SI1333476090

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


TONG SAMPAH PINTAR PEMILAH SAMPAH ORGANIK

DAN SAMPAH ANORGANIK BERBASIS ESP8266

PADA SMA NEGERI 14 KAB. TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1333476090
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

TONG SAMPAH PINTAR PEMILAH SAMPAH ORGANIK

DAN SAMPAH ANORGANIK BERBASIS ESP8266

PADA SMA NEGERI 14 KAB. TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1333476090
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


TONG SAMPAH PINTAR PEMILAH SAMPAH ORGANIK

DAN SAMPAH ANORGANIK BERBASIS ESP8266

PADA SMA NEGERI 14 KAB. TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1333476090
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Jawahir, SE.,M.M.M.Pd)
NID : 03009
   
NID : 11003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


TONG SAMPAH PINTAR PEMILAH SAMPAH ORGANIK

DAN SAMPAH ANORGANIK BERBASIS ESP8266

PADA SMA NEGERI 14 KAB. TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1333476090
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :


Tangerang, 2 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


TONG SAMPAH PINTAR PEMILAH SAMPAH ORGANIK

DAN SAMPAH ANORGANIK BERBASIS ESP8266

PADA SMA NEGERI 14 KAB. TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1333476090
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1333476090

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

ISI ABSTRAK

Kata Kunci : Non Inventory, komodity dan warehouse fitting


ABSTRACT

ISI ABSTRACT

Keywords: Inventory, komofity and warehouse fitting.



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga laporan skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Barang Non Inventory (Komodity) untuk Mengetahui Kondisis Stok pada Warehouse Fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan”..

Tujuan dari penulisan laporan ini sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan laporan Skripsi, penulis banyak menerima bantuan dari semua pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan Skripsi ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja dan Pembimbing I yang telah membantu penyusunan laporan Skripsi.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Ibu Mulyati SE., MM.M.Pd selaku Pembimbing II yang telah membantu penyusunan laporan Skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen serta staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  7. Bapak Irwan Budiman selaku pembimbing lapangan di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan yang telah memberikan data-data yang dibutuhkan penulis.
  8. Seluruh staff dan karyawan PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan yang telah membantu dan memperlancar kegiatan-kegiatan observasi.
  9. Bapak Sulkhan selaku “HR. Planning and Departement Head” PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan Skripsi di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan.
  10. Bapak Sudarsono, Bapak Ihsan, Bapak Kasmanto, Bapak Hartono, Bapak Agus, Bapak Rohadi, Feby Mardiansyahri, Cikal Sandi dan rekan-rekan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan divisi Warehouse Fitting yang telah membimbing dan membantu selama pelaksanaan kerja praktek serta menyelesaikan laporan kerja praktek ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  11. Kedua orang tua dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril, materi maupun doa.
  12. Teman dan sahabat yang telah membantu memberikan dukungan dan masukan bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 24 Juli 2017
Amalia Rahim
NIM. 1314477199

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Analisis CSF (Critical Success Factor)
  2. Tabel 3.2 Identifikasi kebutuhan Sistem Informasi (SI)
  3. Tabel 3.3 Elisitasi tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final dfat elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan
  8. Tabel 4.2 Products
  9. Tabel 4.3 Categories
  10. Tabel 4.4 Supplier
  11. Tabel 4.5 Section
  12. Tabel 4.6 In
  13. Tabel 4.7 Out
  14. Tabel 4.8 Items_in
  15. Tabel 4.9 Items_out
  16. Tabel 4.10 Users
  17. Tabel 4.11 schedule
  18. Tabel 4.12 Estimasi biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur organisasi
  2. Gambar 3.2 Bagan aliran proses produksi
  3. Gambar 3.3 Alur kerja proses casting
  4. Gambar 3.4 Use case diagram barang non inventory (komodity)
  5. Gambar 3.5 Activity diagram barang non inventory (komodity)
  6. Gambar 3.6 Sequence diagram barang non inventory (komodity)
  7. Gambar 3.7 Metode analisis CSF (Critical Success Factor)
  8. Gambar 4.1 Use case diagram sistem yang diusulkan
  9. Gambar 4.2 Activity diagram sistem yang diusulkan
  10. Gambar 4.3 Activity diagram sistem yang diusulkan
  11. Gambar 4.4 Sequence diagram sistem yang diusulkan
  12. Gambar 4.5 Class diagram sistem yang diusulkan
  13. Gambar 4.6 Tampilan login
  14. Gambar 4.7 Menu utama (home)
  15. Gambar 4.8 Menu products
  16. Gambar 4.9 Categories
  17. Gambar 4.10 Menu supplier
  18. Gambar 4.11 Menu section
  19. Gambar 4.12 Menu barang masuk
  20. Gambar 4.13 Menu barang keluar
  21. Gambar 4.14 Menu report barang masuk
  22. Gambar 4.15 Menu report barang keluar
  23. Gambar 4.16 Black box testing pada menu login 1
  24. Gambar 4.17 Black box testing pada menu login 1
  25. Gambar 4.18 Black box testing pada menu login 2
  26. Gambar 4.19 Black box testing pada menu login 2
  27. Gambar 4.20 Black box testing pada menu products 1
  28. Gambar 4.21 Black box testing pada menu products 1
  29. Gambar 4.22 Black box testing pada menu products 2
  30. Gambar 4.23 Black box testing pada menu produxts 2
  31. Gambar 4.24 Black box testing pada menu categories 1
  32. Gambar 4.25 Black box testing pada menu categories 1
  33. Gambar 4.26 Black box testing pada menu categories 2
  34. Gambar 4.27 Black box testing pada menu categories 2
  35. Gambar 4.28 Black box testing pada menu supplier 1
  36. Gambar 4.29 Black box testing pada menu supplier 1
  37. Gambar 4.30 Black box testing pada menu supplier 2
  38. Gambar 4.31 Black box testing pada menu supplier 2
  39. Gambar 4.32 Black box testing pada menu section 1
  40. Gambar 4.33 Black box testing pada menu section 1
  41. Gambar 4.34 Black box testing pada menu section 2
  42. Gambar 4.35 Black box testing pada menu section 2
  43. Gambar 4.36 Black box testing pada menu In 1
  44. Gambar 4.37 Black box testing pada menu In 1
  45. Gambar 4.38 Black box testing pada menu In 2
  46. Gambar 4.39 Black box testing pada menu In 2
  47. Gambar 4.40 Black box testing pada menu Out 1
  48. Gambar 4.41 Black box testing pada menu Out 1
  49. Gambar 4.42 Black box testing pada menu Out 2
  50. Gambar 4.43 Black box testing pada menu Out 2
  51. Gambar 4.44 Tampilan login
  52. Gambar 4.45 Tampilan home
  53. Gambar 4.46 Tampilan products
  54. Gambar 4.47 Tampilan categories
  55. Gambar 4.48 Tampilan Supplier
  56. Gambar 4.49 Tampilan Section
  57. Gambar 4.50 Tampilan In
  58. Gambar 4.51 Tampilan Out
  59. Gambar 4.52 Tampilan report barang masuk
  60. Gambar 4.53 Tampilan report barang keluar


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Semakin berkembangnya sistem informasi diharapkan dapat mempermudah dan memperlancar pekerjaan suatu perusahaan sehingga kegiatan dapat berjalan secara optimal. Dengan dukungan sistem informasi yang baik, sebuah perusahaan akan memiliki berbagai keunggulan yang kompetitif sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu manfaat sistem informasi bagi perusahaan adalah dapat mendukung kegiatan operasional dan dapat mengefisiensikan waktu yang dibutuhkan untuk pemasukan dan pengeluaran barang komodity dari gudang (warehouse fitting).

PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan adalah salah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan sanitary seperti kloset, wastafel, urinal, bidet dan pembuatan fitting seperti kran dan shower. perusahaan ini harus memperhatikan pengadaan persediaan non inventory (komodity) karena akan berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan persediaan (inventory). Oleh karena itu, persediaan (inventory) harus seimbang dengan kebutuhan, karena persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menanggung resiko kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi di samping biaya investasi yang besar, tetapi jika terjadi kekurangan persediaan akan berakibat terganggunya kelancaran dalam proses produksinya. Tujuan pengendalian barang tambahan untuk membantu parusahaan menyediakan bahan tambahan yang diperlukan untuk membantu proses produksi sehingga dapat berjalan dengan lancar agar tidak terjadi kesalahan dalam proses barang non inventory (komodity).

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan bagian warehouse fiiting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan, sistem monitoring barang non inventory (komodity) yang digunakan saat ini masih manual. Terkadang jumlah barang komodity yang ada di MS. Excel berbeda dengan jumlah fisik yang ada di warehouse fitting. Barang non inventory (komodity) datang dari supplier langsung diserahkan ke pihak warehouse fitting menggunakan surat jalan setelah barang diterima oleh warehouse fitting, seksi yang membutuhkan mengambil barang tersebut sehingga menimbulkan kendala bagi pihak warehouse fitting, dalam mengetahui kondisi stok serta jumlah barang non inventory (komodity) yang ada pada warehouse fitting.

Sistem yang sekarang masih kurang baik dalam mengontrol barang non inventory (komodity) yang masuk serta keluar sehingga jika bagian warehouse fitting ingin melakukan pengecekan barang non inventory (komodity) harus datang ke tempat penyimpanan agar tidak terjadi kesalahan dalam menghitung jumlah persediaan dan barang sama. Untuk itu, perusahaan membutuhkan sistem yang dapat membantu pekerjaan karyawan pada warehouse fitting.

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka peneliti ingin merancang sebuah sistem monitoring yang dapat menghitung jumlah stok barang non inventory;; (komodity) secara cepat dan akurat , sehingga memudahkan karyawan pihak warehouse fitting mendapatkan informasi tentang stok barang non inventory (komodity). Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Barang Non Inventory (Komodity) untuk Mengetahui Kondisi Stok pada Warehouse Fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan”.

Rumusan Masalah

Setelah mengetahui proses monitoring barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul yaitu:

  1. Bagaimana sistem monitoring barang non inventory (komodity) yang sedang berjalan saat ini untuk mengontrol stok yang ada pada warehose fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan?
  2. Apakah sistem barang non inventory (komodity) yang berjalan saat ini dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada bagian warehouse fitting PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan?
  3. Bagaimana merancang sistem monitoring barang non inventory (komodity) pada warehouse fittng di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan yang dapat memudahkan pihak warehouse fitting dalam mengetahui kondisi stok?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada monitoring barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting dari barang datang dari supplier hingga diterima pihak warehouse fitting sampai barang diserahkan ke seksi yang bersangkutan dan dapat memberikan informasi untuk memudahkan dalam mengetahui kondisi stok barang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penulis mengelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :

  1. Tujuan Operasional

  2. Adapun tujuan operasional dari penelitian ini sebagai berikut:

    a. Mengetahui sistem monitoring barang non inventory (komodity) yang berjalan saat ini pada bagian warehouse fitting PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan

    b. Menganalisis prosedur sistem monitoring barang non inventory (komodity) untuk mengecek kondisi stok barang pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan yang berjalan saat ini

    c. Merancang sebuah sistem informasi monitoring barang non inventory (komodity) yang dilakukan untuk memudahkan dan mempercepat proses pengontrolan stok persediaan barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan saat ini.

  3. Tujuan Fungsional

  4. Adapun tujuan fungsional dari penelitian ini adalah untuk :

    a. Mengetahui jumlah stok barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan

    b. Memudahkan kepala gudang dalam memonitoring barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan

    c. Mengetahui seksi apa saja yang datang mengambil barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan

  5. Tujuan Individual

  6. Adapun tujuan individual dari penelitian ini adalah untuk :

    a. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata Satu (S1)

    b. Menerapkan dan mengimplementasikan teknologi informasi khusunya yang di dapat dalam masa perkuliahan.

    c. Mendapatkan kepuasan karena dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan

Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka manfaat peneliti sebagai berikut:

  1. Manfaat Perusahaan

  2. Dapat memudahkan pihak warehose fitting dalam pengecekan stok barang non inventory (komodity), untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam proses penghitungan barang non inventory (komodity) serta sistem yang dirancang dapat diimplementaasikan dan mampu memberikan informasi dengan cepat dan akurat pada warehose fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan

  3. Manfaat Penulis

  4. Laporan penelitin bermanfaat untuk menerapkan ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan di STMIK Raharja dengan membuat sebuah karya tulis ilmiah

  5. Manfaat Pembaca

  6. Laporan penelitian ini dijadikan sebagai salah satu referensi untuk membuat penelitian lainnya.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian sebagai berikut:

  1. Observasi (Pengamatan Langsung)

    Suatu kegiatan dengan melakukan penelitian secara langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan pembahasan masalah.

