SI1414482086

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

BERBASIS WEB PADA PD.BPR KERTA RAHARJA

CABANG BALARAJA



SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg




Disusun Oleh :


NIM
: 1414482086
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERBASIS WEB

PADA PD.BPR KERTA RAHARJA CABANG BALARAJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482086
Nama
: Sri Hardiyanti
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA



LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERBASIS WEB

PADA PD.BPR KERTA RAHARJA CABANG BALARAJA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482086
Nama
: Sri Hardiyanti

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 05066
   
NID : 06126

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERBASIS WEB

PADA PD.BPR KERTA RAHARJA CABANG BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482086
Nama
: Sri Hardiyanti

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Akuntansi Komputer

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERBASIS WEB

PADA PD.BPR KERTA RAHARJA CABANG BALARAJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482086
Nama
: Sri Hardiyanti
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
(Sri Hardiyanti)
NIM : 1414482086

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat, salah satunya adalah informasi mengenai aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Aset merupakan barang atau benda yang terdiri dari benda yang bersifat bergerak dan benda yang bersifat tidak bergerak yang dimiliki oleh perusahaan. PD. BPR Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama-sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten yang bergerak dalam pemberian kredit pada masyarakat. Yang dimana saat ini dalam proses pencatatan data aset masih menggunakan aplikasi Ms. Excel, dimana masih dapat terjadi salah input data aset dan bisa saja data hilang dari penyimpanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisa pada sistem yang berjalan untuk mengetahui penerapan sistem informasi manajemen aset pada PD. BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Penelitian dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Analisanya menggunakan metode SWOT Analysis (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). kemudian menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur sistem yang berjalan. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi dan saran pengembangan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan user yang tertuang dalam elisitasi.

Kata Kunci : Manajemen Aset, data aset, analisis


ABSTRACT

Every company needs fast and accurate information, one of which is information about assets owned by a company. Assets are goods or objects consisting of movable and immovable property owned by the enterprise. PD. BPR Kerta Raharja is a Regional Company owned by the Government of Tangerang Regency together with the Provincial Government of Banten, West Java Province and PT Bank Jabar Banten engaged in lending. Which is currently in the process of recording data assets are still using the Ms. application Excel, the data has not been database and not yet integrated, where there can still be wrong input of asset data and data may be lost from storage. The purpose of this study is to perform analysis on the running system to determine the implementation of asset management information systems in PD. BPR Kerta Raharja Balaraja Branch. Research is done by observation, interview, and literature study. The analysis used SWOT Analysis Method (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). The design method uses UML (Unified Modeling Language) to describe the running system procedure. The results of this study, the asset management information system has advantages in helping users to obtain information more quickly, accurately and accurately ranging from data collection to report generation.

Keywords: Asset Management, asset data, analysis



KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.”..

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasi Web pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja”.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil wawancara, observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan ini.

Dalam pelaksanaan Skripsi dan penyusunan laporan, penulis mendapat banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja dan Pembimbing I yang telah membantu penyusunan laporan Skripsi.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai.
  6. Ibu Giandari Maulani, M.Kom yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penulisan serta penyusunan laporan, memberikan ilmu pengetahuan dan dorongan dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai.
  7. Ibu Puji Setiasih, S.T dan Bapak Dadang Setiadi, S.Kom selaku pembimbing instansi yang telah membimbing penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Bapak, Mamah serta Adik tercinta yang telah memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil sehingga laporan Skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
  10. Untuk teman seperjuangan Afrilia Astari, Kiky Rizky Amelia R, Ai Ratna Sari, Sinudarwati, Felita Ariyanti, Desaf Putri Rosmana, Tri Sendra Saputra dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung dalam mengerjakan Skripsi ini.
  11. Untuk sahabat saya dirumah Ida, Awanda Putri Saraswati dan Nurhaeni yang telah memberi semangat hingga akhir.

Penulis juga menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan Skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan penulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Tangerang, 23 Januari 2018
Sri Hardiyanti
NIM. 1414482086

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Komposisi kepemilikan modal PD.BPR Kerta Raharja)
  2. Tabel 3.2 Faktor Strategi Internal PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja
  3. Tabel 3.3 Faktor Strategi Eksternal PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja
  4. Tabel 3.4 Analisa SWOT
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi
  9. Tabel 4.1 Field Tabel Aset
  10. Tabel 4.2 Field Tabel User
  11. Tabel 4.3 Field Tabel Aset Pakai
  12. Tabel 4.4 Field Tabel Penyusutan
  13. Tabel 4.5 Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan
  14. Tabel 4.6 Black Box Testing
  15. Tabel 4.7 Time Schedule
  16. Tabel 4.8 Estimasi Biaya Penelitian


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PD.BPR Kerja Raharja
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Manajemen Aset yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Sequence Diagram Manajemen Aset yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Manajemen Aset yang berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Sequence Diagram Usulan Accounting
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram usulan Kepala Cabang
  8. Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan Direktur
  9. Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Accounting
  10. Gambar 4.6 Activity Diagram Usulan Kepala Cabang
  11. Gambar 4.7 Activity Diagram Usulan Direktur
  12. Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan
  13. Gambar 4.9 Class Diagram yang Diusulkan
  14. Gambar 4.10 Class Diagram yang Diusulkan
  15. Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu User
  16. Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Aset
  17. Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Aset Pakai
  18. Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Penyusutan
  19. Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Laporan Aset Pakai
  20. Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan
  21. Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu Laporan Keseluruhan
  22. Gambar 4.18 Tampilan web login
  23. Gambar 4.19 Tampilan Web Halaman Utama
  24. Gambar 4.20 Tampilan Web User
  25. Gambar 4.21 Tampilan Web Menu Aset
  26. Gambar 4.22 Tampilan web Menu Aset Pakai
  27. Gambar 4.23 Tampilan web Menu Penyusutan
  28. Gambar 4.24 Tampilan web Menu Laporan Aset Pakai
  29. Gambar 4.25 Tampilan web Menu Laporan Penyusutan
  30. Gambar 4.26 Tampilan web Menu Laporan Keseluruhan


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Activity Diagram





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di masa yang serba cepat ini, penggunaan komputer dan sistem-sistemnya sudah menjadi kebutuhan yang utama dalam rangka meningkatkan kinerja suatu instansi atau perusahaan. Setiap proses manual dari instansi atau perusahaan tersebut dapat digantikan dengan sistem yang terkomputerisasi karena penyediaan informasi yang lebih canggih serta dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.

Namun pada kenyataannya masih banyak instansi atau perusahaan yang menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi dengan baik, sama halnya yang terjadi di Perusahaan Daerah Bank Pengkreditan Rakyat (PD.BPR) Kerta Raharja Cabang Balaraja. PD.BPR Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama-sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten yang bergerak dalam pemberian kredit pada masyarakat. Dalam kegiatan membuat laporan manajemen data aset saat ini, PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam pengelolaan manajemen data aset, pengelolaan masih menggunakan aplikasi desktop yang dioperasikan oleh satu komputer dengan menggunakan aplikasi Ms. Excel. Data-data yang ada dikelola dalam bentuk arsip-arsip, sehingga relatif lambat untuk melakukan koreksi dan pengawasan terhadap data aset dan bisa menimbulkan kendala dalam kepraktisan dan efisiensi dalam hal pengecekan. Dengan menggunakan sistem aplikasi, semua dapat dilakukan dengan proses yang mudah dan cepat serta lebih efektif dan efisien karena dengan menggunakan sistem aplikasi semua proses akan berjalan sangat cepat dan data yang tersimpan akan aman.

Berdasarkan masalah-masalah di atas maka perlu adanya pembenahan terhadap sistem yang sedang berjalan dan pengembangannya harus disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang. Maka diambil judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Apakah sistem informasi manajamen aset pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja yang sedang berjalan saat ini terdapat kendala-kendala yang menyulitkan user?

  2. Apakah kebutuhan user terhadap sistem manajemen aset pada PD.BPR Kerta Raharja sudah terpenuhi?

  3. Apakah sistem informasi manajemen aset pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja sudah mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penelitian Skripsi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun dibatasi ruang lingkup penelitian Skripsi ini, dibatasi pada proses pengelolaan data aset yang meliputi pendataan aset yang sudah ada, mendata aset yang baru, perbaikan dan perawatan data aset yang mengalami kerusakan, laporan setiap bulan mengenai transaksi pengadaan, inventaris dan penghapusan aset.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk:

  1. Untuk meminimalisir kendala-kendala yang menyulitkan user.

  2. Untuk memenuhi kebutuhan user terhadap sistem manajemen aset pada PD.BPR Kerta Raharja.

  3. Untuk mempermudah dan mempercepat dalam pengoahan data aset pada PD.BPR Kerta Raharja.

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya:

  1. Guna meningkatkan mutu serta pelayanan terhadap pemakai sistem tersebut agar proses pengelola data aset bisa berjalan lebih baik.

  2. Sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan untuk pengadaan, perbaikan sampai ke pelaporan aset.

  3. Membantu user untuk memudahkan mengelola aset dalam penyimpanan data aset.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian Skripsi menggunakan beberapa metode yang digunakan diantaranya :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Melakukan pengamatan langsung terhadap proses pengelolaan aset tetap yang berjalan pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, kemudian dari pengamatan tersebut, dikumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  2. Metode Wawancara

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan seorang narasumber yaitu bapak Daman Huri, S.Kom. secara langsung pada perusahaan tempat observasi berlangsung. Metode ini dilakukan guna untuk memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  3. Metode Studi Pustaka

    Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literature) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan penelitian ini.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa metode, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisa, digunakan metode analisis SWOT singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (ancaman) yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan memecahkan masalah yang ada pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Tujuan digunakan metode ini adalah untuk mengetahui kebutuhan sistem pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja.

Kemudian untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan digunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan final draft elisitasi. Adapun alat bantu (tool) yang digunakan yaitu UML (Unified Modeling Language), yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek.

