SI1421483003

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN AUDIO VISUAL SEBAGAI

PENUNJANG PROMOSI PADA

BALE OCASA HOTEL

TANGERANG

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1421483003
NAMA

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN AUDIO VISUAL

SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI

PADA BALE OCASA HOTEL

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1421483003
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM.)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN AUDIO VISUAL

SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI

PADA BALE OCASA HOTEL

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1421483003
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn.,M.Si)
   
Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom
NID : 06124
   
NID : 15006

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN AUDIO VISUAL

SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI

PADA BALE OCASA HOTEL

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1421483003
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN VIDEO PROMOSI JURUSAN TEKNIK

INFORMATIKA JENJANG STRATA SATU PADA STMIK

RAHARJA TANGERANG

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1421483003
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2018

 
 
NIM : 1421480724

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Promosi merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang menawarkan berupa barang atau jasa yang di kemas dalam bentuk selebaran maupun video sebagai target pasar antara produsen ke konsumen. Saat ini media audio visual sangat efektif sebagai sarana promosi hotel. Bale Ocasa merupakan salah satu jasa pelayanan penginapan atau Hotel Transit bintang 2. Permasalahan yang terdapat pada Hotel Bale Ocasa saat ini, dalam strategi promosinya hanya menggunakan media cetak berupa brosur, banner, selebaran, dan tampilan TV berupa slide to slide yang kurang efektif dan update informasinya. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk memberikan informasi berupa video promosi yang informatif dan menarik kepada calon customer, klien, dan masyarakat tentang fasilitas, keunggulan, dan pelayanan Hotel Bale Ocasa. Metode penelitian yang digunakan adalah Pengumpulan Data yang terdiri dari observasi, wawancara, dan studi pustaka, Analisa SWOT, Analisa Peracangan Media dengan menggunakan software Adobe Premiere Pro CC 2015, Adobe After Effect CC 2015, Adobe Audition CC 2015, Adobe Photoshop CC 2015, dan Adobe Media Encoder, dan Konsep Produksi Media (KPM) yang terdiri dari Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi. Melalui video promosi yang dirancang calon customer, klien, dan masyarakat dapat mengetahui informasi update dan tertarik untuk menginap ataupun mengadakan event di Hotel Bale Ocasa, serta Hotel Bale Ocasa semakin dikenal khalayak luas.

Kata Kunci: Audio Visual, Promosi, Informasi

ABSTRACT

Promotion is one means of delivering information that offers goods or services that are packaged in the form of leaflets and videos as a target market between producers to consumers. Currently audio visual media is very effective as a means of promotion of hotels. Bale Ocasa is one of the services of lodging or Hotel Transit 2 stars. The problems contained in Hotel Bale Ocasa today, in promotional strategy only use print media such as brochures, banners, leaflets, and TV view of the slide to slide less effective and update information. The purpose of this study is to provide information in the form of promotional videos that are informative and interesting to prospective customers, clients, and the public about the facilities, excellence, and service Hotel Bale Ocasa. The research method used is data collection consisting of observation, interview, and literature study, SWOT Analysis, Media Stretching Analysis using Adobe Premiere Pro CC 2015 software, Adobe After Effect CC 2015, Adobe Audition CC 2015, Adobe Photoshop CC 2015, and Adobe Media Encoder, and Media Production Concept (KPM) consisting of Pre Production, Production, Post Production. Through a promotional video designed by prospective customers, clients, and the public can find updated information and interested to stay or hold an event at Bale Ocasa Hotel, and Hotel Bale Ocasa is increasingly known to a wide audience.

Keywords: Audio Visual, Promotion, Information


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Audio Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Bale Ocasa Hotel Tangerang”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  7. Bapak Ricco Fernando, S.S., selaku Steakholder, Ibu Tetty dan semua karyawan Bale Ocasa Hotel Yang Membimbing dan meberikan dukungan saya hingga terselesainnya penulisan Laporan Skripsi ini.
  8. Ayah, Ibu, Adik, Kakak, Kakek, dan Nenek tersayang yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  9. Azis, Adrian, Hadid, Fahmi, Majid, Erna, Ayu, Rindang, Galih, Restu, Aisyah, Windi F, April, Asback, dan seluruh sahabat yang sudah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  10. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan.
  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

   

Tangerang, September 2018

     

 

(Edo Satria Winata)
NIM : 1421483003

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT

Tabel 2.2 Literature Review

Tabel 3.1 Material Produk

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Tabel 3.3 Matriks SWOT

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Script Writing

Tabel 4.2 Rundown

Tabel 4.3 Penyusunan Crew

Tabel 4.4 Time Schedule

Tabel 4.5 Anggaran/Budget

Tabel 4.6 Kesan Visual Effect

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Konsep Dasar Produksi

Gambar 2.2 Lembar Kerja Adobe Media Encoder

Gambar 2.3 Lembar Kerja Adobe Photoshop CC 2015

Gambar 2.4 Lembar Kerja Adobe Premiere Pro CC 2015

Gambar 2.5 Lembar Kerja Adobe After Effect CC 2015

Gambar 2.6 Lembar Kerja Adobe Audition CC 2015

Gambar 3.1 Gedung Bale Ocasa Hotel Tangerang

Gambar 3.2 Logo Bale Ocasa Hotel Tangerang

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Bale Ocasa Hotel Tangerang

Gambar 4.1 Konsep Produksi Media (KPM)

Gambar 4.2 Pre Production

Gambar 4.3 Menampilkan Video Intro Bumper

Gambar 4.4 Menampilkan Video Gedung Bale Ocasa Hotel Tangerang

Gambar 4.5 Menampilkan Ornamen Hotel

Gambar 4.6 Menampilkan Video Bellboy Menyambut Tamu

Gambar 4.7 Menampilkan Tamu Masuk ke Lobby Hotel

Gambar 4.8 Menampilkan Video Resepsionis Menyambut dan Melayani Tamu

Gambar 4.9 Menampilkan Video Porter Membawakan Barang Tamu Hotel

Gambar 4.10 Menampilkan Video Tamu di Kamar Hotel

Gambar 4.11 Menampilkan Video Tipe Kamar

Gambar 4.12 Menampilkan Video Tamu membaca majalah di atas kasur

Gambar 4.13 Menampilkan Video Tamu Bersantai di Platio

Gambar 4.14 Menampilkan Video Waitters mengantarkan makanan

Gambar 4.15 Menampilakan Video Tamu Sedang Menikmati Makanan

Gambar 4.16Menampilkan Video Suasana Metting Room

Gambar 4.17 Menampilkan Video Suasana Kemegahan Banquet Hall

Gambar 4.18 Menampilkan Video Suasana Merchandise Shop.

Gambar 4.19 Menampilkan Video Tamu Melihat Souvenir di Merchandise Shop

Gambar 4.20 Menampilkan Video Infografis Fasilitas dan Pelayanan

Gambar 4.21 Menampilkan Suasana Taman

Gambar 4.22 Menampilkan Video Tamu Sedang Bercengkrama di Taman

Gambar 4.23 Menampilkan Outro Bumper

Gambar 4.24 Camera Cannon 60D

Gambar 4.25 Camera Cannon 70D

Gambar 4.26 Tripot

Gambar 4.27 Lensa Fix

Gambar 4.28 Lighting LED

Gambar 4.29 Steadicam

Gambar 4.30 DVD

Gambar 4.31 Sandisk MMC 16GB

Gambar 4.32 Slider

Gambar 4.33 Hardisk WD My Passport Ultra 1TB

Gambar 4.34 Production

Gambar 4.35 Editing audio Adobe Adiotion

Gambar 4.36 Menampilkan Video Intro Bumper

Gambar 4.37 Menampilkan Video Gedung Bale Ocasa Hotel Tangerang

Gambar 4.38 Menampilkan Ornamen Hotel

Gambar 4.39 Menampilkan Video Bellboy Menyambut Tamu

Gambar 4.40 Menampilkan Tamu Masuk ke Lobby Hotel

Gambar 4.41 Menampilkan Video Resepsionis Menyambut dan Melayani Tamu

Gambar 4.42 Menampilkan Video Porter Membawakan Barang Tamu Hotel

Gambar 4.43 Menampilkan Video Tamu di Kamar Hotel

Gambar 4.44 Menampilkan Video Tipe Kamar

Gambar 4.45 Menampilkan Video Tamu membaca majalah di atas kasur

Gambar 4.46 Menampilkan Video Tamu Bersantai di Platio

Gambar 4.47 Menampilkan Video Waitters mengantarkan makanan

Gambar 4.48 Menampilakan Video Tamu Sedang Menikmati Makanan

Gambar 4.49Menampilkan Video Suasana Metting Room

Gambar 4.50 Menampilkan Video Suasana Kemegahan Banquet Hall

Gambar 4.51 Menampilkan Video Suasana Merchandise Shop.

Gambar 4.52 Menampilkan Video Tamu Melihat Souvenir di Merchandise Shop

Gambar 4.53 Menampilkan Video Infografis Fasilitas dan Pelayanan

Gambar 4.54 Menampilkan Suasana Taman

Gambar 4.55 Menampilkan Video Tamu Sedang Bercengkrama di Taman

Gambar 4.56 Menampilkan Outro Bumper

Gambar 4.57 Post Production

Gambar 4.58 Digitizing

Gambar 4.59 Proses Editing pada tahap post production

Gambar 4.60 Proses Mixing pada tahap post production

Gambar 4.61 Proses Finishing pada tahap post production

Gambar 4.62 Proses Exporting pada tahap post production


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja

Lampiran 2 Validasi Skripsi

Lampiran 3 Surat Keterangan Observasi

Lampiran 4 Surat Bukti Survei (Sesuai Judul)

Lampiran 5 Surat Keterangan Implementasi

Lampiran 6 Surat Hibah

Lampiran 7 Kwitansi Pembayaran Skripsi dan Bimbingan Skripsi

Lampiran 8 Formulir Seminar Proposal

Lampiran 9 Surat Undangan Stakeholder

Lampiran 10 Daftar Wawancara

Lampiran 11 Formulir Pertemuan Stakeholder

Lampiran 12 Elisitasi Tahap 1

Lampiran 13 Elisitasi Tahap 2

Lampiran 14 Elisitasi Tahap 3

Lampiran 15 Final Draft Elisitasi

Lampiran 16 Elisitasi Tahap 3

Lampiran 17 KSTF

Lampiran 18 Sertifikat Tridharma

Lampiran 19 Sertifikat Juara

Lampiran 20 Sertifikat TOEFL

Lampiran 21 Sertifikat Ospek

Lampiran 22 Form Pergantian Judul

Lampiran 23 Katalog Produk

Lampiran 24 CV

Lampiran 25 Slide Presentasi


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Penelitian

Promosi merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang menawarkan berupa barang atau jasa yang di kemas dalam bentuk selebaran maupun video sebagai target pasar antara produsen (yang mengeluarkan barang/jasa) maupun konsumen (yang menggunakan barang/jasa). Saat ini, promosi menjadi bagian penting dalam perusahaan maupun dunia perhotelan untuk mencapai target dan segmentasi pasar yang tinggi. Strategi pemasaran pada perhotelan, biasanya dilakukan dengan cara promosi melalui social media seperti official youtube Bale Ocasa dan instagram @baleocasa, serta ditampilkan pada LCD promosi Hotel seperti : LCD di bagian restaurant dan TV kamar yang di kelola oleh pihak hotel tersebut. Dan promosi lainnya dilakukan dengan cara penyampaian melalui selebaran dalam bentuk penawaran package wedding, birthday party, dan promo lainnya. Pesatnya perkembangan teknologi pada era modernisasi saat ini sudah banyak cara yang dilakukan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan penginapan ini untuk memberikan informasi berupa media promosi untuk meningkatkan jumlah pengunjung atau customer. Pada dasarnya media audio visual berupa video promosi sangat membantu bagi para penyedia jasa pelayanan penginapan agar lebih efektif dan informatif dalam penyebaran promosi yang mudah, di lihat dari perkembangan media video sangat pesat di era modernisasi ini, sangat mudah di akses dimanapun oleh semua kalangan termasuk customer atau pengunjung hotel.

Bale Ocasa merupakan salah satu jasa pelayanan penginapan atau hotel transit bintang 2 yang memiliki konsep yaitu “Nuansa Budaya Indonesia” dengan memperhatikan nilai-nilai tradisi budaya dan budaya Bali yang menjadi ciri khas dari ornamen-ornamen yang di tampilkan dari konsep Bale Ocasa berbeda dengan hotel yang berada di sekitar bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten. Dengan fasilitas dan pelayanan yang sangat baik, menjadikan Hotel Bale Ocasa memiliki peluang besar menarik minat para calon customer untuk menginap dengan mempromosikan semua fasilitas dan pelayanan yang di sediakan oleh Hotel Bale Ocasa ini. Hotel Bale Ocasa ini berlokasi di Jalan Marsekal Suryadarma No. 88, Neglasari, Kota Tangerang, yang berpusat di sekitar Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten. Hotel Bale Ocasa memiliki 97 total kamar yang di tawarkan di bagi 4 tipe kamar diantaranya : Standard Room, Junior Suite Room, dan Deluxe Room, Suite Room. Serta fasilitas dan pelayanan yang cukup memadai bagi para customer untuk menikmatinya fasilitas seperti: Banquet Hall, Meeting Room, Free Wifi, Free Parking, Teras (Platio), Restaurant, Merchandise Shop, dan Taman yang terdapat di Hotel Bale Ocasa, Keunggulan Hotel Bale Ocasa Merupakan hotel transit yang memiliki konsep “Nuansa Budaya Indonesia”, dan pelayanan seperti: Laundry Service, Free Shuttle Bus, Porter, Bellboy, dan Receptionist yang diberikan Hotel Bale Ocasa kepada calon customer yang menginap ataupun klien yang mengadakan event di Hotel Bale Ocasa.

Permasalahan yang terdapat pada Hotel Bale Ocasa saat ini, hanya menggunakan media promosi serta informasi dalam bentuk media cetak berupa brosur, banner, dan selebaran. Strategi pemasarannya dalam bentuk brosur atau selebaran yang isinya berupa fasilitas dan promo yang di berikan Hotel Bale Ocasa. Selain dalam bentuk media cetak di dalam promosinya juga hanya menampikan slide to slide gambar serta promo yang kurang informatif dan komunikatif. Mengingat semakin berkembangnya perusahaan atau jasa pelayanan penginapan yang lebih kompetitif setiap tahunnya, kebutuhan perusahaan terhadap media promosi akan terus ditingkatkan sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman saat ini. Berdasarkan hasil interview dengan stakeholder pada Bapak Ricco Fernando, S.S selaku Sales Marketing Manager Hotel Bale Ocasa, bahwa jumlah customer yang datang dan menginap di Hotel Bale Ocasa pada tahun 2017 adalah sebanyak 13.505 tamu. Sedangkan target yang ingin dicapai Hotel Bale Ocasa pada tahun 2018 ini meningkat 20% dan di jumlahkan dengan jumlah pengunjung tahun sebelumnya maka sebanyak 16.206 customers yang berminat untuk menginap dan berkunjung ke Hotel Bale Ocasa.

Dilihat dari analisa kebutuhan yang dilakukan terhadap Hotel Bale Ocasa, Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan penginapan ini membutuhkan media video promosi yang menarik dan informatif untuk menjelaskan fasilitas dan pelayanan hotel sebagai penunjang informasi dan promosi yang ditujukan kepada calon customer, klien, dan masyarakat luas.

Dari rancangan video promosi ini, dapat di implementasikan pada social media seperti official youtube Bale Ocasa dan instagram @baleocasa, serta ditampilkan pada LCD promosi Hotel seperti : LCD di bagian restaurant dan TV kamar yang dikehendaki Hotel Bale Ocasa nantinya, dan dapat terselesaikan dengan hasil memuaskan sehingga akan bermanfaat bagi semua pihak termasuk Hotel Bale Ocasa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada Hotel Bale Ocasa, adalah sebagai berikut :

1. Konsep video seperti apa yang dibutuhkan oleh Hotel Bale Ocasa dalam menginformasikan dan mempromosikan Hotel Bale Ocasa melalui media video promosi agar menjadi lebih menarik ?

2. Informasi seperti apa saja yang di butuhkan pada Hotel Bale Ocasa Untuk menarik customer ?

3. Strategi pemasaran seperti apa yang dilakukan Hotel Bale Ocasa untuk menarik minat customer, klien, dan masyarakat ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar ruang lingkup penelitian skripsi ini lebih terarah, maka diperlukan pembatasan ruang lingkup dari perancangan video promosi yang akan dibuat hanya dengan informasi yang berkaitan dengan Hotel Bale Ocasa meliputi : Fasilitas seperti Shuttle Bus untuk para customer yang transit di Bandara Soekarno Hatta, kamar hotel dengan tipe Standard Room, Deluxe Room, Junior Suite, Suite Room, Restaurant, Meeting room, Merchandise Shop, Free Parking, Free Wifi, Banquet Hall, Teras (Platio), dan Taman. Sedangkan pelayanan yang diberikan Hotel Bale Ocasa diantaranya Resepsionis, Bellboy, Porter, waiters serta keunggulan Hotel Bale Ocasa yaitu merupakan hotel transit yang memiliki konsep “Nuansa Budaya Bali Indonesia”.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Untuk menghasilkan media penunjang informasi dan promosi dengan konsep video yang lebih kreatif dengan menampilkan keseluruhan fasilitas, keunggulan, dan pelayanan pada Hotel Bale Ocasa, sehingga dapat menarik minat calon customer, klien, dan masyarakat.

2. Untuk memberikan informasi berupa video promosi yang informatif dan menarik kepada calon customer, klien, dan masyarakat tentang fasilitas, keunggulan, dan pelayanan Hotel Bale Ocasa.

3. Untuk mencapai strategi pemasaran pada Hotel Bale Ocasa, dalam hal menyampaikan informasi dan promosi kepada customer, klien dan masyarakat dengan menggunakan video promosi yang informatif dan menarik.


Manfaat Penelitian

1. Memiliki media penunjang informasi dan promosi tambahan dengan menggunakan media audio visual yang dikemas dalam bentuk video promosi, diharapkan bermanfaat sebagai penunjang informasi dan promosi yang akurat, efektif, dan menarik dari segi tampilan.

2. Menjadi sarana informasi berupa video promosi yang informatif menjadi daya tarik para customer, klien, dan masyarakat untuk menginap di Hotel Bale Ocasa.

3. Melalui strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan implementasi melalui social media seperti social media seperti official youtube Bale Ocasa dan instagram @baleocasa, serta ditampilkan pada LCD promosi Hotel seperti : LCD di bagian restaurant dan TV kamar. Calon customer, klien dan masyarakat dapat mengetahui informasi update dan tertarik untuk menginap ataupun mengadakan event di Hotel Bale Ocasa, serta Hotel Bale Ocasa semakin dikenal khalayak luas.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam memenuhi data-data yang di perlukan dalam penelitian skripsi ini diantaranya Metode Pengumpulan Data, Analisa SWOT, Metode Analisa Perancangan Media, dan Metode Konsep Produksi Media (KPM).

Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)
    Memperoleh data dengan melakukan observasi lapangan, melihat secara langsung obyek yang dianalisis dengan melaksanakan pencatatan melakukan dokumentasi secara sistematis, yang berhubungan dengan informasi tentang fasilitas dan pelayanan hotel yang ada pada Hotel Bale Ocasa.
  2. Wawancara
    Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan cara komunikasi dua arah dan bertatap muka langsung dengan narasumber yang diwawancarai dan dapat memperoleh mengumpulkan data-data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada stake holeder yaitu Bapak Ricco Fernando, S.S sebagai Sales Marketing Manager yang bertempat di Meeting Room Hotel Bale Ocasa pada hari Sabtu tanggal 10 Febuari 2018.
  3. Studi pustaka
    Studi Pustaka merupakan materi-materi yang dipergunakan atau teori tulisan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dengan cara memperlajari atau memahami buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang sesuai atau berhubungan dengan topik penelitian.

Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkan dalam pokok permasalahan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu sebuah organisasi mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

Analisa Perancangan Media

Perancangan video promosi Hotel Bale Ocasa ini merupakan media penunjang informasi dan promosi, yang di rancang berdasarkan analisa Data dan informasi yang didapatkan akan dianalisis kembali agar memperoleh data yang benar – benar akurat dan penting untuk dijadikan isi dari perancangan video, selain dari itu juga terhadap analisa kebutuhan yang di ajukan kepada stakeholder, selanjutnya dirancang atau diolah menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi dan promosi Hotel Bale Ocasa akan diolah dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC 2015, Adobe After Effect CC 2015, Adobe Audition CC 2015, Adobe Photoshop CC 2015, dan Adobe Media Encoder.

