SI1511489320: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
k
Baris 1.227: Baris 1.227:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
  Organisasi APTISI telah terdaftar di Direktorat Jenderal Sosial Politik, Depdagri Nomor 123 tahun 1999/VIP. Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mewakili aspirasi lebih dari 3000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, selain berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional juga memposisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah dalam pembangunan bangsa baik yang berkaitan dengan dengan masalah pendidikan maupun masalah sosial kemasyarakat.</p></div>
 
  Organisasi APTISI telah terdaftar di Direktorat Jenderal Sosial Politik, Depdagri Nomor 123 tahun 1999/VIP. Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mewakili aspirasi lebih dari 3000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, selain berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional juga memposisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah dalam pembangunan bangsa baik yang berkaitan dengan dengan masalah pendidikan maupun masalah sosial kemasyarakat.</p></div>
 +
 
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Visi dan Misi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia'''</div>====
 
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Visi dan Misi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia'''</div>====
 +
 
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Visi Aptisi'''</div>====
 
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">'''Visi Aptisi'''</div>====

Revisi per 14 September 2018 07.06

PENERAPAN OFFICIAL SITE BERBASIS OPEN

SOURCE SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

BERITA PADA ASOSIASI

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
:1511489320
NAMA

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN OFFICIAL SITE BERBASIS OPEN

SOURCE SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

BERITA PADA ASOSIASI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489320
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PENERAPAN OFFICIAL SITE BERBASIS OPEN

SOURCE SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

BERITA PADA ASOSIASI

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489320
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017 / 2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M)
   
(Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I)
NID : 99001
   
NID : 14012




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PENERAPAN OFFICIAL SITE BERBASIS OPEN

SOURCE SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

BERITA PADA ASOSIASI

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1511489320
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN OFFICIAL SITE BERBASIS OPEN

SOURCE SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

BERITA PADA ASOSIASI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489320
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2018

 
 
 
 
NIM : 1511489320

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Saat ini dalam menghadapi era digital, seperti halnya dengan proses penyebaran informasi banyak situs berita hadir memberikan kemudahan bagi masyarakat karena perkembangan website sebagai sarana informasi mampu menyajikan segala bentuk informasi berita secara online yang lebih update, dan tentunya mudah diakses kapanpun dan dimanapun. Penerapan website APTISI yang baru dengan domain aptisi.or.id ini menyajikan informasi lengkap seputar kegiatan APTISI maupun berita Perguruan Tinggi secara update. Dalam penelitian ini, ditemukan 3 (tiga) masalah yang dihadapi dalam penerapan website ini. Alternatif penanganan masalah adalah dengan menerapkan website APTISI yang baru untuk dapat memperbaiki sistem yang sebelumnya. Dilakukan tahapan final elisitasi sebanyak 15 (lima belas) dalam mempersiapkan penyempurnaan website APTISI untuk kelancaran dalam proses penyedia dan penyebaran informasi. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode elisitasi dan analisis SWOT, serta adanya penggunaan metode perancangan UML, flowchart dan HIPO dengan diuji menggunakan blackbox testing. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya website APTISI yang baru menjadi sebuah media informasi pertama dalam mencari kegiatan APTISI yang sedang dan atau akan berlangsung.

Kata kunci : Website, Asosiasi, Penyedia Berita

ABSTRACT

Currently in the handling of the digital age, as well as the information process many sites are present by using the sites as a means of information capable of presenting the latest information online that is more updated, and easily accessed whenever and wherever. APTISI's new APTISI website with aptisi.or.id domain provides complete information about APTISI activities as well as Higher Education Update news. In this study, found 3 (three) problems that involve in the implementation of this website. Alternative problem handling is to apply a new APTISI website to be able to repair the previous system. Conduct the final stages of elicitation as much as 15 (fifteen) in the APTISI enhancement website for smoothness in the process of provider and dissemination of information. The research method was conducted using elicitation and SWOT analysis method, and UML, flowchart and HIPO calculation technique with delay using blackbox testing. The results of this study indicate the existence of the new APTISI website to be the first information media in searching for the ongoing and ongoing APTISI activities.

Keywords: Website, Association, News Provider




KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat ilmu, kesehatan, serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul yang diambil adalah “Penerapan Official Site Berbasis Open Source Sebagai Penyedia Informasi Berita Pada Asosiasi”.

Laporan Skripsi ini ditulis dan tersusun rapi untuk memenuhi salah satu persyaratan lulus pada jenjang Sarjana (S1) dan sekaligus sebagai implementasi ilmu yang didapat oleh penulis setelah dipelajari selama masa perkuliahan dan skripsi.

