SI1414477593

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN APLIKASI MAPPING INVENTORY PADA

PT.OTANI PREMIUM PAPER INDUSTRY BERBASIS WEB


SKRIPSI


120px-Logo_stmik_raharja.jpg


Disusun Oleh :

1414477593
FITRI YECELLY


JURUSAN Sistem Informasi

KONSENTRASI Komputer Akuntansi

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN APLIKASI MAPPING INVENTORY

PADA PT. OTANI PREMIUM PAPER INDUSTRY

BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1414477593
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 JANUARI 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T., M.M)
       
(Nur Azizah,M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN APLIKASI MAPPING INVENTORY

PADA PT.OTANI PREMIUM PAPER INDUSTRY

BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1414477593
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)
   
(Endang Suryana, S.Sos., M.M)
NID : 03009
   
NID : 07142

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI MAPPING INVENTORY

PADA PT. OTANI PREMIUM PAPER INDUSTRY

BERBASIS WEB


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414477593
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Kompute Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1414477593
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
(Fitri Yecelly)
NIM : 1414477593

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

PT. Otani Premium Paper Industry merupakan suatu perusahaan yang berkembang pesat melayani perusahaan – perusahaan bank ternama dan lainnya. Perusahaan yang memproduksi thermal/register roll berdomisili di daerah Jatake-Tangerang, PT. Otani Premium Paper Indutry terus menjalankan visi dan mewujudkan misinya. PT. Otani Premium Paper Industry sebetulnya sudah baik tetapi masih menggunakan pencatatan biasa yaitu dengan mengunakan buku dan Microsoft Excel. karena banyaknya eceran atau sisa produk yang sering terjadi dilapangan yang akan menghambat untuk pengiriman dan permintaan produksi terhambat, karena harus mencari dimana sisa produk tersebut untuk pengiriman. Kondisi ini pasti akan memakan waktu yang lebih lama karena harus mencari pada setiap rak yang ada. Pada penelitian ini digunakan metode analisa sistem menggunakan SWOT teknologi yang berkembang sangat pesat sehingga berbagai macam informasi dapat diperoleh dan di proses analisa dengan mudah dan cepat. Sedangkan metode perancangan menggunakan dimana diagram mengunakan UML (Unified Modelling Language) dimana diagram mengunakan use case, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Oleh sebab itu inovasi baru sistem informasi berbasis web yang nantinya bisa di akses dan di kontrol melalui perangkat komputer atau smartphone dimana nantinya sistem ini akan terintegrasi dengan database sehingga memudahkan proses laporan penyimpanan barang di masing-masing lokasi yang lebih cepat dan data yang diinput secara otomatis akan mempermudah pengontrolan barang yang ada dilapangan lebih efektif bisa juga di sebut dengan mapping inventory karena memerlukan denah atau layout lokasi di area gudang.


Kata Kunci: Mapping Inventory, UML,basis web dan SWOT.

ABSTRACT

PT. Otani Premium Paper Industry is a fast growing company servicing leading banks and other companies. The company producing thermal / register roll is domiciled in Jatake-Tangerang area, PT. Otani Premium Paper Indutry continues to carry out its vision and realize its mission. PT. Otani Premium Paper Industry actually has been good but still using regular notes that is by using the book and Microsoft Excel. because of the large number of retail or product remnants that often occur in the field that will inhibit the delivery and demand for production is hampered, because they have to find where the rest of the product for delivery. This condition will definitely take longer because you have to search on every shelf. In this research used system analysis method using SWOT technology that developed very rapidly so that various kinds of information can be obtained and in the process of analysis easily and quickly. While the design method using where the diagram using UML (Unified Modeling Language) where the diagram using the use case, activity diagrams, sequence diagrams and class diagrams. Therefore, a new innovation of web-based information system that can later be accessed and controlled via a computer or smartphone device where later this system will be integrated with the database so as to facilitate the process of storing the goods in each location faster and data inputted automatically will facilitate the control of goods in the field more effectively can also be called the mapping inventory because it requires a layout or layout location in the warehouse area.


Keywords: Mapping Inventory, UML, web base and SWOT

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Skirpsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai pada waktunya. Tujuan darii penulisan Laporan Skirpsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusun Laporan Skripsi ini akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T., M.M. selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika (STMIK).

3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK RAHARJA dan juga sebagai dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

4. Ibu Azizah, M.Akt., M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

5. Bapak Endang Suryana, S.Sos., M.M. selaku pembimbing ke II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Bapak Robert Riady, selaku Direktur Utama PT. Otani Premium Paper Industry.

8. Bapak Hery Prianto, S.H. selaku stakeholder di PT. Otani Premium Paper Industry.

9. Kedua orang tua dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

10. Francisco Tri Supriyanto, S.T., M.M. selaku suami yang telah memberikan support kepada penulis.

11. Septi, Nurul Aini, Alfid dan Rahmadi serta teman-teman yang telah memberikan dukungan, serta sebuah persahabatan dan kerjasama yang baik selama bekerja dan kuliah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang,23 Januari 2018

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT. Otani Perimum Paper Industry merupakan perusahaan yang tanggap akan teknologi dan sangat memperhatikan kenyamanan pada karyawan dalam bekerja khususnya pada bagian gudang. PT. Otani Premium Paper Industry memproduksi thermal/register roll berdomisili di daerah Jatake-Tangerang, Gudang merupakan salah satu devisi atau bagian yang sangat penting terhadap suatu perusahaan, pada bagian gudang berperan sebagai suatu tatanan untuk mengelolaan dari aktifitas yang saling berhubungan untuk melakukan penyimpanan sementara.

Gudang adalah suatu tempat untuk menyimpan carang baik berupa bahan baku, bahan pendukung dan barang jadi. Ada beberapa kegiatan penyimpanan barang sementara ini terbagi atas shipping (pengiriman), reciving (penerimaan),putaway (penyimpanan), move (pergerakan) dan picking (pengambilan). Pelaksanaan pada beberapa kegiatan diatas diatur oleh manajemen warehouse.

Kondisi yang terjadi pada PT. Otani premium paper Industry adalah penempatan barang di gudang yang memiliki pengatuaran kurang baik, sehingga sering terjadinya penumpukan barang di suatu tempat dan selain sering terjadi penumpukan ternyata terdapat ruang yang masih kosong. Disini kita bisa lihat cara pengaturan barang yang baik pada gudang PT. Otani Premium Paper Industry. Sesuai dengan tujuan dan fungsi gudang, maka perlu dilakukan sebuah kajian tentang aktivitas di dalam gudang PT. Otani Premium Paper Industry, adapun permasalahan yang terjadi di lapangan sebagai berikut : terjadinya kerusakan produk, sering terjadinya kehilangan eceran sehingga menyebabkan kurang akuratnya data, berbagai macam material menumpuk pada setiap area, pelayanan terhadap logistik dan produksi sering terlambat.

Akibat permasalahan yang sering timbul, maka perlu dilakukannya suatu penelitian ulang untuk mengidentifikasi masalah dalam tata letak gudang bahan baku, bahan pendukung dan barang jadi. Sehingga memperoleh pelaporan yang baik dan akurat. Jika gudang di buat sesuai dengan kebutuhan, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih baik dan para pekerja akan nyaman melaksanakan kegiatannya. Dengan adanya proses identifikasi, memberikan layout serta pemetaan dalam tata letak barang yang ada di gudang tentu akan sangat membantu dalam memberikan pelayanan terhadap permintaan serta penerimaan barang dari produksi dan logistik akan mengurangi waktu proses pencarian barang yang sering terjadi.

Dan hasil keberhasilan gudang tersebut akan terlihat pada hasil stock opname dan penghematan waktu dalam pencarian barang pada saat stock opname. Stock opname ini juga diperlukan setiap akhir bulan sebagai bagian dari kontrol barang di gudang dan mengetahui selisih tidaknya barang tersebut. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas penulis berkesimpulan untuk mengambil judul “Perancangan Aplikasi Mapping Inventory Pada PT. Otani Premium Paper Industry Berbasis Web “.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi yang berjalan di gudang PT.Otani Premium Paper Industry?

  2. Apakah sistem informasi stock berdasarkan lokasi pada PT.Otani Premium Paper Industry saat ini sudah optima1?

  3. Bagaimana membagun sistem yang mampu membantu mengoptimalkan sistem informasi stock pada gudang PT.Otani Premium Paper Industry?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi ini maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar penulisan laporan lebih terarah dan dapat berjalan dengan baik. Ruang lingkup penelitian hanya sebatas mengenai pemetaan berdasarkan lokasi pada gudang PT. Otani Premium Paper Industry.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penulisan laporan Skripsi ini antara lain :

  1. Tujuan Individual, yaitu menambah pengtahuan dan pengamatan terhadap sistem pemetaan invenotry.

  2. Tujuan Operasional, yaitu untuk menganalisa suatu sistem pemetaan pada gudang PT.Otani premium Paper Industry.

  3. Tujuan Fungsional, yaitu Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem informasi base on location agar penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi base on location di PT.Otani Premium Paper Indutry.

Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian di harapkan bermanfaat untuk penulis dan pihak lain di antaranya:

  1. Bagi Peneliti

  2. Dapat menambah ilmu dan pengalaman setelah melakukan pengamatan pada PT.Otani Premium Paper Industry.

  3. Bagi Karyawan

  4. Mengoptimalkan Penggunaan ruang serta mengurangi waktu dalam pencarian barang.

  5. Bagi Perusahaan

  6. Bagi perusahaan berguna memberikan informasi untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam pengelolaan dan mengontrol data base on location.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan cara ilmiah dalam pengumpulan data guna tercapainya tujuan sebuah penelitian. Dalam penulisan laporan skripsi, penulis menggunakan beberapa metode penelitian antara lain sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Penulis menggunakan metode observasi dengan cara melakukan penelitian secara langsung pada PT. Otani Premium Paper Industry, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang menjadi sumber informasi guna pembangunan sistem manajemen warehouse yang lebih baik.

  3. Metode Wawancara

  4. Dengan mengadakan wawancara atau interview kepada pihak terkait tentang sistem yang sedang berjalan di perusahaan tersebut, tentu penulis akan mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Studi pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, buku tahunan dan sumber-sumber lain. Serta melakukan searching pada internet. Dengan memakai metode studi pustaka, peneliti diharapkan mendapat teori-teori maupun literature dari penelitian sebelumnya, agar peneliti tidak membuat ulang penelitian yang sudah ada.

Metode Analisa Sistem

Pada metode analisa ini, menggunakan metode perencanaan strategis yang digunakan mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu perusahaan. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Metode Perancangan Sistem

Dalam skripsi ini metode perancangan yang di gunakan adalah pendekatan object oriented yaitu dengan menggunakan UML, dimana diagram yang digunakan dalam penulisan laporan skripsi ini adalah use case diagram, activity diagram,sequence diagram, dan class diagram yang di sesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan bahasa pemprograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan pendukung yang digunakan dalam mendesain mengunakan UML dan tools visual paradigm.

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan pembahasan ke dalam beberapa sub bab menggunakan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab II ini berisi tentang Pada bab II ini berisi tentang uraian secara teori langkah-langkah serta definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan dan alternatif pemecahan masalah, user requirement (elisitasi) yang terdiri dari 3 (tiga) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database, tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V : PENUTUP

Berisi tentang berbagai kesimpulan, saran dan pesan yang dapat diberikan penulis dari hasil laporan skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalah dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutabri (2012:12), [1], “menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan".

Menurut Jogiyanto (2012:1), [2],"Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu".

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), [3], “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang merincikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Component System)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan . komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi anatara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan luar sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, makan akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface system)

  8. Media yang menghubungan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Manintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contohnya didalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenancei nput yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem(Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:5), [4] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video”.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.
  6. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian yang akan diolah guna mendapatkan sesuatu yang berguna dan bermanfaat.

Definisi Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut:

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), [5] “information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision”. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).

Menurut Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), [6] “information is the interpretation of data to provide menaing by an individual". (Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan.

Kualitas Informasi

Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini

menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18), [7] adalah sebagai berikut:

  1. Relevansi, Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.
  2. Kelengkapan dan Keluasan, Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong - sepotong, apa lagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.
  3. Kebenaran, Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapat dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.
  4. Terukur, Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.
  5. Keakuratan, Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan ke akuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.
  6. Kejelasan, Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik,chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus di perhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.
  7. Keluwesan, Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.
  8. Ketepatan Waktu, Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).

Gambar 2.1.Siklus Informasi

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17),[8]“pada buku Pengantar Sistem Informasi, system informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dansumberdaya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Yakub (2012: 20),[9]“Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen-komponen dari system informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :

  1. Blok Masukan (Input Block), Input memiliki data yang masuk kedalam system informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang di masukkan.
  2. Blok Model (Model Block), blokini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari system informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan nmengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Data base Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47),[10]mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, dan blok teknologi. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan ini terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

Teori Khusus

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5), [11]“perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user”.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai UML diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa standar untuk memvisualisasikan serta menspesifikasikan sebuah sistem agar mudah dipahami dan dimengerti.

Kosep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Yuni Sugiarti (2013:34), [12]Unifield Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.

Menurut Yuni Sugiarti (2013:34), [13] UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai UML diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa standar untuk memvisualisasikan serta menspesifikasikan sebuah sistem agar mudah dipahami dan dimengerti.

Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:10), [14]berikut ini adalah definisi mengenai 9 (sembilan) diagram UML :

  1. Use Case Diagram

  2. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  3. Class Diagram

  4. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

  5. Squence Diagram

  6. Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  7. State Chart Diagram

  8. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, membuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  9. Activity Diagram

  10. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  11. Package Diagram

  12. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  13. Communication Diagram

  14. Diagram ini sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  15. Component Diagram

  16. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Deployment Diagram

  18. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (rut-time).

MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak system manjemen basis data open source terkenal di dunia. Dengan kinerja yang menjadi andalan dan memudahkan penggunaan yang sudah terbukti. MySQL telah menjadi pilihan database terdepan untuk aplikasi berbasis web, yang digunakan oleh web profil tinggi termasuk twitter, facebook, yahoo, youtube. dan masih banyak lagi.

Xampp

Xampp merupakan kompilasi dari beberapa program yang di gabungkan, xampp yang mendukung berbagai macam sistem operasi dan termasuk perangkat lunak yang bebas. Xampp digunakan untuk server local host atau server yang berdiri sendiri, yang teridiri dri beberapa program apache http server, perl, mysql database dan penerjemah bahasa tulisan sesuai denhan bahasa pemprograman pop.

Macromedia Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:4), [15]Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

Pemetaan

Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005), [16]Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan pada tingkatan pembangunan.

Definisi Warehouse

Warehouse (pergudangan) merupakan bagian integral dari setiap sistem logistik dan management rantai pasok (SCM) ,serta mempunyai peran penting sebagai penghubung aliran meterial/ barang dari produsen sampai ke konsumen akhir/ pelangan.

Seperti dengan unsur-unsur lain dalam sistem distribusi, tujuan dari gudang adalah untuk meminimalkan biaya dan memaksimalkan layanan pelanggan. Untuk melakukan hal ini, operasi gudang yang efisien melakukan berikut:

  1. Memberikan layanan pelanggan tepat waktu.

  2. Melacak item sehingga mereka dapat ditemukan dengan mudah dan benar.

  3. Minimalkan upaya fisik total dan dengan demikian biaya memindahkan barang ke dankeluar dari penyimpanan.

  4. Memberikan link komunikasi dengan pelanggan.

Biaya operasi gudang dapat dipecah menjadi modal dan operasional biaya. biaya modal adalah mereka ruang dan bahan peralatan penanganan. Itu ruang yang dibutuhkan tergantung pada jumlah puncak yang harus disimpan, metode penyimpanan, dan kebutuhan ruang tambahan untuk gang, dermaga, kantor, dan sebagainya. Biaya operasi utama adalah tenaga kerja, dan ukuran produktivitas tenaga kerja adalah jumlah unit (misalnya palet) bahwa operator dapat bergerak dalam satu hari. Initergantung pada jenis peralatan penanganan material yang digunakan, lokasi dan aksesibilitas saham, tata letak gudang, sistem lokasi saham, dan urutan-pickingsistem yang digunakan.

Faktor Biaya Persediaan

Agus Ristono (2013: 4), [17]Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih keperusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih,ada beberapa beban yang harus ditanggung, yaitu :

  1. Biaya penyimpanan digudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.

  2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpandigudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.

  3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpanlama akan “out of date” atauketinggalan jaman.

Tujuan Pengelolaan Persediaan

Agus Ristono (2013 : 4-5),[18]ada puntujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).

  2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :

  1. Kemungkinan barang (bahan baku dan pendukung)menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh.

  2. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.

  3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.

