SI1331475420

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

PADA PT. TEKNOTAMA LINGKUNGAN INTERNUSA

'


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1331475420
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

PADA PT. TEKNOTAMA LINGKUNGAN INTERNUSA


 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1331475420
Nama  : Tamara Dian Anggiani
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah M.Akt., M.kom)
NIP : 00594         NIP : 079010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

PADA PT. TEKNOTAMA LINGKUNGAN INTERNUSA

'

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331475420
Nama  : Tamara Dian Anggiani

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh, M.M.S.I)     (Meta Amalya Dewi, M.Kom)
NID : 04043     NID : 05065

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

PADA PT. TEKNOTAMA LINGKUNGAN INTERNUSA

'


 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331475420
Nama  : Tamara Dian Anggiani

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akutansi

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Maret 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(.............)   (...................)   (..............)
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1331475420
Nama  : Tamara Dian Anggiani
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM INFORMASI
Konsentrasi  : KOMPUTER AKUTANSI

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017
Tamara Dian Anggiani
NIM. 1331475420

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

PT. TLI merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengelolahan limbah B3 yang tersebar di

beberapa wilayah di pulau Jawa, dari hasil penelitian mengenai sistem pembelian pada PT. TLI pada umumnya sudah semi komputerisasi, karena adanya pemisahan fungsi dimana resiko kesalahan atas pencatatan barang lebih besar dengan sistem yang ada sehingga di perlukan sistem yang lebih baik lagi. sistem pembelian yang berjalan di perusahaan saat ini menggunakan Ms Excel dan belum terintegrasi kegiatan pada setiap fungsinya sehingga menyebabkan lambatnya proses kegiatan pembelian yang berjalan dan sulitnya mendapatkan informasi mengenai stok yang terdapat dalam gudang. Kegiatan yang dimulai dari permintaan pengadaan barang, pembelian barang, pengiriman barang, sampai pengolahan laporan pembelian ke pimpinan masih dilakukan secara manual dengan software yang ada. Karena banyaknya human eror dan data yang tidak valid akibat sistem yang berjalan saat ini, perancangan sistem informasi pada penelitian ini adalah menggunakan metode analisis Value Chain, metode perancangan program menggunakan UML dengan program berbasis web menggunakan database MySQL yang dapat

di akses secara online untuk kegiatan pembelian dan terintegrasi pada fungsi terkait.

Kata Kunci : Perancangan Sistem Pembelian , Value Chain, UML, MySQL

ABSTRACT

PT. TLI is a company engaged in waste management scattered in several areas on the island of Java, from

the results of research on the purchase system at PT. TLI is generally semi-computerized, due to the separation of functions where the risk of error on recording of goods is greater with existing systems so that in need of a better system again. The current purchasing system in the company using MS Excel and

not yet integrated activities at each function causing slow process of running purchasing activity. Activities that start from the demand for goods procurement, goods purchases, delivery of goods, until the processing of the purchase report to the leadership is still done manually with the existing software. Because of the many problems caused by the current system, information system design in this research is using Value Chain analysis method, program design method using UML with web based program using

MySQL database which can be accessed online for purchasing activity and integrated in function related.

Keywords: Purchasing System Design, Value Chain, UML, MySQL

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan SKRIPSI yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Report Key Performance Index Dalam Salary Pada PT Mayora Indah Divisi Cokelat”.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Allah SWT yang telah memberikan ridho dan petunjuknya

  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  3. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur. STMIK Raharja.

  4. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  5. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  6. Bapak Oleh Soleh, M.M.S.I selaku Dosen Pembimbing saya yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

  7. Ibu Meta Amalya Dewi,M.Kom selaku Dosen Pembimbing saya yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

  8. Seluruh pimpinan dan karyawa PT MayoraIndah Divisi Cokelat

  9. Kedua orang tua yang telah mendoakan, memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

  10. Untuk sahabat – sahabat terdekat yang membantu dan memberikan support dalam mengerjakan laporan Skripsi ini.

  11. Untuk teman seperjuangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang juga telah sama – sama membantu dalam penyelesaian laporan Skripsi ini.

Akhir kata, Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi ini.

Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga Laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Tangerang, Maret 2017
Tamara Dian Anggiani
NIM. 1331475420

Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap perusahaan dalam melakukan proses kegiatannya tidak lepas dari adanya transaksi pembelian sebagai pemenuhan kegiatan perusahaan dalam rangka menghasilkan barang dan jasa. Pada proses selanjutnya kegiatan penjualan menjadi salah satu kegiatan transaksi utama bagi sebuah perusahaan. Sebagai penunjang bagi semua kegiatan menghasilkan barang dan jasa diperlukan sebuah transaksi pembelian.

Transaksi pembelian pada beberapa perusahaan merupakan salah satu kegiatan transaksi utama dalam menjalankan kegiatan produksinya. Perusahaan pengelolahan limbah B3 mengelola bahan beracun dan berbahaya menjadi barang yang ramah lingkungan dalam bentuk produk chemical, dimana proses transaksi pembelian yang dilakukan oleh perusahaan sebagai penunjang operasional dalam produksi.

PT. Teknotama Lingkungan Internusa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengelolahan limbah B3 (bahan, beracaun dan berbahaya). Perusahaan mengelolah limbah B3 dari perusahaan lain selanjutnya di olah menjadi produk chemical yang ramah lingkungan. Produk tersebut adalah bahan baku utama pada beberapa perusahaan salah satunya PT. Indocement Indonesia sebagai bahan campuran dalam proses pembuatan semen.

Sistem Pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa melalui prosedur yang cukup kompleks mengingat perusahaan memiliki banyak fungsi, yang tentunya fungsi-fungsi ini saling bekerjasama dalam melakukan pembelian mulai permintaan barang hingga pengadaan barang. Masing masing fungsi mempunyai tanggung jawab yang berbeda-beda, fungsi pembelian bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian barang rencana produksi yang dapat dipenuhi pada tingkat harga dimana perusahaan akan mampu dalam memasarkan produknya. Sedangkan fungsi penerimaan bertanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kualitas barang yang diterima pemasok. Pemisahan fungsi-fungsi di perusahaan ini dimaksudkan untuk membentuk tanggung jawab yang lebih besar pada setiap fungsinya tetapi tetap saling bekerjasama untuk kelancaran transaksi pembelian.

Untuk memenuhi kelancaran transaksi dalam pembelian pada perusahaan dibutuhkan sistem yang baik dan terkomputerisasi, terlebih lagi tempat kegiatan produksi PT. Teknotama Lingkungan Internusa berada di beberapa daerah yang tersebar di pulau Jawa. Hal itu sangat membantu mengurangi human eror dalam penginputan data dan dapat menghemat waktu dalam pelaksanaan pembelian bahan baku.

Proses pembelian di PT. Teknotama Lingkungan Internusa yang berjalan saat ini masih manual yaitu dengan menggunakan Software Microsoft Excel, dimana Software tersebut digunakan untuk membuat PO (Purchase Order), pencatatan barang masuk dari pemasok hingga membuat laporan pembelian ke pimpinan. Sistem pembelian yang berjalan menyebabkan lambatnya proses kegiatan pembelian yang berjalan, sehinga banyaknya masalah yang ditimbulkan sebagai akibat dari penggunaan sistem yang berjalan maka peneliti mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN PADA PT. TEKNOTAMA LINGKUNGAN INTERNUSA”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki aspek yang saling terhubung. Berdasarkan dari uraian diatas peneliti mengambil beberapa pokok permasalahan:

1. Apa saja kendala yang ada pada sistem pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa yang berjalan saat ini ?

2. Bagaimana mengoptimalkan laporan pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa ?

3. Sistem bagaimanakah yang dapat menunjang kegiatan operasional pada sistem pembelian PT. Teknotama Lingkungan Internusa ?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup penelitian dalam sistem pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa yang di mulai dari pembuatan form PR (Purchase Request) oleh user, lalu PR di berikan ke Administrasi Purchasing untuk di cek kembali sebelum di berikan ke Staff Purchasing untuk proses pembuatan PO (Purchase Request) dan di setujui oleh pimpinan, kemudian output yang di hasilkan adalah laporan pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa.

Tujuan dan Manfaat Penetilian

Tujuan Penelitian

1. Mendapatkan informasi mengenai kendala apa saja yang terjadi pada sistem pembelian pada PT.Teknotama Lingkungan Internusa

2. Mengoptimalkan laporan pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa

3. Untuk menghasilkan sistem yang dapat menunjang proses pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah

1. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi atau pengetahuan dalam mengambil keputusan atau kebijaksanaan.

2. Mengindentifikasi permasalahan sistem pembelian pada Departemen Purchasing, dan mengupayakan solusi yang tepat serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pembuatan sistem pembelian yang baru untuk Departemen Purchasing.

3. Mengimplementasikan teori-teori yang dipelajari di bangku kuliah ke dalam bentuk project.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan teknik penelitian sebagai berikut :

1. Observasi

Peneliti merupakan karyawan yang masih bekerja akif pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa yang bergabung pada Departemen Purchasing selama 3 tahun maka peneliti melakukan pengamatan langsung pada Departemen Purchasing setiap saat untuk mendapatkan data pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa dimana data tersebut di analisa dan di evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan di bahas.

2. Wawancara

Metode Wawancara merupakan suatu metode dalam mendapatkan data-data dengan cara tanya jawab (wawancara) langsung terhadap Pimpinan Departemen Purchasing Pak Advent Goring di kantor PT. Teknotama Lingkungan Internusa untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat tentang kegiatan pembelian yang dilakukan pada setiap hari dan juga kendala yang di hadapi pada Departemen Purchasing.

3. Studi Pustaka

Metode Study Pustaka merupakan suatu bentuk riset yang dilakukan dengan cara membaca jurnal ilmiah baik nasional dan Intenational serta sumber-sumber lainnya yang dapat membantu dalam pengumpulan bahan penelitian dan pengumpulan data serta literaturnya.

Metode Analisa

Data-data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan dianalisa. Dalam menganalisa sistem peneliti menggunakan analisa Value Chain dan untuk menganalisa perancangan program peneliti menggunakan bagan alir program (flowchart program)

Metode Perancangan

Tahap perancangan sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified modeling language) dengan software visual Paradigm for UML 8.0 Interprise Edition yaitu sebuah bahasa grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis ”OOP (Object oriented program) melalui tahap use case diagram, Activity Diagram dan sequance diagram berdasarkan hasil analisa yang ada, sehingga menghasilkan model baru yang di usulkan.

Motode Prototype

Metode Prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype evolutionary karena prototype ini membangun prototype yang sangat kuat dengan cara yang terstruktur dan terus menerus meperbaikinya.

