SI1331477208: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
 
Baris 1.687: Baris 1.687:
 
<references />
 
<references />
 
</p></div>
 
</p></div>
 +
 +
 +
[[category : Skripsi 2016/2017]]
 +
[[category : Lock]]

Revisi terkini pada 5 Maret 2017 00.41

 

PROTOTYPE PENGONTROLAN PENGHITUNG JUMLAH CALON

PENUMPANG ANGKUTAN UMUM PADA DINAS

PERHUBUNGAN BERBASIS ARDUINO UNO

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1331477208 SAPTONO RAMADHAN

 

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

PROTOTYPE PENGONTROLAN PENGHITUNG JUMLAH CALON

'PENUMPANG ANGKUTAN UMUM PADA DINAS'

PERHUBUNGAN BERBASIS ARDUINO UNO

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1331477208
Nama  : Saptono Ramadhan
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Komputer
Konsentrasi  : Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 16 Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd )
NIP : 00594         NIP : 079010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

PROTOTYPE PENGONTROLAN PENGHITUNG JUMLAH CALON

'PENUMPANG ANGKUTAN UMUM PADA DINAS'

PERHUBUNGAN BERBASIS ARDUINO UNO

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331477208
Nama  : Saptono Ramadhan

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 16 Januari 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Dr. Ir, Sudaryono, M.Pd )     (KhozinYuliana, Ir, MM )
NID : 09006     NID : 15015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

PROTOTYPE PENGONTROLAN PENGHITUNG JUMLAH CALON

'PENUMPANG ANGKUTAN UMUM PADA DINAS'

PERHUBUNGAN BERBASIS ARDUINO UNO

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331477208
Nama  : Saptono Ramadhan

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 16 Januari 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______)   (_______)   (_______)
NID : ____   NID : ____   NID : ____

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1331477208
Nama  : Saptono Ramadhan
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Komputer
Konsentrasi  : Computer System

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 16 Januari 2017
Saptono Ramadhan
NIM. 1331477208

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

kebutuhan transportasi yang sangat tinggi di daerah perkotaan, sehingga Pemerintah didorong untuk menyediakan transportasi, salah satunya adalah transportasi umum. Sebagai solusi alternatif jika tidak memiliki kendaraan pribadi dan membantu memecahkan masalah kemacetan lalu lintas karena kepadatan kendaraan di road.However, penataan angkutan umum saat ini kurang teratur karena banyak angkutan umum di jalan dan menghambat pengguna jalan lainnya. berhenti adalah tempat pemberhentian untuk penumpang naik lebih rendah sangat tidak efektif digunakan, sehingga penumpang lebih memilih naik dipinggir jalan. Sehingga para penumpang yang ingin menggunakan transportasi umum untuk menunggu di halte bus. Penggunaan berhenti dikendalikan dapat menghindari kemacetan lalu lintas. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada baik dalam perangkat lunak dan perangkat keras dan Arduino sebagai sistem berjalan. Bagaimana memilih transportasi umum untuk tujuan untuk menggunakan keypad yang telah disediakan dan motor servo sebagai palang pintu yang akan membuka dan menutup lagi setelah melewati sensor ultrasonik. Setelah itu data pada nomor yang dipilih akan dikirim ke operator dan akan melihat aplikasi yang telah dirancang menggunakan software Visual Basic. Setelah jumlah data yang masuk di halte sudah cukup penuh, transportasi maka masyarakat diizinkan oleh operator, dan mengirim e-mail ke sopir angkutan umum di jalan membawa penumpang sesuai dengan tujuan.

Keywords: Automatic Control, Hydraulic Systems, Microcontroller, Sensor

ABSTRACT

Transportation needs are very high in urban areas, so the Government is encouraged to provide transportation, one of which is public transportation. As an alternative solution if it does not have a private vehicle and help solve the problem of traffic congestion due to the density of vehicles on the road.However, the arrangement of public transport today is less regularly because many of public transport on the road and impede other road users. The stop is a stopping off point for passengers lower ascending is not very effective in use, so that passengers prefer to ride alongside a road. Thus the passengers who want to use public transport to wait at the bus stop. The use of a controlled stop can avoid traffic jams. By leveraging existing technology both in software and hardware and Arduino as the system is running. How to choose public transport to the purpose for using a keypad that has been provided and the servo motor as a doorstop that will open and close again after passing the ultrasonic sensor. After that the data on the number selected will be sent to the operator and will look at the applications that have been designed using Visual Basic software. Once the amount of incoming data at the stop is already quite full, then public transport permitted by the operator, and sending an e-mail to the public transport drivers on the road carrying passengers according to destination.

Keywords :stop, arduino, ultrasonic sensor, servo motor, visual basic

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkanrahmat hidayah dan inayah-Nya. Dan tak lupa penulis kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Beserta keluarga, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa beristiqomah. Sehingg apenulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan judul “Prototype PengontrolanPenghitungJumlahCalonPenumpangAngkutanUmumPadaDinasPerhubunganBerbasisArduino Uno”.

Namun, penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih ada hal-hal yang jauh dari kata sempurna dan luput dari perhatian penulis. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca sekalian demi perbaikan kedepannya.

Pada kesempatan ini Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan laporan Skripsi, antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. 3. Bapak Ferry Sudarto S.Kom,M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  4. Bapak Dr. Ir. Sudaryono, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah memberi banyak masukan dalam hal penulisan sehingga memotivasi penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Khozin Yuliana, Ir., MM. selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  6. Kepada Bapak Sukirmandan Ibu Supriyani selaku kedua orang tua yang telah mendukung dan mendoa’akan.
  7. Kepada Ogo, Gunawan, Ria, dan Indah selaku saudara yang sudah memberikan semangat.
  8. Rekan­-rekan seperjuangan yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

Saya berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi danpengetahuanyang bermanfaat sertadapatmenjadiinspirasibagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya.Akhir kata, Saya sampaikan dengan harapan semoga Laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Tangerang, 17 Januari2017
SAPTONO RAMADHAN
NIM. 1331477208

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 SistemTertutup

Gambar 2.2 Sistem Terbuka

Gambar 2.3 SistemPengendaliLoop Terbuka

Gambar 2.4 SistemPengendali Loop Tertutup

Gambar 2.5 Pembuatan Prototipe Evolusioner

Gambar 2.6 Black Box

Gambar 2.7 White Box

Gambar 2.8 Flowchart Sistem

Gambar 2.9 Flowchart Dokumen

Gambar 2.10 Flowchart Skematik

Gambar 2.11 Flowchart Proses

Gambar 2.12 BagianKomponenArduino Uno

Gambar 2.13 Software XAMPP

Gambar 2.14 Menu Utama Visual Basic.Net

Gambar 2.15 Motor Servo

Gambar 2.16 PulsaKendali Motor Servo

Gambar 2.17 Sensor Ultrasonik

Gambar 2.18 Cara Kerja Sensor Ultrasonik

Gambar 2.19 Keypad Membran 3 x 4

Gambar 2.20 Rangkaian Keypad 3 x 4

Gambar 2.21 Resistor Serial

Gambar 2.22 Resistor Paralel

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang

Gambar 3.2 DinasPerhubungan Kota Tangerang

Gambar 3.3 Diagram Blok

Gambar 3.4 AplikasiFritzing

Gambar 3.5 HalamanUtamaFritzing

Gambar 3.6 Menyimpan Project Fritzing

Gambar 3.7 SkematikCatuDaya

Gambar 3.8 Skematik Lampu LED

Gambar 3.9 Skematik Keypad Membran 3 x 4

Gambar 3.10 Skematik Motor Servo

Gambar 3.11 Skematik Sensor Ultrasonik

Gambar 3.12 Skematik Sistem Keseluruhan

Gambar 3.13 MemulaiArduino IDE

Gambar 3.14 HalamanUtamaArduino IDE

Gambar 3.15 Computer Management

Gambar 3.16 Port Arduino Yang Akan Dieksekusi

Gambar 3.17 Software XAMPP Control Panel

Gambar 3.18 Localhost XAMPP

Gambar 3.19 HalamanUtamaPHPMyAdmin

Gambar 3.20 TabelBaruPHPMyAdmin

Gambar 3.21 Tabel Database Yang TelahDibuat

Gambar 3.22 HalamanUtama Visual Basic.Net

Gambar 3.23 Form New Project Visual Basic.Net

Gambar 3.24 Rancangan Form KontrolJumlahPenumpang

Gambar 3.25 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1 RangkaianCatuDayaKomponen

Gambar 4.2 Pengujian keypad Membran 3 x 4

Gambar 4.3 Listing Program Keypad 3 x 4

Gambar 4.4 Pengujian LED Indikator

Gambar 4.5 Listing Program ‘blink’ LED Indikator

Gambar 4.6 Pengujian LED IndikatorSaatMati

Gambar 4.7 Pengujian LED IndikatorSaatMenyala

Gambar 4.8 Pengujian Motor Servo

Gambar 4.9 Listing Program ‘sweep’ Motor Servo

Gambar 4.10 Motor Servo PosisiSudut 0o

Gambar 4.11 Motor Servo PosisiSudut 90o

Gambar 4.12 Pengujian Sensor Ultrasonik

Gambar 4.13 Listing Program ‘ping’ Sensor Ultrasonik

Gambar 4.14 Sensor UltrasonikSaatTidakTerhalangObjek

Gambar 4.15 Sensor UltrasonikSaatTerhalangObjek

Gambar 4.16 Listing Program Komponen Yang Digunakan

Gambar 4.17 Listing Program KomponenKeseluruhan

Gambar 4.18 Rancangan Basis Data

Gambar 4.19 Flowchart Yang TelahDiusulkan

Gambar 4.20 Import Source Code Yang Digunakan

Gambar 4.21 Source Code Form Login Visual Basic.Net

Gambar 4.22 Source Code Form Login Sukses

Gambar 4.23 Desain Form Login

Gambar 4.24 Desain Form Loading Proses

Gambar 4.25 Source Code Visual Basic.Net DenganMySql

Gambar 4.26 Source Code Serial Port

Gambar 4.27 Source CodeTeksJumlah Data Penumpang Yang Dikirim

Gambar 4.28 Source CodeRecord Data Dan Mengirim E-mail

Gambar 4.29 Source Code Exit Aplikasi

Gambar 4.30 Desain Form Aplikasi Pengontrolan Jumlah Calon Penumpang


DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)
SIMBOL ELEKTRONIKA



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring bertambahnya jumlah populasi penduduk diperkotaan, berdampak pada suatu masalah baru, salah satunya adalah kemacetan. Kemacetan sendiri terjadi karena banyak sebab, seperti, banjir disuatu tempat, kecelakaan lalu lintas, pengalihan arus kendaraan, tidak terkontrolnya angkutan umum di jalan yang berimbas pada kepadatan kendaraan, dan masih banyak lainnya.

Dalam hal ini, penulis mencoba mengambil salah satu dari permasalahan yang disebutkan sebelumnya yaitu tidak terkontrolnya angkutan umum di jalan. Banyaknya angkutan umum dan tidak terkontrolnya angkutan umum dapat menyebabkan suatu kemacetan. Salah satunya terdapat dipinggir jalan, banyak angkutan umum yang berhenti sembarangan dengan alasan menunggu penumpang, dan ini berdampak pada kepadatan lalu lintas.

Peranan Halte disini sangat penting bagi para calon penumpang. Sebagaimana fungsinya, halte sendiri sebagai tempat pemberhentian sementara angkutan umum untuk menaik turunkan penumpang yang ingin pergi sesuai dengan tujuan.

