SI1414482319

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN (SPP)

SISWA BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

(SMK) NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1414482319
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN

SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN (SPP) SISWA

BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

(SMK) NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414482319
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN

SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN (SPP) SISWA

BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

(SMK) NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482319
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Suwarto, M.Pd)
   
(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 15001
   
NID : 04019


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN

SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN (SPP) SISWA

BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

(SMK) NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482319
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN

SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN (SPP) SISWA

BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

(SMK) NUSA PUTRA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1414482319
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1414482319

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi infomasi tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer merupakan media yang dapat memberikan kemudahan bagi manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Didalam dunia pendidikan dibutuhkan dana pendidikan yang biasa disebut dengan SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan). SPP merupakan biaya pendidikan yang dibebankan kepada siswa untuk kelancaran kegiatan proses belajar mengajar. Saat ini di SMK Nusa Putra Tangerang pada bagian administrasi keuangan yang salah satu tugasnya mengolah data pembayaran SPP yang dimana proses pengolahan data SPP masih menggunakan Microsof Access 2010. Berdasarkan hasil observasi, SMK Nusa Putra Tangerang menghadapi permasalahan yaitu pada proses pengolahan data keuangan dimana masih ada kelemahan dan kekurangan pada pengerjaan di Microsoft Access. Sehingga perlu adanya sistem informasi pembayaran SPP. Penelitian ini menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Service), elistiasi kebutuhan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan secara gambar. Yag selanjutnya diimplementsasikan dengan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Proprocessor) dengan basis data MySQL-Server sebagai database yang digunakan. Sistem informasi pembayaran SPP berbasis web ini diharapkan dapat membantu permasalahan yang ada.

Kata Kunci: Sistem, Informasi, Pembayaran, Web


ABSTRACT

The development of information technology is not separated from the rapid development of computer technology, because the computer is a medium that can provide convenience for humans in completing the work. In the world of education is available funding education is usually called SPP (Contribution of Education Development). SPP is the cost of education used for the smooth activities of teaching and learning process. Currently in the SMK Nusa Putra Tangerang on the financial administration of one of the tasks processing data payments SPP where SPP data processing processing is still using Microsof Access 2010. Based on the circumstances, SMK Nusa Putra Tangerang handle the problems that exist in the process of financial data processing still available. errors and deficiencies in Microsoft Access workmanship. It is necessary to issue information system of SPP payment. This research uses PIECES analysis method (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Service), elistiasi requirement of system use UML (Unified Modeling Language) to be able to image. Furthermore yag subsequently implemented with the programming language PHP (Hypertext Proprocessor) with MySQL-Server database as the original database. Web-based SPP payment information system that is expected to help the problem.

Keywords : System, Information, Payment, Web


KATA PENGANTAR


Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan Skripsi ini dengan judul "Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang". ”

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer pada jenjang Strata Satu Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan laporan diambil berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan beberapa sumber dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang yang mendukung penulisan laporan ini.

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka Laporan Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu,

maka dalam kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Suwarto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untum memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing 2 yang juga telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membimbing penulis dalam menyusun laporan skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna peneliti.
  7. Bapak Indra Gunawan M.Kom selaku Wakasek Kurikulum yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
  8. Bapak Jailani selaku Kepala Urusan TU yang telah membantu peneliti selama melakukan observasi.
  9. Mamah, Papah, Kakak, dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  10. Teman-temanku yang telah mendukung khususnya Tanti, Ka Nurul, Eka, Nuril, Wati, Winni, Vivin, Raharja 14 dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Laporan Skrispsi ini.
  11. Untuk teman-teman organisasi FUMMRI yang sudah memberikan motivasi dan do’anya sehingga Laporan Skripsi penulis berjalan dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Laporan Skrispi ini sangat penulis harapkan dengan senang hati.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan kiranya Laporan Penelitian Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti sendiri umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, Juli 2018
Ani Puspitasari
NIM. 1414482319

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
  5. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
  6. Tabel 4.2 Spesifikasi Pembayaran
  7. Tabel 4.3 Spesifikasi Siswa
  8. Tabel 4.4 Spesifikasi Status Pembayaran
  9. Tabel 4.5 Spesifikasi User
  10. Tabel 4.6 Daftar Pengujian
  11. Tabel 4.7 Pengujian Login Akun Bendahara SMK
  12. Tabel 4.8 Menambah Akun User Sesuai Dengan Hak Akses
  13. Tabel 4.9 Input Data Siswa
  14. Tabel 4.10 Input Data Bayar SPP
  15. Tabel 4.11 Input Data Status Pembayaran SPP
  16. Tabel 4.12 Data Pembayaran
  17. Tabel 4.13 Logout
  18. Tabel 4.14 Time Schedule
  19. Tabel 4.15 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Usecase Diagram Pembayaran SPP
  2. Gambar 3.2 Activity Diagram Pembayaran SPP
  3. Gambar 3.3 Sequence Diagram Pembayaran SPP
  4. Gambar 3.4 Hasil Analisis Kerja
  5. Gambar 3.5 Hasil Analisis Informasi
  6. Gambar 3.6 Hasil Analisis Ekonomi
  7. Gambar 3.7 Hasil Analisis Kontrol
  8. Gambar 3.8 Hasil Analisis Efisiensi
  9. Gambar 3.9 Hasil Analisis Pelayanan
  10. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Informasi Pembayaran
  11. Gambar 4.2 Usecase Diagram Aktor Bendahara SMK
  12. Gambar 4.3 Usecase Diagram Aktor Bendahara Yayasan
  13. Gambar 4.4 Usecase Diagram Aktor Kepala Yayasan
  14. Gambar 4.5 Usecase Diagram Aktor Tata Usaha
  15. Gambar 4.6 Usecase Diagram Aktor Siswa
  16. Gambar 4.7 Activity Diagram Sistem Informasi Pembayaran
  17. Gambar 4.8 Activity Diagram Aktor Bendahara SMK
  18. Gambar 4.9 Activity Diagram Aktor Bendahara Yayasan
  19. Gambar 4.10 Activity Diagram Aktor Kepala Yayasan
  20. Gambar 4.11 Activity Diagram Aktor Tata Usaha
  21. Gambar 4.12 Activity Diagram Aktor Siswa
  22. Gambar 4.13 Sequence Diagram Sistem Informasi Pembayaran
  23. Gambar 4.14 Sequence Diagram Aktor Bendahara SMK
  24. Gambar 4.15 Sequence Diagram Aktor Bendahara Yayasan
  25. Gambar 4.16 Sequence Diagram Aktor Kepala Yayasan
  26. Gambar 4.17 Sequence Diagram Aktor Tata Usaha
  27. Gambar 4.18 Sequence Diagram Aktor Siswa
  28. Gambar 4.19 Class Diagram Sistem Pembayaran SPP
  29. Gambar 4.20 Tampilan Halaman Login
  30. Gambar 4.21 Tampilan Halaman Dashboard
  31. Gambar 4.22 Tampilan Data Bayar SPP
  32. Gambar 4.23 Tampilan Data Siswa
  33. Gambar 4.24 Tampilan Data User
  34. Gambar 4.25 Tampilan Data Laporan Pembayaran SPP Perhari
  35. Gambar 4.26 Tampilan Data Laporan Pembayaran SPP Perbulan


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sistem informasi dan teknologi komputer berkembang sangat pesat sejalan dengan besarnya kebutuhan terhadap informasi. Perkembangan teknologi infomasi tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer merupakan media yang dapat memberikan kemudahan bagi manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Perubahan dan dinamika masyarakat yang semakin cepat seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi sehingga memerlukan kualitas informasi yang akurat, cepat dan tepat. Perkembangan teknologi dibidang pendidikan pun semakin pesat, para siswa tidak hanya di beri pelajaran tetapi di tuntut untuk dapat mengerti tentang teknologi.

Sedangkan pendidikan itu sendiri adalah proses pembelajaran, penelitian atau pelatihan dari guru kepada murid untuk memperoleh pengetahuan serta pemahaman yang lebih tinggi sesuai dengan tingkatannya. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia, meskipun pendidikan tidak termasuk kedalam 3 kebutuhan dasar manusia. Pendidikan yang didapat oleh seorang murid dapat mempengaruhi pengendalian diri, akhlak mulia, pengetahuan, kecerdasan, spiritual keagamaan, dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya dalam bersosialisasi dan bertindak bagi kehidupan serta orang-orang disekitarnya. Pendidikan dianggap penting bagi sebagian masyarakat saja, dikarenakan bagi masyarakat ekonomi kelas bawah yang terpenting adalah bekerja dan menghasilkan uang untuk keberlangsungan hidup mereka. Padahal pendidikan berpengaruh kedalam pertumbuhan ekonomi bangsa karena kemajuan bangsa Indonesia akan berkembang dan aman jika dikuasai oleh orang yang berpendidikan, mempunyai pengetahuan yang luas, dan orang yang mau belajar serta memperbanyak ilmu yang belum ia kuasai. Meskipun tidak semua orang berpendidikan akan sukses, akan tetapi pada kenyataannya kesuksesan berhasil diraih oleh orang yang berpendidikan serta usaha dan kerja keras.

Didalam dunia pendidikan dibutuhkan dana pendidikan yang biasa disebut dengan SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan). SPP merupakan biaya pendidikan yang dibebankan kepada siswa untuk kelancaran kegiatan proses belajar mengajar. Biasanya SPP di bayarkan oleh siswa setiap 6 bulan sekali atau boleh dicicil tergantung kebijakan dari sekolah.

Saat ini di SMK Nusa Putra Tangerang pada bagian administrasi keuangan yang salah satu tugasnya mengolah data pembayaran SPP yang dimana proses pengolahan data SPP masih menggunakan Microsof Access 2010. Berdasarkan hasil observasi, SMK Nusa Putra Tangerang menghadapi permasalahan yaitu pada proses pengolahan data keuangan dimana masih ada kelemahan dan kekurangan pada pengerjaan di Microsoft Access.

Permasalahan yang ada pada SMK Nusa Putra Tangerang yaitu pada input, proses, dan output data-data pembayaran SPP masih dilakukan secara terkomputerisasi menggunakan Microsoft Access dan ditulis manual untuk penceklisan data yang sudah bayar, sehingga menimbulkan suatu permasalahan dalam input, proses, dan output data-data pembayaran SPP bisa saja mengalami kesalahan penginputan data, pencarian data dilakukan secara manual, perlu dilakukannya pengecekan berulang kali untuk mengurangi kesalahan penginputan data per-siswa bayarkan sehingga menghabiskan banyak waktu dalam proses pengolahan data tidak efektif dan efisien.

Maka berdasarkan hal-hal yang telah terpaparkan diatas, diperlukan aplikasi sistem informasi pembayaran berbasis web dalam pembayaran SPP, dimana dengan adanya sistem ini akan mempermudah pengolahan data yang terkomputerisasi yang dapat diakses secara cepat dan efisien. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk merancang sebuah software berbasis web yang dapat mengatasi permasalahan diatas sebagai tema skripsi yaitu dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA KOTA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu :

  1. Bagaimana Prosedur Pembayaran SPP yang berjalan saat ini di SMK Nusa Putra Tangerang ?
  2. Apa saja kendala-kendala dan kelemahan dari Prosedur Pembayaran SPP di SMK Nusa Putra Tangerang?
  3. Bagaimana Rancangan Sistem Informasi SPP di SMK Nusa Putra Tangerang ?