Hati kecil penulis pun menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini kurang berjalan baik dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang diberkahi kebahagiaan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak (Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M) selaku dosen pembimbing I, yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Mamoi (Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I.) selaku dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan kasih sayang, arahan dan motivasi kepada penulis selama Skripsi.
  7. Bapak Daelami Ahmad, S.Ag., M.Si selaku stakeholder yang telah membantu dan memberikan saran selama penulis menjalankan skripsi.
  8. K Hap (Eka Purnama Harahap, S.Kom) selaku dosen pengajar yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis.
  9. K Nin (Ninda Lutfiani, S.Kom) yang juga turut memberikan ilmunya dan selalu sabar dan memberikan motivasi kepada penulis.
  10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
  11. Kedua Orang Tua dan Adik-adik tercinta yang telah memberikan semangat, materil, dan doa untuk keberhasilan penulis..
  12. Teman-teman seperjuangan Tim FANTA (Wahyu Setya Wardana dan Moch Sandi Alpansuri) yang selalu bersama dalam suka maupun duka.
  13. Teman-teman seperjuangan TimUR 5 (Fanta, Ryzen, Latel, Lily) yang telah berjuang bersama di Perguruan Tinggi Raharja.
  14. Pasukan RIC yang telah memberi keceriaan selama menyelesaikan laporan Skripsi.
  15. Sahabat-sahabat tersayang (Wiwi, Ria, Icha, Febby, Nabila, Hanifah, Bolo, Mega, Putri, Nurus, Aulia dan Arini) yang selalu memberikan semangat.
  16. Ifdi Bayu Saputra yang senantiasa memotivasi dan memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, terlepas dari kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis menerima dan menghargai kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, September 2018
(Resti Rahmawati)
NIM. 1511489320



Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Menghadapi era disruptif yang pesat akan perkembangan teknologi informasi seperti saat ini, memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat dalam memperoleh informasi. Penyajian informasi yang mengalir begitu cepat untuk dapat diketahui oleh siapa saja tentunya harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengolah informasi. Sebab itu, informasi menjadi suatu kebutuhan yang diperlukan di dalam suatu organisasi, asosiasi, lembaga serta lingkungan yang berada di luar sistem. Informasi dianggap sangat penting dalam penambahan pengetahuan, mengurangi ketidakpastian dan risiko kegagalan serta dapat membantu para pemimpin dalam mengambil suatu kesimpulan dan keputusan yang efektif dan efisien.

Berkembangnya teknologi informasi yang semakin akrab menyentuh kehidupan manusia, menjadikan manusia ini sebagai user yang menginginkan untuk mendapatkan informasi lengkap serta up to date. Salah satunya dengan mewujudkan keinginan manusia dalam memperoleh informasi dengan mudah. Selain mendapat informasi yang lengkap serta up to date, perkembangan teknologi informasi juga dapat mengirimkan serta mempublikasikan informasi kepada masyarakat luas secara online. Suatu asosiasi dan lembaga dapat mempublikasikan berbagai informasi dan kegiatannya secara online kepada masyarakat.

Salah satu kemajuan teknologi informasi yang dapat dirasakan dengan diperolehnya informasi yaitu melalui sebuah internet yang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan informasi secara bebas. Banyak manfaat yang dirasakan dari penggunaan internet, misalnya dengan perancangan sebuah official site atau yang biasa disebut website. Dalam official site tersebut, dapat menampilkan informasi mengenai sesuatu yang diperlukan oleh pengunjung website.

Dikutip dari Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI Tahun 2014[1], bahwa sistem informasi berbasis website dapat digunakan sebagai salah satu upaya dalam melakukan up dating data, monitoring dan evaluasi bagi pihak yang bersangkutan. Sistem informasi berbasis website juga sebagai jendela yang efektif antar pihak yang berkepentingan, membuat monitoring dan evaluasi program.

Dalam mempromosikan suatu asosiasi, informasi yang up to date sungguh sangat dibutuhkan. Karena dengan adanya informasi, perkembangan tentang asosiasi tersebut dapat dijabarkan secara luas dan terperinci. Begitu juga dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang merupakan salah satu organisasi yang beranggotakan seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ingin menyajikan informasi tentang berita yang up to date dan kegiatan APTISI.

Official site APTISI dengan domain aptisi.or.id ini merupakan website asosiasi yang menyajikan informasi up to date seputar berita, artikel, seminar, workshop, hingga agenda kegiatan seperti rapat APTISI. Memiliki konsep untuk menjadikan official site ini menjadi nomor satu dari website sebelumnya dengan domain aptisi.org agar dapat menjadi titik acuan informasi terkait seputar APTISI.

Tidak hanya menampilkan sajian informasi, dalam official site APTISI ini juga menampilkan statistik data informasi. Seperti dengan adanya statistik penulis post teraktif, statistik post view, post paling banyak memiliki komentar, like serta view.

Berdasarkan dari pemaparan di atas, maka penelitian ini diberi judul: Penerapan Official Site Berbasis Open Source Sebagai Penyedia Informasi Berita Pada Asosiasi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang ada, terdapat 3 (tiga) rumusan masalah yang ditemukan :

  1. Apakah penyebaran informasi yang berjalan seputar berita, artikel, seminar, workshop serta agenda kegiatan APTISI berjalan dengan efektif?
  2. Apakah official site APTISI dapat menjadi media informasi utama dalam mencari berita seputar Perguruan Tinggi Swasta (PTS)?
  3. Apakah penyebaran informasi yang dilakukan dapat memberikan feedback yang positif terhadap masyarakat?

Ruang Lingkup

Dalam merancang sistem informasi online yang dibuat berbasis website, pasti dibutuhkan data informasi yang akurat. Sistem informasi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) masih belum tersebar luas. Maka dari itu dalam penulisan penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian.

Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka penelitian ini dibatasi dengan 3 (tiga) permasalahan diantaranya :

  1. Informasi up to date mengenai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) seluruh Indonesia.
  2. Sistem dapat digunakan sebagai media informasi yang dapat memberikan informasi seputar kegiatan APTISI.
  3. Sistem menampilkan statistik data post yang telah dibuat.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diuraikan secara jelas sesuai dengan objek penelitian yang dipilih. Tujuan penelitian harus disesuaikan dengan rumusan masalah dan jawaban terletak pada kesimpulan penelitian.

