SI1412481978: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Jenis-Jenis Website)
(Definisi Testing)
Baris 1.004: Baris 1.004:
 
===Konsep Dasar Testing===
 
===Konsep Dasar Testing===
 
====Definisi Testing====
 
====Definisi Testing====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:272), “Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering di kaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (V&V)”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai di buat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. pengujian merupakanbagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang di lakukan, akan semakin lama rentang waktu yang di perlukan antara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak di lakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenance perangkat lunak.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Cara pandang terhadap perangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagi di pandang sebagai aktivitas yang hanya di lakukan setelah pengodean perangkat lunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak, melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting dari suatu kontruksi perangkat lunak.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu di lakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin di lakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut. Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat yang telah di kemukakan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa aktivitas pengumpulan informasi yang di butuhkan untuk melakukan evaluasi efektifitas kerja.</p></div>
 +
 +
===Black Box Testing===
 +
====Definisi Black Box Testing====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99), “Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.” Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Mustaqbal dkk (2015:34), “Pengujian Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dari definsi diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian black box adalah pengetesan perangkat lunak dengan spesifikasi fungsional program.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Kasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian fungsional (functional testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan dibagian akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional juga meliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan dan bagaimana meningkatkan sistem).</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian tegangan (stress testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan, dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian beban (load testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu di ketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian khusus (ad-hoc testing)
 +
<p style="line-height: 2">Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (testplan) atau kasus pengujian (testcase). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi jika ada jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap look and feel dari sebuah program. Pengujian khusus dapat menentukan lubang-lubang dalam pengujian strategi dan dapat mengekspos hubungan di antara subsistem lain yang tidak jelas. Dengan cara ini, pengujian khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksa kelengkapan yang diuji.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian penyelidikan (exploratory testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian usabilitas (usability testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk ke akraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja denganpengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti hal nya area kekuatan. Tujuan dari pengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkin akan melibatkan komputer yang di dukung umpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapat berperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang di perlukan pengguna untuk menggunakan dialog dan alat penghitung (counter) untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan,dan lain-lain). Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikasi sepele (trivial) dari perangkat lunak yang sudah ada, namun dapat berakibat besar terhadap laba atas investasi. Akhirnya, pengujian usabilitas mengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuai dengan penemuan yang dibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secara langsung berkaitan dengan kegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya. Dokumentasi harus ditulis sebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehingga mempermudah penanganan situasi yang sama di masa mendatang.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian asap (smoke testing)
 +
<p style="line-height: 2">Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanitytesting). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi berasap, aplikasi tersebut tidak bekerja! Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar. Yang awalnya tercipta dalam manufaktur kontainer dan pipa, ketika smoke telah di perkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum di Microsoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses daily build and smoke test. Setiap file di kompilasi, dihubungkan, dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui pengujian asap (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk berasap ketika produk dijalankan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian pemulihan (recovery testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian volume (volume testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memerikas keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval). Pengujian volume akan berusaha memastikan batas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitas sistem dan memastikan apakah batasan dapat diterima untuk memenuhi proyek sikapasitas dari pengolahan bisnis organisasi.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian domain (domain testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian skenario (scenario testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pengujian skenarioa dalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti dari pada kombinasi buatan yang anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujian kombinasi.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian regresi (regression testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresiberorientasi risiko (risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudah di uji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:</p></li>
 +
<ol type="a">
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bugyang gagal;</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama atau memperkenalkan bug baru.</p></li>
 +
</ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Penerimaan pengguna (user acceptance)
 +
<p style="line-height: 2">Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user acceptance testing (UAT), juga di sebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end user testing) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada dunia nyata yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukan dengan in-house testing dengan membayar relawan atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau, biasanya mendistribusikan perangkat lunak secara luas dengan melakukan pengujian versi yang tersedia secara gratis untuk di unduh melalui web. Pengalaman awal penggunaakan diteruskan kembali kepada para pengembang yang membuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak komersial.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian alfa (alpha testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pengujian beta (beta testing)
 +
<p style="line-height: 2">Pada jenis ini perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi disitus mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta di lakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas diluar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesaahan atau bug.</p></li>
 +
</ol>
 +
 +
====Tujuan Metode Black Box Testing====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Pratiwi (2014: 99). “Tujuan dari metode black-box testing adalah mendapatkan kesalahan sebanyak banyaknya”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Mustaqbal dkk (2015:34). “Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut :</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Fungsi yang tidak benar atau tidak ada</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Kesalahan antamuka (interface errors)</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Kesalahan pada struktur data dan akses basis data</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Kesalahan performansi (performance errors)</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Kesalahan inisialisasi dan terminasi</p></li>
 +
</ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pengujian Black Box disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.</p></div>
 +
 +
===Analisis PIECES===
 +
====Definisi Analisis PIECES====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Noorhansyah (2016 : 29), mendefinisikan analisis PIECES sebagai salah satu metode yang dilakukan untuk mengidentifikasi atau mengetahui kelemahan dari sistem lama. Dalam analisa PIECES digunakan enam aspek untuk mengetahui kelemahan yang ada pada sistem lama, aspek-aspek tersebut diantaranya aspek kinerja, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan pelayanan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Rohmat Taufiq (2013:154), Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Istilah PIECES yang setiap hurufnya bias diterjemahkan menjadi berikut :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">P : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance/ performa</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">I : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information / Informasi (dan data)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">C : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">S : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki service</p></div>
 +
 +
===Konsep Dasar Elisitasi===
 +
====Definisi Elisitasi====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancangan dari sistem baru yang diinginkan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Siahaan dalam Dzulhaq dkk (2017:1) , “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancangan dari sistem baru yang diinginkan.</p></div>
 +
 +
====Tahapan Elisitasi====