Metode Perancangan Sistem

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah UML ( Unified Modeling Language ). UML merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek, bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan memdokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak. Lalu digunakan Visual Paradigm yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design). Visual Paradigm merupakan sebuah perangkat lunak model dengan sistem visualisasi yang memungkinkan model yang telah dibuat dapat digunakan sebagai representasi proyek-proyek lain, dilengkapi dengan beberapa fitur yang ada didalamnya sampai pada menganalisa sebuah proyek yang akan dikerjakan. Selain itu juga digunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL, serta tools lainnya seperti XAMPP, Adobe Dreamweaver CS5 untuk mendesign web yang akan dibuat, serta Notepad++.

Metode Testing

Dalam hal ini proses pengujian aplikasi sistem informasi manajemen aset pada PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, digunakan metode Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Blackbox Testing berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan dalam struktur data, kesalahan interface, kesalahan kinerja dan inisialisasi. Dengan menggunakan metode Blackbox Testing dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penelitian ini dan pembahasannya secara sistematis, maka sistematika penulisan terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini akan menguraikan landasan teori yang mengambil beberapa definisi untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar data, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisa sistem, literature review yang berhubungan dengan penelitian. Serta teori-teori pendukung lainnya dan beberapa konsep yang berhubungan dengan objek penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian di lokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisikan gambaran dan sejarah singkat PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, struktur organisasi, produk PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan analisa kebutuhan sistem. Serta User Requirement yang meliputi Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, rancangan tampilan dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa penelitian, dari hasil penelitian ini diberikan Saran agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq (2013:9)[1], “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Hal tersebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu”.

Jenis-Jenis Sistem

Menurut Rohmat Taufiq (2013:28)[1], terdapat beberapa jenis dalam sistem diantaranya yaitu :

  1. Sistem Tertutup
  2. Secara fisik digambarkan sebagai sebuah sistem yang dapat berdiri sendiri (self-contained). Sistem ini tidak mengganti bahan, informasi atau energi dengan lingkungannya atau lingkungan luarnya.

  3. Sistem Terbuka
  4. Sistem terbuka kebalikan dengan sistem tertutup, sistem ini mengubah informasi, bahan atau tenaga (energy) dengan lingkungannya, termasuk mengubah masukan yang acak dan yang tidak ditentukan atau dapat dikatakan secara sederhananya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan ke lingkungannya dengan melalui aliran sumber daya-sumber daya yang ada.

  5. Sistem yang Dapat Diramalkan
  6. Sistem pada keadaan yang dapat ditentukan. Jika seseorang memiliki gambaran mengenai keadaan sistem pada suatu waktu yang diberikan dan ditambah dengan waktu beroperasinya, keadaan sistem berikutnya dapat saja ditentukan tanpa kesalahan.

 

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Hutahaean (2015 : 8)[2], “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya".

Sumber Data

Menurut Widya Tamodia (2013 : 26)[3], terdapat 2(dua) sumber data, antara lain :

  1. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi.
  2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.

 

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Rohmat Taufiq (2013:7)[1]“Informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya”.

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)[4]“Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.

Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam Jurnal Sensi (2017:192)[5]“Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Muslihudin (2016:10) [6],Kualitas suatu informasi mempunyai 3(tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

  1. Akurat (Accurate)

  2. Akurat Berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

  3. Informasi (Information)

  4. Harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  5. Tepat Waktu (Timeliness)

  6. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila mengambil keputusan terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi.

  7. Relevan (Relevance)

  8. Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi di tentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.

Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2014:11-12)[7], nilai ditentukan oleh 2(dua) hal yaitu Manfaat dan Biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Biaya informasi terdiri dari :

a. Biaya perangkat keras.

b. Biaya untuk analisis.

c. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan.

d. Biaya perubahan.

e. Biaya operasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Hutahaean (2014:13),[7]“Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:36),[1]“Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan atau mengendalikan organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Hutahaean (2015:13-14,[7]komponen sistem informasi terdiri dari:

a. Blok Masukkan (Input Block)

Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

b. Blok Model (Block Model)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi Keluaran (Block Technology)

Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari 3(tiga) bagian utama, yaitu Teknisi (brainware), Perangkat lunak (software) dan Perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data(Database Block)

Basis Data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

f. Blok Kendali(Control Block)

Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Maimunah, dkk (2017:38), [8]“Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Kausar, dkk. Dalam Journal PROSISKO (2015:22), [8]“Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Tahap perancangan sistem mempunyai 2(dua) tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambarannya yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Muslihudin (2016:27), [9]“Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”.

Menurut Rosa Shalahuddin (2013:18), [10]“Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Wahana (2013:129), [11]“Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analisis sistem, diantaranya identify, understand, analysis, report”.

Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting dalam sebuah penelitian, karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya.

Langkah-langkah dasar dalam tahapan analisa sistem diantaranya yaitu :

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Memahami kerja dari suatu sistem yang ada.

c. Menganalisa sistem.

d. Membuat laporan hasil analisa

Teori Khusus

Konsep Dasar Manajemen Aset

Definisi Manajemen

Menurut Rohmat Taufiq (2013:5), [1]“Manajemen adalah proses kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan”.

Menurut Husain Usman (2013:6), [12]“Serangkaian kegiatan yang diarahkan langsung penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Secara universal manajemen adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit”.

Definisi Manajemen Aset

Menurut Dr. A Gima Sugiama (2013:15), [13]“Manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset , mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien”.

Jenis-Jenis Aset

Menurut Dr. A. Gima Sugiama (2013:24-25) [13] berdasarkan bentuknya, aset dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu:

  1. Aset berwujud (tangible assets)

  2. Aset berwujud adalah kekayaan yang dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera. Contohnya :

    a. Tanah/Lahan.

    b. Bangunan.

    c. Infrastruktur (misalnya jalan raya, jembatan, irigasi dan waduk).

  3. Aset tidak berwujud (intangible assets)

  4. Aset tidak berwujud adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah dan kekayaan ini memberikan manfaat serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha. Contohnya:

    - Hak paten.

    - Hak cipta.

    - Hak merek dagang.

    a. Aset Berdasarkan Kepemilikan dan Pemanfaatan :

    1) Aset Publik, aset publik adalah aset yang dimiliki oleh negara digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum.

    2) Aset Non Publik/Privat, Aset non publik/privat adalah aset yang dimiliki oleh pribadi dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Contohnya rumah pribadi.

    b. Aset Menurut Jenisnya :

    1) Aset Finansial

    Aset finansial ini berbentuk liquid (valas, deposito). Contohnya :

    a. Tabungan di bank

    b. Non finansial

Siklus Alur Aset

Secara umum alur manajemen aset itu meliputi pengadaan aset hingga penghapusan. Berikut penjelasan siklus alur aset menurut Sugiama (2013:27) [13]

  1. Perencanaan kebutuhan aset adalah serangkaian kegiatan untuk merencanakan sesuatu rencana strategis yang dilakukan oleh suatu organisasi.

  2. Pengadaan aset adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh/mendapatkan aset/barang maupun jasa baik yang dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pihak internal, maupun oleh pihak luar sebagai mitra atau penyedia pemasok aset bersangkutan.

  3. Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset yang tidak berwujud pada suatu waktu tertentu.

  4. Legal audit aset adalah pemeriksaan untuk mendapat gambaran jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, sistem dan prosedur penguasan, pengalihan aset, mengidentifikasi, kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan hukum, serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut.

  5. Penilaian aset adalah proses kegiatan penilai dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu properti, baik harta berwujud maupun harta tidak berwujud, berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku.

  6. Pengoperasian dan pemeliharaan aset adalah serangkaian kegiatan untuk menggunakan dan memanfaatkan aset dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan pemeliharaan aset adalah sekumpulan aktivitas yang diorganisasikan untuk menjamin agar aset dapat dioperasikan dalam kondisi terbaik dengan biaya terendah.

  7. Pembaharuan/Rejuvenasi aset adalah membangun kembali aset agar memiliki fungsi kembali sebagaimana semula, bahkan mempertinggi fungsi dari aset tersebut.

  8. Penghapusan aset adalah kegiatan untuk menghapuskan aset dengan cara pengalihan aset atau pemusnahan aset.

  9. Pengalihan aset adalah kegiatan pemindahtanganan kepemilikan aset kepada pihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara menjual aset, mempertukarkan aset, menghibahkannya atau disertakan sebagai modal pada pihak lain.

  10. Pemusnahan aset adalah kegiatan yang dilakukan apabila aset tidak dapat diperbaiki atau digunakan lagi.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13), “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

Menurut Yuni Sugiarti (2013:34), “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Majid Rahardi, dkk dalam Open Journal System SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE (2016:62-64), [14] tipe-tipe UML diantaranya adalah :

  1. Use Case Diagram

  2. Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses system.

  3. Sequence Diagram

  4. Suatu sequence diagram adalah suatu penyajian perilaku yang tersusun sebagai rangkaian langkah-langkah percontohan dari waktu ke waktu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang sampaikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari waktu ke waktu untuk mencapai suatu hasil. Masing – masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horisontal, dengan pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemen-elemen. Berikut ini komponen yang terdapat dalam sequence diagram yaitu:

    a. Object Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    b. Actor Dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol actor sama dengan simbol pada actor use case diagram.

    c. Lifeline Mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah object .

    d. Activation Dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline mengindikasikan sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi.

    e. Message Digambarkan dengan anak panah horizontal antara activation message mengindikasikan komunikasi antara objek.


  5. Activity Diagram

  6. Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status. Menguntungkan untuk membuat activity diagram pada awal pemodelan proses untuk membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behaviour atau menggambarkan interaksi antara beberapa use case. Adapun definisi activity diagram adalah :

    • Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.

    • Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis.

    • Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur.

    • Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.

    • Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.


