SI1414482320

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN SIDANG

PADA PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1414482320
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN SIDANG

PADA PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482320
Nama
Jenjang Studi
: Strata I
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: KOMPUTER AKUNTANSI

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SISTEM INFORMASI
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN SIDANG

PADA PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482320
Nama
: Dea Indah Rahmawati

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi KOMPUTER AKUNTANSI

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
   
(Padeli. M.Kom)
NID : 14018
   
NID : 03002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN SIDANG

PADA PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482320
Nama
: Dea Indah Rahmawati

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi KOMPUTER AKUNTANSI

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN SIDANG

PADA PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482320
Nama
: Dea Indah Rahmawati
Jenjang Studi
: Strata I
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: KOMPUTER AKUNTANSI

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
(Dea Indah Rahmawati)
NIM : 1414482320

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

In improving the knowledge and quality of education and its elements. Surely it can not be separated from the use of computer technology as a medium that provides many benefits. Higher Education Prog as formal education institutions, is one component that is partly responsible for the nation, and realize the goal of national education in general and educational purposes internally. After do analyst with SWOT and elicitation method and make system prototype use UML and Flowchart the assessment process that runs in the session of Higher Education Prog for today is filling and processing value is still a local network that is not accessible online. Systems that still use local network are still many shortcomings in the process because the use is restricted to the local network only. Where the assessment process of the trial has not utilizing a computerized application system online so, there has been no value processing jointly in an online based system. Therefore, researchers wanted to further elevate the discussion above. By designing and building a system that can help in the assessment of a trial with the aim that at the time of the hearing assessment can be done and can be accessed online.

The Assessment Of trial, Technology, PESSTA+

ABSTRAK

Dalam meningkatkan pengetahuan dan mutu dunia pendidikan beserta elemennya, tentunya semua itu tidak terlepas dari penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu media yang banyak memberikan manfaat. Perguruan Tinggi Raharja sebagai lembaga pendidikan formal, merupakan salah satu komponen yang ikut bertanggung jawab untuk mencerdaskan bangsa, serta mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara umum dan tujuan pendidikan secara internal. Setelah melakukan analisa menggunakan metode SWOT dan elisitasi serta membuat rancangan sistem yang berjalan menggunakan UML dan Flowchart diperoleh hasil bahwa proses penilaian sidang yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja untuk saat ini yaitu pengisian dan pengolahan nilai yang masih menggunakan jaringan local yang tidak dapat diakses secara online. Sistem yang masih menggunakan jaringan local ini masih terdapat banyak kekurangan dalam proses penggunaan dikarenakan terbatas hanya oleh jaringan local saja. Dimana proses penilaian sidang tersebut belum memanfaatkan sistem aplikasi yang terkomputerisasi secara online sehingga, belum terdapat pengolahan nilai secara bersama dalam sebuah sistem berbasis online. Oleh karena itu, peneliti ingin mengangkat pembahasan diatas lebih lanjut. Dengan merancang dan membangun sistem yang dapat membantu dalam penilaian sidang dengan tujuan agar pada saat penilaian sidang dapat dilakukan dengan baik, dapat diakses secara online dan mempermudah.

Penilaian Sidang, Teknologi, PESSTA+

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat hidup dan sehat serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan diselesaikan dengan semestinya.

Pada dasarnya kemajuan teknologi membuat semua orang berlomba-lomba untuk menciptakan suatu inovasi yang efektif dan canggih sehingga semakin hari semakin meningkat dan mendorang terjadinya arus globalisasi khususnya dalam bidang komputer. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dengan kemajuan teknologi adalah banyaknya sistem yang sudah terkomputerisasi salah satunya yaitu didunia pendidikan.

Tujuan Penulis dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapakan pujian dan terimakasih kepada, khususnya kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Raharjda, M.T.I.,M.M selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.

  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom., M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis.

  6. Bapak Padeli, M.Kom selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis.

  7. Ibu Devi Rositawati S.Kom selaku Stakeholder yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis.

  9. Kedua orang tua, kakak, adik dan kekasih hati Syed Jarrar Pirzada yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

  10. Rekan-rekan seperjuangan AUROR Team, Grup Timur 4, Seluruh anggota REC dan sahabat Yunia dan Chae yang sudah membantu dan memberi dukungan selama Skripsi.

Dalam pembuatan laporan, Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 23 Januari 2018
Dea Indah Rahmawati
NIM. 1414482320

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Logo PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir)

Gambar 2.1. Struktur Statis Aplikasi Yii

Gambar 2.2. Alur Kerja Umum Sebuah Aplikasi Yii Saat Manangani Permintaan

Gambar 2.3. Logo Rinfo

Gambar 2.4. Logo PESSTA

Gambar 2.5. Logo PESSTA+

Gambar 3.1. Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Raharja, www.raharja.ac.id

Gambar 3.3. Green Campus

Gambar 3.4. Lokasi Kampus

Gambar 3.5. Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.6. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.7. Use Case Diagram sistem penilaian sidang yang berjalan

Gambar 3.8. Activity Diagram sistem yang berjalan

Gambar 3.9. Sequence Diagram sistem yang berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5. HIPO Pada Penilaian Sidang PESSTA+

Gambar 4.6. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.7. Tampilan Halaman Utama

Gambar 4.8. Tampilan Halaman Kalimat Pembuka Sidang

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Kalimat Pembukaan

Gambar 4.10. Tampilan Penilaian Sidang

Gambar 4.11. Tampilan Hasil Penilaian Sidang

Gambar 4.12. Tampilan Berita Acara

Gambar 4.13. Tampilan Revisi KP (Ketua Penguji)

Gambar 4.14. Tampilan P1 (Penguji 1)

Gambar 4.15. Tampilan Revisi P2 (Penguji 2)

Gambar 4.16. Tampilan Kalimat Penutup Sidang


DAFTAR TABEL


Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2. Jurusan/Prodi STMIK Raharja Informatika

Tabel 3.3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.4. Wewenang dan Tanggung Jawab

Tabel 3.5. Wewenang Direktur

Tabel 3.6. Pembantu (Bidang Akademik

Tabel 3.7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.8. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.9. Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.10. Kepala Jurusan

Tabel 3.11. Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.12. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Tabel 3.13. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Tabel 3.14. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Tabel 3.15. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tabel 3.16. Analisa SWOT

Tabel 3.17. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.18. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.19. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.20. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2. Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.3. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.4. Matriks SWOT

Tabel 4.5. Black box Testing

Tabel 4.6. Pengujian Login Sistem PESSTA+ Skenario 1

Tabel 4.7. Black Box Testing Menu Submit Berkas Sidang

Tabel 4.8. Submit Sertifikat Tridharma

Tabel 4.9. Schedule Implementasi

Tabel 4.10. Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Simbol Class Diagram

 

Gambar 3. Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Simbol StateChart Diagram

 


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penilaian merupakan penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. (Ari Syahidul Shidiq, Mohammad Masykuri, dan Elfi Susanti V. H. : 2012). Faktor penilaian objektif memfokuskan pada fakta yang bersifat nyata dan hasilnya dapat diukur (Eddy Yunus : 2012).

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, menjadikan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan kemajuan disemua bidang kehidupan manusia. Dengan adanya teknologi informasi telah banyak dirasakan manfaat dan kemudahan dalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangat pesat, sehingga manusia dalam mengerjakan setiap pekerjaan selalu membutuhkan teknologi komputer. Teknologi komputer memiliki peranan yang sangat vital dalam pemecahan masalah khusus dalam pengolahan data, karena teknologi komputer memiliki kecepatan tingkat akurasi yang tinggi dalam pemrosesan data, sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia. Adanya sistem komputer sangat membantu dalam pemecahan masalah terutama dalam hal pengolah data. Penggunaan teknologi komputer juga dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan dan mencari kemudahan dalam melakukan suatu proses pekerjaan, terutama yang melibatkan banyak data.

Pengetahuan dan mutu dunia pendidikan beserta elemennya saat ini tentunya semua itu tidak terlepas dari penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu media yang banyak memberikan manfaat. Teknologi pun kini bukan hanya menjangkau perkantoran tetapi juga instansi-instansi masyarakat seperti Perguruan Tinggi. Akan tetapi pemenuhan kebutuhan terhadap suatu informasi pada saat ini tidak lepas dari pemakaian dan pemanfaatan komputer dengan semaksimal mungkin. Dibandingkan dengan proses sebelumnya, dengan adanya sistem informasi berbasiskan komputer ini, maka pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih efektif dan efisien. Dibandingkan dengan tidak adanya teknologi, akan tetapi kurangnya pemahaman terhadap teknologi komputer menghambat akses atau jalannya suatu instansi akademis kedunia luar.

PESSTA (PEnilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir) adalah sebuah sistem informasi yang diciptakan dalam rangka memperlancar dan meningkatkan mutu pelaksanaan sidang tugas akhir/skripsi mahasiswa. Sistem PESSTA berfungsi untuk mempermudah proses penilaian tugas akhir/skripsi mahasiswa oleh pembimbing, pelaksanaan pengumpulan berkas laporan tugas akhir/skripsi oleh mahasiswa, proses pelaksanaan sidang tugas akhir/skripsi, penilaian sidang tugas akhir/skripsi oleh dewan penguji, pembuatan form perbaikan sidang, dan pembuatan berita acara hasil sidang. Melalui sistem PESSTA, maka pengumpulan laporan tugas akhir/skripsi, penilaian pembimbingan, pelaksanaan sidang, dan penilaian hasil sidang tugas akhir/skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.

Gambar 1.1. Logo PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir)

Proses penilaian sidang yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja untuk saat ini menggunakan sistem PESSTA. Pada sistem PESSTA ini masih menggunakan jaringan lokal, dan hanya dapat diakses secara lokal tidak bisa menggunakan jaringan internet. Sistem yang sudah ada tersebut masih terdapat kekurangan karena dalam proses pengolahan dan penyimpanan data terutama nilai yang akan diinputkan. Dimana proses penilaian sidang tersebut belum memanfaatkan sistem aplikasi yang terkomputerisasi sehingga, belum terdapat pengolahan nilai secara bersama dalam sebuah sistem database berbasis online.

Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat sebuah sistem validasi Penilaian Objektif sidang yang dapat diakses secara online yaitu PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus). PESSTA+ diakses melalui pesstaplus.raharja.ac.id. Dalam sistem PESSTA+ juga memiliki viewboard atau yang biasa disebut dashboard yang menyediakan informasi valid dan tidak validnya Penilaian Objektif sidang yang telah mahasiswa submit pada sistem PESSTA+.

"Yii merupakan salah satu dari sederetan PHP Framework yang bersifat open source. Berdasarkan situs resminya, Yii adalah Framework (kerangka kerja) PHP berbasis komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala besar. Yii juga meyediakan reusability maksimum dalam pemrograman web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama YII singkatan dari Yes It Is". (Sri Rahayu, Muhamad Yusuf dan Sinta Puspita Dewi : 2015).

Keunggulan dari Yii Framework. Pertama, Yii adalah framework yang menggunakan PDO. PDO bekerja dengan membuat sebuah abstraksi akses database sehingga kita sebagai programmer tidak perlu terlalu jauh memikirkan kompatibilitas antar database. Kedua, Yii adalah framework yang full OOP. dimana dengan OOP ini, kita lebih baik dalam memanage code, dapat menglompokkan fungsi-fungsi kedalam kelas-kelas, dapat modify program dengan lebih baik, program dapat lebih rapi dan lebih mudah dibaca. Ketiga, Yii menggunakan model MVC (model view controller). dengan MVC kita dapat lebih terstruktur dalam membuat aplikasi kita. kita tidak perlu membuat banyak file pada root directory aplikasi kita. Keempat, Yii mempunyai lisensi BSD. Lisensi BSD tidak mengharuskan kita untuk mendeliver source code aplikasi kita. Kelima, Yii mempunyai code generator (gii). Ini adalah salah satu tool yang sangat membantu kecepatan pengembangan aplikasi kita. tool gii ini dapat mengenerate code untuk kemudian dimodifikasi oleh kita. Dan yang keenam, Yii mempunyai komponen untuk pengecekan input yang terintegtrasi. Ini merupakan fitur yang sangat berguna untuk keamanan. (Ary Budi Warsito, Muhamad Yusuf dan Moh. Iqbal Awi Makaram : 2014).

