SI1414482514

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UTANG PIUTANG

PADA PT. KOTAMAS JAYARAYA TANGERANG


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1414482514
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UTANG PIUTANG

PADA PT. KOTAMAS JAYARAYA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414482514
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 09 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah,M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UTANG PIUTANG

PADA PT. KOTAMAS JAYARAYA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482514
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 09 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Bayu Pramono, S.Kom.,MTI)
   
NID : 14023
   
NID : 15027

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UTANG PIUTANG

PADA PT. KOTAMAS JAYARAYA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482514
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 09 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UTANG PIUTANG

PADA PT. KOTAMAS JAYARAYA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482514
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 09 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414482514

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT. Kotamas Jayaraya merupakan perusahaan industri yang bergerak di bidang plastik perlatan rumah tangga pembuatan Rak, Tempat Sampah, Baki, Furniture, Hanger, dll. Sebagai perusahaan besar pastinya banyak kegiatan yang menuntut semua berjalan dengan mudah dan cepat, terutama dalam sistem pekerjaan. Salah satu kegiatan yang penting dalam perusahaan yaitu pembelian dan penjualan, dimana kegiatan pembelian dan penjualan dituntut untuk memberikan informasi yang baku dan akurat. Oleh karena itu PT. Kotamas Jayaraya memanfaatkan perkembangan teknologi sistem komputerisasi. Penggunaan sistem komputer tentunya bukan hal yang asing lagi bagi sebuah perusahaan besar karena penggunaan komputer sangatlah penting untuk menunjang dan memperlancar kegiatan penginputan, pengolahan dan penyimpanan data-data yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelemahan dan kebutuhan sistem informasi utang piutang untuk diberikan usulan perbaikan berupa rancangan sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa pada PT. Kotamas Jayaraya mengungkapkan permasalahan yang terjadi pada pembelian penjualan. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara, studi pustaka adapun metode analisa sistem yang digunakan adalah analisis PIECES. Pada penelitian ini perancangan berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) serta programming yang diantaranya MySql sebagai databasenya, PHP sebagai bahasa programnya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah dengan merancang konsep sistem informasi utang piutang sehingga dapat memudahkan bagian Finance dalam mengolah data, dapat memudahkan penyajian laporan yang dibutuhkan dalam mempercepat pengambilan keputusan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Pembelian, Penjualan, Utang, Piutang

ABSTRACT

PT. Kotamas Jayaraya is an industrial company engaged in the field of Household Plastic Compounding Manufacture Shelves, Trash, Tray, Furniture, Hanger, etc .. As a large company, certainly a lot of activities that require all to run easily and quickly, especially in the work system. One of the most important activities in the company is buying and selling, where the buying and selling activities are required to provide raw and accurate information. Therefore, PT. Kotamas Jayaraya utilizes the development of computerized system technology. The use of computer systems is certainly not a foreign thing for a large company because the use of computers is essential to support and facilitate the activities of input, processing and storage of important data. This study aims to analyze the weaknesses and needs of accounts receivable information system for the proposed improvement in the form of information systems design that can meet the needs of the company's business. The results of this study proves that in PT Kotamas Jayaraya revealed problems that occur in the purchase of sales. This research uses data collection methods such as observation, interview, literature study system analysis method used is PIECES analysis. In this research object-oriented design using UML (Unified Modeling Language) as well as programming such as MySql as database, PHP as the program language. The end result of this research is to design the concept of debt information system so that the receivables can facilitate the Finance in data processing, can facilitate the presentation of reports required in accelerating decision-making.

Keywords: Information System, Purchase, Sales, Accounts Payable, Accounts Receivable

KATA PENGANTAR


Segala puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nyalah peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UTANG PIUTANG PADA PT. KOTAMAS JAYARAYA TANGERANG”.

Dengan segala keterbatasan, peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, peneliti menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I (PUKET I) bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Bayu Pramono, S.Kom.,MTI selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  5. Bapak Andri Cahyo Purnomo, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta dorongan yang terbaik kepada peneliti.
  7. Kedua orang tua, kakak, adik dan saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada peneliti.
  8. Ibu Yuli Winarsih selaku Manager Akunting & Keuangan pada PT KOTAMAS JAYARAYA yang telah berkenan memberikan izin dan dukungan kepada peneliti.
  9. Rekan-rekan karyawan PT KOTAMAS JAYARAYA (Yeyen, Mala, Reni, Dicka).
  10. Rekan-rekan mahasiswa (Veronika Marbun, Nailie Rissa, Kezia Caroline, Nurmalia Azmi, Novi Damayanti, Veronika Fransiska).
  11. Special thanks to Hendra Harmawan yang telah memotivasi semangat, niat dan keinginan peneliti untuk menyelesaikan pembuatan laporan Skripsi ini.

Peneliti menyadari akan keterbatasan dan kekurangan yang ada pada laporan ini maka peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian dimasa yang akan datang.

Akhir kata saya berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi saya khususnya.


Tangerang, 09 Januari 2018
Sri Lestari
NIM. 1414482514

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Hasil Analisa Kinerja Sistem

Tabel 3.2 Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.3 Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.4 Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.5 Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.6 Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10 Elisitasi Final Draft

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Produk

Tabel 4.3 Tabel Detail PO

Tabel 4.4 Tabel PO

Tabel 4.5 Tabel Pembelian

Tabel 4.6 Tabel Supplier

Tabel 4.7 Tabel Pelanggan

Tabel 4.8 Tabel User

Tabel 4.9 Tabel Pembayaran

Tabel 4.10 Tabel Invoice

Tabel 4.11 Tabel Surat Jalan

Tabel 4.12 Tabel Pengujian Black Box Testing

Tabel 4.13 Jadwal Penelitian

Tabel 4.14 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Perusahaan PT. Kotamas Jayaraya

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Kotamas Jayaraya

Gambar 3.3 Use Case Diagram Utang

Gambar 3.4 Use Case Diagram Piutang

Gambar 3.5 Activity Diagram Utang

Gambar 3.6 Activity Diagram Piutang

Gambar 3.7 Sequence Diagram Utang

Gambar 3.8 Sequence Diagram Piutang

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Tampilan Prototype Menu Login

Gambar 4.6 Tampilan Prototype Menu Home

Gambar 4.7 Tampilan Prototype Menu Master

Gambar 4.8 Tampilan Prototype Menu Data

Gambar 4.9 Tampilan Prototype Menu Laporan

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Menu Login

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Menu Home

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Menu Master

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Menu Data

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Menu Laporan


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ekonomi dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada masa sekarang ini sudah sangat dibutuhkan oleh banyak bidang usaha guna membantu kelancaran bidang usaha itu sendiri. Tidak hanya sekedar membantu untuk otomatisasi proses sistem pada usaha tersebut, tetapi hingga pelaporan keuangan dan analisa pelaporan juga dapat dilakukan, karena selain waktu yang lebih singkat yang dibutuhkan agar pelaporan dapat diterbitkan ketepatan serta keakuratan juga sangat diperlukan guna menunjang suatu laporan yang sangat baik.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat di era globalisasi dan modernisasi sekarang ini mendorong perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan sistem yang baik dalam berbagai aspek kerjanya sehingga perusahaan dapat menjalankan usahanya secara efektif dan efisien serta mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Segala bidang relatif bisa dipandang sangat relevan berhubungan dengan komputer. Komputer adalah suatu alat elektronik untuk mengolah data yang digunakan oleh instansi-instansi pemerintah maupun swasta. Disamping itu komputer mempunyai kegunaan dalam mendeteksi kesalahan data yang diolah dan dapat melakukan pekerjaan di luar kemampuan manusia sehingga keterlambatan suatu pekerjaan dapat dihindari.

Proses transaksi yang biasa dilakukan secara manual tidak lagi menjadi pilihan utama apalagi bagi suatu perusahaan. Sistem informasi akuntansi adalah alternatif yang paling cocok untuk memberikan data yang akurat dan memiliki tingkat sekuritas yang terjamin.

PT. Kotamas Jayaraya merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang plastik peralatan rumah tangga pembuatan Rak, Tempat Sampah, Baki, Furniture, Hanger, dll. Dalam proses penjualan barang dagang kepada customer dan pembelian bahan baku terhadap supplier yang cukup banyak tetapi hal ini tidak diikuti dengan proses penanganan utang piutang yang memadai, karena masih banyak utang piutang yang tidak dan belum tertagih terhadap supplier dan customer. Hal ini menyebabkan pesanan barang dagang tertunda sehingga persediaan stok barang menjadi berkurang. Perusahaan harus senantiasa mewaspadai hal yang dapat mengganggu kelancaran proses pembelian dan penjualan seperti terjadinya penumpukan utang piutang yang menyebakan sistem arus kas operasi tidak bagus, keluhan dari supplier dan customer atas ketidakpuasan layanan yang diberikan perusahaan, serta penurunan penjualan akibat pengambilan keputusan yang terlambat.

Penggunaan sistem informasi utang piutang yang berjalan pada saat ini pengolahannya masih menggunakan sistem manual dimana setiap pelunasan terhadap supplier dan customer masih menggunakan Microsoft Excel. Sehingga dengan proses seperti ini kadang menyebabkan kurang relevan dan dapat menyebabkan kehilangan berkas atau letak berkas yang kurang tepat akan menyebabkan penyampaian laporan menjadi terlambat bahkan terjadinya pelunasan utang piutang yang berulang. Sehingga dengan adanya kebutuhan informasi ini yang makin lama makin meningkat, maka diperlukan sistem yang baik untuk memudahkan semua proses manajemen utang piutang. Pemakaian komputer sebagai alat penyimpanan data dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehingga dicapai efisiensi tenaga dan waktu dalam mengolah data.

Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi tersebut diharapkan dapat membantu pegawai bagian terkait untuk melaksanakan manajemen utang piutang menghasilkan data yang mudah diakses oleh user.

Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan di atas maka peneliti mengambil judul skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UTANG PIUTANG PADA PT. KOTAMAS JAYARAYA TANGERANG”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka permasalahan yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem informasi utang piutang yang berjalan di PT. Kotamas Jayaraya?

  2. Apakah sistem informasi utang piutang yang berjalan pada saat ini di PT. Kotamas Jayaraya sudah efektif dan efisien?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi utang piutang pada PT. Kotamas Jayaraya?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka peneliti memberikan batasan sistem ini yaitu:

  1. Sistem yang dibahas hanya sebatas proses monitoing, pembelian bahan baku, penjualan barang, pelunasan utang kepada supplier dan pelunasan piutang oleh costumer

  2. Sistem yang dibuat meliputi kelola data barang, kelola nota, cetak PO, cetak salinan invoice, sampai dengan pembuatan laporan penerimaan barang, penjualan barang dan laporan pembayaran utang piutang.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dan penulisan dari laporan Skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui prosedur sistem informasi utang piutang yang sedang berjalan saat ini pada PT. Kotamas Jayaraya.

