SI1431482637

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

RANCANG BANGUN SMART DOOR LOCK MENGGUNAKAN

VOICE RECOGNITION BERBASIS RASPBERRY PI 3

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1431482637
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN SMART DOOR LOCK MENGGUNAKAN

VOICE RECOGNITION BERBASIS RASPBERRY PI 3

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1431482637
Nama
: Fitri Indriyani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

RANCANG BANGUN SMART DOOR LOCK MENGGUNAKAN

VOICE RECOGNITION BERBASIS RASPBERRY PI 3

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1431482637
Nama
: Fitri Indriyani

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Diah Aryani, S.T., M.Kom)
   
(Dedy Prasetya Kristiadi, M.Kom)
NID : 11010
   
NID : 16007


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

RANCANG BANGUN SMART DOOR LOCK MENGGUNAKAN

VOICE RECOGNITION BERBASIS RASPBERRY PI 3

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1431482637
Nama
: Fitri Indriyani

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN SMART DOOR LOCK MENGGUNAKAN

VOICE RECOGNITION BERBASIS RASPBERRY PI 3

PADA PERGURUAN TINGGI


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1431482637
Nama
: Fitri Indriyani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2018

 
 
 
 
 
(Fitri Indriyani)
NIM : 1431482637

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Pintu server merupakan akses utama untuk memasuki ruangan server. Namun saat ini kunci pintu pada ruangan server masih menggunakan anak kunci untuk membuka pintu. Maka penulis akan membuat pintu server yang terintegrasi dengan sistem komputer yang dapat membuka kunci pintu menggunakan voice recognition. Voice Recognition yaitu dapat mengidentifikasi seseorang melalui suaranya. Voice recognition ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu speech recognition dan speeker recognition. Sementara itu penulis menggunakan bagian speech recognition untuk membuka kunci pintu server. Dimana, speech recognition dapat mengidentifikasi apa yang diucapkan oleh seseorang. Rancang bangun ini dibuat menggunakan Raspberry pi 3 sebagai pusat pemroses dan ULN 2803 sebagai Ic untuk meningkatkan tegangan sehingga dapat menggerakkan solenoid yang berfungsi untuk menggerakan doorlock. Kemudian Raspberry memberikan perintah ke motor servo untuk membuka pintu. Hanya staff yang memiliki id dan password saja yang hanya dapat membuka kunci pintu pada ruangan server menggunakan voice recognition ini. Sedangkan yang tidak memiliki id dan password tidak dapat membuka kunci pintu pada ruangan server. .

Kata Kunci: Voice Recognition, Raspberry pi 3, Doorlock

ABSTRACT

The server door is the primary access to enter the server room. Currently the door lock on the server still uses the key to unlock the door. So the author will create a server door that is connected with a computer system that can be used with voice recognition. Voice Recognition is accessible through voice. Voice recognition is divided into 2 parts namely speech recognition and speeker recognition. Meanwhile the author uses the speech recognition section to unlock the door server. Where, speech recognition can reflect what a person is saying. The design was built using Raspberry pi 3 as a processing center and ULN 2803 as Ic to increase the voltage that can move the solenoid that serves to move the doorlock. Then Raspberry gives the command to the servo motor to open the door. Only staff with id and password can only be used when the server uses speech recognition. Those who do not have an id and password can not unlock the door on the server outside the room.

Keywords: Voice Recognition, Raspberry pi 3, Doorlock



KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Smart Door Lock menggunakan Voice Recognition berbasis Raspberry Pi 3 Pada Perguruan Tinggi Raharja” ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, membimbing dan mendukung dalam menyelesaikan Skripsi. Diantaranya:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd., M.Ti selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Ibu Diah Aryani, S.T.,M.Kom selaku Pembimbing I yang sangat baik dan sabar dalam mengarahkan Penulis menyelesaikan laporan Skripsi.
  5. Bapak Dedy Prasetya Kristiadi, M.Kom selaku Pembimbing II yang sangat baik dan sabar dalam mengarahkan Penulis menyelesaikan laporan Skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis.
  7. Kedua Orang Tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan yang tiada hentinya dan doanya.
  8. Teman-teman Tarsok, Wury Intan Tiana, Nurus, Kartika serta teman-teman yang lain yang senantiasa mensupport selama Penulis dalam menjalankan laporan Skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Tangerang, September 2018
Fitri Indriyani
NIM. 1431482637

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi Raspberry pi 3 

Tabel 3.1. Jurusan atau Program Studi Pada STMIK Raharja 

Tabel 3.2. Jurusan atau Program Studi Pada AMIK Raharja 

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I 

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II 

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III 

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi 

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Menu Login

Tabel 4.2 Pengujian Black Box Catu Daya 

Tabel 4.3 Pengujian Black Box Solenoid 

Tabel 4.4 Pengujian Black Box Motor Servo 

Tabel 4.5 Time Schedule 

Tabel 4.6 Estimasi Biaya 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1 Raspberry Pi 

Gambar 2.2 Raspberry pi 3 Model B   

Gambar 2.3 Mikrofon 

Gambar 2.4 Resistor 

Gambar 2.5 Dioda 

Gambar 2.6 ULN2803 

Gambar 2.7 Solenoid

Gambar 2.8 Motor Servo 

Gambar 2.9 Flowchart Sistem (System Flowchart) 

Gambar 2.10 Flowchart Dokumen

Gambar 2.11 Flowchart Skemantik 

Gambar 2.12  Flowchart Program 

Gambar 2.13 Simbol Flowchart Proses

Gambar 2.14 Flowchart Proses 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi 

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Berjalan 

Gambar 3.3 Diagram Blok Rangkaian 

Gambar 3.4 Tampilan Utama ExpressSCH 

Gambar 3.5 Rangkaian Catu Daya 

Gambar 3.6 Rangkaian Solenoid 

Gambar 3.7 Rangkaian Motor Servo 

Gambar 3.8 Rangkaian Keseluruhan 

Gambar 3.9 Tampilan Python

Gambar 3.10 Tampilan Android Studio 

 Gambar 4.1 Flowchart Yang Diusulkan


DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

flowchart

SIMBOL ELEKTRONIKA

simbol_elektrik


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini perkembangan teknologi di bidang elektronika dan komunikasi berjalan begitu pesat. Seiring dengan naiknya kebutuhan masyarakat maka teknologi sangat berperan sekali untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia, maka dibuatlah suatu sistem kontrol robot yang dapat di kendalikan dengan menggunakan smartphone untuk memindahkan suatu barang. .

Sementara itu, untuk membuka atau mengunci pintu masih dilakukan secara manual di berbagai instansi salah satunya yang terdapat pada ruangan server di Perguruan Tinggi Raharja yang masih menggunakan kunci fisik sebagai alat untuk membuka atau mengunci pintu. Sedangkan, kunci fisik mudah hilang atau tertinggal yang mengakibatkan staf tehnik Perguruan Tinggi Raharja tidak dapat masuk ke dalam ruangannya. Hal tersebut mengakibatkan staf tehnik tidak dapat mengakses server yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja .

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis membuat suatu alat yang dapat digunakan untuk membuka atau mengunci pintu suatu ruangan berbasis raspberry pi 3 yang mampu membaca sinyal masukan suara yang digunakan untuk menggerakkan solenoid yang berfungsi menggerakkan doorlock. Kemudian raspberry memberikan perintah ke motor servo agar pintu ruangan dapat dibuka otomatis. Oleh karena itu perancangan alat ini dapat diaplikasikan untuk membuka kunci pintu pada ruangan server secara otomatis dan dapat memfasilitasi sistem keamanan yang dibutuhkan.

Dengan demikian, penulis mengambil judul, “ Rancang Bangun Smart Door Lock Menggunakan Voice Recognition Berbasis Raspberry Pi 3 Pada Perguruan Tinggi Raharja” .

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang raspberry pi 3 agar dapat memberikan perintah untuk membuka kunci pintu pada ruangan server?

2. Bagaimana cara merancang sistem pembuka kunci pintu pada ruangan server menggunakan voice berbasis raspberry pi 3?

3. Apakah penggunaan voice recognition lebih mudah digunakan dibanding menggunakan kunci fisik untuk membuka atau mengunci pintu?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini adalah

1. Dapat membuka atau mengunci pintu menggunakan voice.

2. Mengaplikasikan Smart door lock pada ruangan server.

3. Hanya user yang mempunyai id dan password yang dapat membuka atau mengunci pintu pada ruangan server.


Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menerapkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi khususnya yang didapatkan selama perkuliahan.