  4. Menjaga agar pembeliaan secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.


Jenis Persediaan

Agus Ristono (2013 : 7), [19]Pembagian jenis persediaan berdarkan tujuannya, terdiri dari :

  1. Persediaan pengamanan (safety stock)

  2. Persediaan antisipasi

  3. Persediaan dalam pengiriman (transit stock)


Klasifikasi Persediaan

Klasifikasi persediaan berdasarkan aliran arus barang yang terbagi atas 3 yaitu :

  1. Barang cepat (fast moving) Barang-barang yang disebut sebagai fast moving adalah barang dengan aliran yang sangat cepat, atau dengan kata lain barang fast moving ini akan berada digudang dalam waktu yang sangat singkat.

  2. Barang sedang (medium moving) Barang medium moving adalah barang-barang yang aliran barangnya sedang-sedang saja, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Biasanya barang ini akan berada di gudang dalam waktu yang relatif lebih lama jika dibandingkan dengan barang-barang fast moving.

  3. Barang lambat (slow moving) Barang-barang slow moving merupakan barang dengan arus aliran barang yang sangat lambat, sehingga biasanya barang-barang yang slow moving ini akan tersedia digudang dalam jangka waktu yang cukup lama.

Pelaksanaan Stock Opname

Stock Opname adalah kegiatan menghitung stok (persediaan barang untuk dijual) yang kita miliki digudang. Stock opname perlu dilakukan minimal setahun sekali. Mengukur efektivitas pelaksanaan kerja administrasi dan operasional digudang dilakukan melalui stock opname. Kebenaran data laporan keuangan perusahaan yang menetukan strategi bisnis salah satunya diukur melalui kegiatan stock opname. Pelaksanaan stock opnameumumnya dilakukan pada akhir tahun. Kegiatan bisnis dihentikan sementara ketika stock opname dilakukan agar data hasil stock opname menjadi lebih akurat. Manfaat dilakukannya Stock Opname sebagai berikut :

  1. Dapat membandingkan nilai persediaan tahun ini dengan tahun sebelumnya, apakah naik atau turun untuk mengevaluasi mengetahui perkembangan usaha (hutang yang timbul dari perkembangan aset juga perlu menjadi pertimbangan)

  2. Untuk mengetahui jumlah persediaan sebagai pertimbangan semisal jika kita ingin mengajukan pinjaman ke Bank.

  3. Untuk menghitung nilai HPP (Harga Pokok Penjualan) pada pembuatan laporan keuangan.

  4. Mencocokkan data dan menghitung apakah barang ada yang hilang. Data yang kita cocokkan adalah data hasil laporan stock opname dan data yang kita miliki dalam program atau rekap.

Definisi SWOT

Analisis SWOT adalah indentifikasi secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, termasuk strategi pemasaran. Analisis ini didasarkan logika yang dapat memaksimalkan strengths (kekuatan), opportunities (peluang), weaknesses (kelemahan), dan threats (ancaman). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian strategic planner (Perencana Strategis) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (Kekuatan, Peluang, Kelemahan, dan Ancaman) dalam kondisi aktual saat ini.

Menurut Siagian (2011: 172-173), [20] Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis dalam menetapkan strategi.

Hal ini disebut dengan analisis situasi. Berikut merupakan diagram analisis SWOT:

Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT

Keterangan dari Diagram Analisis SWOT tersebut adalah sebagai berikut:

  1. KUADRAN 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

  2. KUADRAN 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (Produk/Pasar).

  3. KUADRAN 3 : organisasi menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di pihak lain menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi organisasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik.

  4. KUADRAN 4 : kuadran 4 menunjukkan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Harus segera mencari strategi bertahan (defensif).

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Apriyanti (2012:32),[21]Literature Review adalah survey tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Tugas Akhir ini, antara lain:

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yulius Abanit Asa (2014). Penelitian ini berjudul “Perancangan Aplikasi Web Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Abanit International Unipessoal LDA”.[22]

  2. Penelitian ini menjelaskan sistem informasi persediaan barang kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat. Sistem persediaan barang yang ada pada Abanit International Unipessoal Lda masih menggunakan sistem manual atau belum adanya sistem secara komputerisasi dan datanya pun belum tersimpan dalam database server, sehingga didalam menghasilkan seluruh laporan yang akurat dan tepat, relatif lama. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mempermudah penyampaian informasi persediaan barang Abanit International Unipessoal Lda agar dapat memperbaiki kinerja perusahaan dalam hal ini yaitu penyimpanan dan pencarian data stok barang.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Gustav Prastyo Wibowo (2014). Yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Pada Pt. Krista Pesona Adibusana”.[23]'

  4. Penelitian ini menjelaskan system informasi monitoring penerimaan dan pengeluaran barang masih dilakukan dengan cara manual yaitu berupa pencatatan di kertas dan di input dengan menggunakan Microsoft Excel sehingga di dalam pengolahan datanya memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan terkadang terjadi suatu kesalahan dalam proses pengerjaanya. Adapun tujuan dibuatnya penelitian ini adalah Untuk membatasi penelitian ini terkait dengan monitoring penerimaan dan pengeluaran barang pada PT. Krista Pesona Adibusana yang tugasnya antara lain adalah memonitor penyediaan barang dan stock barang, melakukan pengolahan data barang masuk dan keluar serta laporan stock barang yang mencangkup pencatatan data barang, pencatatan data supplier, buat PO, mencatat berita acara penerimaan barang, kelola bukti penerimaan barang, mengelola bukti retur barang, bukti transaksi, membuat laporan.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Barin Nag, Chaodong Han dan Dong-qing Yao (2014). Yang berjudul “Mapping Supply Chain Strategy: An Industry Analysis”.[24]

  6. Penelitian ini menjelaskan tentang industri manufaktur, tingkat persediaan pada semua tahap (misalnya, bahan baku, persediaan barang dalam proses dan barang jadi) menunjukkan posisi kompetitif, strategi, proses internal dan hubungan dengan pemasok dan pelanggan hilir di pasar. Mengidentifikasi pola industri manufaktur berdasarkan tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi untuk mengklasifikasikan strategi rantai pasokan inbound dan outbound. melakukan analisis cluster untuk menganalisis pola industri manufaktur berdasarkan data industri manufaktur yang dikumpulkan dari Sensus Biro AS. mengidentifikasi tiga aliran penelitian mengenai strategi supply chain: model Fisher dan variasinya, paradigma lean dan tangkas, dan sistem push / pull. mengklasifikasikan industri berdasarkan tingkat persediaan rata-rata bahan baku dan barang jadi, sementara tingkat persediaan dan strategi rantai pasokan untuk perusahaan tertentu dapat bervariasi secara signifikan dalam setiap industri. menyediakan kerangka pemetaan strategi inventarisasi rantai pasokan inbound dan outbound yang terdepan, dan hasil berdasarkan analisis dari semua industri manufaktur AS memberikan gambaran dasar bagi profesional manajemen rantai pasokan dengan perusahaan manufaktur.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Hua Ke, Junjie Ma dan Guandong Tian (2017). Yang berjudul “Hybrid Multilevel Programming With Uncertain Random Parameters”.[25]

  8. Penelitian ini menjelaskan tentang Pemrograman multilevel dikembangkan untuk memodelkan proses pengambilan keputusan yang terdesentralisasi. Untuk persyaratan manajemen dan toleransi risiko yang berbeda dari pengambil keputusan tingkat-berbeda, kriteria pengambilan keputusan yang diterapkan di tingkat yang berbeda tidak dapat selalu sama. Dalam makalah ini, model pemrograman multilevel hibrida dengan parameter acak yang tidak pasti berdasarkan model nilai perkiraan (EVM) dan pemrograman peluang-dependen (DCP), yang disebut sebagai pemrograman multilevel hibrida EVM-DCP, diusulkan. Konsep ekuilibrium Nash yang terkait dan ekuilibrium Stackelberg-Nash diberikan. Untuk beberapa kasus khusus, pemrograman matematis yang setara diusulkan. Pendekatan yang mengintegrasikan simulasi acak yang tidak pasti, pendekatan pencarian ekuilibrium Nash dan algoritma genetika dirancang. Akhirnya, sebuah eksperimen numerik dari penentuan keputusan penetapan harga rantai pasokan acak pasti diberikan.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh D K Jana, K Maity, B Das dan T K Roy (2012). Yang berjudul “A Fuzzy Simulation Via Contractive Mapping Genetic Algorithm Approach To An Imprecise Production Inventory Model Under Volume Flexibility”.[26]

