SI1331475569
PROTOTYPE PENGONTROLAN SISTEM KERJA HIDROLIK
SECARA OTOMATIS BERBASIS ARDUINO PADA PT.
MEDYA JAYA KONSTRUKSI TANGERANG
SKRIPSI
OLEH:
1331475569 FEIZAL HAZRIEL MAULANA
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
(2016/2017)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PROTOTYPE PENGONTROLAN SISTEM KERJA HIDROLIK
'SECARA OTOMATIS BERBASIS ARDUINO PADA PT.'
MEDYA JAYA KONSTRUKSI TANGERANG
Disusun Oleh:
NIM | : 1331475569 |
Nama | : Feizal Hazriel Maulana |
Jenjang Studi | : Strata Satu |
Jurusan | : Sistem Komputer |
Konsentrasi | : Computer System |
Disahkan Oleh :
Tangerang, 16 Januari 2017
Ketua | Kepala Jurusan | ||||
STMIK RAHARJA | Jurusan Sistem Komputer | ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) | (Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd ) | ||||
NIP : 00594 | NIP : 079010 |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PROTOTYPE PENGONTROLAN SISTEM KERJA HIDROLIK
'SECARA OTOMATIS BERBASIS ARDUINO PADA PT.'
MEDYA JAYA KONSTRUKSI TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM | : 1331475569 |
Nama | : Feizal Hazriel Maulana |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System
Disetujui Oleh :
Tangerang, 16 Januari 2017
Pembimbing I | Pembimbing II | ||
(Ignatius Agus Supriyono,S.Kom.,MM.) | (Ageng Setiani Rafika,S.Kom.,M.Si) | ||
NID : 09004 | NID : 13001 |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PROTOTYPE PENGONTROLAN SISTEM KERJA HIDROLIK
'SECARA OTOMATIS BERBASIS ARDUINO PADA PT.'
MEDYA JAYA KONSTRUKSI TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM | : 1331475569 |
Nama | : Feizal Hazriel Maulana |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System
Tahun Akademik 2016/2017
Disetujui Penguji :
Tangerang, 16 Januari 2017
Ketua Penguji | Penguji I | Penguji II | ||
(_______) | (_______) | (_______) | ||
NID : ____ | NID : ____ | NID : ____ |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
NIM | : 1331475569 |
Nama | : Feizal Hazriel Maulana |
Jenjang Studi | : Strata Satu |
Jurusan | : Sistem Komputer |
Konsentrasi | : Computer System |
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 16 Januari 2017 | |
Feizal Hazriel Maulana | |
NIM. 1331475569 |
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
BAB I
Latar Belakang
Perubahan cuaca di Indonesia ini memang tidak menentu, kadang pada saat musim kemarau tetapi bisa saja turun hujan yang deras yang bisa mengakibatkan banjir di berbagai daerah. Apalagi dengan kondisi musim hujan saat ini, banyak terjadi banjir dimana-mana. Banjir bisa terjadi di mana saja seperti di pemukiman warga, perkantoran, atau pabrik dll. Dimana dataran yang rendah bisa saja terjadi banjir jika di timpa hujan yang lebat dan terus menerus yang dapat mengakibatkan kerugian materi yang cukup besar.
Di pergudangan pabrik konstruksi banyak sekali barang-barang berharga milik perusahaan, barang-barang yang akan digunakan untuk bangunan ini harus dijaga kondisi dan tempatnya agar tetap aman. Untuk itu para operator gudang biasanya menaruh barang-barang tersebut dengan baik supaya aman terhadap banjir. Untuk pergudangan yang memang ketingggian tanahnya rendah akan sangat khawatir jika terjadi hujan yang deras karena bisa mengakibatkan air tersebut merendam barang-barang digudang.
Dari permasalahan diatas, dibuat sebuah “PROTOTYPE PENGONTROLAN SISTEM KERJA HIDROLIK SECARA OTOMATIS BERBASIS ARDUINO” dengan sistem ini diharapkan supaya barang konstruksi digudang akan aman pada saat terjadi hujan deras yang dapat mengakibatkan banjir. Alat keamanan ini terdiri dari sebuah sistem dari hidrolik dan mikrokontroler Arduino dan berbagai macam alat elektronika lainnya. Alat ini dibuat untuk mencegah terjadinya kerusakan pada barang konstruksi digudang supaya tidak terendam air. Dengan dibuatnya alat ini operator gudang tidak perlu khawatir dengan keadaan barang digudang karena secara otomatis sistem dari hidrolik itu akan menaikkan barang jika ketinggian air sudah hampir mendekati barang, jadi barang tersebut tidak akan terendam air yang dapat mengakibatkan kerusakan pada barang tersebut.
