SI1511489672

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

PEMBAYARAN ADMINISTRASI SISWA BERBASIS WEB

PADA SMA ADITYA KARYA

KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1511489672
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

JURUSAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

PEMBAYARAN ADMINISTRASI SISWA BERBASIS WEB

PEMBAYARAN ADMINISTRASI SISWA BERBASIS WEB

KABUPATEN TANGERANG



Disusun Oleh :

NIM
: 1511489672
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi


 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr.Po.Abas Sunarya,M.Si)
       
(Desy Apriani, S.Kom., MTI)
NIP : 000603
       
NIP : 010814


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

PEMBAYARAN ADMINISTRASI SISWA BERBASIS WEB

PADA SMA ADITYA KARYA

KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489672
Nama
: [[Citha Pardiani Atmaja Putri]

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Fredy Susanto, M.Kom., CCNA., MTCNA)
   
(Yuni Roza, M.Kom)
============================================================================================================================================================

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

PEMBAYARAN ADMINISTRASI SISWA BERBASIS WEB

PADA SMA ADITYA KARYA

KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489672
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

SKRIPSI 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Febuari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

PEMBAYARAN ADMINISTRASI SISWA BERBASIS WEB

PADA SMA ADITYA KARYA

KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1511489672
Nama
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan,salinan,atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik dilingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, febuari 2020

 
 
 
 
NIM : 1511489672

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000



ABSTRAKSI

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan informasi memiliki peran yang sangat penting dalam usaha menciptakan kemajuan di bidang kehidupan manusia. Salah satunya adalah perkembangan di dunia pendidikan modern. Sistem pembayaran administrasi di bidang pendidikan sangat penting dilakukan untuk mendata pelunasan pembayaran siswa pada sekolah tersebut. Dalam pembahasan ini penulis membahas permasalahan yang dialami SMA ADITYA KARYA KABUPATEN TANGERANG yaitu seperti bagaimana sistem yang berjalan saat ini, bagaimana proses pencarian data tersebut, dan sistem apakah yang akan dibuat untuk membantu proses pembayaran. Dan didalam hal tersebut penulis melakukan beberapa penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berupa observasi yang dimana melakukan pengamatan langsung ke sekolah SMA ADITYA KARYA KABUPATEN TANGERANG, wawancara dimana proses tersebut melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak yang bersangkutan, kepustakaan dimana proses tersebut mencari dan membaca beberapa referensi dari perpustakaan dan internet, metode analisa yaitu berupa analisa sistem SWOT (Strengths), (Weakness), (Opportunities), (Threats) metode ini digunakan untuk melihat kondisi pendidikan sekolah baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap pendidikan sekolah, sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan. Metode perancangan sistem dimana metode ini menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang didalamnya terdapat Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan menggunakan Metode Pengujian dimana metode tersebut menggunakan Blackbox Testing. Dengan menggunakan metode tersebut tujuan penulis yaitu untuk meningkatkan pelayanan administrasi yang dibutuhkan staff tata usaha, untuk membantu staf tata usaha dalam pencarian dan menginputkan data serta mengelola semua laporan administrasi sekolah, untuk merancang sistem administrasi siswa berbasis web agar data administrasi siswa di sekoah dapat tersimpan dengan aman. Dan hasil yang didapatkan yaitu membantu kinerja dalam meningkatkan pelayanan, dapat membantu menyajikan informasi pengolahan data, mendapatkan hasil informasi dari sistem penginputan data siswa berbasis web.

Kata kunci : SWOT,pembayaran, web


ABSTRACT

The development of science and technology, making information have a very important role in efforts to create progress in the field of human life. One of them is the development in the world of modern education. An administrative payment system in the field of education is very important to record payment of student payments at the school. In this discussion the author discusses the problems experienced by SMA ADITYA KARYA TANGERANG DISTRICT, namely how the current system works, how the process of finding the data, and what system will be created to help the payment process. And in this case the authors conducted several studies using data collection methods in the form of observations which made direct observations to the ADITYA high school KARYA TANGERANG DISTRICT, interviews where the process of conducting question and answer directly to the parties concerned, the literature where the process is looking for and reading some references from libraries and the internet, analysis methods in the form of SWOT (Strengths), (Weakness), (Opportunities), (Threats) systems analysis methods are used to look at the condition of school education both internally and externally which are then used as indicators to determine strengths, weaknesses , opportunities and threats to school education, so that they can help in decision making. System design method where this method uses UML (Unified Modeling Language) which includes Use Case Diagrams, Sequence Diagrams, Activity Diagrams, and using Testing Methods where the method uses Blackbox Testing. By using this method the author's goal is to improve administrative services needed by administrative staff, to assist administrative staff in searching and inputting data and managing all school administration reports, to design a web-based student administration system so that student administration data in schools can be stored with secure. And the results obtained are assisting performance in improving services, can help present data processing information, get the results of information from the web-based student data input system.

Keywords : SWOT, payment, web


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pembayaran Administrasi Siswa Berbasis Web Pada SMA ADITYA KARYA KABUPATEN TANGERANG”

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Bapak Fredy Susanto,M.Kom.,CCNA.,MTCNA sebagai Dosen Pembimbing I
  5. bu Yuni Roza, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing II .
  6. bu Ani, S.Pd. yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis..
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  9. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Febuari 2020
Citha Pardiani Atmaja Putri
1511489672

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisa SWOT
  2. Tabel 3.2 Matriks SWOT
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap Final
  7. Tabel 4.1 Prosedur Sistem Usulan
  8. Tabel 4.2 Perbedaan Prosedur
  9. Tabel 4.3 Unnormalized From
  10. Tabel 4.4 First Normal From (INF)
  11. Tabel 4.5 Wali Siswa
  12. Tabel 4.6 Pembayaran
  13. Tabel 4.7 Siswa
  14. Tabel 4.8 Tunggakan
  15. Tabel 4.9 Tu
  16. Tabel 4.10 User
  17. Tabel 4.11 Jenis Pembayaran
  18. Tabel 4.12 Kelas
  19. Tabel 4.13 Tampilkan Siswa yang Diusulkan
  20. Tabel 4.14 Konfigurasi Sistem yang Diusulkan
  21. Tabel 4.15 Pengujian Blackbox Login Siswa
  22. Tabel 4.16 Pengujian Blackbox Login User
  23. Tabel 4.17 Pengujian Blackbox Input Data Pembayaran
  24. Tabel 4.18 Pengujian Blackbox Cetak Laporan
  25. Tabel 4.19 Penjadwalan
  26. Tabel 4.20 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2 Prosedur Sistem yang berjalan
  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram
  6. Gambar 4.1 Use case Diagram yang Diusulkan
  7. Gambar 4.2 ActivityDiagram yang Diusulkan
  8. Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan
  9. Gambar 4.4 Sequence Diagram Kepala Sekolah dan Petugas TU yang Diusulkan
  10. Gambar 4.5 Second Normal From (2NF)
  11. Gambar 4.6 Third Normal From (3NF)

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan informasi memiliki peran yang sangat penting dalam usaha menciptakan kemajuan dibidang kehidupan manusia. Salah satunya adalah perkembangan didunia pendidikan modern. Sistem pembayaran administrasi dibidang pendidikan sangat penting dilakukan untuk mendata pelunasaan pembayaran siswa pada sekolah tersebut. Ketepatan dan keakuratan dalam sistem pembayaran merupakan faktor utama untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efesien. Dengan pemakaian komputer tersebut akan semakin mempermudah dalam melakukan pengolahan data dan sangat berpengaruh dalam efektivitas kerja. Maka adanya teknologi informasi merupakan sarana untuk mempermudah masyarakat dalam mengelola data dan menyajikan informasi dalam suatu lembaga pendidikan..

SMA ADITYA KARYA Kabupaten Tangerang merupakan salah satu instansi dibidang pendidikan yang berada di Kabupaten Tangerang. Di dalam suatu instansi pendidikan administrasi siswa sangatlah penting untuk menunjang sarana dan prasarana, dengan begitu instansi pendidikan memerlukan sistem terkomputerisasi yang optimal agar pembayaran dapat lebih efektif dan efesien.

Namun pada saat ini, masih terdapat beberapa sistem yang masih menggunakan manual di bidang pendidikan. Salah satunya pada SMA ADITYA KARYA yang hingga saat ini sistem pembayarannya masih manual, penginputannya masih tercatat didalam buku sebagai pengolahaan data-data siswa yang sudah melunasi pembayarannya. Serta penyimpanan datanya masih dalam pengarsipan dibuku besar. Sehingga staff TU (Tata Usaha) harus mencatat satu persatu nama siswa secara keseluruhan yang sudah membayar administrasi. Sehingga mengakibatkan lamanya proses pendataan serta menyulitkan bagi staff TU (Tata Usaha) untuk mencari atau memberikan data yang diperlukan. Maka diperlukannya sistem pembuatan maupun pencarian data yang lebih baik menggunakan Teknologi Komputer.

Dari permasalah tersebut dengan adanya sistem informasi pelayanan administrasi siswa berbasis web diharapkan dapat membantu proses pembayaran SPP, pembayaran daftar ulang, pembayaran buku LKS pembayaran UTS dan pembayaran UAS, pembayaran TOUR, untuk mempermudah staff TU dalam proses pengolahan data pembayaran administrasi siswa secara efektif dan efesien. Berdasarkan penjelasan permasalahaan diatas maka peneliti mengambil judul: “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pembayaran Administrasi SiswaBerbasis Web Pada SMA ADITYA KARYA Kabupaten Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai-berikut:

  1. Bagaimana sistem Pembayaran yang sedang berjalan pada SMA ADITYA KARYA Kabupaten Tangerang ?
  2. Apakah pencarian data-data yang dibutuhkan sulit ditemukan sehingga menghambat kerja staff administrasi disekolah ?
  3. Bagaimana membuat sistem pembayaran administrasi yang dapat membantu staff tata usaha dalam pelayanan siswa pada sekolah. ?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun batasan masalah peneliti yang dilakukan penulis dalam penulisan skripsi ini, peneliti membatasi ruang lingkup pembahasannya. Hanya membahas masalah administrasi siswa pada SMA ADITYA KARYA KABUPATEN TANGERANG yang meliputi beberapa keuangan siswa, seperti berikut ialah.

  1. Proses pembayaran SPP siswa
  2. Proses pembayaran daftar ulang siswa
  3. Proses pembayaran buku LKS
  4. Proses pembayaran UTS
  5. Proses pembayaran UAS
  6. Proses perpisahan


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusahan masalah yang ada maka tujuan dari peneliti yaitu:

  1. Untuk meningkatkan pelayanan administrasi yang dibutuhkan staff tata usaha.
  2. Untuk membantu staff TU dalam pencarian dan penginputan data serta mengelola semua laporan administrasi sekolah.
  3. Untuk merancang sistem administrasi siswa berbasis web agar data administrasi siswa disekolah dapat tersimpan dengan aman apabila buku pengarsipannya terjadi kerusakan.

