SI1414480866

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN

INTERNAL PIUTANG BERBASIS WEB PADA

PT. MITRA TOYOTAKA INDONESIA



SKRIPSI






Disusun Oleh :


NIM
: 1414480866
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN

INTERNAL PIUTANG BERBASIS WEB PADA

PT. MITRA TOYOTAKA INDONESIA

 

Disusun Oleh :

NIM
:1414480866
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Dr. Ir.Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010




 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN

INTERNAL PIUTANG BERBASIS WEB PADA

PT. MITRA TOYOTAKA INDONESIA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414480866
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Nur Azizah, M.Akt,.M.Kom)
   
NID : 10002
   
NID : 05066




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN

INTERNAL PIUTANG BERBASIS WEB PADA

PT. MITRA TOYOTAKA INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414480866
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(____________________)
 
(____________________)
 
(____________________)
NID :
 
NID :
 
NID :





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN

INTERNAL PIUTANG BERBASIS WEB PADA

PT. MITRA TOYOTAKA INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1414480866
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414480866

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Dalam perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, fokus utama perusahaan dalam melakukan penjualan dilakukan secara kredit. Penjualan kredit akan menimbulkan piutang dari konsumen. Piutang usaha suatu perusahaan pada umumnya merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar serta bagian terbesar dari total aktiva perusahaan. Oleh karena itu pengendalian internal terhadap pengendalian piutang usaha sangat penting diterapkan agar tidak terjadi kecurangan dalam siklus kerja yang dapat merugikan perusahaan. Sistem informasi pengolahan data piutang yang berjalan saat ini pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia prosesnya masih dilakukan dengan konvensional mulai dari pembuatan surat jalan, invoice, serta pembuatan laporan data piutang dikerjakan menggunakan Microsoft Excel, data – datanya belum saling terintegrasi. Dalam pendataan transaksi data piutang pelanggan masih tergabung dengan pelanggan yang lain didalam satu lembar kerja (worksheet) pada Microsoft Excel dan admin harus menambah sisipan kolom apabila ada tagihan baru untuk pelanggan , hal tersebut tentunya membutuhkan ketelitian yang tinggi dan memakan waktu yang lama. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Analisanya menggunakan metode PIECES dan diagram Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur yang berjalan. Sehingga perlu adanya pengembangan sistem guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Sistem yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk membuat database, dreamweaver untuk desain dan UML (Unified Modelling Language) untuk model sistem. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan sistem pengendalian internal piutang yang dapat mempermudah dan mempercepat kinerja perusahaan.

Kata Kunci : Piutang , Perancangan sistem, Pengendalian, Internal.


ABSTRACT

In a company engaged in manufacturing, the main focus of the company in the conduct of the sale made in credit. Credit sales will give rise to receivables from customers. Accounts receivable business an enterprise, in General, is the largest part of the current assets and the largest part of the total assets of the company. Therefore the internal controls against the accounts receivable control efforts very important applied so that is not the case of cheating in the work cycle that can harm the company. Information systems data processing accounts receivable that are running currently on the PT. Mitra Indonesia Toyotaka process is still done with conventional ranging from the creation of the mail road, invoice, as well as making data report accounts receivable are carried out using Microsoft Excel, data – data have not been mutually integrated. Transaction logging data in accounts receivable customers still incorporated with other customers in a worksheet in Microsoft Excel and the admin must add insert columns when there are new bills to customers, it certainly requires high precision and takes a long time. This research was conducted by means of observation, interviews, and the study of the literature. Analysis method using the PIECES and diagramming the Unified Modelling Language (UML) to describe a procedure is running. So the need for system development in order to create a system that is faster, precise and accurate by using web-based applications. The system is built using PHP and MySQL programming language to create the database, Dreamweaver to design and UML (Unified Modelling Language) to model the system. The results of this research are the design of the internal control system of receivables that can simplify and speed up the performance of the company.

Keyword: accounts receivable, designing the system, control, Internal




KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Internal Piutang Berbasis Web Pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia”.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun yang bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan. Laporan Skripsi ini bersumber informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan, penulis mendapat banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Ketua STMIK Raharja yang telah berkenan memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Puket I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi pada STMIK Raharja Tangerang, dan sudah berkenan menjadi Pembimbing I yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk membantu memberikan masukan dan motivasi dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.
  4. Ibu Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis.
  5. Bapak Heru Romansyah selaku pembimbing Instansi yang telah membimbing dan banyak memberikan informasi kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Seluruh karyawan PT. Mitra Toyotaka Indonesia khususnya pada bagian Finance yang telah menerima dengan baik dan membantu dalam melakukan riset.
  8. Orang tua, serta Kakak dan Adik tercinta yang telah memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil sehingga Laporan Skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
  9. Untuk teman-teman FUMMRI, KOMASI, Shafiyyah Binti Huyay Group, Liqo Ceria Group, Volunter Imah Walet, Mentoring Fatimah Az-Zahra dan Al-Khansa Binti Amr Group yang sudah memberikan motivasi dan do’anya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi dengan lancar.
  10. Untuk teman seperjuangan, Sri Hardiyanti, Ai Ratna Sari, Afrilia Astari, Sinudarwati, Felita Ariyanti, Desaf Putri Rosmana dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung dalam mengerjakan Laporan Skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan Skripsi ini dapat memberi manfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang,...Januari 2018
Kiky Rizky Amelia Ramadhona
NIM. 1414480866

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Mitra Toyotaka Indonesia
Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan
Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang berjalan
Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem yang berjalan
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang diusulkan
Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang diusulkan pada Admin
Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem yang diusulkan pada Finance
Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem yag diusulkan pada Pimpinan
Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem yang diusulkan pada Admin
Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem yang diusulkan pada Finance
Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem yang diusulkan pada Pimpinan
Gambar 4.8 Class Diagram
Gambar 4.9 Tampilan Prototype Login
Gambar 4.10 Tampilan Prototype Halaman Utama
Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu User
Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Produk
Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Customer
Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu PO
Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Surat Jalan
Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu Invoice
Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu Pembayaran
Gambar 4.18 Tampilan Prototype Menu Laporan PO
Gambar 4.19 Tampilan Prototype Menu Laporan Surat Jalan
Gambar 4.20 Tampilan Prototype Menu Laporan Invoice
Gambar 4.21 Tampilan Prototype Menu Laporan Piutang
Gambar 4.22 Tampilan Web Login
Gambar 4.23 Tampilan Web Halaman Utama
Gambar 4.24 Tampilan Web Menu User
Gambar 4.25 Tampilan Web Menu Produk
Gambar 4.26 Tampilan Web Menu Customer
Gambar 4.27 Tampilan Web Menu PO
Gambar 4.28 Tampilan Web Menu Surat Jalan
Gambar 4.29 Tampilan Web Menu Invoice
Gambar 4.30 Tampilan Web Menu Pembayaran
Gambar 4.31 Tampilan Web Laporan PO
Gambar 4.32 Tampilan Laporan PO
Gambar 4.33 Tampilan Web Laporan Surat Jalan
Gambar 4.34 Tampilan Laporan Surat Jalan
Gambar 4.35 Tampilan Web Laporan Invoice
Gambar 4.36 Tampilan Laporan Invoice
Gambar 4.37 Tampilan Web Laporan Piutang
Gambar 4.38 Tampilan Laporan Piutang

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Analisa Kerja
Tabel 3.2 Hasil Analisa Informasi
Tabel 3.3 Hasil Analisa Ekonomi
Tabel 3.4 Hasil Analisa Kontrol
Tabel 3.5 Hasil Analisa Efisiensi
Tabel 3.6 Hasil Analisa Pelayanan
Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1 Struktur Tabel Detail PO
Tabel 4.2 Struktur Tabel Invoice
Tabel 4.3 Struktur Tabel Customer
Tabel 4.4 Struktur Tabel Pembayaran
Tabel 4.5 Struktur Tabel Produk
Tabel 4.6 Struktur Tabel PO
Tabel 4.7 Struktur Tabel Login
Tabel 4.8 Struktur Tabel Surat Jalan
Tabel 4.9 Perbedaan Prosedur Berjalan dan Sistem Usulan
Tabel 4.10 Balck Box Testing
Tabel 4.11 Time Schedule
Tabel 4.12 Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram


Gambar 4. Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada dasarnya dalam suatu kegiatan usaha, tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Laba yang maksimal diperoleh dari hasil tingginya tingkat penjualan. Semakin tinggi tingkat volume penjualan, maka semakin besar laba yang akan diperoleh.

Kegiatan penjualan sendiri tidak hanya sekedar aktivitas menjual barang yang diproduksi saja, tetapi juga terdiri dari kegiatan pemesanan, pencatatan yang baik, dan penerimaan pembayaran dari pembeli. Penjualan berdasarkan cara pembayarannya dapat dibedakan menajadi dua, yakni penjualan tunai dan penjualan kredit. Pada penjualan kredit biasanya dilakukan oleh perusahan manufaktur.

Dalam perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, fokus utama perusahaan dalam melakukan penjualan dilakukan adalah secara kredit. Penjualan kredit tidak akan segera menghasilkan penerimaan kas tetapi akan menimbulkan piutang kepada konsumen kemudian pada saat hari jatuh temponya, terjadi aliran kas masuk (cash flow) yang didapat dari pengumpulan piutang usaha tersebut.

Piutang usaha suatu perusahaan pada umumnya merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar serta bagian terbesar dari total aktiva perusahaan. Oleh karena itu pengendalian internal terhadap pengendalian piutang usaha sangat penting diterapkan agar tidak terjadi kecurangan dalam siklus kerja yang dapat merugikan perusahaan. Kecurangan yang mungkin dapat terjadi pada bagian piutang usaha adalah menunda pencatatan piutang dengan melakukan cash lapping, melakukan pembukuan yang palsu atas mutasi piutang dan lain sebagainya. Pengendalian internal piutang adalah salah satu cara untuk mengantisipasi dan meminimalisir adanya penyimpangan kecurangan dalam siklus kerja.

PT. Mitra Toyotaka Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing dengan menggunakan bahan baku steel. adanya permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan belum terdapat pengawasan internal yang maksimal, sehingga terjadi banyaknya kredit yang bermasalah yang menimbulkan piutang tak tertagih sehingga menyebabkan ketidaksesuaian cadangan piutang tak tertagih.

