SI1511485454

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN

DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB

PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1511485454

NAMA : ASHFIANI NUR HANIFAH


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN

DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB

PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II


Disusun Oleh :

NIM
: 1511485454
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN

DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB

PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511485454
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 10012
   
NID : 16020




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN

DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB

PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511485454
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN

DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB

PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II


Disusun Oleh :

NIM
: 1511485454
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skrips ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 Juli 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1511485454

 








)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Sebuah perusahaan tentu memiliki pegawai, di mana pegawai-pegawai tersebut memiliki jenis hak cuti setiap tahunnya. Demikian pula pada Dana Pensiun Angkasa Pura II memiliki kewajiban untuk memberikan hak cuti bagi pegawai yang telah menjalani masa kerja selama satu tahun penuh. Namun, Sistem cuti yang ada pada Dana Pensiun Angkasa Pura II saat ini ternyata masih kurang efektif masih dilakukan dengan cara manual dan hanya bisa dilakukan pada jam kerja serta pengambilan cuti hanya dapat diinput oleh Bidang sumber daya manusia & umum untuk mengendalikan dan melakukan verifikasi pelaksanaan proses pengambilan cuti Pegawai. Tujuan utama pelaksanaan penelitian tentang perancangan sistem ini adalah untuk untuk memastikan pelaksanaan Cuti Pegawai yang bersangkutan dapat disetujui oleh atasannya dan dapat berjalan sesuai jadwal, serta melakukan verifikasi pencatatan atas jumlah Cuti yang pernah diambil berada dalam kondisi mutakhir, dapat mengembangkan sistem informasi yang mampu memperbaiki sistem lama dalam hal pengisian formulir pengambilan cuti, laporan perizinan cuti, serta efektifitas dan efisiensi proses pengambilan cuti. Metode penelitian menggunakan Metode pengumpulan data, metode analisa sistem, metode perancangan sistem, dan metode pengujian sistem. Metode perancangan berorientasi objek menggunakan Visual Paradigm for UML 10.2 Enterprise Edition. database yang digunakan adalah MySQL. Sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program ini adalah Notepad ++. Hasil dari penelitian ini dibutuhkan adanya sebuah aplikasi yang membantu dalam proses cuti pegawai dengan baik dan rekapitulasi data cuti sebagai laporan, sehingga dapat memberikan solusi dalam hal pengambilan cuti pegawai pada saat dibutuhkan.

Kata kunci : Cuti Pegawai, Sumber daya manusia & Umum, Efisiensi proses pengambilan cuti


ABSTRACT


A company certainly has employees, where employees have the right to leave every year. Similarly, the Angkasa Pura II Pension Fund has an obligation to give leave rights for employees who have served a full year. However, the current leave system at the Angkasa Pura II Pension Fund is apparently still ineffective, still done manually and can only be done during working hours and taking leave can only be inputted by the Human & general resources sector to control and verify the implementation of the process. taking employee leave. The main purpose of conducting research on the design of this system is to ensure the implementation of the Employee Leave concerned can be approved by his / her supervisor and can run according to schedule, and verify the recording of the number of leave ever taken in the latest condition, can develop an information system capable of improving the system long time in terms of filling out taking leave forms, leave leave reports, and the effectiveness and efficiency of the leave taking process. The research method uses data collection methods, system analysis methods, system design methods, and system testing methods. Object-oriented design methods using Visual Paradigm for UML 10.2 Enterprise Edition. the database used is MySQL. While the supporting software used in designing and creating this program is Notepad ++. The results of this study required an application that helps in the process of employee leave properly and recapitulation of leave data as a report, so that it can provide solutions in terms of taking employee leave when needed.

Keywords: Employee Leave, Human & General Resources, Efficiency of the leave application process




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II”

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Aris, S.Kom., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Herva Emilda Sari, S.Kom., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Segenap karyawan Dana Pensiun Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga yang telah memberikan doa, dukungan moril, maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   


Tangerang, 19 Juli 2019
Ashfiani Nur Hanifah
NIM. 1511485454

Daftar isi



DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Skenario Meminta Surat Permohonan Cuti

    Tabel 3.2 Skenario Meminta Surat Permohonan Cuti

    Tabel 3.3 Skenario Acc Atasan

    Tabel 3.4 Skenario Memberikan Surat Permohonan Cuti

    Tabel 3.5 Skenario Login Sistem

    Tabel 3.6 Skenario Input Data Cuti

    Tabel 3.7 Skenario Menerima Surat Permohonan Cuti

    Tabel 3.8 Skenario Logout Sistem

    Tabel 3.9 Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.10 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.11 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.12 Elisitasi Tahap Draft Final

    Tabel 4.1 Skenario Input Sistem Permohonan Cuti

    Tabel 4.2 Skenario Login Sistem

    Tabel 4.3 Skenario Data Pegawai dalam Sistem

    Tabel 4.4 Skenario Sistem Tampilan Permohonan Cuti

    Tabel 4.5 Skenario Sistem Approve Cuti

    Tabel 4.6 Skenario Tampilan Cuti Approve

    Tabel 4.7 Skenario Rekap Laporan Cuti

    Tabel 4.8 Skenario Sistem Logout

    Tabel 4.9 Spesifikasi Basis Login

    Tabel 4.10 Spesifikasi Basis Pegawai

    Tabel 4.11 Spesifikasi Basis User Pegawai

    Tabel 4.12 Spesifikasi Divisi

    Tabel 4.13 Spesifikasi Jabatan

    Tabel 4.14 Spesifikasi Jenis Cuti

    Tabel 4.15 Spesifikasi Basis Form Permohonan

    Tabel 4.16 Analisa SWOT

    Tabel 4.17 Pengujian Black Box Testing

    Tabel 4.18 Struktur Schedule

    Tabel 4.19 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem Rekap Laporan Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II yang Diusulkan

    Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II yang Diusulkan

    Gambar 4.6 Tampilan Prototype Login

    Gambar 4.7 Tampilan Prototype Halaman Utama

    Gambar 4.8 Tampilan Prototype Permohonan Cuti

    Gambar 4.9 Tampilan Prototype Divisi

    Gambar 4.10 Tampilan Prototype Data Laporan

    Gambar 4.11 Tampilan Halaman Login

    Gambar 4.12 Tampilan Halaman Utama

    Gambar 4.13 Tampilan Halaman Divisi

    Gambar 4.14 Tampilan Jabatan

    Gambar 4.15 Tampilan Jenis Cuti

    Gambar 4.16 Tampilan Halaman Pegawai

    Gambar 4.17 Tampilan Halaman User

    Gambar 4.18 Tampilan Halaman User Pegawai

    Gambar 4.19 Tampilan Halaman Data Transaksi Permohonan Cuti

    Gambar 4.20 Tampilan Halaman Data Laporan Permohonan Cuti

    Gambar 4.21 Tampilan Halaman Logout



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Dana Pensiun Angkasa Pura II atau disingkat DAPENDA merupakan sebuah lembaga keuangan dana pensiun yang mengelola Program Pensiun Manfaat Pasti dengan tujuan memberikan kesinambungan penghasilan dan kesejahteraan bagi Peserta saat purnabakti.

Seiring dengan kondisi perekonomian yang penuh tantangan maka Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting terhadap tercapainya pertumbuhan usaha yang berkualitas serta terjaminnya keberlangsungan usaha Dana Pensiun Angkasa Pura II dalam jangka panjang. Oleh karenanya Dana Pensiun Angkasa Pura II memandang Sumber Daya Manusia sebagai aset utama sekaligus mitra dalam pengembangan usaha. Dana Pensiun Angkasa Pura II menerapkan kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan sistem pengembangan pegawai yang bersifat komprehensif dan terintegrasi, untuk menjadikan pekerjanya berintegritas, berkualitas dan profesional dalam melaksanakan tugasnya.Terkait dengan hal tersebut, Dana Pensiun Angkasa Pura II menjamin hak dan kewajiban setiap Pegawai dengan mematuhi ketentuan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Dalam menjalankan tugasnya, terkadang tidak semua pegawai dapat masuk bekerja sesuai dengan jadwalnya yang telah ditentukan oleh perusahaan, seperti melaksanakan keperluan pribadi yang tidak bisa dihindari atau juga untuk memulihkan kesegaran jasmani maupun rohani dalam meningkatkan semangat kerja. Berdasarkan hal tersebut maka pegawai diberikan hak untuk mengambil cuti.

Hasil survei yang dilakukan oleh peneliti, sistem pengambilan cuti pegawai yang berjalan saat ini kurang efektif dan efisien dalam prosesnya karena sistem pengambilan cuti pegawai yang dilakukan adalah secara manual yaitu menggunakan Surat Permohonan dan Surat Izin Cuti Tahunan jika lamanya cuti yang diminta lebih dari 3 hari dan menggunakan Surat Pernyataan jika lamanya cuti yang diminta kurang dari tiga hari.

Adapun prosedur pengambilan cuti pegawai yang ada pada Dana Pensiun Angkasa Pura II yaitu jika ada seorang pegawai ingin mengajukan cuti pegawai tersebut harus meminta surat permohonan cuti kepada bidang sumber daya manusia & umum dan langsung mengisi surat permohonan cuti tersebut seperti mengisi nama, tempat tanggal lahir, NIP ,alamat, unit kerja,lamanya cuti yang diminta, tanggal cuti mulai dan berakhir, cuti terakhir diperoleh, serta alasan cuti. surat permohonan cuti yang sudah terisi, kemudian diajukan oleh pegawai kepada atasan masing-masing divisi untuk meminta persetujuan (approve). Atasan masing-masing divisi mereview surat permohonan cuti tersebut cuti tersebut untuk menerima ataupun menolaknya. Jika disetujui maka surat permohonan cuti tersebut tersebut diserahkan kembali oleh pegawai kepada bidang sumber daya manusia & umum. Selanjutkan bidang sumber daya manusia & umum melakukan input data pengambilan cuti pegawai pada Sistem untuk mengetahui jumlah Cuti yang pernah diambil berada dalam kondisi mutakhir.

Berdasarkan uraian diatas, menunjukan bahwa pengambilan cuti hanya bisa dilakukan pada saat jam kerja dan tidak dapat diinput oleh multi user oleh sebab itu dapat berpengaruh dalam penilaian mutu kinerja instansi dana pensiun, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengembangan Penilaian Mutu Pegawai untuk Meningkatkan Disiplin dengan Pengambilan Cuti Berbasis Web pada Dana Pensiun Angkasa Pura II”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasikan pokok permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pengambilan cuti pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II yang berjalan saat ini ?

  2. Sistem pengambilan cuti seperti apa yang dibutuhkan Dana Pensiun Angkasa Pura II guna memudahkan pegawai dalam proses pengajuan cuti?

  3. Bagaimana mengembangkan proses pengambilan cuti sistem sebagai Penilaian Mutu Pegawai guna meningkatkan disiplin Pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dan penulisan dari laporan skripsi ini antara lain untuk:

  1. Untuk mengetahui sistem pengambilan cuti seperti apa yang dibutuhkan Dana Pensiun Angkasa Pura II guna memudahkan pegawai dalam proses pengajuan cuti.

  2. Memberikan Alternatif solusi untuk memperbaiki permasalahan cuti dan prosedur yang lebih luas lagi yang terjadi pada sistem tersebut agar lebih efektif dan efisien dengan dukungan teknologi

  3. Menganalisis dan merancang basis data permohonan cuti/izin dan persetujuan cuti/izin karyawan berbasis web.

  4. Mengembangkan sistem pengambilan cuti sebagai penilaian mutu pegawai guna meningkatkan disiplin pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu:

  1. Penyimpanan data pegawai secara terstruktur.

  2. Efisien, cepat, dan akurat karena pelayanan web saat ini merupakan yang murah dan dapat dikembangkan.

  3. Menghindari adanya kesalahan kepada pegawai mengenai informasi hak dan pengajuan cuti.

  4. Memudahkan dalam mengetahui riwayat cuti pribadi serta sisa masa cuti.

  5. Memudahkan bidang sumber daya manusia & Umum dalam mengolah informasi pengajuan cuti.

  6. Memudahkan bidang sumber daya manusia & Umum dalam mengetahui riwayat cuti pribadi dan seluruh pegawai.

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup pada sistem ini maka penulis membatasi pada cuti pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II ini hanya menangani input dari seseorang yang bersangkutan yang mana telah terdaftar dalam database cuti. Aplikasi sistem ini dikhususkan prosesnya hanya untuk proses cuti dan Laporan yang disajikan menampilkan laporan yang berhubungan dengan proses hasil cuti.