Ruang Lingkup Masalah

Untuk membatasi permasalahan pada penelitian skripsi ini, maka penulis akan membatasinya pada ruang lingkup penelitian menjadi poin-poin berikut ini :

  1. Sistem yang dirancang dalam penyusunan skripsi ini adalah sistem yang digunakan untuk pembayaran SPP Siswa Kelas X s/d XII
  2. Hanya pada lingkup penginputan SPP
  3. Pemberitahuan sudah bayar dan reminder pembayaran SPP
  4. Laporan harian dan laporan bulanan yang disajikan dalam sistem informasi pembayaran SPP Siswa


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan sebagai berikut :

  • Bagi Penulis
    1. Sarana untuk menerapkan teori-teori manajemen operasional dan ilmu pengetahuan lainnya yang telah di dapat selama perkuliahan dan dapat menambah ilmu serta wawasan yang telah di pelajari selama ini.
    2. Melatih penulis supaya berfkir secara terbuka agar dapat mempermudah memecahkan dan mengahadapi masalah yang akan terjadi kedepannya.
  • Bagi SMk Nusa Putra Kota Tangerang
    1. Sebagai bahan informasi bagi sekolah agar dapat menggunakan hasil analisa sebagai bahan masukan pertimbangan bagi sekolah kedepannya.
    2. Mengetahui kendala-kendala dan kelemahan dari Prosedur Pembayaran SPP di SMK Nusa Putra Tangerang
    3. Mengetahui Rancangan Informasi Pembayaran SPP di SMK Nusa Putra Tangerang
  • Bagi Pembaca
    1. Sebagai bahan referensi bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, agar diharapkan dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.
    2. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penulis dalam membuat karya tulis supaya menjadi lebih baik lagi.

    Manfaat Penelitian

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis berharap agar penulisan skripsi ini bisa dijadikan masukan untuk SMK Nusa Putra Tangerang diantaranya :

    1. Manfaat bagi Peneliti
      1. Memberikan solusi atas kelemahan-kelemahan yang sistem yang sedang berjalan Pada SMK Nusa Putra Tangerang.
      2. Dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan agar sistem dapat berjalan lebih baik lagi.
      3. Dapat memberikan masukan dalam rancangan sebuah sistem khususnya pada sistem yang berbasis web pada pembayaran SPP pada SMK Nusa Putra Tangerang.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi, digunakan metode sebagai berikut :

    1. Metode Pengamatan Langsung (observation)
    2. Pada awalnya dilakukan dengan pengamatan menyeluruh terhadap sistem yang sedang berjalan dalam proses pembayaran SPP, kemudian mempelajari kekurangan-kekurangan yang dilakukan, setelah di ambil kesimpulan sementara mengenai masalah masalah yang ada secara menyeluruh dan mendefinisikan masalah tersebut.

    3. Metode Wawancara (Interview)
    4. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai data sekolahan tersebut dengan cara mewawancara atau membuat tanya jawab dengan bendahara di sekolah tersebut.

    5. Studi Pustaka (Study Pustaka)
    6. Metode untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis.

    Metode Analisa

    Metode Analisa Sistem

    Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, penulis juga mengajukan metode analisa yang digunakan untuk menganalisa sistem atau aplikasi perancangan sistem informasi pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) pada SMK Nusa Putra Tangerang yaitu menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, and Service). Alasan mengapa penulis memilih metode analisa PIECES, karena analisis PIECES memiliki enam variabel untuk di evaluasi ketika membuat sebuah sistem yaitu seberapa efektif pengembangan yang bisa dilakukan untuk sistem, informasi apa yang akan diterima, memaksimalkan informasi yang diterima dan mengurangi biaya yang dikeluarkan, sistem yang dibuat harus lebih unggul daripada sitem yang manual, dan membuat suatu sistem sangat user-friendly sehingga mudah dipahami.

    Metode Analisa Perancangan Program

    Dalam skripsi ini metode Analisa Perancangan Program yang digunakan adalah UML (Unified Modelling Language). UML itu sendiri desainnya berorientasi object-oriented programming. Maksudnya adalah sudut pandang program berdasarkan konsep “objek” yang dapat berisi data. Menggunakan bantuan software visual paradigm dengan tahapan membuat Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

    Metode Perancangan

    Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perangacangan yang berorientasi objek yang melalui tahapan pembuatan diagram UML, database dan perancangan program yang disesuaikan dengan dokumen elisitasi yang telah disetujui oleh stakeholder. Bahasa pemrograman yang digunakan pada penelitian ini yaitu PHP (Processor Hypertect Protocol) dengan menggunakan database MySQL.

    Metode Testing

    Dalam skripsi ini metode Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang oleh penulis yaitu Metode BlackBox Testing. BlackBox Testing adalah metode pengujian sistem yang berfokus kepada interface atau fungsionalitas suatu sistem. Karena itu blackbox testing dapat efisien menemukan cacat dalam memasukkan inputan dan hasil outputnya.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan skripsi ini, penulis mengelompokkan materi laporan menjadi beberapa sub-bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, metode analisa sistem, metode pengujian sistem, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisi tentang beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan skripsi, berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam menganalisis sistem informasi pembayaran SPP, meliputi teori-teori pendukung, teori-teori lainnya dan literature review.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini menjelaskan tentang penjabaran hasil lokasi kerja yang meliputi gambaran umum sekolah, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem yang berjalan saat ini menggunakan UML (Unified Modelling Language), analisa SWOT, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan, analisa proses serta tata laksana sistem berjalan.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab ini berisikan tentang usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan prototype/tampilan, testing dan implementasi sistem yang diusulkan.


    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat di berikan penulis dari hasil penelitian yang di lakukan terhadap sistem tersebut. Saran untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang sedang berjalan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

    Menurut Tata Sutabri (2014:2), [1] “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.”

    Menurut Budi Sutedjo dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29), [2] “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain, yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan.”

    Menurut Davis G.B. dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29) [2] “Sistem adalah kumpulan dari elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.”

    Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2014:9), [1] “menyatakan bahwa suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.”

    Menurut Lani Sidharta dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29),[2]“Sistem adalah himpunan dari bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.”

    Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan tata cara yang tersusun secara berurutan dan berhubungan satu sama lain yang diproses dan diolah untuk mencapai tujuan tertentu.

    Karateristik Sistem

    Edhi Sutanta dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:35 ), karakteristik sistem yaitu sebagai berikut [2]

    1. Komponen(components)
    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya satu sama lain saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu subsistem, setiap subsistem memiliki sistem yang menjalankan suatu fungsuu tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    3. Batas (Boundary)
    4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

    5. Lingkungan (environments)
    6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

    7. Penghubung/antarmuka (interface)
    8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

    9. Masukan (input)
    10. Masukan merupakan komponen sistemm yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

    11. Pengolahan (processing)
    12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

    13. Keluaran (output)
    14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

    15. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
    16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

    17. Kendali (control)
    18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

    19. Umpan balik (feed back)
    20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

    Menurut Jogianto dalam dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:37),[2]“Mengemukakan bahwa sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.”

    Klasifikasi Sistem

    Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya : (Tata Sutabri, 2014:11)[1]

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

    3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
    4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    5. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
    6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh daari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adaah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probilistik.

    7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
    8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan.

      Menurut Jogianto dalam dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:37),[2]“Mengemukakan bahwa sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.”

    Pelaku Sistem

    Pelaku sistem terdiri atas tujuh kelompok, yaitu sebagai berikut : (A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:43)) [2]

    1. Pemakai
    2. Pada dasarnya terdapat tiga jenis pemakai. yaitu operasional, pengawas dan eksekuktif.

    3. Manajemen
    4. Ada tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian ketika sistem baru diterapkan; manajemen sistem yang diterapkan dalam pengembangan sistem; manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.

    5. Pemeriksa
    6. Pemeriksa menentukan keseluruhannya yaitu berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan dibanyak perusahaan sejenis.

    7. Penganalisis Sistem
    8. Fungsi dari penganalisis sistem antara lain sebagai berikut :

      1. Arkeolog, yaitu menelusuri cara sistem lama berjalan, sistem tersebut dijalankan, dan segala hal menyangkut sistem lama
      2. Inovator, yaitu membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan lain
      3. Mediator, yaitu menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem lain yang mungkin belum memiliki sikap dan cara pandang yang sama
      4. Pimpinan, yaitu penganalisis sistem harus personel yang berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu, penganalisis sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum bekerja karena penanggung jawab pekerjaan diformulasikan oleh programmer
    9. Pendesain Sistem
    10. Pendesain sistem menerima hasil penganalisis sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.

    11. Programmer
    12. Setelah penganalisis sistem memberikan hasil kinerjanya dan diolah oleh pendesain sistem, programmer dapat mulai bekerja.

    13. Personal Pengoperasian
    14. Pelaku ini bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer, misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan memback-up.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Informasi dan data adalah dua hal yang berbeda tidak bisa disamakan dan tidak dapat dipisahkan, karena data merupakan salah satu hasil dari informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan suatu masalah tertentu. Oleh karena itu istilah data dan informasi sering digunakan secara tidak tepat, karena ada yang menyebut pengertian data padahal yang dimaksud adalah pengertian informasi, begitupun sebaliknya.

    Menurut Agustina dalam Masykur Fauzan dan Ibnu Makruf Pandu Atmaja (2015:2),[3]“data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi.”

    Menurut John. J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2014:18),[1] “Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain. Jelasnya, data itu dapat berupa apa saja dan dapat ditemui dimana saja. Kemudian kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses penyusunan kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.”

    Menurut Susanto dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan, (2014:68), [2] “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini, data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi.”

    Menurut Gordon B. Davis dalam Jeperson Hutahaean (2014:8), [4] “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambing-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.”

    Menurut Siagian dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:68), [2] “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.”

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa data itu penting bagi kehidupan manusia karena data merupakan hasil proses pengamatan atau observasi yang kemudian diolah menjadi pengetahuan sehingga dapat menghasilkan suatu informasi yang akan digunakan untuk bahan diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan maupun pengukuran.

    Klasifikasi Data

    Informasi sangat erat hubungannya dengan data. Informasi berasal dari data. Dasar dari klasifikasi data yaitu level sensitivitas data, semakin data diketahui oleh orang yang tidak berkepentingan semakin data akan mengalami kerugian yang besar. Sedangkan data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenisnya, sifatnya, dan sumbernya. Berikut ini akan diuraikan mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut : (Tata Sutabri, 2014:18) [1]

    1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data
      1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data)
      2. Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah kelas dalam suatu sekolah menghasilkan suatu data hitung.

      3. Data ukur (Measurement Data)
      4. Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seoroang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau thermometer adalah hasil prose pengukuran.

    2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data
      1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      2. Data Kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan golongan kuantitatif.

      3. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      4. Data Kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit dalam penilaian studi dengan grade A,B,C,D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

    3. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data
      1. Data Internal (Internal Data)
      2. Data Internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri bukan data hasil karya orang lain.

      3. Data Eksternal (External Data)
      4. Data Eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :

        1. Data Eksternal Primer (Primary External Data)
        2. Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemikirannya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

        3. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)
        4. Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

    Nilai Dan Kualitas Data

    Ada tiga indikator yang dapat digunakan untuk menentukan nilai data (Sutabri dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:72), yaitu sebagai berikut :

    1. Ketelitian Data(Data Precision)
    2. Ketelitian Data dapat diperoleh dengan mempratikkan beberapa hal, seperti melakukan pengamatan secara berulang-ulang, menggunakan peralatan standar atau peralatan yang tersertifikasi/direkomendasikan, pengamatan dengan melibatkan beberapa orang dari keahlian yang sama, dan sebagainya.

