SI1511488592

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERKAS

BERBASIS WEB PADA PT. DUTA ABADI

PRIMANTARA

SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1511488592
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERKAS

BERBASIS WEB PADA PT. DUTA ABADI

PRIMANTARA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511488592
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Tangerang, 24 Januari 2020

Disahkan Oleh :

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
([Desi Apriani,S,Kom.,M.T.I]
NIP : 000603
       
NIP : 010814




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERKAS

BERBASIS WEB PADA PT. DUTA ABADI

PRIMANTARA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511488592
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Siti Maesaroh, S.Kom,.M.T.I)
   
(Gilang Kartika Hanum,M.pd.)
NID : 16019
   
NID : 15032




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERKAS

BERBASIS WEB PADA PT. DUTA ABADI

PRIMANTARA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511488592
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,24 Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERKAS

BERBASIS WEB PADA PT. DUTA ABADI

PRIMANTARA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511488592
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang,24 Januari 2020




Nurul Ulum
NIM : 151148892
 
 
 
 
 

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Kemajuan teknologi informasi yang berbasis komputerisasi mampu memegang peranan penting sebagai alat bantu dalam pengarsipan dokumen seperti surat masuk, pengolahan data, serta dapat membantu memecahkan masalah yang kecil sampai dengan masalah yang sangat kompleks. Pengarsipan merupakan cara penyimpanan atau pengaturan arsip secara tersusun dengan menyesuaikan abjad, numerik, huruf dan nomor sebagai identitas arsip yang terkait. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem arsip pada PT. Duta Abadi Primantara. Proses pengarsipan yang berjalan saat ini bersifat semi komputerisasi yaitu dengan buku agenda dan Microsoft Excel. Adapun kendala yang sering terjadi yaitu penomoran pada arsip sering terjadi kesalahan seperti redudansi dalam penomoran yang terkadang tidak berurutan, serta dalam pencarian berkas membutuhkan waktu yang lama dan belum adanya ruang penyimpanan yang aman, maka sering terjadi berkas hilang. Metode penelitian yang dilakukan dengan cara observasi, studi pustaka, analisa (SWOT), Implementasi dan menganalisa prosedur pada sistem berjalan. Dari rancangan sistem yang telah dilakukan dapat membantu karyawan dalam proses pengarsipan, serta dalam pencarian berkas yang dibutuhkan bisa didapat dengan cepat, tepat dan akurat serta ruang penyimpanan nya pun terjamin aman karena hanya karyawan saja yang dapat mengakses sistem tersebut

Kata Kunci: Usulan, Pengarsipan,SWOT,perusahaan.

ABSTRACT


The advancement of computerized-based information technology is capable of holding important roles as tools in filing documents such as incoming mail, data processing, and can help solve small problems up to the very problems Complex. Archiving is the means of storing or setting up archives in a structured way by adjusting the alphabets, Numerics, letters and numbers as the associated archive identity. This research aims to design the archive system at PT. Duta Abadi Primantara. The archiving process that is currently running is semi-computerized with the agenda book and Microsoft Excel. The constraints that often occur are numbering on archives often errors such as redundancy in the sometimes unordered numbering, as well as in the file search takes a long time and the absence of secure storage space, then Frequently encountered missing files. Methods of study conducted by observation, library study, Analysis (SWOT), implementation and analyzing procedures on the system are running. From the design of the system that has been done can help the employee in the archiving process, and in the search for the required files can be obtained quickly, precisely and accurately and the storage space is also secured because only employees who are can access those systems

Keywords: Proposals, archiving, SWOT, company.




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis/ Skripsi/ Tugas Akhir (Disesuaikan) dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERKAS BERBASIS WEB PADA PT.DUTA ABADI PRIMANTARA”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Ibu Saryani, S,Kom,.MTI sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Handy Januar Permana, SE., MM. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Ato Ul Aziz, SE selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan saya dukungan yang mana namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, 24 Januari 2020




(Nurul Ulum)
NIM : 1521489240
 
 
 
 
 

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Logo PT. Duta Abadi Primantara
  2. Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Duta Abadi Primantara
  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram
  5. Gambar 3.5 Sequence Diagram
  6. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem yang di usulkan
  7. Gambar 4.2 Sequence Diagram usulan pada admin
  8. Gambar 4.3 Sequence Diagram usulan pada karyawan
  9. Gambar 4.4 Sequence Diagram usulan pada manager
  10. Gambar 4.5 Activity Diagram usulan pada admin
  11. Gambar 4.6 Activity Diagram usulan pada karyawan
  12. Gambar 4.7 Activity Diagram usulan pada manager
  13. Gambar 4.8 Class Diagram Sistem yang di usulkan
  14. Gambar 4.9 Tampilan Menu Login
  15. Gambar 4.10 Tampilan Menu beranda
  16. Gambar 4.11 Tampilan Menu Surat Masuk
  17. Gambar 4.12 Tampilan Menu Disposisi
  18. Gambar 4.13 Tampilan Menu Tambah Surat Masuk
  19. Gambar 4.14 Tampilan Hasil Laporan
  20. Gambar 4.15 Tampilan Menu Profil
  21. Gambar 4.16 Tampilan Buat Akun
  22. Gambar 4.17 Tampilan Menu Histori

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Metode Analisa SWOT
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2 user
  8. Tabel 4.3 Surat masuk
  9. Tabel 4.4 Disposisi
  10. Tabel 4.5 Pengujian Black Box Testing
  11. Tabel 4.6 Schedule Penelitian
  12. Tabel 4.7 Estimasi Biaya

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang sehingga kini semakin banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya terutama dalam bidang bisnis yang sangat berkaitan erat dengan teknologi informasi itu sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataan bahwa kegunaan komputer pada aplikasi bisnis adalah untuk menyediakan informasi dengan cepat dan tepat. Informasi ini ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan, informasi tersebut terhenti atau terhambat, maka sistem perusahaan akan menjadi lusuh.

    Dengan semakin berkembangnya zaman, perubahan dan dinamika perusahaan semakin cepat. Saat ini beberapa perusahaan pun menggunakan teknologi berbasis informasi agar dapat mempercepat dalam mengerjakan sebuah pekerjaan dalam skala kecil maupun besar serta dapat digunakan dalam mengelola sebuah data, menyiapkan informasi yang memiliki kualitas yang baik serta memiliki kecepatan dan tingkat akurat yang tinggi. Era digital serta teknologi informasi saat ini memiliki sebuah peran yang cukup penting karena teknologi dapat bermanfaat untuk beberapa sektor penting seperti pada sektor bisnis, pariwisata, instansi, lembaga, pendidikan. Perkembangan saat ini di era digital adalah informasi berbasis website. Website memiliki peran yang sangat penting saat ini karena dapat mengetahui seluruh informasi khususnya pada bidang informasi berkas pada PT. Duta Abadi Primantara.

    Berkas yang dapat diakses oleh karyawan pun dapat menunjukkan sebuah data yang berhubungan dengan pekerjaan seperti laporan penjualan, laporan hasil produksi, laporan pengiriman, maupun jenis laporan lainnya yang sudah ada sejak dahulu maupun saat ini.

    PT. Duta Abadi Primantara sudah memanfaatkan jasa komputer sebagai penunjang kegiatannya untuk pengolahan data sehari-hari. Namun PT. Duta Abadi Primantara masih menggunakan software Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft Access yang bersifat standar di dalam menyimpan dan pembuatan laporan sehingga membutuhkan waktu yang lama dan sewaktu – waktu software tersebut dapat terjadi error serta tidak sesuai dengan keinginan karyawan saat ini yang membutuhkan akses informasi berkas yang cepat.

    Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka skripsi tersebut akan mengangkat judul "Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Berkas Berbasis Web Pada PT. Duta Abadi Primantara”

    IDENTIFIKASI MASALAH

    Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut:

    1. Kurang efektifnya sistem penyimpanan berkas pada PT. Duta Abadi Primantara.
    2. Sering terjadi double data pada berkas di PT. Duta Abadi Primantara.
    3. Kurang amannya data pada berkas di PT. Duta Abadi Primantara.
    4. Kurang efektifnya proses penyimpanan berkas pada PT. Duta Abadi Primantara.
    5. Besar kemungkinan terjadi human Error pada karyawan

    BATASAN MASALAH

    Ada beberapa poin dalam ruang lingkup penelitian dalam menentukan pokok pembahasan penelitian ini yaitu :

    1. Penelitian dilakukan di PT. Duta Abadi Primantara.
    2. Penyimpanan sistem berkas pada PT. Duta Abadi Primantara.

    RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan permasalahan yang dihadapi pada PT. Duta Abadi Primantara, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul yaitu :

    1. Bagaimana proses pengarsipan yang berjalan saat ini pada PT. Duta Abadi Primantara.?
    2. Apakah pengarsipan saat ini sudah mampu membuat pengarsipan berkas secara akurat dan sesuai dengan kebutuhan karyawan pada PT. Duta Abadi Primantara.?
    3. Bagaimana merancang sistem informasi pengarsipan berkas pada PT. Duta Abadi Primantara.?
    4. Apa saja kendala yang dihadapi pada proses arsip yang saat ini berjalan di PT. Duta Abadi Primantara.?
    5. Apakah dengan adanya sistem informasi pengarsipan ini dapat bermanfaat pada PT. Duta Abadi Primantara.?

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian merupakan hal-hal yang harus dicapai dalam sebuah penelitian. yaitu :

    1. Untuk mengetahui proses sistem pengarsipan yang digunakan pada PT. Duta Abadi Primantara.
    2. Agar mengetahui pengarsipan yang sedang berjalan saat ini serta memperbaiki data pengarsipan berkas agar lebih akurat dan sesuai dengan laporan berkas yang sudah dibuat sebelumnya.
    3. Untuk merancang sistem informasi berkas agar lebih mudah dikelola oleh PT. Duta Abadi Primantara.
    4. Mengimplementasikan Sistem Informasi Pengarsipan pada PT. Duta Abadi Primantara.
    5. Memudahkan karyawan dalam melakukan input/output berkas.

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari suatu penelitian, yaitu :

    1. Dengan dirancangnya sistem informasi pengarsipan berkas dapat menjadi efisien dalam input data berkas serta dapat menghemat waktu tanpa input data melalui Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft Access.
    2. Dapat menyediakan data pengarsipan berkas sesuai dengan kebutuhan karyawan
    3. Dapat merancang sistem informasi pengarsipan berkas yang efisien, Dan bermanfaat bagi PT. Duta Abadi Primantara serta dapat input data secara cepat.
    4. Dapat menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapatkan dari berbagai mata kuliah yang telah diterima dari bangku kuliah sekarang ini.
    5. Dapat memberikan kontribusi nyata berupa masukan atau gagasan pada PT. Duta Abadi Primantara dalam bentuk informasi yang berguna dalam proses pengarsipan.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Yopie dan Ahmadi, dalam Jurnal IJNS Vol. 4 No. 1 (2015:3) [1], “Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan setelah tahap analisis sistem, yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional mempersiapkan rancang bangun implementasi sistem baru, menggambarkan sistem baru, mengatur dan merencanakan elemen-elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh, serta mengkonfigurasikan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan sistem baru.”

    Menurut Rianti dan Pratama, dalam Jurnal RISTEKDIKTI (2016:52)[2], “Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk medukung sistem operasi sistem.”

    Menurut Mulyati dkk, dalam Jurnal ICIT (2018:119)[3], “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur.”

    Menurut Mulyati dkk, dalam Jurnal ICIT (2018:119)[3], “perancangan merupakan spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.”

    Menurut Maimunah dkk, dalam Jurnal CSRID (2016:26)[4], “sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem yaitu membangun suatu sistem yang baru untuk mendukung operasi sistem yang baik, dengan dilakukannya tahapan analisis pada sistem sebelumnya.


    Tujuan Perancangan Sistem

    Tujuan Perancangan Sistem Menurut Iswandy, dalam Jurnal Teknoif (2015:72)[5], Pada umumnya tujuan melakukan suatu perancangan sistem informasi adalah:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi.

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.

    3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.


    Tahapan Perancangan Sistem

    Menurut McLeod yang dikutip oleh Al-fatta hanif dan Marco Robert, dalam Jurnal Telematika (2015:70)[6], perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem, meliputi:

    1. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci. Analisis bekerjasam dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.

    2. Mengindentifikasi alternatife konfigurasi sistem. Anaisis harus mengindetifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.

    3. Mengevaluasi alternatife konfigurasi sistem. Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatife.

    4. Memilih konfigurasi terbaik.

    5. Menyiapkan usulan implementasi.

    6. Menyiapkan usulan penerapan yang member ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.

    7. Menyetujui dan menolak penerapan sistem.



    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Menurut Sutabri, dalam bukunya (2016:40)[7], “Sistem Informasi Manajemen bukan merupakan hal baru, yang baru adalah komputerisasi. Sebelum ada komputer, teknik SIM telah ada untuk memberikan informasi kepada manajer sehingga dapat merencanakan serta mengandalikan operasi. Sistem Informasi Manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.”

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutabri, dalam bukunya (2016:40)[7], “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan."

    Menurut Pratama yang dikutip oleh Rochman dan Yanti, dalam Jurnal Sisfotek Global (2016:2)[8], “Sistem informasi adalah gabungan dari perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih yang mana keempat komponen ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.”

    Menurut Rahayu dkk, dalam jurnal SENSI (2018:3)[9], “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.”

    Menurut Sugeng Wahyudiono yang dikutip oleh Maulani dkk, dalam Jurnal ICIT (2018:157)[10], “Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual,maupun berbantuan computer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan.”

    Menurut Harfizar dkk, dalam Jurnal SENSI (2017:195)[11], “Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan.”

    Menurut Martono dkk, dalam Jurnal CICES (2017:73)[12], “Sistem informasi adalah suatu sitem yang didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi adalah suatu sistem untuk pengolahan data/transaksi harian yang dilakukan dalam sebuah organisasi untuk pengambilan keputusan perusahaan di masa yang akan datang.


