SI1422481612: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi tertunda]
 
(1 revisi antara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 433: Baris 433:
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (PKI) STMIK Raharja</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku PUKET 1 STMIK RAHARJA</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bapak Junaidi,M.Kom , selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bapak Junaidi,M.Kom , selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bapak Muhaimin Hasanudin, ST., M.KOM Selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan  masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bapak Muhaimin Hasanudin, ST., M.KOM Selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan  masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.</li>

Revisi terkini pada 1 Oktober 2017 04.07


RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING STOK GUDANG

MENGGUNAKAN METODOLOGI SWOT BERBASIS WEB

PADA PT. CULLETPRIMA SETIA - BBCGLASS

SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1422481612
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING STOK GUDANG

MENGGUNAKAN METODOLOGI SWOT BERBASIS WEB

PADA PT. CULLETPRIMA SETIA - BBC-GLASS

Disusun Oleh :

NIM
: 1422481612
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING STOK GUDANG

MENGGUNAKAN METODOLOGI SWOT BERBASIS WEB

PADA PT. CULLETPRIMA SETIA - BBC-GLASS

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422481612
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhaimin Hasanudin, ST,M.KOM)
   
(Al Husain , M.Kom.,)
NID : 08206
   
NID : 13002



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING STOK GUDANG

MENGGUNAKAN METODOLOGI SWOT BERBASIS WEB

PADA PT. CULLETPRIMA SETIA - BBC-GLASS

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422481612
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
Ketua Penguji
 
Anggota Penguji 1
 
Anggota Penguji 2
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING STOK GUDANG

MENGGUNAKAN METODOLOGI SWOT BERBASIS WEB

PADA PT. CULLETPRIMA SETIA - BBC-GLASS

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
:1422481612
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1422481612

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRACT

The development of informatics technology, especially computer-based informatics technology today, is felt very rapidly and it affects the aspects of work Almost all companies grow and increase the activity of buying and selling of goods, it requires the ability and skills of managers in making decisions about the selling value to be executed by the company , So it is expected to help overcome the problems faced by the company. One of the knowledge that can help human beings in supporting the needs of companies in managing information optimally and efficiently in managing stock warehouse inventory is to use monitoring system.

The monitoring system (System Monitoring) is defined as an activity cycle that includes collection, review, reporting, and action on information of a process being implemented, so as to assist the company in accordance with the plan in order to achieve its stated objectives. It needs a system that can control and monitor the stock of warehouses with the purpose of time efficiency and in the process of work becomes more optimal and does not take much time, of course, is needed once in the company, but it also can reduce the level of corporate loss by means of control that is integrated with Computer by using monitoring system.

Therefore the need of a system that can help control and monitor stock inventory so that no delays occur, accumulation of goods and prevent the occurrence of losses due to the effective use of goods that exist in the warehouse.


Keywords: system monitoring (monitoring system), stock of goods, effective use.

ABSTRAKSI

"Perkembangan teknologi informatika khususnya teknologi informatika berbasis komputer dewasa ini, dirasa sangat pesat dan hal ini berpengaruh terhadap aspek pekerjaan Hampir semua perusahaan berkembang dan meningkatnya aktivitas persaingan jual beli barang, maka menuntut kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam pengambilan keputusan mengenai nilai jual yang akan dijalankan perusahaan, sehingga diharapkan mampu membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Salah satu pengetahuan yang dapat membantu manusia dalam menunjang kebutuhan perusahaan dalam mengelola informasi secara optimal dan efesien dalam mengelola persediaan stok gudang adalah dengan menggunakan system monitoring.

Sistem monitoring (System Monitoring) adalah didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan, sehingga dapat membantu perusahaan sesuai dalam rencana agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dibutuhkannya sebuah system yang dapat mengontrol serta memonitoring stok barang digudang dengan tujuan efisiensi waktu serta dalam proses pekerjaan menjadi lebih optimal dan tidak memakan waktu banyak, tentunya ini sangat dibutuhkan sekali didalam perusahan, selain itu juga dapat mengurangi tingkat kerugian perusahaan dengan cara pengontrolan yang terintegrasi dengan computer dengan menggunakan system monitoring.

Maka dari itu diperlukannya sebuah sistem yang dapat membantu mengontrol dan memonitoring persediaan stok barang agar tidak terjadi keterlambatan, penumpukan barangdan mencegah terjadi nya kerugian akibat masa efektif pakai pada barang yanga ada di gudang.


Kata Kunci : system monitoring (system monitoring), stok barang, masa efektif pakai.

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING STOK GUDANG MENGGUNAKAN METODOLOGI SWOT BERBASIS WEB PADA PT. CULLETPRIMA SETIA - BBCGLASS”.
Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (S1) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada Ibu dan Bapak penulis yang telah sabar mendidik, merawat, dan berdo’a untuk penulis hingga di akhir perjuangan dalam pembuatan Laporan Skripsi ini, serta kepada Adik penulis yang tercinta, yang selalu memberikan do’a terbaiknya kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku PUKET 1 STMIK RAHARJA
  3. Bapak Junaidi,M.Kom , selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika
  4. Bapak Muhaimin Hasanudin, ST., M.KOM Selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Bapak Al husain M.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  6. Kepada kedua Orang Tua Tercinta, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  7. Kekasihku yang Tercinta Anggi Septian Maulana, yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan SKRIPSI ini.
  8. Bapak Isro Haryono selaku Kepala Departeman Finishing yang telah mengizinkan penulis melakukan kegiatan Skripsi di PT. Culletprima Setia.
  9. Bapak Wawan Hermawan selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.
  10. Seluruh pimpinan dan karyawan PT. Culletprima setia yang ramah-ramah, yang tak segan-segan membantu penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.
  11. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada Penulis.
  12. Kepada Sahabat saya (Anton, Johan, Arba, Rivai) yang selalu ada dalam segi materil maupun bantuan yang tak ternilai.

Kepada semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini, semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada saya.Adapun laporan ini masih terdapat kekurangan dan bukan merupakan pembahasan yang sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar Laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi kalangan praktisi serta akademik, dan juga orang lain yanag membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


Tangerang, Juli 2017
Eka Esti Nurhayati
NIM. 1422481612


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

classdiagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informatika khususnya teknologi informatika berbasis komputer dewasa ini, dirasa sangat pesat dan hal ini berpengaruh terhadap aspek pekerjaan. Hampir semua perusahaan berkembang dan meningkatnya aktivitas persaingan jual beli barang, maka menuntut kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam pengambilan keputusan mengenai nilai jual yang akan dijalankan perusahaan, sehingga diharapkan mampu membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan. PT. Culletprima Setia salah satu perusahaan yang bergerak dibidang barang pecah belah. Akan tetapi sistem monitoring stock gudang yang terdapat pada PT. Culletprima Setia belum mempunyai manajemen yang baik (belum terkomputerisasi) atau masih secara manual dalam pendataan barang, sehingga perusahaan sering mengalami kendala data stok barang, terutama dalam sistem pengolahan dan pencatatan persediaan stok barang didalam gudang. banyaknya dokumen yang diperlukan serta belum adanya sistem yang menunjang kebutuhan perusahaan, sehingga memungkinkan terjadi banyak kesalahan yaitu selisih antara stock yang ada dengan pemakaian material serta akan memakan waktu yang lama dalam perhitungan dan penyajian informasi monitoring stock gudang kepada pimpinan. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis memilih judul “RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING STOK GUDANG MENGGUNAKAN METODOLOGI SWOT BERBASIS WEB PADA PT. CULLETPRIMA SETIA - BBCGLASS ”.

Perumusan Masalah


Rumusan Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana memonitoring persediaan barang yang ada didalam gudang agar tidak terjadi penumpukan dan keterbatasan barang ?
2. Bagaimana mengontrol persediaan barang untuk mengetahui masa efektif pakai sesuai dengan masa tanggal kadaluwarsa pada setiap barang yang ada didalam gudang ?
3. Bagaimana membuat suatu sistem yang dapat membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian ?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup, yaitu penelitian terbatas hanya pada “Rancang Bangun Sistem Monitoring Stok Gudang Menggunakan Metodologi SWOT Berbasis WEB Pada PT. CULLETPRIMA SETIA-BCCGlass berbasis web”. Diantaranya: bahwa sistem ini dapat menangani proses masuknya barang yang dikirimkan dari supplier kepada bagian gudang dan proses keluarnya barang yang diperoleh dari kasir berdasarkan faktur jual untuk pelanggan. Serta pembuatan laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan stok barang, laporan stok minim dan laporan bahan kadarluasa. Secara detailnya tertuang dalam tabel final elisitasi.


Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis mempunyai tujuan antara lain:
1. Membuat sistem monitoring gudang dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan dan keterbatasan barang sesuai dengan ketentuan masa efektif pakai dan minimal stok yang ada didalam gudang.
2. Membuat sistem yang dibutuhkan untuk mengontrol persediaan barang, agar dapat mengetahui masa efektif pakai sesuai dengan tanggal kadarluasa pada barang.
3. Membuat sistem yang dibutuhkan perusahaan, yang dapat membantu dalam mengurangi tingkat kerugian.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

    1. Dengan adanya sistem monitoring pada gudang, dapat memberikan kemudahan dalam memonitoring persediaan barang. Sehingga tidak terjadi penumpukan barang karena adanya ketentuan masa efektif pakai dan minimal stok barang.
    2. Dengan menggunakan sistem monitoring dapat mengetahui masa efektif pakai setiap barang berdasarkan tanggal kadarluasa, sehingga dapat mengurangi resiko barang tidak terjual karena tidak layak pakai atau kadarluasa.
    3. Dengan termonitoringnya data barang pada gudang ini dapat mengetahui jumlah persediaan barang dan berkurangnya barang tidak terjual, maka secara otomatis tingkat kerugian dapat dihindari seminimal mungkin.

