SI1433481314

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ALAT MONITORING TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN

METODE TRACKING BERBASIS ARDUINO

PADA PT.PLN

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1433481314
NAMA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ALAT MONITORING TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN

METODE TRACKING BERBASIS ARDUINO

PADA PT.PLN

NIM
: 1433481314
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

 

|}

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

 
Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.kom.,M.Pd.,MTI.,C.ht)
NID : 99001
       
NID : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ALAT MONITORING TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN

METODE TRACKING BERBASIS ARDUINO

PADA PT.PLN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481314
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

Disetujui Oleh :

Tangerang, 117 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Supardi Sigit, MM)
   
(Nina Rahayu, S.Kom., MM)
NID : 11002
   
NID : 16010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

ALAT MONITORING TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN

METODE TRACKING BERBASIS ARDUINO

PADA PT.PLN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481314
Nama
: Fajri Setiawan

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOG

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

ALAT MONITORING TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN

METODE TRACKING BERBASIS ARDUINO

PADA PT.PLN

Disusun Oleh :

NIM
: 1433481314
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1433481314

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Transformator atau sering disebut juga trafo adalah salah satu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan, transformator (trafo) memegang peranan penting dalam pendistribusian tenaga listrik kepada masyarakat luas. Pada umumnya alat-alat listrik seperti trafo pada saat bekerja dapat menimbulkan suhu panas, jika hal tersebut dibiarkan begitu saja suhu yang terus meningkat dapat mengganggu kinerja atau bahkan dapat menimbulkan trafo tersebut meledak dikarenakan suhu panas yang berlebih. Untuk mengatasi hal tersebut maka petugas PT.PLN melakukan pengecekan dan pendataan secara berkala setiap bulannya dilakukan secara manual dengan cara mendatangi trafo-trafo tersebut , oleh karena itu untuk memperingan pekerjaan petugas maka dibuatlah sebuah sistem pemantauan suhu dan informasi lokasi trafo berbasiskan google map yang dapat diakses melalui smartphone atau personal computer. Informasi yang ditampilkan berupa statistik suhu secara realtime dan informasi titik koordinat sebuah trafo yang terhubung dengan google map.

Kata Kunci: Transformator, Trafo, Listrik, RealTime, Notifikasi Smartphone,arduino,esp8266.

ABSTRACT

Transformator or often called trafo is one of the electrical devices that can change the level of a voltage, transformator (trafo) plays an important role in the distribution of electricity to the public. In general, electrical devices such as trafo when working can cause heat, if it is left just like that, the temperature that continues to increase can interfere with performance or can even cause the trafo to explode due to excessive heat temperature. To overcome this, the officers of PT. PLN conduct checks and data collection on a regular basis every month manually by going to the trafo. Therefore, to lighten the work of the officers, a temperature monitoring system and trafo location information based on google map can be made. accessed via smartphone or personal computer. The information displayed is in the form of realtime temperature statistics and information on the coordinates of a transformator connected to Google Map..

Keywords: Transformator, Trafo, Electrical, Real Time, Notification, Smartphone, arduino, esp8266.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan petujuk-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan baik dan selesai sebagaimana semestinya.

Pada dasarnya penyusunan laporan skripsi ini bertujuan untuk syarat melengkapi kurikulum perkuliahan dan syarat untuk mengikuti sidang, juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan skripsi

Selama melaksanakan skripsi maupun dalam penyusunan laporan, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan yang tidak terniai harganya, maka dari itu penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  5. Bapak Ir. Supardi Sigit, MM., selaku dosen pembimbing Perguruan Tinggi Raharja.
  6. Ibu Nina Rahayu, S.Kom.,MM, selaku dosen Pembimbing 2 Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Ibu Kokom selaku stakeholder PT.PLN Daanmogot.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan skripsi ini
  10. kepada kekasihku marsela rahmawati yang telah memberikan semangat dan dorongannya
  11. Penulis sadar masih banyak kesalahan dalam membuat laporan skripsi. Dan di harapkan saran dan keritikan yang membangun agar laporan ini tersusun dengan baik, semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada khususnya.

    Tangerang, 17 Juli 2018
    Fajri Setiawan
    NIM. 1433481314

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

    Gambar 2.6.1 2.pa5.1 contoh flowchart sistem

    Gambar 2.6.2 contoh flowchart dokumen

    Gambar 2.6.3 contoh flowchart program

    Gambar 2.6.4 contoh flowchart proses

    Gambar 2.7 Use Case Diagram

    Gambar 2.12.1 Gambar dan Simbol Transistor

    Gambar 2.12.2 Gambar dan Simbol Induktor

    Gambar 2.12.3 Gambar dan Simbol IC

    Gambar 2.12.4 Gambar dan Simbol Switch

    Gambar 2.12.5 Gambar dan Simbol Trafo

    Gambar 2.13.1 Mikrokontroler ATmega328

    Gambar 2.13.2 Konfigurasi Pin Atmega328

    Gambar 2.18.1 Logo Android 1.5

    Gambar 2.18.2 Logo Android 1.6

    Gambar 2.18.3 Logo Android 2.0

    Gambar 2.18.4 Logo Android 2.2

    Gambar 2.18.5 Logo Android 3.0

    Gambar 2.18.6 Logo Android 3.0

    Gambar 2.18.7 Logo Android 4.0/4.1

    Gambar 2.18.8 Logo Android 4.2

    Gambar 3.5 Struktur organisasi PT. PLN CIKOKOL

    Gambar 3.8 Diagram Blok Alat

    Gambar 3.9.1 Skema Prototype

    Gambar 3.9.2 Skema Prototype

    Gambar 3.10 Rangkaian Alat

    Gambar 3.11.1 Sistem Yang Berjalan Saat Ini

    Gambar 3.11.2 flowchart sistem yang berjalan saat Ini

    Gambar 3.12 tabel elisitasi final

    Gambar 4.3 flowchart software

    Gambar 4.4 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.5.1 koding 1

    Gambar 4.5.2 koding 2

    Gambar 4.6.1 uji coba 1

    Gambar 4.6.2 uji coba 2

    Gambar 4.6.3 test 1

    Gambar 4.6.4 test 2

    Gambar 4.6.5 prototype trafo

    Gambar 4.8.1 test 1

    Gambar 4.8.2 tabel kegiatan

    Gambar 4.8.3 tabel estimasi biaya

    DAFTAR TABLE

    tabel 1 fungsi-fungsi pada micrkontroller

    tabel 2 fungsi-fungsi pin pada lcd

    Tabel 3 perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem usulan

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Transformator adalah komponen listrik yang mampu mengubah taraf suatu tegangan, transformator (trafo) memegang peranan penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Alat-alat listrik seperti trafo umumnya saat bekerja dapat menimbulkan suhu panas, jika hal tersebut dibiarkan begitu saja suhu yang terus meningkat dapat mengganggu kinerja atau bahkan dapat menimbulkan trafo tersebut meledak dikarenakan suhu panas yang berlebih suhu maksimal sebuah trafo adalah 40°C

    Selama ini untuk memeriksa keadaan suhu sebuah trafo, petugas PLN melakukannya masih secara manual untuk melakukan pemeriksaan. Dalam hal ini penulis mempunyai gagasan untuk membuat sebuah alat monitoring suhu trafo yang berbasiskan Internet Of Things yang berjudul “alat monitoring transformator menggunakan metode tracking berbasis arduino” , alat pemantau suhu trafo ini berfungsi untuk mempermudah petugas PLN melakukan monitoring suhu secara realtime

    Alat pemantau suhu trafo ini juga berbasiskan google maps agar petugas dapat mengetahui titik lokasi trafo yang dapat langsung diakses melalui aplikasi android sehingga saat terjadi kerusakan yang disebabkan oleh suhu panas berlebih petugas dapat segera mengatasi trafo yang bermasalah tersebut.

    Rumusan Masalah

    Mengingat akan pentingnya peranan trafo dalam pendistribusian tenaga listrik pada masyarakat luas, trafo harus dirawat dan dijaga agar kinerja sebuah trafo dapat tetap stabil dalam mendistribusikan aliran listrik. Selama ini untuk memeriksa keadaan suhu sebuah trafo, petugas PLN melakukannya masih secara manual untuk melakukan pemeriksaan secara berkala dengan cara mendatangi lokasi-lokasi trafo yang ingin dipantau kinerjanya

    Maka dibuatlah sebuah sistem monitoring yang memanfaatkan teknonologi internet sebagai media pemberi informasi suhu dan informasi lokasi trafo yang mengalami masalah . Dalam perancangan sebuah sistem tentu tidak akan pernah terlepas dari beberapa permasalahan yang dihadapi. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam perancangan sistem ini yakni sebagai berikut :

    1. Bagaimana agar pihak PLN mendapatkan informasi secara realtime?
    2. Bagaimana cara mengkonfigurasi lokasi pada GPS Tracker?
    3. Bagaimana alat monitoring ini mengirimkan data kepada petugas jika terjadinya peningkatan suhu?

    Ruang Lingkup

    Sebagai batasan dalam penyusunan laporan ini agar tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang harapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian yang hanya berfokus pada satu titik lokasi trafo yang sudah dipasangi dengan sensor GPS sebagai pemberi titik koordinat yang nantinya akan ditampilkan melalui aplikasi , yang berguna untuk memberikan informasi dimana lokasi dan suhu trafo bermasalah agar segera ditangani oleh petugas .

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan dan memberikan manfaat kepada petugas PLN dalam pemantauan suhu trafo, tujuan dan manfaat tersebut berupa :

    Tujuan penelitian

    Tujuan individual

    1. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam tugas akhir.
    2. Membuat sebuah inovasi dalam bidang sains dan teknologi.

    Tujuan fungsional

    1. Membuat sebuah alat pemantau trafo yang mampu terkoneksi dengan google maps secara realtime.
    2. MembuatMengembangkan alat yang mampu membuat proses pengecekan suhu sebuah trafo menjadi lebih praktis.
    3. MembuatMerancang alat yang akan membantu pihak PLN dalam memantau suhu trafo lebih efektif.

