SI1422481672

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


APLIKASI PELAYANAN PERIZINAN ONLINE BERBASIS

WEB PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KOTA TANGERANG SELATAN


SKRIPSI



OLEH :

NIM : 1422481672
NAMA : Muhamad Yusuf


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI PELAYANAN PERIZINAN ONLINE BERBASIS

WEB PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KOTA TANGERANG SELATAN


Oleh:

NIM : 1422481672
Nama : Muhamad Yusuf
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering


Disahkan Oleh:

Tangerang, ...Juni 2018

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M.)         (Junaidi, M.Kom.)
NID : 000594         NID :001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI PELAYANAN PERIZINAN ONLINE BERBASIS

WEB PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KOTA TANGERANG SELATAN


Oleh:

NIM : 1422481672
Nama : Muhamad Yusuf


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, .... Juni 2018

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom.)     (Sendy Zul Friandi, S.Kom., M.M.)
NID : 08203     NID : 15021


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI PELAYANAN PERIZINAN ONLINE BERBASIS

WEB PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KOTA TANGERANG SELATAN


Oleh:

NIM : 1422481672
Nama : Muhamad Yusuf


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif


Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji:

Tangerang, Juni 2018

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_____________)   (_____________)   (_____________)
NID : _______   NID : _______   NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


APLIKASI PELAYANAN PERIZINAN ONLINE BERBASIS

WEB PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KOTA TANGERANG SELATAN


Oleh:

NIM : 1422481672
Nama : Muhamad Yusuf
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ... Juni 2018

 
 
 
 
(Muhamad Yusuf)
NIM : 1422481672


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Pemerintah Kota Tangerang Selatan sebagai unsur pertama dalam pelayanan publik telah melakukan terobosan layanan khususunya perizinan dengan dibentuknya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sejak 1 Januari 2017 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 61 tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja DPMPTSP. Namun pelayanan di DPMPTSP Kota Tangerang Selatan yang berjalan saat ini masih terdapat keluhan dari penerima layanan atau masyarakat tentang kurang lancarnya pelayanan umum pemerintah kepada masyarakat, praktek calo atau pihak ketiga untuk memperlancar pengurusan, pungutan liar, atau tarif yang dikenakan melebihi ketentuan. Maka dari itu, peneliti mengusulkan untuk membuat sebuah penelitian dengan judul “Aplikasi Pelayanan Perizinan Online Berbasis Web Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan”. Peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan study pustaka sebagai metode pengumpulan data, analisa SWOT digunakan sebagai metode analisa sistem yang berjalan, UML (Unified Modelling Language) digunakan untuk metode perancangan aplikasi dan black box testing digunakan untuk proses pengujian aplikasi. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat menjadi solusi pelayanan perizinan di DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

Kata Kunci : Pelayanan, Perizinan, Satu Pintu, Aplikasi, DPMPTSP.


ABSTRACT

The Government Of South Tangerang City as the first element in public service has made a breakthrough of its service licensing with capital investment and service agency integrated single door (Agency One Stop Service) since 1 January 2017 based on Local Regulation of South Tangerang City Number 61 year 2016 about Position, Organizational Structure, Function and Administration of Agency One Stop Service. However, the service at the Agency One Stop Service of South Tangerang City currently runs is still a complaint from the recipients of the service or the community about the lack of smooth public services to the public, the practice of brokers or third parties to facilitate the processing, illegal fees, or tariffs charged more than the provisions. Therefore, the researcher proposes to make a research entitled "Web-Based Online Licensing Service Application On Capital Investment and Service Agency Integrated Single Door". Researchers use observation method, interview and literature study as data collection method, SWOT analysis is used as a system analysis method running, UML (Unified Modeling Language) is used for application design method and black box testing is used for application testing process. With this application is expected to be a licensing service solution in Agency One Stop Service Tangerang Selatan City.

Keywords: Service, Licensing, Single Door, Application, Agency One Stop Service.



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Aplikasi Pelayanan Perizinan Online Berbasis Web Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan”.

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan Program Studi Strata Satu (S1) Teknik Informatika konsentrasi Software Engineering di STMIK Raharja. Dalam kesempatan ini Peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil demi selesainya skripsi ini, kepada yang terhormat:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  5. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom., selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada peneliti sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  6. Bapak Sendy Zul Friandi, S.Kom., selaku dosen pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada peneliti untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  8. Bapak Bambang Nurcahyo, SE.Ak., selaku kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota tangerang selatan.
  9. Bapak Aolia Ikhwanudin, S.Kom., selaku pembimbing lapangan sekaligus IT dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota tangerang selatan.
  10. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada peneliti.
  11. Endah Rahmawati, Amd.Keb., istri peneliti yang senantiasa memberi dukungan dan doa untuk dapat menyelesaikan penulisian laporan skripsi ini.
  12. Rekan-rekan seangkatan 2014, beserta teman-teman yang lain yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Segala kritik dan saran terhadap skripsi ini akan peneliti terima dengan hati terbuka untuk menjadikan skripsi ini lebih baik, mudah-mudahan skripsi ini berguna bagi para pembaca pada umumnya dan penliti pada khususnya.

Tangerang, 22 Mei 2018
Muhamad Yusuf
NIM. 1422481672

Daftar isi




DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1. Gambar Analysis SWOT
  2. Gambar 2.2. Logo CodeIgniter
  3. Gambar 3.1. Bagan Struktur Bidang Perencanaanm Pengembangan dan Pengaduan
  4. Gambar 3.2. Bagan Struktur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan Tahun 2018
  5. Gambar 3.3. Use Case Diagram Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  6. Gambar 3.4. Activity Diagram Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  7. Gambar 3.5. Sequence Diagram Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  8. Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  9. Gambar 4.2. Use Case Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  10. Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  11. Gambar 4.4. Activity Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  12. Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  13. Gambar 4.6. Sequence Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  14. Gambar 4.7. Class Diagram Aplikasi Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
  15. Gambar 4.8. Prototipe Tampilan Awal Perizinan Online
  16. Gambar 4.9. Prototipe Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
  17. Gambar 4.10. Prototipe Tampilan Simulasi Retribusi IMB
  18. Gambar 4.11. Prrototipe Tampilan Info KBLI
  19. Gambar 4.12. Prototipe Tampilan Form Login Pada Pemohon
  20. Gambar 4.13. Prototipe Tampilan Form Registrasi
  21. Gambar 4.14. Prototipe Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan
  22. Gambar 4.15. Prototipe Tampilan Cek Status Permohonan
  23. Gambar 4.16. Prototipe Tampilan Form Login Pada Petugas
  24. Gambar 4.17. Prototipe Tampilan Laporan Pendaftaran
  25. Gambar 4.18. Tampilan Awal Pelayanan Perizinan Online
  26. Gambar 4.19. Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
  27. Gambar 4.20. Tampilan Simulasi Retribusi IMB
  28. Gambar 4.21. Tampilan Info KBLI
  29. Gambar 4.22. Tampilan Form Login Pada Pemohon
  30. Gambar 4.23. Tampilan Form Registrasi
  31. Gambar 4.24. Tampilan Pendaftaran Perizinan
  32. Gambar 4.25. Tampilan Cek Status Permohonan
  33. Gambar 4.26. Tampilan Form Login Pada Petugas
  34. Gambar 4.27. Tampilan Laporan Pendaftaran
  35. Gambar 4.28. Tampilan Rincian Laporan Pendaftaran


DAFTAR TABEL
  1. Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
  2. Tabel 3.1. Analisis SWOT
  3. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1. Tabel Perbandingan (sistem berjalan dengan sistem usulan)
  8. Tabel 4.2. Tabel Register
  9. Tabel 4.3. Tabel Permohonan
  10. Tabel 4.4. Tabel Pemohon
  11. Tabel 4.5. Tabel BAP
  12. Tabel 4.6. Tabel Perhitungan IMB
  13. Tabel 4.7. Tabel Perusahaan
  14. Tabel 4.8. Tabel Kelembagaan
  15. Tabel 4.9. Tabel KBLI
  16. Tabel 4.10. Tabel KBLI Sub Golongan
  17. Tabel 4.11. Tabel KBLI Sub Golongan 2
  18. Tabel 4.12. Tabel Mutasi Berkas
  19. Tabel 4.13. Tabel User
  20. Tabel 4.14. Tabel Pegawai
  21. Tabel 4.15. Tabel User Auth
  22. Tabel 4.16. Tabel Perizinan
  23. Tabel 4.17. Tabel Peruntukan
  24. Tabel 4.18. Tabel Jenis Permohonan
  25. Tabel 4.19. Tabel Persyaratan
  26. Tabel 4.20. Tabel Properti Pendataan
  27. Tabel 4.21. Tabel Pengujian Black Box Testing Registrasi Permohonan
  28. Tabel 4.22. Tabel Pengujian Black Box Testing Login Pemohon
  29. Tabel 4.23. Tabel Pengujian Black Box Testing Pendaftaran Permohonan Izin
  30. Tabel 4.24. Tabel Pengujian Black Box Testing Simulasi Retribusi IMB
  31. Tabel 4.25. Tabel Pengujian Black Box Testing Info KBLI
  32. Tabel 4.26. Tabel Pengujian Black Box Testing Cek Status
  33. Tabel 4.27. Tabel Pengujian Black Box Testing Laporan Pendaftaran
  34. Tabel 4.28. Tabel Schedule Penelitian
  35. Tabel 4.29. Tabel Estimasi Biaya Penelitian


DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case
  2. Daftar Simbol Activity Diagram
  3. Daftar Simbol Sequence Diagram
  4. Daftar Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemerintah Kota Tangerang Selatan selaku salah satu unsur pertama dalam pelayanan publik telah melakukan terobosan layanan khususnya perizinan yaitu dengan dibentuknya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sejak 1 Januari 2017 berdasarkan Peraturan Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 61 tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Tujuan pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini, diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme kinerja aparatur Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam memberikan pelayanan perizinan yang didasarkan kepada nilai-nilai komitmen dan konsistensi, wewenang dan tanggung-jawab, integritas dan profesional, ketepatan/keakurasian dan kecepatan, disiplin, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) disini adalah penyelenggaraan perizinan mulai dari tahap permohonan sampai penerbitan dokumen (penyerahan izin kepada pemohon), dilakukan secara terpadu dalam satu tempat. Penerapan PTSP merupakan salah satu bentuk usaha yang dilakukan pemerintah Kota Tangerang Selatan, dalam melakukan layanan pada masyarakat.

Namun layanan di DPMPTSP Kota Tangerang Selatan yang berjalan saat ini masih terdapat keluhan dari penerima layanan atau masyarakat tentang kurang lancarnya pelayanan umum pemerintah kepada masyarakat, praktek calo atau pihak ketiga untuk memperlancar pengurusan, pungutan liar, atau tarif yang dikenakan melebihi ketentuan.

Berdasarkan beberapa uraian pada latar belakang diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul "APLIKASI PELAYANAN PERIZINAN ONLINE BERBASIS WEB PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA TANGERANG SELATAN”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka peneliti dapat melakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pelayanan perizinan yang sedang berjalan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan saat ini?
  2. Apa saja yang masih menjadi kendala masyarakat dalam melakukan pendaftaran perizinan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan?
  3. Bagaimana aplikasi yang akan diusulkan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan?

Ruang Lingkup

Untuk memudahkan penelitian laporan ini, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Laporan Skripsi ini yaitu:

  1. Penliti akan membahas proses pelayanan pendafataran izin bidang yang berada pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Tangerang Selatan.
  2. Peneliti akan membahas apa saja yang menjadi kendala masyarakat dalam melakukan pendaftaran perizinan pada DPMPTSP Kota Tanegrang Selatan.
  3. Peneliti juga akan membuat sebuah aplikasi pelayanan pendaftaran perizinan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui kendala–kendala masyarakat dalam melakukkan pendaftaran perizinan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
  2. Meningkatkan pelayanan pendaftaran perizinan pada masyarakat di DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
  3. Membuat aplikasi pelayanan pendaftaran perizinan berbasis web pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penelitian ini adalah:

  1. Dapat menuliskan apa saja yang menjadi kendala-kendala masyarakat dalam melakukan pendaftaran perizinan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
  2. Dapat meningkatkan pelayanan pendafataran perizinan pada masyarakat melalui aplikasi pelayanan pendaftaran perizinan berbasis web yang didasarkan kendala-kendala masyarakat dalam melakukkan pendaftaran perizinan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
  3. Dapat memberikan aplikasi pelayanan pendaftaran perizinan yang bisa menjadi solusi pelayanan pendafataran perizinan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

Metode Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu:

  1. Wawancara (Interview)
  2. Peneliti melakukan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan wawancara dan tanya jawab sepihak kepada Aolia Ikhwanudin, S.Kom selaku stakeholder yang mempunyai wewenang serta mengetahui tentang seluk beluk dari pelayanan perizinan tersebut.

  3. Pengumpulan data langsung (Observasi)
  4. Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung dan pencatatan tentang arus dokumen serta prosedur sistem yang berjalan. Peneliti dapat melakukan kegiatan pengamatan secara langsung tentang cara atau proses pelayanan perizinan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

  5. Studi Pustaka (Literatur)
  6. Peneliti malakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari hasil kuliah, literatur dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan sistem pelayanan perizinan, untuk memperkuat landasan teori.

Metode Analisa

Penelti mengggunakan metode analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats), kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threats) yang dijadikan landasan oleh peneliti untuk melakukan penelitian sehingga dapat menghasilkan hasil penelitian yang baik.

Metode Perancangan Sistem

Peneliti mengunakan metode UML (Unified Modeling Language) untuk menspesifikasi atau membangun sebuah gambaran perancangan sistem yang akan di analisa dan dibangun.

