SI1331477207: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
(Arduino)
k (Melindungi "SI1331477207": permintaan pengguna ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya)))
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 1 Maret 2017 03.52

 

PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG

OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA

KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1331477207
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG

OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA

KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA


Disusun Oleh :

NIM  : 1331477207
Nama  : Muhamad Imam Abu Yazid
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Komputer
Konsentrasi  : Computer System

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd)
NIP : 00594         NIP : 001405

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG

OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA

KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331477207
Nama  : Muhamad Imam Abu Yazid

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
( Ignatius Joko Dewanto Dr,.S.kom,.MM )     ( Ahmad Roihan S.kom,.M.T.I)
NID : 14019     NID : 08190

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG

OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA

KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331477207
Nama  : Muhamad Imam Abu Yazid

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Maret 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
( Kosong )   ( Kosong )   ( Kosong )
NID : Kosong   NID : Kosong   NID : Kosong

 




 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 


PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG

OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA

KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1331477207
Nama  : Muhamad Imam Abu Yazid
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM KOMPUTER
Konsentrasi  : COMPUTER SYSTEM

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 15 Januari 2017

 
 
 
 
 
(Muhamad Imam Abu Yazid)
NIM : 1222472582

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 




 

ABSTRAK

Pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang air otomatis menggunakan SMS ini merupakan suatu alat yang digunakan manusia agar lebih mudah untuk membuang dan mengisi air melalui perintah SMS. Pada alat ini menggunakan sensor warna, sim900. Alat ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuangan air yang tidak jernih dan mengisi kembali air tersebut dengan menggunakan sample air PDAM, air Sungai dan air campuran pewarna makanan. Pada alat ini digunakan sensor warna untuk mendeteksi kejernihan air, sim900 sebagai transmitter untuk memberitahukan informasi tingkat jernihnya air dan valve 12volt untuk membuka dan menutup keran air dalam proses pembuangan air berdasarkan perintah dari arduino. Untuk membuat listing program kerja alat ini menggunakan program Software IDE,pada modul arduino uno 328.

Kata Kunci: Sensor Warna/ Sensor Cahaya, Sim900, Valve 12volt.

 

 

ABSTRACT

This Water clarity detector and automatic water refilling based sms gateway is a tool which is used by humans to make it easier to dispose of and fill water through SMS commands. this tool uses the color sensor, sim900. This tool aims to determine the disposal of turbid water and refilling its water by using a sample of PDAM water, Musi River water and water mix with food coloring. this tool uses the color sensor to detect water clarity, sim900 as a transmitter to notify the the level of water clarity information and valve 12volt to open and close the tap water in the process of disposal of water based on the command from arduino. To make the arrangement of wok program, this tool uses IDE Software program, at module arduino uno 328.

Keywords: Color Sensor / Light Sensor, Sim900, Valve 12volt.

 



 

KATA PENGANTAR

Bismilahirahmanirahim,

Asslamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, anugerah dan ijin-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA”.

Penulis menyadari bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd, selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ignatius Joko Dewanto, Dr.,S.kom.,MM , selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan Skripsi ini.
  5. Ahmad Roihan S.kom.,M.T.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan konsep dalam pembuatan Skripsi ini.penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
  6. Bapak Jahroni dan Ibu Nining Madhani S.pd selaku Kedua Orang Tua tercinta yang tanpa lelah memberikan segala dukungan moral, materi dan spiritual, “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada beliau, Amin.”
  7. Muhamad Rival Hidayat S.pd, Nur Irfan S.kom, Arfa, Deni Widodo selaku Kaka dan sahabat yang telah memberikan dukungan semangat untuk dapat menyelesaikan penulisan ini tepat waktu.
  8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 10 Januari 2017
(Muhamad Imam Abu Yazid)

 




Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan informasi dizaman era globalisasi saat ini berkembang pesat. Hal ini terjadi di seluruh negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Tidak ketinggalan dengan Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi sangat membantu semua manusia dalam beraktifitas. Ini membuktikan bahwa kini teknologi menjadi salah satu penunjang aktifitas manusia.

Air merupakan sumber kehidupan manusia, jika tidak ada air manusia tidak dapat hidup. Melihat dari kebutuhan air yang meningkat setiap tahunnya dan sulitnya mencari air bersih pada beberapa wilayah sekarang ini banyak perusahaan air bersih yang menawarkan penyaluran air bersih kepada masyarakat, salah satunya adalah PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ).

PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah.

Kehidupan makhluk hidup Sumber daya tersebut sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sehari –hari, sebagai sumber energi pada PDAM, Air terdapat dua jenis yaitu air bersih dan air kotor (keruh). Air bersih merupakan jenis air yang bermutu baik dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi ataupun melakukan aktifitas sehari-hari. Dan sebagaimana telah kita ketahui bahwa air kotor atau air keruh merupakan jenis air yang tidak bersih dan tidak sehat keruh.

PDAM sesekali sering menunda untuk membersihkan penampung air. Hal tersebut bisa terjadi karena banyaknya masalah terjadi dilapangan sperti kebocoran, dan tidak mempunyai banyak waktu untuk membersihkan penampung air. Untuk itulah penulis mempertimbangkan untuk membuat suatu alat yang dapat membantu PDAM Cabang Tigaraksa tetap menjaga kebersihan air pada penampungan air,tanpa harus melakukannya. Maka dari itu, penulis ingin membuat sebuah alat yaitu “Pendeteksi Kejernihan Air dan Pengisian Ulang Air dengan Perintah Berbasis SMS Gateway”.

Alat ini dapat memberikan laporan kepada petugas bahwa kondisi air pada penampungan air keruh atau kotor. Dan juga petugas dapat memberi perintah untuk membersihkan penampungan air dan melakukan pengisian air kembali.

Pada perancangan alat ini, penulis menggunakan modul Arduino Uno. Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berdasarkan ATmega328 sebagai pengendali suatu alat yang bersifat open source. Jika terdeteksi air yang keruh, maka sensor cahaya akan memberikan informasi kepada arduino. Kemudian arduino akan memerintahkan sim900 untuk mengirimkan pesan atau pemberitahuan keadaan air dalam suatu penampungan kepada petugas.

Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan laporan ini antara lain :

  1. Bagaimana proses pengontrolan air pada PDAM?

  2. Bagaimana membuat alat pendeteksi kejernihan air pada PDAM?

  3. Bagaimana implementasi sistem pendeteksi kejernihan air pada PDAM?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun manfaat dari yang dihasilkan sebagai berikut :

  1. Tujuan Operasional

    • Untuk mengetahui sistem pengentrolan air dan pengisian ulang otomatis pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kab.Tangerang Cabang Tigaraksa.
    • Alat menggunakan sensor cahaya akan menghasilkan objek kejernihan air dan informasi yang lebih akurat.
    • Untuk mendapatkan gambaran yang spesifik tentang pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway pada PDAM Tirta Kerta Raharja Cabang Tigaraksa
  2. Tujuan Fungsional

    • Dapat menciptakan sebuah pendeteksi kejernihan air yang berguna untuk petugas PDAM Cabang Tigaraksa
    • Sebagai bahan acuan atau referensi bagi Kantor PDAM Tirta Kerta Raharja Kab.Tangerang Cabang Tigaraksa dan mahasiswa di masa sekarang dan yang akan datang.
  3. Tujuan Individual (Pribadi)

    • Untuk menyelesaikan syarat kelulusan jenjang studi Strata 1 (S1).
    • Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah di dapat dari perkuliahan selama ini.
    • Memberikan suatu motivasi untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.

Manfaat Penelitian

Sebuah karya yang baik adalah karya sarat akan manfaat. Penulisan laporan ini dapat di manfaatkan sebagai :

  1. Dapat mengetahui cara sistem kerja alat tersebut dan mengetahui interaksi antara perangkat kerja (sofware) dan (hadware).

  2. Untuk mempermudah mengetahui kejernihan air tanpa harus melihat

  3. Mempermudah pemilik untuk melakukan pembuangan air yang sudah keruh dan pengisian ulang air tanpa harus melakukannya sendiri.

Ruang Lingkup

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka memberikan ruang lingkup laporan berikut :

  1. Memberikan informasi pendeteksi kejernihan air secara otomatis

  2. Dapat membuka dan menutup pintu air secara otomatis dengan menggunakan valve 12volt

Metode Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti melalui pengamatan dan pengalaman yang dapat untuk mengetahui proses pengerjaan untuk menghasilkan pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis

  2. Wawancara

    Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang atau narasumber di tempat atau dimana objek penelitian dilakukan.

  3. Library Research

    Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar pengumpulan data dan metode yang digunakan diambil dari buku cetak dan jurnal.

Metode Pengumpulan Data

Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang terperinci.


BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan laporan, perumusan masalah, ruang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, ruang lingkup, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan laporan sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement tentang rancangan pada pembuatan alat sistem implementasi pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing dan implementasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian, rancangan sistem usulan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Jogianto di dalam buku A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:29)[1] , mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi.

    Menurut Murdick R.G. di dalam buku A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:29)[1] , “Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling terhubung atau berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20)[2] , “Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”.

    Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau Sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    • Komponen Sistem (Components)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    • Batasan Sistem (Boundary)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    • Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    • Penghubung Sistem (Interface)

      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    • Masukkan Sistem (Input)

      Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan”data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    • Keluaran Sistem (Output)

      Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukkan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    • Pengolahan Sistem (Proses)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    • Saran Sistem (Objective)

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling terhubung atau berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:35)[1] , sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

    • Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.

    • Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebutkan dengan man-machine system. Sistem informasi akutansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    • Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    • Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Pengontrolan

  1. Definisi Pengontrolan

    Menurut Erinofiardi (2012:261)[3] , “suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

    Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Sering perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efesien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung bisa menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses, cara pembuatan pengontrolan (mengawasi, memeriksa), pengawasan, pemeriksaan.

    Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancagan desain sistem pengendali, termasuk teknisi professional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai displin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem kendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem penegndalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya Sistem Pengendali Loop Terbuk (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loop Control System).

  2. Jenis-Jenis Pengontrolan

    Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarnya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikan ke parameter pengendali ”.

    Gambar 2.1 Sistem Kontrol Loop Terbuka

    Gambar diagram blok diatas mengambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki kedaan alat terkendali jika terjadi kesalahaan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengerimkannya ke alat kendali.

  3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol tertutup adalah “suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memilki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”.

    Yang menjadi ciri sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

    Gambar 2.2 Sistem Kendali Loop Tertutup

    Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikrimkan kedalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

    Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8)[4] , “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Adelia (2011:116)[5] , “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar diagram/grafik yang menggambarkan langkah-langkah atau urutan dari suatu program atau sistem.

Cara Membuat Flowchart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Sulindawati(2010:8)[4] . Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

Jenis-jenis Flowchart

Menurut Tri (2015:2)[6]

, flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  • Flowchart Sistem (System Flowchart)

    Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

  • Gambar 2.3 Flowchart Sistem (System Flowchart).
  • Flowchart Dokumen (Document Flowchart)(System Flowchart)

    Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

  • Gambar 2.4 Flowchart Dokumen (Document Flowchart).
  • Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

  • Gambar 2.5 Flowchart Skematik (Schematic Flowchart).
  • Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  • Gambar 2.6 Flowchart Program (Program Flowchart).
  • Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu:

    Gambar 2.7 Simbol Flowchart Proses.

    Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari flowchart proses:

    Gambar 2.8 Flowchart Proses (Process Flowchart).

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Darmawan (2013:1)[7]

, “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”. Menurut Hutahaean (2015:2)[8] , “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:
    • Data Hitung (enumeration/counting data)

      Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

    • Data Ukur (measurement data)

      Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data:
    • Data Kuantitatif (quantitative data)

      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    • Data Kualitatif (qualitative data)

      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data:
    • Data Internal (internal data)

      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    • Data Eksternal (external data)

      Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

      1. Data Eksternal Primer (primary external data)

        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      2. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain

Konsep Dasar Monitoring

  1. Definisi Monitoring

  2. Menurut Sholeh didalam Jurnal Ilmiah Educational management Vol. 2, No.1 (2011:205)[9] “Monitoring merupakan prosedur yang didasarkan pada analitik kebijakan yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai penyebab dan konsekuensi dari kebijakan publik”. Monitoring para ahli analisis untuk menggambarkan hubungan antara pelaksanaan program kebijakan dengan hasilnya.

    Menurut Ichwan dkk dalam Jurnal Informatika Vol. 3, No.2 (2012:15)[10] “Monitoring (pemantauan) adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awarenees) tentang apa yang diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu dan menunjukan pergerakan kearah tujuan yang menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecendrungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan yang berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu.

    Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah prosedur yang dapat dijelaskan kesadaran untuk memperoleh informasi mengenai penyebab dan konsekuensi dari kebijakan publik melalui waktu yang menunjukan pergerakan waktu tujuan tertentu.

  3. Manfaat Monitoring

  4. Menurut Mudjahidin dan Nyoman Dita Pahang Putra didalam Jurnal Tehnik Industri Vol.11 No.1 (2011:76)[11] , “Manfaat monitoring proyek dibedakan menjadi dua yaitu:

    1. Bagi Penanggung Jawab Proyek

    2. Monitoring merupakan salah satu fungsi manajemen yaitu pengendalian, sebagai bentuk pertanggung jawabkan, untuk menyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi selanjutnya.

    3. Bagi Pengolah Proyek

    4. Adanya Monitoring dapat membantu dalam mempersiapkan laporan dalam waktu singkat serta sebagai informasi yang penting untuk evaluasi proyek yang nantinya dapat mencapai hasil yang baik dan tertata rapi, dan meminimalisir sebuah kesalahan.

    5. Tujuan Monitoring

    6. Menurut Mudjahidin dan Nyoman Dita Putra didalam Jurnal Tehnik Industri Vol.11 No.1 (2011:76)[11] , adapun beberapa tujuan dari monitoring adalah:

Konsep Dasar Otomatis

  1. Definisi Otomatis

  2. Menurut Santoso dkk didalam Jurnal FEMA Vol.1 No.1 (2013:17)[12] “ Otomatis adalah proses yang secara yang otomatis mengontrol operasi dan perlengkapan sistem dengan perlengkapan mekanik atau elektronika yang dapat mengganti manusia dalam mengamati dan mengambil keputusan”.

    Menurut Prianto ddk didalam jurnal Simposium Nasional RAPI XXI (2013:34) “Sistem otomatis didefinisikan sebagai teknologi yang berkaitan dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem berbasis komputer (komputer, Programmable Logic Controll PLC atau mikrokontroler)”.

    Menurut Agustiawan didalam jurnal Teknologi Vol.1 No.2 (2011:113)[13] , “Otomatisasi adalah bentuk umum awal perubahan organisasi yang berupa alat bantu bagi kemudahan pekerjaan sehari-hari”.

    Dari ketiga definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa otomatis adalah proses pengontrol operasi yang berkaitan dengan aplikasi mekanis, komputer dan sistem berbasis komputer yang dapat menjadi alat bantu bagi kemudahan pekerjaan manusia sehari-hari.

  3. Alasan Penggunaan Sistem Otomatis

  4. Menurut Santoso dkk didalam jurnal FEMA Vol.1 No.1 (2103:17)[12] Ada beberapa alasan dalam penggunaan sistem otomatis diantarannya adalah:

    1. Meningkatkan produktifitas perusahaan

    2. Tingginya biaya tenaga kerja

    3. Kurangnya tenaga kerja untuk kemampuannya tertentu

    4. Tingginya bahan baku

    5. Tingginya bahan baku

    6. Meningkatnya kualitas produk

    7. Menurunkan Manufacturing Lead Time (MLT)

    Menurut Saputra dkk di dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol.5 No.3 (2011:3) Perangkat otomasi yang dimaksud disini adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses otomasi perangkat ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu:

    1. Perangkat Keras

    2. Perangkat Lunak Otomasi

    Tanpa adanya dua perangkat ini secara memadai maka proses otomasi tidak akan dapat berjalan dengan baik.

Konsep Dasar Sensor

  1. Definisi Sensor

  2. Menurut Franky Chandra (2011:32)[14] “Sensor (transduser) adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah suatu besaran fisik menjadi listrik”. Sensor harus memiliki syarat-syarat berikut ini:

    1. Sensitivitas tinggi sesuai besaran yang diukur.

    2. Tidak sensitive pada besaran lain yang tidak diukur di sekitar tempat pengukuran.

    3. Sifat obyek tidak berubah karena penggunaan sensor.

  3. Jenis-jenis sensor

    1. Sensor Mekanik

    2. Sensor mekanik adalah sensor yang di gunakan untuk mengubah besaran mekanik menjadi besaran listrik. Pada sensor mekanik, keluaan sensor berubah sesuai perubahan gaya atau perubahaan jarak (perpindahan), libier maupun rotasi, Fungsi sensor mekanik bermacam-macam antara lain untuk mengukur panjang, luas aliran masa, gaya, torsi, tekanan, kecepatan, percepatan dan panjang gelombang akustik.

    3. Sensor Optik

    4. Sensor mekanik adalah sensor yang di gunakan untuk mengubah besaran mekanik menjadi besaran listrik. Pada sensor mekanik, keluaan sensor berubah sesuai perubahan gaya atau perubahaan jarak (perpindahan), libier maupun rotasi, Fungsi sensor mekanik bermacam-macam antara lain untuk mengukur panjang, luas aliran masa, gaya, torsi, tekanan, kecepatan, percepatan dan panjang gelombang akustik.

Teori Khusus

Perkembangan teknologi dan informasi dizaman era globalisasi saat ini berkembang pesat. Hal ini terjadi di seluruh negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Tidak ketinggalan dengan Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi sangat membantu semua manusia dalam beraktifitas. Ini membuktikan bahwa kini teknologi menjadi salah satu penunjang aktifitas manusia.

Jenis-jenis Papan Arduino

Pada saat ini terdapat bermacam-macam papan arduino disesuaikan dengan kegunaanya, yaitu sebagai berikut :

  1. Arduino USB

  2. Menggunakan Arduino USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Salah satu contohnya yaitu Arduino Uno.

    Gambar 2.13 Arduino USB (Arduino USB)
  3. Arduino Mega

  4. Papan Arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dilengkapi tambahan pin digital, pin analog, port serial dan sebagainya. Contohnya yaitu Arduino Mega Arduino Mega 2560.

    Gambar 2.14 Arduino Mega
  5. Arduino FIO

  6. Arduino FIO adalah mikrokontroller ditujukan untuk penggunaan nirkabel. Arduino ini menggunakan Atmega328P sebagai basis kontrolernya.

    Gambar 2.15 Arduino FIO
  7. Arduino Lilypad

  8. Arduino Lilypad adalah mikrokontroller dengan bentuk melingkar.

    Gambar 2.16 Arduino Lilypad
  9. Arduino BT (Bluetooth)

  10. Arduino BT mengandung modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel

    Gambar 2.17 Arduino BT
  11. Arduino Mini dan Arduino Nano

  12. Papan berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard. Contoh : Arduino nano 3.0, Arduino nano 2.x , adruino mini 04, Arduino mini 03, arduino stamp 02.

    Gambar 2.18 Arduino Mini/ Nano

Modul Sim 900

Pengenalan Sim 900

Dengan semakin murahnya harga GSM/GPRS modul, maka kini talah semakin banyak produk yang didisain dengan mempergunakan modul tersebut. Contoh yang paling populer adalah pelacak posisi kendaraan dengan memanfaatkan jaringan GSM, GPRS. SIM900 (pendahulunya SIM300) dari Simcom adalah contoh dari gsm modul tersebut. Kemampuannya untuk bekerja pada mode voice, CSD, dan data GPRS dan dipadukan dengan harganya yang relatif murah menyebabkan modul ini banyak digunakan dalam berbagai produk. Bagi yang belum pernah mempergunakan modul SIM900 dan berencana mempergunakannya dalam produknya dimasa datang, SIM900 Evaluation Board ini adalah produk yang cocok untuk digunakan. Dengan EVB ini, kita dapat mengeksplorasi kemampuan SIM900 sebelum Anda memutuskan mempergunakannya dalam produk anda. SIM900 EVB mempergunakan port RS232 untuk berkomunikasi dengan PC/Laptop. Pada PC, kita bisa mempergunakan sembarang program terminal, misalnya Hyprterm, untuk berkomunikasi dan mengirimkan perintah AT-Command pada SIM900.

Gambar 2.24 Sim900 Gsm

Telepon Seluler

Telepon seluler merupakan piranti yang berfungsi sebagai sarana atau media untuk melakukan komunikasi antara dua terminal tanpa dibatasi oleh ruang dan rentang kabel. Telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan ponsel atau handphone dari duIu sampai sekarang telah mengalami perubahan baik teknologinya yang dulunya hanya dapat untuk berbicara sekarang sudah dapat dipakai untuk bertukar data atau bahkan untuk memotret, sedangkan dari bentuk fisiknya mulai dari berat dan besar hingga yang seukuran korek api. Konsep dasar yang sangat penting dari sebuah ponsel adalah kenyataanya bahwa teknologi yang digunakan oleh ponsel/ handphone merupakan pengembangan dari teknologi radio yang dikawinkan dengan teknologi komunikasi telepon. Handphone ini juga merupakan perangkat pengganti handset pada sistem komunikasi bergerak. Saat ini handphone mempunyai beberapa fungsi yang semakin berkembang, dan fungsi ini sangat bervariasi tergantng pada jenis handphone antara lain :

  1. Berfungsi untuk menyimpan informasi

  2. Membuat daftar pekerjaan atau perencanaan pekerjaan

  3. Mencatat appointment dan disertakan dengan reminder (pengingat waktu )

  4. Dapat berfungsi sebagai kalkulator

  5. Dapat mengirim email

  6. Dapat memainkan permainan

LCD (Liquid Crystal Display) 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alat–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

  1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

  2. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

  3. Terdapat karakter generator terprogram.

  4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

  5. Dilengkapi dengan back light.

Gambar 2.25 Bentuk Fisik LCD 16x2
Tabel 2.1 Konfigurasi Pin LCD 16x2

Sms Gateway

SMS (Short Message Service) merupakan suatu teknologi yang memungkinkan untuk mengirim dan menerima pesan antar pengguna mobile phone. Sms Gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme untuk EUA menghantar dan menerima SMS dari peralatan mobile (HP, phone, dll) melalui SMS Gateway’s shortcode.