Terdapat 3 (tiga) tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Informasi yang berjalan seputar berita, artikel, seminar, workshop serta agenda kegiatan APTISI berjalan dengan efektif.
  2. Official site APTISI dengan domain aptisi.or.id dapat menjadi media informasi utama dalam mencari informasi seputar APTISI.
  3. Mendapatkan feedback positif terhadap informasi yang dimuat pada website

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tujuan dan terjawabnya rumusan masalah. Manfaat yang diberikan nantinya akan membantu para pengguna lainnya.

Adapun 3 (tiga) manfaat yang didapatkan dari penelitian ini :

  1. Memudahkan para pengunjung website mencari tahu seputar Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
  2. Meningkatkan citra Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) sebagai asosiasi yang aktif.
  3. Dengan adanya official site APTISI dengan domain aptisi.or.id diharapkan akan lebih dikenal masyarakat luas.

Metode Penelitian

Dalam menyusun laporan skripsi ini, metode yang digunakan yaitu mengumpulkan data-data mengenai keadaan yang terjadi untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan. Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang harus mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi. Dalam metode penelitian ini dilakukan 2 (dua) tahap, yaitu :

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan 2 (dua) metode, yaitu :

  1. Metode Observasi (Pengamatan langsung)
    Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti dan mencari data yang diperlukan sebagai bahan untuk penulisan laporan penelitian. Dari pengamatan yang telah dilakukan selama 6 bulan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, peneliti dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi dalam hal membantu dalam proses menganalisa untuk pembangunan sistem tersebut.
  2. Metode Studi Pustaka
    Yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, serta internet yang berhubungan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang digunakan berupa analisa SWOT. SWOT adalah sebuah metode analisis kondisi yang menjelaskan kondisi objek dalam 4 (empat) kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor pendukung) dan Threat (Ancaman) terhadap sistem official site APTISI ini sehingga dapat menganalisa apapun yang mencakup ke dalam SWOT.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami secara jelas laporan skripsi ini, penulis mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai informasi umum, terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas beberapa definisi ataupun teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan diantaranya, adanya 10 (sepuluh) literature review yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan antara lain: konsep dasar penerapan, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar website, konsep dasar wordpress, definisi CMS, definisi media, definisi online, konsep dasar internet, konsep dasar berita, konsep dasar asosiasi, konsep dasar analisa SWOT, konsep dasar elisitasi, definisi UML, definisi flowchart, definisi HIPO, definisi blackbox testing, konsep dasar literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisi gambaran tentang instansi yang merupakan tempat penelitian, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, beberapa daftar keinginan dari pihak terkait yang diajukan dan terangkum dalam elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi. Selain itu menjelaskan beberapa alternatif pemecahan masalah yang muncul.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan rancangan sistem yang baru. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output), analisis SWOT, rancangan program, konfigurasi sistem, strategi, testing, evaluasi, schedule implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari pembuatan sistem laporan persediaan barang terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Penerapan

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang 2 (dua) hal : definisi penerapan dan langkah-langkah penerapan.

Definisi Penerapan

Terdapat 2 (dua) definisi penerapan menurut para ahli, diantaranya :

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yulia dan Dewi dalam bukunya Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2015:74)[2], “penerapan adalah kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.”

“Penerapan adalah pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan, dan/atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam kegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi”. Rianto Adi (2015:126) [3]

Berdasarkan 2 (dua) pengertian penerapan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah sebuah kegiatan pemanfaatan dari hasil penelitian untuk menghasilkan inovasi baru yang dapat digunakan dengan baik.

Langkah-Langkah Penerapan

Menurut Yulia dan Dewi (2015:74) [2] langkah-langkah dalam tahap penerapan yaitu :
  1. Merancang penerapan. Karena hanya tinggal satu tahap pengembangan yang tersisa sebelum sistem baru digunakan manajer dan spesialis informasi memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem.
  2. Mengumumkan penerapan. Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti pada penelitian sistem. Tujuan pengumuman ini adalah menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerja sama pegawai.
  3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras. Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, komite pengarah SIM memilih satu pemasok atau lebih spesialis informasi memberikan dukungan bagi keputusan ini dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui perusahaan melakukan pemesanan.
  4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak. Jika perangkat lunak aplikasi jadi dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras yaitu RFP dan usulan.
  5. Menyiapkan database. DBA bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database.
  6. Menyiapkan fasilitas fisik. Jika perangkat keras dari sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan.
  7. Mendidik peserta dan pemakai. Sistem baru kemungkinan besar akan memengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta. Peserta harus dijadwal jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan–bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
  8. Masuk ke sistem baru. Proses menghentikan penggunaan sistem lama memulai penggunaan sistem baru disebut cutover. Ada 4 pendekatan dasar: percontohan, serentak, bertahap, dan paralel.

Konsep Dasar Sistem

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang 3 (tiga) hal : definisi sistem, karakteristik sistem dan klasifikasi sistem.

Definisi Sistem

Terdapat 3 (tiga) definisi sistem menurut para ahli, diantaranya :

“Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.” Abdul Kadir (2014:61). [4]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Romney, Marshall B. dan Steinbart dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2015:3)[5], “sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.”

“Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.” Mulyadi (2016:5). [6]

Berdasarkan 3 (tiga) pengertian sistem di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan bagian atau komponen yang saling berhubungan, saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-5),[7] supaya sistem dikatakan sistem yang baik, memiliki karakteristik yaitu :
  1. Komponen

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

  6. Lingkungan luar sistem (Environment) adalah di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk sub sistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukkan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa maintenance input (perawatan) dan sinyal input (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi sedangkan signal input merupakan energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.

  13. Pengolahan Sistem

  14. Yaitu suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem

  16. yaitu suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Untuk dapat memahami konsep dasar informasi, akan dibahas mengenai data menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Edy Irwansyah (2014:2)[8], data adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video.

“Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.” (Gordon B. Davis dalam Irwansyah, 2014:8) [8]

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch Irfan (2014:68)[9], mengemukakan bahwa data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi.

Dari 3 (tiga) pengertian data menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang berupa peristiwa atau fakta lainnya yang akan diolah atau diproses menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat.

Definisi Informasi

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata,” (Hutahaean, 2015: 9). [7]

Menurut Tyoso (2016:21)[10], informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)[11], informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan).

Berdasarkan pengertian informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah, dikelola atau diproses sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna atau penerimanya.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance (Yakub dan Vico Hisbanarto, 2014:20).[12]

  1. Akurat (accurate), informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Dapat juga diartikan bahwa informasi harus harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi, kemungkinan terbanyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi. Komponen akurat meliputi:

    1. Completeness, informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

    2. Correctness, informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.

    3. Security, informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.

  2. Tepat Waktu (timeleness), informasi datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (relevance), informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2015: 11-12)[7], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Rachmat Krisyantono yang dikutip oleh Astriyani (2016 : 206-207):[13]
  1. Informasi Penyejuk

  2. Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.

  3. Peringatan

  4. Berisi petunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

  5. Indikator Kunci

  6. Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

  7. Informasi Situasional

  8. Informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian manager.

  9. Gosip

  10. Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

  11. Informasi eksternal

  12. Informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan. Kadangkala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya adanya penandatanganan kontrak oleh pesaing) tetap kadangkala berjangka panjang (misalnya studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat 3 (tiga) pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

“Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna.” (Atyanto Mahatmyo, 2014:6).[14]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Paula Bajdor dan Iwona Grabara (2014:96)[15], sistem informasi merupakan pengolahan dari data yang dibentuk menjadi informasi sehingga berkontribusi terhadap kebutuhan bersama, macam-macam sistem informasi dibedakan diantaranya pengumpulan informasi, pengirim informasi,penerima informasi dan umpan informasi.

Menurut Hutahaean (2015: 13)[7], sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dalam suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan sistem mengumpulkan, memproses dan menganalisis untuk tujuan tertentu mendukung fungsi operasional organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:36[12], istem informasi merupakan susunan yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen sistem informasi terdiri dari :

  1. Blok masukan (input block), blok masukan memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, dan metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

  2. Blok teknologi (technology block) blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data, mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  3. Blok model (model block), blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan.

  4. Blok keluaran (output block), blok keluaran merupakan keluaran atau informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen.

  5. Blok data (database block), blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Taufik Ginanjar (2014:5)[16], website adalah rangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi.

“Website sebagai kumpulan halaman-halaman web yang salah berhubungan dan kemudian dionlinekan menggunakan jaringan lokal maupun internet.” (Adi, 2014:4).[17]

Sedangkan menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi (2017:52)[18], mendefinisikan bahwa website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain maka dari makna itu, bisa kita pahami bahwa definisi website secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet.

Berdasarkan 3 (tiga) pengertian website di atas menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa website adalah rangkaian halaman yang memuat berbagai informasi yang beragam dan dapat diakses secara terbuka dengan bantuan jaringan internet.

Jenis-jenis Website

Menurut Arief yang dikutip oleh Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249)[19], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Wordpress

Definisi Wordpress

Menurut Wahana (2015:2)[20], Wordpress adalah sebuah aplikasi web open source. CMS ini yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine) atau dijadikan platform untuk keperluan website lainnya. Wordpress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak dengan kode sumber terbuka (open source software).

Gambar 2.1. Logo Wordpress

Sedangkan menurut Krisianto (2014:1-2)[21], Wordpress adalah adalah salah satu CMS (Content Management System) yang paling banyak digunakan. Wordpress dibagi menjadi dua yaitu wordpress.com dan wordpress.org. Website wordpress.com adalah website resmi wordpress yang memberikan layanan sub domain gratis untuk membuat blog berbasis wordpress. Pengguna tinggal menggunakan layanan wordpress yang tersedia. Namun mempunyai keterbatasan dalam melakukan modifikasi. Sedangkan wordpress.org adalah website resmi wordpress yang menyediakan perangkat lunak CMS Wordpress.

Sejarah Wordpress

Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramnya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2. WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap peran perangkat lunak sumber terbuka untuk blog.

WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan 'Automatic. Dengan mendaftar pada situs wordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna wordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan. Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan aksesori apa pun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang disediakan oleh wordPress.com sudah cukup bagus. Adapun keunggulan dari wordPress antara lain yaitu gratis, berbasis kode (open source), pengoperasiannya mudah, satu blog wordpress dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user) sehingga wordpress sering digunakan untuk blog komunitas dimana anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.

