SI1414483034

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN BERBASIS WEB

PADA UPT RETRIBUSI PERSAMPAHAN DI DINAS

LINGKUNGAN HIDUP KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1414483034
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN BERBASIS WEB

PADA UPT RETRIBUSI PERSAMPAHAN DI DINAS

LINGKUNGAN HIDUP KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414483034
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN BERBASIS WEB

PADA UPT RETRIBUSI PERSAMPAHAN DI DINAS

LINGKUNGAN HIDUP KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414483034
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sri Rahayu, S.T., MMSI)
   
NID : 08182
   
NID : 06126


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN BERBASIS WEB

PADA UPT RETRIBUSI PERSAMPAHAN DI DINAS

LINGKUNGAN HIDUP KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414483034
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :


Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN BERBASIS WEB

PADA UPT RETRIBUSI PERSAMPAHAN DI DINAS

LINGKUNGAN HIDUP KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414483034
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414483034

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Saat ini sistem informasi yang terkomputerisasi menjadi kebutuhan dan memiliki peranan yang sangat penting di berbagai instansi pemerintahan dalam mengolah dan menyajikan data pembayaran menjadi mudah, akurat dan cepat serta dapat menyimpan data pembayaran secara otomatis. UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang seringkali menghadapi permasalahan pada pendataan pembayaran retribusi sampai dengan pembuatan laporan. Namun sistem yang berjalan saat ini pada UPT Retribusi Persampahan masih belum terkomputerisasi dengan baik, hal ini mengakibatkan waktu yang tidak efektif dan efisien dalam penginputan data pembayaran retribusi, pengolahan data dan menyajikan data serta penyusunan laporan setoran retribusi mingguan dan laporan rincian retribusi bulanan yang masih menggunakan Microsoft Office Excel. Berdasarkan masalah diatas maka penulis mempertimbangkan untuk membuat sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi, dengan adanya sistem yang terkomputerisasi data tersebut saling terintegrasi satu sama lain sehingga semua data yg terintegrasi dapat menghasilkan laporan setoran retribusi mingguan dan laporan rincian retribusi bulanan.Metode analisis yang digunakan yaitu Performance, Information, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service (PIECES). Perancangan sistem berorientasi menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP, HTML dan pembuatan database pada MariaDB. Hal ini diharapkan dapat mempermudah proses pendataan pembayaran retribusi sampai penyusunan laporan setoran retribusi mingguan dan laporan rincian retribusi bulanan yang lebih cepat dan akurat. Sehingga meminimalisir dalam kehilangan data.


Kata Kunci: pendataan pembayaran retribusi, laporan, PIECES, PHP, MariaDB.


ABSTRACT

Currently the computerized information system becomes a necessity and has a very important role in various government agencies in processing and present data payment becomes easy, accurate and fast and can stored data automatically. UPT Retribusi Persampahan at Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang often facing a problem in the collection of retribution payments up to making the reports. However, the current system in UPT Retribusi Persampahan is still not well computerized, it is not effective and efficient in inputing the data of retribution payment, data processing, data serving and monthly retribution report which is still using Microsoft Office Excel. Based on the above problems, the authors consider to create a computerized information system, with a computerized system of data that are mutually integrated with each other so that all of the data can be generated reports deposit fees. The methods used are Performance, Information, Economy, Control / Security, Efficiency, and Service (PIECES). The design of oriented system using Unified Modeling Language (UML) which is implemented in PHP programming language, HTML and database is MariaDB. This is expected to facilitate the process of retribution review to compile monthly retribution reports more quickly and accurately and to minimize in data loss.


Keywords: data collection of retribution payments, reports, PIECES, PHP, MariaDB.



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Berbasis Web pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang”.

Tujuan dari penulisan laporan ini sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam kesuksesan penyusunan laporan Skripsi, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan Skripsi ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM selaku Ketua Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STMIK Raharja
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  4. Ibu Sri Rahayu, S.T,.MMSI selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Giandari Maulani, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, pengarahan serta motivasi kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Bapak dan Ibu Dosen serta staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Bapak Marjaih,S.IP.,MAP selaku pembimbing lapangan pada UPT Retribusi Persampahan yang telah memberikan data-data yang dibutuhkan penulis.
  7. Ibu Fitriah, Ibu Ayunica Sukma dan rekan-rekan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis di Dinas Lingkungan Hidup divisi UPT Retribusi Persampahan yang telah membimbing dan membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
  8. Kedua orang tua, adik-adik dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan baik moril, materi maupun doa serta memberikan semangat dalam mengerjakan Skripsi ini.
  9. Thanks to teman dekat Zaerobby, RBGfams dan teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan keterbukaan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 23 Januari 2018
Tia Maryani
NIM. 1414483034

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Analisis PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2 Petugas
  8. Tabel 4.3 Customers
  9. Tabel 4.4 Wilayah
  10. Tabel 4.5 Kecamatan
  11. Tabel 4.6 Kelurahan
  12. Tabel 4.7 Cara Bayar
  13. Tabel 4.8 Pembayaran
  14. Tabel 4.9 Pembayaran Detail
  15. Tabel 4.10 Users
  16. Tabel 4.11 User Has Roles
  17. Tabel 4.12 Roles
  18. Tabel 4.13 Role Has Permissions
  19. Tabel 4.14 Permissions
  20. Tabel 4.15 User Has Permissions
  21. Tabel 4.16 Password Resets
  22. Tabel 4.17 Black Box Testing Pada Menu Login 1
  23. Tabel 4.18 Black Box Testing Pada Menu Login 2
  24. Tabel 4.19 Black Box Testing Pada Input Data Petugas 1
  25. Tabel 4.20 Black Box Testing Pada Input Data Petugas 2
  26. Tabel 4.21 Black Box Testing Pada Input Data Customers 1
  27. Tabel 4.22 Black Box Testing Pada Input Data Customers 2
  28. Tabel 4.23 Black Box Testing Pada Input Data Wilayah 1
  29. Tabel 4.24 Black Box Testing Pada Input Data Wilayah 2
  30. Tabel 4.25 Black Box Testing Pada Input Data Kecamatan 1
  31. Tabel 4.26 Black Box Testing Pada Input Data Kecamatan 2
  32. Tabel 4.27 Black Box Testing Pada Input Data Kelurahan 1
  33. Tabel 4.28 Black Box Testing Pada Input Data Kelurahan 2
  34. Tabel 4.29 Black Box Testing Pada InputData Cara Bayar 1
  35. Tabel 4.30 Black Box Testing Pada InputData Cara Bayar 2
  36. Tabel 4.31 Black Box Testing Pada Input Data Pembayaran 1
  37. Tabel 4.32 Black Box Testing Pada Input Data Pembayaran 2
  38. Tabel 4.33 Black Box Testing Pada Input User Administration 1
  39. Tabel 4.34 Black Box Testing Pada Input User Administration 2
  40. Tabel 4.35 Black Box Testing Pada Input Roles 1
  41. Tabel 4.36 Black Box Testing Pada input Roles 2
  42. Tabel 4.37 Black Box Testing Pada Input Available Permissions 1
  43. Tabel 4.38 Black Box Testing Pada Input Available Permissions 2
  44. Tabel 4.39 Schedule
  45. Tabel 4.40 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
  2. Gambar 3.2 Struktur Organisasi UPT Retribusi Persampahan
  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram Pendataan Pembayaran Retribusi
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Pendataan Pembayaran Retribusi
  5. Gambar 3.5 Sequence Pendataan Pembayaran Retribusi
  6. Gambar 4.1 Use case Diagram Sistem yang Diusulkan
  7. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang Diusulkan
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Bendahara Pembantu Penerima yang Diusulkan
  9. Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang Diusulkan
  10. Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem Bendahara Pembantu Penerima yang Diusulkan
  11. Gambar 4.6 Class Diagram Sistem yang Diusulkan
  12. Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Login
  13. Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Menu Utama (Dashboard)
  14. Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Master Data Petugas
  15. Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Input Data Petugas
  16. Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Master Data Customers
  17. Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Input Cata Customers
  18. Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Master Data Wilayah
  19. Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Input Data Wilayah
  20. Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Master Data Kecamatan
  21. Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Input Data Kecamatan
  22. Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Master Data Kelurahan
  23. Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Input Data Kelurahan
  24. Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Master Data Cara Cayar
  25. Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Input Data Cara Bayar
  26. Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Menu Data Pembayaran
  27. Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Input Pembayaran
  28. Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Laporan Harian
  29. Gambar 4.24 Rancangan Tampilan Laporan Mingguan
  30. Gambar 4.25 Rancangan Tampilan Laporan Bulanan
  31. Gambar 4.26 Rancangan Tampilan Setting User Administration
  32. Gambar 4.27 Rancangan Tampilan Input Data User
  33. Gambar 4.28 Rancangan Tampilan Setting Roles
  34. Gambar 4.29 Rancangan Tampilan Input Data Roles
  35. Gambar 4.30 Rancangan Tampilan Setting Available Permissions
  36. Gambar 4.31 Rancangan Tampilan Input Data Permissions
  37. Gambar 4.32 Tampilan Login
  38. Gambar 4.33 Tampilan Menu Utama (Dashboard)
  39. Gambar 4.34 Tampilan Program Master Data Petugas
  40. Gambar 4.35 Tampilan Program InputData Petugas
  41. Gambar 4.36 Tampilan Program master data Customers
  42. Gambar 4.37 Tampilan Program Input Data Customers
  43. Gambar 4.38 Tampilan Program master Data Wilayah
  44. Gambar 4.39 Tampilan Program Input Data Wilayah
  45. Gambar 4.40 Tampilan Program master Data Kecamatan
  46. Gambar 4.41 Tampilan Program Input Data Kecamatan
  47. Gambar 4.42 Tampilan Program master Data Kelurahan
  48. Gambar 4.43 Tampilan Program Input Data Kelurahan
  49. Gambar 4.44 Tampilan Program Master Data Cara Bayar
  50. Gambar 4.45 Tampilan Program Input Data Cara Bayar
  51. Gambar 4.46 Tampilan Program Data Pembayaran
  52. Gambar 4.47 Tampilan Program Input Pembayaran
  53. Gambar 4.48 Tampilan Program Laporan Harian
  54. Gambar 4.49 Tampilan Program Laporan Mingguan
  55. Gambar 4.50 Tampilan Program Laporan Bulanan
  56. Gambar 4.51 Tampilan Program Setting Users Administration
  57. Gambar 4.52 Tampilan Program InputData User
  58. Gambar 4.53 Tampilan Program Setting Roles
  59. Gambar 4.54 Tampilan Program Input Data Roles
  60. Gambar 4.55 Tampilan Program Setting Available Permissions
  61. Gambar 4.56 Tampilan Program Input Data Permissions


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini sistem informasi yang terkomputerisasi menjadi kebutuhan dan memiliki peranan yang sangat penting di berbagai instansi pemerintahan dalam mengolah dan menyajikan data pembayaran menjadi mudah, akurat dan cepat serta dapat menyimpan data pembayaran secara otomatis terutama di instansi pemerintahan dalam hal ini pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.

Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan merupakan salah satu dari retribusi jasa umum yang memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah. Yang memiliki dasar hukum yang dikeluarkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pengolahan data pendataan pembayaran yang akurat, efektif dan tepat bertujuan untuk mempermudah pembuatan pendataan laporan pembayaran.

Sistem informasi pendataan pembayaran pada UPT Retribusi Persampahan sendiri saat ini masih belum terkomputerisasi dengan baik yaitu menggunakan Microsoft Office Excel sehingga pada proses pencatatan pendataan laporan pembayaran sering terjadi kekeliruan yang ada pada data-data dalam laporan pembayaran, maka diperlukan suatu sistem yang dapat mempermudah pengguna dalam membuat laporan secara akurat dan cepat.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan berbasis Web pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Apakah sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang sudah efektif dan efisien?
  2. Apakah sistem yang berjalan saat ini pada UPT Retribusi Persampahan sudah dapat menghasilkan laporan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang cepat, tepat dan akurat?
  3. Apakah dengan adanya sistem informasi monitoring dapat membantu Ketua UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima dalam mengontrol pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup?


Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas untuk membatasi permasalahan pada penelitian ini maka di buatlah ruang lingkup penelitian ini yaitu membahas mengenai sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan berbasis web pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Mempermudah dalam pembuatan pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan dalam pengolahan data, pencarian data yang dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

  2. Memberikan solusi untuk menghasilkan laporan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang cepat, tepat dan akurat pada UPT Retribusi Persampahan.

  3. Mempermudah prosedur monitoring untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima dalam mengontrol pembayaran retribusi pelayanan persampahan UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Dapat mempermudah dan memberikan suatu informasi yang lengkap, efektif dan efisien dalam pengolahan dan menyajikan data suatu informasi guna melakukan perubahan dalam pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang agar tidak terjadinnya kesalahan dimasa yang akan datang.

  2. Dapat mempermudah penyajian dan pengecekan data laporan yang terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang lengkap, akurat dan cepat yang dapat meminimalisir dari kesalahan pencatatan pada pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan.

  3. Dapat mempermudah dalam proses me-monitoring dalam mengontrol pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan oleh Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima untuk mengetahui jumlah pembayaran retribusi pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.


Metodologi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan beberapa metodologi penelitian, yaitu sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan Langsung)

    Penelitian ini menggunakan metode dengan cara observasi di UPT Retribusi Persampahan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini Bapak Marjaih,S.IP.,MAP, Ibu Fitriah dan ibu Ayunica Sukma.

  2. Interview (Wawancara)

    Melakukan wawancara kepada Bendahara Pembantu Penerima dan Petugas Pendata untuk menanyakan langsung apa saja sistem pendataan pembayaran yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan atau masalah yang ada pada saat penginputan data pembayaran, pengolahan data, penyajian informasi serta pembuatan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan.

  3. Literatur Review (Studi Pustaka)

    Studi pustaka dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian yang digunakan untuk bahan referensi dalam penelitian yang dilaksanakan.