SMS gateway merupakan sistem aplikasi untuk mengirim dan/atau menerima SMS, terutama digunakan dalam aplikasi bisnis, baik untuk kepentingan promosi, servis kepada customer, pengadaan content produk atau jasa, dan seterusnya. Karena merupakan sebuah aplikasi, maka fitur-fitur yang terdapat di dalam SMS gateway dapat dimodifi kasi sesuai dengan kebutuhan. Beberapa fitur yang umum dikembangkan dalam aplikasi SMS gateway adalah :

  1. Auto-reply. SMS gateway

  2. secara otomatis akan membalas SMS yang masuk. Contohnya untuk keperluan permintaan informasi tertentu (misalnya kurs mata uang atau jadwal perjalanan), di mana pengirim mengirimkan SMS dengan format tertentu yang dikenali aplikasi, kemudian aplikasi dapat melakukan auto-reply dengan membalas SMS tersebut, berisi informasi yang dibutuhkan.

  3. Pengiriman massal

  4. Disebut juga dengan istilah SMS broadcast, bertujuan untuk mengirimkan SMS ke banyak tujuan sekaligus. Misalnya, untuk informasi produk terbaru kepada pelanggan.

  5. Pengiriman terjadwal

  6. Sebuah SMS dapat diatur untuk dikirimkan ke tujuan secara otomatis pada waktu tertentu. Contohnya untuk keperluan mengucapkan selamat ulang tahun.

Untuk membuat sebuah SMS gateway Anda perlu mengenal hal-hal yang berhubungan dengan SMS gateway itu sendiri. Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam pengiriman SMS adalah SMSC (Short Message Service Center), yang merupakan jaringan telepon selular yang menangani pengiriman SMS. Jadi, pada saat seseorang mengirimkan sebuah pesan SMS melalui ponselnya, SMSC-lah yang bertugas mengirimkan pesan tersebut ke nomor tujuan. Jika nomor tujuan tidak aktif, maka SMSC akan menyimpan pesan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Jika SMS tetap tidak dapat terkirim sampai jangka waktu tersebut berakhir, maka SMS tersebut akan dihapus dari penyimpanan SMSC.

Gambar 2.26 Diagram Proses Pengiriman SMS

Penjelasan Dari Diagram diatas: Proses pengiriman SMS (Short Message Services) pertama kali dimulai ketika SMS akan diterima oleh SMSC (SMS Center) dari SME (Short Message Entity). Setelah dilakukan pengontrolan parameter, maka SMSC–GMSC akan mencari suatu informasi tentang MS pelanggan di HLR (Home Location Register) yang berisi informasi administrative dari semua pelanggan yang terdaftar dari suatu jaringan GSM beserta lokasi dari mobile station. Selanjutnya SMSC akan mengirimkan pesan melalui SMS–GMSC kepada MS (Mobile Station) yang dituju dengan format forward short message. Setelah proses pengiriman SMC selesai maka SMSC akan mencari suatu informasi yang akan kita dituju dari VLR ( Visitor Location Register ) yang berisi informasi administrative terpilih dari HLR yang dibutuhkan untuk kontrol panggilan dan izin bagi pengguna service berlangganan. Dimana dalam hal ini akan mengirimkan suatu proses autentifikasi yang akan kita kirimkan. Selanjutnya MSC (Mobile Station Center) akan mengirimkan pesan ke MS (mobile station), kemudian MSC mengirimkan kembali pesan tersebut. Tetapi bedanya MSC ini akan mengirimkan fordward SMS ke MSC bukan ke MS lagi. Apabila SME (Short Message Entity) meminta laporan status maka SMSC akan mengirimkan laporan status ke SME yang mengindikasikan terkirimnya pesan. Di balik tampilan menu Messages pada sebuah ponsel sebenarnya terdapat AT Command-AT Command yang bertugas mengirim atau menerima data ke dan dari SMS Centre. AT Command tiap–tiap SMS device bisa berbeda–beda, tetapi pada dasarnya sama. Perintah–perintah AT Command biasanya disediakan oleh vendor alat komunikasi yang kita beli. Berikut Penjelasan Dari Diagram diatas: Proses pengiriman SMS (Short Message Services) pertama kali dimulai ketika SMS akan diterima oleh SMSC (SMS Center) dari SME (Short Message Entity). Setelah dilakukan pengontrolan parameter, maka SMSC–GMSC akan mencari suatu informasi tentang MS pelanggan di HLR (Home Location Register) yang berisi informasi administrative dari semua pelanggan yang terdaftar dari suatu jaringan GSM beserta lokasi dari mobile station. Selanjutnya SMSC akan mengirimkan pesan melalui SMS–GMSC kepada MS (Mobile Station) yang dituju dengan format forward short message. Setelah proses pengiriman SMC selesai maka SMSC akan mencari suatu informasi yang akan kita dituju dari VLR ( Visitor Location Register ) yang berisi informasi administrative terpilih dari HLR yang dibutuhkan untuk kontrol panggilan dan izin bagi pengguna service berlangganan. Dimana dalam hal ini akan mengirimkan suatu proses autentifikasi yang akan kita kirimkan. Selanjutnya MSC (Mobile Station Center) akan mengirimkan pesan ke MS (mobile station), kemudian MSC mengirimkan kembali pesan tersebut. Tetapi bedanya MSC ini akan mengirimkan fordward SMS ke MSC bukan ke MS lagi. Apabila SME (Short Message Entity) meminta laporan status maka SMSC akan mengirimkan laporan status ke SME yang mengindikasikan terkirimnya pesan. Di balik tampilan menu Messages pada sebuah ponsel sebenarnya terdapat AT Command-AT Command yang bertugas mengirim atau menerima data ke dan dari SMS Centre. AT Command tiap–tiap SMS device bisa berbeda–beda, tetapi pada dasarnya sama. Perintah–perintah AT Command biasanya disediakan oleh vendor alat komunikasi yang kita beli.

  1. AT+CMGS : Untuk mengirim SMS

  2. AT+CMGR : Untuk memeriksa SMS

  3. AT+CMGD : Untuk menghapus SMS

  4. AT+CMGF : Untuk menentukan format teks

AT Command untuk SMS biasanya diikuti oleh data I/O yang diwakili oleh unit–unit PDU. Data yang mengalir ke/ dari SMS-Center harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan–bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri atas beberapa Header, header untuk mengirim SMS ke SMS-Center berbeda dengan SMS yang diterima dari SMSCenter. Saat kita menerima SMS/MMS dari handphone (mobile originated) pesan tersebut tidak langsung dikirimkan ke handphone tujuan (mobile terminated), akan tetapi dikirim terlebih dahulu ke SMSC(SMS Center) yang biasanya berada di kantor operator telepon dan kemudian pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan.

Definisi Air

Menurut Sutrisno (2012)[15] , “Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yangdiketahui sampai saat ini dibumi, tetapi tidak diplanet lain.

• Manfaat Air

  1. Bagi Kehidupan Mannusia

    1. Kebutuhan Primer

    2. Manfaat Air untuk pencernaan memang tidak bisa diungkiri, dengan minum banyak air putih maka kita akan mendapatkan pencernaan dan metabolisme yang lebih baik. Minum air secara rutin dan dalam jumlah yang cukup akan menjadikan baik pencernaan dan metabolisme dapat bekerja pada kapasitas terbaiknya.

    3. Kebutuhan Sekunder

    4. Air juga merupakan salah satu faktor terpenting untuk kebutuhan sekunder manusia contohnya adalah sebagai berikut :

      - Mandi

      - Mencuci

      - Memasak

      - Kebutuhan untuk tubuh

      Ini adalah manfaat air yang paling vital, dimana ia memiliki peran untuk meningkatkan kesehatan tubuh manusia. Bahkan banyak yang mengkaitkannya dengan terapi air yang dapat menyembuhkan beberapa masalah kesehatan.

  2. Bagi Kebutuhan Hewan

  3. Manfaat air ternyata tidak hanya untuk manusia, hewan juga membutuhkan air dalam menunjang keberlangsungan hidupnya untuk berbagai kepentingan tubuh hewan selain untuk minum, tentu air juga bermanfaat bagi hewan dalam menunjang kebutuhan sekundernya seperti untuk ‘mandi’. Sebagai makhluk hidup air, juga penting untuk metabolisme tubuh hewan

  4. Bagi Kebutuhan Tumbuhan

  5. Tumbuhan sedikit berbeda untuk pemanfaatan air, dimana air digunakan sebagai media untuk fotosintesis bagi tumbuhan. Proses membuat makanan (fotosintesis) pada tumbuhan ini berlangsung di dalam daun. Namun komponen utama agar proses ini dapat berjalan sempurna selain matahari adalah air. Air akan di bawa melalui akar menuju batang dan akan sampai ke daun untuk selanjutnya membantu proses fotosintesi yang akan membuat makanan untuk tumbuhan tersebut.

Definisi Solenoid Valve

Sebuah solenoid valve adalah electromechanically dioperasikan katup. Katup dikendalikan oleh arus listrik melalui solenoid. Dalam kasus dua-port katup aliran diaktifkan on atau off, dalam kasus katup tiga-port, keluar diaktifkan antara dua port stopkontak. Beberapa katup solenoid dapat ditempatkan bersama-sama pada berjenis Katup solenoid adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan di fluidics. Tugas mereka adalah untuk mematikan, melepaskan, mendistribusikan campuran cairan. Mereka ditemukan di banyak area aplikasi. Solenoid menawarkan switching cepat dan aman, keandalan yang tinggi, umur panjang, kompatibilitas media yang baik dari bahan yang digunakan, daya kontrol rendah dan desain yang kompak.

Sebuah solenoid valve adalah electromechanically dioperasikan katup. Katup dikendalikan oleh arus listrik melalui solenoid. Dalam kasus dua-port katup aliran diaktifkan on atau off, dalam kasus katup tiga-port, keluar diaktifkan antara dua port stopkontak. Beberapa katup solenoid dapat ditempatkan bersama-sama pada berjenis Katup solenoid adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan di fluidics. Tugas mereka adalah untuk mematikan, melepaskan, mendistribusikan campuran cairan. Mereka ditemukan di banyak area aplikasi. Solenoid menawarkan switching cepat dan aman, keandalan yang tinggi, umur panjang, kompatibilitas media yang baik dari bahan yang digunakan, daya kontrol rendah dan desain yang kompak.

Gambar 2.27 Solenoid Valve 12v DC ½”.

Definisi Sensor

Menurut Chandra (2011:32), “Sensor (transduser) adalah peralatan yang digunakan untuk memggubah suatu besaran fisik menjadi listrik”. Sensor harus memiliki syarat-syarat berikut ini:

  1. Sensitivitas tinggi sesuai besaran yang diukur.

  2. Tidak sensitive pada besaran lain yang tidak diukur di sekitar tempat pegukuran.

  3. Sifat objektif tidak berubah karena penggunaan sensor. Berikut macam-macam sensor:

    1. Sensor Mekanik

    2. Sensor mekanik adalah sensor yang digunakan untuk megubah besaran mekanik menjadi listrik. Pada sensor mekanik, keluaran sensor berubah sesuai perubahan gaya atau perubahan jarak (perpindahan), linear maupun rotasi. Fungsi sensor mekanik bermacam-macam antara lain untuk mengukur panjang, luas aliran masa, gaya, torsi, tekenan, kecepatan,percepata dan panjang gelombang akustik.