Metode Testing

Metode testing digunakan untuk menganlisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi pada saat sistem diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode Black Box dalam kegiatan testing karena metode Black Box dalam kegiatan testing karena metode Black Box dapat mengetahui apakah software yang dibuat dapat berjakan dengan baik sesuai dengan harapan atau tidak.

Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengelompokkan materi laporan menjadi beberapa bab berdasarkan sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut:


BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menerangkan mengenai pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi yaitu teori yang membahas konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, analisa sistem, konsep dasar analisa sistem dan definisi Unified Modelling Language (UML) serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas tentang struktur organisasi dan analisa sistem yang sedang berjalan, gambaran umum perusahaan serta terdiri dari uraian tentang hasil analisa masalah, analisa masukan, analisa keluaran, konfigurasi sIstem, Unified Modelling Language (UML), prototype aplikasi Pembelian yang semuanya itu digunakan sebagai bahan untuk pengembangan sistem.


BAB IV ANALISA SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang sistem yang diusulkan dalam menanggapi permasalahan pada sistematis yang berjalan dengan memuat rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi dan estmasi biaya.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab terakhir yang merupakan suatu kesimpulan dari masalah yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang mungkin diperlukan bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

1. Definisi Perancangan

Menurut Susanto dalam Syukron (2015:29), “Perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.”

[1]Menurut Sembiring (2013:45), “Perancangan adalah analisis sistem, persiapan untuk merancangan dan implementasi agar dapat menyelesaikan apa yang harus diselesaikan serta mengkonfigurasikan komponen - komponen perangkat lunak ke perangkat keras.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah analisa sistem yang terperinci untuk pemecahan dan pemasalahan masalah yang harus di selesaikan.

2. Prinsip Perancangan Sistem

[2]Menurut Sidin (2016:48), prinsip perancangan antara lain:

a) Hasil perancangan harus dapat di urut dari model analisisnya (perancangan harus konsisten dengan hasil analisis).

b) Perancangan harus memperkecil perbedaan antara perangkat lunak yang di hasilkan dengan problem nyatanya.

c) Perancangan harus dapat mengakomodasi perubahan.

d) Perancangan bukan coding dan coding bukan perancangan

e) Perancangan harus memperkecil kesalahan konseptual.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi sistem

[3]Menurut Hutahaean (2015:2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu. “

Menurut Mantala dkk (2015:57), “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu saran tertentu”

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan sistem adalah suatu jaringan kerja yang saling terintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.



2. Karakteristik sistem

Menurut Hutahaean (2015:2), Agar sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:

1. Komponen suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen komponen yang berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (boundary) batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandangan sebagai suatu kesatuan.

3. Lingkungan luar sistem (Environment) Lingkungan luar sistem adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lain melalui penghubung.

5. Masukan Sistem (Input) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran sistem (output) keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Konsep Dasar Informasi

1. Defnisi Informasi

Menurut Hutahaean (2015:2), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.”

[4]Menurut Djahir (2014:8), “Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi, apapun jenis orgasasi tersebut.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah pesan yang paling utama bagi sebuah sekumpulan atau organisasi yang telah diproses dan diolah menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya.

1. Fungsi Informasi

Menurut Gorgon B. Davis dalam Hutahaean (2015:9), “Fungi utama informasi yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambilan keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar aturan maupun indikator bagi pengambilan keputusan.”

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Ladjamudin pada Mantala, dkk (2015:57), “Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan menyediakan informasi bagi pengambil keputusan atau untuk mengendalikan organisasi.”

Menurut Hutahaean (2015:13), “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang pertumbuhan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial, dan kegiatan strategi dari suatu organsasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.”

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem perusahan atau organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi.

2. Konsep Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:13), “sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

1. Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

3. Blok keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technologi block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

a. Teknisi (human ware atau brain ware)

b. Perangkat lunak (software)

c. Perangkat keras (hardware)

5. Blok basis data (database block) Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok kendali (control block) Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperature tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat lansung diatasi.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015:8), “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.”

[5]Menurut Tyoso (2016:22), “Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan atau item yang di olah untuk menjadi sebuah informasi.

2. Jenis Data

[6]Menurut Kuncoro pada Tamodia (2013:26), data dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif:

1. Data Kuantitatif (berbentuk angka)

Merupakan data yang diperoleh langsung dari perusahaan atau yang terjadi dilapangan yang diperoleh dari teknik wawancara.

2. Data Kualitatif (berbentuk kata-kata/kalimat)

Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi.



3. Sumber Data

Menurut Tamodia (2013:26), menyatakan Sumber data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder, yaitu:

1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada.

Konsep Dasar Jaringan Komputer

1. Definisi Dasar Jaringan Komputer

[7]Menurut Joefri (2013:295), “Jaringan komputer adalah Network atau jaringan alam bidang komputer dapat diartikan sebagai dua atau lebih perangkat cerdas yang dihubungkan sehingga dapat berkomunikasi, yang kemudian akan menimbulkan suatu efisensi, sentralisasi / desantralisasi, dan optimasi kerja.

[8]Menurut Tampi, dkk (2013:1), “Jaringan komputer (computer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous.”

Berdasarkan definisi di atas Jaringan Komputer adalah sekumpulan komputer yang saling terkoneksi.


2. Jenis Jaringan Komputer

Menurut Joefri (2013:295), Ada beberapa jenis jaringan komputer bila dilihat dari cara pemrosesan data dan pengaksesannya:

1. Host – Terminal: Dimana terdapat satu atau lebih server yang dihubungkan dalam suatu dumb terminal. Karena dumb terminal hanyalah sebuah monitor yang dihubungkan dengan menggunakan kabel RS-232 maka pemrosesan data dilakukan didalam server. Oleh karena itu, server tersebut haruslah sebuah sistem komputer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang tinggi dan pemyimpanan data yang sangat besar.

2. Client – Server: Dimana sebuah server atau lebih yang dihubungkan dengan beberapa client. Server bertugas menyediakan berbagai macam layanan, misalnya pengaksesan berkas, basis data. Sedangkan client adalah sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Perbedaannya dengan hubungan dumb terminal adalah sebuah terminal client melakukan pemrosesan data di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari server tidaklah harus memiliki performa tinggi dan kapasitas penyimpanan data yang besar karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari client dilakukan diterminal client.



3. Peer to Peer: Dimana terdapat beberapa terminal komputer yang dihubungkan denga media jaringan komputer. Secara prinsip, hubungan peer to peer ini adalah bahwa setiap komputer dapat berfungsi sebagai server dan client, keduanya dapat difungsikan dalam waktu yang bersamaan.

3. Perangkat Keras Jaringan Komputer

Berdasarkan pendapat Joefri (2013:295), Untuk membangun jaringan komputer, diperlukan beberapa peralatan seperti:

1. Komputer

Jumlah komputer untuk membangun jaringan komputer minimal ada 2 yang masing-masing komputer harus ada kartu jaringan (kartu ethernet) yang tertancap dan terinstal sempurna drivernya.

2. Kabel

Jenis kabel dapat menggunakan Unshielded Twisted Pair (UTP). Sebenarna bisa juga menggunakan Shielded Twisted Pair (STP) atau Fiber Optik (FO) tapi biayanya relatif mahal.

3. Hub atau switch

Jika menghubungkan komputer lebih dari 2 maka wajib menggunakan switch atau hub, namun jika menggunakan 2 komputer saja maka tidak wajib menggunakan perlatan ini.

4. RJ45

Merupakan konektor yang terpasang di masing-masing ujung kabel.


5. Tang crimping

Untuk memasang konektor di ujung kabel. Sebenarnya dalam membuat jaringan komputer bisa juga menggunakan wifi, dimana ada sebuah perangkat pemancar dan penerima yang bekerja secara wireless untuk menghubungkan jaringan komputer ke jaringan. Namun dalam perancangan ini, semua perangkat terhubung menggunakan kabel.

4. Alamat IP

IP Address atau alamat IP adalah pengenal suatu host dalam suatu jaringan. Pada IP address sendiri terdapat kelas-kelas. Pembagian alamat IP didasarkan pada dua hal, yaitu network ID dan host ID. Network ID digunakan untuk menunjukkan jaringan jaringan tempat komputer itu berada. Sedangkan host ID digunakan sebagai pengenal komputer yang bersifat unik dalam satu jaringan.

Berikut disajikan kelas-kelas alamat IP:

1. Kelas A

• Panjang network ID adalah 8 bit, panjang host ID adalah 24 bit. • Kelas A digunakan untuk jaringan yang sangat besar. Jumlah host yang dapa di tampung adalah sekitar 16 juta host.

2. Kelas B

• Panjang network ID adalah 16 bit, panjang host ID adalah 16 bit. • Kelas C diimplementasikan untuk jaringan yang relatif besar. Jumlah host yang mampu ditampung adalah 65.532 host

3. Kelas C

• Panjang network ID adalah 24 bit, panjang host ID adalah 8 bit. • Kelas C diimplementasikan untuk jaringan yang relatif besar. Jumlah host yang mampu ditampung adalah 254 host

4. Kelas D

• Alamat IP kelas D digunakan untuk keperluan multicasting

5. Kelas E

• Alamat IP di kelas E tidak digunakan untuk umum

Ada beberapa aturan yang ditetapkan untuk memberi alamat IP pada suatu host:

1. Network ID tidak boleh sama dengan 127 karena nilai ini digunakan untuk loopback.

2. Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 karena nilai 0 diartikan sebagai alamat jaringan. Pengertian alamat jaringan itu sendiri adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan dan tidak menunjuk ke suatu host.

3. Host ID harus unik di satu jaringan yang sama.

5. Jenis Jenis Jaringan

Menurut Joefri (2013:295), jaringan dapat dibagi menjadi 4 jenis:

1. Local Area Network (LAN) Adalah sebuah jaringan komputer yang bersifat lokal fisik jaringan komputernya, misalnya di satu ruang laboratorium komputer.

2. Wide Area Network (WAN) Adalah sebuah jaringan komputer antara satu gedung dengan gedung lain yang terletak agak berjauhan.

3. Metropolitan Area Network (MAN) Adalah jaringan komputer yang melibatkan beberapa jaringan komputer yang terhubung saru sama lain dan secara geografis tersebar cukup jauh, namun masih dalam satu wilayah atau kota

Konsep Dasar Pembelian

1. Definisi Pembelian

[9]Menurut Kriswanto (2014:358), “Pembelian merupakan suatu struktur interaksi antara orang-orang, peralatan, metode-metode, dan pengendalian yang dirancang untuk mencapai fungsi fungsi utama sebagai berikut: (1) Menangani rutinitas pekerjaan yang berulang-ulang dari bagian pembelian dan penerimaan. (2) Mendukung pengambilan keputusan dari orang-orang yang mengatur bagian pembelian dan penerimaan. (3) Membantu dalam penyajian laporan internal dan laporan eksternal.

