SI1331474814: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
(Literature Review)
 
Baris 1.998: Baris 1.998:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<references /></div>
 
<references /></div>
 +
 +
[[category : Skripsi 2016/2017]]
 +
[[category : Lock]]

Revisi terkini pada 5 Maret 2017 00.23

PROTOTYPE ALAT BANTU PEMINDAH BARANG PADA

INDUSTRI PHOSPHATINDO PERKASA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1331474814
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

PROTOTYPE ALAT BANTU PEMINDAH BARANG PADA

INDUSTRI PHOSPHATINDO PERKASA


 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1331474814
Nama  : Roy Denni Simanjuntak
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM KOMPUTER
Konsentrasi  : COMPUTER SYSTEM

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd)
NIP : 00594         NIP : 079010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

PROTOTYPE ALAT BANTU PEMINDAH BARANG PADA

INDUSTRI PHOSPHATINDO PERKASA


 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331474814
Nama  : Roy Denni Simanjuntak

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Jawahir, Ir., MM)     (Hendra Kusumah, S.Kom)
NID : 03023     NID : 14017

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

PROTOTYPE ALAT BANTU PEMINDAH BARANG PADA

INDUSTRI PHOSPHATINDO PERKASA


 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331474814
Nama  : Roy Denni Simanjuntak

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputer Sistem

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Maret 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(.............)   (...................)   (..............)
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1331474814
Nama  : Roy Denni Simanjuntak
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM KOMPUTER
Konsentrasi  : COMPUTER SYSTEM

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017
Roy Denni Simanjuntak
NIM. 1331474814

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat banyak dunia industri saat ini menggunakan sebuah robot untuk mempermudah pekerjaan dan untuk mendapatkan hasil yang cepat dan baik, sehingga tidak heran perusahaan besar banyak memakai teknologi canggih dengan bantuaan sebuah robot, banyak sekali manfaat robotuntuk membantu pekerjaan manusia, seperti proses pekerjaan yang menguras tenaga manusia, serta mempunyai resiko tinggi. Sehingga dibuatlah fungsi robot untuk memperkecil resiko besar yang berhubungan dengan tugas fisik yang berat, memposisikan sebuah benda, dan memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Oleh karena itu, dirancanglah sebuah robot pemindah barang dengan menggunakan motor servo sebagai output pergerakan lengan robot, Mikrokontroler sebagai otak, Bluetooth sebagai media komunikasi untuk megirimkan data atau inputan dan internetof thing sebagai pencatat kapan waktu robot mulai bekerja.

Kata kunci: robot, motor servo, internetof things, ATmega328.

ABSTRACT

With the development of technology is exponential many industrial world currently use a robot to make it easier to work and to get quick results and better, So it is no wonder many big companies use advanced technology with the help of a robot, many benefits of a robot to help the work of man, as work process that draining man, and have High risk. So he made the function of a robot to zoom out from a big risk related to the physical task that weight, position of an object, and moving goods from one place to another. Therefore, In the design of a robot goods switcher using the motor servo assist depends on road as a robot arm movement output, Mikrokontroler as the brain, Bluetooth as communication media to send data or input and internetof thing as a logger at any time a robot began work.

Keywords: robot, servo motors, internetof things, ATmega328.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga laporan Skripsi dapat berjalan dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya. Adapun judul yang diambil yaitu "Prototype Alat Bantu Pemindah Barang Pada Industri Phosphatindo Perkasa ".

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Namun dengan adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan kali ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung Penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, diantaranya :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur. STMIK Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd. , selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja

  5. Bapak Bapak Jawahir, Ir., MM selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  6. Bapak Hendra Kusumah, S.Kom. selaku pembimbing kedua, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.

  7. Lister Christina, S.E Selaku stakeholder yang telah banyak berkontribusi dalam penyelesaian Skripsi penulis serta memberikan masukan terhadap sistem yang telah dibuat.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis

  9. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis.

  10. Omy Oini, yang sangat berjasa dalam memberikan dukungan kepada penulis.

  11. Dan semua rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Akhir kata, besar harapan penulis bahwa laporan skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tangerang, Maret 2017
ROY DENNI SIMANJUNTAK
NIM. 1331474814

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perkembangan ilmu teknologi yang semakin maju, banyak sekali industri yang memanfaatkan sebuah robot,untuk mempermudahkan segala macam pekerjaan di bidang industri, pendidikan, pemerintahan dan lain sebagainya. Seiring dengan naiknya kebutuhan masyarakat maka teknologi sangat berperan sekali untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia dan memperkecil terjadi resiko kecelakaan dalam bekerja, maka dibuatlah suatu sistem kontrol robot yang dapat di kendalikan dengan menggunakan Smartphone untuk memindahkan suatu barang.

Menanggapi permasalahan yang ada di bidang industri serta memanfaatkan media seluler yang tidak hanya dipakai untuk melakukan sms dan telephone saja, tetapi juga bisa digunakan sebagai pengendalian sebuah robot dengan menggunakanSmartphoneAndroid. Bisa di intergasikan untuk melakukan pengontrolan tehadap robot tersebut,Melihat pekerjaan mengangkat barang yang cukup menguras tenaga manusia, sehingga dibuatlah fungsi robot untuk memperkecil terjadinya resiko kecelakaan kerja yang berhubungan dengan tugas fisik yang menguras tenaga, memposisikan sebuah benda, yang dapat memindahkan barang dari satu tempat ketempat lain. Pada dasarnya robot merupakan alat mekanik yang bisa di perintah dan di program sebagai apa saja, salah satunya melakukan tugas fisik. Yang nantinya bisa dikontrol melalui Smartphonetersebut, sehingga gerakan robot bisa dikendalikan dan disesuaikan dengan apa saja yang kita inginkan.Kemampuan SmartphoneAndroid dapat digunakan sebagai salah satu media pengoperasian otomatis pada perangkat elektronik yang terhubung dengan jaringan nirkabel dan bisa dikontrol secara jarak jauh, dan tidak hanya itu saja dengan sistem yang sudah berbasis internetof things inisistem akan mengirimkan waktu untuk mengetahui danmencatat seluruh kerja robot tersebut untuk melihat lamanya waktu robot tersebut.


Rumusan Masalah

Dalam rumusan masalah ini memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang diidentifikasi pada latar belakang, adapun rumusan masalah dalam penyusunan penelitian ini sebagai berikut :


  1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah robot yangmampu memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain?

  2. Bagaimana mikrokontroler berkomunikasi dengan SmartphoneAndroid?

  3. Bagaimana cara kerja internetof things pada robot tersebut ?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai batasan masalah atas penelitian ini agar tetap fokus dan terarah, maka penulis memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut :

  1. Robot memindahkandan mengangkat barang berupa dus dengan berat maksimal 250 gram dan lebar 3cm danbergerak dengan memanfaatkan aplikasi SmartphoneAndroid yang sudah terinstal.

  2. Untuk pergerakanlengan robot menggunakan 2 buah motor servo, Gripper sebagai pencengkram, dan mikrokontroler ATmega328 (Arduino Uno) sebagai otaknya.


Tujuan dan manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan Individual

    1. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi khususnya yang didapatkan selama kuliah.

    2. Persyaratan untuk kelulusan mata muliah skripsi.

  2. Tujuan Fungsional

    1. Membuat mekanisme pengontrolan robot yang dapat bekerja secara baik yang mampu dihubungkan dan dikendalikan dengan aplikasi (i)SmartphoneAndroid(/i).

    2. Membuat prototipe robot yang dapat memindahkan dan memposisikan suatu barang dari satu tempat ke tempat lain yang sudah berbasis internetof things.

  3. Tujuan Operasional

    1. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan masyarakat khususnya di bidang industri.

    2. Merancang sistem kontrol pada SmartphoneAndroid untuk mengendalikan pergerakan robot.

Manfaat Penelitian

Sebuah karya yang baik adalah karya yang memiliki banyak manfaat. Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Individual

    1. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi aplikasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

    2. Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi informasi dan komunikasi.

  2. Manfaat Fungsional

    1. Mampu membantu untuk menggantikan tugas manusia yang berhubungan dengan tugas fisik seperti mengangkat barang.

    2. Mampu meringakan proses pekerjaan di bidang industri.

  3. Manfaat Operasional

    1. Diharapkan kebutuhan masyarakat di bidang industri dapat tercapai dan terpenuhi dengan baik.

    2. Diharapkan masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan tenaga yang berat dalam tugasnya di bidang industri.

Metode Penelitian

Dalam metode ini memanfaatkan sistem kecerdasan buatan yang diterapkan pada mikrokontroller untuk melakukan pengontrolan, untuk pemindahan sebuh barang.

Dalam pembuatan laporan skripsi ini, penulis akan menggunakan 5 (lima) metode penelitian yang meliputi:

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam laporan skripsi ini, digunakan metode sebagai berikut:

  1. Metode Obervasi

  2. Melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat, penulis menyimpulkan bahwa para instansi menginginkan pemindahan sebuah barang yang efektif.

  3. Metode Wawancara

  4. Dalam metode ini penulis melakukan wawancara kepada stakeholder yaitu Ibu Lister Christina, S. E selaku HRD pada PT Phosphatindo. Beliau ingin menciptakan alat pemindahan barang dengan menggunakan sebuah robot untuk memudahkan dan mencegah resiko kecelakaan kerja.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Metode ini di lakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan.

Metode Analisa

Pada metode analisa sistem ini penulis menggunakan metode analisa SWOT dimana dalam pengertian metode analisa SWOT ini adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (sterngths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths), mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Metode Pengembangan

Metode pengembangan adalah sebuah cara yang tersistem atau teratur yang bertujuan untuk melakukan analisa pengembangan suatu sistem agar sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan. Merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi sistem yang terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan, melakukan pengujian dalam pengaturan dimana ia akan digunakan akhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam metode ini penulis mencoba mengembangkan sistem yang telah ada dengan membuat usulan sistem yang akan dikembangkan dan dituangkan dalam bentuk draf elisitasi.

Dari kedua metode penelitian yang telah dijabarkan di atas, maka penulis akan menggunakan kedua metode tersebut untuk menganalisa sistem yang berjalan. Hal ini dikarenakan dengan memakai metode Observasi, penulis dapat secara langsung mengetahui kendala-kendala yang timbul dalam pemakaian sistem tersebut, dan dapat langsung mencari tahu penyelesaiannya.Dengan memakai metode studi pustaka, penulis diharapkan mendapat teori-teori maupun literatur dari penelitian sebelumnya, agar tidak terjadi pembuatan ulang dari penelitian yang sudah ada.Dan survei, penulis berharap dapat menerima penilaian terhadap sistem yang berjalan dari para pengguna kemudian dapat langsung melakukan perbaikan terhadap sistem.

Metode Prototipe

Alat yang dibuat bersifat Prototype atau simulasi alat yang dapat dipergunakan secara nyata uji coba dan penelitian menggunakanATmega328, Motor servo dan GripperRobot.

Metode Testing

Pada metode Testing ini penulis ingin menggunakan Black Box pada sistem yang akan penulis bangun, dalam pengertiannya Black BoxTesting adalah metode pengujian dengan struktur internal tau kerja. pengetahuan khusus dari kode aplikasi atau struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan. Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak, termasuk spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini dapat menjadi fungsional atau non-fungsional, meskipun biasanya fungsional. Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid dan menentukan output yang benar. Tidak ada pengetahuan tentang struktur internal benda uji itu. Sedangkan alasan penulis memilih Black Box ini karena metode uji dapat diterapkan pada semua tingkat pengujian perangkat lunak: unit, integrasi, fungsional, sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN :

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI :

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir dalam penyusunan Skripsi ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang, Mikrokontroler ATmega328 serta beberapa komponen pendukung.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN :

Bab ini berisi tentang gambaran umum objek yang diteliti meliputi sejarah singkat,wewenang dan tanggung jawab,permasalahan yang dihadapi,dll.