  10. Penelitian ini menjelaskan model kuantitas produksi ekonomi untuk multi item dengan ruang penyimpanan dan batasan anggaran dalam sistem manufaktur fleksibel volume dikembangkan. Di sini diasumsikan bahwa tingkat permintaan konstan sampai pada tingkat tertentu dan setelah itu tergantung pada persediaan itu sendiri. Biaya produksi unit diambil untuk menjadi fungsi dari tingkat produksi terbatas yang melibatkan biaya tenaga kerja dan biaya pakai dan air mata. Di sini, biaya persediaan, harga jual, ruang penyimpanan dan anggaran yang tersedia didefinisikan secara tidak tepat. Dengan menggunakan teori ukuran yang diperlukan, masalah yang tidak tepat dikurangi menjadi masalah deterministik. Di sini, pendekatan ukuran kebutuhan telah digunakan untuk bilangan fuzzy segitiga dan bilangan fuzzy parabola. Akhirnya masalah optimasi nonlinier renyah diselesaikan dengan simulasi Fuzzy, Algoritma Genetika Pemetaan Kontinyu dan teknik Gradien Generalized Reduced. Model diilustrasikan secara numerik dan hasilnya dibandingkan.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad H. Sutawijaya dan Eri Marlapa (2016). Yang berjudul “Analisis Dan Penerapan Menggunakan Reference (Scor) di PT. Indoturbine”.[27]s

  12. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan model rantai pasok dengan menggunakan model SCOR serta melakukan pengukuran kinerja terhadap manajemen rantai pasok di PT. Indoturbine berdasarkan model Supply Chain Operation Reference (SCOR). Hal penting yang menjadi dasar pemikiran pada konsep ini adalah fokus untuk mengurangi tidak efektifnya distribusi dan mengoptimalkan nilai pada rantai pasokan yang berkaitan (Rouli, 2008). PT. Indoturbine belum bisa memenuhi semua jadwal pengiriman tersebut dengan tepat waktu. Sehingga hal tersebut dapat mengganggu kelancaran pekerjaan pelanggan yang pada akhirnya PT. Indoturbine menerima keluhan atau komplain dari pelanggan atas keterlambatan pengiriman turbine parts tersebut. Supply Chain Operations References Model (SCOR Overview) menjelaskan pemetaan dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang model yang jelas mengenai aliran material, aliran informasi dan aliran keuangan dari suatu rantai pasok perusahaan.

  13. Penelitian yng dilakukan oleh Justin White (2015). Yang berjudul “Warehousing and Inventory Management”.[28]

  14. Penelitian ini menjelaskan tentang gudang adalah ruang yang di rencanakan untuk menyimpan dan penanganan barang jadi maupun material. Adapun perencanaan tentang pengalokasian ruang untuk setiap jenis produk dan nomor lokasi yang membutuhkan ruang cukup untuk memudahkan mengakses dari tumpukan untuk diperiksa, dimuat dan dibongkar. Perlunya ruang yang kosong untuk mengoprasikan gudang secara efektif. Untuk perencanaan ruang membutukan sekitar 70%-80% pemanfaatan ruang yang tersedia sambil mempertimbangkanya. Selalu memperhatikan bagaimana cara mrnghitung ruang penympanan gudang, jumlah unit stock keeping (SKU), penanganan karakteristik barang, liat prosedur dalam penumpukan barang dan kebutuhan penyimpanan khusus.

  15. Penelitian yang di lakukan oleh Marianne Bradford and Gregory J. Gerard (2015) . Yang berjudul “Using Process Mapping to Reveal Process Redesign Opportunities during ERP Planning”.[29]

  16. Penelitian ini menjelaskan menggunakan simbol pemetaan proses standar dan mengacu pada contoh peta proses yang disajikan pada Lampiran A untuk standar pemetaan proses dan konvensi, salah satu proses yang dipilih yaitu memetakan proses pembelian bahan baku. Proses ini telah penuh dengan inefisiensi selama bertahun-tahun, termasuk waktu siklus yang panjang, yang secara negatif mempengaruhi kepuasan pelanggan. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan baku ke pabrik, semakin lama waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk akhirnya menerima pesanan mereka. Unuk memulai mendukomentasikan proses "as is" saat ini, melibatkan pemilik proses bisnis utama untuk melakukan brainstorming cara memperbaiki proses bisnis utama, dan menggabungkan gagasan ini ke dalam proses "menjadi" baru yang akan didukung oleh sistem ERP yang baru.

  17. Penelitian yang di lakukan oleh Fajar Ardhianzah (2015). Yang berjudul “Aplikasi Stok Gudang Berbasis Web Di PT. Landkrone Indo Nutri ”.[30]

  18. Penelitian ini menjelaskan membangun aplikasi stok gudang berbasis web, maka memudahkan operator dan admin dalam memantau masa kadeluarsa produk dan stok produk yang berada di area gudang. Dengan adanya denah gudang dan di tandai dengan warna pallet yang berbeda menunjukan masa kadaluarsa yang berbeda-beda. Operator gudang bisa input transaksi keluar masuk barang, cek barang masuk, cek barang keluar , update data barang, cek status kadaluarsa serta letak lokasi barang.

  19. Penelitian yang di lakukan oleh Ruli Supriati , Sugeng Santoso dan Anjar Juniarno (2014). Yang berjudul “Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Penyebaran Lokasi Puskesmas Di Kota Tangerang”.[31]

  20. Penelitian ini menjelaskan tentang sistem geografis berbasis web yang menyediakan informasi lokasi puskesmas yang berada di kota tangerang. Dalam mencari membutuhkan letak atau posisi yang dikenal sebagai informasi geografis. Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi tersebut menggunakan sumber data kota tangerang yang di dapakan dari Google Maps API dan data lokasi puskesmas yang didapat dari dinas kesehatan Kota Tangerang serta puskesmas kota tangerang. Dengan adanya aplikasi yang dapat di oprasikan oleh masyarakat untuk mengetahui keberadaan puskesmas yang ada di kota tangerang, dengan menggunakan sistem informasi geografis masyarakat dapat mengetahui jalan yang harus di lewati menuju puskesmas.

Berdasarkan literature diatas ada beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Dari sistem yang belum terkomputerisasi menjadi terkomputerisasi sehinga memudahkan untuk menerima laporan yang lebih akurat dan memudahkan dalam pencarian lokasi barang yang ada di gudang.

  2. Membuat sistem yang baru untuk mempermudah memonitoring atau merekam semua transaksi keluar dan masuk barang.

Sedangkan sistem yang saya buat adalah membuat daftar tata letak barang di masing-masing produk sehingga dapat menghemat waktu dalam memberikan informasi kuatiti, memudahkan memberikan produk non moving serta lokasi untuk masing-masing produk yang lebih akurat, shingga dapat membantu perbaiki kinerja perusahaan dalam hal penyimpanan dan pembuatan laporan secara tepat waktu serta akurat.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gamabaran Umum Perusahaan

Sejarah Perusahaan PT. Otani Premium Paper Industry

PT. Otani Premium Paper Industry adalah perusahaan yang memproduksi thermal/register roll yang beralamat di Kawasan Industri Jatake, Jalan Industri Raya No. 6A, Jatake – Tangerang, dengan luas kawasan 2000 m2 pada awalnya PT. Otani Premium Paper Industry bernama PT. Adi Jaya Kemika dengan pendiri Bapak Robert Riady pada tahun 1998 yang bergerak sebagai Importir bahan-bahan kimia. Dengan adanya gejolak politik dan kritis moneter yang menyebabkan tingginya inflasi, maka pada tahun 1999 beralih bidang menjadi supplier stationary import dan kertas fax dengan brand Otani dan target marketnya adalah pasar-pasar modern seperti Carefour dan Makro. Dengan semakin banyaknya permintaan, pada tahun 2000 mengembangkan sayap pemasaran ke pasar-pasar grosir tradisional seperti Mangga Dua dan sebagainya.

Dengan berkembangnya pasar, maka pada tahun 2004 di dirikanlah pabrik thermal/register roll dengan nama PT. Otani Premium Paper Industry dengan brand adalah Otani. Dengan bertambahnya permintaan pasar dan maraknya penggunaan mesin EDC di banyak bank, maka PT. Otani Premium Paper Industry mengalami perkembangan yang pesat dan mulai membuat register roll dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Berdasarkan permintaan pasar juga, maka pada tahun 2006 PT. Otani Premium Paper Industry merambah usaha dengan membuka divisi printing dari 1 (satu) mesin printing dan sekarang bertambah menjadi 4 (empat) mesin printing. Dengan pesatnya perkembangan PT. Otani Premium Paper Industry dan semakin banyaknya permintaan, pada tahun 2013 menambah 1 (satu) divisi label dengan maksud untuk memenuhi tuntutan Customer. Berikut tabel untuk memperjelas sejarah PT. Otani Premium Paper Industry.

Tabel 3.1 Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan
Sumber : HRD PT. Otani Premium Paper Industry

Pada awal tahun 2004 PT. Otani Premium Paper Industry mulai menjual hasil produksi thermal/resister roll dengan brand Otani yang sudah didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia dan untuk export produk telah merambah ke negara Timur Tengah.Saat ini PT. Otani Premium Paper Industry memimpin pasar di kategori produk thermal/register roll dengan mereknya Otani.


