SI1411478746

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER

PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA

PT.MERO SEKAWAN JAYA


SKRIPSI


120px-Logo_stmik_raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1411478746
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER

PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA

PT MERO SEKAWAN JAYA

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478746
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.)
       
(Nur Azizah M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010



 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER

PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA

PT MERO SEKAWAN JAYA

NIM
: 1411478746
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Bayu Pramono, S.Kom.,MTI)
   
(Arsi Yulianjani, M.Pd)
NID : 14023
   
NID : 14024


 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER

PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA

PT MERO SEKAWAN JAYA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411478746
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .............2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER

PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA

PT MERO SEKAWAN JAYA

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478746
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 11411478746

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Di era perkembangan teknologi informasi pada saat ini, pemanfaatan komputer di PT MERO Sekawan Jaya sangatlah penting untuk menunjang segala kebutuhan informasi khususnya dalam aktivitas persediaan bahan baku. Penggunaan komputer merupakan hal yang wajib, karena dengan adanya sistem yang terkomputerisasi semua proses pengolahan data mulai dari pengolahan data persediaan bahan baku masuk hingga pengolahan data persediaan bahan baku keluar dapat tersusun dengan rapih sehingga dapat mempermudah penyimpanan dan pencarian data tersebut. Sistem informasi persediaan bahan baku yang berjalan pada PT MERO Sekawan Jaya masih semi manual dan belum menerapkan sistem reminder, sehingga sering terjadinya keterlambatan kedatangan bahan baku yang mengakibatkan terhambatnya proses produksi. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk menganalisa dan merancang sebuah sistem informasi reminder persediaan bahan baku sehingga membantu petugas dalam pengelolaan persediaan bahan baku. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah : Observasi, Wawancara dan studi pustaka. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisa sistem adalah metode Value Chain. Dan untuk menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan rancangan sistem yang diusulkan digunakan UML (Unified Modeling Language) selanjutnya bahasa pemograman yang dipilih menggunakan PHP (PHP Hypertext Preprocessor) dengan database MySQL. Dengan penelitian ini dihasilkan suatu sistem informasi reminder persediaan bahan baku yang dapat meningkatkan kinerja pegawai di PT MERO Sekawan Jaya.


Kata Kunci : Komputer , Reminder , Persediaan Bahan Baku, Sistem Informasi.

ABSTRACT

In the era of development of technology information, the use of computer in PT MERO Sekawan Jaya is very important to support all information needs, particularly in the activity of raw material inventory. The use of computers is mandatory, because of the existence of a computerized system , the data process of entry raw material inventory to the data process of out raw materials inventory can be neatly arranged so that to facilitate the storage and search data. The information system of raw material inventory is running on PT MERO Sekawan Jaya still semi manual and is not yet applying reminder system, so the raw material come late that the production process is hung up. The aim of research is to analyze and develop an information system reminder of raw material inventory in order to help the management of raw material inventory officer. The collecting data is conducted by Observations, interviews and literature study. While, the analyzed system method is conducted by Value Chain method. To illustrate the running analyzed system and the proposed designing system use UML (Unified Modeling Language). Then the language program uses PHP (PHP Hypertext Preprocessor) and MySQL database. By these research will be produced the reminding information system of raw material inventory to increase the performance employee in PT MERO Sekawan Jaya.


Keywords: Computer, Reminder , Raw material inventory, Information System.

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Untung Rahardja, M.T.I., M.M. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Bayu Pramono, S.kom, M.T.I selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Arsi Yulianjani, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah berkenan memberi bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Lilik Maranatha selaku Plant Manager PT.Mero Sekawan Jaya.
  7. Bapak Sugiman selaku pembimbing lapangan, staff dan keluarga besar di PT. MERO Sekawan Jaya yang telah membantu penulis mendapatkan data selama penulisan melakukan riset atau penelitian.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  9. Istri dan anakku yang tersayang yang selalu memberi semangat dan dukungan.
  10. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun spirituil untuk keberhasilan peneliti.
  11. Kakak dan adikku tercinta yang telah memberikan dukungan serta doanya dalam keberhasilan peneliti.

Kepada semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada saya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Januari 2018
RAHMADI
NIM. 1411478746

Daftar isi

PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Pada zaman yang serba modern seperti saat ini, teknologi informasi mempunyai peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir semua aktivitas yang dilakukan manusia membutuhkan teknologi informasi baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan tempat bekerja. Setiap manusia yang bekerja pasti akan mendapat berbagai macam tugas untuk memajukan dan demi kelangsungan perusahaan tersebut. Oleh karena itu untuk dapat mengerjakan tugas tersebut maka dibutuhkan suatu alat atau metode yang dapat membantu manusia dalam mengolah informasi yang dibutuhkan.

Kecepatan penyampaian informasi dan akses data merupakan satu media pendukung suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan. Untuk itu, analisa suatu sistem informasi yang tepat dan optimal akan mampu meningkatkan kinerja organisasi, yang pada akhirnya nanti dengan dukungan aspek – aspek yang lain akan mampu mewujudkan suatu kemajuan bagi organisasi tersebut.

Proses transaksi yang biasanya dilakukan secara manual tidak lagi menjadi pilihan utama bagi suatu perusahaan. Sistem Informasi adalah alternatif yang paling cocok untuk memberikan data yang akurat dan memiliki tingkat keamanan yang terjamin.

Informasi yang tepat dan akurat sangat berguna bagi para pengambil keputusan dalam proses perencanaan, pemantauan dan pengendalian. Pada beberapa bagian perusahaan, pengembalian keputusan dilakukan secara periodik baik mingguan, bulanan atau kuartal dan membutuhkan sekumpulan informasi yang cepat dan tepat untuk membuat keputusan. Dapat dipahami disini bahwa informasi yang dibutuhkan untuk memformulasikan sebuah keputusan yang dapat di identifikasikan.

Pengelolahan sistem informasi yang cepat dan tepat akan sangat membantu suatu perusahaan untuk dapat memecahkan berbagai permasalahan yang ada dan pengambilan keputusan sehingga dapat membantu perusahaan tersebut mencapai target tujuannya salah satunya adalah PT.MERO Sekawan Jaya.

PT.MERO Sekawan Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan makanan, dalam pengelolaan data, PT.MERO Sekawan Jaya telah menggunakan sistem semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan catatan manual dilapangan dan Microsoft Excel. Namun penggunaan sistem tersebut belum bisa optimal karena ketika ada bahan baku yang menipis maka tidak ada sistem yang memberi peringatan dini bahwa bahun baku tersebut sudah menipis dan ketika semua informasi tersebut dibutuhkan, maka harus membuka banyak tabel yang ada pada Microsoft Excel dan melihat catatan di lapangan sehingga kurang efektif dan efisien, karena lamanya proses pencarian dan sering terjadi permintaan bahan baku yang belum terpenuhi karena pengontrolan stok yang belum maksimal. Untuk membantu mempermudah serta mempercepat proses tersebut, maka diperlukan suatu sistem yang bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga proses produksi bisa berjalan dengan lancar. Latar belakang diataslah yang melandasi saya untuk mengambil judul penelitian "Perancangan Sistem Informasi Reminder Persediaan Bahan Baku pada PT MERO Sekawan Jaya ".

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat melakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi reminder persedian bahan baku yang berjalan pada PT MERO Sekawan Jaya saat ini ?

  2. Apa saja yang masih menjadi kendala pada sistem informasi reminder persedian bahan baku yang berjalan pada PT MERO Sekawan Jaya saat ini ?

  3. Bagaimana cara untuk mengatasi kendala pada sistem informasi reminder persedian bahan baku pada PT MERO Sekawan Jaya ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi penelitian ini, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah supaya dalam pembahasan nanti menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik. Permasalahan yang akan di bahas adalah mengenai pencatatan persediaan bahan baku masuk dan keluar pada PT.MERO Sekawan Jaya serta laporannya.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Operasional

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk memudahkan bagian gudang dalam melakukan pengecekan stock bahan baku.

  2. Untuk membantu bagian gudang dalam mengingatkan stock bahan baku yang sudah minim .

  3. Mempercepat pekerjaan bagian gudang dalam pengontrolan stock bahan baku.

Tujuan Fungsional

Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu :

  1. Untuk merancang dan mengimplementasikan sistem informasi reminder persedian bahan baku.

  2. untuk mempercepat dan mempermudah penginputan data persediaan bahan baku pada PT MERO Sekawan Jaya .

Tujuan Individual

Tujuan Individual dari penelitian ini yaitu :

  1. Untuk menambah wawasan dan mendapatkan pengalaman dari dunia kerja secara real.

  2. Untuk meningkatkan kinerja penulis agar lebih mampu bereksperimen dalam meningkatkan pola berfikir agar lebih baik lagi.

  3. Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, serta pengamatan bagi peneliti sehingga bisa menyelesaikan penelitian ini.

Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari an ini adalah :

  1. Menghasilkan rancangan aplikasi sistem informasi reminder persedian bahan baku pada PT MERO Sekawan Jaya.

  2. Memberikan laporan persedian bahan baku yang cepat, tepat dan akurat sehingga mempermudah manajemen dalam mengambil keputusan.

  3. Meningkatkan kinerja kerja divisi Gudang dan PPIC.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data, informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)

  4. Yaitu melakukan studi dengan metode wawancara kepada petugas di PT MERO Sekawan Jaya agar data yang diperoleh lebih akurat.

  5. Metode Studi Pustaka (Library Research)

  6. Yaitu mempelajari referensi-referensi buku, artikel dan situs internet yang berhubungan dengan analisa dan modeling sistem informasi reminder persediaan barang menggunakan Unified Modelling Language (UML) dan data – data yang ada. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar kepustakaan ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu dengan melakukan perbandingan teori – teori yang sudah ada dengan praktek yang ada dilokasi sumber data.

Metode Analisa Sistem

Analisis merupakan salah satu langkah penting dalam suatu penelitian. Dengan analisa yang tepat akan membantu peneliti dalam mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan. Metode analisa sistem yang digunakan adalah metode analisa Value Chain. Metode analisa Value Chain digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas yang harus dicapai dengan sebuah konsep yang matang, perlunya analisa Value Chain sebagai aktivitas pendukung yang membantu instansi secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas yang dilakukan secara berkelanjutan.

Metode Perancangan Sistem

  1. Perancangan Model

    Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm.

  2. Bahasa Pemograman

    Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan bahasa pemograman dengan menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext Preprocessor,), pembuatan database pada MySQL, untuk membuat desain menggunakan aplikasi Adobe Dreamweaver, dan aplikasi penghubung yang menyambungkan PHP dan MySQL dengan Xampp.

Metode Pengujian

Metode pengujian digunakan untuk mendeteksi dan mengevaluasi terhadap kondisi yang diinginkan serta mengukur kualitas sistem dalam mengeliminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Metode pengujian yang peneliti gunakan adalah metode black box testing karena metode black box testing dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat telah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dijelaskan pada BAB IV.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian yang terdiri dari: metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan, metode prototype, metode testing dan sistematika penulisan. yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum yang terdiri dari konsep dasar perancangan,konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar persediaan, konsep dasar bahan baku,konsep dasar UML, konsep dasar website, konsep dasar PHP, konsep dasar Database dan MySQL, konsep dasar XAMPP, konsep dasar testing, konsep dasar analisa Value Chain, konsep dasar studi literature dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada BAB III menjabarkan tentang Gambaran Umum PT MERO Sekawan Jaya , tata laksana sistem yang berjalan melipuri prosedur sistem yang berjalan, use case diagram, activity diagram, sequence diagram. Analisa sistem yang berjalan meliputi metode analisa yang digunakan. Metode analisa berdasakan prosedur sistem yang berjalan terdiri dari analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran. konfigurasi sistem yang berjalan meliputi pernagkta keras (hardware), perangkat lunak (software), hak akses (brainware) lalu permasalahan yang dihadapi dan alternative pemecahan masalah, serta user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elitasi meliputi elitasi tahap I, elitasi tahap II, elitasi taha III dan final draft ellitasi yang merupakan elitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem usulan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil analisa yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Berikut ini adalah definisi perancangan sistem menurut beberapa ahli, yaitu:

  1. Mohamad Subhan (2012:109)[1] medefinisikan “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

  2. Satzinger, Jazkson dan Burd (2012:5)[2],”Perancangan sistem adalah kumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan”.