    3. Sensor Optik

    4. Sensor optik adalah sensor yang digunkan untuk mengubah besaran optik menjadi besaran listrik.Pada sensor optik, keluaran sensor berubah sesuai perubahan cahaya yang jatuh kepermukaan sensor. Fungsi sensor optik bermacam-macam, antara lain untuk mengukur intensitas cahaya, warna dan deteksi objek.

  1. Sensor Ultrasonic

    1. Pengertian Sensor Jarak Ultrasonic HC- SR04

    2. Sensor jarak ultrasonic HC- SR04 adalah sensor 40 KHz produksi parallax yang banyak digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas untuk mendeteksi jarak suatu objek.

      Gambar 2.28 Sensor jarak ultrasonic HC- SR04

      Sensor HC- SR04 mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonic ( 40 KHz ) selama t = 200 us kemudian mendeteksi pantulannya. Sensor PING memancarkan gelombang ultrasonic sesuai dengan kontrol dari mikrokontroller pengendali ( pulsa trigger dengan tout min 2 us ). Spesifikasi sensor ini :

      1. Kisaran pengukuran 3cm-3m.

      2. Input trigger –positive TTL pulse, 2uS min., 5uS tipikal.

      3. Echo hold off 750uS dari fall of trigger pulse.

      4. Delay before next measurement 200uS.

      5. Burst indicator LED menampilkan aktifitas sensor.

      Gambar 2.29 Diagram waktu sensor HC- SR04
    3. Prinsip Kerja Sensor HC- SR04

    4. Pada dasanya Sensor HC- SR04 terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40KHz, sebuah speaker ultrasonic dan sebuah mikropon ultrasonic. Speaker ultrasonic mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara sementara mikropon ultrasonic berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya. Sensor HC-SR04 mendeteksi jarak obyek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonic (40 kHz) selama tBURST (200 μs) kemudian mendeteksi pantulannya. Sensor HC-SR04 memancarkan gelombang ultrasonic sesuai dengan kontrol dari mikrokontroler pengendali (pulsa trigger dengan tOUT min. 2 μs).

      Gambar 2.30 Prinsip kerja sensor HC- SR04

      Gelombang ultrasonic ini melalui udara dengan kecepatan 344 meter per detik, mengenai obyek dan memantul kembali ke sensor. HC- SR04 mengeluarkan pulsa output high pada pin TRIG setelah memancarkan gelombang ultrasonic dan setelah gelombang pantulan terdeteksi HC-SR04 akan membuat output low pada pin TRIG. Lebar pulsa High (tIN) akan sesuai dengan lama waktu tempuh gelombang ultrasonic untuk 2x jarak ukur dengan obyek. Maka jarak yang diukur adalah:

      S = (tIN x V) ÷ 2

      Dimana :

      S = Jarak antara sensor ultrasonik dengan objek yang dideteksi

      V = Cepat rambat gelombang ultrasonik di udara (344 m/s)

      tIN = Selisih waktu pemancaran dan penerimaan pantulan gelombang.

Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya, sensor suhu dan sensor tekanan.

Sensor Warna sensor yang digunakan untuk mendeteksi warna tertentu. Sensor ini menggunakan photodiode sebagai penangkap cahaya yang dipancarkan dari LED (Light Emiting Diode), photodiode yang berfungsi sebagai pengubah cahaya yang ditangkap kemudian mengubahnya menjadi energi listrik/ Direct Current. Komponen-komponen dari Sensor Warna yaitu sebagai berikut :

  1. Photodioda

  2. Photodioda merupakan jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya berubah-ubah jika cahaya yang jatuh pada dioda berubah-ubah intensitasnya. Dalam gelap nilai tahanannya sangat besar hingga praktis tidak ada arus yang mengalir. Semakin kuat cahaya yang jatuh pada dioda maka makin kecil nilai tahanannya, sehingga arus yang mengalir semakin besar. Cahaya yang dapat dideteksi oleh diode foto ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X.

    Gambar 2.31 Bentuk dan Simbol Photodioda
  3. Resistor

  4. Resistor atau biasa disebut tahanan atau penghambat adalah suatu komponen elektronik yang memberikan hambatan terhadap perpindahan elektron (muatan negatif). Resistor disingkat dengan huruf “R” (huruf R besar). Satuan resistor adalah ohm (Ω). Resistor dapat dikelompokan berdasarkan besar toleransinya :

    1. Pemakaian umum ±5% sampai ±20%

    2. Presisi menengah ±1% sampai ±5%

    3. Presisi ±0,2% sampai ±1%

    4. Ultra presisi ±0,002% sampai 1

    Gambar 2.32 Resistor (hambatan)
  5. LED (Light Emitting Diode)

  6. Light Emitting Diode (LED) adalah dioda yang dapat mengeluarkan cahaya. Karena kemampuan tersebut LED sering dipakai sebagai indikator dalam suatu alat. Didalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, seperti infrared, hijau/biru/merah dan ultraviolet. LED adalah dioda, sehingga memiliki kutup (polar). Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Pada LED memiliki panjang kawat (kaki) yang berbeda, kawat yang panjang adalah anoda sedangkan kawan yang pendek adalah katoda (Bishop,Owen, 2004: 32).

    Gambar 2.33 Light Emitting Diode (LED)

Sensor Cahaya

Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi Elektron. Sensor cahaya sangat luas penggunaannya, salah satu yang paling terkenal adalah LDR (Light dependent resistor). LDR (Light dependent resistor) adalah sebuah resistor dimana nilai resistansinya akanberubah jika dikenai cahaya (Bishop, Owen, 2004:15).

Gambar 2.34 LDR (Light Dependent Resistor)

Definisi Adaptor

Menurut Wikipedia[16] , “Adaptor adalah sebuah rangkaian yang berguna untuk mengubah tegangan AC yang tinggi menjadi DC yang rendah”. Adaptor merupakan sebuah alternatif pengganti dari tegangan DC (seperti :baterai,Aki) karena penggunaan tegangan AC lebih lama dan setiap orang dapat menggunakannya asalkan ada aliran listrik di tempat tersebut.”

Gambar 2.35. Adaptor.

Definisi Buzzer

Menurut Dadang (2011:36), “Buzzer adalah sebuah speaker dengan nilai impedansi yang rendah, sehingga menghasilkan nada yang lebih keras dari pada speaker.”

Menurut Sulistyowati dan Dedi Dwi Febriantorodi dalam Jurnal IPTEK (2012:5)[17] , bahwa “Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara”.

Gambar 2.36. Buzzer.

Literature Review

  1. Definisi Literature Review

  2. Menurut Hasibuan , Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literature review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

    Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

  3. Kajian Literature Review

  4. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

    a) Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    b) Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    c) Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

    d) Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    e) Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga

  5. Studi Pustaka (Literatur Review)

  6. Banyak penelitian sebelumnya dilakukan mengenai pengukuran berbasis mikrokontroler. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan alat ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini yaitu:

    1. Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Ferry Sudarto, M.Firman dan Sugeng Adi Atma (2013)[18] berjudul “Tongkat Ultrasonik untuk Tunanetra sebagai Deteksi Jarak Benda dengan Output Suara” ini diusulkan untuk merancang tongkat ultrasonik untuk tunanetra dengan menggunakan teknologi berbasis mikrokontroler yang dapat mendeteksi keberadaan suatu objek. Untuk bisa mendeteksi jarak benda, tongkat ultrasonik dilengkapi oleh berbagai modul diantaranya adalah sensor Ultrasonik D-Sonar untuk mengukur jarak pengguna dengan benda didepannya, mikrokontroler AT89S51 sebagai memori program, dan ISD 2590 sebagai perekam suara untuk output. Gelombang ultrasonik ini akan dipancarkan dan sinyal yang mengenai suatu objek sebagian akan dipantulkan kembali. Sinyal pantul akan diterima oleh suatu penerima untuk kemudian diolah oleh mikrokontroler. Mikrokontroler akan mengontrol dan mengolahnya, sehingga dapat dihasilkan suatu output berupa suara. Dan sebagai pencatu tegangan untuk semua rangkaian digunakan battery.

    2. Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Titik Muji Rahayu (2010) berjudul “Perancangan Dan Pembuatan Penunjuk Arah Serta Deteksi Jarak Benda Untuk Tunanetra Dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler” ini diusulkan untuk merancang dan membuat alat penunjuk arah serta mendeteksi jarak benda untuk penderita tunanetra dengan menggunakan output suara berbasis mikrokontroler. Perancangan alat ini memanfaatkan teori tentang mata angin dan kecepatan gelombang bunyi di udara. Perancangan ini melalui dua tahap, yaitu tahap perancangan hardware dan software. Hardware yang digunakan dalam perancangan alat ini adalah kompas digital HM55B untuk menentukan arah mata angin, sensor Ultrasonik D-Sonar untuk mengukur jarak pengguna dengan benda di depannya, mikrokontroler AT89S51 sebagai memori program, dan ISD 2590 sebagai perekam suara untuk output. Software pada alat ini menggunakan bahasa pemrograman Assembler. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dan dicari simpangannya. Pada perangkat penunjuk arah HM55B diperoleh simpangan rata-rata sebesar 3,65% dengan taraf ketelitian 96,35% dan pada perangkat pendeteksi jarak benda kesalahan relatifnya sebesar 1,92% dengan taraf ketelitan 98,08%.

    3. Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Dita Ditafrihil Fuadah dan Mada Sanjaya WS.Ph.D. (2013)[19] berjudul “Monitoring dan Kontrol Level Ketinggian Air dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino” Sensor ultrasonik adalah sensor pengukur jarak dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Sensor HY-SRF05 merupakan sensor ultrasonik yang mampu mengukur jarak dari 2cm sampai 450cm. Keluaran sensor ini memungkinkan membaca perubahan jarak pada ketinggian air menggunakan gelombang ultrasonik berbasis Arduino Uno dan dengan interfacing pada Matlab. Pengujian menggunakan bejana bulat denga ketinggian 10cm.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PDAM Tirta Kerta Raharja Kab.Tangerang

Gambar 3.1. Logo PDAM TIRTA KERTA RAHARJA

Arti Logo PDAM TIRTA KERTA RAHARJA :

Titik Air, Menggambarkan azas dari Manajemen Kebersamaan dan merupakan material yang dikelola.

Tiga Air bergelombang, Menggambarkan 3 misi perusahaan yaitu : Penyelenggara pelayanan air bersih bagi masyarakat, salah satu sumber pendapatan asli daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan perusahaan.

Tiga air bergelombang yang tidak sama besar dengan bloking yang tidak horisontal namun disusun secara harmonis juga berarti merupakan komposisi yang kompak dan membawa efek karakter yang dinamis.

Tulisan TIRTA KERTA RAHARJA sebagai motto nilai keluhuran kemapanan dan kemantapan.

TIRTA berarti air, merupakan kekhususan dan kekhasan. KERTA berarti aman dan tentram. RAHARJA berarti kesejahteraan.

Biru tua pada titik air menggambarkan sifat kooperatif dan keteguhan hati. Sedangkan biru muda pada tiga air bergelombang mempunyai karakter cerah dan menggambarkan kegembiraan dan kebanggaan dalam melayani masyarakat serta gambaran air yang bersih.

