SI1411477629

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN

PENJUALAN PADA KOPERASI PPDK LAPAS

PEREMPUAN KLAS IIA TANGERANG

SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1411477629

NAMA : NOVIANTI ASTUTI


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN

PENJUALAN PADA KOPERASI PPDK LAPAS

PEREMPUAN KLAS IIA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1411477629
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN

PENJUALAN PADA KOPERASI PPDK LAPAS

PEREMPUAN KLAS IIA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411477629
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 03009
   
NID : 15001




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN

PENJUALAN PADA KOPERASI PPDK LAPAS

PEREMPUAN KLAS IIA TANGERANG



Dibuat Oleh :

NIM
: 1411477629
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, ___________ 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN

PENJUALAN PADA KOPERASI PPDK LAPAS

PEREMPUAN KLAS IIA TANGERANG


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1411477629
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata penyataan diatas tidak benar.



Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM. 1411477629

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRACT

Cooperatives are business organizations owned and operated by the individual for the common interest. Cooperatives bases its activities on the principle of people's economic movement based on the principle of kinship. Cooperative PPDK Class IIa Tangerang Women's Prison is one of them. Cooperatives mememiliki several business units. One business that has an important contribution is a business unit of shops engaged in the purchase and sale of goods. This business unit should be supported by a computerized system that will facilitate transactions - transactions that occur daily. Thus the necessary analysis in advance so that it will find obstacles and problems that are often encountered.

Keywords : Analysis, Information Systems, Cooperative Purchasing, Sales.




ABSTRAKSI

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi PPDK Lapas Wanita Klas IIa Tangerang adalah salah satunya. Koperasi yang mememiliki beberapa unit usaha. Salah usaha yang memiliki konstribusi penting adalah unit usaha pertokoan yang bergerak dibidang pembelian dan penjualan barang. Unit usaha ini perlu didukung oleh sistem yang terkomputerisasi sehingga akan mempermudah transaksi - transaksi yang terjadi sehari-hari. Maka dari itu diperlukan analisa terlebih dahulu sehingga akan ditemukan kendala-kendala dan masalah yang sering dihadapi.

Kata Kunci: Analisa, Sistem Informasi, Koperasi, Pembelian, Penjualan.




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan atas ke-Hadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuat langkah serta melimpahkan segaka rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Kuliah Kerja Praktek penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. serta Bapak Suwarto, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Orang Tua serta keluarga yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
  7. Teman–teman yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang,23 Januari 2018
(Novianti Astuti)
NIM. 1411477629





Daftar isi



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

SIMBOL FLOWCHART



DAFTAR TABEL


Tabel 3.1. Analisa SWOT

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan

Tabel 4.2. Struktur Tabel user

Tabel 4.3. Struktur Tabel anggota

Tabel 4.4. Struktur Tabel kategori

Tabel 4.5. Struktur Tabel barang

Tabel 4.6. Struktur Tabel pembelian

Tabel 4.7. Struktur Tabel pembelian_sem

Tabel 4.8. Struktur Tabel transaksi_pembelian

Tabel 4.9. Struktur Tabel penjualan

Tabel 4.10. Struktur Tabel penjualan_sem

Tabel 4.11. Struktur Tabel transaksi_penjualan

Tabel 4.12. Struktur Tabel shu_anggota

Tabel 4.13. Struktur Tabel shu_koperasi

Tabel 4.14. Pengujian Black Box

Tabel 4.15. Akurasi Sistem

Tabel 4.15. Pengolahan Jadwal (schedule) Implementasi

Tabel 4.16. Pengolahan Jadwal (schedule) Penerapan

Tabel 4.18. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1. Struktur Organisasi Koperasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Penjualan Sistem Berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram Pembelian Sistem Berjalan

Gambar 3.5. Activity Diagram Laporan Sistem Berjalan

Gambar 3.6. Sequence Diagram Sistem Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Pengurus

Gambar 4.3. Activity Diagram Kasir

Gambar 4.4. Sequence Diagram Pengurus yang Diusulkan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Kasir yang Diusulkan

Gambar 4.6. Class Diagram

Gambar 4.7. Rancangan Program

Gambar 4.8. Prototype Tampilan Login

Gambar 4.9. Prototype Tampilan Home

Gambar 4.10. Prototype Tampilan Input User

Gambar 4.11. Prototype Tampilan Input Barang

Gambar 4.12. Prototype Tampilan Input Anggota

Gambar 4.13. Prototype Tampilan Data User

Gambar 4.14. Prototype Tampilan Data Barang

Gambar 4.15. Prototype Tampilan Data Anggota

Gambar 4.16. Prototype Tampilan Transaksi Pembelian

Gambar 4.17. Prototype Tampilan Transaksi Penjualan

Gambar 4.18. Prototype Tampilan Data Transaksi Pembelian

Gambar 4.19. Prototype Tampilan Data Transaksi Penjualan

Gambar 4.20. Prototype Tampilan Laporan Data User

Gambar 4.21. Prototype Tampilan Laporan Data Barang

Gambar 4.22. Prototype Tampilan Laporan Data Anggota

Gambar 4.23. Prototype Tampilan Data Transaksi Pembelian

Gambar 4.24. Prototype Tampilan Laporan Data Transaksi Penjualan

Gambar 4.25. Prototype Tampilan Laporan SHU Anggota

Gambar 4.26. Prototype Tampilan Laporan SHU Koperasi

Gambar 4.27. Prototype Tampilan Backup Database

Gambar 4.28. Prototype Tampilan Restore Database




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini, peranan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam setiap kegiatan pada sebuah koperasi terutama pada bidang-bidang usaha yang dijalankan oleh koperasi tersebut. Teknologi informasi dan komputer yang semakin berkembang pesat mempermudah dalam mengolah data menjadi lebih cepat, akurat, dapat otomatis menyimpan, memproses dan menghasilkan informasi sesuai. Saat ini sistem informasi yang terkomputerisasi menjadi kebutuhan utama bagi berbagai instansi maupun koperasi dalam mengolah berbagai data. Hal ini dikarenakan sistem yang sudah terkomputerisasi memiliki banyak keunggulan dan kemudahan dibandingkan dengan sistem yang masih manual.

Salah satu koperasi yang memerlukan pengelolaan informasi dan data dalam bidang usaha adalah Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIA Tangerang. Aktifitas usaha yang meliputi aktifitas penjualan dan pembelian dalam suatu bidang usaha adalah salah satu penentu adanya kegiatan kopersi yang sehat. Kegiatan penjualan dan pembelian tentunya terdapat sebuah sistem yang membantu dalam berjalannya transaksi jual beli, pencatatan pembelian bulanan, laporan keuangan, laporan stock barang, dan menyajikan informasi yang berkenaan dengan penjualan dan pembelian. Sistem tersebut mencakup aktifitas yang digunakan dalam penjualan dan pembelian yang memudahkan dalam hal pencatatan transaksi yang terjadi sampai kepada pembuatan laporan yang ada dalam sebuah sistem informasi koperasi pada bidang pertokoan.

Dalam kondisi yang sebenarnya, kegiatan penjualan dan pembelian sekarang sangat kurang maksimal dalam segala transaksi. Sulitnya membuat laporan ketersedian barang, dikarenakan sistem manual yang ada di Koperasi ini dan masih berupa data, dan tidak adanya sistem komputerisasi. Untuk mempermudah proses jual beli dan akutnya data stok barang, maka dibutuhkan sebuah sistem. Kegiatan transaksi jual beli akan efektif jika terdapat sebuah sistem yang juga akan sangat membantu dalam berjalannya pencatatan, pembelian barang bulanan, laporan keuangan, laporan stock barang dan menyajikan informasi yang berkenaan dengan penjualan dan pembelian. Sistem tersebut mencakup aktifitas yang dapat digunakan dalam proses penjualan dan pembelian yang memudahkan dalam hal pencatatan transaksi yang terjadi sampai kepada pembuatan laporan yang ada dalam sebuah koperasi.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis bermaksud untuk membuat laporan Skripsi, dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN PADA KOPERASI PEGAWAI PENGAYOMAN DEPARTEMEN KEHAKIMAN LAPAS PEREMPUAN KLAS IIA TANGERANG”.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan beberapa masalah. Yaitu :

  1. Bagaimanakah proses sistem pemasukan dan pengeluaran barang yang saat ini sedang berjalan pada Koperasi Pegawai Pengayoman Departemen Kehakiman Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang?

  2. Bagaimana sistem penyimpanan data stok barang yang ada saat ini pada Koperasi Pegawai Pengayoman Departemen Kehakiman Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang?

  3. Bagaimanakah perancangan sistem penjualan dan pembelian untuk bidang usaha pertokoan Koperasi Pegawai Pengayoman Departemen Kehakiman Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang?

  4. Bagaimana tingkat kelayakan sistem informasi penjualan dan pembelian bidang usaha pertokoan Koperasi Pegawai Pengayoman Departemen Kehakiman Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang?


Ruang Lingkup

Ruang lingkup dibutuhkan untuk mempermudah penulisan laporan skripsi agar lebih terarah dan berjalan dengan baik. Maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas adalah mencakup penjualan dan pembelian barang serta sistem yang seharusnya berjalan di usaha pertokoan pada Koperasi Pegawai Pengayoman Departemen Kehakiman Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang.


Tujuan dan Manfaat

Tujuan

1. Tujuan Operasional

Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dari sistem yang sedang berjalan saat ini serta dapat mengidentifikasi kelemahan sistem pembelian dan penjualan di bidang usaha pada Koperasi Pegawai Pengayoman Departemen Kehakiman Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang.

2. Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu untuk dapat mengatasi sistem lama yang masih terbilang manual dan kurang akurat pada Koperasi Pegawai Pengayoman Departemen Kehakiman Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang.

3. Tujuan Individual

Tujuan individual yaitu sebagai pelengkap kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh akademik sebagai syarat kelulusan. Koperasi Pegawai Pengayoman Departemen Kehakiman Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang.


Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Dapat teridentifikasi kendala dan permasalahan pada sistem yang sudah ada pada sebuah koperasi terutama pada bidang usaha pertokoan.

  2. Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu dalam mengelola data-data pembelian.

  3. Memudahkan dalam transaksi penjualan dan pembelian maupun laporan-laporan bulanan.

  4. Adanya kinerja yang terkontrol dari pengurus maupun pengawas terhadap karyawan ataupun konsumen agar meminimalkan tindakan kecurangan serta proses transaksi yang lambat.

  5. Mengembangkan kreatifitas penulis khususnya dan pembaca pada umumnya terutama dalam menganalisa sistem koperasi.

  6. Memberi pengetahuan bagi penulis tentang bagaimana sistem pembayaran yang baik dalam bisnis.

  7. Memperluas wawasan penulis serta memberikan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah di dapat.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data primer dan data sekunder yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi ini. Data primer didapatkan dari teknik observasi langsung ke tempat penelitian serta melakukan wawancara dengan stackholder, sedangkan data sekunder didapatkan dari studi pustaka. Inilah beberapa metode yang digunakan oleh penulis, yaitu:

1. Observasi

Melakukan analisa masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bidang-bidang yang berhubungan dengan sistem informasi penjualan dan pembelian, baik berupa catatan-catatan, maupun laporan.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan-keterangan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan bahan penelitian penulis, dan tentunya untuk mencari kelengkapan suatu data yang akan dibuat menjadi sebuah laporan yang benar dan akurat. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan Bapak Suhartono selaku ketua pengurus dan Ibu Neneng Komalasari selaku karyawan pertokoan pada Koperasi Pegawai Pengayoman Departemen Kehakiman Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang.

