandry P. (2016:5), Mengemukakan tentang kekurangan bahasa pemrograman PHP yaitu sebagai berikut

  1. PHP tidak mengenal package
  2. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk meng-encoding-nya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.
  3. PHP memiliki kelemahan keamanan.Jadi programmer harus jeli dan berhati - hati dalam melakukan pemrograman dari konfigurasi PHP

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:54),“Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut di manipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.Dan menurut Warsito, dkk (2015:29), “Database adalah struktur penyimpanan dara. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server.” Sedangkan menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.2 No.2 (2016:192), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal : sebuah database flat dan sebuah database relasional”. Maka berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data-data yang terintegrasi untuk memproses data yang disimpan pada database komputer

Pengguna Database

Menurut Fathansyah yang dikutip oleh Santoso, dkk dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:85), dalam Pengguna basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem, ada beberapa tipe yaitu :

  1. Programmer Aplikasi Pemakai berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language, yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk
  2. User Mahir (Casual User) Pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa menulis modul program.
  3. User Umum (End User Naive User) Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasu permanent yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya.
  4. User Khusus (Specialized User) Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan khusus.

Definisi MySQL

Menurut Husni dalam Mantala dkk (2015:58), “MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampila data, sejak komputer dapat menangani data yang besar, database management system memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data.”Sedangkan Menurut Nugroho dalam Syukron (2015:29), “MySQL (My Structured Qwery Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut DBMS (Database Management System).” Dari definisi para ahli di atas dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah database program yang berfungsi untuk membuat dan mengelola data.

Definisi XAMPP

Menurut Sri Rahayu dkk dalam CCIT Journal Vol.9 No.1 (2015:53) “PHP adalah bahasa server -side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”. Dan enurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovative Research In Science, Engineering and Technology Vol.5, Issue 5 (2016:8981)“The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases" Berdasarkan definisi diatas XAMPP adalah perangkat lunak yang digunakan untuk banyak sistem operasi yang di gabungkan dari beberapa program.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Mulyani (2016:26), “Prototyping adalah teknik pengembangan sistem yang menggunakan prototype untuk menggambarkan sistem, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran sistem yang akan dilakukannya” Dan menutut Faishal (2016:10), “Metode prototype merupakan sebuah metode pengambangan sistem dimana inti tahapannya adalah komunikasi, pembuatan dan uji coba.” Sedangkan menurut Khanna Tiara, dkk dalam Jurnal ICIT (2017:82), “Prototype adalah sebuah sistem yang fleksibel dimana perancang bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-perubahan dan mencobanya lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi kendala berarti, dengan demikian harus ada sebuah alat pengembangan yang membuat proses prototyping menjadi mudah”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas Prototype adalah alat yang memberikan ide atau atau metode pengembangan sistem untuk uji coba.

Tipe - tipe prototype

Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani (2016:27) mendefinisikan dua tipe prototype yaitu :

  1. Evolutionary Prototype
  2. Evolutionary Prototype yaitu prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system

  3. Requirement Prototype
  4. Requirement Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur system dimana pengguna atau pemilik system tidak bisa mendefinisikan system tersebut.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Ezra Randalinggi, dkk dalam Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol.26 No.2 (2015:4), “Analisa SWOT adalah analisis yang membantu dalam pengambilan keputusan demi untuk mencapai kesuksesan strategi dengan cara meningkatkan aspek - aspek kekuatan dan peluang serta menurunkan kelemahan dan tantangannya. Analisis SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threat (ancaman)” Sedangkan menurut Fahmi Irham (2016:302), “Analisis SWOT adalah singkatan dari strenghts (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Analisis SWOT merupakan suatu model yang digunakan untuk menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan nonprofit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi secara lebih komprehensif”. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah pendekatan yang dilakukan pada sebuah sistem guna mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam sistem tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Analisis SWOT

Analisis SWOT memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, dikutip dari buku “SWOT Analysis” milik Alan Sarsby (2016), dapat dijabarkan beberapa keunggulan dan kerugian dan analisis SWOT. Adapun kelebihan dari analisis SWOT tersebut adalah :

  1. SWOT mudah di mengerti - diagram sederhana dan tidak ada matematika..
  2. SWOT berlaku untuk banyak tingkatan dalam organisasi - dari individu , tim unit bisnis atau divisi, dan strategi perusahaan.
  3. SWOT dapat diterapkan pada kedalaman yang berbeda, perawatan ringan untuk keadaan yang lebih sederhana, hingga penanganan yang sangat rinci untuk masalah yang lebih besat atau kompleks.

Adapun kekurangan dari Analisis SWOT adalah sebagai berikut :

  1. Menggunakan data yang biasa oleh persepsi dan kepercayaan
  2. Tidak memisahkan unsur analisis pengumpulan data, evaluasi, dan pengambilan keputusan yang konsekuen

Konsep Dasar Pengujian

Definisi Black Box Testing

Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi dalam International Journal of Computer Applications (2015:44) “The black box test is a test thetdoes not pay attention to the inner mechanism of a system or tool: it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions” Menurut Mustqbal dkk (2015:34), “Pengujian Black-Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.” Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian Black-Box adalah pengetesan perangkat lunak dengan spesifikasi fungsional program.

Tujuan Metode Black Box Testing

Menurut Mustaqbal dkk (2015:34), Black-Box Testing cenderung untuk menemukan hal - hal berikut :

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada
  2. Kesalahan antarmuka (interface errors).
  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data
  4. Kesalahan performansi (performance errors)
  5. Kesalahan Inisialisasi dan terminasi

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Dzulhaq dkk (2017:1),“Elisitasi adalahpengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering).” Sedangkan menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas yang diinginkan oleh manajemen yang terkait untuk dieksekusi.

Tahap - Tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74), Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara

  3. Elisitasi Tahap II.
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetatpi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi Tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut : a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu : 1.) High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi. 2.) Middle (M): Mampu untuk dikerjakan. 3.) Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Study Literature Review

Pengertian Studi Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015:29-30), “Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.” Dan menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.2 (2016:122), “Literature adalah kesusterataan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya” Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi-referensi yang menjelaskan landasan teori.

Manfaat Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015:29-30), Manfaat dari study pustaka (literature review) sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan - kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitiam yang dilakukan dapat dibangun di atas landasan pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literatur Review