Manfaat Penelitian

  1. Membantu kinerja dalam meningkatkan pelayanan terhadap staff tata usaha.
  2. Dapat membantu menyajikan informasi pengolahan data administrasi yang akurat dan relevan.
  3. Dapat dihasilkannya sistem informasi, penginputan administrasi siswa berbasis web pada SMA ADITYA KARYA yang dapat memperbaiki sistem yang berjalan sebelumnya.

Metodologi

metode ini penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara mengumpulkan data seperti apa sistem yang masih manual saat ini serta apa saja kekurangan dari sistem tersebut.

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapa metode sebagai-berikut:

  1. Observasi (Observation)
  2. Observasi yang dilakukan dengan pengamatan langsung ke Sekolah SMA ADITYA KARYA KABUPATEN TANGERANG untuk mendapatkan data yang diteliti dan untuk mengetahui sistem yang sudah berjalan dan menganalisis secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti.

  3. Wawancara (Interview)
  4. Metode ini dilakukan dengan proses tanya jawab secara langsung kepada pihak yang bersangkutan dalam proses sistem pengolahan data administrasi siswa yang sedang berjalan saat ini untuk mendapatkan informasi yang akurat dan untuk menyelesaikan penelitian ini.

  5. Studi Pustaka (Literature Review)
  6. Selain melakukan observasi dan wawancara dilakukan juga dengan mencari dan membaca beberapa referensi dari perpustakaan dan internet untuk mendapatkan informasi atau sumber-sumber kajian yang terkait dengan penelitian ini.

Metode Analisa

Metode Analisa SWOT

Metode Analisa SWOT, yaitu Kekuatan (Strengths), KelemahanWeakness), Peluang (Opportunities), Ancaman (Threats). Adapun pengertian dari Analisa SWOT merupakan kajian yang dimulai terhadap faktor-faktor eksternal dengan melakukan analisis threat-opportunity, baru kemudian diikuti dengan kajian kondisi internal berupa strength-weakness. Dengan kata lain kita menggunakan pendekatan outside-in, bukan inside-out. Ada beberapa kategori dalam Strategi SWOT yakni, STRATEGI SO (Kekuatan dan Peluang), Strategi mamanfaatkan kekuatan dan keunggulan bersaing yang dimiliki untuk mengekploitasi peluang yang ada. STRATEGI WO (Kelemahan dan Peluang), Strategi ini mencoba memanfaatkan peluang yang tersedia untuk mengurangi bahkan mengeliminasi kelemahan yang ada pada suatu lembaga. STRATEGI ST (Kekuatan dan Ancaman), Strategi ini menggunakan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki untuk menghindari efek negatif dari ancaman yang dihadapi. STRATEGI WT (Kelemahan dan Ancaman), Strategi dengan meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman..

Metode Perancangan Sistem

Pada metode perancangan sistem ini penulis menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) diantaranya yaitu Use Case Diagram,Class Diagram, Squence Diagram, Activity Diagram. Dengan menggunakan software Visual Paradigm for UML.

Metode Pengujian

Pada tahapan ini sebelum sistem atau perangkat akan diimplementasikan penulis meenggukan metode pengujian black box. Pengujian black box itu sendiri adalah suatu kontrol untuk memeriksa fungsionalitas dari perangkat lunak yang akan digunakan. Pengujian ini ditujukan untuk menemukan celah-celah kesalahanatau tidak berfungsinya perangkat sesuai dengan standar. .

Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan laporan skripsi ini disusun dengan mengelompokan materi laporan menjadi beberapa bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan bab lainya, sistematika penulisan sebagai-berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan Skripsi ini, maka peneliti membagi menjadi beberapa BAB yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang defnisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada peneliti tersebut, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, penelitian sebelumnya Literature review dan pengertian yang berhubungan dengan peneitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum SMA ADITYA KARYA Kabupaten Tangerang, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem berjalan, struktur organisasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil rancangan sistem yang akan diusulkan pada SMA ADITYA KARYA Kabupaten Tangerang,usulan tersebut meliputi rancangan sistem dengan Unified Modeling Language (UML),konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yaitu diuraikannya kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan diuraikan di bab-bab sebelumnya serta berisi pula saran dari peneliti untuk pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penelitian ini dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

  1. Menurut Harfizar dkk dalam jurnal SENSI (2019) berpendapat , “Suatu sistem dapat di definisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.
  2. Menurut Maimunah, dkk (2016:26), “sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.
  3. Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan unsur/elemen yang saling berhubungan dan berkerjasama demi mencapai suatu tujuan sistem tertentu baik dalam sub sistem yang lebih kecil yang dapat mendukung sistem yang lebih besar.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya. Menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24) menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu . Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

  1. Memiliki Komponen, suatu sistem terdiri dari sejumlah kmponen yang saling berinteraksi, bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen – komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem
  2. Batas Sistem (Boundary), batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang likup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment), adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem,
  4. Penghubung Sistem (Interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
  5. Masukkan Sistem (Input), merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal Input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal Input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
  6. Keluaran Sistem (Output), merupakan hasil dari energy yang diolah oleh sistem.
  7. Pengolahan Sistem (Process), merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.)

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:193) system dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sitem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System). Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.
  2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan output sudah ditenukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem.
  3. .
  4. Probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka yang membedakan adalah ada faktor – faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor – faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
  6. Sistem Manusia dan Sistem Mesin. Sistem Manusia dan Sistem Mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil mesin industri, dan lain – lain.
  7. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen – komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak Sub – sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit
  8. Sistem bisa beradaptasi dan sistem tidak beradaptasi Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
  9. Sistem Almiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.
  10. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainnya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemiihan lima tahun mendatang kemungkinan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 2 (2015:73), “Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan:

Menurut Rulia Puji Hastanti, Bambang Eka Purnama dkk dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol. 3 No. 2 (2015:2)[6] mengatakan bahwa “Data adalah hal yang merujuk pada fakta-fakta baik berupa angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskriptif verbal atau kode tertentu”.

Menurut Sri Rahayu dkk (2019:3), “Data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan informasi dari suatu kejadian fakta yang diperoleh dari suatu pengamatan yang berupa angka, lambang, ataupun sifat, dan dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Muhamad Evan Widyawan Brata dkk dalam e-Proceeding of Management (2018:861) menjelaskan bahwa, “Informasi adalah data yang telah terorganisir dan diproses untuk menyediakan makna dan meningkatkan proses pengambilan keputusan”. :

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing–Architecture, Techniques and Applications (2015:3), “The patterns, associations, or relationships among all this data can provide information. For example, analysis of retail point of sale transaction data can yield information on which products are selling and when”. Artinya Pola, asosiasi, atau hubungan di antara semua ini, data dapat menyediakan informasi. Misalnya, analisis ritel titik data transaksi penjualan dapat menghasilkan informasi yang mana produk menjual dan kapan.

Dari definisi diatas sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sebuah data yang sudah diolah sehingga memiliki arti yang dapat digunakan untuk mengambil sebuah keputusan dan sifatnya subjektif.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10), Kualitas suatu informasi mempunyai 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

  1. Akurat (Accurate).
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timelines).
  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  5. Relevan (Relevance).
  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap – tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Diah Aryani, dkk (2017:77), “berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Sugeng Wahyudiono yang dikutip oleh Giandari, dkk dalam Jurnal CCIT (2018:157) mendefinisikan bahwa “ Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual,maupun berbantuan computer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan”.

Menurut definisi para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan sebuah komponen – komponen yang saling berkaitan demi menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan dalam suatu bidang.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Choirul Muallifah, Bambang Eka Purnama dkk dalam Jurnal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan edukasi Vol. 8 No. 2 (2016:10), komponen sistem informasi di antaranya :

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode – metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem

  7. Blok Teknologi (Block Technology)
  8. Teknologi yang digunakan untuk menerima input. Menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware)..

  9. Blok Basis Data (Database Block)
  10. Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (Control Block)
  12. Banyak faktor yang dapat merusakan sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan – kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan – kesalahan ketidak efisiensinan, sabotase dan sebagiannya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Klasifikasi merupakan sebuah bagian – bagian dalam sebuah kelas tertentu yang berdasarkan ciri – ciri persamaan dan perbedaannya. Oleh karena itu telah dijelaskan oleh Hutahaean (2015:3-5), mengatakan bahwa sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang yaitu :

  1. Sistem abstrak yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tak tampak secara fisik dan sistem fisik yang tentunya terlihat atau tampak
  2. Sistem alamiah yang terjadi melalui proses alam dan sistem buatan manusia yang merupakan melibatkan interaksi manusia dengan mesin
  3. Sistem deterministic yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi dan sistem probabilistic yang tidak dapat diprediksi
  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup.
  5. perancangan sistem informasi berbasis web ini termasuk mempunyai beberapa hal yang termasuk seperti diatas, yaitu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, mempunyai sistem yang tertutup dan lain sebagiannya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Di dalam penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berbeda dalam suatu organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Lasminiasih, Sandhi P dkk (2016:885), “Analisa sistem adalah mengidentifikasi sistem yang sudah ada apakah terdapat masalah yang telah terjadi pada sistem yang lama. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan atau diselesaikan”.

Menurut Didik Setiawan dan Yhoni Agus Setya Mahendra Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.4 No.2 (2015:23) berpendapat bahwa, “analisis sistem (systems analysis) adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang ada agar selanjutnya dapat dilakukan pembenahan”.

Sedangkan menurut Abi Burrahman (2017:36) mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.

Dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah sebuah proses penelitian dengan menguraikan komponen – komponen dalam suatu sistem yang bertujuan untuk mempelajari komponen tersebut sehingga dapat menyimpulkan suatu keputusan dalam merancang sebuah sistem baru atau mengembangkan sistem yang sudah ada.

Tahap – Tahap Analisa Sistem

Menurut Yasin Efendi, Saipul Anwaro dkk (2015:10), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

Selama tahap analisis sistem, sistem analisis terus bekerja sama dengan manajer dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah – langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan Penelitian Sistem
  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru, manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula – mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  3. Mengorganisasikan Tim Proyek
  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem yang dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif dari pada hanya pasif.

  5. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
  6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara, perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survei

  7. Mengidentifikasikan Kriteria Kinerja Sistem
  8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  9. Menyiapkan Usulan Rancangan
  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  11. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek
  12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119) “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Menurut Windha dan Aziz Ahmadi (2015:10) "Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan setelah tahap analisis sistem, yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional, mempersiapkan rancang bangun implementasi sistem baru, menggambarkan sistem baru, mengatur dan merencanakan elemen-elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh serta mengkonfigurasikan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan sistem baru".

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan sebuah tahapan setelah proses analisa dan perancangan sendiri menggambarkan secara umum seperti apa sistem yang akan dibuat.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Eka Iswandy (2015:72), tujuan dari perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem, memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang baru. Suatu penggambaaran dari kumpulan elemen – elemen yang saling berkaitan kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan atau untuk mengendalikan organisasi.