  2. Interview (Wawancara)

    Untuk mendapatkan informasi secara lengkap maka peneliti melakukan proses tanya jawab kepada karyawan bagian warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan mengenai sistem monitoring barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting untuk mengetahui kekurangan atau masalah yang ada dalam sistem yang berjalan saat ini.

  3. Literatur Review (Studi Pustaka)

    Studi pustaka dilaksanakan peneliti dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data melalui buku-buku literatur yang berkaitan dengan pembahasan penelitian yang digunakan untuk bahan referensi dalam penelitian yang dilaksanakan. Bahan referensi juga bisa meliputi buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya sebagai analisis dalam perancangan sistem yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisis

Untuk menganalisis data, penulis menggunakan analisis CSF (Critical Sucess Factor) untuk membantu mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi pada perusahaan secara sistematis, dalam penyusunan untuk mencapai tujuan yang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Visual Paradigm For UML (Unified Modelling Language) Enterprise Edision Ver 8.0 Diagram UML yang digunakan adalah use case diagram, activity diagram, sequence digram dan class diagram untuk menggambarkan suatu rancangan sistem yang akan digunakan. Pembuatan database dan pembuatan program disesuaikan dengan stakeholder yang terangkum pada elisitaasi. Serta bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan MYSQL sedangkan pembuatan program disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum dalam elsiitasi.

Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Metode pengujian yang peneliti gunakan adalah Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, dapat mendefinisikan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Alasan saya menggunakan metode ini untum melakukan pengujian tanpa pengetahuan detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites.

Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang akan dijelaskan secara detail. Di mana setiap bab akan membahas masalah-masalah yang berbeda, tetapi masalah yang satu dengan yang lainnya akan saling berkaitan. Adapun sistematika yang dimaksud sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis membahas tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dalam memperoleh data atau informasi, ruang lingkup dan sistematika penulisan yang dibahas dalam bab demi bab.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori dari hal-hal yang dibahas dalam penelitian dan tentang kinerja laporan pembelian bahan baku yang dikutip dari berbagai sumber referensi maupun dari hasil penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal yang berisi tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, pembahasan mengenai tugas dan wewenang, analisa sistem saat ini, elisitasi, permasalahan yang dihadapi

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Bab ini berisi tentang semua informasi yang berhubungan dengan rancangan sistem yang diusulkan oleh peneliti berupa rancangan database dan tampilan program yang dibuat.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan serta saran beserta koreksi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis.agar bermanfaat bagi pihak lain yang berkepentingan untuk mengembangkan sistem lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem menurut Verzello dan John Reuter III dalam Deni Darmawan (2013:227)[1], adalah “Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk),”

sedangkan Dadang Haryanto dan Dede Koswara (2015:54)[2], mengatakan bahwa “Perancangan sistem yaitu marancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahapan dalam mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dalam persiapan rancangan untuk mendukung sistem itu dibentuk.

Konsep Dasar Sistem

Definisi sistem menurut Juperson Hutahaean (2014:2)[3], adalah “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”,

sedangkan Maniah dan Dini Hamidini (2017:1)[4], mengatakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tuhuan/sasaran tertentu yang sama”.

Sementara, Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[5], mendefinisikan “Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Definisi data menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[5], adalah “Nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun”,

sedangkan, Deni Prasetiyati (2016:4)[6], mengatakan bahwa “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "Data adalah bahan mentah bagi informasi yang menggambarkan suatu kejadian dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi".

Definisi Informasi

Definisi informasi menurut Juperson Hutahaean (2014:9)[3], adalah “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”,

sedangkan, Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)[5], mengatakan bahwa “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.

Sementara, Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2014:10)[7], mendefinisikan “ Informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya karena menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata dan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Definisi sistem informasi menurut Juperson Hutahaean (2014:13)[3], adalah “ Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan,

sedangkan Wing Wahyu Winarno dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11[5],mengatakan bahwa “ Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik”.

Sementara, Rahmat dalam buku Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2014:14)[7],mendefinisikan “Sistem informasi merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem didalam dari komponen-komponen yang saling bekerja sama atau melibatkan sarangkaian proses dengan menyajikan informasi untuk membuat suatu keputusan dengan baik.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi analisa sistem menurut Dede Bachtiar (2015:72)[8], adalah “Langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya”,

sedangkan Jogiyanto dalam Tutik Lestari dkk, (2017:31)[9], mengatakan bahwa “Analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dan dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Sementara, Rosa dan Shalahuddin dalam Rachmat Agusli dkk,(2017:21)[10], mendefinisikan “Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisa sistem merupakan langkah dalam menganalisis sistem yang akan dirancang dengan melakukan penelitian untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan untuk menghasilkan sistem yang baru.

TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Monitoring

Definisi monitoring menurut Maya Amelia (2016:32)[11], adalah “ Sekumpulan elemen yang saling berinteraksi menjadi satu kesatuan untuk melakukan fungsi pengawasan dengan tujuan agar setiap proses yang diawali berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan”,

sedangkan Rizki Tri Prasetio (2014:137)[12], mengatakan bahwa “Inventory adalah aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang berorientasi objek untuk membuat analisis dan desain, dan menggambarkan arsitektur”.

Konsep Dasar Inventory

Definisi inventory menurut Agus Heryanto dkk (2014:33)[13], adalah ”Simpanan barang-barang mentah, material atau barang jadi yang disimpan untuk digunakan dalam masa mendatang atau dakam kurun waktu tertentu”,

sedangkan Rizki Tri Prasetio (2014:137)[12], mengatakan bahwa “Inventory adalah aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa inventory merupakan barang-barang mentah, material atau barang jadi yang disimpan untuk digunakan dalam masa mendatang bagi perusahaan industri.

Konsep Dasar Bahan Penolong/Pembantu (Komodity)

Definisi, menurut David dkk (2016:581)[14], mengatakan bahwa “Bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan adalah persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlihatkan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi”.

sedangkan, Tonny Mulyanus (2015:7)[15], mengatakan bahwa “Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaiannya relatif lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai”,

Sementara, Restu Dwiki Herlambang (2016:29)[16], mendefinisikan Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetap tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bahan penolong/pembantu (komodity) merupakan bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meksipun menjadi bagian produk nilainya relatif kecil dapat membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.

Konsep Dasar Gudang (Warehouse)

Definisi gudang menurut Tantowi Yahya dan Radna Nurmalina (2015:58)[17],adalah “bagian dari sistem logistik perusahaan yang menyimpan produk-produk (raw-material, port, goods in- process, finish good) pada dan antara titik sumber (point-of-origin) dan titik konsumsi (point-of-consumption), dan menyediakan informasi kepada manajemen mengenai status, kondisi, dan disposisi dari item-item yang disimpan”,

sedangkan, Hendri Septianur dan Yuli Nurcahyanti (2015:2)[18], mengatakan bahwa “Gudang merupakan tempat menyimpan barang baik dalam baku yang akan menjalani proses manufacturing, maupun barang jadi yang siap dipasarkan”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gudang merupakan tempat penyimpanan produk-produk barang abaku yang disimpan maupun barang jadi yang siap dipasarkan.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP menurut Yogi Wicaksono dalam Edi Haerulah dan Sri Ismiyah (2017: 44)[19],adalah “ Sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer local”,

Definisi gudang menurut Tantowi Yahya dan Radna Nurmalina (2015:59)[17],mengatakan bahwa “ XAMPP adalah suatu bundel seb server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web, Apache, interpreter PHP, dan basis data MySQL”.

Sementara Er Saurabh Walia dan Er Satinderjit Kaur Gill(2014:26)[20],adalah “ XAMPP stands for Cross-Platform (X), Apache (A) MySQL (M), PHP (P) and Perl(P), XAMPP is a small and light Apache distribution containing the most common web development technologogies in a single package. Its contents, small size, and portability and testing applications on PHP and MySQL ”

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Processor)

Definisi PHP (Hypertext Processor) menurut Kusuma Ardhana dalam Shanti Ria Sirepia Siregar dan Penti Sundari(2016)[21], adalah “Bahasa pemrograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik”,

sementara, Priyo dkk (2016: 25)[22] mengatakan bahwa “PHP merupakan slaah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisispkan diantara bahasa HTML dan karen abahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat”.

Sementara, Kalpesh dkk (2013:43)[23], “PHP (recursive acronym for PHP: Hypertext Preprocessor) is a widely-used open source general purpose server side scripting language that is especially suited for web development and can be embedded into HTML”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PHP (Hypertext Processor) merupakan bahasa pemrograman yang dirancang khusus untuk aplikasi web dengan menggunakan bahasa HTML agar tampilan menarik.

Konsep Dasar UML

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Defini UML (Hypertext Markup Language) menurut Akik Hidayat dan Wizzy Mochammad Andhika (2016:53)[24], adalah “Sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gamabar untuk memvisualisasikan, mespesifikasikan, membngun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek OOP (Object Oriented Programming)”,

sedangkan, Henny Yulius dan Ronny AndriWijaya (2016:10)[25], mengatakan bahwa “UML (Hypertext Markup Language) merupakan sebuah bahasa yang berdarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasiandari dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriended).

Sementara, Sunguk Lee (2012:158)[26],adalah “Unified Modeling Language or UML is defined as a standardized generalpurpose modeling

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa berdasarkan grafik atau gamabar untuk memvisualisasikan, mespesifikasikan, membngun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak.

Jenis-Jenis UML (Unified Modeling Language)

Menurut Yasin dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)[27], terdapat empat jenis perancangan diagram model data antara lain:

  1. Usecase Diagram

  2. Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu: Actor dan Lifeline.

  7. Class Diagram

  8. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

Definisi HTML (Hypertext Markup Language) menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati (2013:2)[28], adalah “ Bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web, model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web atau broewser”,

sedangkan, Henny Yulius dan Ronny AndriWijaya (2016:10)[25], mengatakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahaasa dari Worl Wide Web (www) yang dipergunakan untuk menyusun dan membentuk dokumen agar dapat ditampilkan pada program web browser”.

Sementara, Kalpesh Adhatrao (2013:43)[23], “HTML (Hypertext Markup Language) is a mark up language for creating web pager or other information to display in a web browser. HTML allows omages and objects to be included and that can be used to create interactive forms. From this, structured documents are created by u singstructural semantics for text such as headings, link, lists, paragraphs, quotes etc”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa HTML (Hypertext Markup Language) merupakan bahasa untuk membuat halaman-halaman pada web dengan membentuk dokuemn agar ditampilkan pada program web browser.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL menurut Budi Raharjo dalam Rahmat Agusli dkk, Jurnal Sisfotek Global (2017:22)[10], adalah ”Software Relation Database Management System (RDBMS) yang dapat mengelola databas dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dan dapat diakses oleh banyak user (multi-user) dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded)”,

sedangkan, menurut Er Saurabh Walia dan Er Satinderjit Kaur Gill (2014:29)[20],adalah “MySQL is relational database system, it can store bits of information in separate tables and link those tables together, each table consists of separe fields, which represent each bit og information

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan sebuah simbol-simbol yang dituliskan dalam sebuah file dengan menampung jumlah yang sangat besar untuk menampilkan halaman pada web browser.

Konsep Dasar Analisa CSF (Critical Success Factor)

Definisi Analisa CSF (Critical Success Factor)

Defini analisa CSF (Critical Success Factor) menurut Ward dalam Tesis Raden Makaryo Nugrahadi (2017:43) [29] adalah area terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka akan menjamin kesukssesan kinerja kompetitif bagi perusahaan”,

sedangkan Tri Hartati (2017:185)[30] mengatakan bahwa “CSF (Critical Success Factor) digunakan untuk menginterpretasikan tujuan, taktik, dan aktifitas operasional, termasuk kebutuhan informasi, serta kekuatan dan kelemahan sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisa CSF (Critical Success Factor) merupakan analisa yang hanya dapat dilakukan di dalam satu area untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sistem yang berjalan pada suatu perusahaan.

Tipe dan Sumber CSF (Critical Success Factor)

Tri Hartati dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer (2017:185)[30], CSF (Critical Success Factor) memiliki tipe dan sumber sbb:

a. Aktif : Manajer menentukan dan mempengaruhi faktor sukses untuk melakukan kegiatan kontrol dan mengukur akhir

b. Pasif : Manajer tidak menentukan faktor sukses namun ia dapat menelusurinya

c. Internal dan eksternal organisasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Definisi elisitasi menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)[8], adalah “usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”,

sedangkan, siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)[31], mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancanga baru yang diinginkan oleh pengguna dan disanggupi oleh peneliti untuk dibuat.

Tahapan-Tahapan Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)[8], memiliki tahapan sbb:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawwancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikaasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    a. “M” pada MDI itu artinya Mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membua sistem baru.