Sejarah Singkat PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab.Tangerang

Pada tahun 1923 dibangun sebuah bangunan tempat pengelolahan air oleh pemerintah hindia belanda pada daerah babakan udjung yang diberi nama Water Leideng Bedrif. Ini merupakan tempat pengelohanan air pertama di kawasan Tangerang. Setelah tahun 1945 dimana setelah Indonesia merdeka Water Leideng Bedrif ini pindah tangan dikelola oleh pemerintah Indonesia. Dan pada tahun 1976 barulah didirikan PDAM Kabupaten Tangerang yang berdasarkan pada Perda No. 10/HUK/1976. Setelah tahun 1983 dibentuk Unit Pengelola Air Minum (UPAM) di Kabupaten Tangerang, dan berlanjut pada tahun 1985 terjadilah Penggabungan UPAM kedalam PDAM Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2001 PDAM Kabupaten Tangerang berubah nama menjadi PDAM Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang berdasarkan Perda No. 16 tahun 2001. Dan pada tahun 2008 muncul Perda No. 10 tahun 2008 & Perda No. 1 tahun 2013 sebagai peraturan daerah penetapan PDAM Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang sebagai perusahaan daerah air minum kabupaten tangerang. Dan sampai saat ini tanggal 13 April 1976 diperingati sebagai hari jadi PDAM Tirta Kerta Raharja Kab.Tangerang.

Visi Dan Misi PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab.Tangerang

  1. Visi PDAM TKR

    Menjadi Perusahaan Air Minum yang sehat dan senantiasa memberikan Pelayanan yang Terbaik kepada masyarakat, demi mewujudkan keinginannya dalam memperoleh kehidupan yang lebih baik.

  2. Misi PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab.Tangerang
    • Menyediakan kebutuhan air minum bagi masyarakat secara berkesinambungan, melalui pelayanan prima.
    • Memproduksi air minum sesuai dengan standar yang berlaku.
    • Menyelenggarakan pengelolaan air minum dengan menerapkan teknologi yang tepat.
    • Memberikan pelayanan air minum dengan tarif yang terjangkau.
    • Meningkatkan kualitas SDM agar mampu berkreasi dan berinovasi secara profesional.
    • Menjalankan aktivitas usaha dengan selalu menjaga keseimbangan lingkungan.

Struktur Organisasi Dan Wewenang Serta Tanggung Jawab

Struktur Organisasi PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab.Tangerang

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PDAM TKR


Gambar 3.3. Pemilik, Dewan Pengawas, dan Direksi


STRUKTUR ORGANISASI
BAGIAN PERENCANAAN

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Bagian Perencanaan


  1. Wewenang dan Tanggung Jawab

    Berikut ini akan diuraikan mengenai wewenang dan tanggung jawab bagian dan sub-sub bagian dalam struktur organisasi Bagian Perencanaan :

    • Bagian Perencanaan
    • Wewenang :

      Melaksanakan perencanaan dan pengawasan dalam pengembangan fasilitas instalasi/distribusi dan sambungan langganan serta fasilitas penunjang lainnya, agar penggunaan fasilitas tersebut memenuhi syarat secara teknis maupun secara ekonomis.

      Tanggung Jawab :

      1. Perencanaan dan pengembangan seluruh pekerjaan teknik baik yang berbentuk program tahunan maupun yang berkaitan dengan kegiatan harian sebagai realisasi dari program PDAM TKR.
      2. Pengkoordinasian dengan unit kerja lain, baik bagian-bagian di Direktorat Umum maupun di Direktorat Teknik serta pihak-pihak ketiga sesuai dengan spesifikasi teknis.
      3. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan fisik, baik yang dilakukan secara swakelola maupun yang dilaksanakan pihak ketiga sesuai dengan spesifikasi teknis.
      4. Pengadministrasian dan pengarsipan dokumen-dokumen teknik.
      5. Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan unit kerjanya dilengkapi dengan evaluasinya.
      6. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
    • Sub bagian Perencanaan Teknik
    • Wewenang :

      Melaksanakan perencanaan dan pengembangan fasilitas produksi, fasilitas transmisi dan distribusi, sambungan langganan, dan fasilitas penunjang lainnya serta membuat, menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen teknik dan informasi lainnya sebagai bahan yang setiap waktu dibutuhkan dalam perencanaan teknik.

      Tanggung Jawab :

      1. Perencanaan teknik pengembangan sarana produksi, sarana instalasi transmisi dan distribusi, sarana sambungan langganan dan fasilitas fisik lain serta penyiapan dan penyimpanan dokumen-dokumen teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan fasilitas teknik.
      2. Pengkoordinasian dengan unit kerja, terutama dengan bagian-bagian di Direktorat Teknik untuk mendapatkan masukan mengenai spesifikasi teknis yang dibutuhkan.
      3. Penyiapan dokumen-dokumen teknik seperti gambar terpasang, peta jaringan pipa transmisi/distribusi dan gambar perencanaan yang dibutuhkan untuk seluruh pekerjaan perencanaan teknik yang dibutuhkan oleh PDAM TKR.
      4. Penyimpanan dan pemeliharaan seluruh dokumen teknik sebagai aset PDAM TKR yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk kebutuhan operasi dan pemeliharaan teknis.
      5. Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan unit kerjanya dilengkapi dengan evaluasinya.
      6. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.
    • Sub bagian Pengawasan Kontruksi
    • Wewenang :

      Melakukan pengawasan Konstruksi, agar realisasi dari perencanaan yang sudah ditetapkan dapat dipertanggung jawabkan baik secara teknis maupun secara ekonomis.

      Tanggung Jawab :

      1. Perencanaan pelaksanaan seluruh kegiatan pengawasan konstruksi baik sebagai kegiatan tahunan yang dituangkan dalam program kerja tahunan dan anggaran PDAM TKR maupun rencana program harian sebagai penjabaran program tahunan.
      2. Pengkoordinasian dengan unit kerja lain, terutama dengan bagian-bagian di Direktorat Teknik untuk mendapatkan masukan mengenai spesifikasi teknis yang dibutuhkan.
      3. Pelaksanaan pengawasan konstruksi bangunan fisik, baik yang dilakukan sendiri oleh PDAM TKR maupun yang dilakukan oleh pihak ketiga.
      4. Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan unit kerjanya dilengkapi dengan evaluasinya.
      5. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.
    • Sub bagian Sistem Informasi Jaringan Perpipaan
    • Wewenang :

      Menginventarisasi dan mengolah (editing, monitoring, evaluasi) seluruh data-data jaringan pipa dan accessories (valve, reducer, hydrant, dll) serta data-data pelanggan (Sambungan Langganan).

      Tanggung Jawab :

      1. Menyusun program kerja GIS yang tercantum dalam RKAP meliputi prosedur kerja, anggaran biaya dan lain-lain.
      2. Melaksanakan koordinasi dengan pihak internal di PDAM seperti Bagian Perencanaan, Distribusi, Hubungan Langganan, Sistem Informasi Manajemen (SIM), Pengolahan Data Elektronik (EDP), Cabang, Wilayah, IKK dan lain-lain yang berkaitan dengan implementasi program kerja yang telah disusun.
      3. Melaksanakan koordinasi dengan pihak eksternal seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Tata Ruang dan lain-lain yang berkaitan dengan pengadaan Peta Dasar Digital.
      4. Mendata/inventarisir seluruh data-data jaringan pipa dan accessories yang telah terpasang (as built drawing) dari Bagian Perencanaan, Bagian Distribusi lain yang menangani pemasangan jaringan pipa, Wilayah dan Cabang yang melaksanakan pemasangan jaringan pipa.
      5. Mendata/inventarisir seluruh data-data jaringan pipa dan accessories yang telah terpasang namun tidak termuat dalam as built drawing (visible) dari personil PDAM (pusat, cabang, wilayah, IKK) yang mengetahui data jaringan maupun pihak kontraktor dan developer yang menangani pemasangan jaringan pipa.
      6. Evaluasi dan koreksi data-data yang telah di inventarisir langsung ke lapangan berupa kegiatan Toponimi, field sketches dan up date.
      7. Mendata/inventarisir seluruh data-data pelanggan langsung ke lapangan yang pelaksanaannya dibantu oleh Pembaca Meter.
      8. Mendigitasi dan mengolah seluruh data berupa peta dasar digital, data jaringan pipa dan accessories serta data pengukuran dilapangan (field sketches) kedalam sistim Komputer GIS.
      9. Membuat laporan bulanan mengenai data-data dan kegiatan-kegiatan GIS.
      10. Menyampaikan informasi seluruh data-data yang telah didigitasi te
      11. rsebut ke bagian-bagian yang membutuhkan informasi jaringan dan pelanggan dalam membantu pelaksanaan kegiatan operasional bagian tersebut.

Proses Penjernihan Air

Sistem Pengolahan Air Minum

Pada umumnya Instalasi Pengolahan Air Minum merupakan suatu sistemyang mengkombinasikan proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan disinfeksi serta dilengkapi dengan pengontrolan proses juga instrumen pengukuran yang dibutuhkan. Instalasi ini harus didesain untuk menghasilkan air yang layak dikonsumsi masyarakat bagaimanapun kondisi cuaca dan lingkungan. Selain itu, sistem dan subsistem dalam instalasi yang akan didesain harus sederhana, efektif, dapat diandalkan, tahan lama, dan murah dalam pembiayaan (Kawamura, 1991).

Tujuan dari sistem pengolahan air minum yaitu untuk mengolah sumber air baku menjadi air minum yang sesuai dengan standar kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Tingkat pengolahan air minum ini tergantung pada karakteristik sumber air baku yang digunakan. Sumber air baku berasal dari air permukaan dan air tanah. Air permukaan cenderung memiliki tingkat kekeruhan yang cukuptinggi dan adanya kemungkinan kontaminasi oleh mikroba yang lebih besar. Untuk pengolahan sumber air baku yang berasal dari air permukaan ini, unit filtrasi hampir selalu diperlukan. Sedangkan air tanah memiliki kecenderungan untuk tidak terkontaminasi dan adanya padatan tersuspensi yang lebih sedikit. Akan tetapi, gas terlarut yang ada pada air tanah ini harus dihilangkan, demikian juga kesadahannya (ion-ion kalsium dan magnesium).


Eksplorasi air tanah secara besar-besaran sebagai sumber air baku tidak memungkinkan lagi karena selain air tanah dangkal telah banyak terpakai, pemakaian air tanah dalam akan membahayakan masyarakat sekitar. Penggunaan air tanah dalam akan menimbulkan ruang kosong di dalam tanah. Ruang kosong ini akan sangat rentan terhadap goyangan lempeng bumi yang akan mengakibatkan kelongsoran. Dengan pertimbangan tersebut, eksplorasi air ditekankan pada peningkatan eksplorasi air permukaan dari sungai-sungai yang ada.


Secara umum, proses pengolahan air minum dengan sumber air baku yang berasal dari air permukaan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.5 Skema Pengolahan Air Minum

Unit Instalasi Pengolahan Air Minum

  1. Intake

    Intake sendiri adalah proses pemompaan air baku sungai untuk dialirkan ke dalam sumur penyeimbang.

    Intake merupakan bangunan

    • Bangunan Penangkap Air (Intake)

      Intake merupakan bangunan penangkap atau pengumpul air baku dari suatu sumber sehingga air baku tersebut dapat dikumpulkan dalam suatu wadah untuk selanjutnya diolah. Unit ini berfungsi untuk:

      1. Mengumpulkan air dari sumber untuk menjaga kunatitas debit air yang dibutuhkan oleh instalasi pengolahan
      2. Menyaring benda-benda kasar dengan menggunakan bar screen.
      3. Mengambil air baku sesuai dengan debit yang diperlukan oleh instalasi pengolahan yang direncanakan demi menjaga kontinuitas penyediaan dan pengambilan air dari sumber.
      4. Bangunan intake dilengkapi dengan screen, pintu air, dan saluran pembawa.