[10]Menurut Monczka, dkk (2014:22) “Purchase reflects the ever changing face of supply management and the increased recognition in boardroom of organization across every industry.

“Pembelian merupakan wajah dari menejemen untuk pengadaan demi meningkatkan perusahaan dalam setiap industry.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengadaan barang yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan usahanya dimulai dari pemilihan sumber sampai memperoleh barang.


2. Siklus Pembelian

Menurut Jones dan Rama dalam Kriswanto (2014:358), siklus pembelian mencakup operasi-operasi sebagai berikut:

1. Proses rekuisisi. Dokumen permintaan pembelian disiapkan oleh karyawan dan harus disetujui oleh supervisor. Daftar permintaan pembelian ini kemudian akan diserahkan kepada bagian pembelian untuk melakukan transaksi pembelian dengan supplier.

2. Melakukan kesepakatan dengan supplier untuk pembelian barang. Kesepakatan dengan supplier mencakup purchase order dan kontrak dengan supplier.

3. Menerima barang atau jasa dari supplier. Perusahaan melalui bagian penerimaan harus memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan pesanan dan dalam keadaan baik.

4. Menerima klaim atas barang atau jasa yang diterima. Setelah barang diterima, supplier akan mengirimkan tagihan dan akan dicatat oleh bagian piutang.

5. Memilih tagihan yang akan dibayar. Pemilihan tagihan yang akan dibayar umumnya dilakukan berdasarkan jadwal yang biasanya adalah jadwal mingguan.

6. Menulis cek. Setelah memilih tagihan yang akan dibayar, maka cek pembayaran akan ditulis dan dikirimkan kepada supplier.



3. Dokumen Pembelian

Menurut Mulyadi dalam Kriswanto (2014:358), dokumen yang terkait pada sistem akuntansi pembelian adalah:

1. Surat order pembelian yaitu dokumen yang digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.

2. Laporan penerimaan barang yaitu dokumen yang dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukan bahwa barang yang diterima pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.

3. Bukti kas keluar yaitu dokumen yang dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan traksaksi pembelian.

4. Fungsi Terkait Pembelian

Menurut Mulyadi dalam Kriswanto (2014:358), dalam setiap siklus pembelian, terdapat fungsi-fungsi yang terlibat, yaitu:

1. Fungsi Gudang yaitu fungsi yang bertugas untuk mengajukan permintaan pembelian berdasarkan jumlah stok barang di Gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.

2 Fungsi pembelian yaitu fungsi yang bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

3 Fungsi Penerimaan yaitu fungsi yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.

4 Fungsi Akuntansi yaitu fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Menurut Hidayat dalam Syukron (2015:29), “Website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar, diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan –jaringan halaman.

[11]Menurut Riyadi, dkk (2012:3), “Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaring-jaring halaman.”

Dari definisi di atas dapat di simpulkan bahwa website adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari text, gambar, sara dan video yang bergerak atau pun tidak bergerak yang saling terkait dan dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.


2. Jenis Jenis Website

Menurut Hidayat dalam Syukron (2015:29), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau stylenya:

1. Website dinamis

Merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah–ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain php, asp, .net dan pemanfatakan databse mysql atau mssql.

2. Website statis

Merupakan website yang kontennya jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah html dan belum memanfaatkan database.

Konsep Dasar UML

1. Definisi UML

Menurut Fowler dalam Syukron (2015:30), “Unifield Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek (oop)”

[12]Menurut Manalu (2015:185), “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan piranti lunak.”

Dari definisi di atas dapat di simpulkan UML adalah Bahasa yang dapat membantu pendeskripsian dalm industry visualisasi khususnya dalam perancangasistem.

2. Jenis-Jenis UML

Menurut Fowler dalam Syukron (2015:30), UML memiliki 6 jenis yaitu:

a. Use Case Diagram

Mendeskripsikan interaksi tipical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.

b. Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior paralel.

c. Class Diagram

Class diagram menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class diagram juga menunjukan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.

d. Sequence diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan di sekitar.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Wibowo (2013:63), “PHP adalah suatu Bahasa pemrograman Open Source yang digunakan secara luas terutama untuk pemrograman web dan dapat disimpan dalam bentuk HTML.”

[13]Menurut Arief dalam Dzulhaq dkk (2017:2),” PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.

Berdasarkan definisi di atas PHP adalah Bahasa pemograman yang menyatu dalam HTML pada halaman web.

2. Kelebihan PHP

[14]Menurut Anggaeni dan Sujatmiko (2013: 40), PHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, sebagai berikut:

1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda pula.

3. PHP dapat berjalan disistem operasi UNIX, Windows 98 dan NT, Machintosh.

4. PHP diedarkan secara gratis.

5. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.

6. PHP termasuk bahasa yang embeded (bisa diletakkan atau ditempel di HTML).

7. PHP termasuk server-side programming.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Budi Raharjo dalam Anggaeni dan Sujatmiko (2013:39), “Database merupakan kumpulan data-data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat. Database terbentuk dari sekumpulan data-data yang memiliki jenis/sifat yang sama.”

[15]Menurut Warsito, dkk (2015:29), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server.”

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data data yang terintegrasi untuk mmemproses data yang disimpan pada database komputer.

2. Definisi Tabel

[16]Menurut Suprayitno dan Wardati (2012:96), “Tabel adalah tempat dimana data itu sesungguhnya disimpan. Data tersebut membentuk baris dan kolom dengan bagian baris disebut record dan bagian kolom disebut field.”

[17]Menurut Sunarya (2013:10), “Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek “.

Table terdiri atas:

a. Field Name: atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.

b. Record: isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu webiste.

3. Definisi MySQL

[18]Menurut Husni dalam Mantala dkk (2015: 58), “MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data, sejak computer dapat menangani data yang besar, database management system memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data.”

[19]Menurut Nugroho dalam Syukron (2015:29), “MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System)”.

Dari definisi para ahli di atas dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah database program yang berfungsi untuk membuat dan mengelola data.

4. Definisi XAMPP

[20]Menurut Edison T dalam Wibowo (2013:64), “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Aphace, PHP dan MYSQL secara manual.”

[21]Menurut Rahman (2015:80).” Xampp adalah “suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apche, interpreter PHP, dan basis data MySQL”.

Berdasarkan definisi diatas Xampp adalah perangkat lunak yang di gunakan untuk banya sistem operasi yang di gabungkan dari beberapa program.

5. Definisi File

[22]Menurut Siregar (2014:21), “File adalah kumpulan record yang menyatakan sekumpulan entitas dengan aspek-aspek tertntu yang umum dan terorganisasi utuk maksud tertentu.”

[23]Menurut Soran (2014), “File adalah kumpulan berbagai informasi yang berhubungan dan juga tersimpan di dalam secondary storage, secara konsep file memiliki beberapa tipe ada yang betipe data terdiri dari numeric, character dan binary. Untuk jenis jenis-jenis dari file yaitu:

1. System = sys, com, bak, bat, tmp, dan exe

2. Video = avi, KV, mpg, mpeg, wmv. 3gp dan flv

3. Dokumen = html, doc, odt, xls, ods dan pdf

4. Suara = wav, rm, mp3, dan midi

5. Gambar = jpeg, jpg, gif, png tif dan tiff

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa file adalah ekumpulan data yang saling berhubungan untuk maksud tertentu



Konsep Dasar Prototype

1. Definisi prototype

[24]Menurut McLeod dalam Purwanto dan Abdul (2014:62), “prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat (developer system) maupun pemakai (user) tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya dan proses untuk menghasilkan prototype disebut protoptyping.”

[25]Menurut Faishal (2016:10), “Metode prototype merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana inti tahapanya adalah komunikasi, pembuatan dan uji coba.”

Berdasarkan beberapa pengertian di atas Prototype adalah alat yang memberikan ide atau metode pengembangan sistem untuk uji coba.

2. Tipe-tipe prototype

Menurut Idham dalam Purwanto dan Abdul (2014:62), terdapat tiga pendekatan utama prototyp, yaitu:

1) Throw-Away

Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

2) Incremental

Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan hanya ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

3) Evolutionary

Pada metode ini, prototypenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Konsep Dasar Analisa Value Chain

1. Definisi Analisa Value Chain

[26]Menurut Porter dalam Sulaksono (2014:95), “Analisis Value Chain merupakan alat analisis strategi yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif”.

[27]Menurut Wisdaningrum (2013:41), “Rantai Nilai (Value Chain) menggambarkan cara untuk memandang suatu perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan”.

Dari definisi di atas, maka dapat di simpulkan bahwa analisa value chain merupakan metode yang terperinci paa suatu rangkaian aktivitas dari perusahaan yang sangat bernilai untuk memahami terhadap keunggulan dari perusahaan lain.

2. Kerangka Rantai Nilai Value Chain

Menurut Hitt dalam Wisdaningrum (2013:42), kerangka rantai nilai membagi aktivitas dalam perusahaan menjadi dua kategori umum:

1. Aktifitas primer (primary activities) Aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualannya dan distribusinya ke para pembeli, dan servis setelah adanya penjualan.

2. Aktifitas pendukung (support activities) Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer dilakukan secara berkelanjutan. Menurut Pears and Robinson dalam Wisdaningrum (2013:42), berikut gambar yang menjelaskan mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan, yaitu:

Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Tesing

[28]Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99), “Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Menurut Roohullah jan, dkk (2016:683), “A software testing technique which play an important role in software testing.”

Teknik pengujian perangkat lunak yang berperan penting dalam pengujian perangkat lunak.

Dari definsi di atas dapat di simpulkan bahwa pengujian black box adalah pengetesan perangkat lunak dengan spesifikasi fungsional program



2. Tujuan Metode Black Box Testing

Menurut Pratiwi (2014: 99). “Tujuan dari metode black-box testing adalah mendapatkan kesalahan sebanyak banyaknya”

[29]Menurut Mustaqbal dkk (2015:34). “Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada

2. Kesalahan antamuka (interface errors)

3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data

4. Kesalahan performansi (performance errors)

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Dzulhaq dkk (2017:1), “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

[30]Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas yang diinginkan oleh menejemen yang terkait untuk dieksekusi


2. Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74), Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

a. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.


c. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.


d. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Studi Literatur Review

1. Pengertian Studi Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015:29-30), “Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.”

