SI1412477687: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 537: Baris 537:
 
===Konsep Dasar Informasi===
 
===Konsep Dasar Informasi===
 
====Definisi Informasi====
 
====Definisi Informasi====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Gordon B. Davis dalam buku Bambang Hartono (2013:15)[4], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki  nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[4], Informasi sebagai data yang telah di tafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.</p></div>
 +
 +
====Kualitas Infomasi====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Delone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2)[7], indikator-indikator yang mendukung kualitas informasi adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Completeness (Kelengkapan)</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.</p></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Relevance (Relevansi)</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya. Sesuatu dikatakan relevan jika memiliki hubungan, berkaitan, atau berguna secara langsung.</p></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Accurate (Tepat)</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi atau Data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.</p></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Timeliness (Ketepatan Waktu)</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Informasi yang tepat waktu sangat diperlukan sehingga informasi yang datang kepada penerima tidak terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang terlambat menjadikan informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, informasi yang tepat waktu menjadi landasan dalam pengambilan keputusan yang cepat, jika informasi tersebut terlambat maka keputusan yang diambilpun menjadi terlambat. </p></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Format</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna. </p></div>
 +
</ol>
 +
 +
===Konsep Dasar Sistem Informasi===
 +
====Definisi Sistem Informasi====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013:17)[8], Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintergrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna. Menurut Ida Nuraida dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11)[11], Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari berbagai definisi sistem informasi seperti di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang ada pada teknologi informasi yang digunakan oleh manusia yang dikumpulkan dan dianalisa untuk mendapatkan informasi agar tujuannya tercapai dalam mengambil keputusan. </p></div>
 +
 +
====Tujuan Sistem Informasi====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Yuliastrie (2013:28)[12], sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu : </p></div>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Integrasi sistem</li>
 +
 +
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menghubungkan sistem individu/kelompok</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi</li>
 +
</ol>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Efisiensi pengelolaan</li>
 +
 +
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Penggunaan dan pengambilan Informasi</li>
 +
</ol>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Dukungan keputusan untuk manajemen</li>
 +
 +
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu</li>
 +
</ol>
 +
</ol>
 +
 +
===Konsep Dasar Analisa Sistem===
 +
====Definisi Analisa Sistem====
  
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>=

Revisi per 25 Desember 2018 10.26


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT. ARWANA CITRA MULIA, TBK.


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1412477687

NAMA : MEGA SYLVIA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT. ARWANA CITRA MULIA, TBK.

Disusun Oleh :

NIM
: 1412477687
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT. ARWANA CITRA MULIA, TBK.

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412477687
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Sri Rahayu, S.T.,M.MSI)
   
(Suwarto, M.Pd)
NID : 08182
   
NID : 15001




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT. ARWANA CITRA MULIA, TBK.


Disusun Oleh :

NIM
: 1412477687
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Desember 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412477687

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia saat ini, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, itupula yang dirasakan perlu diterapkan pada PT. Bumitangerang Mesindotama dalam perencanaan anggaran biaya pada bagian IT terutama rencana anggaran biaya project yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Perlu adanya sebuah sistem yang dapat membuat proses rencana anggaran biaya menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dalam menganalisa sistem yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya. Dengan adanya sistem rencana anggaran biaya project IT diharapkan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya rumit dan memakan proses yang lebih lama menjadi lebih mudah, cepat, serta akurat juga diharapkan dapat mengatasi segala kesalahan yang selama ini terjadi.

Kata kunci : Sistem rencana anggaran biaya, IT, Project


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA PT. ARWANA CITRA MULIA, TBK. ”.

Laporan ini merupakan penelitian penulis di PT. Arwana Citra Mulia, Tbk., Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Ibu Sri Rahayu, S.T., M.MSI selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Bapak Suwarto, M.Pd selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak,adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  9. Bapak Adi Irawan selaku pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  10. Kerabat-kerabat dan rekan-rekan seperjuangan
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.


  
Tangerang, Desember 2018
   
(Mega Sylvia)
NIM : 1422483186


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Sistem terbuka
  2. Gambar 2.2 Gambar Sistem tertutup
  3. Gambar 2.3 Gambar The triangle for success
  4. Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB
  5. Gambar 3.1 Gambar Struktur organisasi
  6. Gambar 3.2 Gambar Use case diagram sistem berjalan
  7. Gambar 3.3 Gambar Activity diagram sistem berjalan
  8. Gambar 3.4 Gambar Sequence diagram sistem berjalan
  9. Gambar 4.1 Gambar Use case sistem usulan
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4 Gambar Activity diagram Staff IT sistem usulan
  13. Gambar 4.5 Gambar Activity diagram pimpinan sistem usulan
  14. Gambar 4.6 Gambar Sequence diagram admin sistem usulan
  15. Gambar 4.7 Gambar Sequence diagram manajemen sistem usulan
  16. Gambar 4.8 Gambar Sequence diagram Staff IT sistem usulan
  17. Gambar 4.9 Gambar Sequence diagram pimpinan sistem usulan
  18. Gambar 4.10 Gambar Class diagram sistem usulan
  19. Gambar 4.11 Gambar Prototype halaman utama
  20. Gambar 4.12 Gambar Prototype login sistem
  21. Gambar 4.13 Gambar Prototype menu home
  22. Gambar 4.14 Gambar Prototype menu rencana anggaran biaya – proyek
  23. Gambar 4.15 Gambar Prototype menu rencana rincian
  24. Gambar 4.16 Gambar Prototype menu uraian kegiatan
  25. Gambar 4.17 Gambar Prototype menu laporan
  26. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu logout
  27. Gambar 4.19 Gambar Tampilan halaman utama sistem
  28. Gambar 4.20 Gambar Tampilan login sistem
  29. Gambar 4.21 Gambar Tampilan menu home
  30. Gambar 4.22 Gambar Tampilan menu masterG
  31. Gambar 4.23 Gambar Tampilan menu rencana anggaran biaya – proyek
  32. Gambar 4.24 Gambar Tampilan menu rincian
  33. Gambar 4.25 Gambar Tampilan menu uraian kegiatan
  34. Gambar 4.26 Gambar Tampilan menu laporan
  35. Gambar 4.27 Gambar tampilan menu logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap III
  4. Tabel 3.4 Tabel Final draft elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tabel Struktur tbl_proyek
  6. Tabel 4.2 Tabel Struktur tbl_rincian
  7. Tabel 4.3 Tabel Struktur tbl_uraian
  8. Tabel 4.4 Tabel Struktur tbl_user
  9. Tabel 4.5 Tabel Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  10. Tabel 4.6 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sudah semakin maju. Dan saat ini teknologi informasi amat sangat berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan, karena dapat dimanfaatkan untuk membantu mengolah suatu perkerjaan menjadi lebih mudah. Termasuk di perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya, harus mengikuti era informasi dengan menggunakan alat pendukung pengolah data yaitu komputer.