    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersissa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirrment tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E artinya Econimy, maksudunyaberapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elsisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Web

Definisi web menurut Priyo dkk (2016: 25)[22], adalah “ Terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnyadi internet, web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”,

sedangkan, Doni Wahyudi dalam Eviana Septiana Rachman dan Beni Noviyanto (2017:46)[32], mengatakan bahwa “Web/situs adalah suatu kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara atau gabungan dari semua itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing digubungkan dengan link”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa web merupakan teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara atau gabungan dari semua itu baik agar membentuk suatu rangkaian yang saling terkait.

Konsep Dasar Notepad++

Definisi menurut Noviana Nuryanti (2013:57)[33], "Notepad++ merupakan program teks editor yang memudahkan programmer dalam menggunakan cooding serta mendukung berbagai bahasa pemrogramn yang berjalan di sistem operasi windows dan dapat digunakan untuk merancang dan membuat halaman web",

sedangkan, Angga Reza Palevi dan Krisnawati (2013:4)[28], mengatakan bahwa “Notepad++ adalah seebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis dengan menitikberatkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis dengan mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript dan CSS”.

Dari beberapa pemdapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa notepad++ merupakan program teks editor yang memudahkan programmer dalam menggunakan cooding yang didukung oleh berbagai bahasa pemrograman untuk merancang halaman pada wweb dalam waktu yang cepat dan praktis.

Literature Review

Definisi literature review menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni (2015:62)[34], adalah “Mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”,

sedangkan, Canggih Ajika Pamungkas (2015:11)[35], adalah “Mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”,

  1. Tinjauan studi dari penelitian Arie Setya Putra dan Ochi Marshella Febriani, 2013, Informatics & Business Institute Darmajaya, dalam Jurnal Informatika Vol. 13/No.1[36]

  2. [Putra dan Febriani 2013] dalam Jurnal Informatika Vol.13/No.1, berjudul Sistem Informasi Monitoring Inventori Barang Pada Balai Riset Standardisasi Industri Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengontrol peminjaman dan pengembalian barang melalui monitoring inventori dengan menggunakan metodologi penelitian analisis dan desain terstruktur (Structured system analysis and desain). Karena belum adanya sistem monitoring inventori barang maka menimbulkan kendala seperti barang yang tidak valid karena tidak adanya informasi yang mendukung atas pengolahan data tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah sistem pengolahan data monitoring dan inventori dapat menghasilkan informasi tentang laporan data pegawai, laporan data barang, laporan data peminjaman, dan transaksi pengembalian yang dilihat dalam periode tahun dan bulan. Sistem informasi monitoring yang terkomputerisasi mampu menggantikan sistem yang telah ada dari manual ke komputerisasi. Sehingga dalam pengolahan data-data monitoring lebih efisien dan dapat terkontrol secara langsung serta informasi yang didapat lebih baik dan akurat.

  3. Tinjauan studi dari penelitian Ade Hendini, 2016, AMIK “BSI Pontianak”, dalam Jurnal Khatulistiwa Informatika Vol. IV/No. 2[37]

  4. [Herdini 2016] dalam Jurnal Khatulistiwa Informatika Vol. IV/No. 2, berjudul Pemofelan UML Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan Stok Barang (Studi Kasus: Distro Zhezha Pontianak). Penelitian ini bertujuan untuk memantau stok barang di setiap cabang, mengetahui transaksi penjualan yang terjadi serta penentuan harga jual barang di tiap-tiap cabang. Metodologi yang dilakukan menggunakan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, mengindetifikasi kebutuhan. Alat bantu yang digunakan adalah UML. Hasil dari penelitian ini adalah Dengan adanya sistem informasi monitoring penjualan dan stok barang ini, mempermudah pelaku usaha dalam memantau atau mengetahui penjualan dan stok barang ditiap cabang dan Melalui sistem informasi monitoring penjualan dan stok barang ini dapat membantu pelaku usaha dalam menentukan keputusan dari informasi-informasi yang didapat dari tiap-tiap cabang

  5. Tinjauan studi dari penelitian Sri Utami Intan Wijaya, Dian Ade Kurnia, dan Erlina Dyanti, 2015, STMIK IKMI Cirebon dalam Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol. 14/No. 2 [38]

  6. [Wijaya, Kunia, dan Dyanti 2015] dalam Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol. 14/No. 2, berjudul Monitoring dan Analisis Kualitas Quality Of Services (QOS) Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Trafik Kamera CCTV Pada Jaringan Wireless. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa dan untuk memastikan efisiensi dan stabilitas operasional jaringan agar tidak terjadi delay, throughput, packet loss yang disebabkan oleh perubahan atau perbedaan cuaca dan jarak. Hasil dari penelitian ini adalah Trafik kualitas layanan jaringan wireless dipengaruhi oleh banyak factor diantaranya : jarak, cuaca dan elevasi yang terjadi. Faktor yang mempengaruhi kualitas jaringan yaitu throughput, delay dan packet loss adalah adanya redaman yang disebabkan oleh lemah atau kuat signal, distorsi,adanya variasi kecepatan propagasi yang dibatasi oleh kapasitas bandwidth, adanya delay propagasi yang disebabkan oleh jarak server ke user.

  7. Tinjauan studi dari penelitian Sugiyatno dan Adhika Pramita Widyasari, 2016, STMIK STMIK AMIKOM Yogyakarta dalam Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol. 4/No.1[39]

  8. [Sugiyantno dan Widyasari, 2016] dalam Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol. 4/No.1, berjudul Aplikasi Monitoring Ketersediaan Stok Barang Minimarket Dengan Metode Market Basket Analysis (MBA). Penelitian ini bertujuan untuk dapat menjadi rekomendasi pemilik minimarket dalam hal membeli stok barang, artinya jumlah yang harus dibeli tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. Hasil dari penelitian ini adalah proses yang akan dilalui oleh sistem yaitu: Proses Import data adalah proses mengambil data dari SI penjualan yang telah ada, Proses Setting adalah proses menentukan nilai minimum untuk support dan confidence, Proses Analisis adalah proses mengolah data menggunakan metode Market Basket Analysis. Hasil dari analisis ini akan membuat aturan asosiasi, Proses Pembentukan aturan (rule) Proses membuat aturan asosiasi berdasarkan dari proses analisis data penjualan. Proses Stok Minimum adalah proses menghitung stok minimum berdasarkan dari data penjualan, sehingga pemberian nilai stok minimum tidak manual. Proses Rekomendasi stok Proses mengkorelasikan antara kebutuhan stok yang dihasilkan dari analisis MBA dengan stok minimum.

  9. Tinjauan studi dari penelitian Maya Amelia, 2016, Universitas Indo Global Mandiri dalam Jurnal Ilmiah Informatika Global Vol. 7/No. 1[11]

  10. [Amelia, 2016] dalam Jurnal Ilmiah Informatika Global Vol. 7/No. 1, berjudul Sistem Monitoring Pengumpulan Getah Karet Berbasis SMS Gateway Pada Petani Karet Di Desa Surya Adi Kabupaten Oki Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pengumpulan getah karet dapat terpantau secara akurat oleh para pemilik kebun dan kecurangan yang terjadi dalam penjualan getah karet akan dapat diminimalisir dan makelar akan dapat memperoleh laporan mengenai penjualan karet yang lebih terorganisir. Hasil dari penelitian ini adalah Sistem monitoring pengumpulan getah karet berbasis SMS gateway ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Pada sistem ini admin akan dapat melakukan login dan memiliki hak akses untuk mengelola data penyadap, data transaksi penjualan getah karet, dan melakukan pengiriman sms laporan hasil penjualan getah karet kepada pemilik kebun.

  11. Tinjauan studi dari penelitian Seokkyun Jeong dkk, 2013, University, Suncheon, Jeollanam-do, Republic of Korea dalam International Journal of Smart Home Vol. 7/No. 6 [40]

  12. [Jeong, Jeong,Kim, dan Yoe 2013] dalam International Jurnal of Smart Home Vol. 7/No. 6, berjudul Cloud Computing based Livestock Monitoring and Disease Forecasting System. Penelitian ini bertujuan untuk memantau perkembangkan peternakan menggunakan sistem yang telah ada. Hasil dari penelitian ini adalah dapat memantau lingkungan dan fasilitas kontrol melalui paralel MapReduce model, karena sistem yang diusulkan berbasis web dan dikelola agar peternakan dapat mengurangi biaya dan nyaman bagi penggunanya.

  13. Tinjauan studi dari penelitian Ali Alowayr dan Atta Baddi, 2014, Reading University dalam International Journal of Computer Science & Information Technology (IJCSIT) Vol. 6/No. 3.[41]

  14. [Aloways dan Baddi, 2014] dalam International Jurnal of of Computer Science & Information Technology (IJCSIT) Vol. 6/No. 3, berjudul Review Of Monitoring Tools For E-Learning Platforms. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan dan memantau kegiatan siswa. Hasil dari penelitian ini adalah membangun pola siswa denagn menjadi pemantau terbaik dan mendapatkan pandangan yang lebih akurat tentang apa yang yang terjadi dalam proses pembelajaran jarak jauh dengan tingkat pembelajaran yang terpercaya menggunakan e-learning.

  15. Tinjauan studi dari Penelitian Mohammad A. Alia dkk, 2013, Al Zaytoonah University of Jordan dalam International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) Vol. 5/No. 6[42]

  16. [Alia, Tamimi, dan Al-Allaf 2013] dalam International Journal Of Multimedia & Its Applications (IJMA) Vol. 5/No. 6, berjudul Integrated System Form Monitoring And Recognizing Students During Class Session. Penelitian ini bertujuan untuk mempercepat mengetahui kehadiran siswa. Hasil dari penelitian ini dapat mendeteksi wajah mahasiswa di dalam kelas untuk menghasilkan laporan kehadiran siswa tanpa perlu adanya persiapan dan denagn tidak ada upaya lainnya.

  17. Tinjauan studi dari Penelitian Mahmoud Khraiwesh, 2013, Al Zaytoonah Zarqa University dalam International Journal of Computer Science & Information Technology (IJCSIT) Vo. 5/No. 5[43]

  18. [Khraiwesh 2013] dalam International Journal Of Computer Science & Information Technology (IJCSIT) Vo. 5/No. 5, berjudul Project Monitoring and Control Measures In CMMI. Penelitian ini bertujuan untuk memantau dan mengontrol tentang kemajuan proyek dan ketika proyek menyimpang dari rencana dapat mengambil tindakan yang tepat. Hasil dari penelitian ini untuk mengidentifikaasi langkah-langkah untuk memantau proyek dan mengontrol proses di daerah CMMI.

  19. Tinjauan studi dari Penelitian Chandra Prabha dkk, 2016, Banaras Hindu University dalam International Journal of Research in Medical Sciences Vol. 4/No. 6[44]

  20. [Prabha, Srivastava, Singh, Singh dan Gupta 2016] dalam International Journal Of Research in Medical Sciences Vol. 4/No. 6, berjudul An intervention to improve the knowledge of anganwadi workers pertaining to growth monitoring in rural areas of Varanasi district, India. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan-perubahan dalam pengetahuan pekerja Anganwadi mengenai pertumbuhan pemantauan melalui pengetahuan up-gradasi warna pelatihan. Hasil dari penelitian ini dapat mengetahui up-gradasi warna ditemukan efektif falam meningkatkan status dengan memantau untuk mengetahui pertumbuhan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti di atas, mengenai monitoring dapat diketahui bahwwa terdapat perbedaan dan kesamaan dengan penelitian saat ini. Namun perlu diketahui juga penelitian saat ini tentang “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Barang Non Iventory (Komodity) Untuk Mengetahui Kondisi Stok Pada pada Warehouse Fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan. Peneliti menekankan pada sistem monitoring yang masih kurang diperhatikan dalam literature di atas, maka penulis lebih memfokuskan pada sistem informasi monitoring untuk membantu pekerja dalam memonitoring barang non inventory (komodity).

 

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah PT Surya Toto Indonesia. Tbk

CV Surya adalah suatu usaha perdagangan bahan bangunan yang dinamis merupakan titik awal dari perusahaan PT Surya Toto Indonesia. Pada tahun 1968 untuk mencapai kedudukan terbaik di industri saniter, maka perusahaan mengawali langkahnya sebagai agen dari Toto Limited, Jepang yang merupakan perusahaan sanitary wares dan plumbing terbesar di dunia.

Dengan pertimbangan banyaknya sumber daya yang tersedia di Indonesia dan melihat adanya kesempatan yang menguntungkan di masa depan pada bidang usaha ini di Indonesia, maka pada tahun 1977 didirikan sebuah perusahaan yang diberi nama PT Surya Toto Indonesia dan berkantor pusat di Jl. Tomang Raya No. 18. Perusahaan ini adalah bentuk kerjasama antara CV Surya dengan Toto Limited dan Kashima Trading Company.