[31]Menurut Rosyidhana (2014:3), “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber- sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi-referensi yang menjelaskan landasan teori.




2. Manfaat Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015:29-30), Manfaat dari study pustaka (literature review) sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.





Literature Review

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Teknotama Lingkungan Internusa adalah perusahaan yang telah berdiri selama 20 tahun dengan memberikan layanan profesional di bidang pelestarian lingkungan hidup.

Menawarkan pengelolahan limbah yang efektif, teknik lingkungan dan layanan konsultasi. Menyediakan solusi khusus dan lengkap di bidang lingkungan, PT. Teknotama Lingkungan Intenusa di dukung oleh manajemen internasional, dan telah bersertifikat ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007 dan akreditasi dari Kementerian Lingkungan Hidup 0082/LP/AMDAL-1/LRK/KLH.

Fasilitas pegoperasian pengelolahan untuk limbah berbahaya yang telah di dukung oleh peralatan yang canggih, secara efektif memperkuat permintaan pengolahan limbah B3. Dengan pengalaman, PT. Teknotama Lingkungan Internusa memegang track record yang luar biasa dalam melindungi lingkungan untuk pelanggan dan komunitas yang ada. Hubungan dengan customer dinilai sebagai bagian integral dari komitmen terhadap lingkungan itu sendiri dan memastikan bahwa solusi pengelolahan limbah berkualitas dikimkan ke semua klien.

PT. Teknotama Lingkungan Internusa melayani pengelolahan limbah B3 dan jasa konsultan dalam bidang engineering sebagai berikut:

- Pengelolahan limbah B3

• Transportasi pengangkutan limbah

• Pemanfaatan limbah dengan menggunakan 3R (Replace, Recycle and recover) teknologi

• Pengelolahan limbah elektronik

- Engineering dan jasa konsultasi

• Engineering design

• Desing fasilitas pengelolahan limbah B3

• Konstruksi dan mechanical electrical piping instulation supervision

Struktur Organisasi Departemen Purchasing

PT. Teknotama Lingkungan Internusa, memiliki beberapa fungsi yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Departement Purchasing


Tugas dan Tanggung Jawab

1. Manager Purchasing

Tugas dan Tanggung Jawab

- Mengawasi dan memantau proses pembelian sesuai dengan prosedur

- Memeriksa segala sesuatu yang berjalan dalam proses pembelian dan pembuatan laporan pembelian tetap on schedule

- Jalannya Daily pembelian untuk kebutuhan sporting produksi perusahaan

- Legalitas supplier yang bekerjasama dengan perusahaan

- Memastika badjeting pembelian / pembelanjaan tidak melebihi dengan anggaran yang sudah di tentukan oleh perusahaan

2. Supervisor Purchasing

Tugas dan Tanggung Jawab

- Melakukan pengawasan atas ketersediaan bahan baku

- Melakukan pengawasan terhadap jalannya proses pembelian masing – masing staff Purchasing

- Melakukan evaluasi kinerja supplier dan mengawasi pergerakan harga bahan baku

- Melakukan pemilihan supplier, negosiasi harga dan mengawasi Staff Purchasing dalam administrasi pengorderan bahan baku

3. Staff Purchasing

Tugas dan Tanggung Jawab

- Melakukan proses pembelian untuk kebutuhan jalannya produksi pada perusahaan

- Membuat PO (Prurchase Order)

- Mencari supplier

- Melakukan negosiasi untuk mendapatkan harga terbaik

- Mencarikan pembanding harga dan analisa harga sesuai dengan perkembangan harga di pasaran

- Membuat laporan pembelian

- Terlaksananya pembelian barang sesuai dengan waktu yang telah di tentukan oleh perusahaan

- Pembelian tidak over badjeting

- Barang yang di beli sesuai dengan kebutuhan perusahaan

4. Adminstrasi Purchasing

Tugas dan Tanggung Jawab

- Melakukan pencatatan permintaan barang yang diterima

- Mencatat dan mengarsip dokumen pembelian

- Membuat laporan pembelian

- Melakukan seluruh kegiatan administrasi pada proses pembelian

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem pembelian yang berjalan saat ini pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa dijabarkan melalui proses, yaitu:

1 Prosedur permintaan barang: Staff Gudang membuat form PR (Purchase Request) dengan mengisi detail spesifikasi barang, jumlah dan waktu yang dibutuhkan untuk selanjutnya di lakukan proses pengajuan approval ke Manager Gudang

2 Prosedur penerimaan form permintaan barang: Admin purchasing menerima form PR dari Departement Gudang yang sudah di setujui oleh Manager Gudang serta di cek kelengkapan lainnya seperti detail spesifikasi yang di cantumkan pada PR serta kartu stok. Setelah PR yang diterima sudah lengkap maka PR di log (diberikan penomoran) serta di catat untuk selanjuntya di bagikan ke Staff Purchasing untuk di proses pembelian. Jika PR yang di terima belum lengkap, maka PR tersebut Akan di kembalikan kembali oleh user untuk dilengkapi.

3 Prosedur pembelian barang: PR yang diterima oleh Staff Purchasing di proses lebih lanjut dengan mencarikan supplier minimal 2 supplier untuk di bandingkan harga serta di lakukannya negosiasi harga ke 2 supplier tersebut. Setelah di lakukannya pembanding harga Staff Purchasing membuat PO dan selanjutnya di ajukan approval PO ke Supervisor Purchasing dan Manager Purchasing

4 Prosedur pengajuan approval PO: PO yang di ajukan oleh Staff Purchasing di periksa dan di setujui oleh Supervisor Purchasing dan Manager Purchasing sebelum dilakukannya pemesanan barang

5 Prosedur pengiriman barang: PO yang sudah di setujui oleh Manager Purchasing dikirim oleh Staff Purchasing melalui email atau fax untuk selanjutnya di proses pengiriman barang oleh supplier ke lokasi gudang yang sudah di cantumkan pada PO.


Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

1. Use Case sistem yang berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang berjalan



1 Nama use case : Membuat form PR

Aktor : Staff Gudang

Skenario : Staff Gudang membuat form PR sesuai dengan mengisi detail spesifikasi barang, jumlah barang dan waktu yang dibutuhkan untuk pemenuhan barang

2 Nama use case : Approval form PR

Aktor : Manager Gudang

Skenario : Manager Gudang melakukan approval atas form PR sebelum diberikan ke Admin purchasing

3 Nama use case : Menerima form PR

Aktor : Admin Purchasing

Skenario : Form PR yg sudah di approval di berikan ke Admin Purchasing

4. Nama use case : Cek kelengkapan PR & Log PR

Aktor : Admin Purchasing

Skenario : Setelah form PR di terima, PR dilakukan pengecekan detail spesifikasi serta kartu stok jika sudah lengkap maka PR di log serta diberikan ke Staff Purchasing dan jika tidak lengkap maka form PR akan dikembalikan ke Staff Gudang


5. Nama use case : Mencari Supplier

Aktor : Staff purchasing

Skenario : PR yang telah diterima selanjutnya dicarikan supplier, minimal 2 supplier yang dapat memasok kebutuan sesuai dengan detail spesifikasi barang yang tercantum pada form PR

6. Nama use case : Pembanding harga & negosiasi

Aktor : Staff Puchasing

Skenario : Setelah dilakukan pencarian supplier staff purchasing melakukan pembandingan harga dari 2 supplier yang telah di dapat dan dilakukan negosiasi harga sebelum di proses pembuatan PO

7. Nama use case : Membuat PO

Aktor : Staff Puchasing

Skenario : Setelah dilakukan pembanding harga dan negosiasi harga Staff Purchasing membuat PO sesuai dengan form PR

8. Nama use case : Approval PO

Aktor : Supervisor Puchasing dan Manager

Purchasing

Skenario : Setelah PO di buat selanjutnya di proses approval oleh Supervisor Purchasing dan Manager Purchasing sebelum dilakukannya pemesanan barang

9. Nama use case : Distribusi PO

Aktor : Staff Puchasing dan Supplier

Skenario : PO yang sudah di approval selanjutnya di distribusikan ke supplier melalui email atau fax untuk selanjutnya di proses pengiriman barang oleh supplier ke lokasi gudang yang sudah di cantumkan pada PO

2. Activity Diagram sistem yang berjalan

Activity Diagram menjelaskan aliran kegiatan langkah demi langkah sistem pembelian yang berjalan saat ini.

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan


Pada Activity Diagram pembelian terdapat:

1. 1 (satu) Initial Node

2. 10 (sepuluh) Action, meliputi:

1. Membuat form PR

2. Approval form PR

3. Menerima form PR

4. Cek kelengkapan & log PR

5. Pencarian supplier

6. Perbandingan harga & Negosiasi

7. Membuat PO

8. Approval PO oleh Supervisor Purchasing

9. Approval PO oleh Manager Purchasing

10. Distribusi PO

3. 4 (empat) Decision Node

4. 1 (satu) Activity Final Node

2. Squence Diagram sistem yang berjalan

Squence Diagram adalah diagram yang akan menggambarkan kolaborasi dinamis antara object pada sistem yang berjalan sebagai berikut:

Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan

Dapat di jelaskan pada gambar 3.4 Sequence Diagram di atas bahwa staff gudang membuat form PR lalu di ajukan approval ke Manager Gudang, setelah di approval maka PR di di berikan ke Admin Purchasing untuk selanjutnya di cek kelengkapan dan log PR sebelum di berikan ke Staff Purchasing. Setelah dilakukannya log maka form PR akan diberikan ke Staff Purchasing untuk selanjutnya di carikan supplier, pembanding harga dan negosiasi serta di buatkan PO. PO yang sudah di buat akan di berikan ke Supervisor dan Manager Purchasing untuk dilakukannya approval PO, dan PO yang sudah di approval akan di berikan kembali ke Staff Purchasing untuk di distribusikan ke Supplier agar proses pemesanan barang dapat dilakukan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Value Chain

Metode analisa yang peneliti gunakan untuk menggambarkan sistem yang berjalan pada sistem pembelian PT. Teknotama Lingkungan Internusa yaitu Value Chain. Berikut adalah penggambaran metode analisa pada sistem pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa yaitu:

Gambar 3.5 Diagram Value Chain


Aktivitas utama (primary activities) yang terdapat pada analisa Value Chain pada sistem pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa, adalah sebagai berikut:

1 Inbound Logistic :

Mengisi form PR, menerima form PR, pencarian supplier, pembanding harga dan negosiasi, membuat PO, menerima barang dari supplier

2 Operations :

Log form PR, pengajuan approval PO ke pimpinan, distribusi PO melalui email atau fax

3 Outbound Logistics :

Memberikan laporan pembelian barang, memberikan informasi status barang yang di pesan, mengumpulkan semua PO untuk di arsip

4 Marketing & Sales :

None

5 Service :

Menjalin hubungan baik dengan supplier

Adapun aktivitas pendukung (support activities) yang terdapat pada analisa Value Chain pada sistem pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa, adalah sebagai berikut:

1. Firm Insfrastucture :

Departement Gudang dan Finance

2. Human Resource Management :

Pengembangan SDM lebih berkompeten dan berkualitas, memberikan kesempatan untuk belajar dan berkarir dalam usaha mengembangkan skill yang berguna bagi perusahaan.