Dengan penjabaran diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang sistem PESSTA sebagai sistem untuk melakukan penilaian sidang tugas akhir/skripsi. Karena jika dibandingkan dengan sistem PESSTA yang digunakan saat ini, jelas PESSTA+ memiliki banyak kelebihan. Sehingga jauh lebih menguntungkan bagi penguji dan peserta sidang.

Maka hal inilah yang melandasi penulis untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan skripsi dengan judul "Perancangan Sistem Penilaian Sidang pada PESSTA+ Berbasis YII Framework Pada Perguruan Tinggi".

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Penelitian ini berkaitan dengan Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi pada sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir) yang sedang berjalan saat ini?

  2. Apakah proses Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi pada Sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir) saat ini sudah efektif dan optimal?

  3. Bagaimana cara untuk mengembangkan Sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi agar dapat diakses secara online?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup yang peneliti sajikan yaitu memusatkan pada beberapa persoalan utama yang berhubungan dengan penilaian sidang tugas akhir/skripsi seperti telah peneliti jabarkan pada rumusan masalah diatas. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya :

  1. Sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi ini ditujukan untuk Dosen Penguji (Ketua Penguji, Penguji 1 dan Penguji 2) dan mahasiswa yang akan melakukan Sidang Tugas Akhir/Skripsi.

  2. Meningkatkan Sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi dengan sistem berbasis online sehingga dapat diakses secara online tanpa terbatasi oleh jaringan lokal.

  3. Penelitian ini berfokus pada Sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi yang akan diterapkan dalam PESSTA+.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah aspek-aspek untuk memperoleh dalam melakukan suatu penelitian. Oleh karena itu sangat erat kaitannya dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditentukan dan pada jawaban terdapat pada kesimpulan penelitian. Terdapat beberapa sifat yang wajib dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

Berikut merupakan tujuan penelitian yang telah dirincikan dari sebuah perumusan masalah, yaitu:

  1. Untuk mengetahui bagaimana Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi pada sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir) yang sudah berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Untuk mengetahui keefektifan dan keoptimalan sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi pada Sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir).

  3. Untuk mengetahui cara agar Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi pada Sistem PESSTA dapat diakses secara online.

Manfaat Penelitian

Manfaat menjadi salah satu dampak positif dari tercapainya semua tujuan yang diinginkan oleh peneliti. Manfaat penelitian adalah terapan dari tercapainya sebuah tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara tepat dan akurat. Manfaat dari penelitian haruslah dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Dan Penulis memiliki 3 (Tiga) manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

  1. Dengan adanya perancangan sistem Penilaian Sidang pada Sistem PESSTA+ akan memberikan kemudahan bagi dewan penguji baik itu Ketua Penguji, Penguji 1 dan Penguji 2.

  2. Dengan adanya perancangan sistem Penilaian Sidang pada Sistem PESSTA+ diharapkan dapat lebih optimal dan lebih efisien dari segi waktu.

  3. Dengan adanya perancangan sistem Penilaian Sidang pada Sistem PESSTA+ akan memberikan kemudahan dalam menginput nilai pada saat dilakukannya penilaian karena dapat di akses secara online.

Metode Penelitian

Metode pengumpulan data merupakan rangkaian tata cara yang dilakukan untuk memperoleh informasi guna mencapai tujuan penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang peneliti terapkan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan Skripsi ini, maka digunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi sebuah instansi akademik tepatnya pada Raharja Enrichment Center (REC) dan juga APTIKOM Perguruan Tinggi Raharja sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan yang dilakukan selama 1 (satu) bulan tersebut dijadikanlah pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Beberapa data yang diambil seperti akses domain raharja.me, akses FTP, akses email official Rinfo PESSTA+, berkas Renstra, dan landasan hukum dalam Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja. Dengan cara ini peneliti diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan peneliti analisa.

  2. Metode Wawancara

    Wawancara merupakan satu teknik pengumpulan data untuk memperoleh keterangan yang langsung berhadapan muka dengan narasumber agar dapat memberikan keterangan kepada peneliti untuk dijadikan sebagai sumber data. Seperti halnya wawancara yang peneliti lakukan bersama dengan beberapa orang yang terlibat alam penilaian sidang tugas akhir/skripsi serta orang yang memiliki wewenang dengan sistem yang sedang digunakan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Metode Studi Pustaka

    Studi pustaka merupakan sesuatu yang dilakukan peneliti untuk dijadikan referensi dengan cara untuk menggali informasi lebih kearah penelitian-penelitian sejenisnya. Dengan begitu, peneliti bisa jauh lebih mudah memahami perihal tentang penilaian sidang tugas akhir/skripsi secara online bagi Perguruan Tinggi.

  4. Metode Analisis Sistem

    Setelah melalui metode pengumpulan data, metode analisis sistem merupakan salah satu bagian dari sebuah penelitian penting untuk dilakukan. Melanjutkan proses dari pengumpulan data, dimana data yang di dapatkan dari beberapa metode pengumpulan data dikumpulkan dan dijadikan sebagai sebuah strategi. Untuk mencapai sebuah strategi, perlu di dasari atas adanya sebuah pengelompokan yang ditinjau dari beberapa hal. Pengelompokan tersebut terekam dalam sebuah elisitasi kebutuhan dari tahap satu hingga final draft elisitasi yang diambil untuk mendapatkan sebuah strategi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem.

    Selain itu peneliti juga menggunakan metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

  5. Metode Perancangan

    Metode perancangan yang digunakan untuk menjabarkan BAB IV yaitu dengan menggunakan tools Unified Modeling Language (UML) dan Flowchart. Berdasarkan hasil analisa yang ada diatas, berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

  6. Metode Pengujian

    Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black-Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah peneliti dalam membuat penyusunan laporan dan pembahasannya secara sistematis, maka penulisan laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai informasi umum dari akar permasalahan yang ada, diantara nya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama raharja, arti green campus, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah, analisa sistem berjalan dengan menggunakan metode analisa SWOT dan elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas mengenai rancangan sistem usulan, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan menggunakan UML (unified modeling language) , testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta yang terakhir ada estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta beberapa saran yang berguna bagi kelanjutan penelitian yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut O’Brien dan Marakas (2013: 639)[1], menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah sebuah kegiatan merancang dan menentukan cara mengolah sistem informasi dari hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna termasuk diantaranya perancangan user interface, data dan aktivitas proses.

Tujuan Perancangan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut J. Hutahaean (2015: 2)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu”.

Menurut Sutarman (2012: 13)[3], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2015: 7)[4], “Definisi sistem dikelompokkan menjadi dua bagian yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemennya. Kedua kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya”.

Berdasarkan pernyataan para ahli mengenai pengertian sistem di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk menggapai tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut J. Hutahaean (2015: 3-5)[2], bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :


  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem (Proccess)

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut J. Hutahaen (2015: 6-7)[5], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi Sistem sebagai :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikliran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.

    2. Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiah (Natural System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertentu (Deterministicl System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertutup (Close System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    2. Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.


Definisi Penilaian

Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan.

Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.

Definisi Sidang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[6], sidang adalah pertemuan untuk membicarakan sesuatu ; rapat –itu dihadiri oleh semua anggota; segenap anggota dewan dan sebagainya (hakim, pengarang, pengurus) orang banyak; publik; para (untuk menyatakan banyak); sekalian: -- jemaah; pembaca (pendengar). Persidangan adalah perihal bersidang: - kemarin dianggap selesai; pertemuan untuk membicarakan sesuatu.

Kemudian berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari 2 (dua) orang dengan materi pembahasan yang telah disepakati bersama, dan merupakan pertemuan formal untuk menghasilkan suatu putusan dengan menggunakan aturan-aturan yang jelas.

Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012: 13)[3], Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Atyanto Mahatmyo (2014: 6)[7], “Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna”.

Menurut Taufiq (2013: 17)[8], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Dari ketiga definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu data yang dihimpun, dikategorikan, dan diproses sampai menjadi satu kesatuan informasi yang saling berkesinambungan satu sama lain dan saling mendukung sampai menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi si penerimanya.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing -masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi.

    Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  2. Sistem informasi berdasarkan aktivitas manajemen.

    Dikelompokan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  3. Sistem informSistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.

    Dikelompokan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Teori Khusus

Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Menurut Ary Budi Warsito, Muhammad Yusuf dan Yulianto (2016 : 444)[9], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Yosep Murya Kusuma Ardhana (2016 : 2)[10], "Yii adalah kerangka kerja (framework) open source berbasis php. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari “Yes It Is!”. Seperti juga framework php pada umumnya, Yii juga telah mengadopsi konsep MVC – Model, View, Controller dalam struktur pemrogramannya".

Berikut merupakan Model View Controller :

Gambar 2.1. Struktur Statis Aplikasi Yii

Sumber: yiiframework.com

Yii mengimplentasikan pola desain Model-View-Controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. Model-View-Controller bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antar muka pengguna agar para developer bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam Model-View-Controller, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguan seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Alur Kerja Yii Framework

Menurut Yosep Murya Kusuma Ardhana (2016 : 4)[10], Diagram dibawah ini memperlihatkan alur kerja umum sebuah aplikasi Yii saat menangani permintaan pengguna:

Gambar 2.2. Alur Kerja Umum Sebuah Aplikasi Yii Saat Manangani Permintaan

Sumber: yiiframework.com

Dapat disimpulkan pengertian tridarma di atas merupakan aktivitas yang dilakukan sebagai dasar dan tanggung jawab secara terus-menerus dan dikembangkan secara beriringan yang terdiri dari 3 (tiga) lingkup yaitu pendidikan berarti meningkatkan mutu diri secara khusus dengan ilmu yang dipelajari selama pendidikan di kampus sesuai bidang keilmuan tertentu, penelitian berarti ilmu yang dikuasai melalui proses pendidikan di perguruan tinggi harus diimplementasikan dan diterapkan, yang terakhir yaitu pengabdian kepada masyarakat berarti disini mahasiswa berperan untuk membela kepentingan masyarakat, tentu tidak dengan jalan kekerasan dan aksi chaotic, namun menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pendidikan, kaji terlebih dahulu, pahami, dan sosialisasikan pada rakyat, mahasiswa memiliki ilmu tentang permasalahan yang ada, mahasiswa juga yang dapat membuka mata rakyat sebagai salah satu bentuk pengabdia terhadap rakyat.

  1. Pengguna membuat permintaan dengan URL http://www.example.com/index.php?r=post/show&id=1 dan server Web menangani permintaan dengan manjalankan skrip boostrap index.php.

  2. Script boostrap membuat sebuah instance aplikasi dan menjalankannya.

  3. Aplikasi mendapatkan rincian informasi permintaan pengguan dari komponen aplikasi bernaman request.

  4. Aplikasi menentukan controller dan aksi yang diminta dengan bantuan komponen aplikasi bernama urlManager. Dalam contoh ini, controller adalah post yang merujuk pada kelas PostController; dan aksi adalah show yang arti sebenarnya ditentukan oleh controller.

  5. Aplikasi membuat instance controller yang diminta untuk selanjutnya menangani permintaan pengguan. Controller menentukan aksi show merujuk pada sebuah metode bernama actionShow dalam kelas controller, kemudian membuat dan menjalankan filter(contoh control akses, pengukuran) terkait dengan aksi ini. Aksi dijalankan oleh filter.

