SI1414482236

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA

KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1414482236
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA

KOTA TANGERANG



Disusun Oleh :

NIM
: 1414482236
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SIstem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482236
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Suwarto, M.Pd)
   
(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 15001
   
NID : 14019


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482236
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1414482236
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 13 Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1414482236

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Tercapainya suatu tujuan dari sebuah organisasi secara cepat dan tepat tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi sistem informasi termasuk di dalamnya penerapan teknologi dalam pelayanan administrasi atau pelayanan yang berhubungan dengan para siswa dan para pengajar dalam bidang pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang hanyalah salah satu sekolah yang belum menerapkan teknologi (by system) secara menyeluruh dalam hal tersebut. Salah satunya adalah tabungan siswa. Dalam sistem yang berjalan saat ini pembayaran tabungan masih dilakukan bersamaan (dijadi satukan) dengan pembayaran SPP yakni satu bulan sekali dan data dimasukkan ke dalam Microsoft Access oleh satu orang bendahara sekolah dimana memiliki kemungkinan akan terjadi kesalahan atau ketidaktepatan dalam memasukkan nominal tabungan, siswa tidak dapat mengetahui jumlah saldo yang dimiliki, tidak memungkinkan para siswa untuk dapat menabung setiap harinya dan hanya dapat dipergunakan di kelas XII (dua belas). Sehingga diperlukan adanya sistem tersendiri bagi tabungan siswa yaitu perancangan sistem informasi tabungan siswa berbasis web. Penelitian ini menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service), elisitasi kebutuhan sistem serta pemodelan sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan secara visualisasi, yang selanjutnya diimplementasikan dengan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dengan basis data MySQL-Server sebagai database yang digunakan. Sistem Informasi Tabungan Siswa berbasis web ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada mengingat manfaat dari tabungan ini cukup penting untuk para siswa serta sekolah untuk menuju kepada cyber school.

Kata Kunci: Sistem, Informasi, Tabungan, Siswa, Web


ABSTRACT

The achievement of a goal of an organization quickly and precisely cannot be separated from the utilization of technology information systems which including the implementation of technology in administrative services or the related services with students and teachers in education. Vocational High School (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang is the one of schools that has not implemented the technology (by systems) yet overall at that things. One of those is the students savings. In the current system, the payment of savings still undertaken at the same time (adjoined) by the payment of SPP which is once a month and data entered into Ms. Access by one school treasurer where having the possibility of going to happen a fault or inaccuracy in providing input to the nominal savings, students could not know the count of their own balance, can’t be able to save their money every single day and those savings can only be used in twelfh grade. So that means there needs a seperate system for students savings namely the design of web-based information system student savings. This research is using the analys method PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Sefvice), system requirement elititation and the system modeling is using UML (Unified Modeling Language) to describe in visualization which is implemented by PHP (Hypertext Preprocessor) as a programming language with MySQL-Server as a database. Web-based Information System Student Savings is expected can solve the problems connsidering the benefit of these savings is important enough to students and school to towards the cyberschool.

Keywords : System, Information, Savings, Student, Web


KATA PENGANTAR


Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan, yang telah memberikan berkat hikmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang peneliti ambil dalam penyusunan Laporan Skripsi ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Tabungan Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang”.”

Laporan ini merupakan hasil penelitian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang, sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer pada jenjang Strata Satu Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini peneliti menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka Laporan Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu, maka dalam kesempatan ini izinkanlah peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Suwarto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  5. Bapak Ilamsyah, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang juga telah meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti dalam menyusun laporan skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  7. Bapak Eka Permana, M.SP selaku Kepala Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
  8. Bapak Indra Gunawan M.Kom selaku Wakasek Kurikulum yang telah membantu mengarahkan peneliti selama melakukan observasi.
  9. Bapak Jailani selaku Kepala Urusan TU dan Ibu Harjati selaku Bendahara SMK yang telah membantu peneliti selama melakukan observasi.
  10. Ayah, ibu, kakek, nenek dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan peneliti.
  11. Ani, Heru, Rony sebagai teman satu bimbingan yang telah berjuang bersama.
  12. Vivin dan Zaelani yang telah mendukung peneliti dalam pembuatan serta penyusunan Laporan Skripsi ini.
  13. Teman-temanku Raharja 14 yang telah mendukung dan semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Laporan Skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini, masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Laporan Skripsi ini sangat peneliti harapkan dengan senang hati.

Akhir kata, peneliti mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan kiranya Laporan Penelitian Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti sendiri dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 17 Juli 2018
Eka Indriani
1414482236

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Blackbox Testing
  2. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2 Data Siswa
  8. Tabel 4.3 Pemakaian Tabungan
  9. Tabel 4.4 Tabungan
  10. Tabel 4.5 Level
  11. Tabel 4.6 User
  12. Tabel 4.7 Daftar Pengujian
  13. Tabel 4.8 Pengujian Login Akun Bendahara SMK
  14. Tabel 4.9 Menambah aku user sesuai hak akses
  15. Tabel 4.10 Input Data Siswa
  16. Tabel 4.11 Input Data Tabungan
  17. Tabel 4.12 Input Data Pemakaian Tabungan
  18. Tabel 4.13 Data Transaksi (Laporan Transaksi)
  19. Tabel 4.14 Logout Sistem
  20. Tabel 4.15 Time Schedule
  21. Tabel 4.16 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
  2. Gambar 2.2 UML (Unified Modeling Language)
  3. Gambar 3.1 Usecase Diagram Pembayaran SPP dan Tabungan Siswa
  4. Gambar 3.2 Usecase Diagram Penggunaan Tabungan Siswa
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram Pembayaran SPP dan Tabungan Siswa
  6. Gambar 3.4 Activity Diagram Penggunaan Tabungan Siswa
  7. Gambar 3.5 Sequence Diagram Pembayaran SPP dan Tabungan Siswa
  8. Gambar 3.6 Sequence Diagram Penggunaan Tabungan Siswa
  9. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa
  10. Gambar 4.2 Usecase Diagram Aktor Bendahara SMK
  11. Gambar 4.3 Usecase Diagram Aktor Siswa
  12. Gambar 4.4 Usecase Diagram Aktor Bendahara Yayasan
  13. Gambar 4.5 Usecase Diagram Aktor TU
  14. Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa
  15. Gambar 4.7 Activity Diagram Aktor Bendahara SMK
  16. Gambar 4.8 Activity Diagram Aktor Siswa
  17. Gambar 4.9 Activity Diagram Aktor Bendahara Yayasan
  18. Gambar 4.10 Activity Diagram Aktor TU
  19. Gambar 4.11 Sequence Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa
  20. Gambar 4.12 Sequence Diagram Aktor Bendahara SMK
  21. Gambar 4.13 Sequence Diagram Aktor Siswa
  22. Gambar 4.14 Sequence Diagram Aktor Bendahara Yayasan
  23. Gambar 4.15 Sequence Diagram Aktor TU
  24. Gambar 4.16 Class Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa
  25. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Login
  26. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Dashboard
  27. Gambar 4.19 Tampilan Halaman Tabel Data Tabungan
  28. Gambar 4.20 Tampilan Tabel Data Pemakaian Tabungan
  29. Gambar 4.21 Tampilan Tabel Data Transaksi Tabungan
  30. Gambar 4.22 Tampilan Tambah Data Tabungan
  31. Gambar 4.23 Tampilan Tambah Data Pemakaian Tabungan
  32. Gambar 4.24 Tampilan Saldo Rekening Tabungan
  33. Gambar 4.25 Tampilan Rekening Tabungan
  34. Gambar 4.26 Tampilan Pemakaian Rekening Tabungan

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi tidak dipungkiri semakin cepat dan bervariasi seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman. Hampir semua aspek kehidupan memanfaatkan teknologi informasi ini untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Mulai dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi diharapkan bahkan diharuskan untuk menerapkan teknologi dalam proses belajar mengajar. Tidak hanya sampai disitu tetapi juga dalam pelayanan administrasi atau pelayanan lainnya yang berhubungan dengan para siswa dan para pengajar pun demikian dengan tujuan mempermudah dalam proses belajar mengajar, proses pengolahan data sampai dengan disajikannya suatu laporan yang akurat.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang adalah sekolah kejuruan swasta yang memiliki dua jurusan yaitu Keuangan (KU) dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yang terdiri dari 336 siswa serta 42 guru dan staff. Sekolah ini adalah salah satu sekolah swasta yang belum menerapkan teknologi (by system) secara menyeluruh dalam hal pelayanan administrasi para siswa dan pengajarnya. Baik itu pendaftaran siswa, pembayaran SPP, tabungan, absensi dan lain sebagainya. Siswa kelas 10 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang sudah mulai diwajibkan untuk menabung satu bulan sekali dimana nantinya hasil dari tabungan tersebut bisa dipergunakan untuk biaya-biaya di kelas 12. Mengingat di sekolah swasta memang dibutuhkan biaya yang cukup besar di kelas tingkat tersebut karena tidak disubsidi menyeluruh oleh pemerintah.

Sistem tabungan yang berjalan saat ini di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang yaitu dilakukan bersamaan dengan pembayaran SPP yakni satu bulan sekali dan hanya di input menggunakan Microsoft Access oleh satu orang bendahara sekolah yang kemungkinan akan terjadi kesalahan atau ketidaktepatan dalam memasukkan nominal tabungan. Serta tabungan tersebut hanya dapat dipergunakan pada saat kelas 12 (dua belas) dan hanya untuk membayar biaya-biaya ujian selain itu tidak diperbolehkan. Melihat bahwa tabungan ini cukup penting untuk para siswa serta mengingat sekolah ini memang sedang dalam proses untuk menuju kepada cyber school, ada baiknya tabungan tersebut memiliki sistem sendiri dan berbasis web agar para siswa pun bisa ikut ambil bagian dalam sistem tabungan tersebut serta tidak terbatas hanya menabung satu bulan sekali tetapi juga kapan pun para siswa ingin menabung dan bisa dipergunakan untuk pembayaran keperluan lain yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.

Pada dasarnya, sistem ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah proses pengolahan data sampai kepada dihasilkannya suatu laporan dan penyimpanan dari data itu sendiri serta mengingat akan tujuan daripada sekolah tersebut saat ini. Selaras dengan permasalahan tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA KOTA TANGERANG”


Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada umumnya berfungsi mendeskripsikan atau menjelaskan tentang ruang lingkup yang diteliti yaitu dalam bentuk suatu pernyataan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti, sehingga ruang lingkup dan batasan-batasan masalahnya menjadi jelas.

Adapun masalah-masalah yang dirumuskan sebagai berikut

  1. Bagaimana sistem tabungan siswa yang berjalan saat ini di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang?
  2. Apa saja kekurangan serta hambatan dari sistem yang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana rancangan sistem tabungan yang diusulkan untuk memecahkan permasalahan tersebut?

Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat terdapat beberapa permasalahan yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas, yaitu terbatas pada tabungan siswa mulai dari penginputan jumlah tabungan, penghitungan saldo awal menjadi saldo akhir (penambahan), pemakaian tabungan sampai kepada cetak rekening.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Mengetahui sistem tabungan siswa yang berjalan saat ini di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang.
  2. Mengetahui apa saja kekurangan serta hambatan yang terjadi apabila menggunakan sistem yang berjalan saat ini.
  3. Mengetahui solusi dari pada permasalahan yang terjadi.


Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang akan diterima oleh pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut sebagai berikut:

  1. Bagi Peneliti
    1. Melatih peneliti supaya berfikir secara terbuka agar dapat mempermudah memecahkan dan menghadapi masalah yang akan terjadi kedepannya.
    2. Sarana untuk menerapkan teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan ke dalam penelitian yang sedang dilakukan.
  2. Bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang
    1. Sebagai bahan informasi bagi pihak sekolah agar dapat menggunakan hasil analisa sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pihak sekolah kedepannya.
    2. Sebagai bahan masukan yang dapat mendukung peningkatan status akreditasi sekolah untuk menuju kepada cyber school.
    3. Sebagai sarana untuk para siswa agar lebih rajin untuk menabung.
    4. Sebagai sarana untuk dapat meringankan para siswa dalam membayar biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.
  3. Bagi Pembaca
    1. Sebagai bahan referensi bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, dengan harapan dapat dikembangkan serta disempurnakan oleh peneliti selanjutnya.
    2. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penulis dalam membuat karya tulis supaya menjadi lebih baik lagi.

    Metodologi Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data-data serta mengolah informasi yang diperlukan supaya metode yang akan di gunakan berjalan dengan lancar dan baik. Berikut beberapa metode pengumpulan data:

    1. Observasi (Observation)
    2. Observasi dilakukan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang pada bagian Administrasi Keuangan atau bendahara sekolah serta Tata Usaha. Berawal dari dilakukannya pengamatan menyeluruh terhadap sistem yang sedang berjalan dalam proses tabungan siswa, kemudian mempelajari kekurangan-kekurangan yang ada, setelah di ambil kesimpulan sementara mengenai masalah-masalah yang ada secara menyeluruh kemudian mendefinisikan masalah tersebut.

