SI1414481471

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN MAGICS CHANNEL BERBASIS SISTEM

MONITORING ANALYTICS UNTUK MEMBERIKAN

INFORMASI KINERJA CHANNEL

PADA PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1414481471
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MAGICS CHANNEL BERBASIS SISTEM

MONITORING ANALYTICS UNTUK MEMBERIKAN

INFORMASI KINERJA CHANNEL

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1414481471
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I ,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN MAGICS CHANNEL BERBASIS SISTEM

MONITORING ANALYTICS UNTUK MEMBERIKAN

INFORMASI KINERJA CHANNEL

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414481471
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I)
   
NID : 14012
   
NID : 16008

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN MAGICS CHANNEL BERBASIS SISTEM

MONITORING ANALYTICS UNTUK MEMBERIKAN

INFORMASI KINERJA CHANNEL

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414481471
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MAGICS CHANNEL BERBASIS SISTEM

MONITORING ANALYTICS UNTUK MEMBERIKAN

INFORMASI KINERJA CHANNEL

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1414481471
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414481471

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Magics Channel is an official youtube channel belonging to Raharja Higher Education which is utilized as a medium of information delivery all activities of academic community at Higher Education Raharja shaped video to facilitate Personal Raharja in getting information and the availability of tool to monitor channel performance that is YouTube Analytics which still in access through youtube . But the Magics Channel is still not utilized optimally because the information submitted about the activities of the academic community is not up to date and less utilized with the maximum as a container for Personal Raharja who want to do a research project sharing and the absence of new innovations about the view of YouTube Analytics to be monitored without having to accessing youtube so new innovations are needed for YouTube Analytics to be accessed not only via youtube but also accessible on Google Sheets. This is the rationale for how to create a system that is a new innovation regarding the YouTube Analytics view. In this research there are 3 (three) problems supported by 3 (three) research methods and 5 (five) scope. There are 15 (fifteen) final draft elicitation as evidenced by the achievement of the strategy. The development of this system there are 3 (three) benefits found in the formulation of the problem and the design of UML (Unified Modeling Language). Based on the above explanation, this research is expected to provide information on academic activities of Raharja Higher Education with optimal and useful for Personal Raharja who want to share research project and can be monitored well through YouTube Analytics Magics Channel on Rinfo Sheet.

Keywords: Magics Channel, YouTube Analytics, Media Information.

ABSTRAK

Magics Channel adalah sebuah channel youtube resmi milik Perguruan Tinggi Raharja yang digunakan sebagai wadah dokumentasi kegiatan civitas akademik pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai media penyampaian informasi berbentuk video sehingga memudahkan Pribadi Raharja dalam mendapatkan informasi dan tersedianya tool untuk memantau kinerja channel yaitu YouTube Analytics yang masih di akses melalui youtube. Namun sebagai sebuah channel youtube Magics Channel masih kurang dimanfaatkan secara optimal karena informasi yang disampaikan mengenai kegiatan civitas akademik tidak up to date dan kurang dimanfaatkan dengan maksimal sebagai wadah bagi Pribadi Raharja yang ingin melakukan sharing project penelitian dan belum adanya inovasi baru mengenai tampilan YouTube Analytics untuk dapat dimonitor tanpa harus mengakses youtube. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana membuat suatu sistem agar Pribadi Raharja dapat melakukan request upload video secara online. Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) permasalahan yang didukung dengan 3 (tiga) metode penelitian dan 5 (lima) ruang lingkup. Terdapat 15 (lima belas) final draft elisitasi yang dibuktikan dengan pencapaian strategi. Pengembangan sistem ini terdapat 3 (tiga) manfaat yang ditemukan dalam rumusan masalah serta perancangan UML (Unified Modelling Language). Berdasarka dari penjelasan di atas, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kegiatan civitas akademik Perguruan Tinggi Raharja dengan optimal dan dapat berguna bagi Pribadi Raharja yang ingin sharing project penelitian serta dapat dimonitor dengan baik melalui YouTube Analytics sehingga kinerja channel berjalan dengan optimal.

Magics Channel, YouTube Analytics, Media Informasi.


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil yaitu “Pengembangan Magics Channel Berbasis Sistem Monitoring Analytics Untuk Memberikan Informasi Kinerja Channel Pada Perguruan Tinggi”.

Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Komputer Akuntansi di Perguruan Tinggi Raharja. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, dan saran serta kerjasama dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan tersebut akhirnya dapat diatasi dengan baik.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I. M.M. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja..

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  5. Mamoi (Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I) selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penullis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.

  6. Ka Hap (Eka Purnama Harahap, S.Kom) selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah berkenan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penullis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  8. Kedua Orang Tua, Adik serta Keluarga yang senantiasa memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

  9. Teman-teman seperjuangan Tim Ryzen (Ayu Martha Wardhani, Azharul Fuad dan Yoke Martianda Setiaji) serta Pasukan RIC yang selalu bersama dalam suka maupun duka.

  10. Rekan-rekan seperjuangan dan keluarga besar TIMUR 5 (Funtastic4, LATEL dan Lily).

  11. Iim Ilmiah Agustina, Dini Intan Pratiwi dan Nur Azizah yang selalu senantiasa mendampingi, memotivasi, serta memberikan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan sangat baik.

  12. Untuk Romzi Syauqi Naufal yang telah membantu Penulis dalam mensukseskan project Magics Channel ini.

  13. Kepada Ikhwan Maulana dan Vera Monika, terimakasih untuk senantiasa memberikan semangat dan support kepada Penulis.

Penulis pun menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pemicu untuk berkarya lebih baik lagi kedepannya. Semoga laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, September 2018
Dewi Mariana Apriani
NIM. 1414481471

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Siklus Informasi

  2. Gambar 2.2. Logo Magics Channel

  3. Gambar 3.1. Struktur Organisasi

  4. Gambar 3.2. Flowchart Sistem Yang Berjalan

  5. Gambar 3.3. Use Case Diagram Yang Berjalan

  6. Gambar 3.4. Activity Diagram Yang Berjalan

  7. Gambar 3.5. Sequence Diagram Yang Berjalan

  8. Gambar 4.1. Flowchart Request Upload Yang Diusulkan

  9. Gambar 4.2. Flowchart Proses Upload Yang Diusulkan

  10. Gambar 4.3. Flowchart Monitoring Upload Yang Diusulkan

  11. Gambar 4.4. Use Case Diagram Request Upload yang Diusulkan

  12. Gambar 4.5. Use Case Diagram Proses Upload yang Diusulkan

  13. Gambar 4.6. Use Case Diagram Monitoring yang Diusulkan

  14. Gambar 4.7. Activity Diagram Request Upload yang Diusulkan

  15. Gambar 4.8. Activity Diagram Proses Upload yang Diusulkan

  16. Gambar 4.9. Activity Diagram Monitoring yang Diusulkan

  17. Gambar 4.10. Sequence Diagram Request Upload yang Diusulkan

  18. Gambar 4.11. Sequence Diagram Proses Upload yang Diusulkan

  19. Gambar 4.12. Sequence Diagram Monitoring yang Diusulkan

  20. Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 1 (Tampilan total view)

  21. Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 2

  22. Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 3

  23. Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 4

  24. Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 5

  25. Gambar 4.18. Pembuktian Strategi 6

  26. Gambar 4.19. Pembuktian Strategi 7

  27. Gambar 4.20. Pembuktian Strategi 8

  28. Gambar 4.21. Pembuktian Strategi 9

  29. Gambar 4.22. Pembuktian Strategi 10

  30. Gambar 4.23. Pembuktian Strategi 11

  31. Gambar 4.24. Pembuktian Strategi 12

  32. Gambar 4.25. Pembuktian Strategi 13

  33. Gambar 4.26. Pembuktian Strategi 14

  34. Gambar 4.27. Pembuktian Strategi 15

  35. Gambar 4.28. Halaman Utama

  36. Gambar 4.29. Menu Viewboard



DAFTAR TABEL

  1. Table 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

  2. Table 3.2. Jurusan /Prodi STMIK Raharja

  3. Table 3.3. Jurusan /Prodi AMIK Raharja

  4. Table 3.4. Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

  5. Table 3.5. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur

  6. Table 3.6. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu (Bidang Akademik)

  7. Table 3.7. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur II

  8. Table 3.8. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur III

  9. Table 3.9. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur

  10. Table 3.10. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan

  11. Table 3.11. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial

  12. Table 3.12. Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  13. Table 3.13. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional (ADO)

  14. Table 3.14. Tugas dan Tanggung Jawab LRM

  15. Table 3.15. Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan &Ujian

  16. Table 3.16. Metode Analisa SWOT Yang Berjalan

  17. Table 3.17. Matriks SWOT Yang Berjalan

  18. Table 3.18. Elisitasi Tahap I

  19. Table 3.19. Elisitasi Tahap II

  20. Table 3.20. Elisitasi Tahap III

  21. Table 3.21. Final Draft Elisitasi

  22. Table 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem

  23. Table 4.2. Analisa SWOT Sistem yang Diusulkan

  24. Table 4.3. Matriks SWOT Sistem yang Diusulkan

  25. Table 4.4. Pengujian Blackbox tESTING

  26. Table 4.6. Time Schedule

  27. Table 4.7. Estimasi Biaya


DAFTAR SIMBOL


Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Activity Diagram
Gambar 4. Daftar Simbol FLOWCHART (Entity Relation Diagram)
Gambar 5. Daftar Simbol HIPO (Entity Relation Diagram)




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era digital seperti ini sistem informasi berperan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Sistem tersebut pastinya akan membuat sebuah perubahan dari era yang manualisasi ke era yang pastinya lebih komputerisasi dalam berbagai bidang pendidikan, perkuliahan, dan lain-lain, mmenurut Qurotul Aini dalam Syntax Jurnal Informatika (2018:52)[1], Dengan hadirnya internet mempengaruhi kehidupan masyarakat luas karena melalui internet semua orang di dunia dapat melakukan komunikasi dan bertukar informasi dengan siapa saja, dimanap saja dan kapan saja secara real time. Pada zaman yang modern ini berbagai macam informasi dengan mudah dapat kita peroleh melalui berbagai media seperti media elektronik yaitu PC/Laptop yang terhubung dengan jaringan internet

semua informasi bisa ditemukan

Media komunikasi adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah dalam menyampaikan informasi dari seseorang kepada orang lain dengan maksud tertentu untuk mencapai tujuan. Ada banyak jenis media untuk menyampaikan informasi berupa visual, audio, dan audio-visual yang digunakan untuk menyampaikan, mengirim, maupun mendokumentasikan informasi serta kegiatan-kegiatan. Dalam pendokumentasian sendiri adalah proses menyimpan informasi maupun data yang terekam atau dimuat dalam suatu wahana tertentu dimana dalam wahana tersebut digunakan untuk penelitian, belajar, rekreasi dan lain-lain. Salah satu media dokumentasi yang efektif adalah video, karena video merupakan media audio-visual yaitu alat komunikasi yang dapat dilihat dan dapat didengar sehingga lebih efektif dalam proses penyampaian informasi karena terdapat suara serta gambar yang jelas dan lengkap dibandingkan

dengan media yang hanya menampilkan gambar maupun suara saja.

