SI1333476090: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 726: Baris 726:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Definisi perancangan sistem menurut Verzello dan John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)<ref name="Darmawan2013">[http://www.bukukita.com/Ekonomi-dan-Manajemen/Manajemen/146814-Sistem-Informasi-Manajemen.html Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.]</ref>, adalah “Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk),”</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Definisi perancangan sistem menurut Verzello dan John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)<ref name="Darmawan2013">[http://www.bukukita.com/Ekonomi-dan-Manajemen/Manajemen/146814-Sistem-Informasi-Manajemen.html Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.]</ref>, adalah “Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk),”</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Haryanto dan Koswara (2015:54)<ref name="Haryanto2015">Haryanto. Dadang Haryanto, Dede Koswara. 2015. Perancangan Sistem InformasiAkuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/ Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. Angkasa Raya Christa (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol.2 No.2. Tasikmalaya: STMIK DCI. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/48/50. Diakses pada 7 November 2017
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Haryanto dan Koswara (2015:54)<ref name="Haryanto2015">[http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/48/50 Haryanto. Dadang Haryanto, Dede Koswara. 2015. Perancangan Sistem InformasiAkuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/ Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. Angkasa Raya Christa (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol.2 No.2. Tasikmalaya: STMIK DCI.]</ref>, mendefinisikan “Perancangan sistem yaitu marancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi”.</p></div>
</ref>, mendefinisikan “Perancangan sistem yaitu marancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi”.</p></div>
+
  
 
===<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">Konsep Dasar Sistem</div>===
 
===<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left">Konsep Dasar Sistem</div>===
Baris 734: Baris 733:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Definisi sistem menurut Hutahaean (2014:2)<ref name="Hutahaean2014">Hutahaean, Juperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish </ref>, adalah “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”,</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Definisi sistem menurut Hutahaean (2014:2)<ref name="Hutahaean2014">Hutahaean, Juperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish </ref>, adalah “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”,</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)<ref name="Muslihudin2016">Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset </ref>, mendefinisikan “Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)<ref name="Muslihudin2016">[https://books.google.co.id/books?id=2SU3DgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset.]</ref>, mendefinisikan “Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''2. Karakteristik Sistem'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''2. Karakteristik Sistem'''</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)<ref name="Rusdiana">Rusdiana, A., & Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.</ref>, karakteristik sistem sebagai berikut : </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)<ref name="Rusdiana">[https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/99102/sistem-informasi-manajemen.html Rusdiana, A., & Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.]</ref>, karakteristik sistem sebagai berikut : </p></div>
  
 
<ol>
 
<ol>
Baris 800: Baris 799:
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Data'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Data'''</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Prasetiyati (2016:4)<ref name="Prasetiati2016">Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. ISSN: 2337-56xx. Malang: Universitas Kanjuruhan. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrma/article/view/1204/943. Diakses pada 7 November 2017.</ref>, mengatakan bahwa “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Prasetiyati (2016:4)<ref name="Prasetiati2016">[http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrma/article/view/1204/943 Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. ISSN: 2337-56xx. Malang: Universitas Kanjuruhan.]</ref>, mengatakan bahwa “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)<ref name="Muslihudin2016">Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset</ref>, adalah  “Nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun”,</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)<ref name="Muslihudin2016">[https://books.google.co.id/books?id=2SU3DgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset.]</ref>, adalah  “Nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun”,</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
Baris 808: Baris 807:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:3)<ref name="sutabri">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. </ref>, data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :
+
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:3)<ref name="sutabri">[https://www.tokobukurahma.com/konsep-sistem-informasi-tata-sutabri/ Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.]</ref>, data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :
 
</p></div>
 
</p></div>
  
Baris 828: Baris 827:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Kristanti dan Redita (2012:87)<ref name="kristanti">Tanti Kristanti, Niluh Gede Redita A.K, 2012. Jurnal Sistem Informasi, Volume 7, No 1. Sistem Informasi Nilai SMPN 14 Bandung. http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-sistem-informasi/article/view/pp.%2085-94. Diakses pada 7 November 2017 </ref>, “Flowchart adalah cara penyajian visual aliran data melalui sistem informasi, operasi yang dapat dilakukan dalam sistem dan urutan dimana mereka dilakukan.” Flowchart dapat membantu menjelaskan pekerjaan yang saat ini dilakukan dan bagaimana cara meningkatkan pekerjaan tersebut."</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Kristanti dan Redita (2012:87)<ref name="kristanti">[http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-sistem-informasi/article/view/pp.%2085-94. Tanti Kristanti, Niluh Gede Redita A.K, 2012. Jurnal Sistem Informasi, Volume 7, No 1. Sistem Informasi Nilai SMPN 14 Bandung.]</ref>, “Flowchart adalah cara penyajian visual aliran data melalui sistem informasi, operasi yang dapat dilakukan dalam sistem dan urutan dimana mereka dilakukan.” Flowchart dapat membantu menjelaskan pekerjaan yang saat ini dilakukan dan bagaimana cara meningkatkan pekerjaan tersebut."</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Maing dalam Sagita (2013:33)<ref name= "Sagita">Sagita, Vina, Maria Irmina Prasetiyowati. 2013. Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String. ULTIMATICS, Vol. IV, No. 1. http://ejournals.umn.ac.id/index.php/TI/article/download/311/277. Diakses pada 7 November 2017  </ref>, “Diagram alir atau ''flowchart'' merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Maing dalam Sagita (2013:33)<ref name= "Sagita">[http://ejournals.umn.ac.id/index.php/TI/article/download/311/277 Sagita, Vina, Maria Irmina Prasetiyowati. 2013. Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String. ULTIMATICS, Vol. IV, No. 1.]</ref>, “Diagram alir atau ''flowchart'' merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
Baris 864: Baris 863:
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Wifi'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Wifi'''</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Hanafi, dkk (2014:71)<ref name="Hanafi2014">Hanafi, Muh. Ibnu Habil, Suwanto dan Suraya. 2014. Implementasi Konsep Multi-nas dengan Mengintegrasikan VPN Server dan Freeradius Server dalam Membangun Sistem Otentifikasi Jaringan Wifi. Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1. http://journal.akprind.ac.id/index.php/jarkom/article/view/323. Diakses pada 10 November 2017</ref>,
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Hanafi, dkk (2014:71)<ref name="Hanafi2014">[http://journal.akprind.ac.id/index.php/jarkom/article/view/323 Hanafi, Muh. Ibnu Habil, Suwanto dan Suraya. 2014. Implementasi Konsep Multi-nas dengan Mengintegrasikan VPN Server dan Freeradius Server dalam Membangun Sistem Otentifikasi Jaringan Wifi. Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1.]</ref>,
 
”WiFi merupakan singkatan dari Wireless Fidetily, yang memiliki pengertian yatu sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11”.</p></div>
 
”WiFi merupakan singkatan dari Wireless Fidetily, yang memiliki pengertian yatu sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11”.</p></div>
  
Baris 871: Baris 870:
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Informasi'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Informasi'''</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Definisi informasi menurut Hutahaean (2014:9)<ref name="Hutahaean2014">Hutahaean, Juperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish </ref>,
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Definisi informasi menurut Hutahaean (2014:9)<ref name="Hutahaean2014">[https://books.google.co.id/books?id=o8LjCAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=jeperson+Hutahaean&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiEr6nhw9XZAhVLpY8KHSqkByMQ6AEIKDAA#v=onepage&q&f=false Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish]</ref>,
 
adalah “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”, </p></div>
 
adalah “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”, </p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Davis Dalam Kadir (2014:45)<ref name="kadir">Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset.</ref>, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Davis Dalam Kadir (2014:45)<ref name="kadir2014">[http://eprints.utem.edu.my/13010/ Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset.]</ref>, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sementara, menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)<ref name="Muslihudin2016">Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset</ref>, mengatakan bahwa “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sementara, menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)<ref name="Muslihudin2016">[https://books.google.co.id/books?id=2SU3DgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset]</ref>, mengatakan bahwa “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
Baris 883: Baris 882:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Davis dalam Kadir (2014:47)<ref name="kadir">Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset.</ref>, Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut :  </p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Davis dalam Kadir (2014:47)<ref name="kadir2014">[http://eprints.utem.edu.my/13010/ Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset.]</ref>, Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut :  </p></div>
  
 
<ol type="1">
 
<ol type="1">
Baris 936: Baris 935:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Mustaqbal, dkk (2015:323)<ref name="mustaqbal">Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Volume I. https://jitter.widyatama.ac.id/index.php/jitter/article/view/70/50. Diakses pada 7 November 2017.</ref>, adalah “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan”.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Mustaqbal, dkk (2015:323)<ref name="mustaqbal">[https://jitter.widyatama.ac.id/index.php/jitter/article/view/70/50 Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Volume I.]</ref>, adalah “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan”.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 952: Baris 951:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Warsito (2015:32)<ref name="warsito">Warsito, Ar y Budi, Muhammad Yusup & Moh Iqbal. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Volume.8 No.2, Januari 2015. http://ccitjournal.ilearning.me/2015/09/20/perancangan-sis-menggunakan-metode-yii-framework-pada-perguruan-tinggi-raharja/. Diakses pada 6 November 2017</ref>,  “black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Warsito (2015:32)<ref name="warsito">[http://ccitjournal.ilearning.me/2015/09/20/perancangan-sis-menggunakan-metode-yii-framework-pada-perguruan-tinggi-raharja  Warsito, Ary Budi, Muhammad Yusup & Moh Iqbal. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Volume.8 No.2, Januari 2015.]</ref>,  “black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Nidhra, Srinivas dan Jagruthi Dondeti pada International Journal of Embedded Systems and Applications (2012:29) <ref name="srinivas">Srinivas, Nidhra dan Jagruthi Dondeti. 2012. “Black Box And White Testing Techniques a Literature Review”. International Journal of Embedded Systems and Applications, Vol.2, No.2. https://pdfs.semanticscholar.org/8963/71dc9950a96b4e573edffaf0c22e3c8f67b8.pdf. Diakses pada 7 November 2017.</ref>, “Black box testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification With black box, Black box testing not concern with the internal mechanisms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions the code”.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Nidhra, Srinivas dan Jagruthi Dondeti pada International Journal of Embedded Systems and Applications (2012:29) <ref name="srinivas">[https://pdfs.semanticscholar.org/8963/71dc9950a96b4e573edffaf0c22e3c8f67b8.pdf Srinivas, Nidhra dan Jagruthi Dondeti. 2012. “Black Box And White Testing Techniques a Literature Review”. International Journal of Embedded Systems and Applications, Vol.2, No.2.]</ref>, “Black box testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification With black box, Black box testing not concern with the internal mechanisms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions the code”.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
Baris 1.177: Baris 1.176:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Archarya dan Pandya (2013:176)<ref name="shivani">Acharya, Shivani dan Vidhi Pandya Lecturer. 2013. Bridge between Black Box and White Box–Gray Box Testing Technique.International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2. https://pdfs.semanticscholar.org/dd29/ba9ff4152ea47a8aa530b5a638e31f498c37.pdf. Diakses pada 7 November 2017.</ref>, “''White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing''”.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Archarya dan Pandya (2013:176)<ref name="shivani">[https://pdfs.semanticscholar.org/dd29/ba9ff4152ea47a8aa530b5a638e31f498c37.pdf Acharya, Shivani dan Vidhi Pandya Lecturer. 2013. Bridge between Black Box and White Box–Gray Box Testing Technique.International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2.]</ref>, “''White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing''”.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 1.226: Baris 1.225:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Arif dan Sarwar (2015:17)<ref name="arif">Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. Dalam Jurnal International Journal of Computer Applications. Vol 120, No.15. http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.695.1359&rep=rep1&type=pdf. Diakses  7 November 2017.</ref>, ''Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.''</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Arif dan Sarwar (2015:17)<ref name="arif">[http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.695.1359&rep=rep1&type=pdf Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. Dalam Jurnal International Journal of Computer Applications. Vol 120, No.15.]</ref>, ''Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.''</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">(Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).</p></div>
 
