SI1331477208: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Mikrokontroler)
(Arduino)
Baris 702: Baris 702:
  
 
====Arduino====
 
====Arduino====
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Definisi Arduino</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut El-Hamid dkk dalam International Journal of Software and Hardware Research in Engineering (IJSHRE) ISSN-2347-4890 Volume.3 (2015: 2), “The Arduino UNO microcontroller serves as the brain of the system to facilitate programming. It is a microcontroller board based on ATMega328 that comprises 14 digital pin entries (input) 6 analog production entries (output), a 16 MHz ceramic resonator, USB connection, power jack, ICSP header, and reset button. The board is equipped with the features needed to support the microcontroller by connecting it to a computer using a USB cable. The UNO can be powered via the USB connection or with an external power supply. The power source is selected automatically.”</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> “Mikrokontroler Arduino UNO berfungsi sebagai otak dari sistem untuk memudahkan pemrograman. Ini merupakan sebuah papan mikrokontroler berdasarkan ATMega328 yang terdiri dari 14 pin digital dan 6 pin analog, ceramic resonator 16 MHz, koneksi USB, power jack, ICSP header, tombol reset. Papan ini dilengkapi dengan fitur yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler dengan menghubungkannya ke komputer dengan menggunakan kabel  USB.”</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Sedangkan menurut Dinata (2013), “Dalam menggunakan Arduino sangatlah membantu dalam membuat suatu prototyping ataupun untuk melakukan pembuatan proyek. Arduino memberikan I/O yang sudah fix dan bisa digunakan dengan mudah. Arduino dapat digabungkan dengan modul elektro yang lain sehingga proses perakitan jauh lebih efisien.”</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut pendiri Arduino, Banzi (2011: 1), “Arduino merupakan sebuah platform hardware open source yang mempunyai input/output (I/O) yang sederhana.”</p></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Keunggulan Arduino</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Kalimat  </p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ini merupakan lintas platform, berjalan di Windows, Macintosh, dan Linux.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Dalam menginput program menggunakan port USB bukan port Serial. Karena fitur komputer jaman sekarang hanya menggunakan port USB.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Arduino  adalah perangkat keras yang memiliki aplikasi open source, mengunduh diagram sirkuit, tanpa membayar apapun.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Arduino sangat murah, sekitar €20 dan mengganti chip jika chip terbakar habis dengan biaya €5.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Proyek Arduino dikembangkan di lingkungan pendidikan dan oleh karena itu bagus untuk pendatang baru untuk mendapatkan sesuatu yang bekerja dengan cepat.</p></li>
 +
</ol>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Tipe Arduino</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Djuandi dikutip dari Buku Dinata (2016:4) Saat ini ada bermacam-macam bentuk Arduino board yang disesuaikan dengan peruntukannya dan dapat dipelajari seperti diperlihatkan berikut ini:</p></div>
 +
<div align="center"><img width="40%" height="40%" style="margin:0px" src="Link_Gambar"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center"><b>Tabel 2.1 Tipe Arduino Board</b></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bagian Komponen Arduino Uno</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Didalam hardware Arduino terdapat bagian-bagian penting yang menggunakan ATmega328 sebagai mikrokontrolernya. Berikut gambar beserta keterangannya:</p></div>
 +
<div align="center"><img width="40%" height="40%" style="margin:0px" src="Link_Gambar"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center"><b>Gambar 2.12 Bagian komponen Arduino Uno</b></div>
 +
<div align="center"><img width="40%" height="40%" style="margin:0px" src="Link_Gambar"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center"><b>Tabel 2.2 Deskripsi Pin Arduino</b></div>
 +
</ol>
 +
 
====Bahasa Pemrograman====
 
====Bahasa Pemrograman====
 
====Basis Data====
 
====Basis Data====

Revisi per 4 Februari 2017 16.24

 

