SI1412482699

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET IT

UNTUK PENCATATAN HISTORY MAINTENANCE

PADA PT. AEROFOOD INDONESIA.


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1412482699
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET IT

UNTUK PENCATATAN HISTORY MAINTENANCE

PADA PT. AEROFOOD INDONESIA.


Disusun Oleh :

NIM
: 1412482699
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SIstem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET IT

UNTUK PENCATATAN HISTORY MAINTENANCE

PADA PT. AEROFOOD INDONESIA.


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482699
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom.)
   
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NID : 05062
   
NID :10002


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET IT

UNTUK PENCATATAN HISTORY MAINTENANCE

PADA PT. AEROFOOD INDONESIA.


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482699
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET IT

UNTUK PENCATATAN HISTORY MAINTENANCE

PADA PT. AEROFOOD INDONESIA.

Disusun Oleh :


NIM
: 1412482699
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1412482699

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Manajemen aset IT khususnya pencatatan history maintenance merupakan suatu praktek bisnis yang sangat penting di dalam suatu perusahaan. Aset IT yang dimaksud meliputi pemeliharaan aset perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa dan merancang sistem informasi manajemen aset IT untuk pencatatan history maintenance pada PT Aerofood Indonesia. Karena sistem yang ada saat ini untuk history maintenance masih berupa pencatatan manual dengan menggunakan Ms. Excel sehingga dalam pencarian data masih tersebar di masing-masing petugas IT dan kurangnya keakuratan data. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis menggunakan analisa PIECES, dan dengan melakukan observasi secara langsung di perusahaan, kepustakaan dengan mempelajari dokumen- dokumen yang sudah ada, dan wawancara kepada pihak yang terkait di perusahaan. Perancangangan model sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan diimplementasikan dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menciptakan sistem yang memudahkan dalam pencatatan history maintenance sehingga data yang ada dapat digunakan dalam pengambilan keputusan pembelian aset IT dan menghindari pembelian aset yang tidak perlu.

Kata Kunci : Manajemen Aset IT, history maintenance


ABSTRACT

IT asset management, especially the recording of history maintenance is a very important business practice in a company. IT assets in question include the maintenance of hardware and software. The purpose of this research is to analyze and design IT asset management information system for recording history maintenance at PT Aerofood Indonesia. Because the current system for history maintenance is still a manual recording using Ms. Excel so in the search data is still scattered in each IT officer and the data is not accurate. The method used in this research is the analysis method using PIECES analysis, and by doing direct observation in the company, literature review by studying the documents that already exist, and and interviews to related parties in the company. Designing a system model using UML (Unified Modeling Language) and implemented with the programming language PHP and MySQL database. The benefits of this research is to create a system that facilitates the recording of history maintenance so that existing data can be used in decision making purchases of IT assets and avoid the purchase of unnecessary assets.

Keywords: IT Asset Management, history maintenance.


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan SKRIPSI dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET IT UNTUK PENCATATAN HISTORY MAINTENANCE SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA PT AEROFOOD INDONESIA” dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan Laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang.

Penulis pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusunan laporan skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan pujian dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Informasi sekaligus sebagai Dosen Pembimbing 2.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing 1 yang senantiasa memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan terhadap penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Bapak Puriyadi, Bapak Irwan, Bapak Tendy selaku pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan terhadap penulis.
  7. Bapak Irfan yang senantiasa memberikan pengarahan dan memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan sangat baik.
  8. Untuk sahabat dan teman- teman tercinta yang memberi dukungan dalam pembuatan laporan Skripsi.

Serta tidak lupa juga untuk yang paling utama dan selalu di utamakan penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, kakak dan adik, yang selalu mengirimkan doa, mendukung dan mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis dalam penusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat lebih baik lagi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait. Semoga laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan, khususnya untuk penulis dan pembaca.

Tangerang, Juli 2018
Nur Hasanah
NIM. 1412482699

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tugas dan Tanggung Jawab
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 2
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 3
  5. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem
  6. Tabel 4.2 Tabel Basis Data WOR
  7. Tabel 4.3 Tabel Basis Data Aset
  8. Tabel 4.4 Tabel Basis Data Jenis
  9. Tabel 4.5 Tabel Basis Data Keluhan
  10. Tabel 4.6 Tabel Basis Data Petugas
  11. Tabel 4.7 Tabel Basis Data User
  12. Tabel 4.8 Tabel Basis Data Departemen
  13. Tabel 4.9 Tabel Blackbox Testing
  14. Tabel 4.10 Tabel Jadwal Penelitian
  15. Tabel 4.11 Tabel Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Perusahaan
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Alur yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Alur yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Alur yang Berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan
  8. Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Usulan
  9. Gambar 4.5 Halaman Login
  10. Gambar 4.6 Menu Home
  11. Gambar 4.7 Menu Transaksi Work Order Request (WOR)
  12. Gambar 4.8 Menu Laporan
  13. Gambar 4.9 Menu Master

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Didalam suatu perusahaan, Teknologi Informasi sangat berperan penting dalam proses bisnis ataupun operasionalnya. Dengan berkembangnya teknologi informasi, komputer digunakan tidak hanya sebagai pengolah data saja tetapi dapat menjadi media informasi yang dapat di akses setiap saat. PT Aerofood Indonesia juga dalam proses bisnisnya telah menggunakan teknologi informasi.

Setiap perusahaan termasuk PT Aerofood Indonesia pasti memiliki aset, baik dalam bentuk barang, peralatan kerja maupun fasilitas. Aset yang ada harus diidentifikasi, dikelola, dan dirawat dengan baik agar dalam pemakaiannya selalu optimal.

PT Aerofood Indonesia CGK merupakan perusahaan penyedia layanan catering penerbangan yang telah berkiprah selama kurang lebih 40 tahun di penerbangan Garuda Indonesia. Aerofood memperkejakan sekitar 5.500 ahli profesi yang terbaik dibidangnya dan melayani lebih dari 40 penerbangan komersil baik domestik maupun mancanegara.

PT Aerofood Indonesia CGK terbagi dalam 13 Departemen, salah satunya adalah IT (Information Tecnology). Departemen IT bertugas untuk menangani segala bentuk masalah (maintenance), yang meliputi hardware komputer, jaringan dan printer. Atau masalah pada software seperti sistem operasi, aplikasi perkantoran seperti SAP (System Application and Product in data processing), email, dan lain-lain.

Gangguan pada sistem informasi diperusahaan akan mengakibatkan proses bisnis terganggu, yang akibatnya dapat merugikan perusahaan. Sebagai contoh, bila pemesanan bahan baku terganggu karena koneksi yang terputus maka pesanan dari pelanggan tidak akan diterima. Oleh karena itu infrastruktur IT harus dikelola dengan baik agar dukungan terhadap proses bisnis selalu berjalan dengan lancar.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan pihak terkait, saat ini history maintenance aset IT yang berjalan pada PT Aerofood indonesia masih berupa pencatatan manual dengan menggunakan aplikasi spreadsheat (Ms.Excel), sehingga dalam pencarian data dan laporan maintenance tidak sesuai dengan kerusakan aset karena masih terjadi kesalahan saat pendataan hasil maintenance. Dan berdasakan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Perancangan Sistem Informasi Aset IT untuk Pencatatan history maintenance Sebagai Pendukung Keputusan pada PT Aerofood Indonesia” untuk jadi penelitian Skripsi.

Rumusan Masalah

Dalam sebuah penelitian, kita pasti mengenal dengan sebuah rumusan masalah, rumusan masalah menjadi faktor penting yang menentukan jalannya sebuah penelitian atau sebagai sebuah tahapan dari beberapa tahapan untuk membuat sebuah karya ilmiah atau penelitian. Berdasarkan permasalahan yang ada, dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi aset IT untuk pencatatan history maintenance yang berjalan saat ini pada PT Aerofood Indonesia?
  2. Apakah sistem informasi aset IT untuk pencatatan history maintenance yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?
  3. Apakah sistem informasi aset IT untuk pencatatan history maintenance yang berjalan saat ini sudah mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat?

Ruang Lingkup Masalah

Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan di bahas dalam laporan Skripsi ini yaitu : Proses pengelolaan data master meliputi data petugas, data aset IT, jenis keluhan, departemen dan user, proses transaksi melalui WOR (Work Order Request), hingga pencetakan laporan history maintenance.