Plugin 'Wordpress

Plugin adalah fitur wordPress untuk membuat website agar mempunyai fungsi khusus. Plugin berupa file program yang bisa di install di wordPress. Plugin disediakan oleh wordPress maupun dari pihak ke-3.

Gambar 2.2. Plugin Wordpress

“Tersedia berbagai macam plugin dengan fungsinya masing-masing. Misalnya: plugin SEO, plugin untuk mencegah spam, plugin jejaring sosial, dan lain sebagainya”, (Krisianto, 2014:111).[21]

Definisi CMS

Menurut Taufiq Ginanjar (2014:5)[16], CMS atau Content Management System adalah software yang sudah terintegrasi untuk membuat konten dan halaman-halaman website yang kita inginkan tanpa harus membangun website dari nol karena CMS telah menyediakan template, layout dan design yang bisa kita manfaatkan untuk membuat website yang sesuai keinginan atau tujuan kita.

Menurut Erdisna (2016:17)[22], Content Management System (CMS) yang lebih dikenal dengan sebuah istilah CMS adalah sebuah aplikasi berbasis web yang memiliki sistem sedemikian hingga memberikan kemudahan kepada para pengguna sekaligus juga pengelolaannya.

Berdasarkan 2 (dua) pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Content Management System (CMS) merupakan sebuah software yang dapat memudahkan bagi seseorang untuk mengembangkan atau membangun sebuah sistem tanpa harus membangun sistem dari awal.

Definisi Media

“Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for Education Communication and Technology) ini menunjukkan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum,” (Giandari, 2016:212). [23]

Menurut Criticos yang dikutip oleh Danang (2015:3)[24], media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.

Menurut Saputro (2016:112)[25], media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses pembelajaran terjadi.

Berdasarkan 3 (tiga) definisi di atas dapat disimpulkan media adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada penerima informasi.

Definisi Online

Menurut Khanna dan Tuti Nurhaeni (2016: 66)[26], online adalah jika kita sedang terhubung dengan internet, baik itu terhubung dengan akun media sosial kita, email dan berbagai jenis akun lainnya yang kita pakai atau gunakan lewat internet. Dengan internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan dan informasi lainnya, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran dan sebuah pelayanan yang semakin mudah.

Menurut Untung Rahardja, Muhamad Yusup dan Ana Nurmalia (2014:342)[27], online adalah bila ia terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar.

Sejalan dengan pendapat Shalahuddin (2013:9)[28], online sendiri berasal dari kata on dan line, on artinya hidup, line artinya saluran. Dan arti online sendiri adalah keadaan dimana komputer yang terkoneksi atau terhubung ke jaringan internet sehingga apabila komputer kita online maka dapat mengakses internet atau browsing mencari informasi di internet.

Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa online adalah sebuah jaringan yang dapat menghubungkan komputer diseluruh dunia untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Pernyataan yang dikemukakan oleh Irwansyah (2014:12-13)[8], internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Terdapat 8 (delapan) kegunaan internet diantaranya:

  1. Sebagai sarana komunikasi

  2. Untuk penelitian sebagai alat pengakses informasi

  3. Sarana untuk belanja (online shopping)

  4. Bank dan investasi

  5. Hiburan

  6. Berbagi info musik, foto, video

  7. Mengakses aplikasi di internet

  8. Alat pengajaran online

Sementara menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR), (2015:380)[29], mengatakan bahwa Internet is a network of computers around the world which are interrelated or interconnected. (Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang saling terkait atau saling berhubungan).

URL (Uniform Resource Locators)

“URL merupakan alamat yang menunjukkan alamat sebuah objek, situs, atau file apa pun di world wide web (WWW). Secara teknis, URL diartikan sebagai untaian karakter dalam bentuk standar yang digunakan untuk mereferensikan lokasi dari sebuah sumber daya tertentu di WWW, seperti dokumen, gambar, atau lainnya”, (Tim EMS, 2015:203). [30]

Konsep Dasar Berita

Definisi Berita

Pernyataan yang diungkapkan oleh Tahrun Houtman dan Natsir (2016:71)[31], berita adalah informasi yang disajikan kepada umum mengenai apa yang sedang terjadi. Berita adalah suatu yang menarik perhatian sebagian besar komunikasi. Berita adalah informasi mengenai peristiwa atau ide yang menarik perhatian dan mempengaruhi kehidupan manusia. Berita adalah sesuatu yang luar biasa.

Dikutip dari Wikipedia[32], berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.

Berdasarkan 2 (dua) pengertian berita di atas, maka dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet.

Unsur-Unsur Berita

“Seluk beluk peran baik manusia maupun alam dalam suatu peristiwa yang diberitakan dapat diungkapkan melalui pertanyaan pokok jurnalistik, terdiri dari 5W + 1H, diantaranya : apa, siapa, mengapa, dimana, bilamana, dan bagaimana”, (Tahrun Houtman, dan Natsir, 2016:71). [31]

Sedangkan pernyataan yang dikemukakan oleh Idhoofiyatul Fatin dan Mahabbatul Camalia (2017:30)[33], unsur-unsur berita berpola Adik Simba (Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa dan Bagaimana). Namun, pola tersebut tidak harus urut. Unsur berita pertama kali diawali dengan apa (apa yang selama ini terjadi?) dan berita kedua diawali dengan siapa (siapa yang bertutur?).