  6. Aksi membaca Post Model di mana ID adalah 1 dari database.

  7. Aksi menyiapkan view (tampilan) bernama show dengan model Post

  8. Aksi menyiapkan view (tampilan) bernama show dengan model Post.

  9. View membaca dan menampilkan atribut model Post.

  10. View menjalankan beberapa widget.

  11. View menyiapkan hasil yang dipasangkan dalam layout (tata letak).

  12. Aksi mengakhiri pembuatan view dan menampilkan hasil akhir kepada pengguna.

Definisi SQL

Menurut Eri Zuliarso dan Herny Februariyanti (2013:50)[11], “SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

Menurut Muchamad Nuh (2012 : 3)[12], SQL adalah suatu bahasa komputer yang mengikuti standar American National Standard Institute (ANSI), yaitu sebuah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses dan melakukan manipulasi sistem database (Sistem Basis Data Tutorial Konseptual, Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu commandline (perintah: mysql dan mysqladmin). Juga dapat di unduh dari situs MySQL yaitu sebuahmodul berbasis grafik (GUI), MySQL Administrator dan MySQL Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin. Untuk perangkat lunak untuk administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa SQL merupakan konsep pengoperasian basis data, yang digunakan untuk mengakses dan melakukan manipulasi sistem database, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Definisi MySQL

Menurut Dwi Priyanti dan Siska Iriani (2013:56)[11], “SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

Menurut Eri Zuliarso dan Herny Februariyanti (2013:50)[11], “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial”.

Berdasarkan dua pendapat para ahli diatas dapat disimpuilkan bahwa MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gtaris dibawa lisensi GPL (General Public License) dan merupakan turunan salah satu konsep utama basis data yang telah ada sebelumnya yaitu SQL.

Definisi Website

Menurut Medi Suhartanto (2012 : 2)[13], “Website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protocol HTTP (hyper text transfer protocol ) dan untuk mengaksesnya mengunakan perangkat lunak yang disebut browser. Beberapa jenis browser yang populer saat ini di antaranya :Internet Exspoler yang diperoduksi oleh Microsoft, Mozila Firefox, Opera dan Safari yang diperoduksi oleh Apple”.

Menurut Moch Suhir, Imam Suyadi dan Riyadi (2014 : 3)[13], “Website adalah sebuah sistem dengan standart-standart yang di terima secara universal untuk menyimpan, mengambil, menyusun, dan menampilkan informasi di dalam sebuah lingkungan jaringan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya dalam sebuah server internet yang diakses menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

Definisi Rinfo

Menurut Rahardja (2014:104)[14], Rinfo atau Gmail (Email Pribadi Raharja) “ Merupakan layanan komuniaksi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja, dan sebagai alat komunikasi utama”.

Gambar 2.3. Logo Rinfo

(Sumber : http://Raharja.ac.id)

Fitur Rinfo meliputi :

  1. Waktu operasi terjamin tanpa ada waktu lumpuh

  2. Penyimpanan kurang lebih sampai 30 GB tanpa batas yang dibagikan ke dalam Rinfo Drive

  3. Tanpa iklan

  4. Rinfo terintergrasi dengan 10 TPi Ten Pilar iLearning yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Dengan adanya Rinfo diharapkan memudahkan bagi Pribadi Raharja untuk mendapatkan informasi–informasi terupdate yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

Konsep Dasar Single Sign On

Definisi Single Sign On

Single Sign On (SSO) adalah suatu mekanisme dimana masing-masing user hanya memiliki satu akun yang berfungsi sebagai identitas user satu-satunya. Satu akun ini dapat digunakan untuk meminta izin dari sistem supaya user dapat mengakses berbagai aplikasi dengan username dan password yang sama dalam sesi tertentu. Single Sign On mengurangi jumlah human error yang merupakan alasan kegagalan utama dari sebuah sistem.

Kategori SS0

  1. SSO untuk autentikasi (eg: OpenId, fbconnect, twitter signin) Intinya SSO server hanya memberikan service apakah user A sudah terautentikasi atau belum, SSO servertidak melakukan proses otorisasi atas user yang sedang aktif tersebut. Proses otorisasi sendiri dilakukan di setiap aplikasi. Sekarang kita lihat contoh yang sudah ada. OpenId dan fbconnect. OpenId adalah contoh yang sangat jelas mendeskripsikan SSO autentikasi ini. Pada saat kita akan memberikan komentar pada sebuah blog dan kita bisa menggunakan OpenId. Dimana OpenId hanya memberi tahu wordpress bahwa user ini sudah terautentikasi. dan wordpress sendiri bisa memiliki data user contohnya seperti nama dan alamat email. Sama halnya pada saat kita menggunakan fbconnect untuk hal yang sama. Apabila kita sudah terautentikasi di facebook, facebook tidak akan mengatur otorisasi user di aplikasi client, jadi hanya sebatas proses autentikasi.

  2. SSO untuk otorisasi (eg: OAuth, fbconnect, twitter signin) berbeda halnya dengan autentikasi, tugas SSO server untuk SSO-otorisasi sedikit lebih berat, karena sesudah memastikan user telah terautentikasi, tugas SSO server belum selesai sampai disitu. Karena SSO server masih mempunyai tugas yaitu harus menghandle otorisasi untuk user tersebut. Seperti pada kasus twitter API yang menggunakan OAuth. Proses autentikasi user dan otorisasi untuk update status/timeline dilakukan oleh OAuth. Sejauh ini aplikasi jadi untuk SSO yang free adalah CAS & Josso. Keduanya hanya untuk authentication dan keduanya sama-sama jalan di atas JSP. Kenapa aplikasi SSO, sejauh ini seperti yang kita ketahui semuanya dibangun di atas JSP, belum pernah ditemukan yang dibangun di atas PHP.

Definisi Future IT Raharja (FIR)

Definisi FIR

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi.

Jenis-jenis FIR

Adapun jenis-jenis FIR, diantaranya:

  1. SIS+

    Student iLearning Service Plus atau biasa disebut SIS+ merupakan sistem yang dibuat khusus guna meningkatkan mutu pelayanan kepada Pribadi Raharja.

  2. RhjFox

    RhjFox, forum yang berupa opensource PHPBB yang di sediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai media aktivitas/kegiatan, sarana komunikasi.

  3. Magics Channel

    Magics Channel merupakan kependekan dari Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services. Dalam dunia internet semacam YouTube, Dailymotion, Vimeo, dll. Kegunaannya bukan hanya untuk meng-upload video, tetapi juga dapat meng-upload image dan audio.

  4. PEN+

    PEN+ merupakan sebuah sistem penilaian hasil belajar mahasiswa. Dosen bisa mengakses PEN+ dengan cara mengunjungi sisplus.raharja.ac.id maka dosen bisa menginput nilai UAS,UTS, dan Tugas Mandiri hasilnya akan langsung tersubmit dan terkirim berupa notifikasi ke email mahasiswa bagian kelas yang terkait.

  5. Airzone

    Airzone merupakan situs web yang bergerak dibidang E-Commerce dengan nama situs airzone.me terbentuk pada tanggal 5 Mei 2014 dengan menggunakan metodologi B2C (Business To Consumen), adalah metode transaksi jual beli antara perusahaan (penjual) kepada konsumen akhir yang dilakukan secara online, dengan memberikan pelayanan langsung kepada konsumen melalui produk atau jasa.

  6. FGR (First Generation Resources)

    FGR merupakan suatu jasa professional services yang menyediakan jasa scan plagiarisme untuk Laporan Skripsi, TA (Tugas Akhir), KKP (Kuliah Kerja Praktek), tugas-tugas dan penjiplakan dari suatu tulisan atau karangan atas karya orang lain.

  7. GO+ (Green Orchestra Plus)

    GO+ merupakan sebuah sistem informasi keuangan mahasiswa yang digunakan untuk menampilkan rincian biaya perkuliahan mahasiswa yang isinya terdiri dari RBR dan RBK dengan secara online. Dengan adanya GO+, mahasiswa tidak harus datang ke kampus hanya untuk mengecek biaya perkuliahan pada Box SiS sehingga mempermudah mahasiswa dalam mengetahui informasi pembayaran perkuliahan.

  8. Virtual Account

    Virtual Account adalah nomor unik yang mewakili sebuah rekening melalui kombinasi nomor kode bank dan nomor ID nasabah yang bisa digunakan oleh nasabah untuk membayar tagihan. Nomor virtual account yang ada di Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 5 digit kode bank dan 10 digit NIM mahasiswa. Jadi lebih mudah untuk dihafal oleh mahasiswa. Untuk virtual account Perguruan Tinggi Raharja menggunakan bank BCA.

  9. ZPreneur

    ZPreneur merupakan sebuah konsep baru yang dicetuskan oleh Untung Rahardja. ZPreneur lebih kearah pengusaha yang memanfaatkan high-tech untuk kebutuhan usaha. Berawal dari arti Z itu adalah memberi dampak positif, artinya seorang Zpreneur (ZP’er) lebih mengutamakan edukatif dari pada money.

  10. ZFord

    ZFord merupakan tempat/wadah/platform pendanaan project atau usaha dengan cara mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang.

  11. iLp (iLearning Plus)

    Merupakan suatu inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning yang sebelumnya sudah ada pada Perguruan Tinggi Raharja.

  12. DID(Dream Innovation Day)

    Merupakan sebuah bentuk dan wadah untuk kemampuan, sebuah karya, atau inovasi bagi para pribadi raharja maupun umum yang ingin mewujudkan mimpinya menjadi nyata, dengan cara mengikuti sebuah kompetisi apapun yang telah di informasikan secara online melalui situs DID (Dream Innovation Day).

  13. PESSTA+

    Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus merupakan sebuah sistem pemberian nilai validasi jurnal dan hibah secara online.

  14. HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

    Yaitu sistem yang dimiliki kampus Raharja untuk memberikan hak paten pada suatu karya yang harus diberikan hak paten agar tidak terjadi penjiplakan.

Definisi PESSTA

Gambar 2.4. Logo PESSTA

Sumber : http://pessta.ilearning.me/

PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem penilaian yang digunakan dewan penguji untuk melakukan tata cara alur pelaksanaan sidang dan juga bisa melakukan penginputan nilai yang ada di dalam poin penilaian objektif. Sistem ini masih bersifat local host dan hanya penguji yang dapat mengaksesnya.

PESSTA pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian diantaranya yaitu :

  1. Catatan Penguji

  2. Penilaian Pembimbing

  3. Penilaian Penguji

  4. Sidang

  5. Upload Raharja

  6. Pedoman Widuri

  7. Raharja Career

  8. Validasi Jurnal

Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) merupakan sebuah sistem validasi Penilaian Obyektif Sidang yang dapat diakses secara mandiri dan online, sehingga mahasiswa dapat melakukan submit dimanapun dan kapanpun. Yang ditujukan untuk mempermudah mahasiswa dalam memenuhi 10 poin Penilaian Obyektif pada saat Sidang TA/Skripsi.

Keistimewaan PESSTA+

PESSTA+ menjadi sangat istimewa karena hal-hal yang terdapat pada sistem PESSTA+ membuat pelaksanaan sidang menjadi lebih efektif karena 10 poin Penilaian Obyektif sudah tidak perlu dicek manual oleh penguji melainkan penguji hanya perlu mengakses sistem PESSTA+ saja. Peserta sidang dapat submit sendiri 10 poin Penilaian Obyektif kapanpun dan dimanapun tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung.

Logo PESSTA+

Gambar 2.5. Logo PESSTA+

Sumber : http://pesstaplus.raharja.me/

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

PESSTA+ terdiri dari 4 warna yaitu hijau, biru, coklat, dan emas. Berikut penjelasan dari warna yang menjadi filosofi logo PESSTA+ :

  1. Filosofi warna Hijau

    Warna Hijau merupakan warna pertumbuhan, berhubungan dengan kehidupan yang baru dan pembaharuan. Membantu dalam hal pengambilan keputusan, membantu dalam melihat semua sisi dengan jelas. Warna hijau juga melambangkan kampus Raharja.

  2. Filosofi warna emas

    Warna emas memiliki arti kesan aktif, kemakmuran dan dinamis. Seperti PESSTA+ yang sangat dinamis.

  3. Filosofi warna biru

    Warna biru menghadirkan kesan kekuatan teknologi, air, udara, kebersihan.

