SI1511485454

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN

DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB

PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1511485454

NAMA : ASHFIANI NUR HANIFAH


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN

DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB

PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II


Disusun Oleh :

NIM
: 1511485454
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
(Euis Sitinur Aisyah,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN

DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB

PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511485454
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 10012
   
NID : 16020




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN

DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB

PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511485454
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN

DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB

PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II


Disusun Oleh :

NIM
: 1511485454
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skrips ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 Juli 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1511485454

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Sebuah perusahaan tentu memiliki pegawai, di mana pegawai-pegawai tersebut memiliki jenis hak cuti setiap tahunnya. Demikian pula pada Dana Pensiun Angkasa Pura II memiliki kewajiban untuk memberikan hak cuti bagi pegawai yang telah menjalani masa kerja selama satu tahun penuh. Namun, Sistem cuti yang ada pada Dana Pensiun Angkasa Pura II saat ini ternyata masih kurang efektif masih dilakukan dengan cara manual dan hanya bisa dilakukan pada jam kerja serta pengambilan cuti hanya dapat diinput oleh Bidang sumber daya manusia & umum untuk mengendalikan dan melakukan verifikasi pelaksanaan proses pengambilan cuti Pegawai. Tujuan utama pelaksanaan penelitian tentang perancangan sistem ini adalah untuk untuk memastikan pelaksanaan Cuti Pegawai yang bersangkutan dapat disetujui oleh atasannya dan dapat berjalan sesuai jadwal, serta melakukan verifikasi pencatatan atas jumlah Cuti yang pernah diambil berada dalam kondisi mutakhir, dapat mengembangkan sistem informasi yang mampu memperbaiki sistem lama dalam hal pengisian formulir pengambilan cuti, laporan perizinan cuti, serta efektifitas dan efisiensi proses pengambilan cuti. Metode penelitian menggunakan Metode pengumpulan data, metode analisa sistem, metode perancangan sistem, dan metode pengujian sistem. Metode perancangan berorientasi objek menggunakan Visual Paradigm for UML 10.2 Enterprise Edition. database yang digunakan adalah MySQL. Sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program ini adalah Notepad ++. Hasil dari penelitian ini dibutuhkan adanya sebuah aplikasi yang membantu dalam proses cuti pegawai dengan baik dan rekapitulasi data cuti sebagai laporan, sehingga dapat memberikan solusi dalam hal pengambilan cuti pegawai pada saat dibutuhkan.

Kata kunci : Cuti Pegawai, Sumber daya manusia & Umum, Efisiensi proses pengambilan cuti


ABSTRACT


A company certainly has employees, where employees have the right to leave every year. Similarly, the Angkasa Pura II Pension Fund has an obligation to give leave rights for employees who have served a full year. However, the current leave system at the Angkasa Pura II Pension Fund is apparently still ineffective, still done manually and can only be done during working hours and taking leave can only be inputted by the Human & general resources sector to control and verify the implementation of the process. taking employee leave. The main purpose of conducting research on the design of this system is to ensure the implementation of the Employee Leave concerned can be approved by his / her supervisor and can run according to schedule, and verify the recording of the number of leave ever taken in the latest condition, can develop an information system capable of improving the system long time in terms of filling out taking leave forms, leave leave reports, and the effectiveness and efficiency of the leave taking process. The research method uses data collection methods, system analysis methods, system design methods, and system testing methods. Object-oriented design methods using Visual Paradigm for UML 10.2 Enterprise Edition. the database used is MySQL. While the supporting software used in designing and creating this program is Notepad ++. The results of this study required an application that helps in the process of employee leave properly and recapitulation of leave data as a report, so that it can provide solutions in terms of taking employee leave when needed.

Keywords: Employee Leave, Human & General Resources, Efficiency of the leave application process




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PENGEMBANGAN PENILAIAN MUTU PEGAWAI UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN DENGAN PENGAMBILAN CUTI BERBASIS WEB PADA DANA PENSIUN ANGKASA PURA II”

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Aris, S.Kom., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Herva Emilda Sari, S.Kom., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Segenap karyawan Dana Pensiun Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga yang telah memberikan doa, dukungan moril, maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   


Tangerang, 19 Juli 2019
Ashfiani Nur Hanifah
NIM. 1511485454


DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Skenario Meminta Surat Permohonan Cuti