<p style="line-height: 2">(Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)<ref name="Hanafri2015">Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017. http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/117. Diakses pada 6 November 2017.</ref>, mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)<ref name="Hanafri2015">[http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/117 Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.]</ref>, mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''2. Tahap –tahap Elisitasi'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''2. Tahap –tahap Elisitasi'''</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)<ref name="Bachtiar2015">Bachtiar, Dede, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Bima Sarana Global.ISSN:  2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL  Vol. 5 No. 1-Maret 2015. https://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/69/0. Diakses pada 6 November 2017</ref>, memiliki tahapan sebagai berikut :</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)<ref name="Bachtiar2015">[https://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/69/0 Bachtiar, Dede, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Bima Sarana Global.ISSN:  2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL  Vol. 5 No. 1-Maret 2015.]</ref>, memiliki tahapan sebagai berikut :</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
Baris 1.270: Baris 1.269:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Novi (2014:128)<ref name="novimar">Marliani, Novi. 2014. Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (SAMPAH ANORGANIK) Sebagai Bentuk Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan Hidup. Dalam Jurnal Formatif 4(2). http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/viewFile/146. Diakses  7 November 2017.</ref>, ''Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat''.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Novi (2014:128)<ref name="novimar">[http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/viewFile/146 Marliani, Novi. 2014. Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (SAMPAH ANORGANIK) Sebagai Bentuk Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan Hidup. Dalam Jurnal Formatif 4(2).]</ref>, ''Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat''.</p></div>
  
  
Baris 1.280: Baris 1.279:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Santoso, dkk (2013:17)<ref name="santoso">Santoso, Ari Beni, Martinus dan Sugiyanto. 2013. Pembuatan Otomatis Pengaturan Kereta Api, Pengereman, dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1. journal.eng.unila.ac.id/index.php/fema/article/view/30. Diakses pada 7 November 2018.</ref>, Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Santoso, dkk (2013:17)<ref name="santoso">[http://journal.eng.unila.ac.id/index.php/fema/article/view/30 Santoso, Ari Beni, Martinus dan Sugiyanto. 2013. Pembuatan Otomatis Pengaturan Kereta Api, Pengereman, dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1.]</ref>, Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Syahwil (2013:53)<ref name="syahwil"> Syahwil,Muhammad.2013. Panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta : ANDI. http://andipublisher.com/produk-0614005254-panduan-mudah-simulasi-dan-praktek-mikro.html. Diakses pada 5 November 2017.</ref>, Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Syahwil (2013:53)<ref name="syahwil">[http://andipublisher.com/produk-0614005254-panduan-mudah-simulasi-dan-praktek-mikro.html Syahwil, Muhammad.2013. Panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta : ANDI.]</ref>, Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
Baris 1.355: Baris 1.354:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Mulyana (2014:173)<ref name="Mulyana">Mulyana, Eka dan Rindi Kharisman. 2014. Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir Dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Citec Journal Vol. 1, No. 3. https://citec.amikom.ac.id/main/index.php/citec/article/download/19/19. Diakses pada 7 November 2017.</ref>, "''Integrated Development Environment'' (IDE) yaitu berupa ''software processing'' yang digunakan untuk menulis program kedalam arduino uno, merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”. ''Software'' Arduino dapat di-''install'' di berbagai sistem operasi seperti ''Linux, Mac OS, Windows''".
+
<p style="line-height: 2">Menurut Mulyana (2014:173)<ref name="Mulyana">[https://citec.amikom.ac.id/main/index.php/citec/article/download/19/19 Mulyana, Eka dan Rindi Kharisman. 2014. Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir Dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Citec Journal Vol. 1, No. 3.]</ref>, "''Integrated Development Environment'' (IDE) yaitu berupa ''software processing'' yang digunakan untuk menulis program kedalam arduino uno, merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”. ''Software'' Arduino dapat di-''install'' di berbagai sistem operasi seperti ''Linux, Mac OS, Windows''".
 
</p></div>
 
</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Djuandi (2011:2)<ref name="Djuandi">Djuandi, Feri. 2011. Pengenalan Arduino. Jakarta: Elexmedia. https://tobuku.com/docs/Arduino-Pengenalan.pdf. Diakses pada 7 November 2017.</ref>, "''Integrated Development Environment'' (IDE) adalah sebuah ''software'' yang sangat berperan untuk menulis program, meng-''compile'' menjadi kode biner dan meng-''upload'' ke dalam mikrokontroller".
+
<p style="line-height: 2">Menurut Djuandi (2011:2)<ref name="Djuandi">[https://tobuku.com/docs/Arduino-Pengenalan.pdf Djuandi, Feri. 2011. Pengenalan Arduino. Jakarta: Elexmedia.]</ref>, "''Integrated Development Environment'' (IDE) adalah sebuah ''software'' yang sangat berperan untuk menulis program, meng-''compile'' menjadi kode biner dan meng-''upload'' ke dalam mikrokontroller".
 
</p></div>
 
</p></div>
  
Baris 1.393: Baris 1.392:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Siddagangaiah (2016:883)<ref name="Srinidhi">Srinidhi Siddagangaiah. 2016. A Novel Approach to IoT Based Plant Health Monitoring System.  International Research Journal of Engineering ang and Technology (IRJET). Vol. 03 Issue: 11. https://www.irjet.net/archives/V3/i11/IRJET-V3I11154.pdf. Diakses pada 7 November 2017.</ref>, , ‘’“Ubidots is the most important component of the plant health monitoring system. When building an IoT system based on sensors, dev board sends data to the cloud platform. These platforms store data and use it to build charts. An Ubidots IoT cloud platform is like a PaaS (Platform as a service) that provides some services useful in IoT ecosystem. These services enable dev boards connecting to remote services or other service providers. It would be expensive to connect Arduino to a remote service. These platforms make the heavy work. They execute a set of custom rules based on the incoming events from Arduino sensors. These events trigger external action like sending a short message. Most of these platforms have a free account that is useful to build an IoT Project”’’.
+
<p style="line-height: 2">Menurut Siddagangaiah (2016:883)<ref name="Srinidhi">[https://www.irjet.net/archives/V3/i11/IRJET-V3I11154.pdf Srinidhi Siddagangaiah. 2016. A Novel Approach to IoT Based Plant Health Monitoring System.  International Research Journal of Engineering ang and Technology (IRJET). Vol. 03 Issue: 11.]</ref>, , ‘’“Ubidots is the most important component of the plant health monitoring system. When building an IoT system based on sensors, dev board sends data to the cloud platform. These platforms store data and use it to build charts. An Ubidots IoT cloud platform is like a PaaS (Platform as a service) that provides some services useful in IoT ecosystem. These services enable dev boards connecting to remote services or other service providers. It would be expensive to connect Arduino to a remote service. These platforms make the heavy work. They execute a set of custom rules based on the incoming events from Arduino sensors. These events trigger external action like sending a short message. Most of these platforms have a free account that is useful to build an IoT Project”’’.
 
</p></div>
 
</p></div>
  
Baris 1.449: Baris 1.448:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Batubara (2017:98)<ref name="Batubara">Batubara, Febrin Aulia. 2017. Perancangan dan Pembuatan Alat Pengontrol Level Ketinggian dan Kekeruhan Air dengan Menggunakan SMS Berbasis Arduino Uno. Jurnal Ilmiah "INTEGRITAS" Vol. 3, No. 2. http://www.jurnalmudiraindure.com/perancangan-dan-pembuatan-alat-pengontrol-level-ketinggian-dan-kekeruhan-air-dengan-menggunakan-sms-berbasis-arduino-uno/. Diakses pada 20 Desember 2017</ref>, “Sensor level air adalah alat yang digunakan untuk memberikan signal kepada alarm / ''automation'' panel bahwa permukaan air telah mencapai level tertentu. Sensor akan memberikan signal dry contact (NO/NC) ke panel”.
+
<p style="line-height: 2">Menurut Batubara (2017:98)<ref name="Batubara">[http://www.jurnalmudiraindure.com/perancangan-dan-pembuatan-alat-pengontrol-level-ketinggian-dan-kekeruhan-air-dengan-menggunakan-sms-berbasis-arduino-uno/ Batubara, Febrin Aulia. 2017. Perancangan dan Pembuatan Alat Pengontrol Level Ketinggian dan Kekeruhan Air dengan Menggunakan SMS Berbasis Arduino Uno. Jurnal Ilmiah "INTEGRITAS" Vol. 3, No. 2.]</ref>, “Sensor level air adalah alat yang digunakan untuk memberikan signal kepada alarm / ''automation'' panel bahwa permukaan air telah mencapai level tertentu. Sensor akan memberikan signal dry contact (NO/NC) ke panel”.
 
</p></div>
 
</p></div>
  
Baris 1.558: Baris 1.557:
  