    4. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai sarana untuk mengembangan ilmunya dalam mengangkat sesuatu yang layak untuk diadakan penelitian. Dan untuk bekal dimasa datang, apabila peneliti nantinya terjun ke lapangan.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah dengan cara sistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Berikut beberapa metode penelitian yang di gunakan dalam pembuatan penelitian Skripsi sebagai berikut:

    Metode Pengumpulan Data

      Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:
      1. Metode Observasi (Observation Research)
      Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung kelapangan pada PT. Culletprima Setia dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang di dapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem yang berjalan.
      2. Metode Wawancara (Interview Research
      Melakukan kegiatan tanya jawab dengan stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Dari hasil wawancara dengan stakeholder. Dan stakeholder menginginkan perbaikan khususnya pada sistem monitoring gudang pada PT. Culletprima Setia.
      3. Studi Pustaka
      Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet yang berhubungan dengan analisis sistem monitoring gudang. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan

    Metode Analisa

      Analisis data merupakan salah cara untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian yang dilakukan. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan-temuan ilmiah, bila dianalisis dengan benar dan menggunakan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan mencari berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

    Metode Pengembangan

    Pengembangan sistem merupakan suatu proyek yang harus melalui suatu proses pengevaluasi seperti pelaksanaan proyek lainnya. Dalam metode ini peneliti mencoba untuk mengembangkan dan mengevaluasi system yang terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan. Dengan system yang telah ada, penulis membuat usulan sistem yang akan dikembangkan dan ditunjukan dalam bentuk draft elisitasi. Sesuai dengan metode penelitian yang dijabarkan diatas, maka penulis menggunakan 5 metode tersebut untuk menganalisa sistem yang berjalan. Dalam Hal ini dikarenakan dengan memakai metode observasi, penulis dapat datang langsung dan mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan metode pengembangan dan wawancara, penulis berharap dapat menerima penilaian terhadap sistem yang berjalan dari para pengguna, kemudian dapat langsung melakukan perbaikan terhadap sistem dan dengan memakai metode studi pustaka, penulis diharapkan mendapat teori-teori maupun literature dari penelitian sebelumnya, agar tidak terjadi pembuatan ulang dari penulisan yang sudah ada (duplikat). Dengan menggunakan metode diskusi ilmiah penulis juga berharap dengan berbicara secara langsung dan saling bertukar informasi maupun pendapat pada pihak lain tentang sebuah topik atau masalah, akan mendapatkan jawaban/penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada.

    Metode Perancangan

    Metode pengujian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk perangkat lunak (sofware) yang berkualitas maka dalam skripsi ini menggunkan metode pengujian Blackbox Testing. Blacbox Testing adalah metode uji coba yang menfokuskan pada keperluan sofware. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang sofware untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

    Metode Pengujian

    Dalam skripsi ini metode yang digunakan dalam pengujian yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah suatu metode uji coba yang memfokuskan pada titik keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional dalam suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan - kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan antar muka program (interface), kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

    Sistematik Penulisan

    Untuk mempermudah dalam penulisan laporan Skripsi ini maka penulis mengelompokan menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:
      BAB I PENDAHULUAN
      Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan Skripsi ini.
      BAB II LANDASAN TEORI
      Bab ini menjelaskan landasan teori dari penyusunan Skripsi yang membahas tentang definisi–definisi yang berhubungan dengan penelitian. Yaitu tentang teori–teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa dari permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan.
      BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
      Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum PT. Culletprima Setia yang terdiri dari sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.
      BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
      Dalam bab ini penulis membahas bagaimana menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi,dan estimasi biaya.
      BAB V PENUTUP
      Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.
      Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.
      DAFTAR PUSTAKA
      LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

    Teori Umum

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data


      1. Menurut Sutarman (2012:3).[1] “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.
      2. Menurut Rohmat Taufiq (2013:13),[2] asal mula kata Data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.
      3. Menurut Edy Irwansyah (2014:2),[3] Data sendiri adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video.
      4. Dikutip dari buku Japerson Hutahaean (2014:8),[4] Menurut Gordon B.Davis data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

      Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

    Klasifikasi Data

    Menurut Sutabri (2012:12),[5] data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:
      1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
        a. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
        b. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
      2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
        a. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
        b. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
      3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
        a. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
        b. Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

    Pengolahan Data

    Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.
      Menurut Sutabri (2012:6), [5] pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:
      1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
      2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema), yaitu sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem merupakan sebuah objek yang dikaji atau dipelajari, dimana memiliki karakteristik tertentu atau spesifikasi tersendiri.

    Ada beberapa pendapat yang mengartikan sebuah sistem, yaitu:
      1. Menurut Japerson Hutahaean (2014:2)[4] mengatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.
      2. Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10), [6] Menurut Bonita J. Campbell bahwa sistem adalah any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal (Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan).
      3. Menurut Gordon B. Davis dikutip oleh Tata Sutabri dalam buku Konsep Sistem Informasi (2012:17), [5] “Sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Misalnya, sistem teknologi adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan tentang Tuhan, manusia, dan lain sebagainya. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan”.
      4. Menurut Norman L. Enger dikutip oleh Tata Sutabri dalam buku Konsep Sistem Infromasi (2012:17),[5] “Suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian invertaris atau penjadwalan produksi”.
      5. Menurut Japerson Hutahaean (2014:2)[4] mengatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.
      Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu kumpulan sesuatu yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

    Karateristik Sistem

    Menurut Japerson Hutahaean (2014:3-5)[4] mengatakan supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

      1. Komponen
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
      2. Batasan Sistem (Boundary)
      Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
      3. Lingkungan luar sistem (Environment)
      Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
      4. Penghubung Sistem (Interface)
      Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
      5. Masukan Sistem (Input)
      Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
      6. Keluaran Sistem (Output)
      Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
      7. Pengolahan Sistem (Processing System)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
      8. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)
      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

      Klasifikasi Sistem

        Menurut Yakub (2012:4)Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>2014 bahwa Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya:
        1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.
        2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran ato ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.
        3. Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.
        4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.
        5. Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
        6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungandan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

      Konsep Dasar Informasi

      Definisi Informasi

        Ada beberapa pendapat yang mengartikan sebuah infromasi, yaitu:
        1. Menurut Japerson Hutahaean (2014:9),[4] informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
        2. Dikutip dari buku Japerson Hutahaean (2014:9)[4], menurut Gordon B.Davis informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
        3. Menurut Pratama (2014:9), [7] Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.
        Dari definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

      Fungsi Informasi

      Menurut Sutabri (2012:12),[5] fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.


      Siklus Informasi

      Menurut Sutabri (2012:33), [5]data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

      Jenis-Jenis Informasi

        Menurut Sutabri (2012:34),[5]”dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:
        1. Informasi berdasarkan persyaratan suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
          1. Informasi yang tepat waktu pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
          2. Informasi yang relevan sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.
          3. Informasi yang benilai yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.
          4. Informasi yang dapat dipercaya Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
        2. Informasi berdasarkan dimensi waktu Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
          1. Informasi masa lalu Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.
          2. Informasi masa kini dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwan yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.
          3. Informasi berdasarkan sasaran informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
          1. Informasi individual informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
          2. Informasi komunitas Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

        Nilai Informasi

        Menurut Sutarman (2012:14),[1] Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:
          1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
          2. Untuk mendapatkan pengalaman.
          3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
          4. Untuk mengekstrak aplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
          5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

        Kualitas Informasi

        Menurut Tata Sutabri (2012:33),[5] kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:
          1. Akurat (accurate)
          Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
          2. Tepat waktu (timeliness)
          Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.
          3. Relevan (relevance)
          Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan pada mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

        Konsep Dasar Sistem Informasi

        Definisi Sistem Informasi

        Ada beberapa pendapat yang mengartikan sebuah sistem informasi, yaitu:
          1. Menurut Tata Sutabri (2012:46)[5] dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Informasi mengungkapkan, “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
          2. Menurut Alter (1992) dikutip oleh Abdul Kadir (2014:9) dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi mendefinisikan, “Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.
          3. Menurut Bodnar dan Hopwood (1993) dikutip oleh Abdul Kadir (2014:9) dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi bahwa, “Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna”.
          Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang dibutuhkan pengolahan transaksi, kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

        Komponen Sistem Informasi

        Tata Sutabri (2012:47) [5]mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:
          1. Blok Masukan (Input Block)
          Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
          2. Blok Model (Model Block)
          Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
          3. Blok Keluaran (Output Block)
          Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai system.
          4. Blok Teknologi (Technology Block)
          Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
          5. Blok Basis Data (Database Block)
          Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
          6. Blok Kendali (Controls Block)
          Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

        Klasifikasi Sistem Informasi

        Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut:
          1. Sistem Informasi berdasarkan level organisasi
          Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.
          2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
          Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.
          3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis
          Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

        Metode Penelitian

        Tahapan Pengumpulan Data

        Menurut Khanna Tiara (2014:15),[8]”teknik pengumpulan data, yaitu:
          1. Studi Lapangan
          Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :
          1. Observasi
          Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.
          2. Wawancara
          Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
          3. Dokumentasi
          Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
          2. Studi Kepustakaan
          Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

        Tahapan Analisa Sistem

        Menurut Emi Suryadi (2016:279)[9] mengemukakan bahwa analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

        Dikutip dari jurnal Aris Martono dkk (2016:185)[10]Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :
          1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
          2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.
          3. Identifikasi kebutuhan sistem.
          4. Identifikasi persyaratan sistem.