    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Menurut Stair yang dikutip oleh Muslihudin dan Oktafianto, dalam bukunya (2016:12)[13], menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :

    1. Perangkat Keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data dan keluaran data.

    2. Perangkat Lunak yaitu program dan intruksi yang diberikan kekomputer.

    3. Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

    4. Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

    5. Manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.


    Tujuan Sistem Informasi

    Menurut F. Rangkuti yang dikutip oleh Nina Rahayu dkk, dalam jurnal Semnasteknomedia (2017:44) [14], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya :

    1. Kegunaan (Usefulness) Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    2. Ekonomi (Economic) Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    3. Keandalan (Realibility) Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    4. Pelayanan Langganan (Customer Service) Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    5. Kesederhanaan (Simplicity) Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    6. Fleksibilitas (Fleksibility) Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.



    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Bachtiar dan Atikah, dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2015:72)[15], Mendefinisikan “Analisa sistem atau analisis sistem adalah adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.”

    Menurut Rosa dan Shalahuddin yang dikutip oleh Agusli dkk, dalam jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:21)[16],“Analisis sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru.”

    Menurut Muslihudin dan Oktafianto dalam bukunya (2016:27)[13],“Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dan pengembangan sistem yang menjadi fondasi dalarn menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.”

    Menurut Mulyani dalam bukunya (2016:38)[17],“Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitainnya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut, baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem.”

    Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Lestari dkk, dalam jurnal TAM (Technology Aceptance Model) (2017:31) [18],“Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dan dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan - perbaikannya.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, analisa sistem adalah suatu kegiatan dimana mempelajari dan mengidentifikasi kendala pada sistem yang ada, untuk dilakukan perbaikan kepada sistem yang baru.


    Prinsip – Prinsip Analisa Sistem

    Menurut Tyoso dalam bukunya (2016:18)[19], Prinsip–Prinsip Analisis Sistem adalah:

    1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

    2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

    3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

    4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

    5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


    Tahap Analisa Sistem

    Menurut Djahir dalam bukunya (2015:68)[20], langkah-langkah dalam tahap analisis sistem adalah:

    1. Mengumumkan Penelitian Sistem. Perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru, manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula–mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

    2. Mengorganisasikan Tim Proyek. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem yang dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif dari pada hanya pasif.

    3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survei.

    4. Mengidentifikasikan Kriteria Kinerja Sistem. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

    5. Menyiapkan Usulan Rancangan. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

    6. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.



    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Pattianakotta dkk, dalam Jurnal Teknik Elektro dan Komputer (2015:8)[21], “Sistem adalah kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan atau berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

    Menurut Arnold, Ross. D. & Jon P. Wade, dalam Jurnal “International Conference on Enterprise Information Systems – Procedia Computer Science (2015:675)[22], “Sytems : Groups or combinations of interrelated interdependt or interacting elements forming collective entities”. (Sistem: sekumpulan kelompok atau kombinasi elemen independen atau interelasi saling terkait yang membentuk entitas kolektif)."

    Menurut Dewayani dan Fitri, dalam Jurnal KOMPAK (2016:11)[23], “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan.”

    Menurut Sari dan Retno, dalam Jurnal Ilmiah Teknik Informatika (2017:66)[24], “Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya.”

    Menurut Rahayu dkk, dalam Jurnal SENSI (2018:03)[9], “Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian - bagian atau komponen - komponen yang saling berkaiatan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif."

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, sistem adalah suatu kelompok elemen yang berkumpul dalam sebuah ruang lingkup yang saling terintegrasi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.


    Karakteristik Sistem

    Menurut Hutahaean dalam bukunya (2015:3)[25], supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

    1. Komponen : Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen– komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    2. Batasan Sistem (Boundary) : Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) : Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga.

    4. Penghubung Sistem (Interface) : Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain dari penghubung.

    5. Masukan Sistem (Input) : Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output) : Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh computer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

    7. Pengolahan Sistem : Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

    8. Sasaran Sistem : Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


    Klasifikasi Sistem

    Menurut Hutahaean dalam bukunya (2015:3)[25], Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Klasifikasi sistem sebagai:

      • Sistem abstrak (abstract system)

        Sistem abtrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

      • Sistem fisik (physical system)

        Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

    2. Klasifikasi sistem sebagai:

      • Sistem alamiyah (natural system)

        Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.

      • Sistem buatan manusia (human made system)

        Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

    3. Klasifikasi sistem sebagai:

      • Sistem tertentu (deterministic system)

        Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

      • Sistem tak tentu (probalistic system)

        Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

    4. Klasifikasi sistem sebagai:

      • Sistem tertutup (close system)

        Siste tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

      • Sistem terbuka (open system)

        Sistem terbuka adlah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.


    Tujuan Sistem

    Menurut Susanto yang dikutip oleh Parrangan dan Sifrid, dalam jurnal Accountability (2017:113)[26], "Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian."


    Pelaku Sistem

    Menurut Rusdiana dan Irfan dalam bukunya (2014:43)[27], pelaku sistem terdiri atas tujuh kelompok, yaitu sebagai berikut :

    1. Pemakai : Pada umumnya ada tiga jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas, dan eksekutif.

    2. Manajemen : Ada tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian ketika sistem baru diterapkan; manajemen sistem yang diterapkan dalam pengembangan sistem; manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.

    3. Pemeriksa : Pemeriksa menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan dibanyak perusahaan sejenis.

    4. Penganalisis Sistem

      Fungsi dari penganalisis sistem antara lain sebagai berikut:

      • Arkeolog : yaitu menelusuri cara sistem lama berjalan, sistem tersebut dijalankan, dan segala hal menyangkut sistem lama.

      • Inovator : yaitu membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan lain;

      • Mediator : yaitu menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa, dan pelaku sistem lain yang mungkin belum memiliki sikap dan cara pandang yang sama.

      • Pimpinan : yaitu penganalisis sistem harus personel yang berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu, penganalisis sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum bekerja karena penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisis sistem.

    5. Pendesain Sistem : Pendesain sistem menerima hasil penganalisis sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.

    6. Programmer : Setelah penganalisis sistem memberikan hasil kerjanya dan diolah oleh pendesain sistem, programmer dapat mulai bekerja.

    7. Personal Pengoperasian : Pelaku ini bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer, misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan, dan back-up.



    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Menurut Lusyani dkk, dalam Jurnal CCIT (2015:80) [28], ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan.”

    Menurut Marc dalam Journal of Information Literacy (2015:62)[29], “Information may be defined as data that has meaning. Both data and information relate to knowledge, which can be defined as information regarded as true in its meaning, a sufficiency of which leads to understanding. The critical use of knowledge to make intelligent decisions might be called wisdom.” (Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang memiliki makna. Kedua data dan informasi berhubungan dengan pengetahuan, yang dapat didefinisikan sebagai informasi yang dianggap benar dalam maknanya, kecukupan yang mengarah pada pemahaman. Penggunaan pengetahuan yang kritis untuk membuat keputusan cerdas bisa disebut kebijaksanaan).

    Menurut Hidayat dkk, dalam jurnal SENSI (2016: 186)[30], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti.”

    Menurut Harfizar dkk, dalam Jurnal SENSI (2017: 192)[11], “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.”

    Menurut Mulyati dkk, dalam Jurnal ICIT (2018:119)[3], “Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, informasi adalah serangkaian data yang telah diproses memiliki nilai tambah untuk kepentingan individu ataupun kelompok yang digunakan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang.


    Jenis – Jenis Informasi

    Menurut Lusyani dkk, dalam Jurnal CCIT (2015:80) [28], Informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah :

    1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

    2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu :

      • Informasi masa lalu : Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

      • Informasi masa kini : Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.


    Struktur Informasi

    Menurut Bambang Hartono yang dikutip oleh Harfizar dkk, dalam Jurnal SENSI (2017: 192)[11], Struktur Informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan Hierarkis atau hubungan asosiatif :

    1. Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan”. Contoh: record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.

    2. Hubungan Asosiatif adalah hubungan antar data (antar-record)hal yang terjadi karena kesesama isi atau nilai dari data (record) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.


    Kualitas Informasi

    Menurut Hadi dalam Jurnal Sistem dan Informatika (2016:4)[31], Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu :

    1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

    2. Tepat pada waktunya Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

    3. Relevan Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.


    Nilai Informasi

    Menurut Sutabri yang dikutip oleh Rusdiana dan Irfan, dalam bukunya (2014:77)[27], dihubungkan dengan effectiveness dan cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut :

    1. Mudah diperoleh Yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.

    2. Luas dan lengkap Yaitu volume dan keluaran informasi.

    3. Ketelitian Yaitu bebas dari kesalahan.

    4. Kecocokan Yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.

    5. Ketepatan waktu Informasi teredia pada saat dibutuhkan.

    6. Kejelasan Yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh pemakai.

    7. Keluwesan Yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan.

    8. Dapat dibuktikan Yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan sama.

    9. Tidak ada prasangka Yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    10. Dapat diukur Yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.


    Karakteristik Informasi

    Menurut Rusdiana dan Irfan, dalam bukunya (2014:91)[27],karakteristik informasi yang baik yaitu sebagai berikut:

    1. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).

    2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.

    3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

    4. Relevan. Artinya, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.


    Manfaat Informasi

    Menurut Sutanta yang dikutip oleh Rusdiana dan Irfan, dalam bukunya (2014:87)[27], Informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna. Adapun manfaat dari informasi yaitu sebagai berikut :

    1. Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.

    2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.

    3. Mengurangi risiko kegagalan. Adanya informasi akan risiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.

    4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.

    5. Memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.

    Dengan demikian, informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh.



    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut Iswandy, dalam Jurnal Teknoif (2015:73)[5], “Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.”

    Menurut Nithya dan Lakshmipriya, dalam International Journal of Computer Science Trends and Technology (2015:82)[32], “Data are any facts, numbers, or text that can be processed by a computer. Today, organizations are accumulating vast and growing amounts of data in different formats and different database”. Data adalah fakta, angka, atau teks yang bisa diproses oleh komputer. Pada saat ini, organisasi mengumpulkan data dalam jumlah besar dan terus bertambah dalam berbagai format dan basis data yang berbeda.

    Menurut Aris dkk, dalam Jurnal SENSI (2016:74)[33],“Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul – betul ada dan terjadi.”

    Menurut Kanal dan Raman, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (2016:2167)[34], “Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization”.(Data merupakan kekuatan pendorong penting dalam membuka jalan cara untuk pendekatan bisnis yang dioptimalkan terlepas dari ukuran organisasi).

    Menurut Pamungkas, dalam bukunya (2017:1) [35],“Data merupakan nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Data adalah serangkaian peristiwa atau fakta yang belum memiliki arti apabila belum diolah dan belum tentu bisa dijadikan sebagai acuar dalam menunjang keputusan.


    Pengolahan Data

    Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Arman, dalam Jurnal Edik Informatika (2016:162)[36], “pengolahan (processing) adalah proses data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles)”.

    Menurut Yakub yang dikutip oleh Maulani dkk, dalam Jurnal ICIT (2016:3)[37], “Sistem Informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas berbagai metode pengelolaan data.” Metode pengolahan data terdiri dari :

    1. Metode manual, merupakan pengelolaan data yang semua operasi data dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.

    2. Metode electromechanical, yang merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.

    3. Metode punched card equipment, merupakan pengelolaan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem merekam unit (unit record system).

    4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi.


    Metode Pengumpulan Data

    Menurut Hutahaean dalam bukunya (2015:8)[25], metode pengumpulan data ada 4 yaitu :

    1. Melalui pengamatan sendiri secara langsung,

    2. Melalui wawancara,

    3. Melalui perkiraan korepondensi, dan

    4. Melalui daftar pertanyaan.


    Klasifikasi Data

    Menurut Rusdiana dan Irfan, dalam bukunya (2014:71)[27], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan Sifat Data

      • Data kuantitatif (quantitative data) yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan. Contoh: dari 997 nelayan di kecamatan A, 354 orang adalah nelayan penuh, 455 orang adalah nelayan sambilan utama, dan 168 orang adalah nelayan sambilan bukan utama;

      • Data kualitatif (qualitative data) yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori. Contoh: Kondisi tempat pelelangan ikan di Desa Ulo-Ulo Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan sangat buruk.

    2. Berdasarkan Sumber Data

      • Data internal yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data).

      • Data eksternal yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain.

    3. Berdasarkan Cara Memperolehnya

      • Data Primer yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.

      • Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulnya.

    4. Bedasarakan Cakupan Pengumpulnya

      • Data Sensus yaitu data yang diperoleh dari populasi.

      • Data Sampel yaitu data yang diperoleh dari sampel.

    5. Berdasarkan Dinamika Data

      • data statis yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.

      • data semi dinamis yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.

      • data dinamis yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

    6. Berdasarkan Skala Pengukurannya

      Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data orinal, data internal, dan data rasio.



    Teori Khusus

    Konsep Dasar Arsip

    Definisi Arsip Dan Arsip Elektronik

    Menurut Mirmani, dalam Modul Pengantar Kearsipan (2015:1.6)[38], “Secara etimologis (asal usul kata), arsip berasal dari istilah Yunani, arche, yang berarti perantara. Arti ini kemudian mengalami perkembangan sehingga mencakup juga jabatan, fungsi atau kekuasaan. Perubahan selanjutnya menghasilkan istilah archeon yang berarti tempat menyimpan warkat atau Balai Kota. Setelah itu, kata archeon juga mengalami perubahan yang kemudian kita kenal dengan istilah arsip atau archives (bahasa Inggris). Arsip adalah dokumen yang diciptakan atau diterima dan diakumulasikan oleh seorang atau organisasi dalam rangka menjalankan pekerjaannya, dan dipelihara karena nilai guna berkelanjutannya”.

    Menurut Sutarto yang dikutip oleh Latif dan Aditya, dalam Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis (2015:24)[39], “Arsip sebagai kumpulan warkat yang memiliki kegunaan tertentu, disimpan secara sistematis, dan dapat ditemukan kembali dengan cepat.”