3. Studi Pustaka

Metode studi pustaka, dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan yaitu dengan membacadan mempelajari beberapa sumber melalui media cetak maupun media massa. Dengan metode ini, penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal dan juga karya ilmiah yang terkait dengan topik penelitian sebagai refensi Skripsi ini dan juga untuk membantu menulis dalam menyususn sebuah laporan.

Metode Analisa dan Testing

Pada metode analisa dan testing ini, metode yang digunakan yaitu blackbox testing. Blackbox testing adalah metode pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Sebagai contoh apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.


Metode Perancangan

Dalam perancangan ini menggunakan metode flowchart atau bagan alir untuk menggambarkan tahap-tahap penyelesaian masalah (prosedur) beserta aliran data dengan simbol-simbol yang mudah dipahami.

Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman pengguna terhadap informasi, dan desain sebuah flowchart memiliki keringkasan jelas dan logis.


Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada metode ini hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem ayau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.


Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai susunan penulisan laporan Skripsi ini, penulis akan membagi ke dalam lima bab seperti dibawah ini :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah pada instansi terkait, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum tentang Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang, visi dan misi, struktur organisasi serta tugas dan wewenang instansi, tata laksana sistem, rancangan prosedur, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, serta user requirement.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini menjabarkan tentang rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart, rancangan program, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi, dan etimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan perancangan Sistem Informasi Penjualan dan pembelian, saran yang dapat dilakukan di masa mendatang untuk menghasilkan sistem yang akurat dan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN




BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

a. Definisi Sistem

Sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem. Komponen dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, namun saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan. Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut para ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Jogiyanto (2005:7) bahwa “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang memiliki hubungan erat satu dengan yang lain, yang memiliki fungsi bersama-sama dalam mencapai tujuan”.

Menurut Tata Sutabri (2004:6) bahwa “Sistem adalah kelompok yang menekankan pada prosedur dan elemen atau kelompoknya”.


b. Karakteristik Sistem

Sistem memiliki beberapa karakteristik tertentu, yaitu sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat sistem yang dapat menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga dapat mempengaruhi proses sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem memungkinkan suatu sistem sebagai satu kesatuan.

3. Subsistem

Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas maupun berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasaran yang diinginkan.

4. Lingkungan Luar Sistem

Bentuk apapun yang berada di luar batasan sistem atau ruang lingkup yang dapat mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem ini. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dapat diatasi.

5. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain yang disebut dengan penghubungan sisten. Penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Dengan demikian terjadi integrasi yang membentuk satu kesatuan.

6. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem.

7. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

8. Pengolahan Sistem (Processing)

Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem (Object)

Suatu sistem pasti memiliki tujuan. Jika suatu sistem tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna sama sekali. Suatu sistem dikatakan berhasil jika dapat mencapai tujuan.


c. Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4), bahwa Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya :

1. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Probabilistic system adalah suatu sistem yang kondisinya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur tak tentu.

2. Sistem Abstrak (Abstract System)

Abstract system adalah sistem yang berupa pemikiran yang tidak tampak secara fisik.

3. Sistem Fisik (Physichal System)

Physichal system adalah sistem yang ada tampak secara fisik.

4. Sistem Tertentu (Deterministic System)

Deterministic system adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dilihat dengan pasti sehingga bentuk keluarannya dapat diprediksikan.

5. Sistem Tertutup (Closed System)

Closed system adalah sistem yang tidak bertukar apapun baik materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi bahkan tidak dipengaruhi dengan lingkungan.

6. Sistem Terbuka (Open System)

Open system adalah sistem yang sangat berhubungan erat dengan lingkungan serta dipengaruhi oleh lingkungan.


Konsep Dasar Informasi

a. Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:3)[1], “Data adalah fakta dari sesuatu informasi yang berasal dari kenyataan, dimana informasi tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Dan data dapat berupa angka, huruf, serta simbol-simbol khusus.”

Menurut Situmorang (2010:1), “Data adalah things known or assumed, yang memiliki arti, data merupakan sesuatu yang dapat diketahui ataupun sesuatu yang dianggap.”

Menurut Hardcastle, E (2011) dalam Al-Mamary, dkk dalam American Journal of Software Engineering, 2014, Vol. 2, No. 2 (22:25)[2], Data is a raw fact and can take the form of a number or statement such as a date or a measurement. Information is generated through the transformation of data.

Dari pendapat-pendapat yang dikemukakan diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari sesuatu kejadian atau aktifitas yang dicatat, diklasifikasikan, dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suara yang belum dapat dimengerti, sehingga perlu adanya pengelolahan.

1. Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5)[3] data dapat dibentuk menjadi lima, antara lain sebagai berikut :

1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara indivisual, misalnya artiket, majalah, dan lain-lain.

2. Data yang terformat adalah suatu data dengan memiliki format tertentu, seperti data tanggal, jam, dan nilai mata uang.

3. Citra atau image adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara, misalnya suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

4. Audio adalah data dalam bentuk suara, misalnya instrument musik, suara-suara dan lain-lain.

2. Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6)[3] “Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber. Sumber data digolongkan menjadi sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.”

1. Data internal. Sumber dari data internal adalah orang yang merupakan produk layanan, serta proses. Data internal biasanya disimpan dalam basis data sebuah perusahaan dan biasanya dapat diakses dengan mudah.

2. Data personal. Sumber dari data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi juga mencakup konsep, pemikiran, serta opini.

3. Data eksternal. Sumber dari data eksternal dimulai dari basis data komersial, serta satelit. Data ini dapat tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya.

3. Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6)[3] “Hirarki data dapat dikelompokkan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

1. Elemen data merupakan satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi beberapa unit lain yang dapat bermakna. Istilah yang dikenal dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom item, serta atribut.

2. Record merupakan gabungan dari sejumlah elemen data yang memiliki kaitan tertentu. Istilah yang dikenal dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

3. File merupakan kumpulan record sejenis yang memiliki panjang atribut sama, namun memiliki isi yang berbeda. Istilah yang dikenal dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, serta relasi.”


b. Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[1], “Informasi adalah sekumpulan fakta yang memiliki nilai.”

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[3], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih bernilai.”

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang memiliki nilai bagi penerima informasi, serta dapat menjadi suatu yang dapat mendukung pengambilan keputusan.

Menurut Akhmad Rindo dan Berliana Kusuma Riasti dalam jurnal Penelitian Engineering dan Edukasi. Journal Speed. Vol. 3 nomor 2 Tahun 2011[4], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya.”


c. Jenis – Jenis Informasi

Menurut Yakub (2012:15)[3], “Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis-jenis informasi. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi, antara lain :

1) Informasi manajerial, yaitu informasi yang termasuk informasi strategis, biasanya digunakan untuk tingkat manajerial atas, informasi taktis, biasanya digunakan untuk tingkat manajerial menengah, dan informasi operasional, biasanya digunakan untuk tingkat manajerial bawah.

2) Sumber informasi, dibagi menjadi informasi internal dan informasi eksternal. Informasi internal merupakan informasi yang menggambarkan keadaan seperti profile, sedangkan informasi eksternal merupakan informasi yang menggambarkan adanya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak dipergunakan oleh tingkat manajerial atas untuk kegiatan-kegiatan.

3) Informasi rutinitas, terbagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin biasa digunakan secara periodik dan terjadwal, serta digunakan untuk menanggulangi permasalahan rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan jika menanggulangi masalah-masalah khusus.

4). Informasi fisik, dapat diartikan sebagai susunan yang terdiri dari beberapa perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama akan saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi adalah suatu proses berurutan yang dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.”


Konsep Dasar Sistem Informasi

a. Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:38), bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang didalamnya terdapat pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial ditingkat manapun, dengan kegiatan-kegiatan strategi suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak-pihak tertentu.”

Menurut O’brian dalam Yakub (2012:17)[3], bahwa “sistem informasi (information system), yang termasuk perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, kemudian sumber daya data yang akan mengumpulkan, mengubah, serta menyebarkan informasi didalam organisasi.”

Tan Kwang En dan Francisca Adelyna Suryandi dalam jurnal Universitas Kristen Maratha. Akurat Jurnal Ilmiah. Vol. 2 nomor 6 Tahun 2011[5] mengatakan bahwa “sistem informasi relevan dengan tujuan pelaporan yang mencakup system akuntansi, terdiri dari metode dan catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi entitas dan untuk menyelenggarakan akuntabilitas terhadap aktiva, utang, ekuitas yang bersangkutan.”

Ika Nur Indah dalam Indonesian Jurnal on Computer Science. Speed (IJSS). Vol. 10 nomor 2 Tahun 2013[6] mengatakan bahwa “sistem informasi secara umum adalah merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.”

b. Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20)[3], “sistem informasi merupakan suatu urutan yang terdiri dari beberapa komponen serta elemen. Komponen sistem informasi dapat disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari beberapa blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block).

1) Blok masukan (input block), input atau masukan data yang masuk ke dalam sebuah sistem informasi, serta adanya metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan tersebut.

2) Blok model (model block), blok ini terdiri dari beberapa kombinasi prosedur logika dan model matematik yang nantinya akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

3) Blok keluaran (output block), produk yang terdapat pada sistem informasi berupa keluaran yang merupakan informasi yang memiliki kualitas serta memiliki dokumentasi yang sangat berguna untuk semua tingkatan manajerial serta semua pemakai sistem.

4) Blok teknologi (technology block), blok teknologi biasanya digunakan untuk menerima input atau masukan untuk menyimpan serta mengakses data, kemudian menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sebuah sistem secara keseluruhan. Terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5) Blok basis data (database block), basis data merupakan suatu kumpulan dari data yang terhubungan satu dengan yang lainnya, yang tersimpan di perangkat keras komputer kemudian digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.”


Konsep Dasar Perancangan Sistem Informasi

Sebelum membahas tentang perancangan system informasi, ada baiknya jika membahas tentang tahap – tahap analisa sistem.

Systems Analysis and Design, Step-by-step process for developing high-quality information systems: Plan, develop, and maintain information systems, also manages IT projects, including tasks, resources, schedules, and costs, conducts meetings, delivers presentations, and writes memos, reports, and documentation. (Harry J. Rosenblatt. (2014)[7]. Systems Analysis and Design, 10th Edition, International Edition. Course Technology, Cengage Learning).

Menurut Yakub (2012:30)[3], bahwa “teknologi informasi dan sistem informasi dapat dibentuk dan direncanakan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sebuah organisasi atau perusahaan. Untuk merencanakan teknologi informasi dan sistem informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dimulai dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut:

a. Ide, untuk mengetahui adanya perubahan sistem dalam perusahaan terhadap perkembangan teknologi informasi.

b. Desain, untuk merancang arsitektur teknologi informasi serta mengetahui cara mengatasinya.

c. Pelaksanaan, menerapkan desain teknologi informasi terhadap sistem informasi yang dibutuhkan.

d. Kontrol, untuk memeriksa tingkatan pelaksanaan yang akan dijalankan sesuai dengan desain sebelumnya.

e. Evaluasi, untuk memeriksa pembahasan yang terjadi sesuai dengan tujuan awal.

f. Tindak lanjut, untuk melaksanakan perubahan-perubahan yang terjadi, sesuai dengan evaluasi terhadap sistem yang baru.”



Teori Khusus

Koperasi menurut Zainal Arifin dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Vol. 5 no. 2 Tahun 2010[8], “Koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Koperasi harus betul-betul mengabdi kepada keuntungan perseorangan.”

Konsep Dasar Pembelian

Menurut Mulyadi (2008:316), “pembelian merupakan suatu rangkaian tindakan untuk mendapatkan barang dan jasa dapat melalui penukaran, dengan maksud tertentu untuk digunakan sendiri atau diperjualbelikan kembali.”