Maka dengan adanya permasalahan tersebut, penulis mencoba melakukan sebuah penelitian dengan judul Prototype Pengontrolan Penghitung Jumlah Calon Penumpang Angkutan Umum Pada Dinas Perhubungan Berbasis Arduino Uno.

Dimaksudkan untuk mengontrol jumlah calon penumpang di halte dengan mengumpulkan data jumlah penumpang sesuai dengan pilihan tujuannya. selanjutnya dikirim kepada operator pool angkutan umum dengan menggunakan aplikasi pada software Visual Basic .Net. Kemudian pihak operator pool angkutan umum dapat mengetahui jurusan mana saja yang telah dipenuhi oleh penumpang angkutan umum yang menunggu di halte, lalu mengirimkan data jumlah penumpang kepada supir angkutan umum untuk jalan menuju halte yang telah dipadati oleh calon penumpang angkutan umum.

Penggunaan jaringan nirkabel sangat dibutuhkan untuk menunjang pengiriman data. Dalam proses pengiriman data tersebut dibutuhkan koneksi jaringan yang stabil agar didapat hasil yang realtime.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pengontrolan yang akan dibangun ?

  2. Bagaimana cara mengirimkan data jumlah calon penumpang kepada operator pool angkutan umum ?

  3. Apakah data jumlah calon penumpang akan terlihat pada operator pool angkutan umum?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan nantinya menjadi terarah dan dapat berjalan dengan baik maka ruang lingkup yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengontrol jumlah calon penumpang pada halte dan merubah kembali fungsi halte sebagai tempat menaik turunkan penumpang. Dengan menggunakan Arduino Uno sebagai otak utama dalam menjalankan semua perintah dan juga sebagai penghubung antara software dengan hardware. Dan penggunaan aplikasi Android sebagai interface.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan pokok dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Agar jumlah data penumpang dihalte dapat dipantau oleh operator pool angkutan umum.

  2. Pendataan calon penumpang angkutan umum, dan memilih sesuai dengan jurusan yang ingin dituju dengan menekan tombol keypad yang tersedia.

  3. Dapat diketahui jumlah data calon penumpang oleh operator pool angkutan umum.

Manfaat Penelitian

  1. Penumpang lebih tertib dan bijak dalam menggunakan halte dan tidak naik atau turun disembarang tempat.

  2. Didapat hasil jumlah penumpang yang real time sehingga lebih tanggap terhadap penumpang yang ingin menggunakan angkutan umum.

  3. Supir angkutan umum tidak perlu terlalu lama berhenti di pinggir jalan, sehingga tidak menimbulkan kemacetan.

Metode Penelitian

Dalam melakukan pengumpulan data atau informasi yang berhubungan dengan pengerjaan skripsi ini, maka dilaksanakanlah suatu penelitian sehingga diperoleh hasil yang diharapkan.

Adapun metodologi yang digunakan penulis, diantaranya adalah:

  1. Litaratur Review

  2. Metode ini dilakukan untuk mencari sumber-sumber dari kajian landasan teori yang mendukung. Informasi yang didapatkan dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penyusunan laporan.

  3. Metode Perancangan Alat

  4. Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan rangkaian sistem yang bermanfaat, dan menghasilkan suatu rangkaian yang diinginkan.

  5. Pengujian Alat

  6. Dalam metode ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mencari solusi bagaimana sistem yang diinginkan dapat tercapai.

  7. Pengambilan Kesimpulan

  8. Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan alat, dan pengujian alat sehingga didapat hasil yang benar-benar dirancang sesuai harapan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penilitian ini, maka penulisan skripsi ini dikelompokkan menjadi lima bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lain dan tersusun secara rapi, diantaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa definisi dari teori-teori pendukung analisa maupun teori-teori lainnya untuk mendukung penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum objek yang diteliti, meliputi sejarah singkat, wewenang dan tanggung jawab, permasalahan yang dihadapi, dan lain lain.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan suatu sistem yang diusulkan berupa Elisitasi, tampilan program, dan implementasi sistem.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa dan perancangan dan saran kepada semua pihak sehingga tujuan penulisan ini dapat bermanfaat dan berguna dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Hartono (2013:9)[1] , “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan.”

    Menurut Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:29)[2] , “Sistem merupakan kumpulan beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.”

    Menurut Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF Vol.3 No.2 (2015: 72)[3] , “Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran.”

    Maka dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Hartono (2013:14)[1] , bahwa sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut :

    1. Komponen (Components)

    2. Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

    3. Penghubung antar bagian (Interface)

    4. Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.

    5. Batas (Boundary)

    6. Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau dengan sistem-sistem lain.

      \
    7. Lingkungan (Environment)

    8. Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

    9. Masukan (Input)

    10. Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

    11. Mekanisme Pengolahan (Processing)

    12. Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

    13. Keluaran (Output)

    14. Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

    15. Tujuan (Goal/Objective)

    16. Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

    17. Sensor dan Kendali (Sensor and Control)

    18. Sesuatu yang bertugas untuk memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan didalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

    19. Umpan Balik (Feedback)

    20. Informasi tentang perubahan–perubahan lingkungan dan perubahan–perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

  5. Klarifikasi Sistem

  6. Menurut Taufiq (2013:8)[4] , sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    2. Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

    4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

    5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

      Gambar 2.1 Sistem Tertutup
      Gambar 2.2 Sistem Terbuka
    7. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    8. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

    9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    10. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

    11. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    12. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

    13. Sistem Buatan Tuhan dan Sistem Buatan Manusia

    14. Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

    15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    16. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

  7. Tujuan Sistem

  8. Menurut Taufiq (2013:5)[4] , Tujuan Sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

    Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Menurut Taufiq (2013:156)[4] , Analisa Sistem merupakan suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

    Menurut Darmawan (2013:210)[5] , Analisa Sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

  3. Fungsi Analisa Sistem

  4. Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

    1. 1Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan

  2. Menurut Darmawan (2013:227)[5] , “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.”

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahap persiapan untuk membentuk suatu sistem yang akan dibangun setelah sebelumnya melakukan analisis.

  3. Tujuan Perancangan Sistem

  4. Menurut Darmawan (2013:228)[5] , Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli­ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Pengontrolan

  1. Definisi Pengontrolan

  2. Menurut Erinofiardi dkk dalam Jurnal Mekanikal Vol.3 No.2 (2012:261)[6] , “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis).”

    Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secaratidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

  3. Jenis-Jenis Pengontrolan

    1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

    2. Menurut Erinofiardi dalam Jurnal Mekanikal Vol. 3 No.2 (2012:261)[6] , “Sistem Kontrol Loop terbuka merupakan suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

      Gambar 2.3 Sistem pengendali loop terbuka

      Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

    3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    4. Menurut Erinofiardi dalam Jurnal Mekanikal Vol. 3 No.2 (2012:261)[6] , “Sistem kontrol loop tertutup merupakan suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”

      Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

      Gambar 2.4 Sistem pengendali loop tertutup

      Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

      Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Prototipe

  1. Definisi Prototipe

  2. Menurut Darmawan (2013:229)[5], "prototipe adalah suatau versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai."

  3. Jenis-jenis Prototipe

  4. Menurut Darmawan (2013:230)[5], terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolutioner (evolutionary prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu protipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, prototipe persyaratan (requirement prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefenisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Pengembangan prototipe evolusioner menunjukkan empat langkah dalam pembuatan suatu prototipe evolusioner. Empat langkah tersebut diantaranya adalah:

    1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.

    2. Membuat satu prototipe Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.

    3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.

    4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil dalam membuat prototype evolusioner. Langkah-langkah berikutnya adalah sebagai berikut:

      1. Membuat kode sistem baru: pengembangan menggunakan prototipe sebagai dasar untuk pengodean sistem yang baru.

      2. Menguji sistem baru: pengembangan menguji sistem.

      3. Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Pengguna memberitahukan pada pengembangan apakah sistem dapat diterima.

      4. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi.

      Gambar 2.5 Pembuatan Prototipe Evolusioner

Konsep Dasar Pengujian

  1. Definisi Black Box

  2. Menurut Kumar dalam International Journal of Advance Researh In Computer Science and Management Studies (IJARCSMS) Vol.3 (2015: 33)[7] , “Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing. A software testing technique whereby the internal workings of the item being tested are not known by the tester.”

    Menurut Kumar dalam International Journal of Advance Researh In Computer Science and Management Studies (IJARCSMS) Vol.3 (2015: 33)[7] , “Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing. A software testing technique whereby the internal workings of the item being tested are not known by the tester.”

    “Pengujian Black Box adalah pengujian tanpa pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi yang diuji (AUT). Juga dikenal sebagai pengujian fungsional ataupengujian input output. Sebuah teknik pengujian perangkat lunak dimana kerja internal item yang diuji tidak diketahui oleh tester.

    Gambar 2.6 Black Box
  3. Metode Pengujian Black Box

  4. Black Box testing juga dikenal dengan clear box testing, glass box tesing, dan structural testing. Berikut jenis metdoe pengujian dengan Black Box.

    1. Build Verification Testing (BVT)

    2. adalah serangkaian tes yang dijalankan pada setiap membangun dari suatu produk baru untuk memverifikasi bahwa produk yang dibangundikirim ke tim uji. Build Verification Testing umumnya serangkaian tes yang menjalankan fungsi utama dari aplikasi. Setiap yang dibangun gagal, tes verifikasi ditolak, dan pengujian terus pada membangun sebelumnya.

    3. Smoke Testing

    4. Smoke Testing dilakukan oleh pengembang sebelum membuat dirilis atau penguji belum menerima pembuatan untuk pengujian lebih lanjut. Smoke testing paling efektif untuk mengidentifikasi dan memoerbaiki cacat pada perangkat lunak. Dalam rekayasa perangkat lunak, umumnya terdiri dari kumpulan tes yang dapat diterapkan untuk program komputer yang baru dibuat atau diperbaiki.

    5. Sanity Testing

    6. Sanity Testing adalah pengujian cepat, luas dan dangkal yang dilakukan setiap kali pengujian sepintas untuk membuktikan aplikasi berfungsi sesuai dengan spesifikasi. Sanity Testing merupakan subset terkecil dari fungsi aplikasi yang diperlukan untuk menentukan apakah logika aplikasi umumnya fungsional dan benar.

    7. User Interface Testing

    8. Adalah pengujian antarmuka pengguna yang memastikan bahwa mengikuti standar yang diterima dan memenuhi persyaratan. Biasa disebut Graphic User Interface (GUI) yaitu menguji ekstensi antarmuka aplikasi untuk pengguna.

    9. Usability Testing

    10. Adalah pengujian yang bertujuan untuk mengamati orang yang menggunakan produk untuk menemukan errors. Umumnya melibatkan pengukuran seberapa baik merespon dalam empat bidang, diantaranya: efisiensi, akurasi recall, emotional response.

    11. Integration Testing

    12. Salah satu aspek yang paling sulit dari pengembangan perangkat lunak, dan subsistem yang belum teruji. Sistem yang terjadi sering gagal dalam cara yang signifikan, aneh, dan sulit untuk memperbaikinya. Integration Testing dibuat menjadi beberapa unit yang digabungkan untuk membentuk sebuah modul, subsistem, atau sistem. Integration Testing berfokus pada antarmuka antar-unit, untuk memastikan unit bekerja sama.