Konsep Produksi Media (KPM)

Konsep desain yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Pra Produksi (Pre Production)
    Merupakan step atau langkah dimana dimulainya perencanaan dan persiapan dari konsep produksi seperti pengumpulan data, melakukan observasi, menemukan ide, times schedule, budget, peralatan yang digunakan serta penentuan crew dan talent.
  2. Produksi Production
    Merupakan bentuk kerjasama antara pemain dan crew untuk mewujudkan secara nyata bentuk sinopsis, storyboard dan tepatnya time schedule yang telah dibuat.
  3. Pasca Produksi (Post Production)
    Merupakan tahap finishing sebuah karya menjadi sebuah video yang utuh guna mencapai sebuah cerita kepada audience.

Sistematika Penulisan

Di dalam sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I menjelaskan tentang Latar Belakang Penelitian didapatkan dari obyek penelitian pada Hotel Bale Ocasa, Rumusan Masalah terdiri dari beberapa permasalahan yang menjadi masalah dalam penelitian pada Hotel Bale Ocasa, Ruang Lingkup Penelitian pada Hotel Bale Ocasa ini memiliki batasan mengenai obyek yang di teliti supaya lebih terarah, Tujuan dan Manfaat Penelitian ini merumusan kalimat yang menunjukan hasil dari sesuatu yang di peroleh saat penelitian selesai dan sesuatu yang ingin dicapai pada Bale Ocasa, Metode Penelitian ini merupakan cara atau tahapan dalam perancangan video promosi pada Hotel Bale Ocasa, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam penelitan skripsi pada Hotel Bale Ocasa.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab II menjelaskan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi mengenai Hotel Bale Ocasa, yang meliputi Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab III menjelaskan tentang Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti yaitu Hotel Bale Ocasa, meliputi Sejarah Singkat Hotel Bale Ocasa meliputi : Visi dan Misi Hotel Bale Ocasa, Struktur Organisasi Hotel Bale Ocasa, Wewenang dan Tanggung Jawab, dan Product Information. Market Analisis meliputi, Market Positioning, dan Kondisi Pesaing. Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective, Marketing Strategy, Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan meliputi : Konfigurasi Hardware dan Software yang digunakan dan Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Pada Bab IV menjelaskan Konsep Produksi Media (KPM) ialah tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini diuraikan tentang : Pre production, Production, dan Post Production.

BAB V PENUTUP

Pada Bab V menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang diberikan kepada Hotel Bale Ocasa sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang akan digunakan untuk penyusunan laporan skripsi ini.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran- lampiran untuk melengkapi laporan skripsi ini.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

1.Pengertian Perancangan

Irvando, dkk (2014 : 78)[1]Perancangan adalah “sebuah proses untuk mendefinisian sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya.”

Afriyonza, dkk (2014 : 199)[2]], “Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi system baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis system.”

Kesimpulan yang didapatkan dari pengertian diatas bahwa perancangan merupakan sebuah proses pengembangan spesifikasi dengan menggunakan teknik bervariasi yang berdasarkan rekomendasi analisis system.

2.Proses Perancangan Secara Umum

  1. Persiapan Data

    Menurut Dhawangkara dan Edwin Riksakomara. (2017 : 95)[3] “Tahap persiapan data merupakan tahap penting dalam proses data mining. Frase “Garbage In, Garbage Out” dapat diaplikasikan pada proses data mining, dengan kata lain apabila data buruk masuk diolah maka akan menghasilkan hasil yang buruk juga. Sehingga, untuk meningkatkan kualitas data dan hasil data mining, tahap pemrosesan data sangat penting.”

    Menurut Jananto (2013 : 11)[4]“Tahap awal yang dilakukan pada persiapan data adalah menyiapkan data yang berkaitan dengan penelitian.”

    Dari dua kutipan jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang belum di kelola untuk menjadi data sample baik dataset positif, negatif, maupun netral dengan mengcrawling data teks dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

  2. Konsep

    Konsep merupakan hasil pemikiran sebelum desain atau karya yang kita inginkan diwujudkan secara nyata. Untuk menentukan konsep kita harus bepikir yang imajinatif dan terarah, agar desain atau karya yang kita hasilkan memuaskan, rapih dan terkonsep dengan baik.

  3. Media

    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuan. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruangan dan lain-lain.

  4. Ide

    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu ke’gila’an, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan atau membuat suatu hal yang konflik atau paradoks.


  5. Visualisasi

    Menggambarkan bentuk atau kerangka yang di inginkan pada layout sebelum desain yang diinginkan benar-benar jadi.

  6. Produksi

    Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

Konsep Dasar Promosi

  1. Pengertian Promosi

    Ungkapan Indriani (2018 : 293)[5] bahwa “Promosi merupakan komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk, meyakinkan. Ciri dari komunikasi yang persuasif membujuk adalah komunikator yang secara terencana mengatur berita/informasi dan cara penyampaiannya untuk mendapatkan akibat tertentu dalam sikap dan tingkah laku si penerima (target pendengar).”

    Sedangkan Desrianti, dkk (2014 : 425-426)[6]“mengungkapkan bahwa Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.”

    Kesimpulan yang didapat bahwa promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran untuk menginformasikan dan memasarkan produk atau barang agar menarik minat customer terhadap produk atau barang yang di promosikan.

  2. Tujuan Promosi

    Menurut Maimunah, dkk (2017 : 38)[7] “Tujuan Utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan tentang sasaran perusahaan dan bauran pemasarannya.”

    Menurut Lestari (2016 : 7)[8]“Tujuan promosi pada dasarnya mengandung tiga unsur yaitu memberikan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan kepada pelanggan tentang produk yang ditawarkan.”

    Dapat disimpulkan bahwa tujuan promosi adalah memberikan informasi terbaru kepada konsumen baru maupun pelanggan tentang produk yang ditawarkan.


  3. Bentuk Promosi

    Desrianti (2014 : 425- 426)[6] ,Beberapa tugas khusus itu sering disebut bentuk promosi, antara lain :

    1. Personal Selling
      adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.
    2. Mass Selling
      adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling, namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.
    3. Promosi Penjualan
      adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
    4. Public Relations (Hubungan Masyarakat)
      adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
    5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
      adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau tranksaksi di sembarang lokasi.Umumnya bentuk- bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, hanya saja dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.

Konsep Dasar Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut Pranoto, dkk (2015 : 7)[9]“Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.”

Menurut Epriani, dkk (2017 : 420)[10]“Strategi pemasaran berarti melaksanakan prosedur tiga langkah secara sistematis, bermula dari strategi segmentasi pasar, strategi targeting, dan strategi positioning.”

Kesimpulan yang dapat ditarik, strategi pemasaran adalah bagian integral yang menganalisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan pemasaran dan melakukan prosedur pemasaran seperti: strategi segmentasi pasar, strategi targeting, dan strategi positioning.

2. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran

Menurut Chrisdianto dan Eddy Poernomo (2016 : 9)[11]strategi pemasaran secara umum terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

  1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).
  2. Strategi pasar yang membedakan pasar (Differentiated marketing).
  3. Strategi pasar yang terkonsentrasi (Concentrated marketing).

Konsep Dasar Informasi

1. Pengertian Data

Binilang, dkk (2017 : 1436)[12]“Data adalah sekumpulan informasi, dalam pengertian bisnis, data merupakan sekumpulan informasi dalam pengambilan keputusan.”

Iswandy (2015 : 73)[13]Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.”

Dapat disimpulkan bahwa data adalah sesuatu bentuk yang masih belum punya arti dan masih dalam tahap pengolahan yang dibuat dengan berbagai wujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol dan menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan sebagai bahan suatu konsep.


2. Pengertian Informasi

Sunarya, dkk (2015 : 80)[14]“Data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti.”

Menurut Susanti (2016 : 92)[15]“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang penerimanya.”

Disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya.


3. Kualitas Informasi

Raminda dan Lilis Ardiani (2014 : 5)[16]Menjelaskan bahwa Kualitas informasi menunjukkan kualitas produk yang dihasilkan oleh aplikasi sistem informasinya dan akan mempunyai pengaruh pada pemakaiannya dan sistemnya.

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informas mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

4. Nilai Informasi


Hutahaean (2014 : 11–12)[17],Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

a. Biaya Perangkat Keras.

Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

b. Biaya Untuk Analisis

Merupaan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

c. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan

Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi

d. Biaya Perubahan

Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

e. Biaya Operasi

Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam – macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Media

1. Pengertian Media

Barus dan Suratno berpendapat (2016:17)[18]], media adalah alat bantu yang digunakan dalam proses belajar-mengajar untuk memudahkan bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan memudahkan para siswa dalam menyerap, memahami ataupun menguasai materi pelajaran yang diterimanya.”

Menurut Suhendar dan Zaenal Mustofa (2014 : 1)[19]“Media merupakan segala sesuatu komponen yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian.”

Dari dua kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dari komunikator dan Media juga sangat dibutuhkan untuk menguasai materi pelajaran yang diterimannya.

2. Alternatif Media

Menurut Saidani dan Dwi Raga Ramadhan (2013 : 56)[20]Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, media dalam ruangan, media lini atas, dan media lini bawah.

a. Media Cetak

Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visual terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, dalam tata warna dan halaman hitam maupun putih. Media cetak terdapat beragam jenis, namun secara garis besar hanya terdiri dari dua jenis, yaitu surat kabar (koran) dan majalah.

b. Media Elektronik

Yaitu media dengan teknologi yang hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik berupa sponsorship, sandiwara, jingle, iklan layanan masyarakat, pengumuman acara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : radio dan televisi.

c. Media Luar Ruang (Outdoor)

Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya. Jenis media luar ruang seperti baleho, spanduk dan billboard, poster.

d. Media Dalam Ruang (Indoor)

Yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan meliputi : panel indoor, poster session dan lain-lain.

e. Media Lini Atas

Yaitu media komunikasi yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan sekaligus indera pendengaran seperti televisi.

f. Media Lini Bawah

Yaitu media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk.

Konsep Dasar Desain

1. Pengertian Desain Grafis

Sedangkan Everlyn dan Reinhard Andersen (2015 : 159)[21]menjelaskan “Desain grafis juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang media untuk menyampaikan infomasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, foto, ilustrasi dan lain sebagainya”

Hadi, dkk (2017 : 8)[22]“Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin.”

Kesimpulan yang didapatkan bahwa desain grafis merupakan sebuah bentuk komunikasi visual yang mempelajari tentang media untu menyapaikan informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya ke khalayak.


2. Fungsi Desain Grafis

Menurut Everlin dan Reinhard Andersen (2015 : 159)[21]“saat ini fungsi desain grafis mengkomunikasikan atau mempromosikan suatu pesan produk atau jasa dan sebagai indentifikasi penyampaian informasi untuk mengungkapkan ekspresi.”

Menurut Santoso dan Wayan Setiadarma (2015 : 217)[23]“Fungsi utama desain yaitu fungsi persuasi, fungsi informasi dan fungsi instruksi yang merupakan sebuah rancangan untuk pemecahan sebuah masalah.”

Disimpulkanlah bahwa fungsi desain grafis adalah sarana promosi atau komunikasi suatu pesan produk sebagai indentifikasi penyampaian informasi untuk mengungkapkan ekspresi.

3. Unsur Desain Grafis

Menurut Rachman (2017 : 7)[24]Agar desain yang kita hasilkan menarik mata ada beberapa unsur yang harus dipelajari yaitu unsur dalam desain grafis. Semua unsur tersebut tidak harus dimasukkan sekaligus dalam sebuah karya desain karena ada sebagian desain yang menuntut

salah satu dari unsur tersebut harus diprioritaskan, antara lain :

a. Titik (Dot)

Titik merupakan unsur rupa yang secara konsep tidak tampak, tidak memiliki panjang dan lebar, tidak mengambil daerah atau ruang, berukuran kecil dan memiliki raut yang sederhana.

b. Garis (Line)

Garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik point dengan titik point lain.

c. Bentuk (Shape)

Bentuk merupakan segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar.

d. Ruang (Space)

Ruang merupakan jarak antara bentuk dengan bentuk lainnya untuk memberi efek estetik desain.

e. Ukuran (Size)

Ukuran merupakan unsur lain dari desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek.

f. Tekstur

Tekstur adalah tampilan permukaan dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba.

g. Warna (Colour)

Warna merupakan unsur penting dalam objek desain, karena dengan warna dapat menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk visual secara jelas.

4. Prinsip Desain Grafis

Pada jurnal Setiawan dan Annas Marzuki Sulaiman (2017 : 34)[25]“Adapun, prinsip desain mencakup : Keselarasan (Harmoni), Kesebandingan (Proporsi), Irama (Ritme), Keseimbangan (Balance), dan Penekanan (Emphasis). Penerapan masing-masing prinsip secara spesifik dapat dipecahkan. Setelah masalahnya adalah diteliti dan didefinisikan dengan baik, elemen dapat dipilih, dan prinsip dapat diterapkan.”

Masih dalam jurnal Everlin dan Reinhard Andersen (2015 : 160)[21]terdapat beberapa prinsip dasar yang berhubungan dengan proses pembuatan sebuah desain yaitu :

a. Keseimbangan (Balance)

Yaitu mengatur ukuran, berat, dan warna dari elemen-elemen iklan supaya kelihatan aman dan alami.

b. Titik Fokus (Focus Point)

Yaitu memfokuskan perhatian pada sebuah atau sekelompok elemen untuk membuatnya menonjol, misalnya ilustrasi, headline atau logo.

c. Ritme (Rythme)

Yaitu pola yang diciptakan dengan mengulang atau membuat variasi elemen dengan pertimbangan yang diberikan terhadap ruang yang ada di antaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari suatu elemen ke elemen lainnya.

d. Kesatuan (Unity)

Yaitu penampilan yang biasanya secara keseluruhan dengan segala bagiannya (logo, copy, headline, visual, dsb) yang saling berhubungan satu dengan lainnya.

5. Tipografi

Awwali dan Sulartopo (2015 : 21)[26]], tipografi adalah elemen penting yang sangat diperlukan guna mendukung proses penyampaian pesan verbal maupun virtual. Menjadi sesuatu yang akan sulit dipahami, apabila seorang webmaster ketika sedang menyampakan informasi yang terkait dengan produk atau jasanya, hanya mengandalkan aspek pesan visual yang berbentuk deretan gambar atau ilustrasi tanpa menerakan pesan overbal berbentuk susunan huruf yang dikemas dalam balutan pilihan tipologi yang persuasif dan komunikatif.

Pendapat Turangan, dkk (2016 : 13)[27]bahwa “Tipografi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk huruf, dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara, tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain.”

Hasil yang disimpulkan dari dua pendapat diatas bahwa tipografi merupakan elemen penting yang sangat diperlukan guna mendukung proses penyampaian pesan verbal maupun virtual dan memiliki ciri khas bentuk huruf dalam desain sebagai simbol komunikasi.

6. Warna

Agustina, dkk (2016 : 5)[28]Mengungkapkan bahwa “Warna adalah sebuah spektrum tertentu yang terdapat pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda.”

Sedangkan Nugroho (2015:22)[29]“Warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang nampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dan gelombang elektromagnetik.”

Dapat disimpulkan definisi warna yaitu sebuah sensitivitas yang berhubungan dengan indra kita oleh sebuah spectrum tertentu yang diterima oleh mata dari pantulan cahaya tertentu yang dipengaruhi oleh pigmen melalui benda yang berada disekitar.

7. Citra atau Image

Menurut Muzammil, dkk (2017 : 109)[30]“Citra atau image adalah konsekuensi akhir dari interaksi semua pengalaman, gagasan, keyakinan, sentiment dan pemahaman individu mengenai perusahaan.”

Rasyid, dkk (2015 : 510)[31]“Citra atau image merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek.”

Disimpulkan bahwa Citra atau image merupakan suatu keyakinan berupa ide dan kesan yang dimiliki individu terhadap suatu obyek.

8. Bentuk

Menurut Mubarat (2017 : 9)[32]“Bentuk itu merupakan organisasi atau satu kesatuan atau komposisi dari unsur-unsur pendukung karya.”

Sedangkan menurut Hartini (2017 : 51)[33]“Bentuk merupakan komponen yang mendukung dalam penyajian karya seni.”

Kesimpulannya bentuk merupakan satu kesatuan atau komposisi dari unsur-unsur karya seni dan lain sebagainya yang mendukung dalam penyajian karya seni.

9. Layout

Menurut Subario, dkk (2017 : 4)[34]“Layout adalah proses yang berfungsi sebagai penggambaran lebih detail dari storyboard. Peran layout juga sebagai penggambaran dimensional dari mana karakter atau objek gambar animasi akan bergerak dan bagaimana pergerakan kamera dalam dimensi itu.”

Sedangkan Anto, dkk (2017 : 97)[35]menjelaskan “Layout adalah tata letak dari suatu elemen desain yang ditempatkan dalam sebuah bidang yang tujuannya mengatur desain supaya menjadi indah dan menarik. Layout sangat berperan penting dalam perancangan buku pedoman ejaan bahasa Indonesia. Pada perancangan ini menggunakan layout yang menarik disesuaikan dengan segmentasinya, yaitu peserta didik.”

Jadi, layout merupakan tata letak dari suatu elemen desain yang ditempatkan dalam sebuah bidang yang mendeskripsikan kesan dan nuansa pada suatu media agar dapat tersampaikan dengan baik.

Teori Khusus

Konsep Dasar Multimedia

1. Pengertian Multimedia

Darmawan, dkk (2017 : 634)[36]“Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan interaksi dan digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan/informasi.”

Dalam kutipan Waluyo dan Dewi Tresnawati (2017 : 2)[37]], menurut E. Turban dkk, multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. Sistem informasi berbasis multimedia merupakan sebuah sistem informasi dengan konsep menggunakan masukan dan keluaran dengan bentuk data multimedia.

Dapat ditarik kesimpulan yaitu multimedia merupakan sebuah system informasi dengan konsep menggunakan input dan output dengan bentuk data dan digunakan untuk menyampaikan sesuatu berupa pesan/informasi.

2. Jenis Multimedia

Saputro dan Dhanar Intan Surya Saputra (2015 : 157)[38]mengungkapkan bahwa ada 3 jenis multimedia, seperti :

a. Multimedia Interaktif

Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan saja elemen multimedia akan disampaikan.

b. Multimedia Hiperaktif

Multimedia jenis seperti ini mempunyai suatu elemen terkait dengan yang menggunakannya dan mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen multimedia satu dengan lainnya.

c. Multimedia Liniear

Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang ditampilkan dari awal hingga akhir.

3. Unsur Multimedia

Kharisma, dkk (2015 : 43)[39]juga mengungkapkan unsur yang terdapat pada Multimedia, yaitu :

a. Teks

Merupakan bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan. Kebutuhan teks tergantung pada kegunaan aplikasi multimedia.

b. Grafik

Grafik merupakan rangka untuk membentuk suatu objek visualisasi tabel. Tabel yang berupa angka dapat disajikan dalam bentuk gambar, garis, batang.

c. Gambar

Gambar merupakan cara yang lebih berguna dalam meringkas dan menyajikan data yang kompleks.

d. Audio

Audio merupakan salah satu unsur penting dalam multimedia. Ada tiga belas jenis objek bunyi yang terdapat dalam produksi multimedia, yakni format waveform audio, aiff dat, ibf, mod, rni, sbi, snd, voc, au, MIDI soundtrack, compact disk audio, dan MP3 file.

e. Video

Video menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia. Ada empat macam video yang dapat digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia : live video feeds, videotape, videodisc, dan digital video.

f. Animasi

Dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar.

Konsep Dasar Video

1. Pengertian Video

Menurut Prananta, dkk (2016 : 3))[40]“Video merupakan salah satu jenis media audio-visual dan dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara yang sesuai serta membantu menjelaskan informasi yang dibahas.”

Menurut Suyatno (2016 : 12)[41]“Video adalah media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak.”