PT Arwana Citramulia Tbk adalah perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. PT Arwana telah menguasai 20 persen Market Keramik Nasional dan telah menjadi Market Leader di industri keramik. Bagi sebuah perusahaan industri, fungsi pembelian merupakan salah satu fungsi dasar yang memegang peranan penting. Di dalam aktivitas pembelian yang menyangkut masalah harga, kuantitas dan kualitas, mempunyai peranan terhadap aktivitas lainnya, misalnya kualitas bahan baku yang salah akan mengakibatkan kualitas hasil produksi juga akan rendah dan hal ini mempunyai dampak yang luas terhadap aktivitas penjualan. Demikian pula apabila nilai pembelian salah dalam arti perolehan cukup tinggi sebagai akibat adanya manipulasi dan lain-lain, akan mengakibatkan harga pokok penjualan akan tinggi sehingga tidak dapat bersaing dalam pemasaran. Dalam hal-hal seperti inilah peranan pengendalian internal pembelian bahan baku sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan, yaitu untuk mencegah dan meminimalisasikan kegagalan dalam pembelian bahan baku. Adapun bahan baku yang dibutuhkan antara lain Material Body dan Material Glaze. Di PT Arwana sendiri belum menggunakan metode pembelian bahan baku yang optimal dalam memenuhi kebutuhan bahan baku. Perusahaan hanya menggunakan perkiraan dalam pembelian bahan baku, yaitu jika persediaan bahan baku habis maka perusahaan segera melakukan pembelian kembali bahan baku tersebut dalam jumlah yang besar. Kebijakan ini diambil perusahaan sebagai antisipasi apabila terjadi kekurangan bahan baku selama proses produksi.

Dalam penelitian ini penulis ingin memberikan suatu solusi dengan merancang dan mengaplikasikan suatu alur kerja sistem reminder monitoring persediaannya bahan baku. Hal ini dikarenakan pada PT. Arwana Citra Mulia Tbk belum menggunakan sistem basis data yang dapat mengolah data bahan baku untuk menampilkan informasi secara otomatis tentang kebutuhan bahan baku. Penelitian ini pada akhirnya akan berguna sebagai evaluasi terhadap kebijakan perusahaan yang selama ini diterapkan serta mampu memberikan informasi guna menciptakan peningkatan manajemen persediaan yang mengarah pada kondisi perusahaan yang lebih baik.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba untuk menganalisis kajian terhahap kelayakan sistem persediaan bahan baku dan penulis tertarik untuk mengangkat sebuah laporan ilmiah yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku berbasis WEB pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk.”

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem persediaan bahan baku pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk dalam pengecekan bersediaan bahan baku?
  2. Bagaimana sistem persediaan bahan baku dalam menghasilan laporan mengenai persediaan bahan baku?
  3. Bagaimana rancangan sistem informasi persediaan bahan baku pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk sehingga dapat menjadi aplikasi yang bisa memberikan kemudahan dalam memonitoring persediaan bahan baku?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup permasalahan terhadap persediaan bahan baku pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk. Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem yang berjalan saat ini dengan membuat sistem Persediaan Bahan Baku mulai dari input purchasing order, surat jalan, pendataan barang masuk, monitoring barang keluar, sampai dengan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berikut adalah beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan Operasional
    1. Mengetahui lebih dalam lagi tentang sistem Persediaan Bahan Baku pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk.
    2. Membuat perancangan sistem informasi persediaan bahan baku yang lebih baik dan akurat.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Untuk dapat dimanfaatkan sebagai referensi atau pengetahuan dalam mengambil langkah atau kebijaksanaan.
    2. Menciptakan sistem penyampaian informasi persediaan bahan baku yang mampu mkemberikan laporan lebih baik dan akurat.
  3. Tujuan Individu
    1. Untuk menambahkan wawasan dan pengalaman didunia kerja.
    2. Sebagai bentuk implementasi ilmu yang selama ini didapat dalam perkuliahan.
    3. Mengambil ilmu pengetahuan yang tidak ada perkuliahan

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Dapat membantu perusahan PT. Arwana Citra Mulia Tbk dalam menangani banyaknya data persediaan bahan baku agar terhindar dari kesalahan human error.
  2. Mengetahui kendala-kendala sistem yang ada di PT. Arwana Citra Mulia Tbk dan solusi seperti apa yang tepat dilakukan
  3. Menyediakan informasi mengenai jumlah persediaan bahan baku dengan lebih cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Merupakan metode pengumpulan data dengan melalui pengamatan secara langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dalam jangka waktu 6 (Enam) bulan Agustus sampai Desember 2018, dengan studi kasus pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk. yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dari keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  2. Wawancara

    Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan Stakeholder dari tempat studi kasus PT. Arwana Citra Mulia, Tbk dengan Stakeholder bernama Adi Irawan Kepala cabang di PT. Arwana Citra Mulia, Tbk yang ini membuat kemajuan teknologi yang dapat mempermudah mengontrol persediaan bahan baku.

  3. Studi Pustaka

    Pengambilan data yang diambil dari sumber tertulis yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan, atau dari buku yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini.

