SI1414482325

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KUESIONER AKADEMIK SEBAGAI PENILAIAN

KINERJA DOSEN PADA SIS+ (STUDENTS ILEARNING SERVICES)

BERBASIS YII FRAMEWORK DI PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1414482325
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KUESIONER AKADEMIK SEBAGAI PENILAIAN

KINERJA DOSEN PADA SIS+ (STUDENTS ILEARNING SERVICES)

BERBASIS YII FRAMEWORK DI PERGURUAN TINGGI


Disusun Oleh :


NIM
: 1414482325
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIKK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I ,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KUESIONER AKADEMIK SEBAGAI PENILAIAN

KINERJA DOSEN PADA SIS+ (STUDENTS ILEARNING SERVICES)

BERBASIS YII FRAMEWORK DI PERGURUAN TINGGI


Disusun Oleh :


NIM
: 1414482325
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :


Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
 
(Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I)
NID : 14018
 
NID : 14012




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KUESIONER AKADEMIK SEBAGAI PENILAIAN

KINERJA DOSEN PADA SIS+ (STUDENTS ILEARNING SERVICES)

BERBASIS YII FRAMEWORK DI PERGURUAN TINGGI


Disusun Oleh :


NIM
: 1414482325
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KUESIONER AKADEMIK SEBAGAI PENILAIAN

KINERJA DOSEN PADA SIS+ (STUDENTS ILEARNING SERVICES)

BERBASIS YII FRAMEWORK DI PERGURUAN TINGGI


Disusun Oleh :


NIM
: 1414482325
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2018
Iim Ilmiah Agustina
NIM. 1414482325


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRACT

In Higher Education Raharja there is a system called SIS + (Student iLearning services plus), SIS + is a software specifically designed to improve the quality of service to students and serves to provide information about student schedules based on selected semesters, Study Results Card (KHS) students) , tables of GPA, score list, providing form-making service that can be used by students to follow lectures and so on quickly and in real-time. But after the development of STMIK Raharja technology provides a system provided by the campus that provides convenience for the students and students. And at the College of Raharja there is a system called Questionnaire, Questionnaire is a performance appraisal system of Lecturers, but on the performance of this questionnaire system there are some problems in the current system, such as the questionnaire is still manual or still in the form of a piece of paper that is distributed by officer, who must involve multiple admins to get the questionnaire data and the buildup of files that are no longer in use. With the presence of a system of academic questionnaires that will be implemented by the author. This questionnaire system will be integrated into SIS + and is expected to provide convenience for the students in filling out the academic questionnaires simply by visiting the SIS + website which can be accessed anywhere and no more unused files. The research method used is SWOT analysis method and for designing method using Yii Framework. This research is expected to facilitate RPU and Adm Dosen officers more efficient. Utilization of academic questionnaire system is able to improve the quality of Admin and Adm lecturer in this questionnaire system.

Keywords: Questionnaire, Lecturer Performance Assessment, SIS + (Student iLearning Services)


ABSTRAK

Dalam Perguruan Tinggi Raharja terdapat sistem yang bernama SIS+ (Student iLearning services plus), SIS+ merupakan sebuah software yang dirancang khusus untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada mahasiswa dan berfungsi untuk memberikan informasi mengenai jadwal kuliah mahasiswa berdasarkan semester terpilih, Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa ), tabel Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), daftar nilai, menyediakan layanan pembuatan form yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dan sebagainya secara cepat dan real-time. Namun setelah berkembangnya teknologi STMIK Raharja menyediakan sebuah sistem yang diberikan oleh kampus yang memberikan kemudahan bagi para mahasiswa dan mahasiswinya. Dan pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat sistem yang bernama Kuesioner, Kuesioner adalah sebuah sistem penilaian kinerja Dosen, namun pada kinerja sistem kuesioner ini terdapat beberapa permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini, seperti halnya kuesioner ini masih manual atau masih dalam bentuk selembar kertas yang dibagikan oleh petugas, yang harus melibatkan banyak admin untuk mendapatkan data kuesioner tersebut dan penumpukan berkas yang sudah tidak terpakai lagi. Dengan hadirnya sistem kuesioner akademik yang akan diimplementasikan oleh penulis. Sistem kuesioner ini akan terintegrasi pada SIS+ dan diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk para mahasiswa dalam mengisi kuesioner akademik hanya dengan mengunjungi website SIS+ yang bisa diakses dimanapun dan tidak ada lagi penumpukan berkas yang sudah tidak terpakai lagi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis SWOT dan untuk metode perancangan menggunakan Yii Framework. Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan petugas RPU dan Adm Dosen lebih efisien. Pemanfaatan sistem kuesioner akademik ini mampu meningkatkan mutu kinerja Admin dan Adm dosen dalam sistem kuesioner ini.

Kata Kunci: Kuesioner, Penilaian Kinerja Dosen., SIS+ (Student iLearning Services)



KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil yaitu “Pengembangan Sistem Informasi Kuesioner Akademik Sebagai Penilaian Kinerja Dosen Pada SIS+ (Students Ilearning Services) Berbasis Yii Framework Di Perguruan Tinggi”.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. K Ind (Indri Handayani, S.Kom, M.T.I) dan Mamoi (Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I.) selaku pembimbing, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.
  7. Kedua orang tua, kakak serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Teman-teman seperjuangan Tim Lily (Fitria Supyaningsih, Niko Alnabawi, Yanti Nurmalasari) serta Pasukan RIC yang selalu bersama dalam suka maupun duka.
  9. Rekan-rekan seperjuangan dan keluarga besar TIMUR 5 (Funtastic4, Ryzen dan Latel).
  10. Dini Intan Pratiwi dan Dewi Mariana Apriani yang selalu senantiasa mendampingi, memotivasi, serta memberikan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan sangat baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang, 17 Juli 2018
Iim Ilmiah Agustina
NIM. 1414482325



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo SIS+

Gambar 2.2. Logo TPi (Ten Pillar iLearning)

Gambar 2.3. Logo iRME

Gambar 2.4. Logo Rinfo (Raharja.info)

Gambar 2.5. Logo iDu (iLearning Education)

Gambar 2.6. Logo iRAN (iLearning Raharja Ask and News)

Gambar 2.7. Logo iDuHelp!

Gambar 2.8. Logo Widuri

Gambar 2.9. Logo ROOSTER

Gambar 2.10. Logo Magics Channel

Gambar 2.11. Logo iMe (iLearning Media)

Gambar 2.12. Logo iSUR (iLearning Survey)

Gambar 2.13. Logo Yii Framework

Gambar 2.14. Relasi Dependency

Gambar 2.15. Relasi Association

Gambar 2.16. Relasi Generalization

Gambar 2.17. Relasi Realization

Gambar 3.1. Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Logo Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3. Logo Green Campus

Gambar 3.4. Pribadi Raharja

Gambar 3.5. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.6. Flowchart Sistem yang Berjalan

Gambar 3.7. Use Case Diagram

Gambar 3.8. Activity Diagram

Gambar 3.9. Sequence Diagram

Gambar 4.1. Flowchart Sistem Yang diusulkan

Gambar 4.2. Use Case sistem yang diusulkan

Gambar 4.3. Activity Sistem Yang diusulkan

Gambar 4.4. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Hipo Sistem Kuesioner

Gambar 4.6. Pembuktian Strategi 1

Gambar 4.7. Pembuktian Strategi 2

Gambar 4.8. Pembuktian Strategi 3

Gambar 4.9. Pembuktian Strategi 4

Gambar 4.10. Pembuktian Strategi 5

Gambar 4.11. Pembuktian Strategi 6

Gambar 4.12. Pembuktian Strategi 7

Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 8

Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 9

Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 10

Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 11

Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 12

Gambar 4.18. Pembuktian Strategi 13

Gambar 4.19. Pembuktian Strategi 14

Gambar 4.20. Pembuktian Strategi 15

Gambar 4.21. Tampilan KHS Kelas

Gambar 4.22. Menu Form Kuesioner

Gambar 4.23. Pop Up Submit Form Kuesioner

Gambar 4.24. Tabel Status Kuesioner



DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

Tabel 3.3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja

Tabel 3.4. Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

Tabel 3.5. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur

Tabel 3.6. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu (Bidang Akademik)

Tabel 3.7. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.8. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.9. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.10. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan

Tabel 3.11. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.12. Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Tabel 3.13. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional

Tabel 3.14. Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa

Tabel 3.15. Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian

Tabel 3.16. SWOT Sistem Yang Berjalan

Tabel 3.17. Analisis SWOT Sistem Yang Berjalan

Tabel 3.18. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.19. Elisitasi Tahap I Non Functional

Tabel 3.20. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.21. Elisitasi Tahap II Non Functional

Tabel 3.22. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.23. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Tabel Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. SWOT Sistem yang diusulkan

Tabel 4.3. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.4. Pengujian Akses Form Kuesioner

Tabel 4.5. Pengujian Pada Pop Up Submit Kuesioner

Tabel 4.6. Pengujian Pada Status Kuesioner

Tabel 4.7. Time Schedule

Tabel 4.8. Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (Entity Relation Diagram)


DAFTAR SIMBOL HIPO (Entity Relation Diagram)



Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berfokus pada bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Raharja senantiasa harus terus melakukan inovasi dengan menghasilkan sistem informasi demi meningkatkan kualitas dan mutu kegiatan akademik guna menciptakan lulusan yang unggul dalam bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.

Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat sebuah sistem informasi pelayanan akademik yang dapat diakses secara online yaitu SIS+ (Student information services plus), SIS+ diakses melalui sisplus raharja.ac.id. SIS+ mengandung pengertian sebuah software yang dirancang khusus untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada mahasiswa dan berfungsi untuk memberikan informasi mengenai jadwal kuliah mahasiswa berdasarkan semester terpilih, Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa (per-semester), tabel Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), daftar nilai, menyediakan layanan pembuatan form yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dan sebagainya secara cepat dan real-time. Namun setelah berkembangnya teknologi STMIK Raharja menyediakan sebuah sistem yang diberikan oleh kampus yang memberikan kemudahan bagi para mahasiswa dan mahasiswi nya.