Metode Penelitian

Dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan beberapa metode penelitian, yaitu:

  1. Metode Pengumpulan Data
    1. Observasi
    2. Melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung ke lapangan dengan cara mengumpulkan data, informasi, serta mempelajari proses cuti pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II. Adapun hasil yang didapat adalah mengetahui alur proses cuti pegawai yang berjalan saat ini, sehingga apa yang dipelajari dan dipahami dari proses tersebut dapat dituangkan pada program yang akan direncanakan.

    3. Wawancara
    4. Melakukan kegiatan secara langsung atau mengadakan wawancara dengan stakeholder untuk memberikan keterangan yang dianggap mampu memahami alur proses cuti pegawai terkait dengan program yang akan dirancang.

    5. Studi Pustaka
    6. Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data yang ada pada Dana Pensiun Angksa Pura II serta mempelajari karya ilmiah lain yang berkaitan dengan judul penelitian yang sedang penulis susun guna menambah wawasan dan referensi akan ilmu pengetahuan.

  2. Metode Analisa Sistem
    1. Understand (Memahami Kerja dari Sistem)
    2. Mempelajari alur proses cuti pegawai pada Dana Pensiun Angksa Pura II yang berjalan saat ini dengan melihat beberapa aspek seperti kinerja, informasi, Efisiensi, akurat dan rekapitulasi laporan.

    3. Analyze (Menganalisa Sistem)
    4. Menganalisa sistem cuti pegawai pada Dana Pensiun Angksa Pura II berdasarkan data yang telah diperoleh serta pengamatan terhadap permasalahan cuti pegawai.

    5. Identify (Mengidentifikasi Masalah)
    6. Melakukan Identifikasi serta evaluasi sebagai alternatif solusi dari permasalahan sistem cuti pegawai pada Dana Pensiun Angksa Pura II yang berjalan saat ini.

    7. Report (Laporan Hasil Analisa)
    8. Membuat hasil laporan analisa dari permasalahan sistem serta solusi dengan menggunaakan elisitasi tahap 1 sampai final draft elisitasi.

  3. Metode Perancangan Sistem
  4. Didalam penelitian ini penulis tidak hanya menganalisa tetapi juga menggunakan metode perancangan sistem yang mana sistem yang baik adalah sistem yang memiliki desain antar muka (Interface) yang baik dengan menggunakan Unfide Modeling Language (UML) sebagai modelling tools untuk menggambarkan rancangan sistem yang ada saat ini, diantaranya yang digunakan Usecase Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram.

  5. Metode Pengujian Sistem
  6. Metode Pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur – fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi suatu kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan aplikasi. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi – fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca memahami isi dan tujuan dari skripsi ini, maka penulis perlu membuat sistematika penulisan diantaranya, yaitu :

Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan yang berisi penjelasan – penjelasan dari tiap bab dan sub bab yang ditulis dari skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas konsep dasar sistem informasi menurut para ahli dan peralatan pendukung (tools system).

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran sejaran Dana Pensiun Angkasa Pura II, Struktur Organisasi, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, Unfide Modeling Language (UML), masalah yang dihadapi, analisa kebutuhan sistem, alternatif pemecahan masalah dan user requirement sebagai analisa kebutuhan sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan yang dituangkan kedalam Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, rancangan program konfigurasi sistem, testing, evaluasi, sampai dengan pengujian sistem apakah sudah berjalan dengan baik dan benar.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2)[1] bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.Sistem terdiri atas berbagai komponen/elemen yang saling berhubungan atau berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. (Pratita dan Djahir, 2015:46)[2]. Kata ‘sistem’ mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya. (Swastika dan Putra, 2016:3)[3]

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen atau unsur yang saling keterkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Data

Menurut (H. A. Rusdiana, 2014:71)[4] Berdasarkan uraian dari beberapa ahli dapat dikatakan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol - simbol, gambar- gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya,yang didapat melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Informasi

Menurut (Hutahaean, 2015:9)[1] Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui. (Tyoso, 2016:21)[5]

Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu hasil dari data atau fakta yang telah diolah sehingga bermanfaat bagi umum.

Analisis Sistem

Analisis sistem adalah suatu cara atau teknik untuk menguraikan masalah dan mencari gambaran dari sistem yang ada atau sedang berjalan dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang berjalan saat ini. (Siagian, 2016:120)[6].

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015)[7] mendefinisikan “Analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuahan sistem, dan apa saja kekurangannya”.

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu kegiatan untuk melakukan identifikasi terhadap sistem berjalan untuk melihat permasalahan yang terdapat dalam sistem kemudian membuat perbaikan atas permasalahan yang ditemukan dengan sistem baru yang diusulkan.

Perancangan

Menurut McKay, dkk dalam Internasional Journal of Computer Integrated Manufacturing (2016:237)[8]

Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through life support of such product. The emerging discipline of engineering design information brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems.

Artinya desain rekayasa adalah tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan masyarakat ditangani dan kekayaan yang dihasilkan. Informasi desain teknik yang berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan produk yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari desain teknik informatika menyatukan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan desain teknik untuk mendukung penciptaan sistem pendukung informasi rekayasa yang sudah ada.

Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur. (Nugroho dalam Indraswuri, 2015:2)[7]. Serta perancangan merupakan spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. (Susanto dalam Syukron, 2015:29)[9].

Berdasarkan dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahapan setelah analisis yang bertujuan mengorganisasi sistem ke dalam subsistem, perangkat keras, lunak, serta prosedur-prosedur.


Teori Khusus

Cuti

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1976 Bab 1 Pasal 1[10] , menyatakan pengertian Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Selain dimuat di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, cuti juga dimuat pada Undang-Undang Ketenagakerjaan Bab X tentang perlindungan pekerja/buruh. Paragraf 1 Pasal 79 ”Pengusaha wajib memberikan waktu istirahat dan cuti kepada pekerja / buruh. (UU No.13 Th:2003)[10] Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan pemberian cuti adalah dalam rangka usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani. (Shabrina, 2016:46)[11]

Berdasarkan dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cuti adalah meninggalkan pekerjaan beberapa waktu secara resmi untuk beristirahat baik rohani maupun jasmani dan sebagainya.

Jenis-jenis Cuti

Adapun jenis-jenis cuti yang diberikan oleh setiap perusahaan, yaitu: (Shabrina, 2016:46)[11]

  1. Cuti tahunan, Cuti ini adalah hak setiap tenaga kerja dalam setahun dimana setiap bulan diperkenankan mengambil satu cuti hari atau 12 hari setahun.
  2. Cuti melahirkan, Perempuan memiliki cuti melahirkan selama tiga bulan.
  3. Cuti menstruasi, Cuti ini merupakan hak cuti khusus yang ditunjukkan untuk perempuan.
  4. Cuti bersama, Cuti ini adalah cuti yang diatur pula oleh pemerintah untuk keperluan masyarakat luas.
  5. Ibadah haji, Cuti ini diberikan karena adanya salah satu kewajiban agama yang harus ditunaikan yakni beribadah haji.
  6. Cuti masa kerja, Cuti ini diberikan sebagai upaya memberikan waktu istirahat demi produktivitas kerja.
  7. Cuti ditanggung dan di luar tanggungan perusahaan, Cuti yang ditanggung biasanya berkaitan dengan kepentingan perusahaan, sebaliknya untuk yang di luar tanggungan perusahaan.
  8. Cuti insidental, Cuti ini diberikan karena keperluan khusus seperti menikah, menikahkan anak, mendampingi istri melahirkan, khitan, baptis, dan kematian keluarga inti.

Begitu juga dengan Dana Pensiun Angkasa Pura II yang memiliki lima jenis cuti yang diberikan kepada seluruh pegawainya, antara lain:

  1. Cuti Tahunan

    Cuti Tahunan merupakan hak pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun secara terus menerus. Lamanya Cuti Tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja, termasuk pelaksanaan cuti bersama.

  2. Cuti Ibadah

    Cuti Ibadah merupakan hak pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun secara terus menerus. Lamanya Cuti Ibadah adalah selama-lamanya 40 (emoat puluh) hari.

  3. Cuti Sakit

    Cuti Sakit merupakan hak setiap pegawai yang menderita sakit. Pegawai yang sakit diberikan dengan ketentuan bahwa pegawai yang bersangkutan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pengurus yang menjadi atasannya secara hirarkisnya atau dengan melampirkan surat keterangan dokter.

  4. Cuti Bersalin

    Cuti Bersalin diberikan kepada pegawai wanita untuk persalinan anaknya. Lamanya Cuti Bersalin adalah selama-lamanya 3 (tiga) bulan. Pegawai wanita yang telah mengambil Cuti Bersalin, tidak berhak lagi atas Cuti Tahunan.

  5. Cuti Alasan Penting

    Cuti karena Alasan Penting adalah cuti karena :

    1. Ibu, bapak, istri/suami, anak, adik kandung, kaka kandung, mertua atau menantu mengalami sakit keras atau meninggal dunia.
    2. salah seorang anggota keluarga sebagaimana dimaksud, meninggal dunia dan menurut ketentuan hukum yang berlaku, Pegawai yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang meninggal itu.
    3. melangsungkan perkawinan yang pertama.

Lamanya Cuti karena Alasan Penting ditentukan oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.

Karyawan

Karyawan merupakan faktor pendukung dalam dalam sebuah perusahaan atau instansi, karena dengan adanya pegawai yang memiliki standar kualifikasi perusahaan maka produktivitas perusahaan pasti akan tetap terjaga dan semakin meningkat. (Abadi & Latifah, 2017:38)[7]. Karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai matapencariannya. (Safitri dkk, 2017:18)[7].

Bedasarkan dari kedua penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pegawai adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan yang berpengaruh produktivitas suatu perusahaan.

Status Karyawan

Menurut UU No. 13 Tahun 2003[10] Tentang Ketenagakerjaan menjelaskan empat jenis status pekerja berdasarkan waktu berakhir nya sebagai berikut:

  1. Perjanjian Kerja Waktu Tetap (PKWT) Perjanjian Kerja Waktu Tetap (PKWT) atau pegawai kontrak adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu. Pekerja dianggap sebagai PKWT apabila kontrak kerja tidak lebih dari 3 (tiga) tahun dan tidak ada masa percobaan kerja (probation).
  2. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap atau biasa disebut pegawai tetap. Pada PKWTT dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja (probation) dengan waktu paling lama 3 (tiga) bulan, bila ada yang mengatur lebih dari 3 bulan, maka berdasarkan aturan hukum, sejak bulan keempat, pekerja dinyatakan sebagai pekerja tetap (PKWTT).

Selain dari status pekerja berdasarkan waktu berakhirnya, ada juga pekerja harian lepas (freelamcer) dan outsourcing:

  1. Harian lepas (freelancer)

    Pekerja harian lepas diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 100 tahun 2004. Pada perjanjian kerja harian lepas berlaku beberapa ketentuan: Perjanjian kerja harian lepas hanya untuk pekerjaan tertentu yang memiliki waktu dan volume pekerjaan yang berubah-ubah, serta upah yang didasarkan pada waktu, volume pekerjaan, dan kehadiran pekerja dalam satu hari. Perjanjian kerja harian lepas berlaku dengan ketentuan pekerja bekerja kurang dari 21 hari dalam 1 (satu) bulan. Jika pekerja bekerja selama 21 hari atau lebih selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka status pekerja berubah menjadi PKWT.