Sebagai wujud kerjasama tersebut dibangun sebuah pabrik pertama yang berlokasi di Jl. M.H. Thamrin Km. 7 Serpong, Tangerang. Pada tahun 1978 pabrik ini sudah mulai beropersai dengan jumlah karyawan sebanyak 65 orang. Sesuai perkembangannya yang cukup signifikan dengan ditandai semakin meningkatnya produk yang dihasilkan, jenis produk yang beraneka ragam disertai perekrutan karyawan yang hampir setiap tahun sehingga sekitar tahun 1980 produk yang dihasilkan sudah mendapat pengakuan internasional dan perusahaan dapat mengekspor produknya ke beberapa Negara Asia, Eropa, dan Amerika. Namun dari semua hal tersebut diatas yang terpenting adalah pembangunan pabrik yang berkesinambungan.

Karena hal tersebut di ataslah, maka pada tahun 1985, pabrik peralatan perlengkapan saniter (plumbing fitting) dibangun pada lokasi yang sama. Dengan demikian PT Surya Toto Indonesia memiliki dua divisi produksi, yaitu divisi saniter dan divisi fitting. Pada tahun 1989, divisi saniter menambah pabrik baru pada lokasi yang berbeda, yaitu di desa Bojong, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Setahun kemudian tepatnya pada tahun 1990, PT Surya Toto Indonesia melepas sahamnya ke Bursa Efek Jakarta, sehingga namanya menjadi PT Surya Toto Indonesia Tbk. Saat ini karyawan yang bekerja pada PT Surya Toto Indonesia Tbk, mencapai ribuan dengan kapasitas produksi lebih dari 1.000.000 unit per tahun.

Guna kelancaran dalam menghadapi persaingan global dan mempermudah dalam eksport produknya PT Surya Toto Indonesia sudah mendapatkan sertfikat ISO 9001 versi ’94 yang kemudian diperbarui ke ISO 9002 versi 2000 dan saat ini sudah dilengkapi ISO 14001 mengenai lingkungan. Selain itu PT Surya Toto Indonesia juga memiliki sertifikat Japan Industrial Standard (JIS) atau standar industri Jepang.

Visi PT Surya Toto Indonesia Tbk

Adapun visi dari PT Surya Toto Indonesia Tbk sbb:

Menjadi perusahaan yang terkemuka yang dapat Memberikan Konstribusi terhadap perkembangan masyarakat.

Misi PT Surya Toto Indonesia Tbk

Adapun misi dari PT Surya Toto Indonesia Tbk sbb:

  1. Mempersembahkan produk yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

  2. Memberikan pelayanan prima untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

  3. Mencintai pekerjaan dengan sepenuh hati.

  4. Menghargai individu dan membina Kerjasama.

  5. Menghargai individu dan membina Kerjasama.

Pemasaran PT Surya Toto Indonesia Tbk

Dalam perkembangannya pemasaran di PT. Surya Toto Indonesia terbagi menjadi dua , yaitu :

  1. Pemasaran dalam Negeri (Lokal Sales)

  2. Adapun pemasaran produk dalam negeri dipercayakan kepada PT. Surya Pertiwi, yaitu perusahaan swasta nasional yang berpengalaman dalam menangani pemasaran barang sanitary. PT Surya Pertiwi memiliki sarana-sarana yang menunjang dalam kesuksesan pemasaran produk sanitary karena mempunyai Manajemen Administrasi yang baik, staf pemasaran yang berpengalaman dan armada transportasi yang memadai. Di samping itu PT Surya Pertiwi juga memiliki 14 agen penjualan dan 800 dealer local yang tersebar di setiap propinsi di Indonesia, sehingga hal ini dapat menjadi prospek dalam negeri yang baik.

  3. Pemasaran Luar Negeri

  4. Pada tahun 1980, PT Surya Toto Indonesia mendapatkan sertifikat untuk produk sanitary dari Singapore Institute Of Standart Industrial Research (SISIR) yang merupakan pengakuan internasional dalam mengisi pasar ekspor. Dengan mutu produk terjamin melalui 19 agen penjualan di luar negeri maka produk sanitary dan fitting telah nerjalan dengan baik. Adapun negara tujuan ekspor dari PT Surya Toto Indonesia diantaranya adalah : 1. Jepang, 2. Malaysia, 3. Cina, 4. Korea, 5. Singapura, 6. Vietnam, 7. Brunei, 8. Taiwan, 9. Kuwait, 10. Hongkong, 11. Thailand, 12. Filipina, 13. Pakistan, 14. Amerika, 15. Qatar, 16. Mesir, 17. Fiji, 18. UEA, 19. Australia, 20. Selandia Baru, 21. Kamboja, 22. Myanmar, 23. Saudi Arabia.

Falsafah Dan Trisila PT Surya Toto Indonesi Tbk

Falsafah Perusahaan

Membentuk kualitas ke segala hal yang kita buat. Tri Sila pada PT Surya Toto Indonesia Tbk adalah sbb:

  1. Keseragaman tindak

  2. Kepercayaan pelanggan

  3. Perkembangan bersama

Struktur Organisasi PT Surya Toto Indonesi Tbk

Perusahaan PT Surya Toto Indonesia mempunyai struktur organisasi campuran, yaitu gabungan antara struktur produk dan struktur fungsional. Yang dimaksud dengan struktur produk disini adalah disebabkan perusahaan terbagi atas produk sanitary dan produk fitting yang masing-masing dipimpin oleh dua direktur, yaitu Direktur Teknik dan Direktur Produksi pada masing-masing divisi baik itu divisi sanitary maupun divisi fitting, sedangkan yang dimaksud dengan struktur fungsional adalah karena perusahaan mempunyai divisi administrasi dan keuangan yang berfungsi untuk melayani urusan keuangan dan administrasi dari kedua divisi (Sanitary dan Fitting). Selain itu, perusahaan memiliki divisi pemasaran yang fungsinya melayani kedua divisi produk tersebut. Adapun puncak pimpinan perusahaan berada dibawah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang membawahi Dewan Komisasris dan memiliki kewenangan menunjuk seorang Presiden Direktur/Wakil Presiden Direktur yaitu Bapak Mardjoeki Atmadiredja dengan tanggung atas jalannya perusahaan.

Dari masing-masing direktur dalam tiap divisi terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang terbentuk menurut tahapan proses kerjanya dengan dipimpin seorang manager dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1

Gambar 3.1. Struktur Organisai PT Surya Toto Indonesia


Bidang Usaha PT Surya Toto Indonesi Tbk

PT Surya Toto Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan memproduksi beragam produk berupa barang sanitary dan fitting untuk keperluan kamar mandi dan perlengkapannya. Karena memiliki kualitas yang cukup baik, ini menyebabkan produk yang dihasilkan sering digunakan oleh golongan konsumen menengah ke atas, misalnya : real estate, perumahan eksekutif, perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan, dan sebagainya.

Adapun ragam produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

  1. Divisi Sanitary

  2. Produk yang dihasilkan pada divisi saniter adalah produk-produk yang berbahan dasar keramik, yang diantaranya adalah sebagai berikut:

    a. Closet jongkok dan closet duduk

    b. Lavatory (wastafel)

    c. Bidet (tempat kencing untuk wanita)

    d. Urinal (tempat kencing untuk laki-laki)

    e. Accessories (perlengkapan kamar mandi)

    f. Sink (tangki air untuk closet duduk)

  3. Divisi Fitting

  4. Produk yang dihasilkan pada divisi fitting adalah produk-produk yang merupakan perlengkapan dari produk-produk sanitary

    dengan bahan dasar bisa dari metal ataupun plastic, yang diantaranya adalah sebagai berikut :

    a. Mixing Faucet (untuk keran pancampuran)

    b. Lavatory (untuk keran wastafel)

    c. Stop Valve (stop keran)

    d. Waste Fitting (trap pembuangan air)

    e. Jet Washer (alat pembilas)

    f. Shower Head / Hand (alat untuk mandi)

    g. Flush Urinal (alat pembilas urinal)

    h. Seat & Cover

    i. Macam-macam aksesoris.

Proses Produksi dan Non Produksi PT Surya Toto Indonesi Tbk

Mengingat kerja praktek yang dilakukan hanya pada proses-proses yang ada di Divisi Fitting, maka penjelasan mengenai proses produksi hanya pada proses-proses yang terkait dengan pembuatan part (elemen) pada divisi Fitting. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan aliran proses seperti dibawah ini :

Gambar 3.2 Struktur Organisai PT Surya Toto Indonesia

Namun pada kenyataannya Divisi Fitting di PT Surya Toto Indonesia terbagi menjadi dua bagian penting yaitu, bagian produksi dan bagian non-produksi. Yang membedakan dari kedua bagian tersebut adalah pada tingkat output yang dihasilkan pada bagiannya masing-masing. Bagian produksi menghasilkan barang dan bagian non-produksi menghasilkan jasa. Agar lebih jelas maka akan disampaikan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Proses Produksi Bagian Fitting

  2. Proses produksi di Divisi Fitting dilakukan melalui tahapan-tahapan proses yang disebut seksi. Adapun tahapan proses produksi dapat dijelaskan dengan uraian sebagai berikut :

    a. Supplier

    Supplier merupakan bagian dari sebuah sistem yang tidak dapat dipisahkan. Supplier sendiri berfungsi sebagai pemasok bahan-bahan atau material yang diperlukan untuk proses produksi dan harus dilibatkan untuk menjaga kelangsungan proses produksi agar dapat berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan terkait kesesuaian spesifikasi material yang dibutuhkan sehingga produk tersebut memenuhi standar yang diinginkan.

    b. Seksi Casting (C/A)

    Proses casting adalah prose pencetakan atau pengecoran logam cair kedalam cetakan untuk membentuk produk-produk Divisi Fitting. Proses casting merupakan langkah awal dari sebuah rangkaian tahapan produksi di Divisi Fitting.Proses kerja casting pada Divisi Fitting dapat digambarkan dengan bagan alur prose berikut ini:

    Gambar 3.3 Alur kerja proses casting

    1. )Core

      Proses core adalah proses untuk membuat kerangka dalam body part yang nantinya akan hancur pada saat di shot blast sehingga membentuk ruang kosong (rongga) pada body part tersebut. Adapun bahan baku utama untuk membuat padatan core ini adalah :

      a) Binder Rezin, merupakan campuran air biasa dan rezin (PB) bubuk.

      b) Hardener

      c) Pasir core / pasir silica.

    2. )LPDC (Low Pressure Die Casting)

      Jika diterjemahkan secara bebas dapat diartikan pengecoran pada cetakan dengan tekanan rendah. Bahan baku yang dipakai adalah brass ingot dan zat yang perlu ditambahkan dalam peleburan bahan baku casting adalah aditive yang berguna untuk membersihkan metal dari campuran komponen lain sehingga benda-benda tersebut dapat naik ke permukaan/terpisah. Selain itu perlu dipersiapkan Graphite yang berfungsi untuk menjaga suhu mould LPDC dan senyawanya dapat menekan menempelnya cairan logam pada mould LPDC.

    3. )Shot Blast

      Shot blast adalah proses membuang sisa-sisa pasir core yang ada dalam rongga benda kerja yang baru dicetak. Istilah lain dari proses shot blast adalah pencucian pasir core. Untuk menghindari perubahan bentuk proses shot blast dilakukan pada mesin shot blast antara 600-720 detik (10-12 menit), pada saat benda kerja dalam keadaan dingin.

    4. )Cutting

      Proses cutting adalah proses yang dilakukan setelah pasir core dibersihkan, yaitu proses pemisahan benda kerja dari runnernya dengan menggunakan mesin cutting yang dilakukan secara manual.

    5. )Grinding

      Proses grinding adalah proses untuk menghaluskan hasil cutting/ membuang sisa-sisa yang tidak bisa diproses pada mesin cutting. Proses grinding disini dilakukan dengan menggunakan mesin gerinda dan dilakukan secara manual.

    c. Seksi Forging (F/O)

    Proses forging adalah proses pembetukan produk fitting dengan menggunakan bahan baku batang kuningan (brass bar) yang dimasukan kedalam tungku dengan suhu ± 750° C, kemudian logam ini dipressing pada cetakannya (Stamping). Seperti halnya pada seksi casting setelah produk dikeluarkan dari cetakan akan dilakukan proses persiapan berupa perampingan bagian-bagian produk yang diinginkan agar memudahkan proses selanjutnya.

    d. Seksi Machining (M/C)

    Proses Machining adalah proses pengerjaan produk dengan menggunakan mesin untuk mendapatkan produk-produk yang sesuai dengan gambar disain produk yang dikehendaki sehingga dapat dirakit. Hasil dari proses Machining sangat menentukan kemampuan rakit dari suatu produk, karena setiap hasil yang diproses pada seksi ini merupakan bagian-bagian/komponen dari suatu tipe produk.