      Rumus–rumus dan kriteria desain yang digunakan dala perhitungan intake:

      1. Kecepatan aliran pada saringan kasar (Qasim, Motley, & Zhu, 2000) Rumus (2.1) Dimana:
      2. V : kecepatan (m/s)
        Q: debit aliran (m3/s)
        A: luas bukaan (m2)

      3. Kecepatan aliran pada saringan halus (Qasim, Motley, & Zhu, 2000)
  2. Gambar 3.6 Intake Solear
  3. Bak Penenang

    Bak penenang digunakan dengan tujuan untuk menstabilkan tinggi muka air baku yang dialirkan melalui sistem perpipaan dari intake. Unit ini juga mengatur dan menampung air baku, sehingga jumlah air baku yang akan diproses pada instalasi pengolahan air minum bisa dilaksanakan dengan mudah dan akurat.

    Kriteria desain dari bak penenang ini adalah sebagai berikut :

    • Bak penenang dapat berbentuk bulat maupun persegi panjang.
    • Overflow berupa pipa atau pelimpah diperlukan untuk mengatasiterjadinya tinggi muka air yang melebihi kapasitas bak. Pipa overflowharus dapat mengalirkan minimum 1/5 x debit inflow.
    • Freeboard dari bak penenang sekurang-kurangnya 60 cm.
    • Waktu detensi bak penenang > 1,5 menit
  4. Gambar 3.7 Bak penampung
  5. Koagulasi

    Koagulasi didefinisikan sebagai destabilisasi muatan pada koloid dan partikel tersuspensi, termasuk bakteri dan virus, oleh suatu koagulan. Pengadukancepat (flash mixing) merupakan bagian terintegrasi dari proses ini. Destabilisasi partikel dapat diperoleh melalui mekanisme:

    • Pemanfaatan lapisan ganda elektrik
    • Adsorpsi dan netralisasi muatan
    • Penjaringan partikel koloid dalam presipitat
    • Adsorpsi dan pengikatan antar partikel

    Secara umum proses koagulasi berfungsi untuk:

    • 1. Mengurangi kekeruhan akibat adanya partikel koloid anorganik maupunorganik di dalam air.
    • 2. Mengurangi warna yang diakibatkan oleh partikel koloid di dalam air.Mengurangi bakteri-bakteri patogen dalam partikel koloid, algae, danorganisme plankton lain.
    • 3. Mengurangi rasa dan bau yang diakibatkan oleh partikel koloid dalam air.
  6. Gambar 3.8 Campuran arum
  7. Flokulasi

    Flokulasi adalah tahap pengadukan lambat yang mengikuti unit pengaduk cepat. Tujuan dari proses ini adalah untuk mempercepat laju tumbukan partikel,hal ini menyebabkan aglomerasi dari partikel koloid terdestabilisasi secara elektrolitik kepada ukuran yang terendapkan dan tersaring.

    Flokulasi dicapai dengan mengaplikasikan pengadukan yang tepat untuk memperbesar flok-flok hasil koagulasi. Pengadukan pada bak flokulasi harusdiatur sehingga kecepatan pengadukan semakin ke hilir semakin lambat, serta pada umumnya waktu detensi pada bak ini adalah 20 sampai dengan 40 menit.

    Hal tersebut dilakukan karena flok yang telah mencapai ukuran tertentu tidak bisa menahan gaya tarik dari aliran air dan menyebabkan flok pecah kembali, oleh sebab itu kecepatan pengadukan dan waktu detensi dibatasi. Hal lain yang harus.

  8. Gambar 3.9 Pengadukan bahan
  9. Sedimentasi

    Sedimentasi adalah pemisahan padatan dan cairan dengan menggunakanpengendapan secara gravitasi untuk memisahkan partikel tersusupensi yang terdapat dalam cairan tersebut (Reynols,1982). Proses ini sangat umum digunakan pada instalasi pengolahan air minum. Aplikasi utama dari sedimentasi pada instalasi pengolahan air minum adalah :

    • Pengendapan awal dari air permukaan sebelum pengolahan oleh unit saringan pasir cepat.
    • Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi sebelum memasuki unit saringan pasir cepat.
    • Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi pada instalasi yang menggunakan sistem pelunakan air oleh kapur-soda.
    • Pengendapan air pada instalasi pemisahan besi dan mangan.
  10. Gamba 3.10 Sedimentasi
  11. Filtrasi

    Filtrasi adalah proses pemisahan padatan dan larutan, dimana larutantersebut dilewatkan melalui suatu media berpori atau materi berpori lainnya untuk menyisihkan partikel tersuspensi yang sangat halus sebanyak mungkin. Proses ini digunakan pada instalasi pengolahan air minum untuk menyaring air yang telah dikoagulasi dan diendapkan untuk menghasilkan air minum dengan kualitas yang baik.

    Filtrasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis filter, antara lain: saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, bahkan dengan menggunakanteknologi membran. Pada pengolahan air minum umumnya dipergunakan saringan pasir cepat, karena filter jenis ini memiliki debit pengolahan yang cukup besar, penggunaan lahan yang tidak terlalu besar, biaya operasi dan pemeliharaan yang cukup rendah, dan tentunya kemudahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan.

  12. Gambar 3.11 Sitem filtrasi
  13. Desinfeksi

    Desinfeksi air bersih dilakukan untuk menonaktifkan dan menghilangkan bakteri pathogen untuk memenuhi baku mutu air minum. Desinfeksi sering menggunakan khlor sehingga desinfeksi dikenal juga dengan khlorinasi.

    Keefektifan desinfektan dalam membunuh dan menonaktifkan mikroorganisme berdasar pada tipe disinfektan yang digunakan, tipe mikroorganisme yang dihilangkan, waktu kontak air dengan disinfektan, temperatur air, dan karakter kimia air (Qasim, Motley, & Zhu, 2000).

    Khlorin biasanya disuplai dalam bentuk cairan. Ukuran dari wadah khlorin biasanya bergantung pada kuantitas khlorin yang digunakan, teknologi yang dipakai, ketersediaan tempat, dan biaya transportasi dan penanganan. Salah satu khlorin yang umum digunakan adalah sodium hipoklorit. Sodium hipoklorit hanya bisa berada dalam fase liquid, biasanya mengandung konsentrasi klorin sebesar 12,5–17 % saat dibuat (Tchobanoglous, 2003). Sodium hipoklorit bersifat tidak stabil, mudah terbakar, dan korosif. Sehingga perlu perhatian ekstra dalam pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaannya. Selain itu larutan sodium hipoklorit dapat dengan mudah terdekomposisi karena cahaya ataupun panas, sehingga harus disimpan di tempat yang dingin dan gelap, dan juga tidak disimpan terlalu lama. Metode yang dapat digunakan untuk mencampur khlorin dengan air adalah metode mekanis, dengan penggunaan baffle, hydraulic jump, pompa booster pada saluran.

  14. Gambar 3.12 Sistem Dinfeksi
  15. Reservoir

    Reservoir adalah tanki penyimpanan air yang berlokasi pada instalasi(Qasim, Motley, & Zhu, 2000). Air yang sudah diolah disimpan pada tanki ini untuk kemudian ditransfer ke sistem distribusi. Desain dari reservoir meliputi pemilihan dari ukuran dan bentuknya, pertimbangan lain meliputi proteksiterhadap air yang disimpan, proteksi struktur reservoir, dan proteksi pekerja pemeliharaan reservoir.

    Reservoir terdiri dari dua jenis yaitu ground storage reservoir dan elevatedstorage reservoir. Ground storage reservoir biasa digunakan untuk menampung air dengan kapasitas besar dan membutuhkan pompa dalam pengoperasiannya, sedangkan elevated storage reservoir menampung air dengan kapasitas relative lebih kecil dibandingkan ground storage reservoir dan dalam pengoperasian distribusinya dilakukan dengan gravitasi. Kapasitas reservoir untuk kebutuhan air.

METODE PENELITIAN

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Intake Pengolahan Air (IPA) Solear Kab Tangerang. Pemilihan tempat penelitian ini dikarenakan terdapat beberapa permasalahan pada IPA Solear terutama dikarenakan usianya yang cukup tua.

Gambar 3.13 Intake Pengolahan Air minum

Jenis Data Penelitian

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data air, adapun untuk mendeteksi  :

  1. Ketinggian Air, terdiri dari 3 indikator
    • Siaga satu, 3meter sebelum banjir akan dikirimkan pesan SMS otomatis ke Hanphone petugas
    • Siaga dua, 1meter sebelum banjir akan dikirimkan pesan SMS otomatis ke Hanphone petugas
    • Siaga tiga, banjir akan dikirimkan pesan SMS otomatis ke Hanphone petugas dan buzzer akan berbunyi
    • Dengan menggunakan sensor ultrasonic dan Sim900
  2. Tingkat Kerjenihan Air, dilihat dari kekeruhan air melalui sensor cahaya
    • Jika Air keruh dengan sendirinnya air tersebut akan keluar otomatis dan akan dibersihkan dengan motor dc
    • Dengan menggunakan sensor cahaya LDR

Metode Penelitian

Sistem yang dirancang bersifat model sistem. Pada perancangan sistem terdiri dari 2 bagian yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan dan realisasi alat yang dibuat menghasilkan model sistem dengan batasan sebagai berikut:

  1. Sistem yang dirancang adalah sistem untuk pendeteksi kejeernihan air dan pengisian ulang dengan masing-masing didalam tersevoir
  2. Sensor cahaya LDR diletakkan di samping aquarium dan sensor ultrasonic diletakan diatas aquarium
  3. Sensor ini hanya mendeteksi tingkat kekeruhan air dan ultrasonic untuk ketinggian debit air
  4. Arduino ethernet sheild yang digunakan adalah modul Arduino ethernet sheild yang berfungsi menghubungkan Arduino board dengan jaringan internet,karna itu berdasar pada Wiznet W5100 ethernet chip ( datasheet) untuk Menghubungkan dan menggunakan modul hingga dapat terkoneksi internet cukup mudah, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.caranya dengan memasangkan modul tersebut (menggunakan pustaka Ethernet yang sudah tersedia di paket perangkat lunak Arduino IDE), di dalam arduino ethernet sendiri terdapat slot mikro SD yang berbungsi sebagai tempat penyimpanan file sedangkan untuk mengakses mikro SD card mengunakan library SD ,untuk jenis arduino board yang bisa di pasangkan dengan ethernet shield W5100 yaitu arduino uno dan mega.
  5. Catatan: Ketika menggunakan pustaka ini, SPI SS menggunakan pin 4. Spesifikasi Ethernet Controller:

Tujuan Perancangan

Tujuan Pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis Gateway ini dibuat diharapkan akan tercipta beberapa dampak positif sebut dapat dilihat sebagai berikut :

  1. Agar mempermudah pegawai pendeteksi kejernihan air di dalam tersevoar.
  2. Mempermudah pegawai mengontrol ketinggian air otomatis dengan SMS Gateway
  3. Memberikan keamanan kepada pegawai pengontrol ketinggian air dalam tugas pengecekan ketinggian air.

