SI1331476714

Dari widuri
Revisi per 25 September 2017 13.13 oleh Pipit anggita (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<p> </p> <div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"> <p style="line-height: 1">'''PROTOTYPE PENYIRAM TANAMAN DAN PEMUPUKAN OT...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

 

PROTOTYPE PENYIRAM TANAMAN DAN PEMUPUKAN OTOMATIS

BERBASIS ARDUINO

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1331476714
NAMA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI KOMPUTER SISTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE PENYIRAM TANAMAN DAN PEMUPUKAN OTOMATIS

BERBASIS ARDUINO

Disusun Oleh :

NIM
: 1331476714
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Komputer Sistem

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom. M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE PENYIRAM TANAMAN DAN PEMUPUKAN OTOMATIS BERBASIS

ARDUINO

Dibuat Oleh :


NIM
: 1331476714
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Komputer Sistem

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 10001
   
NID : 15016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE PENYIRAM TANAMAN DAN PEMUPUKAN OTOMATIS BERBASIS

ARDUINO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1331476714
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Komputer Sistem

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, ………………2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1331476714
Nama
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Komputer Sistem

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1331476714

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Peran tanah sangat penting bagi tanaman, karena tanah mendukung semua kehidupan tanaman dengan menyediakan unsur hara dan air sekaligus sebagai penompang akar. Selain tanah, pupuk juga sangat penting bagi tanaman karena pupuk bisa menyuburkan tanaman dalam kandungan tanah, air juga berperan sangat penting untuk proses pertumbuhan pada tanaman. Oleh karena itu tanaman harus rutin diberikan pupuk secukupnya dan rutin pula disiram agar kelembaban tanah selalu terjaga. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan prototipe sistem penyiram dan pemupukan secara otomatis. Yaitu dengan menggunakan sensor soil moisture untuk mengukur kelembaban tanah, sensor ultasonik sebagai pendeteksi membaca ketinggian tanaman, rtc (real time clock) sebagai pengatur waktu penyiraman pada pupuk, dan Lcd untuk menampilkan presentase kadar air sehingga penyiraman tanaman dilakukan tepat pada waktunya.

Kata Kunci : Soil Moisture, Sensor Ultrasonik, RTC (Real Time Clock) dan LCD 20x4

 

ABSTRACT

The role of the soil is very important for the crop itself because the soil supports all plant life by providing nutrients and water as well as the root of the root. In addition to soil, fertilizer is also very important for plants because fertilizer can fertilize plants in the soil, water also plays a very important role for the growth process in plants. Therefore, plants should be routinely provided with enough fertilizer and regularly watered so that the soil moisture is always awake. To solve the problem then need prototype of sprinkler system and fertilization automatically. That is by using soil moisture sensor as soil moisture detector, ultasonic sensor as plant height reading detector, rtc (real time clock) as spraying time regulator on fertilizer, and Lcd to show percentage moisture content less than partially percent.

Keywords : Soil Moisture, Ultrasonic Sensor, RTC (Real Time Clock) and LCD 20x4

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi yang berjudul“Prototype Penyiram Tanaman Dan Pemupukan Otomatis Berbasis Arduino”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersususn Skripsi ini bukan hanya atas kemamapuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karna itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer dan juga sebagai Pembingbing 1 yang telah berkenan memberi bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini bisa diselesaikan.
  4. IbuListina Nadhia Ningsih,S.Kom. M.T.I Selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah membimbing dan mendukung penulis selama proses Skripsi.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memeberikan ilmunya kepada penulis,
  6. Kedua Orang Tua tercinta, Kakak, Adik, Dan Saudara, yang telah memberikan dukungan moril, material, dan spiritual. “Semoga Allah SWT senantiasa Memberikan Limpaham Rahmat kepada Orang Tua, Kakak, Adik dan Saudara, Amin”,
  7. Sahabat dan teman yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skrisi ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 12 Juli 2017
Pipit Anggita

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

 

DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA

 

DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno

Tabel 2.2Kelebihan dan Kelemahan

Tabel 2.3 Komponen Elektronika Pasif

Tabel 2.4 Komponen Elektronika Aktif

Tabel 2.5 Literature Rieview

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Sistem Pada Sensor Soil Moisture

Tabel 4.2 Pengujian Black Box Sistem Pada Sensor Ultrasonik

Tabel 4.3 Pengujian Black Box Sistem Pada RTC

Tabel 4.4 Pengelolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

Tabel 4.5 Estimasi Biaya Yang Dikeluarkan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pembuatan Prototipe Evolusioner

Gambar 2.2 Arduino Uno

Gambar 2.3 Simbol Dan Bentuk Fisik LED

Gambar 2.4 LCD (Liquid Crystal Display) 2x16

Gambar 2.5 Sensor Jarak Ultrasonik

Gambar 2.6 Diagram waktu sensor PING

Gambar 2.7 Cara kerja sensor ultrasonic

Gambar 2.8Sensor Soil Moisutre

Gambar 2.9 RTC (Real Time Clock)

Gambar 2.10 Flowchart Sistem (System Flowchart)

Gambar 2.11 Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

Gambar 2.12 Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

Gambar 2.13 Flowchart Program (Program Flowchart)

Gambar 2.14 Simbol Flowchart Proses

Gambar 2.15 Flowchart Proses (Process Flowchart)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kecamatan Mauk

Gambar 3.2Kecamatan Mauk

Gambar 3.3Flowchart Yang Berjalan

Gambar 3.4Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.5Diagram Blok

Gambar 3.6Cara Kerja Alat

Gambar 3.7 Membuka Aplikasi Fritzing

Gambar 3.8 Halaman Utama Fritzing

Gambar 3.9 Menyimpan Project Pada Fritzing

Gambar 3.10 Memasukan Komponen Pada Layar BreadBoard

Gambar 3.11 Rangkaian Power Supply

Gambar 3.12 Sensor Kelembaban

Gambar 3.13 Rangkaian Pompa Air

Gambar 3.14 Rangkaian Sensor Ultrasonik

Gambar 3.15 Rangkaian LCD Display

Gambar 3.16 Rangkaian Keseluruhan

Gambar 3.17 Tampilan Utama Arduino IDE

Gambar 3.18 Listing Program I

Gambar 3.19 Listing Program II

Gambar 3.20 Listing Program III

Gambar 4.1 Pengujian Catu Daya Untuk Arduino Uno

Gambar 4.2 Sensor Soil Moisture

Gambar 4.3 Listring Program Soil Moisture

Gambar 4.4 Sensor Soil Moisture Membaca Kadar Air

Gambar 4.5 Pompa Air Tidak Aktif

Gambar 4.6 Pompa Air Aktif

Gambar 4.7 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.8 Tampilan Listing Program IDE Arduino

Gambar 4.9 Upload Program Kedalam Arduino Uno


DAFTAR GAMBAR

Rumus 2.1 Pembuatan Prototipe Evolusioner

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman hias adalah jenis tumbuhan yang dengan sengaja dipelihara dan dikembangbiakan untuk keperluan keindahan. Tanaman ini juga mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, sehingga banyak yang membudidayakan. Dalam tanaman juga ada peran tanah yang sangat penting bagi tanaman itu sendiri karena tanah mendukung semua kehidupan tanaman dengan menyediakan unsur hara dan air sekaligus sebagai penompang akar. Selain tanah, pupuk juga sangat penting bagi tanaman karena pupuk bisa menyuburkan tanaman dalam kandungan tanah, air juga berperan sangat penting untuk proses pertumbuhan pada tanaman. Oleh karena itu tanaman harus rutin dberikan pupuk secukupnya dan rutin pula disiram agar kelembaban tanah selalu terjaga.

Pada saat ini proses penyiraman dan pemupukan tanaman masih dilakukan secara manual diberbagai tempat, salah satunya pada Kecamatan Mauk dengan carapetugas harus menggunakan selang dan membuka kran air untuk menyiram tanaman dan memeberikan pupuk sedangkan proses penyiraman yang dilakukan pun hanya mengandalkan insting saja, sehingga jumlah air dan pupuk yang disiramkan ke tanaman tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh tanaman tersebut.

Mengatur penyiraman dan pemupukan pada tanaman yang tepat, perlu dirancang sebuah alat yang dapat memantau penyiraman dan pemupukan secara otomatis dimana alat ini dapat melakukan penyiraman dan pemupukan dengan media air dan pupuk sesuai kebutuhan jenis tanaman yang diperlukan, sehingga peneliti membuat suatu alat untuk mempermudah penyiraman dan pemupukan pada tanaman ini diperlukan suatu alat yang dapat mempermudah dalam penyiraman dan pemupukan tanaman sehingga tidak memakan waktu yang cukup lama. Dengan adanya penyiraman dan pemupukan tanaman otomatis ini dapat membantu divisi kebersihan kecamatan dalam memperbaiki sistem perawatan tanaman dimana dalam perawatan sebelumnya menggunakan sumber daya manusia (SDM).