A payment is the transfer of wealth from one party (such as a person or company) to another. A payment is usually made in exchange for the provision of goods, services or both, or to fulfill a legal obligation. (Behrooz Mashreghi, An Analysis of the Factors Influencing Success of Bank-issued Micropayment Systems in Iran, 2011, 12)[9].

Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa pembelian adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan serta pengadaan barang maupun jasa yang akan dibutuhkan organisasi atau perusahaan dalam menjalankan usahanya yang dimulai dari pemilihan sumber sampai dengan memperoleh barang.


Konsep Dasar Penjualan

a. Definisi Penjualan

Menurut Basu Swastha Dharmesta (1979:1)[10], “Menjual adalah ilmu serta seni yang mempengaruhi pribadi seseorang dan dilakukan oleh penjual untuk dapat mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya.”

Definisi penjualan menurut Soemarso dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, “penjualan adalah penjualan berupa barang dagang oleh organisasi maupun perusahaan, penjualan tersebut dapat dilakukan secara kredit dan tunai.” (2009:164)

Definisi lain mengenai penjualan menurut Kotler adalah “penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli serta kebutuhan penjualan dapat terpenuhi, melalui antar pertukaran informasi maupun kepentingan.”

Berdasarkan pengertian penjualan diatas penulis dapat menyimpulkan kembali bahwa penjualan adalah kegiatan pertukaran kepentingan yang terjadi antara penjual maupun pembeli yang berguna memenuhi kebutuhan masing-masing yang dapat dilakukan melalui tunai maupun kredit.

1) Penjualan Tunai

Menurut Soemarno dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar mendefinisikan penjualan tunai adalah : “penjualan barang secara tunai yang dicatat sebagai debit pada akun kas serta kredit pada akun penjualan. Didalam praktiknya, biasanya penjualan secara tunai tersebut akan dicatat dalam buku penerimaan kas” (2009:164).

2) Penjualan Kredit

Definisi penjualan secara kredit, menurut Soemarno : “penjualan barang yang dilakukan secara kredit dicatat sebagai debit pada akun piutang dagang serta kredit pada akun penjualan. Transaksi ini, biasanya dicatat dalam buku penjualan” (2009:164).

Penulis dapat menyimpulkan bahwa penjualan tunai merupakan proses penjualan barang dimana dilakukan pembayaran atas transaksi keuangan akan dilakukan secara langsung kemudian diakui sebagai pemasukan tunai bagi organisasi ataupun perusahaan. Sedangkan penjualan kredit merupakan proses transaksi penjualan barang dimana pembayaran dilakukan atas transaksi tersebut akan dibayarkan ketika tiba batas waktu tersebut serta atau tanpa syarat sehingga menjadi piutang bagi organisasi maupun perusahaan.


b. Jenis – Jenis Penjualan

Menurut Basu Swastha (1988:11)[10], “Tugas-tugas wiraniaga sering dikelompokkan menurut jenis hubungan pembeli yang telah terlibat didalam penjualan tersebut. Dalam hal ini, jenis-jenis penjualan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut:

1) Trade Selling

Trade selling dapat terjadi jika produsen dan pedagang besar memperbolehkan pengecer untuk mengupayakan perbaikan terhadap distributor produk-produk mereka. Hal ini dapat melibatkan para penyalur dengan kegiatan-kegiatan promosi, peragaan, serta persediaan maupun produk baru. Jadi titik beratnya dalah pada penjualan melalui penyalur tersebut daripada penjualan ke pembeli akhir.

2) Missionary Selling

Dalam misionary selling, penjualan akan berusaha meningkatkan serta mendorong pembeli agar membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Disini, wiraniaga lebih cenderung pada penjualan untuk penyalur tersebut. Sehingga, wiraniaga sendiri tidak menjual barang-barang jualnya secara langsung.

3) Technical Selling

Technical selling, penjual berusaha meningkatkan penjualan dengan cara memberikan saran serta nasehat kepada pembeli akhir dari barang maupun jasanya. Disini, tugas utama wiraniaga adalah mengidentifikasikan serta mengelompokkan dan menganalisis masalah-masalah yang akan dihadapi oleh pembeli, serta menunjukkan bagaimana cara produk atau jasa yang ditawarkan akan dapat mengatasi masalah tersebut.

4) New Business Selling

New business selling akan berusaha membuka atau memulai transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini, biasa dipakai oleh Perusahaan Asuransi.

5) Responsive Selling

Setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan respon terhadap permintaan pembeli. Dua jenis penjualan disini adalah route driving dan retailing.

Sistem Informasi Penjualan menurut Puspita Dwi Astuti (Jurnal Sentral Penelitian dan Edukasi. Vol. 3 nomor 4 Tahun 2011)[11]. “Sistem Informasi Penjualan adalah kumpulan informasi yang mendukung suatu informasi yang mendukung suatu proses pemenuhan kebutuhan suatu informasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi penjualan.”


Konsep Dasar Website

Website atau yang lebih dikenal sebagai web merupakan salah media informasi berbasis jaringan komputer yang dapat dengan mudah diakses di mana saja dan kapan saja dengan biaya relative lebih murah. Web merupakan salah satu bentuk implementasi dari bahasa pemograman web (web programming). Sejarah perkembangan bahasa pemrograman web yang diawali dengan munculnya HTML (Hypertext Markup Language), lalu dikembangkan sehingga munculnya CSS (Cascading Style Sheet) yang bertujuan agar memperindah tampilan website tersebut (Wahana Komputer).

a. Jenis-Jenis Website

Secara umum, situs web dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut (Wahana Komputer) :

1) Website Statis, adalah web yang memiliki halaman yang tidak berubah. Artinya adalah jika ingin melakukan perubahan pada suatu halaman, maka harus dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari situs tersebut.

2) Website Dinamis, adalah website atau web yang secara struktur digunakan untuk di lakukan pengupdate sesering mungkin. Biasanya selain hal utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya, dan juga disediakan halaman admin untuk mengedit konten.

3) Website Interaktif, adalah web yang saat ini memang sedang booming. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user bisa berinteraksi dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka.

b. Aplikasi Web

Menurut Budi Raharjo (2002:46), “Aplikasi web adalah yang disimpan lalu dieksekusi di lingkungan web server. Setiap keingin atau permintaan yang dilakukan oleh user harus melalui aplikasi klien (web browser), kemudian akan direspon oleh aplikasi web dan hasilnya akan dikembalikan lagi ke hadapan user.” Dengan aplikasi web, halaman yang akan tampil di layar web browser dapat bersifat dinamis, hal ini tergantung dari nilai data atau parameter yang dimasukkan oleh user.

Aplikasi web dapat berguna untuk mengakses file-file yang bersifat statis (misal dokumen HTML, file gambar maupun teks).


Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

Aplikasi berbasis web (web application) merupakan satuan aplikasi yang luas. Dalam wujud yang sederhana, web application dapat berupa sekumpulan hypertext files yang saling terhubung serta memberikan informasi berupa teks dengan sedikit gambar atau grafik. Seiring dengan perkembangan, web memiliki banyak sekali fungsi, fitur, serta konten, yang terhubung dengan database korporasi dan aplikasi bisnis yang cukup rumit.

a. Web Browser

Web Browser adalah salah satu perangkat lunak yang dapat mengakses informasi melalui web ataupun untuk melakukan beberapa transaksi melalui web. beberapa contoh web browser seperti : Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Opera, Netscape, dan Safari. (Kadir, 2010).

b. Database

Menurut Dan Michael A. Cortez, dkk, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.6 (2) (2015:1143)[12], “A database is a collection of information that is organized so that it can easily be retrieved, managed, and updated. In one view, databases can be classified according to types of content: bibliographic, full-text, numeric, and images”.


Bahasa Pemograman Berbasis Web

Pemrograman yang berbasis web merupakan salah satu hal yang sudah sering kita jumpai dan kita pergunakan pada saat ini karena mudahnya menemukan koneksi internet yang mendukung penggunaan dan pemakaian sebuah pemrograman berbasis web, sehingga sering menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

a. HTML

HTML singkatan dari HyperText Markup Language yaitu sebuah bahasa markup yang biasa digunakan dalam sebuah halaman web, menampilkan berbagai macam informasi di dalamnya. Sebuah penjalajah web internet yang memiliki formatting hypertext sederhana yang dapat ditulis kedalam berkas format ASCII (American Standard Code For Information Interchange) agar dapat menghasilkan serta mewujudkan tampilan yang saling terintegrasi.

HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa pemrograman web yang memiliki sintak atau aturan tertentu dalam hal penulisan script atau kode-kode tertentu, sehingga browser dapat menampilkan suatu informasi dengan membaca kode-kode HTML. HTML merupakan salah satu bahasa standar yang menjadi tampilan dari website dan menjadi dasar saat anda akan membangun sebuah website. (Akbar Ali, 2012:1).

HTML merupakan suatu bahasa yang dapat dikenali oleh browser untuk menampilkan sebuah informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan sebuah tulisan teks biasa (plain text). (Diar Puji Oktavian, 2013:17).

HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk membuat halaman-halaman web. (Abdul Kadir, 2010:3).

b. PHP

PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang merupakan bahasa pemrograman web server-side yang memiliki sifat open source. PHP berupa script yang berintegrasi dengan HTML dan berada dalam server (server side HTML embedded scripting). PHP merupakan script yang digunakan dalam pembuatan halaman website yang dinamis. Dinamis disini, berarti halaman yang akan ditampilkan digunakan saat halaman itu diminta oleh client. Aturan ini mengakibatkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up-to-date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. (Anhar, 2010:3).

1) Kelebihan-Kelebihan PHP

PHP secara dasar memiliki kelebihan dapat mengerjakan semua yang pekerjaan yang dikerjakan oleh program CGI, seperti contoh mendapatkan data dari form, menghasilkan ini halaman web yang sangat dinamik, serta menerima cookies. Kemampuan (featurel) PHP ini, yang sangat diandalkan dan sangat signifikan adalah dukungannya terhadap banyak database. Membuat halaman web yang mempergunakan data dari database dengan mudah dapat dilakukan.

PHP juga sangat mendukung untuk dapat berkomunikasi dengan layanan lain yang menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP, dan lainnya yang tidak dapat dihitung. (Kadir, 2010).

PHP dapat berjalan dengan lancar di berbagai sistem operasi seperti windows, UNIX/LINUX, solaris maupun macintosh. PHP adalah salah satu software open source yang dapat didownload secara gratis dari situs resminya yaitu http://www.php.net ataupun dari situs-situs yang menyediakan software tersebut. Software ini juga dapat berjalan pada web seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya.

2) Sintaks PHP

PHP merupakan bahasa yang dirancangan sedemikian rupa untuk mudah diletakkan di dalam kode HTML. Banyak sekali dijumpai kode PHP yang telah menyatu dengan kode HTML. (Budi Raharjo dkk, 2002:48).

Kode PHP diawali dengan tag <?php dan diakhir dengan tag ?>. Dengan mengubah konfigurasi nilai short_open_tag menjadi On pada file php.ini, maka akan mengizinkan penggunaan tag pendek menjadi <? dan diakhiri dengan ?>. dala PHP 5, nilai default dari short_open_tag adalah Off.

3) Tipe Data PHP

PHP telah mengenal beberapa macam tipe data. Tipe data ini sangat berperan penting pada pengelolahan data yang telah tersimpan didalam sebuah variabel. (Anhar, 2010).

c. MySQL

Kutipan dari buku (Dreamweaver CS 5 PHP MySQL untuk Pemula, 2011, hal. 288). Salah satu database untuk server adalah MySQL, jenis database ini sangat populer dan banyak digunakan pada website sebagai bank data. Selain itu, MySQL dapat beroperasi di berbagai platform, antara lain Linux dan Windows.