  3. Sugianto (2013:18)[3] berpendapat bahwa “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis”.

  4. Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65)[4], Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes, services and products are delivered.

Berdasarkan pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan spesifikasi baru yang menggambarkan secara rinci untuk tahap lanjutan dari proses menganalisa sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[5], tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu:

  1. Memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user).

  2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem yang secara rinci.

Tujuan agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki kehandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan, serta kegagalan proses sistem.

Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan. Hal ini berarti data harus mudah ditangkap, metode-metodenya harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan.

Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya adalah :

  1. “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.” (Jurnal CCIT, 2013:226-227)[6]

  2. Rusdiana dan Irfan (2014:29)[7] , mengatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

  3. Mantala, dkk (2015: 57)[8] mengemukakan bahwa Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

  4. Menurut Tyoso (2016: 1)[9], “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa sistem jaringan kerja atau seperangkat elemen-elemen yang disatukan dan dirancang untuk mencapai tujuan bersama.

Karakterisitik Sistem

Edhi Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)[7] berpendapat bahwa sistem memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen (Components). Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem.

  2. Batas (Boundary). Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain.

  3. Lingkungan (Environment). Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.

  4. Penghubung / antarmuka (Interface). Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem.

  5. Masukan (Input). Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  6. Pengolahan (Processing). Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Keluaran (Output). Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objectives) dan tujuan (Goal). Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali (Control). Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan balik (Feed Back ). Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control ) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya adalah: (Rusdiana dan Irfan, 2014:42) [7]

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoretis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini merupakan definisi informasi menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Hutahaean (2015: 2)[10] mengemukakan bahwa Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih beararti bagi penerimanya.

  2. Menurut Djahir (2014: 8)[11], “Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi, apapun jenis organisasi tersebut.”

  3. Tyoso (2016: 21)[9] berpendapat bahwa Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.

  4. Tiko Iyamu dan Tefo Sekgweleo dalam International Journal of Actor-Network Theory and Technological Innovation Vol. 5 No. 3 (2013:2)[12], “Information system can be defined as a combination of technological resources and nontechnical artefacts that are adopted within the organisational requirements, aimed to deliver current and future states in support of specific needs of business”.Artinya “Sistem informasi didefinisikan sebagai kombinasi dari sumber daya teknologi dan artefak nonteknis yang diadopsi dalam persyaratan organisasi, bertujuan untuk memberikan negara saat ini dari masa depan dalam mendukung kebutuhan bisnis yang spesifik”

4. Tiko Iyamu dan Tefo Sekgweleo dalam International Journal of Actor-Network Theory and Technological Innovation Vol. 5 No. 3 (2013:2), “Information system can be defined as a combination of technological resources and nontechnical artefacts that are adopted within the organisational requirements, aimed to deliver current and future states in support of specific needs of business”.Artinya “Sistem informasi didefinisikan sebagai kombinasi dari sumber daya teknologi dan artefak nonteknis yang diadopsi dalam persyaratan organisasi, bertujuan untuk memberikan negara saat ini dari masa depan dalam mendukung kebutuhan bisnis yang spesifik” Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai informasi, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari data yang telah diproses atau diolah sehingga bermanfaat bagi pengguna dan menjadi suber daya yang paling utama dalam pertambahan ilmu pengetahuan.

Fungsi Informasi

Menurut Gorgon B. Davis dalam Hutahaean (2015:9)[10], Fungsi utama informasi yaitu, “menambah pengetahuan atau menguurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suuatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.”


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Berikut ini merupakan definisi informasi menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

  1. Rahmat dalam Djahir (2014: 14)[11] mendefinisikan bahwa sistem informasi adalah kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

  2. Hutahaean (2015: 13)[10] mengatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan penngelolaan transaksi harian, mendukukng operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

  3. Sedangkan menurut Mantala (2015: 57)[8], “Sistem informasi merupakan bagian dari sistem yang lebih besar meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu mekanisme pemrosesan data (process) dan informasi sebagai hasil dari pemrosesan dapat dijadikan kembali sebagai suatu input pada proses yang lainnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem yang khusus mengolah data dan informasi tersebut.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai sistem informasi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah keterkaitan antara teknologi informasi dengan aktivitas manusia yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan suatu informasi dari hasil pengolahan data mentah.

Komponen Sistem Informasi

Hutahaean (2015: 13)[10] mengatakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  3. Block Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertenntu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuksemua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (database) Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  11. Blok kendali (control block)

  12. Banyak factor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperature tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat lansung diatasi.

Teori Khusus

Konsep Persediaan Barang

Definisi Persediaan

Berikut ini merupakan definisi persediaan menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

  1. The role of inventory management is to ensure that stocks of raw material or other supplies; i.e., work-in-progress and finished goods, are kept at levels that provide maximum service levels at minimum costs (Sterman and Dogan, 2015)[13] .

  2. Menurut Dewayani dan Wahyuningsih (2016: 11)[14] , “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal persediaan".

  3. Rosyidhana (2014: 1)[15] berpendapat bahwa inventory adalah sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan.

  4. Sedangkan Rudianto dalam Tamodia (2013:23)[16] mengemukakan bahwa persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan pengendalian persediaan (Inventory control) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Fungsi Persediaan

Persediaan barang tidak luput dari koordinasi atau kerjasama yang baik antara SCM (suplply chain management) dengan bagian gudang dan pengiriman, hal tersebut selaras dengan pendapat dari Eltantawy et al. (2016)[17] , in International Journal written by Asif Salam, Retail supply chain service levels: the role of inventory storage, Journal of Enterprise Information Management Vol. 29 No. 6, 2016 pp. 887-902 published by © Emerald Group Publishing Limited.

"coordination in supply management is a leading approach for reducing inventory, reducing safety stock at the buyer’s facility, improving forecasts while also lowering product delivery lead-times. If the inventory is balanced, safety stock will enable the manufacturer to offer higher levels of product availability with less chance of stock outs ".

Menurut Rangkuti dalam Tamodia (2013: 23-24)[16] , Persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan, yaitu :

  1. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi.

  2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi.

  3. Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli dalam jumlah yang banyak ada diskon.

  4. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidaktepatan pengiriman.

  5. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses.

Jenis-Jenis Persediaan

Herjanto dalam Tamodia (2013: 24)[16] mengatakan bahwa persediaan dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) jenis, yaitu :

  1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan / penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.

  2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.

  3. Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang besar , atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengakutan per unit yang lebih rendah.

  4. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan. Msalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.

Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk, persediaan dibagi menjadi:

  1. Persediaan bahan baku (raw material stock)

  2. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)

  3. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)

  4. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)

  5. Persediaan barang jadi (finished goods stock)

Biaya - Biaya Persediaan

Menurut Herjanto dalam Tamodia (2013: 24)[16], Dalam setiap penentuan pemesanan barang akan mempengaruhi besarnya jumlah persediaan dan biaya-biaya variable, berikut ini terdapat 3 (tiga) biaya persediaan yang harus di pertimbangkan:

  1. Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang. Biaya penyimpanan dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu persentase dari unit harga/nilai barang, dan dalam bentuk rupiah per unit barang dalam periode waktu tertentu. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah biaya sewa gudang , biaya administrasi pergudangan, gaji pelaksana pergudangan , biaya listrik , biaya modal yang tertanam dalam persediaan , biaya asuransi , biaya kerusakan dan biaya penyusutan. Biaya modal biasanya merupakan komponen biaya penyimpanan yang terbesar, baik berupa biaya bunga jika modalnya berasal dari pinjaman maupun biaya oportunitas apabila modalnya milik sendiri.

  2. Biaya pemesanan (pembelian), merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari penempatan pemesanan sampai tersediaanya barang di gudang. Setiap kali suatu bahan dipesan, organisasi menanggung biaya pemesanan (order costs atau procurement costs). Biaya-biaya pemesanan secara terperinci meliputi pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi , upah, biaya telephone, pengeluaran surat menyurat, biaya pengepakan dan penimbangan, biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan, biaya pengiriman ke gudang, biaya hutang lancar, dan sebagainya

  3. Biaya kekurangan persediaanv (shortage costs, stock out cost) adalah biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan. Biaya kekurangan persediaan ini pada dasarnya bukan biaya nyata (riil), melainkan berupa biaya kehilangan kesempatan. Dalam perusahaan manufaktur, biaya ini merupakan biaya kesempatan yang timbul misalnya karena terhentinya proses produksi sebagai akibat tidak adanya bahan yang diproses, yang antara lain meliputi biaya kehilangan waktu produksi bagi mesin dan karyawan.

Konsep Dasar Bahan baku

Definisi Bahan Baku

Definisi bahan baku menurut para pakar yaitu

  1. M.Alan dalam Haryanta (2017)[18] , bahan baku adalah bahan yang dipergunakan pada proses produksi pada periode yang bersangkutan.
  2. Zulian Yamit dalam Junaedi Abdillah (2017)[19] menyatakan bahwa persediaan bahan baku adalah item yang dibeli dari suplier untuk digunakan sebagai input dalam proses produksi.
  3. Soemarso dalam Herlin Herawati dan Dewi Mulyani (2016)[20] , bahan baku merupakan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi yang dapat mudah dan langsung diidentifikasi dengan barang atau produk jadi.

Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan baku adalah bahan atau item yang akan digunakan sebagai input dalam proses produksi pada periode yang bersangkutan.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

UML (Unified Modelling Languege) terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

  1. Waspodo (2015:65)[21] mendefinisikan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

  2. Hompu, dkk (2016:107)[22] mengatakan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan kebutuhan, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah salah suatu standar bahasa yang berorientasi objek untuk membuat analisis dan desain, dan menggambarkan arsitektur”.

Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Indrajani (2015:45)[23] , use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Indrajani (2015:46)[23] , activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainnya.

    Menurut Bhute (2013:29)[24], dalam International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) mengatakan bahwa, “Activity diagram is basically a flow chart to represent the flow from one activity to another activity” .

    Activity diagram adalah bagan alir untuk mewakili arus dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Indrajani (2015:50)[23] , “sequence diagram merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu”.

  7. Class Diagram

  8. Menurut Indrajani (2015:49)[23] , class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, dan di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class)


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Murad, dkk (2013:49)[25] mendefinisikan bahwa web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Menurut Hidayat dalam Syukron (2015: 29)[26], “Website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar, diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan –jaringan halaman.”.

Sedangkan menurut Kadir dalam Kusuma dan Widodo (2016:11)[27], mengatakan bahwa website adalah suatu media publikasi elektronik yang terdiri dari halaman-halaman web (web page) yang terhubung satu dengan yang lain menggunakan link yang dilekatkan pada suatu teks atau image.

Menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380)[28] adalah “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. Yang artinya Website adalah lokasi internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, Maka dapat disimpulkan bahwa website adalah sebuah situs internet yang berisi sekumpulan halaman yang berisi tentang informasi suatu perusahaan, organisasi maupun personal.

Jenis-Jenis Website

Syukron (2015: 29)[26], mengemukakan bahwa web berdasarkan sifat atau stylenya bisa dibedakan menjadi  :

  1. website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain php, asp, .net dan pemanfatakan databse mysql atau mssql

  2. website statis, merupakan website yang kontennya jarang diubah, bahasa pemrograman yang digunakan adalah html dan belum memanfaatkan database.

  3. website statis, merupakan website yang kontennya jarang diubah, bahasa pemrograman yang digunakan adalah html dan belum memanfaatkan database.


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Berikut ini merupakan definisi PHP menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

  1. Wibowo (2013: 63)[29], “PHP adalah suatu Bahasa pemrograman Open Source yang digunakan secara luas terutama untuk pemrograman web dan dapat disimpan dalam bentuk HTML”.