    Tujuan operasional

    1. Untuk memperingan pekerjaan petugas dalam perawatan sebuah trafo.
    2. Untuk merancang sebuah alat yang mampu terkoneksi dengan aplikasi android.
    3. Untuk menciptakan sebuah alat monitoring suhu berbasiskan IOT secara realtime.
    4. Untuk menjalankan alat monitoring suhu secara realtime dengan menggunakan smartphone android.

    Manfaat penelitian

    1. Memberikan kemudahan dalam pengecekan suhu pada trafo.
    2. Membuat proses pengecekan pada trafo menjadi lebih efisien.
    3. Membuat petugas PLN mendapatkan informasi jika ada kerusakan atau ketidak stabilan pada suhu trafo tersebut.

    Metode Penelitian

    Dalam rangka pengumpulan data untuk penyusunan laporan ini ada beberapa macam metode penelitian yang penulis anggap paling baik dan akurat yaitu :

    a. Interview / Wawancara

    Wawancara yang dilakukan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi , dan untuk mendapatkan hal itu penulis melakukan metode tanya jawab mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan keamanan dan pemantauan sebuah trafo.

    b. Pengamatan ( Observasi )

    Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan keamanan trafo.

    c. Studi Pustaka

    Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan mempelajari buku-buku diklat serta mencari informasi yang diperlukan, yang berkaitan dengan peyusunan laporan.

    Metode Perancangan

    Dalam penulisan laporan ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart program dan flowchart sistem dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang yang digunakan

    Metode Pengujian

    Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box dan White Box karena metode Black Box danWhite Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

    Metode Prototipe

    Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary (evolusi), ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompok kan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III Pembahasan

    Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

    BAB V PENUTUP DAN KESIMPULAN

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Definisi Sistem

    Menurut Hutaean(2014:2)[1] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan, atau untuk melakukan sasaran tertentu”.

    Menurut Anggraeni dan Rita (2017:11)[2] “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerjasama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.

    Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[3] “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu".

    Dari beberapa kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan jaringan kerja yang saling berkaitan satu sama lain dan memiliki ikatan khusus untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu.

    Menurut Hutaean(2014:3-5)[1]mengatakan supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

    1. Komponen

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    3. Batasan Sistem (Boundary)

    4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    5. Lingkungan luar sistem (Environment)

    6. Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

    7. Penghubung Sistem (Interface)

      Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

    8. Masukan Sistem (Input).

      Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    9. Keluaran Sistem (Output).

      Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

    10. Pengolahan Sistem (Processing System).

    11. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    12. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals).

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

      Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

      1. Klasifikasi sistem sebagai berikut :

      a. Sistem abstrak (abstract system)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

      b. Sistem abstrak (abstract system)

      2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

      a. Sistem Alamiyah (natural system)

      Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.

      b. Sistem buatan manusia (human made sistem)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

      3. Sistem diklasifikasikan sebagai berikut :

      a. Sistem tertentu (deterministic sistem)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

      b. Sistem tak tentu (probabilistick sistem)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

      4. Sistem diklasifikasikan sebagai berikut :

      a. Sistem tertutup (close system)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar. Sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

      b. Sistem terbuka (open system)

      Sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

    DAUR HIDUP SISTEM

    Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:39)[4]Daur hidup sistem terbagi menjadi lima sistem, yaitu;

    1. Mengenali Adanya Kebutuhan

      Sebelum segala sesuatu terjadi, akan timbul kebutuhan yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas sistem yang ada. Semua data ini harus didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitas.

    2. Pembangunan Sistem

      Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

    3. Pemasangan Sistem

      Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem sebenarnya, yang merupakan langkah akhir pembangunan sistem.

    4. Pengoperasian Sistem

      Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk sistem informasi semuanya bersifat stalis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki dan diperbaharui.

    5. Sistem Menjadi Usang

      Terkadang perubahan terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Dengan demikian, secara ekonomis dan teknis sistem yang ada tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

    Konsep Dasar Sistem informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Pratama dalam Harfizar, dkk (2017:195)[5]. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Cerita, vol.3 No.2. "Sistem Informasi merupakan bagian dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur,dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat”.

    Menurut Sutabri dalam kirom (2014:3)[6] “Sistem informasi menjadi sebuah bentuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi, yang dikembangkan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi apabila diperhatikan terdiri dari dua struktur kata yaitu Sistem dan Informasi. Sistem yaitu suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu “

    Menurut Winarnoda dalam kirom (2014:3)[6] “sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda dengan yang lain, tetapi tetap dapat bekerja sama”.

    Berdasarkan kesimpulan diatas sistem informasi ialah sekumpulan dari beberapa komponen,variabel-variabel yang tersturktur dan berbeda namun saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Komponen Sistem

    Menurut Pratama dalam Harfizar, dkk (2017:195)[5] Mengemukakan bahwa komponen-komponen yang terdapat didalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin yaitu:

    1. Input (Masukan)

      Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

    2. Output (Keluaran)

      Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (Output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.

    3. Software (Perangkat Lunak)

      Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini membatu sistem informasi didalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagainya mestinya.

    4. Hardware (Perangkat Keras)

      Komponen hardware ( perangkat keras) mencakup semua perangkat komputer yang digunakan secara fisik didalam sistem informasi, baik dikomputer server maupun dikomputer client.

    5. Database (Basis Data)

      Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta atar tabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

    Pengertian Perancangan Sistem

    Menurut Rianti dan Robby (2016:52)[7]“Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem”.

    Konsep Dasar Flowchart

    Definisi Flowchart

    Menurut Ambar dan Arisandy (2017:5)[8] “Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian”.

    Menurut Hidayat (2014:42)[9]“Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman dalam pengoperasian”.

    Menurut Dewi (2014:4)[10] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut”.

    Menurut Djajalaksana dan Tiur (2017:268) [11]” Flowchart terbagi menjadi lima jenis, yaitu:

    1. Flowchart sistem

      Flowchart sistem adalah bagan alir yang menunjukan suatu pekerjaan dari sebuah sistem secara keseluruhan disertai dengan urutan prosedur yang ada didalam sistem [15, p. 81].Flowchart sistem mendeskripsikannya secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk membentuk suatu sistem.

      Gambar 2.6.1 2.pa5.1 contoh flowchart sistem

    2. Flowchart dokumen

      Flowchart dokumen merupakan bagan alir dari suatu laporan dan formulir beserta dengan tembusannya serta symbol yang digunakan sama seperti flowchart sistem [15, p.83]. Flowchart dokumen memilki kegunaan utamanya yaitu untuk menunjukan alur sebuah form atau laporan yang ada pada satu bagian ke bagian lain dari segi alur form dan laporan tersebut diproses maupun pencatatan dan penyimpanannya

      Gambar 2.6.2 contoh flowchart dokumen

    3. Flowchart skematik

      Flowchart skematik merupakan bagan alir dari suatu prosedur dalam suatu sistem. Simbol yang digunakan sama seperti dengan flowchart sistem tetapi dilengkapi dengan gambar komputer dan peralatan lain yang digunakan. Gambar tersebut bertujuan untuk mempermudah pemahaman dari simbol-simbol yang digunakan [15, p. 83].

    4. Flowchart program

      Flowchart program merupakan bagan alir yang menggambarkan langkah-langkah proses dalam suatu program [24, p. 83]. Pada umumnya flowchart program dibuat oleh pembuat aplikasi atau program untuk menggambarkan alur instruksi dari aplikasi yang dibuatnya, sehingga dapat memudahkan pengguna aplikasi dalam memahami instruksiinstruksi yang terdapat dalam aplikasi tersebut

      Gambar 2.6.3 contoh flowchart program

    5. Flowchart proses

      Flowchart proses merupakan bagan alir yang sering digunakan di teknik industri yang menggambarkan proses yang ada dalam sebuah prosedur serta menunjukkan jarak satu kegiatan dengan kegiatan yang lainny [15, p. 84]. Flowchart ini digunakan dalam perekayasaan industrial dalam mempelajari dan memahami proses-proses.

    6. Gambar 2.6.4 contoh flowchart proses

      Dari beberapa kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah metode pemecahan masalah atau menganalisa masalah yang di gambarkan secara grafik dan Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

    Definisi Blackbox

    Menurut Warsito, dkk (2015:32)[12]“Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

    Menurut Nugroho (2015:50)[13] “Pengujian BlackBox adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini di gunakan untuk mengetahui apakan perangkat lunak berfungsi dengan benar”.

    Menurut Karuniawati, dkk (2015:2)[14]“Blackbox testing adalah teknik pengujian tanpa perlu mengetahui struktur internal dari suatu software yang akan diuji karena pengujian ini hanya berfokus kepada input dan output terhadap spesifikasi suatu software. Beberapa teknik yang terdapat didalam Blackbox testing adalah equivalence partitioning, boundary value analysis, dan Cause Effect Graphing

    1. Equivalence Partitioning merupakan pengujian yang membagi data masukan dari perangkat lunak menjadi partisi data yang kemudian diturunkan menjadi kasus uji

    2. Metode Boundary Value Analysis merupakan pengujian yang berfokus pada batas dimana batas nilai – nilai ekstrim dipilih

    3. Dan metode Cause Effect Graphing adalah metode pengujian yang membantu dalam membangkitkan kasus uji berdasarkan pada hubungan antar causes (input) dan effect (output) yang terdapat pada spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.

    4. Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan blackbox adalah salah satu teknik untuk uji coba sistem yang bertujuan untuk menganalisa sistem apakah sistem tersebut sudah berjalan dengan benar tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak tersebut.

      Menurut Ariawan dan Sri (2015:63) [15] " Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

      a. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      b. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      c.Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
      4. Final Draft Elisitasi : Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan di kembangkan.

      Gambar 2.7 Use Case Diagram

      Konsep Dasar Literatur Review

      Manfaat Literature Review

      Menurut Handayani, dkk (2016:130) [16] Manfaat dari Study Pustaka (Literatur Review) adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini”.