Literature Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain :
  1. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Punta Rajamanggala dan Prihanto Ngesti Basuki (2014) [1],tentang “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan Algoritma ID3 (Iterative Dichotomister Three)”. Metode yang digunakan adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah suatu system Informasi berbasis computer yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model Unified Modelling Language (UML). Sebagai metode pemodelan dalam merancang system informasi ini, dapat dihasilkan suatu system pendukung keputusan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Bismar Sitanggan dan Tuty Herawati (2014) [2], tentang “Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Dasar Good Corporate Governance Terhadap Tingkat Kepuasan Vendor Pada Proses Pengadaan Barang/ Jasa Di Pt Indonesia Power Kantor Pusat”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi pelaksanaan prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance yang terdapat dalam PT Indonesia Power Kantor Pusat dalam melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa. Penelitian ini juga meneliti bagaimana tingkat kepuasan vendor pada proses pengadaan barang dan jasa PT Indonesia Power Kantor Pusat yang ada saat ini. Penelitian dilakukan di PT Indonesia Power dimana konsep Good Corporat Governance yang meliputi transparancy, accountability, responsibility, independency, fairness diberlakukan sebagai tata kelola perusahaan sesuai aturan dari Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara. Sampel vendor adalah 220 perusahaan dari berbagai jenis usaha yang sudah terdaftar di e-procurement. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, kuantitatif dan metode analisis data menggunakan Skala Likert.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Hidayat (2015) [3] tentang.”Penerapan e-Procurement Dalam Proses Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Guna Mendukung Ketahanan Tata Pemerintah Daerah (Studi Pada Unit Layanan Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur)”. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penarapan prinsip e-procurement pada unit layanan pengadaan barang dan jasa di pemerintah Kabupaten penajam paser utara, mengkaji kendala yang dihadapi unit layanan pengadaan dalam proses pengadaan dan jasa pemerintah melalui proses e-procurement serta untuk merumuskan strategi yang dilakukan unit layanan pengadaan dalam mengatasi kendala penaran e-procurement guna mendukung ketahanan tata pemerintahan daerah di kabupaten penajam paser utara. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode metode deskriptif dengan perpaduan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dilakukan dengan penyebaran kuesinar, wawancara, observasi dan studi pustaka.Pengukuran menggunakan skala likert kepada 32 orang petugas ULP dan wawancara kepada 3 orang informan yang mengetahui secara mendalam tentang penerapan e-procurement di kabupaten penajam paser utara.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Azwar (2016) [4] tentang “Peran Alokatif Pemerintah Melalui Pengadaan Barang/Jasa Dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia”. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dampak dari peran alokatif pemerintah melalui pengadaan barang dan jasa terhadap perekonomian Indonesia yang diwakili oleh pertumbuhan ekonomi (PDB) dan hubungan timbal balik diantara keduanya. Metode analisis yang dipakai yaitu menggunakan metode analisis kuantitatif dengan model Vector Autorergressive (VAR).Model analisis ini digunakan karena mengacu pada penelitian terdahulu terkait topik penelitian yang menggunakan pendekatan VAR. selain itu, penulis menganggap bahwa metode VAR ini cocok digunakan dalam model ekonometrika yang tidak layak bergantung pada pendekatan teori dengan tujuan agar mampu menangkap fenomena ekonomi dengan baik.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Josephine Oktavira Sembiring dkk (2017) [5] tentang. “Sistem Informasi Penjualan Barang Dan Jasa Pada Studio Photo Topaz Hexagon Medan Berbasis Web”. Tujuan penelitian bertujuan untuk mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada pada sebuah system. Dalam melakukan analisa permasalahan, akan ditemukan masalah yang mungkin akan mempengaruhi kinerja system. System pengolahan data penjualan barang dan jasa pada studio photo topaz hexago medan yang berjalan sudah menggunakan teknologi computer, namun aplikasi yang digunakan masih sebatas aplikasi office, dengan penggunaan system yang ada saat ini maka akan memerlukan ketelitian yang ekstra dan waktu yang lama dan sering terjadi kesulitan dalam masalah pencarian data yang dibutuhkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penelitian ini menggunakan metode berbasis web agar mempermudah dan mempercepat proses pengolahaan data dan informasi di studio photo topaz hexagon medan.Sistem ini menggunakan Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP dan Mysql serta metodologi penelitian yang dilakukan adalah metode observasi, metode wawancaran dan penelitian studi pustaka.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Pujadi dkk (2015) [6] tentang. “Perancangan Sistem E-Procurement Pada Pt. Multi Eraguna Usaha”. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem procurement dengan melakukan analisis dan merancang aplikasi sistem e-procurement. Sedangkan metode yang digunakan dalam perancangannya menggunakan pendekatan berbasis objek (Object Oriented Analysis and Design Method) dengan pengembangan aplikasi berbasis web. Hasil yang dicapai diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengadaan material perusahaan. Simpulan yang didapat adalah dengan adanya sistem e-procurement ini, selain dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengadaan material, juga mampu memperkecil kemungkinan terjadinya kekosongan stock material, mengurangi biaya administrasi, dan meminimalkan proses kesalahan pencatatan dan pemasukan data dalam pemesanan. Metode analisis dan perancangan menggunakan metode berbasis objek diantaranya menggunakan metode analisis seperti Menganalisis sistem yang sedang berjalan dan identifikasi kebutuhan informasi. Hasil analisis proses bisnis digambarkan pada richpicture dimana pihak-pihak yang berkaitan dengan pengadaan material digambarkan melalui keterkaitan dengan proses dan berbagai dokumen yang digunakan untuk pelaksanaan kerjanya. Dari rich picture tersebut akan dapat diidentifikasikan objek-objek yang terkait dengannya. Objek tersebut akan dipergunakan untuk menentukan Actor dan class-data yang ada di dalam sistem. Metode perancangan yang digunakan adalah Object Oriented Analysis Design (OOAD).
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Astrid Damayanti dkk (2016) [7] tentang. “Pengaruh Penerapan E-Procurement Sebagai Alat Pengendalian Pengadaan Barang/Jasa Pada Pemerintahan Kota Surabaya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan e-procurement dalam masalah harga kontrak pembelian, waktu proses dan pemilihan penyedia barang/ jasa, security atau keamanan, prosedur atau SOP sebagai alat pengendalian barng/jasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan meliputi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah harga kontrak pembelian, waktu proses pembelian, security/keamanan, dan prosedur atau SOP), sedangkan variabel dependen adalah pengendalian. Sampel penelitian adalah panitia pengadaan barang/jasa e-Procurement. Teknik analisis yang digunakan dengan statistik deskriptif dan regresi linier. Hasil deskripsi statistik menunjukkan bahwa harga kontrak pembelian, waktu proses dan pemilihan penyedia barang/jasa, keamanan, dan prosedur atau SOP menunjukkan bahwa masing-masing memiliki nilai maximum, minimum, mean, dan standar deviasi. Selain itu dilihat dari deskripsi hasil jawaban kuisioner, responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan peneliti.Dengan kata lain, harga kontrak pembelian, waktu proses dan pemilihan penyedia barang/jasa, keamanan, dan prosedur atau SOP dapat dikatakan baik.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Eti Wahyuningsih dkk (2016) [8] tentang.”Implementasi Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Pada Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, Masyarakat Dan Keluarga Berencana (BP2AMKB) Provinsi Kalimantan Barat”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis factor yang menghambat dalam penyediaan pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui proses penunjukan langsung dengan pagu dana dibawah Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) berdasarkan peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 pada kantor badan pemberdayaan perempuan anak masyarakat dan keluarga berencana provinsi Kalimantan barat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa , pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan masih belum optimal dikarenakan belum terealisasinya pelaksanaan pengadaan melalui penunjukan langsung sesui dengan jadwal yang telah ditentukanpelaksanaannya. Kurangnya pemahaman baik dari pihak pegawai dilingkungan badan pemberdayaan perempempuan anak masyarakat dan keluarga berencana propinsi Kalimantan barat maupun penyedia barang/jasa atau rekan mengenai pengadaan barang/jasa melaui proses penunjukan langsung berdasarkan peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 dengan pagu dana dibawah Rp. 100.000.000,- (serratus juta rupiah), sehingga realisasi anggaran tidak tepat waktu dan mempengaruhi kinerja kantor badan pemberdayaan perempuan anak masyarakat dan keluarga berencana provinsi Kalimantan barat. Metode yang digunakan dalam Implementasi Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Pada Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, Masyarakat Dan Keluarga Berencana (BP2AMKB) Provinsi Kalimantan Barat ialah menggunakan metode penelitian kuantitatif yang mendeskripsikan, mencatat, menganalisa dan menginterprestasikan kondisi yang sekarang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dengan alat pedoman observasi dan pedoman wawancara. Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan yang dilakukan melalui tahapan penilaian, interprestasi dan penyimpulan data.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Sutriatmoko dkk (2015) [9] tentang “Analisis Penerapan E-Procurement Obat Dengan Prosedur E-Purchasing Berdasar E-Catalogue Didinas Kesehatan Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah”. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana variabel manajemen dan kontrol data, kualitas hasil dan produksi, dan hubungan dengan mitra kerja berpengaruh pada kinerja e-procurement obat dengan prosedur e-purchasing berdasarkan e-catalogue, dan kinerja eprocurement obat berpengaruh pada efisiensi pengadaan obat. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif analitik melalui survei cross sectional. Variabel penelitian terdiri dari manajemen dan kontrol data, kualitas hasil dan produksi, hubungan dengan mitra kerja, kinerja e-procurement obat dengan prosedur e-purchasing, dan efisiensi pengadaan obat.Data diambil dengan metode survei menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Sampel penelitian yaitu apoteker yang terlibat dalam implementasi eprocurement obat di dinas kesehatan kabupaten/ kota di propinsi Jawa Tengah. Penelitian dilakukan bulan Januari sampai Februari 2015. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear. Hasil penelitian menunjukan variabel manajemen dan kontrol data, kualitas hasil dan produksi, dan hubungan dengan mitra kerja baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja eprocurement obat dengan prosedur e-purchasing berdasarkan e-catalogue dengan nilai signifikansi 0,000.Kinerja e-procurement obat dengan prosedur e-purchasing berdasarkan e-catalogue berpengaruh terhadap efisiensi pengadaan obat dengan nilai signifikasi 0,001.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Siska Sofian dkk (2015) [10] tentang. “Persepsi Pengguna Pada Penerapan Lelang Pengadaan Secara Elektronik (Lpse) Salah Satu Wujud Peningkatan Kualitas Good Governance Di Kementerian Agama Se Sulawesi Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana penerimaan panitia dan rekanan pengadaan barang dan jasa terhadap Kementerian Agama e-Procurement. Penelitian menggunakan metode kualitatif secara etnografi. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Etnografi digunakan untuk meneliti perilaku-perilaku manusia berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi dalam setting sosial dan budaya tertentu. Metode penelitian etnografi dianggap mampu menggali informasi secara mendalam dengan sumber-sumber yang luas. Dengan teknik “observatory participant”, etnografi menjadi sebuah metode penelitian yang unik karena mengharuskan partisipasi peneliti secara langsung dalam sebuah masyarakat atau komunitas sosial tertentu.
  11. Penelitian yang dilakukukan oleh Patrick Boetang Sarpong dkk (2017) [11]. E-procurement Adoption Barriers in Retrospect: A Structural Equation Analysis of Ghanaian Hospitals. Banyaknya perusahaan publik dan swasta dengan sistem manajemen tertutup telah ditentukan sebagai penghalang utama adopsi E-procurement di negara berkembang. Namun, manfaat eprocurement bersifat monumental dan multifaset. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hambatan rumah sakit Ghana pada keputusan adopsi e-procurement. Keadaan saat ini E-procurement di rumah sakit telah dipelajari sangat sedikit, namun rumah sakit memainkan peran penting dalam manajemen rantai pasokan global. Kuesioner diberikan kepada anggota senior dengan pengaruh signifikan pada pengadaan rumah sakit di sepuluh rumah sakit regional di Ghana. Ini ditambah dengan bukti dari pejabat Penguasa Pengadaan Publik dan staf senior Departemen Kesehatan dan Layanan Kesehatan Ghana. Kami membangun dan menggunakan model persamaan struktural yang lebih canggih (SEM) untuk menganalisis hubungan antara hambatan E-procurement dan adopsi E-procurement dan faktor mediasi dan moderasi yang mungkin di antara mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara hambatan sistem e-procurement, infrastruktur TI yang tidak memadai, kurangnya lingkungan hukum yang memadai dan korupsi pejabat publik adalah hambatan yang paling penting dalam penerapan sistem e-procurement. Mengatasi hambatan ini akan membantu mengurangi efek negatif dari semua hambatan lain dan membantu adopsi e-procurement.
  12. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Eziyi O. Ibem dkk (2015) [12]. E-Procurement Use In The South African Construction Industry. Munculnya teknologi internet telah menyebabkan meningkatnya penggunaan aplikasi e-Commerce, khususnya sistem e-Procurement dalam manajemen rantai pasokan oleh perusahaan di berbagai sektor industri. Namun, ada kekurangan studi empiris tentang penggunaan e-Procurement di sektor konstruksi negara-negara Afrika. Oleh karena itu penelitian ini menyelidiki penggunaan e-Procurement di industri konstruksi Afrika Selatan. Data berasal dari survei kuesioner online yang melibatkan 603 responden dan wawancara dengan tujuh ahli yang dilakukan di Afrika Selatan antara Maret dan Juli 2014. Analisis statistik dan konten deskriptif digunakan untuk menganalisis data. Temuan menunjukkan bahwa empat kategori e-Procurement yang digunakan adalah e-mail, situs web statis, teknologi web.2.0 dan portal yang memiliki kemampuan mendukung pelaksanaan fungsi yang terbatas pada komunikasi intra dan inter firm serta pertukaran informasi dan data proyek. Akibatnya, antara 11 persen dan 12 persen responden menggunakan teknologi e-Procurement ini untuk komunikasi informasi, pertukaran jumlah tagihan, gambar CAD dan spesifikasi proyek. Sedangkan faktor-faktor dengan dampak positif tertinggi pada penggunaan teknologi ini di perusahaan-perusahaan adalah kecepatan transaksi, biaya transaksi yang lebih rendah dan kemudahan penggunaan infrastruktur TI yang tidak dapat diandalkan, budaya yang mapan dan masalah keamanan adalah hambatan utama untuk penyerapan teknologi e-Procurement ini di industri konstruksi Afrika Selatan. Studi ini menunjukkan bahwa perusahaan konstruksi di Afrika Selatan secara dominan menggunakan e-mail dan situs web untuk mendukung pelaksanaan tahap pra-penghargaan pengadaan konstruksi dan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi e-Procurement ini di industri konstruksi Afrika Selatan dapat dijelaskan menggunakan teori inovasi difusi Rogers. Ini juga menyiratkan bahwa di samping masalah teknologi, tantangan terkait budaya menghambat adopsi e-Procurement di industri konstruksi Afrika Selatan. Studi ini menunjukkan bahwa untuk mempercepat tingkat penyerapan e-Procurement dan memaksimalkan manfaatnya di industri konstruksi Afrika Selatan, ada kebutuhan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur TIK di seluruh negeri; dan untuk memulai program-program pencerahan yang agresif, pelatihan dan pengembangan keterampilan dalam penggunaan e-Procurement dalam industri konstruksi di negara ini. Hal ini juga menunjukkan bahwa studi masa depan dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana teknologi dan alat e-Procurement yang ada dapat digunakan secara inovatif untuk memenuhi kebutuhan sektor konstruksi dan orang-orang dari beragam budaya.
  13. Penelitian yang dilakukan oleh Akram Chibania dkk (2017) [13]. Dynamic optimisation for highly agile supply chains in e-procurement context. Dalam konteks meningkatnya persaingan antar perusahaan, rantai pasokan berjuang untuk menanggapi lingkungan yang semakin tidak stabil dan kompleks. Dengan kemajuan teknologi, praktik saat ini untuk membangun rantai pasokan yang efisien telah berubah. Memang, antusiasme perusahaan dengan penggunaan internet telah mengarahkan para peneliti untuk menemukan metode yang memadai untuk mengatasi sifat jaringan logistik yang fleksibel dan dinamis, e-procurement sering digunakan. Tujuan artikel ini adalah untuk membahas ilustrasi e-procurement dinamis yang fleksibel di bawah asynchronous dan repetitive variation dari waktu ke waktu. Rantai pasokan dianggap terdiri dari dua tingkat (pembeli-pemasok) yang beroperasi di lingkungan yang sangat lincah. Pertanyaan yang dihadapi pembeli adalah berapa banyak unit produk yang harus dibeli dan dari pemasok mana yang menanggapi variasi dalam hal harga dan kapasitas. Karena lingkungan yang sangat berubah ini ditandai oleh perubahan frekuensi dalam waktu singkat, sebagian besar pendekatan optimisasi klasik tampaknya tidak memadai untuk mengatasi masalah ini. Baru-baru ini, optimisasi dinamis telah berhasil digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, kami tidak memiliki pengetahuan tentang penerapannya dalam konteks rantai pasokan. Kami mengusulkan pendekatan genetik dinamis yang diterapkan pada konteks e-procurement yang bertujuan untuk mengoptimalkan proses pengadaan selama waktu.
  14. Penelitian yang dilakukan Francesco Testa dkk (2016) [14]. Drawbacks and opportunities of green public procurement: an effective tool for sustainable production. Karena "pengadaan publik hijau" (GPP) memainkan peran yang semakin penting dalam merangsang permintaan untuk produk dan layanan yang ramah lingkungan, ada kebutuhan yang sangat kuat untuk menganalisis faktor mana yang mendorong masuknya kriteria lingkungan dalam tender publik. Bekerja pada data dari kotamadya Italia, analisis statistik kami menegaskan bahwa mengintensifkan informasi dan meningkatkan kesadaran tentang teknik GPP dapat sangat mendukung pengembangan tender hijau publik. Selain itu, pekerjaan kami menunjukkan bahwa kinerja GPP yang baik tidak dapat dicapai hanya dengan adopsi dari Sistem Pengelolaan Lingkungan (EMS) yang disahkan oleh otoritas publik saja, tetapi melalui tingkat kedewasaan EMS yang bersertifikat yang memberikan "nilai" yang sedang tumbuh. ditambahkan "ke praktik GPP. Akhirnya, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa keterbatasan terkait yang terkait dengan ukuran kecil otoritas publik dapat diatasi dengan kemajuan dalam GPP yang dibawa oleh beberapa inisiatif pendukung Eropa, nasional dan lokal.
  15. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Nurmandi dan Sunhyuk Kim (2015) [15]. Making e-procurement work in a decentralized procurement system A comparison of three Indonesian cities. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menginvestigasi implementasi inisiatif e-procurement dalam sistem terdesentralisasi pada sistem pemerintah lokal Indonesia. Desain / metodologi / pendekatan - Para penulis menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa sumber daya manusia adalah faktor penting yang menentukan kinerja e-procurement lokal di tiga kota. Penelitian ini berfokus pada tiga pemerintah daerah di Indonesia - Kota Yogyakarta, Kota Tangerang, dan Kabupaten Kutaikartanegara. Temuan - Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa sumber daya manusia adalah faktor penting yang menentukan kinerja e-procurement lokal di tiga kota. Namun, Kota Tangerang akan memasuki fase institusionalisasi dalam inisiatif e-procurement untuk memastikan regulasi lokal yang sehat. Keterbatasan / implikasi penelitian - Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini termasuk sifat baru dari pengadaan yang terdesentralisasi di Indonesia, terbatasnya data terstandardisasi dan terpilah pada pengeluaran dan kinerja pengadaan pemerintah daerah. Implikasi praktis - Studi ini merekomendasikan bahwa manajemen sumber daya manusia dalam pengadaan perlu ditangani oleh pemerintah lokal dan pusat. Orisinalitas / nilai - e-Procurement merupakan instrumen penting untuk mencegah korupsi dalam pengadaan barang dan jasa. Indonesia telah menerapkan kebijakan e-procurement sejak 2008 berdasarkan Keputusan Presiden. Presiden telah mengeluarkan perintah tahunan (instruksi presiden), dan semua kementerian pusat dan pemerintah daerah yang telah diminta secara konsisten dengan mereka untuk mendapatkan dana mereka melalui sistem e-procurement. Namun, pada tahun fiskal 2012, hanya sekitar 10,26 persen dari anggaran belanja lembaga pemerintah pusat dan 10 persen dari anggaran pengadaan pemerintah daerah di Indonesia melalui sistem e-procurement, dengan variasi yang luas di antara kota-kota.


BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT.Quality Property Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan usaha Real Estate berupa Properti seperti rumah, apartemen dan ruko. PT.Quality Property Indonesia didirikan pada tanggal 8 Agustus 2015 dan perusahaan tersebut terletak di Ruko Crystal 1 No.22 Jl. Gading Golf Boulevard, Gading Serpong, Tangerang. PT. Andalan Darma Mulia memproduksi Plastic Cup, Plastic Tray, Plastic Blow Bottle, Plastic Printing Cup, Plastic Straw/Stick dengan berbagai bentuk dan ukuran.


Visi dan Misi PT. Andalan Darma Mulia

Visi

Menjadi perusahaan terbaik dan terdepan dalam pengembangan perumahan dan menjadikan PT.Quality Property Indonesia sebagai portal pencarian dan jual beli properti. Sehingga diharapkan menjadi wadah komunikasi berkumpulnya para penjual dan pembeli properti maupun pemilik usaha atau jasa yang lain. Memasarkan secara profesional dan sekaligus tempat berkarir bagi semua orang yang ingin meraih sumber pendapatan melalui internet.

Misi Perusahaan

  1. Memberi solusi properti bagi masyarakat.
  2. Menjunjung tinggi kualitas unit yang sesuai dengan kontrak.
  3. Mengutamakan komitment service dan kejujuran dalam berbisnis.
  4. Menciptakan proyek yang berkembang dengan hasil yang optilam bagi masyarakat.
  5. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk menciptakan produk terbaik yang memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan.