        Tahapan Prototype

        Menurut Wiyancoko dalam Jurnal Asep Saefullah dkk (2015:64)[11] mengemukakan bahwa prototype adalah model dari gambaran suatu produk yang mewakili tampilan sebenarnya. Serta menurut Sansakar dan Vinay Chavan dalam jurnal International Jurnal of Computer Science dan Technology terdapat tiga pendekatan utama prototyping (2011) , yaitu :
          1. THROW-AWAY
          Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tidak dipakai).
          2. INCREMENTAL
          Prototype finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan hanya ada satu dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).
          3. EVOLUTIONARY
          Pada metode ini, prototype tak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir. Dalam penelitian ini digunakan metode evolutionary karena gambaran awal dapat digunakan untuk melihat sistem final. Sehingga gambaran yang ada dapat dikembangkan lagi untuk menambah fitu-fitur sesuai dengan kebutuhan pengguna.

        Tahapan Perancangan Sistem

        Menurut Vanshika Rastogi (2015:168) [12]mengemukakan “A software development process is a structure imposed on the development of a software product. There are several models for such processes, each describing approach test to a variety of tasks or activities that take place during the process. It aims to be the standard that defines all the tasks required for developing and maintaining software.” (Proses analisis dan perancangan perangkat lunak adalah struktur yang dikenakan pada pengembangan produk perangkat lunak. Ada beberapa model untuk proses tersebut, masing-masing menjelaskan uji pendekatan untuk berbagai tugas atau kegiatan yang terjadi selama proses tersebut. Ini bertujuan untuk menjadi standar yang mendefinisikan semua tugas yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menjaga perangkat lunak).
        Menurut Mahersy Bobode dkk (2016:262)[13] pada metode analisis dan pengembangan sistem dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan sistem yang terkait spesifikasi data yang dibutuhkan sistem maupun kebutuhan akan pengetahuan yang dibutuhkan pengguna sistem, proses identifikasi kebutuhan sistem dilakukan berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh. Proses perancangan sistem menggunakan metode prototyping model. Prototyping model merupakan sebuah proses untuk membangun sebuah sistem berdasarkan dari kebutuhan user yang tidak mengidentifikasikan secara jelas detail input, proses ataupun output.

        Gambar 2. 1 Prototyping Model

        Adapun penjelasan dari gambar 2.4 adalah sebagi berikut :
          1. Tahapan pertama dalam metode prototyping model adalah listen to customer, dimana pada tahapan ini dilakukan proses wawancara dan diskusi. Tujuan dari tahap ini adalah mengidentifikasi kebutuhan user dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi.
          2. Tahap kedua build/revise mock-up, dimana berdasarkan data yang didapat pada tahap pertama maka pada tahap ini dilakukan perancangan sistem sesuai dengan user requirement pada tahap sebelumnya.
          3. Tahap ketiga customer test-drives mock-up, setelah aplikasi selesai dibuat maka pada tahap ini dilakukan testing aplikasi yang bertujuan untuk mengevaluasi kekurangan aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan user pada tahap awal untuk mendapatkan solusi sesuai dengan kebutuhan sistemnya.
          Menurut Dewi Imaniar dkk (2016:138-139).[14] Prinsip-prinsip dasar perancangan :
          Gambar 2. 2 Prinsip-Prinsip Dasar Perancangan
          Dari gambar diatas, kita bisa lihat bahwa prinsip dasar perancangan saling terhubung satu sama lainnya hingga membentuk tarikan yang saling terkait.

        Tahapan Implementasi Sistem

        Menurut Murad (2013:52),[15] “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.
        Menurut Nasution (2012:118),[16] “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

        Menurut Sutabri (2012:229), [5]setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:
          1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
          2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

        Sistem Pengendalian

        Menurut Tamodia (2013:22),[17] penjelasan tentang sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut: Sistem pengendalian intern merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari berbagai kebijakan, prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi, dan manusia. Serta meliputi kebijakan dan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tercapai.
        Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, pengendalian intern harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu perusahaan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kesalahan, kecurangan, dan penyelewengan. Oleh kerena itu dibutuhkan menyusun suatu kerangka pengendalian atas sistem yang sudah ada pada perusahaan yang terdiri dari beragam tindakan pengendalian yang bersifat intern bagi perusahaan, sehingga manajer dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien, maka dibutuhkan suatu pengendalian intern yang dapat memberikan keyakinan kepada pimpinan bahwa tujuan perusahaan telah tercapai.

        Konsep Dasar Persediaan Barang

        Definisi Persediaan

        Menurut Junaidi (2013:3)(2012:10),[18]”Inventory Merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian Inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki oleh suatu organisasi pasa suatu waktu.
        Menurut Tamodia (2013:23),[17]”Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudian dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”. Menurut Salangka (2013:1121),”Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudian dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk kepeluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan pengendalian persediaan (inventory control) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

        FIFO

        Menurut Tamodia (2013:25),[17]”Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan ( dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam perusahaan dagang ), karena itu persediaan yang tersedia merupakan barang yang dibeli paling terakhir”.

        Menurut Sangeroki (2013:1187)[19],”Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang yang digunakan (dikeluarkan) sesuai urutan pembeliannya”. Dengan kata lain metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang yang pertama digunakan (dalam perusahaan manufaktur) atau dijual (dalam perusahaan dagang). Karena itu persediaan yang tersisa merupakan barang yang dibeli terakhir. Penjadwalan ini merupakan :
          1. Penjadwalan non-preemtive (run-to-completon)
          2. Penjadwalan tidak berprioritas
        Ketentuan penjadwalan FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu:
          1. Proses-proses diberi jatah waktu pemrosesan berdasarkan waktu kedatangan.
          2. Begitu proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai.
        Kelebihan FIFO, yaitu dalam kriteria efisiensi, penjadwalan FIFO sangat efisiensi dalam penggunaan proses, dan algoritma sederhana. Sedangkan kelemahan FIFO, yaitu:
          1. Dalam kriteria adil, penjadwalan FIFO adil dalam arti resmi (dalam semantic atau arti antrian) yaitu proses yang pertama datang, akan dilayani pertama juga, tapi dinyatakan tidak adil karena proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses pendek menunggu. Proses-proses tidak penting dapat membuat proses-proses penting menunggu.
          2. Penjadwalan sangat tidak memuaskan karena proses menunggu lama, waktu tanggapnya sangat jelek.
          3. Turn around time tidak bagus
          4. Throughput tidak bagus
          5. Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata
          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandi atas dapat ditarik kesimpulan FIFO merupakan metode yang beranggapan bahwa barang yang pertama masuk merupakan barang yang pertama keluar.

        Konsep Dasar Analisa SWOT

        Definisi Analisa SWOT

        Menurut Siti Ainiyah (2015:289),[20]”SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

        Manfaat Analisa SWOT

        Menurut Siti Ainiyah (2015:289),[20] Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah :

          1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
          2. Untuk membuat rekomendasi.
          3. Informasi lebih akurat.
          4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
          5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

        Pendekatan Pemecahan Masalah

        Menurut Puspitasari dkk di dalam jurnal Teknik Industri Vol 7, No.2 (2012:96),[21] Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P-Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:
          1. Product : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
          2. Price : biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.
          3. Place : lokasi dimana produk atau jasa tersedia.
          4. Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
          5. People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.
          6. Process : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.
          7. Physical Evidence : bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

        Teori Khusus

        Konsep Dari UML

        Definisi UML

        Menurut Carina Titus (2016:19) dalam jurnal internasional mengemukakan “UML diagrams were used to model data for the proposed prototype. UML is chosen as a modeling language because it is a programming language independent.UML provides several types of diagrams that, when used within a given methodology, increase the ease of understanding an application under development.” Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29), Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan UML adalah bahasa yang digunakan untuk pemodelan dari sistem perangkat lunak.

        Jenis-Jenis Diagram UML

          1. Use Case Diagram
          Menurut Carina Titus (2016:20) dalam jurnal internasional mengemukakan “ Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details.” Menurut Untung Rahardja dkk (2014: 491) use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.
          2. Activity Diagram
          Menurut Muhammad Revi Dwi Putro dkk (2014:208), “Activity diagram adalah sebuah cara untuk memodelkan aliran kerja (workflow) dari use case dalam bentuk grafik”. Diagram ini menunjukkan langkah-langkah di dalam aliran kerja, titik-titik keputusan di dalam aliran kerja, siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan objek-objek yang digunakan dalam aliran kerja.
          3. Class Diagram
          Menurut Carina Titus (2016:20) dalam jurnal internasional mengemukakan “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system's classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes.”
          4. Sequence Diagram
          Menurut Carina Titus (2016:20) dalam jurnal internasional mengemukakan “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario.”