2. Membuat pintu pengenal suara yang dapat bekerja secara otomatis dan baik.

3. Memberi kemudahan kepada staf untuk masuk dalam ruangan server tanpa menggunakan kunci fisik.


Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi informasi dan komunikasi .

2. Dapat meminimalisir kehilangan kunci yang mengakibatkan tidak dapat membuka pintu ruangan

3. Dapat mengurangi aksi pencurian


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi ini peneliti melakukan pada Perguruan Tinggi Raharja guna untuk memperoleh data dan keterangan yang akan dikumpulkan untuk diteliti.

2. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan narasumber yaitu staf tehnik pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai stakeholder yang memiliki keluhan pada saat membuka atau mengunci pintu masih menggunakan kunci fisik. .

3. Metode Study Pustaka

Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti pun melakukan study pustaka untuk mendapatkan informasi dan teori-teori yang sesuai dengan sistem yang akan dibuat dengan mencatat, mempelajari dan memahami literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik .

Metode Analisa

Metode ini melakukan analisa suatu sistem yang ada menggunakan analisa SWOT, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut. Pada sistem yang berjalan sekarang di ruang server Perguruan Tinggi Raharja masih manual yaitu masih menggunakan kunci fisik untuk membuka dan mengunci pintu.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan ini peneliti dapat mengetahui bagaimana sistem yang akan dibuat atau dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatan flowchart sebagai alur dari sistem yang akan dibuat dan perancangan perangkat lunak (Software) serta perangkat keras (Hardware).

Metode Testing

Pada metode pengujian ini peneliti melakukan uji coba dengan metode Black Box terhadap perancangan yang dibuat, agar diketahui apakah perancangan sudah berjalan sesuai ketentuan.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembuatan laporan Skripsi ini, maka penulisan laporan ini terdiri beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menjelaskan tentang informasi umum seperti latar belakang penelitian ini dibuat, rumusan masalah, tujuan serta manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II berisikan landasan teori sebagai konsep dasar dalam proses pembuatan sistem dan beberapa pengertian yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah yang memiliki daya guna.

BAB III RANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab III berisikan tentang gambaran dan sejarah singkat struktur organisasi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah, berikut pembahasan nya.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab IV ini membahas tentang perancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi alat yang telah di uji, time schedule, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab V membahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan penulisan laporan Skripsi ini dan saran-saran yang diberikan oleh peneliti agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Berikut ini ada beberapa pendapat ahli mengenai definisi dari perancangan sistem, yaitu:

Darmawan (2013:227)[1] mengatakan bahwa, “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem terbentuk.”

Yopie dan Ahmadi dalam Jurnal IJNS Vol. 4 No. 1 (2015:3)[2] berpendapat, “Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan setelah tahap analisis sistem, yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional mempersiapkan rancang bangun implementasi sistem baru, menggambarkan sistem baru, mengatur dan merencanakan elemen-elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh, serta mengkonfigurasikan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan sistem baru.”

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Istilah sistem sering digunakan untuk menggambarkan hubungan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Darmawan, dkk (2013:4),[1] “Sistem adalah kumpulan atau grup dari bagian atau grup dari bagian atau komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan”.

Menurut Marshall B.Romney (2014:3),[3] “Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah suatu kumpulan komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai satu tujuan.

Karakteristik Sistem

Tohari (2013:2)[4] menyatakan bahwa karakteristik suatu sistem adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang Saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

b. Batasan Sistem (Boundary System)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Adanya batas sistem, maka sistem dapat membentuk suatu kesatuan, karena dengan sistem ini, fungsi dan tugas dari subsistem satu dengan yang lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Dengan kata lain, batas sistem merupakan ruang lingkup atau scope dari sistem atau subsistem itu sendiri.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan Sedangkan, lingkungan luar yang merugikan harus dihilangkan supaya tidak mengganggu operasi dari sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface).

Penghubung merupakan suatu media (penghubung) antara satu subsistem dengan subsistem lainnya yang membentuk satu kesauan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain, melalui penghubung, output dari subsistem akan menjadi input bagi subsistem lainnya.

e. Masukan (Input)

Input adalah energi atau sesuatu yang dimasukkan ke dalam suatu sistem yang dapat berupa masukkan yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi atau masukkan sinyal yang merupakan energi yang di proses untuk menghasilkan suatu luaran.

f. Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah da dilasifikasikan menjadi luaran yang berguna, juga merupakan luaran atau tujuan akhir dari sistem.

g. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.

h. Sasaran (Objective)

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Konsep Dasar Kendali/Kontrol

Definisi Pengontrolan

Menurut Arion, dkk (2017:3264),[5] “Sistem kendali adalah sebuah proses pengendalian atau pengontrolan pada kombinasi beberapa dokumen yg bekerja secara bersama-sama dan membentuk suatu tujuan tertentu. Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan”.

Menurut Anderson (2014:26),[6] “Sistem automat (sistem kendali) telah memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Sistem automat dapat memberikan kemudahan dalam mendapatkan performasi dari sistem dinamik, mempertinggi kualitas dan menurunkan biaya produksi mempertinggi laju produksi, meniadakan pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan yang harus dilakukan oleh manusia , dan sebagainya.”

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengontrolan adalah sebuah konfigurasi sistem yang menghasilkan tanggapan sistem memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Darmawan (2013:229),[1] "Prototype adalah suatau versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai."

Menurut Vega Nataya, dkk (2016:196),[7] Prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif dari produk akhirnya. Pada pengembangan sistem seringkali terjadi keadaan dimana pengguna sistem sebenarnya telah mendefinisikan secara umum atau tujuan perangkat lunaknya meskipun belum mendefinisikan secara rinci masukan, proses dan keluaran. Sementara itu dalam proses pengembangan sistem tidak jarang menghadapi keraguan mengenai efektifitas, efisiensi dan kualitas algoritma yang sedang dikembangkan kemampuan adaptasi sistem terhadap sistem operasinya atau tampilan yang sedang dirancangnya.

Jenis Prototype

Menurut Darmawan (2013:230),[1] terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolutioner (evolutionary prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu protipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, prototipe persyaratan (requirement prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefenisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Pengembangan prototipe evolusioner menunjukkan empat langkah dalam pembuatan suatu prototipe evolusioner. Empat langkah tersebut adalah:

a. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.

b. Membuat satu prototipe Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.

c. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.

d. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi Tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil dalam membuat prototipe evolusioner. Langkah-langkah berikutnya adalah sebagai berikut:

  1. Membuat kode sistem baru: prengembangan menggunakan prototipe sebagai dasar untuk pengodean sistem yang baru.
  2. Menguji sistem baru: pengembangan menguji sistem.
  3. Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Pengguna memberitahukan pada pengembangan apakah sistem dapat diterima.
  4. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi.

Konsep Dasar Pengujian Black Box

Definisi Pengujian Black Box

Menurut Bayu, (2016:60),[8] Jurnal TIKomsin. Surakarta. Vol 4, No 2, ISSN 2338-4018. Pengujian Black Box adalah pengujian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap eksekusi program aplikasi atau sistem informasi melaui data uji dan memeriksa fungsional dari program aplikasi atau sistem informasi perangkat lunak.

Teori Khusus

Konsep Dasar Raspberry Pi

Definisi Raspberry Pi

Menurut Doni, ( 2017:423),[9] Raspberry pi atau sering disingkat Raspi adalah papan sirkuit komputer yang mempunyai ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan papan sirkuit komputer pada umumnya.

Menurut Rahayu, dkk (2014),[10] Raspberry pi adalah sebuah Single Board Computer (SBC) komputer yang seukuran kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dikembangkan oleh yayasan Raspberry Pi di Inggris, produk ini dinamakan Raspberry Pi oleh pembuatnya yaitu Eben Upton. Dengan maksud untuk memicu pengajaran ilmu komputer dasar di sekolah-sekolah, Raspberry Pi menggunakan System on a Chip (SoC) dari Broadcom BCM2853, juga sudah termasuk prosesor ARMv10, kecepatan prosesor 700MHz – 1GHz dan 4 GPU. Raspberry Pi model B ini memiliki RAM sebesar 512 MB dan untuk menyimpan data layaknya komputer, Laptop biasanya menggunakan Hardisk tetapi Raspberry Pi ini hanya menggunakan kartu memori yang biasa digunakan untuk penyimpanan data di handphone baik berbasis symbian, android.

