SI1411483012

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA

LAPORAN HASIL PRODUKSI PADA PT ARGO PANTES

BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1411483012
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INF0RMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


ERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA LAPORAN HASIL PRODUKSI PADA PT ARGO

PANTES BERBASIS WEB



Disusun Oleh :

NIM
: 1411483012
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SIstem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN

BARANG PADA PT. SANGGAR SARANA BAJA

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411483012
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Hariyanto, S.Kom, M.M)
   
(Mulyati, S.E, MM, M.Pd)
NID : 16018
   
NID : 11003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA LAPORAN HASIL PRODUKSI PADA PT ARGO

PANTES BERBASIS WEB


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411483012
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA LAPORAN HASIL PRODUKSI PADA PT ARGO

PANTES BERBASIS WEB

Disusun Oleh :


NIM
: 1411483012
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 13 Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1411483012

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengelolaan data laporan hasil produksi pada PT Argo Pantes berbasis web. Permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini yaitu Sistem pengelolaan data laporan hasil produksi yang berjalan saat ini belum terkomputerisasi masih menggunakan aplikasi desktop yang terhubung dengan microsoft excel hal tersebut kurang efisien dan memakan banyak waktu, maka dari itu untuk mempermudah proses input data, dan mengelola data diperlukan aplikasi berbasis web agar mudah diakses dimana saja. Metodelogi yang digunakan dalam penilitian ini yaitu metode pengumpulan data, metode analisis SWOT, metode analisis data dan metode perancangan prototype. Untuk menganalisa sistem berjalan penelitian ini menggunakan Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprice Edition yang digambarkan dengan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Peneliti membuat tampilanya seperti pada struktur menu yaitu terdiri dari menu login, menu utama (order barang, laporan hasil produksi, dan data pelanggan), proses (input order barang, list orderan terbaru, input laporan hasil produksi berdasarkan jenis barang pilih tahun periode, dan input data pelanggan). Dengan dibuatnya web pengelolaan data laporan hasil produksi lebih mudah, efesien dan terkomputerisasi.

Kata kunci : Pengelolaan data laporan hasil produksi, SWOT, Rancangan Prototype


ABSTRACT

The purpose of this research is to manage data report production on web based Argo Pantes. Problems on the current system that is Data management system reports production of current production is not yet computerized still use desktop applications connected with microsoft excel it is less efficient and takes a lot of time, therefore to simplify the process of input data, and manage data a web-based application is needed for easy access anywhere. Methodology used in this research is data collection method, SWOT analysis method, data analysis method and prototype design method. To analyze the system running this research using Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprice Edition which is described with use case diagram, activity diagram and sequence diagram. The researcher makes the appearance as in the menu structure that consists of the login menu, the main menu (order goods, production reports, and customer data), the process (input order goods, list of latest orders, input production report based on the type of goods select year period, and input customer data). With the creation of web management data report production results more easily, efficient and computerized.

Keywords : Management of production report data, SWOT, Prototype Design


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan laporan skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Laporan Hasil Produksi Pada PT ARGO PANTES Berbasis Web”.

Dalam penelirian laporan ini peneliti menerima bantuan dan dukungan baik moril, materiil serta doa dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M. selaku Ketua STMIK Raharja Tangerang.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.SI. Selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Puket I Bidang Akademik STMIK Raharja Tangerang.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja Tangerang.
  5. Bapak Haryanto, S.Kom., M.M. selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.
  6. Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Peneliti selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.
  8. Kedua orang tua, Suami, dan Anak tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa yang tiada henti untuk keberhasilan peneliti.
  9. Bapak Putrawan Aditya selaku Stakeholder pada PT Argo Pantes.
  10. Sahabat-sahabat penulis, Aprilia Nazla. R, Diah Larasati dan seluruh teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan serta semangat untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, saya menyadari banyak kekurangan karena terbatasnya kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang akan sangat membantu untuk menyempurnakan Skripsi ini.

Akhir kata, semoga Skipsi ini dapat diterima sehingga mempunyai arti dan makna yang berarti baik, terlebih bagi lingkungan sekitar. Semoga berkat Tuhan selalu menyertai kita semua, Amin.

Tangerang, 17 Juli 2018
Nurhaida
1411483012

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Matriks Analisis SWOT
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2 Tabel Admin
  8. Tabel 4.3 Tabel Order Barang
  9. Tabel 4.4 Tabel Data Pelanggan
  10. Tabel 4.5 Tabel Laporan Kain Celup
  11. Tabel 4.6 Tabel Laporan Kain Jadi
  12. Tabel 4.7 Tabel Laporan Kain Tenun
  13. Tabel 4.8 Pengujian Blackbox Testing
  14. Tabel 4.9 Jadwal Kegiatan
  15. Tabel 4.10 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Argo Pantes
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Kepala Produksi
  7. Gambar 4.3 Activity Diagram HRD
  8. Gambar 4.4 Activity Diagram Manager Produksi
  9. Gambar 4.5 Sequence Diagram kepala Produksi
  10. Gambar 4.6 Sequence Diagram HRD
  11. Gambar 4.7 Sequence Diagram Manager Produksi
  12. Gambar 4.8 Class Diagram Sistem yang Diusulkan
  13. Gambar 4.9 Rancangan Menu Login
  14. Gambar 4.10 Rancangan Menu Utama
  15. Gambar 4.11 Rancangan Menu Input Order Barang
  16. Gambar 4.12 Rancangan Menu List Orderan Terbaru
  17. Gambar 4.13 Rancangan Menu Cari Transaksi
  18. Gambar 4.14 Rancangan Menu Hasil Cari Transaksi
  19. Gambar 4.15 Rancangan Menu Laporan Kain Tenun
  20. Gambar 4.16 Rancangan Menu Laporan Kain Jadi
  21. Gambar 4.17 Rancangan Menu Laporan Kain Celup
  22. Gambar 4.18 Rancangan Menu Data Pelanggan
  23. Gambar 4.19 Tampilan Layar Login
  24. Gambar 4.20 Tampilan Menu Utama
  25. Gambar 4.21 Tampilan Menu Input Order Barang
  26. Gambar 4.22 Tampilan Menu List Orderan Terbaru
  27. Gambar 4.23 Tampilan Menu Cari Transaksi
  28. Gambar 4.24 Tampilan Hasil Cari Transaksi
  29. Gambar 4.25 Tampilan Menu Laporan Kain Tenun
  30. Gambar 4.26 Tampilan Menu Laporan Kain Jadi
  31. Gambar 4.27 Tampilan Menu Laporan Kain Celup
  32. Gambar 4.28 TampilanMenu Data Pelanggan

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan di dalam ilmu pengetahuan teknologi dan sains (IPTEKS), menjadikan sebuah informasi berperanan sangat penting dalam usaha menciptakan kemajuan di semua bidang khususnya dalam bidang teknologi. Dengan adanya teknologi informasi telah banyak di rasakanmanfaat–manfaat sertakemudahandalam mendapatkan informasi yang cepat, akurat, serta tepat.

PT Argo Pantes, merupakan salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak di bidang industritekstil. Pada perusahaan tersebut yang dilakukan oleh bagian produksi masih banyak kekurangan diantaranya,proses pengelolaandatalaporanhasil produksi masih menggunakanprogram aplikasi desktop yang tersambung dengan aplikasi Ms. Excel, datayang dikelola dalam 2 bentuk arsipsehingga cendrung cukup lambat untuk melalukan pengawasan serta pengoreksian dalam pengelolaan data.

Berdasarkan hal di atas, peneliti merasa perluadanya pembenahan pada sistem yang sedang berjalan dan pengembangannya harus sesuai dengan kebutuhan, maka penelitimengambiljudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA LAPORAN HASILPRODUKSI PADA PTARGO PANTES BERBASIS WEB ”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas proses pengelolaan data laporan hasil produksi yang sedang berjalan saat ini dapat dirumuskan dalam penelitian sebagai berikut :

  1. bagaimana sistem pengelolaan laporan data hasil produksiyang ada padaPT Argo Pantes ?
  2. Apakah sistem pengelolaan data laporanhasil produksi sudah aman dalam penyimpanan datanya ?
  3. Sistem pengolaan laporan data hasil produksiseperti apa yang dibutuhkan oleh PT Argo Pantes untuk menghadapi kendala - kendala yang ada ?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam masalah ini. permasalahan yang akan penelitibahas mengenai :

  1. Sistem ini membahas prosespengelolaan data barang yang sudah diorder dan pengelolaan datalaporanhasil produksi.
  2. Sistem ini menangani proses penginputan, pencarian, menghapus dan mengubah data pelanggan.
  3. Sistem ini menyimpan hasil laporan produksi perbulanan, dan laporan produksi pertahunnya.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

  1. Sistem yang sedang berjalan saat ini belum sepenuhnya terkomputerisasi, oleh sebab itu dibuatkan sebuah sistem yang terkomputerisasi.
  2. Mengetahui sistem pengelolaan data laporan hasil produksi sudah aman dalam penyimpanan datanya.
  3. Mengetahui Sistem pengelolaan data laporan hasil produksi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT Argo Pantesuntuk menghadapi kendala-kendala yang ada ?