        Sejarah UML

        Sebelum unifikasi kebanyakan metode berorentasi objek termasuk metode Booch yang dirancang oleh Grady Booch, Object Modeling Technique yang dirancang oleh Jim Rumbaugh dan Object Oriented Software Engineering (juga dikenal sebagai Objetory) yang dirancang oleh Iva Jacobson. Metode ini mengungkapkan pada dasarnya ide yang sama, tetapi menggunakan notasi yang berbeda dan masing-masing berfokus pada aspek yang berbeda dari pengembangan perangkat lunak, misalnya Jacobson memperkenalkan ide kasus digunakan untuk menggambarkan kebutuhan pengguna sedangkan metode lain tidak memiliki secara langsung. Penyatuan ketiga metode dimuali pada tahun 1994 dan diakhiri dengan UML versi 1.1 yang diadopsi oleh kelompok manajemen objek (OMG) pada tahun 1997. OMG yang merupakan konsorsium industri sekarang seperti Microsoft, telah menjadi kustodian dari spesifikasi UML sejak itu.

        Konsep Dasar Monitoring

        Definisi Monitoring

        Menurut Mercy dalam jurnal Muhammad Revo Dwi Putro dkk (2014:205) mengemukakan bahwa monitoring di definisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan. Pada umumnya proses monitoring dilakukan dalam proses pemantauan antara kinerja dan target yang telah ditetapkan. Menurut Allegra Shawabi Andrian (2014:2), mengemukakan bahwa “Monitoring adalah pengumpulan informasi secara terus menerus dan teratur yang akan membantu menjawab pertanyaan mengenai suatu kegiatan. Monitoring membantu mengingatkan ketika terjadi sesuatu yang salah dan membantu agar pekerjaan tetap pada jalurnya. Monitoring bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari sebuah kegiatan, dan didasarkan pada sasaran dan rencana kegiatan yang sudah ditentukan. Monitoring memungkinkan kita untuk untuk menentukan apakah sumber daya kita telah mencukupi dan telah digunakan dengan baik dan menjadi dasar yang berguna untuk evaluasi apakah kapasitas kita telah layak dan cukup, apakah kita telah benar-benar melakukan apa yang telah direncanakan.

        Menurut Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita dan Ming Yang dalam International Journal Of Monitoring And Surveillance Technology Research Vol.1 Issue 2 dengan judul Detecting Facial Expressions for Monitoring Patterns of Emotional Behavior (2013:28) berpendapat, “Monitoring is an activity in conducting surveillance on a program or performance of any group within the organization”. Pemantauan adalah kegiatan dalam melakukan pengawasan pada program atau kinerja kelompok dalam organisasi.</p>

        Tujuan Sistem Monitoring

        Terdapat beberapa tujuan sistem monitoring. Tujuan sistem monitoring dapat ditinjau dari beberapa segi, misalnya segi obyek dan subyek yang dipantau, serta hasil dari proses monitoring itu sendiri. Adapun beberapa tujuan dari sistem monitoring menurut Amsler dkk dalam jurnal Muhammad Revo Dwi Putro dkk (2014:205) yaitu :
          1. Memastikan suatu proses dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
          2. Menyediakan probabilitas tinggi akan keakuratan data bagi pelaku monitoring.
          3. Mengidentifikasi hasil yang tidak diinginkan pada suatu proses.

        Bentuk-bentuk Sistem Monitoring

        Menurut Wiliam dalam Muhammad Revo Dwi Putro (2014:9) mengemukakan tujuh bentuk aktivitas dari sistem monitoring, yaitu :
          1. Observasi proses kerja, misalnya dengan melakukan visit pada fasilitas kerja, pemantauan kantor, lantai produksi, maupun karyawan yang sedang bekerja.
          2. Membaca dokumentasi laporan, berupa ringkasan kinerja dan progress report.
          3. Melihat display data kinerja lewat layar komputer.
          4. Melakukan inspeksi sampel kualitas dari suatu proses kerja.
          5. Melakukan rapat pembahasan perkembangan secara individual maupun grup.
          6. Melakukan survei klien/konsumen untuk menilai kepuasan akan produk atau layanan jasa suatu organisasi.
          7. Melakukan survei pasar untuk menilai kebutuhan konsumen sebagai pedoman dalam tindak lanjut perbaikan.

        Konsep Dasar Database

        Definisi Database

        Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

        Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:
          1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.
          Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi.
          2. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.
          3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

        Konsep Dasar Web Server

        Definisi Web Server

        Menurut Khanna Tiara (2014)”Definisi Web Server adalah sebagai berikut: Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

        Konsep Dasar XAMPP

        Definisi XAMPP

          Menurut Khanna Tiara (2014),[8] sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, php MyAdmin, dan database MySQL.

        Konsep Dasar PHPMyAdmin

        Definisi PHPMyAdmin

        Menurut Khanna Tiara (2014),[8] “PHPMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”. Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

        Konsep Dasar PHP

        Definisi PHP

        Menurut Khanna Tiara (2014),[22] PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

        Konsep Dasar MySQL

        Definisi MySQL

        Menurut Khanna Tiara (2014),[8]”MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”. Berdasarkan yang dikemukakan di atas pendapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

        Konsep Dasar Codeigniter

        Definisi Codeigniter

        Menurut Septian Tedy Wibowo (2016)[23] CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal.
        CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. (http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (Content Management System) yang cukup handal, yaitu Expression Engine(http://www.expressionengine.com). Saat ini, CodeIgniter dikembangkan dan dimaintain oleh Expression Engine Development Team.

        Adapun beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:
          1. Gratis CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensorce.
          2. Ditulis Menggunakan PHP 4
          Meskipun CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini kode program CodeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.
          3. Berukuran Kecil
          Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibanding dengan framework lain yang berukuran besar.
          4. Menggunakan Konsep MVC
          CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan pemisahan layer application-logic dan presentation.
          5. URL yang Sederhana
          Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih dan Serach Engine Friendly (SEF).
          6. Memiliki Paket Library yang Lengkap
          CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session dan sebagainya.
          7. Extensible
          Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.
          8. Tidak Memerlukan Template Engine
          Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk menggunakannya.
          9. Dokumentasi Lengkap dan Jelas
          Dari sekian banyak framework, CodeIgniter adalah satu-satunya framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.
          10. Komunitas
          Komunitas CodeIgniter saat ini berkembang pesat. Salah satu komunitasnya bisa dilihat di (http://codeigniter.com/forum/).

        Konsep Dasar Normalisasi

        Definisi Normalisasi

        Menurut Khanna Tiara (2014),[22] normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:
          1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).
          Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
          2. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).
          Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain.
          3. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).
          Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
          4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).
          Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.
            Ada beberapa kunci yang digunakan dalam normalisasi meliputi:
            1. Kunci Utama (Primary Key)
            Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.
            2. Kunci Calon (Candidate Key)
            Satu atribut atau satu minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity.
            3. Kunci Alternatif (Alternative Key)
            Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.
            4. Kunci Tamu (Foreign Key)
            Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya.
          Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:
            1. Tipe File
            Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:
              1. File Induk (Master)
              File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja.
              2. File Transaksi (File Transaction)
              Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang.
              3. File Laporan (File Report)
              Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.
              4. File pelindung (Backup)
              Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.
              5. File Sejarah (History)
              Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.
              6. File Kerja (Temporary)
              Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai. 7. File Library
              File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data.

            2. File Akses (Access File)

            Metode yang menunjukan bagaimana suatu program computer akan membaca record-record dari suatu file:
              1. Secara Urut (Sequential Access)
              Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari record awal dahulu. 2. Secara Langsung (Direct Access)
              Metode yang melakukan proses membaca atau menulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca record pada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.

            3. Organisasi File

            Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:
              1. File Urut (Sequential File)
              Merupakan file dengan organisasi urut danpengaksesan secara urut.
              2. File Urut Berindex (Index Sequential File)
              Merupakan file dengan organisasi urutdengan pengaksesan secara langsung.
              3. File Akses Langsung (Direct Akses File)
              Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung

        Konsep Dasar BlackBox Testing

        Definisi BlackBox Testing

        Menurut Harson Kapoh dkk (2016:23) mengemukakan “Tests on a model using black box method is a method of testing the model or program without considering the structure of the program. Black box method used in this study was to determine whether the program can receive data input, process the data and generate the appropriate information and the program was not error “. (Blackbox testing adalah metode pengujian program tanpa mempertimbangkan struktur program. Hal ini untuk menentukkan apakah program dapat menerima data input, proses data dan menghasilkan informasi yang tepat tanpa adanya error).

        Menurut Himawan dkk (2016:342) menemukakan bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :
          1. fungsi-fungsi yang salah atau hilang
          2. kesalahan dalam struktur data atau akses database internal
          3. kesalahan performa
          4. kesalahan inisialisasi dan terminasi.

        Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44) mengemukakan “The black box test is a test that does not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions “ (Blackbox Testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi).

        Teknik Pengujian Blackbox Testing

        Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44)mengemukakan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan blackbox testing, yaitu :
          1. Analisis dari jumlah kisaran (Analysis of the range amount)
          “This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected.“ (Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dan jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang diijinkan akan dipilih).
          2. Divisi (Division)
          “In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are both used in the test process. “ (Dalam teknik ini, data dengan membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang diijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).
          3. Kesalahan Menebak (Fault guess)
          “In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used” (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).

        Tujuan Penggunaan Blackbox Testing

        Berikut ini adalah tujuan dalam penggunaan metode blackbox testing, yaitu :
          1. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.
          2. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.
          3. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.