  4. Warna hitam

    Warna hitam memiliki arti warna misteri karena sangat susah untuk didefinisikan secara pasti, yaitu mempunyai dua makna yang tidak selaras dan bertentangan. Dalam satu sisi, hitam menjadi warna yang solid, tegas, dan kuat, yang menggambarkan tentang kekuatan dan kecanggihan sistem PESSTA+ tersebut.

Tujuan PESSTA+

Adapun tujuan dari PESSTA+ yaitu:

  1. Mempersingkat waktu pelaksanaan yang terbuang percuma hanya untuk pengecekan validasi 10 poin Penilaian Obyektif.

  2. Mempermudah mahasiswa dalam memenuhi 10 poin Penilaian Obyektif pada saat Sidang TA/Skripsi.

  3. Mahasiswa bisa submit validasi 10 poin Penilaian Obyektif secara mandiri dan online kapanpun dan dimanapun.

Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Rangkuti (2011: 199)[15], penelitian memastikan bahwa kinerja perusahaan bisa ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut perlu dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness dan juga lingkungan eksternal opportunities dan threats yang berada di dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1

    Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi perusahaan tersebut mempunyai peluang dan kekuatan sehingga bisa memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang perlu ditetapkan dalam situasi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

  2. Kuadran 2

    Walaupun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan/organisasi masih mempunyai kekuatan dari segi internal. Strategi yang perlu diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

  3. Kuadran 3

    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini serupa dengan question mark pada BCG matriks. Fokus dari strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga bisa merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi penelitian kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

  4. Kuadran 4

    Ini merupakan kondisi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

  5. Menurut Kadir (2014: 416)[16], Analisa SWOT mengandung 4 (empat) bagian :1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportunities (O) atau peluang, 4) threats (T) atau ancaman.

    1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberi keuntungan untuk organisasi.

    2. Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan bisa memberikan.

    3. Ancaman menyatakan karakteristik yang memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51)[13], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Guritno dkk (2011:302)[17], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat sesuai keinginan manajemen dan di sanggupi penulis untuk di eksekusi.

Tahapan Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[18], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I, berisi usulan rancangan sistem yang diusulkan melalui proses wawancara kepada pihak manajemen terkait.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengelompokkan elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu Untuk dikerjakan

    3. Low (L) : Mudah Untuk dikerjakan.

  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar UML

Pengertian UML

Menurut Widodo (2011:10)[13], “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Sementara itu menurut Prabowo (2011)[13], UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. UML sebagai bahasa memiliki sintaks dan semantic. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. Ketika pelanggan memesan sesuatu dari sistem, bagaimana transaksinya? Bagaimana mengatasi error yang terjadi? Bagaimana keamanan terhadap system yang kita buat? Dan sebagainya dapat dijawab dengan UML.

Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antaralain:

  1. Diagram kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas- kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use-case (Usecase Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (Statechart Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (Activity Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (Component Diagram)

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Definisi Flowchart

Menurut Adita Ayu Prawiyanti dan Ramadhian Agus Triyono (2013:43)[13], “Flowchart adalah gambaran atau bagan yang memerlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”. Menurut Rachmat Hidayat (2014:41)[13], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa flowchart atau diagram alur adalah bagan yang menggambarkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya, langkah awal dalam pembuatan program sehingga dengan adanya flowchart urutan proses kegiatan menjadi lebih jelas.

Definisi HIPO

Menurut Praptiningsih (2012:03)[13], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2008:284)[13], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents/VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Definisi Black Box Testing

Menurut Arzan Muharom, Rinda Cahyana dan H. Bunyamin (2013 : 2)[19], “Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi yang mana kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam aplikasi atau perangkat lunak”.

Menurut M. Sidi Mustaqbal, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi (2016 : 33)[20]Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

  2. Kesalahan antarmuka (interface errors).

  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

  4. Kesalahan performansi (performance errors).

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Literature Review

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani, Qurotul Aini, Fanni Oktaviani dalam jurnal yang berjudul “Penerapan Sistem Validasi Jurnal di PESSTA+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah Dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika”. PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem pelayanan kampus yang ditujukan bagi dewan penguji dalam menyusun alur pelaksanaan sidang. Sistem PESSTA ini belum bisa secara otomatis mengakses poin validasi jurnal. Maka dibuatlah sebuah sistem baru yang bernama PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus). Dengan ini diharapkan mahasiswa dapat dengan mudah melakukan validasi jurnal dan mendapatkan nilai yang valid sebagai salah satu syarat kelulusan pada Perguruan Tinggi Raharja.[21]

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup, dan Yulianto pada tahun (2014) dengan judul “Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi”. Membangun website Perguruan Tinggi Raharja menggunakan YII Framework berbasis PHP dengan menggunakan metode MVC. Penulis mengadopsi untuk menggunakan YII Framework dalam mengembangkan formulir Online karena mudah dilakukan dan cocok untuk pengembangan sistem.[9]

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Nanan Rohman (2014) dalam jurnal yang berjudul “Sistem Pengolahan Data KP dan TA Pada Program Studi IF, MI dan KA STMIK Mardira Indonesia Bandung”. Proses pengolahan data yang masih belum terstruktur terutama dilihat dari segi databasenya yang masih sangat perlu untuk dibenahi agar tertata rapi. Sehingga Dalam penyajian laporan (penilaian, jumlah peserta, daftar penguji dan pembimbing, serta topik Tugas Akhir (TA) dapat dikelompokan atau diklasifikasikan sesuai dengan informasi yang diharapkan oleh seorang Decision Maker[13]

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Muftia Alfian dalam jurnal yang berjudul “Sistem Informasi Seminar dan Sidang Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura”. Pendataan TA mahasiswa saat ini masih dilakukan secara manual dan belum ada dokumentasi digital sehingga menyulitkan proses monitoring perkembangan pelaksanaan tahapan TA yang dilakukan mahasiswa. Penelitian ini memudahkan monitoring perkembangan TA dan membantu proses pelaksanaan seminar atau sidang dengan cara membangun sistem informasi seminar dan sidang TA yangdapat mendata setiap tahapan TA secara digital. Sistem dibangun berbasis web dan perancangan sistem mencakup perancangan arsitektur sistem, perancangan diagram alir sistem, perancangan Unified Modelling Language (UML), perancangan basis data dan perancangan antarmuka sistem.[13]

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Meilla Dwi Nurmala, Tri Hartiti Retnowati dalam jurnal yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Skripsi Mahasiswa”. Mengembangkan instrumen penilaian yang sahih dan handal untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam membuat karya ilmiah.Melalui instrumen tersebut para dosen dapat melakukan penilaian secara objektif. Penetapan konstruk instrumen penilaian dokumen (skripsi) dan performance dilakukan melalui pendapat para dosen, pakar pengukuran. Penentuan Validitas instrumen penilaian skripsi mahasiswa telahteruji melalui expert judgment, Teknik Delphi dan focus group discussion sebanyak 1 kali dan perhitungan statistik validitas menggunakan formula Aiken’s V yang memiliki hasil rata-rata keseluruhan 0,80.Penentuan koefisien reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan alpha Cronbach dan Anova tiga jalur (three way anova).[22]

  6. Penelitian yang di lakukan oleh T. Tan Zizi, N. Othman, N. Zainudin, N. S. A. Wahab, N. A. Hasbullah, S. Ramli dan N. Ibrahim (2016) penelitian dengan judul “Lecturer Promotion Assessment System based on Fuzzy Logic”. Sistem Penilaian Promosi Dosen Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan ini dibangun untuk membantu promosi dosen penguji unggulan untuk melakukan penilaian awal terhadap status kelayakan dosen. Dosen akan di perlakukan layak, dalam pengamatan atau nilai pasang surut yang telah ditetapkan untuk dilanjutkan dengan promosi aplikasi.[13]

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Matúš Sulír (2015) pada jurnal yang berjudul “Towards automated assessment of students' preliminary thesis submissions”. Yang bertujuan melakukan pendekatan yang digunakan untuk otomasi dan pembelajaran siswa.[13]

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Valery Vodovozov (2014) di dalam jurnal yang berjudul “Development of students' activity through on-lecture assessment in electrical engineering”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran aktif Pendekatan ini membantu para guru untuk berinteraksi dengan siswa dan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan praktis mereka untuk meningkatkan penerapan dan daya tarik kursus.[13]

  9. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Azlina Johari, Norliza Zaini, Moh Fuad Abdul Latip, Nina Korlina Madzhi dan Rosni Abu Kassim (2015) dengan judul “Online-based continuous assessment repository for lecturers and students”. Penelitian yang bertujuan mengembangkan sistem repositori penilaian kontinu berbasis online yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para dosen dan mahasiswa. Metode konvensional untuk memberi tahu tanda penilaian berkelanjutan, misalnya tanda tes atau penugasan kepada siswa termasuk menampilkan tanda siswa di papan buletin atau hanya dengan mengembalikan tes atau tugas yang di tandai kepada siswa.[13].

  10. This research was done by Tamara M. Walser, Michael S. Trevisan (2015) study entitled " Evaluability Assessment Thesis and Dissertation Studies in Graduate Professional Degree Programs". 1. Evaluability assessment (EA) has potential as a design option for thesis and dissertation studies, serving as a practical training experience for both technical and nontechnical evaluation skills. The review indicated a lack of understanding of EA and its essential elements and application of standards of quality evaluation. Recommendations are offered to enhance the quality of EA theses and dissertations, the learning experiences of students, and, ultimately, evaluation capacity building.[13]

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Perguruan Tinggi merupakan satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Kota Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, maka semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi disetiap bidang.

Dengan perkembangan zaman kini dunia komputer sangatlah diperlukan dalam berbagai aspek bidang kehidupan kehidupan. Dengan adanya dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat pesat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sekalipun sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.1. Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber : http://www.raharja.ac.id/)

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs.H.Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof.Dr.Udju D.Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (D1) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (D2) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (D3) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi yaitu Jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Dan dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Pada tanggal 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi “B”untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor:003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.

  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “335? mendapatkan peringkat “B”.

  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “314? mendapatkan peringkat “B”.

  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “320”.

  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja mendapat peringkat “B” dengan nilai “352”.

  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informastika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “358”.

  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai “381? mendapatkan peringkat “A”. Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.

  8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS).

  9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

  10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

Jurusan/Program Studi

Jurusan/Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Jurusan/Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Pada Tahun 2020 Perguruan Tinggi Raharja siap menjadi pelopor di bidang keilmuan yang berbasis IT dan membuka peluang bagi lulusan yang berprestasi mendapatkan kesempatan mengembangkan keilmuannya pada tingkat lanjutan serta turut memfasilitasi memasuki dunia kerja pada perusahaan di tingkat ASEAN.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Manajemen Kampus siap mengawal dan memfasilitasi seluruh program kerja yang dilaksanakan oleh Direktur AMIK RAHARJA INFORMATIKA dan Ketua STMIK RAHARJA mulai dari peningkatan mutu akademik sampai dengan pengembangan program kerja sesuai dengan RENSTRA yang telah ditetapkan dalam Rapat Kerja Manajemen dengan Yayasan. Berikut merupakan beberapa poin dari misi yang ingin dicapai:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.

  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.

  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Adapun tujuan dari Perguran Tinggi Raharja sebagai berikut :

  1. Pada tahun akademik 2015-2016 Manajemen Kampus akan menerapkan 10 Prinsip Kerja yang dilandasi niat yang kuat untuk mengawal Kerja Terencana, Kerja Terukur, dan Kerja Terealisasi untuk dapat dipertanggungjawabkan.

  2. Pada tahun akademik 2015-2016 Manajemen Kampus akan mengawal dan memfasilitasi Pelaksanaan Tugas Tepat Waktu, Tercapai Target dan Tepat Sasaran sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.

  3. Pada tahun akademik 2015-2016 Manajemen kampus akan mengawal dan menfasilitasi seluruh pengembangan fisik dan keilmuan yang dilakukan oleh AMIK RAHARJA INFORMATIKA dan STMIK RAHARJA sesuai program kerja yang telah ditetapkan.