    Menurut Aziz dan Rinda, dalam Jurnal Algoritma (2015:2)[40], “Arsip adalah kumpulan surat-surat yag disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu kemanfaatan apabila dibutuhkan dapat secara cepat ditemukan kembali.”

    Menurut Normah yang dikutip oleh Irawan dkk, dalam Jurnal Teknologi Informasi (2018:76)[41],“Arsip merupakan hal yang paling utama dan mendasar yang harus diperhatikan dalam segala jenis kegiatan administrasi, manajemen dalam suatu organisasi dikarenakan arsip merupakan data informasi yang tersimpan mengenai segala hal yang kita kerjakan dalam rutinitas harian.”

    Menurut Rusmawati dkk, dalam jurnal Administrasi Negara (2019: 8487)[42],“Arsip merupakan rekaman kegiatan baik tertulis, file, bergambar maupun media yang berisi ulasan informasi terkait suatu peristiwa yang digunakan untuk membantu ingatan serta dapat dijadikan sebagai pedoman dalam rangka melaksanakan kegiatan pemerintah serta dalam kehidupan berbangsa."

    Menurut Rachma, dalam Jurnal Administrasi Perkantoran (2015:2)[43],“Arsip elektronik merupakan informasi yang direkam dan disimpan dalam media elektronik dengan wujud digital.”

    Menurut NARA (National Archieves and Record Administration) yang dikutip oleh Rachma, dalam Jurnal Administrasi Perkantoran (2015:3) [43],“Arsip elektronik adalah arsip-arsip yang tersimpan dan diolah di dalam suatu format dimana hanya mesin komputer yang dapat memprosesnya."

    Menurut Pontoh dan Arie (2016:24)[44],“Arsip Elektronik atau sering disebut juga arsip digital merupakan arsip yang sudah mengalami perubahan bentuk fisik dari lembaran kertas menjadi lembaran elektronik. Proses konversi arsip dari lembaran kertas menjadi lembaran elektronik disebut alih media. Proses alih media menggunakan perangkat komputer yang dibantu dengan perangkat scanner kecepatan tinggi.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, pengarsipan adalah cara penyimpanan atau pengaturan arsip secara logis dan sistematis dengan menyesuaikan abjad, nomor, dan huruf sebagai identitas arsip yang terkait. Arsip adalah kumpulan berkas kegiatan atau sumber informasi dengan berbagai macam bentuk yang dibuat oleh suatu lembaga, instansi, organisasi, perusahaan maupun perseorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan.


    Tujuan Penyimpanan Arsip

    Menurut Haryadi yang dikutip oleh Latif dan Aditya, dalam Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis (2015:24)[39],“Tujuan penyimpanan arsip adalah sebagai pusat ingatan dan informasi jika berkas diperlukan sebagai keterangan; memberi data kepada pegawai yang memerlukan data mengenai hasil-hasil kegiatan dan pekerjaan pada masa lampau; memberikan keterangan vital, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.”


    Jenis – Jenis Arsip

    Menurut Latif dan Aditya, dalam Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis (2015:24) [39], Bentuk arsip beragam dan dapat dibedakan beberapa jenis arsip, yaitu :

    1. Arsip menurut nilai atau kegunaannya :

      • Arsip bernilai informasi.

      • Arsip bernilai administrasi

      • Arsip bernilai sejarah

    2. Arsip menurut fungsinya:

      • Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.

      • Arsip statis yaitu arsip yang udah tidak dipergunakan secara langsung dalam kegiatan perkantoran sehari hari-hari.


    Manfaat Manajemen Arsip Elektronik

    Menurut Latif dan Aditya, dalam Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis (2015:24) [39], Beberapa manfaat penggunaan sistem pengelolaan secara elektonik yang mendorong sebagian besar organisasi untuk mengimplementasi-kan manajemen arsip elektronik diantaranya adalah :

    1. Cepat ditemukan dan memungkinkan pemanfaatan arsip atau dokumen tanpa meninggalkan meja kerja.

    2. Pengindeksan yang fleksibel dan mudah di modifikasi berdasarkan prosedur yang dikembangkan akan menghemat tenaga, waktu, dan biaya.

    3. Pencarian secara full-text, dengan mencari file berdasarkan kata kunci maupun nama file dan ditemukan nya dalam bentuk full text dokumen.

    4. Kecil kemungkinan file akan hilang, hal ini disebarkan karena kita hanya dapat melihat dilayar monitor atau print-nya tanpa dapat mengubahnya.

    5. Memudahkan aksesibilitas dan menjamin akuntabilitas.

    6. Mengarsip secara digital, sehingga resiko rusaknya dokumen kertas atau buram karena usia dapat diminimalisir karena tersimpan secara digital.

    7. Manajemen pengawasan yang lebih mudah, cepat, dan lebih accountable menuju good governance.

    8. Mudah dalam melakukan recovery data, dengan memback-up data kedalam media penyimpanan yang compatible.



    Konsep Dasar Surat

    Definisi Surat

    Menurut Prawono dan Anton, dalam Jurnal Informatika (2015:27)[45], “surat adalah informasi tertulus yang dapat diperguanakan sebagai alat komunikasi tulisan yang dibuat dengan persyaratan tertentu yang khusus yang berlaku untuk surat menyurat.”

    Menurut Asriel dkk, dalam bukunya (2016:104)[46], “Surat dapat didefinisikan dalam arti sempit dan luas. Secara sempit, Surat adalah suatu sarana penyampaian pesan secara tertulis dari komunikator kepada komunikan untuk tujuan tertentu. Sedangkan dalam arti luasnya Surat adalah sarana komunikasi tertulis yang mencakup formulir yang sudah diisi, surat – surat berharga, dokumen, dan sesuatu yang mengandung informasi serta dapat digunakan untuk memperlancar komunikasi.

    Menurut Ayu, dalam Jurnal Sistem Dan Informatika (2017:102)[47], “Surat merupakan bagian yang sangat penting bagi organisasi atau instansi, karena surat dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tertulis dan juga dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi organisasi atau instansi.”

    Menurut Haryanto dan Anwar, dalam Jurnal Teknik Informatika (2018:3)[48], “surat adalah sehelai kertas atau lebih yang memuat suatu alat penyampaian informasi atau keterangan - keterangan, keputusan, pernyataan, pemberitahuan, permintaan, dan sebagainya secara tertulis dari satu pihak kepihak lainnya, yang sangat erat hubungannya dengan aktivitas manusia.”

    Menurut Rahman dkk, dalam Jurnal IKRA-ITH Informatika (2019: 5)[49], “Surat merupakan suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara tertulis oleh satu pihak kepada pihak lain.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Surat adalah suatu alat komunikasi yang berfungsi untuk memberikan informasi secara tertulis yang memuat keterangan seperti pernyataan, pemberitahuan dan permintaan oleh satu pihak ke pihak yang saling berhubungan.


    Definisi Surat Masuk

    Menurut Prawono dan Anton, dalam Jurnal Informatika (2015:26)[45], ”Surat masuk merupakan semua jenis surat yang diterima dari perusahaan atau organisasi lain maupun perorangan, baik yang diterima melalui pos maupun yang diterima dari kurir (pengirim surat).”

    Menurut Masykur dan Ibnu, dalam Jurnal IJNS (2015:2)[50], “Surat masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari instansi lain maupun dari perorangan, baik yang diterima melalui pos (kantor pos) maupun yang diterima dari kurir (pengiriman surat) dengan mempergunakan buku pengiriman (ekspedisi).”

    Menurut Sharipuddin dan Ahmad, dalam Jurnal Ilmiah Media Sisfo (2018: 1077)[51], “Surat masuk adalah suatu alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak yang lain.”

    Menurut Rahman dkk, dalam Jurnal IKRA-ITH Informatika (2019:5)[49], “Surat masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari instansi lain maupun dari perorangan, baik yang diterima melalui pos (kantor pos) maupun yang diterima dari kurir (pengiriman surat) dengan mempergunakan buku pengiriman (ekspedisi).”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Surat masuk adalah semua surat yang diterima oleh suatu pihak, suatu instansi atau suatu perusahaan yang berasal dari seseorang atau dari suatu organisasi.

    Fungsi Surat

    Menurut Rahman dkk, dalam Jurnal IKRA-ITH Informatika (2019:5)[49], Secara umum, surat berfungsi sebagai alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi yang bersifat resmi atau formal. Akan tetapi, secara khusus surat dinas berfungsi sebagai berikut :

    1. Sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan bicaranya. Oleh karena itu, isi surat merupakan gambaran mentalitas pengirimnya.

    2. Sebagai alat pengingat karena surat dapat diarsipkan dan dilihat lagi jika diperlukan.

    3. Sebagai pedoman kerja, seperti surat keputusan atau surat instruksi.

    4. Sebagai bukti tertulis hitam di atas putih, terutama surat-surat perjanjian.

    5. Sebagai alat bukti tentang yang dikomunikasikan, yang selanjutnya sebagai bukti sejarah, seperti pada surat-surat tentang perubahan dan perkembangan suatu instansi, yuridis, dan administratif.


    Jenis – Jenis Surat

    Menurut Bratawidjaja yang dikutip oleh Rahman dkk, dalam Jurnal IKRA-ITH Informatika (2019:5)[49], Surat memiliki tiga belas varian. Adapun klasifikasinya ialah sebagai berikut :

    1. Surat Undangan Dinas. Surat undangan dinas berisi permohonan kepada suatu instansi atau perorangan agar menghadiri sebuah pertemuan.

    2. Surat Kuasa. Surat kuasa dibuat ketika yang berkepentingan tidak bisa datang atau berhadapan langsung dengan pihak lain.

    3. Surat Pengantar. Surat pengantar adalah surat dinas yang berfungsi untuk mengantarkan sesuatu (orang atau barang) dari pihak tertentu kepada pihak lain.

    4. Surat Perintah. Surat perintah berisikan tugas dan perintah dari atasan terhadap bawahannya untuk melaksanakan sesuatu yang diinginkannya.

    5. Surat Edaran. Surat edaran merupakan surat dinas yang diedarkan agar berita dinas atau pesan yang diedarkan diketahui oleh anggota atau orang-orang tertentu.

    6. Surat Keputusan. Surat keputusan adalah surat dinas yang berisikan pernyataan untuk memberikan suatu keputusan sesuai dengan bunyi keputusan tersebut.

    7. Surat Keterangan. Surat keterangan adalah surat dinas yang isinya memberikan keterangan mengenai suatu hal agar pihak yang bersangkutan tidak timbul keraguan.

    8. Surat Perintah Kerja. Surat perintah kerja merupakan surat dinas yang memerintahkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang tertera didalam surat perintah tersebut.

    9. Surat Tugas. Surat tugas merupakan surat dinas yang berisi penugasan dari atasan yang harus dilakukan oleh staff atau bawahannya.

    10. Surat Instruksi. Surat instruksi merupakan surat dinas yang memuat petunjuk-petunjuk secara teknis dan terperinci tentang semua yang harus dilakukan dalam rangka pelaksanaan suatu ketetapan.

    11. Surat Pengumuman. Surat pengumuman merupakan surat dinas yang berisi pemberitahuan suatu hal yang ditujukan kepada para karyawan atau masyarakat umum dan kepada pihak-pihak yang terlihat dalam isi atau perihal yang dicakup dalam pengumuman tersebut.

    12. Surat Nota Dinas. Surat nota dinas merupakan salah satu alat komunikasi kedinasan yang digunakan antar pejabat atau unit organisasi dilingkungan intern dinas yang bersifat meminta penjelasan atau keputusan.

    13. Surat Memorandum. Memorandum adalah salah satu alat komunikasi di lingkungan dinas yang sifat penyampaiannya tidak resmi (lugas).


    Definisi Disposisi Surat

    Menurut Irawan, dalam Jurnal Jusikom (2018:48)[52], “Disposisi adalah pendapat seorang pejabat terkait dengan urusan yang termuat dalam suatu dinas ataupun yang telah tertulis dalam surat yang bersangkutan atau pada lembar khusus. Disposisi meliputi kemauan, keinginan dan kecenderungan para pelaku kebijakan untuk melaksanakan kebijakan secara sungguh-sungguh sehingga apa yang menjadi tujuan kebijakan dapat tercapai. Disposisi akan muncul diantara para pelaku kebijakan manakala akan menguntungkan bagi organisasinya dan dirinya pribadi. Proses disposisi ini memerlukan pengetahuan, pemahaman dan pendalaman terhadap kebijakan yang kemudian akan timbul sikap menerima, acuh tak acuh bahkan menolak terhadap kebijakan."

    Menurut kamus besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Saragih dan Romanus dalam Jurnal MEANS (2018:63)[53], “Disposisi dari sudut pandang administrasi berarti pendapat seseorang pejabat mengenai urusan yang termuat dalam suatu surat, yang langsung di tuliskan pada surat yang bersangkutan atau pada lembar khusus. Melihat defenisi tersebut jelas sekali bahwa disposisi haruslah memberikan informasi yang jelas berupa instruksi, petunjuk dan arahan dari pejabat lebih tinggi apa yang harus dilakukan kepada bawahannya.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Disposisi adalah suatu catatan atau kebijakan dari pimpinan terhadap surat yang diterima untuk ditindak lanjuti sebagai penyelesaian surat tersebut. Catatan tersebut bisa berupa instruksi, tanggapan dan saran.



    Konsep Dasar Document Management System (DMS)

    Definisi Document Management System (DMS)

    Menurut Riandi (2016) [54], “Document Management System (DMS) merupakan sebuah sistem komputer yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses kembali file elektronik”. DMS sering dimanfaatkan untuk menyimpan dokumen aset, dokumen imaging, mengatur sistem alur kerja dan mengelola catatan manajemen."

    Menurut Mufid, dalam Tugas Akhir (2018:6)[55], “Document Management System (DMS) adalah salah satu contoh penerapan dari teknologi informasi yang digunakan untuk melakukan kegiatan surat menyurat dimulai dari membuat surat, mendistribusikan surat, hingga sampai menerima surat dalam bentuk elektronik.”