PROTOTYPE PENGONTROLAN PENGHITUNG JUMLAH CALON

PENUMPANG ANGKUTAN UMUM PADA DINAS

PERHUBUNGAN BERBASIS ARDUINO UNO

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1331477208 SAPTONO RAMADHAN

 

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

PROTOTYPE PENGONTROLAN PENGHITUNG JUMLAH CALON

'PENUMPANG ANGKUTAN UMUM PADA DINAS'

PERHUBUNGAN BERBASIS ARDUINO UNO

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1331477208
Nama  : Saptono Ramadhan
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Komputer
Konsentrasi  : Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 16 Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd )
NIP : 00594         NIP : 079010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

PROTOTYPE PENGONTROLAN PENGHITUNG JUMLAH CALON

'PENUMPANG ANGKUTAN UMUM PADA DINAS'

PERHUBUNGAN BERBASIS ARDUINO UNO

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331477208
Nama  : Saptono Ramadhan

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 16 Januari 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Dr. Ir, Sudaryono, M.Pd )     (KhozinYuliana, Ir, MM )
NID : 09006     NID : 15015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

PROTOTYPE PENGONTROLAN PENGHITUNG JUMLAH CALON

'PENUMPANG ANGKUTAN UMUM PADA DINAS'

PERHUBUNGAN BERBASIS ARDUINO UNO

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331477208
Nama  : Saptono Ramadhan

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 16 Januari 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______)   (_______)   (_______)
NID : ____   NID : ____   NID : ____

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1331477208
Nama  : Saptono Ramadhan
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Komputer
Konsentrasi  : Computer System

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 16 Januari 2017
Saptono Ramadhan
NIM. 1331477208

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring bertambahnya jumlah populasi penduduk diperkotaan, berdampak pada suatu masalah baru, salah satunya adalah kemacetan. Kemacetan sendiri terjadi karena banyak sebab, seperti, banjir disuatu tempat, kecelakaan lalu lintas, pengalihan arus kendaraan, tidak terkontrolnya angkutan umum di jalan yang berimbas pada kepadatan kendaraan, dan masih banyak lainnya.

Dalam hal ini, penulis mencoba mengambil salah satu dari permasalahan yang disebutkan sebelumnya yaitu tidak terkontrolnya angkutan umum di jalan. Banyaknya angkutan umum dan tidak terkontrolnya angkutan umum dapat menyebabkan suatu kemacetan. Salah satunya terdapat dipinggir jalan, banyak angkutan umum yang berhenti sembarangan dengan alasan menunggu penumpang, dan ini berdampak pada kepadatan lalu lintas.

Peranan Halte disini sangat penting bagi para calon penumpang. Sebagaimana fungsinya, halte sendiri sebagai tempat pemberhentian sementara angkutan umum untuk menaik turunkan penumpang yang ingin pergi sesuai dengan tujuan.

Maka dengan adanya permasalahan tersebut, penulis mencoba melakukan sebuah penelitian dengan judul Prototype Pengontrolan Penghitung Jumlah Calon Penumpang Angkutan Umum Pada Dinas Perhubungan Berbasis Arduino Uno.

Dimaksudkan untuk mengontrol jumlah calon penumpang di halte dengan mengumpulkan data jumlah penumpang sesuai dengan pilihan tujuannya. selanjutnya dikirim kepada operator pool angkutan umum dengan menggunakan aplikasi pada software Visual Basic .Net. Kemudian pihak operator pool angkutan umum dapat mengetahui jurusan mana saja yang telah dipenuhi oleh penumpang angkutan umum yang menunggu di halte, lalu mengirimkan data jumlah penumpang kepada supir angkutan umum untuk jalan menuju halte yang telah dipadati oleh calon penumpang angkutan umum.

Penggunaan jaringan nirkabel sangat dibutuhkan untuk menunjang pengiriman data. Dalam proses pengiriman data tersebut dibutuhkan koneksi jaringan yang stabil agar didapat hasil yang realtime.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pengontrolan yang akan dibangun ?

