SI1333477548

Dari widuri
Revisi per 4 September 2015 04.32 oleh Eka purwandari (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Sistem)


Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTIPE MEJA CERDAS MENGGUNAKAN VOICE

CONTROL BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT. FOSTA UNGGUL PERDANA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1333477548
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTIPE MEJA CERDAS MENGGUNAKAN VOICE

CONTROL BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT. FOSTA UNGGUL PERDANA

Disusun Oleh :

NIM
: 1333477548
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTIPE MEJA CERDAS MENGGUNAKAN VOICE

CONTROL BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT. FOSTA UNGGUL PERDANA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1333477548
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 10001
   
NID : 05061




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTIPE MEJA CERDAS MENGGUNAKAN VOICE

CONTROL BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT. FOSTA UNGGUL PERDANA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1333477548
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTIPE MEJA CERDAS MENGGUNAKAN VOICE

CONTROL BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT. FOSTA UNGGUL PERDANA

Disusun Oleh :

NIM
: 1333477548
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1333477548

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pengangkat barang pada kondisi banjir menggunakan raspberry pi, yang dapat mengangkat serta mengamankan barang-barang sebelum terendam banjir, alat ini menggunakan motor servo sebagai sistem pengangkatan barang-barang yang hendak terkena banjir. Sehingga tidak ada lagi barang-barang yang akan terendam banjir, apabila air telah mengenai sensor air yang ada dibawah motor servo tersebut, maka motor servo akan otomatis terangkat, dan mengirim pemberitahuan melalui personal chat yaitu whatsapp, alat ini menggunakan Raspberry Pi sebagai media pengontrolan database sensor, sebagai hasil penelitian ini diharapkan membantu masyarakat umum, khususnya perusahaan yang rawan akan terkena banjir.


Kata Kunci: Pengangkat Barang, Raspberry Pi, Motor Servo, Whatsapp

ABSTRACT

This research aimed to create a tool transfer of goods to the flood conditions using Raspberry Pi, which can secure the item's before the flood, this tool uses a servo motor system for the items to be affected by flooding. So that no goods will be flooded if the water has concerning a censor that exist under the servo motor, the servo motor lift automatically, and send messages to social media istwitter, this tool using the Raspberry Pi as a media database control sensor,as a result of this research expected to help the general public, par-ticularly flood prone business.


Keywords : Goods Support,Raspberry Pi, Motor Servo, Whatsapp


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyusun Laporan Skripsi yang berjudul “PROTOTIPE MEJA CERDAS MENGGUNAKAN VOICE CONTROL BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA”

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Laporan Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Indriyanto, M.T selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan doa. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
  8. Orang-orang tercinta Aldien Sora Andrea, Yuni Haryati, dan Gustasari yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.
  9. Teman-Teman seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 20 Januari 2016
Eka Purwandari
NIM. 1333477548

Daftar isi

DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR


DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)


SIMBOL DFD (DATA FLOW DIAGRAM)


SIMBOL ELEKTRONIKA


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Voice control atau voice recognition adalah proses identifikasi suara yang diucapkan dengan melakukan konversi sinyal analog yang ditangkap oleh perangkat input suara seperti audio device kemudian diterjemahkan menjadi suatu data dan dimengerti oleh komputer. Voice recognition juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker recognition. Speech recognition adalah proses identifikasi suara berdasarkan kata yang diucapkan. Sedangkan speaker recognition adalah proses identifikasi berdasarkan siapa yang berbicara.

Namun pada saat ini kecanggihan teknologi tersebut belum banyak diterapkan dalam keperluan yang memang semestinya membutuhkan teknologi sebagai penunjang kerja. Ruang kerja yang adapada perusahaan biasanya memiliki komponen-komponen penting untuk berlangsungnya kegiatan kantor. Terutama yang perlu diterapkan teknologi yaitu meja kantor. Pada dasarnya meja berfungsi untuk membaca, menulis, menempatkan peralatan kantor, dan lain-lain.

Meja kantor juga menyediakan penyimpanan untuk beberapa perlengkapan kantor dan alat tulis. Sebuah meja kantor yang modern dapat memiliki satu atau lebih laci untuk memudahkan untuk penyimpanan tersebut. Sebuah laci pada meja kantor dapat memberikan ruang untuk menyimpan dokumen penting atau barang lainnya yang perlu disimpan. Laci Meja kantor dengan kunci memastikan bahwa segala sesuatu yang tersimpan dan informasi yang bersifat rahasia tetap aman. Biasanya laci tersebut di tempatkan di sisi meja kantor tersebut.

Begitu juga dengan komputer, karena sebuah meja kantor tidak sepenuhnya untuk menempatkan sebuah komputer. Butuh ukuran yang cukup luas untuk hal ini, sedangkan masih banyak lagi alat tulis kantor yang dibutuhkan dan harus standby ada pada meja. Banyaknya benda-benda di atas meja kantor sesungguhnya dapat merepotkan saat kegiatan kerja berlangsung. Hal tersebut juga berpengaruh pada keefektifan kerja sehingga kerjaan tidak cepat rampung.