  4. Metodologi Implementasi

    Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara / pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Merencanakan rencana implementasi
    2. Melakukan kegiatan implemetasi
    3. Tindak lanjut implementasi

Metode Analisa Dan Perancangan

  1. Metode Analisa

    Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisis SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

  2. Metode Pengujian

    Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Dalam penelitian ini menggunakan metode black box testing karena metode black box testing dapat mengetahui apakah software yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

  3. Metode Perancangan

    Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram,Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine, dan Class Diagram.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan SKRIPSI ini, maka penulisan laporan penelitian dikelompokan ke dalam beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini dijelaskan beberapa definisi yang memuat tentang garis besar dari permasalahan yang dibahas di BAB III yaitu teori umum yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar teknologi informasi, teori khusus dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT. Arwana Citra Mulia, Tbk. struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Berisi tentang sistem yang sudah berjalan kendala yang di hadapi dan sistem baru yang akan di usulkan, di implementasikan pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Dermawan (2013:228)[1], Rancangan Sistem adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. Spesifikasi perancangan umumnya dikerjakan oleh programmer agar sistem yang dirancang dapat diterapkan.

Menurut Sugianto (2013:18)[2], Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Perancangan Sistem adalah spesifikasi yang menggambarkan secara rinci kegiatan proses analisa.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[1], Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Bonita J. Campbel (1979) dalam Bambang Hartono (2013:10)[4], Mendefinisikan Sistem sebagai himpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Azhar Susanto (2013:22)[5], Sistem adalah kumpulan atau Group dari sub sistem, bagian, komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang di kemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah Suatu kumpulan elemen yang saling berinteraksi yang disatukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tohari (2013:2)[6], menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System) Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap sub system memiliki sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi system secara keseluruhan.
  2. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup system merupakan daerah yang membatasi antara system dengan yang lainnya atau system dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan sub system yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian, terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukkan Sistem (Input) Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input). Sebagai contoh, di masukan suatu unit sistem komputer “program“ adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer. Sementara “data“ adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energi yang diolah dan di kalsifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain, sedangkan contoh informasi keluaran yang dihasilkan adalah informasi ini adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang merupakan input bagi subsitem lainnya.
  7. Pengolahan Sistem (Procces System) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective System) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik, suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem yang tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Bambang Hartono (2013:15)[4], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang.

Sedangkan Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[4], Informasi sebagai data yang telah di tafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Kualitas Infomasi

Menurut Delone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2)[7], indikator-indikator yang mendukung kualitas informasi adalah sebagai berikut:

  1. Completeness (Kelengkapan)
  2. Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.

  3. Relevance (Relevansi)
  4. Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya. Sesuatu dikatakan relevan jika memiliki hubungan, berkaitan, atau berguna secara langsung.

  5. Accurate (Tepat)
  6. Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi atau Data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  7. Timeliness (Ketepatan Waktu)
  8. Informasi yang tepat waktu sangat diperlukan sehingga informasi yang datang kepada penerima tidak terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang terlambat menjadikan informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, informasi yang tepat waktu menjadi landasan dalam pengambilan keputusan yang cepat, jika informasi tersebut terlambat maka keputusan yang diambilpun menjadi terlambat.

  9. Format
  10. Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17)[8], Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintergrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna. Menurut Ida Nuraida dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11)[11], Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.

Dari berbagai definisi sistem informasi seperti di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang ada pada teknologi informasi yang digunakan oleh manusia yang dikumpulkan dan dianalisa untuk mendapatkan informasi agar tujuannya tercapai dalam mengambil keputusan.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Yuliastrie (2013:28)[12], sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

  1. Integrasi sistem
    1. Menghubungkan sistem individu/kelompok
    2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis
    3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi
  2. Efisiensi pengelolaan
    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data
    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi
    3. Penggunaan dan pengambilan Informasi
  3. Dukungan keputusan untuk manajemen
    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan
    2. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi
    3. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Tinjauan Umum Perusahaan

PT.Bumitangerang Mesindotama atau lebih dikenal dengan BT COCOA

adalah perusahaan swasta penyedia kakao ke lebih 50 negara di seluruh dunia. Dengan kapasitas penggilingan mencapai 150.000 ton per tahun, yang terus berusaha untuk semakin tumbuh dan berkembang. PT. Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA) memproduksi bubuk kakao, kakao butter, dan kakao liquor untuk perusahaan-perusahaan yang telah diakui secara internasional maupun untuk bisnis industri lokal yang

berkembang.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bumitangerang Mesindotama atau yang lebih dikenal sebagai (BT COCOA) adalah perusahaan asal Indonesia yang berperan penting sebagai penyedia kakao ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Perusahaan yang berfokus pada komoditi kakao ini mempunyai kapasitas penggilingan yang mencapai 150.000 ton per tahun, dan terus berkembang setiap tahunnya. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman luas di bidang industri kakao sejak tahun 1983, Mr. Piter Jasman pula merupakan pendiri dari Asosiasi Industri Kakao Indonesia. Selama pengoperasian awal, perusahaan ini memproduksi produk dengan rasa coklat yang murni.

Pada tahun 2000, BT Cocoa memfokuskan diri pada pengolahan biji kakao untuk menghasilkan produk olahan kakao yang berkualitas dan bermutu tinggi. Sejak saat itu, BT Cocoa menjadi perusahaan yang mempunyai spesialis di bidang pengolahan kakao. Dengan meningkatnya permintaan dunia atas produk kakao, BT Cocoa telah meningkatkan kapasitas produksinya.

Pembangunan pabrik pertama BT Cocoa yang dilantik pada tanggal 29 Januari 2002 oleh Menteri Koodinator Ekonomi Indonesia, Dr. Dorodjatun Kuntjorojakti, serta Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda, Gerrit HE Mr. Ybema.