    3. Wawancara (Interview)
    4. Metode untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai data sekolah tersebut serta mengenai kebutuhan sistem yang akan dirancang (elisitasi) dengan cara mewawancara atau membuat tanya jawab dengan bagian Administrasi Keuangan, Tata Usaha dan Kurikulum pada sekolah tersebut. Dalam hal ini pihak yang diwawancarai yaitu Bendahara, Bapak Jailani sebagai Kepala Tata Usaha dan Bapak Indra sebagai Kepala Kurikulum pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang.

    5. Studi Pustaka (Literature Review)
    6. Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan judul skripsi ini maka peneliti akan mengambil beberapa data berupa data siswa/siswi, data tabungan yang saat ini sedang berjalan, dan lain sebagainya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang.

    Metode Analisa

    Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa metode, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat pada penelitian ini. Peneliti menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control/Security, Efficiency, Service) yang digunakan untuk menganalisa sistem yang berjalan dari segi kinerja apakah sudah efisien, informasi yang dihasilkan, keamanan dari sistem tersebut yang tidak memakan biaya yang cukup besar sampai kepada pelayanan yang diberikan.

    Adapun alat bantu (tools) yang digunakan di dalam melakukan analisa data adalah berupa Unified Modeling Language (UML), yang di buat menggunakan software Visual Paradigma. Dimana terdapat beberapa diagram di dalamnya yaitu Usecase Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

    Untuk mengumpulkan, menganalisa serta menyeleksi kebutuhan sistem digunakan metode Elisitasi, dimana ada 3 (tiga) tahapan di dalamnya yaitu Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan Draf Final Elisitasi.

    Metode Perancangan Sistem

    Perancangan sistem informasi tabungan siswa yang akan dibuat menggunakan metode Unified Modeling Language (UML) yang akan dituangkan dalam beberapa diagram seperti Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasinya, menggunakan beberapa software yaitu PHP myadmin, XAMPP, MYSQL, Chrome.

    Metode Testing

    Metode testing diperlukan dengan tujuan berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau database eksternal kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi untuk kemudian nantinya dapat diperbaiki untuk membuat sistem yang lebih baik dari sebelumnya. Maka dari itu, metode testing yang digunakan ialah Blackbox Testing dimana memfokuskan kepada kebutuhan software. Metode ini memungkinkan pengembang sistem untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dibahas, penulis membagi menjadi beberapa bab secara ringkas dalam Laporan Skripsi ini, dimana antar bab tersebut saling berkaitan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian dan sistematik penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan tentang beberapa pengertian atau definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan skripsi, berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam menganalisa sistem informasi tabungan siswa.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisikan penjelasan singkat mengenai gambaran umum, sejarah, struktur organisasi, penjelasan mengenai wewenang dan tanggung jawab yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang, analisa prosedur, analisa sistem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) yaitu Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, analisa PIECES, pokok permasalahan, alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3 dan draft final elisitasi.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Dalam bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan mengenai sistem informasi tabungan siswa yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram serta rancangan prototype, spesifikasi basis data, rancangan layar dan rancangan implementasi sistem.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat diberikan peneliti dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem tersebut. Saran yang dimaksud bertujuan untuk memperbaiki apabila masih terdapat kekurangan pada sistem yang sedang berjalan maupun yang diusulkan.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    [1] “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.”

    Gordon B.Davis dalam Danang Sunyoto(2014), [2] sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan.

    [3]“Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik atau pun non phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu."

    Menurut Hartono (2013:9) [4] “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan.”

    Dari beberapa pedapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan komponen-komponen atau bagian-bagian baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan secara terorganisasi dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

    Karateristik Sistem

    Edhi Sutanta dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:35 ), karakteristik sistem yaitu sebagai berikut [5]

    1. Komponen(components)
    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya satu sama lain saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu subsistem, setiap subsistem memiliki sistem yang menjalankan suatu fungsuu tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    3. Batas (Boundary)
    4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

    5. Lingkungan (environments)
    6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

    7. Penghubung/antarmuka (interface)
    8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

    9. Masukan (input)
    10. Masukan merupakan komponen sistemm yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

    11. Pengolahan (processing)
    12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

    13. Keluaran (output)
    14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

    15. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
    16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

    17. Kendali (control)
    18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

    19. Umpan balik (feed back)
    20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

    Klasifikasi Sistem

    Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut. [5]

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

    3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
    4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    5. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tentu
    6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka
    8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luara atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbukan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

    Tujuan Sistem

    Menurut Taufiq (2013:5), [6]tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

    Menurut Prof.Dr.Azhar Susanto (2013:23), [3]tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Sistem ada karena tujuan. Sistem dibangun agar tujuan tercapai tidak menyimpang sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan. Agar supaya target tersebut bisa tercapai secara efektif dan efisien maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya agar sistem dapat dibangun dan menuntun dengan jelas dan tegas setiap aktivitas menuju tujuan yang telah ditetapkan.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut Supriyadi dalam jurnal CCIT (2013:310), [7]“Data merupakan sekumpulan keterangan atau buku mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.”

    Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam jurnal Informatika Mulawarman (2016:23),[8] “Data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.”

    “Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak harus selalu dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat tapi bisa juga dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Bahkan sekarang mulai banyak berkembang data virtual/maya yang merupakan hasil rekayasa komputer.” [3]

    Dari beberapa pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah sekumpulan keterangan atau buku yang berisi deskripsi dari suatu kejadian yang bisa dijadikan sebagai sumber informasi dalam mengambil sebuah keputusan.

    Klasifikasi Data

    Dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:71),[5] data dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

    1. Berdasarkan Sifat Data
      1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      2. Yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.

      3. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      4. Yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.

    2. Berdasarkan Sumber Data
      1. Data Internal (Internal Data)
      2. Yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data).

      3. Data Eksternal (External Data)
      4. Yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain. Data eksternal dapat dikelompokkan menjadi:

      1. Data Eksternal Primer (Primary External Data)
      2. Yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang yang melakukan observasi atau pengumpul data tersebut, biasa juga disebut directly external data.

      3. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)
      4. Yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.

    3. Berdasarkan Dinamika Data
      1. Data Statis
      2. Yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan

      3. Data Semi Dinamis
      4. Yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan;

      5. Data Dinamis
      6. Yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Informasi atau dalam bahasa Inggrisnya adalah information, berasal dari kata informacion bahasa Prancis. Kata tersebut diambil dari bahasa Latin, yaitu informationem yang artinya “konsep,ide,garis besar”. Informasi adalah suatu data yang sudah diolah atau diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima informasi yang memiliki nilai bermanfaat. (Dr.H.A. Rusdiana & Moch. Irfan, 2014)[5]

    Menurut Lani Sidharta dalam buku H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:75)[5],“Menyatakan bahwa informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang bisa berguna untuk membuat keputusan”.

    Menurut Prof.Dr.Azhar Susanto (2013:38)[3], informasi adalah hasil pengolahan data , akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut.

    Klasifikasi Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2016:30) [9] informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut.

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
    2. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu, informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

      1. Informasi yang Tepat Waktu
      2. Pada hakikatnya, makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil. Bagi manajer yang lebih sibuk dan lebih besar ruang lingkup organisasinya, mungkin informasi yang tiba padanya seminggu sebelum pengambilan keputusan dinilai tidak tepat.

      3. Informasi yang Relevan
      4. Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian. Informasi yang tidak relevan jelas tidak akan mendapat perhatian sama sekali dari si penerima informasi.

      5. Informasi yang Bernilai
      6. Yang dimaksud dengan informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

      7. Informasi yang Dapat Dipercaya
      8. Suatu informasi harus dapat dipercaya (reliable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi yang digiatkan manajemen.
    3. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
    4. Informasi berdasrakan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

      1. Informasi Masa Lalu
      2. Informasi jenis ini adalah mengenai persitiwa lampau yang meskipun jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

      3. Informasi Masa Kini
      4. Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current events). Berkat teknologi maju dan canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan relatif amat cepat.

    5. Informasi Berdasarkan Sasaran
    6. Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar oraganisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

      1. Informasi Individual
      2. Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

      3. Informasi Komunitas
      4. Yang disebut informasi komunitas (community information) adalah informasi yang ditujukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

    Nilai dan Kualitas Informasi

    Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:77), [5] dihubungkan dengan cost effectiveness dan/atau cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:

    1. Mudah diperoleh
    2. Yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh;

    3. Luas dan lengkap
    4. Yaitu volume dan keluaran informasi;

    5. Ketelitian
    6. Yaitu bebas dari kesalahan;

    7. Kecocokan
    8. Yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi;

    9. Ketepatan waktu
    10. Yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan;

    11. Kejelasan
    12. Yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai;

    13. Keluwesan
    14. Yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan;

    15. Dapat dibuktikan
    16. Yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan sama;

    17. Tidak ada prasangka
    18. Yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya;

    19. Dapat diukur
    20. Yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

    Kualitas informasi umumnya adalah sebagai suatu konsep yang multi-dimensi menurut Klein dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:78) dengan berbagai karakteristik yang melekat bergantung pada sudut pandang filosofi author. Secara umum, terminologi information quality/data quality dijelaskan sebagai data yang siap dan sesuai untuk digunakan (fit-for-use). Menurut Kahn, Wang & Strong, dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:78), yang berimplikasi bahwa informasi sangat relatif, yaitu informasi dapat digunakan oleh seseorang, tetapi belum cukup membantu untuk orang lain menurut Tayi & Ballou dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:78). [5]

    Komponen Informasi

    Sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar enam komponen.

    Adapun keenam komponen informasi tersebut adalah sebagai berikut.

    1. Root of Information
    2. Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data. Contoh yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

    3. Bar of Information
    4. Yaitu komponen batang dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal dapat dipahami. Contoh, jika membaca headline dalam sebuah surat kabar, untuk memahami lebih jauh, tentu harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline dapat dipahami secara utuh.

    5. Branch of Information
    6. Yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Contoh, informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus atau perhitungan.

    7. Leaf of Information
    8. Komponen informasi yang merupakan informasi pelindung serta lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi muncul. Informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang kehadirannya sudah pasti muncul.

    Keenam komponen tersebut menjadi syarat sehingga sebuah informasi menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan data yang valid dan reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya, mutakhir, akurat, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang sepanjang waktu seiring perkembangan zaman sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan apabila diperlukan.

    Konsep Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna. (Prof.Dr.Azhar Susanto, 2013) [3]

    Sistem informasi menurut Laudon dalam buku Prof.Dr.Azhar Susanto (2013:52) [3], merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.

    Menurut McKeon dalam buku Prof.Dr.Azhar Susanto (2013:52) [3]sistem informasi merupakan gabungan dari komputer dan user yang mengelola perubahan data menjadi informasi serta menyimpan data dan informasi tersebut.

    Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau komponen-komponen yang merupakan gabungan dari komputer dan user yang melakukan proses perubahan data menjadi informasi yang dapat disimpan dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

    Komponen Sistem Informasi

    Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai sasaran. (Tata Sutabri 2016:41)[9]

    1. Blok Masukan
    2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model
    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran
    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

      Gambar 2.1 : Komponen Sistem Informasi
      Sumber : Sistem Informasi Akuntansi
    7. Blok Teknologi
    8. Teknologi merupakan “ tool box ” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    9. Blok Basis Data
    10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    11. Blok Kendali
    12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Konsep Dasar Teknologi Informasi

    Definisi Teknologi Informasi

    Menurut Deni Darmawan (2013:21) dalam bukunya [10] “Teknologi informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi penciptaan informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan dan penelusuran informasi, dan penggunaan informasi.”

    Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:52) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, [5] “Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan. Selain itu, teknologi informasi merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.”

    Teknologi informasi merupakan serangkaian tahapan penanganan informasi termasuk di dalamnya proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

    Perkembangan Teknologi Informasi

    Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir. Teknologi informasi mengalami perkembangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Rusdiana dan Irfan (2014:57), yaitu:[5]

    Menjelang peralihan abad sekarang ini, manusia cenderung menduduki tempat sentral dalam proses produksi karena tahapan ekonomi yang berdasarkan pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). Dalam hal ini, telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology).

    Kemajuan teknologi pada masa mendatang atau pada era globalisasi, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Teknologi informasi banyak berperan dalam pendidikan (e-education). Dengan adanya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja. Hal tersebut sudah mulai banyak digunakan oleh beberapa negara yang memiliki kecanggihan teknologi salah satunya Amerika Serikat dalam penggunaan metode web baseddistance learning.

    Sistem informasi secara keseluruhan tidak hanya terdapat dalam sistem informasi manajemen, karena tidak semua informasi dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap kedalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada diluar sistem komputer.