    13. Compability Testing

    14. Merupakan bagian dari perangkat lunak yang dilakukan pada aplikasi untuk mengevaluasi aplikasi dengan lingkungan komputasi. Lingkungan komputasi yang dimaksud, meliputi:

      • Database (Oracle, Sybare, DB2, dll)

      • Sistem Software (Web server, alat jaringan/messaging, dll)

      • Browser Compatibility (Firefox, Internet Explorer, Netscape, Safari, dll)

    15. Retesting

    16. Retesting merupakan pengujian dimana cek tester yang cacat dalam membangun dilaporkan sebelumnya yang telah diperbaiki. Hal ini memerlukan pengujian kembali kasus yang gagal/cacat.

    17. Regrestion Testing

    18. Regression Testing merupakan jenis pengujian perangkat lunak dimana kita memeriksa Bug baru yang diperkenalkan untuk memperbaiki laporan atau perubahan yang dibuat dalam pembangunan sebelumnya.

    19. Performance Testing

    20. Perfomance Testing adalah bagian dari rekayasa kinerja. Praktek ilmu komputer muncul dan berupaya untuk membangun kinerja kedalam desain dan arsitektur sistem, sebelum terjadinya coding yang sebenarnya. Ini berkaitan dengan pengujian seberapa baik aplikasi untuk mengkompilasi persyaratan kinerja.

    21. Load Testing

    22. Ini merupakan bentuk paling sederhana dari pengujian. Load Testing biasanya dilakukan untuk memahami perilaku aplikasi dibawah spesifikasi yang diharapkan.

    23. stress Testing

    24. Stress Testing merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi sistem atau komponen pada atau diluar batas persyaratan yang ditentukan. Tujuan utamanya untuk memastikan bahwa sistem gagal.

    25. Volume Testing

    26. Volume Testing aplikasi untuk volume data tertentu. Volume ini bisa di istilahkan generik, ukuran database atau bisa juga ukuran file interface yang menjadi subjek pengujian volume.

    27. System Testing

    28. Pengujian sistem dilakukan pada sistem yang terintegrasi lengkap untuk mengevaluasi kepatuhan sistem dengan persyaratan yang ditentukan. Pengujian ini masuk ruang lingkup Black Box yang harus memerlukan pengetahuan tentang desain bagian dalam kode atau logika.

    29. Acceptance Setting

    30. Accpetance Testing adalah prosedur pengujian tingkat tinggi yang menjamin bahwa aplikasi berperilaku seperti yang diterima oleh klien.

  5. Definisi White Box

  6. White Box Testing dilakukan pada pengetahuan tentang bagaimana sistem tersebut diimplementasikan. White Box Testing termasuk aliran menganalisis data, aliran kontrol, arus informasi, praktek koding, dan pengecualian dan juga penanganan kesalahan dalam sistem, untuk menguji perilaku perangkat lunak yang dimaksudkan.

    White Box Testing dapat dilakukan untuk memvalidasi apakah penerapan kode berikut desain yang paling diinginkan, untuk memvalidasi fungsi keamanan yang diterapkan, dan mengungkapkan kerentanan dieksploitasi. White Box Testing membutuhkan akses ke kode sumber. Meskipun White Box Testing dapat dilakukan setiap saat dalam siklus kehidupan setelah kode dikembangkan. Ini adalah latihan yang baik untuk melakukan White Box Testing selama fase pengujian unit.

    Gambar 2.7 White Box
  7. Metode Pengujian White Box

  8. Metode Pengujian White Box

    White Box Testing biasa dikenal dengan jelas, terbuka, struktural, glass box testing. Berikut jenis metode pengujian white box.

    1. Contro Flow Setting

    2. Ini merupakan strategi pengujian struktural yang menggunakan aliran kontrol program sebagai aliran model kontrol dan lebih mudah jalannya tetapi walaupan sederhana jalannya, sedikit rumit. Dalam pengujiannya berlaku untuk hamper semua perangkat lunak dan efektif untuk sebagian besar perangkat lunak.

    3. b. Statement and Branch Coverage Testing

    4. Dalam bahasa pemrograman, pernyataan tidak lain adalah baris kode atau instruksi komputer untuk memahami dan bertindak. Sebuah pernyataan menjadi pernyataan yang dieksekusi ketika akan dikompilasi dan dikonversi menjadi objek dan melakukan tindakan ketika program ini berjalan.

    5. Path Testing

    6. Ini merupakan teknik yang komprehensif yang menjamin bahwa semua jalan dari program ini yang dilalui setidaknya sekali. Teknik ini berguna untuk menguji program yang kompleks.

    7. Data Flow Testing

    8. Pengujian aliran data inti menguji strategi berdasarkan memilih jalur melalui aliran kontrol program untuk mengeksplorasi urutan kejadian yang berkaitan dengan status variabel atau objek data.

    9. Loop Testing

    10. Loop Testing adalah teknik White Box Testing yang memfokuskan secara eksklusif pada validitas membangun loop. Sebagian kode mengeksekusi secara terus menerus sampai kondisi menjadi salah dan menguji apakah layak atau tidak.

Konsep Dasar Flowchart

  1. Definisi Flowchart

  2. Menurut Sagita (2013:33)[8] , “Flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya.”

    Menurut Adelia (2011: 116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.”

  3. Jenis-jenis Flowchart

    1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

    2. Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan danmenjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

      Gambar 2.8Flowchart Sistem
    3. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

    4. Flowchart Dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form danlaporan diproses, dicatat dan disimpan.

      Gambar 2.9 Flowchart Dokumen
    5. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    6. Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

      Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

      Gambar 2.10 Flowchart Skematik


    7. Flowchart Program (Program Flowchart)

    8. Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.

      Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

    9. Flowchart Proses

    10. Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu:

      Gambar 2.11 Flowchart Proses

      Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Siahaan (2012:66)[9] , “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatusistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.”

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

- Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

- Elisitasi Tahap II

Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

- Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

  1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.

  2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

  3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

  4. Pada Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H), Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M), Mampu dikerjakan.

    3. Low (L), Mudah dikerjakan.

Teori Khusus

Mikrokontroler

  1. Definisi Mikrokontroler

  2. Menurut Ikhsan dkk dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 1 (2015: 14)[10]

    , “Mikrokontroller adalah suatu chip cerdas yang dapat digunakan sebagai pengontrol utama sistem elektronika, misalnya sistem pengukur suhu digital (thermometer digital), sistem keamanan rumah, sistem kendali mesin industri, robot penjinak bom, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan didalam chip tersebut sudah ada unit pemroses, memori ROM (Read Only Memory), RAM (Random Access Memory), I/O, dan fasilitas pendukung lainnya.”

    Menurut Santoso dkk dalam jurnal FEMA Vol.1 No.1 (2013: 17)[11] Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.

  3. Karakteristik Mikrokontroler

  4. Mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

    1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

    2. Konsumsi daya kecil.

    3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

    4. Harganya murah , karena komponennya sedikit.

    5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

    6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

  5. Klasifikasi Mikrokontroler

  6. Menurut Syahrul (2012:15)[12] , Mikrokontroler memiliki beberapaklasifikasi yaitu sebagai berikut:

    1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

    2. RAM berkapasitas 68 byte.

    3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

    4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

    5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

    6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).

Arduino

  1. Definisi Arduino

  2. Menurut El-Hamid dkk dalam International Journal of Software and Hardware Research in Engineering (IJSHRE) ISSN-2347-4890 Volume.3 (2015: 2)[13] , “The Arduino UNO microcontroller serves as the brain of the system to facilitate programming. It is a microcontroller board based on ATMega328 that comprises 14 digital pin entries (input) 6 analog production entries (output), a 16 MHz ceramic resonator, USB connection, power jack, ICSP header, and reset button. The board is equipped with the features needed to support the microcontroller by connecting it to a computer using a USB cable. The UNO can be powered via the USB connection or with an external power supply. The power source is selected automatically.”

    “Mikrokontroler Arduino UNO berfungsi sebagai otak dari sistem untuk memudahkan pemrograman. Ini merupakan sebuah papan mikrokontroler berdasarkan ATMega328 yang terdiri dari 14 pin digital dan 6 pin analog, ceramic resonator 16 MHz, koneksi USB, power jack, ICSP header, tombol reset. Papan ini dilengkapi dengan fitur yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler dengan menghubungkannya ke komputer dengan menggunakan kabel USB.”

    Sedangkan menurut Dinata (2013), “Dalam menggunakan Arduino sangatlah membantu dalam membuat suatu prototyping ataupun untuk melakukan pembuatan proyek. Arduino memberikan I/O yang sudah fix dan bisa digunakan dengan mudah. Arduino dapat digabungkan dengan modul elektro yang lain sehingga proses perakitan jauh lebih efisien.”

    Menurut pendiri Arduino, Banzi (2011: 1)[14], “Arduino merupakan sebuah platform hardware open source yang mempunyai input/output (I/O) yang sederhana.”

  3. Keunggulan Arduino

  4. Kalimat

    1. Ini merupakan lintas platform, berjalan di Windows, Macintosh, dan Linux.

    2. Dalam menginput program menggunakan port USB bukan port Serial. Karena fitur komputer jaman sekarang hanya menggunakan port USB.

    3. Arduino adalah perangkat keras yang memiliki aplikasi open source, mengunduh diagram sirkuit, tanpa membayar apapun.

    4. Arduino sangat murah, sekitar €20 dan mengganti chip jika chip terbakar habis dengan biaya €5.

    5. Proyek Arduino dikembangkan di lingkungan pendidikan dan oleh karena itu bagus untuk pendatang baru untuk mendapatkan sesuatu yang bekerja dengan cepat.

  5. Tipe Arduino

  6. Menurut Djuandi dikutip dari Buku Dinata (2016:4)[15] Saat ini ada bermacam-macam bentuk Arduino board yang disesuaikan dengan peruntukannya dan dapat dipelajari seperti diperlihatkan berikut ini:

    Tabel 2.1 Tipe Arduino Board
  7. Bagian Komponen Arduino Uno

  8. Didalam hardware Arduino terdapat bagian-bagian penting yang menggunakan ATmega328 sebagai mikrokontrolernya. Berikut gambar beserta keterangannya:

    Gambar 2.12 Bagian komponen Arduino Uno
    Tabel 2.2 Deskripsi Pin Arduino

Bahasa Pemrograman

  1. Definisi Bahasa Pemrograman

  2. Menurut Jaza (2014:2)[16] , “bahasa pemrograman adalah bahasa buatanatau artificial language yang dapat mengontrol perilaku mesin yang dalam hal ini adalah unit komputer.”

  3. Kelompok Bahasa Pemrograman

  4. Menurut Jaza (2014:2)[16] , Bahasa pemrograman berdasarkanperkembangannya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu:

    1. Bahasa Pemrograman Mesin (Machine Language)

    2. Bahasa mesin adalah pemrograman yang hanya dimengerti oleh mesin(komputer) yang ada didalamnya terdapat CPU yang hanya mengenal duakeadaan yang berlawanan yaitu 1 (hidup) dan 0 (mati). Kondisi 1 dan 0dinamakan bahasa mesin, sedangkan program yang disusun disebut objectprogram, komputer akan melaksanakan pekerjaan tanpa adanyainterpretasi atau penerjemahan.

    3. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low Level Language)

    4. Bahasa tingkat rendah adalah bahasa pemrograman yang membantu menerjemahkan bahasa yang mudah diingat atau disebut mnemonics.Untuk mengantisipasi susahnya bahasa mesin, maka dibuat simbol yangmenyerupai bahasa inggris dan mudah diingat yang disebut denganmnemonics (pembantu untuk mengingat) dan bahasa yang terdiri darimnemonics ini disebut assembler language.