Struktur Organisasi Perusahaan

adalah bagan terstruktur dari perusahaan

Uraian Tugas

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai sesuatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka- kerangka hubungan antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawabdan untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu struktur organisasi. Sama hal nya dengan PT.Quality Property Indonesia mempunyai struktur organisasi manajemen, dijelaskan pada gambar 3.1 sebagai-berikut:

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah tugas serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT.Quality Property Indonesia, yaitu sebagai-berikut:

  1. Direktur
  1. Tugas dan tanggung jawab :
  2. Bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan sehari-hari.
  3. Mengawasi jalannya perusahaan sesuai prosedur serta ketepatan perusahaan yang berlaku.
  4. Sebagai penghubung antara bagian lain dengan komisaris perusahaan.
  5. Memimpin rapat perusahaan.
  6. Mengontrol kedisiplinan seluruh bawahannya.
  7. Mengecek dan mengacc laporan dari staff accounting.
  8. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
  1. Principal

Tugas dan tanggung jawab

  1. Membuat strategi penjualan dan mensosialisasikan kepada tim marketing/sales
  2. Memonitoring aktivitas yang dilakukan tim marketing/sales.
  3. Berorietasi pada proses dan tidak over focus pada pencapaian hasil akhir saja.
  4. Membantu mengatasi permasalahan tim marekting/sales dan ikut mendampinmgi presentasi tim marketing/sales jika diperlukan
  5. .
  1. Bagian Marketing dan Sales

Tugas dan Tanggung jawab

  1. Bertugas aktif melakukan pemasaran untuk mencapai target perusahaan.
  2. Membuat perencanaan mengenai kebutuhan pelanggan dan menjamin kepuasan pelanggan.
  3. Bertanggung jawab menjalin hubungan baik dengan pelanggan.
  4. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan, kinerja dan prosedur- prosedur yang dipergunakan.
  1. Staf Accounting

Tugas dan tanggung jawab :

  1. Mencatat dana masuk maupun dana keluar perusahaan.
  2. Mengecek seluruh laporan penjualan yang dibuat oleh staff administrasi dan jika sudah balance akan diteruskan laporan ke Direktur.
  3. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
  4. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar lebih efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
  1. Staff Administrasi

Tugas dan tanggung jawab :

  1. Mengecek bukti pembayaran di saldo perusahaan dari marketing.
  2. Mengeluarkan kwitansi sesuai pembayaran yang telah diterima.
  3. Menginput data customer dan membuat surat perjanjian jual beli dari data tersebut.
  4. Membuat laporan penjualan sesuai dengan fotocopy surat perjanjian yang sudah di tanda tangan

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Urutan prosedur pada proses transaksi yang dilakukan meliputi tahapan sebagai-berikut :

  1. Prosedur Pemesanan Produk

Proses pemasanan produk yang berjalan pada tahapan awal pemesanan produk yaitu customer mendatangi kantor pemasaran dan bertemu dengan bagian marketing dengan melakukan konsultasi mengenai status produk, syarat apa saja yang harus dipenuhi pembeli dan kesesuaian produk. Jika semua mencapai kesepakatan bahwa customer mengiginkan produk tersebut, customer memberikan persyaratan data diri customer kepada pihak marketing dan selanjutnya pihak customer membayar uang tanda jadi kesepakatan pembelian produk kepada pihak penjual yaitu PT.Quality Property Indonesia dan menyerahkan bukti pembayaran tanda jadi tersebut.

  1. Prosedur Proses Pemesanan Produk

Proses pemesanan dilakukan setelah customer menyelesaikan proses administrasi pada saat pemesanan produk, kemudian pihak marketing menginformasikankan kepada pihak administrasi bahwa customer telah melakukan pemesanan produk dan pembayaran kesepakatan pembelian dengan menyerahkan bukti pembayaran dan persyaratan data diri customer kepada bagian adminstrasi, selanjutnya pihak administrasi melakukan cek pembayaran kesepakatan apakah pembayaran uang muka tersebut sudah masuk kedalam rekening perusahaan, jika sudah, maka administrasi input data data diri customer dan mengeluarkan surat peluanasan yang harus dibayarkan customer kepada pihak perusahaan dan diserahkan oleh administrasi kepada marketing dan selanjutnya marketing memberikan surat tersebut.

  1. Prosedur Pembayaran Produk

Setelah customer menerima surat pemberitahuan pelunasan pembayaran, selanjutnya customer membayarkan uang pelunasan tersebut sesuai jumlah yang sudah disepakati bersama dan memberikan bukti kwitansi pembayaran telah dilakukan dan diberikan ke bagian marketing. Selanjutnya bukti tersebut diserahkan kebagian administrasi untuk dilakukan pengecekan pembayaran, jika semua sudah sesuai dengan kesepakatan maka pihak administrasi mengeluarkan kwitansi pelunanasan pembayaran yang menandakan bahwa produk tersebut telah terbayarkan. Kwitansi tersebut kemudian diberikan kepada customer melalui bagian marketing.

  1. Prosedur Serah Terima Produk

Kwintansi pembayaran sudah diterima customer selanjutnya pihak administrasi mengeluarkan surat perjanjian serah terima produk dan diserahkan kepada bagian marketing. Pihak marketing bertemu dengan customer dan customer menandatangani surat perjanjian tersebut dan serah produk kepada customer

  1. Prosedur Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan dibuat berdasarkan dari bukti surat perjanjian yang sudah diterima oleh customer dengan menduplikat surat tersebut. Isi laporan yang dibuat berisi laporan penjualan (harian, bulanan, tahunan) dalam bentuk microsoft excel, yang kemudian diserahkan kepada bagian accounting, selanjutnya pihak accounting melakukan pengecekan saldo dan laporan, jika semua sudah benar selanjutnya diserahkan kepada pimpinan yaitu direktur.

Analisis Prosedur Sistem Yang Berjalan

Detail dari prosedur sistem yang berjalan pada PT.Quality Property Indonesia diuraikan atau dijelaskan dengan menggunakan model UML (Unified Modeling Language) dimana ada 3 (tiga) model yang digunakan yaitu: Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.

Use Case Diagram

Berdasarkan keterangan pada gambar 3.3 Use Case Diagram tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat:

  1. 1 Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan pada proses penjualan properti pada PT.Quality Property Indonesia yang berjalan.
  2. 5 (lima) aktor yang melakukan kegiatan yaitu: customer/pembeli yang melakukan pembelian unit properti, marketing yang melakukan penawaran produk dan penawaran harga, bagian administrasi, bagian staff accounting dan direktur.
  3. 11 (sebelas) use case yaitu: datang ke kantor pemasaran, konsultasi, kesepakatan, pengecekan pembayaran, input data diri customer, surat pelunasan, kwitansi pelunasan, surat perjanjian, pembuatan laporan, laporan, serah terima produk.
  4. 10 (sepuluh) include yaitu: pembayaran uang muka, memberikan data diri, persyaratan data diri, bukti pembayaran, pembayaran pelunasan, bukti pelunasan, pendatanganan surat perjanjian, duplikat surat perjanjian, cek laporan, cek saldo.

Sequence Diagram

Berdasarkan keterangan pada gambar 3.3 Sequence Diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat :

  1. 10 (sepuluh) Lifeline yaitu: Kantor Pemasaran, Uang Muka, Pelunasan, Serah Terima, Pembayaran Uang Muka, Surat Pelunasan, Pembayaran Uang Pelunasan, Surat Perjanjian, dan Laporan.
  2. 5 (lima) aktor yang melakukan kegiatan yaitu: customer/pembeli yang melakukan pembelian unit properti, marketing yang melakukan proses konsultasi, bagian administrasi yang melakukan proses, bagian accounting yang mengontrol penjualan dan meberikan laporan kepada Direktur.
  3. 34 (tiga puluh empat) pesan yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi yang biasa dilakukan oleh aktor tersebut.