3. Technology :

Internet dan email

4. Procurement :

Penghematan anggaran belanja perusahaan, pembelian barang on time, laporan pembelian barang yang update

Dan yang menjadi margin pada sistem sistem pembelian pada PT. Teknotama Lingkungan Internusa, adalah sebagai berikut:

1 Kegiatan pembelian menjadi update

2 Pencatatan proses pembelian yang actual

3 Monitoring Stok barang

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1. Analisa masukan

a. Data barang

b. Data supplier

2. Analisa proses

a. PR (Purchase Request)

b. PO (Purchase Order)

3. Analisa keluaran

a. Stok barang

b. Laporan pembelian

Konfirgurasi Sistem Berjalan

1. Perangkat keras (Hardware)

a. Processor : Dual-Core CPU E6000 @ 3,06 GHz

b. Monitor : Generic PnP Monitor

c. Mouse : USB Optical Mouse

d. Ram : 1024 GB

e. HD : 500 GB

f. Keyboard : PS/2

g. Printer : Dotmetrik


2. Perangkat lunak (Software)

a. Open Office 4.0.1

b. Kingsoft Office

c. Internet Explorer

3. Hak Akses (Brainware)

a. Staff Gudang

b. Manager Gudang

c. Admin Purchasing

d. Staff Purchasing

e. Supervisor Purchasing

f. Manager Purchasing

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:

1. Sistem yang berjalan saat ini sulit untuk mendapatkan informasi stok barang yang terdapat di gudang sehingga meninbulkan pembelian barang yang bersifat urgent dan juga pembelian dalam jumlah yang berlebih dikarenakan tidak updatenya stok barang yang terdapat di gudang.

2. Laporan belum optimal sehingga sering terjadi keterlambatan dalam menghasilkan laporan

3. Dalam operasional pembelian barang masih sering terjadinya human eror seperti kesalahan dalam pecatatan data pembelian, perhitungan nominal jumlah pembelian sehingga menyebabkan data yang tidak valid

Setelah mengamati beberapa permasalahan yang terjadi di dalam sistem yang berjalan pada perusahaan, peneliti mempunyai alternatife pemecahan masalah yang di hadapi pada sistem yang berjalan sebagai berikut:

1. Membuat sistem yang dapat menunjang pembelian barang untuk kebutuhan pengadaan barang operasional produksi secara update.

2. Membuat sistem laporan pembelian yang optimal agar keterlambatan dalam pembuatan laporan tidak terjadi kembali.

3. Membuat sistem operasional pembelian berbasis web agar meminimalisasikan human eror dan memberikan kemudahan dalam kegiatan operasional pembelian sehingga dapat bekerja dengan cepat, tepat dan akurat.

User Requirement

1. Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap 1 merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan bservasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan darikebutuhan pengguna yang berlum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepad stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut dibawah ini merupakan table data elisitasi tahap 1 yang berisikan 29 (dua puluh sembilan) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan nonfunctional.

Table 3.1. Elisitasi Tahap 1

2. Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi 1 berdasarkan metode MDI (Mandator, Desirble, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh penelitian untuk di eksekusi. Berikut dibawah ini merupakan table 3.3 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah di klasifikasikan berdasarkan metode MDI (Mandator, Desirble, Inessential). Pada elisitasi tahap II ini berisikan 29 (dua puluh sembilan) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan nonfunctional.




Table 3.2. Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M (Mandatory) = penting

D (Desirable) = tidak terlalu penting

I (Inessential) = tidak mutlak ada

3. Elisitasi Tahap III

Berikut dibawah ini merupakan yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Pada elitsi tahap III ini berisikan 24 (dua puluh empat) kebutuhan functional dan 3 (dua) kebutuhan non functional.


Table 3.3. Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T (Technical) L (Low)

O (Operation) M (Middle)

E (Economic) H (High)

3. Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang di setujui oleh stakeholder dan penelitian perihal sistem yang akan dib uat. Dibawah ini merupakan table 3.4 yang berisikan 46 (empat puluh enam) kebutuhan functional dan 3 (dua) kebutuhan non functional.



Table 3.4. Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Posedur Sistem Usulan

Berdasarkan anilasi terhadap sistem yang berjalan pada sistem pembelian PT. Teknotama Lingkungan Intenusa, maka selanjutnya peneliti akan membahas mengenai usulan rancangan sistem yang akan dibangun. Adapun usulan prosedur tersebut bertujuan untuk mempermudah dari sistem yang berjalan yaitu dengan mengusulkan sistem pembelian berbasis online untuk Departement Pembelian dimana dalam proses pembelian dapat membuat dan memberikan dokumen secara real time dan mempermudah dalam membuat laporan pembelian karna data pembelian yang telah diinput akan tersimpan dalam database sehingga dapat menghasilkan laporan secara otomatis dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian yang baru pada penelitian ini peneliti menggunakan program Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Editian untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequance diagram.




Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

1. Nama use case : Login

Aktor : Staff Gudang, Manager Gudang, Admin Purchasing, Staff

Purchasing, Supervisor Purchasing, Manager Purchasing

Skenario : user harus login terlebih dahulu sebelum menggunakan

sistem pembelian

2. Nama use case : Home

Aktor : Staff Gudang, Manager Gudang, Admin Purchasing, Staff

Purchasing, Supervisor Purchasing, Manager Purchasing

Skenario : setelah user melakukan login maka akan dialihkan ke

halaman home sebagai halaman utama

3. Nama use case : Barang masuk

Aktor : Staff Gudang dan Manager Gudang

Skenario : Staff Gudang dan Manager Gudang dapat menambahkan

data barang masuk yang telah dikirim oleh supplier namun hanya Manager Gudang yang dapat menghapus data yang barang masuk yang telah di input

4. Nama use case : Barang keluar

Aktor : Staff Gudang dan Manager Gudang

Skenario : Staff Gudang dan Manager Gudang dapat menambahkan

data barang yang telah keluar dari gudang namun hanya Manager Gudang yang dapat menghapus data yang barang keluar yang telah di input

5. Nama use case : Laporan Stok Barang

Aktor : Staff Gudang dan Manager Gudang

Skenario : Staff Gudang dan Manager Gudang dapat melakukan

menambah dan print laporan stok barang yang terdapat dalam gudang

6. Nama use case : Good Receipt

Aktor : Staff Gudang dan Manager Gudang

Skenario : Staff Gudang dan Manager Gudang dapat menambah dan

print Good Receipt sebagai konfirmasi bahwa barang yang telah di kirim oleh supplier sesuai dengan Purchase Order, namun hanya Manager Gudang yang dapat mengahapus Good Receipt yang telah di input pada sistem.

7. Nama use case : Purchase Request

Aktor : Admin Purchasing, Staff Purchasing, Supervisor

Purchasing dan Manager Purchasing

Skenario : Admin Purchasing, Staff Purchasing, Supervisor

Purchasing dan Manager Purchasing dapat melakukan log serta pengecekan pada form PR yang telah di berikan oleh Staff Gudang ke Admin Purchasing

8. Nama use case : Purchase Order

Aktor : Admin Purchasing, Staff Purchasing, Supervisor

Purchasing dan Manager Purchasing

Skenario : Admin Purchasing, Staff Purchasing, Supervisor

Purchasing dan Manager Purchasing dapat membuat PO untuk kebutuhan pembelian barang namun hanya Supervisor Purchasing dan Manager Purchasing yang dapat menghapus PO yang telah di input ke dalam sistem.

9. Nama use case : Laporan Pembelian

Aktor : Supervisor Purchasing dan Manager Purchasing

Skenario : Supervisor Purchasing dapat melakukan tambah dan print

laporan pembelian yang dibutuhkan sedangkan Manager

Purchasing dapat mencari data laporan yang dibutuhkan

Activity Diagram Yang Diusulkan

1. Activity Diagram Staff Gudang

A. Activity Diagram Barang Masuk

Gambar 4.27 Flowchart Program Sub Menu A

Pada gambar 4.2 di atas, dapat dijelaskan staff gudang harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem. Setelah login staff gudang akan masuk ke halaman home dimana staff gudang dapat menambah barang masuk sesuai yang telah dikirim oleh supplier. Setelah itu data barang masuk di masukan ke dalam Good Receipt serta print form Good Receipt setelah penginputan data telah selesai.

B. Activity Diagram Barang Keluar

Gambar 4.2 Activity Diagram Barang Masuk


Pada gambar 4.3 di atas, dapat dijelaskan pada saat ada barang yang keluar dari gudang staff gudang harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem. Setelah login staff gudang akan masuk ke halaman home dimana staff gudang dapat menambah barang yang telah keluar dari gudang. Setelah penginputan barang keluar telah selesai maka dapat di lihat dan print pada laporan stok barang.

C. Activity Diagram Purchase Request

Gambar 4.3 Activity Diagram Barang Keluar

Pada gambar 4.4 di atas, staff gudang harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem. Setelah login staff gudang akan masuk ke halaman home dimana staff gudang dapat menambah form purchase request (permintaan barang) serta melihat status purchase request yang telah di input. Setelah form purchase request telah di input, staff gudang dapat print form tersebut.




2. Activity Diagram Manager Gudang

Gambar 4.4 Activity Diagram Permintaan Barang

Pada gambar 4.5 di atas, manager gudang harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem. Setelah login manager gudang akan masuk ke halaman home dimana manager gudang dapat mengecek data barang masuk dan barang yang keluar yang terdapat pada gudang.

3. Activity Diagram Admin Purchasing

Gambar 4.5 Activity Diagram Manager Gudang

Pada gambar 4.6 di atas, admin purchasing harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem. Setelah login admin purchasing akan masuk ke halaman home dan dapat melakukan pengecekan dan melakukan log purchase request yang telah di terima hard copy form purchase request dari staff gudang.



4. Activity Diagram Staff Purchasing

Gambar 4.6 Activity Diagram Admin Purchasing

Pada gambar 4.7 di atas, staff purchasing harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem. Setelah login staff purchasing akan masuk ke halaman home dan dapat melakukan tambah form purchase order lalu print purchase order yang telah di input ke dalam sistem.