Menyadari akan pentingnya sebuah inovasi informasi untuk memudahkan dalam proses pengendalian internal piutang pada perusahaan tersebut, maka penulis menjadikan permasalahan ini sebagai objek penelitian Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Internal Piutang Pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia”. Dimana dengan sistem tersebut bisa dengan mudah mengelola data piutang dan mengurangi tingkat kesalahan yang akan terjadi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan antara lain adalah :

  1. Bagaimana sistem pengelolaan pengendalian internal piutang yang berjalan saat ini pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia ?

  2. Apa saja yang menjadi kendala dalam sistem pengendalian internal piutang selama ini?

  3. Bagaimana rancangan sistem informasi pengendalian internal piutang agar menghasilkan laporan yang cepat dan akurat pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia?

Ruang Lingkup

Agar mempermudah penulisan laporan skripsi dan memperoleh penelitian yang maksimal serta terfokus, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka perlu kiranya dibuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. Adapun dibatasi ruang lingkup penelitian skripsi ini, dibatasi pada proses analisis sistem pengendalian piutang yang meliputi kegiatan pencatatan piutang, penagihan piutang, pelunasan piutang yang melakukan kerjasama, umur piutang, pencatatan pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan dan pembuatan bukti pembayaran, serta pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mendapatkan informasi dan menganalisa kendala serta permasalahan dari sistem pengendalian internal piutang yang sedang berjalan saat ini pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia.

  2. Untuk merancang sistem informasi pengendalian internal piutang pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia agar laporan yang dihasilkan cepat dan akurat.

  3. Untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan di STMIK Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Dapat terciptanya efektifitas dan efesiensi waktu kerja dalam sistem pengolaan pengendalian internal piutang pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia.

  2. Dapat teridentifikasinya tingkat akurasi laporan piutang serta laporan apa saja yang dihasilkan dari sistem pengendalian internal piutang pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia.

  3. Untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan di STMIK RaharjaMemberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan pengetahuan dan penerapan teori yang berhubungan dengan sistem pengendalian piutang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Pada metode ini penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem informasi , baik berupa dokumen formulir, catatan-catatan, maupun laporan.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung pada staff bagian Finance pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia yang berhubungan dengan sistem pengendalian piutang dan memahami hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Untuk mendapatkan data dengan cara mengambil intisari dari sumber literature-literatur berupa buku, jurnal, artikel, majalah dan sebagainya yang berhubungan dengan penelitian untuk merangkum dan mengutip data sebagai acuan dalam menyusun laporan ini.

Metode Analisa

Setelah melakukan proses pengumpulan data selanjutnya data yang sudah diperoleh diolah dan dianalisa. Dalam melakukan analisa sistem pengendalian piutang pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Disini penulis menggunakan beberapa metode analisa sistem, yaitu menggunakan anlisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) untuk mengidentifikasi masalah pengendalian piutang pada PT Mitra Toyotaka Indonesia, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama.

Untuk menganalisa prosedur sistem pengendalian piutang pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia yang berjalan, penulis menggambarkannya dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek.

Kemudian penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan Final Draft Elisitasi.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah UML ( Unified Modeling Language ). UML merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek, bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan memdokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak. Lalu digunakan Visual Paradigm yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design). Visual Paradigm merupakan sebuah perangkat lunak model dengan sistem visualisasi yang memungkinkan model yang telah dibuat dapat digunakan sebagai representasi proyek-proyek lain, dilengkapi dengan beberapa fitur yang ada didalamnya sampai pada menganalisa sebuah proyek yang akan dikerjakan. Selain itu juga digunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL, serta tools lainnya seperti XAMPP, Adobe Dreamweaver untuk mendesign web yang akan dibuat, serta Notepad++.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas pembaca dalam memahami lebih tentang penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi lima bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan .

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan teori umum (konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar system informasi, konsep dasar analisis sistem,), teori khusus konsep dasar UML, konsep dasar elisitasi, piutang, pengendalian internal dan definisi lainnya yang berkaitan dengan analisis sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah PT. Mitra Toyotaka Indonesia, struktur organisasi, penjelesan tentang wewenang dan tanggung jawab, prosedur sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, serta user requirement yang meliputi Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedule implementasi dan estimasi biaya.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis sistem informasi pengendalian internal piutang pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia berdasarkan data-data yang telah diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Verzello/John Reuter III dalam bukunya Darmawan (2013:227),[1],“Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Kausar, dkk. Dalam jurnal PROSISKO (2015:22),[2], “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem yang lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Susanto berpendapat dalam bukunya Sri Mulyani (2016:103),[3], “Perancangan Sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru”.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah tahap lanjutan dari proses menganalisa data dan kebutuhan sistem untuk mengembangkan sistem yang sudah ada atau menghasilkan sistem yang baru.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228),[1],Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Defenisi Sistem

Menurut Bambang Hartono (2013:9),[4], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Romey dan Steinbart berpendapat dalam bukunya Sri Mulyani (2016:2),[3] “Sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Rohmat Taufiq (2013:2), [5], mengatakan, “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari ketiga pengertian tersebut di atas maka dapat ditarik sebuah kesimpulan sistem adalah suatu kumpulan sub sistem, komponen atau elemen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan berdasarkan fungsinya masing-masing.


Karakteristik Sistem

Menurut Bambang Hartono (2013:14),[6], bahwa sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen (component) bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

  2. Penghubung antarbagian (interface), sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.

  3. Batas (boundary). Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau dengan sistem-sistem lain.

  4. Lingkungan (environment). Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  5. Masukan (Input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

  6. Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  7. Keluaran (ouput). Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

  8. Tujuan (goal/Objective). Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  9. Sensor dan kendali (sensor and Control). Sesuatu yang bertugas untuk memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan di dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  10. Umpan balik (feedback). Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.


Klasifikasi Sistem

Dikatakan oleh Rohmat Taufiq (2013:8),[5] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.

  2. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  5. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

  6. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain

  7. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  8. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  9. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah

  10. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Tujuan Sistem

Azhar Susanto (2013: 23),[7] berpendapat, tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.

Rohmat Taufiq (2013:5,[5] berargumen, tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Data

Defenisi Data

Rohmat Taufiq (2013:39),[5] “Data adalah fakta yang masih kasar bentuknya/belum diolah atau masih diamati, khususnya mengenai gejala fisik atau transaksi usaha”.

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Hutahaean (2015:8),[8], “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.”

Kanal Abhisek, dan Aishwarya dalam International Journal Vol 7 (2016:5),[9],mengatakan, “Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization” (Data adalah pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi)

Dari beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah suatu bahan mentah yang perlu diolah untuk menghasilkan suatu informasi, yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol khusus, teks atau gabungan darinya.

Sumber Data

Menurut Widya Tamodia (2013:26),[10] terdapat 2 (dua) sumber data, antara lain :

  1. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi.
  2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Bambang Hartono (2013:15),[6]“Infromasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas”.

Sri Mulyani (2016:12)[3]berpendapat, “Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditunjukkan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan”.

Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam jurnal SENSI (2017:192),[11]“Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan dari data-data yang sudah melalui proses pengolahan terlebih dahulu sehingga memiliki arti.

Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2015:11-12)[8],), nilai ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

  1. Biaya perangkat keras.

  2. Biaya untuk analisis.

  3. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan.

  4. Biaya perubahan

  5. Biaya operasi

Kualitas Informasi

Jogiyanto berpendapat dalam bukunya Muslihudin (2016:10)[12],Kualitas suatu informasi mempunyai 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

  1. Informasi harus akurat (Accurate)

  2. Akurat Berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi kepenerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

  3. Informasi (Information)

  4. Harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  5. Tepat Waktu (Timelines)

  6. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila mengambil keputusan terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi.

  7. Relevan (Relevance)

  8. Infromasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.Nilai informasi di tentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.

Konsep Sistem Informasi

Defenisi Sistem Informasi

Rohmat Taufiq (2013:17),[5],“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memilki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Hutahaean (2015:13),[8],mengemukakan, “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Dari kedua definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan yang diolah terlebih dahulu dan akan bermanfaat untuk organisasi dengan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan atau mengendalikan organisasi”.

Tujuan Sistem Informaai

Pendapat Yuliastrie (2013:28)[13],Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Integrasi sistem

  2. a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

    b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

    c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

  3. Efisiensi pengelolaan

  4. a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

    c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.

  5. Dukungan keputusan untuk manajemen

  6. a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

    b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Defenisi Analisa Sistem

Dikatakan Rohmat Taufiq (2013:155), [5],“Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Rosa (2014:18),[14] “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Dari kedua defnisi di atas dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan untuk mengukur sejauh mana sistem yang ada apakah sudah berjalan baik dan sesuai dengan yang harapkan sesuai dengan hasil yang ada.

Langkah-langkah Analisa Sistem

Langkah-langkah analisa sistem Menurut Rohmat Taufiq (2013:159) [5],untuk melakukan analisa sistem, supaya hasil analisa dapat maksimal makan langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi

Romey dan Steinbart berpendapat dalam bukunya Sri Mulyani (2016:2),[3] “Sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Rohmat Taufiq (2013:2), [5], mengatakan, “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari ketiga pengertian tersebut di atas maka dapat ditarik sebuah kesimpulan sistem adalah suatu kumpulan sub sistem, komponen atau elemen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan berdasarkan fungsinya masing-masing.

Tahapan Analisa Sistem

berbagai macam pengertian Tahapan Analisa Sistem menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Wahana (2013:129), [15]“Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analisis sistem, diantaranya identify, understand, analysis, report”.

Menurut Rosa (2014:18),[14] “ Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Tahap analsis merupakan tahap yang sangat penting dalam sebuah penelitian, karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya.

Langkah-langkah dasar dalam tahapan analisa sistem diantaranya yaitu :

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Memahami kerja dari suatu sistem yang ada.

c. Menganalisa sistem.

d. Membuat laporan hasil analisa.

