SI1331476172: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
k (Melindungi "SI1331476172": permintaan pengguna ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya)))
 
Baris 1.209: Baris 1.209:
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
 
[[Category: Skripsi 2016/2017]]
 
[[Category: Skripsi 2016/2017]]
 +
[[Category: Lock]]

Revisi terkini pada 3 Maret 2017 13.01

 

SISTEM MONITORING ARUS LISTRIK PADA AKI MENGGUNAKAN MEDIA

BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1331476172
NAMA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM MONITORING ARUS LISTRIK PADA AKI

MENGGUNAKAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS

ARDUINO

Disusun Oleh :

NIM
: 1331476172
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 1 Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom. M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM MONITORING ARUS LISTRIK PADA AKI MENGGUNAKAN

MEDIA BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO

Dibuat Oleh :


NIM
: 1331476172
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, 1 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 03023
   
NID : 00002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM MONITORING ARUS LISTRIK PADA AKI

MENGGUNAKAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS

ARDUINO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1331476172
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 1 Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1331476172
Nama
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 1 Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1331476172

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Volt meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran tegangan atau beda potensial listrik antara dua titik pada suatu rangkaian listrik yang dialiri arus listrik. Pada alat ukur voltmeter ini biasanya ditemukan tulisan voltmeter (V), milivoltmeter (mV), mikrovoltmeter, dan kilovolt (kV). Sekarang ini, voltmeter ditemukan dalam dua jenis yaitu voltmeter analog (jarum penunjuk) dan voltmeter digital. Voltmeter memiliki batas ukur tertentu, yakni nilai tegangan maksimum yang dapat diukur oleh voltmeter tersebut.Dengan adanya teknologi yang sangat pesat, mendorong manusia melakukan suatu pengembangan terhadap teknologi yang sudah ada. Salah satunya adalah pembaca voltase pada kendaraan untuk membantu seseorang dalam mengetahui kondisi aki.Oleh karena itu agar terciptanya suatu pembaharuan teknologi dan inovasi, Pada penelitian ini maka penulis melakukan penelitian tentang alat pembaca voltase pada kendaraan yang menggunakan sebuah sensor ampere yang dikontrol oleh arduino uno, untuk memberikan kemudahan saat mengecek kondisi aki didepartemen pool kendaran pada PT Gajah Tunggal Tbk.

Kata Kunci : Volt Meter, Bluetooth, Android.

 

ABSTRACT

Volt meter is a measuring instrument used to measure the amount of voltage or electric potential difference between two points on an electrical circuit that electrified. In the measuring instrument is normally found writing voltmeter voltmeter (V), milivoltmeter (mV), mikrovoltmeter, and kilovolt (kV). Today, voltmeter found in two types: analog voltmeter (pointer) and digital voltmeter. Voltmeter has a certain limit measure, the maximum voltage value that can be measured by the voltmeter. With the technology very rapidly, encouraging people to do a development of the existing technology. One of them is the voltage reader on a vehicle to help a person in knowing the condition of the battery. Therefore, in order to create a renewal of technology and innovation, in this study the authors conducted research on the reader voltage on a vehicle that uses a sensor amperage controlled by arduino uno, to provide convenience when checking the condition of the battery in department pool vehicles on PT Gajah Tunggal Tbk.

Keywords : Volt Meter, Bluetooth, Arduino, Android.

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "SISTEM MONITORING ARUS LISTRIK PADA AKI MENGGUNAKAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO".

Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku KETUA STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK RAHARJA.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK RAHARJA.
  4. Bapak Jawahir, Ir.MM selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Zakaria, Ir selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Supriyanto selaku Stakeholder dalam dilakukannya skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kepada orang tua, dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Untuk sahabat seperjuangan COS’FAMS dan semua pihak yang telah membantu penulis selama ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 1 Januari 2017
Helmi Feri Sandrianto

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

 

DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA

 

DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Kelebihan Dan Kekurangan Prototype

