SI1422480142

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID SEBAGAI

MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU WALI MURID

PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1422480142
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID SEBAGAI

MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU WALI MURID

PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1411478743
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(DR. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
( Junaidi M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID SEBAGAI

MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU WALI MURID

PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1422480142
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I )
   
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I )
NID : 02009
   
NID : 14020


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID SEBAGAI

MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU WALI MURID

PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1422480142
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 08 Juni 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID SEBAGAI

MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU WALI MURID

PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1422480142
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1422480142

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi saat ini telah mempengaruhi segala kegiatan dalam segala bidang. Khususnya dalam dunia pendidikan, sistem informasi yang terkomputerisasi saat ini sangat dibutuhkan untuk membantu mengolah data, baik data siswa maupun para pengajar dan staff didalamnya. Pada kegiatan absensi kehadiran siswa, banyak sekolah yang masih menggunakan sistem absensi secara manual padahal sistem absensi kehadiran siswa yang dilakukan secara manual memiliki banyak kekurangan terutama dalam hal efektifitas dan efisiensi waktu. SMA Nusa Putra Kota Tangerang adalah salah satu sekolah yang masih menggunakan sistem absensi secara manualisasi. Proses rekap data hasil absensi pun dilakukan manual oleh bagian kurikulum yaitu dengan cara mengetikkan ulang ke dalam komputer untuk kemudian diolah dan dijadikan bahan laporan kepada kepala sekolah. Sistem yang dilakukan saat ini pun belum bisa memberikan fasilitas monitoring kehadiran siswa untuk orang tua atau wali murid karena orang tua siswa hanya mendapatkan informasi absensi putra dan putrinya hanya lewat laporan pendidikan siswa yang dibagikan per semester. Melihat permasalahan yang ada maka peneliti mengusulkan untuk merubah sistem yang ada menjadi terkomputerisasi yang berbasis android dan web sebagai server. Peneliti menggunakan metode analisis PIECES dan menggunakan metode analisa berorientasi objek Unified Modelling Language (UML). Untuk membuat program peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database program dan android studio untuk pengembangan aplikasi android. Sistem ini dibuat untuk mempermudah kegiatan absensi, memberikan fasilitas monitoring bagi orang tua, mempermudah proses rekapitulasi serta mudah dalam input data siswa dan guru.

Kata Kunci: Aplikasi, Android, Monitoring, Absensi, Siswa.


ABSTRACT

The evolution of information technology today has affected all activities in all fields. Especially in the world of education, a computerized information systems now are needed to help process data, for student data and teachers and staff therein. In attendance of student attendance, many schools still using manual attendance system. manual attendance system has has many drawbacks especially in terms of effectiveness and time efficiency. Nusa Putra Senior High Schoo is one of the schools that still use manual attendance system. The process of recaping the result of absenteeism was done manually by the curriculum part by re-typing into the computer to then processed and used as report material to the principal. The current system has not been able to provide monitoring facilities for the presence of students for parents or guardians because parents only get information on the absence of son and daughter only through student education reports are distributed per semester. Seeing the problems that exist then the researchers proposed to change the existing system into computerized android-based and web as a server. Researchers use PIECES analysis method and use object oriented analysis method Unified Modeling Language (UML). To make the program researcher using programming language PHP and MySQL as database program and android studio for android application development. This system is made to facilitate the absence of activities, providing monitoring facilities for parents, facilitate the process of recapitulation and easy in the input data of students and teachers.

Key words :Aplication, Android, Monitoring, Attendance, Students


KATA PENGANTAR


Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada akhirnya peneliti telah menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik.

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada akhirnya peneliti telah menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik.

Keberhasilah laporan skripsi ini tidak terlepas pula pada semua pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini antara lain :

  1. Bapak DR. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  5. Bapak Nasril Sany, M.Kom selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  7. Bapak Jaenudin, S.pd sebagai Kepala Sekolah SMA Nusa Putra Kota Tangerang yang telah memberikan izin sekaligus pembimbing lapangan yang telah banyak memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  8. Semua staff Unit SMA Nusa Putra Kota Tangerang yang telah bekerja sama dengan baik untuk membantu peneliti melakukan penelitian.
  9. Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan dukunganb, baik moril, materi maupun doa untuk keberhasilan peneliti
  10. Serta semua rekan dan sahabat seperjuangan yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan bagi peneliti.

Akhir kata, peneliti mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, Juli 2018
TAVIP PRAHASTA
NIM. 1422480142

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Hasil Analisa Performance
  2. Tabel 3.2. Hasil Analisa Information
  3. Tabel 3.3. Hasil Analisa Economy
  4. Tabel 3.4. Hasil Analisa Control
  5. Tabel 3.5. Hasil Analisa Efficiency
  6. Tabel 3.6. Hasil Analisa Service
  7. Tabel 3.7. Elisitasi Tahap I
  8. Tabel 3.8. Elisitasi Tahap II
  9. Tabel 3.9. Elisitasi Tahap III
  10. Tabel 3.10. Final Draft Elisitasi
  11. Tabel 4.1. Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  12. Tabel 4.2. Tabel Guru
  13. Tabel 4.3 Tabel Orang Tua
  14. Tabel 4.4. Tabel Rekap Absensi Siswa
  15. Tabel 4.5. Tabel Siswa
  16. Tabel 4.6. Tabel User Login
  17. Tabel 4.7. Pengujian login
  18. Tabel 4.8. Pengujian submit
  19. Tabel 4.9. Biaya Penelitian


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Karateristik Sistem
  2. Gambar 2.2 Siklus Informasi
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  4. Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  6. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  7. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan
  8. Gambar 4.2. Usecase Diagram Sistem yang diusulkan pada android
  9. Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem yang diusulkan pada web
  10. Gambar 4.4. Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk guru pada android
  11. Gambar 4.5. Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk orang tua pada android
  12. Gambar 4.6. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan untuk kurikulum pada web
  13. Gambar 4.7. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan untuk guru pada android
  14. Gambar 4.8. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan untuk orang tua pada android
  15. Gambar 4.9. Class Diagram
  16. Gambar 4.10. Rancangan tampilan menu login
  17. Gambar 4.11. Rancangan Tampilan menu home
  18. Gambar 4.12 Rancangan Tampilan menu input data guru
  19. Gambar 4.13. Rancangan tampilan view data guru
  20. Gambar 4.14. Rancangan tampilan menu Input Data Siswa
  21. Gambar 4.15. Rancangan tampilan menu View Data Siswa
  22. Gambar 4.16 Rancangan tampilan menu input jadwal mengajar
  23. Gambar 4.17. Rancangan tampilan menu view jadwal mengajar
  24. Gambar 4.18. Rancangan Tampilan menu Laporan
  25. Gambar 4.19. Rancangan Tampilan Data Absensi Siswa
  26. Gambar 4.20. Rancangan Tampilan Login pada android
  27. Gambar 4.21. Rancangan Tampilan Home pada android login orang tua
  28. Gambar 4.22. Rancangan tampilan menu report absensi siswa pada login orang tua
  29. Gambar 4.23. Rancangan tampilan menu Profil Sekolah
  30. Gambar 4.24. Rancangan tampilan menu home pada android login guru
  31. Gambar 4.25. Rancangan tampilan menu daftar mengajar pada android login guru
  32. Gambar 4.26. Rancangan tampilan menu daftar kelas pada android login guru
  33. Gambar 4.27. Rancangan tampilan menu tanggal pada android login guru
  34. Gambar 4.28. Rancangan tampilan menu kehadiran siswa pada android login guru
  35. Gambar 4.29. Tampilan halaman login pada web
  36. Gambar 4.30. Tampilan Home pada web
  37. Gambar 4.31 Tampilan Menu Input Data Guru
  38. Gambar 4.32. Tampilan view data guru
  39. Gambar 4.33. Tampilan menu input data siswa
  40. Gambar 4.33. Tampilan menu data siswa
  41. Gambar 4.35. Tampilan menu jadwal mengajar
  42. Gambar 4.36. Tampilan menu view jadwal mengajar
  43. Gambar 4.37. Tampilan menu Export Report
  44. Gambar 4.38. Tampilan menu data absensi siswa
  45. Gambar 4.39. Tampilan login pada aplikasi android
  46. Gambar 4.40. Tampilan Home aplikasi android login orang tua
  47. Gambar 4.41. Tampilan data kehadiran siswa pada aplikasi android login orang tua
  48. Gambar 4.42. Tampilan Home pada aplikasi android login guru
  49. Gambar 4.43. Tampilan daftar mengajar pada aplikasi android login guru
  50. Gambar 4.44. Tampilan menu daftar kelas pada aplikasi android login guru
  51. Gambar 4.45. Tampilan menu tanggal pada aplikasi android login guru
  52. Gambar 4.46. Tampilan Input Kehadiran Siswa pada aplikasi android login guru


DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang Masalah

Pada era modern saat ini perkembangan teknologi informasi semakin cepat, dapat dikatakan seluruh instansi ataupun individu masyarakat membutuhkan suatu informasi yang akurat dan mudah diakses yang berorientasi pada komputerisasi. Sistem informasi saat ini memang sudah menjadi suatu kebutuhan yang mendasar dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari – hari.

Salah satu sistem informasi yang semakin pesat perkembangannya yaitu sistem informasi dalam dunia pendidikan. Sekolah merupakan instansi dalam dunia pendidikan yang banyak menggunakan sistem informasi didalamnya untuk memudahkan pekerjaan dan sebagai tempat untuk masukan dan keluaran data dan informasi seputar sekolah. Sistem informasi yang ada pada sekolah sangatlah berdampak baik pada seluruh kegiatan yang ada dalam instansi pendidikan, baik itu kepada guru, staff tata usaha, kepala sekolah, murid maupun orang tua murid. Seperti sistem informasi yang diterapkan dalam absensi atau kehadiran siswa yang berbasis online, guru jadi lebih dimudahkan pekerjaannya karena absen yang berbasis online akan langsung masuk kedalam sistem, tidak perlu diinput ulang kedalam komputer seperti biasanya. Selain itu absensi online juga dapat menghemat kertas dan meminimalkan resiko kehilangan atau manipulasi data absensi. Kehadiran siswa di kelas merupakan hal yang penting karena dengan hadirnya siswa di kelas, ilmu dapat tersalurkan oleh guru. Namun seringkali siswa banyak yang membolos karena alasan tidak menyukai pelajaran atau hal lainnya. Hal ini yang menjadi perhatian guru dan orang tua siswa. Keduanya harus berkontribusi untuk meminimalisir angka ketidakhadiran siswa dikelas.

SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG adalah salah satu sekolah yang masih menggunakan sistem absensi secara manual, yaitu dengan cara mencatat keterangan kehadiran siswa pada buku absen dan melakukan rekap dari buku absen. Dalam prosedur tersebut terdapat beberapa kendala yang terjadi, seperti contoh adanya siswa yang memanipulasi kehadiran dengan mengabsenkan nama temannya yang tidak hadir atau mengabsenkan namanya yang tidak hadir sebelumnya saat buku absen tidak dalam pengawasan guru dikarenakan buku absen terkadang ditinggal pergi di kelas oleh guru saat jam istirahat ataupun saat sedang rapat sehingga menyebabkan data absen yang tidak faktual. Kendala lain ialah karena data absensi yang disimpan dalam buku sehingga harus di masukkan lagi ke dalam komputer, hal itu yang membuat sistem absensi tersebut menjadi tidak efisien. Hal lain yang berhubungan dengan absensi atau kehadiran siswa adalah masih banyaknya siswa yang membolos. Hal tersebut bahkan tidak sama sekali diketahui orang tua murid yang membolos. Karena banyaknya murid yang ada pada sekolah, terkadang pihak sekolah kesulitan untuk mengkonfirmasi orang tua jika anaknya tidak masuk kelas. Untuk meminimalisir tingkat ketidakhadiran siswa pada sekolah, diperlukan suatu sistem yang dapat memberi informasi kehadiran siswa pada orang tua atau wali murid

Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu sistem absensi berbasis android yang terintegrasi langsung dengan proses rekapitulasi dan notifikasi pada orang tua murid. Dengan adanya sistem ini guru mampu memberikan data absensi yang faktual dan efisien dan perekapan data absensi secara otomatis. Sistem ini juga memudahkan pekerjaan guru karena tidak perlu membawa buku absen setiap hari ke kelas, cukup membawa smartphone android miliknya dan membuka aplikasi absensi untuk mengabsen siswa – siswanya. Hasil dari absen pun akan langsung masuk ke dalam server sehingga memungkinkan absensi yang dilakukan menjadi faktual serta efisien dalam segi waktu.