Revisi per 20 Februari 2018 07.05


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH

PERJALANAN DINAS PADA DINAS KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481978
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH

PERJALANAN DINAS PADA DINAS KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481978
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Bussiness Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH

PERJALANAN DINAS PADA DINAS KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481978
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Bussiness Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Mulyati, SE.,MM.,M.Pd)
   
(Ferry Sudarto, S.Kom,M.P.d)
NID : 11003
   
NID : 10001


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH

PERJALANAN DINAS PADA DINAS KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481978
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :


Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT PERINTAH

PERJALANAN DINAS PADA DINAS KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481978
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Bussiness Intelligence

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412481978

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem Informasi saat ini sangat penting di dalam Perancangan sebuah instansi. Adapun permasalahan yang saat ini terjadi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang adalah sistem SPPD yang selama ini dilakukan masih berjalan secara manual. Hal ini menimbulkan beberapa permasalahan diantarannya penggunaan kertas sebagai bahan dokumen pengajuan SPPD yang terlalu boros, membuat duplikasi perkerjaan seperti membuat surat SPT dan SPPD terpisah Oleh karenanya dibuatlah Perancangan Sistem Informasi Surat Perintah Perjalanan Dinas Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang yang bertujuan dapat menghasilkan sebuah sistem yang dapat membantu para pegawai atau user dalam penginputan data SPPD, Memberikan kemudahan pada staff yang berwenang dalam mengolah data tersebut, Mempermudah dalam proses pencarian dan penyimpanan data SPPD ke dalam database dan yang pada akhirnya diharapakan kedepannya data yang sudah tersedia dapat diolah dengan baik. Adapun dalam metode penulisan, metode yang digunakan adalah metode wawancara dan metode observasi kemudian dalam metode peancangan, metode yang digunakan adalah menggunakan UML. Diharapkan dengan penyusunan Tugas Akhir ini dapat membantu instansi dalam mendukung proses kerja yang lebih efektif dan efisien lagi kedepannya.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Surat Perintah Perjalanan Dinas


ABSTRACT

The current information system is very important in the design of an agency. The problems that currently occur in the Department of Population and Civil Registration of Tangerang Regency is SPPD system that has been done still running manually. This raises some problems as the use of paper as a document material filing SPPD is too extravagant, making duplication of work such as making SPT and SPPD separate Letters Therefore made Information System Design Letters of Travel Officials On the Department of Population and Registrar of Civil Tangerang Regency which aims to produce a system that can help the employees or users in SPPD data entry, Provide convenience to the staff authorized in processing the data, Simplify the process of searching and storing SPPD data into the database and which in the end expected future data that is already available can be processed properly. As in the method of writing, the method used is the method of interview and the method of observation later in the method of designing, the method used is to use UML. It is expected that with the preparation of this Final Project can assist the institution in supporting the work process more effective and efficient again in the future.

Keywords: Information System, Travel Service Order Letter



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis mampu menyelesaikan penulisan Laporan Skipsi ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul dari laporan ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Surat Perintah Perjalanan Dinas pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang”. Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu dan juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Tujuan dari penulisan laporan ini sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Skripsi, penulis mendapat banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja;
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja;
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom.,selaku Puket I STMIK Raharja Tangerang penulis mengucapkan banyak terima kasih atas pengarahannya;
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja;
  5. Ibu Mulyati, SE.,MM.,M.Pd dan Bpk Ferry Sudarto, S.Kom,M.P.d sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  6. Ibu Sri Siswanti, selaku stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen, Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua Orang tua tercinta, serta kedua adik yang selalu memberikan semangat dan yang selalu memberikan do’a serta dukungannya, baik dalam bentuk moril maupun materil dan semua kepercayaan yang diberikan kepada penulis.
  9. Teman-teman seperjuangan (Lina Febrianda, Mila tri utami karina, Devi Septiani, Mamay Humaeroh dan Novita Sari) yang senantiasa memberi semangat pada penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.
  10. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu, sehingga penulisan laporan ini dapat terwujud.