Menurut Abdul, (2017:1),[11] Raspberry pi adalah papan elektronis seukuran kartu kredit yang memiliki fungsi seperti komputer. Jika dihubungkan ke monitor, keyboard, mouse, dan jaringan komputer. Anda dapat menggunakannya layaknya komputer. Anda dapat memakainya untuk menulis dokumen, melayari internet, bermain game, bahkan menjadikannya sebagai web server.

raspi

Gambar 2.1 Raspberry Pi

Definisi Raspberry Pi 3

Menurut Astri, (2016:5),[12] Raspberry Pi 3 adalah generasi ketiga dari Raspberry Pi, menggantikan Raspberry Pi 2 Model B pada Februari 2016. Raspberry Pi 3 memiliki bentuk yang identik dengan Raspberry Pi 2 sebelumnya (dan Pi 1 Model B +) dan memiliki kompatibilitas lengkap dengan Raspberry Pi 1 dan 2. Pada perangkat terbarunya ini Raspberry menambahkan fitur built-in wireless dan processor yang lebih bertenaga yang belum pernah dimiliki pada versi sebelumnya.

Tabel 2.1 Spesifikasi Raspberry pi 3

tabel

Arsitektur Raspberry Pi 3

Arsitektur Rasberry Pi didasarkan seputar SoC (System-on-a-chip) Broadcom BCM2837, yang telah menanamkan prosesor 1.2GHz 64-bit quad-core ARMv8, VideoCore IV 3D Graphics Core GPU, dan 1 Gigabyte RAM. Penyimpanan data didesain tidak untuk menggunakan hard disk atau solid-state drive, melainkan mengandalkan kartu SD (SD memory card) untuk booting dan penyimpanan jangka panjang.

arsitektur

Gambar 2.2 Arsitektur Raspberry Pi 3 Model B

Keterangan:

1 : Pin GPIO (40 Pin)

2 : On Board Bluetooth 4.1 and BCM 43143 Wi-fi

3 : DSI Display Port

4 : BCM2837 1.2GHz 64-bit quad-core ARMv8 CPU dan 1GB RAM

5 : Micro USB Power Input Up to 2.5A

6 : HDMI Video Output

7 : CSI Camera Port

8 : 3.5 mm 4-pole Composite Video and Audio Output Jack

9 : Ethernet Port

10 : 4 Usb Port

Konsep Dasar Voice Recognition

Definisi Voice Recognition

Menurut Septian, dkk (2015:225), [13] Voice Recognition yaitu Proses pengenalan secara otomatis suatu sinyal suara dengan membandingkan pola karakteristiknya dengan sinyal suara yang menjadi referensi atau acuan. Fungsi dari voice recognition adalah dapat mengidentifikasi seseorang melalui suaranya. Voice recognition dibagi menjadi 2 bagian antara lain speech recognition dan speeker recognition. Jika voice recognition dapat mengidentifikasi seseorang melalui suaranya maka speech recognition dapat mengidentifikasi apa yang diucapkan oleh seseorang. Sedangkan speeker recognition adalah sistem pengenalan identitas yang diklaim oleh seseorang dari suaranya atau berdasarkan orang yang berbicara.

Konsep Dasar Mikrofon

Definisi Mikrofon

Menurut Astri (2016:9),[12] Mikrofon adalah suatu alat atau komponen elektronik yang dapat mengubah atau yang mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik (Sinyal Audio). Mikrofon merupakan keluarga transduser yang berfungsi sebagai komponen atau alat pengubah satu bentuk energi kebentuk energi lainnya. Setiap jenis mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua jenis mikrofon memiliki suatu bagian yang utama yang disebut Diafragma (Diaphragm). Dibandingkan dengan mic standar yang membutuhkan preamps, interface dll, Mic USB dapat langsung plug (compatible) ke laptop.

mik

Gambar 2.3 Mikrofon

Konsep Dasar Smartphone

Definisi Smartphone

Menurut Atikah, (2016:413), Smartphone adalah sebuah perangkat selular atau device yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi sekaligus memiliki fungsi sebagai PDA (Personal Digital Assistent) yang berarti memiliki kemampuan mengorganisir data layaknya komputer, seperti Email, Browsing, Social Media, Chatting, Downloading, dan sebagainya.

Konsep Dasar Resistor

Definisi Resistor

Menurut Taufiq, dkk (2015:53),[14] Resistor adalah komponen dasar elektronik yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Kegunaan daripada resistor ini adalah untuk menahan arus sehingga arus yang masuk ke rangkaian LED lebih teratur selain itu apabila lampu terbakar maka lampu yang terba kar 1 rangkaian saja, sedangakan lampu pada rangkaian lain tetap menyala. Jika diketahui tahanan resistor (Ohm) yang digunakan maka akan diketahui juga berapa Arus (A) dan daya (W).

resistor

Gambar 2.4 Resistor

Konsep Dasar Dioda

Definisi Dioda

Menurut Defri, dkk (2016:24),[15] Dioda adalah jenis komponen pasif yang berfungsi terutama sebagai penyearah.Dioda memiliki dua kutub yaitu kutub anoda dan kutub katoda. Dioda terbuat dari dua bahan atau yang biasa di sebut dengan dioda semi konduktor, yaitu bahan tipe-p menjadi sisi anoda sedangkan bahan tipe-n menjadi sisi katoda. Pada sambungan dua jenis berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan membentuk gaya barrier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan + sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus listrik.

Menurut Defri, dkk (2016:24),[15]Dioda bridge merupakan penyearah arus bolak-balik satu gelombang penuh, jadi akan dihasilkan tegangan DC (searah) yang lebih baik, yang cenderung memiliki noise rendah. Saat ini, dioda bridge banyak digunakan pada perangkat-perangkat elektronika modern, karena memang memiliki kinerja yang baik. Tujuannya adalah agar tegangan yang sudah keluar dari rangkaian bridge ini sudah membentuk gelombang full-wave yang juga sudah berubah dari tegangan AC ke tegangan DC bisa juga disebut sebagai full-wave rectifier.

dioda

Gambar 2.5 Dioda

Konsep Dasar ULN2803

Definisi ULN2803

Menurut Elok (2015:17),[16] ULN2803 adalah chip Integrated Circuit (IC) berupa rangkaian transistor darlinton dengan tegangan tinggi. Hal ini memungkinkan untuk membuat antarmuka sinyal TTL dengan beban tegangan tinggi. Chip mengambil sinyal tingkat rendah (TTL,CMOS, PMOS, NMOS – yang beroperasi pada tegangan rendah dan arus rendah) yang bertindak sebagai relay, menyalakan atau mematikan tingkat sinyal yang lebih tinggi disisi yang berlawanan.

image

Gambar 2.6 ULN2803

Konsep Dasar Solenoid

Definisi Solenoid

Menurut Melalolin (2013), Solenoid adalah peralatan yang dipakai untuk mengkonversi sinyal elektrik atau arus listrik menjadi gerak mekanik. Solenoid dibuat dari kumparan dan inti besi yang dapat digerakkan, dan berfungsi sebagai aktuator untuk membuka kunci otomatis pada pintu kamar.

Menurut Yohanes (2018:167),[17] Solenoid Door Lock adalah salah satu solenoid yang difungsikan khusus sebagai solenoid untuk pengunci pintu secara elektronik. Solenoid ini mempunyai dua sistem kerja, yaitu Normaly Close (NC) dan Normaly Open (NO). Perbedaanya adalah jika cara kerja solenoid NC apabila diberi tegangan, maka solenoid akan memanjang (tertutup). Dan untuk cara kerja dari Solenoid NO adalah kebalikannya dari Solenoid NC.

image

Gambar 2.7 Solenoid

Konsep Dasar Motor Servo

Definisi Motor Servo

Menurut Muhammad Ilham (2015:2213),[18] Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali kerangkaian kontrol yang ada didalam motor servo.

image

Gambar 2.8 Motor Servo

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Tri handayani, dkk (2017:58),[19] Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.

Menurut Sagita (2013:33),[20] Flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarlan langkah-langkah urutan dan hubungan antar proses berserta instruksinya yang meliputi input, proses, dan output.