    Menurut Gustiana dkk, dalam Jurnal Pengembangan IT JPIT (2018:225) [56], "Sistem manajemen dokumen atau Document Management System (DMS) adalah pengelolaan dokumen secara elektronik yang diterapkan pada suatu organisasi."

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Document Management System (DMS) adalah istilah tempat penyimpanan dan pengolahan dokumen yang dipindahkan secara elektronik seperti hasil dari scanner yang ubah menjadi file pdf, image dan lain – lain.


    Siklus Document Management System (DMS)

    Menurut Gustiana dkk, dalam Jurnal Pengembangan IT JPIT (2018:226)[56], Siklus Document Management System yang akan diterapkan pada aplikasi yaitu :

    1. Metadata  : Metadata yaitu identitas suatu dokumen, dimana dalam buku - buku perpustakaan diperlukan untuk mempermudah pencarian. Contoh metadata buku adalah tanggal, judul, penulis, penerbit, tahun terbit dan lain-lain.

    2. Capture: Dimana dokumen masih yang masih berbentuk buku, maka diperlukan proses konversi dari gambar kedalam teks digital.

    3. Indexing : Index dokumen ini digunakan untuk melacak, pengklasifikasian yang dilakukan melalui metadata atau kata yang diekstrak dari isi dokumen. Fungsi utama dari indexing sendiri untuk mendukung pengambilan dokumen (retrieval). Pembuatan index topology diperlukan untuk melakukan pengambilan cepat (rapid retrieval).

    4. Storage : Menyimpan dokumen elektronik. Dimana mencakup pengelolaan dokumen seperti: Di mana mereka disimpan, disusun berdasarkan kategori, dan perpindahan dokumen dari satu media penyimpanan ke media penyimpanan lainnya.

    5. Retrieval : Pengambilan dokumen dari storage, dimana saat dokumen itu dibutuhkan. Pengambilan suatu dokumen dilakukan dengan menetukan indeks yang unik atau indeks dasar melalui pencarian pengguna, jika indeks cocok dengan metadata dari dokumen yang dituju maka dokumen tersebut dapat diambil.

    6. Distribusi : Distribusi dokumen harus memiliki format yang tidak dengan mudah diubah. Dokumen yang di distribusi harus melewati validasi terlebih dahulu.

    7. Security : Kemanan dokumen dipegang penuh oleh admin, dimana keamanan tersebut meliputi, pengunggahan, validasi, distribusi, dan pencetakan dokumen. Penciptaan PDF merupakan elemen penting untuk mencegah perubahan atau penggunaan yang tidak diinginkan.

    8. Workflow : Merupakan alur kerja dari document management system yang diterapkan pada suatu instansi, mencakup alur pengunggahan, validasi, pengambilan, pencetakan, dan distribusi dokumen.

    9. Kolaborasi : Kolaborasi dalam document management system. Dalam bentuk dasarnya, colabortive DMS harus memungkinkan dokumen diakses dan diambil oleh pengguna yang diizinkan (authorized user).

    10. Versioning : Merupakan log akses dari buku yang diambil dan dilakukan pengguna, agar tetap terus terjaga keamanannya.

    11. Searching: Mencari dokumen dan berkas menggunakan atribut atau pencarian teks lengkap (full text search). Dokumen dapat dicari menggunakan berbagai atribut dan isi dokumen.

    12. Integrasi : Mengintegrasikan document management system dengan aplikasi lainnya dengan tujuan memperbaiki proses bisnis yang ada.

    13. Validasi : Validasi ini meliputi approving, pengecekan metadata, dan tipe dokumen yang dilakukan oleh admin.

    14. Publishing : Publishing disini melibatkan public viewing hanya dapat diakses oleh fakultas ilmu komputer, authorize dalam pengambilan dokumen, printing dan approving dokumen yang diunggah oleh pengguna.



    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Munawir dikutip oleh Syafriadi (2015:22) [57], “Unified Modelling Language (UML) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, menvisualisaikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. Unified Modelling Language (UML) dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar jacobson. Proses pemodelan data menggambarkan keseluruhan proses bisnis yang akan dilakukan oleh sebuah sistem. Salah satu pemodelan data adalah UML (Unified Modeling Language).”

    Menurut Maimunah dkk, dalam Jurnal CSRID (2016:27)[4], “UML (Unified Modelling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.”

    Menurut Onu dan Umeakuka, dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[58], “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”. UML adalah Bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah pandangan sebagian grafis dari model sistem yang sedang dirancang, diimplementasikan, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen-elemen grafis, simpul-simpul UML terhubung dengan (aliran) yang mewakili elemen model sistem. Model UML sistem mungkin juga mengandung dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks.”

    Menurut Wijaya, dalam Jurnal CCIT (2017:37)[59], “UML Merupakan sebuah standar bahasa pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem informasi yang akan dibangun. UML dapat bersifat platform-independent atau platform-spesific tergantung pada pilihan perancangan sistem.”

    Menurut Triyono dkk, dalam Jurnal SENSI (2018:23)[60], “Unified Modelling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Unified Modelling Language(UML) adalah suatu pemodelan yang menjabarkan sebuah sistem yang akan dikembangkan berbasis object oriented menjadi suatu bentuk visual sehingga dapat mudah dipahami alur dari sistem tersebut.


    Tujuan UML (Unified Modelling Language)

    Menurut Anasari dkk, dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2015:13)[61], UML (Unified Modelling Language) mempunyai tujuan sebagai berikut:

    1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

    2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


    Diagram UML (Unified Modelling Language)

    Menurut Syukron dan Hasan, dalam Jurnal Bianglala Informatika (2015:30)[62], jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language) terdiri dari :

    1. Use Case Diagram yaitu mendeskripsikan interaksi tipical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan

    2. Activity Diagram yaitu teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram air, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.

    3. Class Diagram yaitu menggambarkan jenis dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class Diagram juga menunjukkan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.

    4. Sequence Diagram yaitu menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

    5. Component Diagram yaitu digunakan untuk menggambarkan organisasi dari sistem dan ketergantungan dari komponen perangkat lunak dalam sistem. Dapat juga digunakan untuk menunjukkan bagaimana kode program dibagi menjadi modul-modul atau komponen.

    6. Deployment Diagram yaitu mendeskripsikan arsitektur fisik dalam node untuk perangkat lunak dalam sistem. Komponen perangkat lunak, processor dan peralatan lain yang membangun arsitektur sistem secara run-time.



    Konsep Dasar Analisa SWOT

    Definisi Analisa SWOT

    Menurut Zahrutuk Nisak Nisak 2015:3[63] , dalam jurna berjudul “ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI KOMPETITIF”. Berpendapat bahwa Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat diperoleh dari banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan perbankan, rekan diperusahaan lain.

    Menurut Rahardjo (2014: 3), [64] Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan analisis SWOT (SWOT analysis) merupakan suatu langkah yang dapat memperkenalkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja dari sebuah sistem



    Konsep Dasar PHP (Hypertext Pre-processor)

    Definisi PHP (Hypertext Pre-processor)

    Menurut Sri Rahayu dkk, dalam Jurnal CCIT (2015: 53)[65],“PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

    Menurut Supono dan Virdiandry, dalam bukunya (2016:3)[66],"(PHP : Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML."

    Menurut M.A Ansari dkk, dalam Journal Internasional IJIR (2017:246) [67],“The PHP is a progamming language which allows web developers to create dynamic content which interacts with databases. PHP is basically used for developing web based software applications. PHP can be deployed on most web servers on almost every operating system and platform for free of cost”.(PHP adalah bahasa pemograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database PHP pada dasarnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis web. PHP bisa disebarkan di sebagaian besar server web di hampir setiap sistem operasi dan platform bebas biaya.

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, PHP adalah salah satu bahasa pemograman yang menjabarkan kode kode program HTML yang dimengerti oleh komputer dalam membuat halaman Web.



    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Maimunah dkk, dalam Jurnal CERITA (2017:39)[68]“MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial). Beberapa keunggulan dari MySQL.

    1. Portability : dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi, diantaranya windows, linux, FreeBSD, Mac OS Xserver, solaris, dan asigma.

    2. Open source : didistribusikan secara gratis dibawah lisensidari general public licensedimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh menggunakan MySQL untuk dijadikan induk turunan yang bersifat close source(komersial).

    3. Multi user : dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan.

    4. Performance tuning : mempunyai kecepatan yang tinggi dalam menangani quer.

    5. Column types : memiliki tipe data yang sangat komplik.

    6. Commanddan function : memiliki operator dan fungsi penuh yang mendukung selectdan wheredalam query.

    7. Security : memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti tingkat subnet mask, hostname, privilege user dengan system perijinan yang mendetailserta password yang ter-enkripsi.

    8. Scalabilitydan limits : mampu menangani basis data dalam jumlah besar.

    9. Localization : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.

    10. Connectivity : dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, Unix Socket, Named pipes.

    11. Interface : memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan fungsi API.

    12. Clients dan tools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data sekaligus dokumen petunjuk online.

    13. Struktur table : memiliki struktur table yang lebih fleksibel dalam menangani alter table dibandingkan dengan postgre SQL dan oracle.



    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Menurut Soer dan Wahyudi, dalam Jurnal SIGMA (2015:42)[69], “XAMPP adalah Program aplikasi server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL Database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl.”

    Menurut Siregar dan Faisal, dalam Jurnal JIMP (2017:65)[70], “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.”



    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Warsito dkk, dalam Jurnal CCIT (2015:29) [71], “Database adalah Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server.”

    Menurut Sutopo dkk, dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:25)[72], “Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis data penyedia informasi bagi pemakainya. Sistem basis data adalah sustu informasi yang mengintergrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya dan untuk membuatnya tersedia beberapa aplikasi yang bermacam-macam suatu sistem organisasi.”

    Menurut Budi Raharjo yang dikutip oleh Agusli dkk, dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22) [16], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Database adalah sebuah ruang penyimpanan berupa tabel – tabel yang berisikan data – data dalam sebuah sistem yang saling terintegrasi satu sama lain.



    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Menurut Ariyani dkk, dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380)[73], “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. (Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs)."

    Menurut Raharja dkk, dalam Jurnal CCIT (2015:246)[74], “Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berda di dalam World Wide Web (WWW) di dalam internet.”

    Menurut Zufria dan M. Hasan Azhari, dalam Jurnal Sistem Informasi (2017:52)[75], “Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain maka dari makna itu, bisa kita pahami bahwa definisi website secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet”.

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Website adalah serangkaian halaman yang memuat banyak informasi yang bisa diakses oleh siapapun dengan koneksi jaringan internet.


    Jenis – Jenis Website

    Menurut Arief yang dikutip oleh Rahardja dkk, dalam Jurnal CCIT (2015:249)[74], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

    1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

    2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubahubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.



    Konsep Dasar Sublime Text

    Definisi Sublime Text

    Menurut Tri dkk, dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science (2015:723)[76], “Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi sublime text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal keunggulan sublime text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multi tempat, kursor banyak, dan pengolahan split.”

    Menurut Lestari dkk, dalam Seminar Nasional Era Industri (2018:143)[77], “Sublime text adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer."



    Konsep Dasar Black Box Testing

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Aisyah dkk., dalam Jurnal SENSI (2016:177)[78], “Black Box Testing adalah metodelogi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.”

    Menurut Kermite dkk, dalam Journal Of Information System (2017:19) [79], “Black Box Testing yaitu pengujian kebutuhan dan hanya berfokuskan kepada fungsional perangkat lunak atau program. Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan semua input dan output yang dihasilkan juga tepat dan berjalan dengan baik. Dengan kata lain, metode pengujian black box adalah untuk mengetes hubungan antar program dalam sebuah sistem."

    Menurut Martono dkk, dalam Jurnal SENSI (2018:11) [80], “Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software. Karena itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi”."

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Black Box Testing adalah Suatu pengujian atau uji coba pada funsional software yang dimana bertujuan untuk memastikan bahwa program sudah berjalan dengan baik atau belum.


    Kelebihan dan Kelemahan Black Box Testing

    Menurut Kermite dkk, dalam Journal Of Information System (2017:19)[79], ) kelebihan dan kekurangan Black Box Testing adalah :

    1. Kelebihan

      • Perincian aplikasi dapat ditentukan awal, dan pengujian dapat dilakukan berdasarkan perincian spesifikasi aplikasi tersebut.

      • Dapat dipakai untuk menilai konsistensi suaru aplikasi dan tidak perlu melihat kode program secara detail.

    2. Kekurangan

      • Apabila keperluan perangkat lunak yang dikembangkan tidak begitu jelas, pembuatan dokumentasi yang tepat akan sedikit sulit.

      • Pengguna akan merasa kurang yakin dengan perangkat lunak yang diuji apakah lolos dalam standar pengujian.



    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Sunarya dkk, dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015:3)[81] “Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

    Menurut Amrullah dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2016:27)[82] “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

    Menurut Sofiana, dalam Jurnal Informatika Universitas Pamulang (2017:2)[83] “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Elisitasi adalah Suatu rancangan yang berisikan aktivitas / kegiatan berdasarkan sistem yang diingin oleh pihak dari manajemen yang terkait.


    Tahapan Elisitasi

    Menurut Amrullah dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2016:27)[82],Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 4 (empat) tahap, sebagai berikut :

    1. Elisitasi Tahap I. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II. Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      • M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      • “D” pada MDI itu artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      • “I” pada MDI itu artinya Inessential Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. Elisitasi Tahap III. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

      • “T” artinya Technical Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      • “O” artinya Operational Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      • “E” artinya Economy Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      • High(H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      • Middle (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

      • Low(L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

    4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.



    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Ariawan dan Sri, dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62)[84],“Literature review adalah mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini.”

    Menurut Maulani dkk, dalam Jurnal CCIT (2016:231) [85], “Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps),menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini.”

    Menurut Azizah dkk, dalam Jurnal SENSI (2017:185)[86], “Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan.”

    Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, mempelajari dan meringkas dari beberapa sumber seperti jurnal, skripsi, buku dan beberapa buku referensi yang terkait dengan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan serta sebagai bahan acuan dalam penulisan.