Disimpulkan bahwa Video merupakan salah satu jenis media audio-visual yang berupa audio visual dan terdapat ilusi gambar serta fantasi yang bergerak untuk memberikan informasi yang dibahas.

2. Format Video

Wibowo, dkk (2017 : 62-63)[42], terdapat beberapa format video diantaranya :

a. AVI

AVI adalah singkatan dari Audio Video Interlaced, merupakan salah satu format video paling tua yang dibangun oleh Microsoft. Berbeda dengan format yang lain, AVI mendukung beberapa jenis kompresi, seperti Cinepak, Intel Indeo, Microsoft Video 1, Clear Video, dan IVI. Mulanya, format AVI hanya mendukung resolusi maksimal 160 x 120 pixel, dengan refreshrate 15 frame per detik. Namun bersamaan dengan perkembangan Windows dan DirctX-nya, format AVI kini mampu menyimpan sebuah klip video dengan resolusi sampai 320 x 240 pixel, dan refresh rate sampai 30 frame per detik.

b. MPEG – 1

MPEG – 1 memungkinkan sebuah video dapat dikompresi dengan rasio 50:1 sampai 100:1, tergantung kualitas gambar yang diinginkan. Format ini memiliki kecepatan pembacaan data sekitar 1.5 mbit per detik sehingga cukup setara dengan pembacaan data pada CD-ROOM berkecepatan 2X. Motion Picture Expert Group 1 (MPEG – 1) dapat digunakan untuk menyimpan video dengan resolusi maksimal 352 x 288 pixel. Kualitasnya dapat disetarakan dengan format VHS. Format MPEG – 1 saat ini banyak digunakan sebagai format video dalam VCD.

c. MPEG – 2

MPEG – 2 merupakan pengembangan dari MPEG – 1 yang mulai diperkenalkan pada 1995. Format ini memungkinkan data video berjalan dengan kecepatan 100 mbit per detik. Selain lebih unggul pada kecepatan transfer data, MPEG – 2 juga memiliki peningkatan kualitas gambar dan suara. Pada video berformat MPEG – 2, format ini dapat digunakan pada keping Super VCD, DVD, dan siaran digital TV.

d. MPEG – 4

Rasio ukuran layar standar yang digunakan oleh hampir semua pesawat televisi standar. Perbandingan ukuran pastinya adalah empat satuan lebar (horizontal) dan tiga satuan tinggi (vertical). Ukuran ini sekarang sudah mulai ditinggalkan, seiring keluarnya berbagai peranti yang menyuguhkan ukuran layar yang lebar dan panoramik. Rasio yang lebih dikenal dengan sebutan layar lebar (wide screen) karena ukurannya memang relative lebih lebar dibandingkan rasio standar. Pada ukuran rasio ini, gambar yang ditampilkan lebih lebar dan lebih sesuai dengan sudut pandang manusia.

e. MOV

MOV merupakan format video yang diperkenalkan oleh Apple, dan menjadi format standar Apple yang bisa diputar dengan Aplikasi Quicktime. MOV sendiri bisa dinikmati baik di Macintosh maupun PC, asal menginstal aplikasi Quicktime.

f. MJPEG

Singkatan dari Motion JPEG, format ini boleh dibilang berada diantara format gambar diam (foto) dan video berisi urutan (slide show) gambar atau foto berformat JPEG. MJPEG sebenarnya tak hanya merupakan format yang menyatukan kumpulan gambar berformat JPEG, melainkan juga menawarkan kompresi dengan rasio 5:1. Kelemahannya, sinkronisasi data video dan audio belum diimplementasikan disini sehingga format video yang dihasilkan masih dalam bentuk slide show yang tak bersuara.

g. ASF

Advanced Streaming Format (ASF) merupakan format video lain dari Microsoft, yang lebih dispesialisasikan sebagai media streaming. Format ini bisa terdiri dari audio, video, maupun slide show. ASF dapat dikemas dalam file dengan kompresi tinggi, dan dapat disalurkan ke dalam data yang mengalir secara terus – menerus, seperti siaran TV dan radio online. Ukuran file-nya pun bisa diatur sesuai dengan bandwidth (kecepatan koneksi) yang direkomendasikan.

h. WMV

Ada satu lagi format video yang diusung oleh Microsoft, yakni WMV (Windows Media Video). Format ini dibangun dan dikontrol oleh Microsoft, dan menjadi nama dari salah satu solusi video encoding yang dimiliki Microsoft.

i. AAC

AAC (Advanced Audio Coding) adalah file suara yang dikompresi. Ukurannya 30 persen lebih kecil ketimbang MP3.

3. Kelebihan dan Kekurangan Video

Menurut Ahmad dan Rahmi (2017 : 32)[43]], keuntungan atau kelebihan media berbasis video adalah :

a. Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik dan lain-lain.

b. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan.

c. Disamping dapat mendorong dan meningkatkan motivasi media video juga dapat menanamkan sikap dari segi-segi afektif lainnya.

d. Video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar dan kecil, heterogen maupun perorangan.

Sedangkan kekurangan media video adalah :

a. Video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.

b. Gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui video tersebut.Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan.

Konsep Dasar Video Promosi

Kausar, dkk (2015 : 19)[44]menjelaskan bahwa “Video Company profile adalah alat propaganda untuk melakukan promosi perusahaan atau suatu daerah tertentu yang efektif menggunakan media video.”

Sedangkan Prasetyo dan Denny Indrayana Setyadi (2017 : 59)[45]menjelaskan bahwa “sebuah video promosi berdurasi antara 3-7 menit namun tersebut menyesuaikan konten dan cakupan.”

Dari penjelasan kedua tersebut dapat disumpulkan bahwa video promosi merupakan video yang berdurasi singkat namun berisi dan jelas sehingga dapat di pahami oleh audience yang melihatnya.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

1. Pengertian Multimedia

Darmawan, dkk (2017 : 634)[36]“ Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan interaksi dan digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan/informasi.”

Juga dijelaskan oleh Sunarya, dkk (2016 : 320)[46]bahwa “Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis computer yang dapat dialami secara interaktif.”

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah penggabungan antara berbagai media berupa teks, grafik, audio, dan interaksi menjadi satu kesatuan digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi.

2. Pengertian Audio

Maryati dan Bambang Eka Purnama (2013 : 22)[47]], berpendapat audio adalah segala sesuatu yang dapat didengar. Audio atau suara dalam komputer diolah oleh sound card dari bentuk analog digital. Audio sangat berguna memberi tekanan dalam sebuah adegan atau memberikan efek suara dalam sebuah karya multimedia.

3. Pengertian Visual

Maimunah dkk (2017:37)[48]Media Komunikasi Visual adalah sarana media informasi dan promosi yang dapat mempresentasikan citra/image perusahaan dan memperkenalkan aktifitas perusahaan secara detail yang dikemas semenarik mungkin untuk meningkatkan perkembangan perusahaan setiap tahunnya dan menarik perhatian relasi pihak perusahaan dan masyarakat.

4. Pegertian Broadcasting

Sunarya, dkk (2016 : 320)[46]] mengungkapkan “Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton.”

Sunarya, dkk (2017 : 5)[49] “Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian khalayak masyarakat luas, baik secara audio dan visual.”

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan Broadcasting adalah kegiatan yang berkaitan dengan dunia penyiaran, distribusi secara audio dan visual.

5. Pengertian Sinopsis

Sunarya dkk (2017:109)[50]“Sinopsis adalah ringkasan dari sebuah cerita atau film, menjadi bentuk pemendekatan dari sebuah future documenter dengan tetap memperhatikan unsur yang ada pada feature documenter tersebut”.

Sedangkan Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016 : 58)[51] “Menjelaskan Sinopsis adalah ringkasan sebuah cerita yang diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok cerita secara keseluruhan.’’

Disimpulkan bahwa Sinopsis adalah ringkasan dari sebuah cerita atau film, yang diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan jelas tentang project yang di buat.

6. Pengertian Naskah

Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016 : 58)[51]“Naskah adalah sebuah ide atau gagasan cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik untuk mempertunjukan atau menampilkan sesuatu gagasan yang telah di desain sebelumnya”.

Maryati dan Bambang Eka Purnama (2013 : 23)[47],Naskah dibuat sebelum proses pengambilan gambar dan pengeditan gambar. Naskah dalam bahasa latin manuscript berisi spesifikasi atau penyajian dalam setiap medium. Naskah terdiri dari rincian naskah tiap produksi yang berisi sudut pengambilan secara rinci dan spesifik serta bagian-bagian kegiatan.

Dari Pengertian diatas dapat disimpulkan naskah adalah sebuah ide atau gagasan cerita yang menjadi alur cerita sebelum proses pengambilan gambar.

7. Pengertian Storyboard

Wibowo, dkk (2017 : 65)[42]menjelaskan bahwa storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

Sedangkan Handani, dkk (2017 : 153)[52]menjelaskan Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, yang dapat menyampaikan ide cerita kepada orang lain dengan lebih mudah, yang dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa storyboard merupakan suatu sketsa gambaran yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, digunakan sebagai acuan atau gambaran saat proses produksi.

Konsep Dasar Hotel

Ungkapan Kusumawardani dan Indah Uly Wardati (2014 : 27)[53]“Hotel merupakan jenis akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi seseorang atau sekelompok orang, menyediakan pelayanan penginapan, makanan dan minuman serta layanan lain sesuai perkembangan kebutuhan dan teknologi.”

Sedangkan menurut Kalonio, dkk (2017 : 569)[54]“Hotel merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang jasa penginapan yang dikelolah secara komersial dan memerlukan pengelolaan secara professional terhadap sumber dana dan sumber daya manusia dalam menghasilkan jasa dengan biaya yang efisien.’’

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Hotel ialah perusahaan yang menyediakan jasa penginapan dalam bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial yang dituju untuk para customer atau relasi perusahaan itu sendiri.

Konsep Dasar Produksi Media

Wibowo, dkk (2017 : 64)[42]tahap konsep produksi media terbagi menjadi 3, yaitu :

1. Pra Produksi (Pre Production)

Merupakan step atau langkah dimana dimulainya perencanaan dan persiapan dari konsep produksi seperti pengumpulan data, melakukan observasi, menemukan ide, times schedule, budget, peralatan yang digunakan serta penentuan crew dan talent.

2. Produksi (Production)

Merupakan bentuk kerjasama antara pemain dan crew untuk mewujudkan secara nyata bentuk sinopsis, storyboard dan tepatnya time schedule yang telah dibuat

3. Pasca Produksi (Post Production)

Merupakan tahap finishing sebuah karya menjadi sebuah video yang utuh guna mencapai sebuah cerita kepada audience.

Gambar 2.1 Alur Konsep Dasar Produksi.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

1. Adobe Media Encoder

Menurut Ahmadi, dkk (2016 : 946)[55]“Adobe Media Encoder merupakan software untuk encoding video dengan mudah. kita dapat mengoptimalkan kualitas video hanya dengan beberapa kali klik tanpa ribet. Adobe Media Encoder ini adalah paket untuk membantu rendering video dengan kualitas yang maksimal dari Adobe After Effect ataupun Adobe Premiere Pro”.

Menurut Ariputri, dkk (2015 : 50)[56]“Adobe Media Encoder untuk mengkonversi ukuran file .mp3 listening yang terlalu besar.”

Gambar 2.2 Lembar Kerja Adobe Media Encoder.


2. Adobe Photoshop CC 2015

Menurut Hanggoro, dkk (2015 : 504)[57]Adobe Photoshop merupakan aplikasi desain grafis yang sangat popular dikalangan professional ataupun pengguna awam yang menyukai dengan desain grafis karena memiliki tampilan yang mudah digunakan. Fitur yang terdapat dalam aplikasi adobe photoshop beragam dan mudah dioperasikan sehingga pengguna merasa nyaman berada didalam lingkungan kerja atau workspace photoshop. Hal tersebut yang membuat aplikasi photoshop lebih unggul dibandingkan dengan aplikasi sejenisnya.

Sedangkan Huda dan Fitri Purwaningtias (2017 : 177)[58]“Menjelaskan bahwa Aplikasi adobe photoshop adalah program komputer yang merupakan perangkat lunak atau software yang di gunakan untuk pengolahan gambar/foto, dapat di gunakan untuk memanipulasi foto sehingga hasil foto lebih menarik. Aplikasi Adobe Photoshop pada dasarnya merupakan aplikasi pengolah gambar, namun seringkali pula ia digunakan untuk mengubah tampilan suatu objek, misalnya teks atau tulisan. Adobe Photoshop bukan pengolah kata, tapi ia dapat membuat beragam efek menarik untuk mempercantik tampilan gambar dan teks.”

Gambar 2.3 Lembar Kerja Adobe Photoshop CC 2015.

3. Adobe Premier Pro CC 2015

Subario, dkk (2017 : 2)[34]Aplikasi ini merupakan pengembangan dari Adobe, sama seperti After Effects, dan Adobe photoshop. Dalam aplikasi ini pada umumnya para editor menggunakan untuk menggabungkan beberapa video menjadi satu video yang utuh, beserta juga dengan audio, dan efek-efek transisi agar membuat video tersebut terlihat menarik. Aplikasi ini juga membantu dalam meng-export video ke berbagai macam format kompresi, agar pengguna bisa memilih format apa yang cocok untuk video tersebut.

Menurut Sastrawan, dkk (2017 : 4)[59], Adobe Premiere Pro adalah program video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro merupakan program pengolahan video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen.

Gambar 2.4 Lembar Kerja Adobe Premiere Pro CC 2015.

4. Adobe After Effect CC 2015

Wahyudin, dkk (2015 : 64)[60]menjelaskan “Adobe After effect adalah program video editing untuk mengolah dan mengkreasi efek video menjadi lebih menarik. Program ini sangat populer dan banyak digunakan oleh animator karena fasilitas dan kemampuan dalam mengolah video jauh lebih baik dibanding program lain sejenisnya.”

Subario dkk (2017 : 2)[34]Aplikasi Komputer yang membantu dalam penambahan efek visual, transisi, dan meng-export animasi menjadi suatu video utuh dengan berbagai format video yang ada. Dalam proses meng-export tersebut terdapat juga proses rendering untuk menggabungkan gambar tiap frame atau key frame yang terdapat dalam animasi tersebut.

Gambar 2.5 Lembar Kerja Adobe After Effect CC 2015.


5. Adobe Audition CC 2015

Kardewa dan Arta Uly Siahaan (2017 : 29)[61]“Adobe Audition adalah produk adobe yang biasanya digunakan untuk pengeditan suara. Adobe Audition digunakan untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan dan mengatur suara”.

Prabowo (2016 : 939)[62]Adobe Audition adalah program produksi Adobe Corporation untuk mengedit file audio, aplikasi ini dapat diintegrasi dengan berbagai program lain dari Adobe, program ini, merupakan program grafis yang mampu membuat program pengolah suara.

Gambar 2.6 Lembar Kerja Adobe Audition CC 2015.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Susilawati dan Muhammad Harun (2017 : 113)[63]menjelaskan bahwa “analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkan dalam pokok permasalahan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu sebuah organisasi mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.”

Sedangkan Hermuningsi, dkk (2016 : 148)[64] “Analisis SWOT adalah analisa kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap factor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara analisis eksternal meliputi faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).”

Dari kesimpulan diatas bahwa analisa SWOT adalah analisis untuk mendapatkan informasi dengan cara internal eliputi penilaian kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara analisis eksternal meliputi faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).

Tabel 2.1 Matrix Analisis SWOT.

Sumber : Dikutip dari Nugroho, dkk (2015 : 6)[65]


Faktor Analisis SWOT

Penelitian dari Nisak (2014 : 3)[66] unsur SWOT atau Kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman (threats) adalah :

1. Faktor Eksternal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan.

2. Faktor Internal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini terus mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan.

Elisitasi

Dalam kutipan Dzulhaq dkk (2017 : 1)[67]Menurut Siahaan elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering).

Prastomo (2014 : 166)[68]elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasi elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI betujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.

3. Elisitasi tahap II, merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI.Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE.

4. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sesuai kebutuhan dan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

Literature Review

Ramdhani (2014 : 29)[69]Literature Review merupakan model analisis kausal efektual dengan menggunakan pendekatan rasional yang dirangkai melalui karya yang ada sebelumnya.

Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan serta Jurnal Internasional, penulis mendapatkan beberapa Literature Review diantaranya sebagai berikut :