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Bagi penelitimemberikan wawasan, menambah ilmu serta pengalaman dalam merancang permasalahan yang ada saat ini.
  2. Bagi perusahaan memudahkan agar pengelolaan data laporan hasil produksi lebih cepat dan akurat.

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi menggunakan beberapa metode yang penelitigunakan diantaranya :

  1. Metode Observasi ( Observasi Research )
  2. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari dan mengumpulkan data langsung dari sumbernya untuk mempelajari dokumenyang terdapat pada sistem yang sedang berjalan sehingga dapat diketahui apa yang diinginkan oleh peneliti dan dari situ dapat disimpulkan apa yang dibuat oleh peneliti.

  3. Metode wawancara ( Interview Research )
  4. Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung yang berhubungan dengan sistem pengelolaan data laporan hasil produksi dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan diinternet.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai latar belakang penelitian Skripsi ini, maka sistematika penulisanya dikelompokan menjadi beberapa sub sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini menjelaskan definisi lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternatife pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancanagan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat diberikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil penelitian Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3), “sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Azhar Susanto (2013:22) mengemukakan pendapat bahwa “Sistem adalah kumpulan atau group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisikyang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean 2014:6 sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Komponen
  2. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut subsistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar disebut supra sistem

  3. Boundary (Batasan Sistem)
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

  5. Environment (Lingkungan Luar Sistem)
  6. Lingkungan dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan demikian harus tetap dijaga.

  7. Interface (Penghubung Sistem)
  8. Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  9. Input (Masukan)
  10. Masukan adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energy yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

  11. Output (Keluaran)
  12. Keluaran adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

  13. Proses (Pengolahan Sistem)
  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahanya. Pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

  15. Objective and goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)
  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem dapat menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang dapat dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan.

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT dalam penelitian Esa Wijayanti (2014:9)[1], Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang di kenal dengan nama “System Develoment Life Cyle” (SDLC).SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

  1. Perancangan Sistem
  2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  3. Analisa Sistem
  4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan
  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan, Sistem Infomasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA (2014:64)[2], menyebutkan bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya pengolahan. Data bias berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf angka, matematika, bahasa, ataupun simbol-simbol lainya yang dapat digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian, ataupun konsep.

Kesimpulan yang didapat dari pendapat diatas bahwa data merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti dan memerlukan adanya pengelohan.

Penggolongan Data

Irwan Gani, dan Siti Amalia (2015:5)[3], pemahaman dan pengetahuan tentang penggolongan data sangat penting, mengingat konsekuensi pengolahan data dan penganalisisan data sangat tergantung dari sumber dan jenis data. Penggolongan data berdasarkan sumber, jenis, dan waktu.

  1. Data Berdasarkan Sumber.
  2. Data berdasarkan sumber terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh sumber pertama, baik dari hasil pengukuran maupun observasi langsung. Sedangkan data sekunder adalah data ynag diperoleh bukan dari sumber pertama. Data berdasarkan sumber jangan dirancungkan dengan pengertian sudah diolah atau belum diolah.

  3. Data Berdasarkan Jenis.
  4. Data berdasarkan jenis terdiri dari 2 (dua), yaitu data kualitif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Dengan kemajuan ilmu statistic, maka data kualitif dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data nominal dan ordinal. Sementara itu, data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkatkan. Data kuantitaf dibagi menjadi dua, yaitu data kategori dan numerik. Data kategori biasanya berbentuk data nominal (nama lainya adalah diskrit atau binari). Data nominal adalah data yang hanya digolongkan secara terpisah. Data numerik adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dapat dibagi menjadi data ordinal, interval, dan rasio. Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau tingkatan. Bedanya dengan data nominal adalah data ordinal menunjukan tingkat. Data interval adalah data yang jaraknya sama namun tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak. Data rasio adalah cara yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Perlu diperhatikan bahwa data nominal dan data ordinal pada dasarnya adalah data kualitatif yang dikualitatifkan, sedangkan data interval dan rasio adalah murni data kuantitatif.

  5. Data Berdasarkan Waktu.
  6. Data berdasarkan waktu terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yaitu data runtut waktu (time series), data silang tempat (cross section), dan data gabungan (pooling). Data runtut waktu adalah data yang diambil dari sumber dalam beberapa waktu secara beruntut. Contoh data runtut waktu adalah data tentang laba perusahaan selama beberapa waktu (5 tahun). Data silang tempat adalah satu bentuk data dalam satu waktu tertentu yang diambil dari beberapa sumber data. Contoh laba beberapa perusahaan (5 perusahaan) pada waktu tertentu.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Yaser Hasan Al-Mamary, dkk. Dalam International Journey of Research (IJR), Volume-1, issue-7, august 2014 (2014: 1280)[4], “information system is a group of interrelated components that work to carry out input, processing, storage, output and control measures to convert data into information that can be used to support allegations, planning, control, coordination, decision making and operational activities within an organization” (sistem informasi adalah sekelompok komponen yang saling terkait yang bekerja untuk melaksanakan masukan, pengolahan, penyimpanan, keluaran dan tindakan kontrol untuk mengkonversi data menjadi informasi-informasi yang dapat digunakan untuk mendukung dugaan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, pengambilan keputusan dan kegiatan operasinal dalam suatu organisasi).

Menurut Aswati, dkk dalam jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2015: 80)[5], “Sistem informasi merupakan seperangkat fungsi operasinal manajemen kepada yang mampu menghasilkan suatu keputusan yang tepat, cepat dan jelas yang merupakan suatu susunan yang disusunan secara sistematik dan teratur dari jaringan-jaringan informasi yang berhubungan setiap bagian dari suatu sistem, sehingga dimungkinkan keadaan komunikasi antar bagian fungsional”.

Definisi Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014:45)[6], mendefinisikan informasi adalah sebuah data yang sudah melewati tahap pemprosesan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut.

Menurut Jamin Tohari (2014:7)[7], informasi adalah data yang telah di proses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermamfaat.

Kualitas Informasi

Menurut Menurut Shu-Mei Tseng dalam International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology (2017:27)[8], “Information Quality is an idea related to the output quality of an information system, which can be useful for business users, appropriate for decision making, and easy to understand (showing) value of information system quality), along with outputs that meet the user information specification (show conformity of information system quality with certain specification)”. (Kualitas Informasi adalah ide yang berkaitan dengan kualitas keluaran suatu sistem informasi, yang bisa bermanfaat bagi pengguna bisnis, tepat untuk pengambilan keputusan, dan mudah dimengerti (menunjukkan) nilai kualitas sistem informasi, bersamaan dengan keluaran yang memenuhi informasi pengguna spesifikasi (menunjukkan kesesuaian kualitas sistem informasi dengan spesifikasi tertentu).

Pernyataan yang dikemukakan oleh Vico Hisbanarto (2014: 20)[9] kualitas informasi ( quality of information ) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance.

  1. Akurat (accurancy), memiliki arti bahwa informasi tidak boleh memiliki kesalahan yang dapat menyesatkan. Dalam hal ini akurat juga dapat berarti sebuah informasi yang bersifat jelas dalam penyampaian maknanya.
  2. tepat waktu (timeliness), informasi harus memiliki ketepatan waktu. Karena informasi yang sudah kedaluarsa tidak memiliki arti lagi, hal ini di karenakan informasi merupakan landasan untuk pengambilan keputusan.
  3. relavan (relevance), informasi harus memiliki manfaat bagi penggunanya dan memiliki hubungan informasi bagi orang yang berbeda.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Muharto dan Arisandy Ambarita (2016:103)[10], “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem merupakan suatu proses pembuatan untuk mendesain atau merancang dan tahapan yang berisi penggambaran tentang bagaimana suatu sistem dibentuk setelah adanya tahap analisis”.