Untuk mendapatkan berbagai macam informasi dapat ditemukan dari internet seperti search engine dan salah satu fasilitas multimedia yang tidak kalah populer dan sangat terkenal yaitu YouTube. YouTube merupakan situs yang sangat diminati oleh para pengguna internet di seluruh dunia karena YouTube merupakan sebuah situs web video sharing populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip

video.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan sebuah institusi pendidikan yang bergerak di bidang ilmu komputer sehingga memerlukan sebuah media dokumentasi untuk menyimpan berbagai macam kegiatan perkuliahan. Perguruan Tinggi Raharja memiliki sebuah channel YouTube resmi yaitu Magics Channel. Magics Channel saat ini kurang dimanfaatkan dengan baik dan optimal, karena sudah hampir 2 tahun tidak ada update terbaru mengenai informasi video kegiatan perkuliahan pada Perguruan Tinggi Raharja hal ini kurang efektif dan efisien karena seharusnya sebuah channel youtube dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai media penyebaran informasi bukan hanya berbentuk audio maupun visual tetapi berbentuk audio-visual berupa video dimana ini sangat efektif dan jelas sebagai sarana media informasi. Seharusnya Magics Channel dapat digunakan sebagai wadah dokumentasi tentang kegiatan kampus dan aktivitas belajar mengajar serta kegiatan yang aktif dilakukan oleh civitas akademika dengan baik dan maksimal sehingga informasi mengenai kegiatan kampus, hobi Pribadi Raharja, serta sharing project yang sedang berjalan di Kampus ini dapat selalu update . Dengan adanya Magics Channel diharapkan semua kegiatan perkuliahan pada Perguruan Tinggi Raharja dapat terdokumentasi dengan baik dan dapat berguna bagi Pribadi Raharja sehingga mengetahui informasi terbaru pada Perguruan Tinggi

Raharja.

Sebagai sebuah channel youtube, Magics Channel harus selalu update mengenai video-video kegiatan civitas akademik karena memudahkan Pribadi Raharja dalam mencari informasi dan sebagai wadah bagi Pribadi Raharja untuk dapat sharing mengenai project, kegiatan perkuliahan, hobi dan lain-lain. Kemudian untuk mengetahui bermanfaat atau tidaknya video-video yang telah di upload dapat dipantau melalui YouTube Analytics, YouTube Analytics Dashboard ini bermanfaat untuk memonitoring kinerja channel youtube dengan menampilkan laporan seperti laporan data jumlah like , dislike , comment dan lain-lain. Namun untuk meningkatkan YouTube Analytics sendiri harus menggunakan berbagai strategi dengan memperkenalkan Magics Channel kepada Pribadi Raharja dan masyarakat luas. Kekayaan atau isi dari konten video yang menarik dan faktor promosi yang baik serta bermanfaat juga sangat berpengaruh untuk meningkatkan YouTube Analytics. Salah satu fitur yang sudah tersedia oleh YouTube untuk memantau kinerja channel adalah YouTube Analytics, namun saat ini tentunya jika ingin melihat YouTube Analytics harus login terlebih dahulu ke dalam Dashboard YouTube hal ini kurang praktis karena jika YouTube Analytics itu dapat dikatakan menarik dan melakukan inovasi baru yaitu jika bisa diakses bukan melalui YouTube

melainkan dari sebuah Rinfo sheet menggunakan sebuah aplikasi.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu adanya pengembangan Magics Channel agar YouTube Analytics dapat ditampilkan dan dimonitoring pada sebuah google sheet sehingga bagi admin atau pihak yang membutuhkan tidak harus login ke YouTube namun bisa diakses melalui google sheet . Karena manfaat dari sebuah YouTube Channel bagi sebuah Kampus adalah untuk menyebarkan informasi mengenai kegiatan perkuliahan yang memberikan keuntungan bagi Pribadi Raharja maupun

Kampus itu sendiri.

YouTube Analytics adalah sebuah tool yang disediakan oleh YouTube untuk menampilkan statisktik data berupa view, like, dislike, comment, share, video in playlist, subscriber dan lainnya. Untuk mengetahui apakah video-video yang di upload sudah bermanfaat atau tidak dapat di pantau melalui YouTube Analytics yang dapat diakses

melalui sebuah google sheet tanpa perlu login ke YouTube.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis terdorong untuk mengembangkan Magics Channel agar dapat sukses di salah satu wilayahnya yaitu YouTube Analytics, maka pada laporan Skripsi ini penulis memberi judul "Pengembangan Magics Channel Berbasis Sistem Monitoring Analytics Untuk Memberikan Informasi Kinerja

Channel pada Perguruan Tinggi".

Rumusan Masalah

Pada dasarnya sebuah penelitian harus memiliki data yang relevan untuk menghasilkan sebuah pemecahan masalah. Dalam latar belakang telah dijelaskan permasalahan dalam penelitian ini, dimana Magics Channel sebagai sebuah channel youtube kurang di manfaatkan secara optimal sebagai wadah dan media penyampaian informasi seputar Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 1.1 Alur Lama

Berdasarkan gambar diatas yaitu alur lama dimana hanya admin saja yang dapat melakukan upload video ke Magics Channel, tidak mewadahi mahasiswa untuk dapat melakukan sharing video project penelitian, video yang ada tidak up todate (terakhir update pada tahun 2016) dan tanpa adanya strategi yang dilakukan untuk menyebarkan video-video yang ada di Magics Channel menyebabkan Kinerja Magics Channel tidak berjalan dengan baik yang dapat dimonitor melalui YouTube Analytics.

Dengan adanya permasalahan terhadap Magics Channel karena perlu pengembangan sebagai suatu YouTube Channel dan berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan diatas, Perguruan Tinggi Raharja perlu mengembangkan Magics Channel pada YouTube Analytics. Maka dari itu perlu adanya rumusan masalah, ada 3 (tiga) rumusan masalah antara

lain:

  1. Bagaimana sistem yang berjalan saat ini pada Magics Channel sebagai wadah bagi Pribadi Raharja dan sebagai media penyampaian informasi?

  2. Bagaimana cara menerapkan sistem untuk dapat mewadahi Pribadi Raharja dalam melakukan sharing video project penelitian?

  3. Bagaimana Kinerja Magics Channel yang dapat dimonitor melalui YouTube Analytics?

Ruang Lingkup

Dalam sebuah penelitian perlu adanya ruang lingkup yang akan diteliti agar masalah yang diteliti penulis dapat terarah dan jelas sehingga dapat tersusun dengan rapi dan berjalan dengan baik maka perlu adanya batasan masalah. Berdasarkan hal diatas, ruang lingkup batasan-batasan

masalah penelitian ini sebagai berikut:

  1. Penelitian dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Peneliti berfokus pada YouTube Magics Channel.

  3. Mendokumentasikan dan mewadahi berbagai video kegiatan civitas akademik yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Meningkatkan YouTube Analytics sehingga kinerja channel berjalan dengan optimal.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penulis mengelompokan 4 (empat) tujuan diantaranya sebagaiberikut:

  1. Untuk dapat memanfaatkan Magics Channel sebagai media dokumentasi penyampaian informasi kegiatan civitas akademik Perguruan Tinggi Raharja dengan baik dan update.

  2. Untuk mewadahi informasi mengenai kegiatan civitas akademik maupun atau project sistem yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja agar dapat diketahui oleh Pribadi Raharja dan masyarakat luas.

  3. Untuk meningkatkan dan memantau kinerja saluran YouTube Magics Channel melalui Sistem Monitoring YouTube Analytics menggunakan Google Sheet agar dapat dikatakan bahwa video-video yang ada di Magics Channel bermanfaat.

Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat mempunyai berbagai manfaat, ada 6 (enam) manfaat yang diharapkan antara lain sebagai berikut:

  1. Dengan adanya Magics Channel sebagai sebuah saluran YouTube milik Perguruan Tinggi Raharja dapat dimanfaatkan dengan baik dan maksimal untuk mendokumentasikan kegiatan civitas akademik maupun mengenai sistem yang ada di Perguruan Tinggi Raharja sehingga dapat memberikan informasi terbaru.

  2. Dengan adanya Magics Channel memudahkan Pribadi Raharja untuk sharing mengenai hobi, project dan lainnya dengan mudah secara online yaitu dengan cara melakukan request upload video ke Magics Channel melalui Rinfo form.

  3. Dengan adanya terobosan baru mengenai tampilan YooTubeAnalytics sehingga saluran YouTube Magics Channel dapat memberikan informasi kinerja channel dengan baik karena saat ini YouTube Analytics Magics Cahnnel mengalami peningkatan secara signifikan.

Metode Penelitian

Dalam penulisan laporan ini dibutuhkan adanya metode penelitian, Menurut Sugiyono (2013:2)[2], “Metode penelitian adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data terdiri dari:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Penelitian dilakukan secara langsung pada Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan tempat lokasi penulis

    melakukan penelitian guna memperoleh data-data yang dibutuhkan.

  3. Metode Wawancara

  4. Penelitian dilakukan terhadap pembimbing di Perguruan Tinggi Raharja sebagai narasumber, untuk mengetahui profil institusi yang bersangkutan dan juga sebagai arahan untuk mengembangkan Magics Channel sesuai yang diinginkan.

  5. Metode Studi Pustaka (Literature Research)

  6. Metode penelitian ini membantu penulis untuk menyesaikan penelitian ilmiah ini dengan lebih mudah dan lebih baik lagi, karena dengan metode ini penulis bisa mencari bahan-bahan dengan membaca buku, laporan penelitian, karya ilmiah dan ensiklopedi dan sumber-sumber yang berkaitan dengan YouTube Channel. Selain itu penulis juga mencara web-web referensi yang berkaitan dengan YouTube Channel yang berguna dalam proses pembuatan dan desain Channel agar dapat dibuat semenarik mungkin dan dapat memberikan informasi yang bernilai bagi Pribadi

    Raharja.

Metode Pengembangan

Metode pengembangan merupakan sebuah cara yang teratur atau tersistem dengan tujuan untuk melakukan analisa pengembangan suatu sistem agar dapat memenuhi kebutuhan sebagai proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi sistem yang terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan, melakukan pengujian dalam pengaturan dimana akan digunakan alhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Pada metode ini penulis mencoba mengembangkan sistem yang telah ada dengan membuat usulan sistem

yang akan dikembangkan dan dituangkan dalam bentuk draft elisitasi.

Metode Analisa Perancangan Media

Pembuatan video dokumentasi kegiatan civitas akademik ini merupakan media penunjang informasi bagi Pribadi Raharja dan masyarakat luas, yang dirancang berdasarkan analisa video dokumentasi

kegiatan civitas akademik sebelumnya

Metode Pengujian

Metode testing digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, ulasan kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang sedang dikembangkan untuk mengeliminasi kesalahan pada sistem saat diterapkan. dalam penelitian ini peneliti menerapkan Black Box sistem dimana Black Box sistem ini berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana yang telah diharapkan.

Sistematika Penulisan

Pada Laporan Skripsi ini penulis mengelompokan materi-materi menjadi sub bab yang dibahas pada laporan ini dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi permasalahn yang terjadi yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Skripsi berupa, konsep dasar data, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisa sistem, konsep dasar video, konsep dasar dokumentasi, konsep dasar internet, konsep dasar website, konsep dasar wordpress, konsep dasar youtube, konsep dasar media online, konsep dasar SEO, konsep dasar youtube analytics, konsep dasar magics channel, konsep dasar elisitasi, konsep dasar UML, dan konsep dasar literatur review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisi gambaran tentang sejarah Perguruan Tinggi Raharja, visi dan misi Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, moto Perguruan Tinggi Raharja, arti nama Raharja, arti Green Campus, arti Pribadi Raharja, struktur organisasi, analisa sistem yang berjalan, analisa

permasalahan yang dihadapi. dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru dengan menggunakan metode analisa SWOT, Flowchart, UML, diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output), konfigurasi sistem, testing, evaluasi, strategi, schedule implementasi, serta yang terakhir estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari pembuatan sistem laporan persediaan barang terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Pengembangan

Definisi Pengembangan

Dalam Alfianika (2016:160)[3], menurut Setyosari “Pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk penelitian”.