  1. Penelitian yang dilakukan Prihantini (2013)[70] “Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Sambungmacan Sragen Menggunakan Komputer Multimedia”. Pada penelitian ini berisikan penjelasan tentang sebuah perancangan Video Profil SMPN 2 Sambung Macan Sragen yang menggunakan aplikasi komputer grafis seperti Corel Draw X3, Photoshop 7 dan Sony Vegas 7.0. kebutuhan akan informasi tentang visi dan misi, fasilitas dan, keunggulan SMPN 2 Sambung Macan Sragen merancang media video profil sebagai sarana informasi. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Metode Observasi, Studi Pustaka dan, Perancangan Program. Penulis. Manfaat dari peneltiian ini adalah dapat memberikan kemudahan dalam memberika informasi terhadapat siswa, guru serta, masyarakat tentang SMPN 2 Sambung Macan Sragen.
  2. Penelitian yang dilakukan Maulan, Taufiqa Zukron dan Bijaksana Prabawa (2017)[71]“Perancangan Indetitas dan Media Promosi Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci Visual Identity and Promotional Media Design For Kerinci Lake Festival”. untuk mendukung dan mesukseskan kegiatan FMPDK selanjutnya, diperlukan perancangan identitas visual serta media promosi yang efektif dengan harapan perancangan tersebut dapat menambah daya tarik FMPDK kedepannya dan meningkatkan jumlah pengunjung. Pada perancangan ini, penulias menggunakan kuesioner sebagai alat bantu penelitian. Hasil analisa masalah di dapatkan dari wawancara, kuesioner, dmatriks indetitas visual, matriks media promosi, dan matriks media perbandingan poster. Konsep pesan yang terdapat dalam perancangan identitas visual dan media promosi ini adalah keindahan budaya dan pariwisata Kerinci. Media promosi FMPDK sebelumnya masih sangat minim, sehingga kurangnya jumlah pengunjung dari target yang diharapkan penyelenggara. Dengan adanya perancangan media promosi ini, diharapkan dapat menambah minat wisatawan mengunjungi FMPDK dan melebihi target yang diharapkan pemerintah Kabupaten Kerinci.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Kausar, dkk (2015)[44]“Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro CS 5”. Tujuan penelitian ini adalah membuat video company profile untuk Kota Serang. Manfaat video company profile ini adalah untuk promosi dan publikasi pada Kota Serang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pendataan dengan cara wawancara, observasi lapangan, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah video company profile pada Kota Serang sebagai Penunjang promosi dan publikasi. Untuk merancang video company profile ini peneliti menggunakan software Adobe Premier Pro CS 5 dalam proses editing dan menggabungkan teks serta animasi. Format yang digunakan dalan video company profile Kota Serang ini dalam bentuk MP4.
  4. Penelitian yang dilakukan Maulani, dkk (2018)[72]Video Promosi Untuk Program Acara Crazy Challenge MNC Channel-Indovision Dengan Adobe Premier Pro”. Banyak media massa menggunakan pasar teknologi sebagai media informasi dan promosi. Salah satu contoh media adalah dimana media massa berlomba-lomba membuat promosi untuk program acara dalam bentuk digital video yang kemudian disaksikan oleh masyarakat melalui televisi. Setelah masyarakat melihat video promosi program acara yang dikemas dengan digital video yang menarik maka masyarakat merasa penasaran. Tujuan dari pembuatan video promosi pada program acara Crazy Challenge memberikan informasi yang efektif tentang tayangan tersebut, dapat menarik konsumen untuk berlangganan TV kabel indovision, menarik minat para sponsor dan menjadi daya tarik masyarakat atau penonton untuk menyaksikan acara tersebut, dan mencapai target untuk meningkatkan rating setiap program acara games di MNC Channel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode pengumpulan data, metode analisa perancangan media, metode konsep produksi media, dan metode pengujian. video promosi ini peneliti menggunakan software Adobe Premiere Pro, Adobe After Effect CS6 dan Adobe Ilustrator CS6 sebagai tahap editing.
  5. Penelitian yang dilakukan Ismail, dkk (2016)[73] “Perancangan Promosi Wisata Pantai Berbasis Videografi Sebagai Upaya Pengenalan Pariwisata Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan”. Kabupaten Kotabaru merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan memiliki berbagai potensi secara geografis maupun demografis sangat unik khususnya pantai, berdasarkan sensus dari badan Pembangunan Daerah Kotabaru tahun 2014 terdapat peningkatan yang signifikan dari sektor pariwisata. Tentunya Pemerintah Kotabaru membuat media untuk terus mempertahankan atau meningkatkan jumlah kunjungan tersebut perlu ada media promosi yang menarik. Sebelumnya Dinas Pariwisata Kotabaru sudah membuat media promosi berbentuk cetak, namun untuk melengkapi bentuk promosi, Kotabaru perlu menambah bentuk promosi berupa video. Dengan adanya media video promosi pariwisata ini dirasa lebih efektif untuk menarik jumlah kunjungan. Perancangan video Promosi Pantai yang ada di Kabupaten Kotabaru ini berkonsepkan “beauty” yang artinya kombinasi kualitas seperti potongan, warna, atau bentuk yang memuaskan indera keindahan terutama penglihatan. Video promosi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, studi eksisting dan studi kompetitor. Video ini di tujukan untuk wisatawan loka maupun asing supaya meningkatkan jumlah kunjungan, video promosi ini di buat semenarik mungkin sehingga dapat memajukan sector pariwisata Kabupaten Kotabaru Kaliamantan Selatan.
  6. Research conducted by Anastasia, et al (2017)[74] Video Creation and Social Networking Educational Environment. Bohemia : University of West Bohemia. a case study of pre-service teacher training in ASPETE Patras. ISBN: 978-80-261-0710-1.
    The use of Technology and Information in the world of education is very important. one of which is to facilitate the teachers to further develop the teaching materials. In this case, the Internet or social media is included into the Technology and Information. certainly regardless of the purpose of communication and entertainment, social media can make their learning methods more interactive. in addition to easily accessible, easy use makes social media a great place for the development of learning environment. the purpose of this study is to evaluate the video use procedures in education in youtube social media, as is done by the School of Pedagogical and Technological Education Pedagogical Training Program of ASPETE. using non-participatory observational research methods, more detailed content has been uploaded on Youtube consisting of 198 videos created in the context of the "Education" course. By making interactive learning videos using social media, learning will be more effective and make students more active .
    (Penggunaan Teknologi dan Informasi dalam dunia pendidikan adalah hal yang sangat penting. salah satunya untuk memudahkan para pengajar untuk semakin mengembangkan bahan ajarannya. Dalam hal ini, Internet ataupun sosial media termasuk kedalam Teknologi dan Informasi tersebut. tentunya terlepas dari tujuan komunikasi dan hiburan, media sosial bisa membuat metode pelajaran mereka lebih interaktif. Selain mudah diakses, penggunaan yang mudah membuat sosial media menjadi tempat yang tepat untuk pengembangan lingkungan belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi prosedur penggunaan video dalam pendidikan dalam media sosial youtube, seperti yang dilakukan oleh Pendidikan Tekonologi dan Multimedia kursus program Pelatihan Pedagogi ASPETE (Sekolah Pedagogi dan Pendidikan Teknologi). Menggunakan metode penelitian observasi non-partisipatif, lebih detal lagi konten sudah diupload di Youtube yang terdiri dari 198 video yang dibuat dalam konteks kursus "Pendidikan". Dengan dibuatnya video pembelajaran yang interaktif menggunakan media sosial tentunya pembelajaran akan lebih efektif dan semakin membuat aktif para siswa).
  7. Research conducted by Kastrinakis et al (2017)[75] ' “Video frame size modeling for user-generated traffic in an enterprise-like environment”. .
    Smart mobile devices have displaced personal computers in many daily applications such as internet browsing and email. However, for content creation, users still need to use a large display, keyboard and mouse. Many initiatives are currently working on enabling I/O functionality for content creation and pe- ripheral access, and on preserving the grab-and-go experience where the mobile device is not tethered to the docking station but merely placed in proximity of it and the traffic is carried over Wi-Fi. Main- taining the Quality of Service (QoS) and Experience (QoE) of low-latency, high fidelity video (for example the desktop view of a smart device) when transmitted over a Wi-Fi link in heavily loaded environments has been proven problematic. In this work, we propose for the first time in the relevant literature to the best of our knowledge, a highly accurate video traffic model that is capable of predicting the volume of video traffic generated by an average user’s computer during a day. Our modeling techniques are tested on real user-generated screen mirroring traffic from a large shared cube space similar to an enterprise environment, and can be easily used as source traffic generators in order to facilitate the study of H.264 transmission performance over wireless networks.
    (Ponsel pintar telah kehilangan tempat tinggal komputer pribadi dalam sehari hari banyak aplikasi seperti email dan browsing internet. Namun, untuk menciptakan konten, pengguna masih membutuhkan untuk menggunakan sebuah layar besar, keyboard dan mouse. Saat ini bekerja di berbagai inisiatif yang memungkinkan I / O fungsionalitas untuk menciptakan dan akses konten perifer, dan pada pelestarian ambil dan pergi pengalaman di mana ponsel tidak diikat ke docking station namun hanya ditempatkan di dekat itu dan kelancaran lalu lintas adalah tempat di wi-fi. Main- taining kualitas pelayanan ( qos ) dan pengalaman ( qoe ) dari low-latency, kesetiaan yang tinggi video ( sebagai contoh pandangan desktop ) perangkat cerdas ketika ditularkan lebih dari satu wi-fi link dalam lingkungan sangat dimuat telah terbukti bermasalah. Dalam kegiatan ini, kami mengusulkan untuk pertama kalinya di lembaga sastra yang lebih baik dari pengetahuan kita, video yang sangat akurat lalu lintas model yang maha kuasa atas memperkirakan masa volume lalu lintas video yang dihasilkan oleh rata rata orang pada suatu komputer).
  8. Research conducted by Choudhari and Vinod K Bhalla (2015)[76] ' “Video Search Engine Optimization Using Keyword and Feature Analysis”. .
    Growth of internet touched upon every sphere of life. Business is no exception to it. More and more companies and individuals are bringing their business online. Now a days videos are used as a tool to advertise and promote the business. Enterprises upload relevant videos on such promotional sites so that people can extract the most relevant video content. Users tend to choose the top ranked and the most viewed videos irrespective of their relevance. So, the key to provide suitable content is Video Search Engine Optimization (VSEO). This research paper proposes a method to optimize the video rank by exploiting video search engine’s searching strategy that will eventually lead to increase in number of views of videos with higher ranks and thus promoting corresponding website for every visit. For experimental purposes, youtube.com has been considered. To promote white hat SEO, a technique is suggested that uses keyword tags in title, description and transcript. Ranks of videos are analysed before and after VSEO. The main idea of the proposed strategy is to select appropriate keyword tags based on navigational search queries, transactional search queries and informational search queries.
    (Pertumbuhan internet menyentuh kepada tiap-tiap bola kehidupan.Tidak terkecuali bisnis untuk itu.Lebih dan lebih perusahaan dan individu online juga membangun bisnis mereka. Sekarang sebuah hari video yang digunakan sebagai bahan alat untuk mengiklankan dan mempromosikan bisnis. Terkait usaha mengunggah video di seperti situs promosi sehingga orang-orang dapat ekstrak konten video yang paling relevan. Pengguna condong memilih bagian atas peringkat dan yang paling dilihat video terlepas dari relevansi mereka.Jadi, kunci untuk memberikan cocok konten adalah video mesin pencari optimisasi (vseo). Penelitian ini kertas mengusulkan cara untuk mengoptimalkan video peringkat oleh mengeksploitasi video mesin pencari mencari strategi yang akhirnya akan memimpin untuk meningkatkan jumlah pandangan dari video dengan lebih tinggi peringkat dan dengan demikian mempromosikan sesuai website bagi setiap mengunjungi.Tujuan untuk eksperimental, youtube.com telah dianggap. Untuk mempromosikan topi putih seo, teknik yang disarankan yang menggunakan kata kunci tag dalam judul, deskripsi dan transkrip.Peringkat video adalah dianalisis sebelum dan sesudah vseo. Ide utama usulan amat untuk memilih sesuai kata kunci tag berdasarkan navigasi mencari pencarian, peralihan mencari pencarian informasi dan mencari pencarian).
  9. Research conducted by Lupton (2014)[77] ' “Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary”. .
    A range of digitized health promotion practices have emerged in the digital era. Some of these practices are voluntarily undertaken by people who are interested in improving their health and fitness, but many others are employed in the interests of organizations and agencies. This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responsibility for health and fail to recognize the social, cultural and political dimensions of digital technology use. The increasing blurring between voluntary health promotion practices, professional health promotion, government and corporate strategies requires acknowledgement, as does the increasing power wielded by digital media corporations over digital technologies and the data they generate. These issues provoke questions for health promotion as a practice and field of research that hitherto have been little addressed.
    (Berbagai praktik promosi kesehatan digitized telah muncul di era digital. Beberapa praktek ini secara sukarela dilakukan oleh orang – orang yang tertarik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, tapi banyak orang lain bekerja di kepentingan organisasi dan lembaga. Artikel ini memberikan komentar kritis tentang promosi kesehatan digitized. Ikhtisar dari jenis teknologi digital yang digunakan untuk promosi kesehatan dan dengan sebuah diskusi tentang implikasi sosial-politik dari penggunaan tersebut. Itu berpendapat bahwa strategi promosi kesehatan digitized banyak fokus pada tanggung jawab individu untuk kesehatan dan gagal untuk mengenali dimensi sosial, budaya, dan politik penggunaan teknologi digital. Meningkatkan garis kabur antara praktik promosi kesehatan sukarela, promosi kesehatan profesional, pemerintah dan strategi perusahaan membutuhkan pengakuan, seperti halnya meningkatkan kekuatan dikerahkan oleh perusahaan – perusahaan digital, media teknologi digital dan data yang mereka hasilkan. Isu – isu ini memprovokasi pertanyaan untuk promosi kesehatan sebagai praktek dan bidang penelitian yang sampai sekarang telah sedikit dibahas).
  10. Research Conducted by Dimovski and Irma Puškarević (2017)[78] with the title ' “Creative Approach to Visual Learning : The Use of Filmmaking Techniques and The Rhetoric of Typography”. .
    The first method considers artwork analysis, particularly, the analysis of paintings. In order to present complex narratives that exist below the surface of an artwork, art history methods apply concepts that are hard for a learner to follow and understand. The use of the common means of visual learning (graphics, charts, maps) may enhance the acquisition of knowledge. However, if we try to push this means further, we may suggest a creative approach to visual learning that uses more elements. Some of them can be found in the field of motion graphic design, video compositing and editing, animation, and film. Similarly, creative visual learning concepts can be found in the practice of graphic design, that is, typography. The analysis of rhetorical figures in advertisement, for example, presents us with an inspiring notion of applying figuration to a typeface design. This concept is suggested, by researchers, to increase positive cognitive effort and memory. Therefore, effects of functional and semantic properties of typefaces should be a matter for consideration in the future tools for visual literacy.
    (Metode pertama menganggap analisis karya seni, khususnya, analisis lukisan. Untuk menyajikan kompleks narasi yang ada di bawah permukaan sebuah karya seni, metode sejarah seni menerapkan konsep-konsep yang sulit untuk belajar untuk diikuti dan dipahami. Penggunaan sarana belajar visual yang umum (Grafik, Grafis, Peta) dapat meningkatkan pengetahuan. Namun, Jika kita mencoba mendorong ini lebih jauh, kita mungkin menyarankan pendekatan kreatif untuk pembelajaran visual yang menggunakan lebih banyak elemen. Beberapa di antaranya bisa ditemukan di bidang desain grafis, komposit video dan editing, animasi, dan film. Demikian pula, konsep pembelajaran visual kreatif dapat ditemukan dalam praktik desain grafis, yaitu tipografi. Analisis angka retorik dalam iklan, misalnya, memberikan kita gagarsan inspiratif untuk menerapkan figurasi pada desain tipe huruf. Konsep ini disarankan, oleh peneliti, untuk meningkatkan usaha dan memori kognitif positif. Oleh karena itu, efektif sifat fungsional dan semantic tipografi harus menjadi bahan pertimbangan alat-alat untuk melihat visual di masa depan).

Tabel 2.2 Literature Review


Penulis, Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian dan Tools yang digunakan Hasil Penelitian Perbedaan
Prihantini, dkk (2013)[70], “Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Sambungmacan Sragen Menggunakan Komputer Multimedia”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan video profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sambungmacan Sragen yang berbentuk multimedia sebagai sarana informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Metode Observasi. 2. Studi Pustaka. 3. Perancangan Program. Tools yang digunakan pada penelitian ini yaitu: 1. Coreldraw X3 2. Photoshop 7 3. Sony Vegas 7.0

Video Profile Sekolah Menengan Pertama Negeri 2 Sambungmacan Sragen yang berbentuk multimedia. Bentuk media, konten didalam media informasi, tools yang di gunakan.
Maulan, Taufiqa Zukron. Bijaksana Prabawa. (2017)[71], “Perancangan Indetitas dan Media Promosi Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci Visual Identity and Promotional Media Design For Kerinci Lake Festival”. Penelitian ini berupa media promosi yang bertujuan untuk meningkatkan minat wisatawan mengunjungi Festival Mayarakat Peduli Danau Kerinci. Penelitian ini menggunakan metode :

1. Analisis hasil wawancara. 2. Analisis hasil kuesioner. 3. Analisis matriks indetitas visual. 4. Studi Pustaka.

Media Promosi Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci Visual Identity and Promotional Media Design For Kerinci Lake Festival. Konten didalam video, Konsep Video.
Kausar, dkk(2015)[44], “Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro CS 5” Tujuan Penelitian ini ialah menyajikan video company profile Kota sebagai alat publikasi dan informasi kepada masyarakat dalam bentuk audio visual. Metode penelitian yang digunakan penulis diantaranya seperti :

1. Wawancara. 2. Observasi lapangan. 3. Studi Pustaka. 4. Konsep Produksi Media. Pada penelitian ini tools yang digunakan dalam merancang sebuah video yaitu : Adobe Premiere Pro CS5

Media video company profile untuk Kota Serang. Konsep Video, konten didalam video.
Maulani, dkk (2017)[72] dari STMIK Raharja. Penelitian ini membahas tentang “Video Promosi Untuk Program Acara Crazy Challenge MNC Channel-Indovision Dengan Adobe Premier Pro. ” Hasil dari penelitian ini adalah Video Promosi pada program acara Crazy Challenge di MNC Channel-Indovision utuk meningkatkan jumlah minat penonton. Metode penelitian yang digunakan penulis diantaranya seperti :

1. Metode pengumpulan data. 2. Metode analisa perancangan media. 3. Metode konsep produksi media. 4. Metode pengujian.

Tools yang digunakan yaitu : 1. Adobe Premiere Pro 2. Adobe After Effect CS6 3. Adobe Ilustrator CS6

Media video video promosi pada program acara Crazy Challenge MNC Channel. Konsep Video, konten isi.
Ismail, dkk (2016)[73], “ Perancangan Promosi Wisata Pantai Berbasis Videografi Sebagai Upaya Pengenalan Pariwisata Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan”. Peneltian ini bertujuan untuk promosi wisata pantai Kotabaru Kalimantan Selatan berbasis videografi sebagai upaya pengenalan pariwisata kabupaten kotabaru. Penelitian ini menggunakan 4 metode penelitian diantaranya yaitu :

1. Wawancara. 2. Observasi. 3. Studi Eksisting. 4. Studi Kompetitor. Tools dalam merancang video ini menggunakan : Adobe Premiere Pro

Perancangan promosi wisata pantai Kotabaru Kalimantan Selatan berbasis videografi. Tampilan project, konsep video, Konten isi.
Anastasia, et al (2017))[74], “Video Creation And Social Networking Educational Environment”. Penelitian ini bertujuan sebagai media pembelajaran yang efektif bagi siswa kursus sekolah pendogi dan pendidikan teknologi melalui Media Sosial agar memudahkan para siswa untuk memahami pembelajaran. Metode yang digunakan yaitu :

1. Metode Observasi non-partisipatif.

Tools dalam merancang video ini menggunakan : 1. Windows Movie Maker.

Video Media Pembelajaran yang efektif melalui Media Sosial Pada Program Kursus Sekolah Pedagogi dan Pendidikan Teknologi. Konsep, Isi dan Tools

yang digunakan.

Kastrinakis et al (2017)[75], “Video frame size modeling for user-generated traffic in an enterprise-like environment”. Tujuan Penelitian ini adalah menyajikan encoding video lalu lintas data perusahaan untuk melakukan kerjasama. Metode yang digunakan, yaitu:

1. membahas terkait bekerja 2. menyajikan encoding video lalu lintas data yang kita bekerja sama 3. pengumpulan data metodologi 4. data statistik dan uji statistik yang telah kami digunakan selama pengembangan dan pengujian model kita. 5. kami menganalisis model 6. mendiskusikan hasil masing masing 7. kesimpulan kita dan ide untuk kegiatan mendatang Tools dalam merancang video ini menggunakan : 1. windows paint 2. video encoding

Media Informasi berbentuk Video. Konsep video dan Tools yang digunakan.
Choudhari and Vinod K Bhalla (2015)[76], “Video Search Engine Optimization Using Keyword and Feature Analysis”. Tujuan penelitian ini adalah media informasi berbentuk video youtube yang Video Search Engine Optimization Menggunakan Kata Kunci dan Analisis Fitur. Metode yang digunakan yaitu:

1. Pembelajaran strategi video youtube 2. Analisis dengan mempelajari logs pencarian 3. Identifikasi dan menentukan fitur VSEO untuk mengasilkan set fiture

Tools dalam merancang video ini menggunakan : 1. Google Adword 2. Youtube Keyword Suggestion 3. Query log analyst 4. Adobe Premiere

Media infomasi berbentuk video youtube. Konsep video, konten isi, metode penelitian dan Tools yang digunakan.
Lupton (2014 )[77] “Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary” Untuk mempromosikan kesehatan digitized di era modern. Diperlukan promosi kesehatan digitized karena banyak yang hanya berfokus pada tanggung jawab individul untuk kesehatan dan gagal untuk mengenali dimensi sosial, budaya, dan politik penggunaan teknologi digital untuk sebuah promosi. Metode yang digunakan, yaitu:

1. Melihat kembali penelitian sebelumnya yang bersangkutan dengan promosi kesehatan. 2. Menggunakan Metode Reviewers.

Media Promosi Kesehatan digitized. Konsep Video dan Metode Penelitian.
Dimovski & Irma Puškarević (2017)[78] “Creative Approach to Visual Learning : The Use of Filmmaking Techniques and The Rhetoric of Typography”. Penelitian ini bertujuan untuk pembelajaran visual kreatif dapat ditemukan dalam praktik desain grafis, yaitu tipografi. Penelitian ini juga untuk meningkatkan usaha dan memori kognitif positif. Oleh karena itu, efektif sifat fungsional dan semantic tipografi harus menjadi bahan pertimbangan alat-alat untuk melek visual di masa depan. Metode yang digunakan, yaitu:

1. Metode Analisa Data 2. Studi Pustaka Tools dalam merancang video ini menggunakan : 1. Screencasts or screen captures 2. software GUI (Graphic User Interface).

Media infomasi berbentuk infografis. Konsep video dan Tools yang digunakan.


Keunggulan Project Peneliti dan Referensi Literature Review yang digunakan :


Berdasarkan literature review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian media promosi menggunakan metode kualitatif. Media promosi ini berbentuk audio dan visual, maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan audio visual sebagai penunjang promosi pada Bale Ocasa Hotel Tangerang, dengan menggabungkan audio beralunan Budaya Bali dan penggabungan visual effect yang menarik sehingga dapat menjadi daya tarik bagi audience yang melihatnya.


Perancangan video promosi ini dibuat dengan konsep menarik menggunakan visual effect bernuansa Indonesia terutama Budaya Bali dan tambah dengan backsound dan dubbing sebagai pelengkap informasi, video promosi ini akan di export dengan kualitas HD (high definition) sesuai dengan kegiatan promosi berupa audio visual pada Bale Ocasa Hotel Tagerang.