Tahap – Tahap Perancangan Sistem

Menurut McLeod dalam jurnal Telematika Vol.8 No.2 (2015:7), secara umum tahap perancangan sistem terbagi atas dua bagian:

  1. Perancangan spesifikasi logika : menyatakan apa yang akan dilakukan sistem. Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran (output), masukan (input), antarmuka pemakai (user interface), proses, database, telekomunikasi, kontrol, keamanan dan tugas SI (sistem informasi)..
  2. Perancangan spesifikasi fisik: menyatakan bagaimana sistem akan menjalankan fungsi – fungsinya. Perancangan spesifikasi fisik meliputi hardware, software, database, alat – alat telekomunikasi, personil, dan prosedur. Dengan demikian produk – produk yang dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan.
  3. Keluaran (output), masukan (input), dan antarmuka pemakai (user interfase) sistem.
  4. Hardware, software, database, alat – alat komunikasi, personil, dan prosedur
  5. Bagaimana komponen – komponen diatas diintegrasikan

Teori Khusus

Konsep Dasar Administrasi

Definisi Administrasi

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CERITA (2017:182), “Administrasi adalah sebuah bangunan hubungan yang tertata secara sistematis yang membentuk sebuah jaringan yang saling bekerjasama satu sama lainnya untuk mendukung terwujudnya suatu mekanisme kerja yang tersusun dan mencapai tujuan yang diharapkan”.

Menurut Sondang P. Siagian dikutip oleh Lifa Indri Astuti dalam Jurnal Administrasi Publik (2015:1887), “administrasi didefinisikan sebagai keseluruhan proses kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang didasarkan atas berpikir secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan disepakati bersama sebelumnya”.

Definisi Pembayaran

Menurut Emerson P. Malau, dan Rahmat Syukur Eli Lahagu dalam Jurnal Teknik Informatika Unika St. Thomas (JTIUST) (2017:74), mendeskripsikan bahwa “pembayaran suatu proses yang cukup rumit, dimana lembaga perbankan mempunyai peranan yang sangat penting dan memerlukan jasa – jasa perantara karna tanpa jasa perantara tidak dapat terlaksana dengan cepat dan efisien”

Menurut Ageng Setiani Rafika dalam Jurnal CERITA (2017:67), mendefinisikan bahwa “pembayaran adalah berpindahnya hak pemilik atas sejumlah uang atau dari pembayar kepada penerimanya, baik langsung maupun melalui media jasa – jasa perbankan”.

Definisi Pelayanan

Menurut Rosyid Wasiun dkk dalam Journal OF Social And Political OF Science (2015:3), “pelayanan merupakan salah satu aktifitas yang dilakukan untuk memberikan sesuatu kepada konsumen untuk kepuasan konsumen dan melakukan kembali keputasan pembelian. Pelayanan bisa diberikan dengan cara memberi perhatian kepada konsumen, memberi potongan harga, memberi hadiah atau dalam bentuk lainnya. Selain itu pelayanan juga bisa diberikan dengan cara membuat desain produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Prinsipnya pemberian pelayanan dilakukan untuk memenuhi apa yang diinginkan konsumen “.

Menurut Rahmayanty yang dikutip oleh Bayu Setiawan dkk dalam Jurnal CERITA (2016:203), mengatakan bahwa “pelayanan merupakan sistem melakukan sesuatu yang dibutuhkan publik, organisasi, pemerintahan atau perusahaan swasta dalam periode waktu yang lama, tidak berwujud, dan memudahkan”.

Definisi Tata Usaha

Menurut Rufqutuz Zakhiroh dalam Jurnal Pemikiran Pendidikan (2017:62), “Tata Usaha merupakan aktivitas administrasi dalam arti sempit yaitu, kegiatan untuk mengadakan pencatatan dan penyusunan keterangan – keterangan sehingga keterangan – keterangan itu dapat digunakan secara langsung sebagai bahan informasi bagi pimpinan organisasi yang bersangkutan atau dapat dipergunakan oleh siapa saja yang membutuhkan.

Definisi Siswa

Menurut Arifin yang dikutip oleh Anita Dewi Susanti dkk dalam SemNas Tekno Media Online (Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia) (2017:38), “siswa adalah manusia didik sebagai mahluk yang sedang berada dalam proses perkembangan atau pertumbuhan menurut fitrah masing – masing yang memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal yakni kemampuan fitrahnya”.

Menurut Abdur Rochman dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2018:52), menjelaskan bahwa “siswa atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan disekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan , berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia dan mandiri”.

UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CRSID JOURNAL (2016:26), “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan – permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Risma ULY Manalu dalam Jurnal Dinamika Pendidikan (2015:185), menjelaskan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untk merancang model sebuah sistem”.

Menurut Nugroho dikutip oleh Eka Asyifa Hayat dkk dalam Jurnal Algoritma (2016:2) “UML adalah sebuah bahasa untuk menentukan visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari sistem software, untuk memodelkan bisnis dan sistem nonsoftware lainnya”.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) suatu bahasa permodelan yang sudah menjadi standar pada visualisasi, dan digunakan untuk merancang, serta pendokumentasian sistem perangkat lunak.

Tujuan UML (Unified Modeling Language)

Menurut M. Safii dalam Jurnal Sains Komputer dan Informatika (2017:98), ada beberapa tujuan dari penggunaan UML (Unified Modeling Language) yakni:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengeri secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa..
  3. Menyatukan praktek – praktek terbaik yang terdapat dalam bahasa pemodelan.

Jenis – Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Terdapat beberapa jenis – jenis dalam UML (Unified Modeling Language), Menurut Martin Fowler dikutip oleh Dahlan Susilo dkk dalam Jurnal Gaung Informatika (2018:117), beberapa jenis UML (Unified Modeling Language) yaitu:

  1. Use case Diagram
  2. Use case Diagram adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Usecase mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, Usecase Diagram dibuat untuk memvisualisasikan atau menggambarkan hubungan antara Actor dan Usecase.

  3. Class Diagram
  4. Class Diagram mendeskripsikan jenis – jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class Diagram juga menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan – batasan yang terdapat dalam hubungan – hubungan objek tersebut.

  5. cActivity Diagram
  6. Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja, dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior parallel.

  7. Sequence Diagram
  8. Sequence Diagram adalah penjabaran behavior sebuah skenario tunggal. Sequence Diagram menunjukkan sejumlah objek contoh dan pesan – pesan yang melewati objek – objek ini didalam usecase.

  9. Component Diagram
  10. Component merupakan bagian fisik dari sebuah sistem, karena menetap di komputer tidak berada di analis. Component terhubung melalui antarmuka yang digunakan dan dibutuhkan.

  11. Deployment Diagram
  12. Deployment Diagram menunjukkan susunan fisik sebuah sistem, menunjukkan bagian perangkat lunak mana yang berjalan pada perangkat keras mana.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CERITA (2017:182), “Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diem atau gerak, data animasi, suara, video, dan gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing – masing dihubungkan dengan jaringan halaman (Hyperlink)”.

Menurut Samudera yang dikutip oleh Tommy Loveri dalam Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen Informatika (2018:101), menjelaskan bahwa “web merupakan sistem Hypermedia yang berarea luas yang ditunjukan untuk akses secara uviversal”.

Menurut Samsudin dalam Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi (2018:11), Web adalah satu aplikasi yang berisikan dokumen – dokumen multi media (teks, gambar, video, suara, animasi) didalamnya yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan yakni Web adalah Sistem yang berisikan dokumen – dokumen multi media yang berarea luas untuk mengakses secara universal.

Definisi Website

Menurut Untung Rahardja dkk dalam Jurnal CCIT (2017:5), mengemukakan bahwa “Website adalah keseluruhan halaman – halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut dengan hyperlink , sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext”.

Definisi Web Server

Web Server adalah berguna untuk mensimulasikan sebuah server sebenarnya (online) dan untuk pembuatan web online, membutuhkan sebuah web server local (localhost). Pada web server pula untuk meletakkan file beserta database untuk web. (Komang Wiswakarma, 2015).

Web server adalah system komputer dan software yang menyimpan serta mendistribusikan data ke komputer lain lewat internet yang meminta informasi tersebut. (Eko Yuwono :2016).

Web server merupakan sebuah software yang memberikan layanan data yang berfungsi untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML (Askari Azikin, 2016).

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Ari Budi Warsito dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Menurut Sri Rahayu dkk dalam Jurnal CCIT (2015:54), “Database (basis data) adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambi, dan dicari secara cepat”.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan database merupakan struktur penyimpanan data yang dapat memproses data dan disimpan dalam database.

Metode Analisa

Definisi Analisa SWOT

Menurut Yudi Sutanto dalam Jurnal Teknologi Informasi (2017:66), “Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Opportunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat atau Ancaman. SWOT ini bisa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu”.

Definisi Analisa SWOT

Menurut Muhamad Irvan Taufik Sandi Eka Suprajang dalam Journal Stieken (2015:148-153), “SWOT yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (weakness). Sedangkan analisis kondisi ekstrenal meliputi penilaian faktor peluang (opportunity) dan tantangan (threat). Analisa SWOT dimulai dengan kajian terhadap faktor – faktor eksternal dengan melakukan analisis threat-opportunity, baru kemudian diikuti dengan kajian kondisi inernal berupa strength-weakness.perubahan dan turbulensi lingkungan menjadi semakin penting, jauh melebihi perubahan lingkungan internal, karena itu kita harus mulai dari luar, baru kedalam. Dengan kata lain kita menggunakan pendekatan outside-in, bukan inside-out. Sehingga memperlancar strategi menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga atau perusahaan.

Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Junaidi dkk dalam Jurnal CERITA (2015:54), “black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat – syarat fungsional suatu program”.

Menurut Khan yang dikutip oleh M. Sidi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (JITTER) (2015:33), “Black-Box Testing merupakan pengujian yag berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

\Menurut Giandari dkk dalam Jurnal ICIT (2018:157-158), “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Tujuan Penggunaan Black Box Testing

  1. Dapat menemukan fungsi – fungsi yang salah atau hilang
  2. Mencari kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  3. Menemukan kesalahan performa
  4. Menemukan kesalahan inisialisasi
  5. Terminasi

Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++

Menurut Arfyanto Eki Munawar dkk E-Proceeding Of Applied Science ISSN: 2442-5826 Vol.1, No.3 (2015:2634), “Notepad++ merupakan sebuah editor teks yang mendukung beberapa bahasa pemrograman yang berguna bagi para developer dalam membuat sebuah program. Notepad++ berjalan diatas sistem operasi Windows dan berada dibawah lisensi General Public License.

Konsep Dasar Visual Paradigm

Definisi Visual Paradigm

\Menurut Ai Musrifah dan Ega Mutia dalam Media Jurnal Informatika (2017:30-31), “Visual Paradigm merupakan aplikasi untuk merancang sebuah aplikasi atau bisa disebut aplikasi rekayasa perangkat lunak. Dengan Visual Paradigm sebuah aplikasi dapat digambarkan dalam sebuah rancangan simbol dan gambar tanpa koding yang menjelaskan bagaimana aplikasi tersebut akan berjalan setelah selesai nantinya. Visual Paradigm adalah salah satu alat bantu Unified Modeling Language (UML) yang digunakan untuk membuat Usecase Diagram, Actifity Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram”.

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981), mendefinisikanbahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

Menurut Raharjo dkk yang dikutip oleh Nur Azizah dkk dalam Jurnal CERITA (2015:67), mengemukakan bahwa “PHP (Personal Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman skrip yang dirancang untuk membangun aplikasi web”.