    Tabel 3.2 Skenario Meminta Surat Permohonan Cuti

    Tabel 3.3 Skenario Acc Atasan

    Tabel 3.4 Skenario Memberikan Surat Permohonan Cuti

    Tabel 3.5 Skenario Login Sistem

    Tabel 3.6 Skenario Input Data Cuti

    Tabel 3.7 Skenario Menerima Surat Permohonan Cuti

    Tabel 3.8 Skenario Logout Sistem

    Tabel 3.9 Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.10 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.11 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.12 Elisitasi Tahap Draft Final

    Tabel 4.1 Skenario Input Sistem Permohonan Cuti

    Tabel 4.2 Skenario Login Sistem

    Tabel 4.3 Skenario Data Pegawai dalam Sistem

    Tabel 4.4 Skenario Sistem Tampilan Permohonan Cuti

    Tabel 4.5 Skenario Sistem Approve Cuti

    Tabel 4.6 Skenario Tampilan Cuti Approve

    Tabel 4.7 Skenario Rekap Laporan Cuti

    Tabel 4.8 Skenario Sistem Logout

    Tabel 4.9 Spesifikasi Basis Login

    Tabel 4.10 Spesifikasi Basis Pegawai

    Tabel 4.11 Spesifikasi Basis User Pegawai

    Tabel 4.12 Spesifikasi Divisi

    Tabel 4.13 Spesifikasi Jabatan

    Tabel 4.14 Spesifikasi Jenis Cuti

    Tabel 4.15 Spesifikasi Basis Form Permohonan

    Tabel 4.16 Analisa SWOT

    Tabel 4.17 Pengujian Black Box Testing

    Tabel 4.18 Struktur Schedule

    Tabel 4.19 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II

    Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem Rekap Laporan Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II yang Diusulkan

    Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Cuti Pegawai Dana Pensiun Angkasa Pura II yang Diusulkan

    Gambar 4.6 Tampilan Prototype Login

    Gambar 4.7 Tampilan Prototype Halaman Utama

    Gambar 4.8 Tampilan Prototype Permohonan Cuti

    Gambar 4.9 Tampilan Prototype Divisi

    Gambar 4.10 Tampilan Prototype Data Laporan

    Gambar 4.11 Tampilan Halaman Login

    Gambar 4.12 Tampilan Halaman Utama

    Gambar 4.13 Tampilan Halaman Divisi

    Gambar 4.14 Tampilan Jabatan

    Gambar 4.15 Tampilan Jenis Cuti

    Gambar 4.16 Tampilan Halaman Pegawai

    Gambar 4.17 Tampilan Halaman User

    Gambar 4.18 Tampilan Halaman User Pegawai

    Gambar 4.19 Tampilan Halaman Data Transaksi Permohonan Cuti

    Gambar 4.20 Tampilan Halaman Data Laporan Permohonan Cuti

    Gambar 4.21 Tampilan Halaman Logout



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Dana Pensiun Angkasa Pura II atau disingkat DAPENDA merupakan sebuah lembaga keuangan dana pensiun yang mengelola Program Pensiun Manfaat Pasti dengan tujuan memberikan kesinambungan penghasilan dan kesejahteraan bagi Peserta saat purnabakti.

Seiring dengan kondisi perekonomian yang penuh tantangan maka Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting terhadap tercapainya pertumbuhan usaha yang berkualitas serta terjaminnya keberlangsungan usaha Dana Pensiun Angkasa Pura II dalam jangka panjang. Oleh karenanya Dana Pensiun Angkasa Pura II memandang Sumber Daya Manusia sebagai aset utama sekaligus mitra dalam pengembangan usaha. Dana Pensiun Angkasa Pura II menerapkan kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan sistem pengembangan pegawai yang bersifat komprehensif dan terintegrasi, untuk menjadikan pekerjanya berintegritas, berkualitas dan profesional dalam melaksanakan tugasnya.Terkait dengan hal tersebut, Dana Pensiun Angkasa Pura II menjamin hak dan kewajiban setiap Pegawai dengan mematuhi ketentuan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Dalam menjalankan tugasnya, terkadang tidak semua pegawai dapat masuk bekerja sesuai dengan jadwalnya yang telah ditentukan oleh perusahaan, seperti melaksanakan keperluan pribadi yang tidak bisa dihindari atau juga untuk memulihkan kesegaran jasmani maupun rohani dalam meningkatkan semangat kerja. Berdasarkan hal tersebut maka pegawai diberikan hak untuk mengambil cuti.