Sistem ini memberikan kemudahan bagi mahasiswa dan mahasiswinya dalam mengakses daftar perkuliahan dan form perkuliahan ini dinamakan SIS+ (Student Ilearning Services) dimana SIS+ ini dapat mengakses berbagai kebutuhan akademik secara online.

Dan dalam Perguruan Tinggi Raharja terdapat juga sebuah sistem kuesioner penilaian kinerja dosen, namun pada sistem yang berjalan saat ini terdapat berbagai kekurangan yang sangat signifikan karena kuesioner masih konvensional yang berarti masih bentuk selembar kertas yang dibagikan oleh petugas ke dalam setiap kelas dan setiap mata kuliah yang sedang diambil oleh semester aktif, hal ini masih dirasa kurang efektif karena membutuhkan banyak waktu dan harus melibatkan beberapa aktor dalam sistem ini. Pada saat kuesioner sudah diisi untuk kemudian akan diinput oleh admin yang menghasilkan sebuah tumpukkan kertas yang sudah tidak terpakai lagi dan terbuang begitu saja.


Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang terdapat pada latar belakang diatas, peneliti merasa perlu mengembangkan sistem Kuesioner Akademik Penilaian Kinerja Dosen Di kelas untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat menunjang kinerja admin pada Perguruan Tinggi Raharja. Dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem kuesioner ini dapat memudahkan untuk mahasiswa dan petugas.
  2. Bagaimana menciptakan Sebuah Sistem kuesioner akademik untuk memudahkan Admin Dosen dalam proses penginputan data kuesioner akademik?
  3. Bagaimana sistem kuesioner ini dapat berjalan dengan baik pada sistem SIS+?


Ruang Lingkup

Dalam sebuah penelitian agar tidak terjadi kesalahpahaman atau kekeliruan maka diperlukannya batasan suatu masalah. Adapun ruang lingkup masalah dalam laporan skripsi ini adalah:

  1. Perguruan Tinggi Raharja
  2. Petugas RPU
  3. Mahasiswa
  4. Admin Dosen
  5. Dosen


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

  1. Menciptakan sebuah Sistem Kuesioner Akademik untuk memudahkan Admin Dosen dalam mendapatkan data kuesioner yang akan diinput.
  2. Untuk memudahkan mahasiswa mengisi Kuesioner Akademik hanya dengan mengunjungi website SIS+.
  3. Menciptakan Sistem Informasi kuesioner akademik pada SIS+ akan mempermudah kinerja Admin Dosen dan Mahasiswa.


Manfaat Penelitian

Adapun 3 manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Dengan adanya sistem Informasi Kuesioner Akademik ini diharapkan akan memudahkan para petugas yang sebelumnya membagikan ke dalam setiap kelas.
  2. Dapat memudahkan admin dalam penginputan kuesioner akademik.
  3. Dengan adanya Sistem Informasi kuesioner akademik ini dapat memudahkan mahasiswa dalam mengisi kuesioner akademik hanya dengan mengunjungi website SIS+.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi ini, melakukan penelitian untuk mencapai tujuan dan mendapatkan serangkaian informasi, adapun metode penelitian yang peneliti terapkan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Observasi adalah salah satu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan melakukan pengamatan secara langsung terjun ke lapangan. Dan metode pengamatan atau metode observasi pada sistem ini dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi yang dilakukan selama 6 (enam) bulan ini adalah untuk mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder yaitu Ibu Novi Cholisoh S.Sos.,MM.,.

  3. Studi Pustaka

    Studi pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data referensi dengan cara untuk menggali informasi lebih ke arah penelitian-penelitian sejenisnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dengan begitu, peneliti bisa jauh lebih mudah memahami perihal kepengurusan dan pemanfaatan SIS+ bagi Perguruan Tinggi.


Metode Analisis Sistem

Menurut Arikunto dalam Bahruddin (2015)[1], metode penelitian adalah sebuah pola berfikir, pola berbuat yang dipersiapkan sebaik mungkin untuk mencapai suatu tujuan. Dan setiap proses penelitian diperlukannya metode penelitian guna mencapai suatu tujuan memperoleh sebuah informasi yang dibutuhkan oleh peneliti, adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut :

Metode Perancangan

Proses perancangan yang digunakan untuk membuat Sistem Kuesioner Akademik ( Penilaian Kinerja Dosen Di Kelas ) yaitu dengan menggunakan tool Unified Modeling Language ( UML ) berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram, Flowchart dan HIPO.


Metode Pengujian

Pengujian adalah sebuah proses eksekusi program guna mencari dan menemukan kesalahan ( error ) sebelum digunakan oleh pengguna akhir ( end-user ) salah satu metode pengujian yang digunakan adalah metode Black Box Testing


Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas dalam penulisan laporan Skripsi ini. Maka dilakukan pengelompokkan sub-bab sebagai berikut.

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, dengan metode penelitian serta sistematika penulisan ini.

BAB II   LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan landasan teori yang dipakai dalam menganalisa informasi yakni mengenai definisi, pengertian-pengertian serta penjabaran-penjabarannya seperti literatur review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Dalam bab ini menjabarkan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, arti nama Raharja, Logo Raharja, keseluruhan jurusan dan konsentrasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Analisa sistem yang berjalan dengan menggunakan metode UML diantaranya Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan mengenai sistem yang diusulkan, pemecahan masalah, batasan masalah, prosedur sistem yang diusulkan, rancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode UML ( Unified Modelling Language ) Black Box Testing serta estimasi biaya.

BAB V   PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab sebelumnya, selain itu pada bab ini juga berisi saran yang berhubungan dengan penulisan laporan skripsi ini.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Pengembangan

Definisi Pengembangan

Menurut Muharto dan Arisandy Ambarita (2016:102)[2] mengatakan untuk men bahwa pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul. Menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada.

Menurut Irfandi (2015:64)[3], mengatakan bahwa pengembangan adalah pemakaian secara sistematik pengetahuan ilmiah yang diarahkan pada produksi bahan, sistem, atau metode termasuk perancangan prototipe-prototipe.

Berdasarkan definisi yang diutarakan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu cara atau upaya untuk mengembangkan atau meningkatkan suatu hal menjadi lebih baik lain.


Konsep Dasar Media

Definisi Media

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[4], media adalah alat, alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk, yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan dan sebagainya), wayang juga dapat dipakai sebagai media, pendidikan, perantara dan penghubung, -- cetak sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah; sebagai contoh :

  1. Elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat - alat elektronik modern, misalnya radio, televisi dan film.
  2. Film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, layar, proyektor) atau alat penghubung yang berupa film.
  3. Massa, sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas.
  4. Periklanan, sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misalnya surat kabar, televisi dan radio.
  5. Pendidikan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Imam Taufik dkk [5] mengatakan bahwa data merupakan suatu informasi yang begitu penting yang berguna. Data juga merupkan informasi mengenai suatu benda atau seseorang.

Menurut Gorden B. Davis dalam Hutahaen (Hutahaen 2015:8)[6] mengatakan bahwa Data merupakan bahan mentah bagi informasi, dan dapat dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak yang menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal, dan sebagainya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan mentah yang akan diolah demi mendapatkan sebuah informasi yang dapat di


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2)[6] mengatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur-prosedur yang saling berkaitan, kumpul bersama untuk melakukan sebuah kegiatan yang bertujuan dalam satu tujuan tertentu.

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:01)[7], mengatakan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan.

Menurut Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016: 2)[8] mengatakan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan komponen atau jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu koneksi kerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Maniah, dkk (2017: 1)[9], mengatakan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai beberapa elemen-elemen berupa data, suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-5)[6], Supaya sistem itu dikatakan sebagai sistem yang baik memiliki karakteristik, yaitu:

  1. Komponen (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer yang menghasilkan panas merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolah Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:5-7)[7], mengatakan bahwa beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklasifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi. Berikut penjabarannya.

  1. Sistem Alamiah (Natural System) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.
  2. Sistem Tiruan (Artificial Sistem) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Dan ukuran keberhasilan sistem tiruan adalah efektivitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna).
  3. Sistem Deterministik (Deterministic System), bekerjanya sistem dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.
  4. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu. Organisasi dan sistem informasi adalah sebuah probabilistic, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor komputer.
  5. Sistem Tertutup (Closed System) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup, sistem ini akan habis masa pakainya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.
  6. Sistem terbuka (Opened System) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukkan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown or output). Dengan demikian, kita harus memilih input dan output seperti yang diharapkan.
  7. Diantara kedua sistem tersebut (terbuka dan tertutup) terdapat suatu sistem relatif tertutup (relatively closed system). Sistem ini melakukan pertukaran sumber daya dengan lingkungannya hanya melalui input dan output yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan baik. Input dan output tersebut dipastikan bersamaan dengan dirancangnya sistem ini, inputnya dikendalikan sehingga cocok dengan rancang bangun sistem relatif tertutup.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:01)[7], mengatakan bahwa informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang enyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui. Informasi bertumpu pada konteks dan pengetahuan yang umum si penerima untuk kepentingannya.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Atyanto Mahatmyo (2014:6)[10], mengatakan bahwa Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang terdiri dari sub sistem yang saling terintegrasi dan dapat mengumpulkan lalu memproses data menjadi sebuah informasi sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi si pengguna.


Definisi Dashboard

Menurut Mita Rohayati (2014: 2)[11] mengatakan bahwa dashboard merupakan tampilan visual yang berhubungan dengan sebuah informasi penting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih suatu tujuan tertentu.

Menurut Dwi Januarita dan Teduh Dirgahayu (2015: 166)[12] mengatakan bahwa Dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kemudian digabungkan dan diatur pada sebuah layar menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan dan dapat dilihat secara sekilas.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dashboard merupakan sebuah media untuk menampilkan informasi dalam bentuk visual yang dapat memudahkan user dalam mencapai suatu tujuan.


Definisi Viewboard

Menurut Tiara, dkk (2016: 66)[13] mengatakan bahwa viewboard merupakan suatu aplikasi yang dibuat sendiri oleh Mitra Teknologi dan berfungsi untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan.