Jenis Flowchart

Menurut Tri (2015:2), “flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan danmenjelaskan urutan dari prosedur¬prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

image

Gambar 2.9 Flowchart Sistem (System Flowchart)

2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form danlaporan diproses, dicatat dan disimpan.

image

Gambar 2.10 Flowchart Dokumen

3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart skemantik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral,form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang symbol-simbol yang digunakan. Gambargambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

image

Gambar 2.11 Flowchart Skemantik

4. Flowchart Program (Program Flowchart)

Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

image

Gambar 2.12 Flowchart Program

5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah¬langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima symbol khusus, yaitu :

image

Gambar 2.13 Simbol Flowchart Proses

Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari flowchart proses:

image

Gambar 2.14 Flowchart Proses

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Ariawan menyatakan dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.5 No.1 (2015:63)[21] bahwa, Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tahapan Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat tahap yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  1. M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  4. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature review ini dilakukan oleh peneliti dalam upaya melengkapi dan menyempurnakan penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Akbar Fadillah (2016),[22] Dari STMIK Raharja dalam skripsi yang berjudul “Sistem Keamanan RUANGAN MENGGUNAKAN VOICE VIA BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO PADA KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TANGERANG”. Penelitian ini membahas tentang Pengontrolan sistem keamanan ruangan menggunakan Arduino UNO melalui media Keypad Membrane 4x4 dan Voice Via Bluetooth ,Rancangan ini mempunyai komponen utama berupa Arduino dan komponen-komponen kecil lainya beserta Keypad Membrane 4x4 dan Voice Via Bluetooth sebagai I/O nya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Hans Alfon Ericksoon, Imam Kuswardayan dan Dr. Eng Nanik Suciati (2016),[23] Dari Fakultas Teknologi Informasi dalam jurnal yang berjudul “Rancang Bangun Game Berhitung Spaceship dengan Pengendali Suara Menggunakan Speech Recognition Plugin pada Unity”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah game yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengasah kemampuan berhitung anak- anak. Game ini menjadi interaktif dengan diterapkannya fitur Speech recognition sehingga semakin menarik minat anak-anak.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Mangasi Sirait dan Kasmir Tanjung (2015),[24] Dari Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dalam jurnal yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN AKSES BUKA PINTU MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN PENGIRIMAN INFORMASI KE PONSEL”. Penelitian ini bertujuan sebagai pengaman yang dapat digunakan dalam membuka pintu menggunakan RFID dan password sebagai kunci untuk mengakses buka pintu dari luar, sedangkan untuk membuka dari dalam digunakan sensor PIR (Passive Infra Red). Selain itu pada sistim ini juga dapat memberikan informasi ke handphone pemilik dengan menggunakan modem. Informasi yang diberikan yaitu jika ada tindakan percobaan pencurian dengan memaksa membuka pintu dan mengakses pintu dengan menggunakan kunci (ID) yang tidak terdaftar dalam sistem. Semua sistem ini menggunakan mikrokontroler ATMEGA 8535 untuk mengatur keseluruhan kegiatan sistem.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Derian Indra Bramantio, Erwin Susanto, Ramdhan Nugraha (2016),[25] Universitas Telkom dalam jurnal yang berjudul “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KEAMANAN PINTU BERBASIS PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE”. Penelitian ini bertujuan untuk membuka dan mengunci pintu secara otomatis. Aplikasi yang dibuat terdiri dari Raspberry Pi sebagai mini PC dengan bahasa pemrograman python. Sistem ini diharapkan bisa mencari sendiri posisi dari wajah di dalam sebuah citra. Algoritma yang digunakan adalah Eigenface atau yang biasa disebut dengan PCA ( Principle Component Analysis ).

5. Penlitian yang dilakukan oleh Hadyan Setiawan, Aghus Sofwan, dan Yuli Christyono (2017),[26] Universitas Diponegoro dalam jurnal yang berjudul “PERANCANGAN APLIKASI SMART HOME BERBASIS ANDROID UNTUK PENGENDALIAN KEAMANAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID STUDIO”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perancangan aplikasi Smart Home berbasis Android untuk keamanan pintu rumah sebagai Penelitian, sehingga pemilik rumah dapat memantau keadaan rumahnya di man apun dan kapanpun.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Bhaktishwar Rajiwade, Shital Thakar, Payal Pokharkar, and Shankar Malbhare (2016),[27] SKN Sinhgad Institute of Technology and Science dalam jurnal yang berjudul “DESIGN AND IMPLEMENTATION of SMART DOOR LOCK CONTROL SYSTEM USING BLUETOOTH CONTROLLER OF SMART PHONE”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem kunci pintu otomatis menggunakan modul Bluetooth sebagai agen perintah mikrokontroler sebagai pusat pengontrolan / pusat pemrosesan data, dan solenoid sebagai output kunci pintu.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Ilkyu Ha(2015),[28] kyungil university dalam jurnal yang berjudul “SECURITY AND USABILITY IMPROVEMENT ON A DIGITAL DOOR LOCK SYSTEM BASED ON INTERNET OF THINGS”. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan. Sistem ini menyediakan fungsi kemanan yang diperkuat yang dapat menstransfer gambar yang direkam ke perangkat seluler pengguna ketika pengguna yang tidak valid mencoba operasi legal, itu juga dapat mengirimkan informasi alarm ke perangkat seluler ketika kunci pintu rusak secara fisik.

8. Penelitian yang dilakukan oleh M. Nahya, S. Mohamed Rafi, and K. Niranjan Reddy(2015),[29] Jawaharlal Nehru Technological University Hyderabad (JNTUH) dalam jurnal yang berjudul “ANDROID BASED CHILDREN TRACKING SYSTEM USING VOICE RECOGNITION”. Penelitian ini bertujuan untuk pelacakan posisi anak dan lokasinya dikirim ke ruang kontrol sekolahnya dan ponsel orang tua menggunakan rekaman tangisan anak dan ketika itu cocok dengan tangisan anak di sekolah teks pesan yang berisi lokasi seorang anak akan dikirim ke orang tua dengan menggunakan nilai bujur dan garis lintang lokasi anak dapat dilacak dengan menggunakan aplikasi diponsel orang tua.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Putluru Slavani and S. Kannapan(2017),[30] GATES Institute of Technology dalam jurnal berjudul “HIGH SECURITY DOOR LOCK SYSTEM BY USING ANDROID MOBILE WITH BLUETOOTH”. Penelitian ini bertujuan untuk melayani kebutuhan penyandang cacat fisik di rumah. Prototype mendukung pengendali manual dan pengendali mikrokontroler untuk mengunci dan membuka kunci pintu rumah dengan menghubungkan sirkuit dengan relay dan koneksi ke arduino, dapat dikontrol oleh Bluetooth yang tersedia untuk menyediakan akses jarak jauh dari tablet atau smartphone.

10. Penelitian yang dilakukan oleh Ankit Jain, Dr. Anita Shukla and Ritu Rajan(2016),[31] Pranveer Singh Institute of Technology dalam jurnal yang berjudul “PASSWORD PROTECTED HOME AUTOMATION SYSTEM WITH AUTOMATIC DOOR LOCK”. Penelitian ini membahas tentang perlunya sistem keamanan otomatisasi rumah elektronik biaya rendah. Dalam sistem ini papan mikrokontroler Arduino UNO digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat keras.jika kata sandi dicocokan dengan kata sandi yang ditentukan sebelumnya, Arduino akan mengoperasikan relai untuk membuka lampu dan kipas. Arduino secara bersamaan mengoperasikan motor dc melalui driver motor untuk mengoperasikan pintu.

BAB III

RANCANGAN DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja pada mulanya untuk suatu lembaga kursus komputer dan dinamai dengan LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan Tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja sudah terdaftar resmi dari suatu Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga ini inilah yang mempelopori penggunaan dari operating system windows dan aplikasi yang ada di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal itu mendapat respon sebuah positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat bersamaan dengan kerjasama yang dilaksanakan oleh lembaga ini dalam Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesat sebuah perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat di Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 diserahkan secara langsung dari Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Tanggal 2 Februari 2000, diselengarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 1 November 2013 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 222/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Sarjana ! Manajemen di STMIK Raharja terakreditasi C

  2. Pada tanggal 22 November 2013 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 235/SK/BAN-PT/Ak-XIII/Dpl-III/XI/2013 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Diploma III Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja terakreditasi B.

  3. Pada tanggal 21 September 2013 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 190/SK/BAN-PT/Ak-XIII/Dpl-III/IX/2013 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Diploma III Teknik Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.

  4. Pada tanggal 21 September sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 192/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/IX/2013, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana I Akuntansi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi C.