Metode Testing

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Black box testing dimana digunakan untuk menguji program atau sistem yang berjalan berdasarkan prosedur dari fungsi aplikasi tersebut secara menyeluruh apakah suatu sistem aplikasi berjalan dengan baik dan semestinya atau tidak.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca memahami materi-materi yang tertera pada skripsi ini. Peneliti membuat sistematika penulisan diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan  landasan teori yang dipakai dalam menganalisa informasi yakni mengenai definisi, pengertian-pengertian serta penjabaran-penjabarannya seperti literatur review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini peneliti menguraikan sekilas mengenai DPMPTSP Kota Tangerang Selatan, struktur organisasi, tata kerja, serta ruang lingkup kegiatan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan user requirement tentang rancangan pembuatan aplikasi pelayanan perizinan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru. Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats), UML(Unified Modelling Language), rancangan database, layout atau tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang dapat diambil dari skripsi peneliti, yang dapat dijadikan acuan untuk pengembang memperbaiki rancangan sistem berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29),[1] “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan inti dari sistem tersebut”, sedangkan definisi sistem menurut Danang Sunyoto (2014:33),[2] “Sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan, dengan kata lain bahwa suatu sistem bukanlah merupakan suatu perangkat unsur- unsur yang dapat diidentifikasikan sebagai kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem ialah kumpulan dari langkah-langkah kerja yang saling berkaitan serta berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Definisi karakter sistem menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:36-37)[1] yaitu:

  1. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa elemen-elemen lebih kecil yang dapat disebut subsistem, serta elemen- elemen lebih besar yang disebut suprasistem.
  2. Batas sistem ialah bagian yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya. Batas sistem dilihat sebagai suatu kesatuan. Batas sistem mempertunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan luar sistem yaitu semua hal yang ada di luar batas dalam sistem yang dapat mengubah operasi sistem.
  4. Penghubung adalah media perantara antar subsistem, bersama penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan ialah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa maintenance input serta sinyal input.
  6. Pengolahan sistem yaitu suatu sistem mampu memiliki bagian pengolahan atau sistem tersebut sebagai pengolahannya. Pengolah yang akan mengubah input menjadi output.
  7. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan dikelompokan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  8. Sasaran atau tujuan ialah suatu sistem dikatakan berhasil apabila mencapai tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Menurut pendapat H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43)[1] sistem dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi dari beberapa sudut pandang, yaitu:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak ialah sistem yang berupa pemikiran yang secara fisik tidak tampak. Misalnya sistem teologia adalah sistem yang berupa ide-ide hubungan antara manusia bersama Tuhan. Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik ada. Contohnya sistem komputer, sistem akuntansi dan lain-lain.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
  4. Sistem alamiah yaitu yang terjadi melalui proses alam artinya bukan dibuat oleh manusia. Contohnya sistem rotasi bumi. Sedangkan sistem buatan manusia ialah yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin atau disebut human machine system atau dapat juga disebut man machine system. Contoh dari man machine system adalah sistem informasi akuntansi dikarenakan menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tertentu
  6. Sistem tertentu melakukan dengan tingkah laku yang dapat memprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat ditentukan dengan pasti sehingga output dari sistem dapat diprediksi. Contoh dari sistem tertentu ialah sistem komputer ialah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diperkirakan dikarenakan terdapat unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
  8. Sistem tertutup ialah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem tertutup bekerja secara sendirinya tanpa adanya ikut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi dalam kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada adalah relatively closed system. Sistem terbuka yaitu sistem yang terhubung dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka menerima input dan menghasilkan output untuk lingkungan luar. Dikarenakan sifat sistem terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Tujuan Sistem

Menurut Sutanta dalam Wibowo (dalam jurnal UNSRAT Vol 3 No. 4, 2014:12)[3], mengatakan bahwa tujuan perancangan sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara umum kepada pemakai tentang sistem yang akan dikembangkan serta berfungsi sebagai persiapan untuk tahap perancangan sistem. Bagian­bagian dalam perancangan sistem yaitu Context Diagram (CD), Entity Relationship Diagram (ERD), Data Flow Diagram (DFD) dan Kerelasian Antar Relasi (Relationship).

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut pendapat Suprihadi, dkk (dalam jurnal CCIT Vol.6 No.3, 2013:310)[4], “Data adalah kumpulan keterangan atau bukti tentang suatu kenyataan yang masih perlu dilanjutkan lagi, masih bertumpu sendiri-sendiri, belum tersusun dengan baik dan belum diolah”, sedangkan definisi data menurut pendapat H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:71)[1], “Data ialah fakta atau bagian dari fakta yang mempunyai makna sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, angka-angka, gambar-gambar, huruf atau simbol yang merujuk pada suatu ide, kondisi,  objek, atau situasi dan lainnya yang diperoleh melalui suatu observasi atau secara data dapat diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta mengenai suatu kenyataan yang masih masih perlu dilanjutkan lagi, yang didapatkan melalui suatu observasi.

Klasifikasi Data

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:71)[1], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Bersifat data, berdasarkan sifatnya data ada dua yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
  2. Berdasarkan sumber data, berdasarkan sumber data ada dua yaitu data dalam(internal) dan data dari luar(eksternal).
  3. Berdasarkan cara memperolehnya, berdasarkan dari cara mem-perolehnya data dapat digolongkan menjadi data utama(primer) dan data tidak utama (sekunder).
  4. Berdasarkan cakupan pengumpulannya, berdasarkan cakupan peng-umpulannya data dikelompokkan menjadi data sensus dan data sample.
  5. Berdasarkan dinamika data, berdasarkan dinamika data dapat dikategorikan menjadi data statis, data semi statis serta data dinamis.
  6. Berdasarkan skala pengukurannya, berdasarkan skala peng-ukurannya data dapat dikategorikan menjadi data nominal, data ordinal, data rasio dan data internal.

Konsep Dasar Informasi

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:75)[1], “Informasi ialah suatu data atau objek yang awalnya diolah terlebih dahulu sehingga dapat menyusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki makna bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima mengenai suatu hal tertentu yang membantu dalam pengambilan keputusan secara tepat”, sedangkan menurut pendapat Samuel Eilon (2014:40)[5] informasi ialah sebagai pernyataan yang menerangkan suatu objek atau suatu peristiwa atau suatu konsep yang sedemikian rupa sehingga dapat membantu kita dalam membedakan dari yang lain.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulan informasi adalah hasil dari data atau objek yang telah melalui pemrosesan atau pengolahan sehingga memiliki makna.

Konsep Dasar Aplikasi

Menurut Abdul Kadir (2014:16)[6] “Aplikasi ialah hasil terjemahan program, berupa kode yang dipahami oleh mesin”, sedangkan menurut Minarni & Ariani (2013:38)[7] “Aplikasi ialah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulan bahwa aplikasi ialah suatu subkelas perangkat lunak yang dimanfaatkan untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan oleh pengguna.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Dede Bactiar dan Atikah (2015:74)[8], "Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait serta disanggupi oleh penulis untuk dilaksanakan", sedangkan definisi elisitasi menurut Siahaan dalam Iqbal dkk (2017:1)[9], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulan bahwa elisitasi adalah kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering) yang berisi atas usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk di dilaksanakan.

Tahap – tahap Elisitasi

Menurut Dede Bactiar dan Atikah (2015:74)[8], elisitasi terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui sebuah proses wawancara .

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengkategorian dari elisitasi tahap I. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dilaksanakan.

    1. "M" ialah mandatory (penting), artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sebuah sistem baru.
    2. "D" ialah desirable, artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. "I" ialah inessensial, artinya bahwa requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil seleksi dari elisistasi tahap II dengan cara menghilangkan yang option-nya I pada semua requirement, selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelompokan kembali melalui metode TOE yaitu sebagai berikut:

    1. T ialah Technical, artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut ke dalam sistem yang diusulkan.
    2. O ialah Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan diusulkan.
    3. E ialah Economy, artinya berapakah biaya yang dibutuhkan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu:

    1. H (High), sulit untuk dikerjakan, dikarenakan teknik pembuatan, pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dihapus.
    2. M (Middle), mampu untuk dikerjakan.
    3. L (Low), mudah untuk dikerjakan.
  7. Final Draf Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang diperoleh dari suatu proses elisitasi yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan sebuah sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pelayanan Publik

Definisi Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Menurut Alfath (2015)[10], pelayanan publik atau pelayanan umum dapat diartikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik ataupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab serta dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam bentuk pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pembentukan Penyelenggaraan Pelayanan

Menurut Alfath (2015)[10], pembentukan PPTSP (Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) pada awalnya ditujukan untuk menyederhanakan birokrasi pelayanan perizinan dalam bentuk:

  1. Menpersingkat waktu pelayanan dengan mengurangi tingkatan dalam pelayanan yang kurang pokok. Peraturan yang lebih baik juga akan sangat berdampak terhadap percepatan layanan perizinan.
  2. Menekan biaya pelayanan izin usaha, pengurangan pada biaya juga bisa dilakukan dengan membuat tahapan pelayanan serta biaya resmi dibuat lebih transparan.
  3. Menjadikan sederhana persyaratan izin usaha industri, dengan mengembangkan sistem pelayanan paralel (mendaftar izin secara bersamaan) akan ditemukan hal-hal yang tumpang tindih, sehubungan dapat dilakukan penyederhanaan persyaratan. Hal ini juga akan mempunyai pengaruh langsung terhadap pengurangan waktu serta biaya.

Pelayanan Perizinan Dengan Sistem Terpadu Satu Pintu

Menurut Alfath (2015)[10], pelayanan perizinan dengan dengan sistem PPTSP (Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) ini bisa membuat waktu pengerjaan izin dapat lebih singkat. Pasalnya, dengan pembuatan administrasi berbasis TI (teknologi informasi), input data cukup dilakukan sekali serta administrasi bisa dilakukan pada waktu yang bersamaan (simultan). Dengan adanya lembagaan PPTSP, semua perizinan dan nonperizinan yang menjadi wewenang kabupaten atau kota bisa terlayani dalam satu lembaga. Harapan yang ingin dicapai yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi serta dapat memberikan perhatian yang lebih besar pada usaha mikro, kecil, dan menengah. Tujuannya ialah menaikkan kualitas pelayanan publik. Karena itu, diharapkan terlaksananya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, pasti, transparan serta terjangkau, disamping untuk meningkatkan hak-hak masyarakat terhadap pelayanan publik.

Konsep Dasar Pelayanan Terpadu Satu Pintu

PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) adalah aktivitas atau kegiatan penyelenggaraan perizinan berdasarkan pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang mempunyai kewenangan perizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan izin sampai dengan tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat. (Bpmdp.2014)[11].

PTSP adalah salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik, memangkas birokrasi pelayanan izin serta sebagai upaya mencapai good governance atau pemerintahan yang baik, yang sudah dicanangkan sejak tahun 2006. (Bpmdp.2014)[11].

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:137)[12] UML adalah bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. Sementara itu menurut Onu dan Umeakuka dalam Internasional Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[13], “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as use cases written as text.”,  yang artinya UML merupakan sebuah salah satu bentuk permodelan yang digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem yang sedang dianalisis atau dirancangan. Pernyataan tersebut dipertegas dengan pendapat Maddirala Jagadish, .dkk (dalam IJCSIT Vol.5(6), 2014:7245)[14], “UML is a generalpurpose visual modeling language that is used to specify, visualize, construct, and document the artifacts of the software system. UML is a method for describing the system architecture in detail using the blueprint. UML represents a collection of best engineering practices that have proven successful in the modeling of large and complex systems. UML is a very important part of developing objects oriented software and the software development process.”, yang artinya UML ialah bahasa pemodelan visual umum yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. UML adalah metode untuk menggambarkan arsitektur sistem secara detail menggunakan cetak biru. UML adalah kumpulan praktik rekayasa terbaik yang telah terbukti berhasil dalam pemodelan sistem besar dan kompleks. UML adalah bagian yang sangat penting untuk mengembangkan perangkat lunak berorientasi objek dan proses pengembangan perangkat lunak.

Macam-macam Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:140-141)[12] terdapat beberapa macam diagram yang dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu:

  1. Structure diagrams, ialah himpunan diagram yang digunakan untuk dapat mengilustrasikan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
  2. Behavior diagrams, ialah himpunan diagram yang digunakan untuk dapat mengilustrasikan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
  3. Interaction diagrams, ialah himpunan diagram yang digunakan untuk dapat mengilustrasikan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Menurut pendapat Henderi dalam Muhammad Aji Ridwan (2016)[15], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) yaitu:

  1. Langkah pertama dengan membuat daftar business process dari tingkatan tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin akan muncul.
  2. Kemudian petakan use case untuk setiap business process untuk memberikan definisi dengan tepat fungsional yang harus disediakan  oleh sistem, selanjutnya perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Kemudian buatlah deployment diagram secara kasar untuk bisa mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Selanjutnya definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Lalu berdasarkan use case diagram yang sudah didefiniskan, mulailah membuat activity diagram.
  6. Langkah selanjutnya definisikan obyek-obyek tingkat atas package atau domain serta buatlah sequence atau collaboration untuk tiap aturan pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, kemudian buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang dapat menyediakan antar muka bagi pengguna untuk dapat melakukan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah tersedia, buatlah class diagram. Pada setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut serta metodenya. Lebih dianjurkan jika untuk setiap class dibuat unit test untuk dapat menguji fungsionalitas class serta interaksi dengan class lain.
  9. Selanjutnya setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengkategorian class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Serta definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Lalu perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak (software), sistem operasi, jaringan dan lannnya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Dan mulailah membangun sistem. Terdapat dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pertama pendekatan use case dengan cara meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu agar mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Kedua pendekatan komponen yaitu dengan cara meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Ifediora Christian Osita, Idoko Onyebuchi R. dan Nzekwe Justina (2014:23)[16], “The SWOT analysis is one of several strategic planning tools that are used by businesses and other organizations to ensure that there is a clear objective defined for the project or venture, and that all factors related to the effort, both positive and negative, are identified and addressed. In order to accomplish this task, the process involves four areas of consideration: strengths, weaknesses, opportunities, and threats. It should be noted that, when identifying and classifying relevant factors, the focus is not just on internal matters, but also external components that could impact the success of the project”, yang artinya analisis SWOT adalah salah satu beberapa alat perencanaan strategis yang digunakan oleh perusahaan dan organisasi lain untuk memastikan bahwa ada sebuah tujuan yang jelas didefinisikan untuk proyek atau usaha, dan bahwa semua faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha, baik positif maupun negatif, diidentifikasi dan ditangani. Untuk menyelesaikan tugas ini, proses melibatkan empat bidang pertimbangan: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Perlu dicatat bahwa, ketika mengidentifikasi dan mengklasifikasikan faktor relevan, fokus bukanlah hal-hal yang hanya pada internal, tetapi juga komponen eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek. Berikut ini Gambar 2.1 Analysis SWOT:

(Sumber: International Journal of Innovative and Applied Research (2014))

Keuntungan dan Kerugian Analisis SWOT

Menurut Alan Sarsby (2016:3)[17], ada beberapa keuntungan dan kekurangan menggunakan analisis SWOT diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Keunggulan,    SWOT memiliki beberapa banyak kelebihan diantaranya adalah:
    1. SWOT mudah dimengerti, diagram sederhana dan tidak ada matematika.
    2. SWOT berlaku untuk banyak tingkatan dalam organisasi, dari individu, tim, unit bisnis atau divisi, dan strategi perusahaan.
    3. SWOT dapat diterapkan pada kedalaman yang berbeda, perawatan ringan untuk keadaan yang lebih sederhana, hingga penanganan yang sangat rinci untuk masalah yang lebih besar atau kompleks.
    4. SWOT sangat visual, sehingga mudah untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya.
  2. Kekurangan, meski memiliki popularitas dan keunggulan di atas, SWOT memiliki beberapa kelemahan. Beberapa di antaranya meliputi:
    1. Menggunakan data berkualitas buruk termasuk anekdot, desas- desus, dan faktor-faktor yang dinyatakan sebagai generalisasi.
    2. Menggunakan data yang bias oleh persepsi, kepercayaan, tipe kepribadian dan preferensi.
    3. Tidak memisahkan unsur analisis pengumpulan data, evaluasi, dan pengambilan keputusan yang konsekuen.
    4. Mudah untuk mengabaikan para pangeran yang mendasari yang mengarah pada faktor-faktor yang ditugaskan ke area analisis yang salah dan akibatnya menghasilkan strategi yang tidak benar.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Agus Hariyanto (2015:2)[18], website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Menurut Dina Fitria Murad, dkk (2013:49)[19] website ialah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik keismpulan website ialah suatu kumpulan halaman sistem informasi yang menampilkan informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, video, animasi atau gabungan dari semuanya, yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Jenis-jenis Website

Menurut Maxmanroe (2018)[20], semua website dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu:

  1. Website statis ialah suatu halaman website yang tampilannya tidak berubah-ubah atau statis. Jadi jika pemilik website menginginkan untuk mengubah tampilan maka harus dilakukan secara manual, yaitu dengan cara melakukan pengeditan kode-kode struktur website-nya. Jenis website statis ini biasanya memiliki setidaknya 5 halaman (page) utama untuk dapat menjelaskan informasi mengenai website tersebut. Selain itu, website statis umumnya tidak memungkinkan untuk terjadinya interaksi langsung antara pemilik atau pengelola website dengan pengunjung di website tersebut. Contoh dari website statis adalah website perusahaan atau company profile.
  2. Website dinamis ialah jenis website yang dirancang khusus untuk bisa menampilkan update konten sesering mungkin. Website dinamis dapat disesuaikan dengan kebutuhan, baik dari sisi antar muka maupun dari sisi fiturnya. Website dinamis umumnya dirancang dengan konsep visual dengan kemampuan interaksi tinggi dengan penggunanya. Terdapat beberapa fitur yang dapat ditambahkan pada website dinamis anatara lain: kolom komentar, formulir pendaftaran, fitur live chatting, dan lainnya. Contoh dari website dinamis adalah blog atau juga website pribadi, situs e-commerce, situs berita dan lain sebaginya.
  3. Website interaktif ialah jenis website yang biasanya digunakan untuk tujuan berinteraksi dengan orang lain secara online. Umumnya pengguna website interaktif yaitu komunitas atau pengguna internet aktif.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Processor)

Definisi PHP (Hypertext Processor)

Menurut Agus Saputra, dkk (2013:2)[21], PHP memiliki kepanjangan Hypertext Preprocessor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis, sedangkan definisi PHP menurut Betha Sidik (2014:5)[22], PHP adalah kependekan dari PHP: Hyper Text Preprocessor (rekursif , mengikuti gaya penamaan di *nix), merupakan bahasa utama script server-side yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi desktop.

Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan PHP adalah bahasa pemprograman server-side yang digunakan untuk membuat aplikasi website yang dinamis.

Kelebihan PHP (Hypertext Processor)

Menurut Erliza Septia Nagara dan Rini Nurhayati (2015:5)[23], kelebihan PHP dibandingkan pemprograman lain:

  1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
  2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah.
  3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis- milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
  4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.
  5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

Konsep Dasar Database

Menurut Ruko Mandar (2017:25)[24], “Database atau basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang disimpan bersama- sama pada suatu media”. Sementara itu menurut Warnars (dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1, 2014:84)[25] menyatakan bahwa database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan yang digunakan untuk prosedur seperti mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Sudaryono, dkk (dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1, 2013:98)[26], “MySQL (My Structure Query Languange) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source atau sumber terbuka sehingga kita dapat menggunakannya secara gratis, selain itu pemrograman PHP juga mendukung atau suppport dengan database MySQL”, sedangkan definisi MySQL menurut Winarno (2014:101)[27], “MySQL ialah sebuah software database. MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Keuntungan menyimpan data di database ialah kemudahannya dalam penyimpanan serta menampilkan data karena dalam bentuk tabel.”

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan MySQL adalah salah satu software database management system (DBMS) yang berfungsi mengolah database menggunakan bahasa SQL.

Keunggulan MySQL

Menurut Watung, dkk (2014:2)[28], MySQL memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

  1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil diberbagai sistem operasi. Contohnya Windows, Linux, Mac Os X  dan masih banyak lagi.
  2. Open Source. MySQL disalurkan secara open source atau sumber terbuka, di bawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
  3. Mulitiuser. MySQL bisa digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik atau masalah.
  4. Performance tuning. MySQL mempunyai kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan begitu MySQL dapat memproses lebih banyak query per satuan waktu.
  5. Jenis Kolom. MySQL mempunyai tipe kolom yang sangat kompleks, seperti varchar, text, signed, float, double, char, int, tinyint, big int, text, tinytext, longtext dan lain-lain.
  6. Perintah dan Fungsi. MySQL mempunyai operator serta fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query atau perintah.
  7. Keamanan. MySQL mempunyai beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, serta izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi yang terenkripsi.
  8. Skalabilitas dan pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel dan 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung MySQL dapat mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya.
  9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan client dengan menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
  10. Lokalisasi. MySQL bisa menemukan pesan kesalahan pada client dengan memakai lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.
  11. Antar Muka. MySQL mempunyai antar muka atau interface terhadap berbagai aplikasi serta bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
  12. Client dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data serta disetiap peralatan yang ada disertakan tutorial online.
  13. Struktur tabel. MySQL mempunyai struktur tabel yang lebih fleksible dalam menangani ALTER TABLE, dibanding dengan basis data lainya seperti PostgreSQL ataupun Oracle.

Konsep Dasar LRS (Logical Record Strukture)

Menurut penapat Ladjamudin (2013:159)[29], Logical Record Structure (LRS) adalah hasil transformasi ERD dan LRS yang melalui proses kardinilitas serta menghasilkan atribut-atribut yang saling berelasi. Sedangkan menurut Pratama (2014:49)[30], terdapat 3 buah jenis relasi antar tabel didalam ERD yaitu:

  1. One to One (Satu ke Satu)
  2. Relasi One to One ini menggambarkan antara hubungan satu field pada tabel pertama kesatu field pada tabel kedua.

  3. One to many (Satu ke Banyak)
  4. Relasi One to many ini menggambarkan antara hubungan satu field pada tabel pertama kedua atau beberapa buah field pada tabel kedua.

  5. Many to many (Banyak ke Banyak)
  6. Sebuah sistem informasi sekolah memiliki pengguna guru dan siswa didalamnya. Sisem informasi ini memiliki sebuah database bernama sisposekolah dengan tiga buah tabel didalamnya.

Dari bebrapa pendapat diatas, dapat disimpulan bahwa Logical Record Structure (LRS) adalah gambaran atau representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.

Konsep Dasar Perancangan Graphical User Interface (GUI)

Menurut Mauladi dan Tri Suratno dalam Jurnal Penelitian Universitas Jambi Vol. 18 No. 1 (2016:64)[31], Graphical User Interface (GUI) ialah tipe tampilan yang dapat digunakan oleh pengguna atau user untuk bisa berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar icon, menu, grafik dan menggunakan pointing device atau perangkat penunjuk contohnya mouse atau juga track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa diringkas dalam konsep WIMP (window, icon, menu, pointing device).

Konsep Dasar CodeIgniter

Definisi CodeIgniter

Gambar 2.2. Logo CodeIgniter

(Sumber: Tutorials Point 2015)

Parlika, .dkk (2017)[32], berpendapat bahwa CodeIgniter merupakan salah satu open source framework yang digunakan oleh script pemrograman web PHP (Hypertext Preprocessor) dalam mengembang-kan sistem informasi web dinamis dengan dasar kerja CRUD (Create, Read, Update, Delete) sementara itu menurut Raharjo (2015:3)[33], “CodeIgniter adalah framework web untuk bahasa pemrograman PHP, yang dibuat oleh Rick Ellis pada tahun 2006, penemu dan pendiri EllisLab.”

Keunggulan CodeIgniter

Terdapat beberapa hal yang dijadikan alasan untuk menggunakan framework CodeIgniter dengan beberapa keunggulan, yaitu (Mahdia, 2013:166)[34]:

  1. Gratis
  2. Berjalan di PHP versi 4 dan 5
  3. Ringan dan Cepat
  4. Fitur / Pustaka Lengkap
  5. Menggunakan Metode MVC (Model View Controller)

Konsep Dasar Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut Husni (2016:4)[35] prototipe ialah suatu proses dalam membuat sebuah model yang menunjukkan fitur dari produk yang diusulkan. Sementara menurut Aryani, .dkk (2017:38)[36] berpendapat bahwa prototipe merupakan suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

Menurut pendapat Rizaldi (2014:31)[37], kelebihan dan kekurangan prototipe yaitu:

  1. Kelebihan Prototipe
    1. Adanya komunikasi yang baik antara development dengan pelanggan atau user.
    2. Pengembang bisa bekerja lebih baik didalam menentukan kebutuhan pelanggan.
    3. User dapat berperan aktif dalam pengembangan sistem.
    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
    5. Implementasi sistem menjadi lebih mudah karena user sudah mengetahui seperti apa sistem yang dibangun dari prototipe.
  2. Kekurangan Prototipe
    1. User kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas secara keseluruhan.
    2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan bahwa prototyping sebenarnya hanya cetak biru sistem.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015:32)[38], “Pengujian software ialah satu elemen dari sebuah topik yang lebih luas yang sering diartikan sebagai verifikasi dan validasi (V&V). Verifikasi: menunjuk kepada kumpulan kegiatan yang memastikan bahwa software (perangkat lunak) telah mengimplementasi sebuah fungsi spesifik. Validasi: menunjuk kepada sebuah kumpulan berbeda dari sebuah aktivitas yang dapat memastikan bahwa software yang telah dibuat dapat ditelusuri terhadap kebutuhan pelanggan”.

Sementara menurut Yadav, .dkk dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies Vol. 4 No. 2 (2013:306)[39], “Software testing is a process of finding errors or bug in the software or program and it involves any activity & evaluating an attribute or capabilities of a program or system or software and determining that it meets its required results.”, yang artinya pengujian perangkat lunak adalah proses menemukan kesalahan atau bug dalam perangkat lunak atau program dan melibatkan aktivitas & mengevaluasi atribut atau kemampuan program atau sistem atau perangkat lunak dan menentukan bahwa ia memenuhi hasil yang diperlukan.

Definisi Black Box Tetsing

Black Box Testing adalah metodelogi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian blackbox berusaha menemukan fungsifungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi (Aisyah, dkk. dalam Journal SENSI, 2016:177)[40]. Selain itu menurut Jan, dkk. dalam International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (2016:683)[41], “Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing, yang artinya Black Box Testing adalah teknik pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Literature Review

Menurut Maulani, dkk. dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 2 (2016:231)[42], “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”. Adapun literature review yang peneliti ambil sebagai landasan awal ataupun pendukung dari kegiatan penelitian, yaitu:

Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Metode Pembahasan dan Hasil
1 Kesiapan Daerah dalam Menyediakan Sistem Informasi Pelayanan Publik (Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur 2013)[43] Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta tentang tinggi dan rendahnya kesiapan daerah dalam menyediakan pelayanan publik. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap kesiapan daerah untuk menyediakan sistem informasi pelayanan publik setelah Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009. Menghasilkan beberapa temuan sebagai dasar untuk merumuskan rekomendasi kebijakan.
2 Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Pada DPMPTSP Kota Tangerang (Khalid Al Fikri 2017)[44] Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi dilapangan pada bidang pembangunan, dan pemerintahan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang. Dalam penelitian ini peneliti mengusulkan sistem untuk bidang pembangunan, dan pemerintahan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang. Hasil yang diperoleh adalah sistem yang mampu membantu masyarakat agar lebih mudah dalam mengakses informasi dan persyaratan guna memenuhi apa yang ingin mereka capai.
3 Analisa Dan Perancangan System PTSP dan PTSA pada BP2T (Dora Ari Chandara 2017)[45] Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi pelayanan di BP2T Kota Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini peneliti menemukan pelayanan perizinan di BP2T masih bersifat manul sehingga menyulitkan masyarakat dalam melakukan perizinan. Hasil dari penelitian ini adalah merekomendasikan agar sistem penanganan berkas yang masuk ke BP2T bisa terkomputerisasi sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan perizinan yang cepat, mudah dan nyaman.
4 Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat di Kantor Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang (Zulfi Ahaditya Arif Nugraheni dan Purwanto 2015)[46] Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang menggarambarkan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik. Dalam penelitian ini peneliti melakukan Indeks Kepuasan Masyarakat tentang pelayanan publik pada kantor camat mungkid kabupaten magelang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Indeks Kepuasan Masyarakat untuk pelayanan Kantor Kecamatan Mungkid adalah 2,87 dengan angka konversi sebesar 71,83. Maka kinerja pelayanan publik berada dalam kategori mutu pelayanan yang baik.
5 Inovasi Pelayanan Perizinan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Makassar (Dewi Puspita Sari Darman 2015)[47] Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang menggarambarkan inovasi pelayanan perizinan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah . Dalam penelitian tersebut peneliti menjelaskan kajian tentang model inovasi pelayanan perizinan dalam rangka peningkatan PAD di lingkungan pemerintah Kota Makassar. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk inovasi pelayanan di Unit Pelayanan Perizinan, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan inovasi pelayanan, model inovasi pelayanan prerizinan yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Pemerintah Kota Makassar.

Dari literature review diatas terdapat perbedaan riset peneliti dengan riset yang terdahulu yaitu:

  1. Membuat aplikasi SIPP (Sistem Informasi Pelayanan Publik) yang digunakan oleh DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk masyarakat dalam rangka pelayanan publik.
  2. Membuat aplikasi pelayanan publik untuk bidang yang berada pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Tangerang Selatan.
  3. Membuat aplikasi pelayanan perizinan online sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan perizinan yang cepat, mudah dan nyaman.
  4. Membuat aplikasi pelayanan publik yang transparan sehingga kinerja seorang pegawai bukan hanya dinilai oleh atasan tapi masyarakat dapat menilai sendiri kualitas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
  5. Membuat aplikasi pelayanan perizinan yang dapat menampilkan berapa lama proses pembuatan izin akan selesai, untuk dapat meningkatkan index kepuasan masyarakat dalam pelayanan perizinan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

Sejarah Singkat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Selatan merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. dan Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 61 Tahun 2016, tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Dengan keberadaan OPD ini, diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme kinerja aparatur Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam memberikan pelayanan perizinan yang didasarkan kepada nilai-nilai komitmen dan konsistensi, wewenang dan tanggungjawab, integritas dan profesional, ketepatan/keakurasian dan kecepatan, disiplin, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

  1. Visi
  2. Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas, Berkualitas Dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi Dan Inovasi.

  3. Misi
    1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing;
    2. Meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional;
    3. Menciptakan kota layak huni yang berwawan lingkungan;
    4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan produk unggulan;
    5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi.

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

DPMPTSP Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu lembaga/ unsur pelaksana teknis Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang memiliki tugas pokok merencanakan, menyelenggarakan, memfasilitasi, membina, mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan, memonitoring, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penyelenggaraan Penanaman Modal.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, DPMPTSP Kota Tangerang Selatan mempunyai fungsi sebagai berikut:

  1. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis bidang perencanaan, pengembangan dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan kesejahteraan rakyat, bidang ketenagakerjaan, dan bidang perizinan sosial budaya;
  2. Perumusan, penetapan, pelaksanaan program dan anggaran bidang bidang perencanaan, pengembangan dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan kesejahteraan rakyat, bidang ketenagakerjaan, dan bidang perizinan sosial budaya;
  3. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan penanaman modal;
  4. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas dilingkup Dinas;
  5. Pengoordinasian pelaksanaan tugas bidang perencanaan, pengembang-an dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan kesejahteraan rakyat, bidang ketenagakerjaan, dan bidang perizinan sosial budaya;
  6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi lingkup Dinas;
  7. Penetapan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal;
  8. Pembuatan peta potensi investasi;
  9. Penyelenggaraan promosi penanaman modal;
  10. Pengendalian pelaksanaan penanaman modal;
  11. Pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu satu pintu;
  12. Pengelolaan data dan informasi perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi;
  13. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi lingkup Dinas; dan
  14. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsi.