  2. Outsourcing Pemerintah
  3. Status kerja outsourcing artinya pekerja tidak berasal dari rekrutmen perusahaan, melainkan perusahaan meminta pihak ketiga sebagai perusahaan penyedia tenaga kerja untuk mengirimkan pekerjanya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga, perjanjian kerja dilakukan oleh perusahaan dan pihak ketiga tersebut. Ketentuan terkait status kerja outsourcing diatur dalam Undang-Undang No.13 Pasal 59 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Kinerja Karyawan

Istilah kinerja sendiri berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Kinerja merupakan suatu organisasi dan pegawai berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam memainkan peran yang mereka lakukan di dalam organisasi untuk memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan hasil dan tindakan yang diinginkan. (Winardi dalam Devi dan Fitri, 2017:11)[7]. Menurut Saryanto dan Amboningtyas (2017:4), mendefinisikan kinerja sebagai “perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya perjam)”.

Bedasarkan dari kedua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai untuk memenuhi standar.

UML (Unified Modelling Language)

Menurut Diah Puspitasari (2016)[7], “UML (United Modelling Languange) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desaign serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Menurut Onu dan Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[7] “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia nyata di bidang rekayasa perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual dalam pemodelan yang memungkinkan pengembang sistem membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format standar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain. (Maimunah dkk, 2017:4.5-1)[12].

Berdasarkan dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa pemodelan untuk perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi berbasis objek.

Langkah-Langkah Menggunakan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Sanjaya dkk (2015:6)[13], langkah-langkah menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constrains, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security, dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancang user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:
    1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case setiap tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unite code yang lengkap dengan tes.
    2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta code nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Piranti lunak harus dirilis.

PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP merupakan bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini, PHP banyak digunakan unuk memprogram situs web dinamis. (Ramadhani, 2014:480)[7]. PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam server web. (Nugroho dalam Sholikhin dan Riasti, 2017:51). PHP adalah kependekan dari Hypertext Preprocessor, bahasa interpreter yang memiliki kesamaan dengan bahasa C dan perl yang memiliki kesederhanaan dalam perintah, yang digunakan untuk pembuatan aplikasi web. (Sidik dalam Wardani, 2014:16)[7].

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa pemprograman yang digunakan untuk pembuatan aplikasi yang berbasis web yang paling banyak digunakan saat ini.

Keunggulan PHP

PHP memiliki beberapa keunggulan, diantaranya : (Firdayanti, 2014:3)[7].

  1. PHP bersifat gratis (free)
  2. Beberapa server seperti Apache, Microsoft IIS, PWS, AOLserver, phttpd, fhttpd, dan Xitami mampu menjalankan PHP
  3. Tingkat akses php lebih cepat dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi
  4. Beberapa database yang sudah ada, baik yang gratis maupun berbayar sangat mendukung akses PHP diantaranya MySQL, PosgreSQL, MSQL, Informix, dan Microsoft server
  5. PHP mampu berjalan di Linux sebagai flatform sistem operasi utama bagi PHP.

MySQL

MySQL merupakan perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan kisaran enam juta lebih instalasi di dunia. . (Ramadhani, 2014:480)[7]. MySQL merupakan salah satu aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan data dalam sebuah aplikasi. (Solikhin dan Riasti, 2017:52)[7]. MySQL sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak mungkin berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi pengguna (interface). (Nugroho dalam Wardani, 2014:16)[7].

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menyimpan data yang didukung dengan aplikasi pengguna (interface).

Keunggulan MySQL

MySQL memiliki beberapa keunggulan bagi penggunanya sebagai berikut : (Firdayanti, 2014:4)[7].

  1. MySQL merupakan program yang multi-thread, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multi-CPU.
  2. Didukung dengan program-program umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Phyton, TCL APIs.
  3. Bekerja pada berbagai platform.
  4. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database.
  5. Memiliki sistem keamanan yang cukup baik dengan verifikasi host.
  6. Mendukung OBDC untuk sistem operasi Microsoft Windows.
  7. Mendukung rekaman yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau bervariasi.
  8. MySQL merupakan software yang free yang dapat didownload pada www.mysql.com. Sedangkan software database lainnya seperti ORACLE merupakan softwareyang harus dibeli.

Web

Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet. (Sutopo dkk, 2017:25)[7]. Web adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi, komunikasi atau transaksi sehubungan dengan profil pemilik situs.(Hastanti dkk, 2014:3)[7]

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa web merupakan salah satu layanan yang didapatkan oleh pemakai komputer.

Jenis-jenis Web

Jenis-jenis web berdasarkan sifatnya (style) yaitu sebagai berikut: (Syukron dan Hasan, 2015:29).

  1. Website dinamis, adalah sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah setiap saat.
  2. Website statis, adalah sebuah website yang kontennya jarang diubah, menggunakan bahasa pemrograman HTML dan belum menggunakan database.

Web Server

Web server adalah server yang melayani permintaan klien terhadap halaman web. (Kadir dalam Habibie dkk, 2014:79)[14]. Web server adalah system computer dan software yang menyimpan serta mendistribusikan data ke komputer lain lewat internet yang meminta informasi tersebut (Hastanti, dkk, 2015:3)[7].

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa web server merupakan server internet yang mampu melayani koneksi transfer data dalam protocol HTTP.

Fungsi Web Server

Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. (Hastanti, dkk, 2015:3)[7]

XAMPP

Menurut I Putu Agus Eka Pratama dalam buku Sistem Informasi dan Implementasi(2014)[15], “XAMPP adalah aplikasi web server yang bersifat instan (siap saji) yang dapat digunakan baik di sistem operasi linux maupun di sistem operasi Windows.

Menurut Hidayatullah dalam buku Pemrograman Web (2015)[16], “XAMPP merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis dan dapat diakses secara lokal menggunakan server local (localhost)”.

Menurut Sutanto dalam buku yang berjudul Panduan Aplikatif & Solusi (PAS) Sistem Informasi Penjualan Online untuk tugas akhir (2014)[17], “XAMPP merupakan singkatan dari X (empat operasi apapun), Apache, MSQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket lunak dalam satu buah paket.

Dari beberapa pengertian diatas ditarik kesimpulan bahwa XAMPP adalah web server yang bersifat instan (siap saji) yang dapat digunakan baik di sistem operasi linux maupun di sistem operasi Windows serta mudah digunakan untuk melayani tampilan halaman web yang dinamis dan dapat diakses secara lokal

Analisis SWOT

Menurut Pearce dan Robinson dalam Retnasari (2014:130)[7], Analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

  1. Strength (kekuatan) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.
  2. Weakness (kelemahan) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.
  3. Opportunity (peluang) merupakan situasi atau tren yang menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor yang dapat menjadi peluang bagi organisasi.
  4. Threat (ancaman) merupakan situasi atau tren yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya pesaing baru adalah contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi.

Menurut Raharjo (2017:11)[7], bahwa analisis SWOT merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan dalam menganalisa faktor internal dan eksternal organisasi baik organisasi profit maupun non profit.

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi atau kondisi perusahaan baik internal maupun eksternal yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Manfaat Analisis SWOT

Analisa SWOT bermanfaat apabila telah jelas ditentukan, dalam jenis apa perusahaan beroperasi dan lain-lainnya. Dari hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam waktu 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari stakeholder. (Astuti, 2017:62)[7].

Langkah-langkah Analisis SWOT

Menurut Anwar dan Andi (2017:287)[18], langkah-langkah dalam melakukan analisis SWOT pada suatu perusahaan sebagai berikut:

  1. Perusahaan harus memulai analisis SWOT dengan mendefinisikan bisnisnya.
  2. Selanjutnya, perusahaan harus mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) pada bisnisnya saat itu.
  3. Perusahaan harus menentukan kunci sukses (key success factors) dari bisnis yang dijalankannya. Pengertian key success factors yaitu aktivitas atau daerah di mana perusahaan harus benar-benar ahli agar sukses pada bisnisnya dengan sepenuhnya mengeksploitasi peluang yang tersedia dan melawan ancaman yang membahayakannya.
  4. Perusahaan harus melihat ke dalam (look inward) dan mengevaluasi kemampuannya yang berhubungan dengan keahlian dan keunggulan yang ada pada organisasi yang memberikan kemampuan kepada perusahaan untuk berhasil dengan baik pada aktivitas dan daerah yang diidentifikasikan sebagai key success factors bagi bisnisnya.
  5. Selanjutnya perusahaan secara objektif membandingkan kemampuannya dengan key success factors. Perbandingan ini akan memberikan perusahaan perkiraan yang tepat tentang kekuatan (strengths) dan kelemahannya (weakness).

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Raharjo (2017:15)[7] bahwa matriks SWOT adalah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks SWOT terdiri dari empat strategi yaitu:

  1. Strategi SO (Strength-Opportunity)

    Strategi ini merupakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.

  2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)

    Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

  3. Strategi ST (Strength-Threat)

    Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari ancaman atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

  4. Strategi WT (weakness-Threat)

    Strategi ini didasarkan pada usaha meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Fungsi Analisis SWOT

Analisis SWOT yang dilakukan oleh organisasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengkaji dan menambah kekuatan (strength), mengurangi kelemahan (weakness), memperluas peluang (opportunities ), dan mengeliminasi ancaman dari luar (threat). (Raharjo, 2017:13)[7].

Tujuan Analisis SWOT

Analisis SWOT yang dilakukan oleh organisasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengkaji dan menambah kekuatan (strength), mengurangi kelemahan (weakness), memperluas peluang (opportunities), dan mengeliminasi ancaman dari luar (threat). (Raharjo, 2017:13)[7]

Konsep Dasar Prototype

Prototype merupakan salah satu metode pendekatan dalam proses pengembangan software, yaitu pembuatan prototype atau rancangan dari software yang akan dikembangkan. (Ariza, 2014:3)[19]. Prototype adalah suatu metode pengembangan sistem yang dapat membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. (Ramadhina, 2015:328)[20]. Prototype merupakan suatu model kerja yang mewakili kebutuhan pemakai atau suatu desain yang diusulkan. (Nugraha dkk, 2014:3)[21].

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa prototype adalah metode pengembangan sistem yang model kerjanya mewakili kebutuhan pemakai yang diusulkan.

Black Box Testing

Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99)[7], “Pengujian Black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program”. Menurut Mustaqbal dkk (2015:34)[7], “Pengujian Black box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengujian Black box adalah pengetesan perangkat lunak dengan spesifikasi fungsional program.

Tujuan MetodeBlack Box Testing

Tujuan dari metode </i>Black box Testing</i> adalah mendapatkan kesalahan sebanyak - banyaknya. (Pratiwi, 2014: 99). Black box Testing cenderung untuk menemukan hal - hal berikut : (Mustaqbal dkk, 2015:34)[7]

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
  2. Kesalahan antar muka (interface errors).
  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.
  4. Kesalahan performansi (performance errors).
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Elisitasi

Menurut Yousuf dan Asger dalam International Journal Of Computer Applications (2015:8)[7]. “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”. Yang artinya Persyaratan Elicitation (RE) didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kebutuhan pemangku kepentingan. Ini adalah proses awal dan utama dari fase rekayasa kebutuhan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan nyata mereka. Elisitasi merupakan pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). (Siahaan dalam Dzulhaq dkk, 2017:1). Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. (Bachtiar dan Atikah, 2015:74)[7].

Berdasarkan dari ketiga penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan pengumpulan kebutuhan aktivitas yang diinginkan oleh manajemen yang terkait untuk dieksekusi.

Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[7], Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi - referensi yang menjelaskan landasan teori.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • “I” pada MDI itu artinya Inessential

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    • “T” artinya Technical

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • “O” artinya Operational

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • “E” artinya Economy

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

      (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi - referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. (Warsito dkk, 2015:29-30)[7]. Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber - sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori. ( Rosyidhana, 2014:3)[7].

