SI1433481511

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PROTOTYPE MONITORING SUARA PADA KELAS DENGAN

MENGGUNAKAN SOUND DETECTION SENSOR

BERBASIS ARDUINO




Disusun Oleh :

NIM
: 1433481511
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE MONITORING SUARA PADA KELAS DENGAN

MENGGUNAKAN SOUND DETECTION SENSOR

BERBASIS ARDUINO

Disusun Oleh :

NIM
: 1433481511
Nama
: Agnes Pugi Octaviani
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
UNIVERSITAS RAHARJA
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 0428059001



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE MONITORING SUARA PADA KELAS DENGAN

MENGGUNAKAN SOUND DETECTION SENSOR

BERBASIS ARDUINO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481511
Nama
: Agnes Pugi Octaviani

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 14017
   
NID : 16010



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE MONITORING SUARA PADA KELAS DENGAN

MENGGUNAKAN SOUND DETECTION SENSOR

BERBASIS ARDUINO


Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481511
Nama
: Agnes Pugi Octaviani

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


Disusun Oleh :

NIM
: 1433481511
Nama
: Agnes Pugi Octaviani
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang,Juli 2019

 
 
 
 
 
Agnes Pugi Octaviani
NIM : 1433481511




 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK


Pada SD Daan Mogot 1 Keroncong masih mengunakan cara yang masih manual dalam memantau ruangan kelas masih harus berjalan untuk meliahat anak- anak yang sedang ramai didalam kelas. Untuk tujuan mempermudah dalam pekerjaan dibutuhkannya sebuah pemantau yang bertugas memantau dan memberi notifikasi sebagai keterangan kelas mana saja yang ramai. Dengan menggunakan sensor suara KY-038 bekerja sebagai pendeteksi glombang suara, kemudian menggunakan arduino sebagai dasar pemoraman dan kemudian menggunakan sim900a sebagai penghubung melewati smartphone sebagai pemberi informasi yang akan diberikan ke user.


SD Daan Mogot 1 Keroncong, sensor KY-038, SIM900, Arduino


ABSTRACT


In SD Daan Mogot 1 Keroncong still using the manual method to monitor the classroom still have to walk to see the kids who are busy in the classroom. For the purpose of facilitating work, a monitor is required to monitor and provide notifications as to which class information is crowded. By using a sound sensor KY-038 works as a sound wave detector, then uses Arduino as the basis for recording and then uses the sim900a as a link through the smartphone as the information provider that will be given to the user.


SD Daan Mogot 1 Keroncong, KY-038 sensor, SIM900, Arduino



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah “PROTOTYPE MONITORING SURA PADA KELAS DENGAN MENGGUNAKAN SOUND DETECTION SENSOR BERBASIS ARDUINO”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan Penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesarbesarnyaterutamakepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M,Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Dr. Henderi, S,Kom., M,Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja
  3. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer
  5. Bapak Hendra Kusumah, S.Kom selaku Pembimbing I yang sangat baik dalam mengarahkan Penulis menyelesaikan laporan Skripsi.
  6. Ibu Nina Rahayu, S.Kom., MM selaku Pembimbing II yang sangat baik dan sabar dalam mengarahkan Penulis menyelesaikan laporan Skripsi
  7. Kepada Ibu Pardiyem selaku stakeholder dan Kepala Sekolah di SD Daan Mogot 1 Krongcong yang telah memberikan kontribusi besar didalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis
  9. Dan semua rekan-rekan Mahasiswa dan Mahasiswi yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
  10. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.


    Tangerang, Juli 2019
    Agnes Pugi Octaviani
    NIM. 1433481511

    Daftar isi



    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Simbol Flowchat dan Fungsinya

    Gambar 2.2 Arduino Uno

    Gambar 2.3 SIM900A

    Gambar 2.4 Sesnsor KY-038

    Gambar 2.5 Adaptor

    Gambar 2.6 switch/saklar

    Gambar 3.1 Struktural Organisasi

    Gambar 3.2 Diagram Blok

    Gambar 3.3 Diagram Gambar

    Gambar 3.4 Flowchart

    Gambar 3.5 Membuka IDE Arduino

    Gambar 3.6 Memulai IDE Arduino

    Gambar 3.7 Tampilan IDE Arduino

    Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.2 Listing Program


    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

    Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    Tabel 2.3 Spesifikasi Arduino Uno

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

    Tabel 4.1 spesifikasi perangkat Hardware

    Tabel 4.2 Uji coba Software

    Tabel 4.3 Pengujian Black Box Pada Sensor

    Tabel 4.4 Pengujian Black Box Pada Data Sensor Yang Mengirm Input ke Arduino

    Tabel 4.5 Pengujian Black Box Pada Led

    Tabel 4.6 pengujian Black Box Pada SIM900A


    DAFTAR SIMBOL


     



     


    BAB I

    PENDAHULUAN


    Latar Belakang

    Sekolah merupakan temapat dimana semua siswa/siswi belajar dibawa penggawasan guru, dengan bersekolah siswa/siswi diharapkan agar mendapat pendidikan yang layak dengan bimbingan guru yang akan mendidik dan memberi pengarahan kepada para siswa/siswi sehingga mampu menjadi individu yang berguna bagi diri sendiri dan lingkungan. Selain memberi pengetahuan umun bersekolah juga akan membentuk kepribadian sosial dan kedisiplinan. Disiplin merupakan aspek terpenting dalam hidup dengan disiplin hidup seseorang akan tertata lebih rapih dan terpantau dibandingkan dengan orang yang tidak bisa disiplin hidup akan lebih berantakan dan tidak bisa tertata rapi. Bukan hanya disiplin saja taat pada peraturan dan mempunya kesopanan merupakan aspek yang sama pentingnya. Oleh karena itu disiplin, taat pada peraturan dan kesopanan harus diterapkan anak sejak dini oleh orang tua ketika dirumah dan juga oleh guru ketika berada disekolah. Karean dengan mengajarkan disiplin anak sejak dini akan membuat kedepannya anak lebih pandai dan bijak dalam melakukan sesuatu hal.


    Sehubunggan permasalahan di atas, saya sebagai penulis berkeinginan membuat sebuah alat monitoring suara dengan menggunakan sound detection sensor yang nantinya bertujuan untuk membantu guru BK untuk mengevaluasi siswa/siswi dan guru ketika didalama proses belajar mengajar mau pun ketika tidak ada guru di dalam kelas. Dengan menggunakan sound detection yang akan memberi notifikasi atau peberitahuan berupa pesan yang cepat agar bisa ditanggapi dan di respon oleh guru BK. Untuk menghimbau agar tidak terjadi permasalahan yang tidak diinginkan.

    Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah yang akan dianalisa adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana sistem melaporkan keadaan ruangan kelas?
    2. Bagaimana upaya sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan agar para siswa/siswi dapat belajar disiplin?

    Ruang Lingkup

    Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi dan lebih terarah, maka perlu dibuatnya suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas didalam penulisan, berikut laporan skripsi ini yaitu :

    1. Alat ini dibuat hanya untuk sebuah monitoring bagi para siswa/siswi dan guru didalam ruangan kelas.
    2. Penelitian ini dibatasi monitoring tidak memberikan sebuah gambar atau video seperti monitoring pada umunya tetapi memberikan sebuah notif untuk pemberi tahuanannya.
    3. Notifikasi yang diberikan hanya sebatas pesan singkat tanpa ada perhitungan jadi masih melakukan penghitungan manual atau penghitungan sendiri.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan utama dilakukan penelitian di skripsi kali ini untuk bertujuan sebagai berikut :

    1. Memonitoring setiap kelas dari awal masuk hingga pulang sekolah.

    2. Untuk mengukur dan melihat seberapa siswa/siswi disiplinan dalam kegiatan belajar didalam ruangan kelas.

    3. Untuk membentuk pribadi yang bersosial yang bisa menghargai sesama mauapun yang lebih tua dari mereka.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat yang akan didapat selama skripsi sebagai berikut :

    1. Menerapkan ilmu yang sudah diperoleh selama perkuliahan dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.

    2. Murid bisa lebih paham kalau taad, tertib, disiplin dan mempunyai sopan santun itu penting dimana pun hingga dewasa nanti.