  2. Susila (2015: 31)[30] mengatakan "PHP adalah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah webserver dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server”.

  3. Kasiman dalam Wibowo (2013: 63)[29], “PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script serverside dalam pengembangan web yang disisipkan dalam dokumen HTML”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai PHP dapat disimpulkan bahwa PHP yang merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat halaman website dan dapat digunakan bersamaan dengan HTML (Hyper Text Markup Language).

Kelebihan PHP

Anggaeni dan Sujatmiko (2013: 40)[31] berpendapat bahwa PHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, sebagai berikut:

  1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

  2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda pula.

  3. PHP dapat berjalan disistem operasi Unix, Windows 98 dan NT, Machintosh.

  4. PHP diedarkan secara gratis.

  5. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.

  6. PHP termasuk bahasa yang embeded (bisa diletakkan atau ditempel di HTML).

  7. PHP termasuk server-side programming.


Konsep Dasar Database Dan MySQL

Definisi Database

Berikut ini merupakan definisi database menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

  1. Budi Raharjo dalam Anggaeni dan Sujatmiko (2013: 39)[31] mendefinisikan database sebagai kumpulan data-data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat. Database terbentuk dari sekumpulan data-data yang memiliki jenis/sifat yang sama.”

  2. Warsito (2015:29)[32] mengemukakan bahwa database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database computer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai database dapat disimpulkan bahwa database adalah sekelompok data berbentuk tabel yang memiliki relasi dan dapat dikelola sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah format data baru.

Definisi MySQL

Berikut ini merupakan definisi MySQL menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

  1. Sutanto (2014:73)[33] bahwa MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat.

  2. Sudaryono, dkk (2013:98)[34] juga mengatakan bahwa MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MySQL, Postagre, dan lainnya.

  3. Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[35] mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

  4. Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)[36] mengemukakan bahwa “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “MySQL adalah salah satu data yang dikelola dalam database management system (DBMS) yang diletakkan pada beberapa table yang terpisah”.

Definisi Tabel

Berikut ini merupakan definisi tabel menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

  1. Menurut Suprayitno dan Wardati (2012: 96)[37] , “Tabel adalah tempat dimana data itu sesungguhnya disimpan. Data tersebut membentuk baris dan kolom dengan bagian baris disebut record dan bagian kolom disebut field.”

  2. Sedangkan menurut Sunarya (2013: 10-11)[38] , “Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek “. Table terdiri atas :

    1. Field Name: atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.

    2. Record: isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu webiste.


Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Berikut ini merupakan definisi tabel menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

  1. Edison T dalam Wibowo (2013 : 64)[29] mengemukakan "XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Aphace, PHP dan MYSQL secara manual.".

  2. Rahman (2015 : 80)[39].” Xampp adalah “suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apche, interpreter PHP, dan basis data MySQL”.

  3. Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632)[40] mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl..

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai XAMPP dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan gabungan dari beberapa program yaitu Apache (Web server), MySQL dan php Myadmin.


Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

  1. Mustaqbal (2015 : 31)[41] mengatakan bahwa pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap.

  2. Rizky dalam Rini (2016 : 64)[42] berpendapat bahwa testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah proses terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

Jenis - Jenis Testing

Menurut Khan dalam Mustaqbal (2015 : 33)[41], Ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak, antara lain :

  1. Pengujian white box adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

  2. Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.


Konsep Dasar Dasar Analisa Value Chain

Definisi Dasar Analisa Value Chain

Berikut ini merupakan definisi analisa Value Chain menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

  1. Wisdaningrum (2013:41)[43] mengemukakan bahwa Rantai Nilai (Value Chain) menggambarkan cara untuk memandang suatu perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan”.

  2. Menurut Porter dalam Sulaksono (2014:95)[44], “Analisis Value Chain merupakan alat analisis strategik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif”.

Berdasakan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa value chain adalah metode dalam merinci suatu rangkaian proses aktivitas dari perusahaan yang bernilai bagi pelanggan serta untuk memahami terhadap keunggulan dari perusahaan lain.

Kerangka Rantai Nilai Value Chain

Menurut Hitt dalam Wisdaningrum (2013:42)[43], kerangka rantai nilai membagi aktivitas dalam perusahaan menjadi dua kategori umum:

  1. Aktifitas primer (primary activities).

  2. Aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualannya dan distribusinya ke para pembeli, dan servis setelah adanya penjualan.

  3. Aktifitas pendukung (support activities)

  4. Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer dilakukan secara berkelanjutan. Menurut Pears and Robinson dalam Wisdaningrum (2013:42)[43], , berikut gambar yang menjelaskan mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan, yaitu:

(Sumber: Pears dan Robinson dalam Wisdaningrum (2013: 42))

Gambar . Komponen-komponen value chain


Konsep Dasar Literatur Review

Definisi Literatur Review

Berikut ini merupakan definisi studi literatur menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Dewi dkk (2015 : 2)[45] berpendapat bahwa studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian.

  2. Menurut Rosyidhana (2014 : 3)[15], “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber- sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai studi literatur dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah teknik pengumpulan data untuk mencari sumber sebagai referensi terkait dengan penelitian.

Manfaat Literatur Review

Warsito (2015 : 29-30)[32] mengatakan bahwa manfaat dari study pustaka (literature review) adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

isi

Literatur Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penilitian yang akan dibahas dalam tugas ini antara lain :

  1. Agustinus Haryanta, dkk (2017) dengan judul " Perancangan Sistem Informasi Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri." . Penelitian dilakukan untuk memperbaiki proses perekapan laporan stock dan transaksi penjualan, merancang sistem perencanaan dan pengendalian bahan baku yang dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat pada Home Industri Faqih Fashion.

  2. Bibit Sudarsono, dkk(2017) dengan judul "Perancangan Program Sistem Informasi Persediaan dan Penjualan Barang Pada Toko Sparepart Motor". Penelitian ini menghasilkan program persediaan dan penjualan barang yang terkomputerisasi sehingga memudahkan proses pengelompokan dan pencarian data- data yang diperlukan serta memudahkan dalam mengkontrol stok barang sehingga dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pencatatan maupun perhitungan atas transaksi yang terjadi.

  3. Junaedi Abdillah (2017) dengan judul "Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Makanan Ternak Pada Bagian Gudang Di KSU Tandangsari Sumedang". Penelitian ini membangun aplikasi berbasi database menggunakan MS Office Access 2013 yang diharapkan dapat menangani keseluruhan data penerimaan, pengeluaran dan permohonan bahan baku serta menghasilkan informasi yang tepat dan akurat.

  4. Nia Kumaladewi, dkk (2015) dengan judul " Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian Bahan Baku Dan Hasil Produksi Pada PT Gemilang Sinergitama Mandiri. Penelitian ini membuat sistem informasi informasi pengendalian bahan baku dan hasil produksi berbasis web untuk mempermudah proses bisinis pada divisi operasional.

  5. Oleh Soleh, Dkk(2013) dengan judul " Penerapan Multiple Stock Dalam Sistem Informasi Persediaan Bahan Pada Resto Bambo Jakarta.

  6. Essig, MichaelInformasi Pengarang, dkk (2015) dengan judul " Procurement of a supply information system: Lessons learned from the purchase of an inventory management system for C-parts".


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. MERO Sekawan Jaya adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan pangan yang memproduksi pengembang kue, bahan kue dan roti serta isian roti.

Dalam hal pengunaan teknologi, dan untuk meyakinkan bahwa produk bisa diterima sesuai harapan pelanggan, PT. MERO Sekawan Jaya menerapkan pengawasan kualitas dengan prosedur yang ketat dari tahap awal hingga akhir. Untuk meyakinkan kinerja yang konsisten dengan kemampuan maksimal, PT. MERO Sekawan Jaya menggunakan bahan baku hanya dari produsen yang sudah bersertificate halalserta pemasok yang telah memiliki reputasi dan pengalaman dalam bidangnya.

Untuk memasarkan hasil produksinya, PT. MERO Sekawan Jaya berhasil menjual produknya hampir di seluruh wilayah Indonesia seperti pulau sumatra, jawa, bali, kalimantan dan sulawesi. PT. MERO Sekawan Jaya juga berhasil menjual produknya ke luar negeri (export) diantaranya Singapura, Malaysia dan Thailand.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Mero Sekawan Jaya berdiri pada tahun 1999 oleh 3 orang pendirinya yaitu : Rudy Angkoso yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama, Edy Angputra sebagai Direktur Marketing, dan Irwan Setiawan sebagai Direktur Produksi.

PT Mero Sekawan Jaya memiliki kantor pusat dan 2 Plant, dengan jumlah karyawan sebanyak ± 300 Orang. Kantor pusat PT Mero Sekawan Jaya berlokasi di Jl. Boulevard Raya Kompleks Plaza Pasifik Blok A3 No. 53 & 55 Kelapa Gading Jakarta Utara. Plant I berlokasi di Jl. KH. EZ Muttaqien No. 38 Desa Gembor Jatiuwung Tangerang, sedangkan Plant II berlokasi di Kawasan Industri Tristate No . Cikupa Tangerang. Plant I merupakan pabrik produksi untuk pasta dan keju, Plant II merupakan pabrik produksi untuk Powder dan Coklat.

Pada tahun 2005, PT Mero Sekawan Jaya membuka anak perusahaan dengan nama PT Mercolade Indonesia, dimana perusahaan ini fokus memproduksi produk olahan coklat, dan pada tahun 2008 dibuka anak perusahaan yang kedua dengan nama PT Calf Indonesia memproduksi produk olahan keju.

Visi dan Misi Perusahaan

Dalam mengembangkan usahanya PT.MERO Sekawan Jaya mempunyai visi dan misi yaitu:

  1. Visi PT. MERO Sekawan Jaya:

  2. "Menjadi perusahaan pengolahan pangan yang terintegrasi dan berkelas dunia"

  3. Misi PT. MERO Sekawan Jaya:

    1. KEUANGAN : mengelola keuangan perusahaan secara akuntabel, akurat dan profitabel.

    2. PRODUKSI : menghasilkan produk berkualitas, inovatif dan berkualitas yang terjamin dengan produktivitas tinggi sesuai standar internasional.

    3. PEMASARAN DAN PENJUALAN : memasarkan produk sesuai ekspektasi pelanggan dalam meningkatkan penjualan dalam meningkatkan penjualan dan citra produk pada pangsa pasar domestik maupun internasional.

    4. SDM : meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan program pengembangan terencana guna mencapai produktivitas, kompetensi dan loyalitas.


Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Struktur organisasi memegang peranan penting dalam berlangsungnya aktivitas perusahan. Struktur organisasi dalam perusahan, dibuat agar setiap orang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang yang jelas sehingga setiap orang akan merasa nyaman dalam bekerja sekaligus tidak dapat bertindak sewenang-wenang karena terdapat batasan yang jelas.

Struktur organisasi PT.MERO Sekawan Jaya berbentuk garis dan staf. Garis adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling menghubungkan langsung secara vertikal antara pemimpin dan bawahan. Pada organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat yang terbawah. Staff adalah tenaga ahli yang bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat sesuai dengan keahliannya.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.MERO Sekawan Jaya

umber: Dokumen HRD PT.MERO Sekawan Jaya

Tugas dan Tanggung Jawab

Pimpinan tertinggi PT. MERO Sekawan Jaya dipegang oleh Owner/Pemilik, Di bawah owner ada direktur yang dibantu para manager dalam mengelola pabrik.

Berikut di bawah ini adalah divisi-divisi dan tugas serta tanggung jawab yang ada pada PT.MERO Sekawan Jaya :

  1. Tugas dan tanggung jawab Owner

  2. Owner merupakan pemilik saham perusahaan dan bertugas mengawasi kinerja direktur.

  3. Tugas dan tanggung jawab Direktur

  4. Direktur/pimpinan merupakan struktur organisasi perusahaan manufaktur yang tertinggi. Bagian ini merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap segala bentuk operasional atau berjalannya roda perusahaan.