“Unsur-unsur berita yang baik terdiri atas jawaban dari enam pertanyaan, yakni 5 W + 1 H (What, Who, Whom, Where, Why, How) yang terangkum dalam kepala berita, badan, dan ekor berita”, (Tim Guru Indonesia, 2016:69). [34]

  1. What (apa)

  2. Apa peristiwanya atau apa yang terjadi?

  3. Who (siapa)

  4. Siapa pelaku dalam peristiwa itu?

  5. When (kapan)

  6. Kapan peristiwa itu terjadi?

  7. Where (dimana)

  8. Dimana peristiwa itu terjadi?

  9. Why (mengapa)

  10. Mengapa peristiwa itu terjadi?

  11. How (bagaimana)

  12. Bagaimana peristiwa itu terjadi?

Nilai Berita

Menurut Tahrun Houtman, dan Natsir (2016:72)[31], secara umum kejadian yang dianggap mempunyai nilai berita bisa mengandung satu atau beberapa unsur berikut ini :

  1. Timeliness

  2. Waktu merupakan nilai berita yang sangat penting. Berita adalah sekarang. Berita adalah sesuatu yang baru, sedang berlangsung dan seringkali kelanjutan hari ini atau saat sebelumnya.

  3. Significance

  4. Berkaitan dengan kejadian berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan membaca

  5. Magnitude

  6. Kejadian yang berkaitan dengan hal-hal besar secara kuantitatif, yang berarti bagi kehidupan manusia, akan menarik dan menggugah rasa ingin tahu pembaca.

Jenis-Jenis Berita

  1. Straight News : berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini, jenis berita Straight News dipilih lagi menjadi dua macam :

    1. Hard News : yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Berisi informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba.

    2. Soft News : nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung.

  2. Depth News : berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.

  3. Investigation News : berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.

  4. Interpretative News : berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.

  5. Opinion News : berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, dan sebagainya.

Konsep Dasar Asosiasi

Definisi Asosiasi

Dikutip dari Wikipedia[35], asosiasi merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Lembaga Sosial. Lembaga dengan asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengertian yang berbeda. Lembaga yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain asosiasi memiliki wujud konkret, sementara lembaga berwujud abstrak.

Berdasarkan pengertian asosiasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa asosiasi merupakan suatu perkumpulan bersama beberapa individu yang memiliki ikatan. Atau dapat juga dikatakan asosiasi merupakan kelompok sosial yang memiliki tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan tersebut.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico (2014:131)[12], analisa SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai factor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi masing-masing.

  1. Kekuatan (strength/S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi.

  2. Kelemahan (weakness/W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi.

  3. Peluang (opportunity/O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang bagi organisasi di masa depan.

  4. Ancaman (threat/T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dan mengancam eksistensinya di masa depan.

“SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Analisis SWOT merupakan suatu model yang digunakan untuk menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan nonprofit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi secara lebih komprehensif”, (Irham, 2016:302). [36]

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis SWOT adalah suatu analisa yang dimanfaatkan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu organisasi guna mengetahui keadaan dari organisasi.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Bilung dalam eJurnal Administrasi Bisnis (2016:119)[37], dengan analisis SWOT memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi baik positif maupun negatif dari dalam dan dari luar perusahaan. Peran kunci dari SWOT adalah untuk membantu mengembangkan kesadaran penuh dari semua faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan strategi dan pengambilan keputusan, tujuan yang dapat diterapkan pada hampir semua aspek industri.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)[38], mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan system”.

Sedangkan pengertian elisitasi menurut Ariawan, dkk (2015:63)[39], elisitasi merupakan ulasan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dilakukan eksekusi.

Berdasarkan 2 (dua) pengertian yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah suatu proses pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa dari rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak terkait, sebelum kebutuhan dianalisis, dimodelkan dan ditetapkan.

Tahapan Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[40], elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI artinya Mandory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang akan usulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara menggunakan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Wicaksono (2014:143)[41], UML adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. UML saat ini sangat banyak dipergunakan dalam dunia industri yang merupakan standar bahasa pemodelan umum dalam industri perangkat lunak dan pengembangan sistem.

Sedangkan menurut Maimunah dkk (2017:1)[42], UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Satia (2016:106)[43], Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah ‘bahasa’ yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Bahasa pemrograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Jenis-jenis diagram UML:

  1. Use case diagram

  2. Class diagram

  3. Statechart diagram

  4. Activity diagram

  5. Sequence diagram

  6. Collaboration diagram

  7. Component diagram

  8. Deployment diagram

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak.

Definisi Flowchart

Flowchart adalah representasi grafik yang menggambarkan setiap langkah yang akan dilakukan dalam suatu proses, yang merupakan alat bantu yang digunakan untuk menerangkan logika program, berupa suatu bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program, (Hadi, 2017:61).[44]

Menurut Rachmat Hidayat (2014:42)[45], flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Ambarita (2016:60)[46], flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Berdasarkan pengertian di atas mengenai flowchart dapat disimpulkan bahwa flowchart merupakan gambaran atau bagan yang menggambarkan setiap langkah atau alur yang dapat terhubung satu dengan lainnya.

Definisi HIPO

Hipo adalah alat dokumentasi program, yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi yaitu, tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya, (Utomo, 2014:118).[47]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hasan, dkk (2014:61)[48], HIPO adalah diagram yang menggambarkan struktur pada sistem dan menggambarkan input dan outputnya.