        Kelebihan Dan Kekurangan Blackbox Testing

        1. Kelebihan pengujian blackbox testing, antara lain :
          a. Spesifikasi program dapat ditentukan di awal.
          b. Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program.
          c. Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi.
          d. Tidak perlu melihat kode program secara detail.
        2. Kekurangan pengujian blackbox testing adalah bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.

      Konsep Dasar Requirement Elicitation

      Definisi Requirement Elicitation

      Menurut Khanna Tiara (2014), [22]“Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:
        1. Unambiguous (tidak ambigu)
        2. Complete (lengkap)
        3. Consistent (konsisten)
        4. Modifiable (dapat diubah)
        5. Traceable (dapat dilacak)
        6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:
        1. Functional requirements
        Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
        2. Nonfunctional requirements
        Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
        3. Constraints (psudo requirement)
        Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

      Definisi Elisitasi

      Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17) mengemukakan “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.”

      Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
        1. Tahap I
        Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
        2. Tahap II
        Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
        3. Tahap III
        Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
          1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
          2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
          3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.
          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
            1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
            2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
            3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
            4. Final Draft Elisitasi
        Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Literature Review

      Definisi LiteratureReview

      Menurut Mulyandi (2013:17), “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”. Menurut Khanna Tiara (2014), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

      Tujuan Literature Review

      Menurut Khanna Tiara (2014),[22] tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:
        1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
        2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
        3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

      Manfaat Literature Review

      Literature Review ini antara lain :
        1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian sebelumnya.
        2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak Manfaat dari menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya.
        3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan daripenelitian sebelumnya.
        4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya literature review ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.


      Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:
        1. Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013)
        Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk, barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data, dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang masuk dan barang yang keluar.
        2. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2014)
        Penelitian ini berjudul “"Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya Teknik Informatika." STMIK Raharja”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol stok minimal barang dan menampilkan informasi barang yang ada di gudang. CV. Cihanjuang Budi Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi barang yang menjual barang-barang kelontong dan kosmetik untuk kebutuhan sehari-hari. Aplikasi persediaan barang berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data persediaan barang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian di CV. Cihanjuang Budi Jaya ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Dengan adanya sistem berbasis web, pengecekan barang lebih cepat, dapat memudahkan admin membuat laporan bulanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat.
        3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Rossita ( 2013 ).
        Penelitian ini berjudul ”SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. MEGATECH ENGINEERING” STMIK Raharja. Penelitian ini membahas mengenai persediaan barang yang saat ini masih konvensional sehingga menyebabkan lambatnya proses kegiatan persediaan ini. Ketidak efektifan juga terjadi dengan adanya perbedaan kode barang dengan nama barang. Hal tersebut menyebabkan laporan persediaan barang tidak sesuai dengan data yang ada. Penelitian ini menggunakkan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan UML, eisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang diusulkan melalui UML. Penulis juga menggunakan konsep stok atau persediaan barang terkompomputerisasi untuk mempermudah pencarian kode barang.
        4. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Riswanto (2015), dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang KWK Meter Dan Segel Pada PT. Andika Energindo”, penelitian ini diusulkan agar petugas gudang dapat melakukan proses penginputan mulai dari permintaan barang dari pelaksana teknis, pengeluaran barang hingga menampilkan laporan stock control yang dibutuhkan oleh pimpinan dan manajemen.
        5. Penelitian yang dilakukan oleh M. Syah Reza (2012)
        Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki Optical Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol stok minimal barang dan menampilkan informasi barang yang ada di gudang. CV. Kiki Optical bergerak dibidang optik kacamata. Aplikasi persediaan barang berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data persediaan barang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian di CV. Kiki Optical ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Dengan adanya sistem berbasis web, pengecekan barang lebih cepat, dapat memudahkan admin membuat laporan bulanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat. Tetapi sistem yang diusulkan ini baru sebatas dekstop aplikasi berbasis web dan belum berbasis online.
        6. Penelitian yang dilakukan oleh Yuli Yuliana (2012), dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Spare Part Mobil Pada PT. Prima Autoworld”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan barang yang ada, tapi masih ada kekurangan pada sistemnya. Dari hal ini penulis dapat memperbaiki sistem yang sudah ada ditambah perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih dan rancangan aplikasi agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaannya.

      BAB III

      GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

      Latar Belakang

      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat PT. CulletPrima Setia

      PT. Culletprima Setia didirikan pada tahun 1992 sebagai perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri kaca Indonesia dengan spesialisasi dalam pembuatan Glass Tablewares. PT. Culletprima Setia merupakan perusahaan yang menghasilkan produk seperti gelas, mangkuk, dan piring yang terdiri dari beberapa macam warna, bentuk dan ukuran yang berbeda dengan merek yang lebih dikenal dengan nama BBCGlass, maksud dari penamaan merek tersebut adalah agar mudah diingat oleh konsumen PT. Culletprima Setia memproduksi gelas berkualitas internasional dengan keunggulan produk yang dihasilkan memiliki nilai kompetitif seperti lebih tipis, lebih ringan, dan lebih tahan terhadap perubahan suhu dengan kualitas terbaik. Pada awalnya, produk dari PT. Culletprima Setia hanya tersebar diwilayah Jawa dan Sumatera saja. Namun, seiring peningkatan permintaan pasar, PT. Culletprima Setia berusaha untuk menyebarkan produknya ke seluruh wilayah Indonesia. Selain memasarkan produknya di dalam negeri, PT. Culletprima Setia juga sering mengikuti pameran produk glass di luar negeri untuk mengenalkan produknya ke macannegara. PT. Culletprima Setia mulai melakukan ekspor pada tahun 1996 ke kurang lebih 65 negara, terutama ke Amerika Latin, Afrika, Asia, dan Timur Tengah, Kenya, India, Filipina, Bolivia, dan sebagainya. Dalam pengoperasionalan, PT. Culletprima Setia sendiri didukung oleh Divisi Teknik yang membantu untuk membuat mesin, merancang model, pembuatan cetakan, dan mengembangkan produk, Divisi Carton Box membantu untuk memasok pembuatan kemasan produk, Divisi Bahan Baku untuk memasok daur ulang cullet (pecahan atau limbah kaca yang telah dicuci, diseleksi dan di-cruiser dengan ukuran tertentu untuk campuran bahan baku glass pada proses produksi glass yang bertujuan untuk membantu menurunkan titik lebur). PT. Culletprima Setia tidak hanya dapat bertahan hidup dari krisis global tetapi juga mampu bersaing dengan kompetitor lainnya dengan selalu terus berinovasi dan mengembangkan produksi glass, sehingga selalau dapat menyesuaikan permintaan pasar. PT. Culletprima Setia tidak hanya mengutamakan kualitas produksi namun juga kualitas pelayanan sehingga mendapatkan kepercayaan dan nama baik dibidangnya.

      PT. Culleprima Setia kini menjadi salah satu perusahaan besar di Indonesia dan juga dikenal di industri gelas Internasional. Hal ini ditunjukkan oleh perusahaan yang selalu diundang untuk bergabung peristiwa gelas Internasional setiap tahun, sehingga pangsa pasar kami tidak hanya di seluruh Indonesia, tetapi juga mendunia, pelanggan terbesar kami berasal dari Asia, Amerika Latin, Afrika dan Timur Tengah negara. Pencapaian ini tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan manajemen yang baik dan R&D (penelitian dan pengembangan) untuk meningkatkan dan inovasi kualitas dan produk. 
      

      PT. Culletprima Setia memiliki surat izin usaha: No. 16.935/09-03-PK/XII/1993 dengan Tanda Daftar Perusahaan: No.090256/09 dan beralamat di: Kantor : Jln. Raya Peta Selatan, Komp. Kalideres Permai Blok C8 No. 12-13. Jakarta 11840.

      Pabrik : Jl. Industri Raya 1 Blok. A No. 8 Kawasan Industri “Pasir Jaya” Jatiuwung, Tangerang 15136 Banten, Indonesia.

      Visi Dan Misi Perusahaan

      Visi Perusahaan

      Visi dari PT. Culletprima setia adalah menjadi perusahaan pecah belah terdepan dalam kualitas produk internasional .

      Misi Perusahaan

      Misi dari PT. Culletprima setia yaitu : a) Menempatkan kepuasan pelanggan sebagai komitmen dan prioritas utama. b) Memiliki sumber daya manusia yang profesional, berintegritas tinggi serta berorientasi kepada peningkatan berkelanjutan. c) Melakukan inovasi produk dan layanan dalam memberikan solusi terbaik bagi pelanggan. d) Memposisikan mitra kerja sebagai satu kesatuan dalam tim.