Pada penelitian yang dilakukan ini mengacu pada literature review nomer 4 yang dilakukan oleh Maulani, dkk (2017)[72] “Video Promosi Untuk Program Acara Crazy Challenge MNC Channel-Indovision Dengan Adobe Premier Pro” Dikarenakan tools yang digunakan serupa seperti Adobe Premiere dan Adobe After Effect lalu metode penelitian yang digunakan seperti preproduction, production, post production dalam metode konsep produksi media dan metode pengujian. Sehingga penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan konsep media audio dan visual sebagai sarana informasi dan promosi.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat

  1. Sejarah Hotel Bale Ocasa Tangerang

    Bale Ocasa Hotel Tangerang yang beralamat di Jalan Marsekal Suryadarma No. 88, Kode Pos 15129, Neglasari, Kota Tangerang adalah hotel transit bintang 2 yang berada di sekitar Bandara Soekarno Hatta yang memiliki konsep hotel yaitu “Nuansa Budaya Indonesia” dengan memperhatikan nilai-nilai tradisi budaya dan budaya Bali yang menjadi ciri khas dari ornamen-ornamen yang di tampilkan dari konsep Bale Ocasa Hotel Tangerang. Perusahaan ini di bentuk oleh Bapak Jerry Herdaning Widjaja dan di dampingi oleh istrinya yang menjadi Komisaris Perusahaan yaitu Ibu Farina Taslim pada tanggal 18 Desember 2012 dengan izin membangun usaha berupa kost-kostan. Karena banyak permintaan dari pihak customer atau permintaan pasar seperti Staff Bandara, Crew Airlines, Agent Travel, dan Transitor yang dilihat dari letaknya sangat strategis dari Bandara Soekarno Hatta maka pada tahun 2013 di rencankan pengajuan izin usaha berupa hotel dan mendapat izin pada tahun 2014 sebagai hotel. Seiring dengan perkembangan usahanya, Hotel Bale Ocasa memiliki total 97 total kamar yang di bagi menjadi 4 tipe kamar diantaranya: Standard Room, Junior Suite Room, Deluxe Room, dan Suite Room. Serta fasilitas dan pelayanan yang cukup memadai bagi para customer untuk menikmatinya. Fasilitas dan pelayanan yang diberikan dari Hotel Bale Ocasa diantaranya Reseptionist, Bellboy, Porter, Restaurant, Laundry Service, meeting room, merchandise Shop, Free Parking, Free Wifi, Banquet Hall, Teras (Platio), Laundry Service, dan Taman sebagai tempat bersantai para tamu.

    Hotel Bale Ocasa menyediakan Shuttle Bus (Airport Bus) dengan total 7 Shuttle Bus yang setiap jamnya siap mengantarkan para tamu lokal maupun mancanegara yang ingin diantar atau jemput menggunakan Shuttle Bus Hotel Bale Ocasa ini. Waktu yang disediakan oleh pihak Hotel Bale Ocasa untuk mengoperasikan Shuttle Bus ini 24 jam di tinjau dari banyaknya permintaan tamu yang melakukan perjalanan maupun transit di Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Untuk pemesanan Shuttle Bus ini customer bisa langsung melakukan request saat reservasi online atau secara langsung memesan ke receptionist yang di sesuaikan dengan jadwal keberangkatan agar tepat waktu untuk sampai di Bandara Soekarno Hatta supaya tidak terjadi ketelambatan penerbangan.

    Untuk kenyamanan tamu juga disediakan taman di area outdoor Hotel Bale Ocasa yang sangat asri dan nyaman. Fasilitas taman ini dilengkapi dengan bale kayu dan batu-batu yang disusun seperti meja dan kursi serta pepohonan yang rindang sangat mendukung suasana hati para tamu untuk melepas penat dan lelah. Untuk yang beragama muslim, Hotel Bale Ocasa menyediakan mushola yang dilengkapi dengan perlengkapan ibadah untuk tamu yang menjalankan ibadahnya. Restoran Hotel Bale Ocasa menjadi daya tarik para tamu mancanegara dikarenanakan masakan yang disediakan oleh Hotel Bale Ocasa ini merupakan masakan khas Indonesia. Selain Restoran, tamu juga dapat menikmati pagi dan sore hari dengan secangkir coffee ataupun soft drink di platio atau teras yang romantis. Semua fasilitas keamanan dan kenyamanan Bale Ocasa Hotel Tangerang disediakan demi kepuasan seluruh tamu yang menginap seperti moto Bale Ocasa Hotel Tangerang yaitu “Right Place For Your Transit”.

    Gambar 3.1. Gedung Bale Ocasa Hotel Tangerang


  2. Data Perusahaan Bale Ocasa Hotel Tangerang

    Nama Hotel : Bale Ocasa Hotel Tangerang

    Alamat : Jl. Markesal Suryadarma No.88,Neglasari, Kota Tangerang

    Nama Perusahaan : Bale Ocasa

    Contact Us : (021) 55915989, (021) 55915988 – [email protected]

    Gambar 3.2. Logo Bale Ocasa Hotel Tangerang

  3. Lokasi Hotel

    Bale Ocasa Hotel yang berlokasi strategis yaitu di sekitar Bandara Soekarno Hatta Tangerang, di Jalan Marsekal Suryadarma No. 88, Kode Pos 15129, Neglasari, Kota Tangerang.

  4. Visi dan Misi Bale Ocasa Hotel Tangerang
    1. Visi Bale Ocasa Hotel
      Bale Ocasa Hotel menjadi berkat bagi Lingkungan Tamu & Karyawan.
    2. Misi Bale Ocasa
      Memberikan pelayanan hotel yang ramah, tulus, sopan, dan mengangkat Budaya Indonesia yang terekspos melalui seni, desain, dan karakter pelayanan.

    Struktur Organisasi

    Gambar 3.3 Struktur Organisasi Bale Ocasa Hotel Tangerang

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Berikut merupakan wewenang dan tanggung jawab pada bagian-bagian yang ada pada struktur organisasi di Bale Ocasa Hotel :

    1. General Manager
      Wewenang dan tanggung jawab:
      1. Mengatur jalannya perusahaan dan memimpin operasional hotel secara keseluruhan untuk mempertahankan atau memperhatikan kualitas dan standar biaya pada Hotel Bale Ocasa, mencapai keuntungan dan pendapatan yang telah di targetkan, selalu menjaga kualitas, fasilitas, dan pelayanan untuk meraih hasil tujuan kepuasan pelanggan.
      2. Mengembangkan/memperbaharui rencana bisnis pada Hotel Bale Ocasa dan memantau kinerja keuangan.
      3. Mengelola kebijakan – kebijakan dan pada Hotel Bale Ocasa.
      4. Meninjau kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang menjadi staff / karyawan pada Hotel Bale Ocasa.
    2. Assistant HM / Sales Marketing Manager
      Wewenang dan tanggung jawab:
      1. Melakukan pengawasan pada karyawan supaya tercipta pekerja yang memiliki kualitas dan kuantitas dalam bisnis pelayanan.
      2. Selalu memberikan informasi dan promosi tentang program-program dan produk Hotel Bale Ocasa kepada calon customer supaya meningkatkan jumlah pengunjung.
      3. Memantau atau memonitor anggaran setiap department dan mengatur proses promosi sesuai kebutuhan pada Hotel Bale Ocasa.
    3. Admin / Front Office Supervisor (FO SPV)
      Wewenang dan tanggung jawab:
      Mengarahkan tugas utama atau operasional penerima tamu pada bagian front office.
      1. Staff Leader Front Office

        1) Menangani keluhan customer yang tidak dapat diatasi oleh front desk agent.

        2) Mengelola dan mengatur jadwal setiap staff di bagian front office.

        3) Memberikan persetujuan transaksi paid out pada jumlah tamu yang menginap di Hotel Bale Ocasa.

      2. Front Desk Agent

        1) Menerima setiap tamu yang melakukan check in atau check out pada Hotel Bale Ocasa sesuai dengan prosedur standar operasi.

        2) Memberikan informasi pelayanan dan fasilitas terhadap tamu yang ingin menginap di Hotel Bale Ocasa.

        3) Bertanggung jawab terhadap pembayaran melalui tunai ataupun credit card yang di terima saat tamu melakukan reservasi.

      3. Airport Representative (Airport Rep)

        1) Menangani kedatangan tamu saat melaukan transit di Bandara maupun penggunaan shuttle bus dengan mengambil permintaan, dan mengatur jadwal shuttle bus.

        2) Memberikan informasi semua fasilitas hotel kepada tamu dan membantu mereka masuk ke dalam shuttle bus.

        3) Hadir di semua pendaratan penerbangan terjadwal dan membantu tamu yang masuk dengan izin bagasi dan mengarahkan mereka ke fasilitas transportasi.

      4. driver

        Mengemudi shuttle bus dari tempat pick up hingga sampai di Hotel Bale Ocasa.

    4. Accounting / Food and Beverage Supervisor (FB SPV)
      Wewenang dan tanggung jawab:
      Mengatur keuangan di bagian penyediaan makanan (Restaurant) agar lebih menimalisir pengeluaran di setiap kebutuhan.
      Food and Beverage Staff (FB Staff)
      1. Waitters : melayani tamu dan menerima pesanan hingga mengantarkan makanan dan minuman yang di pesan.
      2. Order Taker : melayani tamu yang memesan menu makanan dan minuman lewat kamar hotel dan mengantarkan makanan dan minuman tersebut ke kamar tamu yang memesan.
      3. Barista : membuat minuman berupa coffee dan tea.
    5. Admin Employee / Housekeeping Supervisor (HK SPV)
      Wewenang dan tanggung jawab:
      Melakukan pengawasan dan pengecekan hasil perkerjaan dari bagian Room Boy dan semua bagian-bagian di housekeeping. Staff Leader HK .
      1. Housekeeping Staff : mengadministrasikan laporan – laporan yang ada di housekeeping seperti laporan kehilangan dari bagian Room Attendant, dan memenuhi kebutuhan perlengkapan kerja di bagian housekeeping.
      2. Maintenance : merawat peralatan yang menjadi bagian penting pada Hotel Bale Ocasa.
      3. Security : menjaga dan memantau keamanan setiap waktunya di seluruh area Hotel Bale Ocasa.

    Product Information

    Produk

    Dalam pembuatan produksi media berupa perancangan video promosi Hotel Bale Ocasa didasarkan oleh kebutuhan stakeholder untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan relasi. sebagai salah satu media promosi yang berfungsi untuk menunjang kegiatan informasi dan promosi Hotel Bale Ocasa yang akan ditampilkan kepada customer, relasi, dan masyarakat luas. Video promosi ini dibuat dengan menggabungkan audio dan visual lalu dipadukan dengan backsound beralunan “Nuansa Budaya Indonesia” dengan mengusung tradisi budaya Bali yang menjadi ciri khas dari sound yang akan di tampilkan, yang di harapkan video promosi ini akan menjadi lebih menarik. Tujuan video promosi ini untuk memberikan informasi berupa video promosi yang informatif dan menarik kepada calon customer, klien, dan masyarakat tentang fasilitas seperti : Shuttle Bus untuk para customer yang transit di Bandara Soekarno Hatta, kamar hotel dengan tipe Standard Room, Deluxe Room, Junior Suite, Suite Room, Restaurant, Meeting room, Merchandise Shop, Free Parking, Free Wifi, Banquet Hall, Teras (Platio), dan Taman yang terdapat di Hotel Bale Ocasa, Keunggulan Hotel Bale Ocasa Merupakan hotel transit yang memiliki konsep “Nuansa Budaya Bali Indonesia”, dan pelayanan seperti: Resepsionis, Bellboy, Porter, waiters yang diberikan Hotel Bale Ocasa kepada calon customer yang menginap ataupun klien yang mengadakan event di Hotel Bale Ocasa. Adapun penggunaan media yang dirancang akan diimplementasikan pada social media seperti youtube Bale Ocasa dan instagram @baleocasa, serta ditampilkan pada LCD promosi Hotel seperti : LCD di bagian restaurant dan TV kamar yang dikehendaki Hotel Bale Ocasa nantinya.

    Latar Belakang Produk

    Media promosi dan informasi yang dimiliki Hotel Bale Ocasa saat ini masih kurang efektif, karena media informasi dan promosinya masih dalam bentuk media cetak berupa brosur, banner, dan selebaran, dan di dalam video promosinya juga hanya menampikan slide to slide gambar serta promo yang kurang informatif dan komunikatif. Oleh karena itu, adanya perancangan video promosi pada Hotel Bale Ocasa ini sebagai penunjang promosi yang dapat menarik dan efektif dalam memberikan informasi tentang keunggulan, fasilitas, dan pelayanan yang ada di Hotel Bale Ocasa kepada para customer, klien, dan masyarakat luas.

    Perkembangan Produk

    Dalam promosinya Hotel Bale Ocasa dahulunya hanya menggunakan media cetak saja, yang berupa brosur, banner, dan selebaran. Seiring dengan berjalannya waktu, kemudian marketing Hotel Bale Ocasa menggunakan video berupa slide to slide gambar mengenai hotel sebagai penunjang promosinya. Dalam perkembangan zaman, media berupa audio visual pada saat ini sangat dibutuhkan, terutama bagi perusahaan yang memiliki strategi pemasaran dan target untuk bersaing dengan para kompetitornya. Media audio visual berupa video yang dinilai komunikatif, efektif, dan informatif sangatlah berkembang pesat di saat setiap perusahaan mulai menggunakan media dalam bentuk audio visual sebagai penunjang promosi dan informasi yang bertujuan agar produk jasa dan informasinya dapat diterima oleh calon customer, klien, dan masyarakat dengan baik.

    Material Produk

    Dalam proses pembuatan video promosi ini, menggunakan beberapa material produk, diantaranya :

    Tabel 3.1 Material Produk

    Spesifikasi Produk

    Perancangan media audio visual berupa video promosi ini dibuat dari data – data yang didapat di Hotel Bale Ocasa dengan menggabungkan audio dan visual yang kemudian dipadukan dengan effect visual yang diharapkan video promosi ini akan menjadi lebih menarik dan informatif untuk disajikan kepada customer, klien, dan masyarakat luas. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan diantaranya :

    1. Manfaat
      1. Memiliki media penunjang informasi dan promosi tambahan dengan menggunakan media audio visual yang dikemas dalam bentuk video promosi, diharapkan bermanfaat sebagai penunjang informasi dan promosi yang akurat, efektif, dan menarik dari segi tampilan.
      2. Menjadi sarana informasi berupa video promosi yang informatif menjadi daya tarik para customer, klien, dan masyarakat untuk menginap di Hotel Bale Ocasa.
      3. Melalui strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan implementasi melalui social media seperti youtube Bale Ocasa dan instagram @baleocasa, serta ditampilkan pada LCD promosi Hotel seperti : LCD di bagian restaurant dan TV kamar. Calon customer, klien dan masyarakat dapat mengetahui informasi update dan tertarik untuk menginap ataupun mengadakan event di Hotel Bale Ocasa, serta Hotel Bale Ocasa semakin dikenal khalayak luas.
      4. Pelayanan, keunggulan, dan fasilitas Hotel Bale Ocasa dapat dikenal masyarakat luas.
      5. membangun kepercayaan untuk menjalin kerjasama dengan klien baru.
    2. Kelebihan
      1. Media informasi dan promosi yang informative, komunikatif dan up to date.
      2. Lebih menarik dalam memberikan informasi fasilitas, keunggulan, dan pelayanan pada Hotel Bale Ocasa.
      3. Dapat ditampilkan dalam bentuk video berupa audio visual.
      4. Mudah diakses oleh customer, klien, dan masyarakat dimana saja dan kapan saja menggunakan jaringan internet.
      5. Mudah dimengerti dan dipahami oleh calon customer.
    3. Kekurangan
      1. Dalam proses produksi harus melibatkan banyak orang pada setiap scene yang menggunakan talent.
      2. Video promosi ini tidak dapat di tampilkan secara offline .
      3. Proses produksi yang sulit dan membutuhkan banyak waktu
      4. Biaya produksi yang mahal dan memerlukan peralatan yang memadai.
      5. Durasi video yang terlalu singkat.

    Harga Produk

    Pembuatan video promosi ini memerlukan banyak biaya dalam proses pembuatannya, karena dalam pembuatan video promosi ini menggunkan beberapa material produk sebagai penunjang produksi seperti : camera, slider, tripod, dan steadicam. Serta membutuhkan software yang memadai dari proses editing menggunakan software seperti Adobe Premiere Pro CC 2015, Adobe After Effect CC 2015, Adobe Audition CC 2015, Adobe Photoshop CC 2015 dan Adobe Media Encoder CC 2015. Selain itu pembuatan video promosi ini membutuhkan seorang sutradara, cameraman, editor dan beberapa kru pembantu serta pemeran atau pemain yang memerankan video promosi Bale Ocasa Hotel Tangerang.

    Market Analisis

    Market Analisis merupakan analisisa pasar yang mencakup investigasi atau penyelidikan kondisi pasar dalam pelaksanaan marketing untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi dinamika pasar hingga di dapatnya hasil maksimal dan efek dari hasil kondisi pasar tersebut dalam marketing. Dalam analisa pasar ini dilakukan agar mendapatkan sebuah data dan informasi mengenai kondisi pasar video promosi tentang pelayanan, keunggulan, dan fasilitas Hotel Bale Ocasa. Terdapat dua analisis yang dilakukan oleh Hotel Bale Ocasa :

    Market Positioning

    Market Positioning dilakukan oleh perusahaan dalam merancang suatu produk dan melakukan pembauran pemasaran supaya dapat tercipta kesan tertentu dan menciptakan produk terbaik untuk customer, klien, dan masyarakat tersebut. Dengan video promosi ini diharapkan banyak orang yang mengetahui akan keberadaan fasilitas, pelayanan, serta keunggulan Bale Ocasa Hotel Tangerang.

    Video promosi hotel ini nantinya akan diimplementasikan pada social media seperti youtube Bale Ocasa dan instagram @baleocasa, serta ditampilkan pada LCD promosi Hotel seperti : LCD di bagian restaurant dan TV kamar yang dikehendaki Hotel Bale Ocasa nantinya.

    Melalui Video promosi yang di rancang akan memperluas pangsa pasar khususnya wilayah Tangerang dan Jabodetabek dan umumnya menjangkau pangsa pasar sampai ke seluruh Indonesia dan Internasional, yang membutuhkan jasa penginapan dan tempat untuk mengadakan event atau acara di Hotel Bale Ocasa Tangerang.

    Melalui perancangan media video promosi Hotel Bale Ocasa ini akan meningkatkan minat customers, klien, dan masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai Hotel Bale Ocasa dan menginap ataupun mengadakan event di Hotel Bale Ocasa. Selain itu Hotel bale Ocasa akan mencapai target yang diinginkan bahwa pada tahun 2018 akan meningkatkan jumlah pengunjung sebanyak 20% dari tahun sebelumnya untuk menginap dan berkunjung ke Hotel Bale Ocasa.

    Kondisi Pesaing

    Hotel Bale Ocasa saat ini memiliki pesaing yang begitu banyak karena di lihat dari letak Hotel Bale Ocasa yang sangat strategis dari Bandara Soerkarno Hatta yang menjadi titik para pengunjung atau transitor untuk mencari penginapan disekitar Bandara Soekarno Hatta. Pesaing Hotel Bale Ocasa merupakan perusahaan – perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa & service. Untuk itu Hotel Bale Ocasa sangat memerlukan adanya penambahan pada media informasi dan promosi yang dikemas dalam bentuk video promosi dengan menampilkan perpaduan audio, visual, dan effect visual.

    Adapun pesaing Hotel Bale Ocasa saat ini diantaranya adalah :

    Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

    Potensial Market

    Video promosi ini ditujukan sebagai sarana penunjang informasi dan promosi atas dasar untuk meningkatkan image serta jumlah pengunjung kedepannya dengan memberikan informasi berupa audio visual yang lebih detail dari Hotel Bale Ocasa Tangerang yang dikhususkan untuk Customer, klien, dan Masyarakat. Berdasarkan wawancara dengan stakeholder yaitu Bapak Ricco Fernando, S.S. selaku Sales Markerting Manager yang telah dilakukan, dengan dibuatnya video promosi ini diharapkan target pencapaian Hotel Bale Ocasa dari segi informasi yang disajikan setelah video promosi ini tercapai yaitu dapat memberikan informasi berupa fasilitas, keunggulan, dan pelayanan kepada calon customer, klien, dan masyarakat.