      Prototype

      Definisi prototype

      Menurut Kermite, dkk (2015:5)[17] “Prototipe adalah salah satu metode pendekatan sistem yang sekuensial, tahap-tahapan yang dijalankan akan lebih mudah diterima oleh calon pengguna, karena pengguna juga aktif berperan dalam pengembangan sistem. Prototipe bekerja dengan melakukan proses desain berulang dan menggabungkan empat tahap utama seperti System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari tahapan analisis, desain, kontruksi, dan implementasi, ke dalam satu fase looping”.

      Menurut Nurajizah (2015:215)[18] berpendapat bahwa Prototype didefinisikan sebagai satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.Dasar dari pemikiran ini adalah membuat prototipe secepat mungkin, bahkan dalam waktu semalam, lalu memperoleh umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototype tersebut diperbaiki kembali dengan sangat cepat. Semua rancangan diagaram atau model yang dibuat tidak diharuskan telah sempurna dan final dalam pendekatan prototype. Tujuan utama dari penyiapan rancangan adalah sebagai alat bantu dalam memberi gambaran sistem seperti materi dan menu yang perlu dimasukkan dalam prototype yang akan dikembangkan. Setelah rancangan terbentuk, dilanjutkan dengan mulai mengembangkan prototype. Metode prototype sesuai untuk menjelaskan kebutuhan pengguna secara lebih rinci karena pengguna sering mengalami kesulitan dalam penyampaian kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Untuk mengantisipasi agar proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana, target waktu, dan biaya diawal.

      Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode prototype adalah metode pengembangan sistem atau perancangan sistem dengan cara pendekatan atau pengenalan sistem tersebut kepada calon pengguna

      Teori Khusus

      Internet of things

      Menurut Ratnawati dan Silma (2017:149)[19] “Internet of things adalah suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke komputer. Internet of things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya, cofounder and executive director of the Auto-ID Center di MIT.Internet of things mengacu pada benda sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Internet of things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti yang pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik. Penelitian pada Internet of things masih dalam perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of things. Ukuran, ruang, dan waktu.Dalam melakukan pengembangan Internet of things . Fungsi utama dari Internet of things adalah sebagai sarana yang memudahkan untuk pengawasan dan pengendalian barang fisik maka konsep Internet of things ini sangat memungkinkan untuk digunakan hampir pada seluruh kegiatan sehari-hari, mulai dari penggunaan perorangan, perkantoran, rumah sakit, pariwisata, industri, transportasi, konserverasi hewan, pertanian dan peternakan, sampai ke pemerintahan. Baik untuk alasan keamanan untuk wilayah yang tidak mungkin dimasuki manusia, maupun untuk alasan jangkauan terhadap perangkat yang akan dikendalikan tersebut”.

      Menurut V.Anupriya, dkk (2015:2)[20]. “Internet of Things (IOT) refers to the ever-growing network of physical objects that feature an IP address for internet connectivity and the communication hat occurs between these objects and other internet-enabled devices and systems. IOT is a system of interrelated computing devices, mechanical and digital machines, objects, animals or people that are provided with unique identifiers and the ability to transfer data over a network without requiring human-tohuman or human-to-computer interaction”

      Internet of Things (IOT) mengacu pada jaringan objek fisik yang terus berkembang yang menampilkan alamat IP untuk konektivitas internet dan topi komunikasi terjadi antara objek-objek ini dan perangkat dan sistem internet-enabled lainnya. IOT adalah sistem perangkat komputasi yang saling terkait, mesin mekanis dan digital, objek, hewan atau orang yang dilengkapi dengan pengenal unik dan kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia-manusia atau manusia-ke-komputer

      Menurut In Lee , dkk (2015:1)[21]. “The Internet of Things (IoT), also called the Internetof Everything or the Industrial Internet, is a new technology paradigm envisioned as a global network of machines and devices capable of interacting with each other. The IoT is recognized as one of the most important areas of future technology and is gaining vast attention from a wide range of industries. The true value of the IoT for enterprises can be fully realized when connected devices are able to communicate with each other and integrate with”

      Internet of Things (IoT), juga disebut Internetof Everything atau Industrial Internet, adalah paradigma teknologi baru yang diimpikan sebagai jaringan global mesin dan perangkat yang mampu berinteraksi satu sama lain. IoT diakui sebagai salah satu bidang terpenting dari teknologi masa depan dan mendapatkan perhatian luas dari berbagai industri.Nilai sebenarnya dari IoT untuk perusahaan dapat sepenuhnya disadari ketika perangkat yang terhubung dapat berkomunikasi satu sama lain dan berintegrasi dengannya

      Mikrokontroler

      Menurut Malik dalam Dony dan Abdul Haris (2014:2) bahwa [22] “Mikrokontroler adalah sebagai sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) tunggal”.

      Menurut Saefullah dalam Dony dan Abdul Haris (2014:2)[23]“Mikrokontroler merupakan komponen utama atau biasa disebut juga sebagai otak yang berfungsi sebagai pengatur pergerakan motor (Motor Driver) dan pengolah data yang dihasilkan oleh komparator sebagai bentuk keluaran dari sensor”

      Menurut Simanjuntak,dkk (2017:64)[24] “mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara keranja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”.

      Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah otak yang dapat mengontrol dan mengeksekusi sebuah program, dan memiliki komponen penyimpanan dan beberapa perlengkapan input dan output

      Menurut Ratnawati dan silma mikrokontroller memiliki karakteristik sebagai berikut (2017: 143-154): [19]

      1. Karakteristik Mikrokontroler

        Karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponenkomponen yaitu:

        a). CPU (Central Procesing Unit)

        b). RAM (Read Only Memory)

        c). I/O (Input/Output)

        Ketiga komponen tersebut secarabersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

      2. Klasifikasi Mikrokontroler

        Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

        a). ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

        b). RAM berkapasitas 68 byte

        c). EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

        d). Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit) Ratnawati, Sistem Kendali Penyiram Tanaman Menggunakan Propeller Berbasis Internet of things

        e). Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

        f). Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

      3. Konsep dasar mikrokontroller

        Menurut Darminta, dkk (2016:135)[25] ada beberapa konsep dasar dan fungsi masing-masing fitur dalam mikrokontroler yaitu :

        1. Interupt
        2. Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

        3. RAM (Random Acces Memory)
        4. RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

        5. ROM (Read Only Memory)
        6. ROM disebut juga kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

        7. Register
        8. Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.Input dan Output Pin Pin input adalah bagian yang berfungsi penerima sinyal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media input seperti keypad dan sensor. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan sinyal dari hasil proses algoritma mikrokontroler. Berdasarkan kutipan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa mikrokontroller memiliki media penyimpanan sementara dan penyimpanan untuk ditampilkan ke pada user atau pengguna, memiliki interupt dan memiliki beberapa port analog dan port serial.

        Komponen Elektronika

        1. Definisi Komponen Elektronika

          Menurut academia.edu [26]“Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya”. Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.

          Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen- komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

        2. Jenis – jenis Komponen Elektronika

          Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya :

          1. Transistor

            Transistor merupakan komponen yang memegang peranan sangat penting dalam rangkaian elektronik saat ini. Beberapa fungsi transistor antara lain:

            1. Sebagai penguat arus.

            2. Sebagai switch (pemutus dan penghubung arus listrik).

            3. Untuk menstabilisasi tegangan.

            4. Dapat memodulasi sinyal.

            5. Sebagai penyearah, dan lain-lain.

              Berdasarkan cara kerjanya, Transistor dibagi menjadi dua yaitu:

            1. Transistor Bipolar, yaitu jenis transistor yang paling banyak dipakai dalam dunia . Bipolar mempunyai 3 kaki terminal yaitu Base (B), Collector (C), dan Emitter (E). Berdasarkan strukturnya, Transistor Bipolar terdiri atas 2 jenis, yaitu:

              • NPN ( Negative - Positive - Negative )

              • PNP ( Positive - Negative - Positive )

            2. Transitor FET ( Field Effect Transistor ). transistor jenis ini juga memiliki 3 kaki terminal yang masing-masing diberi nama Drain (D), Source (S), dan Gate (G).


            Gambar 2.12.1 Gambar dan Simbol Transistor

          2. Induktor ( Inductor )

            Induktor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi,filter dan sebagai alat penyambung (kopel). Bentuk dasar sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil.

            Induktor memiliki sifat induktansi, yang artinya jika arus listrik meningkat maka medan magnet juga akan meningkat sesuai dengan perubahan arus. Satuan induktansi ini dinamakan Henry ( H ).

            Berikut jenis-jenis dan macam-macam induktor :

            1. Induktor yang nilainya tetap atau konstan.

            2. Induktor yang nilainya berubah-ubah atau dapat diatur, induktor ini juga disebut Variable Coil.


            3. Gambar 2.12.2 Gambar dan Simbol Induktor

            4. IC ( Integrated Circuit )

              IC adalah kumpulan dari berbagai komponen hingga ribuan komponen elektronika yang terdiri dari transistor, resistor, dan komponen elektronika lainny yang membentuk suatu rangkaian elektronika dan memiliki fungsi elektronika tertentu yang dikemas dalam sebuah kemasan yang komplek dan kecil dengan pin atau kaki untuk menjalankan fungsinya. IC dipakai sebagai otak dalam sebuah rangkaian elektronika, contohnya: mikroproccesor.

              Gambar 2.12.3 Gambar dan Simbol IC

            5. Saklar ( Switch )

              Saklar adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menghubungkan atau memutus aliran listrik atau istilahnya untuk ON/OFF.rangkaian elektronika.Switch ini banyak macam dan bentuk modelnya, dari yang berbentuk tombol sampai yang berbentuk tuas

              Gambar 2.12.4 Gambar dan Simbol Switch

            6. Transformator ( Trafo )

            Transformator merupakan salah satu bagian dari sistem penyaluran tenaga listrik yang sangat vital. Untuk itu diperlukan cara untuk meningkatkan keandalan transformator. Kendala yang terjadi saat ini adalah tidak dilakukannya pemeliharaan rutin, selain itu tidak dapat diketahui secara dini apakah transformator mengalami gangguan. Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, pada penelitian ini dibuat suatu rancangan realtime monitoring beban transformator.