Menurut Irfandi (2015:64)[4], “Pengembangan meruapakan proses untuk mengembangkan dan memvalidasi produk yang dipakai dalam proses pembelajaran, pengembangan yang menghasilkan suatu produk baru”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan adalah suatu proses untuk mengembangkan atau menghasilkan produk yang lebih baik lagi.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Karnita dan Fitriyani (2015:347)[5],”Data adalah informasi yang didapat dari suatu penelitian dan diperlukan untuk mendapatkan gambaran suatu keadaan setelah dilakukan pengolahan data”.

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:9)[6],”Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Mila Andini (2015:48)[7],”Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Berdasarkan berbagai pendapat diatas, maka dapat disimpulkan data adalah kumpulan kejadian yang masih mentah dan perlu diolah agar menghasilkan sebuah informasi.

Klasifikasi Data

Menurut pendapat H.A Rusdiana dan Moch Irfan (2014:71)[8],”data dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan dari sudut pandangnya, antara lain:”.

  1. Data Fisik dan Data Logik

  2. Data fisik merupakan data yang dapat ditangkap oleh panca indera, seperti kertas, dll, sedangkan data logik merupakan data yang tidak dapat ditangkap tetapi dapat dilihat.

  3. Data Kuantitatif dan Data Kualitatif

  4. Data Kuantitatif merupakan data yang diolah menggunakan teknik perhitungan matematika. Sedangkan Data Kualitatif merupakan data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data seperti wawancara, dll.

  5. Data Internal dan Data Eksternal

  6. Data Internal merupakan data dari dalam suatu organisasi yang berisikan keadaan organisasi tersebut. Sedangkan Data Eksternal merupakan data l dari luar perusahaan yang berisikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi.

  7. Data Internal dan Data Eksternal

  8. Data Internal merupakan data dari dalam suatu organisasi yang berisikan keadaan organisasi tersebut. Sedangkan Data Eksternal merupakan data l dari luar perusahaan yang berisikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi.

  9. Data Primer dan Data Sekunder

  10. Data Primer merupakan data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Sedangkan Data Sekunder merupakan data yang diperoleh oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada.

  11. Data Sensus dan Data Sampel

  12. Data Sensus merupakan data yang diperoleh merupakan hasil pengolahan sensus atau data yang sebenarnya. Sedangkan Data Sampel merupakan data yang diperoleh tidak lengkap karena merupakan bagian dari populasi.

  13. Data Nominal dan Data Ordinal

  14. Data Nominal merupakan data yang diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu. Sedangkan Data Ordinal merupakan data dari suatu objek yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Swastika dan Putra (2016:3)[9], “Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya”.

Dalam Jeperson Hutahaean (2015:2)[6], menurut Jerry FutzGerald (1981:5) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan yang lainnya, bergabung bersama-sama dalam melakukan suatu kegiatan.

,Berdasarkan berbagai pendapat diatas, maka dapat disimpulan sistem adalah suatu kegiatan yang saling berinteraksi satu sama lain dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran.”.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:3)[6], agar sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yang diuraikan sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System), merupakan komponen-komponen yang saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terbagi menjadi komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batas Sistem (Boundary System), merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System), merupakan diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan bersifat menguntungkan harus tetap diperhatikan dan yang merugikan harus diperhatikan dan dikendalikan, karena mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface System), merupakan media yang menghubungkan satu subsistem dengan subsistem yang lainnya untuk mengaliskan sumber daya. Keluaran (output) menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input System), merupakan sumber daya yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan dan masukkan sinyal (Maintenance Input). Maintenance input merupakan sumber daya yang dimasukkan sehingga sistem dapat bekerja. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem. Contoh Contoh dari maintenance input adalah sistem komputer, sedangkan sinyal input adalah data.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System), merupakan suatu bagian pengolah yang merubah masukkan menjadi keluaran. Contoh sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  7. Keluaran Sistem (Output System), adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Contoh sistem komputer yang menghasilkan panas dan informasi merupakan keluaran yang dibutuhkan.

  8. Sasaran Sistem (Objective), suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran menentukan input yang dibutuhkan sisten dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Azhar Susanto (2014:22)[10], Sistem kumpulan dari elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Seperti sistem teologia merupakan sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dan Tuhan. Sedangkan Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem akuntansi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan oleh manusia. Seperti sistem perputaran bumi, pergantian musim dan proses pergantian siang dan malam. Sedangkan Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang berinteraksi dengan sistem. Seperti sistem informasi berbasis komputer yang merupakan contoh human machine.

  5. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku sudah dapat diprediksi bagian-bagiannya. Sistem tertentu relatif stabil dalam jangka waktu yang lama. Sedangan

    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sehingga mengahsilkan output untuk lingkungan luar.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Dalam Jeperson Hutahaean (2015:9)[6], menurut Gordon B. Davis “Informasi adalah data yang diproses menjadi suatubentuk yang berarti dan memilikii nilai nyata untuk mengambil keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan (2014:75)[11], “Informasi merupakan data yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklarifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”.

Berdasarkan berbagai pendapat diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

Siklus Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:10-11)[6], “Siklus sistem merupakan data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu”.

Gambar 2.1. Siklus Informasi
Nilai Informasi

Dalam Jeperson Hutahaean (2015:11-12)[6], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi akan bernilai jika manfaatnya lebih besar jika dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya Perangkat Keras, merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  2. Biaya Untuk Analisis, merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan, Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

  4. Biaya Perubahan, merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  5. Biaya Operasi, merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.


Kualitas Informasi

Menurut Kadir (2014:56)[12], “Kualitas informasi dipakai untuk menyatakan informasi yang baik.” Kualitas informasi di ukur berdasarkan:

  1. Relevan, Informasi bermanfaat bagi penggunanya. Relevansi informasi bagi tiap–tiap orang berbeda satu dengan yang lainnya.

  2. Tepat waktu, Informasi tidak boleh terlambat karena informasi yang usang tidak dapat ternilai lagi. Informasi sebagai landasan utama untuk mengambil keputusan.

  3. Akurat, Informasi yang benar benar lebih akurat dan benar yang diambil dari sumber informasi sampai penerima informasi.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

menurut Mulyanto (2017:18)[13], “sistem informasi merupakan sistem yang terdiri dari komponen-komponen sistem yaitu software, hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah keluaran yang berguna untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi”.

Menurut Atyanto Mahatmyo (2014:6)[14], “Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan di distribusikan ke pengguna”.

Dari definisi beberapa pendapat diatas, dapat disimpulan sistem informasi merupakan sistem yang berhubungan satu dengan yang lainnya dalam memecahkan suatu masalah dengan proses pengolahan agar dapat memberikan manfaat.

Tujuan Sistem Informasi

Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility) merupakan tujuan sistem informasi.

  1. Kegunaan (Usefulness), sistem harus menghasilkan informasi yang sesuai fakta, ontime, dan relevan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic) ), Laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus mempunyai suatu nilai dan manfaat sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Reliability), Keluaran sistem memiliki ketelitian yang dapat melakukan operasi secara efektif.

  4. Pelayanan Pelanggan (Customer Service), Sistem harus menyediakan layanan yang baik kepada pelanggan agar dapat menarik minat pelanggan.

  5. Kesederhanaan (Simplicity), Sistem yang sederhana agar struktur dan operasinya dapat diikuti maka prosedurnya harus mudah dimengerti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility), Sistem harus fleksibel sehingga dapat mengatasi perubahan-perubahan yang akan terjadi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

menurut Hanis Al Fatta, Robert Marco dalam Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69)[15], “Analisis Sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi sehingga dapat di usulkan perbaikannya.”

menurut McLeod dalam Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69)[15], “Analisis Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.”

Berdasarkant berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan analisa sistem informasi adalah sebuah kegiatan pembelajaran untuk mengidentifikasi suatu permasalahan agar dapat diperbaiki.

Tahap Analisis Sistem

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:38)[16], “Tahap Analisis Sistem kegiatan penguraian dari suatu sistem infromasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat di ususlkan perbaikannya.” Berikut merupakan tahap-tahap dalam analisis sistem:

  1. Mengidentifikasi Masalah.

  2. Memahami Kerja Sistem Yang Ada.

  3. Menganalisis Sistem.

  4. Membuat Laporan.

Fungsi Analisis Sistem

Ada 4 (empat) fungsi analisa sistem, diantaranya:

  1. Untuk mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Untuk mengemukakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Untuk memilih metode pemecahan masalah yang sesuai kebutuhan.

  4. Untuk merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Definisi Video

Menurut Tri Anasari (2001)[17], dalam Jurnal Speed (2016:12) “Video adalah media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar pegun dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak”.

Menurut Agnew dan Kellerman (1996)[18], dalam Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (2017:727)“ mendefinisikan video sebagai media digital yang menunjukan suasana atau gambar-gambar dan memberikan suatu ilusi, gambaran serta fantasi pada gambar yang bergerak”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa video adalah suatu teknologi yang memproses gambar bergerak.

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Fauzia (2018:658) dalam Jurnal Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI)[19], " Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yang dietapkan) secara sistematis dan kontinya tentang kegiatan program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/proyek selanjutnya".

Menurut Handoko dalam Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer (2018:107) [20], “Monitoring merupakan proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Monitoring merupakan proses untuk mengawasi suatu kegiatan agar sesuai dengan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Kinerja

Definisi Kinerja

Menurut Mangkuprawira dan Hubeis dalam Journal of Management (2018:4)[21], "kinerja adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu & tempat dari karyawan

serta organisasi bersangkutan".

Menurut Simanjuntak (2010) dalam Jurnal Jurnal Manajemen dan Bisnis (2017:71[22], “kinerja adalah suatu hasil kerja dari seseorang atau kelompok organisasi yang merupakan performance (penampilan) orang/organisasi tersebut secara keseluruhan, sehingga kinerja akan memberikan suatu warna atau ciri khas tertentu yang menjadi kebanggaan orang atau suatu organisasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Kinerja merupakan suatu hasil dari pekerjaan seseorang secara keseluruhan untuk menunjukkan permorfanya.

Konsep Dasar Dokumentasi

Definisi Dokumentasi

, Dikutip dari Wikipedia, “Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediaan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan/ tulisan, wasiat, buku, undang-undang, dan sebagainya. pertanggung jawaban dari sebuah acara.”

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Anhar (2016:6)[23], " Internet adalah jaringan atau sistem komputer yang terhubung dengan menggunakan Sistem Global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia".

Menurut Hendrianto (2014:59).[24], “Internet adalah sebuah sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung dalam sistem global diseluruh dunia.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Hadi (2018:30)[25], " Website merupakan sarana untuk mengenalkan perusahaan dan produknya kepada masyarakat

secara lebih detail.".

Menurut Hengki Prihatna (2005) dalam Jurnal Teknologi Informasi Respati, (2018:2).[26], “Website adalah suatu halaman yang memuat situs-situs web page yang berada di internet yang berfungsi sebagai media penyampaian informasi, komunikasi, entertainment atau transaksi”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa website merupakan suatu tempat atau halaman di internet yang menyajikan berbagai macam informasi yang dapat diperoleh secara online.

Konsep Dasar Google Sheet

Definisi Google Sheet

,Google Sheet adalah sebuah aplikasi spreadsheet online untuk membuat dan format spreadshet sekaligus bekerja sama dengan orang lain. Google telah mengembangkan aplikasi tersebut sehingga kini Google Sheet dapat melakukan pengolahan dokumen yang bersifat analisis. Google sheet dapat menyematkan beragam fitur menarik dan bekerja lebih cepat yang mampu menangani beragam dokumen yang penuh dengan angka serta fungsi lainnya.

Menurut Untung Rahardja [27], " dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia (2018:68), “kelebihan dari RinfoSheet adalah bersifat online, dapat di share kebeberapa pengguna, membuat laporan bisa di mana saja dan laporan hanya bisa diakses oleh orang tertentu saja".