Penulis juga menyadari bahwa di dalam penyelesaian dan penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan penulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan skripsi ini.

Tangerang, Januari 2018
ATIKAH ROSALINA
NIM. 1412481978

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.4 Hasil Analisis Pieces
  2. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.8 Tabel Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.10 Elisitasi Draf Final
  6. Tabel 4.1 Tabel Surat Masuk
  7. Tabel 4.2 Tabel Surat keluar
  8. Tabel 4.3 Tabel Jenis Surat
  9. Tabel 4.4 Tabel Diposisi Surat Masuk
  10. Tabel 4.6 Pengujian Kesalahan
  11. Tabel 4.7 Pengujian sistem
  12. Tabel 4.8 Pengelolaan Jadwal
  13. Tabel 4.9 Tabel Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
  2. Gambar 3.3.1 Use Case Diagram Surat Perintah Perjalanan Dinas Gambar
  3. Gambar 3.3.3 Activity Diagram Surat Perintah Perjalanan Dinas Gambar
  4. Gambar 3.3.5 Sequence Diagram Sppd
  5. Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan
  8. Gambar 4.4 Class Diagram yang diusulkan
  9. Gambar 4.4.1 Tampilan Halaman Login
  10. Gambar 4.4.2 Tampilan Halaman menu
  11. Gambar 4.4.3 Tampilan Halaman input data pegawai
  12. Gambar 4.4.4 Tampilan Halaman input SPPD
  13. Gambar 4.4.5 Tampilan menu pelaporan sppd
  14. Gambar 4.4.6 Tampilan lihat SPPD
  15. Gambar 4.4.7 Tampilan menu list user level Administrator
  16. Gambar 4.4.8 Tampilan menu administrator add user


DAFTAR SIMBOL


Gambar 1: Simbol Use Case Diagram
Gambar 2: Simbol Activity Diagram
Gambar 3: Simbol Sequence Diagram
Gambar 4: Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 91 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas, dan fungsi, serta tata kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang Sebagai organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada pemerintah daerah. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tidak dapat melaksanakan tugasnya tanpa berkoordinasi dengan dinas dan instansi lain di luar dinas. Koordinasi dapat berupa rapat-rapat koordinasi, rapat konsultasi, rapat pembahasan anggaran dan lain sebagainya.

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dengan berbagai dinas, badan dan instansi dilaksanakan bisa dilingkup Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil bisa di lingkup dinas, badan dan instansi di luar Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan bisa didalam wilayah Kabupaten Tangerang (dalam daerah) dan bisa pula diluar Kabupaten Tangerang (luar daerah).

Dalam pelaksanaan rapat-rapat tersebut pegawai yang melaksanakan tugas harus memiliki dasar pelaksanaannya yaitu berupa surat undangan, Surat Perintah Tugas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas dari kepala dinas sebagai dasar bagi pegawai melaksanakan perjalanan dinas tugas melaksanakan rapat-rapat baik dalam daerah maupun luar daerah.

Surat Perintah Perjalanan Dinas disingkat SPPD adalah naskah dinas sebagai alat pemberitahuan yang ditujukan kepada pegawai yang berdasarkan tugas dan fungsinya untuk melaksanakan perjalanan dinas dan pemberian fasilitas perjalanan serta pembiayaan.

Pegawai yang melaksanakan tugas perjalanan dinas akan mempengaruhi kehadiran/absensi pegawai pada hari tersebut. Hal ini dikarenakan pegawai tersebut tidak bisa melakukan absensi fingerprint online yang bisa mengakibatkan pegawai tersebut dianggap tidak hadir atau alpa sehingga dengan adanya Surat Perintah Tugas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dapat mengintervensi ketidakhadiran pegawai yang bersangkutan dengan meng-upload Surat Perintah Tugas (SPT) ke aplikasi absensi online sehingga tidak dilakukan pemotongan penghasilan pada hari tersebut bila tidak maka pegawai tersebut dianggap tidak hadir.