Definsi HTML (Hyper Text Markup Language

Menurut HTML (Hyper Text Markup Language) merupakan kumpulan dari simbol atau tag – tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser. Tag – tag tadi memberitahu browser bagaimana menampilkan halaman web dengan lengkap pada pengguna.

Ketaki S. Kadam, and Onkar V.Chandure International Journal Of Research In Science & Engineering Vol. 1 No.1 (2015:71), “HTML is also useful language for making a website. HTML is a hypertext mark up language which is in reality a backbone of any website. HTML consist of different tags used for different purpose. Every website cant’t be prepared without the information of html. If we create our [1] web page only with the help of html, than we can’t insert many of the successful features in a web page, for making a web page more successful we use different platforms such as CSS. So here we are use this language to make our web pages more useful as well as compotent. And to make our web pages dynamic we are using Java script”.

Definisi CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Dewi Immaniar Desrianti Achmad dan Rizal Kurniawan dalam Jurnal ICIT (2018:43), “CSS (Cascading Style Sheet) merupakan style yang berguna untuk memperlihatkan elemen sebuah HTML yang dapat mengatur tampilan sebuah web. Menggunakan CSS dapat mempercantik halaman sebuah web sehingga terlihat lebih menarik”.

Menurut Agung Nugroho dalam Jurnal Teknologi Pelita Bangsa (2017:178), “CSS adalah suatu bahasa untuk mengatur suatu tampilan pada suatu elemen website. CSS digunakan oleh web untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada struktur isi.”

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Wicaksono yang dikutip oleh Evi Wodawati dan Ari Kurniawan dalam Jurnal Manajemen Informatika (2016:172), “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MYSQL dikomputer lokal. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer lokal. XAMPP juga dapat disebut sebuah server vertual, yang dapat membantu melakukan preview sehingga dapat dimodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

Menurut Wahana Komputer dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.6 No.1 (2016:77) “XAMPP adalah salah satu paket instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak maka tidak perlu lagi menginstal perangkat lunak seperti PHP, MySQL, Apache, Php MyAdmin, dan lain-lain secara manual.

Definisi MySQL

Menurut Peni Aripianti dkk dalam Jurnal CERITA (2016:192), “MySQL adalah sebuah server database opensource yang populer keberadaannya. MySQL umumnya digunakan bersamaan dengan script PHP untuk membuat aplikasi server yang dinamis dan powerful”.

Menurut Santoso dan Yulianti dalam Jurnal SENIATI (2016:333) “MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL)”.

Definisi Apache

Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal Sains, Teknologi dan Industri (2016:95), “Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada permintaan dan jawaban HTTP dan logging informasi secara lebih detail. Selain itu, Apache juga merupakan suatu web server yang modular, mengikuti standar protokol HTTP”.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Jesa Ariawan, Sri Wahyuni dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2015:63), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Tahap – Tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, menurut Jesa Ariawan, Sri Wahyuni dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2015:63),