Berdasarkan permasalahan diatas tentang pentingnya mengatur penyiraman dan pemupukan pada tanaman tersebut, perlu dirancang sebuah alat yang dapat memantau penyiraman dan pemupukan secara otomatis dan dapat melakukan penyiraman dengan media air dan media pupuk sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan tanaman, maka dibuatlah sebuah penelitian dengan judul “PROTOTYPE PENYIRAM TANAMAN DAN PEMUPUKAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana peran tanah dalam kondisi tanaman tersebut ?

  2. Bagaimana agar proses penyiraman dan pemupukan pada tanaman tidak terlambat ?

  3. Alat yang bagaimanakah yang dapat membantu divisi kebersihan dalam melakukan penyiraman dan pemupukan tanaman secara otomatis?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah dan tujuan di atas, maka ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut :

  1. Penyiraman dan pemupukan tanaman dengan menggunakan arduino uno sebagai otak utama untuk menginstruksikan terhadap sensor soil moisture (kelembaban tanah), dan sensor ultrasonik (sensor ketinggian).

  2. Sensor-sensor tersebut membaca kadar air, tinggi tanaman dan jenis tanaman.

  3. Memberikan notifikasi melalui smartphone ketika kadar air dan pemupukan mulai kering.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Untuk meningkatkan kinerja divisi kebersihan dalam melakukan penyiraman dan pemupukan tanaman ketika tanaman mulai kering.

  2. Untuk membiasakan divisi kebersihan agar penyiraman dan pemupukan tanaman tidak terlambat

  3. Untuk membantu divisi kebersihan dalam melakukan penyiraman dan pemupukan tanaman secara otomatis

Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Dapat meningkatkan kinerja divisi kebersihan dalam melakukan penyiraman dan pemupukan tanaman ketika tanaman mulai kering.

  2. Dapat memberikan notifikasi pada divisi kebersihan dalam melakukan penyiraman dan pemupukan tanaman.

  3. Dapat menghindari keterlambatan dalam penyiraman dan pemupukan pada tanaman.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa metode yang dapat menunjang dalam melakukan penelitian antara lain:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Observasi yang dilakukan pada kecamatan Mauk selama 3 bulan. Selama melakukan observasi didapat suatu data yang meliputi latar belakang Kecamatan, visi dan Misi, struktur organisasi, jenis tanaman,dan jadwal penyiraman serta pemupukan tanaman.

  2. Metode Wawancara

    Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan narasumber yaitu kasi pemerintahan kecamatan sebagai stackholder yang memiliki keluhan pada aspek divisi kebersihan salah satunya penyiram dan pemupukan tanaman. Seperti jenis tanaman yang terdapat di lokasi penelitian dan jadwal penyiraman serta pemupukan.

  3. Metode studi pustaka (Library Research)

    Metode untuk mendapatkan informasi dan teori-teori yang sesuai dengan sistem yang akan dibuat dengan mencatat, mempelajari dan memahami literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Yang digunakan penulis berupa jurnal dan buku-buku.

Metode Analisa

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode analisa SDLC (System Development Life Cyle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan aman untuk digunakan. Metode analisa SDLC, yaitu rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing), dan pengelolaan (maintenance). Dengan menggunakan metode analisa ini, maka penelitian ilmiah dapat dianalisa dengan teknik-teknik yang tepat.

Metode Perancangan

Dalam laporan sksripsi ini perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang didesain dengan mangikuti cara kerja sistem. Dan pada perancangan alat menggunakan diagram blok, metode SDLC ini diterapkan mulai dari bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulisan menggunakan alat seperti: arduino uno dengan memanfaatkan ubidots sebagai databass.

Metode Prototype

Metode prototipe yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode prototype evolutionary, karena metode prototipe ini secara terus menerus dikembangkan hingga prototipe tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh device system

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini yang penulis gunakan adalah metode pengujian black box testing, blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan sofware. Karena itu, uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menentukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya funfsi-fungsi yang salah atau hilang.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam hal penyusunan dan dapat dipahami lebih jelas, laporan ini dibagi atas beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Dengan susunan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori dan literature review yang sesuai dan akurat sehingga bisa mendukung penelitian dalam penulisan sehingga menghasilkan karya tulis yang bernilai ilmiah.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat analisa dan perancangan “PENYIRAM TANAMAN DAN PEMUPUKAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO”. yang dijelaskan secara terperinci.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem berjalan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil karya sebagai upaya untuk perbaikan dan pengembangan kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Dermawan (2013:229), “Prototipe adalah suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

Menurut Widyanigtyas (2014:2), “prototipe adalah satu nersi dalam sistem potensial, memberikan ide para pengembang dan user, bagaimana sistem berfungsi dari bentuk sudah selesai”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prototipe adalah contoh dari suatu sistem yang memberikan ide bagi para user atau calon pengguna dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sebelum direalisasikan.

Jenis-Jenis Prototipe

Menurut Darmawan (2013:230) Jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)

    Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.

  2. Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)

    Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual. Langkah-langkah pembuatan Prototype Evolutionary ada empat langkah, yaitu :

    1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.

    2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.

    3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.

    4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.

2.1.jpg

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13) [1], “Sistem adalah kelompok kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Zakiyudin (2012:13) [2],” sistem informasi adalah suatu sistem yang ada didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

  1. H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:36-37) [3], mendefinisikan karakteristik sistem sebagai berikut:

  2. Komponen, Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa elemen- elemen lebih kecil yang disebut subsistem, dan elemen-elemen lebih besar yang disebut suprasistem.

  3. Batas Sistem,Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  4. Lingkungan Luar Sistem,Lingkungan dari sistem adalah semua hal yang ada di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem.

  5. Penghubung, Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

  6. Masukan,Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa maintenance input dan sinyal input.

  7. Pengolahan Sistem,Suatu sistem dapat memiliki bagian pengolahan atau sistem tersebut sebagai pengolahannya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Keluaran,Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  9. Sasaran atau Tujuan,Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:42-43) [3] berpendapat bahwa sistem dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi dari beberapa sudut pandang, yaitu:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sebagainya.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem alamiah adalah yang terjadi melalui proses alam, bukan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human machine system atau dapat disebut man machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh dari man machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tertentu

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi dengan baik.

Teori Khusus

Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Menurut Prayudha dkk dalam Jurnal Ilmiah SAINTIKOM (Sains dan Komputer) ISSN : 1978-6603 Vol.13, No.3, September 2014 “Mikrokontroler adalah sebuah chip yang didalamnya terdapat mikroprosesor yang telah di kombinasikan I/O dan memori RAM/ROM.”

Menurut Timotius dkk dalam jurnal Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX (ISSN : 2087-0922) Vol.5, No.1, 21 Juni 2014 “Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dimana di dalamnya sudah terdapat CPU, ROM, I/O, clock, dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan ter-organisasi dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai”.

Menurut Prastyawan dkk dalam Jurnal IJNS (Indonesian Journal On Networking And Security) ISSN : 2302-5700, 2014 “Mikrokontroler adalah suatu alat elktronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”.

Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2) mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

  1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

  2. Konsumsi daya kecil.

  3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

  4. Harganya murah , karena komponennya sedikit.

  5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

  6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

Jenis-jenis Mikrokontroler

Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.

  1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. Contoh RISC yaitu Mikrokontroler AVR, PIC (Peripheral Interface Controller), Mikrokontroler ARM.

  2. CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Contoh CISC yaitu Mikrokontroler MCS-51.

Konsep Dasar Arduino Uno

Definisi Arduino Uno

Menurut Yenni, dkk (2016-2) [4] “Arduino adalah platform dari physical computing yang bersifat open source. Pengertian physical computing adalah suatu sistem atau perangkat fisik yang dibangun dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, yang bersifat interaktif, yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan memberikan respon balik.

Menurut Silvia, dkk (2014 :1-10) “Arduino adalah sebuah rangkaian yang di kembangkan dari mikrokontroler berbasis Atmega328. Arduino memiliki 14 kaki digital input/output, dimana 6 kaki digital diantaranya dapat digunakan sebagai sinyal PWM (Pluse Wildth Modulation) sinyal PWM berfungsi untuk mengatur kecepatan peputaran motor.

Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino Uno tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:

  1. Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya.