Berdasarkan hasil penjabaran di atas, maka peneliti mengambil judul skripsi dengan judul APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU WALI MURID PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan didefinisikan dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana sistem absensi kehadiran siswa yang berjalan pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang ?
  2. Apakah sistem kehadiran yang berjalan saat ini sudah berjalan dengan baik?
  3. Bagaimana membuat sistem absensi kehadiran siswa yang dapat menjadi media monitoring bagi orang tua atau wali murid?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan dari perumusan masalah yang ada, maka ruang lingkup dari judul diatas untuk SMA Nusa Putra Kota Tangerang terbatas pada absensi siswa, mata pelajaran, jadwal pelajaran dan guru yang mengajar, sedangkan proses pengubahan data siswa atau jadwal pelajaran serta guru yang mengajar dilakukan sepenuhnya pada server.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut

  1. Untuk memberikan data absensi yang lebih faktual secara sistematis.
  2. Membantu orang tua memonitoring kehadiran siswa di sekolah.
  3. Merancang sistem informasi untuk memonitoring kehadiran siswa pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang agar lebih mudah,cepat dan akurat.
  4. Menuangkan pengetahuan teori dan praktek hasil pembelajaran dari perkuliahan.
  5. Sebagai syarat bagi peneliti untuk lulus dan mendapatkan gelar Sarjana Komputer.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dihasilkan dalam laporan ini adalah :

  1. Mempermudah proses absensi siswa oleh guru pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang.
  2. Mempermudah proses rekapitulasi absensi karena hasil absensi akan langsung masuk ke server.
  3. Dapat memberikan informasi kehadiran siswa untuk orang tua secara real time dan up to date.

Metode Penelitian

Untuk menyelesaikan perancangan dan penulisan SKRIPSI ini, maka dilakukan suatu penelitian sehingga diperoleh suatu hasil sesuai seperti yang diharapkan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah :

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (Observasi)
  2. Melalui pengamatan langsung di lapangan atau tempat penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan jenis penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas Nusa Putra Kota Tangerang.

  3. Wawancara (Interview)
  4. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dengan cara wawancara yang dilakukan peneliti secara lisan kepada stakeholder pada Sekolah Menengah Atas Nusa Putra Kota Tangerang.

  5. Studi Pustaka (Literatur Riview)
  6. Untuk mendapatkan data dengan cara mencatat dan membaca buku – buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Sumber pada metode ini sebagian besar didapat dari situs – situs internet dan ebook. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara browsing dam mengunduh ebook di internet yang berhubungan dengan penelitian ini sehingga diperoleh gambaran dari prinsip kerja pada sistem yang akan dibuat.

Metode Analisa Sistem

Pada metode ini peneliti menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency and Service). Metode analisa PIECES digunakan untuk mengetahui kinerja sistem yang berjalan pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang. Dalam menganalisa sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economics), kontrol (Control), efisiensi (Efficiency), dan pelayanan (Service).

Metode Pengujian

Dalam metode ini peneliti menggunakan metode pengujian black-box testing. Black-box testing adalah pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisi kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Peneliti menggunakan metode black-box testing karena metode ini dapat melakukan pengujian tanpa pengetahua detail struktur internal dari sistem atau komponen yang diuji.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami dan mendapatkan gambaran secara umum tentang penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan pokok pembahasan tersebut dalam beberapa bab yang secara garis besarnya adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan, rumusan suatu masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa tinjauan pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Bab ini juga berisi teori – teori konsep dasar dari aplikasi android, PIECES, Literatur review dan lain – lain.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang analisa organisasi Sekolah Menengah Atas Nusa Putra Kota Tangerang, draft elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II dan final draft elisitasi yang menggambarkan keseluruhan rancangan sistem baru yang diusulkan serta konfigurasi sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem yang berjalan, flowchart sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem, pengujian black-box, evaluasi dan implementasi yang berkaitan dengan sistem yang berjalan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan hasil dari penelitian dan saran yang bersifat membangun yang berguna sebagai masukan untuk melakukan perbaikan kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem merupakan suatu hal yang paling sering digunakan dalam sebuah perusahaan ataupun instansi lain seperti pendidikan dan pelayanan kesehatan. Dan tidak hanya digunakan dalam sebuah instansi, tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari – hari kita tidak pernah lepas dari sebuah sistem baik itu dalam kegiatan belajar mengajar, jual beli di pasar ataupun bekerja pada suatu perusahaan. Pada bidang teknologi saat ini, sistem terus – menerus diperbarui,diolah dan dimodifikasi menjadi lebih baik dan berkembang secara signifikan dan lebih presisi agar semakin memudahkan pekerjaan manusia. Akan tetapi semakin berkembangnya sistem jutru berbanding terbalik dengan pemahaman manusia akan definisi sistem tersebut, banyak dari kita masih bingung jika diminta menjelaskan definisi dari sistem. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang definisi sistem tersebut, pendapat dari para ahli tentang definisi sistem, yaitu :

Menurut Marshal B.Romney (2014:3)[1] “Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan beinteraksi untuk mencapai tujuan”

Menurut Wina [2]Sanjaya dalam buku Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (2015:2), “Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Rusdiana dan Irfan dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2014:29)[3] “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki katerkaitan dan saling bekerjasama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.”

Menurut Jogiyanto dalam Jeperson Hutahaean (2015:1),[4] “Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang – orang yang betul – betul ada dan terjadi.

Berdasarkan pengertian – pengertian diatas menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah komponen - komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Karateristik Sistem

Menurut Rusdiana (2014:30 )[5], “ Inti di dalam model umum sistem ialah Input, proses dan output, hal tersebut merupakan konsep sederhana yang terdapat di sebuah sistem, sebab sebuah sistem mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain model sebuah sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebuah sistem”.

Menurut Rusdiana (2014:35)[5] Gambaran umum sebuah sistem adalah IPO (Input, Process, Output). Hal ini juga merupakan sebuah konsep dari sistem secara sederhana sebab sebuah sistem dapat memiliki sebuah masukan (input), data yang diolah (process) dan keluaran berbentuk informasi (output). Sistem juga memiliki karakteristik atau sifat – sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebuah sistem. Berikut karakteristik sistem menurut Rusdiana dan Irfan dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2014:35), yaitu:

  1. Komponen Sistem (Components System)Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya satu sama lain saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu subsistem, setiap subsistem memiliki sistem yang menjalankan suatu fungsuu tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas sistem (Boundary System) Batasana sistem merupakan ruang lingkup yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya, atau dengan sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem ini dapat di lihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan luar sistem (Environments System) Lingkungan luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang ada didalamnya baik bentuk apapun, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface Systen) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Sehingga terjadinya suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System) Masukan merupakan komponen sistem yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.
  6. Keluaran Sistem (Output System) Hasil energi yang telah di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran dari sistem ini berbentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan atau sebagai inputan bagi subsistem lainnya.
  7. Pengolahan (Process System) Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengelola atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Setiap sistem mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran yang bermanfaat.
  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal) Sistem sendiri mempunyai tujuan dan sasaran tersendiri yang telah pasti dan bersifat determanistic. Suatu sistem dikatakan berhasil jika telah mencapai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2_1
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
Rusdiana 2014:35)

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42) [5] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (Open System).
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Suprihadi,, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310),[6] “Data adalah sekumpulan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri – sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Menurut Mia Andini, dkk dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:48).[7] “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Menurut Gordon B. Davis dalam Jeperson Hutahaean (2014:8),[8] “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang – lambang tidak acak menunjukkan jumlah – jumlah, tundakan – tindakan, hal – hal dan sebagainya”.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43)[9] dalam buku Sistem Informasi Manajemen, data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Sifat Data

Berdasarkan sifat data, dikenal

  1. . data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
  2. . data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalm bentuk kategori.

2. Berdasarkan Sumber Data

Berdasarkan sumber data, dikenal

  1. . data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
  2. . data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.

3. Berdasarkan Cara Memperolehnya

Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:

  1. . Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
  2. . Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua mengumpulkan data tersebut.

4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya

Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

  1. . Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
  2. . Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
  3. . Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

5. Berdasarkan Skala Pengukurannya

Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Japerson Hutahaean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:9),[10] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Menurut Oetomo dalam Deviana Putri (2014:2)[11] “Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap faktafakta yang ada”.

Menurut Gordon B. Davis dalam Jeperson Hutahaean (2014:9), [12]“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan – keputusan yang sekarang atau keputusan – keputusan yang akan datang”.

Menurut Taufiq Rohmat (2013:15), “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:75), [13]“Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara cepat”.

Karateristik Informasi

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:91-92) [14]mendefinisikan karakteristik informasi yang baik adalah sebagai berikut :

  1. . Information must be patient, yang berarti informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. . Information must be accurate, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  3. . Information must be timely, informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  4. . Relevance, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainnya.

Siklus Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:10),[15] Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat Celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (informaton cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

2_2
Gambar 2.2 : Siklus Informasi (Information Cycle)

Nilai Informasi

Menurut Japerson Hutahaean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:11), [16]Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

  1. . Biaya perangkat keras: Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkatkan untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
  2. . Biaya untuk analisis: Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi.
  3. . Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.
  4. . Biaya perubahan: Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode lain.
  5. . Biaya operasi: Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam – macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Tipe Informasi

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan(2014:91) mengatakan sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu:

  1. . Informasi pengumpulan data, yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manager bawah untuk mengevaluasi kinerja persomnelnya.
  2. . Informasi pengarahan perhatian, yaitu membantu manajemen dalam memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.
  3. . Informasi pemecahan masalah, yaitu informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalah yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang dilakuakan oleh manajemen tingkat atas.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Berikut ini beberapa penjabaran definisi sistem informasi menurut para ahli, diantaranya adalah :

Menurut Mulyanto dalam Indonesian Journal on Networking and Security Volume 6 No 2 (2017:18), “Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi”.

Menurut Jogianto dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310), “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara suatu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu”.

Komponen Sisstem Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:13), komponen sistem terdiri dari 6 blok bangunan, yaitu:

  1. Blok Masukan (Inpot Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode – metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalan kan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (Hardware).
  5. Blok Basis (Database Block) Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok Kendali (Controls Block) Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan – kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan – kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Berikut ini adalah beberapa penjabaran definisi analisa sistem menurut para ahli, diantaranya adalah :

Menurut Hanif Al Fatta dan Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69), ”Suatu analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya”.

Menurut Mulyadi dalam Hanif Al Fatta dan Robert Marco (2015:69), “Analisis sistem merupakan sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut”.

Menurut McLeod dalam Hanif Al Fatta dan Robert Marco (2015:69), “Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.

Tahap Analisa Sistem

Dikutip dari jurnal Aris Martono, dkk (2016:185), Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

  1. . Survey terhadap sistem yang berjalan.
  2. . Analisis terhadap sistem yang berjalan.
  3. . Identifikasi kebutuhan sistem
  4. . Identifikasi persyaratan sistem.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, dkk Dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117) Adapun fungsi analisa adalah sebagai berikut :

  1. . Mengidentifikasi masalah – masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. . Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. . Memilih alternatif – alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. . Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Ada beberapa pengertian mengenai analisa :

  1. Pengertian Analisa Masukan
  2. Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.

  3. Pengertian Analisa Proses
  4. Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

  5. Pengertian Analisa Keluaran
  6. Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Berikut ini merupakan definisi perancangan sistem menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Henderi dalam Puspito Rini, dkk (2016:76),[17] “Perancangan sistem atau desainsistem adalah proses konfigurasi dan menggambarkan elemen – elemen sistem yang ingin diterapkan diimplementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menetapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.

Menurut Hanif Al Fatta dan Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69), [18]“Perancangan sistem mulanya diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah dan bagaiman cara menyesuaikannya. Pada dasarnya perancangan sistem bergerak dari input menuju ke output sistem, yang terdiri dari reports dan file untuk memenuhi kebutuhan organisasi”.

Menurut Alison McKey, dkk dalam International Journal of Computer Integrated Manufacturing Vol. 29 No. 3 (2016:237), “Engineering design is an inportant early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design information brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support system”. (Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari perancangan teknik informatika menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan desain teknik untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi teknik yang mapan).

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2013:228),[19] Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. . Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. . Untuk memeberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem terperinci).

Tahap – Tahap Perancangan Sistem

Menurut McLeod dalam Hanif Al Fatta dan Robert Marco (2015:69), Perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap – tahap dalam merancang sistem, meliputi:

  1. . Menyiapkan perancangan sistem secara rinci.Analisa bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.
  2. . Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem.Analisis harus mengindentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.
  3. . Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem.Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatif.
  4. . Memilih konfigurasi terbaik
  5. . Menyiapkan usulan implementasi
  6. . Menyiapkan usulan penerapan yang memberi ringkasan tugas – tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.
  7. . Menyetujui dan menolak penerapan sistem.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuahserver web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Miles, dkk dari National Institute of Standars and Technology (NIST) dalam buku I Putu Agus (2016:161), “Web didefinisikan sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi berupa perangkat keras komputer (hardware) dan perangkat lunak (software) yang menyediakan layanan untuk menyimpan dan mendistribusikan data dan informasi digital melalui jaringan komputer, dengan menggunakan protocol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) ”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen yang tersimpan di dalam sebuah web server berbentuk HTTP serta jika ingin mengaksesnya menggunakan browser.

Klasifikasi Website

Menurut Ika Zufria dan M. Hasan Azhari dalam QUERY: Jurnal Sistem Informasi Volume 01 Nomor 01 (2017:52). [20]Secara umum, situs web digolongkan menjadi 3 jenis yaitu: Website Statis, Website Dinamis, Website Interaktif.

  1. Website Statis
  2. Dari kata statis itu saja, sudah dapat dipahami tidak berubah. Mudah bukan? Tapi tentu tidak ada salahnya jika kita juga ketahui makna sebenarnya dari situs statis ini. Website statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya adalah untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari situs itu.

  3. Website Dinamis
  4. Website dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukkan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit konten dari website. Contoh umum mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.

  5. Website Interaktif
  6. Website interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user berinterakis dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka. Biasanya website seperti memiliki moderator untuk mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak melenceng dari alur pembicaraan.

Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Berikut ini adalah beberapa penjabaran definisi aplikasi menurut para ahli, diantaranya adalah:

Menurut H. Mustakini dalam Isan Priana dal Leni Fitriani (2016:408),[21] “Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output”.

Menurut Tantowi Yahya dan Radna Nurmalina dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:58), [22]“Perangkat lunak aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna”.

Menurut Azmi dalam Mia Andini dan Khairul Anwar Hafidz (2015:48), “Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh perusahaan”.

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data (Database)

Berikut ini adalah beberapa penjabaran mengenai definisi basis data (database) dari para ahli, diantaranya adalah:

Menurut Elmasri R dan Navathe S.B dalam Split Warnars (2014:84), “Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis. Database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data Definition Language)”.

Menurut Haerudin, Ruli Supriati, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:18), “Database merupakan salah satu komponen penting didalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan Database dalam sistem informasi disebut dengan Sistem Database (Database System).

Menurut Budi. R dalam Sri Rahayu, dkk (2015:54), “Database (basis data) adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Berikut ini adalah penjabaran definii testing dari para ahli, diantaranya adalah:

Menurut M. Sidi Mustaqbal, dkk Dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (JITTER) Vol. 1 No. 3 (2015:31), “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan.

Teori Khusus

Konsep Kehadiran

Definisi Kehadiran

Kehadiran siswa dalam kelas atau sekolah bisa disebut juga dengan absensi, absensi adalah suatu pendataan yang dilakukan oleh seseorang yang bertujuan untuk mendata hadir atau tidaknya seseorang di tempat tertentu. Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai definisi kehadiran atau absensi menurut para ahli, diantaranya adalah :

Menurut Santoso dan Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi (2017:85),[23] “Absensi adalah unsur kedisiplinan yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dalam sebuah institusi”.

Menurut Purwanto dalam Lindawati (2014:44),[24] “Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktivitas suatu institusi, suatu komponen institute itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu di perlukan oleh pihak yang berkepentingan”.

Konsep Dasar Siswa

Definisi Siswa

Berikut ini adalah beberapa penjabaran tentang definisi siswa menurut para ahli. Diantaranya adalah:

Menurut Indah Devi Novitasari dalam Naskah Publikasi (2014:6), [25]“ Siswa adalah orang yang dengan sengaja belajar di sekolah untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada suatu jalur pendidikan formal (dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas) maupun pendidikan nonformal”.

Menurut Hasnidar Karim (2013). [26]“Siswa adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Semua anak yang sudah mendaftarkan diri kemudian diterima disuatu sekolah, secara otomatis menjadi tanggung jawab sekolah”.

Menurut M. Iqbal Dzulhaq, dkk (2017).[27] “Siswa, Murid atau Peserta didik adalah orang (anak yang sedang berguru, belajar atau bersekolah)”.

Konsep Dasar Metode Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Berikut ini adalah beberapa penjabaran tentang definisi analisa PIECES Menurut para ahli. Diantaranya adalah:

Menurut Edy Susena, dkk dalam jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta Vol.1 No.3 (2015:6),[28] “Analisa PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan analisis PIECES ini akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk perbaikan”.

Menurut Istiningsih dalam Siti Husnul Bariah (2015:31), [29]Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency and Service), adalah:

  1. Performance (Kinerja): Peningkatan Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata – rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
  2. Information (Informasi): Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
  3. Economy (Ekonomis): Peningkatan terhadap manfaat – manfaat atau keuntungan – keuntungan atau penurunan – penurunan biaya yang terjadi.
  4. Control (Pengendalian): Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan – kesalahan serta kecurangan – kecurangan yang dan akan terjadi.
  5. Efficiency (Efisiensi): Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  6. Service (Pelayanan): Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.


Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML

Berikut adalah beberapa penjabaran mengenai definisi UML (Unified Modelling Language) menurut para ahli, diantaranya adalah:

Menurut Yasin dalam Henny Destiana (2014:34), “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

Menurut Yusuf, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29), “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut Nugroho dalam Selvy Eriani (2013:27), “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek). Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa shingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Rosa Ariani dan M. Shalahuddin (2013:133), “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem”.

Menurut Fergus. U. Onu dan Chinelo. V. Umekuka dalam International Journal of Computer Application Technology and Research Vol: 5 Issue: 8 (2016:506), “A UML is a standard modelling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagram is a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia nyata di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem di bawah desain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen-elemen grafis, node-node UML dihubungkan dengan edge (flows) yang mewakili elemen-elemen model sistem. UML sistem mungkin juga mengandung dokumentasi lain seperti kasus penggunaan yang ditulis sebagai teks).

Menurut Sparx S yang dikutip oleh K.P. Jayant dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering Vol. 4 Issue. 2 (2014:148), “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa pemodelan visual dan digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membangun dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak).

Jenis-Jenis Diagram UML

Berikut ini adalah jenis-jenis diagram UML ialah sebagai berikut

  1. Usecase Diagram
  2. Menurut Carina Titus in International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 (2016:20) , [30]“ Use case modeling is the way of showing hoe the system stakeholders will interact with the system”. ( Pemodelan Use Case adalah cara menunjukkan cangkul, stakeholder sistem akan berinteraksi dengan sistem).

    Menurut Untung Rahardja, Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 3 Mei dengan judul Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah (2014:491), [31]“ Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.

  3. Class Diagram
  4. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dalam Judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20), “The is static structure diagram that describe the structure of a system by showing the system’s classes, their atributes, operations (or method), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system how tey interact with each other”. (Diagram struktur statis yang menggambarkan struktur sistem dengan menunjukkan kelas sistem, atribut, operasi (atau metode), dan hubungan di antara kelas. Gambar 2 menunjukkan kelas-kelas utama dari sistem bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain).

  5. Sequence Diagram
  6. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20),“ A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of massages exchanged between the objects needed to carry the functionality of the scenario”.(Sequence Diagram menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pijat yang dipertukarkan antara objek yang dibutuhkan untuk membawa fungsionalitas skenario).

  7. Activity Diagram
  8. Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram dalah tipe khusus dari diagramstate yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk mneganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Berikut adalah penjabaran mengenai definisi PHP (Hypertext Prepocessor) menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Nugroho Dalam Andini, Mia dan, Khairul Anwar Hafizd (2015:49), “PHP adalah bahasa pemogramannya, dalam membuat website ataupun aplikasi berbasis web, bukan hanya kode PHP saja yang kita dibutuhkan, tapi kita juga akan menggunakan kode HTML (Hyper Text Markup Language) form. Selain itu kita juga akan butuh CSS (Cascading Style Sheets) sebagai kode pemanis web, juga bisa jadi pengganti HTML. Jadi, dalam membuat web, kita pasti akan menggunakan kode HTML dan PHP”.

Menurut David Upton dalam Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya (2013:331), [32]“PHP adalah bahasa pemograman yang memudahkan dalam membuat aplikasi web dengan cepat, dapat diginakan untuk membuat dynamic website, baik itu yang memerlukan penggunaan database ataupun tidak.

Menurut Supriyanto dalam Muhamad Taufiq Muslih dan Bambang Eka Purnama (2013:2), “PHP : “Hypertext Preprocessor”, yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada hypertext markup language (HTML)”.

Menurut Leena Narayanan, T. Muthumanickam and A. Nagappan (2015), [33]“PHP is an established server-side, embedded HTML scripting language for creating dynamic and interactive web pages. The PHP provides many features that are looked by commercial entities. PHP features native support for most popular databases”. (PHP adalah bahasa skrip HTML yang tertanam di sisi server untuk menciptakan halaman web dinamis dan interaktif. PHP menyediakan banyak fitur yang dilihat oleh entitas komersial. PHP memiliki fitur dukungan asli untuk sebagian besar basis data populer).

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Kusuma Ardhana dalam Siregar,Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari(2016:77), “MySQL merupakan turunan konsep utama dalam basis data,yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah.

Menurut Nugroho Dalam Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafidz (2015:49), “MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan Programmer Web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi Xampp

Menurut Daud Edison T dalam Indonesian Journal on Networking and Security Vol.2 No.1 (2013:25) , “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Aphace, PHP dan MYSQL secara manual”.

Menurut Santoso dan Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:86),[34] “Xampp merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Menurut Wahana Komputer dalam Shanti Ria Serepia Siregar dan Penti Sundarin(2016:77),[35] “XAMPP adalah salah satu pake instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan.”

Konsep Dasar Android

Definisi Android

Menurut Harni Kusniyati dan Nicky Saputra Pangondian Sitanggang (2016:11),[36] “Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc dengan dukungan finansial Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005.”


Konsep Dasar Android Studio

Definisi Android studio

Menurut Adibhadiansyah (2016:2),[37] “Android studio adalah sebuah IDE untuk Android Development yang diperkenalkan google pada acara google I/O 2013. Android studio merupakan pengembangan dari eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer, yaitu IntelliJ IDEA. Android studio merupakan IDE resmi untuk pengembangan aplikasi Android studio”.

Konsep Dasar Java

Definisi Java

Menurut Otto Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1 (2016:55-56),[38] “Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi obyek, bukan seperti Pascal, Basic, atau C yang berbasis prosedural. Dalam memecahkan masalah,Java membagi program menjadi obyekobyek, kemudian memodelkan sifat dan tingkah laku masing-masing. Selanjutnya, Java menentukan dan mengatur interaksi antara obyek yang satu dengan yang lainnya”.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prasmono dalam Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2 (2014:166) “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Rini dalam Jurnal Sisfotex Vol.6 No.1 (2016:64), “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”.

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puspito Rini, Puput, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti (2016:64) , “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitasyang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistemmelalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, danpihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangansistem”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dandilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. . Elisitasi Tahap I
  2. . Elisitasi Tahap II
  3. . Elisitasi Tahap III
  4. . Final Draft Elisitasi


Tahapan Elisitasi

Menurut Ariawan dan Wahyuni (2015:63), Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap 1 Elisitasi ini berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap 2 Merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi 1 dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini digunakan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Adapun pengertian MDI adalah sebagai berikut:

    a. M pada metode MDI artinya Mandatory (penting), maksudnya yaitu requirement tersebut harus ada dan tidak boleh di hilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada metode MDI ialah Desirable, artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka harus dibuat agar sistem tersebut sempurna.

    c. I pada metode MDI ialah Inessential, artinya yaitu bahwa requirement tersebut bukanlah dari bagian sistem yang akan dibahas pada pembuatan sistem tersebut, hanya bagian luar nya saja.

  3. Elisitasi Tahap 3 Elisitasi pada tahap 3 ini merupakan hasil dari elisitasi tahap 1 dan 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dilanjutkan dengan metode TOE, yang mempunyai arti sebagai berikut :

    a. T dalam metode TOE yaitu Technical, artinya yaitu bagaimana tata cara/teknik requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O dalam metode TOE yaitu Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E dalam metode TOE yaitu Economy, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut.

    Pada metode TOE dibagi lagi pada 3 pilihan yang didalamnya terdapat High, Middle, dan Low. Artinya sebagai berikut :

    a. H yang mempunyai arti High, maksudnya semua yang dikerjakan dalam pembuatannya sulit dan biaya yang diperlukan mahal sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

    b. M yang mempunyai arti Middle, maksudnya yaitu mampu untuk dikerjakan

    c. L yang mempunyai arti Low, artinya requirement yang diinginkan dapat dikerjakan.

  4. Final Draf Elisitasi Final Draf Elisitasi ini merupakan tahap terakhir dari hasil tahapan sebelumnya yang harus di capai dari suatu proses elisitasi yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem baru.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Shivani Acharya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol. 2 No. 1 dengan judul Bridge Between Black Box and White Box – Gray Bo Testing Technique (2013:176),[39] “ Black Box Testing ia a software testing technique in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure, implementation details and knowledge of internal paths of the software. This type of testing is based entirely on the software requirement and specifications”. (Black Box Testing adalah perangkat lunak pengujian teknik di mana fungsi dari perangkat lunak diuji (SUT) diuji tanpa melihat struktur kode internal, rincian pelaksanaan dan pengetahuan internal jalan perangkat lunak. Jenis pengujian didasarkan sepenuhnya pada persyaratan perangkat lunak dan spesifikasi.)