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui web proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
  1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembutan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E artimya economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain :
  1. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Punta Rajamanggala dan Prihanto Ngesti Basuki (2014) [1],tentang “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan Algoritma ID3 (Iterative Dichotomister Three)”. Metode yang digunakan adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah suatu system Informasi berbasis computer yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model Unified Modelling Language (UML). Sebagai metode pemodelan dalam merancang system informasi ini, dapat dihasilkan suatu system pendukung keputusan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Bismar Sitanggan dan Tuty Herawati (2014) [2], tentang “Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Dasar Good Corporate Governance Terhadap Tingkat Kepuasan Vendor Pada Proses Pengadaan Barang/ Jasa Di Pt Indonesia Power Kantor Pusat”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi pelaksanaan prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance yang terdapat dalam PT Indonesia Power Kantor Pusat dalam melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa. Penelitian ini juga meneliti bagaimana tingkat kepuasan vendor pada proses pengadaan barang dan jasa PT Indonesia Power Kantor Pusat yang ada saat ini. Penelitian dilakukan di PT Indonesia Power dimana konsep Good Corporat Governance yang meliputi transparancy, accountability, responsibility, independency, fairness diberlakukan sebagai tata kelola perusahaan sesuai aturan dari Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara. Sampel vendor adalah 220 perusahaan dari berbagai jenis usaha yang sudah terdaftar di e-procurement. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, kuantitatif dan metode analisis data menggunakan Skala Likert.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Hidayat (2015) [3] tentang.”Penerapan e-Procurement Dalam Proses Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Guna Mendukung Ketahanan Tata Pemerintah Daerah (Studi Pada Unit Layanan Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur)”. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penarapan prinsip e-procurement pada unit layanan pengadaan barang dan jasa di pemerintah Kabupaten penajam paser utara, mengkaji kendala yang dihadapi unit layanan pengadaan dalam proses pengadaan dan jasa pemerintah melalui proses e-procurement serta untuk merumuskan strategi yang dilakukan unit layanan pengadaan dalam mengatasi kendala penaran e-procurement guna mendukung ketahanan tata pemerintahan daerah di kabupaten penajam paser utara. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode metode deskriptif dengan perpaduan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dilakukan dengan penyebaran kuesinar, wawancara, observasi dan studi pustaka.Pengukuran menggunakan skala likert kepada 32 orang petugas ULP dan wawancara kepada 3 orang informan yang mengetahui secara mendalam tentang penerapan e-procurement di kabupaten penajam paser utara.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Azwar (2016) [4] tentang “Peran Alokatif Pemerintah Melalui Pengadaan Barang/Jasa Dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia”. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dampak dari peran alokatif pemerintah melalui pengadaan barang dan jasa terhadap perekonomian Indonesia yang diwakili oleh pertumbuhan ekonomi (PDB) dan hubungan timbal balik diantara keduanya. Metode analisis yang dipakai yaitu menggunakan metode analisis kuantitatif dengan model Vector Autorergressive (VAR).Model analisis ini digunakan karena mengacu pada penelitian terdahulu terkait topik penelitian yang menggunakan pendekatan VAR. selain itu, penulis menganggap bahwa metode VAR ini cocok digunakan dalam model ekonometrika yang tidak layak bergantung pada pendekatan teori dengan tujuan agar mampu menangkap fenomena ekonomi dengan baik.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Josephine Oktavira Sembiring dkk (2017) [5] tentang. “Sistem Informasi Penjualan Barang Dan Jasa Pada Studio Photo Topaz Hexagon Medan Berbasis Web”. Tujuan penelitian bertujuan untuk mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada pada sebuah system. Dalam melakukan analisa permasalahan, akan ditemukan masalah yang mungkin akan mempengaruhi kinerja system. System pengolahan data penjualan barang dan jasa pada studio photo topaz hexago medan yang berjalan sudah menggunakan teknologi computer, namun aplikasi yang digunakan masih sebatas aplikasi office, dengan penggunaan system yang ada saat ini maka akan memerlukan ketelitian yang ekstra dan waktu yang lama dan sering terjadi kesulitan dalam masalah pencarian data yang dibutuhkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penelitian ini menggunakan metode berbasis web agar mempermudah dan mempercepat proses pengolahaan data dan informasi di studio photo topaz hexagon medan.Sistem ini menggunakan Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP dan Mysql serta metodologi penelitian yang dilakukan adalah metode observasi, metode wawancaran dan penelitian studi pustaka.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Pujadi dkk (2015) [6] tentang. “Perancangan Sistem E-Procurement Pada Pt. Multi Eraguna Usaha”. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem procurement dengan melakukan analisis dan merancang aplikasi sistem e-procurement. Sedangkan metode yang digunakan dalam perancangannya menggunakan pendekatan berbasis objek (Object Oriented Analysis and Design Method) dengan pengembangan aplikasi berbasis web. Hasil yang dicapai diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengadaan material perusahaan. Simpulan yang didapat adalah dengan adanya sistem e-procurement ini, selain dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengadaan material, juga mampu memperkecil kemungkinan terjadinya kekosongan stock material, mengurangi biaya administrasi, dan meminimalkan proses kesalahan pencatatan dan pemasukan data dalam pemesanan. Metode analisis dan perancangan menggunakan metode berbasis objek diantaranya menggunakan metode analisis seperti Menganalisis sistem yang sedang berjalan dan identifikasi kebutuhan informasi. Hasil analisis proses bisnis digambarkan pada richpicture dimana pihak-pihak yang berkaitan dengan pengadaan material digambarkan melalui keterkaitan dengan proses dan berbagai dokumen yang digunakan untuk pelaksanaan kerjanya. Dari rich picture tersebut akan dapat diidentifikasikan objek-objek yang terkait dengannya. Objek tersebut akan dipergunakan untuk menentukan Actor dan class-data yang ada di dalam sistem. Metode perancangan yang digunakan adalah Object Oriented Analysis Design (OOAD).
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Astrid Damayanti dkk (2016) [7] tentang. “Pengaruh Penerapan E-Procurement Sebagai Alat Pengendalian Pengadaan Barang/Jasa Pada Pemerintahan Kota Surabaya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan e-procurement dalam masalah harga kontrak pembelian, waktu proses dan pemilihan penyedia barang/ jasa, security atau keamanan, prosedur atau SOP sebagai alat pengendalian barng/jasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan meliputi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah harga kontrak pembelian, waktu proses pembelian, security/keamanan, dan prosedur atau SOP), sedangkan variabel dependen adalah pengendalian. Sampel penelitian adalah panitia pengadaan barang/jasa e-Procurement. Teknik analisis yang digunakan dengan statistik deskriptif dan regresi linier. Hasil deskripsi statistik menunjukkan bahwa harga kontrak pembelian, waktu proses dan pemilihan penyedia barang/jasa, keamanan, dan prosedur atau SOP menunjukkan bahwa masing-masing memiliki nilai maximum, minimum, mean, dan standar deviasi. Selain itu dilihat dari deskripsi hasil jawaban kuisioner, responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan peneliti.Dengan kata lain, harga kontrak pembelian, waktu proses dan pemilihan penyedia barang/jasa, keamanan, dan prosedur atau SOP dapat dikatakan baik.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Eti Wahyuningsih dkk (2016) [8] tentang.”Implementasi Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Pada Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, Masyarakat Dan Keluarga Berencana (BP2AMKB) Provinsi Kalimantan Barat”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis factor yang menghambat dalam penyediaan pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui proses penunjukan langsung dengan pagu dana dibawah Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) berdasarkan peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 pada kantor badan pemberdayaan perempuan anak masyarakat dan keluarga berencana provinsi Kalimantan barat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa , pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan masih belum optimal dikarenakan belum terealisasinya pelaksanaan pengadaan melalui penunjukan langsung sesui dengan jadwal yang telah ditentukanpelaksanaannya. Kurangnya pemahaman baik dari pihak pegawai dilingkungan badan pemberdayaan perempempuan anak masyarakat dan keluarga berencana propinsi Kalimantan barat maupun penyedia barang/jasa atau rekan mengenai pengadaan barang/jasa melaui proses penunjukan langsung berdasarkan peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 dengan pagu dana dibawah Rp. 100.000.000,- (serratus juta rupiah), sehingga realisasi anggaran tidak tepat waktu dan mempengaruhi kinerja kantor badan pemberdayaan perempuan anak masyarakat dan keluarga berencana provinsi Kalimantan barat. Metode yang digunakan dalam Implementasi Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Pada Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, Masyarakat Dan Keluarga Berencana (BP2AMKB) Provinsi Kalimantan Barat ialah menggunakan metode penelitian kuantitatif yang mendeskripsikan, mencatat, menganalisa dan menginterprestasikan kondisi yang sekarang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dengan alat pedoman observasi dan pedoman wawancara. Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan yang dilakukan melalui tahapan penilaian, interprestasi dan penyimpulan data.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Sutriatmoko dkk (2015) [9] tentang “Analisis Penerapan E-Procurement Obat Dengan Prosedur E-Purchasing Berdasar E-Catalogue Didinas Kesehatan Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah”. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana variabel manajemen dan kontrol data, kualitas hasil dan produksi, dan hubungan dengan mitra kerja berpengaruh pada kinerja e-procurement obat dengan prosedur e-purchasing berdasarkan e-catalogue, dan kinerja eprocurement obat berpengaruh pada efisiensi pengadaan obat. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif analitik melalui survei cross sectional. Variabel penelitian terdiri dari manajemen dan kontrol data, kualitas hasil dan produksi, hubungan dengan mitra kerja, kinerja e-procurement obat dengan prosedur e-purchasing, dan efisiensi pengadaan obat.Data diambil dengan metode survei menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Sampel penelitian yaitu apoteker yang terlibat dalam implementasi eprocurement obat di dinas kesehatan kabupaten/ kota di propinsi Jawa Tengah. Penelitian dilakukan bulan Januari sampai Februari 2015. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear. Hasil penelitian menunjukan variabel manajemen dan kontrol data, kualitas hasil dan produksi, dan hubungan dengan mitra kerja baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja eprocurement obat dengan prosedur e-purchasing berdasarkan e-catalogue dengan nilai signifikansi 0,000.Kinerja e-procurement obat dengan prosedur e-purchasing berdasarkan e-catalogue berpengaruh terhadap efisiensi pengadaan obat dengan nilai signifikasi 0,001.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Siska Sofian dkk (2015) [10] tentang. “Persepsi Pengguna Pada Penerapan Lelang Pengadaan Secara Elektronik (Lpse) Salah Satu Wujud Peningkatan Kualitas Good Governance Di Kementerian Agama Se Sulawesi Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana penerimaan panitia dan rekanan pengadaan barang dan jasa terhadap Kementerian Agama e-Procurement. Penelitian menggunakan metode kualitatif secara etnografi. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Etnografi digunakan untuk meneliti perilaku-perilaku manusia berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi dalam setting sosial dan budaya tertentu. Metode penelitian etnografi dianggap mampu menggali informasi secara mendalam dengan sumber-sumber yang luas. Dengan teknik “observatory participant”, etnografi menjadi sebuah metode penelitian yang unik karena mengharuskan partisipasi peneliti secara langsung dalam sebuah masyarakat atau komunitas sosial tertentu.
  11. Penelitian yang dilakukukan oleh Patrick Boetang Sarpong dkk (2017) [11]. E-procurement Adoption Barriers in Retrospect: A Structural Equation Analysis of Ghanaian Hospitals. Banyaknya perusahaan publik dan swasta dengan sistem manajemen tertutup telah ditentukan sebagai penghalang utama adopsi E-procurement di negara berkembang. Namun, manfaat eprocurement bersifat monumental dan multifaset. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hambatan rumah sakit Ghana pada keputusan adopsi e-procurement. Keadaan saat ini E-procurement di rumah sakit telah dipelajari sangat sedikit, namun rumah sakit memainkan peran penting dalam manajemen rantai pasokan global. Kuesioner diberikan kepada anggota senior dengan pengaruh signifikan pada pengadaan rumah sakit di sepuluh rumah sakit regional di Ghana. Ini ditambah dengan bukti dari pejabat Penguasa Pengadaan Publik dan staf senior Departemen Kesehatan dan Layanan Kesehatan Ghana. Kami membangun dan menggunakan model persamaan struktural yang lebih canggih (SEM) untuk menganalisis hubungan antara hambatan E-procurement dan adopsi E-procurement dan faktor mediasi dan moderasi yang mungkin di antara mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara hambatan sistem e-procurement, infrastruktur TI yang tidak memadai, kurangnya lingkungan hukum yang memadai dan korupsi pejabat publik adalah hambatan yang paling penting dalam penerapan sistem e-procurement. Mengatasi hambatan ini akan membantu mengurangi efek negatif dari semua hambatan lain dan membantu adopsi e-procurement.
  12. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Eziyi O. Ibem dkk (2015) [12]. E-Procurement Use In The South African Construction Industry. Munculnya teknologi internet telah menyebabkan meningkatnya penggunaan aplikasi e-Commerce, khususnya sistem e-Procurement dalam manajemen rantai pasokan oleh perusahaan di berbagai sektor industri. Namun, ada kekurangan studi empiris tentang penggunaan e-Procurement di sektor konstruksi negara-negara Afrika. Oleh karena itu penelitian ini menyelidiki penggunaan e-Procurement di industri konstruksi Afrika Selatan. Data berasal dari survei kuesioner online yang melibatkan 603 responden dan wawancara dengan tujuh ahli yang dilakukan di Afrika Selatan antara Maret dan Juli 2014. Analisis statistik dan konten deskriptif digunakan untuk menganalisis data. Temuan menunjukkan bahwa empat kategori e-Procurement yang digunakan adalah e-mail, situs web statis, teknologi web.2.0 dan portal yang memiliki kemampuan mendukung pelaksanaan fungsi yang terbatas pada komunikasi intra dan inter firm serta pertukaran informasi dan data proyek. Akibatnya, antara 11 persen dan 12 persen responden menggunakan teknologi e-Procurement ini untuk komunikasi informasi, pertukaran jumlah tagihan, gambar CAD dan spesifikasi proyek. Sedangkan faktor-faktor dengan dampak positif tertinggi pada penggunaan teknologi ini di perusahaan-perusahaan adalah kecepatan transaksi, biaya transaksi yang lebih rendah dan kemudahan penggunaan infrastruktur TI yang tidak dapat diandalkan, budaya yang mapan dan masalah keamanan adalah hambatan utama untuk penyerapan teknologi e-Procurement ini di industri konstruksi Afrika Selatan. Studi ini menunjukkan bahwa perusahaan konstruksi di Afrika Selatan secara dominan menggunakan e-mail dan situs web untuk mendukung pelaksanaan tahap pra-penghargaan pengadaan konstruksi dan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi e-Procurement ini di industri konstruksi Afrika Selatan dapat dijelaskan menggunakan teori inovasi difusi Rogers. Ini juga menyiratkan bahwa di samping masalah teknologi, tantangan terkait budaya menghambat adopsi e-Procurement di industri konstruksi Afrika Selatan. Studi ini menunjukkan bahwa untuk mempercepat tingkat penyerapan e-Procurement dan memaksimalkan manfaatnya di industri konstruksi Afrika Selatan, ada kebutuhan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur TIK di seluruh negeri; dan untuk memulai program-program pencerahan yang agresif, pelatihan dan pengembangan keterampilan dalam penggunaan e-Procurement dalam industri konstruksi di negara ini. Hal ini juga menunjukkan bahwa studi masa depan dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana teknologi dan alat e-Procurement yang ada dapat digunakan secara inovatif untuk memenuhi kebutuhan sektor konstruksi dan orang-orang dari beragam budaya.
  13. Penelitian yang dilakukan oleh Akram Chibania dkk (2017) [13]. Dynamic optimisation for highly agile supply chains in e-procurement context. Dalam konteks meningkatnya persaingan antar perusahaan, rantai pasokan berjuang untuk menanggapi lingkungan yang semakin tidak stabil dan kompleks. Dengan kemajuan teknologi, praktik saat ini untuk membangun rantai pasokan yang efisien telah berubah. Memang, antusiasme perusahaan dengan penggunaan internet telah mengarahkan para peneliti untuk menemukan metode yang memadai untuk mengatasi sifat jaringan logistik yang fleksibel dan dinamis, e-procurement sering digunakan. Tujuan artikel ini adalah untuk membahas ilustrasi e-procurement dinamis yang fleksibel di bawah asynchronous dan repetitive variation dari waktu ke waktu. Rantai pasokan dianggap terdiri dari dua tingkat (pembeli-pemasok) yang beroperasi di lingkungan yang sangat lincah. Pertanyaan yang dihadapi pembeli adalah berapa banyak unit produk yang harus dibeli dan dari pemasok mana yang menanggapi variasi dalam hal harga dan kapasitas. Karena lingkungan yang sangat berubah ini ditandai oleh perubahan frekuensi dalam waktu singkat, sebagian besar pendekatan optimisasi klasik tampaknya tidak memadai untuk mengatasi masalah ini. Baru-baru ini, optimisasi dinamis telah berhasil digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, kami tidak memiliki pengetahuan tentang penerapannya dalam konteks rantai pasokan. Kami mengusulkan pendekatan genetik dinamis yang diterapkan pada konteks e-procurement yang bertujuan untuk mengoptimalkan proses pengadaan selama waktu.
  14. Penelitian yang dilakukan Francesco Testa dkk (2016) [14]. Drawbacks and opportunities of green public procurement: an effective tool for sustainable production. Karena "pengadaan publik hijau" (GPP) memainkan peran yang semakin penting dalam merangsang permintaan untuk produk dan layanan yang ramah lingkungan, ada kebutuhan yang sangat kuat untuk menganalisis faktor mana yang mendorong masuknya kriteria lingkungan dalam tender publik. Bekerja pada data dari kotamadya Italia, analisis statistik kami menegaskan bahwa mengintensifkan informasi dan meningkatkan kesadaran tentang teknik GPP dapat sangat mendukung pengembangan tender hijau publik. Selain itu, pekerjaan kami menunjukkan bahwa kinerja GPP yang baik tidak dapat dicapai hanya dengan adopsi dari Sistem Pengelolaan Lingkungan (EMS) yang disahkan oleh otoritas publik saja, tetapi melalui tingkat kedewasaan EMS yang bersertifikat yang memberikan "nilai" yang sedang tumbuh. ditambahkan "ke praktik GPP. Akhirnya, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa keterbatasan terkait yang terkait dengan ukuran kecil otoritas publik dapat diatasi dengan kemajuan dalam GPP yang dibawa oleh beberapa inisiatif pendukung Eropa, nasional dan lokal.
  15. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Nurmandi dan Sunhyuk Kim (2015) [15]. Making e-procurement work in a decentralized procurement system A comparison of three Indonesian cities. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menginvestigasi implementasi inisiatif e-procurement dalam sistem terdesentralisasi pada sistem pemerintah lokal Indonesia. Desain / metodologi / pendekatan - Para penulis menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa sumber daya manusia adalah faktor penting yang menentukan kinerja e-procurement lokal di tiga kota. Penelitian ini berfokus pada tiga pemerintah daerah di Indonesia - Kota Yogyakarta, Kota Tangerang, dan Kabupaten Kutaikartanegara. Temuan - Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa sumber daya manusia adalah faktor penting yang menentukan kinerja e-procurement lokal di tiga kota. Namun, Kota Tangerang akan memasuki fase institusionalisasi dalam inisiatif e-procurement untuk memastikan regulasi lokal yang sehat. Keterbatasan / implikasi penelitian - Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini termasuk sifat baru dari pengadaan yang terdesentralisasi di Indonesia, terbatasnya data terstandardisasi dan terpilah pada pengeluaran dan kinerja pengadaan pemerintah daerah. Implikasi praktis - Studi ini merekomendasikan bahwa manajemen sumber daya manusia dalam pengadaan perlu ditangani oleh pemerintah lokal dan pusat. Orisinalitas / nilai - e-Procurement merupakan instrumen penting untuk mencegah korupsi dalam pengadaan barang dan jasa. Indonesia telah menerapkan kebijakan e-procurement sejak 2008 berdasarkan Keputusan Presiden. Presiden telah mengeluarkan perintah tahunan (instruksi presiden), dan semua kementerian pusat dan pemerintah daerah yang telah diminta secara konsisten dengan mereka untuk mendapatkan dana mereka melalui sistem e-procurement. Namun, pada tahun fiskal 2012, hanya sekitar 10,26 persen dari anggaran belanja lembaga pemerintah pusat dan 10 persen dari anggaran pengadaan pemerintah daerah di Indonesia melalui sistem e-procurement, dengan variasi yang luas di antara kota-kota.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT.Freetrend