  2. Untuk memahami sistem informasi utang piutang yang berjalan pada saat ini agar lebih efektif dan efisien.

  3. Untuk merancang sistem informasi utang piutang yang akurat.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapatkan peneliti dari laporan penelitian skripsi ini yaitu:

  1. Agar dapat memahami prosedur sistem informasi utang piutang yang sedang berjalan saat ini pada PT. Kotamas Jayaraya.

  2. Mengembangkan sistem informasi utang piutang yang berjalan pada saat ini agar lebih efektif dan efisien.

  3. Mengoptimalkan kinerja sistem informasi utang piutang menjadi lebih baik lagi.


Metodelogi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam meyusun laporan skripsi ini sebagai berikut:

Metode Observasi

Pada metode ini, peneliti mengadakan pengamatan langsung pada PT. Kotamas Jayaraya, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

Metode Wawancara

Peneliti melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu ibu Yuli selaku Manager Akunting dan Keuangan PT. Kotamas Jayaraya untuk mengetahui apa saja kesulitan seputar penanganan utang piutang.

Metode Studi Pustaka

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literature) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini.


Metode Analisis Sistem

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisis PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service).

Metode analisis PIECES peneliti gunakan untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul di permukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

Kelebihan metode PIECES yaitu adanya laporan setiap akhir sehingga memudahkan adanya pengawasan, serta mudah dalam melakukan dokumentasi, sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis.

Alasan mengapa peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa dalam kegiatan sistem informasi utang piutang menjadi lebih baik, dan untuk mengurangi kesalahan dalam proses penanganan sistem informasi utang piutang.


Metode Perancangan

Dalam skripsi ini metode perancangan yang digunakan peneliti adalah metode pengembangan SDLC (Systems Development Life Cycle) melalui tahapan pembuatan UML (Unified Modelling Language), pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP (Hypertext Prepocessor) serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Atom dan model desainnya menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan menggunakan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver.12.1.


Metode Testing

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilkukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Peneliti menggunakan metode black box testing karena metode black box testing dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode analisis, metode perancangan, metode pengujian (testing) dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan teori yang bersifat umum tentang konsep dasar dan teori khusus yang berkaitan dengan judul laporan Skripsi serta definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang sedang berjalan, dan berisikan pula penelitian terdahulu (literature review) sebagai pembanding antara penelitian terdahulu dan penelitian yang sedang dilakukan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini berisikan analisis gambaran dan sejarah singkat PT. Kotamas Jayaraya, struktur organisasi, penjabaran tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan, analisis sistem yang berjalan, metode analisis masukan, analisis proses, analisis keluaran, analisis masalah, analisis kontrol, analisis waktu, analisis tenaga kerja, analisis kebutuhan sistem, alternatif pemecahan masalah, konfigurasi sistem berjalan, user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT. Kotamas Jayaraya, UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing¸ dan rancangan implementasi, estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisis penelitian dan rancangan sistem dalam rangka menjawab masalah yang diajukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Jogianto dalam bukunya Rusdiana (2014:29)[1], “Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Tata Sutabri (2016:2)[2]“Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Lani Sidharta dalam bukunya Rusdiana (2014:29)[1], “Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen atau himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2016:10)[2], “Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan suatu sistem.” Adapun karakteristik yang dimaksud adalah:

  1. Komponen Sistem (Component System)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output System)
    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
  7. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goal)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2016:11)[2], mengatakan bahwa “Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang”, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.
  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya, sistem ini bekerja otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.


Analisa Sistem

Berikut ini adalah pengertian Analisa Sistem dari beberapa ahli, yaitu:

Menurut Yogianto dalam bukunya Rohmat Taufiq (2013:153)[3], menyatakan bahwa “Analisa sistem adalah sebagian penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:153)[3], “Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem, desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki”.

Menurut Deni Darmawan (2013:209)[4], “Analisa sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menganalisa informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul agar dapat memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah penguraian dari sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem yang ada dengan menganalisa informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah agar dapat dilakukan perbaikan.


Tahap Analisa Sistem

Dina Fitria Murad, dkk (2013:51)[5], berpendapat bahwa “Tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement”. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.


Klasifikasi Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya, pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.



Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk tunggal data atau data item. Berikut ini adalah definisi data menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[6], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Bambang Hartono (2013:15) berpendapat bahwa[7], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Rohmat Taufiq (2013:13) berpendapat bahwa[3], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Data adalah bahan mentah yang masih berdiri sendiri untuk diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta”.


Klasifikasi Data

Berikut ini penguraian mengenai klasifikasi data yaitu : (Hartono, 2013:18) [8]

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data
    a. Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa atau dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya (ujian mata kuliah tertentu sebelum dapat menempuh ujian akhir) merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data
    a. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    b. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.


Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

Menurut Hamim Tohari (2014:7)[9], “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat”.

Menurut Bambang Hartono (2013:15)[7], “Informasi pada dasarnya adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas”.

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:9)[10], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi pengguna atau penerimanya”.


Struktur Informasi

Struktur Informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan Hierarkis atau hubungan asosiatif: (Bambang Hartono, 2013:86)[7]

  1. Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan”. Contoh: record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.
  2. Hubungan Asosiatif adalah hubungan antar data (antar-record) hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data (record) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.


Konsep Dasar Sistem Informasi Informasi

Definisi Sistem Informasi

Berikut ini adalah pengertian Definisi Sistem Informasi dari beberapa ahli, yaitu :

Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:10) menyatakan bahwa[11], “Sistem Informasi merupakan bagian dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat”.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:17)[3], Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Menurut Abdul Kadir (2014:8)[12], “Sistem Informasi adalah sistem yang berbasis komputer mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja) ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan yang bermanfaat untuk mencapai suatu tujuan.


Kualitas Informasi

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:2)[13], “Kualitas informasi (Information Quality) adalah informasi yang dirasakan dan digunakan oleh penggunanya yang ditampilkan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubah bagaimana penggunannya membuat keputusan”.

Menurut Shu-Mei Tseng dalam International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology (2017:27)[14], “Information Quality is an idea related to the output quality of an information system, which can be useful for business users, appropriate for decision making, and easy to understand (showing) value of information system quality), along with outputs that meet the user information specification (show conformity of information system quality with certain specification). (Kualitas Informasi adalah ide yang berkaitan dengan kualitas keluaran suatu sistem informasi, yang bisa bermanfaat bagi pengguna bisnis, tepat untuk pengambilan keputusan, dan mudah dimengerti (menunjukkan) nilai kualitas sistem informasi, bersamaan dengan keluaran yang memenuhi informasi pengguna spesifikasi (menunjukkan kesesuaian kualitas sistem informasi dengan spesifikasi tertentu).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa “Kualitas Informasi adalah Informasi yang dirasakan dan digunakan oleh pengguna yang bisa bermanfaat tepat untuk mengambil keputusan.


Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasan masing-masing: I Putu Agus Eka Pratama (2014:11).(Hartono, 2013:18) [11]

  1. Input (Masukan)
    Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.
  2. Output (Keluaran)
    Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (Output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.
  3. Software (Perangkat Lunak)
    Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini membatu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagainya mestinya.
  4. Hardware (Perangkat Keras)
    Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client.
  5. Database (Basis Data)
    Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta atar tabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).
  6. Kontrol dan Prosedur
    Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada didalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server).
  7. Teknologi dan Jaringan Komputer
    Komponen terakhir didalam sistem informasi ini, yaitu teknologi jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input dan output.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:17)[11], menyatakan bahwa Elemen basis data pada sistem informasi berfungsi sebagai media untuk menyimpan data dan informasi yang dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan. Setiap aplikasi dan sistem yang memiliki data di dalamnya (dengan disertai proses manipulasi data berupa insert, delete, edit/update) pasti memiliki sebuah basis data.

Menurut Haerudin dkk (2013:18)[15], menyatakan bahwa “Database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system)”.

Menurut Connolly dan Begg (2015:63)[16], “Database adalah suatu kumpulan atau pengkoleksian data secara logis dalam waktu yang bersamaan dan dirancang untuk untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat menarik kesimpulan bahwa, Database adalah kumpulan data sistem informasi yang memiliki kemudahan untuk dapat diakses disistem maupun aplikasi dengan sangat cepat dan efisien.


Pengguna Database

Berdasarkan cara interaksi dengan sistem. Pengguna basis data di bedakan sebagai berikut: (Anhar, 2016:20)[17]

  1. Database Administrator adalah Orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
  2. Programmer Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antar muka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisiticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Nave User. Pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.


Manfaat Database

Manfaat penggunaan database bisa disimpulam sebagai berikut :

    a. Keakuratan (accurancy), dengan menggunakan database keakuratan dari informasi yang didapat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan manual atau tanpa basis data.

    b. Kerangkapan data (redudans), bisa kurangi, basis data yang dirancang sudah didesain seminimal mungkin karena terjadinya redudansi daya.

    c. Kecepatan (speed), kecepatan pemrosesan (simpan, ubah, hapus, tampil).

    d. Standarisasi data, standarisasi table yang ada di dalam database bisa di terapakan untuk memudahkan pengembangan database yang sudah ada.

    e. Eisiensi ruang penyimpanan (space), ruang yang dibutuhkan untuk melakukan penyimpanan jauh lebih efisien, karena seluruh berkas yang ada dikemas dan disimpan dalam komputer.

    f. Keamanan (security), untuk memberikan keamanan yang maksimal, programer bisa mendesain sistem keamanan dan memnentukan siapa saja penggunannya.

    g. Kebersamaan pemakai (sharebility), dengan berbasis komputer dan jaringan maka database bisa digunakan secara bersama-sama sesuai hak akses dalam waktu yang bersamaan.

    h. Perbedaan kebutuhan dapat diseimbangkan, setiap pengguna pasti membutuhkan data atau informasi yang berbeda dan itu bisa diatur agar database tidak terlalu berat waktu diakses oleh banyak pengguna.


Istilah-istilah Dalam Database

Adapun istilah-istilah yang ada di dalam database yaitu:

  1. Table
    Table adalah suatu kumpulan data dalam record-record yang disatukan.
  2. Field
    Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.
  3. Record
    Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.

Untuk dapat mengelola data di dalam database diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang distandarisasi dan digunakan dalam pengelolaan database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 (tiga) sub bahasa, yaitu :

  1. DDL (Data Definition Language), yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.
  2. DML (Data Manipulation Language), yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.
  3. DLC (Data Control Language), yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sugianto dalam Zahrohayati (2013:28)[18], “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peran suatu sistem informasi berbasis komputer.

Menurut Muharto dan Arisandy Ambarita (2016:103)[19], “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem merupakan suatu proses pembuatan untuk mendesain atau merancang dan tahapan yang berisi penggambaran tentang bagaimana suatu sistem dibentuk setelah adanya tahap analisis”.


Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan (2013:228)[4], Tahap Perancangan/Desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).


Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi menurut modul Sri Mulyani (2014:4)[20]adalah kumpulan sumber daya yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan dan data-data lainnya menjadi informasi. Informasi yang dihasilkan akan digunakan dalam berbagai bentuk untuk kepentingan pengambilan keputusan.

Sistem informasi akuntansi menurut Yulius Eka Agung Seputra (2014:9)[21]adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.

Menurut Baridwan dalam Danang Sunyoto (2014:18)[22], Sistem informasi akuntasi adalah sistem akuntasi yang terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu usaha kesalahan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

Berdasarkan pendapat para ahli peneliti mengambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu usaha kesalahan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.


Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan sistem informasi adalah sebagai berikut:

  1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan terkait perencanaan dan pengendalian bisnis.
  3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset perusahaan.
  4. Efisiensi biaya dan waktu terhadap kinerja keuangan.
  5. Penyajian data keuangan yang sistematis dan akurat dalam periode akuntansi yang tepat.

Disisi lain, sebuah sistem informasi akuntansi menambah manfaat atau nilai dengan cara:

  1. Menyediakan atau menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga perusahaan dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi produk atau jasa yang dihasilkan.
  3. Meningkatkan efisiensi kinerja bisnis, baik itu pada bagian keuangan dan bagian lainnya.
  4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
  5. Meningkatkan sharing knowledge, menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan


Definisi Sistem Pembayaran

Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia (Pasal 1 ayat 6) berbunyi: Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan dengan pemindahan sejumlah uang dari satu pihak ke pihak lain.

Menurut Alam S. (2013:255)[23], Sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati untuk mentransfer nilai (value) antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem pembayaran adalah media yang digunakan untuk pemindahan sejumlah nilai yang berupa mata uang yang secara beragam baik langsung dan melalui media perbankan yang berhubungan dari satu pihak ke pihak lain.


Prinsip Kebijakan Sistem Pembayaran

Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan perlindungan konsumen.

  1. Aman berarti segala resiko dalam sistem pembayaran seperti resiko likuiditas, resiko kredit, resiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap penyelenggaraan sistem pembayaran.
  2. Prinsip efisiensi menekankan bahwa penyelenggaraan sistem pembayaran harus dapat digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah dikarenakan meningkatnya skala ekonomi.
  3. Kemudian prinsip kesetaraan akses yang mengandung arti bahwa Bank Indonesia tidak menginginkan adanya praktik monopoli pada penyelenggaraan suatu sistem yang dapat menghambat pemain lain
  4. Terakhir adalah kewajiban suatu penyelenggara sistem pembayaran untuk memperhatikan aspek-aspel perlindungan konsumen.


Definisi Utang

Menurut Milla Seoliana Setyowati, dkk (2015:6)[24], “Utang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak tertentu”.

Menurut Yayah Pudin Shatu (2016:184)[25], “Utang adalah kewajiban perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Utang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak tertentu yang timbul dari peristiwa masa lalu.

Dalam hal ini, perusahaan akan mencatat pembelian barang dagang tersebut dalam pembukuan dagang secara mendebet akun pembelian (jika sistem persediaan periodik) atau akun persediaan barang dagang (jika sistem persediaan perpetual) dan mengkredit akun hutang usaha.

Utang usaha ini biasanya akan segera dilunasi oleh perusahaan dalam jangka waktu yang sangat singkat sesuai dengan persyaratan kredit (credit term) yang tertera dalam faktur tagihan (invoice). Pada waktu hutang usaha jatuh tempo dan dilunasi, akun hutang usaha akan didebet dan akun kas akan dikredit.


Klasifikasi Utang

Menurut Fahmi (2013:163)[26] klasifikasi utang dibagi menjadi dua yaitu :

  1. Utang jangka pendek (short-term liabilities)
    Short-term liabilities (utang jangka pendek) sering disebut juga dengan utang lancar (current liabilities). Penegasan utang lancar karena sumber utang jangka pendek dipakai untuk mendanai kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya mendukung aktifitas perusahaan yang segera dan tidak bisa ditunda. Dan utang jangka pendek ini umumnya harus dikembalikan kurang dari satu tahun.
    a. Utang dagang (account payable) adalah pinjaman yang timbul karena pembelian barang-barang dagang atau jasa kredit.
    b. Utang wesel (notes payable) adalah promes tertulis dari perusahaan untuk membayar sejumlah uang atas perintah pihak lain pada tanggal tertentu yang akan dating ditetapkan (hutang wesel).
    c. Penghasilan yang ditangguhkan (deferred revenue) adalah penghasilan yang sebenarnya belum menjadi hak perusahaan. Pihak lain telah menyerahkan uang lebih dahulu kepada perusahaan sebelum perusahaan menyerahkan barang atau jasanya.
    d. Kewajiban yang harus dipenuhi (accrual payable) adalah kewajiban yang timbul karena jasa-jasa yang diberikan kepada perusahaan selama jangka waktu tetapi pembayarannya belum dilakukan (misalnya: upah,bunga, sewa, pensiun, pajak harta milik dan lain-lain)
    e. Utang gaji
    f. Utang pajak
    g. Dan lain sebagainya
  2. Utang jangka panjang (long-term liabilities)
    Long-term liabilities (utang jangka panjang) sering disebut juga utang tidak lancar (non current liabilities). Penyebutan utang tidak lancar karena dana yang dipakai dari dana sumber hutang ini dipergunakan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka panjang. Alokasi pembiayaan jangka panjang biasanya bersifat tangible asset (asset yang bisa disentuh), dan memiliki nilai jual yang tinggi jika suatu saat dijual kembali. Karena itu penggunaan dana utang jangka panjang ini dipakai untuk kebutuhan jangka panjang, seperti pembangunan pabrik, pembelian tanah gedung, dan sebagainya. Adapun yang termasuk dalam kategori utang jangka panjang (long-term liabilities) ini adalah ;
    a. Utang Obligasi
    b. Wesel Bayar
    c. Utang perbankan yang kategori jangka panjang
    d. Dan lain sebagainya


Definisi Piutang

Menurut Yulius Eka Agung Seputra (2013:401)[27], “Piutang adalah semua uang yang dapat ditagih perusahaan kepada pihak lain, termasuk individu, perusahaan dan organisasi lainnya”.

Menurut Fahmi dan Irham (2016:137)[28], “Piutang merupakan bentuk penjualan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dimana pembayarannya tidak dilakukan secara tunai, namun bersifat bertahap”.

Menurut Pontoh (2013:287)[29], “Piutang adalah sebuah hak tagih dari sebuah organisasi (dalam hal ini perusahaan) atas sejumlah uang tunai di masa yang akan datang yang disebabkan karena transaksi masa kini”.

Berdasarkan uraian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Piutang adalah bentuk penjualan yang bersifat bertahap dan atas sejumlah uang yang dapat ditagih dimasa yang akan mendatang.

Klasifikasi Piutang

Menurut Yulius Eka Agung Seputra (2013:401-402)[27], menjelaskan bahwa piutang pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:

  1. Piutang Dagang
    Penjualan barang atau jasa secara kredit akan dicatat dengan mendebit akun Piutang Dagang dan mengkredit akun Penjualan. Secara normal, Piutang Dagang diharapkan dapat ditagih dalam jangka waktu yangsangat singkat, misalnya 30 hari atau 60 hari, sehingga diklasifikasikan dalam Neraca sebagai Aktiva Lancar.
  2. Wesel Tagih
    Wesel Tagih adalah perjanjian tertulis dari debitur kepada kreditur untuk membayarkan sejumlah uang tertentu pada suatu waktu tertentu. Wesel tagih yang diharapkan dapat ditagih dalam jangka waktu kurang dari satu tahun diklasifikasikan dalam Neraca sebagai Aktiva Lancar. Wesel tagih biasanya digunakan untuk jangka waktu pembayaran lebih dari 60 hari. Misalkan dealer mobil atau furniture, saat menjual barang mereka hanya meminta konsumennya untuk membayar sejumlah yang muka pada waktu barang dijual serta menerima Wesel Tagih dari konsumennya atas sejumlah uang yang seharusnya diterima. Wesel tagih juga dapat digunakan untuk mengganti Piutang Dagang yang telah jatuh tempo tetapi belum dilunasi .
  3. Piutang Lainnya
    Piutang Lainnya secara normal diungkapkan terpisah dalam Neraca. Jika piutang lainnya tersebut diharapkan dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun, maka akan diklasifikasikan sebagai Aktiva Lancar, jika lebih dari satu tahun, maka akan diklasifikasikan sebagai Aktiva Tidak Lancar dan dilaporkan dalam akun Investasi. Piutang lainnya termasuk juga Piutang Bunga, Piutang Pajak serta Piutang dari Kantor atau Karyawan.


Pengelolaan Piutang

Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.

Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut :

  1. Standar kredit

    Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan.

    Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar tersebut.

  2. Syarat kredit

    Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:

    a. Sifat ekonomik produk
    b. Kondisi penjual
    c. Kondisi pembeli
    d. Periode kredit
    e. Potongan tunai
    f. Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).

  3. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang

    Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang mencakup beberapa keputusan yaitu:

    a. Kualitas jumlah yang diterima
    b. Periode kredit
    c. Potongan tunai
    d. Persyaratan khusus
    e. Tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang.

    Banyaknya piutang yang tak tertagih akan membuat biaya penagihan meningkat. Akan tetapi, usaha pengumpulan piutang juga tidak dianjurkan terlalu agresif, karena dapat mengurangi penjualan dan keuntungan perusahaan dimasa mendatang karena pelanggan akan beralih ke perusahaan lain, dalam hal ini pesaing.


Konsep Dasar UML (Unified Modelling Laguange)

Definisi UML

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari UML (Unified Modelling Language), yaitu :

Menurut Wibawa (2015:5)[30] menyatakan bahwa “bahasa pemodelan yang berkonsistem, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analys Design) untuk menentukan. Visualisasi, kontruksi dan mendokumentasikan artefact dari sistem software. Model yang dikerjakan dengan UML ada dua model yaitu model bisnis dan model rekayasa software. UML memiliki diagram grafis seperti use case diagram, class diagram, statechart diagram, activity diagram, squence diagram, collaboration diagram, component diagram dan deployment diagram”.

Menurut Rosa A.S dan M. Sihalahuddin (2014:147)[31], mengatakan bahwa UML (Unified Modelling Language) merupakan bahasa visual untuk permodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung UML muncul karena adanya kebutuhan permodelan visual untuk menspesifikasikan dan menggambarkan serta membangun sistem dari perangkat lunak.

Menurut Sri Mulyani (2016:244)[32] menyatakan, “UML adalah sebuah bahasa pemodelam grafis yang digunakan sebagai standar untuk memodelkan sistem dengan metodologi pemodelan berorientasi objek”.

Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[33], “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”. (Dalam Jurnal Internasional Aplikasi dan Teknologi Aplikasi Komputer (2016:506), “UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia dibidang rekayasa perangkat lunak. Diangram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem yang berada dalam desain, implementasi, atau yang sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, simpul UML terhubung dengan aliran tepi yang mewakili elemen model sistem. Model UML dari sistem ini juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks).

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam pembuatan program yang berorientasi objek.”


Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Internet merupakan singkatan dari interconnection networking, pengertian secara harfiahnya ialah sistem global dari seluruh jaringan computer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliyaran pengguna diseluruh dunia.

Menurut Untung Rahardja dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No. 3 (2014)[34], “Internet adalah menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi”.


Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Fitri Marisa (2016:1)[35] menyatakan, “Web adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks, gambar, dan program multimedia lainnya, jenis aplikasi yang menggunakan arsitektur client-server”.

Menurut Andika dan Dewanto jurnal informatika Vol.2 No.2 (2013:62)[36], WWW (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi teks, gambar, video dan file multimedia lainnya hanya dapat menggunakan web.

Menurut Solechul Azis (2013:25)[37], “Web adalah sistem dalam internet yang memiliki fasilitas pencarian dan pemberian informasi yang cepat dengan menggunakan technology hypertext”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan web adalah sistem yang terhubung langsung dengan jaringan internet yang berguna untuk memberikan informasi seperti teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya.


Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Wahana Komputer (2014:72)[38] menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

a. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

b. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

c. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

d. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

e. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.


Bagian-bagian Tool XAMPP

Bagian Tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyadmin dan Perl: (Wahana Komputer, 2014:72)[38]

  1. Apache
    Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.
  2. PHP
    Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft accsess, interbase, d-base dan postgreSQL.
  3. MySQL
    SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MYSQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
  4. PHP MyAdmin Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan PHP MyAdmin kita dapat membuat table dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal seluruh perintahnya.
  5. Perl
    Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Anisya (2013:15)[39], adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefiniskan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah softwarenya adalah SQL adalah bahasa perintahnya.

Menurut Maudi, dkk dalam Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3 (2014:102)[40], MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi seluruh di seluruh dunia. MySQL adalah implementasi dari manajemen basis data relasional (RDBMS).

Menurut Achmad Solichin (2016:85)[41], “MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah perangkat lunak untuk mengelola database.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014:166)[42] “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

Menurut Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)[43] “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Elisitasi adalah suatu metode yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem dalam rekaya perangkat lunak.


Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Soetam Rizky Wicaksono (2017:353)[44], “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”.

Menurut Sandeep Desai dan Abhishek Srivastava (2016:116)[45], “Black Box Testing means the software should be tested without knowing what is inside. Funcitonal testing is performed on the requirements document, as it contains expected functionality and features”. (Kotak hitam berarti perangkat lunak harus diuji tanpa mengetahui apa yang ada di dalamnya. Pengujian fungsional dilakukan berdasarkan dokumen persyaratan, karena berisi fungsionalitas dan fitur yang diharapkan).

Berdasarkan definisi dari para ahli, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa pengujian black box merupakan metode pengujian pada sistem untuk mengetahui kinerja perangkat lunak sistem.

Keuntungan Black Box Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain :

a. anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

c. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi perangkat lunak.

d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.


Konsep Dasar Analisis PIECES

Definisi Analisis PIECES

Menurut Rohmat Taufiq (2013:154)[3], “Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Performance Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

  1. Kehandalan (Performance)
    Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handal suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam menevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut : Hal ini dapat disesuaikan juga dengan kapasitas komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, makan seharusnya response time yang diperlukan cepat.

    a. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).

    b. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan kapasitas komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, makan seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  2. Informasi (Information)
    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.
  3. Analisis Ekonomi (Economic)
    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
  4. Analisis Kontrol (Control)
    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
  5. Analisis Efisiensi (Efficiency) Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :
    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    3. Data diproses secara berlebihan.
    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  6. Analisis Layanan (Services)Berikut adalah kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    d. Sistem tidak mudah dipelajari.

    e. Sistem tidak mudah digunakan.

    f. Sistem canggung untuk digunakan.

    g. Sistem tidak fleksibel


Konsep Dasar SDLC System Development Life Cycle

Definisi SDLC System Development Life Cycle

Menurut Rosa. A.S, M. Shalahudin (2014:26)[31], mengatakan bahwa SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses atau mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk menggembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. (Berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji dengan baik).



Tahapan Metode SDLC

Adapun Tahapan-tahapan SDLC adalah sebagai berikut:

    a) Inisiasi (Initiation)
    Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.

    b) Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Development)
    Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.

    c) Perencanaan (Planning)
    Mengembangkan rencana manajemen proyek dan perencanaan biaya.

    d) Analisis Kebutuhan (Requirements analysis)
    Menganalisa kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak user dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.

    e) Desain (Design)
    Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.

    f) Pengembangan (Development)
    Mengkonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan serta membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian dengan cara memperbaiki dan membersihkan program, peninjauan pengujian.

    g) Integrasi Dan Pengujian (Integration And Test)
    Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang di spesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan analisis pengujian.

    h) Implementasi (Implementation)
    Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari pengujian.

    i) Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)
    Mendekripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan pekerjaan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi, termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

    j) Disposisi (Disposition)
    Mendeskripsikan aktivitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya dengan aktivitas user.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Mulyandi, (2013:17)[46], berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian.

Menurut Lawren A. Machi dan Brenda T. McEvoy (2016:4)[47], “A literature review is a written document that presents a logically argued case founded on a comprehensive understanding of the current state of knowledge about a topic of study. This case establishes a convicing thesis to answer the study’s question”. (Tinjauan literatur adalah dokumen tertulis yang menyajikan kasus yang diajukan secara logis yang didasarkan pada pemahaman menyeluruh tentang pengetahuan terkini tentang topik studi. Kasus ini menetapkan tesis untuk menjawab pertanyaan penelitian).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas bahwa Literature Review adalah penemuan dokumen tertulis yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berhubungan tentang topik studi penelitian.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the weel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.



Studi Pustaka Literature Review

Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literature review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literature review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti. Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan jurnal atau hasil penelitian yang mendukung dan tidak dari jurnal yang di review dengan maksud peneliti akan mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapi lebih detail dan mendalam dari sisi yang se-aliran pemikiran dan berbeda pemikiran.

Manfaat dari Literature Review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

Tabel 2.1 Tabel Literature Review

NO
JUDUL
PENELITI
METODE
GAP
1 STMIK Raharja “Perancangan Sistem Informasi Cash Flow Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan pada CV Karya Dwi Putri” (2014)[48] Siti Maesaroh Metode analisa ini menggunakan analisa berupa pendekatan Objek Oriented Analysis (OOA) atau analis berorientasi obyek dengan UML. Sistem yang berjalan belum optimal karena belum dapat mengelola data dengan efektif dan efisien, sehingga untuk dapat menyajikan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang akurat.
2 STMIK Raharja “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Menejemen Piutang Pada CV DJOIN DIVA SINERGY di Tangerang”. (2015)[49] Feri Hariyanto Menggunakan software Visual Paradigm for UML, bahasa pemograman PHP, database MySQL Menggunakan bahasa pemrograman yang sama. Pada system ini yang diharapkan hanya pada umur piutang.
3 STMIK Raharja “Perancangan Sistem Informasi Monitoring dan Pembayaran Hutang Usaha pada PT Kedaung Oriental Porcelain Industry” (2016)[50] Lia Eka Ardiyanti Menggunakan metode PIECIES dan SDLC, bahasa pemrograman PHP, Pada sistem ini diharapkan dapat memudahkan user monitoring pembayaran hutang usaha
4 Universitas Mercu Buana “Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Piutang Untuk Meminimalkan Jumlah Piutang Tak Tertagih Pada PT Olympindo Multifinance (PT OMF). (2009)[51] Suwarno Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem pengendalian internal atas piutang sudah cukup baik dan hanya berpengaruh dalam meminimalkan jumlah piutang tak tertagihnya saja. Tujuan sistem ini hampir menyerupai namun cara kerjanya belum optimal karena belum dapat mengelola data keuangan dengan efektif dan efisien.
5 “Analisis Sistem dan Prosedur Pencatatan Piutang Untuk Perencanaan dan Pengendalian pada PT Amanah Finance Cabang Manado. Jurnal EMBA ISSN: 2303-1174. Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal 30-38[52] Sartika Lucia Roring Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif, dapat disimpulkan bahwa sistem dan prosedur pencatatan piutang untuk perencanaan dan pengendalian yang diterapkan menggunakan model akuntansi leasing capital lease,lebih tepatnya model pembiayaan langsung dan telah berjalan secara efektif. Sistem prosedur pencatatan piutang pada saat terjadinya transaksi yang dijalankan sudah baik, namin masih terdapat sedikit kelemahan dalam pelaksanaanya.
6 “Effects Of Working Capital Management On The Financial Performance Of The Pharmaceutical Firms In Nigeria”. International Journal of Economics, Commerce and Management. Vol. IV, Issue 4, April 2016. ISSN 2348 0386[53] Adamu Yahaya The research method adopted is the descriptive research method as it helps describes a particular phenomenon in the study. The objective of this study is to examine the effect of working capital management on the financial performance of pharmaceutical firms in Nigeria
7 “Effective Working Capital Management in Small and Medium Scale Enterprises (SMEs)”. International Journal of Business and Management. Vol. 6, No. 9; September 2011. ISSN 1833-3850 E-ISSN 1833-8119[54] Kehinde James Sunday The research method using descriptive method. For the purpose of this study, standard working capital ratios were used to measure the effectiveness of working capital in the selected firms.
8 "Receivables – Payables Management And Liquidity Trap-a Case Study of Selected Companies of Indian Cement Industry”. International Education & Research Journal (IERJ). Volume : 3, Issue : 5, May : 2017. E-ISSN No : 2454-9916[55] C.A, (Dr.) Pramod Kumar Pandey Data is basically collected from secondary sources like annual reports of companies. To analyze the data both Financial and statictical tools have applied. The research paper was conducted for the association between working capital (WC) and value creation for share – holders and found that networking capital is positively correlated with profitability of the firms.
9 “Determinants of Corporate Trade Credit : An Empirical Study on Korean Firms”. International Journal of Economics and Financial Issues, Vol 6 Issue 2. 2016. ISSN : 2146-4138[56] Woo Sung Kim The research method using descriptive method. The purpose of this paper is to examine the determinants of corporate trade credit in Korea Empirical trading credit research has been applied especially to developed countries.
10 “Accounts Receivables Management : Insight and Challenge”. International Journal of Finance & Banking Studies, Vol 5 No 1, 2017. ISSN : 2147-4486[57] Charles Adusei This study uses the mean and standard deviation methods. The study made emphasis on the enforcement of the credit policy to enhance debts recovery through innovative debt strategies.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Kotamas Jayaraya merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan plastik injeksi dan memiliki pekerja sebanyak kurang lebih 1000 orang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang peralatan rumah tangga plastik pembuatan rak, tempat sampah, baki, furniture, hanger dan lain lain yang berada di Tangerang Banten. Dengan pangsa utamanya yaitu supermarket, mini market dan toko kelontong di dalam ataupun luar Pulau Jawa.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Kotamas Jayaraya yang berlokasi di Kawasan Industri Cikupa Mas JL Bhumimas I No.5 Talaga Cikupa Tangerang Banten 15710. Awalnya PT. Kotamas Jayaraya hanya sebuah toko kelontong. Pemilik perusahaan ini akhirnya memberanikan diri untuk berhenti bekerja dan memutuskan untuk membuka usaha retail, karena melihat kondisi pasar yang meyakinkan. Beliau yakin dengan kemampuan (skill) yang dimiliki sebagai audit dan relasi yang banyak dari pekerjaan yang sebelumnya, usahanya ini akan berkembang.

Fasilitas yang terdapat pada PT. Kotamas Jayaraya ini semakin berkembang, contohnya tempat, peralatan, dan sumberdaya yang memadai. PT. Kotamas Jayaraya mendapat beberapa kontrak kerja sama dari perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Matahari Putra Prima Tbk, PT. Lotte Shopping Indonesia dan PT. Subur Makmur Sentosa dan lain sebagainya masih terus bertambah hingga saat ini.

Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Logo Perusahaan PT. Kotamas Jayaraya

Visi dan Misi Perusahaan

PT. Kotamas Jaya Raya mempunyai Visi dan Misi Quality and Worldwide Oriented (kualitas dan berorientasi di seluruh dunia).