Tujuan Penelitian

Berdasakan rumusan masalah di atas untuk bisa mengatasi permasalahan dapat di atasi denngan tujuan sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi aset IT untuk pencatatan history maintenance yang berjalan saat ini pada PT Aerofood Indonesia .
  2. Menciptakan sistem informasi aset IT untuk pencatatan history maintenance yang efektif dan efisien pada PT Aerofood Indonesia.
  3. Menciptakan sistem informasi aset IT untuk pencatatan history maintenance yang cepat dan akurat pada PT Aerofood Indonesia.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah serta tujuan penelitian diatas, berikut adalah beberapa manfaat yang akan di capai :

  1. Manfaat bagi peneliti untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja terutama pada mata kuliah IT Research dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
  2. Terciptanya sistem informasi aset IT untuk pencatatan history maintenance yang efektif dan efisien pada PT Aerofood Indonesia.
  3. Terciptanya sistem informasi aset IT untuk pencatatan history maintenance yang cepat dan akurat pada PT Aerofood Indonesia.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis yang dikumpulkan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan digunakan dalam pembuatan laporan. Beberapa metode penelitian yang digunakan dalam menyusun laporan Skripsi, antara lain:

Metode Pengumpulan Data

Dalam tahap pengumpulan data untuk penelitian Skripsi ini, penulis berusaha mengumpulkannya secara bertahap dan data-data yang dikumpulkan adalah data yang relevan dengan judul yang diambil. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan (Observasi Research)
  2. Yaitu dengan mengumpulkan data secara langsung dengan observasi lapangan atau pengamatan terhadap proses pemeliharaan maintenance aset IT yang ada pada PT Aerofood Indonesia.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan beberapa narasumber secara langsung ditempat Skripsi berlangsung. Metode ini dilakukan agar data yang di dapatkan lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan observasi lapangan.

  5. Metode Studi Pustaka (Literature Research)
  6. Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, penulis mengumpulkan data dari berbagai buku, jurnal, serta berbagai laporan guna mendapatkan gambaran secara teoritis dalam pembuatan laporan Skripsi ini sebagai acuan.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram, untuk mengambangkan suatu rancangan sistem yang ingin dibangun.

Metode Analisis Sistem

Metode analisis sistem dilakukan untuk mencari pemecahan masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis sistem elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi dengan pencapaian strategi pada penelitian ini serta dengan menggunakan analisis PIECES. Strategi yang dihasilkan pada penelitian ini juga telah memiliki data yang kuantitatif.

Metode Analisis PIECES

Menurut Supriatna dkk[1], analisis PIECES sendiri merupakan suatu alat dalam menganalisis sistem informasi yang berbasis komputer, dimana terdiri dari point – point penting yang berguna untuk dijadikan pedoman / acuan dalam menganalisis sistem tersebut. Secara singkat, PIECES mengandung hal – hal penting dalam pengevaluasian sistem, seperti : Performance, Information and data, Economics, Control and security, Efficiency, dan yang terakhir Service.

  1. Performance
  2. Keandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana memiliki peranan penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handal suatu sistem informasi memproses atau mengolah data untuk menghasilkan informasi dan tujuan yang diharapkan.

  3. Information
  4. Informasi dan data yang disajikan ataupun dibutuhkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor penting untuk kemajuan suatu perusahaan. Informasi yang dihasilkan sistem informasi harus benar-benar memiliki nilai yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan.

  5. Economics
  6. Ekonomi menjadi suatu parameter apakah dengan pengorbanan perusahaan untuk mengaplikasikan sistem informasi yang saat ini digunakan sepadan dengan hasil yang diperoleh perusahaan.

  7. Control & Security
  8. Suatu sistem jika tidak disertai dengan pengendalian dan pengamanan yang baik, akan menjadi suatu sistem yang sangat lemah sehingga pihak dari luar sistem sangat mudah untuk masuk dan mengacaukan sistem tersebut. Oleh karena itu perlu adanya suatu pengendalian dan poengamanan terhadap suatu sistem informasi dengan memperhatikan hal – hal yang terkait pengendalian dan pengamanan sistem.

  9. Efficiency
  10. Sistem informasi yang digunakan secara mutlak harus memiliki nilai keunggulan jika dibandingkan dengan penggunaan sistem secara manual. Keunggulan tersebut terletak pada tingkat keefisienan saat sistem informasi tersebut beroperasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan berfungsi untuk memberikan gambaran sedikit tentang pembuatan laporan Skripsi , maka sistematika penulisan Skripsi sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

Bab III Analisa Sistem Berjalan

Bab ini berisi tentang sejarah PT Aerofood Indonesia, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, analisa PIECES, serta solusi dari permasalahan yang ada.

Bab IV Rancangan Sistem Usulan

Bab ini berisi tentang analisa sistem yang diusulkan, pemecahan masalah, batasan masalah, prosedur sistem yang diusulkan, rancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language), Blackbox Testing, konfigurasi sistem yang diusulkan, serta estimasi biaya.

Bab V Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang perancangan sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini :

Menurut Oktaviani (2017:2) [2] “Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru.”

Menurut Afriyonza dkk (2014:199) [3], “Perancangan sistem adalah suatu tahap yang dilakukan untuk menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan permasalahan yang ada, dengan mengatur komponen-komponen dalam sistem tersebut sehingga sistem dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.”

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap untuk menentukan bagaimana merancang suatu sistem yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga sistem yang baru dapat berjalan seperti yang diharapkan.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini :

Menurut Swastika (2016:3) [4], “Kata ‘sistem’ mengandung arti ‘kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur ketertarikan antara satu dengan yang lainnya.”

Menurut Muslihudin (2016:2) [5], “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

Menurut Antonio, dkk (2013:12)[6], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari suatu prosedur yang saling berhubungan satu sama lain untuk menyelesaikan tujuan dan sasaran yang dimaksud.”

Berdasarkan definisi dari ketiga ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling terhubung untuk melakukan suatu kegiatan tertentu sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3) [7], Suatu sistem mempunyai karakteristik sistem, karakteristik sistem tersebut diantaranya :

  1. Komponen
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan sistem
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan luar sistem (Environment)
  6. Lingkungan luar sistem environment adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses didapatkan dikeluarkan. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  13. Pengolah Sistem
  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem
  16. Suatu sistem pasti mempunyai (goal) atau sasaran (objektive). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Tyoso (2016:5), [8] sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Alamiah (Natural system)
  2. Suatu sistem yang muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia.

  3. Sistem Tiruan (Artificial system)
  4. Sistem yang diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Ukuran keberhasilan sistem tiruan adalah efektifitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna).

  5. Sistem Deterministik (Deterministic system)
  6. Bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya.

  7. Sistem Probabilistik (Probabilistic system)
  8. Sistem yang dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

  9. Sistem Tertutup (Close system)
  10. Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula.

  11. Sistem Terbuka (Open system)
  12. Sistem yang menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga


Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Beberapa definisi data menurut para ahli antara lain sebagai berikut:

Menurut Sobri dkk (2017:157) [9], “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu, kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alfabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video.”

Menurut Krismiaji (2015:14)[10], “Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.”

Menurut Saputra dkk (2017:4)[11],“Data merupakan bahan dasar yang diolah untuk dijadikan suatu informasi yang akan lebih berguna dan bermanfaat bagi pemakai informasi tersebut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah suatu fakta atau kenyataan yang berupa angka, simbol, huruf, atau gabungan dari ketiganya yang menunjukkan suatu kondisi atau situasi yang dapat disimpan menjadi sebuah informasi.

Penggolongan Data

Menurut Gani dkk (2015:2)[12] , data dapat digolongkan sebagai berikut :

  1. Data berdasarkan sumber
  2. Data berdasarkan sumber terdiri dari dua kelompok, yaitu data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama, baik dari hasil pengukuran atau observasi langsung. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama.

  3. Data berdasarkan jenis
  4. Data berdasarkan jenis terbagi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Sementara itu data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

Definisi Informasi

Dibawah ini terdapat beberapa definisi informasi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

Menurut Muslihudin (2016:9), [5] “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan, karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan).”

Menurut Ramadhan dkk (2016:67) [13] “Informasi adalah sekumpulan fakta- fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang diolah agar bisa lebih berguna bagi penggunanya dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Nilai Informasi

Nilai informasi menurut Kadir (2013:56), [14] ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

Menurut Sutarman (2012:14)[15] nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat di aplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat di tafsir efektifitas nya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Dibawah ini terdapat pengertian sistem informasi menurut para ahli, di antaranya sebagai berikut :

Menurut Hutahaean (2015:13), [7] “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan tertentu”.

Menurut Nuari (2014:2), [16] “Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya atau sebuah sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen, dalam suatu organisasi”.