    Seksi machining merupakan seksi yang paling kompleks karena keragaman dari komponen yang diproses pada Divisi Fitting dapat terlihat disebabkan seksi Machining selain menerima kelanjutan dari proses Casting dan Forging juga menampung dari supplier langsung sehingga komponen yang diproduksi pada seksi ini sangat banyak dan beraneka-ragam. Selain itu memiliki urutan proses dan waktu proses yang berbeda-beda sesuai dengan komponen yang diproduksinya.

    Berbagai macam proses Machining sebagian besar menggunakan mesin, baik yang semi otomatis maupun manual, ada pula yang hanya sekedar menggunakan mejalankan dengan dilengkapi peralatan seperti : motor, alat bantu (jig), palu, dan perkakas lainnya.

    e. Seksi Polishing

    Pada dasarnya poroses polishing adalah prose memoles produk sehingga produk tersebut halus dan terlihat mengkilap. Adapun peralatan yang digunakan pada proses ini terdapat dua macam, yaitu : belt machine dan buff machine yang kedua prosesnya dilakukan secara manual dan automatic. Yang pertama menggunakan semacam amplas berwujud sabuk, yang dikenal dengan nama Abbrasive Belt dengan tingkat kekasaran bervariasi, yaitu : 100, 400 dan 600. Ukuran kekasaran ini menunjukan banyaknya grain dalam luas amplas 1 inchi persegi, berarti semakin besar ukurannya semakin halus produk yang dihasilkan. Sedangkan Buff Machine adalah alat poles yang berputar, dimana penggunaan alat ini harus disertai dengan polishing compound (Tripoli) yang terbuat dari SiO₂, Al₂O₃, atau CrO₃.

    f. Seksi Plating

    Plating adalah proses pelapisan benda kerja menggunakan cairan kimia sebagai bahan pelapisnya dengan tujuan agar produk yang dihasilkan terlihat indah dan awet. Proses Plating di Divisi Fitting PT Surya Toto Indonesia terbagi menjadi 4 proses Plating, yaitu : Nikel Chrome Metal, Plating Plastik, Plating Emas, dan Plating Pearl (Satin/Mutiara).

    g. Seksi Assembling

    Proses Assembling adalah proses perakitan produk yang masih berupa bagian-bagian dari part/komponen menjadi tipe suatu produk dan siap kirim. Sebelum perakitan dimulai sebagian besar jenis produk, yaitu produk-produk yang terbuat dari logam harus melalui proses pemberian merk (Marking) dan masih termasuk kedalam proses ini. Pemberian merk dilakukan menggunakan alat marking, ada yang manual namun saat ini sudah terdapat alat marking dengan teknologi laser sehingga dapat meningkatkan produktivitas pada seksi ini.

    h. Injection

    Proses injection adalah proses yang digunakan untuk membuat produk-produk bebahan dasar plastik jenis resin polypropylene. Polypropylene mempunyai nilai impak dan kekuatan yang tinggi, serta tahan terhadap suhu dan bahan-bahan kimia. Polypropylene yang tadinya berbentuk butiran, dicairkan dalam ruang pemanas bersuhu antara 120°-260° C, dimana bahan itu mengalami plastisasi. Selanjutnya diinjeksikan dalam rongga cetakan (yang tertutup) dibawah tekanan yang cukup besar. Produk cetak akan mengeras dalam rongga itu dibawah pengaruh pendinginan air yang bersirkulasi melalui saluran dalam cetakan. Setelah penekanan injeksi, penekan ditarik kembali, cetakan terbuka dan produk dikeluarkan dari cetakan yang selanjutnya dilakukan pemotongan bagian-bagian yang tidak dikehendaki dengan bantuan gunting. Contoh produk dari proses injeksi diantaranya adalah : pembuatan seat dan cover yang digunakan untuk closet duduk, shower, pegangan keran, dan lain-lain.

    i. Seksi Quality Control (QC)

    Quality Control adalah serangkaian proses yang ditujukan untuk menjaga produk agar selalu dalam batas-batas standar/sesuai spesifikasi seperti yang diharapkan oleh pelanggan. Tugas dari seksi QC selain melakukan pemeriksaan, juga memberikan petunjuk atau pengarahan terhadap seksi lain mengenai kerusakan yang terjadi dan cara pemecahan masalahnya. Seksi ini juga terdapat pada setiap lini produksi untuk menjaga kualitas tetap terjamin.

  3. Proses Non-Produksi

  4. a. Seksi Planing Production and Inventory Control (PPIC)

    Seksi ini mempunyai tugas untuk merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi dan persediaan berdasarkan prosedur yang ditetapkan. Data yang dijadikan acuan untuk perencanaan produksi dan persediaan adalah data yang ada pada program SAP yang telah “link” ke seksi Warehouse.

    b. Seksi Purchasing

    Seksi ini bertugas melakukan pembelian terhadap pesanan barang dari seksi-seksi lainnya (order), dan menentukan pemasok (supplier/subkontraktor) berdasarkan standar kompetensi supplier.

Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian Tugas

  1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

  2. Bertugas mengawasi kerja yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi seta memegang kekuasaan tertinggi di perusahaan.

  3. Dewan Komisaris

  4. Bertugas mengawasi segala kebijakan perusahaan, mengambil segala keputusan yang berkenaan dengan persoalan dan masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada para pemegang saham.

  5. Tugas Presiden Direktur diantaranya adalah :

  6. Memberikan kebijakan perusahaan

    a. Mengambil sikap dalam pengembangan / perluasan perusahaan

    b. Memberi bimbingan kepada bawahan di lingkungan perusahaan(C/A)

    c. Mengadakan pertemuan dengan direksi-direksi perusahaan

  7. Tugas Wakil Presiden Direktur diantaranya adalah :

  8. a. Membantu tugas Presiden Direktur pada perusahaan

    b. Bertanggung jawab atas seluruh kelancaran kegiatan perusahaan(C/A)

    c. Atas persetujuan Presiden direktur mengangkat sekretaris dalam membantu melaksanakan tugas perusahaan

  9. Tugas Direktur Marketing diantaranya adalah :

  10. a. Membuat program perencanaan penjualan di dalam negeri maupun luar negeri

    b. Menyiapakan administrasi dan dokumen untuk penjualan

    c. Mengadakan evaluasi pasar tahunan atas hasil penjualan, bahan masukan untuk perencanaan berikutnya

    d. Mengadakan survey pasar di dalam negeri dan di luar negeri

    e. Membuat laporan tahunan kepada atasan sebagai pertanggung jawaban

  11. Tugas Direktur Keuangan dan Administrasi diantaranya adalah :

  12. a. Menyiapkan dokumen, kuitansi serta surat-surat penting lainnya yang berhubungan dengan perusahaan

    b. Menyusun data-data umum, rekaman reaksi file-file secara urut

    c. Mengontrol semua kegiatan administrasi keuangan perusahaan

    d. Membuat laporan tahunan perusahaan

  13. Tugas Direktur Sanitary diantaranya adalah sebagai berikut :

  14. a. Mengadakan penelitian untuk bahan bakar sanitary.

    b. Mengadakan perencanaan produk sanitary

    c. Mengadakan pengontrolan terhadap produk sanitary

    d. Mengadakan penggudangan terhadap hasil produk

  15. Tugas Direktur Plumbing Fitting diantaranya adalah :

  16. a. Mengadakan perencanaan produk fitting

    b. Melakukam pengontrolan terhadp produk fittingsanitary

    c. Pengadaan mesin-mesin produksi

    d. Melakukan control penggudangan

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur barang non inventory (komodity) yang berjalan saat ini pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan. Dilakukan melalui proses section menyerahkan form Permintaan barang, lalu admin gudang mengecek stok barang ke gudang, jika barang ada di gudang maka admin gudang langsung memberikan barang serta transfer slip ke bagian section. Jika barang yang diminta section kosong digudang maka admin gudang akan membuat Purchaase Request (PR) ke bagian purchasing, lalu pihak purchasing membuat Purchase Order (PO) dan mengirim ke supplier. Supplier menyerahkan barang dan surat jalan ke admin gudang, lalu admin gudang membuat good receipt untuk supplier, dan admin gudang menyerahkan barang dan bukti serah terima barang ke section. Lalu admin gudang menginputnya ke dalam Ms. Excel unyuk memberikan laporan kepada kepala gudang.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram Sistem Berjalan

Berikut ini merupakan Use Case Diagram barang non inventory (komodity) yang ditunjukkan pada gambar 3.4:


Gambar 3.4. Use Case Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.4 terdapat skenario use case sebagai berikut:

  1. Nama Use Case : menyerahkan permintaan barang

  2. Actor : section

    Skenario : section menyerahkan permintaan barang pada admin gudang

  3. Nama Use Case : mengecek stok barang

  4. Actor : admin gudang

    Skenario : admin gudang mengecek stok barang yang ada pada warehouse gudang

  5. Nama Use Case : menyerahkan barnang dan dokumen serah terima barang

  6. Actor : admin gudang

    Skenario : jika barang ada maka admin gudang memberikan barang dan dokumen serah terima barang pada section

  7. Nama Use Case : membuat purchase request

  8. Actor : admin gudang

    Skenario : jika barang tidak ada, maka admin gudang membuat purchase request jika barang yang diminta section tidak ada stok digudang

  9. Nama Use Case : membuat purchase order

  10. Actor : purchasing

    Skenario : purchasing memesan barang kepada supplier

  11. Nama Use Case : mengirim barang dan surat jalan

  12. Actor : supplier

    Skenario : supplier menyerahkan barang dan surat jalan kepada operator gudang

  13. Nama Use Case : mengecek barang sesuai dengan purchase order

  14. Actor : operator gudang

    Skenario : setelah barang datang sebelum diberikan ke admin gudang, operator gudang akan mengecek terlebih dulu barang yang dikirim sesuai dengan purchase order

  15. Nama Use Case : menginput data

  16. Actor : admin gudang

    Skenario : setelah barang diterima lalu admin menginput data ke Ms. Excel

Activity Diagram Sistem Berjalan

Berikut ini merupakan activity diagram barang non inventory (komodity) yang ditunjukkan pada gambar 3.5:


Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 sequence diagram barang non inventory (komodity) yang berjalan saat ini terdapat:

Section menyerahkan permintaan barang pada admin gudang, kemudian admin gudang mengecek stok barang, jika barang ada maka barang diserahkan pada section serta dokumen serah terah terima barang, jika barang tidak ada maka admin gudang akan membuat purchase request untuk purchasing, lalu purchasing membuat purchase order untuk dikirim ke supplier, supplier menyerahkan barang dan surat jalan pada operator gudang, operator gudang mengecek barang lalu diserahkan ke admin gudang untuk barang non inventory (komodity), setelah selesai admin gudang menginput data pada Ms. Excel.

Sequence Diagram Barang Non Inventory (Komodity)

Berikut ini merupakan sequence diagram barang non inventory (komodity) yang ditunjukkan pada gambar 3.6:

Gambar 3.6 Sequence Diagram Barang Non Inventory (Komodity)

    Berdasarkan gambar 3.6 activity diagram barang non inventory (komodity) yang berjalan saat ini terdapat:

Section menyerahkan permintaan barang pada admin gudang, kemudian admin gudang mengecek stok barang, jika barang ada maka barang diserahkan pada section serta dokumen serah terah terima barang, jika barang tidak ada maka admin gudang akan membuat purchase request untuk purchasing, lalu purchasing membuat purchase order untuk dikirim ke supplier, supplier menyerahkan barang dan surat jalan pada operator gudang, operator gudang mengecek barang lalu diserahkan ke admin gudang untuk barang non inventory (komodity), setelah selesai admin gudang menginput data pada Ms. Excel.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa CSF (Critical Sucess Factor)

Dalam proses ini akan dielaborasikan antara visi dan misi menjadi tujuan dari PT Surya Toto Indonesia. Tbk yang kemudian diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan organisasi. Langkah-langkah elaborasi dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.7 Metode Analisis CSF

Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder serta hasil observasi langsung pada PT Surya Toto Indonesia. Tbk, adapun visi dan misi pada PT Surya Toto Indonesia. Tbk yaitu:

Visi

Menjadi perusahaan yang terkemuka yang dapat Memberikan Konstribusi terhadap –perkembangan masyarakat.