Analisa Sistem

Analisa Sistem Pemgolahan Air Minum yang berjalan

pada sistem ada di tersevoar untuk mendeteksi air keruh, masih menggunakan waktu yang sudah di tentukan, dan ketinggian air perusahaan ini pengecekan ketinggian air dilakukan dengan mengontrol secara manual, yaitu dengan mencatat ketinggian air menggunakan note.

Gambar 3.14 Sistem berjalan

Analisa Sistem Pengolahan Air Minum yang diusulkan

Pada analisa sistem usulan ini penulis ingin membuat pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway menggunakan sensor cahaya sebagai sistem pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway sebagai penyampaian informasi ketinggian air dengan sistem SMS data yang akurat dan effisien kepada petugas

Gambar 3.15 Yang diusulkan

Diagram Blok

Pada umumnya sistem pengendalian praktis terdiri dari banyak komponen. Maka untuk menyederhanakan dalam menganalisa dipakai Blok Diagram. Dimana tiap-tiap komponen digambarkan oleh sebuah kotak yang mempunyai input dan output, sedangkan di dalamnya dituliskan bentuk transfer fungsion dan komponennya. Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya.

Gambar 3.16 Diagram Blok

Alur diagram blok diatas dapat diuraikan sebagai berikut :


Perancangan Modul-Modul yang digunakan

Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan meliputi lampu led, arduino, sensor gerak,sensor cahaya, sensor ultrasonic, sim900 GSM, dan arduino serta perangkat lunak yang digunakan yaitu V dan program Ide Arduino 1.0.5.

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.16. Alat yang akan dirancang akan membentuk suatu sistem “PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA INFRARED BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA KERTA RHARJA CABANG TIGARAKSA”.

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

  1. Alat yang digunakan meliputi:
    • Personal Computer (PC).
    • Solder timah.
    • Solder karet.
    • Solder karet.
    • Software Fritzing ( Untuk Menggambar Schematik)
    • Modul Arduino Mega sebagai papan Board mikrokontroler.
  2. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:
    • Relay SPDT.
    • Sensor cahaya (LDR)
    • Sensor Ultrasonic
    • Sim900 SMS Gateway
    • Valve 12Volt
    • Resistor 220 ohm, 10 kOhm.
    • Buzzer
    • Timah solder.
    • Kabel konektor.
    • Adaptor.
    • Aquarium

Merancang Schematic Hardware

Dalam pembuatan bentuk dari skematik diperlukan aplikasi fritzing, penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian elektronika yang sudah mendukung library-library arduino. Dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.

Gambar 3.17 Membuka Aplikasi fritzing

Setelah melakukan langkah diatas adalah, akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut.

Gambar 3.18 halaman utama fritzing

Sebelum memulai menggambar skematik ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.

Gambar 3.19 menyimpan project pada fritzing

Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dibawah ini:

  1. Rangkaian Power Supply

    Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

    Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

    Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).


    Gambar 3.20 Rangkaian Power Supply

    Gambar 3.20 Rangkaian Power Supply

    Pada rangkaian catu daya ini menggunakan tiga buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian kontrol sensor gerak, sensor cahaya, sensor ultrasonic, sim900 motor dc, dan buzzer.

  2. Rangkaian Sensor Cahaya (LDR)

    Penggunaan rangkaian yang sensor cahaya adalah dimaksudkan untuk mendeteksi apakah air keruh atau tidak, dalam penerapan sensor cahaya pada sistem ini, dimaksudkan ketika pada saat air dalam kondisi didalam tersevoir maka akan mendeteksi jika gelap air itu keruh dan kluar didalam tersevoir. terbuka. Adapun bentuk dari rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Gambar 3.21 Rangkaian Sensor Cahaya (LDR)

    Dalam penggunaan sensor cahaya pada sistem kontrol maka harus dideklarasikan terlebih dahulu sehingga dapat bekerja sesuai dengan prinsip kerjanya yaitu membaca data analog.

  3. Rangkaian sistem Buzzer

    Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya penggunaan buzzer adalah untuk menghasilkan getaran suara ketika sistem ketinggian air debit air siaga 1, 10cm banjir, siaga 2, 5cm banjir, siaga 3, banjir pada dan bazzer akan berbunyi

    Gambar 3.22 Rangkaian Buzzer

    Pada dasarnya buzzer memiliki dua pin yaitu satu pin untuk tegangan positif dan satunya lagi ground, ketika pin positifnya langsung dihubungkan dengan arduino maka buzzer tersebut akan menghasilkan suara yang kecil dan sehingga tidak dapat diatur tinggi rendahnya suara yang dihasilkan. Untuk menghindari hal tersebut maka penggunaan relay adalah alternative sehingga buzzer dapat diberikan tegangan positif sesuai dengan keinginan. Pada rangkaian diatas kabel merah pada buzzer langsung dihubungkan dengan power eksternal sebesar +5 vdc pada relay, sedangkan kabel hitam pada buzzer langsung dihubungkan dengan ground.

  4. Rangkaian Sistem LCD

    LCD adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk menampilkan laya. Pada dasarnya penggunaan LCD adalah untuk menghasilkan Layar laporan.

  5. Gambar 3.23 Rangkaian LCD
  6. Rangkaian Sensor Ultrasonic

    Sensor Ultrasonic dalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk menampilkan sensor pantulan, dengan suara, untuk ketinggian air, pada dasarnya penggunaan sensor ultrasonic adalah untuk menghasilkan ketinggian air dengan pantulan suara.

  7. Gambar 3.24 Rangkaian sensor ultrasonic
  8. Rangkaian GSM

    GSM adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengirimkan pesan sms. Pada dasarnya penggunaan GSM adalah untuk menghasilkan mengirim pesan.

  9. Gambar 3.25 Rangkaian GSM
  10. Rangkaian Keseluruhan
  11. Gambar 3.26 Rangkaian keseluruhan

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem yang akan dibuat.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitas Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitas Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3. Terdapat 3 requirement yang option-nya Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan

M = Mandatory
D = Desirable
I = Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitas Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut ini adalah tabel elisitasi tersebut.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III


Keterangan

T  : Technical L  : Low
O  : Operational M  : Middle
O  : Operational M  : Middle

Final Elisitasi

Final elisitasi ini merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap yang dapat dijadikan acuan dan dasar pembuatan sistem. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan 15 functional dan 1 non functional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut ini tabel final elisitasi tersebut

Tabel 3.4 Final Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

Prosedur Sistem Usulan

Pengujian rangkaian catu daya

Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa , rangkaian pengendali motor dc, rangkaian sensor cahaya dan sensor ultrasonic dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Rangkaian Catu Daya

Pengujian Rangkaian Sensor Ultrasonic

Rangkaian sensor ultrasonic digunakan sebagai sensor otomatis yang dapat untuk memantulkan dengan suara dan data dikirimkan dengan arduino

Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian sensor ultrasonic menggunakan yang dapat menyala dan mati dengan waktu tertentu, adapun pengujian relay dapat dilihat seperti gambar berikut.

Gambar 4.2 Rangkaian sensor ultrasonic


Pengujian rangkaian sensor ultrasonic ini hanya untuk melihat apakah bekerja dengan semestinya. Pada rangkaian diatas menggunakan satu rangkaian relay pada pin 13 arduino sedangkan untuk tegangan kerja rangkaian ultrasonic menggunakan tegangan yang bersumber dari adaptor external sebesar +12 volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar berikut.

Rangkaian Sensor Cahaya

Penggunaan rangkaian yang sensor cahaya adalah dimaksudkan untuk mendeteksi kondisi dari tingkat kecerahan cahaya, air keruh ataupun air bersih, dalam penerapan sensor cahaya pada sistem ini, dimaksudkan ketika pada saat gelap maka sistem arduino akan aktif, dan ketika terang maka sistem tersebut tidak aktif. Dalam penggunaan sensor cahaya pada sistem kontrol maka harus dideklarasikan terlebih dahulu sehingga dapat bekerja sesuai dengan prinsip kerjanya yaitu membaca data analog. Adapun listing program yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut.

Gambar 4.3 listing program sensor cahaya


Gambar berikut adalah bagaimana sensor cahaya ketika lampu ruangan sedang dalam kondisi menyala maka lampu tidak dapat menyala, hal ini terjadi karena prinsip kerja yang diinginkan adalah lampu led menyala jika cahaya yang diterima sensor cahaya berkurang.

Rangkaian Sim900

Penggunaan rangkaian sim900 adalah dimaksudkan untuk mendeteksi kondisi dari tingkat kecerahan cahaya, air keruh ataupun air bersih, dalam penerapan sensor cahaya pada sistem ini, dimaksudkan ketika pada saat gelap maka sistem arduino akan aktif, dan ketika terang maka sistem tersebut tidak aktif dan akan mengirimkan pesan otomatis dengan Sim900.

Gambar 4.4 Rangkaian Sim900

Rangkaian Monitor Display LED

Perancangan rangkaian Monitor Display LED adalah sebagai informasi kepada operator melalui tampilan visual. Dengan mempararelkan 4 buah LED pada kaki katoda rangkaian monitor display LED selesai dibuat.

Perancangan rangkaian Monitor Display LED adalah sebagai informasi kepada operator melalui tampilan visual. Dengan mempararelkan 4 buah LED pada kaki katoda rangkaian monitor display LED selesai dibuat.

>Gambar 4.5 rangkaian dari monitor display LED.

Berikut bahan – bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan rangkaian monitor display LED :

  1. 1 Buah LED warna merah.
  2. 1 Buah LED warna kuning.
  3. 2 Buah LED warna hijau.
  4. 1 PCB ukuran 4 x 2 cm.
  5. Kabel Secukupnya.

Rangkaian Switch/ Saklar On – Off

Perancangan rangkaian switch on-off ini umumnya digunakan sebagai pengaman, dalam perancangan rangkaian ini hanya cukup memutus sumber arus positif yang dipasangkan switch diantaranya. Penambahan 1 buah LED yang diseri kan dengan resistor akan berfungsi sebagai informasi masuk atau tidaknya sinyal DC / Sumber arus.

Gambar 4.6 Rangkaian dari switch / saklar.

Berikut bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan rangkaian switch on – off :

  1. 1 Buah Switch.
  2. 1 Buah LED warna kuning.
  3. 1 Buah LED.
  4. 1 Buah resistor 680 Ohm.

Perancangan Simulasi Level ketinggian air Melalui SMS

Perancangan Simulasi ini menggunakan Arduino Software Pada pengerjaannya Arduino Software digunakan untuk menghasilkan source code untuk perangkat-perangkat keras yang diinterfacekan ke mikrokontroler Arduino UNO Ditambahkan GSM/GPRS Shield sebagai media untuk mengirim SMS kepada operator.

Flow Chart Program Utama

Setiap program aplikasi membutuhkan diagram alir / flowchart agar aplikasi terkonsep dengan baik. Pengembangan aplikasi juga dapat diketahui melalui flowchart. Dalam Gambar 4.7 adalah gambar flowchart program utama dari alat ini.

Gambar 4.7 flowchart program utama

Program alat ini ditentukan pada suatu kondisi air. Dimana setiap kondisi air berada akan menentukan arah program.