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian ini dilakukan oleh Dedi Setiawan, Trinanda Syahputra dan Muhammad Iqbal (2014)<ref name="Dedi2014">Setiawan, Dedi. Trinanda Syahputra dan Muhammad Iqbal. 2014. Rancang Bangun Alat Pembuka Dan Penutup Tong Sampah Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Teknologi dan Sistem Infomasi, Vol.1 No.1. http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.php/file/download_file/1289. Diakes pada tanggal 20 November 2017.</ref> dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Infomasi, Vol.1 No.1. yang berjudul Rancang Bangun Alat Pembuka Dan Penutup Tong Sampah Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Penilitian ini bertujuan untuk alat purwarupa tong sampah otomatis menggunakan arduino uno ATMega328 yang dirancang untuk membuat masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan dengan membuang sampah pada tempatnya. </p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian ini dilakukan oleh Dedi Setiawan, Trinanda Syahputra dan Muhammad Iqbal (2014)<ref name="Dedi2014">[http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.php/file/download_file/1289 Setiawan, Dedi. Trinanda Syahputra dan Muhammad Iqbal. 2014. Rancang Bangun Alat Pembuka Dan Penutup Tong Sampah Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Teknologi dan Sistem Infomasi, Vol.1 No.1.]</ref> dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Infomasi, Vol.1 No.1. yang berjudul Rancang Bangun Alat Pembuka Dan Penutup Tong Sampah Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Penilitian ini bertujuan untuk alat purwarupa tong sampah otomatis menggunakan arduino uno ATMega328 yang dirancang untuk membuat masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan dengan membuang sampah pada tempatnya. </p></li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian ini dilakukan oleh Rifqi Tholib (2017)<ref name="Tholib2017">Tholib, Rifqi. 2017. 'Automatic Warning System Smarttrash (AWASSH) Berbasis Arduino Nano'. Journal Student UNY. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elektronika/article/view/7632. Diakses pada tanggal 20 November 2017. </ref> dalam Journal Student UNY yang berjudul Automatic Warning System Smarttrash (AWASSH) Berbasis Arduino Nano. Penlitian ini membahas tentang merancang sebuah tempat sampah yang dapat membuka dan menutup secara otomatis dan mengirimkan pemberitahuan berupa SMS saat kondisi sampah penuh.</p></li>
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian ini dilakukan oleh Sukarjadi, Deby Tobagus Setiawan, Arifiyanto, Moch. Hatta (2017)<ref name="Sukarjadi2017">Sukarjadi dkk. 2017. Perancangan Dan Pembuatan Smart Trash Bin Berbasis Arduino Uno Di Universitas Maarif Hasyim Latif. Engineering and Sains Journal, Vol.1 No.2. ISSN 2579-5422.https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/teknika/article/view/123. Diakses pada 17 Desember 2017</ref>dalam Engineering and Sains Journal, Vol.1 No.2 ISSN 2579-5422 yang berjudul Perancangan Dan Pembuatan Smart Trash Bin Berbasis Arduino Uno Di Universitas Maarif Hasyim Latif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, memberikan solusi dengan membuat tempat sampah pintar berbasis arduino uno.</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian ini dilakukan oleh Rifqi Tholib (2017)<ref name="Tholib2017">[http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elektronika/article/view/7632 Tholib, Rifqi. 2017. 'Automatic Warning System Smarttrash (AWASSH) Berbasis Arduino Nano'. Journal Student UNY.]</ref> dalam Journal Student UNY yang berjudul Automatic Warning System Smarttrash (AWASSH) Berbasis Arduino Nano. Penlitian ini membahas tentang merancang sebuah tempat sampah yang dapat membuka dan menutup secara otomatis dan mengirimkan pemberitahuan berupa SMS saat kondisi sampah penuh.</p></li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Cepi Rahmat Hidayat dan Faizal Dwi Syahrani (2017)<ref name="Hidayat2017">Hidayat, Cepi Rahmat dan Faizal Dwi Syahrani. 2017. Perancangan Sistem Kontrol Arduino Pada Tempat Sampah Menggunakan Sensor Pir Dan Sensor Ultrasonik. Jurnal Voice Of Informatics, Vol.6 No.1. http://voi.stmik-tasikmalaya.ac.id/index.php/voi/article/view/82. Diakses pada tanggal 17 Desember 2017.</ref> dalam Jurnal Voice Of Informatics, Vol.6 No.1 yang berjudul Perancangan Sistem Kontrol Arduino Pada Tempat Sampah Menggunakan Sensor Pir Dan Sensor Ultrasonik. Penilitian ini membahas tentang sebuah tempat sampah yang dapat membuka dan menutup secara otomatis serta mengeluarkan suara pada saat sensor PIR mendeteksi objek didepan untuk dapat menarik minat orang sekitar dan buzzer untuk memberikan informasi ketika sampah dalam keadaan penuh. Perangkat keras yang digunakan adalah Arduino Nano, Sensor Ultrasonik, Sensor PIR, Buzzer dan Motor DC</p></li>
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penilitian yang dilakukan oleh Yudha Elasya, Didik Notosudjono dan Evyta Wismiana (2016)<ref name="Elasya2016">Elasya, Yudha. Didik Notosudjono dan Evyta Wismiana. 2016. Aplikasi Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Untuk Merancang Tempat Sampah Pintar. Jurnal Online Mahasiswa. http://jom.unpak.ac.id/index.php/teknikelektro/article/download/459/437. Diakses pada tanggal 20 November 2017.</ref>dalam Jurnal Online Mahasiswa yang berjudul Aplikasi Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Untuk Merancang Tempat Sampah Pintar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah tempat sampah otomatis yang dimanfaatkan untuk memudahkan proses pembuangan sampah karena tidak diperlukan kontak langsung dengan penutupnya. </p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian ini dilakukan oleh Sukarjadi, Deby Tobagus Setiawan, Arifiyanto, Moch. Hatta (2017)<ref name="Sukarjadi2017">[https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/teknika/article/view/123 Sukarjadi dkk. 2017. Perancangan Dan Pembuatan Smart Trash Bin Berbasis Arduino Uno Di Universitas Maarif Hasyim Latif. Engineering and Sains Journal, Vol.1 No.2. ISSN 2579-5422.]</ref>dalam Engineering and Sains Journal, Vol.1 No.2 ISSN 2579-5422 yang berjudul Perancangan Dan Pembuatan Smart Trash Bin Berbasis Arduino Uno Di Universitas Maarif Hasyim Latif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, memberikan solusi dengan membuat tempat sampah pintar berbasis arduino uno.</p></li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penilitian yang dilakukan oleh D. Balaji, S. Meera, F. Arshsya Banu, M. Priya, C. Shiny Sherlin, K. Sathyapriya (2017)<ref name="Balaji2017">Balaji, D. dkk. 2017. Smart Trash Can Using Internet Of Things. International Journal of Advanced Research Methodology in Engineering & Technology, Vol.1 Issue 3. http://ijarmet.vtpree.com/wp-content/uploads/2017/04/85-90.pdf. Diakses pada tanggal 18 Desember 2017.</ref> dalam International Journal of Advanced Research Methodology in Engineering & Technology, Vol.1 Issue 3 yang berjudul Smart Trash Can Using Internet Of Things. Pada penelitian ini penulis merancang untuk mengendalikan sistem pengelolaan limbah kota dengan menggunakan internet. Perangkat yang digunakan adalah Raspberry Pi, Sensor Infrared, Capacitive Sensor, Motor Servo</p></li>
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Fady E.F. Samann (2017)<ref name="Samann2017">Samann, Fady E.F. 2017. The Design and Implementation of Smart Trash Bin. AJNU- Academic Journal of Nawroz University. https://journals.nawroz.edu.krd/index.php/ajnu/article/download/103/117/. Diakses pada tanggal 18 Desember 2017.</ref>dalam AJNU- Academic Journal of Nawroz University yang berjudul The Design and Implementation of Smart Trash Bin. Pada penilitian ini penulis membahas sebuah tong sampah pintar yang hemat biaya dan dapat memberikan notifikasi ketika sampah penuh. Perangkat keras yang digunakan adalah Arduino Nano, Sensor Ultrasonik, Modul GSM, Sensor PIR.</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Cepi Rahmat Hidayat dan Faizal Dwi Syahrani (2017)<ref name="Hidayat2017">[http://voi.stmik-tasikmalaya.ac.id/index.php/voi/article/view/82 Hidayat, Cepi Rahmat dan Faizal Dwi Syahrani. 2017. Perancangan Sistem Kontrol Arduino Pada Tempat Sampah Menggunakan Sensor Pir Dan Sensor Ultrasonik. Jurnal Voice Of Informatics, Vol.6 No.1.]</ref> dalam Jurnal Voice Of Informatics, Vol.6 No.1 yang berjudul Perancangan Sistem Kontrol Arduino Pada Tempat Sampah Menggunakan Sensor Pir Dan Sensor Ultrasonik. Penilitian ini membahas tentang sebuah tempat sampah yang dapat membuka dan menutup secara otomatis serta mengeluarkan suara pada saat sensor PIR mendeteksi objek didepan untuk dapat menarik minat orang sekitar dan buzzer untuk memberikan informasi ketika sampah dalam keadaan penuh. Perangkat keras yang digunakan adalah Arduino Nano, Sensor Ultrasonik, Sensor PIR, Buzzer dan Motor DC</p></li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh S.S Navghane, M.S. Killedar, Dr. V.M. Rohokale (2016)<ref name="Navghane2016">Navghane, S.S. dkk. 2016. TIoT Based Smart Garbage and Waste Collection Bin. IJARECE- International Journal of Advanced Research in Electronics and Communication Engineering, Vol. 5 Issue 5 ISSN 2278-909ZX. http://ijarece.org/wp-content/uploads/2016/06/IJARECE-VOL-5-ISSUE-5-1576-1578.pdf. Diakses pada tanggal 20 November 2017.</ref> dalam IJARECE- International Journal of Advanced Research in Electronics and Communication Engineering, Vol. 5 Issue 5 ISSN 2278-909X dengan judul IoT Based Smart Garbage and Waste Collection Bin. Pada penelitian ini penulis membahas tentang sebuah tong sampah pintar yang dapat memberikan status tong sampah jika dalam keadaan penuh dan terhubung pada Wi-fi. Perangkat keras yang digunakan adalah Mikrokontroler LPC2148, Sensor Infrared, Sensor Berat, Modul Wi-fi.</p></li>
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Pavithra (2014)<ref name="Pavithra2014">Pavithra. 2014. Smart Trash system: An Application using ZigBee. IJISET- International Journal of Innovative Science, Vol. 1 Issue 8. http://www.ijiset.com/v1s8/IJISET_V1_I8_47.pdf. Diakses pada tanggal 20 November 2017.</ref>dalam IJISET- International Journal of Innovative Science, Vol. 1 Issue 8 dengan judul Smart Trash system: An Application using ZigBee. Pada penilitian ini penulis merancang sebuah tong sampah pintar untuk dapat mengurangi polusi pada lingkungan. Perangkat keras yang digunakan adalah mikrokontroler 89s52, RFID, Sensor Infrared, Sensor Gas. </p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penilitian yang dilakukan oleh Yudha Elasya, Didik Notosudjono dan Evyta Wismiana (2016)<ref name="Elasya2016">[http://jom.unpak.ac.id/index.php/teknikelektro/article/download/459/437 Elasya, Yudha. Didik Notosudjono dan Evyta Wismiana. 2016. Aplikasi Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Untuk Merancang Tempat Sampah Pintar. Jurnal Online Mahasiswa.]</ref>dalam Jurnal Online Mahasiswa yang berjudul Aplikasi Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Untuk Merancang Tempat Sampah Pintar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah tempat sampah otomatis yang dimanfaatkan untuk memudahkan proses pembuangan sampah karena tidak diperlukan kontak langsung dengan penutupnya. </p></li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh M. Kalpana dan J. Jayachitra (2017)<ref name="Kalpana2017">Kalpana, M. J. Jayachitra. 2017. Intelligent Bin Management System for Smart City using Mobile Application. AJAST- Asian Journal of Applied Science and Technology. http://ajast.net/data/uploads/45.pdf. Diakses pada tanggal 20 November 2017.</ref>dalam AJAST- Asian Journal of Applied Science and Technology yang berjudul Intelligent Bin Management System for Smart City using Mobile Application. Pada penilitian ini membahas tentang banyaknya sampah yang menimbulkan bau yang tidak sedap dan menyebabkan penyebaran penyakit dengan itu dibuatlah alat ini.</p></li>
+
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penilitian yang dilakukan oleh D. Balaji, S. Meera, F. Arshsya Banu, M. Priya, C. Shiny Sherlin, K. Sathyapriya (2017)<ref name="Balaji2017">[http://ijarmet.vtpree.com/wp-content/uploads/2017/04/85-90.pdf Balaji, D. dkk. 2017. Smart Trash Can Using Internet Of Things. International Journal of Advanced Research Methodology in Engineering & Technology, Vol.1 Issue 3.]</ref> dalam International Journal of Advanced Research Methodology in Engineering & Technology, Vol.1 Issue 3 yang berjudul Smart Trash Can Using Internet Of Things. Pada penelitian ini penulis merancang untuk mengendalikan sistem pengelolaan limbah kota dengan menggunakan internet. Perangkat yang digunakan adalah Raspberry Pi, Sensor Infrared, Capacitive Sensor, Motor Servo</p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Fady E.F. Samann (2017)<ref name="Samann2017">[https://journals.nawroz.edu.krd/index.php/ajnu/article/download/103/117/ Samann, Fady E.F. 2017. The Design and Implementation of Smart Trash Bin. AJNU- Academic Journal of Nawroz University.]</ref>dalam AJNU- Academic Journal of Nawroz University yang berjudul The Design and Implementation of Smart Trash Bin. Pada penilitian ini penulis membahas sebuah tong sampah pintar yang hemat biaya dan dapat memberikan notifikasi ketika sampah penuh. Perangkat keras yang digunakan adalah Arduino Nano, Sensor Ultrasonik, Modul GSM, Sensor PIR.</p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh S.S Navghane, M.S. Killedar, Dr. V.M. Rohokale (2016)<ref name="Navghane2016">[http://ijarece.org/wp-content/uploads/2016/06/IJARECE-VOL-5-ISSUE-5-1576-1578.pdf Navghane, S.S. dkk. 2016. TIoT Based Smart Garbage and Waste Collection Bin. IJARECE- International Journal of Advanced Research in Electronics and Communication Engineering, Vol. 5 Issue 5 ISSN 2278-909ZX.]</ref> dalam IJARECE- International Journal of Advanced Research in Electronics and Communication Engineering, Vol. 5 Issue 5 ISSN 2278-909X dengan judul IoT Based Smart Garbage and Waste Collection Bin. Pada penelitian ini penulis membahas tentang sebuah tong sampah pintar yang dapat memberikan status tong sampah jika dalam keadaan penuh dan terhubung pada Wi-fi. Perangkat keras yang digunakan adalah Mikrokontroler LPC2148, Sensor Infrared, Sensor Berat, Modul Wi-fi.</p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Pavithra (2014)<ref name="Pavithra2014">[http://www.ijiset.com/v1s8/IJISET_V1_I8_47.pdf Pavithra. 2014. Smart Trash system: An Application using ZigBee. IJISET- International Journal of Innovative Science, Vol. 1 Issue 8.]</ref>dalam IJISET- International Journal of Innovative Science, Vol. 1 Issue 8 dengan judul Smart Trash system: An Application using ZigBee. Pada penilitian ini penulis merancang sebuah tong sampah pintar untuk dapat mengurangi polusi pada lingkungan. Perangkat keras yang digunakan adalah mikrokontroler 89s52, RFID, Sensor Infrared, Sensor Gas. </p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh M. Kalpana dan J. Jayachitra (2017)<ref name="Kalpana2017">[http://ajast.net/data/uploads/45.pdf Kalpana, M. J. Jayachitra. 2017. Intelligent Bin Management System for Smart City using Mobile Application. AJAST- Asian Journal of Applied Science and Technology.]</ref>dalam AJAST- Asian Journal of Applied Science and Technology yang berjudul Intelligent Bin Management System for Smart City using Mobile Application. Pada penilitian ini membahas tentang banyaknya sampah yang menimbulkan bau yang tidak sedap dan menyebabkan penyebaran penyakit dengan itu dibuatlah alat ini.</p></li>
 
</ol>
 
</ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari 10 literature review yang ada, belum ada penelitian yang menciptakan satu alat berupa pemilah sampah basah dan memberikan informasi volume sampah secara real time. Maka dari itu penulis mengambil judul “Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 Pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang”.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari 10 literature review yang ada, belum ada penelitian yang menciptakan satu alat berupa pemilah sampah basah dan memberikan informasi volume sampah secara real time. Maka dari itu penulis mengambil judul “Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 Pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang”.</p></div>