    5. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah (Middle Level Language)

    6. Bahasa tingkat menengah adalah bahasa pemrograman yang menggunakanaturan grammatical dalam penulisan pernyataan, mudah dipahami daninstruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contoh:Bahasa C.

    7. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High Level Language)

    8. Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang penulisanpernyataannya mudah dipahami secara langsung. Contoh : Pascal, Basicdan Cobol.

    9. Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)

    10. Bahasa pemrograman berorientasi objek adalah bahasa pemograman yangberorientasi objek/visual, bahasa pemrograman ini mengandung fungsi-fungsiuntuk suatu permasalahan. Programmer tidak harus menulis secaradetail semua pernyataannya tetapi cukup memasukan kriteria yangdikehendaki. Contoh: menyelesaikan Microsoft Visual Basic, MicrosoftVisual Foxpro, Borland Delphi dan lain-lain.

Basis Data

  1. Definisi Basis Data

  2. Menurut Yuhendra dalam Jurnal Momentum Vol.17 No.2 (2015: 70)[17] , “Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan (relasi).Istilah tersebut bisa digunakan pada sistem-sitem yang terkomputerisasi.Dalam pengertian umum, database diartikan sebagai gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dengan terorganisir.

    Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistemmanajemen basis data (database management system/DBMS).Jika konteksnyasudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basisdata untuk kedua arti tersebut.

  3. Tahapan Perancangan Basis Data

  4. Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisnis. Untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang perlu kita lalui yaitu:

    1. Perencanaan basis data

    2. Mendefinisikan sistem

    3. Analisa dan mengumpulkan kebutuhan

    4. Perancangan basis data

    5. Perancangan aplikasi

    6. Membuat prototype

    7. Implementasi

    8. Konversi data

    9. Pengujian

    10. Pemeliharaan operasional

  5. Bahasa Pada Basis Data

  6. Terdapat dua jenis bahasa komputer yang digunakan saat kita inginmembangun dan memanipulasi sebuah basis data, yaitu:

    1. Data Definition Language (DDL)

    2. Data Manipulation Language (DML)

XAMPP

  1. Definisi XAMPP

  2. Menurut Saurabh Walia dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) Vol. 3 (2014: 26)[18] , “XAMPP stands for Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P) and Perl (P). It is a simple, lightweight Apache distribution that makes it extremely easy for developers to create a local web server for testing purposes. Everything you need to set up a web server - application server (Apache), databases (MySQL), and scripting language (PHP) - is included in a simple extractable file. XAMPP IS ALSO cross-platform, the which means it works equally well on Linux, Mac and Windows.”

    XAMPP merupakan singkatan dari Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P) dan Perl (P). XAMPP merupakan paket penyaluran yang sederhana, Apache yang ringan dalam membangunnya sangat mudah bagi pengembang untuk membuat server web lokal untuk tujuan pengujian. Semua yang dibutuhkan untuk membuat sebuah web server - server aplikasi (Apache), database (MySQL), dan bahasa scripting (PHP) termasuk dalam file diekstrak sederhana. XAMPP JUGA cross-platform, yang artinya bekerja sama dengan baik di Linux, Mac dan Windows.

    Gambar 2.13 Software XAMPP
  3. Fitur XAMPP

  4. a. (X) :Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

    1. (X) :Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

    2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi webserver.

    3. (M)  :MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

    4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

    5. (P) : Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Visual Basic.Net

  1. Definisi Visual Basic.Net

  2. Menurut Uus Rusmawan (2012:7)[19] Microsoft Visual Basic (VB) adalah sebuah pemrograman yang menawarkanIntegrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat programperangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan modelpemrograman (COM).

    Visual Basic merupakan turunan bahasa program BASIC yangmenawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengancepat. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) danVisual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic,tetapi cara kerjanya yang berbeda.

    Visual Basic merupakan turunan bahasa program BASIC yangmenawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengancepat. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) danVisual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic,tetapi cara kerjanya yang berbeda.

    Menurut Aarti Singh dkk dalam International Journal of Advance Research in Science and Engineering (IJARSE) Vol. No.3 (2014: 210)[20] , “VB.Net is part of a complete suite of tools associated with the .Net architecture. However, it can easily be regarded as a free-standing programming language that just happens to create components that fit within the .Net architecture.”

    Menurut Aarti Singh dkk dalam International Journal of Advance Research in Science and Engineering (IJARSE) Vol. No.3 (2014: 210)[20] , “VB.Net is part of a complete suite of tools associated with the .Net architecture. However, it can easily be regarded as a free-standing programming language that just happens to create components that fit within the .Net architecture.”

    Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakankomponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic. Program-programyang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan WindowsAPI, tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan. Dalam pemrogramanunutk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Sebuahsurvey yang dilakukan pada tahun 2005 menunjukkan bahwa 62%pengembang perangkat lunak diketahui menggunakan berbagai bentukVisual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java.

  3. Pemanfaatan Aplikasi Visual Basic.Net

  4. Aplikasi yang dapat dihasilkan dengan bahasa pemrograman VB.NET antara lain:

    1. Sistem Aplikasi Bisnis

    2. Software Aplikasi SMS

    3. Software Aplikasi

    4. Chatting

    5. Permainan (Game) dan Lain-lain

    Gambar 2.14 Menu Utama Visual Basic.Net
    1. Menu Bar

    2. Berisi menu-menu yang masing-masing menu memiliki fungsi tersendiri.

    3. Toolbar

    4. Tombol-tombol Icon Yang berfungsi mewakili suatu perintah yang beradapadaMenu bar.

    5. ToolBox

    6. Jendela yang mengandung semua Object atau control yang dapat ditempelkan dan dibutukan untuk membentuk suatu program.

    7. Project (Solution) Explorer

    8. Jendela yang mengandung semua File yang ada didalam aplikasi yang akan kita buat, contoh : Form, Module, Class, Report, dll.

    9. Design View

    10. Daerah kerja utama Untuk Mendesign program-program Aplikasi.

    11. Code View

    12. Tempat Mengetikkan baris program yang menjadi istruksi-instruksi.

    13. Project(Object) Properties

    14. Jendela yang mengandung semua informasi attau sifat dari objek yangterdapat pada aplikasi yang dibuat dan terseleksi.

Motor Servo

  1. Definisi Motor Servo

  2. Menurut Kamilu dkk dalam International Journal Intelligent System and Applications (IJISA) Vol.7 No.9 (2015: 28)[21] , “Servomotor is a very vital electromechanical device used in providing a precise motion control, either linear or rotary motion.”

    “Servomotor adalah perangkat elektromekanis yang sangat penting digunakan dalam memberikan kontrol gerak yang tepat, baik linear atau gerakan berputar.”

    Motor Servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam Motor Servo.

    Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.

    Gambar 2.15 Motor Servo
  3. Pulsa Kontrol Motor Servo

  4. Operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ± 20 ms, dimana lebar pulsa antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulsa dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan pulsa kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan pulsa lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°.

    Gambar 2.16 Pulsa Kendali Motor Servo

Sensor Ultrasonic

  1. Definisi Sensor Ultrasonik

  2. Menurut Heri Andrianto dan Aan Darmawan (2016: 99)[22] “Sensor Ultrasonik adalah sensor yang bekerja dengan cara memancarkan suatu gelombang dan kemudian menghitung waktu pantulan gelombang tersebut. Gelombang ultrasonik bekerja pada frekuensi mulai dari 20 KHz sampai dengan 20 MHz. Frekuensi kerja yang digunakan dalam gelombang ultrasonik bervariasi tergantung pada medium yang dilalui, mulai dari kerapatan pada fasa gas, cair, hingga padat.”

    Menurut Arunababu dalam International Journal & Magazine of Engineering, Technology, Management and Research (IJMETMR) Vol.1 (2014: 226)[23] , “For obstacle detection the sensor based data is calibrated and filtered. Ultrasonic Sensor senses the obstacles in its path by continuously transmitting the ultrasonic waves. If any obstacle comes in its vicinity then the ultrasonic waves get reflected back to the system. The ultrasonic receiver senses these ultrasonic waves and this sensed data are passed onto the Microcontroller.”

    Untuk deteksi kendala berdasarkan data sensor yang dikalibrasi dan disaring. Sensor ultrasonik merasakan hambatan dijalan dengan terus menstramisikan gelombang ultrasonik. Jika ada kendala yang datang disekitar maka gelombang ultrasonik dipantulkan kembali ke sistem.Kemudian gelombang diterima oleh ultrasonik dan data diteruskan ke mikrokontroler.

    Sensor ultrasonik terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40 KHz, sebuah speaker ultrasonik, dan sebuah microphone ultrasonik. Speaker ultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara sementara microphone ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya. Sensor ultrasonik akan mengirimkan suara ultrasonik ketika ada pulsa trigger dari mikrokontroler. Suara ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 KHz akan dipancarkan selama 200 μs. Suara ini akan merambat di udara dengan kecepatan 340 m/s atau 29.412 μs setiap 1 cm, mengenai objek dan akan terpantul kembali ke sensor ultrasonik.

    Selama menunggu pantulan, sensor ultrasonik akan menghasilkan sebuah pulsa. Pulsa ini akan berlogik low ketika suara pantulan terdeteksi oleh sensor ultrasonik. Maka dari itu, lebar pulsa dapat merepresentasikan jarak antara sensor ultrasonik dengan objek. Selanjutnya mikrokontroler cukup mengukur lebar pulsa tersebut dan melakukan konversi lebar pulsa ke jarak dengan perhitungan sebagai berikut :

    Jarak = (lebar pulsa / 29.412) / 2 (dalam cm)

    Sensor ultrasonik buatan parallax (sensor PING) dapat digunakan untuk mengukur jarak sejauh 2 cm sampai 300 cm.

    Gambar 2.17 Sensor Ultrasonik
  3. Karakteristik Sensor Ultrasonik

  4. Menurut Heri Andrianto dan Aan Darmawan (2016:100)[22] , Sensor Ultrasonik memiliki karakteristik sebagai berikut :

    Tegangan supply :5 VDC

    Konsumsi arus :30 mA ( maksimum 35 mA )

    Jarak :2 cm sampai dengan 300 cm

    Input Trigger : Pulsa TTL positif, minimal 2 μS, 5 μS typical

    Echo pulse : Pulsa TTL positif, 115 μS sampai dengan 18.5 ms

    Echo Hold-off :750 μS

    Frekuensi Burst :40 kHz untuk 200 μS

    Delay untuk pengukuran selanjutnya:minimal 200 μS

  5. Cara Kerja Sensor PING

  6. Adapun cara kerja Sensor Ultrasonik dengan menggunakan PING secara terus menerus hingga mengenai objek yang ada didepannya melalui gelombang, sebagai berikut:

    1. Sensor Ping mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik ( 40 kHz ) selama tBURST ( 200 μs ) kemudian mendeteksi pantulannya.

    2. Sensor Ping memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan kontrol dari mikrokontroler pengendali ( pulsa trigger dengan tOUT min. 2 μs ). Gelombang ultrasonik ini melalui udara dengan kecepatan 340 meter per detik, mengenai objek dan memantul kembali ke sensor.

    3. Ping mengeluarkan pulsa output high pada pin SIG setelah memancarkan gelombang ultrasonik dan setelah gelombang pantulan terdeteksi Ping akan membuat output low pada pin SIG.