,Berdasarkan definisi ditas dapat disimpulkan bahwa google sheet/rinfo sheet merupakan sebuah aplikasi google drive yang digunakan secara online untuk membuat laporan.

Konsep Dasar Google Form

Definisi Google Form

,Google Formulir atau Rinfo Sheet adalah sebuah aplikasi google form online untuk dapat melakukan pengolahan dokumen berupa hasil dari data yang telah dikumpulkan.

Menurut Untung Rahardja [28], " dalam Jurnal SISFOTENIKA (2018:128) “Google formulir adalah fasilitas formulir yang dapat digunakan untuk mendapatkan data-data seseorang baik berupa kuisioner ataupun pendaftaran, yang disediakan platform google yang dengan mudah dapat digunakan secara gratis didalam Google Drive”.

Menurut Indri Handayani dalam Jurnal TEKNOINFO (2018:55) [29], " dalam Jurnal SISFOTENIKA (2018:128) “Google form adalah sebuah fitur dari google untuk mengirimkan formulir pendaftaran, adapun manfaat dari google form ini yaitu untuk distribusi dan tabulasi online real-time, real-time collaboration 50 orang dapat bekerja dalam satu berkas dalam satu waktu dan setiap perubahan disimpan secara otomatis”.


,Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan google form/rinfo form adalah aplikasi online google yang dapat di gunakan secara gratif untuk mengumpulkan data-data secara online.

Konsep Dasar YouTube

Definisi YouTube

,Youtube merupakan sebuah situs web sharing video populer dimana pengguna dapat menonton, mengunggah dan berbagi klip video secara gratis. Umumnya video di YouTube berupa klip musik, film, serta berbagai video yang diciptakan oleh para pengguna internet.

Manfaat YouTube

YouTube mempunyai manfaat sebagai berikut:

  1. Mencari video klip favorit.

  2. Mencari trainer video yang ingin di download.

  3. Streaming video.

  4. Sebagai piranti bisnis marketing mendapatkan uang berupa Dollar dari YouTube dengan YouTube AdSense.


Konsep Dasar YouTube Analytics

Definisi YouTube Analytics

,YouTube Analytics merupakan fitur atau fasilitas yang terdapat pada YouTube Creator Studio untuk memantau saluran channel youtube dan menampilkan data demografi penonton, data pendapatan iklan, data perilaku penonton, data interaksi di channel youtube dan lain-lain.

Konsep Dasar Magics Channel

Definisi Magics Channel

,Dikutip dari Widuri, “Magics Channel (Mutimedia Audio Gallery iLearning Community and Service Channel), Sebuah channel di Youtube, yang khusus di buat sebagai sarana informasi untuk mendokumentasikan kegiatan perkuliahan Perguruan Tinggi Raharja.".

Keistimewaan Magics Channel

,Magics Channel memiliki keistimewaan karena di dalamnya terdapat berbagai macam video yang tidak hanya terbatas pada kegiatan perkuliahan saja melainkan video pembelajaran berbagai macam tutorial dan memiliki video terbaru seperti video Prospek, Raharja Career, dan Sidang tahun 2017/2018.".

,Semua video di dalam Magics Channel disajikan dengan baik dan tersusun dengan rapi dalam sebuah playlist video. Bukan hanya itu, Magics Channel juga merupakan sebuah channel resmi YouTube pertama Perguruan Tinggi Raharja yang dijadikan sebagai wadah dokumentasi penyampaian informasi dan bermanfaat bagi Pribadi Raharja.".

Logo Magics Channel

,Logo adalah suatu tanda pengenal sebagai identitas yang menggambarkan sebuah perusahaan, organisasi, produk dan lainnya. Logo harus mengandung unsur yang mudah untuk mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.".

Gambar 2.2. Logo Magics Channel

Tujuan Magics Channel
  1. Sebagai media dokumentasi kegiatan perkuliahan Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Sebagai media pembelajaran dan meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan Pribadi Raharja.

  3. Sebagai media informasi terbaru mengenai Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Sebagai media sharing informasi antar Pribadi Raharja.

  5. Meningkatkan Subscriber agar Magics Channel lebih dikenal khalayak luas khususnya Pribadi Raharja.

  6. Untuk meningkatkan YouTube Analytics untuk melihat performa youtube Magics Channel.

  7. Meningkatkan YouTube Analytics sehingga dapat dikatakan bahwa Magics Channel sebagai media informasi bermanfaat.

Definisi Flowchart

Menurut Heri Nurdiyanto dan Heryanita Meilia dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2016:38)[30] , Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma dalam suatu program yang menyatakan arah alur program dalam

menyelesaikan suatu masalah.

Menurut Hidayat dalam Jurnal Sisfotek Global (2014:42)[31] , Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Menurut berbagai pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Flowchart adalah suatu metode untuk mempresentasikan atau menggambarkan suatu program.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Zuhrotun Nisak (2014) dalam Jurnal EKBIS[32], mengemukakan bahwa “Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat diperoleh dari banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan perbankan, rekan diperusahaan lain”.

Menurut Hasbullah, (2014:45)[33], “Analisis SWOT merupakan analisis untuk mengukur kinerja internal sebuah objek pengamatan dan juga menilai faktor pendukung dan ancaman yang ditimbulkan dari lingkungan eksternalnya dalam sebuah matriks.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisa SWOT merupakan sebuah analisa untuk mengenali berbagai ancaman yang terjadi pada sebuah matriks.

Konsep Dasar IFAS dan EFAS

Definisi IFAS (Internal Factors Analysis Summary)

Menurut Erwin Suryatama (2014:27) dalam Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen (2016:132)[34], IFAS adalah Internal Factors Analysis Summary, yaitu kesimpulan analisis dari berbagai faktor internal yang mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.

Menurut Ganeswara Nova Pratama dalam Jurnal Teknik Sipil (2015)[35], IFAS atau Internal Factors Analysis Summary merupakan kesimpulan analisis dari faktor internal yang mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa IFAS adalah sebuah kesimpulan dari hasil analisis faktor internal yang memperngaruhi perusahaan.

Definisi EFAS (External Factors Analysis Summary)

Menurut Erwin Suryatama (2014:27) dalam Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen (2016:132)[34],EFAS adalah External Factors Analysis Summary, yaitu kesimpulan analisis dari berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.

Menurut Ganeswara Nova Pratama dalam Jurnal Teknik Sipil (2015)[35], EFAS atau (External Factors Analysis Summary) merupakan kesimpulan analisis dari faktor eksternal yang mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa EFAS adalah sebuah kesimpulan dari hasil analisis faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan.


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Imbar dan Hartanto (2015:130),[36], UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun sistem perangkat lunak.

Menurut Satriawaty Mallu (2015:38),[37], UML (Unified Modeling Language) merupakan sebuah ‘bahasa’ yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Dari defini diatas, dapat disimpulkan UML adalah suatu bahasa yang menjadi standar pada visualisai sebagai sarana perancangan sistem.

Jenis-jenis Diagran UML

Menurut Nuari (2014:22)[38]jenis-jenis diagram UML dalam perancangan diagram model data terdiri dari 4 (empat) jenis, yaitu:

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram merupakan pemodelan sistem informasi yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antar sekelompok proses dengan kelompok aktor dan untuk menyatakan fungsi yang disediakan oleh sistem kepada pengguna. Use Case Diagram terdiri dari actor, use case model dan association.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram adalah diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram menggambarkan logika, proses bisnis serta aliran suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses. Activity diagram terdiri dari activity, transition, decision dan sychromization bar.

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang mendeskripsikan pesan apa yang terjadi antar kelas menggunakan sistem operasi kelas tersebut yang digunakan untuk menggambarkan scenario untuk rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan suatu keluaran.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014:116)[39], “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak

Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17)[40], mengemukakan “Persyaratan elisitasi adalah sub-proses yang penting dari rekayasa kebutuhan. Ini adalah proses mencari, mengungkap, mencapai, dan merinci persyaratan untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan elisitasi adalah semua tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir mengkomunikasikan kebutuhan ini kepada pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian kegiatan yang harus memungkinkan komunikasi, prioritasi, konsultasi, dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan yang relevan. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan dianalisis sebagai sumber daya utama, dan juga atas dasar analisis yang akurat dari organisasi, area aplikasi di mana sistem akan dibuang.”

Berikut ini adalah tahap-tahap elisitasi yang diperoleh melalui metode wawancara:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Elisitasi Tahap I berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Elisitasi Tahap II merupakan hasil pengklarifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI yang bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Metode MDI terdiri dari antara lain: M (Mandatory), artinya requirement tersebut harus ada (penting) dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru, (Desirable) pada MDI artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem akan membuat sistem tersebut lebih sempurna, dan

    I (Inessential) pada MDI artinya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Elisitasi Tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang pilihannya I pada Metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklarifikasikan kembali melalui Metode TOE.

    Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T (Tehnikal) artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?.

    2. O (Operasional) artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

    3. E (Economi) artinya berapakah biaya yang diperlukan guna membagun requirement tersebut didalam sistem? Metode TOE dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

      1. H (High) artinya sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. M (Middle) artinya mampu untuk dikerjakan.

      3. L (Low) artinya mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi BlackBox Testing

Menurut Khan (2011) dalam Jurnal Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2016:33)[41], “Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Menurut Arzan Muharom, Rinda Cahyana dan H. Bunyamin (2013 : 2)[42], “Black-Box Testing merupakan metode pengujian aplikasi yang mana kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam aplikasi atau perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa black box testing adalah suatu metode pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah sesuai yang diharapkan atau tidak dengan mengetahui error yang terjadi.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138)[43], “literature review berisi mengenai uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian”.

Menurut Warsito (2015:29)[44], “literature review adalah untuk menunjang metode survey dan observasi yang telah dilakukan”.

Dari defini diatas, disimpulkan literature review adalah tinjauan pustaka mengenai teori-teori penemuan yang didapat dari penelitian sebelumnya sebagai landasan penelitian yang sedang dilakukan.

Manfaat Literature Review
  1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai penelitian yang sedang dijalankan.

  2. Memberikan pengaruh signifikan pada penelitian yang sedang dijalankan dengan adanya perbandingan dengan penelitian yang lain.

  3. Menambah kompentensi dengan subjek yang terkait.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2014:45)[45], literature review dalam suatu penelitian mempunyai beberapa tujuan, antara lain:.

  1. Untuk berbagi informasi dengan pembaca mengenai hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dikembangkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih kuas serta berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian sebelumnya.

  3. Untuk menyajikan suatu kerangka yang menunjukkan perbandingan hasil atau temuan penelitian dengan temuan penelitian lain dengan topik yang serupa.