  7. Class diagram

  8. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity. Adapun komponen class diagram adalah :

    a. Object

    Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    b. Class

    Merupakan blok-blok pembangun pada pemograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi dalam atas 3(tiga) bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti atau atribut class. Bagian akhir mendefinisikan fungsi atau method-method dari sebuah class.

    c. Assocation

    Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2(dua) class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2(dua) class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship.(Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

    d. Composition

    Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut. Sebuah relationship composition digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk jajaran genjang berisi atau solid.

    e. Dependency

    Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

    f. Aggregation

    Mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

Konsep-Konsep Pemodelan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Elizaandayni Ginting (2013:9), [15]Dengan pemodelan menggunakan UML, pengembang dapat melakukan :

  1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

  2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan dan saling bekerjasama satu sama lain.

  3. Menguji apakah sistem perangkat lunak sudah berfungsi seperti seharusnya.

  4. Dokumentasi sistem perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu dimasa yang akan datang.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Syahrial Chan (2017:161), [16] “Database atau basis data adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, tabel, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

Menurut Diar Puji (2013:107), [17] “Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

Menurut Anhar (2016:19), [18] “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Menurut Diar Puji, [17] database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen – komponen pembentuk database, yaitu :

  1. Table

  2. Table atau tabel adalah sekumpulkan data dengan struktur sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.

  3. Record

  4. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

  5. Field

  6. Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu. Database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih, dan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Pernyataan yang di kemukakan oleh Murad (2013: 49), [19] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Jenis-Jenis Website

Menurut Sumaryadi Adi (2014:4-9), [20] “Web dapat dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri”.

Berikut beberapa jenis website berdasarkan sifatnya :

  1. Website Dinamis, merupakan website yang kontennya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate kontennya dengan sangat mudah.

  2. Blok model (Model Block)

  3. Website Statis, merupakan website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

  4. Search Engine, fungsi dari website ini adalah sebagai Pencari website lain. Contohnya adalah Google, dan Yahoo!.

  5. Blog, blog ini bisa dibilang catatan harian dan pemilik website. Fungsi dan website blog adalah publikasi artikel/content yang berfokus pada manajemen artikel.

  6. Social Networking, contoh dari website networking ini adalah facebook dan twitter, dimana website menyediakan fasilitas untuk para member agar dapat berinteraksi dengan member yang lain.

  7. Forum, website forum sebenarnya mirip dengan website networking, namun lebih berfokus pada kemampuan para member untuk berdiskusi. Website forum yang terbesar di Indonesia saat ini adalah kaskus.

  8. Berita, website berita berfungsi untuk mengelola dan mempublikasikan berita kepada para pengunjung di internet. Website berita yang paling banyak pengunjungnya di Indonesia sekarang ini adalah detik.com.

  9. Gallery, fungsi dan website gallery adalah menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar secara online, mengelolanya, kemudian mempublikasikannya. Contoh website gallery adalah picasa.com.

  10. Multimedia, siapa yang tidak tahu Youtube? Itulah contoh website multimedia, dimana kita dapat melakukan streaming untuk video, maupun audio tanpa mengunduhnya terlebih dahulu. Untuk mengakses website multimedia akan diperlukan internet dengan kecepatan koneksi yang cukup tinggi.

  11. E-Learning, biasanya website e-learning dimanfaatkan oleh organisasi pendidikan untuk menyediakan fasilitas belajar melalui internet. Pembelajaran dapat menjadi interaktif dengan adanya website e-learning ini. Contoh website e-learning adalah website-website universitas.

  12. E-Commerce, website E-Commerce adalah yang paling booming sekarang ini. Website jenis E-Commerce berperan sebagai toko online. Contohnya adalah Tokobagus, Amazon, Bhineka dan E-Bay.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Alexander F. K. Sibero (2013:97), [21] “MySQL adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57) [22]mengemukakan bahwa “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981) [23] mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Betha Sidik dan Husni L. Pohan (2014:9), [24] mengemukakan bahwa “HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang dan merupakan dokumen yang disajikan dalam browser surfer yang umumnya berisi informasi atau interface aplikasi dalam internet”.

Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95), [25] mengemukakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632) [26] mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Menurut Wahana Komputer (2014:72) [11] menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”.

Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :

  1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Bagian-Bagian Tool XAMPP

Menurut Wahana Komputer (2014:72), bagian Tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyadmin dan Perl:

  1. Apache

  2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  3. PHP

  4. Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft accsess, interbase, d-base dan postgreSQL.

  5. MySQL

  6. SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MYSQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  7. PHP MyAdmin

  8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan PHP MyAdmin kita dapat membuat table dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal seluruh perintahnya.

  9. Perl

  10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.


Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++

Menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:4), [27] mengemukakan bahwa “Notepad++ adalah sebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis dengan menitikberatkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis dengan mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript dan CSS”.

Konsep Dasar PHP (Preprocessor Hypertext)

Definisi PHP (Preprocessor Hypertext)

Menurut Agus Saputra, dkk (2013:2), [28] “PHP memiliki kepanjangan Hypertext Preprosesor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis”.

Menurut Priyo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016: 25) [29] mengatakan bahwa “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karen bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981) [23] mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Mustaqbal (2015:31), [30] “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

Menurut Rizky dalam Rini (2016:64), [31] “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Jenis-Jenis Testing

Menurut Khan dalam Mustaqbal (2015:33), [30] ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak, antara lain :

  1. White Box Testing Pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

  2. Black Box Testing Pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683)[32]Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Keuntungan Blackbox Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi perangkat lunak.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Terdapat berbagai macam pengertian analisis SWOT menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Eddy Yunus (2016:83),[33] “Analisa SWOT merupakan kajian sistematik terhadap faktor-faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) internal perusahaan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) lingkungan yang dihadapi perusahaan”.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:131), “Analisa SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran”. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi masing-masing.

a. Kekuatan (Strength/S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi.

b. Kelemahan (Weakness/W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi.

c. Peluang (Opportunity/O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang bagi organisasi di masa depan.

d. Ancaman (Threat/T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dan mengancam eksistensinya di masa depan.

Dengan menggunakan analisa SWOT, identifikasi kinerja perusahaan secara internal dan eksternal didapat dalam bentuk yang sistematis sehingga dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014:166),[34] “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27), [35]“Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Sommerville dalam bukunya Andi Prastomo (2014:166)[34] mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Jenis-Jenis Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27), [35] Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3(tiga) tahap, yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    • (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    • (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.</p></div>

    a. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

    • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elicitation

  8. Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Review)

Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Alviyanto (2014:71),[36] “Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahuai apakah para peneliti telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”.

Menurut Budianto dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138),[37] “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

Langkah-langkah Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Suryo dkk. Dalam bukunya Alviyanto (2014:72),[36]dalam melakukan kegiatan tinjauan pustaka atau literature review terdapat beberapa langkah yang dilakukan, yaitu :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian yang pernah dilakukan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

  2. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

  3. Mengetahui orang yang ahli dan pernah mengerjakan penelitian di area permasalahan yang sama sehinggadapat terjaring komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya.