    3. Komparabilitas Data (Data Comparability)
    4. Berarti data yang dihasilkan menggunakan peralatan yang telah di standardisasi, satuan data yang digunakan adalah satuan standard dan sebagainya.

    5. Validitas Data (Data Validity)
    6. Berarti dengan mempergunakan data tersebut tujuan yang ingin dicapai oleh pengguna terealisasi.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Informasi merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pengolahan data yang terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

    Menurut Utari dkk dalam Jurnal Semantik (2016:188), [5],“Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk pengetahuan bagi yang menerimanya.”

    Menurut Anton M. Meliono dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan, (2014:75),[2], “Informasi adalah data yang sudah diproses untuk tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah keputusan.”

    Aliev (2013)[6], dalam International Jurnal of Information Technology & Decision Making berpendapat bahwa “Real information concering a decision maker’s behavior and environtment is imperfect, qualitative and as result, often described in natural language”.

    Menurut George dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:75), [2]“Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.”

    Dari uraian tentang informasi ada 3 hal penting yang harus diperhatikan disini, yaitu :

    1. Informasi merupakan hasil pengolahan data
    2. Memberikan makna atau arti
    3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian

    Jadi, berdasarkan beberapa pengertian informasi menurut para ahli, kesimpulan menurut penulis informasi adalah sebuah data yang diperoleh baik secara tertulis maupun verbal yang kemudian diolah, diproses sehingga bisa disimpan untuk tujuan tertentu.

    Jenis-Jenis Informasi

    Para ahli sistem informasi manajemen tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai jenis-jenis informasi yang dioperasikan dalam manajemen. Dari berbagai pendapat yang berbeda itu dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dipaparkan berikut ini. (Tata Sutabri, 2014:30)[1]

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
      1. Informasi yang Tepat Waktu
      2. Pada hakikatnya, makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatua keputusan diambil. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa informasi adalah bahan pengambilan keputusan. Makna tepat disini amat relatif. Bagi manajer yang satu, suatu informasi yang dating padanya sehari sebelum pengambilan keputusan mungkin dianggap tepat. Akan tetapi, belum tentu demikian bagi manajer lainnya. Bagi manajer lain yang lebih sibuk dan lebih besar ruang lingkup organisasinya, mungkin informasi yang tiba padanya seminggu sebelum pengambilan keputusan dinilai tidak tepat.

      3. Informasi yang Relevan
      4. Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepetingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian. Kadar relevansi informasi dengan kepentingan pihak penerima tidak sama. Ada yang sangat erat kaitannya, ada pula yang sekedar berkaitan. Konsekuensinya, semakin erat kaitan suatu informasi dengan kepentingan si penerima, semakin besar perhatian yang ditumpahkan kepadanya. Informasi yang tidak relevan jelas tidak akan mendapat perhatian sama sekali dari si penerima informasi.

      5. Informasi yang Bernilai
      6. Yang dimaksud dengan informasi yang bernilai dan informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternative yang paling kecil risikonya. Maka, jika diperoleh informasi yang bermanfaat bagi alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memiliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

      7. Informasi yang Dapat Dipercaya
      8. Suatu informasi harus dapat dipercaya (reliable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi yang digaitkan manajemen. Lebih-lebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan dan yang menyangkut untung rugi secara finansial. Masalah kepercayaan ini senantiasa mendapat perhatian yang saksama dari manajer. Informasi yang disampaikan, baik kepada seseorang maupun ke suatu organisasi harus betul-betul diyakini kebenarannya.

    2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
    3. Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

      1. Informasi Masa Lalu
      2. Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur. Pengaturannya harus sedemikian rupa sehingga dapat disajikan kepada yang memerlukan dalam waktu secepat-cepatnya dan dalam keadaan selengkap-lengkapnya. Di Negara-negara yang sudah maju, informasi mengenai peristiwa masa lalu banyak yang disimpan dalam bentuk mikro film sehingga tidak memerlukan tempat dan ruang yang banyak & untuk memperolehnya amat mudah.

      3. Informasi Masa Kini
      4. Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current events). Berkat teknologi maju dan canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan relative amat cepat. Meskipun demikian, dalam manajemen tidak selalu informasi masa kini itu merupakan hasil proses komputer. Sarana produk teknologi mutakhir itu hanya digunakan untuk informasi-informasi tertentu saja. Tidak jarang informasi yang diperoleh oleh seorang manajer dengan cara lisan dan tidak formal ternyata mengandung nilai yang sangat penting untuk mengambil suatu keputusan.

    4. Informasi Berdasarkan Sasaran
    5. Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis diklasifikasikan sebagai berikut :

      1. Informasi Individual
      2. Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambilan keputusan decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya. Informasi jenis ini disampaikan secara tatap muka (face-to-face) atau melalui telepon atau dengan perantara surat, tergantung macam informasi yang disampaikan dan tergantung waktu yang diperlukan untuk memperoleh tanggapan.

      3. Informasi Komunitas
      4. Yang disebut informasi komunitas (community information) adalah informasi yang ditujukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat, informasi komunitas yang disampaikan pabrik rokok Gudang Garam hanya tertuju kepada sekelompok orang yang suka merokok, termasuk peroko merk Gudang Garam. Informasi komunitas yang disebarkan PLN mengenai tarif listrik ditujukan hanya kepada para pelanggannya. Demikian pula informasi tentang pemulihan iuran televisi yang pernah dijadikan keputusan Departemen Penerangan tertuju hanya kepada sekelompok orangy yang memiliki pesawat televisi, tidak seluruh masyarakat.

    Fungsi Informasi

    Menurut Sutabri dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:77), [1]“fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi ketika berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik. Akan tetapi, dalam pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi berbagai macam pilihan.”

    Nilai Informasi

    Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu : (Tata Sutabri, 2014:33) [1]

    1. Mudah diperoleh
    2. Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
    3. Luas dan tangkap
    4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dank arena itu sulit mengukurnya.

    5. Ketelitian
    6. Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    7. Kecocokan
    8. Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

    9. Ketepatan waktu
    10. Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

    11. Kejelasan
    12. Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut?

    13. Keluwesan
    14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    15. Dapat dibuktikan
    16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama

    17. Tidak ada prasangka
    18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    19. Dapat diukur
    20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

    Kualitas Informasi

    Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). Berikut ini penjelasan tentang kualitas informasi, yaitu sebagai berikut (Tata Sutabri, 2014:37) [1]

    1. Akurat(Accurate)
    2. Informasi haruas bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bais atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    3. Tepat Waktu (Timelines)
    4. Informasi yang dating pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

    5. Relevan (Relevance)
    6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab-muhasabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

    Konsep Dasar Perancangan

    Definisi Perancangan

    Menurut Nasution dalam Asmawati (2016:40), [7]“Perancangan adalah tahapan dimana dimulai mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem, dan skema alur kerja program.”

    Menurut Muhammad Arif (2017:2), [8]“Perancangan menggambarkan rencana umum suatu kegiatan rancangan proyek dan aktivitas-aktivitas khusus yaitu teknik atau metode-metode dalam merancang tertentu.”

    Jadi, penulis menyimpulkan perancangan adalah tahapan suatu kegiatan awal yang menggambarkan rencana umum dalam proses pembuatan proyek atau produk.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:117), [9] mengatakan “perancangan sistem merupakan tahapan kelanjutan setelah analisis sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.”

    Verzello dan John Reuter dalam Darmawan (2013:227), [10]mengatakan bahwa, “perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.”

    Jadi, penulis menyimpulkan bahwa perancangan sistem adalah salah satu kegitan yang dilakukan setelah analisis untuk menggambarkan bagaimana suatu sistem dapat dibentuk.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Tujuan yang hendak di capai dari tahap perancangan sistem mempunyai tujuan utama menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:117) yaitu untuk :[9]

    1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
    2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

    Konsep Dasar Analisis Sistem

    Definisi Analisis Sistem

    Menurut Whitten dan Bentley dalam Sri Mulyani (2016:38),[11]“Analisis sistem adalah sebuah teknik penguraian sebuah sistem menjadi beberapa komponen-komponen dengan tujuan mempelajari bagaimana komponen-komponen pembentuk sistem tersebut saling bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan sistem.”

    Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktavianto (2016:27), [12]“Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.”

    Jadi, analisis sistem adalah suatu teknik menganalisa sebuah sistem yang didalamnya terdapat sebuah komponen, pemecahan suatu permasalahan, dan kegunaan sistem tersebut sehingga dapat menghasilkan sistem yang diinginkan.

    Prinsip-Prinsip Analisis Sistem

    Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18) adalah :[13]

    1. Mendefinisikan masalah
    2. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

    3. Menyatakan sasaran sistem
    4. Tujuan dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

    5. Menetapkan batasan sistem (System Boundaried)
    6. Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

    7. Menetapkan kendala sistem
    8. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

    9. Dekomposisi sistem
    10. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu sistem terincin subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Alter dalam Abdul Kadir (2014:9),[14]“Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.”

    Menurut Tata Sutabri (2014:40), [1]“Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

    Menurut Roomey dalam A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:201),[2]“Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data serta cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”

    Menurut Jeperson Hutahean (2014:13) , [4], “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.”

    Berdasarkan pengertian sistem informasi menurut para ahli dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem atau cara sebuah organisasi yang menggabungkan antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi untuk di disimpan, diolah, dikendalikan, dan melaporkan informasi sehingga dapat mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:202), [2]“Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang disebut blok bangunan, yaitu komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.”

    1. Komponen Input
    2. Input mewakili data yang masuk dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

    3. Komponen model
    4. Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan.

    5. Komponen output
    6. Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

    7. Komponen teknologi
    8. Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

    9. Komponen hardware
    10. Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsinya sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi.

    11. Komponen software
    12. Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.

    13. Komponen basis data
    14. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.

    15. Komponen kontrol
    16. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat cepat diatasi.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

    Definisi Sistem Informasi Akuntansi

    Definisi sistem informasi akuntansi menurut Hery (2017:04) [15]adalah “Teknik yang menggambarkan proses hubungan antara sumber data keuangan dengan para penerima informasi melalui saluran komunikasi tertentu yang dinamakan siklus akuntansi .”

    Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi

    Menurut Indra Mahardika Putra (2017:54) sebagai sistem, akuntansi terdiri dari tiga fungsi utama yaitu :[16]

    1. Fungsi Penginputan
    2. Akuntansi menyiapkan input hendak diproses, input akuntansi berupa transaksi yaitu peristiwa yang menyebabkan perubahan dana.

    3. Fungsi Pemrosesan
    4. Akuntasi mengolah setiap input (transaksi) dalam rangka menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar akuntansi berupa pencatatan yang terdiri dari penjualan dan pemindah bukuan.

    5. Fungsi Pengoutputan
    6. Akuntansi menyajikan informasi dana yang diharapkan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

    Konsep Dasar Analisa Pieces

    Definisi Pieces

    Menurut Susena, dkk Jurnal Saintech Politeknik Indonusa Surakarta (2015), [17]“Analisa digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan sistem ini akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk kebaikan.”

    Sedangkan menurut Tri Munfarida dan Yuli Astuti dalam Jurnal Mantik Penusa (2017:16), [18]“Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efisiensi), dan Pelayanan (Service).”

    1. Analisis Kinerja(Performance)
    2. Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari Troughput dan Respons Time. Troughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu sistem tertentu. Respontime adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon menangani pekerjaan tersebut.

    3. Analisis Informasi (Information)
    4. Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, karena informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (acurat), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance). Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relevan tentunya akan memberikan keputusan bisnis yang baik untuk kemajuan perusahaan.

    5. Analisis Ekonomi (Economic)
    6. Analisis ekonomi merupakan sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang didapat dari sistem yang baru. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Dilihat dari pemanfaat biaya sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis.

