SI1411477628

Dari widuri
Revisi per 7 Januari 2017 03.11 oleh Nuraenisw (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"> <p style="line-height: 2.0">'''APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK '''</P></div>...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK

MENENTUKAN BESARNYA BONUS KARYAWAN PADA PT.

ANGGARDA PARAMITHA MANDIRI DENGAN METODE

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :


NIM
: 1411477628
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK

MENENTUKAN BESARNYA BONUS KARYAWAN PADA PT.

ANGGARDA PARAMITHA MANDIRI DENGAN METODE

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Disusun Oleh:

NIM
: 1411477628
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom.)
NIP: 000594
       
NIP: 001405



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK

MENENTUKAN BESARNYA BONUS KARYAWAN PADA PT.

ANGGARDA PARAMITHA MANDIRI DENGAN METODE

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Dibuat Oleh:

NIM
: 1411477628
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh:

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom)
   
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
NID: 05065
   
NID: 05065



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK

MENENTUKAN BESARNYA BONUS KARYAWAN PADA PT.

ANGGARDA PARAMITHA MANDIRI DENGAN METODE

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Dibuat Oleh:

NIM
: 1411477628
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji:

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______)
 
(_______)
 
(_______)
NID:
 
NID:
 
NID:



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK

MENENTUKAN BESARNYA BONUS KARYAWAN PADA PT.

ANGGARDA PARAMITHA MANDIRI DENGAN METODE

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Disusun Oleh:

NIM
: 1411477628
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM: 1411477628

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Perkembangan kebutuhan informasi sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, khususnya ilmu komputer. Kantor Notaris & PPAT Hj. Jamilah Abdul Gani, S.H., M.Kn merupakan sebuah lembaga profesi yang bergerak dalam bidang jasa pertanahan dan notariil. Kas kecil digunakan untuk memfasilitasi pemasukan dan pengeluaran uang dalam kegiatan, pada kantor Notaris & PPAT Hj. Jamilah Abdul Gani, S.H.,M.Kn pemasukan maupun pengeluaran budget yang berjalan sudah menggunakan komputer namun pengelolaannya masih menggunakan format Microsoft Excel sehingga membuat kurangnya pengawasan dan kerapihan terhadap kas kecil serta dampak laporannya. Dengan permasalahan yang ada, maka penyusun mengusulkan sistem kas kecil berbasis web, menggunakan metode analisa SWOT dan PIECES. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Java Script, user interface menggunakan Adobe DreamweaverCS6. Sistem ini dapat memudahkan user mencari informasi yang dibutuhkan dan menyusun laporan kegiatan kas kecil dengan rapi sehingga dapat memberikan gambaran atau jalan keluar dalam sistem informasi kas kecil pada Kantor Notaris & PPAT Hj. Jamilah Abdul Gani, S.H., M.Kn..


Kata Kunci : Pemasukan, Pengeluaran, Kas Kecil


ABSTRACT

The development of information requirements in line with developments in science and technology is rapidly increasing, especially computer science. Notary Office & PPAT Hj. Jamilah Abdul Gani, SH, M.Kn is a professional institution which is engaged in land and notarized. Petty cash is used to facilitate the income and expenditure of money in the activities, the office of the Notary and PPAT Hj. Jamilah Abdul Gani, SH, M.Kn income and expenditure budget running already using the computer, but its management is still using Microsoft Excel format so as to make the lack of supervision and tidiness of the petty cash and the impact report. With the existing problems, the authors propose a petty cash system is web-based, using SWOT analysis method and PIECES. System design is made by using the programming language PHP and Java Script, user interface using Adobe DreamweaverCS6. This system may allow a user to search for the required information and prepare a report with a neat little cash activities so as to give an idea or way out in the petty cash of information systems at the Office of Notary and PPAT Hj. Jamilah Abdul Gani, SH, M.Kn.


Keywords : Revenue, Expenditure, Petty Cash.