    Penggunaan Teknologi Informasi

    Berdasarkan buku Sistem Informasi Manajemen, karangan Rusdiana dan Irfan (2014:59), [5]manusia sebagai manusia sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya agar dapat saling berhubungan. Oleh karena itu, manusia mencari dan menciptakan sistem dan alat untuk saling berhubungan. Alat dan sistem komunikasi yang diciptakan manusia tersebut kemudian disebut teknologi informasi.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Darmawan, Deni (2013:209) [10]“Analisa sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menganalisa informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul agar dapat memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi.”

    Menurut Taufiq (2013:155), [11]“Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem yang manual atau pun sistem yang sudah terkomputerisasi secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic , dan memberikan keputusan dari analisa tersebut.”

    Analisa sistem adalah gambaran tentang sistem yang sedang berjalan dan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas dan bagaimana cara kerja sistem tersebut, selain untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan, analisis ini juga bertujuan untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan seginggga dapat diusulkan suatu perbaikan. (Rivai, dkk.2014)[12]

    Dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu proses kegiatan mempelajari sistem baik secara manual atau pun terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut serta dapat mendefinisikan suatu permasalahan dan hambatan yang terjadi sehingga nantinya dapat diusulkan suatu perbaikan untuk sistem tersebut.

    Langkah-Langkah Analisis Sistem

    Untuk melakukan analisa sistem agar hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi. (Taufiq, 2013:159)[11]

    Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159) adalah sebagai berikut:[11]

    1. Definisi Lingkup
    2. Analisis Masalah
    3. Analisis Persyaratan
    4. Desain Logic
    5. Analisa Kebutuhan

    Tahapan Analisa Sistem

    Murad (2013:51) menyatakan bahwa, tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.[13]

    Fungsi Analisis Sistem

    Tohari (2013:11) menyatakan bahwa:[14]

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan user
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user
    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan user

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis komputer”.[15]

    “Perancangan Sistem, adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”. (Susanto, 2017)[3]

    Menurut Hamdani (2015:182), “Perancangan sistem yaitu merancang/memodelkan sistem secara rinci berdasarkan hasil analisis dari sistem berjalan sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan disertai dengan rancangan database dan rancangan aplikasi/program”.

    Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan kegiatan merancang sistem baik spesifikasi umum dan terperinci berdasarkan hasil dari tahap analisis yang disertai dengan rancangan database dan rancangan aplikasi/program.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Haerudin, dkk (2013:117), tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut : [16]

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pembangunan atau pembuatan sistem.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Tabungan Siswa

    Definisi Tabungan

    Dalam Jurnal Pseudocode oleh Wijaya dan Army (2017:31), sesuai dengan isi dari Undang-Undang no.10 tahun 1998 tentang Perbankan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan Pasal 1 Ayat 9: “Merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu”. [17]

    Definisi Tabungan Siswa

    Dalam Jurnal Algoritma , Purnama dkk (2014:2) mengatakan bahwa tabungan siswa merupakan tabungan program pendidikan bagi para orang tua untuk mempersiapkan masa depan anak secara terencana, murah , aman dan pasti. [18]

    Tujuan Tabungan Siswa

    Menurut Purnama dkk (2014) tujuan seseorang (siswa/wali murid) ingin menabung di sekolah ada dua, antara lain:[18]

    1. Untuk bisa mengumpulkan sejumlah dana tertentu pada masa yang akan datang. Contohnya seperti menabung untuk bisa membeli kebutuhan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang ada di sekolah.
    2. Hanya ingin menjadikan tabungan sebagai rekening penampungan dan bukan untuk benar-benar menabung.

    Definisi SMK

    Menurut UU Nomor 20 Tahun 2013, Pasal 18 ayat (3) dalam web eksis.ditpsmk.net Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. (UU Nomor 20 Tahun 2013, Penjelasan Pasal 15).[19]

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut M. Shalahuddin yang dikutip oleh Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88), UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.[20]

    Menurut K.P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp/ 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2 “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specufy, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).[21]

    Menurut Vani, dkk (2015:1213), “The UML is a language for visualizing, specifying, constructing, documenting the artifacts of a software-intensive system”.[22]

    Gambar 2.2 : UML (Unified Modeling Language)
    Sumber : google.co.id

    Tujuan UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Prabowo Pudjo Widjojo dkk yang dikutip oleh Fajarianto dan Wirawa (2013:15) dalam Jurnal Sisfotek Global , tujuan dari pada UML diantaranya adalah : [23]

    1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
    2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa.
    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

    Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

    Menurut M. Shalahuddin yang dikutip oleh Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88), ada empat jenis diagram UML : [20]

    1. Usecase Diagram
    2. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

    3. Class Diagram
    4. Class diagram adalah inti forward engineering maupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini. Forward engineering adalah proses perubahan model menjadi kode program sedangkan reverse engineering sebaliknya merubah kode program menjadi model.

    5. Activity Diagram
    6. Bhute, dkk (2013:29) mengatakan, “Activity diagram is basiclly a flow chart to represent the flow from one activity to another activity.”[24] Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atas aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

    7. Sequence Diagram
    8. Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

    Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

    Menurut Wijayanti (2014:15), langkah-langkah penggunaan UML sebagai berikut: [25]

    1. Buatlah daftar bussines process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul
    2. Letakkan use case dalam setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi requirement, constranints dan catatan lainnya.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, marilah membuat activity diagram.
    6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence diagram collaboration untuk setiap alur pekerjaannya.
    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan requirement piranti lunak, sistem operasi jaringan dan sebagainya. Letakkan komponen di dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat untuk membangun sistem diantaranya:
      1. Pendekatan use case dengan memberikan setiap use case kepada tim pengembang, untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
      2. Pendekatan komponen yaitu memberikan setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
    12. Letakkan uji model dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodennya. Model harus selalu sesuai dengan kode aktual.
    13. Perangkat lunak siap dirilis.

    Konsep Dasar Web

    Definisi Web

    Sutopo dkk (2016:25) mengatakan web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet. Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan dan pencarian informasi.[8]

    Definisi Web Browser

    Menurut Abdulloh (2016:5) web browser digunakan untuk menampilkan hasil website yang telah dibuat. Web browser yang paling sering digunakan diantaranya Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer, Opera, dan Safari.[26]

    Definisi Web Server

    Menurut Siregar yang dikutip oleh Sutopo dkk (2016:25) Web server adalah sebuah bentuk server yang khusus digunakan untuk menyimpan halaman website atau homepage. Komputer dapat dikatakan web server jika komputer tersebut memiliki suatu program server yang disebut Personal Web Server (PWS).[8]

    Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

    Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

    Menurut Renuka P. Gore and Prof. S.A Mobben (2015:678), “HTML is a format that tells a computer how to display a web page. The documents themselves are palin text files with special “tags” or codes that a web browser using to interpret an display information on your computer screen.”[27]

    Menurut Abdulloh (2016:2 ) HTML yaitu skrip yang berupa tag-tag untuk membuat dan mengatur struktur website. Beberapa tugas utama HTML dalam membangun website, di antaranya sebagai berikut:.[26]

    1. Menentukan layout website.
    2. Memformat teks dasar, seperti pengaturan paragraf dan format font.
    3. Membuat list.
    4. Membuat tabel.
    5. Menyisipkan gambar, video, dan audio.
    6. Membuat link
    7. Membuat formulir

    Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

    Definisi PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

    Sutopo dkk (2016:25) mengatakan PHP adalah salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirmkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk Open Source Product jadi dapat diubah source code dan mendistribusikannya secara bebas.[8]

    Abdulloh (2016:3) mengatakan PHP merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses di sisi server. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database. Data website akan dimasukkan ke database, diedit, dihapus dan ditampilkan pada website yang diatur oleh PHP.[26]

    Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan salah satu server side programming yang dirancang khusus untuk aplikasi web dimana dalam membangun website berfungsi sebagai pengolah data pada database.

    Konsep Dasar Xampp

    Definisi Xampp

    XAMPP adalah salah satu paket installer yang berisi Apache yang merupakan web server tempat menyimpan file-file yang diperlukan website dan phpmyadmin sebagai aplikasi yang digunakan untuk perancangan database MySQL”. (Abdulloh, 2016).[26]

    Konsep Dasar Phpmyadmin

    Definisi Phpmyadmin

    Menurut Abdulloh (2016:4) Phpmyadmin merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk membuat database MySQL sebagai tempat untuk menyimpan data-data website.[26]

    Konsep Dasar Database dan MySQL

    Definisi Database

    Database (basis data) menurut Fathansyah (2015:2) dapat didefinisikan ke dalam beberapa sudut pandang seperti:[28]

    1. himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
    2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
    3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Untuk selanjutnya di dalam buku ini, kita akan menggunakan istilah Tabel (Table), sebagai komponen utama pembangun Basis Data.

    Menurut Jubilee Entreprise (2015:1) “Database merupakan “jiwa” dari sebuah aplikasi. Sebab dengan memanfaatkan database, semua fitur, tool, menu, dan fasilitas lainnya yang ada di dalam aplikasi, dapat terhubung satu dengan lainnya. Database tidak hanya sekedar tempat untuk menyimpan data. Database bisa digunakan untuk memfasilitasi user yang membutuhkan pemrosesan data baik untuk analisa maupun evaluasi.”[29]

    Kesimpulan dari kedua pendapat diatas, database (basis data) adalah wadah sebuah file/tabel/arsip yang disimpan secara bersama dalam media penyimpanan elektronis dan saling terhubng satu dengan lainnya yang menjadikan database ini sebagai “jiwa” dari sebuah aplikasi.

    Tujuan Database (Basis Data)

    Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) sebagai berikut: (Fathansyah, 2016:6)[28]

    1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
    2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
    3. Keakuratan (Accuracy)
    4. Ketersediaan (Availability)
    5. Kelengkapan (Completeness)
    6. Keamanan (Security)
    7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)

    Definisi MySQL

    Menurut Sutopo dkk (2016:25), MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.[8]

    Kelebihan MySQL

    Menurut Supriyanti dalam Citec Journal (2014:70) secara umum kelebihan MySQL adalah sebagai berikut.[30]

    1. Tersedia gratis untuk banyak sistem operasi dan hardware
    2. Memiliki kecepatan proses dan kemampuan menangani database dengan sangat baik di tipe hardware dan sistem operasi yang digunakan.
    3. Mudah digunakan karena bahasa yang digunakannya termasuk simple, mendukung. SQL (Structure Query Language), sebuah bahasa untuk semua database sistem yang modern, mampu bekerja dengan beban berat dengan banyak client yang terhubung dalam satu waktu secara bersamaan, dapat diakses dari mana saja, dari internet, mudah diperoleh dan keamanan yang terjamin.
    4. Mampu menangani jutaan user dalam waktu bersamaan.

    Konsep Dasar Blackbox Testing

    Definisi Blackbox Testing

    Blackbox Testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan hanya berfokus pada keluaran yang dihasilkan dalam menanggapi masukan yang dipilih dan kondisi eksekusi”. (Handoko, dkk 2017).[31]

    Menurut Kermite, dkk (2017:4), metode blackbox' adalah pengujian kebutuhan dan hanya berfokuskan kepada fungsional dari sebuah perangkat lunak atau program. Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan semua input diterima dengan tepat, dan output yang dihasilkan juga tepat dan berjalan dengan baik. Dengan kata lain, metode pengujian blackbox adalah untuk mengetes hubungan antara program dan sebuah sistem.[32]

    Menurut Syed Roohullah Jan, dkk (2016:683), “A software testing technique which play an important role in software testing. While performing blackbox testing, tester don’t have any knowledge of internal design and no access to source code."[33]

    Blackbox Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.” (Mustaqbal, dkk ,2016).[34]

    Dapat disimpulkan bahwa Blackbox Testing yaitu salah satu metode pengujian perangkat lunak atau program yang berfokus pada spesifikasi fungsionalnya saja atau dapat dikatakan juga untuk uji coba hubungan antara program dan sebuah sistem.