      Struktur Organisasi

      Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Culletprima Setia

      Tugas Dan Tanggung Jawab

      Berikut  adalah  uraian  tugas  dari  setiap  bagian  di  PT. Culletprima Setia, adalah sebagai berikut: 
      

      Direktur Utama • Memimpin dan mengawasi kegiatan operasional perusahaan. • Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan. • Menetapkan visi dan misi perusahaan. • Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai tujuan perusahaan. • Mengevaluasi operasional perusahaan dari laporan-laporan yang diterima. • Memimpin rapat dengan para manager. General Manager • Mengkoordinasi manajer-manajer yang ada di perusahaan. • Mengawasi dan mengarahkan para manager dalam kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan. • Menilai kinerja masing-masing manajer. • Mengkoordinasi semua divisi. • Menetukan kegiatan-kegiatan pembelian untuk keperluan perusahaan. • Menjalankan kebijakan-kebijakan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

      Accounting dan Finance • Membuat laporan keuangan perusahaan baik bulanan maupun tahunan. • Memerikasa laporan keuangan perusahaan berupa neraca, laporan laba rugi, arus kas, dan laporan perubahan modal. • Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pencatatan pengeluaran dan pemasukan kasa perusahaan. • Memeriksa laporan keuangan yang telah disusun dan menganalisa atas laporan keuangan tersebut. • Memberikan laporan keuangan kepada divisi mengenai keadaan keuangan perusahaan. • Bertanggung jawab dalam hal penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan. Purchasing • Membuat laporan pembelian bulanan. • Menyusun rencana pembelanjaan sehingga pembelian bahan dan sebagainya sesuai dengan jenis, jumlah, waktu dan lain-lainya. • Memilih dan menyeleksi supplier. • Mengadakan negosiasi mengenai harga, jangka waktu pembayaran.

      Factory Manager • Menetukan kegiatan operasional pabrik. • Mengawasi kegiatan operasional pabrik yang dilakukan secara berkala. • Mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan dalam rangka kegiatan pabrik sesuai kebijakan perusahaan. • Memantau dan mengawasi tiap-tiap departemen. • Menilai kinerja para kepala bagian. • Memimpin rapat antar departemen • Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan perusahaan yang menyangkut standart kerja, kesejahteraan dan sebagainya.

      Batch Plant • Menyediakan Raw Material untuk proses produksi, yaitu mencampur Raw Material sesuai dengan ketentuan • Menjaga kebersihan bahan baku dari kontaminasi kotoran • Menerima bahan baku yang dibeli oleh bagian purchasing dan memeriksa kualitas bahan baku • Membuat adukan bahan baku sesuai jumlah yang telah ditentukan, untuk proses peleburan.

      Furnace • Memasukan Raw Material yang telah disediakan oleh bagian Batch Plant ke tungku peleburan (Furnace). • Menjaga temperatur Furnance/Feeder, Reefener • Mengambil tindakan-tindakan apabila temperature furnance turun dengan tambahan bahan bakar lain seperti minyak residu/solar. • Menjaga dan merawat furnance. • Mengawasi kinerja bawahnnya/operator.

      Forming • Membuat cair atau molten yang dihasilkan untuk menjadi barang-barang hasil produksi yang dihasilkan perusahaan. • Menjalankan atau merawat mesin-mesin produksi untuk mencetak sesuai dengan prosuksi yang dihasilkan perusahaan. • Bertanggung jawab mengenai produksi dan hasil produksi. • Membina dan mengawasi kinerja operator/bawahannya.

      Power Room • Menjaga pasokan minyak bahan bakar, residu, solar,oksigen. • Bertanggung jawab mengenai listrik yang ada di perusahaan. • Menyalakan genset, penerangan yang ada di perusahaan. • Bertanggung jawab mengenai power yang dibutuhkan ditiap-tiap departemen. • Bertanggung jawab pemasangan, perawatan, pengontrolan alat-alat elektronik, motor pendingin, panel-panel, pompa-pompa, dan lain-lainnya untuk mendukung proses produksi. • Membina dan mengawasi kinerja operator/bawahannya.

      Bengkel Mould • Membuat dan merawat cetakan ( mould untuk produksi). • Mendata kesiapan mould (cetakan per artikel). • Membuat jadwal, pengapkiran mould yang sudah tidak layak untuk produksi. • Menyiapkan mould yang akan diproduksi dan spare partnya. • Membina dan mengawasi kinerja bawahannya/operator.

      Bengkel Glass • Menyentralkan dan mengawasi mesin-mesin produksi • Menyiapkan sparepart mesin-mesin produksi. • Melayani pembuatan sparepart mesin dari bengkel glass maupun bagian-bagian yang membutuhkannya. • Memperbaiki mesin-mesin atau mekanik-mekanik produksi. • Membina dan mengawasi kinerja bawahannya atau operator. Packing / Quality Control • Menyeleksi dan menyortir hasil produksi yang bagus untuk di packing, dan yang jelek dibuang. • Memberitahukan ke bagian produksi/forming mengenai cacat produksi untuk diperbaiki. • Bertanggung jawab penuh mengenai mutu hasil produksi yang akan dijual ke customer mengenai kualitas hail produksi. • Menyimpan hasil produksi ke tempat penyimpanan.

      Gudang Produksi • Mengambil barang produksi dari tempat produksi ke gudang penyimpanan. • Mengangkut hasil produksi dari gudang penyimpanan ke truk-truk pengiriman. • Mengatur pengiriman hasil produksi ke pembeli. • Mempacking ulang barang-barang retur/pecah. • Membuat stock hasil produksi untuk dilaporkan ke bagian Penjualan. • Membina dan mengawasi hasil kinerja operator/bawahannya.

      Gudang kardus • Menerima kardus, yaitu master, inner, fluting dari Supplier. • Mendistribusikan master, inner, fluting ke Bagian Packing. • Membuat Stock Master, inner, fluting untuk pembelian. • Mengawasi kinerja operator atau bawahannya. Bengkel Umum • Mengerjakan pembuatan cetakan mould dari bengkel mould. • Mengerjakan order pembuatan-pembuatan fasilitas untuk depertemen/bagian. • Mengerjakan pekerjaan bersifat proyek, teknik dan non teknik. • Mengawasi kinerja operator.

      Manager HRD • Mengkoordinir dan melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia • Pengawasan secara umum pelaksanaan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dan peraturan-peraturan perusahaan/bagian. • Menjalin kerjasama dengan semua manager dalam pembinaan karyawan • Menjalin kerjasama yang baik dengan instasi pemerintah yang terkait dan perusahaan-perusahaan disekitarnya. • Menyelenggarakan dan menentukan jadwal rapat-rapat. • Membuat perencanaan penerimaan dan pemberhentian karyawan. • Merencanakan dan mengusulkan kenaikan jabatan, gaji, serta alih tugas karwayan. • Melaksanakan tugas-tugas kehumasan ineternal ataupun eksternal. • Merencanakan kegiatan dan anggaran tahunan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kepagawaian. • Tugas yang berhubungan dengan penyediaan sarana perkantoran dan kebutuhan-kebutuhan Administrasi.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language ( UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Barang Masuk

      Proses barang masuk ke dalam gudang, yaitu : 1. Supplier memberikan faktur beli kepada bagian kepala gudang. 2. Kemudian karyawan gudang bagian belakang akan menghitung sisa stok barang didalam gudang, lalu mencatatnya di buku laporan barang masuk. 3. Lalu karyawan gudang bagian depan akan menghitung dan menerima barang yang akan dimasukan kedalam gudang dengan cara chek list pada faktur beli. 4. Lalu barang dimasukan kedalam gudang menurut penempatannya masing-masing sesuai tanggal barang masuk.

      Prosedur Barang Keluar

      Proses barang keluar dari gudang, yaitu : 1. Admin membuat faktur jual sesuai pesanan pelanggan dan 2. Selanjutnya akan memberikan faktur jual kepada bagian gudang untuk mempersiapkan barang apa saja yang akan dipacking atau dikemas untuk dikirimkan kepada pelanggan. 3. Jika sudah dipacking maka barang akan langsung dikirim kepada pelanggan.

      Prosedur Pembuatan Laporan

      Pada proses pemeriksaan atau pencatatan barang didalam gudang, yaitu : 1. Pemeriksaan barang dilakukan secara fisik oleh karyawan bagian gudang, karyawan akan memeriksa dan menghitung barang secara manual dan mencocokannya pada buku laporan. 2. Setelah dilakukannya pemeriksaan barang, maka hasil pemeriksaan akan dilaporkan kepada pimpinan tentang persediaan barang didalam gudang.

      Rancangan Sistem Yang Berjalan

      Rancangan Use Case Diagram

      Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana” serta “siapa” yang mengerjakan system.

      3.2 Gambar Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 diatas adalah use case diagram sistem yang berjalan, yaitu sebagai berikut: 1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Monitoring Gudang pada PT. CULLETPRIMA SETIA 2. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Admin, Supplier, Customer dan Pimpinan 3. 6 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: Catat Data Barang dan Supplier, Buat PO, Surat Terima Barang, Transaksi Penjualan, Bukti Transaksi dan Membuat Laporan.

      Rancangan Activity Diagram

      Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

      1. Activity Diagram Data Supplier


      Gambar 3.3 Activity Diagram Data Supplier Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Data Supplier yang berjalan saat ini terdapat: 1. Terdapat 1 initial node, objek yang mengawali aktivitas supplier memberikan data supplier kepada admin 2. Terdapat 4 action node dari aktivitas yang menggambarkan eksekusi dari satu aksi dengan aksi lainnya yang dilakukan actor. 3. Terdapat 1 activity final node yang mengakhiri aktivitas antara supplier dengan admin.


      2. Activity Diagram Pesan Barang

      Gambar 3.4 Activity Diagram Pesan Barang Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram Pesan Barang yang berjalan saat ini terdapat: 1. Terdapat 1 initial node, objek yang mengawali aktivitas admin membuat PO pesanan untuk diserahkan kepada supplier 2. Terdapat 6 action node dari aktivitas yang menggambarkan eksekusi dari satu aksi dengan aksi lainnya yang dilakukan actor. 3. Terdapat 1 activity final node yang mengakhiri aktivitas antara admin dengan supplier.