Menurut Murad, dkk. Dalam jurnal CCIT (2013:51),[16] tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Metode Penelitian

Tahapan Pengumpulan Data

Menurut Tamodia (2013:26),[10]pengumpulan data dengan melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi:

  1. Observasi

  2. Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap pokok permasalahan yang dihadapi. Pengamatan observasi ini dilakukan dengan tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek yang lain seperti proses kinerjanya

  3. Wawancara

  4. Penulis melakukan wawancara langsung dengan karyawan-karyawan untuk memperoleh keterangan informasi data dan pendapat yang dibutuhkan serta gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang sedang diteliti oleh penulis.

  5. Dokumentasi

  6. Teknik yang berupa informasi dan berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pengendalian

Definisi Pengendalian

Menurut Hery (2014:159),[17]“Pengendalian adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan”.

Menurut Nanik Dyah Wijayanti, dkk dalam jurnal IENACO (2017),[18] “Pengendalian Internal adalah sebagai suatu sistem yang digunakan perusahan untuk menjamin tercapainya tujuan pengendalian intern perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan”

Menurut Firdaus A. Dunia (2013:142),[19] “ pengendalian internal (internal control) adalah rencana organisasi dan semua ukuran-ukuran dan prosedur-prosedur yang dibuat dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan.

Tujuan Pengendalian Internal

Menurut Hery (2014: 159),[17] Tujuan pengendalian internal tidak lain adalah untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa :

a. Aset yang dimiliki oleh perusahaan telah diamankan sebagaimana mestinya dan hanya digunakan untuk kepentingan perusahaan semata, bukan untuk kepentingan individu (perorangan) oknum karyawan tertentu. Dengan demikian pengendalian, pengendalian internal diterapkan agar supaya seluruh aset perusahaan dapat terlindungi dengan baik dari tindakan penyelewengan, pencurian, dan penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan wewenangnya dan kepentingan perusahaan.

b. Informasi akuntansi perusahaan tersedia secara akurat dan dapat diandalkan. Ini dilakukan dengan cara memperkecil resiko baik atas salah saji laporan keungan yang disengaja (kecurangan) maupun yang tidak disengaja (kelalaian).

c. Karyawaan telah mentaati hukum dan peraturan.

Menurut Firdaus A. Dunia (2013:142), [19]tujuan pengendalian antara lain sebagai berikut :

a. Mengamankan harta perusahaan

b. Mendorong ketaatan terhadap kebijaksanaan perusahaan yang telah digariskan

c. Meningkatkan efisiensi usaha

d. Menjamin adanya catatan akuntansi yang akurat dan dapat dipercaya.

Konsep Dasar Piutang

Definisi Piutang

Menurut Hery (2014:159),[17]“Piutang adalah sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain”.

Firdaus A. Dunia (2013:189), berpendapat [19]“Piutang adalah klaim dalam bentuk uang terhadap perusahaan atau perseorangan.”

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa piutang adalah sejumlah uang atau harta yang berada ditangan konsumen yang belum diterima oleh seseorang atau perusahaan.

Jenis-Jenis Piutang

Menurut Firdaus A Dunia (2013:189),[19]Piutang terdiri dari beberapa jenis :

a. Piutang dagang (Account Receivables). Piutang ini berasal dari penjualan barang dan jasa yang merupakan kegiatan utama perusahaan. Piutang dagang dikelompokkan sebagai unsur aset lancar pada laporan posisi keuangan (neraca).

b. Wesel tagih (Notes Receivables). Pemberian krdit pada pelanggan dapat pula didukung oleh suatu dokumen kredit yang resmi yang disebut wesel atau promes (promissory note). Wesel adalah janji tertulis untuk melunasi jumlah tertentu dalam waktu tertentu.

c. Piutang lain-lain (Others Receivables). Piutang lain-lain adalah kelompok rupa-rupa piutang yang meliputi pinjaman kepada karyawan dan perusahaan afiliasi, piutang bunga, dan piutang pajak. Piutang lain-lain disajikan secara terpisah dari piutang dagang dan wesel tagih dalam laporan posisi keuangan (neraca).

Pengelolaan Piutang

Menurut Firdaus A Dunia (2013:189),[19]Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.

Umur Piutang

Menurut Firdaus A Dunia (2013:189),[19]Salah satu cara untuk menghitung penyisihan piutang tak tertagih adalah dengan menerapkan presentase berbeda terhadap kelompok umur piutang tertentu. Setiap akhir periode akuntansi, misalnya akhir bulan atau akhir tahun, dibuat daftar piutang. Ini adalah rincian saldo piutang menurut nama pelanggan pada suatu saat tertentu. Agar dapat diketahui berapa lama piutang suatu pelanggan telah berlalu, daftar piutang, biasanya, dikelompokkan menurut umur. Umur piutang adalah jangka waktu sejak dicatatnya transaksi penjualan sampai dengan saat dibuatnya daftar piutang. Biasanya umur piutang dikelompokkan menurut jumlah hari tertentu. Saldo piutang untuk satu pelanggan mungkin termasuk dalam satu atau lebih kelompok umur piutang.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Sri Mulyani (2016:42) [20],berpendapat, “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.

Menurut Rosa dan Sholahuddin (2014:13)[14],Menjelaskan bahwa, “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirment, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Menurut K.P Jayant dkk, dalam International Journal Of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering (IJARCSSE) Vol.2 Issue 2 (2014: 148-153),[21],“ Unified Modeling Language (UML) is visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system” yang artinya Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasikan, menentuka, membangung, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menggambarkan dan mendefinisikan analisa serta desain dalam dasar sistem perangkat lunak.

Tipe-tipe UML (Unified Modelling Language)

Menurut Majid Rahardi dalam Journal System (SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE) Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Mulitimedia 2016. ISSN: 2302-3805 (2016:62-64)[22],tipe-tipe UML diantaranya adalah :

  1. Use Case Diagram

  2. Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses system.

  3. Sequence Diagram

  4. Suatu sequence diagram adalah suatu penyajian perilaku yang tersusun sebagai rangkaian langkah-langkah percontohan dari waktu ke waktu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang sampaikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari waktu ke waktu untuk mencapai suatu hasil. Masing – masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horisontal, dengan pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemen-elemen.

    Berikut ini komponen yang terdapat dalam sequence diagram yaitu:

    a. Object

    Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    b. Actor

    Dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol actor sama dengan simbol pada actor use case diagram.

    c. Lifeline

    Mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah object.

    d. Activation

    Dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline mengindikasikan sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi.

    e. Message

    Digambarkan dengan anak panah horizontal antara activation message mengindikasikan komunikasi antara objek.

  5. Activity Diagram

  6. Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status. Menguntungkan untuk membuat activity diagram pada awal pemodelan proses untuk membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behaviour atau menggambarkan interaksi antara beberapa use case. Adapun definisi activity diagram adalah :

    a. Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.

    b. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis.

    c. Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur.

    d. Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.

    e. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.

  7. Class diagram

  8. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity. Adapun komponen class diagram adalah :

    a. Object

    Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

    b. Class

    Merupakan blok-blok pembangun pada pemograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi dalam atas 3(tiga) bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti atau atribut class. Bagian akhir mendefinisikan fungsi atau method-method dari sebuah class.

    c. Assocation

    Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2(dua) class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2(dua) class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship.(Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

    e. Dependency

    Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

    f. Aggregation

    Mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Sri Mulyani (2016:148)[3], Berpendapat, “Database adalah sekumpulan dari semua data yang diperlukan oleh sistem”.

Menurut Syahrial Chan (2017:161)[23] Menjelaskan bahwa, “Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, table, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

Menurut Anhar (2016:19)[24], “Database (Basis Data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sebuah tempat yang menampung sekumpulan data dan prosedur, diorganisir dengan bantuan komputer yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad, dkk (2013:49)[16] Menjelaskan bahwa, “Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380) [25], adalah “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. Yang artinya Website adalah lokasi internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs.

Berdasarkan definisi para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa website adalah suatu halaman yang menampilkan suatu informasi dalam bentuk teks, gambar dan pengelolaan yang teroganisir.

Jenis-jenis Website

Menurut Sumaryadi Adi (2014:4-9)[26]Web dapat dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri”.

Berikut beberapa jenis website berdasarkan sifatnya :

  1. Website Dinamis, merupakan website yang kontennya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah wikipedia, mypangandaran, abatasa, detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate kontennya dengan sangat mudah.

  2. Blok model (Model Block)

  3. Website Statis, merupakan website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

  4. Search Engine, fungsi dari website ini adalah sebagai Pencari website lain. Contohnya adalah Google, dan Yahoo!.

  5. Blog, blog ini bisa dibilang catatan harian dan pemilik website. Fungsi dan website blog adalah publikasi artikel/content yang berfokus pada manajemen artikel.

  6. Social Networking, Contoh dari website networking ini adalah facebook dan twitter, dimana website menyediakan fasilitas untuk para member agar dapat berinteraksi dengan member yang lain.

  7. Forum, website forum sebenarnya mirip dengan website networking, namun lebih berfokus pada kemampuan para member untuk berdiskusi. Website forum yang terbesar di Indonesia saat ini adalah kaskus.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi PIECES

Menurut Rohmat Taufiq (2013:154)[5],Menjelaskan bahwa, “Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, and Service”.

  1. Kehandalan (Performance)

  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    a. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).

    b. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  3. Informasi (Infromation)

  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)

  6. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  7. Analisis Kemanan (Control/Security)

  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. Analisis Efisiensi (Efficiency)

  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

    a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    b. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

    c. Data diproses secara berlebihan.

    d. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

    e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    f. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  11. Analisis Layanan (Services)

  12. Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

    a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    d. Sistem tidak mudah dipelajari.

    e. Sistem tidak mudah digunakan.

    f. Sistem canggung untuk digunakan.

    g. Sistem tidak fleksibel.

Konsep Dasar Elisitasi (Requirement Elicitation)

Definisi Elisitasi

Andi Prastomo (2014:166)[27],berpendapat, “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27)[28], mengatakan bahwa “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Sommerville bukunya Andi Prastomo (2014:166)[27], mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penyusun untuk dieksekusi.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Alexander F.K. Sibero (2013:97)[29], Menjelaskan bahwa, “MySQL (My Structure Query Languange)yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)[30] Menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah aplikasi untuk mengolah data yang saling berhubungan.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632)[31], mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Menurut Wahana Komputer (2014:72)[32], menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”.