Hasil survei yang dilakukan oleh peneliti, sistem pengambilan cuti pegawai yang berjalan saat ini kurang efektif dan efisien dalam prosesnya karena sistem pengambilan cuti pegawai yang dilakukan adalah secara manual yaitu menggunakan Surat Permohonan dan Surat Izin Cuti Tahunan jika lamanya cuti yang diminta lebih dari 3 hari dan menggunakan Surat Pernyataan jika lamanya cuti yang diminta kurang dari tiga hari.

Adapun prosedur pengambilan cuti pegawai yang ada pada Dana Pensiun Angkasa Pura II yaitu jika ada seorang pegawai ingin mengajukan cuti pegawai tersebut harus meminta surat permohonan cuti kepada bidang sumber daya manusia & umum dan langsung mengisi surat permohonan cuti tersebut seperti mengisi nama, tempat tanggal lahir, NIP ,alamat, unit kerja,lamanya cuti yang diminta, tanggal cuti mulai dan berakhir, cuti terakhir diperoleh, serta alasan cuti. surat permohonan cuti yang sudah terisi, kemudian diajukan oleh pegawai kepada atasan masing-masing divisi untuk meminta persetujuan (approve). Atasan masing-masing divisi mereview surat permohonan cuti tersebut cuti tersebut untuk menerima ataupun menolaknya. Jika disetujui maka surat permohonan cuti tersebut tersebut diserahkan kembali oleh pegawai kepada bidang sumber daya manusia & umum. Selanjutkan bidang sumber daya manusia & umum melakukan input data pengambilan cuti pegawai pada Sistem untuk mengetahui jumlah Cuti yang pernah diambil berada dalam kondisi mutakhir.

Berdasarkan uraian diatas, menunjukan bahwa pengambilan cuti hanya bisa dilakukan pada saat jam kerja dan tidak dapat diinput oleh multi user oleh sebab itu dapat berpengaruh dalam penilaian mutu kinerja instansi dana pensiun, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengembangan Penilaian Mutu Pegawai untuk Meningkatkan Disiplin dengan Pengambilan Cuti Berbasis Web pada Dana Pensiun Angkasa Pura II”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasikan pokok permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pengambilan cuti pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II yang berjalan saat ini ?

  2. Sistem pengambilan cuti seperti apa yang dibutuhkan Dana Pensiun Angkasa Pura II guna memudahkan pegawai dalam proses pengajuan cuti?

  3. Bagaimana mengembangkan proses pengambilan cuti sistem sebagai Penilaian Mutu Pegawai guna meningkatkan disiplin Pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dan penulisan dari laporan skripsi ini antara lain untuk:

  1. Untuk mengetahui sistem pengambilan cuti seperti apa yang dibutuhkan Dana Pensiun Angkasa Pura II guna memudahkan pegawai dalam proses pengajuan cuti.

  2. Memberikan Alternatif solusi untuk memperbaiki permasalahan cuti dan prosedur yang lebih luas lagi yang terjadi pada sistem tersebut agar lebih efektif dan efisien dengan dukungan teknologi

  3. Menganalisis dan merancang basis data permohonan cuti/izin dan persetujuan cuti/izin karyawan berbasis web.

  4. Mengembangkan sistem pengambilan cuti sebagai penilaian mutu pegawai guna meningkatkan disiplin pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu:

  1. Penyimpanan data pegawai secara terstruktur.

  2. Efisien, cepat, dan akurat karena pelayanan web saat ini merupakan yang murah dan dapat dikembangkan.

  3. Menghindari adanya kesalahan kepada pegawai mengenai informasi hak dan pengajuan cuti.

  4. Memudahkan dalam mengetahui riwayat cuti pribadi serta sisa masa cuti.

  5. Memudahkan bidang sumber daya manusia & Umum dalam mengolah informasi pengajuan cuti.

  6. Memudahkan bidang sumber daya manusia & Umum dalam mengetahui riwayat cuti pribadi dan seluruh pegawai.

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup pada sistem ini maka penulis membatasi pada cuti pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II ini hanya menangani input dari seseorang yang bersangkutan yang mana telah terdaftar dalam database cuti. Aplikasi sistem ini dikhususkan prosesnya hanya untuk proses cuti dan Laporan yang disajikan menampilkan laporan yang berhubungan dengan proses hasil cuti.