Analisa Sistem

Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol.9 No. 3 (2016:270)[11]. “analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponenya dengan maksut untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikanya”. Tahapan analisa dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem.Tahapan analisa merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahap ini dapat menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. Maka dapat diketahui bahwa tujuan dari analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Memahami kerja sistem yang ada.
  2. Menentukan kelemahan-kelemahan sistem yang lama selanjutnya diusulkan perbaikannya.
  3. Mengidentifikasikan masalah-masalah kebutukan pemakai (user) dengan mempelajari bentuk formulir dan laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh sistem yang sedang berjalan.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah tahapan yang dilakukan dengan melakukan penelitian terhadap sistem yang telah ada dan sedang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang ada.

Teori Khusus

Definisi Pemesanan

Menurut Fauzi Rahman, Santoso dalam jurnal sains dan informatika (2015:79)[12], pemesanan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh konsumen sebelum membeli. Untuk mewujudkan kepuasan konsumen maka perusahaan harus mempunyai sebuah sistem pemesan yang baik.

Tujuan pemesanan yaitu:

  1. Memaksimumkan pelayanan bagi konsumen
  2. Meminimumkan investasi pada persediaan
  3. Perencanaan kapasitas
  4. Persediaan dan kapasitas

Macam-macam barang alat atau sarana pemuas kebutuhan dapat dibedakan berdasarkan cara memperolehnya, kegunaan dalam hubunganya dengan barang lain ataupun dengan cara proses produksinya.

  1. Cara memperolehnya
  2. Kegunaan barang dalam hubungannya dengan barang lain
  3. Proses produksinya

Definisi Pengiriman Barang

Menurut Moenir dalam Nur D.S tahun (2014: 19)[13],”Pelayanan pengiriman barang adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya”.

Definsi Database

Menurut Menurut Connolly dan Begg (2015:63)[14] “A database is a collection or collation of data logically at the same time and is designed to meet the information needs of an organization” (Database adalah suatu kumpulan atau pengkoleksian data secara logis dalam waktu yang bersamaan dan dirancang untuk untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi).

Menurut Anhar dalam Rusdiana (2015:61)[15], “Database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah data record dan field.”

Definisi Tabel

Menurut Anhar dalam Rasdiana (2015:61), “Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. Tabel terdiri atas:

  1. Field Name : atribut dari sebuah tabel yang menempati bagian kolom
  2. Record : isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

Berdasarkan difinisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu website.

UML (Unified Modelling Language)

Menurut Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts” ( UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem yang disain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, simpul UML terhubung dengan tepi (arus) yang mewakili elemen model sistem. Model UML dari sistem mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks ).

Menurut fowler dalam Syukron dan Hasan (2015:30). UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemprograman berorientasi objek (OOP).

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai UML dapat disumpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek.

Definisi Diagram UML (Unified Modelling Languange)

Menurut Widodo dalam Astri Oktania (2014:30), diagram-diagram UML terdiri dari :

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)
  2. Bersifat statis diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  3. Diagram paket (Package Diagram)
  4. Bersifat statis diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  5. Diagram use case
  6. Bersifat statis diagram ini memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
  8. Bersifat dinamis diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesandalam suatu waktu tertentu.

  9. Diagram komunikasi (communication diagram)
  10. Bersifat dinamis diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1.4. Yang menekan organisasi struktur dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  11. Diagram statechart (statechart diagram)
  12. Bersifat dinamis diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

  13. Diagram aktivitas (activity diagram)
  14. Bersifat dinamis diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

  15. Diagram komponen (component diagram)
  16. Bersifat statis. diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Diagram deployment (deployment diagram)
  18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Definisi MySQL

Menurut Husni dalam Mantala, Ronny. Muhammad Al Majid dan Said Fahmi Syahab (2015: 58), “MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data, sejak komputer dapat menangani data yang besar, database management system memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data.

Berdasarkan definisi diatas MySQL dapat disimpulkan merupakan salah satu konsep utama dalam database yaitu SQL ( Structured Query Language ), SQL adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database yang digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data.

Definisi Internet

Internet merupakan singkatan dari interconnection networking, pengertian secara harfiahnya ialah sistem global dari seluruh jaringan computer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliyaran pengguna diseluruh dunia.

Menurut Untung Rahardja dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No. 3 (2014), “Internet adalah menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi”.

Definisi Web

Menurut Fitri Marisa (2016:1) menyatakan, “Web adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks, gambar, dan program multimedia lainnya, jenis aplikasi yang menggunakan arsitektur client-server”.

Definisi XAMPP

Menurut Wahana Komputer (2014:72) menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.
  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014:166) “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

Menurut Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7) “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Elisitasi adalah suatu metode yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem dalam rekaya perangkat lunak.

Definisi Black Box Testing

Menurut Soetam Rizky Wicaksono (2017:353), “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”.

Menurut Sandeep Desai dan Abhishek Srivastava (2016:116), “Black Box Testing means the software should be tested without knowing what is inside. Funcitonal testing is performed on the requirements document, as it contains expected functionality and features”. (Kotak hitam berarti perangkat lunak harus diuji tanpa mengetahui apa yang ada di dalamnya. Pengujian fungsional dilakukan berdasarkan dokumen persyaratan, karena berisi fungsionalitas dan fitur yang diharapkan).

Berdasarkan definisi dari para ahli, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa pengujian black box merupakan metode pengujian pada sistem untuk mengetahui kinerja perangkat lunak sistem.

Definisi SWOT

Menurut Fahmi (2016:301) "Dari berbagai literature yang menjelaskan tentang SWOT dapat kiranya ditarik suatu benang merah, bahwa sebenarnya analisis SWOT merupakan suatu penyempurnaan pemikiran dari berbagai kerangka kerja dan rencana strategi (Framework and Strategic Planning) yang pernah diterapkan baik dimedan pertempuran maupun bisnis".

Menurut Fahmi (2016:304) "Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk"

Penelitian Sebelumnya (Literature Review)

Menurut Menurut Lawren A. Machi dan Brenda T. McEvoy (2016:4), “A literature review is a written document that presents a logically argued case founded on a comprehensive understanding of the current state of knowledge about a topic of study. This case establishes a convicing thesis to answer the study’s question”. (Tinjauan literatur adalah dokumen tertulis yang menyajikan kasus yang diajukan secara logis yang didasarkan pada pemahaman menyeluruh tentang pengetahuan terkini tentang topik studi. Kasus ini menetapkan tesis untuk menjawab pertanyaan penelitian).