    1. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif

    2. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi

    3. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan

    4. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.

    5. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh bawahannya atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting di perusahaannya.

    6. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar

  5. Tugas dan tanggung jawab General Manager.

  6. General Manager merupakan fungsi jabatan kerja pada sebuah perusahaan yang bertugas memimpin, mengelola dan mengkoordinasikan semua hal yang berkaitan jalannya roda perusahaan.

    Tugas dan tanggung jawab General Manager:

    1. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.

    2. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.

    3. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya.

    4. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul.

    5. Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan.

  7. Tugas dan tanggung jawab Manager Keuangan

  8. Manajer keuangan merupakan fungsi kerja di suatu perusahaan yang bertugas merencanakan, menganggarkan, memeriksa, mengelola, dan menyimpan dana yang dimiliki oleh perusahaan. Seorang manajer keuangan bertanggung jawab penuh pada keuangan perusahaan dan mengambil keputasan penting dalam suatu investasi dan pembelanjaan perusahaan.

    Berikut ini tugas utama manajer keuangan :

    1. Manajer Keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perpencanaan umum keuangan perusahaan.

    2. Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.

    3. Manajer keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya.

    4. Manajer keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga perusahaan.

    Berikut ini tanggung jawab seorang manajer keuangan :

    1. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi.

    2. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan.

    3. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan deviden.

    4. Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencaaan, laporan dan pembiayaan perusahaan.

    5. Merencanakan, mengatur dan mengontrol arus kas perusahaan.

    6. Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran perusahaan.

    7. Merencanakan, mengatur dan mengontrol pengembangan sistem dan prosedur keuangan perusahaan.

    8. Merencanakan, mengatur dan mengontrol analisis keuangan.

    9. Merencanakan, mengatur dan mengontrol untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

  9. Tugas dan tanggung jawab Manager HRD

  10. Manajer HRD (Human Resource Development ) merupakan fungsi kerja di suatu perusahaan yang bertanggung jawab secara penuh dalam sumber daya manusia suatu perusahaan mulai dari persiapan perekrutan pegawai baru hingga mengurusi kontrak kerjanya.

    Tugas dan tanggung jawab Manager HRD:

    1. Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi di bidang pengelolaan dan pengembangan SDM (termasuk perekrutan dan pemilihan kebijakan / practices, disiplin, keluhan, konseling, upah dan peryaratannya, kontrak-kontrak, pelatihan dan pengembangan, perencanaan suksesi, moril dan motivasi, kultur dan pengembangan sikap dan moral kerja, manajemen penimbangan prestasi dan hal seputar manajemen mutu – dan lain-lain (ditambahakan selama masih relvean) .

    2. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek penting dari pengembangan HR .

    3. Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang permasalahan, peluang, rencana pengembangan yang berhubungan dengan SDM dan pencapaiannya dalam skala waktu dan bentuk / format yang sudah disepakati.

    4. Mengatur dan mengembangkan staf langsung (yang melakukan direct report kepadanya).

    5. Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan SDM per departemen sesuai anggaran-anggaran yang disetujui .

    6. Bertindak sebagai penghubung dengan para manajer functional / manajer department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam pengembangan SDM, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian-pencapaian dari pengembangan SDM.

    7. Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan HR yang sesuai zaman dan metoda-metoda dan menyediakan penafsiran yang pantas untuk para direktur, para manajer dan staf di dalam organisasi .

    8. Berperan untuk evaluasi dan pengembangan strategi pengelolaan SDM dan kinerja dalam pengimplementasian strategi tersebut, dengan bekerja sama dengan tim eksekutif.

    9. Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.

    Dalam menjalankan tugas, HRD dibantu oleh:

    1. General Affair Supervisor

    2. Tugas Pokok dan Tanggung Jawab:

      1. Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (seperti; ATK, komputer, meja/kursi kerja, AC, dst), maupun sarana atau fasilitas penunjang lain (seperti; kendaraan operasional, office boy, satpam, operator telpon, dst.) dengan cepat, akurat/berkualitas serta sesuai dengan anggaran yang ditentukan.

      2. Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk dianggarkan dan disetujui. Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas fasiltias/sarana penunjang yang rusak.

      3. Membina hubungan dengan para vendor atau supplier bahan baku dan jasa fasilitas/prasarana kantor serta membantu dalam menangani komplain atas vendor/supplier termasuk tindak lanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.

      4. Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja.

      5. Melakukan survei tingkat kepuasaan atas pelayanan yang diberikan kepada seluruh karyawan/unit dalam perusahaan untuk tujuan peningkatan kualitas/mutu, ketepatan dan kecepatan pelayanan yang diberikan.

      6. Menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran, laporan keuangan atas aset dan beban biaya kantor.

    3. Non Material Warehouse Staff

    4. Tugas Pokok dan Tanggung jawab:

      1. Melakukan kontrol stock bahan baku-bahan baku keperluan kantor, seperti ATK, Alat Kebersihan, dsb.

      2. Bertangung jawab atas keluar masuknya bahan baku- bahan baku keperluan perusahaan, seperti ATK, Alat Kebersihan, dan bahan baku-bahan baku yang dibutuhkan baik untuk keperluan dalam maupun luar kantor.

    5. Compensation and Benefit Supervisor

    6. Tugas Pokok dan Tanggung jawab:

      1. Menganalisis dan mengembangkan sistem remunerasi di perusahaan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan motivasi karyawan dan mendukung pencapaian target kinerja perusahaan.

      2. Memaintenance dan memverifikasi data / pencatatan kehadiran pekerja, Surat Perintah Kerja Lembur, shift, cuti, training, dinas dan medical sehingga dapat dipakai sebagai dasar yang benar dalam membayarkan kompensasi dan benefit (salary, allowance, incentive, iuran pensiun/asuransi).

      3. Melakukan proses payroll berdasarkan data yang benar sehingga pembayaran gaji dapat dilakukan dengan jumlah yang benar dan tepat waktu.

      4. Memverifikasi expense report yang diajukan pekerja atas perjalanan dinas, cuti, medical, training, sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan jumlah yang benar.

      5. Memproses administrasi perjalanan dinas didalam dan diluar negeri (reservation, advance, formalitas), sehingga perjalanan dapat dilakukan dengan tepat waktu dan lancar.

      6. Memaintain fasilitas perusahaan (perumahan, kendaraan, telepon, komputer) sesuai dengan policy dalam rangka program retensi dan peningkatan produktivitas pekerja.

      7. Menyelenggarakan administrasi pensiun / asuransi / pajak dan pengakhiran pekerja sesuai dengan ketentuan, agar setiap proses pembayaran dilaksanakan dengan benar & tepat waktu.

    7. Payroll Staff

    8. Tugas Pokok dan Tanggung jawab:

      1. Melakukan proses pengambilan cuti tahunan dan mempersiapkan laporan-laporannya.

      2. Melakukan proses pengambilan “Day Off Payment”, tukar “Day Off” dan tukar shift karyawan.

      3. Melakukan perhitungan “meal coupon” karyawan.

      4. Membantu HRD (Human Resources of Development) Administrator dalam pengarsipan dan pembuatan surat-surat.

    9. Welfare Staf

    10. Tugas Pokok dan Tanggung jawab:

      1. Mengajukan dana untuk penggantian obat rawat jalan setiap 2 kali seminggu, bagi karyawan yang telah menyampaikan resep pengobatan dari dokter.

      2. Membuat laporan dana iuran Pensiun / asuransi setiap bulan.

      3. Memeriksa dan mendata ijin sakit karyawan.

    11. Trainning Supervisor

    12. Tugas Pokok dan Tanggung jawab:

      1. Melakukan proses trainning new comer.

      2. Melakukan proses trainning motivasi kepada seluruh karyawan setiap 1 tahun sekali.

      3. Melakukan proses trainning sesuai dengan masing-masing departemen.

      4. Menyiapkan segala administrasi yang berhubungan dengan trainning.

      5. Mendata karyawan yang butuh trainning khusus.

      6. Membuat laporan rekapitulasi pelaksanaan training dan evaluasi pelaksanaan untuk dikirimkan ke direksi.

  11. Tugas dan tanggung jawab Manager Marketing

  12. Marketing merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan. Karena dengan adanya marketing akan menjadi mudah dalam melakukan pemasaran sebuah produk dari perusahaan tersebut.

    Tugas dan tanggung jawab Manager Marketing:

    1. Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.

    2. Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.

    3. Memonitor jumlah stock yang ada di marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.

    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dg target yang ditentukan.

    5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design & warna, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.

    6. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.

    7. Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan dan sistem serta peraturan dijalankan dengan optimal.

  13. Tugas dan tanggung jawab Manager Personalia

  14. Tugas dan tanggung jawab Manager Personalia mencakup kegiatan surat menyurat, pengurusan perijinan, administrasi personalia dan lain-lain yang memberikan dukungan bagi jaminan kelancaran aktivitas usaha.

  15. Tugas dan tanggung jawab QA

  16. QA tugasnya memahami specification customer dan standar yang berhubungan dengan produk, kemudian membuat / menentukan cara inspectionnya (berupa prosedur) dan mendokumentasi hasil inspectionnya (manufacturing data report). QA lebih banyak paper work, umumnya memiliki skill inspection yang baik dan skill menulis procedure dan familiar dengan engineering & industrial standards.

  17. Tugas dan tanggung jawab Manager Poduksi

  18. Tugas utama dari Manager Produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat inovasi terhadap produk dengan selera dan spesifikasi pelanggan

    Divisi Produksi dengan tugas dan fungsi sebagai berikut:

    1. Menyusun program jangka pendek dan jangka panjang produk perusahaan.

    2. Melakukan proses produksi yang merubah suatu bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan.

    3. Melakukan pengevaluasian apakah bahan baku hasil produksi perusahaan sudah sesuai dengan standart kualitas yang telah ditentukan atau sesuai dengan pemesanan konsumen.

    4. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi.

    Dalam menjalankan tugas, manager produksi dibantu oleh:

    1. Kepala bagian

    2. Tugas kepala bagian:

      1. Bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi.

      2. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi.

      3. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.

      4. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.

      5. Membantu supervisor listrik, bengkel, mekanik dalam pemeliharaan semua instalasi yang ada di pabrik.

      6. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku.

      7. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien.

      8. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala.

      9. Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara berkala.

      10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh manager produksi.

    3. Leader

    4. Tugas Leader:

      1. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan.

      2. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli.

      3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi langsung dan tidak langsung kepada semua karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya, antara lain memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan dapat menerapkan sikap disiplin kepada karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.

      4. Bertanggung jawab dalam melaksanakan koordinasi dalam membina kerja sama team yang solid.

      5. Bertanggung jawab dalam mencapai suatu target pekerjaan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aturan.

      6. Bertanggung jawab terhadap Pemberi Pekerjaan yang berkaitan terhadap kegiatan tim pelaksana pekerjaan.

      7. Membimbing dan Mengarahkan anggota team dalam mempersiapkan semua laporan yang diperlukan.

      8. Melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.

  19. Tugas dan tanggung jawab Manager Pembelian

  20. Seorang Manager Pembelian mempunyai tugas dan tanggung jawab:

    1. Menerima dan mereview surat permintaan bahan baku dari seluruh bagian baik yang harian maupun yang bulanan Supervisor.

    2. Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau kebutuhan.

    3. Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan dan ketepatan pengiriman serta kualitas bahan baku yang mereka tawarkan sebagai data untuk melakukan seleksi supplier

    4. Melakukan proses pembelian dari mulai permohonan, penawaran harga, penyiapan kelengkapan administrasi sampai kepada pengontrolan ketepatan pembelian.

    5. Menyiapkan pembayaran melalui kas kecil lainnya dan pendataan pengeluaran tersebut.

    6. Melakukan review dan rekap pembelian per bulan dan analisa ketepatan berdasarkan anggaran.

    7. Berkoordinasi dengan bagian lain untuk kesesuaian spesifikasi bahan baku dan waktu pengiriman.

    8. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam permasalahan administrasi kasir.