Menurut Kadir (2010:14), MySQL merupakan turunan dari salah satu konsep database yaitu SQL (Structure Query Language). SQL merupakan konsep dari sebuah pengoperasian database, terutama untuk pemilihan serta pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data diproses dengan mudah secara otomatis. MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam hal query data. Hal ini terbukti dalam query MySQL lebih cepat sepuluh kali dibanding dengan PortgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

d. Macromedia Dreamweafer

Menurut Wahyu Gunawan (2010:10), Macromedia Dreamweaver adalah sebuah program aplikasi HTML authoring, yaitu sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat situs web atau mendesain halaman halaman web, baik untuk desain, coding, pembuatan situs web yang kompleks dan aplikasi web lainnya secara visual. Versi terbaru dari aplikasi ini adalah Macromedia Dreamweaver versi 8 ini style CSS dapat dibuat menggunakan panel CSS baru yang menyediakan kemudahan bagi pengguna dalam membuat dan mengedit style CSS secara visual dan lebih mudah untuk dipahami. Aplikasi pada Dreamweafer juga dapat memungkinkan untuk dapat membuat sebuah aplikasi dinamis dengan datadase menggunakan bahasa server seperti CFML, ASP.NET, ASP, JSP dan PHP. Cassading atau CSS merupakan sebuah dokumen yang berisi aturan yang dibuat.

e. XAMPP

Menurut Bunafit Nugroho (2011), XAMPP adalah bundle web server yang sangat populer digunakan untuk percobaan di windows karena sangat mudah instalasinya. Bundle program open source tersebut antara lain server web Apache, Interpreter PHP dan basis data MySQL. Setelah menginstall XAMPP, mita bisa memulai program PHP di komputer sendiri maupun mencoba menginstall aplikasi-aplikasi web. XAMPP sendiri mendukung dua system operasi yaitu windows dan Linux.

f. phpMyAdmin

phpMyAdmin sebuah aplikasi berbasis web yang dibuat dari pemrograman PHP serta diramu dengan HTML dan javascript (Bunafit:2011).

phpMyAdmin disebut sebagai tools yang berguna dalam mengakses database MySQL dalam bentuk tampilan web. Tools secara standar telah diikutsertakan pada saat menginstalan paket PHP, seperti XAMPP, Apache2 Triad dan WampServer.

g. Unifield Modeling Language (UML)

Menurut Maddirala Jagadish, dkk, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.5 (6) (2014:7245)[13], “UML is a general-purpose visual modeling language that is used to specify, visualize, construct, and document the artifacts of the software system. UML is a method for describing the system architecture in detail using the blueprint. UML represents a collection of best engineering practices that have proven successful in the modelling of large and complex systems. UML is a very important part of developing objects oriented software and the software development process.”

Menurut Widodo (2011:6), “UML merupakan bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak serta sematik”.

1) Jenis-Jenis UML

UML tersedia dalam 4 jenis diagram yang dapat digolongkan berdasarkan sifatnya, yaitu (Adi Nugroho, 2010:6) :

1. Use-Case Diagram adalah suatu kumpulan urusan interaksi yang terjadi antara user dengan sistem agar mencapai suatu tujuan dimana use case tersebut menggambarkan kebutuhan fungsional sebuah sistem tanpa menampilkan struktur internal sistem tersebut.

2. Class Diagram dapat menggambarkan struktur object sebuah sistem. Diagram ini dapat menunjukkan class object yang menyusun sebuah sistem dan juga hubungan antara class object.

3. Sequence Diagram adalah sequence diagram digunakan untuk dapat menggambarkan event yang dilakukan seorang aktor external pada sistem atau intersystem event. Hal ini dapat dilihat suatu use case.

4. Activity Diagram merupakan representasi secara grafis dari sebuah proses serta control flow dan berfungsi untuk memperlihatkan alur-alur dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain serta menggambarkan perilaku yang lebih kompleks.

2) Tujuan UML

Menurut Anhar (2010), Tujuan UML antara lain adalah :

1. Memberikan sebuah model yang siap pakai, serta bahasa pemodelan visual yang lebih ekspresif untuk dapat mengembangkan dan saling menukar model dengan sangat mudah dan dapat dimengerti secara umum.

2. Memberikan sebuah bahasa pemodelan yang lebih bebas dari berbagai bahasa pemrograman serta proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam suatu pemodelan.


Literature Review

Dalam hal upaya mengembangkan serta menyempurnakan penelitian, maka perlu adanya studi pustaka (Literature Review) diantaranya yaitu:

a. Tinjauan studi dari penelitian Himawan Himawan, Asep Saefullah, dan Sugeng Santoso, 2014, STMIK Raharja, dalam Scientific Journal of Informatics Vol.1/No.1[14]

[Himawan, A. Saefullah dan S. Santoso] dalam Scientific Journal of Informatics Vol...../No...., berjudul Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online (E-Commerce) pada CV Selaras Batik. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan batik-batik nusantara melalui penjualan yang berbasis e-commerce oleh CV Selaras Batik yang sudah lama menggeluti bisnis batik nusantara. Pada penelitian ini juga dijelaskan konsep dasar dari E-Commerce itu sendiri. E-Commerce sendiri memiliki konsep penyebaran, penjualan maupun pembelian dan tidak lupa pemasaran melalui media informasi berbasis website. Peluang serta kelemahan tidak lupa dipaparkan pada penelitian ini. Metode pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan memperbaiki sistem yang lama, karena permasalahan-permasalahan sering sekali timbul dalam sistem lama. Sehingga diperlukan suatu bentuk perbaikan yang menggunakan SDLC (System Development Life Cycle) atau yang lebih kita kenal sebagai siklus hidup pengembangan sistem. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa internet dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran produk yang dapat berupa website e-commerce.



b. Tinjauan studi dari penelitian Puspita Dwi Astuti, 2011, Jurnal Speed, dalam Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Vol.3/No.4[15]

[Puspita Dwi Astuti] dalam Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Vol.3/No.4, berjudul Sistem Informasi Obat pada Apotek Jati Farma Arjosari. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menghasilkan sistem yang berbasis komputer dan dapat memudahkan pelaku-pelaku yang bekerja di Apotik tersebut. Peneliti mencoba menganalisa sistem pelayanan terlebih dahulu. Metode analisa yang digunakan adalah metode analisis PIECES (performance, information, economic, control, eficiency dan service). Dalam melakukan penelitian ini, dapat dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi ,keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Dalam analisis tersebut dapat dibuat rancangan sistemnya, dimulai dari struktur database hingga dibuat tampilan aplikasinya. Dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi ini sangat membantu mempermudah dalam proses pencatatan data transaksi hingga dapat membantu apoteker dan karyawan dalam proses pencarian data.



c. Tinjauan studi dari penelitian Ika Nur Indah, 2013, FTI UNSA, dalam Indonesian Jurnal on Computer Science – Speed (IJCSS) Vol.10/No.2[16]

[Ika Nur Indah] dalam Indonesian Jurnal on Computer Science – Speed (IJCSS) Vol.10/No.2, berjudul Pembuatan Sistem Informasi Penjualan pada Toko Sehat Jaya Elektronik Pacitan. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menghasilkan sebuah aplikasi sistem informasi penjualan yang kemudian akan dipergunakan dalam setiap transaksi pada Toko Sehat Jaya Elektronik Pacitan. Penelitian ini menganalisa kebutuhan produk serta mencoba membuat kelompok-kelompok katagori yang ada. Kemudian menggunakan rancangan UML (Underfined Model Language), EER (Enhanced Entity Relationship), serta DFD. Implementasi sistem dapat dilihat dalam beberapa tampilan-tampilan yang ada pada beberapa tampilan sistem. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dengan pembuatan sistem informasi penjualan pada toko sehat jaya elektronik pacitan yang semula masih dengan sistem konvensional atau sistem manual dapat menjadi sistem yang terkomputerisasi, dan dengan adanya sistem informasi penjualan tersebut, data-data penjualan dapat tersimpan dengan baik.



d. Tinjauan studi dari penelitian Andreas Handojo, Sri Maharsi, dan Go Ornella Aquaria, 2004, Universitas Kristen Petra, dalam Jurnal Informatika Vol.5/No.2[17]

[Andreas H., S. Maharsi, dan Go Ornella A.] dalam Jurnal Informatika Vol.5/No.2, berjudul Pembuatan Sistem Informasi Akuntasi Terkomputerisasi Atas Siklus Pembelian dan Penjualan pada CV. X. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah dalam pembuatan laporan keuangan yang meliputi transaksi penjualan maupun pembelian pada jurnal transaksi. Aplikasi dibangun dan dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0. dan menggunakan database SQL server 7.0. Perancangan dimulai dari pencatatan penjualan dan pembelian dari perusahaan, kemudian dari alur dokumen pencatatan penjualan dan pembelian perusahaan dibuat desain context diagram yang dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu proses penjualan, proses pembelian dan proses pencatatan. Pencatatan akuntansi tersebut kemudian dijabarkan lagi dalam DFD level 1. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem informasi ini dapat memenuhi kebutuhan dengan memuat modul-modul utama dalam sebuah transaksi.



e. Tinjauan studi dari penelitian Zainal Arifin, 2010, FMIPA Universitas Mulawarman, dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Vol.5/No.2[18]

[Zainal Arifin] dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer Vol.5/No.2, berjudul Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Menentukan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Pegawai Negeri. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menerapkan suatu sistem penunjang keputusan berbasis komputer yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi penentuan proses penyimpanan dan peminjaman pada koperasi. Langkah awal dengan mengidentifikasi terlebih dahulu kopersi tersebut, kemuadian menentukan sisa hasil usaha yang memiliki suatu rumus tertentu. Dari perumusan tersebut kemudian memilih suatu model alternatif, yaitu dengan model Analytical Hierarkhi Process (AHP), lalu dituangkan dalam metode penelitian. Dengan metode Analytical Hierarcky Process (AHP) setiap jenis dihitung persentase pendapatan sisa hasil usaha tersebut. Dari disimpulkan bahwa metode Analytical Hierarchy Process (AHP) tersebut dapat diimplementasikan kedalam sebuah sistem atau perangkat lunak.



f. Tinjauan studi dari penelitian Jatmiko, Yusuf S. Nugroho, Eka Yudi Nugraha, 2012, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dalam Simposium Nasional RAPI IX FT UMS[19]

[Jatmiko, Yusuf S. Nugroho, Eka Yudi Nugraha] dalam Simposium Nasional RAPI IX FT UMS, berjudul Rancang Bangun Sistem Aplikasi Transaksi Koperasi Yudi Jaya Wonosobo. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu sistem administrasi yang tertib, teratur, dan akurat. Maka harus diterapkan sistem pencatatan dan pengarsipan data yang sistemnatis, aman dan akurat. Melalui sebuah aplikasi sistem informasi yang cocok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode SDLC (System Development Life Cycle) yaitu dengan melakukan analisa terhadap kebutuhan sistem , pembuatan sistem, penerapan sistem sampai melakukan pemeliharaan sistem. Melalui tahapan-tahapan perancangan sistem, kemudian hasil perancangan tersebut diperlihatkan pada tampilan-tampilan aplikasi yang dijabarkan. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat diimplementasi dengan mudah pada setiap transaksi yang ada di koperasi ini.