Dalam pengelolaan Surat Perintah Perjalanan Dinas pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang saat ini masih manual, sistem pengelolaan datanya belum terpadu dalam artian masih berdiri sendiri-sendiri seperti pengelolaan Surat Perintah Tugas (SPT), Surat Perjalanan Dinas (SPPD), daftar penerimaan biaya perjalanan dinas dan laporan rekapitulasi kegiatan SPPD dalam pembuatannya masih menggunakan aplikasi Microsoft Word dimana harus dilakukan pengeditan setiap kali akan melakukan perjalanan dinas. Selain itu pembuat SPPD harus mencari data setiap pegawai yang akan melakukan perjalanan dinas pada Microsoft Excel. Dalam pembuatan SPPD yang ada saat ini ditemui kekurangan seperti terjadinya kesalahan pengetikan dalam menginputkan data sehingga pembuatan SPPD dilakukan berulang-berulang. Hal ini mengakibatkan banyaknya kertas yang terbuang, selain itu waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada maka penulis ingin mengambil judul penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Surat Perintah Perjalanan Dinas pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem informasi SPPD pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana membuat perancangan sistem informasi SPPD agar dapat memudahkan pencatatan dan rekapitulasi biaya perjalanan dinas dan meminimalisir terhadap pembayaran pergantian uang transport pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas yang lebih dari satu kali dalam satu hari?

  3. Bagaimana membangun sebuah aplikasi sistem Pengelolaan Perjalanan Dinas secara komputerisasi dan mudah dalam pengoperasiannya pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan Skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup penelitian terbatas hanya pada “Sistem Pengolahan Informasi Surat Perintah Perjalanan Dinas Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang”, diantaranya yaitu sistem yang dapat memudahkan proses pembuatan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) mulai dari keluarnya Surat Perintah Tugas hingga proses pembayaran Penggantian Uang Transport perjalanan dinas yang secara detailnya tertuang dalam final elisitasi.

Output yang dihasilkan memudahkan pengelolaan dan pengawasan data perjalanan dinas seperti pembuatan surat tugas lebih mudah, tersedianya database pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas, monitoring data perjalanan dinas, daftar penerimaan biaya perjalanan dinas, laporan rekapitulasi kegiatan SPPD.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulis ini yaitu sebagai berikut :

  1. Mengetahui sistem informasi SPPD pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang yang berjalan saat ini;

  2. Merancang sistem informasi SPPD agar dapat memudahkan pencatatan dan rekapitulasi biaya perjalanan dinas dan meminimalisir terhadap pembayaran pergantian uang transport pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas yang lebih dari satu kali dalam satu hari;

  3. Membangun sebuah aplikasi sistem Pengelolaan Perjalanan Dinas secara komputerisasi dan mudah dalam pengoperasiannya pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang.

Manfaat Penelitian

Ada tiga manfaat yang bisa didapat penulis yaitu:

  1. Mendapatkan informasi tentang proses pengolahan sistem pengelolaan perjalanan dinas pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang;

  2. Merancang sistem informasi untuk aplikasi pengelolaan Surat Perintah Perjalanan Dinas pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang.

  3. Membuat aplikasi yang membantu memudahkan pengelolaan Surat Perintah Perjalanan Dinas Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang.

Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, penulis menggunakan beberapa metode di antaranya:

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah:

  1. Observasi

    Penulis melakukan pengamatan langsung kepada Stakeholder ibu Sri Siswanti selama tiga bulan untuk mendapatkan data SPPD seperti Surat Perintah dan Kartu Disposisi Surat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang dimana data tersebut di analisis dan di evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan di bahas.

  2. Wawancara

    Suatu metode yang dilakukan untuk memperoleh data dengan mengadakan wawancara. Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan narasumber yaitu dengan Stakeholder Ibu Sri Siswanti dan staff yang ada di bawah lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang. Mereka menyampaikan saat ini proses pengolahan SPPD masih bersifat manual dan pengerjaan satu-satu artinya membuat surat tugas sendiri, SPPD sendiri, rekapitulasi penggantian uang transport sendiri dan juga harus dilakukan pengeditan setiap kali akan menerbitkan Surat Perjalanan Dinas, selain itu pembuat SPPD harus mencari data setiap pegawai yang akan melakukan perjalanan dinas dan terjadinya pembayaran double uang transport pada hari yang sama.

  3. Studi Pustaka

    Metode Study Pustaka merupakan suatu bentuk riset yang di lakukan dengan cara membaca jurnal ilmiah baik Nasional dan International serta sumber-sumber lainnya yang dapat membantu dalam pengumpulan bahan penelitian dan pengumpulan data serta literaturnya.