Pada saat ini PT. Fosta Unggul Perdana menggunakan meja kantor yang ada pada umumnya di kantor. Sehingga membutuhkan sebuah teknologi seperti meja yang dapat diperintah dengan suara. Penulis akan menerapkan metode speech recognition untuk diakses semua karyawan. Kata-kata yang ditangkap dan dikenali bisa jadi sebagai hasil akhir, untuk sebuah meja cerdas. Dan keuntungan dari sistem ini adalah pada kecepatan dan kemudahan dalam kegunaannya.

Oleh karena itu penulis ingin menciptakan suatu alat yang menunjang pekerjaan yang lebih efektif dan teknologi yang terkomputerisasi dengan menggunakan metode speech recognition (identifikasi berdasarkan kata). Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul “PROTOTIPE MEJA CERDAS MENGGUNAKAN VOICE CONTROL BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA".


Rumusan Masalah

Dalam rumusan masalah ini memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang di identifikasi pada latar belakang, adapun rumusan masalah dalam penyusunan penelitian ini sebagai berikut:

  1. Apakah prototipe meja cerdas ini dapat berinteraksi menggunakan metode speech recognition ?

  2. Apakah prototipe yang akan dibuat dapat membantu kinerja karyawan kantor pada PT. Fosta Unggul Perdana ?

  3. Apakah dengan adanya prototipe ini penempatan alat-alat kantor pada meja kantor akan lebih tertata ?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai batasan masalah atas penelitian ini agar tetap fokus dan terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Prototipe dapat dikontrol dengan menggunakan suara melalui google voice agar alat berjalan sesuai dengan perintah.

  2. Multifungsi atau dapat bekerja tidak hanya dengan satu perintah.

  3. Diprogram untuk diperintah dengan bahasa indonesia.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan individual

  1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).
  2. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi khususnya yang didapatkan selama masa perkuliahan.
  3. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.


2. Tujuan Fungsional

  1. Mengaplikasikan teknologi pada meja kantor sehingga mempermudah kegiatan kerja.
  2. Membuat mekanisme pengontrolan meja cerdas dengan menggunakan voice control yang dapat menerima sensor ultrasonik, sehingga menjadi prototipe meja yang dapat diperintah sesuai kebutuhan kantor.


3. Tujuan Operasional

  1. Membantu menyelesaikan masalah pada kegiatan kerja khususnya pada bagian kantor.
  2. Merancang sistem control meja cerdas yang dapat memberikan feedback berupa suara (voice).


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat individual

  1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
  2. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi aplikasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
  3. Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi informasi dan komunikasi.


2. Manfaat Fungsional

  1. Memberikan kenyamanan karyawan saat bekerja sehingga tidak perlu direpotkan dengan keadaan meja kerja yang sempit.
  2. Dengan disediakannya kemudahan oleh alat ini, karyawan dapat bekerja lebih efektif sehingga pekerjaan rampung dengan cepat.


3. Manfaat Operasional

  1. Menambah semangat kerja karyawan setelah adanya meja cerdas ini pada bagian kantor.
  2. Memberikan solusicepat, saat karyawan membutuhkan suatu perlengkapan yang berada diatas meja kantor.

Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan skripsi ini, maka dilaksanakan suatu penelitian sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti yang diharapkan. Adapun metodelogi penelitian yang dilakukan adalah:

Metode Pengumpulan Data

1. Pengamatan (Observation)

Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan September-Oktober 2015 pada PT. Fosta Unggul Perdana, yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang saya ambil adalah Sejarah, Visi, Misi dan Tujuan, Struktur Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab pada PT. Fosta Unggul Perdana.


2. Wawancara

Pada metode ini penulis melakukan proses wawancara yang dilakukan langsung kepada pegawai di kantor instansi tersebut yang bernama Bapak Sumaryono selaku Stakeholder ingin membuat sebuah alat yang dapat mempermudah kegiatan kerja, khususnya dibagian meja kantor guna memberikan solusi cepat, saat karyawan membutuhkan suatu perlengkapan yang berada diatas meja kantor.


3. Studi Pustaka

Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.


Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan Flowchart yang didesain dengan mengikuti cara kerja sistem. Dan pada perancangan alat menggunakan Diagram Blok, metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang danalat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: Sensor suara pada Google Voice, Mikrokontroller Arduino Uno.


Metode Prototipe

Metode prototipe yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode Prototyping Evolutionary, karena dengan Evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.


Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian blackbox testing, blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu, uji coba black boxmemungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang melatih seluru syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang.


Metode Analisa

Model Analisa yang digunakan adalah DFD (Data Flow Diagram) menggunakan suatu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanupulasi oleh sistem. Dengan kata lain, pembuatan model alat yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

Sistematika Penulisan

Penulisan laporan skripsi ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Adapun sistematika penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari Sejarah Singkat PT. Fosta Unggul Perdana, Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan, Struktur Organisasi dan Wewenang Serta Tanggungjawab, Komponen yang digunakan, berikut pembahasannya.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dari prototipe yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dananalisa terhadap komunikasi antara Arduino Uno, Google Voice dan Bluetooth sebagai media interface untuk menerima perintah suara.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi tentang Kesimpulan, Saran dan Kesan dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

Daftar Pustaka

Daftar Lampiran

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Taufiq (2013:2)[1], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Sutabri (2012:6)[2], “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan.


2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13)[2], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan Supra sistem.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kalangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem kesubsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitemlainnya.

g. Pengolahan Sistem (Procces)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15)[2], Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti:

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atauide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer,sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui prosesalamiah, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakn sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukandan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.