Dimulai dengan kondisi saat air penuh akan menghasilkan proses dimana arduino pada pin 12, 11 dan 10 berada pada posisi High. Kemudian kondisi ini merubah keadaan pada pada monitor display LED High, Medium, Low, dan Lowest menyala. Jika kondisi tandon air sedang, proses selanjutnya akan menghasilkan proses dimana arduino pada pin 11 dan 10 berada pada posisi High dan pin 12 berubah menjadi Low. Kemudian kondisi ini merubah keadaan pada pada monitor display LED Medium, Low, dan Lowest menyala sedangkan LED High menjadi mati.Kondisi berikutnya Jika kondisi ketinggian air rendah akan menghasilkan proses dimana arduino pada pin 11 dan 10 berada pada posisi High dan pin 12 dan 11 berubah menjadi Low. Kemudian kondisi ini merubah keadaan pada pada monitor display LED Low, dan Lowest menyala sedangkan LED High dan Medium kini menjadi mati. Jika kondisi air sangat rendah adalah dimana kondisi air sangat mengkhawatirkan dalam prosesnya arduino tetap pada pin 10 berada pada posisi High dan pin 12, 11, dan 10 akan menjadi Low. Kemudian kondisi ini merubah keadaan pada pada monitor display LED Lowest menyala sedangkan LED High, Medium dan Lowest menjadi mati. Kembali pada proses awal alat dalam flowchart pada sisi kiri.

Saat switch on alat dinyalakan secara otomatis GPRS/GSM Shield akan aktif. Selanjutnya akan masuk pada proses setting no HP dan setting mode SMS ” AT-CMGS= ” dan alat pun kondisi pada siap kirim. Posisi siap kirim yaitu saat pin 7 dan 8 berada pada posisi HIGH. Pada kondisi level air terakhir, jika air sudah melewati batas kondisi sangat rendah / kosong akan merubah kondisi pin 12, 11,dan 10 menjadi Low. Kemudian seluruh monitor display LED akan mati. Pada kondisi ini juga menyebabkan pin 7 dan 8 menjadi High dan akan memerintahkan GSM/GPRS Shield untuk mengirimkan SMS kepada operator.

Sistem Cara Kerja Alat

Cara kerja alat pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway dengan sensor cahaya untuk mendeteksi tingkat kejernihan air dan sensor ultrasonik untuk pengontrolan ketinggian air Berbasis SMS gateway dan Arduino ini menggunakan jaringan untuk mengkomunikasikan perangkat hanphone sms, memberikan inputan kepada sensor ultarsonik untuk membaca Data ketinggian air tersebut akan dikirimkan via sms ke dalam hanphone petugas. Data ketinggian air tersebut akan tersimpan secara otomatis kedalam pesan sms hanphone petugas.

Perancangan Prototype/Alat

Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

  1. Alat-alat yang digunakan

    1. Laptop

    2. Software Arduino

    3. Obeng Plus

    4. Solderan

    5. Timah

  2. Bahan-bahan yang digunakan

    1. Arduino

    2. Sensor Ultrasonic

    3. Sensor Cahaya

    4. Bak Penampung Air

    5. Sim900

    6. LED

    7. Handphone

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan adalah software Arduino versi 1.6.6 dimana versi ini merupaan versi terbaru untuk Arduino.Software ini merupaan software yang kompatibel dengan device Arduino. Karena Node Mcu ini merupakan device pengontrolan yang menggunakan Arduino maka Node Mcu juga kompatibel dengan Software Arduino ini. Software Arduino digunakan untuk menuliskan source code program-program alat yang nantinya akan di flash/ upload kedalam Node Mcu, sehingga rancangan alat yang dibuat dapat bekerja sesuai apa yang diinginkan. Berikut ini merupakan tampilan software Arduino :

Gambar 4.8 Shortcut Software Arduino

Jika di double klik kiri shortcut maka akan muncul tampilan seperti berikut ini :

Gambar 4.9 Tampilan Loading Software Arduino
Gambar 4.10 Tampilan Awal Software Arduino
Gambar 4.11 Layar program tampilan Arduino

Setelah form utama program Arduino ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.

Gambar 4.12 Membuka Device Manager

Seting koneksi port pada Arduino 1.0 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di setting juga melalui device manager.

Gambar 4.13 Memilih Jenis Board Arduino

Gambar diatas menunjukan pemilihan board arduino yang akan dipakai, ketika hendak menggunakan board arduino yang akan dipakai yang perlu diperhatikan adalah tipe board arduino, karena arduino memiliki banyak sekali jenis yang dapat digunakan dalam project mikrokontroller. Dalam pembuatan project ini penulis menggunakan board arduino dengan tipe Arduino Ethernet, yang dimana Arduino Ethernet ini terdapat chip mikrokontroller yang di pakai dalam project ini.

Gambar 4.14 Menyimpan file program pada Arduino

Dan berikut adalah gambar listing program keseluruhan yang digunakan dengan demikian baru sistem arduino dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Setelah langkah pada gambar di atas dilakukan, agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan, selanjutnya lakukan penulisan listing program secara keseluruhan.

Gambar 4.15 Tampilan Program secara keseluruhan

Prototype Tersevoir PDAM Tirta Kerta Raharja Cabang Tigaraksa

Berikut ini merupakan bentuk fisik Prototype Tersevoir PDAM Tirrta Kerta Raharja Cabang Tigaraksa, dengan semestinya yang ada dilapangan

Gambar 4.16 Prototype Tersevoir PDAM Tirta Kerta Raharja Cabang Tigaraksa

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang ada adalah tertinggalnya perkembangan teknologi yang diterapkan oleh perusahaan khususnya dalam pendeteksi kejernihan air didalam tersevoir dan pengontrolan ketinggian air yang masih menggunaan sistem pelampung yang pencatatan data masih dilakukan secara manual dengan petugas mengontrol tersevoir dan ketinggian air , mencatat data. Sistem ini dirasakan kurang sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, dan dirasakan sangat membebani petugas dalam bekerja. Sehingga sering terjadinya konsumen pengaduan karna air sering kotor akibatnya tersevoir yg harus di kuras dan kebanjiran dalam pengontrolan ketinggian air atau ketidak akuratan data yang dihasilkan. Dan dapat disimpulkan sistem yang ada kurang efektif dan efisien.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dari permasalahan yang ada, maka dilakukanlah penelitian tentang pembuatan sistem pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway yang bertujuan untuk menciptakan sebuah teknologi baru yang inovatif dan berguna bagi perusahaan. Sehingga dari pembuatan sistem pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan hanphone petugas, dan data yang didapatkan pun akan teruji keakuratannya. Selain dari pada itu sistem ini pun dapat meringankan beban petugas atau karyawan perusahaan dalam pekerjaannya. Dan dapat dikatakan sistem ini merupakan sistem lebih efektif dan efesien.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya dan penggunaan sistem yang dapat digunakan sebagai system pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway yang menggunakan sensor cahaya untuk mendeteksi keruhnya air dan sensor ultrasonic untuk pengontrolan ketinggian air dan sim900 untuk mengirimkan pesan data ke hanphone petugas.

Estimasi Biaya

Berikut adalah rincian dalam pembuatan sistem pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway pada PDAM Tirta Kerta Raharja Cabang Tigaraksa.

Tabel: 4.1 Estimasi biaya yang dikeluarkan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang melatar belakangi penelitian pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway adalah.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Dengan memanfaatkan sensor ultrasonic maka pengontrolan air akan segera diketahui ketika siaga 1, siaga 2 dan siaga 3 banjir
  2. Pendeteksian tingkat kejernihan air didalam tersevoir akan diketahui dengan memanfaatkan sensor cahaya LDR.
  3. Dengan memanfaatkan module gsm maka dapat mengirim sms ke handphone petugas dan ketika air akan penuh atau banjir bazzer akan berbunyi

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian
    • Terealisasinya sistem monitoring pendeteksi kejernihan air didalam tersevoir
    • Memiliki sensor ultrasonic untuk memantau kondisi pengontrolan air
  2. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
    • Sistem yang dibuat didukung oleh komunikasi jaringan gsm yang dapat ditampilkan dalam format sms.
    • Dengan melakukan konfigurasi antara software dan hardware dapat di buat sistem monitoring didalam ruangan tersevoir

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dengan memanfaatkan modul gsm yang dapat digunakan sebagai media komunikasi jaringan seluler dengan format sms dengan menggunakan arduino dan sensor cahaya LDR dan ultrasonic.

Saran

  1. Sistem ini dapat dikembangkan dalam bentuk yang sesungguhnya dengan memanfaatkan sebuah komunikasi jaringan dengan skala luas.
  2. Sistem ini dapat kembangkan dengan berbagai aplikasi seperti webserver, android.
  3. Bagi pengembang selanjutnya untuk aplikasi yang berbasis smartphone dapat dibuat dengan bahasa program basic4android, java, phyton dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Rusdiana, Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: Pustaka Setia.
  2. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  3. Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012.”Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”.Jurnal Mekanikal, Vol.3No.2 – Juli 2012.
  4. 4,0 4,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma”. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  5. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011.”Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop”. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  6. Tri, S. 2015. “Analisis dan Perancangan Sistem”. Universitas Gunadarma.
  7. Darmawan, Deni. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
  8. Hutahaean, Jeperson 2015. “Sistem Informasi manajemen”. Yogyakart: Graha ilmu
  9. sholeh, munawar. 2011.”analisa kebijakan nasional tentang pemutasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun periode 2003-2006 di wilayah propinsi DKI jakarta”. jurnal ilmiah Educational Management Vol. 2, No. 1, desember 2011.
  10. ichwan. M, winamo sugemg dan agus brata. 2012 “perancangan dan implementasi prototype sistem reatime monitoring performa server”. jurnal informatika vol. 3, No. 2, mei – agustus
  11. 11,0 11,1 mudjahidin dan nyoman dita pahang putra. 2012.”Rancang bangun sistem informasi monitoring perkembangan proyek berbasis WEB studi kasus di dinas bina marga dan pemantusan jurnal teknik industri” vol. 11, No. 1, febuari 2010
  12. 12,0 12,1 Santoso, Ari Beni, Martinus dan Sugiyanto. 2013. “Pembuatan Otomatis Pengaturan Kereta Api, Pengereman, dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013.knologi Vol. 1, No. 2, Juli 2011.
  13. Agustiawan, Yosi. 2011. “Perubahan Dalam Organisasi Pada Implemntasu Sistem Informasi”.
  14. Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. ”Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis”. Jakarta : PT Kawan Pustaka.
  15. Edy, Sutrisno. 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia”.Jakarta: Kencana
  16. Wikipedia. Adaptor. https://id.wikipedia.org/wiki/Adaptor . (Diakses Tanggal 26 April 2016).
  17. Sulistyowati dan Dedi Dwi Febriantorodi.2012.”Perancangan Prototype sistem kontrol dan monitoring pembatas daya listrik berbasis mikrokontroler”.Jurnal IPTEK Vol.16, No.1
  18. Sudarto, Ferry.M.Firman.Adi Atma, Sugeng. 2013. Tongkat Ultrasonik Untuk Tunanetra Sebagai Deteksi Benda Dengan Outpu Suara” Informatic Technique Journal: Medan.
  19. Fuadah Ditafrihil, Dita. Sanjaya, Mada WS.Ph.D. 2013. “Monitoring dan Kontrol Level Ketinggian Air dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino”. Jurnal Sains Fisika UIN Sunan Gunang Djati: Bandung.