Pembagian Tugas

  1. Mempersembahkan produk yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

  2. Memberikan pelayanan prima untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

  3. Mencintai pekerjaan dengan sepenuh hati.

  4. Menghargai individu dan membina Kerjasama.

  5. Melindungi lingkungan dunia dengan penghematan penggumnaan sumber daya alam dan Energi.

  6. Tujuan Utama pada CSF PT Surya Toto Indonesia. Tbk

    Tabel 3.1 Analisa CSF

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwasannya untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi pada PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan dipengaruhi oleh business need yang tertuang dalam tabel tersebut. Untuk mengetahui kebutuhan Sistem informasi (SI) yang mendukung busines need organisasi maka perlu dilakukan elaborasi terhadap CSF organisasi dengan menentukan Key Decision yang berhubungan dengan CSF tersebut dan dari Key Decision akan diidentidikasikan kebutuhan Sistem Informasi (SI) dari organisasi. Hasil elaborasi CSF dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2 Identifikasi kebutuhan Sistem Informasi (SI)

Dari analisis CSF diatas dapat disimpulkan bahwa dengan melihat visi dan misi perudahaan yang mengedepankan pelayanan kepda pelanggan maka perlu adanya kelancaran penerimaan informasi dengan terwujudnya aplikasi reporting bagi pihak terkait dalam monitoring barang non inventory (komodity) demin terciptanya kesuksesan proses bisnis.

Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Analisis masukan adalah analisis yang dilakukan untuk semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan menghasilkan proses itu sendiri.
    1. Nama Masukan : Surat jalan dan Barang
      Fungsi : Untuk mengecek data pesanan barang sesuai dengan PO (Purchase Order)
      Sumber : Supplier
      Media : Kertas
      Frekuensi : Setiap ada pemesanan barang
      Foemat  : Format dapat dilihat pada lampiran Keterangan : Berisi No, Quantity, Item, Unit, Description
  2. Analisa Proses
    Analisis proses adalah analisis yang dilakukan pada proses sebagai umpan balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
    1. Nama Proses : Good Receipt Slip
      Masukan : Surat Jalan
      Keluaran : Tanda Terima Barang
      Media  : Kertas
      Format  : Format dapat dilihat pada lampiran
      Ringkasan proses : Ketika supplier datang menunjukkan surat jalan, lalu menginput data sesuai dengan PO (Purchase Order), sehingga keluar bukti tanda terima barang
  3. Analisa Keluaran
    Analisis keluaran adalah analisis yang dilakukan dari hasil keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem yang ada.
    1. Nama Keluaran : Warehouse Delivery Slip
      Fungsi : Untuk serah tanda terima barang ke section
      Media : Kertas.
      Rangkap : 2
      Distribusi : Lembar 1 warehouse fitting (untuk menginput data dan file), Lembar 2 section (untuk bukti tanda terima barang)

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Intel (R) Core (TM) 13-4150 CPU @ 3.50GHz

b. Monitor : Dell 17 Inci

c. Memory : -

d. Hardisk : 465 GB

e. Mouse  : Lenovo

f. Printer : EPSON LQ 2180

f. Printer : EPSON LQ 2180

g. Keyboard: Lenovo

Spesifikasi Software

a. Sistem Operasi Windows 7

b. Microsoft Office Word 2010

c. Microsoft Office Excel 2010

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan menggunakan Ms. Excel dapat dilakukan oleh admin gudang yang terkait.

Permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah

  1. Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis dalam memonitoring barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. tangerang Selatan, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:

      a. Pengimputan yang dilakukan untuk barang masuk dan barang keluar dengan menggunakan Ms. Excel menimbulkan data yang dihasilkan kurang up to date

      b. Dalam laporan barang non inventory (komodity) untuk pemasukan dan pengeluaran masih menggunakan berkas surat jalan sehingga memerlukan waktu yang lama dalam mngetahui jumlah barang masuk dan barang keluar.

      c. Untuk barang keluar karena menginput masih menggunakan Ms. Excel sehingga tidak dapat melihat data pemakai dan tanggal keluar barang yang diambil sehingga masih terjadinya kesalahanan dalam penghitungan stok pada gudang.

  2. Alternatif pemecahan masalah
    Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

      a. Membuat suatu sistem agar penginputan yang dilakukan utnuk barang masuk dan barnang keluar dapat di up date setiap saat.

      b. Membuat suatu sistem yang dapat mempermudah membuat laporan barang non inventory (komodity) sehingga cepat dalam menghitung jumlah barang masuk dan barang keluar .

      c. Membuat suatu sistem untuk mempermudah dalam mengetahui data pemakai dan tanggal barang keluar agar mengurangi kesalahan dalam penghitungan stok pada gudang.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang doperoleh melalui observasi langsung dan wawancara kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini merupakan tabel 3.2 data elisitasi tahap I yang berisi 58 (lima puluh delapan) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential) untuk memisahkan rancangan sistem yang oenting dan harus ada pada sistem baru yang diusulkan dan disanggupi untuk dieksekusi. Pada tahap II ini berisikan 58 (lina puluh delapan) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

  • M (Mondatory) : penting
  • D (Desirable) : tidak terlalu penting
  • I (Innesential) : tidak mutlak ada

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya “I” pada metode MDI. Selanjutnya requirement yang tersisa dikelasifikasikan dengan menggunakan metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini berisikan

Tabel 4.5 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

  • T = Technical H = High
  • O = Operational M = Middle
  • E = Economic L = Low

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  • H = High
  • M = Middle
  • L = Low

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang disetujui oleh stakeholder perihal sistem yang akan dibuat peneliti utnuk menerapkan sistem informasi monitoring barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan. Berdasarkan elisitasi tahap III, menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat ditunjukkan pada tabel 3.6

Tabel 3.6 Final Draft Eisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisis dan penelitian dari sistem yang sedang berjalan pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan, selanjutnya akan membahas mengenai rancangan sustem usulan yang akan dijelaskan adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin Gudang

  2. a. Dapat melakukan login.

    b. Menampilkan menu home.

    c. Menampilkan menu products. Dimana terdapat menu add products. Admin gudang memiliki hak akses dapat menginput, update dan delete data.

    d. Menampilkan menu categories. Dimana terdapat menu add categories. Admin gudang memiliki hak akses dapat menginput, update,dan delete data.

    e. Menampilkan menu suppliers. Dimana terdapat menu add suppliers. Admin gudang memiliki hak akses untuk mengedit,update, dan delete data.

    f. Menampilkan menu section. Dimana terdapat menu add section. Admin gudang memiliki hak akses untuk mengedit, update, dan delete data.

    g. Menampilkan menu in. Dimana terdapat menu add barang masuk. Admin gudang memiliki hak akses untuk view dan delete.

    h. Menampilkan menu out. Dimana terdapat menu add barang keluar. Admin gudang memiliki hak akses untuk view dan delete

    i. Menampilkan menu report. Dimana terdapat tampilan laporan barang masuk dan laporan barang keluar. Admin gudang memiliki hak akses untuk preview data.

    j. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat tampilan cetak laporan. Admin gudang memiliki hak untuk cetak laporan dan batal.

    k. Dapat melakukan logout.

  3. Kepala Gudang

  4. a. Dapat melakukan login.

    b. Menampilkan menu home.

    c. Menampilkan menu report. Dimana terdapat tampilan laporan barang masuk dan laporan barang keluar. Admin gudang memiliki hak akses untuk preview data.

    d. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat tampilan cetak laporan. Admin gudang memiliki hak untuk cetak laporan dan batal.

    e. Dapat melakukan logout.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan use case diagram yang diusulkan pada gambar 4.1:

Gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. Satu sistem yang merupakan rancangan usulan sistem informasi monitoring barang non inventory (komodity).

  2. Dua ctor yang dapat melakukan kegiaran dalam sistem, diantaranya admin gudang dan kepala gudang.

  3. Dua use case yang berinteraksi antara actor dengan sistem yaitu: login dan logout.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Activity diagram untuk admin gudang yang diusulkan

  2. Pada gambar 4.2 pada halaman berikutnya, activity diagram untuk admin gudang yang diusulkan terdapat:

    a. Satu initial node, objek yang di awali

    b. Empat puluh actiom state, dimulai dari login, masukkan username dan password, menu home, menu products, add products, view products, delete products, update products, menu categories, add categories, view categories, delete categories, update categories,menu suppliers, add suppliers, view suppliers, delete suppliers, update suppliers, menu section, view section, delete section, update section, menu In, add barang masuk, view barang masuk, delete barang masuk, menu out, add barang keluar, view barang keluar, delete barang keluar, menu report, preview laporan barang masuk, menu report, preview laporan barang keluar, menu laporan, print, batal, logout.

    c. Satu decision node, aliran yang menentukan pilihan

    d. Satu activity final node, objek yang diakhiri

    4.2 activity diagram sistem yang diusulkan

  3. Activity diagram untuk kepala gudang yang diusulkan

  4. Pada gambar 4.3 pada halaman berikutnya, activity diagram untuk kepala gudang yang diusulkan terdapat:

    a. Satu initial node, objek yang diawali

    b. Sembilan action state, dimulai dari login, menu home, report, laporan barang masuk, preview, laporan barang keluar, preview, print

    c. Satu decision node, aliran yang menentukan pilihan’

    d. Satu activity final node, objek yang diakhiri.

    4.3 activity diagram sistem yang diusulkan

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan sequence diagram yang diusulkan pada gambar 4.4:

Gambar 4.4 sequence diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar sequence diagram sequence diagram yang diusulkan terdapat:

    a. Dua actor yang melakukan kegiatan yaitu admin gudang dan kepala gudang

    b. Duabelas lifeline antarmuka yang saling berinteraksi diantaranya, login, menu home, products,categories, suppliers, section, in, out, laporan barang masuk, laporan barang keluar, cetak laporan, logout.

    c. c. Dua puluh dua message antara lain input username dan password, cek validasi data, login gagal, login berhasil, add products, view products, dan delete data products, add categories, view categories, delete categories, dan update categories, add suppliers, view suppliers, delete suppliers, update suppliers, add section, view section, delete section, update section, add barang masuk, view barang masuk, delete barang masuk, add barang keluar, view barang keluar, delete barang keluar, preview laporan barang masuk, preview laporan barang keluar,cetak laporan, logout. input username dan password, cek validasi data, login gagal, login berhasil, preview laporan barang masuk, preview laporan barang keluar,cetak laporan, logout.

Class Diagram Yang Diusulkan

Class diagram yang digunakan untuk menjelaskan sepesifikasi objek-objek yang ada dalam aolikasi sistem informasi bmonitorinf barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan. Dimana class diagram yang diususlkan terdapat objek (class) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Berikut ini merupakan class diagram yang diusulkan ditunjukkan pada gambar 4.5

Gambar 4.5 class diagram yang diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diususlkan ditunjukkan pada tabel 4.1: Tabel 4.1 perbedaan sistem yang berjalan dan sistem usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap normal. Desain basis data menjelaskan tentang media penyimpanan yang digunakan, isis yang disimpan, primary key dan panjang record . spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangunadalah sebagai berikut:

  1. Nama Field : Products

  2. Tipe File : File Master

    Fungsi : Untuk emnyimpan data produk

    Media : Hardisk

    Primary Key : id

    Panjang Record : 82

    Isi : id+name+kategori_id+quantity82

    Tabel 4.2 Tabel Products

  3. Nama Field : Categories

  4. Tipe File : File Master

    Fungsi : Untuk menyimpan data kategori barang

    Media : Hardisk

    Primary Key : id

    Panjang Record : 41

    Isi : id+name

    Tabel 4.3 Tabel Categories

  5. Nama Field : Supplier

  6. Tipe File : File Master

    Fungsi : Untuk menyimpan data supplier

    Media : Hardisk

    Primary Key : id

    Panjang Record : 176

    Isi : id+name+address+phone

    Gambar 4.4 Tabel Supplier

  7. Nama Field : Section

  8. Tipe File : File Master

    Fungsi : Untuk menyimpan data section

    Media : Hardisk

    Primary Key : id

    Panjang Record : 61

    Isi : id+name

    Gambar 4.5 Tabel Section

  9. Nama Field : In

  10. Tipe File : File Master

    Fungsi : Untuk menyimpan data barang masuk

    Media : Hardisk

    Primary Key : id

    Panjang Record : 42

    Isi : id+id_in+id_from+date

    Gambar 4.6 Tabel In

  11. Nama Field : Out

  12. Tipe File : File Master

    Fungsi : Untuk menyimpan data barang keluar

    Media : Hardisk

    Primary Key : id

    Panjang Record : 42

    Isi : id+id_out+id_to+date

    TGambar 4.7 Tabel Out

  13. Nama Field : Items_in

  14. Tipe File : File Master

    Fungsi : Untuk menyimpan data laporan barang masuk

    Media : Hardisk

    Primary Key : id

    Panjang Record : 52

    Isi : id+id_in+id_products+quantity

    Gambar 4.8 Tabel Items_in

  15. Nama Field : Items_out

  16. Tipe File : File Master

    Fungsi : Untuk menyimpan data laporan barang keluar

    Media : Hardisk

    Primary Key : id

    Panjang Record : 52

    Isi : id+id_out+id_products+quantity

    4.9Tabel Items_out

  17. Nama Field : Users

  18. Tipe File : File Master

    Fungsi : Untuk menyimpan data pengguna

    Media : Hardisk

    Primary Key : username

    Panjang Record : 31

    Isi : username+password+level

    4.10 Tabel Users

Rancangan Prototype

Rancangan prototype sistem barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan diantaranya yaitu:

Prototype Login

Pada saat program pertama kali dijalankan maka tampilan yang yang muncul adalah login. Tampilan login berfungsi sebagai awal dalam menggunakan sistem informasi barang non inventory (komodity), yang berhak melakukan login yaitu: admin gudang dan kepala gudang. Akses yang dapat diguanakan oleh admin gudang untuk menginput data products, data categories, data supplier, data section, data in, data out, report barang masuk dan report barang keluar. Sedangkan, kepala gudang hanya dapat mengakses untuk report barang masuk dan report barang keluar.