<p style="text-indent: 0.5in;">Seiring berkembangnya sekolah – sekolah negeri maupun swasta di daerah Kabupaten Tangerang khususnya tingkat SMA Aditya Karya (Sekolah Menengah Atas), di daerah Kec.Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Yaitu SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang merupakan Sekolah Swasta yang terdiri di kacamatan tersebut,dalam upaya meningkatkan daya saing antar sekolah secara terus menerus berupaya meningkatkan mutu pendidikan baik akademik maupun non akademik, demikian pula peningkatan sarana prasarana sekolah fasilitasnya terus bertambah.</p> <p style="text-indent: 0.5in;">Terbukti hingga saat ini SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang masih menjadi SMA yang banyak diminati dikalangan calon orang tua murid karena biaya yang cukup murah untuk di daerah kabupaten tersebut anak – anak pun diajarkan ilmu agama yang baik setiap jumatnya selalu diadakan kerohanian bersama sebelum masuk kelas mereka dapat masuk dan mengenyam pendidikan selama 3 tahun di SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang tersebut, tidak lupa juga jajaran keorganisasian sekolah mulai dari Kepala Sekolah, Guru – guru dan para staff lainnya yang terkait turut serta semakin meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan yang terbaik demi mencapai tujuan yaitu mencetak lulusan SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang yang berprestasi dan berkualitas agar dapat bersaing diinstansi pendidikan selanjutnya.</p>

Sejarah Singkat SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang

<p style="text-indent: 0.5in;">Sejarah SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang adalah salah satu instansi pendidikan yang berada di Kabupaten Tangerang, SMA Aditya Karya ini adalah Sekolah Swasta yang berdiri pada tahun 2010 dipimpin oleh Saefudin S.Pd berdasarkan surat keputusan menteri agama no 244 tahun 1993.</P>
<p style="text-indent: 0.5in;">SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang merupakan lembaga pendidikan swasta di Kabupaten Tangerang dibawah lingkungan kementrian pendidikan Kabupaten Tangerang..</p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Diharapkan dapat melahirkan generasi yang berprestasi dan berakhlakul karimah, mampu mengaktualisasikan diri dengan menanamkan nilai – nilai keagamaan sebagai landasan hidup sehingga memiliki jiwa beraktivitas, menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan dan berintegrasi.</p>

Visi Dan Misi SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang

Visi SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang

“Sarana menciptakan profesional muda yang berwawasan luas dan berilmu serta dukungan oleh moral dan etika”.

Misi Perusahaan

  1. Membangun insan cendikia muda dengan ilmu dan intelektual dalam bersaing didunia entrepreneurship.
  2. Berdisiplin dengan tutur bahasa santun dan menjadi aktifis yang kreatif serta memanfaatkan sumber daya yang ada.
  3. Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu mengembangkan diri.
  4. Meningkatkan komitmen seluruh pendidik dan tenaga kependidikan terhadap tugas poko dan fungsinya.
  5. Menempatkan tugas guru secara profesional dan meningkatkan kualitas guru melalui pembinaan dan pelatihan.
  6. Mendorong semangat siswa, guru dan seluruh komponen SMA lainnya untuk belajar dan berkerja keras.
  7. Menambah dan mengembangkan sarana pendukung pembelajaran.
  8. Mengembangkan SMA sebagai wahana pengembangan potensi siswa.

Tujuan SMA Aditya Kabupaten Tangerang

  1. Tujuan Umum
  2. Tujuan umum SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang mengacu kepada pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu menghasilkan manusia yang beriman dan bertaqwa pada tuhan YME. Brbudi luhur, berkepribadian baik, mandiri, tangguh, cerdas, kreaktif, trampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, sehat rohani dan jasmani, memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah bangsa, dan sikap menghargai pahlawan serta berorientasi masa depan.

  3. Tujuan Khusus
  • Dari sisi output, secara khusus SMA Kabupaten Tangrang bertujuan mencetak output yang memiliki keunggulan dalam hal:
    1. Keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT sebagai sekolah yang berciri khas.
    2. Nasionalisme dan patriotisme yang tinggi.
    3. Wawasan IPTEK yang mendalam dan luas.
    4. Motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi dan keunggulan serta memiliki kepribadian yang kokoh dengan melibatkan peran serta lingkungan masyarakat.
    5. Kepekaan sosial dan kepedulian, dan disiplin yang tinggi yang ditunjang oleh kondisi fisik yang prima.
    1. Sementara secara institusional SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang menjadikan sekolah yang mampu menyelenggarakan pendidikan peserta didik untuk meraih kelulusan yang siap baik untuk memasuki jenjang pendidikan maupun jalur karir dan bekerja mandiri.
    2. Secara inovatif SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang mampu mendemontrasikan proses pembelajaran yang memfokuskan kegiatannya pada upaya memfasilitaskan proses pembelajaran siswa yang aktif, dinamis, mandiri dan kreatif.
    3. SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang juga mengikut sertakan potensi masyarakat secara fungsional, profesional, dan integratif demi mengoptimalkan pembinaan dan pengembangan lembaga pendidikan yang berkualitas dan disegani oleh masyarakat.

    Struktur Organisasi

    Sebuah instansi maupun perusahaan dibidang apapun haruslah memiliki struktur organisasi yang jelas, guna memudahkan pengkoordinasian antara bagian, agar menghindari miss communication antar tiap bagian, sama halnya seperti SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang yang tentunya memiliki struktur organisasi guna memudahkan dalam menjalankan setiap tugas – tugas yang ada, berikut adalah struktur organisasi

    Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

    SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang didalam pelaksanaannya memiliki manajemen akademik yang terdapat bagian – bagian yang telah memiliki tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjannya. Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian – bagian yang ada pada SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang yaitu sebagai berikut:

    1. Kepala Sekolah
    2. Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain: a. Menjaga terlaksananya dan ketercapaia7n program kerja sekolah b. Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran kurikulum / program c. Mengembangkan SDM. d. Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidikan dan kependidikan. e. Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan. f. Merencanakan mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan. g. Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi. h. Menetapkan program kerja sekolah. i. Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi. j. Melegalisasi dokumen organisasi.

    3. Komite Sekolah
    4. Wewenang dan Tanggung Jawab, a. Memberikan masukan terhadap kebijakan mutu pendidikan b. Mengawasi kebijakan sekolah

    5. Kepala Tata Usaha
    6. Wewenang dan Tanggung Jawab, a. Menyusun dan melaksanakan Program Tata Usaha Sekolah. b. Menyusun dan melaksanakan Kegiatan Keuangan Sekolah. c. Mengurus administrasi kepegawaian. d. Mengurus administrasi kesiswaan. e. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah. f. Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah. g. Menyusun administrasi lainnya. h. Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah secara berkala.

    7. Wali Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
    8. Wewenang dan Tanggung Jawab, a. Menyusun program kerja bidang Kurikulum/Program. b. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan kurikulum. c. Memantau pelaksana pembelajaran. d. Menyelenggarakan rapat koordinasi kurikulum

    Tata Laksanan Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.2 di bawah ini adalah penjelasan mengenai prosedur sistem yang berjalan pada proses pelayanan pembayaran administrasi siswa pada SMA ADITYA KARYA Kabupaten Tangerang. Penjelasan prosedur sistem berjalan pada proses pelayanan pembayaran administrasi siswa sebagai-berikut:

    1. Siswa mendatangi ruang Tata Usaha di sekolah, dengan membawa kartu pembayaran.
    2. Pihak Tata Usaha menerima pembayaran dan mencatat pembayaran dalam buku besar.
    3. Pihak Tata Usaha mencatat pembayaran dan cap stempel pada kartu pembayaran siswa.
    4. Pihak Tata usaha membuat laporan pembayaran siswa dan diserahkan kepada kepala sekolah.


    Activity Diagram

    Diagram aktivitas adalah diagram yang menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis, berikut gambaran Activity Diagram : Keterangan :

    1. 1 initial node merupakan awal kegiatan
    2. 2 vertical swimelane yaitu HRD dan General Manager
    3. 5 activity yang bisa dilakukan oleh actor-actor
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    Sequence Diagram

    Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan Use Case Diagram Keterangan :

    1. 4 lifeline yaitu : Kinerja, kehadiran, loyalitas, kompetensi
    2. 2 actor yaitu : HRD Dan General Manager
    3. 5 message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut


    Use Case Diagram

    Gambar 3.3 di bawah ini adalah sistem yang berjalan diuraikan dengan menggunakan use case diagram

      Berdasarkan keterangan pada gambar 3.3 Use Case Diagram tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat:
    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan pada proses pelayanan pembayaran administrasi siswa pada SMA ADITYA KARYA Kabupaten Tangerang yang berjalan.
    2. 3 (tiga) aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Siswa, dimana sebagai aktor yang melakukan pembayaran, Staf TU bertugas mencatat dan meberikan tanda pembayaran, dan kepada sekolah yang menerima laporan pembayaran siswa.
    3. 6 (enam) Use Case yang rutin dilakukan oleh aktor.

    Activity Diagram

    Gambar 3.5 di bawah ini adalah sistem yang berjalan diuraikan dengan menggunakan activity diagram.