    4. Lebar pulsa High ( tIN ) akan sesuai dengan lama waktu tempuh gelombang ultrasonik untuk 2x jarak ukur dengan objek. Sehingga jarak dapat ditentukan menggunakan rumus berikut ini : Jarak = ( tIN (s) ÷ 2) x 340 m/s = ( tIN (s) / 2 ÷ 29.412 µS / cm) Keterangan :

    5. S = Jarak antara sensor ultrasonik dengan objek yang dideteksi

      tIN = Selisih waktu pemancaran dan penerimaan pantulan gelombang

      Gambar 2.18 Cara Kerja Sensor Ultrasonik

Keypad Membran 3x4

Keypad Membran 4 x3 merupakan salah satu perangkat elektronika yang digunakan untuk penunjang interface antara manusia dengan mesin yang tersambung ke mikrokontroler. Memiliki konstruksi yang simple dan hemat.

Pada penggunaannya Keypad Membran terdiri dari beberapa saklar yang terhubung jika ditekan pada bagian keypad, sehingga baris dan kolom akan terhubung. Agar dapat melakukan scan keypad harus diberikan logika LOW “0” ketika tombol keypad tidak ditekan dan logika HIGH “1” ketika tombol keypad ditekan.

Keypad Membran 3 x 4 memiliki 3 kolom dan 4 baris. Berikut merupakan gambar dan rangkaiannya.

Gambar 2.19 Keypad Membran 3 x 4
Gambar 2.20 Rangkaian Keypad Membran 3 x 4

Komponen Elektronika

  1. Definisi Elektronika

  2. Menurut Heri Andrianto dan Aan Darmawan (2016:5)[22] , “Rangkaian elektronik adalah rangkaian listrik yang memakai komponen-komponen elektronik.Komponen elektronik dibagi menjadi dua jenis yaitu komponen pasif dan komponen aktif.

    1. Komponen pasif, yaitu komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat mengubah suatu energi kebentuk lainnya.

      1. Resistor

      2. Resistor berfungsi sebagai penghambat arus atau membatasi arus listrik untuk mengalir ke rangkaian.Perhitungan resistor ada dua jenis yaitu, resistor seri dan resistor paralel. Berikut merupakan gambar, simbol dan rumus rangkaian dari jenis resistor:

        Gambar 2.21 Resistor Serial
        Gambar 2.22 Resistor Paralel
      3. Kapasitor

      4. Kapasitor berfungsi sebagai filter noise untuk sinyal Altenating Current (AC) atau penyaring frekuensi. Fungsi lainnya sebagai penyimpan muatan listrik.Kapasitor terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar antara satu dengan lainnya.Ada dua macam kapasitor yaitu Kapasitor variabel dan Kapasitor Nilai tetap. Berikut gambar dan simbol kapasitor:

        Tabel2.3 Kapasitor Variabel
        Tabel2.4 Kapasitor Nilai Tetap
    2. Komponen aktif adalah komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

      1. Dioda

      2. Dioda adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari dua buah elektroda, yaitu anoda (bahan P) dan katoda (bahan N).fungsi Dioda sebagai penyearah tegangan listrik, pengaman tegangan listrik, dan memblokir tegangan listrik. Berikut gambar dan simbol dari Dioda:

        Tabel2.5 Macam-macam Dioda

Literature Review

  1. Definisi Literatur Review

  2. Menurut Meta Amalya Dewi dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:125)[24] Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature review ini antara lain :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Adapun literature review sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

    1. Penelitian skripsi oleh Agus Muslim dari STMIK Raharja tahun 2016 yang berjudul PROTOTYPE SISTEM DETEKSI PELANGGAR GARIS STOP LALU LINTAS MENGGUNAKAN CAPTURE IMAGE BERBASIS ARDUINO UNO PADA DINAS PERHUBUNGAN. Penelitian ini membahas tentang bagaimana cara kerja alat yang bisa mendeteksi pelanggaran lalu lintas, jika pada saat lampu merah menyala dan kendaraan bermotor melebihi batas dari garis stop tersebut maka akan mencapture image dan tersimpan didalam database. Sehingga dapat mengetahui kendaraan bermotor mana saja yang melanggar.

    2. Penelitian Skripsi oleh Yudha Qirana Meka dari STMIK Raharja tahun 2015 yang berjudul PROTOTYPE MONITORING AREA PARKIR MOBIL BERBASIS ARDUINO UNO UNTUK MENDETEKSI KETERSEDIAAN SLOT PARKIR SECARA OTOMATIS PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA. Penelitian ini membahas tentang ketersediaan slot parkir yang kosong. Sehingga pengendara mobil dapat mengetahui dimana letak slot parkir yang masih kosong.

    3. Penelitian Skripsi oleh Ambar Yuliyanto dari Universitas Gunadarma tahun 2014 dengan judul PROTOTYPE ALAT PENGHITUNG PENUMPANG OTOMATIS PADA BUS MALAM ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PHOTO DIODA BERBASIS MIKROKONTROLER. Penelitian ini membahas tentang pendataan penumpang bus antar kota antar provinsi, agar tidak terjadi penumpang yang tertinggal di rest area. Dengan sensor infrared dan Photo dioda sebagai penghitung jumlah penumpang yang masuk ke dalam bus.

    4. Penelitian yang dilakukan Christoforus Yohannes dalam Jurnal Elektrikal Enjiniring UNHAS Vol.2 No.2 pada tahun 2011[25] dengan judul SISTEM PENGHITUNG JUMLAH BARANG OTOMATIS DENGAN SENSOR ULTRASONIK. Menjelaskan tentang perancangan sebuah counter barang otomatis yang dapat menghitung jumlah barang dan mendeteksi kerusakan barang. Counter barang tersebut terdiri dari sistem penghitung jumlah barang terdiri dari sebuah konveyor dengan motor DC sebagai penggerak konveyor. Pendeteksian barang memanfaatkan teknologi mikrokontroler, sensor infrared, photodioda, dan LCD. Ketika barang dideteksi maka sensor ultrasonik akan melakukan pengambilan data. Data yang diambil akan dikirim ke mikrokontroller dan ditampilkan ke LCD. Adapun perangkat tambahan berupa palang pemisah barang bagus dan rusak dengan memanfaatkan motor servo DC.

    5. Penelitian yang dilakukan Muhammad Rizki Samsul Ariefin, Cucu Suhery, Yulrio Brianormandalam Jurnal CODING Universitas Tanjungpura Vol.2 No.1[26]pada tahun 2014 dengan judul SISTEM REAL-TIME UNTUK MANAJEMEN MOBIL ANTARKOTA MENGGUNAKAN NODE JS BERBASIS TCP/IP. Menjelaskan tentang mengoptimalkan penjemputan penumpang jasa mobil antarkota dengan menggunakan GPS. Sistem real-time diterapkan pada TCP/IP sehingga memberi keluaran dengan waktu tunda yang singkat. Node Js dan Google Maps versi ke-3 sebagai penyedia peta elektronik.

    Maka, dari kelima literature review diatas dapat disimpulkan bahwa laporan judul skripsi penulis dengan judul PROTOTYPE PENGONTROLAN PENGHTIUNG JUMLAH CALON PENUMPANG PADA DINAS PERHUBUNGAN BERBASIS ARDUINO UNO berhubungan erat dengan referensi penelitian yang penulis ambil sebelumnya sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan suatu sistem yang dirancang.Dalam hal ini penulis membangun sebuah sistem yang dapat dibantu oleh mikrokontroler, Motor sevo, sensor ultrasonik, serta komponen lainnya.

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Dinas Perhubungan

Latar Belakang Dinas Perhubungan Kota Tangerang

Dinas Perhubungan Kota Tangerang merupakan suatu struktur organisasi kedinasan yang merupakan bagian daripada Pemerintahan Kota Tangerang, Provinsi Banten.Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang memiliki beberapa bagian diantaranya Bidang Pengembangan Sistem Transportasi, Bidang Lalu Lintas, Bidang Angkutan Umum, dan Bidang Pengawasan Pengendalian Operasional.Dinas Perhubungan Kota Tangerang terletak di Jl. Sitanala No.1 Kota Tangerang.

Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Tangerang

  1. Visi

    1. Mewujudkan Transportasi Yang Handal

  2. Misi

    1. Mengoptimalkan pelayanan angkutan umum yang nyaman.

    2. Mendorong terjaminnya keselamatan bertransportasi.

    3. Meningkatkan sistem sirkulasi pergerakan orang dan barang yang lancar, tertib dan teratur.

Susunan Organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang

Berdasarkan Perda No. 13 Tahun 2014 tentang ‘Organisasi dan Perangkat

Daerah’, maka susunan organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang sebagai berikut :

  1. Kepala Dinas

  2. Sekretaris, yang membawahi :

    1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

    2. Kepala Sub Bagian Keuangan.

    3. Kepala Sub Bagian Perencanaan.

  3. Kepala Bidang Pengembangan Sistem Transportasi, yang membawahi:

    1. Kepala Seksi Pengkajian Sistem Transportasi;

    2. Kepala Seksi Analisis dan Evaluasi.

  4. Kepala Bidang Angkutan Umum, yang membawahi:

    1. Kepala Seksi Bina Pengembangan Angkutan.

    2. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Angkutan.

  5. Kepala Bidang Lalu Lintas, yang membawahi:

    1. Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas.

    2. Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas.

    3. Kepala Seksi Prasarana Sarana Lalu Lintas.

  6. Kepala Bidang Pengawasan Pengendalian Operasional, yang membawahi:

    1. Kepala Seksi Pengawasan Penertiban Lalu Lintas Angkutan Jalan.

    2. Kepala Seksi Pengendalian Lalu Lintas Angkutan Jalan.

  7. Kepala UPTD Angkutan Umum Masal, yang membawahi Kasubag TUAngkutan Umum Masal.

  8. Kepala UPTD PKB, yang membawahi Kasubag TU UPTD PKB.

  9. Kelapa UPTD Termina,l yang membawahi Kasubag Tata Usaha UPTDTerminal.

  10. Kepala UPTD Perpakiran yang membawahi, Kasubag UPTD Perparkiran.

  11. Jabatan Fungsional Penguji Kendaraan Bermotor.

  12. Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang
    Gambar 3.2 Dinas Perhubungan Kota Tangerang

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan tugas dan tanggung jawab bagian bidang angkutan umum.

  1. Tugas dan tanggung jawab Kepala Bidang Angkutan

    1. Penyiapan bahan penyusunan rencana kerja.

    2. penyiapan bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional bidang lalu lintas dan angkutan.

    3. pelaksanaan pembinaan teknis operasional di bidang lalu lintas dan angkutan.

    4. penyiapan bahan penetapan jaringan jalan, perlengkapan jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas;

    5. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pelayanan teknis di bidang angkutan.

    6. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan di bidang lalu lintas dan angkutan.

  2. Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Bina Pengembangan Angkutan

    1. Pelaksanaan penyusunan perkiraan kebutuhan atau permintaan angkutan orang maupun barang dengan kendaraan bermotor.

    2. Pelaksanaan penilaian dan pengaturan permohonan ijin operasi atau trayek serta melaksanakan analisa penyelenggaraan dan perkembangan tingkat pengangkutan orang dan kendaraan umum.

    3. Pelaksanaan pengaturan operasional dan penyelenggaraan angkutan barang.

    4. Pelaksanaan penyelenggaraan pembinaan bagi pengusaha angkutan orang dengan kendaraan umum dan angkutan barang.

  3. Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Angkutan

    1. menyusun rencana Seksi Sarana dan Prasarana sesuai dengan rencana kerja Dinas.