Literature Review

Banyak penelitian sebelumnya yang menjelaskan mengenai video pada YouTube dan YouTube Analytics serta kegiatan lainnya yang berkaitan. Untuk mengembangkan dan mempertajam hasil penelitian ini maka diperlukan study pustaka (literature review) sebagai landasan teori. Berikut ini beberapa literature review 5 (nasional) dan 5 (internasional), diantaranya::

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Devi Rahayu 2014[46], dengan judul “Analisa Sistem Magics Menggunakan YouTube Channel Sebagai Media Dokumentasi Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas tentang Magics Channel yaitu sebuah channel pada YouTube yang dapat mendukung media dokumentasi dan penjelasan mengenai sistem yang sedang berjalan dan strategi atau optimalisasi yang perlu dilakukan untuk mendukung media dokumentasi secara umum.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Lalita Tri Adila 2014[47], dengan judul “Analisa Magics Channel Sebagai Media Dokumentasi dan Pembelajaran iLearning Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas tentang Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai sebuah channel youtube resmi yaitu Magics Channel dimanfaatkan sebagai sarana dokumentasi untuk kegiatan-kegiatan yang berlangsung di dalam maupun diluar kampus. Peningkatan yang dilakukan untuk membuat Magics Channel pada Youtube menjadi optimal untuk menjadi sarana dokumentasi online dan dapat sangat mudah diakses bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja serta menjadi acuan bagi institusi pendidikan lainnya. Mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja terutama pada jurusan iLearning ikut membantu mengoptimalkan Magics Channel.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Yusup, Qurotul Aini dan Komala Dwi Pertiwi dalam Jurnal Technomedia (TMJ) Vol. 1 No. 1 (2016)[48], dengan judul “Media Audio Visual Menggunakan Videoscribe Sebagai Penyajian Informasi Pembelajaran Pada Kelas Sistem Operasi”. Penelitian ini membahas tentang dalam proses belajar mengajar diperlukan konten materi yang jelas dan mudah dipahami. Pembuatan video pembelajaran sebagai penyajian informasi serta merupakan inovasi pembelajaran kelas sistem operasi pada program iLearning Plus untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami dan mendalami materi pembelajaran.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Giandari Maulani, Untung Rahardja dan Lalita Tri Adila 2015[49], dengan judul “Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa.” Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan teknologi untuk mengubah cara penilaian mahasiswa dari aspek keterampilan atau psikomotorik dengan menggunakan teknik penilaian portofolio dengan cara memanfaatkan video yang membahas tentang bagaimana teknik penilaian, penilaian protofolio, transisi dari portofolio menjadi e-portofolio sebagai media e-porftofolio dimana video tersebut di unggah dan di tampilkan dalam playlist Magics Channel.

  5. Penelitian ini dilakukan oleh Untung Rahardja, Ninda Lutfiani, Moch. Sandi Alpansuri (2018) [28], yang berjudul “Pemanfaatan Google Formulir Sebagai Sistem Pendaftaran Anggota Pada Website Aptisi.or.id”. Penelitian ini membahas tentang asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia yang memanfaatkan google formulir untuk mensupport kegiatan pendaftaran anggota secara online pada website asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia. Google formulir adalah fasilitas formulir yang dapat digunakan untuk mendapatkan data-data seseorang baik berupa kuisioner ataupun pendaftaran, yang disediakan platform google yang dengan mudah dapat digunakan secara gratis didalam Google Drive..

  6. Penelitian ini dilakukan oleh Mohd Ilias M Shuhud, Najwa Hayaati Md Alwi and Azni Haslizan Abd Halim pada tahun (2016)[50], yang berjudul “Initiating an Online Reputation Monitoring System with Open Source Analytics Tools”. Penelitian ini mencoba untuk mengusulkan sistem ORM yang terjangkau dan andal menggunakan kombinasi alat analitik open source untuk kedua praktisi pemula dan akademisi,

  7. Penelitian ini dilakukan oleh Watanabe, Y. (2014)[51], yang berjudul “Flipping a Japanese language classroom: seeing its impact from a student survey and YouTube analytics”. Penelitian ini membahas tentang Modus disurvei pada pengalaman mereka melihat video pra-belajar. Catatan akses ke video juga dianalisis untuk menentukan bagaimana para siswa berperilaku online. Survei hanya menunjukkan 50% siswa telah menonton video secara teratur, tetapi telah melakukannya dengan sangat teliti. Di samping itu, 17% menjawab bahwa mereka bahkan tidak berusaha mengakses video. Makalah ini akan menyajikan alasan para siswa memberi untuk menonton,

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Struart Cunningham, David Craig, dan John Silver (2016) [52], dengan judul “YouTube, multichannel networks and the accelerated evolution of the new screen ecology”. Penelitian ini membahas tentang usaha memecah masalah monetisasi yang menyusun analisis tentang profesionalisasi dan monetisasi konten video online. Di platform global utama, YouTube, penelitian ini menguraikan sejarah institusi kunci dalam ekologi layar baru sebagai hasil dari peningkatan interpenetrasi yang sangat berbeda.,

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Atwong (2015) [53],dengan judul “A social media practicum: An action-learning approach to social media marketing and analytics”. Penelitian ini membahas tentang Untuk mempersiapkan siswa untuk bidang pemasaran digital yang berkembang pesat, yang membutuhkan lebih banyak dan lebih banyak keterampilan teknis setiap tahun, praktikum media sosial menciptakan lingkungan belajar di mana siswa dapat menerapkan prinsip pemasaran dan menjadi siap untuk bekerja kolaboratif di media sosial pemasaran dan analitik,

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Le Nguyen Bao, Dac-Nhuong Le, Le Van Chung, Gia Nhu Nguyen (2016)[54], dengan judul “Performance Evaluation of Video-Based Face Recognition Approaches for Online Video Contextual Advertisement User-Oriented System” Penelitian ini membahas tentang sistem yang mengkombinasikan antara pengenalan wajah berbasis video dengan menggunakan model pembelajaran mesin dari kamera dengan arsitektur komunikasi multimedia dan arsitektur streaming menggunakan struktur Meta-data hingga penyimpanan data video. Gambar yang ditangkap oleh kamera akan dianalisis berdasarkan seperangkat kondisi yang telah ditentukan untuk menentukan kelas objek yang sesuai. Berdasarkan kelas objek yang didefinisikan, sistem akan mengakses database isi iklan multimedia dan secara otomatis memilih dan memainkan konten yang sesuai,


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Perkembanagan teknologi serta informasi saat ini sangat pesat di era globalisasi, ini pun mendorong sumber daya manusia yang perlu diperhitungkan untuk kemajuan suatu negara yang berfokus pada bidang pendidikan komputer khususnya pada Perguruan Tinggi di daerah kota Tangerang yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memperoleh informasi secara terkomputerisasi di setiap bidang. Maka dari itu pada Perguruan Tinggi Raharja semakin meningkatkan mutu dalam bidang komputer agar bisa menciptakan inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kini dunia semakin modern di dukung dengan alat-alat canggih seperti komputer dan lainnya sangat dibutuhkan dalam dunia perkantoran, instansi pemerintah dan lainnya. Oleh sebab itu Perguruan Tinggi Raharja mempunyai sebuah misi guna mendukung program pemerintah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sehingga bisa mengikuti perkembangan zaman pada ero globalisasi saat ini.

Perguruan Tinggi Raharja telah memegang tekad dan prinsip untuk mendukung pemerintah kota Tangerang dalam mendirikan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh salah satu Yayasan yaitu Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang telah berdiri sejak tahun 2001 hingga sekarang dan merupakan Perguruan Tinggi terbaik bidang komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja berawal dari lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang berada di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja sudah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga ini mempelopori penggunaan operating system windows serta aplikasinya di wilayah Tangerang, hal ini memperoleh tanggapan yang baik dan peminatnya pun mengalami kenaikan yang signifikan seiring dengan kerjasama yang telah di laksanakan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Tingkat Atas yang ada di Tangerang.</p></div>

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai beriku:

Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  2. Tabel 3.2 Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

  4. Tabel 3.3 Jurusan/Prodi AMIK Raharja

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Dalam upaya guna untuk mencapai dan mendukung visi yang telah digariskan, Pergueuan Tinggi Raharja mempunyai 4 (empat) misi, yang pertama adalah menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu. Lalu yang kedua adalah menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif. Kemudian yang ketiga adalah menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat. Dan misi yang terakhir adalah melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

“Raharja” terinspirasi dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang artinya adalah kemauan dan niat para pendiri untuk mendukung pemerintah ikut serta dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer.

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja menggambarkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai keyakinan bahwa perguruan tinggi merupakan lembaga ilmiah dan kampus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Dari keempar untuk Civitas Akademika Pribadi Raharja mencakup di dalamnya, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Lokasi Kampus

Gambar 3.1 Lokasi Raharja

Sumber : Google Maps

Kampus Modern, Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Sumber:http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/struktur_organisasi_raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Sebuah perusahaan mempunyai sebuah tugas dan tanggung jawab, begitu pun Perguruan Tinggi Raharja mempunyai sebuah manajemen akademik yang didalamnya terdapat bagian-bagian tanggung jawab dan kewajiban untuk menyelesaikan semua pekerjaannya. Dibawah ini merupakan wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur

  2. Tabel 3.4 Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

  3. Direktur

  4. Tabel 3.5 Tugas dan Tanggung Jawab Direktur

  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Tabel 3.6 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu (Bidang Akademik)

  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.7 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur II (Administrasi)

  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Tabel 3.8 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Tabel 3.9 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Akademik

  13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.10 Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan


  15. Asisten Direktur Finansial

  16. Tabel 3.11 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial

  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  18. Tabel 3.12 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Tabel 3.13 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional

  21. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

  22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Tabel 3.14 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa

    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    4. Tabel 3.15 Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem yang berjalan saat ini, penulis melakukan penelitian menggunakan analisa penggambaran proses yang sedang berjalan. Magics Channel sudah ada sejak tahun 2014 sebuah channel youtube resmi milik Perguruan Tinggi Raharja yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan Perguruan Tinggi Raharja. Namun saat ini sistem Magics Channel yang berjalan dirasa masih kurang optimal sebagai sebuah channel youtube dalam penyampaian informasi kegiatan civitas akademik. Permasalahan yang dihadapi adalah masih belum dimanfaatkannya Magics Channel secara maksimal, masih banyak kegiatan civitas akademik, perkuliahan, wadah bagi Pribadi Raharja dalam melakukan sharing informasi yang tidak terdokumentasi, informasi yang ada di Magics Channel masih sedikit dan tidak update serta tidak adanya inovasi baru mengenai tampilan YouTube Analytics Magics Channel. Pada sistem yang berjalan Magics Channel hanya digunakan seperlunya saja dan hanya pihak tertentu yang dapat melakukan upload video di Magics Channel. Masih banyak Pribadi Raharja yang belum mengetahui tentang Magics Channel hal ini dapat dilihat dari jumlah subscribers Magics Channel yang dapat dikatakan masih sedikit dibanding dengan jumlah Pribadi Raharja yang aktif. Video-video pada Magics Channel dikatakan bermanfaat sebagai media informasi dapat dilihat dari YouTube Analytics salah satu tool yang disediakan oleh YouTube untuk melihat laporan statistik data mengenai view, like, dislike, comment, shares, video in playlist, subscriber dan lain-lain namun cara mengaksesnya masih harus dengan login akun youtube ini merupakan hal yang biasa, belum adanya inovasi baru untuk mengakses YouTube Analytics.

Dari permasalahan diatas, hal ini menyebabkan kurang dimanfaatkannya Magics Channel dengan maksimal dalam proses penyampaian informasi dan kurang adanya terobosan baru untuk menampilkan YouTube Analytics Magics Channel tanpa harus login ke youtube.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem yang berjalan sejak adanya Magics Channel pada tahun 2014 semua informasi mengenai kegiatan civitas akademik sudah tidak ter-update lagi dan belum adanya inovasi terbaru dalam menampilkan YouTube Analytics Magics Channel yang masih di akses melalui youtube penelitian ini menggunakan Flowchart dan Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan rancangan proses yang sedang berjalan saat ini.

Flowchart Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Flowchart Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan gambar diatas merupakan flowchart sistem yang berjalan terdiri dari 7 (tujuh) proses, yaitu:

  1. 2 (dua) simbol Terminal yang merupakan start dan finish pada aliran proses flowchart untuk mengawali dan mengakhiri proses penyampaian informasi pada Magics Channel yang belum maksimal dan tidak terdapat sistem monitoring YouTube Analytics.