Menurut Techonology Partners (2014)[14] Viewboard is a custom application created by Technology Partners, with it you can have the most important information you need to make mission critical business decisions on a daily basis in one easy to read dashboard.


Teori Khusus

Konsep Dasar Kuesioner

Definisi Kuesioner

Menurut Ishak Aziz (2016:164)[15] kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Kuesioner menurut Rosli Mohammed dan Burhan Bungin (2015:64)[16] mengatakan bahwa kuesioner merupakan salah satu instrumen yang sering kali digunakan untuk proses pengumpulan data. Item-item yang dibentuk dalam kuesioner harus diukur dan disesuaikan dengan subject-matter yang ingin diukur serta dinilai.

Menurut Muri Yusuf (2015:103)[17] mengatakan bahwa kuesioner berasal dari bahasa Latin, Questionaire, yang berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan objek yang dinilai, dengan maksud untuk mendapatkan data/informasi. Melalui kuesioner (sering juga disebut dengan angket) dapat dikumpulkan.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan metode penyebaran kepada responden untuk mendapatkan sebuah data tertentu.


Jenis-jenis Kuesioner

Menurut Muri Yusuf (2015:104)[17] Mengatakan bahwa jenis-jenis kuesioner dari segi isi dapat dibedakan sebagai.

  1. Pertanyaan Fakta : adalah pertanyaan yang menanyakan tentang fakta, antara lain jumlah sekolah, jumlah jam belajar, jumlah murid, tinggi dan berat peserta didik.
  2. Pertanyaan Perilaku : adalah pertanyaan yang digunakan apabila pendidik menginginkan informasi tentang tingkah laku peserta didik dalam kegiatan di sekolah atau dalam proses pendidikan.
  3. Pertanyaan Informasi : adalah pertanyaan digunakan apabila melalui instrumen itu pendidik ingin mengungkapkan berbagai informasi, atau menggunakan contoh. Seperti mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari peserta didik.
  4. Pertanyaan/pernyataan sikap : adalah yang berkaitan dengan perasaan, kepercayaan predisposisi dan nilai-nilai yang berhubungan dengan objek yang dinilai.
  5. Adapun pendapat lain yang dikatakan


Konsep Dasar Survey

Definisi Survey

Menurut Mardikanto 2011 dalam jurnal JIIA tahun 2017[18] mengatakan bahwa survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pokok.

Survei menurut Eko Nugroho (2018:03)[19] merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang berjumlah banyak dengan cara mewawancarai sejumlah kecil popolasinya.

Dari beberapa pengertian survei diatas maka penulis menyimpulkan bahwa survei adalah suatu cara penelitian untuk mengumpulkan sebuah sampel populasi data untuk mencari data dengan tujuan tertentu.


Definisi Penilaian Kinerja

Menurut Freddy Rangkuti (2016:111)[20] mengatakan bahwa penilaian kinerja merupakan hubungan antara penghargaan yang diharapkan diterima oleh pegawai dengan produktivitas yang dihasilkan oleh mereka.

Menurut Harsuko Riniwati (2016:171)[21] mengatakan bahwa, Penilaian kinerja merupakan salah satu cara dalam mengukur kontribusi dari seseorang yang bekerja di sebuah lembaga pada suatu organisasi. Dan ini sangat penting karena dapat menentukan seberapa besar tingkat kontribusi seseorang.

Dari beberapa definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa penilaian kinerja merupakan suatu cara untuk mengukur kontribusi seseorang di dalam suatu organisasi.


Konsep Dasar SIS+

Definisi SIS+

Menurut Ari Budi Warsito dkk, pada CCIT Journal tahun (2015:25)[22] SIS+ merupakan sebuah sistem informasi berbasis web dan dibuat dengan Yii Framework menggunakan bahasa pemrograman PHP “ Database Management System “ (DBMS) yang digunakan dalam perangkat lunak ini adalah MySQL. Sistem informasi ini juga akan menampilkan data akademik yang meliputi data daftar nilai, biodata mahasiswa dan form-form yang dibutuhkan oleh mahasiswa.


Konsep Dasar FIR

Definisi FIR

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus dilakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project-nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi.


Jenis-Jenis FIR

  1. SIS+ :

    Student iLearning Service Plus adalah sebuah sistem yang dirancang khusus untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada mahasiswa.

  2. SIS+ Konsultasi :

    SiS+ Konsultasi merupakan sebuah gagasan baru yang diciptakan oleh Perguruan Tinggi Raharja. Khususnya untuk mahasiswa yang ingin melakukan Konsultasi atau Bimbingan kepada dosen.

  3. Airzone

    Airzone adalah sebuah situs web yang bergerak dibidang E-Commerce dengan menggunakan metodologi B2C (Business To Consumer), yaitu metode transaksi jual beli antara perusahaan (penjual) kepada konsumen akhir yang dilakukan secara online, dengan memberikan pelayanan langsung kepada konsumen melalui produk atau jasa.

  4. iTunes U

    iTunes U itu adalah tempat kita bisa download dan berlangganan audio (music) maupun video (film) yang bisa diakses oleh para mahasiswa dan dosen.

  5. RhJFox

    RhJFox forum yang berupa open source PHPBB yang di sediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai wadah kegiatan/aktivitas, sarana komunikasi.

  6. Magics Channel

    Magics Channel merupakan satu-satunya Channel milik Perguruan Tinggi Raharja, Subscriber yang telah bergabung di Magics channel akan mendapatkan informasi tentang video yang telah di upload.

  7. iTracking

    iTracking adalah sebuah web dimana nantinya kita dapat track semua Pribadi Raharja disini, sesuai dengan slogannya “Now you can track any Pribadi Raharja” jadi web based ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan fasilitas tracking Pribadi Raharja, khususnya menelusuri absensi kehadiran dari masing-masing Pribadi Raharja.

  8. RiDu

    RiDu atau Rinfo For Education adalah sebuah project mengenai training Rinfo, dimana di training tersebut kita mempelajari apa itu Rinfo, fungsi dan manfaatnya. Konsepnya mengadaptasi dari Google for Education, dimana setiap fitur yang dimiliki oleh Google dijadikan sebagai media pembelajaran.

  9. Gamet

    Gamet adalah singkatan dari Gamification For Education. Trend gamification telah mulai menggeliat di Indonesia, salah satunya adalah Perguruan Tinggi Raharja sebagai inovatornya. Dimana Perguruan Tinggi Raharja sudah menerapkan konsep Gamification ini di dalam konsep pembelajarannya, yaitu iLearning.

  10. Linkedin

    Pada Perguruan Tinggi Raharja, Linkedin ini dijadikan sarana sebagai Website Alumni agar kampus tahu seberapa banyak lulusan Perguruan Tinggi Raharja yang bekerja disuatu perusahaan.

  11. ZPreneur

    ZPreneur adalah suatu konsep baru yang dicetuskan dari Untung Rahardja. ZPreneur lebih kearah pengusaha yang memanfaatkan high-tech untuk kebutuhan usaha. Berawal dari arti Z itu yaitu memberi dampak positif, artinya seorang Zpreneur (ZP’er) lebih mengutamakan edukatif dari pada money.

  12. ZFord

    Penjelasan sederhana dari ZFord adalah sebuah tempat/wadah/platform pendanaan project atau usaha dengan cara patungan / mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang.

  13. Zorilia

    Zorilia is Zero iLearning online Gamification, dan Zorilia adalah media pengatur dan Dashboard dari suatu task yang akan, sedang dan telah diselesaikan oleh para member yang dapat diakses secara online dan menggunakan konsep iLearning gamification.

  14. PEN+

    Pen+ (Penilaian Plus) merupakan media pengInputan nilai mahasiswa oleh dosen secara online yang dapat memberikan pelayanan mahasiswa terhadap kebutuhan informasi nilai secara efisien. Segala bentuk aktivitas pengInputan nilai mahasiswa yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

  15. GO+

    GO+ merupakan sistem informasi keuangan mahasiswa yang digunakan untuk menampilkan rincian biaya perkuliahan mahasiswa yang terdiri dari RBR dan RBK dengan secara online. Mahasiswa tidak perlu datang ke kampus untuk mengecek biaya perkuliahan pada Box SiS sehingga memudahkan mahasiswa dalam mengetahui informasi pembayaran perkuliahan mahasiswa.

  16. PESSTA+

    PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi Jurnal, Hibah, Sertifikat, dan Widuri yang dapat diakses oleh mahasiswa secara mandiri dan online dimanapun dan kapanpun mahasiswa inginkan. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat sebuah Artikel ilmiah, Proposal Hibah, Memiliki 10 Sertifikat Seminar, dan Menulis Laporan Widuri yang terdokumentasi dengan baik di PESSTA+.

  17. PenA

    PenA merupakan media absensi online oleh kehadiran dosen dan mahasiswa pada perkuliahan yang dapat memberikan pelayanan absensi online dan memberikan informasi kehadiran dosen dan mahasiswa secara Real Time dalam perkuliahan.

  18. DID

    DID (Dream Innovation Day) adalah suatu wadah dan wujud untuk kemampuan, karya terbaru, atau sebuah inovasi bagi kamu para pribadi raharja maupun umum yang ingin mewujudkan mimpinya menjadi nyata, dengan mengikuti sebuah kompetisi apapun yang telah di informasi-kan secara online melalui situs DID (Dream Innovation Day) ini, dan bisa mendaftarkan berbagai macam lomba atau pelatihan kepada team DID, serta tentunya banyak sekali hadiah menarik yang akan menanti kamu tentunya. Memiliki tujuan menyebarkan informasi jadwal acara, bazaar, job fair, pameran, seminar, talkshow, workshop, training, pelatihan dan jadwal lainnya kepada masyarakat luas. Dengan informasi yang terperinci dan mudah diterima diharapkan bisa menjembatani suatu informasi antara masyarakat dengan penyelenggara acara.