      Berdasarkan keterangan pada gambar 3.5 Activity Diagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat:
    1. 1 (satu) initial node yang merupakan titik awal dari kegiatan.
    2. 3 (tiga) swimline, yaitu: Siswa, Staf TU dan Kepala Sekolah.
    3. 6 (enam) aktivitas yang biasa dilakukan oleh aktor tersebut.
    4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan

    Analisis Sistem Yang Berjalan

    Analisis Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai sebuah boundary (batasan) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar dari sistem dimana dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Dengan melihat permasalahan yang ada pada SMA ADITYA KARYA Kabupaten Tangerang, maka peneliti mebatasi permasalahan dalam perancangan sistem informasi pelayanan administrasi pembayaran, dimana batasan sistem mencakup pelayanan pembayaran, proses pembayaran dan aktor-aktor yang yang terlibat langsung.

    Analisis Kekurangan Sistem

    Berdasarkan dari analisis penelitian yang telah dilakukan di lapangan secara keseluruhan, sistem serta proses pelayanan administrasi pembayaran masih mempunyai kendala yaitu sistem yang digunakan masih menggunakan proses manual dimana siswa secara langsung harus mendatangi ruang Tata Usaha di sekolah kemudian proses pembayaran dilakukan dengan membawa kartu pembayaran. Tidak ada sistem arsip database yang digunakan karena hasil input dari pembayaran yang dilakukan oleh siswa dimana masih menggunakan buku besar sebagai catatan dari data pembayaran. Secara efektivitas hal ini kurang menunjung kinerja proses pelayanan administrasi pembayaran yang ada.

    Analisis Prosedur

    Secara prosedural sistem yang berjalan saat ini sudah cukup menunjang kinerja dari proses pelayanan administrasi pembayaran yang ada, hanya saja prosedur yang ada masih dirasa kurang efisien dan efektif. Prosedur yang dimaksud adalah pada saat akan melakukan pembayaran siswa diwajibkan membawa kartu pembayaran, jika tidak petugas atau staf TU yang ada harus membuat tanda bukti lain semisal membuat kwintansi bukti pembayaran atau pelunasan. Prosedur lainya yaitu hasil dari proses pembayaran, hasil dari pembayaran tersebut kemudian dicatat dalam buku besar yang nantinya digunakan untuk menuliskan laporan dan diserahkan kepada Kepala Sekolah.

    Analisis Kontrol

    Sistem yang berjalan saat ini belum adanya kontrol terhadap proses pelayanan administrasi pembayaran, dimana proses kontrol yang ada hanya berdasarkan kartu pembayaran dan buku besar sebagai data pembayaran. Selain itu bukti bahwa siswa terlah membayar menggunakan stempel atau cap dari petugas TU, dengan kata lain proses kontrol terhadap sistem masih kurang efesien dan efktif untuk menunjang kinerja pada proses pelayanan administrasi pembayaran

    Analisis Waktu

    Berdsarkan pengamatan dilapangan proses dari sistem yang berjalan masih terkendala dari segi waktu, dimana:

    1. Penginputan data pembayaran dari siswa.
    2. Pencarian data siswa antara siswa yang sudah membayar dan siswa yang belum membayar.
    3. Merekap hasil pembayaran untuk dijadikan laporan.
    4. Informasi kepada siswa yang belum melakukan pembayaran atau pelunansan.

    Analisis Kebutuhan

      Berdasarkan pengamatan dari beberapa analisis yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan perlunya adanya sistem yang menunjang kinerja dari proses pelayanan administrasi pembayaran pada SMA ADITYA KARYA Kabupaten Tangerang, dimana hal tersebut dibutuhkan guna menunjang proses, meminimalisir waktu, dan meminimalisir kesalahan dan meminimalisir data administrasi hilang. Untuk itu kebutuhan sistem yang baru akan sangat membantu, maka sistem yang tepat hendaknya:
    1. Sistem yang terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara langsung, mudah dan tepat, sehingga mengurangi tingkat kesalahan dan waktu.
    2. Sistem yang memudahkan pengguna yang dapat memberikan informasi langsung baik kepada siswa ataupun petugas TU yang ada.
    3. Sistem yang memudahkan pendataan pembayaran siswa baik itu pembayaran lunas atau sisa tunggakan yang belum terbayarkan
    4. .
    5. Sistem yang memudahkan pembuatan laporan pendataan siswa dan laporan pembayaran.
    6. Sistem yang mampu menyimpan data dengan baik dalam satu database yang mudah diaplikasikan, diakses dan megurangi resiko kehilangan data.

    Metode Analisis Sistem

    Metode Analisis SWOT

    Pada analisis ini penulis menggunakan metode analisis SWOT yaitu sebuah metode untuk mengindentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan sistem pelayanan administrasi pembayaran pada SMA ADITYA KARYA Kabupaten Tangerang. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Berdasarkan indentifikasi SWOT yang telah dilakukan, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan analisis matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara rinci bagaimana peluang yang ada dengan menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan kemudian dianalisis untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada dengan menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T).

    Metode Analisis Berdasarkan Sistem Berjalan

    Analisis Masukan

      Analisis masukan merupakan penjelasan masalah yang dilakukan berdasarkan semua data atau informasi yang ada dan berfungsui sebagai data input sehingga mengasilkan proses.
    1. Nama Masukan : Kartu Pembayaran
    2. Fungsi : Sebagai tanda dan bukti pembayaran
    3. Sumber : Siswa
    4. Media : Kertas
    5. Distribusi : Siswa ke petugas TU
    6. Frekuensi : Data pembayaran siswa
    7. 7Keterangan : Berisi detail pembayaran dan bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh siswa.

    Analisis Keluaran

      Analisis Keluaran adalah uraian dari hasil serangkaian proses yang terjadi mulai dari masukan data sampai terjadi proses pengolahan data.
    1. Nama Keluaran : Cap atau stempel
    2. Fungsi : Sebagai bukti pembayaran
    3. Media : Kertas
    4. Keterangan : Menghasilkan data yang nantinya digunakan untuk membuat sebuah laporan pembayaran siswa

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Spesifikasi Hardware dan Software

    1. Spesifikasi Hardware
  • Processor : Intel Core 2 Duo E7500
  • Monitor : 14” LED
  • Hardisk : 500 GB
  • RAM : 2 GB
  • Keyboard : Standar Keyboard
  • Mouse : Standar Mouse
    1. Spesifikasi Software
    1. Windows 7 32 bit
    2. Microsoft Office 2007

    Hask Akses

    Sistem pelayanan administrasi pembayaran pada SMA ADITYA KARYA Kabupaten Tangerang, mempunyai hak akses yang biasa digunakan dalam kegiatan, yatu siswa, petugas TU dan Kepala Sekolah.

    Elisitasi

    Hasil dari Elisitasi berikut ini rangkum dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan pihak terkait,serta pengamatan sistem yang sedang berjalan di lapangan. Elisitasi mempunyai 3 (tiga) tahapan dengan uraianya sebagai-berikut:

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan bagian petugas TU mengenai seluruh rancangan sistem yang diusulkan. Dijelaskan pada tabel 3.3 berikut ini:

    Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis. Berikut ini penjelasan mengenai MDI :
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Artinya requiremet tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI ini artinya Desirable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Artinya requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    Elisitasi tahap II dijelaskan pada tabel 3.4 berikut ini:

    Elisitasi Tahap III

      Hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement pada option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai-berikut:
    1. T artinya Technical. artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, artinya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yag dikembangkan.
    3. E artinya Economy, Artinya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit, serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : mudah dikerjakan.

    Elisitasi tahap III dijelaskan pada tabel 3.5 berikut ini:

    Elisitasi Tahap Final

    Elisitasi tahap final merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan. Elisitasi tahap final dijelaskan pada tabel 3.6 berikut ini:

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Tata Laksana Sistem Usulan

    Untuk rancangan sistem yang diusulkan peneliti menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language) dengansoftware Visual Pradigm, dimana software ini mampu mendesain diagram yang berguna untuk memvisualisasikan rancangan sistem yang akan dibangun. Dalam rancangan proses pelayanan administrasi pembayaran akan diuraikan menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram, dan Class Diragram.

    Prosedur Sistem Usulan

    Dari hasil analisis yang telah dilakukan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem pelayanan administrasi pembayaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang memudahkan petugas TU dan siswa dalam mengetahui informasi terkait biaya pembayaran yang telah dilakukan maupun biaya yang belum dibayarkan oleh siswa. Penjelasan prosedur sistem yang diusulkan pada proses pelayanan administrasi pembayaran dijelaskan pada tabel 4.1 berikut ini:

    Rancangan Diagram Sistem Yang Diusulkan.

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Penjelasan rancangan diagram sistem yang diusulkan pada proses pelayanan administrasi pembayaran diuraikan menggunakan Use Case Diagram pada gambar 4.1 berikut ini:

    Gambar 4.1. Use Case Diagram

    <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang diusulkan tersebut terdapat:</p>

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan pada proses pelayanan administrasi pembayaran.
    2. 1 (satu) aktor yang bertindak sebagai admin dan sebagai petugas TU.
    3. 2 (dua) aktor yang melakukan kegiatan sebagai user.
    4. 6 (enam) use case yang dilakukan oleh siswa, dimana terdapat 4 (empat) include dan 1 (satu) extend.
    5. 7 (tujuh) use case yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, dimana terdapat 4 (empat) include dan 1 (satu) extend..
    6. 15 (tiga belas) use case yang dilakukan oleh petugas TU, dimana terdapat 11 (sebelas) include dan 3 (tiga) extend.

    Activity Diagram yang diusulkan

    Penjelasan rancangan diagram sistem yang diusulkan pada proses pelayanan administrasi pembayaran diuraikan menggunakan Activity Diagram
    1. 1 (satu) initial node yang menjadi titik awal proses kegiatan.
    2. 1 (satu) decision node yang berfungsi sebagai aktivitas yang bersifat kondisional benar atau salah
    3. 15 (lima belas) activities dari proses yang terjadi untuk mewakili serangkaian tindakan.
    4. 6 (enam) action yang menandakan proses sistem dilakukan
    5. 5 (lima) fork node yang berfungsi sebagai behavior aktivitas yang paralel.
    6. 1 (satu) final node dimana menjadi titik akhir dari serangkaian proses.
      Berdasarkan gambar 4.4 Squence Diagram Kepala Sekolah dan Petugas TU yang diusulkan tersebut terdapat:
    1. 2 (dua) aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Kepala Sekolah dan Petugas TU.
    2. 6 (enam) lifeline yaitu, Login, Dashboard, Data Master, Data Transaksi, Laporan dan Logout.
    3. 2 (dua) self message yang menandakan jika login tidak berhasil
    4. .
    5. 4 (empat) message yang dilakukan oleh Kepala Sekolah.
    6. 7 (tujuh) message yang dilakukan oleh Petugas TU.
    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini adalah perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan pada proses pelayanan administrasi pembayaran, dijelaskan pada tabel 4.2 berikut ini:

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data adalah suatu metode untuk menyeleksi dan mendistribusikan data dimana data apa saja yang akan digunakan dalam penerapan pembuatan aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai proses rancangan basis data dengan tahap pertama yaitu dengan melakukan normalisasi data yang kemudian akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data yang digunakan.

    Nomalisasi

    Normalisasi merupakan suatu proses dimana bentuk normal dari suatu rancangan relasi basis data dilakukan dengan menggunakan beberapa tahapan hingga menghasilkan bentuk relasi basis data.

