SI1511483474

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN SYSTEM INTRA UPDATE BON PINJAM PADA

TOOLS MANAGEMENT DI PT. GMF AEROASIA



SKRIPSI






Disusun Oleh :

NIM : 1511483474

NAMA : MUHAMAD YANTO SAPUTRA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2019/2020)



UNIVERSITAS RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SYSTEM INTRA UPDATE BON PINJAM PADA

TOOLS MANAGEMENT DI PT. GMF AEROASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511483474
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2019

Rektor
   
Dekan Fakultas
   
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
   
Universitas Raharja
   
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 000603
   
NIP : 006095
   
NIP : 010814




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN SYSTEM INTRA UPDATE BON PINJAM PADA

TOOLS MANAGEMENT DI PT. GMF AEROASIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511483474
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, Desember 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Nur Azizah, S.Kom.,M.Akt.,M.Kom)
   
(Abdul Hamid Arribathi, S.Ag, MM., M.M)
NID : 1002
   
NID : 13005




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SYSTEM INTRA UPDATE BON PINJAM PADA

TOOLS MANAGEMENT DI PT. GMF AEROASIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1511483474
Nama
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

  
Tangerang, Desember 2019
   
(MUHAMAD YANTO SAPUTRA)
NIM : 1511483474

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Perkembangan system Intra selalu menjadi topic penting berbagai kalangan atasan yang selalu inginmengikuti peminjaman selalu tersistemmatis. Dampak dari itu semua menyebabkan banyak pemantauan terhadap system Intra tersebut khususnya di Unit TLP ini dan umumnya untuk semua Unit yang ada pada PT Gmf Aero Asia ini karena agar tidak ada daya saing antar airline khususnya di Indonesia sendiri. Salah satu jenis usaha yang kini di lirik oleh berbagai pengusaha yaitu system peminjaman selalu terdata. PT Gmf Aero Asia merupakan salah satu jenis perusahaan yang memiliki standar pengecekan melalui system ( tersistem ). Melihat persaingan dalam penerbangan yang semakin tinggi maka PT Gmf Aero Asia tidak hanya berusaha untuk meningkatkan kualitas perbaikan pesawat tetapi meningkatkan system informasi perbaikan dengan secara tersistem. Karena perbaikan pesawat adalah modal utama keselamatan dan kenyamanan bagi orang yang menggunakan jasa penerbangan. Dengan dilakukannya analisa system penecekan pada PT Gmf aero asia ini agar mempermudah dalam pencarian alat yang hilang setelah dipakai oleh mekanik.

Kata kunci : PT Gmf Aero Asia ,semua tersistematis.

ABSTRACT


The development of Intra system has always been an important topic among the bosses who always want to follow the loan is always tersistemmatis. The impact of this all cause much monitoring of the Intra system, especially in this Unit TLP and general for all Units that exist in PT GmfAeroAsia is because so that there is no competitiveness between airlines, especially in Indonesia sendiri.Salah one type of business that is now ogled by various entrepreneurs are borrowing systems are always recorded. PT GmfAeroAsia is one type of company that has a standard checking through system (tersistem). In view of the increasing competition in aviation, PT GmfAeroAsia is not only trying to improve the quality of aircraft repair but improving system of systematic repair information. Because aircraft repair is the main capital of safety and comfort for people who use aviation services. By conducting a checking system at PT Gmfaeroasia to make it easier to search for missing tools after being used by mechanics.

keywords: PT GmfAeroAsia, all systematize




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN SYSTEM INTRA UPDATE BON PINJAM PADA TOOLS MANAGEMENT DI PT GMF AEROASIA”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi/Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1/Diploma 3 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi/Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Desy Apriani, S.Kom., M.T.I. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Raharja.
  4. Ibu Nurazizah S.kom M.Akt M.kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada peneliti sehingga Laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Abdul Hamid Arribathi, S.Ag., M.M sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada peneliti sehingga Laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Yadi Kuswan diserta Rekan kerja pada Unit TLP 4 Gmf Aero Asia yang telah banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek di TLP 4.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua tercinta serta keluarga yang tidak pernah henti-hentinya memberikan doa, semangat, dandukungan baik moril maupun materi demi keberhasilan penulis.
  9. Teman-teman seperjuangan mahasiswa/i Universitas Raharja yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu yang telah saling berbagi ilmu dan dukungan sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi/Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

  
Tangerang, Desember 2019
   
(MUHAMAD YANTO SAPUTRA)
NIM : 1511483474



Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1. Struktur Organisasi GMF AEROASIA
  2. Gambar 3.2. Sistem yang Berjalan Pada Usecase
  3. Gambar 3.3 Sequence Diagram yang berjalan
  4. Gambar 3.4. Activity Diagram Sistem yang Berjalan
  5. Gambar 4.1. Usecase diagram yang diusulkan
  6. Gambar 4.2. Activity Diagram planner yang Diusulkan
  7. Gambar 4.3. Activity Diagram pimpinan yang Diusulkan
  8. Gambar 4.4. Activity Diagram Crew yang Diusulkan
  9. Gambar 4.5. Sequence Diagram yang Diusulkan
  10. Gambar 4.6. Class Diagram yang Diusulkan
  11. Gambar 4.8. Tampilan Halaman Login
  12. Gambar 4.9. Tampilan Halaman Update Bon Pinjam
  13. Gambar 4.10. Tampilan Hasil Update
  14. Gambar 4.11. Tampilan Hasil Request tools

DAFTAR TABEL

  1. Tabel Simbol Usecase Diagram
  2. Tabel Simbol Activity Diagram
  3. Tabel Simbol Sequence Diagram
  4. Tabel Tabel Simbol Class Diagram
  5. Tabel 3.1. Analisa PIECES
  6. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
  7. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
  8. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
  9. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap Final Draft
  10. Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan
  11. Tabel 4.2. Tabel User
  12. Tabel 4.3. Tabel Tools
  13. Tabel 4.4. Tabel Detail Peminjaman
  14. Tabel 4.5. Tabel Peminjam
  15. Tabel 4.6. Tabel Daftar Pengujian
  16. Tabel 4.7. Tabel Login
  17. Tabel 4.8. Tabel Input
  18. Tabel 4.9. Tabel logout
  19. Tabel 4.10. Tabel Time Schedule
  20. Tabel 4.11. Tabel Elisitasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi ini khususnya di Unit TLP.4 (tools store) H2 Garuda Maintenance Facility Aeroasia inilah yang menjadi salah satu UNIT yang mengelola TOOLS di PT Garuda Maintenance Facility Aeroasia, untuk perbaikan pesawat khususnya di H2 dan umumnya di semua OSA yaitu untuk mensuport yang bekerja di Line maintenance dan atau Base maintenance serta adapun beberapa Unit lain yang mengelola Tools juga seperti contoh H4 yaitu untuk Base maintenance saja.

Pada pengelolaan Tools tersebut khususnya pada PT Garuda Maintenance Facility Aeroasia ini membutuhkan yang namanya laporan-laporan secara system ataupun secara tulisan, pada peminjaman Tools ini para mekanik menulis bon pinjam yg berisi nama , nopeg , unit , tanggal peminjaman , dan jenis peminjaman Tools tersebut lalu di sertakan dengan Ttd peminjam sebagai bentuk pertanggung jawaban Tools yang dipinjam oleh peminjam tersebut. Dan dari bentuk bon pinjam secara tertulis tersebut sebagai tools kepper memiliki pertanggung jawaban untuk meng update ke dalam System intra Tools Management yang ada pada PT GMF AeroAsia karena system tersebut adalah sebagai bukti si peminjam kepada atasan si peminjam bawasannya mereka sudah mengerjakan pesawat yang akan di kerjakan nya.

Kendala yang di alami sampai dengan saat ini oleh para petugas Tools Kepper yaitu pada System Tools Manangement yakni dalam Update Bon Pinjam terkadang sering terjadi error ( bon pinjam sudah di update tetapi di system belum terupdate sehingga menjadikan remender kepada para peminjam Tools ) maka secara tidak langsung akan berdampak negative bagi si peminjam karena si peminjam harus mempertanggung kepada atasan nya sendiri dank arena secara otomatis system intra akan memberikan email teguran kepada para peminjam yang berisi tools tools yang mereka pinjam.