  4. Pada tahun akademik 2015-2016 Manajemen Kampus akan melakukan pelatihan, pengembangan sumber daya pelaksana dalam rangka mempersiapkan tenaga pelaksana yang lebih profesional di masa yang akan datang.

  5. Pada tahun akademik 2015-2016 Manajemen Kampus akan menguatkan keanggotaan APTISI, APTIKOM dan Program Kerjasama Dalam dan Luar Negeri untuk mendapatkan peningkatan mutu akademik pada AMIK RAHARJA INFORMATIKA dan STMIK RAHARJA. 56.

  6. Pada tahun Akademik 2015-2016 Manajemen Kampus akan memperluas jaringan kerjasama dengan masyarakat secara Nasional dalam rangka meningkatkan bobot TRIDARMA PERGURUAN TINGGI.

Arti Nama Raharja

Gambar 3.2 Raharja, www.raharja.ac.id

(Sumber : http://www.raharja.ac.id/)

Raharja, kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Gambar 3.3 Green Campus

(Sumber : http://www.raharja.ac.id/)

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.

“Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menipang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharaja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Lokasi Kampus

Gambar 3.4 Lokasi Kampus

Kampus Modern, Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.5 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber : http://www.raharja.ac.id/)

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:

  1. Presiden Direktur

  2. Wewenang :

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab :

    1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

  3. Direktur

  4. Wewenang :

    1. Merupakan wakil presiden direktur.

    2. Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Wewenang :

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4. Mengadakan afiliasi.

  7. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

  8. Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

  9. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  10. Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.

    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.

    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

  11. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  12. Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.

    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.

    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

  13. Asisten Direktur Akademik

  14. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

  15. Kepala Jurusan

  16. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.

    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.

    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.

    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

  17. Asisten Direktur Finansial

  18. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.

    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.

    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

  19. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  20. Wewenang :

    1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial

    2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa

    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

  21. Asisten Direktur Operasional(ADO)

  22. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

  23. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

  24. Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Wewenang :

      1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.

      2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

      3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

      4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

      Tanggung Jawab :

      1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.

      2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.

      3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.

    2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.

    4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Statistik Perguruan Tinggi Raharja

Statistik merupakan himpunan dari data yang berbentuk angka yang sudah berwujud tabel dan berwujud diagram yang mendeskripsikan dan saling berhubungan dengan sebuah masalah. Dengan sejarah panjang sebagai institusi pendidikan tinggi di Kota Tangerang, Perguruan Tinggi Raharja memiliki target ke depan untuk menempatkan diri sebagai bagian dari kelompok Perguruan TInggi Riset yang berada di Banten. Selain itu Perguruan Tinggi Raharja menargetkan mampu menggapai posisi sebagai tolok ukur pengembangan tradisi akademik di tingkat nasional, regional maupun internasional.

Dengan target tersebut, Perguruan Tinggi Raharja harus mampu menjadi trend-setter dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan berbasiskan penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi. Lebih dari itu, Perguruan Tinggi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak yang efektif bagi kemajuan peradaban bangsa.

Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

Dibawah ini gambaran wujud dari komitmen kampus sudah direncanakan dan dilaksanakan secara konsisten, dari seluruh pelaksanaan sudah memiliki semangat tinggi untuk berkompetisi secara sehat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan bersaing secara tinggi pada era global saat ini.

Pengakuan mutu pelayanan yang baik oleh manajemen kampus digambarkan dengan terealisasinya target yang telah ditetapkan dan terwujudnya kerjasama di dalam menata perkembangan Kampus Raharja sekarang dan dimasa yang akan datang.

Gambar 3.6. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/keunggulan_raharja)

Dengan pola kerja manajemen Perguruan Tinggi Raharja yang Terencana, Terealisasi dan Terukur dengan baik sehingga tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu yang semuanya itu dapat dituangkan dalam Renstra Manajemen, maka tidak heran berbagai pengakuan telah diraih mulai dari Pengakuan ISO 9001:2008 sampai dengan pengakuan mutu akademik oleh Badan Akreditasi Nasional pada level terbaik.

Gambaran tersebut diatas wujud dari komitmen manajemen kampus dalam perencanaan yang ditetapkan serta dilaksanakan secara konsisten, sehingga seluruh pelaksana pada jajaran manajemen memiliki semangat tinggi serta memiliki kemampuan untuk berkompetensi secara sehat dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi memasuki era global.

Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

Prosedur Sistem

Proses penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi pada saat ini menggunakan sistem yang bernama PESSTA. PESSTA merupakan sistem yang masih menggunakan jaringan local dan tidak dapat diakses menggunakan jaringan internet. Maka akan dirancang sebuah sistem penilaian sidang Tugas Akhir/Skripsi secara online yaitu pada sistem PESSTA+. Saat ini sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skrispsi dan Tugas Akhir Plus) merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk memverifikasi 10 poin Penilaian Obyektif Tugas Akhir/Skripsi.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Gambar 3.7. Use Case Diagram sistem penilaian sidang yang berjalan

Berdasarkan gambar use case diagram diatas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Terdapat 1 (satu) sistem yang meliputi keseluruhan sistem

  2. Terdapat 1 (satu) actor yang melakukan aktivitas yaitu penguji

  3. Terdapat 4 (empat) use case yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa dan penguji, diantaranya yaitu mengakses PESSTA, login menggunakan swipe PRC, masuk halaman utama PESSTA dan masuk panel penilaian sidang.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Gambar 3.7. Activity Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar Activity diagram diatas yaitu terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali dengan User mengakses PESSTA

  2. 6 (enam) Action State, berawal dari user mengakses PESSTA+ dan melakukan login hingga user dapat masuk ke panel penilaian sidang

  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Gambar 3.8. sequence Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar Sequence Diagram diatas dapat dilihat bahwa terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan aktifitas, yaitu : penguji

  2. 4 (empat) messages hubungan antara objek yang menampung informasi tentang kegiatan yang sedang berjalan

Untuk deskripsi Squence Diagram, terdapat seorang actor (penguji) yang melakukan aktivitas untuk melakukan penilaian sidang melalui sistem PESSTA. Selanjutnya user akan mengakses sistem PESSTA terlebih dahulu, setelah itu akan melakukan login dengan menggunakan kartu PRC dengan cara di swipe setelah berhasil melakukan login actor (penguji) akan melihat tampilan menu utama pada PESSTA dan memilih panel penilaian sidang agar dapat mengakses dan langsung melakukan penilaian sidang Tugas Akhir/Skripsi.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Massalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan penulis terhadap sistem PESSTA, maka penulis menentukan permasalahan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi Raharja pada sistem yang sedang berlangsung saat ini. Ada persoalan yang dihadapi saat ini oleh sistem yang sedang berlangsung, pada bagian penilaian sidang Tugas akhir/Skripsi masih menggunakan jaringan local sehingga hanya dapat diakses secara local saja tidak bisa digunakan melalui jaringan internet. Seiring perkembangan waktu penilaian sidang Tugas Akhir/Skripsi ini harus dapat diakses secra online sehingga dapat digunakan dimanapun dan tanpa batasan jaringan local. Sehingga dapat memberikan kemudahan bagi dewan penguji pada saat melakukan penilaian sidang Tugas Akhir/Skripsi.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang terjadi pada sistem di Perguruan Tinggi Raharja, maka penelitian membatasi permasalahan mengenai sistem dalam pengembangan aplikasi. Dalam hal ini yang dibahas adalah tentang masalah penilaian sidang Tugas Akhir/Skripsi di sistem PESSTA yaitu “Perancangan Sistem Penilaian Sidang pada PESSTA+ berbasis YII Frmework di Perguruan Tinggi”.

Analisa Kelebihan dan Kekuranagn Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian analisa sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi ini, penulis dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

  1. Kelebihan dari sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi, diantaranya yaitu mempermudah para penguji untuk melakukan Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi dalam penginputan nilai ataupun dalam proses penilaiannya itu sendiri.

  2. Meskipun sistem yang berjalan saat ini sudah cukup baik, tetapi masih terdapat kekurangan, yaitu pada sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi ini masih menggunakan jaringan local yang hanya dapat diakses dalam lingkungan kampus karna terbatas pada jaringan local, sehingga tidak dapat diakses secara online dan tidak dapat digunakan dimanapun dan kapanpun.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari berbagai permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini, maka ada beberapa alternatif pemecahan masalah yang seumpama bisa mendukung dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Alternatif pemecahan masalah diantaranya:

  1. Dilakukan dengan pertimbangan, persiapan, pengembangan dan penerapan sebuah sistem Penilaian Tugas Akhir/Skripsi pada sistem PESSTA+ yang bertujuan untuk mempermudah para penguji untuk melakukan penilaian secara online.

  2. Memberikan anjuran serta masukan terhadap Tim Pengembang PESSTA terkait dengan sistem yang sedang berjalan saat ini agar dapat digunakan secara maksimal.

  3. Tata laksana sistem yang sedang berjalan

  4. Prosedur sistem yang berjalan

User Requirement

Menurut Untung Rahardja, Dkk (2011)[23], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk segera dieksekusi”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consistent (konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Format : Lampiran

  7. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements

    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Nonfunctional requirements

    Aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  3. Constraints (psudo requirement)

    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang berasal dari lapangan yang didapatkan dari hasil observasi dan hasil wawancara mengenai kekurangan sistem yang sedang berjalan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi sesuai dengan keinginan stakeholder pada saat wawancara berlangsung.

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan
1. Membuat logo untuk penilaian sidang
2. Memiliki tampilan menu icon yang langsung link menuju panel penilaian sidang
3. Penilaian sidang hanya dapat diakses oleh penguji sidang
4. Menampilkan menu login menggunakan rinfo
5. Sistem dapat menampilakan rating nilai yang didapatkan oleh peserta sidang
6. Sistem terdapat pada menu utama sistem PESSTA+
7. Sistem dapat menampilkan waktu atau timezone
8. Sistem dapat menampilkan jumlah visitor yang online
9. Sistem memiliki fasilitas live chat
10. Tampilan memiliki kalender khusus untuk penilaian pembimbing
11. Sistem dapat menampilkan kalimat Terima Kasih pada saat Log Out
12. Terdapat fasilitas komentar penilaian sidang
13. Terdapat menu untuk kritik dan saran setelah dilakukan penilaian sidang
14. Terdapat link penilaian sidang secara keseluruhan
15. Dapat menampilkan foto ketua penguji
16. Dapat menampilkan foto penguji 1
17. Dapat menampilkan foto penguji 2
18. Dapat menampilkan kata “Selamat Datang di Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi”
19. Sistem dapat menampilkan “Login Error” jika menggunakan email selain rinfo
20. Tampilan memiliki jumlah mahasiswa yang telah melakukan sidang
21. PESSTA+ terintegrasi dengan PESSTA
22. Sistem yang terintegrasi antar penguji
23. Sistem hanya dapat diakses menggunakan rinfo
24. Sistem dapat menampilkan home dosen penguji
25. Sistem memiliki 3 level (ketua penguji, penguji 1 dan penguji 2)
26. Sistem dapat menampilkan data mahasiswa yang sedang mengikuti sidang
27. Terdapat 1 (satu) tabel expert judgement penguji
28. Sistem dapat menampilkan nilai expert judgement penguji sidang dari 5 komponen nilai
29. Terdapat 10 (sepuluh) kolom catatan penguji
30. Sistem dapat menampilkan tabel hasil penilaian sidang
31. Sistem dapat melakukan print BA, Rev KP, Rev P1 dan Rev P2
32. Sistem penilaian sidang terdapat button finalisasi
33. Sistem dapat menampilkan data ketua penguji
34. Sistem dapat menampilkan data penguji 1
35. Sistem dapat menampilkan data penguji 2
36. Dapat menampilkan siapa saja yang sedang telah melakukan sidang
37. Penguji yang telah melakukan login namanya akan berubah warna menjadi hijau
38. Semua penguji harus melakukan login agar dapat masuk ke dalam panel sidang
39. Tabel hasil penilaian sidang muncul apabila seluruh penguji melakukan finalisasi
40. Tampilan memiliki fasilitas private message untuk kontak langsung dengan penguji lainnya
41. Menampilkan jumlah penguji yang sedang online
42. Sistem dapat menampilkan “submit now”
43. Sistem dapat menampilkan rating penilaian
44. Sistem dapat menampilkan statisyic online
45. Sistem dapat menampilkan fitur refresh
46. Sistem dapat menampilkan fitur view
47. Sistem dapat menampilkan fitur detail
48. Sistem dapat menampilkan “login error” jika login selain menggunakan rinfo
49. Sistem dapat menampilkan fitur edit enilaian untuk para penguji sidang
50. Sistem dapat menampilkan keterangan warna dari penilaian sidang
51. Sistem menampilkan warna hijau untuk keterangan memenuhi syarat penilaian
52. Sistem menampilkan warna merah jika tidak memenuhi syarat penilaian
53. Tampilan terdapat fitur visitor
54. Menampilkan video streaming saat sidang sedang berlangsung
55. Dapat menampilkan kolom searching
Non Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan
1. Memiliki 3 Artikel Tutorial Penilaian Sidang PESSTA+ pada iRan
2. Mendapatkan 200 view video 3MT Penilaian Sidang
3. Membuat 10 cermi project Penilaian Sidang
4. Melakukan sosialisasi kepada 4 admin PESSTA+
5. Membuat 3 Video Tutorial Project
Penyusun,