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.6:

Gambat 4.6 Tampilan Login

Komponen-komponen pada menu login adalah sebagai berikut:

  1. Textifield username : memasukan username pada kolomusername

  2. Textifield password : memasukan password yang telah dibuat sesuai dengan username agar masuk ke dala sistem

  3. Button login : setelah memasukkan username dan password dengan benar selanjutnya klik login setelah itu admin dapat masuk kedalam sistem. Sedangkan, kalau username atau password salah maka tidak dapat masuk kedalam sistem dan akan muncul tulisan username atau password salah.

Prototype Menu Utama (Home)

Rancangan menu home untuk mrnampilkan halaman awal pada sistem barang non inventory (komodity), yang berisi mrnu products, categories, suppliers, section, in, out, report barang masuk, report barang keluar dan users.

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu home yang ditunjukkan pada gambar 4.7:

Gambar 4.7 Menu home

Prototype Menu Products

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu products yang ditunjukkan pada gambar 4.8:

Gambar 4.8 Menu products

Komponen-komponen tampilan daftar products yaitu:

  1. Field id : Menampilkan id (kode) barang

  2. Field nama : Menampilkan nama barang

  3. Field kategori id : Menampilkan id (kode) kategori

  4. Field quantity : Menampilkan quantity barang

  5. Field edit : Pada tombol edit jika ingin mengganti atau menghapus dasftar barang yang terdapat pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan.

Prototype Menu Categories

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu categories yang ditunjukkan pada gambar 4.9:

Gambar 4.9 Menu categories

Komponen-komponen tampilan daftar categories yaitu:

  1. Field id : Menampilkan id (kode) categories

  2. Field nama : menampilkan nama categories

  3. Field edit : pada tombol edit jika ingin mengganti atau menghapus daftar categories yang terdapat pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan

Prototype Menu Supplier

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu categories yang ditunjukkan pada gambar 4.10:

Gambar 4.10 Menu Supplier

Komponen-komponen tampilan daftar supplier yaitu:

  1. Field id : Menampilkan id (kode) supplier

  2. Field nama : Menampilkan nama supplier

  3. Field address : Menampilkan alamat supplier

  4. Field phone : Menampilkan nomor telfon supplier

Prototype Menu Section

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.11:

Gambar 4.11 Menu Section

Komponen-komponen tampilan daftar section yaitu:

  1. Field id : Menampilkan id (kode) section

  2. Field nama : Menampilkan nama section

  3. Field edit : pada tombol edit jika ingin mengganti atau menghapus daftar categories yang terdapat pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan

Prototype Menu In

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.12:

Gambar 4.12 Menu Barang Masuk

Komponen-komponen tampilan daftar In yaitu:

  1. Field id in : Menampilkan id (kode) barang masuk

  2. Field nama : Menampilkan nama supplier

  3. Field date : Menampilkan tanggal barang masuk

Prototype Menu Out

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.13

Gambar 4.13 Menu Barang Keluar

Komponen-komponen tampilan daftar out yaitu:

  1. Field id out : Menampilkan nomoi id (kode) barang keluar

  2. Field nama : Menampilkan nama section

  3. Field date : Menampilkan tanggal barang keluar

Prototype Menu Report Barang Masuk

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.14:

Gambar 4.14 Menu Report Barang Masuk

Komponen-komponen tampilan daftar Report Barang Masuk yaitu:

  1. Field no : Nomor urutan

  2. Field id barang masuk : Nomor id (kode) barang yang masuk

  3. Field supplier : Nama supplier

  4. Field detail : Nama detail barang masuk

Prototype Menu Report Barang Keluar

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.15:

Gambar 4.15 Menu Report Barang Keluar

Komponen-komponen tampilan daftar Report Barang Masuk yaitu:

  1. Field no : Nomor urut laporan barang keluar

  2. Field id barang keluar : Nomor id (kode) barang keluar

  3. Field section : Nama section

  4. Field detail : Nama detail barang keluar

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel (R) Core (TM) i3-4150 CPU @3.50GHZ

  2. Monitor : Deli 17 Inci

  3. Hardisk : 465 GB

  4. RAM : 4.00 GB

  5. Keyboard : Lenovo

  6. Printer : EPSON LQ 2180

  7. Mouse : Lenovo

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 7

  2. Microsoft Office 2007

  3. XAMPP

  4. Notepad ++

  5. Visual Paradigm for UML 8.0

  6. Mysql

  7. Php

  8. Browser Google Crome

Hak Akses (Brainware)

  1. Admin Gudang

  2. Kepala Gudang

Testing

Pengujian dengan menggunakan black box testing ini dilakukan dengan memberikan beberpa input pada sistem. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dari sistem tersebut. Jika input yang diberikan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar. Namun bila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka sistem teersebut masih terdpat kesalahan, selanjutnya dilakukan perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Black Box Testing Login

Gambar 4. 16 dan 4.17 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu login

Gambar 4.16 Black Box Testing pada Menu Login 1

Skenario Pengujian : Jika memasukan data username atau password dengan salah dan langsung mengklik tombol login.

Gambar 4.17 Black Box Testing pada Menu Login 1

Skenario Pengujian : Jika memasukan data username atau password dengan benar dan langsung mengklik tombol login.

Gambar 4.18 dan 4.19 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada Menu Login 2

Gambar 4.18 Black Box Testing pada Menu Login 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem akan secara otomatis menolak akses login dan menampilkan pesan “username atau password cannot be blank”

Keterangan : Valid

Gambar 4.19 Black Box Testing pada Menu Login 2

Hasil yang Diharapkan : Sistem akan menerima akses dan masuk ke hamana utama (home)

Keterangan : Valid

Black Box Testing Products

Gambar 4.20 dan 4.21 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu products.

Gambar 4.20 Black Box Testing pada Menu Products 1

Skenario Pengujian : Jika kolom dan products tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.21 Black Box Testing pada Menu Products 1

Skenario Pengujian : Jika kolom dan products diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.22 dan 4.23 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu products.

Gambar 4.22 Black Box Testing pada Menu Products 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom masij kosong, mana akan menampilkan “tulisan berwarna merah”

Keterangan : Valid

Gambar 4.23 Black Box Testing pada Menu Products 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem akan menginput data products dan secara otomatis akan bertambah

Keterangan : Valid

Black Box Testing Categories

Gambar 4.24 dan 4.25 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu categories.

Gambar 4.24 Black Box Testing pada Menu Categories 1

Skenario Pengujian : Jika kolom categories tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.25 Black Box Testing pada Menu Categories 1

Skenario Pengujian : Jika kolom dan categories diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.26 dan 4.27 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu categories.

Gambar 4.26 Black Box Testing pada Menu Categories 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong”

Keterangan : Valid

Gambar 4.27 Black Box Testing pada Menu Categories 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

Keterangan : Valid

Black Box Testing Supplier

Gambar 4.28 dan 4.29 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu supplier.

Gambar 4.28 Black Box Testing pada Menu Supplier 1

Skenario Pengujian : Jika kolom pada add supplier tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.29 Black Box Testing pada Menu Supplier 1

Skenario Pengujian : Jika kolom pada add supplier tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.30 dan 4.31 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu supplier.

Gambar 4.30 Black Box Testing pada Menu Supplier 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

Keterangan : Valid

Gambar 4.31 Black Box Testing pada Menu Supplier 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

Keterangan : Valid

Black Box Testing Section

Gambar 4.32 dan 4.33 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu section.

Gambar 4.32 Black Box Testing pada Menu Section 1

Skenario Pengujian : Jika kolom pada add section tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.33 Black Box Testing pada Menu Section 1

Skenario Pengujian : Jika kolom pada add section diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.34 dan 4.35 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu section.

Gambar 4.34 Black Box Testing pada Menu Section 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

Keterangan : Valid

Gambar 4.35 Black Box Testing pada Menu Section 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

Keterangan : Valid

Black Box Testing In

Gambar 4.36 dan 4.37 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu in 1

Gambar 4.36 Black Box Testing pada Menu In 1

Skenario Pengujian : Jika kolom pada add section tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.37 Black Box Testing pada Menu in 1

Skenario Pengujian : Jika kolom pada add section tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.38 dan 4.39 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu in 2

Gambar 4.38 Black Box Testing pada Menu In 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

Keterangan : Valid

Gambar 4.39 Black Box Testing pada Menu In 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

Keterangan : Valid

Black Box Testing Out

Gambar 4.40 dan 4.41 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu out 1

Gambar 4.40 Black Box Testing pada Menu Out 1

Skenario Pengujian : Jika kolom pada add out tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.41 Black Box Testing pada Menu Out 1

Skenario Pengujian : Jika kolom pada add out tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

Gambar 4.42 dan 4.43 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu out 2

Gambar 4.42 Black Box Testing pada Menu Out 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

Keterangan : Valid

Gambar 4.43 Black Box Testing pada Menu Out 2

Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

Keterangan : Valid

Implementasi

Implementasi yang Diusulkan

Berikut ini merupakan gambaran sistem perancangan monitoring barang non inventory (komodity) dapat dilihat pada gambar berikut ini:

  1. Tampilan Login

  2. Tampilan login merupakan langkah pertama dalam mengimplementasikan program utama yang telah dibuatdengan catatan username atau password yang dimasukkan harus benar. Tampilan login ini menjaga sistem supaya tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang, yang berhak melakukan login hanya admin gudang dan kepala gudang.

    Berikut ini merupakan tampilan login yang ditunjukkan pada gambar 4.44:

  3. Tampilan Home

  4. Home adalah tampilan awal setelah melakukan login sistem yang berisi menu products, categories, supplier, section, in, out, report barang masuk, report barang keluar dan user.

    Berikut merupakan tampilan home yang ditujukkan pada gambar 4.45:

  5. Tampilan Products

  6. Tampilan menu products terdapat data products.

    Berikut ini merupakan tampilan products yang ditunjukkan pada gambar 4.46:

  7. Tampilan Categories

  8. Tampilan menu categories terdapat data categories.

    Berikut ini merupakan tampilan categories yang ditunjukkan pada gambar 4.47:

  9. Tampilan Supplier

  10. Tampilan menu supplier terdapat data supplier.

    Berikut ini merupakan tampilan supplier yang ditunjukkan pada gambar 4.48:

  11. Tampilan Section

  12. Tampilan menu section terdapat data section.

    Berikut ini merupakan tampilan products yang ditunjukkan pada gambar 4.49:

  13. Tampilan In

  14. Tampilan menu In terdapat data barang masuk.

    Berikut ini merupakan tampilan barang masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.50:

  15. Tampilan Menu Out

  16. Tampilan menu Out terdapat data barang keluar.

    Berikut ini merupakan tampilan barang masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.51:

  17. Tampilan Menu Report Barang Masuk

  18. Tampilan menu report barang masuk terdapat detail barang masuk.

    Berikut ini merupakan tampilan barang masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.52:

  19. Tampilan Menu Report Barang Masuk

  20. Tampilan menu report barang masuk terdapat detail barang keluar.

    Berikut ini merupakan tampilan barang masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.53:

Schedule

Pada tahapini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam melaksanakan langkah-langkah dalam menerapkan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha dalam mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time schedule yang ditunjukkan pada tabel 4.11:

Tabel 4.11 Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini merupakan estimasi biaya yang ditunjukkan pada tabel 4.12:

Tabel 4.12 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Sistem barang non inventory (komodity) yang sedang berjalan saat ini belum memenuhi kebutuhan admin gudang, karena masih menggunakan surat jalan untuk proses penyimpanan laporan barang masuk sehingga menyulitkan admin gudang dalam memonitoring barang non inventory (komodity) yang ada pada warehouse fitting.

  2. Sistem informasi barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan belum dapat menyelesaikan permasalahan yang ada, karena untuk penginputan barang masih menggunakan Ms. Excel.

  3. Membuat sistem yang dapat menampung proses barang non inventory (komodity) untuk memudahkan admin gudang agar dapat mengurangi kesalahan dalam penginputan data unutk pembuatan laporanbarang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan.