    Konsep Dasar literature review

    literature review

    1. Penelitian yang dilakukan Amin, S., dan Siahaan (2016)[87]yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Arsip Berbasis Webpada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Kabupaten Tebo”.Penelitian tersebut memiliki tujuan yang salah satunya adalah dapat menghasilkan sebuah sistem digitalisasi arsip pada bagian Tata Usaha Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Kabupaten Tebo.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Indrayana, I. N. E. (2016)[88]yang berjudul “Perancangan Aplikasi Sistem Pengelolaan Arsip Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali”.Penelitian tersebut memiliki tujuan untuk membangun efektif, efisien dan produktif dalam kemajuan lembaga dengan melakukan pengaturan arsip menggunakan komputer yang dijabarkan dalam bentuk ERD (Entity Relationship Diagram) dan proses serta aliran data yang digambarkan menggunakan Data Flow Diagram.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuningsih, L. (2017)[89]yang berjudul “Implementasi Framework LaravelPada Aplikasi Digitalisasi Arsip Sekretariat Organisasi Mahasiswa STMIK STIKOM Bali” memiliki tujuan yaitu untuk mengatasi permasalahan yang menyebabkan atau beresiko kehilangan maupun kerusakan arsip sehingga diperlukan pengelolaan arsip dalam bentuk digitalisasi. Selain itu penelitian ini menggunakan Framework Laravelyang merupakan salah satu kerangka kerja dalam pemrograman webberbasis MVC.

    4. Penelitian yangdilakukan oleh Sudiartha, I. K. G., dan Caturbawa, I. G. N. B. (2015) [90] yang berjudul “Perancangan dan Implementasi Aplikasi Tata Arsip Pribadi Dosen Menggunakan Manajemen Folder di Politeknik Negeri Bali” memiliki tujuan untuk mengatasi permasalahan pada proses penyimpanan data dan pengambilan konvensional serta memberikan kemudahan dalam mengelola, pencarian dan distribusi atau duplikasi berkas dengan Electronic Record Management (ERM).

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Okki Agus Hariawan (2016) [91]penelitian yang dilakukan okki agus hariawan berjudul “perancangan sistem informasi data arsip pajak kendaraan bermotor pada unit pelaksana teknis samsat cikokol kota tangerang”. Sistem pengarsipan data yang digunakan di upt samsat cikokol kota tangerang menggunakan semi komputerisasi yaitu penyimpanan data dan pembuatan laporan menggunakan microsoft excel sehingga memakan waktu yang lama dalam penyajian informasi

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Narendra, A. P.(2016).“ [92]“ yang berjudul“Model Transformasi Media melalui Digitalisasi : Studi Kasus Alih Media Kartografi di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah” bertujuan untuk pelestarian berbagai dokumen hasil kegiatan alih media digital agar tetap lestari nilai informasinya dengan memfokuskan pada model transformasi dokumen kartografi yang nilai informasinya harus dipertahankan dalam jangka panjang.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Garry Rendra Ivan Pontoh, Arie S.M. Lumenta, ST., MT tahun 2016[93]berjudul “Arsip Digital Dokumen Kontrak Berbasis Web Pada PT. Abdi Pratama Perkasa”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk membantu karyawan PT. Abdi Pratama Perkasa dalam pengarsipan dokumen kontrak perusahaan. Aplikasi Arsip Digital Dokumen Kontrak Berbasi Web ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Penulis mengembangkan aplikasi ini dengan menggunakan metodologi waterfall.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Basri dan Joni Devitra dari Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol. 2 No. 1 STIKOM Jambi pada tahun(2017)[94]Penelitian yang dilakukan oleh Basri dan Joni Devitra dari Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol. 2 No. 1 STIKOM Jambi pada tahun (2017)

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Suryadi dan Yuli Siti Zulaikhah tahun 2019[95]Suryadi, Ade., Yuli Siti Zulaikhah. (2019). “Rancang Bangun Sistem Pengelolaan Arsip Surat Berbasis Web Menggunakan Metode Waterfall”. Jurnal Khatulistiwa Informatika. Jakarta Barat: Universitas Bina Sarana Informatika (Vol. VII, No. 1 Juni 2019)

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Park Taeyeon dan Sinn Donghee, dalam Journal of Korean Society of Archives and Records Management 2016.[96]berjudul “Evaluation of Open-source Software for Participatory Digital Archives: Understanding System Requirements for No Gun Ri Digital Archives”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk untuk menemukan sistem arsip digital untuk No Gun Ri, penelitian ini menganalisis perangkat lunak sumber terbuka berdasarkan identifikasi fungsi dan persyaratan untuk arsip digital partisipatif. Mengetahui rincian sistem digital, penelitian ini dibahas bagaimana konten untuk memori sosial dapat disimpan dan digunakan dalam sistem digital.


    BAB III
    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum

    Sejarah Singkat

    PT. Duta Abadi Primantara berdiri pada 19 November tahun 1990, berdasarkan NPWP yang terdaftar 01.542.260.3-415.000 dan SIUP Pemerintah tentang perusahaan menengah 3262/09-02/PM/XI/1990 dengan nama PT. Duta Abadi Primantara. Kantor pusat perusahaan ini terletak di Jalan Sultan Agung No.16 Jakarta 12980. Pendiri perusahaan ini adalah Bapak Hendry Setiawan selaku Managing Director. Pabrik dari PT. Duta Abadi Primantara berdomisili di Kota Tangerang tepatnya di Jalan Raya Mauk Km 2,1, Gang Galeong No. 7 Rt 004, Rw 04, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci. PT. Duta Abadi Primantara adalah sebuah perusahaan distributor perlengkapan tidur berkualitas dan menaungi tiga brand yaitu King Koil, Serta, Florence. Dalam persaingan perusahaan PT. Duta Abadi Primantara bertekad menjadi yang terbaik di bidangnya dengan tujuan “menggunakan kepuasan pelanggan”, melalui : Quality yaitu senantiasa memberikan mutu terbaik melalui peningkatan mutu produk, kemasan, brand image, dan jaminan mutu. Cost yaitu mengurangi pemborosan di semua bagian dengan tetap senantiasa melakukan peningkatan mutu. Delivery yaitu pengiriman tepat waktu dan memberikan pelayanan dengan keramahan. Innovation yaitu selalu menciptakan sesuatu yang baru.

    Gambar 3. 1 Logo PT.Duta Abadi Primantara

    Visi

      Menjadi perusahaan multinasional “sleep related product” terbaik dengan pasar terbesar di kawasan Asia, dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan untuk setiap produk yang dihasilkan


    Misi

      PT. Duta Abadi Primantara bertekad menjadi perusahaan yang paling dicari atas produk beddings. Setiap kontak dengan PT. Duta Abadi Primantara akan merasakan kepuasan pelanggan atas eksklusivitas dan nilai yang tinggi. PT. Duta Abadi Primantara bertekad menghasilkan keuntungan di atas perusahaan sejenis kepada stakeholder dan secara berkesinambungan dengan melalui Quality, Cost, Delivery dan Innovative. PT Duta Abadi Primantara menghormati kebersamaan, kekeluargaan dan lingkungan kerja yang kreatif serta mengayomi keragaman.


    Struktur Organisasi PT.Duta Abadi Primantara

    Bagan Struktur Organisasi

    Gambar 3. 2 Struktur Organisasi PT.Duta Abadi Primantara


    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Seperti lembaga pada umumnya, PT.Duta Abadi Primantara mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk masing – masing bagian dalam struktur organisasi PT.Duta Abadi Primantara yaitu sebagai berikut :

      President Director Sales Retail

      Tanggung jawab dan Wewenang:

      1. Merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan umum perusahaan.

      2. Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya aktivitas perusahaan..

        1. Manufacturing

          Tanggung jawab dan wewenang:

          1. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.

          2. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan.

          3. Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang waktu dengan klien dan manager

          Marketing

          Tanggung jawab dan wewenang:

          1. Mencari dan mendapatkan konsumen baru.

          2. Merawat, menjaga dan mempertahankan kepercayaan customer yang sudah lama pada perusahaan.

          Admin

          Tanggung jawab dan wewenang:

          1. Membuat progres penetrasi area setiap bulannya.

          2. Terkait untuk mendapatkan data perusahaan sebagai dasar untuk menyusun data potensi dan menetapkan target perusahaan.

          3. Koordinasi dengan team terkait / TL jika pelanggan ada kendala teknis pada internet / IPTV.

          4. Kroscek kelengkapan aplikasi seperti data yang tercantum maupun syarat yang harus dilampirkan.

          sales

          Tanggung jawab dan wewenang:

          1. Sebagai koordinator lapangan sekaligus fungsi kontrol.

          2. Mampu menganalisa sasaran konsumen yang akan ditawarkan produk.

          3. Sales harus mampu menganalisis kembali penjualan yang telah terjadi apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

          Supply Chain

          Tanggung jawab dan wewenang:

          1. Memantau proses aliran barang.

          2. Mengatur pergerakan barang mentah.

          3. Mengawasi team supply chain.


          Tata Laksana Sistem yang Berjalan

          Prosedur Sistem Yang Berjalan

          Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan sebagai berikut :

          1. Prosedur Pembuatan Arsip

          2. Pada tahap awal pegawai membuat surat kelengkapan berkas berdasarkan kode berkas dan nama berkas yang sesuai pada berkas dan berkas diserahkan ke bagian arsip untuk proses pendataan, pengecekan dan penyimpanan berkas.

          3. Prosedur Pencarian Berkas

          4. Pada tahap selanjutnya dalam pencarian berkas, Admin bagian arsip mengecek berkas sesuai kode berkas dan nama berkas jika berkas tersebut belum sesuai dan berkas tidak ada maka berkas tersebut dikembalikan kepada pegawai jika sudah lengkap maka akan dibuat data laporan.

          5. Prosedur Pengesahan Berkas

          6. Pada tahap akhir kepala bagian mengecek dan memberikan validasi dengan melakukan pencocokan data setelah data maupun berkas dianggap cukup untuk memenuhi syarat mengajukan, maka kepala bagian memberikan keabsahan data tersebut sehingga data yang sudah melalui tahapan pemeriksaan akan diteruskan kembali ke entry berkas.


          Analisa Prosedur Sistem yang Berjalan

          Pada rancangan sistem berjalan ini berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan pada poin 3.2.2.1 yang akan penulis gambarkan dalam UML (United Modelling Language)

          Analisa Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

          Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Pengolahan Nilai Akademik

          Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas yang berjalan saat ini terdapat:

          1. 1 ( Satu ) Sistem yang mencangkup seluruh kegiatan berkas pada PT. Duta Abadi Primantara.
          2. 3 ( Tiga ) Aktor yang melakukan kegiatan diantaranya : Pegawai, Admin dan Kepala bagian.
          3. 8 ( Delapan ) Use case yang harus dilakukan oleh aktor – aktor tersebut diantaranya membuat kelengkapan berkas, menyerahkan berkas, mengecek berkas, menginput berkas, menyimpan berkas, membuat data laporan, memberikan data laporan, dan memberikan validasi data.


          Analisa Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

          Gambar 3. 3 Activity Diagram Sistem Pengolahan Nilai Akademik

          Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

          1. Initial node yang merupakan awal kegiatan
          2. Terdapat 3 Swimline yaitu Pegawai, Admin dan Kepala bagian.
          3. Terdapat 8 Action, antara lain: membuat kelengkapan berkas, menyerahkan berkas, mengecek berkas, menginput berkas, menyimpan berkas, membuat data laporan, menyerahkan laporan, validasi data, memberikan validasi, menerima validasi data.
          4. Satu final node yang merupakan akhir kegiatan.


          Analisa Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram

          Gambar 3. 6 Sequence Diagram Sistem Pengolahan nilai Akademik

          Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

          1. Terdapat 3 aktor yang melakukan kegiatan yaitu Pegawai, Admin dan Kepala bagian.
          2. Terdapat 2 lifeline, yaitu Berkas dan Laporan.
          3. Terdapat 1 Boundary Lifeline yaitu Form Login.
          4. Terdapat 9 message, yang memuat informasi tentang kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh empat aktor tersebut.


          Analisa Sistem Berjalan

          Metode Analisa Sistem

          Metode analisis sistem yang dipakai adalah analisis SWOT di Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya - upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja Sistem.

          Berikut adalah tabel analisis SWOT pada PT.Duta Abadi Primantara :

          Tabel 3.1 Analisis SWOT Sistem Berjalan
          Kemudian setelah mengidentifikasi dari tabel diatas dengan menggunaan metode SWOT , selanjutnya akan dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matrik Swot ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategi. Yaitu strategi S-O (Kekuatan-Peluang), strategi W-O (Kelemahan-Peluang), strategi S-T (Kekuatan-Ancaman), strategi W-T (Kelemahan-Ancaman).
          Tabel 3.2 Matriks SWOT Sistem Berjalan


          Konfigurasi Sistem yang Berjalan

          Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

          1. Processor : Intel(R) Core(TM) i5-3427U CPU
          2. Monitor : LCD 15 inch”
          3. Mouse : Wireless
          4. Keyboard : USB
          5. Ram : 4 GB
          6. Hardisk : 1TB
          7. Printer : Epson Jet L-210


          Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

          Adapun konfirgurasi aplikasi yang digunakan (Software) yang digunakan dalam sistem yang berjalan sebagai berikut :

          1. Windows 7
          2. Microsoft Excel 2013
          3. Microsoft Word 2013


          Hak Akses (Brainware)

          Hak akses Pengguna (brainware) yang terdapat pada sistem yang berjalan :

          1. Tata Usaha : Pegawai
          2. Guru : Admin
          3. Wali Kelas : Kepala bagian


          Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

          Permasalahan yang dihadapi

          Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat beberapa kekurangan dan masalah yang terdapat pada prosedur sistem yang berjalan, diantara lain yaitu :

          1. Sistem yang berjalan saat ini masih manual dan berkas yang disimpan di ruangan arsip dalam tumpukan dokumen sehingga apabila berkas tersebut banyak, maka tempat arsip menjadi tidak efektif.

