SI1331475569: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Konsep Dasar Perancangan) |
(→Konsep Dasar Perancangan) |
||
Baris 635: | Baris 635: | ||
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ke mana informasi itu pergi? </p></li> | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ke mana informasi itu pergi? </p></li> | ||
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Siapa yang memprosesnya? </p></li> | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Siapa yang memprosesnya? </p></li> | ||
− | </ | + | </ol> |
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Data modeling </p></li> | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Data modeling </p></li> | ||
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek – objek tersebut didefinisikan. </p></div> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek – objek tersebut didefinisikan. </p></div> |
Revisi per 3 Februari 2017 16.48
PROTOTYPE PENGONTROLAN SISTEM KERJA HIDROLIK
SECARA OTOMATIS BERBASIS ARDUINO PADA PT.
MEDYA JAYA KONSTRUKSI TANGERANG
SKRIPSI
OLEH:
1331475569 FEIZAL HAZRIEL MAULANA
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
(2016/2017)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PROTOTYPE PENGONTROLAN SISTEM KERJA HIDROLIK
'SECARA OTOMATIS BERBASIS ARDUINO PADA PT.'
MEDYA JAYA KONSTRUKSI TANGERANG
Disusun Oleh:
NIM | : 1331475569 |
Nama | : Feizal Hazriel Maulana |
Jenjang Studi | : Strata Satu |
Jurusan | : Sistem Komputer |
Konsentrasi | : Computer System |
Disahkan Oleh :
Tangerang, 16 Januari 2017
Ketua | Kepala Jurusan | ||||
STMIK RAHARJA | Jurusan Sistem Komputer | ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) | (Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd ) | ||||
NIP : 00594 | NIP : 079010 |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PROTOTYPE PENGONTROLAN SISTEM KERJA HIDROLIK
'SECARA OTOMATIS BERBASIS ARDUINO PADA PT.'
MEDYA JAYA KONSTRUKSI TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM | : 1331475569 |
Nama | : Feizal Hazriel Maulana |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System
Disetujui Oleh :
Tangerang, 16 Januari 2017
Pembimbing I | Pembimbing II | ||
(Ignatius Agus Supriyono,S.Kom.,MM.) | (Ageng Setiani Rafika,S.Kom.,M.Si) | ||
NID : 09004 | NID : 13001 |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PROTOTYPE PENGONTROLAN SISTEM KERJA HIDROLIK
'SECARA OTOMATIS BERBASIS ARDUINO PADA PT.'
MEDYA JAYA KONSTRUKSI TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM | : 1331475569 |
Nama | : Feizal Hazriel Maulana |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System
Tahun Akademik 2016/2017
Disetujui Penguji :
Tangerang, 16 Januari 2017
Ketua Penguji | Penguji I | Penguji II | ||
(_______) | (_______) | (_______) | ||
NID : ____ | NID : ____ | NID : ____ |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
NIM | : 1331475569 |
Nama | : Feizal Hazriel Maulana |
Jenjang Studi | : Strata Satu |
Jurusan | : Sistem Komputer |
Konsentrasi | : Computer System |
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 16 Januari 2017 | |
Feizal Hazriel Maulana | |
NIM. 1331475569 |
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
BAB I
Latar Belakang
Perubahan cuaca di Indonesia ini memang tidak menentu, kadang pada saat musim kemarau tetapi bisa saja turun hujan yang deras yang bisa mengakibatkan banjir di berbagai daerah. Apalagi dengan kondisi musim hujan saat ini, banyak terjadi banjir dimana-mana. Banjir bisa terjadi di mana saja seperti di pemukiman warga, perkantoran, atau pabrik dll. Dimana dataran yang rendah bisa saja terjadi banjir jika di timpa hujan yang lebat dan terus menerus yang dapat mengakibatkan kerugian materi yang cukup besar.