    Potensi Pemasaran yang efektif dilakukan dalam mempromosikan dan menginformasikan video Hotel Bale Ocasa ini yaitu menjangkau pangsa pasar khususnya di wilayah Tangerang dan Jakarta serta dapat tersebar ke seluruh Indonesia dan Internasional umumnya, yang membutuhkan jasa penginapan dan tempat untuk mengadakan event di Bale Ocasa Tangerang. Dalam hal target melalui perancangan video promosi Hotel Bale Ocasa ini diharapkan akan meningkatkan jumlah pengunjung hotel dari tahun 2017 sebanyak 13.505 customers pada tahun 2018 ini diharapkan mengalami peningkatan sebanyak 20% yaitu 16.206 customers yang berminat untuk menginap dan berkunjung ke Hotel Bale Ocasa.

    Market Segmentation

    1. Geografi :
      1. Khusus : Tangerang dan Jabodetabek
      2. Umum : Seluruh Indonesia dan Internasional
    2. Demografi :
      1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
      2. Kelas Ekonomi : Menengah
      3. Usia : 20 tahun keatas
    3. Sasaran  :
      1. Calon Customer
      2. Client
      3. Masyarakat Luas
    4. 3. Sasaran  :
      Customer, Klien, dan Masyarakat yang ingin lebih mengetahui secara detail mengenai fasilitas, keunggulan, dan pelayanan serta berminat untuk menginap dan mengadakan event di Hotel Bale Ocasa Tangerang.

    Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

    Pemberian informasi Hotel Bale Ocasa saat ini hanya melalui Walk in (Jalan Marsekal Suryadarma No. 88, Neglasari, Kota Tangerang) by print media (Brosur, Banner, selebaran) dan tampilan visual berupa slide to slide, dan by Phone in (021-55915989, 021-55915988. Oleh karena itu, Hotel Bale Ocasa menambahkan akses media informasinya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi berupa audio visual yang dikemas dalam bentuk video promosi yang dirancang dengan konsep semenarik mungkin dan penyajian informasinya secara detail dan mudah dipahami oleh calon customer, klien dan masyarakat. Dan video ini akan diimplementasikan melalui social media in (instagram : baleocasa) dan Youtube (Bale Ocasa) serta LCD promosi hotel dibagian restaurant dan TV kamar. Diharapkan dengan adanya video promosi ini Hotel Bale Ocasa dapat meningkatkan image atau jumlah pengunjung dan meningkatkan 20% benefit dari pendapatan sebelumnya.

    Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)

    Adapun kegiatan-kegiatan marketing dalam memberikan informasi dan promosi yang dilakukan Hotel Bale Ocasa sampai saat ini selain melakukan sosialisasi secara langsung dengan Customer, klien, dan Masyarakat juga dengan memberikan brosur, dan selembaran-selembaran. Untuk itu media yang akan dikembangkan dalam promosi Hotel Bale Ocasa berupa Video promosi sehingga proses penyampaian informasi dan promosi lebih informatif dan komunikatif.

    Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh Hotel Bale Ocasa yaitu rancangan video promosi ini nantinya akan di tampilkan pada social media seperti youtube Bale Ocasa dan instagram di @baleocasa, serta ditampilkan pada LCD promosi Hotel seperti : LCD di bagian Restaurant dan TV kamar.

    Tabel.3.3. Matriks SWOT

    Budget Produksi Media

    Pembuatan video promosi ini memerlukan banyak biaya dalam proses pembuatannya, karena dalam pembuatan video promosi ini menggunakan beberapa material produk sebagai penunjang produksi seperti : camera, slider, lighting. Lensa fix, tripod, dan steadicam. Serta membutuhkan software yang memadai dari proses editing menggunakan software seperti Adobe Premiere Pro CC 2015, Adobe After Effect CC 2015, Adobe Photoshop CC 2015, Adobe Media Encoder CC 2015 dan untuk dubbing Adobe Audition CC 2015.

    Tabel 3.4 Budget Produksi Media

    Konfigurasi Hardware

    Spesifikasi Hardware

    Perancangan video promosi Bale Ocasa Hotel Tangerang tersebut menggunakan 1 (satu) unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

    1. Processor : AMD Quad Core E2 – 7110 1.8 GHz
    2. Monitor : 15.6” HD LCD
    3. Mouse : Logitech Optical Mouse
    4. Keyboard : Accutype Keyboard
    5. RAM : 4 GB DDR3L Memory
    6. Harddisk : WD My Passport Ultra 1TB
    7. Speaker : Sonic Master

    Software yang digunakan

    Dalam konsep media promosi tersebut, peneliti menggunakan software :

    1. Adobe Premiere Pro CC 2015
    2. Adobe After Effect CC 2015
    3. Adobe Photoshop CC 2015
    4. Adobe Audition CC 2015
    5. Adobe Media Encoder CC 2015

    Elisitasi

    Elisitasi Tahap 1

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi Tahap 2

    Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 2


    Keterangan :

    M : Mandatory (yang diinginkan), harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan

    D : Desirable (diperlukan), tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan

    I : Inessential (yang tidak mutlak diinginkan), bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.

    Elisitasi Tahap 3

    Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 3


    Keterangan :

    T : Technical, tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan

    O : Operational, tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan

    E : Economic, biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual

    H : High, Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal

    M : Middle, Mampu untuk dikerjakan

    L : Low, Mudah untuk dikerjakan

    final draftElisitasi

    Tabel 3.8 final draft Elisitasi Tahap

    BAB IV

    KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

    Perancangan video promosi ini melalui tahapan – tahapan Konsep Produksi MAVIB. Untuk mencapai hasil atau target yang diinginkan. Dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi, serta penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Adanya teknik MAVIB akan menghasilkan suatu media berupa audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dengan Konsep Produksi MAVIB, rancangan media video promosi yang dibuat akan menjadi lebih baik, dalam segi produksi maupun teoritisnya.

    Dalam Konsep Produksi Media ini terdiri 3 langkah dari Konsep Produksi MAVIB dimulai dari Preproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction. Berikut merupakan gambar yang mengilustrasikan tentang tahapan KPM :

    Gambar 4.1. Konsep Produksi Media (KPM).


    Pre production

    Pre Production adalah tahapan awal untuk persiapan pembuatan suatu karya seperti ide, perencanaan produksi, dan persiapan konsep produksi media melalui perencanaan yang matang untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah proses produksi. Proses pre production terdapat tujuh langkah untuk memenuhi persiapan konsep produksi media. Dimuai dari pengumpulan ide atau gagasan yang disusun secara sistematis dari seorang produser yang dilandasi pada sasaran audience, proses selanjutnya merupakan pembuatan sinopsis atau ringkasan cerita, pembuatan narasi, storyboard, kemudian penyusunan script writing, yang didalamnya terdapat indentifikasi program, rundown, penyusunan crew, time schedule, anggaran, untuk menentukan daftar urutan teknik pengambilan gambar dan urutan penyutingan, serta peralatan yang digunakan selama proses produksi. Berikut merupakan penjelasan dari tahap-tahap Preproduction :

    Gambar 4.2. Pre Production

    Ide atau Gagasan

    Langkah awal pada pra produksi adalah menemukan sebuah ide atau gagasan yang akan direalisasikan dalam bentuk sebuah video. Ide atau gagasan merupakan proses awal yang harus dilakukan dalam perencanaan pembuatan sebuah video. Sebuah ide harus dituangkan secara sistematis. Dalam pembuatan video promosi Hotel Bale Ocasa ini diperlukan konsep persiapan yang akurat untuk mengambil informasi dari keseluruhan ruang lingkup berupa data internal maupun eksternal yang terdapat di Bale Ocasa Hotel Tangerang. Ide yang akan dituangkan didalam video ini.

    Sinopsis

    Sinopsis merukapakan ringkasan cerita yang tertuang dari ide/gagasan Yang menggambarkan isi dari video yang akan dibuat. Tahapan awal pembuatan sinopsis yaitu menentukan kerangka cerita yang terdapat di dalamnya judul, tokoh, latar, konfik, dan alur cerita. Kemudian merangkai peristiwa-peristiwa yang dibuat dalam cerita dengan mempadukan kalimat kedalam paragraf. Sinopsis dari video promosi Bale Ocasa Hotel Tangerang adalah :

    “Pertama – tama akan terlihat gedung Bale Ocasa Hotel Tangerang yang merupakan hotel transit yang terletak di Neglasari Kota Tangerang dan menampilkan ornamen-ornamen yang ditampilkan Hotel Bale Ocasa. Lalu datang shuttle bus Bale Ocasa membawa pengunjung atau tamu (pria & wanita) yang ingin menginap. Saat mobil tersebut sampai di depan pintu hotel, tamu dibukakan pintu oleh bellboy, lalu tamu turun dari mobil dan menuju pintu masuk. Lalu tamu menuju ruangan reservation untuk melakukan proses check-in. saat tamu booking kamar pelayanan reservation menyapa dengan ramah, karyawan reservation mendata tamu, selesai proses check-in tamu di antarkan ke kamar oleh Porter. Menampilkan suasana tamu di dalam kamar Suite Room, menampilkan suasana Standart Room, Deluxe Room, Junior Suites Room, dan Suite Room. Dining, Menampilkan tamu sedang menikmati waktu santai di Platio, Menampilkan suasana Restaurant tamu ( pria & wanita ) di area Restaurant, Waitters mengantarkan makanan yang di sediakan di Restaurant tersebut. Meeting dan Banquet menampilkan, menampilkan suasana meeting room, menampilkan suasana Banquet/Ballroom. menampilkan Merchandise Shop tamu (pria dan wanita) melihat – lihat merchandise yang disediakan oleh hotel. Play Room, menampilkan suasana taman tamu (pria & wanita) duduk berbicang di halaman outdoor taman Hotel Bale Ocasa.”

    Narasi

    Narasi merupakan suatu ide cerita yang menyajikan suatu peristiwa yang berlangsung berdasarkan urutan waktu. Narasi sering juga disebut proses perekaman suara untuk kita masukan ke dalam suatu gambar atau dalam slide. Narasi juga dapat memperkuat dan memperjelas alur cerita dan content isi video yang hendak kita sampaikan. Berikut adalah naskah dubbing/voice over pada video promosi Hotel Bale Ocasa :

    “Welcome to Bale Ocasa Hotel Tangerang// Bale Ocasa Hotel/ Is a Two Star Transit Hotel/ Conveniently Located Fifteen Minutes From Soekarno Hatta International Airport/ by Preparing Comfortable and Hospitality/ Showing the Totality of Service to Our Guests// Bale Ocasa Had Ninety-Seven Total Rooms/ With Type/ Standard Room/ Deluxe Room/ Junior Suites/ And Suites Room// Enjoy Your Relaxing Time/ in Platio/ Bale Ocasa Restaurant Serves a Variety of Typical Dishes of Nusantara Patisseries// Bale Ocasa Have Supporting Facilities Such as Meeting Rooms/ and Banquet Hall to Meet The Needs of Your Business/ and Event// For Those of You Who Want to Find Souvenirs Typical of Nusantara/ You Can Go to Merchandise Shop/ With a Wide Selection of Interesting// Enjoy The Facilities and Services of the Hotel Bale Ocasa Tangerang/ Being One of Our Pride / Whether Can Serve You With a Fully Heart // Bale Ocasa Hotel Tangerang/ Right Place For Your Transit”///

    Pembuatan storyboard

    Storyboard adalah suatu sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah. Dengan adanya Storyboard dapat menyampaikan ide cerita secara lebih mudah kepada audience agar bisa memahami informasi yang disampaikan, karena storyboard dapat membawa khayalan seseorang agar mengikuti jalan cerita dengan mengikuti gambar-gambar yang sudah tersaji, sehingga mendapatkan persepsi yang sama dengan ide cerita.

    Gambar 4.3. Scene 1/Menampilkan Video Intro Bumper

    Gambar 4.4. EXT/Scene/Menampilkan Video Gedung Bale Ocasa Hotel Tangerang /Day/ Medium Shoot

    Gambar 4.5.INT/Scene3/Menampilkan Ornamen Hotel /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.6.EXT/Scene 4/ Menampilkan video Bellboy membukakan pintu Shuttle Bus dan menyambut tamu /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.7.EXT/Scene 5/ Menampilkan video tamu masuk ke Lobby Hotel /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.8.INT/Scene 6/ Menampilkan video Resepsionis menyambut dan melayani tamu Hotel /Medium Shoot

    Gambar 4.9.INT/Scene 7/ Menampilkan video Porter membawakan barang tamu hotel /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.10.INT/Scene 8/ Menampilkan video Tamu di kamar hotel /Day/Medium Close Up

    Gambar 4.11.INT/Scene 9/ Menampilkan video tipe kamar Standard Room,Deluxe Room, Junior Suite, dan Sweet Room /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.12.INT/Scene 10/ Menampilkan video tamu sedang membaca majalah diatas kasur /Day/Medium Close Up

    Gambar 4.13.EXT/Scene 11/ Menampilkan video tamu bersantai di platio/Day/Medium Shoot

    Gambar 4.14.INT/Scene 12/ Menampilkan video Waitters mengantarkan makanan /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.15.INT/Scene 13/ Menampilkan video tamu sedang menikmati makanan /Day/Medium CloseUp

    Gambar 4.16.INT/Scene 14/Menampilkan video suasana Meeting Room /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.17.INT/Scene 15/ Menampilkan video Suasana kemegahan Banquet Hall /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.18.INT/Scene 16/ Menampilkan video suasana Merchandise Shop/Day /Medium Shoot

    Gambar 4.19.INT/Scene 17/ Menampilkan video Tamu melihat souvenir yang di sediakan di Merchandise Shop /Medium Shoot

    Gambar 4.20.INT/Scene 18/ Menampilkan video infografis Fasilitas dan Pelayanan Bale Ocasa Hotel

    Gambar 4.21.EXT/Scene 19/ Menampilkan suasana Taman/Day/Medium Shoot

    Gambar 4.22.EXT/Scene 20/ Menampilkan video Tamu hotel sedang bercengkrama di Taman/Day /Medium Shoot

    Gambar 4.23.INT/Scene 21/ Menampilkan outro bumper (Logo, Tagline, Contact Person dan alamat Bale Ocasa)

    script writing

    Tabel 4.1 Script Writing

    Rundown

    Rundown merupakan susunan acara yang dibatasi dengan durasi dan dirancang secara sistematis.

    Tabel 4.2. Rundown

    Penyusunan Crew

    Susunan Crew merupakan beberapa nama yang terlibat dalam proses pengambilan gambar berlangsung. Secara garis besar penyusunan crew sangat dibutuhkan oleh sutradara. Susunan crew terdiri dari Camera Person, Editor, Script Writing, Dubber (Pembaca Naskah), Video Dokumentasi, dan Aktor/Aktris (Pemain).

    Berikut adalah susunan crew pada perancangan video promosi Bale Ocasa Hotel Tangerang :

    Tabel 4.3. Penyusunan Crew

    Time Schedule

    Time schedule merupakan susunan rencana mengenai pembuatan project yang terdiri dari gambaran waktu untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan dan dibuat seperti kurva ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek.

    Berikut adalah time schedule perancangan video promosi pada Bale Ocasa Hotel Tangerang selama 6 bulan :

    Tabel 4.4. Time Schedule

    Anggaran/Budget

    Anggaran merupakan keuangan atau dana yang dikeluarkan untuk pembuatan sebuah project. Dan berikut adalah anggaran selama proses perancangan video promosi Bale Ocasa Hotel Tangerang :

    Tabel 4.5. Anggaran/Budget

    Peralatan yang Digunakan

    Peralatan yang digunakan saat perancangan video promosi ini adalah dengan menggunakan Kamera Cannon 60D dan 70D, Tripot, Slider, Lighting LED, Steadicam, Hardisk, Lensa Fix, dan DVD, Pengambilan video ini dalam ruangan.

    Gambar 4.24 Camera Canon 60D

    Gambar 4.25 Camera Canon 70D

    Gambar 4.26 Tripod

    Gambar 4.27 Lensa fix

    Gambar 4.28 Lighting LED

    Gambar 4.29 Steadicam

    Gambar 4.30 DVD

    Gambar 4.31 Sandisk MMC 16GB

    Gambar 4.32 Slider

    Gambar 4.33 Hardisk WD My Passport Ultra 1TB

    Production

    Production merupakan proses pengambilan gambar dilapangan atau sering di sebut dengan shooting. Pada proses pengambilan gambar adanya kerjasama antara pemain dan crew sebagai pewujudan rumusan dari tahap preproduction yang dalam bentuk naskah, skenario, dan storyboard yang telah di buat.

    Pada tahap production untuk pembuatan suatu video promosi Bale Ocasa Hotel semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, talent, sinematografi dijalankan sesuai arahan sutradara. Dalam tahapan production ini pengambilan gambar atau shooting video harus dipersiapkan dengan baik.

    Gambar 4.34. Production

    Perencanaan Multimedia

    Perencanaan multimedia merupakan penggabungan tiga elemen yaitu teks, gambar, dan suara untuk menghasilkan gambar yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi melalui berbagai media elektronik. Perencanaan multimedia ini dibuat untuk menjangkau lebih luas mengenai video promosi Bale Ocasa Hotel Tangerang ini dengan bentuk media yang efektif dan efisien yang disajikan dalam bentuk media informasi dan promosi berbasis video dengan berbagai effect visual agar membuat tampilan video semakin menarik. Dalam perencanaan multimedia ada tiga tahapan yang dibutuhkan seperti ; Tujuan Multimedia, Strategi Multimedia, dan Program Multimedia. Perencanaan Multimedia ditujukan untuk menarik minat masyarakat dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara).

    Dalam perencanaan multimedia, diperlukan tiga tahapan sebagai berikut:

    Tujuan Multimedia

    Tujuan multimedia dalam pembuatan video promosi Bale Ocasa Hotel ini adalah meningkatkan efektifitas penyampaian informasi dan juga promosi Hotel Bale Ocasa kepada audience. Dengan ini tentunya sangat membantu Bale Ocasa Hotel dalam mempromosikannya fasilitas, keunggulan, dan pelayanan yang disediakan Bale Ocasa Hotel kepada calon customer, klien, dan masyarakat luas. Tujuan lainnya adalah meningkatkan jumlah pengunjung dan okupansi Bale Ocasa Hotel. Melalui media sosial seperti youtube dan instagram menjadi daya tarik untuk meningkatkan jumlah kunjungan pada Bale Ocasa Hotel yang ingin menginap maupun mengadakan event. Serta, ditampilkan pada LCD promosi Hotel seperti : LCD di bagian restaurant dan TV kamar, maka pengunjung akan jadi lebih tahu tentang fasilitas, keunggulan, dan pelayanan yang diberikan Bale Ocasa Hotel. Dengan harapan media promosi ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan hotel sebesar 20%.

    Strategi Multimedia

    Hasil dari pembuatan video promosi Bale Ocasa Hotel Tangerang ini menggunakan elemen-elemen dari audio visual dan menggunakan effect yang menarik yang disesuaikan dengan konsep dari Hotel Bale Ocasa Tangerang. Sebelum ke tahapan produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia terkait project yang dirancang, dipersiapkan dan dipergunakan. Setidaknya ada tiga aspek yang harus disiapkan sebagai berikut :

    1. Geografi :
      1. Khusus : Tangerang dan Jabodetabek
      2. Umum : Seluruh Indonesia dan Internasional
    2. Demografi :
      1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
      2. Kelas Ekonomi : Menengah
      3. Usia : 20 tahun keatas
    3. Sasaran  :
      1. Calon Customer
      2. Client
      3. Masyarakat Luas
    4. 4. Psikografi
      Customer, Klien, dan Masyarakat yang ingin lebih mengetahui secara detail mengenai fasilitas, keunggulan, dan pelayanan serta berminat untuk menginap dan mengadakan event di Hotel Bale Ocasa Tangerang.

    Program Multimedia

    Dalam video promosi program Multimedia media informasi dan promosi dalam bentuk audio Bale Ocasa Hotel Tangerang dirancang dengan empat tahapan, yaitu :

    1. Teks
      Teks yang digunakan pada tampilan intro bumper dan outro bumper menggunakan type teks myriad pro dan untuk low thrids menggunakan type teks montserrat.
    2. Sound
      Suara yang digunakan dalam media video promosi ini dengan menggunakan dubbing atau pengisi suara dan Backsound yang digunakan dalam video promosi Bale Ocasa Hotel Tangerang adalah instrumental dari musik yang berjudul Balinese Instrumental Inspirational Music, dikarenakan Bale Ocasa memiliki konsep Nuasansa Budaya Indonesia terutama Bali.
    3. Animasi
      Animasi yang digunakan dalam perancangan video promosi ini berupa motion graphic fasilitas dan pelayanan Bale Ocasa Hotel.