Menurut M. Sidi Mustaqbal, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 dengan judul Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (2015:34),[40] “ Black Box Testing adalah testing yang berfokus pada spesifikasi fungsional dan perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Deviachrista (2013:1), [41]“Literature Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

Menurut Mulyandi (2013:17-153), “Literature Review merupakan survey Literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Manfaat Literature Review

Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.2 (2016:231), [42]“Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

Studi Pustaka (Literatur Riview)

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, diantaranya adalah :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Budiman dalam Infotech Journal (2016)[43] yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Absensi Pegawai Koperasi Saluyu Kabupaten Majalengka”. Pembuatan aplikasi ini menggunakan java. Pendeteksian absensi pada aplikasi ini terbatas pada metode dan teknologi yang digunakan, yakni barcode dan tidak menggunakan teknologi pendeteksian yang lain seperti fingerprint scan atau yang lainnya.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Masalha F, Hirzallah N. A (2014)[44] dalam International Journal of Advanced Computer Science and Applications yang berjudul “A Students Attendance System Using QR Code”. “QR codes are designed to record student attendance, identity checks and attendance locations of enrolled students, through QR Code displayed during or at the beginning of the learning for students”. (Kode QR dirancang untuk mendata kehadiran siswa, pemeriksaan identitas dan lokasi kehadiran siswa yang didaftarkan, melalui QR Code yang ditampilkan selama atau di awal dari pembelajaran bagi siswa).
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Vinay Suryawanshi, Swapnil Aundhakar, N itin Mane dan Rohit Kamble dalam Journal International Department of Electronics & Telecommunication Engineering Vol. 5 Issue. 2 (2017)[45] yang berjudul “Attendance System Using Fingerprint Identification with GUI”. “The proposed system is designed to address problems associated with attendance systems. Biometric systems have been widely used for recognition purposes. This recognition method refers to the automatic recognition of people based on certain physiological or behavioral traits. The main purpose of this method is to develop attendance system transparency and store real time data and display online data for parents and other academic uses. Attendance System Using Fingerprint Identification with a reliable and easy-to-implement GUI that delivers accurate results”. (Sistem yang diusulkan dirancang untuk mengatasi masalah yang terkait dengan sistem absensi. Sistem biometrik telah banyak digunakan untuk tujuan pengenalan. Metode pengakuan ini mengacu pada pengenalan otomatis orang berdasarkan beberapa ciri fisiologis atau perilaku tertentu. Tujuan utama metode ini adalah untuk mengembangkan transparansi sistem absensi dan menyimpan data real time dan menampilkan data online untuk orang tua dan penggunaan akademis lainnya. Sistem Kehadiran Menggunakan Identifikasi Sidik Jari dengan GUI yang andal dan mudah diimplementasikan yang memberi hasil yang akurat).
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Gaurav Patni dan Dr. Shilpa Sharma dalam International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2 Issue. 3 (2017)[46] yang berjudul “Sports Academy Players Attendance System using Biometric Fingerprint Identification”. “This paper presents the development of system presence based on fingerprint identification. The system provides an efficient way for administrators and physical trainers to manage and track student attendance. To develop the system, we use a spreadsheet software with biometric fingerprint identification engine”. (Makalah ini menyajikan perkembangan kehadiran sistem berdasarkan identifikasi sidik jari. Sistem ini menyediakan cara yang efisien bagi administrator dan fisik melatih untuk mengelola dan melacak kehadiran siswa. Untuk mengembangkan sistem, kami menggunakan software spreadsheet dengan mesin identifikasi sidik jari biometrik).
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Jagad Kusumayudha : (2015) [47] pada penulisan SKRIPSI-nya, penelitian ini membahas tentang PERANCANGAN SISTEM ABSENSI PADA SMK MULIA BUANA BERBASIS WEB, penelitian dilakukan untuk mengetahui prosedur, kelebihan, kekurangan, peluang, dan kendala. Penelitian ini juga bertujuan untuk memperbaiki sistem absensi yang ada di SMK MULIA BUANA karena sistem absensi yang masih manual atau dengan kertas. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar menggunakan web untuk sistem absensinya.
  6. Dalam International Journal, penelitian yang dilakukan oleh Jan Nealbert V. Calimag, Pamela Anne G. Miguel, Romel S. Conde, dan Luisa B. Aquino dengan judul “Ubiquitous Learning Environment Using Android Mobile Application” (2014). [48]Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan penggunaan lingkungan e-learning berbasis Android untuk beradaptasi dengan gaya belajar dari peserta didik abad ke-21. Sistem ini memberikan pembelajaran e-learning modern dengan memanfa’atkan aplikasi mobile berbasis android.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Alfien S.Rintjap, Sherwin R.U.A, Sompie, Oktavian Lantang dalam e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014),[49] dengan judul “Aplikasi Absensi Siswa Menggunakan Sidik Jari di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Manado”. Penelitian ini menggunakan metode waterfall yaitu pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear dan dilakukan dengan menggunakan bahasa pemprograman VB. Net dan menggunakan mesin fingerprint sebagai alat untuk merekan sidik jari. Penelitian ini terbatas pada absensi oleh masing – masing siswa dengan menempelkan jari pada alat fingerprint tanpa diketahui oleh guru, jadi jika murid telah melakukan absen dengan fingerprint maka dinyatakan telah datang dan mengikuti pelajaran.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Taufik Ramadhan dan Victor G Utomo (2014)[50] yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Mobile Untuk Notifikasi Jadwal Kuliah Berbasis Android”. Masalah yang dihadapi peneliti adalah papan bulletin dan website sebagai informasi media pendistribusian memiliki beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya. Informasi yang terdapat pada papan pengumuman dapat diakses oleh mahasiswa. dengan cara mendatangi dan melihat informasi tersebut secara langsung. Metode mengakses secara langsung tentu menimbulkan kesulitan bagi mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota Semarang dan yang berada pada tingkat akhir. Kesulitan tersebut terjadi karena pada saat berada di kampung halaman, mahasiswa yang berasal dari luar kota Semarang tetap membutuhkan informasi jadwal pengambilan KHS, pengisian KRS dan informasi jadwal lainnya. Oleh karena itu peneliti merancang aplikasi mobile untuk jadwal pemberitahuan berbasis Android dapat menjadi salah satu kunci untuk mengatasi kelemahan. aplikasi ponsel dapat langsung mengupdate informasi jadwal di perangkat mobile siswa, menghilangkan kebutuhan siswa untuk pergi ke kampus untuk informasi jadwal terbaru.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi pada jurnal CCIT Vol. 9 No. 1 (2015) [51]yang berjudul “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii” aplikasi absensi peserta ini dirancang dengan menggunakan Website berbasis Framework Yii, xampp sebagai web MySQL sebagai database manajemen sistem (DBMS). Bertujuan untuk memudahkan kepegawaian mendapatkan rekapitulasi absensi secara online, dan data absensi lebih terstruktur dan tidak akan mudah tercecer lagi, karena sudah tersimpan secara terintegrasi melalui pengolahan database yang baik.
  10. Dalam International Journal, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Zubair Asghar, Ulfat Batool, Farheen Bibi, Sadia Ismail, dan Syeda Rabail Zahra dengan judul “Financial Studio: Android Based Application for Computing Tax, Pension, Zakat and Loan” (2016).[52] Penelitian ini bertujuan membangun sistem keuangan yang terintegrasi untuk menghitung pajak, pensiun, zakat, dan pinjaman menggunakan aplikasi mobile berbasis android. Sistem ini memberikan perhitungan yang berbeda, dengan mengintegrasikan berbagai keuangan ke dalam satu aplikasi dengan cara yang user-friendly.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Sekolah

SMA Nusa Putra Kota Tangerang merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan swasta yang ada di Kota Tangerang yang beralamat di Jalan Teuku Umar No.12, Kelurahan Nusa Jaya Kecamatan Karawaci Kota Tangerang. Sekolah SMA Nusa Putra Kota Tangerang Berdiri sejak tahun 1983 dan memiliki akreditasi B dan dipimpin oleh Kepala Sekolah yang bernama Jaenudin S.pd. Sekolah ini memiliki dua bidang ilmu yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Secara garis besar SMA Nusa Putra Kota Tangerang memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kewajiban yang berlaku, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa-siswi di sekolah, melaksanakan program dinas pendidikan kota, membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), membina kerja sama dengan orang tua siswa, masyarakat dan instansi terkait, dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Kepala Dinas Pendidikan.

Hingga saat ini sekolah SMA Nusa Putra Kota Tangerang telah memiliki lebih dari 8.000 alumni yang tersebar di berbagai instasi maupun perusahan. SMA Nusa Putra Kota Tangerang membuat sesuatu yang berbeda dari sekolah lain, yang menjadikan instan anak yang kreatif dan inovatif.

Sejarah Singkat SMA Nusa Putra Kota Tangerang

Dengan dilatar belakangi oleh keinginan masyarakat, tuntutan zaman serta daerah Kotamadya/Kabupaten Tangerang yang semakin pesat perkembangannya, terutama dalam bidang ekonomi dan industri serta perdangan maka Yayasan Nusa Putra yang menyadari semua itu pada tahun 1983 Mendirikan SMA dengan status DIAKUI sesuai dengan akreditas ulang DIRJEN DIK DASMEN tanggal 9 November 2011 NSS/NIS. 302026401017/300100 Dan pada saat ini SMA NUSA PUTRA Tangerang telah berstatus terakreditasi “B”.

Visi, Misi dan Tujuan

Menjadikan SMA Unggul dalam prestasi berdasarkan Iman dan Takwa, dengan tenaga pengjar dan karyawan yang tetap dan professional sehingga menjadi dambaan dan kepercayaan masyarakat luas.

Misi SMA Nusa Putra Kota Tangerang

Misi SMA Nusa Putra Kota Tangerang diantaranya adalah:

  1. . Siswa mampu belajar efektif dan mandiri sesuai dengan metode yang disampaikan oleh guru.
  2. . Menciptakan proses belajar mengajar secara efektif, efisien, relevan, inovatif, aspiratif dan pragmatis.
  3. . Memfasilitasi siswa yang berminat melanjutkan ke perguruan tinggi, baik yang melalui jalur SPMB maupun PMDK.
  4. . Memberlakukan manajemen partisipatif untuk menampung kreativitas warga sekolah.
  5. . Memberikan bekal keterampilan yang menjadi tuntutan jaman di era globalisasi yang sedang berkembang secara pesat sekarang ini.

Tujuan SMA Nusa Putra Kota Tangerang

  1. . Meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan pada setiap akhir tahun pelajaran.
  2. . Membangun kerjasama dengan komite sekolah dalam pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana.
  3. . Menyiapkan tim Olahraga, Seni, Sain dan lain-lain untuk mengikuti lomba tingkat Kota, Provinsi maupun Nasional dengan target memperoleh suara.
  4. . Menyiapkan bekal akademis bagi siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dan memberikan kecakapan khusus bagi siswa yang tidak melanjutkan sekolah.

Struktur Organisasi SMA Nusa Putra Kota Tangerang

Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah organisasi manapun sebagai gambaran untuk menunjukan pola tetap hubungan - hubungan diantara fungsi, bagian – bagian tugas serta wewenang dan tanggung jawab masing – masing setiap individu yang berperan dalam suatu lembaga organisasi.

Strukur organisasi pada SMA NUSA PUTRA Kota Tangerang disusun berurutan sesuai dengan tingkat efektifitas dan efesiensi penggunaan tenaga dan tanggung jawab pada masing – masing bagian. Sebagai sarana penunjang lancarnya pelaksanaan pengelolaan sekolah diperlukan pengelompokan kerja untuk membantu pimpinan atau kepala sekolah dalam membagi pelaksanaan tugas tiap staff agar dapat mengelola sekolah menjadi lebih baik sesuai yang di harapkan berdasarkan kurikulum dan tujuan awal sekolah.

3_1
Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Tugas dan Wewenang

  1. Kepala Sekolah
  2. a. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan.

    b. Pembina kesiswaan.

    c. Pelaksana bimbingan dan penilaian guru dan tenaga pendidik lainnya.

    d. Penyelenggaraan administrasi sekolah yang meliputi administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum.

    e. Pelaksana hubungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah.

  3. Komite Sekolah
  4. a. Bekerjasama dengan sekolah untuk merencanakan, mengadakan dan melaksanakan perbaikan sarana, prasarana, alat pembelajaran untuk mendukung kelancaran pendidikan.

    b. Bersedia menghadiri rapat-rapat di sekolah yang berkaitan dengan kegiatan komite.

    c. Ikut merencanakan, memikirkan dan mengatasi masalah yang dapat menghambat kelancaran pendidikan sekolah.

    d. Bekerjasama dengan sekolah untuk membina dan meningkatkan mutu pendidikan Sekolah.

    e. Menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar atau instansi terkait demi nama baik Sekolah.

    f. Membina hubungan dengan pemerintah setempat untuk kemajuan sekolah.

    g. Bekerjasama dengan sekolah berkenaan dengan kegiatan-kegiatan sekolah.

    h. Memberikan informasi tentang hasil rapat kepada orangtua/wali siswa berkenaan dengan rapat-rapat yang dihadiri oleh Komite Sekolah baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

    i. Berkoordinasi dengan orangtua/wali siswa berkenaan dengan kemajuan sekolah.

    j. Mendorong orangtua/wali siswa agar senantiasa memantau perkembangan belajar para siswa.

    k. Bekerjasama dengan guru memantau perkembangan belajar siswa.

  5. Tata Usaha
  6. b. Menyusun program kerja tata usaha sekolah.

    c. Pengelolaan keuangan sekolah bekerjasama dengan Bendahara Sekolah.

    d. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.

    e. Melakukan pembinaan dan penilaian serta pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah.

    f. Menyusun administrasi sekolah perlengkapan sekolah.

    g. Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.

    h. Menyusun laporan pada setiap pelaksanaan kegiatan.