g. Tinjauan studi dari penelitian Henny Hendarti dan Fanny Margaretta, 2008, Universitas Ichsan Gorontalo, dalam Jurnal Ichsan Vol.3/No.2[20]

[Henny Hendarti dan Fanny Margaretta] dalam Jurnal Ichsan Vol.3/No.2, berjudul Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mengalihkan sistem yang semula masih konvensional menjadi sistem yang berbasis komputerisasi. Ada beberapa metode yang digunkan dalam penelitian ini, antara lain studi keperpustakaan, studi lapangan, indentifikasi pernyataan, dilanjutkan dengan metode perancangan. Pada metode perancangan tersebut dijabarkan overview activity diagram penjualan kredit, serta disertakan analisa temuan hasil survei, serta adanya identifikasi terhadap kebutuhan informasi. Pada penelitian ini juga, disertakan beberapa tampilan dan rancangan layar. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa rancangan sistem ini dapat dipergunakan dengan saat baik, sehingga mempermudah dalam segala transaksi yang terjadi pada perusahaan ini.



h. Tinjauan studi dari penelitian Tan Kwang En dan Francisca Adelyna Suryandi, 2011, Universitas Kristen Maratha, dalam Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol.2/No.6[21]

[Tan Kwang En dan Francisca Adelyna Suryandi] dalam Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol.2/No.6, berjudul Peranan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian Intern Aktivitas Pembelian Bahan Baku Guna Mencapai Penyerahan Bahan Baku yang Tepat Waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sistem informasi terhadap pembelian bahan baku serta penggunaan waktu yang tepat. Langkah awal dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah-masalah tersebut, kemudian melakukan pembatasan-pembatasan serta pengendalian-pengendalian intern. Serta melakukan pengujian atas pengendalian intern dengan tujuan untuk menentukan efektivitas rancangan dan pengoperasian yang ada pada perusahaan. Dari sini juga akan diketahui keuntungan dan kerugian penerapan sistem ini. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa secara umum, sistem tersebut sudah dapat menunjang segala kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.



i. Tinjauan studi dari penelitian Akhmad Rindo, Berliana Kusuma Riasti, 2011, Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, dalam Journal Speed Vol.3/No.2[22]

[Akhmad Rindo, Berliana Kusuma Riasti] dalam Journal Speed Vol.3/No.2, berjudul Pembangunan Sistem Informasi Geografis Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Kudus Berbasis Web. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan sistem informasi geografis usaha mikro kecil, dan menengah sebagai media pelayanan publik di Kabupaten kudus yang berbasis web, sehingga dapat membantu masyarakat kudus. Langkah awal adalah dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan, kemudian dibuat sebuah rancangan sistem baru yang akan digunakan dalam penelitian ini. Seperti yang sudaj diketahui adalah dalam rancangan baru ini ada beberapa aktor yang memiliki peran khusus dalam mengimplementasinya. Implementasi sistem serta hasilnya dapat dilihat pada beberapa tampilan sistem Dapat disimpulkan bahwa aplikas ini dapat menampilkan daftar UMKM dalam bentuk webgis yang didalamnya terdapat semua informasi tentang profil, dan potensi kabupaten.



j. Tinjauan studi dari penelitian Sulistyo Heripracoyo, 2009, Yogyakarta, dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009[23]

[Sulistyo Heripracoyo] dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009, berjudul Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan pada PT. Oliser indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi pada PR. Oliser Indonesia yang mencangkup pembelian dan persedian barang. Masalah data yang kurang rapi menjadikan salah satu alasan dibuatnya sistem ini. Langkah awal adalah dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul selama ini, serta mengumpulkan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem ini. Komponen-komponen yang di maksud adalah dokumen, laporan, dan cacatan-catatan yang berada dalam transaksi ini, lalu kemudian dibuat rancangan sistemnya. Dan dapat disimpulkan bahwa rancangan sistem ini telah mempermudah proses pembelian dan persedian pada PT. Oliser indonesia.


Dari hasil studi pustaka (literature review) yang telah dijabarkan diatas, penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa penelitian-penelitian tersebut, sistem informasi yang digunakan atau rancangan hanya fokus pada satu fungsi saja. Seperti fungsi penjualan saja atau fungsi pembelian saja. Jika digunakan pada sebuah koperasi, hal ini dirasa kurang efektif. Sehingga perlu adanya pengembangan lebih lanjut. Seperti menyertakaan persediaan barang dan hasil penghitungan sisa hasil usaha.

Oleh karena itu, untuk melengkapi penelitian sebelumnya yang telah dijabarkan diatas, maka dilakukan penelitian “Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIA Tangerang”. Pada penelitian ini, penulis mencoba membuat beberapa fungsi untuk menunjang kegiatan pembelian dan penjualan yang meliputi fungsi transaksi, laporan harian, serta tidak lupa hasil penghituangan sisa hasil usaha perhari bahkan perbulan.





BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum

Gambaran umum mengenai Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang meliputi sejarah singkat, landasan asas, prinsip serta tujuan. Adapun gambaran umum tersebut adalah sebagai berikut :

Sejarah Singkat

Koperasi Pengayoman Pegawai Departemen Kehakiman Lembaga Pemasyarakatan Klas IIa Perempuan Tangerang dengan nama singkat KPPDK Lapas Wanita Klas IIa Tangerang yang didirikan pada tahun 1991 dan telah diakui dengan Nomor Badan Hukum 9560/BH/KWK/VII/1996 yang bertanggal 17 Juli 1996.

KPPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang yang beralamat di Jalan Moch. Yamin No. 01 Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang Provinsi Banten.

Koperasi berlandasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta berdasar atas asas kekeluargaan dan kegotong-royongan.

Sedangkan koperasi melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, yaitu sebagai berikut :

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

e. Kemandirian

Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip-prinsip koperasi, sebagai berikut :

a. Pendidikan perkoperasian.

b. Kerjasama antar koperasi.

Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang memiliki fungsi dan peran, sebagai berikut :

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya, masyarakat pada umumnya serta untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kulitas kehidupan anggota dan masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonimian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Sedangkan memiliki tujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.


Struktur Organisasi

Organisasi adalah tempat berkumpulnya sejumlah manusia yang saling terkait dalam mencapai suatu tujuan tertentu yang telah disepakati bersama. Sedangkan yang dimaksud struktur adalah pembagian kerja dan hubungan kerja dalam organisasi, sehingga terwujud suatu kerja sama yang harmonis dalam bagian – bagian organisasi tersebut.

Dengan demikian struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pembagian kerja ke dalam bagian – bagian tertentu, saling bekerja sama dan melengkapi untuk mencapai suatu tujuan. Dengan struktur organisasi yang baik, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing – masing.

Dalam menjalankan unit usaha KPPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang membutuhkan tenaga kerja untuk menunjang operasional bisnisnya. Oleh karena itu tersusunnya struktur organisasi yang diharapkan dapat menunjang kelancaran unit-unit usaha yang dijalankan. Berikut struktur organisasinya :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Koperasi


Tugas dan Tanggung Jawab

a. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

b. Pengurus adalah orang yang dipilih dari dan oleh anggota dalam suatu rapat yang bertugas sebagai berikut :

1. Memimpin organisasi dan usaha koperasi, melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi serta mewakili koperasi dihadapan dan diluar pengadilan.

2. Menyelenggarakan Rapat Anggota dan rapat pengurus serta mempertanggungjawabkan kepada Rapat Anggota mengenai pelaksanaan tugas kepengurusan.

3. Menyelenggarakan administrasi organisasi.

4. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota.

5. Membantu pengawas dalam melakukan pengawasan dengan memberikan keterangan, memperlihatkan segala buku, warkat, persediaan barang alat-alat perlengkapan dan sebagainya yang diperlukan.

6. Memberikan penjelasan kepada anggota agar supaya segala ketentuan tumah tangga, peraturan khusus, dan keputusan rapat anggota dan lain-lain diketahui dan dimengerti oleh segenap anggota.

7. Memelihara kerukunan antar anggota dan mencegah segala hal-hal yang menyebabkan timbulnya perselisihan paham.

8. Menanggung segala kerugian yang di derita oelh koperasi sebagaiman akibat karena kelalaiannya.

c. Pengawas adalah orang yang dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota yang bertanggungjawab kepada Rapat Anggota. Pengawas sendiri memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

1. Melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.

2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya dan disampaikan kepada pengurus dan dilaporan kepada Rapat Anggota.

3. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi.

4. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

5. Memberikan koreksi, saran, dan peringatan kepada pengurus.

d. Karyawan adalah orang yang diangkat untuk melaksanakan unit usaha koperasi setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pengurus.

e. Unit Usaha adalah usaha yang dijalankan oleh koperasi dan dikelola oleh pengurus, yang terdiri dari Unit Usaha Simpan Pinjam, Unit Usaha Pertokoan, Unit Usaha Kredit Motor, dan Unit Usaha Wartel.

f. Anggota adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Anggota koperasi harus dicatat dalam Buku Daftar Anggota. Anggota koperasi mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut :

1. Mematuhi Anggara Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus, dan keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota.

2. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dan Simpanan lainnya yang diputuskan dalam Rapat Anggota.

3. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.

4. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas kekeluargaan.

5. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan.

6. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota.

7. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas.

8. Meminta diadakannya Rapat Anggota, Rapat Anggota Luar Biasa sesuai dengan ketentuan.

9. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus diluar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta.

10. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota.

11. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi.

12. Memperoleh pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai dengan jasa atau transaksi.

13. Mendapat sisa hasil penyelesaian apabila koperasi dibubarkan.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Prosedur sistem yang sedang berjalan ini terbagi menjadi beberapa bagian prosedur – prosedur tertentu yang saling berkaitan membentuk suatu sistem, prosedur – prosedur tersebut adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Penjualan

1. Konsumen datang ke koperasi, kemudian memilih barang yang akan di beli oleh konsumen.

2. Setelah memilih barang yang akan dibeli, kemudian konsumen mendatangi kasir untuk melakukan pembayaran barang yang dibeli.

3. Kasir melakukan penghitungan jumlah barang dan total harga, konsumen membayar sesuai total harga barang dan barang dibawa oleh konsumen.

4. Kemudian kasir mencatat transaksi penjualan setiap setelah melakukan transaksi penjualan kedalam buku besar untuk laporan.


b. Prosedur Pembelian

1. Anggota datang ke koperasi kemudian mendatangi Kasir dengan membawa barang yang akan dibeli oleh koperasi.

2. Kasir mengecek barang dan melakukan penghitungan jumlah barang dan total harga, anggota menerima pembayaran sesuai dengan total harga dan kasir menerima barang yang telah dibeli.

3. Kemudian kasir mencatat transaksi pembelian setiap setelah melakukan transaksi pembelian kedalam buku besar untuk laporan.


c. Prosedur Laporan

1. Kasir merekap serta mendata transaksi penjualan dan transaksi pembelian yang terdapat dalam buku besar.

2. Kemudian kasir melakukan penghitungan total transaksi penjualan dan pembelian yang telah didata dari buku besar.

3. Kasir membuat laporan dari data penghitungan total transaksi yang telah dilakukan sebelumnya.


Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa dan merancang sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity diagram dan Sequence Diagram.

1. Use Case Diagram yang sedang berjalan

Pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan proses sistem yang berjalan sesuai prosedur dengan use case diagram, yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram diatas terdapat:

a. 1 (satu) sistem untuk mengolah penjualan dan pembelian pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang.

b. 5 (lima) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Ketua, Kasir, Anggota, Distributor dan Konsumen.

c. 5 (lima) Use Case yang dapat dilakukan oleh aktor.