  5. Pada tanggal 24 Agustus 2013 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 174/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/VIII/2013, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana I Sistem Komputer, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

  6. Pada 4 Agustus 2016 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 1477/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2016, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

  7. Pada 20 Mei 2016 sesuai keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 0457/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2016, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana I Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

  8. Pada 4 July 2017 sesuai keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 2158/SK/BAN-PT/Akred/Dipl-III/VII/2017, menyatakan bahwa Program Studi Diploma III Manajemen Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.


1. Jurusan Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.1. Jurusan atau Program Studi Pada STMIK Raharja

image

2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja

Tabel 3.2. Jurusan atau Program Studi Pada AMIK Raharja

image

Visi, Misi Dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah dengan menjadikan sebuah perguruan tinggi swasta untuk secara berkesinambungan meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya dengan memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh dan mempunyai daya saing tinggi pada era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informatika dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia yang terampil, ahli, serta mampu bersaing di dalam dunia bisnis dan non bisnis, menciptakan tenaga intelektual dan professional, mampu turut serta untuk berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menyelenggarakan sebuah pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan juga Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif, serta mempunyai suatu daya saing tinggi pada bidang pengetahuan dan teknologi informasi.

  2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan dengan tujuan untuk menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan pada industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi terhadap segala sesuatu yang terus berubah dengan cepat.

  3. Menjalankan dan mengembangkan program pengabdian masyarakat sosial dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat.

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan akademik dan mampu menerapkan, mengembangkan, memperluas informatika dan komputer yang profesional dan meningkatkan sumber manusia daya.

  2. Menghasilkan lulusan yang dapat berpikir secara indisipliner dengan mengadakan sebuah penelitian yang menyangkut bidang informatika dan komputer, untuk selanjutnya sebagai hasilnya diharapkan dapat di implementasikan untuk sebuah kebutuhan masyarakat di lapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan ilmu pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional, dan dapat memahami situasi yang terjadi di masyarakat.

Struktur Organisasi

image

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Raharja

Wewenang dan Tanggung Jawab

A. Presiden Direktur

1. Wewenang

  1. Menyelenggarakan program kerja dengan berpedoman pada suatu visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan bagi pendidikan, dan juga penelitian serta untuk pengabdian di lapisan masyarakat.

  3. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan administrasi.

  4. Menyelenggarakan suatu kegiatan-kegiatan yang akan menunjang tercipta Tri Darma (pengabdian di masyarakat) Perguruan Tinggi.

  5. Menetapkan kebijakan umum berdasarkan kebijakan pemerintah dan juga berdasarkan arahan dalam suatu badan penyelenggaraan.

2. Tanggung Jawab

Memimpin suatu penyelenggaraan, pembangunan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada suatu masyarakat. Pembinaan aktivitas kepada semua pegawai di akademik.

B. Direktur

1. Wewenang

  1. Merupakan wakil presiden direktur.

  2. Pembantu (Bidang Akademik)

2. Tanggung Jawab

Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

C. Penasehat Pimpinan (Asisten Direktur Akademik)

1. Wewenang

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses mengajar dan proses-proses dari kebijaksanaan akademik.

  2. Mengusulkan kepada Direktur pada pengangkatan/ pemberhentian staf binaannya sesuai dalam kebijaksanaan yang telah digariskan.

  3. Mengusulkan kepada Direktur dari naiknya honor staf binaannya.

  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan pelayanan dalam bidangnya.

  5. Mengusulkan kepada Direktur uni layanan baru yang diperlukan

  6. Memberikan sangsi terhadap staf binaannya disaat melanggar tata tertib pegawai guna membina dan mengembangkan kelembagaan.

  7. Mengusulkan mengenai pengangkatan dan pemberhentian dosen.

2. Tanggung Jawab

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien..

  2. Pelaksanaan dalam pengimplementasian proses belajar mengajar.

  3. Kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan.

  4. Bertanggung jawab atas kelancaran pada proses belajar mengajar.

D. Pembantu Direktur 1 (Bidang Akademik)

1. Wewenang

  1. Menjalankan sebuah program terhadap kebijaksanaan akademik.

  2. Mengawasi, membina serta mengembankan suatu program studi sesuai dengan kebijaksanaan terhadap apa yang telah digariskan.

  3. Membina serta mengembangkan kegiatan penelitian, Tri Dharma (Pengabdian Masyarakat) dengan berbagai kegiatan yang positif.

  4. Mengadakan afiliasi, membina dan meningkatkan kelembagaan.

2. Tanggung Jawab

Membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan, pendidikan, dan penelitian, Tri Dharma Perguruan Tinggi Raharja dalam masyarakat.

E. Pembantu Direktur II (Bidang Administrasi)

1. Wewenang

  1. Menyelenggarakan sebuah kegiatan pengembangan administrasi.

  2. Melaksanakan, mengelola semua kegiatan administrasi/keuangan.

  3. Membina dan mengembangkan kepegawaian.

  4. Membina dan mengembangkan sarana, prasarana kepegawaian.

F. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

1. Wewenang

  1. Membina kegiataan mahasiswa.

  2. Membina mahasiswa sehingga dapat mengembangkan penalaran.

  3. Membina kegiataan lembaga dan unik kegiatan khusus mahasiswa.

2. Tanggung Jawab

Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

G. Kepala Jurusan

1. Wewenang

  1. Mengusulkan pada Assisten Direktur Akademik dalam perubahan mata kuliah, materi kadaluarsa dan perubahan kurikulum jurusan.

  2. Mengusulkan kepada Asdir dari kenaikan honor dosen binaannya.

  3. Mengusulkan kepada Asdir dalam pengadaan seminar, pelatihan, tambahan kelas perkuliahan, pengangkatan/ pemberhentian dosen.

  4. Memberikan kebijakan Administratif Akademik, seperti cuti kuliah, pindah jurusan, ujian susulan, serta pembukaan semester pendek.

  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik mengenai suatu pembukaan peminatan dan konsentrasi baru di dalam jurusannya.

  6. Memberikan sebuah sanksi Akademik terhadap mahasiswa ketika melanggar suatu tata tertib yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

2. Tanggung Jawab

Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring absensi dosen di dalam suatu perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan kepada dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa, dan penambahan mahasiswa pada jurusannya.

H. Asisten Direktur Finansial

1. Wewenang

  1. Mengusulkan kepada Direktur dalam prosedur pembuatan bugdet terhadap tiap-tiap bagian dan pelaksanaan dalam pemakaian dana.

  2. Mengusulkan kepada Direktur mengenai kenaikan sebuah honor terhadap pengangkatan atau pemberhentian dalam staf binaannya.

  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi untuk staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

2. Tanggung Jawab

  1. Bertanggung jawab terhadap penyusunan bugdeting yang dikelola dari dalam setiap bagian, serta tersedianya dana budget yang telah disetujui.

  2. Bertanggung jawab dalam sebuah kemajuan untuk pengembangan terhadap kualitas pendanaan dengan kebutuhan dan aktifitas yang berkesinambungan.

  3. Bertanggung jawab pada suatu kelancaran di dalam proses belajar mengajar bagi perkuliahan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

I. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

1. Wewenang

  1. Mengusulkan suatu prosedur pelayanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial.

  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisten Direktur Finansial.

2. Tanggung Jawab

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa.

  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

J. Asisten Direktur Operasional (ADO)

1. Wewenang

  1. Mengusulkan kepada Direktur dari prosedur pelaksanaan layanan proses belajar mengajar.

  2. Mengusulkan kepada Direktur terhadap suatu pengangkatan serta pemberhentian staf binaannya.

  3. Mengusulkan kepada Direktur terhadap suatu pengangkatan serta pemberhentian staf binaannya.

  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

  5. Mengusulkan kepada Direktur mengenai unit layanan baru yang dibutuhkan.

  6. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang sudah melanggar tata tertib karyawan.

2. Tanggung Jawab

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

  2. Bertanggung jawab dalam pengimplementasian pada pelaksanaan dan kualitas pelayanan secara berkesinambungan bagi bidangnya.

  3. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses belajar mengajar.

K. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

Registrasi Perkuliahan dan Ujian terdiri dari (2) bagian, antara lain:

1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

a. Wewenang

  1. Berwenang untuk memberikan kebijakan dalam berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.

  2. Memberikan sebuah kebijakan pelaksanaan pelayanan dalam bidangnya.

  3. Memberikan suatu sanksi terhadap staff binaan kepada yang telah melanggar tata tertib karyawan.

b. Tanggung Jawab

  1. Bertanggung jawab dalam sebuah pelaksanaan registrasi. POM mulai pada persiapan sampai penutupan terhadap semesternya

  2. Bertanggung jawab atas seluruh informasi yang menyangkut tentang registrasi-registrasi yang terkait dengan mahasiswa

2. Perkuliahan dan Ujian (PU)

a. Wewenang

  1. Mengusulkan terhadap ADO pada suatu prosedur pelaksanaan untuk proses belajar mengajar dan untuk kebijakan yang diambil.