BAB IV HASIL PENELITIAN :

Bab ini berisi tentang hasil penelitian memuat sesuatu yang anda buat berdasarkan analisis permasalahan pada bab 3,pada bab

  1. Penyajian data penelitian

  2. Pengolahan terhadap data yang terkumpul

  3. Pembahasan

BAB V PENUTUP :

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA :

LAMPIRAN :

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

Menurut Mc Leod (2004) dalam Darmawan (2013:4)[1] sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.

Menurut Hartono (2013:9)[2] Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya menjadi suatu kesatuan.

Menurut Taufiq (2013:2) [3] Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Menurut Rusdiana dan Moch Irfan (2014:29)[4], “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”.

Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan (Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 2013:226-227). Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13) [5], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebutsupra sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup systemtersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau Interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  9. Masukkan Sistem (Input)

  10. Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenanceinput) dan sinyal (signalInput). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenanceinput yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signalinput untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Hasil energi yang diolahdan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  13. Pengolahan Sistem (Process)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic,jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Gambar 2. 1 Karakteristik Sistem
Sumber : Sutabri (2013:13)
Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15) [5], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut di antaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup, dan sistem terbuka.

  1. Sistem Abstrak (Abstract System)

  2. Sistem abstrak merupakan adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.

  3. Sistem Fisik (Physical System)

  4. Adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System)

  6. Adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.

  7. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  8. Adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  9. Sistem Tertutup (Closed System)

  10. Adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

  11. Sistem Terbuka ,(Open System)

  12. Lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.

Konsep Dasar Pengontrolan

Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261) [6], “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loopControl System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loopControl System).

Jenis – Jenis Pengontrolan
  1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

  2. Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

    Gambar 2. 2 Sistem pengendali loop terbuka
    Sumber : Erinofiardi (2012:261)


    Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

  3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

  4. Menurut Erinofiardi (2012:261) [7] sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”

    Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

    Gambar 2. 3 Sistem pengendali loop tertutup
    Sumber : Erinofiardi (2012:261)


    Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

    Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:62) [8], Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan

Menurut Darmawan (2013:229)[9] , Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototipe adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

Jenis-Jenis Prototipe

Menurut Darmawan (2013:229) [10], jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)

  2. Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolusioner akan menjadi sistem actual.

  3. Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)

  4. Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.

    Langkah-langkah pembuatan Prototipe Evolusioner (Prototype Evolutionary) ada empat langkah, yaitu :

    1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.

    2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah Generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (Integrated application Generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkitprototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheetelektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.

    3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.

    4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.


Gambar 2. 4Pembuatan Prototipe Evolisioner
Sumber : Darmawan (2013:232)

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011:116) [11], Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Senosy Arrish (2014:114) [12], Flowchart adalah proses-proses yang dapat dinyatakan dalam subset gambar-gambar, yang dapat ditandai oleh jenis fitur gambar.

Menurut Sulindawati (2010:8) [13], Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan Flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8) [14], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

  2. Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam systemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, Flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.

    Fowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam Flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline(tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash Register atau kalkulator).

  3. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

  4. Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. FlowchartPaperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.

  5. Flowchart Skematik (SchematicFlowchart)

  6. Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol Flowchart' standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

    Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol Flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol Flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti Flowchart.

  7. Flowchart Program (Program Flowchart)

  8. Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan Flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  9. Flowchart Proses (Process Flowchart)

  10. Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

Konsep Dasar Pengujian

Definisi Pengujian

Menurut Rizky (2011:237) [15], Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Menurut Simarmata (2010:301)[16], Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

Secara teoritis, Testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe Testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black Box dan White box Testing.

Definisi Black Box

Menurut Arie (2014)Black Box adalah cara pengujian yang di lakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang di inginkan.

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2) , Black BoxTesting is a softwareTesting techniques in which Functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure (Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Black BoxTesting tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

  4. Kesalahan dalam struktur data atau akses databaseeksternal.

  5. Kesalahan performa.

  6. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?.

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Metode Pengujian dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

  2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  3. Boundary Value Analysis

  4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini Boundary Value Analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  5. Cause-Effect Graphing Techniques

  6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph

    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

    5. Comparison Testing

    6. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan Hardwareganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independen dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black BoxTesting yang disebut ComparisonTesting atau back-to-backTesting.

  7. Sample and Robustness Testing

    1. Sample Testing

    2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    3. Robustness Testing

    4. Pengujian ketahanan (RobustnessTesting) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  8. Behavior Testing dan Performance Testing

    1. Behavior Testing

    2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    3. Performance Testing

    4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  9. Requirement Testing

  10. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

    Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

  11. Endurance Testing

  12. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Kelebihan Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

  2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  3. Boundary Value Analysis

  4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini Boundary Value Analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  5. Techniques Cause-Effect Graphing

  6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    2. Pembuatan grafik Causes-Effectgraph

    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

  7. Comparison Testing

  8. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan Hardware ganda (redundant). Ketika softwareredundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independen dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black BoxTesting yang disebut Comparison Testing atau back-to-backTesting.

  9. Sample and Robustness Testing

    1. Sample Testing

    2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    3. Robustness Testing

    4. Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  10. Behavior Testing dan Performance Testing

    1. Behavior Testing

    2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    3. Performance Testing

    4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  11. Requirement Testing

  12. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

    2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

  13. Endurance Testing

  14. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Kelebihan dan kelemahan Black Box

Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

Tabel 2. 1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box
Definisi White Box

Menurut Archarya (2013) [17], White box Testing is Testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White box Testing is contrasted with Black BoxTesting.(White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalah kontras dengan Black BoxTesting).

Keuntungan pengujian white box

  1. Peningkatan Efektivitas : keputusan-keputusan dan asumsi-asumsi terhadap kode sumber mungkin menguraikandesain yang kuat, tetapi pelaksanaan mungkin tidak sejajar dengan tujuan desain.

  2. Kode penuh Pathway: semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan, kesalahandependensi, dan internal kode tambahan logika/aliran

  3. Identifikasi Early Defect : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkanpenguji untuk menemukan pemrograman kesalahan dengan cepat.

  4. Mengungkapkan Code Flaws : Akses ke kode sumber meningkatkan pemahaman dan mengungkap konsekuensi perilaku modul program tersembunyi.

  5. Tidak menunggu: Menguji dapat bermula pada tahap yang lebih awal. Orang tidak perlu menunggu GUI untuk tersedia.

Menurut Rizky (2011:262) [18], White box Testing is Testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White box Testing is contrasted with Black BoxTesting.

  1. Decision (Branch) Coverage

  2. Sesuai dengan namanya, teknik Testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

  3. Condition Coverage

  4. Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

  5. Path Analysis

  6. Merupakan teknik Testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

  7. Executive Time

  8. Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

  9. Algorithm Analysis

  10. Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat

Teori Khusus

Mikrokontroller

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17) [19], Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output

Menurut Syahwil (2013:53) [20], Mikrokontroler adalah sebuah system computer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system Komputer

Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya.Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

Karakteristik Mikrokontroler

Karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:

  1. CPU (Central Procesing Unit )

  2. RAM (Read Only Memory)

  3. I/O (Input/Output)

Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

Fitur-Fitur Mikrokontroler

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2010:3) [21] ada beberapa fitur yang pada umumnya ada dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

  1. RAM

  2. RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua data nya jika tidak mendapatkan catu daya.

  3. ROM

  4. ROM disebut sebgaia kode memori karena berfungsi untuk temat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

  5. Register

  6. Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yangdigunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler

  7. Special Function Register

  8. Merupakan Register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan Register ini terletak di RAM.

  9. Input dan Output Pin

  10. Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

  11. Interrupt

  12. Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan intrupsi, sehingga ketak program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan terlebih dan menjalakan program interupsi terlebih dahulu.

  13. Interrupt Eksternal

  14. Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

  15. Interrupt Timer

  16. Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

  17. Interrupt Serial

  18. Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerima telah tercapai.

Konsep Dasar Arduino

Definisi Arduino

Menurut Dr. Subhi R. M. Zeebaree dalam jurnal International Journal of Scientific & Engineering Research, Volume 5, (2014:266)[22] Arduino adalah perangkat canggih yang sederhana perangkat ini dianggap sebagai sebuah platform elektronik open source platform berbasis pada Hardware yang fleksibel dan perangkat lunak yangBerdasarkan Atmel's ATmega mikrokontroler. Windows,Macintosh dan sistem operasi Linux mendukung Arduino perangkat lunak yang didasarkan pada bahasa pemrograman C dandapat diperluas melalui libraries dari C++.

Menurut Gunawan di dalam Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4 (2013:203)[23], Arduino Uno adalah sebuah modul yang memiliki komponen komplit berbasis papan mikrokontroler pada ATmega328.

Menurut Gunawan (2013:202)[24], “Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input atau output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset”. Arduino mampu men-support mikrokontroller serta dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Arduino Uno adalah sebuah modul atau papan mikrokontroler komplit berbasis ATmega328.

Gambar 2. 5 Mikrokontroler Arduino Uno
Spesifikasi Arduino Uno
  1. Mikrokontroler ATmega328.

  2. Catu Daya 5V.

  3. Tegangan Input rekomendasi 7-12 V.

  4. Tegangan Input batasan 6-20 V.

  5. Pin I/O Digital 14.

  6. Pin input analog 6.

  7. Arus DC per Pin I/O 40 mA.

  8. Arus DC per Pin I/O untuk pin 3.3 V 50 mA.

  9. Mikrokontroler ATmega328.

  10. Flas memori 32 KB ( Atmega 328 ), dimana 0.5 digunakan oleh bootloader.

  11. EEPROM 1 KB.

  12. SRAM 2 KB.

  13. Clock Speed 16 MHz.

Sejarah Arduino

Arduino dikembangkan dari thesis Hernando Barragan pada tahun 2004, seorang mahasiswa asal kolombia. Judul thesisnya yaitu "Arduino- Revolusi Open Hardware". Arduino diawali di ruang kelas interactive Design Institute di Ivrea (IDII), pada tahun 2005 di Ivera, Italia. Arduino ditemukan oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles dengan tujuan awal yaoti untuk membantu para siswa membuat perangkat desain dan interaksi dengan harga yang murah dibandingkan dengan perangkat lain yang tersedia pada saat itu, seperti BASIC Stamp yang harganya cukup mahal bagi pelajar pada saat itu.

Arduino berasal dari bahasa Italia yang berarti teman yang berani pada bulan mei 2011 Arduino sudah terjual lebih dari 300000 unit Arduino saat ini sudah menjadi salah satu platform OSHW Open sourceHardware, Arduino adalah sebuah board mikrokontroler yang bersifat open source dimana desain skematik dan PCB bersifat open source sehingga kita dapat menggunakan Chip/IC mikrokontroler Atmel AVR, misalnya: Arduino NG or older W/ATmega8 [Severino], Arduino Uno, Arduino Mega2560,dll.

Software untuk membuat mengkompilasi dan mengupload program yaitu Arduino ide atau disebut juga Arduinosoftware yang juga bersifat open source software ini dapat diunduh pada situs http://www.Arduino.cc Arduino ide ( Arduinosoftware ) menghasilkan file hex dari baris kode instruksi program yang menggunakan bahasa C yang dinamakan sketch setelah dilakukan compile dengan perintah verify/Compile bootloader chip/IC pada Arduino board telah diisi oleh program yang dinamakan Arduino bootloader yang memungkinkan kita meng-upload kode program tanpa menggunakan Hardwaretambahan ( tanpa menggunakan programmer dari luar, seperti : AVR-ISP, STK500, parallel programmer, USB programmer ). Bootloader akan aktif selama beberapa detik ketika buat mengalami rest.

Konsep Dasar IDE Arduino

Definisi Integrated Development Environment (IDE) Arduino

Menurut Mulyana (2014:173) [25], “Integrated Development Environment (IDE) yaitu berupa softwareprocessing yang digunakan untuk menulis program kedalam Arduino Uno, merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”. SoftwareArduino dapat di-install di berbagai sistem operasi seperti Linux, Mac OS, Windows.