Bagian-bagian Tool XAMPP

Menurut Wahana Komputer (2014:72)[32],bagian Tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyadmin dan Perl:

  1. Apache

  2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  3. PHP

  4. Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft accsess, interbase, d-base dan postgreSQL.

  5. MySQL

  6. SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  7. PHP MyAdmin

  8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan PHP MyAdmin kita dapat membuat table dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal seluruh perintahnya.

  9. Perl

  10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Betha Sidik dan Husni L. Pohan (2014:9)[33], adalah “HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang dan merupakan dokumen yang disajikan dalam browser surfer yang umumnya berisi informasi atau interface aplikasi dalam internet".

Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95)[34], mengatakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa HTML adalah suatu bahasa standar atau file tells murni yang dapat digunakan untuk mendesain halaman web serrta mengontrol tampilan web page yang berisi informasi ataupun interface.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Rizky dalam Rini (2016:64)[35], adalah “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Menurut Mustaqbal (2015:31)[36], mengatakan bahwa “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

Menurut Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683)[37], mengatakan bahwa “Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Jenis-jenis Testing

Menurut Khan dalam Mustaqbal (2015:33)[36],ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak, antara lain :

  1. White Box Testing

  2. Pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

  3. Black Box Testing

  4. Pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program

Konsep Dasar PHP (Preprocessor Hypertext)

Definisi PHP (Preprocessor Hypertext)

Menurut Handoko Budisetyo dalam bukunya “ Pemorograman PHP dan MySQL untuk Pemula “ (2016 :2)[38],Definisi PHP adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.PHP banyak dipakai untuk membuat program situs web dinamis. PHP juga sering digunakan untuk membangun sebuah CMS.

Pendapat Supono dalam bukunya“ Pemrograman Web dengan menggunakan PHP dan Framework codeigniter “ (2016:3)[39] ) PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh computer yang bersifat server – side yang dapat ditambahkan kedalam HTML.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[40], mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat aplikasi web secara dinamis.

Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++

Menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:4)[41], mengemukakan bahwa “Notepad++ adalah suatu aplikasi text editor yang bersifat gratis dengan menitikberatkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis dengan mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript dan CSS”.

Kardiyanto Deddy Whinata Vol.9 No.2 (2014:3), [42]berpendapat “Notepadd++ adalah perangkat lunak gratis yang sangat berguna untuk developer sebagai text editor dalam sebuah program”.

Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Review)

Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Budianto dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[43], menjelaskan bahwa “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No.2 (2017:185)[44], “Literature riview dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya terdapat 5 jurnal nasional dan 5 jurnal internasional yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Nabila Habibie (2013). [45]

  2. berjudul “Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada PT Adira Finance Cabang Manado” pembahasan ini hanya dibatasi pada penerapan SOP (Standard Operating Procedures) pada divisi collection, penentuan resiko terhadap piutang usaha pada PT. Adira Finance Manado, memberikan informasi dan komunikasi mengenai piutang usaha, serta membuat pengawasan atau pemantauan terhadap piutang.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Gary Hamel (2013) dari Universitas Sam Ratulangi Manado.[46]

  4. yang berjudul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Piutang Pada PT Nusantara Surya Sakti” pada tahun 2013. Pembahasan ini hanya membahas mengenai prosedur penjualan kredit, penilaian resiko pada PT Nusantara Surya Sakti, dan laporan kinerja pada setiap bagian dan laporan keuangan.

  5. Penelitian dalam sebuah Jurnal yang dilakukan oleh Meilina Adhariani (2017) dari PT. Gahuru Galangan Internasional[47]

  6. yang berjudul “Analisis Sistem Pengendalian Intern Piutang Pada CV. Varia Rasa Banjarmasin”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian intern piutang yang seharusnya diterapkan pada CV. Varia Rasa Banjarmasin. Dan membahas pengendalian intern piutang yang masih belum dijalankan oleh perusahaan secara baik karena tidak terdapat pemisahan fungsi yang tegas.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Nanik Dyah Wijayanti, Hendro Subroto, Suhendro (2017).[18]

  8. Penelitian yang telah dilakukan berjudul “ Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Penjualan Kredit Pada Al-Ikhlas Stationery Surakarta”. Dalam Penelitian terdapat kesimpulan bahwa persetujuan kreditnya dilakukan secara lisan tanpa adanya pendukung dokumen kesepakatan pembayaran dan dokumen daftar penagihan belum tercantum nomor bukti secara sistematis.

  9. Penelitian yang di lakukan oleh Natalia Nur Afifah, Santirianingrum Soebandhi dan Rony Wardhana (2015) dari Universitas Natorama Surabaya.[48]

  10. Dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengendalian Internal Atas Piutang Pada PT GIS”. Pembahasan ini membahas lingkungan pengendalian pada PT GIS, penentuan resiko, bagaimana aktivitas pengendalian, membuat informasi dan komunikasi, memberikan pengawasan atau pemantauan pada PT GIS.

  11. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Anastasia Nwakaego Duru, Michael Chidiebere Ekwe, dan Innocent Ikechukwu Okpe (2014) dari Enugu State University of Sience and Technology [49]

  12. yang berjudul “Account Receivable Management And Corporate Performance Of Companies In The Food & Beverage Industry : Evidence From Nigeria”. menjelaskan pendekatan kasus untuk pengajaran evaluasi pengendalian internal (ICE) menggunakan spreadsheet Excel yang dipola setelah perangkat lunak dari Grant Thornton LLP (Grant) bernama INFOCUS. pendekatan ini masih berlaku untuk standar praktik dan pedoman ICE saat ini dan memberikan aplikasi yang sistematis untuk membantu siswa mengambil peran auditor untuk mendokumentasikan sistem akuntansi, mendokumentasikan kontrol, memilih kontrol kunci, dan membuat penilaian risiko pengendalian. spreadsheet juga dapat diterapkan pada Kerangka Kerja COSO 2013 yang sebagian besar berfokus pada Penilaian Resiko, Kegiatan Pengendalian, dan Aktivitas Pemantauan ke sistem pengendalian internal. Aplikasi spreadsheet dapat mengakomodasi kasus-kasus yang menyediakan ukuran perusahaan dan tingkat kontrol otomatis yang berbeda untuk perspektif audit dan manajemen internal.

  13. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Ernest Arppiah Darko, Samuel Adarkwah, Francis Dorkor, Edmund Kyei (2016) dari Departement of Accountancy and Accounting Information Systems, Kumasi Polyitechnic [50]

  14. yang berjudul “Management of Accounts Receivable in Utility Companies : A Focus on Electricity Company og Ghana (E.C.G) ”. Dalam penelitian ini menjelaskan piutang sebagai aset lancar yang memerlukan strategi investasi dan investasi jangka pendek, Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan keefektifan pengelolaan piutang usaha Perusahaan Listrik Ghana dengan menganalisis data sekunder dari laporan tahunan perusahaan yang diaudit untuk jangka waktu empat tahun, sistem penagihan, laporan operasional dan sumber daya perusahaan data dari kuesioner terstruktur dan tidak terstruktur.

  15. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Divya Jindal, Simran jain, Vartika (2017) dari Appejay School of Management, New Delhi, India[51]

  16. yang berjudul “Effects of Receivables Management on Profitability : A Study of Commercial Vehicle Industry in India”. Dalam penelitian ini menjelaskan Pengelolaan piutang adalah komponen penting dari pengelolaan modal kerja perusahaan. secara empiris menguji pengaruh efisiensi manajemen piutang, yang diukur dengan rasio perputaran debitur. Manajemen piutang harus menjadi titik fokus utama untuk meningkatkan profitabilitas di industri .

  17. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Slekelova A, dkk (2017) dari University of Zilina, Faculty of Operation and Economics of Transport and Communication[52]

  18. , yang berjudul “Receivables Management : The Importance of Financial Indicators In Assessing The Creditworthiness”. Dalam penelitian ini menjelaskan Manajemen piutang merupakan alat penting untuk menghilangkan risiko pembayaran dan merupakan bagian penting dari pengelolaan keuangan masing-masing perusahaan.

  19. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Eduard Aleksandrovich Osadchy, Elvir Munirovich Akhmetshin (2015) dari The branch of Elabuga Institute of Kazan (Volga) Federal University The republic of Tatarstan[53]

  20. yang berjudul “Development of the Financial Control System in the Company in Crisis”. Dalam penelitian ini menjelaskan pengendalian keuangan merupakan bagian integral dari keuangan proses manajemen. Hal ini disebabkan esensi keuangan dan adanya fungsi kontrol. Fungsi kontrol adalah untuk

    membuat dan menggunakan sistem pengendalian keuangan atas pemenuhan proporsi biaya dalam proses pembentukan dan pengeluaran dana dan uang tunai.

Berdasarkan beberapa literature riview di atas dapat dijelaskan perbedaan dengan penelitian tersebut adalah merancang sebuah sistem untuk pengendalian internal piutang dengan sistem berbasis web.

Hasil studi pustaka (literature review) ini adalah landasan serta alasan yang kuat untuk membuat atau mengembangkan sistem informasi pengendalian internal piutang menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka dilakukan penelitian untuk merancang sebuah sistem informasi yang diterapkan pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia.

 

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT. Mitra Toyotaka Indonesia

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Mitra Toyotaka Indonesia selanjutnya disingkat menjadi PT. MTI adalah sebuah perusahaan Join Venture dengan status Penanaman Modal Asing antara Toyotaka Sangyo Corporation (Japan), Meiwa Industry Corporation (Japan), dan Toyotaka Kagaku Co.Ltd (Japan).

PT. Mitra Toyotaka Indoensia didirikan pada tanggal 6 Februari 1990 dan Akta Notaris Nomor 6, tanggal 6 Februari 1990 yang berlokasi Jalan Raya Serang Km. 24 Balaraja – Tangerang Provinsi Banten dan mulai memproduksi pada bulan Februari 1991 dengan luas area 31.140 m2 dan luas bangunan 14.000 m2 dengan jumlah karyawan perbula Agustus 2015 sebanyak 260 0rang.