  2. Bagaimana cara mengirimkan data jumlah calon penumpang kepada operator pool angkutan umum ?

  3. Apakah data jumlah calon penumpang akan terlihat pada operator pool angkutan umum?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan nantinya menjadi terarah dan dapat berjalan dengan baik maka ruang lingkup yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengontrol jumlah calon penumpang pada halte dan merubah kembali fungsi halte sebagai tempat menaik turunkan penumpang. Dengan menggunakan Arduino Uno sebagai otak utama dalam menjalankan semua perintah dan juga sebagai penghubung antara software dengan hardware. Dan penggunaan aplikasi Android sebagai interface.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan pokok dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Agar jumlah data penumpang dihalte dapat dipantau oleh operator pool angkutan umum.

  2. Pendataan calon penumpang angkutan umum, dan memilih sesuai dengan jurusan yang ingin dituju dengan menekan tombol keypad yang tersedia.

  3. Dapat diketahui jumlah data calon penumpang oleh operator pool angkutan umum.

Manfaat Penelitian

  1. Penumpang lebih tertib dan bijak dalam menggunakan halte dan tidak naik atau turun disembarang tempat.

  2. Didapat hasil jumlah penumpang yang real time sehingga lebih tanggap terhadap penumpang yang ingin menggunakan angkutan umum.

  3. Supir angkutan umum tidak perlu terlalu lama berhenti di pinggir jalan, sehingga tidak menimbulkan kemacetan.

Metode Penelitian

Dalam melakukan pengumpulan data atau informasi yang berhubungan dengan pengerjaan skripsi ini, maka dilaksanakanlah suatu penelitian sehingga diperoleh hasil yang diharapkan.

Adapun metodologi yang digunakan penulis, diantaranya adalah:

  1. Litaratur Review

  2. Metode ini dilakukan untuk mencari sumber-sumber dari kajian landasan teori yang mendukung. Informasi yang didapatkan dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penyusunan laporan.

  3. Metode Perancangan Alat

  4. Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan rangkaian sistem yang bermanfaat, dan menghasilkan suatu rangkaian yang diinginkan.

  5. Pengujian Alat

  6. Dalam metode ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mencari solusi bagaimana sistem yang diinginkan dapat tercapai.

  7. Pengambilan Kesimpulan

  8. Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan alat, dan pengujian alat sehingga didapat hasil yang benar-benar dirancang sesuai harapan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penilitian ini, maka penulisan skripsi ini dikelompokkan menjadi lima bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lain dan tersusun secara rapi, diantaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa definisi dari teori-teori pendukung analisa maupun teori-teori lainnya untuk mendukung penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum objek yang diteliti, meliputi sejarah singkat, wewenang dan tanggung jawab, permasalahan yang dihadapi, dan lain lain.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan suatu sistem yang diusulkan berupa Elisitasi, tampilan program, dan implementasi sistem.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa dan perancangan dan saran kepada semua pihak sehingga tujuan penulisan ini dapat bermanfaat dan berguna dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Hartono (2013:9), “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan.”

    Menurut Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:29), “Sistem merupakan kumpulan beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.”

    Menurut Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF Vol.3 No.2 (2015: 72), “Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran.”

    Maka dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Hartono (2013:14), bahwa sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut :

    1. Komponen (Components)

    2. Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

    3. Penghubung antar bagian (Interface)

    4. Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.

    5. Batas (Boundary)

    6. Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau dengan sistem-sistem lain.