    3. Bermanfaat untuk user yang memeganganya.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Dalam metode pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya sebagai berikut :

    1. Observasi
      Dilakukanya metode ini agar bertujuan mendapat kan beberapa suber kajian dan landasan teori-teori yang mendukung, informasi yang sudah dikumpulkan dapat dijadikan sebagai acuan dan melakukan perencanaan, bebuatan serta percobaan untuk pembuatan laporan.
    2. Wawancara
      Metode wawancara penulis langsung mewawancarai kepala sekolah dengan beberapa pertannyaan kepada kepala sekolah untuk meperoleh keteangan dalam tujuan penelitian.
    3. Studi Pustaka
      Metode pustaka ini dipakai bertujuan untuk menunjang metode observasi dan metode wawancara yang telah dilakukan untuk mencari informasi serta referensi dari sumber-sumber seperti buku dan beberapa situs di internet yang berhubungan dengan penelitian.

    Metode Perancangan

    Pada metode perancangan ini menggunakan dua metode yaitu metode prototype sebagai rancangan untuk alat dan flowchat untuk proses berjalannya alat.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan dan memperjelas tentang penulisan ini, maka penulisan Skripsi ini, maka akan dibagi menjadi 4 bab dengan menggunakan sistem yang tersususn dalam urutan bab sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab 1 ini berisikan tentang Latar Belakang, Masalah, Ruanga Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistemmatika Penulisan yang akan di gunakan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Di bab 2 ini berisikan tentang beberapa teori-teori dasar mau pun khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang akan di bahas pada bagian sistem yang berjalan dan literature review.

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab 3 ini berisikan sejarah singkat, struktural organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, sistem yang berjalan dan elisitasi tahap l, ll. lll lalu final draft elisitasi.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

    Bab 4 berisikan tentang penjelasan analisa sistem yang diusutkan dengen menggunkan flowchat dan mina map dari sistem yang diimplementasiksan, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di baba sebelumnya dan dijelaskan satu persatu dengan menerapkan konsep yang sudah adanya sistem yang di usulkan.

    BAB V PENUTUP

    Bab 5 berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penulisan dan pengamatan laporan skripsi.

    DAFTAR PUSTAKA


    LAMPIRAN




    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Pototipe

    1. Definisi Pototipe

    Menurut Fatmah Rizkidiniah (2016:2)[1]Prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif dari produk akhirnya. Pada pengembangan sistem seringkali terjadi keadaan dimana pengguna sistem sebenarnya telah mendefinisikan secara umum atau tujuan perangkat lunaknya meskipun belum mendefinisikan secara rinci masukan, proses dan keluaran.

    Menurut Nugroho HA (2015:4)[2]Prototype adalah metode yang akan digunakan dalam pengembangan sistem. Metode Prototype adalah metode yang memberikan kesempatan bagi pengembang dan pengguna untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan sisitem. Sehingga diharapkan dengan menggunakan pendekatan ini dapat membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.

    Berdasarkan menurut parah ahli diatas menyimpulkan bahwa prototipe adalah sebuah rancangan simulasi yang dipakai untuk mengembangkan suatu sistem.

    Jenis-jenis Prototipe

    Menurut Simamarta dalam (Saefullah 2015:64),[3] Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini, yaitu:

    a. Rapid Throwaway Prototyping.

    Pendekatan mengembangan perangkat keras/lunak ini dipopulerkan oleh soleh Gumaa dan Scoot pada tahun 1981 yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan sebuah aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang beresiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

    b. Prototipe Evolusioner.

    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan dari pada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadangkadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993). Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

    Tabel 2.1Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

    Sumber: Simarmata (2010:68)


    Konsep Dasa Internet Of Things

    1. Definisi Internet Of Things

    menurut Puspitaningayu (2018:2), [4] Internet of Things adalah di mana berbagai perangkat komunikasi digital terhubung pada suatu jaringan internet sehingga pertukaran data menjadi jauh lebih mudah dilakukan dengan begitu luas penerapan.

    Menurut Hutabarat (2018:2),[5], Internet of Things (IoT) adalah istilah yang menggambarkan interkoneksi berbagai objek melalui internet tanpa interaksi manusia dengan manusia.

    Jadi berdasarkan diatas bias disimpulkan yang dimaksud internet of things adalah perangkat komunikasi yang terkoneksi atau terhubung dengan jaringan internet.

    Konsep Dasar Monitoring

    1. Definisi Monitoring

    Menurut Rizan, dkk (2016:46), [6] Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input / masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan.

    Menurut Menurut Darmalaksana (2017),[7]Monitoring adalah kegiatan pemantauan atau pengamatan yang berlangsung selama kegiatan berjalan untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan program dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

    Jadi berdasarkan menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah sebuah kegiatan pemantauan atau pengamatan untuk melakukan suatu penilaian.

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Informasi

    Menurut Hengki Tamando Sitohang (2018:2),[8]Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerima. Dan Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk menginteraksikan data, memperoses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi.

    Menurut Prof. Dr. Sri Muyani, Ak., CA. (2016:12),[9] Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk informasi yang berguna semua orang.

    Konsep Dasar SMS

    1. Definisi Dasar SMS

    Menurut Bastian (2018),[10]SMS adalah layanan untuk mengirim dan menerima pesan tertulis (teks) dari maupun ke perangkat bergerak (mobile device). SMS merupakan salah satu fitur Global Standart for Mobile (GSM) yang dikembangkan dan distandarisasi oleh European Telecomunication Standards Institude (ETSI) pada tahun 1991 yang kini dikenal dengan GSM dengan SMS sebagai salah satu layanannya.

    Menurut Bhatnagar dkk (2018),[11] Layanan pesan singkat (SMS) adalah salah satu sarana komunikasi paling populer karena jenis penggunaannya seperti kata sandi satu kali (OTP), peringatan transaksi perbankan, dan pesan promosi lainnya. SMS adalah saluran komunikasi paling sensitif terhadap waktu yang menuntut penyedia layanan untuk mengirim informasi apa pun secara global tanpa penundaan di zona waktu masing-masing.

    Jadi yang dimaksud sms adalah layanan komunikasi yang dapat menerima dan mengirim suatau pesan.

    Konsep Dasar Perancangan

    1. Definisi Perancangan

    Menurut Maimunah (2017:2),[12]Setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

    Menurut Rudol (2017:2),[13]Perancangan adalah pembuatan suatu gambaran atau apa – apa yang sudah dipersiapkan pada aplikasi yang akan dibuat. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya.

    Jadi kesimpulan diatas adalah perancang merupakan aktifiatas bertujuan untuk mempertahankan serta mengembangkan kehidupan yang akan datang.

    Konsep Dasar Flowchat

    1. Definisi Flowchat

    Menurut Peter Sutanto dkk (2017:2),[14]Flowchart adalah suatu teknik analisa yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas. Keuntungan dari penggunaan flowchart adalah representasi dalam bentuk gambar lebih mudah dipahami dan membuat lebih mudah dalam menyimpan suatu data interview serta dapat dengan mudah dan cepat untuk direvisi.

    Menurut Andini Tirta Cricela Suleman dkk (2017:3)[15], Flowchart adalah penyajian secara grafis dari sistem informasi dan sistem operasi yang terkait. Sistem informasi disini meliputi proses, aliran logis, input, output, dan arsip.