Pada tahun 2005, BT Cocoa telah merubah berbagai fasilitas produksi untuk dapat mengoptimalkan operasional dalam menghadapi persaingan global. Semua mesin terdahulu yang dimiliki BT Cocoa telah digantikan oleh mesin buatan Eropa yang dalam rangka untuk menjalankan efisiensi dan konsistensi perusahaan. Pada tanggal 30 Januari 2006 fasilitas produksi baru telah diluncurkan dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Indonesia, Bapak Fahmi Idris.

BT Cocoa terletak di lokasi yang amat strategis yaitu di jantung Kota Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia, dan menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan yang dikarenakan berdekatan dengan fasilitas infrastruktur ekspor dan import melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Karena lokasi ini pula perusahaan memungkinkan untuk menjalankan sistem logistik yang efisien dan dapat mengurangi biaya transportasi logistik secara maksimal, khususnya pada biaya penerimaan bahan baku dan pengiriman produk jadi kepada pelanggan di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Siklus produksi kami telah dibuat khusus untuk menjamin tingkat efisiensi yang tinggi dengan menggunakan mesin pengolahan kakao yeng merupaken satu-satunya di Indonesia. Mesin-mesin beroperasi melalui sistem komputerisasi (SCADA) untuk memproduksi dan rnenjaga kualitas produk yang konsisten. Dengan niat untuk menpertahankan pasokan biji kakao berkualitas tinggi untuk kebutuhan produksi kami, BT COCOA saat ini memiiki jaringan nasional lebih dari 40 pedagang biji kakao di 5 wilayah Indonesia (Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali dan Irian laya).

BT Cocoa didukung oleh para profesional yang sangat berpengalaman yang terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang prima untuk pelanggan kami dan membuat produk-produk yang berkualitas tiggi. BT Cocoa memilki system kualitas kontrol yang canggih untuk memonitor setiap tahapan siklus produksi kami dari kedatangan bahan baku, selama proses produksi hingga ke pengiriman produk jadi. Kualitas bahan kami dipilih secara cermatt oleh para analis kamii yang sangat terlatih untuk menjamin kualitas yang konsisten dari produk kami. Sebagai produsen biji kakao terbeser ketiga di dunia, Indonesia telah memberikan keuntungan besar dalam ketersediaan bahan baku utama kami. Biji kakao di Indonesia menonjol karena tingkat tinggi dari titik leleh. Tingkat FFA yeng rendah untuk produk mentega den kandungan anti oksidan yang tinggi pada bubuk.

Selain itu, teknologi modern Eropa kami, serta tim kami yeng berdedikasi dan profesional, memainkan peranan penting dalam memastikan bahwa produk kami dapat mempertahankan kualitasnya. Dalam persiapan untuk menghadapi tantangan persaingan global, BT Cocoa juga telah menerima sertifikasi ISO 9001:2000 dari SAI Global - IQ Net serta sertifikasi HACCP-GMP pada tahun 2006. Sertifikasi merupakan bukti dari komitrnen kami untuk rnemastikan bahwa manajemen kualitas kami dan standar keamanan pangan memenuhi harapan pelanggan kami.

Kami bangga dengan sistem pengendalian kualitas yang kami terapkan, mempertahankan tingkat kebersihan yang tinggi selama proses produksi kami, menjadi prioritas. Hal ini didukung lebih lanjut oleh mesin-mesin teknologi modern kami, sebagai suatu fasilitas laboratorium yang diakui secara internasional dan tim ahli kami yang sangat terempil. Kami berulangulang melakukan berbagai tes dan analisis pada setiap produk kami untuk mempertahankan standar yang tinggi dalam semua tahap pengolahan, dari kedatangan bahan baku, selama setiap proses produksi kemasan danpengiriman produk jadi.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi
    PT. Bumitangerang Mesindotama atau yang lebih dikenal sebagai (BT COCOA) adalah perusahaan asal Indonesia yang berperan penting sebagai penyedia kakao ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Perusahaan yang berfokus pada komoditi kakao ini mempunyai kapasitas penggilingan yang mencapai 150.000 ton per tahun, dan terus berkembang setiap tahunnya. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman luas di bidang industri kakao sejak tahun 1983, Mr. Piter Jasman pula merupakan pendiri dari Asosiasi Industri Kakao Indonesia. Selama pengoperasian awal, perusahaan ini memproduksi produk dengan rasa coklat yang murni.
  2. Misi
    Misi PT.Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA) adalah untuk memenuhi kebutuhan kakao pelanggan dengan semangat dan integritas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan baik secara ekonomi maupun lingkungan.

Tujuan dan Komitmen PT. Bumitangerang Mesindotama

Tujuan kami adalah menjadi mitra nomor satu untuk produk kakao, terutama bagi perusahaan yang mengkhususkan diri dalam industri coklat yang ingin mengambil peluang bisnis baru dalam pasar yang cepat berubah.

Kami berkomitmen untuk menyediakan berbagai macam produk kakao berkualitas tinggi dengan harga yang paling kompetitif untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan Anda.

Struktur Organisasi PT.Bumitangerang Mesindotama

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Bumitangerang Mesindotama

(Sumber : Data Perusahaan)