Metode Analisis

Setelah melalui metode pengumpulan data, metode analisis sistem merupakan salah satu bagian dari sebuah penelitian yang penting untuk dilakukan. Melanjutkan proses dari pengumpulan data, dimana data yang di dapatkan dari beberapa metode pengumpulan data di kumpulkan dan di lakukan analisis melalui metode analisis PIECES untuk mengetahui kelemahan pada sistem yang lama yang masih menggunakan microsoft excel sehingga diharapkan dengan adanya metode ini analisis yang dihasilkan nantinya dapat valid dan bisa di pertanggungjawabkan serta menggunakan elisitasi dari tahap satu hingga final draft elisitasi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem. Tahap berikutnya adalah menentukan strategi yang diambil untuk mencapai keberhasilan dari sebuah sistem. Strategi yang di dapatkan dari final draft elisitasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dan pembuktian pencapaian di dalam tahap implementasi.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan yang digunakan penulis melalui pembuatan diagram Unified Modelling Language (UML), pembuatan database dan perancangan program disesuaikan berdasarkan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi. Sedangkan untuk kebutuhan sebuah perangkat lunak bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan Dreamweaver CS6 (editor), XAMP, Phpmyadmin (Database).

Metode Pengujian

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box Testing karena dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang di buat dapat berfungsi dengan benar dan untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box Testing berusaha untuk menentukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan perfirma, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab den gan sistematika penyimpanannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan sistem, konsep dasar sistem informasi. konsep dasar organisasi sistem, teori perancangan basis data dan definisi-definisi yang berkaitan dengan sppd serta definisi pendukung lain seperti UML (Unified Modelling Languange), literature riview.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini, penulis menjelaskan gambaran umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Tangerang, sejarah singkat dinas, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bidang, analisis sistem yang berjalan, konfigurasi sistem, permasalahan yang sedang dihadapi, alternatif pemecahan masalah yang sedang dihadapi dan user requirement yang terdiri dari empat tahap elisitasi yaitu tahap elisitasi satu, elisitasi dua, elisitasi tiga, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang telah diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada dibab sebelumnya dijelaskan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis dan rancangan sistem yang telah dilakukan serta saran kepada pihak- pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penelitian skripsi ini dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancangan bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

Sedangkan, menurut Soepadmo (2013:10), Perancangan adalah setiap rancangannya harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat di simpulkan bahwa perancangan adalah suatu sistem prosedur, komponen atau subsistem yang saling berkaitan untuk menyelesaikan kegiatan secara bersamaan demi tercapainya suatu tujuan atau sasaran tertentu.

Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan utama perancangan sistem menurut Darmawan (2013: 228), yaitu;

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem;

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Proses Perancangan Sistem Secara Umum

  1. Perisapan Data

    Menurut Davis dalam Irwansyah (2014 : 8) “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.

  2. Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah atau bahan baku menjadi informasi yang bermanfaat.

  3. Ide

    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  4. Konsep

    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  5. Media

    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

  6. Visualisasi

    Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.

  7. Produksi

    Setelah desain yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diproofing (print preview sebelum cetak mesin). Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada kesalahan, maka desain dapat dicetak dan diperbanyak.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi Sistem menurut Nasaruddin, dkk dalam jurnal CCIT (2013:226), “Sistem adalah suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat di pisahkan“, sedangkan menurut Suprihadi dkk dalam jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan’.

Dari pendapat yang di kemukakan di atas dapat di simpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan, kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2), Agar sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan Supra sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkup luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  3. Lingkup Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu di jaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, didalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara "data" adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yag berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

  7. Pengolahan Sistem (Procces)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tida ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

Definisi Informasi Menurut Hutahaean (2015:2), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.”

Sementara, Menurut Djahir (2014 : 8), “Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi, apapun jenis organisasi tersebut.”

Berdasarkan dari definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Fungsi Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015:9), Fungi utama informasi yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar aturan maupun indikator bagi pengambilan keputusan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.”

Definisi Sistem Informasi Menurut Hutahaean (2015:13),” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang pertumukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organsasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.” Hal tersebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum di buat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

Konsep Sistem Informasi

Pendapat Hutahaean (2015:13), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertenntu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technologi block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

    1. Teknisi (human ware atau brain ware);

    2. Perangkat lunak (software);

    3. Perangkat keras (hardware).

  5. Blok basis data (database block)

    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak factor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperature tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat lansung diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem menurut Whitten L. Jeffery (2013:153) analisis sistem adalah “Pelajaran sebuah sistem komponen-komponennya sebagai prasyarat sistem disain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan langkah-langkah awal pengembangan sistem.

Definisi Analisis Sistem Menurut Rosa dan Salahudin (2013:18) mendefinisikan analisis sistem adalah “Kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang di kemukakan oleh para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah kegiatan untuk mengetahui langkah-langkah dalam pembuatan sistem baru dengan memahami serta menganalisis sistem yang sudah ada.

Fungsi Analisis Sistem

Pendapat Haerudin dan Ruli Supriati, dkk (2013:117) adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Fungsi analisis sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Definisi data Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015: 8), “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.”