Tugas Pokok Dan Fungsi Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan

Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan penanaman modal, inovasi pelayanan, pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi, pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan, perumusan kebijakan/regulasi, dan pengelolaan pengaduan masyarakat, serta advokasi permasalahan hukum.

Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam tugasnya menyelenggarakan fungsi:

  1. pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup bidang Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
  2. perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di lingkup bidang Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
  3. pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
  4. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai di lingkup Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
  5. pengoordinasian pelaksanaan tugas di lingkup bidang Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
  6. pengoordinasian pelaksanaan tugas di lingkup Seksi Perencanaan dan Pengembangan, Seksi Dokumentasi Data dan Informasi, dan Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
  7. pengoordinasian pelaksanaan perencanaan dan pengembangan penanaman modal dan inovasi pelayanan;
  8. pengoordinasian pelaksanaan perencanaan target perolehan retribusi atas obyek izin yang dipungut retribusi;
  9. pengoordinasian pelaksanaan pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi;
  10. pengoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan/regulasi penanaman modal dan pelayanan perizinan dan nonperizinan;
  11. pengoordinasian pengelolaan pengaduan masyarakat;
  12. pengoordinasian advokasi permasalahan hukum;
  13. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan; dan
  14. pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

●Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan membawahkan:

  1. Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
  2. Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan memiliki tugas:

    1. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
    2. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Perencanaan dan Pengembangan;
    3. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Perencanaan dan Pengembangan;
    4. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
    5. melaksanakan perencanaan dan pengembangan inovasi pelayanan;
    6. melaksanakan perencanaan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi perizinan di lingkup Dinas maupun dengan instansi lain;
    7. melaksanakan pengkajian dan analisa permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan iklim penanaman modal dan pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    8. melaksanakan penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal Daerah;
    9. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan standar pelayanan dan standar operasional prosedur pelayanan;
    10. menyelenggarakan survei atas indeks kepuasan masyarakat terhadap jenis pelayanan yang dilaksanakan Dinas;
    11. melaksanakan perencanaan target perolehan retribusi atas obyek izin yang dipungut retribusi;
    12. melaksanakan perumusan kebijakan/regulasi dalam rangka perencanaan dan pengembangan penanaman modal dan inovasi pelayanan;
    13. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
    14. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Perencanaan dan Pengembangan; dan
    15. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
  3. Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
  4. Kepala Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi memiliki tugas:

    1. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
    2. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
    3. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Dokumentasi, Data dan Informasi;
    4. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
    5. melaksanakan pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi;
    6. melaksanakan pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi untuk mempermudah pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    7. melaksanakan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi terhadap operasional program aplikasi sistem teknologi informasi pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    8. melaksanakan inventarisasi masalah serta penyelesaiannya terkait sistem teknologi informasi pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    9. melaksanakan pengelolaan kearsipan dokumen perizinan dan nonperizinan dalam bentuk fisik/berkas maupun digital;
    10. melaksanakan perumusan kebijakan/regulasi dalam rangka pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi serta pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan;
    11. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi Dokumentasi Data dan Informasi;
    12. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Dokumentasi Data dan Informasi; dan
    13. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
  5. Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi.
  6. Kepala Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi memiliki tugas:

    1. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
    2. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
    3. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
    4. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
    5. melaksanakan perencanaan pelaksanaan perumusan kebijakan/regulasi terkait penanaman modal pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    6. melaksanakan pendokumentasian/pengarsipan produk kebijakan/regulasi terkait penanaman modal pelayanan perizinan dan non perizinan;
    7. melaksanakan evaluasi terhadap kebijakan/regulasi termasuk prosedur dan persyaratan perizinan dan nonperizinan agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau untuk kepentingan penyederhanaan prosedur dan persyaratan;
    8. melaksanakan penanganan pengaduan masyarakat terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    9. melaksanakan konsultasi dan koordinasi dalam penanganan pengaduan masyarakat terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan di lingkup Dinas maupun dengan instansi lain;
    10. mewakili Dinas dalam menyelesaikan sengketa/gugatan dalam perkara hukum baik secara litigasi maupun non litigasi terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan;
    11. melaksanakan konsultasi dan koordinasi dalam penyelesaian sengketa/gugatan dalam perkara hukum baik secara litigasi maupun non litigasi terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan di lingkup Dinas maupun dengan instansi lain;
    12. melaksanakan pemrosesan secara hukum terhadap dugaan tindakan pemalsuan dokumen perizinan dan nonperizinan;
    13. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
    14. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi; dan
    15. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

Gambar 3.1 Bagan Struktur Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan

Struktur Organisasi DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

Penyelenggaraan organisasi pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan kewenangan yang diberikan Kepala Daerah yang tercantum dalam Rancangan Peraturan Walikota Tangerang Selatan tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja DPMPTSP Kota Tangerang Selatan, yaitu sebagai berikut:

  1. Kepala Dinas
  2. Kepala Dinas memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang penanaman modal.

  3. Sekretariat
  4. Sekretaris memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan administratif dan teknis yang meliputi urusan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian, serta mengoordinasikan administrasi urusan penanaman modal.

  5. Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan
  6. Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan penanaman modal, inovasi pelayanan, pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi, pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan, perumusan kebijakan/regulasi, dan pengelolaan pengaduan masyarakat, serta advokasi permasalahan hukum.

  7. Bidang Penanaman Modal
  8. Kepala Bidang Penanaman Modal memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam menetapkan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal, pembuatan peta potensi investasi daerah, penyelenggaraan promosi penanaman modal, penyelenggaraan kerjasama dengan pihak ketiga, dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal, serta pelayanan perizinan penanaman modal.

  9. Bidang Perizinan Pembangunan
  10. Kepala Bidang Perizinan Pembangunan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang pembangunan yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang pembangunan.

  11. Bidang Perizinan Ekonomi
  12. Kepala Bidang Perizinan Ekonomi memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang ekonomi yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang ekonomi.

  13. Bidang Perizinan Kesejahteraan Rakyat
  14. Kepala Bidang Perizinan Kesejahteraan Rakyat memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang kesejahteraan rakyat yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang kesejahteraan rakyat.

  15. Bidang Perizinan Ketenagakerjaan
  16. Kepala Bidang Perizinan Ketenagakerjaan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang ketenagakerjaan yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang ketenagakerjaan.

  17. Bidang Perizinan Sosial Budaya
  18. Kepala Bidang Perizinan Sosial Budaya memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang sosial budaya yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang sosial budaya.

Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

Secara hirarki dan berjenjang yang dilaksanakan aparatur pemerintah daerah di lingkungan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan sebagaimana Gambar berikut:

Gambar 3.2. Bagan Struktur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan Tahun 2018

Tata Laksana Sistem Pelayanan Perizinan Kota Tangerang Selatan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Saat ini sistem pelayanan perizinan di DPMPTSP Kota Tangerang Selatan sudah menggunakan sistem, namun sistem tersebut hanya dapat diakses oleh petugas DPMPTSP saja. Berikut ini adalah urutan prosedur sistem pelayanan perizinan di DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

  1. Pemohon datang ke petugas layanan DPMPTSP;
  2. Pemohon berkonsultasi dengan petugas layanan DPMPTSP;
  3. Jika pemohon ingin mendaftarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Tanda Daftar Perusahaan (TDP) maka pemohon harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas Klasifikasi Baku Lapangan Usahan Indonesia (KBLI);
  4. Pemohon datang ke petugas KBLI;
  5. Pemohon berkonsultasi pada petugas KBLI untuk mendapatkan KBLI yang sesuai dengan kegiatan yang akan dibuat;
  6. Petugas KBLI memberikan kode KBLI 4 digit untuk SIUP dan 5 digit untuk TDP;
  7. Pemohon datang kembali pada petugas layanan DPMPTSP;
  8. Petugas layanan DPMPTSP menyerahkan formulir isian dan persyaratan yang harus dilengkapi pemohon;
  9. Pemohon mengisi formulir isian dan melengkapi persyaratan pengajuan izin yang akan dibuat;
  10. Pemohon menyerahkan formulir isian dan berkas persayaratannya;
  11. Petugas layanan akan mem-validasi kelengkapan formulir isian dan persyaratan, jika tidak valid petugas akan meminta pemohon melengkapi berkas yang kurang;
  12. Jika lengkap petugas akan menerima berkas permohonan, dan memasukkan informasi data pemohon, jenis izin pada aplikasi pendaftaran yang dimiliki DPMPTSP Kota Tangerang Selatan;
  13. Petugas layanan DPMPTSP mencetak bukti pendafatran;
  14. Petugas layanan DPMPTSP menyerahkan bukti pendaftaran ke pemohon;
  15. Petugas layanan membuat laporan pendaftaran masuk yang kemudian akan diserahkan kepada kepala dinas (kadis).

Use Case Diagram Sistem Pelayanan Perizinan

Gambar 3.3 Use Case Diagram Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup sistem permohonan pengajuan izin.
  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pemohon, Petugas Pelayanan, Petugas KBLI, Kadis.
  3. 7 (tujuh) use case diantaranya: Berkonsultasi, Mengisi formulir & melengkapi persyaratan, Mem-validasi formulir isian & berkas persyaratan, Meng-inputkan data pemohon & jenis izin pada aplikasi pendataan, Cetak bukti pendaftaran, Cetak Laporan Pendaftaran dan 1 (satu) extend, yaitu: Memberikan kode KBLI.

Penjelasan Gambar 3.3. Use Case Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

1. Nama use case : Berkonsultasi
Aktor : Pemohon, Petugas Pelayanan dan Petugas KBLI
Skenario : Pemohon berkonsultasi dengan petugas layanan DPMPTSP, jika pemohon ingin mendaftarkan SIUP atau TDP maka pemohon harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas KBLI
2. Nama use case : Memberikan kode KBLI
Aktor : Pemohon dan Petugas KBLI
Skenario : Petugas KBLI memberikan kode KBLI 4 digit untuk SIUP dan 5 digit untuk TDP
3. Nama use case : Mengisi formulir & melengkapi persyaratan
Aktor : Pemohon dan Petugas Pelayanan
Skenario : Petugas layanan DPMPTSP menyerahkan formulir isian dan persyaratan yang harus dilengkapi pemohon, pemohon mengisi formulir isian dan melengkapi persyaratan pengajuan izin yang akan dibuat
4. Nama use case : Mem-validasi formulir isian & Berkas Persyaratan
Aktor : Petugas Pelayanan
Skenario : Petugas layanan akan mem-validasi kelengkapan formulir isian dan persyaratan, jika tidak valid petugas akan meminta pemohon melengkapi berkas yang kurang
5. Nama use case : Meng-input data pemohon & jenis izin pada aplikasi pendaftaran
Aktor : Petugas Pelayanan
Skenario : Petugas akan menerima berkas permohonan, dan memasukkan informasi data pemohon, jenis izin pada aplikasi pendaftaran yang dimiliki DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
6. Nama use case : Cetak bukti pendaftaran
Aktor : Petugas Pelayanan dan Pemohon
Skenario : Petugas layanan DPMPTSP mencetak bukti pendafatran, petugas layanan DPMPTSP menyerahkan bukti pendaftaran ke pemohon
7. Nama use case : Cetak laporan pendaftaran
Aktor : Petugas Pelayanan dan Kadis
Skenario : Petugas layanan membuat laporan pendaftaran masuk yang kemudian akan diserahkan kepada kepala dinas (kadis)

Activity Diagram Pelayanan Perizinan

Gambar 3.4 Activity Diagram Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan terdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 5 Action State, yaitu: pemohon, petugas KBLI, petugas layanan, sistem pendaftaran dan kadis.
  3. 2 Flow End.
  4. 1 Final State, objek yang diakhiri.
  5. 18 Activity.
  6. 4 Decision.

Sequence Diagram Pelayanan Perizinan

Gambar 3.5 Sequence Diagram Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan terdapat:

  1. 4 actor diantaranya: pemohon, petugas KBLI, petugas layanan, dan kadis.
  2. 3 lifeline diantaranya: formulir pendaftaran, bukti pendaftaran dan laporan.
  3. 1 Lifeline Entity: Aplikasi pendaftaran.
  4. 17 messages diantaranya: datang ke petugas layanan, melakukan konsultasi dengan petugas layanan, berkonsultasi dengan petugas KBLI, memberikan KBLI, memberikan formulir pendaftaran, mengisi & melengkapi formulir pendaftaran, menyerahkan formulir pendaftaran, melakukan validasi formulir pendaftaran, meminta perbaikan formulir pendaftaran, melengkapi data formulir pendaftaran, menerima formulir pendaftaran, memasukkan data permohonan, cetak bukti pendaftaran, menyerahkan bukti pendaftaran, menerima bukti pendaftaran, membuat laporan dan menerima laporan.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Tabel 3.1: Analisis SWOT

Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Faktor Internal / Faktor Eksternal
  • Sistem dapat dengan mudah digunakan oleh siapapun karena proses pendaftaran awal masih menggunakan media kertas.
  • Aplikasi pendaftaran dapat diakses dengan cepat karena berjalan di local.
  • Penerapan sistem yang kurang efektif karena pemohon yang akan mendaftar perizinan harus datang terlebih dahulu ke kantor DPMPTSP, untuk mendaftarkan izin SIUP/ TDP pemohon harus melewati 2 proses sebelum ke pendaftaran serta tidak terlayaninya permohonan izin karena pelayanan kantor hanya dari hari senin sampai hari jumat pada jam 09.00 s/d 16.00.
Peluang (O) SO Strategi WO Strategi
  • Dengan membuat sistem berbasis teknologi yang dapat meningkatkan efektifitas dalam proses pelayanan perizinan.
  • Dengan membuat sistem pelayanan online berbasis web sehingga dapat diakses dimanapun, dan kapanpun yang didalamnya terdapat proses pendaftaran izin, dan informasi KBLI untuk pemohon yang akan mendaftaran izin SIUP/ TDP.
  • Sistem yang mudah dan efisien digunakan seiring dengan peningkatan sumber daya manusia dalam hal teknologi.
Ancaman (T) ST Strategi WT Strategi
  • Terjadinya pungutan liar karena ketidaktahuan pemohon tentang perhitungan retribusi IMB.
  • Dengan melakukkan sosialisasi perhitungan retribusi IMB baik lisan atau tulisan pada masyarakat tentang perhitungan retribusi IMB.
  • Dengan membuat sistem pelayanan online berbasis web yang dapat melakukkan simulasi retribusi IMB dan cetak surat ketetapan retribusi (SKRD) yang harus dibayarkan oleh pemohon.


Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluran

  1. Analisa Masukkan
  2. Analisa masukan merupakan penjelasan dari masukan (input) yang dibutuhkan oleh sistem yang ada. Masukan yang diperlukan yaitu:

    a. Nama masukkan : Formulir isian & persyaratan.
    b. Fungsi : Sebagai data permohonan izin baru.
    c. Sumber : Pemohon izin.
    d. Media : Kertas
    e. Frekuensi : Setiap ada pemohon yang mendaftar.
    f. Keterangan : Berisi data permohonan izin.
  3. Analisa Proses
  4. Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil, karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    a. Nama modul : Data perndaftarn izin.
    b. Masukkan : Formulir isian & persyaratan.
    c. Keluaran : Laporan pendafttaran permohonan izin.
    d. Ringkasan proses : Proses ini menghasilkan data pendaftaran permohonan izin.
  5. Analisa Keluaran
  6. Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang berisi semua informasi.

    a. Nama keluaran : Laporan pendaftaran permohonan izin.
    b. Fungsi : Sebagai data perndaftaran permohonan izin.
    c. Media : Aplikasi pendaftaran.
    d. Distribusi : Untuk kepala dinas (kadis).