            Monitoring dilakukan dengan membandingkan parameter-parameter pada transformator yaitu tegangan, arus dan suhu. Hasil pengukuran terhadap parameter transformator tersebut kemudian dibaca dengan menggunakan mikrokontroler. Dengan sistem monitoring ini akan dapat diketahui secara dini bila terjadi perubahan pada karakteristik normal transformator.

            1. transformator Step Up, yaitu transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan input.

            2. Transformator Step Down, yaitu transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan. Cara kerja transformator : Arus bolak-balik (AC) akan melewati koil pertama (kumparan primer) yang menginduksi arus bolak-balik di koil kedua (kumparan sekunder).

            3. Gambar 2.12.5 Gambar dan Simbol Trafo

              Mikrokontroller Arduino ATmega328

              Menurut Djuandi dalam Ramakumbo (2014:3)[27] "Beberapa keunggulan diberikan pada fitur ini yakni sebagai berikut”:

              1. Terdapat 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

              2. 32 x 8-bit register serba guna.

              3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

              4. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memory sebagai bootloader.

              5. Memiliki Electrically Erasable Programmable Read Only Memory (EEPROM) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

              6. Memiliki Static Random Access Memory (SRAM) sebesar 2KB.

              7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya Pulse Width Modulation (PWM) output.

              8. Master / Slave SPI Serial interface

              1. Arduino Uno

                Menurut Artanto dalam Ramakumbo (2014:4)[27]. “Arduino Uno merupakan papan mikrokontroler yang didalamnya tertanam mikrokontroller,penggunaan jenis mikrokontroller berbeda-beda tergantung pada spesifikasinya. Untuk mikrokontroller yang digunakan pada Arduino Uno adalah jenis ATmega328 Dengan arduino Uno dapat dibuat sebuah sistem atau perangkat fisik menggunakan software dan hardware yang PUSH BUTTON sifatnya interaktif, yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik”

                Menurut V.Anupriya, dkk (2015:1)[20]. “The Arduino Uno is a microcontroller board based on the ATmega328 . It has 14 digital input/output pins, a 16 MHz crystal oscillator, a USB connection, a power jack, an ICS header, and a reset button.Arduino UNO board consist of analog input pins (A0-A5), digital output pins (D0-D13), inbuilt ADC and Wi-Fi module connects the embedded device to internet. Sensors are connected to Arduino UNO board for monitoring, ADC will convert the corresponding sensor reading to its digital value and from that value the corresponding environmental parameter will be evaluated.”

                Gambar 2.13.1 Mikrokontroler ATmega328

                Terdapat bermacam-macam bentuk produk dari arduino, salah satunya adalah model Arduino Uno. Adapun Arduino Uno memiliki spesifikasi sebagaimana diterangkan dalam Tabel 1 fungsi-fungsi pada microkontroller sebagai berikut :

                Nama

                Keterangan

                Microcontroller

                ATmega328

                Operating Voltage

                +5V

                Input Voltage(recommended)

                7-12V

                Input Voltage (limits)

                6-20V

                Digital I/O Pins

                14 of which 6 pin output

                Analog Input Pins

                6

                DC Current per I/O Pin

                40 mA

                DC Current for

                50 mA

                3.3 V Pin

                -

                Flash memori

                16 KB (ATmega168) atau 32 KB (ATmega328) dimana 2KB digunakan sebagai bootloader

                SRAM

                1 KB (ATmega168) atau 2 KB (ATmega328)EEPROM 512 bytes (ATmega168) atau 1KB (ATmega328)

                Clock Speed

                16 MHZ

              2. Konfigurasi Pin ATmega328

              Mikrokontroler merupakan sebuah prosessor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroller dibangun dari elemen–elemen dasar yang sama.

              Seperti umumnya komputer, mikrokontroller adalah alat yang mengerjakan instruksi–instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer, program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer konfigurasi pin ATmega328 dapat dilihat pada gambar berikut:

              Gambar 2.13.2 Konfigurasi Pin Atmega328

              Konsep Dasar LCD

              Menurut Nur (2016:17)[28] Layar LCD menggunakan dua buah lembaran bahan yang dapat mempolarisasikan dan Kristal cair diantara kedua lembaran tersebut, arus listrik yang melewati cairan menyebabkan Kristal merata sehingga cahaya tidak dapat melalui setiap Kristal karenanya seperti pengaturan cahaya menentukan apakah cahaya dapat melewati atau tidak sehingga dapat mengubah bentuk Kristal cairnya membentuk tampilan angka atau huruf pada layar LCD.

              Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu sistem dengan menggunakan mikrokontroler.LCD dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler.LCD yang digunakan pada perancangan tugas akhir ini yaitu LCD”.

              pin

              Nama

              Fungsi

              1

              Vss

              Ground Voltage

              2

              Vcc

              +5v

              3

              Vee

              Contrast Voltage

              4

              RS

              Register Select

              5

              R/W

              Read or Write

              6

              EN

              Enable

              7

              BPL

              Back Plane light

              8

              Gnd

              Ground Voltage

              Tabel 2 fungsi-fungsi pin pada LCD

              Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW:

              Jalur EN dinamakan Enable, jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set pada dua jalur kontrol yang lain yaitu RS dan RW. Ketika dua jalur yang lain sudah siap, set EN dengan logika “1” dan tunggu sejumlah waktu tertentu (sesuai dengan datasheet dari LCD tersebut) dan berikutnya set EN ke logika low “0” kembali.

              Jalur RS adalah jalur Register Select, ketika RS berlogika low “0”, data akan dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti clearscreen) posisi kursor, dll). Ketika RS berlogika high “1”, data yang dikirimkan adalah data text yang akan ditampilkan pada display LCD. Sebagai contoh untuk menampilkan huruf “T” pada layar LCD maka RS harus diset logika high “1”.

              Jalur RW adalah jalur kontrol Read/ Write, ketika RW berlogika low “0” maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high “1” maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low “0”.

              Pada akhirnya bus data terdiri dari 4 atau 8 jalur (bergantung pada mode operasi yang dipilih oleh user). Pada kasus bus data 8 bit, jalur diacukan sebagai DB0 s/d DB7.

              Wireless

              1. definisi wireless

                Menurut Susianto dan Iis Yulianti (2015:32)[29] “Hotspot (Wi-Fi) adalah satu standar Wireless Netwoking tanpa kabel, hanya dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan wifi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat Wireless Local Area Network (WLAN). Wifi adalah singkatan dari Wireles Fidelity, yaitu seperangkat standar yang digunakan untuk komunikasi jaringan lokal tanpa kabel (Wireless Local Area Network-WLAN). yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Ditinjau secara umum Wifi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya” .

              2. Standar Wireless

                Teknologi wifi memiliki standar yang ditetapkan oleh sebuah instusi internasional yang bernama institute of electrical and electronic engineers (IEEE), yang secara umum sebagai berikut : [Heriadi,D.2005]

                1. Standar IEEE 802.11a yaitu wifi dengan frekuensi 5 Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300 m

                2. Standar IEEE 802.11b yaitu wifi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang memiliki kecepatan 11 mbps dan jangkauan jaringan 100 m

                3. Standar IEEE 802.11g yaitu wifi dengan frekuensi 2,4 GHz yang memiliki kecepatan 54 mbps dan jangkauan jaringan 300 m

                4. Standar IEEE 802.11 n, yaitu wifi yang memiliki kecepatan 108 – 120 Mbps.

                Tipe Jaringan Wireless Seperti halnya Ethernet-LAN (jaringan dengan kabel), jaringan wifi juga dikonfigurasikan ke dalam dua jenis jaringan, yaitu :

                Jaringan peer to peer / Ad Hoc wireless LAN Sistem Ad-hoc adalah sistem peer-to-peer, dalam arti satu komputer dihubungkan ke satu komputer dengan saling mengenal SSID. Bila digambarkan mungkin lebih mudah membayangkan sistem koneksi langsung dari satu komputer ke satu komputer lainnya dengan menggunakan twist pair cable tanpa perangkat HUB.

                Definisi GPS

                Menurut Rifai (2013:604-605)[30]“ GPS receiver berbentuk modul dan menghasilkan data NMEA yang berisi data posisi. GPS reciever sendiri berisi beberapa integrated circuit (IC). Modul GPS receiver mempunyai karakteristik hanya dapat memberikan informasi data posisi tetapi tidak dapat mengirimkan data dengan jarak jauh. Untuk itu diperlukan teknologi untuk mengirimkan data secara jarak jauh melalui jaringan internet. Teknologi tersebut adalah GPRS (General Packet Radio Service). GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.

                Ubidots

                Menurut anggraini, dkk (2014:4)[31]. “Ubidots is Internet of Things (IoT)Host specializing in hardware and software development. Ubidots application enablement platform effortlessly integrates device production, cloud computing, and deployment”

                Ubidots is Internet of Things (IoT)Host specializing in hardware and software development. Ubidots application enablement platform effortlessly integrates device production, cloud computing, and deployment

                Ubidots adalah Host Internet of Things (IoT) yang mengkhususkan diri dalam pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak. Platform pemberdayaan aplikasi Ubidots dengan mudah mengintegrasikan produksi perangkat, cloud

                Menurut Kuriando, dkk (2017:2) [32] Ubidots adalah sebuah IoT cloud atau platform internet of things yang berasal dari Boston, Amerika Serikat. Platform ini bertujuan untuk mempermudah pembuat dalam pengambilan data dari sensor dan mengubahnya menjadi Informasi. Ubidots digunakan juga untuk mengatur aksi yang dilakukan atau memberikan peringatan berdasarkan data yang didapat.

                Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ubidots adalah sebuah iot cloud yang berfungsi sebagai penyimpanan data hasil dari i/o perangkat keras secara online dan menjadikannya sebuah informasi kepada pengguna

                Operating System Android

                Menurut Toruan (2015:4)[33] “Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang digunakan untuk telepon selular (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet (PDA). Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri yang digunakan oleh bermacam piranti bergerak. Android kini telah menjelma menjadi sistem operasi mobile terpopuler didunia. Perkembangan Android tidak lepas dari peran sang raksasa Google. Android pada mulanya didirikan oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White pada tahun 2003”.

                1. Sejarah dan Perkembangan Android

                  Android pertama kali diluncurkan pada tahun 2008, namun perjalanan panjang android sendiri jauh sebelum itu. Sekitar tahun 2004, Andrew Rubin atau biasa dikenal dengan Andy Rubin menginkubasi android bersama perusahaan modal Redpoint Ventures. Android berasal dari sebuah ide sederhana yaitu penyediaan atas platform mobile yang tangguh dan terbuka sehingga bisa mendorong inovasi lebih cepat demi keuntungan pelanggan.

                  Beberapa tahun sebelumnya, Andy Rubin terlebih dahulu mendirikan Danger Inc. Perusahaan tersebut sukses meluncurkan gadget bernama Danger Hiptop yang lebih dikenal dengan Sidekick. Perangkat tersebut dibanderol dengan harga dibawah USD dan dapat dipakai untuk memindai suatu benda sehingga dapat memperoleh informasi mengenai benda tersebut dari internet. Singkat kata Sidekick adalah alat pengakses data dengan kemampuan telepon. Ketika Andy Rubin membawakan kuliah di Stanford mengenai perkembangan Sidekick diawal tahun 2002, disitulah ketertarikan Google tumbuh. Kebetulan pendiri Google yaitu Larry Page dan Sergei Brin menghadiri kuliah tersebut. Page tertarik karena sidekick menggunakan mesin pencari Google”.

                2. Perkembangan Android

                Saputra, dkk (2015:3) mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:

                1. Android Versi 1.5 (Cupcake)

                  Gambar 2.18.1 Logo Android 1.5

                  Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK dengan versi 1.5(Cupcake). Terdapat beberapa pembaharuan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

                2. Android Versi 1.6 (Donut)

                  Gambar 2.18.2 Logo Android 1.6

                  Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan control applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang diintegrasikan CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures dan Text-to-Speech engine, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel), pengadaan resolusi VGA

                3. Android Versi 2.1 (Eclair)

                  Gambar 2.18.3 Logo Android 2.0

                  Pada Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Éclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI (User Interface) dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP (Mega Pixels), digital zoom dan Bluetooth 2.1

                4. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt

                  Gambar 2.18.4 Logo Android 2.2

                  Pada Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan -perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, integrasi V8 JavaScript Engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot Portable , dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

                5. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

                  Gambar 2.18.5 Logo Android 3.0

                  Pada Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahanperubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain penigkatan kemampuan permainan (Gaming), peningkatan fungsi copy-paste, layar antarmuka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC) dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

                6. Android Versi 3.0 (Honeycomb)

                  Gambar 2.18.6 Logo Android 3.0

                  android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom.

                7. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

                  Gambar 2.18.7 Logo Android 4.0/4.1

                  Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci pengenalanwajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offlline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC.

                8. Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

                Gambar 2.18.8 Logo Android 4.2

                Android Jelly Bean yang diluncurkan pada acara Google I/O, lalu membawa keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya, meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Tak ketinggalan Google Now menjadi bagian yangdiperbaharui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu lintas, ataupun hasil pertandingan

                LM35

                Menurut Sanjay (2018:2)[34]"Main advantage of LM35 is that it is linear i.e. 10mv/°C which means for every degree rise in temperature the output of LM35 will rise by 10mv. So if the output of LM35 is 220mv/0.22V the temperature will be 22°C.

                Keuntungan utama LM35 adalah linearnya yaitu 10mv / ° C yang berarti untuk setiap derajat kenaikan suhu output LM35 akan naik 10mv. Jadi, jika output dari LM35 adalah 220mv / 0,22V suhu akan 22 ° C.

                Menurut karim (2017:2)[35] “Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor”. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan ke sensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .

                Studi Pustaka (Literature Review)

                1. Penelitian ini dilakukan oleh Dadang Iskandar Mahasiswa Program Studi S2 Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,yang berjudul “SISTEM INFORMASI GARDU INDUK DAN GARDU DISTRIBUSI PLN” penelitian ini membahas tentang memantau keadaan Gardu Induk dan Gardu Distribusi PLN dengan memanfaatkan jaringan internet.

                2. Penelitian ini dilakukan oleh Muhammad Rizal Fachri, Ira Devi Sara, dan Yuwaldi Away Program Studi Magister Teknik Elektro, Universitas Syiah Kuala yang berjudul “Pemantauan Parameter Panel Surya Berbasis Arduino secara RealTime” penelitian ini membahas tentang pemantauan terhadap parameter keluaran panel surya menggunakan program aplikasi PLX-DAQ dan mikrokontroller arduino Atmega 328P

                3. Penelitian ini dilakukan oleh M. Hafiz Anwar , Politeknik Negeri Sriwijaya yang berjudul “Aplikasi Monitoring Pembebanan Trafo Distribusi PT PLN (Persero) WS2JB Rayon Ampera” penelitian ini membahas tentang pemasukan data, pencarian data, dan pembuatan laporan yang berbentuk database.

                4. Penelitian ini dilakukan oleh Simon Siregar, Politeknik Telkom yang berjudul” Rancang Bangun Sistem Monitoring Ruangan Terintegrasi berbasis Ethernet” penelitian ini membahas tentang bagaimana cara memantau suhu dengan menggunakan ethernet shield.

                5. penelitian ini dilakukan oleh Prof C. H. Chavan tentang Wireless Monitoring of Soil Moisture, Temperature & Humidity Using Zigbee in Agriculture. Penelitian ini membahas tentang pemantauan suhu menggunakan teknologi zigbee.

                6. Penelitian ini dilakukan oleh Amal F. Abd El-Gawad tentang Suggested Temperature Monitoring System for Distribution Transformers by Using Microcontroller Scheme. Penelitian ini membahas tentang Makalah ini menyajikan sistem pemantauan untuk pendinginan transformator distribusi sistem yang disarankan dikendalikan oleh skema mikrokontroler

                7. penelitian ini dilakukan oleh Vikramsingh R. Parihar tentang Heartbeat and Temperature Monitoring System for Remote Patients using Arduino

                8. penelitian ini dilakukan oleh Komkrit Chooruang tentang Wireless Heart Rate Monitoring System using MQT. Penelitian ini tentang monitoring denyut jantung secara realtime menggunakan wireless sebagai komunikasi.

                9. Multimedia University Of Kenya Faculty of Engineering Department of Electrical and Communication My project is therefore designed to ease the burden on doctors and nurses in terms of watching and testing of some parameters such as such as body temperature and transmitting wirelessly using GSM module. Equally it would be used to monitor the sick and the aged at home especially in the absence of a guardian or a relative.

                10. Penelitian ini dilakukan oleh Luigi Guerriero, Giovanni Guerriero2, Gerardo Grelle, Francesco M. Guadagno, and Paola Revellino tentang pemantauan suhu panas pada bumi

                BAB III

                PEMBAHASAN

                Gambaran Umum

                Sejarah Instansi

                Sebelum menjadi area yang sangat diperhitungkan khususnya distribusi Jakarta dan Tangerang seperti saat ini, PT PLN area Cikokol telah melewati beberapa tahapan perubahan. Hal ini tidak terlepas dengan adanya reorganisasi dalam lingkup PT PLN (Persero) Jakarta Raya dan Tangerang. Berdasarkan SK Direksi Nomor 303.K/DIR/2010 tanggal 1 Juni 2010 tentang organisasi PT PLN (Persero) Area Jakarta Raya dan Tangerang ditetapkan bahwa PT PLN (Persero) Area Jakarta Raya dan Tangerang terdiri dari 20 area, 3 area Pelayanan Prima, 1 area Pengatur Distribusi, diantara ke-20 area tersebut salah satunya Area Cikokol yang merupakan peleburan Area Jaringan Tangerang dan Area Pelayanan Cikokol. Kantor Area Cikokol yang semula berkedudukan di Jl. Daan Mogot No. 45 Tangerang, kemudian berpindah kedudukannya ke kantor eks Area Jaringan Tangerang yang berada di Jl. Jendral Sudirman No. 1 Tangerang. Adanya peleburan kedua bisnis ini tentunya membuat perubahan yang signifikan terutama dalam hal jumlah pegawai dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Pelayanan Area Cikokol berawal hanya mempunyai 35 orang pegawai, tidak lebih dari 30 outsourcing, terbagi menjadi 6 bidang yaitu:

                1. Pencatatan Meter

                2. Komersil

                3. Pemutus dan Penyambung

                4. Administrasi dan Keuangan

                5. Pengendalian Losses dan PJU

                6. Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan

                Namun setelah adanya reorganisasi, jumlah pegawai bertambah menjadi 106 orang, berikut 80 orang tenaga outsourcing yang bertugas di 6 bidang yaitu:

                1. Perencanaan

                2. Konstruksi

                3. Distribusi

                4. Transaksi Energy

                5. Niaga

                6. KSA (Keuangan, SDM, Administrasi)

                Visi, Misi dan Tujuan PT PLN (Persero) Area Cikokol

                Visi

                Sebagai perusahaan milik Negara, PT PLN (Persero) Area Cikokol memiliki Visi – visi tersebut diantaranya sebagai berikut :

                1. Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Ciri Perusahaan Kelas Dunia :