  19. TMJ

    TMJ: Technomedia Journal : adalah sebuah wadah yang mempunyai Technologi untuk yang dapat kita akses kapan pun dan dimanapun. Dengan adanya Technomedia Journal kita dapat membawa perpustakaan dan penelitian sebagai referensi dalam mengerjakan tugas-tugas atau menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khusus nya dibidang IT.

  20. iFacility

    Merupakan Official site fasilitas yang ada di Perguruan Tinggi Raharja. Di dalamnya terdapat berbagai macam fasilitas yang digunakan oleh Pribadi Raharja sebagai sarana pembelajaran seperti Ruang Perkuliahan yang nyaman akan dikembangkan melalui iFacility.


Konsep Dasar SIS+

Definisi SIS+

Menurut Ari Budi Warsito dkk, pada CCIT Journal tahun (2015)[22] SIS+ merupakan sebuah sistem informasi berbasis web dan dibuat dengan Yii Framework menggunakan bahasa pemrograman PHP “ Database Management System “ (DBMS) yang digunakan dalam perangkat lunak ini adalah MySQL. Sistem informasi ini juga akan menampilkan data akademik yang meliputi data daftar nilai, biodata mahasiswa dan form-form yang dibutuhkan oleh mahasiswa.


Logo SIS+

Gambar 2.1. Logo SIS+

(Sumber: http://sisplus.raharja.ac.id )


Konsep Dasar Ten Pilar iLearning (TPi)

Gambar 2.2. Logo TPi (Ten Pillar iLearning)

(Sumber: http://roadmap.ilearning.me/10-pillar-it-ilearning )

Untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada sivitas akademika Perguruan Tinggi Raharja dan untuk mendukung kegiatan perkuliahan menggunakan metode iLearning diperlukan adanya Ten Pillar iLearning atau 10 Pillar IT iLearning.


Definisi Ten Pilar iLearning (TPi)

Jenis-Jenis TPi (Ten Pillar iLearning)

  1. iRME (iLearning Raharja Multimedia e-Portofolio) :
  2. Merupakan media penyimpanan CV (Curiculum Vitae) pribadi raharja dalam bentuk online (e-portofolio). iRME dibangun dalam rangka untuk mengakomodir dan memfasilitasi Pribadi Raharja dalam upaya lifetime pengumpulan portofolio pribadi dalam bentuk paperless.


  3. Rinfo (Email Raharja.info)
  4. Gambar 2.4. Logo Rinfo (Raharja.info)

    (Sumber: http://eco.ilearning.me/rinfo/ )

    Rinfo merupakan layanan email gratis yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja yang merupakan official email dan merupakan alat komunikasi utama dan paling vital untuk Pribadi Raharja.


  5. iDu (iLearning Education)
  6. Gambar 2.5. Logo iDu (iLearning Education)

    (Sumber: http://iran.ilearning.me/2016/04/03/artikel-tutorial-idu/ )

    iDu (iLearning Education) merupakan media pembelajaran Online menggunakan metode Campus Learning Management System iDu. Segala bentuk pembelajaran mengkombinasikan tatap muka dan kegiatan kegiatan belajar online melalui sebuah website.


  7. iRAN (iLearning Raharja Ask and News)
  8. Gambar 2.6. Logo iRAN (iLearning Raharja Ask and News)

    (Sumber: http://iran.ilearning.me/logo )

    Raharja Ask and News merupakan media aplikasi yang dirancang untuk memberikan layanan informasi, kejadian, pengetahuan, atau peristiwa umum, maupun khusus di Perguruan Tinggi Raharja.


  9. iDuHelp
  10. Gambar 2.7. Logo iDuHelp!

    (Sumber: http://iduhelp.ilearning.me/2015/01/28/why-iduhelp/ )

    iDuhelp adalah pelayanan yang disediakan oleh Perguruan tinggi Raharja untuk melayani kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada Pribadi Raharja yang meliputi, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau mebemrikan informasi, dan penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan TPi ataupun kegiatan kampus yang sesuai dengan ruang lingkup.


  11. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)
  12. Widuri atau Wiki iDu Raharja Learning merupakan sebuah media sharing dan kolaborasi yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bisa digunakan oleh seluruh Pribadi Raharja, yang biasa digunakan untuk membuat laporan penelitian, CV, dan keperluan lainnya.


  13. ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja)
  14. Gambar 2.9. Logo ROOSTER

    (Sumber: http://rooster.raharja.info/ )

    ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) merupakan sistem pelayanan informasi dengan menggunakan sebuah tiket yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang akurat. ROOSTER digunakan di Perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan chat pada iDuHelp! Baik online maupun offline yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.


  15. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Communication and Service)
  16. Gambar 2.10. Logo Magics Channel

    (Sumber: http://magics.ilearning.me/ )

    Magics atau Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Service merupakan media penyimpanan gambar, podcast, dan video untuk menunjang kegiatan belajar mengajar


  17. iMe (iLearning Media)
  18. Gambar 2.11. Logo iMe (iLearning Media)

    (Sumber: http://ilearning.me/ )

    iLearning Media (iMe) yang merupakan sebuah aplikasi website untuk media penyimpanan dan penyampaian data perihal tugas-tugas perkuliahan mahasiswa yang diberikan oleh dosen pengajar.

    iMe juga bersifat online yang menjadi pendukung metode pembelajaran iLearning di Perguruan Tinggi Raharja. Dan iLearning Media (iMe) juga bermanfaat bagi Pribadi Raharja, yaitu mempermudah dalam hal menyelesaikan tugas tanpa harus mengeprint tugas sehingga menghemat waktu dan biaya. iMe juga lebih efektif dan efisien karena dapat diakses dimanapun dan kapanpun.


  19. iSur (iLearning Survey)
  20. Gambar 2.12. Logo iSUR (iLearning Survey)

    (Sumber: http://isur.ilearning.me/ )

    iSUR (iLearning Survey) adalah sistem survey berbasis web yang digunakan untuk Pribadi Raharja melakukan survey kegiatan penelitian dan kegiatan akademik lainnya secara online. iLearning survey atau disingkat iSur merupakan sebuah sistem survey yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap pelayanan di Perguruan Tinggi Raharja.


Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Hasbullah (2014: 45)[23] Analis SWOT merupakan analisis untuk mengukur kinerja internal sebuah objek pengamatan, dan juga menilai faktor pendukung dan ancaman yang ditimbulkan dari lingkungan eksternalnya dalam sebuah matriks.

Menurut Ariessanti, dkk (2015:143)[24] mengatakan bahwa analisa SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan empat (4) bagian yaitu kekuatan (strangths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), ancaman (threats).

Berdasarkan definisi Analisa SWOT yang dikatakan oleh para ahli, maka dapat penulis menyimpulkan bahwa Analisa SWOT merupakan suatu metode analisa yang mencakup empat bagian kelemahan (weakness), peluang (opportunities), ancaman (threats).


Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Menurut Ari Budi Warsito dkk dalam CCIT Journal tahun (2014)[25] Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open source yang ditulis dengan PHP 5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai/i:/) singkatan dari “Yes It Is!”.

Dikutip dari Website resmi yiifamework.com (2010)[26], Menyebutkan bahwa Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi Web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view controller (MVC) yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web. Mvc bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam Mvo, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis: view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form. Sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front controller (controller depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.

Gambar 2.13. Logo Yii Framework


Versi Yii

Yii saat ini memiliki dua ( 2) versi mayor, yakni: Yii 1.1 dan Yii 2.0. Yii versi 1.1 yang merupakan versi lama, saat ini hanya dalam tahap pemeliharaan semata. Sedangkan Yii 2.0 adalah hasil penulisan ulang dari Yii 1.1 dengan mengadopsi teknologi dan protokol terbaru seperti Composer, PSR, namespace, trait dan sebagainya. Yii versi 2.0 adalah generasi terbaru Yii dan akan menerima setiap usaha pengembangan utama (sekarang). Panduan untuk Yii versi 2.0.


Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii framework dari situs web resminya[26], berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii:

  1. Menggunakan pola Mvc. Yli mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).
  2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Reco dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.
  3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan input form dan melakukan validasi input dari form.
  4. AJAX Widget Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.
  5. Authentication dan authorization. Dukungan internal sehingga memudahkan pengembangan autentikasi dan autorisasi aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.
  6. Skin dan theme: Yii mengimplementasikan skin dan yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.
  7. Internationalization (18N) dan localization (LION). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi dan lokasi seperti penggunaan bahasa waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.
  8. Web Services Yii mendukung manajemen penanganan layanan Web services.
  9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat menin performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APc, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.
  10. Penanganan error dan log sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debugging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.
  11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (xss), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.
  12. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.
  13. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi model dan CRUD.
  14. Library ekstension Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.


Keunggulan Yii Framework

Dari kesekian banyaknya PHP Framework itu,Yii adalah salah satu yang dapat diandalkan sehingga dapat di pertimbangkan dalam dunia programmer dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan suatu aplikasi yang berbasis Website. Dibawah ini adalah beberapa keunggulan dari Yii Framework serta banyak PHP Framework yang ada.

  1. Gii code generator. Gii merupakan tampilan Yii Framework guna mengadakan view ,template model control dan form yang di dalamnya terdapat CRUD lain lagi dengan PHP Framework yang di dalamnya menerapkan berbagai file ataupun data-data yang orientasi.
  2. Form handling. Gii menciptakan form “active” fields. Yang berhubungan jika sebuah Form akan di pasangkan kepada required Yii Framework akan bisa menyiapkan layanan yang dibutuhkan.
  3. HTML Grid component. Dapat menampilkan data-data dalam bentuk fitur dengan fasilitas paging, automatic sorting dan odd rows, coloring of even dan lain-lain
  4. jQuery integration adalah semua hal yang ada baik itu tampilan websitenya yang akan diimplementasikan di dalam suatu baris code bahasa pemrograman dan tidak diharuskan menggunakan bahasa pemrograman HTML, Java script ataupun CSS supaya menjadikannya tampilan yang lebih indah dan
  5. Translations membuat website multifungsi di Yii sehingga menjadikan lebih mudah.
  6. Database relations.
  7. Yii mendukung dengan lazy loading. Itu berarti tidak harus menuliskan JOIN pada setiap kali akan mendapatkan nilai berupa angka dari sebuah tabel yang lain.
  8. Consistency.