  5. Menghindari membuat ulang(reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya terdapat 5(lima) jurnal nasional dan 5(lima) jurnal internasional, yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Tities Sumunaring Tyas dan Ali Tarmuji pada tahun 2013 dengan judul “Perancangan Enterprise Architecture Planning (EAP) Pada Proses Manajemen Aset Dengan Zachman Framework (Studi Kasus Divisi Manajemen Fasilitas PT. XYZ)”. Metodologi yang digunakan dalam perancangan arsitektur enterprise disini adalah Enterprise Architecture Planning (EAP) dengan Zachman Framework yang mengacu baris pertama dan kedua yang merupakan perspektif perencana dan pemilik, serta 3(tiga) kolom pertama yaitu kolom Data, Fungsi dan Jaringan. Hasil perancangan yang telah dibuat meliputi arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, portofolio aplikasi. Dari penelitian ini dihasilkan blueprint (cetak biru) perancangan Enterprise Architecture Planning (EAP) dari manajemen aset.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Elmi Fauziati pada tahun 2016 dengan judul “Perancangan Sistem Infromasi Manajemen Aset Di Kecamatan Pasar Kemis”. Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language), bahasa pemrograman ASP VisualBasic Script, IIS (Internet Information Services) tool yaitu paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket, database untuk SQLServer, Adobe Dreamweaver CS5 untuk mendesign web yang akan dibuat. Hasil akhir yang dicapai pada sistem informasi manajemen aset mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih cepat, tepat dan akurat mulai dari pendataan sampai pembuatan laporan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Yunitarini pada tahun 2014 dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Tata Kelola Aset Informasi Perhotelan pada Hotel Mahkota Lamongan”. Sistem Informasi Hotel Mahkota yang dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic sebagai bahasa pemrograman serta menggunakan database SQL server. Hasil Akhir Sistem informasi ini memiliki beberapa fitur yang dapat memudahkan aktifitas pengelolaan informasi di hotel Mahkota, antara lain aktifitas front office dan back office. Dengan adanya sistem ini, diharapkan mampu meningkatkan manajemen yang baik, sehingga tercipta hotel dengan pelayanan yang lebih baik.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Gentisya Tri Mardiani pada tahun 2013 dengan judul “Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT Telkom Cianjur Berbasis Web”. Sistem Monitoring ini berbasis web, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Local Area Network (LAN) dan Desktop Support. Hasil akhir dengan aplikasi ini memudahkan dalam proses pengolahan dan pembuatan laporan data aset dan pengolahan distribusi perangkat kepada karywan, serta aplikasi mampu mengurangi kemungkinan adanya duplikasi data.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Sani pada tahun 2014 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset dan Inventaris SMK N 7 Padang”. Rancangan sebuah sistem informasi yang berbasis database dan alat pengembangan sistem dengan Flow Map System, Context Diagram, dan Activity Diagram. Hasil akhir dengan adanya sistem ini maka manajemen pengelolahan aset dan inventaris lebih terstruktur dan terarah serta penyimpanan datanya terjamin, aman, dan tidak banyak memakai waktu.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Marco Greco Livio dan Cricelli Michele Grimaldi pada tahun 2013 dengan judul “A Strategic Management Framework Of Tangible And Intangible Assets”. This article is aimedat supporting the management in the strategic planning of investments on critical value drivers, taking into consideration their impact on competi- tive advantage and the cumulative investments made on them. We describe a framework through a step-by-step procedure. No previous strategic management framework has adopted a holistic approach to the strategic analysis of value drivers. In fact, unlike many other strategic management models, our framework adopts a competitive advantageper-spective considering both the wholeness of organizational value drivers and the interde- pendencies among the value drivers. Managers are asked to make pairwise comparisons that are synthesized through the analytic network process. The outputs of the synthesis are analyzed both qualitatively (synoptic analysis) and quantitatively (Spearman’s and Kendall’s non-parametric rank correlation coefficients). The analysis of the resulting values turns in useful strategic suggestions for the top management in order to enhance the organizational strategic coherence. Yang artinya ditujukan untuk mendukung manajemen dalam perencanaan strategis investasi pada driver nilai kritis, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap keunggulan kompetitif dan investasi kumulatif yang dilakukan pada manajemen. Diadopsi kerangka kerja perspektif, keunggulan kompetitif mengingat keutuhan pengenal nilai organisasi dan saling ketergantungan antara nilai pembalap. Manajer diminta membuat perbandingan berpasangan yang disintesis melalui proses jaringan analitik. Hasil sintesis dianalisis secara kualitatif (analisis sinoptik) dan kuantitatif (koefisien korelasi peringkat non-parametrik Spearman dan Kendall). Analisis nilai yang dihasilkan berubah menjadi saran strategis yang berguna bagi manajemen puncak untuk meningkatkan koherensi strategis organisasi.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Ronald N. Kahn dan Michael Lemmon pada tahun 2016 dengan judul “Asset Manager’s Dilemma: How Smart Beta Is Disrupting the Investment Management Industry”. Smart beta products are a disruptive financial innovation with the potential to significantly affect the business of traditional active management. They provide an important component of active management via simple, transparent, rules-based portfolios delivered at lower fees. They clarify that what investors need from their active managers is pure alpha—returns beyond those from static exposures to smart beta factors. To effectively position themselves for this evolution in active management, asset managers need to understand the mix of smart beta and pure alpha in their products, as well as their comparative advantages relative to competitors in delivering these important components. Yang artinya produk beta cerdas merupakan inovasi keuangan yang mengganggu dengan potensi untuk secara signifikan mempengaruhi bisnis pengelolaan aktif tradisional. Mereka menyediakan komponen manajemen aktif yang penting melalui portofolio berbasis peraturan yang sederhana, transparan, berdasarkan biaya yang lebih rendah. Mereka mengklarifikasi bahwa apa yang dibutuhkan investor dari manajer aktif mereka adalah alfa-return murni yang melebihi ekspektasi statis terhadap faktor beta cerdas. Untuk secara efektif memposisikan diri mereka untuk evolusi dalam pengelolaan aktif ini, manajer aset perlu memahami campuran beta cerdas dan alfa murni dalam produk mereka, serta keunggulan komparatif mereka relatif terhadap pesaing dalam memberikan komponen penting ini.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Vasant Naik, Mukundan Devarajan dkk. pada tahun 2016 dengan judul “Factor Investing and Asset Allocation: A Business Cycle Perspective”. This monograph draws heavily on the vast body of knowledge that has been built by financial economists over the last 50 years. Its goal is to show how to solve real‐life portfolio allocation problems. We have found that using a broad range of models works best. Also, we prefer simple over complex models. We believe that simplicity and modularity lend substantial robustness to investment analysis. Importantly, the framework presented provides several of the “missing links” in asset allocation—for example, the links between asset classes and risk factors, between macroeconomic views and expected returns, and ultimately between quantitative and fundamental investing. Yang artinya monografi ini sangat menarik perhatian pada pengetahuan luas yang telah dibangun oleh para ekonom keuangan selama 50 tahun terakhir. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana memecahkan masalah alokasi portofolio kehidupan nyata. Kami telah menemukan bahwa menggunakan berbagai model bekerja paling baik. Selain itu, kami lebih memilih model sederhana dari pada model yang rumit. Kami percaya bahwa kesederhanaan dan modularitas memberikan ketahanan yang besar terhadap analisis investasi. Yang penting, kerangka kerja yang disajikan memberikan beberapa "missing link" dalam alokasi aset, misalnya hubungan antara kelas aset dan faktor risiko, antara pandangan makroekonomi dan hasil yang diharapkan, dan akhirnya antara investasi kuantitatif dan fundamental.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Jung Hee Seog dan Kim Sun Je pada tahun 2016 dengan judul “A Study of Influence about Life Insurance Asset Management to Interest Decline”. AbstractThe purpose of this paper is to see what the problem is and what the direction of the strategy of asset management after this study has analyzed asset management status of domestic life insurance companies according to interest rate trends, analyzing in time series management asset lists, asset distribution state, and securities list of life insurance companies during 2000~2014. It has carried correlation analysis and regression analysis between yield and bond interest KOSPI index. As the study result, life insurance companies have managed assets in stability than profitability. The correlation coefficient between interest rate and performance rates of total asset, management asset and securities is highly plus, correlation of management asset performance rate is higher than that of total asset performance rate, and the correlation of securities performance rate is higher than that of management asset performance rate. The correlation coefficient of KOSPI and performance rate shows minus. The suggestion is that the change of asset management is required as the interest decline rises up a reverse margin risk because of the asset management of stability. Yang artinya tujuan penulisan ini adalah untuk melihat apa masalahnya dan apa arah strategi pengelolaan aset setelah studi ini menganalisis status pengelolaan aset perusahaan asuransi jiwa dalam negeri sesuai dengan tren suku bunga, menganalisis daftar aset manajemen linier, aset distribusi dan daftar sekuritas perusahaan asuransi jiwa selama tahun 2000-2014. Sebagai hasil studi, perusahaan asuransi jiwa telah mengelola aset dalam stabilitas daripada profitabilitas. Koefisien korelasi antara suku bunga dan tingkat kinerja dari total aset, aset manajemen dan sekuritas sangat tinggi, korelasi tingkat kinerja aset pengelolaan lebih tinggi daripada tingkat kinerja aset total dan korelasi tingkat kinerja sekuritas lebih tinggi dari pada tingkat manajemen. tingkat kinerja aset. Koefisien korelasi KOSPI dan tingkat kinerja menunjukkan minus. Sarannya adalah bahwa perubahan pengelolaan aset diperlukan karena penurunan minat meningkatkan risiko reverse margin karena pengelolaan aset stabil.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Park Hye Mi, Seong Nam Chul dan Kim Jee Hern pada tahun 2016 dengan judul “Study on the Development of Asset-Database for Efficient Asset Management of Public Buildings”. In this study, it proceed with resister establishment of public building as social property for effective asset management. Public building asset management plan for resister establishment is structured three step. First step is fundamental basic studies that they are classification of building structural elements, statement of building asset, registration of information data and database establishment. As a result, main problems of data in case of public buildings had begun to lost of information for example, missing backup copy and insufficiency of data storage. so, it is necessary to establish technical resister for effective building asset management. It has to consider level of service, risk management, strategy of maintenance in public building asset management plan. It will discuss to make up for the weak points to establish technical resister and to plan the other buildings asset management based first step as fundamental basic in the further study. Yang artinya dalam penelitian ini, dilanjutkan dengan pendirian kembali gedung publik sebagai properti sosial untuk pengelolaan aset yang efektif. Rencana pengelolaan aset bangunan publik untuk pendirian perusahaan terstruktur 3(tiga) langkah. Langkah pertama adalah studi dasar mendasar yaitu klasifikasi elemen bangunan, pernyataan aset bangunan, pendaftaran data informasi dan pembentukan database. Akibatnya, masalah utama data dalam kasus bangunan publik mulai kehilangan informasi misalnya kehilangan cadangan dan kekurangan penyimpanan data. Oleh karena itu, perlu dilakukan penetapan teknis pengelolaan aset bangunan yang efektif. Ini harus mempertimbangkan tingkat layanan, manajemen risiko, strategi pemeliharaan dalam rencana pengelolaan aset bangunan publik. Ini akan membahas untuk menebus poin lemah untuk menetapkan keputusan teknis dan untuk merencanakan bangunan lainnya manajemen aset berdasarkan langkah pertama sebagai dasar mendasar dalam penelitian lebih lanjut.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah singkat PD.BPR Kerta Raharja

Perusahan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD.BPR) Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama-sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang, nomor 6 tahun 2007, tanggal 6 Juni 2007, Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dan telah mendapat izin operasional dari Gubernur Bank Indonesia nomor.10/3/Kep.GBI/DpG/2008, tanggal 22 Januari 2008.

Kepemilikan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang, nomor 6 tahun 2007, tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Tangerang dan Surat Keputusan Bupati Tangerang nomor.539/Kep.65-Huk/2008, tanggal 22 Desember 2008 tentang Penambahan Modal Dasar PD.BPR Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Bahwa Komposisi kepemilikan modal dasar sebagai berikut :

Tabel 3.1 Komposisi kepemilikan modal PD BPR Kerta Raharja
Sumber: PD.BPR Kerta Raharja (2017)

PD.BPR Kerta Raharja berkedudukan diwilayah kabupaten Tangerang, dimana secara geografis kabupaten Tangerang berada di sebelah barat ibu kota negara sekaligus sebagai daerah penyangga ibu kota negara, yang terdiri dari 29 kecamatan, 246 Desa dan 28 Kelurahan dengan luas wilayah 959,60 km2. Selain di wilayah kabupaten Tangerang, operasional bank juga sebagian wilayah kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan

Visi dan Misi PD.BPR Kerta Raharja

  1. Visi

  2. Membantu mendorong pertumbuhan dan pemerataan perekonomian kerakyatan, pembangunan dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat secara berkesinambungan dan berkelanjutan serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah serta "Motor Penggerak Perekonomian dan Kepercayaan Masyarakat".