    Jadi dapat disimpulkan flowchat adalah suatau teknik analisa dengan menggunakan penyajian secara grafis yang diggunakan untuk mendeskripsiskan beberapa aspek dalam pola yang jelas, logis dan ringkas.

    Gambar 2.1 Simbol Flowchat dan Fungsinya.

    Konsep Dasar Pengujian

    1. Definisi Pengujian

    Menurut M. Sidi Mustaqbal1 dkk (2015:2)[16], Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan.

    Menurut Tafifa Redita Putri dkk (2015:1)[17], Pengujian adalah sebuah proses, atau serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa program telah berjalan sesuai dengan requirement dan kebutuhan.

    Jadi yanga dimaksud dengan pengujian adalah suatu proses atau serangkaian beberapa proses yang dilakukan untuk menemukan suatu kesalahan atau memastikan suatu program berjalan sesuai rencana.

    Black Box Testing

    Menurut Kumar, dkk (2015),[18] Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing. A software testing technique whereby the internal workings of the item being tested are not known by the tester. ( Pengujian Black Box adalah pengujian tanpa pengetahuan tentang kerja internal aplikasi yang sedang diuji (AUT). Juga dikenal sebagai pengujian fungsional atau pengujian yang didorong keluaran masukan. Teknik pengujian perangkat lunak di mana cara kerja internal item yang sedang diuji tidak diketahui oleh penguji).

    Menurut Warsito (2015:32),[18] Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data.

    Ada beberapa macam metode pengujian BlackBox, berikut diantaranya:

    a. Equivalence Partitioning

    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    b. Boundary Value Analysis

    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    c. Cause-Effect Graphing Techniques

    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

    d. Comparison Testing

    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi.

    Table 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Black Box.

    Konsep Dasar Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    Menurut Faristia, F. (2016)[19], Elisitasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara terarah dan langsung kepada narasumber untuk menemukan titik permasalahan utama yang terjadi pada perusahaan.

    Menurut Hilmi Fuad dkk (2018:2)[20], Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Menurut Siahaan yang dikutip oleh Muhammad Iqbal Hanafri dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:7), [21] mengemukakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

    Dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan sekumpulan aktivitas pengumpulan data yang berisi usulan rancangan sistem yang terpercaya.

    Tahap-tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    a. Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara

    b. Tahap II Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    c. Tahap III Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersissa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu : a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi. b. Middle (M) : Mampu dikerjakan. c. Low (L) : Mudah dikerjakan. d. Final Draft Elisitasi.

    d. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Mikrokontroler

    1. Definisi Mikrokontroler

    Menurut Octavia, dkk (2018:1),[22]Mikrokontroler adalah suatu sistem komputer yang dirancang untuk keperluan pengontrolan sistem. Mikrokontroler yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah produksi Atmel dengan generasi AVR (Alf and Vegard’s RISC processor).

    Menurut Musyahar (2017),[23] Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dimana di dalamnya sudah terdapat CPU, ROM (Read Only Memory), RAM (Random Acces Memory), antar muka inputoutput (I/O interface), clock, dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai.

    Dapat disimpulkan mikrokontroler merupakan sebagai pengontrol sistem atau pengatur suatu system yang telah terkomputerisasi yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang saling terhubung dan mempunyai fungsi tertentu.

    Kerakteristik Mikrokontroler.

    Menurut pendapat Saefullah et al. (2015) [24] , mikrokontroler mempunyai karakteristik yang dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

    1. Memiliki program khusus yang disimpan di memori untuk aplikasi tertentu, dan program mikrokontroler, dan program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada PC.
    2. Konsumsi daya kecil.
    3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.
    4. Harganya murah, karena komponennya sedikit.
    5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.
    6. Lebih tahan pada suatu situasi dan kondisi lingkungan yang ekstrim, contohnya yaitu : temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

    Klarifikasi Mikrokontroler.

    Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

    1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).
    2. RAM berkapasitas 68 byte
    3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.
    4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).
    5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.
    6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

    Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

    a. RAM (Random Access Memory)

    RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

    b. ROM (Read Only Memory)

    ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

    c. Register

    Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

    d. Special Function Register

    Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

    d. Input dan Output Pin

    Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

    e. Interrupt

    Bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

    Konsep Dasar Arduino

    1. Definisi Arduino

    Menurut Himawan dkk (2017:2),[25]Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

    Menurut Ihsanto (2014:3),[26]Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

    Gambar 2.2 Arduino Uno.

    Spesifikasi Arduino

    Menurut Lehman (2017:2),[27]Adapun spesifikasi Arduino Uno sebagai berikut Arduino Uno mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuah tombol reset.

    Table 2.3 Spesifikasi Arduino Uno.

    Modul Sim900a

    1. Definisi Sim900a

    Menurut Moch. Ibnu Safari dkk. (2016),[28] Modul sim900a untuk arduino bisa digunakan untukmengirim / menerima pesan dan membuat / menerima panggilan seperti ponsel biasa dengan menggunakan kartu SIM dari sebuah provider jaringan seluler. Dengan cara menghubungkan modul GSM dengan papan arduino dan masukkan kartu SIM dari operator yang menyediakan cakupan GPRS

    Menurut Muanzir Yusuf dan Muhammad Zaid(2016),[29] Modul komunikasi GSM GPRS SIM900A mini modul ini menggunakan core ICSIM900A. Modul ini mendukung komunikasi dual band pada frekuensi 900 / 1800 MHz (GSM900 dan GSM1800) sehingga fleksibel untuk digunakan bersama kartu SIM dari berbagai operator telepon seluler. Operator GSM yang beroperasi di frekuensi dual band 900 MHz dan 1800 MHz .Modul ini dapat dikendalikan menggunakan perintah AT Command.

    Gamabar 2.3 SIM900A.

    Sensor KY 038

    1. Definisi Sensor KY 038

    Menurut Caio Ananias Alve, Marcos Vinícius Bueno de Morais (Nurhannah et al.2017) (2018),[28]Modul ky-038 yang memeiliki mikrofon pada satu ujung dan penguat built-in kecil untuk data. A deteksi menghasilkan keluaran yang dirasakan oleh mikrokontroler melelui (kurang saat ada suara). Sensor ini banyak digunakan untuk prototype otomatisasi perumahan dan pencahayaan sekitar

    Menurut David Gerardo Mejia Saca (Wens 2018)(2018) [30]Sensor ky-038 yang memeiliki sensor bunyi dan derau ini memiliki sempel yang lebih akurat dan dengan rentang sensisivitas yang lebih tinggi ia memiliki karakteristik unik yang ditentukan oleh pabrik.

    Gamabar 2.4 Sesnsor KY-038.

    Konsep Dasar Energi Bunyi

    1. Definisi Bunyi

    Menurut M. Iqbal Ramli (2017:66)[31]Bunyi atau suara adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium, yang dihasilkan oleh getaran mekanis dan merupakan hasil perambatan energi. Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan gelombang-gelombang `longitudinal ke segala arah melalui medium baik padat, cair maupun gas. Bunyi Tekanan yang dapat dideteksi oleh telinga atau gelombang longitudinal disebut dengan bunyi. Untuk mendengar bunyi dibutuhkan tiga hal, yaitu: sumber atau obyek yang bergetar, arah perambatan, serta indra pendengaran. Suara biasanya merupakan gabungan berbagai sinyal tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dengan Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam decibell (dB) yang secara umum ditulis desibel (dB).Rentang tingkat suara yang masih dapat didengar oleh suara manusia normal adalah 10-20 dB (suara terlemah), yang disebut threshold of hearing, hingga 130 dB yaitu tingkat kebisingan suara dimana sistem pendengaran manusia mulai terasa kesakitan, disebut threshold of pain.