                  1. Merupakan barometer standar kualitas pelayanan dunia

                  2. Memiliki cakrawala pemikiran yang mutakhir

                  3. Terdepan dalam pemanfaatan teknologi

                  4. Haus akan kesempurnaan kerja dan perilaku

                  5. Merupakan perusahaan idaman bagi pencari kerja

                2. Tumbuh Kembang:

                  1. Mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan usaha

                  2. Konsisten dalam pengembangan standar kinerja

                3. Unggul:

                  1. Terbaik, terkemuka dan mutakhir dalam bisnis kelistrikan

                  2. Fokus dalam usaha mengoptimalkan potensi insan

                  3. Peningkatan kualitas input, proses dan output produk dan jasa pelayanan secara berkesinambungan

                4. Terpercaya:

                  1. Memegang teguh etika bisnis

                  2. Konsisten memenuhi standar layanan yang dijanjikan

                  3. Menjadi perusahaan favorit para pihak yang berkepentingan

                5. Potensi Insani:

                  1. Berorientasi pada pemenuhan standar etika dan kualitas

                  2. Kompeten, profesional dan berpengalaman

                6. Misi

                  Berikut ini misi dari PT PLN (Persero) Area Cikokol :

                  1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham

                  2. Menjadikn tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

                  3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi

                  4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

                7. Tujuan

                Tujuan dari PT PLN (Persero) Area Cikokol adalah sebagai berikut :

                1. Korporatisasi (kelayakan keuangan) sebagai perusahaan yang mandiri

                2. Transparasi/akuntabilitas dalam bidang peran, tugas dan tanggung jawab

                3. Peningkatan efisiensi dan pengembangan usaha

                Kegiatan Utama PT PLN (Persero) Area Cikokol

                Peran Region adalah bertanggung jawab untuk mengelola operasi dan pemeliharaan sarana sistem penyaluran serta pengaturan dan pengendalian sistem tenaga listrik di wilayah kerjanya. Disamping itu Region mempunyai tugas:

                1. Merencanakan dan mengelola asset sistem penyaluran termasuk segala fasilitas penunjang dalam upaya memberikan layanan memuaskan pelanggan.

                2. Merencanakan dan mengoperasikan sistem penyaluran subtransmisi (150 kV, 70 kV) sesuai standar yang berlaku.

                3. Merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan sistem penyaluran.

                4. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sistem penyaluran, baik berupa pengembangan baru maupun reinforcement penyaluran terpasang dengan memperlihatkan faktor lingkungan hidup serta persyaratan regulasi di sektor ketenaga listrikan.

                5. Memberdayakan dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya. Visi Region adalah menjadi pengelola sistem penyaluran yang andal, efisien dan terpercaya dengan tingkat pelayanan setara dengan kelas dunia dan untuk mencapai visi tersebut

                Region mempunyai misi sebagai berikut:

                1. Melakukan pengendalian operasi dan pemeliharaan penyaluran yang efisien, handal, berkualitas, terpercaya dan ramah lingkungan.

                2. Melaksanakan pengembangan sistem penyaluran yang berupa sub-transmisi atau peluasan gardu induk untuk menunjang operasi.

                3. Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional.

                Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan, PT PLN (Persero) Area Cikokol memiliki produk serta layanan guna memenuhi pelayanannya kepada para pelanggan. Berikut adalah produk – produk dan layanan pada PT PLN (Persero) Area Cikokol :

                1. Call Center 123

                  Produk ini menjadi solusi interaktif dan komunikatif. Tidak hanya berperan sebagai pusat pelayanan informasi gangguan dan keluhan pelanggan, namun sebagai pusat layanan pelanggan secara keseluruhan.

                2. Layanan Teknik 24 Jam

                  Dalam rangka peningkatan layanan yang berkelas dunia, PLN membuka layanan teknik 24 jam yang siap memberi layanan terhadap berbagai gangguan listrik.

                3. Layanan Lintas Batas (Borderless Service)

                  Dengan layanan ini, pelanggan tidak hanya bisa dilayani di satu tempat yang menjadi domain pelayanan tertentu dimana saja dan kapan saja.

                4. Payment Point Online Bank (PPOB)

                  PPOB memberikan fleksibelitas pelayanan dalam transaksi pembayaran rekening listrik dan pembayaran non rekening. Dengan itu, pelanggan tidak lagi direpotkan dengan panjangnya antrian di loket PLN.

                5. I-SMS 8123

                  Instan Short Message Service (i-SMS 8123) adalah produk pelayanan interaktif pelanggan dengan PLN. Dengan produk ini, kebutuhan pelanggan seperti informasi rekening, proses tambah daya, pasang baru dan informasi lainnya dapat diperoleh dengan mudah.

                6. Listrik Pintar

                  Listrik pintar merupakan nama dari produk listrik prabayar. Produk ini menjadi salah satu produk andalan yang disuguhkan dengan segala kemudahan dan kelebihannya. Listrik pintar memberikan keleluasaan kepada pelanggan dalam menggunakan energi listrik.

                7. Layanan Mobile Sarling

                  Layanan Mobile Sarling dalam rangka mendekatkan pelayanan PLN kepada calon pelanggan baru dan atau pelanggan lama langsung ke beberapa wilayah yang strategis.

                8. Layanan Online

              Penyambungan baru atau penambahan daya kini bisa dilakukan secara online melalui www.PLN.co.id

              Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) Area Cikokol

              Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu perusahaan maupun organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain. Berikut adalah struktur organisasi pada PT PLN (Persero) Area Cikokol seperti pada gambar dibawah ini:

              Gambar 3.5 Struktur organisasi PT. PLN CIKOKOL

              Tujuan Perancangan

              Tujuan perancangan alat

              1. Merancang sebuah alat yang dapat membantu petugas memantau keadaan trafo dari jauh.

              2. Merancang sebuah alat yang dapat membantu petugas, mengetahui titik koordinat lokasi trafo berada secara akurat.

              3. Merancang sebuah alat pemantau trafo suhu ini petugas dapat memantau suhu secara realtime dengan menggunakan smartphone.

              Konsep Perancangan dan Pembahasan

              Konsep perancangan alat ini adalah sebagai berikut:

              1. Untuk melengkapi setiap trafo yang ada, guna membantu petugas mengetahui setiap titik lokasi trafo secara akurat menggunakan GPS Tracker yang tersedia.

              2. Alat ini dibekali dengan sensor suhu yang dapat membantu petugas memantau keadaan suhu trafo secara berkala. Dimana batas aman maksimum 40℃.

              3. Alat ini dilengkapi sebuah Wifi Modul yang berguna untuk mengirim setiap data berupa lokasi dan keadaan suhu secara realtime kepada petugas.

              Pembahasan rancangan, alat ini akan diletakkan di setiap trafo yang berada di seluruh wilayah agar dapat membantu petugas mengetahui lokasi trafo secara akurat menggunakan GPS Tracker yang terdapat didalam alat. Berikutnya, alat pemantau suhu pada trafo ini dilengkapi juga dengan Wifi Modul berguna sebagai media yang tersambung dengan internet untuk mengirim informasi keadaan trafo secara realtime kepada petugas PT. PLN.

              Langkah-Langkah Perancangan

              Adapun langkah-langkah dalam perancangan sistem pemantau suhu trafo ini sebagai berikut:

              1. Perancangan Sistem Mekanik

                Dalam tahap perancangan mekanik ini, penulis membuat prototype sebuah trafo untuk mensimulasikan keadaan trafo yang ingin dipantau suhu dan titik lokasinya.

              2. Perancangan Sistem Elektronik

                Dalam tahap perancangan sistem eletronik ini, penulis menganalisis dan membuat secara manual melalui rangkaian yang tersedia dari alat Mikrokontroller Atmega328.

              3. Penggunaan Program

              Dalam tahap perancangan program, penulis menggunakan program sesuai yang tersedia dari aplikasi Ubidots.

              Diagram Blok Alat

              Gambar 3.8 Diagram Blok Alat

              1. Arduino Uno berfungsi sebagai perangkat utama yang berperan sebagai inti alat-alat lainnya

              2. Sensor suhu berfungsi sebagai perangkat dalam membaca suhu pada trafo.

              3. LCD sebagai display/tampilan jika petugas melakukan pengecekan secara langsung pada trafo untuk mengetahui suhu trafo tersebut.

              4. Kipas ini berperan sebagai pendingin jika trafo mengalami perubahan suhu yang secara drastis.

              5. Wifi modul berfungsi sebagai perangkat untuk menghubungkan alat dengan webserver/jaringan.

              6. Sensor GPS Tracker Ublox Neo 6 sebagai perangkat yang berperan sebagai pemberi informasi titik lokasi trafo.

              Cara Kerja Alat

              Untuk menggambarkan cara kerja alat pemantau trafo ini, penulis membuat sebuah prototype yakni sebagai berikut :

              Gambar 3.9.1 Skema Prototype

              Perancangan sistem pemantau trafo ini, menggunakan aplikasi smartphone android yang berbasiskan Mikrokontroller Arduino Uno dan menggunakan cloud web server yang mendukung sebagai media i/o yang hasilnya dapat ditampilkan melalui aplikasi. Dalam perancangan sistem ini dibuat menyerupai trafo yang berada pada gardu induk alat ini dibekali dengan :

              1. Satu buah LCD display untuk petugas melakukan perbaikan suhu dapat dilihat melalui tampilan LCD.

              2. GPS Modul untuk memberi informasi titik lokasi trafo yang sedang mengalami kerusakan.

              3. Wifi Modul untuk mengirim data suhu pada web server yang nantinya dapat dilihat melalui handphone secara jarak jauh atau realtime.

              Metode Prototype

              Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

              Gambar 3.9.2 Skema Prototype

              Keterangan gambar diatas sebagai berikut:

              1. Arduino Uno berfungsi sebagai perangkat utama yang berperan sebagai inti alat-alat lainnya.

              2. Sensor suhu berfungsi sebagai perangkat dalam membaca suhu pada trafo.

              3. LCD sebagai tampilan jika petugas melakukan pengecekan secara langsung pada trafo untuk mengetahui suhu trafo tersebut.