  3. Misi

  4. a.Produktif dalam pemberian kredit pada masyarakat usaha mikro dan kecil (UMK)

    b. Efisien dan efektif dalam pelayanan

    c. Sehat dalam pengolahan

    d. Asset yang kuat

    e.Tangguh dalam persaingan

Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber: PD. BPR Kerta Raharja (2017)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pusat PD BPR Kerja Raharja

   

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Dewan Pengawas

  2. 1) Dewan Pengawas adalah wakil atau kuasa dari pemegang saham;

    2) Dewan Pengawas mempunyai tugas menetapkan kebijaksanaan umum, melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap BPR;

  3. Direksi

  4. Adapun tugas direksi dibagi menjadi dua, yaitu:

    a. Direktur Utama mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengorganisasian, penatalaksanaan dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas Direksi serta melakukan pembinaan dan pengendalian atas Satuan Kerja Audit Intern dan Bagian Administrasi, Keuangan dan Umum;

    b. Direktur Operasional mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengorganisasian dan penatalaksanaan operasional BPR serta melakukan pembinaan dan pengendalian atas Bagian Pemasaran, Bagian Supervisi Kredit dan Kantor Cabang.

  5. Kepala Satuan Kerja Audit Internal

  6. Memberikan dukungan kepada Direksi dalam melakukan pengawasan, audit intern dan melakukan kordinasi dengan Dewan Pengawas dalam pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional perusahaan serta memberikan rekomendasi tindak lanjut atas hasil audit intern maupun ekstern.

  7. Kepala Bagian Pemasaran

  8. Memberi dukungan kepada Direksi dalam merencanakan, mengkoordinir, mengendalikan dan mengelola pelaksanaan kegiatan pemasaran kredit, dana dan jasa bank lainnya serta membawahi; Seksi Pemasaran Kredit, Seksi Pemasaran Dana dan Jasa serta Kepala Kantor Kas yang berada dibawah Kantor Pusat.

  9. Kepala Seksi Pemasaran Kredit

  10. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Pemasaran dalam melakukan pemasaran kredit, analisa kredit dan pelaksanaan komite kredit serta pemantauan dan pembinaan nasabah kredit.

  11. Kepala Seksi Pemasaran Dana dan Jasa

  12. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Pemasaran dalam melakukan pemasaran dana dan jasa bank lainnya, penerimaan nasabah dan menjaga serta memelihara kesetiaan nasabah.

  13. Kepala Kantor Kas

  14. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Pemasaran atau Kepala Cabang dalam mengendalikan dan mengkordinir pelaksanaan pelayanan nasabah dan pemasaran produk dan jasa bank di kantor kas.

  15. Kepala Bagian Supervisi Kredit

  16. Memberikan dukungan kepada Direksi dalam melakukan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan penagihan kredit lancar, penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah serta penanganan dan penyelesaian kredit hapus buku.

  17. Kepala Seksi Pemantauan Dan Penagihan Kredit

  18. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Supervisi Kredit dalam melakukan pemantauan, pengawasan, pembinaan dan penagihan kredit lancar.

  19. Kepala Seksi Remmedial Kredit

  20. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Supervisi Kredit dalam rangka penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah dan kredit hapus buku.

  21. Kepala Bagian Operasional

  22. Memberi dukungan kepada Direksi dalam merencanakan, mengkoordinir, mengendalikan pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Akunting dan pelaporan, Admnistrasi kredit, Pengelolaan kas, treasury dan pelayanan nasabah serta Umum dan SDM dan membawahi; Seksi Akunting dan Pelaporan, Seksi Administrasi Kredit, Seksi Kas, Treasury dan Pelayanan, serta Seksi Umum dan SDM.

  23. Kepala Seksi Akunting Dan Pelaporan

  24. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pengurusan dan penatalaksanaan akuntansi dan laporan keuangan.

  25. Kepala Seksi Administrasi Kredit

  26. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pelaksanaan tugas administrasi kredit dan pelaporan perkreditan serta membawahi Staf administrasi kredit.

  27. Kepala Seksi Kas, Treasury Dan Pelayanan

  28. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pengelolaan serta penatalaksanaan pelayanan nasabah, pengelolaan kas, pengelolaan transaksi antar bank dan pengelolaan likuiditas lainnya.

  29. Staf SDM

  30. Memberikan dukungan kepada Kepala Seksi Umum dan SDM dalam pengurusan dan pengelolaan kepegawaian.

  31. Kepala Kantor Cabang

  32. Memberi dukungan kepada Direksi dalam merencanakan, mengkoordinir, mengendalikan dan mengelola pelaksanaan kegiatan operasional Kantor Cabang serta membawahi unit-unit kerja pada Kantor Cabang

  33. Kepala Seksi Umum dan SDM

  34. Memberikan dukungan kepada Kepala Bagian Operasional dalam merencanakan, mengendalikan dan mengkordinir pelaksanaan tugas-tugas umum, kesekretariatan dan kepegawaian.

    a. Tugas Pokok

    1) Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan;

    2) Membantu perumusan dan pengembangan sistem dan prosedur operasional;

    3) Mengelola, mengkordinir dan mengendalikan barang milik Perusahaan dan kantor;

    4) Mengelola, mengkordinir dan mengendalikan pengelolaan kepegawaian serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai dan pengembangan pegawai;

    5) Mengelola dan mengendalikan administrasi kesekretariatan, kerasipan, tata naskah, notulensi rapat, korespondensi dan hubungan dengan pihak ketiga;

    6) Mengelola dan mengendalikan pengeluaran biaya rutin kantor;

    7) Mengelola kegiatan entertainment, rapat-rapat, kegiatan kedinasan, seremonial;

    8) Mengelola perlengkapan dan jadwal tugas pramubakti, sopir dan satuan pengamanan;

    9) Mengelola dan melaporkan kegiatan yang berkaitan dengan perpajakan;

    10) Mengelola buku pedoman perusahaan, dan peraturan lainnya;

    11) Melaksakan tindak lanjut penyelesaian temuan hasil audit;

    b. Wewenang

    1) Menguasai kas kecil dalam pengelolaan kebutuhan pengeluranan biaya-biaya tunai;

    2) Menandatangani, menguasai, menyimpan, memelihara dan mengamankan dokumen-dukumen penting perusahaan;

    3) Mengusulkan rekrutmen, penempatan, mutasi, promosi, demosi dan pemberhentian pegawai;

    4) Memberikan rekomendasi penilaian kinerja pegawai, pemberian penghargaan, sanksi, penggajian, hak-hak pegawai, pembinaan, pendidikan dan pelatihan pegawai pada semua unit kerja Perusahaan;

    5) Melakukan pengawasan, dan pembinaan pada pegawai dibawahnya;

    6) Mengusulkan pengadaan barang dan jasa dan pengeluaran biaya-biaya;

    7) Melakukan akses pada sistem teknologi informasi Perusahaan dan sistem informasi.

Produk PD.BPR Kerta Raharja

Tabungan

  1. Tabungan Raharja

  2. Tabungan Raharja merupakan tabungan yang ditujukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat baik dalam rangka investasi, cadangan likuiditas usaha dan fasilitas-fasilitas yang memudahkan anda dalam pembayaran kewajiban.

  3. Tabungan Siwajar

  4. Produk tabungan yang diperuntukkan bagi para pelajar atau orang tua murid dan para guru untuk persiapan biaya pendidikan. Tabungan SiWajar membantu perencanaan keuangan untuk memastikan kesiapan biaya pendidikan putra putri anda.

  5. Tabungan Sibentang

  6. Sibentang adalah kependekan dari Simpanan Berencana Masa datang. Perencanaan keuangan yang baik merupakan kunci untuk menikmati kehidupan di masa yang akan datang. Tabungan siBentang akan membantu wujudkan impian anda.

Kredit

  1. Kredit Multiguna

  2. Kredit Multi Guna Raharja adalah merupakan penyediaan fasilitas kredit bagi para nasabah berpenghasilan tetap untuk memenuhi berbagai kebutuhannya, baik produktif maupun konsumtif dengan persyaratan yang dapat disesuaikan dengan karakteristik nasabah yang bersangkutan.

    Kredit ini diperuntukkan bagi Pegawai Negeri Sipil, Pegawai BUMN/BUMD, Pegawai Swasta,Pegawai Badan, Lembaga, Yayasan, dsb.

  3. Kredit Multiusaha

  4. Kredit Multi Usaha Raharja adalah merupakan penyediaan fasilitas kredit bagi para nasabah pelaku Usaha Mikro dan Kecil, baik usaha perseorangan, badan usaha dan/atau yang memiliki penghasilan tetap untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja atau investasi dalam meningkatkan dan mengembangkan usahanya maupun untuk kebutuhan lainnya.

    Kredit ini diperuntukkan bagi Usaha perseorangan, Perusahaan, Koperasi, Lembaga, Yayasan, dan sebagainya, Profesional atau karyawan berpenghasilan tetap.

  5. Kredit Penghasilan Tetap

  6. Kredit Penghasilan Tetap (KPT) adalah merupakan penyediaan fasilitas kredit bagi para nasabah perorangan maupun kelompok yang memiliki penghasilan tetap seperti pegawai perusahaan BUMN/BUMD/SWASTA dalam rangka pemenuhan berbagai kebutuhannya, baik produktif maupun komsumtif.

  7. Kredit Penghasilan Tetap Sertifikasi

  8. Kredit Penghasilan Tetap Sertifikasi adalah merupakan penyediaan fasilitas kredit bagi para nasabah peroranganmaupun kelompok yang memiliki penghasilan tetap sebagai pegawai, dengan sumber utama pembayaran berasal dari gaji / honor / dana sertifikasi.