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Server
    1. Processor: Intel Xeon E5-2620v3
    2. RAM: 16 GB
    3. Harddisk: 8 TB
  2. Operator atau petugas
    1. Processor: Intel Pentium 4 Core 2
    2. Monitor: LED 16.0 ”
    3. RAM: 2 GB
    4. Harddisk: 320 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Microsoft Windows 7: Untuk Operating System komputer operator.
  2. CentOS 7: Untuk Operating System komputer server.
  3. OpenOffice 4.1.2: Untuk mencetak bukti pendaftaran.
  4. Browser Chrome 65.0.3325.162: Untuk membuka aplikasi pendataan pendaftaran.
  5. Aplikasi pendaftaran: Digunakan oleh operator pelayanan sebagai pendataan pemohon yang mendaftarkan izin.

Hak Akses (Brainware)

Hak akses pada aplikasi yang sedang berjalan yaitu:

  1. Operator pelayanan sebagai pendataan pemohoan yang mendaftarkan izin.
  2. Kepala dinas (kadis) sebagai penerima laporan pendaftaran.

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini yaitu:

  1. Pemohon saat melakukan pengajuan izin masih datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
  2. Pemohon yang akan mendaftarkan SIUP atau TDP sebelum ke petugas pelayanan pendaftran harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia) untuk mendapatkan KBLI yang sesuai dengan kegiatan yang akan dibuat.
  3. Pemohon harus datang atau menelepon ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk menanyakan status berkas permohonan izin.
  4. Ketidakpastian jangka waktu pengerjaan izin.
  5. Tarif retribusi yang dikenakan melebihi ketentuan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah pelayanan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), peneliti mencoba memberikan solusi atau alternatif dalam pemecahan masalah, diantaranya:

  1. Membuat sistem pelayanan perizinan online sehingga pemohon tidak harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk melakukan pengajuan izin.
  2. Menampilkan KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia) pada sistem pelayanan perizinan online sehingga pemohon dapat memilih sendiri KBLI yang sesuai dengan kegiatan yang dibuat.
  3. Menampilkan cek status pada sistem pelayanan perizinan online supaya posisi berkas pemohon dapat di tracking.
  4. Menampilkan Standar Operasional Prosedur (SOP) waktu pengerjaan izin yang dapat diakses oleh pemohon.
  5. Menampilkan surat ketetapan retribusi daerah (SKRD) untuk izin mendirikan bangunan (IMB) serta membuat sistem simulasi retribusi IMB pada sistem pelayanan perizinan online sehingga sebelum pemohon mengajukan izin dapat memperkirakan berapa tarif retribusi yang akan dibayarkan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian terkait yang memiliki hubungan dengan aplikasi yang akan diusulkan. Berikut ini tabel elisitasi tahap I, yaitu:

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingi Sistem Dapat:

No

Keterangan

1

Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan

2

Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin

3

Dapat menampilkan penjelasan izin

4

Dapat menampilkan prosedur izin

5

Dapat menampilkan persyaratan izin

6

Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI)

7

Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan

8

Terdapat fasilitasn cetak Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)

9

Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK)

10

Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin

11

Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas

12

Terdapat form login

13

Terdapat form registrasi

14

Mengirim validasi lewat email

15

Satu database dengan aplikasi yang sudah ada

16

Menampilkan status pengajuan permohonan izin

17

Terdapat fasilitas live chatting

18

Terdapat fasilitas video call

19

Mengedit penjelasan izin

20

Mengedit prosedur izin

21

Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini

22

Terdapat fasilitas upload persyaratan izin

23

Menampilkan alasan penolakan permohonan

24

Menampilkan waktu pengerjaan izin

25

Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai

26

Dapat mengirim notifikasi pada petugas verifikasi melaui SMS

27

Menampilkan laporan pendaftaran izin

28

Dapat mendaftarkan izin melalui aplikasi telegram

Non Functional

Saya Ingin Sistem Dapat:

1

Tampikan sistem yang user friendly

2

Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklarifikasikan dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasn mengenai MDI:

  1. M pada MDI artinya mandotory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel elisitasi tahap II yang ditunjukkan pada tabel 3.3.:

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingi Sistem Dapat:

No

Keterangan

M

D

I

1

Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan

ü

 

 

2

Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin

ü

 

 

3

Dapat menampilkan penjelasan izin

ü

 

 

4

Dapat menampilkan prosedur izin

ü

 

 

5

Dapat menampilkan persyaratan izin

ü

 

 

6

Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI)

ü

 

 

7

Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan

 

ü

 

8

Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK)

 

ü

 

9

Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin

 

ü

 

10

Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas

 

ü

 

11

Terdapat form login

ü

 

 

12

Terdapat form registrasi

ü

 

 

13

Mengirim validasi lewat email

ü

 

 

14

Satu database dengan aplikasi yang sudah ada

ü

 

 

15

Menampilkan status pengajuan permohonan izin

 

ü

 

16

Terdapat fasilitas live chatting

 

 

ü

17

Terdapat fasilitas video call

 

 

ü

18

Mengedit penjelasan izin

ü

 

 

19

Mengedit prosedur izin

ü

 

 

20

Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini

 

ü

 

21

Terdapat fasilitas upload persyaratan izin

ü

 

 

22

Menampilkan alasan penolakan permohonan

ü

 

 

23

Menampilkan waktu pengerjaan izin

 

ü

 

24

Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai

 

ü

 

25

Dapat mengirim notifikasi pada petugas verifikasi melaui SMS

 

 

ü

26

Menampilkan laporan pendaftaran izin

ü

 

 

27

Dapat mendaftarkan izin melalui aplikasi telegram

 

 

ü

Non Functional

 

 

 

Saya Ingin Sistem Dapat:

 

 

 

1

Tampikan sistem yang user friendly

ü

 

 

2

Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik

ü

 

 

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal-nya “I” pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:

  1. T artinya technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dibuat.
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut.

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

1. L (Low) Mudah untuk dikerjakan.
2. M (Middle) Mampu untuk dikerjakan
3. H (high) Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal.

Berikut ini adalah tabel elisitasi tahap III yang di tunjukkan pada tabel 3.4.:

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingi Sistem Dapat:

No

Fassibility

T

O

E

 

Risk

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan

ü

 

 

 

 

ü

ü

 

 

2

Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

3

Dapat menampilkan penjelasan izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

4

Dapat menampilkan prosedur izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

5

Dapat menampilkan persyaratan izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

6

Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI)

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

7

Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan

 

 

ü

 

ü

 

 

ü

 

8

Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK)

 

 

ü

 

ü

 

 

ü

 

9

Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

10

Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

11

Terdapat form login

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

12

Terdapat form registrasi

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

13

Mengirim validasi lewat email

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

14

Satu database dengan aplikasi yang sudah ada

 

 

ü

 

 

ü

 

ü

 

15

Menampilkan status pengajuan permohonan izin

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

16

Terdapat fasilitas live chatting

 

 

ü

 

ü

 

 

 

ü

17

Terdapat fasilitas video call

 

 

ü

ü

 

 

 

 

ü

18

Mengedit penjelasan izin

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

19

Mengedit prosedur izin

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

20

Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini

 

ü

 

 

ü

 

ü

 

 

21

Terdapat fasilitas upload persyaratan izin

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

22

Menampilkan alasan penolakan permohonan

 

ü

 

 

 

ü

 

ü

 

23

Menampilkan waktu pengerjaan izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

24

Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

25

Dapat mengirim notifikasi pada petugas verifikasi melaui SMS

 

ü

 

ü

 

 

 

ü

 

26

Menampilkan laporan pendaftaran izin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

Non Functional

Saya Ingin Sistem Dapat:

1

Tampikan sistem yang user friendly

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

2

Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik

 

 

ü

 

 

ü

 

ü

 

Final Draf Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan peneliti untuk membuat aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan elisitasi tahap III, maka menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat ditunjukkan pada tabel 3.5.:

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingi Sistem Dapat:

No

Keterangan

1

Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan

2

Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin

3

Dapat menampilkan penjelasan izin

4

Dapat menampilkan prosedur izin

5

Dapat menampilkan persyaratan izin

6

Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI)

7

Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan

8

Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK)

9

Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin

10

Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas

11

Terdapat form login

12

Terdapat form registrasi

13

Mengirim validasi lewat email

14

Satu database dengan aplikasi yang sudah ada

15

Menampilkan status pengajuan permohonan izin

16

Terdapat fasilitas live chatting

17

Mengedit penjelasan izin

18

Mengedit prosedur izin

19

Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini

20

Terdapat fasilitas upload persyaratan izin

21

Menampilkan alasan penolakan permohonan

22

Menampilkan waktu pengerjaan izin

23

Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai

24

Menampilkan laporan pendaftaran izin

Non Functional

Saya Ingin Sistem Dapat:

1

Tampikan sistem yang user friendly

2

Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Sistem usulan yang diajukan peneliti seputar sistem palayanan perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Selatan. Berikut ini adalah urutan prosedur sistem pelayanan perizinan yang diusulkan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

  1. Pelayanan Perizinan
    1. Pemohon mengunjungi website pelayanan perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk melakukan pendaftaran, simulasi perhitungan perhitungan retribusi IMB, mengecek keaslian Surat Keputusan (SK), mencari informasi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) atau untuk melakukan tracking posisi berkas permohonan izin.
    2. Pemohon melakukan registrasi di website perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
    3. Pemohon mengisikan formulir registrasi secara lengkap.
    4. Pemohon mendapatkan username dan password melalui email yang telah didaftarkan pada formulir registrasi sebelumnya.
    5. Pemohon melakukan login dengan memasukan username dan password yang tertera di email pemohon.
    6. Jika mengalami kendala dalam melakukan pendaftaran izin pemohon melakukan live chating dengan petugas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
    7. Pemohon memilih izin yang ingin didaftarkan.
    8. Pemohon melihat deskripsi, dasar hukum, prosedur izin dan persyaratan izin.
    9. Pemohon memilih peruntukan dan jenis perizinan.
    10. Pemohon melihat daftar berkas persyaratan yang harus ada untuk mendaftarkan izin.
    11. Pemohon mengisi form pendaftaran permohonan izin.
    12. Pemohon mengunggah berkas persyaratan.
    13. Pemohon memeriksa input-an form pendaftaran dan berkas yang diunggah.
    14. Pemohon menyatakan input-an form pendaftaran dan berkas sudah lengkap.
    15. Sistem pelayanan perizinan online memberi informasi pendaftaran berhasil dilakukan.
    16. Pemohon mengakses menu cek status.
    17. Pemohon melakukan tracking berkas permohonan perizinan.
    18. Jika permohonan izin ditolak, pemohon dapat melihat alasan penolakan melalui aplikasi pelayanan perizinan online.
    19. Jika berkas sudah diverifikasi oleh petugas, pemohon mendapatkan bukti pendaftaran sebagai bukti telah melakukan pendaftaran permohonan izin.
    20. Pemohon yang mendaftarkan izin Mendirikan Bangunan (IMB) jika permohonan sudah disetujui oleh Kepala DPMPTSP, pemohon dapat mencetak Surat Keputusan Retribusi (SKRD) pada aplikasi pelayanan perizinan online.
    21. Permohonan yang sudah berada pada tahap cetak Surat Keputusan (SK), maka pemohon dapat melihat status permohonan sudah disetujui dan SK sudah siap diambil.
  2. Laporan Permohonan Pendaftaran
    1. Petugas pelayanan mengunjungi halaman admin website pelayanan perizinan online.
    2. Melakukan login.
    3. Petugas pelayanan mengakses pendaftaran permohonan izin
    4. Kemudian melakukan filter data pendaftaran permohonan.
    5. Aplikasi perizinan online menampilkan hasil pencarian, yaitu jenis perizinan dan data permohonan.
    6. Petugas mencetak laporan pendaftaran.

Use Case Diagram yang Diusulkan

  1. Pelayanan Perizinan

  2. Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup sistem pelayanan perizinan.
    2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pemohon, dan Petugas Pelayanan.
    3. 24 (dua puluh empat) use case diantaranya: beranda, registarsi, jenis perizinan, persyaratan, live chatting, simulasi retribusi IMB, cek keaslian SK, info KBLI, login dan 13 (dua belas) include, yaitu: form registrasi, verifikasi email, deskripsi, dasar hukum, prosedur, daftar perizinan, mengisi formulir, unggah persyaratan, cek status, tracking berkas permohonan, status permohonan, logout serta 3 (tiga) extend, yaitu: alasan penolakan, bukti pendaftaran dan cetak SKRD.

    Penjelasan Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1.

    Nama use case

    :

    Beranda

    Aktor

    :

    Pemohon

    Skenario

    :

    Pemohon mengunjungi website pelayanan perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    2.

    Nama use case

    :

    Registrasi

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon melakukan registrasi di website perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    3.

    Nama use case

    :

    Form Registrasi

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon mengisikan formulir registrasi secara lengkap

    4.

    Nama use case

    :

    Verifikasi Email

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon mendapatkan username dan password melalui email yang telah didaftarkan pada formulir registrasi sebelumnya

    5.

    Nama use case

    :

    Jenis Perizinan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat jenis perizinan yang akan didaftarkan

    6.

    Nama use case

    :

    Deskripsi

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat deskripsi izin

    7.

    Nama use case

    :

    Dasar Hukum

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat dasar hukum izin

    8.

    Nama use case

    :

    Prosedur

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat prosedur pembuatan izin

    9.

    Nama use case

    :

    Pesyaratan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat persyaratan izin

    10.

    Nama use case

    :

    Live Chatting

     

    Aktor

    :

    Pemohon dan Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Jika mengalami kendala dalam melakukan pendaftaran izin pemohon melakukan live chating dengan petugas pelayanan

    11.

    Nama use case

    :

    Simulasi retribusi IMB

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melakukan simulasi perhitungan retribusi IMB

    12.

    Nama use case

    :

    Cek Keaslian SK

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melakukan cek keaslian SK

    13.

    Nama use case

    :

    Info KBLI

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat list info KBLI

    14.

    Nama use case

    :

    Login

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon melakukan login dengan memasukan username dan password yang tertera di email pemohon.

    15.

    Nama use case

    :

    Daftar Perizinan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon melakukan pendaftaran izin

    16.

    Nama use case

    :

    Mengisi Formulir

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon mngisi form permohonan izin yang akan didaftarkan

    17.

    Nama use case

    :

    Unggah Persyaratan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon menguggah berkas persyaratan izin

    18.

    Nama use case

    :

    Cek Status

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon mengakses menu cek status

    19.

    Nama use case

    :

    Tracking Berkas Permohonan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon melakukan tracking berkas permohonan perizinan

    20.

    Nama use case

    :

    Status Permohonan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat melihat status permohonan izin

    21.

    Nama use case

    :

    Alasan Penolakan

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Jika permohonan izin ditolak, pemohon dapat melihat alasan penolakan melalui aplikasi pelayanan perizinan online

    22.