    Konsep Dasar Adaptor

    1. Definisi Adaptor

    Menurut Siswanto, dan Sumar Hadi Suryo (2015:269), Adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current). Pada saat ini ada banyak rangkaian adaptor mulai dari adaptor yang sangat sederhana hingga adaptor yang canggih.

    Menurut Nazarudin, Satyo Nuryadi (2018:4),[32]Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik.

    Jadi dapat disimpulkan adaptor merupakan elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC.

    Gamabar 2.5 Adaptor.

    Konsep Dasar Switch/Saklar

    1. Definisi Switch/Saklar

    Menurut Zain, Abdul (2016:38)[33] Saklar/Switch adalah suatu komponen yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan arus listrik, switch didalam firealarm ini berfungsi untuk Manual Switch, Bypass Switch, Reset Switch, Hold Switch, Mute Switch.

    Menurut Badaruni, dkk (2018:176) [34] Saklar atau lebih tepatnya adalah Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Switch ini merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir semua peralatan elektronika dan listrik memerlukan Saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik yang digunakan.

    Pada dasarnya, sebuah Saklar sederhana terdiri dari dua bilah konduktor (biasanya adalah logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal, Saat kedua bilah konduktor tersebut terhubung maka akan terjadi hubungan arus listrik dalam rangkaian. Sebaliknya, saat kedua konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan arus listrik akan ikut terputus. Saklar yang paling sering ditemukan adalah Saklar yang dioperasikan oleh tangan manusia dengan satu atau lebih pasang kontak listrik. Setiap pasangan kontak umumnya terdiri dari 2 keadaan atau disebut dengan “State”. Kedua keadaan tersebut diantaranya adalah Keadaan “Close” atau “Tutup” dan Keadaan “Open” atau “Buka”. Close artinya terjadi sambungan aliran listrik sedangkan Open adalah terjadinya pemutusan aliran listrik.

    Jadi dapat disimpulkan Switch/Saklar suatu komponen yang berfungsi untuk mempermudah memuntuskan dan menyambungkan arus listrik.

    Gamabar 2.6 switch/saklar.

    Literature Review

    1. Definisi Literature Review

    Menurut Budianto dkk (2015:138),[35]Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.

    Menurut Warsito, dkk (2015 : 29) [36]Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

    Jadi dapat disimpulkan literature review merupakan metode yang berisi tentang uraian teori dari penelitian untuk dijadikan sebagai informasi pengembangan penelitian.

    1. Menurut penelitian Agung Wibisono Rivai Prabumenang, Ardianto, Yanwar Muhit Ab dari Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta [37] Yang berjudul “PROTOTIPE ROBOT BERBASIS TELEMETRI UNTUK MENDETEKSI DAN MEMADAMKAN KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO ATMEGA 2560 R3”. Tahun 2018 penelitian ini bertujuan untuk merancang pendeteksi kebakaran, menggunakan Arduino Atmega 2560 R3 sebagai sensor dan actuator, Infrared Flame Sensor sebagai pendeteksi kebakaran, SMS Gateway SIM900A sebagai penberitahuan melalaui pesan singkat, Buzzer sebagai tanda api yang berlebihan.
    2. Menurut penelitian Zuly Budiarso dan Agung Prihandono dari Universitas Stikubank Semarang.[28]Yang berjudul “IMPLEMENTASI SENSOR ULTRASONIK UNTUK MEMGUKUR PANJANG GELOMBANG SUARA BERBASIS MIKROKONTROLER” Tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk membaca atau mengukur jarak resonansi suatu objek, menggunkan Sensor ultrasound Parallax sebagai sebagai pembaca gelombang suatu objek lalu arduino sebagai penangkap sinyal kenudian diproses menjadi besaran digital lalu di tampilkan melalui LCD.
    3. Peneliti Nina Saniya dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.[28]yang berjudul “ALAT MONITORING SUHU KABEL TRAFO BERBASIS ARDUINO DENGAN SMS” Tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk monitoring suhu yang digunakan sebagai alat ukur dengan mengetahui nilai suhu kabel trafo di tiap fasanya yang direncanakan akan diujikan pada PLN Gardu Induk Jajar. Pengukuran dilakukan menggunakan DHT22 sebagai sensor suhu. Hasil pembacaan sensor akan diproses oleh arduino UNO R3. Data hasil pengukuran akan dikirim dengan SMS (Short Message Service) menggunakan modul SIM800L ke smartphone.
    4. Menurut penelitian Denny Wijanarko, Soviatul Hasanah dari Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember.[28]yyang berjudul “MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY PADA PROSES FERMENTASI TEMPE SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER”. Tahun 2017 penelitian ini bertujuan untuk pengamatan, pemeriksaan, pengendalian dan pengoreksian suhu dan kelembaban pembuatan tempe yang menggunakan SMS Gateway sebagai sarana pemeriksaan apakah suhu dan kelembaban diruangan akan menghasilakan fermrntasi tempe yang bagus atau tidak.
    5. Menurut penelitian Mufid Ridlo Effendi, Eki Ahmad Zaki Hamidi dan Aria Alginusa Suhardi dari Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung.[28]yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI MANUSIA PADA RUANGAN MENGGUNAKAN RASPBERRY PI 3 TYPE B DAN INTERNET” tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk system keamanan pada ruangan dan menggunakan sensor PIR sebagai pembaca adanya pergerakan atau aktivitas kemudian diinput ke Raspberry kemudian diproses lalu mengirimkan notifikasi ke smartphone pengguna sim900a.
    6. According to research by Zeeshan Alanm, Huma Samin and Bin Samin for The Institute Of Management Sciences, Peshawar, .Pakistan.[28] Pakistan entitled “HealthBand for Dementia Patients: Detecting Fall and Screams and Nurse Assistants” in 2018. This study aims to help monitor patients with dementia ratios by using sensors KY -038 is used to detect patient screams and the GSM Module (900A) is used to provide long-term communication between HealthBand and caregivers.Menurut penelitian oleh Zeeshan Alanm, Huma Samin dan Bin Samin untuk Institut Ilmu Manajemen, Peshawar, Pakistan berjudul "HealthBand untuk Pasien Demensia: Mendeteksi Kejatuhan dan Jeritan dan Asisten Perawat" pada 2018. Penelitian ini bertujuan untuk membantu memantau pasien dengan rasio demensia dengan menggunakan sensor KY -038 digunakan untuk mendeteksi jeritan pasien dan Modul GSM (900A) digunakan untuk menyediakan komunikasi jangka panjang antara HealthBand dan pengasuh.
    7. According to research by Caio Ananias Alves and Marcos Vinícius Bueno de Morais for REGRAD, UNIVEM / Marília-SP [28]entitled "SENSITIVITY OF SOUND INTENSITY SENSORS FOR GRANIZE DETECTION" in 2018 This study aims to evaluate sensitivity by using KY-038 sound intensity sensors for its use in automatic development. Menurut penelitian oleh Caio Ananias Alves dan Marcos Vinícius Bueno de Morais untuk REGRAD, UNIVEM / Marília-SP berjudul "SENSITIVITY OF SOUND INTENSITY SENSORS FOR GRANIZE DETECTION" pada tahun 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sensitivitas dengan menggunakan sensor intensitas suara KY-038 untuk penggunaannya dalam pengembangan otomatis.
    8. Research conducted by Hamara Chaudhuri and Nisanth P Raikar from Institure of Engineering, Myusuru 2018.[28] entitled "Traffic Control Management with help from State of Control Algorithm using Ultrasonic Sensors & GSM Technology" in 2018. In this study discusses about to find the various functions that will change automatically and cross sensing in any terrain. Therefore we are the solution in which the time period of green light and daylight is at that time. This is done by using an ultrasonic sensor that is on the way. Specific road budgeting faces the long hours of Red Traffic Light. In any case in an emergency or last situation in a problem like VVIP, the SMS is sent to the Traffic Control Authority. Penelitian yang dilakukan oleh Hamara Chaudhuri dan Nisanth P Raikar dari Institure of Engineering, Myusuru 2018. “Traffic Control Management with help of State of Control Algorithm using Ultrasonic Sensors & GSM Technology” tahun 2018 Penelitian ini membahas tentang sistem sinyal lalu lintas dinamis berbasis kepadatan di mana waktu sinyal akan berubah secara otomatis pada kepadatan lalu lintas penginderaan di persimpangan apapun. Dengan mengusulkan suatu mekanisme di mana periode waktu lampu hijau dan cahaya siang hari adalah pada waktu itu. Dan dicapai dengan menggunakan sensor ultrasonik yang ada di atas jalan. Pada persimpangan jalan tertentu menghadapi jam-jam panjang Red Traffic Light. Dalam kasus kendaraan apa pun dalam situasi darurat atau dalam masalah konektivitas last-mile seperti VVIP, SMS dikirim ke Traffic Control Authority, yang pada gilirannya memungkinkan mikrokontroler untuk mengubah lampu lalu lintas hijau untuk waktu tertentu berdasarkan prioritas.
    9. According to research by Seelam Vasavi Sai Viswanada Prabhu Deva Kumar and Shyam Akashe for ITM University, Gwalior (MP), India.[28]entitled “IMPLEMENTATION OF GSM BASED SECURITY SYSTEM WHIT IOT APPLICATIONS” in 2017. The purprose of this study is to present an IOT and modern system intellingent technology/network intergration system. How controls who controls electricity, lights, tv, ac etc. which uses certain time brackets with the main sensor server and global GSM system it can send data and ip addresses via SMS messages. which will make it easier to control the house. Menurut penelitian oleh Seelam Vasavi Sai Viswanada Prabhu Deva Kumar dan Shyam Akashe untuk Universitas ITM, Gwalior (MP), India berjudul “IMPLEMENTATION OF GSM BASED SECURITY SYSTEM WHIT IOT APPLICATIONS” di 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan IOT dan teknologi sistem intellingent modern / sistem integrasi jaringan. Bagaimana mengontrol siapa yang mengendalikan listrik, lampu, tv, ac, dll. Yang menggunakan kurung waktu tertentu dengan server sensor utama dan sistem GSM global, ia dapat mengirim data dan alamat ip melalui pesan SMS. yang akan membuatnya lebih mudah untuk mengendalikan rumah.
    10. According to research by Prashant A. Shinde, Prof. Mr.Y.B.Mane and Pandurang H. Tarange for Electronics Department Walchand College of Engineering Sangli, India entitled.[28] entitled “Real Time Vehicle Monitoring and Tracking System based on Embedded Linux Board and Android Application”. In 2015. this research was conducted with the aim of monitoring school vehicles from each location A to location B in real time. by using Raspberry Pi and an Android Smartphone equipped with a monitoring application. The SIM900A module which includes all three things, namely GPS, GPRS GSM detects GPS location when the vehicle is running GPRS sends tracking information to the server and GSM is used to send a warning message to the cellphone of the vehicle owner. Menurut penelitian oleh Prashant A. Shinde, Prof. Mr.YBMane dan Pandurang H. Tarange untuk Departemen Elektronika, Fakultas Teknik Walliand Walchand, India berjudul “Real Time Vehicle Monitoring and Tracking System based on Embedded Linux Board and Android Application” . Pada tahun 2015. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memonitor kendaraan sekolah dari setiap lokasi A ke lokasi B secara real time. dengan menggunakan Raspberry Pi dan Smartphone Android yang dilengkapi dengan aplikasi pemantauan. Modul SIM900A yang mencakup ketiga hal, yaitu GPS, GPRS GSM mendeteksi lokasi GPS saat kendaraan menjalankan GPRS mengirimkan informasi pelacakan ke server dan GSM digunakan untuk mengirim pesan peringatan ke ponsel pemilik kendaraa.
      1. BAB III