    7. Analisa Kontrol (Control)
    8. Analisa kendali yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan. Di dalam proses monitoring/pencatatan perlu adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak pemilik terhadap semua proses monitoring/pencatatan yang dilakukan oleh karyawannya.

    9. Analisis Efisiensi (Efficiency)
    10. Efisiensi ini erat kaitannya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran.

    11. Analisis Pelayanan (Service)
    12. Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam meyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:192), [19]Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat.

    Menurut Anhar (2016:19),[20]Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

    Menurut Ary Budi Warsito (2015:29),[21]Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer,diperlukan sistem manajemen database seperti MySql Server.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa database adalah suatu struktur pengelolaan data melalui komputer yang bisa di akses secara efektif dan efisien.

    Karakteristik Database

    Menurut A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:303), [2]dalam Database Management Systems (DBMS) memiliki 2 (tiga) karakteristik utama, yaitu :

    1. Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda.
    2. Data tidak bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.
    3. Data memiliki integrasi (akurasi dan validasi) yang terkendali.

    Konsep Dasar BlackBox Testing

    Definisi BlackBox Testing

    Menurut M. Sidi Mustaqbal Dkk dalam jurnalnya (2015:33),[22]“Blackbox Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”

    Menurut Sandeep Desai dan Abhishek Srivastava (2016:116), [23]“Black Box Testing means the software should be tested without knowing what is inside. Functional testing is performes on the requirements documents, as it contains expected functionality and feature.”

    Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:275-276), [24]“Black-box testing adalah perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program.”

    Menurut Warsito (2015:32),Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data.

    Menurut Asrin Hosseini Amir Sheikh-Ahmadi dalam Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using data Mining Techniques. International Journal of Computer Applications. Vol.131, No.13 (2015:44)[25], “The black box test is a test that does not pay attention to the inner mechanism of a system or tool ; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions.”.

    Jadi penulis menyimpulkan black box adalah metode pengujian yang memfokuskan kepada keperluan software tanpa menguji kode program dan desainnya.

    Konsep Dasar UML

    Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Rosa dan Shalihuddin (2013:13),[24]UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

    Menurut Jayant dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science dan Software Engineerinng (2014:148), [26]The UML is a visual modellng language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system.

    Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:12), [27]UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).

    Menurut Wibawa (2015:5), [28]UML adalah bahasa pemodelan yang konsisten, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD untuk menentukan visualisasi, konstruksi dan mendokumentasikan artifact dari sistem software.

    Jadi, UML merupakan sebuah bahasa pemodelan yang menggambarkan desain arsitektur pada software untuk sistem yang berorientasi objek.

    Jenis-Jenis Diagram Unified Modeling Language(UML)

    1. Use Case Diagram
    2. Menurut Murad (2013:57), [29]Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan Use Case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.

      Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2015:155), [24]mendefinisikan bahwa Use Case Diagram merupakan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

    3. Activity Diagram
    4. Menurut Murad (2013:59), [29]Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.

      Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2015:161), [24]Activity Diagrammerupakan gambaran workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

    5. Sequence Diagram
    6. Menurut Vidia (2013:21), [30]Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya.

    7. Class Diagram
    8. Menurut Wijayanto (2013:33),[31]Class diagram dibuat berdasarkan Use Case Diagram dan Activity Diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem.

      Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2013:141), [24]Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

    Langkah-Langkah Penggunaan Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15), [27]Langkah-Langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) Sebagai berikut  :

    1. Buatlah daftar business process untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul
    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security, dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem
    5. Berdasarkan Use Case Diagram, mulailah membuat Activity Diagram
    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
    7. Buat Rancangan User Interface model yang menyediakan antarmuka untuk menjalankan Skenario Use Case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada. Buatlah Class Diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Alangkah lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram tahap ini. Juga, definisi test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :
      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengambangkan unit kode lengkap dengan tes
      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    Konsep Dasar Web

    Definisi Web

    Menurut Murya dalam Esa Wijayanti (2014:22), [27]“WWW (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”

    Menurut Dina Fitria Murad (2013:49), [29]“Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 1 No. 1 (2017:52), [32]“Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.”

    Jadi, pengertian web menurut penulis adalah sekumpulan halaman informasi yang dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang terkonekasi dengan jaringan intenet disajikan dalam bentuk hypertext.

    Konsep Dasar Notepad++

    Definisi Notepad++

    Menurut Vidiandry Putratama Supono (2016:13), [33]“Notepad++ adalah aplikasi teks editor yang gratis serta powerful yang dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah kode-kode program.”

    Menurut Madcoms (2016:15),[34]“Notepad++ adalah sebuah text editor yang sangat berguna bagi setiap orang dan khususnya bagi para developer dalam membuat program.”

    Menurut Angga Reza Pahlevi dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:4),“Notepad++ adalahsebuah aplikasi teks editor yang bersifat gratis. Notepad++ menitikeratkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis.”

    Konsep Dasar Xampp

    Definisi Xampp

    Menurut M. Rasyid Saputra dan Slamet Riyadi (2016:2),“Xampp adalah salah satu paket software web server yang terdiri atas Apache, MySQL, PHP, dan PhpMyadmin. Mengapa menggunakan Xampp, karena Xampp sangat mudah penggunaannya, terutama jika anda seorang pemula. Proses instalasi Xampp sangat mudah, karena tidak perlu melakukan konfigurasi Apache, MySQL,dan PHP secara manual. Xampp melakukan instalasi dan konfigurasi secara otomatis.”

    Menurut Bunafit Nugroho dalam Fauzi dkk dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26), [35]“Xampp adalah paket webprogramming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server-nya untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools php Myadmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server.”

    Menurut Rahman (2015:80), [35]“Xampp adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba diwindows karena kemudahan instalisasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apache, interpreter PHP dan basis data MySQL.”

    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Menurut Handoko Budisetyo (2016:2), [36]“Definisi PHP adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.”

    Menurut Raharjo (2016:38), [36]“PHP adalah salah satu bahasa pemrograman script yang dirancang untuk membangun aplikasi web.”

    Menurut Supono dan Putratama Virdiandy (2016:3), [33]“PHP (Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan kedalam HTML.”

    Kekurangan dan Kelebihan PHP

    Menurut Supono dan Putratama Virdiandy (2016:3), [33]mengemukakan tentang kelebihan dari bahasa pemrograman PHP yaitu sebagai berikut :

    1. PHP adalah bahasa multiplatfrom yang artinya dapat berjalan diberbagai mesin dan sistem operasi (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem lainnya.
    2. PHP bersifat open source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.
    3. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai Apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah dan tidak berbelit-belit, bahkan banyak yang membuat dalam bentuk paket atau package (PHP, MySQL, dan Web Server).
    4. Dalam sisi pemahan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
    5. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis. Komunitas dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
    6. Banyak bertebaran aplikasi dan pemrograman PHP yang gratis dan siap pakai seperti Wordpress, Pestashop. Dan lain-lain.
    7. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, dst.

    Menurut Supono dan Virdiandy (2016:5), [33]mengemukakan tentang kekurangan dari bahasa pemrograman PHP yaitu sebagai berikut :

    1. PHP tidak mengenal package.
    2. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk meng-encoding-nya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.
    3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi programmer harus jeli dan berhati-hati dalam melakukan pemrograman dan konfigurasi PHP.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Prastomo (2014:166), [37]Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

    Tahapan-Tahapan Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

    1. Tahap I
    2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Tahap II
    4. Hasil pengklasifikasikan elisitas tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting)

    5. Tahap III
    6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

      1. T artinya teknial, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
      2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
      3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali mejadi beberapa oprtion, yaitu :
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah dikerjakan
    7. Final Draft Elisitasi
    8. Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

    Konsep Dasar Sskolah

    Definisi Sekolah

    Dikutip Nasril dan Adri dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 No. 1 (2016:2338-3143), [38]“Sekolah menurut kamus besar bahasa indonesia dalah gedung atau lembaga serta tempat menerima pelajaran.”

    Definisi Sekolah Menengah Kejuruan

    Dikutip Ranu Iskandar dkk dalam jurnal E- Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif-S1 (2017:41), [39]“Sekolah Menengah Kejuruan Merupakan salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan.”

    Konsep Dasar Pembayaran

    Definisi Pembayaran

    Definisi pembayaran menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014:34) adalah Transaksi pembayaran kepada pihak ketiga yang dapat dilakukan melalui counter bank baik secara tunai maupun pemindahan.[40]

    Jenis-Jenis Sistem Pembayaran

    Menurut Aulia Pohan (2013:81),[41]Sistem pembayaran berdasarkan jenis transaksi yang dilakukan pada umumnya dikenal dalam beberapa kelompok. Mulai dari pembayaran ritel atau eceran hingga yang besar.

    1. Retail Payment
    2. System pembayaran ini digunakan untuk memproses transaksi ekonomi nilai kecil yang dikhususkan untuk bayar membayar tanpa menggunakan sepeser uang. Jenis instrumen retail payment yang dikenal saat ini adalah ATM, Using Payment Cards, E-money, dan Digital Money.

    3. Batch System
    4. Sistem ini memungkinkan dilakukannya pembacaan data dari instrumen paper-based kemudian memproses seluruh batches dari instrumen dari instrumen paper-based secara elektronik.

    5. Wholesale Payment
    6. Wholesale Payment System merupakan pemrosesan transaksi khusus yang bernilai besar dan bersifat penting yang muncul dari transaksi treasury, dealing, trade finance dan operasi lainnya di bank-bank yang tersentralisasi.

    7. Payment versus Payment (PVP)
    8. Saat ini proses penyelesaian transaksi FX USD/IDR antara bank Indonesia dilakukan secara terpisah antara settlement dana IDR dan USD karena adanya perbedaan zona waktu.

    9. Cross Border Payment System
    10. Seluruh komponen operasional sistem pembayaran nasional harus dapat digunakan untuk fasilitas pembayaran cross border yang efisien dan terkontrol, untuk mendukung perkembangan perdagangan Indonesia.

    Prinsip-Prinsip Dasar Sistem Pembayaran

    Pernyataan yang dikemukakan oleh Mia Lasmi Wardiah (2013:353), [42]“sistem pembayaran yang aman dan efisien sangat penting untuk berfungsinya sistem keuangan yang efektif. Untuk itu, The Committe On Payment and Settlement System (CPSS) dan bank sentral kelompok negara GIO (kelompok sepuluh negara maju) mengembangkan prinsip-prinsip dasar penting sistem pembayaran (CPSS-BIS, 2000) yang meliputi sepuluh kriteria yaitu :

    1. Memiliki landasan hukum yang kuat
    2. Mempunyai aturan dan prosedur yang memungkinkan peserta memahami risiko keuangan yang mungkin akan dihadapi
    3. Memiliki prosedur yang jelas untuk manajemen risiko kresit dan risiko likuiditas
    4. Menjamin agar settlement harian yang cepat pada saat peserta tidak mampu menyelesaikan kewajibannya untuk satu settelment terbesar
    5. Aset yang digunakan untuk sebaiknya berada di bank sentral (claimon the central bank). Dalam hal aset yang berada diluar bank sentral yang digunakan, aset tersebut harus tidak dimiliki (atau kecil) risiko kredit dan risiko likuiditas
    6. Menjamin tingkat keamanan dan kepercayaan operasional yang tinggi dan harus memiliki penanganan darurat untuk penyelesaian pemrosesan harian yang cepat
    7. Menyediakan alat untuk melakukan pembayaran yang praktis untuk pemakainya akses yang adil dan transparant
    8. Memiliki tujuan dan kriteria yang transparan untuk peserta yang memungkinkan akses yang adil dan transparan
    9. Pengaturan (governance arrangement) dan sistem ini harus efektif, akuntabel dan transparan

    Konsep Dasar SMS

    Pengertian SMS (Short Message Service)

    Menurut Maulana, S (2015:1), [43]“SMS adalah sebuah bentuk layanan dari penyedia jasa layanan telekomunikasi atau provider telekomunikasi. Sebuah pesan elektronik yang dikirimkan melalui media telepon seluler atau telepon genggam (handphone) yang kemudian diterima oleh perangkat yang sama (receiver) berupa telepon seluler juga.”