Visi dan Misi Perusahaan

Visi kami adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa kita dengan memberikan layanan terbaik untuk perusahaan bisnis di Indonesia. Otani Kertas Produk ini menggunakan ekolabel yang paling menuntut dalam industri kertas internasional sehingga dapat mendukung praktek bisnis hijau dan ekologi.

Misi kita adalah untuk mempertahankan posisi pemimpin pasar dengan menjunjung tinggi nilai tertinggi Integritas, Kepercayaan, Excellence, dan Service. Kami berusaha untuk menjadi bisnis dengan meningkatkan kesejahteraan karyawan dan rasa onwership.


Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai struktur organisasi. Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan perusahaan dengan kata lain penyusunan struktur organisasi adalah langkah terencana dalam suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan menggabungkan usaha untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dam wewenang serta tanggung jawab. Sama halnya dengan PT. Otani Premium Paper Industry yang mempunyai strruktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Otani Premium Paper Industry

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas pokok dimana pengertian tugas itu sendiri adalah suatu kewajiban yang harus dikerjakan, pekerjaan yang merupakan tanggung jawab, perintah untuk berbuat atau melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan.


  • Tugas dan Tanggung jawab Direktur
    1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di perusahaan melakukan dan mengkoordinir semua departemen.
    2. Memberhentikan dan mengangkat karyawan untuk menjabat sesuai struktur di organisasi.
    3. Memimpin rapat (meeting) manajerial.
    4. Memotorisasi setiap pengeluaran uang perusahaan.
    5. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.
  • Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor Gudang
    1. Membuat Job Deskriptions untuk adm gudang dan helper.
    2. Membuat jadwal kegiatan kerja untuk karyawan.
    3. Membuat planning pekerjaan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
    4. Bertanggung jawab atas hasil kerja bawahan.
    5. Menyampaikan arahan dan pengumuman yang diberikan oleh atasan.
    6. Mengontrol space dan kondisi barang yang ada di area gudang.
  • Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Produksi
    1. Membuat perencanaan dan jadwal proses produksi.
    2. Mengawasi proses produksi agar kualitas, kuantitas dan waktunya sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.
    3. Bertanggung jawab mengatur manajemen gudang agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan bahan baku, bahan pendukung maupuan produk yang sudah jadi di gudang.
    4. Bertanggung jawab mengatur manajemen alat agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya dan beroperasi dengan lancar.
    5. Membuat laporan secara berkala mengenai kegiatan di bagiannya.
    6. Bertanggung jawab pada peningkatan keterampilan dan keahlian karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
    7. Memberikan penilaian dan sanksi jika karyawan di bawah tanggung jawabnya melakukan kesalahan dan pelanggaran.
    8. Berinovasi dalam pengerjaan produksi dan memberikan masukan pada perusahaan yang berkaitan dengan bagian produksi.
  • Tugas dan Tanggung Jawab Staff Produksi
    1. Bekerja sama dengan kepala bagian PPIC dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi.
    2. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.
    3. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
    4. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.
    5. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien.
    6. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku.
    7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh manager produksi.
    8. Menyaksikan dan cek permintaan barang dari gudang.
  • Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
    1. Menjalakan fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan guna menghasilkan laporan keuangan yang diperlukan perusahaan dengan akurat dan tepat waktu.
    2. Mengendalikan dan mengkoordinasikan perencanaan, pelaporan, dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar akurat, efisien, dan tepat waktu serta sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku.
    3. Manajerial arus kas perusahaan (cashflow), terutama dalam mengelola hutang dan piutang perusahaan. Sehingga ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan dapat dipastikan dengan baik.
    4. Merencanakan dan mengkoordinasikan perancangan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut agar dapat menunjang kegiatan operasional perusahaan secara efektif dan efisien.
    5. Merancang dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan serta akuntansi perusahaan. Pelaksanaannya pun harus dikontrol agar semua proses dan transaksi keuangan berjalan secara tertib dan teratur sehingga berbagai risiko keuangan yang ada dapat diminimalisir.
  • Tugas dan Tanggung Jawab Purchasing
    1. Menerima dan mereview surat permintaan barang dari seluruh bagian baik yang harian maupun yang bulanan.
    2. Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau kebutuhan.
    3. Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan dan ketepatan pengiriman serta kualitas barang yang mereka tawarkan sebagai data untuk melakukan seleksi supplier.
    4. Melakukan proses pembelian dari mulai permohonan, penawaran harga, penyiapan kelengkapan administrasi sampai kepada pengontrolan ketepatan pembelian.
    5. Menyiapkan pembayaran melalui kas kecil lainnya dan pendataan pengeluaran tersebut.
    6. Melakukan review dan rekap pembelian per bulan dan analisa ketepatan berdasarkan anggaran.
  • Tugas dan Tanggung Jawab Adm Gudang
    1. Menerima barang masuk dari supplier, memeriksa kuatiti dan mencatat untuk retur barang ke supplier.
    2. Membuat laporan retur penjualan kepada supervisor gudang.
    3. Melayani permintaan barang dari produksi.
    4. Melakukan cross cek antara kartu stock manual dengan program.
    5. Menerima dan mengarsip berita acara baik dari produksi maupun dari customer.
    6. Mengupdate kartu stock manual setiap hari sesuai dengan bukti pemasukan dan pengeluaran barang.
    7. Melayani pengambilan barang dari pihak logistik setelah menerima memo permintaan barang.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan,pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Sistem informasi untuk mengontrol lokasi proyek di PT. Modelatama Banteng Sejati saat ini masih berjalan secara manual. Hal ini mengakibatkan terlambatnya pimpinan untuk mendapatkan informasi suatu proyek yang sedang berjalan. Adapun prosedur yang berjalan pada PT. Modelatama Banteng Sejati dimulai dari Client yang datng kepada Admin untuk mendiskusikan sebuah proyek yang diinginkan oleh Client sampai mendapatkan keputusan bersama. Jika Client telah menyetujui proyek tersebut, maka Admin akan menghubungi bagian proyek untuk mendesign proyek yang diinginkan oleh Client. Jika bagian proyek telah selesai membuat design, maka Admin akan mengkonfirmasi kepada Client untuk menyetujui atau tidak dari hasil design yang diusulkan. Kemudian jika Client setuju, maka Admin mengirim data ptoyek serta lokasi proyek kepada pengawas lapangan untuk dikerjakan proyek tersebut. Lalu pengawas lapangan melaporkan sampai dimana hasil kerja proyek tersebut. Yang kemudian akan dibuatkan laporan oleh Admin untuk diberikan kepada Pimpinan.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Analisis sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi majemen warehouse pada PT. Otani Premium Paper Industry, bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem tersebut untuk dapat dijadikan sistem yang baru agar terkomputerisasi, perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat di buat use case diagram, prosedur sistem informasi manajemen warehouse pada PT. Otani Premium Paper Industry di deskripsikan sebagai berikut :

    1. Barang masuk dari supplier akan di input sesuai kuantiti yang sudah di pesan oleh bagian purchasing.
    2. Kemudian setelah di cek dan sudah di input supervisor gudang akan menerima laporan pemasukan barang tersebut dari staff gudang yang menerima barang tersebut.
    3. Setelah supervisor gudang menerima laporan dan validasi form pemasukan barang yang sudah dibuat staff gudang, staff gudang akan meminta tanda tangan pengirim dan memberikan surat jalan dari supplier beserta form bukti pemasukan barang.
    4. Kemudian staff gudang akan memberikan label pada barang tersebut dan mulai memasukan barang tersebut kedalam lokasi yang sudah diberikan kode barang tersebut.
    5. Dan purchasing akan melihat informasi kedatangan barang melalui sistem yang sudah berjalan tanpa mengetahui letak penyimpanan baranga tersebut.
    6. Staff produksi sudah mendapatkan informasi kedatangan barang dari staff gudang kemudian pihak staff produksi akan membuat bukti permintaan barang.

    Prosedur Barang Masuk

    Proses barang masuk kedalam gudang yaitu : supplier memberikan surat jalan kepada gudang, kemudian gudang menginformasikan qc untuk cek kualitas barang, gudang cek fisik dan kuantiti barang sesuai po di sistem dan surat jalan, setelah qc cek kualitas sudah sesuai informasikan gudang, dan gudang akan input bukti penerimaan barang ke sistem lalu di validasi atasan, qc, satpam dan pengirim.