Dari ketiga teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa Yii Framework adalah sebuah tampilan yang terdapat kumpulan script sehingga membantu programmer dalam mengerjakan project yang akan dibangun.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah (2016:27)[27], mengatakan bahwa Elisitasi merupakan rancangan yang telah dibuat untuk sistem terbaru yang dibutuhkan oleh pihak manajemen terkait dan disetujui oleh penulis untuk dapat dicapai.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap”

  1. Elisitasi Tahap 1

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen dan terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Pada tahap ni elisitasi merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi sebelumnya yaitu Elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan mengharuskan ada pada sistem yang terbaru dengan rancangan yang telah disetujui oleh penulis untuk dapat selanjutnya dieksekusi.

    Penjelasan yang berkaitan dengan MDI (Mandatory Desirable Inessential) adalah sebagai berikut.

    1. M (Mandatory)

      Adalah requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D (desirable)

      Merupakan requirement tersebut tidak begitu penting dan tentunya boleh tidak dibawa atau tidak masalah jika tidak ada. Namun jika requirement tersebut dipakai dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut menjadi lebih sempurna.

    3. I (Inessential)

      Merupakan requirement tersebut merupakan bagian dari lura sistem atau bukanlah bagian dari sistem luar.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil dari penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option 1 pada metode MDI. kemudian semua requirement tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T yang memiliki arti Technical, merupakan bagaimana teknik pembuatan requirement dalam sistem tersebut yang diusulkan?
    2. O yang memiliki arti Operasional, merupakan bagaimana cara-cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E yang memiliki arti Ekonomi, merupakan seberapa besar atau kecil bIaya yang dibutuhkan untuk membuat atau membangun requirement tersebut di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut kemudian dibagi lagi menjadi beberapa pilihan, yaitu:

    1. High (H) : Sulit dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biaya yang mahal. Sehingga requirement tersebut harus dihilangkan.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan


Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29)[22], mengatakan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Unified Language Modeling (UML) adalah sebuah alat (tool) yang digunakan untuk men-design atau merancang sebuah model untuk sistem yang akan dibuat.


Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)
  2. Menurut Muslihudin (2016:62)[8], mengatakan bahwa Diagram Kelas bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat status, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  3. Diagram Use-Case (Use-Case Diagram)
  4. Menurut Muslihudin (2016:62)[8] mengatakan bahwa Diagram Use Case, bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor. Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  5. Diagram Interaksi (Sequence Diagram)
  6. Menurut Muslihudin (2016:62) mengatakan bahwa Diagram Interaksi dan Sequence (urutan), bersifat dinamis. Dinamis yang dimaksud merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
  8. Menurut Muslihudin (2016:63)[8] mengatakan bahwa Diagram Aktivitas, bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah bentuk khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem serta pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.


Relasi Unified Modeling Language (UML)

Ada 4 (empat) relasi dalam Unified Language Modeling (UML), yaitu:

  1. Ketergantungan (Dependency)
  2. Merupakan hubungan dimana terjadi perubahan yang ada pada suatu elemen mandiri akan mempengaruhi elemen yang bergantung pada elemen yang tidak mandiri.

    Gambar 2.14. Relasi Dependency

  3. Asosiasi (Association)
  4. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu projek dengan bagian-bagiannya. Suatu bentuk asosiasi merupakan agregasi untuk menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    Gambar 2.15. Relasi Association

  5. Generalisasi (Generalization)
  6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

    Gambar 2.16. Relasi Generalization

  7. Realisasi (Realization)
  8. Merupakan operasi yang seutuhnya dilakukan oleh suatu objek. Dimana realisasi ini menunjukan hubungan elemen yang ada di bagian tanpa anak panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ditunjuk anak panah.

    Gambar 2.17. Relasi Realization


Definisi Flowchart

Menurut Rachmat Hidayat (2014:42)[28] mengatakan bahwa Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi secara lanjut. Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman.

Menurut Julianto, W (2014:36)[29], Flowchart merupakan gambaran dari alur sistem yang telah dikerjakan secara keseluruhan maupun secara terpisah dalam suatu proses tertentu dan menjelaskan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. Pada sistem ini data training akan diolah untuk menjadi aturan atau rule. Kemudian aturan tersebut akan dijadikan sebuah aturan baku yang digunakan sebagai prediksi keputusan data-data yang baru.

Dari beberapa definisi diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa pengertian flowchart adalah suatu gambar atau diagram yang memiliki simbol tersendiri untuk menggambarkan suatu program dengan detail guna memecahkan setiap masalah yang dihadapi analyst dan programmer.


Definisi black-Box Testing

Menurut Ade Djohar Maturidi (2014 : 68)[30] Black box testing bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak secara rinci, karenanya jalur logika perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi atau pengulangan secara spesifik.

Menurut Feri Hari Utami dan Asnawati ( 2015 : 25)[31] mengatakan bahwa Black Box Testing merupakan pendekatan pengujian terhadap fungsi operasional software.

Menurut definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa black box testing adalah suatu pelengkap untuk menguji hal tak berkaitan dengan white box testing.


HIPO

Menurut Hasan, dkk (2014: 61)[32], mengatakan bahwa HIPO merupakan sebuah bagan atau diagram yang digunakan untuk mempersiapkan penggambaran diagram alir data untuk menuju level - level yang lebih bawah lagi, dimana jenjang ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu top level, level 0, level 1.


Literature Review

Metode studi pustaka (literature review) dilakukan guna menunjang dari metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Adapun Literature Review sebagai landasan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani, Siti Mutmainah, dan Olis Rosmawati dalam Jurnal Technomedia Journal (TMJ) 2017[33] dengan judul Penerapan Rinfo Form Sebagai Media Pengumpulan Data Hasil Kinerja Dosen iLearning. Dalam penelitian ini membahas tentang pemanfaatan Rinfo Form untuk penilaian kinerja dosen di kelas dan metode yang digunakan adalah metode penyebaran kuesioner.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Hana Hanifah Fauziah pada Jurnal Ilmiah Psikologi [34] dengan judul Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Djati Bandung. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penulis membahas tentang kuesioner sebagai alat ukur untuk mengisi beberapa pertanyaan yang sesuai dengan subjek.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Tissa Octavira Permatasari, Yayi Suryo Prabandari dan Tri Nur Kristina (2016)[35] dalam Jurnal Penelitian Dan Evaluasi yang berjudul Faktor Kognitif Dan Non Kognitif Pada Seleksi Mahasiswa Baru Sebagai Prediktor Terhadap Prestasi Akademik. Dalam penelitian ini membahas tentang kuesioner yang disebar yang berisikan pertanyaan gaya belajar yang dilakukan secara primer.menggunakan kuesioner Learning Style.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayati dalam Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan Komunikasi dan Pemikiran Hukum (2016)[36] Islam yang berjudul Hubungan Supervisi Akademik Kepala Madrasah Dan Kompensasi Kerja Dengan Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Satu kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi. Dalam penelitian ini bisa ditarik kesimpulan bahwa kuesioner menjadi media untuk penelitian yang memfokuskan dalam menguji beberapa kegiatan yang dilakukan di madrasah ibtidaiyah, seperti menguji letak positif dan kesejahteraan antara supervisi madrasah kepala madrasah dengan kinerja guru.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Harliyus Agustian, Sri Hartati, dan Aina Musdholifah dalam Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi ANGKASA yang berjudul Two Level Clustering Untuk Analisis Kuesioner Akademik Di STTA Yogyakarta tahun 2018[37]. Dalam penelitian ini membahas tentang penilaian kinerja dosen guna menjaga kualitas dosen yang menggunakan metode kuesioner akademik.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Noor Harun, A.K. & Noor Hasrul N.M.N. Pada jurnal Malaysian Journal of Library & Information Science 2017[38], dengan judul Evaluating The Psychometric Properties Of Allen And Meyer’s Organizational Commitments Scale A Cross Cultural Application Among Malaysian Academic Librarians. Pada penelitian ini membahas tentang penilaian karyawan yang ada pada perpustakaan yang ada di malaysia dengan menggunakan metode kuesioner guna menilai kualitas pustakawan pada perpustakaan yang ada di malaysia.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Ashley Dennis, Lisi Gordon, Stella Howden and Divya Jindal-Snape [39] dalam Journal of Perspectives in Applied Academic Practice dengan judul An Evaluation of a Scottish Higher Education ‘Student Transitions’ Enhancement Theme: Stakeholders’ Perceptions and Recommendations for Future Activities. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner akademik online pada metode ini menggunakan kuesioner akademik online guna mengembangkan peningkatan pengalaman belajar siswa di pendidikan tinggi skotlandia (HE).
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Sarah Fogarty and Lucie M. Ramjan pada Journal Of Eating Disorders 2016[40] dengan judul Factors impacting treatment and recovery in Anorexia Nervosa: qualitative findings from an online questionnaire. Pada penelitian ini membahas tentang penyakit anorexia dan metode yang digunakan adalah kuesioner yang bertujuan untuk lebih memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman perawatan selama pengobatan dan atau pemulihan dari anorexia.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Inuwa Musa Hassan, Habib Ullah Khan, and V. V. Madhavi Lalitha, dalam International Journal of Information and Education Technology 2016[41] dengan judul “ Pedagogical Potentials of IEEE 802.11 WLAN to Nigerian Universities: A Case Study of the University of Uyo “ pada penelitian ini membahas tentang tujuan mempelajari dampak potensi pedagosis dari IEEE 802. 11 WLAN ke Universitas nigeria studi kasus pada universitas uyo. Metode yang digunakan yaitu kuesioner online guna bertujuan untuk mendapatkan jaringan mencakup ruang kuliah, kantor fakultas, perpustakaan teknik dan asrama siswa.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Chia-YiWu, Ming Been Lee, Shin-chen Liao, Li-Ren Chang [42]. Pada jurnal Plos One dengan judul Risk Factors Of Internet Addiction Among Internet Users An Online Questionnaire Survey. Penelitian ini membahas tentang resiko kecanduan internet dan metode yang digunakan yaitu kuesioner online yang bertujuan untuk meneliti survei lintas sektoral yang diprakarsai oleh pusat pencegahan bunuh diri karena kecanduan internet di taiwan.



BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Perguruan Tinggi Raharja adalah kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu. Perguruan Tinggi saat ini secara simultan selalu berusaha menjadi salah satu Perguruan Tinggi riset. Upaya-upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan. Sementara itu, Perguruan Tinggi Raharja juga memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktifitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada dilingkupnya. Perguruan Tinggi Raharja berdiri pada tahun 1994. Perguruan Tinggi raharja secara continue melanjutkan peran pentingnya di level nasional.

Gambar 3.1. Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://www.raharja.ac.id/ )


Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Secara geografis, posisi kampus Perguruan Tinggi Raharja berada di Tengah Kota Tangerang sehingga mudah di akses dari mana saja. karena Perguruan Tinggi Raharja dekat dengan Terminal. Berikut adalah Sejarah Perguruan Tinggi Raharja :

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://www.raharja.ac.id/ )


Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

    Tabel 3.2. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  2. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

    Tabel 3.3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja


Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Raharja ialah menjadi Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikan,memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh,memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi terutama yang terkait dan ditunjang oleh berbagai bentuk penerapan di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan Pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli,mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan profesional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.


Misi Perguruan Tinggi Raharja

Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif.
  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi dan industri indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri, sehingga Ilmu dan Teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil-guna dan tepat-guna.


Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.


Arti Nama Raharja

Gambar 3.2. Logo Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: www.raharja.ac.id )

Arti dari kata Raharja terinspirasi dari motto kota dan kabupaten Tangerang yaitu Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja dan Setya Karya Kerta Raharja yang memiliki arti yaitu kesejahteraan dan dalam arti luas merupakan keinginan dan niat pendiri untuk membantu pemerintah untuk ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan teknologi informasi dan komputer. Get The Better Future By Computer Science (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer) adalah motto dari Perguruan Tinggi Raharja.


Arti Nama Green Campus

Gambar 3.3. Logo Green Campus

Green Campus berarti Kampus Hijau, hingga makna dari Kampus Hijau itu sendiri terbagi menjadi Green atau biasa disebut Green Leaves yang dapat diartikan dengan “masih hijau”. Dalam arti luas yaitu generasi muda Indonesia merupakan bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus memberikan potensi untuk melahirkan generasi pribadi yang matang serta berguna bagi Bangsa dan Negara. Sedangkan Green dalam konteks Green Power memiliki arti yaitu financial. Sebagai institusi pendidikan, Green Campus dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktivitas perkuliahan demi untuk menciptakan Pribadi Raharja yang mandiri secara financial (financially independent).


Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.4. Pribadi Raharja

Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang wajib memiliki keyakinan bahwa perguruan tinggi merupakan lembaga ilmiah dan kampus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) adalah suatu satu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.


Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Struktur Organisasi

Gambar 3.5. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://www.raharja.ac.id/ )


Tugas Dan Tanggung Jawab

Di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang memiliki tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaanya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

  1. Presiden Direktur

    Tabel 3.4. Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

  2. Direktur

    Tabel 3.5. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur

  3. Pembantu (Bidang Akademik)

    Tabel 3.6. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu (Bidang Akademik)

  4. Pembantu Direktur II (Administrasi)

    Tabel 3.7. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur II (Administrasi)

  5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

    Tabel 3.8. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  6. Asisten Direktur Akademik

    Tabel 3.9. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Akademik

  7. Kepala Jurusan

    Tabel 3.10. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan

  8. Asisten Direktur Finansial

    Tabel 3.11. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial

  9. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

    Tabel 3.12. Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  10. Asisten Direktur Operasional (ADO)

    Tabel 3.13. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional

  11. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

    Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

      Tabel 3.14. Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa

    2. Perkuliahan dan Ujian (PU)

      Tabel 3.15. Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Kuesioner yang sedang berjalan pada perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut:

  1. Staff RPU Membuat / mencetak Form Kuesioner
  2. Staff RPU / Petugas membagikan form kuesioner ke setiap kelas.
  3. Setelah Form kuesioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah staff RPU memberikan form kuesioner kepada ADM Dosen
  4. ADM Dosen mengakumulasi form kuesioner sesuai hasil suara yang masuk, untuk kemudian ditentukan hasil akhir nya.
  5. Setelah ADM Dosen mendapatkan hasil akhirnya, selanjutnya hasil tersebut bisa diterima kepada setiap Dosen yang bersangkutan.


Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Flowchart Sistem yang Berjalan

Gambar 3.6. Flowchart Sistem yang Berjalan

Mengenai Flowchart sistem yang berjalan yaitu terdiri dari :

  1. 2 (Dua) simbol Terminal yang merupakan start dan finish untuk mengawali dan mengakhiri aktivitas dalam alur sistem kuesioner secara manual.
  2. 2 (Dua) simbol input yaitu sebagai proses pengisian kuesioner dan proses penginputan rekap kuesioner.


Use Case Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam

Gambar 3.7 Use Case Diagram

Penjelasan mengenai Use Case sistem yang berjalan pada kuesioner, diantaranya terdiri dari:

  1. Ada 5 (lima) Aktor yaitu Admin RPU, Petugas, staff, mahasiswa, Adm Dosen, Dosen.
  2. Terdapat 6 use case yaitu diantaranya
    • Admin RPU mencetak form kuesioner
    • Staff / petugas membagikan ke setiap kelas.
    • RPU mengumpulkan data kuesioner yang telah terisi dan menyerahkan kepada ADM dosen.
    • Hasil akhir akan dibahas dalam rapat dosen.


Activity Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

Berikut adalah Activity Diagram yang menjelaskan sistem kuesioner yang berjalan saat ini.

Gambar 3.8. Activity Diagram

Berdasarkan gambar activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) initial node, objek diawali.
  2. 6 (enam) action state yang mencerminkan eksekusi dari satu aksi.
  3. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri


Sequence Sistem Yang Sedang Berjalan

Berikut akan menjelaskan proses yang berkaitan dengan sistem kuesioner yang berjalan saat ini menggunakan sequence diagram.

Gambar 3.9 Sequence Diagram

Berdasarkan gambar Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 5 (lima) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: RPU, Petugas/Staff, Mahasiswa, ADM Dosen, Dosen.
  2. 5 (lima) Message Spesifikasi hubungan dari antara objek yang menampung berbagai informasi yang sedang berjalan. Message ini merupakan gambaran dari urutan proses kuesioner yang masih berjalan secara manual.
  3. 1 (satu) Lifeline sebagai bentuk inti dari tujuan alur dalam sequence diagram yang berupa kuesioner.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Dalam menganalisa sistem yang berjalan terdapat metode Analisa SWOT yang terdiri dari 2 (dua) faktor yaitu Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) sebagai faktor internal, serta Opportunities (Peluang) dan Threat (Ancaman) yang merupakan faktor eksternal. Berikut ini merupakan Analisa SWOT dari proses kuesioner pada sistem yang berjalan.

Tabel 3.16. SWOT Sistem Yang Berjalan

Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel dengan menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu:

  1. Strategi S-O (Strength-Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah object.
  2. Strategi S-T (Strength-Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh sebuah object.
  3. Strategi W-O (Weakness-Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan yang ada agar dapat mencapai peluang.
  4. Strategi W-T (Weakness-Threats), digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.

Tabel 3.17. Analisis SWOT Sistem Yang Berjalan


Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisa dan observasi yang dilakukan peneliti bahwa sistem kuesioner yang berjalan saat ini masih dilakukan secara konvensional.Dalam perkembangan teknologi yang ada saat ini, terlebih dalam bidang usaha sudah sewajarnya jika sistem kuesioner pun bisa memanfaatkan teknologi tersebut. Melihat hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem kuesioner yang berjalan saat ini mempunyai 3 (tiga) permasalahan antara lain sebagai berikut:

  1. Proses penyebaran kuesioner masih dilakukan secara manual sehingga harus melibatkan banyak aktor dan sangat memakan waktu dan biaya.
  2. Bagian ketua pelaksana akan mengalami kesulitan dalam mengetahui data mengenai siapa saja mahasiswa yang sudah mengisi kuesioner, karena tidak semua mahasiswa berada di kela pada saat pembagian form kuesioner.
  3. Penginputan berkas kuesioner yang masih manual menggunakan microsoft excel sehingga dapat memakan waktu dan tenaga untuk admin.


Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Mengembangkan sistem kuesioner akademik untuk proses pengisian kuesioner secara online agar dapat diakses dimanapun
  2. Mengembangkan sistem kuesioner agar dapat terkontrol mahasiswa yang submit
  3. Tidak ada lagi penumpukan berkas yang terbuang karena sudah tidak terpakai lagi


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 (satu) merupakan seluruh data permintaan yang diperoleh dari hasil melakukan observasi dan wawancara yang telah peneliti lakukan dengan stakeholder. hasil wawancara merupakan permintaan untuk rancangan sistem baru yang terdiri dari 60 (enam puluh) kebutuhan fungsional dan 5 (lima ) kebutuhan non fungsional.

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait dengan melalui proses wawancara.

Tabel 3.18. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.19. Elisitasi Tahap I Non Functional


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pemisahan dari tahap elisitasi I sesuai dengan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan yang penting dan memang harus ada dalam pembuatan sistem yang baru serta rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut dibawah ini merupakan penjelasan mengenai metode MDI yang digunakan pada elisitasi tahap II:

  1. “M” pada metode MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan saat pembuatan sistem yang baru.
  2. “D” pada metode MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan untuk pembentukan sistem yang baru maka akan membuat sistem tersebut menjadi lebih sempurna.
  3. “I” pada metode MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut tidak termasuk bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel 3.4 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah di klasifikasi sesuai dengan metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 3.20. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.21. Elisitasi Tahap II non functional


Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap III merupakan Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan langkah mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational, dan Economic (TOE).

Keterangan :

  1. T artinya Technical. Bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
  2. O artinya Operational. Bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
  3. E artinya Economy. Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?
  4. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
  5. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  6. H (High) : Sulit untuk dikerjakan.