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Sistem

Tabel 4.2 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Terbuka

Tabel 4.3 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Tertutup

Tabel 4.4 Time Schedule Implementasi Program

Tabel 4.5 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Tertutup

Gambar 2.2 Sistem Terbuka

Gambar 2.3 Sistem Pengendali Loop Terbuka

Gambar 2.4 Sistem Pengendali Loop Tertutup

Gambar 2.5 Arduino

Gambar 2.6 LCD 16x2

Gambar 2.7 Banyaknya Karakter Yang Dapat Ditampilkan

Gambar 2.8 Banyaknya Pin Yang Digunakan

Gambar 2.9 Diagram-alir 4Bit Antar Muka

Gambar 2.10 Diagram-alir 8Bit AntarMuka

Gambar 2.11 Gambar Dan Simbol Resistor

Gambar 2.12 Bluetooth

Gambar 3.1 Diagram Blok

Gambar 3.2 Ringkasan Arduino UNO

Gambar 3.3 Tahapan Awal Menggunakan Software Arduino Uno

Gambar 3.4 Menjalankan Aplikasi Arduino IDE

Gambar 3.5 Jendela Utama Pada Aplikasi Arduino IDE

Gambar 3.6 Buka Software Arduino Yang Dapat Dilihat Pada Gambar Diatas

Gambar 3.7 Sebuah Skets Program Yang Sudah Dibuat

Gambar 3.8 Proses Compilasi Guna Adanya Kesalahan

Gambar 3.9 Port Terhubung Di Com 3

Gambar 3.10 Memilih Papan Arduino Uno

Gambar 3.11 Upload Skets Ke Board Arduino Uno

Gambar 3.12 Flowchart Sistem

Gambar 4.1 Rellay Keadaan Tanpa Arus Listrik

Gambar 4.2 Rellay Keadaan Hidup

Gambar 4.3 Rellay Keadaan Hidup Dan Diberi Sinyal Low

Gambar 4.4 Pengujian Rangkaian LCD 16x2 Character

Gambar 4.5 Hasil Dari Pengujian LCD

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Seiring berkembangnya teknologi dalam bidang otomotif, dengan kebutuhan pasar yang semakin kompleks. Terutama di Indonesia, dengan total pengguna kendaraan terbanyak ketiga didunia.Setiap tahunnya tercatat mampu menjual sepeda motor hingga 8 juta unit yang tersebar dari sabang hingga marauke dikutip dari korandigital.com tahun 2014. Bisa dikatakan bahwa pengguna sepeda motor meningkat sangat drastis.

Didalam kendaraan sepeda motor memiliki beberapa perangkat pendukung, dan salah satunya adalah Aki. Aki sendiri berperan sebagai pendukung kelistrikan dalam kendaraan sepeda motor, dimana fungsi utamanya sebagai penyuplai arus listrik untuk menyalakan lampu, klakson,dinamo starter, dan elektrik lainya.

Oleh karena itu perhatian terhadap aki harus lebih diperhatikan dimana yang seperti yang kita ketahui aki berperan besar dalam sistem kelistrikan pada kendaraan bermotor dan karena itu sistem kontrol pada aki dirasa penting guna mendukung kinerja kendaraan bermotor.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin melakukan sebuah penilitian sederhana yang berjudul “Sistem Monitoring Arus Listrik Pada Aki Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Arduino”.

RUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah yang akan dianalisa adalah sebagai berikut :

Setiap penelitian dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

  1. Bagaimana cara kerja sistem monitoring arus listrik pada aki ?

  2. Apakah alat tersebut dapat membaca voltase dan dapat menggunakan media bluetooth ?

  3. Apakah alat tersebut bisa didisplaykan dengan handphone android ?

RUANG LINGKUP

Berdasarkan dari rumusan masalah diatas mengarah kepada perancangan dan pembuatan sebuah sistem monitoring arus listrik pada aki menggunakan media bluetooth berbasis arduino. Oleh karena itu demi untuk menghindari keliruan atau kesalahan dalam membaca voltase sebuah aki, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesalahan atau ketidak jelasan dalam pembahasan selanjutnya.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menguraikan secara tegas dan jelas tujuan dilaksanakan objek penelitian yang dipilih tersebut untuk objek penelitian atau organisasi. Tujuan berkaitan dengan erat dengan rumusan masalah yang diterapkan dengan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.

Ada pun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

  1. Adanya penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengembangkan sistem yang sedang berjalan saat ini agar menjadi lebih baik lagi dan menghindari adanya kerusakan pada aki dan kehilangan daya yang ada didalam komponen aki tersebut.

  2. Adanya penelitan ini diharapkan untuk mempermudah para penggunanya atau konsumen.

  3. Mempermudah proses pengecekan.

  4. Efesien biaya terutama dalam hal mengurangi dalam jangka pengantian aki.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritas dan manfaat praktisnya. Dalam manfaat teoritas penelitian ini diharakan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi konsumen atau pengendara. Dan didalam praktis penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan sistem keamanan pada kendaraan.

  1. Dengan adanya kemudahan yang disajikan, proses pengecekan aki dapat berlangsung dengan mudah.

  2. Meningkatkan mutu dan kualitas aki.

  3. Bersamaan dengan kemudahan yang disajikan dapat meningkatkan minat dan ketertarikan penggunanya.

  4. Bersamaan dengan meningkatnya minat dan ketertarikan konsumen maka akan meningkatkan bagi kendaraan.

Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada proses bagaimana alat yang telah dibuat dapat berjalan dengan semestinya pada PT Gajah Tunggal Tbk. dapat diterapkan dengan baik.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

Dalam upaya membuat karya tulis ini tentunya penulis memerlukan teknik pengumpulan data. Beberapa metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah :

  1. Studi Kepustakaan (Library Research)

    Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang dilakukan. Dengan cara mengambil intisari dari sumber literatur-literatur berupa buku, artikel dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, Referensi bisa diperoleh dari buku-buku atau internet.

  2. Metode Observasi (Pengamatan)

    Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis terlibat langsung ke lokasi penelitian. Dalam hal ini penelitiannya perlu mengunjungi PT. Gajah Tungal Tbk sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan. Dengan cara ini penulis dharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan penulis analisa pada PT. Gajah Tungal Tbk.

  3. Wawancara

    Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan untuk memproses data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dari pihak pengumpulan data dalam hal ini penulis kepada narasumber atau sumber data.