    Konsep Dasar Gateway

    Definisi Gateway

    Menurut Maulana, S (2015:1), [43]“Gateway dapat diartikan sebagai jembatan penghubung antara satu sistem dengan sistem yang lain yang berbeda sehingga dapat terjadi pertukaran data antara sistem tersebut.“

    Konsep Dasar SMS Gateway

    Definisi SMS Gateway

    Menurut Shu Ciang dalam jurnal Intenational of Procedia Environtmental Sciences, Elsevier (2014:271-279), [44]“SMS Gateway dapat difinisikan sebagai suatu sistem atau mekanisme yang memfasilitasi transisi SMS dengan mengubah pesan dari beberapa jenis media komunikasi untuk lalu lintas jaringan seluler. Sistem SMS Gateway mirip dengan konsep email biasa atau SMS dalam hal sistem menerima pesan dari klien pengirim dan kemudian menyampaikan ke klien penerima.”

    Menurut Sofyan Maulana (2015:8), [43]“SMS Gateway adalah suatu tekhnologi SMS yang dilakukan secara terkomputerisasi dan memanfaatkann layanan SMS itu sendiri untuk berbagai keperluan serta tujuannya masing-masing.”

    Literature Review

    Banyak penelitian sebelumnya yang dilakukan mengenai sistem pembayaran sistem spp dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu penerapan metode penelitian yang akan dilakukan.

    Berikut ini adalah peneletian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi, antara lain :

    1. Penelitian ini dilakukan oleh Putri Agustin, Suryatiningsih, dan Boby Siwanto pada tahun (2016) dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3 December 2016 , yang berjudul Aplikasi Pembayaran SPP Berbasis Web Di SMA Negeri 5 Kota Cimahi . Penelitian ini membahas tentang pengelolahan data pembayaran sekolah, metode pengerjaan menggunakan waterfall dan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. [45]
    2. Penelitian ini dilakukan oleh Jauza Chooerun Nisa, Ady Purna Kurniawan, Siska Komala Sari pada tahun (2017) dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 December 2017, yang berjudul Aplikasi Pembayaran SPP dan Saldo Tabungan Berbasis Web Disertai SMS Gateway . Penelitian ini membahas tentang bagaimana membantuk pihak Tata Usaha melakukan pekerjaanya dengan menggunakan metide System Development Life Cycle (SDLC) menggunakan bahasa pemrograman PHP, Pengelolaan basis data yang menggunakan MySQL dengan didukung oleh SMS Gateway Me.[46]
    3. Penelitian ini dilakukan oleh Tri Setyawati pada tahun (2014), yang berjudul Sistem Informasi Pencatatan Pembayaran Uang sekolah berbasis multiuser (studi kasus di SMK Perintis 29-01 Semarang). Penelitian ini membahas tentang bagaimana pembayaran SPP berbasis mulitiuser yaitu dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan menggunakan database Microsoft SQL Server 2000, aplikasi dikembangkan agar memudahkan guru dan siswa dalam memberikan dan mendapatkan informasi secara mudah dan cepat. Para orangtua siswa ataupun siswa tersebut dapat mengetahui informasi pembayarn tanpa harus datang langsung ke sekolah.[47]
    4. Penelitian ini dilakukan oleh Devi Iryanti, dan Erfanti Fakthiyah, pada tahun (2015), yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Pengeloalhan Iuran SPP Siswa Pada SD IT Al-Khairaat menggunakan Php dan MySQL. Pembayaran spp pada SD IT Al-Khairaat salah satu lembaga yang belum menggunakan komputer secara optimal sehingga sering terjadi double working, dengan adanya sistem ini mengurangi kesalahan dalam penginputan data, pembuatan sistem ini menggunakan PHP dan MySQL.[48]
    5. Penelitian ini dilakukan oleh Rahmad Abidin pada tahun (2014), yang berjudul Aplikasi Pembayararn SPP di lingkungan Yayasan Az-Zahra Demak Berbasis Client Server Terintegrasi Dengan SMS Gateway. Penelitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi pembayaran SPP menggunakan metode Research and Developmet (R & D) dan menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7 juga SQL Server 2000. Dengan adanya aplikasi ini dapat mempermudah transaksi dan pelaporan.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Sekolah

    Sejarah Singkat Sekolah

    Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang merupakan lembaga pendidikan kejuruan swasta yang dinaungi oleh yayasan Nusa Putra. Yayasan tersebut berdiri sejak tahun 1980 dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini baru berdiri pada tahun 2008 demgan SK Pendirian 42/4/0184-TU dan memperoleh akreditasi kompentensi keahliana B sejak tahun 2011. Sekolah ini beralamat di Jl. Teuku Umar No.12, Kelurahan Nusa Jaya Kecamatan Karawaci Kota Tangerang. Saat ini Bapak Eka Permana Mukti, SP yang menjabat sebagai Kepala Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

    Berdasarkan kurikulum, bahwa tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Sebagai wadah Pendidikan Kejuruan yang mempersiapkan tamatan yang berkualitas yang dapat diterima di Dunia Kerja, sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

    SMK Nusa Putra Kota Tangerang memiliki program bidang Keahlian yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Keuangan (KU).

    Pada Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), diharapkan siswa lulusannya memiliki kemampuan Ilmu Komputer dan Jaringan pada dunia industri, instansi, dan kegiatan usaha serta mampu merawat, menganalisa kerusakan pada komputer.

    Pada Program Keahlian Keuangan (KU), diharapkan siswa lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dalam hal administrasi keuangan dan pelaporan keuangan pada dunia usaha atau industri baik secara manual maupun konsentrasi.SMK Nusa Putra Kota Tangerang memiliki program bidang Keahlian yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Keuangan (KU). Pada Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), diharapkan siswa lulusannya memiliki kemampuan Ilmu Komputer dan Jaringan pada dunia industri, instansi, dan kegiatan usaha serta mampu merawat, menganalisa kerusakan pada komputer. Pada Program Keahlian Keuangan (KU), diharapkan siswa lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dalam hal administrasi keuangan dan pelaporan keuangan pada dunia usaha atau industri baik secara manual maupun konsentrasi.

    Secara garis besar SMK Nusa Putra Kota Tangerang memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kewajiban yang berlaku, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa-siswi di sekolah, membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), melaksanakan urusan Tata Usaha (TU), membina kerjasama dengan orangtua siswa, masyarakat dan instansi terkait, melaksanakan program dinas pendidikan Kota, bertanggung jawab kepada Walikota melalui Kepala Dinas Pendidikan.

    Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

    Visi Sekolah

    1. Menjadi sekolah dambaan seluruh lapisan masyarakat dan menghasilkan lulusan yang dapat bersaing didunia kerja maupun usaha, peka terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi serta handal dan dapat diharapkan oleh masyarakat, agama dan negara.

    Misi Sekolah

    Membekali peserta didik sehingga memiliki kompetensi yang meliputi :

    1. Memiliki moral dan budi pekerti luhur berdasarkan agama.
    2. Keterampilan menyelesaikan pekerjaan dan tugas.
    3. Mudah berdaptasi pada perubahan lingkungan dan inovasi global.
    4. Cakap kreatif dalam menghadapi era persaingan bebas
    5. anggap terhadap arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Tujuan Sekolah

    1. Mempersiapkan lulusan yang memiliki ahlak mulia, cakap dan memiliki Life Skill.
    2. Membekali lulusan dengan keterampilan yang dapat mengaktualisasikan kepribadiannya pada dunia industri.
    3. Melatih peserta didik menjadi manusai produktif, berdedikasi, mandiri dan disiplin.

    Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Tujuan Sekolah
    2. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan jalur sekolah, secara garis besar memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :

      1. Melaksanakan pendidikan di sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut.
      2. Pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
      3. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah.
      4. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
      5. Melaksanakan urusan Tata Usaha (TU).
      6. Membina kerjasaama dengan orangtua siswa, masyarakat dan instansi terkait.
    3. Tugas Pengelola Sekolah
    4. Berlangsungnya kegiatan sekolah dipengaruhi oleh pengelola sekolah, karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah ditentukan oleh orang-orang yang menjalankannya. Untuk itu dalam bagian ini perlu dibahas secara lebih dalam mengenai tugas pengelola sekolah yang mencakup komite sekoalh, yayasan, kepala sekolah sedangkan wakil kepala sekolah diantaranya urusan kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, humas (hubungan masyarakat), tanggung jawab kepala program kesiswaan, laboran, koordinat piket, pembina BK/BP (Bimbingan Konseling/Penyulukan), pembina perpustakaan, pembina perpustakaan, pembina ekstrakulikuler, guru, wali kelas dan tata usaha sekolah. Karena bagaimanapun lengkap dan modernnya fasilitas yang berupa gedung, perlengkapan, alat kerja, metode-metode kerja dan dukungan masyarakat akan tetapi apabila manusia-manusia yang bertugas menjalankan program sekolah itu kurang berpartisipasi, maka akan sulit untuk mencapai tujuan penidikan yang dikemukakan, adapun tugas-tugas dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut:

      1. Yayasan/Kepala Yayasan
        1. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya pada sekolah yang dibinanya.
        2. Melaksanakan penilaian , pengolahan dan analisis data hasil belajar/bimbingan siswa dan kemampuan guru.
        3. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses pembelajaran/bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan hasil belajar/bimbingan siswa.
        4. Melaksanakan analisis komprehensif hasil analisis berbagai faktor sumber daya pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah.
        5. Memberikan arahan, bantuan, dan bimbingan kepada guru tentang proses pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar/bimbingan siswa.
        6. Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaraan pendidikan di sekolah binaannya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasan lulusan/pemberian ijazah.
        7. Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya dan melaporkan kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan lainnya.
        8. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian untuk menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.
        9. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah.
        10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan.
      2. Komite Sekolah
        1. Memberikan pertimbangan, yaitu dalam Buku Panduan Umum Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan.
        2. Memberikan arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana yang di dalam Buku Panduan Umum Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah disebut sebagai siporting agency atau badan yang memberikan dukungan.
        3. Melakukan pengawasan pendidikan, sekali lagi yang dalam Buku Panduan Umum Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dikenal dengan controlling agency atau badan yang melakukan pengawasan.
      3. Kepala Sekolah
      4. Kepala sekolah mempunyai tugas  :