  2. RESET sirkuit yang lebih kuat

  3. Atmega 16U2 menggantikan 8U2

2.2.jpg

Spesifikasi Arduino Uno

Berikut adalah spesifikasi dari mikrokontroler Arduino Uno (ATmega328) :

  1. Mikrokontroler ATmega328.

  2. Catu Daya 5V.

  3. Tegangan Input rekomendasi 7­12 V.

  4. Tegangan Input batasan 6­20 V.

  5. Pin I/O Digital berjumlah 14.

  6. Pin input analog berjumlah 6.

  7. Arus DC per Pin I/O 40 mA.

  8. Arus DC per Pin I/O untuk pin 3.3 V 50 mA

  9. Flash memori 32 KB ( Atmega 328 ), dimana 0.5 digunakan oleh bootloader.

  10. SRAM 2 KB.

  11. EEPROM 1 KB.

  12. Clock Speed 16 MHz.

TABEL%2B2.1.jpg

Pompa Air

Pompa adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media pipa (saluran) dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung terus menerus.

  1. Prinsip dan Cara Kerja Pompa Air

    1. Prinsip kerja Pompa Air

      Sebuah pompa bekerja dengan cara memindahkan sejumlah volume air melalui ruang suction menuju ke ruang outlet dengan menggunakan impeler, sehingga seluruh ruang udara terisi oleh air dan menimbulkan tekanan fluida untuk ditarik melaui dasar sumur menuju penampungan.

    2. Cara kerja Pompa Air

      Air yang terdapat dalam ruang impeler akan digerakan menggunakan sebuah motor. Selama impeler tersebut berputar, air akan terus didorong keluar menuju ke pipa penyaluran atau outlet air.

  2. Bagian – Bagian Pompa Air

    1. Motor

      Bagian ini merupakan bagian utama dari sebuah pompa air, dengan menggunakan motor tersebut, sebuah pompa baik yang jenis setrafungal maupun rotari dapat berfungsi.

    2. Valva

      Bagian ini berfungsi untuk memisahkan bagian isap dan bagian pompa, sehingga terjadi perbedaan tekanan dan pemisahan air. Sehingga terdapat dalam ruang compersi mesin jenis tertentu, valve ini juga terdapat pada ujung pipa untuk menjaga agar ruangan pompa air terus terisi air dan tidaak diisi oleh udara. Valve juga dipergunakan untuk melakukan pengendalian terhadap tekanan pompa air agar terhindari dari kerusakan secara otomatis. Valve tersebut dihubungkan dengan sebuah saklar pemutus arus atau relay. jika output pompa air mengalami peningkatan tekanan hingga tekanan tertentu, valve atau membran tersebut akan terdorong ke atas dan memutus arus listrik secara otomatis.

LED ( Light Emitting Dioda)

Definisi LED ( Light Emitting Dioda)

Menurut Suhardi dalam Jurnal GAMMA (ISSN: 2086- 3071) Vol.10 NO.1, September 2014 : 116-122[5], LED adalah semikonduktor yang dapat mengubah energi listrik lebih banyak menjadi cahaya, merupakan perangkat keras dan padat (solid-state component) sehingga lebih unggul dalam ketahanan (durability). Selama ini LED banyak digunakan pada perangkat elektronik karena ukuran yang sangat kecil, cara pemasangan praktis, serta konsumsi listrik rendah. Salah satu kelebihan LED adalah usia relativ panjang. Kelemahannya pada harga per lumen (satuan cahaya) lebih mahal dibandingkan dengan lampu jenis pijar, mudah rusak jika dioperasikan pada suhulingkungan yang terlalu tinggi, misal di industri.

Simbol Dan Bentuk Fisik LED

2.3.jpg

Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa LED memiliki kaki 2 buah seperti dengan dioda yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Pada gambar diatas kaki anoda memiliki ciri fisik lebih panjang dari kaki katoda pada saat masih baru, kemudian kaki katoda pada LED (Light Emitting Dioda) ditandai dengan bagian body LED yang di papas rata. Kaki anoda dan kaki katoda pada LED (Light Emitting Dioda) disimbolkan seperti pada gambar diatas. Pemasangan LED (Light Emitting Dioda) agar dapat menyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif ke kaki anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda.

LCD (Liquid Crystal Display)

Definisi LCD (Liquid Crystal Display)

MenurutGitha dkk dalam Jurnal Nasional Perndidikan Teknik Informatika (JANAPATI) ISSN 2089-8673 Vol.3, NO. 1, Maret 2014 “LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang mengubah kristal cair sebagai penampil utama. LCD dapat memunculkan tulisan karena terdapat banyak pixel yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai titik cahaya.

Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya didalam sebuah perangkat LCD adalah sebuah lampu nenon di bagian belakang susunan kristal cair tersebut. Titik cahaya inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnet yang timbul. Oleh karena itu, hanya beberapa saja yang diteruskan serdangkan warna lainnya tersaring.

Dalam hal ini digunakan LCD 2x16. Karena LCD 2x16 ini biasa digunakan sebagai penampil karakter atau data pada sebuah rangkaian digital atau mikrokontroler.

2.4.jpg

Konsep Dasar Sensor Ultrasonik

Definisi Sensor Ultrasonik

Menurut Prayudha, dkk (2014:3) “Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali denga perbedaan waktu sebagai dasar pengindraannya”.

Menurut Githa,dkk (2014:1) “Sensor Ultrasonik adalah sensor pengukur jarak atau objek. Ultrasonik sering digunakan untuk keperluan mengukur jarak sebuah benda atau mendeteksi halangan”.

Sensor ultrasonik terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40 KHz, sebuah speaker ultrasonik, dan sebuah microphone ultrasonik. Speaker ultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara sementara microphone ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya. Sensor ultrasonik akan mengirimkan suara ultrasonik ketika ada pulsa trigger dari mikrokontroler. Suara ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 KHz akan dipancarkan selama 200 μs. Suara ini akan merambat di udara dengan kecepatan 340 m/s atau 29.412 μs setiap 1 cm, mengenai objek dan akan terpantul kembali ke sensor ultrasonik. Selama menunggu pantulan, sensor ultrasonik akan menghasilkan sebuah pulsa. Pulsa ini akan berlogik low ketika suara pantulan terdeteksi oleh sensor ultrasonik. Maka dari itu, lebar pulsa dapat merepresentasikan jarak antara sensor ultrasonik dengan objek. Selanjutnya mikrokontroler cukup mengukur lebar pulsa tersebut dan melakukan konversi lebar pulsa ke jarak dengan perhitungan sebagai berikut :

Jarak = (lebar pulsa /29.412 ) / 2 ( dalam cm) ...... (1)

Sensor ultrasonik buatan parallax (Sensor PING) dapat digunakan untukmengukur jarak sejauh 2 cm sampai 300 cm.

2.5.jpg

Karakteristik Sensor Ultrasonik

Menurut Heri Andriyanto dan Aan Darmawan (2016:100) [6], Sensor ultrasonik memiliki karakteristik sebagai berikut :

•Tegangan supply : 5 VDC

•Konsumsi arus : 30 mA ( maksimum 35 mA )

•Jarak : 2 cm sampai dengan 300 cm

•Input Trigger : pulsa TTL positif, minimal 2 μS, 5 μS typical

•Echo pulse : pulsa TTL positif, 115 μS sampai dengan 18.5 ms

•Echo Hold-off : 750 μS

•Frekuensi Burst : 40 kHz untuk 200 μS

•Delay untuk pengukuran selanjutnya : minimal 200 μS

2.6.jpg

Cara Kerja Sensor PING

  1. Sensor Ping mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik ( 40 kHz ) selama tBURST ( 200 μs ) kemudian mendeteksi pantulannya.

  2. Sensor Ping memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan kontrol dari mikrokontroler pengendali ( pulsa trigger dengan tOUT min. 2 μs ). Gelombang ultrasonik ini melalui udara dengan kecepatan 340 meter per detik, mengenai objek dan memantul kembali ke sensor.

  3. Ping mengeluarkan pulsa output high pada pin SIG setelah memancarkan gelombang ultrasonik dan setelah gelombang pantulan terdeteksi Ping akan membuat output low pada pin SIG.