  2. Mengusulkan terhadap ADO tentang suatu pengangkatan serta pemberhentian staf binaannya.

  3. Memberikan sanksi pada staf binaannya yang dianggap sudah melanggar tata tertib karyawan.

  4. Mengusulkan pada kepala jurusan untuk kelas dari perkuliahan yang dapat dibuka.

b. Tanggung Jawab

Bertanggung jawab pada pelaksanaan dan pendokumentasi perkuliahan serta ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur yang berjalan saat ini pada STMIK Raharja dalam membuka pintu server adalah sebagai berikut:

  1. User harus mencari kunci untuk membuka pintu server.

  2. User masih menggunakan kunci manual untuk membuka dan menutup pintu.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Prosedur membuka pintu server pada STMIK Raharja masih menggunakan kunci manual berupa kunci mekanik. Berikut flowchart sistem yang berjalan:

flowber

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.1 Flowchart sistem berjalan diatas terdapat:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.

  2. 2 (dua) simbol Data yang menyatakan proses input output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu : user mencari kunci, user menutup pintu dan menyimpan kunci.

  3. 2 (Dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses memasukan kunci dan membuka pintu.

  4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah hasil pintu terbuka ? Jika “ya” user membuka pintu, menutup pintu, dan menyimpan kunci. Jika “tidak” user mengulang memasukan kunci dan membuka kunci sampai kunci pintu terbuka.

Rangkaian Sistem Usulan

Diagram Blok Rangkaian

Untuk mempermudah dalam melakukan pembahasan dan memahami kinerja rancangan alat, maka dapat dilihat pada diagram blok rangkaian berikut:

catudaya

Gambar 3.3 Diagram Blok Rangkaian

Keterangan dan penjelasan diagram blok di atas adalah:

  1. Catu daya adalah sebagai sumber memberikan tegangan.

  2. Mobile Apps sebagai perangkat yang mengirimkan perintah dan suara ke Raspberry melalui media bluetoth.

  3. Raspberry sebagai perangkat yang menerima suara dan diolah berdasarkan perintah yang diberikan.

  4. ULN 2803 berfungsi untuk melakukan open/close Solenoid doorlock setelah menerima perintah yang diberikan

  5. Servo berfungsi untuk melakukan open/close pintu setelah menerima perintah dari raspberry

Cara Kerja

Input

Pada tahap input ini, user memasukkan id dan password pada aplikasi “Doorlock” yang sudah terinstall pada Smartphone. Kemudian setelah berhasil masuk pastikan Bluetooth pada Smartphone terkoneksi dengan Bluetooth pada Raspberry Pi 3. Setelah itu masukan perintah suara melalui google voice pastikan koneksi internet aktif.

Proses

Setelah memasukkan input, selanjutkan perintah yang sudah diberikan oleh user akan diterima oleh Raspberry Pi 3 yang kemudian akan diproses sesuai perintah yang diberikan oleh user.

Output

Setelah memasukkan input dan diproses oleh Raspberry Pi 3 kemudian mengasilkan output berupa perintah untuk membuka solenoid untuk membuka doorlock setelah doorlock terbuka kemudian Raspberry memberikan perintah pada motor servo untuk membuka pintu.

Perancangan Alat

Pada perancangan ini meliputi perancangan perangkat keras (Hardware) dan perancangan perangkat lunak (Software).

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang ditunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.2. Alat yang dirancang akan membuat suatu sistem “ Rancang Bangun Smart Door Lock menggunakan Voice Recognition berbasis Raspberry Pi 3 pada Perguruan Tinggi Raharja”

Perancangan perangkat secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan perangkat, adapun deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

A. Alat yang digunakan adalah:

  1. Laptop
  2. Raspberry Pi 3
  3. Smartphone
  4. Kipas DC
  5. Solenoid
  6. ULN 2803
  7. Motor Servo
  8. Resistor
  9. LED
  10. Adaptor 5volt
  11. Adaptor 12volt

B. Bahan yang digunakan meliputi:

  1. Timah
  2. Jumper
  3. Triplek

Perancangan Perangkat Keras

Perancangan Skematik Perangkat Keras (Hardware)

Dalam pembuatan skematik diperlukan sebuah aplikasi yaitu ExpressSCH. ExpressSCH merupakan software software bawaan ExpressPCB untuk menggambar skematik elektronika. Fiturnya kompleks dan operasionalnya cukup simple. Beberapa tahap penting dalam penggunaan ExpressSCH yaitu memilih komponen, peletakkan komponen merangkai lajur kabel/wiring, edit skematik, dan melakukan link skematik dan PC.

image

Gambar 3.4 Tampilan Utama ExpressSCH

Rangkaian Catu Daya

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Alat ini menggunakan catu daya yang merubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari PLN sebesar 220 VAC. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 12 VAC melalui trafo penurun tegangan (Step Down).

Tegangan 12 VAC tersebut kemudian disearahkan menjadi tegangan DC oleh dioda bridge. Keluaran dari diode bridge ini kemudian masuk ke kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC. Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 Volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

catudaya

Gambar 3.5 Rangkaian Catu Daya

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan 1 (satu) buah sumber catu daya, yang akan digunakan untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt adalah rangkaian kontrol sedangkan rangkaian yang menggunakan tegangan +12 Volt adalah rangkaian door lock.

Rangkaian Solenoid

image

Gambar 3.6 Rangkaian Solenoid

Rangkaian ini terdiri dari ULN 2803 sebagai Ic untuk meningkatkan tegangan sehingga dapat menggerakkan solenoid, tegangan yang diberikan sebesar 12 volt. GPIO 21 merupakan pin Input yang diberikan oleh Raspberry Pi 3 yang dihubungkan ke pin 1 Uln 2803. Pin ground pada Raspberry Pi 3 dihubungkan dengan pin 9 Uln 2803. Pin 18 Uln 2803 dihubungkan kekutub pertama solenoid dan kutub satunya dihubungkan dengan pin 10 Uln 2803. Pin 10 dihubungkan ketegangan positif 12 volt.

Rangkaian Motor Servo

image

Gambar 3.7 Rangkaian Motor Servo

Pada rangkaian ini Motor Servo secara langsung dihubungkan ke GPIO 27 pada Raspberry untuk melakukan proses buka / tutup pintu.

Rangkaian Keseluruhan

image

Gambar 3.8 Rangkaian Keseluruhan

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak adalah melakukan penulisan listing program kedalam software Python versi 3.4.2 dengan menggunakan bahasa Python dan untuk listing program pada Smartphone menggunakan software Android Studio.

Penulisan Listing Program pada Raspberry Pi 3

Pada perancangan perangkat lunak ini menggunakan program Python 3 untuk menuliskan listing program dan menyimpannya. Raspberry Pi 3 sebagai media yang digunakan untuk mengupload program kedalam mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Berikut tampilan program pada Python 3

image

Gambar 3.9 Tampilan Python 3

Penulisan Listing Program Pada Smarphone

Pada perancangan pada Smartphone ini menggunakan software Android Studio untuk menuliskan listing program dan menyimpannya. Bahasa pemograman yang digunakan adalah Basic Java

image

Gambar 3.10 Tampilan Android Studio

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya mengenai Smart Door Lock pada perguruan Tinggi Raharja. Maka dapat disimpulkan bahwa analisa permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Saat ini kunci pintu pada ruangan server masih menggunakan kunci manual/fisik.

  2. Karena masih menggunakan kunci manual/fisik sering terjadinya kehilangan kunci yang mengakibatkan pintu tidak dapat dibuka.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa permasalahan yang telah disebutkan, maka penulis memberikan alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut:

  1. Kunci pintu pada ruangan server sudah tidak menggunakan kunci manual/fisik.

  2. Dengan smart doorlock yang dibuat oleh penulis ini memudahkan staf tehnik dalam membuka pintu. Karena pada sistem staf tidak akan mengalami kehilangan kunci karna sudah tidak menggunakan kunci manual/fisik lagi.