  7. Pembantu Kepala Sekolah (PKS) Kurikulum
  8. a. Menjabarkan kalendar pendidikan yang diberikan Dinas Pendidikan disesuaikan dengan kegiatan di sekolah.

    b. Menyusun distribusi jam mengajar Guru dan membuat jadwal pelajaran.

    c. Mengatur penyusunan program pengajaran (program tahunan, program semester, analisis materi pelajaran, pembagian alokasi waktu, program satuan pelajaran dan rencana pengajaran).

    d. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler sesuai alokasi waktu yang tersedia.

    e. Mengatur pelaksanaan program penilaian (Mid Semester, Ujian Akhir Semester, Ujian akhir Sekolah/ Nasional).

    f. Menyusun kriteria kenaikan kelas, kelulusan dan menentukan waktu pembagian raport, STTB serta laporan kemajuan belajar siswa.

    g. Mengatur pelaksanaan program perbaikan pengajaran (remedial teaching).

    h. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

    i. Sebagai koordinator dari setiap mata pelajaran dan mengusulkan Guru-guru yang mengikuti MGMP/PKG.

    j. Mengatur Mutasi siswa.

    k. Melakukan supervisi administrasi dan akademis.

    l. Menyusun laporan pada setiap kegiatan.

  9. Pembantu Kepala Sekolah (PKS) Kesiswaan
  10. a. Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan siswa.

    b. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 6 K ( Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan dan Kerindangan).

    c. Menyusun program dan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.

    d. Mengkoordinasikan setiap ekstra kurikuler.

    e. Menyusun program dan pelaksanaan pesantren kilat / pembinaan keagamaan.

    f. Menyusun dan menyelenggarakan upacara bendera, PHBN dan PHBI.

    g. Melakukan seleksi untuk pemilihan siswa teladan.

    h. Menyusun dan menyelenggarakan atau mengirimkan siswa pada lomba-lomba yang bersifat akademis maupun olah raga prestasi dan seni.

    i. Menentukan siswa yang diusulkan untuk mendapat beasiswa baik dari sekolah, Dinas Pendidikan maupun instansi lain.

    j. Menyusun laporan pada setiap kegiatan.

  11. Pembantu Kepala Sekolah (PKS) HUMAS
  12. a. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah.

    b. Menyelenggarakan bakti sosial dan santunan bagi duafa maupun yatim piatu.

    c. Melakukan hubungan dengan orang tua siswa baik secara insidentil berkala maupun rutinitas.

    d. Mengatur hubungan dengan Dinas Pendidikan atau instansi terkait.

    e. Menyusun laporan setiap kegiatan yang dilakukan.

  13. Sarana dan Prasarana
  14. a. Menyusun laporan kebutuhan sarana dan prasarana.

    b. Pengadaan sarana dan prasarana.

    c. Mengkoordinasikan pemeliharaan, perbaikan, pengembangan penghapusan sarana dan prasarana.

    d. Membuat laporan.


  15. Bimbingan Konseling
  16. a. Menyusun program pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.

    b. Senatiasa koordinasi dengan Wali Kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa.

    c. Memberikan layanan bimbingan bagi siswa yang berprestasi.

    d. Memberikan saran dan bimbingan bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

    e. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.

    f. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan yang dilakukan.

    g. Melakukan kegiatan analisis hasil belajar siswa.

    h. Melakukan tindak lanjut setelah melakukan bimbingan atau konseling.

    i. Menyusun laporan setiap pelaksanaan tugas.

  17. Bendahara
  18. a. Mengkoordinir guru dan karyawan dalam peningkatan kesejahteraan.

    b. Mengkoordinir dan melaksanakan pengumpulan sumbangan dari orang tua/wali siswa.

    c. Membuat pertanggungjawaban keuangan sekolah dengan sebaik-baiknya.

    d. Mempersiapkan rapat dengan Pengurus Komite Sekolah dan orangtua/wali siswa dalam upaya dukungan dana.

    e. Menyerahkan uang kesejahteraan bulanan pegawai setiap awal bulan.

    f. Mendayagunakan uang rutin sesuai dengan mata anggaran yang relevan.

    g. Menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana iuran Komite Sekolah kepada Kepala Sekolah dan memberikan tembusannya kepada pengurus komite atas ijin dan sepengetahuan kepala sekolah.

  19. Guru
  20. a. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

    b. Membuat program pengajaran.

    c. Membuat persiapan pengajaran.

    d. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

    e. Membuat soal-soal tes dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.

    f. Menganalisa dan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawab.

    g. Meneliti daftar hadir siswa sebelum mulai pelajaran.

    h. Membuat dan menyusun lembaran kerja guru dan siswa.

    i. Membuat catatan permasalahan siswa untuk dikoordinasikan dengan wali kelas dan pengawas BP.

    j. Mengisi agenda kelas setiap selesai memberikan pelajaran.

    k. Membuat laporan percapaian target kurikulum dan daya serap setiap bidang pelajaran yang menjadi tanggung jawab serta hasil penilaian untuk diserahkan kepada wali kelas.

  21. Siswa a. Mengikuti peraturan yang berlaku di sekolah b. Siswa datang ke sekolah 15 menit sebelum kelas dimulai. c. Siswa berkewajiban untuk membayar administrasi yang di tetapkan oleh sekolah.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur ini berisi proses berurutan dalam sistem absensi pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang. Proses yang dilakukan masih sederhana dan dilakukan secara manual, yaitu pertama guru mengambil buku absensi siswa kepada bagian kurikulum. Selanjutnya guru masuk ke kelas dan memulai pelajaran sesuai mata pelajaran yang diajar sembari melakukan absensi kehadiran terhadap siswa. Setelah pelajaran selesai guru kembali ke ruangannya dan menyimpan buku absensi siswa dan melakukannya terus hingga akhir semester. Setelah akhir semester buku absensi siswa dikembalikan kepada bagian kurikulum untuk direkap dan selanjutnya disimpan untuk nantinya menjadi laporan untuk siswa.

Usecase Diagram

Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Proses berikut menjelaskan proses yang berkaitan dengan aktor dan sistem yang berjalan. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan diagram Usecase. Berikut ini adalah Usecase diagramuntuk sistem absensi pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang yang berjalan saat ini.

3_2
Gambar 3.2. Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2. Usecase Diagram, terdapat :

  1. Nama Usecase : Menyiapkan buku absensi
  2. Aktor  : Bagian kurikulum

    Kegiatan  : Bagian kurikulum menyiapkan buku absensi

  3. Nama Usecase : Mengambil Buku Absensi
  4. Aktor  : Guru

    Kegiatan  : Guru mengambil buku absensi

  5. Nama Usecase  : Melakukan absensi kehadiran
  6. Aktor  : Guru

    Kegiatan  : Guru melakukan absensi kehadiran

  7. Nama Usecase  : Konfirmasi kehadiran
  8. Aktor  : Siswa

    Kegiatan  : Siswa mengkonfirmasi kehadiran

  9. Nama Usecase  : Mengembalikan buku absensi siswa
  10. Aktor  : Guru

    Kegiatan  : Guru mengembalikan buku absensi pada kurikulum

  11. Nama Usecase  : Merekap absensi siswa
  12. Aktor  : Bagian kurikulum

    Kegiatan  : Bagian kurikulum merekap hasil absensi siswa

  13. Nama Usecase  : Membuat laporan absensi siswa
  14. Aktor  : Bagian kurikulum

    Kegiatan  : Bagian kurikulum membuat laporan hasil absensi siswa

  15. Nama Usecase  : Menerima laporan absensi siswa
  16. Aktor  : Kepala sekolah

    Kegiatan  : Kepala sekolah menerima laporan absensi siswa

Activity Diagram

Activity diagram ini menggambarkan alur aktivitas dari kegiatan absensi siswa pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang. Penggambaran kegiatan pada sistem yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut.

3_3
Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan.

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram, terdapat :

  1. . 1 Initial Node sebagai awal objek.
  2. . 8 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. . 1 Final Node sebagai objek yang diakhiri.
  4. . 4 Vertical Swim Line sebagai inisial actor yang ada pada sistem.

Sequence Diagram

Sequence Diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya Sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan Usecase Diagram. Berikut adalah gambaran sequence diagram sistem absensi pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang.

3_4
Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan.

Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram, terdapat :

  1. . 3 Lifeline yaitu Buku Absensi Siswa, Laporan Absensi Siswa dan Kelas
  2. . 4 Actor yaitu Guru, Kurikulum, Siswa dan Kepala Sekolah
  3. . 11 Message spesifikasi yang terjadi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini metode analisa yang digunakan peneliti adalah metode analisa PIECES. Metode ini bertujuan untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan segala kebutuhan pada sistem yang akan dibuat dan dapat membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem serta dapat meminimalisir resiko kesalahan yang mungkin terdapat pada sistem sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik. Berikut ini adalah hasil dari anaisa PIECES yang telah dilakukan peneliti,antara lain :

  1. Performance (Kinerja)
  2. Performance atau kinerja merupakan analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

    Tabel 3.1. Hasil Analisa Performance
    T0
  3. Information (Informasi)
  4. Informasi adalah hal terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam mengambil keputusan. Sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi yang bermanfaat pula, serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

    Tabel 3.2. Hasil Analisa Information
    T1
  5. Economy (Ekonomi)
  6. Dilihat dari segi ekonomis, sistem yang sedang berjalan saat ini masih memiliki kendala biaya yang dikeluarkan. Biaya yang dikeluarkan meliputi pengadaan kertas, alat print, tinta dan lain – lain sehingga sistem yang berjalan saat ini kurang ekonomis.

    Tabel 3.3. Hasil Analisa Economy
    T3
  7. Control (Kendali)
  8. Control atau kendali dalam sistem sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja sistem. Pengendalian sistem juga dapat berfungsi untuk mencegah serta mendeteksi adanya kesalahan sistem atau penyalahgunaan sistem agar data dan informasi dapat terjamin keamanannya.

    Tabel 3.4. Hasil Analisa Control
    T4
  9. Efficiency (Efisiensi)
  10. Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan atau biaya yang paling minimum.

    Tabel 3.5. Hasil Analisa Efficiency
    T5
  11. Service (Pelayanan)
  12. Pelayanan sangat berpengaruh untuk mendukung peningkatan kualitas sebuah instansi. Selain dapat menambah profit bagi instansi, pelayanan yang baik juga dapat membuat kepercayaan yang lebih bagi masyarakat. Dnegan meningkatkan pelayanan pada sekolah, besar kemungkinan akan banyak peminat yang ingin bergabung.

    Tabel 3.6. Hasil Analisa Service
    T6

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Analisa Masukan
  2. a. Nama Masukan : Buku Agenda Absensi Siswa

    b. Fungsi : Untuk pencatatan absensi siswa

    c. Sumber : Kurikulum

    d. Media : Kertas A4

    e. Format : Berisi data kehadiran siswa per kelas

  3. Analisa Proses
  4. a. Nama modul : Buku Agenda Absensi Siswa

    b. Masukan : Daftar absensi harian siswa satu semester

    c. Keluaran : Catatan absensi siswa

    d. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan catatan manual mengenai absensi siswa selama periode satu semester.

  5. Analisa Keluaran
  6. a. Nama keluaran : Laporan Absensi Siswa

    b. Fungsi : Mencetak dan menampilkan laporan absensi siswa

    c. Media : Kertas A4

    d. Format : Berisi data laporan absensi siswa

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. . Processor : Core i3
  2. . Monitor : LCD 14
  3. . RAM : 2GB
  4. . Keybord : Logitech USB
  5. . Mouse : Logitech USB
  6. . Harddisk : 500 GB
  7. . Printer : HP LaserJet

Spesifikasi Software

  1. . Sistem Operasi Windows 7
  2. . Microsoft Office 2007

Hak Akses

  1. . Bagian Kurikulum
  2. . Guru
  3. . Kepala Sekolah
  4. . Siswa

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Sistem absensi siswa yang berjalan saat ini pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang sangat kurang efektif dan efisien karena proses absensi masih dilakukan secara manual dengan menggunakan buku absensi siswa yang dicatat oleh guru dan disimpan oleh guru selama satu semester. Hal ini dapat menjadi kemungkinan besar terjadinya kerusakan buku absensi karena buku absensi terbuat dari kertas sehingga mudah rusak dan juga kemungkinan kehilangan buku absensi. Masalah lain yang mungkin terjadi adalah kesalahan dalam perekapan data absensi siswa yang disalin ke dalam komputer. Proses rekap data absensi dilakukan secara manual oleh satu orang sehingga memungkinkan terjadinya kekeliruan dalam proses rekap dan juga waktu yang tidak sebentar. Hasil dari rekapan pun akan sulit ditemukan karena tidak adanya penyimpanan data dalam database sehingga harus dilakukan pencarian secara manual.

Alternatif Pemecahan Masalah

Melihat dari hasil penjabaran permasalahan yang dihadapi maka peneliti akan membuat alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan yang akan dibuat oleh peneliti adalah sistem absensi yang terkomputerisasi dan berbasis android dan web. Sistem absensi ini akan mempermudah pekerjaan guru dan staff dalam melakukan absensi dan rekap absensi siswa karena guru tidak harus mengisi buku absensi dan staff yang terkait dalam rekapitulasi akan dipermudah karena absensi yang dilakukan akan otomatis menjadi data dalam komputer. Selain itu biaya kertas dan tinta printer juga otomatis akan berkurang karena proses absensi tidak lagi memerlukan kertas dan tinta yang memakan banyak biaya.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan stakeholder, maka terdapat kesimpulan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Berikut adalah beberapa kebutuhan yang diperlukan yang tersusun dalam elisitasi tahap 1 :

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap I
1
2
3

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antar rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

  1. . (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh digilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. . (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
  3. (I) pada MDI itu artinya Innesential. Maksudnya bahawa requirement tersebut bukanlah bagian dari sitem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
Tabel 3.8. Elisitasi Tahap II
4
5
6


Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requiremet yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

  1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. (E) artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.
  4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit sertaa biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.9. Elisitasi Tahap III
8
9

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem media informasi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam membuat suatu sistem.