Penelitian yang memiliki hubungan dengan sistem informasi absensi karyawan sebelumnya telah banyak dilakukan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan perlu dilakukan literature review sebagai salah satu dari penerapan metode yang dilakukan diantaranya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang digunakan oleh Yunia Roossaridkk(2013)[16] tentang “SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA BARANG PADA CV. SINAR SELABUNG ”. menggunakan metode diagram alir data (DFD), diagram hubungan entitas (ERD), dan rancangan masukan dan keluaran menggunakan bahasa pemrograman visual basic dan Microsoft SQLserver 2005 untuk perancangan sistem. Hasil aplikasi sistem pengelolahan transaksi pada bidang ATK (Alat Tulis Kantor) ini diharapkan dapat diteruskan ketahap implementasi sehingga sistem ini dapat diaplikasikan bagi keperluan sistempengelolahan transaksi pada CV. SINAR SELABUNG Palembang. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada dalam proses transaksi yang dialami oleh CV. SINAR SELABUNG Palembang
  2. Penelitian yang digunakan oleh Yessy Fadillah dkk (2017)[17] tentang “SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KRUPUK BERBASIS WEB RESPONSIVE (STUDI KASUS : UD. SUMBER MAKMUR)” Penelitian ini bertujuan menghasilkan sistem informasi untuk pengolahan data penjualan produk krupuk dan untuk memperluaspangsa pasar penjualan produk krupuk di UD. Sumber Makmur. Selain itu customer dapat melihat informasi dan melakukan transaksi pada sistem ini. Dalam membangun sistem informasi ini peneliti menggunakan metode web responsive dengan menggunakan Bahasa pemrograman PHP serta MySQL untuk databasenya. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi penjualan yang efektif yaitu yang dikelola penuh oleh seorang administrator dalam mengendalikan semua informasi yang berkaitan dengan tata kelola data produk dan data penjualannya, serta diberikanfasilitas menu khusus bagi customer untuk memperoleh informasi dan dapat melakukan transaksi.
  3. Penelitian yang digunakan oleh MUHAMMAD ARI SETIAWAN (2018)[18] tentang “IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN DALAM PENGOLAHAN DATA LAUNDRY BERBASIS WEB (STUDI KASUS LIRA LAUNDRY)” berdasarkan permasalahan ini, maka penelitimengangkatsebuah permasalahan yang berjudul “implementasi sistem manajemen dalam pengolahan data laundry berbasis web”, memudahkan pihak lira laundry dalam melihat data laporan keuangan, data laporan pengolahan data laundry, memudahkan para siswa dalam pengecekan transaksi apa saja yang sudah dilakukan, dan memudahkan siswa dalam melihat tagihan pembayarannya. Dalam sistem ini menggunakan sebuah metode waterfall dan menggunakan teknologi web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan bahasa databaseSQL.
  4. Penelitian oleh Syamsul Anwar dkk (2017)[19] menjelaskan tentang “sistem informasi pengiriman barang hasil produksi pada PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) Menggunakan metode waterfall” metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengembangan sistem perangkat lunak dengan proses SDLC (System Development Life Cycle) dengan model waterfall. Waterfall adalah sebuah perangkat lunak dengan menggunakan model untuk mengembangkan sistem secara terurut mulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung.
  5. Penelitian oleh Diky Hermawan dkk (2017)[20] tentang “APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN DAN PRODUKSI DI JOHNDI LEATHER MENGGUNAKAN ALGORITMA DECISION TABLE BERBASIS JAVA” Algoritma decision table adalah algoritma yang berisi keputusan bertingkat yang banyak sekali dan sangat sulit untuk digambarkan langsung dengan structured English atau pseudocode. Struktur dari decision table sendiri terdiri dari condition stub, condition entry, action stub, action entry. Metode penelitian yang digunakan adalah UML sehingga mencakup use case diagram, activity diagram, class diagram dan sequence diagram. Aplikasi berbasis desktop dan dibuat menggunakan bahasa pemroggraman JAVA dengan standar J2SE (Java Platform Standard Edition) dan MYSQL sebagai sistem perangkat lunak gratis yang berfungsi sebagai sistemmanajemen basis data SQL.
  6. Developing a hierarchical decomposition methodology to increase manufacturing process and equipment health awareness oleh Brian A weiss tahun 2018 [21] . Manufacturing systems are becoming increasingly complex as more advanced and emerging technologies are integrated into the factory floor to yield new processes or increase the efficiency of existing processes. As greater complexity is formed across the factory, new relationships are often generated that can lead to advanced capabilities, yet produce unforeseen faults and failures.[21] Industrial robot arm work cells within the manufacturing environment present increasing complexity, emergent technologies, new relationships, and unpredicted faults/failures. To maintain required levels of productivity, process quality, and asset availability, manufacturers must reconcile this complexity to understand how the health degradation of constituent physical elements and functional tasks impact one another through the monitoring of critical informative measures and metrics. This article presents the initial efforts in developing a novel hierarchical decomposition methodology. The innovation in this method is that it provides the manufacturer with sufficient discretion to physically deconstruct their system and functionally decompose their process to user-defined levels based upon desired monitoring, maintenance, and control levels. This enables the manufacturer to specify relationships within and across the physical, functional, and information domains to identify impactful health degradations without having to know all possible failure modes. The hierarchical decomposition methodology will advance the state of the art in terms of improving machine health by highlighting how health degradations propagate through the relationship network prior to a piece of equipment compromising the productivity or quality of a process. The first two steps of the methodology, physical decomposition and functional decomposition, are defined in detail and applied to a multi-robot work cell use case.
  7. “Best pricing and optimal policy for an inventory system under time-and-price-dependent demand and backordering”. oleh Luis A. San-José [22]In this paper, we study an inventory system for products where demand depends on time and price. Shortages are allowed and are fully backordered. We suppose that the demand rate is the product of a power time pattern and a three-parametric exponential price function. The objective is to determine the economic lot size, the optimal shortage level and the best selling price to maximize the total profit per unit time. We present an efficient procedure to determine the optimal solution of the inventory problem for all possible scenarios. This procedure is illustrated with several numerical examples. A sensitivity analysis of the optimal inventory policy with respect to the parameters of the demand rate function is also given. Finally, the main contributions of this paper are highlighted and future research directions are introduced.
  8. “Implementation of different big-leaf canopy reduction functions in the Biogenic Emission Inventory System (BEIS) and their impact on concentrations of oxidized nitrogen species in northern Europe” . oleh Jan Alexander. [23] Canopy reduction describes NO2 flux reduction at leaf stomata. We implemented the big-leaf reduction approaches of Wang et al. (1998) and Yienger and Levy (1995) in the Biogenic Emission Inventory System (BEIS) and compared them with the BEIS standard approach. The different reduction functions lead to a reduction of 17?Gg?N or 27?Gg?N respectively of nitrogen emission in comparison to the standard approach which reduces the nitrogen flux by about 1?Gg?N in the three summer months of 2012. These are significant differences to the standard approach. The concentration reduction of oxidized reactive nitrogen in the model area shows also a significant reduction. While concentration reduction in central europe is low, in more rural regions of Europe, concentration changes are considerably higher. The calculated concentrations of NO2 show a significant improvement of the model performance when compared to EMEP observations in central Europe. This study favors the implementation and use of canopy reduction factors, especially the parameterization of Wang et al. (1998), for regional and global emission models for reasons of model physical correctness and improved model results.
  9. “Evaluation of two transshipment policies in a two-location decentralized inventory system under partial backordering”. oleh Ping ping Feng. [24] This research investigates the replenishment and transshipment decisions in a two-retailer inventory system with a single selling season. Both emergency lateral transshipment (ELT) and preventive lateral transshipment (PLT) are investigated. ELT satisfies partial backordering. We prove the existence of unique Nash equilibrium for the system under each policy. The results show that the ELT solution is independent of the transshipment price while the PLT solution converges to the newsvendor solution as the transshipment price increases. Numerical analysis is presented to illustrate the advantage of each policy. This study assists retailers in deciding which transshipment policy should be preferred.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Hung dkk, yang berjudul “ONTOLOGY-BASED REASONING FOR THE INTELLIGENT HANDLING OF CUSTOMER COMPLAINTS” dalam Journal Computers & Industrial Engineering, Vol 84 (2015)[25], Pada penelitian ini menanggapi keluhan pelanggan dan memecahkan masalah pelanggan secara efektif berkontribusi terhadap kualitas layanan yang tinggi, keluhan pelanggan juga dapat dianggap sebagai sumber informasi penting untuk meningkatkan produk dan layanan perusahaan. Penanganan keluhan berhasil dapat menyelesaikan krisis dan membantu mempertahankan loyalitas pelanggan. Membangun ontologi keluhan pelanggan ialah langkah penting pertama dalam CRM. Bahasa Ontologi Web (OWL) adalah alat formal untuk mengidentifikasi ontology, memberikan deskripsi lengkap tentang pengetahuan domain. Dengan demikian, penelitian ini menyajikan ontologi interoperable dan penalaran berbasis kasus untuk penanganan keluhan cerdas.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Sejarah Singkat PT. Argo Pantes Tangerang

PT. Argo Pantes (Perseroan) bergerak dalam bidang industri tekstil, dengan menghasilkan tekstil yang berkualitas tinggi dengan menggunakan bahan yang terbuat dari katun dan bahan dari katun campuran antara bahan kapas dan polyester. Perseroan ini berdiri semenjak 1977 oleh bapak The Ning King dan H.Musa, dan menjadi salah satu industri tekstil yang mencangkup pemintalan, pertenunan dan pencelupan. Perseroan ini dulunya beralokasi di Salatiga Jawa Tengah dengan nama awal perusahaan yaitu PT. Daya Manunggal. Pada tanggal 22 Juli 1972 perseroan ini meresmikan PT. Daya Manunggal, sebagai pabrik tenun baru dengan luas tanah 52 hektar dan berkator pusat di jalan Pintu Kecil no. 42 Jakarta. Melalui berbagai pertimbangan kenapa mereka lebih memilih Kota Tangerang, yaitu:

  1. Kota Tangerang merupakan salah satu kota industri yang berada di Jawa Barat dan saat ini masuk dalam Provinsi Banten, dengan saat itu tersedia lahan yang cukup untuk di bangun lokasi industri.
  2. Adanya lahan lokasi yang cukup murah untuk mendirikan sebuah industri.
  3. Berlokasi di jalan utama Kota Tangerang.
  4. Lokasinya juga lumayan dekat dengan sungai cisadane dan sehingga dapat memudahkan dalam pengambilan air serta pembuangan limbah yang telah selesai diolah kembali.
  5. Bertempat dekat dengan daerah ibukota negara yang telah menjadi induk pemerintah dan perdagangan.