Rumusan Masalah
Dalam pembuatan alat ini, akan ditemukan masalah-masalah yang meliputi, antara lain:
Bagaimana cara mengontrol sistem hidrolik menggunakan Arduino?
Bagaimana cara kerja dari sistem hidrolik untuk mengamankan barang-barang tersebut?
Bagaimana cara mengetahui waktu kejadian sistem hidrolik mengamankan barang-barang tersebut?
Ruang Lingkup
Dalam penulisan Skripsi ini penulis membatasi ruang lingkup sebatas pengontrolan menaikkan dan menurunkan barang pada saat terjadi banjir secara otomatis dengan menggunakan Arduino sehingga barang yang dinaikkan tidak terkena banjir karena sensor secara otomatis membaca jarak dari ketinggian air tersebut.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan Individual
Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).
Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama pekuliahan.
Tujuan Fungsional
Membuat sistem keamanan yang terkontrol oleh sistem.
Meningkatkan keamanan pada barang-barang yang ada digudang
Tujuan Operasional
Membuat alat yang dapat berfungsi menaikkan barang secara otomatis menggunakan Arduino.
Memanfaatkan Arduino dengan sistem hidrolik dan alat elektronika lain sehingga dapat menjadi suatu alat yang bekerja sesuai sistem yang diinginkan.
Manfaat Penelitian
Manfaat Individual
Dapat mengembangkan ilmu yang didapat selama perkuliahan.
Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
Manfaat Fungsional
Mempermudah operasi penempatan barang supaya tetap aman.
Mengurangi kekhawatiran operator pada saat terjadi banjir.
Manfaat Operasional
Menjaga barang konstruksi agar tetap berkualitas.
Mencegah kerusakan pada barang konstruksi yang diakibatkan oleh banjir.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Kalimat
Metode Observasi
Metode Wawancara
Metode Studi Pustaka
Metode dimana penulis mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan secara langsung dan pengambilan data untuk menganalisis suatu objek yang akurat guna membuat penulis dapat melanjutkan penelitian yang ingin dibuat.
Metode yang dilakukan untuk menunjang metode observasi dan metode wawancara yang telah dilakukan dengan mencari referensi-referensi dari berbagai sumber seperti buku-buku atau media internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Metode yang dilakukan untuk menunjang metode observasi dan metode wawancara yang telah dilakukan dengan mencari referensi-referensi dari berbagai sumber seperti buku-buku atau media internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Metode Analisa
Pada metode ini, penulis menganalisa tentang cara mengamankan barang yang dapat di kontrol oleh sistem. Penulis menganalisa dengan melihat faktor sebab dan akibat yang terjadi sehingga memudahkan dalam membuat penelitian.
Metode Perancangan Sistem
Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :
Perencanaan
Analisa
Rancangan
Implementasi
Fase perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem itu harus dibangun, dan pada fase ini memang diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada para pengguna.
Fase analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan itu sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem, cara kerjanya yaitu sistem dan waktu penggunaan sistem. Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru.
Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design, interface design, database dan spesifikasi file, dan program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi sistem.
Fase implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem.
Metode Testing
Dalam metode testing ini penulis melakukan pengujian dengan metode black box terhadap prototype yang telah dibuat, hal ini dilakukan agar dapat diketahui apakah prototype tersebut sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang diharapkan.
Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan SKRIPSI ini, maka penulis membagi penulisan ini menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang teori-teori alat elektronika yang dibutuhkan untuk dapat memahami tentang fungsi dari komponen alat elektronika guna untuk mendukung pembahasan dan penulisan SKRIPSI ini.
BAB III RANCANGAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang perancangan dan pembahasan sistem kontrol hidrolik menggunakan Arduino, serta cara kerja dari sensor ultrasonik yang dibangun.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pada bab ini berisi tentang perancangan sistem yang diusulkan., flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi alat yang telah diuji, implementasi, estimasi biaya.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil Skripsi yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Karakteristik Sistem
Komponen (Components)
Penghubung antar bagian (Interface)
Batas (Boundary)
Lingkungan (Environment)
Masukan (Input)
Mekanisme Pengolahan (Processing)
Keluaran (Output)
Tujuan (Goal/Objective)
Sensor dan Kendali (Sensor and Control)
1Umpan balik (Feedback)
Klasifikasi Sistem
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem Manusia dan Sistem Mesin
Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
Sistem Buatan Tuhan dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
Tujuan Sistem
Menurut Rusdiana dan Moch Irfan (2014:29), “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”.
Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari subsub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".
Menurut Wendi Wirasta dan Imam Febriansyah dalam jurnal LPKIA Vol.1 No.1 (2014:2), “Sistem adalah suatu kelompok yang dapat beroperasi dan berinteraksi baik fisik maupun non fisik dan menyelesaikan masalah dan mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Hartono (2013:14), bahwa sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut :
Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.
Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.
Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau dengan sistem-sistem lain.
Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.
Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.
Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.
Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.
Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Sesuatu yang bertugas untuk memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan didalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.
Informasi tentang perubahan–perubahan lingkungan dan perubahan–perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.
Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :
Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.
Menurut Taufiq (2013:5), Tujuan Sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.
Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.
Konsep Dasar Pengontrolan
Definisi Pengontrolan
Jenis – Jenis Pengontrolan
Sistem Kontrol Loop Terbuka
Sistem Kontrol Loop Tertutup
Menurut Erinofiardi dkk dalam jurnal mekanikal Vol 3 No 2 (2012:261), “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.
Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.
Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.
Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).
Menurut Erinofiardi dkk dalam jurnal mekanikal Vol 3 No 2 (2012:261), sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”
Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam
sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.
Menurut Erinofiardi dkk dalam jurnal mekanikal Vol 3 No 2 (2012:261), sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”
Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.
Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.
Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.
Konsep Dasar Perancangan
Menurut Fathara (2014:1) “SDLC adalah proses pengembangan dimana keseluruhan proses pengembangan sistem dilakukan melalui proses multi-langkah dari investigasi persyaratan awal melalui analisis, desain, implementasi dan pemeliharaan.
SDLC terdiri dari beberapa jenis model antara lain model Spiral, Waterfall, RAD, dan Prototipe. Pada model waterfall output dari langkah yang satu akan menjadi input bagi langkah selanjutnya.
Spiral Model
Komunikasi Pelanggan
Perencanaan
Analisis Resiko
Perekayasaan
Konstruksi dan peluncuran
Evaluasi Pelanggan
Waterfall model
Tahap Investigasi
Initialisasi : terjadi proses seperti perencanaan manajemen, kebutuhan serta potensi dari user.
Initialisasi : terjadi proses seperti perencanaan manajemen, kebutuhan serta potensi dari user.
Tahap Analisa
Determine requirements atau penentuan kebutuhan, hal ini dilakukan dengan cara mempelajari sistem yang telah ada, serta menentukan kebutuhan struktur dan menghilangkan redundansi.
Requirement analysis atau analisa kebutuhan, terdiri dari analisa kebutuhan fungsional dan performa (kinerja).
Menghasilkan desain sistem alternatif
Membandingkan alternatif desain sistem yang dihasilkan dan
Merekomendasikan alternatif terbaik kepada klien.
Tahap Desain
User interface design, meliputi tampilan, form, report dan dialog design.
Data design, merupakan proses desain elemen struktur data.
Process design, merupakan desain program prosedur sistem.
Tahap Implementasi
Evaluasi hardware, software dan jasa
Modifikasi dan pengembangan software
Dokumentasi, yang merupakan mekanisme komunikasi utama selama proses pengembangan.
Konversi data, pada proses ini terjadi perbaikan dan penyaringan data yang tidak diinginkan dan konsolidasi data.
Testing atau uji coba, pada proses ini dilakukan uji coba dan debugging software.
Training atau pelatihan sistem/software yang telah terbentuk.
Konversi, yakni proses pergantian dari sistem lama ke sistem baru.
Tahap Pemeliharaan (maintenance)
Rapid Application Development (RAD)
Bussiness modeling
Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis?
Informasi apa yang di munculkan?
Siapa yang memunculkanya?
Ke mana informasi itu pergi?
Siapa yang memprosesnya?
Data modeling
Prosess modelling
Aplication generation
Testing and turnover
Model Prototipe
User Requirements
Develope Prototype
Revise Prototype
Tujuan Perancangan Sistem
Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahliahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
Model spiral (spiral model) adalah model pengembangan software dimana proses digambarkan sebagai spiral. Setiap loop akan mewakili satu fase dari software process. Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya, seperti gambar berikut
Pada spiral model, setiap Loop dibagi dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja yang disebut juga wilayah tugas, wilayah tugas tersebut terdiri antara tiga sampai enam wilayah tugas, yaitu :
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembangan dan pelanggan.