  4. Lebar pulsa High ( tIN ) akan sesuai dengan lama waktu tempuh gelombang ultrasonik untuk 2x jarak ukur dengan objek. Sehingga jarak dapat ditentukan menggunakan rumus berikut ini :

Jarak = ( tIN (s) ÷ 2) x 340 m/s = ( tIN (s) / 2 ÷ 29.412 µS / cm)

Dimana :

S = Jarak antara sensor ultrasonik dengan objek yang dideteksi


tIN = Selisih waktu pemancaran dan penerimaan pantulan gelombang

2.7.jpg

Konser Dasar Soil Moisutre

Definisi Soil Moisutre

Menurut gani dkk dalam jurnal untad gravitasi vol.13.01 ISSN: 1412-2375 2014[7] “Soil Moisture adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi kelembaban dalam tanah. Sensor ini membantu memantau kadar air atau kelembaban tanah pada tanaman perkarangan atau taman kota”.

2.8.jpg

Real Time Clock (RTC)

RTC (Real Time Clock) merupakan chip dengan konsumsi daya rendah. Chip tersebut mempunyai kode binary (BCD), jam atau kalender, 56 byte NV SRAM dan komunikasi antarmuka menggunakan serial two wire. RTC menyediakan datadalam bentuk detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, tahun dan informasi yang dapat diprgram. RTC DS1302 mampu menghitung detik, menit, jam, hari perminggu, tanggal perbulan, bulan dan tahun hingga ke angka tahun 2100 secara akurat. Dengan berbagai kemampuan antar muka IC-IC yang dimiliki membuat chip ini mudah diintegrasikan dengan mikrokontroller yang memiliki build-in periferiallainnya secara leluasa.

2.9.jpg

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Eka Iswandy di dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 2 (2015:73), “Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis.”

Menurut Sagita (2013:33), “Flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

Menurut Rahmat (2014:1), “Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program”.

Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Tri (2015:2), “Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan danmenjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

2.10.jpg

2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form danlaporan diproses, dicatat dan disimpan.

2.11.jpg

3. Flowchart Skematik ( Schematic Flowchart )

Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

2.12.jpg

4. Flowchart Program (Program Flowchart)

Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

2.13.jpg

5. Flowchart Proses (Prosses Flowchart)

Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu:

2.14.jpg

Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari flowchart proses:

2.15.jpg

Konsep Dasar Pengujian

Definisi Black Box

Menurut Thjandra, dkk (2015:367),“ Black Box adalah Black-Box testing adalah metode dimana penguji atau tester hanya mengetahui apa yang harus dilakukan suatu software. Penguji tidak mengetahui bagaimana software tersebut beroperasi

“Pengujian Black Box adalah pengujian tanpa pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi yang diuji (AUT). Dikenal juga sebagai pengujian fungsional atau input output berbasis pengujian”.

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering (IJECSE) (ISSN-2277-1956) Vol.2 No 1

“Pengujian kotak hitam adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak yang diuji dibawah (SUT) diuji tanpa melihat struktur internal kode, rincian pelaksanaan, dan pengetahuan tentang jalur internal pengujian perangkat lunak”.

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian BlackBox dilakukan hanya untuk mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software undertest (SUT). Karena itu uji coba BlackBox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba BlackBox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

  4. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

  5. Kesalahan performa

  6. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Uji coba BlackBox diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba BlackBox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba BlackBox harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

1. EquivalencePartioning

Equivalence Partioning merupakan metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

2. Boundary Value Analysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary valuean alysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalencepartitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

3. Cause-Effect Graphing Techniques

Cause-EffectGraphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

1). Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

2). Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

3). Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

4). Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

4. Comparison Testing

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika softwareredundant dibuat,tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik BlackBoxTesting yang disebut ComparisonTesting atau back-to-backTesting.

5. Sample and RobustnessTesting

a. Sample Testing

Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

b. Robustness Testing

Pengujian ketahanan (RobustnessTesting) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

5. BehaviorTesting dan PerformanceTesting

a. BehaviorTesting

Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

b. Performance Testing

Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

7. Requirement Testing

Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

1). RequirementTesting melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

2). Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

8. Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Kelebihan dan Kelemahan BlackBox

Dalam uji coba BlackBox terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

TABEL%2B2.2.jpg

Definisi White Box

Menurut Rivayi (2014:1) [8],”White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian”.

Menurut Manish Kumar dkk dalam International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies (ISSN: 2321-7782) Volume 3, Issue 10, October 2015[9]

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering (IJECSE) (ISSN-2277-1956) Vol 2 No 1

“White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing”.

“White box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih/transparan; dalam yang satu jelas melihat.

Pengujian White Box kontras dengan Black Box Testing”.

White Box Testing Advantages

a. Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust

b. Design, but the implementation may not align with the design intent.

c. Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow

d. Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables.

e. Testers to find programming errors quickly

f. Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.

g. No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.

(Keuntungan pengujian White Box)

a. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat

b. Desain , tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain .

c. Kode penuh Pathwa Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern .

d. Awal CacaIdentifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan

e. Penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat

f. Mengungkapkan Kode Tersembun Cacat : akses modul program.

g. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan (2012:66) [10], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatusistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.”

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

Komponen Elektronika

Definisi Komponen Elektronika

Menurut Heri Andriyanto dan Aan Darmawan (2016:5) [6], “Rangkaian elektronik adalah rangkaian listrik yang memakai komponen-komponen elektronik. Komponen elektronik dibagi menjadi dua jenis yaitu komponen pasif dan komponen aktif. Komponen pasif, yaitu komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat mengubah suatu energy kebentuk lainnya. Contoh komponen pasif yaitu : resistor, kapasitor, dan inductor. Komponen elektronika pasif dapat dilihat pada tabel 2.3

TABEL%2B2.3.jpg

Komponen aktif adalah komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Contoh komponen aktif : Dioda, LED, Dioda Zener, Transistor dan Operational Amplifier. Komponen aktif dapat dilihat pada tabel 2.4.