    Perencanaan Audio

    Audio merupakan elemen penting dalam perancangan suatu video promosi, Perencanaan audio sangat di butuhkan supaya penyampaian informasi dalam bentuk suara ini menjadikan suatu video menjadi informatif dan komunikatif disampaikan ke audience. Jika tidak ada suara ataupun audio, Video promosi yang di bawakan menjadi kurang informatif dan membosankan. Dalam konsep produksi ini perencanaan audio berupa Tujuan Audio, Strategi Audio, dan Program Audio.

    Tujuan Audio

    Audio digunakan sebagai suatu cara komunikatif untuk menyampaikan isi content video yang disampaikan sesuai kebutuhan video yang dibuat tersebut, sehingga media informasi dan promosi yang dikemas dalam bentuk video ini akan lebih hidup dan informatif menjadi daya tarik tersendiri hingga mampu mempengaruhi informan terkait untuk menginap ataupun mengadakan event di Bale Ocasa Hotel ataupun bekerjasama dengan Bale Ocasa Hotel. Adapun, tujuan diberikannya audio dalam pembuatan media informasi ini yaitu untuk memberikan daya tarik kepada calon customer, client dan masyarakat dengan menerangkan informasi yang disampaikan kepada audience agar tertarik untuk menginap ataupun mengadakan event di Bale ocasa Hotel. Sehingga video promosi ini dapat disajikan kepada informan dengan hasil menarik dan sangat komunikatif dalam penyampaian informasinya.

    Strategi Audio

    Dalam pembuatan video promosi Bale Ocasa Hotel, dibuat dengan memperhatikan konsep yang ditampilkan hotel tersebut yaitu Nuansa Indonesia terutama Bali, seperti memberikan backsound beralunan music Bali menjadi ciri khas Hotel Bale Ocasa Tangerang merupakan Hotel Transit yang memiliki konsep Nuansa Indonesia, setiap scene akan di isi dengan voice over sesuai dengan apa yang ditampikan di video tersebut, pengisi suara sangat berpengaruh dalam hal strategi audio ini. Karena pengisi suara harus lebih memperhatikan intonasi dari setiap narasi yang dibacakan. Tahap tesebut tentunya menjadi point untuk mengkangkau target atau sasaran yang akan dicapai. Berikut tiga aspek strategi audio yang harus diperhatikan, yaitu :

    1. Geografi :
      1. Khusus : Tangerang dan Jabodetabek
      2. Umum : Seluruh Indonesia dan Internasional
    2. Demografi :
      1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
      2. Kelas Ekonomi : Menengah
      3. Usia : 20 tahun keatas
    3. Sasaran  :
      1. Calon Customer
      2. Client
      3. Masyarakat Luas
    4. 4. Psikografi
      Customer, Klien, dan Masyarakat yang ingin lebih mengetahui secara detail mengenai fasilitas, keunggulan, dan pelayanan serta berminat untuk menginap dan mengadakan event di Hotel Bale Ocasa Tangerang.

    Program Audio

    Audio merupakan hal penting dalam penyampaian informasi dan promosi, audio yang disiapkan dalam merancang project ini harus disesuaikan dengan informasi ganbar yang ditampilkan, agar tidak terlihat jumping. Audio yang digunakan saat pembuatan project seperti suara instrument music dengan format mp3 dan audio yang dibuat sebagai informasi tambahan seperti suara manusia yaitu dubber. Dubber merupakan orang yang merekam suaranya dengan membaca naskah sesuai dengan background gambar atau video yang ditampilkan. Saat melakukan dubbing atau perekaman suara, suara yang dihasilkan harus jelas, dan jernih agar dalam penyampain informasi dan promosi dapat di pahami oleh audience yang mendengarnya.

    Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan dari aspek-aspek program audio :

    1. Backsound
      Backsound yang digunakan dalam video promosi Bale Ocasa Hotel Tangerang adalah instrumental dari musik yang berjudul Balinese Instrumental Inspirational Music, dikarenaan Bale Ocasa memiliki konsep Nuasansa Budaya Indonesia terutama Bali.
    2. Voice Over
      Digunakannya voice over dalam video promosi Bale Ocasa ini supaya video yang di buat akan lebih hidup dan nyata. Proses pengambilan suara atau dubbing menggunakan Audio Micpro lalu audio tersebut di olah menggunakan softwere Adobe Audition CC 2015 supaya suara yang dihasilkan lebih halus dan jernih.

    Gambar 4.35. Editing audio Adobe Audiotion

    Perencanaan visual

    Perencanaan visual adalah proses merencanakan image atau kesan yang akan ditampilkan dalam video, menciptakan hal menarik dalam video. Perencanaan visual dibuat untuk menghasilkan bentuk visualisasi berupa karya visual berupa video yang dapat digunakan sebagai media informasi dan promosi, karena perencanaan visual disusun sesuai alur yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Dengan menggabungkan teks, gambar, audio, dan pengisi suara untuk menghasilkan video yang berisikan informasi dan promosi Bale Ocasa Hotel Tangerang. Serta untuk memberikan media informasi dan promosi yang menarik komunikatif dan informatif. Dengan menggabungkan gambar atau video yang sudah diambil dengan di latarbelakangi oleh dubber, lalu menggabungkan teks dengan format yang menarik dan sesuai dengan yang ditentukan.

    Tujuan visual

    Dalam tujuan visual, perancangan video promosi Bale Ocasa Hotel Tangerang dirancang dengan semenarik mungkin agar menarik minat audience yang menonton video tersebut. Effect visual yang bagus, dan animasi yang menarik tentunnya sesuai dengan konsep dan tema serta penyajian informasi seputar fasilitas dan pelayanan yang dimiliki Bale Ocasa Hotel Tangerang.

    Tabel 4.6. Kesan Visual Effect

    Strategi visual

    Dengan bantuan teknologi computer yang sudah maju saat ini pembuatan visual effects sangat mudah. Sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan real atau benar – benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda – beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : bumper opening, suasana restaurant, kemegahan kamar, konsep, serta fasilitas sarana yang ada di Bale Ocasa Hotel Tangerang, semua dirancang secara efisien dan efektif supaya dapat dinikmati audience tanpa ada rasa jenuh saat melihatnya.

    Program visual

    Dalam proses produksi ini program visual menggunakan beberapa software dari kemajuan teknologi multimedia seperti Adobe Premiere CC 2015, Adobe After Effect CC 2015, Adobe Photoshop CC 2015, dan Adobe Ilustrator CC 2015.


    Gambar 4.36. Scene 1/Menampilkan Video Intro Bumper

    Gambar 4.37. EXT/Scene/Menampilkan Video Gedung Bale Ocasa Hotel Tangerang /Day/ Medium Shoot

    Gambar 4.38.INT/Scene3/Menampilkan Ornamen Hotel /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.39.EXT/Scene 4/ Menampilkan video Bellboy membukakan pintu Shuttle Bus dan menyambut tamu /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.40.EXT/Scene 5/ Menampilkan video tamu masuk ke Lobby Hotel /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.41.INT/Scene 6/ Menampilkan video Resepsionis menyambut dan melayani tamu Hotel /Medium Shoot

    Gambar 4.42.INT/Scene 7/ Menampilkan video Porter membawakan barang tamu hotel /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.43.INT/Scene 8/ Menampilkan video Tamu di kamar hotel /Day/Medium Close Up

    Gambar 4.44.INT/Scene 9/ Menampilkan video tipe kamar Standard Room,Deluxe Room, Junior Suite, dan Sweet Room /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.45.INT/Scene 10/ Menampilkan video tamu sedang membaca majalah diatas kasur /Day/Medium Close Up

    Gambar 4.46.EXT/Scene 11/ Menampilkan video tamu bersantai di platio/Day/Medium Shoot

    Gambar 4.47.INT/Scene 12/ Menampilkan video Waitters mengantarkan makanan /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.48.INT/Scene 13/ Menampilkan video tamu sedang menikmati makanan /Day/Medium CloseUp

    Gambar 4.49.INT/Scene 14/Menampilkan video suasana Meeting Room /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.50.INT/Scene 15/ Menampilkan video Suasana kemegahan Banquet Hall /Day/Medium Shoot

    Gambar 4.51.INT/Scene 16/ Menampilkan video suasana Merchandise Shop/Day /Medium Shoot

    Gambar 4.52.INT/Scene 17/ Menampilkan video Tamu melihat souvenir yang di sediakan di Merchandise Shop /Medium Shoot

    Gambar 4.53.INT/Scene 18/ Menampilkan video infografis Fasilitas dan Pelayanan Bale Ocasa Hotel

    Gambar 4.54.EXT/Scene 19/ Menampilkan suasana Taman/Day/Medium Shoot

    Gambar 4.55.EXT/Scene 20/ Menampilkan video Tamu hotel sedang bercengkrama di Taman/Day /Medium Shoot

    Gambar 4.56.INT/Scene 21/ Menampilkan outro bumper (Logo, Tagline, Contact Person dan alamat Bale Ocasa)

    Perencanaan Broadcasting

    Perencanaan Broadcasting merupakan tahap terakhir dalam proses production, untuk menjangkau audience sangatlah dibutuhkan. Dalam perencanaan broadcasting dibutuhkan pemasaran dan promosi untuk mengjangkau sasaran lebih luas. Dengan adanya perencanaan broadcasting memiliki tujuan suatu sarana informasi atau media promosi menjadi acuan untuk dapat mencapai target jumlah pengunjung sesuai dengan yang diinginkan Bale Ocasa Hotel Tangerang. Dalam tahap ini perencanaan broadcasting terdiri dari Tujuan Broadcasting, Strategi Broadcasting, dan Program Broadcasting.

    Tujuan Broadcasting

    Pada tahap ini broadcasting yang dilakukan untuk penyebaran dalam menjangkau suatu target audience tanpa ada filter terhadap khalayak mana yang cocok untuk media informasi dan promosi yang dibuat. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan video informasi dan promosi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian sehingga video tersebut dapat dijangkau banyak orang sehingga mencapai target yang diinginkan untuk menjangkau lebih banyak audience untuk dapat menerima informasi yang ditampilkan. Melalui broadcasting yang dilakukan pada media social dan TV promosi hotel diharapkan akan menarik minat 20% pengunjung Hotel dari tahun sebelumnya untuk menginap atau mengadakan event di Hotel Bale Ocasa Tangerang.

    Strategi Broadcasting

    Strategi Broadcasting dibutuhkan dalam pendistribusian video promosi Bale Ocasa Hotel, karena untuk mencapai target promosi yang dilakukan oleh bagian marketing. Video promosi ini akan diimplementasikan ke social media seperti youtube dan instagram, serta ditampilkan pada LCD promosi Hotel seperti : LCD di bagian restaurant dan TV kamar yang dikehendaki Hotel Bale Ocasa nantinya.

    Program Broadcasting

    Program Broadcasting merupakan hasil dari project yang dibuat untuk menjangkau audience lebih luas dengan memanfaatkan media elektronik dan internet untuk mendistribusikannya. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil dari perancangan media promosi berbentuk audio visual pada Bale Ocasa Hotel Tangerang, akan di distribusikan melalui media :

    1. 1. Youtube
      Media Informasi dan promosi yang buat akan melalui tahap pengimplementasian dan pendinstribusian video yang di upload melalui youtube channel bertujuan untuk mempermudah hotel Bale Ocasa dalam penyebaran informasi dan mempermudah audience dalam mengakses video promosi ini secara lengkap. Video promosi ini akan di tampilkan di official account resmi yaitu Bale Ocasa.
    2. 2. Instagram
      Sesuai dengan segmentasi pasar Hotel Bale Ocasa yang menyasar kepada businessman, travelling, dan transitor maka dari itu tentunya banyak dari mereka yang memiliki akun instagram. Video promosi ini akan ditampilkan di account instagram resmi milik Hotel Bale Ocasa yaitu baleocasa.
    3. 3. DVD
      DVD dipergunakan untuk pendistribusian video promosi ditampilkan pada LCD promosi Hotel seperti : LCD di bagian restaurant dan TV kamar Hotel Bale Ocasa nantinya dan bukan tidak mungkin video promosi Bale Ocasa Hotel digunakan pada acara-acara tertentu seperti travel fair.

    Post Production

    Tahap ini merupakan proses produksi multimedia menghasilkan hasil akhir dalam pembuatan project, tahap post production proses finishing dan mixing dalam merencanakan video Bale Ocasa untuk menyempurnakan dan membuat sebuah informasi yang tepat dan menarik didalam video tersebut. Tahap yang diperlukan saat proses post production yaitu Digitizing, Editing, Mixing, Finishing, Exporting, dan Segmen Pasar.

    Gambar 4.57. Post Production

    Digitizing

    Digitizing merupakan tahap pemindahan data hasil shooting dari kamera ke perangkat komputer atau laptop. Dalam hal ini, digitizing harus segera dilakukan, karena selain untuk me-review hasil shooting.

    Gambar 4.58. Digitizing

    Editing

    Didalam proses editing ini merupakan tahapan yang memerlukan waktu lama dan pemikiran yang matang karena pada tahap ini akan menggabungkan beberapa element penting dalam suatu pembuatan project seperti memotong video, memilih dan menyusun hasil gambar sesuai kebutuhan dan ide yang di miliki dan sesuai naskah dan storyboard yang dibuat.

    Gambar 4.59. Proses Editing pada tahap post production

    Mixing

    Mixing merupakan proses penggabungan suara saat editing. Suara dalam proses mixing meliputi dubbing, music, dan effect suara. Ketiga unsur dalam proses tersebut harus sesuai dengan gambar yang ditampilkan. Sesudah tahapan mixing ini boleh dikatakan bagian yang paling penting dalam postproduction sudah selesai.

    Gambar 4.60. Proses Mixing pada tahap Post Production

    Finishing

    Pada tahap finishing ini merupakan tahap selanjutnya dalam proses pembuatan video promosi namun harus melakukan pengecekan kembali apakah file tersebut rusak atau hilang. Lalu melakukan pengecekan audio dan video yang harus sesuai dengan konsep yang dibuat. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premiere CC 2015 menjadi format video dengan ekstensi.avi.

    Gambar 4.61. Proses Finishing pada tahap Post Production

    Exporting

    Tahap exporting yaitu tahap akhir dalam merancang pembuatan video promosi Bale Ocasa Hotel. Dalam proses ini untuk meng export hasil akhir project yang sudah siap saat proses editting pada tahapan sebelumnya menggunakan softwere Adobe Premiere Pro CC 2015 dibantu dengan Media Encoder CC 2015. Tahap exporting video promosi Bale Ocasa Hotel ini dengan kualitas HD 1920,1080P dan frame rate 25Fps.

    Gambar 4.62. Proses Exporting pada tahap Post Production

    Segmen Pasar

    Dengan dirancangnya video promosi Bale Ocasa Hotel ini diharapkan akan lebih menarik minat dan meningkatkan jumlah pengunjung atau calon customer, dan banyak menjalin hubungan kerja dengan klien, dan keunggulan, fasilitas dan pelayanan berupa konsep yang unik sebagai hotel transit yang dimiliki Bale Ocasa Hotel dapat diketahui masyarakat luas. dan diharapkan juga dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan okupansi Hotel sebesar 20% pertahunnya.

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Setelah melakukan penelitian Skirpsi selama 6 bulan di Hotel Bale Ocasa, perancangan video promosi untuk Hotel Bale Ocasa Tangerang sangat diperlukan sebagai media informasi dan promosi secara lebih informatif dan menarik minat calon customer, klien, dan masyarakat luas.

    Adapun beberapa point – point yang menjadi kesimpulan terhadap rumusan masalah mengenai perancangan video promosi adalah sebagai berikut :

    1. Konsep video yang dibutuhkan oleh Hotel Bale Ocasa adalah dengan menampilkan konsep video Promosi yang menarik dan informatif, dengan menampilkan intro bumper sebagai pembuka video, menampilkan video-video dengan menyatukan berbagai transisi dan backsound bernuansa budaya Indonesia sesuai dengan konsep Hotel Bale Ocasa, visual effect, video berkualitas HD, serta tampilan video promosi dengan durasi kurang lebih 3 menit. Dengan memberikan informasi yang update sesuai dengan pelayanan, keunggulan, dan fasilitas yang diberikan saat ini dan juga kebutuhan promosi pada Hotel Bale Ocasa Tangerang agar lebih menarik minat calon customer, klien dan masyarakat.
    2. Informasi yang dibutuhkan oleh Hotel Bale Ocasa melalui perancangan video promosi ini yaitu dengan menampilkan informasi yang meliputi : fasilitas seperti Shuttle Bus untuk para customer yang transit di Bandara Soekarno Hatta, kamar hotel dengan tipe Standard Room, Deluxe Room, Junior Suite, Suite Room, Restaurant, Meeting room, Merchandise Shop, Free Parking, Free Wifi, Banquet Hall, Teras (Platio), dan Taman yang terdapat di Hotel Bale Ocasa, Keunggulan Hotel Bale Ocasa merupakan hotel transit yang memiliki konsep “Nuansa Budaya Indonesia”, dan pelayanan seperti: Resepsionis, Bellboy, Porter, waiters yang diberikan Hotel Bale Ocasa kepada calon customer yang menginap ataupun klien yang mengadakan event di Hotel Bale Ocasa, dan memberikan informasi yang bermanfaat kepada masyarakat.
    3. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Hotel Bale Ocasa untuk menarik minat calon customer, klien, dan masyarakat adalah dengan implementasi media pada social media seperti youtube Bale Ocasa dan instagram @baleocasa, serta ditampilkan pada LCD promosi Hotel seperti : LCD di bagian restaurant dan TV kamar. Calon customer, klien, dan masyarakat dapat mengetahui informasi update dan tertarik untuk menginap ataupun mengadakan event di Hotel Bale Ocasa, serta Hotel Bale Ocasa semakin dikenal khalayak luas.

    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, terdapat beberapa saran untuk Hotel Bale Ocasa Tangerang diantaranya :

    1. Agar media video promosi menarik disarankan kepada Hotel Bale Ocasa khususnya bagian marketing membuat ide sekereatif mungkin dengan menggunakan berbagai effect visual agar tampilan video promosi Hotel Bale Ocasa lebih menarik.
    2. Disarankan kepada Hotel Bale Ocasa agar media video promosi mengenai informasi fasilitas, keunggulan, dan pelayanan ini di update setiap 2 tahun sekali. Dan media video promosi ini dapat digunakan seefektif mungkin dalam berbagai kegiatan marketing agar menjadi sarana informasi tentang fasilitas, keunggulan, dan pelayanan yang di sediakan oleh Hotel Bale Ocasa.
    3. Disarankan kepada pihak marketing Hotel Bale Ocasa mengenai strategi pemasaran untuk lebih berinovasi dalam melakukan berbagai kegiatan promosi seperti mengadakan berbagai event atau penawaran diskon menarik, dan memperbanyak kerjasama dengan berbagai pihak. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung.