    Nama use case

    :

    Bukti Pendaftaran

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Jika berkas sudah diverifikasi oleh petugas, pemohon mendapatkan bukti pendaftaran sebagai bukti telah melakukan pendaftaran permohonan izin

    23.

    Nama use case

    :

    Cetak SKRD

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon dapat mencetak SKRD pada aplikasi pelayanan perizinan online

    24.

    Nama use case

    :

    Logout

     

    Aktor

    :

    Pemohon

     

    Skenario

    :

    Pemohon melakukan aksi untuk keluar dari akunnya

  3. Laporan Permohonan Pendaftaran

  4. Gambar 4.2 Use Case Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.2 Use Case Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup sistem laporan pendaftaran.
    2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Petugas Pelayanan.
    3. 9 (sembilan) use case diantaranya: beranda, laporan pendaftaran dan 7 (tujuh) include, yaitu: login, filter data pendaftaran, hasil pencarian, data pemohon, jenis perizinan, cetak laporan dan logout.

    1.

    Nama use case

    :

    Login

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

    Skenario

    :

    Petugas layanan melakukan login

    2.

    Nama use case

    :

    Beranda

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas layanan mengakses halaman beranda

    3.

    Nama use case

    :

    Laporan Pendaftaran

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas mengakses menu laporan pendaftaran

    4.

    Nama use case

    :

    Filter Data Pendaftaran

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas melakukan filter data pendaftaran

    5.

    Nama use case

    :

    Hasil Pencarian

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Aplikasi perizinan online menampilkan hasil pencarian, yaitu jenis perizinan dan data permohonan

    6.

    Nama use case

    :

    Jenis Perizinan

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas dapat melihat jenis perizinan

    7.

    Nama use case

    :

    Data Permohonan

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas dapat melihat data permohonan

    8.

    Nama use case

    :

    Cetak Laporan

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas dapat mencetak hasil pencarian

    9.

    Nama use case

    :

    Logout

     

    Aktor

    :

    Petugas Pelayanan

     

    Skenario

    :

    Petugas pelayanan melakukan aksi untuk keluar dari akunnya

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

  1. Pelayanan Perizinan

  2. Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
    2. 3 Action State, yaitu pemohon, petugas pelayanan dan aplikasi pelayanan perizinan.
    3. 1 Final State, objek yang diakhiri.
    4. 15 Activity.
    5. 2 Decision.
  3. Laporan Permohonan Pendaftaran

  4. Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
    2. 2 Action State, yaitu petugas pelayanan dan aplikasi admin pelayanan perizinan.
    3. 1 Final State, objek yang diakhiri.
    4. 8 Activity.
    5. 1 Decision.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

  1. Pelayanan Perizinan

  2. Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 actor diantaranya: pemohon.
    2. 7 lifeline diantaranya: web pelayanan perizinan, jenis izin, registrasi, login, pendaftaran izin, mengisi form dan cek status.
    3. 15 message diantaranya: mengakses web, menampilkan web, melihat jenis izin, menampilkan deskriprsi, dasar hukum, prosedur dan syarat, melakukan registrasi, registrasi berhasil dilakukan, melakukan login, verifikasi, login berhasil, melakukan pendaftaran izin, menmpilkan form pendaftraan, mengisi form pendaftaran, pendaftaran berhasil dilakukan, melakukan cek status permohonan dan menampilkan status permohonan
  3. Laporan Permohonan Pendaftaran

  4. Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

    1. 1 actor diantaranya: petugas.
    2. 7 lifeline diantaranya: web admin pelayanan, login, beranda, laporan pendaftaran, filter pendaftaran, hasil filter, cetak laporan.
    3. 14 message diantaranya: mengakses web, menampilkan web, melakukan login, verifikasi, login berhasil, mengakses beranda, menampilkan beranda, mengakses laporan pendaftaran, melakukan filter pendaftaran menampilkan hasil pendaftaran, melihat hasil pendaftaran, melakukan cetak laporan dan menampilkan cetak laporan.

Perbedaan Prosedur Anatara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini tabel perbandingan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan:

Tabel 4.1. Tabel Perbandingan (sistem berjalan dengan sistem usulan)

No

Sistem Berjalan

Sistem Usulan

1

Untuk pendaftaran izin pemohon diwajibkan datang dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

Pemohon membuka website pelayanan perizinan online kemudian dapat langsung memilih izin yang akan didaftarkan dan jika mengalami kendala dalam proses pendaftaran pemohon dapat melakukan live chating dengan petugas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

2

Untuk melakukan permohonan izin pemohon mengisi pada kertas formulir pendaftaran dan mnyerahkan berkas persayaratan pada petugas pelayanan.

Untuk melakukan pendaftaran, pemohon dapat langsung mengisi formulir pendaftaran izin dan dapat melakukan unggah file persyaratan pada aplikasi pelayanan perizinan online.

3

Untuk mengetahui informasi Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI) pemohon izin SIUP/ TDP berkonsultasi terlebih dahulu pada petugas KBLI.

Untuk mengetahui informasi KBLI pemohon izin SIUP/ TDP dapat melihat dan memilih sendiri KBLI yang sesuai dengan kegiatan usaha yang akan didaftarkan.

4

Untuk menanyakan status berkas permohonan izin pemohon harus datang atau menelepon ke kantor DPMPTSP Kota Tanegrang Selatan.

Untuk mengetahui status berkas permohonan izin, pemohon dapat melihat secara langsung posisi terakhir berkas pemohonan izin pada aplikasi pelayanan perizinan online.

5

Pemohon sulit untuk mengetahui informasi kepastian jangka waktu pengerjaan permohonan izin.

Untuk mengetahui informasi kepastian jangka waktu pengerjaan permohonan izin pemohon dapat melihat pada aplikasi pelayanan perizinan online.

6

Untuk melakukan pencetakan pembayaran Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pemohon harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

Untuk melakukan cetak SKRD pemohon sendiri dapat melakukan cetak SKRD pada aplikasi pelayanan perizinan online tanpa harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

7

Pemohon sulit untuk melakukan simulasi perhitungan retribusi IMB.

Untuk melakukan simulasi perhitungan retribusi IMB, aplikasi pelayanan perizinan online menyediakan fasilitas yang memungkinkan pemohon dapat melakukan perhitungan sendiri.

8

Untuk membuktikan keaslian Surat Keputusan (SK) izin pemohon perlu datang ke petugas layanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.

Untuk melakukan pembuktian keaslian SK pemohon tidak perlu untuk datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan, karena pemohon dapat melakukan pembuktian SK pada aplikasi pelayanan perizinan online dengan memasukkan nomor SK yang tertera pada dokumen SK.

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem yang diusulkan oleh peneliti tentang aplikasi pelayanan perizinan yang baru dapat meningkatkan proses pelayanan pada masyarakat atau pemohon izin sehingga proses pelayanan perizinan lebih baik dan efektif.

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem yang Diusulkan


Gambar 4.7 Class Diagram Aplikasi Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan

Spesifikasi Basis Data

Berikut ini adalah spesifikasi basis data yang ada pada aplikasi pelayanan perizinan online pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:

  1. Tabel Registrasi
Nama File : Tmregistrasi.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data register pemohon.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.2. Tabel Register

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik pemohon
n_user varchar 30   Nama pemohon
username varchar 20   Username pemohon
password varchar 50   Password pemohon
photo varchar 30   Foto
c_identitas tinyint 2   Pilihan identitas pemohon
v_identitas varchar 20   Input-an indentitas
t_lahir varchar 20   Tempat lahir
d_lahir date     Tanggal lahir
jk tinyint 2   Jenis kelamin
alamat varchar 50   Alamat
trkelurahan_id int 5 foreign key Pilihan lokasi kelurahan
pekerjaan varchar 20   Pekerjaan
telp varchar 13   Telepon
hp varchar 13   Nomor Hp
email varchar 25   Email pemohon
c_status tinyint 2   Status pemohon
last_login varchar 12   Terakhir login
d_entri datetime     Tanggal dibuat
d_update datetime     Tanggal diubah
  1. Tabel Permohonan
Nama File : Tmpermohonan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data permohonan izin.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.3. Tabel Permohonan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik permhonan
tmpemohon_id int 3 foreign Key ID pemohon
pendaftaran_id varchar 23   Nomor pendaftaran
trstpermohonan_id int 3 foreign Key Status permohonan
trperuntukan_id int 3 foreign Key Petuntukan pemohonan
c_pararel tinyint 2   Status prararel
c_tinjauan tinyint 2   Status tinjauan
i_entry varchar 50   Tanggal diajukan
d_entry datetime 11   Tanggal disimpan
c_status_bayar tinyint 2   Jumlah bawang
keterangan varchar 255   Keterangan
trperizinan_id int 3 foreign Key Id perizinan yang akan didaftarkan
trjenispermohonan_id int 3 foreign Key Id jenis permohonan
trkelurahan_id int 5 foreign Key Id kelurahan permohonan
c_click tinyint 2   Status di lihat
d_verifikasi datetime     Tanggal di verifikasi
d_persetujuan date     Tanggal di persetujuan
d_kasie date     Tanggal di kasie
d_kabid date     Tanggal di kabid
d_kaban date     Tanggal di Kaban
d_cetaksk date     Tanggal cetak SK
d_arsip date     Tanggal arsip
c_verifikasi_berkas tinyint 2   Status di verifikasi
c_persetujuan tinyint 2   Status di persetujuan
c_kasie tinyint 2   Status di kasie
c_kabid tinyint 2   Status di kabid
c_kaban tinyint 2   Status di kaban
c_cetaksk tinyint 2   Status di cetak SK
c_arsip tinyint 2   Status di arsip
c_not_like tinyint 2   Status di tolak
alasan_tolak longtext     Alasan penolakan
file_sk1 varvhar 35   File SK ke 1
file_sk2 varchar 35   File SK ke 2
no_skbaru vrachar 20   Nomor SK
tgl_msberlaku_sk date     Tanggal masa berlaku SK
tgl_msberlaku_sk_lama date     Tanggal masa berlaku SK lama
d_pengesahan date     Tanggal pengesahan
ip_client varchar 25   Ip pemohon yang mendaftarkan
  1. Tabel Pemohon
Nama File : Tmpemohon.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data pemohon izin.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.4. Tabel Pemohon

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik permhonan
no_referensi varchar 20   No referensi pemohon
n_pemohon varchar 30   Nama pemohon
telp_pemohon varchar 13   Nomor Telepon pemohon
a_pemohon varchar 50   Alamat pemohon
a_pemohon_luar varchar 50   Alamat pemohon luar negeri
i_user varchar 20   User yang meng-input
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
npwrd varchar 32   NPWRD pemohon
trkelurahan_id int 5 foreign Key Id kelurahan pemohon
  1. Tabel BAP
Nama File : Tmbap.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data hasil BAP.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.5. Tabel BAP

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik BAP
tmpermohonan_id int 3 foreign Key ID permohonan pendaftaran
pendaftaran_id varchar 20   Nomor pendaftaran
bap_id varchar 20   Nomor BAP
c_pesan varchar 50   Pesan BAP
status_bap tinyint 2   Status BAP
c_penetapan tinyint 2   Status penetapan
c_skrd tinyint 2   Status SKRD
file_gambar varchar 25   Lokasi file gambar
d_bap date     Tanggal BAP
d_entry date     Tanggal data disimpan
  1. Tabel Perhitungan IMB
Nama File : Tmperhitungan_imb.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data hasil perhitungan IMB.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.6. Tabel Perhitungan IMB

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik perhitungan IMB
tmpermohonan_id int 3 foreign Key ID permohonan pendaftaran
pendaftaran_id varchar 20   Nomor pendaftaran
i_urut int 3   Nomor urut
uraian varchar 55   Uraian
luas decimal 10   Nilai luas
trkoefisientarifretribusi_id int 3 foreign Key Koefisien tarif retribusi
jumlah_unit decimal 5   Jumlah unit
nama_satuan varchar 10   Nama satuan
is_renovasi tinyint 2   Status renovasi
is_balik_nama tinyint 2   Status balik nama
is_penambahan tinyint 2   Status penambahan
is_perpanjangan tinyint 2   Status perpanjangan
tmgunabangunan_imb_id int 3 foreign Key Gunabangunan IMB
tarif dobule 20   Nilai tarif
jumlah_tarif double 20   Jumlah tarif
is_rab tinyint 2   Status RAB
  1. Tabel Perusahaan
Nama File : Tmperusahaan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data hasil perhitungan IMB.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.7. Tabel Perusahaan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik perusahaan
tmpermohonan_id int 3 foreign Key ID permohonan pendaftaran
n_perusahaan varchar 30   Nama perusahaan
n_direktur varchar 30   Nama direktur
npwp varchar 25   NPWP perusahaan
a_perusahaan varchar 50   Alamat perusahaan
trkelurahan_id int 5 foreign Key ID kelurahan perusahaan
telp_perushaan varchar 13   Nomor telepon perusahaan
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
fax varchar 10   Nomor fax perusahaan
email varchar 30   Email perusahaan
jenis_usaha varchar 30   Jenis usaha
kd_pos varchar 5   Kode pos
status_perusahaan varchar 20   Status perusahaan
no_aktependirian varchar 20   Nomor akte pendirian
tgl_aktependiria date     Tanggal akte pendirian
no_akteperubahan varchar 20   Nomor akte perubahan
tgl_akteperubahan date     Tanggal akte perubahan
tgl_pengesahanakteperubahan date     Tanggal akte pengesahaan perubahan
nm_notarisperubahan varchar 30   Nama notaris perubahan
no_pengesahanmenteri varchar 20   Nomor pengesahan menteri
tgl_pengesahanmenteri date     Tanggal pengesahan menteri
nm_notaris varchar 30   Nama notaris
almt_notaris varchar 50   Alamat notaris
no_telpnotaris varchar 13   Nomot telepon notaris
c_penganggungjawab int     jumlah penaggung jawab
c_sekutuaktif int     Jumlah sekutu aktif
c_sekutupasif int     Jumlah sekutu pasif
c_sekutuaktif_baru int     Jumlah sekutu aktif baru
c_sekutupasif_baru int     Jumlah sekutu pasif baru
c_pemegangsaham int     Jumlah pemegang saham
keg_usahapokok text     Kegiatan usaha pokok
keg_usahalain longtext     Kegiatan usaha lainnya
komoditi_utama varchar 30   Komoditi utama
komoditi_lain varchar 30   Komoditi lainnya
modal_dasar bigint     Modal dasar
modal_ditempatkan bigint     Modal ditempatkan
modal_disetor bigint     Modal disetorkan
karwayan_wni int 3   Jumlah karwayan WNI
karyawan_wna int 3   Jumlah karyawan WNA
jum_karyawan int 5   Total jumlah karyawan
kode_bkli1 varchar 10   Kode KBLI1
kode_kbli2 varchar 10   Kode KBLI2
kode_kbli3 varchar 10   Kode KBLI3
n_subgolongan1 varchar 50   Nama sub golongan1
n_subgolongan2 varchar 50   Nama sub golongan2
n_subglongan3 varchar 50   Nama Sub golongan3
tmkelembagaan_id int 3   ID kelembahaan perusahaan
n_perusahaan_alt varchar 30   Nama perusahaan tampa spasi
  1. Tabel Kelembagaan
Nama File : Tmkelembagaan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data kelembagaan perusahaan.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.8. Tabel Kelembagaan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik perusahaan
n_kelembagaan varchar 30   Nama kelembagaan
deskripsi longtext     Penjelasan kelembagaan
  1. Tabel KBLI
Nama File : Tmkbli.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data KBLI.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.9. Tabel KBLI