Berdasarkan yang telah dijelaskan diatas maka penulis mengambil judul untuk skripsi dengan judul "PENGEMBANGAN SYSTEM INTRA / UPDATE BON PINJAM PADA TOOLS MANAGEMENT DI PT GMF AEROASIA“.Yang bertujuan untuk mengetahui kendala atau masalah masalah apa saja yang ada pada system tersebut sehingga nanti nya si penulis bisa memberikan saran dan insyaalah akan menindak lanjuti persoalan yang ada pada system intra tersebut.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah, masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Berdasarkan apa yang telah peneliti uraikan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang harus dijawab yaitu :

  1. Bagaimana system intra / update bon pinjam pada tools management yang berjalan saat ini Di PT GMF AeroAsia ?
  2. Apa saja hambatan yang dihadapi pada Store Kepper dalam pengelolaan system intra / update bon pinjam pada tools management di PT GMF AeroAsia ?
  3. Bagaimana merancang perkembabgan System Intra / Update Bon Pinjam pada Tools Management System Di PT GMF AeroAsia .

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai batasan pembahasan pada penyusunan laporan ini agar tetap sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka peneliti memberikan ruang lingkup penelitian yang meliputi Update Bon Pinjam

Karena dalam hal

  1. Update Bon Pinjam sangatlah penting bagi UNIT TLP 4 Tools store ini jadi perlu adanya batasan batasan dalam skripsi saya ini.
  2. Peningkatan Fitur System intraKarena masih ada fitur didalam system intra ini yang harus di perbaiki yaitu dalam hal Update Bon Pinjam.
  3. Pengiriman Ke OSATidak adanya Aktor yang berperan didalam team OSA sehingga Tools Sering terjadi kehilangan.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian yang adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tujuan bagi Peneliti

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Sebagai Syarat kelulusan untuk jenjang Strata Satu di Universitas Raharja.
  2. Agar Peneliti Dapat Terjun Langsung Dalam Menuntaskan Masalah Yang Ada Pada System Intra Tersebut.

Tujuan Bagi Steakholder

  1. Agar Steackholder Tau Hambatan apa saja yang ada pada System intra tersebut.
  2. sebagai bahan pertimbangan bagi steackholder

Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini antara lain:

  1. Memberikan sebuah informasi kepada orang-orang yang berada di lingkungan perusahaan terkait kondisi peminjaman dan perawatan tools.
  2. Membantu pihak perusahaan dalam mencegah kesalahan-kesalahan dan permasalahan yang mungkin bisa terjadi dengan menggunakan ide atau solusi yang diberikan oleh mereka yang ada di lingkungan perusahaan.
  3. Peneliti dapat menemukan langsung masalah masalah yang ada pada system intra tersebut.

Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu:

  1. Metode Observasi Dalam metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan prosedur pengelolaan data kontrol rencana tindak 5R agar peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan.
  2. Metode Wawancara Pada metode ini peneliti berusaha mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung pada pihak yang bersangkutan, serta mencoba memahami dan mengembangkan informasi yang .berkaitan dengan masalah yang akan disusun.
  3. Metode Studi Pustaka Terlepas dari dua metode pengumpulan data yang telah disebutkan, peneliti juga melakukan studi pustaka yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari informasi melalui berbagai situs internet, jurnal, dan juga artikel. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk melengkapi data yang telah diperoleh dengan cara mencari artikel sebagai bahan acuan atau referensi yang berhubungan dengan pembuatan System intra update bon pinjaman pada tools managemen di PT. Garuda Maintenece Facility Aerosia

Analisa Data

Selain itu penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu untuk memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang saling berkaitan, antara lain Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Statechart Diagram.

Kemudian penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.

Analisa Sistem

Peneliti menggunakan metode Analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) sebagai metode analisa sistem. Peneliti menggunakan teknik analisa PIECES karena teknik ini merupakan teknik analisa sistem yang biasa dipergunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap : pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data, yang menggunakan beberapa software dalam perancangannya antara lain : PHP MyAdmin, Apache, MYSQL, Visual Paradigma, dan Chrome. Serta menngunakan Frame work CodeIgniter.

Metode Pengujian Sistem

Tahap pengujian desain yang sudah berbentuk program yang siap untuk dioperasikan. Peneliti menggunakan metode Blackbox Testing dimana metode ini dapat medeteksi atau mengetahui kesalahan pada fungsi sistem dan apakah sistem berjalan dengan baik

Sistematika Penulisan

Agar penulisan laporan penelitian ini menjadi lebih mudah untuk difahami, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan aturan penyampaiannya yang sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa teori dasar dan beberapa definisi serta literature review yang akan mendukung pembahasan masalah yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum PT Bimasakti Karyaprima, seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, serta elisitasi tahap I, II, II dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi uraian mengenai usulan prosedur yang baru, rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk diagram UML yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, spesifikasi basis data, rancangan prototype, serta testing dan implementasi sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir, yang mana bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan juga saran yang dapat bermanfaat untuk peneliti dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Perancangan secara etimologi, perancangan memiliki pengertian serupa dengan desain. Kata desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Desain merupakan langkah awal dalam perumusan dari berbagai 12 bentuk unsur termasuk berbagai pertimbangan didalamnya, dimana salah satu unsur yang terdapat pada desain adalah grafis.

Graphic atau Grafis dalam bahasa Indonesia, berasal dari Bahasa Yunani yaitu Graphein yang berarti menulis atau menggambar. Sementara istilah Seni grafis yaitu seni gambar dalam dua dimensi pada umumnya mencakup beberapa kegiatan, seperti menggambar, melukis, dan fotografi yang dikenal dengan istilah ilustrasi. Menurut Gatoet dalam Maimunah, David Ericson Manalu, Dina Budi Kusuma, dalam Jurnal Semnasteknomedia, (2017:38)[3] berpendapat bahwa setiap “rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Jogiyanto dalam Pangemanan, dkk (2016:1)[1] “ perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut Muhammad Subhan yang dikutip oleh Nasril dan Adri Yanto Saputra (2016:48)[5], menyatakan bahwa “perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

Dari beberapa penjelasan menurut para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses pengembangan sistem dari hasil analis sehingga dapat menciptakan sesuatu yang berfungsi.

Tujuan Perancangan

Menurut Muharto & Arisandy (2016:103)[6], Tujuan sebuah perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Untuk memberikan gambaran yang sangat jelas dan menghasilkan sebuah perancangan yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sebuah sistem”.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berdasarkan pengertian sistem secara etimologi berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

Menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedy Cahyadi, Zainal Arifin (2016:24)[2] kata sistem berasal dari bahasa Latim (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk mempermudah aliran informasi, materi atau energi. Secara umum sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian tertentu yang saling berhubungan secara harmonis atau mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input) pengolahan (processing) dan keluaran (output).

Menurut Mulyadi (2016:4)[8] berpendapat bahwa “sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1)[9], mengatakan bahwa “sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Berdasarkan ketiga pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen yang saling berhubungan sehingga mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Masriadi (2018:81)[10] sistem mempunyai karakteristik yaitu:

  1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem bisa berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Suatu sistem bisa mempengaruhi sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.
  2. Batasan Sistem (boundrary) Batasan sistem (boundrary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tertentu.
  3. Lingkungan Luar Sistem (environment) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap di jaga dan di perlihara.
  4. Penghubung Sistem (interface) Penghubung merupakan alat penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem yang lainnya.
  5. Masukan Sistem (input) Masukan sistem adalah energi yang di masukkan ke dalam sistem. Masukan bisa berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang di gunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah singnal input untuk di olah menjadi informasi.
  6. Keluaran Informasi (output) Keluaran adalah hasil dari energi yang di olah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna da sisa pembuangan yang dapat di gunakan sebagai informasi dan untuk pengambilan keputusan.
  7. Pengolahan Sistem (process) Pengolahan sistem adala suatu pengolahan yang akan mengolah input menjadi output dengan melalui suatu tahap pemrosesan. Contohnya seperti pada sistem produksi,dimana akan mengolah input (bahan baku) menjadi output berupa barang jadi.
  8. Sasaran Sistem (objective) Sasaran dari sebuah sistem adalah target yang hendak di capai oleh sebuah sistem dalam jangka waktu yang singkat guna mempercepat tercapainya tujuan sistem.

Implementasi Sistem

Menurut V. Wiratna Sujarweni, (2015:25)[11], menyatakan bahwa implementasi sistem adalah penerapan sistem yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisis sistem dan desain sistem yang telah dilakukan oleh analisis. Setelah sistem disetujui makan program yang telah dibuat siap untuk dioperasikan.