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Direktur Perdagangan (Trading Director)
    Seorang direktur pemasaran bertanggung jawab untuk merancanakan, mengontrol serta mengkoordinir seluruh proses pemasaran barang jadi, pembelian bahan baku, pengadaan barang dan jasa serta kegiatan logistik bersama dengan para manager untuk mencapai target secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Direktur Pemasaran:
    1. Merumuskan rencana kerja dan target tahunan dibagian marketing, purchasing serta logistik.
    2. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target pada bagian marketing, purchasing dan logistik.
    3. Selalu menjaga hubungan baik dengan para kostumer dan supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
    4. Melakukan analisa dan pengembangan strategi untuk meningkatkan kinerja marketing, purchasing dan logistik.
    5. Membangun ikatan dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang lebih optimal.
    6. Mencari dan mengkomunikasikan informasi pasar dengan para bawahan.
  2. Manajer Pemasaran Lokal (Local Marketing Manager)
    Manajer pemasaran lokal mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar lokal.
    Tanggung jawab utama seorang Local Marketing Manager:
    1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan duluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi yang memastikan tercapainya target penjualan.
    2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
    5. Menganalisa dan memeberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Melakukan evaluasikepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
    7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
    8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalanka dengan optimal.
  3. Manajer Pemasaran Ekspor (Export Marketing Manager)
    Export Marketing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar ekspor.
    Tanggaung jawab utama seorang Export Marketing Manager:
    1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
    2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area susuai dengan target yang ditentukan.
    5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk susuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainyatarget kepuasan pelanggan yang ditentukan.
    7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
    8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalankan dengan optimal.
  4. Manajer Pembelian Bahan Baku (Raw Material Purchasing Manager)
    Raw Material Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakn, mengkoordinir dan memonitor proses pembelian bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Raw Material Purchasing Manager:
    1. Menentukan wilayah kerja, target serta strategi pembelian untuk memastikan tercapainyatarget pembelian.
    2. Melakukan negosisasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
    3. Memonitor kontrak pembelian serta membuat proyeksi utnuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    4. Memonitor jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
    5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang yang berkualitas dan supplier yang baik.
    6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain sebagainya.
    7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
    8. Melakukan koordinasi dengan marketing (Fixation dan lainnya)
    9. Melakukan koordinasi dengan QC untuk membuat supplier profile.
  5. General Purchasing Manager
    General Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring proses pembelian barang dan jasa diluar bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang General Purchasing Manager:
    1. Menentukan strategi pembelian untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan perusahaan.
    2. Melakukan negosiasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
    3. Memonitor purchase order untuk memastikan realisasinya secara optimal.
    4. Koordinasi dengan bagian lainnya untuk memastikan kebutuhan barang/jasa disemua bagian terpenuhi tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasinya.
    5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang/jasa yang berkualitas dan supplier yang baik.
    6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
    7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
    8. Memonitor cost dan inventory sebelum melakukan pembelian.
    9. Melakukan koordinasi dengan bagian lainnya untuk membuat supplier profile.
  6. Manajer Logistik (Logistic Manager)
    Manajer logistik mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring aliran barang baik logistik internal seperti produksi dan persediaan maupun logistik eksternal seperti pasokan bahan baku dan pengiriman produk akhir secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Manajer Logistik:
    1. Memonitoring jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
    2. Mendesain dan megurus suatu sistem untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan.
    3. Menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dan dengan total biaya yang minimal.
    4. Menganalisa masalah logistik serta menciptakan solusi-solusi baru.
    5. Mengkoordinasi seluruh aliran barang mulai dari produksi, persedian pasokan bahan baku hingga, pengiriman produk akhir.
    6. Memonitor dan mengontrol kapasitas produksi secara optimal.
  7. Direktur Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance Director)
    Direktur akutansi dan keuangan mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan bersama Accounting and Finance Manager dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu.
    Tanggung jawab utama seorang Direktur Akuntansi dan Keuangan:
    1. Memonitor dan mengevaluasi pengelolaan sistem akuntansi, data serta informasi keuangan dalam perusahaan.
    2. Merencanakan dan melakukan analisa keuangan untuk dijadikan sebagai masukan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.
    3. Memonitor aktivitas dan pelaksanaan terhadap sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi di dalam perusahaan.
    4. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusun anggaran perusahaan serta mengontrol penggunaan anggaran perusahaan agar efektif dan efisien.
    6. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
  8. Manajer Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance Manager)
    Manajer akuntansi dan keuangan mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target finansial perusahaan.
    Tanggung jawab seorang Manajer Akuntansi dan Keuangan:
    1. Mengelola sistem akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
    2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat , tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
    3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
    4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan, penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.
    6. Mengkoordinasikan dan melalukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnin, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
    7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan peraturan perpajakan.
  9. Manajer SDM (HRD Manager)
    Manajer HRD mempunyai tujuan untuk, merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi manajemen SDM diseluruh bagian agar dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target perusahaan.
    Tanggung jawab utama seorang Manajer SDM:
    1. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
    2. Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi, kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya sasaran bagian SDM.
    3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM diseluruh bagian untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.
    4. Mengkoordinasukan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, termasuk identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi pelatihan, untuk memastikan tercapainya target tingkat kemampuan dan kompetensi setiap karyawan.
    5. Merancanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi untuk memastikan tersedianya ternaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan dan kualifikasi yang diinginkan dalam jangka waktu yang telah disepakati.
    6. Menyusun sistem manajemen kinerja serta mengkoordikasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kinerja, mulai dari perencanaan, pembimbingan, sampai dengan penilaian kinerja, untuk memastikan tercapainya target kinerja individu, unit, maupun perusahaan.
    7. Mengelola dan mengontrol fasilitas perusahaan, perijinan, kepersonaliaan, dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran oprasional perusahaan.
    8. Memastikan pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
    9. Menyelesaikan segala permasalahan ketenagakerjaan.
  10. Direktur Pabrik (Factory Director)
    Factory Director mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir seluruh operasional pabrik bersama Factory Manager untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab utama seorang Factory Director:
    1. Merumuskan rencana kerja dan target operasional pabrik.
    2. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target operasioanal pabrik.
    3. Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja para personil di pabrik dan mutu produk.
    4. Memonitor aktivitas dan jadwal proyek.
    5. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan instansi di sekitar pabrik.
    6. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
    7. Mencari dan mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan operasional pabrik dengan para bawahan.
  11. Manajer Pabrik (Factory Manager)
    Factory Manager mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengkoordinir dan memonitor operasional pabrik bersama dengan para kepala bagian untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien.
    Tanggung jawab seorang Manajer Pabrik:
    1. Mengkoordinir dan menentukan target operasional masig-masing bagian.
    2. Memonitor pencapaian target operasional serta membuat proyeksi untuk memastikan target tercapai secara optimal.
    3. Memonitor process flow sejak penerimaan bahan, proses produksi hingga pengiriman produk.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan kualiatas produk.
    5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan-peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peratuean dijalankan dengan optimal.