    Tujuan Blackbox Testing

    “'Tujuan dilakukannya Blackbox Testing adalah sebagai berikut: (Handoko,dkk 2017)[31]

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
    2. Kesalahanantarmuka (interface)
    3. Kesalahan dalam struktur data
    4. Kesalahan performa
    5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Kelebihan dan Kelemahan Blackbox Testing

    Blackbox Testing memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu seperti yang tertera pada tabel di bawah ini. (Kermite, dkk 2017).[32]

    Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Blackbox Testing

    Teknik Blackbox Testing

    “Menurut Mustaqbal, dkk (2016:34), saat ini terdapat banyak metode atau teknik untuk melakukan Blackbox Testing, di antaranya:[34]

    1. Equivalence Partitioning
    2. Boundary Value Analysis/Limit Testing
    3. Comparison Testing
    4. Sample Testing
    5. Robustness Testing
    6. Behavior Testing
    7. Requirement Testing
    8. Performance Testing
    9. Uji Ketahanan (Endurance Testing)
    10. Uji Sebab-Akibat (Cause-Effect Relationship Testing)

    Analisa PIECES

    Definisi PIECES

    Rahmat, Taufiq (2013:154), Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, information, economic, control, efficiency dan service[11]

    Menurut Supriyatna (2015:44-46), Analisa PIECES Framework merupakan suatu alat dalam menganalisis sistem informasi yang berbasis komputer, dimana terdiri dari point-point penting yang berguna untuk dijadikan pedoman/acuan dalam menganalisis sistem tersebut.[35]

    Aspek PIECES

    Beberapa aspek yang dapat dilihat dari analisa PIECES ini yaitu sebagai berikut: (Nuryati, 2015:20)[36]

    1. Performance (kinerja)
    2. Diperlukan untuk menilai kinerja dari sistem informasi yang telah dirancang, terdiri dari:

      1. Throughput, dimana sistem dinilai dari banyaknya kerja (output) yang dilakukan pada beberapa periode waktu dalam memenuhi kebutuhan.
      2. Respon time, yaitu waktu yang diperlukan oleh sistem informasi untuk melakukan proses kerja.
      3. Audibilitas,yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat diperiksa.
      4. Kelaziman komunikasi, yaitu terkait user interface yang digunakan dalam sistem informasi dinilai dalam kemudahan untuk dipahami.
      5. Kelengkapan, yaitu derajat di mana sistem informasi mempunyai fungsi yang penuh dalam mendukung pekerjaan.
      6. Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program mengalami kesalahan.
    3. Information and data (informasi dan data)
    4. Untuk menilai informasi yang dihasilkan dan data yang digunakan, terdiri dari:

      1. Accuracy (akurat), dimana informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat ketepatan/ketelitian yang tinggi.
      2. Relevansi informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
      3. Penyajian informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai.
      4. Aksesibilitas informasi, dimana informasi dapat tersedia sewaktu-waktu ketika dibutuhkan.
    5. Economic (ekonomi)
    6. Untuk menilai sistem informasi dari aspek ekonomi yang terdiri dari :

      1. Reusabilitas, yaitu tingkat dimana sebuah program atau bagian dari program tersebut dapat digunakan kembali di dalam aplikasi yang lain.
      2. Sumber daya, yaitu jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi.
    7. Control and Security (kontrol dan keamanan)
    8. Untuk menilai sistem informasi dari aspek keamanan dan kontrol data yang terdiri dari:

      1. Integritas, yaitu tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak dapat dikontrol.
      2. Keamanan, yaitu mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan data dalam sistem informasi.
    9. Efficiency (efisiensi)
    10. Untuk menilai sistem informasi dari aspek efisiensi yang terdiri dari:

      1. Usabilitas, yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu program.
      2. Maintanabilitas, yaitu usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program.
    11. Service (pelayanan)
    12. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan, pegawai dan manajemen. Aspek service (pelayanan) terdiri dari:

      1. Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan kontrol.
      2. Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya dan diandalkan untuk melakukan fungsi yang diminta.
      3. Kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat dipahami tanpa kesukaran.

    Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Prastomo (2014:166), Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.[37]

    Tahap-Tahap Elisitasi

    Menurut Prastomo (2014:166), Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:[37]

    1. Elisitasi Tahap I
    2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

    3. Elisitasi Tahap II
    4. Hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Adapun penjelasan mengenai MDI ini yaitu:

      1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
      2. “D” pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut sempurna.
      3. “I” pada MDI beerarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
    5. Elisitasi Tahap III
    6. Penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

      1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistam yang diusulkan?
      2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
      3. “E” artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

      Menurut Hidayati dalam Bachtiar dan Atikah (2015:74), Metode TOE dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:[38]

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
    7. Final Draft Elisitasi
    8. Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Metode Pengumpulan Data

    Observasi (Observation)

    Menurut Jogiyanto dalam buku Analisis dan Desain (2014:623) “Observasi atau pengamatan adalah salah satu teknik untuk mengumpulkan data/fakta (fact finding technique) yang cukup efektif mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. [39]

    Untuk mendapatkan fakta melalui metode observasi, tidak semestinya setiap membutuhkan data, peneliti harus setiap hari ketempat pengamatan tersebut, tetapi dalam analis sistem harus menjaga supaya orang yang akan diteliti tidak merasa terganggu dalam pekerjaannya. Observasi dapat dilakukan pertama kali pada waktu beban kerja pada saat normal. Pada waktu observasi analisis sistem juga dapat melakukan pengumpulan sempel-sempel data, oleh sebab itu sebelum melakukan observasi perlu direncanakan terlebih dahulu, dengan perencanaan yang matang observasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Jogiyanto (2014:625) [39]

    Berikut beberapa indikator yang akan diamati, yaitu:

    1. Pengamatan langsung bagaimana proses menabung di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang.
    2. Pengamatan konten apa saja yang ada di dalam form atau buku tabungan tersebut, untuk nantinya dapat disesuaikan dengan form yang akan dibuat dalam sistem (website).
    3. Pengamatan apa saja yang menjadi kelemahan atau kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini.

    Wawancara (Interview)

    Menurut Jogiyanto (2014:617) “Wawancara atau (Interview) ialah teknik pengumpulan data/fakta yang penting dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewancara (Interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang akan diwawancarai (Interviewee)”. [39]

    Pada saat melakukan wawancara ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini menurut Jogiyanto (2014:619) yang perlu diperhatikan sebagai berikut: [39]

    1. Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa anda sebenarnya
    2. Menjelaskan apa tujuan anda dari wawancara ini dan hubungan dengan proyek sistem informasi yang akan dibuat atau dikembangkan
    3. Menjelaskan peranan yang akan diberikan oleh orang yang diwawancarai dari hasil wawancara ini.
    4. Selama wawancara, pewancara harus mendengarkan dengan teliti, dan jangan memotong pembicara pada orang yang akan diwawancarai
    5. Mintalah pendapat-pendapat atau ide tambahan yang mungkin dapat membantu anda dalam penyelesaian pengumpulan data
    6. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman-rangkuman dari hasil wawancara.
    7. Ucapkanlah terimakasih bila wawancara telah selesai serta meminta kesediaan kembali untuk dihubungi, bila memerlukan data lanjutan.

    Berikut beberapa indikator yang akan diwawancarai:

    1. Pernyataan bagaimana proses menabung yang berjalan saat ini di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang.
    2. Pernyataan bagaimana minat menabung dari para siswa/siswi sekolah tersebut.
    3. Pernyataan mengenai kebutuhan (elisitasi) sistem yang diperlukan kepada stakeholder.
    4. Pendapat mengenai sistem yang akan dibuat (website).

    Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Sugiyono (2013:240), “Studi pustaka merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk dokumen. Studi pustaka bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif”.[40]

    Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

    Beberapa data yang didapat oleh penulis dari pihak sekolah antara lain.

    1. Sejarah, visi dan misi SMK Nusa Putra Kota Tangerang.
    2. Data siswa kelas X-XII SMK (termasuk jurusan, NIS dan spesifikasi kelas).
    3. Prosedur menabung
    4. Form tabungan yang saat ini dipergunakan

    Selain yang telah penulis sebutkan di atas, berikut beberapa Literature Review (Nasional dan Internasional) yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya sesuai dengan judul penelitian Skripsi ini :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Hendra Purnama, Wahyudin dan Rina Kurniawati (2014) dalam Jurnal Algoritma yang berjudul “Perancangan Program Aplikasi Tabungan Siswa Sekolah Dasar Negeri Cipancar IV Dengan Menggunakan Pendekatan Metodologi Rapid Application Development”.Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa proses tabungan yang berjalan saat ini masih dikerjakan secara manual baik itu pencatatan dan penyimpanan data ditulis di dalam buku serta perhitungannya masih menggunakan alat bantu kalkulator. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah-masalh yang timbul dari sistem yang berjalan saat ini dengan membuat sebuah perangkat lunak dimana metodologi yang digunakan ialah Rapid Application Development. Tool yg digunakan adalah Micrososf Visio, database Microsoft Acces serta bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. [18]
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Ardi Wijaya dan Army Martia Harjuna (2017) dalam Jurnal Pseudocode yang berjudul “Perancangan Program Aplikasi Tabungan Menggunakan Server NGINX (Studi Kasus Madrasah Ibtidayah Negeri 01 Kota Bengkulu”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa sistem pengelolaan data tabungan yang berjalan saat ini masih dikerjakan secara manual pencatatan dan penyimpanan data ditulis di dalam buku, dan perhitungannya masih dikerjakan dengan alat bantu kalkulator. Pada penelitian ini akan dibangun sebuah sistem basis data yang menggunakan server NGINX. NGiNX adalah sebuah server HTTP dan reserve proxy gratis berbasis open-source. [17]
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Santi Yurike Dewi, Tarih Tresnati, Eva Misfah Bayuni (2017) dalam karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Relationship Quality Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Siswa di BRI Syariah Kantor Kas UNISBA”. Dalam penelitian ini dijelaskan bagaimana pengaruh hubungan antara kualitas terhadap loyalitas nasabah yang menabung di BRI Syariah Kantor Kas UNISBA. Analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan software SPSS versi 22.0. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuisioner, wawancara dan studi kepustakaan.[41]
    4. Penelitian yang dilakukan Rezky Widya Utari (2016) dalam Jurnal Online Mahasiswa yang berjudul “Strategi Komunikasi PT Bank Riau Kepri Cabang Syariah Pekanbaru Dalam Mempromosikan Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel iB)”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi dan strategi promosi tabungan simpanan pelajar tersebut khususnya di kota Pekanbaru Riau. Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data model interaktif Miles dan Huberman.[42]
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Febry Rubyanto (2014) dalam Laporan Skripsi yang berjudul “Efektivitas Kegiatan Pemasaran Produk Tabungan Pendidikan Di KJKS Manfaat Surabaya Dalam Menarik Minat Pihak Sekolah”. Penelitian ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang mana memiliki tujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana mekanisme kegiatan pemasaran yang ada di KJKS Manfaat Surabaya terutama untuk produk tabungan pendidikan dan bagaimana efektivitas dari kegiatan pemasaran tersebut dalam menarik minat pihak sekolah agar bergabung menjadi anggota KJKS Manfaat. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif yaitu prosedur penelitian berdasarkan data deskriptif seperti lisan atau kata tertulis yang berasal dari seorang subjek yang telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa data yang diberikan merupakan data asli dan dapat dipertanggungjawabkan. Data penelitian diambil melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan terkait permasalahan yang diteliti dengan pihak KJKS Manfaat Surabaya Surabaya. Kemudian data yang telah dikumpulkan tersebut, dianalisis menggunakan pola pikir induktif, yaitu pola pikir yang berpijak fakta-fakta yang bersifat khusus kemudian diteliti, dianalisa, dan disimpulkan sehingga pemecahan masalah tersebut dapat berlaku secara umum.[43]
    6. Penelitian yang dilakukan oleh John Beshears, dkk (2015) dalam The Journal of Finance yang berjudul “The Effect of Providing Peer Information on Retirement Savings Decisions". Penelitian ini mengukur efek penyebaran informasi tentang perilaku karyawan terhadap rutinitas menabung dengan melakukan percobaan lapangan. "Using a field experiment in a 401(k) plan, we measure the effect of disseminating information about peer behavior on savings. Low‐saving employees received simplified plan enrollment or contribution increase forms. A randomized subset of forms stated the fraction of age‐matched coworkers participating in the plan or age‐matched participants contributing at least 6% of pay to the plan. We document an oppositional reaction: the presence of peer information decreased the savings of nonparticipants who were ineligible for 401(k) automatic enrollment, and higher observed peer savings rates also decreased savings. Discouragement from upward social comparisons seems to drive this reaction.”[44]
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Jonathan Robinson (2013) dalam American Economic Journal: Applied Economics yang berjudul “Savings Constraints and Microenterprise Development: Evidence from a Field Experiment in Kenya”. Penelitian ini membahas mengenai apa saja hambatan terhadap tabungan dengan pertumbuhan bisnis di negara miskin termasuk di dalamnya investasi para wiraswasta di negara tersebut.“Does limited access to formal savings services impede business growth in poor countries? To shed light on this question, we randomized access to noninterest-bearing bank accounts among two types of self-employed individuals in rural Kenya: market vendors (who are mostly women) and men working as bicycle taxi drivers. Despite large withdrawal fees, a substantial share of market women used the accounts, were able to save more, and increased their productive investment and private expenditures. We see no impact for bicycle taxi drivers. These results imply significant barriers to savings and investment for market women in our study context. (JEL D14, G21, J16, J23, O12, O14, O16)”.[45]
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Florian Deuflhard, Dimitris Georgarakos dan Roman Inderst (2015) dalam Journal of Social Service Research yang berjudul “Financial Literacy and Savings Account Returns”. Penelitian ini membahas mengenai penggunaan teknologi modern (akun online) sebagai satu saluran yang mana literasi keuangan memiliki hubungan yang positif dengan pengembalian rekening tabungan.“Savings accounts are owned by most households, but little is known about the performance of households’ investments. We create a unique dataset by matching information on individual savings accounts from the DNB Household Survey with market data on account-specific interest rates and characteristics. We document heterogeneity in returns across households, which can be partly explained by financial sophistication. A one-standard deviation increase in financial literacy is associated with a 12% increase compared to the median interest rate. We isolate the usage of modern technology (online accounts) as one channel through which financial literacy has a positive association with returns.”[46]
    9. Penelitian yang dilakukan oleh Marcos Chamon, Kai Liu dan Eswar Prasad (2013) dalam Journal of Development Economics yang berjudul “Income Uncertainty and Household Savings in China”. Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara ketidakpastian pendapatan dengan peningkatan tabungan rumah tangga perkotaan di China.“China's urban household saving rate has increased markedly since the mid-1990s and the age-savings profile has become U-shaped. To understand these patterns, we analyze a panel of urban Chinese households over the period 1989–2009. We document a sharp increase in income uncertainty, largely due to an increase in the variance in household income attributed to transitory idiosyncratic shocks. We then calibrate a buffer-stock savings model to obtain quantitative estimates of the impact of rising household-specific income uncertainty as well as another shock to household income—the pension reforms that were instituted in the late 1990s. Our calibrations suggest that rising income uncertainty and pension reforms lead younger and older households, respectively, to raise their saving rates significantly. These two factors account for two-thirds of the increase in China's urban household saving rate and the U-shaped age-savings profile.”[47]
    10. Penelitian yang dilakukan oleh Gregory A. Cheathama dan William Eliott (2013) dalam Economic of Education Review yang berjudul “The Effects of Family College Savings on Postsecondary School Enrolment Rates of Student With Disabilities”. Penelitian ini membahas mengenai dampak dari pada tabungan perkuliahan siswa menengah atas (dalam hal ini siswa berkebutuhan khusus) yang akan memasuki perguruan tinggi.“This is the first study to examine whether parents’ college savings is positively associated with enrollment in postsecondary education of students in special education programs. In addition to examining postsecondary school enrollment among students with disabilities, we also examine whether students’ and parents’ college expectations act as a mediator between parents’ college savings and postsecondary school enrollment. We find that while not all types of college savings are associated with postsecondary enrollment, college bonds are a consistent and strong statistically significant predictor of postsecondary enrollment of students with disabilities. Further, we find evidence that students’ and parents’ college expectations act as a partial mediator between college bonds and enrollment in postsecondary school.”[48]