Adapun prosedur skenario dari use case Diagram yang diusulkan yaitu sebagai berikut :

a. Prosedur Use Case Data Barang.

1) Ketua melakukan input barang baru secara manual sesuai kategori, kemudian menyimpan data barang kedalam berkas file data barang.

2) Kasir meletakkan barang dan melakukan pengecekan letak barang sesuai dengan label rak barang.

3) Kemudian kasir melakukan pencatatan dan pengecekan ketersedian stok barang.

b. Prosedur Use Case Data Anggota.

1) Ketua menerima anggota baru.

2) Kemudian data anggota baru dicatat secara manual oleh ketua dan disimpan ke dalam berkas file data anggota.

c. Prosedur Use Case Transaksi Pembelian

1) Anggota datang ke koperasi kemudian mendatangi Kasir dengan membawa barang yang akan dibeli oleh koperasi.

2) Kasir melakukan pengecekan barang dan melakukan penghitungan jumlah barang dan total harga.

3) Kemudian Anggota menerima pembayaran sesuai dengan total harga dan kasir menerima barang dari Anggota.

d. Prosedur Use Case Transaksi Penjualan

1) Konsumen memilih barang yang akan dibeli, kemudian melakukan pembayaran ke Kasir untuk barang yang dibeli.

2) Kasir melakukan penghitungan jumlah barang dan total harga.

3) Kemudian konsumen membayar sesuai total harga barang dan barang yang telah dibeli dibawa oleh konsumen.

e. Prosedur Use Case Laporan

1) Kasir merekap serta mendata transaksi penjualan dan transaksi pembelian yang sebelumnya telah dicatat dalam buku besar.

2) Kasir membuat laporan dari data penghitungan total transaksi yang telah dilakukan sebelumnya.

3) Ketua melihat laporan data transaksi penjualan dan transaksi pembelian.



2. Activity Diagram Sistem Berjalan

Activity diagram yang menggambarkan behaviour/kebiasaan kegiatan pada sistem berjalan Penjualan dan Pembelian pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Kelas IIa Tangerang, yaitu sebagai berikut :

a. Activity Diagram Penjualan Sistem Berjalan.

Gambar 3.3 Activity Diagram Penjualan Sistem Berjalan.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Penjualan Sistem Berjalan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

2) 7 (tujuh) Action, yaitu Datang ke Koperasi, Pilih barang yang dibeli konsumen, Lakukan pembayaran, Hitung jumlah dan total harga barang, Melakukan transaksi penjualan, Catat transaksi penjualan ke buku besar, Barang dibawa oleh pembeli.

3) 1 (satu) Final node terdapat pada objek yang diakhiri.


b. Activity Diagram Pembelian Sistem Berjalan.

Gambar 3.4. Activity Diagram Pembelian Sistem Berjalan.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Pembelian Sistem Berjalan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

2) 7 (tujuh) Action, yaitu Datang ke Koperasi, Menyerahkan barang yang dibeli Koperasi, Menerima dan mengecek kondisi barang, Hitung jumlah dan total harga barang, Melakukan transaksi pembelian, menerima uang pembayaran, Catat transaksi penjualan ke buku besar.

3) 1 (satu) Final node terdapat pada objek yang diakhiri.


c. Activity Diagram Laporan Sistem Berjalan.

Gambar 3.5. Activity Diagram Laporan Sistem Berjalan.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Laporan Sistem Berjalan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

2) 4 (empat) Action, yaitu Mendata transaksi penjualan dan transaksi pembelian dari buku besar, Merekap transaksi penjualan dan transaksi pembelian tiap akhir bulan, Membuat laporan dari data rekap transaksi, Melihat laporan transaksi penjualan dan pembelian.

3) 1 (satu) Final node terdapat pada objek yang diakhiri.


3. Sequence Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.6. Sequence Diagram Sistem Berjalan.

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Sistem Berjalan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) 5 (lima) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Ketua, Kasir, Anggota, Distributor, Konsumen.

2) 5 (lima) lifeline, yaitu : Transaksi Pembelian, Transaksi Penjualan, Data Barang, Data Anggota, Laporan.

3) 9 (sembilan) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.



Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Bedasarakan sistem yang berjalan pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang peneliti melakukan penelitian analisa. Analisa ini digunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) (SWOT). Analisa ini untuk membangun strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk mendapatkan peluang yang tersedia pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang (S-O), serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang (S-T). Selain itu analisa ini untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIA Tangerang (W-T). Berikut tabel pemetaan analisa SWOT dan tabel pemetaan strategi S-O, S-T, W-O, W-T.

Tabel 3.1. Analisa SWOT



Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Batasan sistem dari permasalahan yang terjadi pada sistem penjualan dan pembelian pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang adalah dalam hal proses penjualan dan pembelian masih bersifat manual karena customer yang datang langsung untuk membeli produk.


Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada bagian pelayanan customer, sistem yang ada saat ini belum optimal dalam memberikan pelayanan dalam bertransaksi yang diperlukan oleh customer. Oleh karena itu perlu adanya tambahan media agar dalam melakukan transaksi yang diinginkan dapat secara mudah, cepat dan akurat, serta untuk meningkatkan volume penjualan dan pembelian pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang.


Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

a. Analisa Masukan

1) Data Barang

2) Data Anggota

b. Analisa Proses

1) Pembelian

2) Penjualan

3) SHU

c. Analisa Keluaran

1) Laporan Pembelian

2) Laporan Penjualan

3) Laporan SHU


Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

1) Processor : Intel® Core™2 Duo

2) Monitor : LED 19"

3) Mouse : Optical

4) Keyboard  : Wireless

5) RAM : 2 GB

6) Hardisk : 500 GB


Spesifikasi Software

1) Microsoft Office 2007

2) OS Windows 7


Hak Akses (Brainware)

1) Pengurus

2) Kasir

3) Anggota

4) Konsumen


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem penjualan dan pembelian yang sedang berjalan saat ini pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIA Tangerang sudah berjalan dengan baik, namun masih menggunakan sistem manual, yaitu mengharuskan penjualan dan pembelian dengan tulisan tangan yang mengakibatkan sering terjadi kesalahan pada harga jual maupun harga beli dan proses lebih lama.

Dengan cara manual yang sekarang ini proses cukup lama, dan sering adanya kesalahan atau perbedaan harga yang tidak sesuai, dalam pencarian informasi stock barang menjadi lambat.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dimana dalam penyediaan informasi sebagai pendukung suatu laporan penjualan dan pembelian serta pengecekan stok barang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengolahan datanya. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi yang terkomputerisasi, yang akan mempermudah atau mempercepat rutinitas dalam proses transaksi penjualan, transaksi pembelian dan penghitungan stok barang, serta mempermudah dalam pembuatan berbagai laporan.


Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem berjalan maka diberikan solusi pemecahan masalah yang dapat membantu dan berguna untuk Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang, pemecahan masalah yang diusulkan penulis antara lain:

1) Menggunakan sistem yang berjalan saat ini dengan meningkatkan pengontrolan penjualan dan pembelian.

2) Mengembangkan sistem yang berjalan terkomputerisasi yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diingikan.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diatas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu mengembangkan sistem yang berjalan menjadi terkomputerisasi yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan dan banyak keuntungan yang diperloleh diantaranya :

1) Aplikasi dapat dijalankan pada sistem operasi manapun.

2) Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi.

3) Proses penjualan dan pembelian akan lebih baik jika menggunakan sistem yang terkomputerisasi.

Penulis akan membuat suatu program penjualan yang dapat digunakan oleh Pengurus koperasi dan kasir untuk semua kegiatan yang terdapat dalam penjualan. Program tersebut akan melakukakan proses penginputan mulai dari pembelian barang serta penjualan barang yang dilaporkan ke Pengurus koperasi.

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan memudahkan proses penjualan dan pembelian.

Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya training, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem penjualan dan pembelian yang terkomputerisasi. Berikut Lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap 1


Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari system yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembalimelalui metode TOE.

1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

2. (O) artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

3. (E) artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

a. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M)  : Mampu untuk dikerjakan.

c. Low (L)  : Mudah untuk dikerjakan

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, maka dibuatlah Elisitasi Final Draft, berikut lampiran Elisitasi Final Draft yang telah dibuat :

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah diadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, maka selanjutnya dibahas mengenai rancangan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan saat ini.

Untuk menganalisa dan merancang sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan proses sistem yang diusulkan sesuai prosedur dengan use case diagram, yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram diatas terdapat :

1. 1 (satu) sistem untuk mengolah data penjualan dan pembelian pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang.

2. 4 (empat) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Pengurus, Kasir, Anggota dan Konsumen.

3. 12 (dua belas) Use Case yang dapat dilakukan oleh aktor.


Adapun prosedur skenario dari use case Diagram yang diusulkan yaitu sebagai berikut :


1. Prosedur Login.

a. Use Case : Menampilkan halaman Login.

b. Aktor : Pengurus, Kasir.

c. Skenario :

1) Aktor membuka aplikasi sistem informasi penjualan dan pembelian pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang.

2) Sistem menampilkan halaman login.

3) Aktor melakukan login.

4) Sistem menampilkan halaman home.

2. Prosedur menampilkan halaman home.

a. Use Case : Menampilkan halaman Home.

b. Aktor : Pengurus, Kasir.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor melakukan aktifitas lain atau menutup aplikasi.

3. Prosedur menampilkan data & input user.

a. Use Case : Menampilkan data & input user.

b. Aktor : Pengurus.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu Input Data atau Master Data.

4) Sistem menampilkan sub menu Input User atau Data User.

5) Aktor memilih sub menu Input User untuk input user baru atau pilih sub menu Data User untuk melihat data user.

4. Prosedur menampilkan data & input barang.

a. Use Case : Menampilkan data & Input barang.

b. Aktor : Pengurus.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu Input Data atau Master Data.

4) Sistem menampilkan sub menu Input Barang atau Data Barang.

5) Aktor memilih sub menu Input Barang untuk input barang baru atau pilih sub menu Data Barang untuk melihat data barang.

5. Prosedur menampilkan data & input anggota.

a. Use Case : Menampilkan data & Input anggota.

b. Aktor : Pengurus.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu Input Data atau Master Data.

4) Sistem menampilkan sub menu Input Anggota atau Data Anggota.

5) Aktor memilih sub menu Input Anggota untuk input anggota baru atau pilih sub menu Data Anggota untuk melihat data anggota.

6. Prosedur melakukan transaksi pembelian.

a. Use Case : Melakukan transaksi pembelian.

b. Aktor : Pengurus, Kasir, Anggota.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu Transaksi.

4) Sistem menampilkan sub menu Pembelian dan Penjualan.

5) Aktor memilih sub menu Pembelian untuk melakukan transaksi pembelian.

7. Prosedur melakukan transaksi penjualan.

a. Use Case : Melakukan transaksi penjualan.

b. Aktor : Pengurus, Kasir, Konsumen.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu Transaksi.

4) Sistem menampilkan sub menu Pembelian dan Penjualan.

5) Aktor memilih sub menu Penjualan untuk melakukan transaksi penjualan.

8. Prosedur melihat data transaksi pembelian dan penjualan.

a. Use Case : Melihat data transaksi pembelian dan penjualan.

b. Aktor : Pengurus, Kasir.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu Data Transaksi.

4) Sistem menampilkan sub menu Pembelian dan Penjualan.

5) Aktor memilih sub menu Pembelian untuk melihat data transaksi pembelian atau pilih sub menu Penjualan untuk melihat data transaksi penjualan.

9. Prosedur menampilkan laporan master data.

a. Use Case : Menampilkan laporan master data.

b. Aktor : Pengurus.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu Laporan Master Data.