      \
    7. Lingkungan (Environment)

    8. Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

    9. Masukan (Input)

    10. Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

    11. Mekanisme Pengolahan (Processing)

    12. Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

    13. Keluaran (Output)

    14. Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

    15. Tujuan (Goal/Objective)

    16. Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

    17. Sensor dan Kendali (Sensor and Control)

    18. Sesuatu yang bertugas untuk memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan didalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

    19. Umpan Balik (Feedback)

    20. Informasi tentang perubahan–perubahan lingkungan dan perubahan–perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

  5. Klarifikasi Sistem

  6. Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    2. Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

    4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

    5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

      Gambar 2.1 Sistem Tertutup
      Gambar 2.2 Sistem Terbuka
    7. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    8. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

    9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    10. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

    11. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    12. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

    13. Sistem Buatan Tuhan dan Sistem Buatan Manusia

    14. Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

    15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    16. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

  7. Tujuan Sistem

  8. Menurut Taufiq (2013:5), Tujuan Sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

    Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Menurut Taufiq (2013:156), Analisa Sistem merupakan suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

    Menurut Darmawan (2013:210), Analisa Sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

  3. Fungsi Analisa Sistem

  4. Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

    1. 1Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan

  2. Menurut Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.”

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahap persiapan untuk membentuk suatu sistem yang akan dibangun setelah sebelumnya melakukan analisis.

  3. Tujuan Perancangan Sistem

  4. Menurut Darmawan (2013:228), Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli­ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Pengontrolan

  1. Definisi Pengontrolan

  2. Menurut Erinofiardi dkk dalam Jurnal Mekanikal Vol.3 No.2 (2012:261), “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis).”

    Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secaratidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

  3. Jenis-Jenis Pengontrolan

    1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

    2. Menurut Erinofiardi dalam Jurnal Mekanikal Vol. 3 No.2 (2012:261), “Sistem Kontrol Loop terbuka merupakan suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

      Gambar 2.3 Sistem pengendali loop terbuka

      Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

    3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    4. Menurut Erinofiardi dalam Jurnal Mekanikal Vol. 3 No.2 (2012:261), “Sistem kontrol loop tertutup merupakan suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”

      Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

      Gambar 2.4 Sistem pengendali loop tertutup

      Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

      Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Prototipe

  1. Definisi Prototipe

  2. Menurut Darmawan (2013:229), "prototipe adalah suatau versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai."

  3. Jenis-jenis Prototipe

  4. Menurut Darmawan (2013:230), terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolutioner (evolutionary prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu protipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, prototipe persyaratan (requirement prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefenisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Pengembangan prototipe evolusioner menunjukkan empat langkah dalam pembuatan suatu prototipe evolusioner. Empat langkah tersebut diantaranya adalah:

    1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.

    2. Membuat satu prototipe Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.

    3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.

    4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil dalam membuat prototype evolusioner. Langkah-langkah berikutnya adalah sebagai berikut:

      1. Membuat kode sistem baru: pengembangan menggunakan prototipe sebagai dasar untuk pengodean sistem yang baru.

      2. Menguji sistem baru: pengembangan menguji sistem.

      3. Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Pengguna memberitahukan pada pengembangan apakah sistem dapat diterima.

      4. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi.

      Gambar 2.5 Pembuatan Prototipe Evolusioner

Konsep Dasar Pengujian

  1. Definisi Black Box

  2. Menurut Kumar dalam International Journal of Advance Researh In Computer Science and Management Studies (IJARCSMS) Vol.3 (2015: 33), “Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing. A software testing technique whereby the internal workings of the item being tested are not known by the tester.”

    Menurut Kumar dalam International Journal of Advance Researh In Computer Science and Management Studies (IJARCSMS) Vol.3 (2015: 33), “Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing. A software testing technique whereby the internal workings of the item being tested are not known by the tester.”

    “Pengujian Black Box adalah pengujian tanpa pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi yang diuji (AUT). Juga dikenal sebagai pengujian fungsional ataupengujian input output. Sebuah teknik pengujian perangkat lunak dimana kerja internal item yang diuji tidak diketahui oleh tester.

    Gambar 2.6 Black Box
  3. Metode Pengujian Black Box

  4. Black Box testing juga dikenal dengan clear box testing, glass box tesing, dan structural testing. Berikut jenis metdoe pengujian dengan Black Box.