PT. Argo Pantes, dan berkantor pusat di Wisma Argo Manunggal lt.2 Jl.Jend.Gatot Subroto Kav.22 Jakarta 12930. Dimana saat pengurusan perusahaannya dipegang oleh Dewan Komisaris : bapak The Ning King, Presiden Direktur : bapak The Nicholas dan Sekertaris : Ibu Tini. Mengingat telah tidak memungkinkan lagi untuk melakukan perluasan daerah pabrik di Tangerang, maka tanggal 31 Mei 1990. PT. Argo Pantes membangun pabrik baru di Bekasi, Jawa Barat, di daerah Industri Town Estate MM2100, Desa Grandmekar, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, dengan mengutamakan produksi di bidang spinning (permintalan) sebanyak 2 unit produksi atau yang kini di sebut dengan spinning 4 dan spinning 5. Saat ini Argo Pantes merupakan suatu nama yang bersatu dengan mutu produksi tekstil serta mempunyai hubungan yang luas baik di dalam negeri ataupun di luar negeri. Perseroan merupakan salah satu penyumbang terpenting pada perolehan hasil ekspor Indonesia dalam sector non migas selain dasar untuk mempermudah pengelolaan dan manajemennya. Guna mempermudah pengelolaan dan memperluas usaha. Direksi PT, Argo Pantes merasa terpanggil dan hendak menyertakan sumber dana atas masyarakat baik nasional ataupun internasional, dimana itu merupakan tata laksana menuju GO Publik atau. PT. Argo Pantes merupakan bagian dari Argo Manunggal Group yang sudah mendaftarkan sahamnya kepada Bursa Efek Manunggal dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 7 Januari 1991. Dalam bentuk pengembangan jenis produk guna memenuhi tuntutan pasar serta pemanfaatan tanah semaksimal mungkin, saat tanggal 11 Mei 1991 di remikannya PT. Argo Beni dan PT. Argo Fajar yang berposisi di sebelah utara PT. Argo Pantes. Dengan efisiennya penggabungan PT. Bursa Efek Jakarta bersama PT. Bursa Efek Surabaya yang lalu berubah nama menjadi PT. Bursa Efek Indonesia (“BEI”) pada tanggal 30 November 2007, saat ini saham perseroan yang sudah di keluarkan dan di bayarkan penuh sejumlah 355.557.450 saham yang terdokumentasi di BEI tanggal 1 Desember 2007.

Visi dan Misi

Visi PT. Argo Pantes

Menjadi pabrik Tekstil Kaliber dunia yang memakai Sumber Daya Manusia dan Teknologi terbaik, memproduksi produk dan pelayanan yang berkualitas. Dengan menjadi penghasil tekstil terpadu dan terkemuka di Indonesia yang memproduksi produk berkualitas, ramah lingkungan dan mengarah pada kepuasan pelanggan.

Misi PT. Argo Pantes

  1. Meningkatkan kentungan secara maksimal dengan menciptakan produk-produk berkualitas tinggi.
  2. Memberikan pelayanan yang terbaik.
  3. Pemanfaatan seluruh sumber daya.
  4. Memperkuat kerjasama dan meningkatkan pangsa pasar.
  5. Meningkatkan efesiensi dan produktivitas dengan memakai prinsip ”Best Practice”.
  6. Menyediakan produk dan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggan.
  7. Meningkatkan tata usaha Perusahaan yang Biak (Good Corporate Governance).
  8. Berperan aktif bagi pertumbuhan ekonomi Nasional.

Sturktur Organisasi

Organisasi merupakan sekumpulan orang (dua atau lebih) yang secara resmi dipersatukan dalam suatu kolaborasi untuk memperoleh sebuah tujuan yang telah direncanakan. Struktur organisasi ialah susunan bagian - bagian (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menandakan adanya pemecahan kerja serta menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain dari pada itu struktur organisasi pun menunjukan pengkhususan pekerjaan, saluran perintah serta penyampaian laporan.

Agar terciptanya suatu hubungan yang harmonis dan terpadu, maka dibuatlah struktur organisasi dan uraian tugas.

Struktur organisasi merupakan hal penting dalam perusahaan, yang menggambarkan hubungan wewenang antara atasan dan bawahan. Masing-masing fungsi mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang melekat sesuai dengan ruang pekerjaan agar tujuan dan sasaran perusahaan dapat terlaksana melalui efesiensi dan efektivitas kerja.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Uraian Tugas

Bagi Perseroan, penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dilaksanakan secara dinamis dan menyesuaikan perkembangan yang ada serta berpegang teguh pada prinsip keadilan, tanggung jawab, akuntabilitas dan transparansi yang meliputi:

  1. Dewan Komisaris
  2. Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas 1 (satu) Komisaris Utama dan 4 (empat) Komisaris yang 2 (dua) diantaranya adalah Komisaris Independen. Tugas dan wewenang Dewan Komisaris sesuai dengan mandat yang diberikan oleh para Pemegang Saham adalah sebagai berikut:

    1. Melakukan tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Undang- Undang yang berlaku.
    2. Melakukan pengawasan jalannya pengurusan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
    3. Aktif dalam mengikuti perkembangan Perseroan.
    4. Memberikan pendapat dan saran yang terkait dengan permasalahan yang dihadapi Perseroan.
    5. Memberikan persetujuan yang terkait dengan rencana bisnis yang dilakukan Perseroan yang telah disetujui dalam RUPS.
    6. Melaporkan dengan segera kepada RUPS jika terjadi penyalahgunaan wewenang hingga menyebabkan turunnya kinerja Perseroan.
    7. Memantau pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilakukan Perseroan.
    8. Melakukan pengawasan atas rencana kerja dan anggaran Perseroan yang telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
    9. Melakukan kajian yang menyeluruh terhadap rencana kerja serta strategi bisnis yang akan dilaksanakan Perseroan.
    10. Melakukan pertemuan dengan Dewan Komisaris dan atau dengan Dewan Direksi secara periodik untuk membahas laporan berkala Perseroan.
  3. Dewan Direksi
  4. Pada tahun 2012, jajaran Direksi yang dimiliki Perseroan terdiri atas 1 (satu) Direktur Utama dan 3 (tiga) Direktur. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi senantiasa mengacu pada ketentuan Undang-Undang, Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku serta telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:

    1. Memastikan pelaksanaan setiap kegiatan usaha sesuai dengan visi dan misi Perseroan.
    2. Menyiapkan secara menyeluruh rencana kerja, anggaran tahunan serta rencana bisnis yang akan dilakukan Perseroan, yang selanjutnya akan dimintakan persetujuannya di dalam RUPS.
    3. Menjalankan setiap kegiatan usaha dengan selalu menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
    4. Menyediakan serta memelihara sistem administrasi Perseroan dengan baik dan benar.
    5. Mengelola sumber daya yang tersedia dengan melakukan perbaikan sistem secara periodik hingga mencapai hasil yang lebih baik.
    6. Melaporkan secara berkala jalannya kepengurusan Perseroan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham sesuai dengan cara yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan
    7. Menghindari setiap benturan kepentingan yang bisa terjadi dalam hal praktik penyelenggaraan Perseroan.
    8. Menjalankan kepengurusan Perseroan dengan menerapkan nilai keterbukaan dalam segala bidang usaha yang terkait dengan rencana kerja Perseroan.
  5. Komite Audit
  6. Agar dapat membantu pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris, Perseroan juga telah membentuk Komite Audit yang beranggotakan 3 (tiga) orang dengan 1 (satu) Ketua.