Metode Analisa

Dalam penelitian ini digunakan metode analisa sistem dengan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service).Analisis PIECES ini sangat penting sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis ini biasannya untuk mengidentifikasi masalah sampai dengan menyelesaikan masalah dan akan ditemukan beberapa masalah utama, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan.


Metode Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan yaitu program Visual Paradigma for UML 6.4 enterprise Edition untuk menggambarkan class Diagram, Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram. Sedangkan untuk bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP dan HTML, untuk tampilan antar muka aplikasi menggunakan CSS, MariaDB digunakan sebagai database, untuk server menggunakan Apache, Frameworknya menggunakan Laravel Sedangkan tahapan untuk mendesain menggunakan aplikasi Notepad++.


Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu sistem untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang ada (errors/bugs/defects) dan mengevaluasi kondisi dan fitur dari entitas software yang diinginkan untuk mengetahui dari suatu sistem yang terjadi saat sistem diterapkan. Metode pengujian yang digunakan adalah blackbox testing. Blackbox testing merupakan metode pengujian perangkat lunak yang memfokuskan kepada keperluan software, oleh karena itu metode blackbox testing ini dapat mengetahui dan memastikan apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan sesuai yang diharapkan.


Sistematika Penulisan

Secara garis besar penelitian ini, terdiri dari bab dan sub bab yang terstruktur, berikut ini sistematika penulisan Skripsi yang dipakai sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai berbagai masalah yang akan dibahas dalam Skripsi ini, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta uraian sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dari hal-hal yang dibahas dalam penelitian dan tentang pendataan pembayaran retribusi yang dikutip dari berbagai sumber referensi maupun dari hasil penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang menjadi objek penelitian Skripsi ini, bab ini menjelaskan gambaran umum sejarah, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab serta membahas sistem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML), dan Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Bab ini berisi tentang perancangan sistem yang baru menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigma for UML 6.4 enterprise edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram, class Diagram rancangan basis data, dan rancangan tampilan sistem yang diusulkan sampai dengan implementasi program.

BAB V PENUTUP
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang di dapat dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan memerlukan sebuah sistem yang tepat untuk menunjang kelangsungan kegiatan dan kinerja untuk mencapai sasaran atau tujuannya. Definisi sistem menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[1], adalah “Sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Sedangkan menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1) [2], mengatakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.


Karakteristik Sistem

Menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[3] sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem

    Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan Sistem

    Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem

    Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Definisi data menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:22)[4] adalah “Hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi”.

Sementara menurut Deni Prasetiyati dalam Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi (2016:4) [5] mendefinisikan “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Sedangkan menurut Cornelius Puschmann dan Jean Burgess dalam International Journal of Communication (2014:1700)[6] mengatakan bahwa “Data is a powerful tool in the acconts provided above, in which the data scientist is merely the accomplice”. Artinya data adalah alat yg kuat dalam catatan tersebut yg mana data asli atau pusat merupakan alat yg membantu.


Definisi Informasi

Definisi informasi menurut Muhamad Muslihudin Oktafianto (2016:9)[7] adalah “data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.

Sedangkan menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[8] mendefinisikan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.


Nilai Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17)[9]Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17) Ada 10 Sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.

  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:13)[10] sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Block Technology)

    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (Control Block)

    banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensian, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisa Sistem

Definisi analisis sistem menurut Sri Mulyani (2016:38)[11] adalah “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.

Sedangkan menurut Abi Burrahman (2017:36)[12] mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.


Prinsip - prinsip Analisis sistem

Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18)[4] adalah:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem menurut McLeod yang dikutip oleh Moch. Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[13]adalah “Penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan”.

Sedangkan menurut Stair yang dikutip oleh Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:203)[14]“Perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah”.


TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Definisi sistem informasi akuntansi menurut Hery (2017:04)[15]adalah “Teknik yang menggambarkan proses hubungan antara sumber data keuangan dengan para penerima informasi melalui saluran komunikasi tertentu yang dinamakan siklus akuntansi”.


Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Indra Mahardika Putra (2017:54)[16]sebagai sistem, akuntansi terdiri dari tiga fungsi utama yaitu :

  1. Fungsi Penginputan

    Akuntansi menyiapkan input hendak diproses, input akuntansi berupa transaksi yaitu peristiwa yang menyebabkan perubahan dana.

  2. Fungsi Pemrosesan

    Akuntasi mengolah setiap input (transaksi) dalam rangka menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar akuntansi berupa pencatatan yang terdiri dari penjualan dan pemindah bukuan.

  3. Fungsi Pengoutputan

    Akuntansi menyajikan informasi dana yang diharapkan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.


Konsep Dasar Pendataan

Definisi Pendataan

Definisi pendataan menurut Ayu Mayang Sari, dkk dalam Jurnal Media Infotama (2015:102)[17]adalah “Keterangan yang benar dan bahan nyata yang dapat dijadikan sebagai dasar kajian (analisis atau kesimpulan)”.


Konsep Dasar Pembayaran

Definisi Pembayaran

Terdapat berbagai macam pengertian analisa sistem menurut beberapa ahli, definisi pembayaran menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014:34)[18]adalah “Transaksi pembayaran kepada pihak ketiga yang dapat dilakukan melalui counter bank baik secara tunai maupun pemindahan”.

Sementara menurut Aulia Pohan (2013:71)[19]mendefinisikan bahwa “Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang melakukan pengaturan kontrak, fasilitas pengoperasian dan mekanisme teknis yang digunakan untuk penyampaian, pengesahan, dan penerimaan instruksi pembayaran, serta pemenuhan kewajiban pembayaran yang dikumpulkan melalui pertukaran nilai antar perorangan, bank dan lembaga lainnya baik domestik maupun antarnegara (cross border)”.

Sedangkan menurut Mia Lasmi Wardiah (2013:350)[20]mengatakan bahwa “Sistem pembayaran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem keuangan dan perbankan suatu negara. Keberhasilan sistem pembayaran akan menunjang perkembangan sistem keuangan dan perbankan, sebaliknya, risiko ketidaklancaran atau kegagalan sistem pembayaran akan berdampak negatif pada kestabilan ekonomi secara keseluruhan”.


Jenis-jenis Sistem Pembayaran

Menurut Aulia Pohan (2013:81)[19] sistem pembayaran berdasarkan jenis transaksi yang dilakukan pada umumnya dikenal dalam beberapa kelompok. Mulai dari pembayaran ritel atau eceran hingga yang besar.

  1. Retail Payment

  2. Sistem pembayaran ini digunakan untuk memperoses transaksi ekonomi nilai kecil yang dikhususkan untuk bayar membayar tanpa menggunakan sepeser uang. Jenis instrumen retail payment yang dikenal saat ini adalah :

    1. ATM
    2. Using Payment Cards
    3. E-money
    4. Digital Money
  3. Batch System

  4. Sistem ini memungkinkan dilakukannya pembacaan data dari instrumen paper-based kemudian memproses seluruh batches dari instrumen paper-based secara elektronik.

  5. Wholesale Payment

  6. Wholesale Payment System merupakan pemrosesan transaksi khusus yang bernilai besar dan bersifat penting yang muncul dari transaksi treasury, dealing, trade finance dan operasi lainnya di bank-bank yang tersentralisasi.

  7. Payment versus Payment (PVP)

  8. Saat ini proses penyelesaian transaksi FX USD/IDR antar bank di Indonesia dilakukan secara terpisah antara settlement dana IDR dan USD karena adannya perbedaan zona waktu.

  9. Cross Border Payment System

  10. Seluruh komponen operasional sistem pembayaran nasional harus dapat digunakan untuk fasilitas pembayaran cross border yang efisien dan terkontrol, untuk mendukung perkembangan perdagangan Indonesia.


Prinsip-prinsip Dasar Sistem Pembayaran

Pernyataan yang dikemukakan oleh Mia Lasmi Wardiah (2013:353)[20] sistem pembayaran yang aman dan efisien sangat penting untuk berfungsinya sistem keuangan yang efektif. Untuk itu, The Committe On Payment and Settlement System (CPSS) dan bank sentral kelompok negara GIO (kelompok sepuluh negara maju) mengembangkan prinsip-prinsip dasar penting sistem pembayaran (CPSS-BIS, 2000) yang meliputi sepuluh kriteria yaitu :

  1. Memiliki landasan hukum yang kuat.

  2. Mempunyai aturan dan prosedur yang memungkinkan peserta memahami risiko keuangan yang mungkin akan dihadapi.

  3. Memiliki prosedur yang jelas untuk manajemen risiko kredit dan risiko likuiditas.

  4. Menjamin agar settlement dapat dilakukan pada hari yang sama, minimal pada akhir hari.

  5. Memiliki multilateral netting, sistem ini minimal harus mampu memastikan penyelesaian settlement harian yang cepat pada saat peserta tidak mampu menyelesaikan kewajibannya untuk satu settelment terbesar.

  6. Aset yang digunakan untuk sebaiknya berada di bank sentral (claimon the central bank). Dalam hal aset yang berada diluar bank sentral yang digunakan, aset tersebut harus tidak memiliki (atau kecil) risiko kredit dan risiko likuiditas.

  7. Menjamin tingkat keamanan dan kepercayaan operasional yang tinggi dan harus memiliki penanganan darurat untuk penyelesaian pemrosesan harian yang cepat.

  8. Menyediakan alat untuk melakukan pembayaran yang praktis untuk pemakaianya dan efisien untuk perekonomian.

  9. Memiliki tujuan dan kriteria yang transparan untuk peserta yang memungkinkan akses yang adil dan transparan.

  10. Pengaturan (governance arrangements) dan sistem ini harus efektif, akuntabel dan transparan.


Konsep Dasar Retribusi

Definisi Retribusi Daerah

Definisi retribusi daerah menurut Mardiasmo (2016:18)[21]adalah “Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”.


Pengklasifikasian Retribusi Daerah

Menurut Beta Asteria dalam Jurnal Riset Manajemen (2015:54)[22]pengklasifikasian retribusi daerah sebagai berikut:

  1. Jasa Umum terdiri atas:

    1. Retribusi Pelayanan Kesehatan.
    2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
    3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
    4. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
    5. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
    6. Retribusi Pelayanan Pasar
    7. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
    8. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
    9. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
    10. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus
    11. Retribusi Pengolahan Limbah Cair
    12. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang
    13. Retribusi Pelayanan Pendidikan
    14. Retribusi Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.
  2. Jasa Usaha terdiri atas:

    1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.
    2. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
    3. Retribusi Tempat Pelelangan
    4. Retribusi Terminal
    5. Retribusi Tempat Khusus Parkir
    6. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa
    7. Retribusi Rumah Potong Hewan
    8. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan
    9. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
    10. Retribusi Penyeberangan di Air
    11. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
  3. Perizinan Tertentu, terdiri atas:

    1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
    2. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol
    3. Retribusi Izin Gangguan
    4. Retribusi Izin Trayek dan
    5. Retribusi Izin Usaha Perikanan


Tata Cara Penghitungan Retribusi

Menurut PERDA Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2011 pasal 7[23] tata cara penghitungan retribusi yaitu :

  1. Besarnya retribusi yang terutang dihitung berdasarkan perkalian antara tingkat penggunaan jasa dengan tarif retribusi.

  2. Tingkat penggunaan jasa adalah jumlah penggunaan jasa yang dijadikan dasar alokasi beban biaya yang dipikul Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan jasa pelayanan persampahan/kebersihan.

  3. Apabila tingkat penggunaan jasa pelayanan persampahan/kebersihan sulit diukur, maka tingkat penggunaan jasa dapat ditaksir berdasarkan pendekatan volume sampah yang didasari luas lantai bangunan rumah tangga, perdagangan dan industri.


Tata Cara Pemungutan Retribusi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Mardiasmo (2016:21)[21]retribusi dipungut dengan menggunakan surat ketetapan retribusi daerah (SKRD) atau dokumen lain yang di persamakan berupa karcis, kupon dan kartu langganan. Dalam hal wajib retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunnya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan munggunakan surat tagihan retribusi daerah (STRD). penagihan retribusi terutang sebagaimana didahului dengan Surat teguran. Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.


Tata Cara Pembayaran

Menurut PERDA Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2011 pasal 18[23]tata cara pembayaran yaitu :

  1. Pembayaran retribusi terutang harus dilunasi sekaligus.

  2. Retribusi yang terutang dilunasi selambat–lambatnya 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

  3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran Retribusi diatur dengan Peraturan Walikota.


SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah)

Menurut UU No.18 tahun 1997 Pasal 1[24]menyatakan bahwa “SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang”.


Konsep Dasar Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

Definisi Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

Menurut UU No.18 tahun 1997 Pasal 1[24]menyatakan bahwa “Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atau jasa pelayanan persampahan/kebersihan yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah kota untuk kepentingan orang pribadi atau Badan”.


Konsep Dasar PIECES

Definisi PIECES

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tri Munfarida dan Yuli Astuti dalam Jurnal Mantik Penusa (2017:16)[25]“Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency) dan Pelayanan (Service)”.

  1. Analisis Kinerja (Performance).

    Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari throughput dan respons time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu sistem tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut.

  2. Analisis Informasi (Information).

    Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, karena informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (acurat), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance. Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relevan tentunya akan memberikan keputusan bisnis yang baik untuk kemajuan perusahaan.

  3. Analisis Ekonomi (Economic).

    Analisis ekonomi merupakan sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Dilihat dari pemanfaatan biaya sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis.

  4. Analisis Efisiensi (Effisiency).

    Efisiensi ini erat hubunganya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran.

  5. Analisis Kendali (Control).

    Analisis kendali yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan. Di dalam proses monitoring/pencatatan perlu adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak pemilik terhadap semua proses monitoring/pencatatan yang dilakukan oleh karyawannya.

  6. Analisis Pelayanan (Service).

    Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Definisi database menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT (2013:18)[26]adalah “Salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system)”.

Sedangkan menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:192)[27]mendefinisikan bahwa “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Sementara menurut Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:54)[28]mengatakan bahwa “Database adalah kumpulan data yang teintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.