Di pergudangan pabrik konstruksi banyak sekali barang-barang berharga milik perusahaan, barang-barang yang akan digunakan untuk bangunan ini harus dijaga kondisi dan tempatnya agar tetap aman. Untuk itu para operator gudang biasanya menaruh barang-barang tersebut dengan baik supaya aman terhadap banjir. Untuk pergudangan yang memang ketingggian tanahnya rendah akan sangat khawatir jika terjadi hujan yang deras karena bisa mengakibatkan air tersebut merendam barang-barang digudang.
Dari permasalahan diatas, dibuat sebuah “PROTOTYPE PENGONTROLAN SISTEM KERJA HIDROLIK SECARA OTOMATIS BERBASIS ARDUINO” dengan sistem ini diharapkan supaya barang konstruksi digudang akan aman pada saat terjadi hujan deras yang dapat mengakibatkan banjir. Alat keamanan ini terdiri dari sebuah sistem dari hidrolik dan mikrokontroler Arduino dan berbagai macam alat elektronika lainnya. Alat ini dibuat untuk mencegah terjadinya kerusakan pada barang konstruksi digudang supaya tidak terendam air. Dengan dibuatnya alat ini operator gudang tidak perlu khawatir dengan keadaan barang digudang karena secara otomatis sistem dari hidrolik itu akan menaikkan barang jika ketinggian air sudah hampir mendekati barang, jadi barang tersebut tidak akan terendam air yang dapat mengakibatkan kerusakan pada barang tersebut.
Rumusan Masalah
Dalam pembuatan alat ini, akan ditemukan masalah-masalah yang meliputi, antara lain:
Bagaimana cara mengontrol sistem hidrolik menggunakan Arduino?
Bagaimana cara kerja dari sistem hidrolik untuk mengamankan barang-barang tersebut?
Bagaimana cara mengetahui waktu kejadian sistem hidrolik mengamankan barang-barang tersebut?
Ruang Lingkup
Dalam penulisan Skripsi ini penulis membatasi ruang lingkup sebatas pengontrolan menaikkan dan menurunkan barang pada saat terjadi banjir secara otomatis dengan menggunakan Arduino sehingga barang yang dinaikkan tidak terkena banjir karena sensor secara otomatis membaca jarak dari ketinggian air tersebut.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan Individual
Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).
Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama pekuliahan.
Tujuan Fungsional
Membuat sistem keamanan yang terkontrol oleh sistem.
Meningkatkan keamanan pada barang-barang yang ada digudang
Tujuan Operasional
Membuat alat yang dapat berfungsi menaikkan barang secara otomatis menggunakan Arduino.
Memanfaatkan Arduino dengan sistem hidrolik dan alat elektronika lain sehingga dapat menjadi suatu alat yang bekerja sesuai sistem yang diinginkan.
Manfaat Penelitian
Manfaat Individual
Dapat mengembangkan ilmu yang didapat selama perkuliahan.
Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
Manfaat Fungsional
Mempermudah operasi penempatan barang supaya tetap aman.
Mengurangi kekhawatiran operator pada saat terjadi banjir.
Manfaat Operasional
Menjaga barang konstruksi agar tetap berkualitas.
Mencegah kerusakan pada barang konstruksi yang diakibatkan oleh banjir.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Kalimat
Metode Observasi
Metode Wawancara
Metode Studi Pustaka
Metode dimana penulis mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan secara langsung dan pengambilan data untuk menganalisis suatu objek yang akurat guna membuat penulis dapat melanjutkan penelitian yang ingin dibuat.
Metode yang dilakukan untuk menunjang metode observasi dan metode wawancara yang telah dilakukan dengan mencari referensi-referensi dari berbagai sumber seperti buku-buku atau media internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Metode yang dilakukan untuk menunjang metode observasi dan metode wawancara yang telah dilakukan dengan mencari referensi-referensi dari berbagai sumber seperti buku-buku atau media internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Metode Analisa
Pada metode ini, penulis menganalisa tentang cara mengamankan barang yang dapat di kontrol oleh sistem. Penulis menganalisa dengan melihat faktor sebab dan akibat yang terjadi sehingga memudahkan dalam membuat penelitian.