Pada uraian tersebut sistem membuat dokumen yang disebut laporan final implementasi sistem, isinya adalah :

  1. Rencana implementasi sistem.
  2. Hasil implementasi sistem. Untuk melaksanakan implementasi sistem perlu dipersiapkan beberapa hal seperti berikut:
  3. Persiapan implementasi
  4. Persiapan dan pelatihan karyawan untuk mengetahui sistem yang baru
  5. Konversi sistem

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Berdasarkan pengertian Data menurut etimologi adalah catatan atas kumpulan fakta.Data merupakan bentuk jamak dari datum berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Menurut Siregar dalam jurnla Priyo Sutopo (2016)[12] “bahwa data merupakan dekripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi, data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya”.

Menurut Yakub dalam Maulani dkk. (2016)[13], dalam jurnal yang berjudul “Sistem Informasi dalam organisasi biasaya terdiri atas berbagai metode pengelolaan data”. Metode pengelolaan data terdiri dari:

  1. Metode manual, merupakan pengelolaan data yang semua operasi data dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.
  2. . Metode electromechanical, merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.
  3. Metode punched card equipment, merupakan pengelolaan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem merekam unit (unit record system).
  4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi.

Menurut Fauzan Masykur dkk. (2015)[14], dalam buku yang berjudul “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar Berbasis Web”. Data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu keadaan, gambar, matematika dan lain sebagainya, yang dimana data tersebut dapat dikelola menjadi suatu infomasi yang berguna dan sesuai dengan fakta yang ada.

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Noor, (2015:138-141)[15], menyatakan bahwa umumnya terdapat beberapa teknik dalam mengumpulkan data, yaitu sebagai berikut :

  1. Wawancara Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai. Tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada lain kesempatan.
  2. Kuesioner/angket Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut.
  3. Observasi Pada teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian.
  4. Dokumen Sejumla besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
  5. Focus Group Discussion (FGD) Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan bertujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Secara etimologi, informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion(1387) yang diambil dari bahasa latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Informasi juga dapat diartikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Menurut Lusyani Sunarya, Ogi Dermawam, dkk. Vol 2 No. 1 (2016)[16]: SENSI JOURNAL, dalam jurnal berjudul “Desain Media Sign System dan Himbauan sebagai Penunjang Informasi pada Yayasan Perguruan Islam Attaqwa”. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti.

Menurut Utari, Muhammad Ichwan, IkaPurwanti Ningrum, dan Muh Yamin dalam Jurnal Semantik, (2016:188)[17], berpendapat bahwa informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk pengetahuan bagi yang menerimanya.

Menurut Krismaji (2015:14)[18], dalam buku yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Pada PT Ladang Makmur”. Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna sehingga memiliki nilai tertentu dan bisa menjadi pengambilan keputusan bagi penggunanya.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam buku karya Muslihudin M dan Oktavianto, (2016)[19], berpendapat bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:

  1. Informasi harus akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat dapat diartikan bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Tepat waktu (on time) Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai bilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan (relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi utnuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa suatu informasi harus mempunyai kualitas tersendiri sehingga informasi tersebur dapat dipercaya oleh kebanyakan masyarakat, informasi yang berkualitas sangat diperlukan demi keberlangsungan hidup seseorang sehingga suatu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Secara etimologi Sistem informasi merupakan suatu pengertian yang terdiri dari gabungan kata sistem dan informasi. Dimana sistem merupakan satu kesatuan dari komponen – komponen yang saling terkait antara satu dengan lainnya guna mencapai tujuan tertentu. Sedangkan informasi merupakan kumpulan data – data yang telah diolah sehingga dapat dijadikan alat penentu keputusan.

Menurut Suryantara, (2017:2)[20] berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatua tujuan, yaitu untuk menyajikan informasi.

Menurut kutipan Krimiaji, (2016:201)[21], dalam Ilamsyah, Desy Wiriyanty, Eva Setiawati, Jurnal SENSI, Vol. 2 No. 2, berpendapat bahwa sistem informasi adalah cara-cara yang terorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Gilang Ramadhan, Edy Budiman, dan Andi Syakir, (2017:256-262)[22], dalam Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Maret 2017,berpendapat bahwa sistem informasi adalah sistem yang didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, indtruksi) dan output (laporan).

Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa definisi sistem informasi adalah suatu proses sistem yang mengolah data hingga menjadi suatu informasi yang di butuhkan oleh para pengguna informasi untuk di jadikan suatu alat dalam mengambil keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Latif dan Aditya dalam Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 3, No. 1, (2015:23)[23], berpendapat bahwa dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:

  1. Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
  2. . Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
  3. Basis data, adalah sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
  4. Prosedur, adalah sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
  5. Personil atau orang, adalah semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, merupakan sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Nina Rahayu, Putri Sugiarti, Siti Islamiyah, (2017:44)[24], dalam Jurnal Semnasteknomedia, Vol 5 No. 1, berpendapat bahwa tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang bergunan bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (usefulness). Sitem harus bisa menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.
  2. Ekonomi (economic). Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (reliability). Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan langganan (customer service). Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (simplicity). Sistem yang sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global, Vol. 5 No. 1, (2015:72)[25], mendefenisikan bahwa analisa sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.

Menurut Suryadi da Emi dalam Jurnal CCIT, Vol. 9 No. 3, (2016:270)[26] berpendapat bahwa analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan atau hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Hanif dikutip dari Dimas, Mochammad Al Musadieq, Heru Susilo, dalam Jurnal Administrasi Bisnis, (2017:20)[27], berpendapat bahwa analisa sistem adalah tahapan dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Tujuan utama dari fase analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuan bisnis dan persyaratan proses dari sistem baru.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa definisi analisa sistem adalah suatu cara untuk mengidentifikasi sistem yang sedang berjalan serta mencari kekurangannya untuk dijadikan referensi membuat perkembangan dari sistem yang sedang berjalan itu.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Husda N dan Yvonne Wangdra , (2016:107)[28], berpendapat bahwa didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem yaitu sebagai berikut:

  1. Identification, yaitu mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu mempelajari kerja dari sistem yang ada.
  3. . Analyze,yaitu menganalisa sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Prinsip Analisa Sistem

Menurut Tyoso J, (2016:18)[29], berpendapat bahwa analisis sistem memiliki contoh yang baik dari pendekatan sistem yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Prinsip-prinsip analisis sistem yaitu untuk:

  1. Mengidentifikasi masalah
  2. Menyatakan sasaran sistem
  3. Menetapkan batasan sistem
  4. . Menetapkan kendala sistem
  5. Dekomposisi sistem (dibagi menjadi subsistem)

Konsep Dasar Data

Definisi Database

Berdasarkan pengertiannya Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database) secara etimologi adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Menurut Budi R yang dikutip dari Sri Rahayu, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi dalam Jurnal CCIT, Vol. 9 No. 1, (2015:54)[30], berpendapat bahwa database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut bisa dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.

Menurut pendapat Jubilee Entreprise (2015:1)[31], menyatakan bahwa database adalah jiwa dari sebuah aplikasi. Sebab dengan memanfaatkan database, semua fitur, tool, menu, dan fasilitas lainnya yang ada di dalam aplikasi, dapat terhubung satu dengan lainnya. Database tidak hanya sekedar tempat untuk menyimpan data. Database bisa digunakan untuk memfasilitasi user yang membutuhkan pemrosesan data baik untuk analisa maupun evaluasi.

Sedangkan menurut Arie Nugroho dan Arik Sofan Tohir, dalam Jurnal Semnasteknomedia, Vol 5 No 1, (2018:50)[3], berpendapat bahwa database dari hasil penelitian ini file XML dapat diimplementasikan untuk membuat otomatisasi SQL untuk membentuk database dan struktur tabel, stored procedure (insert, update, delete dan select join table) untuk database engine MySQL dan Microsoft SQL Server. File XML juga dapat digunakan untuk membentuk database dan struktur tabel dan membuat view pada database engine SQLite.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa definisi dari database (basis data) adalah data yang dikumpulkan dan disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan suatu informasi.

Pengguna Database

Menurut Anhar, (2016:20)[33], berpendapat bahwa pengguna basis data dibedakan sebagai berikut :

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
  2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisticated User (pengguna yang ahli) maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User (pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu) maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naive User (pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas). Pengguna ini berinteraksi bisa dengan basis data melalui program aplikasi yang telah disediakan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Perawatan (Maintenance)

Perawatan (maintenance) mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang (Soemarno, 2016). Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. ====

Apa itu pemeliharaan. Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya merawat, menjaga dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Untuk Pengertian Pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik dengan memperbaharui umur masa pakai dan kegagalan/kerusakan mesin. (Setiawan F.D, 2016 ).