          2. Karyawan kesulitan dalam mencari berkas karena begitu banyak berkas yang disimpan di ruangan.

          3. Laporan yang di pakai saat ini masih manual berupa buku yang dicatat oleh Admin.


          Alternatif Pemecahan Masalah

          Setelah melakukan penelitian dan mengamati permasalahan yang ada pada sistem yang sedang dihadapi ada beberapa penyelesainya sebagai berikut:

          1. Menghasilkan sistem yang dapat digunakan untuk menyimpan berkas berkas tersebut menjadi berkas digital, Sehingga ruangan bisa lebih efektif.

          2. Menghasilkan sistem yang mempermudah Bagian Arsip dalam pencarian berkas sehingga Bagian Arsip dapat bekerja lebih maksimal.

          3. Menghasilkan sistem yang dapat digunakan untuk membuat laporan secara otomatis, sehingga mempermudah Bagian Arsip untuk menyerahkan laporan.


          User Requirement

          Elisitasi Tahap I

          Elisitasi tahap I merupakan daftar kebutuhan pengguna yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Elisitasi tahap I pada penelitian ini adalah sebagai berikut .

          Table 3.2 Elisitasi Tahap I


          Elisitasi Tahap II

          Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI.

          Table 3.3 Elisitasi Tahap II

          Elisitasi Tahap III

          Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibetuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi HML. Requirement yang opsinya High (H) harus deliminasi. Berikut adalah requirement tersebut :

          Table 3.4 Elisitasi Tahap III

          Final Elisitasi

          Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan digunakan. Hasil dari wawancara dan observasi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang meminta untuk draft final elisitasi seperti berikut :

          Tabel 3.5 Final Elisitasi


          BAB IV
          RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

          Rancangan Sistem Usulan

          Prosedur Sistem Usulan

          Setelah dilakukannya observasi dan analisa dalam sistem arsip yang sedang berjalan pada PT. Duta Abadi Primantara, maka penulis akan membuat prosedur sistem usulan yang bertujuan untuk mengembangkan sistem arsip yang pada sebelumnya banyak mengalami kendala seperti pencarian berkas kembali membutuhkan waktu yang lama, belum adanya ruang penyimpanan yang terjamin keamanannya dan penginputan berkas masih dilakukan pencatatan kedalam buku agenda yang mengakibatkan terjadinya redudansi berkas atau pengulangan data. Berikut beberapa prosedur usulan yang telah diusulkan oleh penulis dalam sistem arsip pada PT. Duta Abadi Primantara..


          1. Pengelola (Admin)

            • Dapat melakukan login sebagai admin

            • Dapat Masuk ke halaman utama

            • Mengelola data master seperti menambahkan data user

            • Mengelola data transaksi

            • Dapat menampilkan / melihat riwayat pengguna (user)

            • Dapat melakukan Logout


          2. Karyawan(User)

            • Dapat melakukan login dengan menggunakan NIP

            • Dapat Masuk ke halaman utama

            • Dapat Menginput berkas dan disposisi

            • Dapat mengedit dan menghapus berkas

            • Dapat melihat dan menghapus berkas

            • Dapat melakukan Logout


          3. Manajer(User)

            • Dapat melakukan login dengan menggunakan NIP

            • Dapat Masuk ke halaman utama

            • Dapat melihat dan mencari daftar berkas yang telah diarsipkan

            • Dapat melihat dan mencetak laporan surat yang telah diarsipkan

            • Dapat melihat/mengontrol riwayat pengguna (user)

            • Dapat melakukan Logout


          Use Case Diagram Sistem Usulan

          Dari penelitian yang telah dilakukan penulis mencoba menggambarkan alur sistem usulan dengan menggunakan Use Case Diagram. Berikut adalah Use Case Diagram dalam sistem arsip pada PT. Duta Abadi Primantara :

          Gambar 4.1 Use Case Diagram yang di usulkan

          Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Arsip yang diusulkan yaitu terdapat:

          1. 1 (Satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem arsip.
          2. 3 (Tiga) aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: admin,manager, dan karyawan.
          3. 12 (Dua Belas) use case dan 12 (Dua Belas) include yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor yaitu Login, Menu beranda, mengelola data user, mengelola data berkas, Input data berkas, Input data disposisi, cetak hasil laporan, edit hapus berkas, mencari data berkas, mencetak hasil laporan, menampilkan riwayat pengguna, logout.

          Berdasarkan gambar 4.1 deskripsi use case yang di usulkan terdapat :

            Nama Use Case : Login
            Aktor : Admin, karyawan dan manager
            Skenario : Admin, karyawan dan manager melakukan login sesuai dengan username dan password yang sudah ada.


            Nama Use Case : Menu halaman utama
            Aktor : Admin, karyawan dan manager
            Skenario : Admin, karyawan dan manager melakukan login sesuai dengan username dan password yang sudah ada..


            Nama Use Case : Mengelola data user
            Aktor : Admin
            Skenario : Admin mengelola data user.


            Nama Use Case : Mengelola data berkas
            Aktor : Admin
            Skenario : Admin mengelola data berkas


            Nama Use Case : Input data berkas
            Aktor : Karyawan
            Skenario : Karyawan menginput berkas


            Nama Use Case : Input data disposisi
            Aktor : Karyawan
            Skenario : Karyawan input disposisi


            Nama Use Case : Cetak hasil laporan
            Aktor : Karyawan
            Skenario : Karyawan dapat mencetak hasil laporan .


            Nama Use Case : Edit hapus berkas
            Aktor : Karyawan
            Skenario : Karyawan dapat mengedit dan menghapus berkas .


            Nama Use Case  : Mencari data berkas
            Aktor  : Manager
            Skenario  : Manager dapat mencari data berkas


            Nama Use Case  : Mencetak hasil laporan
            Aktor  : Manager
            Skenario  : Manager dapat mencetak hasil laporan


            Nama Use Case  : Menampilkan riwayat pengguna
            Aktor  : Admin dan manager
            Skenario  : Admin dan manager dapat menampilkan riwayat pengguna


            Nama Use Case  : Melakukan logout
            Aktor  : Admin, karyawan dan manager
            Skenario  : Admin, karyawan dan manager dapat melakukan logout


          Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

          Dari penelitian yang telah dilakukan penulis mencoba menggambarkan alur sistem usulan dengan menggunakan Sequence Diagram. Berikut adalah Sequence diagram dalam sistem arsip pada PT.Duta Abadi Primantara:

          1.Sequence Diagram Usulan Pada Admin

          Gambar 4.2 Sequence Diagram Usulan Pada Admin

          Berdasarkan Gambar Sequence Diagram Usulan Pada Admin diatas terdapat :

          1. Terdapat 1 (Satu) aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Admin.
          2. Terdapat 3 (Tiga) Boundary Lifeline, 1 (Satu) Control Lifeline, dan 1 (satu) Entity Lifeline yaitu Halaman Login, Halaman Utama, Control Data, Database, Halaman Logout
          3. 3. Terdapat 8 (Delapan) Massage yang merupakan urutan kegiatan sistem usulan pada admin yaitu input password, create user, insert data user, include data user, back halaman utama, create data berkas, include data berkas, logout.


          2.Sequence Diagram Usulan Pada Karyawan

          Gambar 4.3 Sequence Diagram Usulan Pada Karyawan

          Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Input Data Guru diatas yang diusulkan saat ini terdapat:

          1. Terdapat 1 (Satu) aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Karyawan.
          2. Terdapat 3 (Tiga) Boundary Lifeline, 1 (Satu) Control Lifeline, dan 1 (satu) Entity Lifeline yaitu Halaman Login, Halaman Utama, Control Data, Database, Halaman Logout.
          3. Terdapat 9 (Sembilan) Massage yang merupakan urutan kegiatan sistem usulan pada admin yaitu input username password, View halaman utama, input data berkas, simpan data berkas, update data berkas, kembali halaman utama, input data disposisi, simpan data disposisi, logout.


          3.Sequence Diagram Usulan Pada Manager

          Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan Pada Manager

          Berdasarkan gambar 4.4 di activiyy diagram input data Jadwal pelajaran di atas terdapat keterangan sebagai berikut :

          1. Terdapat 1 (Satu) aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Manager.
          2. Terdapat 3 (Tiga) Boundary Lifeline, 1 (Satu) Control Lifeline, dan 1 (satu) Entity Lifeline yaitu Halaman Login, Halaman Utama, Control Data, Laporan, Halaman Logout.
          3. Terdapat 7 (Tujuh) Massage yang merupakan urutan kegiatan sistem usulan pada Kasubag Umum yaitu input password, view halaman utama, view data berkas, kembali halaman utama, view data disposisi, cetak semua laporan, logout,


          Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

          Dari penelitian yang telah dilakukan penulis mencoba menggambarkan alur sistem usulan dengan menggunakan Activity Diagram. Berikut adalah Activity Diagram dalam sistem arsip pada PT.Duta Abadi Primantara.:

          1.Activity Diagram Usulan Pada Admin

          Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Pada Admin

          Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Pada Admin diatas ini terdapat

          1. Terdapat 1 (Satu) Initial Node sebagai awal untuk memulai sistem yang berjalan dan 1 (Satu) Activity Final Node untuk mengakhiri sistem yang berjalan.
          2. Terdapat 2 (Dua) Fork Node bertujuan untuk memecahkan action.
          3. 3. Terdapat 8 (Delapan) Action State yang menjelaskan suatu kegiatan yaitu Melakukan Login, Masuk ke halaman utama, kelola data user, menambahkan Data user, kelola data berkas, edit dan update data berkas, Riwayat Pengguna, Melakukan Logout.


          2. Activity Diagram Usulan Pada Karyawan

          Gambar 4.6 Activity Diagram Usulan Pada Karyawan

          Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram Usulan Pada Karyawan diatas ini terdapat:

          1. Terdapat 1 (Satu) Initial Node sebagai awal untuk memulai sistem yang berjalan dan 1 (Satu) Activity Final Node untuk mengakhiri sistem yang berjalan.
          2. Terdapat 2 (Dua) Fork Node bertujuan untuk memecahkan Action.
          3. Terdapat 7 (Tujuh) Action State yang menjelaskan suatu kegiatan yaitu Melakukan Login, Masuk Ke Halaman Utama, Menginput data berkas, mengedit dan update berkas, Menginput data disposisi, Mengedit dan update disposisi, Melakukan Logout.


          3. Activity Diagram Usulan Pada Manager

          Gambar 4.7 Activity Diagram Usulan Pada Manager

          Berdasarkan Gambar 4.7 Activity Diagram Usulan Pada Manager diatas ini terdapat:

          1. Terdapat 1 (Satu) Initial Node sebagai awal untuk memulai sistem yang berjalan dan 1 (Satu) Activity Final Node untuk mengakhiri sistem yang berjalan.
          2. Terdapat 2 (Dua) Fork Node bertujuan untuk memecahkan Action.
          3. Terdapat 7 (Tujuh) Action State yang menjelaskan suatu kegiatan yaitu Melakukan Login, Masuk Ke Halaman Utama, Dapat Mencari Daftar berkas, Laporan (cetak semua laporan), Melihat Riwayat Pengguna, Melakukan Logout.


          Class Diagram yang Diusulkan

          Dari penelitian yang telah dilakukan penulis mencoba menggambarkan alur sistem usulan dengan menggunakan Class Diagram. Berikut adalah Class Diagram dalam sistem arsip pada PT Duta Abadi Primantara :

          Gambar 4.8 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

          Berdasarkan Gambar 4.8 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan diatas ini terdapat

          1. Terdapat 4 (Empat) Class yaitu tabel user, surat_masuk, disposisi, log.
          2. Terdapat 5 (Lima) Association, yaitu bertujuan untuk merelasikan atau menghubungkan antar class satu sama lain.

          Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

          Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


          Rancangan Basis data

          Spesifikasi Basis Data

          Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

          1. Nama File : user
            Media : Hard Disk
            Isi : (id_user, username, password, nama, level)
            Primary Key : id_user
            Panjang Record : 101

            Tabel 4.2 user

          2. Nama File : surat_masuk
            Media : Hard Disk
            Isi :(id_surat, no_surat, kode_arsip, tanggal_surat, pengirim, sifat_surat, diposisi, perihal, diinput_oleh,tanggal_input, file)
            Primary Key : id_surat
            Panjang Record : 660

            Tabel 4.3 surat masuk

          3. Nama File : disposisi
            Media : Hard Disk
            Isi : (id_ disposisi, tujuan, isi_ disposisi, sifat, batas_waktu, catatan)
            Primary Key : id_ disposisi
            Panjang Record : 465

            Tabel 4.4 disposisi

          4. Nama File : Log
            Media : Hard Disk
            Isi : (Ket,datatime,user,surat_masuk)
            Primary Key : Ket
            Panjang Record : 210

            Tabel 4.5 log



          Rancangan Program

          Rancangan program sistem arsip, berikut rancangan program sistem yang sudah dirancang oleh peneliti :

          1. Tampilan Halaman Login

            4.9 Tampilan Halaman Login

          2. Tampilan Halaman Menu Utama

            4.10 Tampilan Halaman Menu Utama

          3. Tampilan Menu Surat Masuk

            4.11 Tampilan Menu Surat Masuk

          4. Tampilan Halaman Disposisi

            '4.12 Tampilan Halaman Disposisi

          5. Tampilan Halaman Tambah Surat Masuk

            4.13 Tampilan Halaman Tambah Surat Masuk

          6. Tampilan Hasil Laporan

            4.14 Tampilan Hasil Laporan

          7. Tampilan Halaman Profil

            4.15 Tampilan Halaman profil

          8. Tampilan Halaman Buat Akun

            4.16 Tampilan Halaman Buat Akun

          9. Tampilan Halaman Histori

            4.17 Tampilan Halaman Histori



          Konfigurasi Sistem Usulan

          Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

          1. Processor : AMD A8-7600
          2. Monitor : HP Pavilion 20 2212d”
          3. Mouse : Logitech
          4. Keyboard : Standar
          5. RAM : 4 GB
          6. Hardisk : 1 TB HDD
          7. Printer : Canon inkjet iP 1800 series

          Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

          1. Sistem Operasi (Windows 7)
          2. Visual Paradigm for UML 10 Enterprise Edition
          3. Database Server : MySQL
          4. Microsoft Office 2013
          5. XAMPP v3.2.1
          6. PHP
          7. Internet Browser: Google Chrome

          Hak Akses (Brainware)

          1. Admin
          2. Keryawan
          3. Manager



          Black Box Testing

          Untuk tahap pengujian, penulis menggunakan metode blackbox testing, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah di tes, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

          Testing Black box Pada Sistem

          Tabel 4.5 Testing Black box Pada Sistem



          Estimasi Biaya

          Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut:

          Tabel 4.7 Estimasi Biaya


          Rancangan Waktu

          Berdasarkan penelitian yang telah berlangsung, Penulis mencoba untuk membuat tabel Schedule Penelitian. Schedule Penelitian adalah suatu susunan proses / jadwal pembuatan sistem guna mewujudkan kinerja sistem yang lebih baik. Berikut adalah Schedule Penelitian yang telah dibuat :

          Table 4.6 Rancangan Waktu


          BAB V
          PENUTUP

          Kesimpulan

          Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan beberapa metode penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai penelitian sistem informasi arsip pada PT DUTA ABADI PRIMANTARA. Adapun beberapa kesimpulan sebagai berikut:

          1. Sistem arsip bersifat semi komputerisasi yaitu diinput ke dalam Ms.Excel yang sebelumnya masih dicatat dibuku agenda secara manual. Banyak kendala yang dihadapi pada sistem yang berjalan yaitu penomoran yang masih manual dalam mengisi laporan, sering terjadi redudansi data ataupun ada nomor yang tertumpuk. Berkas yang diperlukan harus dicari satu per satu, karena tidak dapat menarik data yang telah diinput secara lebih spesifik. Sehingga terdapat hambatan dalam membutuhkan informasi berkas karena tidak dapat mencari data secara cepat,tepat dan akurat.