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Analisa Organisasi

    Profil Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang

    Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang merupakan lembaga pendidikan kejuruan swasta yang dinaungi oleh yayasan Nusa Putra. Yayasan tersebut berdiri sejak tahun 1980 dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini baru berdiri pada tahun 2008 demgan SK Pendirian 42/4/0184-TU dan memperoleh akreditasi kompentensi keahliana B sejak tahun 2011. Sekolah ini beralamat di Jl. Teuku Umar No.12, Kelurahan Nusa Jaya Kecamatan Karawaci Kota Tangerang. Saat ini Bapak Eka Permana Mukti, SP yang menjabat sebagai Kepala Sekolah SMK Nusa Putra Kota Tangerang.

    Berdasarkan kurikulum, bahwa tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Sebagai wadah Pendidikan Kejuruan yang mempersiapkan tamatan yang berkualitas yang dapat diterima di Dunia Kerja, sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

    SMK Nusa Putra Kota Tangerang memiliki program bidang Keahlian yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Keuangan (KU). Pada Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), diharapkan siswa lulusannya memiliki kemampuan Ilmu Komputer dan Jaringan pada dunia industri, instansi, dan kegiatan usaha serta mampu merawat, menganalisa kerusakan pada komputer. Pada Program Keahlian Keuangan (KU), diharapkan siswa lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dalam hal administrasi keuangan dan pelaporan keuangan pada dunia usaha atau industri baik secara manual maupun konsentrasi.SMK Nusa Putra Kota Tangerang memiliki program bidang Keahlian yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Keuangan (KU). Pada Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), diharapkan siswa lulusannya memiliki kemampuan Ilmu Komputer dan Jaringan pada dunia industri, instansi, dan kegiatan usaha serta mampu merawat, menganalisa kerusakan pada komputer. Pada Program Keahlian Keuangan (KU), diharapkan siswa lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dalam hal administrasi keuangan dan pelaporan keuangan pada dunia usaha atau industri baik secara manual maupun konsentrasi.

    Secara garis besar SMK Nusa Putra Kota Tangerang memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kewajiban yang berlaku, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa-siswi di sekolah, membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), melaksanakan urusan Tata Usaha (TU), membina kerjasama dengan orangtua siswa, masyarakat dan instansi terkait, melaksanakan program dinas pendidikan Kota, bertanggung jawab kepada Walikota melalui Kepala Dinas Pendidikan.

    Visi dan Misi

    Visi

    1. Menciptakan lulusan SMK Nusa Putra yang memiliki Life Skill, kompetitif dan berahlakul karimah
    2. Menjadi sekolah dambaan seluruh lapisan masyarakat dan menghasilkan lulusan yang dapat bersaing didunia kerja maupun usaha, peka terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi serta handal dan dapat diharapkan oleh masyarakat, agama dan negara.

    Misi

    1. Menyediakan sarana prasarana yang representative.
    2. Membekali luusan siswa SMK dengan keunggulan kompetensi Kejuruan.
    3. Membekali lulusan siswa SMK dengan iman dan taqwa sehingga memiliki ahlakul karimah.
    4. Mempersiapkan guru-guru pengajar yang memiliki profesionalisme dan keunggulan kompetensi dibidangnya.

    Tujuan Sekolah

    1. Mempersiapkan lulusan yang memiliki ahlak mulia, cakap dan memiliki Life Skill.
    2. Membekali lulusan dengan keterampilan yang dapat mengaktualisasikan kepribadiannya pada dunia industri.
    3. Melatih peserta didik menjadi manusai produktif, berdedikasi, mandiri dan disiplin.

    Struktur Organisasi

    Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan baik operasional maupun non operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.Sama halnya dengan SMK Nusa Putra Kota Tangerang yang mempunyai struktur organisasi yang terlampir dalam lampiran.

    Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Tujuan Sekolah
    2. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan jalur sekolah, secara garis besar memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :

      1. Melaksanakan pendidikan di sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut.
      2. Pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
      3. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah.
      4. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
      5. Melaksanakan urusan Tata Usaha (TU).
      6. Membina kerjasaama dengan orangtua siswa, masyarakat dan instansi terkait.
    3. Tugas Pengelola Sekolah
    4. Berlangsungnya kegiatan sekolah dipengaruhi oleh pengelola sekolah, karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah ditentukan oleh orang-orang yang menjalankannya. Untuk itu dalam bagian ini perlu dibahas secara lebih dalam mengenai tugas pengelola sekolah yang mencakup komite sekoalh, yayasan, kepala sekolah sedangkan wakil kepala sekolah diantaranya urusan kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, humas (hubungan masyarakat), tanggung jawab kepala program kesiswaan, laboran, koordinat piket, pembina BK/BP (Bimbingan Konseling/Penyulukan), pembina perpustakaan, pembina perpustakaan, pembina ekstrakulikuler, guru, wali kelas dan tata usaha sekolah. Karena bagaimanapun lengkap dan modernnya fasilitas yang berupa gedung, perlengkapan, alat kerja, metode-metode kerja dan dukungan masyarakat akan tetapi apabila manusia-manusia yang bertugas menjalankan program sekolah itu kurang berpartisipasi, maka akan sulit untuk mencapai tujuan penidikan yang dikemukakan, adapun tugas-tugas dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut:

      1. Yayasan/Kepala Yayasan
        1. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya pada sekolah yang dibinanya.
        2. Melaksanakan penilaian , pengolahan dan analisis data hasil belajar/bimbingan siswa dan kemampuan guru.
        3. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses pembelajaran/bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan hasil belajar/bimbingan siswa.
        4. Melaksanakan analisis komprehensif hasil analisis berbagai faktor sumber daya pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah.
        5. Memberikan arahan, bantuan, dan bimbingan kepada guru tentang proses pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar/bimbingan siswa.
        6. Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaraan pendidikan di sekolah binaannya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasan lulusan/pemberian ijazah.
        7. Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya dan melaporkan kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan lainnya.
        8. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian untuk menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.
        9. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah.
        10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan.
      2. Komite Sekolah
        1. Memberikan pertimbangan, yaitu dalam Buku Panduan Umum Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan.
        2. Memberikan arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana yang di dalam Buku Panduan Umum Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah disebut sebagai siporting agency atau badan yang memberikan dukungan.
        3. Melakukan pengawasan pendidikan, sekali lagi yang dalam Buku Panduan Umum Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dikenal dengan controlling agency atau badan yang melakukan pengawasan.
      3. Kepala Sekolah
      4. Kepala sekolah mempunyai tugas  :

        1. Menyusun perencanaan
        2. Mengorganisasikan kegiatan
        3. Mengarahkan kegiatan
        4. Mengkoordinasikan kegiatan
        5. Melaksanakan pengawasan
        6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
        7. Menentukan kebijaksanaan
        8. Mengadakan rapat
        9. Mengambil keputusan
        10. Mengatur proses belajar mengajar
        11. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, saran dan prasarana, keuangan atau RAPBS
        12. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait
      5. Wakasek Kurikulum/Kurikulum
        1. Menyusun program pengajaran
        2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
        3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
        4. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir
        5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan
        6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB
        7. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan mengajar
        8. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
        9. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator mata pelajaran
        10. Melakukan supervisi administrasi akademis
        11. Melakukan pengarsipan program kurikulum
        12. Penyusunan laporan secara berkala
      6. Wakasek Kesiswaan/Kesiswaan
        1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS)
        2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan / OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS
        3. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
        4. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental
        5. Membina dan melaksanakan koordinasi 9 K
        6. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima beasiswa
        7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah
        8. Mengatur mutasi siswa
        9. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerima Siswa Baru dan Pelaksanaan MOS
        10. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah
        11. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olahraga prestasi
        12. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala
      7. Wakasek Sarana dan Prasarana
        1. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana
        2. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana
        3. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran
        4. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana
        5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah keseluruhan
        6. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana
        7. Menyusun laporan secara berkala
      8. Wakasek Humas/Hubin
      9. Membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam :

        1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan sekolah
        2. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid
        3. Membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya
        4. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah
        5. Koordinasi dengan semua staff untuk kelancaran kegiatan sekolah
        6. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah
        7. Melakukan koordinasi dengan semua staff dan bertanggungjawab untuk mewujudkan 9K
        8. Menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran hasil pendidikan (gebyar pendidikan)
        9. Mewakili kepala sekolah apabila berhalangan untuk menghadiri rapat masalah-masalah yang bersifat umum
        10. Menyusun laporan secara berkala
      10. Kepala Program Keahlian
        1. Menyusun program kerja
        2. Mengkoordinir tugas guru dalam pembelajaran
        3. Mengkoordinir pengembangan bahan ajar
        4. Memetakan kebutuhan sumber daya untuk pembelajaran
        5. Memetakan dunia industri yang relevan
        6. Melaksanakan program praktik kerja industri
        7. Melaksanakan uji kompetensi
        8. Menginventarisasi fasilitas pembelajaran program keahlian
        9. Melaporkan ketercapaina program kerja
        10. Melakukan langkah-langkah efisien dan efektif guna kelancaran pembelajaran di program keahlian
        11. Memberi masukan penilaian kinerja pendidik
        12. Memberi sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib
        13. Mengusulkan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan
        14. Mengusulkan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran
      11. Tata Usaha
        1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
        2. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar
        3. Pengurusan administrasi sekolah
        4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
        5. Penyusunan administrasi sekolah meliputi kesiswaan dan ketenagaan
        6. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah secara keseluruhan
        7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9K
        8. Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala
      12. Bendahara SMK
      13. Bendahara bertugas mengelola kegiatan keuangan sekolah yang meliputi :