Revisi per 5 Maret 2018 16.46


TONG SAMPAH PINTAR PEMILAH SAMPAH

BASAH BERBASIS ESP8266 PADA SMA

NEGERI 14 KAB. TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1333476090
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

TONG SAMPAH PINTAR PEMILAH SAMPAH

BASAH BERBASIS ESP8266 PADA SMA

NEGERI 14 KAB. TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1333476090
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I., C.Ht)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


TONG SAMPAH PINTAR PEMILAH SAMPAH

BASAH BERBASIS ESP8266 PADA SMA

NEGERI 14 KAB. TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1333476090
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dr. Ignatius Joko Dewanto, S.Kom., MM)
   
(Ir. Jawahir, MM)
NID : 10522
   
NID : 11003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


TONG SAMPAH PINTAR PEMILAH SAMPAH

BASAH BERBASIS ESP8266 PADA SMA

NEGERI 14 KAB. TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1333476090
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :


Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


TONG SAMPAH PINTAR PEMILAH SAMPAH

BASAH BERBASIS ESP8266 PADA SMA

NEGERI 14 KAB. TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1333476090
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1333476090

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Banyaknya sampah yang tercampur antara sampah basah dan sampah kering menyebabkan bau yang tidak sedap, sampah juga tidak dapat dimanfaatkan dan tumpukan sampah yang dibiarkan juga mengakibatkan sampah berserakan. Tujuan penelitian adalah menghasilkan Tong Sampah Pintar yang dapat membedakan sampah basah dan sampah kering. Metodologi yang digunakan meliputi metode pengumpulan data, metode analisa, metode prototipe, metode perancangan, metode pengujian. Sedangkan peralatan yang digunakan untuk membangun tong sampah pintar antara lain adalah sensor infra merah untuk mengaktifkan secara otomatis, water level sensor akan menginput data sampah basah atau sampah kering lalu di proses wemos D1 mini, wemos D1 mini juga mengirimkan volume sampah yang di tentukan oleh Sensor ultrasonik, data dapat dilihat melalui web Ubidots. Pembuatan tong sampah pintar mampu menghasilkan lingkungan yang lebih bersih, sampah yang sudah dipilah dapat dimanfaatkan dan tidak ada lagi sampah yang berserakan.

Kata Kunci : Tong Sampah Pintar, Wemos D1 mini, Water Level Sensor, Sensor Infra merah, Sensor Ultrasonik.


ABSTRACT

The amount of garbage mixed between wet garbage and dry waste causes unpleasant odors, garbage can not be utilized and the piles of garbage that are left also result in scattered rubbish. The objective of the research is to produce a smart garbage can distinguish between wet and dry garbage. The methodology used includes data collection methods, analytical methods, prototype methods, design methods, testing methods. While the equipment used to build smart garbage trash such as infrared sensor to activate automatically, water level sensor will input the data of wet waste or dry waste then in the process of mini D1 wemos, mini D1 wemos also sends the volume of waste that is determined by the Sensor ultrasonic, data can be viewed through web Ubidots. The creation of smart garbage can produce a cleaner environment, disaggregated waste can be utilized and no more scattered waste.

Keywords: Smart garbage cans, Wemos D1 mini, Water Level Sensor, Sensor Infrared, Sensor Ultrasonic.



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga laporan skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya, yang berjudul “Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 Pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang”.

Tujuan dari penulisan laporan ini sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan laporan Skripsi, penulis banyak menerima bantuan dari semua pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan Skripsi ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M,Pd., M.T.I., C.Ht selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  4. Bapak Ignatius Joko Dewanto, Dr., S.Kom., MM. selaku Pembimbing I yang telah membantu penyusunan laporan Skripsi.
  5. Bapak Jawahir, Ir., MM. selaku Pembimbing II yang telah membantu penyusunan laporan Skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen serta staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  7. Ibu Umi Indayati, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah di SMA Negeri 14 Kab. Tangerang sekaligus stakeholder yang telah memberikan data-data yang dibutuhkan penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak dan saudara yang telah memberikan dukungan baik moril, materi maupun doa.
  9. Rekan-rekan anggota istimewa HIMASIKOM.
  10. Rekan-rekan yang tergabung dalam HIMASIKOM.
  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2018
Danny Satriany
NIM. 1333476090

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box
  2. Tabel 2.2 Spesifikasi Sensor Infrared Tipe E18-D80NK
  3. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Saat Terhubung Web
  8. Tabel 4.2 Pengujian Black Box Pada Saat Mengakses Ubidots
  9. Tabel 4.3 Pengujian Black Box Pada Sensor
  10. Tabel 4.4 Pengujian Black Box Upload Output Pada Ubidots
  11. Tabel 4.5 Pengelolaan Jadwal Proses Pembuatan Sistem
  12. Tabel 4.6 Estimasi Biaya Yang Dikeluarkan


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1 Flowchart Program
  2. Gambar 2.2 Tampilan Software IDE Arduino
  3. Gambar 2.3 Logo Ubidots
  4. Gambar 2.4 Wemos D1 mini
  5. Gambar 2.5 Water Level Sensor
  6. Gambar 2.6 Motor Servo
  7. Gambar 2.7 Sensor Ultrasonik
  8. Gambar 2.8 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
  9. Gambar 2.9 Perhitungan Sensor Ultrasonik
  10. Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 14 Kab. Tangerang
  11. Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan
  12. Gambar 3.3 Rangkaian Water Level Sensor
  13. Gambar 3.4 Flowchart Rangkaian Water Level Sensor
  14. Gambar 3.5 Rangkaian Sensor Infrared
  15. Gambar 3.6 Flowchart Rangkaian Sensor Infrared
  16. Gambar 3.7 Rangkaian Motor Servo
  17. Gambar 3.8 Rangkaian Sensor Ultrasonik
  18. Gambar 3.9 Flowchart Rangkaian Ultrasonik
  19. Gambar 3.10 Rangkaian Catu Daya
  20. Gambar 3.11 Diagram Blok Rangkaian Keseluruhan
  21. Gambar 3.12 Instalasi Wemos D1 mini
  22. Gambar 3.13 Additional Boards Manager URLs
  23. Gambar 3.14 Masuk ke Menu Board Manager
  24. Gambar 3.15 Instalasi Board Manager ESP8266
  25. Gambar 3.16 Memilih Board Wemos D1 mini
  26. Gambar 3.17 Menjalankan Software Arduino IDE 1.6.13
  27. Gambar 3.18 Tampilan Listing Program Pada Arduino IDE
  28. Gambar 4.1 Pengujian Water Level Sensor Ditempel Tisu Kering
  29. Gambar 4.2 Hasil Pengujian Water Level Sensor
  30. Gambar 4.3 Pengujian Water Level Sensor Ditempel Tisu Basah
  31. Gambar 4.4 Hasil Pengujian Water Level Sensor
  32. Gambar 4.5 Listing Program Water Level Sensor
  33. Gambar 4.6 Pengujian Sensor Infrared
  34. Gambar 4.7 Hasil Pengujian Sensor Infrare’ Jika Ada Objek
  35. Gambar 4.8 Hasil Pengujian Sensor Infrared Jika Tidak Ada Objek
  36. Gambar 4.9 ‘’Listing’’ Program Sensor Infrared
  37. Gambar 4.10 Pengujian Motor Servo
  38. Gambar 4.11 Listing Program Motor Servo
  39. Gambar 4.12 Pengujian Sensor Ultrasonik
  40. Gambar 4.13 Hasil Pengujian Sensor Ultrasonik
  41. Gambar 4.14 Notifikasi E-mail
  42. Gambar 4.15 Notifikasi SMS
  43. Gambar 4.16 Listing Program Sensor Ultrasonik
  44. Gambar 4.17 Data Pada Ubidots
  45. Gambar 4.18 Listing Program Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 Pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang
  46. Gambar 4.19 Tampilan Listing Program Arduino IDE’’
  47. Gambar 4.20 Upload Listing Program Kedalam Wemos D1 mini
  48. Gambar 4.21 Flowchart Sistem Yang Diusulkan


DAFTAR SIMBOL


Daftar Simbol Flowchart

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring perkembangan jaman dalam Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Komunikasi, pada saat ini penggunaan mikrokontroler hampir dibutuhkan disemua kalangan untuk dapat membantu pekerjaan tugas manusia, dimana setiap manusia menginginkan segala sesuatu yang serba otomatis, praktis dan dinamis. Salah satu kebutuhan manusia adalah lingkungan hidup yang bersih dan nyaman. Lingkungan hidup yang nyaman dapat dibangun dengan cara menjaga kebersihan, sehingga sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran dalam menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.

Tempat sampah sering kita jumpai di setiap tempat disekitar kita, tapi keberadaan tempat sampah yang tidak selalu baik atau bersih membuat orang enggan untuk membuang sampah kedalamnya, terlebih lagi banyak sampah yang tercampur. Sampah yang tercampur antara sampah basah dan sampah kering tersebut mengakibatkan bau yang tidak sedap dan sulit untuk memisahkannya untuk dapat dimanfaatkan.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah tempat sampah yang dapat memilah sampah basah dan sampah kering pada sekolah. Sistem tersebut terdiri dari Wemos D1 mini, Water Level Sensor, Sensor Infrared. Sensor Ultrasonik, Motor Servo. Mikrokontroler yang berfungsi sebagai mengolah data dan sebuah modul komunikasi untuk menyampaikan data informasi tersebut kedalam web melalui jaringan internet. Sistem pemilah sampah basah dan sampah kering ini disebut dengan “Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 Pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang".

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Apakah pembuatan Tong Sampah Pintar dengan mikrokontroler dapat memilah sampah basah dan sampah kering ?
  2. Bagaimana memilah sampah basah dan kering secara otomatis pada Tong Sampah Pintar ?
  3. Bagaimana cara memperoleh informasi volume sampah secara real time serta dapat memberikan sebuah informasi kepada user ketika tempat sampah telah melebihi kapasitas ?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka skripsi ini akan membahas tentang ESP8266 sebagai otak untuk menginstruksikan kepada ‘’Water Level Sensor’’, Sensor ‘’Infrared’’, Sensor Ultrasonik, dan Motor Servo. Membedakan sampah antara sampah basah dan sampah kering pada sekolah. Memberikan informasi dan notifikasi tempat sampah jika dalam kondisi penuh.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Menghasilkan Tong Sampah Pintar dapat memilah sampah basah dan kering dengan menggunakan mikrokontroler.

  2. Menghasilkan pemilahan sampah basah dan kering secara otomatis pada Tong Sampah Pintar.

  3. Menghasilkan Tong Sampah Pintar yang dapat memberikan informasi volume sampah secara real time dan dapat memberikan pemberitahuan jika sampah sudah hampir penuh.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Dapat memilah antara sampah basah dan sampah kering yang dikendalikan oleh mikrokontroler.

  2. Untuk memudahkan penggolongan sampah sesuai jenisnya sehingga dapat dimanfaatkan.

  3. Untuk mengetahui keadaan volume sampah dan tidak ada lagi tempat sampah dengan keadaan penuh yang dibiarkan.

Metode Penelitian

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Melakukan pengamatan secara langsung kelapangan pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada.

  2. Wawancara

    Melakukan kegiatan tanya jawab dengan Wakil Kepala Sekolah pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang, guna memperoleh informasi lengkap agar data yang diperoleh lebih akurat.

  3. Studi Pustaka

    Studi pustaka dilaksanakan peneliti dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data melalui buku-buku literatur yang berkaitan dengan pembahasan penelitian yang digunakan untuk bahan referensi dalam melaksanakan penelitian. Bahan referensi juga bisa meliputi buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya sebagai analisis dalam perancangan sistem yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa sistem yang sudah ada dengan beberapa point pertibangan, seperti bagaimana cara kerja sistem, apa saja komponen yang membangun sistem tersebut dan juga kekurangan dari sistem tersebut.

Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode prototype evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Perancangan

Perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Metode pengujian yang peneliti gunakan adalah Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan..