    Prosedur Proses Masukan Barang Sesuai Kode Produk

    Proses pemasukan barang sesuai kode barang ke dalam rak yaitu : update kartu stock berdasarkan form bpb ( bukti penerimaan barang ), memberikan label barang berupa tanggal, ukuran, kode barang, supplier, dan kuantiti barang, masukan barang pada rak yanng sudah di berikan kode barang, update lokasi barang menggunakan excel berupa, tanggal, kode barang, kode rak dan kuantiti setelah itu informasikan atasan.

    Prosedur Barang Keluar

    Proses barang keluar dari gudang yaitu : adm marketing membuat SJMO ( surat jalan memo order )berdasarkan po dari sales marketing, kemudian bagian logistik input surat jalan dan MPB ( memo pengambilan barang ) sesuai dengan sjmo dari marketing, MPB tersebut diberikan ke bagian gudang untuk di sediakan barang sesuai dengan MPB, setelah itu pihak gudang menyerahkan barang yang sudah disediakan kepada logistik untuk dikirim ke customer.

    Rancangan Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Use Case Diagram Yang Berjalan

    Use case diagram pada sistem yang berjalan, yaitu :

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

    Dalam diagram Use Case yang berjalan diatas terdapat keterangan antara lain :

    1. Terdapat 5 aktor yaitu antara lain : Supplier, Staff Produksi, Admin Gudang, Supervisor dan Purchasing
    2. 13 use case ynag dilakukan oleh aktor-aktor tersebut
    3. Dan untuk penjelasan dari gambar diatas yaitu :
    1. Purchasing membuatkan PO dan jadwal pengiriman barang untuk supplier.

    2. Pihak supplier mengirim barang.

    3. Adm gudang input penerimaan barang ke sistem, input permintaan material, input retur material dan melihat laporan stock inventory.

    4. Saff produksi membuat permintaan barang.

    5. Supervisor menerima laporan dari admin gudang berupa : laporan penerimaan barang, laporan keluar, laporan stock iventory dan laporan retur.

    Activity Diagram Yang Berjalan

    Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuat operasi dieksekusi dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan gambar diatas Activity Diagram yang berjalan terdapat :

    1. 1 Initial Note, objek yangh diawali.
    2. Terdapat 5swimline yaitu Purchasing, Supplier, Adm Gudang, Supervisordan Staff Produksi.
    3. 17 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    4. 2 Activity Final Note, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Berjalan

    Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyimpanan informasi.

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram yang berjalan saat ini, terdapat :

    1. 8 Life Line yaitu : Purchasing, Login, Adm Gudang, Halaman Utama, Laporan iventory, Supervisor dan Produksi
    2. 5 Actor yang melakukan kegiantan, diantaranya : Purchasing, Supplier, Adm Gudang, Supervisor Gudang dan Staff Produksi
    3. 12 Massage spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya verifikasi,Membuat schedule batas pengiriman, Membuat PO, Info Pengiriman Barang, Cek kuantiti sesuai sj dan po, Melihat hasil input pemasukan barang, input Penerimaan Barang, input permintaan material, laporan iventory, Membuat permintaan barang, Memberikan bukti penerimaan barang masuk pada supplier.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisis sistem merupakan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Otani Premium Paper Industry pada bagian gudang, sistem yang digunakan masih sederhana dan manual yaitu dengan menggunakan pencatatan biasa yaitu mengunakan microsoft excel sebagai alat bantu untuk mengetahui letak penyimpanan dan kuantiti barang yang ada pada masing masing-masing lokasi yang diberi kode barang tersebut. Analisis sistem ini bertujuan untuk membuat sistem yang baru agar terkomputerisasi sehingga dapat lebih efektif dan akurat dalam memberikan laporan penyimpanan barang.

    Metode Analisa Sistem

    Berikut akan dijelaskan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) :

    Tabel 3.2 Analisa SWOT

    Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

      Dalam melakukan analisis ini penulis mengumpulkan beberapa dokumen yang masuk dalam sistem informasi manajemen warehouse pada PT. Otani Premium Paper industry sebagai berikut :

      1. Permintaan Pemesanan

      2. Nama Dokumen : Permintaan Pemesanan Barang

        Fungsi : Sebagai acuan pemesanan barang untuk purchasing

        Sumber : Admin gudang

        Media : Kertas

        Format : Lampiran

      3. Surat Jalan

      4. Nama Dokumen : Surat Jalan

        Fungsi : Sebagai data penerimaan barang dari supplier

        Sumber : Supplier

        Media : Kertas

        Format : Lampiran

    2. Analisa Proses

      Dalam melakukan analisis ini penulis mengumpulkan beberapa dokumen proses dalam sistem informasi manajemen warehouse pada PT. Otani Premium Paper industry sebagai berikut :

      1. Pembelian Barang

      2. Nama Modul : Pembelian Barang

        Masukan : Permintaan Barang

        Keluaran : Purchasing order

        Ringkasan : Proses pembelian barang

      3. Sistem permintaan barang

      4. Nama Modul : From permintaan barang

        Masukan : Permintaan Barang

        Keluaran : From permintaan barang

        Ringkasan : Proses ini akan menghasilkan bukti permintaan barang

    3. Analisa Keluaran

      Dalam melakukan analisis ini penulis mengumpulkan beberapa dokumen keluaran dalam sistem informasi manajemen warehouse pada PT. Otani Premium Paper industry sebagai berikut :

      1. Surat keluar barang

      2. Nama Dokumen : Surat keluar barang

        pengambilan barang produksi

        Nama Keluaran : Form pengambilan barang produksi

        Sebagai bukti penerimaan barang untuk produksi

        Media : Kertas

        Rangkap : 1 lembar

        Distribusi : Staff Produksi

        Ringkasan : Untuk proses pembayaran barang yang masuk gudang

        Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

        1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
          1. Processor : Intel Core Duo
          2. Ram  : 2 GB
          3. Hardisk : 320 GB
          4. Monitor : LCD
          5. Mouse : Logitech USB
          6. Keyboard : Logitech USB
        2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
          1. Windows 7 Ultimate 32-bit
          2. Microsoft Office 2007
          3. Google Chrome dan Mozilla
        3. Hak Akses (Brainware)
          1. Petugas yang berwenang
          2. Pimpinan

          Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

          Permasalahan Yang Dihadapi

          Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis, dalam proses pelayanan terhadap permintaan barang dan juga permintaan pengiriman barang masih belum optimal. Karena pada saat ada permintaan atau pengiriman barang admin atau helper masih harus mencari dimana telak barang, penyebabnya masing-masing produk tidak diletakkan pada rak yang sudah diberi kode produk.

          1. Belum terkomputerisasinya penyimpanan barang pada lokasi
          2. Tidak terkontrolnya stock non moving.
          3. Kurang akuratnya dalam membuat laporan stock serta pelayanan menjadi lama terhadap permintaan logistik dan produksi.

          Yang mengakibatkan kerugian pada perusahaan karena tidak terkontrolnya barang non moving,sehinggaakan kadeluarsa dan gudang harus mengajukan permohonan kepada pimpinan untuk memusnahkan barang yang sudah kadeluarsa.

          Alternatif Pemecahan Masalah

          Setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

          1. Membuat sistem yang dibutuhkan oleh user untuk mendapatkan data lokasi penyimpanan, kuatiti fisik untuk setiap lokasi dan memonitoring stock slow moving dengan menggunakan aplikasi berbasis web.
          2. Membuat aplikasi untuk mengontrol stock dan lokasi persediaan berbasis web. aplikasi yang berbasis web memungkinkan user dapat menggunakan sistem secara bersama-sama, khususnya Supervisor, manager dan admin didalam satu waktu yang sama bisa menampilkan data stock material perlokasi. Mempermudah dan mempercepat dalam penyajian laporan stock material yang terdapat dilokasi masing-masing item. Sehingga pada saat user berada diluar kantor user yang mendapatkan akses dapat melihat stock yang berbasis web .

          Elisitasi

          Elasitasi Tahap I

          Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I :

          Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

          Elisitasi Tahap II

          Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

          Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

          Keterangan :

          1. M = Mandatory (Dibutuhkan atau penting)
          2. D = Desiarable (Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan)
          3. I = Inessential (Di luar sistem atau di eliminasi)

          Elisitasi Tahap III

          Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, disusunlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Berikut tampilan tabel Elisitasi Tahap III :

          Elisitasi Tahap III

          Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut :

          Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

          Keterangan :

          1. T (Technical), merupakan bagimana tata cara atau teknik pembuatan requuirement dalam sistem yang diusulkan.
          2. O (Operational), merupakan bagimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
          3. E (Economi), merupakan berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem yang diusulakn.