Berdasarkan dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk mendukung operasi manajemen di dalam suatu perusahaan/organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahean (2015:13), [7] Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu:

  1. Blok masukkan (input block)
  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok model (model block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (technologi block)
  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama :

    1. Teknisi (humanware atau brainware)
    2. Perangkat lunak (software)
    3. Perangkar keras (hardware)
  9. Blok basis data (database block)
  10. Merupakan kumpulan dari data yang saling menghubungkan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok kendali (control block)
  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila telanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Definisi Teknologi Informasi

Menurut Ryan dkk (2016:1), [17] “Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabung komputer dengan jalur komunikasi dengan tinggi yang membawa data, suara dan video”

Menurut Irwansyah dkk (2014:V) , [18] “Teknologi informasi atau Information technology adalah pengertian umum untuk berbagai jenis teknologi tersedia yang tujuan membantu manusia untuk menjalani hidup dengan lebih mudah dan lebih baik dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan atau menyebar informasi.”

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang dapat digunakan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas agar mempermudah manusia dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Siagian (2016:120), [19]“Analisa sistem adalah suatu cara atau teknik untuk menguraikan masalah dan mencari gambaran dari sistem yang ada atau sedang berjalan dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari sistem yang berjalan”.

Menurut Taufiq (2013:159), [20] Untuk melakukan analisa sistem supaya hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi kedalam rancang bangun sistem informasi.

Dari kedua definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu cara untuk mengevaluasi masalah dari sistem yang sedang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikan atas permasalahan yang ditemukan agar sistem yang berjalan bisa lebih baik lagi.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Mahatmo (2014:69), [21]pada tahap ini dilakukan pekerjaan analisa pada sistem yang sekarang ada. Tahap ini diawali dengan melakukan survei pendahuluan di perusahaan yang sistemnya akan dikembangkan. Teknik survey yang dapat dilakukan antara lain :

  • Observasi/pengamatan langsung pada objek.
  • Wawancara dengan yang berkompeten.
  • Membagi kuesioner.
  • Mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Manajemen Aset IT

Definisi Manajemen Aset IT

Menurut Nursikuwagus dkk (2016:111)[22], “Manajemen aset IT merupakan suatu praktek bisnis yang melibatkan aset IT dalam hal inventarisasi yang bersifat akurat dalam hal pemeliharaan dan perlindungan aset perangkat keras serta perangkat lunak digunakan oleh suatu organisasi.”

Menurut Andriyani (2016:11-3)[23] “Manajemen aset TI adalah seperangkat praktek bisnis untuk mendukung manajemen siklus hidup dan pengambilan keputusan strategis untuk lingkungan TI. Aset mencakup semua elemen dari perangkat lunak dan perangkat keras yang ditemukan lingkungan bisnis.”

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa maintenance adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap instansi guna untuk menjaga sistem/peralatan agar kondisinya dapat berjalan atau bekerja sesuai fungsinya dengan baik.

Konsep Dasar Maintenance (Pemeliharaan)

Definisi Maintenance

Menurut Supriatna dkk (2017:29) [1], “Maintenance atau pemeliharaan adalah semua tindakan yang dibutuhkan untuk memelihara mesin atau komponen yang ada di dalamnya atau melakukan perbaikan sampai kondisi tertentu yang bisa diterima.”

Menurut Arif dkk (2016:58)[24], “Maintenance atau perawatan adalah suatu kegiatan untuk mencegah sejak dini kerusakan – kerusakan yang akan terjadi dengan memeriksa equipment secara periodik menggunakan indera maupun alat canggih.”

Menurut Susilo dkk (2016:6)[25], “Perawatan atau maintenance adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah untuk menjaga sistem peralatan agar bekerja dengan baik.”

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa maintenance adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap instansi guna untuk menjaga sistem/peralatan agar kondisinya dapat berjalan atau bekerja sesuai fungsinya dengan baik.

Jenis- Jenis Maintenance

Menurut Ardyanto dkk (2015:384),[26] kegiatan maintenance dibagi menjadi dua jenis yaitu :

  • Perawatan Terencana (Planned Maintenance), adalah adalah kegiatan pemeliharaan yang teratur, terjadwal, terkendali, dan tercatat.
  • Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance), adalah pemeliharaan yang tidak terjadwal dan tidak teratur.

Tujuan Maintenance

Menurut Rahayuningsih (2017:29),[27] Tujuan pemeliharaan jika ditinjau dari segi teknis :

  • Memelihara keberadaan peralatan dan mesin agar siap pakai dalam kurun waktu tertentu (Availability).
  • Menjaga kemampuan peralatan dan mesin demi melaksanakan fungsinya dalam keadaan dan waktu tertentu (Reability).
  • Menyempurnakan bagian peralatan dan mesin agar mudah dipelihara dalam kondisi pemeliharaan yang spesifik dan jangka waktu tertentu (Maintainability).

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Rais (2016:60)[28]“Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi struktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan harusnya dibuat.”

Menurut Nofriansyah (2014:1)[29] “sistem pendukung keputusan dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk suatu peluang”

Menurut Kurniasih (2013:6)[30]“Sistem pendukung keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.”

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang mampu memproses data dan menyediakan informasi sehingga hasil dari pemrosesan data tersebut dapat digunakan oleh manajer dalam mengambil keputusan.

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Nofriansyah (2014:1), [31] Karakteristik dari sistem pendukung keputusan, yaitu :

  1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.)
  2. Adanya inteface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
  3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.
  4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
  5. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.
  6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.


Metode Backward Chaining

Menurut Saputra dkk (2016:85) [11], “Backward chaining (runut balik) adalah metode penalaran dimulai dengan tujuan kemudian merunut balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan tersebut. Runut balik juga disebut sebagai goal-driven reasoning merupakan cara efisien untuk memecahkan masalah yang dimodelkan sebagai masalah pemilihan terstruktur”

Menurut Putra dkk (2016:1)[32],“Metode backward chaining adalah pelacakan ke belakang yang memulai penalaran dari sebuah kesimpulan (goal) dengan mencari sekumpulan hipotesa-hipotesa yang mendukung menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan hipotesa-hipotesa tersebut”


Metode Forward Chaining

Menurut Putra dkk (2016:1)[32],“Forward Chaining adalah pelacakan ke depan yang memulai dari sekumpulan fakta-fakta dengan mencari kaidah yang cocok dengan hipotesa yang ada menuju kesimpulan (goal).”

Menurut Hatta dkk (2017:60) [33], “Metode Forward Chaning adalah metode pencarian atau teknik pelacakan ke depan yang dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan.”

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Hompu (2016:108) [34],“UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan kebutuhan, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.”

Menurut Sari dkk (2016:5)[35], “UML adalah alat untuk menentukan sistem perangkat lunak yang mencakup standar diagram untuk mendefinisikan, menggambarkan dan visual map atau memodelkan desain dan struktur sistem perangkat lunak.”

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa UML adalah bahasa pemodelan untuk mendefinisikan kebutuhan sistem, analisa dan desain dalam pembuatan perangkat lunak.

Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Jenis- jenis diagram unified modeling language, Kharisma (2017:4) [36] sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram
  2. Use case diagram menjelaskan apa yang dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem.

  3. Activity Diagram
  4. Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, dan bagaimana mereka berakhir.

  5. Class Diagram
  6. Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terjadi.

  7. Sequence Diagram
  8. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antara objek dalam dan sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Rahardika dkk (2014:4)[37], “Blackbox testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pada pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”

Menurut Syaban dkk (2015:5)[38], Blackbox testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.”

Berdasarkan defisini diatas dapat disimpulkan bahwa blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang berfokus pada kebutuhan fungsional berdasarkan ada spesifikasi kebutuhan dari software.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Susena dkk (2016:2) [39],“Analisa PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan analisis PIECES ini akan diproleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk perbaikan.”

Menurut Priyanto dkk (2017:188)[40], “Analisa PIECES merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisa tentang kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan dari sistem lama dan sistem baru yang dibuat. Dengan analisis PIECES penyusun dapat menemukan beberapa kekurangan dari sistem lama, kemudian kekurangan itu akan diperbaiki dengan menganalisis dan merancang sistem yang baru.”

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa analisa pieces adalah analisa yang digunakan untuk mencari kelebihan dan kekurangan dari sistem yang berjalan sehinga dapat digunakan untuk perbaikan sistem yang lebih baik lagi.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Sari dkk (2014:25) [35], “XAMPP adalah singkatan dari X (Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.”

Menurut Zuliarso dkk (2013:50) [41], “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman PHP. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya.”

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Zuliarso dkk (2013:50) [41], “MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.”