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber–sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan.
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk menaksir risiko-risiko, baik manajemen maupun teknis.
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut.
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, instalasi dan memberikan pelayanan kepada pemakai (contohnya pelatihan dan dokumentasi).
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada evaluasi representasi software, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan software.
Waterfall merupakan salah satu metode dalam SDLC yang mempunyai ciri khas pengerjaan setiap fase dalam watefall harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase selanjutnya. Artinya fokus terhadap masing-masing fase dapat dilakukan maksimal karena tidak adanya pengerjaan yang sifatnya paralel.
Fase atau tahapan yang terjadi pada waterfall model adalah sebagai berikut :
Pada tahap investigasi akan terjadi proses seperti:
Dalam tahapan ini sistem yang akan dibangun diselaraskan dengan kebutuhan user atau pengguna. Pada tahap ini terjadi proses seperti:
Tahap menentukan bagaimana sistem mencapai tujuan yang telah didefinisikan sebelumnya. Tahap ini terdiri dari:
Pada tahap ini terjadi beberapa hal seperti:
Pada proses ini terjadi modifikasi software, perbaikan error atau umpan balik dari user terhadap software yang telah mereka gunakan.
Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah metode pengembangan software yang diciptakan untuk menekan waktu yang dibutuhkan untuk mendesain serta mengimplementasikan sistem, informasi sehingga dihasilkan siklus pengembangan yang sangat pendek.
Pendekatan RAD meliputi fase – fase dibawah ini:
Aliran informasi di antara fungsi – fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :
Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek – objek tersebut didefinisikan.
Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data
RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memkai lagi komponen program yang ada (pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi (bila perlu). Pada semua kasus, alat – alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus di uji dan semua interface harus dilatih secara penuh.
Prototipe adalah suatu proses yang memungkinkan developer membuat sebuah model software,metode ini baik digunakan apabila client tidak bisa memberikan informasi yang maksimal mengenai kebutuhan yang diinginkannya.
Proses pada model prototyping yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada tahap ini developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan pada tahap ini.
Pada tahap ini dilakukan perancangan prototype sistem oleh developer, perancangan sistem dilakukan secara cepat dan rancangan diusahakan mewakili semua aspek software yang telah diketahui.
Pada tahap ini dilakukan evaluasi prototype sistem oleh klien. Apabila klien merasa prototype sistem yang telah dikembangkan sesuai dengan keinginannya maka prototype tersebut dapat digunakan, akan tetapi jika prototype tersebut tidak sesuai, maka prototype tersebut akan dilakukan revisi dan digunakan sebagai acuan dalam memperjelas kebutuhan software dan kemudian dikembangkan prototype selanjutnya. Siklus ini (develop-revise prototype) akan terus berlangsung hingga didapatkan prototype sistem yang sesuai dengan kebutuhan klien atau user.
Menurut Darmawan (2013:228). Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
Konsep Dasar Prototipe
Definisi Prototipe
Jenis-jenis Prototipe
Mengidentifikasi kebutuhan pengguna Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
Membuat satu prototipe Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.
Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil dalam membuat prototype evolusioner. Langkah-langkah berikutnya adalah sebagai berikut:
Membuat kode sistem baru: pengembangan menggunakan prototipe sebagai dasar untuk pengodean sistem yang baru.
Menguji sistem baru: pengembangan menguji sistem.
Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Pengguna memberitahukan pada pengembangan apakah sistem dapat diterima.
Membuat sistem baru menjadi sistem produksi.
Menurut Darmawan (2013:229), "prototipe adalah suatau versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai."
Menurut Darmawan (2013:230), terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolutioner (evolutionary prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu protipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, prototipe persyaratan (requirement prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefenisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Pengembangan prototipe evolusioner menunjukkan empat langkah dalam pembuatan suatu prototipe evolusioner. Empat langkah tersebut diantaranya adalah:
Konsep Dasar Sistem Komputer
Menurut Rita Melina (2016:1) “Sistem komputer adalah elemen– elemen yang terkait menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer. Elemen dari komputer terdiri dari manusianya (brainware) perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Komponen – komponen dalam sistem komputer terbagi 3, yang tidak bisa terpisahkan yaitu :
Hardware ( Perangkat Keras )
Software ( Perangkat Lunak )
Brainware ( Orang Yang MengoperasikanKomputer )
• Perangkat output
• Perangkat input
• Media penyimpanan
• Pemrosesan
• Sistem operasi
• Program aplikasi
• Bahasa pemrograman
• Analisis sistem
• Programmer
• Operator
CPU (Central Processing Unit)
ALU (Arithmetic Logic Unit)
CU (ControlUnit)
Register
Input Device
Output Device
RAM (Read Access Memory)
ROM (Read Only Memory)
Storage Eksternal
Sistem Operasi
Program Aplikasi
Bahasa Pemograman
Memproses atau mengeksekusi intruksi atau program. CPU juga akan berkomunikasi dengan perangkat input, output, dan storage.