4) Sistem menampilkan sub menu Laporan Data User, Laporan Data Barang, Laporan Data Anggota.

5) Aktor memilih sub menu sub menu Laporan Data User, atau Laporan Data Barang atau Laporan Data Anggota.

6) Sistem menampilkan halaman Laporan Data User, atau Laporan Data Barang atau Laporan Data Anggota.

7) Aktor melihat data laporan master data yang diinginkan sesuai kata kunci pencarian yang diinginkan.

10. Prosedur menampilkan laporan transaksi.

a. Use Case : Menampilkan laporan transaksi.

b. Aktor : Pengurus.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu Laporan Transaksi.

4) Sistem menampilkan sub menu Pembelian dan Penjualan.

5) Aktor memilih sub menu Pembelian atau Penjualan.

6) Sistem menampilkan halaman Laporan Transaksi Pembelian, atau Laporan Transaksi Penjualan.

7) Aktor melihat data laporan transaksi yang diinginkan sesuai kata kunci pencarian yang diinginkan.

11. Prosedur menampilkan laporan SHU anggota dan koperasi.

a. Use Case : Menampilkan laporan SHU anggota dan koperasi.

b. Aktor : Pengurus.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu Laporan SHU Anggota atau Laporan SHU Koperasi.

4) Sistem menampilkan sub menu yang terdapat pada menu Laporan SHU Anggota atau Laporan SHU Koperasi.

5) Aktor memilih sub menu sub menu yang terdapat pada menu Laporan SHU Anggota atau Laporan SHU Koperasi.

6) Sistem menampilkan halaman Laporan SHU Anggota atau Laporan SHU Koperasi.

7) Aktor melihat data laporan SHU anggota atau laporan SHU koperasi yang diinginkan sesuai kata kunci pencarian yang diinginkan.

12. Prosedur backup dan restore database.

a. Use Case : Backup dan Restore Database.

b. Aktor : Pengurus.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu Database.

4) Sistem menampilkan sub Backup Database dan Restore Database.

5) Aktor memilih sub menu Backup Database atau Restore Database.

6) Sistem menampilkan halaman Backup Database atau Restore Database.

7) Aktor melakukan backup database atau restore database.



Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram yang menggambarkan behaviour/kebiasaan kegiatan pada Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang, yaitu sebagai berikut :

1. Activity Diagram Pengurus.

Gambar 4.2. Activity Diagram Pengurus.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Pengurus yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 14 (empatbelas) Action, yaitu Membuka aplikasi penjualan dan pembelian pada koperasi PPDK Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Menampilkan menu login, Input username & password, Menampilkan halaman home, Menampilkan data & input user, Menampilkan data & input barang, Menampilkan data & input anggota, Melakukan transakasi pembelian & penjualan, Melihat data transakasi pembelian & penjualan, Melihat laporan master data, Melihat laporan transaksi, Melihat laporan SHU anggota & koperasi, Melakukan backup & restore database, Logout.

c. 1 (satu) Fork Node.

d. 1 (satu) Join Node.

e. 1 (satu) Decision Node.

f. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri.

2. Activity Diagram Kasir.

Gambar 4.3. Activity Diagram Kasir.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Kasir yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 7 (tujuh) Action, yaitu Membuka aplikasi penjualan dan pembelian pada koperasi PPDK Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Menampilkan menu login, Input username & password, Menampilkan halaman home, Melakukan transakasi pembelian & penjualan, Melihat data transakasi pembelian & penjualan, Logout.

c. 1 (satu) Fork Node.

d. 1 (satu) Join Node.

e. 1 (satu) Decision Node.

f. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri.



Sequence Diagram Yang Diusulkan

1. Sequence Diagram Pengurus.

Gambar 4.4. Sequence Diagram Pengurus yang diusulkan.

Berdasarkan gambar Sequence diagram Pengurus, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Pengurus.

2. 12 (dua belas) lifeline, yaitu : Login, Home, Menu input data, Menu master data, Menu transaksi, Menu data transaksi, Menu laporan master data, Menu laporan transaksi, Menu laporan SHU anggota, Menu laporan SHU koperasi, Menu Database, Logout.

3. 14 (empat belas) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

2. Sequence Diagram Kasir.

Gambar 4.5. Sequence Diagram Kasir yang diusulkan.

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Kasir yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Kasir.

2. 5 (lima) lifeline, yaitu : Login, Home, Menu transaksi, Menu data transaksi, Logout.

3. 7 (tujuh) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.



Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan


Rancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.

Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data dengan class diagram dan spesifikasi basis data.


Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.6. Class Diagram yang diusulkan.



Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, primary key, panjang record, dll. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama File : File user

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : username

Tabel 4.2. Struktur tabel user


2. Nama File : File Anggota

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : kode_anggota

Tabel 4.3. Struktur tabel anggota


3. Nama File : File kategori

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_kategori

Tabel 4.4. Struktur tabel kategori


4. Nama File : File Daftar Barang

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : kode_barang

Tabel 4.5. Struktur tabel barang


5. Nama File : File Pembelian

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_pembelian

Tabel 4.6. Struktur tabel pembelian


6. Nama File : File Pembelian sementara

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_pembelian_sem

Tabel 4.7. Struktur tabel pembelian_sem


7. Nama File : File Transaksi pembelian

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_trans_beli

Tabel 4.8. Struktur tabel transaksi_pembelian


8. Nama File : File Penjualan

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_penjualan

Tabel 4.9. Struktur tabel penjualan


9. Nama File : File Penjualan sementara

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_penjualan_sem

Tabel 4.10. Struktur tabel penjualan_sem


10. Nama File : File Transaksi penjualan

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_trans_jual

Tabel 4.11. Struktur tabel transaksi_penjualan


11. Nama File : File SHU Anggota

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_shu_anggota

Tabel 4.12. Struktur tabel shu_anggota


12. Nama File : File SHU Koperasi

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_shu_koperasi

Tabel 4.13. Struktur tabel shu_koperasi




Rancangan Program

HIPO (Hirarchy plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini :

Gambar 4.7. Rancangan Program

Adapun spesifikasi program yang diusulkan yaitu sebagai berikut :

1. Login (0.0)

a. Nama Program : Login.

b. Fungsi Program : Sebagai akses keamanan untuk masuk kedalam sistem dan menampilkan Halaman Utama (Home).

c. Proses Program : Jalankan program Login, kemudian masukan username dan password pada halaman Login untuk masuk ke dalam sistem dan menampilkan halaman home.


2. Home (1.0)

a. Nama Program : Home.

b. Fungsi Program : Untuk menampilkan Data Record dan menu-menu pilihan yang terdapat di dalam Menu Utama (Home).

c. Proses Program : Jalankan program Home, kemudian pilih menu yang terdapat pada halaman Home, yaitu terdiri dari : Input Data, Master Data, Transaksi, Data Transaksi, Laporan Master Data, Laporan Transaksi, Laporan SHU dan Database.


3. Input Data (2.0)

a. Nama Program : Input Data.

b. Fungsi Program : Untuk input data user, input data barang dan input data anggota.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Input Data maka akan tampil Sub menu Input User, Input Barang dan Input Anggota. Pilih sub menu Input User untuk input data user baru, pilih Input Barang untuk input data barang baru dan pilih Input Anggota untuk input data anggota baru.


4. Master Data (3.0)

a. Nama Program : Master Data.

b. Fungsi Program : Untuk melihat data user, data barang dan data anggota.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Master Data maka akan tampil Sub menu Data User, Data Barang dan Data Anggota. Pilih sub menu Data User untuk melihat data user, pilih Data Barang untuk melihat data barangdan pilih Data Anggota untuk melihat data anggota.


5. Transaksi (4.0)

a. Nama Program : Transaksi.

b. Fungsi Program : Untuk melakukan transaksi pembelian dan penjualan.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Transaksi maka akan tampil Sub menu Pembelian dan Penjualan, kemudian pilih sub menu Pembelian untuk melakukan transaksi pembelian atau pilih sub menu Penjualan untuk melakukan transaksi penjualan.


6. Data Transaksi (5.0)

a. Nama Program : Data Transaksi.

b. Fungsi Program : Untuk melihat data transaksi pembelian dan transaksi penjualan.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Data Transaksi maka akan tampil Sub menu Pembelian dan Penjualan, Pilih sub menu Pembelian untuk melihat data transaksi pembelian, atau pilih sub menu Penjualan untuk melihat data transaksi penjualan.


7. Laporan Master Data (6.0)

a. Nama Program : Laporan Master Data.

b. Fungsi Program : Untuk melihat laporan data user, laporan data barang dan laporan data anggota.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Laporan Master Data maka akan tampil Sub menu Laporan Data User, Laporan Data Barang dan Laporan Data Anggota. Pilih sub menu Laporan Data User untuk melihat laporan data user sesuai kata kunci pencarian, pilih Laporan Data Barang untuk melihat data barangatau pilih Data Anggota untuk melihat data anggota yang diinginkan.


8. Laporan Transaksi (7.0)

a. Nama Program : Laporan Transaksi.

b. Fungsi Program : Untuk melihat laporan data pembelian dan laporan data penjualan.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Laporan Transaksi maka akan tampil Sub menu Pembelian dan Penjualan. Pilih sub menu Pembelian untuk melihat laporan data transaksi pembelian sesuai kata kunci pencarian atau pilih sub menu Penjualan untuk melihat laporan data transaksi penjualan yang diinginkan.


9. Laporan SHU (8.0)

a. Nama Program : Laporan SHU.

b. Fungsi Program : Untuk melihat dan mencetak data laporan SHU anggota dan SHU koperasi berdasarkan kata kunci yang diinginkan.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Laporan SHU maka akan tampil Sub menu SHU Anggota dan SHU Koperasi. Pilih sub menu SHU Anggota untuk melihat atau mencetak laporan data SHU anggota sesuai kata kunci pencarian atau pilih sub menu SHU Koperasi untuk melihat atau mencetak laporan data SHU koperasi sesuai kata kunci pencarian.


10. Database (9.0)

a. Nama Program : Database.

b. Fungsi Program : Untuk Backup Database dan Restore Database.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Database maka akan tampil Sub menu Backup Database dan Restore Database. Pilih sub menu Backup Database untuk membackup database atau pilih sub menu Restore Database untuk merestore database.



Rancangan Prototype

Berikut ini merupakan prototype atau model dasar dari Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang.

1. Prototype Tampilan Login.

Gambar 4.8. Prototype Tampilan Login.


2. Prototype Tampilan Home.

Gambar 4.9. Prototype Tampilan Home.


3. Prototype tampilan input user.

Gambar 4.10. Prototype tampilan input user.


4. Prototype tampilan input barang.

Gambar 4.11. Prototype tampilan input barang.


5. Prototype tampilan input anggota.

Gambar 4.12. Prototype tampilan input anggota.


6. Prototype tampilan data user.

Gambar 4.13. Prototype tampilan data user.


7. Prototype tampilan data barang.

Gambar 4.14. Prototype tampilan data barang.


8. Prototype tampilan data anggota.

Gambar 4.15. Prototype tampilan data anggota.


9. Prototype tampilan transaksi pembelian.

Gambar 4.16. Prototype tampilan transaksi pembelian.


10. Prototype tampilan transaksi penjualan.

Gambar 4.17. Prototype tampilan tampilan transaksi penjualan.


11. Prototype tampilan data transaksi pembelian.

Gambar 4.18. Prototype tampilan data transaksi pembelian.


12. Prototype tampilan data transaksi penjualan.

Gambar 4.19. Prototype tampilan data transaksi penjualan.


13. Prototype tampilan laporan data user.

Gambar 4.20. Prototype tampilan laporan data user.