Menurut Alfarisyi dkk (2014:135) [42], “SQL adalah bahasa standar yang digunakan oleh Database Management System untuk memanipulasi dan memperoleh data dari sebuah database relasional. Salah satu database server yang dapat digunakan yaitu MySQL. MySQL merupakan database server yang berhubungan erat dengan pemograman. MySQL adalah sistem manajemen basisdata relasi yang bersifat terbuka atau open source. Sistem manajemen basisdata ini adalah hasil pemikiran Michael “Monty” Widenius, David Axmark, dan Allan Larson pada tahun 1995. Tujuan awal ditulisnya program MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi web. MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query Language) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data.”

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo (2014:166) [43], “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”. Menurut Sommerville, Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    • M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    • D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    • I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    • T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    • O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    • E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Menurut Sugihartono dkk (2018:53) [44], “Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai yang diinginkan atau yang dibutuhkan user.”

Menurut Sunarya dkk (2018:4)[45], “Requirements elicitation adalah proses dalam menemukan/mendapatkan kebutuhan-kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users dan pihak lainnya yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan. Requirements elicitation juga didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat untuk tujuan menggambarkan dan menyaring kebutuhan-kebutuhan untuk menemukan batasan dari kelompok-kelompok tersebut.”

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Febio (2017:43)[46], PHP merupakan script untuk pemrograman script web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, maksudnya dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. PHP secara resmi merupakan kependekan dari PHP Hypertext Preprocessor.

Menurut Batubara (2015:18)[47], PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang berintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Sugianto (2017:23)[48], “Metode literature adalah kajian yang dibaca oleh penulis dari berbagai referensi yang relevan dengan judul penulisan ini misalnya buku, e-book, jurnal & makalah.”

Menurut Safitri (2017:1041) [49], “Studi literature adalah mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi tersebut dapat di temukan di buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs – situs di internet.”

Literature Review

Banyak penelitian sebelumnya yang berdasarkan literature review. Oleh karena itu, dalam upaya mengembangkan sistem manajemen aset IT untuk pencatatan history maintenance ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu acuan dalam menerapkan metode penelitian yang akan dilakukan. Beberapa literature review tersebut adalah :

  1. Penelitian yang di lakukan oleh Syaiful Riza Hidayatullah dkk pada tahun 2016, dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Teknologi Informasi pada PT. Pelindo III Cabang Perak Surabaya” Metode pengembangan menggunakan proses ‘’waterfall’’, untuk menggambarkan alur data yang akan dibuat menggunakan DFD, sedangkan untuk mendesain database menggunakan ERD dan dituangkan dalam bahasa pemrograman berbasis web menggunakan bahasa PHP, ‘’Javascript’’ dan ‘’Jquery’’. dengan adanya sistem ini dapat menghasilkan laporan mengenai pengelolaan aset IT dan dapat membantu manajemen untuk mengetahui aset IT mana saja yang pengeluaran biayanya besar. [50]
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Nursikuwagus dkk pada tahun 2016, dengan judul “Perangkat Lunak Sistem Manajemen Aset dalam Penanganan Aset IT” penelitian ini menggunakan alat perancangan UML (unified modeling language) dan metodologi spiral dalam pengembangan sistem. Hasil dari penelitian ini adalah suatu perangkat lunak pengelolaan aset IT dengan bantuan komputer. [22]
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Galih Setyo Pambudi dkk pada tahun 2016, dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web untuk Optimalisasi Penelusuran Aset Di Teknik Industri UNDIP” identifikasi sistem menggunakan Context Diagram, DFD (Data Flow Diagram) serta ERD (Entity Relationship Diagram), untuk database menggunakan MYSQL. Dari penelitian ini menghasilkan sistem manajemen aset yang membuat proses pengelolaan, pengontrolan dan penelusuran aset menjadi lebih mudah. [51]
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Kartika Pertiwi dkk pada tahun 2013, dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Aset di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro” menjelaskan bahwa sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk rancangan antar muka dan MySQL untuk mengelola basis data. Perancangan basis data menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram). Sistem ini dapat membantu pihak Pemimpin dalam melakukan pencarian dan pencetakan data aset.[52]
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Endriawan dkk pada tahun 2013, dengan judul “Pengembangan Sistem Pemantauan Aset Teknologi Informasi (IT Facility Monitoring System) pada PT Pertamina (PERSERO)”. Menjelaskan bahwa Perancangan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language), perangkat lunak yang digunakan visual studio, bahasa pemrograman menggunakan VB.NET dan basis data menggunakan Microsoft SQL Server. Dan sistem yang dibuat untuk mencatat aset perusahaan pada unit operasi, mencatat aset perusahaan pada cost center, mencatat aset perusahaan yang dibawa oleh pekerja, memungkinkan sentralisasi pencatatan aset perusahaan sehingga dapat mengawasi aset perusahaan, membantu pelaporan aset teknologi informasi dan proses perpanjangan kontrak aset teknologi informasi pada vendor.[53]
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Toru Yasui dkk pada tahun 2018, dengan judul “Maintenance server, maintenance method, non-transitory computer-readable storage medium in which maintenance program is stored, and management server”. Menjelaskan tentang lisensi manajemen server yang memungkinan untuk melakukan layanan maintenance jarak jauh dengan suatu aplikasi yang di pasang dalam sistus pelanggan. [54]
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Siang-Sheng Jheng dkk pada tahun 2017, dengan judul “Maintenance method for network connection and computer system”. Menjelaskan tentang metode pemeliharaan untuk koneksi jaringan dan sistem komputer, yang disuaikan dengan sistem komputer yang memiliki pengatur waktu, pengatur waktu dikonfigurasikan secara teratur untuk memeriksa apakah koneksi jaringan berfungsi secara normal. [55]
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Peter Malcolm Ellenby dkk pada tahun 2015, dengan judul “Maintenance and Security Guide”. Menjelaskan tentang sistem pemeliharaan dan keamanan yang dibuat responsif terhadap lokasi dan waktu untuk memberikan saran pemeliharan dan keamanan berdasarkan informasi yang tersimpan.[56]
  9. Penelitian yang dilakukan Isabel Lopes dkk pada tahun 2016, dengan judul “Requirements specification of a computerized maintenance management system – a case study”. Menjelaskan tentang fungsi pemeliharaan untuk perusahaan industr i, Mengelola pemeliharaan melibatkan beberapa kegiatan seperti: perencanaan pemeliharaan preventif. tindakan; penjadwalan kegiatan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan produksi yang direncanakan; manajemen suku cadang; analisis dari data untuk mengurangi terjadinya kegagalan dan untuk meningkatkan kinerja fungsi pemeliharaan. [57]
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Célia Doom dkk pada tahun 2014 dengan judul “Process, system and computer program product for asset maintenance”. Penelitian ini membahas tentang sebuah proses, sistem dan produk program komputer untuk pemeliharaan aset, dilakukan oleh sistem manajemen aset yang mengevaluasi kehidupan operasional yang diharapkan sampai pemeliharaan pada aset tidak lagi ekonomis. [55]


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT. Aerofood ACS

Sejarah Singkat PT. Aerofood ACS

PT. Aerofood ACS dengan pengalamannya selama 40 tahun sebagai penyedia Airline Catering bertahap Internasional, Aerofood ACS sebagai bagian dari maskapai Garuda Indonesia telah berhasil dan selalu menjaga reputasi perusahaan untuk menghadirkan layanan kelas premium untuk produk makanan dan minuman terbaik di kelasnya.

Kesuksesan perusahaan dapat dirunut sejak berdirinya di tahun 1974, dimana saat itu perusahaan memulai operasinya dibawah nama PT. Aero Garuda Dairy Farm yang bekerja sama dengan Dairy Farm, sebuah perusahaan catering berbasis di Hong Kong. Setelah sempat berubah nama menjadi PT. Angkasa Citra Sarana Catering Serving, di tahun 1991 perusahaan ini beroperasi dengan bendera ACS (Aerowisata Catering Service).

ACS kemudian melakukan diversifikasi dengan menyediakan layanan industrial catering di tahun 2002, dan perusahaan memulai merintis bisnis retail F&B di tahun 2008. Dengan beragam kesuksesan yang terus diraih, perusahaan semakin mengembangkan divisi- divisi baru yang juga memberikan sumbangan bagi perkembangan perusahaan. Di tahun 2009, layanan manajemen laundry dan in-flight logistik memulai operasinya di bawah divisi yang diberi nama Garuda Support.

Bersamaan dengan terus majunya bisnis perusahaan, di tahun 2010 Aerowisata Group sebagai perusahaan induk meluncurkan logo perusahaan baru. Logo baru dimaksudkan untuk semakin memperkuat imej perusahaan berikut anak-anak perusahaannya. Di tahun yang sama, ACS juga mengubah namanya menjadi Aerofood ACS.