Sedangkan Menurut Tyoso (2016:22), “Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi.”

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Berdasarkan keempat definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Jenis Data

Menurut Kuncoro pada Tamodia (2013 : 26), data dapat dibedakan dalam duajenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif :

  1. Kuantitatif (berbentuk angka)

    Merupakan data yang diperoleh langsung dari perusahaan atau yang terjadi dilapangan yang diperoleh dari teknik wawancara,

  2. Data Kualitatif (berbentuk kata-kata/kalimat)

    Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi.

Sumber Data

Menurut Tamodia (2013: 26), Terdapat dua sumber data, antaranya:

  1. Data Primer

    Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Uuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  2. Data Sekunder

    Data Sekuder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.

Teori Khusus

Konsep Dasar Surat

Definisi Surat

Menurut Basir Barthos 2013:36) , “Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari suatu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta”. Jadi berdasarkan definisi, surat merupakan suatu alat atau media yang digunakan untuk berkomunikasi secara tertulis yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap pihak lain untuk menginformasikan suatu hal yang bersifat resmi maupun tidak resmi agar tersampaikan walaupun tidak harus berhadapan secara langsung.

Berdasarkan kutipan di atas dapat di simpulkan surat adalah penyampaian informasi secara tertulis dari satu pihak ke pahak lain, berupa pemberitahuan, pernyataan, pemikiran, dan sebagainya.

Pengertian Surat Tugas

Surat tugas adalah naskah dinas dari atasan yang di tujukan kepada bawahan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan perintah atasan kepada bawahannya, berisi perintah untuk melaksanakan tugas tertentu. Fungsi dari surat tugas adalah sebagai surat pengantar dalam melaksanakan tugas dalam pekerjaannya, atau surat tugas berfungsi sebagai bukti bahwa oarang yang di beri surat tugas telah memiliki wewenang untuk melakukan tugas yang telah di bebankan kepadanya. Surat tugas juga bermanfaat sebagai bukti bahwa ia pernah menjalankan pekerjaan sebagaimana yang tertuang dalam surat tugas. Ada beberapa hal yang harus di miliki dalam surat tugas, yaitu:

  1. Perjalanan dinas oleh pelaksana surat tugas di lakukan sesuai dengan perintah atasan pelaksana surat tugas yang tertuang dalam surat tugas.

  2. Surat tugas yang dimaksud di terbitkan oleh Kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas yang di lakukan oleh pelaksana surat tugas pada satuan kerja.

  3. Surat tugas paling sedikit mencantumkan nama pemberi tugas, jenis pelaksanaan tugas, tanggal dan waktu pelaksanaan tugas, dan tempat pelaksanaan tugas.

Pengertian Surat Perintah Perjalanan Dinas

Surat perjalanan dinas atau dikenal dengan SPPD merupakan jenis surat tugas yang di butuhkan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas kerja dan harus pergi ke daerah lain (misalnya ke luar kota). Tugas kerja tersebut dapat berupa studi banding, rapat kerja nasional maupun pekerjaan-pekerjaan lain yang di lakukan di luar kota (tidak di lingkungan kantor sendiri). Karena perjalanan kerja ke luar kota membutuhkan biaya tambahan dan itu harus di tanggung oleh dinas, maka surat ini di butuhkan sebagai bukti bahwa seorang pegawai atau karyawan melaksanakan tugas kerja ke luar kota sekaligus juga berfungsi sebagai bukti perintah dari atasan kepada bawahannya untuk melakukan tugas/pekerjaan di luar kota. Hal-hal yang di cantumkan dalam SPPD antara lain:

  1. Pejabat atau Atasan yang memberikan perintah,

  2. Pegawai atau Karyawan yang diberikan perintah berikut dengan orang-orang yang ikut dalam perjalanan dinas,

  3. Maksud dan Tujuan Perjalanan Dinas,

  4. Lamanya perjalanan dinas dilakukan,

  5. Tempat asal dan tempat tujuan dinas,

  6. Pembebanan Anggaran terhadap biaya perjalanan dinas,

  7. Tanda tangan pejabat terkait,

  8. Keterangan Perjalanan yang diisi oleh pegawai yang melakukan perjalanan dinas.

Desinisi Disposisi Surat

Menurut Shodikin (2013), “Disposisi adalah Tindakan atau lanjutan dari pimpinan kepada bawahan yang berupa memo atau perintah yang menjelaskan tentang pekerjaan apa yang seharusnya dikerjakan dan siapa penanggung jawabnya sesuai keinginan pimpinan”. Disposisi biasanya merupakan tindakan yang diambil pimpinan sehubungan adanya surat masuk dari luar instansi maupun dari dalam instansi itu sendiri. Meskipun bagian administrasi memahami akan isi dan maksud surat itu namun yang berhak menindaklanjuti atas surat tersebut adalah Pimpinan sehingga pimpinan perusahaan atau instansi akan mengeluarkan disposisi dalam lembar lain atau dalam lembar surat itu juga.