Selain didirikan di daerah industri PT. Mitra Toyotaka Indonesia, berada pada lokasi yang strategis yaitu :

  1. Dekat dengan jalan tol Jakarta – Merak

  2. Mudah dijangkau oleh kedaraan

PT. Mitra Toyotaka Indoensia (MTI) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang Manufacturing dengan menggunakan bahan baku kayu dan besi dengan bidang usaha sebagai berikut :

  1. steel

  2. karoseri project

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi :

  2. Adapun visi dari PT. Mitra Toyotaka Indonesia adalah menjadi produsen bertaraf internasional dalam bidang Steel Pallet dan Karoseri.

  3. Misi :

  4. Misi dari PT. Mitra Toyotaka Indonesia adalah mempertahankan market share dan menghailkan produk berkualitas dengan cara yang efisien, didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas serta sistem manajemen yang handal.

Struktur Organisasi PT. Mitra Toyotaka Indonesia

Struktur organisasi merupakan tempat semua kegiatan administrasi dan manajemen yang dijalankan dengan mengadakan pembagian pekerjaan, sehingga memungkinkan diantara pegawai untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Untuk mempermudah pengontrolan kerja serta mempertegas konsekuensi kerja dari setiap karyawan, maka dibentuklah suatu wadah yang dapat membantu kepentingan-kepentingan, disamping itu juga dapat memberikan bantuan dalam hubungan kerja. Penyusunan struktur organisasi pada dasarnya dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan dengan kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu struktur organisasi dapat berubah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Jadi struktur organisasi dirancang fleksibel dan dinamis serta dapat disesuaikan manakala kebutuhan dan keadaan perusahaan berubah.

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut ini uraian dari tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia, yaitu sebagai berikut:

  1. Direktur

  2. a. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan

    b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.

    c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

    d. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.

    e. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.

    f. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.

    g. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

    h. Menetapkan besarnya deviden perusahaan.

  3. Accounting Section Head

  4. a. Mempelajari menjabarkan target departement Finance & Accounting kedalam rencana kerja Operasional Accounting Section

    b. Mengarahkan dan mengkoordinir aktivitas administrasi Accountingm Jurnal/posting seluruh transaksi, serta penyajian laporan keuangan dan pajak

    c. Memantau pelaksanaan aktivitas administrasi Accounting, jurnal/postring seluruh transaksi, serta penyajian laporan keuangan dan pajak

    d. Menyusun Laporan keuangan dan pajak

    e. Mememeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kegiatan administrasi Accounting seperti : Surat setoran pajak (SSP), Voucer-voucer, Laporan Pemotongan Pajak, Form PPN & Laporan Induk PPn, Dokumen Kurs Valuta Asing dan lain-lain

    f. Melakukan tindakan Korektif dan Proaktif untuk mendukung terlaksananya seluruh aktivitas bidang accounting dengan baik dan benar.

  5. Costing & Tax Admin

  6. a. Melakukan kegiatan administrasi dan pelaporan pajak (PPh 21, 23, 26 dan PPN)

    b. Melakukan tindakan konfirmatif bila ditemukan penyimpangan data kepada atasannya untuk memperoleh keputusan yang perlu diambil atau dilaksanakan

    c. Melakukan kegiatan pelaporan ke kantor pajak

    d. Melakukan kegiatan filling voucher-voucher yang diterima dari finance dan kemudian diinput kedalam komputer

    e. Melakukan pengecekan jumlah nominal antara buku harian finance dengan voucher yang telah diinput untuk memudahkan proses monitoring terhadap kesalahan yang mungkin terjadi

    f. Membantu general Accounting untuk memeriksa saldo Hutang dari voucher-voucher yang telah dibayarkan

    g. Membuat rekapitulasin Sales Lokal dan Ekspor setiap bulan untuk diserahkan kepada Acccounting Section Head

    h. menerima voucher supplier dari Admin PPIC dan memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen pendukungnya

  7. General Accounting Staff

  8. a. Melakukan kegiatan pembukuan inventory berdasarkan form bukti terima gudang (BTG) dan bukti pengeluaran & penerimaan material (BPPM) dari PPIC

    b. Menghitung harga masing-masing item mateial yang tertera pada BTG dan BPPM berdasarkan nilai valuta asing (kurs) bulan sebelumnya

    c. Melakukan entry data inventory kedalam komputer berdasarkan account number yang telah ditetapkan dan dicetak (print out) pada setiap bulan

    d. Melakukan rekaptulasi harga-harga yang telah diinput kedalam account number dan mencocokkannya berdasarkan Quantity antara bagian gudang PPC dengan laporan accounting

    e. Membuat laporan material management untuk disampaikan kepada accounting section head

    f. Melakukan pendataan jenis barang dan harga kedalam kartu hutang, setiap akhir buloan melakukan rekaptulasi total tagihan yang harus dibayarkan kedalam supplier

    g. Menyerahkan laporan informasi total tagihan kepada accounting section head untuk diperiksa berdasarkan laporan keuangan

    h. Memberi tanda pada kartu hutang supplier berdasarkan informasi yang belum dan telah dibayarkan oleh finance dan memeriksa saldo setelah pembayaran agar terjadi kesesuaian data accounting dengan voucher pembayaran finance

  9. Sales

  10. a. Untuk memotivasi calon pelanggan agar ia bertindak dengan suatu cara yang dikehendaki olehnya yaitu membeli

    b. Dapat mengarahkan sasaran mana dan kepada siapa produk akan ditawarkan dan dijual.

    c. Dapat meyakinkan atas manfaat dan kelebihan produk yang ditawarkan.

    d. Dapat meyakinkan calon pelanggan yang diketahui ragu-ragu dalam mengambil keputusan atau menentukan pilihan.

  11. Purchasing Dept Head

  12. a. Menyusun program kerja berkaitan dengan aktivitas pembelian, baik secara administrative maupun teknis

    b. Melakukan aktivitas pembelian berdasarkan data dan informasi schedule produksi dan MRP (Material Requirement Plan)

    c. Mengendalikan aktivitas penerimaan dan pengecekan kualitas dan kuantitas material berdasarkan standard yang telah ditetapkan

    d. Menjamin kelancaran proses produksi dengan supply kebutuhan material/parts secara tepat waktu

  13. Line Head Production

  14. a. Menerima dan mempelajari gambar produksi steel project sesuai dengan konfirmasi terakhir yang disampaikan oleh atasannya

    b. Melakukan koordinasi untuk menentukan kesiapan proses dan prioritas pekerjaan sampai dengan kontrol terhadap pencapain target

    c. Mempersiapan, menghitung dan mengontrol material/parts produksi dan atau sarana/prasarana pendukung lainnya untuk memperlancar proses produksi steel project

    d. Melakukan monitoring terhadap proses produksi steel project berdasarkan schedule yang telah ditetapkan

    e. Melakukan follow up terhadap penyimpangan proses yang terjadi, membuat analisa penyimpangan dan melakukan tindakan alternatif yang diperlukan

Bidang Usaha Perusahaan

Kekuatan MTI ada dibidang karoseri dan steel pallet, bermacam jenis karoseri dan steel pallet telah dibuat dan kualitasnya cukup baik. Dalam program jangka pendek karoseri dan steel pallet tersebut akan distandarisasikan sehingga biaya produksi serta waktu penyerahan dapat ditekan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur sistem yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:

  1. Admin membuat surat jalan.

  2. Admin membuat invoice / data tagihan

  3. Admin menginput data tagihan (piutang) customer sesuai tanggal jatuh tempo.

  4. Admin mengirimkan invoice kepada customer.

  5. Customer melakukan pembayaran (transfer/giro).

  6. Admin menerima konfimasi pembayaran dari customer

  7. Admin mendata pembayaran tagihan customer sesuai tanggal jatuh tempo.

  8. Admin membuat laporan data tagihan piutang, kemudian diserahkan ke manajer.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram di atas terdapat :

a. 1 sistem yang mencakup semua kegiatan yang berjalan,

b. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin finance, customer, dan manager finance.

c. 6 use case yang dilakukan oleh actor.

Acvity Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas terdapat:

a. Initial node yang merupakan awal kegiatan

b. 3 vertical swimline yaitu admin finance, customer, dan manager Finance

c. 6 activity yang dilakukan oleh actor

d. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.

Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat:

a. 5 Life Line antarmuka yaitu surat jalan, invoice, data piutang, konfirmasi bayar, dan laporan.

b. 3 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Admin Finance, Customer dan Manager Finance.

c. 10 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya membuat surat jalan, mengirim surat jalan, membuat invoice, menginput data piutang, mengirim invoice, menerima invoice, mengirim konfirmasi bayar, menerima konfirmasi bayar, membuat laporan piutang, menerima laporan.

Analisa PIECES

  1. Perfomance (kinerja)

  2. Perfomance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

  3. Information (informasi)

  4. Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada

  5. Economy (Ekonomi)

  6. Sistem yang ada saat ini masih konvensional, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data tagihan, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

  7. Control (Kontrol)

  8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk menigkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

  9. Effisiency (Efisiensi)

  10. Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum.

  11. Service(Pelayanan)

  12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

    1. Processor : intel (R) Core (TM)

    2. Monitor : 15 inch

    3. Keyboard : Standar

    4. Mouse : Standar

    5. RAM : 2GB

    6. Hard Disk : 32 GB

    7. Printer : Laserjet

  2. Spesifikasi Software

    1. Windows 7

    2. Microsoft Excel 2013

    3. ETaxInvoice

    4. Google Chrome

  3. Hak kses (Brainware)

    1. admin finance

    2. manager finance

Permasalahan yang dihadapi dan Altenatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, terdapat permasalahan yang dihadapi, yaitu:

  1. Sistem pengolahan data piutang yang berjalan di PT. Mitra Toyotaka Indonesia saat ini masih dilakukan dengan konvensional, yaitu catatan manual dan rekap data menggunakan Microsoft Excel, data piutang customer masih tergabung menjadi satu dalam satu worksheet.

  2. Sistem pengolahan data piutang di PT. Mitra Toyotaka Indonesia dirasa masih kurang maksimal karena masih manual dengan Microsoft Excel, data belum terdatabase dan belum terintegrasi, dimana masih terjadi salah input data tagihan milik customer dikarenakan data masing-masing customer tidak dipisah, dimana admin juga masih harus menambah baris pada lembar kerja Microsoft Excel untuk dapat menginput apabila ada tambahan tagihan milik customer.