Logo perusahaan sungguh menunjukkan komitmen perusahaan yang lebih kuat dan logo baru ini juga menghembuskan semangat baru keseluruhan sendi perusahaan yang berbasis di Jakarta ini serta semakin membulatkan tekad Aerofood ACS untuk semakin mengembangkan sayapnya.

Masih di tahun 2010, Aerofood ACS membuka kantornya di Denpasar, Surabaya, Medan, Balikpapan, Bandung, Yogyakarta dan Lombok. Di tahun 2014, cabang Pekan baru juga akan mulai beroperasi. Saat ini, Aerofood ACS memiliki lebih dari 5.500 ribu staf profesional dan dikenal sebagai pemimpin dalam bisnis ini, dengan produk layanan premium in-flight logistic yang disajikan ke 40 perusahaan penerbangan komersil internasional dan domestic.

Aerofood ACS juga menyediakan layanan catering untuk lebih dari 20 perusahaan blue ribbon diseluruh negeri. Berbekal kekuatan pendekatan terhadap customer yang luar biasa, di tahun 2013 Indonesia Airline Support Service Provider dari Frost & Sullivan.

Pada tahun- tahun kedepan, Aerofood ACS telah menyiapkan rencana untuk terus meningkatkan layanan berkualitas dengan secara proaktif menggali lebih banyak peluang bisnis dengan mengembangkan pendekatan inovatif sebagai cara untuk selalu menjadi yang terdepan dalam memenuhi tuntutan dan ekspektasi pasar.

Visi dan Misi Aerofood ACS

  1. Visi
  2. Menjadi penyedia jasa makanan dan layanan berkualitas premium di Asia Tenggara.

  3. Misi
    • Operasional yang prima kepada Garuda Indonesia dan customer lainnya.
    • Membangun kedekatan hubungan untuk kemitraan jangka panjang.
    • Memaksimalkan nilai-nilai perusahaan untuk kepentingan para stakeholder melalui implementasi I-FRESH sebagai corporate culture.

Struktur Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan pasti mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan sebagai alat untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. Struktur organisasi berisi tentang bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsinya dibatasi.

Struktur organisasi juga biasanya menunjukkan kerangka dan susunan pola tetap dalam hubungan. Hubungan yang dimaksud adalah fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi orang yang menunjukkan kedudukan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Sama halnya dengan PT. Aerofood Indonesia yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Perusahaan
Gambar 3.2 Struktur Perusahaan Departemen IT

Tabel 3.1 Tugas dan Tanggung Jawab


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem manajemen aset IT untuk pencatatan history maintenance yang berjalan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

  1. Prosedur perbaikan aset IT

Prosedur ini meliputi perbaikan pada aset IT yang ada dengan tujuan untuk membuat kinerja aset IT kembali seperti semula, Urutan prosedur perbaikan aset IT pada PT. Aerofood sebagai berikut :

  1. User berkoordinasi lewat pesawat telepon ke extension departemen IT untuk melakukan permintaan maintenance.
  2. User mengisi form WOR (work order request).
  3. Petugas IT menerima form WOR (work order request).
  4. Petugas IT melakukan remote system (radmin) ke user tersebut
  5. Jika remote tidak bisa dilakukan ke komputer user, petugas IT langsung onside ke tempat user tersebut.
  6. Petugas IT menganalisa kondisi aset IT.
  7. Petugas IT melakukan perbaikan terhadap aset IT yang rusak.
  8. Jika aset IT yang rusak tidak bisa diperbaiki, maka bagian IT akan menukar aset IT tersebut dengan aset IT yang ada.
  9. Petugas IT membuat laporan WOR (work order request).

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Penggambaran sistem yang berjalan menggunakan Use Case dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.3 Use Case Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. Terdapat sebuah sistem yang mencakup kegiatan yang sedang berjalan.
  2. Tiga aktor yang melakukan kegiatan, yaitu User, Petugas IT, dan Pimpinan. User melaporkan maintenance ke petugas IT, kemudian petugas IT memberikan form WOR ke user, user menerima dan mengisi form WOR, kemudian form WOR diberikan ke petugas IT dan petugas IT membuat laporan Work Summary yang akan dilaporkan ke pimpinan.
  3. Terdapat 5 use case diagram yang biasa dilakukan oleh 3 aktor, yaitu : Melaporkan maintenance, Mengisi form WOR, Menerima form WOR, Penanganan maintenance, Laporan maintenance. Dimana melaporkan maintenance merupakan kegiatan laporan keluhan dari user ke petugas, yang kemudian user akan mengisi form WOR setelah diberikan kepada petugas, dan kemudian hasil nya akan disampaikan pada laporan maintenance akan yang akan diberikan ke pimpinan.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem history maintenance aset IT yang sedang berjalan pada PT Aerofood :

Gambar 3.4 Activity Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. Memiliki 1 buah initial node sebagai start poin dikolom user.
  2. Memiliki 7 buah action sebagai proses yang berjalan, yang terdiri dari : Melaporkan maintenance, Mengisi form WOR, Menerima form WOR, Penanganan maintenance, membuat laporan maintenance, memberikan laporan maintenance, menerima laporan maintenance. Proses melaporkan maintenance dan mengisi form WOR dilakukan oleh user ke petugas, Menerima form WOR, Penanganan maintenance, membuat laporan maintenance, memberikan laporan maintenance dilakukan oleh petugas dan menerima laporan maintenance dilakukan oleh petugas ke pimpinan.
  3. Memiliki 1 buah final state sebagai end point dikolom pimpinan.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang menggambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Pada sistem sequence diagram yang sedang berjalan terdapat 3 objek yang terdiri dari form WOR, maintenance dan laporan yang saling berinteraksi dengan para aktor. Gambaran sistem sequence diagram yang sedang berjalan sebagai berikut :

Gambar 3.5 Sequence Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 sequence diagram diatas terdapat :

  1. Terdapat 3 aktor yang memiliki kegiatan diantaranya : User, Petugas, Pimpinan
  2. Terdapat 3 object yang saling berinteraksi yaitu : form WOR, Maintenance dan Laporan. Dimana form WOR digunakan sebagai objek untuk langkah awal user mengajukan keluhan maintenance, form WOR itu diisi dan diserahkan kepada petugas IT. Objek maintenance dilakukan oleh user untuk melaporkan maintenance, setelah itu petugas IT melakukan penanganan maintenance dan membuat laporan maintenance. Serta objek laporan digunakan oleh petugas IT untuk membuat laporan maintenance dan laporan itu diterima oleh pimpinan.
  3. Terdapat 6 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut, yaitu : Melaporkan maintenance, mengisi form WOR, menerima form WOR, melakukan penanganan maintenance, membuat laporan maintenance dan menerima laporan maintenance.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Analisa masukan adalah penguraian masalah yang di lakukan terhadap data yang berfungsi sebagai input sehingga menghasilkan proses dan akan ada hasil dari proses yang dilakukan. Analisa masukan dari prosedur sistem yang berjalan diantaranya :

    1. Nama Masukan : Form WOR ( Work Order Request )
    2. Fungsi : Sebagai form awal untuk mengajukan maintenance
    3. Sumber : Petugas IT
    4. Media : Form Kertas WOR
    5. Frekuensi : Setiap ada permintaan maintenance
    6. Format : Lampiran
    7. Keterangan : Berisi data untuk mengajukan keluhan maintenance
  3. Analisa Proses
  4. Analisa proses adalah penguraian masalah yang dilakukan sebagai suatu hasil dari adanya data input. Di dalam data inilah semua data yang masuk akan diolah menggunakan proses sistem yang ada. Berikut analisa proses dari sistem yang berjalan :

    1. Melaporkan maintenance
      • Nama Proses : Melaporkan maintenance
      • Masukan : Form WOR
      • Keluaran : Form WOR
      • Ringkas Proses : Proses ini dilakukan sebagai tahap awal untuk mengajukan keluhan maintenance
    2. b. Mengisi Form WOR dan menerima Form WOR
      • Nama Proses : Mengisi Form WOR dan menerima Form WOR
      • Masukan : Form WOR yang akan diisi oleh user, yang berupa keluhan maintenance
      • Keluaran : Form WOR yang sudah diisi oleh user, yang berupa keluhan maintenance
      • Ringkas Proses : Proses ini dilakukan oleh user yang memberikan keluhan ke petugas IT
    3. Penanganan maintenance dan Laporan maintenance
      • Nama Proses : Penanganan maintenance dan Laporan maintenance
      • Masukan : Form WOR yang sudah diisi oleh user
      • Keluaran : Laporan maintenance
      • Ringkas Proses : Proses ini dilakukan oleh petugas IT yang menangani keluhan user dan setelah menangani keluhan maintenance petugas IT membuat laporan maintenance


  5. Analisa Keluaran
  6. Analisa keluaran adalah penguraian masalah yang dihasilkan dari keseluruhan proses yang terjadi, mulai dari penginputan data sampai proses pengolahan data melalui sistem yang berjalan. Analisa keluaran dari sistem yang berjalan sebagai berikut :

    1. Nama keluaran : Laporan Work Order Summary
    2. Fungsi : Sebagai data bukti hasil perbaikan aset IT yang mengalami maintenance
    3. Sumber : Petugas IT
    4. Media : Ms. Excel
    5. Rangkap : 1 lembar
    6. Distribusi : Petugas IT
    7. Frekuensi : Setiap terjadi maintenance
    8. Format : Cetakan Manual (kertas)
    9. Keterangan : Berisi data perbaikan maintenance

Analisa PIECES

Analisa PIECES adalah analisa yang digunakan untuk mencari kelebihan dan kekurangan dari sistem yang berjalan sehinga dapat digunakan untuk perbaikan sistem sehingga dapat berjalan secara optimal.