Metode Analisa

Metode Analisa Sistem

Pada metode ini penulis menganalisa sistem-sistem yang sudah ada dengan beberapa poin pertimbangan seperti bagaimana cara kerja sistem, apa saja kompenen yang membangun sistem tersebut dan juga kekurangan dari sistem tersebut. Penulis menggunakan metode analisa water fall dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan. Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.

Metode Perancangan

Pada metode ini penulis dapat mengetahui bagaimana sistem ini dirancang dan komponen apa saja yang dibutuhkan.

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat.

Penulis menerapkan prototype dengan menggunakan evolutionary karena pada metode ini, hasil prototype tidak langsung dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian (Testing)

Pada metode ini dilakukan suau percobaan atau praktek merakit dalam membuat rangkain suatu kontrol menggunakan software arduino uno dengan menggunakan kompenen sensor ampere, resistor, lcd, bluetooth.

SISTEMATIKA PENULISAN

Guna memahami lebih jelas dalam pembahasan masalah pada laporan ini, untuk materi-materi yang ada pada SKRIPSI ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan disajikan teori yang relevan, lengkap dan sejalan dengan permasalahan yang diteliti. Teori yang dikemukakan berasal dari sumber-sumber teori dan dari hasil penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini terdiri atas pembahasan secara umum yang meliputi sejarah berdirinya PT Gajah Tunggal Tbk. struktur organisasi kepemimpinan, pembahasan tugas dan wewenang.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Dalam bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem berjalan, sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah berkaitan dengan tujuan yang telah di sampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya.

Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Diana dan Setiawati (2011:3), “Sistem adalah serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Tata Sutabri ( 2012:10) [1], ”Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau elemen yang berkerja sama sesuai fungsinya dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20) [1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat­sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen­komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment System)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan, harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Process System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective System) dan Tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8) [2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

Konsep Dasar Pengontrolan

Tujuan Sistem

Menurut Erinofiardi (2012:261) [3], “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Jenis-Jenis Pengontrolan

  1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

    Menurut Erinofiardi (2012:261) [3] sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

  1. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    Menurut Erinofiardi (2012:261) [3] sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”

Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5), perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.

Menurut Darmawan (2013:228) [4], “Rancangan Sistem adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. spesifikasi perancangan umumnya dikerjakan oleh programmer agar sistem yang dirancang dapat diterapkan.

Berdasarkan kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi dengan baik.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228) [4]. Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

A. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

B. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli­ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225) [1], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing­masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

b. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

c. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

d. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek­aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

e. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut O’Brien (2011), Prototype adalah suatu sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap, dimana prosesnya disebut dengan prototyping. Proses pengembangan sistem sering kali mengambil format atau mencakup pendekatan prototype. Pembuatan prototype adalah pengembangan cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli sistem informasi dan praktisi bisnis. Prototyping berada pada tahap design dari langkah langkah dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi digunakan untuk membantu pengembang sistem informasi dalam membentuk model dari perangkat lunak yang akan dibuat, dengan membuat model dapat diketahui kebutuhan pengguna yang mungkin saja sulit untuk ditentukan. Sebelum pengguna menentukan bahwa kebutuhannya telah dapat ditangkap secara lengkap oleh pembuat sistem informasi maka biasanya dibuat beberapa kali perubahan model yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Model prototype yang dibuat tersebut dapat berupa :

a. Bentuk prototype di atas kertas dengan skema yang menggambarkan interaksi antara pengguna yang mungkin terjadi.

b. Working prototype, model implementasi dari sebagian fungsi yang nanti akan digunakan dari yang ditawarkan perangkat lunak.

c. Model yang menggunakan program jadi yang melakukan sebagian atau seluruh fungsi yang akan dilakukan, tapi masihada fitur yang masih dikembangkan.

Jenis-Jenis Prototype

Menurut Simarmata dalam O’Brien (2011:64) [5], Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Rapid Throwaway Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

  2. Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

  3. Kelebihan dan Kelemahan Prototype

    Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

Teori Khusus

Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah chip terintegrasi yang biasanya menjadi bagian dari sebuah embedded system (sistem yang didesain untuk melakukan satu atau lebih fungsi khusus yang real time). Mikrokontroler terdiri dari CPU, Memory, I/O port dan timer seperti sebuah komputer standar, tetapi karena didesain hanya untuk menjalankan satu fungsi yang spesifik dalam mengatur sebuah sistem, mikrokontroler ini bentuknya sangat kecil dan sederhana dan mencakup semua fungsi yang diperlukan pada sebuah chip tunggal.

Karakteristik Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut :

a. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori. Program mikrokontoler relatif lebih kecil daripada program-program PC.

b. Harganya murah, karena komponen-komponennya tidak dirancang untuk menghasilkan kemampuan komputasi yang tinggi.

c. Unit IO yang sederhana, misalnya keypad, LCD, LED.

d. Konsumsi daya kecil.

e. Rangkaian sederhana dan kompak.

f. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature, tekanan, kelembaban yang tinggi.