Deposito

Deposito Raharja merupakan produk simpanan berjangka dengan jangka waktu yang fleksibel dan tingkat suku bunga yang kompetitif sehingga dapat dijadikan pilihan investasi yang sangat menguntungkan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan pengajuan kredit yang sedang berjalan pada saat ini, yaitu :

  1. Calon nasabah melakukan pendaftaran pengajuan kredit

  2. Setelah itu nasabah melakukan pengumpulan berkas untuk diajukan kepada pihak bank.

  3. Account Officer melakukan verifikasi berkas dan data yang diterima dari calon nasabah

  4. Direksi melakukan seleksi terhadap data dan berkas yang diterima dari calon nasabah dan melakukan interview terhadap calon nasabah.

  5. Seleksi selesai, direksi memberikan persetujuan dan penolakan terhadap pengajuan kredit,

  6. Proses pengajuan kredit disetujui atau ditolak, Account Officer memberikan konfirmasi kepada calon nasabah bahwa untuk melakukan ketahap berikutnya.

  7. Setelah selesai konfirmasi, direksi melakukan rapat serta menganalisa terhadap nominal pengajuan kredit yang diajukan oleh calon nasabah.

  8. Direksi memutuskan untuk memberikan kredit terhadap calon nasabah dengan nominal yang telah ditentukan.

  9. Account Officer memberikan konfrimasi kepada calon nasabah bahwa pengajuan kreditnya diterima oleh direksi, dan calon nasabah mendapatkan dana dari pengajuannya tersebut.

  10. Account Officer membuat laporan terhadap transaksi yang telah dilakukan, baik membuat laporan data nasabah ataupun laporan pengajuan kredit.



Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan yang telah diamati berdasarkan prosedur sistem yang telah ada, maka digunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

Use Case Diagram

Use case adalah suatu interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Berikut ini adalah use case diagram untuk prosedur yang berjalan saat ini :

Gambar 3.2 Use Case Diagram Manajemen Aset yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use case diagram yang sedang berjalan saat ini dapat dijelaskan bahwa:

  1. 1(satu) sistem yang menjelaskan seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

  2. 4(empat) actor, yaitu Kasie. Operasional, Accounting, Kepala Cabang dan Direktur.

  3. 9(sembilan) use case yaitu, Membuat surat permohonan, Pengadaan aset, Input data aset, Input data penyusutan aset, Membuat laporan aset, Mengecek laporan aset, Menandatangani laporan aset, Menerima laporan aset dan Menandatangani laporan aset.

Sequence Diagram

Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object. Kegunaannya untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antar object. Berikut ini adalah sequence diagram yang berjalan saat ini:

Gambar 3.3 Sequence Diagram Manajemen Aset yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Sequence diagram Manajemen Aset yang berjalan saat ini terdapat :

a. 4(empat) actor, yaitu : Kasie. Operasional, Accounting, Kepala Cabang dan Direktur.

b. 6(enam) lifeline, yaitu : Nota dinas, Form pengajuan anggaran, Formulir transaksi intern, Form pengembalian anggaran, Buku kas dan Laporan aset.

c. 19(sembilan belas) message, yaitu spesifikasi dari komunikasi antar object yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.


Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Berikut ini adalah activity diagram untuk prosedur yang berjalan saat ini.

Gambar 3.4 Activity Diagram Manajemen Aset yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Activity diagram yang sedang berjalan saat ini dapat dijelaskan bahwa:

  1. 1(satu) initial node, sebagai obyek yang diawali.

  2. 4(empat) vertical swimeline, yaitu Kasie. Operasional, Accounting, Kepala Cabang dan Direktur.

  3. 20(dua puluh) action state, yaitu yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. 4(empat) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

  5. Satu final state, sebagai obyek yang di akhiri.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis SWOT

Berdasarkan sistem yang berjalan di PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, dilakukan penelitian analisis. Analisis SWOT ini digunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan (strenghts), peluang (opportunities), kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (strenghts), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (threats).

Tabel 3.2 Faktor Strategi Internal PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja

Tabel 3.3 Faktor Strategi Eksternal PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja

Berdasarkan tabel tersebut, peneliti dapat melakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan suatu peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Setelah itu dilakukan analisis strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).

Tabel 3.4 Analisa SWOT


Permasalahan yang Dihadapi dan Analisa Kebutuhan Sistem

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, terdapat permasalahan yang dihadapi, yaitu:

  1. Sistem manajemen aset di PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja masih kurang maksimal, karena proses manajemen aset masih semi komputer dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel, data belum terdatabase dan belum terintegrasi, dimana masih dapat terjadi salah input data aset dan bisa saja data hilang dari penyimpanan. Dimana admin juga masih harus menambah baris pada lembar kerja Microsoft Excel untuk dapat menginput apabila ada tambahan aset dan penyusutan aset.

  2. Pada sistem manajemen aset yang berjalan di PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, proses pembuatan laporannya terdiri dari data aset dan data penyusutan yang digabung menjadi satu file dan beberapa worksheet.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana dalam penyediaan informasi sebagai pendukung suatu laporan manajemen aset membutuhkan waktu dalam pendataan aset. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi manajemen aset yang akan mengurangi kendala-kendala yang terjadi, sehingga akan mempermudah dalam proses pendataan agar suatu data manajemen menjadi jelas dan rapi. Sistem yang lebih baik akan meningkatkan kualitas kinerja seseorang, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain :

a. Proses manajemen aset yang dilakukan berupa sistem web, untuk mempermudah input data, mengetahui keseluruhan jumlah aset serta mengetahui jangka waktu penyusutan aset dan pembuatan laporan. Proses ini akan lebih menghemat waktu dan lebih efektif dan rapi dalam pembuatan laporan serta meminimalisir terjadinya kesalahan.

b. Sistem mempermudah dalam proses pengelolaan data serta update data aset yang terbaru yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan sistem yang berjalan.

c. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna untuk perusahaan.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap satu yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode MDI.

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) : Penting

D (Desirable) : Tidak terlalu penting

I (Inessential) : Tidak harus ada

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap dua yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical

O : Operational

E : Economy

H (High) : Sulit untuk dikerjakan

M (Middle) : Mampu dikerjakan

L (Low) : Mudah untuk dikerjakan


Final Draft Elisitati

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar-dasar untuk merancang sebuah sistem yang akan dibentuk.

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah dilakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan secara langsung pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibuat. Terdapat beberapa usulan prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem manajemen aset yang berjalan pada saat ini, yaitu merubah proses pendataan aset, pendataan penyusutan dan jumlah aset saat ini yang masih semi komputer menjadi terkomputerisasi, sehingga memudahkan Accounting dalam pembuatan laporan dan memudahkan Kepala Cabang dan Direktur dalam melakukan pengecekan data aset.

Berdasarkan perubahan sistem manajemen aset yang semula masih semi komputer, saat ini nakan dibuat rancangan sistem yang terkomputerisasi dalam melakukan pendataan aset. Langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem lama dengan memberi sebuah gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa suatu rancangan usulan sistem yang baru, digunakan prosedur penelitian dengan menggambarkan diagram dengan menggunakan program Visual Paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Melakukan login.

  2. Menampilkan home.

  3. Menampilkan master barang.

  4. Melakukan input data aset.

  5. Menampilkan data laporan.

  6. Melakukan logout.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca dan dipahami. Prosedur tersebut digambarkan ke dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset di PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja yang akan berjalan. Use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar di atas, maka bagian use case tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut :

  1. Use case login

  2. Actor : Accounting, Kepala Cabang dan Direktur.

    Skenario : setiap actor diharuskan melakukan login ke dalam sistem dengan cara menginput username beserta password.

  3. Use case halaman utama

  4. Actor : Accounting, Kepala Cabang dan Direktur.

    Skenario : setelah berhasil login seluruh actor akan memasuki halaman utama sistem.

  5. Use case master data

  6. Actor : Accounting, Kepala Cabang dan Direktur.

    Skenario : menu halaman yang terdapat sub menu user, halaman aset, halaman penyusutan dan bagian yang menggunakan aset.

  7. Use case User

  8. Actor : Direktur.

    Skenario : Direktur mempunyai kewenangan penuh untuk menambah user atau mengganti user pada sistem.

  9. Use case aset

  10. Actor : Accounting.

    Skenario : Accounting melakukan penginputan aset dan pencarian data aset.

  11. Use case penyusutan

  12. Actor : Accounting.

    Skenario : Accounting melakukan penginputan penyusutan dan pencarian data penyusutan.

  13. Use case laporan

  14. Actor : Accounting, Kepala Cabang dan Direktur.

    Skenario : seluruh actor dapat masuk ke menu laporan yang terdapat sub menu laporan aset, sub menu laporan penyusutan dan sub menu laporan keseluruhan.

  15. Use case laporan aset

  16. Actor : Accounting, Kepala Cabang dan Direktur.

    Skenario : seluruh actor dapat melihat dan melakukan pencarian laporan aset berdasarkan bulan atau tahun.

  17. Use case laporan penyusutan

  18. Actor : Accounting, Kepala Cabang dan Direktur.

    Skenario : seluruh actor dapat melihat dan melakukan pencarian laporan penyusutan berdasarkan bulan atau tahun.

  19. Use case logout

  20. Actor : Accounting, Kepala Cabang dan Direktur.

    Skenario : seluruh actor dapat keluar dari sistem.

Sequence Diagram yang Diusulkan

Rancangan sequence diagram yang dibuat berdasarkan prosedur sistem yang telah diusulkan, untuk menggambarkan proses sistem manajemen aset yang baru dan dapat menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem berupa messages yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence Diagram Accounting

Rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk actor Accounting adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian sequence diagram tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 1(satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Accounting.

  2. 9(sembilan) lifeline, yaitu antar muka yang saling berinterkasi.

  3. 23(dua puluh tiga) messages, yaitu yaitu spesifikasi dari komunikasi antar object yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.

Sequence Diagram Kepala Cabang

Rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk actor Kepala Cabang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.3 Sequence Diagram usulan Kepala Cabang

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian sequence diagram tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. 1(satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Kepala Cabang.

  2. 7(tujuh) lifeline, yaitu antar muka yang saling berinterkasi.

