SI1322477384

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENJADWALAN

RUANG RAPAT BERBASIS WEB PADA

PT. SINTECH BERKAH ABADI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1322477384
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENJADWALAN

RUANG RAPAT BERBASIS WEB PADA

PT. SINTECH BERKAH ABADI

Disusun Oleh :

NIM
: 1322477384
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I., M.M)
       
(Junaidi, M.Kom.)
NIP : 99001
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENJADWALAN

RUANG RAPAT BERBASIS WEB PADA

PT. SINTECH BERKAH ABADI

Disusun Oleh :

NIM
: 1322477384
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom)
   
(Junaidi, M.Kom)
NID : 10020
   
NID : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENJADWALAN

RUANG RAPAT BERBASIS WEB PADA

PT. SINTECH BERKAH ABADI

Disusun Oleh :

NIM
: 1322477384
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENJADWALAN

RUANG RAPAT BERBASIS WEB PADA

PT. SINTECH BERKAH ABADI

Disusun Oleh :

NIM
: 1322477384
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
NIM : 1322477384

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Teknologi internet dapat memudahkan pengolahan sebuah informasi sebagai sarana dan pra sarana penjadwalan. Teknologi ini sangat membantu untuk mendapatkan informasi yang lebih aktual dan dapat meningkatkan efisiensi tempat dan waktu. Salah satu pengaplikasian dalam kasus penyusunan jadwal ruangan ketika suatu institusi, organisasi, atau perorangan membutuhkan adanya ruang untuk keperluan rapat. Menyusun dan monitoring suatu penjadwalan, terutama penjadwalan ruang rapat mungkin terlihat mudah, akan tetapi ketika sumberdaya yang ada semakin terbatas, sementara penggunaan ruang semakin banyak tentunya membuat dan monitoring sebuah jadwal ruangan akan menjadi pekerjaan yang memakan waktu lama. Dengan dibuatnya sistem monitoring penjadwalan ruang rapat berbasis web, diharapkan memudahkan user dalam monitoring penjadwalan ruangan sesuai dengan sumberdaya dan batasan yang ada. Analisis sistem yang digunakan menggunakan metode analisa SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats) dan metodologi perancangan system yang digunakan adalah metode UML (Unified Modeling Language). Dengan sistem ini pula diharapkan memudahkan komunikasi antara pengelola ruangan dan peserta rapat dalam monitoring dan penjadwalan pemakaian ruangan.

Kata Kunci: Sistem, Monitoring, Penjadwalan, Ruang Rapat, Web.


ABSTRACT

Internet technology can facilitate the processing of information as a means and pre-scheduling tool. This technology is very helpful to get more actual information and can improve the efficiency of place and time. One application in the case of the preparation of a room schedule when an institution, organization, or individual needs a space for meeting purposes. Developing and monitoring a scheduling, especially meeting room scheduling may seem easy, but when resources are limited, while more space is used to create and monitor a room schedule will be a time-consuming task. With the creation of web-based meeting room scheduling monitoring system, it is expected to facilitate the user in monitoring room scheduling in accordance with existing resources and limits. System analysis used SWOT analysis method (strengths, weakness, opportunities, threats) and system design methodology used is UML (Unified Modeling Language) method. With this system is also expected to facilitate communication between the room manager and meeting participants in the monitoring and scheduling of space usage.

Keywords : System, Monitoring, Scheduling, Meeting Room, Web.


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil adalah “PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENJADWALAN RUANG RAPAT BERBASIS WEB PADA PT. SINTECH BERKAH ABADI” . Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik. Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,M.M selaku Ketua STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK RAHARJA dan selaku Dosen Pembimbing Kedua memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  4. Bapak Sutrisno,M.Kom. selaku pembimbing pertama yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Yasin, M.Kom. selaku Stackholder yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan yang benar kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  7. Yang tercinta Bapak, Ibu dan adik penulis, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  8. Dan rekan-rekan mahasiswa/i serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tangerang, 23 Januari 2018
Arde Maskur
NIM. 1322477384

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan teknologi informasi terus berkembang dan meningkat dengan adanya internet. Teknologi internet dapat memudahkan pengolahan sebuah informasi sebagai sarana dan pra sarana penjadwalan. Sebagai contohnya internet dapat digunakan untuk monitoring sistem penjadwalan. Teknologi ini sangat membantu untuk mendapatkan informasi yang lebih aktual dan dapat meningkatkan efisiensi tempat dan waktu. Salah satu pengaplikasian dalam kasus penyusunan jadwal ruangan ketika suatu institusi, organisasi, atau perorangan membutuhkan adanya ruang untuk keperluan rapat, hal ini tentunya perlu komunikasi antara pihak terkait. Mungkin jika pihak yang membutuhkan ruangan sebelumnya sudah membicarakannya kepada peserta rapat dan meminjam ruangan jauh hari, hal ini tidak akan menjadi masalah. Akan tetapi jika hal ini tidak terencanakan, maka dibutuhkan sebuah alat yang dapat menyampaikan permintaan dan informasi secara cepat.