          Metode TOE tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa option final yaitu :

          1. L (Low), mudah dikerjakan.

          2. M (Middle), mampu atau dapat dikerjakan.

          3. H (High), sulit dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit dan biaya mahal sehingga harus dieliminasi.

          Final Draft Elisitasi

          Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut diagram final draft elisitasi :

          Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

          BAB IV

          PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

          Rancangan Sistem Usulan

          Prosedur Sistem Usulan

          Setelah melakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan di PT. Otani Premium Paper Industry, selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibuat. Untuk itu dibuatlah aplikasi mapping inventory yang dapat memberikan informasi mengenai lokasi penyimpanan masing-masing item dan kuantiti disetiap lokasi dengan cepat dan mudah.

          Sistem yang diusulkan adalah sistem yang berbasis web ini digunakan untuk transaksi masuk barang, pindah barang, keluar barang dan untuk mengetahui lokasi setiap item yang ada di gudang, bahasa programan yang digunakan PHP dan database yang digunakan adalah Mysql.

          Tata Laksana sistem yang diusulkan

          Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software visual paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use case Diagram, Activty Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

          Rancangan sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram

          Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

          Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

          1. Terdapat 1 sistem yang merupakan rancangan proses sistem yang akan diusulkan.
          2. Terdapat 3 aktor dalam proses yang melakukan kegiatan, yaitu : Admin, Admin Super dan Pimpinan.
          3. 3. Terdapat 7 use case yang dilakukan oleh aktor, yaitu : Login, Home , Master, Transaksi, Pencarian, Laporan dan Logout.

          Rancangan sistem yang diusulkan pada activity diagram

          Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan aliran aktivitas dalam suatu sistem. Berikut ini merupakan activity diagram sistem yang diusulkan :

          a. Activity Diagram Sistem Usulan Admin Super

          Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan Admin Super

          Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

          1. Terdapat 1 initial node merupakan objek yang diawali.
          2. Terdapat 38 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
          3. Terdapat 4 fork node.
          4. Terdapat 1 final node yang merupakan objek yang diakhiri.

          b. Activity Diagram Sistem Usulan Admin

          Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Usulan Admin

          Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

          1. Terdapat 1 initial node merupakan objek yang diawali.
          2. Terdapat 26 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
          3. Terdapat 3 fork node.
          4. Terdapat 1 final node yang merupakan objek yang diakhiri.

          c. Activity Diagram Sistem Usulan Pimpinan

          Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Usulan Pimpinan

          Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

          1. Terdapat 1 initial node merupakan objek yang diawali.
          2. Terdapat 7 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
          3. Terdapat 2 fork node.
          4. Terdapat 1 final node yang merupakan objek yang diakhiri.

          Sequence Diagram Yang Diusulkan

          Sequence diagram menggambarkan alur kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem dengan use case didalamnya terdapat aktor yang sebagimana diagram ini sangat memperhatikan waktu berdasarkan kejadian. Berikut ini merupakan sequence diagram sistem yang diusulkan :

          a. Sequence Diagram Sistem Usulan Admin Super

          Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan Admin Super

          Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram yang Diusulakan diatas, yaitu :

          1. Terdapat 1 aktor yaitu : Admin super yang melakukan semua kegiatan.
          2. Terdapat 7 lifeline, yaitu : Login, Home, Master, Transaksi, Pencarian, Laporan dan Logout.
          3. Terdapat 12 message, yaitu : Input Username dan Password, Verifikasi Login, Login Salah, Lihat Home, User (Tambah Edit Hapus Lihat), Barang (Tambah Edit Hapus Lihat & Export Excel) , Barang Masuk (Tambah Edit Hapus Lihat & Export Excel), Barang Keluar (Tambah Edit Hapus Lihat & Export Excel), Barang Pindah (Tambah Edit Hapus Lihat & Export Excel), Cari, Cetak, dan Logout.

          b. Sequence Diagram Sistem Usulan Admin

          Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Admin

          Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram yang Diusulakan diatas, yaitu :

          1. Terdapat 1 aktor yaitu : Admin super yang melakukan semua kegiatan.
          2. Terdapat 6 lifeline, yaitu : Login, Home, Transaksi, Pencarian, Laporan dan Logout.
          3. Terdapat 10 message, yaitu : Input Username dan Password, Verifikasi Login, Login Salah, Lihat Home, Barang Masuk (Tambah Edit Hapus Lihat & Export Excel), Barang Keluar (Tambah Edit Hapus Lihat & Export Excel), Barang Pindah (Tambah Edit Hapus Lihat & Export Excel), Cari, Cetak, dan Logout.

          c. Sequence Diagram Sistem Usulan Pimpinan

          Gambar 4.7 Sequence Diagram Usulan Pimpinan

          Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram yang Diusulakan diatas, yaitu :

          1. Terdapat 1 aktor yaitu : Pimpinan yang melakukan semua kegiatan.
          2. Terdapat 5 lifeline, yaitu : Login, Home, Pencarian, Laporan dan Logout.
          3. Terdapat 7 message, yaitu : Input Username dan Password, Verifikasi Login, Login Salah, Lihat Home, Cari, Cetak dan Logout.

          Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

          Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Usulan

          Rancangan Basis Data

          Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusuulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

          Class Diagram yang Diusulkan

          Untuk menggambarkan hubungan antara tabel yang diusulkan dapat dilihat pada class digram sebagai berikut :

          Gambar 4.8 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

          Spesifikasi Basis Data (Database)

          Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang diguunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

          1. Nama Tabel : login
          2. Media : hardisk

            Isi : id+username+password+Level

            Primary Key : id

            Panjang Record : 34

            Tabel 4.2 Tabel Login
          3. Nama Tabel : Tabel barang masuk
          4. Media : hardisk

            Isi : id_masuk+tgl_masuk+sku_number+qty_masuk+nama_rak+sub_rak

            Primary Key : id_masuk

            Panjang Record : 41

            Tabel 4.3 Tabel Barang masuk
          5. Nama Tabel : Barang Keluar
          6. Media : hardisk

            Isi : id_keluar+tgl_keluar+sku_number+qty_keluar+nama_rak+sub_rak

            Primary Key : id_keluar

            Panjang Record : 41

            Tabel 4.4 Tabel Barang Keluar
          7. Nama Tabel : Tabel barang
          8. Media : hardisk

            Isi : sku_number+description+uom+carton+stock+rak_a+sub_rak_a+ rak_b+sub_rak_b+rak_c+sub_rak_c+rak_d+sub_rak_d+rak_e+sub_rak_e+rak_f+sub_rak_f+rak_g+sub_rak_g+rak_h+sub_rak_h+transit_i+transit_a+transit_b

            Primary Key : sku_number

            Panjang Record : 164

            Tabel 4.5 Tabel Barang
          9. Nama Tabel : Barang Pindah
          10. Media : hardisk

            Isi : id_pindah+tgl_pindah+sku_number+qty_pindah+nama_rak_awal+nama_rak+sub_rak

            Primary Key : id_pindah

            Panjang Record : 592

            Tabel 4.6 Tabel Barang Pindah

            Flowchart Sistem yang Diusulkan

            Gambar 4.9 Flowchart Sistem yang Diusulkan

            Tampilan Sistem yang Diusulkan

            1. Tampilan Login
            2. Gamabr 4.10 Tampilan Login
            3. Tampilan Menu Home
            4. Gamabr 4.11 Tampilan Menu Home
            5. Tampilan Menu User
            6. Gamabr 4.12 Tampilan Menu User
            7. Tampilan Menu Barang
            8. Gamabr 4.13 Tampilan Menu Barang
            9. Tampilan Barang Masuk
            10. Gamabr 4.14 Tampilan Menu Barang Masuk
            11. Tampilan Barang Keluar
            12. Gamabr 4.15 Tampilan Barang Keluar
            13. Tampilan Barang Pindah
            14. Gamabr 4.16 Tampilan Barang Pindah
            15. Tampilan Pencarian
            16. Gamabr 4.17 Tampilan Pencarian
            17. Tampilan Laporan
            18. Gamabr 4.18 Tampilan Laporan
            19. Tampilan Logout
            20. Gamabr 4.19 Tampilan Logout

            Konfigurasi Sistem Usulan

            Spesifikasi Hardware

            Perangkat keras yang dibutuhkan oleh system adalah satu unit computer dan modem. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain system yang diusulkan adalah :

            1. Processor : Core i3
            2. Monitor : LCD 17"
            3. RAM : 2 GB
            4. HDD  : 500 GB
            5. Printer  : printer Inkjet


            Aplikasi Yang Digunakan

            Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

            1. Sistem Operasi Windows 7 Proffesional
            2. Microsoft Office 2007
            3. Xampp
            4. MySQL
            5. Google Chrome
            6. Adobe Dreamweaver CS6
            7. Notepad ++


            Hak Akses

            Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh gudang maka yang bertugas sebagai Super Admin bisa mengakses semua menu yang ada di aplikasi, admin hanya bisa mengakses menu transaksi, pencarian, dan laporan sedangkan pimpinan hanya bisa mengakses menu pencarian dan laporan.