Metode Perancangan Sistem
Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :
Perencanaan
Analisa
Rancangan
Implementasi
Fase perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem itu harus dibangun, dan pada fase ini memang diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada para pengguna.
Fase analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan itu sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem, cara kerjanya yaitu sistem dan waktu penggunaan sistem. Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru.
Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design, interface design, database dan spesifikasi file, dan program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi sistem.
Fase implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem.
Metode Testing
Dalam metode testing ini penulis melakukan pengujian dengan metode black box terhadap prototype yang telah dibuat, hal ini dilakukan agar dapat diketahui apakah prototype tersebut sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang diharapkan.
Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan SKRIPSI ini, maka penulis membagi penulisan ini menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang teori-teori alat elektronika yang dibutuhkan untuk dapat memahami tentang fungsi dari komponen alat elektronika guna untuk mendukung pembahasan dan penulisan SKRIPSI ini.
BAB III RANCANGAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang perancangan dan pembahasan sistem kontrol hidrolik menggunakan Arduino, serta cara kerja dari sensor ultrasonik yang dibangun.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pada bab ini berisi tentang perancangan sistem yang diusulkan., flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi alat yang telah diuji, implementasi, estimasi biaya.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil Skripsi yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Karakteristik Sistem
Komponen (Components)
Penghubung antar bagian (Interface)
Batas (Boundary)
Lingkungan (Environment)
Masukan (Input)
Mekanisme Pengolahan (Processing)
Keluaran (Output)
Tujuan (Goal/Objective)
Sensor dan Kendali (Sensor and Control)
1Umpan balik (Feedback)
Klasifikasi Sistem
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem Manusia dan Sistem Mesin
Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
Sistem Buatan Tuhan dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
Tujuan Sistem
Menurut Rusdiana dan Moch Irfan (2014:29), “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”.
Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari subsub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".
Menurut Wendi Wirasta dan Imam Febriansyah dalam jurnal LPKIA Vol.1 No.1 (2014:2), “Sistem adalah suatu kelompok yang dapat beroperasi dan berinteraksi baik fisik maupun non fisik dan menyelesaikan masalah dan mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Hartono (2013:14), bahwa sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut :
Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.
Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.
Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau dengan sistem-sistem lain.
Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.
Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.
Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.
Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.
Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Sesuatu yang bertugas untuk memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan didalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.
Informasi tentang perubahan–perubahan lingkungan dan perubahan–perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.
Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :
Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.
Menurut Taufiq (2013:5), Tujuan Sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.
Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.
Konsep Dasar Pengontrolan
Definisi Pengontrolan
Jenis – Jenis Pengontrolan
Sistem Kontrol Loop Terbuka
Sistem Kontrol Loop Tertutup
Menurut Erinofiardi dkk dalam jurnal mekanikal Vol 3 No 2 (2012:261), “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.
Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.
Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.
Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).
Menurut Erinofiardi dkk dalam jurnal mekanikal Vol 3 No 2 (2012:261), sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”
Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam
sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.
Menurut Erinofiardi dkk dalam jurnal mekanikal Vol 3 No 2 (2012:261), sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”
Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.
Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.
Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.
Konsep Dasar Perancangan
Menurut Fathara (2014:1) “SDLC adalah proses pengembangan dimana keseluruhan proses pengembangan sistem dilakukan melalui proses multi-langkah dari investigasi persyaratan awal melalui analisis, desain, implementasi dan pemeliharaan.
SDLC terdiri dari beberapa jenis model antara lain model Spiral, Waterfall, RAD, dan Prototipe. Pada model waterfall output dari langkah yang satu akan menjadi input bagi langkah selanjutnya.
Spiral Model
Komunikasi Pelanggan
Perencanaan
Analisis Resiko
Perekayasaan
Konstruksi dan peluncuran
Evaluasi Pelanggan
Waterfall model
Tahap Investigasi
Initialisasi : terjadi proses seperti perencanaan manajemen, kebutuhan serta potensi dari user.
Initialisasi : terjadi proses seperti perencanaan manajemen, kebutuhan serta potensi dari user.