Tabel 3.22. Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Tabel 3.23. Final Draft Elisitasi



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Prosedur Sistem yang Diusulkan

Setelah melakukan analisa dan penelitian mengenai prosedur Kuesioner yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja, penulis mengetahui bahwa proses sistem pengisian dan penginputan rekap laporan kuesioner masih dilakukan secara manual, maka tahapan selanjutnya adalah membahas tentang usulan sistem yang akan diusulkan guna mengembangkan sistem kuesioner akademik penilaian kinerja dosen yang bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dan admin untuk merekap hasil kuesioner.

Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan tersebut maka diperlukan adanya pengembangan sistem guna menyempurnakan sistem yang lama. dalam menganalisa prosedur sistem yang diusulkan ini menggunakan flowchart, dan Unified Modelling Language (UML), serta HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses sistem yang diusulkan.


Flowchart Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.1. Flowchart Sistem Yang diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar diatas merupakan flowchart sistem kuesioner yang diusulkan yang terdiri dari :

  1. 2 (Dua) simbol terminal yang berperan sebagai Start dan End pada aliran proses flowchart.
  2. 4 (Empat) simbol proses yang menggambarkan suatu tindakan yang dilakukan oleh komputer yaitu mahasiswa mengunjungi website sis+, kemudian login menggunakan rinfo, kemudian hasil rekap kuesioner akan otomatis terinput dan tampil pada viewboard rekap kelas dan data akan diterima oleh dosen pada rapat kerja.
  3. 1 (Satu) simbol input/output mengenai submit form kuesioner akademik penilaian kinerja dosen.


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Use Case sistem yang diusulkan

Dapat dijelaskan pada gambar diatas merupakan use case diagram pada sistem kuesioner yang diusulkan pada Perguruan Tinggi Raharja , yang terdiri dari :

  1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup dan menggambarkan keseluruhan kegiatan proses kuesioner.
  2. 2 (Dua) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Mahasiswa dan Dosen
  3. 4 (Empat) Use Case yang merupakan proses serta alur sistem pengisian kuesioner akademik yaitu mahasiswa Buka / mengunjungi website SIS+, Login rinfo, isi kuesioner, hasil rekap secara otomatis terinput, dosen menerima hasil rekap kuesioner.


Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3. Activity Sistem Yang diusulkan

Dapat dijelaskan sesuai gambar diatas yang merupakan gambar dari Activity Diagram sistem kuesioner yang diusulkan, terdiri dari :

  1. 1 (Satu) initial node, sebagai objek yang mengawali sebuah proses.
  2. 3 (Tiga) vertical swimlane yang merupakan penjabaran dari 3 pihak yang terlibat yaitu Mahasiswa, sistem dan dosen.
  3. 5 (Lima) activity, sebagai sebuah state yang mencerminkan eksekusi diantaranya : Mahasiswa Mengunjungi website SIS+, Login Rinfo, isi kuesioner, hasil rekap otomatis dan dosen menerima hasil rekap kuesioner.
  4. 1 (Satu) final node, sebagai objek yang mengakhiri sebuah proses.


Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.4. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

(Sumber: http://sisplus.raharja.ac.id )

Dapat dijabarkan dari sequence diagram sistem kuesioner yang diusulkan yang terdiri dari:

  1. 1 (Satu) aktor yang melakukan submit kuesioner.
  2. 4 (Empat) boundary yaitu Website SIS+, Login Rinfo, Form Kuesioner, Viewborad Rekap Kelas.
  3. 4 (Empat) message yang merupakan spesifikasi dari komunikasi yang memuat informasi-informasi aktivitas yang terjadi.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah perbedaan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan.

Tabel 4.1. Tabel Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Analisa Sistem yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT

Berikut ini akan dijabarkan mengenai analisis SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor internal lingkungan, lalu terdapat faktor eksternal lingkungan yang terdiri dari kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Tabel 4.2. SWOT Sistem yang diusulkan


Tabel 4.3. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan


Rancangan Program

Pada pengembangan sistem kuesioner dan menerapkan sistem kuesioner akademik. Dibutuhkan adanya rancangan mengenai seluruh menu yang terdapat pada sistem yang diusulkan dengan menggunakan Hirarchy Plus Input Process Output (HIPO). Berikut ini merupakan spesifikasi dari sistem yang diusulkan.

Gambar 4.5. Hipo Sistem Kuesioner

Adapun spesifikasi program yang diusulkan, yaitu :

  1. Viewboard KHS (Kartu Hasil Studi) Kelas.

    Nama Program : Viewboard KHS (Kartu Hasil Studi) Kelas.

    Fungsi : Sebagai halaman utama untuk mengisi kuesioner akademik

    Proses : Akses pada http://sisplus.raharja.ac.id

  2. Isi Kuesioner :

    Nama program : Isi Kuesioner

    Fungsi : Untuk Mengisi Kuesioner Akademik Penilaian Kinerja Dosen

    Poses : Arahkan kursor pada tabel isi kuesioner untuk mengisi kuesioner akademik.

  3. Form Kuesioner

    Nama Program : Form Kuesioner

    Fungsi : Untuk mengisi kemudian submit kuesioner untuk melihat hasil nilai.

    Proses : Isi kuesioner yang terdapat 12 pernyataan pada form tersebut

  4. Viewboard KHS Kelas Status

    Nama Program : Viewboard KHS Kelas Status

    Fungsi : Untuk melihat status kuesioner jika sudah terisi maka simbol status akan menjadi ceklis berwarna hijau dan nilai sudah bisa terakses.

  5. Viewboard Halaman Admin Peringkat Dosen

    Nama Program : Viewboard Halaman Admin

    Fungsi : berisikan rekapan hasil kuesioner

    Proses : Arahkan kursor ke arah kiri halaman untuk melihat hasil rekapan kuesioner.

  6. Viewboard Admin Rekap Hasil Kuesioner

    Nama Program : Viewboard Admin Rekap Hasil Kuesioner

    Fungsi : untuk melihat proses rekap kuesioner

    Proses : arahkan kursor ke bagian pojok bawah kanan klik pada button lihat rekap kelas


Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Hardware merupakan perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem. Dan berikut ini merupakan konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan :

  1. Sistem Operasi : Windows® 7 Home Premium
  2. Processor : Intel® Core™ i3-4170 CPU @ 2.23 GHz
  3. Monitor : 15.0 HD LCD
  4. VGA : NVDIA GeForce GT 525M
  5. System Type : 64 Bit
  6. RAM : 2 GB DDR3 Memory
  7. Storage : 1TB HDD


Spesifikasi Software

Software merupakan perangkat lunak yang juga menunjang dari peralatan yang digunakan sebagai penghubung antar instruksi yang diharapkan, supaya komputer bisa menghasilkan sebuah informasi yang sesuai harapan maka dibutuhkan konfigurasi seperti dibawah ini :

  1. Microsoft Windows 7 Home Premium
  2. Google Chrome
  3. Codeanywhere (web)
  4. XAMPP
  5. Sublime Text 3
  6. WinRAR


Hak Akses (Brainware)

  1. Admin
  2. Mahasiswa


Strategi

Strategi merupakan sebuah usaha untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditentukan dalam membangun ataupun mengembangkan sebuah sistem. Berikut merupakan 15 strategi yang juga merupakan final draft elisitasi dalam sistem kuesioner akademik.

  1. Strategi ke 1 (Satu) sistem dapat menampilkan Viewboard KHS Kelas
  2. Gambar 4.6. Pembuktian Strategi 1

  3. Strategi 2 : menampilkan 7 (Tujuh) table header pada Viewboard KHS Kelas.
  4. Gambar 4.7. Pembuktian Strategi 2

  5. Strategi 3 : Menampilkan 2 (Dua) tabel pada viewboard pengisian kuesioner yaitu tabel identitas mahasiswa dengan dosen dan tabel form kuesioner.
  6. Gambar 4.8. Pembuktian Strategi 3

  7. Strategi 4 : Mengganti 12 pertanyaan dalam kuesioner menjadi 12 pernyataan
  8. Gambar 4.9. Pembuktian Strategi 4

    (Sumber: http://sisplus.raharja.ac.id )

  9. Strategi 5 : Menampilkan 2 (Dua) identitas mahasiswa dan identitas dosen pada Viewboard kuesioner
  10. Gambar 4.10. Pembuktian Strategi 5

  11. Strategi 6 : Terdapat 2 (Dua) warna pada setiap tabel identitas dan tabel form kuesioner
  12. Gambar 4.11. Pembuktian Strategi 6

  13. Strategi 7 : Terdapat 1 (Satu) pop up notifikasi jika kuesioner akan submit
  14. Gambar 4.12. Pembuktian Strategi 7

  15. Strategi 8 : Terdapat 1 (Satu) kolom saran pada kuesioner
  16. Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 8

  17. Strategi 9 : Terdapat 2 (Dua) informasi button option pada form kuesioner yaitu button save dan button back
  18. Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 9

  19. Strategi 10 :Sistem Dapat Menampilkan 10 Mahasiswa SP yang berhasil submit
  20. Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 10

  21. Strategi 11 : Memiliki 2 video project pada youtube
  22. Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 11

  23. Strategi 12 : Terdapat 10 Testimoni kelas SP yang berhasil submit
  24. Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 12

  25. Strategi 13 : Memiliki 2 (Dua) Cermi tutorial pada iRan
  26. Gambar 4.18 Pembuktian Strategi 13

  27. Strategi 14 : Mendapat 100 views pada video 3MT project
  28. Gambar 4.19 Pembuktian Strategi 14

  29. Strategi 15 : Memiliki 5 Cermi project
  30. Gambar 4.20 Pembuktian Strategi 15


Testing

Black Box Testing

Tabel 4.4. Pengujian Akses Form Kuesioner


Tabel 4.5 Pengujian Pada Pop Up Submit Kuesioner


Tabel 4.6 Pengujian Pada Status Kuesioner


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dan testing menggunakan metode black box testing dengan menerapkan sistem kuesioner akademik online pada sistem SIS+, maka sedikit hasil adalah apabila mahasiswa ingin mengisi kuesioner maka tidak perlu datang ke kampus dan petugas tidak perlu membagi ke setiap kelas dan admin tidak lagi menghitung hasil kuesioner dengan manual menggunakan microsoft excel. Hal ini tentunya sangat membantu karena dapat meringankan beban pekerjaan petugas dan admin kuesioner.