          2. Belum adanya ruang penyimpanan yang terjamin dan terintegrasi satu sama lain, sehingga sulit dalam menemukan berkas dan masih sering terjadinya kehilangan data. Kemudian Penyimpanan berkas surat masuk dan surat keluar yang masih disimpan di rak-rak/lemari dan pengarsipan pun cukup banyak sehingga surat-surat tersebut menjadi menumpuk dan tersebar, serta belum ada berkas yang saling terintegrasi, hal ini menyebabkan proses arsip dapat terhambat karena tidak didapatkan secara cepat data-data yang diperlukan, tidak adanya klasifikasi surat berdasarkan nomor surat, perihal surat dan jenis surat. Hal tersebut perlu diklasifikasikan karena berdampak dalam pencarian berkas.

          3. Pada proses arsip belum adanya suatu sistem web yang terintegrasi untuk menginput berkas sehingga berkas hanya tersimpan dalam bentuk fisik, tentunya kurang aman dalam penyimpanan berkas, dapat terjadi kehilangan berkas dan harus dicari satu-persatu ketika dibutuhkan. Kemudian tidak adanya suatu sistem untuk menyimpan berkas sehabis proses pengarsipan, sehingga tidak adanya data untuk melihat riwayat arsip.


          Saran

          Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disampaikan saran dengan harapan dapat bermanfaat dan dipertimbangkan usulan-usulan yang berikan. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

          1. Perlu adanya suatu sistem informasi berbasis komputerisasi secara agar dapat membantu pekerjaan manager serta karyawan dalam menghasilkan informasi yang tepat, cepat, akurat, sehingga dapat berguna untuk pengambilan keputusan. Data berkas sebaiknya dapat terintegrasi dengan baik sehingga dapat dengan mudah jika melakukan pemilihan dan pencarian terhadap data yang diperlukan.

          2. Data berkas yang diinput harus diklasifikasi berdasarkan nomor urut dan jenis surat, karena berpengaruh terhadap proses pencarian berkas untuk dapat membedakan berkas berkas yang ada.

          3. Berkas sebaiknya disimpan dalam suatu sistem, sehingga dapat dengan mudah dicari ketika sedang dibutuhkan, riwayat berkas juga sebaiknya di input dalam sistem seperti nomor surat, perihal dan tanggal surat. Maka dari itu perlu adanya sistem keamanan data yang dapat diperbarui agar database yang sudah terintegrasi dapat diakses lebih efektif serta akurat.