  3. Dalam proses pembuatan laporan data piutang, rekap piutang customer digabung menjadi satu worksheet, proses pembuatan laporan data customer dapat mengurangi keakuratan laporan tersebut karena dapat terjadi kesalahan masuknya tagihan dan pemotongan tagihan cutomer.

  4. Admin juga membuat backupan laporan data piutang dengan mengunakan buku besar.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, maka diusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membangun aplikasi sistem informasi pengendalian piutang yang dapat mengurangi kendala-kendala yang sering terjadi sehingga dapat mempermudah proses kegiatan pengotrolan dan pelaporan piutang yang berisi informasi yang akurat dan relevan.

  2. Sistem aplikasi yang dapat membantu dalam mengolah data piutang customer sampai dengan pembuatan laporan

  3. Sistem aplikasi yang dapat merekap data tagihan secara menyeluruh dan per masing-masing customer serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan laporan yang diinginkan.

  4. Sistem yang dapat mengurangi adanya kesalahan dalam proses input maupun pengolahan data serta dapat memaksimalkan hasil laporan data tagihan atau piutang dari customer yang akan diterima oleh atasan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang didapat dari hasil pengumpulan data di lapangan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan sistem dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi. Berikut elisitasi tahap I yang telah dibuat

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisistasi tahap I dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desireable, Innesential), yang bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang dibutuhkan dengan rancangan yang disanggupi oleh pemrogram. Berikut elisitasi tahap II yang telah dibuat:

Keterangan :

  1. M (Mandatory) : berarti penting atau dibutuhkan

  2. D (Desireable) : berarti diinginkan. Yaitu tidak terlalu penting dan dapat dihilangkan

  3. I (Innesential) : berati diluar sistem

Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. L artinya Low, maksudnya mudah untuk dikerjakan.

  2. M artinya Middle, maksudnya mampu untuk dikerjakan.

  3. H artinya High, maksudnya sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus di eliminasi

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah sistem yang akan dikerjakan.


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Dengan melakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia, maka selanjutnya diketahui bahwa sistem saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan dalam pegolahan dan rekapitulasi laporan piutang atau tagihan.

Setelah diketahui masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan, langkah selanjutnya yaitu perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terdapat pada sistem yang berjalan dengan berbasis web ( local ) sehingga mempermudah dan mempercepat dalam pembuatan laporan dan pemantauan laporan oleh pimpinan.

Sistem yang diusulkan adalah sebuah sistem yang diperoleh dari proses analisa pada sistem lama bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem yang lama, untuk mengurangi permasalahan yang sering terjadi. Berikut uraian prosedur sistem usulan :

  1. Admin

  2. 1. Admin melakukan login.

    2. Sistem menampilkan menu untuk admin.

    3. Admin menambah, mengubah dan menghapus data pada menu master user.

    4. Admin menambah, mengubah dan menghapus data pada menu master produk.

    5. Admin menambah, mengubah dan menghapus data pada menu master customer.

    6. Admin menambah, mengubah, menghapus data pada menu transaksi.

    7. Admin membuat laporan dan mencetak data piutang/tagihan.

    8. Admin melakukan logout.

  3. Finance

  4. 1. Melakukan login.

    2. Sistem menampilkan menu untuk Finance.

    3. Finance melakukan pengecekan pada menu transaksi.

    4. Finance melakukan pengecekan pada data laporam piutang/tagihan.

    5. Finance melakukan logout.

  5. Pimpinan

  6. 1. Melakukan login.

    2. Pimpinan hanya dapat melakukan pengecekan pada data laporan piutang/ tagihan.

    3. Pimpinan melakukan logout .

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan rancangan sistem.

  2. 3 (tiga) actor, yaitu Admin, Finance dan Pimpinan.

  3. 17 (tujuh belas) use case yang dilakukan para actor tersebut, diantaranya: Admin melakukan login, kemudian input data user, produk, customer apabila ada tambahan baru, kemudian admin menginput data transaksi PO, surat jalan, invoice, dan transaksi pembayaran customer, sehingga menjadi sebuah laporan data piutang/tagihan yang dapat dilihat oleh finance dan pimpinan.

  4. 4 Include

  5. 11 Extend

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Rancangan activity diagram yang dibuat berdasarkan prosedur sistem yang telah diusulkan, untuk menggambarkan proses sistem pengendalian internal piutang yang baru dan dapat memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses.

Activity Diagram Admin

Rancangan activity diagram yang diusulkan untuk actor Admin adalah sebagai berikut :

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian activity diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. 1(satu) initial node, yang mengawali obyek.

  2. 46 (empat puluh enam) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

  3. 16 (enam belas) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

  4. 1 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

  5. 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.

Activity Diagram Finance

Rancangan activity diagram yang diusulkan untuk actor Finance adalah sebagai berikut :

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian activity diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. 1(satu) initial node, yang mengawali obyek.

  2. 21 (dua puluh satu) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

  3. 6 (enam) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

  4. 1 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

  5. 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.

Activity Diagram Pimpinan

Rancangan activity diagram yang diusulkan untuk actor Pimpinan adalah sebagai berikut :

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian activity diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. 1(satu) initial node, yang mengawali obyek.

  2. 12 (dua puluh satu) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

  3. 4 (empat) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

  4. 1 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

  5. 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.

Sequence Diagram yang Diusulkan

Rancangan sequence diagram yang dibuat berdasarkan prosedur sistem yang telah diusulkan, untuk menggambarkan proses sistem pengendalian internal piutang yang baru dan dapat menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem berupa messages yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait)

Sequence Diagram Admin

Rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk actor Admin adalah sebagai berikut :

  1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Admin

  2. 11 (sebelas) lifeline, antar muka yang saling berinterkasi yaitu terdiri dari login, home, master user, master produk, master customer, transaksi (data PO, surat jalan, invoice, pembayaran), laporan data PO, laporan surat jalan, lamporan invoice, laporan piutang dan logout.

  3. 14 (empat belas) messages, yaitu komunikasi antar obyek yang dilakukan oleh actor antara lain Memasukkan username dan password, login salah, perulangan login jika gagal, login berhasil, masuk menu Home, input edit hapus data user, input edit hapus data produk, input edit hapus data customer, intput edit hapus print (data PO, Surat Jalan, Invoice, Pembayaran), view dan print laporan data PO, view dan print laporan surat jalan, view dan print laporan invoice, view dan print laporan piutang dan melakukan logout.

Sequence Diagram Finance

Rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk actor Finance adalah sebagai berikut :

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian sequence diagram tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Finance.

  2. 8 (delapan) lifeline, antar muka yang saling berinterkasi yaitu terdiri dari login, home, transaksi (data PO, surat jalan, invoice, pembayaran), laporan data PO, laporan surat jalan, lamporan invoice, laporan piutang dan logout.

  3. 11 (sebelas) messages, yaitu komunikasi antar obyek yang dilakukan oleh actor antara lain Memasukkan username dan password, login salah, perulangan login jika gagal, login berhasil, masuk menu Home, view & print transaksi (data PO, Surat Jalan, Invoice, Pembayaran), view dan print laporan data PO, view dan print laporan surat jalan, view dan print laporan invoice, view dan print laporan piutang dan melakukan logout.

Sequence Diagram Pimpinan

Rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk actor Pimpinan adalah sebagai berikut :

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian sequence diagram tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pimpinan

  2. 7 (tujuh) lifeline, antar muka yang saling berinterkasi yaitu terdiri dari login, home, laporan data PO, laporan surat jalan, laporan invoice, laporan piutang dan logout.

  3. 10 (sepuluh) messages, yaitu komunikasi antar obyek yang dilakukan oleh actor antara lain Memasukkan username dan password, login salah, perulangan login jika gagal, login berhasil, masuk menu Home, view dan print laporan data PO, view dan print laporan surat jalan, view dan print laporan invoice, view dan print

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Berdasarkan gambar Class diagram sistem yang diusulkan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 8 ( delapan ) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tbl_login, tbl_customer, tbl_po, tbl_detail_po, tbl_produk, tbl_surat_jalan, tbl_invoice, tbl_pembayaran.

  2. 6 (enam) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data yang memberikan penjelasan secara rinci tentang masing-masing basis data yang digunakan dalam sistem, sebelum memaparkan basis data yang ada terlebih dahulu digambarkan class diagram system yang diusulkan.

  1. Nama Field : tbl_detail_po

  2. Isi : id_po, detail_po, id_produk, qty

    Fungsi : Untuk menyimpan data user

    Media: Harddisk

    Panjang Record: 16 karakter

    Primary Key: detail_po


  3. Nama Field : tbl_invoice

  4. Isi : no_invoice, tgl_invoice, id_sj

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 14 katakter

    Primary Key : no_invoice


  5. Nama Field : tbl_surat_jalan

  6. Isi : id_sj, tgl_sj, no_sj, id_po, no_kendaraan

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 33 karakter

    Primary Key: id_sj


  7. Nama Field : tbl_pembayaran

  8. Isi : no_pembayaran, tgl_pembayaran, no_invoice,jumlah_bayar

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 30 karakter

    Primary Key: no_pembayaran


  9. Nama Field : tbl_produk

  10. Isi : id_produk, nama_produk, satuan, jenis, size, chassis, Type, harga

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 140 karakter

    Primary Key: id_produk


  11. Nama Field : tbl_po

  12. Isi : id_po, tgl_po, no_po, id_customer

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 28 karakter

    Primary Key: id_po


  13. Nama Field : tbl_login

  14. Isi : id, username, password, level

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 25 karakter

    Primary Key: id

  15. Nama Field : tbl_customer

  16. Isi : id_customer, nama_customer, alamat_customer, Npwp, tgl_customer

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 86 karakter

    Primary Key : id_customer


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Rancangan Prototype

Tampilan Prototype Login

Tampilan prototype login ini berisi tampilan login yang akan digunakan beberapa level user untuk mengakses masuk halaman utama.

Gambar 4.9 Tampilan prototype Login

Tampilan Prototype Home

Tampilan prototype Home ini berisi tampilan profil user yang mengakses dan beberapa ikon menu seperti home/dashboard, master, transaksi, dan laporan.:

Gambar 4.10 Tampilan prototype Homw

Tampilan Prototype Menu User

Tampilan prototype menu user ini berisi tampilan username, password, level.