  2. 5 (lima) simbol Proses, Proses pada sistem yang berjalan masih kurang optimal karena hanya admin atau pihak terkait saja yang dapat melakukan upload video ke Magics Channel hal ini kurang efektif dan tidak update karena masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui tentang Magics Channel danYouTube Analytics Magics Channel tidak terpantau dengan baik serta belum adanya inovasi baru untuk dapat menampilkan YouTube Analytics tanpa harus diakses melalui youtube,

  3. 6 (enam) simbol Arus atau Flow yang berfungsi untuk menghubungkan antara proses yang satu dengan proses yang selanjutnya,


Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Use Case Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan Gambar Use Case Diagram diatas merupakan proses penyampaian informasi mengenai kegiatan civitas akademik Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan terdiri dari 5 (enam) proses yang dapat diuraikan, sebagai berikut:

  1. 2 (dua) Actor, yang berkaitan dalam proses penyampaian informasi kegiatan civitas akademik yaitu Admin Magics Channel dan User.

  2. 5 (lima) Use Case, Admin Magics Channel engakses youtube.com, kemudian login menggunakan Rinfo, lalu mengupload video, kemudian user atau mahasiswa, search Magics Channel Raharja di google untuk melihat video yang sudah di upload oleh Admin Magics Channel.


Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan Gambar Activity Diagram diatas merupakan proses penyampaian infromasi kegiatan civitas akademik Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. 1 (dua) Initial Node, sebagai objek yang mengawali kegiatan.

  2. 5 (lima) Activity, sebagai state dari sistem yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi yaitu, Admin Magics Channel mengakses youtum.com, lalu login menggunakan Rinfo, setelah berhasil login Admin Magics Channel mengupload video, kemudian user atau mahasiswa melakukan search Magics Channel di google untuk melihat atau menonton video yang sudah di upload.

  3. 1 (satu) Initial Final Node, sebagai objek yang mengakhiri kegiatan.


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.5 Sequence Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan Gambar Squence Diagram diatas merupakan proses penyampaian informasi mengenai kegiatan civitas akademik Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan proses penyampaian informasi kegiatan civitas akademik yaitu Admin Magics Channel dna user atau mahasiswa.

  2. 1 (satu) Lifeline, merupakan antar muka yang saling berinteraksi yaitu youtube sebagai media penyampaian informasi.

  3. 4 (empat) Message, merupakan komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Proses awal Admin Magics Channel login ke youtube dan melakukan upload video dan mahasiswa melihat atau menonton video.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) pada sistem yang mampu menyampaikan informasi yang diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan pada Perguruan Tinggi Raharja yang terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.16. Metode Analisa SWOT Yang Berjalan

Selanjutnya untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan dalam mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang yang telah dijelaskan dengan tabel menggunakan Matriks SWOT untuk mengidentifikasi SWOT yaitu: Strategi S-O menggunakan kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah object, Strategi S-T untuk mengatasi ancaman yang menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh sebuah object, Strategi W-O untuk mengatasi kelemahan agar dapat mencapai peluang dan Strategi W-T untuk mengurangi kelemehan pada sistem sebagai berikut:

  1. Strategi S-O (Strength - Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.

  2. Strategi S-T (Strength - Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.

  3. Strategi W-O (Weakness - Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.


Tabel 3.17. Matriks SWOT Yang Berjalan

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecah Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini kurang dimanfaatkannya Magics Channel dengan maksimal sebagai sebuah channel youtube untuk memberikan infromasi tentang kegiatan civitas akademik dan tidak adanya media informasi yang mewadahi mahasiswa untuk sharing mengenai project, hobi dan lain-lain namun proses yang terjadi masih belum optimal karena lima (lima) tahapan seperti dibawah ini:

  1. Admin Magics Channel mengakses youtube.com

  2. Lalu login menggunakan Rinfo

  3. Admin Magics Channel mengupload video

  4. Mahasiswa melakukan search Magics Channel di youtube

  5. Setelah itu mahasiswa menonton video

Pada proses diatas konten video yang ada di Magics Channel dapat dikatakan bermanfaat dapat dilihat pada YouTube Analytics yang sudah disediakan oleh YouTube pada Dashboard namun hal ini dirasa kurang inovatif karena YouTube Analyitics perlu terobosan baru dalam tampilannya sehingga tidak hanya dapat diakses melalui YouTube saja tetapi juga dapat diakses dan dimonitoring melalui Google Sheet menggunakan Aplikasi.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah peneliti melakukan observasi dari berbagai permasalahan yang dihadapi saat ini maka dari itu dicarikan alternatif pemecahan masalah yang diharapka dapat membantu seperti yang diinginkan pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Dengan adanya pengembangan Magics Channel kini mahasiswa dapat melakukan request upload video tidak hanya video dari admin saja serta mahasiswa dapat melakukan sharing di Magics Channel.

  2. Admin memeriksa video dari form request upload video sehingga video dihasilkan terhindar dari copyright dan bermanfaat bagi yang membutuhkan.

  3. Dengan strategi meningkatkan suscribers sehingga mahasiswa mendapatkan notifikasi video baru dan melakukan share video yang baru di upload pada media sosial diharapkan mendapatkan view, like dan comment.

  4. Setelah itu Admin Magics Channel akan memeriksa atau memonitoring YouTube Analytics pada Google Sheet menggunakan Aplikasi tanpa harus login ke youtube untuk memeriksa apadakah video tersebut bermanfaat atau tidak dengan adanya VLC (views. Likes, comment).

User Requirement (Elisitasi)

Menurut Untung Rahardja, (2014)[55], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk segera dieksekusi”.

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap I (satu) adalah seluruh kumpulan data yang didapatkan melalui proses observasi langsung dan wawancara yang dilakukan bersama stakeholder. Melalui wawancara yang sudah dilakukan maka didapatkanlah 60 (enam puluh) kebutuhan fungsional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non-fungsional.

Tabel 3.18 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pemisahan dari tahap elisitasi I sesuai dengan metode MDI. Metode MDI (Mandatory ,Desirable dan Inessential) ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan yang penting dan memang harus ada dalam pembuatan sistem yang baru serta rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah elisitasi tahap II yang telah di klasifikasi sesuai dengan metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 55 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional:

Tabel 3.19 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap III merupakan Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan langkah mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational, dan Economic (TOE).

Keterangan :

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High


Tabel 3.20 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi :

Final Draft Elisitasi :

Final draft elisitasi disajika berupa strategi yang sudah dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.25 Final Draft Elisitasi

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Prosedur Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisa dan penelitian yang telah penulis lakukan dalam Magics Channel yang berjalan saat ini dapat dikatakan bahwa kurangnya informasi yang menyampaikan mengenai semua kegiatan civitas akademik dan belum adanya inovasi baru mengenai tampilan YouTube Analytics Magics Channel. Maka dari itu tahap selanjutnya yang peneliti lakukan adalah menjelaskan mengenai sistem usulan untuk dapat melakukan pengembangan pada Magics Channel yaitu memanfaatkan Magics Channel sebagia media penyebaran informasi secara maksimal dan up to date mengenai semua kegiatan civitas akademik agar dapat diketahui dan bermanfaat bagi Pribadi Raharja dan membuat terobosan baru dengan memberikan tampilan YouTube Analytics yang berbeda yang bertujuan agar dapat memudahkan mahasiswa mengetahui informasi mengenai kegiatan civitas akademik dan kinerja Magics Channel dapat dimonitor dengan baik melalui Google Sheet tanpa harus login ke youtube sehingga dapat diketahui apakah video yang di upload bermanfaat atau tidak berdasarkan meningkat atau tidaknya view, like dan comment. Adapun sistem yang diusulkan untuk prosedur baru ini yaitu dengan menggunakan Draw.io untuk membuat Flowchart dan UML untuk membuat Use Case Diagram, Actifity Diagram dan Squence Diagram.

Flowchart Yang Diusulkan

Flowchart Request Upload Video Yang Diusulkan
Gambar 4.1. Flowchart Request Upload Video Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar diatas yaitu flowchart request upload video yang diusulkan terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal yang berperan sebagai Start dan End pada aliran proses flowchart.

  2. 4 (empat) simbol proses yang menggambarkan suatu tindakan yang user atau mahasiswa mengakses magics.ilearning.me untuk dapat mengisi form request upload video ke Magics Cahnnel, kemudian setelah melakukan submit user dan admin akan menerima email notifikasi secara otomatis, lalu admin memeriksa video terlebih dahulu sebelum di upload, jika video sudah sesuai maka admin akan mengupload video ke Magics Channel dan jika belum sesuai user harus memperbaiki dan mengisi form kembali.

  3. 1 (satu) simbol input/output yang menggambarkan data yang telah berhasil di submit pada form request.

  4. 1 (satu) decision yang berperan sebagai pemilihan proses lulus atau tidak lulus.

Flowchart Proses Upload Video Yang Diusulkan
Gambar 4.2. Flowchart Proses Upload Video Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar diatas yaitu flowchart proses upload video yang diusulkan terdiri dari:

  1. (dua) simbol terminal yang berperan sebagai Start dan End pada aliran proses flowchart.

  2. 5 (lima) simbol proses yang menggambarkan suatu tindakan admin mengakses youtube.com lalu login email Rinfo untuk dapat mengupload video ke Magics Channel, kemudian setelah admin selesai upload video subscribers akan menerima notifikasi video baru, jika subscribers melakukan VLC (view, like, comment) maka admin akan memeriksa youtube analytics namun jika subscribers tidak melakukan VLC maka hanya menerima notifikasi saja.

  3. 1 (satu) simbol input/output yang menggambarkan data yang telah berhasil di upload ke youtube.

  4. 1 (satu) decision yang berperan sebagai pemilihan proses lulus atau tidak lulus.

Use Case Yang Diusulkan

Use Case Request Upload Video Yang Diusulkan
Gambar 4.3. Use Case Request Upload Video Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar diatas yaitu use case diagram request upload video yang diusulkan terdiri dari:

  1. 1 (satu) System yang mencakup dan menggambarkan keseluruhan kegiatan request upload video ke Magics Channel.

  2. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin dan User.

  3. 5 (lima) Use Case yang merupakan proses alur dari request upload video online yaitu user mengisi form request upload video, kemudian admin dan user menerima email notifikasi data submit form, setelah itu admin akan memeriksa video tersebut.

Use Case Proses Upload Video Yang Diusulkan
Gambar 4.4. Use Case Proses Upload Video Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar diatas yaitu use case diagram proses upload video yang diusulkan terdiri dari:

  1. 1 (satu) System yang mencakup dan menggambarkan keseluruhan kegiatan proses upload video ke Magics Channel.

  2. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin dan User.

  3. 5 (lima) Use Case yang merupakan alur proses upload video ke Magics Channel yaitu Admin login youtube menggunakan Rinfo untuk mengupload video, kemudian setelah admin selesai mengupload video user atau subscribers akan menerima notifikasi video baru di Magics Channel, setelah itu jika user melakukan VLC (view, like, comment) maka admin akan menerima notifikasi data VLC dan memeriksa video tersebut.

Activity Diagran Yang Diusulkan

Activity diagram Request Upload Video Yang Diusulkan
Gambar 4.5. Activity Diagram Request Upload Video Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar diatas yaitu use case diagram request upload video yang diusulkan terdiri dari:

  1. 1 (satu) initial node berperan sebagai objek yang mengawali proses.

  2. 2 (dua) vertical swimlane, menggambarkan pihak yang terlibat kegiatan yaitu Admin dan User.

  3. 5 (lima) activity merupakan sebuah state dari sistem yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya: Admin login youtube menggunakan Rinfo untuk mengupload video, kemudian setelah admin selesai mengupload video user atau subscribers akan menerima notifikasi video baru di Magics Channel, setelah itu jika user melakukan VLC (view, like, comment) maka admin akan menerima notifikasi data VLC dan memeriksa video tersebut.

  4. 1 (satu) final node sebagai objek yang mengakhiri proses.