TABEL%2B2.4.jpg
TABEL%2B2.4%2BB.jpg

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Meta Amalya Dewi dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:125) [11] Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Herdian (2015), dari Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja, Tangerang yang berjudul “ROBOT PENYIRAM TANAMAN MENGGUNAKAN BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA328 PADA SMA NURUL HIDAYAH” Penelitian ini membahas tentang sebuah robot yang menggunakan media smartphone dan media untuk pengontrolan alatnya sendiri tidak hanya menggunakan pompaair dc yang di tanam pada robot itu sendiri melainkan bisa menggunakan media smartphone dan bluetooth sebagai interface antara robot dengan smartphone yang berbasis mikrokontroller Atmega 328 yang di program sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah robot penyiram tanaman , dan untuk itulah penulis membuat sebuah karya yang berjudul robot penyiram tanaman menggunakan blutooth berbasis mikrokontroler Atmega328 Pada SMA Nurul Hidayah.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Sihno Priyanto (2013), dari Universitas Gadjah Mada,yogyakarta yang berjudul “SISTEM PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS BERBASIS SENSOR KELEMBABAN TANAH DAN ARDUINO UNO” Penelitian ini membahas tentang sebuah penyiram bunga yang langsung disiramkan ke tanamannya, dalam proses penyiraman tanaman otomatis menggunakan arduino uno,sensor soil moisture untuk mengukur kelembaban tanah pada pot tanaman. Sensor DHT11 untuk mengukur suhu udara dan kelembaban udara didalam pot tanaman dan LCD 16x2 sebagai penampil nilai dari otomatis ini.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi (2015), dari Universitas Muhammdiyah surakarta, Surakarta yang berjudul “DESAIN PENYIRAMAN TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH” Penelitian ini membahas tentang sebuah penyiram taman otomatis tenaga surya dengan metode yang digunakan adalah merancang tempat untuk peletakan panel surya pada ketinggian 2 meter diatas permukaan tanah dengan sudut kemiringan 30 derajat, pemasangan sprinkler di daerah tanaman berada agar tanaman dapat tersirami secara menyeluruh dan pemasangan sensor kelembaban tanah dipermukaan tanah dengan jarak 1 meter dengan harapan sensor dapat bekerja sesuai nilai kelembaban tanah.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Eri Nur Prasetyo (2015), dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta yang berjudul “PROTOTYPE PENYIRAM TANAMAN PERSEMAIAN DENGAN SENSOR KELEMBABAN TANAH BERBASIS ARDUINO” Penelitian ini membahas tentang sebuah alat penyiram tanaman persemaian otomatis untuk mengatasi masalah bibit sayur, prototype ini menggunakan arduino uno sebagai pengontrol utama dan sensor kelembaban tanah digunakan untuk menggunakan kadar kelembaban tanah dan sebagai saklar untuk menghidupkan pompa penyiram.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rexa Subarkah (2015), dari Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja, Tangerang yang berjudul “PROTOTYPE PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO DI PT.ANGKASA PURA 2” Penelitian ini membahas tentang prototype penyiram tanaman otomatis menggunakan sensor suhu kelembaban dan arduino yang dapat digunakan dalam perawatan tanaman tanpa perlu hawatir menguras waktu dan tenaga.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh R.Arunraj, S Motheeswaran,M.Venkatesan M.Karthik, K.Raja, Department of Electrical & Electronics Engineering, Knowledge Institute of Technology, Salem, India, Vol. 3, Issue 01, 2015, ISSN: 2321-0613, yang berjudul “SMART GREEN HOUSE USING PLC WITH IRRAGATION AND FERTILIZER FEEDING” Penelitian ini membahas tentang sistem pengairan irigasi dan pemupukan pemantauan dan pemompaan konten co2 dan atap terbuka atau tertutup otomatis pneumatik yang dikendalikan. Sistem konvensional menggunakan mikro kontroler yang memiliki daya tahan minimum, kemampuan menahan daya kurang tinggi dan tidak dapat digunakan untuk pengendalian lebih dari 2 tanaman.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh K.Prathyusha, M. Chaitanya Suman, Department of ECM, K.L.University, Vaddeswaram, Guntur District, Andhra Pradesh, India, Department of ECE. Vignan Nirula College of Engineering , Guntur District, Andhra Pradesh, India, Volume 1, Issue 2, October 2012, ISSN 2319 – 4847, yang berjudul “DESIGN OF EMBEDDED SYSTEMS FOR THE AUTOMATION OF DRIP IRRIGATION” Penelitian ini membahas tentang sebuah mekanisme irigasi tetes berbasis Mikrokontroler yang merupakan sistem kontrol umpan balik real time untuk memantau dan mengendalikan semua aktivitas sistem irigasi tetes lebih efisien. Sistem irigasi mengendalikan katup dengan menggunakan pengontrol otomatis untuk menghidupkan & mematikan. Hal ini memungkinkan petani untuk menerapkan jumlah air yang tepat pada waktu yang tepat, terlepas dari ketersediaan tenaga kerja untuk menghidupkan katup atau motor ON & Off.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh P. Siva Kumar , S A K Jilani , B. Venkata Raman, Department of Electronics & Communication Engineering, 2 Department of Basic Sciences, Volume 4, Issue 10, October 2015[9], ISSN: 2278 – 909X, yang berjudul “DESIGN AND DEVELOPMENT OF INDORE PLANT MONITORING SYSTEM” Penelitian ini membahas tentang mengendalikan air untuk persediaan air secara konsisten dan alami kepada tanaman atau dapat mengolah berapa banyak air yang dibutuhkannya.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dnyaneshwar Natha Wavhal, Prof. Sneha Ghumatkar, Prof. Manish Giri, Prof. Nikhil Kumar B.S, Dept of Computer Engineering Jaihind College of Engineering Kuran, University of Pune, Maharashtra, india, November, 2014, pp. 137-142, ISSN: 2328-3580, yang berjudul “WATER MANAGEMENTFOR AGRICULTURAL SECTOR” Penelitian ini membahas tentang sistem pengelolaan air cerdas berbasis internet yang cerdas dan benar-benar otomatis. Perangkat lunak dan perangkat keras digabungkan bersama-sama memberikan kontrol yang sangat canggih terhadap sistem manual yang saat ini diterapkan.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Rupali S. Sawant, Shreejit Gubre, Swathi Pillai, Monica Jain, Department of Electronics and Telecommunication, Lokmanya Tilak College of Engineering, Koparkhairane, Navi Mumbai, Maharashtra, India, Vol. 2 Issue 3, March 2015.ISSN 2348 – 7968, yang berjudul “SOLAR PANEL BASED AUTOMATIC PLANT IRRIGATION SYSTEM” Penelitian ini membahas tentang pertanian presisi, konservasi tanah dan penjadwalan irigasi tanaman, penyiraman dan pengendalian kuantitas air untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air

TABEL%2B2.5.jpg
TABEL%2B2.5%2BB.jpg
TABEL%2B2.5%2BC.jpg
TABEL%2B2.5%2BD.jpg
TABEL%2B2.5%2BE.jpg
TABEL%2B2.5%2BF.jpg
TABEL%2B2.5%2BG.jpg

Keunggulan Project Peneliti dan Acuan Literature Review yang digunakan :

Penelitian yang dilakukan ini mengambil judul “Prototype Penyiram Tanaman dan Pemupukan Otomatis Berbasis Arduino” Penelitian ini memfokuskan kepada kadar air yang dibutuhkan oleh masing – masing tanaman dan melakukan penyiraman ketika kadar air yang berada pada tanaman kurang dari kadar air yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut.

Kelebihan dari project yang dibuat oleh Peneliti adalah memberikan otomatisasi dalam penyiram tanaman yang mengacu pada kadar air yang datanya sudah valid, dan memiliki saluran pembuangan air ketika ingin membersihkan saluran air yang kotor.

Perbedaan dari project yang dibuat dengan project yang diacu dalam literature review diatas adalah pada konsep pembuatan penyiram tanaman. Pada project yang dibuat oleh Peneliti menggunakan konsep penggabungan pembacaan sensor kadar air dan penyiram tanaman pada satu alat yaitu penyiram tanaman otomatis. Sedangkan project yang diacu dalam literature review menggunakan pengontrolan alat penyiram tanaman yang harus digerakan oleh manusia yang memungkinkan memiliki kesalahan manusia atau biasa disebut human error.Berdasarkan beberapa literature review diatas maka penelitian ini mengacu kepada literature review nomor 4 yang menggunakan penelitian kualitatif yang ditulis oleh Eri Nr Prasetyo(2015) dengan judul “Prototype Penyiram Tanaman Persemaian Dengan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Arduino”. Karena metode Penelitian yang digunakan sama, diantaranya yaitu metode analisa permasalahan, pengumpulan data, analisa perancangan dan konsep desain alat penyiram tanaman.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Kecamatan Mauk

Sejarah Singkat Kecamatan Mauk

Nama Mauk diambil dari nama seorang pejuang pada masa penjajahan kolonial Belanda, yakni Ki Mauk. Untuk mengenang jasa - jasanya kemudian masyarakat mengabadikan namanya menjadi nama tempat, yang kini disebut Kecamatan Mauk. Kecamatan Mauk memiliki potensi objek wisata, yaitu pantai Tanjung Kait. Selain itu, di wilayah Mauk banyak terdapat bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda dan China, seperti jembatan, gedung - gedung tua dan wihara di kawasan Pantai Tanjung Kait. Masyarakat Mauk adalah masyarakat yang heterogen, terdiri dari etnis Jawa (Jawa Banten), Sunda, Betawi dan Thionghoa. Etnis Jawa berasal dari masyarakat Cirebon yang bermigrasi ke Banten sejak berdirinya kesultanan Banten. Sedangkan entis Sunda, jika dilihat dari sejarah bisa dipastikan adalah penduduk asli Mauk, kerena Mauk masih wilayah kekuasaan Kerajaan Padjadjaran. Adapun etnis Betawi dan Thionghoa berasal dari Batavia (Jakarta). Pada umumnya masyarakat Mauk bermatapencaharian sebagai petani, nelayan dan pekerja industri, yang banyak berada di kawasan Kabupaten Tangerang. Mauk memiliki Sekolah Dasar yang tertua yaitu SDN MWSauk I berdiri pada tahun 1928, SMAN 1 Mauk yang didirikan pada tahun 1982, dan SMA Paradigma (dulu nama SMA PGRI) yang berdiri pada tahun 1986.

Struktur Organisasi Kecamatan Mauk

3.1.jpg
3.2.jpg

Visi Dan Misi Kecamatan Mauk

  1. Visi Kecamatan Mauk

    Terwujudnya masyarakat kecamatan mauk yang beriman, maju dan mandiri, berorientasi pertanian kelautan dan industry kecil dengan berwawasan lingkungan.

  2. Misi Kecamatan Mauk

    1. Memfasilitasi dan meningkatkan kualitas yang beriman, sehat, cerdas, produktif dan kompetitif

    2. Mencipatakan dan menumbuhkan iklim usaha yang kondusif, demokrasi dan kompetitif serta melalui dispersifikasi usaha sesuai potensi wilayah bidang pertanian, kelautan/pariwisiata dan peternakan, usaha industry kecil, usaha informasl dan koperasi untuk terwujudnya peluang-peluang lapangan pekerjaan.

    3. Penataan lingkungan yang sehat dan pemenuhan prasarana dan sarana fisik dasar

    4. Melestarikan nilai-nilai kebudayaan, kesenian dan gotong royong masyarakat serta memelihara ketentraman, ketertiban, keserasian dan keseimbangan pembangunan yang berwawasan lingkungan melalui perencanaan pembangunan yang terpadu, tp down dan bottom upplanning

    5. Mewujudkan pemerintahan yang baik, jujur, dan bertanggung jawab dan kemandirian otonomi daerah di dalam wadah kesatuan Negara republic Indonesia.

Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan penyiraman dan pemupukan tanaman otomatis sebagai berikut :

  1. Memberikan kemudahan kepada divisi kebersihan dalam melakukan penyiraman dan pemupukan pada tanaman.

  2. Dapat menghemat waktu.

  3. Mempermudah divisi kebersihan agar tanaman disiram dan pemupukan secara otomatis.

  4. Mempermudah merawat tanaman tanpa harus campur tangan manusia secara langsung.

  5. Memanfaatkan Arduino Uno sebagai pusat kendali dari sistem penyiram tanaman otomatis.

  6. Menuangkan pengetahuan teori dan praktek hasil pembelajaran dalan bentuk konstruksi nyata dan terapan.


Konsep Perancangan Dan Pembahasan

Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang akan digunakan meliputi, pompa air listrik DC dan komponen elektronika, serta arsitektur mikrokontroller Arduino dan aplikasi yang berbasis android, serta rangkaian sistem akses kontrol robot penyiram tanaman dengan menggunakan mikrokontroller Arduino dan mekaniknya. Perancangan perangkat kerasnya menggunakan program Arduino IDE sebagai media untuk menanamkan program ke dalam Arduino Uno.

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem.

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

  1. Personal Komputer (PC)

    Digunakan sebagai media untuk kode program dan mengauplod ke dalam arduino uno.

  2. Arduino Uno

    Rangkaian antarmuka yang berfungsi untuk memberikan intruksi kepada alat input dan output.

  3. Relay 5 Volt

    Komponen untuk saklar otomatis.

  4. Soil moisture

    Berfungsi sebagai pendeteksi kelembaban tanah (kandungan air dalam tanah).

  5. Pompa Air

    Digunakan untuk menyiramkan air kepada tanaman.

  6. Solenoid

    Berfungsi sebagai pengganti keran yang bisa diberikan instruksi dari arduino berupa membuka dan menutup keran secara otomatis.

  7. Kabel jumper

    Digunakan untuk penyambung arus listrik.

  8. Selang

    Digunakan untuk penyalur air

  9. Fitting HDPE

    Berfungsi sebagai penyambung selang ke selenoid.

  10. Terminal Blok 220v-240v

    Berfungsi sebagai pemeberi arus listrik kepada pompa air.

  11. LCD 20x4

    Berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

  12. RTC (Real Time Clock)

    Berfungsi sebagai pengatur waktu penyiraman pada pupuk.

  13. LED

    Berfungsi sebagai indikator dari pompa air

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem pengecekan penyiram tanaman dan pemupukan pada sistem yang berjalan pada saat ini terdiri beberapa alur, yakni sebagai berikut :

  1. Petugas devisi kebersihan mengecek kondisi tanaman.

  2. Apakah kondisi tanaman kering dan kurang pupuk.

  3. Petugas divisi kebersihan menyiram dan mempupuk tanaman.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Prosedur penyiram dan pemupukan tanaman pada Kecamatan Mauk masih dilakukan secara manual dengan cara divisi kebersihan mengecek kondisi tanaman.

Berikut adalah flowchart sistem penyiram tanaman dan pemupukan dengan cara divisi kebersihan mengecek kondisi tanaman, pada gambar

3.3.jpg
  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai”.

  2. Terdapat 2 (dua) simbol proses, yang menyatakan divisi kebersihan mengecek kondisi tanaman dan petugas divisi kebersihan menyiram dan memupuk tanaman.

  3. Terdapat decision, menyatakan Ya dan Tidak jika ya maka selanjutnya, jika Ya menyiram dan memupuk jika Tidak hanya mengecek kondisi tanaman.

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Tujuan dari pembuatan flowchart adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah – langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Berikut adalah tampilan gambar flowchart dan penjelasan tentang flowchart yang di buat :

3.4.jpg

Dapat dijelaskan pada gambar 3.4. flowchart yang diusulkan di atas terdiri dari :

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart prototipe sistem penyiram tanaman dan pemupukan secara otomatis.

  2. Terdapat 8 (delapan) simbol proses, yang berperan sebagai proses penyiram tanaman dan pemupukan secara otomatis.

  3. Terdapat 2 (dua) sebagai decision, menyatakan Ya dan Tidak jika ya maka selanjutnya, jika Ya menyiram dan memupuk jika Tidak hanya mengecek kondisi tanaman.

Diagram Blok

Agar mempermudah penulis dalam menjelaskanperancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.2. bawah ini:

3.5.jpg

Keterangan :

  1. Soil Moisture merupakan perangkat yang digunakan untuk menginput data nilai kelembaban tanah.

  2. Arduino uno merupakan kontroler untuk memproses data yang dikirim oleh soil moisture.

  3. Relay 5v merupakan switch yang memutus dan menyambungkan aliran lisktrik 200-240v yang digunakan untuk pompa air dan solenoid.

  4. Solenoid merupakan switch digunakan untuk menggantikan keran yang bisa di atur dengan listrik 200-240v.

  5. Pompa air merupakan perangkat yang digunakan sebagai pengalir air ke tempat tanaman.

  6. Ultrasonik sebagai pendeteksi membaca ketinggian tanaman.

  7. RTC (Real Time Clock) sebagai pengatur waktu penyiraman pada pupuk.

Cara kerja alat

3.6.jpg
  1. Sistem Input

    Cara pembacaan input dari sistem ini adalah menggunakan sensor soil moisture dan RTC (real time clock) masing-masing fungsi alat ini untuk membaca nilai kadar air yang datanya berupa data analog dan digital, namun dalam sistem ini penulis menggunakan data analog dan untuk mengatur waktu penyiraman pupuk cair secara berkala dalam kurung waktu yang sudah ditentukan.

    1. Sensor Soil Moisture

      Sensor Soil Moisture bekerja untuk mendeteksi nilai kadar air yang berupa data analog yang bisa di input ke Arduino Uno, Sensor soil Moisture ini bekerja di tengangan listrik 5v yang sesuai dengan tenggangan yang di miliki oleh mikrokontroler Arduino Uno, cara kerja menginputkan nilai dari sensor soil moisture adalah arus lisktrik 5v di kirimkan ke sensor soil moisture dan sensor soil moisture akan mengembalikan tegangan tersebut untuk di baca oleh Arduino uno, didalam arduino uno kertika arduino mendapat arus listrik 5v atau maksimal input dari Arduino uno maka Arduino akan membaca arus tersebut dengan nilai 1023, dengan penjelasan demikian maka bisa di simpulkan bahwa konversi listrik ke nilai dari data di arduino adalah 0-5v akan di konversikan menjadi nilai 0-1023 dan jika hendak di konversikan kedalam persentase adalah 0-100%.

    2. RTC (Real Time Clock)

      RTC (Real Time Clock) bekerja untuk sebagai pengatur waktu penyiraman pupuk cair secara berkala dalam kurung waktu perminggu, rangkaian relay untuk menghidupkn dan mematikan pompa, dan LCD 20x4 yang berfungsi sebagai penampil nilai dari kelembaban tanah dari jenis tanaman dalam pot.

  2. Sistem Proses

    Sistem Proses kerja dari Arduino uno adalah memproses data input analog dari Sensor dan mengambil nilai tersebut untuk di jadikan fungsi dalam memberikan sinyal digital output yang diteruskan ke relay.

  3. Sistem Ouput

    Output dari sistem ini berupa sinyal digital yang dikirimkan kedalam relay yang menjadi saklar untuk Pompa Air dan juga solenoid.

    1. Relay

      Relay sebagai output berfungsi sebagai saklar untuk melakukan penyiraman,Penggunaan relay disini adalah relay 5v dikarenakan relay 5v sesuai dengan tegangan yang dimiliki oleh Arduino Uno, dan juga relay 5v ini memiliki batas maximal tegangan yang cukup untuk Pompa Air dan Solenoid yang bekerja pada tegangan 220-240v.

    2. Pompa Air

      Digunakan untuk menyiramkan air kepada tanaman, pompa air yang digunakan pada sistem ini adalah pompa aquarium yang bekerja di tegangan 220-240v.

    3. Solenoid

      Berfungsi sebagai pengganti keran yang bisa diberikan instruksi dari arduino berupa membuka dan menutup keran secara otomatis, Solenoid yang digunakan pada sistem ini adalah Solenoid yang bekerja di tegangan 220-240v solenoid ini biasanya digunakan untuk mesin cuci dan alat elektronik yang memiliki keran otomatis.