              4. Kipas ini berperan sebagai penjaga kestabilan suhu jika trafo mengalami perubahan suhu yang secara drastis.

              5. Wifi modul berfungsi sebagai perangkat untuk menghubungkan alat dengan webserver/jaringan.

              6. Sensor GPS Tracker Ublox Neo 6 sebagai perangkat pemberi informasi titik lokasi trafo.

              Perancangan Alat

              Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah:

              1. Perangkat keras (hardware) yang digunakan:

                1. Laptop

                2. Smartphone android

                3. Arduino Uno

                4. Wifi modul.

                5. Sensor suhu lm35

                6. GPS Tracker

                7. LCD

                8. Solder

                9. Timah

                10. Relay 12v

              2. Perangkat Lunak (Software)

              1. Software Arduino 1.8.5

              2. Perangkat lunak yang digunakan adalah software arduino versi 1.8.5 dimana versi ini merupaan versi terbaru untuk arduino. Software ini merupakan software yang kompatibel dengan device arduino. Software arduino digunakan untuk menuliskan source code program-program alat yang nantinya akan di flash/ upload kedalam modul, sehingga rancangan alat yang dibuat dapat bekerja sesuai apa yang diinginkan.

              3. Ubidots cloud

              KONFIGURASI PIN

              Gambar 3.10 Rangkaian Alat

              Agar modul dapat bekerja dengan baik maka yang perlu dilakukan adalah mengkonfigurasi antara pin dengan pin, agar dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan sistem. Langkah pengaturan tersebut adalah sebagai berikut:

              1. Sambungkan LCD RS pin ke pin 12 Arduino jalur Register Select, ketika RS berlogika low “0”, data akan dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti clearscreen).

              2. Sambungkan LCD enable pin ke pin 11 Arduino jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data.

              3. Sambungkan LCD pins D4 s.d D7 ke pin 5 s.d 2 Arduino sebagai media pembaca perintah.

              4. Sambungkan LCD +5 dan ground ke pin +5V dan ground Arduino +5 sebagai pemberi arus sebesar 5v sedangkan ground sebagai kutub negatif.

              5. Sambungkan LCD Vo pin ke potensiometer. Guna potensiometer ini adalah untuk mengatur kontras LCD.

              6. Sambungkan IC LM35 bagian output (Kaki tengah) ke pin A0 (Analog input pin A0) Arduino.

              7. Pin 13 arduino sebagai output, jika temp >=30 derajat Pin 13 logik .

              8. Lalu sambungkan modul gps vcc ke +5 Pin Tx dan Rx sambungkan pada pin arduino pin 3 dan 4

              9. GND pada gps modul disambungkan GND pada Arduino Uno .

              Perangkat lunak ini digunakan untuk melakukan penyimpanan hasil dari i/o(input output) dari modul-modul yang sudah dirangkai dan selanjutnya akan ditampilkan melalui sebuah aplikasi android.

              Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

              Sistem Yang Berjalan Saat Ini

              Sistem yang berjalan saat ini adalah pengecekan secara manual, yakni sebagai berikut:

              Gambar 3.11.1 Sistem Yang Berjalan Saat Ini

              Petugas PLN melakukan pengecekan langsung ke transformator (trafo)

              Flowchart Sistem Yang Berjalan Saat Ini

              Pada pembuatan sebuah sistem diperlukan sebuah gambar yang akan menjelaskan alur atau langkah-langkah dari sebuah kerja sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar dari sistem yang akan dibuat,tujuan dari pembuatan flowchart adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sebagai berikut :

              Gambar 3.11.2 flowchart sistem yang berjalan saat Ini

              Permasalahan Yang Dihadapi

              Permasalahan yang dihadapi adalah sulitnya memantau suhu secara realtime pada trafo dikarenakan lokasi yang tersebar cukup luas. Trafo yang tersebar diberbagai lokasi ini, setiap bulannya wajib dilakukan pengecekan secara manual oleh petugas PT. PLN agar suhu trafo itu terpantau aman. Sehingga apabila terjadi keterlambalatan informasi jika suhu melebihi batas aman yakni 40℃, maka dampaknya akan sangat berbahaya.

              Alternatif Pemecahan Masalah

              Dari permasalahan yang ada maka dibuatlah sebuah penelitian tentang pemantauan suhu trafo secara realtime, yang terhubung dengan google maps untuk mengetahui letak trafo yang bermasalah melalui notifikasi yang langsung bisa diakses melalui google maps.. Yang bertujuan untuk memberikan informasi secara efisien mengenai suhu trafo yang ingin di pantau secara jarak jauh, sehingga dari pembuatan sistem ini dapat memperingan pekerjaan petugas PLN dalam memantau suhu trafo.

              Final elisitasi

              Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem pemantauan suhu pada Smartphone Android. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas. Berikut lampiran Final Elisitasi:

              Gambar 3.12 tabel elisitasi final

              BAB IV

              RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

              Rancangan Sistem Usulan

              Prosedur Sistem Usulan

              Prototype trafo ini dibuat menyerupai sebuah trafo listrik yang akan dipantau suhunya menggunakan mikrokontroller dan suhunya dikontrol menggunakan satu buah fan dengan konfigurasi suhu yang sudah ditentukan, monitoring suhu dapat dilakukan menggunakan LCD display yang sudah dipasangkan pada alat dan dapat juga dilakukan menggunakan smartphone android secara realtime adapun prosedur sistem yang diusulkan ialah sebagai berikut:

              1. Untuk mengaktifkan rangkaian mikrokontroller dan relay dengan memberikan catu daya sebesar 12v.

              2. Sebagai media komunikasi antara mikrokontroller dan jaringan maka rangkaian dibekali satu buah Wifi Modul.

              3. Kipas akan bekerja jika menerima sinyal instruksi dari mikrokontroller saat suhu mencapai batas maksimum yang telah ditentukan.

              4. Mikrokontroller akan mengirimkan data statistik suhu dan lokasi keberadaan mikrokontroller pada Ubidots.

              Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

              Adapun perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem yang akan diusulkan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

              No

              Sistem yang berjalan

              Sistem Usulan

              1

              Tidak adanya kipas sebagai media pendingin pada trafo.

              enggunakan sistem secara otomatis dengan diterapkannya kipas sebagai media pendingin..

              2

              Pembacaan suhu masih menggunakan pembaca suhu konvensional / analog.

              enggunakan sensor LM35 sebagai media pembaca suhu dan satu buah LCD untuk menampilkan suhu.

              3

              Untuk melakukan perawatan berkala masih dilakukan pendataan satu-persatu antar wilayah.

              Sistem dibekali dengan GPS modul sebagai pemberi titik koordinat lokasi.

              4

              Untuk melakukan pemantauan masih dilakukan secara manual.

              Informasi statistik suhu akan dikirimkan pada server aplikasi Ubidots.

              Tabel3 perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem usulan

              Flowchart Sistem Yang Diusulkan

              Flowchart Software (Perangkat Lunak)

              Gambar 4.3 flowchart software

              1. Proses awal flowchart ini adalah menyambungkan wifi modul dengan hotspot, jika wifi modul gagal terhubung maka “cek kondisi jaringan”.

              2. Jika wifi modul pada prototype berhasil tersambung dengan hotspot, maka prototype berhasil “tersambung dengan internet”.

              3. Tahap selanjutnya adalah sensor suhu mendeteksi suhu pada prototype, maka data suhu akan dikirim ke server Ubidots.

              4. Gps Tracker mendeteksi titik lokasi dan informasi lokasi dikirim ke server Ubidots.

              Flowchart Hardware

              Flowchart Hardware (Perangkat Keras)

              Gambar 4.4 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

              1. sistem yang diusulkan ini adalah dengan pemasangan alat pemantau pada trafo.

              2. Jika suhu meningkat kipas yang telah terpasang akan berputar secara otomatis untuk mendinginkan suhu panas pada trafo.

              3. Alat akan mengirimkan informasi data pada Aplikasi Ubidots berupa statistik suhu dan informasi lokasi trafo yang akurat

              4. Jika suhu tetap tidak bisa diredam dengan kipas maka petugas harus melakukan tindakan lebih lanjut.

              Rancangan Program

              Proses rancangan sistem ini untuk mendapatkan hasil antara perangkat keras yang sudah dibuat dan perangkat lunak yang sudah diprogram ke dalam mikrokontroller Atmega328 dan ESP8266, pemrograman ini dilakukan menggunakan software arduino ide dengan bahasa C++, untuk lebih jelas mengenai pembahasan rancangan program maka dapat dilihat sebagai berikut:

              Gambar 4.5.1 koding 1

              Gambar 4.5.2 koding 2

              HASIL DAN UJI COBA

              1. Uji Coba Hardware dengan Wifi Modul

              2. Pengujian sensor suhu dan GPS Modul menggunakan Wifi Modul. Pada tahap uji coba ini adalah pengujian terhadap sensor suhu, apakah sensor berjalan dengan baik pada prototype trafo checker pada PT. PLN menggunakan Wifi Modul dan satu buah LM35. LM35 memiliki tiga kaki yaitu, VCC sebagai kutub positif, output sebagai media pengolahan data dan ground sebagai kutub negatif. Kutub VCC+ dihubungkan ke saluran PIN 3v pada Wifi Modul, kutub negatif dihubungkan pada ground dan PIN output dihubungkan pada PIN A0.

              3. Uji Coba Hardware dengan Arduino Uno

              4. Setelah melakukan perakitan komponen demi komponen, selanjutnya ialah melakukan tahap uji coba hardware dengan Arduino Uno yakni sebagai berikut :

                1. Sensor suhu LM35 dihubungkan dengan saluran PIN A0.

                2. Kemudian saluran PIN VCC relay dihubungkan pada breadboard yang sudah diberi tegangan sebesar 5v.

                3. Ground relay dihubungkan pada saluran PIN ground breadboard.

                4. Lalu saluran PIN COM dihubungkan dengan 5v pada kipas.

                5. Terakhir, saluran PIN NO dihubungkan pada powersupply

                Gambar 4.6.1 uji coba 1

                Gambar 4.6.2 uji coba 2

              5. Uji Coba Hardware Berupa Kipas

              6. Berikunya adalah uji coba salah satu rangkaian hardware yakni kipas. Kipas ini berfungsi untuk mengontrol suhu trafo. Berikut tampilan uji cobanya :

                Gambar 4.6.3 test 1

                Gambar 4.6.4 test 2

                Dari hasil uji coba diatas dapat diketahui bahwa, kipas akan menyala jika suhu berada diatas suhu 35℃ dan kipas akan berhenti jika suhu sudah normal kembali dengan menunjukan angka 0℃ sebagai pemberi sinyal pada relay untuk menghentikan kipas yang sedang menyala.