    2. menyusun rencana kebutuhan rambu-rambu lalu-lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengaman pemakai jalan serta fasiltas pendukung di jalan kabupaten.

    3. merencanakan kebutuhan perlengkapan guna kelancaran operasional di lapangan.

    4. melakukan pemasangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lalu lintas guna kelancaran angkutan darat.

    5. melakukan pengendalian, pengawasan terhadap sarana dan prasarana dan fasilitas pendukung lalu lintas jalan, terminal dan pengujian kendaraan bermotor.

Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Fungsional

    1. Menerapkan ilmu terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya dilingkungan pemerintahan.

    2. Membuat mekanisme pengontrolan jumlah penumpang secara otomatis sesuai dengan jurusannya yang dapat berjalan dengan baik.

    3. Merupakan keinginan penulis untuk membuat sistem tersebut karena dari diri sendiri, mengukur kemampuan yang telah dicapai selama perkuliahan.

  2. Opearasional

    1. Membantu penumpang dalam menggunkan jasa angkutan umum, dan menggunakan halte yang layak untuk menaik turunkan penumpang.

    2. Angkutan umum diperbolehkan jalan ketika jumlah penumpang di halte sudah penuh. Jadi tidak sembarang angkutan umum boleh jalan, sehingga tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas yang disebabkan banyaknya angkutan umum berhenti menunggu penumpang.

Konsep Perancangan dan Pembahasan

Pada perancangan disini, yang dimaksud meliputi perancangan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Perangkat keras (Hardware) meliputi motor servo, sensor ultrasonik, lampu led, serta komponen elektronika lainnya.

Perancangan perangkat kerasnya menggunakan Arduino Uno sebagai media dalam menanamkan program ke dalam mikrokontroler, dan juga perangkat lunak (software) yang meliputi Arduino IDE, Fritzing, MIT App Inventor,

Secara umum perancangan alat ini dapat dilihat dalam diagram blok pada Gambar 3.3. Alat yang dirancang dan akan membentuk suatu sistem yaitu “Prototoype Pengontrolan Jumlah Calon Penumpang Angkutan Umum Pada Dinas Perhubungan Berbasis Arduino Uno”.

Perancangan sistem secara keseluruhan diperlukan beberapa alat dan bahan untuk mendukung penelitian ini, deskripsinya sebagai berikut:

  1. Alat yang digunakan dalam perancangan sistem aplikasi yang digunakan meliputi:

    1. Personal Computer

    2. Smartphone Android

    3. Software Arduino IDE 1.8.0

    4. Software Frizting

  2. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam perancangan tersebut adalah:

    1. Arduino Uno

    2. Motor Servo

    3. Sensor ultrasonic

    4. Lampu LED

    5. Resistor

    6. Transistor

    7. Kapasitor

    8. IC (Integrated Circuit)

    9. Papan board PCB

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Agar mempermudah dalam penulisan dan menjelaskan perangkat keras, maka digambarkan alur dan cara kerja perangkat keras yang digambarkan dalam bentuk Diagram Blok Gambar 3.3dibawah ini:

Gambar 3.3 Diagram Blok

Pada Gambar 3.3 merupakan alur dari diagram blok, dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian hardware yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang dirancang adalah

Perancangan Skematik Perangkat Keras (Hardware)

Dalam pembuatan rangkaian sistem yang terhubung, maka diperlukan aplikasi Fritzing, Fritzing merupakan aplikasi untuk merancang rangkaian elektronika yang mendukung library-library di Arduino. Untuk memulainya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.4 Aplikasi Fritzing

Setelah melakukan langkah diatas, kemudian akan muncul menu utama aplikasi Fritzing. Dan dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.5 Halaman Utama Fritzing

Sebelum memulai merancang skematik, ada baiknya untuk menyimpan terlebih dahulu. Adapun langkah-langkah sebagai berikut :

Gambar 3.6 Menyimpan Project Fritzing

Rangkaian Power Supply

Agar alat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan arus listrik sebagai catu daya untuk menghidupkan semua komponen yang akan digunakan. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapat tegangan sebesar 12 volt dari adapter switching. Kemudian tegangan akan diturunkan sebesar 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805.

Gambar 3.7Rangkaian catu daya

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan satu sumber output catu daya, digunakan untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar ±5 volt adalah motor sevo dan sensor ultrasonik.

Rangkaian Lampu LED Indikator

Lampu LED kepanjangan dari Light Emitting Diode merupakan lampu indikator dalam perangkat elektronika yang berfungsi menunjukkan status dari perangkat elektronika.

Gambar 3.8Rangkaian Lampu LED

Rangkaian lampu LED diatas langsung terhubung dengan modul Arduino Uno karena konsumsi daya listrik kecil sehingga hanya menggunakan resistor sebagai komponen pendukung. Pada lampu LED yang tersambung pada modul Arduino dihubungkan pada pin 11 dan pin 13.

Rangkaian Keypad Membran 3x4

Keypad Membran 3x4 merupakan perangkat elektronika untuk penunjang interface antara manusia dengan mesin yang tersambung ke mikrokontroler. Dibawah ini merupakan rangkaian Keypad membrane 3x4 yang tersambung dengan modul Arduino Uno.

Gambar 3.9Rangkaian Keypad Membran 3x4

Rangkaian Keypad Membran 3x4 membutuhkan konsumsi daya listrik yang relatif kecil sehingga langsung terhubung dengan modul Arduino Uno. Keypad Membran 3x4 memiliki 7 pin yang dihubungkan pada modul Arduino di pin 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. Dibawah ini merupakan listing program agar dapat terhubung dengan Arduino Uno.

Rangkaian Motor Servo

Rangkaian Motor servo merupakan alat yang digunakan dalam memberikan kontrol gerak secara otomatis atau bisa digerakkan berputar secara linear. Dibawah ini merupakan rangkaian Motor servo yang terhubung dengan modul Arduino Uno.

Gambar 3.10Rangkaian Motor servo

Rangkaian Motor servo yang terhubung dengan modul Arduino Uno menggunakan daya sebesar ±5 volt. Dan karena tegangan listrik yang digunakan pada peralatan eletronik sebesar 220 volt, maka dibutuhkan komponen elektronika seperti IC regulator dan kapasitor sebagai penstabil tegangan listrik agar Motor servo tidak cepat rusak atau eror. Dibawah ini merupakan listing program untuk menggerakkan Motor servo.

Rangkaian Sensor Ultrasonik

Rangkaian Sensor Ultrasonik merupakan sensor yang bekerja dengan cara memancarkan suatu gelombang dan menghitung waktu pantulan dari gelombang tersebut.Berikut gambar rangkaian Sensor Ultrasonik.

Gambar 3.11Rangkaian Sensor Ultrasonik

Dari rangkaian sensor Ultrasonik diatas dibutuhkan suatu tegangan listrik sebsear ±5 volt agar sensor dapat berjalan dengan baik dengan IC regulator dan kapasitor sebagai pengatur tegangan listrik.Dibawah ini adalah listing program untuk menjalankan sensor ultrasonik.

Rangkaian Sistem Keseluruhan

Setelah melakukan perancangan seluruh komponen yang telah dibuat pada software Fritzing, didapat rangkaian sistem secara keseluruhan seperti gambar berikut :

Gambar 3.12Rangkaian Sistem Keseluruhan

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak adalah perancangan yang di bangun melalui softwareArduino IDE dengan pemrograman bahasa C, yang berfungsi untuk memasukkan program-program dan kemudian akan di ekesekusi oleh hardware yang akan digunakan.

Penulisan Listing Program Bahasa C

Perancangan software yang digunakan adalah Arduino IDE berfungsi untuk menulis listing program dan menyimpannya dengan file berekstensi *.pde.selanjutnya adalah melakukan langkah-langkah untuk memulai Arduino Uno, sebagai berikut :

Gambar 3.13 Memulai Arduino IDE

Didalam software Arduino IDE terdapat layar depan untuk memulai listing program yang akan dijalankan. Dapat dilihat gambar berikut :

Gambar 3.14 Halaman Utama Arduino IDE

Setelah terbuka layar utama Arduino IDE, selanjutnya adalah mengkonfigurasi port sebagai koneksi antara modul Arduino Uno dengan software Arduino IDE.Sebelumnya Arduino Uno harus sudah tersambung dengan laptop.

Gambar 3.15 Computer Management

Setelah port telah dimasukkan dan akan terbaca secara otomatis pada Computer Management. Kemudian kembali ke software Arduino IDE.

Gambar 3.16 Port Arduino Yang Akan Dieksekusi

Perancangan Basis Data MySql

Database MySql termasuk sebagai DBMS (Database Management System), softwareyang berfungsi pengelolaan data dengan cara yang fleksibel dan cepat. Penggunaan database MySql adalah digunakan untuk menampung masukkan data dari Visual Basic.Net, dan diolah sesuai dengan keinginan.

Adapaun langkah-langkah untuk memulai pembuatan database MySql dengan menggunakan XAMPP Control Panel, sebagai berikut :

Gambar 3.17 Software XAMPP Control Panel

Setelah semua aplikasi di running atau dijalankan tampak seperti gambar diatas, selanjutnya menuju web browser seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, dan Google Chrome. Ketik pada kolom browser dengan http://localhost/XAMPP kemudian akan muncul seperti gambar berikut :

Gambar 3.18 Localhost XAMPP

Kemudian pilih Phpmyadmin yang ada pada bar sebelah kiri untuk memulai pembuatan database yang akan dibangun.

Gambar 3.19Halaman Utama PhpMyAdmin

Setelah membuat databasedengan nama localhost jumlah_penumpang akan muncul seperti gambar berikut :

Gambar 3.20Tabel Baru PhpMyAdmin

Pada tahap ini, database dibangun dalam bentuk tabel yang berungsi untuk merekam data-data yang terhubung dengan aplikasi Visual Basic.Net.

Gambar 3.21 TabelDatabase Yang Telah Dibuat

Perancangan Program Visual Basic.Net

  1. Langkah Awal Penggunaan Visual Basic.Net

  2. Visual Basic.Net merupakan software bahasa pemrograman yang mudah dimengerti oleh manusia untuk merancang sebuah interface.Untuk memulai Visual Basic.Net harus menginstal Microsot Visual Studio 2010 terlebih dahulu.

    Gambar 3.22 Halaman Utama Visual Basic.Net

    Gambar diatas merupakan halaman utama dari Visual Studio 2010, kemudian membuat new project untuk memulai project yang akan dibangun, seperti gambar berikut :

    Gambar 3.23 Form New Project Visual Basic.Net


  3. Perancangan Form Kontrol

  4. Pada perancangan form kontrol dimaksudkan untuk pengontrolan jumlah data penumpang yang masuk. Jumlah data yang masuk akan terlihat sehingga operator dapat mengetahui tujuan mana saja yang telah dipenuhi oleh calon penumpang angkutan umum. Dari aktifitas tersebut nantinya akan di record dan masuk dalam database. Tabel data jumlah penumpang dan tabel database seperti gambar berikut :

    Gambar 3.24 Rancangan Form Kontrol Jumlah Penumpang

    Pada form diatas terdapat delapan buah command button, satu buah listbox, satu buah month calendar, dan tujuh buah text box.Penggunaan dan fungsi tiap tiap list pada toolbox berbeda. Dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. Command Button, berfungsi sebagai kontrol yang biasanya untuk mengeksekusi perintah tertentu. Seperti Tombol OK, Cancel, Exit, Apply, Open dll.