Activity Diagram

Berdasarkan keterangan pada gambar 3.4 Activity Diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat :

  1. Satu initial node yang merupakan titik awal dari kegiatan
  2. 5 (lima) swimline yaitu: Customer, Marketing, Administrasi, Accounting dan Direktur.
  3. 39 (tiga puluh sembilan) aktivitas yang biasa dilakukan oleh aktor- aktor.
  4. 4 Fork node dan 2 Join node
  5. Satu final node yang merupakan akhir dari kegiatan


Metode Analisis Sistem

Metode Analisis SWOT

Pada analisis ini penulis menggunakan metode analisis SWOT yaitu sebuah metode untuk mengindentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan sistem penjualan properti pada PT.Quality Property Indonesia. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).</p> Berikut ini adalah tabel analisis menggunakan metode SWOT, dijelaskan sebagai-berikut:

  1. Identifikasi Variabel Lingkungan Internal
  2. Identifikasi Variabel Lingkungan Eksternal

Metode Analisis Berdasarkan Sistem Berjalan

Analisis Masukan

Analisis masukan merupakan penjelasan masalah yang dilakukan berdasarkan semua data atau informasi yang berfungsui sebagai data input sehingga mengasilkan proses.

  1. Pembayaran uang muka Nama Masukan : Pembayaran uang tanda jadi Fungsi : Sebagai tanda ingin melakukan pembelian produk Sumber : Customer Media : Kertas Distribusi : Customer ke Marketing Frekuensi : Data customer Keterangan : Berisi pembayaran produk sebagai langkah Awal bahwa customer telah sepakat membeli produk
  2. Pembayaran pelunasan
  3. Nama Masukan : Pembayaran pelunasan Fungsi : Sebagai tanda bahwa customer telah melunasi tagihan keseluruhan Sumber : Customer Media : Kertas Distribusi : Customer ke Marketing Frekuensi : Data customer Keterangan : Berisi pembayaran produk secara lunas sesuai dengan kesepakatan

Analisis Proses

Analisis proses merupakan penjelsanan pada proses sebagai suatu hasil feedback karena adanya masukan data, di dalam proses inilah semua informasi yang masuk akan di olah.

  1. Surat pelunasan
  1. Nama Masukan : Bukti pembayaran uang muka
  2. Masukan : Data customer
  3. Keluaran : Surat Pelunasan
  4. Ringkasan Proses : Marketing memberikan bukti dan data custmer kepada bagian administrasi
  1. Kwitansi
  1. Nama Masukan : Bukti pelunasan
  2. Masukan : Data customer
  3. Keluaran : Kwitansi pembayaran
  4. Ringkasan Proses : Mengeluarkan kwitansi yang nanti akan diserahkan kepada customer sebagai tahap proses transaksi

Analisis Keluaran

Analisis Keluaran adalah uraian dari hasil serangkaian prosesyang terjadi mulai dari masukan data sampai terjadi proses pengolahan data.

  1. Nama Keluaran : Surat perjanjian
  2. Fungsi : Sebagai tahap akhir dari proses sebelum serah terima produk dilakukan
  3. Media : Kertas
  4. Keterangan : Tahap akhir dari serangkaian proses keseluruhan transaksi penjualan properti

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware dan Software

  1. Spesifikasi Hardware
  1. Processor : AMD A4 - 5000 APU with Radeon™ HD Graphics
  2. Monitor : 14” LED
  3. Hardisk : 500 GB
  4. RAM : 4 GB
  5. Keyboard : Standar Keyboard
  6. Mouse : Dell MS 111
  • Spesifikasi Software
    1. Windows 7
    2. Microsoft Office 2007

    Hak Akses

    Sistem informasi penjualan properti pada PT.Quality Property Indonesia hanya dapat diakses oleh bagian pemasaran, bagian administrasi, bagian keuangan dan pimpinan perusahaan:

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan sistem yang berjalan terdapat beberapa rumusan masalah :

    1. Sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan cara konvensional, Marketing menyebarkan brosur ditempat keramaian seperti mall, dan sering kali dampaknya adalah kurang efektif dan salah sasaran untuk penyampaian infomasi produk kepada customer.
    2. Dalam Operasional Sistem Penjualan masih manual, seperti membuat kwitansi masih menggunakan tulis tangan, dan untuk surat perjanjian jual beli menggunakan Microsoft Excel sehingga seringkali menyebabkan kesalahan dalam penulisan.
    3. Laporan penjualan belum optimal sering terjadinya keterlambatan untuk pembuatan laporan ke pimpinan

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati beberapa permasalahan yang terjadi di dalam sistem yang berjalan pada perusahaan, peneliti mempunyai alternatif pemecahan masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan sebagai berikut :

    1. Membuat sistem penjualan online berbasis web yang dapat menunjang penjualan dan tepat sasaran terhadap customer yang dituju.
    2. Membuat sistem penjualan online berbasis web yang dapat memudahkan bagian admin dengan cepat dan akurat serta membuat sistem yang terintegrasi dengan database sehingga pengolahan datanya lebih cepat serta akurat.
    3. Membuat sistem laporan penjualan berbasis web agar tidak terjadi keterlambatan pembuatan laporan.

    Elisitasi

    Hasil dari Elisitasi berikut ini didapat dari metode wawancara yang dilakukan penulis dengan pihak manajemen serta pengamatan sistem yang sedang berjalan di lapangan. Elisitasi mempunyai 3 (tiga) tahapan dengan uraianya sebagai-berikut:

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan bagian personalia mengenai seluruh rancangan sistem yang baru diusulkan. Dijelaskan pada tabel 3.4 berikut ini:

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI ini berujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem yang baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk diskusi. Berikut ini penjelasan mengenai MDI :

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Artinya requiremet tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI ini artinya Desirable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Artinya requirement Tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    4. Elisitasi tahap II dijelaskan pada tabel 3.5 berikut ini:

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai-berikut:

    1. T artinya Technical. artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, artinya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yag dikembangkan.
    3. E artinya Economy, Artinya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit, serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : mudah dikerjakan.

    Elisitasi Tahap Final

    Elisitasi tahap final merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan. Elisitasi tahap final dijelaskan pada tabel 3.7 berikut ini:


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM USULAN

    Tata Laksana Sistem Usulan

    Untuk merancang sistem dan prosedur sistem yang diusulkan peneliti menggunakan model UML (Unified Modelling Language) dengan menggunakan software Visual Pradigm, dimana software ini mampu mendesain prosedur yang berguna untuk memvisualisasikan rancangan sistem yang akan dibangun nantinya Dalam rancangan proses penjualan properti akan diuraikan menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram, dan Class Diragram.