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami masalah yang akan diungkapkan pada Laporan Skripsi, penulis membagi megelompokkan materi penulisan menjadi beberapa bab, dimana setiap bab akan membahas dan menguraikan pokok bahasan dengan lebih terperinci, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang akan mendukung pembahasan, serta penulisan dan penyusunan Laporan Skripsi ini. serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat SMA Negeri 14 Kab. Tangerang, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA
Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan alat, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi dan estiminasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem menurut Verzello dan John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[1], adalah “Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk),”

Sedangkan menurut Haryanto dan Koswara (2015:54)[2], mendefinisikan “Perancangan sistem yaitu marancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi”.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Definisi sistem menurut Hutahaean (2014:2)[3], adalah “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”,

Sedangkan menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[4], mendefinisikan “Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)[5], karakteristik sistem sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)
    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

  2. Batas (Boundary)
    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  3. Lingkungan(Environment)
    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  4. Penghubung/Antarmuka(Interface)
    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  5. Masukan (Input)
    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  6. Pengolahan (Processing)
    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Keluaran (Output)
    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali (Control)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan Balik (Feedback)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Moch. Irfan(2014:35)[5], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

a). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.

b). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebutkan dengan man-machine system. Sistem informasi akutansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Prasetiyati (2016:4)[6], mengatakan bahwa “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Sedangkan menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[4], adalah “Nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun”,

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[7], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:
    a. Data Hitung (enumeration/counting data)
    Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
    b. Data Ukur (measurement data)
    Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data:
    a. Data Kuantitatif (quantitative data)
    Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    b. Data Kualitatif (qualitative data)
    Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data:
    a. Data Internal (internal data)
    Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    b. Data Eksternal (external data)
    Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
    a. Data Eksternal Primer (primary external data)
    Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
    b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)
    Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Kristanti dan Redita (2012:87)[8], “Flowchart adalah cara penyajian visual aliran data melalui sistem informasi, operasi yang dapat dilakukan dalam sistem dan urutan dimana mereka dilakukan.” Flowchart dapat membantu menjelaskan pekerjaan yang saat ini dilakukan dan bagaimana cara meningkatkan pekerjaan tersebut."

Menurut Maing dalam Sagita (2013:33)[9], “Diagram alir atau flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

2. Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Tri (2015:2)[10], “flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

  2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
    Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistemdengan seseorang yang tidak familia rdengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

  4. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  5. Sumber: Tri (2015:6)
    Gambar 2.1 Flowchart Program

  6. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu :

  7. Flowchart proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untu menelusuri alur suatu laporan atau form.

    Konsep Dasar Wifi

    1. Definisi Wifi

    Menurut Hanafi, dkk (2014:71)[11], ”WiFi merupakan singkatan dari Wireless Fidetily, yang memiliki pengertian yatu sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11”.

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Informasi

    Definisi informasi menurut Hutahaean (2014:9)[3], adalah “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”,

    Sedangkan menurut Davis Dalam Kadir (2014:45)[12], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

    Sementara, menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)[4], mengatakan bahwa “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.

    2. Ciri-Ciri Informasi

    Menurut Davis dalam Kadir (2014:47)[12], Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut :

    1. Benar atau Salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.

    2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.

    3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.

    4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

    5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

    Sedangkan menurut Mc Leod dalam Darmawan (2013:2)[1], mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus meiliki ciri-ciri :

  8. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dlakukan melaui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.

  9. Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

  10. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

  11. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  12. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan yang tidak ada bulannya atau tidak ada fakturnya.

  13. Konsep Dasar Perancangan

    1. Definisi Perancangan

    Menurut Darmawan (2013:227)[1], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    Menurut Sutabri (2012:41), “Perancangan Sistem informasi yang diterjemahkan dari information system planning (ISP) menceritakan bagaimana menerapkan pengetahuan tentang sistem informasi kedalam organisasi”.

    2. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228)[1], Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

    Konsep Dasar Pengujian

    1. Definisi Pengujian

    Menurut Mustaqbal, dkk (2015:323)[13], adalah “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan”.

    Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Blackbox dan White box testing.

    3. Jenis-Jenis Pengujian

    1. Black Box Testing

      Menurut Siddiq (2012:4)[14], “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar”.

      Sedangkan menurut Warsito (2015:32)[15], “black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

      Sedangkan menurut Nidhra, Srinivas dan Jagruthi Dondeti pada International Journal of Embedded Systems and Applications (2012:29) [16], “Black box testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification With black box, Black box testing not concern with the internal mechanisms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions the code”.

      2. Metode Pengujian Black Box Testing

      Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya :

      a.) Equivalence Partitioning

      Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

      b.) Boundary Value Analysis

      Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

      c.) Cause-Effect Graphing Techniques

      Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut :

      1) Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

      2) Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

      3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

      4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

      d.) Comparison Testing

      Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

      e.) Sample and Robustness Testing

      1.) Sample Testing

      Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

      2) Robustness Testing

      Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

      f) Behavior Testing dan Performance Testing

      1) Behavior Testing

      Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

      2) Performance Testing

      Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

      3.) Requirement Testing

      Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

      Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

      Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

      g) Endurance Testing

      Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

      3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box Testing

      Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya :

      Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

      4.White Box Testing

      Menurut Archarya dan Pandya (2013:176)[17], “White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing”.

      (White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalahkontras dengan Black Box Testing).

      White Box Testing Advantages :.

      1. Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust.

      2. Design : but the implementation may not align with the design intent.

      3. Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow.

      4. Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables.

      5. Testers to find programming errors quickly.

      6. Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.

      7. No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.

      (Keuntungan pengujian White Box).

      1. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.

      2. Desain : tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.

      3. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern.

      4. Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.

      5. Penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.

      6. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.

      7. Tidak ada menunggu : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

      Konsep Dasar Elisitasi

      1. Definisi Elisitasi

      Menurut Arif dan Sarwar (2015:17)[18], Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.

      (Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

      Sedangkan menurut Siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)[19], mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”

      2. Tahap –tahap Elisitasi

      Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)[20], memiliki tahapan sebagai berikut :

      1. Elisitasi Tahap I

      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      3. Elisitasi Tahap II

      4. Merupakan hasil pengklasifikaasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

        a. “M” pada MDI itu artinya Mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membua sistem baru.

        b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

        c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.

      5. Elisitasi Tahap III

      6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersissa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

        a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirrment tersebut dalam sistem yang diusulkan.

        b. O artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

        c. E artinya Econimy, maksudunyaberapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

        a. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

        b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

        c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

      7. Final Draft Elisitasi

      8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elsisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Sampah

      1. Definisi Sampah

      Berdasarkan Undang-Undang No.18 Tahun 2008, Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat

      Menurut Novi (2014:128)[21], Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.


      Teori Khusus

      Konsep Dasar Mikrokontroler

      1. Definisi Mikrokontroler

      Menurut Santoso, dkk (2013:17)[22], Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.

      Menurut Syahwil (2013:53)[23], Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.

      2. Karateristik Mikrokontroler

      Karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu :

      1. CPU (Central Procesing Unit)

      2. RAM (Read Only Memory)

      3. I/O (Input/Output)

      Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

      3. Klasifikasi Mikrokontroler

      Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut :

      1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

      2. RAM berkapasitas 68 byte

      3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

      4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)

      5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

      6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

      Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

      1. RAM (Random Access Memory)

      2. RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

      3. ROM (Read Only Memory)

      4. ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

      5. Register

      6. Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

      7. Special Function Register

      8. Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

      9. Input dan Output Pin

      10. Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler

      11. Interrupt

      12. Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

      Konsep Dasar Arduino IDE

      1. Definisi Arduino IDE

      Menurut Mulyana (2014:173)[24], "Integrated Development Environment (IDE) yaitu berupa software processing yang digunakan untuk menulis program kedalam arduino uno, merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”. Software Arduino dapat di-install di berbagai sistem operasi seperti Linux, Mac OS, Windows".

      Menurut Djuandi (2011:2)[25], "Integrated Development Environment (IDE) adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam mikrokontroller".


      2. Bagian-bagian Arduino IDE

      Menurut Mulyana (2014:173)[24], Software IDE (Integrated Development Environment) Arduino Uno terdiri dari tiga bagian yaitu:.

      a. Editor Program

      Untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino disebut Sketch.

      b. Compiler

      Modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) ke dalam kode biner, karena kode biner adalah bahasa satu-satunya bahasa program yang dipahami oleh Mikrokontroler.

      c. Uploader

      Modul yang berfungsi memasukan kode biner kedalam memori Mikrokontroler.

      Gambar 2.2 Tampilan Software Arduino IDE


      Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari dua bagian yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan sedangkan void loop berisi perintah yang akan di eksekusi berulang-ulang selama Arduino dinyalakan.

      Konsep Dasar Ubidots

      1. Definisi Ubidots

      Menurut Siddagangaiah (2016:883)[26], , ‘’“Ubidots is the most important component of the plant health monitoring system. When building an IoT system based on sensors, dev board sends data to the cloud platform. These platforms store data and use it to build charts. An Ubidots IoT cloud platform is like a PaaS (Platform as a service) that provides some services useful in IoT ecosystem. These services enable dev boards connecting to remote services or other service providers. It would be expensive to connect Arduino to a remote service. These platforms make the heavy work. They execute a set of custom rules based on the incoming events from Arduino sensors. These events trigger external action like sending a short message. Most of these platforms have a free account that is useful to build an IoT Project”’’.

      (Ubidots adalah komponen terpenting dalam sistem pemantauan kesehatan tanaman. Saat membangun sistem IoT berdasarkan sensor, dewan dev mengirimkan data ke platform awan. Platform ini menyimpan data dan menggunakannya untuk membuat grafik. Platform awan Ubtots IoT seperti PaaS (Platform sebagai layanan) yang menyediakan beberapa layanan yang berguna dalam ekosistem IoT. Layanan ini memungkinkan papan dev menghubungkan ke layanan jarak jauh atau penyedia layanan lainnya. Akan sangat mahal untuk menghubungkan Arduino dengan layanan jarak jauh. Platform ini membuat pekerjaan berat. Mereka menjalankan seperangkat aturan khusus berdasarkan kejadian yang akan datang dari sensor Arduino. Peristiwa ini memicu aksi eksternal seperti mengirim pesan singkat. Sebagian besar platform ini memiliki akun gratis yang berguna untuk membangun Proyek IoT).

      Gambar 2.3 Logo Ubidots

      Konsep Dasar Wemos D1 mini

      1. Definisi Wemos D1 mini

      Wemos merupakan salah satu arduino compatible development board yang dirancang khusus untuk keperluan IoT. Wemos menggunakan chip SoC WiFi yang cukup terkenal saat ini yaitu ESP8266. Cukup banyak modul WiFi yang menggunakan SoC ESP8266. Namun Wemos memiliki beberapa kelebihan tersendiri yang cocok digunakan untuk Aplikasi Internet Of Things.

      Beberapa Fitur dari Wemos adalah :

      1. 11 digital input/output pins

      2. Interrupt/pwm/I2C/one-wire

      3. 1 analog input(3.2V max input)

      4. 16M bytes(128M bit) Flash

      5. External antenna connector

      6. Built-in ceramic antenna

      7. New CP2104 USB-TO-UART IC

      8. Same size as D1 mini, but more light

      Gambar 2.4 Wemos D1 mini

      Sumber : http://wemos.cc

      Konsep Dasar Water Level Sensor

      1. Definisi Water Level Sensor

      Menurut Batubara (2017:98)[27], “Sensor level air adalah alat yang digunakan untuk memberikan signal kepada alarm / automation panel bahwa permukaan air telah mencapai level tertentu. Sensor akan memberikan signal dry contact (NO/NC) ke panel”.


      Gambar 2.5 Water Level Sensor

      Konsep Dasar Motor Servo

      1. Definisi Motor Servo

      Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada otorservo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.

      Gambar 2.6 Motor Servo

      Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.

      Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.

      2. Jenis-jenis Motor Servo

      1. Motor servo standar 180° Motor servojenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan–tengah–kiri adalah 180°.

      2. Motor servo continuous Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).

      Konsep Dasar Sensor Ultrasonik

      1. Definisi Sensor Ultrasonik

      Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip kerja pantulan gelombang suara, dimana sensor menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkap kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar pengindra. Perbedaan waktu antara gelombang suara yang dipancarkan dan diterima kembali adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindranya adalah zat padat, zat cair dan butiran. Sensor ultrasonik dapat dengan mudah dihubungkan dengan mikrokontroler melalui satu pin I/O.

      Sensor ultrasonik pada umumnya digunakan untuk menentukan jarak sebuah objek. Sensor ultrasonik mempunyai kemampuan mendeteksi objek lebih jauh terutama untuk benda-benda yang keras.