Alat yang melakukan operasi aritmatika dengan dasar penjumlahan. Tujuan menghasilkan keputusan dari operasi logika sesuai dengan intruksi program.
Mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer. Mengartikan dan mengirimkan intruksi ke ALU. Membawa data dai alat input ke memori utama untuk di olah. Membawa hasil olahan data kembali ke memori utama untuk disimpan.
Alat penyimpanan berukuran kecil dengan kecepatan akses cukup tinggi. Fungsi penyimpanan data dan intruksi yang sedang di proses, sementara data dan intruksi lainnya menunggu di dalam memori utama.
Perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan perintah ke dalam komputer. Alat : Keyboard, Microfont, dll
Berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Alat : Monitor, Printer, Speaker, Storage device
Menyimpan program yang diolah untuk sementara waktu
Memori yang hanya bisa di baca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali digunakan. Berupa sistem operasi yang terdiri dari program.
Perangkat lunak untuk melakukan operasi penulisan, pembacaan dan penyimpanan data diluar komponen utama. Sotfware terdiri dari beberapa macam yaitu :
Program data pada komputer yang menghitungkan pengguna dengan hardware dan software komputer.
Program yang di desain untuk melakukan fungsi secara spesifik yang berhubungan langsung dengan pengguna
Bahasa yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan komputer.
Teori Khusus
Mikrokontroler
Definisi Mikrokontroler
Karakteristik Mikrokontroler
Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.
Konsumsi daya kecil.
Rangkaiannya sederhana dan kompak.
Harganya murah , karena komponennya sedikit.
Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.
Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.
Jenis-jenis Mikrokontroler
RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. Contoh RISC yaitu Mikrokontroler AVR, PIC (Peripheral Interface Controller), Mikrokontroler ARM.
CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Contoh CISC yaitu Mikrokontroler MCS-51.
Menurut Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1) “Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.
Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17) “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.”
Menurut Helda Yenni dan Ami Patria di dalam Jurnal JSM STMIK Mikroskil Vol. 17, No. 1 (2016:51) “Mikrokontroler adalah sistem microprosesor dimana didalamnya sudah terdapat CPU, ROM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorgranisasi (terlambat) dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap di pakai.”
Menurut Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2) mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :
Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.
Sistem Hidrolik
Definisi Sistem Hidrolik
Dasar - Dasar Sistem Hidrolik
Hukum Pascal
Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara seragam ke bagian lain fluida.
Komponen beserta Fungsi & Simbol
Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik. Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:
Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar.
Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga pompa hidrolik bekerja.
Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik.
Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve.
Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga mekanik. Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:
Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik.
Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator.
Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik. Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya sebagai berikut :
Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV )
Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga sebagai pressure control (pengontrol tekanan)
Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada tekanan cairan yang dapat membukanya.
Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil. Macam-macam Katup Pengatur Tekanan adalah :
Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian hidrolik.
Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain.
Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya didesain dengan tekanan yang lebih rendah.
Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston). Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
Untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik.
Untuk membatasi daya yang bekerja pada system.
Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian.
Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat berubah-ubah yaitu melalui fixed orifice.
Variable flow control yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-ubah sesuai dengan keperluan.
Flow control yang dilengkapi dengan check valve.
Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan tekanan.
Menurut Wiliam Sarfat (2013:1) “Sistem Hidrolik adalah suatu sistem/ peralatan yang bekerja berdasarkan sifat dan potensi / kemampuan yang ada pada zat cair (liquid)”. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip yang berbunyi: Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya
Kata hidrolik sendiri berasal dari bahasa ‘Greek’ yakni dari kata ‘hydro’ yang berati air dan ‘aulos’ yang berarti pipa. Namun, pada masa sekarang ini sistem hidrolik kebanyakan menggunakan air atau campuran oli dan air (water emulsian) atau oli saja.
Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum pascal, dimana tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:
Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut. Contoh jenis katup pengarah : Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan piring putar, katup dengan pegas bias. Macam-macam Katup Pengarah Khusus :
Macam-macam dari Flow Control Valve :
Arduino Uno
Definisi Arduino Uno
Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya.
RESET sirkuit yang lebih kuat
Atmega 16U2 menggantikan 8U2
Spesifikasi Arduino Uno
Mikrokontroler ATmega328.
Catu Daya 5V.
Tegangan Input rekomendasi 712 V.
Tegangan Input batasan 620 V.
Pin I/O Digital berjumlah 14.
Pin input analog berjumlah 6.
Arus DC per Pin I/O 40 mA.
Arus DC per Pin I/O untuk pin 3.3 V 50 mA
Flash memori 32 KB ( Atmega 328 ), dimana 0.5 digunakan oleh bootloader.
SRAM 2 KB.
EEPROM 1 KB.
Clock Speed 16 MHz.
Menurut Ahmed S. Abd El-Hamid dkk dalam International Journal of Software & Hardware Research in Engineering (ISSN-2347-4890) Volume 3 Issue 8 August, 2015
“The Arduino UNO microcontroller serves as the brain of the system to facilitate programming. It is a microcontroller board based on ATMega328 that comprises 14 digital pin entries (input) 6 analog production entries (output), a 16 MHz ceramic resonator, USB connection, power jack, ICSP header, and reset button. The board is equipped with the features needed to support the microcontroller by connecting it to a computer using a USB cable”.
“Mikrokontroler Arduino UNO berfungsi sebagai otak dari sistem untuk memudahkan pemrograman. Ini adalah sebuah papan mikrokontroler berbasis ATmega328 yang terdiri 14 pin digital (Input) dan 6 pin analog (Output), resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, ICSP header, dan tombol reset. Papan ini dilengkapi dengan fitur yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler dengan menghubungkannya ke komputer menggunakan kabel USB”.
Menurut Heri Andrianto dan Aan Darmawan (2016:24) “Board Arduino Uno menggunakan mikrokontroler ATmega328. Secara umum posisi/letak pin-pin terminal I/O pada berbagai board Arduino posisinya sama dengan posisi/letak pin-pin terminal I/O dari Arduino UNO yang mempunyai 14 pin Digital yang dapat di set sebagai Input/Output (beberapa diantaranya mempunyai fungsi ganda), 6 pin input Analog.
Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino Uno tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:
Berikut adalah spesifikasi dari mikrokontroler Arduino Uno (ATmega328) :
Sensor Ultrasonik
Definisi Sensor Ultrasonik
Karakteristik Sensor Ultrasonik
Cara Kerja Sensor PING
Menurut Sandeep Kumar dalam International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) (ISSN-2395-0056) Volume 02 Issue 09 Des, 2015
”Ultrasonic Sensors are devices that use electrical–mechanical energy transformation to measure distance from the sensor to the target object”. “Sensor Ultrasonik adalah perangkat yang menggunakan elektrikal- transformasi energi mekanik untuk mengukur jarak dari sensor ke objek target”.
Menurut Helda Yenni dan Ami Patria di dalam Jurnal JSM STMIK Mikroskil Vol. 17, No. 1 (2016:51) “Sensor ultrasonik adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa mengubah dari energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gelombang suara ultrasonic. Sensor ini terdiri dari rangkaian pemancar Ultrasonic yang dinamakan transmitter dan penerima ultrasonic yang disebut receiver.”
Menurut Heri Andrianto dan Aan Darmawan (2016:99) “Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja dengan cara memancarkan suatu gelombang dan kemudian menghitung waktu pantulan gelombang tersebut. Gelombang ultrasonik bekerja pada frekuensi mulai dari 20 KHz sampai dengan 20 MHz. Frekuensi kerja yang digunakan dalam gelombang ultrasonik bervariasi tergantung pada medium yang dilalui, mulai dari kerapatan pada fasa gas, cair, hingga padat”.