Menurut Djuandi (2011:2)[26], “Integrated Development Environment (IDE) adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam mikrokontroller".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Integrated Development Environment (IDE) adalah software atau program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan sebuah perangkat lunak.

Bagian-Bagian IDE Arduino

Menurut Mulyana (2014:173)[27] , Software IDE (Integrated Development Environment) Arduino Unoterdiri dari tiga bagian yaitu:

  1. Editor Program

  2. Untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino disebut Sketch.

  3. Compiler

  4. Modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) ke dalam kode biner, karena kode biner adalah bahasa satu-satunya bahasa program yang dipahami oleh Mikrokontroler.

  5. Uploader

  6. Modul yang berfungsi memasukan kode binerkedalam memori Mikrokontroller.

Gambar 2. 6 Tampilan Software IDE Arduino
Sumber: Mulyana (2014:173)


Struktur perintah pada Arduino secara garis besar terdiri dari dua bagian yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak Arduino dihidupkan sedangkan void loopberisi perintah yang akan di eksekusi berulang-ulang selama Arduino dinyalakan.

Konsep Dasar Operating system Android

Defenisi Operating system Android

Menurut Hidayat (2011:193) [28], “Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile yang pengembangannya dipimpin oleh Google.”

Menurut Safaat H (2012:1), "Android adalah sebuah sistem operasi padahandphone yang bersifat terbuka dan berbasis pada sistem operasi

Menurut Wahadyo (2013:2)[29] Android adalah sistem operasi disematkan pada gadget, baik itu handphone, tablet, juga sekarang sudah merambah ke kamera digital dan jam tangan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Android adalah sistem operasi untuk perangkat handphone, tablet dan perangkat lainnya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Android adalah sistem operasi untuk perangkat handphone, tablet dan perangkat lainnya.
Sejarah Android

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah OpenHandset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau GoogleMailServices (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Fitur-fitur yang dimiliki Android adalah:

  1. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.

  2. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.

  3. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.

  4. SQLite: untuk penyimpanan data.

  5. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

  6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)

  7. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras)

Konsep Dasar Bluetooth

Definisi Bluetooth

Menurut Irwansyah (2014:85) [30], ”Bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim/menerima data dari device pertama ke device kedua".

Menurut Mrs. Pratibha Singh (2011:55)[31] Bluetooth adalah teknologi jaringankomunikasi nirkabel. yang ditujukan untuk perangkat bersistem operasi-rendah.

Menurut Enterprise (2010:62)[32], ”Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang mampu menyediakan layanan transfer data dengan jarak jangkauan yang terbatas”.

Dari kedua definisi diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang digunakan untuk mentransfer data atau untuk mengirim dan menerima data dalam jangkauan jarak tertentu.

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70) “Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas ”.

Sejarah Bluetooth

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70)“Nama Bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang telekomunikasi dan komputer, di antaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba”.

Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama Bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja Harald Blatand ini berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar daerah Denmark dan daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas, raja Harald Blatand ini membiayai para ilmuwan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan untuk mengontrol pasukan dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti Bluetooth (dalam bahasa Inggris) proyek ini diberi nama.

  1. pertama dirilis untuk Bluetooth versi 1.0 dan 1.0 B pada tanggal 26 Juli 1999 produk ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah dan perusahaan manufaktur pendukungnya mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi ini pada produk mereka. Untuk versi ini dibutuhkan perintah manual pada HardwareDeviceAddress (BD-ADDR) transmisi saat proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan (handshaking process) sehingga keamanan pengguna tidak terjamin, dan penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan di versi ini.

  2. Pada bulan Oktober di tahun yang sama, Bluetooth telah diperbarui dan dirilis versi 1.1 dan 1.2, Untuk versi ini telah dilakukan penyempurnaan dan perbaikan antara lain :

    1. Digunakannya masks pada perangkat HardwareDeviceAddress (BD-ASSR) untuk melindungi pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker.

    2. Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat menggunakannya.

    3. Adaptive Frequency Hopping (AFH), dengan memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi radio yang digunakan oleh banyak orang di dalam hopping sequence.

    4. Transmisi berkecepatan tinggi.

  3. Dengan bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com, Ericsson, IBM, Intel, Lucent Technologies, Microsoft, Motorola, Nokia, dan Toshiba yang lebih dikenal dengan nama The Bluetooth SIG (Special Interest Group), maka teknologi ini pun mengalami perbaikan-perbaikan untuk versi 2.0-nya. Fitur tambahan yang dirilis oleh periset dari Ericsson tidak menjelaskan secara detail, tetapi intinya ada beberapa tambahan pada Bluetooth ini, antara lain:

    1. Diperkenalkannya Non-hopping narrowband channels. Pada channel ini bias digunakan untuk memperkenalkan layanan profile Bluetooth oleh berbagai device dengan volume yang sangat tinggi dari perangkat Bluetooth secara simultan.

    2. Tidak dienkripsinya informasi yang bersifat umum secara realtime, sehingga dasar kemacetan trafik informasi dan laju trafik ke tujuan dapat dihindari waktu ditransmisikan oleh perangkat dengan melewati setiap host dengan kecepatan tinggi.

    3. Koneksi berkecepatan tinggi.

    4. Multiplay speeds level.

Aplikasi dan layanan Bluetooth

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:71) “Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless Bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter. Sistem Bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint”.

Produk Bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan kedalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi Bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera digital, printer, router dan masih banyak peralatan lainnya. Aplikasiaplikasi yang dapat disediakan oleh layanan Bluetooth ini antara lain : PC to PC filetransfer, PC to PC file synch (notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA,wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.

Gambar 2. 7 Contoh modul aplikasi beberapa Bluetooth
Sumber : Dwi Agus Diartono (2009:72)


Cara Kerja Bluetooth

Menurut Rajasa (2013) [33], ”Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada Bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya Bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth. Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth, yaitu dengan menggunakan password pada perangkat Bluetooth tersebut.”

Bluetooth HC 05

Menurut Anggit Supriyanto (2013) [34], ”Bluetooth HC 05 adalah Modul Bluetooth to serial yang menggunakan protocol standar Bluetooth V2.0 dan kebutuhan tegangan sebesar 3,3V2".

Menurut Agung Alpurqon (2014) [35], ”Bluetooth HC 05 adalah Modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah di gunakan, yang di rancang untuk komunikasi nirkabel dengan penganturan koneksi”.

Dari dua penjelasan diatas kita bisa menyimpulakn bahwa Bluetooth HC 05 Adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC 05 menggunakan modulasi Bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2.4 GHz. Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master.

Gambar 2. 8 Bluetooth HC 05


HC 05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC 05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi Bluetooth dengan piranti lain.

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman C

Definisi Bahasa Pemrograman C

Menurut Yulianto (2010:182) “bahasa C merupakan bahasa pemograman yang berkekuatan tinggi dan fleksibel yang telah banyak digunakan oleh para programmer profesional untuk mengembangkan program-program yang sangat bervariasi dalam berbagai bidang”.

Menurut Joni (2011:3). Bahasa C merupakan bahasa pemograman yang berkekuatan tinggi (powerful) dan fleksibel yang telah banyak digunakan oleh para programmer profesional untuk mengembangkan program-program yang sangat bervariasi dalam berbagai bidang.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahasa pemrograman C adalah bahasa pemograman yang sangat baik untuk mengembangkan program-program besar.

Sejarah Bahasa C

Menurut Joni (2011:3). Lahirnya bahasa pemograman diawali oleh terbentuknya bahasa assembly yang dikembangkan oleh IBM dalam tahun 1956-1963. Bahasa ini termasuk dalam bahasa tingkat rendah. Pada tahun 1957, sebuah tim yang dipimpin oleh John W. Backus berhasil mengembangkan sebuah bahasa poemograman baru yang lebih diarahkan untuk proses analisa numerik. Bahasa pemograman tersebut dinamai dengan bahasa FORTRAN (Formula Translation). Setahun kemudian, yaitu tahun 1958, para ilmuan komputer dari Eropa dan Amerika yang tergabung dalam sebuah komite menciptakan bahasa pemograman baru yang lebih bersifat struktual dan dinamakan dengan bahasa ALGOL (Algorithmic Languange). Kemudian pada tahun 1964, IBM kembali menciptakan bahasa pemograman baru dengan nama PL/I (Programming Languange 1) yang lebih ditujukan untuk keperluan bisnis dan penelitian.

Tahun 1969 laboratorium Bell AT&T di Murray, New Jersey menggunakan bahasa assembly untuk mengembangkan sister operas unix yang bertujuan untukmembuat program antarmuka yang bersifatprogrammer friendly. Setelah Unix berjalan, lahirlah bahasa pemograman baru yang ditulis tahun 1970, seorang pengembang sistem dari laboratorium tersebut yang bernama Ken Thompson membuat bahasa B yang akan digunakan untuk menulis ulang sistem operasi Unix. Nama B ini konon diambil dari huruf pertama dalam kata BCPL. Karena alasan bahwa bahasa B masih terkesan lambat, maka pada tahun 1971 seorang pengembang sistem bernama Dennis Ritchie, yang juga bekerja di laboratorium yang sama, menciptakan bahasa baru dengan nama C yang bertujuan untuk menulis ulang dan menutupi kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem operasi UNIX sebelumnya. Menurut Sumber yang ada, nama C ini juga konon diambil dari huruf kedua dalam kata BCPL.

Sejak itu bahasa C terus digunakan untuk memelihara sistem operasi Unix, sampai akhirnya pada tahun 90-an, bahasa C ini digunakan untuk mengembangkan sistem operasi Windows dan sekarang digunakan untuk mengembangkan sistem operasi Linux, dikalangan industri hiburan, bahasa C juga banyak digunakan dalam mengembangkan perangkat lunak untuk permainan game. Hal inilah yang menjadikan bahasa C populer di kalangan industri perangkat lunak.

Kelebihan dan Kekurangan Bahasa Pemrograman C

Menurut Wirdasari (2010:394) berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan bahasa C:

Tabel 2. 2 Kelebihan dan Kekurangan Bahasa C

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Darma, Jarot S, dkk. (2009:1), secara harfiah, internet(kependekan dari Interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu system antar perangkat komputer untuk lalu lintas data itulah yang dinamakan network. Mungkin anda mengenal istilah LAN (Local Area Network), yang menghubungkan komputer-komputer dalam area tertentu, seperti kantor, sekolah, atau warnet. Internetkurang lebih seperti itu, hanya dalam area yang sangat luas, yaitu seluruh dunia. Jadi, komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah tak terbatas, disebut internet.

Menurut eWolf Community (2012:1)Internetmerupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internetterdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan

Menurut Ananda (2009:1), Internetadalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internetadalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

Sejarah Internet

Menurut Wikipedia,Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek lembaga ARPA yang mengembangkan jaringan yang dinamakan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan Hardwaredan software komputer yang berbasis UNIX.

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Konsep Dasar Elektronika

Definisi Elektronika

Menurut Budiharto (2009:1), bahwa ”Elektronika adalah merupakan bidang yang menarik untuk dipelajari oleh pelajar dan hobbyist karena dapat berkreasi apa saja sesuai keinginan”.

Menurut Rusmadi (2009:10), komponen elektronika dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

  1. Komponen pasif elektronika

  2. Menurut Rusmadi (2009:10), bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”.

    Menurut Rusmadi (2009:10), ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:

    1. Resistor dan Tahanan.

    2. Menurut Budiharto (2009:1), “Salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.

      Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium).

      Gambar 2. 9 Resistor
      Sumber : Rusmadi (2009:12)


      Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.

      Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

      Gambar 2. 10 Skema Warna Resistor
      Sumber : Rusmadi (2009:13)
      1. Satuan Resistor

      2. Ohm (simbol: O adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah:

        1 Mega Ohm (MO) = 1.000.000 Ohm.

        1 kilo Ohm (KO) = 1.000 Ohm.:

        1. Resistor Tetap

        2. Menurut Rusmadi (2009:11), bahwa “Resistor tetap adalah resistor yang nilainya besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat di ubah-ubah”. Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil.

          Menurut Rusmadi (2009:15), resistor dibagi menjadi 6 yaitu:

          1. Resistor Kawat

          2. Resistor Batang karbon (arang)

          3. Resistor Film Karbon

          4. Resistor Film Karbon

          5. Resistor Film Metal

          6. Resistor tipe Film Tebal

      3. Resistor Tidak Tetap

      4. Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa “Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai resistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau memutar pengaturnya”.

        Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa resistor tidak tetap dibagi menjadi 5 yaitu:

        1. Potensiometer

        2. Potensiometer Preset

        3. NTC dan PTC

        4. LDR

        5. VDR



    3. Kapasitor dan Kondensator.

    4. Menurut adiwarsito (2010), “Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat digunakan untuk menyimpan muatan listrik”.

      Menurut Rusmadi (2009:20), bahwa “Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu”. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika.

      Kapasitor sendiiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”) Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi. kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

      Gambar 2. 11 Lambang Kondensator
      Sumber : Rusmadi (2009:20)


      Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.

      Gambar 2. 12 Lambang Kapasitor
      Sumber : Rusmadi (2009:20)


      Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

    5. Kapasistansi

    6. Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar.

      Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:

      1. Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)

      2. mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)

      3. nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)

      Tabel 2. 3 Nilai Kapasistansi
      Sumber : Rusmadi (2009:21)


      Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian. Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor. Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-). Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat.

      Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor. Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah.


      gambar Dielektrikum
      Sumber : Rusmadi (2009:20)


      Seperti terlihat pada gambar di atas, apabila kita membuka sebuah Kapasitor Elektrolit berkas dengan menggunakan sebuah pisau tipis (cutter), di dalamnya akan terlihat 2 buah lapisan tipis. Setiap lapisan dilapisi lagi dengan bahan metal foil tipis. Setiap metal foil dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik. Antara kedua lapisan tadi diberi bahan penyekat yang disebut Dielektrikum. Bahan Dielektrikum pada umumnya dibuat dengan bahan kertas, maka, film, minyak bakelit dan lain-lain. Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis Kapasitor yang namanya disesuaikan dengan nama bahan Dielektrikum yang digunakan dalam membuat komponen Kapasitor. Sebagai contoh misalnya: Bila kapasitor bahan Dielektrikumnya dibuat dari kertas, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor kertas dan kalau bahan Dielektrikumnya dibuat dari bahan elektrolit, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor Elektrolit.

      Besarnya kapasitas dari sebuah K

      apasitornya dapat ditentukan dengan rumus:</p></div>

      c = 0,0885 x ? x D/d µF? = konstanta dielektrikum

      D = luas bahan metal foil dalam cm2

      d = jarak antara kedua metal foil dalam cm

      Dari rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan. Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai konstanta Dielektrikum udara (? udara = 1).

      Tabel 2. 5 Tabel Daftar Konstanta Bahan Dielektrikum
      Sumber : Rusmadi (2009:23)



    7. Kristal

    8. Berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric effect.

      Gambar 2. 13 Rangkaian Internal Kristal


      Gambar diatas memperlihatkan rangkaian setara kristal. Rangkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada suatu wadah atau “pemegang”. Kapasitansi akibat adanya keping logam akan terhubung paralel dengan rangkaian setara kristal. Dalam hal ini kristal memiliki kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri. Pada oscilator, kristal yang berfungsi sebagai rangkaian resonansi seri, kristal seolah-olah memiliki induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistansi (R). Nilai L ditentukan oleh massa kristal, harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan R berhubungan dengan gesekan mekanik. Berikut adalah contoh oscilator menggunakan tank cirkuit kristal sebagai resonansi seri.


      Gambar 2. 14 Rangkaian Oscilator Hartley Dengan Kristal


      Gambar 2. 15 Rangkaian Oscilator Collpits Dengan Kristal


      Kristal ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai penghasil frekuensi resonansi paralel. Kristal sendiri dapat dioperasikan sebagai rangkaian tangki. Jika kristal diletakkan sebagai jaringan umpan balik, kristal akan merespon sebagai piranti penghasil resonansi seri. Kristal sebenarnya merespon sebagai tapis yang tajam. Kristal dapat difungsikan sebagai umpan balik pada suatu frekuensi tertentu saja. Oscilator hartley dan colpitts dapat dimodifikasi dengan memasang kristal ini. Stabilitas oscilator akan meningkat dengan pemasangan kristal.

    9. Relay

    10. Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Dan Susunan kontak pada relay adalah:

      Normally Open  : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.

      Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.

      Changeover  : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.

      Gambar 2. 16 Simbol Relay dan Gambar Relay


    11. Tombol Reset

    12. Proses reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem ke kondisi semula. Power-on reset merupakan peroses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat sistem pertama kali diberi daya. pin reset juga dapat diberi rangkaian manual reset.beberapa rangkaian yang umum digunakan terdapat pada gambar 2.34 pemberian rangkaian ini membuat sistem dapat di-reset oleh user setiap saat dengan menekan tombol reset.

    Gambar 2. 17 Rangkaian power-on reset


  3. Komponen aktif elektronika

  4. Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.

    Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:

  1. Dioda

  2. Menurut John (2010:143), “Dioda merupakan alat yang hanya bisa mengalirkan arus DC dalam satu arah, sedang pada arah yang berlawanan ia tidak bisa menghantarkannya. Kalau ia dialiri arus AC maka akan berhasil didapatkan arus DC dari arus AC ini. Karenanya pada sifat yang demikian maka dioda bisa digunakan sebagai perata arus yang biasa dipasang di adaptor”.

    Komponen elektronika dengan dua terminal, yang terbentuk dari dua jenis semikonduktor, yaitu type P yang biasa disebut dengan anoda dan type N yang biasa disebut dengan katoda, dimana kemudian kedua semikonduktor ini digabungkan. Untuk membuat diode dalam keadaan conduct, diperlukan tegangan biasnya sebesar 0,3 volt untuk dioda dengan bahan germanium atau 0,7 volt untuk dioda dengan bahan silikon.

    Gambar 2. 18 Dioda
    Sumber : Rusmadi (2009:33)


    Perlu diketahui bahwa komponen dioda ini pada umumnya hampir selalu dipergunakan dalam rangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply.

    Menurut Rusmadi (2009:34), Fungsi diode dalam suatu rangkaian adalah:

    1. Penyearah tegangan listrik.

    2. memblokir tegangan listrik.

    3. Transistor

Menurut Budiharto (2009:3), bahwa “Transistor adalah memiliki 3 terminal biasanya dibuat dari bahan silicon atau germanium”

Menurut Rusmadi (2009:42), bahwa “Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap rangkaian”.

Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.

Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Gambar 2. 19 Transistor


Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Transistor disusun menggunakan sambungan dioda. Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.

  1. BJT (Bipolar Juction Transistor)

  2. BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:

    1. NPN (Negative Positive Negative)

    2. Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.

      Gambar 2. 20 Simbol Transistor NPN
      Sumber : Erinofiardi (2009:41)


    3. PNP ( Positive Negative Positive)

    4. Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.

      Gambar 2. 21 Simbol Transistor PNP
      Sumber : Rusmadi (2009:41)


      Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

    5. IC (Integreted Circuit).

    6. Menurut Rusmadi (2009:46), bahwa “IC adalah Sebuah rangakian terpadu”. Komponen Integrated Circuit dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip.

      Gambar 2. 22 Integrated Circuit
      Sumber : Rusmadi (2009:46)


      Menurut Rusmadi (2009:48), ada beberapa keuntungan dari pengguna IC diantaranya ialah:

      1. Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).

      2. Satu daya yang diperlukan kecil.

      3. Sistem operasional sangat praktis dan cepat.

      4. Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.

      5. Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakan transistor.

    7. IC REGULATOR

    8. Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 78XX. Regulator tegangan tipe 78XX adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 78XX memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem logika, instrumentasi dan Hifi. Regulator tegangan 78XX dirancang sebagai regulator tegangan tetap, meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban. Untuk melihat karakteristik regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel 2.7 sebagai berikut:

      Tabel 2. 6 Karakteristik IC regulator tegangan positif 78xx



      Angka xx pada bagian terakhir penulisan tipe regulator 78xx merupakan besarnya tegangan output dari regulator tersebut. Kemudian huruh L, M merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal output regulator tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf L ataupun M (78(L/M)xx) pada regulator tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal outputnya adalah 1 ampere. Karakteristik dan tipe-tipe kemampuan arus maksimal output dari regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel diatas. Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe regulator 78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) regulator tegangan positif 78xx. Cara pemasangan dari regulator tegangan tetap 7805 pada catu daya dapat dilihat pada gambar 2.30 sebagai berikut.

      Gambar 2. 23 Rangkaian IC regulator tegangan positif 78xx
      1. Penggunaan IC regulator dalam rangkaian

      2. IC 7805 merupakan IC peregulasi, dimana IC 7805 bekerja pada sumber arus searah yang menghasilkan keluaran 5 volt sedangkan pada rangkaian IC ini digunakan untuk memaksa keluaran yang kita berikan diatas 5 volt menjadi 5 volt dengan hasil positif, sesuai dengan data IC 7805 bekerja efektif antara range 7V-20V. IC 7805 terdapat beberapa macam mulai dari komponen SMD (surface mount device) sampai aplikasi umum dengan keluaran arus sampai dengan 1A.

Gambar 2. 24 Rangkaian IC regulator
Sumber : http://elektronika-dasar.web.id

Konsep dasar Motor Servo

Motor servo adalah sebuah motor DC yangdilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closedfeedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisiputaran sumbu (axis) dari motor akandiinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.

Deskripsi
Sumber: http://elektronika-dasar.web.id


Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) ataupotensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukanbatas maksimum putaran sumbu (axis)motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebarpulsa yang pada pin kontrol motor servo.

Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah(CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikandengan memberikan variasi lebar pulsa bagian pin kontrolnya.

Jenis motor servo

  1. Motorservo standar 180° Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehinggatotal defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°.

  2. Motorservo continuous Motor servo jenisini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar(dapat berputar secara kontinyu).

  3. Pulse kontrolmotor servo operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulse selebar ± 20 ms, dimana lebar pulse antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakanakhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulse dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kitaberikan pulse kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bilakita berikan pulse lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°. Gambar pulse kendali motor servo dapat dilihat padagambar 2.10 sebagai berikut:

Gambar 2. 26 Pulsa kendali motor servo
Sumber: http://elektronika-dasar.web.id


Motor servo akan bekerja secara baik jika pada bagianpin kontrolnya diberikan sinyal PWMdengan frekuensi 50 Hz. Dimana padasaat sinyal dengan frekuensi 50 Hztersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah(sudut 0°/ netral). Pada saat Ton dutycycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akanberputar ke berlawanan arah jarum jam (CounterClock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadapbesarnya Ton duty cycle, dan akanbertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yangdiberikan lebih dari 1.5 ms, makarotor akan berputar searah jarum jam (ClockWise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisitersebut.

Driver Motor Servo IC L293D

IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor servo dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. motor servo yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor servo yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap driver. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor servo. konstruksi pin driver motor servo IC l293 dapat di lihat pada gambar 2.22 sebagai berikut.

Gambar 2. 27 Konstruksi pin dan rangkaian driver motor servo IC L293
Sumber : http://chaokhun.kmitl.ac.th


Fungsi pin driver motor servo L293D

  1. Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor servo.

  2. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor servo

  3. Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor servo

  4. Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor servo, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor servo yang dikendalikan.

  5. Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.