    1. Build Verification Testing (BVT)

    2. adalah serangkaian tes yang dijalankan pada setiap membangun dari suatu produk baru untuk memverifikasi bahwa produk yang dibangundikirim ke tim uji. Build Verification Testing umumnya serangkaian tes yang menjalankan fungsi utama dari aplikasi. Setiap yang dibangun gagal, tes verifikasi ditolak, dan pengujian terus pada membangun sebelumnya.

    3. Smoke Testing

    4. Smoke Testing dilakukan oleh pengembang sebelum membuat dirilis atau penguji belum menerima pembuatan untuk pengujian lebih lanjut. Smoke testing paling efektif untuk mengidentifikasi dan memoerbaiki cacat pada perangkat lunak. Dalam rekayasa perangkat lunak, umumnya terdiri dari kumpulan tes yang dapat diterapkan untuk program komputer yang baru dibuat atau diperbaiki.

    5. Sanity Testing

    6. Sanity Testing adalah pengujian cepat, luas dan dangkal yang dilakukan setiap kali pengujian sepintas untuk membuktikan aplikasi berfungsi sesuai dengan spesifikasi. Sanity Testing merupakan subset terkecil dari fungsi aplikasi yang diperlukan untuk menentukan apakah logika aplikasi umumnya fungsional dan benar.

    7. User Interface Testing

    8. Adalah pengujian antarmuka pengguna yang memastikan bahwa mengikuti standar yang diterima dan memenuhi persyaratan. Biasa disebut Graphic User Interface (GUI) yaitu menguji ekstensi antarmuka aplikasi untuk pengguna.

    9. Usability Testing

    10. Adalah pengujian yang bertujuan untuk mengamati orang yang menggunakan produk untuk menemukan errors. Umumnya melibatkan pengukuran seberapa baik merespon dalam empat bidang, diantaranya: efisiensi, akurasi recall, emotional response.

    11. Integration Testing

    12. Salah satu aspek yang paling sulit dari pengembangan perangkat lunak, dan subsistem yang belum teruji. Sistem yang terjadi sering gagal dalam cara yang signifikan, aneh, dan sulit untuk memperbaikinya. Integration Testing dibuat menjadi beberapa unit yang digabungkan untuk membentuk sebuah modul, subsistem, atau sistem. Integration Testing berfokus pada antarmuka antar-unit, untuk memastikan unit bekerja sama.

    13. Compability Testing

    14. Merupakan bagian dari perangkat lunak yang dilakukan pada aplikasi untuk mengevaluasi aplikasi dengan lingkungan komputasi. Lingkungan komputasi yang dimaksud, meliputi:

      • Database (Oracle, Sybare, DB2, dll)

      • Sistem Software (Web server, alat jaringan/messaging, dll)

      • Browser Compatibility (Firefox, Internet Explorer, Netscape, Safari, dll)

    15. Retesting

    16. Retesting merupakan pengujian dimana cek tester yang cacat dalam membangun dilaporkan sebelumnya yang telah diperbaiki. Hal ini memerlukan pengujian kembali kasus yang gagal/cacat.

    17. Regrestion Testing

    18. Regression Testing merupakan jenis pengujian perangkat lunak dimana kita memeriksa Bug baru yang diperkenalkan untuk memperbaiki laporan atau perubahan yang dibuat dalam pembangunan sebelumnya.

    19. Performance Testing

    20. Perfomance Testing adalah bagian dari rekayasa kinerja. Praktek ilmu komputer muncul dan berupaya untuk membangun kinerja kedalam desain dan arsitektur sistem, sebelum terjadinya coding yang sebenarnya. Ini berkaitan dengan pengujian seberapa baik aplikasi untuk mengkompilasi persyaratan kinerja.

    21. Load Testing

    22. Ini merupakan bentuk paling sederhana dari pengujian. Load Testing biasanya dilakukan untuk memahami perilaku aplikasi dibawah spesifikasi yang diharapkan.

    23. stress Testing

    24. Stress Testing merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi sistem atau komponen pada atau diluar batas persyaratan yang ditentukan. Tujuan utamanya untuk memastikan bahwa sistem gagal.