        1. Bersama dengan Bendahara Yayasan mengkoordinir dan melaksanakan pengumpulan sumbangan dari orang tua / wali siswa
        2. Mempersiapkan rapat dengan Pengurus Yayasan dan orang tua / wali siswa dalam upaya dukungan dana
        3. Menyerahkan gaji bulanan pegawai rutin setiap awal bulan
        4. Mendayagunakan uang rutin sesuai dengan mata anggaran yang relevan
        5. Menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan uang rutin ke Yayasan
        6. Membuat pertanggungjawaban keuangan sekolah dengan sebaik-baiknya
      14. Laboran
        1. Perencanan pengadaan alat dan bahan laboratorium
        2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
        3. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium
        4. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium
        5. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium
        6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala
      15. Koordinator Piket
        1. Meningkatkan pelaksanaan 9K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahana, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan)
        2. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket
        3. Menertibkan kelas-kelas yang kosong
        4. Mencatat guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang pulang belum waktunya, kelas yang pulang sebelum waktunya
        5. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat, dan keliling kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih berada didalam kelas
        6. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk
        7. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau guru pembimbing
        8. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah
      16. Pembina Bimbingan Konseling/Bimbingan Penyuluhan
        1. Memantau dan menginventarisasi kondisi dan aktifitas siswa
        2. Memberikan pelayanan kepada siswa yang membutuhkan bimbingan
        3. Memberikan bimbingan kepada seluruh siswa secara periodik termasuk didalamnya cara belajar, sikap mental dan sebagainya
        4. Menyusun dan melaksanakan administrasi BP / BK
        5. Melaksanakan koordinasi dengan kepala sekolah dan wali kelas
        6. Melaksanakan penelusuran dan pemasaran tamatan bersama PKS kesiswaan dan hubungan industri
        7. Membuat laporan program BP / BK
      17. Pembina Perpustakaan
        1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka
        2. Pelayanan perpustakaan
        3. Perencanaan pengembangan perpusakaan
        4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka
        5. Inventarisasi dan pengadministrasian
        6. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika
        7. Menyusun tata tertib perpustakaan
        8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala
      18. Pembina Ekstrakulikuler
        1. Menyusun Program Kerja dan Jadwal Kegiatan
        2. Wajib hadir membimbing, membina, dan mengawasi setiap kegiatan siswa asuhannya di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
        3. Bersama Wakil Kepala Sekolah, BP / BK menegakkan disiplin dan Tata Tertib siswa
        4. Membina, membimbing siswa dalam keikutsertaan dalam kegiatan lomba-lomba di dalam maupun di luar sekolah
      19. Guru
        1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
        2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
        3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir
        4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
        5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
      20. Walikelas
        1. Pengelolaan kelas
        2. Penyelenggaraan administrasi kelas
        3. Penyusunan atau pembuatan statistik bulanan kelas
        4. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan
        5. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
        6. Membantu pengembangan keterampilan anak didik
        7. Membantu pengembangan kecerdasan anak didik
        8. Mempertinggi budi pekerti dan kepribadian anak didik

    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya.. Oleh karena itu untuk membatasi ruang lingkup penelitian maka penulis membatasi permasalahan yang terfokus pada prosedur dalam proses menabung, yaitu dimulai dari pembayaran tabungan, penginputan jumlah tabungan, penghitungan saldo awal menjadi saldo akhir (penambahan) sampai kepada cetak rekening. Namun dikarenakan dalam sistem yang berjalan proses menabung masih disatukan dengan SPP, maka dari itu di dalam bab ini penulis akan membahas serta menganalisa proses SPP tersebut.

    Analisa Prosedur

    Proses sistem tabungan yang sedang berjalan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

    1. Pembayaran SPP dan Tabungan
      1. Dalam sistem yang berjalan saat ini, pembayaran serta pencatatan tabungan masih disatukan dengan SPP dimana setiap bulannya orang tua/siswa/siswi membayar uang SPP yang di dalamnya termasuk uang tabungan ke bagian kasir (bendahara SMK) secara tunai tidak dapat dibayarkan melalui bank (transfer).
      2. Selanjutnya kasir (bendahara SMK) mencatat ke dalam buku yang dimiliki oleh siswa/siswi dan kemudian kasir (bendahara SMK) akan memasukkan (input) data tersebut ke dalam Microsoft Access. Sebagai tanda bukti, nantinya para siswa juga akan diberikan struk pembayaran. Untuk nominal tabungan setiap siswa/siswi disama-ratakan yakni sebesar Rp. 20.000,00.
      3. Setelah seluruh siswa membayar SPP dan tabungan tersebut , kasir (bendahara SMK) akan merekapitulasi jumlah uang SPP yang masuk, termasuk di dalamnya tabungan para siswa.
      4. Kemudian akan dibuat laporan keuangan (perhari) pembayaran SPP dan tabungan tersebut untuk nantinya laporan itu beserta dengan uang yang ada akan diserahkan kepada bendahara yayasan yang akan mengelola keuangan tersebut.
      5. Bendahara yayasan akan memeriksa kembali apakah jumlah uang pada laporan sesuai dengan fisik uang yang ada sebelum nantinya laporan tersebut akan diberikan kepada Kepala yayasan.
    2. Penggunaan Tabungan
      1. Di dalam sistem yang berjalan saat ini, tabungan siswa hanya dapat dipergunakan hanya jika setelah siswa/siswi tersebut berada di kelas XII (dua belas) untuk keperluan yang berkaitan dengan biaya-biaya ujian, selain itu tidak diperbolehkan. Contoh : ujian praktek, ujian nasional dan ujian sekolah.
      2. Uang tabungan tersebut akan langsung dialokasikan sesuai dengan biaya akan keperluan yang harus dibayarkan. Jadi siswa/siswi tidak menerima uang itu secara tunai. Laporan dari penggunaan dana tabungan tersebut nantinya akan disampaikan pula kepada bendahara dan kepala yayasan.
      3. Jumlah uang tabungan tersebut tidak akan memiliki saldo lebih yang dapat diambil di akhir kelas XII (dua belas) justru akan ada penambahan biaya kembali secara tunai pada saat pembayaran ujian dikarenakan jumlah biaya ujian melebihi saldo tabungan para siswa yang hanya diwajibkan menabung Rp. 20.000,00 perbulan.
      4. Bendahara serta Kepala yayasan akan menerima laporan penggunaan tabungan tersebut dari bendahara SMK.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Usecase Diagram

    Diagram Usecase yang berjalan dalam sistem tabungan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang saat ini yaitu:

    1. Pembayaran SPP dan Tabungan
    2. Gambar 3.1 Usecase Diagram Pembayaran SPP dan Tabungan Siswa

      Berdasarkan gambar Usecase Diagram Pembayaran SPP dan Tabungan Siswa yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan pembayaran SPP dan tabungan siswa di SMK Nusa Putra Kota Tangerang.
      2. 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu Orang tua/Siswa, Bendahara SMK, Bendahara Yayasan dan Kepala Yayasan.
      3. 9 use case yang dilakukan para actor diantara lain datang ke kasir, bayar SPP dan tabungan, mencatat data pembayaran, menerima buku pembayaran yang telah diisi, merekapitulasi jumlah uang SPP dan tabungan membuat laporan keuangan, menyerahkan laporan keuangan beserta fisik uang, menyesuaikan antara jumlah uang pada laporan dengan fisik uang, menyerahkan laporan keuangan.
    3. Penggunaan Tabungan
    4. Gambar 3.2 Usecase Diagram Penggunaan Tabungan Siswa

      Berdasarkan gambar Use Case Diagram Penggunaan Tabungan Siswa yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan penggunaan tabungan siswa di SMK Nusa Putra Kota Tangerang.
      2. 4 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Orang tua/Siswa, Bendahara SMK, Bendahara Yayasan dan Kepala Yayasan.
      3. 6 Usecase yang dilakukan para actor diantara lain pengecekan data siswa, saldo dana tabungan, penambahan uang secara tunai, pembayaran ujian, menerima tanda bukti pembayaran, laporan penggunaan tabungan.
      4. 1 Extends yang merupakan pilihan dari usecase saldo dana tabungan yang pilihannya terdiri dari kurang dan cukup.
      5. 3 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya, yaitu usecase penambahan uang secara tunai menjelaskan usecase kurang, usecase pembayaran ujian menjelaskan usecase cukup dan penambahan uang secara tunai.

    Activity Diagram

    Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Berikut gambaran activity diagram sistem tabungan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang:

    1. Pembayaran SPP dan Tabungan
    2. Gambar 3.3 Activity Diagram Pembayaran SPP dan Tabungan Siswa

      Berdasarkan activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :

      1. Initial Node sebagai awal objek
      2. 9 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
      3. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri
      4. 4 Vertical Swim Line yaitu Orang tua / Siswa, Kasir (Bendahara Sekolah), Bendahara Yayasan dan Kepala Yayasan
    3. Penggunaan Tabungan
    4. Gambar 3.4 Activity Diagram Penggunaan Tabungan Siswa

      Berdasarkan activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :

      1. Initial Node sebagai awal objek
      2. 11 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
      3. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri
      4. 4 Vertical Swim Line yaitu Kasir (Bendahara Sekolah), Orang tua / Siswa, Bendahara Yayasan dan Kepala Yayasan

    Sequence Diagram

    Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Berikut gambaran sequence diagram sistem tabungan siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang :

    1. Pembayaran SPP dan Tabungan
    2. Gambar 3.5 Sequence Diagram Pembayaran SPP dan Tabungan Siswa

      Berdasarkan sequence diagram yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 5 Lifeline yaitu Data Siswa, Buku Pembayaran, Ms.Access, Struk Pembayaran dan Laporan.
      2. 4 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Orang tua / Siswa, Bendahara SMK, Bendahara Yayasan dan Kepala Yayasan.
      3. 10 Message spesifikasi yang terjadi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
    3. Penggunaan Tabungan
    4. Gambar 3.6 Sequence Diagram Penggunaan Tabungan Siswa

      Berdasarkan sequence diagram yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 4 Lifeline yaitu Data Siswa, Saldo Tabungan, Struk Pembayaran, Laporan.
      2. 4 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Bendahara SMK, Orang tua / Siswa, Bendahara Yayasan dan Kepala Yayasan.
      3. 10 Message spesifikasi yang terjadi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

    Metode Analisa Sistem

    Analisa PIECES

    Analisa sistem merupakan tahapan dari suatu perancangan sistem yang bertujuan untuk mengetahui kepentingan suatu sistem pada manajemen serta merumuskan kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia dalam menggunakan sistem sehingga dapat bekerja dengan optimal.

    Analisis PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan:

    1. Analisis Kinerja (Performance)
    2. Pengolahan input data belum efektif , terkadang terjadi kesalahan input jumlah tabungan dikarenakan sistem yang masih dijadisatukan dengan SPP (human error).

    3. Analisis Informasi (Information)
    4. Belum tersedianya penyajian informasi mengenai jumlah saldo tabungan siswa bagi para orang tua / siswa itu sendiri dikarenakan tidak terdapat jumlah saldo tabungan tersebut pada buku pembayaran.

    5. Analisis Ekonomi (Economy)
    6. Biaya : Mengeluarkan biaya ekonomis, tenaga dan waktu dalam proses pencatatan hingga pengolahan laporan pembayaran tabungan karena masih menggunakan MS. Access.

    7. Analisis Kontrol (Control)
    8. Pengontrolan sistem masih lemah dikarenakan untuk mengetahui siapa saja yang telah menabung masih secara manual yaitu checklist pada lembar absensi siswa dimana rentan lembar tersebut hilang jika tidak disimpan dengan baik dalam map/ordner.

    9. Analisis Efisiensi (Efficiency)
    10. Sumber Daya Tenaga : Pengerjaan yang dilakukan oleh satu bendahara yang proses pengerjaannya masih dijadisatukan dengan SPP serta pembayaran lainnya mengakibatkan dalam pembuatan laporan yang dihasilkan membutuhkan waktu yang cukup lama.

    11. Analisis Pelayanan (Service)
    12. Proses pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum dapat mempermudah para siswa dalam hal meringankan biaya-biaya di kelas 12 (tabungan hanya dapat digunakan untuk membayar ujian) dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan keperluan dalam kegiatan sekolah dikarenakan hanya dapat menabung satu kali dalam sebulan dan nominalnya pun ditentukan oleh pihak sekolah / yayasan.

    Hasil analisis PIECES ini menyatakan bahwa sistem yang berjalan saat ini berlangsung kurang optimal terkhusus dalam hal kinerja (performance), informasi (information) dan pelayanan (services) yang memperkuat landasan dirancangnya sistem informasi tabungan siswa dimana sistem ini diharapkan mampu mengoptimalkan sistem tabungan siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Berikut spesifikasi perangkat keras atau hardware yang digunakan personal komputer dalam melakukan aktivitas sistem informasi tabungan siswa saat ini :

    1. Processor  : Intel(R) Core(TM)2 CPU 6400 @2.13GHz 2.14 GHz
    2. Monitor  : Acer
    3. Mouse  : PS wired mouse
    4. Keyboard : PS word keyboard
    5. RAM  : 2 GB
    6. Harddisk : 500 GB
    7. Printer  : Laser Jet dan Ink Jet

    Spesifikasi Software

    Berikut spesifikasi perangkat lunak atau software yang digunakan oleh personal komputer dalam melakukan aktivitas sistem informasi tabungan siswa saat ini :

    1. Windows 7 Ultimate
    2. Microsoft Access 2010
    3. Microsoft Excel 2010

    Hak Akses (Brainware)

    1. Kasir (Bendahara SMK)
    2. Bendahara Yayasan
    3. Kepala Yayasan

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan peneliti atas sistem tabungan siswa yang berjalan saat ini di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang, maka dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :

    1. Sistem yang masih dijadisatukan dengan SPP yang dikelola oleh satu orang bendahara menggunakan Ms. Access (yang menurut bendahara itu sendiri cukup sulit untuk digunakan) terkadang memiliki kemungkinan akan terjadi kesalahan atau ketidaktepatan dalam memasukkan nominal tabungan (human error).
    2. Para siswa / orang tua tidak dapat mengetahui akan informasi saldo tabungan yang mereka miliki dikarenakan dalam buku pembayaran tidak tercantumkan jumlah saldo tabungan tersebut.
    3. Sistem tabungan yang berjalan saat ini belum dapat mempermudah para siswa dalam hal meringankan biaya-biaya di kelas 12 (tabungan hanya dapat digunakan untuk membayar ujian) dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan keperluan dalam kegiatan sekolah dikarenakan hanya dapat menabung satu kali dalam sebulan dan nominalnya pun ditentukan oleh pihak sekolah / yayasan.