Activity Diagram Proses Upload Video Yang Diusulkan
Gambar 4.6. Activity Diagram Proses Upload Video Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar diatas yaitu use case diagram proses upload video yang diusulkan terdiri dari:

  1. 1 (satu) initial node berperan sebagai objek yang mengawali proses.

  2. 2 (dua) vertical swimlane, menggambarkan pihak yang terlibat kegiatan yaitu Admin dan User.

  3. 8 (delapan) activity merupakan sebuah state dari sistem yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya: Admin login youtube menggunakan Rinfo untuk mengupload video, kemudian setelah admin selesai mengupload video user atau subscribers akan menerima notifikasi video baru di Magics Channel, setelah itu jika user melakukan VLC (view, like, comment) maka admin akan menerima notifikasi data VLC dan memeriksa video tersebut.

  4. 1 (satu) decision sebagai percabangan dari 2 (dua) aksi.

  5. 1 (satu) final node sebagai objek yang mengakhiri proses.

Sequence Diagran Yang Diusulkan

Sequence diagram Request Upload Video Yang Diusulkan
Gambar 4.7. Sequence Diagram Request Upload Video Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar sequence diagran request upload video yang diusulkan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. 2 (dua) Actor, sebagai yang melakukan kegiatan yaitu User dan Admin.

  2. 1 (satu) Boundary, yaitu form request upload video.

  3. 1 (satu) Lifeline, yaitu video.

  4. (empat) Message, yang merupakan spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi.

Sequence Diagram Proses Upload Video Yang Diusulkan
Gambar 4.8. Sequence Diagram Proses Upload Video Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar sequence diagran proses upload video yang diusulkan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. 2 (dua) Actor, sebagai yang melakukan kegiatan yaitu User dan Admin.

  2. 1 (satu) Boundary, yaitu youtube.

  3. 5 (lima) Message, yang merupakan spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah tabel perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan.

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Analisa Sistem yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT

Berikut adalah penjelasan mengenai analisi SWOT yang diusulkan dimana pada analisis ini mengidentifikasi Strenght (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) yang merupakan faktor internal dan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) yang merupakan faktor eksternal.

Tabel 4.2. Analisa SWOT Sistem Yang Dihasilkan

Tabel 4.3. Matriks SWOT Sistem Yang Dihasilkan dengan Konsep IFAS dan EFAS

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Hardware atau perangkat keras yang diperlukan oleh sistem yaitu komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini berdasarkan kebutuhan sistem. Dan berikut merupakan konfigurasi sistem yang diperlukan antara lain Dalam proses pengembangan Magics Channel ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :

  1. Processor : Intel(R) Core(™) i3-370M

  2. Monitor : Minimal VGA

  3. RAM : 2.00 GB

  4. Hardisk : 320 GB HDD

Spesifikasi Software

Software atau perangkat lunak merupakan peran pendukung dari peralatan yang digunakan sebagai penghubung antar instruksi-instruksi yang diinginkan sehingga membutuhkan konfigurasi sistem. Dalam proses pengembangan Magics Channel ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi software sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi yang dapat digunakan adalah Windows 7 dan Android

  2. Browser yang dapat digunakan adalah Google Chrome, Mozilla Firefox, Internet Explores, UC Browser.

  3. Wifi,

Hak Akses (Brainware)

Pada sistem yang diusulkan yaitu Magics Channel harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut yang terdiri dari :

  1. Admin, sebagai orang yang mengupload video di dalam Magics Channel untuk memberikan informasi kepada Pribadi Raharja apakah bermanfaat atau tidak dengan dimonitor melalui YouTube Analytucs di Google Sheet.

  2. Pribadi Raharja, sebagai orang yang menerima informasi dari video yang di upload pada Magics Channel dan sebagai media sharing bagi Pribadi Raharja.


Strategi

Strategi merupakan sebuah upaya untuk mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan dalam proses pengembangan suatu sistem. Dibawah ini terdapat 15 strategi yang dijadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan dan juga merupakan final draft elisitasi dalam Magics Channel antara lain:.

  1. Strategi 1 (satu) : sistem dapat menampilkan jumlah total views video Magics Channel mencapai angka 30.000 views.

    1. Sistem dapat menampilkan jumlah total views video Magics Channel mencapai angka 30.000 views

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 1 yaitu pada sistem tampilan total views yang sudah meonton video Magics Channel mencapai angka 30.000 views

    Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 1

  2. Strategi ke 2 (dua) : sistem dapat menampilkan jumlah total likess video Magics Channel mencapai angka 2.000 likes.

    1. Sistem dapat menampilkan jumlah total likess video Magics Channel mencapai angka 2.000 likes

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 2 yaitu pada sistem tampilan total likes yang sudah meonton video Magics Channel mencapai angka 2.000 likes

    Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 2

  3. Strategi ke 3 (tiga) : sistem dapat menampilkan jumlah total Ad impressions mencapai angka 5.500.

    1. sistem dapat menampilkan jumlah total sistem dapat menampilkan jumlah total Ad impressions mencapai angka 5.500

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 3 yaitu pada sistem tampilan total sistem dapat menampilkan jumlah total Ad impressions mencapai angka 5.500

    Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 3

  4. Strategi ke 4 (empat) : sistem dapat menampilkan jumlah total comments video Magics Channel mencapai angka 2.000 comments

    1. sistem dapat menampilkan jumlah total comments video Magics Channel mencapai angka 2.000 comments

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 4 yaitu pada sistem tampilan total comments video Magics Channel mencapai angka 2.000 comments

    Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 4

  5. Strategi ke 5 (lima) : sistem dapat menampilkan jumlah total shares video Magics Channel mencapai angka 900 shares

    1. sistem dapat menampilkan jumlah total shares video Magics Channel mencapai angka 900 shares

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 5 yaitu pada sistem tampilan total shares video Magics Channel mencapai angka 900 shares


    Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 5

  6. Strategi ke 6 (enam) : sistem dapat menampilkan jumlah total subscribers gained Magics Channel mencapai angka 1.500 subscribers

    1. sistem dapat menampilkan jumlah total subscribers gained Magics Channel mencapai angka 1.500 subscribers

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 6 yaitu pada sistem tampilan total subscribers gained Magics Channel mencapai angka 1.500 subscribers

    Gambar 4.18. Pembuktian Strategi 6

  7. Strategi ke 7 (tujuh) : sistem dapat menampilkan jumlah total time watched (minutes) video Magics Channel mencapai angka 50.000

    1. sistem dapat menampilkan jumlah total time watched (minutes) video Magics Channel mencapai angka 50.000

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 8 yaitu pada sistem tampilan total time watched video Magics Channel mencapai angka 60.00

    Gambar 4.19. Pembuktian Strategi 7

  8. Strategi ke 8 (delapan) : sistem dapat menampilkan jumlah total time watched video Magics Channel mencapai angka 60.00

    1. sistem dapat menampilkan jumlah total time watched video Magics Channel mencapai angka 60.00

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 8 yaitu pada sistem tampilan total time watched video Magics Channel mencapai angka 60.00

    Gambar 4.20. Pembuktian Strategi 8

  9. Strategi ke 9 (sembilan) : sistem dapat menampilkan jumlah total subscribers lost Magics Channel mencapai angka 369

    1. sistem dapat menampilkan jumlah total subscribers lost Magics Channel mencapai angka 369

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 9 yaitu pada sistem tampilan total subscribers lost Magics Channel mencapai angka 369

    Gambar 4.21. Pembuktian Strategi 9

  10. Strategi ke 10 (sepuluh) : sistem dapat menampilkan jumlah total Monetized playbacks Magics Channel mencapai angka 4.400

    1. sistem dapat menampilkan jumlah total Monetized playbacks Magics Channel mencapai angka 4.400

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 10 yaitu pada sistem tampilan total Monetized playbacks Magics Channel mencapai angka 4.400


    Gambar 4.22. Pembuktian Strategi 10

  11. Strategi ke 11 (sebelas) : Magics Channel memiliki 10 video Sidang Komprehensif 2017 Perguruan Tinggi Raharja yang terdapat pada daftar playlist video Magics Channel

    1. Magics Channel memiliki 30 video 3MT Perguruan Tinggi Raharja yang terdapat pada daftar playlist video Magics Channel

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 12 yaitu Magics Channel memiliki 30 video 3MT Perguruan Tinggi Raharja yang terdapat pada daftar playlist video Magics Channel

    Gambar 4.23. Pembuktian Strategi 11

  12. Strategi ke 12 (duabelas) : Magics Channel memiliki 30 video 3MT mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang terdapat pada daftar playlist video Magics Channel

    1. Magics Channel memiliki 30 video 3MT Perguruan Tinggi Raharja yang terdapat pada daftar playlist video Magics Channel

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 12 yaitu Magics Channel memiliki 30 video 3MT Perguruan Tinggi Raharja yang terdapat pada daftar playlist video Magics Channel


    Gambar 4.24. Pembuktian Strategi 12

  13. Strategi ke 13 (empatbelas) : Magics Channel memiliki 10 tutorial video project penelitian pada Perguruan Tinggi Raharja yang terdapat pada daftar playlist video Magics Channel

    1. Magics Channel memiliki 10 tutorial video project penelitian pada Perguruan Tinggi Raharja yang terdapat pada daftar playlist video Magics Channel

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 13 yaitu Magics Channel memiliki 10 tutorial video project penelitian pada Perguruan Tinggi Raharja yang terdapat pada daftar playlist video Magics Channel

    Gambar 4.25. Pembuktian Strategi 13

  14. Strategi ke 14 (empatbelas) : Sosialisasi Magics Channel pada 2 event kegiatan Perguruan Tinggi Raharja

    1. Sosialisasi Magics Channel pada 2 event kegiatan Perguruan Tinggi Raharja.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 14 yaitu Sosialisasi Magics Channel pada 2 event kegiatan Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 4.26. Pembuktian Strategi 14

  15. Strategi ke 15 (limabelas) : Jumlah video magics channel mencapai angka 100 video

    1. Jumlah video magics channel mencapai angka 100 video.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 14 yaitu menambah jumlah video magics channel mencapaia angka 100 video


    Gambar 4.27. Pembuktian Strategi 15

Testing

Blackbox Testing

Pengujian Blackbox Pada Form Request Upload Video.

Tabel 4.5. Pengujian Blackbox Pada Form Request Upload Video

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dan testing dengan menggunakan metode black box mengenai akses form request upload video pada Magics Channel, maka didapatkan hasil user atau mahasiswa dapat mengisi foem kemudian melakukan submit maka dari itu user dan admin akan mendapatkan email notifikasi secara otomatis, tentunya ini memudahkan admin dalam mengetahui informasi user yang melakukan request upload video dengan cepat.

Implementasi

Tampilan Layar

  1. Tampilan Halaman Home Website Magics Channel

  2. Gambar 4.28. Halaman Utama Website Magics Channel

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman awal user dapat melakukan request upload video dan request playlist video dengan mengakses magics.ilearning.me

  3. Tampilan Form Request Upload Video

  4. Gambar 4.29 Tampilan Form

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan form request upload video ke magics channel dengan cara mengisi data video

  5. Tampilan Home YouTube Magics Channel

  6. Gambar 4.30. Tampilan Home Magics Channel

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan home magics channel sebagai media penyampaian informasi.

  7. Tampilan YouTube Analytics

  8. Gambar 4.31. Tampilan YouTube Analytics

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa y outube analytics yang memberikan informasi kinerja channel.