Klasifikasi Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

b. RAM berkapasitas 68 byte.

c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

f. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

Modul Arduino

Arsitektur Modul Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:

a. Murah – Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah (antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumber daya untuk membuat sendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.

b. Sederhana dan mudah pemrogramannya – Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan Processing tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.

c. Perangkat lunaknya Open Source – Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada Bahasa C untuk AVR.

d. Perangkat kerasnya Open Source – Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat lunak Arduino IDE-nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk membuat perangkat Arduino beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan.

Kelebihan Arduino

Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.

Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.

a. Soket USB

Soket USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop. Yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi serial.

b. Input/Output Digital dan Input Analog

Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin-pin ini.

Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dll.

c. Catu Daya

Pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan arduino. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.

d. Baterai / Adaptor

Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saat memprogram arduino.

Macam-Macam Arduino

Berikut ini beberapa macam macam jenis atau tipe-tipe arduino yang ada dipasaran. Arduino USB yaitu mikrokontroler Arduino dengan menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:

a. Arduino Uno

b. Arduino Duemilanove

c. Arduino Leonardo

d. Arduino Mega2560

e. Arduino Intel Galile

f. Arduino Pro Micro AT

g. Arduino Nano R3

h. Arduino Mini Atmega

i. Arduino Mega ADK

j. Arduino Esplora

Pengertian Arduino Uno

Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berdasarkan ATmega328 (datasheet). Ini memiliki 14 digital pin input / output (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler; hanya menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau power itu dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk memulai menggunakannya.

Uno berbeda dari semua papan sebelumnya di bahwa itu tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial. ke 2 Uno memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB line to ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU. Revisi ke 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:

a. 1,0 pinout: menambahkan SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, yang IOREF yang memungkinkan perisai untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia dari papan. Di masa depan, perisai akan kompatibel dengan kedua papan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.

b. Stronger RESET sirkuit.

c. Atmega 16U2 menggantikan 8U2.

"Uno" berarti satu di Italia dan diberi nama untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. The Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi Arduino, bergerak maju. The Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian USB Arduino papan, dan model referensi untuk platform Arduino; untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks Arduino papan.

Konsep Dasar LCD 16x2

Definisi LCD 16x2

LCD Karakter adalah LCD yang tampilannya terbatas pada tampilan karakter, khususnya karakter ASCII (seperti karakter-karakter yang tercetak pada keyboard komputer). Sedangkan LCD Graphics = LCD Grafik, adalah LCD yang tampilannya tidak terbatas, bahkan dapat menampilkan foto. LCD Grafik inilah yang terus berkembang seperti layar LCD yang biasa dilihat di notebook / laptop. Dalam pembahasan kali ini akan dikonsentrasikan pada LCD Karakter.

Jenis LCD karakter yang beredar di pasaran biasa dituliskan dengan bilangan matriks dari jumlah karakter yang dapat dituliskan pada LCD tersebut, yaitu jumlah kolom karakter dikali jumlah baris karakter. Sebagai contoh, LCD 16x2, artinya terdapat 16 kolom dalam 2 baris ruang karakter, yang berarti total karakter yang dapat dituliskan adalah 32 karakter.

LCD Karakter dalam pengendaliannya cenderung lebih mudah dibandingkan dengan LCD Grafik. Namun ada kesamaan diantara keduanya, yaitu inisialisasi. Inisialisasi adalah prosedur awal yang perlu dilakukan dan dikondisikan kepada LCD agar LCD dapat bekerja dengan baik. Hal yang sangat penting yang ditentukan dalam proses inisialisasi adalah jenis interface (antarmuka) antara LCD dengan controller (pengendali). Pada umumnya terdapat dua jenis antarmuka yang dapat digunakan dalam pengendalian LCD karakter: (4 bit dan 8 bit ).

Untuk dapat mengendalikan LCD karakter dengan baik, tentu perlu koneksi yang benar. Dan koneksi yang benar dapat diwujudkan dengan cara mengetahui pin-pin antarmuka yang dimiliki oleh LCD karakter tersebut. LCD karakter yang beredar di pasaran memiliki 16 pin antarmuka:

a. VGC = GND.

b. VDD = positif 5 V.

c. Vo : tegangan untuk mengatur kontras dari tampilan karakter.

d.RS.

e. R/W.

f. E = pin 4(RS) = pin 6 (E) digunakan untuk aktivasi LCD.

g. DB0.

h. DB1.

i. DB2.

j. DB3.

k. DB4.

l. DB5.

m. DB6.

n. Anoda LED backlight LCD.

o. Katoda LED backlight LCD.

p. DB7.

Seperti yang dipaparkan di paragraph sebelumnya, bahwa adadua jenis antarmuka yang dapat digunakan dalam mengendalikan LCD karakter: 4Bit, 8 Bit. Dalam 4 Bit-Antarmuka hanya membutuhkan empat pin data komunikasidata parallel, DB4 (pin 11) – DB7 (pin14), yang dikoneksikan dengan pengendali.Langkah-langkah inisialisasi haruslah bersesuaian dengan apa yang telahdituliskan pada datasheet LCD karakter yang digunakan (lihat datasheetLCD16X2). Tiap jenis antarmuka memiliki langkah inisialisasi yang unik, danlangkah-langkah pemrograman biasa dituliskan dalam bentuk diagram-alir (flowchart):