  7. General Manager
    1. Menetapkan tugas wewenang kepala departemen serta meminta pertanggungjawaban dari kepala departemen.
    2. Menentukan keputusan mengenai langkah kerja.
    3. Memberikan pertanggungjawaban dan laporan dari direktur.
  8. Kepala Departemen Huma Resources Development dan General Approval
    1. Melakukan perekrutan, pengangkatan dan pemberhentian karyawan.
    2. Bertanggungjawab mengatur stok barang yang tidak terpakai lagi karena rusak.
    3. Membawahi dan mengawasi kinerja kepala bagian.
    4. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.
  9. Kepala Departemen IT
    1. Membuat, mengembangkan dan menjaga aplikasi yang ada di perusahaan.
    2. Bertanggungjawab atas software dan hardware yang ada di perusahaan.
    3. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.
  10. Kepala Departemen Keuangan, Akunting dan Perpajakan (Finance, Accounting & Tax)
    1. Membuat pembukuan atas stok barang masuk dan keluar.
    2. Membuat invoice untuk pelanggan.
    3. Melakukan penagihan atas pembayaran kepada pelanggan.
    4. Tanggungjawab dalam menentukan dana sesuai dengan kebutuhan.
    5. Bertanggung jawab dalam aktivitas perbankan dan mengenai pajak perusahaan.
    6. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.
  11. Kepala Departemen Produksi (Production)
    1. Melaksanakan kegiatan produksi berdasarkan order produksi atau penawaran.
    2. Bertanggungjawab atas kegiatan produksi perusahaan.
    3. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.
  12. Kepala Departemen Sekretaris Perusahaan dan Hukum (Corporation Secretary & Legal)
    1. Bertanggungjawab atas menjalankan fungsi kepatuhan dan administrasi pengambilan keputusan di dalam perusahaan dan melakukan fungsi komunikasi dalam rangka membangun goodwill keluar perusahaan.
    2. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.
  13. Kepala Departemen Pemasaran dan Pengembangan produk (Marketing & Product Development)
    1. Bertanggungjawab atas pemasaran produk perusahaan serta melakukan pengembangan terhadap produk yang akan diproduksi selanjutnya.
    2. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.
  14. Kepala Departemen Operasional Komersil (Commercial Operation)
    1. Bertanggungjawab atas pengadaan kerja bagi outsourcing di dalam perusahaan.
    2. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.
  15. Kepala Departemen Pergudangan.
    1. Bertanggungjawab atas penerimaan, penyimpanan barang perusahaan berupa bahan baku, barang jadi dan barang suku cadang.
    2. Mendukung proses pengiriman barang kepada pelanggan.
    3. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada manajer.


Analisa Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berlangsung saat ini pada PT. Argo Pantes Tangerang, dalam pembutan request keluhan hardware, karyawan harus mengisi form request dan mengisi sesuai dengan permaslahan yang di hadapi dalam masalah hardware setelah itu harus meminta persetujuan kepada kepala bagian masing-masing, jika telah dipersetujui oleh kepala bagian lalu memberikan form tersebut kepada bagian yang bersangkutan seperti bagian IT yang sedang kita analisis sekarang, setelah itu bagian IT mengecek dan lalu memperbaiki masalah hardware tersebut, jika masalah sudah ditangani lalu memberikan informasi kepada karyawan dalam selesai atau tidak nya perbaikan, lalu bagian IT membuat laporan kegiatan dalam kegiatan seharinya bekerja kepada manajer IT. Dibawah ini merupakan suatu proses sistem yang sedang berjalan diperusahaan menggunakan Use Case Diagram, Sequance Diagram dan Activity Diagram.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 (Satu) sistem yang mencangkup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Karyawan, Kepala Bagian, Staff IT dan Manajer IT.
  3. 6 (Enam)Use Case yang dilakukan oleh actor.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Pada diagram ini biasanya menerangkan tentang kebiasaan kegiatan sistem yang sedang berjalan, penggambaran ini di namakan sequence diagram yaitu :

Gambar 3.3 Sequence Diagram

Berdasarkan Gambar 3.3 Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 4 (Empat) Actor yaitu : Karyawan, Kepala Bagian, Staff IT dan Manajer IT.
  2. 2 (Dua) LifeLine yaitu : Form Request dan Laporan.
  3. 6 (Enam) Message spesifikasi dari komikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan saat ini, bagaimana masing-masing alur berawal sampai alur tersebut berhenti. Dalam penggambaran Activity Diagram pada aktifitas yang sedang berjalan sebagai berikut:

Gambar 3.4 Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram di atas terdapat :

  1. 1 (Satu) Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 4 (Empat) Vertical Swimeline yaitu, Karyawan, Kepala bagian, Staff IT dan Manajer IT.
  3. 1 (Satu) Decision Node untuk menentukan persetujuan atau tidak dari permintaan perbaikan.
  4. 9 (Sembilan) Activity Diagram yang bisa dilakukan oleh unit.
  5. 1 (Satu) Final Node yang merupakan akhir dari kegiatan.

Metode Analisa Sistem

Analisa SDLC

Perancangan website pada PT.Argo Pantes Tangerang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Software Development Life Cycle (SDLC) salah satunya adalah model prototype. Model prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman client mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan client kepada pengembang perangkat lunak. Terkadang client membayangkan kebutuhan yang diinginkan tetapi tidak tersepesifikasi secara detail dari segi masukkan, proses, dan keluaran. Dari segi lain seorang pengembang aplikasi harus menspesifikasikan sebuah kebutuhan secara detail dari segi teknis. Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan client terhadap sistem informasi yang ingin dibuat. Kemudian dilakukan pembuatan prototype supaya client lebih terbayang dengan apa yang diinginkan. Sistem informasi ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti sistem informasi yang sudah jadi. Lalu prototype ini dipertimbangkan oleh user sampai menemukan spesifikasi yang diinginkan.Pada perancangan sistem informasi penanganan keluhan hardware berbasis website dengan menggunakan metode pengembangan prototype memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu :

  1. Analisis Kebutuhan
  2. Pembuatan Prototype
  3. Evaluasi Prototype
  4. Coding sistem
  5. Pengujian sistem
  6. Evaluasi sistem
  7. Penggunaan sistem

Analisis Kebutuhan

Tahap analisis kebutuhan merupakan suatu tahap awal dilakukannya penelitian. Penulis melakukan analisis agar dapat mengetahui seluruh kebutuhan yang diperlukan dalam proses pengembangan sistem. Pengembangan sistem yang dilakukan ialah sistem penanganan keluhan hardware, yang sebelumnya sistem penanganan keluhan ini hanya menggunakan media kertas yang terkadang tidak jelas dalam penulisan dan mudah hilang. Sistem informasi pada penanganan keluhan ini, dapat membuat form keluhan yang dapat mempermudahkan dalam meminta perbaikan. Sistem keluhan ini hanya menyediakan jenis keluhan hardware saja. Karena dalam penelitian ini client ingin setiap user yang meminta perbaikan harus mendapat ijin dari atasanya, jika user tidak mendapat ijin maka keluhan tersebut tidak dapat diproses oleh sistem. Selanjutnya mulai melakukan pembuatan prototype pada sistem informasi penanganan keluhan hardware.

Pembuatan Prototype

Setelah mendapatkan serta mengetahui seluruh kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan sistem informasi, maka dilakukan tahap pembuatan prototype. Dalam tahap ini akan mendesain form penanganan keluhan dengan memberi jawaban dari hasil yang diinginkan. Fungsi yang diinginkan :

  1. Fungsi untuk menvalidasi
  2. Fungsi untuk menghasilkan koneksi database yang telah tersimpan dikomputer pengguna
  3. Fungsi untuk melihat data keseluruhan permintaan keluhan masuk
  4. Fungsi untuk dapat menerima atau menolak permintaan keluhan hardware

Evaluasi Prototype

Evaluasi dilakukan dengan mengadakan diskusi kepada pihak client. Diskusi yang dibicarakan yaitu tentang kelayakan dan kesesuaian prototype yang dibuat kepada pihak client. Kelayakan dan kesesuaian merupakan kelengkapan fungsi-fungsi atau ketersediaan yang terdapat pada prototype sudah sesuai atau belum dengan yang diinginkan. Jika prototype telah sesuai, maka pengembangan selanjutnya peng-coding-an sistem.