    2. Listbox, berfungsi menampilkan daftar dan dapat menampilkan beberapa pilihan.

    3. Month calendar, berfungsi untuk menampilkan tanggal dalam satu bulan dengan tampilan penuh.

    4. Textbox, berfungsi sebagai tempat input atau menampilkan teks.

    5. Data, tool yang berfungsi untuk menghubungkan ke database.

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Pada pembuatan sistem kontrol dibutuhkan sebuah gambar yang terdapat alur atau langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Tujuan dibuatnya diagram alur ini adalah untuk mempermudah pembaca untuk memahami suatu sistem yang berjalan saat ini, berikut adalah flowchart dari sistem yang sedang berjalan :

Gambar 3.25 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil dari observasi yang dilakukan penulis, pada sistem angkutan umum belum tertata secara baik dalam hal pengendalian. Dikarenakan banyaknya angkutan umum dijalan yang berhenti lama menunggu penumpang hingga penuh. Sehingga yang terjadi adalah penumpukan angkutan umum, dan berimbas pada kemacetan lalu lintas.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menjabarkan permasalahan yang dihadapi, maka penulis ingin membuat alternatif pemecahan masalah.Alternatifnya adalah membuat halte yang dirancang untuk mengontrol jumlah calon penumpang angkutan umum. Sehingga akan didapat jumlah data penumpang angkutan umum sesuai dengan jurusan yang dituju. Selanjutnya jumlah data akan pantau oleh operator pool angkutan umum. Jika penumpang di halte sudah penuh, maka operatorakan mengirimkan data jumlah penumpang melalui e-mail kepada supir angkutan umum.

User Recruitment

Elisitasi Tahap I

Pada tabel Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh sistem yang akan dibuat.

Tabel 3.1 Elisistasi tahap I

Elisitasi Tahap II

Pada Elisitasi Tahap II yang dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI, dan berdasarkan tabel 3.Terdapat 3 Requirement yang opsinya I (Inessential) harus dieliminasi.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Pada Elisitasi Tahap III merupakan hasil penyusutan dari Elisitasi Tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang opsinya I pada metode MDI. Kemudian requirement yang tersisa diklasifikasi kembali paada metode TOE.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Funak Elisitasi

Pada Final Elisitasi ini merupakan hasil yang telah dicapai dan sebagai dasar dalam pembuatan suatu sistem yang akan dibangun atau dirancang.

Tabel 3.4 Final Elisitasi

BAB IV

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI


Perancangan Sistem Yang Disusulkan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen hardware dan software, selanjutnya melakukan serangkaian ujicoba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang dilakukan pada sub bab berikut.

Prosedur Sistem yang Diusulkan

  1. Pengujian Rangkaian Catu Daya

  2. Power suppy berfungsi sebagai penyuplai arus listrik masuk yang sebelumnya dari arus listrik bolak-balik atau berlawanan (AC) menjadikan arus listrik yang searah (DC). Mengubah tegangan listrik 220V agar bisa digunakan oleh komponen-komponen yang bertegangan 3,3V, 5V, dan 12V. berikut adalah gambar uji coba rangkaian catu daya :

    Gambar 4.1 Rangkaian Catu Daya Komponen

    Dari hasil pengujian pada Gambar 4.1, di dapatkan hasil yang terukur. Penurunan tegangan dari listrik bertegangan 220V dan diperkecil hingga tegangan 12V dengan power supply atau power adapter. Kemudian tegangan diperkecil kembali menjadi 5V menggunakan IC regulator 7805, untuk mengalirkan listrik ke Motor servo dan sensor Ultrasonik.

    Dari hasil uji catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil dan membuat sistem dapat bekerja sesuai dengan harapan, sehingga pada catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

  3. Pengujian Rangkaian Keypad Membran 3 x 4

  4. Keypad Membran 3 x 4 merupakan suatu perangkat elektronik yang digunakan sebagai interface antara manusia dengan mesin dan tersambung melalui Arduino Uno.Berikut ini adalah gambar keypad membran 3x4 yang tersambung pada Arduino.

    Gambar 4.2 Pengujian Keypad Membran 3x4

    Gambar diatas merupakan rangkaian keypad membran 3x4 yang dihubungkan pada Arduino Uno. Keypad membran 3x4 memiliki listing program untuk dapat dikoneksikan dengan perangkata atau komponen lainnya. Berikut adalah listing program Keypad membran :

    Gambar 4.3 Listing Program Keypad Membran 3x4

    Dari hasil pengujian Keypad membran menghasilkan keluaran berupa angka. Jika menekan angka ‘1’ akan keluar angka ‘1’.

  5. Pengujian Rangkaian Lampu Indikator

  6. Lampu LED merupakan suatu komponen elektronika yang dapat menghasilkan cahaya yang biasa digunakan sebagai indikator dari rangkaian elektronika lainnya. Pada pengujiannya, lampu LED menggunakan program yang diinput kedalam Arduino Uno yaitu dengan cara memasukkan program ‘blink’.

    Gambar 4.4Pengujian LED indikator

    Dari gambar diatas dibutuhkan listing program‘blink’ terhadap komponen LED. Berikut adalah uji rangkaian LED :

    Gambar 4.5Listing program‘blink’ LED Indikator

    Dari hasil program diatas akan berjalan terus menerus selama masih ada aliran listrik yang mengalir, dikarenakan program yang dipakai adalah ‘blink’ tanpa ada device yang mengontrol. Hasil uji coba ‘blink’ ada pada gambar berikut :

    Gambar 4.6 Pengujian LED Indikator Saat Mati
    Gambar 4.7 Pengujian LED Saat Menyala


  7. Pengujian Rangkaian Motor Servo

  8. Motor servo merupakan suatu perangkat atau aktuator putar yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup. Sehingga motor servo dapat di set up atau diatur untuk menentukan posisi sudut. Pada pengujiannya, motor servo menggunakan program yang di input ke dalam Arduino Uno yaitu dengan cara memasukkan program ‘sweep’.

    Gambar 4.8 Pengujian Motor servo

    Gambar diatas dibutuhkan listing program ‘sweep’ terhadap Motor servo, berikut ini adalah uji listing program Motor servo :

    Gambar 4.9Listing program ‘sweep’ Motor servo

    Dari hasil pengujian listing program tersebut,sangat dibutuhkan karena dalam rancangan sistem, Motor servo dapat berputar secara otomatis sesuai sudut yang diinginkan. Adapun gambar yang menunjukkan ketika Motor servo bergerak pada posisi 0o dan posisi 90o.

    Gambar 4.10 Motor Servo Posisi Sudut 90o
    Gambar 4.11 Motor Servo Posisi Sudut 0o
  9. Pengujian Rangkaian Sensor Ultrasonik

  10. Gambar 4.12 Pengujian Sensor Ultrasonik

    Gambar 4.12 Pengujian Sensor Ultrasonik

    Dari gambar diatas dibutuhkan listing program‘ping’ terhadap Sensor Ultrasonik. Berikut merupakan hasil uji sensor Ultrasonik :

    Gambar 4.13Listing program ‘Ping’ Sensor Ultrasonik

    Dari hasil pengujian listing programsebelumnya, sensor ultrasonik di uji dalam membaca objek yang ada didepan dengan mengeluarkan gelombang suara yang akan dipantulkan kembali oleh objek yang ada didepannya, dalam jarak juga bisa diatur sesuai dengan keinginan. Adapun gambar hasil pengujian sensor Ultrasonik sebagai berikut :

    Gambar 4.14 Sensor Ultrasonik Saat Tidak Terhalang Objek
    Gambar 4.15 Sensor Ultrasonik Saat Terhalang Oleh Objek


  11. Pengujian Rangkaian keseluruhan

  12. Dari hasil pengujian komponen-komponen yang telah di uji, sebelumnya dan telah berjalan dengan baik. Kemudian memulai untuk membuat rancangan listing program Arduino IDE yang akan dibangun. Berikut adalah pengujian listing program secara keseluruhan.

    Gambar 4.16Listing Program Komponen Yang Digunakan
    Gambar 4.17Listing ProgramKomponen Keseluruhan

    Adapun dari listing program yang dibuat secara keseluruhan adalah untuk mengontrol beberapa komponen yang digunakan, yaitu Keypad Membran 3x4, Motor Servo, Sensor Utrasonik, dan Lampu led indikator. Beserta listing program yang terhubung dengan software Visual Basic.Net.

Rancangan Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang mendukung operasi dan tujuan suatu instansi. Desain database menjelaskan tentang pendekatan struktur dengan menggunakan prosedur, teknik, memudahkan proses perancangan, media penyimpanan data yang digunakan, dan panjang record data.

Gambar 4.18 Rancangan Basis Data

Dalam rancangan basis data, penulis hanya memasukkan nomor urut, nama petugas, jabatan, NIK petugas, jumlah penumpang, dan waktu berangkat. Adapaun bentuk spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang dibangun adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Input Database

Flowchart Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem dan perancangan dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.19Flowchart Yang Telah Diusulkan

Dapat dilihat pada Gambar 4.17 diatas, merupakan flowchart yang telah diusulkan penulis untuk membangun suatu perancangan sistem pengontrolan penghitung jumlah calon penumpang angkutan umum yang lebih tertata. Dengan memfungsikan halte sebagai wadah atau tempat menaik turunkan penumpang angkutan umum. Sehingga tidak ada lagi penumpang yang naik di sembarang tempat.

Rancangan Program

Tahap awal untuk pembuatan suatu alat dan program, yang harus dilakukan adalah perancangan program sebagai tolak ukur membangun sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Demikian, hasil perancangan yang akan dijadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Karena tujuan utama perancangan program untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program yang diharapkan.

Perancangan Program Visual Basic.Net

Visual Basic.Net adalah sebuah perangkat lunak (software) untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang berbasiskan Windows. Kemampuannya yang dapat menguji program atau debugging dan menghasilkan program yang berformat “exe” yang dapat langsung dijalankan. Visual Basic .Net juga sebagai sarana akses yang cepat dan handal untuk membuat aplikasi database yang berkemampuan tinggi. Berikut merupakan perancangan program dari Visual Basic.Net.

  1. Pengujian Program Login Visual Basic.Net

  2. Pada pengujian program yang pertama adalah memasukkan source yang akan digunakan, seperti input database MySql, IO System, dan Mail System. Berikut merupakan source code import.

    Gambar 4.20 Import Source Code Yang Digunakan

    membuat form login. Dalam form login terdapat username dan password sebagai kode akses untuk masuk ke dalam aplikasi. Dibawah ini merupakan source code form login.

    Gambar 4.21 Source CodeForm login Visual Basic.Net

    Ketika program telah di debugging, tetapi salah memasukkan username atau password, yang akan muncul adalah pop up yang berisi “User or Password Denied”.

    Dan jika login sudah benar, akan muncul pop up yang berisi “Loading Proses..!!!” dan Pesan Sukses. Berikut source code dari form login sukses.

    Gambar 4.22Source CodeForm login Sukses

    Hasil dari source code diatas adalah akan menghasilkan gambar desain seperti dibawah ini.