        PEMBAHASA

        Gambaran Umum

        Sejarah Sekolah

        Yayasan Daan Mogot mendirikan 2 sekolah, sekolah pertama didirikan pada 17 Mei 1985 dan diberi nama TK-SD-SLTP-SMU DAAN MOGOT di Jl. Gatotot Subroto km. 5, Jatiuwung, Kota Tangerang. Kemudian selang beberapa tahun yayasan daar mogot membangun gedung kembali untuk sekolah SD, diberi nama SD DAAN MOGOT 1 KERONCONG, berdiri pada 11 Februari 1996 di Jl. Gatot Subroto No. 30/16, Keroncong, Jatiuwung, Kota Tangerang. Mendapatkan surat izin oprasional pada 9 Agustus 2006, sekolah SD Daan Mogot ini di pimpin oleh Ibu Pardiyem selaku sebagai Kepala Sekolah dan sekolah ini berakreditasi A.

        Visi Dan Misi

        Dengan adanya Visi dan Misin diharapkan sekolah bisa membentuk siswa siawi yang lebih bergguna bagi nusa dan bangsa. Berikut visi dan misi SD Daan Mogot :

        a. Visi

        1. Mengedepankan nila-nilai mora dan norma didalam lingkungan sekolah maupaun luar.
        2. Memadukan pengetahuan umum dan pendidikan islam agar siswa/siswi mampu belajar membaca, menulis dan mengaji.
        3. Mendisiplinkan siswa/siswi didalam maupun diluar sekolah.
        4. Mengajarkan siswa/siswi tentang tatacara sholat dan belajar menghafal surat.

        b. Misi

        1. Mencetak generasi bangsa muda yang pintar, mandiri, perduli, dan berakhlaktul mulia.
        2. Menumbuhkan rasa inovatif, kreatif, dan kompetitif dalam berprestasi didalam maupun diluat sekolah.
        3. Meningkatkan hubungan kerja sama antar orang tua dan masyarakat dalam kegiatan hal-hal yang positif.
        4. Menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa/siswi dalam berprestasi.

        Struktural Organisa

        Setiap sekolah pasti mempunyan struktural organisasi yang bertujuan untuk mempermudah memberi tugas dan sekolah dapat berdiri dan berjalan dengan lancer dalam jangka waktu yang panjang. berikut ada gambar struktural yang berjalan:

        Gamabar 3.1 Struktural Organisasi.


        Tugas Dan Tanggung Jawab

        Berikut keterangan tugas dan tanggung jawab dari struktural organisasi disekolah:

        1. Kepala Kekolah :

        a. Tugas

        1. Menyusun program kerja sekolah.
        2. Mengawasi proses belajar mengajar, pelaksanaan dan penilaian terhadap proses dan hasil belajar serta bimbingan dan konseling ( BK ).
        3. Sebagai pembina kesiswaan.
        4. Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi para guru serta tenaga kependidikan lainnya.
        5. PPenyelenggaraan administrasi sekolah yaitu meliputi administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum.
        6. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan sekitar dan atau masayarakat.

        b . Tanggung jawab

        1. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan sekolah, di sini kepala sekolah juga berperan sebagai Manager, Edukator, Leader Motivator dan juga Inovator. baik dari dalam maupun di luar.

        2. Wakil Kepala Sekolah :

        a. Tugas

        1. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam segala kegiatan di sekolah.
        2. Menyusun rencana, pembuatan program kegiatan dan program pelaksanaan.
        3. Sebagai pembina kesiswaan.
        4. Pengorganisasian, Ketenagakerjaan, Pengkoordinasia, Penilaian, Pengawasan dan Pengidentifikasi dan pengumpulan data.

        b . Tanggung jawab

        1. Bertanggung jawab membantu kepala sekolah dan bertangguang jawab penuh dalam mengawasi jalanyan semua proses kegitan yang berada dalam sekolah.