Berdasarkan dari kedua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi - referensi yang menjelaskan landasan teori.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai cuti pegawai. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem pengolahan data cuti pegawai ini perlu dilakukan studi pustaka (Literatur review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.


Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Erni Krisnaningsih dan Acang (2017)[22]. “Analisa Perancangan Sistem Informasi Komputerisasi Cuti Pegawai pada Kantor Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang”. Jurna Portal Jurnal Universitas Serang Raya atau LPPMUNSERA Penelitian ini menggunakan program Delphi 7 yang berbasis database dalam pengolahan datanya, Rancangan basis data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), dan Logical Record Structure (Struktur Data Logika) dan tabel, juga akan dibuat normalisasi data yang berfungsi untuk menghilangkan data yang rangkap. Penelitian ini menghasilkan sistem Pengolahan data cuti pegawai dapat dilakukan dengan lebih cepat, akuran, mudah dan efisien.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Keukeu Rohendi (2015)[23]. “Sistem Informasi pengambilan cuti Pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat”. Jurnal TEKNOIF Penelitian ini menggunakan MySQL sebagai database yang terintegrasi, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrogramannya, serta Rancangan basis data menggunakan Context Diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD). Penelitian ini menghasilkan sistem pengolahan data cuti yang terstruktur tersimpan dalam database, dan pembuatan pengajuan surat permohonan cuti dengan akurat dan tepat waktu.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Gandana Akhmad Syaripudin dan Rinda Cahyani (2015)[24]. “Pengembangan Aplikasi Web untuk pengambilan cuti Pegawai Secara Online”. Jurnal STT GARUT. Penelitian ini menggunakan metode Unified Software Development Process. Pada perancangan pemodelan menggunakan UML dengan software pendukung microsoft visio MySQL sebagai manajemen basis datanya, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrograman, CSS untuk mendesain tampilan dari web dan Sublime text digunakan sebagai penyunting kodenya, serta back box testing untuk pengujiannya. Penelitian ini menghasilkan aplikasi web dan fitur pengambilan cuti dan lihat saldo cuti secara online, serta mengajukan cuti dapat melakukannya dimana saja hanya dengan akses internet.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Raka Ibnu Sholeh Sadami, dkk (2014)[25]. “Sistem Informasi pengambilan cuti dan Request Jadwal Kerja Berbasis Web pada Contact Center PLN 123 Jakarta”. Jurnal SNIPTEK Penelitian ini menggunakan MySQL sebagai database, perancangan desain Sistem menggunakan UML, ERD (Entity Relationship Diagram), dan spesifikasi basis data. Pengembangan menggunakan application program dan GUI program. Serta black box testing untuk pengujiannya. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti online yang dibuat dapat mempermudah proses pengajuan dan persetujuan cuti dan request jadwal kerja.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah, Supra Singgih, dan Anwar Supriyadi Vol.3 No. 1 (2017)[12] “Rancang Bangun Sistem SMS Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan Cuti Karyawan dengan Menggunakan software Gammu”.JOURNAL CERITA Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP(PHP Hypertext Preprocessor) sebagai awal peng-inputan data pengajuan yang disimpan pada database MySQL, kemudian dihubungkan dengan konsep client-server yang sesuai dalam Osi layer, serta output hasil memanfaatkan fasilitas sms gateway. Penelitian ini menghasilkan proses layanan cuti pegawai menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Proses pengajuan, pengecekan dan pengambilan keputusan hak cuti pegawai dapat dilakukan secara sistematis. Selain itu,proses pengajuan cuti bisa menjadi lebih transparan.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Lakshya Sharma, dkk (2017)[7].”Smart Leave Management System”. Jurnal IJSTE International Conference on Road Map for Smart Cities of Rajasthan (NC-RMSCR) Aplikasi ini dikembangkan melalui HTML, CSS, JavaScript dan JSP di sisi server. Database untuk aplikasi ini adalah MySql. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dan penggunaannya persetujuan. Ada fitur seperti notifikasi pesan, persetujuan cuti, dll laporan generator di sistem ini.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Mohana Priya, dkk (2017)[7]. “Mobile HRM for Online Leave Management System”. International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC). Penelitian ini menggunakan UML dengan software pendukung microsoft visio MySQL sebagai manajemen basis datanya, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrograman Penelitian ini menghasilkan sistem cuti yang memberikan kemudahan serta mengurangi waktu.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Manish Singh, dkk (2017)[7]. “Leave and Payroll Management System”. IOSR Journal of Computer Engineering. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP(PHP Hypertext Preprocessor) dan basis data MySQL. Perancangan aplikasi menggunakan metode ICONIX process. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti yang dapat membuat sistem yang ada lebih cepat, lebih produktif dan akan membutuhkan lebih sedikit tenaga untuk menanganinya.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Kingsley Kwabenah Asong (2016)[7] “Development of Employees Leave Database Management System”. Dama International Journal of Researchers (DIJR) Menggunakan konstruksi dari MSSQL Server dan semua pengguna interface telah dirancang menggunakan teknologi ASP.Net. Koneksi database vity direncanakan dengan menggunakan Metodologi "Koneksi SQL". Penelitian ini menghasilkan sistem cuti untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dan penggunaannya persetujuan. Serta sistem cuti ini selalu update secara otomatis.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Selvi, S. (2014)[26] “HR e-Leave Tour Management System at RDCIS, SAIL”. Information Technology (ICIT), 2014 International Conference on (pp. 333-338). IEEE. Perangkat lunak ini dikembangkan dengan pendekatan 3-tier. Perangkat lunak yang digunakan adalah Oracle Designer, Oracle Database dan JSP. Perangkat lunak ini telah digunakan dengan Tomcat Apache Server pada Sistem Operasi Windows. Penelitian ini menghasilkan sistem Pengolahan data cuti pegawai dapat dilakukan dengan lebih cepat, akuran, mudah dan efisien

Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan (platform) yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Analisa Sistem Informasi Pengolahan Data Cuti Karyawan menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, serta pegawai merasa mudah dalam melakukan pengambilan cuti dan pihak sumber daya manusia & umum mudah dalam mengolah data cuti pegawai.


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN


Umum

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun, “Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun”. Definisi Dana Pensiun Menurut Para Ahli:Menurut Wahab “Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan pembayaran berkala kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun atau pada saat lain, dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun”.

Menurut UUD Dana Pensiun (UU RI No. 11 Tahun 1992) “Dana Pensiun adalah badan hokum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Ayat 1 UU No. 11 Tahun 1992)”. Ada 2 jenis dana pensiun yaitu:

  1. Dana Pensiun pemberi kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja (Pasal 1 Ayat 2 UU No. 11 Tahun 1992).
  2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang didirikan oleh Bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik bagi karyawan pemberi kerja maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan Bank atau Perusahaan Asruansi Jiwa yang bersangkutan (Pasal 1 Ayat 4 UU No. 11 Tahun 1992).

Tinjauan Perusahaan

Sejarah Perusahaan

Dana Pensiun Angkasa Pura II, atau yang disingkat DAPENDA, merupakan sebuah lembaga keuangan dana pensiun yang mengelola Program Pensiun Manfaat Pasti.

DAPENDA pada awalnya adalah sebuah yayasan dengan nama Yayasan Dana Pensiun Bersama Angkasa Pura, atau disingkat YDPBAP, yang didirikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) di Jakarta pada tanggal 29 Oktober 1988.

Pada tanggal 6 Oktober 1998, yayasan ini dilikuidasi dan pengembalian dana kelolaan diserahkan kepada PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan mendirikan Dana Pensiun Angkasa Pura I atau DAPENRA, dan PT Angkasa Pura II (Persero) dengan mendirikan Dana Pensiun Angkasa Pura II yang pada saat itu disingkat DPAP II.

DPAP II disahkan pendiriannya oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 15 November 1999, dengan modal awal sebesar Rp 124,7 milyar, dimana pada saat itu DPAP II memiliki jumlah peserta program pensiun sebanyak 4.265 orang, dengan Peserta Purnabhakti sebanyak 488 orang, serta pembayaran Manfaat Pensiun sebesar Rp 3,9 milyar.

Kemudian pada tanggal 24 Agustus 2005, untuk meningkatkan value of the firm guna lebih profesional dan amanah dalam mengelola Dana Pensiun Angkasa Pura II, DPAP II berganti akronim menjadi DAPENDA yang diikuti dengan logo baru.

DAPENDA berkewajiban mengelola dana sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, melaporkan kegiatan pengelolaan kepada Pendiri melalui Dewan Pengawas dan Regulator, serta melaporkan ringkasan pengelolaan, laporan keuangan, investasi dan kepesertaan setiap tahun kepada Peserta (Aktif dan Purnabhakti).

Peserta Aktif DAPENDA adalah seluruh Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) yang diangkat sebagai Karyawan Perusahaan sebelum tanggal 1 Januari 2009, dengan demikian sejak tanggal 1 Januari 2009, Peserta Aktif tidak bertambah dan akan mengalami pengurangan jumlah Peserta Aktif, dimana pada tahun 2046 seluruh Peserta Aktif akan memasuki masa Purnabhakti serta diperkirakan pada tahun 2069 seluruh penerima Manfaat Pensiun akan berakhir (misi DAPENDA berakhir).

Setiap Peserta Aktif wajib membayar iuran sebesar 5% dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) yang dipotong langsung dari gaji per bulan, dan selaku Pemberi Kerja, PT Angkasa Pura II (Persero) wajib membayar iuran kepada DAPENDA yang besarnya ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria.

Setiap Peserta Purnabhakti berhak atas Manfaat Pensiun yang ditetapkan berdasarkan Pasal 36 Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari Dana Pensiun Angkasa Pura II, dan setiap Peserta Purnabhakti berkewajiban menyampaikan/mengirimkan kembali Data Ulang Kepesertaan kepada DAPENDA setiap 1 tahun sekali (Pasal 30 Ayat (6) PDP).

Prinsip kehati-hatian dalam mengelola investasi, merupakan hal mutlak yang menjadi pedoman utama setiap jajaran Pengurus dan Pegawai DAPENDA. Kami menghimpun insurat permohonanasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber terpercaya sebagai salah satu upaya kehati-hatian DAPENDA dalam memutuskan berinvestasi di Pasar Uang dan Pasar Modal.

Guna peningkatan Rasio Kecukupan Dana untuk menjamin pembayaran manfaat pensiun dan meringankan beban Pendiri, strategi investasi yang matang, optimalisasi portofolio investasi sesuai Arahan Investasi, serta pemanfaatan teknologi dan profesionalisme Sumber Daya Manusia, menjadi bagian penting dalam pengembangan hasil investasi.

Semua yang kami lakukan pada akhirnya adalah untuk mencapai satu tujuan, yaitu memberi nilai dan makna pada kehidupan para Purnabhakti PT Angkasa Pura II (Persero), yang merupakan amanah dan alasan utama keberadaan DAPENDA.

Visi, Misi dan Falsafah

Visi

Menjadi Dana Pensiun yang terpercaya dalam kualitas layanan dan sumber daya manusia serta mampu menyejahterakan para peserta.

Misi

Mengelola dan mengembangkan kekayaan Dana Pensiun Angkasa Pura II secara amanah dan profesional dengan menerapkan Good Pension Fund Governance, guna menjamin pembayaran manfaat pensiun tepat waktu dan tepat jumlah kepada peserta yang berhak, dengan biaya dan resiko yang dapat dipertanggung jawabkan.

Falsafah

Falsafah Dana Pensiun Angkasa Pura II merupakan keyakinan batin paling dasar yang dimiliki dan menjadi pegangan Insan Dana Pensiun Angkasa Pura II dalam melakukan kegiatan usaha, kehidupan kerja dan kehidupan bermasyarakat.