Manfaat Database

Menurut Imam Heryanto (2017:4)[29]salah satu manfaat database yang paling utama adalah untuk memudahkan dalam mengakses data, kemudian pengaksesan data ini adalah sebagai implikasi dari keteraturan data yang merupakan syarat mutlak dari suatu database yang baik.


Jenis-jenis Database

Ada 4 jenis database yang sering muncul atau dikenal menurut Imam Heryanto (2017:6)[29] yaitu:

  1. Hierarchy

  2. Network

  3. Relational

  4. Object Oriented

Dari keempat jenis tersebut, jenis database relasionallah yang paling sering digunakan. Namun, bukan berarti jenis database yang lain tidak di pakai. Jenis database yang lain, seperti database network pun digunakan untuk keperluan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas permasalahan atau kompleksitas sistem yang akan dibangun.


Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Definisi internet menurut Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2014:342)[30] adalah “Menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi”.

Sedangkan menurut Edi Irwansyah dan Moniaga Jurike V (2014:12)[31] mendefinisikan bahwa “Internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP)”.

Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Beberapa dari kegunaan itu adalah:

  1. Sebagai sarana komunikasi.

  2. Untuk penelitian sebagai alat pengakses informasi.

  3. Sarana untuk belanja (online shopping).

  4. Bank dan investasi.

  5. Hiburan.

  6. Berbagi info musik, foto, video.

  7. Mengakses aplikasi di internet.

  8. Alat pengajaran online.


Konsep Dasar Web

Definisi Web

Definisi web menurut Dina Fitria Murad, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:49)[32]adalah “Sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah 'server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Sedangkan menurut Al-Husain, dkk dalam jurnal CERITA (2016:134)[33]mengemukakan bahwa “Web atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Definisi PHP menurut Raharjo (2016:38)[34]adalah “Salah satu bahasa pemrograman script yang dirancang untuk membangun aplikasi web”.

Sementara menurut Vidiandry Putratama Supono (2016:3)[35]mendefinisikan bahwa “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server side yang dapat ditambahkan kedalam HTML”.


Kelebihan PHP

Menurut Madcoms (2016:2)[36]PHP memiliki banyak kelebihan yang menjadi alasan kenapa anda harus menggunakan PHP. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari PHP :

  1. Bisa membuat web menjadi dinamis.

  2. PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.

  3. Program yang dibuat dengan PHP bisa dijalankan oleh semua sistem operasi (OS) karena PHP berjalan secara web base yang artinya semua sistem operasi bahkan handpone yang mempunyai web browser dapat menggunakan program PHP.

  4. Aplikasi PHP lebih cepat dibandingkan ASP maupun java.

  5. Mendukung banyak paket database seperti MySQL, Oracle, PostgreSQL dan lain-lain.

  6. Bahasa pemrograman PHP tidak memerlukan kompilasi(compile) dalam penggunaannya.

  7. Banyak web server yang mendukung PHP seperti Apache, Loghttpd, IIS dan lain-lain.

  8. Pengembangan aplikasi PHP mudah karena banyak dokumentasi, refrensi dan developer yang membantu dalam pengembangannya.

  9. Banyak bertebaran aplikasi dan program PHP yang gratis dan siap pakai seperti wordpress, prestashop dan lain-lain.


Cara Kerja PHP

Menurut Raharjo (2016:39)[34] cara kerja aplikasi web yang ditulis dengan PHP dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. User menulis www.abcd.com/catalog.php ke dalam address bar dari web browser (IE, Mozila Firefox, Opera, dll).

  2. Web browser mengirimkan pesan diatas kekomputer server (www.abcd.com) melalui internet, meminta halaman catalog.php.

  3. Web server (misalnya Apache), program yang berjalan di komputer server, akan menangkap pesan tersebut, lalu meminta interpreter PHP (program lain yang juga berjalan dikomputer server) untuk mencari file catalog.php dalam disk drive.

  4. Interpreter PHP membaca file catalog.php dari disk drive.

  5. Interpreter PHP akan menjalankan perintah-perintah atau kode PHP yang ada dalam file catalog.PHP. Jika kode dalam file catalog.php melibatkan akses terhadap database (misalnya MySQL) maka interpreter PHP juga akan berhubungan dengan MySQL untuk melaksanakan perintah-perintah yang berkaitan dengan database.

  6. Interpreter PHP mengirimkan halaman yang di peroleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.

  7. Melalui internet, Apache mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.

  8. Web browser dalam komputer user akan menampilkan halaman yang dikirim oleh Apache.


Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

Definisi HTML

Definisi HTML menurut Sugiri dalam M. Iqbal Dzulhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:2)[37]adalah “Sebuah protokol yang digunakan untuk membuat format suatu dokumen web yang mampu dibaca dalam browser dari berbagai platform computer”.

Sedangkan menurut Kalpesh Adhatrao, dkk dalam International Journal of Data Mining and Knowledge Management Process (2013:43)[38]Menyatakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) is a mark up language for creating web pages or other information to display in a web browser. HTML allows images and objects to be included and that can be used to create interactive forms. From this, structured documents are created by using structural semantics for text such as headings, link, lists, paragraphs, quotes etc”. Artinya "HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa mark up untuk membuat halaman web atau informasi lainnya untuk ditampilkan di browser web. HTML memungkinkan gambar dan objek disertakan dan bisa digunakan untuk membuat formulir interaktif. Dari sini, dokumen terstruktur dibuat dengan menggunakan semantik struktural untuk teks seperti judul, link, daftar, paragraf, kutipan dll”.


Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

Pengertian CSS (Cascading Style Sheet)

Definisi CSS menurut Johani S Pasaribu dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2017:158)[39]adalah “Singkatan dari casading style sheet yang merupakan kumpulan perintah yang dibentuk dari berbagai sumber yang disusun menurut urutan tertentu sehingga mampu mengatasi konflik style. CSS atau yang disebut casading style sheet yaitu salah satu bahasa pemrograman web yang mengatur komponen dalam suatu web supaya lebih terstruktur dan lebih seragam”.


Konsep Dasar Framework Laravel

Definisi Framework

Definisi framework menurut Shan dan Hua yang dikutip oleh Ahmad Leo Yudanto, dkk dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:629)[40] adalah “Sebuah arsitektur yang terbuka yang dibuat berdasarkan pada standar pengembangan perangkat lunak yang diterima secara umum”.

Sedangkan menurut Betha Sidik yang dikutip oleh Mara Destiningrum dan Qadhli Jafar Adrian dalam Jurnal Teknoinfo (2017:8)[41]mendefinisikan bahwa “Framework adalah kumpulan intruksi-intruksi yang dikumpulkan dalam class dan function-function dengan fungsi masing-masing untuk memudahkan developer dalam memanggilnya tanpa harus menuliskan syntax program yang sama berulang-ulang serta dapat menghemat waktu”.


Definisi Laravel

Definisi laravel menurut Ahmad Leo Yudanto, dkk dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:630)[40]adalah “Sebuah framework web berbasis PHP yang open source dan tidak berbayar, diciptakan oleh Taylor Otwell dan diperuntukkan untuk pengembangan aplikasi web yang menggunakan pola MVC”.


Definisi Composer

Definisi PHP menurut Raharjo (2016:38)[42]adalah “Dependency manager for PHP, digunakan untuk memudahkan dalam installasi aplikasi web berbasis PHP”.


Konsep Dasar MariaDB

Definisi MariaDB

Definisi MariaDB menurut Mahendra Data, dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:71)[43]adalah “DBMS yang bersifat open source dan dikembangkan oleh pengembang yang sama dari MySQL”.


Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++

Definisi notepad++ menurut Vidiandry Putratama Supono (2016:13)[35]adalah “Aplikasi teks editor yang gratis serta powerful yang dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah kode-kode program”.

Sedangkan menurut Madcoms (2016:15)[44]mendefinisikan bahwa “Notepad++ adalah sebuah text editor yang sangat berguna bagi setiap orang dan khususnya bagi para developer dalam membuat program”.


Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Definisi Xampp menurut Bunafit Nugroho yang dikutip oleh Moch Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Infromatika (2015:26)[13]adalah “Paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server, untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools phpMyAdmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server”.

Sementara menurut M. Rosyid Saputra dan Slamet Riyadi (2016:2)[45]mendefinisikan bahwa “Xampp adalah salah satu paket software web server yang terdiri atas Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin. Mengapa menggunakan Xampp karena Xampp sangat mudah penggunannya, terutama jika anda seorang pemula. Proses instalasi Xampp sangat mudah, karena tidak perlu melakukan konfigurasi Apache, PHP dan MySQL secara manual, Xampp melakukan instalasi dan kofigurasi secara otomatis”.


Konsep Dasar Apache

Definisi Apache

Definisi Apache menurut Yosef Murya (2016:14))[42]adalah “Aplikasi web server, tugas utama Apache adalah menampilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode HTML, PHP atau yang lainnya”.

Sedangkan menurut Supramana dan I Gusti Lanang Putra Eka Prismana dalam Jurnal Manajemen Informatika (2016:119)[46]mendefinisikan bahwa “Apache merupakan program untuk menjalankan, melayani, dan memfungsikan situs web dalam sebuah komputer”. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, autentikasi berbasis data dan lain-lain. Selain itu Apache juga bisa digunakan sebagai load balancer dengan menambahkan beberapa modul-modul konfigurasi tertentu. Pada penelitian ini Apache akan digunakan sebagai load balancer adalah Apache versi 2.4 karena Apache pada versi 2.4 sudah mendukung modul untuk load balancing serta space memory yang digunakan lebih sedikit dari pada versi sebelumnya.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Definisi elisitasi menurut Srinivasan K S I, dkk dalam International Journal of Reseach in Computer and Communication Tecnology (2014:383)[47]menyatakan bahwa “Requirement elicitation is a vital activiti in the process of requirement development and it descovers the requirement of end user”. Artinya kebutuhan elisitasi merupakan aktivitas vital dalam sebuah proses pengembangan kebutuhan dan memenuhi kebutuhan pengguna akhir.

Sedangkan menurut Siahaan yang dikutip oleh Muhammad Iqbal Hanafri dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:7)[48]mengemukakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.


Tahapan-tahapan Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74)[49]elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut : .

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem
  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirment tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini terdapat berbagai pengertian UML (Unified Modelling Language) menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[50]adalah “Himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya”.

Sedangkan menurut Onu, Fergus U. dan Umeakuka, Chinelo V. dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[51]menyatakan bahwa “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. Artinya UML adalah model bahasa visual dan digunakan untuk visualisasikan, penelitian, pembangunan, dokumen atau data dari sistem perangkat lunak.

Sedangkan menurut Bayu Waspodo, dkk dalam Jurnal Sistem Informasi (2015:2) [52]mendefinisikan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.


Jenis-Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

Jenisjenis Diagram UML adalah:

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Sri Mulyani (2016:42)[11]Use Case diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor”.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Dina Fitria Murad, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:53))[32]Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas keaktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Indra Griha Tofik Isa dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (2017:141)[53]Sequence diagram menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu. Kegunananya untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara objek dengan interaksi antar objek yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

  7. Class Diagram

  8. Menurut Sri Rahayu, dkk dalam jurnal CCIT (2015:96)[54]Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem berorientasi objek”. Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

    Sedangkan menurut Akram Abdel Qader dan Khaled Musa dalam International Journal of Software Engineering & Applications (IJSEA) (2013:22)[55]menyatakan bahwa “The class diagram used in the object oriented software design is a static structure diagram and is a type of the Unified Modeling Language (UML). The class diagram notations describe the structure of a system by showing the system's classes, and their attributes, operations or methods, and the relationships among the classes”. Yang artinya adalah diagram kelas digunakan dalam perancangan perangkat lunak, sedangkan diagram penyusun statis merupakan jenis dari Unified Modeling Language (UML). Catatan diagram kelas menggambarkan bentuk sebuah sistem dengan menunjukan sistem kelasnya dan peralatannya, cara kerjanya atau metodenya dan hubungan di antara kelas-kelas tersebut.


Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Definisi testing menurut Muhammad Johan Wahyudi dan Abdul Fadlil dalam Jurnal Sarjana Teknik Informatika (2013:18)[56]adalah “Pengujian adalah bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan penilaian”.


Definisi Black Box Testing

Definisi black box testing menurut Khan yang dikutip oleh M Sidi Mustaqbal, dkk dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2015:33) [57]adalah “Pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Definisi literature review menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62)[58]adalah “Mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”.