5. Activity Diagram Supervisor Purchasing

Gambar 4.7 Activity Diagram Staff Purchasing

Pada gambar 4.8 di atas, Supervisor Purchasing harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem. Setelah login akan masuk ke halaman home dan dapat melakukan pengecekan secara berkala pada data pembelian yang telah di input ke dalam sistem dan dapat print laporan pembelian yang dibutuhkan.


6. Activity Diagram Manager Purchasing

Gambar 4.8 Activity Diagram Supervisor Purchasing

Pada gambar 4.9 di atas, Manager Purchasing harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem. Setelah login akan masuk ke halaman home dan dapat melakukan pengecekan secara berkala pada data pembelian yang telah di input ke dalam sistem dan dapat print laporan pembelian yang dibutuhkan.

Sequance Diagram Yang Diusulkan

1. Sequance Diagram Staff Gudang

A. Sequance Diagram Barang Masuk

Gambar 4.9 Activity Diagram Manager Purchasing

Pada gambar 4.10 di atas, dapat di jelaskan staff gudang melakukan login pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi login, jika terdaftar sebagi user maka akan terhubung ke halaman home jika tidak terdaftar sebagai user maka sistem akan otomatis kembali pada form login. Pada halaman form barang masuk staff gudang memasukan data barang yang telah masuk ke dalam gudang, setelah data barang masuk telah di input staff gudang selanjutnya update barang masuk pada form Good Receipt dan melakukan print Good Receipt.

B. Sequance Barang Keluar

Gambar 4.10 Sequance Diagram Barang Masuk

Pada gambar 4.11 di atas, dapat di jelaskan staff gudang melakukan login pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi login, jika terdaftar sebagi user maka akan terhubung ke halaman home jika tidak terdaftar sebagai user maka sistem akan otomatis kembali pada form login. Pada halaman form barang keluar staff gudang memasukan data barang yang telah keluar dari gudang. Selain itu staff gudang dapat mengakses laporan stok barang dan melakukan search dan print laporan stok barang.

C. Sequance Diagram Purchase Request

Gambar 4.11 Sequance Diagram Barang Keluar

Pada gambar 4.12 di atas, dapat di jelaskan staff gudang melakukan login pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi login, jika terdaftar sebagi user maka akan terhubung ke halaman home jika tidak terdaftar sebagai user maka sistem akan otomatis kembali pada form login. Pada halaman form Purchase Request staff gudang mengisi form data barang yang dibutuhkan serta dapat melakukan print form Purchase Request yang telah selesai di input.

2. Sequance Diagram Manager Gudang

Gambar 4.12 Sequance Diagram Purchase Request


Pada gambar 4.13 di atas, dapat di jelaskan Manager Gudang melakukan login pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi login, jika terdaftar sebagi user maka akan terhubung ke halaman home jika tidak terdaftar sebagai user maka sistem akan otomatis kembali pada form login. Pada halaman form laporan stok barang Manager Gudang dapat memantau barang masuk dan barang keluar serta stok update melalui form laporan stok barang.

3. Sequance Diagram Admin Purchasing

Gambar 4.13 Sequance Diagram Manager Gudang

Pada gambar 4.14 di atas, dapat di jelaskan Admin Purchasing melakukan login pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi login, jika terdaftar sebagi user maka akan terhubung ke halaman home jika tidak terdaftar sebagai user maka sistem akan otomatis kembali pada form login. Pada form Purchase Request, Admin Purchasing melakukan pengecekan terhadap form yang telah di input oleh Staff Gudang.


4. Sequnace Diagram Staff Purchasing

Gambar 4.14 Sequance Diagram Admin Purchasing

Pada gambar 4.15 di atas, dapat di jelaskan Staff Purchasing melakukan login pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi login, jika terdaftar sebagi user maka akan terhubung ke halaman home jika tidak terdaftar sebagai user maka sistem akan otomatis kembali pada form login. Pada form Purchase Order, Staff Purchasing mengisi form Purchase Order serta dapat melakukan print form Purchase Order yang telah selesai di input.

5. Sequnace Diagram Supervisor Purchasing

Gambar 4.15 Sequance Diagram Staff Purchasing


Pada gambar 4.16 di atas, dapat di jelaskan Supervisor Purchasing melakukan login pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi login, jika terdaftar sebagi user maka akan terhubung ke halaman home jika tidak terdaftar sebagai user maka sistem akan otomatis kembali pada form login. Pada Laporan Pembelian, Supervisor Purchasing dapat melakukan mengecek data laporan pembelian yang telah di input ke dalam sistem dan dapat print laporan pembelian yang dibutuhkan.

6. Sequnace Diagram Manager Purchasing

Gambar 4.16 Sequance Diagram Supervisor Purchasing

Pada gambar 4.17 di atas, dapat di jelaskan Manager Purchasing melakukan login pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi login, jika terdaftar sebagi user maka akan terhubung ke halaman home jika tidak terdaftar sebagai user maka sistem akan otomatis kembali pada form login. Pada Laporan Pembelian, Manager Purchasing dapat melakukan pengecekan secara berkala pada data pembelian yang telah di input ke dalam sistem.

Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dapat dicapai melalui beberapa tahapan yaitu normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, first normal form (1NF), second normal form (2ndNF) sampai ke bentuk third normal form (3NF) akan dibahas sebagai berikut:

1. Unnormalized

Tabel 4.2 Unnormalized

Dapat dijelaskan pada Tabel Unnormalized form adalah sekumpulan data yang akan di rekap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. First Normal form (1NF)

Tabel 4.3 First Normal form (1NF)

Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) adalah sebuah Tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubunngan dan mempunyai symbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada sistem pembelian pada PT Teknotama Lingkungan Internusa.






3. Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.17 Sequance Diagram Manager Purchasing


Dapat dijelaskan gambar Second normal form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 10 tabel, yaitu supplier, stock_detail, order_detail, product_supplier, users, stocks, stocks_order, products, orders dan product_unit.





4. Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.18 Second Normal Form (2NF)

Dapat dijelaskan gambar Third normal form (3NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 12 tabel, yaitu supplier, stock_detail, order_detail, product_supplier, users, stocks, stocks_order, products, orders, product_unit, role_user, dan role.






Spesifikasi Basis Data

Pada database terdapat tabel-tabel yang terdiri atas nama field, tipe data, field size dan keterangan mengenai data tersebut sebagai berikut:

1. Tabel Supplier

Tabel 4.4 Tabel Supplier

Jenis File: Master

Fungsi: Untuk menyimpan data supplier

Media: Hard Disk

Isi: id, code, name, email, address, city, phone number

Primary Key: id

2. Tabel Products

Tabel 4.5 Tabel Products

Jenis File: Master

Fungsi: Untuk menyimpan data products atau barang

Media: Hard Disk

Isi: id, product_unit_id, code, name, qty_in_min dan qty_in_max

Primary Key: id

3. Tabel Users

Tabel 4.6 Tabel Users

Jenis File: Master

Fungsi: Untuk menyimpan data users

Media: Hard Disk

Isi: id,name, email, password dan remember_token

Primary Key: id dan email

4. Tabel Products Supplier

Tabel 4.7 Tabel Products Supplier

Jenis File: Pendukung Master

Fungsi: Untuk menyimpan data ID Supplier

Media: Hard Disk

Isi: Product_id dan supplier_id

Primary Key: -

5. Tabel Product Unit

Tabel 4.8 Tabel Product Unit

Jenis File: Pendukung

Fungsi: Untuk menyimpan data tambahan pada product atau barang

Media: Hard Disk

Isi: id, name, slug

Primary Key: id

6. Tabel Orders

Tabel 4.9 Tabel Orders

Jenis File: Transaksi

Fungsi: Untuk menyimpan data orders

Media: Hard Disk

Isi: id, order number, form_code_po, form_code_pr, delivery_order_code dan tax

Primary Key: id

7. Tabel Order Detail

Tabel 4.10 Tabel Order Detail

Jenis File: Pendukung Transaksi

Fungsi: Untuk menyimpan data detail orders

Media: Hard Disk

Isi: id, order_id, supplier_id, product_id, qty, price

Primary Key: id

8. Tabel Stocks

Tabel 4.11 Tabel Stocks

Jenis File: Transaksi

Fungsi: Untuk menyimpan data stok barang

Media: Hard Disk

Isi: id, order_number

Primary Key: id

9. Tabel Stock Detail

Tabel 4.12 Tabel Stock Detail

Jenis File: Pendukung Transaksi

Fungsi: Untuk menyimpan data detail stok barang

Media: Hard Disk

Isi: stock_id, supplier_id, qty_in dan qty_out

Primary Key: -

10. Tabel Stock Order

Tabel 4.13 Tabel Stock Order

Jenis File: Pendukung Transaksi

Fungsi: Untuk menyimpan data detail stok order

Media: Hard Disk

Isi: order_id dan stock_id

Primary Key: -


11. Tabel Roles

Tabel 4.14 Tabel Roles

Jenis File: Pendukung Transaksi

Fungsi: Untuk menyimpan data level user

Media: Hard Disk

Isi: id, name,sl ug dan description

Primary Key: id, name dan slug

12. Tabel Role User

Tabel 4.14 Tabel Roles User

Jenis File: Pendukung Transaksi

Fungsi: Untuk menyimpan data detail level user

Media: Hard Disk

Isi: id, role_id dan user_id

Primary Key: id


Flowchart Sistem Yang Diusulkan

1. Flowchart Program Untuk Login Staff Gudang

Gambar 4.19 Third Normal Form (3NF)

Dapat di jelaskan pada gambar 4.20 Flowchart login untuk staff gudang terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal yaitu start dan finish untuk memulai dan mengakhiri program

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu login dan tampilan menu

3. 1 (satu) simbol input/output yang berfungsi menyatakan proses input/output yaitu mengisi email dan password.

4. 4 (empat) simbol decision sebagai suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban

5. 3 (tiga) simbol submenu untuk menyatakan sekumpulan langkah selanjutnya yaitu menu yang ada pada sistem

6. 2 (dua) simbol connector yang menunjukan masukan atau keluaran pada halaman yang sama yaitu connector A dan B.