Kami, Insan Dana Pensiun Angkasa Pura II, berkeyakinan bahwa:

  1. Memberi nilai dan makna kehidupan para Pensiunan adalah alasan utama keberadaan Dana Pensiun Angkasa Pura II;
  2. Stakeholder adalah mitra bermartabat dan terhormat;
  3. Kepercayaan semua pihak adalah kunci keberhasilan Dana Pensiun Angkasa Pura II;
  4. Moral dan etika adalah landasan berpikir dan bertindak;
  5. Ketulusan dan kerendahan hati adalah jiwa pelayanan setiap insan Dana Pensiun Angkasa Pura II;
  6. Tumbuh dan berkembang secara jujur dan dinamis adalah jalan menuju masa depan yang lebih baik.

Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi adalah susunan subsistem/subbagian dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dimana pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya.

Struktur organisasi memungkinkan adanya pembagian tugas yang jelas dan tepat. Adapun struktur organisasi DAPENDA dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


Gambar 3.1 Struktur Organisasi DAPENDA


Tugas dan Fungsi

Adapun fungsi dari setiap bagian adalah sebagai berikut:

  1. Senior Manajer Investasi
    • Tugas Utama

      Bidang Inventasi mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pengawasan danpengendalian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan, perencanaan dan analisa sertamemberikan rekomendasi atas alokasi asset strategis dalam portofolio investasiDAPENDA berdasarkan intruksi/keputusan Pengurus, sesuai peraturan dan perundang-undangan yang ber­laku.

    • Fungsi Utama

      Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada angka 1, Bidang Investasi mempunyai fungsi:

      1. Pengelolaan (penempatan/pelepasan) investasi yang berhubungan dengan alokasi aset strategis portofolio investasi DAPENDA (pasar modal, pasar uang, penempatan langsung dan tanah/bangunan serta investasi lain yang diperkenankan sebagaimana dimaksud dalam arahan Investasi);
      2. Pelaporan atas pengelolaan (penempatan/pelepasan) investasi yang berhubungan dengan alokasi aset strategis portofolio investasi DAPENDA (pasar modal, pasar uang, penempatan langsung dan tanah/bangunan serta investasi lain yang diperkenankan);
      3. Perencanaan, analisa, evaluasi dan rekomendasi atas alokasi aset strategis dalam portofolio investasi DAPENDA.
    • Uraian Tugas
      1. Melakukan strategi alokasi investasi pada alternatif instrumen, dengan memperhatikan investasi yang jatuh tempo, pelepasan investasi, penerimaan iuran, hasil investasi dan saldo giro bank dalam rangka pencapaian target RKA;
      2. Mengkoordinasikan kegiatan investasi penempatan pada pasar uang dan pasar modal di DAPENDA berjalan sesuai dengan aturan dan prosedur yang ada;
      3. Memonitor perkembangan ekonomi Indonesia dan global yang berdampak pada portofolio DAPENDA sebagai landasan dalam menentukan kebijakan investasi yang dapat disampaikan pada rapat cash flow setiap senin;
      4. Memonitor perkembangan emiten dan harga pasar yang dimiliki DAPENDA disampaikan pada rapat cash flow setiap senin;
      5. Rekonsiliasi atas portofolio investasi dan hasilnya dengan SITDAPENDA, rekening koran dan laporan kustodian agar diperoleh data yang akurat sebagai bahan pembuatan laporan;
      6. Membuat laporan investasi bulanan baik untuk keperluan internal dan stakeholder selesai maksimal tanggal 10 setelah tutup buku;
      7. Melakukan analisa secara khusus untuk kejadian istimewa yang signifikan yang dapat berpengaruh terhadap portofolio investasi DAPENDA untuk dilakukan tindakan antisipasi guna meminimasikan resiko investasi;
      8. Analisa atas kinerja dan target investasi sesuai RKA dan kebijakan yang diberikan Pengurus untuk memastikan target RKA dapat tercapai;
      9. Membuat analisa baik Fundamental dan teknikal atas emiten saham;
      10. Melakukan trading saham yang merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk pencapaian RKA;
      11. Melakukan penyelesaian transaksi saham maksimal 2 (dua) hari setelah done;
      12. Melakukan verifikasi penempatan deposito dengan memperhatikan bobot alokasi masing-masing bank sesuai kebijakan dan verifikasi pencairan deposito bila jatuh tempo maksimal 1 (satu) jam dari berkas diterima;
      13. Melakukan verifikasi atas transaksi obligasi, SBN dan reksadana maksimal 1 (satu) hari setelah berkas diterima;
      14. Melakukan analisa kembali atas usulan penempatan atau pelepasan instumen investasi yang diberikan oleh manager maksimal 1 (satu) hari setelah berkas diterima;
      15. Melakukan telaah kembali atas kontrak sewa maksimal 1 (satu) hari setelah berkas diterima sebelum diberikan kepada bagian legal;
      16. Koordinasi dengan bagian keuangan untuk penyelesaian transaksi investasi;
      17. Koordinasi dengan bidang keuangan mengenai ketersediaan dana yang dapat dialokasikan untuk investasi;
      18. Melakukan verifikasi terhadap pendapatan investasi pada SITDAPENDA;
      19. Melakukan chek terhadap inputan data investasi pada SITDAPENDA agar dapat ditarik oleh bidang keuangan;
      20. Menilai mitra usaha berbasis kinerja tahun sebelumnya dan info yang ada, baik perbankan, sekuritas dan Aset Managemen untuk dijadikan referensi di RKA disampaikan paling lambat minggu kedua bulan Oktober sambil menunggu laporan triwulan 3;
      21. Membuat rencana Investasi tahunan atas alokasi portofolio dan hasilnya selesai pada minggu ketiga bulan Oktober;
      22. Melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam Calendar of Event yang menjadi tanggung jawabnya;
      23. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pengurus sesuai dengan target waktu yang ditetapkan;
  2. Senior Manajer Kepesertaan & Pendanaan
    • Tugas Utama

      Senior Manajer Kepesertaan & Pendanaan mempunyai tugas pokok dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan kepesertaan yang meliputi pemberian hak-hak pensiunan sesuai ketentuan, Pembinaan pensiunan, Dan penatausahaan dan pembaharuan data kepesertaan, Penagihan iuran peserta dan iuran pemberi kerja, Penagihan premi BPJS ke pendiri, Pembayaran premi BPJS ke pensiunan, penghitungan aktuaria serta pelayanan peserta.

    • Fungsi Utama

      Untuk menyelenggarakan tugas utama, Senior Manajer Kepesertaan & Pendanaan mempunyai fungsi :

      1. Pelaksanaan pelayanan kepesertaan yang meliputi pemerian hak-hak pensiunan, Pembinaan dan pelayanan pensiunan, Dan penatausahaan dan pemutakhiran data kepesertaan, Penagihan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta pelaksanaan penghitungan aktuaria penagihan premi BPJS ke pendiri, Pembayaran premi BPJS ke pensiunan
      2. Pelaporan atas pelaksanaan fungsi utama kepada pengurus.
    • Uraian Tugas
      1. Mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pembinaan pensiunan, Dan penatausahaan dan pemutakhiran data kepesertaan, Penagihan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta pelaksanaan penghitungan aktuaria;
      2. Memproses penerbitan surat keputusan pemberian hak atas manfaat pensiun (Pensiun Normal/Janda/Duda/Anak/Cacat, Pensiun dipercepat, Pensiun ditunda, Pensiun sekaligus, Pengalihan ked an pensiun lain)
      3. Memproses tagihan iuran (Iuran peserta dan iuran pemberi kerja) kepada pemberi kerja termasuk memantau pembayarannya.
      4. Menyediakan pelayanan dan pembinaan kepada peserta termasuk menerima keluhan yang disampaikan peserta, Melakukan kunjungan kepada pensiunan yang meninggal dunia atau sakit keras;
      5. Melakukan penunjukan aktuaris dalam rangka valuasi aktuaria;
      6. Melaksanakan data ulang pensiunan;
      7. Melaksanakan rekonsiliasi data peserta aktif dengan pendiri;
      8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pengurus;
      9. Menyampaikan laporan bulanan dan laporan tahunan tentang realisasi RKA kepesertaan & pendanaan;
      10. Penagihan premi BPJS pensiunan setiap bulan ke pendiri;
      11. Pembayaran premi BPJS ke pensiunan setiap bulan.
  3. Manajer Trading & Dealing
    • Tugas Utama

      Manajer Trading dan Dealing mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan (penempatan/pengelolaan) investasi yang berhubungan degan alokasi aset strategis portofolio investasi DAPENDA (pasar modal, pasar uang, penempatan langsung dan tanah/bangunan serta investasi lain yang diperkenankan sebagaimana dimaksud dalam Arahan Investasi).

    • Fungsi Utama

      Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada angka 1, Bidang Investasi mempunyai fungsi yaitu Pengelolaan (penempatan/pelepasan) investasi yang berhubungan dengan alokasi aset strategis portofolio investasi DAPENDA (pasar modal, pasar uang, penempatan langsung dan tanah/bangunan serta investasi lain yang diperkenankan sebagaimana dimaksud dalam Arahan Investasi);

    • Uraian Tugas
      1. Melaksanakan administrasi transaksi investasi pasar uang dan pasar modal;
      2. Berkoordinasi dengan idang keuangan dan kustodian untuk memonitor penyelesaian transaksi investasi dan hasil investasi;
      3. Melakukan input transaksi penempatan/pelepasan investasi pada SITDAPENDA;
      4. Membuat permohonan SKB atas deposito maksimal 14 (empat belas) hari kalender setelah penempatan;
      5. Membuat data pendapatan deposito sesuai surat permohonan dari kantor pajak untuk pembuatan SKB periode semesteran;
      6. Membuat rekap pendapatan investasi;
      7. Memonitor kondisi Ruko Bandara Mas agar layak untuk disewakan;
      8. Memonitor kewajiban jatuh tempo dan perjanjian sewa Ruko Bandara Mas;
      9. Melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam Calender of Event yang menjadi tanggung jawabnya;
      10. Up date data pasar obligasi, SBN dan Redaksana pada SITDAPENDA setiap bulan;
      11. Mendistribusikan dan filling setiap proses dokumentasi dokumen investasi;
      12. Melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam Calender of Event yang menjadi tanggung jawabnya;
      13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Senior Manajer Investasi dan Pengurus sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
  4. Manajer Analisa & Pelaporan
    • Tugas Utama

      Manajer analisa dan pelaporan mempunyai tugas menyiapkan perencanaan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengelolaan portofolio invetastasi dan usaha terkait lainnya berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

    • Fungsi Utama
      1. Pelaporan atas pengelolaan (penempatan/pelepasan) investasi yang berhubungan dengan alokasi aset strategis portofolio investasi DAPENDA (pasar modal, pasar uang, penempatan langsung dan tanah/bangunan serta investasi lain yang diperkenankan);
      2. Perencanaan, analisa, evaluasi dan rekomendasi atas alokasi aset strategis dalam portofolio investasi DAPENDA.
    • Uraian Tugas
      1. Melakukan analisa penawaran investasi;
      2. Melakukan monitor perkembangan perekonomian Indonesia dan global yang berdampak pada portofolio investasi setiap hari;
      3. Melakukan monitor kinerja dan berita atas emiten dan pergerakan harga efek guna mengoptimalkan pendapatan setiap hari;
      4. Melakukan monitor kerja dan berita yang terkait dengan Manajer Investasi yang mengelola reksadana dan pergerakan NAB reksadana setiap hari guna mengoptimalkan pendapatan setiap hari;
      5. Membuat usulan pembelian dan pelepasan investasi jika sudah mencapai target atau adanya berita yang dapat berpengaruh pada pendapatan investasi maksimal 2 (dua) hari;
      6. Memberikan insurat permohonanasi terhadap perubahan harga yang dapat pengaruh kepada pendapatan investasi maksimal 1 (hari) setelah diterimanya insurat permohonanasi tersebut;
      7. Melakukan analisa laporan keuangan bank penempatan dan bank yang sudah masuk kriteria DAPENDA;
      8. Membuat laporan mingguan dan bulanan untuk keperluan pengambilan keputusan dan stake holder;
      9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Senior Manajer Investasi dan Pengurus sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
  5. Manajer Legal & Tata Usaha
    • Tugas Utama

      Manajer Legal dan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengaturan dan pengawasan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan kesekretariatan, administrasi kantor, kerumahtanggaan, protokoler dan kearsipan serta penanganan hal-hal yang berkaitan dengan aspek legal.