Tata Laksana Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Pada proses ini staff bagian IT survei ketempat pengerjaan proyek lalu menghitung bahan apa saja yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya setelah itu mencatat material pendukung tambahan yang dibutuhkan serta pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau pihak eksternal kemudian untuk dibuat kedalam sebuah proposal yang akan diberikan kepada manajemen perusahaan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa tata laksana sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan program Microsoft Visual Paradigm untuk menggambarkan Use case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

  1. Use Case Diagram
    Berikut ini gambaran use case sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama :

    Gambar 3.2.Use Case Diagram Sistem Berjalan

  2. Activity Diagram
    Berikut ini gambaran activity diagram sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama

    Gambar 3.3.Activity Diagram Sistem Berjalan

  3. Sequence Diagram
    Berikut ini gambaran sequence diagram sistem rencana anggaran biaya project IT pada PT. Bumitangerang Mesindotama :

    Gambar 3.4.Sequence Diagram Sistem Berjalan

Analisa Sistem Berjalan

Metode Pengembangan Sistem

  1. Analisa SDLC (System Development Life Cycle)

    Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) salah satunya adalah model prototype. Model prototype (prototyping model) dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman client mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan client kepada pengembang perangkat lunak. Sering client membayangkan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara detail dari segi masukan, proses, dan keluaran.

    Di sisi lain seorang pengembang aplikasi harus menspesifikasi sebuah kebutuhan secara detail dari segi teknis. Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan client lebih terbayang dengan apa yang diinginkan. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkan lunak sehingga tampak seperti aplikasi yang sudah jadi. Lalu program prototype ini dievaluasi oleh user sampai ditemukan spesifikasi yang diinginkan user.

    Dalam pembuatan sistem rencana anggaran biaya project IT dengan metode pengembangan prototype memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :

    1. Analisa Kebutuhan
    2. Pembuatan Prototype
    3. Evaluasi Prototype
    4. Coding System
    5. Pengajuan Sistem
    6. Evaluasi Sistem
    7. Penggunaan Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Dokumen masukan merupakan dokumen dasar yang akan mengambil proses didalam sistem tersebut. Dokumen masukan ini akan mempengaruhi hasil laporan dari proses yang nantinya termasuk ke dalam sistem berjalan pada PT. Bumitangerang mesindotama adalah sebagai berikut :
    Nama dokumen : Proposal biaya rencana anggaran biaya
    Fungsi dokumen : Untuk mengetahui rincian rencana anggaran biaya
    Sumber asal dokumen : Bagian IT
    Tujuan dokumen : Manajemen
    Media : Kertas
    Jumlah : 1 Lembar
  2. Analisa Proses
    Analisa proses merupakan proses yang ada dalam sistem tersebut.
    Masukan : Proposal biaya rencana anggaran biaya
    Keluaran : Proposal balasan dari manajemen
    Ringkasan proses : Staff bagian IT membuat proposal rencana anggaran biaya kemudian diberikan ke manajemen lalu dikembalikan ke staff bagian IT dalam bentuk proposal yang telah disetujui lalu diberikan kepada pihak yang akan mengerjakan.
  3. Analisa Keluaran
    Dokumen keluaran merupakan dokumen yang dihasilkan dari dokumen masukan setelah diproses di dalam sistem tersebut.
    Nama dokumen : Proposal balasan dari manajemen
    Fungsi dokumen : Untuk mengetahui apakah proyek disetujui atau tidak
    Sumber asal dokumen : Proposal rencana anggaran biaya
    Media :Kertas
    Jumlah :1

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras/hardware
    1. Processor : Intel Core i3
    2. Monitor : Samsung
    3. Mouse : Logitech
    4. Keyboard : Logitech
    5. RAM : 2GB
    6. Harrdisk : 500GB
    7. Printer : Epson L360
  2. Spesifikasi software
    1. Microsoft Office 2013

Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi

    Dalam kegiatan perencanaan aggaran biaya pada PT. Bumitangerang Mesindotama masih menggunakan sistem manual atau belum menggunakan perkembangan teknologi informasi, sehingga dalam melakukan kegiatan perencanaan anggaran biaya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghitung dan perlu pemikiran lebih. Penulis ingin mencoba untuk menganalisa dan menguraikan hambatan serta masalah yang ada pada sistem yang berjalan ini. Hambatan dan masalah yang utama adalah cara perhitungan yang rumit dan masih secara manual, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Menggunakan sistem manual yang memakan waktu lama.
    2. Menggunakan perhitungan yang rumit sehingga membuat beberapa orang kesulitan membuat perencanaan anggaran biaya.
    3. Tingginya kesalahan manusia dalam perhitungan dan penulisan pada proposal rencana anggaran biaya.
  2. Alternatif Pemecahan Masalah

    Untuk mengatasi permasalah yang telah disebutkan diatas, penulis mengajukan suatu cara untuk meminimalkan permasalahan dalam proses perhitungan biaya dalam pembuatan jaringan agar lebih baik dari sebelumnya yaitu dengan menggunakan perkembangan teknologi saat ini dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

    1. Efisiensi waktu, mempercepat dalam proses perhitungan maupun pembuatan proposal.
    2. Proses yang sederhana, menggunakan proses yang sederhana, membuat seseorang tidak kesulitan untuk membuat rencana anggaran biaya.
    3. Ketelitian yang tinggi, kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam perhitungan maupun penulisan proposal berkurang.

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap I
    Elisitasi Tahap I disusun berdasarkan wawancara dengan kepala bagian IT. Berikut isi dari diagram elisitasi tahap I:

    Tabel 3.1 Elisitasi tahap I

  2. Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.2 Elisitasi tahap II

    Elisitasi Tahap II disusun berdasarkan pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada, tidak terlalu penting dan tidak perlu ada pada sistem baru tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuatnya lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.3 Elisitasi tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi beberapa requirement dengan opsi D dan semua requirement dengan opsi I, selanjutnya seluruh requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut ini merupakan penjelasan lebih rinci mengenai metode TOE:

    1. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
    2. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit
    2. Middle (M) : Menengah
    3. Low (L) : Mudah
  4. Final draft elisitasi
    Merupakan hasil dari seluruh tahap elisitasi yang telah dilakukan.

    Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Prosedur Sistem Usulan

  1. Usulan Prosedur yang Berjalan

    Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa sistem yang ada pada PT Bumitangerang mesindotama, maka selanjutnya akan dibuatkan sistem usulan seperti apa yang akan dibuat yang dapat memberikan efektivitas dan efisiensi. Terdapat beberapa usulan dari prosedur sistem yang baru, mengacu pada kekurangan sistem sebelumnya.

    Usulan atau rancangan yang akan diajukan dalam penulisan laporan skripsi ini adalah merancang dan membuat sebuah sistem kehadiran siswa berbasis web, yang mana dapat mempermudah dalam hal pelaksanaan dan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya masih menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi, dalam sistem yang baru akan dapat menambahkan data proyek baru, menghapus ataupun mengedit data, administrator sistem nantinya juga dapat membuat rincian bahan/barang apa saja yang digunakan dalam sebuah proyek dan juga dapat membuat uraian kegiatan yang dilakukan pada sebuah proyek agar penggunaan dana dapat lebih terlihat dan transparan.

Diagram Rancangan Sistem Usulan

Untuk menganalisa sistem yang hendak diusulkan, maka dibuatkan kedalam diagram untuk menunjukan rancangan dari sistem yang diusulkan, dan digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 untuk membuat gambaran dari sistem yang diusulkan kedalam bentuk diagram yang diantaranya adalah : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

  1. Use Case Diagram Sistem Usulan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan Terdapat :

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan.
    2. 4 (satu) aktor, yaitu Admin,Manajemen,Staff IT, dan Pimpinan
    3. 9 (enam) use case yang dilakukan aktor tersebut diantaranya: Admin melakukan login, masuk ke menu utama, masuk ke menu proyek, masuk ke menu rincian, masuk ke menu uraian kegiatan, masuk ke menu laporan, dan User melakukan log out.
    4. 2 (empat) include.
    5. 4 (enam) extend.
  2. Activity Diagram Admin Sistem Usulan

    Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 24 (dua puluh empat) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  3. Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan

    Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 8 (delapan) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  4. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

    Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 19 (sembilan belas) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  5. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

    Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
    2. 6 (enam) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
    3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
    4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
  6. Sequence Diagram Admin Sistem Usulan

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Usulan:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 9 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    3. 7 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
  7. Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
  8. Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan

    Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 8 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
  9. Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan

    Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan


    Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
    2. 7 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
    3. 5 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data adalah sebuah penggambaran basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan, berikut adalah rancangan basis data dalam bentuk class diagram.

  1. Class Diagram Sistem Usulan

    Gambar 4.10 Class Diagram Sistem Usulan


    Berdasarkan gambar Class diagram sistem usulan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

    1. 4 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tbl_proyek, tbl_rincian, tbl_uraian, tbl_laporan.
    2. 2 (dua) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.
  2. Spesifikasi Basis Data

    Setelah pada sub bab sebelumnya dipaparkan tentang basis data yang digunakan pada sistem yang diusulkan, maka selanjutnya akan dipaparkan mengenai detail dari rancangan basis data yang digunakan secara lebih rinci.

    1. Nama Field : tbl_proyek
      Isi : id_proyek, judul, pengerjaan, total_biaya, status, tanggal<bt/>Media : Harddisk
      Panjang Record : 77 Karakter
      Primary Key : id_proyek

      Tabel 4.1 Struktur tbl_proyek

    2. Nama Field : tbl_rincian
      Isi : id_rincian, id_proyek, bahan, satuan, jumlah, harga, total_harga
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 112 Karakter
      Primary Key : id_rincian

      Tabel 4.2 Struktur tbl_rincian

    3. Nama Field : tbl_uraian
      Isi : id_uraian, id_proyek, tanggal, kegiatan, nama_file
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 152 Karakter
      id_uraian

      Tabel 4.3 Struktur tbl_uraian

    4. Nama Field : tbl_user
      Isi : id_user, username, password, level
      Media : Harddisk
      Panjang Record : 60 Karakter
      Primary Key : id_user

      Tabel 4.4 Struktur tbl_user

Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.5 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Rancangan Prototype

  1. Tampilan Prototype Halaman Utama Sistem

    Tampilan prototype halaman utama ini berisi tampilan tentang informasi umum PT. Bumitangerang Mesindotama atau BTCOCOA, tampilan ini adalah tampilan awal sebelum seseorang dapat login.

    Gambar 4.11 Prototype Halaman Utama Sistem

  2. Tampilan Prototype Login Sistem

    Tampilan prototype login berisi textbox username dan password yang digunakan user untuk masuk kedalam sistem.

    Gambar 4.12 Prototype Login Sistem

  3. Tampilan Prototype Menu Home

    Tampilan prototype menu home berisi tampilan saat user telah melakukan login

    Gambar 4.13 Prototype Menu Home

  4. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

    Tampilan prototype ini berisi tampilan untuk input data proyek dan juga hasil data proyek yang telah diinput.

    Gambar 4.14 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

  5. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

    Tampilan prototype menu rincian ini berisi tampilan untuk input data rincian berdasarkan data proyek dan juga hasil dari tampilan yang telah diinputkan.

    Gambar 4.15 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

  6. Tampilan Prototype Menu Uraian Kegiatan

    Tampilan prototype menu uraian kegiatan ini berisi tampilan input untuk kegiatan yang dilakukan saat proyek sedang berjalan dan juga menampilkan hasil dari input kegiatan.

    Gambar 4.16 Prototype Menu Uraian Kegiatan

  7. Tampilan Prototype Menu Laporan

    Tampilan menu laporan berisikan laporan dari proyek yang ada.