Komponen Elektronika

Definisi Komponen Elektronika

Komponen Elektronika adalah alat-alat pendukung suatu rangkaian listrik agar dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Komponen elektronika dipasang pada papan PCB agar membentuk sebuah rangkaian listrik. Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

Jenis-Jenis Komponen Elektronika

Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

A. Resistor

Resistor atau biasa juga disebut sebagai hambatan adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menghambat atau memperkecil arus listrik dalam suatu rangkaian. Satuan yang dipakai untuk resistor adalah ohm (Ω). Nilai resistor diperoleh dari gelang warna yang terdapat pada badan resistor itu sendiri. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

Untuk menghitung hambatan pada resistor dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Jenis - jenis Resistor diantaranya adalah:

a. Resistor yang nilainya hambatannya tetap.

b. Resistor yang nilainya hambatannya dapat berubah-ubah atau biasa disebut Variabel Resistor. Contohnya: pengatur bass, volume, treble speaker, dan lain-lain.

c. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor ini disebut juga LDR atau Light Dependent Resistor ( bukan Long Distance Relationship ) .

d. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut PTC ( Positive Temperature Coefficient ) and NTC ( Negative Temperature Coefficient ).

Bluetooth

Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifikasi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host Bluetooth dengan jarak terbatas. Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

Teknologi Bluetooth adalah komunikasi yang menghubungkan antara pengguna antara satu sama lainnya di rumah, kantor, tempat umum, dan dimanapun juga. Bluetooth benar-benar bermanfaat dan sangat mudah pemakaiannya. Menurut catatan dari situs resmi www.Bluetooth.com tahun 2012 komunikasi Bluetooth telah terpasang pada berbagai perangkat elektronik sebanyak 5 milyar produk. Dan aplikasi Bluetooth digunakan 50 juta kali setiap harinya dan 50 koneksi setiap detiknya.

Literature Review

Definisi Literature Review

Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.

Langkah-Langkah Literature Review

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian literature review yaitu:

a. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.

b. Menghindari membuat ulang ( reinventing the wheel ) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

c. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

d. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

e. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Khiabani Fakhri dari STMIK Raharja yang berjudul ‘‘PENGUKUR TINGGI BADAN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328 DUAL MODE’’ pada tahun 2015. Penelitian ini membahas tentang mengukur ketinggian dengan menggunakan sensor ultrasonik.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Apri Wahyudi dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul “TROUBLE SHOOTING MESIN HIDROLIK PENCETAK PAVING DENGAN SISTEM KONTROL HIDROLIK” pada tahun 2012. Penelitian ini membahas tentang membuat alat peraga mesin hidrolik pencetak paving untuk laboratorium.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Susilo dari Universitas Diponegoro yang berjudul “RANCANG BANGUN SIMULATOR PNEUMATIK SEBAGAI ALAT PEMINDAH BARANG” pada tahun 2013. Penelitian ini membahas tentang membuat alat simulator tentang cara kerja sistem otomasi pneumatik secara sederhana.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Uswah Azizah dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul ”RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT DETEKSI JARAK DENGAN SENSOR PING PADA MOBIL PENGANGKUT BARANG BERBASIS ARDUINO” pada tahun 2014. Penelitian ini membahas tentang pengontrolan mobil pengangkut barang menggunakan sensor ultrasonik.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Jakaria dari STMIK Raharja yang berjudul ” PROTOTYPE PENGONTROLAN VOLUME AIR OTOMATIS DENGAN ARDUINO UNO PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG” Penelitian ini membahas tentang bagaimana sebuah sistem mikrokontroler yang dibuat dapat bekerja mengontrol level air didalam tandon dengan sensor jarak infrared.

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Gajah Tunggal Tbk. adalah Perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan fasilitas manufaktur ban terintegrasi, terbesar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1951 sebagai produsen ban sepeda dan selama bertahun-tahun, memperluas kapasitas produksi dan diversifikasi awalnya ke pembuatan ban sepeda motor dan tabung dan akhirnya ke pembuatan penumpang dan kendaraan komersial ban. Perusahaan mulai memproduksi ban sepeda motor pada tahun 1973 dan mulai memproduksi ban bias untuk kendaraan penumpang dan komersial pada tahun 1981. Pada tahun 1993, Perusahaan mulai memproduksi dan menjual ban radial untuk mobil penumpang dan truk ringan. Pada tahun 2010, Perusahaan memprakarsai pengembangan kemampuan produksi ban TBR. PT. Gajah Tunggal Tbk. tersebut terletak di Komplek Industri Gajah Tunggal Jl. Gajah Tunggal, Desa Pasir Jaya Kecamatan Jati Uwung, Tangerang.

Struktur Organisasi

Perlu saya sampaikan gambar struktur organisasi yang saya sampaikan berupa struktur organisasi yang terkait dengan departemen GA (General Affair), berikut adalah gambar bagan struktur organisasi pada departemen GA (General Affair). 185833.

Tugas Dan Wewenang

Departemen Pool Kendaraan atau Divisi umum adalah Supporting unit yang bertujuan memberikan pelayanan-pelayanan kepada unit-unit kerja lain. Bahkan pada umumnya, Departemen Pool Kendaraan melayani seluruh unit kerja di perusahaan bersifat (shared service) dalam hal administrasi dan pengelolaan pelayanan rutin kantor.