Gambar 4.20 Flowchart Program Untuk Login Staff Gudang

Dapat di jelaskan pada gambar 4.21 Flowchart sub menu pada connector A untuk staff gudang terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu A

2. 5 (lima) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu, tambah dan print

3. 4 (empat) simbol input/output yang berfungsi menyatakan proses input/output pada sistem

4. 4 (empat) simbol decision sebagai suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban

5. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish

Gambar 4.21 Flowchart Program Sub Menu A

Dapat di jelaskan pada gambar 4.22 Flowchart sub menu pada connector B untuk staff gudang terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu B

2. 3 (tiga) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu purchase request, tambah dan print

3. 1 (satu) simbol input/output yang berfungsi menyatakan proses input/output pada sistem

4. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish





2. Flowchart Program Untuk Manager Gudang

Gambar 4.22 Flowchart Program Sub Menu B

Dapat di jelaskan pada gambar 4.23 Flowchart login untuk manager gudang terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal yaitu start dan finish untuk memulai dan mengakhiri program

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu login dan tampilan menu

3. 1 (satu) simbol input/output yang berfungsi menyatakan proses input/output yaitu mengisi email dan password.

4. 4 (empat) simbol decision sebagai suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban

5. 3 (tiga) simbol submenu untuk menyatakan sekumpulan langkah selanjutnya yaitu menu yang ada pada sistem

6. 2 (dua) simbol connector yang menunjukan masukan atau keluaran pada halaman yang sama yaitu connector A dan B.

Gambar 4.23 Flowchart Program Untuk Login Manager Gudang

Dapat di jelaskan pada gambar 4.24 Flowchart sub menu pada connector A untuk Manager Gudang terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu A

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu laporan stok barang dan search

3. 1 (satu) simbol input/output yang sberfungsi menyatakan proses input/output pada sistem

4. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish

Gambar 4.24 Flowchart Program Sub Menu A

Dapat di jelaskan pada gambar 4.25 Flowchart sub menu pada connector B untuk Manager Gudang terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu B

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu purchase request dan lihat status

3. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish

3. Flowchart Program Untuk Admin Purchasing

Gambar 4.25 Flowchart Program Sub Menu B

Dapat di jelaskan pada gambar 4.26 Flowchart login untuk admin purchasing terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal yaitu start dan finish untuk memulai dan mengakhiri program

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu login dan tampilan menu

3. 1 (satu) simbol input/output yang berfungsi menyatakan proses input/output yaitu mengisi email dan password.

4. 4 (empat) simbol decision sebagai suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban

5. 3 (tiga) simbol submenu untuk menyatakan sekumpulan langkah selanjutnya yaitu menu yang ada pada sistem

6. 2 (dua) simbol connector yang menunjukan masukan atau keluaran pada halaman yang sama yaitu connector A dan B.

Gambar 4.26 Flowchart Program Untuk Login Admin Purchasing

Dapat di jelaskan pada gambar 4.27 Flowchart sub menu pada connector A untuk Admin Purchasing terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu A

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu laporan stok barang dan lihat stok

3. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish

Gambar 4.27 Flowchart Program Sub Menu B

Dapat di jelaskan pada gambar 4.27 Flowchart sub menu pada connector B untuk Admin Purchasing terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu B

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu purchase request dan cek form purchase request

3. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish

4. Flowchart Program Untuk Staff Purchasing

Gambar 4.29 Flowchart Program Untuk Login Staff Purchasing

Dapat di jelaskan pada gambar 4.29 Flowchart login untuk admin purchasing terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal yaitu start dan finish untuk memulai dan mengakhiri program.

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu login dan tampilan menu

3. 1 (satu) simbol input/output yang berfungsi menyatakan proses input/output yaitu mengisi email dan password.

4. 4 (empat) simbol decision sebagai suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban

5. 3 (tiga) simbol submenu untuk menyatakan sekumpulan langkah selanjutnya yaitu menu yang ada pada sistem

6. 2 (dua) simbol connector yang menunjukan masukan atau keluaran pada halaman yang sama yaitu connector A dan B.

Gambar 4.30 Flowchart Program Sub Menu A

Dapat di jelaskan pada gambar 4.30 Flowchart sub menu pada connector A untuk Staff Purchasing terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu A

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu laporan stok barang dan lihat stok

3. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish

Gambar 4.31 Flowchart Program Sub Menu B

Dapat di jelaskan pada gambar 4.31 Flowchart sub menu pada connector B untuk Staff Purchasing terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu B

2. 4 (empat) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu purchasing, lihat status, tambah dan print

3. 1 (satu) simbol input/output yang berfungsi menyatakan proses input/output pada sistem

4. 2 (dua) simbol decision sebagai suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban

5. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish

5. Flowchart Program Untuk Login Supervisor Purchasing

Gambar 4.32 Flowchart Program Untuk Login Supervisor Purchasing

Dapat di jelaskan pada gambar 4.32 Flowchart login untuk Supervisor purchasing terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal yaitu start dan finish untuk memulai dan mengakhiri program

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu login dan tampilan menu

3. 1 (satu) simbol input/output yang berfungsi menyatakan proses input/output yaitu mengisi email dan password.

4. 4 (empat) simbol decision sebagai suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban

5. 3 (tiga) simbol submenu untuk menyatakan sekumpulan langkah selanjutnya yaitu menu yang ada pada sistem

6. 2 (dua) simbol connector yang menunjukan masukan atau keluaran pada halaman yang sama yaitu connector A dan B.

Gambar 4.33 Flowchart Program Sub Menu A

Dapat di jelaskan pada gambar 4.33 Flowchart sub menu pada connector A untuk Admin Purchasing terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu A

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu laporan stok barang dan lihat stok

3. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish

Gambar 4.34 Flowchart Program Sub Menu B

Dapat di jelaskan pada gambar 4.34 Flowchart sub menu pada connector B untuk Supervisor Purchasing terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu B

2. 3 (tiga) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu purchasing, lihat status, dan print

3. 1 (satu) simbol input/output yang berfungsi menyatakan proses input/output pada sistem

4. 4 (dua) simbol decision sebagai suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban

5. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish



6. Flowchart Program Untuk Manager Purchasing

Gambar 4.35 Flowchart Program Untuk Login Manager Purchasing

Dapat di jelaskan pada gambar 4.35 Flowchart login untuk Manager Purchasing terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal yaitu start dan finish untuk memulai dan mengakhiri program

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu login dan tampilan menu

3. 1 (satu) simbol input/output yang berfungsi menyatakan proses input/output yaitu mengisi email dan password.

4. 4 (empat) simbol decision sebagai suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban

5. 3 (tiga) simbol submenu untuk menyatakan sekumpulan langkah selanjutnya yaitu menu yang ada pada sistem

6. 2 (dua) simbol connector yang menunjukan masukan atau keluaran pada halaman yang sama yaitu connector A dan B.

Gambar 4.36 Flowchart Program Sub Menu A

Dapat di jelaskan pada gambar 4.36 Flowchart sub menu pada connector A untuk Manager Purchasing terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu A

2. 2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu laporan stok barang dan lihat stok

3. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish

Gambar 4.37 Flowchart Program Sub Menu B

Dapat di jelaskan pada gambar 4.37 Flowchart sub menu pada connector B untuk Manager Purchasing terdiri dari:

1. 1 (satu) simbol submenu sebagai menunjuk langkah selanjutnya pada halaman yang sama yaitu sub menu B

2. proto2 (dua) simbol process yang berfungsi sebagai tindakan proses pada sistem yaitu tampilan menu purchasing, lihat status, dan search

3. 1 (satu) simbol input/output yang berfungsi menyatakan proses input/output pada sistem

4. 4 (dua) simbol decision sebagai suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban

5. 1 (satu) simbol terminal memulai dan mengakhiri program yaitu finish

Rancangan Prototype

Tahapan ini menggambarakan rancang bangun sistem untuk pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype tampilan dari sistem pembelian yang dibuat dengan menggunakan Balsamiq Mockups 3.

Prototype Halaman Sistem

1. Prototype Halaman Login

Gambar 4.38 Prototype Halaman Login


Dapat di jelaskan pada gambar 4.38 prototype halaman login dirancang menjadi halaman utama setelah berhasil membuka link sistem pembelian.

2. Prototype Halaman Home

Gambar 4.39 Prototype Halaman Home

Dapat dijelaskan pada gambar 4.39 diatas prototype halaman home menjadi halaman setelah user berhasil login yang berisikan sub menu, home, logout dan gambar.




3. Prototype Halaman Warehouse

A. Prototype Barang Masuk

Gambar 4.40 Prototype Barang Masuk

Dapat dijelaskan pada gambar 4.40 diatas prototype barang masuk yang ada pada halaman warehouse. User dapat menambah dan menyimpan data barang masuk yang ada pada gudang.





B. Prototype Barang Keluar

Gambar 4.41 Prototype Barang Keluar

Dapat dijelaskan pada gambar 4.41 diatas prototype barang keluar yang ada pada halaman warehouse. User dapat menambah dan menyimpan data barang keluar yang ada pada gudang





C. Prototype Laporan Stok Barang

Gambar 4.42 Prototype Laporan Stok Barang

Dapat dijelaskan pada gambar 4.42 diatas prototype laporan stok barang yang ada pada halaman warehouse. User dapat mengecek laporan yang di butuhkan serta print laporan stok barang.





D. Prototype Good Receipt

Gambar 4.43 Prototype Good Receipt

Dapat dijelaskan pada gambar 4.43 diatas prototype laporan good receipt yang ada pada halaman warehouse. User dapat menambah data serta menghapus dan print form good receipt.






4. Prototype Halaman Purchasing

A. Prototype Purchase Request

Gambar 4.44 Prototype Purchase Request

Dapat dijelaskan pada gambar 4.44 diatas prototype purchase request yang ada pada halaman purchasing. User dapat menambah data serta menghapus dan print form purchase request.