    Gambar 4.17 Prototype Menu Laporan

  8. Tampilan Prototype Menu Logout

    Tampilan menu logout dilakukan apabila user ingin keluar dari sistem dan sistem akan menampilkan pemberitahuan apakah user yakin untuk keluar dari sistem.

    Gambar 4.18 Prototype Menu Logout

Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Utama Sistem

    Gambar 4.19 Tampilan Halaman Utama Sistem

  2. Tampilan Login Sistem

    Gambar 4.20 Tampilan Login Sistem

  3. Tampilan Menu Home

    Gambar 4.21 Tampilan Menu Home

  4. Tampilan Menu Master

    Gambar 4.22 Tampilan Menu Master

  5. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

    Gambar 4.23 Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

  6. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

    Gambar 4.24 Tampilan Menu Rincian

  7. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Kegiatan

    Gambar 4.25 Tampilan Menu Uraian Kegiatan

  8. Tampilan Menu Laporan

    Gambar 4.26 Tampilan Menu Laporan

  9. Tampilan Menu Logout

    Gambar 4.27 Tampilan Menu Logout

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras yang Digunakan
    Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi kehadiran siswa ini antara lain sebagai berikut :
    1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-3220 CPU @ 3.30GHz (4 CPUs)
    2. Motherboard : Gigabyte Technology Co., Ltd.
    3. Monitor : Samsung LCD S19C150F
    4. Mouse : USB Logitech B100
    5. Keyboard : USB Logitech K120
    6. RAM : 2GB
    7. Harddisk : 500 GB
    8. Printer : Epson L360
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak yang Digunakan
    1. Windows 10
    2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise
    3. All in one package : XAMPP
    4. Database server : MySQL
    5. Web server : Apache
    6. Microsoft Office 2010
    7. Code editor : Sublime Text
    8. Web Browser : Google Chrome, Firefox, Microsoft Edge
  3. Dalam rancangan sistem rencana anggaran biaya ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah :
    1. Admin
    2. Manajemen
    3. Staff IT
    4. Pimpinan

Pengujian Sistem yang Diusulkan

Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem. Tujuam dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir error ataupun bug yang nantinya akan terdapat pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem :

Implementasi

  1. Time Schedule

    Dalam penulisan dan perancangan sistem ini dibuat batasan waktu untuk memaksimalkan penelitian ini.

    Tabel 4.6 Time Schedule

    Berdasarkan tabel 4.6 Time Schedule Implementasi yang dilakukan pada PT. Bumitangerang Mesindotama maka terdapat :

    1. Pembuatan Proposal

      Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan

    2. Pengumpulan data

      Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan guna penulisan laporan maupun perancangan sistem selama waktu yang ditentukan.

    3. Analisa Sistem

      Melakukan pengkajian ataupun analisa terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dari hasil wawancara kepada stakeholder selama waktu yang ditentukan.

    4. Perancangan Sistem

      Penerapan dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Pada tahap ini merupakan kegiatan mendesain dan merancang program sesuai dengan kebutuhan user, perancangan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    5. Pembuatan sistem

      Setelah dilakukan perancangan maka dilakukan proses pembuatan program dengan menulis kode program sesuai dengan yang dibutuhkan, pembuatan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    6. Testing Sistem

      Pada tahap ini dilakukan testing atau pengujian terhadap program yang telah dibuat guna mengetaui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    7. Evaluasi Sistem

      Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing atau pengujian terhadap program dilakukan, kegiatan ini dilakukan guna merancang kembali beberapa fungsi yang eror saat testing dilaksanakan agar dapat diperbaiki sebelum diimplementasikan nantinya di PT. Bumitangerang Mesindotama, waktu evaluasi berlangsung selama waktu yang telah ditentukan.

    8. Perbaikan Sistem

      Setelah melakukan pengujian dan evaluasi terhadap program beberapa error yang terdapat pada program diperbaiki selama waktu yang ditentukan.

    9. Uji coba implementasi sistem

      Setelah semua fungsi berjalan dengan baik serta program di anggap layak, maka langkah selanjutnya dilakukan uji coba implementasi program pada PT. Bumitangerang Mesindotama, uji coba implementasi program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

    10. Dokumentasi

      Hasil dari seluruh proses pembuatan program dibuatkan dokumentasi kedalam bentuk laporan untuk memudahkan dalam pengembangan program diwaktu yang akan datang.

    11. Final presentasi

      Setelah semua proses dilakukan selanjutnya melakukan presentasi final kepada stakeholder dan dosen pembimbing.

  2. Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan untuk memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini mulai dari awal mula hingga penyelesaian laporan, dan estimasi biaya dibuat sebagai catatan biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini berlangsung.


    Berikut estimasi biaya penelitian ini :

    Tabel 4.7 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis dan penelitian yang telah dilakukan mengenai “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI” pada PT. Bumitangerang Mesindotama, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Proses pengolahan data pada sistem rencana anggaran biaya dimulai dengan mencatat peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek lalu menghitung seluruh biaya yang diperlukan berdasarkan peralatan yang diperlukan.
  2. Dalam membuat Sistem rencana anggaran biaya berbasis web pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman html, php, css, javascript dengan menggunakan database MySql dan Sublime Text sebagai Code editor.
  3. Dalam sistem yang dibuat ada beberapa faktor yang diperlukan yaitu : pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau eksternal, bahan baku dan peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek dan kegiatan yang dilakukan selama proyek berlangsung.

Saran

Dengan melihat simpulan yang ada, penulis memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang telah dialami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini:

  1. Agar sistem rencana anggaran biaya dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan pengecekan sistem secara berkala dan pembaruan agar mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
  2. Sarana dan prasarana dalam penerapan sistem rencana anggaran biaya perlu didukung dengan perangkat yang memadai, baik dari segi SDM (brainware) maupun peralatannya (hardware)
  3. Sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan sehingga sistem ini juga dapat digunakan untuk seluruh proyek pada sebuah perusahaan dan juga dapat diakses melaui perangkat smartphone saat ini.

Daftar Pustaka

Contributors

Mega Sylvia1