Tahap Analisa
Determine requirements atau penentuan kebutuhan, hal ini dilakukan dengan cara mempelajari sistem yang telah ada, serta menentukan kebutuhan struktur dan menghilangkan redundansi.
Requirement analysis atau analisa kebutuhan, terdiri dari analisa kebutuhan fungsional dan performa (kinerja).
Menghasilkan desain sistem alternatif
Membandingkan alternatif desain sistem yang dihasilkan dan
Merekomendasikan alternatif terbaik kepada klien.
Tahap Desain
User interface design, meliputi tampilan, form, report dan dialog design.
Data design, merupakan proses desain elemen struktur data.
Process design, merupakan desain program prosedur sistem.
Tahap Implementasi
Evaluasi hardware, software dan jasa
Modifikasi dan pengembangan software
Dokumentasi, yang merupakan mekanisme komunikasi utama selama proses pengembangan.
Konversi data, pada proses ini terjadi perbaikan dan penyaringan data yang tidak diinginkan dan konsolidasi data.
Testing atau uji coba, pada proses ini dilakukan uji coba dan debugging software.
Training atau pelatihan sistem/software yang telah terbentuk.
Konversi, yakni proses pergantian dari sistem lama ke sistem baru.
Tahap Pemeliharaan (maintenance)
Rapid Application Development (RAD)
Bussiness modeling
Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis?
Informasi apa yang di munculkan?
Siapa yang memunculkanya?
Ke mana informasi itu pergi?
Siapa yang memprosesnya?
Data modeling
Prosess modelling
Aplication generation
Testing and turnover
Model Prototipe
User Requirements
Develope Prototype
Revise Prototype
Tujuan Perancangan Sistem
Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahliahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
Model spiral (spiral model) adalah model pengembangan software dimana proses digambarkan sebagai spiral. Setiap loop akan mewakili satu fase dari software process. Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya, seperti gambar berikut
Pada spiral model, setiap Loop dibagi dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja yang disebut juga wilayah tugas, wilayah tugas tersebut terdiri antara tiga sampai enam wilayah tugas, yaitu :
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembangan dan pelanggan.
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber–sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan.
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk menaksir risiko-risiko, baik manajemen maupun teknis.
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut.
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, instalasi dan memberikan pelayanan kepada pemakai (contohnya pelatihan dan dokumentasi).
Tugas - tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada evaluasi representasi software, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan software.
Waterfall merupakan salah satu metode dalam SDLC yang mempunyai ciri khas pengerjaan setiap fase dalam watefall harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase selanjutnya. Artinya fokus terhadap masing-masing fase dapat dilakukan maksimal karena tidak adanya pengerjaan yang sifatnya paralel.
Fase atau tahapan yang terjadi pada waterfall model adalah sebagai berikut :
Pada tahap investigasi akan terjadi proses seperti:
Dalam tahapan ini sistem yang akan dibangun diselaraskan dengan kebutuhan user atau pengguna. Pada tahap ini terjadi proses seperti:
Tahap menentukan bagaimana sistem mencapai tujuan yang telah didefinisikan sebelumnya. Tahap ini terdiri dari:
Pada tahap ini terjadi beberapa hal seperti:
Pada proses ini terjadi modifikasi software, perbaikan error atau umpan balik dari user terhadap software yang telah mereka gunakan.
Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah metode pengembangan software yang diciptakan untuk menekan waktu yang dibutuhkan untuk mendesain serta mengimplementasikan sistem, informasi sehingga dihasilkan siklus pengembangan yang sangat pendek.
Pendekatan RAD meliputi fase – fase dibawah ini:
Aliran informasi di antara fungsi – fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :
Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek – objek tersebut didefinisikan.
Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data
RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memkai lagi komponen program yang ada (pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi (bila perlu). Pada semua kasus, alat – alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus di uji dan semua interface harus dilatih secara penuh.
Prototipe adalah suatu proses yang memungkinkan developer membuat sebuah model software,metode ini baik digunakan apabila client tidak bisa memberikan informasi yang maksimal mengenai kebutuhan yang diinginkannya.
Proses pada model prototyping yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada tahap ini developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan pada tahap ini.