Sensor ultrasonik terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40 KHz, sebuah speaker ultrasonik, dan sebuah microphone ultrasonik. Speaker ultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara sementara microphone ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya. Sensor ultrasonik akan mengirimkan suara ultrasonik ketika ada pulsa trigger dari mikrokontroler. Suara ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 KHz akan dipancarkan selama 200 μs. Suara ini akan merambat di udara dengan kecepatan 340 m/s atau 29.412 μs setiap 1 cm, mengenai objek dan akan terpantul kembali ke sensor ultrasonik. Selama menunggu pantulan, sensor ultrasonik akan menghasilkan sebuah pulsa. Pulsa ini akan berlogik low ketika suara pantulan terdeteksi oleh sensor ultrasonik. Maka dari itu, lebar pulsa dapat merepresentasikan jarak antara sensor ultrasonik dengan objek. Selanjutnya mikrokontroler cukup mengukur lebar pulsa tersebut dan melakukan konversi lebar pulsa ke jarak dengan perhitungan sebagai berikut :
Jarak = ( lebar pulsa /29.412 ) / 2 ( dalam cm) Sensor ultrasonik buatan parallax ( Sensor PING) dapat digunakan untuk mengukur jarak sejauh 2
Menurut Heri Andrianto dan Aan Darmawan (2016:100), Sensor ultrasonik memiliki karakteristik sebagai berikut :
• Tegangan supply : 5 VDC
• Konsumsi arus : 30 mA ( maksimum 35 mA )
• Jarak : 2 cm sampai dengan 300 cm
• Input Trigger : pulsa TTL positif, minimal 2 μS, 5 μS typical
• Echo pulse : pulsa TTL positif, 115 μS sampai dengan 18.5 ms
• Echo Hold-off : 750 μS
• Frekuensi Burst : 40 kHz untuk 200 μS
• Delay untuk pengukuran selanjutnya : minimal 200 μS
• Sensor Ping mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik ( 40 kHz ) selama tBURST ( 200 μs ) kemudian mendeteksi pantulannya.
• Sensor Ping memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan kontrol dari mikrokontroler pengendali ( pulsa trigger dengan tOUT min. 2 μs ). Gelombang ultrasonik ini melalui udara dengan kecepatan 340 meter per detik, mengenai objek dan memantul kembali ke sensor.
• Ping mengeluarkan pulsa output high pada pin SIG setelah memancarkan gelombang ultrasonik dan setelah gelombang pantulan terdeteksi Ping akan membuat output low pada pin SIG.
• Lebar pulsa High ( tIN ) akan sesuai dengan lama waktu tempuh gelombang ultrasonik untuk 2x jarak ukur dengan objek. Sehingga jarak dapat ditentukan menggunakan rumus berikut ini :
Jarak = ( tIN (s) ÷ 2) x 340 m/s = ( tIN (s) / 2 ÷ 29.412 µS / cm)
Dimana :
S = Jarak antara sensor ultrasonik dengan objek yang dideteksi
tIN = Selisih waktu pemancaran dan penerimaan pantulan gelombang
Konsep Dasar Flowchart
Definisi Flowchart
Jenis-Jenis Flowchart
Flowchart Sistem (System Flowchart)
Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
Flowchart Skematik ( Schematic Flowchart )
Flowchart Program (Program Flowchart)
Flowchart Proses (Prosses Flowchart)
Menurut Eka Iswandy di dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 2 (2015:73), “Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis.”
Menurut Sagita (2013:33), “Flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.
Menurut Rahmat (2014:1), “Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program”.
Menurut Tri (2015:2), “Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:
Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan danmenjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.
Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form danlaporan diproses, dicatat dan disimpan.
Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.
Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu:
Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari flowchart proses:
Konsep Dasar XAMPP
Definisi XAMPP
Komponen Utama XAMPP
Apache: Apache is the actual web server application that processes and delivers web content to a computer. Apache is the most popular web server online, powering nearly 54% of all websites.
MySQL: Every web application, howsoever simple or complicated, requires a database for storing collected data. MySQL, which is open source, is the world’s most popular database management system.
PHP: PHP stands for Hypertext Preprocessor. It is a server-side scripting language that powers some of the most popular websites in the world, including WordPress and Facebook. It is open source, relatively easy to learn, and works perfectly with MySQL, making it a popular choice for web developers.
Perl: Perl is a high-level, dynamic programming language used extensively in network programming, system admin, etc. Although less popular for web development purposes, Perl has a lot of niche applications
Apache: Apache adalah server aplikasi web yang sebenarnya yang memproses dan memberikan konten web ke komputer. Apache adalah web server yang paling populer untuk online, menggerakkan hampir 54% dari semua situs web.
MySQL: Setiap aplikasi web, bagaimanapun sederhana atau rumit, memerlukan database untuk menyimpan data yang dikumpulkan. MySQL, yang merupakan open source, adalah sistem manajemen database yang paling populer di dunia.
PHP: PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor. Ini adalah bahasa script di sisi server yang kekuatan beberapa situs paling populer di dunia, termasuk WordPress dan Facebook. Ini adalah open source, relatif mudah untuk belajar, dan bekerja sempurna dengan MySQL, menjadikannya pilihan populer bagi para pengembang web.
