SI1333477548
PROTOTIPE PENGANGKAT BARANG PADA KONDISI BANJIR
BERBASIS RASPBERRY PI MELALUI MEDIA TWITTER
PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1333477548
|
NAMA |
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2015/2016
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PROTOTIPE PENGANGKAT BARANG PADA KONDISI BANJIR
BERBASIS RASPBERRY PI MELALUI MEDIA TWITTER
PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1333477548
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
|
Konsentrasi |
Disahkan Oleh :
Tangerang, 20 Januari 2016
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Komputer
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
|||||
NIP : 000594 |
NIP : 079010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PROTOTIPE PENGANGKAT BARANG PADA KONDISI BANJIR
BERBASIS RASPBERRY PI MELALUI MEDIA TWITTER
PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1333477548
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology
Disetujui Oleh :
Tangerang, 20 Januari 2016
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(NAMA)
| |||
NID : 10001 |
NID : ....
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PROTOTIPE PENGANGKAT BARANG PADA KONDISI BANJIR
BERBASIS RASPBERRY PI MELALUI MEDIA TWITTER
PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1333477548
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology
Tahun Akademik 2015/2016
Disetujui Penguji :
Tangerang, 20 Januari 2016
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PROTOTIPE PENGANGKAT BARANG PADA KONDISI BANJIR
BERBASIS RASPBERRY PI MELALUI MEDIA TWITTER
PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1333477548
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
|
Konsentrasi |
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 20 Januari 2016
NIM : 1333477548
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pengangkat barang padakondisi banjir menggunakan raspberry pi, yang dapat mengangkat sertamengamankan barang-barang sebelum terendam banjir, alat ini menggunakan motorservo sebagai sistem pengangkatan barang-barang yang hendak terkena banjir.Sehingga tidak ada lagi barang-barang yang akan terendam banjir, apabila airtelah mengenai soil moisture sensor yang ada dibawah motor servo tersebut, makamotor servo akan otomatisterangkat, dan mengirim pemberitahuan ke sosial mediayaitu twitter, Alat ini menggunakan Raspberry Pi sebagai media pengontrolandatabase sensor, sebagai hasil penelitian ini diharapkan membantu masyarakatumum, khususnya perusahaan yang rawan akan terkena banjir.
Kata Kunci: Banjir, Pengangkat Barang, Raspberry Pi, Motor Servo
ABSTRACT
This research aimed tocreate a tool transfer of goods to the flood conditions using Raspberry Pi,which can secure the item's before the flood, this tool uses a servo motorsystem for the items to beaffected by flooding. So that no goods will beflooded if the water has concerning a censor that exist under the servo motor,the servo motor lift automatically, and send messages to social media istwitter, this tool using the Raspberry Pi as a media database control sensor,as a result of this research expected to helpthe general public, par- ticularlyflood prone business.
Keywords : Flood, Goods Support,Raspberry Pi, Motor Servo.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyusun KKP yang berjudul “PROTOTIPE PENGANGKAT BARANG PADA KONDISI BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA”
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya KKP ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
- Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
- Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan KKP ini serta selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
- Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
- Teman-temanku yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan KKP ini.
- Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan KKP ini.
- Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan KKP ini.
Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.
Tangerang, 20 Januari 2016 | |
Eka Purwandari | |
NIM. 1333477548 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 DAFTAR LAMPIRAN
Tangerang, 20 Januari 2016 | |
Eka Purwandari | |
NIM. 1333477548 |
BAB I
Latar Belakang
Secara geografis, wilayah indonesia yang terletak pada garis ekuator dan diapit oleh dua samudera yang menyebabkan wilayah Indonesia beriklim tropis sehingga cenderung memiliki intensitas curah hujan yang tinggi. Oleh karena itu wilayah Indonesia memiliki resiko tinggi akan terjadi bencana alam, khususnya bencana bencana banjir. Halini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kondisi alam sampai kesalahan manusia terhadap alam dan lingkungan. Bencana Banjir yang terjadi secara tiba-tiba bukanlah masalah baru tetapi merupakan masalah besar karena sudah terjadi sejak lama dan pada beberapa tahun terakhir ini mulai merambah ketengah kota. Dampak yang ditimbulkan banjir pun tidaklah sedikit, banjir dapat merusak lingkungan hidup berupa rusaknya areal pemukiman masyarakat, rusaknya areal pertanian, terhambatnya transportasi, bahkan menghambat kegiatan operasional pada industri. Meskipun sudah berulangkali banjir ditanggulangi dengan berbagai cara, banjir tetap saja datang melanda dan kembali menimbulkan dampak-dampak negatif tersebut.
Banjir yang terjadi secara tiba-tiba misalnya pada saat orang-orang tidur lelap pada malam hari lalu karena adanya hujan yang terjadi semalaman dengan curah hujan yang tinggi biasanya tanpa disadari banjir sudah merendam barang-barang penting yang posisinya diletakan pada keadaan rendah. Hal ini disebabkan tidak adanya kesempatan untuk menyelamatkan barang-barang yang ada pada posisi keadaan rendah karena kondisi yang sedang tertidur lelap. Sehingga dapat menimbulkan kerugian financial yang cukup besar.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat pada saat ini masalah-masalah yang timbul karena adanya bencana alam seperti banjir bisa diantisipasi dengan adanya penelitian ini. Penelitian ini ditujukan untuk mengantisipasi dan memperkecil kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam banjir dengan menciptakan suatu alat yang mampu menghindari kerusakan pada barang-barang dengan posisi keadaan yang rendah.
Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, ......... .
Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :
-
Apakah ..... ?
-
....... ?
-
........ ?
Ruang Lingkup Penelitian
Ini berisi ruang lingkup
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Ini adalah tujuan penelitian
Manfaat Penelitian
Ini adalah manfaat penelitian
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Observasi (Pengamatan)
Merupakan metode
- Wawancara
Merupakan metode .
- Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah .
Metode Analisa
- Metode Analisa Sistem
Dalam penelitian ini .
- Metode Analisa Perancangan Program
Untuk menganalisa program yang dirancang, penulis menggambarkannya dengan menggunakan ).
Metode Pengembangan
Pada metode
Metode Prototipe
Pada metode
Metode Testing
Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang,
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini menjelaskan
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran \.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.
Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya.
Menurut Hartono (2013:9)[1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.
Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
- Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”. - Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. - Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut. - Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. - Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. - Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain. - Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. - Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :
- Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi. - Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas. - Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka. - Sistem Manusia dan Sistem Mesin
Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain. - Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit. - Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan. - Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah. - Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.
Sumber: Taufiq (2013:9)[2]
Gambar 2.1. Sistem Tertutup
Sumber: Taufiq (2013:9)[2]
Gambar 2.2. Sistem Terbuka
Menurut Taufiq (2013:5)[2], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.
Menurut Sutabri (2012:27)[3], Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:
- Mengenali adanya kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya. - Pembangunan sistem
Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. - Pemasangan sistem
Setalah tahap pembangunan sistem selesai,sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem. - Pengoperasian sistem
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui. - Sistem menjadi usang
Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.
Sumber: Sutabri (2012:29)[3]
Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem
1. Definisi Data
Menurut Sutabri (2012:1)[3], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.
Menurut Taufiq (2013:13)[2], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.
2. Klasifikasi Data
Menurut Sutabri (2012:3)[3], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :
- Klasifikasi data menurut jenis data:
- Data Hitung (enumeration/counting data)
Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. - Data Ukur (measurement data)
Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. - Klasifikasi data menurut sift data :
- Data Kuantitatif (quantitative data)
Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. - Data Kualitatif (qualitative data)
Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. - Klasifikasi data menurut sumber data :
- Data Internal (internal data)
Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain. - Data Eksternal (external data)
Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu : - Blok masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. - Blok model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. - Blok keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. - Blok teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). - Blok basis data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System) - Blok kendali (Control Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. - Integrasi sistem
- Menghubungkan sister individual atau kelompok.
- Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.
- Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.
- Efisiensi pengelolaan
- Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.
- Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.
- Penggunaan dan pengambilan Informasi.
- Dukungan keputusan untuk manajemen
- Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.
- Akui sisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.
- Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.
- Definisi Lingkup
Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan. - Analisis Masalah
Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.
Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya. - Analisis Persyaratan
Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru. - Desain Logic
Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya. - Analisa Kebutuhan
Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut. - Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
- Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
- Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
- Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
- Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
- Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.
- Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici
Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu: - Diagram arus data (data flow diagram)
- Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
- Kamus data (Data dictionary)
- Flowchart
- Model hubungan objek
- Spesifikasi kelas
- Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan. - Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada. - Memilih Konfigurasi Terbaik
Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS. - Menyiapkan Usulan Penerapan
Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya. - Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui. - Rapid Throwaway Prototyping
Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai. - Prototype Evolusioner
Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993). - Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
- Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
- Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
- Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
- Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
- Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
- Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
- Definisi UML
- Tujuan Unified Modeling Language (UML)
- Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
- Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
- Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
- Tipe-Tipe Diagram UML
- Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. - Aktor
Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bisa didefinisikan sebagai berikut: - Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem.
- Aktor hanya menerima informasi dari sistem.
- Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.
- Use Case
Use case model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem. - Use Case Relationship
Use case relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara aktor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengan communicate association. - Association/Directed Association
Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen. - Generalization/Pewarisan
Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. - Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut: - Activity
Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan. - Transition
Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity. - Decision
Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point. - Sychromization Bar
Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel). - Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu: - Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.
- Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.
- Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi). - Definisi Literatur Review
- Langkah-Langkah Literatur Review
- Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.
- Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
- Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
- Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
- Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.
- Jenis-Jenis Penelitian
- Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya
Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik. - Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik. - Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. - Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. - Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya
Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu: - Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya. - Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. - Penelitian Improftif
Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program. - Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan. - Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat. - Penelitian Ex Post Facto
Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel. - Penelitian Partisipatori
Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi. - Penelitian dan Pengembangan
Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut. - Tujuan Literatur Review
- Identifikasi masalah penelitian dan mengembangkan rumusan masalah dan hipotesis.
- Orientasi apa yang sudah dan belum diketahui tentang area penelitian serta mendeterminasi atau inkonsistensi dalam a body of knowledge.
- Kita perlu mengetahui apa yang sudah diketahui atau yang sudah terkait dengan penelitian kita, agar kita tidak menghasilkan atau mengulang hal yang sudah ada.
- Kita dapat belajar dari kesalahan penelia yang lain dan menghindari untuk melakukan hal yang sama.
- Kita dapat belajar tentang teori yang berbeda dan pendekatan methodologis ke area riset kita.
- Dapat membantu kita dalam mengembangkan kerangka kerja analitis.
- Mengarahkan kita untuk memperambangkan variable inklusi dalam riset kita.
- Lebih jauh dapat dijadikan sebagai research question untuk kita.
- Membantu interpretasi tentang penemuan kita.
- Penelitian ini dilakukan oleh Juliansah[32] dari Sekolah Tinggi Manajemen Dan Ilmu Komputer (STMIK) RAHARJA, Pada Laporan Skripsi tahun 2014 yang berjudul "PERANCANGAN SISTEM KONTROL ROBOT PEMINDAH BARANG MENGGUNAKAN APLIKASI ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO". Penelitian ini membahas tentang ..., hal ini dikarenakan sistem informasi penilaian yg berjalan belum terkomputerisasi. Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu sistem untuk memudahkan dan mempercepat keluar masuknya informasi.
- Penelitian ini dilakukan oleh Irawan[33] dari Politeknik Negeri Semarang, Pada Laporan Skripsi tahun yang berjudul "RANCANG BANGUN ROBOT PEMINDAH BARANG DENGAN SISTEM KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER". Penelitian ini membahas tentang rancang bangun robot pemindah barang dengan sistem kontrol berbasis mikrokontroller, hal ini dikarenakan sebagai simulator suatu bentuk sistem mekatronika, dan memberikan gambaran umum tentang mekanisme mekatronika baik dari aspek mekanis, elektrik maupun program yang digunakan. Dengan adanya hal tersebut maka robot pemindah barang ini berhasil menjalankan semua fungsi robot manual, sesuai aturan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2011.
- Penelitian ini dilakukan oleh Fajriansyah[34] dari Insitut Teknologi Nasional Bandung, Pada Laporan Skripsi tahun yang berjudul "ROBOT BERODA PEMINDAH BARANG DENGAN CAPIT BERBASIS ATMEGA16". Penelitian ini membahas tentang robot yang memiliki kecepatan dan akurasi yang cukup untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain, hal ini dikarenakan keduanya harus sinkron pada perancangannya menggunakan dua perangkat yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan perancangan robot dengan menggabungkan antara ilmu mekanik dengan elektronika.
- Penelitian ini dilakukan oleh Kurniawan[35] dari Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Pada Laporan Tugas Akhir (TA) tahun yang berjudul "RANCANG BANGUN LENGAN ROBOT SISTEM PNEUMATIC UNTUK PEMINDAH BARANG SECARA OTOMATIS". Penelitian ini membahas tentang , hal ini dikarenakan sistem informasi penilaian yg berjalan belum terkomputerisasi. Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu sistem untuk memudahkan dan mempercepat keluar masuknya informasi.
- Penelitian ini dilakukan oleh Mohamad [36] dari Universitas Gunadarma, Pada Laporan Skripsi tahun yang berjudul "ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS LINE FOLLOWER". Penelitian ini membahas tentang robot pemindah barang yang berfungsi sebagai alat bantu manusia untul memindahkan barang-barang berat dengan lebih mudah dan tidak menghabiskan tenaga. Berat barang-barang yang hanya bisa dipindahkan harus kurang dari 10 kg, hal ini dikarenakan robot tersebut masih berbentuk prototipe. Dengan adanya hal tersebut maka harus diperlukan motor yang memiliki kekuatan torsi yang lebih besar guna untuk dapat mengangkat barang lebih besar dan lebih berat.
- Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian PT. Fosta Unggul Perdana.
- Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap seluruh program kerja PT. Fosta Unggul Perdana.
- Mengatur dan melaksanakan proses realisasi produk dan jasa secara efektif dan efesien.
- Melaksanakan pengembangan dan peningkatan mutu perusahaan secara berkesinambungan.
- Menyelenggarakan penyediaan sarana prasarana yang memadai.
- Pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan.
- Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan umum perusahaan
- Mengkoordinasikan dan mengawasi setiap kegiatan operasional perusahaan agar sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
- Sebagai jembatan antara General Manager dengan Departemen lainnya.
- Membantu tugas General Manager dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.
- Menyiapkam program kerja untuk meningkatkan omzet penjualan.
- Bertanggung jawab kepada General Manager atas kegiatan perusahaan.
- Mengatur strategi penjualan.
- Melakukan pembelianbahan baku.
- Mengkoordinasikan dau mengawasi setiap kegiatan manufaktur mulai dari bahan baku hingga menjadi produk jadi.
- Mengawasi penggunaan aktiva perusahaan khususnya kas.
- Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan pencatatan akuntansi antara lain transaksi yang terjadi di perusahaan.
- Monitor dan memeriksa pekerjaan Supervisor Personalia.
- Bertanggung jawab atas seluruh pengeluaran (gaji dan biaya lembur) dan pekerjaan di bagian personalia, serta memberikan laporan kepada GM setiap akhir tahun.
- Menentukan haji karyawan Non-Staff.
- Mengecek pekerjaan dari Bagian Personalia sebelum masuk ke PGA Manager.
- Mengusulkan karyawan non-staff yang lepas training untuk ditentukan status berikutnya berdasarkan kondite dan pertimbangan Supervisor atau Manager.
- Menjadi media penghubung atau komunikasi antara Supervisor Personalia atau PGA Manager dengan karyawan diproyek.
- Check absensi di proyek: Catat pada Laporan Absensi Harian siapa tidak hadir, siapa datang terlambat, siapa lembur.
- Membuat laporan karyawan masuk atau keluar, untuk di informasikan kepada Bagian Penggajian.
- Membuat SK Penerimaan karyawan Non-Staff.
- Mengisi Formulir lnformasi KaryawanMasuk berdasarkan SK Penerimaan.
- Membuat Surat Kesepakatan Kerja untuk karyawan KWT.
- Input ke komputer gaji dan perubahan gaji karyawan Non-Staff.
- Membuat laporan rekapituiasi gaji karyawan Non-Staff.
- Membuat rekapitulasi tunjangan setiap 15 hari sekali dan rekapitulasi gaji setiap akhir bulan untuk karyawan Non-Staff.
- Membuat rekapitulasi tunjangan dan gaji selama 3 bulan sekali untuk karyawan Non-Staff.
- Input ke komputer status karyawan yang tidak hadir (sakit, cuti di luar tanggungan, alpa, atau ijin pulang).
- Check absensi laporan dinas luar.
- Membuat laporan absensi bulanan setiap akhir periode.
- ↑ Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
- ↑ 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
- ↑ Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, Khanna Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
- ↑ 5,0 5,1 Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
- ↑ Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
- ↑ 7,0 7,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
- ↑ 8,0 8,1 8,2 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
- ↑ 9,0 9,1 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
- ↑ Mall. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak 2. Jakarta: PT Rineka Cipta.
- ↑ 11,0 11,1 11,2 11,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
- ↑ 12,0 12,1 12,2 12,3 12,4 12,5 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
- ↑ 13,0 13,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
- ↑ Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
- ↑ 15,0 15,1 Triasanti, Dini. 2012. Universitas Gunadarma. Diambil dari: gunadarma.ac.id. (Tanggal akses 21 November 2014).
- ↑ 16,0 16,1 Raspberry Pi. What is a raspberry pi. 2014. Raspberry Pi Foundation UK Registered Charity 1129409. Diambil dari: raspberrypi.org. (Tanggal akses 16 Sepetember 2014).
- ↑ Teori Elektronika. 2012. Motor Servo. Diambil dari: Teori Elektronika. (Tanggal akses 10 November 2014).
- ↑ TP-LINK. Technologies Co, Ltd. 2014. 150Mbps High Gain Wireless USB Adapter TL-WN722N. Diambil dari: TP LINK WN722N. (Tanggal akses 16 November 2014).
- ↑ Gunarta, Lilik. 2011. Universitas Airlangga. Diambil dari: Sensor dan Tranduser. (Tanggal akses 21 November 2014).
- ↑ Mustisant. 2013. Battery Rechargeable. Diambil dari: Baterai Isi Ulang (Rechargeable) dan Perawatannya. (Tanggal akses 5 November 2014).
- ↑ Jati Waloeyo, Yohan. 2010. Twitter Best Social Networking. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
- ↑ Sofana, Iwan. 2012. CISCO & CCNA Jaringan Komputer. Informatika Bandung, Bandung Halaman:244. (Tanggal Akses 20 November 2014)
- ↑ 24,0 24,1 Septiawan, Tito. 2012. Sejarah dan Perkembangan Linux. Diambil dari: Let's Share It. (Tanggal akses 19 November 2014).
- ↑ 25,0 25,1 25,2 25,3 25,4 25,5 Kho, Dickson. 2014. Jenis-Jenis Komponen Elektronika Beserta Fungsi dan Simbolnya. Diambil dari: Teknik Elektronika. (Tanggal akses 2 November 2014).
- ↑ Juniarto. 2010. Buzzer. Diambil dari: Wordpress. (Tanggal akses 21 November 2014).
- ↑ Nugroho, Adi. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
- ↑ Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Jakarta PT. Elex Media Komputindo.
- ↑ 29,0 29,1 Amuslim. 2011. Landasan Teori. Tesis Program Magister Manajemen. Materi UML dan Use Case.
- ↑ Semiawan, Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
- ↑ Swarjana. I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.
- ↑ Juliansah, Reza Amar. 2014. Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari: raharja.ac.id. (Tanggal akses 1 September 2014).
- ↑ Irawan, Bingar Pudyastowo. 2012. Jurnal Teknis. Diambil dari: Polines. (Tanggal akses 1 September 2014).
- ↑ Fajriansyah, Burhan. 2013. Mekatronika. Diambil dari: Academia. (Tanggal akses 1 September 2014).
- ↑ Kurniawan, Aditya. 2010. ITS-Undergraduate. Diambil dari: Tesis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). (Tanggal akses 1 September 2014).
- ↑ Mohamad, Aldy. 2013. Universitas Gunadharma. Diambil dari: Proposal Skripsi. (Tanggal akses 1 September 2014).
a. Data Eksternal Primer (primary external data)
Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)
Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.
1. Definisi Sistem Informasi
Menurut Taufiq (2013:17)[2], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
Menurut Sutabri (2012:46)[3], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.
2. Komponen Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2012:47)[3], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari :
3. Tujuan Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2012:47)[3], “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.
Menurut Yuliastrie (2013:28)[4], Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :
Menurut Taufiq (2013:156)[2], “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.
Menurut Rosa (2013:18)[5], “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.
Menurut Henderi (2011:322)[6], “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.
Menurut Taufiq (2013:159)[2], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.
Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:
Sumber: Taufiq (2013:160)[2]
Gambar 2.4. Langkah Analisis Sistem
1. Definisi Perancangan Sistem
Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[7], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.
Menurut Al-Jufri (2011:141)[8], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.
Menurut Darmawan (2013:228)[7], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
Menurut Sutabri (2012:225)[3], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
Menurut Al Jufri (2011:141)[8], Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:
Sumber: Al-Jufri (2011:141) [8]
Gambar 2.5. Diagram Tahap Perancangan
Sumber: Fahmi (2013:252)
Gambar 2.6. Mengidentifikasi Peluang-Peluang Organisasi
Menurut Simarmata (2010:62)[9], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.
Menurut Mall (2009:43)[10], “Prototype is a toy implementation of the system”. (Prototipe adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.
Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: Menurut Simarmata (2010:64)[9]
Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut :
Sumber: Simarmata (2010:68)
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototipe
1. Definisi Elisitasi
Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[11], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.
Menurut Guritno (2011:302)[12], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.
2. Tahap-Tahap Elisitasi
Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302)[12] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
a. Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
b. Elisitasi Tahap II
Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :
1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
c. Elisitasi Tahap III
Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :
1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?
2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?
3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
3. Low (L): Mudah dikerjakan.
3. Final Draft Elisitasi
Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.
Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67)[11], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:
a. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries)
Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.
b. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan
Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.
c. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai
Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.
5. Langkah-Langkah Elisitasi
Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75)[11], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :
a. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
b. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
c. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.
d. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.
e. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
f. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
g. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.
6. Masalah Dalam Elisitasi
Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68)[11], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni :
a. Masalah ruang lingkup
Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.
b. Masalah pemahaman
Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikitdan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.
c. Masalah perubahan
Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.
1. Definisi Flowchart
Menurut Sulindawati (2010:8)[13], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.
Menurut Adelia (2011:116)[14], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.
2. Cara Membuat Flowchart
Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati(2010:8)[13]
3. Jenis-Jenis Flowchart
Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :a. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.
Sumber: Rachman (2012:78)
Gambar 2.7. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)
b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.
Sumber: Rachman (2012:90)
Gambar 2.8. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flocwchart)Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.
Sumber: Rachman (2012:93)
Gambar 2.9. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)
d. Bagan Alir Program (Program Flowchart)Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.
Sumber: Rachman (2012:95)
Gambar 2.10. Bagan Alir Program (Program Flowchart)
e. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.
Sumber: Rachman (2012:97)
Gambar 2.11. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)
Sumber: Rachman (2012:98)
Gambar 2.12. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart
Pada awalnya, motivasi pembuatan bahasa pemrograman ini[15] adalah untuk bahasa skrip tingkat tinggi pada sistem operasi terdistribusi Amoeba. Bahasa pemrograman ini menjadi umum digunakan untuk kalangan engineer seluruh dunia dalam pembuatan perangkat lunaknya, bahkan beberapa perusahaan menggunakan python sebagai pembuat perangkat lunak komersial. Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (Antarmuka Pengguna Grafis) dan basis datanya.
1. Sejarah Phyton
Python[15] dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk Be Open Python Labs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim Python Labs pindah ke Digital Creations. Saat ini pengembangan Python terusdilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dandengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0. Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python S Flying Circus. Oleh karenaitu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python.
A. Beberapa fitur yang dimiliki pemrograman phyton
1. Memiliki kepustakaan yang luas: Dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul siap pakai untuk berbagai keperluan.
2. Memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.
3. Memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali danpenulisan ulang kode sumber.berorientasi obyek.
4. Memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti java)modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru: Modul-modul
tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.
5. Memiliki fasilitas pengumpulan sampah otomatis, seperti halnya pada bahasa pemrograman Java, python memiliki fasilitas pengaturan penggunaan ingatan komputer. Sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.
B. Kelebihan dan Kekurangan Pemrograman Phyton
Kelebihan :
1. Tidak ada tahapan kompilasi dan penyambungan (link) sehingga kecepatan perubahan pada masa pembuatan ssstem aplikasi meningkat.
2. Tidak ada deklarasi tipe sehingga program menjadi lebih sederhana, singkat, dan fleksible.
3. Manajemen memori otomatis yaitu kumpulan sampah memori sehingga dapat menghindari pencatatan kode.
4. Tipe data dan operasi tingkat tinggi yaitu kecepatan pembuatan sistem aplikasi menggunakan tipe objek yang telah ada.
5. Pemrograman berorientasi objek.
6. Pemuatan dinamis modul C sehingga ekstensi menjadi sederhana dan berkas biner yang kecil.
7. Pemuatan kembali secara dinamis modul phyton seperti memodifikasi aplikasi tanpa menghentikannya.
8. Model objek universal kelas Satu.
9. Portabilitas secara luas seperti pemrograman antar platform tanpa ports.
10. Kompilasi untuk portable kode byte sehingga kecepatan eksekusi bertambah dan melindungi kodesumber.
Kekurangan :
1. Beberapa penugasan terdapat diluar dari jangkauan python, seperti bahasa pemrograman dinamis lainnya, python tidak secepat atau efisien sebagai statis, tidak seperti
bahasa pemrograman kompilasi seperti bahasa C.
2. Disebabkan python merupakan interpreter, python bukan merupakan perangkat bantu terbaik untuk pengantar komponen performa kritis.
3. Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman implementasi untuk beberapa komponen, tetapi dapat bekerja dengan baik sebagai bagian depan skrip
antarmuka untuk mereka.
4. Python memberikan efisiensi dan fleksibilitas trade off by dengan tidak memberikannya secara menyeluruh.
5. Python menyediakan bahasa pemrograman optimasi untuk kegunaan, bersama dengan perangkatbantu yang dibutuhkan untuk diintegrasikan dengan bahasa pemrograman lainnya.
1. Definisi Raspberry Pi
“The Raspberry Pi [16] is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics projects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets,word-processing and games. It also plays high definiton video.”
Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi. Richardson dan Wallace[16] menjelaskan beberapa cara untuk menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut :
a. General Purpose Computing
Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siapuntuk digunakan kita bisa memilih untuk boot langsung kedalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti Libre Office yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.
b. Learning to Program
Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.
c. Project Platform
Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan darisegi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek-proyek elektronik.
Sumber: Richardson and Wallace
Gambar 2.13. Model Raspberry Pi B
Sumber: Richardson and Wallace
Tabel 2.2. Spesifikasi Raspberry Pi B
Berdasarkan Gambar 2.13. Raspberry Pi mempunyai beberapa bagian antara lain :
1. CPU dan GPU
Prosessor yang digunakan pada Raspberry PI adalah ARM1176JZF-S dengan kecepatan Clock sebesar 700 Mhz dan GPU atau Graphic Processing Unit yang dipakai adalah Video Core IV.
2. Memory (RAM)
Raspberry Pi model B ini menggunakan RAM sebesar 512 MB. RAM ini diletakkan menyatu dengan Prosessor.
3. Power
Untuk Catu Daya, Raspberry Pi menggunakan konektor Micro USB yang biasa digunakan pada Charger Smartphone Android. Catu daya ini bekerja pada tegangan 5V dengan arus minimal 1A agar Raspberry Pi bekerja secara maksimal.
4. SD Card
Bagian ini berfungsi untuk tempat memasukkan SD-Card yang sudah diisi dengan salah satu OS Raspberry Pi. OS tersebut adalah Raspbian, Pidora, Arch Linux, Raspbmc, Open ELEC, dan lain-lain.
5. Port HDMI
Port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry pada TV yang mempunyai port HDMI.
6. Port RCA
Sama seperti port HDMI, port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry Pi, namun menggunakan Port Video untuk TV model lama.
7. Konektor Audio
Berfungsi sebagai konektor untuk Speaker atau Headset.
8. LED indicator
Terdapat 5 Led yang masing-masing berfungsi sebagai Indikator catu daya, proses kerja CPU, dan proses kerja jaringan.
9. Port USB
Selayaknya penggunaan pada komputer, port ini berfungsi untuk menyambungkan berbagai macam perangkat USB seperti Flash Disk, USB Dongle, USB Webcam, Card Reader, dan lain-lain.
10. Port LAN (RJ-45)
Untuk menghubungkan Raspberry Pi ke Jaringan melalui konektor RJ 45 dan kabel UTP.
11. GPIO (General Purpose Input Output)
Bagian ini merupakan salah satu keunggulan Raspberry Pi dengan Komputer mini sebelumnya, karena pengguna bisa memprogram pin-pin GPIO ini sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sumber: Teori Elektronika Motor Servo
Gambar 2.14. Motor Servo
Sumber: Teori Elektronika Motor Servo
Gambar 2.15. Kontruksi Motor Servo
Sumber: Teori Elektronika Motor Servo
Gambar 2.16. Pulsa Kendali Motor Servo
Sumber: TP-LINK TL-WN722N
Gambar 2.17. TP-LINK TL-WN722N
Sumber: Soil Moisture Sensor
Gambar 2.18. Soil Moisture Sensor
Sumber: Jenis-Jenis Baterai Rechargeable
Gambar 2.19. Jenis-Jenis Baterai Rechargeable
Gambar 2.20. Logo Twitter
Gambar 2.21. Langkah Pertama Pembuatan API Twitter
Gambar 2.22. Langkah Kedua Pembuatan API Twitter
Gambar 2.23. Langkah Ketiga Pembuatan API Twitter
Gambar 2.24. Langkah Keempat Pembuatan API Twitter
Gambar 2.25. Langkah Kelima Pembuatan API Twitter
Gambar 2.26. Langkah Keenam Pembuatan API Twitter
Gambar 2.27. Langkah Ketujuh Pembuatan API Twitter
Gambar 2.28. Langkah Kedelapan Pembuatan API Twitter
Gambar 2.34. Layer TCP/IP
Gambar 2.34. Penggerakan Dalam Layer TCP/IP
Gambar 2.30. Logo Lycoris Linux
Gambar 2.31. Logo Xandros Linux
Gambar 2.32. Corel Linux
Gambar 2.33. Ubuntu Linux
Gambar 2.34. Logo Redhat Linux
Gambar 2.35. Logo Mandrake Linux
Gambar 2.36. Logo Caldera Open Linux
Gambar 2.37. Logo Suse Linux
Gambar 2.38. Logo Slackware Linux
Gambar 2.39. Logo Debian GNU atau Linux
Gambar 2.40. Logo Turbo Linux
Gambar 2.41. Logo Knoppix
Menurut Nogroho (2010:6)[27], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa 'pemodelan' untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma 'berorientasi objek'.
Menurut Herlawati (2011:6)[28], “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.
Menurut Rosa (2013:133)[5], “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan suatu sistem.
Menurut Amuslim (2011:34)[29], tujuan UML diantaranya adalah:
Menurut Amuslim (2011:32)[29], UML terdiri dari banyak diagram, yaitu:
Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86)[12], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.
Menurut Semiawan (2010:104)[30], mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:
Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.
Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87)[12], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
Menurut Guritno (2011:22)[12], jenis-jenis penelitian yaitu:
Sumber: Guritno (2011:26)[12]
Tabel 2.3. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi
Menurut Swarjana (2012:33)[31], Literature review dibuat dengan bersumber pada buku, jurnal, serta publikasi lainnya terkait dengan topik yang diteliti. Tinjauan pustaka atau literaturer review adalah bagian penting dalam proses penelitian. Adapun tujuan dari literature review adalah sebagai berikut :
Berikut ini adalah alasan mengapa kia perlu membuat tinjauan pustaka atau literature review (Bryman, 2012) :
Teori Khusus
1. Definisi
Literature Review
BAB III
Gambaran Umum PT. Fosta Unggul Perdana
Sejarah Singkat PT. Fosta Unggul Perdana
Visi, Misi dan Tujuan PT. Fosta Unggul Perdana
2. Melakukan pengembangan dan inovasi produk yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus.
3. Mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara berkelanjutan guna memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggandan peraturan perundangan yang berlaku.
4. Menyediakan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.Struktur Organisasi
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Rancangan Prosedur Sistem Berjalan
Analisa Sistem Yang Berjalan
Metode Analisa Sistem
Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran
Konfigurasi Sistem Berjalan
Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap III
Final Draft Elisitasi
BAB IV
Rancangan Sistem Usulan
Prosedur Sistem Usulan
Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
Activity Diagram Yang Diusulkan
Sequence Diagram Yang Diusulkan
Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Rancangan Basis Data
Normalisasi
Spesifikasi Basis Data
Flowchart System yang diusulkan
Rancangan Program
Rancangan Prototipe
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi Hardware
Aplikasi Yang Digunakan
Hak Akses
Testing
Evaluasi
Implementasi
Schedule
Penerapan
Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah
Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah
Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah
Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah
Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian
Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian
Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian
Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian
Kesimpulan terhadap metode penelitian
Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian
Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian
Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian
Saran
Ini berisi saran anda