Metode Penelitian

Dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan beberapa metode penelitian, yaitu:

  1. Metode Pengumpulan Data
    1. Observasi
    2. Melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung ke lapangan dengan cara mengumpulkan data, informasi, serta mempelajari proses cuti pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II. Adapun hasil yang didapat adalah mengetahui alur proses cuti pegawai yang berjalan saat ini, sehingga apa yang dipelajari dan dipahami dari proses tersebut dapat dituangkan pada program yang akan direncanakan.

    3. Wawancara
    4. Melakukan kegiatan secara langsung atau mengadakan wawancara dengan stakeholder untuk memberikan keterangan yang dianggap mampu memahami alur proses cuti pegawai terkait dengan program yang akan dirancang.

    5. Studi Pustaka
    6. Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data yang ada pada Dana Pensiun Angksa Pura II serta mempelajari karya ilmiah lain yang berkaitan dengan judul penelitian yang sedang penulis susun guna menambah wawasan dan referensi akan ilmu pengetahuan.

  2. Metode Analisa Sistem
    1. Understand (Memahami Kerja dari Sistem)
    2. Mempelajari alur proses cuti pegawai pada Dana Pensiun Angksa Pura II yang berjalan saat ini dengan melihat beberapa aspek seperti kinerja, informasi, Efisiensi, akurat dan rekapitulasi laporan.

    3. Analyze (Menganalisa Sistem)
    4. Menganalisa sistem cuti pegawai pada Dana Pensiun Angksa Pura II berdasarkan data yang telah diperoleh serta pengamatan terhadap permasalahan cuti pegawai.

    5. Identify (Mengidentifikasi Masalah)
    6. Melakukan Identifikasi serta evaluasi sebagai alternatif solusi dari permasalahan sistem cuti pegawai pada Dana Pensiun Angksa Pura II yang berjalan saat ini.

    7. Report (Laporan Hasil Analisa)
    8. Membuat hasil laporan analisa dari permasalahan sistem serta solusi dengan menggunaakan elisitasi tahap 1 sampai final draft elisitasi.

  3. Metode Perancangan Sistem
  4. Didalam penelitian ini penulis tidak hanya menganalisa tetapi juga menggunakan metode perancangan sistem yang mana sistem yang baik adalah sistem yang memiliki desain antar muka (Interface) yang baik dengan menggunakan Unfide Modeling Language (UML) sebagai modelling tools untuk menggambarkan rancangan sistem yang ada saat ini, diantaranya yang digunakan Usecase Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram.

  5. Metode Pengujian Sistem
  6. Metode Pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur – fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi suatu kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan aplikasi. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi – fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca memahami isi dan tujuan dari skripsi ini, maka penulis perlu membuat sistematika penulisan diantaranya, yaitu :

Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan yang berisi penjelasan – penjelasan dari tiap bab dan sub bab yang ditulis dari skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas konsep dasar sistem informasi menurut para ahli dan peralatan pendukung (tools system).

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran sejaran Dana Pensiun Angkasa Pura II, Struktur Organisasi, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, Unfide Modeling Language (UML), masalah yang dihadapi, analisa kebutuhan sistem, alternatif pemecahan masalah dan user requirement sebagai analisa kebutuhan sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan yang dituangkan kedalam Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, rancangan program konfigurasi sistem, testing, evaluasi, sampai dengan pengujian sistem apakah sudah berjalan dengan baik dan benar.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2)[1] bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.Sistem terdiri atas berbagai komponen/elemen yang saling berhubungan atau berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. (Pratita dan Djahir, 2015:46)[1]. Kata ‘sistem’ mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya. (Swastika dan Putra, 2016:3)[1]

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen atau unsur yang saling keterkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Data

Menurut (H. A. Rusdiana, 2014:71)[1] Berdasarkan uraian dari beberapa ahli dapat dikatakan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol - simbol, gambar- gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya,yang didapat melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Informasi

Menurut (Hutahaean, 2015:9)[1] Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui. (Tyoso, 2016:21)[1]

Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu hasil dari data atau fakta yang telah diolah sehingga bermanfaat bagi umum.

Analisis Sistem

Analisis sistem adalah suatu cara atau teknik untuk menguraikan masalah dan mencari gambaran dari sistem yang ada atau sedang berjalan dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang berjalan saat ini. (Siagian, 2016:120)[1].