14. Prototype tampilan laporan data barang.

Gambar 4.21. Prototype tampilan laporan data barang.


15. Prototype tampilan laporan data anggota.

Gambar 4.22. Prototype tampilan laporan data anggota.


16. Prototype tampilan laporan data transaksi pembelian.

Gambar 4.23. Prototype tampilan laporan data transaksi pembelian.


17. Prototype tampilan laporan data transaksi penjualan.

Gambar 4.24. Prototype tampilan laporan data transaksi penjualan.


18. Prototype tampilan laporan SHU anggota.

Gambar 4.25. Prototype tampilan laporan SHU anggota.


19. Prototype tampilan laporan SHU koperasi.

Gambar 4.26. Prototype tampilan laporan SHU koperasi.


20. Prototype tampilan backup database.

Gambar 4.27. Prototype tampilan backup database.


21. Prototype tampilan restore database.

Gambar 4.28. Prototype tampilan restore database.



Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware ataupun Software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan oleh penulis yaitu dengan konfigurasi sebagai berikut :

Spesifikasi Hardware

1. Processor  : Intel® Core™2 Duo

2. Monitor  : LED 19"

3. Mouse : Optical

4. Keyboard  : Wireless

5. RAM : 2 GB

6. Hardisk : 500 GB

7. Printer : Mini Thermal Printer 58mm

8. Scanner : Scanner Barcode 1D


Aplikasi yang Digunakan

1. Microsoft Office 2007

2. Sublime Text 3

3. XAMPP

4. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

5. Browser Google Chrome


Hak Akses (Brainware)

1. Pengurus : Input data anggota atau distributor; Input data barang; Transaksi penjualan dan pembelian; Cek stok barang; Lihat Laporan Transaksi penjualan dan pembelian

2. Kasir : Transaksi penjualan dan pembelian; Cek stok barang; Membuat Laporan Transaksi pembelian dan penjualan.


Testing

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap program Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang yaitu dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Adapun pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.14. Pengujian Black Box


Evaluasi

Pada tahap ini User melakukan pengecekan terhadap aplikasi Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang yang dibangun dalam memperoleh hasil diagnosa yang seakurat mungkin. Setelah di evaluasi didapatkan bahwa ketepatan hasil mencapai 100%. Berikut adalah hasil evaluasi dari User.

Tabel 4.15. Akurasi Sistem


Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang, yaitu dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga dapat tercapai dalam penerapannya.


Schedule

Schedule Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem usulan ini dibuat dalam bentuk tabel Schedule Implementasi yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.16. Pengolahan Jadwal (schedule) Implementasi


Penerapan

Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.

Tabel 4.17. Pengolahan Jadwal (schedule) Penerapan


Estimasi Biaya

Berikut adalah rincian estimasi biaya dalam penelitian dan penulisan Skripsi ini.

Tabel 4.18. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang, telah simpulkan perihal rumusan masalah mengenai Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian, sebagai berikut :

a. Proses sistem pemasukan dan pengeluaran barang yang selama berjalan pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang masih secara manual tidak adanya proses transaksi secara komputerisasi.

b. Serta sistem penyimpanan data stock barang yang ada belum memenuhi standarn, tingkat keakuratan yang rendah dapat menimbulkan masalah-masalah yang cukup menyita waktu.

c. Perancangan sistem penjualan dan pembelian yang diusulkan pada Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang ini telah disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan Koperasi itu sendiri, sehingga memiliki tingkat kelayakan yang baik dalam segi pemanfaatan sistem informasi saat ini.


Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian pada Koperasi Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang, dapat disimpulkan perihal tujuan serta manfaat adalah sebagai berikut :

a. Perancangan sistem informasi yang diusulkan dapat menutup kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem yang lama, sehingga dapat meminimalkan terjadinya human error.

b. Sedangkan sisi manfaatnya dapat disimpulkan bahwa dengan perancangan sistem informasi ini terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu dalam pengelolaan data-data yang ada pada proses penjualan dan pembelian tersebut. Serta mempermudah pekerjaan pengurus, pengawas, maupun karyawan yang bersangkutan.


Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dengan penelitian tersebut, dilihat dari metode penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Metode pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara serta studi pustaka sangat membantu dalam pencarian kelemahan-kelemahan sistem terutama pada masalah-masalah efektifitas dan efisiensi sistem yang berjalan saat ini.

b. Metode analisa dan testing yang disertakan pada penelitian ini menjabarkan tentang fungsi-fungsi rancangan yang diusulkan sehingga dapat mengatasi kekeliruan-kekeliruan yang terjadi sehingga ditemukan suatu analisa yang tepat sehingga kelemahan sistem dapat teratasi.

c. Metode perancangan yang menggunakan flowchart menggambarkan tahapan-tahapan dalam prosedur yang diusulkan. Sedangkan metode prototype menggambarkan tampilan-tampilan aplikasi yang dapat membantu dalam pengoperasian sistem yang dibuat.



Saran

Agar penerapan sistem penjualan dan pembelian barang pada Koperasi Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang dapat terwujud dengan baik, maka ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

a. Dengan adanya sistem terkomputerisasi ini, dapat memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada sistem penjualan dan pembelian barang.

b. Dengan adanya sistem terkomputerisasi, diperlukan suatu pelatihan atau training bagi karyawan serta pengurus.

c. Setelah sistem ini diterapkan dan diimplementasi dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakuakn suatu pengembangan sistem yang baru, untuk melengkapai kekurangan-kekurangan pada sistem saat ini. Serta dapat diperbaiki maupun ditambahkan fungsi lain agar dapat berjalan seiring perkembangan ilmu teknologi dan informasi.


Kesan

Kesan penulis selama menjalani proses penelitian di Koperasi PPDK Lapas Perempuan Klas IIa Tangerang sangatlah menarik dan merepotkan, karena sistem yang berjalan saat ini sangat memakan waktu dan tenaga. Tapi berkat bantuan dari stokeholder serta karyawan yang bekerja pada usaha pertokoaan akhirnya penelitian ini dapat terselesaikan.



DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  2. Al-Mamary, et all. 2014. The Meaning of Management Information Systems and its Role in Telecommunication Companies in Yemen. Vol. 2, No. 2, 22-25 American Journal of Software Engineering
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. Rindo, Akhmad dan Berliana Kusuma Riasti. 2011. Pembangunan Sistem Informasi Geografis Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Kudus Berbasis Web. Penelitian Engineering dan Edukasi. Journal Speed. Vol. 3 nomor 2. Diambil dari http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/900. (25 Desember 2017)
  5. Kwang En, Tan dan Francisca Adelyna Suryandi. 2011. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian Intern Aktifitas Pembelian Bahan Baku Guna Mencapai Penyerahan Bahan Baku yang Tepat Waktu. Universitas Kristen Maratha. Akurat Jurnal Ilmiah. Vol. 2 nomor 6. Diambil dari http://majour.maranatha.edu/index.php/maksi/article/viewFile/643/609. (25 Desember 2017)
  6. Nur Indah, Ika. 2013. Pembuatan Sistem Informasi Penjualan pada Toko Sehat Jaya Elektronik Pacitan. FTI UNSA. Indonesian Jurnal on Computer Science. Speed (IJSS). Vol. 10 nomor 2. Diambil dari http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/1147. (25 Desember 2017)
  7. Harry J. Rosenblatt. (2014). Systems Analysis and Design, 10th Edition, International Edition. Course Technology, Cengage Learning.
  8. Arifin, Zainal. 2010. Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Menentukan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Pegawai Negeri. FMIPA Universitas Mulawarman. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer. Volume 5 nomor 2. Diambil dari http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JIM/article/view/60. (25 Desember 2017)
  9. Behrooz Mashreghi, An Analysis of the Factors Influencing Success of Bank-issued Micropayment Systems in Iran, 2011, 12.
  10. 10,0 10,1 Swastha, Basu. 2014. Manajemen Penjualan Edisi 3. Yogyakarta: Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
  11. Dwi Astuti, Puspita. 2011. Sistem Informasi Obat pada Apotek Jati Farma Arjosari. Speed. Sentral Penelitian dan Edukasi. Vol. 3 nomor 4. Diambil dari http://speed.web.id/ejournal/index.php/Speed/article/view/253. (25 Desember 2017)
  12. Cortez, Dan Michael A, dkk. 2015. Improving Customer Satisfaction through Smart Shopping: A Prototype. International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT). Philippines:Computer Studies Department/ Graduate School of Engineering. Vol. 6 (2).
  13. Jagadish Maddirala, et all, International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.5 (6) (2014:7245).
  14. Himawan, Himawan, Asep Saefullah dan Sugeng Santoso. 2014. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online pada CV Selaras Batik. Scientific Journal of Informatics. Vol. 1 nomor 1. Diambil dari https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji/article/view/3641. (25 Desember 2017).
  15. Dwi Astuti, Puspita. 2011. Sistem Informasi Obat pada Apotek Jati Farma Arjosari. Speed. Sentral Penelitian dan Edukasi. Vol. 3 nomor 4. Diambil dari http://speed.web.id/ejournal/index.php/Speed/article/view/253. (25 Desember 2017).
  16. Nur Indah, Ika. 2013. Pembuatan Sistem Informasi Penjualan pada Toko Sehat Jaya Elektronik Pacitan. FTI UNSA. Indonesian Jurnal on Computer Science. Speed (IJSS). Vol. 10 nomor 2. Diambil dari http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/1147. (25 Desember 2017).
  17. Handojo, Andreas, Sri Maharsi dan Go Ornella Aquaria. 2004. Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Atas Siklus Pemeblian dan Penjualan pada CV X. Universitas Kristen Petra. Jurnal Informatika. Vol. 5 nomor 2. Diambil dari http://jurnalinformatika.petra.ac.id/index.php/inf/article/view/15843. (25 Desember 2017).
  18. Arifin, Zainal. 2010. Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Menentukan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Pegawai Negeri. FMIPA Universitas Mulawarman. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer. Vol. 5 nomor 2. Diambil dari http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JIM/article/view/60. (25 Desember 2017).
  19. Jatmiko, Yusuf S. Nugroho dan Eka Yudi Nugraha. 2012. Rancangan Bangun Sistem Aplikasi Transaksi Koperasi Yudi Jaya Wonosobo. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Simposium Nasional RAPI IX FT UMS. Diambil dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/3931. (25 Desember 2017).
  20. Hendarti, Henny dan Fanny Margaretta. 2008. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan. Universitas Ichsan Gorontalo. Jurnal Ichsan. Vol. 3 nomor 2. Diambil dari http://eprints.binus.ac.id/13992/1/Jurnal%20Ichsan%20Gorontalo%20Vol%203%20No%202.pdf. (25 Desember 2017).
  21. Kwang En, Tan dan Francisca adelyna Suryandi. 2011. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian Intern Aktifitas Pembelian Bahan Baku Guna Mencapai Penyerahan Bahan Baku yang Tepat Waktu. Universitas Kristen Maratha. Akurat Jurnal Ilmiah. Vol. 2 nomor 6. Diambil dari http://majour.maranatha.edu/index.php/maksi/article/viewFile/643/609. (25 Desember 2017).
  22. Rindo, Akhmad dan Berliana Kusuma Riasti. 2011. Pembangunan Sistem Informasi Geografis Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Kudus Berbasis Web. Penelitian Engineering dan Edukasi. Journal Speed. Vol. 3 nomor 2. Diambil dari http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/900. (25 Desember 2017).
  23. Heripracoyo, Sulistyo. 2009. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan pada PT Oliser Indonesia. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. Diambil dari http://jurnal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1084/982. (25 Desember 2017).


Contributors

Novianti