Menyusun dan monitoring suatu penjadwalan, terutama penjadwalan ruang rapat mungkin terlihat mudah, akan tetapi ketika sumberdaya yang ada semakin terbatas, sementara penggunaan ruang semakin banyak tentunya membuat dan monitoring sebuah jadwal ruangan akan menjadi pekerjaan yang cukup memakan waktu yang lama. Beberapa sumberdaya yang biasanya dibutuhkan seperti ketersediaan ruangan, apakah ruangan tersebut memiliki kriteria yang cukup untuk mengadakan rapat, jumlah kursi, dan kebutuhan penunjang lainnya. Lalu peserta rapat, apakah bisa menyelesaikan permasalahan sampai batas waktu peminjaman ruangan. Dengan dibuatnya sebuah sistem monitoring penjadwalan ruang rapat berbasis web ini, diharapkan memudahkan user dalam monitoring penjadwalan ruangan sesuai dengan sumberdaya dan batasan yang ada. Dengan sistem ini pula diharapkan memudahkan komunikasi antara pengelola ruangan dan peserta rapat dalam monitoring dan penjadwalan pemakaian ruangan.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan mengambil judul :

“Perancangan Sistem Monitoring Penjadwalan Ruang Rapat Berbasis Web Pada PT. Sintech Berkah Abadi”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penulisan laporan penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana sistem monitoring penjadwalan ruang rapat pada PT. Sintech Berkah Abadi yang sedang berjalan saat ini ?
  2. Bagaimana tingkat efektivitas dan efisiensi sistem monitoring penjadwalan ruang rapat yang sedang berjalan saat ini ?
  3. Bagaimana sistem yang diusulkan dapat menciptakan proses laporan yang cepat dan optimal ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional
    1. Untuk menganalisa sistem monitoring pejadwalan yang sedang berjalan pada PT. Sintech Berkah Abadi.
    2. Mengidentifikasikan kelemahan sistem monitoring pejadwalan yang berjalan pada PT. Sintech Berkah Abadi, sehingga dapat menemukan masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan dan mampu memberikan solusi yang terbaik.
    3. Dapat memberikan solusi pemecahan masalah untuk langkah kedepan dari permasalahan, sekaligus mengusulkan sistem baru yang lebih efektif dan efisien.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Memberikan tambahan informasi dan pengetahuan kepada pembaca, terutama mahasiswa Raharja
    2. Sebagai bahan acuan atau literature review penulisan Laporan Skripsi pada masa yang akan datang.
  3. Tujuan Individual
    1. Memahami teknik menganalisa data, sehingga mempermudah penulis untuk melakukan perancangan dan pembuatan sistem yang baru
    2. Untuk memenuhi syarat kelulusan yang telah ditentukan oleh akademik.

Manfaat Penelitian

  1. Untuk menambah pengalaman penulis dalam meneliti dan membangun sistem, dalam hal ini sistem monitoring penjadwalan ruang rapat pada PT. Sintech Berkah Abadi
  2. Agar hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi instansi yang bersangkutan sebagai pengetahuan maupun sebagai salah satu referensi dalam pengembangan sistem.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dan batasan masalah pada laporan ini hanya mencangkup masalah sistem monitoring penjadwalan ruang rapat pada PT. Sintech Berkah Abadi.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
  2. Penulis melakukan penelitian dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan analisa penelitian.

  3. Metode Studi Pustaka
  4. Penulis melakukan penelitian berdasarkan sumber-sumber literature seperti buku, internet, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitandengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktik.

  5. Wawancara
  6. Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara wawancara atau tanya jawab secara lisan kepada stakeholder yang bersangkutan guna mendapatkan data yang diperlukan.

Metode Analisis

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan hasil penelitian. Melalui analisis data, kita dapat memperoleh temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats), kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Adobe Dreamweaver CS3 sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Testing

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Blackbox Tersting karena Blackbox Tersting adalah metode pengujian yang berfokus pada keperluan software. Karena itu uji coba Blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan Sripsi ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi et all dalam Jurnal CCIT (2013:310), [1] “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Sutarman (2012:13), [2] “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Tata Sutabri (2012:16), [3] “Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang teroganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Yakub (2012:1), [4] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut Taufiq (2013:2), [5] “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari bagian komponen dan elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu”.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), [3]Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.

Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem (Processing)
  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output)
  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective)
  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Dalam Jurnal Momentum Sophan Sopian Vol.16 (2014:35) [6]Perancangan sistem didefinisikan oleh Robert J.Verzello atau Jhon Ruler III dalam bukunya “Data Processing : System and Concept”, yaitu : “Tahap setelah analisis dan siklus pengembangan sistem adalah pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yaitu : suatu sistem dibentuk”.