    Prosedur Sistem Usulan

    Berdasarkan analisis sistem yang diusulkan telah diketahui sistem yang berjalan saat ini masih bersifat manual sehinggal belum memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara efisien dan efektif. Dari analisis tersebut diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem penjualan properti yang bertujuan untuk memenuhi kebuthan customer dalam melakukan transaksi pembelian unit properti dan memudahkan kinerja perusahaan secara efisien dan efektif. Penjelasan prosedur sistem yang diusulkan pada proses penjualan properti dijelaskan pada tabel 4.1 berikut ini:

    Rancangan Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Penjelasan rancangan diagram sistem yang diusulkan pada proses transaksi penjualan properti diuraikan menggunakan Use Case Diagram pada gambar 4.1 berikut ini: Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang diusulkan tersebut terdapat:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan pada proses transaksi pembelian properti.
    2. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan sebagai administrator.
    3. 3 (tiga) aktor yang melakukan kegiatan sebagai user.
    4. 7 (tujuh) use case yang dilakukan oleh customer yang terdapat 3 (tiga) extend dan 3 (tiga) include.
    5. 14 (empat belas) use case yang dilakukan oleh user, yaitu marketing, manager dan admin, dimana terdapat 2 (dua) extend dan 3 (tiga) include untuk user marketing, 2 (dua) extend dan 2 (dua) include untuk user manager dan 2 (dua) extend dan 3 (tiga) include untuk user admin.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Penjelasan rancangan diagram sistem yang diusulkan pada proses transaksi penjualan properti diuraikan menggunakan Activity Diagram pada gambar berikut ini:

    1. Activity Diagram user dan admin yang diusulkan
    2. Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram User sistem yang diusulkan tersebut terdapat: a. 1 (satu) initial node yang menjadi titik awal proses. b. 1 (satu) Decision Node yang berfungsi sebagai aktivitas yang bersifat kondisional benar atau salah. c. 19 (sembilan belas) action dari sistem yang digunakan untuk mewakili serangkaian tindakan. d. 5 (lima) fork node yang berfungsi sebagai behavior aktivitas yang paralel. e. 3 (tiga) join node yang berfungsi sebagai untuk menggabungkan alur yang terjadi secara bersamaan (pararel) f. 1 (satu) final node dimana menjadi titik akhir dari serangkaian proses.

    3. 2 Activity Diagram customer yang diusulkan
    4. Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Customer sistem yang diusulkan tersebut terdapat : a. 1 (satu) initial node yang menjadi titik awal proses b. 6 (enam) action dari sistem yang digunakan untuk mewakili serangkaian tindakan. c. 1 (satu) fork node yang berfungsi sebagai behavior activitas yang paralel. d. 1 (satu) final node dimana menjadi titik akhir dari serangkaian proses

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Penjelasan rancangan Diagram sistem yang diusulkan pada proses transaksi penjualan properti diuraikan menggunakan Squence Diagram berikut ini.

    1. Sequence Diagram Customer yang diusulkan
    2. Berdasarkan gambar 4.4 Squence Diagram Customer sistem yang diusulkan tersebut terdapat: 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan, yaitu customer. 3 (tiga) lifeline, yaitu home, katalog produk dan form pemesanan 5 (lima) message yang dilakukan oleh customer.

    3. Sequence Diagram Marketing yang diusulkan
    4. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan, yaitu marketing. 4 (empat) lifeline yaitu login, dashboard, data transaksi dan 2 logout. 1 (satu) Self Message saat Login System tidak berhasil. 5 (lima) message yang dilakukan oleh marketing.

    5. Sequence Diagram Manager yang diusulkan
    6. Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram Manager sistem yang diusulkan tersebut terdapat: 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan, yaitu manager. 4 (empat) lifeline yaitu login, dashboard, data laporan danlogout 1 (satu) Self Message saat Login System tidak berhasil 5 (lima) message yang dilakukan oleh manager.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini adalah perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan, dijelaskan pada tabel 4.2 berikut ini:

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data adalah suatu metode yang digunakan untuk menyeleksi dan mendistribusikan data dimana data apa saja yang akan digunakan dalam penerapan pembuatan aplikasi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai proses rancangan basis data dengan tahap pertama yaitu melakukan normalisasi data yang menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data yang digunakan.

    Normalisasi

    Bentuk normal dari suatu rancangan relasi basis data dilakukan dengan menggunakan beberapa tahapan dimana proses ini biasanya disebut dengan normalisasi.

    Normalisasi

    Merupakan sekumpulan data yang akan digunakan pada rancangan basis data yang akan di seleksi dan tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu serta dikumpulkan apa adanya, dijelaskan pada tabel 4.3 berikut ini:

    First Normal Form (1NF)

    Merupakan hasil seleksi yang digunakan untuk menandai data dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai primary key, dijelaskan pada tabel 4.4 berikut ini:

    Second Normal Form (2NF)

    Merupakan pengelompokan data ke dalam tabel-tabel yang saling berkorelasi, dijelaskan pada gambar 4.8 berikut ini:

    Third Normal Form (3NF)

    Merupakan pengelompokan data ke dalam tabel-tabel yang saling berkorelasi, dijelaskan apda gambar 4.9 berikut ini:

    Spesifikasi Basis Data

    Merupakan struktur desain dari basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun dijelaskan pada tabel sebagai-berikut:

    1. Table Name : user
    2. Media Penyimpanan : Hard Disk Table Field : id_user, username, password, role Primary Key : id_user Panjang Record : 62

    3. Table Name : contact
    4. Media Penyimpanan : Hard Disk Table Field : id_contact, name, email, message Primary Key : id_contact Panjang Record 65

    5. Table Name : biodata_perusahaan
    6. Media Penyimpanan : Hard Disk Table field : id_bp, nama_perusahaan, visi_misi, no_telepon, nama_email, hari_waktu_kerja, lokasi_perusahaan Primary Key : id_bp Panjang Record 86

    7. Table Name : penjualan
    8. Media Penyimpanan : Hard Disk Table field : id_penjualan, nama_pelanggan, nama_rumah, harga, no_hp, email, alamat, pesanan, email_perusahaan, status, bulan Primary Key : id_penjualan Panjang Record 164

    9. Table Name : pembayaran_cash
    10. Media Penyimpanan : Hard Disk Table field : id_pembayaran, id_penjualan, harga, komisi_perusahaan, total_harga, tanggal Primary Key : id_pembayaran Panjang Record 82

    11. Table Name : about
    12. Media Penyimpanan : Hard Disk Table field : id_about, about_us Primary Key : id_about Panjang Record 1

    13. Table Name : kategori Media Penyimpanan : Hard Disk Table field : id_kategori, nama_kategori Primary Key : id_kategori Panjang Record 35
    14. Table Name : rumah
    15. Media Penyimpanan : Hard Disk Table field : id_rmh, nama_pemilik, nama_rumah, id_kategori, harga, luas_tanah, luas_bangunan, kamar_tidur, kamar_mandi, carport, deskripsi, alamat, lokasi, gambar1, gambar2, gambar3, gamabr4, gamabr5, gambar6 Primary Key : id_rmh Panjang Record 146

    Tampilan Sistem Yang Diusulkan

    Berikut ini adalah tampilan sistem yang diusulkan dijelaskan pada tabel 4.13 berikut ini

    Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

    Konfigurasi sistem yang diusukan terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok dimana terdapat spesifikasi hardware, software yangdigunakan dan hak akses pengguna. Penjelasannya akan di uraikan pada tabel 4.14 berikut ini:

    Pengujian Sistem

    Pengujian sistem merupakan serangkaian tahapan penting sebelum sistem akan di implementasikan ke dalam ruang lingkup penggunaan. Pada tahapan pengujian ini menggunakan metode Blackbox Testing.