Tugas dari Departemen Pool Kendaraan:

a. Perbaikan terhadap keefektifan sistem mutu secara terus menerus demi tercapainya produk dan pelayanan yang berkualitas serta pengurangan biaya yang tidak perlu.

b. Pemenuhan terhadap regulasi dan persyaratan pelanggan yang berlaku.

c. Penyediaan sumber daya manusia yang kompeten.

Kewajiban dari Departemen Pool Kendaraan:

a. Bertanggung jawab terhadap pemenuhan perijinan yang diperlukan perusahaan.

b. Bertanggung jawab terhadap terpeliharanya hubungan baik dengan lingkungan sekitar perusahaan.

c. Bertanggung jawab terhadap pelaporan secara periodik keberadaan kondisi asset perusahaan.

d. Bertanggung jawab terhadap terpeliharanya fasilitas kantor.

e. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan kebutuhan stationary.

Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan dibuatnya prototype pegontrol arus listrik aki pada PT Gajah Tunggal Tbk diharapkan dapat akan menciptakan beberapa dampak positif dibagian departemen pool kendaraan diantaranya sebagai berikut:

a. Untuk memberikan kemudahan dibagian pool kendaraan.

b. Guna menjaga kualitas aki.

c. Memberikan kemudahan ketika mengecek aki pada kendaraan.

Analisa Sistem

Metode Analisa Sistem

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini akan dibahas mengenai kelebihan dan kekurangan alat bagi sistem pengukur tegangan akiini, lalu juga membahas tentang perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak.

Untuk membahas perangkat keras akan dibagi kedalam beberapa blok rangkaian yang sesuai dengan fungsi masing-masing blok rangkaian. Sedangkan untuk pembahasan perancangan perangkat lunak akan dibahas mengenai rangkaian sistem serta penggunaan perangkat lunak yang digunakan untuk menuliskan listing program serta untuk proses kompilasi manjadi file heksa yang siap dimasukan kedalam mikrokontroler serta bahasa pemrogaman komputer yang digunakan dalam perancangan perangkat lunak untuk mikrokontroler.

Observasi ini dilakukan langsung di PT. Gajah Tunggal Tbk yang beralamat di Desa pasir jaya kecamatan jatiuwung, Tangerang. Observasi dilakukan dengan melihat berapa banyak yang mengalami aki tekor. Berdasarkan analisa, alat ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan diantaranya sebagai berikut :

  1. Kelebihan Alat

a. Alat ini mampu mengukur tegangan akimenggunakan ADV dengan Arduino sebagai pengolah.

b. Pada sistempengukur tegangan akiini di pool kendaraan yang ingin megukur aki kendaraannya dapat menggunakan smartphone sebagai media interfacenya.

  1. Kelemahan Alat

a. Pada sistem pengukur teganganini hendaknya menggunakan sensor tegangan dengan kualitas yang lebih baik sehingga dapat mengukur lebih akurat.

b. Dalam pemasangan alat belum sesuai standart dan harus dipasang oleh peniliti sendiri.

Diagram Blok

Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.1 di bawah ini :

Pada gambar 3.1 merupakan alur dari diagram blok, dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip kerja sistem yang dirancang adalah pembacaan tegangan, dan sensor arus sebagai media dan inputan pada mikrokontroler dan media untuk menghubungkan dengan mikrokontroller menggunakan jalur serial. Ketika arus aki melalui sensor arusmaka akan di proses oleh mikrokontroller dan data hasil proses tersebut dikirimkan ke mikrokontroller.Akhirnya system pun akan dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

Langkah-Langkah Perancangan

Pada perancangan di sini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan antara lain terdiri dariArduino, ADV, Rellay, serta perangkat lunak yaitu aplikasi android dan program Ide Arduino 1.0.5.Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagramblok pada gambar 3.2. Alat yang dirancang membentuk suatu sistem degan judul “SISTEM MONITORING ARUS LISTRIK PADA AKI MENGGUNAKAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO”.

Pembuatan Alat

Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan prangkat keras ini dibutuhkan beberapa kompenen elektronika serta device penunjang agar system dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Adapun beberapa penjelasan menganai rangkaian-rangkaian yang meliputi alat yag dibuat, di antaranya sebagai berikut :

Arduino Uno

Arduino uno adalah sebuah bord mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega 328. Arduino uno mempunyai 14 pin digital input/output (6 diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jac, sebuah ICSP header, dan sebuah tombol reset. Arduino uno memuat semua yag dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkan ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai utuk dayanya.

Perangkat Lunak (Software)

Di dalam perancangannya alat ini didukung oleh beberapa software yang digunakan sebagai pusat pengontrolnya. Berikut ini penjelasan-penjelasan mengenai software tersebut :

Software arduino IDE

Untuk menulis program pada apan arduino uno di butuhkan software arduino IDE (integrated development environment), IDE adalah sebuah software untuk menulis program, mengompilasi menjadi kode biner dan meng upload ke dalam memory mikrokontroller.