Konsep Dasar Robot

Definisi Robot

Menurut Winarno dan arifianto (2011:02), “Robot adalah sebuah alatmekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dankontrol manusia, atau menggunakan program yang telah di definisikan terlebih dahulu".

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Robot adalah alat berupaorang-orangan dan sebagainya yang dapat bergerak atau berbuat seperti manusia, dan dikendalikan oleh mesin.

Sejarah Robot

Robot diperkenalkan pertama kali oleh Wright Karel Capek pada tahun 1920 melalui sandiwara yang dibuatnya, yaitu R.U.R (Rossum’s Universal Robots).

Dalam sandiwara ini, diceritakan seorang tokoh ilmu pengetahuan yang bernama Rossum menciptakan bahan tiruan daging dan tulang melalui prosesbiologi dan elektronika. Dia juga menciptakan bahan untuk mewujudkan impiannya membuat kehidupan buatan. Namun, eksperimen Rossum gagal.

Keponakannya Seorang ahli teknik yang berpikiran modern memutuskan untuk membuat sesuatu yang lebih praktis dari pada eksperimen Rossum.Kemudian dia mempersiapkan pengembangan mesin pekerja yang sempurna.Mengambil manusia sebagai modelnya, dia mulai merancang bentuknya tanpa memasukan hati, jantung, emosi dan nyawa untuk rancangannya.Keponakan Rossum sukses dalam eksperimennya dan robot ciptaanya mulai dijual ke seluruh dunia.

Pada tahun 1941, penulis fiksi ilmiah Isaac Asimov memperkenalkan istilah robotics dalam teknologi robot. Robotics diterima sebagaiistilah atau kata untuk mendeskripsikan semua kemajuan teknologi yang berhubungan dengan robot. Asimov memprediksi kemunculan robot-robot industry canggih di masa depan yang disebut dengan era robot atau revolusi robot.

Pada tahun 1956, Georde Devil dan Joseph Engel berger membentuk perusahaan robot untuk pertama kalinya. Beberapa tahun berikutnya (1961),General motor pertama kali menggunaka robot untuk pabrik otomotifnya.Robot industry kemudian berkembang pesat dan mulai banyak digunakan pada tahun 1980 oleh perusahaan selain otomotif.Pada tahun inilah perkembangan elektronik dan computer telah melahirkan robot modern.

Jenis-jenis Robot

Secara umum, ada dua jenis robot yaitu robot terkontrol (controlled robot) dan robot otomatis (autonomous robot). Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai mobil-mobilan yang dikendalikan degan remote control. Mainan ini merupakan salah satu contoh jenis controlled robot yang sederhana. Mobil-mobilan tersebut akan bergerak maju atau mundur sesuai dengan perintah remote control yang dipegang oleh operator. Jenis robot yang mampu mengambil keputusan sendiri adalah jenis robot otomatis (autonomous robot). Jenis robot ini tidak memerlukan kendali manusia untuk mengeksekusi sebuah keputusan

Macam-macam Bentuk Robot

Tidak semua robot berwujud seperti manusia (robot humanoid) yang mempunyai tangan, kaki, dan kepala. Ada beberapa robot yang hanya berupa tanganatau lebih sering disebut sebagai lengan robot (robot 'manipulator), robot yang dapat berpindah-pindah (mobile robot),robot yang bias terbang (ying robot), dan robot yang menyerupai binatang (robot Animalia).

Berbagai bentuk robot ini diciptakan untuk memaksimalkan fungdi robot pada suatu pekerjaan yang spesifik.Misalnya, lengan robot yang hanya digunakan untuk mengambil benda.

Definisi Internetof Things ( IoT )

Menurut Young-Mo Kang (2015:117)[36] Internet of Things adalah Teknologi dan layanan yang meliputi menghasilkaninformasi (sensor) - akuisisi (parts, devices) - berbagi (Clyde) - pemanfaatan (Big Data) –yang saling terhubung.

Menurut Ilmu Komputer, Internetof Things atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internetyang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.

Gambar 2. 28Internetof Things
Sumber : Raconteur.net

Definisi Ubidots

Ubidots menawarkan platform untuk pengembang yang memungkinkan mereka untuk dengan mudah menangkap data sensor dan mengubahnya menjadi informasi yang berguna. Menggunakan platform Ubidots untuk mengirim data ke awan dari perangkat berkemampuan Internet. Selain itu, dapat mengkonfigurasi berupa tindakan dan alert berdasarkan data real-time dan membuka nilai dari data Sensor melalui alat visual. Ubidots menawarkan fitur API yang memungkinkan Sensor untuk membaca dan menulis data ke sumber daya yang tersedia: sumber data, variabel, nilai-nilai, peristiwa dan wawasan. API mendukung HTTP dan HTTPS dan Key API diperlukan.

Ubidots adalah tentang membantu dunia memahami data yang dihasilkan oleh ribuan sensor di sekitar kita. Memiliki menyediakan layanan rekayasa untuk kesehatan, makanan dan industri minyak & gas di Amerika Latin selama lebih dari 5 tahun, tim Ubidots dirancang layanan awan untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar Hal Internetproyek.

Ubidots adalah startup muda dan alumni MassChallenge Accelerator '13 (Boston, MA), dunia startup accelerator terbesar. Produk kami dikembangkan dari AtomHouse Medellín dan Bogota, dengan kehadiran pengembangan bisnis di Boston. Kami didukung oleh lembaga inovasi Innpulsa dan Ruta n.

Gambar 2. 29 Ubidots

Konsep Dasar LED (Light Emitting Dioda)

Definisi LED (Light Emitting Dioda)
Gambar 2. 30 LED (Light Emitting Dioda)
Sumber : Alfith (2015:3)


Menurut Alfith (2015:3)[37] ,“LED (Light Emitting Dioda) merupakan komponen aktif bipolar semikonduktor, karena itu hanya mampu mengalirkan arus dalam satu arah saja. Untuk menyalakan LED, cukup dengan mengalirkan arus dari anoda ke katoda (forward bias) dengan beda potensial minimum berkisar antara 1,5 hingga 2voltdan arusnya berkisar di 20mA”.

Menurut Ramadhan (2013:15) [38], “LED atau singkatan dariLight Emitting Diodeadalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu mengeluarkan cahaya.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias )

Konsep Dasar Power Supply

Definisi Power Supply

Menurut Gunawan (2011:1), power supply adalah alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik. Secara prinsip rangkaian power supply adalah menurunkan tegangan AC, menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC, menstabilkan tegangan DC, yang terdiri atas transformator, dioda dan kapasitor atau kondensator. Tranformator biasanya berbentuk kotak dan terdapat lilitan-lilitan kawat eMail didalamnya. Ada 2 jenis rangkaian penyearah, yaitu setengah gelombang (half wave) dan gelombang penuh (fullwave). Arus listrik DC yang keluar dari dioda masih berupa deretan pulsa-pulsa. Tentu saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok atau tidak dapat digunakan oleh perangkat elektronik apapun. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply.

Menurut Husaini (2014:1), power supply merupakan sebuah sistem yang menyediakan sumber daya DC (direct current) atau arus searah, diperoleh dengan jalan merubah arus bolak-balik AC menjadi arus searah dan menstabilkan tegangan keluarannya minaret kebutuhan sebum sistem elektronik.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan power supply adalah suatu alar yang berfungsi sebagai media penyalur energi listrik.

Gambar 2. 31 Power Supply
Sumber: Gunawan (2011:1)
Fungsi Power Supply

Menurut Gunawan (2011:1), power supply dapat melakukan fungsi berikut ini:

  1. Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.

  2. Voltage Transformation: memberikan keluaran tegangan atau voltage DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

  3. Filtering: menghasilkan arus listrik DC yang lebih bersih, bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain

  4. Regulation: mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input.

  5. Isolation: memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input.

  6. Protection: mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal terjadi.

Idealnya, sebuah power supply dapat menghasilkan output yang bersih, dengan tegangan output yang konstan terjaga dengan tingkat toleransi dari tegangan input, beban daya, juga suhu kerja, dengan tingkat konversi efisiensi 100%.

Baterai Ultrafire 14.500

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Baterai mamiliki dua sifat yaitu baterai primer dan baterai sekunder (rechargeable battery), disebut baterai primer berarti baterai ini hanya bisa satu kali pakai saja sedangkan baterai sekunder berarti baterai yang dapat dipakai berkali-kali dengan cara isi ulang bila dayanya sudah mulai habis. Baik baterai primer dan sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik dan masing-masing memiliki beberapa bentuk dan spesifikasi yang berbeda-beda. Baterai terbagi dalam beberapa jenis, yang salah satunya adalah baterai jenis Li-Ion (lithium-ion) yang memiliki sifat sebagai baterai sekunder (rechargeable battery).

Baterai Li-Ion merupakan baterai generasi selanjutnya yang diciptakan setelah baterai tipe NiCd, baterai yang digunakan pada alat ini adalah baterai Li-On Ultrafire yang memiliki spesifikasi tegangan sebesar 3,7 V.

Gambar 2. 32 Baterai Li-Ion Ultrafire
(Sumber : http://www.tokopedia.com)


Baterai Li-Ion menggunakan katoda (positif), anoda (negatif) dan elektrolit sebagai konduktor, katoda terdiri dari oksida metal dan anoda terdiri dari karbon. Selama baterai bekerja, ion mengalir dari anoda ke katoda melalui elektrolit dan pemisah, arah balik pengisian dan ion mengalir dari katoda ke anoda dapat dilihat pada gambar 2.32

Gambar 2. 33 Proses Mengalirnya Ion Pada Li-Ion
(Sumber : http://batteryuniversity.com)


Pada saat baterai digunakan atau tidak digunakan, ion bergerak diantara katoda (positif elektroda) dan anoda (negatif elektroda). Pada saat baterai tidak digunakan anoda mengalami oksidasi atau kehilangan elektron dan katoda memperoleh aliran elektron tersebut, pada saat baterai digunakan maka proses yang terjadi adalah kebalikan dari proses ini.

Konsep Dasar WEMOS

Definisi Wemos

WeMos D1 mini adalah modul development board WiFi ESP8266 yang dapat diprogram via Arduino IDE atau NodeMCU.

Gambar 2. 34 Wemos


Kelebihan WeMos D1 mini dengan development board ESP8266 lainnya adalah dukungan berbagai shield WeMos.

Spesifikasi Wemos

Spesifikasi:

  1. Tegangan IO 3.3V

  2. 11 digital IO/PWM/I2C/one-wire

  3. 1 analog input

  4. micro USB port

Literature Review

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan mengenai sensor asap atau gas pada penelitian ini, Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan alat ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (literature review) ini yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Andik Yuliant dan, Edy Ramadan dengan judul penelitian Sistem Kendali Robot Manipulator Pemindah Barang Dengan Umpan Balik Visual, penelitian ini menjelaskan perancangan dan pembuatan sistem kendali robot manipulator yang dikendalikan oleh informasi visual untuk memindah obyek barang sesuai warnanya. Pada penelitian ini digunakan tiga obyek dengan warna yang berbeda. Penentuan posisi obyek dilakukan dengan metode proyeksi integral, dimana citra hasil tangkapan kamera yang terhubung dengan komputer disegmentasi berdasarkan warnanya.

  2. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Andri Wijaya dengan judul “Studi Mobile Robot Pemindah Barang Berdasarkan Warnanya Berbasis Mikrokontroller AT89S52” Suatu perangkat yang mampu mengendalikan dengan sinyal – sinyal kontrol dengan menggunakan Mikrokontroller AT89S52 dengan pemograman bahasa assembler dan Sensor ultra sonik sebagai pengindra robot mempermudah sistim kerja robot sesuai rancangan.