    DAFTAR PUSTAKA

    1. Irvando. Benny Purnama dan Ibnu Sani Wijaya. 2014. Perancangan Aplikasi Steganografi Teknik LSB (Least Significant Bit) Dalam Keamanan Komputer. Jambi : STIKOM Dinamika Bangsa. Journal Processor. ISSN 2337-9995. Vol.9 No.1 : 78.
    2. Afriyonza. Hendrawan dan Agus Nugroho. 2014. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Jasa Foto Pernikahan Berbasis Web Pada Euphoria Photo Studio. Jambi : STIKOM Dinamika Bangsa. Journal Processor. ISSN 2337-9995. Vol.9 No.2 : 199.
    3. Dhawangkara, Maulan dan Edwin Riksakomara. 2017. Prediksi Intensitas Hujan Kota Surabaya dengan Matlab menggunakan Teknik Random Forest dan CART (Studi Kasus Kota Surabaya). Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. ISSN : 2337-3539. Jurnal Teknik ITS. Vol.6 No.1 : 95.
    4. Jananto, Arief. 2013. Algoritma Naive Bayes Untuk Mencari Perkiraan Waktu Studi Mahasiswa. Semarang : Universitas STIKUBANK. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. ISSN : 0854-9524. Vol. 18 No. 1 : 11.
    5. Indriani, Eni. 2018. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Serta Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Paket Wisata Pada PT. Wahyu Prima Bintang Tour & Travel Samarinda. Samarinda : Universitas Mulawarman. eJournal Administrasi Bisnis. ISSN 2355-5408. Vol.6 No.1 : 293.
    6. 6,0 6,1 Desrianti, Dewi immaniar. Sudaryono dan Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Book-Store. Tangerang : Perguruan Tinggi raharja. CCIT journal. Vol.7 No.3 : 425- 426.
    7. Maimunah. David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada PT. Sulindafin. Yogyakarta  : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN : 2302-3805. Vol.4 No.6 : 38.
    8. Lestari, Sinta Petri. 2016. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Promosi Dengan Keputusan Memilih Jasa Layanan Kesehatan. Semarang : Universitas Pandanarang. Majalah Ilmiah Inspiratif. Vol. 2 No.2 : 7.
    9. Pranoto, Deni. Astuti Hapsari dan Rendra Prianto. 2015. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Bebek di CV. Jaya Abadi Ungaran. Semarang : Universitas Pandanaran. Journal of Management. ISSN : 2502-7689. Vol.1 No.1 : 7.
    10. Epriani, Mera. Teguh Endaryanto dan Yaktiworo Indriani. 2017. Sikap Konsumen dan Strategi Pemasaran Dua Merek Kopi Bubuk di Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung : Universitas Lampung. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis (JIIA). Vol.5 No.4 : 420.
    11. Chrisdianto, Andio dan Eddy Poernomo. 2016. Strategi Pemasaran Sparepart Pada UD. New ANC Motor. Jawa Timur : Universitas Pembangunan Nasional. Jurnal Bisnis Indonesia. Vol.7 No.1 : 9.
    12. Binilang, Nydia Nordica. James D.D Massie dan Imelda Ogi. 2017. Pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja karyawan Pada Hotel Boulevard Manado. Manado : Universitas Sam Ratulangi Manado. Indonesian Jurnal on Networking and Security (IJNS). ISSN 2303-1174. Vol.2 No.5 : 1436.
    13. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mampu di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur. Padang : STMIK Jayanusa Padang. Jurnal TEKNOIF. ISSN : 2338-2724. Vol.3 No.2 : 73.
    14. Sunarya, Lusyani. Mukti Budiarto dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1 : 80.
    15. Susanti, Melan. 2016. Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMK Pasar Minggu Jakarta. Jakarta : STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Jurnal Informatika. ISSN: 2355-6579. Vol.3 No.1 : 92.
    16. Raminda, All Natri Ayu dan Lilis Ardiani. 2014. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna Accurate Terhadap Kinerja Individu. Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Akutansi. Vol.3 No.9 : 5.
    17. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
    18. Barus, Ulian dan Suratno. 2016. Pemanfaatan Candi Bahal sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka dalam Proses Belajar Mengajar. Medan : Perdana Mitra Handalan.
    19. Suhendar, Akip dan Zaenal Mustofa. 2014. Media Pembelajaran Mengenal Bentuk dan Warna Berbasis Multimedia Pada RA A’RAAF. Banten : Universitas Serang Raya. Journal ProTekInfo. ISSN : 2406-7741. Vol. 1 : 1.
    20. Saidani, Basrah dan Dwi Raga Ramadhan. 2013. Pengaruh Iklan dan Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Seri Galaxy. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia. Vol. 4 No. 1 : 56.
    21. 21,0 21,1 21,2 Everlyn, Shierly dan Reinhard Andersen. 2015. Kajian Visual Desain Tentang Jeans Dalam Bentuk Buku. Jakarta : Universitas Bunda Mulia. Jurnal Ruparupa. Vol.4 No.2 : 159.
    22. Hadi, Andik Prakasa. Efendi. Danang dan Nuryatul Wakid. 2017. Rancang Bangun Media Pembelajaran Tajwid Al Qur’an Berbasis Multimedia Interaktif. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal Semnasteknomedia. ISSN : 2302-3805. Vol. 5 No. 1 : 8.
    23. Santoso, Kholid Mansyur dan Wayan Setiadarma. 2015. Perancangan Media Promosi Museum Mandhilaras di Kabupaten Pamengkasan. Jawa Timur : Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Pendidikan Seni Rupa. Vol. 3 No. 3 : 217.
    24. Rachman, Arief. 2017. Batik Sebagai Media Dakwah : Studi Tentang Penggunaan Batik Dalam Penyebaran Islam di Cirebon. Cirebon : IAIN Syekh Nurjati. Jurnal Dakwah dan Komunikasi. Vol. 8 No. 1 : 7.
    25. Setiawan, Agus dan Annas Marzuki Sulaiman. 2017. Pengembangan Desain Motif Ukir untuk Aktualisasi Identitas Jepara sebagai Kota Ukir. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro. Jurnal Andharupa Vol. 3 No. 1 : 34.
    26. Awwali, Muhammad Ryza dan Sulartopo. 2015. Media Pembelajaran Desain Grafis di SMA 1 Kudus Berbasis Multimedia Interaktif. Semarang : Sekolah Tinggi Elektromatika dan Komputer. Jurnal Stekom PIXEL Vol. 8 No. 1 : 21.
    27. Turangan, Atalya Sharon. Wibowo dan Rika Febriani. 2016. Perancangan Buku Interaktif Belajar Baca Tulis Bagi Orangtua Anak Penderita Disleksia di Surabaya. Surabaya : Universitas Kristen Petra. Journal DeKaVe, Vol. 9 No.2 : 13.
    28. Agustina, Made Nina Putri. Ketut Pudjawan dan Luh Ayu Tirtayani. 2016. Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Anak Kelompok A di Paud Pradnya Paramita. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. Journal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha. Vol. 4 No. 2 : 5.
    29. Nugroho, Sarwo. 2015. Manajemen Warna dan Desain. Yogyakarta : ANDI.
    30. Muzammil, Abdul. Mukhlis Yunus dan Nurdarsila Darsono. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Pelanggan Indihome di Banda Aceh Dengan Kepuasan dan Kepercayaan Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala. Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol. 8 No.3 : 109.
    31. Rasyid, Anuar. Amiruddin Saleh. Hafied Cangara dan Wahyu Budi Priatna. 2015. Komunikasi Dalam CSR Perusahaan : Pemberdayaan Masyarakat Dalam Membangun Citra Positif. Bandung : Universitas Islam Bandung. Journal Sosial Unisba. Vol. 31 No. 2 : 510.
    32. Mubarat, Husni. 2017. Eksistensi Seni Kerajinan di Museum Balaputra Dewa Negeri Sumatera Selatan. Palembang : Universitas Indo Global Mandiri. Jurnal Seni Desain dan Budaya. ISSN : 2549-4074 Vol. 2 No. 1 : 9.
    33. Hartini, Ni Putu. 2017. Pertunjukan Gender Wayang Pada Pekan Seni Remaja Kota Denpasar Kajian Bentuk, Estetika, dan Makna. Bali : Institut Seni Indonesia Denpasar. Journal Seni Pertunjukan. ISSN : 2460-1071. Vol. 3 No. 1 : 51.
    34. 34,0 34,1 34,2 Subario, Andrew P. Arie S. M. Lumenta dan Meita Rumbayan. 2017. Animasi Sosialisasi Penghematan Listrik. Manado : Unversitas Sam Ratulangi. E-Journal Teknik Informatika. ISSN : 2301-8364. Vol. 12 No. 1 : 2 dan 4.
    35. Anto, Puji. M. Sjafei Andrijanto dan Taufiq Akbar. 2017. Perancangan Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Sebagai Media Pembelajaran Ejaan di Sekolah. Jakarta : Universitas Indraprasta PGRI. Jurnal Desain. ISSN: 2339-0107. Vol.4 No.2 : 97.
    36. 36,0 36,1 Darmawan, Deni. Pipih Setiawati. Didi Supriadie dan Muthia Alinawati. 2017. Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis English Simple Sentences Pada Mata Kuliah Basic Writing di STKIP Garut. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Pedagogia : Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol.15 No.1 : 634.
    37. Waluyo, Sumarto Dian dan Dewi Tresnawati. 2017. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di Kantor Kelurahan Berbasis Multimedia. Garut : Sekolah Tinggi Garut. Jurnal Algoritma. ISSN : 1412-3622 e-ISSN : 2302-7339. Vol 14 No. 1 : 2.
    38. Saputro, Rujianto Eko dan Dhanar Intan Surya Saputra. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Mengenal Organ Pencernaan Manusia Menggunakan Teknologi Augmented Reality. Purwokerto : STMIK AMIKOM Purwokerto. Jurnal Buana Informatika. Vol. 6 No. 2 : 157.
    39. Kharisma, Rizqi Sukma. Reno Kurniawan dan Andre Cristiyan Wijaya. 2015. Perancangan Media Pembelajaran Berhitung Berbasis Multimedia Flash. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal Ilmiah DASI. ISSN : 1411-3201. Vol. 16 No. 2 : 43.
    40. Prananta, Yunina Resmi. Punadji Setyosari dan Anang Santoso. 2016. Pemanfaatan Video Pembelajaran Materi Sejarah Perkembangan Kapal Laut untuk Anak Generasi Z. Malang : Universitas Negeri Malang. Seminar Nasional UM. Vol. 2 No. 1 : 3.
    41. Suyatno, Dimas Sasongko. 2016. Pembangunan Kamera Pemantau Ruang Teknisi SMKN 1 Karanganyar. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. ISSN : 2088-0154. Vol. 8 No. 3 : 12.
    42. 42,0 42,1 42,2 Wibowo, Edi. Dewi Popi Romika dan Mega Cut Ryana. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi Pada SMA Citra Islami Tangerang. Tangerang : STMIK Raharja. Seminar Internasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. ISSN : 2302-3805. 62- 65.
    43. Ahmad dan Rahmi. 2017. Korelasi Motivasi Belajar Menggunakan Media Berbasis Video dengan Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Gejala Alam di Kelas V SD Negeri 1 Peusangan. Aceh : Universitas Almuslim Bireuen. Jurnal Pendidikan Almuslim. ISSN : 2338-7394. Vol. 5 No. 1 : 32.
    44. 44,0 44,1 Kausar, Ahmad. Yusuf Fazri Sutiawan dan Vidila Rosalina. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro CS 5. Kota Serang : Universitas Serang Raya. Jurnal PROSISKO. ISSN : 2406-7733. Vol. 2 No. 1 : 19.
    45. Prasetyo, Dwi dan Denny Indrayana Setyadi. 2017. Perancangan Film Pendek Dengan Pendekatan Storytelling Sebagai Media Promosi Pulau Bawean. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Jurnal Sains dan Seni ITS. ISSN: 2337-3520 Vol.6 No.1 : 59.
    46. 46,0 46,1 Sunarya, Lusyani. Putri Apryllia dan Siti Isnaini. 2016. Desain Video Profile Based Multimedia Audio Visual And Broadcasting As A Media Promotion. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.3 : 320.
    47. 47,0 47,1 Maryati, Sri dan Bambang Eka Purnama. 2013. Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Polokarto Kabupaten Sukoharjo dengan Menggunakan Komputer Multimedia. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. ISSN : 1979-9330 e-ISSN : 2088-0154. Vol. 5 No. 1 : 22-23.
    48. Maimunah. David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT. Sulindafin. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Semnasteknomedia Online. ISSN : 2302-3805. Vol. 5 No. 1 : 37.
    49. Sunarya, Lusyani. Della Nurasiah dan Firmansyah Agustian. 2017. Video Profile Sebagai Sarana Informasi dan Promosi Studio Satu PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV). Tangerang : STMIK Raharja Tangerang. Jurnal CERITA. ISSN : 2461-1417. Vol. 3 No. 1 : 5.
    50. Sunarya, Lusyani. Rindang kusumaninggar dan Adrian Syahputra. 2017. Perancangan Media Promosi Video Profile Pada SMA Negeri 15 Kota Tangerang. Bali : STIKOM Bali. Eksplora Informatika. ISSN : 2460-3694. Vol. 6 No. 2 : 109.
    51. 51,0 51,1 Fatoni, Ahmad dan Nofi Puspitasari. 2016. Perancangan Simulasi Pengembangan Sistem Programming Penyaluran Dana Zakat di Badan Amil Zakat Kota Serang Berbasis Multimedia. Serang : Universitas Serang Raya. Jurnal PROSISKO. ISSN: 2406-7733. Vol.3 No.2 : 58.
    52. Handani, Sitaresmi Wahyu. Shima Utami dan Dinar Kusmira. 2017. Visualisasi Pencemaran Air Menggunakan Media Animasi Infografis. Purwokerto : STMIK Amikom Purwokerto. Jurnal Telematika. ISSN: 1979-925X. Vol.10 No.1 : 153.
    53. Kusumawardani, Lia dan Indah Uly Wardati. 2014. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Hotel Graha Prima Pacitan. Surakarta : Universitas Surakarta. Journal Speed. ISSN: 2088-0162. Vol.6 No.3 : 27.
    54. Kalonio, Ester R. Agus T. Poputra dan Victorina Z. Tirayoh. 2017. Penerapan Manajemen Berbasis Aktivitas Untuk Meningkatkan Efisiensi Biaya Pada Whiz Prime Hotel Megamass Manado. Manado : Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern. ISSN : 565-574. Vol.12 No.2 : 569.
    55. Ahmadi, Yusuf. Wardani Muhamad dan Hanung Nindito Prasetyo. 2016. Aplikasi Pembelajaran Cara Bermain Gitar Untuk Pemula Berbasis Multimedia. Bandung : Universitas Telkom. Eproceedings of Applied Science. ISSN : 2442-5826. Vol. 2 No. 3 : 946.
    56. Ariputri, Galuh Puspita. Eko Supraptono dan Teguh Suradi. 2015. Pengembangan Aplikasi Android Untuk Mendukung Pembelajaran Listening Bahasa Inggris Kelas XI SMA. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas. ISSN : 2087-3557. Vol. 16 No. 4 : 50.
    57. Hanggoro, Adhim Catur. Rinta Kridalukmana dan Kurniawan Teguh. 2015. Pembuatan Aplikasi Permainan “Jakarta Bersih” Berbasis Unity. Semarang : Universitas Diponogoro. Journal Teknologi dan Sistem Komputer. ISSN : 2338-0403. Vol. 3 No. 4 : 504.
    58. Huda, Nurul dan Fitri Purwaningtias. 2017. Perancangan Aplikasi Pembelajaran Pengenalan Huruf dan Angka Berbasis Augmented Reality. Palembang : Universitas Bina Darma. Jurnal SISFOKOM. Vol.6 No.2 : 117.
    59. Sastrawan, Putu Virgo. Arthana, Ketut. Sindu, dan I Gede Partha. 2017. Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi. Singaraja, Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. Journal Karmapati. ISSN : 2552-9063. Vol. 6 No. 1 : 4.
    60. Wahyudin. Subandi Wahyudi dan M. Isnaeni Agus Robbi. 2015. Visualisasi Masjid Agung Rangkasbitung Berbasis 3D Dengan Menggunakan Google Sketchup & After Effect. Serang : Universitas Serang Raya. Jurnal PROSISKO : Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi Sistem Komputer. ISSN: 2406-7733. Vol 2. No. 2 : 64.
    61. Kardewa, Muhammad Daru dan Arta Uly Siahaan, M. Pd. 2017. Film Dokumenter Budaya Betawi Ondel-Ondel di Negeri Silancang Kuning Berdasarkan Sinematografi Teknik Pengambilan Gambar. Batam : Politeknik Negeri Batam. Jurnal Integrasi. e-ISSN : 2548-9828. Vol. 9 No.1 : 29.
    62. Prabowo, Galih Rizky. 2016. Aplikasi Pembelajaran Sistem Pernafasan Pada Manusia Berbasis Multimedia Untuk Siswa Kelas Lima Sekolah Dasar. Bandung : Universitas Telkom. Eproceedings of Applied Science. ISSN : 2442-5826. Vol. 2 No. 3 : 939.
    63. Susilawati, Iis Mei dan Muhammad Harun. 2017. Analisis SWOT Sebagai Dasar Strategi Branding Pada Madrasah Ibtidaiyah Alhidayah, Cireunde, Ciputat. Jakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gotong Royong. Jurnal Tarbawi. ISSN: 2442-8809. Vol. 3. No. 01: 113.
    64. Hermuningsi, Sri. Siti Sumartiah dan Dewi Kusuma Wardani. 2016. Analisis Strategi Pengembangan Industri Kreatif (Custom Distro Clothing) Untuk Meningkatkan Daya Saing Pelaku Ekonomi Lokal di Kota Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Sarjana wiyata Taman siswa Yogyakarta. Jurnal Penelian BAPPEDA Kota Yogyakarta. ISSN : 1978-0052. Vol.12 : 148.
    65. Nugroho, Andi. Andi Tri Haryono dan Maria Magdalena Minarsih. 2015. Analisis Strategi Pemasaran Surety Bond Pada PT. Asuransi Raya Cabang Semarang Dengan Menggunakan Analisis SWOT. Semarang. Journal of Management. ISSN : 2502-7689. Vol. 1 No. 1 : 6.
    66. Nisak, Zuhrotun. 2014. Analisis SWOT untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Lamongan : Universitas Islam Lamongan. Jurnal Unisla. Vol. 9 No. 2 : 3.
    67. Dzulhaq, M.Iqbal. Rahmat Tullah dan Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Tangerang : STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762. Vol. 7 No. 1 : 1.
    68. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter : Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jakarta : Universitas Budi Luhur. Jurnal Faktor Exacta. ISSN : 1979-276X. Vol. 7 No. 2 : 166.
    69. Ramdhani, Ali. 2014. Lingkungan Pendidikan Dalam Implementasi Pendidikan Karakter. Bandung : UIN Sunan Gunung Djati. Jurnal Pendidikan Universitas Garut. ISSN: 1907-932X. Vol. 8 No. 1 : 29.
    70. Prihantini, Ciptaningrum dan Gesang Kristianto Nugroho. 2013. Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Sambungmacan Sragen Menggunakan Komputer Multimedia. Surakarta : Universitas Surakarta. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. ISSN : 1979‐9330. Vol. 5 No. 1.
    71. Maulan, Taufiqa Zukron dan Bijaksana Prabawa. 2017. Perancangan Identitas Visual Dan Media Promosi Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci Visual Identity and Promotional Media Design For Kerinci Lake Festival. Bandung : Universitas Telkom. e-Proceeding of Art & Design. ISSN : 2355-9349. Vol. 4 No. 3.
    72. Maulani, Giandari. Citra Jessycha dan Deni Erlangga Saragih. 2018. Video Promosi Untuk Program Acara Crazy Challenge Mnc Channel-Indovision Dengan Adobe Premiere Pro. Yogyakarta : Universitas AMIKOM Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2018. ISSN : 2302-3805. Vol. 2 No. 11.
    73. Ismail, Alban. Siswo Martono dan Yusmita Akhirul Latif. 2016. Perancangan Promosi Wisata Pantai Berbasis Videografi Sebagai Upaya Pengenalan Pariwisata Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Surabaya : STIKOM Surabaya. Jurnal ArtNouveau. Vol. 5 No. 2.
    74. Anastasia, Karagiannopoulou. Papadopoulos Andreas and Stefanos Armakolas. 2017. Video Creation and Social Networking Educational Environment. Bohemia : University of West Bohemia. a case study of pre-service teacher training in ASPETE Patras. ISBN: 978-80-261-0710-1.
    75. Kastrinakis, Marios. Ghada Badawy. Mohammed N. Smadi and Polychronis Koutsakis. 2017. Video frame size modeling for user-generated traffic in an enterprise-like environment. Yunani : Technical University of Crete. Jurnal Elsevier Ltd. 1.
    76. Choudhari, Krishna and Vinod K Bhalla. 2015. Video Search Engine Optimization Using Keyword and Feature Analysis. India : Thapar University, Patiala. Elsevier Journal Ltd. ISSN : 1877-0509 : 691.
    77. Lupton, Deborah. 2014. Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary. Journal Health Promotion International Advance Access. Australia : University of Canberra. Vol. 30 No. 1.
    78. Dimovski, Vladimir and Irma Puškarević. 2017. Creative Approach to Visual Learning : The Use of Filmmaking Techniques and The Rhetoric of Typography. Hungaria : University of Technology and Economy Budapest. Opus et Educatio. ISSN :2064-9908. Vol. 4 No. 2.

Contributors

Edo