Pengertian Pemeliharaan (maintenance) Menurut Para Ahli

  1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2016) dalam bukunya “ operations Management ” pemeliharaan adalah : “ all activities involved in keeping a system’s equipment in working order ”. Artinya: pemeliharaan adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah untuk menjaga sistem peralatan agar bekerja dengan baik.
  2. . Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2016) dalam bukunya “ Production Management ” pemeliharaan ( maintenance ) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).
  3. Menurut Sofy an Assauri (2016) pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Dari beberapa pendapat di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemeliharaan dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan perusahaan agar dapat melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien sesuai dengan pesanan yang telah direncanakan dengan hasil produk yang berkualitas.

Kurang diperhatikannya Pemeliharaan (maintenance) diantaranya disebabkan oleh banyaknya dana yang dibutuhkan, dan rumitnya tugas Pemeliharaan (maintenance) Namun bagi kegiatan operasi perusahaan, maintenance sudah menjadi dwi fungsi, yaitu pelaksanaan dan kesadaran untuk melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas-fasilitas produksi.

Tujuan Pemeliharaan (maintenance)

Suatu kalimat yang perlu diketahui oleh orang pemeliharaan dan bagian lainnya bagi suatu pabrik adalah pemeliharaan ( maintenance ) murah sedangkan perbaikan ( repair ) mahal. (Setiawan F.D, 2016).

Menurut Daryus A, (2016) dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:

  1. Untuk memperpanjang kegunaan asset,
  2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin,
  3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu,
  4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

Menurut Sofyan Assauri, 2015, tujuan pemeliharaan yaitu :

  1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi,
  2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu,
  3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut,
  4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
  5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
  6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi - fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan ( return on investment ) yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.

Keuntungan- keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap mesin, adalah sebagai berikut :

  1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang,
  2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar,
  3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan,
  4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula,
  5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan,
  6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal,

Jenis-jenis pemeliharaan

  1. Prefentive Maintenance. disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu kegitaan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih tepat. Pemeliharaan prefentif apabila direncanakan dengan baik dapat mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab apabila terjadi kerusakan peralatan operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara total.
  2. Corrective Maintenance, Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

Konsep Dasar Tools

Definisi Tools

Menurut Wijaya (2011) yang dikutip oleh Nurul Ikhsan Arifin dkk (2016:637)[7] “Biaya adalah pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Menurut Simamora (2012) yang dikutip oleh Agnes Pascalia Toar dkk (2016:598)[62] “Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi organisasi.”