Konsep Dasar Pegawai

Definisi Pegawai

Menurut Harsono (2014:16), “Pegawai yang berarti orang-orang atau sekelompok yang memiliki status karena pekerjaanya”.

Berdasarkan pengertian tersebut Pegawai merupakan kelompok atau anggota di suatu organisasi dan melaksanakan perkerjaan yang telah di tetapkan dan merupakan pekerjaan yang melaksanakan kegitan-kegiatan rutin untuk mencapai hasil kerja yang di inginkan sesuai dengan apa yang akan di capai.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Budi Raharjo dalam Anggaeni dan Sujatmiko (2013: 39), “Database merupakan kumpulan data-data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat. Database terbentuk dari sekumpulan data-data yang memiliki jenis/sifat yang sama.”

Menurut Warsito 2015:29), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server.”

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah struktur penyimpanan data yang digunakan untuk memperoleh informasi secara sistematik.

Definisi Tabel

Menurut Suprayitno dan Wardati (2012: 96), “Tabel adalah tempat dimana data itu sesungguhnya disimpan. Data tersebut membentuk baris dan kolom dengan bagian baris disebut record dan bagian kolom disebut field.” Table terdiri dari beberapa table yaitu:

  1. Field Name : atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom;

  2. Record : isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

Berdasarkan definisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu website.

Definisi MySQL

Menurut Husni dalam Mantala dkk (2015: 58), “MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data, sejak computer dapat menangani data yang besar, database management system memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data.”

Menurut Nugroho dalam Syukron (2015:29), “MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System)”.

Dari definisi para ahli diatas dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah database program yang berfungsi untuk membuat dan mengelola data.

Definisi XAMPP

Menurut Edison T dalam Wibowo (2013 : 64), “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Aphace, PHP dan MYSQL secara manual.”

Menurut Rahman (2015 : 80).” Xampp adalah “suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba diwindows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apche, interpreter PHP, dan basis data MySQL”.

Berdasarkan definisi diatas Xampp adalah perangkat lunak yang digunakan untuk banya sistem operasi yang digabungkan dari beberapa program.

Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Menurut Sadeli,Muhammad (2013:2), “Dreamweaver merupakan suatu perangkat lunak web editor keluaran Adobe Sistem yang digunakan untuk membangun dan mendesain suatu website dengan fitur-fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunaannya”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat di simpulkan Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Mardison dalam Priyanto Hidayatullah, dkk (2015 : 1), “Internet jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia. Dengan internet, sebuah komputer bisa mengakses data yang terdapat pada komputer lain di benua yang berbeda. Dengan internet, sebuah toko online bisa tetep terbuka selama dua puluh empat jam sehari dan tujuh hari seminggu tanpa henti. Dengan internet, kejadian penting yang terjadi di suatu Negara bisa segera diketahui oleh orang lain di Negara yang berbeda.”

Menurut eWolf Community (2012:1), “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan internet adalah seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna di seluruh dunia.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Hidayat dalam Sykron (2015:29), “Website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar, diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan –jaringan halaman.

Pernyataan Riyadi dkk (2012:3), “Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaring-jaring halaman.”

Berdasarkan pendapat yang telah di kemukakan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa website merupakan sebuah tempat di internet, yang mempunyai halaman-halaman yang di dalamnya terdapat teks, gambar, suara, animasi, dan video serta dapat diakses menggunakan browser.

Jenis-Jenis Website

Menurut Hidayat dalam Sykron (2015:29), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau stylenya :

  1. Website dinamis

    Merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah–ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain php, asp, net dan databse mysql atau mssql.

  2. Website statis

    Merupakan website yang kontennya jarang diubah. bahasa pemrograman yang digunakan adalah html dan belum memanfaatkan database.

Berdasarkan pendapat yang telah di kemukakan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa jenis website adalah suatu kelompok yang saling bertujuan untuk mendapatkan informasi.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:272), “Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering di kaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (V&V)”.

Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai di buat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. pengujian merupakanbagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang di lakukan, akan semakin lama rentang waktu yang di perlukan antara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak di lakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenance perangkat lunak.

Cara pandang terhadap perangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagi di pandang sebagai aktivitas yang hanya di lakukan setelah pengodean perangkat lunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak, melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting dari suatu kontruksi perangkat lunak.

Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu di lakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin di lakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut. Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.

Berdasarkan pendapat yang telah di kemukakan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa aktivitas pengumpulan informasi yang di butuhkan untuk melakukan evaluasi efektifitas kerja.

Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99), “Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.” Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Menurut Mustaqbal dkk (2015:34), “Pengujian Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”

Dari definsi diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian black box adalah pengetesan perangkat lunak dengan spesifikasi fungsional program.

Kasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu:

  1. Pengujian fungsional (functional testing)

    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan dibagian akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional juga meliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan dan bagaimana meningkatkan sistem).

  2. Pengujian tegangan (stress testing)

    Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan, dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

  3. Pengujian beban (load testing)

    Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu di ketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

  4. Pengujian khusus (ad-hoc testing)

    Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (testplan) atau kasus pengujian (testcase). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi jika ada jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap look and feel dari sebuah program. Pengujian khusus dapat menentukan lubang-lubang dalam pengujian strategi dan dapat mengekspos hubungan di antara subsistem lain yang tidak jelas. Dengan cara ini, pengujian khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksa kelengkapan yang diuji.

  5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)

    Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

  6. Pengujian usabilitas (usability testing)

    Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk ke akraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja denganpengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti hal nya area kekuatan. Tujuan dari pengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkin akan melibatkan komputer yang di dukung umpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapat berperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang di perlukan pengguna untuk menggunakan dialog dan alat penghitung (counter) untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan,dan lain-lain). Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikasi sepele (trivial) dari perangkat lunak yang sudah ada, namun dapat berakibat besar terhadap laba atas investasi. Akhirnya, pengujian usabilitas mengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuai dengan penemuan yang dibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secara langsung berkaitan dengan kegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya. Dokumentasi harus ditulis sebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehingga mempermudah penanganan situasi yang sama di masa mendatang.

  7. Pengujian asap (smoke testing)

    Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanitytesting). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi berasap, aplikasi tersebut tidak bekerja! Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar. Yang awalnya tercipta dalam manufaktur kontainer dan pipa, ketika smoke telah di perkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum di Microsoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses daily build and smoke test. Setiap file di kompilasi, dihubungkan, dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui pengujian asap (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk berasap ketika produk dijalankan.

  8. Pengujian pemulihan (recovery testing)

    Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.

  9. Pengujian volume (volume testing)

    Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memerikas keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval). Pengujian volume akan berusaha memastikan batas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitas sistem dan memastikan apakah batasan dapat diterima untuk memenuhi proyek sikapasitas dari pengolahan bisnis organisasi.

  10. Pengujian domain (domain testing)

    Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.

  11. Pengujian skenario (scenario testing)

    Pengujian skenarioa dalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti dari pada kombinasi buatan yang anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujian kombinasi.

  12. Pengujian regresi (regression testing)

    Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresiberorientasi risiko (risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudah di uji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:

    1. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bugyang gagal;

    2. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama atau memperkenalkan bug baru.

  13. Penerimaan pengguna (user acceptance)

    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user acceptance testing (UAT), juga di sebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end user testing) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada dunia nyata yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukan dengan in-house testing dengan membayar relawan atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau, biasanya mendistribusikan perangkat lunak secara luas dengan melakukan pengujian versi yang tersedia secara gratis untuk di unduh melalui web. Pengalaman awal penggunaakan diteruskan kembali kepada para pengembang yang membuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak komersial.

  14. Pengujian alfa (alpha testing)

    Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.

  15. Pengujian beta (beta testing)

    Pada jenis ini perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi disitus mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta di lakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas diluar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesaahan atau bug.

Tujuan Metode Black Box Testing

Menurut Pratiwi (2014: 99). “Tujuan dari metode black-box testing adalah mendapatkan kesalahan sebanyak banyaknya”.

Menurut Mustaqbal dkk (2015:34). “Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut :

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada

  2. Kesalahan antamuka (interface errors)

  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data

  4. Kesalahan performansi (performance errors)

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pengujian Black Box disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Analisis PIECES

Definisi Analisis PIECES

Noorhansyah (2016 : 29), mendefinisikan analisis PIECES sebagai salah satu metode yang dilakukan untuk mengidentifikasi atau mengetahui kelemahan dari sistem lama. Dalam analisa PIECES digunakan enam aspek untuk mengetahui kelemahan yang ada pada sistem lama, aspek-aspek tersebut diantaranya aspek kinerja, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan pelayanan.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:154), Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service.

Istilah PIECES yang setiap hurufnya bias diterjemahkan menjadi berikut :

P : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance/ performa

I : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information / Informasi (dan data)

E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

C : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan

E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses

S : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki service

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancangan dari sistem baru yang diinginkan.

Menurut Siahaan dalam Dzulhaq dkk (2017:1) , “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancangan dari sistem baru yang diinginkan.

Tahapan Elisitasi

Contributors

Atikah Rosalina