(Dea Indah Rahmawati)
NIM : 1414482320
Stakeholder





(Devi Rositawati, S.Kom)
NIP : C188

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI:

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan M D I
1. Membuat logo untuk penilaian sidang v
2. Memiliki tampilan menu icon yang langsung link menuju panel penilaian sidang v
3. Penilaian sidang hanya dapat diakses oleh penguji sidang v
4. Menampilkan menu login menggunakan rinfo v
5. Sistem dapat menampilakan rating nilai yang didapatkan oleh peserta sidang v
6. Sistem terdapat pada menu utama sistem PESSTA+ v
7. Sistem dapat menampilkan waktu atau timezone v
8. Sistem dapat menampilkan jumlah visitor yang online v
9. Sistem memiliki fasilitas live chat v
10. Tampilan memiliki kalender khusus untuk penilaian pembimbing v
11. Sistem dapat menampilkan kalimat Terima Kasih pada saat Log Out v
12. Terdapat fasilitas komentar penilaian sidnag v
13. Terdapat menu untuk kritik dan saran setelah dilakukan penilaian sidang v
14. Terdapat link penilaian sidang secara keseluruhan v
15. Dapat menampilkan foto ketua penguji v
16. Dapat menampilkan foto penguji 1 v
17. Dapat menampilkan foto penguji 2 v
18. Dapat menampilkan kata “Selamat Datang di Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi” v
19. Sistem dapat menampilkan “Login Error” jika menggunakan email selain rinfo v
20. Tampilan memiliki jumlah mahasiswa yang telah melakukan sidang v
21. PESSTA+ terintegrasi dengan PESSTA v
22. Sistem yang terintegrasi antar penguji v
23. Sistem hanya dapat diakses menggunakan rinfo v
24. Sistem dapat menampilkan home dosen penguji v
25. Sistem memiliki 3 level (ketua penguji, penguji 1 dan penguji 2) v
26. Sistem dapat menampilkan data mahasiswa yang sedang mengikuti sidang v
27. Terdapat 1 (satu) tabel expert judgement penguji v
28. Sistem dapat menampilkan nilai expert judgement penguji sidang dari 5 komponen nilai v
29. Terdapat 10 (sepuluh) kolom catatan penguji v
30. Sistem dapat menampilkan tabel hasil penilaian sidang v
31. Sistem dapat melakukan print BA, Rev KP, Rev P1 dan Rev P2 v
32. Sistem penilaian sidang terdapat button finalisasi v
33. Sistem dapat menampilkan data ketua penguji v
34. Sistem dapat menampilkan data penguji 1 v
35. Sistem dapat menampilkan data penguji 2 v
36. Dapat menampilkan siapa saja yang sedang telah melakukan sidang v
37. Penguji yang telah melakukan login namanya akan berubah warna menjadi hijau v
38. Semua penguji harus melakukan login agar dapat masuk ke dalam panel sidang v
39. Tabel hasil penilaian sidang muncul apabila seluruh penguji melakukan finalisasi v
40. Tampilan memiliki fasilitas private message untuk kontak langsung dengan penguji lainnya v
41. Menampilkan jumlah penguji yang sedang online v
42. Sistem dapat menampilkan “submit now” v
43. Sistem dapat menampilkan rating penilaian v
44. Sistem dapat menampilkan statisyic online v
45. Sistem dapat menampilkan fitur refresh v
46. Sistem dapat menampilkan fitur view v
47. Sistem dapat menampilkan fitur detail v
48. Sistem dapat menampilkan “login error” jika login selain menggunakan rinfo v
49. Sistem dapat menampilkan fitur edit enilaian untuk para penguji sidang v
50. Sistem dapat menampilkan keterangan warna dari penilaian sidang v
51. Sistem menampilkan warna hijau untuk keterangan memenuhi syarat penilaian v
52. Sistem menampilkan warna merah jika tidak memenuhi syarat penilaian v
53. Tampilan terdapat fitur visitor v
54. Menampilkan video streaming saat sidang sedang berlangsung v
55. Dapat menampilkan kolom searching v
Non Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan M D I
1. Memiliki 3 Artikel Tutorial Penilaian Sidang PESSTA+ pada iRan v
2. Mendapatkan 200 view video 3MT Penilaian Sidang v
3. Membuat 10 cermi project Penilaian Sidang v
4. Melakukan sosialisasi kepada 4 admin PESSTA+ v
5. Membuat 3 Video Tutorial Project v
Penyusun,





(Dea Indah Rahmawati)
NIM : 1414482320
Stakeholder





(Devi Rositawati, S.Kom)
NIP : C188

Keterangan:

M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.

D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.

I (Innesential  : Diluar sistem atau di eliminasi.

Elisitasi Tahap III

Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan langkah mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational, dan Economic (TOE).

Keterangan :

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
Feasibility T O E
Risk L M H L M H L M H
No. Keterangan
1. Sistem memiliki fasilitas live chat v v v
2. Tampilan memiliki kalender khusus untuk penilaian pembimbing v v v
3. Sistem dapat menampilkan kalimat Terima Kasih pada saat Log Out v v v
4. Semua penguji harus melakukan login agar dapat masuk ke dalam panel sidang v v v
5. Tabel hasil penilaian sidang muncul apabila seluruh penguji melakukan finalisasi v v v
6. Sistem hanya dapat diakses menggunakan rinfo v v v
7. Sistem dapat menampilkan home dosen penguji v v v
8. Sistem memiliki 3 level (ketua penguji, penguji 1 dan penguji 2)g. v v v
9. Sistem dapat menampilkan data mahasiswa yang sedang mengikuti sidang v v v
10. Terdapat 1 (satu) tabel expert judgement penguji v v v
11. Sistem dapat menampilkan nilai expert judgement penguji sidang dari 5 komponen nilai v v v
12. Terdapat 10 (sepuluh) kolom catatan penguji v v v
13. Sistem dapat menampilkan tabel hasil penilaian sidang v v v
14. Sistem dapat melakukan print BA, Rev KP, Rev P1 dan Rev P2 v v v
15. Sistem penilaian sidang terdapat button finalisasi v v v
16. Dapat menampilkan foto ketua penguji v v v
17. Dapat menampilkan foto penguji 1 v v v
18. Dapat menampilkan foto penguji 2 v v v
19. Dapat menampilkan kata “Selamat Datang di Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi” v v v
20. Sistem dapat menampilkan “Login Error” jika menggunakan email selain rinfo v v v
21. Tampilan memiliki jumlah mahasiswa yang telah melakukan sidang v v v
22.   v v v
23. Sistem yang terintegrasi antar penguji v v v
24. Penilaian sidang hanya dapat diakses oleh penguji sidang v v v
25. Menampilkan menu login menggunakan rinfo v v v
Non Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
Feasibility T O E
Risk L M H L M H L M H
No. Keterangan
1. Memiliki 3 Artikel Tutorial Penilaian Sidang PESSTA+ pada iRan v v v
2. Mendapatkan 200 view video 3MT Penilaian Sidang v v v
3. Membuat 10 cermi project Penilaian Sidang v v v
4. Melakukan sosialisasi kepada 4 admin PESSTA+ v v v
5. Membuat 3 Video Tutorial Project v v v
Penyusun,





(Dea Indah Rahmawati)
NIM : 1414482320
Stakeholder





(Devi Rositawati, S.Kom)
NIP : C188

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi disajikan berupa strategi yang sudah dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan
1. Sistem hanya dapat diakses menggunakan rinfo
2. Sistem dapat menampilkan home dosen penguji
3. Sistem memiliki 3 level (ketua penguji, penguji 1 dan penguji 2)
4. Sistem dapat menampilkan data mahasiswa yang sedang mengikuti sidang
5. Terdapat 1 (satu) tabel expert judgement penguji
6. Sistem dapat menampilkan nilai expert judgement penguji sidang dari 5 komponen nilai
7. Terdapat 10 (sepuluh) kolom catatan penguji
8. Sistem dapat menampilkan tabel hasil penilaian sidang
9. Sistem dapat melakukan print BA, Rev KP, Rev P1 dan Rev P2
10. Sistem penilaian sidang terdapat button finalisasi
Non Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
Feasibility
Risk
No. Keterangan
1. Memiliki 3 Artikel Tutorial Penilaian Sidang PESSTA+ pada iRan
2. Mendapatkan 200 view video 3MT Penilaian Sidang
3. Membuat 10 cermi project Penilaian Sidang
4. Melakukan sosialisasi kepada 4 admin PESSTA+
5. Membuat 3 Video Tutorial Project
Penyusun



(Dea Indah Rahmawati)
NIM : 1414482320
Mengetahui
          Pembimbing I                                           Pembimbing II 


 ( Indri Handayani, S.Kom., M.T.I )               	        ( Padeli M.Kom )
          NID: 14018                                              NID: 03002
Menyetujui
          Stakeholder                                           Kepala Jurusan 


   ( Devi Rositawati, S.Kom )                            ( Nur Azizah, M.Akt., M.Kom )
          NIP: C188                                            NIP: 078010

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Setelah dilakukan penelitian dan analisis di Perguruan Tinggi Raharja yaitu sistem penilaian sidang pada PESSTA+, maka tahap selanjutnya adalah membahas mengenai sistem usulan. Sistem yang akan diusulkan pada sistem penilaian sidang pada PESSTA+ ini akan memberikan kemudahan bagi Para Penguji Sidang, baik itu Ketua Penguji, Penguji 1 dan Penguji 2 untuk melakukan penilaian Sidang TA/Skripsi.

Dengan adanya kubutuhan sistem tersebut maka perlu tindak lanjut untuk merancang suatu sistem yang ditujukan sebagai penyempurnaan sistem yang lama. Dan dalam menganalisa usulan prosedur yang baru dalam penelitian ini menggunakan Flowchart, Unified Modelling Leanguage (UML), HIPO (Hirarchy Plus Input Prosess Output) dan rancangan untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang akan diusulkan.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 4.1.Use Case diagram yang diusulkan, yaitu hanya terdiri dari 1 aktor saja yaitu Penguji. Dan juga mempunyai 5 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu :

  1. Login SSO

  2. Masuk halaman utama PESSTA+

  3. Buka penilaian penguji sidang

Activity Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan Gambar 4.2. diatas Activity diagram yang diusulkan, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

  2. 5 (lima) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : Akses PESSTA+ (pesstaplus.raharja.ac.id), login SSO, melakukan penilaian sidang, expert judgement dan catatan penguji.

  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Sequence Diagram Sertifikat Tridharma Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram yang diusulkan diatas menggambarkan sequence diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu penguji.