Studi Pustaka Literature Review

Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya yaitu:

  1. Penelitian Putri Wulan Septiantari dan Sukadi (2014)[59] dalam Jurnal IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security Vol.3 No.3 yang berjudul Sistem Informasi Pendataan Pembayaran Siswa Pada Lembaga Bimbingan Belajar Be Excellent Pacitan Berbasis Web. Penelitian ini adanya masalah pada pelaporan pembayaran pendaftaran siswa baik siswa baru maupun siswa yang melakukan daftar ulang. Pendataan siswa yang kurang jelas karena antara siswa yang aktif dan yang sudah keluar atau tidak aktif tidak di update rutin, sehingga menimbulkan kerancuan dalam pembayaran les. Kesimpulan Sistem ini bisa dikembangkan dengan menambahkan fitur agar siswa bisa melakukan pembayaran secara online, sehingga orang tua siswa bisa mengetahui informasi tentang pembayaran putra–putrinya dengan lebih mudah.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Hendria Tony Fristanto (2014)[60] dalam Jurnal IJNS- Indonesian Journal on Networking and Security Vol.3 No.1 yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan Insidental pada Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Tinatar Punung. Penelitian ini adanya masalah pada pengelolaan data pembayaran menjadi tidak akurat dan dengan dibuatnya sistem informasi pembayaran SPP dan insidental siswa pada SMK Muhammadiyah Tinatar punung, pengelolaan data pembayaran menjadi lebih mudah dan akurat, karena pengelolaan pembayaran menggunakan sistem yang terkomputerisasi.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rindi Damayanti dan Indah Uly Wardati (2016)[61]dalam Jurnal Evolusi yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Pembayaran Kamar Pada Hotel Remaja Pacitan. Dalam penelitian ini, kesimpulannya dengan di rancang sistem pemesanan dan pembayaran kamar pada hotel remaja Pacitan di harapkan dapat membantu permasalahan selama ini yang terjadi pada staf bagian administrasi hotel remaja Pacitan karena staf bagian administrasi dapat input data tamu yang memesan kamar atau check in dengan cepat, mengetahui keadaan kamar kosong dengan cepat, serta pembuatan laporan dan penghitungan biaya check out dengan cepat.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Andreas Andoyo dan Tri Lestari (2014)[62] STMIK Pringsewu dalam Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Vol.2 yang berjudul Perancangan Model Pembayaran Pelayanan Pajak Kendaraan Berbasis Web pada Kantor Samsat Pringsewu. Dalam penelitian ini mempunyai beberapa kendala seperti mengakibatkan banyak waktu, tenaga dan biaya yang terbuang karena panjangnya antrian pembayaran pajak kendaraan untuk itu penulis membuat perancangan model pelayanan pembayaran pajak kendaraan berbasis web pada kantor samsat Pringsewu agar masyarakat lebih dimudahkan dalam hal pembayaran pajak yaitu dengan cara online, sehingga masyarakat dapat lebih mengefisien waktu dalam membayar pajak kendaraan.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ilyas Abdullah (2014)[63]Universitas Islam Indragiri (UNISI) dalam Jurnal Sistemasi. Vol. 3 No.3 yang berjudul Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Pajak/Retribusi Daerah pada UPT. Dipenda Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. Kesimpulan dalam penelitian ini dalam pembuatan laporan-laporan data dari pengolahan data tiket pada UPT. Dipenda Kecamatan Gaung yang berhubungan dengan informasi pembayaran pajak dapat dilakukan dengan baik dan dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan. Dan dapat menerapkan sistem komputerisasi pada sistem informasi pembayaran pajak pada UPT. Dipenda Kecamatan Guang Kab. Inhil.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh zamzami (2017)[64] dalam International Journal of Economics, Commerce and Management United Kingdom yang berjudul In-Depth Exploration Of Market Retribution In Jambi Province Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terwujudnya penerimaan retribusi pasar di Kota Jambi, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif metode, untuk terwujudnya penerimaan retribusi pasar di Kota Jambi periode 2006 sampai 2015 mengalami perkembangan yang sangat berfluktuasi perhitungan potensi retribusi pasar menggunakan teknik Exponential Smoothing untuk semua. Data potensial 2016 di Kota Jambi dapat disimpulkan bahwa potensi retribusi pasar sudah dekat ke target.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Martin Paul Moshal, Queens Way Quay (GI) (2017)[65]dalam international journal of Patent Application Publication moshal United States yang berjudul Bill Payment Systemand Method pada penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pedagang. Sebuah sistem dan metode untuk menggunakan kode quick response (QR) dikodekan dengan tagihan dari pedagang, Pengguna dapat memilih instrumen pembayaran pada pemindai kode untuk membayar tagihan. Pemindai kode bisa mengirimkan ke server aplikasi data yang berkaitan dengan instrumen pembayaran Pemindai kode dapat menerima dari data status server aplikasi yang menunjukkan apakah tagihan berhasil atau tidak berhasil.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Jane M. Zhu, Timothy Layton, Anna D. Sinaiko, and Thomas G. McGuire (2013)[66] dalam The Journal international of Health Care Organization, Provision, and Financing yang berjudul The Power of Reinsurance in Health Insurance Exchanges to Improve the Fit of the Payment System and Reduce Incentives for Adverse Selection. pada penelitian ini bertujuan untuk melindungi rencana terhadap risiko kerugian dan menghadapi kerugian Seleksi di bursa asuransi kesehatan baru. Menggunakan data dari Survei Panel Pengeluaran Medicare (MEPS) untuk menarik "populasi Exchange", mensimulasikan kontribusi reasuransi untuk memperbaiki kesesuaian sistem pembayaran dengan rencana biaya dan untuk mengurangi insentif untuk seleksi yang merugikan bagi kelompok peserta dengan kronis yang dipilih penyakit. fitur pembayaran rencana lainnya fokus pada bagaimana reasuransi yang baik memperbaiki kecocokan pembayaran sistem untuk merencanakan biaya dan mengurangi insentif untuk seleksi buruk.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Dario De Judicibus, Sandro Leopardi, Leonardo Modeo, dan Nicola Pergola (2013)[67]dalam Journal International United States Patent De Judicibus Et Al. yang berjudul Methode and System For Secured Transactions Over A Wireless Netrwork. Pada penelitian ini bertujuan untuk melakukan transaksi yang aman, layanan disediakan pada lokasi yang berbeda dan didukung oleh aplikasi server, dan berlaku untuk transaksi pemesanan dan layanan pembayaran. Transaksi bisnis seperti transaksi pembayaran terbentuk melalui jaringan nirkabel untuk melakukan pembayaran melalui jaringan nirkabel, dengan penggunaan pembayaran nirkabel terminal menggunakan perpesanan Short Messaging Service (SMS) melalui GSM seperti jaringan nirkabel.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Ulf Mattsson, Yigal Rozenberg dan Wilton (2013)[68]dalam Journal International United States Patent Application Publication Mattsson et al. Yang berjudul Tokenization Of Payment Information In Mobile Environments. Penelitian ini bertujuan untuk tokenisasi data di mobile dan lingkungan pembayaran. pengguna dapat melakukan pembayaran dengan ponsel lalu register bisa mengirimkan nomor kartu kredit diterima dari handphone ke local server, server lokal dapat mengirimkan nomor kartu kredit ke bank, sistem pembayaran dapat dilakukan dengan mengirimkan informasi pembayaran token ke pembayaran jaringan yang terkait dengan transaksi Seorang pengguna bisa mengirimkan informasi pembayaran ke pusat.

Hasil studi pustaka (literature review) ini adalah landasan serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi Pendataan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, perbedaan literature review yang terdahulu dengan penelitian ini adalah :

  1. Pembuatan sistem ini akan berbasis web, bahasa pemrograman yang di gunakan PHP dan HTML serta database yang digunakan yaitu MariaDB. MariaDB dirilis setelah rilis terbaru dari MySQL yang memiliki jumlah bug yang lebih sedikit, mempunyai kapasitas engine yang lebih banyak dan memiliki banyak fitur-fitur yang canggih serta sangat mudah bermigrasi dari MySQL.

  2. Didalam sistem ini akan terdapat design tampilan yang menarik dan mudah digunakan dalam pencarian data setoran retribusi dan pembayaran retribusi agar sistem ini dapat dipahami oleh user dengan cepat, yang diharapkan disini adalah data-data yang ada di tiap bagiannya dapat dikumpulkan dalam satu sistem yang terintegrasi satu sama lain, data yang terintegrasi dapat menghasilkan laporan penerimaan retribusi secara otomatis, mudah, akurat dan cepat.



BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Instansi Pemerintahan

Sejarah Singkat Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang

Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang merupakan unsur pelaksana Pemerintahan Kota dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi.

Pada tahun 2016 Pemerintah Kota Tangerang merancang pembentukan Dinas baru yaitu Dinas Lingkungan Hidup yang bertugas dan wewenang untuk mengelola dibidang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang. Sehingga pada awal tahun 2017 telah terbentuk Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang. Tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagaimana tertulis pasal 1 ayat 2 Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup adalah melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan.

Sejak awal berdirinya Dinas Lingkungan Hidup wajah Kota Tangerang menjadi ada perubahan yang cukup signifikan yaitu dengan diperolehnya penghargaan Adipura Kencana, Adipura Kencana ini ialah Piala Adipura ke-7 bagi Kota yang sedang bertransformasi menjadi Kota Seribu Industri Sejuta Jasa. Dimana sejak tahun 2011 sampai 2017 secara berturut-turut Kota Tangerang selalu mendapatkan Piala Adipura dan puncaknya di tahun 2013 dan 2017 kota yang terkenal sebagai kota Akhlakul Karimah meraih Piala Adipura Kencana, supremasi kota yang selalu mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan. sehingga Kota Tangerang selalu masuk 10 besar dalam penilaian ADIPURA untuk kategori Kota Metropolitan.

Secara umum yang melatar belakangi terbentuknya UPT Retribusi Persampahan yaitu kondisi dimana retribusi pelayanan persampahan/kebersihan merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah dan dilaksanakan berdasarkan prinsip demokrasi, pemerataan dan keadilan, peran serta masyarakat dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensi daerah dan dibutuhkannya suatu tempat atau wadah untuk melakukan serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data ataupun keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban membayar retribusi pelayanan persampahan/kebersihan dan adapun sanksi yang berlaku sesuai peraturan daerah yang berlaku.

Upaya peningkatan PAD dapat dilakukan salah satunya dengan meningkatkan sumber daya dan sarana yang terbatas serta meningkatkan pemungutan yaitu dengan mengoptimalkan potensi yang ada, serta terus mengupayakan menggali sumber-sumber pendapatan baru yang potensinya memungkinkan, sehingga dapat di pungut retribusinya sesuai ketentuan yang ada.


Visi Dinas Lingkungan Hidup

Adapun visi dari Dinas Lingkungan Hidup sebagai berikut:

“Terwujudnya Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang yang handal dan proaktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup”.


Misi Dinas Lingkungan Hidup

Adapun misi dari Dinas Lingkungan Hidup sebagai berikut:

  1. Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

  2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.


Struktur Organisasi

Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang mempunyai struktur organisasi, yaitu :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Gambar 3.2 Struktur Organisasi UPT Retribusi Persampahan.


Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Dinas

  2. Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

  3. Sekretariat

  4. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perencanaan. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

    Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris yaitu:

    1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagian.
    2. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan.
    3. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian.
  5. Bidang Tata Lingkungan

  6. Bidang Tata Lingkungan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas dalam lingkup perencanaan lingkungan, pengelolaan limbah B3 dan konservasi lingkungan hidup. Bidang Tata Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

    Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tata Lingkungan yaitu :

    1. Seksi Pengelolaan Limbah B3 mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Tata Lingkungan yang berkenaan dengan pengelolaan dan penanganan limbah B3. Seksi Pengelolaan Limbah B3 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Tata Lingkungan yang berkenaan dengan pelaksanaan analisis dan evaluasi dampak lingkungan. Seksi Kajian Dampak Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Tata Lingkungan yang berkenaan dengan pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam serta keanekaragaman hayati. Seksi Pemeliharaan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
  7. Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup

  8. Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas dalam lingkup pengawasan dan penegakan hukum lingkungan hidup, peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan serta peran serta masyarakat. Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

    Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup yaitu:

    1. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup yang berkenaan dengan pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup yang berkenaan dengan penegakan hukum lingkungan hidup. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dalam lingkup peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
  9. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

  10. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas dalam lingkup pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.

    Yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yaitu:

    1. Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup yang berkenaan dengan pemantauan kualitas lingkungan hidup. Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    2. Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang berkenaan dengan pengendalian pencemaran lingkungan. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    3. Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang berkenaan dengan pengendalian kerusakan lingkungan. Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
  11. Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah

  12. Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pengelolaan dan pendayagunaan persampahan. Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

    Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yaitu:

    1. Seksi Penanganan Sampah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yang berkenaan dengan penyapuan, pengumpulan dan pengangkutan sampah. Seksi Penanganan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    2. Seksi Pengurangan Sampah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kebersihan yang berkenaan dengan pengangkutan sampah. Seksi Pengurangan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
    3. Seksi Pengolahan dan Pemrosesan Sampah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yang berkenaan dengan pendayagunaan sampah dan peningkatan peran serta masyarakat di bidang lingkungan hidup. Seksi Pengolahan dan Pemrosesan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
  13. UPT Retribusi Persampahan Kota Tangerang

  14. UPT Retribusi Persampahan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas Dinas yang berkenaan dengan pengelolaan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan. UPT Retribusi Persampahan dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

    Untuk melaksanakan tugas UPT Retribusi Persampahan mempunyai fungsi :

    1. Pelaksanaan analisis potensi Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
    2. Pelaksanaan pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.

    Rincian tugas UPT Retribusi Persampahan adalah:

    1. Melakukan pendataan Obyek dan Subyek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
    2. Melakukan analisis potensi pendapatan asli daerah yang bersumber dari Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan.
    3. Melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan atau lembaga yang terkait dalam rangka pengelolaan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
    4. Melakukan penyiapan Barang Kuasi yang diperlukan dalam rangka pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
    5. Melaksanakan pengendalian dalam rangka penyediaan Barang Kuasi yang diperlukan dalam pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
    6. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian dalam rangka penugasan Pegawai UPT Retribusi Persampahan yang akan melaksanakan pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
    7. Melaksanakan pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
    8. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, dan penyetoran hasil pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan ke Kas Daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
    9. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Retribusi Persampahan.
    10. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
  15. Kelompok Jabatan Fungsional

    1. Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    2. Pemegang Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
    3. Dalam hal Pemegang Jabatan Fungsional lebih dari seorang dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional.
    4. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh Pemegang Jabatan Fungsional yang paling senior.
    5. Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang memangku setiap jenis Jabatan Fungsional ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan.


Retribusi pelayanan Persampahan untuk meningkatkan PAD

Kegiatan teknis utama berupa pendataan Obyek dan Subyek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dan menganalisis potensi pendapatan asli daerah yang bersumber dari Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan serta Monitoring penerimaan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan yang dilakukan oleh UPT Retribusi Persampahan dengan luas ruang lingkup pelayanan di wilayah Kota Tangerang sebagai berikut :

  1. Luas Wilayah : 164,54 km2
  2. Jumlah Kecamatan : 13 kecamatan
  3. Jumlah Kelurahan : 104 kelurahan


Kontribusi terhadap Pemerintah dan Masyarakat

Dengan terbentuknya UPT Retribusi Kebersihan/Persampahan, maka segala ketentuan atau peraturan yang mengatur mengenai tugas dan fungsi serta tata kerja Unit Pelaksana Teknis Retribusi Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup yang sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 112 Tahun 2016, diharapkan UPT Retribusi Kebersihan/Persampahan dapat memberikan kontribusi dalam penerimaan Retribusi daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna mendukung sumber pembiayaan daerah dalam menyelenggarakan pembangunan daerah, yang pada akhirnya akan meningkatkan dan memeratakan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di daerahnya.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Prosedur setoran pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan

  2. Peran Petugas Pemungut Retribusi setiap awal bulannya melakukan setoran pembayaran retribusi yaitu dengan cara meminta form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 ke Bendahara Pembantu Penerima dan mengisi form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 kemudian memberikan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 beserta SKRD, uang cash atau bukti transfer kepada Bendahara Pembantu Penerima selanjutnya Bendahara Pembantu Penerima memberikan kwitansi (tanda pembayaran) kepada Petugas Pemungut Retribusi.