Tabel 3.10. Final Draft Elisitasi
10
11
12

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG BERJALAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, telah diketahui bahwa sistem absensi yang berjalan pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang saat ini kurang efektif dan efisien karena masih menggunakan sistem manual yaitu dengan menggunakan buku kehadiran siswa. Data yang telah tertulis dalam buku absensi kehadiran siswa juga masih harus melalui proses rekapitulasi secara manual yaitu dengan cara mengetik ulang untuk dimasukan dalam data berbentuk excel. Selain itu resiko kehilangan data absensi siswa juga besar, karena data disimpan dalam buku absensi siswa sehingga resiko kehilangan buku absensi bisa saja terjadi. Untuk mengatasi kekurangan dalam sistem tersebut dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memudahkan sekaligus dapat memangkas waktu absen dan rekapitulasi dan dapat mengamankan data absensi yang telah ditulis. Aplikasi Kehadiran Siswa Berbasis Android Sebagai Media Monitoring Bagi Orang Tua Atau Wali Murid bisa mengatasi kekurangan dalam sistem absensi yang berjalan saat ini pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang. Guru bisa menggunakan aplikasi android untuk mengabsen tiap murid dan secara otomatis data absensi akan langsung masuk ke dalam web yang terhubung. Selain itu, aplikasi android ini dapat digunakan oleh orang tua atau wali murid untuk memonitoring absensi putra putrinya di sekolah. Tool pada android menggunakan aplikasi android studio sebagai simulator dan bahasa program java android. Untuk rancangan pada web, bahasa program yang digunakan adalah PHP sedangkan untuk databasenya menggunakan database MySQL sebagai pusat data. Untuk menggambarkan hasil analisa yang diusulkan, peneliti menggambarkan dengan usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram dengan media aplikasi Visual Paradigm For UML 6.4 Enterprise Edition.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Bagian Kurikulum
  2. Bagian kurikulum bertindak sebagai admin yang memegang hak akses pada web. Bagian kurikulum memiliki hak akses untuk :

    a. Memiliki menu Login

    b. Menampilkan tampilan Home setelah Login

    c. Memiliki menu Data Guru pada tampilan Home

    d. Memiliki fasilitas Input Data Guru pada Menu Data Guru

    e. Memiliki fasilitas Submit dan Reset pada menu Input Data Guru

    f. Memiliki fasilitas View Data Guru pada Menu Data Guru

    g. Memiliki fasilitas Search dan pilihan Entry pada menu View Data Guru

    h. Memiliki menu Data Siswa pada tampilan Home

    i. Memiliki fasilitas Input Data Siswa pada Menu Data Siswa

    j. Memiliki fasilitas Submit dan Reset pada menu Input Data Siswa

    k. Memiliki fasilitas View Data Siswa pada Menu Data Siswa

    l. Memiliki fasilitas Search dan pilihan Entry pada menu View Data Siswa

    m. Memiliki menu Jadwal Mengajar pada tampilan Home

    n. Memiliki fasilitas Input Jadwal pada Menu Jadwal Mengajar

    o. Memiliki fasilitas Submit dan Reset pada menu Input Data Jadwal Mengajar

    p. Memiliki fasilitas View Data Jadwal pada Menu Jadwal Mengajar

    q. Memiliki fasilitas Search dan pilihan Entry pada menu View Data Jadwal Mengajar

    r. Memiliki menu Report pada tampilan Home

    s. Memiliki fasilitas Laporan pada menu Report

    t. Memiliki fasilitas Search dan pilihan Entry pada menu Laporan

    u. Memiliki fasilitas lihat Data Absensi Siswa pada menu Report

    v. Memiliki fasilitas Search dan pilihan Entry pada menu Lihat Data Absensi


  3. Guru
  4. Guru bertindak sebagai user yang memegang hak akses pada aplikasi android. Guru memiliki hak akses untuk : a. Memiliki menu Login b. Menampilkan tampilan Home setelah Login c. Memiliki Menu Profil Sekolah pada tampilan Home d. Memiliki Menu Absensi Siswa pada tampilan Home e. Memiliki Menu Daftar Nama Pelajaran Yang Diajar setelah masuk Menu Absensi Siswa f. Memiliki Menu Nama Kelas setelah pilih salah satu nama pelajaran di menu Daftar Nama Pelajaran Yang Diajar g. Memiliki Menu Daftar Tanggal setelah pilih salah satu nama kelas di menu Nama Kelas h. Memiliki Menu Daftar Absensi Siswa dan Submit Absensi setelah pilih salah satu Tanggan di menu Daftar Tanggal
  5. Orang Tua / Wali Murid
  6. Orang tua atau wali murid bertindak sebagai user yang memegang hak akses pada aplikasi android. Orang tua atau wali murid memiliki hak akses untuk :

    a. Memiliki menu Login

    b. Menampilkan tampilan Home setelah Login

    c. Memiliki Menu Profil Sekolah pada tampilan Home

    d. Memiliki Menu Laporan Siswa pada tampilan Home

    e. Memiliki tampilah List data kehadiran siswa setelah masuk Menu Laporan Siswa

    f. Memiliki fasilitas pilih tanggal dengan Button Search pada List data kehadiran siswa

Usecase Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan prosedur sistem usulan yang dijelaskan sebelumnya, maka peneliti membuat usulan dalam bentuk usecase diagram sebagai berikut :

  1. Usecase Diagram Pada Web
  2. 4_1
    Gambar 4.1. Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan pada web

    Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan untuk web terdapat :

    1. 1 (Satu) sistem yang mencakup semua proses pengolahan data pada web
    2. 1 (Satu) actor yang melakukan kegiatan didalamnya, yaitu bagian kurikulum
    3. 15 (Lima Belas) Usecase yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya adalah : Menampilkan menu login, menampilkan menu Home, menampilkan menu data guru, menampilkan menu data siswa, menampilkan menu jadwal mengajar, menampilkan menu report, menampilkan input data guru, menampilkan view data guru, menampilkan input data siswa, menampilkan view data siswa, menampilkan input jadwal, menampilkan view data jadwal, menampilkan laporan dam menampilkan data absensi.

    Deskripsi Usecase diagram sistem usulan pada web kurikulum :

    1. Nama Usecase  : Menu Login
    2. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan  : User harus login dengan memasukkan username dan password

    3. Nama Usecase  : Menu Home
    4. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan  : Setelah login berhasil, akan terdapat Menu Home

    5. Nama Usecase  : Data Guru
    6. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Dalam menu Home, terdapat menu data guru yang didalamnya terdapat fasilitas Input Data Guru dan View Data Guru

    7. Nama Usecase  : Data Siswa
    8. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Dalam menu Home, terdapat menu data siswa yang didalamnya terdapat fasilitas Input Data Guru dan View Data Guru

    9. Nama Usecase  : Jadwal Mengajar
    10. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Dalam menu Home, terdapat menu jadwal mengajar yang didalamnya terdapat fasilitas Input Jadwal dan View Data Jadwal

    11. Nama Usecase  : Report
    12. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Dalam menu Home, terdapat menu Report yang didalamnya terdapat fasilitas Laporan dan Data Absensi Siswa

    13. Nama Usecase  : Input Data Guru
    14. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Bagian kurikulum dapat Input Data Guru setelah masuk menu Data Guru

    15. Nama Usecase  : View Data Guru
    16. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Bagian kurikulum dapat View Data Guru setelah masuk menu Data Guru

    17. Nama Usecase  : Input Data Siswa
    18. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Bagian kurikulum dapat Input Data Siswa setelah masuk menu Data Siswa

    19. Nama Usecase  : View Data Siswa
    20. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Bagian kurikulum dapat View Data Siswa setelah masuk menu Data Siswa

    21. Nama Usecase  : Input Jadwal
    22. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Bagian kurikulum dapat Input Jadwal setelah masuk menu Jadwal Mengajar

    23. Nama Usecase  : View Data Jadwal
    24. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Bagian kurikulum dapat View Data Jadwal setelah masuk menu Jadwal Mengajar

    25. Nama Usecase  : Input Data Siswa
    26. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Bagian kurikulum dapat Input Data Siswa setelah masuk menu Data Siswa

    27. Nama Usecase  : Laporan
    28. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Bagian kurikulum dapat memilih menu laporan untuk melihat data laporan absensi setelah masuk menu Report

    29. Nama Usecase  : Data Absensi Siswa
    30. Aktor : Bagian kurikulum

      Kegiatan : Bagian kurikulum dapat memilih menu Data Absensi Siswa untuk melihat data absensi siswa yang telah masuk setelah masuk menu Report masuk menu Data Siswa

  3. Usecase diagram pada android
  4. 4_2
    Gambar 4.2. Usecase Diagram Sistem yang diusulkan pada android

    Berdasarkan gambar 4.2. Usecase Diagram yang diusulkan untuk web terdapat :

    1. 1. (Satu) sistem yang mencakup semua proses pengolahan data pada web
    2. 2 (Dua) actor yang melakukan kegiatan didalamnya, yaitu guru dan orang tua
    3. 8 (Delapan) usecase yang dilakukan, 4 Usecase yang dapat dilakukan oleh keduanya yaitu : menampilkan menu Login, menampilkan Tampilan Home,

    menampilkan menu profil sekolah dan menampilkan menu Logout. 5 Usecase yang hanya dapat dilakukan guru yaitu : menampilkan menu Absen Siswa, menampilkan menu Daftar Mata Pelajaran, Menampilkan Menu Daftar Kelas, menampilkan menu Daftar Tanggal dan menampilkan menu Input Kehadiran Siswa. 1 Usecase yang hanya dapat dilakukan oleh Orang Tua yaitu : menampilkan Laporan Kehadiran Siswa.

    Deskripsi Usecase diagram sistem usulan pada aplikasi android, yaitu :

    1. Nama Usecase  : Login
    2. Aktor : Guru dan Orang Tua

      Kegiatan : User harus login dengan memasukkan username dan password

    3. Nama Usecase  : Home
    4. Aktor : Guru dan Orang Tua

      Kegiatan : Setelah login berhasil, akan terdapat tampilan Home

    5. Nama Usecase  : Profil Sekolah
    6. Aktor : Guru dan Orang Tua

      Kegiatan : Dalam tampilan Home terdapat menu profil sekolah yang dapat diakses oleh kedua User

    7. Nama Usecase  : Absen Siswa
    8. Aktor : Guru

      Kegiatan : Dalam tampilan Home dalam login guru, terdapat menu Absen siswa yang hanya dapat diakses oleh guru

    9. Nama Usecase  : Daftar Mata Pelajaran
    10. Aktor : Guru

      Kegiatan : Setelah masuk menu Absen Siswa, terdapat daftar mata pelajaran yang bisa dipilih

    11. Nama Usecase  : Daftar Kelas
    12. Aktor : Guru

      Kegiatan : Setelah pilih salah satu mata pelajaran, terdapat daftar kelas yang bisa dipilih

    13. Nama Usecase  : Daftar Tanggal
    14. Aktor : Guru

      Kegiatan : Setelah pilih salah satu kelas, terdapat daftar tanggal yang bisa dipilih

    15. Nama Usecase  : Input Kehadiran Siswa
    16. Aktor : Guru

      Kegiatan : Setelah pilih salah satu tanggal, guru mulai dapat input kehadiran siswa

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan.

  1. Activity diagram yang diusulkan untuk bagian kurikulum pada web
  2. 4_3
    Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem yang diusulkan pada web

    Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram yang diusulkan untuk web terdapat :

    1. 1 (Satu) Initial Node, sebagai awal objek.
    2. 27 (Dua Puluh Tujuh) Action, dari sistem yang mencerminkan suatu aksi.
    3. 1 (Satu) Desicion Node, yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 9 (Sembilan) Fork Node, yang merupakan pilihan dari action sebelumnya.
    5. 1 (Satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
  3. Activity diagram yang diusulkan untuk guru pada aplikasi android
  4. 4_4
    Gambar 4.4. Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk guru pada android

    Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram yang diusulkan untuk guru pada android terdapat :

    1. 1 (Satu) Initial Node, sebagai awal objek.
    2. 11 (Sepuluh) Action, dari sistem yang mencerminkan suatu aksi.
    3. 1 (Satu) Desicion Node, yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 1 (Satu) Fork Node, yang merupakan pilihan dari action sebelumnya.
    5. 1 (Satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
  5. Activity diagram yang diusulkan untuk orang tua pada aplikasi android
  6. 4_5
    Gambar 4.5. Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk orang tua pada android

    Berdasarkan gambar 4.5. Activity Diagram yang diusulkan untuk orang tua pada android terdapat :

    1. 1 (Satu) Initial Node, sebagai awal objek.
    2. 6 (Enam) Action, dari sistem yang mencerminkan suatu aksi.
    3. 1 (Satu) Desicion Node, yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 1 (Satu) Fork Node, yang merupakan pilihan dari action sebelumnya.
    5. 1 (Satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang diusulkan

Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun Sequence yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut :

  1. Sequence diagram yang diusulkan untuk bagian kurikulum pada web.
  2. 4_6
    Gambar 4.6. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan untuk kurikulum pada web.