  2. 1 (satu) entity class yang menggambarkan sebuah penggambaran akses pada PESSTA+.

  3. 5 (lima) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari login SSO, halaman utama PESSTA+, penilaian sidang, finalisasi dan logout.

  4. 6 (enam) Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :

    1. Masuk ke pesstaplus.raharja.ac.id

    2. Login menggunakan rinfo

    3. Masuk ke halaman utama PESSTA+

    4. Melakukan penilaian sidang

    5. Melakukan finalisasi penilaian sidang

    6. Logout

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

No. Sistem Yang Berjalan Sistem Yang Diusulkan
1. Pada sistem yang berjalan masih menggunakan jaringan local Pada sistem yang diusulkan sistem menggunakan jaringan internet (online)
2. Pada sistem yang berjalan penguji sidang melakukan login dengan menggunakan swipe card Pada sistem yang diusulkan penguji sidang login SSO dengan menggunakan rinfo
3. Pada sistem yang sedang berjalan dalam mensubmit expert judgement dan catatan penguji masih terpisah dan harus membuka tab baru Pada sistem yang diusulkan penilaian sidang expert judgement dan catatan penguji hanya dilakukan sekali dalam satu halaman

Analisia Sistem Yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT Sistem

Berikut akan dijelaskan analisis SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat).

Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem Penilaian Sidang yang diusulkan :

Tabel 4.2. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

Strength (S) Weakness (W)
1. Perguruan Tinggi Raharja telah berbasis Teknologi Informasi
2. Sistem PESSTA+ dapat diakses kapanpun dan dimanapun karena sudah menggunakan jaringan internet (online)
3. Dilandasi pada hukum yang ada pada Surat Keputusan (SK) PTR No. 394 tentang ketentuan penilaian sidang komprehensif
1. Hak akses hanya untuk Penguji Sidang
2. Tingkat pemahaman Penguji Sidang terhadap sistem Penilaian yang baru
Opportunities (O) Threat (T)
1. Penggunaan metode Single Sign On (SSO) dengan Rinfo semakin luas.
2. Penggunaan Rinfo semakin banyak
3. Rencana pengembangan PESSTA untuk menyempurnakan proses Penilaian Sidang
1. Teknologi informasi yang berkembang sangat pesat
2. Kurangnya pemahaman tentang sistem Penilaian Sidang di PESSTA+ yang baru

Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan Analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T).

Tabel 4.3. Matriks SWOT Sistem Yang Diusulkan

Internal
Eksternal
Strength (S)
Kekuatan
Weakness (W)
Kelemahan
Opportunities (O)
Peluang
SO WO
1. Melakukan sosialisasi tentang Penilaian Sidang yang baru di PESSTA+
2. Melakukan promosi project dengan menitik beratkan pada manfaat dan keunggulan yang dapat diberikan oleh penggunaan sistem Penilaian Sidang di PESSTA+
1. Melakukan presentasi perihal sistem penilaian sidang di PESSTA+ kepada admin serta orang yang berhubungan dan bertanggungjawab atas PESSTA+ dalam rangka menggambarkan sistem penilaian sidang PESSTA+ yang masih dalam tahap pengembangan
Threats (T)
Ancaman
ST WT
1. Menggunakan media sosial dalam mempromosikan sistem secara luar dikalangan lingkungan Perguruan Tinggi Raharja 1. Membuat tutorial tentang cara penggunaan sistem Penilaian Sidang
2. Membuat Video Project dalam rangka mengenalkan project

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 4.4. flowchart sistem yang diusulkan, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu search validasi.

  2. 5 (lima) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah Penguji mengakses PESSTA+ (pesstaplus.raharja.ac.id), login menggunakan rinfo, masuk ke panel penilaian sidang, expert judgement dan catatan penguji dan finalisasi.

Rancangan Program

Dalam membuat sistem Penilaian Sidang di PESSTA+ maka dibutuhkan rancangan program yang akan menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang akan diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana dalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan.

Rancangan Program HIPO Penilaian Sidang

Berikut adalah rancangan program HIPO Penilaian Sidang PESSTA+ :

Gambar 4.5. HIPO Pada Penilaian Sidang PESSTA+

Berikut ini merupakan spesifikasi sistem penilaian sidang di PESSTA+, yaitu:

  1. Menu Login
    Fungsi Program : untuk masuk ke dalam sistem PESSTA+
    Hak Akses : seluruh Pribadi Raharja
    Proses Program :
    1. Masuk ke http://pesstaplus.raharja.ac.id/
    2. Arahkan kursor ke menu login
    3. Jika berhasil akan menampilkan halaman utama

  2. Halaman Utama
    Nama Program : Halaman Utama
    Fungsi : Untuk menampilkan tampilan utama yang ada pada program
    Proses : Pada menu utama terdapat menu Penilaian Sidang

    1. Penilaian Sidang
      Nama Program : Penilaian Sidang
      Fungsi : Untuk melakukan Penilaian Sidang
      Proses : Pada bagian menu Penilaian Sidang terdapat 3 sub menu pilihan yaitu:

    2. Expert Judgement Penguji
      Nama program : Expert Judgement Penguji
      Fungsi : untuk melakukan penilaian 5 poin Expert Judgement Penguji
      Proses : Pada menu kutipan jurnal arahkan kursor pada Expert Judgement Penguji

    3. Catatan Penguji
      Nama Program : Catatan Penguji
      Fungsi : Untuk melakukan Catatan Penguji apabila mahasiswa dibutuhkan beberapa catatan untuk revisi
      Proses : Pada menu utama arahkan kursor pada Catatan Penguji

    4. Finalisasi
      Nama Program : Finalisasi
      Fungsi : Untuk melakukan Finalisasi Penilaian Sidang
      Proses : Pada menu utama arahkan kursor pada Finalisasi

Tampilan Layar

  1. Tampilan Halaman Login

    Gambar 4.3. Tampilan Halaman Login

    Merupakan tampilan dari halaman login yang hanya dapat diakses oleh user yang memiliki email Rinfo. Selain itu pada halaman login juga terdapat konsep design yang berisi pengertian dari PESSTA+.

  2. Tampilan Halaman Utama

    Gambar 4.4. Tampilan Halaman Utama

    Merupakan halaman utama setelah user berhasil login sistem PESSTA+. Pada halaman utama terdapat kalimat “Selamat datang di Sidang PESSTA+”, terdapat data dari para Penguji Sidang dan mahasiswa yang mengikuti sidang dan juga terdapat kalimat pembuka dan penutup sidang.

  3. Tampilan Halaman Kalimat Pembuka Sidang

    Gambar 4.5. Tampilan Halaman Kalimat Pembuka Sidang

    Merupakan tampilan dari halaman kalimat pembuka sidang yang dapat diakses oleh Ketua Penguji yang terdapat pada halaman utama PESSTA+. Kalimat pembuka sidang ini dibacakan oleh Ketua Penguji ketika acara sidang TA/Skripsi akan dimulai. Dimana pada kalimat pembukaan ini terdapat waktu pelaksanaan sidang beserta data mahasiswa yang sedang mengikuti sidang TA/Skripsi.

  4. Tampilan Halaman Kalimat Pembukaan

    Gambar 4.6. Tampilan Halaman Kalimat Pembukaan

    Merupakan tampilan dari halaman kalimat pembukaan sidang yang dapat diakses oleh Penguji 2 yang terdapat pada halaman utama PESSTA+. Kalimat pembukaan ini dibacakan oleh Penguji 2 ketika Ketua Penguji sudah membuka Sidang. Dimana pada kalimat pembukaan ini terdapat waktu pelaksanaan sidang, data mahasiswa yang mengikuti sidang, judul TA/Skripsi dan nama dari para penguji sidang.

  5. Tampilan Penilaian Sidang

    Gambar 4.7. Tampilan Penilaian Sidang

    Merupakan tampilan dari halaman penilaian sidang yang dapat diakses oleh Penguji Sidang. Pada menu penilaian sidang ini terdapat 5 poin expert judgement dan juga catatan penguji sidang. Ketika para penguji sidang sudah melakukan penilaian beserta menginput catatan penguji maka dapat dilakukan finalisasi penilaian.

  6. Tampilan Hasil Penilaian Sidang

    Gambar 4.8. Tampilan Hasil Penilaian Sidang

    Merupakan tampilan dari hasil penilaian sidang yang dapat muncul apabila seluruh para penguji sidang telah emlakukan finalisasi. Pada tampilan hasil penilaian sidang ini terdapat hasi akhir dari sidang TA/Skripsi. Dimana terdapat nilai dari Penialian Obyektif, Penilaian Pembimbing dan juga Penilaian Sidang. Selaian itu juga dibawah hasil dari penilaian sidang ini terdapat button BA (Berita Acara), Revisi KP (Ketua Penguji), Revisi P1 (Penguji 1) dan Revisi P2 (Penguji 2).

  7. Tampilan Berita Acara

    Gambar 4.9. Tampilan Berita Acara

    Merupakan tampilan berita acara yang dapat muncul apabila telah dilakukan finalisasi penilaian. Pada berita acara ini waktu sidang dilakukan dan juga data mahasiswa yang mengikuti sidang dengan disertakan juga nilai akhir dari sidang TA/Skripsi.

  8. Tampilan Revisi KP (Ketua Penguji)

    Gambar 4.10. Tampilan Revisi KP (Ketua Penguji)

    Merupakan tampilan dari revisi KP (Ketua Penguji). Revisi KP ini merupakan catatan perbaikan yang diambil dari catatan Ketua Penguji Sidang yang dapat di print. Selain itu juga, dalam revisi KP ini terdapat nama beserta kode dosen dari Ketua Penguji dan data dari mahasiswa yang sedang mengikuti sidang.

  9. Tampilan Revisi P1 (Penguji 1)

    Gambar 4.11. Tampilan P1 (Penguji 1)

    Merupakan tampilan dari revisi P1 (Penguji 1). Revisi P1 ini merupakan catatan perbaikan yang diambil dari catatan Penguji 1 yang dapat di print. Selain itu juga, dalam revisi P1 ini terdapat nama beserta kode dosen dari Penguji 1 dan data dari mahasiswa yang sedang mengikuti sidang.

  10. Tampilan Revisi P2 (Penguji 2)

    Gambar 4.12. Tampilan Revisi P2 (Penguji 2)

    Merupakan tampilan dari revisi P2 (Penguji 2). Revisi P2 ini merupakan catatan perbaikan yang diambil dari catatan Penguji 2 yang dapat di print. Selain itu juga, dalam revisi P2 ini terdapat nama beserta kode dosen dari Penguji 2 dan data dari mahasiswa yang sedang mengikuti sidang.

  11. Tampilan Kalimat Penutup Sidang

    Gambar 4.13. Tampilan Kalimat Penutup Sidang

    Merupakan tampilan dari kalimat penutup sidang yang akan dibacakan oleh Ketua penguji. Sebagai pertanda bahwa sidang telah selesai dilakukan. Dalam kalimat penutup sidnag ini terdapat 4 poin yang merupakan persyaratan kelulusan dari mahasiswa yang mengikuti sidang.

Strategi

Strategi adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang bersifat kuantitatif untuk menentukan berapa banyak pencapaian yang akan di raih dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut.