    Alternatif Pemecahan Permasalahan

    Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem tabungan siswa yang berjalan saat ini, maka peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, yaitu sebagai berikut :

    1. Membuat sebuah sistem tersendiri untuk tabungan siswa yaitu Sistem Informasi Tabungan Siswa berbasis website yang mudah untuk digunakan oleh pihak terkait baik itu Bendahara SMK dan Yayasan, Siswa serta Tata Usaha dimana pihak terkait tersebut memiliki level hak akses yang berbeda, disesuaikan dengan tanggung jawab serta kewajiban masing-masing pihak.
    2. Sistem yang dibuat memungkinkan para siswa untuk dapat mengakses ke dalam sistem tersebut guna mengetahui jumlah saldo tabungan yang dimiliki dan dapat mencetak rekening sendiri dalam bentuk PDF.
    3. Sistem yang dibuat memungkinkan para siswa untuk dapat menabung setiap harinya seolah seperti bank mini. Jumlah nominalnya tidak ditentukan dan tabungan tersebut dapat dipergunakan untuk membayar biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan sekolah, tidak hanya di kelas 12 dan untuk kepentingan ujian saja.
    4. Sistem harus dapat menyimpan data setiap transaksi tabungan yang ada dengan baik dan aman, karena database sangat penting untuk memiliki keamanan yang ketat untuk menghindari terjadinya peretasan database ataupun kehilangan data.

    User Requirement

    Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Wakasek Kurikulum (bendahara SMK sulit untuk ditemui) mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

    Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

    Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II


    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

    Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

    Tabel 3.4 Tabel Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem tabungan siswa yang berjalan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan memungkinkan para siswa untuk dapat menabung setiap harinya dengan catatan tetap harus datang ke sekolah. Penggunaan tabungannya pun tidak terbatas hanya untuk ujian saja tetapi untuk pembayaran biaya-biaya lain terkait dengan kegiatan sekolah. Serta siswa dapat melihat dan mencetak sendiri rekening tabungan mereka masing-masing secara online.

    Maka dari permasalahan itu dibuatlah usulan sistem informasi tabungan siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang agar dapat memberikan keleluasaan kepada para siswa untuk dapat menabung setiap harinya sehingga dapat membantu meringkankan pembayaran biaya-biaya terkait dengan kegiatan-kegiatan yang berada di sekolah dan dapat mempermudah para siswa untuk mengontrol tabungan mereka masing-masing. Dalam hal penginputan dan pelaporan data tabungan juga dapat dilakukan secara cepat dan akurat.

    Dalam perancangan sistem usulan ini, peneliti menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, diantaranya yaitu peneliti menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.


    Prosedur Sistem Usulan

    1. Bendahara SMK
    2. Bendahara SMK dalam sistem informasi tabungan ini bisa dikatakan sebagai admin yang dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam aplikasi, yaitu antara lain:

      1. Bendahara SMK dapat melakukan login
      2. Menambah menu user sesuai hak akses yang telah ditentukan
      3. Bendahara SMK dapat menampilkan semua menu yang ada dalam sistem, yaitu mulai dari dashboard, Struktur Organisasi, Visi Misi, Data Tabungan, Data Pemakaian Tabungan, Data Transaksi Tabungan, Data User, Data Siswa dan Laporan.
      4. Dapat menambahkan, mengedit dan menghapus transaksi tabungan.
      5. Dapat mencetak laporan tabungan dan laporan pemakaian tabungan.
      6. Bendahara SMK dapat melakukan logout
    3. Bendahara Yayasan
    4. Bendahara Yayasan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :

      1. Bendahara Yayasan dapat melakukan login.
      2. Menampilkan menu utama atau dashboard.
      3. Menampilkan menu Struktur Organisasi, Visi Misi, Data Siswa, Data Transaksi Tabungan dan Laporan (Harian dan Bulanan).
      4. Dapat mencetak Transaksi Tabungan dan Laporan tersebut
      5. Dapat melakukan logout.
    5. Siswa
    6. Siswa dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain:

      1. Siswa dapat melakukan login
      2. Menampilkan menu utama atau dashboard.
      3. Siswa dapat melihat Struktur Organisasi, Visi Misi, Saldo Rekening Tabungan, Rekening Tabungan, Pemakaian Rekening Tabungan.
      4. Siswa dapat mencetak rekening tabungan.
      5. Dapat melakukan logout.
    7. Kepala TU (Tata Usaha)
    8. Kepala TU (Tata Usaha) dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :

      1. TU dapat melakukan login.
      2. Menampilkan menu Struktur Organisasi, Visi Misi dan Data Siswa.
      3. Dapat menambahkan, mengedit dan menghapus data siswa.
      4. TU dapat melakukan logout.

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

      Diagram usecase yang diusulkan pada sistem tabungan siswa adalah sebagai berikut :
    1. Usecase Sistem Informasi Tabungan Siswa
    2. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa

      Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

      1. Terdapat 4 aktor yaitu Bendahara SMK, Bendahara Yayasan, Siswa dan Kepala TU.
      2. Terdapat 11 usecase.
      3. 3 extend yaitu menu Data Master, Tabungan dan Laporan Tabungan.
    3. Usecase Diagram Aktor Bendahara SMK
    4. Gambar 4.2 Usecase Diagram Aktor Bendahara SMK

      Dari gambar diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa:

      Bendahara SMK dalam Sistem Informasi Tabungan Siswa memiliki hak penuh atas sistem, Bendahara SMK juga dapat melakukan penambahan akun user baru berdasarkan hak akses yang telah ditentukan. Bendahara SMK dapat mengakses semua menu mulai dari login, data master hingga laporan dan logout.

    5. Usecase Diagram Aktor Bendahara Yayasan
    6. Gambar 4.3 Usecase Diagram Aktor Bendahara Yayasan

      Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan :

      Bendahara Yayasan memiliki hak untuk mengakses mulai dari login, tampilan dashboard, data master yang di dalamnya yaitu data siswa tetapi hanya dapat melihat tidak dapat mengubah atau menghapus data tersebut, data transaksi tabungan dan laporan tabungan yang di dalamnya terdapat laporan harian serta bulanan.

    7. Usecase Diagram Aktor Siswa
    8. Gambar 4.4 Usecase Diagram Aktor Siswa

      Berdasarkan gambar 4.4 dapat dijelaskan :

      Siswa memiliki hak akses dalam sistem informasi tabungan ini yaitu login, tampilan halaman dashboard, tabungan yang di dalamnya siswa dapat melihat dan mencetak saldo rekening tabungan, rekening tabungan serta pemakaian rekening tabungan mereka masing-masing, dan tentunya logout.

    9. Usecase Diagram Aktor Kepala TU
    10. Gambar 4.5 Usecase Diagram Aktor Kepala TU

      Berdasarkan gambar 4.5 dapat dijelaskan :

      Kepala TU memiliki hak akses dimulai dari login, tampilan halaman dashboard serta data master dimana Kepala TU lah yang dapat menambahkan, mengubah dan menghapus data siswa, serta tentunya logout.

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan

    1. Activity Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa
    2. Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 16 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decision Node, merupakan pemilihan ya atau tidak.
      4. 5 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri.


    3. Activity Diagram Aktor Bendahara SMK
    4. Gambar 4.7 Activity Diagram Aktor Bendahara SMK

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Bendahara SMK diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 14 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decision Node, merupakan pemilihan ya atau tidak.
      4. 5 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 1 Final Note, sebagai objek yang diakhiri.
    5. Activity Diagram Aktor Bendahara Yayasan
    6. Gambar 4.8 Activity Diagram Aktor Bendahara Yayasan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Bendahara Yayasan diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 9 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decision Node, merupakan pemilihan ya atau tidak.
      4. 3 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri.
    7. Activity Diagram Aktor Siswa
    8. Gambar 4.9 Activity Diagram Aktor Siswa

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Siswa diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 9 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decision Node, merupakan pemilihan ya atau tidak.
      4. 3 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri.
    9. Activity Diagram Aktor Kepala TU
    10. Gambar 4.10 Activity Diagram Aktor Kepala TU

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Kepala TU diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 5 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decision Node, merupakan pemilihan ya atau tidak.
      4. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri.


    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut:
      1. Sequence Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa
      2. Gambar 4.11 Sequence Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa

        Berdasarkan gambar Sequence Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa terdapat :

        1. 4 actor yaitu, yang melakukan kegiatan yaitu Bendahara SMK, Bendahara Yayasan, Siswa dan Kepala TU.
        2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
        3. 16 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
      3. Sequence Diagram Aktor Bendahara SMK
      4. Gambar 4.12 Sequence Diagram Aktor Bendahara SMK

        Berdasarkan gambar Sequence Diagram Aktor Bendahara SMK terdapat :

        1. 1 actor yaitu, yang melakukan kegiatan yaitu Bendahara SMK.
        2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
        3. 13 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
      5. Sequence Diagram Aktor Bendahara Yayasan
      6. Gambar 4.13 Sequence Diagram Bendahara Yayasan

        Berdasarkan gambar Sequence Diagram Aktor Bendahara Yayasan terdapat :

        1. 1 actor yaitu, yang melakukan kegiatan yaitu Bendahara Yayasan.
        2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
        3. 9 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
      7. Sequence Diagram Siswa
      8. Gambar 4.14 Sequence Diagram Siswa

        Berdasarkan gambar Sequence Diagram Aktor Siswa terdapat :

        1. 1 actor yaitu, yang melakukan kegiatan yaitu Siswa.
        2. 4 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
        3. 8 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
      9. Sequence Diagram Kepala TU
      10. Gambar 4.15 Sequence Diagram Kepala TU

        Berdasarkan gambar Sequence Diagram Aktor Kepala TU terdapat :

        1. 1 actor yaitu, yang melakukan kegiatan yaitu Kepala TU.
        2. 4 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
        3. 5 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem tabungan siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang, adapun perbedaannya sebagai berikut :

    Tabel 4.1 Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan


    Rancangan Basis Data

    Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

    Gambar 4.16 Class Diagram Sistem Informasi Tabungan Siswa


    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

    1. Tabel Data Siswa
    2. Nama File : siswa

      Media : hardisk

      Primary key : nis

      Panjang record : 83

      Tabel 4.2 Tabel Data Siswa


    3. Tabel Pemakaian Tabungan
    4. Nama File : pemakaian_tabungan

      Media : hardisk

      Primary key : id_pt

      Panjang record : 98

      Tabel 4.3 Tabel Pemakaian Tabungan


    5. Tabel Tabungan
    6. Nama File : tabungan

      Media : hardisk

      Primary key : id_tabungan

      Panjang record : 78


      Tabel 4.4 Tabel Tabungan


    7. Tabel Level
    8. Nama File : level

      Media : hardisk

      Primary key : id_level

      Panjang record : 32

      Tabel 4.5 Tabel Level


    9. Tabel User
    10. Nama File : user

      Media : hardisk

      Primary key : id_user

      Panjang record : 61


      Tabel 4.6 Tabel User

    Rancangan Program

    1. Tampilan halaman login
    2. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Login
    3. Tampilan Halaman Dashboard
    4. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Dashboard
    5. Tampilan Tabel Data Tabungan
    6. Gambar 4.19 Tampilan Tabel Data Tabungan
    7. Tampilan Tabel Data Pemakaian Tabungan
    8. Gambar 4.20 Tampilan Tabel Data Pemakaian Tabungan
    9. Tampilan Tabel Data Transaksi Tabungan
    10. Gambar 4.21 Tampilan Tabel Data Transaksi Tabungan
    11. Tampilan Tambah Data Tabungan
    12. Gambar 4.22 Tampilan Tambah Data Tabungan
    13. Tampilan Tambah Data Pemakaian Tabungan
    14. Gambar 4.23 Tampilan Tambah Data Pemakaian Tabungan
    15. Tampilan Saldo Rekening Tabungan
    16. Gambar 4.24 Tampilan Saldo Rekening Tabungan
    17. Tampilan Rekening Tabungan
    18. Gambar 4.25 Tampilan Rekening Tabungan
    19. Tampilan Pemakaian Rekening Tabungan
    20. Gambar 4.26 Tampilan Pemakaian Rekening Tabungan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Processor : Minimal 2,1 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 1 GB
    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
    5. Harddisk : 250 GB

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, dan Mozila Firefox

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem informasi Tabungan Siswa, harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses sistem informasi Tabungan Siswa ini, diantaranya:

    1. Bendahara SMK
    2. Bendahara Yayasan
    3. Siswa
    4. Kepala TU (Tata Usaha)


    Testing

    Metode Testing

    Pengujian sistem informasi Tabungan Siswa dilakukan dengan metode Blackbox Testing, yaitu pengujian kebutuhan dan hanya berfokuskan kepada fungsional dari sebuah perangkat lunak atau program. Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan semua input diterima dengan tepat, dan output yang dihasilkan juga tepat dan berjalan dengan baik.