        3. Ketua Tata Usaha:

        a. Tugas

        1. Menyusun program kerja tata usaha sekolah.
        2. Mengelola keuangan sekolah.
        3. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.
        4. Pembinaan dan pengembangan karir para pegawai tata usaha sekolah .
        5. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K.
        6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan secara berkala.

        b . Tanggung jawab

        1. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam hal berjalanyan program kerja, mengelolah keuangan,mengurus administrasi, dan membuat laporan hasil kerja.

        4. Kurikulum Sekolah:

        a. Tugas

        1. Menyusun pembagian tugas para guru.
        2. Mengelola semua kegiatan belajar mengajar.
        3. Menyusun jadwal evaluasi.
        4. Menyusun kriteria untuk kenaikan kelas dan kurikulum.
        5. Menyusun pelaksanaan UAS dan UAN.
        6. Menyusun instrumen untuk kegiatan belajar mengajar.
        7. Menyusun kegiatan ekstrakulikuler.

        b . Tanggung jawab

        1. Bertanggung jawab penuh dalam kegiatan proses belajar mengajar.

        5. Bagian kesiswaan:

        a. Tugas

        1. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuker.
        2. Perngadaan pengarahan dan pembina kegiatan OSIS.
        3. Penginventarisasian absensi dan pelanggaran – pelanggaran.
        4. Pembina sekaligus pelaksana kegiatan 5-K.
        5. Penilaian terhadap semua siswa yang mewakili sekolah terhadap kegiatan diluar sekolah.
        6. Perencanaan kegiatan setelah siswa lulus.

        b . Tanggung jawab

        1. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh siswa /siswi diluar mauapun didalam sekolah.

        6. Sarana dan prasarana:

        a. Tugas

        1. Mencatat semua alat / barang yang masuk.
        2. Mencatat alat laboratorium yang telah masuk.
        3. Mencatat alat peraga olahraga.
        4. Pengadaan sarana dan prasarana olahraga.
        5. Penyusunan aturan anggaran sekolah.

        b . Tanggung jawab

        1. Bertanggung jawab penuh terhadap pembeliat peralatan yang dibutuhkan sekolah untung menunjang proses belajar mengajar.

        7. Humas:

        a. Tugas

        1. Menjalin hubungan kerjasama terhadap sekolah lain.
        2. Membantu kepala sekolah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat terdekat.
        3. Membantu bagian kesiswaaan dalam kegiatan didalam sekolah mau pun dalma sekolah.

        b . Tanggung jawab

        1. Memberikan kepercayaan kepada semua orang seperti masyarakat, wali murid, dan juga kepada sekolah-sekolah lainya agar mau membangun kerja sama yang baik.

        8. Guru:

        a. Tugas

        1. Melaksanakan segala hal kegiatan pembelajaran .
        2. Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan (Harian, Umum, dan Akhir).
        3. Melaksanakan penilaian dan analisis hasil ulangan harian.
        4. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan .
        5. Mengisi daftar nilai siswa .
        6. Membuat catatan tentang kemajuan dari hasil belajar .
        7. Mengisi daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran .

        b . Tanggung jawab

        1. Bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar siswa/siswi didalam kelas.
        2. Bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas siswa/ siswi.

        Tujuan Perancangan

        Tujuan perancangan adalah tahap awal untuk membuat suatu alat dan sebuah program yang harus melakuakan tahap perancanhgan terlebih dahulu untuk acuan atau patokan untuk membuat suatu alat dan sebuah program yang sempurna, bukan hanya itu saja untuk menjadi sempurna dan berjalan sesuai yang diharapkan hal yang paling pentik yaitu menentukan suatu komponen dan spesifikasi alat yang dibutuhkan atau yang ingin dibuat. Dengan begitu sebuah proses perancangan system dapat lebih terarah dan tidak melebar keluar dari yang sudah direncanakan semula, bukan hanya itu saja ditahap perancangan diharapkan dapat mencegah dan menghindari kemungkinan yang bias saja menghambat suatu proses perakitan alat dan pembuatan program.

        Tujuan dibuat prototype ini antara lain :

        1. Memonitoring setiap kelas dari awal masuk hingga pulang sekolah.
        2. Untuk mengukur dan melihat seberapa siswa/siswi disiplinan dalam kegiatan belajar didalam ruangan kelas
        3. Untuk membentuk pribadi yang bersosial yang bisa menghargai sesama mauapun yang lebih tua dari mereka.

        Langkah- langkah Perancangan

        Melakukan perancangan pada prototype alat, dibutuhkan beberapa tahap ini agar dapat mengacu pada tujuan perancangan dan metode perancangan, ada pun penjelasanya yang dibuat sebagai berikut:

        a. Diagram Blok

        Pada umumnya pembuatan sebuah sisitem atau alat dibutuhkan beberapa komponen yang dibutuhkan, dengan memakai diagram blok diharapkan dapat membantu untuk menyederhanakan dalam mengalisa. Berikut ini adalah diagram blok alat yang sedang dibuat beserta alurnya:

        'Diagram Blok

        Gamabar 3.2 Diagram Blok.

        Diagram Gambar

        Gamabar 3.3 Diagram gambar.

        ketreanga:

        1. Step down lm2596 berfungsi sebagai penghubung sensor KY-038, Arduino dan sim 900a. .
        2. Sensor KY-038 berfungsi sebagai mendeteksi suara kebisingan dan menginputnya ke Arduino.
        3. Arduino berfungsi sebagai pemeroses input dan dari Sensor KY-038, Sim 900a dan output melalui lad.
        4. Sim900a berfungsi memperoses hasi inputan Arduino dan menginputnya lagi melalui Arduino kembali.
        5. Led berfungsi sebagai penandaan Arduino telah melakukan output yang ditandai menyalanya Led berwarna merah.

        b. Flowchart

        Berikut adalah flowchart sistem yang sudah dibuat:

        Gamabar 3.4 Flowchart.

        ketreanga:

        Keterangan dari gambar flowchart di atas, pertama di awali dengan mulai yang menandakan bahwa alat siapa bekerja, kemudian sensor mulai bekerja mendeteksi glombang suara, lalu data diinput melalu Arduino, lalu led arduino mengeluarkan atau mengoutput dengan ditandai led yang menyala jika ada kebisingan atau glombang suara yg berlebihan, jika tidak ada maka led tidak akan menyala dan tidak akan melakuka proses selanjutnya lagi dan kembali lagi diawal, jika led menyala maka proses akan berlanjut berjalan ke sim900a kemudian akan memproses sebuah notifikasi atau sms lalu akan keluar melalui Smartphone kemudian di akhiri dengan selesai menandakan semua proses telah berjalan dan sesuai.

        Perancangan Perangkat Keras Dan Lunak

        a. Perancangan Perangkat Keras

        Dalam merancang perangkat keras dibutuhkan beberapa alat atau komponen yang diperlukan agar sistem bias berjalan dengan baik dan sesuai yang diinginkan. Berikut bahan tau komponen yang dibutuhkan:

        1. Laptop.
        2. Arduino Uno.
        3. Adapter 12V.
        4. Sensor Ky-038.
        5. Sim900a.
        6. Saklar/Switch.
        7. Step down.
        8. Kabel Jumper.
        9. Smartphone android.
        10. Kabel usb.
        11. Kotak hitam.
        12. Mur dan Baut.
        13. Soket.
        14. Spacer.

        b. Perangkat Lunak

        Rangkaian perangkat lunak:

        Karena IDE Arduino sudah didownload langsung saja buka IDE Arduino melalaui didesktop.