Visi Perusahaan

Visi PT. Kotamas Jayaraya adalah menjadikan PT. Kotamas Jayaraya sebagai perusahaan manufaktur yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan men-supply produk yang berkualitas dan terjamin serta memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

Misi Perusahaan

Misi PT. Kotamas Jayaraya sebagai berikut:

  1. Produk Berkualitas Senantiasa men-supply produk yang berkualitas tanpa adanya cacat sedikitpun.
  2. Tepat Waktu Semaksimal mungkin mengirim pesanan pelanggan sebelum waktu yang dijanjikan
  3. Meningkatkan Mutu Perusahaan Mengevaluasi hasil kerja karyawan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi agar tidak terjadi lagi dengan menetapkan standar-standar baru.

Struktur Perusahaan

Sumber : Data HRD PT. Kotamas Jayaraya

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Kotamas Jayaraya

Tugas dan Tanggung Jawab

Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana selalu terdapat dua macam hubungan antara sekelompok orang yang disebut atasan dan sekelompok orang lain yang disebut bawahan yaitu menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan jabatannya.

Dalam struktur organisasi PT. Kotamas Jayaraya dapat dijabarkan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing Departemen atau Section.

Berikut adalah tugas serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Kotamas Jayaraya, yaitu sebagai berikut:

  1. Komisaris
    Tugas dan Tanggung Jawab
    a. Komisaris wajib melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat kepada Direksi.
    b. Melaksanakan rapat secara berkala satu bulan sekali.
    c. Memberi nasihat, tanggapan atau persetujuan secara tepat waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadai.
    d. Pemberdayaan komite-komite yang dimiliki komisaris.
    e. Mendorong terlaksananya implementasi good corporate governance (tata kelola perusahaan yang baik).
  2. Human Resources Development (HRD)
    Tugas dan Tanggung Jawab
    a. Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia.
    b. Membuat sistem HR yang efektif dan efisien. Contoh: SOP (Standar Operasional Prosedur), deskripsi pekerjaan, pelatihan dan pengembangan sistem.
    c. Merekrut karyawan.
    d. Transfering dan demosi (pemindahan suatu jabatan ke jabatan yang lebih rendah) pada karyawan yang dianggap perlu.
    e. Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental, keterampilan, dan pengetahuan karyawan yang sesuai dengan standar perusahaan.
    f. Bertanggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.
    g. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak kerja.
    h. Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan atau kebijakan perusahaan.
  3. Manajer Produksi
    Tugas dan Tanggung Jawab
    a. Membuat perencanaan dan jadwal proses produksi.
    b. Mengawasi proses produksi agar kualitas, kuantitas dan waktunya sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.
    c. Mengatur manajemen gudang agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan barang, bahan penolong maupun produk yang sudah jadi di gudang.
    d. Membuat laporan secara berkala mengenai kegiatan di bagiannya.
    e. Meningkatkan keterampilan dan keahlian karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
  4. Manajer Akunting
    Tugas dan Tanggung Jawab
    a. Merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan.
    b. Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca L/R.
    c. Mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca L/R dan aktivitas akunting lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat.
    d. Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat berjalan optimal dan meningkatkan SDM akunting.
    e. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan.
  5. Kepala Gudang
    Tugas dan Tanggung Jawab
    a. Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya
    b. Mengawasi dan mengontrol operasional gudang
    c. Menjadi pemimpin bagi semua staf gudang
    d. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP (Standar Operasional Perosedur)
    e. Melakukan pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP (Standar Operasional Perosedur)
    f. Membuat perencanaan, pengawasan dan laporan pergudangan
    g. Memastikan ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan
    h. Mengawasi pekerjaan staf gudang lainnya agar sesuai dengan standar kerja
    i. Memastikan aktivitas keluar masuk barang berjalan lancar
    j. Melaporkan semua transaksi keluar masuk barang dari dan ke gudang
  6. Kepala Akunting
    Tugas dan Tanggung Jawab
    a. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen perusahaan.
    b. Mengkoordinasi penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
    c. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan target yang ditentukan.
    d. Memantau kegiatan dibagian keuangan, termasuk koordinasi dengan semua bagian terkait untuk memastikan semua aktivitas yang berhubungan dengan bagian keuangan berjalan dengan lancar dan benar.
    e. Membina staf bagian akunting supaya dapat bekerja maksimal.
  7. Kepala Tenaga Ahli atau Mekanik
    Tugas dan Tanggung Jawab
    a. Mengkoordinir dan memberikan pengarahan kerja dan mengawasi pelaksanaan kegiatan seksi-seksi di bawahnya agar dapat meningkatkan efisiensi di dalam bagiannya.
    b. Menyusun jadwal pemeliharaan dan perbaikan mesin, peralatan, dan fasilitas produksi agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
    c. Menyusun pedoman dan petunjuk-petunjuk lainnya mengenai pemeliharaan dan perbaikan mesin atau peralatan produksi, air dan udara.
    d. Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala perbaikan atas mesin atau peralatan produksi, air dan udara
  8. Marketing
    Tugas dan Tanggung Jawab
    a. Bertanggung jawab dalam hal promosi produk perusahaan ke Customer ataupun Supplier.
    b. Bertanggung jawab dalam lalu lintas penerimaan penjualan dan bertanggung jawab atas segala pemasukan penjualan yang diterima oleh perusahaan.
  9. Tenaga Ahli atau Mekanik
    Tugas dan Tanggung Jawab
    a. Melaksanakan seluruh program kegiatan atau pekerjaan pemeliharaan dan perawatan unit mesin-mesin utama serta mesin pendukung produksi yang telah ditetapkan.
    b. Mengawasi atau mengendalikan seluruh aspek pelaksanaan perawatan dan perbaikan unit mesin pengolahan termasuk pengawasan dan pengendalian waktu dan biaya dengan tetap memperhatikan aspek teknis (kehandalan dan Lifetime).
    c. Melaksanakan seluruh rencana kerja yang telah ditetapkan dalam schedule perawatan untuk setiap mesin pengolahan.
    d. Melaksanakan seluruh instruksi dan petunjuk teknis yang disampaikan oleh atasannya.
    e. Melaksanakan monitoring kondisi kerja mesin secara seksama dengan memperhatikan perlakuan beban operasi.
    f. Melaksanakan pembinaan hubungan kerja yang baik antara sesama mekanik dan operator mesin.
    g. Melakukan kegiatan administratif terhadap seluruh kegiatan perawatan dan perbaikan.
  10. Staf Akunting
    Tugas dan Tanggung Jawab
    a. Mencatat dana masuk maupun dana keluar perusahaan.
    b. Membuat laporan keuangan harian.
    c. Membantu kepala akunting dalam penyusunan laporan keuangan bulanan.
    d. Melakukan rekonsiliasi dengan unit lain.
  11. Purchasing
    Tugas dan Tanggung Jawab
    a. Mencari dan menganalisa calon supplier yang sesuai dengan material yang dibutuhkan.
    b. Melakukan negosiasi harga sesuai standar kualitas material dan memastikan tanggal pengiriman material.
    c. Melakukan koordinasi dengan pihak supplier mengenai kelengkapan dokumen.
    d. Bersedia melakukan pembelian dilapangan atau keluar kantor.
    e. Berkoodinasi dengan PPIC dan Gudang tentang jadwal dan jumlah material yang akan diorder.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, peneliti melakukan wawancara dan observasi untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

  1. Prosedur Pembelian Barang
    a. Bagian admin gudang melakukan cek stok bahan baku. Kemudian membuat daftar stok bahan baku yang habis.
    b. Admin gudang membuat NPP (Nota Permintaan Pembelian) kepada bagian purchasing. Kemudian bagian purchasing membuat PO (Purchase orderr) untuk pembelian bahan baku.
    c. Bagian purchasing menghubungi pihak supplier dan mengirimkan PO (Purchase orderr) untuk pembelian bahan baku. Kemudian pihak supplier memberikan invoice dan surat jalan.
  2. Prosedur Pembayaran
    a. Bagian purchasing menerima tagihan invoice dan surat jalan. Kemudian menyerahkan ke bagian akunting.
    b. Akunting membuat salinan invoice dan melakukan pembayaran langsung ke pihak supplier.
  3. Prosedur Penjualan Barang
    a. Bagian marketing menerima order dari pelanggan. Order dari pelanggan diterima dalam bentuk PO (Purchase orderr) melalui fax atau secara langsung yang kemudian dicatat dalam order form.
    b. Bagian marketing akan membuatkan invoice dan surat jalan yang diserahkan kepada pelanggan.
    c. Bagian marketing memberikan dokumen tagihan invoice kepada pelanggan.
    d. Bagian marketing akan menjadwalkan pengiriman ke pelanggan.
  4. Prosedur Pembayaran
    a. Pelanggan akan membayar sesuai dokumen tagihan yang telah diberikan.
    b. Bagian marketing menerima pembayaran berupa giro atau berupa bukti pembayaran lainnya.
    c. Bagian staf akunting akan mencatat transaksi tersebut ke dalam buku besar piutang.
    .

Use Case Diagram

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk dapat menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Pada dasarnya semua proses pada sistem informasi utang piutang adalah sama. Di bawah ini use case diagram adalah sebagai berikut:


Use Case Diagram Prosedur Utang

Gambar 3.3 Use Case Diagram Utang yang berjalan saat ini

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

a. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yaitu: kepala gudang, purchasing, staf akunting dan supplier
b. 4 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: kepala gudang, purchasing, staf akunting dan supplier
c. 9 Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:

  1. Use Case : Mengecek Stok Bahan Baku
    Actor  : Kepala Gudang
    Skenario  : Kepala Gudang mengecek stok bahan baku.
  2. Use Case : Membuat Daftar Bahan Baku Habis
    Actor : Kepala Gudang
    Skenario  : Kepala gudang membuat daftar stok bahan baku yang habis.
  3. Use Case : Membuat NPP (Nota Permintaan Pembelian)
    Actor : Kepala Gudang dan Purchasing
    Skenario : Kepala gudang membuat nota permintaan pembelian kepada bagian purchasing.
  4. Use Case  : Membuat PO (purchase orderr)
    Actor : Purchasing
    Skenario : Purchasing membuat PO (purchase orderr).
  5. Use Case : Order Barang
    Actor : Purchasing dan Supplier
    Skenario  : Purchasing menghubungi supplier untuk order bahan baku.
  6. Use Case : Membuat Invoice dan Surat Jalan
    Actor : Supplier dan Purchasing
    Skenario  : Pihak supplier membuat invoice surat jalan dan diserahkan kepada bagian purchasing.
  7. Use Case : Menyerahkan Invoice
    Actor : Purchasing dan Staf Akunting
    Skenario  : Bagian purchasing menerima invoice dan menyerahkan kepada staf akunting.
  8. Use Case : Membuat Salina Invoice dan Surat Jalan
    Actor : Staf Akunting
    Skenario  : Staf akunting membuat salinan invoice dan surat jalan.
  9. Use Case : Membuat Uang Muka Tagihan Invoice
    Actor : Staf Akunting dan Supplier
    Skenario  : Staf akunting melakukan pembayaran uang muka tagihan terhadap Supplier.