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi. Adapun judul penulisan Laporan Skripsi ini yang diambil adalah “Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Besarnya Bonus Karyawan Pada Pt. Anggarda Paramitha Mandiri Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey, serta studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini..

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak ternilai harganya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (PUKET I) bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan SISTEM INFORMASI.
  4. Bapak Sutrisno, M.Kom. selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Meta Amalya Dewi,M.Kom. selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Ayahanda, Ibunda, dan Adik tercinta atas dukungan moril, materil, serta doa yang telah diberikan
  8. Seluruh Pimpinan dan Pegawai PT. Anggarda Paramitha Mandiri yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Semua rekan mahasiswa-mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan khususnya bagi mahasiswa dalam menambah ilmu pengetahuan.


Tangerang, Januari 2017
NURAENI SRI WULANDARI
NIM. 1411477628

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Informasi

Gambar 2.2 Kualitas Informasi

Gambar 2.3 Siklus Informasi

Gambar 2.4 UML Logo

Gambar 2.5 Logo PHP

Gambar 2.6 Logo Dreamweaver

Gambar 2.7 Logo MySQL

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Use Case Diagram Kas Kecil

Gambar 3.3 Activity Diagram Kas Kecil

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan untuk Keuangan

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan untuk Assisten 2

Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan untuk Notaris & PPAT

Gambar 4.5 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Keuangan

Gambar 4.6 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Assisten 2

Gambar 4.7 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Notaris & PPAT

Gambar 4.8 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.9 State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan untuk Keuangan

Gambar 4.10 State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan untuk Assisten 2

Gambar 4.11 State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan untuk Notaris & PPAT

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Halam Login

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan menu home

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan menu master data user

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan menu add master data user

Gambar 4.16 Rancangan Tampilan menu data karyawan

Gambar 4.17 Rancangan Tampilan menu add data karyawan

Gambar 4.18 Rancangan Tampilan menu data Jenis Kas Masuk

Gambar 4.19 Rancangan Tampilan menu input data Jenis Kas Masuk

Gambar 4.20 Rancangan Tampilan menu data Jenis Kas Keluar

Gambar 4.21 Rancangan Tampilan menu input data Jenis Kas Keluar

Gambar 4.22 Rancangan Tampilan menu pemasukan

Gambar 4.23 Rancangan Tampilan menu input transaksi pemaukan

Gambar 4.24 Rancangan Tampilan menu pengeluaran

Gambar 4.25 Rancangan Tampilan menu input pengeluaran

Gambar 4.26 Rancangan Tampilan menu detail tranaksi pengeluaran

Gambar 4.27 Ramcangan Tampilan menu laporan

Gambar 4.28 Tampilan Login

Gambar 4.29 Tampilan menu home pada level 1

Gambar 4.30 Tampilan menu home pada level 2

Gambar 4.31 Tampilan menu home pada level 3

Gambar 4.32 Tampilan menu master data user

Gambar 4.33 Tampilan menu master add data user

Gambar 4.34 Tampilan menu master data karyawan

Gambar 4.35 Tampilan menu add master data karyawan

Gambar 4.36 Tampilan menu master data JKM (Jenis Kas Masuk)

Gambar 4.37 Tampilan menu input data JKM (Jenis Kas Masuk)

Gambar 4.38 Tampilan menu master data JKK (Jenis Kas Keluar)

Gambar 4.39 Tampilan menu input data JKK (Jenis Kas Keluar)