Gambar 4.11 Tampilan prototype Menu User

Tampilan Prototype Menu Produk

Tampilan prototype menu produk ini berisi tampilan nama produk, satuan, jenis, size, chassis, type, dan harga.

Gambar 4.12 Tampilan prototype Menu Produk

Tampilan Prototype Menu Customer

Tampilan prototype menu customer ini berisi nama customer, alamat, no. Telepon, dan NPWP.

Gambar 4.13 Tampilan prototype Menu Customer

Tampilan Prototype Menu Purchase Order (PO)

Tampilan prototype menu PO ini berisi tanggal PO, nomor PO, dan nama customer.

Gambar 4.14 Tampilan prototype Menu PO

Tampilan Prototype Menu Surat Jalan

Tampilan prototype menu surat jalan ini berisi tanggal SJ, nomor SJ, nomor PO dan nomor kendaraan

Gambar 4.15 Tampilan prototype Menu Surat Jalan

Tampilan Prototype Menu Invoice

Tampilan prototype menu Invoice ini berisi nomor invoice, tanggal invoice, dan nomor SJ.

Gambar 4.16 Tampilan prototype Menu Invoice

Tampilan Prototype Menu Pembayaran

Tampilan prototype menu pembayaran ini berisi nomor pembayaran, tanggal pembayaran, nomor invoice, jumlah bayar.

Gambar 4.17 Tampilan prototype Menu Pembayaran

Tampilan Prototype Menu Laporan PO

Tampilan prototype menu laporan PO ini berisi dari tanggal dan sampai tanggal.

Gambar 4.18 Tampilan prototype Menu Laporan PO

Tampilan Prototype Menu Laporan Surat Jalan

Tampilan prototype menu laporan Surat Jalan ini berisi dari tanggal dan sampai tanggal.

Gambar 4.19 Tampilan prototype Menu Laporan Surat Jalan

Tampilan Prototype Menu Laporan Invoice

Tampilan prototype menu laporan Invoice ini berisi dari tanggal dan sampai tanggal.

Gambar 4.20 Tampilan prototype Menu Laporan Invoice

Tampilan Prototype Menu Laporan Piutang

Tampilan prototype menu laporan Piutang ini berisi nama customer

Gambar 4.21 Tampilan prototype Menu Laporan Piutang

Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Spesifikasi Hardware

  2. Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi pengendalian internal piutang antara lain sebagai berikut :

    1. Processor  : Intel Dual Core 1000M

    2. Monitor  : 14 inch

    3. Ram  : 2 Gb

    4. Harddisk  : 500 Gb

  3. Spesifikasi Software

    1. Windows 7

    2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise

    3. Database Server : MySQL

    4. Microsoft Office 2010

    5. XAMPP 1.7.3

    6. Adobe Dreamweaver CS6

    7. Web Browser : Google Chrome / Mozilla Firefox

  4. Hak kses (Brainware)

  5. Dalam rancangan sistem pengendalian internal piutang, user yang berhak mengakses dan mengoperasikan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Admin

    2. Finance

    3. Pimpinan

Rancangan Web yang Diusulkan

Tampilan Web Login

Tampilan Web login ini berisi tampilan login yang akan digunakan beberapa level user untuk mengakses masuk halaman utama.

Gambar 4.22 Tampilan Web Login

Tampilan Web Home

Tampilan Web Home ini berisi tampilan profil user yang mengakses dan beberapa ikon menu seperti home/dashboard, master, transaksi, dan laporan.:

Gambar 4.23 Tampilan Web Home

Tampilan Web Menu User

Tampilan Web menu user ini berisi tampilan username, password, level.

Gambar 4.24 Tampilan Web Menu User

Tampilan Web Menu Produk

Tampilan Web menu produk ini berisi tampilan nama produk, satuan, jenis, size, chassis, type, dan harga.

Gambar 4.25 Tampilan Web Menu Produk

Tampilan Web Menu Customer

Tampilan Web menu customer ini berisi nama customer, alamat, no. Telepon, dan NPWP.

Gambar 4.26 Tampilan Web Menu Customer

Tampilan Web Transaksi Data Purchase Order (PO)

Tampilan Web Transaksi Data PO ini berisi tanggal PO, nomor PO, dan nama customer.

Gambar 4.27 Tampilan Web Transaksi Data PO

Tampilan Web Transaksi Surat Jalan

Tampilan Web Transaksi surat jalan ini berisi tanggal SJ, nomor SJ, nomor PO dan nomor kendaraan

Gambar 4.28 Tampilan Web Transaksi Surat Jalan

Tampilan Web Transaksi Invoice

Tampilan Web Transaksi Invoice ini berisi nomor invoice, tanggal invoice, dan nomor SJ.

Gambar 4.29 Tampilan Web Transaksi Invoice

Tampilan Web Transaksi Pembayaran

Tampilan Web Transaksi pembayaran ini berisi nomor pembayaran, tanggal pembayaran, nomor invoice, jumlah bayar.

Gambar 4.30 Tampilan Web Transaksi Pembayaran

Tampilan Web Menu Laporan PO

Tampilan Web menu laporan PO ini berisi dari tanggal dan sampai tanggal.

Gambar 4.31 Tampilan Web Menu Laporan PO

Gambar 4.32 Tampilan cetak Laporan PO

Tampilan Web Menu Laporan Surat Jalan

Tampilan Web menu laporan Surat Jalan ini berisi dari tanggal dan sampai tanggal.

Gambar 4.33 Tampilan Web Menu Laporan Surat Jalan

Gambar 4.34 Tampilan cetak Laporan Surat Jalan

Tampilan Web Menu Laporan Invoice

Tampilan Web menu laporan Invoice ini berisi dari tanggal dan sampai tanggal.

Gambar 4.35 Tampilan Web Menu Laporan Invoice

Gambar 4.36 Tampilan cetak Laporan Invoice

Tampilan Web Menu Laporan Piutang

Tampilan Web menu laporan Piutang ini berisi nama customer

Gambar 4.37 Tampilan Web Menu Laporan Piutang

Gambar 4.38 Tampilan cetak Laporan Piutang

Schedule Implementasi

Di dalam penulisan dan perancangan penelitian ini, dimiliki batasan waktu dalam menyelesaikannya agar proses perancangannya dapat segera diselesaikan sesuai target dan dapat dimanfaatkan oleh pihak PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Berikut rincian dan jadwal kegiatan tersebut :

Berdasarkan tabel 4.11 Time Schedule Implementasi yang dilakukan di PT. Mitra Toyotaka Indonesia maka terdapat :

  1. Pembuatan Proposal

  2. Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah secara garis besar acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.

  3. Pengumpulan Data

  4. Pada tahap ini, wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan dilakukan kepada stakeholder sebagai bahan pendukung dan informasi yang akurat yang dilakukan selama dua minggu.

  5. Analisa Sistem

  6. Melakukan pengkajian terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada stakeholder selama dua minggu.

  7. Perancangan Sistem

  8. Pada tahap ini merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang baik agar mudah dipahami oleh seorang membuat program, perancangan sistem berlangsung selama empat minggu.

  9. Pembuatan Program

  10. Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program dan mendesain program yang akan dieksekusi oleh user, pembuatan program berlangsung sebelas minggu.

  11. Testing Program

  12. Testing program ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama dua minggu.

  13. Evaluasi Program

  14. Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem, evaluasi berlangsung selama dua minggu.

  15. Perbaikan Program

  16. Setelah melakukan evaluasi program dan pengujian program masih terdapat kesalahan pada program tersebut maka program diperbaiki hingga valid dan maksimal selama tiga minggu.

  17. Implementasi Program

  18. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia, implementasi program berlangsung selama empat minggu.

  19. Dokumentasi

  20. Proses dokumentasi terhadap kegiatan yang, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu mengumpulkan data hingga program di implementasikan pada pihak stakeholder.

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

Berikut rincian biaya sesuai dengan kebutuhan penelitian antara lain :

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada sistem pengendalian internal piutang pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem pengolahan data piutang yang berjalan di PT. Mitra Toyotaka Indonesia saat ini masih dilakukan dengan konvensional, yaitu catatan manual dan rekap data menggunakan Microsoft Excel, data piutang customer masih tergabung menjadi satu dalam satu worksheet.

  2. Masih terdapat beberapa kendala pada sistem pengendalian piutang pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia dirasa masih kurang maksimal karena masih manual dengan menggunakan Microsoft Excel, data belum terdatabase dan belum terintegrasi, dimana masih rentan terjadi salah input data tagihan milik customer dikarenakan data masing-masing customer tidak dipisah, admin juga masih harus menambah baris pada lembar kerja Microsoft Excel untuk dapat menginput apabila ada tambahan tagihan milik customer, proses pembuatan laporan data customer dapat mengurangi keakuratan laporan tersebut karena dapat terjadi kesalahan masuknya tagihan dan pemotongan tagihan cutomer.

  3. Berdasarkan sistem informasi yang telah berjalan, maka penulis membuat rancangan sistem informasi pengendalian internal piutang berbasis web pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia, dimana sistem pengendalian internal piutang yang dihasilkan dapat mempermudah stakeholder dalam melakukan kegiatan arus keuangan perusahaan serta mempermudah pengambilan keputusan oleh pimpinan. Perancangan sistem informasi pengendalian internal piutang digambarkan dengan diagram UML, menggunakan bahasa pemrograman PHP, juga menggunakan MySql sebagai database yang dibangun. Sebagai media tampilan menggunakan Adobe Dreamweaver dan Notepad++. Dengan perancangan sistem informasi pengendalian internal piutang dapat menghasilkan informasi keuangan yang lebih cepat dan akurat.

Saran

Agar penggunaan sistem informasi pengendalian internal piutang pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia dapat terwujud dengan baik, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat lebih dikembangkan, antara lain :

  1. Setelah dilakukan implementasi tidak menutup kemungkinan pengembangan sistem dan mengikuti kebutuhan yang ada, agar kekurangan sistem yang telah dibuat dapat dilengkapi dengan cara diperbaiki maupun ditambah menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada.