  21. Tugas dan tanggung jawab Manager PPIC (Production Planning and Inventory Control)

    1. Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing.

    2. Membuat rencana pengadaan bahan baku berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia).

    3. Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang.

    4. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory.

    5. Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory.

    6. Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date.

    Dalam menjalankan tugas, manager PPIC dibantu oleh staf warehouse yang bertugas:

    1. Menerima semua kedatangan kedatangan bahan baku.

    2. Menyimpan bahan baku yang selanjutnya akan digunakan sebagai proses produksi.

    3. Terlaksananya proses supply dengan rencana produksi.

    4. Terkontrolnya kualitas dan kuantitas part yang berada dalam pengawasan warehouse(inventory/stock check).

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam proses pengadaan bahan baku, berawal dari PPIC ( Production Planning Inventory Control ) mendapatkan forecast sales dari Marketing. Setelah itu PPIC akan melakukan penghitungan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi berdasarkan forecast tersebut dan mencocokkannya dengan stok yang ada di gudang. Apabila bahan baku yang ada di gudang tidak mencukupi untuk kebutuhan produksi maka PPIC akan membuat Purchase Requisition (permintaan pembelian bahan baku yang terdiri dari nama bahan baku, jumlah dan tanggal diperlukan lalu diberikan ke purchasing.

Setelah mendapatkan permintaan dari PPIC, berdasarkan data Purchase Requisition (PR), purchasing membuat Purchase Order (PO) untuk dikirim ke supplier. Setelah PO diterima oleh supplier, pihak purchasing akan diberikan konfirmasi perihal jadwal kedatangan bahan baku dari supplier tersebut, yang kemudian pihak purchasing akan merekapnya dalam dokumen berupa data PKB (pemberitahuan kedatangan bahan baku) untuk diberikan kebagian gudang, yang isinya jadwal kedatangan bahan baku dan daftar bahan baku yang dipesan.

Proses penerimaan bahan baku dilakukan oleh gudang, diawali dari kedatangan bahan baku dari supplier. Supplier akan memberikan tanda terima bahan baku yang dikirim berupa surat jalan kepada bagian gudang. Setelah bahan baku diterima, gudang akan membuat DPB (daftar penerimaan bahan baku ) yang nantinya akan diberikan ke purchasing beserta copian surat jalan sebagai bukti bahwa bahan baku telah diterima oleh gudang dengan baik dan benar. Selanjutnya gudang harus memasukkan data kedatangan dalam kartu stok berdasarkan DPB.

Proses pengeluaran bahan baku diawali saat bagian gudang menerima SPB (surat pengambilan bahan baku) dari bagian produksi. Setelah menerima SPB dari bagian produksi, maka bagian gudang akan menandatangani SPB tersebut dan copian-nya disimpan sebagai arsip, kemudian mengeluaran bahan baku sesuai dengan SPB tersebut. Selanjutnya gudang akan input data pengeluaran bahan baku ke kartu stok berdasarkan SPB.

Setelah itu bagian gudang akan menghitung aktual bahan baku yang ada dan mencocokkan hasil penghitungannya dengan kartu stok. Jika jumlah bahan baku aktual tidak sesuai dengan yang ada di kartu stok, maka gudang akan melakukan telusur sampai jumlah bahan baku ada sesuai dengan jumlah yang ada di kartu stok. Pada akhir bulan bagian gudang akan menghitung keseluruhan bahan baku yang ada memasukkannya ke dalam data stock opname sebagai laporan bulanan dan akan diberikan ke PPIC, sedangkan kartu stok akan direkap setiap hari dan dilaporkan kepada PPIC.

Use Case Diagram sistem berjalan

Sebuah Use Case Diagram merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.

Gambar 3.2. Use Case Diagram persediaan bahan baku

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 system yang mencakup kegiatan prosedur penelitian pada PT. MERO Sekawan Jaya.
  2. 6 actor yang melakukan kegiatan diantaranya :Bagian Marketing, Bagian PPIC (Planing Product Inventory Control), Bagian Purchasing, Supplier, Bagian gudang dan Bagian Produksi.
  3. 13 (empat belas) use case yang bisa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya :
    1. Forecast Sales.
    2. Cek Bahan Baku.
    3. Membuat PR (Purchase Requisition).
    4. Membuat PO (Purchase Order).
    5. Kirim PO.
    6. Kirim PKB.
    7. Kirim Bahan Baku.
    8. Membuat DPB.
    9. Input Kdatangan ke Kartu Stok.
    10. SPB.
    11. Menyediakan Bahan baku.
    12. Input Pengeluaran ke Kartu Stok.
    13. Laporan Stok Bahan Baku.

Sequence Diagram sistem berjalan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antara dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram sering digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Gambar 3.3 Sequence diagram Persediaan baku

Berdasarkan gambar 3.3 sequece diagram diatas terdapat :

  1. 6 actor yang melakukan kegiatan, yaitu bagian Marketing, PPIC, Purchasing, supplier, bagian gudang, dan Produksi.
  2. 20 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya :
    1. Menyerahkan Forecast Sales.
    2. Mengecek ketersediaan Bahan baku.
    3. Membuat PR (Purchase Requisition).
    4. Menerima PR.
    5. Membuat PO (Purchase Order).
    6. Menerima PO.
    7. Membuat PKB (Perkiraan Kedatangan Bahan baku).
    8. Menerima PKB.
    9. Kirim Bahan Baku.
    10. Menerima Bahan Baku.
    11. Membuat DPB (Daftar Penerimaan Bahan baku).
    12. Menerima DPB.
    13. Input Kedatangan ke Kartu Stok.
    14. Menyerahkan SPB (Surat Pengambilan Bahan baku).
    15. Menerima SPB.
    16. pMenyerahkan Bahan baku.
    17. Menerima Bahan baku.
    18. Input Pengeluaran ke Kartu Stok.
    19. Memberi Laporan Stok Bahan baku.
    20. Menerima Laporan Stock Bahan baku.

Activity Diagram sistem berjalan

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Dari hasil penelitian, proses aktivitas yang dilakukan pada PT. MERO Sekawan Jaya dapat di lihat dengan activity diagram sebagai berikut :

ambar 3.4 Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node, yang diawali.
  2. 18 action, state dari sistem yang mencerminkan dari satu diantaranya bagian Marketing, PPIC, Purchasing, bagian Gudang, Supplier, Produksi.
  3. 1 Final state, objek yang diakhir.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Adapun metode analisa yang peneliti gunakan untuk menggambarkan sistem yang berjalan pada sistem persediaan bahan baku pada PT Mero Sekawan adalah Value Chain.

  1. Inbound Logistic (logistik kedalam) : mengisi form Purchase requisition untuk mengorder barang , penerimaan barang dari supplier, penyimpanan barang yang tertata rapih di gudang.
  2. Operations (Operasi) : proses pengecekan stok barang sebelum proses produksi, quality control barang dari supplier, melakukan order barang melalui email.
  3. Outbound Logistic (Logistik Keluar) : memberikan barang sesuai dengan rencana produksi , memberikan laporan order dan barang masuk , mengumpulkan semua Purchase Requisition untuk diarsip.
  4. Marketing and Sales (Pemasaran dan Penjualan): None.
  5. Service (Pelayanan): menjalin hubungan yang baik dengan supplier.

Adapun aktivitas pendukung (support activities) yang terdapat pada analisa Value Chain pada sistem persediaan bahan baku pada PT MERO Sekawan Jaya, adalah sebagai berikut:

  1. Firm Infrastructure : divisi general affair .
  2. Human Resource management: pengembangan SDM lebih berkompeten dan berkualitas, memberikan kesempatan untuk belajar dan berkarir dalam usaha mengembangkan skill yang berguna bagi perusahaan.
  3. Technology: informasi dengan email
  4. Procurement (kegiatan mendapatkan bahan baku): Cost down pembelian barang dari supplier.

Dan yang menjadi margin pada sistem persediaan bahan baku pada PT MERO Sekawan Jaya, adalah sebagai berikut:

  1. Menjalin hubungan yang baik dengan supplier dapat mencostdown biaya-biaya barang .
  2. Kegiatan operasional menjadi efektif

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Analisa masukan merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

    1. Nama Masukan : PR (Purchase Requisition)
    2. Fungsi : Sebagai data permintaan pembelian bahan baku dari PPIC ke purchasing.
      Sumber : PPIC.
      Media : Komputer (Ms. Excel2007) dan Kertas.
      Frekuensi : Setiap Permintaan.
      Format : Format dapat di lihat pada lampiran.
      Keterangan : Berisi data permintaan bahan baku yang sudah minim stok.

    3. Nama Masukan : PO (Purchase Order).
    4. Fungsi : Sebagai data pembelian bahan baku ke suplier.
      Sumber : purchasing.
      Media : Komputer (Ms. Excel2007). Frekuensi : Setiap order bahan baku ke supplier.
      Format : Format dapat di lihat pada lampiran.
      Keterangan : Berisi data bahan baku yang di beli ke suplier dan rencana kedatangan.

    5. Nama Masukan : DPB (Daftar Penerimaan bahan baku)
    6. Fungsi : Sebagai data yang memuat kedatangan bahan baku berserta quantitynya.
      Sumber : bagian gudang.
      Media : Komputer (Ms. Excel2007) & kertas.
      Frekuensi : Setiap ada bahan baku yang datang.
      Format : Format dapat di lihat pada lampiran.
      Keterangan : Berisi data kedatangan bahan baku.

    7. Nama Masukan : SPB (Surat pengambilan bahan baku)
    8. Fungsi : Sebagai data bahan baku yang dibutuhkan bagian produksi untuk produksi.
      Sumber : bagian produksi.
      Media : Komputer (Ms. Excel2007) & kertas.
      Frekuensi : Setiap ada rencana produksi .
      Format : Format dapat di lihat pada lampiran.
      Keterangan : Berisi data bahan baku yang digunakan untuk prodksi beserta quantitynya.

    9. Nama Masukan : Kartu stok.
    10. Fungsi : Sebagai data stok bahan baku yang yang ada di gudang.
      Sumber : bagian gudang.
      Media : kertas A4 .
      Frekuensi : Setiap ada transaksi baik kedatangan maupun pengeluaran bahan baku .
      Format : Format dapat di lihat pada lampiran. Keterangan : Berisi data stok bahan baku .

  3. Analisa Proses
  4. Analisa proses merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input, di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    1. Nama Modul : Purchase Requisition
    2. Masukan : PR
      Keluaran : PR
      Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan form Purchase Requisition atau permintaan pembelian terhadap bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi

    3. Nama Modul : Purchase Order
    4. Masukan : PO
      Keluaran :PO
      Ringkasan Proses :Proses ini akan menghasilkan form Purchase Order/order pembelian bahan baku

    5. Nama Modul : DPB
    6. Masukan : surat jalan dari suplier
      Keluaran :DPB
      Ringkasan Proses :Proses ini menghasilkan DPB (daftar penerimaan bahan baku)

    7. Nama Modul : Surat Permintaan Bahan Baku

    8. Masukan : SPB
      Keluaran :SPB

  5. Analisa Keluaran
  6. Analisa keluaran merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi, dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu :

    1. Nama Keluaran : PR
    2. Fungsi : Sebagai bukti permintaan pembelian bahan baku
      Media : Kertas
      Rangkap : 2 Lembar
      Distribusi : Lembar 1 untuk purchasing dan Lembar 2 untuk PPIC

    3. Nama Keluaran : PO
    4. Fungsi : Sebagai bukti order pembelian
      Media :Kertas
      Rangkap :2 Lembar
      Distribusi : Lembar 1 untuk suplier dan Lembar 2 untuk Purchasing

    5. Nama Keluaran : DPB
    6. Fungsi : Menampilkan jumlah bahan baku yang datang
      Media :Kertas
      Rangkap :2 Lembar
      Distribusi : Lembar 1 untuk purchasing dan - Lembar 2 untuk gudang

    7. Nama Keluaran : SPB
    8. Fungsi : Mencetak permintaan bahan baku dari bagian produksi
      Media : Kertas
      Rangkap :2 Lembar
      Distribusi :Lembar 1 untuk bagian produksi dan Lembar 2 untuk gudang

Konfigurasi Sistem Berjalan

Dalam melakukan observasi terhadap sistem persediaan bahan baku yang berjalan saat ini, peneliti mengamati penggunaan komputer yang terdapat di PT MERO Sekawan Jaya sebagai berikut :

  1. Spesifikasi Hardware
    1. Processor : dual core
    2. Monitor : LCD 14”
    3. Mouse : Ps2
    4. RAM : 1 GB
    5. Hardisk : 80 GB
    6. Keyboard : Compatible Ps2
    7. Printer : Canon Ip1900 Series
  2. Aplikasi yang digunakan (Software)
    1. Windows 7
    2. Microsoft Office 2007
  3. Hak Akses
  4. Untuk saat ini, karena belum ada sistem informasi persediaan bahan baku yang berjalan di perusahaan tersebut, sehingga belum ada hak akses atas sistem informasi persediaan bahan baku.