                Gambar 4.6.5 prototype trafo

                Evaluasi Perancangan Alat

                Dalam pembahasan evaluasi perancangan alat ini, untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari perancangan alat yang dibuat oleh penulis maka perlu dilakukan evaluasi perancangan alat.

                Implementasi Schedule

                1. Observasi

                2. Melalui pengamatan yang didapat untuk melakukan pengerjaan yang menghasilkan sebuah model prototype sebuah trafo yang biasa digunakan sebagai pendistribusian pasokan listrik. Observasi ini dilakukan selama 2 minggu.

                3. Pengumpulan Data

                4. Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui teori-teori yang digunakan untuk proses perancangan alat selama 4 minggu.

                5. Desain Perancangan Alat

                6. Desain perancangan alat ini dibagi menjadi dua, yaitu desain mekanik, desain elektronik dan setelah itu dilengkapi dengan penggunaan aplikasi pendukung. Proses ini dilakukan selama 5 minggu.

                7. Uji Coba Perancangan Alat

                8. Uji coba perancangan alat dilakukan guna mengetahui kesalahan dan memastikan pemasangan sistem mekanik, elektronik, dan aplikasi pendukung. Tahap uji coba dilakukan selama 2 minggu.

                9. Evaluasi Perancangan Alat

                10. Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari perancangan alat yang dibuat, maka perlu dilakukan evaluasi program. Kegiatan evaluasi perancangan alat ini dilakukan selama 2 minggu.

                11. Dokumentasi Penelitian dan Perancangan Alat

                Gambar 4.8.2 tabel kegiatan'

                Estimasi biaya

                Gambar 4.8.3 tabel estimasi biaya'

                BAB V

                KESIMPULAN, KRITIK DAN SARAN

                KESIMPULAN

                Dari hasil penelitian yang dilakukan ini terdapat beberapa masalah yang ada, maka penulis menyimpulkan kesimpulan sebagai berikut :

                1. Dengan adanya alat ini petugas bisa memantau keadaan sebuah trafo dari jauh.

                2. Dengan adanya pemantau trafo suhu ini petugas dapat memantau suhu secara realtime dengan menggunakan smartphone.

                Kritik dan Saran

                Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis pada PT PLN terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengimplementasian sistem kerja alat, diantaranya sebagai berikut :

                1. Diharapkan agar “Pemantau suhu pada trafo menggunakan google maps” bisa segera di implementasikan.

                2. Diharapkan agar “ Pemantau suhu pada trafo menggunakan google maps” ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menyempurnakan kinerja alat.

                DAFTAR PUSTAKA

                1. 1,0 1,1 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi (Edisi 1, Cetakan 1 Ed.). Yogyakarta: Dee-Publish.
                2. Yunaeti Anggraeni, Elisabeth , Rita Irviani. (2017). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
                3. Mushlihudin, Muhamad , Oktafianto. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan Uml. Yogyakarta: Andi Offset.
                4. Rusdiana, Moch Irfan. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Cv Pustaka Setia.
                5. 5,0 5,1 Harfizar, Khozin Yuliana Dan Muh Afiffudin. (2017)
                6. 6,0 6,1 M.Kirom. (2014). Sistem Informasi Geografis Pemetaan Suara Pemilukada Berbasis Open Source Di Kabupaten Jombang. Jurnal Ilmiah Edutic, vol 1.No.1.
                7. Eva, Rianti, Robby Noval Pratama. (2016). Designing Application Decision Support System For Science Olympics Participants Election In Smpn Sijunjung Using Analytical Hierarchy Process Methods, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia “Yptk” Padang. Jurnal Sains Dan Informatika, Vol.2.No.2.
                8. Ambar, Vivin , Arisandy Ambarita. (2017). Sistem Informasi Pengolahan Data Kelulusan Siswa Non-Formal Berbasis Web Pada Dinas Pendidikan Nasional Kota Ternate. Ijis, vol .2.No.1.
                9. Hidayat, Rachmat. (2014).Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan Metode E-CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan, JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol. 4 No. 2.
                10. Dewi, Zara Rizq Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I Gede Suardika
                11. M. Djajalaksana,Yenni dan Tiur Gantini. (2017). Online Survey Application for Data Collection of Competencies in the Field of Information Technology, Fakultas Teknologi Informasi.
                12. Budi Warsito, Ary , Muhamad Yusup Dan Moh. Iqbal Awi Makaram. (2015). Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Ccit Journal,vol.8.No.2
                13. Nugroho, Bayu , Sri Hariyati Fitriasih Dan Bebas Widada. (2015). Sistem Informasi Rekam Medis Di Puskesmas Masaran I Sragen. Tikomsin, vol 3.No.3
                14. Karuniawati, Suri, Sri Widowati dan Iman Lukmanul Hakim SMB (2015). Implementasi Metode Cause Effect Graphing (CEG) dalam Pengujian Requirement Perangkat Lunak (Studi Kasus: Aplikasi G-College) Vol.2, No.2
                15. Ariawan, Jesa.(2015) Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web, JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1.
                16. “Pemanfaatan Website Raharja.Ac.Id .Sebagai Media informasi Dan Upload Artikel Untuk Ns-Ccit Menggunakan Framework Yii Ccit Journal, vol.10.No.1.”.
                17. Kermite, Reynaldi Yosfino , Agus Winarno, Asih Rohmani. (2017). Perancangan Sistem Administrasi Sekolah Dengan Sms Gateway Berbasis Web Menggunakan Gammu Pada Smk Lpi Semarang. Joins, vol 2.No.1.
                18. Nurajizah, Siti. (2015). Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Dengan Metode Prototype: Studi Kasus Sekolah Islam Gema Nurani Bekasi. Seminar Nasional Inovasi Dan Tren (Snit)
                19. 19,0 19,1 Ratnawati Dan Silma. (2017). Sistem Kendali Penyiram Tanaman Menggunakan Propeller Berbasis Internet Of Things. Jurnal Inspiration, 7.No.2.
                20. 20,0 20,1 V.Anupriya A.Manimozhi,D.Nivetha,P.Nivethitha(2015). Smart Environmental Monitoring System Using Labview
                21. In Lee , Kyoochun Lee (2015).The Internet of Things (IoT): Applications,investments, and challenges for enterprises
                22. Saputra, Dony, Abdul Haris Masud. (2014). Akses Kontrol Ruangan Menggunakan Sensor Sidik Jari Berbasis Mikrokontroler Atmega328p. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi.
                23. Saputra, Dony, Abdul Haris Masud. (2014). Akses Kontrol Ruangan Menggunakan Sensor Sidik Jari Berbasis Mikrokontroler Atmega328p. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi.
                24. Simanjuntak, Tri B. O , Glanny M. Ch. Mangindaan Dan Marthinus Pakiding. (2017). Rancang Bangun Sistem Kontrol Otomatis Dan Pengamatan Kondisi Baterai Pada Sistem Pembangkit Listrik Berbasis Microcontroller. E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer, 6.No.2.
                25. Darminta, I Ketut, I Putu Astawa dan I Putu Dodik Sudarmika.2017. Rancang Bangun Sistem Kontrol Cahaya Lampu Berbasis Mikrokontroler Atmega32, Jurnal Logic. Vol. 16. No. 2. Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali Bukit Jimbaran.
                26. academia. Komponen Elektronika. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2018. Tersedia di www.academia.edu/download/35728922/Jenis-jenis_Komponen_Elektronika_beserta_Fungsi_dan_Simbolnya.docx
                27. 27,0 27,1 19. Ramakumbo, Ario Gusti. (2014). Magnetic Door Lock Menggunakan Kode Pengaman
                28. 17. Nur, Muhammad. (2016). Miniatur Pengaman Pintu Otomatis Berbasis. Repo.Polinpdg.Ac.Id
                29. Didi, Susianto , Iis Yulianti. (2015). Mengamankan Wireless Dengan Menggunakan Two Factor, Password Dan Mac Address Filtering. Expert, vol.5.No.2.
                30. 21. Rifai, Ahmad. (2013). Sistem Informasi Pemantauan Posisi Kendaraan Dinas Unsri Menggunakan Teknologi Gps. Jurnal Sistem Informasi, 5.No.2.
                31. Dita Anggraini, Nazrul Effendy,Muhammad Ihsan Al Hafiz1 and Daniel Ojeda Luviano(2018). Research and Development of a Power Monitoring System for the Sustainable Energy Management System Implementation at Green School, Bali, Indonesia
                32. Kuriando, Denny , Agustinus Noertjahyana , Resmana Lim. (2017). Pendeteksi Volume Air Pada Galon Berbasis Internet Of Things Dengan Menggunakan Arduino Dan Android. Jurnal Infra.
                33. Laurensius L, Toruan , Paskah Rino , Eka Puji Widianto, Tinaliah. (2015). Penerapan Algoritme Greedy Pada Aplikasi Dakon The Congklak Berbasis Unity 3d Untuk Perangkat Android.
                34. Kokkul Nikita Sanjay, Lonari Priyanka Shahadev, Prof.Sandhyakarande3,Bhandari Snehal Devidas, Gunjal Tejaswi Somnath. Healthcare Management and Monitoring System using Internet-of-Things (IoT),Volume 3.No.2.
                35. 27. Karim, abdul, Abd Wahab Dan Ena Marlina. 2016. perencanaan alat penjemur pakaian otomatis dengan menggunakan sensor panas ic lm35 dan sensor ldr. Jurnal sains dan teknologi teknik mesin unisma.

Contributors

Fajri setiawan

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1433481314&oldid=313142"