Instalasi Software Arduino IDE

a. Pertama, Download software arduino di website http://aduino.cc/en/main/software, hasil download berupa fle kompresi, arduino-1.0.1-windows.zip kemudian ekstrak hasil download tadi.

b. Ekstrak file zip hasil download pada salah satu folder missal pada folder C. pada file kompresi zip terdapat file arduino.ex.

c. Gambar 3.3 tahapan awal menggunakan software arduino

d. Jalankan aplikasi dengan mengklik dua kali arduino.exe

e. Setelah klik dua kali arduino.exe, diperoleh jendela utama dari software IDE arduino

Instalasi Driver

Untuk memprogram mikrokontroler ATmega 328 dibutuhkan software Arduino IDE, karena software ini mudah dalam membuat fungsi-fungsi logika dasar mikrokontroler dan sangant mudah di mengerti.

Pada pembahasan ini akan dijelaskan langkah-langkah instalasi driver dengan windows 8 :

a. Hubungkan board dan tunggu windows unutuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, biasanya proses ini akan gagal.

b. Klik pada start Menu dan buka control panel.

c. Setelah memeilih control panel, langkah selanjutnya masuk ke menu system and security. Kemudian klik pada system. Setelah tampilan system muncul, buka Device Manager.

d. Lihat pada bagian port (COM&LPT). Anda akan melihat port terbuka dengan nama “Arduino uno (COMxx)”.

e. Klik kanan pada port “Arduino uno (COMxx)” dan pilih opsi “Update Driver Software”.

f. Kemudian pilih opsi “Browser my computer for Driver software”.

g. Terakhir, masuk dan pilih file driver uno, dangan nama “ArduinoUNO.inf”.

Membuat Project Baru

Kemudian muncul sebuah layer unutk membuat listing Program yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Mengecek Listing Program

Setelah listing program ditulis semua maka langkah selanjutnya ialah proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, pilih menu “verify” yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Menentukan Koneksi Port

Setelah pengecekan selesai dan tidak ada terjadi kesalahan, maka langkah selanjutnya ialah memilih port. Sebelumnya pastikan board arduino uno sudah terkoneksi dengan pc atau laptop. Pada pemograman ini koneksi port perlu diperhatikan, karena pada pengalamata port inilah mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan PC atau laptop melalui komunikasi serial. Cara memilih port dengan meng-klik menu tools, kemudian pilih serial Port. Dapat dilihat gambar di bawah ini :

Save As Dan Pemilihan Board

Setelah selesai melakukan penulisan serta pengecekan, maka selanjutnya menyimpan file tersebut dengan cara klik File – Save A.

Tahapan Terakhir

Tahapan terakhir ialah memasukan program kedalam mikrokontroller, klik “upload” dan tunggu sampai selesai. Serperti gambar di bawah ini :

Flowchart Sistem

Pada pembuatan sebuah sistem pengontrolan diperlukan sebuah gambar atau aluryang dapat menjelaskan langkah-langkah dari suatu system yang akan dibuat. Sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar dibawah ini adalah gambaran diagram system flowchart.Perangkat lunak dibutuhkan untuk memprogram cara kerja dari mikrokontroler agar sistem dapat bekerja secara otomatis.Cara kerja dari prototype ini adalah sebagai berikut: ketika aplikasi Smartphone Android mengirimkan data yang telah di proses melalui Bluetooth, modul Bluetooth menerima koneksi dari aplikasi Smartphone Android, kemudian data tersebut di kirimkan ke Arduino UNO dan di proses untuk menghasilkan nilai Binary. Flowchart keseluruhan dapat di lihat pada gambar 3.12 berikut :

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan departemen pool kendaraan, perlunya sistem yang dapat memudahkan pengecekan aki secara otomatis ataupun dikontrol dengan system embedded agar dalam melakukan aktifitas dapat dengan mudah dilakukan.

Dikarenakan setiap kali melakukan pengecekan aki masih belum sepenuhnya efektif dikarenakan aki sangat berperan penting bagi kendaran.

Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

a. Proses pengotrolan masih sangat menguras tenaga bagi para penggunanya dikarenakan harus dilakukan dengan cara mengeceknya sendiri.

b. Memperlambat waktu dan membuang-buang tenaga.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

a. Membuat sistem yang dapat ditampilan melalui mikrokontroler,sensor arus dan dapat bekerja secara otomatis.

b. Mempermudah bagi pengendara untuk mengetahui berapa tegangan aki pada kendaraan nya.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem alat yang akan dibuat.Berikut penulis lampirkan gambaran Elisitasi Tahap I:

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI.

Keterangan

M = Mandatory

D = Desirable

I = Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut:

Keterangan

T : Technical / Proses pembuatan

O : Operasional / Manfaat

E : Economic / Harga

L : Low

M : Middle

H : High

Final Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem monitoring arus listrik pada aki menggunakan media bluetooth berbasis ardunino.Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 13fucntional dan 1 nonfucntional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudahdalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut tablefinal elisitasi tersebut:

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembagian hasil uji coba yang dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah table pengujian Black Box berdasarkan Sistem pengontrol arus listrik kendaran bermotor Berbasis Android Dan Arduino uno Pada PT Gajah Tunggal TBK, untuk pengujian pada sistem, yaitu sebagai berikut:

Pengujian Koneksi Bluetooth

Setelah melakukan serangkaian uji coba dengan menggunakan simulator selanjutnya yang akan dilakukan uji coba adalah koneksi Bluetooth. Uji coba ini dilakukan berdasarkan jarak dan waktu penerimaan data serta uji coba pada ruang terbuka dan tertutup. Berikut hasil uji cobanya :

Pengujian Rellay

Relay dalam sistem yang di tulis oleh penulis berfungsi sebagai pemutus arus listrik di kontak kendaraan bermotor berikut testing dari rellay:

Pengujian Rangkaian Voltage Divider

Pengujian dilakukan dengan cara mencari arus lisktrik rata-rata pada aki kendaraan bermotor dan mencari resistor yang akan di pakai di voltage divider dengan menggunakan Rumus :

Vout=R2/(R1+R2)*Vin

Keterangan

Vout = Arus listrik yang dihasilkan dari voltage divider.

Vin = Arus listrik yang dimasukan untuk dibagi

R1 = Resistor pertama (Resistor setelah arus plus (+) )

R2 = Resistor Kedua (Resistor sebelum arus minus (-) )

Pengujian LCD 16x2

Agar rangkaian LCD 16x2 Character dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan maka perlu dilakukan pengujian, yaitu dengan melakukan uji coba untuk menampilkan nama penulis yaitu ”-1 Volt” pada layar LCD 16x2 Character.

Perlu diketahui bahwa pengujian rangkaian LCD 16x2 Character dapat menggunakan Software Virtual Breadboard, yang merupakan software yang dapat digunakan untuk melakukan uji coba program arduino. Untuk uji coba rangkaian LCD 16x2 Character dapat dilihat pada gambar 4.4 sebagai berikut.

Setelah melakukan uji coba maka rangkaian LCD 16x2 Charakter dapat digunakan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada rangakaian LCD 16x2 Charakter memerlukan sumber tegangan kerja sebesar +5 vdc, tegangan tersebut akan diperoleh dari rangkaian catu daya.

Untuk melakukan uji coba diatas yang menampilkan pesan ”-1 Volt” pada LCD 16x2 charakter dapat ditulis seperti gambar berikut ini.

Implementasi

Schedule

Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 21 minggu dimulai dari pada saat Kuliah Kerja Praktek (KKP) dan sampai Skripsi yaitu antara10 Februari 2016 s/d tanggal 11Juni 2016 dilanjutkan 1 November 2016 s/d 19 Januari 2017.

Analisa Sistem

Analisasistem ini dilakukan untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalamsistem dan mendiagnosispersoalan yang ada untuk memperbaiki sistem. Analisa sistem dilakukan selama 11 minggu (5 September 2016 s/d tanggal 18 Desember 2016).

Perancangan Sistem

Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 4 minggu yaitu antara minggu ke 1-4 bulan Oktober 2016.

Pembuatan Program

Pembuatan program dilakukan untuk menyempurnakan suatu sistem agar system yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. Pembuatan program dilakukan selama 4 minggu yaitu dimulai dari minggu ke 3 bulan Oktober 2016 sampai minggu ke 2 bulan November 2016.

Testing Program

Testing Program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada pada program pada saat program di running. Testing program dilakukan selama 4 minggu yaitu dimulai dari minggu ke 2 bulan November 2016 sampai dengan minggu ke 1 bulan Desember 2016.

Evaluasi Sistem

Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 3 minggu yaitu dimulai dari minggu ke 4 bulan November 2016 sampai dengan minggu ke 2 bulan Desember 2016.

Perbaikan Sistem

Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 2 minggu yaitu pada bulan Desember 2016 di minggu ke 2 dan 3.

Training User

Percobaan alat yang diujicobakan bersama para user untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah dapat berjalan dengan optimal atau tidak. Testing User dilakukan selama 3 minggu yaitu antara minggu ke 3Desember 2016 sampai minggu ke 1 Januari 2017.

Implementasi Sistem

Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 3 minggu bersamaan dengan testing user yaitu pada minggu ke 4 Desember 2016 sampai Minggu ke 2 Januari 2017.

Dokumentasi

Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari perancangan dan implementasi yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

a. Sistem ini dibuat menggunakan ADV dengan Arduino sebagai pengolah lalu di tampilkan pada smartphone android berupa angka melalui komunikasi Bluetooth.

b. Penghitungan dilakukan dengan cara menghubungkan (+) plus (-) minus battrey, yang nantinya sensor akan menghitung daya yang tersimpan didalam sebuah battrey kemudian hasil dari pengukuran akan di kirimkan melalui media Bluetooth dan ditampilkan melalui smartphone Android.

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu :

a. Alat ini sebaiknya bisa dikembangkan lagi agar lebih akurat.

b. Diharapkan kedepannya alat ini dapat diterapkan disemua kendaraan.

Kesan

Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, diantaranya :

a. Mendapat banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.

b. Dapat pengalaman dalam permbuatan alat, dan instansi yang terkait.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
  2. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  3. 3,0 3,1 3,2 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal. Vol.3 No.2 – Juli 2012.
  4. 4,0 4,1 Darmawan, Deni. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  5. Simarmata, Janner. 2010. “ Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: ANDI.

Contributors

Helmi .FS, Siti Nurhayati