Coding Sistem

Setelah prototype yang dibangun kemudian dievaluasi dan sesuai dengan apa yang diteliti, maka dilakukan proses coding. Pada tahap ini prototype yang telah disepakati berupa penanganan keluhan hardware yang akan dibuat sistem informasi dalam bahasa pemograman PHP, MySQL. PHP merupakan script yang digunakan untuk membuat halaman website yang ada pada sistem ini, sedangkan MySQL merupakan pengolahan database.

Pengujian Sistem

Sistem informasi yang telah selesai dibangun melalui tahap coding, kemudian diuji. Hal ini merupakan tahap untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang telah dibuat dapat digunakan dengan baik dan telah layak dipakai atau perlu disempurnakan lagi. Pada penelitian ini yang akan digunakan dalam pengujian terhadap prototype dengan menggunakan metode black box testing.

Evaluasi Sistem

Sistem informasi yang telah diuji kemudian dilakukan tahap evaluasi. Evaluasi dilakukan setelah aplikasi dianggap telah memenuhi kebutuhan pengguna. Evaluasi akan dilakukan dengan menganalisis dan menyimpulkan hasil pengujian dan penilaian terhadap fungsionalitas penanganan keluhan hardware.

Penggunaan Sistem

Pengguaan sistem adalah tahap terahkir pada pengembangan sistem prototype. Dalam tahap ini menandakan sistem telah beroperasi dengan baik, dan selanjutnya sistem ini akan diusulkan untuk digunakan pada PT.Argo Pantes Tangerang.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan-batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar berupa kesatuan di luar sistem yang dapat berupa actor/orang, organisasi atau sistem lainnya yang dapat memberikan input atau output dari sistem. Maka dari itu membatasi ruang lingkup penelitian hanya membahas tentang permasalahan yang berfokus pada prosedur dalam request penanganan keluhan hardware yang di lakukan oleh PT.Argo Pantes Tangerang yang mempunyai beberapa kegiatan operasional yang saling mendukung dan saling terkait serta berhubungan dengan beberapa bagian lainnya yang berperan sebagai kesatuan luar (external entity).

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, di mana dalam penyediaan request komplain karyawan sebagai pendukung suatu laporan permintaan komplain masih tidak terdokumentasi dengan baik dalam pengolahan data laporannya, di karenakan setiap komplain dalam 1 hari terkadang ada kendala dalam hilangnya atau tertumpuknya data yang baru dengan data yang lama. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu software (perangkat lunak) sistem informasi penanganan keluhan/komplain pada hardware yang akan mengurangi kendala-kendala yang terjadi, sehingga akan mempermudah dalam proses penginformasian laporan request/komplain karyawan yang baru.

Analisa Kontrol

Agar proses dapat terkontrol, dibutuhkan pengontrolan pada proses sistem informasi penyediaan informasi yang sedang berjalan, yang berfungsi sebagai pengendalian agar data yang dijadikan masukkan, keluaran dan proses bersifat valid sedangkan pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan tersebut masih memiliki kekurangan dikarenakan sistem pengolahan yang digunakan belum terintegrasi dengan baik.

Analisa Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan di PT. Argo Pantes Tangerang pada saat ini, dapat disimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

  1. Kelebihan Sistem yang berjalan
  2. Sistem yang ada saat ini masih menggunakan media kertas yang dapat diambil di setiap bagian yang ingin mengajukan komplain dan siapa saja yang membutuhkan perbaikan dapat mengisi form tersebut.

  3. Kekurangan Sistem yang berjalan
  4. Sistem yang ada belum bisa berjalan dalam input kompuer atau website, dan masih banyak kekurangan dalam pengisian form request seperti tidak mengisi salah satu data dalam form tersebut dan lain sebagainya.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

Adapun perangkat keras yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Dual Core
  2. Monitor : LCD 17"
  3. Memory (RAM) : 2 GB
  4. Harddisk : 500 GB
  5. Printer : Epson Standard
  6. Mouse : Logitech standard
  7. Keyboard : Logitech standrad

Spesifikasi Software

Adapun perangkat lunak yang di gunakan dalam sistem adalah seperti berikut :

  1. Operating System Windows 7 Ultimate
  2. Microsoft Office 2007

Alternatif Pemecah Masalah

Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi dan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses penanganan keluhan tersebut, maka penulis mengusulkan alternative pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu :

  1. Menyediakan sebuah aplikasi berbasis website untuk memudahkan user dalam menyampaikan keluhan.
  2. Menyediakan Login untuk user dan admin.
  3. Menyediakan data dan laporan untuk manajer agar dapat melihat apa yang telah menjadi keluhan user.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I ini merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap I Functional NO Analisa Kebutuhan

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II ini merupakan hasil pengklarifikasian dari elisitasi tahap I melalui metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat : Table 3.3 Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M : Mandotary (penting)
  2. D : Desirable (Tidak Terlalu Penting)
  3. I : Inessential (Tidak Penting)

Elisistasi Tahap III

Berdasarkkan elisitasi tahap II diatas, lalu dibentuklah elisitasi tahap III yang di klasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut : Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap III Analisa Kebutuhan

Keterangan :

  1. T : Technical L : Low
  2. O : Operational M : Middle
  3. E : Economic H : High

Final Draft Elisitasi

Final elisitasi ini merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dan dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem informasi yang akan dibentuk. Berikut lampiran Final Draft Elisitasi : Table 3.5 Tabel Final Draft Elisitasi Functional Analisa Kebutuhan

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan yang di hadapi adalah absensi pada PT. Sanggar Sarana Baja yaitu didalam pengolahan datanya masih menggunakan semikomputerisasi sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan ketelitian didalam mengolah data.

Analisi Kontrol

Sistem yang berjalan saat ini sudah terdapat kontrol sistem dan perlu adanya peningkatan pengontrolan agar kinerja yang dihasilkan dapat berjalan dengan baik serta diharapkan tidak ditemukan permasalahan yang dapat menghambat proses kinerja seperti proses penginputan pemesanan barang yang harus dicatat terlebih dahulu, apabila staf gudang membuat laporan terjadi kesalahan karena masih ada yang kurang dan belum tercatat oleh bagian staf gudang.

Analisa Waktu

Berdasarkan analisis waktu yang dilakukan saat ini pada PT. Sanggar Sarana Baja, proses penginputan barang selama ini masih membutuhkan waktu yang cukup lama, hal ini dikarenakan sistem yang digunakan masih manual terkomputerisasi yaitu Microsoft Word. Pembuatan data pemesanan barang digunakan setiap akhir bulan harus berbentuk data pemesanan barang, dan invoice dan kemudian akan diberikan kepada kepala manajer.

Analisis Tenaga Kerja

Adapun yang menggunakan aplikasi Microsoft Word dalam memonitoring pembuatan laporan pemesan, pembelian, penjualan serta pembayaran dan pelunasan yaitu kepala gudang, purchasing maupun staf akunting.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada PT. Sanggar Sarana Baja, maka dapat diketahui bahwa kebutuhan sistem yang berjalan saat ini ialah perlu adanya sebuah sistem untuk mengelola data pemesanan barang dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja.

Analisis Pemecahan Masalah

Setelah melakukan penelitian pada PT. Sangga Sarana Baja dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini, maka peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Membuat suatu rancangan sistem informasi pemesanan barang yang bertujuan untuk mempermudah dalam mengelola data pembayaran. Dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database MySQL.
  2. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah serta mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan di PT. Sangga Saana Baja terhadap permasalahan yang telah terjadi saat ini, maka peneliti menyarankan untuk membuat sistem informasi pemesanan barang karena memiliki banyak keuntungan antara lain:

  1. Sistem yang dibutuhkan dapat mempermudah untuk dapat mengelola data pemesanan barang.
  2. Sistem yang dapat memperkecil terjadinya kesalahan dalam pengelolaan data pemesanan barang.

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode blackbox testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar juga telah terdaftar.

Implementasi

Time Schedule

Tabel 4.15 Schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Tabungan Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang”.