    • Fungsi Utama
      1. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan, administrasi kantor dan kearsipan;
      2. Pengelolaan kegiatan kerumahtanggaan dan protokoler;
      3. Penanganan hal-hal yang berkaitan dengan aspek legal.
    • Uraian Tugas
      1. Tugas-tugas administrasi sekretariat, kantor dan kearsipan, meliputi:
        • Mengatur tugas-tugas sekretariat yang diberikan dengan administrasi surat menyurat/korespondensi kedinasan, baik surat keluar maupun surat masuk, guna memastikan surat menyurat kedinasan tercatat dan tertata sesuai pedoman korespondensi yang berlaku;
        • Mengatur tugas-tugas sekretariat yang bekaitan dengan kegiatan-keiatan kedinasan berjalan sesuai yang dijadwalkan/direncanakan;
        • Mengatur administrasi arsip atas dokumen-dokumen kedinasan, baik yang berupa hardcopy maupun softcopy, guna memastikan dokumen-dokumen kedinasan memiliki runutan historis yang dapat digunakan sebagai bukti-bukti kedinasan;
        • Menyusun dan/atau membuat evaluasi atas Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun yang baik secara perodik guna memastikan bahwa pedoman-pedoman tata kelola DAPENDA selalu mutakhir dan sesuai dengan ketentuan –ketentuan/regulasi yang berlaku;
        • Menyusun dan/atau membuat evaluasi atas Peraturan-Peraturan DAPENDA (PD) secara periodik guna memastikan bahwa Peraturan-Peraturan DAPENDA selalu mutakhir dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan/regulasi yang berlaku;
        • Menyusun dan/atau membuat evaluasi atas Standard Operations Procedure (SOP) secara periodik guna memastikan bahwa seluruh prosedur standar operasional DAPENDA selalu mutakhir dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan/regulasi yang berlaku.
      2. Tugas-tugas kerumahtanggaan dan protokoler, meliputi:
        • Mengelola dan mengkoordinasi seuruh kedinasan kegiatan Penguurus dan Pegawai sesuai jadwal yang ditentukan;
        • Melakasanakan tugas-tugas protokoler yang meliputi pengaturan acara-acara kedinasan/seremonial, meliputi acara-acara seremonial Pengurus dan Pegawai, baik acara intern maupun ekstern serta acara-acara rapat rutin maupun insidntil;
        • Melaksanakan tugas-tugas yang berkenaan dengan fungsi kehumasan dan kegiatan sosial, guna memastikan kegiatan-kegiatan yang melibatkan pihak eksternal dan kegiatan-kegiatan sosial yang diselenggarakan DAPENDA dapat berjalan dengan lancar dan baik.
      3. Tugas-tugas berkaitan dengan aspek legal, meliputi:
        • Mengelola dan mengkoordinasi seuruh kegiatan pembuatan produk hukum (Surat Keputusan, Edaran, Peraturan dan Regulasi), pembuatan perjanjian, memberikan bantuan hukum kepada DAPENDA termasuk Pegawai DAPENDA yang menghadapi masalah hukum dan melaksanakan tugasnya, dan membuat pendapat hukum (Legal Opinion) untuk kepentingan DAPENDA;
        • Membuat data dan memeriksa draft Surat Keputusan Pengurus dan memastikan Surat Keputusan Pengurus tidak terdapat kekeliruan dan tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
        • Membuat dan memeriksa Surat Perjanjian Pengadaan Barang dan/atau Jasa dan memastikan bahwa Surat Perjanjian tidak mengandung pasal-pasal yang berpotensi merugikan DAPENDA;
        • Membuat dan memeriksa berita acara-berita acara dan memastikan bahwa seluruh berita acara DAPENDA sesuai dengan spesifikasi yang diberita acarakan.
      4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pengurus dan/atau Senior Manajer Pengembangan Sistem & Umum sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
      5. Membuat laporan/jurnal/rekapitulasi bulanan atas kegiatan administrasi Legal dan Tata Usaha kepada Senior Manajer Pengembangan Sistem & Umum, sebelum tanggal 10 tiap bulan.
  6. Manajer Sumber Daya Manusia & Umum
    • Tugas Utama

      Manager Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai tugas melaksanakan pengendalian Pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan sumber daya manusia.

    • Fungsi Utama
      1. Pengendalian pelaksanaan kegiatan administrasi umum, meliputi fasilitas operasional, inventaris dan logistic;
      2. Pengendalian pelaksanaan kegiatan administrasi sumber daya manusia.
    • Uraian Tugas
      1. Tugas-tugas administrasi Sumber Daya Manusia meliputi:
        • Mengendalikan dan melakukan verifikasi atas Daftar Pembayaran Penghasilan/ Honorarium Bulanan (payrol) Dewan Pengawas, Pengurus dan Pegawai agar dapat segera diproses oleh bidang keuangan;
        • Mengendalikan dan melakukan verifikasi atas pengunduhan/pencatatan/pemutakhiran data kehadiran Pegawai sebelum berakhirnya bulan berjalan;
        • Mengendalikan dan melakukan verifikasi atas pembayaran iuran Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Pegawai untuk menjamin kesinambungan pembayaran iuran DPLK;
        • Mengendalikan dan melakukan verifikasi atas pembayaran iuran BPJS Kesehatan Pegawai untuk menjamin kesinambungan pembayaran iuran BPJS Kesehatan Pegawai;
        • Mengendalikan dan melakukan verifikasi atas pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan Pengurus dan Pegawai untuk menjamin kesinambungan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan Pengurus dan Pegawai;
        • Mengendalikan dan melakukan verifikasi atas Restitusi Kesehatan Pengurus dan Pegawai, agar dapat segera diproses oleh Bidang Keuangan;
        • Mengendalikan dan melakukan verifikasi atas pembuatan daftar berkenaan dengan pencatatan dan pembayaran upah lembur Pegawai untuk menjamin pembayaran upah lembur Pegawai tepat perhitungan;
        • Mengendalikan dan melakukan verifikasi pelaksanaan administrasi permohonan Cuti Pegawai, untuk memastikan pelaksanaan Cuti Pegawai yang bersangkutan dapat disetujui oleh atasannya dan dapat berjalan sesuai jadwal serta melakukan verifikasi pencatatan atas jumlah Cuti yang pernah diambil berada dalam kondisi mutakhir;
        • Melakukan pemutakhiran data administrasi Kepegawaian, setiap terdapat perubahan/mutasi Pegawai, guna memastikan data kepegawaian tetap dalam kondisi terkini;
        • Melakukan rekonsiliasi administrasi BPJS ketenagakerjaan Pengurus dan Pegawai secara periodik, untuk memastikan bahwa administrasi Jamsostek Pengurus dan Pegawai dalam kondisi mutakhir;
        • Mengendalikan pelaksanaan administrasi jaminan kesehatan Pengurus dan Pegawai, baik melalui BPJS Kesehatan, Penjaminan Perusahaan maupun asuransi kesehatan, guna memastikan tidak terdapat kekeliruan dala pemutakhiran data peserta yang diikutsertakan sebagai peserta jaminan kesehatan;
        • Administrasi asuransi purnatugas, guna memastikan tidak terdapat kekeliruan dalam pemutakhiran data peserta yang diikutsertakan sebagai peserta asuransi purnatugas;
        • Mengendalikan pelaksanaan administrasi pendidikan dan pelatihan (diklat), seminar dan lokakarya/kursus Pengurus dan Pegawai, sesuai jadwal yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran DAPENDA, untuk memastikan pelaksanaan diklat, seminar dan lokakarya/kursus Pengurus dan Pegawai berjalan sesuai jadwal dan efektif;
      2. Tugas-tugas administrasi Umum (Operasional, Investaris dan Logistik), meliputi :
        • Mengendalikan dan melakukan Negosiasi Harga Pengadaan Barang/Jasa, untuk memastikan tidak terdapat kekeliruan pada spesifikasi teknis pengadaan barang/jasa yang diajukan;
        • Mengendalikan dan melakukan Pengadaan Barang/Jasa, untuk memastikan bahwa Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan spesifikasi teknis pengadaan barang/jasa;
        • Mengendalikan dan melakukan verifikasi terhadap Nota Pengajuan Pembayaran (PBY), Nota Pengajuan Uang Muka (PUM) serta Nota Pertanggung Jawaban Keuangan (PJK) yang berkaitan dengan kegiatan administrasi umum, meliputi fasilitas operasional, inventaris dan logistik, untuk diselesaikan paling lambat 5 hari kerja setelah berkas dieksekusi/dilaksanakan;
        • Mengendalikan dan melakukan verifikasi terhadap Nota Pengajuan Pembayaran (PBY), Nota Pengajuan Uang Muka (PUM) serta Nota Pertanggung Jawaban Keuangan (PJK) yang berkaitan dengan kegiatan teknologi insurat permohonanasi, meliputi pengembangan sistem insurat permohonanasi dan dukungan teknis fasilitas teknologi insurat permohonanasi, untuk diselesaikan paling lambat 5 hari kerja setelah berkas dieksekusi/dilaksanakan;
        • Mengendalikan persediaan barang-barang logistik, untuk memastikan ketersediaan barang-barang logistik pendukung kegiatan operasional DAPENDA;
        • Melakukan pengaturan kendaraan dinas Pengurus dan kendaraan operasional, guna memastikan kendaraan dinas Pengurus dan kendaraan operasional selalu siaga untuk penggunaan dinas dan operasional serta dalam keadaan terawat;
        • Mengendalikan pelaksanaan pemeliharaan/perbaikan gedung kantor DAPENDA, guna memastikan fasilitas dan kondisi gedung kantor DAPENDA dalam keadaan baik dan terawat;
        • Mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang berkenaan dengan pos dan pengiriman dokumen, guna memastikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan korespondensi dan layanan kiriman dokumen dapat berjalan dengan lancer dan baik;
      3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pengurus dan atau Senior Manager Pengembangan Sistem & Umum sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
      4. Membuat laporan/jurnal/rekapitulasi bulanan atas kegiatan administrasi Sumber Daya Manusia dan Umum kepada Senior Manager Pengembangan Sistem & Umum, sebelum tanggal 10 tiap bulan.

Analisa Sistem

Analisa Sistem Cuti Pegawai yang berjalan saat ini

Sistem cuti yang sedang berjalan pada Dana Pensiun Angkasa Pura II menggunakan sistem cuti secara manual yaitu menggunakan tanda tangan pada surat permohonan cuti pegawai. Dimanan tata cara pengambilan cuti sebagai berikut :

  1. Pegawai menggunakan Surat Permohonan dan Surat Izin Cuti Tahunan jika lamanya cuti yang diminta lebih dari 3 hari dan menggunakan Surat Pernyataan jika lamanya cuti yang diminta kurang dari tiga hari. pegawai yang ingin mengajukan cuti pegawai tersebut harus meminta surat permohonan cuti kepada bidang sumber daya manusia & umum dan langsung mengisi surat permohonan cuti tersebut seperti mengisi nama, tempat tanggal lahir, NIP ,alamat, unit kerja,lamanya cuti yang diminta, tanggal cuti mulai dan berakhir, cuti terakhir diperoleh, serta alasan cuti.
  2. Surat permohonan cuti yang sudah terisi, kemudian diajukan oleh pegawai kepada atasan masing-masing divisi untuk meminta persetujuan (approve). Atasan masing-masing divisi mereview surat permohonan cuti tersebut cuti tersebut untuk menerima ataupun menolaknya.
  3. Atasan masing-masing divisi menyetujui maka surat permohonan cuti tersebut tersebut diserahkan kembali oleh pegawai kepada bidang sumber daya manusia & umum. Selanjutkan bidang sumber daya manusia & umum melakukan input data pengambilan cuti pegawai pada Sistem untuk mengetahui jumlah Cuti yang pernah diambil berada dalam kondisi mutakhir.