    Berdasarkan gambar 4.6. Seqence Diagram yang diusulkan untuk orang tua pada android terdapat :

    1. 1 (Satu) Actor, yang melakukan kegiatan yaitu bagian kurikulum.
    2. 7 (Tujuh) Lifeline, yaitu : login, home, data guru, data siswa, jadwal mengajar, report dan logout.
    3. 12 (Dua Belas) Message, yang menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi.
  3. Sequence diagram yang diusulkan untuk guru pada android.
  4. 4_7
    Gambar 4.7. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan untuk guru pada android.

    Berdasarkan gambar 4.7. Seqence Diagram yang diusulkan untuk guru pada android terdapat :

    1. 1 (Satu) Actor, yang melakukan kegiatan yaitu bagian kurikulum.
    2. (Delapan) Lifeline, yaitu : login, home, profile sekolah, absen siswa, mata pelajaran, kelas, kehadiran siswa.
    3. 12 (Dua Belas) Message, yang menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi.
  5. Sequence diagram yang diusulkan untuk orang tua pada android
  6. 4_8
    Gambar 4.8. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan untuk orang tua pada android

    Berdasarkan gambar 4.8. Sequence Diagram yang diusulkan untuk orang tua pada android terdapat :

    1. 1 (Satu) Actor, yang melakukan kegiatan yaitu bagian kurikulum.
    2. 5 (Lima) Lifeline, yaitu : login, home, profil sekolah, laporan absensi siswa dan logout.
    3. 5 (Lima) Message, yang menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem absensi kehadiran siswa pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang. Adapun perbedaannya sebagai berikut :

t4_1
Tabel 4.1. Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan


Rancangan Basis Data

Class Diagram

Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Adapun untuk class diagram aplikasi kehadiran siswa berbasis android adalah sebagai berikut :

4_9
Gambar 4.9. Class Diagram

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : tbl_guru
  2. Media : hard disk

    Isi : idguru+nama+nip+jam+pelajaran+hari+username+password+email+user_id

    Primary key : idguru

    Foreign key : NIP

    Panjang Record : 178


    Tabel 4.2. Tabel Guru
    t4_2
  3. Nama Tabel : tbl_orangtua
  4. Media : Hard Disk

    Isi : idorangtua+idsiswa+nama_orangtua+Noinduk_siswa+password+email+user_id

    Primary key : IdOrangtua

    Foreign key : IdSiswa

    Panjang Record : 123

    Tabel 4.3 Tabel Orang Tua
    t4_3
  5. Nama Tabel : tbl_rekapsiswa
  6. Media : Hard Disk

    Isi : id_rekap+idsiswa+idguru+noinduk+nama+kelas+keterangan+pelajaran+tanggal+jam

    Primary key : Id_rekap

    Foreign key : IdSiswa

    Panjang Record : 179

    Tabel 4.4. Tabel Rekap Absensi Siswa
    t4_4
  7. Nama Tabel : tbl_siswa
  8. Media : Hard Disk

    Isi : idsiswa+noinduk+nama+kelas+Keterangan

    Primary key : IdSiswa

    Foreign key : NoInduk

    Panjang Record : 126

    Tabel 4.5. Tabel Siswa
    t4_5
  9. Nama Tabel : user_login
  10. Media : Hard Disk

    Isi : user_id+username+password+flag

    Primary key : user_id

    Foreign key : username

    Panjang Record : 66

Tabel 4.6. Tabel User Login
t4_6

Rancangan Prototipe

  1. Rancangan Tampilan Menu Login pada web
  2. 4_10
    Gambar 4.10. Rancangan tampilan menu login

    Setiap user yang mengakses sistem ini, harus memiliki akun. Akun tersebut berfungsi sebagai hak akses bagi user. Tidak semua staff dapat membuka atau mengakses sistem ini. Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu login, yakni :

    1. Menu login berisi username dan password
    2. Menu login hanya diperuntukan untuk staff atau user yang memilki hak akses yaitu bagian kurikulum.
    3. Menu login berfungis untuk menjaga data pada sistem.
  3. Rancangan Tampilan Menu Home pada web
  4. 4_11
    Gambar 4.11. Rancangan Tampilan menu home

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu home (lihat gambar 4.11 yakni :

    1. Menu home menampilkan menu-menu utama dalam sistem kelola data
    2. Menu home juga menampilkan logo sekolah pada saat user yang berhasil saat melakukan login.
  5. Rancangan Tampilan Input data guru pada web
  6. 4_12
    Gambar 4.12 Rancangan Tampilan menu input data guru

    Berdasarkan gambar 4.12. adalah penjelasan dari rancangan tampilan input data guru, yaitu :

    1. Berfungsi untuk menginput data guru yang memiliki hak akses dalam sistem
    2. Isi form input data guru menampilkan : NIP, nama, mata pelajaran, username, password
  7. Rancangan tampilan view data guru pada web
  8. 4_13
    Gambar 4.13. Rancangan tampilan view data guru

    Berdasarkan gambar 4.13. adalah penjelasan dari rancangan tampilan view data guru, yaitu :

    a. berfungsi untuk menampilkan data guru yang telah diinput.

    b. menampilkan beberapa urutan data guru dari pilihan show.

  9. Rancangan tampilan menu input data siswa pada web
  10. 4_14
    Gambar 4.14. Rancangan tampilan menu Input Data Siswa.

    Berdasarkan gambar 4.14. adalah penjelasan dari rancangan tampilan input data siswa, yaitu :

    a. Berfungsi untuk menginput data siswa dan berfungsi sebagai data akses orang tua siswa

    b. Isi form input data guru menampilkan : NIS, nama, kelas, Nama Orang Tua dan Password.


  11. Rancangan tampilan menu view data siswa pada web
  12. 4_15
    Gambar 4.15. Rancangan tampilan menu View Data Siswa

    Berdasarkan gambar 4.15. adalah penjelasan dari rancangan tampilan view data guru, yaitu :

    a. berfungsi untuk menampilkan data siswa yang telah diinput.

    b. menampilkan beberapa urutan data guru dari pilihan show.

  13. Rancangan tampilan menu input jadwal mengajar pada web
  14. 4_16
    Gambar 4.16 Rancangan tampilan menu input jadwal mengajar.

    Berdasarkan gambar 4.16. adalah penjelasan dari rancangan tampilan input jadwal mengajar, yaitu :

    a. Berfungsi untuk menginput jadwal mengajar guru dan berfungsi untuk mengakses pilihan jadwal mengajar pada user guru.

    b. Isi form input data guru menampilkan : Nama Siswa, Nama Guru, Kelas, Pelajaran dan Tanggal

  15. Rancagan tampilan menu view jadwal mengajar pada web
  16. 4_17
    Gambar 4.17. Rancangan tampilan menu view jadwal mengajar.

    Berdasarkan gambar 4.17. adalah penjelasan dari rancangan tampilan view jadwal mengajar, yaitu :

    a. Berfungsi untuk menampilkan jadwal mengajar yang telah diinput.

    b. Menampilkan beberapa urutan data jadwal mengajar dari pilihan show.

  17. Rancangan tampilan menu Laporan pada web
  18. 4_18
    Gambar 4.18. Rancangan Tampilan menu Laporan.

    Berdasarkan gambar 4.18. adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu laporan, yaitu :

    a. Berfungsi untuk mengirimkan laporan atau convert laporan menjadi file ms.excel.

    b. Isi form menu Laporan menampilkan : Export Report, Form dan To

  19. Menu Data Absensi Siswa pada web
  20. 4_19
    Gambar 4.19. Rancangan Tampilan Data Absensi Siswa

    Berdasarkan gambar 4.19. adalah penjelasan dari rancangan tampilan data absensi siswa, yaitu :

    a. Berfungsi untuk menampilkan data absensi siswa yang telah di submit oleh guru.

    b. Menampilkan beberapa urutan data absensi siswa mengajar dari pilihan show.

  21. Menu Login pada android
  22. 4_20
    Gambar 4.20. Rancangan Tampilan Login pada android.

    Berdasarkan gambar 4.20. adalah penjelasan dari rancangan tampilan Login pada android, yaitu :

    a. Menu login berisi username dan password

    b. Menu login hanya diperuntukan untuk staff atau user yang memilki hak akses yaitu guru dan orang tua siswa.

    c. Menu login berfungis untuk menjaga data pada sistem.

  23. Rancangan tampilan menu Home pada android orang tua
  24. 4_21
    Gambar 4.21. Rancangan Tampilan Home pada android login orang tua.

    Berdasarkan gambar 4.21. adalah penjelasan dari rancangan tampilan Home pada android login orang tua, yaitu :

    a. Menu home pada login orang tua menampilkan menu profil sekolah dan data kehadiran siswa

  25. Rancangan tampilan menu report absensi siswa
  26. 4_22
    Gambar 4.22. Rancangan tampilan menu report absensi siswa pada login orang tua.

    Berdasarkan gambar 4.22. adalah penjelasan dari rancangan tampilan Home pada android login orang tua, yaitu :

    a. Menu report absensi siswa pada login orang tua memiliki fasilitas mencari data kehadiran siswa

    b. Menu report absensi siswa pada login orang tua menampilkan logo sekolah, pilihan kelas, pilihan mata pelajaran, pilihan tanggal dan cari.

  27. Rancangan tampilan menu Profil Sekolah
  28. 4_23
    Gambar 4.23. Rancangan tampilan menu Profil Sekolah.

    Berdasarkan gambar 4.23. adalah penjelasan dari rancangan tampilan Home pada android login orang tua, yaitu :

    a. Menu Profil Sekolah dapat diakses oleh kedua user android yaitu guru dan orang tua siswa.

    b. Menu Profil Sekolah menampilkan logo sekolah dan sejarah sekolah.


  29. Rancangan tampilan menu Home pada android guru
  30. 4_24
    Gambar 4.24. Rancangan tampilan menu home pada android login guru.

    Berdasarkan gambar 4.24. adalah penjelasan dari rancangan tampilan Home pada android login guru, yaitu :

    a. Menu home pada login orang tua menampilkan menu profil sekolah dan absen siswa

  31. Rancangan tampilan menu Daftar Mengajar pada android guru
    4_25
    Gambar 4.25. Rancangan tampilan menu daftar mengajar pada android login guru.

    Berdasarkan gambar 4.25. adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu daftar mengajar pada android login guru, yaitu :

    a. Menu Daftar Mengajar tampil setelah guru menekan menu absen siswa.

    b. Menu Daftar Mengajar berfungsi untuk memilih jadwal pelajaran yang diajar pada hari yang sama.

    c. Setelah salah satu nama mata pelajaran dipilih, akan muncul menu kelas yaitu pilihan kelas yang siswanya akan diabsen.

  32. Rancangan tampilan menu Daftar Kelas pada android guru
  33. 4_26
    Gambar 4.26. Rancangan tampilan menu daftar kelas pada android login guru.

    Berdasarkan gambar 4.26. adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu daftar kelas pada android login guru, yaitu :

    a. Menu Daftar Kelas tampil setelah guru memilih salah satu mata pelajaran pada menu daftar mengajar.

    b. Menu Daftar Kelas berfungsi untuk memilih nama kelas yang siswanya akan diabsen.

    c. Setelah salah satu nama kelas dipilih, akan muncul menu tanggal yang berisi urutan tanggal saat melakukan absensi kehadiran siswa.

  34. Rancangan tampilan menu Tanggal pada android guru
  35. 4_27
    Gambar 4.27. Rancangan tampilan menu tanggal pada android login guru.

    Berdasarkan gambar 4.27. adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu tanggal pada android login guru, yaitu :

    a. Menu tanggal tampil setelah guru memilih salah satu kelas pada menu daftar kelas.

    b. Menu tanggal berfungsi untuk memilih tanggal untuk absensi siswa.

    c. Setelah memilih tanggal, akan tampil menu kehadiran siswa yang berfungsi untuk input dan submit data kehadiran siswa.

  36. Rancangan tampilan menu Tanggal pada android guru
  37. 4_28
    Gambar 4.28. Rancangan tampilan menu kehadiran siswa pada android login guru.

    Berdasarkan gambar 4.28. adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu kehadiran siswa pada android login guru, yaitu :

    a. Menu kehadiran siswa tampil setelah guru memilih salah tanggal pada menu tanggal.

    b. Menu kehadiran siswa berfungsi untuk mengabsen siswa dengan keterangan tertentu seperti : hadir, izin, sakit dll.

    c. Setelah absensi dilakukan, guru dapat klik submit agar data siswa yang telah absen masuk ke server.