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015)[1] mendefinisikan “Analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuahan sistem, dan apa saja kekurangannya”.

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu kegiatan untuk melakukan identifikasi terhadap sistem berjalan untuk melihat permasalahan yang terdapat dalam sistem kemudian membuat perbaikan atas permasalahan yang ditemukan dengan sistem baru yang diusulkan.

Perancangan

Menurut McKay, dkk dalam Internasional Journal of Computer Integrated Manufacturing (2016:237)[1]

Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through life support of such product. The emerging discipline of engineering design information brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems.

Artinya desain rekayasa adalah tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan masyarakat ditangani dan kekayaan yang dihasilkan. Informasi desain teknik yang berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan produk yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari desain teknik informatika menyatukan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan desain teknik untuk mendukung penciptaan sistem pendukung informasi rekayasa yang sudah ada.

Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur. (Nugroho dalam Indraswuri, 2015:2)[1]. Serta perancangan merupakan spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. (Susanto dalam Syukron, 2015:29)[1].

Berdasarkan dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahapan setelah analisis yang bertujuan mengorganisasi sistem ke dalam subsistem, perangkat keras, lunak, serta prosedur-prosedur.


Teori Khusus

Definisi Akuntansi

Menurut Dwi Martani, Sylvia Veronica, dkk (2016:4) [2]dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, “Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal tertentu. Informasi akuntansi tersebut digunakan oleh para pemakai agar dapat membantu dalam membuat prediksi kinerja dimasa mendatang. Berdasarkan informasi tersebut berbagai pihak dapat mengambil keputusan terkait dengan entitas.”

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013:72)[3], dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, yaitu “Kumpulan atau group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.”

Menurut Laudon di dalam buku karya Azhar Susanto yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi (2013:52)[3], Sistem Informasi Akuntansi, yaitu “Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusaan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.”

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013:8)[3] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menyatakan fungsi sistem informasi akuntansi adalah:

  1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-har
  2. Mendukung proses pengambilan keputusaan
  3. Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak eksternal

Konsep Dasar Organisasi Nirlaba

Definisi Organisasi Nirlaba

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015:125)[4] dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Organisasi Nirlaba, menjelaskan bahwa Organisasi nirlaba adalah organisasi yang dapat dimiliki pemerintah maupun dimiliki oleh sektor swasta, tujuan utamanya tidak semata-mata untuk mendapatkan keuntungan. Organisasi nirlaba sangat berbeda dengan orgaunisasi komersial, karena organisasi komersial tujuan utamanya adalah mencari keuntungan.”

Macam-macam Organisasi Nirlaba

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015:216)[4], macam-macam organisasi nirlaba adalah sebagai berikut:

  1. Akuntansi Tempat Peribadahan, seperti Masjid, Gereja, Pura, Wihara
  2. Akuntansi Lembaga Sosial Masyarakat (LSM)
  3. Akuntansi Yayasan
  4. Akuntansi Pendidikan, seperti Sekolah, Perguruan Tinggi
  5. Akuntansi Kesehatan, seperti Puskesman, Rumah Sakit.

Menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2010:4)[5] dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Edisi 2, jika dilihat secara garis besar, jenis-jenis organisasi sektor publik dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

  1. Instansi Pemerintah
  2. Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang berbentuk instansi pemerintah berikut.

    1. Pemerintah Pusat, termasuk didalamnya:
      • Kementrian seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Sosial, Departemen Keuangan, dan lain-lain.
      • Lembaga dan badan negara seperti KPU, KPK, dan lain-lain.
    2. Pemerintah Daerah, termasuk didalamnya:
    3. Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kantor Catatan Sipil, dan lain-lain.

  3. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah
  4. Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah. Contohnya:

    1. Perguruan Tinggi BHMN
    2. Rumah Sakita milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah
    3. Yayasan-yayasan milik pemerintah
    4. Pada perkembangannya, sebagian organisasi dalam kelompok ini dikategorikan dalam kelompok yang lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

  5. Organisasi Nirlaba Milik Swasta
  6. Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian sektor publik yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta. Contohnya:

    1. Yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika, dan lain-lain.
    2. Sekolah dan Universitas Swasta
    3. Rumah Sakit milik swasta

Konsep Dasar Laporan Keuangan

Definisi Laporan Keuangan

Menurut Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim (2016:49)[6] dalam bukunya yang berjudul Analisis Laporan Keuangan, “Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya.”