Melihat tata cara diatas menunjukan bahwa pengambilan cuti hanya bisa dilakukan pada saat jam kerja dan tidak dapat diinput oleh multi user oleh sebab itu dapat berpengaruh dalam penilaian mutu kinerja instansi dana pensiun. Berikut adalah gambaran Use Case Diagram Cuti Pegawai yang sedang berjalan pada Dana Pensiun Angkasa Pura II.

Usecase Diagram

Dari definisi skenario diatas dapat digambarkan dalam use case diagram mengenai hal yang terjadi pada sistem cuti yang berjalan saat ini. Use case diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.2 Use case Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

Dalam Use Case Diagram ini, terdapat

  • 1 (satu) sistem yang menginput data pengambilan cuti pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II
  • 3 (tiga) actor, yaitu : pegawai, atasan langsung, dan bidang sumber daya manusia & umum
  • 8 (delapan) use case yang bisa dilakukan oleh actor-actor tersebut yaitu : meminta surat permohonan cuti, mengisi surat permohonan cuti, acc atasan, memberikan surat permohonan cuti, login sistem, input data cuti, laporan cuti, dan logout.

Skenario Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

Tabel 3.1 Skenario Meminta Surat permohonan Cuti

Tabel 3.2 Skenario Mengisi Surat permohonan Cuti

Tabel 3.3 Skenario Acc Atasan

Tabel 3.4 Skenario Memberikan surat permohonan cuti

Tabel 3.5 Skenario Login Sistem

Tabel 3.6 Skenario Input data cuti

Tabel 3.7 Skenario Menerima surat permohonan cuti

Tabel 3.8 Skenario Logout Sistem

Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kegiatan sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan suatu flowchart karena dapat memodelkan prosedur logika. Berdasarkan use case diagram diatas maka dapat kita gambarkan activity diagram seperti berikut:

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

Dalam activity diagram ini terdapat :

  • 1 (satu) Initial Node, Objek yang diawali
  • 8 (delapan) activity dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : meminta surat permohonan cuti, mengisi surat permohonan cuti, acc permohonan, menerima surat permohonan cuti, login sistem, input data cuti, laporan cuti, dan logout sistem.
  • 1 (satu) final node sebagai yang mengakhiri objek.
  • 3 (tiga) Vertical swimlane yaitu : pegawai, atasan, bidang sumber daya manusia & umum.

Sequence Diagram

Berikut ini Sequence diagram yang berjalan saat ini:

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

Dalam Sequence diagram ini terdapat :

  • 3 (Tiga) actor, yaitu: pegawai, atasan, bidang sumber daya manusia & umum
  • 2 (Dua) lifeline, yang menjadi obyek entity antara tampilan yang saling berkaitan.
  • 6 (Enam) message, yang dapat menjadi informasi tentang aktifitas yang dapat terjadi yaitu meminta form surat permohonan cuti, mengisi form surat permohonan cuti, meminta persetujuan, memberikan permohonan, menerima surat permohonan cuti, input data cuti.

Analisa Masukan

Analisa masukan dalam sistem adalah data – data yang diterima dan akan diproses. Adapun masukan sistem yang sedang berjalan adalah :

  1. Nama Masukan : Isi surat permohonan cuti
  2. Akronim : Isi surat permohonan cuti
  3. Fungsi : Mengisi data cuti pegawai
  4. Sumber : Pegawai yang mengambil cuti
  5. Tujuan : Bidang sumber daya manusia & umum
  6. Media : Kertas
  7. Keterangan : Berisi data cuti pegawai
  8. Frekuensi : Setiap ada pengajuan cuti dari pegawai
  9. Format : Lampiran A.1

Analisa Proses

Analisa proses menjelaskan tentang semua proses yang berjalan saat ini, adapun proses sistem yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

  1. Nama proses  : Input data cuti
  2. Akronim  : Input data cuti
  3. Fungsi  : Menginput data cuti pegawai dengan tujuan data cuti telah terupdate
  4. Sumber : Pegawai
  5. Tujuan : Memproses pembuatan rekap laporan cuti pegawai
  6. Keterangan : Berisi data cuti pegawai yang melakukan pengambilan cuti
  7. Frekuensi : Data cuti pegawai
  8. Masukan : Input data cuti pegawai

Analisa Keluaran

Keluaran sistem adalah semua informasi yang dikeluarkan dari suatu proses dapat berupa hasil cetakan atau juga tampilan dalam monitor yang sudah berbentuk standar tertentu:

  1. Nama keluaran : Laporan cuti
  2. Akronim : -
  3. Fungsi  : Sebagai laporan cuti pegawai
  4. Sumber : Pegawai
  5. Tujuan : Hasil laporan cuti pegawai
  6. Media : Kertas
  7. Distribusi : Pegawai yang melakukan pengambilan cuti
  8. Frekuensi : Setiap pegawai melakukan pengambilan cut
  9. Format : Data cuti dapat dilihat pada lampiran
  10. Deskripsi : Menghasilkan laporan data cuti pegawai

Masalah Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, proses cuti pegawai yang dilakukan secara manual dalam beberapa tahap, yaitu tahap cuti pegawai dan tahap laporan data cuti pegawai, dapat diidentifikasikan permasalahan – permasalahan yang timbul sebagai berikut :

  1. Pada tahap ini sistem cuti pegawai yang berjalan saat ini pada Dana Pensiun Angkasa Pura II adalah proses pengambilan cuti yang masih menggunakan dokumen berisi hardcopy yaitu dengan mengisi Surat Permohonan dan Surat Izin Cuti Tahunan jika lamanya cuti yang diminta lebih dari 3 hari dan menggunakan Surat Pernyataan jika lamanya cuti yang diminta kurang dari tiga hari. Sehingga terjadi penumpukan arsip dan kerangkapan arsip, hal tersebut mengakibatkan proses pencarian data yang sulit.
  2. Pada tahap ini bidang sumber daya manusia & umum, mempunyai kendala pada permasalahan muncul yaitu pengambilan cuti hanya bisa dilakukan pada saat jam kerja dan tidak dapat diinput oleh multi user oleh sebab itu dapat berpengaruh dalam penilaian mutu kinerja instansi dana pensiun.Tentunya membuat kinerja tidak efektif dan efisien.

Analisa Kebutuhan Sistem

Saat ini proses pengambilan cuti pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II berjalan dengan baik, namun masih kurang maksimal karena masih mengandalkan dokumen berbasis hardcopy. Untuk itu dibutuhkan adanya sebuah aplikasi yang dapat membantu dalam proses pengambilan cuti pegawai dengan baik dalam mengetahui riwayat cuti pribadi serta sisa masa cuti dan menghasilkan laporan data cuti pegawai.

Berdasarkan analisa dari permasalahan serta kebutuhan bidang sumber daya manusia & umum ini, maka dibutuhkan :

  1. Teknologi baru atau program baru berbasis web yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai.
  2. Sistem informasi yang dapat mempermudah pemakai dalam menggunakan aplikasi dan agar interface yang terbentuk bersifat komunikatif.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melaksanakan penelitan, penulis mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah kepada Dana Pensiun Angkasa Pura II terhadap permasalahan yang dihadapi. Alternatif tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Penulis menyarankan agar lebih menghemat dan mengefisienkan penggunaan kertas, maka diusulkan untuk membuat sebuah sistem cuti pegawai sekolah menggunakan bahasa pemograman PHP, dengan program pengolahan database MySQL agar dapat terakomodir dengan baik dan menggunakan jaringan lokal untuk mendistribusikan data lebih cepat serta menyediakan dan membuat print out hasil laporan cuti pegawai.
  2. Penulis juga menyarankan untuk membuat sistem informasi menggunakan database dan jaringan lokal serta dengan menggunakan media tambahan berupa menu dashboard seperti data master, data transaksi, dan data laporan.

Berdasarkan hasil kajian pada permasalahan dan kebutuhan sistem yang berjalan maka penulis memilih alternatif tersebut diatas sebagai solusi pada Dana Pensiun Angkasa Pura II.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. “M” pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. “D” pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. “I” pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.l

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap II

  1. M (Mandatory) : dibutuhkan atau penting
  2. D (Desirable) : diinginkan atau tidak terlalu penting
  3. I (Innessential) : diluar sistem atau dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. “T” artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
  2. “O” artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
  3. “E” artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. “H” (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
  2. “M” (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. “L” (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.11 Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap Draft Final

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem penggajian dosen yang akan dibentuk. Berdasarkan Elisitasi Tahap III pada Tabel 3 dihasilkan final draft requirements yang diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam membuat suatu Sistem Cuti pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II.

Tabel 3.12 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa ulasan prosedur baru, yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah proses cuti yang menggunakan form kertas menjadi cuti berbasis web. Dengan perubahan sistem ini diharapkan dapat mempermudah sistem cuti dan rekapitulasi laporan cuti pegawai yang akurat dan tepat waktu, menghemat tenaga sehingga para pelaksana tidak terbebani dengan pekerjaannya. Perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki atau penggantian sistem lama serta memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir. Penelitian sistem ini menggunakan program Visual Paradigma for UML untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. Adapun diagram – diagram usulan yang saya gambarkan di dalam program Visual Paradigma for UML, adalah sebagai berikut.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Perancangan sistem yang diusulkan akan beorientasi objek dengan menggunakan Notasi UML yang berfungsi sebagai perancangan, dokumentasi, dan visualisasi.

Use Case Diagram Sistem Cuti Pegawai yang diusulkan

Berikut Use Case Diagram yang menggambarkan proses utama yang diusulkan.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II yang diusulkan

Dalam Use Case Diagram ini, terdapat:

  1. 3 (tiga) actor, yaitu : pegawai, atasan, dan bidang sumber daya manusia & umum
  2. 8 (delapan) use case yang bisa dilakukan oleh actor-actor tersebut yaitu : isi form data cuti, login, data pegawai, tampilan permohonan cuti, approve cuti, tampilan approve cuti, rekap laporan cuti, dan logout.

Skenario Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

Tabel 4.1 Skenario input sistem form permohonan cuti

Tabel 4.2 Skenario login sistem

Tabel 4.3 Skenario data pegawai dalam sistem

Tabel 4.4 Skenario sistem tampilan permohonan cuti

Tabel 4.5 Skenario sistem approve cuti

Tabel 4.6 Skenario sistem tampilan cuti approved

Tabel 4.7 Skenario sistem rekap laporan cuti

Tabel 4.8 Skenario sistem logout


Activity Diagram Sistem Cuti Pegawai yang diusulkan

Berikut ini Activity Diagram yang menggambarkan proses yang diusulkan.

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II yang diusulkan

Sequence Diagram Sistem Cuti Pegawai yang diusulkan

Berikut ini sequence Diagram yang menggambarkan proses yang diusulkan.

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II yang diusulkan

Penjelasan :

  • Pegawai input data permohonan cuti
  • Sistem meminta approve kepada atasan
  • Sistem akan memberitahukan permohonan cuti di setujui
  • Sistem akan menyimpan data permohonan cuti pegawai kedalam database.

Sequence Diagram Rekap Laporan Cuti Pegawai yang diusulkan

Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem Rekap Laporan Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II yang diusulkan

Penjelasan :

  • Bidang sumber manusia & umum masuk kedalam halaman utama
  • Bidang sumber manusia & umum memilih dashboard halaman permohonan cuti pegawai
  • Bidang sumber manusia & umum memilih data pegawai untuk melihat dan cetak laporan

Class Diagram Sistem Cuti Pegawai yang diusulkan

Berikut ini Class Diagram yang menggambarkan proses yang diusulkan.