Ishak The dan Arief Sugiono (2015:16)[61] menjelaskan bahwa “Biaya (cost) adalah merupakan pengorbanan sumber daya produksi untuk mencapai suatu sasaran/tujuan tertentu yang diukur dengan satuan nilai uang yang telah/mungkin terjadi serta memberikan manfaat untuk masa yang akan datang.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, Biaya adalah salah satu faktor yang menentukan besarnya laba perusahaan disamping komponen lainnya.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan Giandari Maulani, Kartika Chandra Buana Sejati dan Zahrotul Hayati dalam Jurnal Informatika Vol. 2 No. 1 Februari (2016)[39] STMIK RAHARJA yang berjudul “PENGEMBANGAN SYSTEM INTRA UPDATE BON PINJAM PADA TOOLS MANAGEMENT DI PT GARUDA MAINTENECE FACILITY AEROASIA”. Dalam pengelolaan data laporan hasil produksi yang dilakukan oleh bagian produksi masih memiliki beberapa kekurangan yaitu proses pencatatan laporan hasil produksi yang dilakukan oleh bagian produksi masih menggunakan kertas dan tidak bisa melakukan penginputan laporan hasil produksi di hari yang sama karena laporan hasil produksi dicatat di formulir hasil produksi menggunakan kertas sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengolah data dan penyimpanan data-datanya masih kurang aman dan kurang tertata dengan baik karena tidak adanya tempat penyimpanan data yang baik seperti kertas laporan hasil produksi bertumpuk-tumpuk diatas meja sehingga laporan hasil produksi bisa hilang dan bisa tercampur dengan laporan hasil produksi yang sudah di input. Berdasarkan masalah di atas maka penulis mengusulkan membuat aplikasi pengelolaan data laporan hasil produksi yang mudah dioperasikan dengan cepat, membuat aplikasi yang mudah di akses oleh bagian produksi dan mempunyai tempat penyimpanan data yang aman sehingga data-data yang ada tidak mudah hilang dan juga penyimpanan data menjadi lebih terintegrasi.
  2. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Oesman Raliby pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang pada tahun 2018 yang berjudul “ANALISIS PENERAPAN METODE 5R PADA INDUSTRI KERAJINAN SERAT ALAM MENUJU PENCAPAIAN SERTIFIKASI CE MARK” Tujuan program pendampingan ini adalah implementasi Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) untuk mengarah pada perolehan sertifikasi. Hasil analisis ada beberapa hal yang menyebabkan tidak berjalannya program 5R dengan baik. Diantaranya, kurangnya pemahaman akan konsep 5R, kurangnya dukungan dari seluruh elemen yang terkait, implementasi dilaksanakan secara parsial. Sehingga, dalam upaya meningkatkan mutu dan keamanan produk perusahaan akan sulit untuk dicapai.
  3. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Dr Sutarman,Tuti Nurhaeni, Nur AzizahAfrilia Astari pada Universitas Raharja tahun 2019 yang berjudul Submission and Web-based Decision Support System Web Using Analytical Hierarchy Process (AHP) In PDBPR Kerta Raharja INTERNATIONAL JOURNAL OF COMPUTER SCIENCE AND ENGINEERINGThe need for information is increasing not only to corporations but also to government agencies. Therefore required information system to assist employee performance in managing data effectively and efficiently. One of them in credit lending activities running on PD BPR Kerta Raharja Branch Balaraja which is still manual and not computerized properly. In this case the use of Decision Support System is needed in the credit lending decision. Supporters of the crediting decisions used in PD BPR Kerta Raharja Balaraja Branch based on survey and surveyor results and have not used the accurate method of selecting creditor candidates. Therefore it is necessary to use a method capable of supporting decision making more quickly, precisely and accurately. One of them is using Analytical Hierarchy Process (AHP) method because this method is one method that can perform multiple criteria and detail with a comprehensive framework of thinking in the consideration of hierarchy process which then performed weight calculation for each criterion such as (condition of economy, Character, capital, capacity, collateral) compared to sub-criteria (good, good enough and less) in determining creditworthiness. This research was conducted by observation method, interview and literature study. And the data obtained in the analysis using the Strength Method, Weakness, Opportunities, Treatment (SWOT) in describing the running system diagram procedure. The result of this research by applying new system to PD BPR Kerta Raharja Branch Balaraja, and make the process of credit submission become more effective and data obtained more accurate.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ruli Supriati dkk dalam Jurnal Informatika ATM Vol. 1 No. 1 Januari (2017) e-ISSN: 2622-6804 p-ISSN: 2622-6812 STMIK RAHARJA yang berjudul “Asset Management Using a Web-Based Accounting Online System To Maintain Value of Company Assets”. With asset management, companies are increasingly eager in planning outgoing expenses to maintain the value of existing assets, monitoring assets that are bought, sold, or otherwise depreciated. Asset management based on this online accounting system, companies get asset data reports, accumulated depreciation of each asset until the asset value is updated or real-time. Any assets that have been added in the system can be archived, edited or deleted. Import feature on this system also facilitate the company in doing penginputan asset data in large quantity. Thus, with the asset management system directly synchronized with the company's financial data, will provide work efficiency in monitoring each company's assets. (Dengan manajemen aset, perusahaan semakin bersemangat dalam merencanakan pengeluaran untuk mempertahankan nilai aset yang ada, memantau aset yang dibeli, dijual atau disusutkan. Manajemen aset berdasatkan sistem akuntansi online ini. Perusahaan mendapatkan laporan data aset, akumulasi penyusutan setiap aset, hingga nilai aset diperbarui atau real-time. Aset apapun yang telah ditambahkan dalam sistem dapat diarsipkan,diedit atau dihapus. Fitur impor pada sistem ini juga memudahkan perusahaan dalam melakukan penginputan data aset dalam jumlah besar. Dengan demikian, dengan sistem manajeman aset yang secara langsung disinkronkan dengan data keuangan perusahaan akan memberikan efisiensi kerja dalam memonitor setiap aset perusahaan.)
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Zahedi dkk dalam International Journal of Industrial Engineering Computations 7 (2016)[69] 229-244 dengan judul “Integrated batch production and maintenance scheduling for multiple items processed on a deteriorating machine to minimize total production and maintenance costs with due date constraint”. “This paper discusses an integrated model of batch production and maintenance scheduling on a deteriorating machine producing multiple items to be delivered at a common due date. The model describes the trade-off between total inventory cost and maintenance cost as the increase of production run length. The production run length is a time bucket between two consecutive preventive maintenance activities. The objective function of the model is to minimize total cost consisting of in process and completed part inventory costs, setup cost, preventive and corrective maintenance costs and rework cost. The problem is to determine the optimal production run length and to schedule the batches obtained from determining the production run length in order to minimize total cost.” “(Penelitian ini membahas model terintegrasi penjadwalan produksi dan pemeliharaan Batch pada mesin deteriorasi yang memproduksi banyak barang dan dikirimkan pada tanggal jatuh tempo yang sama. Model menggambarkan Trade-Off antara total biaya persediaan dan biaya pemeliharaan sebagai peningkatan jangka waktu produksi. Panjang run produksi adalah bucket waktu antara dua berturut-turut kegiatan pemeliharaan preventif. Fungsi tujuan dari model ini adalah untuk meminimalkan biaya total terdiri dari dalam proses dan biaya persediaan bagian selesai, biaya setup, preventif dan korektif biaya perawatan dan biaya pengerjaan ulang. Masalahnya adalah untuk menentukan proses produksi yang optimal panjang dan untuk menjadwalkan bets yang diperoleh dari menentukan panjang lintasan produksi agar untuk meminimalkan total biaya.)”
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Stefano Tedeschi dkk dalam The Fifth International Through-life Engineering Service Conference 59 (2017)[59] 150 – 155 yang berjudul “Secure IoT Devices For The Maintenance of Machine Tools”. “This papper will introduce a global strategy for secure Design for IoT which include :
    1. Safesolutions for environments with rich information
    2. Guarantee that the devices are functioning as intended by the manufacturer and are not damaged
    3. Life cycle security across devices, networks and data centers
    4. Support for industry standards and interoperability of devices
    5. Ability to solve the challenges of the information link
    6. Secure Clouds for traditional systems.
    This paper lays the foundation for the creation of a safe remote monitoring system for machine tools through IoT devices and analyses the critical issues focusing on the manufacturing environment”. “(Penelitian ini akan memperkenalkan strategi global untuk desain aman untuk IoT yang meliputi :
    1. Solusi keamanan untuk lingkungan dengan informasi yang kaya
    2. Menjamin bahwa perangkat berfungsi sebagaimana dimaksud oleh pabrik dan tidak rusak
    3. Keamanan siklus hidup di seluruh perangkat, jaringan, dan pusat data
    4. Dukungan untuk standar industri dan interoperabilitas perangkat
    5. Kemampuan untuk memecahkan tantangan tautan informasi
    6. Secure Clouds untuk sistem tradisional.
  7. Penelitian ini meletakkan dasar untuk penciptaan sistem pemantauan jarak jauh yang aman untuk peralatan mesin melalui perangkat IoT dan menganalisis masalah kritis yang berfokus pada lingkungan manufaktur)”
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Jong-Ho Shin dan Hong-Bae Jun dalam Journal Of Computational Design and Engineering 2 (2015)[54] 119-127 “On Condition Based Maintenance Policy”. “In the case of a high-valuable asset, the Operation and Maintenance (O&M) phase requires heavy charges and more efforts than the installation(construction) phase, because it has long usage life and any accident of an asset during this period causes catastrophic damage to an industry Recently, with the advent of emerging Information Communication Technologies (ICTs), we can get the visibility of asset status informationduring its usage period. It gives us new challenging issues for improving the efficiency of asset operations. One issue is to implement theCondition-Based Maintenance (CBM) approach that makes a diagnosis of the asset status based on wire or wireless monitored data, predicts theassets abnormality, and executes suitable maintenance actions such as repair and replacement before serious problems happen. In this study, wehave addressed several aspects of CBM approach: definition, related international standards, procedure, and techniques with the introduction ofsome relevant case studies that we have carried out”. “(Dalam kasus aset bernilai tinggi, fase Operasi dan Pemeliharaan (O&M) membutuhkan biaya besar dan lebih banyak upaya daripada fase instalasi (konstruksi), karena memiliki masa pakai yang lama dan setiap kecelakaan aset selama periode ini menyebabkan kerusakan yang sangat besar. ke industri. Baru-baru ini, dengan munculnya Teknologi Komunikasi Informasi (TIK) yang muncul, kita bisa mendapatkan visibilitas informasi status aset selama periode penggunaannya. Ini memberi kami masalah baru yang menantang untuk meningkatkan efisiensi operasi aset. Salah satu masalah adalah untuk menerapkan pendekatan Pemeliharaan Berbasis Kondisi (CBM) yang membuat diagnosis status aset berdasarkan data terpantau kawat atau nirkabel, memprediksi kelainan aset, dan menjalankan tindakan perawatan yang sesuai seperti perbaikan dan penggantian sebelum masalah serius terjadi. Dalam studi ini, kami telah membahas beberapa aspek pendekatan CBM: definisi, standar internasional terkait, prosedur, dan teknik dengan pengenalan beberapa studi kasus yang relevan yang telah kami lakukan.)”
  9. Penelitian yang dilakukan oleh J.J McArthur dalam International Conference on Sustainable Design, Engineering and Construction 118 (2015)[40] 1104-1111 yang berjudul “A Building Information Management (BIM) Framework and Supporting Case Study for Existing Building Operation, Maintenance and Sustainability”. “The BIM framework and its refinement are presented along with evaluative data from a case study where a model was developed using this framework for a complex university building. The results of this study demonstrate how these BIM models can be developed for the most challenging existing building scenarios and effectively used to improve building management and performance”. “(Kerangka kerja BIM dan penyempurnaannya disajikan bersama dengan data evaluatif dari studi kasus di mana model dikembangkan menggunakan kerangka kerja ini untuk bangunan universitas yang kompleks. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana model BIM ini dapat dikembangkan untuk skenario bangunan yang paling menantang yang ada dan digunakan secara efektif untuk meningkatkan manajemen dan kinerja bangunan.)”
  10. Penelitian yang dilakukan Ding Zhang dan Yingjie Zang dalam Journal Enterprise Information Systems Vol. 11 (2017)[70] yang berjudul “Dynamic Decision-Making for Reliability and Maintenance Analysis of Manufacturing System Based on Failure Effects”. “A framework for reliability and maintenance analysis of job shop manufacturing systems is proposed in this paper. An efficient preventive maintenance (PM) policy in terms of failure effects analysis (FEA) is proposed. Subsequently, reliability evaluation and component importance measure based on FEA are performed under the PM policy. A job shop manufacturing system is applied to validate the reliability evaluation and dynamic maintenance policy. Obtained results are compared with existed methods and the effectiveness is validated. Some vague understandings for issues such as network modelling, vulnerabilities identification, the evaluation criteria of repairable systems, as well as PM policy during manufacturing system reliability analysis are elaborated. This framework can help for reliability optimisation and rational maintenance resources allocation of job shop manufacturing systems”. “(Kerangka kerja untuk analisis keandalan dan pemeliharaan sistem manufaktur bengkel kerja diusulkan dalam penelitian ini. Kebijakan pemeliharaan pencegahan (PM) yang efisien dalam hal analisis efek kegagalan (FEA) diusulkan. Selanjutnya, evaluasi keandalan dan ukuran kepentingan komponen berdasarkan FEA dilakukan berdasarkan kebijakan PM. Sistem manufaktur bengkel kerja diterapkan untuk memvalidasi evaluasi keandalan dan kebijakan pemeliharaan dinamis. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan metode yang ada dan efektivitasnya divalidasi. Beberapa pemahaman yang samar untuk masalah seperti pemodelan jaringan, identifikasi kerentanan, kriteria evaluasi sistem yang dapat diperbaiki, serta kebijakan PM selama analisis keandalan sistem manufaktur diuraikan. Kerangka kerja ini dapat membantu untuk optimasi keandalan dan alokasi sumber daya perawatan rasional dari sistem manufaktur bengkel kerja.)”