Gambar 4.40 Tampilan menu pemasukan

Gambar 4.41 Tampilan menu input pemasukan

Gambar 4.42 Tampilan menu pengeluaran

Gambar 4.43 Tampilan menu input pengeluaran

Gambar 4.44 Tampilan menu detail transaksi pengeluaran

Gambar 4.45 Tampilan menu laporan

Gambar 4.46 Tampilan menu pengujian login

Gambar 4.47 Tampilan menu hasil pengujian login

Gambar 4.48 Tampilan menu pengujian menu add user

Gambar 4.49 Tampilan menu hasil pengujian menu add user

Gambar 4.50 Tampilan menu pengujian menu add karyawan

Gambar 4.51 Tampilan menu hasil pengujian menu add karyawan

Gambar 4.52 Pengujian menu input jenis kas masuk

Gambar 4.53 Hasil pengujian menu jenis kas masuk

Gambar 4.54 Pengujian menu input jenis kas keluar

Gambar 4.55 Hasil pengujian menu input jenis kas keluar

Gambar 4.56 Pengujian menu input pemasukan

Gambar 4.57 Hasil pengujian menu input pemasukan pada list transaksi pemasukan

Gambar 4.58 Hasil pengujian menu input pemasukan pada list laporan

Gambar 4.59 Pengujian menu input pengeluaran

Gambar 4.60 Hasil pengujian menu input pengeluaran pada list transaksi pengeluaran

Gambar 4.61 Hasil pengujian menu input pengeluaran pada list detail transaksi pengeluaran

Gambar 4.62 Hasil pengujian menu input pengeluaran pada list laporan

Gambar 4.63 Pengujian menu laporan dari transaksi pemasukan

Gambar 4.64 Pengujian menu laporan dari transaksi pengeluaran

Gambar 4.65 Hasil Pengujian terhadap menu laporan

Gambar 4.66 Pengujian logout

Gambar 4.67 Hasil pengujian logout

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Literature review

Tabel 3.1 Tabel Matriks SWOT

Tabel 3.2 Hasil Analisa Kinerja

Tabel 3.3 Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.4 Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.5 Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.6 Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.7 Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 User

Tabel 4.2 Jenis Masuk

Tabel 4.3 Jenis Keluar

Tabel 4.4 Karyawan

Tabel 4.5 Transaksi

Tabel 4.6 Transaksi Pemasukan

Tabel 4.7 Transaksi Pengeluaran

Tabel 4.8 Transaksi Pengeluaran Detail

Tabel 4.9 Jadwal Kegiatan Penelitian

Tabel 4.10 Estimasi Biaya

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di zaman globalisasi ini, teknologi komputer berkembang sangat pesat membuat segala kegiatan menjadi semakin mudah untuk dilakukan, terutama didalam proses bisnis. Untuk menunjang proses bisnis yang ada, diperlukan teknologi yang dapat memberikan informasi yang baik. Dengan adanya sistem informasi yang baik maka akan memberikan kemudahan dalam mengakses berbagai hal yang berhubungan dengan perusahaan.

Dalam sebuah perusahaan karyawan merupakan salah satu elemen yang penting. Oleh sebab itu banyak perusahaan yang memberikan penghargaan kepada karyawannya selain dari memberikan gaji. Penghargaan biasanya berupa bonus yang merupakan kompensasi dari kinerja seorang karyawan. Setiap instansi seringkali memberikan bonus disamping gaji pokok untuk memacu kinerja dan produktifitas kerja karyawannya. Besarnya bonus tersebut juga tergantung dari peraturan instansi masing-masing.

PT. ANGGARDA PARAMITHA MANDIRI bergerak sebagai importir dari industri alat berat, truck dan parts trailer, saat ini belum mempunyai sebuah sistem penentuan pemberian bonus karyawan yang dapat berjalan secara efektif. Seringkali manajer perusahaan mengalami kebingungan dalam menentukan besarnya bonus yang layak diterima oleh karyawan. Keadaan ini membuat manajer kehilangan banyak waktu yang tersita dalam memilih, menimbang hingga memutuskan bonus para karyawan.

Pada dasarnya sebuah perusahaan ingin membuat setiap langkah menjadi semakin mudah, cepat dan efektif. Dari pertimbangan diatas penulis tertarik membuat sebuah sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode simple additive weighting (saw). Metode ini dipilih karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternate lainnya, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah yang besarnya bonus yang diterima karyawan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Dengan metode tersebut diharapkan penilaian akan lebih akurat.

Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu manajer perusahaan tanpa dalam mengambil keputusan, tanpa perlu kehilangan banyak waktu dalam proses menentukan bonus karyawan dengan tepat, akurat dan efektif. Sejalan dengan permasalahan yang ada, maka penulis mengambil judul “APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN BESARNYA BONUS KARYAWAN PADA PT. ANGGARDA PARAMITHA MANDIRI DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis menuliskan beberapa permasalahan sebagai berikut;

  1. Apa saja kendala yang ada pada sistem penentuan besarnya bonus karyawan yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam menentukan besarnya bonus karyawan?

  3. Bagaimana merancang aplikasi untuk menentukan besarnya bonus karyawan berdasarkan metode Simple Additive Weighting (SAW)?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dibahas pada penelitian ini adalah untuk mempermudah penulisan skripsi agar lebih terarah, dan berjalan dengan baik, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada sistem ini yaitu;

  1. Penelitian dilakukan di PT. Anggarda Paramitha Mandiri.

  2. Sistem yang dibuat hanya pada proses penentuan besarnya bonus karyawan PT. Anggarda Paramitha Mandiri.

  3. Metode pengujian yang digunakan pada metode penelitian skripsi ini menggunakan Black box testing.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dapat diperoleh adalah:

  1. Untuk mengetahui kendala yang ada pada sistem penentuan besarnya bonus karyawan pada perusahaan yang sedang berjalan saat ini.

  2. Untuk mengetahui cara menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam menentukan besarnya bonus karyawan.

  3. Untuk merancang aplikasi sistem pendukung keputusan yang berfungsi menentukan besarnya bonus karyawan dengan metode Simple Additive Weighting(SAW).

Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

  1. Dapat teridentifikasinya kendala apa saja yang ada pada sistem penentuan besarnya bonus karyawan pada perusahaan yang berjalan saat ini.

  2. Dapat diterapkannya metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam menentukan besarnya bonus karyawan pada PT. Anggarda Paramitha Mandiri.

  3. Dapat dihasilkannya rancangan aplikasi sistem pendukung keputusan yang berfungsi memudahkan manager dalam menentukan besarnya bonus karyawan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

  2. Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data, informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada dan penulis melakukan observasi langsung ke PT. Anggarda Paramitha Mandiri yang beralamat di jalan Malaka Bulak, RT.015/012, kel. Rorotan, kec. Cilincing, Jakarta Utara.

  3. Metode Wawancara

  4. Metode ini dengan cara wawancara atau tanya jawab pada stakeholder PT. Anggarda Paramitha Mandiri.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Metode untuk mendapatkan informasi dari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini bertujuan untuk membuat baru sistem dan menggantikan sistem yang lama dengan menggunakan Prototype.

Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.

Tahapan-tahapan Metode Prototype, sebagai berikut :

  1. Pengumpulan Kebutuhan

  2. Pada tahap ini penulis menganalisa apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem. Untuk mengetahuinya di maka penulis menggunakan analisa SWOT dan analisa PIECES. Analisa SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats) sebagai upaya untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (external) dan faktor dalam (internal) perusahaan secara sistematis, dan dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap PT. Anggarda Paramitha Mandiri, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara akurat.

    Selain metode analisa SWOT penulis juga menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) yang dapat mengetahui permasalahan dari kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan layanan sistem yang berjalan. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

    Setelah penulis menganalisa dengan kedua metode tersebut, maka penulis juga melakukan analisa terhadap prosedur sistem berjalan dan menggambarkannya menggunakan diagram UML (diagram usecase dan diagram activity), selanjutnya penulis membuat elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap 1, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3, dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan sistem.