Perl: Perl adalah level tinggi yang dinamis bahasa pemrograman yang digunakan secara luas dalam pemrograman jaringan, sistem admin, dll Meskipun kurang populer untuk tujuan pengembangan web, Perl memiliki banyak aplikasi niche.
Menurut Er. Saurabh Walia dan Er. Satinderjit Kaur Gill dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) (ISSN 2320–088X) Volume 3, Issue 8, August 2014
“XAMPP stands for Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P) and Perl (P). It is a simple, lightweight Apache distribution that makes it extremely easy for developers to create a local web server for testing purposes. Everything you need to set up a web server – server application (Apache), database (MySQL), and scripting language (PHP) – is included in a simple extractable file.”
“XAMPP merupakan singkatan dari banyak sistem operasi (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P) dan Perl (P). Ini adalah salah satu distribusi yang sederhana, ringan Apache yang membuatnya sangat mudah bagi pengembang untuk membuat server web lokal untuk tujuan pengujian. Semua yang Anda butuhkan untuk membuat sebuah web server - server aplikasi (Apache), basis data (MySQL), dan bahasa scripting (PHP) - termasuk dalam file dapat diekstrak secara sederhana”.
Menurut Er. Saurabh Walia dan Er. Satinderjit Kaur Gill dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) (ISSN 2320–088X) Volume 3, Issue 8, August 2014
XAMPP has four primary components:
XAMPP memiliki empat komponen utama:
Konsep Dasar Visual Basic
Konsep Dasar Penguian
Konsep Dasar Elisitasi
Komponen Elektronika
Literatur Review
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat Perusahaan
Visi dan Misi Perusahaan
Struktur Organisasi
Tugas dan Tanggung Jawab
Tujuan Perancangan
Cara Kerja Alat
Konsep Peranangan dan Pembahasan
Pembuatan Alat
Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
Merancang Schematik Hardware
Rangkaian Power Supply
Rangkaian Sensor Ultrasonik
Rangkaian Compressor
Rangkaian Buzzer
Rangkaian Lampu LED
Rangkaian Sistem Keseluruhan
PerancanganPerangkat Lunak (Software)
Perancangan Software Arduino
Perancangan database MySql
Perancangan Program VisualBasic Net
Flowchart Sistem yang Berjalan
User equitment
Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap III
Final Elisitasi
BAB IV
Rancangan Sistem Yang Diusulkan
Prosedur Sistem Yang Diusulkan
Rancangan Basis Data
Flowchart Yang Diusulkan
Rancangan Program
Perancangan Program Visual Basic.Net
Perancangan Form Utama
Perancangan Form Login
Perancangan Form Kontrol
Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan
Spesifikasi Hardware
Spesifikasi Software
Testing
Implementasi
Schedule
Penerapan
Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
Berdasarkan analisa dari beberapa bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan tentang laporan Skripsi ini sebagai berikut :
Dengan menggunakan program Arduino yang telah di coding kemudian rangkaian sistem hidrolik disambungkan dengan alat elektronika yang lain yang telah dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino.
Sensor Ultrasonik akan mendeteksi ketinggian air jika ketinggian air sudah maksimal seperti yang di codingkan pada program Arduino maka sistem hidrolik akan naik, sebaliknya jika ketinggian air minimum seperti yang di codingkan pada program Arduino maka sistem hidrolik akan turun.
Dengan menggunakan program database mysql pada xampp yang telah di koneksikan dengan Visual Basic.Net sehingga data waktu kejadian akan tercatat dan petugas akan mengetahui kapan waktu terjadinya.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, ada saran dalam pengembangan untuk kedepannya guna menghasilkan alat yang lebih kompleks.
Untuk pengembangan kedepannya diharapkan alat ini bisa terkoneksi ke internet supaya data tentang pendeteksiannya bisa diketahui secara online.
Penelitian selanjutnya bisa di tambahkan kamera untuk memantau barang yang akan dinaikkan tersebut.
Kesan
Kesan yang di dapat penulis dari Skripsi ini adalah penulis mendapatkan banyak pengalaman baru, seperti bagaimana cara melakukan Skripsi ini dan mendapatkan banyak ilmu yang baru tentang pembuatan alat ini. Penulis berharap untuk kedepannya diberikan kelancaran dalam menjalani Skripsi ini guna untuk melanjutkan ke jenjang kerja.