B. Prototype Purchase Order

Gambar 4.45 Prototype Purchase Order

Dapat dijelaskan pada gambar 4.45 diatas prototype laporan purchase order yang ada pada halaman purchasing. User dapat menambah data serta menghapus dan print form purchase order





C. Prototype Laporan Pembelian

Gambar 4.46 Prototype Laporan Pembelian

Dapat dijelaskan pada gambar 4.46 diatas prototype laporan pembelian yang ada pada halaman purchasing. User dapat melihat data yang dibutuhkan serta print laporan pembelian.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Dual-Core CPU E6000 @ 3,06 GHz

b. Monitor : Generic PnP Monitor

c. Mouse : USB Optical Mouse

d. Ram : 1024 GB

e. HD : 500 GB

f. Keyboard : Ps2

g. Printer : Dotmetrik

Aplikasi Yang Digunakan

A. Google Chrome

B. phpstorm

C. ampps

Hak Akses

A. Staff Gudang

1. Mengakses halaman warehouse : Update stok barang masuk dan keluar, update dan print form Good Receipt serta print laporan stok barang

2. Mengakses halaman Purchasing : Membuat dan print form Purchase Request serta melihat status Purchase Request yg di ajukan

B. Manager Gudang

1. Mengakses halaman warehouse : Update dan hapus data stok barang masuk dan keluar, update, hapus dan print data pada form Good Receipt serta print laporan stok barang

2. Mengakses halaman Purchasing : Membuat, menghapus dan print data pada form Purchase Request serta melihat status Purchase Request yg di ajukan

C. Admin Purchasing

1. Mengakses halaman Warehouse : Melihat Laporan stok barang

2. Mengakses halaman Purchasing : Melihat status Purchase Request yg di ajukan, melihat status PO

D. Staff Purchasing

1. Mengakses halaman Warehouse : Melihat laporan stok barang

2. Mengakses halaman Purchasing : Melihat status Purchase Request, membuat, dan print form Purchase Order

E. Supervisor Purchasing

1. Mengakses halaman Warehouse : Melihat laporan stok barang

2. Mengakses halaman Purchasing: Melihat status Purchase Request, menambah, menghapus dan print form Purchase Order dan melihat serta view dan print laporan pembelian

A. Manager Purchasing

1. Mengakses halaman Warehouse : Melihat laporan stok barang

2. Mengakses halaman Purchasing: Melihat status Purchase Request, menambah, menghapus dan print form Purchase Order dan melihat serta view dan print laporan pembelian

Testing

Pengujian pada sistem pembelian ini menggunakan metode black box testing. Metode black box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program sehingga dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dengan menggunakan metode black box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut merupakan tabel 4.7 yang berisikan 4 (empat) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode black box testing meliputi:

Tabel 4.13 Black Box Testing

1. Login

Pengujian login pada sistem pembelian dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

a. Login menggunakan email dan password yang tidak terdaftar

sebagai user

Tabel 4.14 Pengujian login Skenario 1

b. Login menggunakan username dan password yang terdaftar

sebagai user

Tabel 4.15 Pengujian login skenario 2

2. Membuat PO

Pengujian membuat PO pembelian barang pada sistem pembelian dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

a. User mengisi form membuat PO dengan mengisi field yang tidak lengkap

Tabel 4.16 Pengujian Membuat PO Skenario 1

b. User mengisi form tambah order dengan mengisi field yang lengkap

Tabel 4.17 Pengujian Membuat PO Skenario 2

3. Laporan Pembelian

Pengujian laporan pembelian pada sistem pembelian dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

a. User mengisi form hanya dengan mengisi field tanggal mulai

Tabel 4.18 Pengujian Laporan Pembelian Skenario 1

b. User mengisi form laporan pembelian hanya dengan mengisi field tanggal mulai dan field tanggal selesai

Tabel 4.19 Pengujian Laporan Pembelian skenario 2

c. User mengisi semua field form laporan pembelian, tetapi tanggal mulai lebih besar dari tanggal selesai

Tabel 4.20 Pengujian laporan pembelian skenario 3

d. User mengisi semua field form laporan pembelian dengan benar

Tabel 4.21 Pengujian laporan pembelian skenario 4

Evaluasi

Pengujian yang telah di lakukan dengan metode Black box dengan cara memberikan sejumlah input dari beberapa skenario pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu yang terdapat pada sistem pembelian yang telah dirancang. Jika saat mengisi form data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan kepada user kesalahan yang di lakukan pada saat mengisi form, yang kemudian akan di proses lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan fungsional dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Implementasi

Schedule

Jadwal rencana yang menggambarkan segala sesuatu mengenai aktivitas dan rencana-rencana pembuatan sistem yang dibutuhkan untuk sistem yang akan diimplementasikan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari schedule yang dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.22 Time Schedule

Estimasi Biaya

Selama menjalani penelitian, diperlukan sejumlah biaya yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini. Adapun biaya tersebut terlampir pada Tabel 4.9.2 di bawah ini.

Tabel 4.23 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Keimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem yang berjalan saat ini sulit untuk mendapatkan informasi stok barang yang ada di dalam gudang sehingga bagian pembelian sering melakukan pembelian yang berlebih dikarenakan tidak updatenya stok barang yang terdapat dalam gudang.

2. Terlambatnya dalam memberikan Laporan Pembelian ke pimpinan dikarenakan data yang ada tidak terupdate secara otomatis

3. Sistem yang terintegrasi dan berbasis web Bahasa pemograman php dalam pembuatan sistem pembelian, dimana kegiatan pembelian dari awal hingga akhir proses pembelian dilakukan secara online dan ditambahankan informasi data stok barang secara online yang bertujuan untuk memberikan informasi yang di butuhkan dapat meminimalisasikan human eror dan data yang tidak valid.

Saran

Dari kesimpulan diatas maka timbulah suatu saran yang diharapkan bermanfaat bagi pengembangan sistem informasi yang ada. Berikut beberapa saran dari peneliti:

1. Apabila sistem yang di rancang sudah berjalan, maka perlu di evaluasi secara berkala agar dapat diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan pengembangan prosedur pada perusahaan.

2. Kedepannya diharapkan bagi peneliti yang mengambil judul yang sama, dapat mengembangkan sistem menjadi aplikasi yang mobile (android) serta menjadikan sistem lebih baik dari sistem sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Sembiring, Sandro. 2013. Perancangan Aplikasi Seganografi Untuk Menyisipkan Pesan Teks Pada Gambar Dengan Metode End of File. Jurnal Pelita Informatika Budi Darma, Vol IV, No.2
  2. Sidin, Udin Sidik 2016.Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran Berbasis WEB. Jurnal Seman TIK UNiversitas Negri Makasar. Vol.2, No.1
  3. Hutahaean, Jeperson 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  4. Djahir, yulia dan dewi pratita. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  5. Tyoso, Jaluanto Suno Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  6. Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol.1, No.3: 20-29
  7. Joefri, Yhuri Yudhaswana. 2013. Perancangan Program Simulasi Perintah Dasar Jaringan Komputer. Jurnal Ilmiah Foristek Vol.3, No.2, September 2013. Universitas Tadulako
  8. Tampi, dkk. 2013. Implementasi Routing Pada IP Camera Untuk Monitoring Ruang di Universitas Sam Ratulangi. E-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer. Manado : Teknik Elektro-FT. UNSRAT
  9. Kriswanto, 2014. Analisa & Evaluasi Sistem Pembelian Persediaan & Penjualan Tunai Pada PT. ZRB. Binus Business Review Vol. 5 No. 1
  10. Monczka, M Robert, Robert B. Handfield, Larry C. Giunipero, James L. Patterson 2014. Purchasing & Supply Chain Management. Canada:Deepublish
  11. Riyadi, Eko Retnandi, Asep Deddy 2012. Perancangan Sistem Informasi Berbasis Website Subsistm Guru Di Sekolah Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango. Jurnal Algoritma Vol.09, No.40
  12. Manalu, Risma Uly 2015. Analis Dan Perancangan Sistem Manajemen Ruang Kuliah Di Universitas Kristen Indonesia. Universitas Kristen Indonesia: JDP, Vol.8, No.3
  13. Dzulhaq, M.Iqbal, Rahmat Tullah, Putra Satia Nugraha 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global Vol.7, No.1
  14. Anggaeni, Puspita Aritias dan Bambang Sujatmiko. 2013. Sistem Informasi Tugas Akhir Berbasis Web (Studi Kasus D3 Manajemen Informatika Te Ft UNESA). Jurnal Manajemen Informatika. Vol.2, No.2: 37-45
  15. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: CCIT Journal. Vol.8, No.2
  16. Suprayitno dan Uli Indah Wardati. 2012. Pembangunan Sistem Stok Barang Dan Penjualan Pada Toko Sero Elektronik. IJCSS-Indonesian Jurnal on Computer Science Speed. Vol.9, No.3
  17. Sunarya, Sefty. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Point Of Sales dengan Menggunakan Metode Experimental Semu (Studi Kasus : Fan Jai Nugget). Tugas Akhir. Bandung: Universitas Widyatama
  18. Mantala, Ronny. Muhammad Al Majid dan Said Fahmi Syahab. 2015. Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Bahan Praktik Dan Tools Pada Ruang Training Aids Dan Tools Store Prodi Alat Berat Menggunakan Java Dan MySQL. Politeknik Negeri Banjarmasin: Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol. 1, No.1: 56-60
  19. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong. Jurnal Bianglala Informatika. Vol.3, No.1
  20. Wibowo, Aan Tri. 2013. Pembuatan Aplikasi E-Commerce Pusat Oleh-Oleh Khas Pacitan Pada Toko Sari Rasa Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS). Vol.2, No.4
  21. Rahman, fauzi dan Santoso. 2015. Aplikasi Pemesanan Undangan Online. Jurnal Sains dan Informatika Volume 1, Nomor 2, November 2015
  22. Siregar, Hizka Marlin Susilo. 2014. Pengamanan File Menggunakan Algoritma Kriptografi Rijndael. Tugas Akhir Universitas Widyatama
  23. Soran 2014. Definisi Atau Pengertian File Secara Jelas. Available at : http://www.pengertianku.net/2014/09/definisi-atau-pengertian-file-secara-jelas.html [Accessed November 11, 2017]
  24. Purwanto Riyadi, Abdul Rohman Supriyono 2014. Sentralisasi Database Penduduk Desa Pandansari Kabupaten Brebes. Jurnal INFOTEMEKMESIN Vol.7
  25. Faishal, Romdi. 2016. Prototype Aplikasi Tracing Pengiriman Barang Secara Online Pada PT Surya Sumekar Abadi. Skripsi. Fakultas Ilmu Komputer. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro
  26. Sulaksono, Juli, Abidarin Rosidi, Syamsul A Syahdan. 2014. Perencanaan Strategis Sistem Informasi di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Kediri: STMIK AMIKOM Yogyakarta
  27. Wisdaningrum, Oktavima. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam lingkungan internal perusahaan. Banyuwangi: Universitas 17 Agustus 1945
  28. Pratiwi, Heny 2014. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi Menggunakan Metode Multicator Evaluation Process.Jurnal Sistem Informasi Vol.5, No.2
  29. Mustaqbal, M. Sidi, Roero Fajri Firdus, Hendra Rahmadi 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1, No.3
  30. Atikah, Dede Bachtiar 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan Di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfote Global Vo.5, No.1
  31. Rosyidhana, Akbar. 2014. Sistem Informasi Inventori Dan Penjualan Berbasis Web Di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten. Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Contributors

Tamara Dian Anggiani