      3. Activity Diagram Transaksi


      Gambar 3.5 Activity Diagram Transaksi Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram Transaksi yang berjalan saat ini terdapat: 1. Terdapat 1 initial node, objek yang mengawali aktivitas customer membeli barang melalui admin. 2. Terdapat 7 action node dari aktivitas yang menggambarkan eksekusi dari satu aksi dengan aksi lainnya yang dilakukan actor. 3. Terdapat 1 decision node objek yang menggambarkan validasi aksi terhadap action state. 4. Terdapat 1 activity final node yang mengakhiri aktivitas antara customer dengan admin.



      4. Activity Diagram Laporan


      Gambar 3.6 Activity Diagram Laporan Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram Laporan yang berjalan saat ini terdapat: 1. Terdapat 1 initial node, objek yang mengawali aktivitas admin mencatat laporan untuk pimpinan. 2. Terdapat 5 action node dari aktivitas yang menggambarkan eksekusi dari satu aksi dengan aksi lainnya yang dilakukan actor. 3. Terdapat 1 activity final node yang mengakhiri aktivitas antara admin dengan pimpinan.

      Rancangan Sequence Diagram

      Gambar 3.7 Sequence Diagram Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk dan keluar serta laporan yang akan diterima pimpinan yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut: 1. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu supplier, customer, admin dan pimpinan 2. 15 lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan. 3. 5 message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Analisa SWOT

      Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Threaths).



      Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

      Spesifikasi Hardware


        1. Processor : Pentium IV
        2. Monitor : SVGA 15’’
        3. Mouse : Optical
        4. Keyboard : PS2
        5. RAM : 1 GB
        6. Harddisk : 40 GB
        7. Printer : Inkjet

      Spesifikasi Software


        1. Microsoft Windows XP Professional (5.1, Build 2600)
        2. Google Chrome

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka penulis memutuskan permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini seperti : 1. Belum adanya sistem terkomputerisasi sehingga pengolahan data yang masih disimpan di rak-rak dan pengarsipan pun cukup banyak sehingga belum ada integrasi. 2. Metode pencatatan serta monitoring persediaan barang digudang masih dilakukan secara manual yaitu masih menggunakan buku ataupun hanya diinput ke dalam MS. Excel sehingga data yang diperoleh kurang akurat serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses tersebut. 3. Informasi yang diterima konsumen mengenai persediaan barang masih minim juga dikarenakan hal tersebut yang mengakibatkan kerugian dan hilangnya pelanggan.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Sebagai salah satu solusi atau alternatif pemecahaan masalah diatas adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan “RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING STOK GUDANG METODOLOGI SWOT BERBASIS WEB” sebagai berikut : 1. Agar proses pencatatan maupun monitoring persediaan barang lebih efektif dan efisien misalnya dengan menggunakan MySQL, selain efektif pencarian data persediaan barang akan lebih cepat dan sangat membantu staf admin dalam melakukan proses input data pada saat pencatatan data persediaan barang sehingga ketika konsumen membutuhkan informasi yang cepat mengenai persediaan barang, perusahaan dapat dengan segera memberikan informasi tersebut. 2. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan databse yang terintegrasi agar mempermudah pekerjaan. 3. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user atau staf admin dapat menggunakan dan mengakses kapan dan di mana saja.


      User Requirement

      Elisitasi Tahap

      Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawan cara dengan seluruh perangkat manajeman. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I
        Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
      Functional
      NO ANALISA KEBUTUHAN
      Saya ingin sistem dapat :
      1 Menampilkan Menu Log In Dengan Mengunakan Password
      2 Menampilkan Peringatan Jika User Salah
      3 Menampilkan Peringatan Jika Password Salah
      4 Menampilkan Login Berhasil
      5 Menampilkan Kembali ke Input Username dan Password Jika Login Tidak Berhasil
      6 Menampilkan Menu Home
      7 Menampilkan Profil Perusahaan
      8 Menampilkan Visi & Misi Perusahaan
      9 Menampilkan Input Stok Barang Masuk
      10 Menampilkan Halaman View Master Barang
      11 Menampilkan Halaman Kelola Master Barang
      12 Menampilkan Halaman Detail Master Barang
      13 Menampilkan Halaman View Master Kategori Barang
      14 Menampilkan Halaman Kelola Master Kategori Barang
      15 Menampilkan Halaman Detail Master Kategori Barang
      16 Menampilkan Halaman View Transaksi Barang Masuk
      17 Menampilkan Halaman Kelola Transaksi Barang Masuk
      18 Menampilkan Halaman Detail Transaksi Barang Masuk
      19 Menampilkan Halaman View Transaksi Barang Keluar
      20 Menampilkan Halaman Kelola Transaksi Barang Keluar
      21 Menampilkan Halaman Detail Transaksi Barang Keluar
      22 Menampilkan Halaman View Master Pengguna
      23 Menampilkan Halaman Kelola Master Pengguna
      24 Menampilkan Halaman Detail Master Pengguna
      25 Menampilkan Halaman Profile
      26 Menampilkan History Masuk Dan Keluar Stock Material
      27 Mencetak Laporan Stok Barang
      28 Mencetak Laporan Barang Masuk
      29 Mencetak Laporan Barang Keluar
      30 Menampilkan Jam
      31 Menampilkan Kalender
      32 Menampilkan Logut Untuk User
      33 Menampilkan Logo Perusahaan
      Non Functional
      NO ANALISA KEBUTUHAN
      Saya ingin sistem dapat:
      1 Berbasis Web
      2 Program dapat berjalan dengan baik
      3 Menampilkan Tampilan Yang Mudah Dipahami
      Penyusun Stakeholder
      (Eka Esti Nurhayati) (Isro Haryono)
      NIM  : 1422481612

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II dibentuk berdsarkan elisitasi tahap I yang kemudian dikalisifikasikan melaui metode MDI. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
      Functional ANALISA KEBUTUHAN
      Saya ingin sistem dapat :
      NO Keterangan M D I
      1 Menampilkan Menu Log In Dengan Mengunakan Password V
      2 Menampilkan Peringatan Jika User Salah V
      3 Menampilkan Peringatan Jika Password Salah V
      4 Menampilkan Login Berhasil V
      5 Menampilkan Kembali ke Input Username dan Password Jika Login Tidak Berhasil V
      6 Menampilkan Menu Home V
      7 Menampilkan Profil Perusahaan V
      8 Menampilkan Visi & Misi Perusahaan V
      9 Menampilkan Input Stok Barang Masuk V
      10 Menampilkan Halaman View Master Barang V
      11 Menampilkan Halaman Kelola Master Barang V
      12 Menampilkan Halaman Detail Master Barang V
      13 Menampilkan Halaman View Master Kategori Barang V
      14 Menampilkan Halaman Kelola Master Kategori Barang V
      15 Menampilkan Halaman Detail Master Kategori Barang V
      16 Menampilkan Halaman View Transaksi Barang Masuk V
      17 Menampilkan Halaman Kelola Transaksi Barang Masuk V
      18 Menampilkan Halaman Detail Transaksi Barang Masuk V
      19 Menampilkan Halaman View Transaksi Barang Keluar V
      20 Menampilkan Halaman Kelola Transaksi Barang Keluar V
      21 Menampilkan Halaman Detail Transaksi Barang Keluar V
      22 Menampilkan Halaman View Master Pengguna V
      23 Menampilkan Halaman Kelola Master Pengguna V
      24 Menampilkan Halaman Detail Master Pengguna V
      25 Menampilkan Halaman Profile V
      26 Menampilkan History Masuk Dan Keluar Stock Material V
      27 Mencetak Laporan Stok Barang V
      28 Mencetak Laporan Barang Masuk V
      29 Mencetak Laporan Barang Keluar V
      30 Menampilkan Jam V
      31 Menampilkan Kalender V
      32 Menampilkan Logut Untuk User V
      33 Menampilkan Logo Perusahaan V
      Non Functional
      NO ANALISA KEBUTUHAN
      Saya ingin sistem dapat :
      1 Berbasis Web V
      2 Program dapat berjalan dengan baik V
      3 Menampilkan Tampilan Yang Mudah Dipahami V
      Penyusun Stakeholder
      (Eka Esti Nurhayati) (Isro Haryono)
      NIM  : 1422481612
      Keterangan : M = Mandatory (yang diinginkan)
      D = Desirable (diperlukan)
      I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibutuhkan suatu elisitasi tahap III mengunakan metode TOE dengan option HML. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
      Functional ANALISA KEBUTUHAN T O E
      Saya ingin sistem dapat :
      NO Keterangan L M H L M H L M H
      1 Menampilkan Menu Log In Dengan Mengunakan Password
      2 Menampilkan Peringatan Jika User Salah
      3 Menampilkan Peringatan Jika Password Salah
      4 Menampilkan Login Berhasil
      5 Menampilkan Kembali ke Input Username dan Password Jika Login Tidak Berhasil
      6 Menampilkan Menu Home
      7 Menampilkan Profil Perusahaan
      8 Menampilkan Visi & Misi Perusahaan
      9 Menampilkan Input Stok Barang Masuk
      10 Menampilkan Halaman View Master Barang
      11 Menampilkan Halaman Kelola Master Barang
      12 Menampilkan Halaman Detail Master Barang
      13 Menampilkan Halaman View Master Kategori Barang
      14 Menampilkan Halaman Kelola Master Kategori Barang
      15 Menampilkan Halaman Detail Master Kategori Barang
      16 Menampilkan Halaman View Transaksi Barang Masuk
      17 Menampilkan Halaman Kelola Transaksi Barang Masuk
      18 Menampilkan Halaman Detail Transaksi Barang Masuk
      19 Menampilkan Halaman View Transaksi Barang Keluar
      20 Menampilkan Halaman Kelola Transaksi Barang Keluar
      21 Menampilkan Halaman Detail Transaksi Barang Keluar
      22 Menampilkan Halaman View Master Pengguna
      23 Menampilkan Halaman Kelola Master Pengguna
      24 Menampilkan Halaman Detail Master Pengguna
      25 Menampilkan Halaman Profile
      26 Menampilkan History Masuk Dan Keluar Stock Material
      27 Mencetak Laporan Stok Barang
      28 Mencetak Laporan Barang Masuk
      29 Mencetak Laporan Barang Keluar
      30 Menampilkan Jam
      31 Menampilkan Kalender
      32 Menampilkan Logut Untuk User
      33 Menampilkan Logo Perusahaan
      Non Functional
      NO ANALISA KEBUTUHAN
      Saya ingin sistem dapat :
      1 Berbasis Web
      2 Program dapat berjalan dengan baik
      3 Menampilkan Tampilan Yang Mudah Dipahami
      Penyusun Stakeholder
      (Eka Esti Nurhayati) (Isro Haryono)
      NIM  : 1422481612
      Keterangan  :
      1. T  : Technical
      2. O  : Operational
      3. E  : Economic
      4. L : Low
      5. M : Middle
      6. H : High