  3. Membangun Prototyping

  4. Pada tahap membangun prototyping ini dibuat model diagram Unified Modelling Language (UML) seperti Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan atau dibuat.

  5. Evaluasi Prototyping

  6. Setelah prototype dirancang maka dilakukan evaluasi prototyping untuk dilakukan menuju ketahap selanjutnya.

  7. Mengkodekan Sistem

  8. Pada tahap ini sistem yang ingin dibuat akan dibuat kedalam bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan editor Sublime Text 3 dan database yang digunakan adalah MySQL. Sedangkan untuk menghubungkan aplikasi dengan database yang bersifat client server digunakan Xampp.

  9. Menguji Sistem

  10. Untuk menguji sistem penulis menggunakan black box testing, dimana pengujian perangkat lunak melalui test fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

  11. Evaluasi Sistem

  12. Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

  13. Menggunakan sistem

  14. Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

Sistematika Penulisan

Agar mendapatkan pemahaman tentang penulisan Laporan Skripsi ini, penulis mengelompokkan beberapa materi dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang definisi ilmu yang diambil dari buku yang berkaitan dengan penyusunan penelitian skripsi serta membahas mengenai teori-teori antara lain, Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Berisi tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta user requirement yang terdiri dari elisitasi tahap 1,2,3 dan final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis dan akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur baru yaitu menggunakan unifield modeling language (UML), rancangan basis data, prototype dan rancangan tampilan sistem yang diusulkan sampai dengan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan saransaran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2014:2)[1], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan, atau untuk melakukan sasaran tertentu”.

Menurut Sutarman (2012:13)[2], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Taufiq (2013:2)[3], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Djahir dan Pratita (2012:46)[4], “Sistem haruslah saling terdiri atas berbagai komponen/elemen yang saling berhubungan/berkaitan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan”.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapatkan disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan-kumpulan yang saling terhubung dan dan membentuk suatu kesatuan yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem menurut Hutahaean (2014:3)[1], terdiri dari:

  1. Komponen

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (boundary)

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (environment)

  6. Lingkungan Luar Sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (interface)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (input)

  10. Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh, dalam sistem komputer program adalah data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  13. Pengolah Sistem

  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data-data menjadi laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem

  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) dan sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Gambar 2.1 Model Informasi
Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2014:6)[1], sistem memiliki beberapa klasifikasikan dalam sudut pandang:

  1. Klasifikasi sistem sebagai :

    1. Sistem abstrak (abstract system)

    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem abstrak (abstract system)

    4. Sistem fisik adalah sistem yangada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiyah (natural system)

    2. Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.

    3. Sistem buatan manusia (human made sistem)

    4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem tertentu (deterministic sistem)

    2. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    3. Sistem tak tentu (probabilistick sistem)

    4. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem tertutup (close system)

    2. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkunagn luar. Sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    3. Sistem terbuka (open system)

    4. Sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Daur Hidup Sistem

Menurut Rusdian dan Irfan (2014:39)[5], Daur hidup sistem terbagi menjadi lima sistem, yaitu;

  1. Mengenali adanya kebutuhan

  2. Sebelum segala sesuatu terjadi, akan timbul kebutuhan yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas sistem yang ada. Semua data ini harus didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitas.

  3. Pembangunan Sistem

  4. Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  5. Pemasangan Sistem

  6. Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem sebenarnya, yang merupakan langkah akhir pembangunan sistem.

  7. Pengoperasian Sistem

  8. Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk sistem informasi semuanya bersifat stalis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki dan diperbaharui.

  9. Sistem menjadi usang

  10. Terkadang perubahan terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Dengan demikian, secara ekonomis dan teknis sistem yang ada tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk. dalam jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012:284)[6] , “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti lagi bagi penerimanya dan bermanfaat dalam membuat keputusan”.

Menurut Tyoso (2016:21)[7], “Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.”

Menurut Djahir dan Pratita (2012:10)[4] , “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan”.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya.

Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle). (Jeperson Hutahaean, 2014:10)[1]

Gambar 2.3 Siklus Informasi
Nilai Informasi

Informasi merupakan salah satu hal yang dapat membantu proses pengambilan keputusan. Tetapi hanya informasi yang bermanfaat dan memiliki nilai yang dijadikan acuan untuk mengambil keputusan.

Menurut Sutarman (2012:14)[8] , Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal, yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2014:9)[1], “Fungsi utamanya yaitu : menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan lebih cepat, informasi juga memberikan standart, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014:13)[1], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang dibutuhkan”.

Menurut Jhon F. Nash dalam Djahir dan Pratita (2012:14)[4], “sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengembalian yang tepat”.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat membantu manajemen dan pemakai sistem baik kebutuhan pengelolaan transaksi keseharian sampai ketingkat manajemen.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014:13)[1], komponen sistem terdiri dari 6 blok bangunan, yaitu:

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

    Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Bmerupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (Controls Block)

  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperature tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Rusdian dan Irfan (2014:52)[9], “Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan”.

Dengan kata lain, adanya Teknologi Informasi membuat segala sesuatu menjadi mudah. Mendapatkan infomasi dengan cepat, akurat dan relevan.

Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Rusdian dan Irfan (2014:55)[9], Komponen utama sistem teknologi infomasi berupa:

  1. Data

  2. Perangkat Keras(Hardware)

  3. Perangkat Lunak(Software)

  4. Perangkat Jaringan(Netware)

  5. Orang(Brainware)

Gambar 2.3 Siklus Informasi
Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Rusdian dan Irfan (2014:56)[9], Peran yang dapat diberikan oleh teknologi informasi adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi, seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Peran teknologi informasi dapat dijadikan saran kerja sama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lain tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Spits Warnars, dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:84)[10], “Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis. Database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen database yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data Definition Language). Dimana DML merupakan proses manipulasi yang menggunakan perintah sql seperti select, insert, update, delete, dan lain-lain sedangkan DDL merupakan proses pendefinisian database yang menggunakan perintah sql seperti create, table, drop table, dan lain-lain”.

Menurut Untung Rahardja, dkk, dalam Jurnal CCIT Vol. 4 No. 3 (2011:238)[11], “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya , efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali”.

Menurut Dan Michael A. Cortez, dkk, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.6 (2) (2015:1143)[12], “A database is a collection of information that is organized so that it can easily be retrieved, managed, and updated. In one view, databases can be classified according to types of content: bibliographic, full-text, numeric, and images”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah tempat penyimpanan berupa sekumpulan tabel-tabel yang berisi data-data sebuah transaksi bisnis untuk dapat diakses dengan mudah.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[13], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Henderi, dkk, dalam Journal CCIT Vol.4 No.3 (2011:322)[14], “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Dari definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu proses mengindentifikasi permasalahan yang ada dan mencari solusinya sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Definisi Analisa Sistem

Menurut Tyoso (2016:18)[7], Analisis sistem memiliki contoh yang baik dari pendekatan sistem untuk memecahkan masalah. Prinsip-prinsip analisis sistem adalah :

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batas sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[15], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, yaitu pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional serta persiapan untuk rancang bangun implementasi, yakni menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28)[16], ”Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peran suatu sistem informasi berbasis komputer”.

Berdasarkan definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah pembuatan desain dari tahapan setelah menganalisa sistem berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan pada sistem yang akan dibuat.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[15], Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem ;

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al-Jufri (2011:141)[17], tahap-tahap rancangan sistem yaitu:

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci

  2. Analis bekerja sama dengan user dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem.

    Alat-alat dokumentasi yang populer yaitu:

    1. Kamus data (Data dictionary) ;

    2. Flowchart ;

    3. Flowchart ;

    4. Model hubungan objek ;

    5. Spesifikasi kelas.

  3. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

  4. Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  5. 3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

  6. Analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

  7. Memilih Konfigurasi Terbaik

  8. Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS (Management Information System).