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II yang diusulkan

Rancangan Basis Data

Pada rancangan struktur basis data ini akan ditunjukan mengenai tabel – tabel yang digunakan :

  1. Spesifikasi Basis Login

  2. Nama File  : login

    Media  : Hardisk

    Isi  : id_user, username, password, dan role

    Primary Key: id_user

    Jumlah Record : 75

    Tabel 4.9 Spesifikasi Basis Login

  3. Spesifikasi Basis Pegawai

  4. Nama File  : pegawai

    Media  : Hardisk

    Isi  : nip, nmpegawai,iddivisi, idjabatan, image, dan status

    Primary Key: nip

    Jumlah Record : 162

    Tabel 4.10 Spesifikasi Basis Pegawai

  5. Spesifikasi Basis User Pegawai

  6. Nama File  : user pegawai

    Media  : Hardisk

    Isi  : id_user_pegawai, nip,password, dan role

    Primary Key: id_user_pegawai

    Jumlah Record : 66

    Tabel 4.11 Spesifikasi Basis User Pegawai

  7. Spesifikasi Basis Divisi

  8. Nama File  : divisi

    Media  : Hardisk

    Isi  : id_divisi dan nmdivisi

    Primary Key: id_divisi

    Jumlah Record : 35

    Tabel 4.12 Spesifikasi Basis Divisi

  9. Spesifikasi Basis Jabatan

  10. Nama File  : jabatan

    Media  : Hardisk

    Isi  : idjabatan dan nmjabatan

    Primary Key: idjabatan

    Jumlah Record : 35

    Tabel 4.13 Spesifikasi Basis Jabatan

  11. Spesifikasi Basis Jenis Cuti

  12. Nama File  : jenis_cuti

    Media  : Hardisk

    Isi  : idjenis dan nmjenis

    Primary Key: idjenis

    Jumlah Record : 35

    Tabel 4.14 Spesifikasi Basis Jenis Cuti

  13. Spesifikasi Basis Form Permohonan

  14. Nama File  : form_permohonan

    Media  : Hardisk

    Isi  : idpermohonan, nip, iddivisi, idjabatan, idjenis, noregistrasi, tglpengajuan, tglcuti_awal, tglcuti_akhir, statuscuti, tglpersetujuan, catatancuti, acc_manager_sdm, acc_manager, acc_manager1, acc_seniormanager, acc_seniormanager1, acc_direksi

    Primary Key: idpermohonan

    Jumlah Record : 161

    Tabel 4.15 Spesifikasi Basis Form Permohonan

Rancangan Tampilan Prototype

Tahap ini merupakan hasil dari gambar yang jelas mengenai rancangan yang lengkap mengenai aplikasi yang dibuat, sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada para pengguna sistem. Berikut ini adalah tampilan Sistem cuti pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

Tampilan Prototype Halaman Login

Gambar 4.6 Tampilan Prototype Login

Tampilan Prototype Halaman Utama

Gambar 4.7 Tampilan Prototype Halaman Utama

Tampilan Prototype Permohonan Cuti

Gambar 4.8 Tampilan Prototype Permohonan Cuti

Tampilan Prototype Divisi

Gambar 4.9 Tampilan Prototype Divisi

Tampilan Prototype Data Laporan

Gambar 4.10 Tampilan Prototype Data Laporan

Rancangan Program

Tampilan Layar Halaman Menu Login

Gambar 4.11 Tampilan Halaman Login

Tampilan Menu Halama Utama

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Utama

Tampilan Halaman Divisi

Gambar 4.13 Tampilan Halaman Divisi

Tampilan Halaman Jabatan

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Jabatan

Tampilan Halaman Jenis Cuti

Gambar 4.15 Tampilan Halaman Jenis Cuti

Tampilan Halaman Pegawai

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Pegawai

Tampilan Halaman User

Gambar 4.17 Tampilan Halaman User

Tampilan Halaman User Pegawai

Gambar 4.18 Tampilan Halaman User Pegawai

Tampilan Halaman Data Transaksi Permohonan Cuti

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Data Transaksi Permohonan Cuti

Tampilan Halaman Data Laporan Permohonan Cuti

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Data Laporan Permohonan Cuti

Tampilan Halaman Logout

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Logout

Sistem Yang Diusulkan

Dalam penggunaan program yang diusulkan adalah sistem yang dibuat dengan berbasis web yang menggunakan bahasa pemograman PHPmyAdmin, HTML, dan Abobe Dreamweaver.

Testing

Metode Impelementasi

Implementasi program aplikasi sistem cuti pegawaii dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing, Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsional-nya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan proses dapat menghasilkan output yang sesuai kebutuhan fungsional-nya maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Analisa SWOT

Tabel 4.16 Analisa SWOT

Pengujian Black Box Testing

Tabel 4.17 Pengujian Black Box Testing

Schedule

Dibuat jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian. Hal ini memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.

Tabel 4.18 Struktur Shedule

Evaluasi Program

Untuk dapat mengetahui kesalahan atau kekurangan dari program yang dibuat maka dari itu perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dijalani selama 1 bulan.

Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan biaya yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut:

Tabel 4.19 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. pengambilan cuti pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II yang berjalan saat ini masih menggunakan dokumen hardcopy membuat kurang efektif dan efisien dalam prosesnya karena sistem pengambilan cuti pegawai yang dilakukan adalah secara manual yaitu menggunakan Surat Permohonan dan Surat Izin Cuti Tahunan jika lamanya cuti yang diminta lebih dari 3 hari dan menggunakan Surat Pernyataan jika lamanya cuti yang diminta kurang dari tiga hari.
  2. Sistem pengambilan cuti yang dibutuhkan Dana Pensiun Angkasa Pura II adalah sebuah program aplikasi guna memudahkan pegawai dalam proses pengambilan cuti Memberikan Alternatif solusi untuk memperbaiki permasalahan cuti dan prosedur yang lebih luas lagi yang terjadi pada sistem tersebut agar lebih efektif dan efisien dengan dukungan teknologi.
  3. Mengembangkan proses pengambilan cuti sistem sebagai Penilaian Mutu Pegawai guna meningkatkan disiplin Pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II dengan membantu bidang sumber manusia & umum dalam pelaksanaan Cuti Pegawai dapat disetujui oleh atasannya dapat berjalan sesuai program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan proses dapat menghasilkan output yang sesuai kebutuhan fungsional-nya.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran yang sesuai dengan apa yang penulis dapatkan selama menyelesaikan laporan Skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

  1. Perlu ditambahkan fitur backup data cuti secara otomatis agar mengurangi kerusakan dan kehilangan data.
  2. Sistem yang diusulkan dapat diimplementasikan dengan baik maka diperlukan perawatan secara bertahap agar dapat digunakan dengan maksimal
  3. Dapat menggunakan perlindungan data, agar dapat berguna untuk menghindari pemakai yang tidak berkepentingan untuk dapat mengakses data tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  2. Pratita & Djahir (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  3. Swastika, I. P. A., & Putra, I. G. L. A. R.(2016). Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi: Implementasi dan Studi Kasus. Yogyakarta : Andi.
  4. H. A. Rusdiana (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  5. Tyoso. (2016). Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Deepublish
  6. Siagian, S. (2016). “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medik pada Puskesmas Pakuan Baru”. Scientia Journal, 5(2).
  7. 7,00 7,01 7,02 7,03 7,04 7,05 7,06 7,07 7,08 7,09 7,10 7,11 7,12 7,13 7,14 7,15 7,16 7,17 7,18 7,19 7,20 7,21 7,22 7,23 7,24 7,25 7,26 7,27 7,28 7,29 7,30 7,31 7,32 7,33 7,34 7,35
  8. McKay, Alison, George N. Stiny, and Alan de Pennington. (2016). "Principles for the definition of design structures," International Journal of Computer Integrated Manufacturing, vol. 29, no. 3, p. 237.
  9. Syukron, A., & Hasan, N. (2015) "Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web pada Puskesmas Winong," Bianglala Informatika, vol. 3, no. 1.
  10. 10,0 10,1 10,2 Kumpulan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Indonesia Tentang K3. (28 April 2017). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (BAB 10 (Pasal 78 –Pasal 92)). Diakses 26 Juni 2019, dari http://peraturank3.bewaratraining.com/undang-undang-republik-indonesia-nomor-13-tahun-2003-tentang-ketenagakerjaan-bab-9-pasal-78-pasal-92/.
  11. 11,0 11,1 Shabrina Restu, D. “Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja Wanita Mengenai Cuti Haid–Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan”. JURNAL SPREAD, 6(1)
  12. 12,0 12,1 Maimunah, M., Singgih, S., & Supriyadi, A. (2018). Rancang Bangun Sistem Sms Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan Cuti Karyawan http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/view/391 JOURNAL CERITA Vol.3 No. 1 (2017)
  13. Sanjaya, D., Dianova L., &Nugraha, L.S.(2015). “Perancangan Sistem Berorientasi Objek dengan UML (Unified Modelling Language)”. Makalah, Sistem Informasi
  14. Habibie, F. H., Purnama, B. E., & Triyono,R.H. (2014). "Pembangunan Sistem Informasi Penerimaan Calon Tenaga Kerja Secara Online Berbasis Web pada Bursa Kerja Khusus Smk Ganesha Tama Boyolali," Publikasi Nasional, vol. 1, no. 1, p. 79, Agustus.
  15. Pratama. I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasi. Bandung:Informatika.
  16. Hidayatullah, Priyanto, dan Jauhati Khairul K. 2015.Pemrograman WEB. Bandung: Informatika Bandung.
  17. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. Panduan Aplikatif & Solusi (PAS) Sistem Informasi Penjualan Online untuk tugas akhir. Wahana Komputer : Semarang.
  18. Anwar, A. N., & Andi, A. (2017). “Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran pada PT Tribuana Pekanbaru”. PROCURATIO (Jurnal Ilmiah Manajemen), 4(3), 283-298.
  19. Ariza, K. D. (2014). "Pembuatan Aplikasi Informasi Tagihan Listrik Berbasis Android," Skripsi, Fakultas Ilmu Komputer.
  20. Ramadhina, S. (2015). "Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Bengkel di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Yogyakarta," Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, vol. 22, no. 3, pp. 324-338.
  21. Nugraha, R., Exridores, E., & Sopryadi, H. (2014). "Penerapan Algoritma Fisher-Yates Pada Aplikasi The Lost Insect Untuk Pengenalan Jenis Serangga Berbasis Unity 3D.
  22. Krisnaningsih, Erni dan Acang (2016). Analisa Perancangan Sistem Informasi http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/view/391 Vol.3 No. 1 (2017)
  23. Rohendi, Keukeu (2015). Sistem Informasi Pengajuan Cuti Pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Propinsi Sumatera Barat. Jurnal TEKNOIF, Vol. 3 No.2 Oktober 2015. ISSN: 2338-2724
  24. Syaripudin, G. A., & Cahyana, R. (2015). "Pengembangan Aplikasi Web untuk Pengajuan Cuti Pegawai Secara Online," Jurnal Algoritma, vol. 12, no. 1.
  25. Sadami, R. I. S., Hikmah, N., & Suryanto, S. (2016). "Sistem Informasi Pengajuan Cuti dan Request Jadwal Kerja Berbasis Web pada Contact Center PLN 123 Jakarta," In Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kompute, pp. (pp. 55-INF)., December.
  26. Selvi, S., Rath, M., Sinha, N. K., Singh, S. P., Hemrom, N. N. J., Bhattacharya, A., & Biswal, A. K. (2014). "HR e-Leave Tour Management System at RDCIS, SAIL," In Information Technology (ICIT) International Conference on (pp. 333-338), no. IEEE.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Contributors

Admin, Ashfiani