  3. Prosedur pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan

  4. Peran Bendahara Pembantu Penerima dan Petugas Pendata melakukan prosedur pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yaitu :

    1. Bendahara Pembantu Penerima mencatat di daftar setoran retribusi berdasarkan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 selanjutnya mencatat di daftar setoran retribusi setelah itu diinput kembali di Microsoft Office Excel kemudian merekap setoran mingguan.
    2. Petugas Pendata meminta Kwitansi (tanda pembayaran) kepada Bendahara Pembantu Penerima untuk merekap rincian bulanan.
  5. Prosedur Pembuatan Laporan Setoran Mingguan dan Laporan Rincian Bulanan.

  6. Berdasarkan rekapan :

    1. Rekapan setoran mingguan, Bendahara Pembantu Penerima membuat laporan setoran mingguan selanjutnya diberikan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.
    2. Rekapan rincian bulanan, Petugas Pendata membuat laporan rincian bulanan selanjutnya diberikan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.


Rancangan Sistem Berjalan

Analisa sistem yang berjalan pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan yaitu :

  1. Petugas Pemungut Retribusi melakukan setoran pembayaran retribusi dengan meminta form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 yaitu ada dua form :

    1. Jika Petugas Pemungut Retribusi melakukan pembayaran dengan cash dan pembayaran dengan transfer maka meminta 2 lembar form Tanda Bukti Penerimaan bend 26.
    2. Jika Petugas Pemungut Retribusi melakukan pembayaran dengan cash atau pembayaran dengan transfer saja hanya meminta 1 lembar saja form Tanda Bukti Penerimaan bend 26.
  2. Petugas Pemungut Retribusi Mengisi form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 setelah mengisi form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 petugas pemungut retribusi memberikan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 beserta SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah), uang cash atau tanda bukti transfer.

  3. Setelah pembayaran dilakukan maka Bendahara Pembantu Penerima mengisi Kwitansi (Tanda Pembayaran) dan memberikan Kwitansi (Tanda Pembayaran) kepada Petugas Pemungut Retribusi.

  4. Setelah Bendahara Pembantu Penerima menerima pembayaran dengan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 kemudian mencatat di daftar setoran retribusi jika semuannya sudah terkumpul pembayaran retribusi, maka Bendahara Pembantu Penerima menginput setoran retribusi kemudian merekap setoran mingguan sesuai dengan kelurahan dan pembayaran melalui uang cash atau transfer.

  5. Setelah selesai Bendahara Pembantu Penerima merekap setoran mingguan, Bendahara Pembantu Penerima memberikan laporan setoran mingguan kepada Kepala UPT Retribusi Persampahan.

  6. Kemudian Bendahara Pembantu Penerima memberikan kwitansi (Tanda Pembayaran) kepada Petugas Pendata selanjutnya Petugas Pendata merekap rincian bulanan setelah selesai memberikan laporan rincian bulanan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.

  7. Dibawah ini merupakan proses sistem yang sedang berjalan di instansi pemerintahan yang menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.


Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Use Case Diagram Pendataan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. 1 (Satu) System yang mencakup seluruh kegiatan mulai dari pemungut retribusi sampai kegiatan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.
  2. 4 Actor yang melakukan kegiatannya: Petugas Pemungut Retribusi, Bendahara Pembantu Penerima, Petugas Pendata dan Kepala UPT Retribusi.
  3. 13 Use Case yang bisa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya : meminta form bend 26, pembayaran cash, pembayaran transfer, mengisi form bend 26, pemberian form bend 26, SKRD, uang cash atau bukti transfer, mengisi kwitansi, pemberian kwitansi, mencatat di daftar setoran retribusi, input setoran retribusi, merekap setoran retribusi mingguan, pemberian kwitansi, merekap rincian retribusi bulanan, menerima laporan setoran mingguan dan menerima laporan rincian bulanan.

Keterangan:

  1. Form Bend 26 merupakan Formulir Tanda Bukti Penerimaan

  2. Kwitansi merupakan Tanda Pembayaran

  3. SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) merupakan Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlahnya retribusi yang terutang.


Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

  1. 1 Initial Node sebagai yang mengawali objek
  2. 4 Swim Line yaitu : Pemungut Retribusi, Bendahara Pembantu Penerima, Petugas Pendata dan Kepala UPT Retribusi Persampahan.
  3. 21 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu yang diantaranya adalah meminta form bend 26, pembayaran cash, pembayaran transfer, pemberian form bend 26, menerima form bend 26, mengisi form bend 26, pemberian form bend 26, SKRD, uang cash atau bukti transfer, menerima form bend 26, SKRD, uang cash atau bukti transfer, mengisi kwitansi, pemberian kwitansi, menerima kwitansi, mencatat di daftar setoran retribusi, input setoran retribusi, merekap setoran mingguan, pemberian kwitansi, menerima kwitansi, merekap rincian bulanan, memberikan laporan setoran mingguan, menerima laporan setoran mingguan, memberikan laporan rincian bulanan dan menerima rincian bulanan.
  4. 1 (Satu) Final State sebagai yang mengakhiri objek.


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.5 Sequence Diagram pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan

Berdasarkan gambar 3.5 Sequance Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

  1. 4 (Lima) Actor yang diantaranya adalah Pemungut Retribusi, Bendahara Pembantu Penerima, Petugas Pendata dan Kepala UPT Retribusi.
  2. 24 (dua puluh dua) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.


Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Analisis PIECES ini sangat penting sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis ini biasannya untuk mengidentifikasi masalah sampai dengan menyelesaikan masalah. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode analisis PIECES yaitu :

Tabel 3.1 Analisis PIECES


Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Nama Masukan : Tanda Bukti Penerimaan Bend 26
    Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran pada Customers dan jumlah setoran retribusi
    Sumber : Bendahara Pembantu Penerima
    Tujuan : Pemungut Retribusi
    Media : Kertas
    Frekuensi : Setiap ada pembayaran retribusi
    Format : 3
    Keterangan : Berisi Pembayaran Retribusi dan jumlah setoran retribusi.

    Nama Masukan : SKRD (Surat Ketentuan Retribusi Daerah)
    Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran pada Customers
    Sumber : Petugas Pemungut Retribusi
    Tujuan : Customers
    Media : Kertas
    Frekuensi : Setiap ada pembayaran yang harus ditagih
    Format : 3
    Keterangan : Berisi Ketentuan Jumlah yang harus di Bayar

  2. Analisa Proses
    Nama : Setoran pembayaran retribusi
    Masukan  : SKRD, Tanda Bukti Penerimaan Bend 26 dan Uang Cash atau Tanda Bukti Transfer.
    Keluaran : Kwitansi (tanda pembayaran)
    Ringkasan Proses : ketika petugas pemungut retribusi melakukan setoran pembayaran retribusi, petugas pemungut retribusi memberikan SKRD, Form Tanda Bukti Penerimaan Bend 26 dan Uang Cash atau Bukti Transfer kepada Bendahara Pembantu Penerima.

  3. Analisa Keluaran
    Nama Keluaran : Kwitansi (tanda pembayaran)
    Fungsi : Sebagai bukti pembayaran retribusi
    Media : Kertas
    Rangkap : 5
    Distribusi : Sebagai arsip
    Distribusi : Laporan akan diberikan kepada Pimpinan.

    Nama Keluaran :Laporan Setoran Mingguan
    Fungsi : Untuk mengetahui Jumlah Setoran Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan
    Media : Kertas
    Rangkap : 3
    Distribusi : Sebagai arsip

    Nama Keluaran :Laporan Rincian Bulanan
    Fungsi : Untuk mengetahui hasil rincian retribusi Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan
    Media : Kertas
    Rangkap : 13
    Distribusi : Sebagai arsip


Konfigurasi Sistem yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel i7-4785T
    2. Monitor : Lenovo 17” Inci
    3. Hardisk : 1 Terra
    4. RAM : 4 GB
    5. Keyboard : Logitec
    6. Printer : EPSON LQ 2190
    7. Mouse : Lenovo
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Microsoft Windows 7
    2. Microsoft Office 2007
  3. Hak Akses (Brainware)
    1. Kepala UPT Retribusi Persampahan
    2. Bendahara Pembantu Penerima
    3. Petugas Pendata


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan Yang Dihadapi
    Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis dalam Pendataan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:
    1. Penginputan yang dilakukan untuk pendataan pembayaran retribusi saat ini masih belum terkomputerisasi dengan baik yaitu menggunakan Microsoft office excel sehingga dalam hal ini mengakibatkan pendataan pembayaran retribusi yang dihasilkan kurang berjalan dengan efektif dan efisien.
    2. Dalam laporan pembayaran retribusi belum dapat menghasilkan laporan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang cepat, tepat dan akurat karena harus di cek satu persatu berapa jumlah setoran retribusi dan pembayaran retribusi sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan yang akan di berikan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.
    3. Proses memonitoring pembayaran retribusi masih kurang optimal yang dimana prosesnya sering terjadinya kesalahan, seperti pencarian data yang sudah melakukan pembayaran retribusi atau pun yang belum melakukan pembayaran retribusi harus di cek satu persatu.
  2. Alternatif Pemecahan Masalah
    Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:
    1. Membuat sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pendataan pembayaran retribusi dalam penginputan data pembayaran retribusi dan pengolahan data serta menyajikan data agar saling terintegrasi satu sama lain. Data yang terintegrasi dapat menghasilkan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan yang mudah, akurat dan cepat dalam memberikan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.
    2. Membuat suatu rancangan sistem monitoring pembayaran retribusi untuk mempermudah Bendahara Pembantu Penerima dan Kepala UPT Retribusi Persampahan dalam memonitoring pencarian data yang sudah melakukan pembayaran retribusi atau pun yang belum melakukan pembayaran retribusi sehingga tidak perlu di cek satu persatu karena data tersebut sudah terintegrasi satu sama lain. Sistem pendataan pembayaran retribusi dapat diakses secara localhost. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP dan HTML sebagai database yang dapat menyimpan data pembayaran secara lengkap dan terperinci dan lebih efektif dalam satu database sehingga tidak membutuhkan berkas banyak dan data bisa di gunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun melalui hasil observasi dan wawancara kepada Stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini merupakan data elisitasi tahap I :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential). Berikut ini merupakan data elisitasi tahap II :

Berikut ini adalah tabel Elisitasi Tahap II yang di tunjukkan pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.

D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting.

I (Inessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara requirement yang di beri opsi Inessential (I) harus di eliminasi di Elisitasi tahap III. selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

Berikut ini adalah tabel Elisitasi Tahap III yang di tunjukkan pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III


Keterangan :

T (Technical) H (High)

O (Operational) M (Middle)

E Economic L (Low)


Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang disetujui oleh Stakeholder, yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat peneliti untuk menerapkan sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup. Berdasarkan elisitasi tahap III, menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat ditunjukkan pada :

Tabel 3.5 Tabel Final Draft Elisitasi



BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisis dan penelitian dari sistem yang sedang berjalan pada UPT Retribusi Persampahan Di Dinas Lingkungan Hidup, selanjutnya akan membahas tentang rancangan sistem yang diusulkan yang dapat dijelaskan pada use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.


Prosedur Sistem Usulan

  1. Kepala UPT Retribusi Persampahan
    1. Dapat melakukan login.
    2. Menampilkan menu dashboard. Dimana terdapat data pembayaran dan grafik pendapatan bulanan.
    3. Menampilkan menu Master Data. Dimana terdapat menu Petugas, Menu Customers, Menu wilayah, Menu Kecamatan, Menu Kelurahan dan menu Cara Bayar. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat menginput, delete, Search dan edit data.
    4. Menampilkan menu Pembayaran. Dimana terdapat data pembayaran. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat menginput, delete, search, print kwitansi dan edit data.
    5. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat menu laporan harian, menu laporan mingguan dan menu laporan bulanan. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak untuk search, cetak laporan.
    6. Menampilkan menu setting. Dimana terdapat menu users, menu Roles dan menu permissions. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat add, delete dan edit.
    7. Dapat melakukan logout.
  2. Bendahara Pembantu Penerima
    1. Dapat melakukan login.
    2. Menampilkan menu dashboard.
    3. Menampilkan menu pembayaran. Dimana terdapat data pembayaran. Bendahara Pembantu Penerima memiliki hak akses dapat menginput, delete, search, print kwitansi dan edit data.
    4. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat menu laporan harian, menu laporan mingguan dan menu laporan bulanan. Bendahara Pembantu Penerima memiliki hak untuk search, cetak laporan.
    5. Dapat melakukan logout.


Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut ini merupakan use case diagram yang menggambarkan proses sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:


Gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. Kepala UPT Retribusi Persampahan
  2. 2 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima.
  3. Terdapat 8 Use Case yaitu :
    1. Login.
    2. 5 Extend Use Case :
      1. Menu Utama memiliki 5 Extention Points, yaitu Dashboard, Master Data, Pembayaran, Laporan dan Setting.
      2. Menu Master Data memiliki 6 Extention Points, yaitu Petugas, Customers, Wilayah, Kecamatan, Kelurahan, dan Cara Bayar.
      3. Menu Pembayaran Memiliki 1 Extention Points, yaitu input pembayaran.
      4. Menu Laporan Memiliki 3 Extention Points, yaitu Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
      5. Menu Setting Memiliki 3 Extention Points, yaitu Users, Roles dan Permissions.
    3. Logout

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut ini merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:

  1. Activity diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan.

    Gambar 4.2 activity diagram sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan

    Pada gambar 4.2 activity diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:

    1. 1 initial node, untuk mengawali objek.
    2. 49 action state yang menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 1 decision node, aliran yang menentukan pilihan.
    4. 6 Fork node yang menjelaskan adanya beberapa aliran.
    5. 1 activity final node, untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.
  2. Activity diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan

    Gambar 4.3 activity diagram sistem untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan

    Pada gambar 4.3 activity diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:

    1. 1 initial node, untuk mengawali objek.
    2. 20 action state yang menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 1 decision node, aliran yang menentukan pilihan.
    4. 4 Fork node yang menjelaskan adanya beberapa aliran.
    5. 1 activity final node, untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.


Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut ini merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur-alur aktivitas sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:

Sequence diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:

    Gambar 4.4 sequence diagram sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan

    Pada gambar 4.4 sequence diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Kepala UPT Retribusi Persampahan.
    2. 15 lifeline yang saling berinteraksi, yaitu menu utama, dashboard, Petugas, Customers, Wilayah, Kecamatan, Kelurahan, Cara Bayar, Pembayaran, Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Users, Roles dan Permissions.
    3. 2 boundary lifeline, yaitu login dan logout.

Sequence diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:

    Gambar 4.5 sequence diagram sistem untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan

    Pada gambar 4.5 sequence diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Bendahara Pembantu Penerima.
    2. 6 lifeline yang saling berinteraksi, yaitu menu utama, dashboard, Pembayaran, Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
    3. 2 boundary lifeline, yaitu login dan logout.
    4. 19 message yang memuat informasi – informasi tentang suatu kegiatan atau aktivitas yang terjadi yang dilakukan oleh actor – actor.
    5. 1 decision node untuk membuat keputusan.


Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class diagram yang digunakan untuk menjelaskan spesifikasi objek-objek yang ada di dalam apikasi sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan. Dimana class diagram yang diusulkan terdapat objek (class) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Berikut ini merupakan class diagram yang diusulkan ditunjukkan pada gambar 4.6

Gambar 4.6 class diagram yang diusulkan


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diususlkan ditunjukkan pada tabel 4.1:

Tabel 4.1 perbedaan sistem yang berjalan dan sistem usulann



Rancangan Basis data

Spesifikasi Basis Data

Desain basis data menjelaskan tentang media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, Foreign Key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan untuk sistem yang akan dibangun yaitu:

  1. Nama File : Petugas
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data petugas
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_petugas
    Foreign Key : Id_kelurahan
    Panjang Record : 309
    Isi : Id_petugas+nama+id_kelurahan+No_tlp+email+alamat.

    Tabel 4.2 Tabel Petugas

  2. Nama File : Customers
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data Customers
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_customers
    Foreign Key : Id_kelurahan
    Panjang Record : 309
    Isi : Id_customers+nama+id_kelurahan+No_tlp+email+alamat.

    Tabel 4.3 Tabel Customers

  3. Nama File : Wilayah
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data wilayah
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_wilayah
    Panjang Record : 47
    Isi : Id_wilayah+nama.

    Tabel 4.4 Tabel Wilayah

  4. Nama File : Kecamatan
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data kecamatan
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_kecamatan
    Foreign Key : Id_wilayah
    Panjang Record : 59
    Isi : Id_kecamatan+nama+id_wilayah.

    Tabel 4.5 Tabel Kecamatan

  5. Nama File : Kelurahan
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data kelurahan
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_kelurahan
    Foreign Key : Id_kecamatan
    Panjang Record : 59
    Isi : Id_kelurahan+nama+id_kecamatan.

    Tabel 4.6 Tabel Kelurahan

  6. Nama File : Cara bayar
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data cara bayar
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_carabayar
    Panjang Record : 47
    Isi : Id_cara bayar+nama.

    Tabel 4.7 Tabel Cara Bayar

  7. Nama File : Pembayaran
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data pembayaran
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_pembayaran
    Panjang Record : 36
    Isi : Id_pembayaran+id_petugas+id_user+tanggal.

    Tabel 4.8 Tabel Pembayaran

  8. Nama File : Pembayaran detail
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk input data pembayaran baru
    Media : Hardisk
    Foreign Key : Id_pembayaran
    Id_customers
    Id_carabayar
    Panjang Record : 62.2
    Isi : Id_pembayaran+id_customers+id_carabayar+nominal+bulan+tahun

    Tabel 4.9 Tabel Pembayaran Detail

  9. Nama File : User
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data user
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_user
    Panjang Record : 408
    Isi : Id_user+nama+email+password+remembertoken+username.

    Tabel 4.10 Tabel User

  10. Nama File : User has roles
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyambungkan user dengan roles
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_roles
    Foreign Key : Id_user
    Panjang Record : 24
    Isi : Id_roles+id_user.

    Tabel 4.11 Tabel User Has Roles

  11. Nama File : Roles
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data roles
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_roles
    Panjang Record : 47
    Isi : Id_roles+name.

    Tabel 4.12 Tabel Roles

  12. Nama File : Roles has permissions
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyambungkan roles dengan permissions
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_permissions
    Foreign Key : Id_roles
    Panjang Record : 24
    Isi : Id_permissions+id_roles.

    Tabel 4.13 Tabel Roles Has Permissions

  13. Nama File : Permissions
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyimpan data permissions
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_permissions
    Panjang Record : 47
    Isi : Id_permissions+nama.

    Tabel 4.14 Tabel Permissions

  14. Nama File : User has permissions
    Tipe File : File Master
    Fungsi : Untuk menyambungkan user dengan permissions
    Media : Hardisk
    Primary Key : Id_user
    Foreign Key : Id_ permissions
    Panjang Record : 24
    Isi : Id_user+id_permissions.

    Tabel 4.15 Tabel User Has Permissions


  15. Nama File : password resets
    Fungsi : Untuk menyimpan data ganti password
    Media : Hardisk
    Panjang Record : 382
    Isi : email+token.

    Tabel 4.16 Tabel Password Resets



Rancangan Prototype

Rancangan prototype sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan diantaranya yaitu:

Prototype Login

Pada saat program pertama kali dijalankan pada tampilan yang muncul yaitu login. Tampilan login berfungsi sebagai awal dalam menggunakan sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, yang berhak melakukan login yaitu: Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima.
Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.7:

Keterangan pada menu login yaitu:

  1. Textfield Text field username : masukan username pada kolom username.
  2. Text field password : masukan password yang sesuai dengan username agar masuk ke dalam sistem.
  3. Check box remember me : klik remember me pada Check box untuk mempermudah agar tidak selalu memasukkan username dan password secara otomatis, langsung klik login.
  4. Button login : setelah memasukkan username dan password dengan benar selanjutnya klik remember me dan klik login setelah itu admin dapat masuk kedalam sistem. Sedangkan, jika username atau password salah maka tidak dapat masuk kedalam sistem dan akan muncul tulisan username atau password salah.

Prototype Menu Utama (Dashboard)

Rancangan menu utama (dashboard) untuk menampilkan halaman awal pada sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, yang berisi menu petugas, menu customers, menu wilayah, menu kecamatan, menu kelurahan, menu metode pembayaran, menu pembayaran, menu laporan harian, menu laporan mingguan, menu laporan bulanan, menu users, menu roles dan menu permissions dan menu logout.
Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu utama (dashboard) yang ditunjukkan pada gambar 4.8:

Gambar 4.8 Menu Utama (Dashboard)

Prototype Halaman Master Data Petugas

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada master data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.9:

Gambaar 4.9 Master Data Petugas

Keterangan pada tampilan data petugas yaitu:

  1. Nama, kelurahan, No. Tlp, Email, Alamat dan Opsi.
  2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
  3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
  4. Search untuk mencari data petugas
  5. Klik tombol Button add petugas, maka akan tampil input data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.10:

Gambar 4.10 Input Data Petugas

Keterangan pada input data petugas yaitu:

  1. Di form data petugas isi : nama petugas, kelurahan, no. Tlp, email dan alamat.
  2. Terdapat button Simpan untuk menambah data petugas.

Prototype Halaman Master Data Customers

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada master data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.11:

Gambar 4.11 Master Data Customers

Keterangan pada tampilan data Customers yaitu:

  1. Nama, kelurahan, No. Tlp, Email, Alamat dan Opsi.
  2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
  3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
  4. Search untuk mencari data customers.
  5. Klik tombol Button add customers maka akan tampil input data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.12:

Gambar 4.12 Input Data Customers

Keterangan pada input data customers yaitu:

  1. Di form data customers isi : nama customers, kelurahan, no. Tlp, email dan alamat.
  2. Terdapat button Simpan untuk menambah data customers.

Prototype Halaman Master Data Wilayah

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.13:

Gambar 4.13 Master Data Wilayah

Keterangan pada tampilan data wilayah yaitu:

  1. Nama dan Opsi.
  2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
  3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
  4. Search untuk mencari data wilayah.
  5. Klik tombol Button add wilayah maka akan tampil input data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.14:

Gambar 4.14 Input Data Wilayah

Keterangan pada input data Wilayah yaitu:

  1. Di form data wilayah isi : nama wilayah.
  2. Terdapat button Simpan untuk menambah data wilayah.

Prototype Halaman Master Data Kecamatan

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.15:

Gambar 4.15 Master Data Kecamatan

Keterangan pada tampilan data kecamatan yaitu:

  1. 1. Nama, wilayah dan Opsi.
  2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
  3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
  4. Search untuk mencari data kecamatan.
  5. Klik tombol Button add kecamatan maka akan tampil input data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.16:

Gambar 4.10 Input Data Kecamatan

Keterangan pada input data Kecamatan yaitu:

  1. Di form data kecamatan isi : nama kecamatan dan wilayah.
  2. Terdapat button Simpan untuk menambah data kecamatan

Prototype Halaman Master Data Kelurahan

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.17:

Gambaar 4.17 Master Data Kelurahan

Keterangan pada tampilan data Kelurahan yaitu:

  1. Nama, kecamatan dan Opsi.
  2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
  3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
  4. Search untuk mencari data kelurahan.
  5. Klik tombol Button add kelurahan maka akan tampil input data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.18:

Gambar 4.18 Input Data Kelurahan

Keterangan pada input data kelurahan yaitu:

  1. Di form data kelurahan isi : nama kelurahan dan kecamatan.
  2. Terdapat button Simpan untuk menambah data kelurahan.

Prototype Halaman Master Data Cara Bayar

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.19:

Gambaar 4.19 Master Data Cara Bayar

Keterangan pada tampilan data cara bayar yaitu:

  1. Nama dan Opsi.
  2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
  3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
  4. Search untuk mencari data cara bayar.
  5. Klik tombol Button add cara bayar maka akan tampil input data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.20

Gambar 4.20 Input Data Cara Bayar

Keterangan pada input data cara bayar yaitu:

  1. Di form data cara bayar isi : nama cara bayar.
  2. Terdapat button simpan untuk menambah data cara bayar.

Prototype Halaman Menu data pembayaran

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.21:

Gambar 4.21 Menu Data Pembayaran

Keterangan pada tampilan data pembayaran yaitu:

  1. No, tanggal, petugas, kelurahan dan Opsi.
  2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
  3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
  4. Search untuk mencari data pembayaran
  5. Klik tombol Button add pembayaran maka akan tampil input data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.22

Gambar 4.22 input data pembayaran

Keterangan pada input data pembayaran yaitu:

  1. Di form data pembayaran isi : petugas, kelurahan, tanggal bayar, customers, nominal, bulan, tahun, cara bayar dan #.
  2. Terdapat button +add untuk menambah pembayaran.
  3. Terdapat button Simpan untuk menambah data pembayaran.

Prototype Halaman Laporan Harian

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan harian yang ditunjukkan pada gambar 4.23:

Gambaar 4.23 Laporan Harian

Keterangan pada tampilan daftar laporan harian yaitu:

  1. No, nama petugas, wilayah, kecamatan, kelurahan dan total.
  2. Isi text fild ketik tanggal untuk menampilkan data laporan harian sesuai tanggal.
  3. Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan harian.
  4. Print untuk cetak data laporan harian

Prototype Halaman Laporan Mingguan

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan mingguan yang ditunjukkan pada gambar 4.24:

Gambaar 4.24 Laporan Mingguan

Keterangan pada tampilan daftar laporan mingguan yaitu:

  1. No, nama petugas, wilayah kerja, kecamatan, kelurahan minggu ke dan nominal.
  2. Isi text fild ketik bulan ke berapa dan tahun ke berapa untuk menampilkan data laporan mingguan.
  3. Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan mingguan.
  4. Print untuk cetak data laporan mingguan.

Prototype Halaman Laporan Bulanan

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan bulanan yang ditunjukkan pada gambar 4.25:

Gambaar 4.25 Laporan bulanan

Keterangan pada tampilan daftar laporan bulanan yaitu:

  1. Tanggal, petugas, customers, SKRD transfer, SKRD, karcis transfer dan karcis.
  2. Isi text fild ketik bulan ke berapa tahun ke berapa untuk menampilkan data laporan bulanan.
  3. Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan bulanan.
  4. Print untuk cetak data laporan bulanan.

Prototype Halaman Setting User Administration

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting user administration yang ditunjukkan pada gambar 4.26:

Gambar 4.26 Setting User Administration

Keterangan pada tampilan data user administration yaitu:

  1. Nama, username, date/time added, user roles dan Operations.
  2. Button add user untuk menambah data user.
  3. Button permissions untuk menampilkan data permission.
  4. Button Roles untuk menampilkan data roles.
  5. Klik tombol Button add user maka akan tampil input data user yang ditunjukkan pada gambar 4.27:

Gambar 4.27 Input Data User

Keterangan pada input data user yaitu:

  1. Nama, email, username, password, dan confirm password.
  2. Klik Check box memilih hak akses untuk admin atau Bendahara.
  3. Button add untuk menambah data user.