Menurut Abdul Kadir (2014:94)[7]. “Sistem informasi laporan keuangan digunakan untuk mendukung manajer keuangan dalam pengambilan keputusaan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan.”

Menurut Irham Fahmi (2012:2)[8], “Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.”

Proses Penyusunan Laporan Keuangan

Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2013)[9] dalam buku Financial Accounting IFRS Edition 2e, practically every business uses three basic steps in the recording process:

  1. analyze each transaction for its effects on the accounts.
  2. Enter the transaction information in a journal.
  3. Transfer the journal information to the appropriate account in the ledger.

Ada hal lain juga yang harus disiapkan dalam penyusunan laporan keuangan yaitu Chart of Account, Journal, Ledger, Trial Balance, and Adjusment.[9]

  1. Chart of Account a list of accounts and the account number that identify their location in the ledger.
  2. Journal an accounting record in which transactions are initially recorded in chronological order.
  3. Ledger is the entire group of accounts maintained by a company.
  4. Trial Balance is a list of accounts and their balances at a given time
  5. Adjusted Trial Balance is a list of accounts and their balances after the company has made all adjusments.
  6. Adjusting entries is entries made at the end of an accounting periode to ensure that companies follow the revenue and expense recognition principle.

Gambar 2.4 : Siklus Akuntansi
(Weygandt, Kimmel, Kieso : 2013)

Pernyataan Standar Akutansi Keuangan Organisasi Nirlaba

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:)[10], Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45 (PSAK 45), tentang Pelaporan Keuangan Entitas Niralaba telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 8 April 2011, yang mana PSAK 45 ini merupakan revisi PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba yang telah dikeluarkan pada 23 Desember 1997.

Dalam Ikatan Akuntan Indonesia (2014:45.1)[10], menjelaskan bahwa:

  1. pernyataan ini berlaku bagi laporan keuangan yang disajikan oleh entitas nirlaba yang memenuhi karakteristik sebagai berikut:
    1. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
    2. Menghasilkan barag dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas nirlaba tersebut.
    3. Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atas kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya, entitas nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba.
  2. Pernyataan ini dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah dan unit sejenis lain sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangang yang berlaku.
  3. Laporan keuangna untuk enttias nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut berbeda dengan laporan keuangan untuk entitas bisnis pada umumya.
  4. Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu yang disajikan dalam laporan keuangan entitas nirlaba. Pengaturan yang tidak diatur dalam pernyataan ini mengacu pada SAK atau SAK ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.

Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:45.3)[10], menerangkan bahwa “Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.”

Organisasi nirlaba perlu membuat laporan keuangan. Adapun laporan keuangan menurut PSAK 45, organisasi nirlaba perlu menyusun setidaknya 4 jenis laporan keuangan sebagai berikut: (V.Wiratna Sujerweni,2015:216)[4]:

  1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir periode laporan menyajikan kekayaan (aktiva).
  2. Penyajian aktiva urut dari aktiva yang paling likuid yaitu Kas dan Setara Kas sampai dengan yang paling tidak likuid yaitu Aktiva Tetap. Kewajiban disajikan berdasarkan urutan jatuh temponya. Sedangkan aktiva bersih disajikan berdasarkan urutan aktiva bersih yang tidak terikat, terikat sementara, dan terikat permanen.

  3. Laporan Aktivitas untuk suatu periode pelaporan
  4. Organisasi nirlaba tidak memiliki laporan laba rugi, namun laporan ini dapat disamakan dengan laporan aktivitas. Informasi utama dalam laporan laba rugi adalah komponen laba atau rugi yang dihasilkan. Sementara itu, informasi utama dalam laporan aktivitas terletak pada perubahan aset neto yang dikelola oleh organisasi nirlaba.

  5. Laporan Arus Kas untuk suatu periode pelaporan
  6. Laporan arus kas dalam organisasi nirlaba sama dengan laporan arus kas pada organisasi bisnis, yaitu: arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Metode penyusunan laporan arus kas pun bisa menggunakan metode langsung maupun tidak langsung.

  7. Catatan Atas Laporan Keuangan untuk suatu periode pelaporan.

Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan

Tujuan pelaporan keuangan menurut Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim (2016:61)[6] dapat didefinisikan untuk membantu investor, kreditur, dan pihak-pihak lain menaksir besarnya, waktu (timing), serta tingkat ketidakpastian aliran kas suatu perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:45A)[10], “Tujuan utama laporan keuangan entitas nirlaba adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba.”

Pelaporan keuangan menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2010:42)[5] dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Edisi 2, yaitu:

  1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.
  2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.
  3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas serta hasil-hasil yang telah dicapai.
  4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
  5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.
  6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangna entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Menurut Fahmi (2012:6)[8], “Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka dalam satuan moneter.”

Konsep Dasar Fix Assets

Definisi Fix Assets

Fix Assets sering dipanggil dengan beberapa nama yaitu property, plant, and equipment, plant and equipment. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2013) [9] "Plant Assets are resources that have three characteristic. They have a physical substance (a definite size and shape), are used in the operations of a business, and are not intended for sale to customers. These assets are expected to provide services to the company for a number of years. Except for land, plant assest decline in service potential over their useful lives."

Definisi Depreciation, Accumulation Depreciation, Book Value

Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2013)[9] "Depreciation is the process of allocating to expense the cost of a plant asset over its useful (service) life in a rational and systematic manner. Cost allocation enables companies to properly match expenses with revenues in accordance with the expense recognition principle."

Depreciation is generally computed using one of the following methods:

  1. Straight-line
  2. Units-of-activity
  3. Declining-balance

Recognition epreciation on an asset does not result in an accumulation of cash for replacement of the asset. The balance in Accumulation Depreciation represents the total amount of the asset’s cost that the company has charged to expense. It is not a cash fund.

Book Value usually called Residual Value, is an estimate of the asset’s value at the end of its useful life. This value may based on the asset’s worth as scarp or on its expected trade-in value. Like useful life, residual value is an estimate. In making the estimate, management considers how it planss to dispose of the asset and its experience with similar assets.

Definisi Pengendalian Internal

Menurut Putu Mega Selvya Aviana dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1 No. 4 Tahun 2012[11], “Pengendalian internal yang baik merupakan cara bagi suatu sistem untuk melindungi dirinya dari hal-hal yang merugikan. Pengendalian internal yang memadai diperlukan untuk mengawasi jalannya aktivitas perusaahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan seperti penyelewengan, kecurangan, pemborosan, dan pencurian baik dari pihak dalam maupun pihak luar perusahaan dalam menilai perusahaan serta untuk mengevaluasi dan mengambil tindakan perbaikan dalam mengantisipasi kelemahan perusahaan.”

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. pengambilan cuti pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II yang berjalan saat ini masih menggunakan dokumen hardcopy membuat kurang efektif dan efisien dalam prosesnya karena sistem pengambilan cuti pegawai yang dilakukan adalah secara manual yaitu menggunakan Surat Permohonan dan Surat Izin Cuti Tahunan jika lamanya cuti yang diminta lebih dari 3 hari dan menggunakan Surat Pernyataan jika lamanya cuti yang diminta kurang dari tiga hari.
  2. Sistem pengambilan cuti yang dibutuhkan Dana Pensiun Angkasa Pura II adalah sebuah program aplikasi guna memudahkan pegawai dalam proses pengambilan cuti Memberikan Alternatif solusi untuk memperbaiki permasalahan cuti dan prosedur yang lebih luas lagi yang terjadi pada sistem tersebut agar lebih efektif dan efisien dengan dukungan teknologi.
  3. Mengembangkan proses pengambilan cuti sistem sebagai Penilaian Mutu Pegawai guna meningkatkan disiplin Pegawai pada Dana Pensiun Angkasa Pura II dengan membantu bidang sumber manusia & umum dalam pelaksanaan Cuti Pegawai dapat disetujui oleh atasannya dapat berjalan sesuai program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan proses dapat menghasilkan output yang sesuai kebutuhan fungsional-nya.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran yang sesuai dengan apa yang penulis dapatkan selama menyelesaikan laporan Skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

  1. Perlu ditambahkan fitur backup data cuti secara otomatis agar mengurangi kerusakan dan kehilangan data.
  2. Sistem yang diusulkan dapat diimplementasikan dengan baik maka diperlukan perawatan secara bertahap agar dapat digunakan dengan maksimal
  3. Dapat menggunakan perlindungan data, agar dapat berguna untuk menghindari pemakai yang tidak berkepentingan untuk dapat mengakses data tersebut.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Admin, Ashfiani