Use Case Diagram Prosedur Piutang

Gambar 3.4 Use Case Diagram Piutang yang berjalan saat ini

Berdasarkan Gambar 3.4 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

a. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yaitu: pelanggan, marketing dan kepala gudang
b. 4 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: pelanggan, marketing, dan kepala
c. 6 Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:

  1. Use Case : Pemesanan barang
    Actor  : Pelanggan dan Marketing
    Skenario  : Pelanggan memesan barang yang langsung diinformasikan kepada bagian marketing.
  2. Use Case : Membuat Invoice dan Surat Jalan
    Actor : Pelanggan, Marketing dan Kepala Gudang
    Skenario  : Marketing membuat invoice untuk diserahkan ke pelanggan dan surat jalan yang diserahkan kepada kepala gudang.
  3. Use Case : Pembayaran Uang Muka Tagihan Invoice
    Actor : Pelanggan dan Staf Akunting
    Skenario  : Pelanggan membayar tagihan yang diterima dari marketing kepada staf akunting.
  4. Use Case  : Penyerahan Laporan Surat Jalan
    Actor : Marketing dan Kepala Gudang
    Skenario : Marketing menyerahkan laporan surat jalan ke bagian kepala gudang.
  5. Use Case : Menyiapkan Pesanan
    Actor : Kepala Gudang
    Skenario  : Kepala gudang menyiapkan pesanan atas surat jalan yang diterima dari marketing.
  6. Use Case : Pengiriman Barang
    Actor : Kepala Gudang dan Pelanggan
    Skenario  : Kepala gudang melakukan pengiriman barang kepada pelanggan.


Activity Diagram

Activity Diagram adalah menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, dimana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainnya.

Berdasarkan use case diagram di atas maka dapat digambarkan activity diagram dari aktivitas para actor-actor yang ada pada sistem yang berjalan di PT. Kotamas Jayaraya.

Activity Diagram Prosedur Utang

Gambar 3.5 Activity Diagram Utang yang berjalan saat ini

Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur Utang adalah sebagai berikut:

  1. 1 Initial node, yaitu objek yang dibentuk atau diawali.
  2. 11 Action, yaitu yang menggambarkan eksekusi dari kegiatan penjualan.
  3. 4 Vertical Swimlane, yaitu Kepala Gudang, Purchasing, Supplier dan Staf Akunting
  4. 1 Activity Final Node, yaitu menjelaskan bahwa alur berakhir.

Activity Diagram Prosedur Piutang

Gambar 3.6 Activity Diagram Piutang yang berjalan saat ini

Berdasarkan Gambar 3.6 Activity Diagram Prosedur Piutang adalah sebagai berikut:

  1. 1 Initial node, yaitu objek yang dibentuk atau diawali.
  2. 10 Action, yaitu yang menggambarkan eksekusi dari kegiatan penjualan.
  3. 4 Vertical Swimlane, yaitu Pelanggan, Marketing, Staf Akunting dan Kepala Gudang
  4. 1 Activity Final Node, yaitu menjelaskan bahwa alur berakhir.


Sequence Diagram

Sequence diagram adalah yang menggambarkan kebiasaan kegiatan-kegiatan sistem yang berjalan saat ini. Berikut ini adalah Sequence Diagram PT. Kotamas Jayaraya sebagai berikut:

Sequence Diagram Prosedur Utang

Gambar 3.7 Sequence Diagram Utang yang berjalan saat ini

Sequence Diagram Prosedur Piutang

Gambar 3.8 Sequence Diagram Piutang yang berjalan saat ini

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis PIECES

Berikut ini adalah table perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk PT. Kotamas Jayaraya.

Kinerja Sistem (System Performance)

Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan perpindahan pekerjaan (respond time).

Tabel 3.1 Hasil Analisa Kinerja Sistem

Informasi (Information)

Informasi merupakan komoditas penting bagi end user. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang ada. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena bila terlalu banyak informasi maka akan menimbulkan suatu masalah yang baru.

Tabel 3.2 Hasil Analisa Informasi

Analisis Ekonomi (Economic Analysis)

Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat:

Tabel 3.3 Hasil Analisa Ekonomi

Analisis Kontrol (Control Analysis)

Proses pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah dan mendeteksi penyalahgunaan sistem. Serta menjamin keamanan data dan informasi.

Tabel 3.4 Hasil Analisa Kontrol

Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)

Efisiensi membahas mengenai bagaimana cara untuk menghasilkan output dengan kuantitas yang banyak namun dengan input kuantitas sekecil mungkin. Di bawah ini merupakan tabel analisa efisiensi.

Tabel 3.5 Hasil Analisa Efisiensi

Analisis Layanan (Services Analysis)

Berikut ini adalah hasil analisa monitoring utang piutang pada PT. Kotamas Jayaraya.

Tabel 3.6 Hasil Analisa Pelayanan

Metode Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran Pada Utang

Analisis Masukan

    Nama Masukan : Nota Permintaan Pembelian

    Fungsi : Sebagai data awal dalam proses pembelian bahan baku

    Sumber : Kepala Gudang

    Tujuan : Purchasing

    Keterangan : Permintaan Pembelian Bahan Baku

    Media : Kertas

Analisis Proses

    Nama Modul : PO (purchase orderr)

    Fungsi : Digunakan untuk melakukan pembelian ke supplier

    Sumber : Purchasing

    Tujuan : Supplier

    Media : Kertas dan E-mail

    Frekuensi : 1 sampai 3 hari

    Keterangan : Berisi daftar pembelian bahan baku

Analisis Keluaran

    Nama Keluaran : Laporan Pembayaran Uang Muka Pembelian

    Fungsi : Sebagai bukti telah dilakukan pembayaran

    Media : Kertas

    Sumber : Staf Akunting

    Tujuan : Supplier

    Keterangan : Laporan pembayaran

Metode Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran Pada Piutang

Analisis Masukan

    Nama Masukan : Permintaan Pesanan

    Fungsi : Sebagai data awal dalam proses pemesanan barang

    Sumber : Marketing

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap terjadinya transaksi

    Format : Lampiran C.2

Analisis Proses

    Nama Modul : Pembayaran Uang Muka Penjualan

    Masukan : Data Pembayaran Pelanggan

    Keluaran : Lembar Mutasi Rekening Bank

    Ringkasan : Staf Akunting melakukan proses pengecekan pembayaran pelanggan dengan mencetak mutasi rekening

Analisis Keluaran

    Nama Keluaran : Laporan penjualan

    Fungsi : Mencetak surat jalan dari perusahaan kepada pelanggan untuk proses pengiriman barang

    Media : Kertas

    Rangkap : 3 (tiga) lembar

    Distribusi : Lembar 1 (satu) asli untuk pelanggan, lembar 2 (dua) copy untuk kepala gudang, lembar 3 (tiga) untuk marketing


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang digunakan pada Sistem Informasi Utang Piutang pada PT. Kotamas Jayaraya adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Core i3-370M
  2. Monitor : 14.0 HD LCD
  3. Memory : 2 GB DDR3 Memory
  4. Hardisk : 500 GB HDD
  5. Printer : Laserjet


Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi sistem software yang digunakan dalam sistem yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:

  1. Microsoft Word
  2. Microsoft Excel


Hak Akses Brainware

  1. Manajer Akunting
  2. Kepala Akunting
  3. Staf Akunting
  4. Marketing

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Analisis Masalah

Berdasarkan penelitian ini, pada proses sistem informasi utang piutang masih dilakukan dengan cara menggunakan Microsoft Excel yang dimana prosesnya masih kurang optimal sehingga sering terjadi masalah, seperti pada proses penginputan dan perhitungan angsuran utang piutang yang tidak seimbang. Dengan adanya sistem yang dirancang, diharapkan dapat membuat aplikasi yang mudah digunakan agar bermanfaat bagi marketing, purchasing dan staf akunting dalam pengelolaan utang piutang serta pembuatan laporan utang piutang.


Analisis Kontrol

Sistem yang berjalan saat ini sudah terdapat kontrol sistem dan perlu adanya peningkatan pengontrolan agar kinerja yang dihasilkan dapat berjalan dengan baik serta diharapkan tidak ditemukan permasalahan yang dapat menghambat proses kinerja seperti proses penginputan utang piutang yang harus dicatat terlebih dahulu, apabila staf akunting meminta dan membuat laporan utang piutang terjadi kesalahan karena masih ada yang kurang dan belum tercatat oleh bagian staf akunting.


Analisis Waktu

Berdasarkan analisis waktu yang dilakukan saat ini pada PT. Kotamas Jayaraya, proses penginputan utang piutang selama ini masih membutuhkan waktu yang cukup lama, hal ini dikarenakan sistem yang digunakan masih manual terkomputerisasi yaitu Microsoft Excel. Pembuatan data utang piutang digunakan setiap akhir bulan harus berbentuk data pembayaran utang piutang dan diserahkan kepada staf akunting untuk dibuatkan laporan utang piutang dan kemudian akan diberikan kepada kepala akunting.


Analisis Tenaga Kerja

Adapun yang menggunakan aplikasi Microsoft Excel dalam memonitoring pembuatan laporan pembelian, penjualan serta pembayaran dan pelunasan yaitu kepala gudang, purchasing maupun staf akunting.


Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada PT. Kotamas Jayaraya, maka dapat diketahui bahwa kebutuhan sistem yang berjalan saat ini ialah perlu adanya sebuah sistem untuk mengelola data utang piutang dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja. Sistem yang dibutuhkan berawal dari proses pembelian bahan baku terhadap supplier sampai dengan pembayaran, serta proses pelanggan membeli barang dan melakukan pembayaran ke marketing, sampai dengan proses staf akunting meng-input pembayaran utang piutang.


Analisis Pemecahan Masalah

Setelah melakukan penelitian pada PT. Kotamas Jayaraya dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini, maka peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Membuat suatu rancangan sistem informasi utang piutang yang bertujuan untuk mempermudah marketing, staf akunting dalam mengelola data pembayaran utang dan pelunasan piutang pelanggan. Dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database MySQL.
  2. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah serta mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan di PT. Kotamas Jayaraya terhadap permasalahan yang telah terjadi saat ini, maka peneliti memilih dan menyarankan untuk langkah pertama yaitu membuat sistem informasi utang piutang karena memiliki banyak keuntungan antara lain:

  1. Sistem yang dibutuhkan dapat mempermudah staf untuk dapat mengelola data pembayaran dan pelunasan.
  2. Sistem yang dapat memperkecil terjadinya kesalahan dalam pengelolaan data pembayaran dan pelunasan.
  3. Diperlukan sistem yang dapat meng-input data pembayaran dan pelunasan.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem monitoring pembayaran piutang pelanggan yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklarifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II:

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

    M (Mandatory) : Penting

    D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting

    I (Inessential) : Tidak Penting

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II di atas, maka dibuatlah elisitasi tahap III yang diklarifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi KMI. Terdapat 7 requirement yang memiliki opsi antara lain. High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran elisitasi tahap III yang dibuat:

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Keterangan

    T : Technical

    O : Operational

    E : Economic

    L : Low

    M : Middle

    H : High

Elisitasi Final Draft

Elisitasi final draft merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem laporan piutang di PT. Kotamas Jayaraya. Berdasarkan elisitasi tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah peneliti untuk membuat suatu sistem laporan utang piutang di PT. Kotamas Jayaraya. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat:

Tabel 3.10 Elisitasi Final Draft


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan analisis dan penelitian yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan pada PT. Kotamas Jayaraya, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan peneliti bangun. Ada beberapa usulan dari peneliti yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi pada rancangan sistem informasi utang piutang yang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem pengolahan sistem informasi utang piutang pelanggan yang semula dilakukan secara semi komputerisasi menjadi sistem rancangan monitoring sistem informasi utang piutang pelanggan yang terkomputerisasi dan berbasis web. Tujuan sistem yang diusulkan ini ialah untuk meningkatkan proses sistem informasi utang piutang dengan cara memenuhi setiap kebutuhan-kebutuhan sistem yang tidak dapat ditemukan pada sistem sebelumnya atau pada sistem yang berjalan saat ini. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver 12.1 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.