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisa pada PT. MERO Sekawan Jaya yang dilakukan oleh peneliti maka dapat di ketahui beberapa kendala yang dihadapi diantaranya:

  1. Belum ada sistem informasi reminder persediaan bahan baku yang berjalan pada PT. MERO Sekawan Jaya yang mengakibatkan sering terlambatnya kedatangan bahan.
  2. Pencatatan stock bahan baku dengan kartu stock kertas dan ms.excel.
  3. Lamanya proses kedatangan bahan baku.

Sesuai dengan beberapa kendala yang di hadapi PT.MERO Sekawan Jaya diatas maka bisa dikatakan bahwa sistem informasi reminder bahan baku pada PT.Mero Sekawan Jaya belum efektif dan efisien.


Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh PT.MERO Sekawan Jaya, maka peneliti dapat menyarankan alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan sebuah sistem informasi reminder persediaan bahan baku yang berbasis web dengan harapan dapat membantu petugas dalam penginputan dan bisa mengurangi kesalahan atau kendala yang terjadi serta memudahkan dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi reminder tersebut hendaknya :

  1. Dapat menampilkan peringatan apabila stock bahan baku di gudang sudah menipis.
  2. Dapat menampilkan laporan dan dicetak dalam microsoft excel untuk data penerimaan dan pengeluaran material dari hasil inputan sehingga petugas tidak perlu membuat rekapan lagi dalam pembuatan laporan.
  3. Sistem berbasis web yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi.
  4. Dapat menambahkan data baru ataupun mengubah data, sehingga sistem tersebut dapat segera diperbaiki jika ada kesalahan dalam penginputan .


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulakan. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.1 data elisitasi tahap I yang berisikan 27 (dua puluh tujuh) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional..


Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengk1asifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.2 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI dan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II


M= Mandatory D= Desirable I = Inessential
Keterangan:
M(Mandatory) = Penting
D(Desirable) = Tidak Terlalu Penting
I(Inessential) = Tidak Penting

Elisitasi Tahap III

Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.3 yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI dan diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirements yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Requirements yang terdapat pada Elisitasi Tahap III tersebut digambarkan pada Tabel 3.4 berikut ini:


Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III


T = Technical L = Low
O = Operasional M = Middle
E = Ekonomi H = High

Final Draf Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel 3.4 yang berisikan 23 (dua puluh tiga) data final draft elisitasi kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi



BAB IV

HASIL HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang berjalan pada PT Mero Sekawan Jaya, maka selanjutnya membahas mengenai usulan rancangan sistem yang akan dibangun. Adapun usulan prosedur tersebut bertujuan untuk mempermudah dari sistem yang berjalan yaitu dengan mengusulkan suatu aplikasi sistem informasi reminder persediaan bahan baku yang berbasis web . Pada sistem tersebut akan memberikan peringatan kepada admin gudang apabila ada persediaan bahan baku yang sudah menipis sehingga admin tersebut bisa segera memesan bahan baku kepada purchasing. Sistem ini bisa diakses oleh SPV gudang (Super Admin) dan admin gudang. Super admin bisa mengakses seluruh menu pada aplikasi ini mulai dari data, transaksi maupun laporan sedangkan admin gudang hanya bisa akses menu transaksi dan laporan. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case di atas terdapat penjelasan sebagai berikut:

1. Nama use case  : Login.

Aktor                : Super Admin dan admin gudang.

Skenario           : untuk dapat mengakses sistem maka semua user harus login terlebih dahulu.

2. Nama use case  : Home.

Aktor                : Super Admin dan admin gudang.

Skenario           : setelah berhasil login maka akan alihkan ke halaman Home sebagai halaman utama dari sistem yang berisi tampilan menu .

3. Nama use case  : user.

Aktor                : Super admin.

Skenario           : Super admin dapat menambah, mengedit, menyimpan dan menghapus user atau pemakai sistem ini .

4. Nama use case  : barang .

Aktor                : Super admin.

Skenario           : Super admin dapat menambah, mengedit, menyimpan dan menghapus barang pada sistem ini .

5. Nama use case  : gudang.

Aktor                : Super admin.

Skenario           : Super admin dapat menambah, mengedit, menyimpan dan menghapus gudang pada sistem ini .

6. Nama use case  : formula.

Aktor                : Super admin.

Skenario           : Super admin dapat menambah, mengedit, menyimpan dan menghapus formula pada sistem ini.

7. Nama use case  :Penerimaan.

Aktor                : admin gudang.

Skenario           : ada kedatangan bahan baku maka admin gudang menginput bahan baku tersebut ke sistem dan print bukti penerimaan bahan baku tersebut.

8. Nama use case  :SPB.

Aktor                : admin gudang.

Skenario          :Admin gudang akan print Surat pengeluaran bahan baku (SPB) sesuai dengan rencana produksi yang nantinya SPB tersebut sebagai bukti pengeluaran bahan dari gudang untuk produksi.

9. Nama use case  :Pemakaian non produksi.

Aktor                : admin gudang.

Skenario          : admin gudang akan mencetak bukti pengeluaran bahan baku ketika ada permintaan bahan baku diluar untuk produksi, misal permintaan bahan untuk trial R&D.

10. Nama use case  : Pindah Gudang.

Aktor                 : admin gudang.

Skenario           : ketika ada kedatangan bahan baku maka admin gudang menginput bahan baku ke sistem dan di maukkan ke gudang QC, ketika bahan baku tersebut sudah di realese/sudah boleh digunakan oleh QC maka admin gudang akan memindahkan bahan tersebut ke gudang RM.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Activity Diagram pada Super Admin
  2. Gambar 4.2. Activity Diagram Super Admin

    Keterangan :

    1. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.
    2. 1 (satu) decision node.
    3. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu super admin.
    4. 69 (enam puluh sembilan) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada halaman Home, Data, Transaksi, Laporan sampai dengan menu logout.
    5. 5 (lima) fork node.
    6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan Super Admin.
  3. Activity Diagram pada Admin
  4. Gambar 4.3. Activity Diagram Admin

    Keterangan :

    1. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.
    2. 1 (satu) decision node.
    3. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu super admin.
    4. 47 (empat puluh tujuh) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada halaman Home, Data, Transaksi, Laporan sampai dengan menu logout.
    5. 4 (empat) fork node.
    6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan Super Admin.

Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Squence Diagram pada Super Admin
  2. Gambar 4.4. Squence Diagram Super Admin

    Keterangan :

    1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu: super admin.
    2. 17 (tujuh belas) lifeline yang login yaitu: login, database, home, user, barang, gudang, formula, penerimaan, SPB, pemakaian non produksi, pindah gudang, laporan penerimaan, laporan spb, stock, rekapan stock dan logout
    3. 19 (sembilan belas) messages yaitu: login, cek validasi, login gagal, login berhasil,menuju home, menambah; mengedit; menyimpan dan menghapus data user, menambah; mengedit; menyimpan; print dan menghapus data barang, menambah; mengedit; menyimpan dan menghapus data gudang, menambah; mengedit; menyimpan dan menghapus data formula, menambah; mengedit; menyimpan; print dan menghapus transaksi penerimaan, menambah; mengedit; menyimpan; print dan menghapus transaksi SPB, menambah; mengedit; menyimpan; print dan menghapus transaksi pemekaian non produksi, menambah; mengedit; menyimpan; print dan menghapus transaksi pindah gudang, melihat dan mencetak laporan penerimaan, melihat dan mencetak laporan SPB, melihat dan mencetak laporan pemakaian non produksi, melihat dan mencetak laporan pindah gudang, melihat dan mencetak laporan kartu stock, melihat dan mencetak laporan rekapan stock dan logout.
  3. Squence Diagram pada Admin
  4. Gambar 4.5. Squence Diagram Admin

    Keterangan :

    1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu: admin.
    2. 13 (tiga belas) lifeline yang login yaitu: login, database, home, penerimaan, SPB, pemakaian non produksi, pindah gudang, laporan penerimaan, laporan spb, stock, rekapan stock dan logout.
    3. 15 (lima belas) messages yaitu: login, cek validasi, login gagal, login berhasil,menuju home, menambah; mengedit; menyimpan; print dan menghapus transaksi penerimaan, menambah; mengedit; menyimpan; print dan menghapus transaksi SPB, menambah; mengedit; menyimpan; print dan menghapus transaksi pemekaian non produksi, menambah; mengedit; menyimpan; print dan menghapus transaksi pindah gudang, melihat dan mencetak laporan penerimaan, melihat dan mencetak laporan SPB, melihat dan mencetak laporan pemakaian non produksi, melihat dan mencetak laporan pindah gudang, melihat dan mencetak laporan kartu stock, melihat dan mencetak laporan rekapan stock dan logout.

State Machine Sistem Yang Diusulkan

  1. State Machine pada Super Admin
  2. Gambar 4.6. State Machine Super Admin

    Keterangan :

    1. 63 (enam puluh tiga) state yang berjalan.
    2. 44 (empat puluh empat) transaction.
    3. 1 (satu) control flow.
    4. 1 (satu) initial pseudo.
    5. 1 (Satu) final state.
  3. State Machine pada Admin
  4. Gambar 4.7. State Machine Admin

    Keterangan :

    1. 40 (empat pulih) state yang berjalan.
    2. 39 (tiga puluh sembilan) transaction.
    3. c1 (satu) control flow
    4. 1 (satu) initial pseudo.
    5. 1 (Satu) final state.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur


Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut. Class diagram diatas untuk menggambarkan relasi antar database.