    4. RTC (real time clock)

      Berfungsi sebagai pengatur waktu penyiraman pupuk.

    5. Sensor Ultrasonik

      Sensor Ultrasonik berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya, sensor ultrasonik ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang.

Perancangan Alat

Pada saat ini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukan pada diagram blok pada gambar 3.5. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem.

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan, berikut alat dan bahan :

Alat yang digunakan meliputi :

  1. Personal Computer (PC) / Laptop

  2. Arduino Uno

  3. Software Ide Arduino

  4. Software Fritzing (Untuk Menggambar Schematic)

  5. RTC (Real Time Clock)

  6. Pompa Air

  7. Solenoid Valve

  8. LCD 20x4

  9. Soil Moisture

  10. Sensor Ultrasonik

  11. LED


Bahan-bahan yang digunakan :

  1. Air

  2. Sambungan Pipa dan Pipa

  3. Lem Pipa

  4. Steal Tape

  5. Pot

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perancangan Skematik Perangkat Keras (Hardware)

Dalam pembuatan skematik diperlukan sebuah aplikasi yaitu Fritzing. Fritzing merupakan sebuah software yang bersifat open source untuk merancang rangkaian elektronika. Software tersebut mendukung para penggemar elektronika untuk membuat prototipe produk dengan merancang rangkaian berbasis mikrokontroller Arduino Uno. Memungkinkan para perancang elektronika pemula sekalipun untuk membuat layout PCB yang bersifat custom. Tampilan dan penjelasan yang ada pada Fritzing bisa dengan mudah dipahami oleh seseorang yang baru pertama kali menggunakannya. Dan untuk memulai program Fritzing dapat dilihat sebagai berikut:

3.7.jpg

Setelah melakukan langkah diatas, akan muncul tampilan utama pada layar kerja Fritzing, dan dapat dilihat seperti gambar berikut.

3.8.jpg

Sebelum memulai menggambar skematik ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.

3.9.jpg

Setelah melakukan langkah diatas maka akan masuk ke tampilan breadboard dimana tampilan tersebut digunakan untuk mengimpor komponen yang ada toolbox di jendela Part nya. Adapun tampilannya dapat dilihat seperti gambar berikut.

3.10.jpg

1. Rangkaian Power Supply

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805.

3.11.jpg

2. Rangkaian Sensor Soil Moisture

Pada rangkaian alat ini sensor soil moisture digunakan untuk mendeteksi nilai kelembaban tanah. Prinsip kerja sensor kelembaban tanah adalah memberikan nilai keluaran berupa besaran listrik sebagai diantara lempeng kapasitor sesor tersebut. Sesnsor ini bertujuan untuk mengukur kelembaban tanah, mengetahui spesifikasi sensor kelembaban tanah, dan membuat program arduino untuk membaca output sensor kelembaban tanah.

3.12.jpg

3. Rangkaian Pompa Air

Pada Rangkaian ini Pompa air digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media pipa (saluran) dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung terus menerus.

3.13.jpg

4. Rangkaian Sensor Ultrasonik

Pada rangkaian alat ini ultrasonik digunakan sebagai pembaca ketinggian sampah, Sensor Ultrasonik adalah sensor pengukur jarak atau objek. Ultrasonik sering digunakan untuk keperluan mengukur jarak sebuah benda atau mendeteksi halangan.

3.14.jpg

5. Rangkaian LCD Display

Pada rangkaian alat ini LCD digunakan sebagai output untuk menampilkan jenis sampah, LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang mengubah kristal cair sebagai penampil utama. LCD dapat memunculkan tulisan karena terdapat banyak pixel yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai titik cahaya.

3.15.jpg

6. Rangkaian Keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.17 sebagai berikut:

3.16.jpg

Listing program pada software Arduino IDE

Pada perancangan perangkat lunak program arduino IDE untuk menuliskan listing perogram dan menyimpannya. Software adruino IDE sebagai media yang digunakan mengaupload program kedalam arduino uno, sehingga arduino uno dapat bekerja sesuai dengan rancangan. Adapun langkah – langkah untuk memulai menjalankan software arduino IDE dapat dilihat seperti pada gambar berikut :

3.17.jpg

Tampilan utama pada saat membuka Arduino IDE, langkah selanjutnya adalah membuka koding yang sudah di simpan sebelumnya. Setelah terbuka maka akan tampil seperti gambar 3.16.

3.18.jpg

Gambar 3.18 menjelaskan tentang proses inisiasi variabel,dan pinmode pada listing program yang dibuat oleh penulis.

Makna dari variabel persen_air1,persen_air2,persen_air3 adalah yang dimaksud dari 800 di dalam inisiasi variabel tersebut yaitu nilai terendah dari sensor seteleh uji coba dengan air murni sekitar 200-300 dan digabungkan oleh nilai tertiggi yang bisa di terima oleh arduino ketika sensor tanpa air sekitar 1023 maka jika 1023-200=823 dan digenapkan menjadi 800 maka range dari sensor tersebeut adalah 800, misal dari range tersbut hendak dicari kadar air 60% maka inisiasi dari variabel tersebut adalah “persen_air = 800*60/100”, dan cara mencari kadar air yang seharusnya dimiliki oleh tanaman tersebut yaitu “kadar_air=1023-persen_air”.

3.19.jpg

pada gambar 3.19 listing program yang satu ini menampilkan pembacaan nilai kelembaban dan memasukan nilai tersebut sebagai fungsi if yang digabungkan dengan kadar air yang dibutuhkan oleh suatu tanaman.

3.20.jpg

Gambar 3.20 menampilkan bahwa penampilan nilai sensor, dan kadar air yang dibutuhkan dari ketiga sensor tersebut, jika kita mengkoneksikan arduino denganlaptop caranya membaca serial monitor pada Arduino.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa ada 3 permasalahan yang di hadapi, di antaranya :

  1. Petugas kebersihan merasa kesulitan dalam menentukan kadar air atau jumlah air dalam melakukan penyiraman tanaman.

  2. Proses pengambilan air untuk menyiram tanaman membutuhkan jarak yang cukup jauh.

  3. Waktu yang dibutuhkan petugas kebersihan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, diantaranya:

  1. Membuat suatu alat yang dapat membantu petugas kebersihan yang dapat bekerja secara otomatis.

  2. Merubah media pengambilan air menjadi selang yang terkonektifitas dengan alat otomatis.

Membuat alat yang mempersingkat waktu penyiraman.

User Requirement

Pada User Requirement ini berisi tabel Elisitasi I, II, III dan final. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan berdasarkan pada observasi dan wawancara.

Elisitasi Tahap I

TABEL%2B3.1.jpg

Elisitasi Tahap II

TABEL%2B3.2.jpg
TABEL%2B3.2%2BB.jpg

Elisitasi Tahap III

TABEL%2B3.3.jpg
TABEL%2B3.3%2BB.jpg

Final Draft Elisitasi

TABEL%2B3.4.jpg
TABEL%2B3.4%2BB.jpg



BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkain uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian hasil uji coba dilakukan pada sub bab berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian black box berdasarkan Prototype Penyiram Tanaman dan Pemupukan Otomatis Berbasis Arduino, untuk pengujian pada sistem yaitu sebagai berikut :

Pengujian Black Box Sistem Pada Sensor Soil Moisture

TABEL%2B4.1.jpg

Pengujian Black Box Sistem Pada Sensor Ultrasonik

TABEL%2B4.2.jpg

Pengujian Black Box Sistem Pada RTC (Real Time Clock)

TABEL%2B4.3.jpg

Uji Coba Hardware

Pengujian Rangkaian Catu Daya

Catu daya sebagai sumber tegangan pergerakan alat merupakan bagian yang sangat penting. Dalam merealisasi sistem alat ini dibutuhkan catu daya. untuk Arduino Uno, Soil moisture, Solenoid valve, LCD, Pompa Air, Sensor Ultrasonik membutuhkan tegangan sebesar 12v untuk dapat bekerja.

Pengujian Catu Daya untuk Arduino Uno dilakukan dengan cara menggunakan multitester. Ujung multitester berwarna merah dihubungkan ke pada pin positif pada soket USB dan ujung multitester berwarna hitam dihubungkan ke pin negatif pada soket USB.

Dari hasil uji catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil dan membuat sistem dapat bekerja sesuai dengan harapan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

4.1.jpg

Setelah dilakukan pengujian sesuai gambar 4.1 didapatkan hasil tegangan yang keluar dari Catu Daya sebesar 5v dengan arus 2 Ampere. Hasil ini bisa dikatakan cukup untuk menghidupkan Arduino, soil moisture, RTC (real time clock), Ultrasonik,relay,dan LCD.