          DAFTAR PUSTAKA

          1. Yopie, Winda Fransiska, Asis Ahmadi. (2015). “Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Buku Pada Perpustakaan Smk Negeri Kebonagung”. Jurnal IJNS. Jawa Timur : Universitas Yudharta Pasuruan ( Vol. 4 No. 1.)
          2. Rianti, Eva, dan Robby Noval Pratama. (2016). “Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten Smpn 7 Sijunjung Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process.” RISTEKDIKTI. Padang :Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang 49-60 (Vol.2 No.2 – Desember 2016).
          3. 3,0 3,1 3,2 Mulyati, M., Tarmizi, R., & Panugali, A. (2018). “Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang”. ICIT Journal. Tangerang: STMIK Raharja 4(2), 117-127. (Vol.4 No.2 – Agustus 2018)
          4. 4,0 4,1 Maimunah, Ilamsyah, Muhamad Ilham. (2016). “Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture”. CSRID Journal. Tangerang: STMIK Raharja (Vol.8 No.1 Februari 2016, Hal. 25-36)
          5. 5,0 5,1 Iswandy, Eka. (2015). "Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur". Jurnal Teknoif. Padang: STMIK Jayanusa Padang (Vol. 3 No. 2. ISSN: 2338-2724)
          6. Al Fatta, H., & Marco, R. (2015). “Analisis pengembangan dan perancangan sistem informasi akademik smart berbasis cloud computing pada sekolah menengah umum negeri (smun) di daerah istimewa Yogyakarta”. Jurnal Telematika. Yogyakarta: STMIK Amikom Yogyakarta (Vol 8 No. 2 Agustus 2015 ISSN : 1979 – 925X)
          7. 7,0 7,1 Sutabri, Tata.(2016). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: CV Andi Offset.
          8. Rochman, Abdur. dan Hardiyanti, Yanti. (2016). “Rancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Jadi Pada PT Shyang Yao Fung Dengan Metodelogi Berorientasi Objek.” Jurnal Sisfotek Global. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global (Vol. 6 No. 1 / Maret 2016 38-41 ISSN : 2088 – 1762)
          9. 9,0 9,1 Rahayu Sri. Ai Ratna Sari. dan Tri Sendra Saputra. (2018). “Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Jurnal SENSI. Tangerang: STMIK Raharja (Vol. 4 No. 1 - Februari 2018 ISSN: 2461-1409)
          10. Maulani, Giandari. Devi Septiani. dan Putri Noer Fauziyah Sahara. (2018). “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintance pada PT. PLN (Persero) Tangerang”. Jurnal ICIT. Tangerang: STMIK Raharja (Vol.4 No.2 – Agustus 2018. ISSN : 2356-5195)
          11. 11,0 11,1 11,2 Harfizar, Yuliana Khozin, Afiffudin Muh. (2017). “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Jurnal SENSI. Tangerang: STMIK Raharja (Vol 3 No 2 Agustus 2017 ISSN: 2461-1409)
          12. Martono Aris, Giandari Maulani dan Siti pujianingsih. (2017). “Pengembangan WEB Alumni Dengan Menggunakan Linkedin Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CICES. Tangerang: STMIK Raharja. (Vol. 3 No 1- Februari 2017 Hal.73. ISSN : 2356-5209)
          13. 13,0 13,1 Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. (2016). “Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
          14. Rahayu Nina, Putri Sugiarti, Siti Islamiyah. (2017). “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia. Tangerang: STMIK Raharja ( Vol. 5, number 1, Februarri 2017 ISSN : 2302-3805)
          15. Bachtiar, Dede dan Atikah. (2015). “Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang”. Jurnal Sisfotek Global. Tangerang : STMIK Bina Sarana Global (ISSN : 2088 – 1762 Vol. 5 No. 1 / Maret 2015)
          16. 16,0 16,1 Agusli, Rahmat., Sutarman, Suhendri. (2017). “Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor”. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global (ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 1 / Maret 2017)
          17. Mulyani, Sri. (2016). "Metode Analisis dan Perancangan Sistem". Edisi 2. Bandung: Abdi Sistematika.
          18. Lestari, Tutik, Agudtinus Eko Setiawan, Heru Prasetiawan. (2017). “Perancangan Sistem Informasi Scheduling SIT (System Integration Test) Berbasis Web Pada PT. Collega Inti Pratama”. Jurnal TAM (Technology Aceptance Model). Jakarta Selatan: Pascasarjana Magister Komputer Universitas Budi Luhur (Vol. 8 No. 1-Juli 2017 p-ISSN : 2339-1103 e-ISSN : 2579-4221)
          19. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. (2016). “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta : Deepublish.
          20. Djahir, Yulia dan Dewi Pratita. (2015). “Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Deepublish.
          21. Pattianakotta, A., Sinsuw, A.A.E. & Lumenta, A.S.M., (2015). “Sistem Informasi Arsip Dokumen Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Manado”. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer. Manado : Teknik Elektro UNSRAT (vol. 4 no. 7 ( 2015), ISSN : 2301-8402)
          22. Arnold. D. Ross & Jon. P. Wade A. (2015). “Defini tion of Systems Thinking: A System Approach”. Procedia Computer Science. Stevens Institute, Castle Point on Hudson, Hoboken, NJ 07030,USA (44 ( 2015 ) 669 – 678.)
          23. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. (2016). “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang”. Jurnal KOMPAK. Semarang: STEKOM Semarang (Vol.9 No.1 April 2016)
          24. Sari, Hesty Puspita dan Retno Muhartini. (2017). “Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Raport SDN Tanjunganom 2 Kecamatan Tanjunganom Nganjuk”. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika. Blitar: Universitas Islam Balitar (Vol. 11 No. 1 Mei 2017 p-ISSN: 1978-5232e-ISSN: 2527-337X)
          25. 25,0 25,1 25,2 Hutahaean, Jeperson. (2015). “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
          26. Parrangan, Gaby Angelina dan Sifrid.S Pangemanan. (2017). “Penerapan Sistem Informasi Akuntasnsi Penjualan Pada PT Deho Canning Company Bitung”. Jurnal Accountability. Manado: Universitas Sam Ratulangi (Vol. 06, Nomor 01, 2017, 112-117)
          27. 27,0 27,1 27,2 27,3 27,4 Rusdiana dan Moch. Irfan. (2014). “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : Pustaka setia.
          28. 28,0 28,1 Lusyani Sunarya, Po Abas Sunarya dan Jasmine. (2015). “Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja (Vol 9 No 1 (2015) ISSN : 1978-8282)
          29. Marc Forster. (2015). “Refining the definition of information literacy: the experience of contextual knowledge creation”. Journal of Information Literacy. London: University of West London. (Vol. 9 (1). pp. 62-73. ISSN 1750-5968 - November 2015)
          30. Hidayat, Wahyu. Riri Mahmuriyah. Dan Sri Ndayani Ratna Safitri. (2016). “Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi”. Jurnal SENSI. Tangerang: STMIK Raharja (ISSN: 2461-1409. Vol.2 No. 2- Agustus 2016.
          31. Hadi, R., (2016). “Perancangan Aplikasi Penanganan Mahasiswa Bermasalah pada Program Studi Sistem Informasi STIKOM Bali”. Jurnal Sistem dan Informatika (JSI). Bali : STMIK STIKOM Bali (Vol. 11, No. 1, Nopember 2016)
          32. Nithya, P., G. Lakshmipriya. (2015). “An Overview of Data Mining and Warehousing - Architecture, Techniques and Applications”. International Journal of Computer Science Trends and Technology (IJCST). Tamilnadu – India ( Vol.3 Issue.1. ISSN : 2347-8578.)
          33. Aris, Donatus Agus Andriyanto, Yudha Surya Putra. (2016). “Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online Pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang”. Jurnal SENSI. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja (Vol. 2 No. 1 - Februari 2016).
          34. Kanal, Abhishek dan Aishwarya Raman. (2016). “Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Toolpak”. (IJCSIT) International Journal of Computer Science and Information Technologies. Department of Computer Engineering Department of Computer Engineering Thadomal Shahani Engineering College (Vol. 7 (5), 2016, 2167-2174)
          35. Pamungkas, Canggih Ajika. (2017). “Pengantar dan Implementasi Basis Data”. Yogyakarta: Deepublish
          36. Arman. (2016). “Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk Nagari Tanjung Lolo, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung Berbasis Web”. Jurnal Edik Informatika. Padang : STMIK Indonesia Padang (V2. i2 (163- 170 ISSN : 2407-0491)
          37. Maulani Giandari, Kartika Chandra Buana Sejati, Siti Pujianingsih. (2016). “Sistem Informasi Pengelolaan Data Pembinaan Kegiatan Kerja Narapidana Berbasis Website pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang”. Jurnal ICIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. (Vol. 2 No. 1. Feb.2016)
          38. Mirmani, Anon. (2015). Modul Pengantar Kearsipan. Jakarta: Universitas Terbuka.
          39. 39,0 39,1 39,2 39,3 Latif, Fauziah, dan Wirangga Aditya Pratama. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Arsip Elektronik (E-Arsip) Berbasis Microsoft Access Pada Pt. Hi-Test”. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Batam: Politeknik Negri Batam (Vol. 3 No. 1 2015. ISSN: 2337- 7887 21-31)
          40. Aziz, Umar Abdul dan Rinda Cahyana. (2015). “Pengembangan Aplikasi Pengarsipan Surat Di Bagian Informatika Sekretariatan Daerah Kabupaten Garut Untuk Kemudahan Dalam Pendisposisian Surat”. Jurnal Algoritma. Garut : Sekolah Tinggi Teknologi Garut (Vol.12 No.1.)
          41. Irawan, Muhammad Dedi., Muhammad Yasin Simargolang, dan Selli Aprilla Simargolang. (2018). ”Implementasi E-Arsip Pada Program Studi Teknik Informatika”. Jurnal Teknologi Informasi. Sumatera Utara : universitas asahan ( Vol.2, No.1. Juni 2018)
          42. Rusmawati , Linda Titis. ,Rosa Anggraeiny, dan M.Z Arifin. “Sistem Pengelolaan Arsip Di Kantor Kelurahan Sidodadi Kecamatan Samarinda Ulu”. jurnal Administrasi Negara. Samarinda (Volume 7, Nomor 1, 2019)
          43. 43,0 43,1 Rachma, Evi Aulia. (2015). “Penggunaan Aplikasi E-Surat Sikd (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis) Dalam Pengelolaan Arsip Elektronik Untuk Mendukung E-Government Di Badan Arsip Dan Perpustakaan Kota Surabaya”. Jurnal Administrasi Perkantoran. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya (Vol 3, No 3)
          44. Pontoh, Garry Rendra Ivan, dan Arie S.M Lumenta. (2016). "Arsip Digital Dokumen Kontrak Berbasis Web Pada PT. Abdi Pratama Perkasa". Ejournal Teknik Elektro dan Komputer . Manado : UNSRAT Manado (Vol. 5 No.4 Juli-September 24-33)
          45. 45,0 45,1 Prawono, Joko Agus dan Anton Respati Pamungkas. (2015). “Sistem Informasi Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar Di Stmik Aub Surakarta”. Jurnal Informatika. Surakarta : STMIK AUB Surakarta (vol 2 No.1 edisi Maret 2015)
          46. Asriel, Armida Silvia, Armiati, dan Leo Frista. (2016). “Manajemen Kantor”. Ed 1. Jakarta: Kencana.
          47. Ayu, Putu Desiana Wulaning. (2017). “Analisis Pengukuran Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Sistem Informasi Manajemen Surat Stikom Bali”. Jurnal Sistem Dan Informatika. Bali : Stikom Bali (Vol 11 No 2. 2017)
          48. Haryanto, Dadang dan Anwar Nasihin. (2018). “Sistem Informasi Kearsipan Surat Masuk Surat Keluar Di Stikes Mitra Kencana Kota Tasikmalaya”. Jurnal Teknik Informatika. Tasikmalaya: STMIK DCI Tasikmalaya (Vol 6 No. 2. 2018)
          49. 49,0 49,1 49,2 49,3 Rahman, Budi., Budi Susetyo., dan Dewi Primasari. (2019). “Analisis Kinerja Pelayanan Surat - Menyurat Berbasis Webdi Pgri Kabupaten Bogor”. Jurnal IKRA-ITH Informatika. Bogor : Universitas Ibn Khaldun (Vol 3 No 1 Maret 2019)
          50. Masykur, Fuzan dan Ibnu Atmaja Makruf Pandu. (2015). “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web”. Ponorogo: Universitas Muhammadiyah Ponorogo”. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security. Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Volume 4 No 3 – Juli 2015 ISSN: 2302-5700 (Print) 2354-6654 (Online)
          51. Sharipuddin dan Ahmad Yani. (2018). ”Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Surat Pada Stikom Dinamika Bangsa Jambi”. Jurnal Ilmiah Media Sisfo. Jambi : Stikom Dinamika Bangsa (Vol. 12, No. 2, Oktober 2018)
          52. Irawan, Davit. (2018). “Perancangan Aplikasi Disposisi Surat Masuk Dan Pembuatan Surat Keluar Di Stmik Musirawas Lubuklinggau Berbasis Web Mobile”. Jurnal Jusikom. Lubuklinggau : Stmik Musirawas (Vol 3 No.1, Juni 2018)
          53. Saragih, Fera Nita Yousida dan Romanus Damanik. (2018). “Sistem Informasi Administrasi Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Biro Rektorat Universitas Katolik Santo Thomas Medan”. Jurnal Means. Medan : Unika ST. Thomas (Vol 3 No. 1, Juni 2018)
          54. Riandi. (2016). “Document Management System”. Indonesia Productivity and Quality Institute.
          55. Mufid, Waliyyullah. (2018). “Rancang Bangun Document Management System (Dms) Di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang”. Bachelors Degree (S1) thesis. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
          56. 56,0 56,1 Gustiana, Yayan., Jajam Haerul Jaman., dan Nono Heryana. (2018). “Rancang Bangun Perpustakaan Digital Berbasis Document Management System pada Fakultas Ilmu Komputer UNSIKA”. Jurnal Pengembangan IT JPIT. Karawang : Universitas Singaperbangsa Karawang (Vol. 03, No. 02, Mei 2018)
          57. Syafriadi. (2015). “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Surat Pada Universitas Cokroaminoto Palopo”. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Palopo: Universitas Cokroaminoto Palopo (Volume 7 No 4 ‐ 2015 ISSN : 1979-9330 (Print)
          58. Onu, Fergus U., Umeakuka, Chinelo V. 2016. “Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Developmen of Student Information Management System”. International Journal of Computer Applications Technology and Research. Nigeria : Ebonyi State University (Vol 5 No 8, ISSN : 2319- 8656)
          59. Wijaya, Tony. (2017). “Perancangan Middleware Untuk Menghubungkan Sistem Informasi Dagang dengan Aplikasi E-faktur dari Derektorat Jendral Pajak”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. (Vol. 10 No. 1 - Februari 2017)
          60. Triyono,. Diah Minarsih., dan Dwi Oktavia. (2018). “Perancangan Sistem Informasi Booking Buku Berbasis Web Pada Perpustakaan Smk Pancakarya Tangerang”. Jurnal SENSI. Tangerang : STMIK Raharja (Vol.4 No. 1– Februari 2018)
          61. Anasari, Fitri., Addy Suyatno., dan Indah Fitri Astuti. (2015). “Sistem Pelaporan Terpadu Kuliah Kerja Nyata Berbasis Digital (Studi Kasus. Lembaga pengabdian kepada masyarakat Universitas Mulawarman)”. Jurnal Informatika Mulawarman. Samarinda : Universitas Mulawarman (Vol 10 No1. Februari 2015)
          62. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan, (2015), “Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web pada Puskesmas Winong”. Jurnal Bianglala Informatika. Jawa Tengah : AMIK BSI Yogyakarta (Vol.3, No.1. Maret 2015)
          63. Nisak Zahrutuk Nisak, 2015:3, “ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI KOMPETITIF”, Malang.
          64. Rahardjo. 2014. “Pengelolaan Pendapatan & Anggaran.” Daerah. Graha Ilmu, Yogyakarta
          65. Rahayu, Sri,. Muhamad Yusup, dan Sinta Puspita Dewi. (2015). “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework YII”. Tangerang : CCIT Journal. Tangerang : STMIK Raharja (Vol. 9, number 1, September 2015)
          66. Supono dan Virdiandry Putratama. (2016). “Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter”. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
          67. M.A. Ansari, Shubham Sharma, Ajay Shete, Shirish Ghorpade, Nikhil Ghodke. (2017). “Event Organization Using GPS Based Location Tracking Including Communication System”. Imperial Journal of Interdisciplinary Research (IJIR). Pune : Kashibai Navale ( Vol 3 No 6, ISSN : 2454-1362)
          68. Maimunah,. Supra Singgih,. Anwar Supriyadi,. (2017). “Rancang Bangun Sistem SMS Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan Cuti Karyawan”. Jurnal CERITA. Tangerang : STMIK Raharja (Vol.3 No.1 Februari 2017)
          69. Soer, U. Darmanto dan Wahyudi. (2015). “Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Buku Perpustakaan SMAN 2 Cikarang Utara Menggunakan PHP dan MySQL”. Jurnal SIGMA. Cikarang: Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa (Vol.3 No.1. September 2015)
          70. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. (2017). “Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan. Pasuruan : STMIK Royal Kisaran (Vol 2 No 2. Agustus 2017)
          71. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. (2015). “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja (Vol.8 No.2. Januari 2015)
          72. Sutopo Priyono, Dedi Cahyadi, dan Zainal Arifin. (2016). “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web". Jurnal Informatika Mulawarman. Kalimantan Timur : Universitas Mulawarman. (Vol. 11 No. 1 - Februari 2016)
          73. Ariyani, Wiga., Djoko Hanantjo dan Bambang Eka Purnama. (2015). “ECommerce Web Development in Wiga Art”. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 No.5 May 2015)
          74. 74,0 74,1 Rahardja, Untung. Khanna Tiara dan Imam Prayogi. (2015). “Peningkatan Web Rank Exist-Club Pada PB Exist Jakarta”. Jurnal CCIT. Tangerang : STMIK Raharja.(Vol.8 No.3 Mei 2015)
          75. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. (2017). “Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh)”. Jurnal Sistem Informasi. Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (Vol.1 No.1 April 2017)
          76. Tri, Soelistio Adi, Tody Ariefianto Wibowo dan Agus Ganda Permana. (2015). “Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) Untuk Pengelolaan Padi Di Pulau Jawa Berbasis Web”. Jurnal e-Proceeding of Applied Science. Bandung : Universitas Telkom (Vol.1, number 1, April 2015)
          77. Lestari, Sri., Ihsan Lubis., dan Marina Elsera. (2018). “Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Kapal Ferry Berbasis Android”. Seminar Nasional Era Industri. Medan : Universitas Harapan Medan (Vol. 1 No. 1 2018)
          78. Aisyah. Euis. Sitinur., Padeli., dan Sumasih. (2016). ”Penerapan Activity Based Costing System Dalam Laporan Keuangan Untuk Mempermudah Pengendalian Biaya”. Jurnal SENSI. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja (Vol. 2 No. 2, Agustus 2016)
          79. 79,0 79,1 Kermite ,Yosfino, Reynaldi.. Agus Winarno., dan Asih Rohmani. (2017). “Perancangan Sistem Administrasi Sekolah dengan SMS GatewayBerbasis Web Menggunakan Gammu Pada SMK LPI Semarang”. Jurnal Informasi Sistem. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro (Vol 2 No.1. 2017)
          80. Martono, Aris., Eko Arjun Setyawan., dan Alda Dwi Pambudi. (2018). “Implementasi Sisteminformasi Kehadiran Siswa Pada Smkn 2 Kabupaten Tangerang”. Jurnal SENSI. Tangerang: STMIK Raharja (Vol.4 No.1– Februari 2018)
          81. Sunarya, Abas., Sudaryono dan Sugeng Santoso. (2015). “Requirement Elicitation dan Pembuatan Program dalam Penelitian Teknologi Informasi”. Jurnal ICIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
          82. 82,0 82,1 Amrullah, Agit., Rifda Faticha Alfa., Danang Sutedjo., Renna Yanwastika Ariyana., Hendi S dan Eri Sasmita Susanto. (2016). “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805
          83. Sofiana, Sofa. (2017). “Rancang Bangun Dashboard Administrasi Akademik Di Smk Fadilah Tangerang Selatan”. Jurnal Informatika Universitas Pamulang. Tangerang Selatan : Universitas Pamulang (Vol. 2, No. 1, Maret 2017)
          84. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. (2015). “Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web”. Jurnal Sisfotek Global. Tangerang : STMIK Bina Sarana Global (Vol.5 No.1-Maret 2015)
          85. Maulani. Giandari., Rahardja. Untung., dan Adila. Lalita. Tri. 2016. “Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja (Vol. 9 No. 2, ISSN: 1978 -8282)
          86. Azizah, Nur., Sri Rahayu., dan Nova Adhista. (2017). “Perancangan Sisstem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Jurnal SENSI. Tangerang : STMIK Raharja. (Vol. 3 No. 2 Agustus 2017 ISSN 2461-1409)
          87. Amin, S., dan Siahaan, K. 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem InformasiManajemen Arsip Berbasis Web Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (Stit) Kabupaten Tebo. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 1(1), 1-10
          88. Indrayana, I. N. E. 2017. Perancangan Aplikasi Sistem Pengelolaan ArsipJurusanTeknik Elektro Politeknik Negeri Bali. LOGIC Jurnal RancangBangun dan Teknologi, 16(2), 75.
          89. Yuningsih, L. 2017. Implementasi Framework Laravel Pada AplikasiDigitalisasi Arsip Sekretariat Organisasi Mahasiswa STMIK STIKOM Bali.E-Proceedings KNS&I STIKOM Bali,379-383.
          90. Sudiartha, I. K. G., dan Caturbawa, I. G. N. B. 2017. Perancangan DanImplementasi Aplikasi Tata Arsip Pribadi Dosen Menggunakan Manajemen Folder Di Politeknik Negeri Bali. Matrix Jurnal ManajemenTeknologi dan Informatika, 5(2), 35.
          91. Okki Agus Hariawan 2016. Perancangan Sistem Informasi Data Arsip Pajak Kendaraan Bermotor Pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang. Skripsi: Stmik Raharja
          92. Narendra, A. P. 2018. Media Transformation Model by Digitization: Case Study of Cartography Material At Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Record and Library Journal, 2(2), 212-224.
          93. Penelitian yang dilakukan oleh Basri dan Joni Devitra dari Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol. 2 No. 1 STIKOM Jambi pada tahun(2017)
          94. Penelitian yang dilakukan oleh Basri dan Joni Devitra dari Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol. 2 No. 1 STIKOM Jambi pada tahun (2017)
          95. Suryadi, Ade., Yuli Siti Zulaikhah. (2019). “Rancang Bangun Sistem Pengelolaan Arsip urat Berbasis Web Menggunakan Metode Waterfall”. Jurnal Khatulistiwa Informatika. Jakarta Barat: Universitas Bina Sarana Informatika (Vol. VII, No. 1 Juni 2019)
          96. Park, Taeyeon dan Sinn Donghee. (2016). “Evaluation of Open-source Software for Participatory Digital Archives: Understanding System Requirements for No Gun Ri Digital Archives”. Journal of Korean Society of Archives and Records Management. New York : University at Albany (Volume 16 Issue 1 February 2016)