Prosedur Sistem Usulan

A. Kepala Gudang

  1. Dapat melakukan login
  2. Menampilkan menu home
  3. Menampilkan verifikasi login sesuai hak akses masing masing divisi
  4. Menampilkan menu pegawai, menu list semua data nota. Kepala gudang memiliki akses dapat menginput, ubah, hapus
  5. Menampilkan menu tambah nota permintaan pembelian. Dimana kepala gudang dapat menambah nota permintaan pembelian yang baru, dan mempunyai hak akses untuk ubah, hapus nota permintaan pembelian yang baru.
  6. Menampilkan semua status nota permintaan pembelian.
  7. Nomor surat jalan, nomor PO, kode barang, dan mempunyai hak akses untuk ubah, hapus.
  8. Dapat melakukan logout.


B. Staff Akunting

  1. Melakukan login
  2. Menampilkan home
  3. Melakukan monitoring
  4. Menampilkan transaksi utang dan piutang
  5. Menampilkan menu tambah, ubah, hapus transaksi utang dan piutang
  6. Menampilkan tanggal jatuh tempo utang dan piutang
  7. Menampilkan laporan utang dan piutang


C. Marketing

  1. Dapat melakukan login
  2. Menampilkan menu home
  3. Menampilkan menu tambah baru invoice dan surat jalan, yang memiliki akses input, hapus dan cetak
  4. Menampilkan semua nota penjualan
  5. Menampilkan menu logout


D. Purchasing

  1. Dapat melakukan login
  2. Menampilkan menu home
  3. Menampilkan menu PO (purchase order), yang memiliki akses input, hapus dan cetak
  4. Menampilkan menu tambah baru PO
  5. Menampilkan semua nota permintaan pembelian
  6. Menampilkan menu logout


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan terdapat:

  1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi utang piutang pada PT. Kotamas Jayaraya.
  2. 5 Aktor yang melakukan kegiatan proses sistem informasi utang piutang pada PT. Kotamas Jayaraya.
  3. 53 use case yang dilakukan oleh actor tersebut.


Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial Node untuk mengawali objek.
  2. 1 decision node untuk memberi pesan berhasil atau tidak. Jika tidak maka akan kembali ke menu login, jika berhasil maka akan masuk ke home.
  3. 6 Fork Node untuk memecah action.
  4. 17 action yang terdiri dari login, masukan username dan password, kemudian masuk ke menu home, masuk ke menu master dan terdapat beberapa fungsi yaitu daftar user', daftar customer, daftar supplier, dan daftar produk. Masuk ke menu data dan terdapat beberapa fungsi yaitu penjualan, surat jalan, invoice, pembayaran, dan pembelian. Selain itu masuk ke menu laporan dan terdapat beberapa fungsi yaitu utang dan piutang. Kemudian logout.
  5. 1 final node yang menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan


Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat:

  1. 10 class himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.
  2. 5 association hubungan antara objek satu dengan objek lainnya.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama File : tbl_produk
    Isi : id_produk+nama_produk+satuan+jenis+harga
    Primary Key : id_produk
    Panjang Record : 58

    Tabel 4.2 Tabel Produk

  2. Nama File : tbl_detail_po
    Media : Harddisk
    Isi : id_po+detail_po+id_produk+qty
    Primary Key : id_po
    Panjang Record : 22

    Tabel 4.3 Tabel Detail PO (purchase order)

  3. Nama File : tbl_po
    Media : Harddisk
    Isi : id_po+tgl_po+no_po+no_pelanggan
    Primary Key : id_po
    Panjang Record : 19

    Tabel 4.4 Tabel PO (purchase order)

  4. Nama File : tbl_pembelian
    Media : Harddisk
    Isi : id_pembelian+tgl_pembelian+no_supplier+deskripsi+harga+bayar
    Primary Key : id_pembelian
    Panjang Record : 29

    Tabel 4.5 Tabel Pembelian

  5. Nama File : tbl_supplier
    Media : Harddisk
    Isi : no_supplier+nama_supplier+alamat+no_telp
    Primary Key : no_supplier
    Panjang Record : 47

    Tabel 4.6 Tabel Supplier

  6. Nama File : tbl_pelanggan
    Media : Harddisk
    Isi : no_pelanggan+nama_pelanggan+alamat+no_telp
    Primary Key : no_pelanggan
    Panjang Record : 47

    Tabel 4.7 Tabel Pelanggan

  7. Nama File : tbl_user
    Media : Harddisk
    Isi : id+nama+username+password+level
    Primary Key : id
    Panjang Record : 68

    Tabel 4.8 Tabel User

  8. Nama File : tbl_pembayaran
    Media : Harddisk
    Isi : no_pembayaran+tgl_pembayaran+no_invoice+jumlah_bayar
    Primary Key : no_pembayaran
    Panjang Record : 30

    Tabel 4.9 Tabel Pembayaran

  9. Nama File : tbl_invoice
    Media : Harddisk
    Isi : no_invoice+tgl_invoice+id_sj
    Primary Key : no_invoice
    Panjang Record : 14

    Tabel 4.10 Tabel Invoice

  10. Nama File : tbl_surat_jalan
    Media : Harddisk
    Isi : id_sj+tgl_sj+no_sj+id_po+no_kendaraan
    Primary Key : id_sj
    Panjang Record : 28

    Tabel 4.11 Tabel Surat Jalan


Rancangan Prototype Sistem Informasi Utang Piutang

Dalam sistem informasi utang piutang yang diusulkan, peneliti merancang beberapa menu yang dapat digunakan oleh kepala gudang, marketing, purchasing, dan staf akunting untuk mempermudah dalam pengelolaan rekap utang piutang dan pembayaran yang terdiri dari:

  1. Halaman login
    Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk ke dalam sistem atau tidak.
  2. Menu Master
    Halaman ini berfungsi sebagai suatu sistem yang berguna untuk menampilkan main menu daftar user, customer, supplier dan produk. Sehingga menu pendukung ini memiliki fungsi untuk menampilkan data user, customer, supplier dan produk yang berhasil melakukan proses kerjasama.
  3. Menu Daftar User
    Halaman menu ini berfungsi untuk menampilkan user dan menambahkan user baru dengan username yang befungsi sebagai nama pemilik akun dan password berfungsi sebagai sandi pengaman agar tidak bisa dibuka oleh sembarang orang.
  4. Menu Daftar Customer
    Halaman menu ini berfungsi untuk menampilkan dan menambahkan data customer seperti nama, alamat dan no telp.
  5. Menu Daftar Supplier
    Halaman menu ini berfungsi untuk menampilkan dan menambahkan data supplier seperti nama, alamat dan no telp.
  6. Menu Daftar Produk
    Halaman ini berfungsi untuk menampilkan menu barang dan sub menu pendukung input barang yang memiliki fungsi yaitu marketing dan purchasing dapat mengecek stok barang yang akan dibeli dan dikirim.
  7. Menu Data
    Halaman menu ini berfungsi sebagai suatu sistem yang menampilkan data penjualan, surat jalan, invoice, pembayaran, dan pembelian yang dimana setiap supplier telah selesai mengirimkan invoice dan customer yang telah selesai mengajukan PO (purchase order) akan diinput kembali datanya kemudian akan diproses untuk dilakukan pembelian dan pembayaran barang.
  8. Menu Penjualan
    Halaman menu ini berfungsi sebagai suatu sistem yang menampilakn data penjualan dimana setiap customer yang telah selesai mengajukan PO (purchase order) akan diinput kembali datanya kemudian akan diproses untuk dilakukan pengiriman barang.
  9. Menu Surat Jalan
    Halaman menu ini berfungsi sebagai suatu sistem yang menampilkan data surat jalan dimana setiap customer yang telah selesai mengajukan PO (purchase order) akan diinput kembali datanya kemudian akan diproses untuk dilakukan pengiriman barang.
  10. Menu Invoice
    Halaman menu ini berfungsi sebagai suatu sistem yang menampilkan data invoice dimana customer yang telah selesai mengajukan PO (purchase order) akan diinput kembali datanya kemudian akan diproses untuk dilakukan pengiriman barang.
  11. Menu Pembayaran
    Halaman menu ini berfungsi untuk menampilkan laporan transaksi penjualan dan pembelian yang telah melakukan pembayaran.
  12. Menu Pembelian
    Halaman menu ini berfungsi sebagai suatu sistem yang menampilkan data pembelian dimana setiap supplier yang telah selesai memberikan invoice akan diinput kembali datanya kemudian akan diproses untuk dilakukan pembayaran.
  13. Menu Laporan
    Halaman ini berfungsi untuk menampilkam data PO (purchase order), utang dan piutang.
  14. Menu Logout
    Halaman ini berfungsi untuk keluar dari menu halaman aplikasi.

Berikut tampilan yang ada pada sistem informasi utang piutang pada PT. Kotamas Jayaraya:

1. Tampilan Prototype Menu Login

Gambar 4.5 Tampilan Prototype Menu Login

2. Tampilan Prototype Menu Home

Gambar 4.6 Tampilan Prototype Menu Home

3. Tampilan Prototype Menu Master

Gambar 4.7 Tampilan Prototype Menu Master

4. Tampilan Prototype Menu Data

Gambar 4.8 Tampilan Prototype Menu Data

5. Tampilan Prototype Menu Laporan

Gambar 4.9 Tampilan Prototype Menu Laporan

Rancangan Tampilan Yang Diusulkan

1. Tampilan Menu Login

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Menu Login

2. Tampilan Menu Home

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Menu Home

3. Tampilan Menu Master

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Menu Master

4. Tampilan Menu Data

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Menu Data

5. Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Menu Laporan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras atau spesifikasi hardware yang digunakan oleh sistem adalah suatu unit personal sistem. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan yaitu :

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    a. Processor : Intel Core i3
    b. Monitor : LCD Monitor 19”
    c. RAM : 2GB
    d. Harddisk : 500GB
    e. Mouse : Standard
    f. Keyboard : Standard
    g. Printer : Laserjet
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    a. Windows 8
    b. Visual Paradigm for UML 12.1
    c. Database Server MySQL
    d. Microsoft Office 2010
    e. XAMPP V3.2.1.
    f. Adobe Dreamweaver CS6
    g. Internet Browser Google Chrome
  3. Hak Akses
    Pengoperasian ini dapat dilakukan oleh :
    a. Kepala Gudang
    b. Purchasing
    c. Marketing
    d. Staf Akunting


Black Box Testing

Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing merupakan uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black box memungkinkan pengembagan software untuk mengetahui kondisi input yang akan melatif seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Pengujian Black Box Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, naming pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat pada sistem.