Spesifikasi Basis Data

Pada database terdapat tabel-tabel dan pada tabel-tabel berikut ini akan dijelakan nama field, tipe data, field size dan keterangan mengenai data tersebut. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Tabel Barang
  2. Jenis File     : Master
    Fungsi         : Untuk menyimpan data barang
    Media          : Hard Disk
    Isi                : kode_barang + nama_barang + no_batch+ tgl_produksi + tgl_expired + stock + satuan + buffer + kapasitas + keterangan
    Primary Key : kode_barang

    Tabel 4.2. Struktur Tabel Barang

  3. Tabel Gudang
  4. Jenis File     : Master
    Fungsi         : Untuk menyimpan data gudang
    Media          : Hard Disk
    Isi                : kode_gudang + nama_gudang + alamat + telepon
    Primary Key : kode_ gudang

    Tabel 4.3. Struktur Tabel Gudang

  5. Tabel Formula
  6. Jenis File     : Master
    Fungsi         : Untuk menyimpan data formula
    Media          : Hard Disk
    Isi                : id_formula + nama_produk + satuan
    Primary Key : id_formula

    Tabel 4.4. Struktur Tabel Formula

  7. Tabel Detail Formula
  8. Jenis File     : Master
    Fungsi         : Untuk menyimpan detail data formula
    Media          : Hard Disk
    Isi                : detail_formula +id_formula + kode_barang+ nama_barang+ persentase+ satuan
    Foreign Key : id_formula

    Tabel 4.5. Struktur Tabel Detail Formula

  9. Tabel Penerimaan
  10. Jenis File     : Transaksi
    Fungsi         : Untuk menyimpan transaksi penerimaan barang
    Media          : Hard Disk
    Isi                : no_penerimaan + tanggal + kode_gudang+ keterangan + no_po + nama_supplier
    Primary Key : no_penerimaan

    Tabel 4.6. Struktur Tabel Penerimaan

  11. Tabel Detail Penerimaan
  12. Jenis File     : Transaksi
    Fungsi         : Untuk menyimpan detail transaksi penerimaan barang
    Media          : Hard Disk
    Isi                : detail_penerimaan +no_penerimaan + kode_barang + nama_barang + no_batch+ tgl_produksi+ tgl_expired +qty+ satuan + suplier
    Foreign Key : no_penerimaan

    Tabel 4.7. Struktur Tabel Detail Penerimaan

  13. Tabel SPB
  14. Jenis File     : Transaksi
    Fungsi         : Untuk menyimpan transaksi SPB (pengeluaran bahan baku untuk produksi)
    Media          : Hard Disk
    Isi                : no_spb + tanggal+ keterangan + kemasan
    Primary Key : no_spb

    Tabel 4.8. Struktur Tabel SPB

  15. Tabel Detail SPB
  16. Jenis File     : Transaksi
    Fungsi         : Untuk menyimpan detail transaksi SPB (pengeluaran bahan baku untuk produksi)
    Media          : Hard Disk
    Isi                : detail_spb+ no_spb + id_formula + qty
    Foreign Key : no_spb

    Tabel 4.9. Struktur Tabel Detail SPB

  17. Tabel Pemakaian
  18. Jenis File     : Transaksi
    Fungsi         : Untuk menyimpan transaksi pemakaian bahan baku diluar produksi
    Media          : Hard Disk
    Isi                : no_pemakaian + tanggal+ keterangan
    Primary Key : no_pemakaian

    Tabel 4.10. Struktur Tabel Pemakaian

  19. Tabel Detail Pemakaian
  20. Jenis File     : Transaksi
    Fungsi         : Untuk menyimpan detail transaksi pemakaian bahan baku diluar produksi
    Media          : Hard Disk
    Isi                : detail_pemakaian +no_pemakaian + kode_barang + qty
    Foreign Key : no_pemakaian

    Tabel 4.11. Struktur Tabel Detail Pemakaian

  21. Tabel Pindah Gudang
  22. Jenis File     : Transaksi
    Fungsi         : Untuk menyimpan transaksi pindah gudang
    Media          : Hard Disk
    Isi                : no_pindah + tanggal + kode_gudang +kode_barang + nama_barang + keterangan
    Primary Key : no_pindah

    Tabel 4.12. Struktur Tabel Pindah Gudang


Rancangan Prototype

Tahapan ini menggambarakan mengenai rancang bangun sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem.

Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem logistik yang akan dibuat dengan menggunakan Balsamiq Mockups 3.

  1. Prototype Halaman Login Sistem
  2. Gambar 4.9. Prototype Halaman Login Sistem

    Dari gambar 4.9. diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman login dirancang menjadi halaman utama setelah berhasil membuka link url sistem persediaan bahan baku.

  3. Prototype Halaman Home
  4. Gambar 4.10. Prototype Halaman Home Sistem

    Dari gambar 4.10. diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman Home dirancang menjadi halaman setelah berhasil login yang berisikan logo perusahaan, nama user, menu data, menu transaksi, menu laporan dan logout .

  5. Prototype Menu Data
  6. Gambar 4.11. Prototype Menu Datar

  7. Prototype sub Menu User
  8. Gambar 4.12. Prototype sub Menu User

  9. Prototype sub Menu Barang
  10. Gambar 4.13. Prototype sub Menu Barang

  11. Prototype sub Menu Gudang
  12. Gambar 4.14. Prototype sub Menu Gudang

  13. Prototype sub Menu Formula
  14. Gambar 4.15. Prototype sub Menu Formula

  15. Prototype Menu Transaksi
  16. Gambar 4.16. Prototype Menu Transaksi

  17. Prototype sub Menu Penerimaan
  18. Gambar 4.17. Prototype sub Menu Penerimaan

  19. Prototype detail Penerimaan
  20. Gambar 4.18. Prototype Detail Penerimaan

  21. Prototype sub Menu SPB
  22. Gambar 4.19. Prototype sub Menu SPB

  23. Prototype sub Menu detail SPB
  24. Gambar 4.20. Prototype detail SPB

  25. Prototype sub Menu detail barang SPB
  26. Gambar 4.21. Prototype detail barang SPB

  27. Prototype sub Menu Pemakaian Non Produksi
  28. Gambar 4.22. Prototype sub Menu Pemakaian Non Produksi

  29. Prototype sub Menu Pemakaian Non Produksi
  30. Gambar 4.23. Prototype detail Pemakaian Non Produksi

  31. Prototype sub Menu Pindah Gudang
  32. Gambar 4.24. Prototype sub Pindah Gudang

  33. Prototype Menu Laporan
  34. Gambar 4.25. Prototype Menu Laporan

  35. Prototype Sub Menu Laporan Penerimaan
  36. Gambar 4.26. Prototype Sub Menu Laporan Penerimaan

  37. Prototype Sub Menu Laporan SPB
  38. Gambar 4.27. Prototype Sub Menu Laporan SPB

  39. Prototype Sub Menu Laporan Pemakaian Non Produksi
  40. Gambar 4.28. Prototype Sub Menu Laporan Pemakaian Non Produksi

  41. Prototype Sub Menu Laporan Pindah Gudang
  42. Gambar 4.28. Prototype Sub Menu Laporan Pindah Gudang

  43. Prototype Sub Menu Laporan Kartu Stock
  44. Gambar 4.29. Prototype Sub Menu Laporan Kartu Stock

  45. Prototype Sub Menu Laporan Rekapan Stock
  46. Gambar 4.30. Prototype Sub Menu Laporan Rekapan Stock


Tampilan Program

Berikut adalah tampilan dari progam yang sudah dirancang

  1. Tampilan Login
  2. Gambar 4.31. Tampilan Login


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan login user yang akan muncul jika user telah masuk ke dalam browser. Masing-masing user harus mengisi username dan password jika ingin masuk ke dalam sistem.

  3. Tampilan notifikasi jika username dan password salah
  4. Gambar 4.32. Tampilan notifikasi jika username dan passwor salah


    Keterangan :
    Jika user salah mesakukkan username atau password maka akan menampilkan tampilan seperti diatas. Maka user harus melakukan verifikasi username dan password agar bisa masuk kedalam sistem.

  5. Tampilan Halaman utama super admin
  6. Gambar 4.33. Tampilan Halaman Utama Super Admin


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan halaman utama Super admin jika sudah masuk ke dalam sistem. Terdapat beberapa menu di antaranya menu data , Transaksi , Laporan.

  7. Tampilan menu Data
  8. Gambar 4.34. Tampilan menu Data


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan menu Data dimana di dalamnya terdapat sub menu User, Barang, Gudang dan Formula.

  9. Tampilan menu User
  10. Gambar 4.35. Tampilan menu User


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan menu User dimana pada menu tersebut kita bisa menambah , mengedit dan menghapus User atau pemakai aplikasi ini.

  11. Tampilan menu Barang
  12. Gambar 4.36. Tampilan menu Barang


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan menu Barang dimana pada menu tersebut kita bisa menambah , mengedit, print dan menghapus barang.

  13. Tampilan menu Gudang
  14. Gambar 4.37. Tampilan menu Gudang


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan menu Gudang dimana pada menu tersebut kita bisa menambah , mengedit dan menghapus Gudang.

  15. Tampilan menu Formula
  16. Gambar 4.38. Tampilan menu Formula


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan menu Gudang dimana pada menu tersebut kita bisa menambah , mengedit dan menghapus Formula .

  17. Tampilan menu Transaksi
  18. Gambar 4.39. Tampilan menu Transaksi


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan menu Transaksi dimana di dalamnya terdapat sub menu Penerimaan, SPB, Pemakaian Non Produksi dan Pindah gudang.

  19. Tampilan menu Penerimaan
  20. Gambar 4.40. Tampilan menu Penerimaan


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan menu Penerimaan dimana pada menu tersebut kita bisa menambah , mengedit, print dan menghapus transaksi penerimaan .

  21. Tampilan menu SPB
  22. Gambar 4.41. Tampilan menu SPB


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan menu SPB dimana pada menu tersebut kita bisa menambah , mengedit, print dan menghapus transaksi SPB/ pengeluaran bahan baku untuk produksi .

  23. Tampilan menu Laporan
  24. Gambar 4.42. Tampilan menu Laporan


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan menu Laporan dimana di dalamnya terdapat sub menu Laporan Peneriman, SPB, Pemakaian Non Produksi, Pindah Gudang, Stock dan Rekapan Stok.

  25. 13. Tampilan menu Laporan Penerimaan
  26. Gambar 4.43. Tampilan menu Laporan Penerimaan


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan dari menu laporan Penerimaan dimana pada menu tersebut kita bisa melihat laporan penerimaan .

  27. Tampilan menu Laporan SPB
  28. Gambar 4.44. Tampilan menu Laporan SPB


    Keterangan :
    Tampilan diatas merupakan tampilan dari menu laporan SPB dimana pada menu tersebut kita bisa melihat laporan SPB yang telah dibuat.


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu

  1. Processor : Pentium(R) Dual-Core
  2. Monitor : Generic PnP Monitor
  3. Mouse : USB Optical Mouse
  4. Keyboard : PS/2
  5. RAM : 1024 MB
  6. HDD  : 500 GB
  7. Printer  : Laser printer


Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak yang digunakan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Internet Explorer 11
  2. Notepad++
  3. Xampp
  4. SQLyog


Hak Akses

Dalam mengoperasikan dan menjalankan sistem informasi reminder persediaan bahan baku ini dibutuhkan user dan password. Beberapa hak akses yang diberikan kepada user diantaranya meliputi super admin (sepervisor) dan staff gudang. Super admin dapat mengakses semua halaman dan menu yang ada pada sistem ini mulai dari data, transaksi sampai laporan. Sedangkan admin gudang hanya bisa mengakses halaman dan menu pada transaksi serta laporan.

Testing

Pengujian pada sistem informasi reminder persediaan bahan baku ini menggunakan metode black box testing. Metode black box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program sehingga dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dengan menggunakan metode black box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut merupakan tabel 4.13 yang berisikan 11 (sebelas) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode black box testing meliputi :

Tabel 4.13. Black Box Testing


  1. Login

  2. Pengujian login pada sistem dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    1. Login menggunakan username & password yang tidak terdaftar sebagai user
    2. Tabel 4.14. Pengujian Login Skenario 1

    3. Login Tanpa memasukkan User dan Password
    4. Tabel 4.15. Pengujian Login Skenario 2

    5. Login menggunakan username & password yang terdaftar sebagai user
    6. Tabel 4.16. Pengujian Login Skenario 3

  3. User

  4. Pengujian menu User pada sistem dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    1. Menambah user dengan tanpa mengisi form
    2. Tabel 4.17. Pengujian Menu User Skenario 1

    3. Menambah user dengan mengisi mengisi semua form
    4. Tabel 4.18 Pengujian Menu User Skenario 2

  5. Barang

  6. Pengujian menu Barang pada sistem dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    1. Menambah barang dengan tanpa mengisi form
    2. Tabel 4.19. Pengujian Menu Barang Skenario 1

    3. Menambah barang dengan mengisi semua form
    4. Tabel 4.20. Pengujian Menu Barang Skenario 2

  7. Gudang

  8. Pengujian menu Gudang pada sistem dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    1. Menambah Gudang dengan tanpa mengisi form
    2. Tabel 4.21. Pengujian Menu Gudang Skenario 1

    3. Menambah Gudang dengan mengisi semua form
    4. Tabel 4.22. Pengujian Menu Gudang Skenario 2

  9. Formula

  10. Pengujian menu Formula pada sistem dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    1. Menambah Formula dengan tanpa mengisi form
    2. Tabel 4.23. Pengujian Menu Formula Skenario 1