        Gamabar 3.5 Membuka IDE Arduino.

        Dalam peranacangan perangkat lunak ini menggunakan program Arduino untuk menulis listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .ino. Arduino Uno dapat menggunakan aplikasi ini. Program yang di input kedalam mikrokontroler sangatlah penting karena menentukan keinginan dari cara keja sistem. Sebelum menggunakan terlebih dahulu untuk medownload libraries ESP8266, setelah di klik akan mucul gambar seperti di bawah ini:

        Gamabar 3.6 Memulai IDE Arduino.

        Gamabar 3.7 Tampilan IDE Arduino.

        Perancangan Perangkat Keras Dan Lunak

        a. Permasalahan yang dihadapi

        1. Alat belum bisa menghitung laporan yang diterima oleh user.
        2. Sistem tidak di lengkapi dengan camera sehingga tidak bisa memperlihatkan situasi gambaran yang ada didalam kelas.

        b. Artenatif pemecahan masalah

        1. Bisa di tambah kan web atau aplikasi agar lebih mempermudah dalam penghitungan pesan yang diterima.
        2. Menambahkan camera agar dapat mengetahui situsai atau gambaran yang sedang terjadi didalam kelas.

        User Requirement

        Elisitasi Tahap I

        Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang di inginkan.

        Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I.

        Elisitasi Tahap II

        Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasrifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.1 terdapat 1 nonfunctional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem Prototype Rainfall Detection and Information Technlogy dapat bekerja dengan baik. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut :

        Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II.

        Keterangan:

        1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.
        2. D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
        3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

        Elisitasi Tahap III

        Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut:

        Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III.

        Keterangan:

        1. T (Technical) Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan.
        2. O (Operational) Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.
        3. E (Economic) Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem. Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain : 1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan. 2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan 3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

        Final Draft Elisitasi

        Final Draft Elisitasi merupakan suatu bentuk akhir dari tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Prototype. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan agar dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

        Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi.

        BAB IV

        HASIL DAN UJI COBA


        Uji Coba

        Uji Coba Hardware

        Setelah melakukan perancangan dan pemasangan beberapa komponen selanjutnya adalah melakukan tahap uji coba masing- masing komponen rangakaian yang bertujuan untuk memeastikan apakah sesuai dengan yang diharapkan atau diingginkan. Untuk memepermudah memahami mengani hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub sub berikut.

        Uji Coba Hardware

        Spesifikasi perangkat keras (Hardware) yang akan digunakan dalam uji coba prototipe alat pendeteksi suara ini pada ruangan kelas dapat dilihat di tabel di bawahini.

        Tabel 4.1 spesifikasi perangkat Hardware.

        Uji coba Software

        Spesifikasi perangkat lunak (Software) yang digunakan untuk uji coba prototipe alat pendeteksi suara di ruang kelas dapat dilihat di tabel di bawahin:

        Tabel 4.2 Uji coba Software.

        Metode Black Box

        Berikut ini table pengujian alat menggunakan metode black box prototype monitoring suara pada kelas dengan menggunakan sound detection sensor berbasis artduino sebagai berikut ini:

        Pengujin Black Box Pada Sensor

        Tabel 4.3 Pengujian Black Box Pada Sensor.

        Pengujian Black Box Pada Data Sensor Yang Mengiri Input ke Arduino

        Tabel 4.4 Pengujian Black Box Pada Data Sensor Yang Mengiri Input ke Arduino.

        Pengijian Black Box Pada Led

        Tabel 4.5 Pengujian Black Box Pada Led.

        Pengujian Black Box Pada SIM900A

        Tabel 4.6 Pengujian Black Box Pada SIM900A.

        Flowchart Sistem Yang Diusulkan

        Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang Diusulkan.

        Dari gamabar 4.1 dapat dijelaskan bahwa flowchart yang di usulkan terdiri dari:

        1. Ada 2 (dua) symbol terminal yang berfungsi sebagai “Mulai” dan “Selesai.
        2. Ada 2 (dua) symbol proses yang berfungsi yang pertama untuk memproses sound detection untuk mendeteksi suara di kelas dan yang kedua memproses memberikan notifikasi ke user.
        3. Ada 1 (satu) symbol decision yang berfungsi sebagai jika tahap pertama dan tahap kedua berjalan maka led menyala dan melakukan proses selanjutnya sampai selasai maka dinyatakan berhasil atau “Iya” dan sebaliknya tahap awal dan kedua berjalan tetapi lampu tidak menyala dan tidak bias melakukan tahap selanjutnya maka akan dinyatakan gagal atau “Tidak”.
        4. Ada 2 (dua) symbol input dan autput yang berfungsi untuk yang pertama menerima data dari sensor suara kemudian diproses lagi melalui arduino dan yang kedua sim akan memperses dan akan mengeluarkan sebuah perintah untuk memberitahu kepada si user.

        Rancangan Program

        Sebelum melakukan pembuatan alat agar siap digunakan maka dilakukan terlebih dahulu merancang sebuah program. Seperti mentukan apa saja komponen yang dibutuhkan dan Bahasa pemrograman apa yang ingin digunakan. Supaya nantinya, dalam pembuatan alat terarah dan tidak keluar dari jangkauan yang tidak diinginkan dan tidak dibutuhkan.


        Perancangan Bahasa Pemrograman Menggunakan IDE Arduino

        Uji Coba Hardware

        IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program bernama Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler. Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino.

        Gambar 4.2 ListingProgram.

        Implementasi

        Implementasi merupakan tahapan untuk meralisasikan dari prototype alat yang telah dirancang, Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.


        Schedule

        Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga “Prototipe Monitoring Suara Pada Kelas Dengan Menggunakan Sound Detection Sensor Berbasis Arduino”, dapat dirancang dan dibuat, Penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi Penulis. Adapun jadwal dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada table sebagaiberikut:

        Tabel 4.7 Schedule.

        Estimasi Biaya

        Berikut adalah estimasi biaya yang di keluarkan dalam pembuatan alat, yaitusebagaiberikut:

        Tabel 4.8 stimasi Biaya.


        BAB V

        PENUTUP


        kesimpulan

        Setemelaku kan selitian dan perancangan sedemikian rupa maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu:

        1. Sistem akan memberi laporan seperti sebuah notif atau sms melalui proses sim900a yang terpasang di alat kemudian yang nantinya akan di salurkan melalui smartphone kemudian akan di terima oleh user dalam bentuk sms.
        2. Sekolah harus melakukan penerapan tatatertip untuk membuat siswa/siswi semakin disiplin dalam hal belajar dan memberikan sanksi untuk yang melangarnya.
        3. .
        4. .

        Saran

        Beberapa saran yang akan diberikan oleh penulis untuk pengembnagan lebih lannjut:

        1. Dapat ditambahkan bukti noifikasi data grafik dan penilaian melalui web.
        2. Dapat ditambahkan aplikasi agar lebih mempermudah.
        3. Jika di sekolah terdapat fasilitas internet bisa diganti dengan memeakai wifi.
        4. Dapat di tambahkan juga kamera agar bisa melihat dengan jelas kejadian di dalam kelas.
        5. Dapat diubah dan di pasang di tempat yang berbeda sesuai lingkungan atau kebutuhan.