Implementasi

Tampilan Layar Sistem Yang Diusulkan

  1. Tampilan Viewboard KHS Kelas
  2. Gambar 4.21. Tampilan KHS Kelas

    Dari gambar diatas dapat dijabarkan bahwa tampilan viewboard KHS Kelas yang dapat diakses dengan mengunjungi website sisplus.raharja.ac.id

    Tampilan viewboard form kuesioner akademik
  3. Tampilan Form Kuesioner
  4. Gambar 4.22 Menu Form Kuesioner

    Seperti yang terlihat pada tampilan diatas, saat mahasiswa mengklik button isi kuesioner maka akan menampilkan form kuesioner dengan 12 pernyataan dan 1 kotak saran.

  5. Tampilan Pop Up Submit Kuesioner
  6. Gambar 4.23. Pop Up Submit Form Kuesioner

    Seperti yang terlihat pada tampilan diatas bahwa jika mahasiswa akan submit kuesioner kemudian akan ada pop up pemberitahuan untuk meyakinkan submit.

  7. Tampilan Status Kuesioner dan Hasil Nilai
  8. Gambar 4.24. Tabel Status Kuesioner

    Seperti yang terlihat pada menu status diatas, jika mahasiswa sudah mengisi dan submit maka nilai bisa terlihat dan status kuesioner menjadi simbol ceklis berwarna hijau.


Time Schedule

Tabel 4.7. Time Schedule


Estimasi Biaya

Tabel 4.8. Estimasi Biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari analisa dan penelitian yang telah dilakukan, beserta rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Jika sebelumnya pada sistem kuesioner yang berjalan saat ini, mahasiswa harus datang ke kampus dan datang ke kelas untuk mengisi kuesioner yang melibatkan beberapa petugas untuk membagikan ke setiap kelas, dengan diterapkannya sistem kuesioner online ini mahasiswa bisa mengisi kuesioner dimanapun dan tidak harus melibatkan petugas.
  2. Jika sebelumnya sistem kuesioner yang masih konvensional dengan menggunakan selembar kertas tentunya mengharuskan penginputan rekap hasil kuesioner dengan manual yang mengharuskan admin menginput dan menghitung menggunakan microsoft excel, maka pada sistem kuesioner akademik online admin tidak akan menghitung menggunakan microsoft excel karena sudah terakumulasi secara otomatis oleh sistem.
  3. Jika pada sistem sebelumnya kuesioner masih dalam bentuk kertas yang menyebabkan penumpukan berkas tak terpakai, maka dengan adanya sistem kuesioner akademik ini tidak ada penumpukan berkas lagi karena kuesioner bisa diakses oleh mahasiswa hanya dengan mengunjungi website sisplus.raharja.ac.id.


Saran

  1. Dalam proses pengembangan yang dapat dilakukan pada sistem kuesioner ini dapat disempurnakan lagi dengan adanya kuesioner akademik untuk mempermudah mahasiswa dan petugas dalam hal pembagian kertas kuesioner seperti pada sistem yang sedang berjalan saat ini.
  2. Sehubung akan diterapkannya sistem kuesioner akademik, diharapkan akan menjadi sistem yang dapat membantu para mahasiswa dalam hal pengisian kuesioner hanya dengan mengunjungi website SIS+.
  3. Dengan adanya sistem kuesioner akademik ini diharapkannya tidak ada lagi penumpukan berkas yang terbuang karena sudah tidak terpakai lagi.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Imantara, I. P. P. (2015). Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA Negeri 21 Surabaya. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 3(1).
  2. Muharto & Ambarita, A. (2016). Metode Penelitian Sistem Informasi: Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian.
  3. STYAWAN, Y. D. MENINGKATKAN BELAJAR PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK BAGI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KUTOREJO MOJOKERTO TAHUN PELAJARAN.
  4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Media. Diakses pada tanggal 01 Juli 2018. Tersedia di http://kbbi.web.id/media
  5. Imam Taufik dkk, 2014. Detik Demi Detik Bahas Tuntas US SD/MI 2015. Jakarta: Gramedia
  6. 6,0 6,1 6,2 Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
  7. 7,0 7,1 7,2 Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Deepublish.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 Muslihudin, M. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Penerbit Andi.
  9. Maniah dkk, Analisis dan Perancangan Sistem Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus, Yogyakarta Deepublish.
  10. Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akutansi Suatu Pengantar. Yogyakarta : Deepublish.
  11. Rohayati, M. (2014). Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventory Di Vio Hotel Indonesia. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). Edisi, 1.
  12. Januarita, D., & Dirgahayu, T. (2015). Pengembangan Dashboard Information System (DIS).Jurnal Infotel, 7(2), 165-169
  13. Tiara, K., Nurhaeni, T., & Amalia, I., (2016). Penerapan Viewboard Go+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa. CCIT Journal, 1(1)
  14. Partners, Technology. (2014). Complete Organization In One Mobile Dashboard. Diambil dari: (12 Desember 2015).
  15. Ishak Aziz, M. P. (2016). Dasar-Dasar Penelitian Olahraga: Edisi 1. Kencana.
  16. Mohammed, R., Bungin, B., & Si, M. (2015). Audit Komunikasi: Pendekatan dan Metode Asesmen Sistem Informasi Komunikasi dalam Organisasi. Prenada Media.
  17. 17,0 17,1 Yusuf, A. M. (2017). Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Prenada Media.
  18. Arlin, N. A., Arifin, B., & Suryani, A. (2017). POLA KONSUMSI PANGAN PADA RUMAH TANGGA PETANI DI DESA RUGUK KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 5(2).
  19. Eko Nugroho (2018 : 03 ) Prinsip-prinsip Menyusun Kuesioner. Malang UB Press.
  20. Rangkuti, F. (2017). Customer Care Excellence. Jakarta: PT Gramedia.
  21. Riniwati, H. (2016). Manajemen Sumberdaya Manusia: Aktivitas Utama dan Pengembangan SDM. Universitas Brawijaya Press.
  22. 22,0 22,1 22,2 Warsito, A. B., Yusup, M., & Makaram, M. I. A. (2015). Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), 24-33.
  23. Hasbullah, R., Surahman, M., Yani, A., Almada, D. P., & Faizaty, E. N. (2014). Model pendampingan UMKM pangan melalui Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 19(1), 43-49.
  24. Ariessanti, H. D., Azizah, N., & Handayani, H. (2015). Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online Pada PT. Jumbo Power International. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I).
  25. Warsito, A. B., & Yusup, M. (2014). Kajian Yii Framework dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. CCIT Journal, 7(3), 437-451.
  26. 26,0 26,1 Website Resmi Yii Framework ( 2010 )
  27. Amrullah, A., Sutedjo, D., Ariyana, R. Y., Hendi, S., & Susanto, E. S. (2016). KAJIAN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1)
  28. Hidayat, R. (2014). Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan Metode E-CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan.Jurnal Sisfotek Global, 4(2).
  29. Windy, J., Rika, Y., & Mochammad, K. S. (2014). Algoritma C4. 5 Untuk Penilaian Kinerja Karyawan. Scan: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 9(2), 33-39.
  30. Maturidi, A. D. (2014). Metode Penelitian Teknik Informatika. Deepublish.
  31. Utami, F. H. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak. Deepublish.
  32. Hasan, M. A., Saptomo, W. L. Y., & Siswanti, S. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Sertifikasi Guru Dengan Metode GAP/Profile Matching. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIKomSiN), 2(2).
  33. Handayani, I., Kom, S., Mutmainah, S., & Rosmawati, O. (2017). Penerapan Rinfo Form Sebagai Media Pengumpulan Data Hasil Kinerja Dosen iLearning. Technomedia Journal, 2(1), 49-68.
  34. Fauziah, H. H. (2015). Fakor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Uin Sunan Gunung Djati Bandung. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(2), 123-132.
  35. Permatasari, T. O. (2016). Faktor Kognitif dan Non-Kognitif Pada Seleksi Mahasiswa Baru Sebagai Prediktor Terhadap Prestasi Akademik. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 20(1), 80-89.
  36. Hidayati, N. (2016). Hubungan Supervisi Akademik Kepala Madrasah Dan Kompensasi Kerja Dengan Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, 7(2), 453-465.
  37. Agustian, H. (2018). TWO LEVEL CLUSTERING UNTUK ANALISIS KUESIONER AKADEMIK DI STTA YOGYAKARTA. Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi, 10(1), 29-40.
  38. Karim, N. H. A., & Noor, N. H. N. M. (2017). Evaluating the psychometric properties of Allen and Meyer’s organizational commitment scale: A cross cultural application among Malaysian academic librarians. Malaysian Journal of Library & Information Science, 11(1), 89-101.
  39. Dennis, A., Gordon, L., Howden, S., & Jindal-Snape, D. (2017). An evaluation of a Scottish higher education ‘Student Transitions’ Enhancement Theme: stakeholders’ perceptions and recommendations for future activities. Journal of Perspectives in Applied Academic Practice.
  40. Fogarty, S., & Ramjan, L. M. (2016). Factors impacting treatment and recovery in Anorexia Nervosa: qualitative findings from an online questionnaire. Journal of eating disorders, 4(1), 18.
  41. Hassan, I. M., Khan, H. U., & Lalitha, V. M. (2016). Pedagogical potentials of IEEE 802.11 WLAN to Nigerian universities: a case study of the university of Uyo. International Journal of Information and Education Technology, 6(4), 256.
  42. Wu, C. Y., Lee, M. B., Liao, S. C., & Chang, L. R. (2015). Risk factors of internet addiction among internet users: an online questionnaire survey. PloS one, 10(10), e0137506.



LAMPIRAN

[ File Lampiran]


Contributors

Ilmiah agustina