Setelah melakukan identifikasi kebutuhan dan solusi sistem informasi yang telah dianalisis menggunakan Analisis SWOT, maka didapatkan gambaran rencana strategi-strategi PESSTA+. Pembahasan strategi ini merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final draft elisitasi yang didapatkan yaitu 15 strategi untuk jadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang ditelah dilakukan dan dapat dibuktikan kuantitasnya, yaitu sebagai berikut :

  1. Strategi 1 : Sistem dapat diakses menggunakan rinfo
    a. Sistem penilaian sidang TA/Skripsi ini dapat diakses menggunakan rinfo. Dimana penguji sidang hanya membutuhkan email beserta password untuk dapat mengakses penialian sidang.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

  2. Strategi 2 : Sistem dapat menampilkan home dosen penguji
    a. Home dosen penguji sidang ini dapat diakses ketika telah berhasil login menggunakan rinfo. Pada tampilan ini terdapat nma beserta foto dari Ketua Penguji, Penguji 1 dan Penguji 2.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

  3. Strategi 3 : Sistem memiliki 3 level (Ketua Penguji, Penguji 1 dan Penguji 2)
    a. Sistem penilaian sidang ini memiliki 3 level penguji yaitu terdiri dari Ketua Penguji, Penguji 1 dan Penguji 2. Ketiga level tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda, hanya saja dalam proses penilaian mempunyai tugas yang sama.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

  4. Strategi 4 : Sistem dapat menampilkan data mahasiswa yang sedang mengikuti sidang.
    a. Sistem penilaian sidang ini dapat menampilkan data mahasiswa yang sedang mengikuti sidang. Data mahasiswa yang ditampilkan berupa NIM, nama, Jurusan, Judul Skripsi dan IPK.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

  5. Mulai dari Strategi 5 : Terdapat 1 (satu) tabel expert judgement penguji
    a. Pada sistem penilaian sidang ini terdapat 1 (satu) tabel expert judgement penguji sidang sebagai media input nilai.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

  6. Strategi 6 : Sistem dapat menampilkan nilai expert judgement penguji sidang dari 5 komponen nilai
    a. Pada tabel expert judgement inni terdapat 5 komponen penilaian yang harus diisi oleh para penguji sidang.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

  7. Strategi 7 : Terdapat 10 (sepuluh) kolom catatan penguji
    a. Catatan penguji sidang ini terdapat dibawah persis setelah tabel expert judgement penguji. Pada catatan penguji sidang ini terdapat 10 (sepuluh) kolom yang dapat diisi. Kolom catatan penguji tersebut dapat diisi sesuai dengan kebutuhan penguji sidang. Hanya saja terbatas pada 10 catatan saja.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

  8. Strategi 8 : Sistem dapat menampilkan tabel hasil penilaian sidang
    a. Nilai hasil sidang TA/Skripsi ini akan otomatis muncul apabila semua penguji sidang telah melakukan finalisasi.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

  9. Strategi 9 : Sistem dapat melakukan print BA, Rev KP, Rev P1 dan Rev P2
    a. Sistem dapat melakukan print BA, Rev KP, Rev P1 dan Rev P2 apabila penilaian telah selesai dilakukan (finalisasi). Button untuk print BA, Rev KP, Rev P1 dan Rev P2 ini terdapat dibawah hasil penilaian sidang.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

  10. Strategi 10 : Sistem penilaian sidang terdapat button finalisasi
    a. Button finalisasi ini digunakan ketika seluruh penguji sidang telah selesai melakukan penilaian. Ketika button finalisasi ini digunakan, maka penguji sidang sudah tidak dapat melakukan penilaian sidang kembali, baik itu untuk merubah nilai ataupun untuk menginput catatan penguji.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

  11. Strategi 11 : Memiliki 3 Artikel Tutorial Penilaian Sidang PESSTA+ pada iRan
    a. Memiliki 3 Artikel Tutorial Penilaian Sidang PESSTA+ pada iRan
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

  12. Strategi 12 : Mendapatkan 200 view pada video 3MT penilaian sidang
    a. Mendapatkan 200 view pada video penilaian sidang
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan

  13. Strategi 13 : Membuat 10 cermi project Penilaian Sidang
    a. Membuat 10 cermi project Penilaian Sidang
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan

  14. Strategi 14 : Melakukan sosialisasi kepada 4 admin PESSTA+
    a. Melakukan sosialisasi kepada 4 admin PESSTA+
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan

  15. Strategi 15 : Membuat 3 video tutorial project
    a. Membuat video tutorial mengenai Penilaian Sidang pada PESSTA+. Dimana pada video ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh apabila melakukan penilaian sidang TA/Skripsi. Dimulai dari login hingga finalisasi.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan

Testing

Black Box Testing

Pengujian yang dilakukan terhadap sistem PESSTA+ ini memakai metode pengujian black box atau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Berikut merupakan beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box).

Berikut ini terdapat 3 (tiga) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi:

Tabel 4.4. Testing

No. Pengajuan
1. Login sistem PESSTA+
2. Menu Penilaian Sidang
3. Finalisasi
  1. Login sistem PESSTA+
    Berikut ini adalah tabel pengujian black box testing berdasarkan pengembangan sistem PESSTA+ pada Perguruan Tinggi. Login pada sistem PESSTA+ menggunakan email Rinfo dan pengujian ini dilakukan dengan scenario sebagai berikut :

  2. Tabel 4.5. Pengujian Login Sistem PESSTA+ Skenario 1


  3. Menu Penilaian Sidang

  4. Pengujian ini bertujuan untuk menguji menu penilaian sidang dimana setiap penguji sidang wajib untuk mengisi dan melakukan penilaian. Penilaian sidang dilakukan dengan scenario sebagai berikut :

    Tabel 4.6. Blackbox Testing Menu Penilaian Sidang

  5. Finalisasi

  6. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan finalisasidimana setiap penguji sidang wajib melakukan finalisasi setelah melakukan penilaian. Apabila ketiga penguji sidang telah melakukan finalisasi maka hail penilaian akan otomatis muncul sesuai dengan hasil yang telah disubmit. Pengujian finalisasi dilakukan dengan scenario sebagai berikut:

    Tabel 4.7. Submit Bimbingan Konsultasi

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti pengujian pada login Single Sign On (SSO) yang menggunakan email Rinfo. Jika tidak menggunakan email Rinfo maka sistem akan kembali ke halaman utama PESSTA+, sehingga yang dapat masuk ke dalam sistem PESSTA+ khusus Pribadi Raharja yang mempunyai akun email Rinfo. Contoh lainnya adalah pengujian pada sistem penilaian sidang yaitu dengan menginputkan 5 komponen nilai expert judgement beserta catatan penguji.

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

a. Processor : Intel Dual-Core M30 50

b. Monitor : 14”

c. RAM : 2 GB

d. Hardisk : 500 GB

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan sebuah penunjangdari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini sebagai berikut :

a. Microsoft Windows 10

b. Google Chrome

c. Yii Framework 2

d. Notepad++

e. XAMPP

f. Visual Pardigm versi 10.

g. Sublime Text

Hak Akses (Brainware)

Dalam sistem yang diusulkan yaitu pada Penilaian Sidang PESSTA+ ini harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Maka dari penjelasan tersebut, user yang dapat mengakses Penilaian Sidang PESSTA+ ini terdiri dari:

  1. Ketua Penguji

  2. Penguji 1

  3. Penguji 2

Time Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.8. Time Schedule

Estimasi Biaya

Dalam penelitian ini tentu dibutuhkan biaya kebutuhan administrasi. Biaya tersebut terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 4.9. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang sudah dijelaskan pada BAB I dalam rumusan masalah sistem yang ada saat ini diruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja, maka kesimpulannya bahwa :

  1. Saat ini Perguruan Tinggi Raharja menggunakan sistem yang bernama PESSTA untuk melakukan Penilain Sidang Tugas Akhir/Skripsi. Cara kerja sistem ini masih menggunakan jaringan local, sehingga dirasa kurang efektif dan efisien diingat dengan semakin berkembang dan canggihnya informasi saat ini.

  2. Menciptakan Sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi yang dapat berjalan secara efektif dan efisien serta memberikan kemudahan kepada para penguji untuk melakukan penilaian Sidang. Dengan cara merubah sistem tersebut dari menggunakan jaringan local menjadi online. Sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi akan dibuat pada sistem PESSTA+. Sistem ini dapat diakses secara online dan tidak lagi menggunakan jaringan local, sehingga dapat diakses dimanapun tanpa terbatas oleh jaringan.

  3. Sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi pada sistem PESSTA (PEnilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir) yang berjalan saat ini sudah cukup baik. Pada sistem PESSTA masih menggunakan jaringan local. Untuk melakukan penilaian, penguji harus melakukan login menggunakan swipe PRC. Sistem PESSTA ini sangat terbatas, karena menggunakan jaringan local yang tidak dapat diakses secara online dan menggunakan jaringan internet.

Saran

Untuk meningkatkan Sistem Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja penulis memberikan beberapa saran yaitu:

  1. Dapat terpenuhinya kebutuhan Pribadi Raharja, khususnya bagi para dewan penguji sidang tugas akhir/skripsi Perguruan Tinggi Raharja akan sistem kampus yang optimal. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kampus sebaiknya digunakan sistem komputerisasi yang mempunyai daya akses yang cepat dan akurat. Dan agar dapat dilakukan pengembangan dan perbaikan secara berkesinambungan pada penelitian berikutnya untuk dapat lebih memaksimalkan pelayanan kampus.

  2. Perlu adanya perubahan Sistem Penilaian Sidang pada PESSTA. Seperti dengan merubah jaringan yang dipakai. Dari sistem PESSTA yang masih menggunakan jaringan jaringan local menjadi online dan dapat menggunakan jaringan internet. Sehingga dapat lebih mudah untuk diakses untuk para penguji.

  3. Dilakukannya pengembangan sistem PESSTA menjadi PESSTA+ dalam hal Penilaian Sidang Tugas Akhir/Skripsi. Agar tercapainya target dalam memberikan kemudahan bagi para penguji sidang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. O’Brien dan Marakas, 2013. Management System Information. McGraw Hill, New York.
  2. 2,0 2,1 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Deepublish.
  3. 3,0 3,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  4. Djahir, Yulia dan Dewi Pratita, Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen, CV Budi Utama, Yogyakarta, 2015.
  5. Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  6. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Sidang. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2017. Tersedia di http://kbbi.web.id/sidang
  7. Mahatmyo, Atyanto. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta : Deepublish.
  8. Taufiq. 2013. Analisis Sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. 9,0 9,1 Warsito, A. B., Yusup, M, dan Yulianto (2014). Kajian Yii Framework dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7 No.3, Mei 2014. ISSN: 1978 – 8282.
  10. 10,0 10,1 Ardhana, Yosep Murya Kusuma. 2016. Framework PHP Yii 2. Jasakom.
  11. 11,0 11,1 11,2 Zuliarso, E., dan Februariyanti, H. (2013). Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. Volume 18, No.1, Januari 2013. ISSN : 0854-9524.
  12. Nuh, M. (2017). Pembangunan Sistem Informasi Presensi Siswa Pada Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Rembang Berbasis Finger Print. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Volume 4 No 4, 2012. ISSN : 1979-9330.
  13. 13,00 13,01 13,02 13,03 13,04 13,05 13,06 13,07 13,08 13,09 13,10 13,11 13,12 13,13 13,14 13,15  
  14. Rahardja. Untung, Khanna Tiara, Ray Indra Taufik Wijaya 2014. Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 8, No. 1, September 2014. ISSN: 1978 – 8282.
  15. Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  16. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
  17. Guritno, Suryo, Sudaryono, Rahardja Untung. 2010. Teory and Application of IT Research. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT (2011:197)
  18. Hidayati, Untung Raharja, Mia Novalia. 2011. "Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Journal CCIT Vol – 4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  19. Arzan Muharom, Rinda Cahyana MT, H. Bunyamin M.kom, 2013, Pengembangan Aplikasi Sunda Berbasis Android Menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD) Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut, Vol. 10 No. 01, ISSN : 2302- 7339.
  20. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2016). PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS (STUDI KASUS: APLIKASI PREDIKSI KELULUSAN SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).
  21. Indri Handayani, Qurotul Aini, Fanni Oktaviani, Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di Pessta+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah Dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika, Penerbit Journal CCIT Vol.8 No.3, Oktober 2015.
  22. Nurmala, M. D., & Retnowati, T. H. (2013). PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SKRIPSI MAHASISWA. JURNAL EVALUASI PENDIDIKAN, 1(1), 25-33.
  23. Hidayati, Untung Raharja, Mia Novalia. 2011. "Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Journal CCIT Vol – 4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.

Contributors

Dea Indah Rahmawati