Keterangan

  1. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC Regulator LM7805 untuk catu daya, dimana idealnya tegangan keluaran dari catu daya adalah tepat 12 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:

RUMUS%2B1.jpg
  1. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC Regulator LM7805 untukSoil Moisture, dimana idealnya tegangan keluaran adalah tepat 5 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:

RUMUS%2B2.jpg
  1. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC Regulator LM7805 untukRTC (Real Time Clock), dimana idealnya tegangan keluaran adalah tepat 5 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:

RUMUS%2B3.jpg
  1. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC Regulator LM7805 untukUltasonik, dimana idealnya tegangan keluaran adalah tepat 5 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:

RUMUS%2B4.jpg

Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang masih dalam batas toleransi yang diizinkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

Pengujian Rangkaian Sensor Soil Moisture

Sensor Soil Moisture bekerja untuk mendeteksi nilai kadar air yang berupa data analog yang bisa di input ke Arduino Uno, Sensor soil Moisture ini bekerja di tengangan listrik 5v yang sesuai dengan tenggangan yang di miliki oleh mikrokontroler Arduino Uno, cara kerja menginputkan nilai dari sensor soil moisture.

Rangkaian soil moisture digunakan untuk mengetahui kadar air dalam tanah.

4.2.jpg

Dalam pengujiam sensor soil moisture menggunakan listing programseperti dibawah ini :

4.3.jpg

Berdasarkan listing program diatas maka cara kerja dari soil moisture adalah apabila kadar air pada pot tanaman sekitar 24%, maka akan secara otomatis menyiram tanaman tersebut.

4.4.jpg

Pengujian Rangkaian Pompa Air

Pompa air merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media pipa (saluran) dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung terus menerus. Pada rangkaian dalam sistem ini pompa air digunakan sebagai penyalur air terhadap selenoid yang dapat mebuka dan menutup secara elektronik

4.5.jpg
4.6.jpg

Flowchart Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem dan perancangan dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut :

4.7.jpg
  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart prototipe sistem penyiram tanaman dan pemupukan secara otomatis.

  2. Terdapat 8 (delapan) simbol proses, yang berperan sebagai proses penyiram tanaman dan pemupukan secara otomatis

  3. Terdapat 2 (dua) sebagai decision, menyatakan Ya dan Tidak jika ya maka selanjutnya, jika Ya menyiram dan memupuk jika Tidak hanya mengecek kondisi tanaman.

</div>

Rancangan Program

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Perancangan Perangkat Lunak Untuk Arduino Uno

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program Arduino, sehingga sistem pada Arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan. Pada perancangan perangkat lunak untuk Arduino menggunakan bahasa pemrograman C# yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam Arduino dengan Arduino IDE, adapun tampilan jendela Arduino IDE pada saat listing program ditulis seperti yang terlihat pada gambar 4.8 berikut:

4.8.jpg

Gambar 4.8 menampilkan bahwa penampilan nilai sensor, dan kadar air yang dibutuhkan dari ketiga sensor tersebut, jika kita mengkoneksikan arduino dengan laptop caranya membaca serial monitor pada Arduino.

Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program ¬> mengecek kesalahan terhadap listing program yang ditulis ¬> meng¬upload listing program kedalam arduino. Adapun langkah - ¬langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.9 berikut:

4.9.jpg

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware ataupun software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaan masing¬ - masing, serta dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

  1. Laptop: SAMSUNG (Processor AMD DualCore E450-1.66 Ghz, Chipset AMD, Memory 2 GB DDR SODIMM PC-10600, HardDisk 500 GB Serial ATA 5400 RPM, VGA AMD Radeon 6290)

  2. Arduino Uno

  3. Adaptor Micro USB 5V 2A

  4. Sensor Soil Moisture

  5. Sensor Ultrasonik

  6. LCD 20x4

  7. RTC (real time clock)

Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, meng¬edit program, sebagai interface, media untuk meng¬upload program dan meng¬edit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

  1. Microsoft Office 2016

  2. Mozilla Firefox

  3. IDE Arduino 1.8.1

  4. Paint

  5. Fritzing

Hak Akses

Dalam membuat sebuah sistem perangkat keras (hardware) perlu adanya sebuah hak akses baik oleh petugas yang berwenang atau seseorang yang menjabat sebagai pemegang hak akses sangat diperlukan untuk keamanan dari sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang dirancang. Berikut ini yang mempunyai hak akses untuk menggunakan Prototype penyiram tanaman dan pemupukan otomatis adalah petugas divisi kebersihan pada Kecamatan Mauk.

Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya

  2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program

  3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat

  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain

Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan atau error.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga prototype monitoring infus dapat dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Hal ini dilakukan demi terciptanya suatu sistem infus yang dapat dimonitoring sehingga mempermudah perawat dalam memantau kondisi infus pada pasien, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tesebut karena ada beberapa hal yang akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapaun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut :

TABEL%2B4.4.jpg

Estimasi Biaya

Berikut ini adalah rincian biaya yang di keluarkan dari pembuatan alat ini yaitu sebagai berikut:

TABEL%2B4.5.jpg


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

perancangan dan implementasiPrototype Penyiram Tanaman Dan Pemupukan Otomatis Berbasis Arduino padaKecamatan Mauk dapat di ambil beberapa kesimpulan antara lain:

  1. Peran tanah sangat penting bagi tanaman itu sendiri karena tanah mendukung semua kehidupan tanaman dengan menyediakan unsur hara dan air sekaligus sebagai penompang akar.

  2. Proses penyiraman dan pemupukan tanaman agar tidak terlambat yaitu dengan menciptakan prototype penyiraman tanaman dan pemupukan secara otomatis berbasis arduino yang memberikan efektifitas dalam proses penyiraman tanaman.

  3. Alat yang dapat membantu divisi kebersihan dalam melakukan penyiraman dan pemupukan tanaman secara otomatis penyiraman yang mengacu pada kelembaban tanah yang menggunakan sensor soil moisture sebagai acuan dari nilai kelembaban tanah dan alat penyiram yang memiliki pemupukan otomatis yang mengacu pada jadwal pemupukan yang akan dilakukan pada tanaman dengan RTC sebagai acuan dari jadwal tersebut.

Saran

Dari kesimpulan diatas peneliti menyarankan menambahkan pembacaan jenis tanaman dengan menggunakan modul kamera sebagai sistem pembacaan dari jenis tanaman tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutarman, 2012, Buku Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta: Bumi Aksara.
  2. Zakiyudin, Ais. 2012. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Mitra Wacana Media.
  3. 3,0 3,1 Rusdiana dan Moch Irfan.2014.Sistem Informasi Manajemen.Bandung:CV Pustaka SetiaSaefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1) Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran
  4. Helda Yenni dkk 2016 “Perangkat Pemberi Pakan Otomatis Pada Kolam Budidaya” Jurnal Ilmiah Media Processor Vol.11 No 2 Oktober 2016 ISSN: 1907-6738
  5. Diding Suhardi 2014. “Prototipe Controller Lampu Penerangan Led (Light Emiting Diode) Independent Bertenaga Surya” Jurnal Gamma ISSN: 2086-3071
  6. 6,0 6,1 Heri Andriyanto dan Aan Darmawan.2016.Arduino Belajar Cepat dan Pemrograman.Bandung:Informatika Bandung
  7. Siti Hardianti Gani dkk. “Rancang Bangun Sistem Penyiraman Tanaman Secara Otomatis Menggunakan Soil Moisture Sensor Sen0057 Berbasis Mikrokontroller Atmega328p” Jurnal Gravitasi Vol.13 No.1 ISSN: 1412-2375
  8. Arifanto, Rivayi.2014. Pengertian, Perbedaan White Box Dan Black Box Testing dan Contoh.Diakses pada link http://rivayiarifanto.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-perbedaan-white-box-dan.html (10 November 2016)
  9. 9,0 9,1 Manish Kumar, dkk 2015.” A Comparative Study of Black Box Testing and White Box Testing Techniques”. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies. ISSN: 2321-7782 Vol 3
  10. Siahaan dkk. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta:Andi
  11. Meta Amalya Dewi, Dede Cahyadi dan Yunita Wulansari.2014.”Sistem Ujian Online Calon Mahasiswa Baru Berbasis Ilearning Education Marketing pada perguruan tinggi”.Jurnal CCIT Vol 8. No 1 Sept 2014.

Contributors

Pipit anggita