4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5),tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas danterukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.


5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[2], Siklus Hidup Sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem, meliputi:

a. Mengenali Adanya Kebutuhan

Sebelum segala sesuatunya terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya.

b. Pembangunan Sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Pemasangan Sistem

Setalah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, di mana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

d. Pengoperasian Sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

e. Sistem Menjadi Usang

Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang berjalan. Tiba saat di mana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.


imagejpg1_zpse8ca7074.jpg

Sumber: Sutabri (2012:21)[2]

Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.


2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

a. Klasifikasi data menurut jenis data :

1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data).

2. Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu

3. Data Ukur (Measurement Data)

4. Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu

b. Klasifikasi data menurut sift data :

1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

2. Data Kualitatif (Qualitative Data)

Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

c. Klasifikasi data menurut sumber data :

1. Data Internal (Internal Data)

Data internal adalah data yang asli,artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasilkarya orang lain.

2. Data Eksternal (External Data)

Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data

eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

a. Data Eksternal Primer (Primary External Data)

Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

b. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)

Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutabri (2012:38), “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, makadapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.


2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalan sistem informasi. Yang dimaksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan,

yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah

tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuksemua tingkatan manajemen serta semua

pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerimainput, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan

mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak

(software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat

lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalan basis data perlu

diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.

Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri, ketidak-

efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah

dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat diatasi.


3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri(2012:47), “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu : 


a. Integrasi Sistem

1. Menghubungkan sister individual atau kelompok

2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis

3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi

b. Efisiensi Pengelolaan

1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data

2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi

3. Penggunaan dan pengambilan informasi

c. Dukungan keputusan untuk manajemen

1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan

2. Akui sisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi

3. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu


Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:156), “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Rosa (2013:18), “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian manayang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Menurut Henderi (2011:322), “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi danmengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.


2. Langkah-Langkah Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:159), untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi. Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

a. Definisi Lingkup (Scope Definition)

Definisi lingkup adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase

studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan

kebutuhan.

b. Analisis Masalah
 Analisis

Masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah

masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin

dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.
 Tujuanan alisis masalah adalah mempelajari dan

memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

c. Analisis Persyaratan

Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai

solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satukesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem

bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan olehsistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan

persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.

d. Desain Logic

Tidak semua proyek mencakup pengembangan model driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan

persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu,

desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

e. Analisa Kebutuhan

Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan

dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target

yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada

solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa

pilihan dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.


Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)[3], “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output”.

Mikrokontroler merupakan sebuah prosesor yang digunakan untukkepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi - instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.


2. Karakteristik Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multi fungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC

b. Konsumsi daya kecil

c. Rangkaiannya sederhana dan kompak

d. Harganya murah, karena komponennya sedikit

e. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Sensor

f. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya


3. Klasifikasi Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

b. RAM berkapasitas 68 byte.

c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).


4. Fitur Mikrokontroler

Adapun beberapa fitur yang pada umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

a. RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

b. ROM (Read Only Memory)

ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

c. Register

Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

d. Special Function Register

Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.

e. Input dan Output Pin

Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler

f. Interrupt

Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu. Adapun beberapa interrupt yang terdapat pada mikrokontroler adalah sebagai berikut :

a. Interrupt Eksternal

Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

b. Interrupt Timer

Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

c. Interrupt Serial

Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

Konsep Dasar ATMega328

1. Definisi ATMega328

Menurut Syahid (2012:33)[4], “ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll)”.

Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.


2. Konfigurasi Pin ATMega328

Menurut Syahid (2012:34)[4], “ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORT B, PORT C, dan PORT D dengan total pin input/output sebanyak 23 pin”.

Gambar 2.21. Konfigurasi Pin ATMega328

(Sumber: Jurnal Syahid tahun 2012 Hal 34)


PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.

1. PORT B

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORT B juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini:

a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin

b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation)

c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI

d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP)


2. PORT C

Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORT C antara lain sebagai berikut:

a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.

b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.


3. PORT D

Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini:

a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.

b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.

c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.

d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.

e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.


3. Fitur Mikrokontroler ATMega328

ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer). Mikrokontroler memiliki fitur antara lain :

1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

2. 32 x 8-bit register serba guna.

3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

4. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

5. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memory sebagai bootloader.

6. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

7. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

8. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.

9. Master/Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroller ATMega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satuinstruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalamsetiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasipada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer16-bit ini disebut dengan register X (gabungan R26 dan R27), register Y (gabungan R28 dan R29 ), dan register Z (gabungan R30 dan R31). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan denganteknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register inidigunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer/Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register-register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh.

Gambar 2.22. Arsitektur ATMega328


4. Memori

ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader. ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library). Setiap 14 pin digital padaATmega328 dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50k Ohm. Selain itu. Beberapa pin dari ATMega328 mempunyai fungsi-fungsi spesial, diantaranya yaitu:

1. Serial: 0 (RX) dan 1(TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial ATmega8U2 USB-ke-TTL.

2. External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.

3. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi analogWrite().

4. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library.

5. LED: Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati. ATmega328 mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari range-nya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial :

6. TWI: Pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mendukung komunikasi TWI dengan menggunakan Wire library. Ada sepasang pin lainnya pada board, antara lain:

7. AREF: Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan analogReference().

8. Reset: Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board.

ATMega328 menyediakan serial komunikasi UART TTL(5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino.

LED RX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Sebuah Software Serial Library memungkinkan untuk komunikasi serial pada beberapa pin digital ATmega328. ATmega328 juga mensupport komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Software Arduino mencakup sebuah Wire library untuk memudahkan menggunakan bus I2C, Untuk komunikasi SPI, gunakan SPI library. ATmega328 Memerlukan Board Arduino Uno Sebagai bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke ATmega328 menggunakan pemrogram hardware eksternal yaitu Board Arduino Uno. ATmega328 berkomunikasi menggunakan protokol STK500.

Konsep Dasar Arduino Uno

1. Definisi Arduino Uno

Menurut Gunawan dkk dalam Jurnal Rekayasa Elektrika (2013:202)[5], “Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset”. Arduino mampu men-support mikrokontroller serta dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply. Powernya menyala secara otomatis. Power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board. Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt. Arduino sendiri memiliki IDE untuk compiler. Proses kerja Arduino ialah melakukan pemrograman pada IDE, compile, dan upload binary/hex file ke kontroler. Berbeda dengan Processing yang kode hasil compile langsung dijalankan di komputer, kode hasil compile Arduino harus di-upload ke kontroler sehingga dapat dijalankan.


Gambar 2.23. Arduino Uno

Fungsi tombol pada IDE Arduino :

a.Verify : Cek error dan lakukan kompilasi kode.

b. Upload  : Upload kode ke board/kontroler. Asumsi bahwa board dan serial port telah di-setting dengan benar.

c. New : Membuat aplikasi baru.

d. Open : Buka proyek yang telah ada atau dari contoh-contoh/examples.

e. Save : Simpan proyek anda. Serial Monitor: Membuka serial port monitor untuk melihat feedback/umpan balik dari board


2. Pin Power Arduino Uno

Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :

a. Vin

Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.


b. 5V

Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.


c. Memory

ATmega328 memiliki 32 KB flash memory untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.


d. 3.3V

Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maksimumnya adalah 50mA Pin Ground berfungsi sebagai jalur ground pada arduino.


e. Input dan Output

Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20- 50 KOhms. Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial.

2. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pad low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.

3. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output.

4. PWM dengan fungsi analogWrite().

5. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino.

6. LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8)[6], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Adelia (2011:116)[7], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.


2. Cara Membuat Flowchart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati(2010:8)[6]

  1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
  2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
  4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
  5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
  6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
  7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.


3. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :


a. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)

Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

Untitled_zps1265c8ea.jpg

Sumber: Rachman (2012:78)

Gambar 2.7. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)


b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

Untitled_zps3ccc838b.jpg

Sumber: Rachman (2012:90)

Gambar 2.8. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)



c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flocwchart)

Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

1_zps88acbbf5.jpg

Sumber: Rachman (2012:93)

Gambar 2.9. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)


d. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

2_zpse5c251c4.jpg

Sumber: Rachman (2012:95)

Gambar 2.10. Bagan Alir Program (Program Flowchart)


e. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

22_zps0f4b5e32.jpg

Sumber: Rachman (2012:97)

Gambar 2.11. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)


r_zps4551e059.jpg

Sumber: Rachman (2012:98)

Gambar 2.12. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart


Konsep Dasar Komponen Elektronika Pasif dan Aktif

1. Definisi Komponen Elektronika Pasif
Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa “Komponen elektronika pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: Perubahan Tegangan, Pembalikan Fasa, Penguatan dan lain-lain”.


2. Definisi Komponen Aktif

Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah Komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.


Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86)[8], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Menurut Semiawan (2010:104)[9], mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:

Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.


2. Langkah-Langkah Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87)[8], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

c. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

d. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

e. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.


3. Jenis-Jenis Penelitian

Menurut Guritno (2011:22)[8], jenis-jenis penelitian yaitu:

a. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

Secara umum penelitian mempunyai tiga fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

1. Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

2. Penelitian Terapan

Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

3. Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.


Tabel 2.3. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi

perbedaanantarapenelitiandasarterapandanevaluasi_zpsf451fd64.jpg

Sumber: Guritno (2011:26)[8]


b. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:

1. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.

2. Penelitian Prediktif

Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

3. Penelitian Improftif

Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

4. Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

5. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

6. Penelitian Ex Post Facto

Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.

7. Penelitian Partisipatori

Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

8. Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.


4. Tujuan Literatur Review

Menurut Swarjana (2012:33)[10], Literature review dibuat dengan bersumber pada buku, jurnal, serta publikasi lainnya terkait dengan topik yang diteliti. Tinjauan pustaka atau literaturer review adalah bagian penting dalam proses penelitian. Adapun tujuan dari literature review adalah sebagai berikut :

a. Identifikasi masalah penelitian dan mengembangkan rumusan masalah dan hipotesis.

b. Orientasi apa yang sudah dan belum diketahui tentang area penelitian serta mendeterminasi atau inkonsistensi dalam a body of knowledge.


Berikut ini adalah alasan mengapa kita perlu membuat tinjauan pustaka atau literature review (Bryman, 2012) :

1. Kita perlu mengetahui apa yang sudah diketahui atau yang sudah terkait dengan penelitian kita, agar kita tidak menghasilkan atau mengulang hal yang sudah ada.

2. Kita dapat belajar dari kesalahan penelia yang lain dan menghindari untuk melakukan hal yang sama.

3. Kita dapat belajar tentang teori yang berbeda dan pendekatan metodelogis ke area riset kita.

4. Dapat membantu kita dalam mengembangkan kerangka kerja analitis.

5. Mengarahkan kita untuk memperambangkan variable inklusi dalam riset kita.

6. Lebih jauh dapat dijadikan sebagai research question untuk kita.

7. Membantu interpretasi tentang penemuan kita.



Study Pustaka (Literature Review)

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan alat ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini yaitu:

1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Alpurqon dari Perguruan Tinggi Raharja Tangerang, Pada Laporan Skripsi Tahun 2014 dengan judul “SISTEM PENGENDALI PINTU PAGAR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN APLIKASI VOICE COMMAND PADA SMARTPHONE ANDROID OS”. Pada Penelitian ini bertujuan untuk membuka pintu pagar secara manual adalah pekerjaan yang cukup merepotkan, kejadian buruk yang berlaku ketika turun dari kendaraan untuk membuka pintu pagar rumah kita, serta cuaca hujan yang tidak menentu. Amat mudah sekiranya semua dapat dikontrol dengan smartphone kita. Dengan mengucapkan format ”Buka Pintu” pada aplikasi voice command di smarphone kita. Dengan sistem mekanik pengendali pintu pagar secara otomatis yang diintergrasikan pada smartphone, kita dimudahkan untuk membuka dan menutup pintu pagar rumah kita secara otomatis. Dengan kemajuan teknologi khususnya dalam bidang mikrokontroller, sehingga dapat dibuat sistem akses kontrol yang dapat mengendalikan sebuah pintu pagar rumah. Dengan memanfaatkan mikrokontroller ATMega 8 sebagai pengolahan data terciptalah pemikiran untuk membuat sistem pengendali pintu pagar secara otomatis menggunakan aplikasi voice command pada smartphone berbasis android os. Dengan menggunakan mikrokontroller ATMega 8 sebagai otak untuk mengolah data yang masuk berupa inputan suara dari aplikasi voice command, kemudian data dikirim kerangkaian mikrokontroller ATMega 8 secara serial dengan menggunakan jaringan bluetooth. Pada sistem mekanik terdapat motor DC yang befungsi untuk menggerakan sebuah roda pintu, lock automatic sistem atau sistem kunci otomatis untuk mengunci pintu secara otomatis, sistem switch menggunakan magnetik switch untuk menentukan titik berhenti. Untuk sistem pengturan motor dc menggunakan rangkaian relay 12 volt, dan untuk modul bluetooth yang digunakan adalah model bluetooth HC-05.


2. Penelitian ini dilakukan oleh Saputri dari Universitas Tarumanegara, Pada Laporan Jurnal Skripsi tahun 2014 yang berjudul "APLIKASI PENGENALAN SUARA SEBAGAI PENGENDALI PERALATAN LISTRIK BERBASIS ARDUINO UNO". Penelitian ini membahas tentang Aplikasi Pengenalan Suara Sebagai Pengendali Peralatan Listrik Berbasis Arduino Uno. Digunakan modul EasyVR sebagai modul pengenalan suara. Proses pengambilan sample suara pada EasyVR dilakukan sebanyak dua kali dengan variasi pengucapan relatif sama pada setiap kata. Hal ini dilakukan sesuai dengan kemampuan EasyVR yang tidak bisa menerima pengucapan variasi suara kedua jika berbeda dengan variasi pengucapan suara pertama. Penerapan aplikasi pengenalan suara pada peralatan listrik ini menggunakan Relay yang berfungsi sebagai saklar, digunakan michrophone wireless agar pengucapan dapat dilakukan dari jarak jauh.


3. Penelitian ini dilakukan oleh Yulianto dari Universitas Tarumanegara, Pada Laporan Skripsi tahun 2008 yang berjudul "PERANCANGAN DAN REALISASI ROBOT PEMANTAU RUANGAN DENGAN KENDALI SUARA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VOICE RECOGNITION". Penelitian ini membahas tentang robot pemantau ruangan dengan kendali suara menggunakan perangkat lunak voice recognition adalah suatu mobile robot yang dilengkapi oleh kamera yang berfungsi untuk memantau ruangan dimana operasionalnya menggunakan suara manusia. User menggunakan suara berupa kata-kata dalam memberikan perintah untuk mengatur pergerakan dari mobile robot. Mobile robot akan bergerak sesuai dengan perintah dari user. Pada mobile robot dilengkapi dengan kamera yang berfungsi sebagai pemantau ruangan. Kamera akan mengambil gambar secara langsung dan akan dikirimkan ke PC melalui koneksi wireless. Mobile robot ini ditujukan untuk mengawasi ruangan secara dinamis (tidak statis) sehingga pengawasan menjadi lebih optimal. Karena robot ini dapat bergerak maka satu kamera dapat mengawasi beberapa ruangan karena robot ini dapat berpindah tempat sesuai perintah yang diberikan oleh user.


4. Penelitian ini dilakukan oleh Putera dari Universitas Gunadarma, Pada Laporan Skripsi tahun 2013 yang berjudul "ROBOT KONTROL BERBASIS ARDUINO DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUARA". Penelitian ini membahas tentang robot yang dapat di kontrol oleh manusia dengan menggunakan sistem pengenal suara. Sistem pengenal suara ini terdiri dari sensor dan mikropon yang saling terhubung dengan mikropon sebagai piranti masuknya inputan suara pada sensor. Selanjutnya sensor yang terhubung dengan mikrokontroler akan mengirimkan perintah yang outputnya akan menggerakan servo motor dan dc motor sebagai anggota tubuh robot. Dengan adanya kontrol robot dengan sistem pengenal suara ini maka tidak semua orang akan dapat mengontrol robot, sehingga hanya orang yang suaranya sudah dijadikan inputan yang dapat mengendalikan robot ini.


5. Penelitian ini dilakukan oleh Adriandari Universitas Kristen Maranatha, Pada Laporan Skripsi tahun 2013 yang berjudul "APLIKASI PERINTAH SUARA UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT". Penelitian ini membahas tentang robot mobil beroda dibentuk menggunakan bahan akrilik serta menggunakan motor dc sebagai penggerak. Robot dikontrol menggunakan pengontrol mikrokonroller ATmega16. Filter digunakan sebagai perangkat keras untuk memperoleh ciri dari tiap sinyal suara. Sistem yang digunakan pada robot beroda ini adalah menggunakan masing-masing perintah suara untuk menggerakkan robot untuk bergerak sesuai dengan perintah yang diucapkan. Perintah suara berupa rekaman yang telah disimpan di MP3 Player. Sinyal masuk ke amplifier terlebih dahulu untuk dikuatkan, lalu masuk kefilter. Sinyal tersebut dicuplik untuk memperoleh besar tegangan pada masing-masing frekuensi, agar bisa mendapatkan informasi yang berbeda pada tiap perintah. Informasi tiap perintah suara akan diprogram pada mikro untuk bergerak sesuai dengan perintah tersebut.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum PT. Fosta Unggul Perdana

Sejarah Singkat PT. Fosta Unggul Perdana

Perusahaan ini didirikan pertama kali pada tanggal 23 November 1982 dengan nama Fosta Engineering yaitu sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang Engineering Manufaktur, yang merupakan cikal bakal dari PT. Fosta Unggul Perdana. Kegiatan perusahaan ini adaiah membuat produk berdasarkan keinginan dari pelanggan. Kata Fosta merupakan singkatan dari Four Old Stagers yang berarti 4 (empat) orang yang berpengalaman, yaitu Bapak Tonny Widjajapranata, Bapak Benny Widjajapranata, Bapak David Budhiredja dan Bapak E. Rizal, yang mempunyai misi untuk menyatukan dan mengembangkan keahlian mereka.

Pada awalnya perusahaan ini membuat mesin pengering tekstil dengan sasaran market pabrik-pabrik batik di wilayah Jakarta. Memasuki tahun 1984 Fosta mulai memasuki general industri dengan produk­ produknya yang semakin bervariasi. Melihat prospek dari perusahaan yang semakin baik maka pada bulan November 1984 didirikanlah perusahaan berbentuk badan hukum bernama PT. Fosta Unggul Perdana. Perusahaan ini terdiri atas 3 (tiga) orang pemegang saham, yaitu Tonny Widjajapranata, Benny W. Pranata dan David Budhiredja. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada hanya sekitar 30 orang.

Dengan berpegang pada motto Customer Satisfaction dan ditunjang oleh para personal yang berkemauan keras dan loyalitas yang tinggi, maka Fosta mulai semakin dikenal masyarakat industri dan mulai melayani perusahaan-perusahaan multinasional dan perusahaan-perusahaan asing. Untuk mengantisipasi pasar yang semakin meluas, pada bulan Desember 1988, Fosta memperbesar usahanya. Langkah yang ditempuh dengan memindahkan kantor dan memperbesar workshopnya di Tangerang. Pada saat itu pemegang saham yaitu Tonny Widjajapranata, Benny W. Pranata, Sunny, dan Nikolas.

PT. Fosta Unggul Perdana saat ini mempunyai karyawan sekitar 231 orang yang terdiri dari 104 orang karyawan Staff dan 127 orang karyawan non Staff. Dan untuk mengantisipasi pasar yang ada maka Fosta mulai membuat mesin-mesin pengeringan yang lain selain untuk industri paint shop. Sampai saat ini Fosta juga tetap mengadakan transaksi dengan perusahaan-perusahaan asing.

Visi, Misi dan Tujuan PT. Fosta Unggul Perdana

1. Visi PT. Fosta Unggul Perdana

Menjadi perusahaan paint shop terbaik di Indonesia.

2. Misi PT. Fosta Unggul Perdana

Memberikan pelayanan terbaik sesuai harapan pelanggan atau lebih untuk mencapai kepuasan pelanggan.

3. Tujuan PT.Fosta Unggul Perdana

1. Membuat produk yang berkualitas sesuai keinginan pelanggan, pengiriman produk tepat waktu, pelayanan yang prima dan harga yang kompetitif.

2. Melakukan pengembangan dan inovasi produk yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus.

3. Mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara berkelanjutan guna memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggandan peraturan perundangan yang

berlaku.

4. Menyediakan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

Struktur Organisasi

Agar setiap perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan aktivitas operasional perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar maka dibentuklah struktur organisasi yang jelas dan sistematis. Struktur organisasi sangat diperlukan dalam aktivitas perusahaan, hal tersebut dimaksudkan agar setiap karyawan mengetahui dengan pasti apa saja yang menjadi tugas, wewenangnya masing-masing dan kepada siapa karyawan tersebut harus mempertanggung-jawab kan hasil pekerjaannya.
PT. Fosta Unggul Perdana dipimpin oleh seorang General Manager. General Manager ini membawahi marketing manager, manufacturing manager, finance and accounting manager, dan personnel and General Affair Manager. Setiap departemen ini dipimpin oleh seorang Manager. Manager-manager ini juga membawahi lagi beberapa sub manager. Berikut ini secara garis besar akan diperlihatkan bagan organisasi secara umum dan bagan organisasi yang lebih detail dalam personnel and general affair departement.
ScreenShot2014-12-11at20649PM_zps9fc008e0.png
Keterangan :
__________ : Garis Komando atau Tugas
Sumber: PT. Fosta Unggul Perdana
Gambar 3.1 Stuktur Organisasi PT. Fosta Unggul Perdana


Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

Berikut ini akan diuraikan mengenai tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT. Fosta Unggul Perdana :
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Wewenang :
  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian PT. Fosta Unggul Perdana.
  2. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap seluruh program kerja PT. Fosta Unggul Perdana.
  3. Mengatur dan melaksanakan proses realisasi produk dan jasa secara efektif dan efesien.
  4. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan mutu perusahaan secara berkesinambungan.
  5. Menyelenggarakan penyediaan sarana prasarana yang memadai.
Tanggung Jawab :
  1. Pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan.


2. General Manager
Wewenang :
  1. Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan umum perusahaan
Tanggung Jawab :
  1. Mengkoordinasikan dan mengawasi setiap kegiatan operasional perusahaan agar sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.


3. Sekretaris Direksi
Wewenang :
  1. Sebagai jembatan antara General Manager dengan Departemen lainnya.
Tanggung Jawab :
  1. Membantu tugas General Manager dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.


4. Marketing Manager
Wewenang :
  1. Menyiapkam program kerja untuk meningkatkan omzet penjualan.
Tanggung Jawab :
  1. Bertanggung jawab kepada General Manager atas kegiatan perusahaan.
  2. Mengatur strategi penjualan.


5. Manufacturing Manager
Wewenang :
  1. Melakukan pembelianbahan baku.
Tanggung Jawab :
  1. Mengkoordinasikan dau mengawasi setiap kegiatan manufaktur mulai dari bahan baku hingga menjadi produk jadi.


6. Finance and Accountant Manager
Wewenang :
  1. Mengawasi penggunaan aktiva perusahaan khususnya kas.
Tanggung Jawab :
  1. Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan pencatatan akuntansi antara lain transaksi yang terjadi di perusahaan.


7. Personnel and General Affairs (PGA) Manager
Wewenang :
  1. Monitor dan memeriksa pekerjaan Supervisor Personalia.
Tanggung Jawab :
  1. Bertanggung jawab atas seluruh pengeluaran (gaji dan biaya lembur) dan pekerjaan di bagian personalia, serta memberikan laporan kepada GM setiap akhir tahun.


8. Supervisor Personalia
Wewenang :
  1. Menentukan haji karyawan Non-Staff.
Tanggung Jawab :
  1. Mengecek pekerjaan dari Bagian Personalia sebelum masuk ke PGA Manager.
  2. Mengusulkan karyawan non-staff yang lepas training untuk ditentukan status berikutnya berdasarkan kondite dan pertimbangan Supervisor atau Manager.


9. Assistant Supervisor Personalia
Wewenang :
  1. Membuat SK Penerimaan karyawan Non-Staff.
Tanggung Jawab :
  1. Mengisi Formulir lnformasi KaryawanMasuk berdasarkan SK Penerimaan.
  2. Membuat Surat Kesepakatan Kerja untuk karyawan KWT.


10. Staff Personalia
Wewenang :
  1. Menjadi media penghubung atau komunikasi antara Supervisor Personalia atau PGA Manager dengan karyawan diproyek.
Tanggung Jawab :
  1. Check absensi di proyek: Catat pada Laporan Absensi Harian siapa tidak hadir, siapa datang terlambat, siapa lembur.
  2. Membuat laporan karyawan masuk atau keluar, untuk di informasikan kepada Bagian Penggajian.


11. Staff Penggajian
Wewenang :
  1. Input ke komputer gaji dan perubahan gaji karyawan Non-Staff.
Tanggung Jawab :
  1. Membuat laporan rekapituiasi gaji karyawan Non-Staff.
  2. Membuat rekapitulasi tunjangan setiap 15 hari sekali dan rekapitulasi gaji setiap akhir bulan untuk karyawan Non-Staff.
  3. Membuat rekapitulasi tunjangan dan gaji selama 3 bulan sekali untuk karyawan Non-Staff.


12. Administrator Personalia
Wewenang :
  1. Input ke komputer status karyawan yang tidak hadir (sakit, cuti di luar tanggungan, alpa, atau ijin pulang).
Tanggung Jawab :
  1. Check absensi laporan dinas liar.
  2. Membuat laporan absensi bulanan setiap akhir periode.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran


Konfigurasi Sistem Berjalan


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun.


Prosedur Sistem Usulan


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan


Activity Diagram Yang Diusulkan


Sequence Diagram Yang Diusulkan


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Flowchart System yang diusulkan

Adapun flowchart program adalah sebagai berikut:

Rancangan Program

Rancangan Prototipe

Dari gambar rangkaian diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Adapun spesifikasi Hardware yang digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Arduino Uno

  2. 4 Buah Gearbox

  3. Bluetooth HC-06

  4. Laptop atau PC

    - Processor : Intel Pentium Dual Core

    - Monitor

    - Mouse

    - Keyboard

    - RAM: 3GB

    - Hard Disk: 500GB

    - Printer: Epson

Aplikasi Yang Digunakan

Adapun aplikasi/software yang digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Software Ms. Office 2010

  2. Software Fritzing

  3. Notepad++

  4. www.circuitmaker.com

  5. Google Chrome

Hak Akses

Hak akses diberikan kepada petugas yang berwenang dan admin.

Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan Metode Black Box, pengujian dilakukan pada beberapa perangkat atau komponen yang digunakan, pengujian dilakukan dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Arduino IDE untuk komunikasi ke perangkat atau komponen, pengujian ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai harapan, tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan dari beberapa tahap yaitu.


1. Pengujian



2. Pengujian



3. Pengujian

Evaluasi

Dari beberapa pengujian yang dilakukan pada sistem dengan menggunakan Metode Black Box pada masing-masing komponen yaitu pada modul relay, sensor arus dan konverter ADC. Pada saat satu atau semua lampu dinyalakan maka secara otomatis sensor arus akan membaca arus yang digunakan oleh lampu tersebut kemudian dari sensor arus data dikonversi melalui ADC PCF8591 kemudian akan diolah pada raspberry pi kemudian ditampilkan dalam total daya yang terpakai.

Implementasi

Setelah melakukan perancangan prototipe, agar perancangan sistem dapat digunakan oleh pengguna maka peneliti mengimplementasikan pada tempat penelitian. Untuk lebih jelasnya tentang waktu implementasi sistem akan dijelaskan pada sub bab berikut ini :


Schedule

1. Observasi

Melakukan pengamatan dan pemahaman yang didapat di lapangan untuk mengetahui proses pengerjaan dan memperoleh data dan informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa

saja yang dibutuhkan, observasi dilakukan dalam waktu 1 minggu.

2. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem, pengumpulan data ini dilakukan selama 4

minggu.

3. Perancangan Sistem

Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, yaitu perancangan Hardware dan Software. Dimana merupakan proses yang dilakukan oleh seorang peneliti agar dapat

menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem ini dilakukan selama 2 minggu.

4. Pengetesan Sistem

Pengetesan sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan pemasangan Hardware dan Software. Pengetesan sistem diilakukan selama 2

minggu.

5. Evaluasi Sistem

Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program. Evaluasi program dilakukan selama 2 minggu.

6. Perbaikan Sistem

Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program

dilakukan selama 3 minggu.

7. Training User

Percobaan alat yang sudah dibuat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak.

8. Implementasi Sistem

Setelah diketahui kelayakan dari program yang telah dibuat, maka akan dilakukan implementasi program dilakukan selama 2 minggu bersamaan dengan Training User.

9. Dokumentasi Program

Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

Penerapan

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

Kesimpulan terhadap metode penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan Prototipe Meja Cerdas Menggunakan Voice Control Berbasis Arduino Uno Pada PT. Fosta Unggul Perdana yaitu:

Kesan

Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan laporan skripsi ini, diantaranya:

1. Mendapatkan banyak wawasan dan ilmu pengetahuan dibidang Sistem Komputer yang didapatkan selama perkuliahan.

2. Menambah ilmu sosial terhadap masyarakat dan instansi terkait.

3. Belajar bagaimana menanggapi permasalahan dilingkungan masyarakat, khususnya dibidang teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  3. Santoso, Martinus, dan Sugiyanto. 2013. “Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013.
  4. 4,0 4,1 Syahid. 2012. “Rancang Bangun Robot Beroda Berbasis Android Menggunakan Komunikasi USB”. ISSN: 2252-4908 Vol. 1, No. 2, Agustus 2012.
  5. Gunawan, Arisco Oktafeni, dan Wahyuni Khabzli. 2013. “Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)”. Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013.
  6. 6,0 6,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  7. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  9. Semiawan, Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  10. Swarjana. I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Pada lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan skripsi, yaitu:

1. Form Validasi Skripsi

2. Form Penggantian Judul

3. Kartu Bimbingan

a. Pembimbing 1

b. Pembimbing 2

4. Kwitansi Pembayaran Skripsi

5. Kwitansi Pembayaran Sidang Konprehensif & Raharja Career

6. Validasi Sidang Akademik

8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

10. Formulir Seminar Proposal Skripsi

11. Formulir Final Presentasi Skripsi

12. Formulir Pertemuan Dengan Stakeholder

16. Sertifikat Nasional

17. Sertifikat Raharja Career

16. Dan Lain-Lain

LAMPIRAN B

Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian, yaitu:

1. Surat Observasi

2. Surat Keterangan Implementasi Program

3. Surat Keterangan Hibah Program

4. Kwitansi Hibah

5. Bukti Jurnal

LAMPIRAN C

Pada lampiran C ini berisi berkas-berkas berupa foto atau printscreen hasil rancangan yang ada pada bab IV, yaitu:

Contributors

Eka purwandari