      Gambar 2.7 Sensor Ultrasonik

      2. Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik

      Pada dasanya, Sensor ultrasonik terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40KHz, sebuah speaker ultrasonik dan sebuah mikropon ultrasonik. Speaker ultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara sementara mikropon ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya. Sensor PING mendeteksi jarak obyek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik (40 kHz) selama tBURST (200 µs) kemudian mendeteksi pantulannya. Sensor PING memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan kontrol dari mikrokontroler pengendali (pulsa trigger dengan tOUT min. 2 µs).

      Gambar 2.8 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik

      Gambar 2.9 Perhitungan Sensor Ultrasonik

      Gelombang ultrasonik ini melalui udara dengan kecepatan 344 meter per detik, mengenai obyek dan memantul kembali ke sensor. PING mengeluarkan pulsa output high pada pin SIG setelah memancarkan gelombang ultrasonik dan setelah gelombang pantulan terdeteksi PING akan membuat output low pada pin SIG. Lebar pulsa High (tIN) akan sesuai dengan lama waktu tempuh gelombang ultrasonik untuk 2x jarak ukur dengan obyek. Maka jarak yang diukur adalah :

      S=(tINxV)÷2

      Dimana :

      S = Jarak antara sensor ultrasonik dengan objek yang dideteksi

      V = Cepat rambat gelombang ultrasonik di udara (344 m/s)

      tIN = Selisih waktu pemancaran dan penerimaan pantulan gelombang

      Konsep Dasar Sensor Infrared E18-D80NK

      1. Definisi Sensor Infrared E18-D80NK

      Sensor Infrared tipe E18-D80NK adalah sensor untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu objek. Bila objek berada di depan sensor dan dapat terjangkau oleh sensor maka output rangkaian sensor akan berlogika “1” atau “high” yang berarti objek “ada”. Sebaliknya jika objek berada pada posisi yang tidak terjangkau oleh sensor maka output rangkaian sensor akan bernilai “0” atau “low” yang berarti objek “tidak ada”.

      Gambar 2.10 Sensor Infrared E18-D80NK

      Sensor ini memiliki jarak deteksi panjang dan memiliki sensifitas tinggi terhadap cahaya yang menghalanginya. Sensor ini memiliki penyesuai untuk mengatur jarak terdeteksi. Sensor tidak mengembalikan nilai jarak. Implementasi sinyal IR termodulasi membuat sensor kebal terhadap gangguan yang disebabkan oleh cahaya normal dari sebuah bola lampu atau sinar matahari.

      Tabel 2.2 Spesifikasi Sensor Infrared E18-D80NK


      Literature Review

      Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan Literature Review, diantaranya yaitu:

      1. Penelitian ini dilakukan oleh Dedi Setiawan, Trinanda Syahputra dan Muhammad Iqbal (2014)[28] dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Infomasi, Vol.1 No.1. yang berjudul Rancang Bangun Alat Pembuka Dan Penutup Tong Sampah Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Penilitian ini bertujuan untuk alat purwarupa tong sampah otomatis menggunakan arduino uno ATMega328 yang dirancang untuk membuat masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan dengan membuang sampah pada tempatnya.

      2. Penelitian ini dilakukan oleh Rifqi Tholib (2017)[29] dalam Journal Student UNY yang berjudul Automatic Warning System Smarttrash (AWASSH) Berbasis Arduino Nano. Penlitian ini membahas tentang merancang sebuah tempat sampah yang dapat membuka dan menutup secara otomatis dan mengirimkan pemberitahuan berupa SMS saat kondisi sampah penuh.

      3. Penelitian ini dilakukan oleh Sukarjadi, Deby Tobagus Setiawan, Arifiyanto, Moch. Hatta (2017)[30]dalam Engineering and Sains Journal, Vol.1 No.2 ISSN 2579-5422 yang berjudul Perancangan Dan Pembuatan Smart Trash Bin Berbasis Arduino Uno Di Universitas Maarif Hasyim Latif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, memberikan solusi dengan membuat tempat sampah pintar berbasis arduino uno.

      4. Penelitian yang dilakukan oleh Cepi Rahmat Hidayat dan Faizal Dwi Syahrani (2017)[31] dalam Jurnal Voice Of Informatics, Vol.6 No.1 yang berjudul Perancangan Sistem Kontrol Arduino Pada Tempat Sampah Menggunakan Sensor Pir Dan Sensor Ultrasonik. Penilitian ini membahas tentang sebuah tempat sampah yang dapat membuka dan menutup secara otomatis serta mengeluarkan suara pada saat sensor PIR mendeteksi objek didepan untuk dapat menarik minat orang sekitar dan buzzer untuk memberikan informasi ketika sampah dalam keadaan penuh. Perangkat keras yang digunakan adalah Arduino Nano, Sensor Ultrasonik, Sensor PIR, Buzzer dan Motor DC

      5. Penilitian yang dilakukan oleh Yudha Elasya, Didik Notosudjono dan Evyta Wismiana (2016)[32]dalam Jurnal Online Mahasiswa yang berjudul Aplikasi Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Untuk Merancang Tempat Sampah Pintar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah tempat sampah otomatis yang dimanfaatkan untuk memudahkan proses pembuangan sampah karena tidak diperlukan kontak langsung dengan penutupnya.

      6. Penilitian yang dilakukan oleh D. Balaji, S. Meera, F. Arshsya Banu, M. Priya, C. Shiny Sherlin, K. Sathyapriya (2017)[33] dalam International Journal of Advanced Research Methodology in Engineering & Technology, Vol.1 Issue 3 yang berjudul Smart Trash Can Using Internet Of Things. Pada penelitian ini penulis merancang untuk mengendalikan sistem pengelolaan limbah kota dengan menggunakan internet. Perangkat yang digunakan adalah Raspberry Pi, Sensor Infrared, Capacitive Sensor, Motor Servo

      7. Penelitian yang dilakukan oleh Fady E.F. Samann (2017)[34]dalam AJNU- Academic Journal of Nawroz University yang berjudul The Design and Implementation of Smart Trash Bin. Pada penilitian ini penulis membahas sebuah tong sampah pintar yang hemat biaya dan dapat memberikan notifikasi ketika sampah penuh. Perangkat keras yang digunakan adalah Arduino Nano, Sensor Ultrasonik, Modul GSM, Sensor PIR.

      8. Penelitian yang dilakukan oleh S.S Navghane, M.S. Killedar, Dr. V.M. Rohokale (2016)[35] dalam IJARECE- International Journal of Advanced Research in Electronics and Communication Engineering, Vol. 5 Issue 5 ISSN 2278-909X dengan judul IoT Based Smart Garbage and Waste Collection Bin. Pada penelitian ini penulis membahas tentang sebuah tong sampah pintar yang dapat memberikan status tong sampah jika dalam keadaan penuh dan terhubung pada Wi-fi. Perangkat keras yang digunakan adalah Mikrokontroler LPC2148, Sensor Infrared, Sensor Berat, Modul Wi-fi.

      9. Penelitian yang dilakukan oleh Pavithra (2014)[36]dalam IJISET- International Journal of Innovative Science, Vol. 1 Issue 8 dengan judul Smart Trash system: An Application using ZigBee. Pada penilitian ini penulis merancang sebuah tong sampah pintar untuk dapat mengurangi polusi pada lingkungan. Perangkat keras yang digunakan adalah mikrokontroler 89s52, RFID, Sensor Infrared, Sensor Gas.

      10. Penelitian yang dilakukan oleh M. Kalpana dan J. Jayachitra (2017)[37]dalam AJAST- Asian Journal of Applied Science and Technology yang berjudul Intelligent Bin Management System for Smart City using Mobile Application. Pada penilitian ini membahas tentang banyaknya sampah yang menimbulkan bau yang tidak sedap dan menyebabkan penyebaran penyakit dengan itu dibuatlah alat ini.

      Dari 10 literature review yang ada, belum ada penelitian yang menciptakan satu alat berupa pemilah sampah basah dan memberikan informasi volume sampah secara real time. Maka dari itu penulis mengambil judul “Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 Pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang”.



        BAB III

        ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

        Gambaran Umum SMA Negeri 14 Kab. Tangerang

        Sejarah Singkat SMA Negeri 14 Kab. Tangerang

        Cikal bakal sekolah ini dimulai dari rintisan kepala SMA Negeri 1 Mauk Bapak Ade Heryanto S.Pd., pada tahun ajaran 2003-2004 yaitu membuka kelas jauh/persiapan SMA Negeri 14 Kab. Tangerang sebanyak 4 kelas masing-masing 40 siswa (160 siswa).

        Dalam perkembangannya dari tahun ketahun daya tampung siswa SMA Negeri Rajeg mengalami peningkatan sesuai dengan ketentuan lulusan SMP/MTs dikecamatan Rajeg, maka pada tahun 2003-2004 pemerintah melalui proyek OECF dibangun SMA Negeri 14 Kab. Tangerang yang berlokasi di Kel. Sukatani Kec. Rajeg. Pada tahun ajaran 2003-2004 siswa kelas jauh yang ada pada saat itu dipindahkan ke SMA Negeri 14 Kab. Tangerang dengan jumlah siswa 160 orang, dan kepala sekolah dipimpin oleh Bapak Ade Heryanto dan PJS. Yaitu Bapak Drs. Ahmad Munadi. Tahun pelajaran 2003-2004 Bapak Ade Heryanto S.Pd. kepala sekolah SMA Negeri 1 Mauk selaku Pymt. Kepala SMA Negeri 14 Kab. Tangerang melalui surat No. 055/102.5/LK/2003 tanggal 22 juni 2003, mengusulkan SK Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 046/0/2001, tanggal 1 Agustus 2004 sekolah ini berdiri sendiri/tidak menginduk lagi ke SMA Negeri 1 Mauk.

        Adapun Visi, Misi dan Tujuan dari SMA Negeri 14 Kab. Tangerang adalah sebagai berikut:

        1. Visi

        Terciptanya lulusan yang kompeten di bidang sains, sosial dan bahasa, berdaya saing tinggi dan berakhlak mulia.

        2. Misi

        1. Mewujudkan prestasi akademis yang unggul, lulusannya banyak (lebih dari 50%) diterima di PTN terkemuka di Indonesia dengan melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dengan menerapkan pendekatan saintifik disertai upaya-upaya perbaikan secara terus menerus.

        2. Memberikan pelayanan prima dan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi sehingga di dalam diri setiap siswa tumbuh motivasi untuk belajar sepanjang hayat.

        3. Melatih dengan tekun untuk meningkatkan keterampilan berbahasa inggris, arab dan jepang peserta didik.

        4. Mewujudkan kegiatan pengembangan diri dibidang keterampilan, keahlian/skill dengan cara membuka kegiatan-kegiatan khusus keterampilan.

        5. Menumbuhkan sikap dan perilaku mulia melalui pengkajian nilai-nilai sosial dan keagamaan.

        6. Menumbuhkan sikap suri tauladan pada semua kegiatan pembelajaran.

        3. Tujuan

        1. Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

        2. Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta peserta didik yang memiliki kompetensi pada bidangnya dan berdaya saing tinggi.

        3. Meningkatkan kedisiplinan, kejujuran, kreatifitas, inovasi, keuletan dan ketekunan siswa dalam belajar.

        4. Mewujudkan SMA Negeri 14 Kab. Tangerang menjadi sekolah favorit di bidang akademis maupun non akademis.

        Struktur Organisasi SMA Negeri 14 Kab. Tangerang

        Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan SMA Negeri 14 Kab. Tangerang yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

        Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 14 Kab. Tangerang

        Tugas dan Tanggung Jawab

        Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, SMA Negeri 14 Kab. Tangerang di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

        Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang, yaitu sebagai berikut :

        1. Kepala Sekolah

        2. Tugas dan Tanggung Jawab :

          1. Pembuatan program kerja tahunan.

          2. Fungsionalisasi ruang lingkup.

          3. Fungsionalisasi ketenagaan.

          4. Upacara sekolah.

        3. Wakasek Kurikulum

        4. Tugas dan Tanggung Jawab :

          1. Pembagian tugas guru dalam KBM/BK dan penyusunan jadwal.

          2. Penyusunan perangkat program pembelajaran.

          3. Penyajian pelajaran di depan kelas/BK.

          4. Pelaksanaan Evaluasi.

          5. Kenaikan kelas.

          6. Laporan Evaluasi.

        5. Wakasek Kesiswaan

        6. Tugas dan Tanggung Jawab :

          1. Penerimaan siswa baru.

          2. Masa Bimbingan Siswa (MBS).

          3. Usul penerimaan bea siswa.

          4. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

        7. Wakases Sarana / Prasarana

        8. Tugas dan Tanggung Jawab :

          1. Inventarisasi sarana/prasarana.

          2. Pengadaan barang inventaris.

          3. Pemeliharaan/rehab gedung.

          4. Pembangunan sarana pendidikan.

          5. Laporan inventaris.

        9. Koord. Tata Usaha

        10. Tugas dan Tanggung Jawab :

          1. Administrasi ketenagaan.

          2. Administrasi siswa.

          3. Usul kenaikan pangkal.

          4. Laporan ketatausahaan.

          5. Pengarsipan surat menyurat.

        Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

        Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan flowchart untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

        Flowchart Sistem Yang Berjalan

        Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan

        Dapat dijelaskan gambar 3.2 Flowchart Sistem yang Berjalan pada proses pembuangan sampah:

        1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem yang berjalan pada proses pembuangan sampah yang berjalan.