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan PT GMF AeroAsia

Sejarah Singkat PT GMF AeroAsia

Berawal pada tahun 1949, GMF AeroAsia berasal sebagai Divisi Teknis Garuda Indonesia Airlines di Kemayoran dan Halim Perdana Kusuma bandara di Jakarta, Indonesia. Pada tahun 1984, GMF AeroAsia dipindahkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan namanya sendiri sebagai Divisi Maintenance & Engineering (M & E), yang akhirnya berkembang menjadi unit usaha mandiri. Selanjutnya pada tahun 1998, Divisi M & E berubah menjadi Strategic Business Unit (SBU-GMF), penanganan kegiatan pemeliharaan armada semua Garuda Indonesia, sehingga mengasah daya saingnya. Akhirnya pada tahun 2002 SBU-GMF dipisahkan dari Garuda Indonesia, dan secara resmi menjadi badan independen di bawah namaPT. Garuda maintenence facility Aeroasia. GMF AeroAsia kini benar dianggap sebagai yang terbaik dan terbesar perusahaan perawatan pesawat di wilayah tersebut, memberikan keunggulan solusi terpadu untuk semua pelanggan di seluruh dunia.

Struktur Organisai Perusahaan

31
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT GMF AEROASIA

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Unit Line Maintenancedan Base Maintenece

Divisi Line Maintenance dan Base Maintenece (Unit Perawatan Mesin) bertanggung jawab terhadap perawatan mesin, yaitu berkaitan dengan masalah keengineer-an dan dokumen-dokumen yang harus ditetapkan secara efisien dan efektif sehubungan dengan data yang disetujui oleh dinas udara setempat, internasional, pabrik, dan pelanggan. Divisi Base Maintenance juga bertanggung jawab terhadap kelengkapan peralatan suku cadang dan material. Kepala divisi Base Maintenance boleh mendelegasikan semua tugas-tugas kepada seseorang asisten pembantu yang telah memenuhi kualitas. Bagaimanapun juga pendelegasian tersebut tidak mengurangi keseluruhan tanggung jawab kepala divisi Line Maintenance.

Unit Component Maintenance

Divisi Component Maintenance (Unit Perawatan Komponen) bertanggung jawab kepada perawatan dan pengetesan komponen-komponen pesawat. Selain mesin pesawat dan Auxiliry Power Unit (APU), divisi ini juga bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah ke-engineer-an dan dokumen-dokumen yang harus ditetapkan secara efisien dan efektif sehubungan dengan data yang di setujui oleh dinas udara setempat, internasional, pabrik, dan pelanggan. Divisi Component Maintenance juga bertanggung jawab terhadap kelengkapan peralatan suku cadang dan material untuk perawatan komponen-komponen pesawat Kepala divisi Component Maintenance boleh mendelegasikan semua tugas-tugas kepada seorang asisten pembantu yang telah memenuhi kualitas. Bagaimanapun juga pendelegasian tersebut tidak mengurangi keseluruhan tanggung jawab kepala divisi Component Maintenance.

Unit Engine Maintenance

Divisi Engine Maintenance (Unit Perawatan Engine dan APU) bertanggung jawab melakukan perawatan dan pengujian mesin pesawat serta Auxiliary Power Unit (APU) yang berkaitan dengan masalah ke-engineer-an dan dokumen-dokumen yang harus ditetapkan secara efisien dan efektif sehubungan dengan data yang di setujui oleh dinas udara setempat, internasional, pabrik dan pelanggan. Divisi Engine Maintenance juga bertanggung jawab terhadap kelengkapan peralatan suku cadang dan material. Kepala divisi Engine Maintenance bertanggung jawab untuk memberikan laporan kepada Accountable Manager dan Executive Vice President.

Kepala divisi Engine Maintenance boleh mendelegasikan semua tugas-tugas kepada seorang asisten pembantu yang telah memenuhi kualitas. Bagaimanapun juga pendelegasian tersebut tidak mengurangi keseluruhan tanggung jawab kepala divisi Engine Maintenance.

Unit Corporate Strategic & Development

Divisi Corporate Strategic & Development (Unit Pengembangan dan Peningkatan Hubungan Bisnis) bertanggung jawab terhadap pengembangan bisnis perusahaan, mencari pekerjaan dari pelanggan dan meningkatkan hubungan bisnis dengan baik. Kepala divisi Corporate Strategic & Development juga memiliki tugas dan tanggung jawab melaporkan secara langsung hasil kerjanya kepada Executive Vice President GMF AeroAsia.

Unit Quality Assurance

Divisi Quality Assurance (Unit Pemantau Kualitas) bertanggung jawab secara terpisah untuk memantau kinerja Quality Management System PT. GMF AeroAsia. Kepala divisi Quality Assurance melaporkan hasil kerjanya pada Accountable Manager dan Executive Vice President PT. GMF AeroAsia. Kepala divisi Quality Assurance mempunyai akses langsung kepada Accountable Manager.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Visi dari PT. GMF Aero adalah: Top 10 MRO in The World
  2. Misi Misi PT. GMF AeroAsia antara lain sebagai berikut : To provide integrated and reliable aircraft maintenance solution for a safer sky and secured quality of life of mankind. (Menyediakan solusi perawatan terbang yang terpadu dan handal sebagai kontribusi dalam mewujudkan lalu lintas udara yang aman dan menjamin kualitas kehidupan umat manusia).

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada UseCase Diagram

Usecase adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user. Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client (Siahaan:2017)[4] .

Usecase Diagram TLP Yang Berjalan Saat Ini

32
Gambar 3.2 Use Case Diagram TLP
  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan peminjaman pada unit tlp.
  2. 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu planner, osa, crew, drawer, dan peminjam.
  3. 4 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya pengecekan tools, pemantau tools, melaporkan peminjaman tools, pengiriman dan penerimaan tools.

Sequence Diagram Tools Management Yang Berjalan Saat Ini

33
Gambar 3.3 Sequence Diagram Tools Management yang berjalan saat ini

Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diadgram yang berjalan saat ini diatas terdapat penjelasan yaitu :

  1. Terdapat 4 (Tujuh) Life Line, yaitu : kebutuhan tools, pengiriman tools, laporan tools, dan perlengkapan tools.
  2. Terdapat 4 (empat) Actor, yaitu : planner, OSA, Crew, Drawer, dan peminjam.
  3. Terdapat 7 (tujuh) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi.

Activity Diagram Tools Management yang berjalan saat ini.

34
Gambar 3.4 Activity Diagram Tools Management yang berjalan saat ini.

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram Tools Management yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
  2. 8 (delapan) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari satu aksi.
  3. 2 (dua) Decision Node, yang mencerminkan sebagai eksekusi.
  4. 1 (satu) Final State, objek yang di akhiri.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem memiliki batasan yang memisahkan antara sistem dengan peminjam. Sesuai dengan permasalahan yang diambil oleh peneliti, bahwa hal yang akan dibahas adalah mengenai permasalahan tentang sistem Tools Management di PT GMF AeroAsia.

Metode Analisa PIECES

Tabel 3.1 Analisa PIECES
t31

Metode Analisa system.

Analisa Masukan

Nama masukan  : Tools Management

Fungsi : Untuk Update Bon Pinjam

Sumber : Peminjam

Media : Kertas dan digital

Frekuensi : Setiap ada peminjaman Tools

Keterangan : System update ini dibuat karena untuk menetahui keberadaan tools tersebut.

Analisa Proses

Nama modul : Perbaikan tools management

Masukan : Laporan kondisi tools management

Keluaran : Laporan perbaikan tools management

Ringkasan proses : Proses ini menghasilkan laporan perbaikan kondisi tools management dalam hal update bon pinjam.

Analisa Keluaran

  1. Nama keluaran : Laporan perbaikan Tools Management
  2. Fungsi : Sebagai bukti perbaikan kondisi tools management dalam hal update bon pinjam.

    Media : Kertas

    Distribusi : Manager unit, Arsip

  3. Nama keluaran : Persetujuan atas perbaikan tools management dalam hali ini system intra.
  4. Fungsi : Sebagai syarat untuk memberikan laporan perkembangan system intra daklam hal ini update bon pinjam.

    Media : Kertas dan lisan

    Distribusi : Manager Unit, Arsip

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : i7 core
  2. Monitor : 16 Inch
  3. Mouse : Optical Mouse
  4. RAM : 2 GB
  5. Harddisk: 500 GB
  6. Printer : Cannon IP2770

Spesifikasi Software

  1. Linux Mint
  2. Libre Office
  3. Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

  1. Petugas yang berwenang
  2. Pimpinan

Permasalahan Yang Dihadapai dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat ada beberapa permasalahan yang dihadapi. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem yang ada saat ini belum dapat digunakan untuk memberikan informasi terkait kondisi system tools management yang ada pada perusahaan tersebut, belum tepat dan akurat karena masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan pada sistem tersebut.
  2. Kegiatan tools management hanya dapat diakses oleh team cengkareng tetapi tidak bisa diakses oleh team OSA.
  3. Sering terjadi rimender bagi si peminjam kerena pada saat update bon pinjam selelu tidak terdeteksi.

Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

  1. Merancang sebuah sistem intra update bon pinjam pada tools management sebagai media untuk transaksi peminjaman tools yang ada di PT GMF AeroAsia terhusus din unit TLP-4
  2. Dengan menggunakan sistem yang diusulkan, kegiatan dalam update bon pinjam tidak hanya dapat diakses di cengkareng tetapi dapat diakses juga di OSA.
  3. Sistem yang diusulkan ini juga bisa membantu dalam mengurangi resiko yang mungkin terjadi kepada peminjam kerena sering m,endapat rimender tools.

User Requirement

Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Manager TLP-4 mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap I

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

1

Menampilkan Logo PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group)

2

Menampilkan Login pada pada layar utama

3

Menampilkan Video tentang PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) pada layar utama

4

Menampilkan Dashboard sesuai dengan Status

5

Menampilkan Dashboard Perhari

6

Data melakukan input bon pinjam

7

Menampilkan Hasil Update

8

Data melakukan Remainder kepada peminjam

9

Dapat melakukan Close remainder

10

Menampil meni Log Out pada layar

11

Menampilkan halaman sesuai hak akses akun user

12

Menampilkan pilihan daftar akun pada halaman login

Non Functional

Saya Ingin Sistem Dapat :

1

Tampilan User

2

Program dapat berjalan dengan baik

3

Menggunakan Sistem Operasi Windows

4

Sistem Dapat Digunakan Dengan Mudah Oleh User

5

Menggunakan Mysql Sebagai Database

6

Melakukan pengaksesan sesuai dengan hak akses

7

Sistem berbasiskan online

8

Menggunakan bahasa pemrograman PHP

9

Membutuhkan Koneksi Jaringan Intranet

Mengetahui

Penyusun



(Muhamad Yanto Saputra)

NIM : 1511483474

Stakeholder



(Yadi Kuswadi)

NIP : 529585

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi:

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap II

Functional

Analisa Kebutuhan

M

D

I

Saya ingin sistem dapat

1

Menampilkan Logo PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group)



2

Menampilkan Login pada pada layar utama



3

Menampilkan Video tentang PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) pada layar utama



4

Menampilkan Dashboard sesuai dengan Status



5

Menampilkan Dashboard Perhari



6

Menampilkan Dashboard input bon pinjam



7

Menampilkan Dashboard Perbulan



9

Menampilkan Remainder kepada peminjam



10

Data melakukan close Remainder



34

Menampil meni Log Out pada layar



35

Menampilkan halaman sesuai hak akses akun user



36

Menampilkan pilihan daftar akun pada halaman login



Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat

1

Tampilan User Friendly



2

Program dapat berjalan dengan baik



3

Menggunakan Sistem Operasi Windows



4

Sistem Dapat Digunakan Dengan Mudah Oleh User



5

Menggunakan Mysql SebagaiDatabase



6

Melakukan pengaksesan sesuai dengan hak akses



7

Sistem berbasiskan online



8

Menggunakan bahasa pemrograman PHP



9

Membutuhkan Koneksi Jaringan Intranet



Mengetahui

Penyusun





(Muhamad Yanto Saputra)

NIM : 1511483474

Stakeholder





(Yadi Kuswadi)

NIP : 529585

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.

Tabel 3.4 Tabel Elsiitasi Tahap III

Functional

Saya ingin sistem dapat :

Feasibility

T

O

E

Risk

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan Logo PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group)







2

Menampilkan Login pada pada layar utama







3

Menampilkan Video tentang PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) pada layar utama







4

Menampilkan Dashboard sesuai dengan Status







5

Menampilkan Dashboard Perhari







6

Menampilkan Dashboard input bon pinjam







7

Menampilkan Dashboard Perbulan







8

Menampilkan Remainder kepada peminjam







9

Data melakukan close Remainder







10

Menampil meni Log Out pada layar







11

Menampilkan halaman sesuai hak akses akun user







12

Menampilkan pilihan daftar akun pada halaman login







Non Functional

Saya ingin sistem dapat :

Feasibility

T

O

E

Risk

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Tampilan User Friendly







2

Program dapat berjalan dengan baik







3

Menggunakan Sistem Operasi Windows







4

Sistem Dapat Digunakan Dengan Mudah Oleh User







5

Menggunakan Mysql SebagaiDatabase







6

Melakukan pengaksesan sesuai dengan hak akses







7

Sistem berbasiskan online







8

Menggunakan bahasa pemrograman PHP







9

Membutuhkan Koneksi Jaringan Intranet







Mengetahui

Penyusun









(Muhamad Yanto Saputra)

NIM : 1511483474

Stakeholder









(Yadi Kuswadi)

NIP : 529585

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.5 : Tabel Final Draft Elisitasi

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

1

Menampilkan Logo PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group)

2

Menampilkan Login pada pada layar utama

3

Menampilkan Video tentang PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) pada layar utama

4

Menampilkan Dashboard sesuai dengan Status

5

Menampilkan Dashboard Perhari

6

Menampilkan Dashboard input bon pinjam

7

Menampilkan Dashboard Perbulan

8

Menampilkan Remainder kepada peminjam

9

Data melakukan close Remainder

10

Menampil meni Log Out pada layar

11

Menampilkan halaman sesuai hak akses akun user

12

Menampilkan pilihan daftar akun pada halaman login

Non Functional

Saya Ingin Sistem Dapat :

1

Tampilan User Friendly

2

Program dapat berjalan dengan baik

3

Menggunakan Sistem Operasi Windows

4

Sistem Dapat Digunakan Dengan Mudah Oleh User

5

Menggunakan Mysql Sebagai Database

6

Melakukan pengaksesan sesuai dengan hak akses

7

Sistem berbasiskan online

8

Menggunakan bahasa pemrograman PHP

9

Membutuhkan Koneksi Jaringan Intranet

Penyusun



( Muhamad Yanto Saputra )

NIM : 1511483474


Mengetahui

Dosen Pembimbing I





(Nur Azizah S.Kom M.Kom)

NID. 10002


Dosen Pembimbing II





(Abdul Hamid Arribathi, S.Ag,. M.M)

NID. 14023



Menyetujui

Stakeholder





(Yadi Kuswadi)

NIP : 529585


Ketua Program Studi







(Dessy Apriani S.Kom., M.T.I)

NID. 05062

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah dilakukan dalam suatu sistem berjalan pada Tools Management di GMF AeroAsia, maka tahap selanjutnya akan membahas sistem yang diusulkan. Sistem yang diusulkan akan merubah proses Update Bon Pinjam. Dengan adanya sistem usulan ini akan memperjelas proses kerja Tools Management dalam hal meng Update suatu Bon Pinjam Tools, yang dimana dalam mengupdate sebuah bon pinjam yang dilakukan oleh CREW, dan dalam hal ini tools yang terupdate secara otomatis akan masuk pada system Tools Management, sehingga semua pekerja pada Unit TLP-4 dapat mengetahui hasil Update Bon Pinjam pada Tools Management.Dan secara otomatis dalam systemTools Management tidak aka nada lagi rimenderTools bagi peminjam Tools terebut.

Dalam rencana update bon pinjam yang dilakukan oleh user yang mengajukan, persetujuan yang dilakukan oleh admin, update stok yang dilakukan oleh Unit TLP-4 , serta penganggaran yang dilakukan oleh Managementakan dapat diupdate secara terus menerus hingga mendapatkan suatu hasil yang diinginkan dan dalam pembuatan laporan akan dibuat secara otomatis secara sistem berdasarkan parameter yang ditentukan.

Terdapat juga dashboard pada halaman utama yang berguna untuk mempermudah setiap user yang untuk melihat beberapa status pengajuan serta persetujuan dan update stok pada dashboard tersebut.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Crew Crew sistem dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu antara lain:
    1. Crew dapat melakukan Login dan logout..
    2. Crew dapat mengakses menu tools management.
    3. Crew dapat menginput bon pinjam pada tools management.
    4. Crew dapat meng close updatan bon pinjam pada tools management.
    5. Crew dapat logout.
  2. Planner Plannerdapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :
    1. Planner dapat melakukan Login dan logout
    2. Planner dapat mengakses menu tools management.
    3. Planner dapat menginput bon pinjam pada tools management.
    4. Planner dapat melimender peminjam
    5. Planner dapat meng close rimender padatools management.
  3. Pimpinan Pimpinandapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :
    1. Pimpinan dapat melakukan Login dan logout
    2. Pimpinan dapat mengakses menu tools management.
    3. Pimpinan dapat menginput bon pinjam pada tools management.
    4. Pimpinan dapat melimender peminjam
    5. Pimpinan dapat meng close rimender padatools management.