  3. 17(tujuh belas) messages, yaitu yaitu spesifikasi dari komunikasi antar object yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.


Sequence Diagram Direktur

Rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk actor Kepala Cabang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.4 Sequence Diagram usulan Direktur

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian sequence diagram tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. 1(satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Kepala Cabang.

  2. 6(enam) lifeline, yaitu antar muka yang saling berinterkasi.

  3. 14(empat belas) messages, yaitu yaitu spesifikasi dari komunikasi antar object yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.


Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Rancangan activity diagram yang dibuat berdasarkan prosedur sistem yang telah diusulkan, untuk menggambarkan proses sistem manajemen aset yang baru dan dapat memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses.

Activity Diagram Accounting

Rancangan activity diagram yang diusulkan untuk actor Accounting adalah sebagai berikut :

Gambar 4.5 Activity Diagram usulan Accounting

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian activity diagram tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 1(satu) initial node, yang mengawali obyek.

  2. 33(tiga puluh tiga) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

  3. 5(lima) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

  4. 1(satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

  5. 1(satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.


Activity Diagram Kepala Cabang

Rancangan activity diagram yang diusulkan untuk actor Kepala Cabang adalah sebagai berikut:

Gambar 4.6 Activity Diagram usulan Kepala Cabang

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian activity diagram tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 1(satu) initial node, yang mengawali obyek.

  2. 24(dua puluh empat) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

  3. 4(empat) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

  4. 1(satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

  5. 1(satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.


Activity Diagram Direktur

Rancangan activity diagram yang diusulkan untuk actor Direktur adalah sebagai berikut:

Gambar 4.7 Activity Diagram usulan Direktur

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian activity diagram tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 1(satu) initial node, yang mengawali obyek.

  2. 20(dua puluh) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

  3. 3(tiga) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

  4. 1(satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

  5. 1(satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.


Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Rancangan class diagram yang dibuat berdasarkan prosedur sistem yang telah diusulkan, untuk memperlihatkan gambaran himpunan kelas, antar muka dan relasi-relasi antar obyek sekaligus dan digunakan untuk memanipulasi suatu keadaan yang menggambarkan suatu obyek tersebut.

Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulan


Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Field : tbl_aset

  2. Media : Harddisk

    Isi : id_aset, kode_inventaris,type_aset, nama_aset, merk, harga, masa_pakai.

    Primary Key : id_aset

    Panjang Record : 118

    Tabel 4.1 Field Tabel Aset

  3. Nama Field : tbl_user

  4. Media : Harddisk

    Isi : id_user, username, password , level.

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 40

    Tabel 4.2 Field Tabel User

  5. Nama Field : tbl_pakai

  6. Media : Harddisk

    Isi : id_pakai, tanggal_pakai,penggunaan.

    Primary Key : id_pakai

    Panjang Record : 41

    Tabel 4.3 Field Tabel Aset Pakai

  7. Nama Field : tbl_penyusutan

  8. Media : Harddisk

    Isi : id_penyusutan, tgl_ penyusutan, tgl_pakai, id_aset, terpakai, penyusutan_bulan, akumulasi, nilai_buku.

    Primary Key : id_penyusutan

    Panjang Record : 55

    Tabel 4.4 Field Tabel Penyusutan

Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dengan Sistem Diusulkan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat perbedaan anatara sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang telah diusulkan. Perbedaan itu dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 4.5 Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Rancangan Prototype

Tampilan Prototype Login

Tampilan prototype login ini berisi tampilan login yang akan digunakan beberapa level user untuk mengakses masuk halaman utama.

Gambar 4.9 Tampilan Prototype Login

Tampilan Prototype Halaman Utama

Tampilan prototype halaman utama ini berisi tampilan profil user yang mengakses dan beberapa ikon menu seperti home, master data, aset dan laporan. </p>

Gambar 4.10 Tampilan Prototype Halaman Utama

Tampilan Prototype Menu User

Tampilan prototype menu user yang terdapat di master data ini berisi tampilan kode inventaris, type aset, nama aset, merek dan harga.

Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu User

Tampilan Prototype Menu Aset

Tampilan prototype menu aset yang terdapat di master data ini berisi tampilan kode inventaris, type aset, nama aset, merek dan harga.

Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Aset

Tampilan Prototype Menu Aset Pakai

Tampilan prototype menu aset pakai yang terdapat di menu aset ini berisi tampilan tanggal masuk dan nama aset.

Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Aset Pakai

Tampilan Prototype Menu Penyusutan

Tampilan prototype menu penyusutan yang terdapat di menu aset ini berisi tampilan nomor, nama, tanggal peroleh, tanggal pakai, masa pakai, terpakai, penyusutan perbulan, akumulasi dan nilai buku.

Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Penyusutan

Tampilan Prototype Menu Laporan Aset Pakai

Tampilan prototype menu laporan aset pakai yang terdapat di menu laporan ini berisi tampilan jumlah aset pakai secara keseluruhan yang telah dicari melalui tanggal aset pakai.

Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu Laporan Aset Pakai

Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan

Tampilan prototype menu laporan penyusutan yang terdapat di menu laporan ini berisi tampilan jumlah penyusutan secara keseluruhan yang telah dicari melalui tanggal aset pakai.

Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan

Tampilan Prototype Menu Laporan Keseluruhan

Tampilan prototype menu laporan keseluruhan yang terdapat di menu laporan ini berisi tampilan jumlah aset masuk, aset pakai dan penyusutan secara keseluruhan yang telah dicari melalui tanggal laporan keseluruhan.

Gambar 4.18 Tampilan Prototype Menu Laporan Keseluruhan

Rancangan Web yang Diusulkan

Tampilan Login

Tampilan web login ini berisi tampilan login yang akan digunakan beberapa level user untuk mengakses masuk halaman utama.

Gambar 4.19 Tampilan web login

Tampilan Web Halaman Utama

Tampilan web halaman utama ini berisi tampilan profil user yang mengakses dan beberapa icon menu seperti home, master data, aset dan laporan.

Gambar 4.20 Tampilan web Halaman Utama

Tampilan Web Menu User

Tampilan webmenu user yang terdapat di master data ini berisi tampilan kode inventaris, type aset, nama aset, merek dan harga.

Gambar 4.21 Tampilan web Menu User

Tampilan Web Menu Aset

Tampilan web menu aset yang terdapat di master data ini berisi tampilan kode inventaris, type aset, nama aset, merek dan harga.

Gambar 4.22 Tampilan web Menu Aset

Tampilan Web Menu Aset Pakai

Tampilan web menu aset pakai yang terdapat di menu aset ini berisi tampilan tanggal masuk dan nama aset.

Gambar 4.23 Tampilan web Menu Aset Pakai

Tampilan Web Menu Penyusutan

Tampilan web menu penyusutan yang terdapat di master data ini berisi tampilan nomor, nama, tanggal perolah, tanggal pakai, masa pakai, terpakai, penyusutan perbulan, akumulasi dan nilai buku.

Gambar 4.24 Tampilan web Menu Penyusutan

Tampilan Web Menu Laporan Aset Pakai

Tampilan web menu laporan aset pakai yang terdapat di menu laporan ini berisi tampilan jumlah aset pakai secara keseluruhan yang telah dicari melalui tanggal aset pakai.

Gambar 4.25 Tampilan web Menu Laporan Aset Pakai

Tampilan Web Menu Laporan Penyusutan

Tampilan web menu laporan penyusutan yang terdapat di menu laporan ini berisi tampilan jumlah penyusutan secara keseluruhan yang telah dicari melalui tanggal aset pakai.

Gambar 4.26 Tampilan web Menu Laporan Penyusutan

Tampilan Web Menu Laporan Keseluruhan

Tampilan web menu laporan keseluruhan yang terdapat di menu laporan ini berisi tampilan jumlah aset masuk, aset pakai dan penyusutan secara keseluruhan yang telah dicari melalui tanggal laporan keseluruhan.

Gambar 4.27 Tampilan web Menu Laporan Keseluruhan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel(R) Pentium(R) CPU P6200 @ 2.13GHz (2 CPUs), ~2.1GHz

  2. Monitor : ACER 14.0” HD LED LCD

  3. Mouse : Genius DX-220 USB

  4. Keyboard : Genius KB-125 USB

  5. RAM : 1 GB DDR3 Memory

  6. Harddisk : 500 GB HDD

  7. Printer : Epson L310

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 7

  2. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Editoin

  3. Database Server : MySQL

  4. Microsoft Office 2010

  5. XAMPP 1.7.3

  6. Adobe Dreamweaver CS5

  7. Web Browser : Mozilla Firefox


Hak Akses

Dalam rancangan sistem manajemen aset ini, user yang berhak mengakses dan mengoperasikan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Accounting

  2. Kepala Cabang

  3. Direktur

Black Box Testing

Dalam tahap pengujian sistem secara keseluruhan, digunakan metode Black Box Testing untuk memastikan bahwa program sistem yang telah dibuat apakah masih terdapat kesalahan atau tidak. Dari setiap tes pengujian ini tidak menutup kemungkinan masih adanya kesalahan dari sistem yang telah di uji, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir kesalahan fungsionalitas program yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4.6 Black Box Testing

Time Schedule

Di dalam penulisan dan perancangan penelitian ini, dimiliki batasan waktu dalam menyelesaikannya agar proses perancangannya dapat segera diselesaikan sesuai target dan dapat dimanfaatkan oleh pihak PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Berikut rincian dan jadwal kegiatan tersebut :

Tabel 4.7 Time Schedule


Berdasarkan tabel 4.7 Time Schedule Implementasi yang dilakukan di PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja maka terdapat :

  1. Pembuatan Proposal

  2. Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah secara garis besar acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.

  3. Pengumpulan Data

  4. Pada tahap ini, wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan dilakukan kepada stakeholder sebagai bahan pendukung dan informasi yang akurat yang dilakukan selama dua minggu.