        2. 2 (dua) simbol proses, yang menyatakan sampah masuk kedalam tong sampah.

        3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “Ya” dan “Tidak”.

        Perancangan Alat

        Pada perancangan ini, yang akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting. Karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Perancangan ini memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

        Perangkat Lunak :

        1. Software Arduino 1.6.13

        2. ClickCharts Diagram Flowchart

        3. Microsoft Office 2007

        4. Paint

        Perangkat Lunak :

        1. Personal Computer (PC) / Laptop

        2. Wemos D1 Mini

        3. Water Level Sensor

        4. Sensor Infrared

        5. Sensor Ultrasonik HC-04

        6. Motor Servo

        7. Papan Breadboard

        8. Kabel Jumper

        9. Solder

        10. Timah

        11. Tempat Sampah

        Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

        1. Rangkaian Water Level Sensor

        Gambar 3.3 Rangkaian Water Level Sensor
        Gambar 3.4 Flowchart Rangkaian Water Level Sensor

        Keterangan Gambar 3.3 Water Level Sensor

        1. Pada jalur merah sebagai arus positif (+), untuk menghubungkan kabel VCC pada Water Level Sensor dengan pin 5V pada Wemos D1 mini.

        2. Pada jalur merah sebagai arus positif (+), untuk menghubungkan kabel VCC pada Water Level Sensor dengan pin 5V pada Wemos D1 mini.

        3. Pin A0 pada Wemos D1 mini dihubungkan pada pin S (data) dari Water Level Sensor.

        2. Rangkaian Sensor Infrared

        Gambar 3.5 Rangkaian Sensor Infrared
        Gambar 3.6 Flowchart Rangkaian Sensor Infrared

        Keterangan Gambar 3.5 'Rangkaian Sensor Infrared

        1. Pada jalur merah sebagai arus positif (+), untuk menghubungkan Wemos D1 mini dengan tegangan sebesar 5V pada pin VCC Sensor Infrared.

        2. Pada jalur hitam sebagai arus negatif (-), untuk menghubungkan Wemos D1 mini pada pin GND dengan pin GND Sensor Infrared.

        3. PIN D0, yaitu pin yang menghubungkan dari pin Wemos D1 mini ke pin data Sensor Infrared.

        3. Rangkaian Motor Servo

        Gambar 3.7 Rangkaian Motor Servo

        Keterangan Gambar 3.7 Rangkaian Motor Servo

        1. Pada jalur merah sebagai arus positif (+), untuk menghubungkan Wemos D1 mini dengan tegangan sebesar 5V pada pin VCC Motor Servo.

        2. Pada jalur hitam sebagai arus negatif (-), untuk menghubungkan Wemos D1 mini pada pin GND dengan pin GND Motor Servo.

        3. PIN D8 dan PIN D7, yaitu pin yang menghubungkan dari pin Wemos D1 mini ke pin data Motor Servo.

        4. Rangkaian Sensor Ultrasonik

        Gambar 3.8 Rangkaian Sensor Ultrasonik
        Gambar 3.9 Flowchart Rangkaian Sensor Ultrasonik

        Keterangan Gambar 3.8 Rangkaian Sensor Ultrasonik

        1. Pada jalur merah sebagai arus positif (+), untuk menghubungkan Wemos D1 mini dengan tegangan sebesar 5V pada pin VCC Sensor Ultrasonik.

        2. Pada jalur hitam sebagai arus negatif (-), untuk menghubungkan Wemos D1 mini pada pin GND dengan pin GND Sensor Ultrasonik.

        3. Pada jalur kuning merupakan trigger yang digunakan untuk mengeluarkan sinyal ultrasonik, dihubungkan ke pin D6 dan D4 pada Wemos D1 mini.

        4. Pada jalur biru merupakan echo yang berfungsi sebagai pendeteksi sinyal pantulan ultrasonik yang dihubungkan ke pin D5 dan D3 pada Wemos D1 mini.

        5. Rangkaian Catu Daya

        Gambar 3.10 Rangkaian Catu Daya

        Keterangan Gambar 3.10 Rangkaian Catu Daya

        1. Tegangan masuk sebesar 12v didapat dari sumber tegangan.

        2. D adalah dioda, digunakan untuk memastikan pemasangan sumber tegangan tidak terbalik yang akan menyebabkan short pada rangkaian. Jika menggunakan arus AC komponen ini dapat digunakan sebagai penyearah setelah gelombang.

        3. CI adalah kapasitor elektrolit, merupakan komponen yang berfungsi sebagai perata detak atau pulse ripple tegangan awal sebelum masuk pada komponen penurun tegangan atau IC regulator, adapun nilai yang digunakan adalah sebesar 100nF/16v.

        4. IC 7805 digunakan untuk menurunkan tegangan menjadi 5v.

        5. C2 digunakan sama seperti pada komponen C1 akan tetapi bentuk kapasitor yang digunakan berbeda yaitu menggunakan nilai 100nF.

        6. Diagram Blok Keseluruhan

        Gambar 3.11 Diagram Blok Rangkaian Keseluruhan

        Keterangan Gambar 3.11 Diagram Blok Rangkaian Keseluruhan

        1. Saat sampah dibuang ke tong sampah pintar akan tertampung di permukaan pemilah.

        2. Pada saat sampah terdapat dipermukaan pemilah, Sensor Infrared akan membaca data jika terdapat sampah pada permukaan tersebut.

        3. Wemos D1 mini akan mengirimkan data ke Water Level Sensor untuk membaca kadar air pada sampah tersebut untuk menentukan sampah tersebut sampah basah atau sampah kering.

        4. Pada saat Water Level Sensor sudah mendapatkan data untuk menentukan sampah tersebut Wemos D1 mini mengirimkan data pada motor servo untuk membuka penutup yang sesuai pada jenis sampah tersebut.

        5. Sensor Ultrasonik akan membaca ketinggian sampah tersebut sebagai acuan volume sampah kemudian data dikirimkan ke Wemos D1 mini.

        6. Wemos D1 mini akan mengirimkan data yang diterima dari Sensor Ultrasonik ke web Ubidots melalui jaringan Wifi dan menjadi data informasi.

        7. Wifi merupakan jaringan yang dibutuhkan oleh Wemos D1 mini untuk mengirimkan data keluaran yang telah diproses.

        8. Ubidots adalah sebuah platform Internet of Things yang berasal dari Boston, Amerika Serikat. Platform ini yang akan menerima data yang sudah jadi dari Wemos D1 mini.

        9. Ubidots akan mengirimkan notifikasi berupa e-mail dan SMS jika volume sampah tersebut sudah mencapai ketinggian yang ditentukan.

        Perancangan Perangkat Lunak (Software)

        Setelah proses perancangan perangkat keras selesai, langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak yang meliputi penulisan listing program ke dalam software Arduino 1.6.13 dimana perintah-perintah program tersebut akan dieksekusi oleh hardware atau sistem yang dibuat.

        Sebelum menggunakan Wemos D1 Mini pada software arduino, sebaiknya unduh (download) terlebih dahulu softwarenya baru kita install drivernya, dengan cara seperti berikut:

        1. Unduh terlebih dahulu software arduino pada https://www.arduino.cc/

        2. Unduh terlebih dahulu sofware CH340G pada https://www.wemos.cc/

        3. Install software arduino dan install juga driver CH340G.

        4. Buka Arduino IDE kemudian masuk ke menu File > Preference.

        5. Gambar 3.12 Instalasi Wemos D1 mini

          Kemudian pada bagian Additional Boards Manager URLs masukan URL berikut : http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json

        6. Gambar 3.13 Additional Boards Manager URLs
        7. Kemudian klik menu Tool > Board > Board Manager.

        8. Gambar 3.14 Masuk ke Menu Board Manager
        9. Pada kotak pencarian masukan “esp8266”, maka akan muncul pilihan “esp8266 by ESP8266 Community”. Klik pada bagian more info > pilih versi terbaru > install. Tunggu sampai selesai.

        10. Gambar 3.15 Instalasi Board Manager ESP8266
        11. Setelah proses instalasi selesai maka type board baru akan muncul di Arduino IDE. Masuk menu Tool > Board > Wemos D1 R2 & mini.

        12. Gambar 3.16 Memilih Board Wemos D1 mini

        Untuk menjalankan software yang menggunakan program Arduino untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan.

        Adapun langkah-langkah untuk menjalankan software Arduino IDE 1.6.13

        1. Klik Start > pilih Arduino

        2. Gambar 3.17 Menjalankan software Arduino IDE 1.6.13
        3. Kemudian akan muncul tampilan layar untuk menulis listing program..

        4. Gambar 3.18 Tampilan listing program pada Arduino IDE

        Penjelasan singkat memulai coding :

        1. Void setup : Untuk menetapkan nilai awal I/O suatu program

        2. Void Loop : Untuk fungsi yang berjalan berulang, fungsi ini bisa dieksekusi jika program yang ditulis sudah diinialisasi pada fungsi setup.

        Permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah

        Permasalahan yang Dihadapi

        Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan penulis dalam permasalahan sampah pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:

          a. Tempat sampah yang masih tercampur menjadi satu antara sampah basah dan sampah kering.

          b. Banyaknya sampah yang tidak dimanfaatkan yang menyebabkan penumpukan dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

          c. Adanya tempat sampah yang penuh tetapi tidak dibuang kepenampungan yang lebih besar.

        Alternatif pemecahan masalah

        Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

          a. Membuat sebuah tempat sampah pintar yang dapat memilah antara sampah basah dan sampah kering.

          b. Memberikan sebuah notifikasi kepada petugas yang bertanggung jawab sebuah e-mail atau SMS jika tempat sampah sudah hampir penuh.

        User Requirement

        Elisitasi Tahap I

        Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan.

        Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

        Elisitasi Tahap II

        Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklarifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.2 terdapat (13) functional dan (2) nonfunctional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirment tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke- requirment tersebut tidak dipenuhi, sistem “Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 Pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang” tetap dapat bekerja dengan baik.

        Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

        Elisitasi Tahap III

        Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut Tabel Elisitasi Tahap III

        Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

        Final Draft Elisitasi

        Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan “Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 Pada SMA NEgeri 14 Kab. Tangerang”. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

        Tabel 3.4 Final Draft Eisitasi

        BAB IV

        HASIL DAN UJI COBA

        Uji Coba

        Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub sub berikut.

        Metode Black Box

        Berikut ini adalah tabel pengujian black Box “Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang”, untuk pengujian pada sistem sebagai berikut :

        Pengujian Black Box Pada Saat Terhubung Web

        Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Saat Terhubung Web

        Pengujian Black Box Pada Saat Mengakses Ubidots

        Tabel 4.2 Pengujian Black Box Pada Saat Mengakses Ubidots

        Pengujian Black Box Pada Sensor

        Tabel 4.3 Pengujian Black Box Pada Sensor

        Pengujian Black Box Upload Output Pada Ubidots

        Tabel 4.4 Pengujian Black Box Upload Output Pada Ubidots

        Uji Coba Hardware

        Pengujian Water Level Sensor

        Pada uji coba ini adalah pengujian Water Level Sensor, apakah Water Level Sensor berjalan sebagaimana mestinya pada “Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 Pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang” ini menggunakan 1 buah Water Level Sensor yang memiliki 3 kaki yaitu VCC, Ground dan S (Data). Dimana VCC dihubungkan pada pin 5V Wemos D1 mini, Ground dihubungkan pada pin G Wemos D1 mini, dan S (Data) dihubungkan pada pin A0 Wemos D1 mini.

        a. Sensor ditempel tisu kering

        Gambar 4.1 Pengujian Water Level Sensor ditempel tisu kering
        Gambar 4.2 Hasil Pengujian Water Level Sensor

        b. Sensor ditempel tisu basah

        Gambar 4.3 Pengujian Water Level Sensor ditempel tisu basah
        Gambar 4.4 Hasil Pengujian Water Level Sensor

        Adapun listing program yang digunakan pada pengujian Water Level Sensor adalah:

        Gambar 4.5 Listing Program Water Level Sensor

        Pengujian Sensor Infrared

        Pada uji coba Sensor Infrared mempunyai 3 kabel, kabel pertama berwarna coklat yaitu VCC, kabel kedua berwarna hitam yaitu data, kabel ketiga berwarna biru yaitu ground. Berikut adalah pengujian Sensor Infrared :

        Gambar 4.6 Pengujian Sensor Infrared
        Gambar 4.7 Hasil Pengujian Sensor Infrared Jika Ada Objek
        Gambar 4.8 Hasil Pengujian Sensor Infrared Jika Tidak Ada Objek

        Adapun listing program yang digunakan pada pengujian Sensor Infrared adalah :

        Gambar 4.9 Listing Program Sensor Infrared

        Pengujian Motor Servo

        Pada uji coba yang dilakukan adalah untuk menentukan Motor Servo akan membuka sesuai pada sampah yang telah ditentukan.