  3. Penelitian selanjutnya yang dilakukan olehGita Tri Wardana, Dedy Eko Setiawan, Abdul Rahman dan Nanda Prasetia dengan judul “Robot Lengan Pemindah Barang Berdasarkan Ukurannya Berbasis Mikrokontroler”Robot lengan ini dapat digerakkan secara otomatis di dalam suatu ruangan terbatasdan dikontrol oleh mikrokontroller ATmega16. Sensor Photodioda yang digunakan untuk mengidentifikasi ukuran objek yang akan dikirimkan ke mikrokontroler ATmega16. Robot ini menggunakan lima buah motor servo sebagai penggerak lengan dan motor dc gearbox untuk menggerakkan conveyor.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Phosphatindo Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian alat-alat industri, bahan kimia industri, elektrikal dan juga jasa melayani perawatan secara periodik untuk alat-alat industri. Sebelumnya PT. Phosphatindo Perkasa hanya bergerak pada penjualan bahan kimia, elektrikal dan mekanikal saja.

Adapun macam-macam alat industri yang dijual seperti boiler, colling tower, safety valve, belLow assembling, pump, fillter press, phraser tank, media filter dan banyak macam lainnya. Sedangkan untuk bahan kimia industri seperti carbon aktif, garam NaCi pharma grade, garam NaCi food grade, alkaline liquid, cooling water treatment chemicals, anionic polymer, antracite dan lain sebagainya

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Phosphatindo Perkasa didirikan oleh bapakHanna Rutiana pada tahun 2008 yang bertempat di Kp. Cimanggis Gang Sawo RT. 02/ RW. 02 Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok 16953, dengan jumlah karyawan pada saat itu 15 orang. Kegiatan utama pada saat itu adalah menjual bahan kimia, elektrikal dan mekanikal.

Saat ini PT Phosphatindo Perkasa telah bergerak dibidang kimia industri, elektrikal, mekanikal, peralatan industri atau mesin pabrik seperti mesin boiler, colling tower dan pelayanan untuk perawatan peralatan industri. Untuk menjadi perusahaan terkemuka di penjualan alat-alat industri PT Phosphatindo Perkasa tidak hanya menjual tetapi juga memberikan layanan purna jual terbaik. Beberapa layanannya adalah memberikan perawatan untuk alat-alat industri per tiap periodik dengan mengirimkan tenaga-tenaga ahli yang telah berpengalaman.

PT Phosphatindo Perkasa saat ini juga sudah dilengkapi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dikuatkan dengan Surat Keterangan Terdaftar yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak dengan nomor PEM-78/WPJ.08/KP.0503/2003 dan mendapatkan nomor NPWP atas nama PT Phosphatindo Perkasa dengan nomor 01.910.743.2-412.000.


Visi dan Misi Perusahaan

PT. Phosphatindo Perkasa adalah perusahaan yang memiliki visi dan misi serta value, yaitu :

  1. Visi

    1. Menjadi perusahaan penyedia peralatan industri dan bahan kimia yang terbaik, terbesar dan andalan bagi dunia industri di Indonesia.

    2. Menjadi perusahaan yang dapat bersaing dengan perusahaan nasional maupun internasional dengan hasil kerja yang berkualitas terbaik.

    3. Menjadi perusahaan yang mendapatkan kepercayaan dan kepuasan dari para pelanggan

  2. Misi

    1. Mengutamakan pelayanan, kenyamanan dan kepuasan pelanggan maupun mitra usaha untuk hasil yang optimal dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.

    2. Memberikan pelayanan yang terbaik dan memberikan solusi yang tepat dalam memecahkan masalah bagi pelanggan.

    3. Bekerja secara profesional dan memiliki kerja tim yang baik.

Struktur Organisasi PT Phosphatindo Perkasa

Sebuah perusahaan tentunya membutuhkan tenaga kerja agar dapat menjalankan visi dan misinya selain untuk dapat beroperasi dan berproduksi. Karenanya perusahaan mempekerjakan sejumlah tenaga kerja yang akan dibagi sesuai dengan sumber daya manusia kedalam bagian-bagian yang sesuai dengan keahliannya, sehingga masing-masing individu mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya serta hak-haknya.

Susunan pembagian tugas berdasarkan posisinya tersebut kita kenal sebagai struktur organisasi perusahaan. Dengan adanya sebuah struktur organisasi maka akan mudah membagi tugas dan tanggung jawab masing-masing individu yang masuk kedalam struktur tersebut. Dan jika semua individu dari struktur tersebut telah mengerti dan memahami akan tugas dan tanggung jawabnya, maka di dalam perusahaan tersebut akan tercipta suatu kerjasama yang dapat dikoordinasikan dengan baik demi kemajuan perusahaan.

PT. Phosphatindo Perkasa memiliki struktur organisasi fungsional dimana organisasi disusun berdasarkan kegiatan kerja. Secara langsung PT. Phosphatindo Perkasa dipimpin oleh pemilik perusahaan yang dibantu oleh kepala divisi dari masing-masing bagian.

Berikut adalah struktur organisasi PT. Phosphatindo Perkasa yang berjalan saat ini, yaitu:

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Perusahaan


Wewenang Dan Tanggung Jawab

Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana selalu terdapat dua macam hubungan antara sekelompok orang yang disebut atasan dan sekelompok orang lain yang disebut bawahan yaitu yang menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan jabatannya. Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi atau bagian pada PT. Phosphatindo Perkasa, yaitu :

  1. Direktur

    1. Memimpin dan menjalankan perusahaan dengan memutuskan, menentukan, menerapkan sistem dan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

    2. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di perusahaan dengan mengkoordinasikan dan mengawasi semua, mulai dari bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

    3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan, pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

    4. Memimpin rapat umum dalam hal untuk memastikan pelaksanaan tata tertib, memberi penjelasan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan

    5. Menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan pihak luar dari perusahaan.

    6. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.

  2. HRD (Human Resourch Development)

    1. Menyusun rencana kerja.

    2. Mengontrol pelaksanaan sumber daya manusia.

    3. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia.

    4. Mempersiapkan perjanjian kerja karyawan baru.

    5. Mengadakan pelatihan demi meningkatnya kualitas kerja karyawan.

  3. Staff

    1. Mengumpulkan data.

    2. Menginterpretasikan data.

    3. Membantu tugas manajerial yang terkait.

    4. Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan realisasi dari rencana yang telah ditetapkan.

  4. Marketing

    1. Memonitor perolehan order serta menrangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.

    2. Memonitor jumlah stock seluruh departemen marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.

    3. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh tim sales untuk memastikan tercapainya target kepuasaan pelanggan yang telah ditentukan.

    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang telah ditentukan.

    5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan desain dan warna untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.

    6. Menerapkan sistem, budaya dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan segala sesuatunya berjalan secara optimal.

  5. Marketing Support

    1. Bertanggung jawab melakukan support atas segala kebutuhan marketing.

    2. Membuat quotations kepada customer. Quotations merupakan surat penawaran yang diberikan kepada pelanggan setelah adanya permintaan penawaran. Quotations ini biasanya berisi kode dan deskripsi barang yang ditawarkan.

    3. Mengirimkan quotations kepada customer.

    4. Melakukan follow up kepada customer.

    5. Mengelola segala kebutuhan promosi dan komunikasi, baik hard maupun softcopy.

    6. Membuat materi keperluan marketing, misalnya dalam membuat brosur, promosi, quotation, email blast, korespondensi dengan customer.

    7. Melakukan support dalam administrasi tender bila diperlukan.

    8. Melakukan pengklasifikasian dan menjaga data-data.

    9. Memasukkan data-data ke sistem.

    10. Melakukan back up terhadap data-data penting, seperti data-data customer dan data-data penjualan.

    11. Membuat laporan dan notulen.

  6. Purchasing

    1. Menerima dan meriview surat permintaan barang dari seluruh bagian, baik yang harian maupun yang bulanan.

    2. Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau kebutuhan.

    3. Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan dan ketepatan pengiriman serta kualitas barang yang mereka tawarkan sebagai data untuk melakukan seleksi supplier.

    4. Melakukan proses pembelian dari mulai permohonan, penawaran harga, penyiapan kelengkapan administrasi sampai kepada pengontrolan ketepatan pembelian.

    5. Melakukan review dan rekap pembelian per bulan dan analisa ketepatan berdasarkan anggaran.

    6. Berkoordinasi dengan bagian lain untuk kesesuaian spesifikasi barang dan waktu pengiriman.

  7. Accounting

    1. Merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan.

    2. Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca R/L.

    3. Mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca R/L dan aktivitas akunting lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat.

    4. Mengevaluasi dan menganalisa implementasi sistem akunting untuk memberi masukan terhadap sistem keuangan dan strategi bisnis.

    5. Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat berjalan optimal dan meningkatkan kinerja SDM akunting.

    6. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan.

  8. Produksi

    1. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.

    2. Menentukan standar kontrol kualitas produk.

    3. Mengawasi proses produksi.

    4. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.

    5. Mengawasi kelayakan produksi.

    6. Mengelola pemesanan dan pembelian bahan baku produksi.

    7. memperkirakan serta melakukan negosiasi rentang waktu dengan klien dan manajer dalam hal yang berkaitan dengan proses produksi.

  9. Warehouse

    1. Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakan barang tersebut sesuai dengan faktur pembelian dan surat pesanan.

    2. Mengecek kesesuaian antara surat pesanan pembelian dengan fakturnya.

    3. Membuat bukti barang masuk.

    4. Membuat laporan bulanan stock barang kepada direktur logistik.

    5. Mengkoordinir bagian stock keeper dan helper.

    6. Membuat surat permintaaan barang yang ditujukan kepada direktur logistik.

    7. Mempacking barang - barang yang akan dikirim dengan benar.

    8. Menyiapkan barang - barang dengan benar dan cepat sesuai dengan Sales Order ( SO )/ DO dan Surat Pengantar ( SP ) yang diterima.

    9. Membantu Proses bongkar muat barang.

  10. Driver

    1. Menerima perintah yang diberikan untuk tugas keluar terutama dalam hal pengiriman barang ke customer.

    2. Mengirimkan barang ke customer dengan tepat waktu.

    3. Bertanggung jawab terhadap barang-barang yang dikirim serta terhadap kendaraan operasional perusahaan.

    4. Serta bertanggung jawab atas surat jalan yang telah diberikan oleh staff gudang.

Langkah-Langkah

Perancangan Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam perancangan sistem, yakni:

  1. Analisa 
Dalam perancangan ini, penulis melakukan analisa sebuah sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apa kekurangan sistem itu.

  2. Metode Perancangan
Dalam metode perancangan ini peneliti dapat mengetahui bagaimana sistem tersebut dapat dibuat atau dirancang, dan alat apa sajakah yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatan Flowchart dari sistem yang akan dibuat dan berupa perancangan perangkat bagi (Hardwaredan software).

  3. Metode Pengujian
Pada metode pengujian ini yang dipakai adalah metode pengujian Black Box. Kemudian pengujian itu akan dibahas pada BAB IV

Sistem Yang Berjalan

Sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan cara manual jadi pengawas masih memindahkanbarang secara manual dari satu tempat ke tempat lainnya.

Gambar 3.2 Flowchart Sistem berjalan

Rancangan Sistem Usulan

Untuk menganalisa sistem yang akan diusulkan, pada penelitian ini digunakan teknik teknologi baru menggunakan media internetpada satu alat yang diusulkan, yaitu fokus penelitian ini mengarah kepada teknologi apa saja yang digunakan untuk menjadikan proyek ini menjadi berbasis internet. Adapun tata laksana sistem yang diusulkan yang akan dijadikan penelitian yaitu : Penelitian pemindahan barang secara otomatis yang terintergasi oleh internet.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

Penelitian yang berjudul "Prototype Alat Bantu Pemindah Barang Pada Industri Phosphatindo Perkasa" Perancangan ini dibuat dengan menggunakan Hardwareyang minim dengan Arduino Uno sebagai otak atau pusat pengendali semua program yang ada. Untuk penggeraknya menggunakan motor servo dan Gripper untuk membawa dan memegang barangnya, sedangkan untuk koneksi ke jarinagn internetuntuk mencatat waktu kerja robot tersebut.