    Gambar 4.23 Desain Form Login
    Gambar 4.24 Desain Form Loading Proses
  3. Pengujian Program Pengontrolan Jumlah Calon Penumpang

  4. Ketika sudah berhasil login, maka dibutuhkan satu form lagi untuk melakukan pengontrolan penghitung jumlah calon penumpang. Pada form ini dibutuhkan source code yang menghubungkan antara Visual basic.Net dengan MySql. Berikut adalah source code nya :

    Gambar 4.25 Source Code Visual Basic.Net dengan MySql

    Setelah membuat source code yang menghubungkan antara VB.Net dengan MySql, selanjut menghubungkan serial port antara VB.Net dengan software Arduino IDE. Serial port yang dimaksud adalah port dari modul Arduino Uno yang dihubungkan pada laptop. Secara otomatis port akan terbaca.

    Gambar 4.26 Source Code Serial Port

    Untuk data jumlah penumpang yang masuk akan diproses dan siap dikirm via email. Didalam isi pesan email harus ada perihal atau pesan untuk supir angkutan umum, seperti pembuatan source code berikut :

    Gambar 4.27 Source Code Teks Jumlah Data Penumpang Yang Dikirm

    Contoh pesan yang penulis buat sesuai dengan source code diatas adalah “ ORANG PENUMPANG JURUSAN X-DERES” yang berarti pesan yang akan dikirim ke supir sesuai dengan pesan yang ada pada source code. Pada kalimat ORANG itu adalah bagian kosong yang nantinya akan muncul angka secara otomatis sesuai jumlah data yang di input oleh calon penumpang angkutan umum.

    Setelah membuat source code untuk pesan yang akan dikirim ke e-mail, selanjutnya record data operator, jumlah penumpang, dan waktu berangkat yang nantinya secara otomatis akan masuk ke database. Seperti gambar berikut

    Gambar 4.28 Source Code Record Data dan Mengirim Pesan E-mail

    Data operator yang sudah direkam, kemudian adalah membuat source code untuk mengirim e-mail yang berisikan akun gmail operator beserta password. Yang nantinya berfungsi sebagai sender atau pengirim e-mail.

    Gambar 4.29 Source Code Exit Aplikasi

    Setiap aplikasi biasanya menambahkan tombol Exit, sebagai akses keluar dari suatu program. Dalam perancangan software kali ini juga membutuhkan tombol Exit dengan source code programnya ada pada gambar 4.27.

    Tampilan desain hasil dari source code yang telah dibuat, tampak pada gambar berikut :

    Gambar 4.30 Desain Form Aplikasi Pengontrolan Jumlah Calon Penumpang

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi Hardware menjelaskan tentang alat atau komponen apa saja yang digunakan untuk menunjang sistem perancangan ini, dan juga fungsi masing-masing komponen. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan sebagai berikut :

  1. Laptop Lenovo tipe G40-45, 14 inch, Processor AMD A8-6410 with AMD Radeon R5, RAM 4GB, 64Bit Operating System.

  2. Arduino Uno.

  3. Sensor Ultrasonik.

  4. Motor servo.

  5. Lampu LED indikator.

  6. Papan PCB

  7. Adapter switching.

  8. Komponen elektronika lainnya.

Spesifikasi Software

Pada spesifikasi Software dibawah ini adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk menulis laporan, membangun program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai media interface, dan media untuk mengupload program. Adapun perangkat lunak (Software) yang digunakan sebagai berikut :

  1. Arduino IDE Ver. 1.8.0

  2. Web Browser (Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer)

  3. Paint

  4. Fritzing.09.02b 64 Bit

  5. Visual Studio 2010 (Visual Basic.Net)

  6. Microsoft Word 2010

  7. Clickcharts Diagram Flowchart Software

Testing

Pada tahap testingyang dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat dengan menggunakan metode Black Box Testing. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pesan elektronik atau e-mail, dimana pengujian tersebut dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu komunikasi interface yang akan dirancang.

Pengujian metode Black Box Testingsangat memperhatikan fungsional dari program-program dengan melakukan pendekatan dan menemukan kesalahan. Berikut adalah Pengujian Black Box Pada Visual Basic.Net :

Tabel 4.2 Testing Pada Saat Login Aplikasi
Tabel 4.3 Testing Menyambungkan Dengan Port Arduino Uno
Tabel 4.4 Testing Penghitung Jumlah Penumpang
Tabel 4.5 Testing Tabel Database Jumlah Penumpang Yang Di Record

Adapun pengujian alat yang digunakan dalam perancangan ini dengan menggunakan metode Black Box, diantaranya adalah pengujian Motor sevo, lampu LED indikator, dan Sensor Ultrasonik. Guna memberika hasil yang diharapkan. Berikut merupakan hasil testing dari alat yang digunakan.

Tabel 4.6 Testing Motor Servo Sebagai Palang Pintu
Tabel 4.7 Testing Lampu LED Indikator
Tabel 4.8 Testing Sensor Ultrasonik

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap utnuk merealisasikan darisistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem pengontrolan penghitung jumlah calon penumpang angkutan umum dapat dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Hal ini dilakukan demi terciptanya suatu sistem yang dapat dikontrol sehingga mempermudah pemantauan penumpang yang ingin menggunakan angkutan umum, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tesebut karena ada beberapa hal yang akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapaun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.9Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

Penerapan

Pada bagian ini yang perlu diperhatikan adalah bagian untuk penerapan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang diharapkan baik bagi penulis maupun oleh instasi yang bersangkutan, dimana tempat melakukan observasi.

Tabel 4.10Pengolahan Jadwal Penerapan

Estimasi Biaya

Berikut ini adalah rincian dalam pembuatan prototype pengontrolan penghitung jumlah calon penumpang angkutan umum yaitu :

Tabel 4.11Estimasi biaya yang dikeluarkan

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang melatar belakangi penelitian yang berjudul Prototype Pengontrolan Penghitung Jumlah Calon Penumpang Pada Dinas Perhubungan Berbasis Arduino Uno adalah sebagai berikut :

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Dengan memanfaatkan fungsi keypad membran 3x4 sebagai tombol untuk memilih tujuan yang ingin dituju.

  2. Jumlah data yang masuk akan terkirim kepada operator pool angkutan umum dengan Visual Basic.Net sebagai interface.

  3. Operator pool angkutan umum akan mengirimkan jumlah data penumpang yang didapat dari halte melalui e-mail kepada supir angkutan umum sesuai dengan jurusan yang kiranya sudah penuh.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kesimpulan yang dapat dirangkum dari tujuan dan manfaat yang dijelaskan pada Bab I, adalah prototype pengontrolan jumlah penumpang ini sudah berjalan dengan baik sesuai dengan harapan penulis. Dengan adanya penelitian ini menghindari kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh angkutan umum yang sering berhenti dipinggir jalan

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dari kesimpulan ini didapat beberapa metode yang dilakukan oleh penulis, sehingga sangat membantu untuk penyusunan skripsi yang berjudul Prototype Pengontrolan Penghitung Jumlah Calon Penumpang Angkutan Umum Pada Dinas Perhubungan, guna untuk mengumpulkan data dan kebutuhan yang diperlukan stakeholder dalam menerapkan sistem baru pada Dinas Perhubungan.

Saran

  1. Sistem ini dapat diterapkan dalam bentuk nyata, dan dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat dalam penggunaan fasilitas halte.

  2. Untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan kembali dengan menggunakan fitur GPS Shield dan lcd display pada halte agar penumpang dapat mengetahui posisi angkutan umum.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Hartono,Bambang. (2013). Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
  2. Rusdiana dan Moch Irfan. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia.
  3. Iswandy, Eka. (2015). “Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung-Barung Balantai Timur”. Jurnal TEKNOIF. Vol 3 (2), 72.
  4. 4,0 4,1 4,2 Taufiq, Rohmat. (2013). “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Darmawan. Deni. (2013). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset.
  6. 6,0 6,1 6,2 Erinofiardi, et al. (2012). “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simuasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal. Vol 3 (2), 261.
  7. 7,0 7,1 Kumar, Manish, et al. (2015), “A Comparative Study of Black Box Testing and White Box Testing Techniques”. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies. Vol 3, 33.
  8. Sagita, Vina, Maria Irmina Prasetiyowati. (2013). Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String. ULTIMATICS, Vol. IV, No. 1, Juni 2013.
  9. Siahaan, Daniel. (2012). Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
  10. Ikhsan dan Hendra Kurniawan. (2015). “Implementasi Sistem Kendali Cahaya Dan Sirkulasi Udara Ruangan Dengan Memanfaatkan PC Dan Mikrokontroler ATMEGA8”. Jurnal TEKNOIF. Vol 3 (1), 14.
  11. Santoso, Ari Beni, et al. (2013), “Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”. Jurnal FEMA. Vol 1 (1), 17.
  12. Syahrul. (2012). “MikrokontrolerAVR ATMEGA8535”. Bandung: Penerbit Informatika Bandung.
  13. Abd El-hamid, et al. (2015), “Design of Digital Blood Glucose Meter Based on Arduino Uno”. International Journal of Software and Hardware Research in Engineering. Vol 3, 2.
  14. Banzi, Massimo. (2011). Getting Started With Arduino 2nd Edition. Gravenstein Highway North, Sebastopol, California: O’Reilly Media, Inc.
  15. 16,0 16,1 Jaza, Khaerul dan Elzet. (2014). Perancangan Program Inventory Material Pada PT. Hikari Metalindo Pratama Cikarang Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Jurnal Bina Sarana Informatika Vol. 1, No. 1, 19 November 2014.
  16. Yuhendra, et al. (2015). “Rekayasa Perangkat Lunak Pengolahan Data Distribusi Obat Obatan Di PT.Anugrah Pharmindo Lestari Berbasis Web”. Jurnal Momentum. Vol 17 No 2, 70.
  17. Walia, Saurabh dan Satinderjit Kaur Gill. (2014), “A Framework for Web Based Student Record Management System using PHP”. International Journal of Computer Science and Mobile Computing. Vol 3, 26.
  18. Rusmawan, Uus. (2012). Koleksi Program VB.NET untuk tugas akhir dan skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  19. 20,0 20,1 Singh, Aarti dan Ananya Anikesh. (2014). “Microsoft Visual Basic.NET”. International Journal of Advance Research In Science And Engineering. Vol 3, 210.
  20. Kamilu, Sanusi A, et al. (2015). “Design and Comparative Assessment of State Feedback Controllers for Position Control of 8692 DC Servomotor”. International Journal Intelligent Systems and Applications. Vol 7, 28.
  21. 22,0 22,1 22,2 Heri Andriyanto dan Aan Darmawan. (2016). Arduino Belajar Cepat dan Pemrograman. Bandung: Informatika Bandung.
  22. Arunababu, Yadla dan Raghu Ram. (2014). “Design of Ultrasonic sensors based spectacles and waist belt for blind using low cost Arduino”. International Journal & Magazine of Engineering, Technology. Vol 1, 226.
  23. Dewi, Meta Amalya, et al. (2014), “Penggunaan Ekstention Waktu Dalam Role Online System Ticketing Raharja (Rooster) Sebagai Penunjang Pelayanan Iduhelp!”. Jurnal CCIT. Vol (1), 125.
  24. Yohannes, Christoforus. (2011). “Sistem Penghitung Jumlah barang Otomatis Dengan Sensor Ultrasonik”. Jurnal Ilmiah Elektrikal Enjiniring UNHAS. Vol 9 (2), 66-71.
  25. Ariefin, Muhammad R S, et al. (2014). “Sistem Real-time Unruk Manajemen Mobil Antarkota Menggunakan Node JS Berbasis TCP/IP. Jurnal CODING. Vol 2 (1), 31-41.

Contributors

Saptono, Siti Nurhayati