Time Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya, yang disajikan dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6. Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 4.7. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah dijelaskan pada BAB I dalam rumusan masalah mengenai pengembangan Magics Channel berbasis sistem monitoring analytics untuk memberikan informasi kinerja channel pada Perguruan Tinggi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Pada alur yang berjalan saat ini hanya admin saja yang dapat melakukan upload video ke Magics Channel, Magics channel belum dimanfaatkan dengan optimal untuk mewadahi mahasiswa untuk melakukan sharing berupa video project penelitian karena masih bingung bagaimana caranya untuk request upload video. Video kegiatan civitas akademik yang ada di Magics Channel saat ini tidak update terakhir update yaitu pada tahun 2016. Kinerja Magics Channel tidak berjalan dengan baik yang dapat dimonitor melalui YouTube Analytics.

Dengan adanya pengembangan penelitian ini dapat menyempurnakan peran Magics Channel sebagai media penyampaian informasi yang dapat dilakukan dengan cara mewadahi mahasiswa agar dapat sharing video project penelitian secara online dengan cara mengisi form yang di akses pada magics.ilearning.me dan saat ini terdapat banyak video project penelitian mahasiswa pada Magics Channel dimana ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa itu sendiri untuk bisa membuat video tutorial yang berguna bagi mahasiswa lainnya maupun masyarakat luas.

Pemanfaatan Magics Channel sebagai media dokumentasi sudah berjalan dengan maksimal dimana saat ini terdapat banyak video kegiatan civitas akademik yang update seperti video Raharja Career, video Sidang Komprehensif, video Wisuda Perguruan Tinggi Raharja dan lain-lain.

Dengan adanya sosialisasi dan video yang lebih update saat ini banyak khusunya pribadi raharja yang telah mengetahui keberadaan Magics Channel yang artinya subscriber bertambah yang membuat YouTube Analytics meningkat pesat sehingga kinerja Magics Channel semakin baik lagi.

</ol>

Saran

Untuk memajukan Magics Channel diperoleh beberapa saran yang kemungkinan dapat menjadi referensi demi memajukan Magics Channel, antara lain:

  1. Dalam proses pengembangan selanjutnya Magics Channel dapat disempurnakan lagi tidak hanya sebagai media dokumentasi kegiatan Perguruan Tinggi Raharja saja namun juga dapat memberikan video informasi kegiatan di luar Perguruan Tinggi Raharja agar Magics Channel dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.

  2. Dalam proses pengembangan selanjutnya perlu adanya pengembangan yang menampilkan inovasi yang baru sebagai sebuah channel youtube sehingga informasi yang disampaikan fresh, menarik perhatian, lebih up to date dan tidak hanya mewadahi Pribadi Raharja saja namun juga dapat mewadahi siapa pun yang memiliki video infromasi yang berkaitan dengan teknologi informasi.

  3. Agar Magics Channel dapat meningkatkan waktu jam tonton sehinga dapat sukses di salah satu wilayahnya yaitu Program Google AdSense sebagai media bisnis online Perguruan Tinggi Raharja melalui video yang memuat iklan dan mensosilisakan Magics Channel pada seluruh Pribadi Raharja khususnya agar lebih dapat mengetahui bahwa informasi kegiatan maupun sistem yang ada di Perguruan Tinggi Raharja ter-up date di Magics Channel.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Aini, Q., Rahardja, U., Madiistriyatno, H., & Setiaji, Y. D. M. (2018). Pengamanan Pengelolaan Hak Akses Web Berbasis Yii Framework. Syntax Jurnal Informatika, 7(1), 52-63
  2. Sugiyono (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
  3. Alfianika, N. (2016). Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Deepublish.
  4. Irfandi (2015). “Pengembangan Model Latihan Sepak Bola Dan Bola Voli. Yogyakarta: Deepublish.
  5. Fitriyani dan Karnita. (2015). Big Book Matematika & IPA SMP Kelas 1, 2, & 3 Edisi Bundling. Cmedia.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta:Deepublish.
  7. Andini, M., & Hafizd, K. A. (2017). PERENCANAAN DAN PEMBUATAN APLIKASI ALUMNI SISWA (STUDI KASUS SMK-SPP NEGERI PELAIHARI). Jurnal Sains dan Informatika, 1(2).
  8. Fitriyani dan Karnita. (2015). Big Book Matematika & IPA SMP Kelas 1, 2, & 3 Edisi Bundling. Cmedia.
  9. Swastika, I. P. A., Kom, M., & Putra, I. G. L. A. R. (2016). Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi: Implementasi dan Studi Kasus. Penerbit Andi.
  10. Susanto, A. (2014). Sistem Informasi Akutansi. Bandung: Lingga Jaya
  11. Dr. H.A. Rusdiana, M., & Moch. Irfan, S. M. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung:Pustaka Setia.
  12. Kadir, Abdul 2014. Pengembangan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
  13. Kuswara,Heri dan Deni Kusmara. 2017. Sistem Informasi Absensi Siswa Berbasis Web Dengan SMS Gateway Pada Sekolah Menengah Kejuruan Al-Munir Bekasi. Jakarta:Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.6 No.2:12-22.
  14. Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akutansi Suatu Pengantar. Yogyakarta : Deepublish.
  15. 15,0 15,1 Al Fatta, H., & Marco, R. (2015). Analisis pengembangan dan perancangan sistem informasi akademik smart berbasis cloud computing pada sekolah menengah umum negeri (smun) di daerah istimewa yogyakarta. Telematika, 8(2).
  16. Muslihudin, M. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Penerbit Andi.
  17. Sasongko, D. (2017). Pembangunan Kamera Pemantau Ruang Teknisi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Karanganyar. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 3(3).
  18. SETYA HENDRAWAN, S. W. (2017). PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO) TERHADAP HASIL BELAJAR PUKULAN DROP SHORT DALAM PEMBELAJARAN BULUTANGKIS (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngimbang Lamongan). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 5(3).
  19. Fauzia, E. (2018). Sistem Informasi Laporan Monitoring Evaluasi (MONEV) Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Tengah. Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2018..
  20. endi, A., & Dores, A. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING INSTALLER PADA PT GRAHA SUMBER PRIMA ELEKTRONIK JAKARTA. Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer, 8(2), 105-118.
  21. Utomo, A. S., Harini, C., & Gagah, E. (2018). THE INFLUENCE OF RECRUITMENT & WORKLOAD TO EMPLOYEE’S PERFORMANCE WITH LOYALITY AS INTERVENING VARIABLE (CASE STUDY AT RUMAH MAKAN SOTO AYAM KHAS KUDUS MBAK LIN SEMARANG). Journal of Management, 4(4).
  22. Hidayat, A. (2018). Budaya Kerja, Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Pt. Trijaya Medika Farma: Motivasi Sebagai Moderator. Sains: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 10(1).
  23. Anhar. (2016). Panduan Bijak Belajar Internet untuk Anak. Adamssein Media.
  24. Hendrianto, D. E. (2013). Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Pada Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 4(3).
  25. Hadi, M., & Purnama, B. E. (2018). Rancang Bangun Katalog Buku Online Pada Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 4(3).
  26. Soejono, A. W., Setyanto, A., & Sofyan, A. F. (2018). Evaluasi Usability Website UNRIYO Menggunakan System Usability Scale (Studi Kasus: Website UNRIYO). Jurnal Teknologi Informasi Respati, 13(1)..
  27. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Pratiwi, D. I. (2018). Pemanfaatan RinfoSheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang pada Raharja Internet Cafe. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, 12(1), 65-74.
  28. 28,0 28,1 Rahardja, U., Lutfiani, N., & Alpansuri, M. S. (2018). Pemanfaatan Google Formulir Sebagai Sistem Pendaftaran Anggota Pada Website Aptisi. or. id. SISFOTENIKA, 8(2), 128-139.
  29. Agustina, I. I., Handayani, I., Aini, Q., & Cholisoh, N. (2018). Pemanfaatan Google Form Sebagai Pendaftaran TOEFL (Test Of English as a Foreign Language) Secara Online. Jurnal Teknoinfo, 12(2), 18-22.
  30. Nurdiyanto, H., & Meilia, H. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah Di Lampung Tengah Menggunakan Analitical Hierarchy Process (AHP). SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 3-3
  31. Hidayat, R. (2014). Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan Metode E-CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan. Jurnal Sisfotek Global, 4(2)
  32. Nisak, Z. (2014). Analisis SWOT Untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Jurnal EKBIS. Fakultas Ekonomi: Universitas Islam Lamongan.
  33. Hasbullah, R., Surahman, M., Yani, A., Almada, D. P., & Faizaty, E. N. (2014). Model pendampingan UMKM pangan melalui Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 19(1), 43-49.
  34. 34,0 34,1 Cahyono, P. (2016). Implementasi Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Metode SWOT dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Produk Jasa Asuransi Kecelakaan dan Kematian pada PT. Prudential Cabang Lamongan. JURNAL MANAJEMEN, 1(2), 10-Halaman.
  35. 35,0 35,1 Pratama, G. N., Wicaksono, A., & Bowoputro, H. (2015). Kajian Karakteristik Angkutan yang Digunakan oleh Mahasiswa di Kota Malang. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 1(2), pp-290.
  36. Imbar, R. V., & Hartanto, B. S. (2015). 10. Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X. Jurnal Informatika, 7(2).
  37. Mallu, S. (2015). Sistem Pendukung Keputusan penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap menggunakan metode topsis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(2).
  38. Nuari, Novi. 2014. Perancangan Aplikasi Layanan Mobile Informasi Administrasi Akademik Berbasis Android Menggunakan Webservice (Studi Kasus Reg. B Universitas Tanjungpura). JustIN-Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1.
  39. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
  40. Arif, M., & Sarwar, S. (2015). Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. International Journal of Computer Applications, 120(15).
  41. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2016). Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3
  42. Muharom, A., Cahyana, R., & Bunyamin, H. (2013). Pengembangan Aplikasi Sunda Berbasis Android Menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD). Jurnal Algoritma, 10(1).
  43. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.8 No.3:134-146.
  44. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015.
  45. Hermawan, Asep. 2014. "Penelitian Bisnis." Jakarta : Grasindo.
  46. RAHARJA, P. P. T., & PRAKTEK, L. K. K. ANALISA SISTEM MAGICS MENGGUNAKAN YOUTUBE CHANNEL SEBAGAI MEDIA DOKUMENTASI.
  47. Widuri. KP12214740083. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2018. Tersedia di https://widuri.raharja.info/index.php/KP1221474083.
  48. Yusup, M., Aini, Q., & Pertiwi, K. D. (2016). Media Audio Visual Menggunakan Videoscribe Sebagai Penyajian Informasi Pembelajaran Pada Kelas Sistem Operasi. Technomedia Journal, 1(1), 126-139.
  49. Maulani, G., Rahardja, U., & Adila, L. T. (2016). VIDEO SEBAGAI E-PORTFOLIO MAHASISWAUNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA. CCIT Journal, 9(2), 225-239.
  50. Shuhud, M. I. M., Alwi, N. H. M., & Halim, A. H. A. (2018, May). Initiating an Online Reputation Monitoring System with Open Source Analytics Tools. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1018, No. 1, p. 012016). IOP Publishing.
  51. [Watanabe, Y. (2014). Flipping a Japanese language classroom: seeing its impact from a student survey and YouTube analytics. Rhetoric and reality: Critical perspectives on educational technology. Proceedings ascilite Dunedin, 761-765.]
  52. [Cunningham, S., Craig, D., & Silver, J. (2016). YouTube, multichannel networks and the accelerated evolution of the new screen ecology. Convergence, 22(4), 376-391.]
  53. [Atwong, C. T. (2015). A social media practicum: An action-learning approach to social media marketing and analytics. Marketing Education Review, 25(1), 27-31.]
  54. [Le, D. N., Van Chung, L., & Nguyen, G. N. (2016). Performance evaluation of video-based face recognition approaches for online video contextual advertisement user-oriented system. In Information Systems Design and Intelligent Applications (pp. 287-295). Springer, New Delhi.]
  55. Untung, R., & Hidayati, M. N. (2014). Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT, 4.

Contributors

Dewi Mariana Apriani