      Elisitasi Tahap Final

      Elisitasi tahap final merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap yang dapat dijadikan acuan dasar pengmbangan system yang akan dibuat. Beikut lampiran elisitasi final.

      Tabel 3.5. Elisitasi Tahap Final

      Functional
      NO ANALISA KEBUTUHAN
      Saya ingin sistem dapat :
      1 Menampilkan Menu Log In Dengan Mengunakan Password
      2 Menampilkan Peringatan Jika User Salah
      3 Menampilkan Peringatan Jika Password Salah
      4 Menampilkan Login Berhasil
      5 Menampilkan Kembali ke Input Username dan Password Jika Login Tidak Berhasil
      6 Menampilkan Menu Home
      7 Menampilkan Input Stok Barang Masuk
      8 Menampilkan Halaman View Master Barang
      9 Menampilkan Halaman Kelola Master Barang
      10 Menampilkan Halaman Detail Master Barang
      11 Menampilkan Halaman View Master Kategori Barang
      12 Menampilkan Halaman Kelola Master Kategori Barang
      13 Menampilkan Halaman Detail Master Kategori Barang
      14 Menampilkan Halaman View Transaksi Barang Masuk
      15 Menampilkan Halaman Kelola Transaksi Barang Masuk
      16 Menampilkan Halaman Detail Transaksi Barang Masuk
      17 Menampilkan Halaman View Transaksi Barang Keluar
      18 Menampilkan Halaman Kelola Transaksi Barang Keluar
      19 Menampilkan Halaman Detail Transaksi Barang Keluar
      20 Menampilkan Halaman View Master Pengguna
      21 Menampilkan Halaman Kelola Master Pengguna
      22 Menampilkan Halaman Detail Master Pengguna
      23 Menampilkan Halaman Profile
      24 Menampilkan History Masuk Dan Keluar Stock Material
      25 Mencetak Laporan Stok Barang
      26 Mencetak Laporan Barang Masuk
      27 Mencetak Laporan Barang Keluar
      28 Menampilkan Logut Untuk User
      29 Menampilkan Logo Perusahaan
      Non Functional
      NO ANALISA KEBUTUHAN
      Saya ingin sistem dapat:
      1 Berbasis Web
      2 Menampilkan Tampilan Yang Mudah Dipahami


      Penyusun
      (Eka Esti Nurhayati)
      NIM : 1422481612
      Mengetahui
      Pembimbing I Pembimbing II
      (Muhaimin Hasanudin, ST, M.Kom) (Al Husain M.Kom)
      NID : 08206 NID : 13002
      Stakeholder
      (Isro Haryono)
      Kepala Jurusan
      (Junaidi, M.Kom)
      NIP : 001405

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

        Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengelolaan barang saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

      Prosedur Sistem Usulan

      1. Admin
        a) Melakukan login sistem.
        b) Menampilkan menu home.
        c) Melakukan tambah, delete, edit data barang, pegawai, supplier dan customer.
        d) Melihat data pesan PO material.
        e) Melihat data keluar barang.
        f) Melihat data barang masuk, keluar barang dan stok barang.
        g) Melakukan logout sistem.
      2. Purchasing
        a) Melakukan login sistem.
        b) Menampilkan menu home.
        c) Melakukan input pemesanan PO material.
        d) Melakukan persetujuan harga PO material.
        e) Melakukan logout.

      3. Supplier

        a) Melakukan login sistem.
        b) Menampilkan menu home.
        c) Melakukan input harga PO material.
        d) Melakukan pengiriman barang.
        e) Melakukan logout.
      4. PPIC
        a) Melakukan login sistem.
        b) Menampilkan menu home.
        c) Menginput data keluar barang.
        d) Melihat data laporan.
        e) Melakukan logout.

      Rancangan Diagram Yang Diusulkan

      Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan


      Rancangan Basis Data


      Rancangan Prototype

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Testing BlackBox

      Evaluasi

      Schedule Implementasi

      Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Monitoring Gudang pada PT Culletprima Setia adalah sebagai berikut:

        1. Memonitoring persediaan barang di dalam gudang yang masih berjalan secara manual belum terkomputerisasi dalam pendataan barang dan sekarang sudah terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual yang mempunyai masa kadaluwarsa dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluwarsa barang menjadi masa efektif pakai serta barang yang rusak dalam perjalanan pengiriman. Untuk itu menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang dapat terjaga dengan baik.
        2. Proses pengontrolan persediaan barang terkadang terjadi kelalaian sehingga banyak barang yang rusak dan sudah kadaluwarsa sebelum dijual dengan cara membuatkan warning system kadaluwarsa yang akan membantu memberi peringatan kepada bagian gudang jika masa efektif pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai.
        3. Membuat Sistem Monitoring Inventory Control yang mampu membantu perusahaan dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa efektif pakai sehingga barang yang dijual merupakan barang yang layak digunakan serta ketersediaan barang dapat terjaga dengan baik, sehingga dapat membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh tanggal kadaluwarsa barang dan terbatasnya persediaan barang.

      Saran

      Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

        1. Perlu dibuatkannya minimal stok dan maksimal stok yang sesuai dengan tingkat penjualan setiap barang.
        2. Perlu dibuatkannya scan barcode barang sehingga lebih memudahkan perusahaan dalam input barang masuk ke dalam gudang.
        3. Perlu dibuatkannya print stiker barang yang dapat memberi informasi pada setiap barangnya sehingga informasi pada barang lebih akurat.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 " Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.2012"
      2. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.2013"
      3. “Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta: Deepublish.2014"
      4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.2014
      5. 5,00 5,01 5,02 5,03 5,04 5,05 5,06 5,07 5,08 5,09 5,10 Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi.2012
      6. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.<.2013
      7. Sistem Informasi dan Implementasinya". Bandung.2014
      8. 8,0 8,1 8,2 8,3 WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access. Diambil dari http://ilmukomputer.org.2014:15
      9. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Menditribusikan Zakat, Infak dan Sedekah. Tangerang. Jurnal CCIT Vol.9, No.3. Agustus 2016
      10. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Diskusi Pembelajaran On-Line Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9, No.2, Januari 2016
      11. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9, No.1, September 2015
      12. Software Developmnet Life Cycle Models-Comparison, Consequences. International Journal Of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT). Vol.6, No.1.2015:168
      13. Perancangan Knowledge Management System Berbasis Wiki untuk Pengelolaan Pengalaman Mahasiswa Praktik (Studi Kasus : Program Praktik Klinik PSIK FIK UKSW). Jurnal CCIT. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9, No.3, Agustus 2016
      14. Potensi Perancangan Web Responsive Sebagai Media Komunikasi Visual. Jurnal CCIT Vol-9 No.2. Januari 2016
      15. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUDPada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013:52
      16. . Implementation Sms Gateway In The Development Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.2012:118
      17. 17,0 17,1 17,2 Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi.2013:22
      18. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.2013:3
      19. Ukuran Perusahaan Dan Margin Laba Kotor Terhadap Pemilihan Metode Penilaian Persediaan Di Perusahaan Manufaktur. Manado: Universitas Sam Ratulangi.2013:1187
      20. 20,0 20,1 Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi SMAN 6 Tangerang.2015:289
      21. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pemakaian Produk Layanan Seluler Dengan Mempertimbangkan TAspek 7p’s Of Marketing (Studi Kasus : PY. Telkom Area Blora). Semarang: Universitas Diponegoro.2012:96
      22. 22,0 22,1 22,2 22,3 PERANCANGAN SISTEM MONITORING GUDANG PADA PT. INTERINDO BERBASIS WEB (PHP). Tangerang. STMIK Raharja.2014
      23. Sistem Pakar Penyakit Pada Anak di Puskesmas Jatake. Tangerang. STMIK Raharja.2016

    Contributors

    Ekaesti

    Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1422481612&oldid=255780"