Rangka yang digunakan disertai dengan satu tangan robot seperti Gripper robot yang akan bertugas sebagai emegang object yang akan dibawa dengan kebutuhan pergerakan alat ini. Adapun Flowchart sistem secara keseluruhan yang diusulkan, bisa dilihat gambar dibawah ini :

Gambar 3. 3Flowchart Sistem Alat

Metode Prototipe

Pembuatan Alat

Pada perancangan alat yang penulis buat disini meliputi perancangan perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan interface. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat yang dijabarkan dan perancangan sistem secara keseluruhan membutuhkan beberapa alat dari bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem, adapun deskripsi komponen untuk alat dan bahan, sebagai berikut:

Peralatan Dan Bahan Yang Digunakan Meliputi:

  1. Personal Komputer (PC) atau Laptop

  2. Micro USB Power Adapter

  3. Arduino Uno

    1. USB Port (Arduino Uno)


    2. Pin Arduino

  4. Kabel USB

  5. Gripper Robot

  6. Kabel Jumper (female to female)

  7. HC-05 (Modul Bluetooth)

  8. Wemos D1 Mini

Diagram Blok

Dalam perancangan Robot pemindahan barang dengan Arduino Uno secara umum perangkat keras atau Hardwareminimal dibutuhkan beberapa komponen elektronika sebagai berikut, yaitu: Gripper Robot untuk mengangkat atau mencapit sebuah barang,SmartphoneAndroid untuk mengontrol pergerakan dan modul Bluetooth hc-05 sebagai media koneksinya, serta perlengkapan atau device penunjang lainnya. Agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi. Untuk mudah dipahami penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya:

Gambar 3. 4 Diagram Blok
Tabel 3. 1Keterangan Cara Kerja Masing-Masing Komponen

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Dalam pembuatan skematik alat sangat diperlukan sebuah aplikasi yang bernama Fritzing. Fritzing merupakan sebuah software yang bersifat open source untuk merancang rangkaian elektronika. Software tersebut memudahkan dan mendukung para penggemar elektronika untuk membuat prototype product dengan merancang sebuah rangkaian yang berbasis mikrokontroller. Memungkinkan para perancang elektronika pemula sekalipun dapat dengan mudah membuat layout PCB yang bersifat custom. Tampilan dan penjelasan yang ada pada Fritzing bisa dengan mudah dipahami oleh seseorang yang baru pertama kali menggunakannya. Dan untuk memulai program Fritzing dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 3. 5 Mengakses Program Fritzing


Apabila tidak mempunyai software Fritzing, bisa di download secara gratis di website resminya Fritzing.org. jika sudah download softwarenya, bisa langsung dijalankan tanpa harus menginstal program Fritzing terlebih dahulu. Setelah melakukan langkah diatas adalah, akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut :

Gambar 3. 6 Halaman Utama Program Fritzing


Rangkaian Power Supply

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC. Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus. Berikut rangkaian power supply :

Gambar 3. 7 Rangkaian Power Supply

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan tiga buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing pada rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian solenoid, motor servo, sensor inframerah, dan Bluetooth.

Rangkaian Motor Servo

Dalam rangkaian ini motor servo berfungsi sebagai penggerak pada tangan robot, prinsip kerja motor servo ini apabila aplikasi yang udah terkonesi Bluetooth maka motor servo akan memutar 45 derajat sehingga menjadi penggerak pada bagian tangan robot. Berikut rangkian skematik motor servo :

Gambar 3. 8 Rangkaian Motor Servo


Pada gambar diatas dijelaskan bahwa rangkaian Motor servo yang masing – masing terhubung ke pin digital Arduino Uno yaitu pin 8 ini nantinya akan menggerakan tangan robot tersebut. Dan adapun listing program yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut.

Gambar 3. 9 Listing Program Motor Servo


Rangkaian Bluetooth HC-05

Dalam rangkaian ini HC-05 berfungsi sebagai media transmisi pengontrolan pergerakan jalan dan tangan robot apabila aplikasi sudah terhubung dengan Bluetooth pada HC-05maka motor akan bergerak dengan perintah use yang di mana sudah di program sebleumnya, rangkaian HC-05 seperti pada gambar berikut :

Gambar 3. 10 Rangkaian Bluetooth HC-05

Pada dasarnya HC-05 memiliki dua mode yaitu mode CMD untuk setting pada baudrate tetap 38400 (tidak dapat diatur) dan mode DAT untuk komunikasi yang dapat diatur baudrate-nya dengan default 9600 ketika Bluetooth sudah di aktifkan dan dihubungkan dengan arduino maka robot akan berjalan dan bergerak dengan perintah user. dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. 11 Listing Program Bluetooth HC-05
Rangkaian Wemos D1 Mini

Dalam rangkain Wemos ini berfungsi sebagai media untuk menghubungkan arduino ke internet dimana wemos ini yang di dalam nya terdapat modul ESP6288 modul internet dengan konfigurasi yang mudah sehingga modul ini banyak sekali yang menggunakannya Berikut rangkian skematik Wemos D1 Mini :

Gambar 3. 12 Skematik Wemos D1 Mini


Dimana wemos ini sebagai media penghubung agar terkoneksi ke jaringan wifi internet sehingga penggunaan berbasis internet of things lebih mudah di lakukan dengan adanya modul ini.

Gambar 3. 13 Gambar Listing Program Wemos D1 Mini

Perancangan Prangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak, adalah melakukan penulisan listing program ke dalam suatu software Arduino1.8.0 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana perintah-perintah program tersebutkan dieksekusi oleh hardware atau sistem yang dibuat.

Konfigurasi Arduino Uno

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino1.8.0 digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .ino. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalan kansoftware Arduino1.8.0 dapat dilihat seperti pada gambar 3.17.

Gambar 3. 14 Memulai ide arduino

Dalam pemrograman arduinoyang akan dibuat maka untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.13

Gambar 3. 15 Tampilan layar program Arduino1.8.0

Setelah form utama program Arduino1.8.0 ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.

Gambar 3. 16 Konfigurasi port melalui device manager

Pada pemrograman mikrokontroler perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada pengalamatan port inilah arduino dapat berkomunikasi dengan komputer melalui komunikasi serial, pada gambar 3.15. koneksi port diseting pada port 3.

Gambar 3.17 Menentukan koneksi port 3 pada Arduino1.8.0

Seting koneksi port pada Arduino1.8.0 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya diseting juga melalui device manager.

Gambar 3.18 Menyimpan file program pada Arduino1.8.0

Langkah selanjutnya adalah menyimpan listing program yang sudah dibuat dengan nama berekstensi .ino dalam penelitian ini nama file yang akan disimpan dengan nama sketch_jan14a.ino.

Gambar 3.19 Menyimpan program pada Arduino1.8.0
Pengisian program ke dalam board arduino uno

Mikrokontroler dapat bekerja apabila didalamnya sudah dimasukkan listing program ke dalam mikrokontroler, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroler melalui board arduino yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino1.8.0. Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

Arduino sebagai media untuk memasukan program kedalam mikrokontroller, maka program yang ditulis pada ide Arduino1.8.0 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroler. agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan. Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman arduino yang menggunakan modul Arduino Uno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino1.8.0sebagai media untuk menuliskan listing program. Adapun langkah penulisan program arduino dapat dilihat pada gambar 3.18.

Gambar 3.20 Struktur susunan program arduino

Setelah langkah pada pada gambar 3.18 dilakukan, agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan, selanjutnya lakukan penulisan listing program secara keseluruhan.Kalimat paragraf


Gambar 3.21 Tampilan program secara keseluruhan

Setelah melakukan penulisan program secara keseluruhan maka proses selanjutnya adalah melakukan proses kompilasi atau melakukan pengecekan terhadap baris program yang masih salah, adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada pada gambar 3.20.

Gambar 3.22 Proses kompilasi listing program

Proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak.

Gambar 3.23 Hasil kompilasi listing program

Pada gambar 3.21. menunjukan hasil dari kompilasi listing program dan hasil dari proses kompilasi tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan ke dalam sistem mikrokontroller melalui board arduino uno.

Gambar 3.24 Mengupload program kedalam modul arduino

Pada tampilan pemrograman Arduino1.8.0 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino1.8.0, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses.Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar 3.23.

Gambar 3. 25 Proses upload listing program sukses

Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller sudah dapat bekerja dengan berjudul “PROTOTYPE ALAT BANTU PEMINDAH BARANG PADA INDUSTRI PHOSPHATINDO PERKASA” sudah siap digunakan.

Dashboard Aplikasi Program Arduino

Pada aplikasi ini dimana aplikasi ini sebagai remot control penggerak dan berjalannya robot, dimana robot dapat di perintah untuk berjalan dan memindahkan barang, untuk menggerakan robot harus sudah terkoneksi Smartphone yang sudah terhubung ke arduino melalui Bluetooth dapat dilihat seperti pada gambar 3.24.

Gambar 3. 26 Dashboard Aplikasi Program Arduino

Hasil Pembuatan Software dan Hardware

Pada gambar 3.25 ini adalah rangkaiaan komponen dari alat yang di gunakan untuk Mengontrol robot dengan menggunakan modul Bluetooth HC-05. modul Bluetooth ini berfungsi sebagai jembatan untuk terhubung dengan Aplikasi Dashboard Android yang nantinya aplikasi tersebut akan menggerakan robot tersebut.

Gambar 3. 27 Modul Bluetooth HC-05 untuk konektivitas ke Android


Rangkaian motor driver penghubung untuk mengatur atau mengontrolpergerakan motor dc untuk pergerakan putaran pada robot, dimana motor driver ini bekerja dengan cara membaca data dari aplikasi pengguna

Gambar 3. 28 Motor DriverMengontrol Arah Putaran Dan Kecepatan Motor


Ini salah satu Alat yang sudah bekerja dimana Mikrokontroler seperti Arduino UNO, Modul Bluetooth HC-05 dan Gripper saling terkoneksi dengan satu sama lain yang menghasilkan robotpemindahan barang.

Cara Kerja Alat

Alat ini dibuat untuk dapat memudahkan pekerjaan pada perusahaan seperti pengakatan barang agar dapat mengankat lebih mudah dan efesien. Berikut ini adalah sebuah kerja suatu alat berdasarkan dari input, proses dan output yang diinginkan:

  1. Masukan (Input)

  2. Input data akan dilakukan secara manual untuk membuat pergerakan pada robot pemindah barang dengan Smartphone dan modul Bluetooth HC-05 agar terjadinya gerak menjadi input.

  3. Proses (Process)

  4. Selanjutnya dari modul Bluetooth HC-05 itu diproses oleh Arduino Uno sebagai inputan untuk dapat melakukan proses input yang di kirimkan dari SmartphoneAndroid dan terjadinya pergerakan pada robot ,pergerakan dari robot tersebut dengan ,menggunakan motor servo.

  5. Keluaran (Output)

  6. Jika sensor motorservomelakukan pergerakan kepada robot maka Output 3.3 - 5 volt (High) akan dihasilkan apabila motorservo mendeteksi nilai yang di kirimkan dari SmartphoneAndroid. Sebaliknya Output 0 volt (Low) akan dihasilkan jika tidak ada nilai input.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dalam beberapa permasalahan yang ada, terdapat alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, yaitu:

  1. Membuat sistem yang dapat digunakan secara aman dan praktis.

  2. Membuat sistem yang bisa di control melalui SmartphoneAndroid.

  3. Membuat sistem yang dapat memindahkan barang.

  4. Membuat sistem yang dapat mencatat kapan waktu mulai saat system di nyalakan.

  5. Membuat sistem yang yang dapat menampilkan waktu saat ini dan bisa di download dengan format CSV.

UserRequirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluru rancangan sisitem.