            Testing

            Setelah melakukan perancangan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk menghasilkan aplikasi yang sesuai. Berikut pembahasan hasil uji coba, yaitu sebagai berikut :

            Tabel 4.7 PengujiBalck Box

            Evaluasi

            Setelah melakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox dengan memberikan beberapa inputan pada pilihan menu dan sub menu. Jika data yang diinput tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan serta menyampaikan pesan yang akan membantu admin jika terjadi kesalahan. Kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsional sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai dengan keinginan.

            Schedule Implementasi

            Penelitian dan perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, berikut tabel kegiatan :

            Tabel 4.8 Schedule Impelentasi

            Estimasi Biaya

            Estimasi biaya ini digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan hasil penelitian.

            Tabel 4.9 Estimasi Biaya

            BAB V

            PENUTUP

            Kesimpulan

            1. Kesimpulan Menurut Rumusan Masalah
            2. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

              1. Sistem informasi yang berjalan saat ini masih kurang maksimal karena penyimpanan barang di lokasi gudang masih bersifat semi komputerisasi, dimana dalam pendataan dan pengolahan laporan admin masih menginput secara manual ke Microsoft Excel, semua data yang ada belum saling terhubung.
              2. Sistem informasi berdasarkan lokasi saat ini terkadang belum up to date tentang informasi lokasi penyimpanan barang sehingga mnimbulkan sering terjadinya keterlambatan dalam pengiriman barang, karena harus mencari-cari dimana letak produk yang akan dikirim tersebut.
              3. Menciptakan perancangan sistem informasi base on location yaitu dengan memetakan denah lokasi penyimpanan barang yang berbasis website yang dapat di akses kapan saja dan dimana saja, sehingga sistem yang di gunakan dapat memberikan informasi yang terbaru dan akurat. Dan tentu saja akan mempermudah dalam pencarian barang sehingga pada saat pengiriman barang bisa tepat waktu.
            3. Kesimpulan Menurut Tujuan dan Manfaat Penelitian
            4. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

              1. Kesimpulan Menurut Tujuan
                1. Menurut tujuan individual yaitu, mencoba merancang sistem informasi yang mempermudah mencari informasi tentang lokasi atau letak penyimpanan barang yang ada di gudang.
                2. Menurut tujuan oprasional yaitu, membuat sistem mapping inventory agar meminimalisir barang yang tidak mempunyai identitas yang disebabkan tidak tertatanya letak penyimpanan barang yang ada di gudang.
                3. Menurut tujuan fungsional yaitu, untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan dari sistem informasi base on location agar dapat digunakan sebagai informasi dalam pengolahan dapat base on location.
              2. Kesimpulan Menurut Manfaat Penelitian
                1. Manfaat bagi peneliti yaitu dapat mengetahui bagaimana pengolahan dan pengontrolan stock barang pada masing-masing lokasi.
                2. Manfaat bagi perusahaan yaitu memberikan informasi tentang adanya perubahan dan perbaikan dalam melakukan pengontrolan stock pada masing-masing lokasi.
            5. Kesimpulan Menurut Metode Penelitian
            6. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

              1. Penulis perlu mengamati sistem yang sudah berjalan, dengan cara melakukan observasi langsung.
              2. Penulis melakukan wawancara langsung untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan dalam merancang sistem yang akan digunakan.
              3. Penulis menggunakan metode studi pustaka untuk mendapatkan informasi seperti jurnal, internet, buku dan dan artikel sesuai dengan pembahasan.

              Saran

              saran yang disampaikan penulis adalah agar penelitian selanjutnya bisa mengembangkan sistem ini dengan lebih baik, sehingga kekurangan sistem yang ada bisa diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut.

              1. Perancana aplikasi mapping inventory di harapkan lebih efektif karena informasi yang didapatkan akan lebih cepat dan mudah.
              2. Diperlukan evaluasi secara berskala terhadap sistem agar pengembangan dan perbaikan sistem yang lebih lanjut seiiring dengan perkembangan teknologi.
              3. Perlu dibuatkannya minimal stok dan maksimal stok yang sesuai dengan tinggat penjualan barang di masing-masing item.

              DAFTAR PUSTAKA

              1. Gordon B. Davisdalam Sutabri 2012.“Analisis Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi."
              2. Jogiyanto Bukunya Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu"
              3. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
              4. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
              5. Hartono, Bambang. 2013. "Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer". Jakarta: Rineka Cipta.
              6. Hartono, Bambang. 2013. "Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer". Jakarta: Rineka Cipta.
              7. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
              8. Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi", Yogyakarta: Graha Ilmu.
              9. Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi". Yogyakarta: Graha Ilmu.
              10. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset.
              11. Satzinger, John W., Robert B. Jackson, dan Stephen D. Burd. 2012. "System Analysis and Design in A Changing World." Boston: Course Technology Cengage Learning.
              12. Sugiarti, Yuni,S.T.M.Kom, 2013. "Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Languege)", Graha Ilmu. Yogyakarta.
              13. Sugiarti, Yuni,S.T.M.Kom, 2013. "Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Languege)", Graha Ilmu. Yogyakarta."
              14. Widodo. 2011. "Menggunakan UML." Bandung : Informatika.
              15. Madcoms. 2011.“Definisi Hypertext Reprocessor (PHP)”.
              16. BAKOSURTANAL,2005."Pengertian Peta".http//geografi-bumi.blogspot.co.id/2009/09/pengertian-peta.html”.
              17. Ristono, Agus.2013. "Manajemen Persediaan". Yogyakarta: Graha ilmu.
              18. Ristono, Agus.2013. "Manajemen Persediaan". Yogyakarta: Graha ilmu.
              19. Ristono, Agus.2013. "Manajemen Persediaan". Yogyakarta: Graha ilmu".
              20. Siagian, S. P. (2011). "Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 1 Cetakan 19". Jakarta: PT. Bima Aksara.
              21. Tarigan, Apriyanti. 2012. "Analisa Perhitungan Harga Pokok Penjualan Pada PT Sinar Mentari Jaya (Laporan Kuliah Kerja Praktek)". Tangerang : STMIK Raharja.
              22. Asa, Yulius Abanit. 2014. “Perancangan Aplikasi Web Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Abanit International Unipessoal LDA”. Tangerang : STMIK Raharja."
              23. Wibowo, Gustav Prastyo. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Penerimaan Dan Pengeluaran BarangPada Pt. Krista Pesona Adibusana”. Tangerang : STMIK Raharja."
              24. Barin Nag, Chaodong Han, Dong-qing Yao, (2014). "Mapping supply chain strategy: an industry analysis", Journal of Manufacturing Technology Management, Vol. 25 Issue :3, pp.351-370.
              25. Ke, Hua., Ma, Tunie. et Tian, Guandong. (2017). "Hybrid Multilevel Programming With Uncertain Random Parameters". Maret 2017, Vol. 28, No. 3, pp. 589-596.
              26. Jana, D., Maity, K., Das, B. et al. J (2013). A Fuzzy Simulation Via Contractive Mapping Genetic Algorithm Approach To An Imprecise Production Inventory Model Under Volume Flexibility. May 2013, Vol. VII, No. 2, pp. 90-100.
              27. Sutawijaya, Hahmad dan Marlapa, Eri. 2016. Analisis Dan Penerapan Menggunakan Refrence (SCOR) Di PT. Indoturbine. Jurnal Ilmiah Manajemen. Februari 2016, Vol. VI, No. 1, pp. 121-138.
              28. White, Justin. 2015. Warehousing and Inventory Management. http://dlca.logcluster.org/display/log/warehousing+and+inventory+management.diakses 16 juli 2016
              29. Marianne Bradford and Gregory J. Gerard (2015) Using Process Mapping to Reveal Process Redesign Opportunities during ERP Planning. Journal of Emerging Technologies in Accounting: December 2015, Vol. 12, No. 1, pp.169-188.
              30. Ardhianzah, Fajar. 2015. “Aplikasi Stok Gudang Berbasis Web Di PT. Landkrone Indo Nutri”. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi.
              31. S. Ruli, S. Sugeng, J. Anjar. 2014. “Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Penyebaran Lokasi Puskesmas Di Kota Tangerang”. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi : September 2014, Vol. 1, No. 1, pp.1-113.

    Contributors

    Fitri Yecelly