        Gambar 4.10 Pengujian Motor Servo
        Gambar 4.11 Listing Program Motor Servo

        Pengujian Sensor Ultrasonik

        Pada uji coba yang dilakukan adalah untuk menentukan volume sampah yang sudah hampir penuh dengan cara mendeteksi jarak (cm) dari sensor ke permukaan sampah dan data akan dikirim ke ubidots secara real time.

        Gambar 4.12 Pengujian Sensor Ultrasonik
        Gambar 4.13 Hasil Pengujian Sensor Ultrasonik

        Pada gambar 4.13, data yang terima dari sensor ultrasonik akan diproses oleh Wemos D1 mini dan langsung dikirim ke ubidots. Informasi volume sampah dapat dilihat melalui website ubidots dan dapat mengirimkan notifikasi melalui e-mail dan nomer handphone jika sudah mendekati jarak yang ditentukan.

        Gambar 4.14 Notifikasi E-mail
        Gambar 4.15 Notifikasi SMS
        Gambar 4.16 Listing Program Sensor Ultrasonik

        Pengujian Online Berbasis IoT

        Dalam pengujian ini menggunakan server Ubidots dimana mikrokontroler yang telah terkoneksi internet dan dan data dari sensor akan di kirim ke server Ubidots. Data tersebut akan di simpan secara otomatis secara real time di server ubidots. Dimana data tersebut dapat dilihat menggunakan web browser atau dapat memberikan notifikasi ke e-mail.

        Gambar 4.17 Data Pada Ubidots

        Adapun listing program yang digunakan pada pengujian ini adalah :

        Gambar 4.18 Listing Program Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 Pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang

        Rancangan Program

        Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhnan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program dengan apa yang diharapkan.

        Perancangan Perangkat Lunak Wemos D1 mini

        Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program Wemos D1 mini, sehingga sistem Wemos D1 mini yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak Wemos D1 mini ini menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam Wemos D1 mini menggunakan Arduino IDE, adapun tampilan jendela Arduino IDE pada saat menuliskan listing program seperti berikut :

        Gambar 4.19 Tampilan Listing Program Arduino IDE

        Adapun tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan listing program ► mengecek apakah ada kesalahan dalam listing program yang ditulis ► mengupload listing program ke dalam Wemos D1 mni menggunakan Arduino IDE. Adapun langkah-langkahnya dapat kita di lihat sebagai berikut :

        Gambar 4.20 Upload Listing Program Kedalam Wemos D1 mini

        Flowchart Sistem Yang Diusulkan

        Gambar 4.21 Flowchart Sistem Yang Diusulkan


        Dapat dijelaskan gambar 4.21 Flowchart Sistem Yang Diusulkan:

        1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem tong sampah pintar yang diusulkan.

        2. 7 (tujuh) simbol proses, yang menyatakan Wifi aktif, Sensor Infrared, Water Level Sensor, Sensor Ultrasonik dan Motor Servo aktif, Sensor Infrared membaca ada tidaknya sampah, Water Level Sensor membaca kadar air, Sensor Ultrasonik membaca ketinggian sampah, data diproses Wemos D1 mini, setelah data diproses hasil akan dikirim ke Ubidots .

        3. 2 (dua) simbol decision, yang berperan untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”.

        4. 4 (empat) simbol input/output, yang berperan sebagai media masukan dan keluaran data ada tidaknya sampah dan jenis sampah tersebut.

        Konfigurasi Sistem Usulan

        Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware maupun software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut :

        Konfigurasi Hardware

        Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing, serta dapat digambarkan secara garis besar tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (hardware) sebagai berikut :

        1. Laptop.

        2. Wemos D1 mini.

        3. Water Level Sensor.

        4. Sensor Infrared.

        5. Sensor Ultrasonik.

        6. Motor Servo.

        7. Kabel USB.

        8. Kabel Jumper.

        Konfigurasi Software

        Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) sebagai berikut :

        1. Microsoft Office 2007.

        2. Arduino IDE 1.6.13.

        3. Paint.

        4. ClickCharts Diagram Flowchart.

        Testing

        Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut :

      1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.

      2. Memperhatikan kesalahan - kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.

      3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.

      4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

      5. Pengujian dengan metode Black Box sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan atau error.

        Implementasi

        Pada tahap ini merupakan tahan-tahap untuk merelisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data –data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapanya.

        Schedule

        Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga “Tong Sampah Pintar Pemilah Sampah Basah Berbasis ESP8266 Pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang” dapat dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapaun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut :

        Tabel 4.5 Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

        Estiminasi Biaya

        Berikut ini adalah rincian biaya yang di keluarkan dari pembuatan alat ini yaitu sebagai berikut :

        Tabel 4.6 Estiminasi Biaya Yang Dikeluarkan

        BAB V

        PENUTUP


        Kesimpulan

        Setelah penulis mengadakan penelitian dan mencoba memecahkan masalah yang ada, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

        1. Dengan dibuatnya Tong Sampah Pintar dengan mikrokontroler dapat membantu pihak sekolah dalam memilah antara sampah basah dan sampah kering, sehingga sampah dapat dimanfaatkan untuk menjadi sesuatu yang lebih bernilai.

        2. Dengan menggunakan sensor infrared untuk mengaktifkan Tong Sampah Pintar secara otomatis dan didukung oleh water level sensor untuk menentukan sampah basah dan sampah kering.

        3. Dengan cara membuka website ubidots untuk mengetahui volume sampah secara real time dan ubidots dapat mengirimkan sebuah notifikasi kepada user berupa SMS dan e-mail ketika volume sampah dalam ketinggian tertentu.

        Saran

        Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis pada SMA Negeri 14 Kab. Tangerang terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka mengembangkan sistem ini agar lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut :

        1. Pada pengembangan berikutnya dapat dikembangkan dengan menambahkan sensor jarak jika ada yang akan membuang sampah, penutup sampah akan terbuka secara otomatis.

        2. Dapat ditambahkan baterai atau tempat penyimpanan daya.

        3. Dapat ditambahkan surya panel untuk pengisian baterai yang memanfaatkan sinar matahari.

        DAFTAR PUSTAKA

        1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
        2. Haryanto. Dadang Haryanto, Dede Koswara. 2015. Perancangan Sistem InformasiAkuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/ Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. Angkasa Raya Christa (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol.2 No.2. Tasikmalaya: STMIK DCI.
        3. 3,0 3,1 Hutahaean, Juperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
        4. 4,0 4,1 4,2 Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        5. 5,0 5,1 Rusdiana, A., & Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
        6. Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. ISSN: 2337-56xx. Malang: Universitas Kanjuruhan.
        7. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
        8. Tanti Kristanti, Niluh Gede Redita A.K, 2012. Jurnal Sistem Informasi, Volume 7, No 1. Sistem Informasi Nilai SMPN 14 Bandung.
        9. Sagita, Vina, Maria Irmina Prasetiyowati. 2013. Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String. ULTIMATICS, Vol. IV, No. 1.
        10. Tri, S. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem. Universitas Gunadarma.
        11. Hanafi, Muh. Ibnu Habil, Suwanto dan Suraya. 2014. Implementasi Konsep Multi-nas dengan Mengintegrasikan VPN Server dan Freeradius Server dalam Membangun Sistem Otentifikasi Jaringan Wifi. Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1.
        12. 12,0 12,1 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset.
        13. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Volume I.
        14. Siddiq, Asep Jafar 2012. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
        15. Warsito, Ary Budi, Muhammad Yusup & Moh Iqbal. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Volume.8 No.2, Januari 2015.
        16. Srinivas, Nidhra dan Jagruthi Dondeti. 2012. “Black Box And White Testing Techniques a Literature Review”. International Journal of Embedded Systems and Applications, Vol.2, No.2.
        17. Acharya, Shivani dan Vidhi Pandya Lecturer. 2013. Bridge between Black Box and White Box–Gray Box Testing Technique.International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2.
        18. Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. Dalam Jurnal International Journal of Computer Applications. Vol 120, No.15.
        19. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.
        20. Bachtiar, Dede, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Bima Sarana Global.ISSN: 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1-Maret 2015.
        21. Marliani, Novi. 2014. Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (SAMPAH ANORGANIK) Sebagai Bentuk Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan Hidup. Dalam Jurnal Formatif 4(2).
        22. Santoso, Ari Beni, Martinus dan Sugiyanto. 2013. Pembuatan Otomatis Pengaturan Kereta Api, Pengereman, dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1.
        23. Syahwil, Muhammad.2013. Panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta : ANDI.
        24. 24,0 24,1 Mulyana, Eka dan Rindi Kharisman. 2014. Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir Dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Citec Journal Vol. 1, No. 3.
        25. Djuandi, Feri. 2011. Pengenalan Arduino. Jakarta: Elexmedia.
        26. Srinidhi Siddagangaiah. 2016. A Novel Approach to IoT Based Plant Health Monitoring System. International Research Journal of Engineering ang and Technology (IRJET). Vol. 03 Issue: 11.
        27. Batubara, Febrin Aulia. 2017. Perancangan dan Pembuatan Alat Pengontrol Level Ketinggian dan Kekeruhan Air dengan Menggunakan SMS Berbasis Arduino Uno. Jurnal Ilmiah "INTEGRITAS" Vol. 3, No. 2.
        28. Setiawan, Dedi. Trinanda Syahputra dan Muhammad Iqbal. 2014. Rancang Bangun Alat Pembuka Dan Penutup Tong Sampah Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Teknologi dan Sistem Infomasi, Vol.1 No.1.
        29. Tholib, Rifqi. 2017. 'Automatic Warning System Smarttrash (AWASSH) Berbasis Arduino Nano'. Journal Student UNY.
        30. Sukarjadi dkk. 2017. Perancangan Dan Pembuatan Smart Trash Bin Berbasis Arduino Uno Di Universitas Maarif Hasyim Latif. Engineering and Sains Journal, Vol.1 No.2. ISSN 2579-5422.
        31. Hidayat, Cepi Rahmat dan Faizal Dwi Syahrani. 2017. Perancangan Sistem Kontrol Arduino Pada Tempat Sampah Menggunakan Sensor Pir Dan Sensor Ultrasonik. Jurnal Voice Of Informatics, Vol.6 No.1.
        32. Elasya, Yudha. Didik Notosudjono dan Evyta Wismiana. 2016. Aplikasi Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Untuk Merancang Tempat Sampah Pintar. Jurnal Online Mahasiswa.
        33. Balaji, D. dkk. 2017. Smart Trash Can Using Internet Of Things. International Journal of Advanced Research Methodology in Engineering & Technology, Vol.1 Issue 3.
        34. Samann, Fady E.F. 2017. The Design and Implementation of Smart Trash Bin. AJNU- Academic Journal of Nawroz University.
        35. Navghane, S.S. dkk. 2016. TIoT Based Smart Garbage and Waste Collection Bin. IJARECE- International Journal of Advanced Research in Electronics and Communication Engineering, Vol. 5 Issue 5 ISSN 2278-909ZX.
        36. Pavithra. 2014. Smart Trash system: An Application using ZigBee. IJISET- International Journal of Innovative Science, Vol. 1 Issue 8.
        37. Kalpana, M. J. Jayachitra. 2017. Intelligent Bin Management System for Smart City using Mobile Application. AJAST- Asian Journal of Applied Science and Technology.

Contributors

Dannysatriany