Usecase Diagram Sistem Tools Management yang Diusulkan

Diagram Usecase yang diusulkan pada sistem Tools Management adalah sebagai berikut :

41
Gambar 4.1 usecase diagram yang diusulkan sistem Tools

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan peminjaman pada unit tlp.
  2. 3 aktor yang melakukan kegiatan yaitu : crew,pimpinan,planer.
  3. 5 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya login,input bon pinjam,close update bon pinjam,remainder peminjaman dan logout.

Activity diagram yang di usulkan

  1. Activity diagram planner
    42
    Gambar 4.2 activity diagram planner

    Pada gambar 4.2 activity diagram planner diatas, terdapat:

    1. 1 vertical swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan planner
    2. 1 initial node sebagai awal dalam melakukan kegiatan.
    3. 5action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi.
    4. Activity diagram pimpinan
    43
    Gambar 4.3 activity diagram pimpinan.

    Berdasarkan gambar 4.3 Activity DiagramPimpinan diatas terdapat :

    1. 1 vertical swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan pimpinan.
    2. 4action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi.
    3. 1 action dari sistem logout .
  2. .Activity diagram crew
    44
    Gambar 4.4 activity diagram crew

    Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram crew :

    1. 1 vertical swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan crew.
    2. 1 initial node sebagai awal dalam melakukan kegiatan.
    3. 4action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi.
    4. 1 activity final node sebagaiakhiran untuk mengakhiri kegiatan.

Squence Diagram pada Tools Management yang Diusulkan

Sequence diagram Tools Management yang diusulkan adalah sebagai berikut :

45
Gambar 4.6 Sequence Diagram Tools Management yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 Activity DiagramTools Managementyang diusulkan terdapat :

  1. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu User, General Admin, dan Gudang.
  2. 5life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
  3. 13 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengajuan dan Tools,adapun perbedaannya sebagai berikut :

Tabel 4.2 prosedur sistem yang sesudah dan sebelum
t41

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

46
Gambar 4.6 Class Diagram Tools Management Usulan

spesifikasi basis data

rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

  1. Tbl_user
    Tabel 4.2 : tbl_user
    t42
  2. Tbl_tools
    Tabel 4.3 : tbl_tools
    t43
  3. Detail_peminjam
    Tabel 4.4 :detail_peminjam
    t44
  4. Peminjam
    Tabel 4.5 :peminjam
    t45

Rancangan Program

  1. Tampilan Halaman Login.
    47
    Gambar 4.8 Tampilan Halaman Login.

    Tampilan diatas meruupakan tampilan awal sebelum masuk kehalaman sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

  2. Tampilan Halaman pengajuan Tools
    49
    Gambar 4.9 Tampilan Update Tools.

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman transaksi pengajuan Tools yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input item Tools yang akan di ajukan.

  3. Tampilan Request Tools
    410
    Gambar 4.10 Tampilan Hasil Update

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman request Tools yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan Item yang akan di request oles user.

  4. Tampilan Report Tools
    411
    Gambar 4.11 Tampilan Report Tools

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman report Tools yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input dan dapat melihat stok Tools.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem.Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor : Minimal 2,1 GHz
  2. Monitor : Minimal VGA
  3. RAM : Minimal 2 GB
  4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
  5. Harddisk : 250 GB

Spesifikasi Software

Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

Hak Akses (Brainware)

Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Pemantauan Penjualan harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Pemantau, diantaranya:

  1. Pimpinan
  2. Crew
  3. Planener

Testing

Metode Testing

  1. Blackbox Testing Pengujian terhadap sistem Tools Management ini menggunakan blackbox testing yang dimana memiliki tugas pokok pengujian blackbox testing untuk mengetahui kesalahan fungsi atau hilang dari sistem yang telah peneliti buat kesalahan dari interface, struktur data, maupun akses kedalam database. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan blackbox testing sebagai berikut :
    Tabel 4.6 Daftar Pengujian
    t46
  2. Pengujian Login Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada sistem Tools Management dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di sistem Tools Management. Berikut ini merupakan hasil pengujian pada login pemantauan penjualan :
    Tabel 4.7 Pengujian Login
    t47
  3. Input item Update Bon pinjam Pengujian pada input Update Bon Pinjam ini berfungsi sebagai proses fungsi input dengan benar yang diharapkan beberapa data harus diisi dengan lengkap. berikut ini merupakan hasil input pengajuan dan request pada sistem Tools Management:
    Tabel 4.8 : Pengujian Input Update Bon Pinjam
    t48
  4. Pengujian terhadap logout
    Tabel 4.9  : Pengujian Terhadap Logout
    t49

Evaluasi

seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya bahwa aspek yang diuji dengan blackbox testing bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh form login, update bon pinjam, dan logout dapat berjalan dengan baik.

Implementasi

Time scheedule

Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

t410

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya serta hasil dari analisa dan perancangan yang dilakukan, mengenai Rancang Bangun system intra / update bon pinjam pada tools management yang berjalan Di PT GMF AeroAsia maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. System intra update bon pinjaman pada tools managemen di PT. Garuda Maintenece Facility Aerosia yang berjalan saat ini masih membutuhkan waktu yang lama dalam hal mengelola, menyajikan data dan mengirimkan informasi, karena masih menggunakan sistem yang terbilang semi-komputerisasi artinya sistem yang digunakan belum efektif dan efesien. Hal ini dibuktikan dengan ketepatan .
  2. Hambatan yang dihadapi pada System intra update bon pinjaman pada tools managemen di PT. Garuda Maintenece Facility Aerosia adalah pada saat peminjaman boon peminjaman selalu terbuka dan tidak close sehingga petugas yang meminjam selalu mendapat remainder dan selalu mengulang kegiatan yang sama.
  3. Dalam merancangan System intra update bon pinjaman pada tools managemen di PT. Garuda Maintenece Facility Aerosia memanfaatkan software visual paradigm untuk membuat diagram UML yang terdiri dari Use Case Diagram,Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Bahasa pemrograman yang dipergunakan untuk membangun sistem ini adalah PHP dengan menggunakan framework Laravel, Xampp sebagai web server, Mysql sebagai database, Sublime Text 3 sebagai text editor dan balsamiq mockup. Dengan kesimpulan diatas di sini penulis sedikit mendeskripsikan tampilan program dari login sampai dengan logout
    1. login menggunakan password user dalam hal ini yang menjadi user adalah crew, planner dan pimpinan.
    2. Langkah selanjutnya mulai menginput peminjaman pada Tools Management.
    3. Crew mengupdate sebuah bon pinjam pada tools management.
    4. Mulai proses pengecekan, jika ada tool yang belum kembali maka si planner akan meremainder si peminjam untuk menanykan tools yang belum kembali tersebut yang berbentuk email.
    5. Setelah dinyatakan kembali tools nya maka planner akan close remainder tersebut.
    6. User logout dari system.

Rekomendasi

  1. Perlunya pelatihan yang harus diberikan kepada pihak yang bersangkutan agar bisa mempergunakan aplikasi ini dengan semestinya.
  2. Diharapkan adanya pemeliharaan aplikasi secara berkala agar aplikasi ini dapat terus berjalan dengan baik.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka peneliti ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang peneliti telah alami selama melaksanakan penelitian ini, adapun saran-saran tersebut, sebagai berikut:

  1. Pada aplikasi ini agar ditambahkan beberapa actor diluar unit TLP-4.
  2. Pada aplikasi ini perlu adanya scan p/n agar lebih mudah dalam mengupdate bon pinjam.

Daftar Pustaka

  1. 23. Jogiyanto yang dikutip oleh M.safar dan Joni Devitra (2018) dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi
  2. 14. Siregar (2016) yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman
  3. Nugroho (2018) yang dikutip oleh Kurnia Uswatun Chasanah dalam Jurnal IT-EDU
  4. Siahaan yang dikutip oleh M.Iqba Dzalhaq (2017) dalam Jurnal Sisfotek Global

Contributors

MUHAMAD YANTO SAPUTRA