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya terhadap sistem yang berjalan saat ini mengenai tabungan siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang serta rancangan sistem usulan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa :

  1. Sistem tabungan siswa yang berjalan saat ini masih disatukan dengan tabungan dalam hal pembayarannya dan untuk pencatatan pembayaran masih dilakukan secara semi komputerisasi menggunakan Ms. Access.
  2. Yang menjadi kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini ialah memiliki kemungkinan akan terjadi kesalahan atau ketidaktepatan dalam memasukkan nominal tabungan dikarenakan pembayaran serta pencatatan tabungan masih dijadisatukan dengan SPP yang dikelola oleh satu orang bendahara dengan menggunakan Ms. Access yang menurut bendahara itu sendiri cukup sulit untuk digunakan. Para siswa terbatas hanya dapat menabung satu bulan sekali dimana tabungan tersebut pun tidak dapat digunakan selain untuk pembayaran ujian di kelas XII (dua belas) yang mana tujuan dari diadakannya tabungan tersebut belum dapat tercapai secara optimal, dalam hal ini adalah menjadi media para siswa untuk dapat meringankan biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan sekolah. Para siswa juga tidak dapat mengetahui berapa jumlah saldo tabungan mereka masing-masing dikarenakan dalam buku pembayaran tidak tercantumkan jumlah saldo tabungan tersebut.
  3. Rancangan sistem tabungan siswa yang dibuat telah dibahas lebih rincinya pada bab IV dimana dalam Sistem Informasi Tabungan Siswa berbasis web ini diharapkan mampu membantu mengatasi permasalahan atau kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini serta membantu sekolah untuk menuju kepada cyber school.

Saran

  1. Dapat dikembangkan untuk menjadi bank mini sekolah dimana tidak hanya para siswa saja yang dapat menabung tetapi guru serta staff juga dapat menabung.
  2. Dapat dilakukan pengembangan agar para siswa mampu untuk melakukan sendiri proses transaksi tabungan tersebut dalam hal memasukkan data.
  3. Dikembangkan menjadi sistem berbasis mobile dengan catatan tetap terkontrol oleh admin dan database dapat terintegerasi dengan pembayaran-pembayaran lainnya yang berkaitan dengan kegiatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 4. Wijayanti, Esa. 2014.”Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang” .STMIK Raharja. Tangerang.
  2. Rusdiana dan Irfan, Sistem Infomasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA (2014:64)
  3. Irwan Gani dan Siti Amalia (2015:5) Alat Analisis Data: Aplikasi Statistik Untuk Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial.
  4. 6. Yaser Hasan Al-Mamary, dkk. Dalam International Journey of Research (IJR), Volume-1, issue-7, august 2014 (2014: 1280)
  5. Aswati, dkk dalam jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2015: 80)
  6. Kadir, Abdul, ed. (2014:45),. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Penerbit ANDI, Yogyakarta. ISBN 9792921583
  7. Tohari, Hamim. (2014:7). Analisis Serta perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yogyakarta: CV Andi
  8. tseng, Shu-Mei. 2017. How information quality leads to operational capabilities and corporate performance. ISSN: 2348-7968. International Jurnal of Innovative Science, Engineering & Technology, Vol. 4 Issue 1 http://www.ijiset.com
  9. Vico Hisbanarto, 2014. Sistem infomasi manajemen pendidikan, Yogakata: Gaha Ilmu
  10. Muharto dan Arisandy Ambarita. (2016:103). Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Budi Utama
  11. Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol.9 No. 3 (2016:270)
  12. Fauzi Rahman, Santoso dalam jurnal sains dan informatika (2015:79)
  13. Moenir dalam Nur D.S tahun (2014: 19)
  14. Connolly, T., & Begg, C. 2015. Database Systems: A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. Essex: Pearson Education.
  15. Rusdiana, H.A dkk. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia.
  16. Yunia. 2013.“SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA BARANG PADA CV. SINAR SELABUNG ”. Sumatra barat : Palembang.
  17. Yessy. 2017. “SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KRUPUK BERBASIS WEB RESPONSIVE (STUDI KASUS : UD. SUMBER MAKMUR)”.
  18. Setiawan Ari Muhammad. 2018. “IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN DALAM PENGOLAHAN DATA LAUNDRY BERBASIS WEB (STUDI KASUS LIRA LAUNDRY)”.
  19. Anwar. Dkk. 2017. “sistem informasi pengiriman barang hasil produksi pada PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) Menggunakan metode waterfall”.
  20. Hermawan Diky. 2017. “APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN DAN PRODUKSI DI JOHNDI LEATHER MENGGUNAKAN ALGORITMA DECISION TABLE BERBASIS JAVA”.
  21. 21,0 21,1 Brian a Weiss. 2018. Developing a hierarchical decomposition methodology to increase manufacturing process and equipment health awareness. Iran : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0278612518300359#!
  22. Luis A. San-José. 2016. “Best pricing and optimal policy for an inventory system under time-and-price-dependent demand and backordering”. In this paper, we study an inventory system for products where demand depends on time and price. Shortages are allowed and are fully backordered. We suppose that the demand rate is the product of a power time pattern and a three-parametric exponential price function. The objective is to determine the economic lot size, the optimal shortage level and the best selling price to maximize the total profit per unit time. We present an efficient procedure to determine the optimal solution of the inventory problem for all possible scenarios. This procedure is illustrated with several numerical examples. A sensitivity analysis of the optimal inventory policy with respect to the parameters of the demand rate function is also given. Finally, the main contributions of this paper are highlighted and future research directions are introduced. https://link.springer.com/article/10.1007/s10479-018-2953-5
  23. Jan Alexanderat. 2018. “Implementation of different big-leaf canopy reduction functions in the Biogenic Emission Inventory System (BEIS) and their impact on concentrations of oxidized nitrogen species in northern Europe” . Canopy reduction describes NO2 flux reduction at leaf stomata. We implemented the big-leaf reduction approaches of Wang et al. (1998) and Yienger and Levy (1995) in the Biogenic Emission Inventory System (BEIS) and compared them with the BEIS standard approach. The different reduction functions lead to a reduction of 17?Gg?N or 27?Gg?N respectively of nitrogen emission in comparison to the standard approach which reduces the nitrogen flux by about 1?Gg?N in the three summer months of 2012. These are significant differences to the standard approach. The concentration reduction of oxidized reactive nitrogen in the model area shows also a significant reduction. While concentration reduction in central europe is low, in more rural regions of Europe, concentration changes are considerably higher. The calculated concentrations of NO2 show a significant improvement of the model performance when compared to EMEP observations in central Europe. This study favors the implementation and use of canopy reduction factors, especially the parameterization of Wang et al. (1998), for regional and global emission models for reasons of model physical correctness and improved model results. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1352231018304886.
  24. Ping ping Feng. 2018. “Evaluation of two transshipment policies in a two-location decentralized inventory system under partial backordering”. This research investigates the replenishment and transshipment decisions in a two-retailer inventory system with a single selling season. Both emergency lateral transshipment (ELT) and preventive lateral transshipment (PLT) are investigated. ELT satisfies partial backordering. We prove the existence of unique Nash equilibrium for the system under each policy. The results show that the ELT solution is independent of the transshipment price while the PLT solution converges to the newsvendor solution as the transshipment price increases. Numerical analysis is presented to illustrate the advantage of each policy. This study assists retailers in deciding which transshipment policy should be preferred. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1366554517302107.
  25. Ching Hung Lee, Yu Hui Wang, Amy J.C Trappey. 2015. “Ontology-Based Reasoning for The Intelligent Handling of Customer Complaints”. Journal Computers & Industrial Engineering, Vol 84.

DAFTAR LAMPIRAN

UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
Lampiran A
Pada lampiran A ini berisi berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi:
A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
A.8. Daftar Nilai
A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.11. Form Validasi Sidang Skripsi
A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
A.13. Sertifikat TOEFL
A.14. Sertifikat PROSPEK
A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional (minimal 1)
A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional (minimal 3 sertifikat)
A.17. Curriculum Vitae (CV)

Lampiran B :
Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan proses penelitian.
B.1. Surat Keterangan Penugasan Kerja
B.2. List Wawancara
B.3. Jadwal Observasi
B.4. Katalog Produk Promosi
B.5. Kartu Nama
B.6. Slide Presentasi

Lampiran C :
Pada lampiran C merupakan berkas-berkas yang berhubungan dengan isi laporan Skripsi ini, tepatnya pada bab 3
C.1. Struktur Organisasi
C.2. Kartu Pembayaran
C.3. Laporan Pembayaran Harian
C.4. Struk Pembayaran


Contributors

Aprilia Nazla R, Nurhaida