        1. Menyusun perencanaan
        2. Mengorganisasikan kegiatan
        3. Mengarahkan kegiatan
        4. Mengkoordinasikan kegiatan
        5. Melaksanakan pengawasan
        6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
        7. Menentukan kebijaksanaan
        8. Mengadakan rapat
        9. Mengambil keputusan
        10. Mengatur proses belajar mengajar
        11. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, saran dan prasarana, keuangan atau RAPBS
        12. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait
      5. Wakasek Kurikulum/Kurikulum
        1. Menyusun program pengajaran
        2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
        3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
        4. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir
        5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan
        6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB
        7. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan mengajar
        8. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
        9. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator mata pelajaran
        10. Melakukan supervisi administrasi akademis
        11. Melakukan pengarsipan program kurikulum
        12. Penyusunan laporan secara berkala
      6. Wakasek Kesiswaan/Kesiswaan
        1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS)
        2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan / OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS
        3. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
        4. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental
        5. Membina dan melaksanakan koordinasi 9 K
        6. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima beasiswa
        7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah
        8. Mengatur mutasi siswa
        9. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerima Siswa Baru dan Pelaksanaan MOS
        10. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah
        11. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olahraga prestasi
        12. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala
      7. Wakasek Sarana dan Prasarana
        1. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana
        2. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana
        3. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran
        4. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana
        5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah keseluruhan
        6. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana
        7. Menyusun laporan secara berkala
      8. Wakasek Humas/Hubin
      9. Membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam :

        1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan sekolah
        2. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid
        3. Membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya
        4. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah
        5. Koordinasi dengan semua staff untuk kelancaran kegiatan sekolah
        6. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah
        7. Melakukan koordinasi dengan semua staff dan bertanggungjawab untuk mewujudkan 9K
        8. Menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran hasil pendidikan (gebyar pendidikan)
        9. Mewakili kepala sekolah apabila berhalangan untuk menghadiri rapat masalah-masalah yang bersifat umum
        10. Menyusun laporan secara berkala
      10. Kepala Program Keahlian
        1. Menyusun program kerja
        2. Mengkoordinir tugas guru dalam pembelajaran
        3. Mengkoordinir pengembangan bahan ajar
        4. Memetakan kebutuhan sumber daya untuk pembelajaran
        5. Memetakan dunia industri yang relevan
        6. Melaksanakan program praktik kerja industri
        7. Melaksanakan uji kompetensi
        8. Menginventarisasi fasilitas pembelajaran program keahlian
        9. Melaporkan ketercapaina program kerja
        10. Melakukan langkah-langkah efisien dan efektif guna kelancaran pembelajaran di program keahlian
        11. Memberi masukan penilaian kinerja pendidik
        12. Memberi sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib
        13. Mengusulkan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan
        14. Mengusulkan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran
      11. Tata Usaha
        1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
        2. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar
        3. Pengurusan administrasi sekolah
        4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
        5. Penyusunan administrasi sekolah meliputi kesiswaan dan ketenagaan
        6. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah secara keseluruhan
        7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9K
        8. Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala
      12. Bendahara SMK
      13. Bendahara bertugas mengelola kegiatan keuangan sekolah yang meliputi :

        1. Bersama dengan Bendahara Yayasan mengkoordinir dan melaksanakan pengumpulan sumbangan dari orang tua / wali siswa
        2. Mempersiapkan rapat dengan Pengurus Yayasan dan orang tua / wali siswa dalam upaya dukungan dana
        3. Menyerahkan gaji bulanan pegawai rutin setiap awal bulan
        4. Mendayagunakan uang rutin sesuai dengan mata anggaran yang relevan
        5. Menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan uang rutin ke Yayasan
        6. Membuat pertanggungjawaban keuangan sekolah dengan sebaik-baiknya
      14. Laboran
        1. Perencanan pengadaan alat dan bahan laboratorium
        2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
        3. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium
        4. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium
        5. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium
        6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala
      15. Koordinator Piket
        1. Meningkatkan pelaksanaan 9K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahana, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan)
        2. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket
        3. Menertibkan kelas-kelas yang kosong
        4. Mencatat guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang pulang belum waktunya, kelas yang pulang sebelum waktunya
        5. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat, dan keliling kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih berada didalam kelas
        6. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk
        7. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau guru pembimbing
        8. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah
      16. Pembina Bimbingan Konseling/Bimbingan Penyuluhan
        1. Memantau dan menginventarisasi kondisi dan aktifitas siswa
        2. Memberikan pelayanan kepada siswa yang membutuhkan bimbingan
        3. Memberikan bimbingan kepada seluruh siswa secara periodik termasuk didalamnya cara belajar, sikap mental dan sebagainya
        4. Menyusun dan melaksanakan administrasi BP / BK
        5. Melaksanakan koordinasi dengan kepala sekolah dan wali kelas
        6. Melaksanakan penelusuran dan pemasaran tamatan bersama PKS kesiswaan dan hubungan industri
        7. Membuat laporan program BP / BK
      17. Pembina Perpustakaan
        1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka
        2. Pelayanan perpustakaan
        3. Perencanaan pengembangan perpusakaan
        4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka
        5. Inventarisasi dan pengadministrasian
        6. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika
        7. Menyusun tata tertib perpustakaan
        8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala
      18. Pembina Ekstrakulikuler
        1. Menyusun Program Kerja dan Jadwal Kegiatan
        2. Wajib hadir membimbing, membina, dan mengawasi setiap kegiatan siswa asuhannya di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
        3. Bersama Wakil Kepala Sekolah, BP / BK menegakkan disiplin dan Tata Tertib siswa
        4. Membina, membimbing siswa dalam keikutsertaan dalam kegiatan lomba-lomba di dalam maupun di luar sekolah
      19. Guru
        1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
        2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
        3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir
        4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
        5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
      20. Walikelas
        1. Pengelolaan kelas
        2. Penyelenggaraan administrasi kelas
        3. Penyusunan atau pembuatan statistik bulanan kelas
        4. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan
        5. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
        6. Membantu pengembangan keterampilan anak didik
        7. Membantu pengembangan kecerdasan anak didik
        8. Mempertinggi budi pekerti dan kepribadian anak didik

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Urutan Prosedur ini berisikan urutan proses pembayaran SPP, yaitu Prosedur Pembayaran SPP dan Prosedur Pembuatan Laporan.

    1. Prosedur Pembayaran SPP
    2. Prosedur Pembayaran SPP yaitu siswa menyetorkan uang bayaran ke bendahara smk dengan membawa kartu bayaran SPP, bendahara smk mencatat siswa yang sudah bayar ke dalam laporan pembayaran spp, menginput data untuk membuat struk bayar dan kartu pembayaran SPP diberi paraf petugas dan tanggal pembayaran.

    3. Prosedur Laporan Harian
    4. Prosedur laporan harian dibuat setelah loket pembayaran tutup dan diserahkan kepada karyawan yayasan yang di amanatkan oleh bendahara yayasan, setelah itu karyawan yayasan menyerahkan uang tersebut kepada bendahara yayasan.

    5. Prosedur Notifikasi Tunggakan
    6. Proses notifikasi tunggakan hanya terjadi pada saat akan UTS dan UAS dan biasanya di sampaikan kepada wali kelas masing-masing melalui pengumuman dikelas secara umum.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Rancangan Prosedur Use Case Diagram
    2. Gambar 3.1 Usecase Diagram Pembayaran SPP

      Berdasarkan gambar Usecase Diagram Pembayaran SPP yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan pembayaran SPP di SMK Nusa Putra Kota Tangerang.
      2. 4 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Orang tua/Siswa, Bendahara SMK, Bendahara Yayasan dan Kepala Yayasan.
      3. 9 Usecaseyang biasa dilakukkan oleh actor tersebut, antara lain : memberikan buku pembayaran SPP, mencatat pembayaran, memberikan bukti dan kartu pembayaran, membuat laporan harian pembayaran SPP, membuat laporan bulanan pembayaran SPP, dan memberikan laporan bulanan pembayaran SPP.
    3. Rancangan Prosedur Activity Diagram
    4. Gambar 3.2 Activity Diagram Pembayaran SPP

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Pembayaran SPP saat ini terdapat :

      1. 1 Initial Node, objek yang diawali
      2. Terdapat 4 swinline yaitu Siswa, Bendahara SMK, Bendahara Yayasan, Kepala Yayasan, dan Siswa.
      3. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    5. Rancangan Prosedur Sequence Diagram
    6. Gambar 3.3 Sequence Diagram Pembayaran SPP

      Berdasarkan gambar Sequence Diagram Diagram Sistem yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 3 Life Line antarmuka yaitu Kartu SPP, Struk, dan Laporan SPP.
      2. 4 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Siswa, Bendahara SMK, Bendahara Yayasan, dan Kepala Yayasan.
      3. 12 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan aktor ialah menyerahkan kartu bayaran dan uang mengecek kartu bayaran, melakukan transaksi pembayaran, mencetak struk pembayaran, menyerahkan struk dan kartu bayaran, membuat laporan harian, mencetak laporan harian, mengecek laporan harian, menyerahkan laporan harian dan uang, mengecek laporan harian dan uang, membuat laporan bulanan, meyerahkan laporan bulanan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa PIECES

    1. Analisis Kinerja (Performance)
    2. Kinerja atau performance merupakan analisis terhadap kinerja sistem apakah sistem tersebut bekerja dengan baik.

      Gambar 3.4 Hasil Analisis Kerja
    3. Analisis Informasi (Information)
    4. Informasi merupakan salah satu faktor dalam pengambilan keputusan. Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relavan akan menghasilnya keputusan bisnis yang baik.

      Gambar 3.5 Hasil Analisis Informasi
    5. Analisis Ekonomi (Economy)
    6. Analisis ekonomi merupakan sistem yang melihat dari segi pembiayaan sistem yang lama dan manfaat dari sistem tersebut.

      Gambar 3.6 Hasil Analisis Ekonomi
    7. Analisis Kontrol (Control)
    8. Pengendalian sistem sangat diperlukan karena ketika pengendalian sistem dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan suatu sistem, menjamin keamanan suatu data dari penyalahgunaan serta dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan.

      Gambar 3.7 Hasil Analisis Kontrol
    9. Analisis Efisiensi (Efficiency)
    10. Efisiensi ini berhubungan dengan bagaimana sumber daya dapat digunakan sebaik dan sehemat mungkin dan meminimalisir terjadinya pemborosan baik biaya pengeluaran, waktu dan energi.

      Gambar 3.8 Hasil Analisis Efficiency
    11. Analisis Pelayanan (Service)
    12. Pelayanan yang ditingkatkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan karena para siswa merasa puas telah diperlakukan dengan baik.

      Gambar 3.8 Hasil Analisis Pelayanan

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Spesifikasi Hardware

    Sistem yang berjalan menggunakan 1 unit PC dengan spesifikasi sebagai berikut :

    1. Processor  : Intel(R) Core(TM)2 CPU 6400 @2.13GHz 2.14 GHz
    2. Monitor  : LCD
    3. Mouse  : PS wired mouse
    4. Keyboard : PS word keyboard
    5. RAM  : 2 GB
    6. Harddisk : 500 GB
    7. Printer  : Laser Jet dan Ink Jet

    Spesifikasi Software

    Aplikasi yang digunakan pada sistem berjalan adalah :

    1. Microsoft Access 2010
    2. Microsoft Excel 2010

    Hak Akses (Brainware)

    1. Kasir (Bendahara SMK)
    2. Bendahara Yayasan
    3. Kepala Yayasan

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan Yang Dihadapi
    2. Dalam perumusan masalah yang telah disebutkan pada Bab awal, telah diuraikan berbagai permasalahan yang dihadapi. Oleh sebab itu ditemukanlah berbagai permasalahan-permasalahan. Berikut ini adalah permasalahan yang dihadapi oleh sistem pembayaran SPP SMK Nusa Putra Tangerang :

      1. Prosedur sistem yang ada masih menggunakan Microsoft access dan untuk mencatat yang sudah bayar masih menggunakan pencatatan di buku kemudian di catat kembali pada komputer agar dapat mengahasilkan laporan harian untuk di print.
      2. Notifikasi pembayaran siswa masih melalui wali kelas di umumkan secara menyeluruh tidak kepada anak yang belum bayar sehingga sasarannya kurang tepat.
      3. Ketika notifikasi pembayaran siswa dikelas ada beberapa siswa yang komplain dikarenakan data yang ada disekolah tidak sesuai dengan data buku bayaran sppnya dan harus dilakukan pengecekan data secara manual sehingga diperlukann waktu yang dipakai tidak efisien.