Rancangan Program

  1. Tampilan Halaman Login pada web
  2. 4_29
    Gambar 4.29. Tampilan halaman login pada web
  3. Tampilan Menu Home pada web
  4. 4_30
    Gambar 4.30. Tampilan Home pada web
  5. Tampilan Menu Input Data Guru pada web
  6. 4_31
    Gambar 4.31. Tampilan Menu Input Data Guru
  7. Tampilan Menu View Data Guru pada web
  8. 4_32
    Gambar 4.32. Tampilan view data guru
  9. Tampilan menu Input Data Siswa pada web
  10. 4_33
    Gambar 4.33. Tampilan menu input data siswa
  11. Tampilan View Data Siswa pada web
  12. 4_34
    Gambar 4.34. Tampilan menu data siswa
  13. Menu Input Jadwal Mengajar pada web
  14. 4_35
    Gambar 4.35. Tampilan menu jadwal mengajar
  15. Tampilan view jadwal mengajar pada web
  16. 4_36
    Gambar 4.36. Tampilan menu view jadwal mengajar
  17. Tampilan menu Export Report pada web
  18. 4_37
    Gambar 4.37. Tampilan menu Export Report
  19. Tampilan menu data absensi siswa
  20. 4_38
    Gambar 4.38. Tampilan menu data absensi siswa
  21. Tampilan Login pada aplikasi android
  22. 4_39
    Gambar 4.39. Tampilan login pada aplikasi android
  23. Tampilan Home pada aplikasi android login orang tua
  24. 4_40
    Gambar 4.40. Tampilan Home aplikasi android login orang tua
  25. Tampilan Data Kehadiran Siswa pada aplikasi android login orang tua
  26. 4_41
    Gambar 4.41. Tampilan data kehadiran siswa pada aplikasi android login orang tua
  27. Tampilan Home pada aplikasi android login guru.
  28. 4_42
    Gambar 4.42. Tampilan Home pada aplikasi android login guru
  29. Menu Daftar Mengajar pada aplikasi android login guru.
  30. 4_43
    Gambar 4.43. Tampilan daftar mengajar pada aplikasi android login guru
  31. Menu Daftar Kelas pada aplikasi android login guru.
  32. 4_44
    Gambar 4.44. Tampilan menu daftar kelas pada aplikasi android login guru
  33. Menu Tanggal pada aplikasi android login guru.
  34. 4_45
    Gambar 4.45. Tampilan menu tanggal pada aplikasi android login guru
  35. Tampilan Input Kehadiran Siswa pada aplikasi android login guru.
  36. t4_6
    Gambar 4.46. Tampilan Input Kehadiran Siswa pada aplikasi android login guru

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Spesifikasi Komputer
  2. a. Processor  : Intel pentium dual core

    b. Monitor  : 14 inci

    c. RAM  : 1 GB

    d. Mouse  : Standar

    e. Keyboard  : Standar

    f. Printer  : LaserJet

  3. Spesifikasi Handphone
  4. a. CPU : Snapdragon 400

    b. Jaringan : 3G – HSDPA – 4G

    c. RAM : 1 GB

    d. Sistem Operasi : Android

    e. Layar : 4.7 inci IPS Capacitive, 720 X 1280 pixels

Spesifikasi Software

a. Sistem operasi : Windows 7 - Android

a. Browser : Google chrome – mozilla firefox – internet explorer

Hak Akses (Brainware)

a. Bagian Kurikulum

b. Guru

c. Orang tua siswa

Testing

Black Box Testing

Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox Testing merupakan metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Blackbox memungkinkan pengembangan software untuk mengetahui kondisi inpu yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses daabase eksternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

1. Login aplikasi kehadiran siswa

Berikut ini adalah tabel pengujian BlackBox untuk fungsi menu login, yaitu :

Tabel 4.7. Pengujian login
ts1

2. Submit hasil absensi siswa

Berikut ini adalah tabel pengujian BlackBox untuk fungsi submit, yaitu:

ts2
Tabel 4.8. Pengujian submit

Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwall penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

j

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka peneliti mendapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem absensi kehadiran siswa yang dilakukan pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang masih menggunakan sistem manual dan belum terkomputerisasi sehingga masih banyak kekurangan dalam efektifitas dan efisiensi.
  2. Sistem absensi kehadiran siswa pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang belum berjalan dengan baik karena masih dilakukan secara manual yaitu dengan menyimpan data absensi pada buku absensi siswa yang kemungkinan besar dapat terjadi kehilangan dan proses rekapitulasi yang dilakukan oleh bagian kurikulum masih disalin dengan cara diketik secara manual pada komputer.
  3. Sistem absensi kehadiran siswa yang dibuat oleh peneliti menggunakan aplikasi android untuk guru dan orang tua dan web untuk server. Aplikasi kehadiran siswa pada android dapat digunakan oleh orang tua siswa atau wali murid untuk memonitoring kehadiran siswa karena aplikasi ini akan secara real time menampilkan data absensi siswa yang telah diabsen kehadirannya oleh guru.

Saran

Adapun saran – saran yang dapat peneliti sampaikan sebagai bahan pertimbangan bagi SMA Nusa Putra Kota Tangerang, diantaranya :

  1. Diperlukannya pelatihan pengoperasian sistem yang dibangun untuk pengguna agar tidak terjadi kesalahan dan kendala dalam proses pengoperasian yang berpengaruh pada kinerja sistem.
  2. Setelah pengguna telah beradaptasi pada sistem dengan baik, maka diperlukan evaluasi secara berkala agar pengembangan pada sistem dapat terus dilakukan dengan baik, sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini.
  3. untuk dapat dilakukan pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin pesat.
  4. Untuk menghindari kemungkinan kerusakan atau kehilangan data, diperlukan bacup data sebagai keamanan untuk melindungi data dari hal yang tidak diinginkan.
  5. Sistem ini juga dapat menjadi alat promosi yang cukup baik. Oleh karena itu diperlukannya penyuluhan dan pengenalan sistem absensi kehadiran ini kepada calon pendaftar pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. B.Romney, Marshall dan Paul Jhon Steimbart 2014. Sistem Informasi Akutansi. Jakarta : Salemba Empat
  2. Sanjaya, Wina. 2015. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana, prenada media.
  3. Rusdiana dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen.Bandung: Pustaka Setia.
  4. Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  5. 5,0 5,1 5,2 Rusdiana, dan Moch.Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : Cv. Pustaka Setia
  6. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model Controller. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.6 No.3:308-331.
  7. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafidz. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan:Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2:48-57.
  8. Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  9. Rusdiana dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen.Bandung: Pustaka Setia.
  10. Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  11. Putri, Deviana. 2014. Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Pacitan. Indonesian Journal of Network and Security. Vol 3, No. 4.
  12. Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  13. Rusdiana dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen.Bandung: Pustaka Setia.
  14. Rusdiana dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen.Bandung: Pustaka Setia.
  15. Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  16. Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  17. Rini, Puput Puspito, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan:Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1:63-68.
  18. Al Fatta, Hanif dan Robert Marco. 2015. Analisa Pengembangan Dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta:Jurnal Telematika. Vol.8 No.2:63-91.
  19. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  20. Zufria,Ika dan M. Hasan Azhari.2017. Web-Based Applications in Calculation of family Heritage (Science of Faroidh). QUERY:Jurnal Sistem Informasi. Vol 1 No. 1:50-60.
  21. Priana, Isan dan Leni Fitriani. 2016. Perancangan Aplikasi Perangkat Lunak Pengelolaan Data Bank Sampah di PT. Inpower Karya Mandiri Garut. Garut:Jurnal Algoritma. Vol.14 No.1:407-413.
  22. Yahya, Tantowi dan Radna Nurmalina. 2015. Aplikasi Pendataan Gudang Pupuk Di Dinas Pertanian Tanaman Dan Perkebunan. Kalimantan Selatan:Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.5 No.2.
  23. Santoso dan Radna Nurmalina. 2017. Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas:Studi Kasus Politeknik Negeri Tahanh Laut.Kalimantan Selatan:Jurnal Integrasi. Vol.9 No.1:84-91.
  24. Lindawati. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada SMA Negeri 15 Tangerang Berbasis WEB”. Tangerang: STMIK Raharja.
  25. Novitasari, Indah Devi. 2014. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keberanian Siswa Untuk Bertanya Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta: Naskah Publikasi.
  26. Karim, Hasnidar. 2013. Perencanaan Guru dan Siswa dalam Proses Belajar-Mengajar. Media Akademika, Vol.26 No.4.
  27. Dzulhaq, Muhammad Iqbal, Sutarman dan Sefti Wulandari. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru dengan Metode Simple Additive Weighting di SMK Kusuma Bangsa. Vol. 7 No. 2. ISSN : 2088 – 1762.Jurnal Sisfotek Global: Tangerang.
  28. Susena, Edy, Ema Utami dan Andi Sunyoto. 2015. Perancangan Strategis Sistem Informasi Smart Campus Untuk Meningkatkan Pelayanan Di Politeknik Indonusa Surakarta. Jurnal Sainstech Indonusa Surakarta. Vol.1 No.3 1-17.
  29. Bariah, Siti Husnul. 2015. Implementasi pendekatan Semantic Object Model Pada Rancangan Database Penatausaha Aset Fasilitas Kantor. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.5 No.2:28-37.
  30. Titus, Carina. 2016. “A Proposal Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms”. International Journal of Computer Application Vol. 145 No.9 July 2016. ISSN:0975-8887.
  31. Rahardja, Untung. Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. Jurnal CCIT Vol. 7 No. 3 Mei 2014 480-496. Tangerang: STMIK Raharja.
  32. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model Controller. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.6 No.3:308-331.
  33. Narayanan, Leena, T. Muthumanickam, dan A. Nagappan. 2015. Animal Health Monitoring System Using Raspberry Pi and Wireless Sensor. International Journal of Scientific Research and Education Vol. 3, Issue 5, ISSN 2321-7545. Diambil dari: http://ijsae.in/ijsaeems/index.php/ijsae/article/view/758 (30 Desember 2016).
  34. Santoso dan Radna Nurmalina. 2017. Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas:Studi Kasus Politeknik Negeri Tahanh Laut.Kalimantan Selatan:Jurnal Integrasi. Vol.9 No.1:84-91.
  35. Siregar,Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari. 2016. Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa:Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1:76-82.
  36. Kusniyati, Harni dan Nicky Saputra Pangondian Sitanggang. 2016. Aplikasi Edukasi Budaya Toba Samosir Berbasis Android. Jurnal Teknik Informatika. 9 NO. 1.
  37. Adibhadiansyah, Mohamad dan Naim Rochmawati. 2016. Jurnal Pengembangan Sistem Informasi Kos Berbasis Android. Universitas Surabaya.
  38. Fajarianto, Otto. 2016. Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile. Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1. Jakarta: Politeknik LP3I.
  39. Acharya, Shivani dan Vidhi Pandya. 2013. Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol. 2 No. 1 2013. ISSN: 2277-1956.
  40. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi, 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Blavk Box Testing Boundary Value Analysis:Studi Kasus Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN. Bandung:Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Vol.1 No.3:31-36.
  41. Deviachrista. 2013. “Dasar Literature Review”. Jakarta : Salemba Empat.
  42. Maulani, Giandari, Untung Rahardja, Lalita Tri Adila. Tri. 2016. Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol.9 No.2, Januari 2016 ISSN: 1978-8282.
  43. Budiman. 2016. “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Absensi Pegawai Koperasi Saluyu Kabupaten Majalengka”. ISSN: 2460-1861. Majalengka: Infotech Journal.
  44. Masalha, Fadi, Nael Hirzallah. “A students attendance sistem using QR code. International Journal of Advanced Computer Science and Applications”. 2014. 5(3):75–79.
  45. Suryawanshi, Vinay. Swapnil Aundhakar, N itin Mane dan Rohit Kamble. 2017. Attendance System Using Fingerprint Identification with GUI. Journal International Department of Electronics & Telecommunication Engineering Vol. 5 Issue. 2.
  46. Patni, Gaurav dan Dr. Shilpa Sharma. 2017. “Sports Academy Players Attendance System using Biometric Fingerprint Identification”. International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2 Issue. 3.
  47. Kusumayudha, Jagad. 2015. Perancangan Sistem Absensi Pada Smk Mulia Buana Berbasis Web. Skripsi Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  48. Calimag, Jan Nealbert V, Pamela Anne G. Miguel, Romel S. Conde, dan Luisa B. Aquino. 2016. Ubiquitous Learning Environment Using Android Mobile Application. University of Saint Louis : Philippines.
  49. Rintjap, Alfien S. Sherwin R.U.A, Sompie dan Oktavian Lantang. 2014. Aplikasi Absensi Siswa Menggunakan Sidik Jari di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Manado. ISSN: 2301-8402. e-journal Teknik Elektro dan Komputer. Manado: UNSRAT.
  50. Ramadhan, Taufik dan Victor G Utomo. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Mobile Untuk Notifikasi Jadwal Kuliah Berbasis Android (Studi Kasus : STMIK Provinsi Semarang). ISSN : 2087 – 0868. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol.5 No.2 Semarang: STMIK Provinsi Semarang.
  51. Rahayu, Sri. Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii”. Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1.
  52. Asghar, Muhammad Zubair, Ulfat Batool, Farheen Bibi, Sadia Ismail dan Syeda Rabail Zahra. 2016. Financial Studio: Android Based Application for Computing Tax, Pension, Zakat and Loan. Gomal University : Pakistan.

DAFTAR LAMPIRAN

UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
Lampiran A
A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
A.8. Daftar Nilai
A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.11. Form Validasi Cek List Sidang Skripsi
A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
A.13. Sertifikat TOEFL
A.14. Sertifikat PROSPEK
A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional
A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional
A.17. Curriculum Vitae (CV)

Lampiran B :
B.1. Surat Keterangan Observasi
B.2. Surat Keterangan Implementasi Program
B.3. Surat Tanda Terima Hibah
B.4. Wawancara Analisa Sistem
B.5. Wawancara Implementasi
B.6. Kuisoner Implementasi program kepada pendonor
B.7. Absensi Kehadiran Implementasi Program
B.8. Katalog Produk Promosi
B.9. Slide Presentasi
Lampiran C :
C.1. Formulir Pengajuan Piagam Penghargaan


Contributors

Tavip Prahasta