Saran

Berikut ini adalah saran yang penulis sampaikan untuk pengembangan sistem barang non inventory (komodity) agar menjadi lebih baik:

  1. Melakukan perawatan sistem agar sistem yang sudah berjalan selalu up to date sehingga informasi laporan barang yang dihasilkan lebih baik, selain itu perlu adanya pengembangan sistem yang baru agar dapat mengoptimalkan layanan sistem yang lebih lanjut.

  2. Agar dapat memaksimalkan sistem yang telah dirancang maka diperlukan adanya pelatihan kepada admin yang menggunakan program agar lebih dimengerti.

  3. 3. Dalam penerapan sistem informasi monitoring barang non inventory (komodity), harus didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi paralatannya maupun sumber amnusia agar berjalan secara maksimal

DAFTAR PUSTAKA

  1. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
  2. Haryanto. Dadang Haryanto, Dede Koswara. 2015. Perancangan Sistem InformasiAkuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/ Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. Angkasa Raya Christa (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol.2 No.2. Tasikmalaya: STMIK DCI. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/48/50. Diakses pada 15 Maret 2017
  3. 3,0 3,1 3,2 Hutahaean, Juperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  4. Maniah. Dini Hamidini. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta: Deepublish
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  6. Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. ISSN: 2337-56xx. Malang: Universitas Kanjuruhan. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrma/article/view/1204/943. Diakses pada 15 Maret 2017.
  7. 7,0 7,1 Djahir, Yulia, Dewi Pratita. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  8. 8,0 8,1 8,2 Bchtiar, Dede, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. ISSN: 2088-1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.5 No.1-Maret 2015. Tangerang: Bina Sarana Global.
  9. Lestari, Tutik, Agudtinus Eko Setiawan, Heru Prasetiawan. 2017. Perancangan Sistem Informasi Scheduling SIT (System Integration Test) Berbasis Web Pada PT. Collega Inti Pratama. Jurnal TAM (Technology Aceptance Model). Vol. 8 No. 1-Juli 2017. Jakarta Selatan: Pascasarjana Magister Komputer Universitas Budi Luhur.
  10. 10,0 10,1 Agusli, Rahmat, Sutarman, Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/127/124. Diakses pada 15 April 2017.
  11. 11,0 11,1 Amelia. Maya. 2016. Sistem Monitoring Pengumpulan Getah Karet Berbasis SMS Gateway pada Petani Karet di Desa Surya Adi Kabupaten OKI Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Informatika Global Vol.7 No.1-Desember 2016. Palembang: Universitas Indo Global Mandiri.http://ejournal.uigm.ac.id/index.php/IG/article/view/156/156. Diakses pada 15 April 2017.
  12. 12,0 12,1 Prasetio, Rizki Tri. 2014. INVENTORY CONTROL USING STATISTICS FORECASTINGON MANUFACTURE COMPANY. Jurnal Informatika Vol.2 No.2-September 2014. Bandung: Universitas BSI. http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ji/article/view/45/23. Diakses pada 15 Maret 2017
  13. Haryanto, Agus, Hilmi Fuad, dan Dananggi. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Barang Berbasis Web Studi Kasus Di PT Infinetworks Global Jakarta. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 4 No. 2- September 2014. Tangerang: Bina Sarana Global. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/48/50. Diakses pada 15 Maret 2017
  14. Wijaya, David, Silvya Mandey, Jacky S.B. Sumaruw. 2016. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Ikan Pada PT. Celebes Minapratama Bitung. ISSN 2303-1174. Jurnal EMBA (Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi. Vol. 4 No. 2-Juni 2016. Manado: Universitas Sam Ratulangi Manado. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/13114/12699. Diakses pada 15 April 2017.
  15. Mulyanus, Tonny. 2015. Analisis Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Fixed Order Interval Pada Usaha Dagang Aries Jaya Jember. Skripsi. Jember: Universitas Jember. http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/71284/Tonny%20Mulyanus%20-%20110810201271_Part1.pdf?sequence=1. Diakses pada 15 Maret 2017.
  16. Herlambang, Restu Dwiki. 2016. Analisis Pengendalian Persediaan Guna Meminimalkan Biaya Persediaan Bahan Baku Kain Dry-Fit Pada CV. SSR Industries. Skripsi. Bandung : Universitas Pasundan.
  17. 17,0 17,1 Yahya, Tantowi, Radna Nurmalina. 2015. Aplikasi Pendataan Pupuk di Dinas Pertanian Tanaman dan Perkebunan. ISSN: 2460-173X. Jurnal Sains dan Informatika Vol.1 No.2- November 2015. Kalimantan Selatan: Politeknik Negeri Tanah Laut.
  18. Septianur, Hendri, Yuli Nurcahyanti. 2015. Sistem Informasi Administrasi Gudang Distributor Bahan Bangunan pada CV. Holly Perkasa. Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA) Vol.4 No.1 Kalimantan Tengah: Universitas Darwan Ali
  19. Haerulah, Edi, Sri Islamiyah. 2017. Aplikasi E-Comerce Penjualan Souvenir Pernikahan pada Toko "XYZ". ISSN: 2406-7733. Jurnal PROSISKO Vol. 4 No. 1-Maret 2017.Serang: Universitas Serang.
  20. 20,0 20,1 Walia, Er Saurabh, Er Satinderjit Kaur Gill. 2014. A Framework for Web Based Student Record Management System using PHP. ISSN 2320–088X. International Journal of Computer Science and Mobile Computing, Vol.3 Issue.8, August- 2014. India: Eternal University
  21. Siregar, Shanti Ria Sirepia, Penti SUndari. 2016. Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur). ISSN : 2088 – 1762. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol.6 No.1-Mare5 2016. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global.
  22. 22,0 22,1 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari 2016. Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman. https://fmipa.unmul.ac.id/files/docs/4.%2023-28%20Priyo%20Sutopo%20(Dedy,%20Zainal).pdf. Diakses pada 15 April 2017.
  23. 23,0 23,1 Adhatrao, Kalpesh, Aditya Gaykar, Amiraj Dhawan, Rohit Jha and Vipul Honrao . 2013. Predicting Students' Performance Using ID3 and C4.5 Classification Algorithms. International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP) Vol.3, No.5-September 2013. India: Fr. C.R.I.T., Navi Mumbai, Maharashtra
  24. Hidayat, Akik, Wizzy Mochammad Andhika. 2016. Sistem Informasi Penyewaan Lahan Dan Pelayanan Konstruksi Di Pasar Cimol berbasis Web. Jurnal Manajemen Informatika (JUMIKA) Vol. 3 No. 2. Bandung: Universitas Padjajaran.http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jumika/article/view/41/33. Diakses pada 15 Maret 2017.
  25. 25,0 25,1 Yulius, Henny, Ronny Andri Wijaya. 2016. Perancangan Sistem Manufaktur Menggunakan Konsep Enterprise Resource Planning (ERP) pada Usaha Produsen Khubah Sido Harind Berbasi Web. ISSN: 2301-4474. Jurnal Teknologi Vol. 6 No. 2-Desember 2016 Padang: Universitas Putra Indonesia YPTK. file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/27-37-1-PB%20(3).pdf. Diakses pada 15 Maret 2017.
  26. Lee, Sunguk. 2012. Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications. International Journal of Database Theory and Application Vol. 5, No. 1-Maret 2012 Korea: Research Institute of Industrial Science and Technology Pohang.
  27. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa, Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1-Maret 2017 Tangerang: SRMIK Bina Saran Global. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/117/114. Diakses pada tanggal 25 Mei 2017.
  28. 28,0 28,1 Palevi, Angga Reza, Krisnawati. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Website pada SMP Negeri 2 Mojosongo Boyolali. ISSN: 1411-3201. Jurnal Ilmiah DASI Vol. 14 No. 04-Desember 2013. Yogyakarta: STMIK AMIKOM. http://ojs.amikom.ac.id/index.php/dasi/article/view/198/181. Diakses pada 15 Maret 2017.
  29. Nugrahadi, Raden Makaryo. 2017. Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi: Studi Kasus PT. XYZ. TESIS PM147501. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
  30. 30,0 30,1 Hartati,Tri. Perencanaan Master Plan Metodologi Tozer Pada Lembaga Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kasus PT Pesona Edu Solution Jakarta). Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 6 No. 22-April-Juni 2017. Jakarta Pusat : Akademi Manajemen dan Informatika Bina Sarana Informatika. Juni 2017.
  31. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.
  32. Rachman,Eviana Septiana, Beni Noviyanto. 2017. Pemanfaatan E-Government pada Desa Wonokarto untuk Meningkatkan Akurasi dan Informasi Potensi Desa. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No.1-Februari 2016. Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman. http://ojs.stmikpringsewu.ac.id/index.php/JurnalTam/article/view/86/80. Pada tanggal 22 Juli 2017.
  33. Nuryanti, Noviana. 2013. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web pada Toko Bariklana. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  34. Ariawan, Jesa, Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. ISSN: 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1-Maret 2015. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/67/69. Diakses pada 15 April 2017
  35. Pamungkas, Ccanggih Ajika. 2015. Rancang Bangun E-Learning Center Berbasis Web untuk Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Media Pembelajaran yang Efektif. ISSN: 2088 – 1762. Jurnal Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 5 No. 1-Maret 2015. Surakarta: Politeknik Indonusa. http://www.poltekindonusa.ac.id/wp-content/uploads/2016/11/2_Canggih_Ajika.pdf. Diakses pada 15 April 2017.
  36. Putra, Arie Setya, Ochi Marshella Febriani. 2013. Sistem Informasi Monitoring Inventori Barang pada Balai Riset Standarisasi Industri Bandar Lampung. Jurnal Informatika Vol. 13 No.1-Juni 2013. Lampung: STMIK Mitra.
  37. Hendini, Ade. 2016. Pemodelan UML Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan Stok Barang (Studi Kasus: Distro Zhezha Pontianak). Jurnal Khatulistiwa Informatika, Vol. IV NO. 2-Desember 2016. Pontianak: AMIK BSI
  38. Wijaya, Sri Utami Intan, Dian Ade Kurnia dan Erlina Dyanti. 2015. Monitoring dan Analisis Kualitas Quality Of Services (QOS) Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Trafik Kamera CCTV Pada Jaringan Wireless. Jurnal Online ICT Vol. 14 No.2. Cirebon: STMIK IKMI
  39. Sugiyatno, Adhika Pramita Widyasari. 2016. Aplikasi Monitoring Ketersediaan Stok Barang Minimarket dengan Metode Market Basket Analysis (MBA). ISSN:2302-3805. Open Jurnal System SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol. 4 No. 1-Februari 2016. Yogyakarta: STMIK AMIKOM.
  40. Jeong, Seokkyun, Hoseok Jeong, Haengkon Kim3 dan Hyun Yoe. 2013. Cloud Computing based Livestock Monitoring and Disease Forecasting System. International Journal of Smart Home Vol. 7 No.6. Republic of Korea : University Suncheon, Jeollanam-do
  41. Alowayr, Ali, Atta Badii. 2014. Review Of Monitoring Tools For E-Learning Platforms. International Journal of Computer Science & Information Technology (IJCSIT) Vol. 6 No. 3-June 2014. UK: Reading University.
  42. Alia, Mohammad A., Abdelfatah Aref Tamimi dan Omaima N. A. AL-Allaf. 2013. The International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) Vol. 5 No. 6-December 2013. Jordan: University of Jordan,.
  43. Khraiwesh, Mahmoud. 2013. Project Monitoring and Control Measures In CMMI. International Journal of Computer Science & Information Technology (IJCSIT) Vol. 5 No. 5-October 2013. Jordan: Zaqra University.
  44. Prabha, Chandra, Ratan K. Srivastava, G. P. Singh1, S. P. Singh dan Manoj Kumar Gupta. 2016. An intervention to improve the knowledge of anganwadi workers pertaining to growth monitoring in rural areas of Varanasi district, India. International Journal of Research in Medical Sciences Vol. 4 No. 6. India: s, Banaras Hindu University

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing I Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing II Skripsi
A.3. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.4. Validasi Skripsi
A.5. Validasi Sidang Akademik
A.6. Formulir Persetujuan dan Penugasan Pembimbing
A.7. Formulir Permohonan Pergantian Judul
A.8. Formulir Permohonan Penggantian Dosen Pembimbing Tugas Akhir/Skripsi
A.9. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
A.10. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.11. Kwitansi Pembayaran Sidang
A.12. Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil
A.13. Daftar Nilai
A.14. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.15. Sertifikat TOEFL
A.16. Sertifikat Prospek
A.17. Sertifikat IT Internasional
A.18. Sertifikat-Sertifikat IT Nasional
A.19. Surat Pengantar Skripsi
A.20. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B

B.1. Surat Penugasan dari Perusahaan
B.2. Form Observasi
B.3. Form Wawancara
B.4. Surat Keterangan Implementasi Program

Contributors

Dannysatriany