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik KBLI
kode varchar 10   Kode KBLI
n_kategori varchar 50   Nama kategori
deskripsi longtext     Pengertian kategori
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
d_update datetime     Tanggal data diperbaharui
is_show tinyint 2   Status ditampilkan
  1. Tabel KBLI_SubGolongan
Nama File : Tmkbli_subgolongan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data Sub Golongan KBLI.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.10. Tabel KBLI Sub Golongan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik KBLI sub golongan
id_tmkbli int 3 foreign Key ID KBLI
kode varchar 10   Kode KBLI sub golongan
n_subgolongan varchar 50   Nama sub golongan
deskripsi longtext     Pengertian sub golongan
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
d_update datetime     Tanggal data diperbaharui
is_show tinyint 2   Status ditampilkan
  1. Tabel KBLI_SubGolongan2
Nama File : Tmkbli_subgolongan2.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data Sub Golongan 2 KBLI.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.11. Tabel KBLI Sub Golongan 2

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik KBLI sub golongan 2
id_tmkbli_subgolongan int 3 foreign Key ID KBLI sub golongan
kode varchar 10   Kode KBLI sub golongan 2
n_subgolongan varchar 50   Nama sub golongan 2
deskripsi longtext     Pengertian sub golongan 2
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
d_update datetime     Tanggal data diperbaharui
is_show tinyint 2   Status ditampilkan
  1. Tabel Mutasi_berkas
Nama File : Tmmutasi_berkas.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data perjalanan berkas.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.12. Tabel Mutasi Berkas

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik KBLI sub golongan 2
tmpermohonan_id int 3 foreign Key ID permohonan
pendaftaran_id varchar 20   Nomor pendaftaran
catatan varchar 50   Catatan mutasi
entry_position tinyint 2   Dikirim dari posisi
to_position tinyint 2   Tujuan pengiriman berkas
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
i_entry varchar 30   User yang mengirimkan
status_terima tinyint 2   Status terima berkas
  1. Tabel User
Nama File : Tmuser.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data user.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.13. Tabel User

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID unik user
tmpegawai_id int 3 foreign Key ID pegawai
username varchar 20   Username
realname varchar 30   Nama asli pengguna
password varchar 30   Password
last_login varchar 12   Tanggal terakhir login
telp varchar 13   Nomor telepon
c_status tinyint 2   Status pengguna
photo varchar 30   Foto pengguna
d_entry datetime     Tanggal data disimpan
d_update datetime     Tanggal data diperbaharui
ttd varchar 30   Lokasi file TTD
paraf varchar 30   Lokasi file paraf
truser_jabatan_id int 3 foreign Key ID user jabatan
  1. Tabel Pegawai
Nama File : Tmpegawai.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data pegawai.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.14. Tabel Pegawai

Field Name Data Type Length Index Description
pegawaiid int 3 primary key ID unik pegawai
satuankerjaid int 3 foreign Key ID stauan kerja pegawai
jabatanid int 3 foreign Key ID jabatan pegawai
pegawaisatuanid int 3 foreign Key ID satuan pegawai
d_masuk date     Tanggal terdaftar pegawai dikantor
d_keluar date     Tanggal keluar pegawai dari kantor
nip varchar 25   Nip pegawai
n_pegawai varchar 30   Nama pegawai
telp varchar 13   Telepon pegawai
alamat varchar 30   Alamat pegawai
d_kontrak date     Tanggal habis kontrak pegawai
  1. Tabel User Auth
Nama File : Userauth.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data role user.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.15. Tabel User Auth

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID user auth
id_role int 3   Nomor role
description varchar 30   Pengertian role
mapping_sie varchar 30   Masuk kedalam role
  1. Tabel Perizinan
Nama File : Trperizinan.
Tipe File : File relasi.
Fungsi : Menyimpan data perizinan.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.16. Tabel Perizinan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID perizinan
n_perizinan varchar 20   Nama perizinan
initial varchar 10   Inisial nama izin
  1. Tabel Peruntukan
Nama File : Tmperuntukan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data peruntukan.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.17. Tabel Peruntukan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID peruntukan
n_peruntukan varchar 20   Nama peruntukan
  1. Tabel Jenis Permohonan
Nama File : Trjenis_permohonan.
Tipe File : File relasi.
Fungsi : Menyimpan data jenis permohonan.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.18. Tabel Jenis Permohonan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID permohonan
n_permohonan varchar 20   Nama permohonan
  1. Tabel Persyaratan
Nama File : Tmpersyaratan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data persyaratan izin.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.19. Tabel Persyaratan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID syarat
n_syarat varchar 20   Nama syarat
status tinyint 3   Status persyaratan
  1. Tabel Properti Pendataan
Nama File : Tmproperty_pendataan.
Tipe File : File master.
Fungsi : Menyimpan data persyaratan izin.
Media : Hardisk.
Primary Key : id

Tabel 4.20. Tabel Properti Pendataan

Field Name Data Type Length Index Description
id int 3 primary key ID pendataan
n_pendataan varchar 20   Nama pendataan
status tinyint 3   Status pendataan

Racangan Prototipe

Prototipe Tampilan Awal Perizina Online

img
Gambar 4.8 Prototipe Tampilan Awal Perizinan Online

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat mengakses menu beranda, perizinan, simulasi retribusi IMB dan Info KBLI.
  2. Untuk pemohon yang belum login pemohon dapat melakukan login atau pendaftaran.
  3. Pemohon dapat langsung melihat izin yang akan didaftarkan.
  4. Pemohon dapat melakukan cek keaslian Surat Keputusan (SK).
  5. Pemohon dapat melihat rekapitulasi berkas permohonan.
  6. Pemohon dapat melihat jumlah pendaftaran izin per hari ini.

Prototipe Tampilan Awal Perizina Online

img
Gambar 4.8 Prototipe Tampilan Awal Perizinan Online

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat mengakses menu beranda, perizinan, simulasi retribusi IMB dan Info KBLI.
  2. Untuk pemohon yang belum login pemohon dapat melakukan login atau pendaftaran.
  3. Pemohon dapat langsung melihat izin yang akan didaftarkan.
  4. Pemohon dapat melakukan cek keaslian Surat Keputusan (SK).
  5. Pemohon dapat melihat rekapitulasi berkas permohonan.
  6. Pemohon dapat melihat jumlah pendaftaran izin per hari ini.

Prototipe Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon

img
Gambar 4.9 Prototipe Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat melihat list izin yang dapat didaftarkan.
  2. Pemohon dapat melihat deskripsi, dasar hukum prosedur dan per-syaratan untuk mengajukan izin.
  3. Pemohon dapat mengajukan izin dengan mengklik button daftar sekarang.

Prototipe Tampilan Simulasi Retribusi IMB

img
Gambar 4.10 Prototipe Tampilan Simulasi Retribusi IMB

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat melakukan filter jenis fungsi, peruntukan dan jenis permohonan IMB yang akan disimulasikan perhitungannya
  2. Pemohon dapat memilih rincian yang akan diajukan, luas, jumlah unit dan pemohon dapat melihat total simulasi retribusi IMB yang harus dibayarkan nantinya.

Prototipe Tampilan Info KBLI

img
Gambar 4.11 Prototipe Tampilan Info KBLI

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat memilih list kategori KBLI yang akan dilihat
  2. Pemohon dapat melihat informasi kategori KBLI, rincian informasi KBLI dan kode KBLI untuk bidang usaha tersebut.

Prototipe Tampilan Form Login Pada Pemohon

img
Gambar 4.12 Prototipe Tampilan Form Login Pada Pemohon

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon mengisikan username dan password yang terkiri pada email pemohon.
  2. Pemohon melakukan submit login.
  3. Jika pemohon belum memiliki username dan password pemohon dapat mengklik tautan Buat Akun Baru.

Prototipe Tampilan Form Registrasi

img
Gambar 4.13 Prototipe Tampilan Form Registrasi

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon mengisi form registrasi pendaftaran.
  2. Jika semua inputan telah diisi pemohon dapat melakukan mengklik button registrasi

Prototipe Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan

img
Gambar 4.14 Prototipe Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat melihat izin dan peruntukan yang akan didaftarkan.
  2. Pemohon mengisi formulir isian data pemohon, lokasi izin, data perusahaan dan upload persyaratan.
  3. Untuk ketahap selanjutnya pemohon dapat melakukan klik button Next, kemudian jika semua form sudah terisi pemohon dapat mengklik button Finish.

Prototipe Tampilan Cek Status Permohonan

img
Gambar 4.15 Prototipe Tampilan Cek Status Permohonan

Aktor: Pemohon

Skenario:

  1. Pemohon dapat melihat list permohonan izin yang pernah diajukan.
  2. Pemohon juga dapat melihat status terakhir dari berkas permohonan.

Prototipe Tampilan Form Login Pada Petugas

img
Gambar 4.16 Prototipe Tampilan Form Login Pada Petugas

Aktor: Petugas

Skenario:

  1. Petugas mengisikan username dan password.
  2. Kemudian petugas mengklik button Login

Prototipe Tampilan Laporan Pendaftaran

img
Gambar 4.17 Prototipe Tampilan Laporan Pendaftaran

Aktor: Petugas

Skenario:

  1. Petugas dapat melihat nama petugas yang login dan untuk keluar dari akun dapat melakukan aksi logout.
  2. Petugas dapat mengakses menu beranda dan laporan pendaftaran.
  3. Petugas dapat melihat tabel data laporan pendaftaran.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Server
    1. Processor: Intel Xeon E5-2620v3
    2. RAM: 16 GB
    3. Harddisk: 8 TB
  2. Operator atau petugas
    1. Processor: Intel Pentium 4 Core 2
    2. Monitor: LED 16.0 ”
    3. RAM: 2 GB
    4. Harddisk: 320 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Microsoft Windows 7: Untuk Operating System komputer operator.
  2. CentOS 7: Untuk Operating System komputer server.
  3. Browser Chrome 65.0.3325.162: Untuk membuka aplikasi pelayanan perizinan online.
  4. Aplikasi pelayanan perizinan online: Digunakan oleh masyarakat untuk melakukan pendaftaran izin.
  5. Aplikasi admin pelayanan perizinan: Digunakan oleh operator pelayanan untuk melakukan cetak laporan pendaftaran izin.

Hak Akses (Brainware)

  1. Masyarat atau pemohon sebagai penerima layanan perizinan online.
  2. Operator pelayanan sebagai petugas yang mencetak laporan permohonan pendaftaran.

Testing

Pengujian pada aplikasi pelayanan periziznan online berbasis web ini menggunakan metode black box testing. Metode black box testing digunakan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program sehingga dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dengan menggunakan black box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut pengujin sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode black box testing meliputi:

  1. Registrasi pemohon.
  2. Login pemohon.
  3. Pendaftaran permohonan izin.
  4. Simulasi retribusi IMB.
  5. Info KBLI.
  6. Cek Status.
  7. Laporan pendaftaran.

Tabel 4.21. Tabel Pengujian Black Box Testing Registrasi Permohonan

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Menampilkan form registarsi

img

Menampilkan form registrasi

img

Valid

2

Mengetes validasi form

 

img

Memberitahukan kesalahan yang ada saat pengisian form registrasi

img

Valid

3

Menampilkan peasn registrasi berhasil dilakukan

img

Menampilkan pesan registrasi berhasil dilakukan

img

Valid

 

Tabel 4.22. Tabel Pengujian Black Box Testing Login Pemohon

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Menampilkan form login

img

Sistem Menampilkan form login

img

Valid

2

Mengetes validasi form login

 

img

Memberitahukan kesalahan yang ada saat melakukan login.

img

Valid

3

Mengisi username dan password yang belum terdaftar

img

Sistem menolak untuk masuk

 

img

Valid

4

Masuk dengan mengisi username dan password yang sudah didaftarkan

img

Sistem menampilkan pesan berhasil masuk

 

img

Valid

 

Tabel 4.23. Tabel Pengujian Black Box Testing Pendaftaran Permohonan Izin

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Memilih izin yang akan didaftarkan

 

img

Sistem menampilkan list perizinan yang bisa dipilih

img

Valid

2

Melihat deskripsi, dasar hukum, prosedur dan persyaratan

img

Sistem menampilkan deskripsi, dasar hukum, prosedur dan persyaratan

img

Valid

3

Memilh peruntukan dan jenis permohonan

 

img

Sistem menyediakan pilihan jenis permohonan dan peruntukan izin

img

Valid

4

Menampilkan form pendaftaran izin

img

Sistem menampilkan form pendaftaran izin

img

Valid

5

Mengetes validasi pada form pendaftaran izin

img

Sistem melakukan validasi pada form pendafatran izin

img

Valid

6

Mengisi lokasi izin

img

Sistem menyediakan form lokasi izin

img

Valid

7

Menunggah file persyaratan

 

img

Sistem menampikan unggahan yang harus diisi oleh pemoho

img

Valid

8

Menampilkan permohonan berhasil dilakukan

img

Sistem menampilkan pesan permohonan izin berhasil dilakukan

img

Valid

 

Tabel 4.24. Tabel Pengujian Black Box Testing Simulasi Retribusi IMB

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Menampilkan pilihan fungsi IMB, peruntukan, jenis permohonan dan kelas IMB

img

Sistem menampilkan pilihan berupa fungsi IMB, peruntukan, jenis permohonan dan kelas IMB

img

Valid

2

Tidak memilih salahsatu dari fungsi IMB, peruntukan, jenis permohonan atau kelas IMB

img

Sistem menolak untuk melakuka simulasi

 

 

img

Valid

3

Menampilkan form simulasi retribusi IMB

 

img

Sistem menampilkan form simulasi retribusi IMB

img

Valid

4

Memilih lantai yang akan dibangun

img

Sistem menampilkan biaya retribusi

img

Valid

5

Memasukan luas lantai

 

img

Sistem menghitung dan menampilkan jumlat retribusi

img

Valid

6

Melihat total retribusi

 

 

img

Sistem simulasi menghitung semua jumlah retribusi dan menampilkan total retribusi yang harus dibayar

img

Valid

 

Tabel 4.25. Tabel Pengujian Black Box Testing Info KBLI

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Melihat informasi kode KBLI dan penjelasan dari kategori tersebut

img

Sistem menampilkan informasi kode KBLI dan penjelasannya

img

Valid

 

Tabel 4.26. Tabel Pengujian Black Box Testing Cek Sttatus

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Melihat permohonan yang pernah didaftarkan

img

Sistem menampilkan permohonan izin yang pernah didaftarkan

img

Valid

2

Melihat detail permohonan yang didaftarkan

 

img

Sistem menampilkan detail permohonan yang didaftarkan

img

Valid

3

Jika permohonan ditolak, dapat melihat alasan penolakan

img

Sistem menampilkan alasan penolakanå

 

img

Valid

4

Jika permohonan sudah diverifikasi, dapat melaukan cetak bukti pendaftaran

img

Sistem menampilkan cetak bukti pendaftaran

img

Valid

5

Jika permohonan sudah di BAP, dapat melihat hasil BAP

img

Sistem menampilkan hasil BAP

 

img

Valid

6

Jika permohonan sudah disetujui, dapat melihat status permohonan sudah disetujui.

img

Sistem menampilkan permohonan sudah disetujui

img

Valid

 

Tabel 4.27. Tabel Pengujian Black Box Testing Laporan Pendaftaran

No

Skenario pengujian dan test case

Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian

Kesimpulan

1

Memilih tanggal pendaftaran yang akan dijadikan laporan

img

Sistem menampilkan tanggal dalam bentuk kalender

img

Valid

2

Tidak mengisi tanggah pendaftaran

img

Sistem menolak untuk melanjutkan proses

img

Valid

3

Melihat laporan pendaftaran

img

Sistem menampilkan laporan pendaftaran

img

Valid

4

Mencetak laporan pendaftaran

 

img

Sistem menyediakan fasilitas untuk mencetak laporan pendaftaran

img

Valid

 

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada form registrasi pemohon, login pemohon, pendaftaran permohonan izin, simulasi retribusi IMB, Info KBLI, cek status dan laporan pendaftaran. Aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web berjalan dengan baik, tetapi masih memerlukan tambahan berbagai fitur untuk memaksimalkan kinerja aplikasi pelayanan perizinan online tersebut sehingga menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh stakeholder.