User Requirement

Pada User Requirement ini berisi tabel Elisitasi I,II,III, dan final. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan berdasarkan pada observasi dan wawancara.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem yang akan dibuat . Tabel 3.3 adalah tabel elisitasi tahap I.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

elisitasi_1
elisitasi_thp_1

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan dengan menggunakan MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini penjelasan mengenai metode MDI:

A. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting) maksudnya, elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

B. D pada MDI artinya Desirable (diinginkan atau tidak terlalu penting) maksudnya, elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

elisitasi_tahap_2_awal
elisitasi_tahap_2_akhir

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari Elisitasi Tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya “I”pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:

A. T (Technical)

Adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan.

B. O (Operational)

Adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan elisitasi tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan

C. E (Economi)

Adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. L (Low): mudah untuk dikerjakan

  2. M (Middle): mampu untuk dikerjakan

  3. H (High): Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus harus dieliminasi.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

elisitasi_tahap_3_awal
elisitasi_tahap_3_awal

Final Draft Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Rancang Bangun Smart DoorLock. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

final_elisitasi
final_elisitasi_ttd



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan rancangan dan pemasangan terhadap komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba untuk masing-masing blok rangkaian yang sudah dibangun. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil seperti yang diharapkan. Untuk lebih jelas tentang pembahasan hasil uji coba, maka dapat dilihat pada sub bab.

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa penjelasan prosedur baru yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan. Prosedur yang diusulkan yaitu

  1. Merubah proses membuka kunci pintu pada ruangan server yang masih menggunakan kunci fisik menjadi menggunakan suara.

  2. Hanya Staff tehnik yang mempunyai username dan password saja yang bisa membuka kunci pintu ruangan server.

Pengujian Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian black box berdasarkan Rancang Bangun Smart Door Lock Menggunakan Voice Recognition Berbasis Raspberry Pi 3 Pada Perguruan Tinggi Raharja, dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

1. Pengujian Black Box Pada Menu Login Admin dan User

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Menu Login

login

2. Pengujian Black Box Catu Daya

Daya merupakan bagian penting sebagai sumber arus tegangan untuk pergerakan alat. Dalam merealisasikan sistem alat ini dibutuhkan catu daya dengan tegangan dengan arus yang cukup besar untuk melakukan pergerakan.

Tabel 4.2 Pengujian Black Box Catu Daya

tes_catudaya

3. Pengujian Black Box Solenoid

Solenoid sebagai doorlock akan membuka kunci pintu setelah user memberikan perintah “buka” dan solenoid akan mengunci pintu setelah user memberikan perintah “tutup”.

Tabel 4.3 Pengujian Black Box Solenoid

solenoid

4. Pengujian Black Box Motor Servo

Motor servo sebagai motor penggerak pintu. Motor servo akan membuka atau menutup pintu setelah mendapatkan perintah dari user yang di proses oleh Raspberry.

Tabel 4.4 Pengujian Black Box Motor Servo

motor_servo

5. Flowchart Yang Diusulkan

flow

Gambar 4.1 Flowchart yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4. Flowchart sistem diusulkan diatas terdapat:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.

  2. 15 (lima belas) simbol proses, yang menyatakan sebuah proses inisialisasi Pi, masuk halaman login, login user, koneksi Bluetooth, username/password salah, perintah tidak dikenal,verifikasi login admin, login berhasil, dashboard, user action, pilih user, data tidak sesuai, ubah data berhasil, hapus data berhasil, dan tambah data berhasil.

  3. 8 (delapan) simbol Data yang menyatakan user login akun dengan memasukkan id dan password, jika id dan password benar maka user memasukkan perintah suara “buka” maka kunci dan pintu terbuka, perintah suara “tutup” maka pintu tertutup dan kunci tertutup. Adapun simbol data yang menyatakan ubah username, password dan memasukkan username, password.

  4. 14 (empat belas) simbol decision, yang berperan untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan keputusan jika ‘ya” atau “tidak’ yaitu login admin?, data sesuai?, edit user?, hapus user?, tambah user?, cek data sesuai?, bluetooth terkoneksi?, suara “buka”?, suara “tutup”?,dan logout?

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware ataupun software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dilihat pada sub bab berikut ini:

1. Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, serta dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

  1. Laptop: ACER (Intel Pentium processor T4400 2.2 GHz,800 MHz FSB, memory 1GB, 320GB HDD)

  2. Smarphone

  3. Raspberry Pi 3

  4. Adaptor Micro USB 5V 2A dan 12V 2A

  5. Solenoid Door

  6. Motor Servo

  7. ULN 2803

2. Spesifikasi software

Ada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, meng-edit program, sebagai interface, media untuk meng-upload program dan meng-edit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

  1. Google Chrome

  2. Python 3

  3. Android Studio

  4. Pencil

Hak Akses

Dalam membuat sebuah sistem perangkat keras (hardware) perlu adanya sebuah hak akses baik oleh petugas yang berwenang atau seseorang yang menjabat sebagai pemegang hak akses sangat diperlukan untuk keamanan dari sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang dirancang. Berikut ini yang mempunyai hak akses untuk menggunakan sistem Smart Door Lock ini adalah staff tehnik pada perguruan tinggi raharja.

Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode black box testing, adapun pengujian dilakukan melalui Python 3 untuk listing progam pada Raspberry 3 dan Android Studio untuk listing program pada Smartphone. Dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu software untuk membuat programnya yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.

  2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.

  3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.

  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Pengujian dengan metode black box sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan.

Evaluasi

Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian pada aplikasi Python 3 dan Smartphone. Lalu uji coba dilakukan lagi secara hardware yaitu dengan melakukan Voice verifikasi untuk membuka kunci pintu. Hasil dari evaluasi baik secara software dan hardware mendapat hasil yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam bentuk prototipe.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahan-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data –data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung hingga sampai tercapainya dalam penerapanya.

Time Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga Smart Door Lock dapat dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Hal ini dilakukan demi terciptanya Smart Door Lock yang memudahkan staff Tehnik, sehingga penulis sangat perlu melakukan pendekatan tesebut karena ada beberapa hal yang akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapaun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel.4.5 Time Schedule

time

Estimasi Biaya

Adapun estimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan yang dibutuhkan, sebagai berikut:

Tabel 4.6 Estimasi Biaya

biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan dari hasil pengamatan, percobaan dan pembahasan dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Perancangan raspberry pi 3 dapat memberikan perintah kepada solenoid untuk membuka kunci pintu ketika raspberry pi 3 menerima perintah berupa kata "buka" yang diucapkan oleh user maka raspberry akan memberikan nilai 1 terhadap pin GPIO 21, pin ini dihubungkan ke IC ULN 2803 yang memiliki fungsi sebagai penguat tegangan. Ketika pin GPIO 21 bernilai 1, maka pin 18 pada ULN 2803 akan memberikan nilai 1 pada solenoid sehingga solenoid terbuka. Kemudian pada jeda waktu yang telah ditentukan raspberry akan memberikan nilai 1 ke pin GPIO 27 sehingga motor servo akan bergerak untuk membuka pintu.

  2. Perancangan sistem pembuka kunci pintu menggunakan voice recognition adalah dengan menggunakan aplikasi “Doorlock” yang terinstall pada smartphone. Kemudian user memasukkan id dan password sesuai dengan data yang telah terdaftar. Setelah itu bluetooth pada smartphone dan raspberry aktif maka aplikasi “Doorlock” tadi akan otomatis terkoneksi dengan sistem dan dapat menerima perintah berupa voice yang diberikan oleh user. Kemudian raspberry menerima masukan lalu diproses berdasarkan perintah yang diberikan. Setelah diproses kemudian raspberry memberikan hasil output kepada ULN 2803 untuk menggerakan doorlock

  3. Penggunaan voice recognition pada kunci pintu ruang tehnik lebih mudah digunakan karena pada sistem berjalan kunci pintu pada ruang tehnik masih menggunakan kunci fisik. Sedangkan, kunci fisik mudah hilang atau tertinggal sehingga staff tehnik tidak dapat masuk kedalam ruangan. Dengan menggunakan voice recognition ini sebagai kunci pintu, staff tehnik bisa dengan mudah masuk kedalam ruangan dengan mengucapkan kata “buka” dengan terlebih dahulu login melalui smartphone.


Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan di atas, maka terdapat saran sebagai berikut:

  1. Sistem ini sebaiknya tidak hanya di implementasikan pada ruang server. Dapat di implementasikan pada ruangan lainnya.

  2. Sistem ini lebih dikembangkan agar seluruh ruangan pada perguruan tinggi raharja ini mempunyai sistem keamanan yang lebih.