    Pengujian Blackbox Login User

    Pengujian Blackbox pada login user dijelaskan pada tabel 4.15 berikut ini:

    Pengujian Blackbox Form Pemesanan Customer

    Pengujian Blackbox pada form pemesanan customer dijelaskan pada tabel 4.16 berikut ini :

    Pengujian Blackbox Proses Transaksi

    Pengujian Blackbox pada proses transaksi dijelaskan pada tabel 4.17 berikut ini:

    Pengujian Blackbox Report

    Pengujian Blackbox pada proses laporan dijelaskan pada tabel 4.18 berikut ini:

    Schedule

    Penjadwalan merupakan suatu langkah yang di susun untuk menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan mulai dari tahap pengumpulan data sampai tahap implementasi dan dokumentasi. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel, penjadwalan dijelaskan pada tabel 4.19 sebagai-berikut :

    Estimasi Biaya

    Merupakan rangkaian kegiatan dalam proses penelitian yang dimulai dari tahapan pengumpulan dan analisis data, transportasi, biaya pembuatan program dan biaya bahan, peralatan penelitian dan lain-lain. Berikut adalah tabel rincian estimasi biaya dijelaskan pada tabel 4.20 berikut ini:

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan beberapa metode penelitian, segi perumusan masalah, dan tujuan serta manfaat, maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai analisa sistem informasi manajemen PT.Quality Property Indonesia. Adapun beberapa kesimpulan sebagai berikut :

    1. Sistem penjualan properti pada PT.Quality Property pada saat ini customer datang ke kantor untuk konsultasi dengan marketing untuk menjelaskan produk yang ingin dibeli setelah itu apabila sudah fix membeli customer menyerahkan data seperti ktp/npwp lalu melakukan pembayaran uang tanda jadi setelah itu customer menyerahkan bukti pembayaran ke marketing dan marketing menyerahkan ke bagian staff admin untuk dicek, apabila sudah masuk bagian staff admin mengeluarkan kwitansi masih dibuat secara tulis dan diserahkan ke marketing dan marketing tersebut menyerahkan kembali ke customer. Lalu staff admin membuat surat perjanjian untuk ditandatangani pihak penjual dan pembeli, jika sudah ditandatangani staff admin copy surat tersebut untuk menginput laporan penjualan menggunakan Microsoft Excel secara manual kemudian diserahkan kepada staff accounting.
    2. Maka untuk mengoptimalkan sistem penjualan PT.Quality Property Indonesia perlu melakukan beberapa langkah seperti : memasarkan, sistem (website) proses penjualan online untuk memudahkan customer, marketing dan staff admin dalam mengakses seluruh informasi.
    3. Dengan menggunakan analisa sistem yang digunakan adalah metode perancangan menggunakan UML (Unified Modelling Language), dan metode pengujian menggunakan metode Black Box, untuk bahasa pemrograman menggunakan PHP (Hypertext Preprocessor), database MySQL untuk pembuatan aplikasi, dengan koneksi XAMPP sehingga menghasilkan sistem.

    Saran

    Berdasarkan kesimpulan diatas disampaikan saran dengan harapan dapat bermanfaat dan dipertimbangkan usulan - usulan yang diberikan. Adapun saran - saran tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar lebih dimengerti.
    2. Dilakukan setelah dilakukan implementasi sistem, tidak menutup kemungkinan pengembangan pada rancangan sistem penjualan yang telah dibuat sesuai kebutuhan yang ada, agar kekurangan sistem yang telah dibuat dapat terlengkapi dengan cara diperbaiki maupun ditambah juga dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang akan datang.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Rajamanggala, Punta Wahyu.2014. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan Barang Dan Jasa Dengan Menggunakan Al-Goritma ID3 (Iterative Dichotomister Three). Jawa Tengah.
    2. Sitanggan, Bismar dkk.2014. Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Dasar Good Corporate Governance Terhadap Tingkat Kepuasan Vendor Pada Proses Pengadaan Barang /Jasa Di PT Indonesia Power Kantor Pusat.Jakarta Selatan: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Humanior A Vol 11 No 2.
    3. Hidayat, Rahmat.(2015). Penerapan E-Procurement Dalam Proses Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Guna Mendukung Ketahanan Tata Pemerintahan Daerah ( Studi Pada Unit Layanan Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur). Kalimantan Timur: Journal Ketahanan Nasional Vol 2 No 2 Agustus 2015.
    4. Azwar. (2016). Peran Alokatif Pemerintah Melalui Pengadaan Barang/Jasa Dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia. Makassar: Kajian Ekonomi Dan Keuangan. Vol.20 No.2 Agustus 2014
    5. Sembiring, Josephine Oktavira dkk.(2017). Sistem Informasi Penjualan Barang Dan Jasa Pada Studio Photo Topaz Hexagon Medan Berbasis Web.Medan: Journal MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem) Vol 2 No 2 Desember 2017.
    6. Pujadi, Tri dkk.(2015). Perancangan Sistem E-Procurement Pada PT Multi Eraguna Usaha. Jakarta Barat: Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) ISSN: 1979-2328.
    7. Damayanti, Astrid dkk.(2016). Pengaruh Penerapan E-Procurement Sebagai Alat Pengendalian Pengadaan Barang/Jasa Pada Pemerintahan Kota Surabaya. Kota Surabaya: Jurnal Infestasi Vol 4 No 2 Desember 2016.
    8. Wahyuningsih, Sri Eti dkk.(2016).Implementasi Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Pada Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, Masyarakat Dan Keluarga Berencana (BP2AMKB) Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak: Jurnal Ilmiah Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tajung Pura.
    9. Sutriatmoko dkk.(2015). Analisis Penerepan E-Procurement Obat Dengan Prosedur E-Purchasing Berdasarkan E-Catalague Di Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Di Jawa Tengah. Yogyakarta: Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi Vol 5 No 4 Desember 2015.
    10. Sofian, Siska dkk.(2015). Persepsi Penggunaan Pada Penerapan Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Salah Satu Wujud Peningkatan Kualitas Good Governance Di Kementrian Agama SE Sulawesi Utara. Manado: JURNAL RISET AKUNTANSI dan AUDITING Goodwill Vol 4 No 2 Desember 2015
    11. Sarpong, Patrick Boateng dkk.(2017). E-procurement Adoption Barriers in Retrospect: A Structural Equation Analysis of Ghanaian Hospitals. China : Canadian Journal Of Applied Science And Technology Vol 5 Issue 2 July 2017
    12. Dr. Eziyi O. Ibem dkk.(2015). E-Procurement Use In The South African Construction Industry. South Africa : Journal Of Information Technology in Construction-ISSN 1874-4753 Vol 20 January 2015
    13. Chibani, Akram dkk.(2017). Dynamic optimisation for highly agile supply chains in e-procurement context. France : International Journal Of Production Research March 2017
    14. Testa, Francesco dkk.(2014). Drawbacks and opportunities of green public procurement: an effective tool for sustainable production. Italy : Journal Of Cleaner Production September 2014
    15. Nurmandi, Achmad dkk.(2015). Making e-procurement work in a decentralized procurement system A comparison of three Indonesian cities. England: International Journal of Public Sector Management Vol.28 No.3

    Contributors

    Fira