    Alternatif Pemecahan Permasalahan

    Alternatif pemecahan masalah di atas adalah dengan merancang suatu sistem informasi pembayaran berbasis desktop, atau merancang suatu sistem pembayaran SPP berbasis web menggunakan sms gateway. Namun pilihan yang di ambil dalam pemecahan masalah ini yaitu dengan merancang sistem pembayaran pembayaran SPP berbasis web menggunakan sms gateway. Alasannya karena jika menggunakan sistem informasi pembayaran berbasis desktop hanya bisa di akses di satu unit saja jika ingin di akses di tempat lain harus di install tetapi isi data di satu unit dengan unit yang lain berbeda karena sistem ini termasuk sistem offline yang tidak terhubung satu sama lainnya dan bagi para siswa atau wali murid/orang tua tidak dapat mengaksesnya.

    1. Sedangkan sistem pembayaran SPP berbasis web dirancang untuk memudahkan dalam pengelolaan data sehingga menghasilkan laporan yang efisien, selain itu siswa atau wali murid/orang tua tidak perlu datang ke sekolah untuk mengecek pembayaran.
    2. Sistem yang dibuat memungkinkan para siswa untuk dapat mengakses ke dalam sistem tersebut guna mengetahui jumlah saldo tabungan yang dimiliki dan dapat mencetak rekening sendiri dalam bentuk PDF.

    User Requirement

    Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap disusun berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kebutuhan sistem yang ingin dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Wakasek Kurikulum (bendahara SMK sulit untuk ditemui) mengenai sistem yang diusulkan. Berikut dibawah ini merupakan tabel data elisitasi tahap I yang berisikan 35 (tiga puluh lima) kebutuhan functionaldan 6 (enam) kebutuhan non functional.

    Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

    Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

    Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

    Tabel 3.4 Tabel Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem pembayaran SPP yang berjalanan di SMK Nusa Putra Kota Tangerang, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan lebih mempermudah kasir dalam pekerjaannya sehingga, dimana kasih harus melakukan pengecekan data secara manual. Maka dari permasalahan itu dibuatlah usulan sistem pembayaran SPP agar dapat mempermudah dalam proses penyusunan pembayaran SPP secara efektif dan efisien.

    Dalam perancangan sistem usulan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya penulis menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Tata Usaha
    2. Tata Usaha dapat malakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

      1. Tata Usaha dapat melakukan login
      2. Menampilkan menu utama atau dashboard
      3. Tata Usaha dapat menginput data siswa
      4. Tata Usaha dapat menginput data user
      5. Tata Usaha dapat melakukan logout
    3. Bendahara SMK
    4. Bendahara SMK dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

      1. Bendahahara SMK dapat melakukan login
      2. Menampilkan menu utama atau dashboard
      3. Bendahara SMK dapat melakukan penginputan data bayar spp, data status pembayaran spp, melihat data siswa, melihat data user, dan mencetak data laporan pembayaran SPP berdasarkan harian dan bulanan.
      4. Dapat melakukan logout.
    5. Bendahara Yayasan
    6. Bendahara Yayasan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :

      1. Bendahara Yayasan dapat melakukan login
      2. Menampilkan menu utama atau dashboard
      3. Menampilkan menu data laporan perbulan
      4. Bendahara Yayasan dapat mencetak laporan perbulan
      5. Dapat melakukan logout.
    7. Kepala Yayasan
    8. Kepala Yayasan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :

      1. Kepala Yayasan dapat melakukan login
      2. Menampilkan menu utama atau dashboard
      3. Melihat data siswa
      4. Melihat data laporan bulanan
      5. Dapat melakukan logout.
    9. Siswa
      1. Siswa dapat melakukan login
      2. Menampilkan menu utama atau dashboard
      3. Siswa dapat melihat data pembayaran SPP
      4. Siswa dapat melakukan login.

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    1. Usecase Diagram Sistem Informasi Pembayaran SPP
    2. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Informasi Pembayaran SPP

      Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan :

      1. Terdapat 5 aktor yaitu, Bendahara SMK, Bendahara Yayasan, Kepala Yayasan, Tata Usaha, dan Siswa.
      2. Terdapat 10 usecase.
      3. 3 Extend yaitu menu Data Master, Status Pembayaran SPP, dan Laporan Pembayaran SPP.
    3. Usecase Diagram Aktor Bendahara SMK
    4. Gambar 4.2 Usecase Diagram Aktor Bendahara SMK

      Dari gambar diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa:

      Bendahara SMK dalam Sistem Informasi Pembayaran SMK memiliki hak akses penuh atas sistem, tetapi tidak bisa menambahkan user baru berdasarkan hak akses yang telah ditentukan, mulai dari login, data master hingga laporan pembayaran SPP dan logout.

    5. Usecase Diagram Aktor Bendahara Yayasan
    6. Gambar 4.3 Usecase Diagram Aktor Bendahara Yayasan

      Dari gambar diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa :

      Bendahara yayasan memiliki hak untuk mengakses data laporan pembayaran perbulan.

    7. Usecase Diagram Kepala Yayasan
    8. Gambar 4.4 Usecase Diagram Aktor Kepala Yayasan

      Dari gambar diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa :

      Kepala Yayasan dapat melihat data siswa dan data pembayaran siswa dengan status lunas dan belum lunas

    9. Usecase Diagram Aktor Tata Usaha
    10. Gambar 4.5 Usecase Diagram Aktor Tata Usaha

      Berdasarkan gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa :

      Tata usaha memilki akses untuk menambahkan, mengedit, menghapus user baru

    11. Usecase Diagram Aktor Siswa
    12. Gambar 4.6 Usecase Diagram Aktor Siswa

      Berdasarkan gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa :

      Siswa dapat melihat pembayaran spp yang telah dia bayarkan.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Sistem Pembayaran SPP
    2. Gambar 4.8 Activity Diagram Aktor Sistem Pembayaran SPP

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 13 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      4. 4 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 1 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
      6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    3. Activity Diagram Aktor Bendahara SMK
    4. Gambar 4.9 Activity Diagram Aktor Bendahara SMK

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Bendahara SMK diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 13 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      4. 3 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 1 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
      6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    5. Activity Diagram Aktor Bendahara Yayasan
    6. Gambar 4.10 Activity Diagram Aktor Bendahara Yayasan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Bendahara Yayasan diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 5 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    7. Activity Diagram Aktor Kepala Yayasan
    8. Gambar 4.11 Activity Diagram Aktor Kepala Yayasan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Kepala Yayasan diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 5 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 1 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
      6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    9. Activity Diagram Aktor Tata Usaha
    10. Gambar 4.11 Activity Diagram Aktor Tata Usaha

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Tata Usaha diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 7 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 1 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
      6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    11. Activity Diagram Aktor Siswa
    12. Gambar 4.12 Activity Diagram Aktor Siswa

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Siswa diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 4 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Sistem Pembayaran SPP
    2. Gambar 4.13 Sequence Diagram Sistem Pembayaran SPP

      Berdasarkan gambar Sequence Diagram sistem Pembayaran SPP terdapat :

      1. 5 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Admin, Staff Keuangan, Bag. Umum, dan Kasubid Keuangan.
      2. 11 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 17 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
    3. Sequence Diagram Aktor Bendahara SMK
    4. Gambar 4.14 Sequence Diagram Aktor Bendahara SMK

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Bendahara SMK terdapat :

      1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Bendahara SMK
      2. 12 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 15 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
    5. Sequence Diagram Aktor Bendahara Yayasan
    6. Gambar 4.15 Sequence Diagram Bendahara Yayasan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Bendahara Yayasan terdapat :

      1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Bendahara Yayasan
      2. 4 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 5 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
    7. Sequence Diagram Aktor Kepala Yayasan
    8. Gambar 4.16 Sequence Diagram Aktor Kepala Yayasan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Kepala Yayasan terdapat :

      1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Kepala Yayasan
      2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.

      3 6 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    9. Sequence Diagram Aktor Tata Usaha
    10. Gambar 4.17 Sequence Diagram Aktor Tata Usaha

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Tata Usaha terdapat :

      1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Tata Usaha
      2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 7 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
    11. Sequence Diagram Aktor Siswa
    12. Gambar 4.18 Sequence Diagram Aktor Siswa

      Berdasarkan gambar Activity Diagram aktor siswa terdapat :

      1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Siswa
      2. 4 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 5 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pembayaran SPP yang ada di SMK Nusa Putra Kota Tangerang, adapun perbedaannya sebagai berikut :

    Tabel 4.1 Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan


    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    'Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

    Gambar 4.19 Class Diagram Sistem Pembayaran SPP


    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel pada sistem yang diusulkan.

    1. Tabel Pembayaran
    2. Nama File : pembayaran

      Media : hardisk

      Fungsi  : Menyimpan data pembayaran

      Primary key : id_pembayaran

      Panjang record : 43

      Tabel 4.2 : Spesifikasi Pembayaran


    3. Tabel Siswa
    4. Nama File : siswa

      Media : hardisk

      Fungsi  : Menyimpan data siswa

      Primary key : nis

      Panjang record : 140

      Tabel 4.3: Spesifikasi Siswa


    5. Tabel Status Pembayaran
    6. Nama File : status_pembayaranspp

      Media : hardisk

      Fungsi  : Menyimpan data status

      Primary key : id_status

      Panjang record : 113


      Tabel 4.4 : Spesifikasi Status Pembayaran


    7. Tabel User
    8. Nama File : user

      Media : hardisk

      Fungsi  : Menyimpan data user

      Primary key : id_user

      Panjang record : 71

      Tabel 4.6 : Spesifikasi User

    Rancangan Program

    Gambar 4.20 Tampilan Halaman Login
    Gambar 4.21 Tampilan Halaman Dashboard
    Gambar 4.22 Tampilan Data Bayar SPP
    Gambar Gambar 4.23 Tampilan Data Siswa
    Gambar 4.24 Tampilan Data User
    Gambar 4.25 Tampilan Data Laporan Pembayaran SPP Perhari
    Gambar 4.26 Tampilan Data Laporan Pembayaran SPP Perbulan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian penting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti : PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sisem perangkat keras yang dibutuhkan :

    1. Processor : Minimal 2,1 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 1 GB
    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
    5. Harddisk : 250 GB

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah perangkat lunak merupakan penghubung antara intruksi-intruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan  :

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa menggunakan Windows
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Mozilla Firefox, dan Internet Explorer.