Prototype Halaman Master Setting Roles

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting roles yang ditunjukkan pada gambar 4.28:

Gambar 4.28 Setting Roles

Keterangan pada tampilan data roles yaitu:

  1. Role, permissions dan Operations.
  2. Button permissions untuk menampilkan data permissions.
  3. Button user untuk menampilkan data user.
  4. Klik tombol Button add role maka akan tampil input data role yang ditunjukkan pada gambar 4.29:

Gambar 4.29 Input Data Roles

Keterangan pada input data roles yaitu:

  1. Isi text field untuk membuat hak akses baru
  2. Klik check box untuk memilih hak akses.
  3. Button add untuk menambah data roles.

Prototype Halaman Setting Available Permissions

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting available permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.30:

Gambar 4.30 Setting Available Permissions

Keterangan pada tampilan data available permissions yaitu:

  1. Permissions dan operations.
  2. Button users untuk menampilkan data users.
  3. Button Roles untuk menampilkan data roles.
  4. Klik tombol Button add permissions maka akan tampil input data permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.31:

Gambar 4.31 Input Data Permissions

Keterangan pada input data permissions yaitu:

  1. Isi text field nama untuk menambahkan menu baru pada admin atau bendahara.
  2. Klik check box untuk memilih admin atau bendahara
  3. Button add untuk menambah data permissions.



Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel i7-4785T
  2. Monitor : Lenovo 17” Inci
  3. Hardisk : 1 Terra
  4. RAM : 4.00 GB
  5. Keyboard : Logitec
  6. Printer : EPSON LQ 2190
  7. Mouse : Lenovo

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 7
  2. Microsoft Office 2007
  3. XAMPP
  4. Notepad ++
  5. Visual Paradigm for UML 8.0
  6. Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

  1. Kepala UPT Retribusi Persampahan
  2. Bendahara Pembantu Penerima



Testing

Pengujian dilakukan dengan menggunakan black box testing ini, dilakukan dengan beberapa input pada sistem. Input tersebut selanjutnya di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, untuk melihat apakah program aplikasi sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan dari sistem tersebut. Jika input yang diberikan sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar. Namun jika output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka sistem masih terdapat beberapa kesalahan, selanjutnya dilakukan perbaikan agar memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Black Box Testing Login

Tabel 4.17 dan 4.18 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu login.

Tabel 4.17 Black Box Testing pada menu login 1

Tabel 4.18 Black Box Testing pada menu login 2

Black Box Testing Input Data Petugas

Tabel 4.19 dan 4.20 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data petugas

Tabel 4.19 Black Box Testing pada input data petugas 1

Tabel 4.20 Black Box Testing pada input data petugas 2

Black Box Testing Input Data Customers

Tabel 4.21 dan 4.22 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data customers.

Tabel 4.21 Black Box Testing pada input data customers 1

Tabel 4.22 Black Box Testing pada input data customers 2

Black Box Testing Input Data Wilayah

Tabel 4.23 dan 4.24 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data wilayah.

Tabel 4.23 Black Box Testing pada input data wilayah 1

Tabel 4.24 Black Box Testing pada input data wilayah 2

Black Box Testing Input Data Kecamatan

Tabel 4.25 dan 4.26 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data kecamatan.

Tabel 4.25 Black Box Testing pada input data kecamatan 1

Tabel 4.26 Black Box Testing pada input data kecamatan 2

Black Box Testing input Data Kelurahan

Tabel 4.27 dan 4.28 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data kelurahan.

Tabel 4.27 Black Box Testing pada input data kelurahan 1

Tabel 4.28 Black Box Testing pada input data kelurahan 2

Black Box Testing Input Data Cara Bayar

Tabel 4.29 dan 4.30 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data cara bayar.

Tabel 4.29 Black Box Testing pada input data cara bayar 1

Tabel 4.30 Black Box Testing pada input data cara bayar 2

Black Box Testing Input Data Pembayaran

Tabel 4.31 dan 4.32 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data pembayaran.

Tabel 4.31 Black Box Testing pada input data pembayaran 1

Tabel 4.32 Black Box Testing pada input data pembayaran 2

Black Box Testing Input User Administration

Tabel 4.33 dan 4.34 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input user administration.

Tabel 4.33 Black Box Testing pada input user administration 1

Tabel 4.34 Black Box Testing pada input user administration 2

Black Box Testing Input Roles

Tabel 4.35 dan 4.36 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input roles.

Tabel 4.35 Black Box Testing pada input roles 1

Tabel 4.36 Black Box Testing pada input roles 2

Black Box Testing Input Available Permissions

Tabel 4.37 dan 4.38 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input available permissions.

Tabel 4.37 Black Box Testing pada input available permissions 1

Tabel 4.38 Black Box Testing pada input available permissions 2



Implementasi

Implementasi yang Diusulkan

Berikut ini merupakan gambaran sistem perancangan pendataan pembayaran retribusi pelayanan persamphan/kebersihan, dapat dilihat pada gambar sebagai berikut ini:

  1. Tampilan Login
    Tampilan login merupakan langkah paling utama dalam mengimplementasikan program yang telah dibuat dengan catatan username atau password yang dimasukkan harus benar. Tampilan login ini menjaga sistem supaya tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang, yang berhak untuk melakukan login hanya kepala UPT Retribusi dan Bendahara Pembantu Penerima.
    Berikut ini merupakan tampilan login yang ditunjukkan pada gambar 4.32:

    Gambar 4.32 Tampilan Login

  2. Tampilan Menu Utama (Dashboard)
    Menu Utama (Dashboard) adalah tampilan awal setelah melakukan login sistem yang berisi menu master data (petugas, customers, wilayah, kecamatan, kelurahan, cara bayar), menu pembayaran, menu laporan (laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan) dan menu setting (users, roles, permissions).
    Berikut merupakan tampilan menu utama (dashboard) yang ditujukkan pada gambar 4.33:

    Gambar 4.33 Tampilan Menu Utama (Dashboard)

  3. Tampilan Program Master Data Petugas
    Tampilan master data petugas terdapat data petugas, berikut ini merupakan tampilan program data master petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.34:

    Gambar 4.30 Tampilan Program Master Bidang

    Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.35:

    Gambar 4.35 Tampilan Program Input Master Data Petugas

  4. Tampilan Program Master Data Customers
    Tampilan master data customers terdapat data customers, berikut ini merupakan tampilan data master customers yang ditunjukkan pada gambar 4.36:

    Gambar 4.36 Tampilan Program Master Data Customers

    Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.37:

    Gambar 4.37 Tampilan Program Input Master Data Customers

  5. Tampilan Program Master Data Wilayah
    Tampilan program master data wilayah terdapat data wilayah, berikut ini merupakan tampilan program master data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.38:

    Gambar 4.38 Tampilan Program Master Data Wilayah

    Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.39:

    Gambar 4.39 Tampilan Program Input Master Data Wilayah

  6. Tampilan Program Master Data Kecamatan
    Tampilan master data kecamatan terdapat data kecamatan, berikut ini merupakan tampilan master data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.40:

    Gambar 4.40 Tampilan Program Master Data Kecamatan

    Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.41:

    Gambar 4.41 Tampilan Program Input Master Data Kecamatan

  7. Tampilan Program Master Data Kelurahan
    Tampilan master data kelurahan terdapat data kelurahan, berikut ini merupakan tampilan master data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.42:

    Gambar 4.42 Tampilan Program Master Data Kelurahan

    Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.43:

    Gambar 4.43 Tampilan Program Input Master Data Kelurahan

  8. Tampilan Program Master Data Cara Bayar
    Tampilan master data cara bayar terdapat data cara bayar, berikut ini merupakan tampilan master data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.44:

    Gambar 4.44 Tampilan Program Master Data Cara Bayar

    Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.45:

    Gambar 4.45 Tampilan Program Input Master Data Cara Bayar

  9. Tampilan Program Data Pembayaran
    Tampilan program data pembayaran terdapat data pembayaran, berikut ini merupakan tampilan program data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.46:

    Gambar 4.46 Tampilan Program Data Pembayaran

    Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.47:

    Gambar 4.47 Tampilan Program Input Data Pembayaran

  10. Tampilan Program Laporan Harian
    Tampilan program laporan harian terdapat daftar laporan harian, berikut ini merupakan tampilan program laporan harian yang ditunjukkan pada gambar 4.48:

    Gambar 4.48 Tampilan Program Laporan Harian

  11. Tampilan Program Laporan Mingguan
    Tampilan program laporan mingguan terdapat daftar laporan mingguan, berikut ini merupakan tampilan program laporan mingguan yang ditunjukkan pada gambar 4.49:

    Gambar 4.49 Tampilan Program Laporan Mingguan

  12. Tampilan Program Laporan Bulanan
    Tampilan program laporan bulanan terdapat daftar laporan bulanan, berikut ini merupakan tampilan program laporan bulanan yang ditunjukkan pada gambar 4.50:

    Gambar 4.50 Tampilan Program Laporan Bulanan

  13. Tampilan Program Setting Users Administration
    Tampilan setting users administration terdapat data user, berikut ini merupakan tampilan setting users administration yang ditunjukkan pada gambar 4.51:

    Gambar 4.51 Tampilan Program Setting Users Administration

    Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data user yang ditunjukkan pada gambar 4.52:

    Gambar 4.52 Tampilan Program 'Input Setting Users Administration

  14. Tampilan Program Setting Roles
    Tampilan setting roles terdapat data roles, berikut ini merupakan tampilan setting roles yang ditunjukkan pada gambar 4.53:

    Gambar 4.53 Tampilan Program Setting Roles

    Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data role yang ditunjukkan pada gambar 4.54:

    Gambar 4.54 Tampilan Program Input Setting Roles

  15. Tampilan Program Setting Available Permissions
    Tampilan Setting Available Permissions terdapat data Available Permissions berikut ini merupakan tampilan Setting Available Permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.55:

    Gambar 4.55 Tampilan Program Setting Available Permissions

    Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data Permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.56:

    Gambar 4.56 Tampilan Program Input Setting Available Permissions



Schedule

Tahap ini dibutuhkan untuk rencana implementasi yang berguna dalam melaksanakan penerapan sistem tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha untuk mewujudkan suatu sistem yang sedang direncanakan ini, dalam bentuk time schedule yang ditunjukkan pada tabel 4.39:

Tabel 4.39 Schedule


Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan untuk perhitungan kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini adalah estimasi biaya yang ditunjukkan pada tabel 4.40:

Tabel 4.40 Estimasi Biaya



BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, maka penulis mengambil kesimpulan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I yaitu:

  1. Sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang berjalan saat ini yaitu dimana proses penginputan data pembayaran tersebut masih manual dengan cara Bendahara Pembantu Penerima harus mencatat di daftar setoran retribusi setelah itu diinput di Microsoft Office Excel kemudian Bendahara Pembantu Penerima merekap setoran mingguan dan petugas pendata harus menginput di Microsoft Office Excel untuk merekap rincian bulanan, maka solusi dari permasalahan di atas yaitu membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pendataan pembayaran retribusi agar saling terintegrasi satu sama lain. Sehingga menimbulkan data yang dihasilkan berjalan dengan efektif dan efisien.

  2. Sistem yang berjalan saat ini pada laporan pembayaran retribusi belum dapat menghasilkan laporan pembayaran retribusi dengan cepat, tepat dan akurat, karena belum terkomputerisasi dengan baik. sistem penyusunan laporan pembayaran retribusi yang terjadi saat ini yaitu dengan cara pembuatan laporan pembayaran retribusi menggunakan Microsoft Office Excel berdasarkan daftar setoran retribusi dan kwitansi (tanda pembayaran) sehingga pada proses pencatatan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan sering terjadi kekeliruan yang ada pada data-data dalam laporan pembayaran retribusi. Maka solusi dari permasalahan di atas yaitu, dengan membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pendataan pembayaran, dengan semua data yg terintegrasi dapat menjadikan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan yang cepat, tepat dan akurat.

  3. Dengan adanya sistem informasi monitoring pembayaran retribusi, pada rancangan sistem yang baru sudah dapat mengontrol pembayaran retribusi dengan baik, karena tidak harus mengecek satu persatu dalam pencarian data yang sudah maupun belum untuk melakukan setoran pembayaran retribusi dari 104 petugas pemungut retribusi sekota Tangerang, sehingga dalam proses setoran pembayaran dapat dipantau oleh Bendahara Pembantu Penerima dan Ketua UPT Retribusi Persampahan tidak membutuhkan yang lama untuk memperoleh hasil yang dicapai lebih optimal dalam informasi laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan.


Saran

Berikut saran yang akan penulis sampaikan untuk pengembangan sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan agar menjadi lebih baik:

  1. UPT Retribusi Persampahan wajib melakukan perawatan pada sistem agar sistem tersebut selalu up to date dan perlu adanya pengembangan sistem yang baru untuk dapat dikembangkan dengan menambahkan ruang lingkup pada pembayaran retribusi sehingga sistem menjadi lebih luas dan dapat di akses dengan berbasis Android.

  2. Diperlukan adanya pelatihan untuk Bendahara Pembantu Penerima untuk lebih memahami proses alur kerja pada sistem saat ini sehingga memaksimalkan sistem baru yang telah di rancang.