    Blackbox Testing

    Tabel 4.7 Daftar Pengujian
    1. Login Sistem Informasi Tabungan Siswa
    2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada Sistem Informasi Tabungan Siswa ini dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di sistem ini. Berikut ini merupakan hasil pengujian pada login Sistem Informasi Tabungan Siswa :Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi donorKU.id dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaptar sebelumnya di aplikasi donorKU.id. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login donorKU.id :

      Tabel 4.8 Pengujian Login Akun Bendahara SMK
    3. Menambah akun user sesuai hak akses
    4. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan akun user berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form registrasi ini hanya dapat dilakukan oleh Bendahara SMK saja dengan catatan data siswa telah ditambahkan atau diinput oleh Kepala TU, adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.9 Menambah akun user sesuai hak akses
    5. Input Data Siswa
    6. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan data siswa berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.10 Input Data Siswa
    7. Input Data Tabungan
    8. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan data tabungan dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.11 Input Data Tabungan
    9. Input Data Pemakaian Tabungan
    10. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan data pemakaian tabungan berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut

      Tabel 4.12 Input Data Pemakaian Tabungan
    11. Data Transaksi (Laporan Transaksi)
    12. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam penyajian data alporan transaksi tabungan dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.13 Data Transaksi (Laporan Transaksi)
    13. Logout
    14. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah fungsi logout dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.13 Logout Sistem

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode blackbox testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar juga telah terdaftar.


    Implementasi

    Time Schedule

    Tabel 4.15 Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Tabungan Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang”.

    Tabel 4.16 Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya terhadap sistem yang berjalan saat ini mengenai tabungan siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang serta rancangan sistem usulan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa :

    1. Sistem tabungan siswa yang berjalan saat ini masih disatukan dengan tabungan dalam hal pembayarannya dan untuk pencatatan pembayaran masih dilakukan secara semi komputerisasi menggunakan Ms. Access.
    2. Yang menjadi kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini ialah memiliki kemungkinan akan terjadi kesalahan atau ketidaktepatan dalam memasukkan nominal tabungan dikarenakan pembayaran serta pencatatan tabungan masih dijadisatukan dengan SPP yang dikelola oleh satu orang bendahara dengan menggunakan Ms. Access yang menurut bendahara itu sendiri cukup sulit untuk digunakan. Para siswa terbatas hanya dapat menabung satu bulan sekali dimana tabungan tersebut pun tidak dapat digunakan selain untuk pembayaran ujian di kelas XII (dua belas) yang mana tujuan dari diadakannya tabungan tersebut belum dapat tercapai secara optimal, dalam hal ini adalah menjadi media para siswa untuk dapat meringankan biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan sekolah. Para siswa juga tidak dapat mengetahui berapa jumlah saldo tabungan mereka masing-masing dikarenakan dalam buku pembayaran tidak tercantumkan jumlah saldo tabungan tersebut.
    3. Rancangan sistem tabungan siswa yang dibuat telah dibahas lebih rincinya pada bab IV dimana dalam Sistem Informasi Tabungan Siswa berbasis web ini diharapkan mampu membantu mengatasi permasalahan atau kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini serta membantu sekolah untuk menuju kepada cyber school.

    Saran

    1. Dapat dikembangkan untuk menjadi bank mini sekolah dimana tidak hanya para siswa saja yang dapat menabung tetapi guru serta staff juga dapat menabung.
    2. Dapat dilakukan pengembangan agar para siswa mampu untuk melakukan sendiri proses transaksi tabungan tersebut dalam hal memasukkan data.
    3. Dikembangkan menjadi sistem berbasis mobile dengan catatan tetap terkontrol oleh admin dan database dapat terintegerasi dengan pembayaran-pembayaran lainnya yang berkaitan dengan kegiatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.2, 226-227
    2. Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen.Yogyakarta: CAPS.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 Prof. Dr. Azhar Susanto, M.Bus,Ak. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
    4. Hartono, Bambang, 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta
    5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 5,7 5,8 5,9 Rusdiana, H.A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
    6. Taufiq, Rohmat 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu Offset.
    7. Supriyadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Wijaya.2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 – Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
    8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 Sutopo, Priyo. Dedi Cahyo dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 N.1 Febuari. Samarinda: Universitas Mulawarman.
    9. 9,0 9,1 Sutabri, Tata S.Kom., MMSI. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi).Yogyakarta:CV Andi Offset ISBN: 9789792952407
    10. 10,0 10,1 Darmawan, Deni. 2013.Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Rohmat, Taufiq. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    12. Rivai, Ainur, Dani dkk. 2014.Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada SMK Miftahul Huda Ngadirojo. Jurnal IJNS Vol 3 No 2 Tahun 2014.
    13. Murad, Dina. Fitria. 2013. Aplikasi Inteligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    14. Tohari, Hamim. 2013. Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yogyakarta: Andi.
    15. Zohrahayati. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan. Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika. Universitas Gajah Mada.
    16. Haerudin, Ruli Supriati, dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT, Vol.7 No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    17. 17,0 17,1 Wijaya, Ardi. Army Martia Harjuna. 2017. Perancangan Program Aplikasi Tabungan Menggunakan Server Nginx; Studi Kasus Madrasah Ibtidayah Negeri 01 Kota Bengkulu. Jurnal Pseudocode Vol.IV No.1. Bengkulu: Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
    18. 18,0 18,1 18,2 Purnama, Hendra. Wahyudin, Rina Kurniawati. 2014. Perancangan Program Aplikasi Tabungan Siswa Sekolah Dasar Negeri Cipancar IV Dengan Menggunakan Pendekatan Metodologi Rapid Application Development. Jurnal Algoritma Vol.11 No.1. Garut: STT Garut..
    19. http://eksis.ditpsmk.net/artikel/definisi-smk-sekolah-menengah-kejuruan
    20. 20,0 20,1 Haryanta, Agustinus. Abdur Rochman, Ayu Setyaningsih. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Jurnal Sisfotek Global ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 1 Maret 2017.
    21. Jayant.K.p, Grag. Renu. Kumar dkk (2014) International journal of advanced Research in Computer Science and Software Engineering. PP. 148-153 ISSN : 2277128X. Vol Issue 2.
    22. Vani, M. L. V. Roopa, M. Chandrika Kumari, M. Hari Priya, & N. Harika. 2015. An Effective Language for Object Oriented Design-UML (Unified Modeling Language). International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET), Vol.2 No.5. India: Institute of Engineering & Technology..
    23. Fajarianto, Otto. Radeal Wirawa. 2013. Aplikasi Alat Bantu Mengajar Matematika Menggunakan ADOBE FLASH CS6. Jurnal Sisfotek Global Vol.3 No.1. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global.
    24. Bhute, Avinash N., & B. B. Meshram. 2013. System Analysis and Design For Multimedia Retrieval Systems. International Journal of Multimedia & Its Application (IJMA), Vol.5 No.6. Mumbai: VJTI Matunga.
    25. Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang.
    26. 26,0 26,1 26,2 26,3 26,4 Abdulloh, Rohi. 2016. Easy & Simple Web Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    27. P. Gore, Renuke and Prof. S. A Mobben. 2015. Industrial Process Parameter Control Using Ethernet. International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET), Vol.2 Issue.6. India.
    28. 28,0 28,1 Fathansyah. 2015. Basis Data Revisi Kedua. Bandung:Informatika Bandung.
    29. Jubilee Entreprise. 2015. Mengenal Pemrograman Database. Jakarta:PT Elex Media Komputindo.
    30. Supriyanti, Wiwit. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Dengan Metode SAW. Citec Journal, Vol.1 No.1. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
    31. 31,0 31,1 Handoko, Prio. Agus Setiawan, Hendi Hermawan. 2017. Pengembangan Aplikasi Analisis Penampang Beton Bertulang Berbasis Android. Dinamika Rekayasa Vol.13 No.2 Hal.69-80. Tangerang Selatan: Universitas Pembangunan Jaya.
    32. 32,0 32,1 Kermite, Reynaldi Yosfino. Agus Winarno, Asih Rohmani. 2017. Perancangan Sistem Administrasi Seklah Dengan SMS Gateway Berbasis Web Menggunakan GAMMU Pada SMK LPI Semarang. Journal of Information Systems. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
    33. Jan, Syed Roohullah, Syed Tauhid Ullah Shah, Zia Ullah Johar, Yasin Shah, Fazlullah Khan. 2016. An Innovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies. International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (IJRSET), Vol.2 Issue 2. Pakistan: Abdul Wali University.
    34. 34,0 34,1 Mustaqbal, M. Sidi. Roeri Fajri Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Blackbox Testing Boundary Value Analysis; Studi Kasus Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3. Bandung: Universitas Widyatama.
    35. Mustaqbal, M. Sidi. Roeri Fajri Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Blackbox Testing Boundary Value Analysis; Studi Kasus Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3. Bandung: Universitas WidyatamaSupriyatna, Adi. 2015. Analisis Dan Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Perpustakaan Dengan Menggunakan PIECES Framework. Jurnal Pilar Nusa Mandiri, Vol. XI No. 1. Karawang: AMIK BSI.
    36. Nuryati, Nurzara Anggar, Widayanti. 2015. Evaluasi Implementasi Sistem Electronic Health Record (EHR) Di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Berdasarkan Metode Analisis PIECES”. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, Vol.3 No.1. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada.
    37. 37,0 37,1 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter; Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Faktor Exacta. Jakarta Selatan: Universitas Budi Luhur.
    38. Bachtiar, Dade dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol. 5 No. 1. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global.
    39. 39,0 39,1 39,2 39,3 Hartanto, Jogiyanto. 2014. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
    40. Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
    41. Dewi, Santi Yurike., Ratih Tresnati, Eva Misfah Bayuni. 2017. Pengaruh Relationship Quality terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Siswa di BRI Syariah Kantor Kas UNISBA. Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah. Bandung: Universitas Islam Bandung.
    42. Utari, Rezky Widya. 2016. Strategi Komunikasi PT Bank Riau Kepri Cabang Syariah Pekanbaru Dalam Mempromosikan Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel iB). Jurnal Online Mahasiswa Vol. 3 No.2. Pekanbaru: Universitas Riau.
    43. Rubyanto, Febry. 2014. Efektivitas Kegiatan Pemasaran Produk Tabungan Pendidikan Di KJKS Manfaat Surabaya Dalam Menarik Minat Pihak Sekolah. Laporan Skripsi. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
    44. Beshears, John., James J. Choi, David Laibson, Brigitte C. Madrian, Katherine L. Milkman. 2015. The Effect of Providing Peer Information on Retirement Savings Decisions. The Journal of Finance Vol. 70 Issue 3. United States of America: Wiley.
    45. Robinson, Jonathan. 2013. Savings Constraints and Microenterprise Development: Evidence from a Field Experiment in Kenya. American Economic Journal: Apllied Economics Vol. 5 No. 1. United States of America: Wiley.
    46. Deuflhard, Florian., Dimitris Georgarakos, Roman Inderst. 2015. Financial Literacy and Savings Account Returns. Journal of Social Service Research. Goethe University: Frankfurt.
    47. Chamon, Marcos., Kai Liu, Eswar Prasad. 2013. Income Uncertainty and Household Savings in China. Journal of Development Economics Vol 105. Pages 164-177.
    48. Cheathama, Gregory A., William Elliott. 2013. The Effects of Family College Savings on Postsecondary School Enrollment Rates of Students With Disabilities. Economic of Education Review Vol 33 Pages 95-111.

    DAFTAR LAMPIRAN

    UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
    Lampiran A
    Pada lampiran A ini berisi berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi:
    A.1. Surat Pengantar Skripsi
    A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
    A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.4. Form Validasi Skripsi
    A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
    A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
    A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
    A.8. Daftar Nilai
    A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
    A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
    A.11. Form Validasi Sidang Skripsi
    A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
    A.13. Sertifikat TOEFL
    A.14. Sertifikat PROSPEK
    A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional (minimal 1)
    A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional (minimal 3 sertifikat)
    A.17. Curriculum Vitae (CV)

    Lampiran B :
    Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan proses penelitian.
    B.1. Surat Keterangan Penugasan Kerja
    B.2. List Wawancara
    B.3. Jadwal Observasi
    B.4. Katalog Produk Promosi
    B.5. Kartu Nama
    B.6. Slide Presentasi

    Lampiran C :
    Pada lampiran C merupakan berkas-berkas yang berhubungan dengan isi laporan Skripsi ini, tepatnya pada bab 3
    C.1. Struktur Organisasi
    C.2. Kartu Pembayaran
    C.3. Laporan Pembayaran Harian
    C.4. Struk Pembayaran


Contributors

Eka Indriani