    25. Volume Testing

    26. Volume Testing aplikasi untuk volume data tertentu. Volume ini bisa di istilahkan generik, ukuran database atau bisa juga ukuran file interface yang menjadi subjek pengujian volume.

    27. System Testing

    28. Pengujian sistem dilakukan pada sistem yang terintegrasi lengkap untuk mengevaluasi kepatuhan sistem dengan persyaratan yang ditentukan. Pengujian ini masuk ruang lingkup Black Box yang harus memerlukan pengetahuan tentang desain bagian dalam kode atau logika.

    29. Acceptance Setting

    30. Accpetance Testing adalah prosedur pengujian tingkat tinggi yang menjamin bahwa aplikasi berperilaku seperti yang diterima oleh klien.

  5. Definisi White Box

  6. White Box Testing dilakukan pada pengetahuan tentang bagaimana sistem tersebut diimplementasikan. White Box Testing termasuk aliran menganalisis data, aliran kontrol, arus informasi, praktek koding, dan pengecualian dan juga penanganan kesalahan dalam sistem, untuk menguji perilaku perangkat lunak yang dimaksudkan.

    White Box Testing dapat dilakukan untuk memvalidasi apakah penerapan kode berikut desain yang paling diinginkan, untuk memvalidasi fungsi keamanan yang diterapkan, dan mengungkapkan kerentanan dieksploitasi. White Box Testing membutuhkan akses ke kode sumber. Meskipun White Box Testing dapat dilakukan setiap saat dalam siklus kehidupan setelah kode dikembangkan. Ini adalah latihan yang baik untuk melakukan White Box Testing selama fase pengujian unit.

    Gambar 2.7 White Box
  7. Metode Pengujian White Box

  8. Metode Pengujian White Box

    White Box Testing biasa dikenal dengan jelas, terbuka, struktural, glass box testing. Berikut jenis metode pengujian white box.

    1. Contro Flow Setting

    2. Ini merupakan strategi pengujian struktural yang menggunakan aliran kontrol program sebagai aliran model kontrol dan lebih mudah jalannya tetapi walaupan sederhana jalannya, sedikit rumit. Dalam pengujiannya berlaku untuk hamper semua perangkat lunak dan efektif untuk sebagian besar perangkat lunak.

    3. b. Statement and Branch Coverage Testing

    4. Dalam bahasa pemrograman, pernyataan tidak lain adalah baris kode atau instruksi komputer untuk memahami dan bertindak. Sebuah pernyataan menjadi pernyataan yang dieksekusi ketika akan dikompilasi dan dikonversi menjadi objek dan melakukan tindakan ketika program ini berjalan.

    5. Path Testing

    6. Ini merupakan teknik yang komprehensif yang menjamin bahwa semua jalan dari program ini yang dilalui setidaknya sekali. Teknik ini berguna untuk menguji program yang kompleks.

    7. Data Flow Testing

    8. Pengujian aliran data inti menguji strategi berdasarkan memilih jalur melalui aliran kontrol program untuk mengeksplorasi urutan kejadian yang berkaitan dengan status variabel atau objek data.

    9. Loop Testing

    10. Loop Testing adalah teknik White Box Testing yang memfokuskan secara eksklusif pada validitas membangun loop. Sebagian kode mengeksekusi secara terus menerus sampai kondisi menjadi salah dan menguji apakah layak atau tidak.

Konsep Dasar Flowchart

  1. Definisi Flowchart

  2. Menurut Sagita (2013:33), “Flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya.”

    Menurut Adelia (2011: 116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.”

  3. Jenis-jenis Flowchart

    1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

    2. Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan danmenjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

      Gambar 2.8Flowchart Sistem
    3. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

    4. Flowchart Dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form danlaporan diproses, dicatat dan disimpan.

      Gambar 2.9 Flowchart Dokumen
    5. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    6. Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

      Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

      Gambar 2.10 Flowchart Skematik


    7. Flowchart Program (Program Flowchart)

    8. Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.

      Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

    9. Flowchart Proses

    10. Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu:

      Gambar 2.11 Flowchart Proses

      Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Siahaan (2012:66), “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatusistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.”

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

- Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

- Elisitasi Tahap II

Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

- Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

  1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.

  2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

  3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

  4. Pada Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H), Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M), Mampu dikerjakan.

    3. Low (L), Mudah dikerjakan.

Teori Khusus

Mikrokontroler

  1. Definisi Mikrokontroler

  2. Menurut Ikhsan dkk dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 1 (2015: 14), “Mikrokontroller adalah suatu chip cerdas yang dapat digunakan sebagai pengontrol utama sistem elektronika, misalnya sistem pengukur suhu digital (thermometer digital), sistem keamanan rumah, sistem kendali

    mesin industri, robot penjinak bom, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan didalam chip tersebut sudah ada unit pemroses, memori ROM (Read Only Memory), RAM (Random Access Memory), I/O, dan fasilitas pendukung lainnya.”

    Menurut Santoso dkk dalam jurnal FEMA Vol.1 No.1 (2013: 17) Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.

  3. Karakteristik Mikrokontroler

  4. Kalimat

    1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

    2. Konsumsi daya kecil.

    3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

    4. Harganya murah , karena komponennya sedikit.

    5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

    6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

  5. Klasifikasi Mikrokontroler

  6. Menurut Syahrul (2012:15), Mikrokontroler memiliki beberapaklasifikasi yaitu sebagai berikut:

    1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

    2. RAM berkapasitas 68 byte.

    3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

    4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

    5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

    6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).

Arduino

  1. Definisi Arduino

  2. Menurut El-Hamid dkk dalam International Journal of Software and Hardware Research in Engineering (IJSHRE) ISSN-2347-4890 Volume.3 (2015: 2), “The Arduino UNO microcontroller serves as the brain of the system to facilitate programming. It is a microcontroller board based on ATMega328 that comprises 14 digital pin entries (input) 6 analog production entries (output), a 16 MHz ceramic resonator, USB connection, power jack, ICSP header, and reset button. The board is equipped with the features needed to support the microcontroller by connecting it to a computer using a USB cable. The UNO can be powered via the USB connection or with an external power supply. The power source is selected automatically.”

    “Mikrokontroler Arduino UNO berfungsi sebagai otak dari sistem untuk memudahkan pemrograman. Ini merupakan sebuah papan mikrokontroler berdasarkan ATMega328 yang terdiri dari 14 pin digital dan 6 pin analog, ceramic resonator 16 MHz, koneksi USB, power jack, ICSP header, tombol reset. Papan ini dilengkapi dengan fitur yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler dengan menghubungkannya ke komputer dengan menggunakan kabel USB.”

    Sedangkan menurut Dinata (2013), “Dalam menggunakan Arduino sangatlah membantu dalam membuat suatu prototyping ataupun untuk melakukan pembuatan proyek. Arduino memberikan I/O yang sudah fix dan bisa digunakan dengan mudah. Arduino dapat digabungkan dengan modul elektro yang lain sehingga proses perakitan jauh lebih efisien.”

    Menurut pendiri Arduino, Banzi (2011: 1), “Arduino merupakan sebuah platform hardware open source yang mempunyai input/output (I/O) yang sederhana.”

  3. Keunggulan Arduino

  4. Kalimat

    1. Ini merupakan lintas platform, berjalan di Windows, Macintosh, dan Linux.

    2. Dalam menginput program menggunakan port USB bukan port Serial. Karena fitur komputer jaman sekarang hanya menggunakan port USB.

    3. Arduino adalah perangkat keras yang memiliki aplikasi open source, mengunduh diagram sirkuit, tanpa membayar apapun.

    4. Arduino sangat murah, sekitar €20 dan mengganti chip jika chip terbakar habis dengan biaya €5.

    5. Proyek Arduino dikembangkan di lingkungan pendidikan dan oleh karena itu bagus untuk pendatang baru untuk mendapatkan sesuatu yang bekerja dengan cepat.