Implementasi

Tampilan Aplikasi

Berikut ini merupakan tampilan user interface yang diusulkan, setelah dilakukan beberapa perubahan dan peningkatan dari segi tampilan dasar sebelumnya:

  1. Tampilan Awal Pelayanan Perizinan Online
  2. img

    Gambar 4.18 Tampilan Awal Pelayanan Perizinan Online

  3. Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
  4. img

    Gambar 4.19 Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon

  5. Tampilan Simulasi Retribusi IMB
  6. img

    Gambar 4.20 Tampilan Simulasi Retribusi IMB

  7. Tampilan Info KBLI
  8. img

    Gambar 4.21 Tampilan Info KBLI

  9. Tampilan Form Login Pada Pemohon
  10. img

    Gambar 4.22 Tampilan Form Login Pada Pemohon

  11. Tampilan Form Registrasi
  12. img

    Gambar 4.23 Tampilan Form Registrasi

  13. Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan
  14. img

    Gambar 4.24 Tampilan Pendaftaran Perizinan

  15. Tampilan Cek Status Permohonan
  16. img

    Gambar 4.25 Tampilan Cek Status Permohonan

  17. Tampilan Form Login Pada Petugas
  18. img

    Gambar 4.26 Tampilan Form Login Pada Petugas

  19. Tampilan Laporan Pendaftaran
  20. img

    Gambar 4.27 Tampilan Laporan Pendaftaran

  21. Tampilan Rincian Laporan Pendaftaran
  22. img

    Gambar 4.28 Tampilan Rincian Laporan Pendaftaran

Schedule

Dalam melakukan penelitian ini banyak proses dan kegiatan yang dikerjakan. Kegiatan yang dimaksud terangkum didalam time table berikut ini:

4.28. Tabel Schedule Penelitian

img

Estimasi Biaya

Berikut ini adalah rincian estimasi biaya yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian dan membuat sebuah aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web:

4.29. Tabel Estimasi Biaya Penelitian

img

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada sistem pelayanan perizinan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Selatan, maka didapat berbagai macam kesimpulan diantaranya:

  1. DPMPTSP Kota Tangerang Selatan sudah memiliki sistem namun hanya berjalan pada internal dinas. Hal tersebut membuat masyarakat atau pemohon harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk dapat melakukan pendaftaran permohonan izin.
  2. Kendala masyarakat dalam melakukan perizinan adalah masyarakat yang ingin mendaftar izin harus datang ke kantor DPMPTSP, sulitnya melakukan tracking posisi berkas, maraknya praktik calo atau pihak ketiga untuk memperlancar pengurusan, tidak pastinya waktu pengerjaan dan tarif yang dikenakan melebihi ketentuan dikarenakan tidak transparannya tarif retribusi.
  3. Aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web yang dibuat peneliti untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pendaftaran permohonan izin kapanpun dan dimanapun tanpa harus datang ke kantor DPMPTSP, masyarakat juga dapat melakukan live chatting dengan petugas, tracking posisi berkas, melihat prosedur pembuatan izin, melihat SOP pembuatan izin dan dapat melakukan simulasi retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Saran

Ada beberapa saran yang peneliti ingin sampaikan untuk meningkatkan dan memaksimalkan kinerja aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan diantaranya adalah:

  1. Agar DPMPTSP Kota Tangerang Selatan memlakukan sosialisasi pada masyarakat mengenai aplikasi pelayanan perizinan online yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan perizinan.
  2. Perlu ditambahkan notifikasi sms gateway yang otomatis akan terkirim pada petugas verifikasi berkas setelah pendaftaran pemohon izin berhasil dilakukan.
  3. Agar DPMPTSP nantinya dapat mengintegrasikan aplikasi ini dengan berbagai aplikasi pelayanan Kota Tangerang Selatan seperti aplikasi pelayanan pajak yang berada pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BAPPENDA), aplikasi pelayanan rekomendasi kajian teknis perizinan pembangunan pendirian gedung dan bangunan dll.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Rusdiana, H. A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Manajemen Informasi. Bandung: Pustaka Setia. ISBN 9789790764217.
  2. Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).
  3. Wibowo. Gallaleo. I, Rumagit. A. M, Tuturoong. N. J. 2014. “Perancangan Aplikasi Gudang Pada PT. Pakan Ternak Sejati”. E­-Journal Teknik Elektro dan Komputer. Manado: UNSRAT. Vol. 3 No. 4 ISSN : 2301­8402.
  4. Suprihadi, dkk. 2013.”Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Tangerang:STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol.6 No.3, Mei 2013 ISNN:1978-8282.
  5. Eilon, Samuel. 2014. Sistem Informasi Manajemen Organisasi. Yogyakarta: Center of Academic Publishing Service (CAPS).
  6. Kadir, Abdul. 2014. Buku Pertama Belajar Pemrograman Java untuk Pemula. Yogyakarta: Mediakom.
  7. Minarni, & Ariani. 2013. “Perancangan Perangkat Lunak Diagnosa Penyakit Mata Khusus Gangguan Konjungtiva dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web Minarni 1”. Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan, 6(1), 20864981.
  8. 8,0 8,1 Bactiar, Dede dan Atikah. 2015. “Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang”. STMIK Bina Saran Global. Jurnal Sisfotek Global.Vol.5 No.1 Maret 2015.ISSN:2088-1762.
  9. Iqbal, M Dzulhaq, dkk. 2017. “Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013”. Jurnal Sisfotek Global. ISSN:2088-1762 Vol.1.
  10. 10,0 10,1 10,2 Zulhiansyah, Alfath. 2015. Konsep Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam www.slideshare.net/alfathzulhiansyah1/pelayanan-terpadu diakses pada Sabtu, 10 Maret 2018 pukul 11:30.
  11. 11,0 11,1 Bpmdp. 2014. Pengertian Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kalimantan Tengah dalam http://kalteng.go.id/ogi/viewarticle.asp?ARTICLE_id=1792 diakses pada Sabtu, 10 Maret 2018 pukul 16:00.
  12. 12,0 12,1 Rosa A.S dan M.Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan Berorientasi Objek, Cetakan ketiga. Bandung : Informatika Bandung.
  13. Onu, Fergus U, Chinelo. V. Umeakuka. 2016. “Object Oriented Programming (Oop) Approach To The Development Of Student Information Management System”. Ebonyi State University, Abakaliki-Nigeria : International Journal of Computer Applications Technology and Research Volume 5– Issue 8, 504 508, 2016, ISSN:2319–8656.
  14. Jagadish, Maddirala, Palli Hemanth Kumar, and Pamarthi Jagadish. "Avance Bibliothek Management System”. International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol. 5 (6) (2014): 7243­7251.
  15. Ridwan, Muhammad Aji. 2016. “Perancangan Sistem Informasi Reservasi Kelas Berbasis Online pada Celebrity Fitness”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. SKRIPSI STMIK Raharja.
  16. Osita, Ifediora Christian, dkk. 2014. “Organization’s stability and productivity: the role of SWOT analysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat”. International Journal of Innovative and Applied Research Vol. 2 Issues 9 (2014) ISSN: 2348-0319.
  17. Sarsby, Alan. 2016. SWOT Analysis. United Kingdom: Leadership Library.
  18. Hariyanto, Agus. 2015. Membuat Web Profil Sekolah + PPDB Online. Yogyakarta: CV. LOKOMEDIA.
  19. Murad. Dina Fitria, dkk. 2013. "Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang". Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1 September 2013.
  20. Maxmanroe. 2018. Pengertian Web/Website, Jenis, Manfaat, dan Unsur-unsur Website dalam https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-website.html diakses pada Sabtu, 10 Maret 2018 pukul 14:10.
  21. Saputra, Agus. Feni Agustin. 2013. Menyelesaikan Website 12 Juta Secara Proesional. Jakarta: PT Alex Media Komutindo.
  22. Sidik, Betha. September 2014. Pemprograman Web PHP Revisi Kedua. Bandung : Penerbit Informatika.
  23. Nagara, Erliza Septia dan Rini Nurhayati. 2015. "Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Hama Padi Menggunakan PHP". Jurnal TAM (Technology Acceptance Model). Lampung : STMIK Pringsewu. Vol. 4 Juli 2015.
  24. Mandar, Ruko. 2017. Kitab Kumpulan Tips, Latihan, dan Soal Database. Jakarta: PT.Gramedia.
  25. Warnars, Spits. 2014. “Perbandingan Penggunaan Database OLTP Dan Data Warehouse”. Tangerang : Jurnal CCIT Vol.8 No.1 – September 2014.
  26. Sudaryono, dkk. 2013. "Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scanffolding (Studi Kasus CV. Pesona Alam Scanffolding)". Tangerang : STMIK Raharja.Jurnal CCIT Vo.7 No.1 September 2013.ISNN:1978-8282.
  27. Winarno, Edy., dkk. 2014. Pemrograman Web Berbasis HTML5, PHP, dan JavaScript. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  28. Watung, dkk. 2014. "Perancangan Sistem Informasi Data Alumni Fakultas Teknik UNSRAT Berbasis Web". E-Journal Teknik Elektro dan Komputer. Manado: UNSRAT Vol.3 No.1 ISNN: 2277-8616.
  29. Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2013. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  30. Pratama, I Putu, Agus, Eka. 2014. Handbook Jaringan Komputer. Bandung: Informatika Bandung.
  31. Mauladi dan Tri Suratno. 2016. “Analisis Penentu Antar Muka Terbaik Berdasarkan Eye Tracking Pada Sistem Informasi Akademik Universitas Jambi”. Jambi: Universitas Jambi. Jurnal Ilmiah Seri Sains Vol. 18 No. 1, Agustus 2016 ISSN : 0852 – 8349.
  32. Parlika, Rizky., Achmad Heidhar Mubarok, and M. Syahrul Munir. 2017. “Rancangan Sistem Informasi Pegawai Lapangan Rentcar Menggunakan Framework CodeIgniter”. Jurnal INFORM, Vol.2 No.2, Juli 2017, ISSN : 2502­3470, E­ISSN : 2581­0367.
  33. Raharjo, Budi. 2015. Belajar Otodidak Framework CodeIgniter : Teknik Pemrograman Web dengan PHP dan Framework CodeIgniter 3. Bandung : Informatika Bandung.
  34. Mahdia, F., dan Noviyanto, F. 2013. “Pemanfaatan Google Maps API Untuk Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Bantuan Logistik Pasca Bencana Alam Berbasis Mobile Web (Studi Kasus: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta)”. Jurnal Sarjana Teknik Informatika, Vol.1 No.1 : 162­ 171, e­ISSN: 2338­5197.
  35. Husni, A. F. 2016. “Analisis Dan Pengembangan Sistem Informasi Akademik Dengan Permodelan Enterprise Architecture Zachman Framework Pada Politeknik Jambi”. Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta,1,1­9.
  36. Aryani, Diah, Muhammad Nur Ihsan, dan Puspita Septiyani. 2017. “Prototype Sistem Absensi Dengan Metode Face Recognition Berbasis Arduino Pada SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang”. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE 5.(1), 1.3.37­42, ISSN : 2302­3805.
  37. Rizaldi, Adrian. 2014. "Sistem Pakar Identifikasi Karakter Siswa dalam Menentukan Konsentrasi Belajar dengan Metode Forward Chaining pada SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang". Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
  38. Mustaqbal. M. Sidi, Firdaus. Roeri. Fajri, Rahmadi. Hendra. 2015. “Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis”. Bandung: Universitas Widyatama. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3, Agustus 2015 ISSN : 2407 – 3911.
  39. Yadav. Uma Nath, Rai. Ashutosh, Verma. Priyaranjan. 2013. ”Software Testing”. ITM Gorakhpur: International Journal of Computer Science and Information Technologies. Vol. 4 .No.2, ISSN 0975­964.
  40. Aisyah. Euis. Sitinur, Padeli, dan Sumasih. 2016. ”Penerapan activity based costing system dalam laporan keungan untuk mempermudah pengendalian biaya”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Journal SENSI. Vol. 2 No. 2, Agustus 2016 ISSN: 2461­1409.
  41. Jan, Syed Roohullah, dkk. 2016. "An Innovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies." International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (IJSRSET), Print ISSN : 23951990.
  42. Maulani, Giandari, dkk. 2016. “Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 2, Januari 2016 ISSN : 1978 -8282.
  43. PKP2A LAN II. 2013. Kesiapan Daerah Dalam Menyediakan Sistem Informasi Pelayanan Publik. Makasar: PKP2A LAN II.
  44. Fikri, Al Khalid. 2017. “Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Pada DPMPTSP Kota Tangerang”. Laporan Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
  45. Candra, Dora Ari. 2017. “Analisa Dan Perancangan System PTSP dan PTSA pada BP2T”. Laporan KKP. Tangerang: STMIK Raharja.
  46. Nugraheni, Zulfi Ahaditya Arif. 2015. “Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat Di Kantor Kecamatan mungkid Kabupaten Magelang”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  47. Sari Darman, Dewi Puspita. 2015. “Inovasi Pelayanan Perizinan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Makassar”. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar.

DAFTAR LAMPIRAN

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Formulir Persetujuan Dan Penugasan Pembimbing
A.3. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
A.4. Formulir Permohonan Penggantian Judul Tugas Akhir/Skripsi
A.5. Kartu Bimbingan
A.6. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.7. Daftar Nilai
A.8. Form Validasi Skripsi
A.9. Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil
A.10. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.11. Formulir Seminar Proposal
A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.13. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.14. Formulir Validasi Sidang
A.15. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.16. Kwitansi Pembayaran Sidang
A.17. Sertifikat TOEFL
A.18. Sertifikat Prospek
A.19. Sertifikat IT Nasional
A.20. Sertifikat IT Internasional
A.21. Curriculum Vitae (CV)

B.1. Surat Keterangan Observasi
B.2. Bukti Testing dan Implementasi
B.3. Transkrip Bukti Wawancara

C.1. Formulir Rencana Tapak
C.2. Formulir Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
C.3. Buku Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
C.4. Buku Peraturan Walikota Tangerang Selatan Tentang Retribusi Daerah

Contributors

Muhamad Yusuf