        DAFTAR PUSTAKA

        1. Fatmah., Rizkidiniah, F., Yamin, M. and Muchlis, N.F., 2016. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROTOTYPE SISTEM GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DAN SMS GATEWAY PADA PENCARIAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS ARDUINO UNO. semanTIK, 2(2).
        2. Aggung, Nugroho, A., 2015. Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Aset Ukm (Unit Kegiatan Mahasiswa) STMIK STIKOM Bali Berbasis Client Server. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I).
        3. Saefullah, Asep. Nur Azizah. Andri Ansyah. 2015. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Volume 9, No.1 September 2015 (KNS&I).
        4. Puspitaningayu Pradini, Widodo Arif, Yundra Eppy Volume 01 Nomor 01 Tahun 2018.Wireless Body Area Networks dan Pengaruhnya dalam Perkembangan Teknologi m-Health . Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya.
        5. Hutabarat, D.P., 2018. APLIKASI BERBASIS IOT UNTUK PEMANTAUAN POSISI PADA AREA TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN GPS DAN IP CAMERA. Jurnal Teknik dan Ilmu Koputer, 07(27), p.2.
        6. Rizan, O, dkk. 2016. Sistem Informasi Penjadwalan Dosen Ajar Studi Kasus: STMIK Atma Luhur. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, 2(1), pp.65-74.
        7. Darmalaksana, W.,dkk. 2017. SISTEM INFORMASI MONEV PENELITIAN (SIMONEP) UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG. Jurnal Informasi Riset dan Inovasi.
        8. Hengki,Tamando, Sihotang, H.T., 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
        9. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis Dan Perancangan Sistem. Bandung : Abdi Sistematika.
        10. Ade Bastian, Dony Susandi. 2018. PENGEMBANGAN SMARTCAM AUTO MOTION DETECT DAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) ALERT. Universitas Majalengka.
        11. Shreya Bhatnagar, Anandh Kumar. 2018. A Rule-Based Classification Of Short Message Service Type. IEEE.
        12. Maimunah, AMaimunah, M., Manalu, D.E. and Kusuma, D.B., 2017. PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), pp.4-6.
        13. Rudol, Rudol, R., 2017. IMPLEMENTASI KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER PADA VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) MENGGUNGAKAN IPSEC. Jurnal Ilmiah INFOTEK, 2(1)
        14. Susanto, Sutanto, P., Setiawan, A. and Setiabudi, D.H., 2017. Perancangan Sistem Forecasting di Perusahaan Kayu UD. 3G dengan Metode ARIMA. Jurnal Infra, 5(1), pp.325-330.
        15. Suleman, Sutanto, Suleman, A.T.C., Tinangon, J.J. and Pontoh, W., 2017. ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PELUMAS (STUDI KASUS PADA PT. FAJAR INDAH KUSUMA). Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12(01).
        16. Mustaqbal, Mustaqbal, M.S., Firdaus, R.F. and Rahmadi, H.,2016. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).
        17. Putri, Putri, T.R., Widowati, S. and Hakim, I.L., 2015. Pembangkitan Kasus Uji Untuk Pengujian Aplikasi Berbasis Sequence Diagram. eProceedings of Engineering, 2(3).
        18. 18,0 18,1 Kumar, M., Singh, S. K., & Dwivedi, R. K. (2015). A Comparative Study of Black Box Testing and White Box Testing Techniques. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies, 3(10).
        19. Faristia, Faristia, F., 2016. TA: Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Field Collector Pada PT Chrismalis Artha (Doctoral dissertation, Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya).
        20. Fuad, Fuad, H., Sutarman, S. and Yayah, Y., 2018. Perancangan Sistem Infomasi Customer Relationship Management Pelayanan Berbasis Web di PT Sahabat Kreasi Muda. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 8(1).
        21. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa, and Arip Hidayat. "Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia." JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol 7. No 1 (2017).
        22. Octavia Windy., Masykur Fauzan., Prasetyo Angga. 2018. SISTEM INDIKATOR PADA DAUN MENGGUNAKAN SENSOR WARNA BERBASIS MIKROKONTROLER AT-MEGA32. Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
        23. Ghoni Musyahar, Miftakhul Huda. 2017. PROTOTYPE PEMBELAJARAN LIFT TIGA LANTAI BERBASIS ARDUINO.Politeknik Muhammadiyah Pekalongan.
        24. Saefullah, A., Henderi & Wardhana, B.Y., 2015. PERANCANGAN SISTEM TIMER PADA LAMPU LALU-LINTAS DENGAN MIKROKONTROLER AVR. CCIT Journal, 2(1).
        25. Himawan. Himawan, F.P., Sunarya, U. & Nurmantris, D.A., 2017. PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI ASAP BERBASIS MIKROKONTOLLER, MODUL GSM, SENSOR ASAP, DAN SENSOR SUHU. In e-Proceeding of Applied Science. Universitas Telkom, p. 1963.
        26. Ihsanto. Ihsanto, E. & Hidayat, S., 2014. RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN Ph METER DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO. Jurnal Teknologi Elektro, 5.
        27. Lehman. Lehman, A.S. & Sanjaya, J., 2017. Automatic Fish Feeder Using Microcontroller. In Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 9. UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
        28. 28,00 28,01 28,02 28,03 28,04 28,05 28,06 28,07 28,08 28,09 28,10 PENDETEKSI KEBOCORAN TABUNG LPG MELALUI SMS GATEWAY MENGGUNAKAN SENSOR MQ-6 BERBASIS ARDUINO PADA PT BANGUN INTI GEMILANG. STIMK Raharja. Tanggerang.
        29. Yusuf Muanzir, ammad Zaid. 2016. SISTEM PEMANTAUAN INDEKS KUALITAS UDARA DAN KEADAAN CUACA PADA LINGKUNGAN BERBASIS WEBSERVER. Jurnal Mahasiswa Teknik Komputer Kendali Elektronika (TKKE).
        30. Saca Mejia Gerardo David. 2018 IMLEMENTATIONI CALIBRACIYONT EVALUACION DE UN SISTEMA DE MEDICION DE RUIDO CON UN SENSOR DE SONIDO QUE PERMITA LA TRANSMISION INALAMBRICA DE DATOS. UNIVESIDAD DEL AZUAY Facultad de ciencias de la administration. Cuenca - Ecuardo.
        31. Ramli Iqbal .M., Irfan. 2017. Fakultas Tekhnik, Universitas HasanuddinPerancangan Sound Energy Harvesting Berbasis Material Piezoelektrik untuk Memanfaatkan Kebisingan di Sepanjang Ruas Pantai Losari menuju Losari sebagai Ruang Publik Hemat Energi. Hasanuddin Student Journal. Vol. 1(1): 66-72, Juni 2017.
        32. Nazarudin Azwar., Nuryadi Satyo. 2018. SISTEM KENDALI PINTU DAN PERALATAN LISTRIK OTOMATIS DENGAN SENSOR PIR DAN SMS GATEWAY SEBAGAI PENGUNCI SISTEM. JURNAL TeknoSAINS Seri TEKNIK ELEKTRO Vol.1 No.01 Maret 2018.
        33. Zain. Zain, A., 2016. Rancang Bangun Sistem Proteksi Kebakaran Menggunakan Smoke dan Heat Detector. INTEK: Jurnal Penelitian, 3(1), pp.36-42.
        34. Badaruni. Badaruni, D.S., Wuwung, J.O. and Mamahit, D.J., 2018. Perancangan dan Pembuatan Trainer Praktikum Dasar Elektronika di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 7(2), pp.175-182.
        35. Rafika Setiani Ageng, Budiarto Mukti, Budianto Wahyu. 2015. Aplikasi Monitoring sistem absensi sidik jari sebagai pendukung pembayaran biaya pegawai terpusat dengan SAP. CCIT Jurnal vol. 8 (3),134- 146.
        36. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015
        37. Wibisono Agung, dkk. 2018. ROBOT BERBASIS TELEMETRI UNTUK MENDETEKSI DAN MEMADAMKAN KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO ATMEGA 2560 R3. Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Autocracy, Vol.5, No.2, Desember 2018, 87-94