  5. Tipe Arduino

  6. Menurut Djuandi dikutip dari Buku Dinata (2016:4) Saat ini ada bermacam-macam bentuk Arduino board yang disesuaikan dengan peruntukannya dan dapat dipelajari seperti diperlihatkan berikut ini:

    Tabel 2.1 Tipe Arduino Board
  7. Bagian Komponen Arduino Uno

  8. Didalam hardware Arduino terdapat bagian-bagian penting yang menggunakan ATmega328 sebagai mikrokontrolernya. Berikut gambar beserta keterangannya:

    Gambar 2.12 Bagian komponen Arduino Uno
    Tabel 2.2 Deskripsi Pin Arduino

Bahasa Pemrograman

Basis Data

XAMPP

Visual Basic.Net

Motor Servo

Sensor Ultrasonic

Keypad Membran 3x4

Komponen Elektronika

Literature Review

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Dinas Perhubungan

Latar Belakang Dinas Perhubungan Kota Tangerang

Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Tangerang

Susunan Organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang

Tugas dan Tanggng Jawab

Tujuan Perancangan

Konsep Perancangan dan Pembahasan

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perancangan Skematik Perangkat Keras (Hardware)

Rangkaian Power Supply

Rangkaian Lampu LED Indikator

Rangkaian Keypad Membran 3x4

Rangkaian Motor Servo

Rangkaian Sensor Ultrasonik

Rangkaian Sistem Keseluruhan

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Penulisan Listing Program Bahasa C

Perancangan Basis Data MySql

Perancangan Program Visual Basic.Net

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Alternatif Pemecahan Masalah

User Recruitment

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Funak Elisitasi

BAB IV

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI


Perancangan Sistem Yang Disusulkan

Prosedur Sistem yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Flowchart Yang Diusulkan

Rancangan Program

Perancangan Program Visual Basic.Net

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Spesifikasi Software

Testing

Implementasi

Schedule

Penerapan

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang melatar belakangi penelitian yang berjudul Prototype Pengontrolan Penghitung Jumlah Calon Penumpang Pada Dinas Perhubungan Berbasis Arduino Uno adalah sebagai berikut :

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Dengan memanfaatkan fungsi keypad membran 3x4 sebagai tombol untuk memilih tujuan yang ingin dituju.

  2. Jumlah data yang masuk akan terkirim kepada operator pool angkutan umum dengan Visual Basic.Net sebagai interface.

  3. Operator pool angkutan umum akan mengirimkan jumlah data penumpang yang didapat dari halte melalui e-mail kepada supir angkutan umum sesuai dengan jurusan yang kiranya sudah penuh.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kesimpulan yang dapat dirangkum dari tujuan dan manfaat yang dijelaskan pada Bab I, adalah prototype pengontrolan jumlah penumpang ini sudah berjalan dengan baik sesuai dengan harapan penulis. Dengan adanya penelitian ini menghindari kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh angkutan umum yang sering berhenti dipinggir jalan

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dari kesimpulan ini didapat beberapa metode yang dilakukan oleh penulis, sehingga sangat membantu untuk penyusunan skripsi yang berjudul Prototype Pengontrolan Penghitung Jumlah Calon Penumpang Angkutan Umum Pada Dinas Perhubungan, guna untuk mengumpulkan data dan kebutuhan yang diperlukan stakeholder dalam menerapkan sistem baru pada Dinas Perhubungan.

Saran

  1. Sistem ini dapat diterapkan dalam bentuk nyata, dan dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat dalam penggunaan fasilitas halte.

  2. Untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan kembali dengan menggunakan fitur GPS Shield dan lcd display pada halte agar penumpang dapat mengetahui posisi angkutan umum.

Contributors

Saptono, Siti Nurhayati