    Hak Akses

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem pembayaran SPP harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses sistem tersebut, diantaranya :

    1. Bendahara SMK
    2. Bendahara Yayasan
    3. Kepala Yayasan
    4. Tata Usaha
    5. Siswa

    Testing

    Metode Testing

    Pengujian sistem informasi Pembayaran SPP dengan metode Blackbox Testing, yaitu pengujian kebutuhan dan hanya berfokus kepada fungsional dari sebuah perangkat lunak atau program. Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan semua input diterima dengan tepat, dan output yang dihasilkan juga tepat dan berjalan dengan baik

    Tabel 4.6 Daftar Pengujian
    1. Login Sistem Pembayaran SPP
    2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada Sistem Informasi Pembayaran SPP ini dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di sistem ini. Berikut ini merupakan hasil pengujian pada login Sistem Informasi Pembayaran SPP :

      Tabel 4.7 : Pengujian Login Akun Bendahara SMK
    3. Registrasi akun user sesuai dengan hak akses
    4. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan akun user berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form registrasi ini hanya dapat dilakukan oleh Tata Usaha saja, adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.8 : Menambah Akun User Sesuai Dengan Hak Akses
    5. Input Data Siswa
    6. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan data siswa berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.9 : Input Data Siswa
    7. Input Data Bayar SPP
    8. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan Data Bayar SPP berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pegujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.10 : Input Data Bayar SPP
    9. Input Data Status Pembayaran SPP
    10. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan data pemakaian tabungan berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut

      Tabel 4.12 : Input Data Status Pembayaran SPP
    11. 6 Data Pembayaran (Laporan Pembayaran)
    12. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam mendownload data dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.12 : Data Pembayaran
    13. Logout
    14. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah fungsi logout dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.13 : Logout

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode blackbox testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar juga telah terdaftar.

    Implementasi

    Time Schedule

    Tabel 4.14 : Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang”.

    Tabel 4.15 : Estimasi biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis permasalahan yang ada, khususnya tentang sistem pembayaran spp pada SMK Nusa Putra Tangerang adalah sebagai berikut :

    1. Sistem Pembayaran SPP yang berjalan saat ini masih disatukan dengan tabungan dalam hal pembayarannya dan untuk pencatatan sistem masih semi komputerisasi menggunakan Microsoft Access untuk menginput, memproses serta dan dalam pencarian data dilakukan secara manual.
    2. Yang menjadi kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini adalah memiliki kemungkinan terjadinya kesalahan atau ketidak tepatan dalam hasil laporan status pembayaran karena dilakukan dengan mencocokan dengan struk pembayaran dan ceklis data pembayaran dan dikelola oleh satu orang bendahara menggunakan Ms. Access yang menurut bendahara itu sendiri tidak user friendly untuk digunakan.
    3. 3. Rancangan sistem informasi pembayaran SPP dibuat telah dibahas lebih rincinya pada bab IV dimana dalam Sistem Pembayaran SPP berbasis web ini diharapkan mampu membantu mengatasi permasalahan atau kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini.

    Saran

    Saran dari kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan beberapa saran dengan harapan dapat bermanfaat dan dapat membuat sistem dapat berjalan dengan baik. Saran dari penulis adalah sebagai berikut :

    1. Dapat dikembangkan menjadi sistem berbasis mobile dan tetap terkontrol oleh admin dan database dapat terintegrasi denga pembayaran-pembayaran laiannya yang berkaitan dengan kegiatan Sekolah Menengah (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang.
    2. Dapat dikembangkan pengembangan pembayaran melalui rekening agar meminimalisir terjadinya kehilangan uang tabungan.
    3. Dapat dikembangkan menu bantuan agar siswa tidak perlu ke bendahara SMK jika ingin menanyakan seputar pembayaran.

    Demikianlah saran yang dapat penulis berikan untuk sistem yang diusulkan. Penulis menyadari bahwa saran yang penulis berikant tidak terlalu berperan terhadap kemajuan perusahaan tanpa kerjasama dari semua pihak, namun penulis berharap saran yang penulis berikan dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja sehingga dapat mempermudah pelaksanaan tugas pihak-pihak yang bersangkutan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Sutabri, Tata. 2014. Sistem Informasi Manejemen (Edisi Revisi). Yogyakarta: CV ANDI OFSET.
    2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 2,12 2,13 Rusdiana, H.A dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
    3. Masykur, Fauzan, dan Ibnu Makruf Pandu Atmaja. 2015."Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web." IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security 4.3.
    4. 4,0 4,1 Jeperson Hutahaean. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish. Utari, Muhammad Ichwan, Ika Purwanti Ningrum, and Muh Yamin. 2016. "Sistem Informasi Kepegawaian Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Sub-Sistem Utility dan Penggajian.” semanTIK.
    5. Utari, Muhammad Ichwan, Ika Purwanti Ningrum, and Muh Yamin. 2016. "Sistem Informasi Kepegawaian Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Sub-Sistem Utility dan Penggajian.” semanTIK.
    6. Aliev, Rafik A. 2013. Behavioral Decision Making With Combined States Under Imperfect Information. International Journal of Information Technology & Decision Making. Canada: University of Alberta. Vol.12 No.3-May2013.
    7. Asmawati, Ari, Yuni Hafita, Muhammad Faisal. 2016. “The Design Of Visual Communication Design Media Shaped Product Catalog As A Medium Of Promotion And Information On PT. Trans Nusantara Access (Authorized Dealer XL) Tangerang”. Jurnal ICIT Vol. 2 No.1.
    8. Muhammad Arif. 2017. Bahan Ajar Rancangan Teknik Industri. Yogyakarta: Deepublish
    9. 9,0 9,1 Haerudin,dkk. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang”. September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.7 No.1
    10. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    11. Prof. Dr. Sri Mulyani Ak,Ca. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika
    12. Muslihudin, Muhamad dan Oktavianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset
    13. Panjul, Tyoso Jaluanto Sunu. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
    14. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    15. Hery. 2017. Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis. Jakarta : Grasindo
    16. Putra, Indra Mahardika. 2017. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Quadrant
    17. Susena, Edy, Ema Utami, Andi Suyonto. 2015. “Perancangan Strategis Sistem Informasi Smart Campus Untuk Meningkatkan Pelayanan Di Politeknik Indonusa Surakarta”. Surakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Vol 1 No. 3.
    18. Munfarida, Tri dan Yuli Astuti. 2017. “Implementasi Daily Activity Monitoring System (DAMS) Pada CV Jogja Media Telematika” Yogyakarta : Universitas Amikom Yogyakarta. Vol.21 No.1.
    19. Faridi, Peni Aripianti dan Retno Widuri. 2016. “Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA.” Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
    20. Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
    21. Budi, Ary. Warsito, dkk. 2015. "Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT." Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8 No 2, Januari 2015.
    22. Mustaqbal M Sidi, Roeri Fajri Firdaus & Hendra Rahmadi. 2015. “Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN)” : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan.
    23. Desai, Sandeep dan Abhishek Srivastava. 2016. “Software Testing A Practical Approach.” ISBN-978-81-203-5226-1. Delhi: Mudrak
    24. 24,0 24,1 24,2 24,3 24,4 Rosa, Ariani Sukamto dan Shalahudin M. 2013. “Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan berorientasi Objek)”. Bandung: Informatika
    25. , Hosseini, Asrin. Ahmadi, Amir Sheikh. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Applications using data Mining Techniques. International Journal of Computer Applications. Vol.131, No.13, December 2015.
    26. Jayant. 2014. “Co-Location & Segregation Pattern Mining by Means Of Statistical Importance: An Overview Amrita Kulkarni” India : International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering
    27. 27,0 27,1 27,2 Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang
    28. Wibawa, I Gusti Made Satriya. 2015. “Aplikasi Sistem Remainder Masa Kadaluarsa Berbasis Gis dengan Platform. Merpati” Vol.3. No.1 April 2015. ISSN: 2251-3006. Bali: Universitas Udayana.
    29. 29,0 29,1 29,2 Murad, Dina Fitria. 2013. "Aplikasi Inteligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang." Jurnal CCIT, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
    30. Vidia, Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga
    31. Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya.” Surabaya: Universitas Airlangga.
    32. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. 2017. Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1: 2579-5341.
    33. 33,0 33,1 33,2 33,3 Supono, Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish
    34. Madcoms. 2016. Pemrograman PHP dan MySQL untuk Pemula. Yogyakarta : Andi.
    35. 35,0 35,1 Rahman, fauzi dan Santoso, 2015, Aplikasi Pemesanan Undangan Online, Jurnal Sains dan Informatika Volume 1, Nomor 2, November 2015
    36. 36,0 36,1 Raharjo, Budi. 2016. Pemrograman Web (HTML, PHP & MySQL). Edisi Ketiga. Bandung : Modula
    37. Prastomo, Andi. 2014. “Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP YAMAD Bekasi.” Faktor Exacta 7(2): 165-175, 2014. ISSN: 1979-276X.
    38. Nasril dan Adri yanto Saputra dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 No. 1 Edisi (2016:2338-3143).
    39. Dikutip Ranu Iskandar dkk dalam jurnal E- Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif-S1 (2017:41),
    40. Ikatan Bankir Indonesia (IBI). 2014. Mengelola Kualitan Perbankan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
    41. Pohan, Aulia. 2013. Sistem Pembayaran Strategi dan Implementasi Di Indonesia. Edisi Revisi. Depok : Raja Grafindo Persada.
    42. Wardiah, Mia Lasmi. 2013. Dasar-dasar Perbankan. Bandung : Pustaka Setia.
    43. 43,0 43,1 43,2 Maulana, Sofyan. 2015. 5 Proyek Populer SMS Gateway. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
    44. Shu Chiang Lin, Reny Nadlifatin. 2014. Toward Paperless Public Announcement on Environmental Impact Assessment (EIA) through SMS Gateway in Indonesia. Department of Industrial Management, National Taiwan University of Science and Technology. International Journal Conference on Sustainable Future for Human Security, SustaiN.
    45. Agustin, Putri, Suryatiningsih Suryatiningsih, and Boby Siswanto. 2016. Aplikasi Pembayaran Spp Berbasis Web Di Sma Negeri 5 Kota Cimahi. eProceedings of Applied Science 2.3.
    46. Nisa, Jauza Choerun, Ady Purna Kurniawan, and Siska Komala Sari. 2017. Aplikasi Pembayaran Spp Dan Saldo Tabungan Berbasis Web Disertai Sms Gateway (studi Kasus: Mts Dan Ma Mathla'ul Huda). eProceedings of Applied Science 3.3.
    47. Setyawati, Tri. 2014. Sistem Informasi Pencatatan Pembayaran Uang Sekolah Berbasis Multiuser (Studi Kasus di Smk Perintis 29-01 Semarang). Jurnal Mahasiswa 1.1
    48. Iryanti, Devi, and Erfanti Fatkhiyah. 2016. Perncangan Sistem Informasi Pengolahan Iuran SPP Siswa Pada SD IT AL-Khairaat Menggunakan PHP dan MySQL. Jurnal Script 3.1 (2016).

    DAFTAR LAMPIRAN

    UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
    Lampiran A
    Pada lampiran A ini berisi berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi:
    A.1. Surat Pengantar Skripsi
    A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
    A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.4. Form Validasi Skripsi
    A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
    A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
    A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
    A.8. Daftar Nilai
    A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
    A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
    A.11. Form Validasi Sidang Skripsi
    A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
    A.13. Sertifikat TOEFL
    A.14. Sertifikat PROSPEK
    A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional (minimal 1)
    A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional (minimal 3 sertifikat)
    A.17. Curriculum Vitae (CV)

    Lampiran B :
    Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan proses penelitian.
    B.1. Surat Keterangan Penugasan Kerja
    B.2. List Wawancara
    B.3. Jadwal Observasi
    B.4. Katalog Produk Promosi
    B.5. Kartu Nama
    B.6. Slide Presentasi

    Lampiran C :
    Pada lampiran C merupakan berkas-berkas yang berhubungan dengan isi laporan Skripsi ini, tepatnya pada bab 3
    C.1. Struktur Organisasi
    C.2. Kartu Pembayaran
    C.3. Laporan Pembayaran Harian
    C.4. Struk Pembayaran


    Contributors

    Anipuspitasari