    3. Menambah Formula dengan mengisi semua form
    4. Tabel 4.24. Pengujian Menu Formula Skenario 2

  11. Penerimaan

  12. Pengujian menu Penerimaan pada sistem dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    1. Menambah Penerimaan dengan tanpa mengisi form
    2. Tabel 4.25. Pengujian Menu Penerimaan Skenario 1

    3. Menambah Penerimaan dengan mengisi semua form
    4. Tabel 4.26. Pengujian Menu Penerimaan Skenario 2

  13. SPB

  14. Pengujian menu SPB pada sistem dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    1. Menambah SPB dengan tanpa mengisi form
    2. Tabel 4.27. Pengujian Menu SPB Skenario 1

    3. Menambah SPB dengan mengisi semua form
    4. Tabel 4.28. Pengujian Menu SPB Skenario 2

  15. Pemakaian Non Produksi

  16. Pengujian menu Pemakaian Non Produksi pada sistem dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    1. Menambah Pemakaian Non Produksi dengan tanpa mengisi form
    2. Tabel 4.29. Pengujian Menu Pemakaian Non Produksi Skenario 1

    3. Menambah Pemakaian Non Produksi dengan mengisi semua form
    4. Tabel 4.30. Pengujian Menu Pemakaian Non Produksi Skenario 2

  17. Pindah Gudang

  18. Pengujian menu Pindah Gudang pada sistem dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    1. Menambah Pindah Gudang dengan tanpa mengisi form
    2. Tabel 4.31. Pengujian Menu Pindah Gudang Skenario 1

    3. Menambah Pindah Gudang dengan mengisi semua form
    4. Tabel 4.32. Pengujian Menu Pindah Gudang Skenario 2

  19. Laporan Penerimaan

  20. Pengujian menu Laporan Penerimaan pada sistem dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    1. User tidak mengisi field tanggal pada form laporan penerimaan
    2. Tabel 4.33. Pengujian Menu Laporan Penerimaan Skenario 1

    3. User mengisi form Laporan Penerimaan dengan mengisi field tanggal mulai dan sampai tanggal
    4. Tabel 4.34. Pengujian Menu Laporan Penerimaan Skenario 2

  21. Laporan SPB

  22. Pengujian menu Laporan SPB pada sistem dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

    1. User tidak tidak mengisi field tanggal pada form laporan SPB
    2. Tabel 4.35. Pengujian Menu Laporan SPB Skenario 1

    3. User mengisi form Laporan SPB dengan mengisi field tanggal mulai dan sampai tanggal
    4. Tabel 4.36. Pengujian Menu Laporan SPB Skenario 2

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika saat mengisi form data tidak lenngkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat mengisi form data yang tidak lengkap atau salah mengisi form data, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Implementasi

Schedule

Schedule merupakan jadwal rencana yang menggambarkan segala sesuatu mengenai aktivitas dan rencana-rencana pembuatan sistem yang dibutuhkan untuk sistem yang akan diimplementasikan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari schedule yang dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.37 Time Schedule

Estimasi Biaya

Selama menjalani penelitian ini diperlukan sejumlah biaya yang diperlukan dalam administrasi. Adapun biaya tersebut terlampir pada tabel 4.38 dibawah ini :

div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">

Tabel 4.38 Estimasi Biaya

</div>

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada sistem informasi reminder persediaan bahan baku pada PT MERO Sekawan Jaya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem informasi persediaan bahan baku yang berjalan pada PT MERO Sekawan Jaya masih semi manual dan belum menerapkan sistem reminder, sehingga sering terjadinya keterlambatan kedatangan bahan baku yang mengakibatkan terhambatnya proses produksi.
  2. Beberapa kendala yang terjadi pada sistem informasi persediaan bahan baku pada PT MERO Sekawan Jaya diantaranya:
    1. Belum ada sistem reminder pada sistem persediaan bahan baku.
    2. Pencatatan stock bahan baku dengan kartu stock kertas dan ms.excel.
    3. Lamanya proses kedatangan bahan baku.
    4. Bahan baku untuk produksi sering terlambat datang.
  3. Untuk mengatasi kendala tersebut maka diperlukan suatu aplikasi yeng dapat memberikan peringatan atau notifikasi ketika ada bahan baku yang sudah menipis sehingga bahan baku tersebut segera dipesan ke supplier .

Saran

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh PT.MERO Sekawan Jaya, maka peneliti dapat menyarankan alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan sebuah sistem informasi reminder persediaan bahan baku yang berbasis web dengan harapan dapat membantu petugas dalam penginputan dan bisa mengurangi kesalahan atau kendala yang terjadi serta memudahkan dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi reminder tersebut hendaknya :

  1. Dapat menampilkan peringatan apabila stock bahan baku di gudang sudah menipis.
  2. Dapat menampilkan laporan dan dicetak dalam microsoft excel maupun pdf untuk data penerimaan dan pengeluaran material dari hasil inputan sehingga petugas tidak perlu membuat rekapan lagi dalam pembuatan laporan.
  3. Sistem berbasis web yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi.
  4. Dapat menambahkan data baru ataupun mengubah data, sehingga sistem tersebut dapat segera diperbaiki jika ada kesalahan dalam penginputan .


DAFTAR PUSTAKA

  1. Subhan, Mohamad. 2012 Analisa Perancangan Sistem. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.
  2. Satzinger dkk. 2012. System Analysis and Design with the Unified Process. USA: Course Technology, Cengage Learning.
  3. sugianto. 2013.Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
  4. Koo, Yoori. 2016. The Role of Designers in Intergatting Societal Value in The Product and Service Development Processes, Korea: Hongik University, Seoul Republic of Korea. International Jurnal of Design Vol. 10 No.2.
  5. Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  6. Nasarudin, Djafar. Imran, Samsie.Indra. 2013. "Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makasar". Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 6 No. 2, Januari 2013: 224-239.
  7. 7,0 7,1 7,2 Rusdiana, A dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  8. 8,0 8,1 Mantala, Ronny dkk.2015. Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Bahan Praktik Dan Tools Pada Ruang Training Aids Dan Tools Store Prodi Alat Berat Menggunakan Java Dan MySQL. Politeknik Negeri Banjarmasin: Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1 : 56-60.
  9. 9,0 9,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  11. 11,0 11,1 Djahir, yulia dan dewi pratita. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  12. Iyamu, Tiko, Tefo Sekgweleo. 2013. “Information Systems and Actor-Network Theory Analysis”. International Journal of Actor-Network Theory and Technological Innovation Vol. 5, No. 3.
  13. Sterman, J.D. and Dogan, G. (2015), “I’m not hoarding, I’m just stocking up before the hoarders get here”: behavioral causes of phantom ordering in supply chains”, Journal of Operations Management, Vol. 39 No. 40, pp. 6-22.
  14. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi. Vol.9, No.1.
  15. 15,0 15,1 Rosyidhana, Akbar. 2014. Sistem Informasi Inventori Dan Penjualan Berbasis Web Di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten. Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol.1, No.3 : 20-29.
  17. Salam , Asif dkk. 2015." Retail supply chain service levels: the role of inventory storage". Journal of Enterprise Information Management Vol. 29 No. 6, 2016 pp. 887-902.© Emerald Group Publishing Limited
  18. Haryanta, Agustinus, dkk. 2017. "Perancangan Sistem Informasi Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri".STMIK Bina Sarana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBALISSN : 2088 – 1762 Vol.7 No.1
  19. Abdilah, Junaedi. 2017. "Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Makanan Ternak Pada Bagian Gudang Di KSU Tandangsari Sumedang". Bandung: Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan JRAK. Vol5,No1,2017,pp79-99
  20. Herawati, Herlin dan Dewi Mulyani.2016. "Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi Terhadap Kualitas Produk Pada UD. Tahu Rosydi Puspan Maron Probolinggo". Universitas Panca Marga Probolinggo: Prosiding Seminar Nasional. ISBN 978-602-60569-2-4.
  21. Waspodo, Bayu dkk. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi Vol.8 No.2-Oktober 2015. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  22. Hompu, Ummi Hidayah La, dkk. 2016. Multimedia Pembelajaran Interaktif Makhraj Huruf Hijaiah, Wudu Dan Salat Menggunakan Adobe Flash CS6 Berbasis Android. ISSN: 2502-8928. Jurnal semanTIK Vol.2 No.2-Jul-Des 2016. Kendari: Universitas Halu Oleo.
  23. 23,0 23,1 23,2 23,3 Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  24. Bhute, Avinash. N dan B B Meshram. 2013. System Analysis And Design For Multimedia Retrieval Systems. International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA). Mumbai: VJTI Matunga. Vol.5 No.6, Desember 2013.
  25. Murad, Dina Fitria dkk. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada HIMPAUDI Kota Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  26. 26,0 26,1 Syukron, dkk. 2015. Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong. Jurnal Bianglala Informatika. Vol.3, No.1.
  27. kusuma, Abdi Pandu dan Tedhi Widodo. 2016. Rancang Bangun Sistem Pendataan Nilai Akademik Siswa Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL Di SMA Islam Hasanuddin Kesamben. ISSN: 1978-5232. Jurnal Antivirus Vol.10 No.1-Mei 2016. Blitar: Universitas Islam Blitar.
  28. Ariyani, Wiga, Djoko Hanantjo dan Bambang Eka Purnama. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 No.5
  29. 29,0 29,1 29,2 Wibowo, Aan Tri. 2013. Pembuatan Aplikasi E-Commerce Pusat Oleh-Oleh Khas Pacitan Pada Toko Sari Rasa Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS). Vol.2, No.4.
  30. Susila, Candra Budi dan Ramadhian Agus Triyono. 2015. Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan. Journal Speed–Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol.7, No.3.
  31. 31,0 31,1 Anggaeni, Puspita Aritias dan Bambang Sujatmiko. 2013. Sistem Informasi Tugas Akhir Berbasis Web (Studi Kasus D3 Manajemen Informatika Te Ft UNESA). Jurnal Manajemen Informatika. Vol.2, No.2 : 37-45.
  32. 32,0 32,1 Warsito, Ary Budi, dkk. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: CCIT Journal. Vol.8, No.2.
  33. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
  34. Sudaryono, dkk. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scoffolding (Studi Kasus CV Pesona Alam Scoffolding). ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  35. Koshti, Megha. Sanjay Ganorkar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753.
  36. Desai, Prashant Ramchandra.2016. A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol. 4 Issue 7 E-ISSN: 2347-2693.
  37. Suprayitno dan Uli Indah Wardati. 2012. Pembangunan Sistem Stok Barang Dan Penjualan Pada Toko Sero Elektronik. IJCSS-Indonesian Jurnal on Computer Science Speed. Vol.9, No.3.
  38. Sunarya, Sefty. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Point Of Sales dengan Menggunakan Metode Experimental Semu (Studi Kasus : Fan Jai Nugget). Tugas Akhir. Bandung: Universitas Widyatama.
  39. Rahman, fauzi dan Santoso. 2015. Aplikasi Pemesanan Undangan Online. Jurnal Sains dan Informatika Volume 1, Nomor 2, Nopember 2015
  40. Bulla, Chetan dkk. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC) Vol. 7 Issue No. 6.
  41. 41,0 41,1 Mustaqbal, M Sidi,dkk. 2015. Pengujian Aplikasi menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I, No 3.
  42. Rini, Puput Puspito, dkk. 2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global). JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol.6 No.1
  43. 43,0 43,1 43,2 Wisdaningrum, Oktavima. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam lingkungan internal perusahaan. Banyuwangi: Universitas 17 Agustus 1945.
  44. Sulaksono, Juli, dkk. 2014. Perencanaan Strategis Sistem Informasi di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Kediri : STMIK AMIKOM Yogyakarta
  45. Dewi, Zara Rizq Azzindani Trisna, dkk. 2015. Dashboard Executive Information System Pada Banjar Berbasis Web. JOSINFO-Jurnal Online Sistem Informasi. Vol.1, No.1.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Contributors

Rahmadi