Tabel 3.2 Elisitasi tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI.Terdapat 2 Functional dan 1 nonfunctional optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi.Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem pengontrolan dapat running tanpa error.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini :

Tabel 3.3 Elisitasi tahap II

Keterangan :

M : Mandatory ( Dibutuhkan atau penting)

D : Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting)

I : Inessential (Diluar sistem atau dieliminasi)


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut:

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut:


Tabel 3.4 Elisitasi tahap III
  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.


Final Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 11 Functional dan 1 nonfunctionalFinalelisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut tabel Finalelisitasi tersebut:

Tabel 3.5 Final Elisitasi




BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan terhadap komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba untuk masing-masing blok rangkaian yang sudah dibangun. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil seperti yang diharapkan. Untuk lebih jelas tentang pembahasan hasil uji coba, maka dapat dilihat pada sub bab, berikut:

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa ulasan prosedur baru, yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang di usulkan yaitu merubah proses pemindahan barang secara manual menjadi proses pemindahan dengan menggunakan bantuan sebuah robot pemindah barang. Perbedaan yang terjadi pada sistem berjalan selanjutnya untuk menghasilkan sebuah robot yang mampu memindahkan barang yang dapat di kontrol melalui Smartphone jadi karyawan tidak perlu mengangkat beban berat dan mengurangi resiko kecelakaan kerja yang di akbiatkan beban berat dengan adanya bantuaan robot dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam pemindahan barang.

Pengujian Blackbox

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Prototype Alat Bantu Pemindah Barang Pada Industri Phosphatindo Perkasa, untuk pengujian pada alat, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Pengujian Blackbox


Pengujian rangkaian catu daya

Catu daya sebagai sumber tegangan pergerakan alat merupakan bagian yang sangat penting. Dalam merealisasi sistem alat ini dibutuhkan catu daya. untuk Arduino uno membutuhkan tegangan dan arus yang cukup besar untuk melakukan pergerakan. Arduino uno hanya membutuhkan tegangan sebesar 5v untuk dapat bekerja, sedangkan untuk motor servo minimal 3.5v dan bisa menerima tegangan sampai dengan 5v.

Pengujian Catu Daya untuk Arduino uno dilakukan dengan cara menggunakan multitester. Ujung multitester berwarna merah dihubungkan ke pada pin positif pada soket USB dan ujung multitester berwarna hitam dihubungkan ke pin negatif pada soket USB.

Gambar 4. 1 Pengujian Catu Daya untuk Arduino Uno


Setelah dilakukan pengujian sesuai gambar 4.1 didapatkan hasil tegangan yang keluar dari Catu Daya sebesar 5v dengan arus 2 Ampere. Hasil ini bisa dikatakan cukup untuk menghidupkan Arduino uno, Motor Servo dan Modul HC-05

Pengujian Motor Servo

Pengujian dilakukan Motor Servo MG996R dilakukan dengan cara menghubungkan pin ke 3 buah rangkaian baterai berbeda yang masing-masing mempunyai tegangan yang berbeda.

Gambar 4. 2 Gambaro Motor Servo


Adapun listing program yang digunakan pada pengujian modulMG996Rini adalah :

Gambar 4. 3 Listing Program Motor Servo

Rangkaian-rangkaian baterai ini dibuat dengan hubungan serial dan berbeda jenis baterainya. Berikut adalah tabel pengujian pemakaian baterai hingga daya baterai habis.

Tabel 4. 2 Pengujian Moto Servo MG996R


Pengujian Gripper

Pengujian Gripper dalam mengangkat beban sangat penting untuk diketahui beratnya. Karena gripper tidak akan mampu mengangkat barang yang lebih berat dari pada beban robot,

Gambar 4. 4 Gripper Robot


Adapun listing program yang digunakan pada pengujian modulGripper ini adalah :

Gambar 4. 5 Gambar Listing Program Gripper Robot

Gripper yang digunakan oleh robot pemindah barang hanya mampu mengangkat beban sebesar 250gram. Akan tetapi beban robot yang tidak sampai tersebut, robot ini hanya mampu mengangkat beban tidak lebih dari beban robot yang beratnya sebesar 900gram sesuai dengan berat robot.


Pengujian Pencatatan Waktu Berbasis IOT

Dalam pengujian ini menggunakan server ubidots dimana robot yang sudah terkoneksi dengan internet dan data aktivitas robot akan di kirim kan ke server ubidots.

Data tersebut akan di simpan secara otomatis di server ubidots dimana database aktivitas dari robot yang tersedia dapat di download dengan ektensi CSV

Gambar 4. 6 Data Aktivitas Robot


Adapun listing program yang digunakan pada pengujian Pencatatan Waktu ini adalah :

Gambar 4. 7 Listing Program Pencatatan Waktu Robot Berbasis IOT


Pengujiaan Bluetoth HC-05

Dalam Pengujian Bluetooth HC-05 Dalam penggunaan Bluetooth perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis Bluetooth yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan Bluetooth HC-05 yang memerlukan daya sebesar +5 volt DC. Pengujian ini dilakukan dengan mengontrol lampu led pada posisi on ataupun off

Gambar 4. 8 Bluetooth HC-05


Adapun listing program yang digunakan pada pengujian modul HC-05 ini adalah :

Gambar 4. 9 Listing Program Bluetooth HC-05

Pengujian Pengendali Motor Driver L298N

Pengujian modul pengendali motor L298n dilakukan dengan cara menghubungkan motor DC pada pin output yang ada di sebelah kiri dan kanan, arduino yang sudah diprogram sebagai inputnya.

Gambar 4. 10 Motor Driver L298N


Adapun listing program yang digunakan pada pengujian modulL298N ini adalah :

Gambar 4. 11 Gambar Listing Program Motor Driver L298N


Tabel 4. 4 Pengujian Modul L298N

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem Pengawasan Prototype Alat Bantu Pemindah Barang dapat dirancang dan dibuat, penulis pun melakukan pendekatan terhadap pihak perusahaan yang merupakan tempat Observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan user yang dimana user menginginkan suatu system yang dapat membantu pemindahan barang menggunakan bantuan sebuah robot untuk membantu dalan hal pemindahan barang yang akan memudahkan pekerja, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut, karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam table 4.2 sebagai berikut.

Tabel 4. 5 Pengolahan Jadwal Penerapan

Estimasi Biaya

Berikut ini perincian pembuatan alat berupa Prototype Alat Bantu Pemindah Barang, adalah:

Tabel 4. 6 Estimasi biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil perancangan alat dan pembahasan Alat pemindahan barang diatas dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya :

  1. Sistem kontrol robot ini mampu meringankan pekerjaan manusia dalam hal mengangkat dan memindahkan barang.

  2. Aplikasi kontrol berbasis Android dapat menggerakkan dan mengendalikan fungsi robot.

  3. Sistemini mampu meminimalisir resiko kecelakaan dan mengurangi tenaga manusia dalam mengangkat barang.

Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut :

  1. Sistem kontrol robot ini diharapkan mampu mengangkat beban lebih berat lagi diatas 40kg.

  2. Sistem kontrol robot ini diharapkan menggunakan wireless untuk pengontrolan lebih jauh atau di Kontrol melalui internet.

  3. Sistem kontrol robot ini diharapkan dapat melakukan secara otomatis tanpa harus di kontrol menggunakan Smartphone.

Kesan

Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, diantaranya :

  1. Mendapat banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.

  2. Menambah ilmu sosial di masyarakat, dan instansi terkait.

  3. Belajar bagaimana menanggapi permasalahan dilingkungan masyarakat khususnya dibidang teknologi.


DAFTAR PUSTAKA

  1. McLeod. Darmawan. 2014. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu
  2. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta : PT Asdi Mahasatya Offset
  3. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu Offset
  4. Rusdiana dan Moch Irfan.2014.Sistem Informasi Manajemen.Bandung:CV Pustaka Setia
  5. 5,0 5,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  6. Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal, Vol.3No.2 – Juli 2012. ISSN 2086-3403.
  7. Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal, Vol.3No.2 – Juli 2012. ISSN 2086-3403.
  8. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  9. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
  10. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
  11. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  12. Senosy Arrish, Fadhil Noer Afif, Ahmadu Maidorawa dan Naomie Salim . 2014 Shape-Based Plagiarism Detection for Flowchart Figures in Texts Faculty of Computing, Universiti Teknologi Malaysia, Skudai, Malaysia(IJCSIT) Vol 6, No 1, February 2014.
  13. Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  14. Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  15. Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya
  16. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  17. Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013. Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1
  18. Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya
  19. Santoso, Ari Beni, Martinus dan Sugiyanto. 2013. Pembuatan Otomasi Pengaturan Ketera Api, Pengereman, dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013
  20. Syahwil, Muhammad. 2013.Panduan Mudah Simulasi & Praktek Mikrokontroler Arduino.Yogyakarta:ANDI
  21. Malik, Ibnu dan Mohammad Unggul Juwana. 2010. ANEKA PROYEK Mikrokontroler PIC16F84/A. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  22. Dr. Subhi R. M. Zeebaree dan Hajar M. Yasin 2014. Arduino Based Remote Controlling for Home: Power Saving, Security and ProtectionInternational Journal of Scientific & Engineering Research, Volume 5, Issue 8,August-2014 266 ISSN 2229-5518.
  23. Gunawan, Arisco Oktafeni, dan Wahyuni Khabzli. 2013. Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013.
  24. Gunawan, Putu Nopa. 2011. Laporan Praktikum Rangkaian Listrik dan Rangkaian Logika Power Supply. Universitas Hasanuddin
  25. Mulyana, Eka dan Rindi Kharisman. 2014. Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir Dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Citec Journal Vol. 1, No. 3, Mei 2014-Juli 2014.
  26. Djuandi, Feri. 2011. Pengenalan Arduino. Jakarta: Elexmedia
  27. Mulyana, Eka dan Rindi Kharisman. 2014. Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir Dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Citec Journal Vol. 1, No. 3, Mei 2014-Juli 2014.
  28. Hidayat, Wicak. S, Sudarma. Buku Pintar Komputer Laptop Netbook & Tablet iPad &Android Plus Internet. 2011. Mediakita : Jakarta.
  29. Wahadyo, Agus. 2013 Android 4 Untuk Pengguna Pemula Tablet & Handphone. TransMedia : Jakarta.
  30. Irwansyah, Edy. V.Moniaga, Jurike. Android: Pengantar Teknologi Informasi. 2014. Deepublish : Yogyakarta
  31. Mrs. Pratibha Singh, Mr. Dipesh Sharma dan Mr. Sonu Agrawal 2011. A Modern Study of Bluetooth Wireless Technology(IJCSEIT), Vol.1, No.3, August 2011 Raipur, (Chhattisgarh), India.
  32. Enterprise, Jubilee. Teknik Menghemat Baterai. 2010. PT Alex Media Komputindo : Jakarta
  33. Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis 0.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2. No. I. (2013) 2337-3520. 2013. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya
  34. Supriyanto, Anggit. 2013. "Rancang Bandung Kendali Lampu Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 8538 Berbasis Android Melalui Bluetooth Dan Speech Recognition”. Yogyakarta: Jurnal Amikom.
  35. Alpurqon, Agung. 2014. "Sistem Pengendali Pintu Pagar Otomotasi Menggunakan Aplikasi Voice Command Pada SmartphoneAndroid OS”. Skripsi. Tidak di publikasikan. Tangerang: STMIK RAHARJA Tangerang.
  36. Young-Mo Kang, Mi-Ran Han, Kyeong-Seok Han dan Jong-Bae Kim 2015 A Study on the Internet of Things (IoT) ApplicationsVol. 9, No. 9 (2015), pp. 117-126.
  37. Alfith. 2015. Perancangan Traffic Light Berbasis Microcontroller ATmega 16. Jurnal Momentum Vol. 17, No. 1, Februari 2015.
  38. Ramadhan, Arsyad. 2013. Implementasi Visible Light Communication (VLC) Pada Sistem Komunikasi. Jurnal Teknik Elekro Itenas No.1 Vol. 1, Januari - Juni 2013.