  2. Perlu meningkatkan konsentrasi dan ketelitian user dalam melakukan pekerjaaan agar dapat terhindar atau meminimalisir human error, agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan, dan tepat waktu.

  3. Perlu dilakukan backup database secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan atau error pada komputer ataupun disebabkan ganguan listrik secara menyeluruh , maka dengan adanya fitur backup tersebut data menjadi lebih aman.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Darmawan,Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
  2. Kausar, Ahmad. Yusuf Fazri Sutiawan, Vidila Rosalina. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere PRO CS 5. Journal PROSISKO ISSN: 2406-7733 Vol. 2 No. 1.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung : Abdi Sistematika
  4. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 5,7 5,8 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Yogyakarta: Grasindo.
  6. 6,0 6,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta
  7. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
  8. 8,0 8,1 8,2 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  9. Kanal, Abhisek and Aishwaraya. 2016. Data Analysis and Business Modelling in Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. International Journal of Computer Science and Information Technologies Vol.7 Diambil dari:http://ijcsit.com/docs/Volume%207/vol7issue5/ijcsit2016070506.pdf
  10. 10,0 10,1 Tamodia, Widya. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  11. Yuliana, Khozin dkk. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Jurnal Sensi. Vol. 3 No. 2 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  12. Muslihudin, Muhammad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  13. Yuliastrie,dkk. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  14. 14,0 14,1 14,2 Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  15. Wahana Komputer.2013. Shortcourse SQL. Yogyakarta : CV Andi Offset.
  16. 16,0 16,1 Murad, Dina Fitria., Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  17. 17,0 17,1 17,2 Hery.2014. Akuntansi Dasar 1 & 2. Jakarta : PT Grasindo.
  18. 18,0 18,1 Wijayanti, Nanik Dyah, Hendro Subroto, Suhendro. 2017. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Penjualan Kredit Pada Al-Ikhlas Stationery Surakarta. ISSN: 2337-4349. Jurnal Ilmiah IENACO, hal. 664-668. Diambil dari : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/8610/IENACO%20108.pdf?sequence=1
  19. 19,0 19,1 19,2 19,3 19,4 19,5 Dunia, Firdaus A. 2013. Pengantar Akuntansi. Edisi Keempat.Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
  20. Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah : Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML) . Bandung : Abdi Sistematika.
  21. K.P. Jayant, Renu Garg, Prof. Ajaya Rana. 2014. An Approach Of Design Testing Based On UML Diagram. India : International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering (IJARCSSE) : Febuary PP.148153 ISSN:22128X Vol. 4 Issue.2. Diambil dari :http://ijarcsse.com/Before_August_2017/docs/papers/Special_Issue/icadet2014/Lord_38.pdf
  22. Rahardi, Majid dkk. 2016. Perancangan Sistem Group Tracking Pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile. Diambil dari : https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/viewFile/1208/1150
  23. Chan, Syahrial. 2017. Membuat Aplikasi Database Dengan Power Builder 12.6 Dan MySQL. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  24. Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  25. Ariyani, Wiga, Djoko Hanantjo dan Bambang Eka Purnama. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 No.5. Diambil dari : https://www.ijsr.net/archive/v4i5/SUB154122.pdf
  26. Adi, Sumaryadi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing.
  27. 27,0 27,1 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad. Bekasi: Tesis Prototipe Sistem E-Learning. ISSN:1979-296X. Diambil dari: http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor_Exacta/article/viewFile/257/243
  28. Amrullah, Agit dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
  29. Sibero, Alexander F. K. 2013. Web Programming Power Pack. Yogyakarta: MediaKom.
  30. Desai, Prashant Ramchandra. A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol. 4 Issue 7 E-ISSN: 2347-2693. Diambil dari: https://www.researchgate.net/publication/306248698_A_Survey_of_Performance_Comparison_between_Virtual_Machines_and_Containers
  31. Bulla, Chetan dkk. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC) Vol. 7 Issue No. 6. http://ijesc.org/upload/319c9dc1d363d5730c2d2e8e5f9a13f6.My%20Campus%20Android%20Application.pdf
  32. 32,0 32,1 Wahana Komputer. 2014. Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Andi Offset.
  33. Sidik, Betha. Husni L. Pohan. 2014. “Pemrograman Web dengan HTML”. Bandung: Informatika.
  34. Masykur, Fauzan. Fiqiana Prasetiyowati. 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendalian Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. Vol. 14 No. 1. ISSN Online: 2407-0939. Diambil dari: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin/article/viewFile/2185/2280
  35. Rini, Puput Puspito, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global). Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1 ISSN: 2088-1762. Diambil dari: http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/98/100
  36. 36,0 36,1 Mustaqbal, M Sidi, Roeri Fajri Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I No. 3 ISSN: 2407-3911.
  37. Jan, Syed Roohillah dkk. 2016. An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies. International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) Vol. 2 Issue 2 ISSN: 2394-4099.
  38. Budisetyo , Handoko . 2016 . Pemrogramman PHP dan MySL untuk Pemula . Yogyakarta : Andi
  39. Supono . 2016 . Pemrograman Web dengan menggunakan PHP dan Framework codeigniter . Yogyakarta : Deepublish
  40. Koshti, Megha. Sanjay Ganorkar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753. Diambil dari: https://www.ijirset.com/upload/2016/may/337_Megha%20Main%20Paper%20for%20International%20Journal.pdf
  41. Palevi, Angga Reza, Krisnawati. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Website pada SMP Negeri 2 Mojosongo Boyolali. Jurnal Ilmiah DASI ISSN: 1411-3201 Vol. 14 No. 04. Yogyakarta: STMIK AMIKOM. Diambil dari: https://media.neliti.com/media/publications/90633-ID-analisis-dan-perancangan-sistem-informas.pdf
  42. Kardianto, Dedy Whinata. 2014. Media Pembelajaran Olahraga Bola Voli Berbasis Web. E- jurnal Phedral Penja Vol. 9 No.2. Diambil dari: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/penjaskesrek/article/view/6285/4319
  43. Budianto dkk. Mei 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3
  44. Rahayu, Sri dkk. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Jurnal Sensi. Vol. 3 No. 2 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  45. Habibie, Nabila. 2013. Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada PT Adira Finance Cabang Manado. ISSN: 2303-1174. Jurnal Ilmiah EMBA Vol. 1 No. 03-Juni 2013, hal. 494-502. Diambil dari: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1849/1460
  46. Hamel, Gary. 2013. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Piutang Pada PT Nusantara Surya Sakti. ISSN: 2303-1174. Jurnal Ilmiah EMBA Vol. 1 Nomor 03-Juni 2013, hal. 274-281. Diambil dari: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1736/1378
  47. Adhariani, Meilina. 2017. Analisis Sistem Pengendalian Intern Piutang Pada CV. Varia Rasa Banjarmasin. Jurnal Ilmiah KINDAI Vol. 13 No. 03-Juli 2013, hal. 290-300.
  48. Afifah, Natalia Nur, Santirianingrum Soebandhi dan Rony Wardhana. 2015. Analisis Pengendalian Internal Atas Piutang Pada PT GIS. ISSN: 2443-1532. E-Jurnal Spirit Pro Patria Vol. 1 Nomor 01-April 2015, hal. 54-68
  49. Duru, Anastasia Nwakaego, Michael Chidiebere Ekwe, dan Innocent Ikechukwu. 2014. Account Receivable Management And Corporate Performance Of Companies In The Food & Beverage Industry : Evidence From Nigeria. European Journal of Accounting Auditing and Finance Research. Vol.2,No.10, December 2014, pp.34-47. Diambil dari: http://www.eajournals.org/wp-content/uploads/Accounts-Receivable-Management-and-Corporate-Performance-of-Companies-in-the-Food-Beverage-Industry.pdf
  50. Darko, Ernest Arppiah, Samuel Adarkwah, Francis Dorkor, Edmund Kyei. 2016. Management of Accounts Receivable in Utility Companies : A Focus on Electricity Company og Ghana (E.C.G). ISSN: 2222-6990. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, Vol. 6, No. 11. Diambil dari:http://hrmars.com/hrmars_papers/Management_of_Accounts_Receivables_in_Utility_Companies_A_focus_on_Electricity_Company_of_Ghana_(E.C_.G_.)_1.pdf
  51. Jindal, Divya, Simran jain, Vartika. 2017. Effects of Receivables Management on Profitability : A Study of Commercial Vehicle Industry in India. ISSN : 2413-3396. International Journal Applied Sciences and Management Vol.2, No.2,hal. 246-255.
  52. Slekelova A, dkk. 2017. Receivables Management : The Importance of Financial Indicators In Assessing The Creditworthiness. Polish Journal Of Management Studies. Vol.15, No.2. Diambil dari: http://yadda.icm.edu.pl/yadda/element/bwmeta1.element.baztech-d1be45a9-9a91-46dd-99c6-6a3b2ba8638a
  53. Osadchy, Eduard Aleksandrovich, Elvir Munirovich Akhmetshin. 2015. Development of the Financial Control System in the Company in Crisis. ISSN: 2039-9340. Mediterranean Journal of Social Sciences. Vol.6, No.5 S2, September 2015. Diambil dari: http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.952.4238&rep=rep1&type=pdf


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A


A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.2. Form Pergantian Judul
A.3. Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing I
A.4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.5. Validasi Skripsi
A.6. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.7. Kwitansi Pembayaran RC & Sidang
A.8. Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil
A.9. Daftar Nilai
A.10. Form Seminar Proposal
A.11. Form Final Presentasi
A.12. Form Pertemuan Sktakeholder
A.13. Form Validasi Sidang dan Cek List Validasi Sidang
A.14. Form Penerbetitan Dokumen
A.15. Sertifikat RCEP TOEFL
A.16. Sertifikat Prospek
A.17 Sertifikat Tridharma
A.19. Sertifikat IT Nasional
A.20. Sertifikat IT Internasional
A.21. Form Pendaftaran Sidang
A.22 Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B


B.1. Surat Keterangan Observasi
B.2. Surat Implementasi Program
B.3. Form Wawancara Stakeholder


LAMPIRAN C


C.1. Form Invoice
C.2. Form Faktur Pajak
C.3. Form Invoice
C.4. Form Surat Jalan