  3. Untuk mendapatkan sistem ini harus di dukung oleh perangkat yang memadai baik dari peralatan software maupun hardware sehingga dapat berjalan secara maksimal.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancangan Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller, Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.6 No.3-Mei 2013
  2. Maniah, Dini Hamidini. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
  3. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  4. 4,0 4,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
  5. Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. Malang : Universitas Kanjuruhan. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrma/article/view/1204/943. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017.
  6. Puschmann, Conrelius dan Jean Burgess. 2014. Metaphors of Big Data. International Journal of Communication. Gernany: Humboldt University of Berlin. https://www.hiig.de/wp-content/uploads/2014/07/2169-11849-1-PB.pdf. Diakses pada tanggal 11 September 2017.
  7. Oktafianto, Muhamad Mushlihudin. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta : Andi.
  8. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  9. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1409. Vol.3 No.1-Februari 2017.
  10. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  11. 11,0 11,1 Mulyani, Sri. 2016. Analsis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika.
  12. Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Jurnal Sistemasi. Vol.6 No.1-Januari 2017. http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id/index.php/stmsi/article/view/6/pdf. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2017.
  13. 13,0 13,1 Fauzi, Moch Agita dan Titis Aji Wicaksono. 2015. System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. Jurnal Surya Informatika. ISSN : 2477-3042. Vol.1 No.1 http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/3/article/view/6/39. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  14. Maimunah, Septiyan dan Bayu Setiawan. 2016. Structure Project Application Pelayanan Pasien Rawat Jalan pada RSIA Selaras. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
  15. Hery. 2017. Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analsis. Jakarta : Grasindo.
  16. Putra, Indra Mahardika. 2017. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : Quadrant.
  17. Sari, Ayu Mayang, Asnawati dan Liza Yulianti. 2015. Aplikasi Pendataan Pasien Rujuk Balik Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Bengkulu. Jurnal Media Infotama. ISSN : 1858–2680. Vol.11 No.2.-September 2015. http://jurnal.unived.ac.id/index.php/jmi/article/view/257/236. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  18. Ikatan Bankir Indonesia (IBI). 2014. Mengelola Kualitan Perbankan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
  19. 19,0 19,1 Pohan, Aulia. 2013. Sistem Pembayaran Strategi dan Implementasi Di Indonesia. Edisi Revisi. Depok : Raja Grafindo Persada.
  20. 20,0 20,1 Wardiah, Mia Lasmi. 2013. Dasar-dasar Perbankan. Bandung : Pustaka Setia.
  21. 21,0 21,1 Mardiasmo. 2016. Perpajakan. Yogyakarta : Andi.
  22. Asteria, Beta. 2015. Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Jurnal Riset Manajemen Vol.2 No.1-Januari 2015. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  23. 23,0 23,1 Peraturan Daerah Kota Tangerang. Nomor 1 Tahun 2011. Tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan. http://banten.bpk.go.id/wp-content/uploads/2011/11/Perda-Nomor-1-Tahun-2011-+-print-out.pdf. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2017.
  24. 24,0 24,1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997. Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. http://jdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/UU%2018%20Tahun%201997_%20Pajak%20Daerah%20dan%20Retribusi%20Daerah.pdf. Diakes pada tanggal 19 Oktober 2017.
  25. Munfarida, Tri dan Yuli Astuti. 2017. Implementasi Daily Activity Monitoring System (DAMS) pada CV. Jogja Media Telematika. Jurnal Mantik Penusa. ISSN: 2088-3943. Vol.21 No.1-Juni 2017. http://e-jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/mantik/article/view/185/102. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
  26. Haerudin, Ruli Supriati dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7 No.1-September 2013.
  27. Faridi, Peni Aripianti dan Retno Widuri. 2016. Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
  28. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1- September 2015.
  29. 29,0 29,1 Heryanto, Imam. 2017. Membuat Database dengan Microsoft Access. Edisi Revisi. Bandung : Informatika.
  30. Rahardja, Untung, Yusup Muhamad dan Nurmaliana Ana. 2014. Penerapan Ilearning Survey (isur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.7 No.3-Mei 2014.
  31. Irwansyah, Edi dan Jurike V Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta : Deepublish.
  32. 32,0 32,1 Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.7 No.1-September 2013.
  33. Al-Husain, Felita Aryanti dan Sinudarwati. 2016. Perancangan Database Relational pada Toko Buku Online. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
  34. 34,0 34,1 Raharjo, Budi. 2016. Pemrograman Web (HTML, PHP & MySQL). Edisi Ketiga. Bandung : Modula.
  35. 35,0 35,1 Supono, Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
  36. Madcoms. 2016. Pemrograman PHP dan MySQL untuk Pemula. Yogyakarta : Andi.
  37. Dzulhaq, M. Iqbal, Rahmat Tullah dan Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088 –1762 Vol.7 No.1-Maret 2017. http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/125/122. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  38. Adhatrao, Kalpesh, Aditya Gaykar, Amiraj Dhawan, Rohit Jha dan Vipul Honrao. 2013. Predicting Students Performance Using ID3 and C4.5 Classification Algorithms. International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP). Vol.3 No.5-September 2013. India: Fr. C.R.I.T., Navi Mumbai, Maharashtra. https://www.researchgate.net/publication/257459741_Predicting_Students'_Performance_Using_ID3_And_C45_Classification_Algorithms. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017.
  39. Pasaribu, Johani S. 2017. Penerapan Framework Yii pada Pembangunan Sistem PPDB SMP BPPI Baleendah Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. ISSN : 2407-3911 Vol.3 No.2-15 April 2017. http://jitter.widyatama.ac.id/index.php/jitter/article/view/220/153. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  40. 40,0 40,1 Yudanto, Ahmad Leo, Herman Tolle dan Adam Hendra Brata. 2017. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Laboratorium Biomedik. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Universitas Brawijaya. Vol.1 No.8. http://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/182/90. Diakses pada tanggal 20 September 2017.
  41. Destiningrum, Mara dan Qadhli jafar Adrian. 2017. Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis Web dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus : Rumah Sakit Yukum Medical Centre). Jurnal Teknoinfo . ISSN : 1693-0010 Vol.11 No.2.
  42. 42,0 42,1 Murya, Yosef. 2016. Framework PHP YII 2 : Develop Aplikasi Web dengan Cepat dan Mudah. Jakarta : Jasakom.
  43. Data, Mahendra, Gilang Ramadhan dan Kasyful Amron. 2017. Analisis Availabilitas dan Reliabilitas Multi-master Database Server dengan State Snapshot Transfers (SST) Jenis Rsync pada MariaDB Galera Cluster. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol. 4 No.1.
  44. Madcoms. 2016. Pemrograman PHP dan MySQL untuk Pemula. Yogyakarta : Andi.
  45. Saputra, M. Rosyid dan Slamet Riyadi. 2016. Sistem Informasi Populasi dan Historikal Unit Alat-Alat Berat pada PT. Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia. Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA). Vol.6 No.2. http://jurnal.unda.ac.id/index.php/Jpdf/article/view/69/63. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
  46. Supramana dan I Gusti Lanang Putra Eka Prismana. 2016. Implementasi Load Balancing Pada Web Server Dengan Menggunakan Apache. Jurnal Manajemen Informatika. Universitas Negeri Surabaya Vol.5 No.2. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-manajemen-informatika/article/view/16413/20402. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2017.
  47. Swarnalatha K S I , Srinivasan G N, Pooja Bhandary P V, Kishore dan Rakesh R. 2014. Requrement Elicatitation in Web Application. Challenges. International Journal of Reseach in Computer and Communication Tecnology. India : CSE Department. Vol.3 Issue.3.
  48. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088–1762. Vol.7 No.1. http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/117/114. 11 oktober 2017. Diakses pada tanggal 26 september 2017.
  49. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol.5 NO.1. ISSN : 2018-1762. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/69/71. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2017.
  50. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.8 No.2-Januari 2015.
  51. Jayant, K.P, Renu Garg, Vinod Kumar dan Ajaya Rana. 2014. An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagrams. Ghazjabad, India : International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering. Pp. 148-153 ISSN : 2277-128X Vol.4 Isue.2. http://docplayer.net/51773145-Jayant-et-al-international-journal-of-advanced-research-in-computer-science-and-software-engineering-4-2-february-2014-pp.html. Diakses pada tanggal 26 september 2017.
  52. Waspodo, Bayu, Ahmad Nurul Fajar dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Vol.8 No.2. http://si.fst.uinjkt.ac.id/prodi/wp-content/uploads/2016/01/Jurnal-Oktober-2015.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  53. Griha, Tofik Isa Indra dan George Pri Hartawan. 2017. Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia). Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi. Sukabumi: Universitas Muhammadiyah. ISSN : 2088-6969. Vol.5 Edisi 10 Maret 2017. http://eprints.ummi.ac.id/60/3/Perancangan%20Aplikasi%20Koperasi%20Simpan%20Pinjam%20Berbasis%20Web%20%28Studi%20Kasus%20Koperasi%20Mitra%20Setia%29.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  54. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1- September 2015.
  55. Qader, Akram Abdel dan Khaled Musa. 2013. Distributed Graphical User Interfaces to Class Diagram Reverse Engineering Approach using Pattern Recognition. Jordan : Al-Zaytoonah University of Jordan. International Journal of Software Engineering & Applications (IJSEA). Vol.4 No.3-May 2013. https://www.researchgate.net/profile/Akram_Abdelqader/publication/259623098_Distributed_Graphical_User_Interfaces_to_Class_Diagram_Reverse_Engineering_Approach_using_Pattern_Recognition_Akram_Abdel_Qader_Khaled_Musa_Faculty_of_Science_and_Information_Technology_Al-Zaytoonah_U/links/56e915cf08aec65cb45f6a62/Distributed-Graphical-User-Interfaces-to-Class-Diagram-Reverse-Engineering-Approach-using-Pattern-Recognition-Akram-Abdel-Qader-Khaled-Musa-Faculty-of-Science-and-Information-Technology-Al-Zaytoonah.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  56. Wahyudi, Muhammad Johan dan Abdul Fadlil. 2013. Sistem Pakar untuk Mengidentifikasi Penyakit Udang Galah dengan Metode Theoremabayes. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. eISSN: 2338-5197. Vol.1 No.1. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123625&val=5555. Diakses pada tanggal 20 September 2017.
  57. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. ISSN : 2407 – 3911. Vol.I No.3-10 Agustus 2015. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
  58. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088 – 1762. Vol.5 No.1-Maret 2015.
  59. Septiantari, Putri Wulan dan Sukandi. 2014. Sistem Informasi Pendataan Pembayaran Siswa Pada Lembaga Bimbingan Belajar Be Excellent Pacitan Berbasis Web. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.3 No.3-Juli 2014. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=268756&val=7110&title=Sistem%20Informasi%20Pendataan%20Pembayaran%20Siswa%20Pada%20Lembaga%20Bimbingan%20Belajar%20%20Be%20Excellent%20Pacitan%20Berbasis%20Web. Diakes pada tanggal 12 Oktober 2017.
  60. Fristanto, Hendria Tony. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan Insidental pada Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Tinatar Punung. Jurnal IJNS - Indonesian Journal on Networking and Security. ISSN : 2302-5700. Vol.3 No.1. http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/192/187. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
  61. Damayanti, Rindi dan Indah Uly Wardati. 2016. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Pembayaran Kamar Pada Hotel Remaja Pacitan. Jurnal Evolusi Vol.4 No.2.
  62. Andoyo, Andreas dan Tri Lestari. 2014. Perancangan Model Pembayaran Pelayanan Pajak Kendaraan Berbasis Web pada Kantor Samsat Pringsewu. STMIK Pringsewu. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model). Vol.2-Juli 2014. http://ojs.stmikpringsewu.ac.id/index.php/JurnalTam/article/view/17/17. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
  63. Abdullah, Ilyas. 2014. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Pajak/Retribusi Daerah pada UPT. Dipenda Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal Sistemasi. Universitas Islam Indragiri (UNISI). ISSN : 2302-8149. Vol.3 No.3-Juli 2014. http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id/index.php/stmsi/article/view/145/pdf. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
  64. Zamzami 2017. In-Depth Exploration Of Market Retribution In Jambi Province, Indonesia. International Journal of Economics, Commerce and Management. ISSN 2348 0386. Vol. V, Issue 6, June 2017. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
  65. Moshal Martin Paul, Queens Way Quay (GI). 2017. Bill Payment Systemand Method. international journal of Patent Application Publication moshal United States. US 2017/0032350 A1. Feb. 2, 2017. https://www.google.com/patents/US20170032350. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
  66. Zhu, Jane M., Timothy Layton, Anna D. Sinaiko, and Thomas G. McGuire. 2013. The Power of Reinsurance in Health Insurance Exchanges to Improve the Fit of the Payment System and Reduce Incentives for Adverse Selection. The Journal international of Health Care Organization, Provision, and Financing. Vol. 50(4) 255–274. http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0046958014538913. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
  67. Judicibus Dario De, Sandro Leopardi, Leonardo Modeo, dan Nicola Pergola.2013. Methode and System For Secured Transactions Over A Wireless Netrwork. Journal International United States Patent De Judicibus Et Al. US 8,352,360 B2. Jan. 8, 2013. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
  68. Mattsson Ulf, Yigal Rozenberg dan Wilton. 2013. Tokenization Of Payment Information In Mobile Environments. Journal International United States Patent Application Publication Mattsson et al. US 2013/0212019 A1 Aug. 15, 2013 Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.



DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1 Surat Pengantar Skripsi
A.2 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing I
A.3 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing II
A.4 Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.5 Form Validasi Skripsi
A.6 Form Validasi Sidang Akademik
A.7 Lembar Persetujuan dan Penugasan Pembimbing
A.8 Lembar Pergantian Judul
A.9 Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
A.10 Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi
A.11 Kwitansi Pembayaran Sidang
A.12 Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.13 Daftar Nilai
A.14 Formulir Seminar Proposal
A.15 Formulir Pertemuan Stakeholder
A.16 Sertifikat TOEFL
A.17 Sertifikat Prospek
A.18 Sertifikat Pemakalah SNMDI-1
A.19 Sertifikat IT Internasional
A.20 Sertifikat IT Nasional
A.21 Surat Penerbitan Dokumen
A.22 Curriculum Vitae (CV)
A.23 Form Penggantian Dosen Pembimbing
A.24 Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil
A.25 Hibah


LAMPIRAN B

B.1 Surat Penugasan dari Instansi Pemerintahan
B.2 Form Wawancara
B.3 Surat Keterangan Implementasi Program

LAMPIRAN C

C.1 SKRD(Surat Ketetapan Retribusi Daerah)
C.2 Karcis
C.3 Tanda Bukti Penerimaan (From Bend 26)
C.4 Kwitansi (Tanda Pembayaran)
C.5 Daftar Setoran Retribusi

Contributors

Novitasari, Tia Maryani