HIPO merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya untuk meningkatkan efisiensi usaha perawatan program, dengan tujuan untuk menghasilkan output yang benar dan dapat memenuhi kebutuhan user, (Hesti Rian, 2014:13).[49]

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa HIPO merupakan alat bantu yang dapat digunakan dalam membuat suatu sistem yang pada akhirnya akan menghasilkan proses input dan output.

Definisi Blackbox Testing

Menurut Maimunah dkk (2016:33)[50], blackbox testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode blackbox testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Blackbox testing merupakan pengujian yang tidak didasarkan pada kode program melainkan dapat membangkitkan kasus uji dengan menggunakan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, (Suri Karuniawati, 2015:6475).[51]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Soetam Rizky (2017:353)[52], blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah ‘kotak hitam’ yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Berdasarkan pengertian blackbox testing yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa blackbox testing adalah metode pengujian sistem yang berfokuskan pada perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internal untuk mengetahui kinerja perangkat lunak sistem.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015: 29)[53], metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Sedangkan pernyataan yang dikemukakan oleh Swarjana (2015:34)[54], tinjauan pustaka atau literature review adalah bagian penting dalam proses penelitian. Peneliti membuat literature review agar peneliti lebih memahami tentang pengetahuan area yang akan diteliti.

Berdasarkan 2 (dua) pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa literature review adalah sebuah analisa yang berwujud kritikan dari peneliti yang sedang mereka lakukan.

Tujuan Literature Review

Tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematika mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu : (Hermawan, 2014:45).[55]

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau menyakinkan pentingnya yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Review

Banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai official site serta penelitian mengenai website berbasis open source dan penelitian lainnya yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem tersebut guna menunjang sistem informasi dalam mendukung penyebaran berita ini, maka perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan. Terdapat 10 (sepuluh) penelitian diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh AE Holton, Coddington, M., Lewis, S. C., & De Zuniga, H. G. (2015)[56], “Reciprocity and the News: The Role of Personal and Social Media Reciprocity in News Creation and Consumption”, menjelaskan tentang bagaimana timbal balik, sebagai bahan utama komunitas online, dapat menimbulkan penggunaan dan penciptaan konten, termasuk konten berita. Sebuah survei nasional menemukan bahwa, kepercayaan pribadi terhadap timbal balik (persepsi) dapat memprediksi penggunaan berita, timbal balik dalam praktik pada media sosial yang terkait dengan berita dan konten.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh J Swart, Peters, C., & Broersma, M. (2017)[57], “Navigating Cross-Media News Use: Media Reportoires And The Value Of News In Everyday Life”, menjelaskan tentang bahwa di dunia dengan berbagai kemungkinan untuk mengakses berita secara gratis, membayar berita dapat dianggap sebagai tindakan persatuan warga. Yang dirasakan penggunaan berita dan apresiasi pengguna akan berita harus dipelajari dalam kaitannya satu sama lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang konsumsi berita yang diperlukan dalam lanskap media yang berubah dengan cepat ini.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Dalal Ibrahem Zahran (2014)[58], “A Comparative Approach To Web Evaluation And Website Evaluation Methods”, tentang belum ada pendekatan teknik untuk membangun sistem web, cara mengukur web belum dapat dikatakan berhasil. Secara khusus, ada ketidakpastian dalam pemilihan metode evaluasi, dan ada risiko standarisasi praktik evaluasi yang tidak memadai. Penting untuk mengetahui apakah pengevaluasian web atau situs web tertentu berguna atau tidak. Butuh sistem yang kategorisasi, fokus yang berbeda pada metode evaluasi. Mengungkapkan kekuatan dan kelemahan tiap metode. Sebagai kontribusi ke bidang web evaluasi, penelitian ini mengusulkan pendekatan baru untuk melihat dan memilih metode evaluasi berdasarkan tujuan dan platform evaluasi. Telah ditunjukkan bahwa pilihan yang tepat adalah metode evaluasi yang sangat bergantung pada tujuan evaluasi.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Richard Fletcher, dan Sora Park (2017)[59], “The Impact Of Trust In The News Media On Online News Consumption And Participation”, tentang penggunaan laporan Reuters Institute Digital News Report data (N = 21,524), penelitian ini menjelaskan dampak kepercayaan individu terhadap media berita preferensi sumber dan perilaku partisipasi berita online, khususnya berbagi dan berkomentar, di 11 negara Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kepercayaan rendah cenderung memilih sumber berita non-mainstream seperti media sosial, blog, dan penyedia kelahiran digital, dan memang begitu lebih mungkin untuk terlibat dalam berbagai bentuk partisipasi berita online. Asosiasi ini cenderung menjadi asosiasi yang terkuat di negara-negara Eropa utara, namun lemah di tempat lain.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Cowls J, dan Bright J (2017)[60], “International Hyperlinks In Online News Media”, pada penelitian ini membahas perihal keterkaitan di media berita, dimana secara online organisasi berita menempatkan tautan ke situs web pihak ketiga di dalam artikel berita mereka. Tautan seperti itu merupakan fitur sekunder penting dari berita online yang menambahkan latar belakang dan konteks ke sebuah cerita, menawarkan pembaca kemungkinan untuk langsung masuk ke sumbernya secara langsung. Berdasarkan dataset skala besar artikel berita yang diambil dari BBC News Online selama periode sebelas tahun, artikel ini menemukan bahwa negara-negara yang lebih banyak penduduknya menerima lebih banyak outlink, seperti yang dilakukan orang lebih banyak. Negara yang memiliki bahasa Inggris sebagai primer atau bahasa resmi dan negara-negara yang memiliki tingkat pengguna internet yang tinggi pula.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ninda Lutfiani (2016/2017)[61], “Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Strategi Digital Marketing Untuk Meningkatkan Promosi Pada Perguruan Tinggi”. Metode pembelajaran ini sangat dibutuhkan bagi mahasiswa/i yang sulit dalam mengatur waktu antara pekerjaan dan perkuliahan. Adanya official site iLearning+ Penyebaran informasi menggunakan strategi digital marketing dengan menggunakan SEO (Search Engine Optimization), memanfaatkan sosial media diharapkan dapat meningkatkan promosi yang ada pada official site iLearning+ serta pemanfaatan viewboard dan pengembangan tools yang sebelumnya belum diterapkan dengan baik. Data-data yang dihasilkan dianalisis menggunakan analisis SWOT. Dan tak kalah penting adalah demi menunjang hasil yang diharapkan, maka terdapat 15 (lima belas) tahapan final draft elisitasi yang dibuktikan dengan adanya strategi pencapaian.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Choerul Umam (2014)[62], “Perancangan Sistem Informasi Website Promosi Pada Jurusan Sistem Informasi STMIK RAHARJA”. Penelitian dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja yaitu adalah salah satu perguruan tinggi unggulan di Kota Tangerang yang berorientasi dalam bidang Teknologi Informasi. Sebagai lingkup perguruan tinggi dalam menyelenggarakan proses belajar dan mengajar dalam kurun waktu yang cukup lama, maka dengan ini bermaksud untuk memberikan pelayanan informasi yang berkualitas bagi para mahasiswa dengan mengadakan Sistem Informasi website promosi Pada Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja khususnya pada konsentrasi Sistem Informasi Manajemen. Pengembangan ini dapat membuktikan bahwa Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan pelopor pendidikan di Kota Tangerang mampu membuktikan kemajuan arah pendidikan yang modern dalam bidang Teknologi Informasi. Berbagai sarana informasi yang ditampilkan pada website promosi Jurusan Sistem Informasi ini merupakan suatu terobosan yang sangat strategis dalam menerapkan teknologi baru pada kegiatan sistem informasi pada lingkup pendidikan serta dilengkapi forum diskusi yang akan mewadahi dalam proses belajar sehingga dapat leluasa dalam mempelajari ilmu yang akan di dapat. Dengan adanya website ini kebutuhan akan informasi selalu tersedia dan dapat diakses oleh mahasiswa kapan saja dengan mudah dan cepat sehingga pelayanan dan komunikasi terhadap mahasiswa menjadi lebih baik.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Yustin Novita Dewi (2017/2018)[63], “Penerapan Website Crowdfunding Berbasis Open Source Sebagai Media Penggalangan Dana Sosial Pada Yayasan”. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode elisitasi dan analisis SWOT, dan gabungan perancangan UML, flowchart, beserta HIPO dengan dilakukan pengujian blackbox testing. Dalam penelitian ini diambil metode yang serupa dengan yang peneliti lakukan yaitu metode elisitasi dan analisis SWOT beserta dengan perancangannya.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Sarah Pratiwi (2017/2018)[64], “Pengembangan Sistem Notifikasi GO+ Berbasis Rinfocal Sebagai Media Informasi Pembayaran Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi”. Dalam penelitian ini membahas mengenai sistem penyampaian informasi yang berjalan belum efektif dan membutuhkan sistem yang dapat mendukung penyampaian informasi yang dibutuhkan kapanpun dan dimanapun dengan mengidentifikasi tahap implementasinya menggunakan flowchart dan UML (Unified Modelling Language), HIPO serta blackbox testing.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Raka Setiyaji, dkk (2017)[65], “Pemanfaatan Website Sebagai Media Penyedia Informasi Dan Promosi Universitas Sahid Surakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil contoh dari metode analisis SWOT yang digunakan.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

Sejarah Singkat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) adalah organisasi profesi yang beranggotakan seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan seluruh Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BHP-PTS) di seluruh Indonesia. APTISI berkedudukan di Jakarta.

Gambar 3.1 Logo APTISI

Pendiriannya ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BM-PTSI) ke-IV yang diselenggarakan di Jakarta pada tangga 1-3 Maret 1999. Dalam MUNAS tersebut diputuskan untuk mengubah nama organisasi yang dulunya berbentuk ‘Badan Musyawarah’ menjadi organisasi baru yang berbentuk Asosiasi dengan nama ‘Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia’ dan disingkat APTISI. Dengan demikian, APTISI adalah organisasi baru yang secara historis mempunyai misi dan tujuan yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan tujuan organisasi BM-PTSI yang didirikan pada tahun 1984 di Jakarta.

Organisasi APTISI telah terdaftar di Direktorat Jenderal Sosial Politik, Depdagri Nomor 123 tahun 1999/VIP. Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mewakili aspirasi lebih dari 3000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, selain berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional juga memposisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah dalam pembangunan bangsa baik yang berkaitan dengan dengan masalah pendidikan maupun masalah sosial kemasyarakat.

Visi dan Misi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

====
Visi Aptisi
====


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Resti Rahmawt