  1. Performance (Kinerja sistem)
  2. Performance dalam hal ini merupakan kinerja sistem penanganan keluhan atau maintenance aset IT pada PT Aerofood. Terdapat beberapa pelayanan maintenanace di antaranya hardware dan software, saat ini untuk penanganan software dapat ditangani dengan baik, namun ketika banyaknya keluhan hardware memerlukan watu yang lama. Hal ini disebabkan karena tidak ada jadwal perawatan yang konsisten sehingga sering terjadi penumpukan keluhan.

  3. Information (Informasi)
  4. Informasi dalam hal ini adalah data- data keluhan yang masih di catat secara manual melalui, Ms. Excel termasuk data aset yang belum tercatat lengkap dibagian ini karena di antaranya masih ada di bagian pembelian, sehingga hal ini terkadang menyebabkan lambatnya pencarian informasi, tidak akuratnya informasi dan sebagainya. Padahal informasi merupakan hal penting dalam proses pelayanan sebagai bentuk interaksi antara pihak yang berkaitan. Pada saat ini informasi berupa data nyata yang belum dilakukan pengolahan sehingga keakuratan datanya kurang terjamin, dan dalam proses penyampaian informasinya masih berdasarkan kepentingan dan permintaan untuk evaluasi kerja.

  5. Economy (Ekonomi)
  6. Analisa ekonomi merupakan pemanfaatan biaya yang digunakan dari adanya informasi. dari sistem saat ini berjalan proses pencatatan masih berlangsung manual sehingga menyebabkan kurang terstrukturnya data history maintenance, sehingga dapat menyebabkan pembelian aset yang tidak perlu.

  7. Control (Kontrol)
  8. Analisa kontrol digunakan untuk mengetahui kinerja sistem yang berdasarkan pada kemudahan dan ketelitian data yang diproses dan sangat diperlukan untuk menjaga kerahasiaan data didalam sistem. Pada sistem yang berjalan belum adanya pengontrolan sistem sehingga tidak dapat mendeteksi kesalahan yang terjadi pada prosesnya. Kerahasiaan berkas yang diajukan juga tidak dapat terjamin, karena pada prosesnya memungkinkan untuk diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.

  9. Effisiency (Efisiensi)
  10. Efisiensi adalah kegiatan terhadap sebuah sistem agar dapat digunakan sebaik mungkin dengan pembiayaan yang minimum. Berdasarkan sistem yang berjalan saat ini penggunaan sistem kerja karyawan kurang cepat dan hasil yang diperoleh tidak akurat.

  11. Service (Pelayanan)
  12. Service yang dimaksud adalah sistem yang baik akan memberikan pelayanan yang baik pula terhadap segala informasi yang dibutuhkan. Layanan sistem yang berjalan saat ini berdasarkan permintaan dari pegawai yang bersangkutan, sehingga ketika banyaknya keluhan maintenance dalam satu waktu dapat membuat penanganan maintenance lebih lama.


Konfirgurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    • Processor : Intel Core i7
    • RAM : 8 GB
    • Hardisk : 1 Terabyte
    • Keyboard : Mk Logitech
    • Mouse : Mk Logitech
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    • Microsoft Windows 7 ultimate
    • Microsoft Office 2010 profesional
  3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    • Untuk mengoperasikan dan mengolah data yang dibutuhkan, hanya dapat dilakukan petugas IT

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif pemecahan masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi
  2. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, permasalahan yang di hadapi dari sistem manajemen aset IT yang berjalan saat ini adalah :

    • Sistem manajemen aset IT khususnya untuk pencatatan history maintenance memang sudah terkomputerisasi namun kurang maksimal dikarenakan masih ada kegiatan manual seperti mencatat dan mencetak laporan
    • Ketidak akuratan data dikarenakan lupa menginput data history maintenance.
    • Belum adanya sistem manajemen aset IT untuk pencatatan history maintenance
    • Sulit untuk melakukan analisa terhadap sistem yang ada dikarenakan data yang masih menggunakan spreadsheet Ms. Excel tersebar di masing- masing staf IT.
  3. Alternatif Pemecahan Masalah
  4. Setelah mengamati secara langsung dan menganalisa permasalahan dari sistem yang berjalan saat ini, alternatif dari permasalahan yang di hadapi adalah :

    • Diperlukan sistem manajemen aset IT khususnya untuk pencatatan history maintenance agar dapat digunakan sebagai pendukung keputusan dalam mengelola aset IT.
    • Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang history maintenance, agar sistem manajemen aset IT menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat menghindari pembelian aset yang tidak diperlukan dan memaksimalkan sumber daya yang ada.
    • Diperlukan sistem yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja dan tidak memerlukan waktu yang lama.

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1
  3. Elisitasi Tahap II
  4. Elisitasi tahap II adalah hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan dengan metode Mandatory, Diserable dan Innsential (MDI). Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 2
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Elisitasi Tahap III berdasarkan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan langkah mengeliminasi semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational dan Economic (TOE), dan dari metode tersebut dibagi lagi dengan beberapa option yaitu Low, Middle dan High.

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 2


  7. Final Draft Elisitasi
  8. Final Draft Elisitasi adalah bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang disetujui oleh Stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel final draft elisitasi, yaitu :

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 4

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan analisa dan penelitian pada sistem pencatatan History Maintenance yang berjalan saat ini pada PT Aerofood, maka tahapan selanjutnya membahas usulan sistem yang akan dikembangkan. Adapun sistem yang akan diusulkan pada pencatatan History Maintenance aset IT ini untuk mempermudah petugas dalam menangani keluhan maintenance dan menambah keakuratan data yang ada.

Berdasarkan kebutuhan sistem tersebut, perlu adanya tindakan lebih lanjut untuk merancang sistem baru, guna menyempurnakan sistem yang ada sebelumnya, Dalam menganalisa prosedur yang diusulkan ini menggunakan analisa PIECES dan UML (Unified Modelling Language).

Use Case Diagram Sistem Usulan

Untuk pegambaran sistem yang diusulkan menggunakan Use Case dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Terdapat sebuah sistem yang mencakup kegiatan yang sedang berjalan.
  2. Terdapat tiga aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Petugas IT, User dan Pimpinan. Petugas melakukan login, menginput data master yang terdiri dari input data petugas, input aset IT, input jenis keluhan, input departemen, input user, petugas dapat mengakses form WOR, History Maintenance, melakukan Logout. User melakukan login, menginput form WOR, melakukan logout. Pimpinan melakukan Login, mengakses data History Maintenance, melakukan Logout.
  3. Terdapat 10 use case yang dilakukan oleh 3 aktor, yaitu : Login, Master yang terdiri dari Input data petugas, Input aset IT, Input jenis keluhan, Input departemen, Input user, Form WOR, History Maintenance, Logout. Petugas dapat mengakses semua menu use case, user dapat melakukan login, menginput Form WOR untuk menginput keluhan, dan melakukan Logout. Pimpinan dapat meakukan Login, Mengakses History Maintenance, dan melakukan Logout.

Activity Diagram Sistem Usulan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem History Maintenance aset IT yang diusulkan :

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. Memilki 3 buah initial node sebagai start point di kolom Petugas, User dan Pimpinan.
  2. Memiliki 12 buah action sebagai proses yang diusulkan, yang terdiri dari 3 Login di masing- masing actor, Master: Input data petugas, Input aset IT, Input jenis keluhan, Input departemen, Input user, WOR dikolom user, History Maintenance dan Logout di kolom Pimpinan.
  3. Terdapat 3 buah join node di masing- masing kolom aktor, untuk menghubungkan dari login ke Master, WOR, History Maintenance dan Logout.
  4. Terdapat 1 fork node di bagian master, digunakan petugas untuk megisi data master yaitu : Input data petugas, Input aset IT, Input jenis keluhan, Input departemen, Input user.
  5. Memiliki 1 buah final state sebagai end point dikolom pimpinan.