  5. Analisa Sistem

  6. Melakukan pengkajian terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada stakeholder selama dua minggu.

  7. Perancangan Sistem

  8. Pada tahap ini merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang baik agar mudah dipahami oleh seorang membuat program, perancangan sistem berlangsung selama empat minggu.

  9. Pembuatan Program

  10. Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program dan mendesain program yang akan dieksekusi oleh user, pembuatan program berlangsung delapan minggu.

  11. Testing Program

  12. Testing program ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama satu minggu.

  13. Evaluasi Program

  14. Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem, evaluasi berlangsung selama dua minggu.

  15. Perbaikan Program

  16. Setelah melakukan evaluasi program dan pengujian program masih terdapat kesalahan pada program tersebut maka program diperbaiki hingga valid dan maksimal selama dua minggu.

  17. Implementasi Program

  18. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja, implementasi program berlangsung selama satu minggu.

  19. Dokumentasi

  20. Proses dokumentasi terhadap kegiatan yang, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu mengumpulkan data hingga program di implementasikan pada pihak stakeholder.


Estimasi Biaya

Setelah dilakukan penjadwalan yang telah tertera sebelumnya, maka telah dibuat pula estimasi biaya yang dibutuhkan untuk perancangan dan penelitian ini, diantaranya :

Tabel 4.8 Estimasi Biaya Penelitian


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa sistem manajemen aset di PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja yang telah dijelaskan di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem informasi manajamen aset pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja yang sedang berjalan saat ini terdapat kendala-kendala yang menyulitkan user, proses penginputan masih dilakukan secara semi komputer dengan menggunakan Ms. Excel dimana dapat terjadi kesalahan input aset, data belum terdatabase dan belum terintegrasi. Dimana user juga masih harus menambah baris pada lembar kerja Ms. Excel untuk dapat menginput apabila ada tambahan aset dan penyusutan aset.

  2. Kebutuhan user terhadap sistem informasi manajemen aset pada PD.BPR Kerta Raharja telah diidentifikasi memalui tahapan User Requirement, terdiri dari 33 kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional. Dalam analisa kebutuhan sistem, user membutuhkan proses manajemen aset yang dilakukan berupa sistem web, untuk mempermudah input data, mengetahui keseluruhan jumlah aset serta mengetahui jangka waktu penyusutan aset dan pembuatan laporan. Proses ini akan lebih menghemat waktu dan lebih efektif dan rapi dalam pembuatan laporan serta meminimalisir terjadinya kesalahan. Sistem mempermudah dalam proses pengelolaan data serta update data aset yang terbaru yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan sistem yang berjalan. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna untuk perusahaan.

  3. Sistem informasi manajemen aset berbasis web dirancang agar dapat mempermudah admin dalam penginputan data aset, data penyusutan aset dan pembuatan laporan aset. Perancangan sistem informasi manajemen aset ini menggunakan analisa menggunakan metode SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats). UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur yang berjalan, menggunakan bahasa program PHP dan menunggunakan MySQL sebagai database yang dibangun. Dengan perancangan sistem infromasi manajemen aset ini dapat menghasilkan informasi aset yang lebih cepat dan akurat.

Saran

Dengan mengamati penelitian manajemen aset di PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja mulai dari pendataan dan pembuatan laporan, maka dalam penyusunan Skripsi ini diberikan saran antara lain sebagai berikut :

  1. Sistem yang dirancang masih bersifat independen. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar dapat terintegrasi dengan sistem informasi lain, khusunya sistem informasi pengeluaran kas dan sistem informasi kepegawaian.

  2. Perlu adanya pengembangan terhadap aplikasi ini mengingat masih banyak pekerjaan-pekerjaan seperti pengadaan aset, peminjaman dan pengembalian aset.

  3. Perlu pembuatan scan dan print barcode barang sehingga lebih memudahkan dalam input aset.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Yogyakarta: Grasindo.
  2. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  3. Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (EMBA) Vol.1 No.3 ISSN: 2303-1174.
  4. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Yogyakarta: Grasindo.
  5. Yuliana, Khozin dkk. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal Sensi. Vol. 3 No. 2 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  6. Muslihudin, Muhammad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  7. 7,0 7,1 7,2 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  8. 8,0 8,1 Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN: 2302-3805.
  9. Muslihudin, Muhamad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  10. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  11. 11,0 11,1 Wahana Komputer.2013. Shortcourse SQL. Yogyakarta : CV Andi Offset.
  12. Usman, Husaini. 2013. Manajemen, Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
  13. 13,0 13,1 13,2 Sugiama, A Gima. 2013. Manajemen Aset Pariwisata: Pelayanan Berkualitas Agar Wisatawan Puas dan Loyal. Bandung: Guardaya Intimarta.
  14. Rahardi, Majid dkk. 2016. Perancangan Sistem Group Tracking Pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Mulitimedia 2016 Vol. 4 No. 1. ISSN: 2302-3805.
  15. Ginting, Elizaandayni. 2013. Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla pada Mutiara Fashion. Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama.
  16. Chan, Syahrial. 2017. Membuat Aplikasi Database dengan PowerBuilder 12.6 dan MySQL. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  17. 17,0 17,1 Puji, Diar. 2013. Membuat Website Powerrfull Menggunakan PHP. Yogyakarta: MediaKom.
  18. Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  19. Murad, dkk. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT Vol. 7, No. 1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  20. Adi, Sumaryadi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing.
  21. Sibero, Alexander F. K. 2013. Web Programming Power Pack. Yogyakarta: MediaKom.
  22. Desai, Prashant Ramchandra. A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol. 4 Issue 7 E-ISSN: 2347-2693. https://www.researchgate.net/profile/Prashant_Desai13/publication/306248698_A_Survey_of_Performance_Comparison_between_Virtual_Machines_and_Containers/links/57b45c0808aede8a665a4bf0.pdf Diakses pada 09 Desember 2017.
  23. 23,0 23,1 Koshti, Megha. Sanjay Ganorkar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753. http://dl.noavarangermi.ir/dl/forum/files/freepaper/ecg-iot-3.pdf Diakses pada 09 Desember 2017.
  24. Sidik, Betha. Husni L. Pohan. 2014. Pemrograman Web dengan HTML. Bandung: Informatika.
  25. Masykur, Fauzan. Fiqiana Prasetiyowati. 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendalian Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. Vol. 14 No. 1 ISSN Online: 2407-0939. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
  26. Bulla, Chetan dkk. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC) Vol. 7 Issue No. 6. http://ijesc.org/upload/319c9dc1d363d5730c2d2e8e5f9a13f6.My%20Campus%20Android%20Application.pdf Diakses pada 09 Desember 2017.
  27. Palevi, Angga Reza, Krisnawati. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Website pada SMP Negeri 2 Mojosongo Boyolali. Jurnal Ilmiah DASI ISSN: 1411-3201 Vol. 14 No. 04. Yogyakarta: STMIK AMIKOM. http://ojs.amikom.ac.id/index.php/dasi/article/view/198/181. Diakses pada 28 September 2017.
  28. Saputra, Agus, Feni Agustin, CV ASFA Solusion. 2013. Menyelesaikan Website 12 Juta Secara Profesional. Jakarta: PT Alex Media Komutindo.
  29. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1. Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman. https://fmipa.unmul.ac.id/files/docs/4.%2023-28%20Priyo%20Sutopo%20(Dedy,%20Zainal).pdf Diakses pada 23 Oktober 2017.
  30. 30,0 30,1 Mustaqbal, M Sidi, Roeri Fajri Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I No.3 ISSN: 2407-3911. Diakses pada 5 Oktober 2017.
  31. Rini, Puput Puspito, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global). JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol.6 No.1 ISSN: 2088–1762. Diakses pada 5 Oktober 2017.
  32. Jan, Syed Roohillah dkk. 2016. An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies. International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) Vol. 2 Issue 2 ISSN: 2394-4099. https://www.researchgate.net/profile/Fazlullah_Khan2/publication/303280520_An_Inovative_Approach_to_Investigate_Various_Software_Testing_Techniques_and_Strategies/links/576e56e008ae842225a849ca.pdf Diakses pada 09 Desember 2017.
  33. Yunus, Eddy. 2016. Manajemen Strategis. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  34. 34,0 34,1 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad. Bekasi: Tesis Prototipe Sistem E-Learning. ISSN:1979-296X. http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor_Exacta/article/view/257 Diakses pada 22 Oktober 2017.
  35. 35,0 35,1 Amrullah, Agit. dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016 ISSN: 2302-3805.
  36. 36,0 36,1 Alviyanto, Fransiskus Eferdy. 2014. Perancangan Website Dosen Jurusan Sistem Informasi pada STMIK Raharja. Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
  37. Budianto dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Jurnal CCIT Vol.8 No.3. Tangerang: STMIK Raharja.



DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1 Surat Pengantar SKRIPSI
A.2 Kartu Bimbingan SKRIPSI
A.3 Kartu Studi Tetap Final ( KSTF )
A.4 Form Penerbitan Dokumen
A.5 Form Validasi Kuliah SKRIPSI
A.6 Form Validasi Sidang
A.7 Kwitansi Pembayaran SKRIPSI
A.8 Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang
A.9 Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.10 Daftar Nilai
A.11 Formulir Seminar Proposal
A.12 Formulir Final Presentasi
A.13 Formulir Pertemuan Stakeholder
A.14 Sertifikat RCEP TOEFL
A.15 Sertifikat Prospek
A.16 Sertifikat Tridharma
A.17 Sertifikat IT Nasional
A.18 Sertifikat IT Internasional
A.19 Formulir Pendaftaran Mengikuti Sidang
A.20 Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B

B.1 Surat Keterangan Observasi
B.2 Surat Keterangan Impelementasi
B.3 Formulir Wawancara


LAMPIRAN C

C.1 Formulir Berkas-Berkas Perusahaan


LAMPIRAN D

D.1 Desain Kartu Nama
D.2 Desain Katalog Produk
D.3 Slide Presentasi

Contributors

Sri Hardiyanti