    Activity Diagram untuk Dewan direksi

    Merupakan sekumpulan data yang akan digunakan pada rancangan basis data yang akan diseleksi dan tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu serta dikumpulkan apa adanya, dijelaskan pada tabel 4.3 berikut ini:

    First Normal Form (1NF)

    Merupakan langkah seleksi data dimana data ditandai dengan simbol (*) yang berperan sebagai primary key, dijelaskan pada tabel 4.4 berikut ini:

    Second Normal Form (2NF)

    Merupakan pengelompokan data ke dalam tabel-tabel yang saling berkorelasi, dijelaskan pada gambar 4.5 berikut ini:

    Third Normal Form (3NF)

    Merupakan pengelompokan data ke dalam tabel-tabel yang saling berkorelasi dengan jenis tipe data yang digunakan, dijelaskan pada gambar 4.6 berikut ini:

    Spesifikasi Basis Data

    Merupakan struktur desain dari basis data yang telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun dijelaskan pada tabel sebagai-berikut:

    1. Table Name : wali_siswa
    2. Storage : Hard Disk Table Field : id_wali, nama_wali, pekerjaan_wali, jenis_kelamin, no_hp, alamat Primary key : id_wali Panjang Record : 88

    3. Table Name : pembayaran
    4. Storage :Hard Disk Table Field :id_pembayaran, id_jenis_pembayaran, nis, id_kelas, id_tu, harga_pembayaran, bulan, hari, jam, tanggal_pembayaran, keterangan Primary Key :id_pembayaran Panjang Record :75

    5. Table Name : siswa
    6. Storage : Hard Disk Table Field : id_siswa, nis, nama_siswa, tanggal_lahir, tempat_lahir, jenis_kelamin, id_kelas, tahun_masuk, no_hp, alamat, id_wali Primary Key : id_siswa Panjang Record : 118

    7. Table Name : tunggakan
    8. Storage : Hard Disk Table Field : id_tunggakan, id_jenis_pembayaran, nis, id_kelas, jumlah_tunggakan, bulan Primary Key : id_tunggakan Panjang Record : 55

    9. Table Name : tu
    10. Storage : Hard Disk Table Field : id_tu, nip_tu, nama_tu, jenis_kelamin, no_hp, alamat Primary Key : id_tu Panjang Record : 73

    11. Table Name : user
    12. Storage : Hard Disk Table Field : id_user, nama, username, password, role, foto Primary Key : id_user Panjang Record : 110

    Tampilan Sistem Yang Diusulkan

    Hasil dari rancangan yang telah dijelaskan, kemudian dilakukan pembuatan aplikasi dengan tampilan sistem yang diusulkan diuraikan pada tebel 4.13 sebagai-berikut:

    Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

    Konfigurasi sistem yang diusukanadalah spesifikasi rekomendasi yang diusulkan dimana terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu terdapat spesifikasi hardware, software yang digunakan dan hak akses pengguna. Penjelasannya akan diuraikan pada tabel 4.14 berikut ini:

    Pengujian Sistem

    Pengujian sistem merupakan serangkaian tahapan percobaan yang dilakukan sebelum sistem akan digunakan ke dalam ruang lingkup penggunaan. Pada tahapan pengujian ini menggunakan metode Blackbox Testing.

    Pengujian Balckbox Login Siswa

    Pengujian Blackboxpada login siswa dijelaskan pada tabel 4.15 berikut ini: Keterangan:

    1. Terdapat 9 class yaitu : penilaian_karyawan, penilaian_kompetensi, tahun_penilaian, penilaian_transaksi, penilaian_mutasi, penilaian_kategori, penilaian_user, penilaian_rating, penilaian_level.
    2. Terdapat 8 association, yaitu relasi yang menghubungkan antar class.

    Pengujian Blackbox Input Data Pembayaran

    Pengujian Blackbox pada input data pembayaran dijelaskan pada tabel 4.17 berikut ini:

    Pengujian Blackbox Cetak Laporan

    Pengujian Blackbox pada cetak laporan berdasarkan tanggal dijelaskan pada tabel 4.18 berikut ini:

    Penjadwalan

    Penjadwalan merupakan suatu langkah untuk mengetahui apa saja yang harus dikerjakan berdasarkan target waktu yang ditentukan, dimulai dari tahap pengumpulan data sampai tahap implementasi dan dokumentasi. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel, penjadwalan dijelaskan pada tabel 4.19 sebagai-berikut:

    Estimasi Biaya

    Merupakan rangkaian perkiraan jumlah atau total biaya yang dikeluarkan selama proses penelitian yang dimulai dari tahapan pengumpulan data, analisis data, transportasi, biaya bahan, peralatan penelitian dan biaya lain-lain. Berikut adalah tabel rincian estimasi biaya dijelaskan pada tabel 4.20 berikut ini:


    BAB V

    Kesimpulan dan Saran

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang, maka penulis menyimpulkan bahwa:

    1. Sistem pembayaran administrasi siswa yang sedang berjalan saat ini pada SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang, dalam pengolahan datanya masih manual yaitu masih menggunakan pembukuan dalam proses pencatatan pembayaran siswa dan perekapan datanya harus difilter satu persatu. Karena proses pencatatan pembayaran siswa menggunakan dua buku besar, buku besar yang pertama percatatan pembayaran yang masih digabung semua, setelah itu pada buku besar yang kedua direkap dan difilter perkelas masing – masing. Sehingga mengakibatkan lamanya proses pencatatan pembayaran siswa yang dibutukan maupun perekapan data pembayaran.
    2. Sistem pencarian data yang dibutuhkan masih mencari satu persatu dibuku besar dan beberapa data pembayaran siswa masih berantakan dan tidak tersimpan dengan rapih, sehingga membutuhkan sistem berbasis web yang muncul secara otomatis dan cepat dalam pencarian data pembayaran agar memudahkan Staff TU (Tata Usaha) dalam mencari data pembayaran siswa yang dibutuhkan
    3. Karena sistem yang terdapat di SMA Adiya Karya Kabupaten Tangerang masih manual yakni menggunakan buku besar maka peneliti merancang sistem yang berbasis web untuk membantu pekerjaan Staff dalam pengerjaan pembayaran siswa SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang dengan melakukan observasi, wawancara dan studi pustaka yang menghasilkan sistem informasi pembayaran siswa berbasib web dengan proses Staff/ User melakukan login menggunakan username dan password yang sudah didaftarkan, terdapat pula menu Home. Menu jenis pembayaran, utuk menambah dan mengedit jenis pembayaran apa saja yang ada disekolah. Menu pembayaran SPP, untuk melakukan konfirmasi pembayaran pada bulan apa serta dapat diedit dan dicetak bukti pembayaran. Menu Pembayaran NON SPP, untuk pembayaran seperti Daftar Ulang, Buku LKS, UTS, UAS dan Perpisahan. Serta Laporan yang dapat dicetak untuk perbulan ataupun perkelas.


    Saran

    Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah agar dilakukan pengembangan sistem agar menjadi lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada pada sistem saat ini bisa dilengkapi atau di perbaiki. Maka peneliti merekomendasikan sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut:

    1. Dalam penerapan sistem informasi pembayaran sebaiknya didukung oleh perangkaat yang memadai, baik dari segi penyediaan software dan hardware. Maupun sumber daya manusia agar sistem dapat berjalan secara maksimal..
    2. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan.
    3. Untuk tahap selanjutnya pihak sekolah dapat mengembangkan sistem yang lebih luas lagi agar SMA Aditya Karya Kabupaten Tangerang menjadi sekolah unggulan dan tidak ketinggalan teknologi informasi

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Rajamanggala, Punta Wahyu.2014. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan Barang Dan Jasa Dengan Menggunakan Al-Goritma ID3 (Iterative Dichotomister Three). Jawa Tengah.
    2. Sitanggan, Bismar dkk.2014. Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Dasar Good Corporate Governance Terhadap Tingkat Kepuasan Vendor Pada Proses Pengadaan Barang /Jasa Di PT Indonesia Power Kantor Pusat.Jakarta Selatan: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Humanior A Vol 11 No 2.
    3. Hidayat, Rahmat.(2015). Penerapan E-Procurement Dalam Proses Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Guna Mendukung Ketahanan Tata Pemerintahan Daerah ( Studi Pada Unit Layanan Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur). Kalimantan Timur: Journal Ketahanan Nasional Vol 2 No 2 Agustus 2015.
    4. Azwar. (2016). Peran Alokatif Pemerintah Melalui Pengadaan Barang/Jasa Dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia. Makassar: Kajian Ekonomi Dan Keuangan. Vol.20 No.2 Agustus 2014
    5. Sembiring, Josephine Oktavira dkk.(2017). Sistem Informasi Penjualan Barang Dan Jasa Pada Studio Photo Topaz Hexagon Medan Berbasis Web.Medan: Journal MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem) Vol 2 No 2 Desember 2017.
    6. Pujadi, Tri dkk.(2015). Perancangan Sistem E-Procurement Pada PT Multi Eraguna Usaha. Jakarta Barat: Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) ISSN: 1979-2328.
    7. Damayanti, Astrid dkk.(2016). Pengaruh Penerapan E-Procurement Sebagai Alat Pengendalian Pengadaan Barang/Jasa Pada Pemerintahan Kota Surabaya. Kota Surabaya: Jurnal Infestasi Vol 4 No 2 Desember 2016.
    8. Wahyuningsih, Sri Eti dkk.(2016).Implementasi Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Pada Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, Masyarakat Dan Keluarga Berencana (BP2AMKB) Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak: Jurnal Ilmiah Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tajung Pura.
    9. Sutriatmoko dkk.(2015). Analisis Penerepan E-Procurement Obat Dengan Prosedur E-Purchasing Berdasarkan E-Catalague Di Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Di Jawa Tengah. Yogyakarta: Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi Vol 5 No 4 Desember 2015.
    10. Sofian, Siska dkk.(2015). Persepsi Penggunaan Pada Penerapan Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Salah Satu Wujud Peningkatan Kualitas Good Governance Di Kementrian Agama SE Sulawesi Utara. Manado: JURNAL RISET AKUNTANSI dan AUDITING Goodwill Vol 4 No 2 Desember 2015
    11. Sarpong, Patrick Boateng dkk.(2017). E-procurement Adoption Barriers in Retrospect: A Structural Equation Analysis of Ghanaian Hospitals. China : Canadian Journal Of Applied Science And Technology Vol 5 Issue 2 July 2017
    12. Dr. Eziyi O. Ibem dkk.(2015). E-Procurement Use In The South African Construction Industry. South Africa : Journal Of Information Technology in Construction-ISSN 1874-4753 Vol 20 January 2015
    13. Chibani, Akram dkk.(2017). Dynamic optimisation for highly agile supply chains in e-procurement context. France : International Journal Of Production Research March 2017
    14. Testa, Francesco dkk.(2014). Drawbacks and opportunities of green public procurement: an effective tool for sustainable production. Italy : Journal Of Cleaner Production September 2014
    15. Nurmandi, Achmad dkk.(2015). Making e-procurement work in a decentralized procurement system A comparison of three Indonesian cities. England: International Journal of Public Sector Management Vol.28 No.3

    Contributors

    SI1511489672