Sequence Diagram Usulan

Berikut merupakan Sequence Diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem History Maintenance aset IT yang diusulkan :

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram di atas terdapat :

  1. Terdapat 3 aktor yang memiliki kegiatan diantaranya : User, Pertugas, Pimpinan
  2. Terdapat 5 object yang saling berinteraksi yaitu : Login, Master, Form WOR, History Maintenance dan Login. Dimana Login digunakan sebagai langkah awal untuk mengakses sistem. Master digunakan sebagai input data oleh petugas, Form WOR digunakan user untuk mengajukan keluhan maintenance, History Maintenance digunakan sebagai kumpulan data keluhan user, dan Logout digunakan untuk keluar sistem.
  3. Terdapat 11 message dari komunikasi antar objek yang membuat informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor tersebut, yaitu : Melakukan Login oleh user, mengisi form WOR dan melakukan Logout. Melakukan login oleh petugas, Input data mater, mengakses form WOR, mengakses History Maintenance, melakukan logout. Melakukan login oleh pimpinan, mengakses History Maintenance, dan melakukan logout.

Class Diagram Usulan

Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan pada sistem informasi pencatatan History Maintenance :

Gambar 4.4 Class Diagram Usulan

Berdasarkan class diagram pencatatan History Maintenance yang disulkan pada gambar 4.4 dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Terdapat 7 class yang menggambarkan himpunan objek- objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama, yang terdiri dari : Jenis, aset, petugas, keluhan, WOR, user dan departemen.
  2. Terdapat 8 association yang menunjukan hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya yang mempunyai nilai.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data menjelaskan tentang media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan primary key, foreign key dan panjang record. Adapun spesifikasi data yang digunakan dalam sistem yang dibangun adalah :

  1. Nama file : WOR (Work Order Request)
  2. Media : hardisk
    Primary Key : no_wor
    Panjang Record : 74

    Tabel 4.2 Tabel Basis Data WOR
  3. Nama file : Aset
  4. Media : hardisk
    Primary Key : id_aset
    Panjang Record : 90

    Tabel 4.3 Tabel Basis Data Aset
  5. Nama file : Jenis Aset
  6. Media : hardisk
    Primary Key : id_jenis
    Panjang Record : 260

    Tabel 4.4 Tabel Basis Data Jenis
  7. Nama file : Keluhan
  8. Media : hardisk
    Primary Key : no_keluhan
    Panjang Record : 256

    Tabel 4.5 Tabel Basis Data Keluhan
  9. Nama file : Petugas
  10. Media : hardisk
    Primary Key : id_petugas
    Panjang Record : 55

    Tabel 4.6 Tabel Basis Data Petugas
  11. Nama file : User
  12. Media : hardisk
    Primary Key : id_user
    Panjang Record : 90

    Tabel 4.7 Tabel Basis Data User
  13. Nama file : departemen
  14. Media : hardisk
    Primary Key : id_departemen
    Panjang Record : 50

    Tabel 4.8 Tabel Basis Data Departemen
  15. Nama file : kategori_aset
  16. Media : hardisk
    Primary Key : nama_kategori_aset
    Panjang Record : 100

    Tabel 4.9 Tabel Basis Data Kategori Aset

Rancangan Program yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Login
  2. Tampilan Menu Home
  3. Tampilan Menu Transaksi
  4. Tampilan Menu Laporan
  5. Tampilan Menu Master

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Dalam proses perancangan sistem pencatatan history maintenance aset IT ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi : Windows 8
  2. Processor : AMD Quad-Core Processor A6-5200 (2.0 GHz)
  3. Monitor : 14,0” HD LED LCD
  4. System Type : 64 Bit
  5. RAM : 2 GB DDR3 Memory
  6. Storage : 500GB HDD

Spesifikasi Software

Dalam proses proses perancangan sistem pencatatan history maintenance aset IT ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi software sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 8
  2. Google Chrome
  3. XAMPP
  4. Notepad ++
  5. WinRAR

Hak Akses (Brainware)

Yang dapat mengakses sistem pencatatan history maintenance aset IT ini diantaranya adalah :

  1. Admin (Petugas IT)
  2. b.User (Karyawan)
  3. c. Pimpinan

Testing

Blackbox Testing

Tabel 4.9 Tabel Blackbox Testing


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut ini adalah kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai sistem yang ada pada PT Aerofood, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

  1. Sistem informasi manajemen aset IT untuk pencatatan history maintenance yang berjalan saat ini masih manual dengan menggunakan spreadsheet Ms. Excel, sehingga pendataan belum terpusat karena masih tersebar di masing-masih petugas IT.
  2. Dalam pencarian data yang dibutuhkan terkadang membuahkan hasil yang tidak sesuai dengan kerusakan aset, karena masih terjadi kesalahan saat pendataan hasil maintenance sehingga hasilnya belum efektif dan efisien.
  3. Sistem pencatatan history maintenance yang berjalan saat ini belum mampu mengeluarkan informasi dengan cepat dan akurat, karena datanya yang tidak terpusat sehingga sulit dalam pencarian, yang menyebabkan terlambatnya proses pengambilan keputusan.
  4. Sistem informasi pencatatan history maintenance yang diusulkan mampu berjalan secara efektif dan efisien, mengeluarkan informasi dengan cepat dan akurat karena datanya sudah terpusat.

Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut, saran yang dapat tarik dari kesimpulan diatas, sebagai berikut:

  1. Sistem manajemen aset IT untuk pencatatan history maintenence yang diusulkan sudah mampu menampilkan laporan history maintenence yang dibutuhkan, namun belum tersedia laporan maintenance terjadwal.
  2. Untuk menyempurnakan sistem yang diusulkan perlu dibuatnya fasilitas maintenence terjadwal sebeagai pengembangan sistem kedepannya.
  3. Untuk mendukung pemanfaatan sistem yang diusulkan secara maksimal perlu dilakukan penyesuaian prosedur disemua bidang yang terkait dengan pencatatan history maintenance.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Supriyatna, A. (2015). Analisis Dan Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Perpustakaan dengan Menggunakan PIECES Framework. Jurnal Pilar Nusa Mandiri, 11(1), 43-52.
  2. Oktaviani, D. (2014). Perancangan Sistem Informasi Administrasi Siswa Pada Smk Bina Utama Kendal Berbasis Web. Jurnal Mahasiswa, 1(1).
  3. Afriyonza, A., Hendrawan, H., & Nugroho, A. (2017). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI JASA FOTO PERNIKAHAN BERBASIS WEB PADA EUPHORIA PHOTO STUDIO. PROCESSOR, 9(2), 196-209.
  4. Swastika, I Putu Agus., dan I Gusti Lanang Agung Raditya Putra. 2016.Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
  5. 5,0 5,1 Muslihudin, Muhamad., dan Oktaviano. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML . Yogyakarta: Andi.
  6. Antonio, H., & Safriadi, N. (2013). Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Informatika (SI-ADIF). Jurnal ELKHA, 4(2).
  7. 7,0 7,1 7,2 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  8. Tyoso, Jaluato Sunu Panjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  9. Sovia, R., & Febio, J. (2017). Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal MEDIA PROCESSOR, 6(2).
  10. Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta. UPP STIM YKPNINFORMASI
  11. 11,0 11,1 Saputra, A. S., Jati, B. K., & Utomo, S. F. (2016). APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 3-4.
  12. Gani, Irwan., dan Siti Amalia. 2015. Alat Analisis Data; Aplikasi Statistik untik Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial. Yogyakarta: Andi
  13. Ramadhan, A., Ningrum, I. P., & Yamin, M. (2016). SIASET FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN METODE WEIGHTED PRODUCT DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB. semanTIK, 2(2).
  14. Kadir, Abdul. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
  15. Swastika, I Putu Agus., dan I Gusti Lanang Agung Raditya Putra. 2016.Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
  16. Nuari, N. (2014). Perancangan Aplikasi Layanan Mobile Informasi Administrasi Akademik Berbasis Android Menggunakan Webservice (Studi Kasus Reg. b Universitas Tanjungpura). Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JustIN), 1(1).
  17. Ryan, P. A., Akbar, M., Ria Andryani, M. M., Kom, M., Ria Andriyani, M., & Kom, M. 2016. SISTEM INFORMASI E-MUSEUM SEBAGAI MEDIA PENYAJIAN INFORMASI BENDA-BENDA BERSEJARAN DAN BUDAYA DI SUMATERA SELATAN.
  18. Irwansyah, Edy., dan Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: deePublish.
  19. Siagian, S. (2016). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK PADA PUSKESMAS PAKUAN BARU. SCIENTIA JOURNAL, 5(2).
  20. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  21. Mahatmo, Atyanto. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta : Deepublish.
  22. 22,0 22,1 Nursikuwagus, A., & Juliana, T. (2016). PERANGKAT LUNAK SISTEM MANAJEMEN ASET DALAM PENANGANAN ASET IT. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 7(1), 111-116.
  23. Andriyani, W. (2016). PENERAPAN APLIKASI ITOP UNTUK PENGELOLAAN ASET TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN FRAMEWORK ITIL V.3. “PhD diss., Universitas Widyatama, 2016.
  24. Arif, S. (2016). PERENCANAAN PERAWATAN DAN PERBAIKANALAT PERAGA PERAWATAN PENGKODISIAN UDARA MOBIL (AIR CONDITIONERMAINTENANCE TRAINER) JENIS SUZUKI KATANA GX. Jurnal Teknik Mesin (JTM), 5(1), 28-39.
  25. Susilo, M. M. S., & Suliantoro, H. (2017). Analisis Kebijakan Corrective Dan Preventive Maintenance Pada Mesin Rapier, Shutle, Water Jet Pada Proses Weaving Di PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries. Industrial Engineering Online Journal, 6(1).
  26. Ardyanto, M., & Felecia, F. (2015). Upaya Penurunan Downtime pada Mesin Moulding di PT. X. Jurnal Titra, 3(2), 383-390.
  27. Rahayuningsih, V. (2017). Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Material Operasi Dan Pemeliharaan Pada PT Indonesia Power UBP Saguling (Doctoral dissertation, STIE Ekuitas).
  28. Rais, M. S. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Lokasi Perumahan Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Riau Journal Of Computer Science, 2(2), 59-72.
  29. Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Deepublish.
  30. Kurniasih, D. L. (2017). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Dengan Metode Topsis. Pelita Informatika: Informasi dan Informatika, 3(2).
  31. Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Deepublish.
  32. 32,0 32,1 Putra, D. H., Puspitasari, D., & Rahutomo, F. (2016, November). PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN UNIT KERJA KARYAWAN PADA PT. ANEKA MODE INDONESIA BERDASARKAN PSIKOTEST MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. In Seminar Informatika Aplikatif Polinema.
  33. Hatta, H. R., Maharani, S., Arifin, Z., Annisa, M., Ibrahim, M. R., & Akhyar, R. M. (2017, September). PERANCANGAN ATURAN PENENTUAN KECOCOKAN TANAMAN UNTUK PERTANIAN LAHAN KERING MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. In Prosiding SAKTI (Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi) (Vol. 2, No. 2, pp. 59-64).
  34. La Hompu, U. H., Yamin, M., & La Ode Hasnuddin, S. S. (2016). MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MAKHRAJ HURUF HIJAIYAH, WUDU DAN SALAT MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS6 BERBASIS ANDROID. semanTIK, 2(2).
  35. 35,0 35,1 Sari, Y., & Prasetia, I. (2016). SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS UML (STUDI KASUS PEMELIHARAAN TOILET PADA KAMPUS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT). Jurnal Teknologi Informasi Universitas Lambung Mangkurat (JTIULM), 1(2), 25-30.
  36. Kharisma, R. S., & Rachman, M. A. F. (2017). Pembuatan Aplikasi Notes Menggunakan Algoritma Kriptografi Polyalphabetic Substitution Cipher Kombinasi Kode Ascii Dan Operasi Xor Berbasis Android. Jurnal Teknologi Informasi Respati, 12(2).
  37. FEBYANTO, S. D. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah Pemesanan Obat pada Apotik Umi Habibah dengan Metode Logika Fuzzy Sugeno. Skripsi, Fakultas Ilmu Komputer.
  38. [56]. Syaban, R. M. (2015). Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web Di Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Garut Menggunakan Framework Php. Jurnal Algoritma, 12(1).
  39. Susena, E., Utami, E., & Sunyoto, A. (2015). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Smart Campus Untuk Meningkatkan Pelayanan Di Politeknik Indonusa Surakarta. Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta, 1.
  40. Priyanto, A., & Pati, F. U. S. A. (2018). Perancangan Aplikasi Penerjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Jawa Untuk Media Bantu Belajar Siswa SMK Salafiyah Berbasis Android. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 6(4).
  41. 41,0 41,1 Zuliarso, E., & Februariyanti, H. (2013). Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web. Dinamik-Jurnal Teknologi Informasi, 18(1).
  42. “SQL adalah bahasa standar yang digunakan oleh Database Management System untuk memanipulasi dan memperoleh data dari sebuah database relasional. Salah satu database server yang dapat digunakan yaitu MySQL. MySQL merupakan database server yang berhubungan erat dengan pemograman. MySQL adalah sistem manajemen basisdata relasi yang bersifat terbuka atau open source. Sistem manajemen basisdata ini adalah hasil pemikiran Michael “Monty” Widenius, David Axmark, dan Allan Larson pada tahun 1995. Tujuan awal ditulisnya program MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi web. MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query Language) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data.”
  43. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
  44. Sugihartono, T. (2018). Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Berbasis Web. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer), 7(1), 52-56.
  45. Sunarya, A., & Sudaryono, S. S. (2015). RequirementElicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian TeknologiInformasi. sccit2015. raharja. ac. id, 1-17.
  46. Sovia, R., & Febio, J. (2017). Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal MEDIA PROCESSOR, 6(2).
  47. Batubara, F. A. (2015). Perancangan Website Pada PT. Ratu Enim Palembang. JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI TERAPAN" REINTEK"(REKAYASA INOVASI TEKNOLOGI), 7(1)
  48. Sugianto, A. (2017, August). TEKNIK PERMAINAN BALOGO DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KERJA KERAS PADA SISWA SMP. In PROCEEDING SEMINAR DAN LOKAKARYA NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING 2017 (Vol. 1, pp. 20-28).
  49. Henda Safitri, R., & Aulia, B. (2017). OPTIMALISASI PERAN BEHAVIORAL ACCOUNTING GUNA PENERAPAN DALAM PRAKTIK TRANSFER PRICING. PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Bandung, 1(102), 1038-1044.
  50. Hidayatullah, S. R., Hartati, S. J., & Sudarmaningtyas, P. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Teknologi Informasi Pada PT. PELINDO III Cabang Perak Surabaya. Jurnal JSIKA, 5(2).
  51. Pambudi, G. S., Sriyanto, S., & Arvianto, A. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web Untuk Optimalisasi Penelusuran Aset di Teknik Industri UNDIP. J@ ti Undip: Jurnal Teknik Industri, 11(3), 187-196.
  52. Pertiwi, K., Kodrat, I. S., & Somantri, M. (2013). SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO. TRANSIENT, 2(1), 39-44.
  53. Endriawan, E., Syafei, W. A., & Isnanto, R. R. (2013). PENGEMBANGAN SISTEM PEMANTAUAN ASET TEKNOLOGI INFORMASI (IT FACILITY MONITORING SYSTEM) PADA PT PERTAMINA (PERSERO). TRANSIENT, 2(3), 851-857.
  54. Yasui, T., Araya, T., Nakamura, T., Nakajima, K., & Akamatsu, H. (2018). U.S. Patent No. 9,928,351. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office.
  55. 55,0 55,1 Jheng, S. S., Tsai, C. H., Liao, S. C., Huang, C. S., & Yang, Y. R. (2017). U.S. Patent No. 9,722,969. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office.
  56. Ellenby, P. M., Ellenby, T., & Ellenby, J. (2015). U.S. Patent Application No. 14/630,527.
  57. Lopes, I., Senra, P., Vilarinho, S., Sá, V., Teixeira, C., Lopes, J., ... & Figueiredo, M. (2016). Requirements specification of a computerized maintenance management system–A case study. Procedia CIRP, 52, 268-273.

DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran A
A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
A.8. Daftar Nilai
A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.11. Form Validasi Cek List Sidang Skripsi
A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
A.13. Sertifikat TOEFL
A.14. Sertifikat PROSPEK
A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional
A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional
A.17. Curriculum Vitae (CV)

Lampiran B
B.1. Sertifikat Training IT Di ACS
B.2. Surat Keterangan Implementasi Program
B.3. Form Wawancara
B.4. Katalog Produk



Contributors

Nurhasanah, Silvalestari