Tabel 4.12 Pengujian Black Box Testing

Implementasi

Dalam merancang, mempersiapkan, menguji dan mengimplementasikan sistem membutuhkan satuan waktu dalam periode tertentu sehingga dapat berjalan dengan benar, berikut adalah tahapan dalam pengembangan sistem tersebut yaitu :

  1. Tahap Pengumpulan Data
    Kegiatan pengumpulan data merupakan tahap pertama yang dilakukan, hal ini berguna untuk memenuhi semua kebutuhan data yang diperlukan.
  2. Analisa Sistem
    Tahapan analisa sistem dilakukan dengan meneliti sistem yang sedang berjalan, tahap ini bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi untuk mempermudah menentukan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem.
  3. Perancangan Sistem
    Perancangan sistem dilakukan berdasarkan data yang diperoleh serta analisa pada sistem yang berjalan.
  4. Pembuatan Program
    Tahap pertama adalah pembuatan program yaitu pembuatan database pada MySQL berdasarkan data yang didapat, lalu merancang bentuk tampilan dilayar kemudian membuat listing program sebagai instruksi dalam menghubungkan tampilan layar tersebut.
  5. Testing Program
    Bertujuan untuk mengetahui hasil dari program yang telah dibuat pada tahap implementasi sebelumnya.
  6. Evaluasi Program
    Kegiatan ini dilakukan setelah test program, tujuannya untuk mengetahui kesalahan serta kekurangan pada program yang telah dibuat.
  7. Perbaikan Program
    Tahap ini dilakukan jika di temukan kekurangan dan kelemahan pada program yang telah dibuat.
  8. Pelatihan
    Setelah diketahui sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan, tahap selanjutnya dilakukan pelatihan terhadap pegawai, maka perancangan sistem yang diusulkan dapat segera diimplementasikan.
  9. Dokumentasi
    Pengarsipan file yang tersusun rapih sangat membantu memudahkan pencarian data jika terdapat kesalahan nantinya.


Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksaan kegiatan.

Tabel 4.13 Jadwal Penelitian


Estimasi Biaya

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksaan kegiatan.

Tabel 4.14 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada PT. Kotamas Jayaraya tentang sistem informasi utang piutang dapat disimpulkan bahwa:

  1. Prosedur sistem informasi utang piutang yang sedang berjalan pada PT. Kotamas Jayaraya masih dilakukan menggunakan semi komputerisasi (Microssoft. Excel) untuk membantu dalam proses pembuatan laporan pembelian, penjualan, pembayaran dan pembelian.
  2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, permasalahan yang dihadapi oleh PT. Kotamas Jayaraya yakni pada sistem pembayaran utang piutang beberapa dilakukan secara manual dan ada juga yang menggunakan Ms. Excel, serta sistem penyimpanan data berupa sheet per sheet sehingga menyulitkan user untuk mencari laporan atau data yang dibutuhkan. Sistem belum berjalan optimal karena ada beberapa sistem yang harus dikerjakan secara manual dan membutuhkan waktu yang lama untuk membuat laporan.
  3. Sistem yang diusulkan oleh peneliti menggunakan metode analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service), menggunakan metode berorientasi objek dengan tools Visual Paradigm for UML 12.1 Community Edition. Dalam perancangan sistem, peneliti menggunakan Software Adobe Dreamweaver CS6, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Lalu dalam metode pengujian (testing). Peneliti menggunakan metode Black Box Testing.


Saran

Berikut ini adalah beberapa yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Kotamas Jayaraya, antara lain:

  1. Perlu adanya sosialisasi untuk menerapkan sistem yang baru, agar dapat memaksimalkan kinerja staf terkait.
  2. Diharuskan adanya maintenace dan control sistem agar tidak terjadi kerusakan pada sistem.
  3. Pada masa yang akan datang sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi luas lagi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Rusdiana, H.A dkk. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia.
  2. 2,0 2,1 2,2 Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen Edisi Revisi. Yogyakarta: CV Andi Offset
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa dan Metode Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. 4,0 4,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
  5. Murad, Dina Fitria. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpunan Kota Tangerang. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.7 No. 1- September 2013.
  6. Suprihadi, dkk. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja
  7. 7,0 7,1 7,2 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  8. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  9. Tohari, Hamim. 2014. Analisis Serta perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yogyakarta: CV Andi.
  10. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi Ed 1, Cet 1 ISBN 978-602-280-672-1. Yogyakarta: deepublish.
  11. 11,0 11,1 11,2 Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: BI Obses
  12. Kadir, Abdul, ed. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Penerbit ANDI, Yogyakarta. ISBN 9792921583.
  13. Maniah dan Dini Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus. Yogyakarta: Deepublish.
  14. Tseng, Shu-Mei. 2017. How information quality leads to operational capabilities and corporate performance. ISSN: 2348-7968. International Jurnal of Innovative Science, Engineering & Technology, Vol. 4 Issue 1 http://www.ijiset.com. Diakses pada 05 Desember 2017.
  15. Haerudin, Ruli Supriati dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013.
  16. Connolly, T., & Begg, C. 2015. Database Systems: A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. Essex: Pearson Education.
  17. Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  18. Zahrohayati. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan. ISSN:2302-1136. Surakarta: Universitas Surakarta Fakultas Teknik Informatika. Vol.2 No. 1- Maret 2013.
  19. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Budi Utama
  20. Mulyani, Sri. 2014. Modul 1 Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi.
  21. Seputra, Yulius Eka Agung. 2014. Dasar Akuntansi Berbasis Komputer. Yogyakarta: PT Kanisius
  22. Sunyoto, Danang. 2014. Auditing (Pemerikasaan Akuntansi). Cetakan Pertama. Jakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).
  23. Alam S. 2013. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
  24. Setyowati, Milla Sepliana dkk. 2015. Pengantar Akuntansi 2. Jakarta: Prenamedia Group.
  25. Shatu, Yayah Pudin. 2016. Kuasai Detail Akuntansi Laba & Rugi. Penerbit: Pustaka Ilmu Semesta.
  26. Fahmi dan Irham. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawaban. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabetta.
  27. 27,0 27,1 Seputra, Yulius Eka Agung. 2013. Komputer Akuntansi. Yogyakarta: Mediakom
  28. Fahmi dan Irham. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Alfabeta, Bandung.
  29. Pontoh, Winston. 2013. Akuntansi Konsep dan Aplikasi. Halaman Moeka. Jakarta.
  30. Wibawa, I Gusti Made Satriya. 2015. Aplikasi Sistem Reminder Masa Kadaluarsa Berbasis Gis Dengan Platform Bali. Universitas Udayana. ISSN: 2251-3006 Vol.3 No1-April 2015.
  31. 31,0 31,1 Rosa, A,S dan Shalahudin, M. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak 2nd ed. Bandung: Informatika.
  32. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. ISBN978-979-19906-2-2. Bandung: Abdi Sistematika.
  33. Fergus, U, Onu dan Chinelo, V, Umeakuka. 2016. Dalam International Journal of Computer Appliactions Technologi and Reaseacrh.
  34. Rahardja, Untung, Muhammad Yusup, Ana Nurmalina. 2014. Penerapan (Isur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Rahardja. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.7 No. 3- Mei 2014.
  35. Marisa, Fitri. 2016. Web Programing (Client Server and Server Side). Yogyakarta: CV Budi Utama.
  36. Andika dan Dewanto. 2013. Jurnal Informatika Vol.2 No.2. Pengukuran Kinerja Goodreads Application Programming Interface (API) Pada Aplikasi Mobile Android. Bandung: Institut Teknologi Nasional Bandung.
  37. Azis, Solechul. 2013. Gampang dan Gratis Membuat Website. Lembar Langit Indonesia
  38. 38,0 38,1 Wahana Komputer. 2014. Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Andi Offset
  39. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHP-MYSQL). Padang. Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013
  40. Meiska Firstiara Maudi, Arief Laila Nugraha, Bandi Sasmito. 2014. “Desain Aplikasi Sistem Informasi Pelanggan PDAM Berbasis Web GIS (Studi Kasus : Kota Demak)”. Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3, Juli 2014.
  41. Solichin, Achmad. 2016. Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL.
  42. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP YAMAD Bekasi. Faktor Exacta 7(2): 165-175, 2014. ISSN: 1979-276X.
  43. Hanafri, Muhammad Iqbal dkk. 2017. Proses Perakitan Trafo dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Jurnal Sisfotek Global. ISSN: 2088 – 1762 Vol 7. No. 1 / Maret 2017. STMIK Bina Sarana Global.
  44. Wicaksono, Soetam Rizky. 2017. Rekayasa Perangkat Lunak. Penerbit: Seribu Bintang.
  45. Desai, Sandeep dan Abhishek Srivastava. 2016. Software Testing A Practical Approach. ISBN-978-81-203-5226-1. Delhi: Mudrak
  46. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arifah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web Pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: STMIK AMIKOM. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia).
  47. Machi, A Lawrence, Brenda T. McEvoy. 2016. The Literature Review. California: Corwin. LCCN 2015048510, ISBN 9781506336244.
  48. Maesaroh, Siti. 2014. Perancangan Sistem Informasi Cash Flow Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan pada CV Karya Dwi Putri. STMIK Raharja.
  49. Hariyanto, Fery. 2015. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Menejemen Piutang Pada Cv Djoin Diva Sinergy di Tangerang. STMIK Raharja.
  50. Ardiyanti, Lia Eka. 2016. Perancangan Sistem Informasi Monitoring dan Pembayaran Hutang Usaha pada PT Kedaung Oriental Porcelain Industry. STMIK Raharja.
  51. Suwarno. 2009. Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Piutang Untuk Meminimalkan Jumlah Piutang Tak Tertagih Pada PT Olympindo Multifinance (PT OMF). Universitas Mercu Buana.
  52. Roring, Sartika Lucia. 2013. Analisis Sistem dan Prosedur Pencatatan Piutang Untuk Perencanaan dan Pengendalian pada PT Amanah Finance Cabang Manado. Jurnal EMBA ISSN: 2303-1174. Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal 30-38.
  53. Yahaya, Adamu. 2016. Effects Of Working Capital Management On The Financial Performance Of The Pharmaceutical Firms In Nigeria. International Journal of Economics, Commerce and Management. Vol .IV. Issue 4, April 2016. ISSN 2348 0386.
  54. Sunday, Kehinde James. 2011. Effective Working Capital Management in Small and Medium Scale Enterprises (SMEs). International Journal of Business and Management. Vol. 6. No. 9; September 2011. ISSN 1833-3850 E-ISSN 1833-8119.
  55. Pandey, Pramod Kumar. 2017. Receivables-Payables Management And Liquidity Trap- A Case Study Of Selected Companies Of Indian Cement Industry. Vol. 3. Issue 5. E-ISSN No : 2454-9916.
  56. Kim, Woo Sung. 2016. Determinants of Corporate Trade Credit : An Empirical Study on Korean Firms. International Journal of Economics and Financial Issues, Vol 6 Issue 2. 2016. ISSN : 2146-4138.
  57. Adusei, Charles. 2017. Accounts Receivables Management : Insight and Challenge. International Journal of Finance & Banking Studies, Vol 5 No 1, 2017. ISSN : 2147-4486.

Contributors

Sri Lestari