  3. Dapat di tambahkannya catu daya ekternal untuk dapat beroperasi pada saat listrik padam.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Darmawan Deni, Kunkun Nur Fauzi. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  2. Yopie, Winda Fransiska, dkk. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Buku Pada Perpustakaan Smk Negeri Kebonagung”. Jurnal IJNS Vol. 4 No. 1.
  3. B.Romney, Marshall dan Paul Jhon Steimbart 2014. Sistem Informasi Akutansi. Jakarta : Salemba Empat.
  4. Tohari, Hamim. 2013. “Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan” . Yoyakarta: Andi.
  5. Manurung, Arion Petrus. Kurniawan, Ekki. Pangaribuan, Porman. 2017. “Perancangan Sistem Kendali Keran Pada Penyaringan Air Sumur Di Sukabirus Menggunakan Mikrokontroler dan Android”. Jurnal e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 3263, ISSN : 2355-9365
  6. Anderson, Sir. 2014. “Pembuatan Sistem Kontrol Sliding Door Untuk Rumah Tinggal”. Jurnal POLI REKAYASA. Vol.10 No.1:76.
  7. Kinanti, Vega.Nataya., 2016. “Prototype Penyaring Asap Rokok Pada Smoking Area Menggunakan Pulse Width Modulation Dan Logika Fuzzy MetodeTsukamoto”, Skripsi, Fakultas Teknik. Universitas Halu Oleo. Kendari.
  8. Nugroho, Bayu. Rmawati, Dwi. Widada, Bebas. 2016. “Implementasi WP(WEIGHTED PRODUCT) Untuk Mendukung Keputusan Penjurusan Siswa Di SMA Negeri 1 Grobogan”.
  9. Kurniawan, Doni. 2017. “Pengembangan Trainer Kit Sensor Kamera Menggunakan Raspberry Pi Sebagai Media Pembelajaran Robotika”. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA Vol. 7, No. 5, September 2017: 421-429
  10. Rahayu,Maya. Arjuni, Budi P. Erik, Haritman. 2014. “Pengontrolan Alat Elektronika melalui Media Wi-Fi Berbasis Raspberry Pi”. Jurnal Teknik Elektro FPTK UPI. Bandung. Vol 13,No.1, Maret 2014,35-42, ISSN 1412-3762
  11. Kadir, Abdul. 2017. “DASAR RASPBERRY PI-Panduan Praktis untuk Mempelajari Pemrograman Perangkat Keras Menggunakan Raspberry Pi Model B”. Yogyakarta: ANDI
  12. 12,0 12,1 Astri Anggraini. 2016. “Rancang Bangun Open/Close Pintu Ruangan Otomatis Menggunakan Voice Recognition Berbasis Raspberry Pi”. Laporan Akhir. JURUSAN TEKNIK KOMPUTER, POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG.
  13. Setiawan, Septian Andi dan Yuri Ariyanto. 2015. “Voice Recognition: Pengenalan Chord ukulele 4 senar dengan menggunakan metode back Propagation Neural Network”. Politeknik negeri malang. Prosiding Seminar Informatika Aplikatif Polinema 2015. ISSN: 2460-1160
  14. Taufiq , Wazir Mawardi , Mulyono S. Baskoro , Zulkarnain. 2015. “Rekayasa Lampu Led Celup Untuk Perikanan Bagan Apung Di Perairan Patek Kabupaten Aceh Jaya Propinsi Aceh”. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Vol. 6 No. 1 Mei 2015: 51-67
  15. 15,0 15,1 Defri George Sirang,Janny O. Wuwung,Novi M. Tulung. 2016. “Perancangan Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Dengan Sensor Kompas”. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer vol. 5 no. 4, Juli – September 2016, ISSN : 2301 – 8402
  16. Hidayati, Elok Dwi Swastani. 2015. “Pendeteksi dan Penetralisir Polusi Asap Dengan Kontrol Melalui Aplikasi Android (Rancang Bangun Perangkat Lunak)”. Laporan Tugas Akhir. Politeknik Negeri Sriwijaya.
  17. C Saghoa. Yohanes, Sherwin R.U.A. Sompie, dan Novi M. Tulung. 2018.” Kotak Penyimpanan Uang Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno”.Jurnal Teknik Elektro Vol 7 No 2, ISSN:2301-8420
  18. Fattah, Muhammad Ilham Nur. 2015. “Rancang Bangun Prototype Sistem Keamanan untuk Smart Home Monitoring”. Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom. e-Proceeding of Applied Science: Vol.1, No. 3 Desember 2015
  19. Handayani, Tri. Febrina Sari. Agus Setyawan. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Hotel dan Penginapan di Kota Dumai Berbasis WEB”. Sekolah Tinggi Teknologi Dubai. Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 9. ISSN (Printed) : 2579-7271, ISSN (Online) : 2579-5406
  20. Sagita, Vina Maria Irmina Prasetiyowati. 2013. “Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer¬Moore dan Tuned Boyer¬Moore dalam Pencarian String”. ULTIMATICS, Vol. IV, No. 1, Juni 2013.
  21. Ariawan, Jesa. 2015. “Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web”. Jurnal Sisfotek Global Vol. 5 No. 1 ISSN 2088-1762.
  22. Fadillah, Muhammad Akbar. 2016. SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN VOICE VIA BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO PADA KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TANGERANG. Tangerang: STMIK Raharja.
  23. Alfon Ericksoon, Hans. Imam Kuswardayan dan Dr. Nanik Suciati. 2016.”Rancang Bangun Game Berhitung Spaceship Dengan Pengendali Suara Menggunakan Speech Recognition Plugin Pada Unity. Jurnal Teknik ITS Vol. 5 No. 2, ISSN 2337-3539
  24. Sirait,Mangasi. Kasmir Tanjung. 2015. “Perancangan Sistem Keamanan Akses Buka Pintu Menggunakan RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) Dan Pengiriman Informasi Ke Ponsel”. Jurnal SINGUDA ENSIKOM Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara VOL.13 NO.37/DESEMBER 2015. ISSN 2337-3237
  25. Indra Bramantio, Derian. Erwin Susanto, Ramdhan Nugraha. 2016. “Perancangan Dan Implementasi Keamanan Pintu Berbasis Pengenalan Wajah Dengan Metode Eigenface”. Jurnal Penelitian dan Pegembangan Telekomunikasi, Kendali, Komputer, Elektrik, dan Elektronika (TEKTRIKA) Juli 2016 – Volume 1, Nomor 2.
  26. Setiawan. Hadyan, Agus Sofwan, dan Yuli Christyono. 2017. “Perancangan Aplikasi Smart Home Berbasis Android Untuk Pengendalian Keamanan Rumah Dengan Menggunakan Android Studio”. Jurnal TRANSIENT Universitas Diponegoro, VOL. 6, NO. 3, SEPTEMBER 2017, ISSN: 2302-9927, 504-513
  27. Rajiwade, Bhaktishwar. Shital Thakar, Payal Pokharkar dan Shankar Malbhare. 2016.” Design and Implementation of Smart Door Lock Control System using Bluetooth Controller of Smart Phone”.International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Volume: 03 Issue: 11. e-ISSN: 2395 -0056
  28. Ha, Ilkyu. 2015. “SECURITY AND USABILITY IMPROVEMENT ON A DIGITAL DOOR LOCK SYSTEM BASED ON INTERNET OF THINGS”. International Journal of Security and Its Applications Vol. 9 No. 8 Vol.9, No.8 (2015), pp.45-54 http://dx.doi.org/10.14257/ijsia.2015.9.8.05
  29. Navya. M, S. Mohammed Rafi, dan K. Niranjan Reddy. 2015. “Android Based Children Tracking System Using Voice Recognition”. Internasional Journal of Computer science and Mobile Computing Vol. 4 Issue. 1 ISSN 2320-008X
  30. Sravani, Putluru. S. Kannappan. 2017. “ High Security Door Lock System by Using Android Mobile with Bluetooth”. (IJITR) INTERNATIONAL JOURNAL OF INNOVATIVE TECHNOLOGY AND RESEARCH Volume No.5, Issue No.6, October - November 2017, 7644-7648.
  31. Jain, Ankit. Dr. Anita Shukla, dan Ritu Rajan. 2016. “Password Protected Home Automation System with Automatic Door Lock”. MIT International Journal of Electrical and Instrumentation Engineering, Vol.6, No. 1, January 2016, pp. 28-31 ISSN No. 2230-7648

Contributors

Fitri Indriyani