  9. Menyiapkan Usulan Penerapan

  10. Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, serta biaya yang harus dikeluarkan.

  11. Menyetujui atau menolak penerapan sistem

  12. Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13)[18], “UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

Menurut Herlawati (2011:6)[19], “Bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2011:119)[20], “Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi, serta mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis. UML merupakan perkakas utama untuk analisis dan perancangan sistem berorientasi objek”.

Menurut Maddirala Jagadish, dkk, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.5 (6) (2014:7245)[21], “UML is a general-purpose visual modelling language that is used to specify, visualize, construct, and document the artifacts of the software system. UML is a method for describing the system architecture in detail using the blueprint. UML represents a collection of best engineering practices that have proven successful in the modelling of large and complex systems. UML is a very important part of developing objects oriented software and the software development process”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk permodelan untuk menspesifikasikan aturan-aturan bisnis dalam program berorientasi objek.

Tipe – tipe Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Widodo (2011:10)[22], “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

  1. Diagram kelas (Class Diagram)

  2. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  3. Diagram paket (Package Diagram)

  4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  5. Diagram use-case (Usecase Diagram)

  6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  7. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

  8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  9. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

  10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  11. Diagram statechart (Statechart Diagram).

  12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  13. Diagram aktivitas (Activity Diagram).

  14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  15. Diagram komponen (Component Diagram).

  16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Diagram deployment (deployment diagram).

  18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Tujuan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yasin (2012:268)[23], tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum ;

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa ;

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Konsep Dasar Prototyping

Definisi Prototyping

Menurut Rizky (2011:169)[24], “Prototyping adalah sebuah proses yang melakukan simulasi terhadap sebuah sistem dan dapat dibuat dengan cepat. Prototyping juga merupakan sebuah teknik analisis iteratif dimana user terlibat secara aktif dalam proses desain layar dan laporan”.

Dari definisi prototyping di atas, dapat dikatakan bahwa prototyping biasanya hanya mensimulasikan beberapa aspek dari fitur program akhir, dan mungkin juga sama sekali berbeda dari pelaksanaan akhir program nantinya.

Kelebihan dan Kekurangan Prototyping

Menurut Rizaldi (2014:31)[25], kelebihan dan kekurangan prototyping adalah sebagai berikut :

  1. Kelebihan Prototyping adalah :

    1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan atau user

    2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

    3. Pelanggan dapat berperan aktif dalam pengembangan sistem

    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

    5. Penerapan sistem menjadi lebih mudah karena pemakai sudah mengetahui seperti apa sistem yang dibangun dari prototype.

  2. Kekurangan Prototyping adalah :

    1. Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas secara keseluruhan.

    2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan bahwa prototyping sebenarnya hanya cetak biru sistem.

Testing

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:272)[18], “Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (V&V)”.

Menurut Rizky (2011:237)[24], “Testing adalah sebuah proses yang diejawanahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.”.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa testing atau pengujian adalah proses rekayasa perangkat lunak yang terintegrasi dan memiliki cakupan yang luas untuk memastikan kualitas dari kebutuhan yang telah disepakati dari awal.

Teori Khusus

Aplikasi

Menurut Mulia dalam jurnal Pelita Informatika Budi Darma Vol.8 No.3 (2014:130)[26], “Aplikasi adalah suatu program komputer untuk pemakai tertentu dan untuk dapat menyelesaikan masalah tertentu atau melakukan kegiatan tertentu, contoh menghasilkan kuitansi, bon, mencetak laporan atau memasukkan data-data baru kedalam file”.

Menurut Walse, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.7 (5) (2016:2281)[27], “Applications: The major uses of information systems for the operations, Management, and competitive advantage of an enterprise, including electronic commerce and collaboration using the Internet”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah suatu program komputer yang dapat menolong manusia dalam melakukan suatu aktivitas sesuai kebutuhan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan