SI1333476912: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
 
Baris 799: Baris 799:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit carian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dan seri AT89Sxx dan mikrokontroler AVR yang merupakan varian dari mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam tangan digital, termometer digital, dan sebagainya.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit carian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dan seri AT89Sxx dan mikrokontroler AVR yang merupakan varian dari mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam tangan digital, termometer digital, dan sebagainya.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">

Revisi terkini pada 20 Februari 2018 09.28

 

ROBOT PENGANGKUT LIMBAH LOGAM DAN PENGECEK

VOLUM UNTUK MESIN BUBUT PADA

PT. SUKSES CIPTA MAKMUR


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1333476912
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ROBOT PENGANGKUT LIMBAH LOGAM DAN PENGECEK

VOLUM UNTUK MESIN BUBUT PADA

PT. SUKSES CIPTA MAKMUR

Disusun Oleh :

NIM
: 1333476912
Nama
: Winoto
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ROBOT PENGANGKUT LIMBAH LOGAM DAN PENGECEK

VOLUM UNTUK MESIN BUBUT PADA

PT. SUKSES CIPTA MAKMUR

Dibuat Oleh :

NIM
: 1333476912
Nama
: Winoto

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 13003
   
NID : 14028


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

ROBOT PENGANGKUT LIMBAH LOGAM DAN PENGECEK

VOLUM UNTUK MESIN BUBUT PADA

PT. SUKSES CIPTA MAKMUR

Dibuat Oleh :

NIM
: 1333476912
Nama
: Winoto

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .............

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
: 1333476912
Nama
: Winoto
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Tangerang, ..........

 
 
 
 
 
Winoto
NIM : 1333476912

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Dalam perkembangan ilmu teknologi di bidang elektronika dan komunikasi sekarang ini, banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh lapisan masyarakat, salah satunya untuk mempermudah segala macam pekerjaan. para karyawan yang bekerja di bagian mesin bubut terkadang mereka lupa untuk membersikan limbah gram pada mesin bubut hingga menumpuk dan mangganggu kebersihan lingkungan kerja. Dari pengamatan permasalahan diatas maka penulis akan membuat sebuah robot yang dapat membantu mengangkut limbah gram bubut. Robot ini dikendakilan dengan Arduino mega2550 R3 sebagai otaknya lalu alat pendukung seperti hall detector sensor, sensor ultrasonic, motor servo.Dengan adanya robot ini maka proses pengangkutan bekas limbah gram bubut dapat teratasi oleh robot karena robot akan membersihkan dengan cepat sehingga tidak ada penumpukan bekas limbah gram bubut yang menumpuk dan berantakan, dan karyawan dapat bekerja focus tanpa perluh memikirkan bekas limbah gram bubut sehingga pekerjaan akan cepat seleai dan efesien.

Kata Kunci: Arduino, sensor, gram bubut

ABSTRACT

In the development of the technology in the field of electronics and communications today , many benefits that can be felt by society , one of them is to make all kinds of work . Employees who worked in the a lathe sometimes they forget to cleanliness waste gram on a lathe to accumulate and cleanliness interfere work environment .A problem on hence writers will make a robot that can help to pick up waste gram lathe .This robot dikendakilan with arduino mega2550 r3 as his brain and the tools like detector hall sensors , ultrasonic sensor , the robot servo.dengan motor this process of transporting the waste gram lathe robots can be reduced because the robot will clean quickly so that there is no rise of former waste gram lathe that accumulates and messy , and employees can work without perluh focus of former waste gram lathe seleai and to quickly so that the

Keyword: arduino , sensors , grams lathe

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan iman serta senantiasa melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penulisan Skripsi dengan judul “PENGANGKUT LIMBAH LOGAM DAN PENGECEKAN VOLUM UNTUK MESIN BUBUT PADA PT.SUKSES CIPTA MAKMUR”. Mengenai penulisan laporan ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan tidak lepas dari kesalahan yang jauh dari sempurna. Untuk itu,dengan segala kerendahan hati peneliti selaku penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dengan melengkapi dan menyempurnakan penulisan dalam laporan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa tersusunnya laporan skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I., C.Ht selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si selaku Dosen pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu dan ilmu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam menempuh penulisan laporan skripsi ini.
  5. Bapak Abert Tandilintin, MT selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan ilmu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam menempuh penulisan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Hermawan Saputro selaku stakeholder yang telah memberikan banyak arahan, masukan, dan bimbingan kepada penulis.
  7. Para Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis.
  8. Orangtua serta keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Teman-teman, para sahabat dan rekan-rekan seperjuangan yang selalu memberi motivasi kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Tangerang, 2 Januari 2018
Winoto
NIM. 1333476912

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perkembangan ilmu teknologi di bidang elektronika dan komunikasi sekarang ini, banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh lapisan masyarakat, salah satunya untuk mempermudah segala macam pekerjaan di bidang industri, pendidikan, pemerintahan dan lain sebagainya. Seiring dengan naiknya kebutuhan masyarakat dan teknologi yang semakin canggih, dibuatlah suatu sistem kontrol robot yang mampu di kendalikan menggunakan sensor hall detector (pendeteksi logam) yang berfungsi untuk mengangkut limbah gram besi pada mesin bubut setelah mendeteksi gram bubut maka sensor akan berfungsi mengirimkan sinyal pada Arduino dan Arduino akan merespon untuk memindahkan limbah gram pada mesin bubut ke tempat pembuangan limbah yang tersedia, alat ini bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, contohnya tugas membersikan gram pada mesin bubut.

Dari hasil survey yang telah dilakukan sering dilihat, para karyawan yang bekerja di bagian mesin bubut terkadang mereka lupa untuk membersikan limbah gram pada mesin bubut hingga menumpuk dan berserakan kemana-mana sehingga mangganggu kebersihan lingkungan kerja. Pada umumnya, robot merupakan alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik dan juga merupakan alat otomatis dimana sistemnya sudah tertanam didalam mikrokontroler dengan tugas yang sederhana. Namun dengan berkembangnya teknologi dengan perkembangan jaman robot-robot banyak di ciptakan manusia untuk mempermudah pekerjaan manusia yang berat dan beresiko tinggi.

Dari pengamatan permasalahan diatas maka penulis akan membuat sebuah robot yang dapat membantu mengangkut limbah gram bubut untuk dibuang pada tempatnya. Robot ini dikendakilan dengan Arduino mega2550 R3 sebagai otaknya lalu hall detector sensor untuk mendeteksi gram bubut apabila gram bubut yang di tamping dalam box dengan di batasi batas maksimal menggunakan sensor ultrasonic maka apabila gram bubut sudah penuh mencapai batas maksimal maka sensor ultrasonic akan mengirim sinyal ke Arduino uno lalu motor servo akan bergerak mengikuti alur garis kuning line follower yang terhubung ke tempat pembuangan limbah gram bubut akhir. Dengan ini untuk lebih memahami hal tersebut maka dibuatlah tugas akhir yang berupa rangkuman kegiatan dengan judul “ROBOT PENGANGKUT LIMBAH LOGAM DAN PENGECEK VOLUM UNTUK MESIN BUBUT PADA PT. SUKSES CIPTA MAKMUR”.

Perumusan Masalah

Dalam rumusan masalah ini memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang diidentifikasi pada latar belakang, adapun rumusan masalah dalam penyusunan penelitian ini sebagai berikut :

a. Bagaimana merancang dan membangun robot yang mampu memindahkan limbah gram pada mesin bubut ke tempat pembuangan akhir?

b. Bagaimana membuat program pada robot pengangkut limbah?

c. Bagaimana tahapan testing robot dapat bekerja dengan baik ?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai batasan masalah atas penelitian ini agar tetap fokus dan terarah, maka penulis memberikan ruang lingkup laporan. Robot pengangkut limbah gram bubut dengan sensor logam apabila sensor mendeteksi adanya logam yang banyak maka motor akan bergerak mengikuti line atau garis. Untuk pergerakan robot menggunakan 5 buah motor servo, hall detector untuk mendeteksi logam, dan mikrokontroler (ArduinoUno) Mega2560 R3 sebagai otaknya.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1.Tujuan Individual

1. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi khususnya yang didapatkan selama masa perkuliahan.

2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi karyawan

2.Tujuan Fungsional

1. Membuat prototipe robot yang dapat mengangkut limbah gram bubut pada pembuangan akhir.

3.Tujuan Operasional

1. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan masyarakat khususnya di bidang industri.

Manfaat Penelitian

Sebuah karya yang baik adalah karya yang memiliki banyak manfaat. Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

1.Manfaat Individual

1. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi aplikasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

2. Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi informasi dan komunikasi.

2.Manfaat Fungsional

1. Mampu membantu untuk menggantikan tugas manusia yang berhubungan dengan tugas fisik seperti mengangkat barang.

2. Mampu meringakan proses pekerjaan di bidang industri.

3.Manfaat Operasional

1. Diharapkan kebutuhan masyarakat di bidang industri dapat tercapai dan terpenuhi dengan baik.

Diharapkan masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan tenaga yang berat dalam tugasnya di bidang industri.

Metode Penelitian

Dalam rangka menghasikan karya yang sesuai dengan teori ilmiah dan tepat, maka dalam penyusunan penelitian ini ada beberapa metode yang digunakan,antara lain:

Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Melakukan pengamatan dan pemahaman yang didapat dilapangan untuk mengetahui proses pengerjaan dan memperoleh data dan informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang dibutuhkan, yang tentunya ekonomis dan terjangkau, namun yang sesuai dan tetap memenuhi kriteria.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan narasumber-narasumber serta stakeholder di tempat atau lokasi penelitian yang dilakukan.

b. Studi Pustaka

Metode untuk mendapatkan informasi dan teori-teori yang sesuai dengan sistem yang akan dibuat dengan mencatat, mempelajari dan memahami literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Yang digunakan penulis berupa buku-buku,jurnal dan browsing internet.

Metode Analisa

Metode ini melakukan analisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut. Pada sistem yang sekarang dalam penggunaannya masih manual, sehingga perlu adanya sistem yang dapat membantu pekerjaan di bidang industri.

Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem Flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan “ROBOT PENGANGKUT LIMBAH LOGAM DAN PENGECEK VOLUM UNTUK MESIN BUBUT PADA PT. SUKSES CIPTA MAKMUR” dijabarkan dengan tujuan.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam hal penyusunan dan dapat dipahami lebih jelas, laporan ini dibagi atas beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Dengan susunan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori dan literature review yang sesuai dan akurat sehingga bisa mendukung penelitian dalam penulisan sehingga menghasilkan karya tulis yang bernilai ilmiah.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat analisa “ROBOT PENGANGKUT LIMBAH LOGAM DAN PENGECEK VOLUM UNTUK MESIN BUBUT PADA PT. SUKSES CIPTA MAKMUR” yang dijelaskan secara terperinci.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem berjalan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan, Saran, dan Kesan selama kegiatan skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9)[1]., “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2)[2]., “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Tiara (2013 : 10)[3]., “Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri output yang di inginkan”.

Menurut Hutahean (2015:2)[4]., “Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Sistem dapat didefinikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.

"Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan." Menurut Nasaruddin(2013:226-227)[5].

2. Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:3-5)[6], Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini, yaitu:

  1. Komponen
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batas Sistem (Boundary)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan istem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem(Environment)
    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem(Interface)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melaluipenghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input)
    Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa perawatan (maintenace input) dan masukkan sinyal (sigma input). Maintenance input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing)
    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  7. Sasaran Sistem
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Gambar 2.1 Karakteristik suatu Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan output nya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Gambar 2.2 Sistem tertutup

    Gambar 2.3 Sistem terbuka

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kesrjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

4. TujuanSistem

Menurut Taufiq (2013:5)[2]., “tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yangbermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya”.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkanuntuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Rianti, dkk (2016:52)[7], “Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung sistem operasi sistem”

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem yang baik yang didalamnya terdapat langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung sistem operasi sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Yuanita, dkk (2017:281)[8], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Memberikan gambaran yang jelas atau rancang bangun yang lengkap untuk program dan ahli – ahli teknik terlibat.

Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Syahwil (2013:53)[9], Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi ataupun komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.

Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan intruksi-intruksi yang diberikan. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronik digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sebagai contoh, bayangkan diri anda saat mulai belajar membaca dan menulis. Ketika anda sudah melakukan hal itu anda bisa membaca semua tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya. Dan andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya, begitu pula jika anda sudah mahir membaca dan menulis data maka anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatis menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan anda.

Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efesiensi dan efektivitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” di mana sebuah sistem elekronik yang sebelumnya memerlukan komponen-komponen pendukun seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/ diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.

1. Pemanfaatan Mikrokontroler

Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik disekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 Player, DVD, Televisi, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot, baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka:

  1. sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas

  2. rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi

  3. pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri kerena sistemnya kompak

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroleer bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang sering kali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port pararel, port serial, komparator, konversi digital keanalog (DAC) konversi analog kedigital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.

Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

  1. sistem minimal mikrokontroler

  2. software pemrograman dan kompiler, serta downloader yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi/ sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:

  1. prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri

  2. rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal

  3. rangkaian clock yang digunakan untuk memberi detak pada CPU

  4. rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentru (AVR misalnya), poin no 2, 3 sudah tersedia dari vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz,8MHz). Sehingga pengguan tidak memerlukan rangkaian tambahan, namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau Handphone) pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau Handphone tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0582 MHz. Untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.

2. Perkembangan Mikrokontroler

Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh texas intrument dengan seri TM S 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971 merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. sekarang dipasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 biit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas yang cendrung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.

Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit carian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dan seri AT89Sxx dan mikrokontroler AVR yang merupakan varian dari mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam tangan digital, termometer digital, dan sebagainya.

3. Jenis-Jenis Mikrokontroler

Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada kompleksita inttruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing keturunan atau keluarga sendi-sendiri.

  1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.

  2. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Intruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.

4. Jenis-jenis Mikrokontroler Umum digunakan

  1. Keluarga MCS51
    Mikrokontroler ini termasuk kedalam keluarga mikrokontroler CISC. Sebagian besar intruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokotroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin proses boolean yang mengizinkan operasi logika boolean tingkatan – bit dapat dilakukan sedara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM karena itulah MCS51 digunakan dalan rancangan awal PLC (Programmable Logic Control).

  2. Mikrokontroler Alv dan vegard's Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode intruksinya dikemas dalam saru siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elekronika dan instrumentasi. Secara umu AVR dapat dikelompokan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori. Periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTIny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx.

  3. PIC
    Pada awalnya PIC merupakan kependekan dari programmabel interface controller, tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Prorammable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokontroler berarsitektur harvard yang dibuat leh microchip technology. Awalnya dikembangkan oleh divisi mikroelektronik general instruments dengan nama PIC1640, sekarang micochip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC cukup populer digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan penggunan yang luas, data base aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

  1. Arduino
    Arduino adalah kit elektonik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

  2. ARM Cortex-M0
    ARM adalah prosesor dengan arsitektur set intruksi 32bit RISC (reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine ( sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine ).

Konsep Dasar Pengujian

1. Definisi Pengujian

  1. Definisi Black Box

    Menurut Ulf (2015)[10], “Pengujian kotak hitam hanya berfokus pada fungsionalitas antarmuka perangkat lunak, memastikan bahwa input yang valid diterima, dan input yang tidak valid ditolak, dan setiap output yang benar dikembalikan.”

    Menurut M Sidi Mustaqbal, Dkk (2015:34)[11],“Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

    Di lihat dari pendapat di atas bisa di simpulkan bahwa pengujian Blackbox adalah hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional antarmuka dari sebuah perangkat lunak. Seperti melihat kotak hitam yang tertutup. Proses yang terjadi tidak dapat di lihat oleh Tester.

    Gambar 2.4. Ilustrasi Pengujian Black Box
    Sumber : http://reqtest.com//

    A. Metode Pengujian dalam Black Box

    Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

    1. EquivalencePartioning
      metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    2. Boundary Value Analysis
      Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai metode uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji pelengkap Equivalence partitioning. Tidak hanya memfokuskan pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    3. Cause-Effect Graphing Technique
      Teknik yang merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyajikan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:
      a) Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
      b) Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
      c) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan
      d) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

    4. Comparison Testing
      beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, Ketika softwareredundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik BlackBox Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

    5. Sample Testing
      Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

    6. Robustness Testing
      Pengujian ketahanan (RobustnessTesting) adalah metode jaminan mutu yang difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kebenaran kasus uji dalam proses pengujian.

    7. Behavior Testing
      Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack

    8. Performance Testing
      Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performa didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    9. Requirement Testing
      Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
      a) Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
      b) Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

    10. Endurance Testing
      Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    Menurut Srinivas Nidhra and Jagruthi Dondeti (2012)[12]., “tentang, The Testing Spectrum. Software testing is involved in each stage of software life cycle, but the way of testing conducted aeach stage of software development is different in nature and it has different objectives”.

    1. Unit testing is a code based testing which is performed by developers, this testing is mainly done to test each and individual units separately. This unit testing can be done for small units of code or generally no larger than a class.

    2. Integration testing validates that two or more units or other integrations work together properly, and inclines to focus on the interfaces specified in low-level design.

    3. System testing reveals that the system works end-to-end in a production-like location to provide the business functions specified in the high-level design.

    4. Acceptance testing is conducted by business owners, the purpose of acceptance testing is to test whether the system does in fact, meet their business requirements.

    5. Regression Testing is the testing of software after changes has been made; this testing is done to make sure that the reliability of each software release, testing after changes has been made to ensure that changes did not introduce any new errors into the system.

    6. Alpha Testing Usually in the existence of the developer at the developer’s site will be done.

    7. Beta Testing Done at the customer’s site with no developer in site.

    8. Functional Testing is done for a finished application; this testing is to verify that it provides all of the behaviors required of it.

    B. Kelebihan dan kekurangan Black Box

    Menurut Ulf (2015)[10]., “Sistem sebagai sebuah kumpulan/grup dari bagian/komponen apapun baik fsik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk mencapai satu tujuan”.

    1. Kelebihan
      a. Lebih mudah dilakukan karena akses kode dan pengetahuan program yang lebih spesifik tidak diperlukan.
      b. Menyederhanakan proses pengujian dengan berfokus hanya pada input dan output.
      c. Memungkinkan pengembangan kasus uji lebih cepat karena penguji hanya memeriksa pada GUI (tampilan) yang biasa digunakan.

    2. Kekurangan
      a. Pemeliharaan Script sulit dilakukan jika antarmuka pengguna terus berubah, karena berubahnya metode input.
      b. Tingkat kerapuhan yang tinggi karena kemungkinan tidak ditampilkan secara konsisten pada berbagai platform atau perangkat, menyebabkan skrip pengujian gagal dalam eksekusi mereka.
      c. Tidak ada introspeksi, karena penguji memiliki pengetahuan yang terbatas tentang sistem dan cara kerjanya.
      d. Cakupan terbatas karena hanya sebagian kecil percobaan yang dilakukan.

    C. Definisi White Box

    Menurut Ulf (2015)[10]., “Anda hanya dapat mengetahui apa yang masuk dan keluar dari sistem, sehingga bisa diketahui proses di dalam sistem dan mengintegrasikan-nya dalam proses pengujian, sehingga bisa di bawa ke dalam prosedur yang selanjutnya “White Box Testing adalah salah satu cara untuk menguji suatu aplikasi atau software dengan cara melihat modul untuk dapat meneliti dan menganalisa kode dari program yang di buat ada yang salah atau tidak. Kalau modul yang telah dan sudah di hasilkan berupa output yang tidak sesuai dengan yang di harapkan maka akan dikompilasi ulang dan di cek kembali kode-kode tersebut hingga sesuai dengan yang diharapkan” Dari pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa pengujian White box adalah proses pengujian dengan memeriksa input dan output. Juga mempelajari keadaan yang terjadi di dalam proses. Seperti melihat kotak putih yang terbuka, terlihat keadaan di dalam kotak putih tersebut.

    Gambar 2.5. Ilustrasi Pengujian White Box
    Sumber : http://reqtest.com//

    D. Kelebihan dan kekurangan White Box

    Menurut Ulf (2015)[10]., “kelebihan dan kekurangan pada pengujian White Box:

    1. Kelebihan
      a. Melihat kesalahan dan masalah lebih cepat..
      b. Bisa di introspeksi, atau kemampuan untuk melihat ke dalam proses perangkat lunak dan memeriksanya secara lebih teliti.
      c. Menemukan bug tersembunyi lebih efisien dan stabilitas yang terjamin.
      d. Kode yang optimal. Disebabkan pengetahuan kode yang sesuai
      e. Mendapatkan hasil yang maksimal dengan berbagai jalur pengujian berbeda

    2. Kekurangan
      a. Tingkat kerumitan yang lebih tinggi terlibat karena dibutuhkan pengetahuan tentang kode yang luas.
      b. Pemeliharaan Script yang lebih banyak. Karena metode input yang bisa berubah, sehingga memungkinkan rusaknya Script pengujian

    Memerlukan alat yang memiliki integrasi yang lebih ketat dengan sistem yang sedang diuji, yang menimbulkan risiko kinerja sistem kemudian dipengaruhi oleh alat yang sama, sehingga bisa mengganggu hasil.

    Konsep Dasar Arduino

    1. Pengertian Arduino

    Menurut Muhamad syahwil (2013:60)[9], Arduino adalah Kit elektronik atau papan Rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.mikrokontroler sendiri adalah chip atau IC (Intergratd Circuit) yang bisa di program menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroller adalah rangkaian elektronik dapat memberikan input, Memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang di inginkan, jadi mikrokontroler bertugas sebagai ’otak’ yang mengendalikan input, pross dan output sebuah rangkaian elektronik.

    Secara umum, Arduino terdiri dari dua bagian, yaitu :

    1. Hardware berupa papan input/output (I/O) yang open source.

    2. Software Arduino yang juga open source, Meliputi software Arduino IDE untuk menulis program dan driver untuk koneksi dengan komputer.

    1. Sejarah Singkat Arduino
      Pembuatan arduino dimulai pada tahun 2005, di mana sebuah situs perusahaan komputer Olivetti di Ivrea Italia, membuat perangkat lunak untuk mengendalikan proyek desain interaksi siswa supaya lebh murah dibandingkan sistem yang ada pada saat itu. Dilanjutkan pada bulan mei 2011, di mana sudah lebih dari 300.000 unit Arduino terjual.
      Pendiri dari Arduino itu sendiri adalah Massimo Banzi dan David Cuartielles sebagai founder. Awalnya mereka memberi nama proyek itu dengan sebutan Arduin dari Ivrea tetapi seiring dengan perkembangan zaman, nama proyek itu diubah menjadi Arduino yang berarti “teman yang kuat” atau dalam versi bahasa inggrisnya dikenal dengan sebutan “hardwin”.
      Proyek pengkabelan diciptakan oleh seniaman sekaligus programmer asal kolombia bernama hernando barragain. Pengkabelan ini adalah proyek tesis hernando pada Desaiin Interaksi Institue Ivrea. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjadi versi elektronik pengolahan yang digunakan dilingkuangan pemrograman dan mengambil pola sintaks processing dengan perkembangnnya teknologi, arduino menjadi sangat populer dikalangan mahasiswa dan pelajar saat ini. Mereka mengembangkan Arduino dengan Bootloader dan software yang user friendly sehingga menghasilkan sebuah board mikrokontroler yang bersifat open source yang bisa dipelajari dan dikembangkan oleh mahasiswa, pelajar, profesional, pemula dan penggemar elektronika maupun robotik diseluruh dunia. IDE (Integrated Development Environment) dicipttakan oleh Casey Reas dan Ben Fry, beberapa programmer yang lain juga terlibah seperti Tom Igoe, Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicolas Zambett.

    2. Kelebihan Arduino
      Tentu saja ada banyak mikrokontroler maupun platform mikrokontroler tersedia, misalnya saja basic stamp-nya prallax, BX-24-nya Netmedia, Phidget, MIT's HandyBoard, dan lain sebagainya. Semua alat tersebut bertujuan untuk menyederhanakan berbagai macam kerumitan maupun detail rumit pada pemrograman mikrokontroler sehingga menjadi paket mudah digunakan (easy-to-use) Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler. Sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:
      a. murah papan (perangkat keras) Arduno biasanya dijual relatif murah (harga Arduino Uno-R3 yang penulis beli seharga Rp. 279.000,00) dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumebr daya untuk membuat Arduino tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk windows, namun juga cocok bekerja di Linux, Mac.
      b. Sederhana dan sangatlah mudah pemrogramannya. Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan processing tentu saja akan mudah menggunakan Arduino. Bahkan didalam dos/kotak Arduino terdapat tulisan bahwa Arduino diperuntukan bagi seniman, desainer, penghobi, dan siapa saja. Sungguh membesarkan hati dan membangkitkan semangat bahwa penggunanya tidak harus teknisi berpengalaman atau ilmuwan berotak jenius.
      c. Perangkat lunak open source. Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalam untuk mengembangkan lebih lanjut bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka C++ yang berbasis pada Bahasa C untuk AVR.
      d. Perangkat kerasnya open source. Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328,dan ATMEGA1280. Dengan demikian, siapa saja bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat Arduino IDE-nya. Bsa juga menggunakan breadboard untuk membentuk perangkat Arduino beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan.
      e. Tidak perlu perangkat chip programmer. Karena didalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer
      f. sudah memiliki saran komunikasi USB sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki Port serial/RS323 bisa menggunakannya

    3. Penggunaan dan Pemanfaatan Arduino
      Kegunaan Arduino tergantung kepada kita yang membuat program. Arduino bisa digunakan untuk mengontrol LED, mengontrol lampu lalu lintas, bisa juga digunakan untuk mengontrol helikopter, sudah banyak contoh yang sudah pernah dibuat diantaranya MP3 Player, pengontrol motor, mesin CNC, monitor kelembaban tanah, pengukur jarak, penggerak servo, balon udara, pengotrol suhu, monitor energi, stasium cuaca, pembaca RFID, drum elektronik, GPS longger, monitoring bensin, dan masih banyak lagi. Silahkan buka Google, Youtube, atau lihat di http://freeduino.org.

    4. Jenis-jenis Perangkat Keras Arduino
      Papan/board Arduino
      Arduino Uno adalah papan mikorokontroler berbasis ATmega328 yang memiliki 14 pin digital input/output (di mana 6 pn dapat digunakan sebagai output PWM) 6 input analog. Clock speed 16 MHz. Koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Board ini menggunakan daya yang terhubung kekomputer dengan kabel USB atau daya eksternal dengan adaptor AC-DC atau Baterai.
      Arduino Uno adalah pilihan yang baik untuk pertama kali atau pemula yang ingin mengenal Arduino. Di samping sifatnya yang realibel juga harganya murah.
      a. memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card dll.
      Spesifikasi board Arduino Uno:

    5. Tabel 2.1 Spesifikasi board Arduino Uno Sumber (catu daya)

    Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal dari AC-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihuungkan dengan mencancapkan Power Jack, dapat juga dihubungkan pada power pin (Gnd dan Vin).

    Board Arduino Uno dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 volt. Jika disuplai kurang 7 V meskipun pin 5 V dapat di suplai kurang dari lima volt, board Arduino mungkin tidak stabil. Jika menggunakan tegangan lebih dari 12 V. regulator tegangan bisa panas dan merusak board. Karena kisaran yang disarankan adalah 7 sampai 12 volt.

    Adapun pin power suplai pada Arduino Uno adalah

    a.) VIN. Tegangan input board Arduino ketika menggunakan sumber daya (5 volts dari sambungan USB atau dari sumber regulator lain). Anda dapat mensuplai tegangan pada pin ini, jika suplai tegangan lewat poer jack, dapat mengakses melalui pin ini.

    b.) %V keluaran pin ini telah diatur sebesar 5V dari regulator pada board. Board dapat disuplai melalui DC jack power (7-12V). menyuplai tegangan melalui ppin 5V atau 3.3V bypasses regulator, dapat merusak board.

    b.) 3v3 Suplai 3,3 volt dihasilkan oleh regulator pada board. Menarik arus maksimum 50 mA.

    b.) GND. Pin Ground.

    Memory

    ATmega328 mempunyai memori 32 KB (dengan 0,5 KB dipergunakan untuk bootloader), juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang mana dapat dibaca tulis dengan library EEPROM).

    Input dan output

    Setiap pin digital pada board Arduino Uno dapat digunakan sebagai input ataupun output. Dengan menggunakan fungsi pin Mode(), digital Write(). Dan digitalRead(). Pin-pin ini beroperasi pada tegangan 5 Volts, setiap pin mampu memberikan atau menerima arus maksimum dan memiliki resistor pull-up internal (secara default tidak terhubung) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:

    1. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX) digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip ATmega8U2 USB-To-TTL serial.

    2. Interupsi Eksternal: 2 dan 3. pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada nilai yang rendah, tepi naik atau turun, atau perubahan nilai.

    3. PWM: 3,5,6,9,10 dan 11. menyediakan 9-bit output PWM dengan fungsi angaloWrite ().

    4. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI mengunakan library SPI.

    5. LED:12 terdapat LED pin digital 13 pada board. Keitka pin bernilai TINGGI (HIGH), LED menyala (ON). Ketika pin bernilai rendah (LOW), LED akan mati (OFF).

    6. Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A10 sampai A5, yang masing-masing menyediakan 10 bit resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 5 volt dari ground.

    Komunikasi

    Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. ATmega328 menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia di pin digital 0 (RX) dan 1 (TX).

    1. Arduino UNO


      Gambar 2.6. Arduino Uno


      Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC untuk memulainya.
      Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:

      1. Pertama adalah pinout: ada penambahan pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari papan / board. Di masa depan, shield akan kompatibel dengan kedua papan yang menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino yang beroperasi 3.3V.

      2. Reset sirkuit yang sangat kuat

      3. Atmega16U2 menggantikan Atmega8U2

      “Uno” dalam bahasa Italia dan dinamai untuk menandakan keluaran (produk) Arduino 1.0 selanjutnya. Arduino UNO dan versi 1.0 akan menjadi referensi untuk versi-versi Arduino selanjutnya. Arduino UNO adalah sebuah seri terakhir dari Arduino USB dan model referensi untuk papan Arduino, untuk suatu perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks dari board Arduino.

      Tabel 2.2 Spesifikasi board Arduino Uno

    2. Arduino Mega


      Menurut Imran Oktariawa,dkk (2013) DF ROBOT ARDUINO Mega USB Microcontroller ( ATMEGA 2560) adalah suatu mikrokontroler pada ATMEGA 2560 yang mempunyai 54 input/ output digital yang mana 16 pin digunakan sebagai PWM keluaran, 16 masukan analog, dan di dalamnya terdapat16 MHZ osilator kristal, USB koneksi, power, ICSP, dan tombol reset. Kinerja arduino ini memerlukan dukungan mikrokontroler dengan menghubungkannya pada computer yang terhubung dengan USB kabel untuk menghidupkannya menggunakan arus AC atau DC atau bisa dengan menggunakan baterai.

      Gambar 2.7. Arduino Mega

    Skema dan Referensi Desain

    Catatan: referensi desain Arduino dapat menggunakan Atmega8, 168, atau 328, Model-model terbaru menggunakan ATmega328, tetapi Atmega8 ditunjukkan dalam skema untuk referensi. Konfigurasi pin identik untuk ketiga prosesor tersebut.

    Sumber Daya / Power

    Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Untuk sumber daya Eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan memasukkan 2.1mm jack DC ke colokan listrik board. Baterai dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor DAYA. Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 volt. Jika Anda menggunakan tegangan kurang dari 6 volt mungkin tidak akan stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak papan. Pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut:

    a). VIN. Input tegangan ke board Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal. Anda dapat menyediakan tegangan melalui pin ini, atau, jika Anda ingin memasok tegangan melalui colokan listrik, gunakan pin ini.

    b). 5V Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur oleh regulator papan Arduino. Board dapat diaktifkan dengan daya, baik dari colokan listrik DC (7 - 12V), konektor USB (5V), atau pin VIN board (7-12V). Jika Anda memasukan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung (tanpa melewati regulator) dapat merusak papan Arduino. Penulis tidak menyarankan itu.

    c). Tegangan pada pin 3V3. 3.3Volt dihasilkan oleh regulator on-board. Menyediakan arus maksimum 50 mA.

    d). TGND. Pin Ground.

    e). IOREF. Pin ini di papan Arduino memberikan tegangan referensi ketika mikrokontroler beroperasi. Sebuah shield yang dikonfigurasi dengan benar dapat membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat memilih sumber daya yang tepat agar dapat bekerja dengan 5V atau 3.3V.

    Konsep Dasar Motor Servo

    1. Pengertian Motor Servo

    Menurut : Ahmad Hilal, Saiful Manan. (2013 )[13], “Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor, serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Tampak pada gambar dengan pulsa 1.5 mS pada periode selebar 2 mS maka sudut dari sumbu motor akan berada pada posisi tengah. Semakin lebar pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah jarum jam dan semakin kecil pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah yang berlawanan dengan jarum jam. Motor Servo tampak pada Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.”

    Sumber: Teori Elektronika Motor Servo
    Gambar 2.8. Motor servo

    2. Kontruksi Motor Servo

    Sumber: Teori Elektronika Motor Servo
    Gambar 2.9. Kontruksi Motor Servo

    Motor servo adalah mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.

    3. Jenis-Jenis Motor Servo

    a). Motor Servo Standar 180°
    Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°.

    b). Motor Servo Continuous
    Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).

    c). Pulsa Kontrol Motor Servo
    Operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ± 20 ms, dimana lebar pulsa antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulsa dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan pulsa kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan pulsa lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°.

    Sumber: Teori Elektronika Motor Servo
    Gambar 2.10. Pulsa Kendali Motor Servo

    Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (Clock Wise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.

    Sensor Ultrasonik

    Menurut : Monisha. (2015 )[14], “The ultrasonic transducer is as device that converts any form of energy into ultrasonic vibration.” Yang artinya “transduser ultrasonik adalah perangkat yang mengubah suatu bentuk energi menjadi getaran ultrasonik.”

    Menurut Sandeep Kumar dalam International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) (ISSN-2395-0056) Volume 02 Issue 09 Des, 2015[15], “Ultrasonic Sensors are devices that use electrical–mechanical energy transformation to measure distance from the sensor to the target object”. “Sensor Ultrasonik adalah perangkat yang menggunakan elektrikal- transformasi energi mekanik untuk mengukur jarak dari sensor ke objek target”.”

    Gambar 2.11. Sensor Ultrasonik

    Menurut Christofer N. Yalung1, Cid Mathew S. Adolfo2 ( Volume: 04 Issue: 01 | Jan -2017 )[16], Ultrasonic sensor is an incredibly useful sensor in the field of automation. For example, a mobile robot receives environmental information, converts it into a signal and performs this signalled task like avoiding obstacles (In this sentence you should mention specifically the function of the ultrasonic sensor). This particular type of sensor produces satisfactory results and is cost effective. The algorithm for distance calculation is based on the measurement of the time of flight of the ultrasonic waves. The distance between two objects can be measured using the ultrasonic sensor. The technique of distance measurement is based on the measurement of the elapsed time between the emission of the wave and the reception of the echo. The propagation of the ultrasonic wave is done at the sound speed in the air (340m/sec). A typical ultrasonic distance sensor consists of two main elements. One element produces sound, another catches reflected echo. Basically, these pieces are a speaker and a microphone. The device generates ultrasonic impulses and triggers the timer. The other element registers the arrival of the sound impulse and stops the timer. From this information it is possible to calculate the distance travelled by the sound. It is usually not difficult to select a sensor that suits the environmental and mechanical requirements of a particular application, or to evaluate the electronic features available with different models. Still, many users may not be aware of the acoustic subtleties that can have major effects on the operation of the ultrasonic sensor and the measurements being made with them [1]. The basic principle of sound propagation, the effect of a wave when it strikes a solid object and the reception of the reflected sound waves are illustrated in Fig-1[2].

    Gambar 2.12. sensor ultrasonic
    Sumber : International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Volume: 04 Issue: 01 | Jan -2017, Analysis of Obstacle Detection Using Ultrasonic Sensor

    The velocity of the sound in air is given by the equation (1), this is used to calculate the speed of the sound in air. The distance that sound travels is equal to the speed of sound in the medium multiplied by the time that sound travels[2].

    The impulse width is proportional to the time required for the echo return. This time is called time-of-flight (TOF) [3]. But there are other factors which may also affect the propagation of sounds such as: ambient pressure, gas density and humidity [4].

    Pengukuran jarak berbasis ultrasonik dapat dilakukan dengan dua metode yaitu:

    1. Perhitungan waktu tempuh
      Pada medium rambat udara, gelombang ultrasonik memiliki kecepatan tempuh 340 m/s. Berdasarkan nilai tersebut, pengukuran jarak dapat dilakukan dengan mengamati waktu tempuh gelombang dari transmitter hingga diterima oleh receiver. Mengingat jarak yang ditempuh gelombang bersifat bolak-balik, maka perhitungan jarak metode ini berdasarkan datasheet sensor (http://www.micropik.com/PDF/HCSR04.pdf) adalah:

    2. Perhitungan jumlah pulsa (http://www.micropik.com/PDF/HCSR04.pdf)
      Transmitter akan mengeluarkan deretan pulsa burst dengan nilai tertentusaat diberikan pulsa trigger. Untuk setiap satu sentimeter, jumlah pulsa yang dihasilkan adalah 29 pulsa, sehingga jarak tempuh total dapat dihitung berdasarkan jumlah pulsa yang diterima oleh receiver. Seperti halnya metode pertama, jalan tempuh deretan pulsa bersifat bolak-balik sehingga perhitungannya berdasarkan datasheet menjadi:

    3. Gambar 2.13. pemancar dan penerima pada sensor ultrasonic
      sumber : http://elektronikadasar.info

      Hall Effect Sensors

      dalam buku yang berjudul dasar-dasar teknik sensor (2013), Dengan sensor efek Hall, kehadiran sebuah objek ditentukan ketika objek yang menekan tombol. Hal ini baik"on" dan objek menyentuh tombol atau "off" dan target bisa di mana saja. Sensor efek Hall telah digunakan dalam keyboard dan bahkan di robot kompetisi pertempuran tinju untuk menentukan kapan pukulan disampaikan.

      Sensor ini tidak memberikan skala untuk seberapa jauh sebuah benda dari sensor saat tombol "off," tetapi efektif untuk aplikasi yang tidak memerlukan informasi posisi yang sangat rinci.

      Gambar : cara kerja sensor hall detector
      Gambar 2.14. sensor hell detector

      1. Relay SPDT

      Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.

      Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam, logam tersebut menjadi "magnet buatan" yang sifatnya sementara. Cara ini kerap digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke lilitan diputuskan.

      Gambar 2.15. Pinout Relay SPDT
      Sumber :http://www.zen22142.zen.co.uk/ronj/cpr.html

      Berikut ini penjelasan dari gambar di atas:

      1. ShadingCoil, ini untuk pengaman arus AC dari listrik PLN yang tersambung dari C (Contact).

      2. NC Contact, NC singkatan dari Normally Close. Kontak yang secara default terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) ketika posisi OFF.

      3. NO Contact, NO singkatan dari Normally Open. Kontak yang akan terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) kotika posisi ON.

      4. Common  : bagian yang tersambung dengan NC(dalam keadaan normal)

      Membedakan NC dengan NO:

      1. NC ( Normally Closed ) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal (relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common.

      2. NO ( Normally Open ) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal (relay tidak diberi tegangan) tidak terhubung dengan common.

      Motor dc

      Menurut Harish Kumar Kaura1,Vipul Honrao2, Sayali Patil3, Pravish Shetty4 (2013)[17], “A DC motor is mechanically commutated electric motor powered from direct motor (DC). The stator is stationary in space by definition and therefore so is its current. The current in the rotor is switched by the commutator. DC motors better suited for equipment ranging from 12V DC systems in automobiles to conveyor motors, both which require fine speed control for a range of speeds above and below the rated speeds.The speed of a DC motor can be controlled by changing the field current [10]. Fig 6 shows most widely used DC motor”

      Gambar 2.16. Motor Dc
      Sumber: (IJARAI) International Journal of Advanced Research in Artificial Intelligence, Vol. 2, No. 5, 2013

      Battery

      Sahil Chhabria1, Srishti Bhandari1, Neerav Dharra1, Inder Wadhwa1, Mrs. Anushree Gupta2 (2016)[18], “A 6v/1.3A battery is used initially. This is supplied to atmega8 which is the VCC pin. Before this the battery is supposed to be stepped down to 5V which drives the Atmega16.”

      Gambar 2.17. Battery of 6V
      Sumber: International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Volume: 03 Issue: 10 | Oct -2016, Robot Navigation System Using RFID

      Konsep Dasar Literature Review

      1. Definisi Literature Review

      Menurut Meta Amalya Dewi[19], ),Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature review ini antara lain :

      1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

      2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

      3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

      4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

      Adapun literature review sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

      1. Penelitian ini dilakukan oleh MUHAMADSAHRUDIN (2016) , dari kampus STMIK RAHARJA , pada laporan skripsi yang berjudul ”PROTOTYPE SISTEM PENDETEKSI POTONGAN LOGAM PADA ROTI MENGGUNAKAN SENSORPROXIMITY BERBASIS ARDUINO UNO”. Penelitian ini membahas tentang mendeteksi adanya logam pada sebuah roti, jika pada roti tersebut tidak terdapat logam maka hal tersebut tidak masalah, akan tetapi Apabila dalam roti tersebut terdapat logam maka akan membahayakan orang yang memakannya.. Proses ini memanfaatkan sensor proximity sebagai pendeteksi adanya potongan logam yang Terdapat pada Roti. Sensor proximity akan mendeteksi logam sehingga apabila terdapat potongan logam maka sensor tersebut akan memberikan sinyal pemberitahuan. Dan sinyal tersebut akan langsung dikirimkan ke mikrokontroler yang tersambung dengan sebuah perangkat LCD. Sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh sensor proximity inilah yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan logam pada roti.

      2. Penelitian ini dilakukan oleh EKA BAYU PRINANDIKA (2014) , dari universitas TEUB , pada laporan jurnal yang berjudul “ SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER BERBEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID “ Laporan ini membahas tentang sistem pengaturan kesetabilan kecepatan motor pada Robot linefollower berbeban. Kontroler yang digunakan dalam laporan ini adalah Kontroler Proporsional Integral Differential (PID) berbasis mikrokontroler ATmega8 dan ATmega16. PID adalah kontroler yang merupakan gabungan dari kontroler proposional, kontroler integral dan kontroler differensial. Gabungan dari ketiga kontroler ini diharapkan agar mendapat keluaran sistem yang stabil karena bisa saling menutupi kekurangan. Keuntungan dari kontroler PID adalah merupakan sebuah sistem yang sederhana sehingga lebih cepat dalam mengambil sebuah keputusan. Diharapkan dengan menggunakan kontroler PID kesetabilan kecepatan motor terjaga pada nilai yang diinginkan, dan reaksi sistem yang didapatkan cepat. Sehingga hasilnya dapat dijadikan referensi atau kontribusi ilmiah untuk membangun sebuah robot yang berguna bagi kehidupan manusia.

      3. Penelitian ini dilakukan oleh FEBRI WIBOWO (2014) , dari STMIK RAHARJA, pada laporan skripsi yang berjudul “ PROTOTYPE ROBOT PENGUMPUL SAMPAH OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO BERBASIS SMARTPHONE ANDROID PADA KELURAHAN DS. SUKA ASIH KEC. PASAR KEMIS KAB. TANGERANG” Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, peranan peralatan komunikasi dan peralatan kontrol robot sebagai penunjang dalam membantu kegiatan manusia semakin besar. Dengan kemajuan teknologi tersebut, banyak pekerjaan yang dilakukan dengan bantuan robot-robot canggih, misalnya robot pengumpul sampah dengan menggunakan media Bluetooth berbasis mikrokontroller ATmega2560. Pemahaman tentang komponen-komponen elektronika untuk perakitan robot sangat diperlukan. Rancangan robot pengumpul sampah dengan menggunakan media Bluetooth berbasis Mikrokontroller ATmega2560.Pada perkembangan teknologi robot saat ini, memungkinkan kita untuk merancang sistem kontrol robot. Khususnya dengan penggunaan Bluetooth dan Mikrokontroller Atmega2560 dalam membantu suatu pekerjaan, khususnya mengumpulkan sampah.Adapun keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan teknologi mikrokontroller ATmega2560 adalah robot tersebut dapat dihubungkan dengan Bluetooth melalui Mikrokontroller Atmega2560. untuk mengontrol robot pembersih sampah harus di jaga dengan baik agar tidak setiap orang dapat mengakses dan mengoperasikan karena sudah digunakan kode akses tertentu yang telah dimasukan kedalam pemrograman mikrokontroller Atmega2560.

      4. Penelitian ini dilakukan oleh MUHAMAD WAHYUDIN (2014) , dari STMIK RAHARJA, pada laporan skripsi yang berjudul” PROTOTIPE ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS RASPBERRYPi B+MENGGUNAKAN WEB BROWSER PADAPT. DIAN SURYA GLOBAL” robot-robot yang dirancang untuk dapat ‎membantu tugas-tugas manusia melalui pengawasan dan kontrol manusiaataupun menggunakan ‎program. Robot sangat membantumanusia dalam banyak bidang, salah satunya proses pemindahan barang di dunia industri,pemindahan barang sering menggunakan tenaga manusia untuk itu robot sangatberperan penting untuk memindahkan barang berbahaya atau barang yang sangaberat yang tidak mungkin diangkat dengan tenaga manusia. Oleh karena itu,dirancanglah sebuah Prototype robot pemindah barang dengan menggunakan RaspberryPi B+ sebagai otak robot dan dibangun menggunakan bahasa pemograman python,motor servo sebagai Output pergerakan Gripper robot, Motordc sebagaioutput penggerak Gearbox roda dan dengan TP-Link Wireless sebagaimedia komunikasi baik jarak dekat maupun jarak jauh yang berfungsi untukmegirimkan data atau inputan dari aplikasi web browser yang berperansebagai perangkat untuk menampilkan Output pengendalian robot dan dipantaumelalui webcam secara Realtime. Proses Input terjadi pada saat ipaddresraspberry robot dipanggil di web browser yang kemudian akan di munculkan Tampilaninterface webbrowser yang berupabeberapa tombol button yang ‎berfungsi sebagaipengontrol robot ketika tombol tersebut ditekan. Dengan prototype robot ininantinya dapat bermanfaat bagi dunia industri untuk membantu memindahkan barangyang berbahaya ke tempat yang aman serta dapat membantu pekerjaan semakin cepat.

      5. Penelitian ini dilakukan oleh MAULANA IRFANIA YUSUF (2015) , dari STMIK RAHARJA, pada laporan skripsi yang berjudul”PROTOTYPE PEMINDAH BESI DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO MIKRO PADA CV.RIZKY IRFANINDO PERKASA” Seiring dengan berkembangnya zaman, saat ini telah banyak diciptakan alat untuk mempermudah manusia dalam melakukan aktifitasnya. Dalam dunia industri, pemindahan barang masih banyak dilakukan secara manual sehingga banyak membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya untuk esimdengan menggunakan arduino dan aplikasi Smartphone android. Alat ini di kendalikan melalui Smartphone android yang terhubung dengan Bluetooth yang ada pada alat pemindah besi. Dalam pergerakannya, alat ini bergerak sesuai instruksi yang diberikan user melalui Smartphone android kemudian diproses oleh arduino sehingga menimbulkan pergerakan pada alat. Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam memindahkan besi dari suatu tempat ke tempat lain.

      Dari 5 literature reviewdi atas dapat di simpulkan bahwa penelitian saya mengambil penelitian no.4.yang berjudul “PROTOTIPE ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS RASPBERRYPi B+MENGGUNAKAN WEB BROWSER PADAPT. DIAN SURYAGLOBAL” Dan merupakan pengembangan dari penelitian tersebut, karna sama-sama menggunakan robot pengangkut untuk membantu pekerjaan manusia supaya lebih efisien dan cepat. Serta dengan menggunakan alat mikrokontroller sebagai pengontrol robotnya dan sensor hall detector untuk mendeteksi logam serta penerapanya robot yang di buat untuk mengangkut limbah gram.

      BAB III

      PEMBAHASAN

      Sejarah Singkat PT. Sukses Cipta Makmur

      Sejarah PT. Sukses Cipta Makmur

      PT. Sukses Cipta Makmur didirikan pada tahun 2004, dengan status perusahaan Perseroan Terbatas, PT. Sukses Cipta Makmur merupakan salah satu perusahaan di Indonesia khusus pelayanan jasa dan pembuatan suku cadang untuk kebutuhan otomotif, mesin, elektronik dan furnitur. PT. Sukses Cipta Makmur berlokasi di Jl. Siliwangi Km. 3,1 Komplek Pasar Kemis No. C-5 Kelurahan Gembor Pasar Kemis Tangerang-Banten didirikan diatas tanah seluas 1.7000 M2 telah memperoleh iso 9001: 2008, dengan komitmen yang tinggi dan layanan pelanggan yang sangat baik, didukung oleh proses yang terintegrasi produksi dan mesin cnc tecnology dengan tingkat akurasi yang tinggi.

      2. Visi dan Misi PT. Sukses Cipta Makmur

      a). Visi PT. Sukses Cipta Makmur
      Menjadi perusahaan terdepan yang memproduksi komponen otomotif mesin dan furnitur dengan teknologi cnc yang efisien, sehingga menghasilkan setiap bagian dengan presisi tinggi dan dalam jumlah besar dalam waktu singkat dengan harga yang kompetitif.

      b). Misi PT. Sukses Cipta Makmur
      1. Menjaga kepuasan customer dengan pengiriman tepat waktu, dan jumlah yang sesuai.
      2. Menjaga tingat produksi barang dengan NG kurang dari 1%.

      Struktur Organisasi

      usdiana dan Irfan (2014:42)
      Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Sukses Cipta Makmur

      Wewenang dan Tanggung Jawab

      1. Direksi
        a. Menjalankan program-program perusahaan.
        b. Memberikan perintah dan koordinator kepada semua staf bagian dibawahnya.
        c. Controling terhadap semua staf bagian di bawahnya.

      2. M.R (Management Review)
        a. Mengontrol sistem yang dijalankan
        b. Mengatur rencana perusahaan kedepannya
        c. Meriview penilaian customer kepada perusahaan

      3. Wakil Direksi
        a. Mengkoordinasi Manajer-manajer bidang dalam menjalankan fungsinya.
        b.Membantu Direksi dalam menjalankan tugas-tugasnya
        c. Menjadi teladan yang baik bagi pengurus

      4. Document Control
        a. Mengontrol semua dokumen
        b. Penanggung jawab semua dokumen
        c. Menjadi teladan yang baik bagi pengurus
        c. Memelihara, mengecek semua dokumen

      5. General Produksi
        a. Melakukan perencanaan jadwal produksi
        b. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan
        c. Menentukan standar kontrol kualitas
        d. Mengawasi proses produksi

      6. Kepala Divisi Forging
        a. Melakukan perencanaan produksi dengan mesin forging.
        b. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan
        c. Menentukan standar kontrol kualitas
        d. Mengawasi proses produksi dengan mesin forging.

      7. Kepala Divisi Produksi
        a. Mengawasi semua kegiatan produksi yang berlangsung.
        b. Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya.
        c. Menentukan pembagian tugas bagi setiap bawahannya.
        d. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi.

      8. Kepala Divisi QC (Quality Control)
        a. Melakukan pemantauan proses produksi.
        b. Meluluskan produk jadi/finish good.
        c. Membuat laporan pengamatan proses harian

      9. Kepala Divisi PPIC (Product Planning and Invntory Control)
        a. Mengkoordinasi pengadaan barang.
        b. Mengendalikan persediaan barang.

      10. General Accounting
        a. Bertugas mendokumentasikan setiap transaksi perusahaan.
        b. Melakukan control terhadap keuangan perusahaan.

      11. Kepala Divisi Marketing
        a. Menentukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien
        b. Menjalin hubungan dengan klien.
        c. Bertanggung jawab terhadap ketertiban, kelancaran, dan keakuratan data administrasi pemasaran.

      12. Kepala Divisi Purchasing
        a. Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang ( inventory,material dll )
        b. Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secara sistematis dan terkontrol.
        c. Melakukan pemilihan / seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria perusahaan.
        d. Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan.
        e. Memastikan kesedian barang/material melalui mekanisme audit /control stock dll

      13. Kepala Divisi Accounting
        a. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan
        b. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan
        c. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan.
        d. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodic (bulanan atau tahunan )
        e. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodic (bulanan atau tahunan )
        f. Melakukan pembayaran gaji karyawan
        g. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan

      14. Personalia
        a. Mengadakan pengangkatan dan pemberhentian (pemecatan) karyawnan
        b. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan
        c. Membantu pimpinan dalam promosi dan mutasi karyawan.
        d. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pihak luar terhadap perusahaan.

      TUJUAN PERANCANGAN

      Tujuan perancangan dibuatnya robot pengangkut limbah logam dan pengecekan volume untuk mesin bubut ini ialah di samping untuk mengikuti perkembangan zaman teknologi saat ini dapat berguna juga untuk membantu manusia untuk mengangkat barang dan memindahkan barang secara otomatis. Dan kenapa penulis memilih robot mobil pengangkut limbah logam dan pengecekan volum untuk mesin bubut ? Seperti yang diketahui setiap manusia pasti tidak ada yang sempurna seperti memiliki tenaga yang terbatas, robot ini selain sebagai media hiburan juga dapat membantu untuk mengangkut dan memindahkan limbah logam secara otomatis, dan menghemat tenaga kerja manusia.

      Konsep Perancangan Dan Pembahasan

      disini dimaksudkan adalah perancangan perangkat keras (Hardware), perangkat keras yang digunakan meliputi sensor hell detector untuk mendeteksi benda logam, sensor ultrasonic untuk menedeteksi jarak keudian perangkat Arduino sebagai otak untuk proses pengaturan geraknya.

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Prosedur sistem robot pengangkut limbah logam dan pengecekan volum untuk mesin bubut yang berjalan pada saat ini ada beberapa alur, yakni sebagai berikut :

      1. System robot harus siap standby

      2. Ketika sensor mendeteksi adanya logam jatuh maka lengan robot mengambil jatuhan gram bubut dan langsung memasukan ke penampungan sementara

      3. Bak penampungan sementara yang memiliki sensor batas limit maksimal aka aktif, apa bila bak penuh dan akan mengaktifkan robot untuk berjalan ke pembuangan akhir

      4. Saat robot aktif robot bergerak mengikuti line follower yang sudah di buat untuk mencapai tempat pembuangan akhir

      5. Setelah sampai tempat pembuangan akhir robot akan berhenti dan membuang gram logam secara otomatis ketika bak kosong robot akan kembali ke posisi semula

      Rancangan Prosedur Sistem

      1. Flowchart Sistem

      Prosedur sistem robot pengangkut limbah logam dan pengecekan volum untuk mesin bubut yang berjalan pada saat ini masih manual .Berikut adalah flowchart robot pengangkut limbah logam dan pengecekan volum yang berjalan, dengan karyawan melakukan proses pengecekan dan pengangkutan manual.Pada gambar. 3.2

      Gambar 3.2. Flowchart Sistem Yang berjalan

      Dapat dijelaskan pada gambar 3.1 Flowchart robot pengangkut limbah logam dan pengecekan volum untuk mesin bubut pada PT. SUKSES CIPTA MAKMUR :

      1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada flowchart robot pengangkut limbah gram dan pengecekan volum.

      2. Terdapat 2 (dua) simbol proses, yang menyatakan sebuah proses pengecekan limbah logam

      3. Terdapat 1 (satu) simbol decision, yang berperan menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “Ya” dan “Tidak”. Yaitu : Apakah limbah gram sudah banyak berjatuhan jika sudah maka operator akan membuangnya.

      2. Diagram Blok

      Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras (Hardware), maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.3 di bawah

      Gambar 3.3. diagram blok

      Fungsi seluruh rangkaian yang digunakan.

      Keterangan :

      1. Arduino mega sebagai Mikrokontroller atau Otak dari keseluruhan

      2. Sensor Ultrasonik merupakan komponen yang digunakan untuk membaca ketinggian maksimal bak penampung limbah gram bubut.

      3. Driver l293 sebagai pengatur penggerak motor DC.

      4. Motor DC sebagai penggerak robot

      5. sensor hall detector sebagai pendeteksi logam gram bubut

      3. Cara kerja alat

      Pada bagian ini di menjelaskan cara kerja alat yaitu, Arduino mega sebagai tempat pemrosesan data yang membaca hasil input dari Sensor Ultrasonik dan sensor hall detector, dimana data dari sensor akan diproses dan dilanjutkan kestep berikutnya menuju ke bagian driver untuk mengatur proses penggerakan dan lalu motor dc sebagai motor untuk penggerak robot.

      4. Pembuatan Alat

      Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem. Adapun deskripsi alat dan bahan-bahan sebagai berikut :

      Alat yang digunakan meliputi :

      1. Personal Computer (PC).

      2. Mikrokontroller mega

      3. Sensor hall detector.

      4. Motor DC

      5. Lampu LED

      6. Jack baterai.

      7. Timah solder.

      8. Kabel konektor.

      9. Solder Timah

      Sedangkan bahan-bahan yang digunakan :

      1. Lem.

      2. Software Fritzing (Untuk Menggambar Schematic)

      3. Software Arduino 1.7.6

      4. 5. Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

        Dalam pembuatan skematik diperlukan sebuah aplikasi yaitu Fritzing. adalah salah satu dari perangkat lunak gratis yang dapat dipergunakan dengan baik untuk belajar elektronika. Perangkat lunak ini bisa bekerja baik di lingkungan sistem operasi GNU/Linux maupun Microsoft Windows. Masing-masing software memiliki keunggulannya masing-masing bagi setiap tipe pengguna dan keperluan. Untuk pelajaran elektronika ada beberapa hal yang menarik dari Fritzing yaitu, Memungkinkan para perancang skematik pemula sekalipun untuk membuat layout PCB yang bersifat custom. Tampilan dan penjelasan yang ada pada Fritzing bisa dengan mudah dipahami oleh seseorang yang baru pertama kali menggunakannya. Dan untuk memulai program Fritzing dapat dilihat sebagai berikut:

        Gambar 3.4. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

        Setelah mengklik shortcut Fritzing, akan muncul proses Loading dan halaman utama Software Fritzing, dapat dilihat seperti Gambar 3.5 dan Gambar 3.6

        Gambar 3.5 loading awal fritzing

        Gambar 3.6 Halaman Utama fritzing

        Sebelum memulai membuat skematik ada baiknya kita menyimpanfile skematik terlebih dahulu, langkah-langkahnya adalah seperti gambar berikut

        Gambar 3.7. Menyimpan project pada Fritzing

        Setelah melakukan langkah diatas akan tersedia beberapa tipe pilihan antara lain : Breadboard, Schematic, PCB, Code. Dan yang penulis. Menggunakan mode Breadboard. setelah masuk ke tampilan breadboard impor komponen yang ada toolbox di jendela Part nya. Adapun tampilannya dapat dilihat seperti gambar berikut

        Gambar 3.8. Breadboard view dalam Fritzing

        1. Rangkaian Sensor Ultrasonik

        2. Fungsi Sensor Ultrasonic adalah sebagai Input untuk membaca jarak batas ketinggian limbah gram pada penampungan bak Pada gambar 3.9. merupakan skematika komponen Sensor Ultrasonic dengan Arduino mega

          Gambar 3.9. rangkaian sensor ultrasonic

        3. Rangkaian Motor Servo

        4. Fungsi motor servo berfungsi utuk menggerakan lengan robot yang di gunakan untuk mengambil limbah gram dan di masukan ke bak penampung, berikut skematik pembuatan rangkaian motor servo pada gambar 3.10.

          Gambar 3.10. Rangkaian Motor servo

        5. Rangkaian Motor DC

        6. Fungsi motor DC berfungsi utuk menggerakan robot yang di gunakan untuk berjalan mengikuti line follower untuk berpindah tempat Dari tempat pendahan limbah menuju tempat pembuanagan limbah, berikut skematik pembuatan rangkaian motor DC pada gambar 3.11.

          Gambar 3.11. Rangkaian Motor DC

        7. Rangkaian Sensor line follower

        8. Fungsi sensor ini berguna untuk mendeteksi gelap terang warna pada jalu dan sebuah jalur untuk alur pergerakan robot dari tempat penampungan menuju tempat pembuangan akhir, berikut skematik pembuatan rangkaian sensor line follower pada gambar 3.12.

          Gambar 3.12. Rangkaian Sensor line follower

        9. Rangkaian Sensor Hall Detrctor

        10. Fungsi sensor ini berguna untuk mendeteksi logam atau besi di sekitar sensor yang akan memberikan data pada arduino, berikut skematik pembuatan rangkaian sensor hall detector pada gambar 3.13.

          Gambar 3.13. Rangkaian Sensor Hall Detector

        11. Rangkaian Keseluruhan

        12. Fungsi sensor ini berguna untuk mendeteksi logam atau besi di sekitar sensor yang akan memberikan data pada arduino, berikut skematik pembuatan rangkaian sensor hall detector pada gambar 3.13.

          Gambar 3.14. Rangkaian keseluruhan

        6. Penulisan Program Pada Software Arduino IDE

        Pada perancangan perangkat lunak ini menggunakan program Arduino IDE untuk melakukan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi ino. Arduino sebagai mikrokontroller yang akan menjadi media simpan program, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino IDE dapat dilihat seperti gambar berikut.

        Gambar 3.15. Memulai Arduino IDE

        Dalam pemrograman mikrokontroler yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada Gambar 3.16 sebagai berikut:

        Gambar 3.16. Program Arduino IDE Interface

        Setelah interface utama software Arduino ditampilkan, tahap selanjutnya adalah penulisan sketch program, berikut adalah gambar dari sketch program secara keseluruhan:

        Gambar 3.17. Sketch Program Keseluruhan

        Gambar 3.18. Sketch Program Keseluruhan

        Gambar 3.19. Sketch Program Keseluruhan

        Gambar 3.20. Sketch Program Keseluruhan

        Gambar 3.21. Sketch Program Keseluruhan

        Gambar 3.22. Sketch Program Keseluruhan

        Gambar 3.23. Sketch Program Keseluruhan

        Gambar 3.24. Sketch Program Keseluruhan

        Gambar 3.25. Sketch Program Keseluruhan

        Gambar 3.26. Sketch Program Keseluruhan

        Setelah melakukan penulisan program secara keseluruhan maka proses selanjutnya adalah melakukan proses kompilasi atau melakukan pengecekan terhadap baris program yang masih salah, adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.

        Gambar 3.27. Proses Kompilasi Sketch Program

        Proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak dan pada saat yang bersamaan ketika terjadi error maka program tersebut tidak dapat di masukkan ke dalam mikrokontroler.

        Gambar 3.28. Hasil Proses Kompilasi Sketch Program

        Pada gambar 3.28. menunjukkan hasil dari kompilasi sketch program dan hasil proses kompilasi tidak ada error dalam penulisan artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan kedalam sistem mikrokontroler.

        7. Pembuatan Program Kedalam Arduino mega

        Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller melalui Arduino mega yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino IDE. Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

        Arduino mega sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller, maka program yang ditulis pada Arduino IDE dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program harus sesuai dengan jenis Arduino yang di pakai, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.29 sebagai berikut:

        Gambar 3.29. Memilih Jenis Board Arduino Mega

        Setelah mengatur jenis board yang di pakai, maka langkah selanjutnya adalah mengupload atau memasukan program ke dalam mikrokontroller agar mikrokontroller dapat bekerja. Adapun tahapannya dapat dilihat pada gambar berikut :

        Gambar 3.30. Upload Sketch Program Kedalam Arduino mega

        Pada tampilan pemrograman Arduino IDE diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada IDE Arduino, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau suksesdan saat proses upload di usahakan mikrokontroller harus terhubung dengan aplikasi agar proses upload dapat berhasil. Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar 3. 31 sebagai berikut:

        Gambar 3.31. Proses Upload Sketch Program Sukses

        Listing program sudah berhasil masuk ke Arduino, Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller sudah dapat bekerja sesuai dengan progam yang sudah di atur.

        User Requirement

        Elisitasi Tahap I

        Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder yang memiliki hubungan langsung dengan karyawan, mengenai seluruh rancangan sistem yang akan dibuat.

        Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

        Elisitasi Tahap II

        Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

        1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting) Maksudnya, elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

        2. D pada MDI artinya Desirable (diinginkan atau tidak terlalu penting) Maksudnya, elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

        3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi) Maksudnya, adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

        Elisitasi Tahap III

        Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:

        1. T (Technical)
          Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?

        2. O (Operational)
          Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan elisitasi tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

        3. E (Economic)
          Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem?

        Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

        1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

        2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

        3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

        Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

        1. T (Technical)

        2. O (Operational)

        3. E (Economic)

        1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

        2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

        3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

        Final Draft Elisitasi

        Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Prototype Monitoring Infus Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

        Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

        BAB IV

        PENGUJIAN DAN ANALISA

        Rancangan Sistem yang Diusulkan

        Setelah melakukan perancangan dan perakitan komponen, selanjutnya adalah melakukan tahap uji coba pada tahap – tahap blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian hasil uji coba dilakukan pada sub bab berikut.

        Metode Pengujian BlackBox

        Berikut ini adalah tabel pengujian black Box Prototype Rainfall Detection and Information System Base On ESP8266 In BMKG Klimatologi Geofisika Klas I Tangerang, untuk pengujian pada sistem sebagai berikut :

        Pengujian Sensor Ultrasonik

        Pada pengujian ini di lihat dari Nilai Sensor ultrasonik yang hasilnya dikirim ke database Adafruit sebagai media monitoring.

        Tabel 4.1. Pengujian Sensor Ultrasonik

        Dalam pengujian di atas sensor ultrasonic yang berfungsi mendeteksi jarak batas maksimal apabila ketinggian sudah menapai batas 20cm maka sensor mendetiksi batas sudah maksimal dan akan aktif memberikan sinyak kepada Arduino.

        Pengujian Sensor Hall Detector

        Pada pengujian ini di lihat dari Sensor Hall Detector yang hasilnya dikirim ke database Adafruit sebagai media monitoring.

        Tabel 4.2. Pengujian Sensor Hall Detector

        Pengujian Sensor Line Follower

        Pada pengujian ini di lihat dari Sensor Line Follower yang hasilnya dikirim ke database sebagai media monitoring.

        Tabel 4.3. Pengujian Sensor Line Follower

        Pengujian Hardware

        Pengujian Sensor Ultrasonik

        Sensor ultrasonik merupakan sensor yang berkerja berdasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat mengetahui jarak suatu benda melalui frekuensi yang di pantulkanya. Dalam penerapanya penulis menghubungkan sensor ultrasonik dengan beberapa pin di mikrokontroller. Seperti gambar di bawah.

        Gambar 4.1. Rangkaian sensor Ultrasonik

        Keterangan :
        Trig Dihubungkan ke D7
        Echo Dihubungkan ke D6
        Vcc Dihubungkan ke 5V
        Gnd Dihubungkan ke G

        Adapun sketch program Arduino IDE yang digunakan pada sensor ultrasonik adalah seperti gambar berikut.

        Gambar 4.2. Sketch Program Sensor Ultrasonik

        Dari sketch program diatas. Sensor ultrasonik di uji dalam membaca objek yang ada di depannya, dengan mengeluarkan sebuah gelombang dan akan di pantulkan kembali ke sensor dan mengirimkan data ke mikrokontroller.

        Pengujian hall detector

        Sensor hall detector digunakan sebagai mendeteksi logam peringatan ketika sensor ultrasonik membaca tinggi air sawah apabila jaraknya melebihi batas yang di tentukan. Di dalam penerapannya bisa dilihat penjelasan berikut.

        Gambar 4.3. Rangkaian Sensor Hall Detector

        Keterangan :
        Vcc : Power v5
        IN : Input A1
        Gnd : Grnd

        Adapun sketch program Arduino IDE yang digunakan LED adalah seperti gambar berikut.

        Gambar 4.4. Sketch Program Sensor hall detector

        Dalam sketch program di atas bisa di jelaskan bahwa sensor di konfigurasi sebagai Inputan. sensor akan bereaksi apabila mendeteksi adanya logam dalam jarak radius pembacaan sensor, sensor akan aktif dan memberikan sinyal kepada mikrokontroller.

        Pengujian Sensor line follower

        Sensor hall detector digunakan sebagai mendeteksi logam peringatan ketika sensor ultrasonik membaca tinggi air sawah apabila jaraknya melebihi batas yang di tentukan. Di dalam penerapannya bisa dilihat penjelasan berikut.sensor line follower digunakan sebagai sensor pendeteksi jalur untuk jalur bergeraknya robot menuju dari tempat penampungan menuju tempat pembuangan dengan mengikuti alur garis yang telah di buat,, sensor ini berkerja sesuai dengan sinyal yang di berikan oleh mikrokontrller dengan membaca warna garis atau terang gelapnya garis. Untuk penerapannya bisa dilihat sebagaimana berikut.

        Gambar 4.5. Rangkaian Sensor line follower

        Keterangan :
        IN1 Dihubungkan ke D2
        Vcc Dihubungkan ke 5V
        Gnd Dihubungkan ke G

        Untuk sketch program yang mengatur Line follower hanya kondisinya saja yang berbeda, karena relay memiliki model output yang berberda.

        Gambar 4.6. Sketch Program Line follower

        Dalam sketch program bisa di jelaskan bahwa sensor bekerja sebagai inputan untuk mendeteksi warna atau gelap terang jalur yang telah di buat,sinyal yang di dapatt dari sensor akan dikirimkan ke mikrokontroller untuk mengatur driver penggerak motor agar bergerak sesuai jalur.

        Flowchart Program Yang Diusulkan

        Dalam pembuatan sistem dan perancangan dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

        Gambar 4.7. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

        Dapat dijelaskan Pada Gambar 3.4. flowchart sistem yang diusulkan di atas terdiri dari :

        1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart diatas.

        2. Terdapat 1 (satu) simbol Pilihan (decision) yang berperan menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “Ya” dan “Tidak”. Yaitu : apakah Sensor hall detector dapat mendeteksi limbah gram bubut yang berjatuhan, jikat terdetek maka limbah akan di angkut ke bak penampungan sementara.

        3. Terdapat 1 (satu) simbol input yang menyatakan sensor Ultrasonik membaca ketinggian limbah logam dan 2 (dua) simbol output yang menyatakan.

        4. Terdapat 1 (satu) simbol keterangan yang memberi keterangan lebih rinci dari proses sensor ultrasonik.

        Rancangan Program

        Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, yang mana digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam melakukan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan dan sebagai acuan pembuatanya.

        Perancangan Perangkat Lunak Untuk Arduino mega

        Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan sketch program Arduino mega , sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan. Pada perancangan perangkat lunak untuk Arduino programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam Arduino dengan Arduino IDE, adapun interface Arduino IDE pada saat sketch program di buat seperti gambar berikut.

        Gambar 4.8. Arduino IDE Interface

        Untuk tahap yang di lakukan adalah memasukkan sketch program > mengecek kesalahan sketch > compile sketch > Upload Sketch, seperti gambar berikut.

        Gambar 4.9. Alur Menulis Sketsa program pada Arduino IDE

        Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

        Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware ataupun software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

        Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

        Pada spesifikasi perangkat keras ini menjelaskan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaan masing - masing, serta dapat digambarkan secara garis besar saja dan tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras yang digunakan meliputi sebagai berikut:

        1. Laptop Acer Aspire V5-471p (Processor: Intel® CORE I3, Processor, RAM: 4GB, Display: 14.0 Auto HD (1366x768), 2.5” SATA 500GB)

        2. Arduino mega

        3. Mini BreadBoard

        4. Sensor hall detector

        5. Sensor line follower

        6. Sensor Ultrasonik

        7. Kabel Jumper

        8. Motor servo

        9. Motor DC

        10. Power bank

        Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

        Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi maupun software yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, dll. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

        1. Microsoft Word 2016

        2. Arduino IDE ver.1.8.4

        3. Fritzing

        Testing

        Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:

        1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya

        2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program

        3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat

        4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain

        Pengujian dengan metode BlackBox testing sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan.

        Implementasi

        Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.

        Rancangan alat

        Di dalam kasus penulis memprogram jarak aman Sensor ultrasonic di bak penampung maksimal adalah 20cm, jika lebih dari 20cm maka sensor akan memberi sinyal ke Arduino untuk memerintahkan Led menyala dan akan memerintahkan robot untuk membuang limbah ke pembuangan akhir, berikut penjelasan rincinya:

        1. Sensor membaca ketinggian gram bubut yang pertama adalah sensor ultrasonik akan membaca ketinggian limbah gram bubut melalui jarak di antara keduanya, di dalam kasus ketinggian di baca maksimal apabila jaraknya 20cm, jika sudah 20cm maka limbah harus di buang.

        2. Gambar 4.10. Sensor Ultrasonic Membaca ketinggian limbah gram

        3. 2. Ketinggian gram sudah maksimal robot bergerak menuju tempat pembuangan akhir dalam gambar 4.11 dapat dilihat bahwa robot akan bergerak mengikuti alur line menuju pembuangan akhir limbah setelah wadah pada robot terisi limbah gram.

        4. Gambar 4.11. robot bergerak ke pembuangan akhir

        Schedule

        Berdasarkan data – data yang sudah di kumpulkan, sehingga prototype dapat di rancang dan dibuat. Penulis melakukan beberapa pendekatan sehingga dapat tercipta sebuah Sistem Robot Pengangkut limbah logam yang dapat meringankan beban karyawan , di dalam pendekatan tersebut dapat di buat sebuah dokumentasi jadwal kegiatan yang sudah di lakukan, seperti di lihat pada tabel berikut:

        Tabel 4.5. Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

        Estimasi Biaya

        Berikut adalah estimasi biaya yang di keluarkan dalam pembuatan alat, yaitu bisa dilihat seperti tabel di bawah.

        Tabel 4.6. Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan

        BAB V

        KESIMPULAN

        Kesimpulan

        Berdasarkan analisa dari bab-bab sebelumnya, dapat di ambil kesimpulan tentang laporan skripsi ini, sebagaimana berikut:

        1. Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller melalui Arduino mega yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino IDE. Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Arduino mega sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller, maka program yang ditulis pada Arduino IDE dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller Dengan menggunakan Arduino mega sebagai Mikrokontroller yang sudah di masukkan sketsa program arduino. Kemudian komponen perangkat keras lainnya seperti sensor ultrasonik, sensor hall detector, sensor line follower dan motor dc di pasangkan dengan pin-pin yang terdapat pada Arduino mega, sehingga arduino akan memerintahkan komponen lain sesuai dengan program yang di masukkan sebelumnya. Arduino mega sebagai tempat pemrosesan data yang membaca hasil input dari Sensor Ultrasonik dan sensor hall detector, dimana data dari sensor akan diproses dan dilanjutkan ketahap berikutnya menuju ke bagian driver untuk mengatur proses penggerakan dan lalu motor dc sebagai motor untuk penggerak robot.

        2. Prototype Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan sketch program Arduino mega , sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan. Pada perancangan perangkat lunak untuk Arduino programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam Arduino dengan Arduino IDE, adapun interface Arduino IDE pada saat sketch program di buat.

        3. Dengan Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui Interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu Interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:

          1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya

          2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program

          3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat

          4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain

          5. Pengujian dengan metode BlackBox testing sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan.

        Saran

        Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa diperbaiki ataupun di lengkapi. Saran dalam pengembangan untuk kedepannya guna menghasilkan sistem yang lebih kompleks.

        1. Penelitian berikutnya bisa di tambahkan pengendali jarak jauh dengan menggunakan sms getaway atau wifi.

        2. Penelitian berikutnya bisa di tambahkan monitoring yang lebih kompleks seperti camera pada layar monitoring.

        3. Dapat ditambahkan Modul GPS agar lebih akurat.

        DAFTAR PUSTAKA

        1. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
        2. 2,0 2,1 2,2 Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
        3. Tiara, Khana. 2013. istem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya Tangerang. STMIK Raharja.
        4. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
        5. Nasaruddin, Djafar Imran, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227. Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang
        6. jeperson.Hutahaean. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
        7. Rianti, Eva. Pratama Noval Robby. 2016. Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten SMPN 7 SIJUNJUNG Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process. Jurnal Sains dan Informatika Vol. 2 No. 2. 2016. ISSN : 2459-9549.
        8. Yuanita, Irma. Devitra. Joni. 2017. Analis Dan Perancangan Sistem informasi Manajemen Aset Pada SMK NEGERI 4 Kota Jambi. Vol. 2,No. 1 Maret 2017 ISSN : 2528-0082.
        9. 9,0 9,1 Syahwil,Muhammad.2013. Panduan mudah simulasi & praktek mikrokontroler
        10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Ulf, Eriksson. 2015. TEST DESIGN TECHNIQUES EXPLAINED #1: BLACK-BOX VS WHITE-BOX TESTING. http://reqtest.com/testing-blog/test-design-techniques- explained-1- black-box- vs-white- box-testing/. Diakses pada 18 september 2017.
        11. Mustaqbal, M. Sidi Mustaqbal, Roeri Fajri Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I, No 3, 10 Agustus 2015. ISSN : 2407-3911
        12. Srinivas Nidhra and Jagruthi Dondeti. 2013. BLACK BOX AND WHITE BOX TESTING TECHNIQUES –A LITERATURE REVIEW. International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol.2, No.2, June 2013
        13. Ahmad Hilal, Saiful Manan 2013. Pemanfaatan Motor Servo Sebagai Penggerak CCTV Untuk Melihat Alat-Alat Motor Dan Kondisi Pasien Di Ruang ICU. GEMA TEKNOLOGI Vol. 17 No. 2 Periode Oktober 2012 – April 2013
        14. S. Monisha. 2015. Design & Development of Smart Ultrasonic Distance Measuring Device. IJIREC. Volume 2, Issue 3, May 2015. ISSN : 2349-4042
        15. Sandeep Kumar.2015. Ultrasonic Sensor with Accelerometer Based Smart Wheel Chair Using Microcontroller. International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET). ISSN: 2395 – 0056 Vol 2
        16. Christofer N. Yalung1, Cid Mathew S. Adolfo2. Analysis of Obstacle Detection Using Ultrasonic Sensor. International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Volume: 04 Issue: 01 | Jan -2017
        17. Menurut Harish Kumar Kaura1,Vipul Honrao2, Sayali Patil3, Pravish Shetty4. (2013). Gesture Controlled Robot using Image Processing. (IJARAI) International Journal of Advanced Research in Artificial Intelligence, Vol. 2, No. 5,2013.
        18. Sahil Chhabria, Srishti Bhandari, Neerav Dharra, Inder Wadhwa, Mrs. Anushree Gupta. 2016. Robot Navigation System Using RFID. International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Volume: 03 Issue: 10 | Oct -2016.
        19. Dewi, Meta Amalya, et al. (2014). Penggunaan Ekstention Waktu Dalam Role Online System Ticketing Raharja (Rooster) Sebagai Penunjang Pelayanan Iduhelp.Jurnal CCIT. Vol (1), 125.

Contributors

Winoto