Pada tahap ini dilakukan perancangan prototype sistem oleh developer, perancangan sistem dilakukan secara cepat dan rancangan diusahakan mewakili semua aspek software yang telah diketahui.
Pada tahap ini dilakukan evaluasi prototype sistem oleh klien. Apabila klien merasa prototype sistem yang telah dikembangkan sesuai dengan keinginannya maka prototype tersebut dapat digunakan, akan tetapi jika prototype tersebut tidak sesuai, maka prototype tersebut akan dilakukan revisi dan digunakan sebagai acuan dalam memperjelas kebutuhan software dan kemudian dikembangkan prototype selanjutnya. Siklus ini (develop-revise prototype) akan terus berlangsung hingga didapatkan prototype sistem yang sesuai dengan kebutuhan klien atau user.
Menurut Darmawan (2013:228). Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
Konsep Dasar Prototipe
Konsep Dasar Sistem Komputer
Teori Khusus
Mikrokontroler
Sistem Hidrolik
Arduino Uno
Sensor Ultrasonik
Konsep Dasar Flowchart
Konsep Dasar XAMPP
Konsep Dasar Visual Basic
Konsep Dasar Penguian
Konsep Dasar Elisitasi
Komponen Elektronika
Literatur Review
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat Perusahaan
Visi dan Misi Perusahaan
Struktur Organisasi
Tugas dan Tanggung Jawab
Tujuan Perancangan
Cara Kerja Alat
Konsep Peranangan dan Pembahasan
Pembuatan Alat
Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
Merancang Schematik Hardware
Rangkaian Power Supply
Rangkaian Sensor Ultrasonik
Rangkaian Compressor
Rangkaian Buzzer
Rangkaian Lampu LED
Rangkaian Sistem Keseluruhan
PerancanganPerangkat Lunak (Software)
Perancangan Software Arduino
Perancangan database MySql
Perancangan Program VisualBasic Net
Flowchart Sistem yang Berjalan
User equitment
Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap III
Final Elisitasi
BAB IV
Rancangan Sistem Yang Diusulkan
Prosedur Sistem Yang Diusulkan
Rancangan Basis Data
Flowchart Yang Diusulkan
Rancangan Program
Perancangan Program Visual Basic.Net
Perancangan Form Utama
Perancangan Form Login
Perancangan Form Kontrol
Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan
Spesifikasi Hardware
Spesifikasi Software
Testing
Implementasi
Schedule
Penerapan
Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
Berdasarkan analisa dari beberapa bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan tentang laporan Skripsi ini sebagai berikut :
Dengan menggunakan program Arduino yang telah di coding kemudian rangkaian sistem hidrolik disambungkan dengan alat elektronika yang lain yang telah dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino.
Sensor Ultrasonik akan mendeteksi ketinggian air jika ketinggian air sudah maksimal seperti yang di codingkan pada program Arduino maka sistem hidrolik akan naik, sebaliknya jika ketinggian air minimum seperti yang di codingkan pada program Arduino maka sistem hidrolik akan turun.
Dengan menggunakan program database mysql pada xampp yang telah di koneksikan dengan Visual Basic.Net sehingga data waktu kejadian akan tercatat dan petugas akan mengetahui kapan waktu terjadinya.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, ada saran dalam pengembangan untuk kedepannya guna menghasilkan alat yang lebih kompleks.
Untuk pengembangan kedepannya diharapkan alat ini bisa terkoneksi ke internet supaya data tentang pendeteksiannya bisa diketahui secara online.
Penelitian selanjutnya bisa di tambahkan kamera untuk memantau barang yang akan dinaikkan tersebut.
Kesan
Kesan yang di dapat penulis dari Skripsi ini adalah penulis mendapatkan banyak pengalaman baru, seperti bagaimana cara melakukan Skripsi ini dan mendapatkan banyak ilmu yang baru tentang pembuatan alat ini. Penulis berharap untuk kedepannya diberikan kelancaran dalam menjalani Skripsi ini guna untuk melanjutkan ke jenjang kerja.