Menurut George M.Scott dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management Information System”, yaitu : “Rancangan sistem untuk menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan tahapan ini meyangkut mengkonfigurasikan komponen-komponen dari perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan “.Dengan demikian rancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :

  1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
  2. Pendefinisian dari kebutuhankebutuhan fungsional.
  3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

Menggambarkan bagaimana sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Termasuk untuk mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Dalam penelitian Dade Bachtiar dan Atikah yang berjudul “Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang” pada JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No.1 ( 2015:71 ) [7]Elisitas berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Mita Rohayati (Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventori di Vio Hotel Indonesia dalam Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Edisi 1 Volume 1, Februari 2014 ISSN : 2089-9033) [8]Pengertian Monitoring (bahasa Indonesia : pemantauan) adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan.

Kegiatan monitoring bisa diartikan sebagai suatu kegiatan memonitor atau mengawasi seluruh aktivitas yang dilakukan oleh seseorang. Kegiatan monitoring ini dapat dilakukan secara langsung. Monitoring langsung dilakukan dengan cara peninjauan langsung terhadap aktivitas yang sedang berlangsung seperti peninjauan barang yang masuk, barang yang keluar dan lain-lain. Sedangkan monitoring tidak langsung dilakukan melalui kegiatan penelaahan laporan tertulis, mencermati laporan lisan atau mewawancarai salah satu dari beberapa orang yang terlibat dalam satu kegiatan.

Gentisya Tri Mardiani (Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT TELKOM Cianjur Berbasis Web dalam Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 35 Vol. 2, No. 1, Maret 2013, ISSN : 2089-9033) [9]Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/ program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/ kegiatan itu selanjutnya. Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring menyediakan data mentah untuk menjawab pertanyaan sedangkan evaluasi adalah meletakkan data-data tersebut agar dapat digunakan dan dengan demikian memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah tempat belajar kejadian, pertanyaan yang perlu dijawab, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak akan ada dasar, tidak memiliki bahan baku untuk bekerja dengan, dan terbatas pada wilayah spekulasi oleh karena itu Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring.

Tujuan Monitoring

Gentisya Tri Mardiani (Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT TELKOM Cianjur Berbasis Web dalam Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 35 Vol. 2, No. 1, Maret 2013, ISSN : 2089-9033) [9]Tujuan dari monitoring adalah :

  1. Mengkaji apakah kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana
  2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.
  3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan.
  4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.
  5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

Penjadwalan

Conway (1967) [10]mendefinisikan penjadwalan sebagai berikut: ”Scheduling is the task of assigning each operation to a specific position or the time scale of the specific machine”.”Penjadwalan adalah tugas menetapkan setiap operasi ke posisi tertentu atau skala waktu dari mesin tertentu”. Sedangkan Fogarty (1991) mengatakan bahwa penjadwalan mencakup dua hal, yaitu scheduling dan sequencing yang masing-masing didefinisisikan sebagai berikut: ”Scheduling is the assigning of starting and completion times orders (job) and frequently includes the times when orders are to arrive and leave each department”.”Penjadwalan adalah penetapan dari waktu mulai dan penyelesaian pekerjaan dan sering kali mencakup saat pekerjaan tiba dan saat meninggalkan setiap departemen” Scheduling (penjadwalan) merupakan proses penugasan kapan pekerjaan harus dimulai dan diselesaikan, sedangkan sequencing (pengurutan) merupakan proses pengaturan urutan atas pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan tersebut. Karena eratnya hubungan diantara kedua istilah ini, maka biasanya dalam penggunaan kata scheduling (penjadwalan), pengertian sequencing sudah tercakup didalamnya.

Secara umum masalah penjadwalan menurut French (1982) dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika ada n job {j1, j2, j3, ..., jn} harus diproses pada m mesin {m1, m2, m3, ..., mn} Proses pengerjaan job J1 disebut dengan operasi Oij. Waktu yang diperlukan untuk memproses operasi Oij pada mesin Mj adalah tij. Beberapa job mungkin memiliki saat pengerjaan paling awal atau saat kedatangan job ke shop 6 yang disebut release date, rij yang mungkin tidak sama dengan 0, dan juga batas saat penyelesaian yang disebut due date, dij. Permasalahan penjadwalan adalah menentukan urutan produksi yang memberikan solusi terbaik dengan kriteria sebagai berikut:

  1. Memenuhi technological constraint yang ada, dengan kata lain merupakan jadwal yang feasible.
  2. Memenuhi beberapa kriteria pengukuran performansi, seperti minimasi makespan, minimasi banyaknya job yang terlambat, dan sebagainya.

Rapat

Pengertian rapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pertemuan (kumpulan) untuk membicarakan sesuatu, sidang, majelis. Penulis mengkhususkan rapat sebagai jenis kegiatan yang digunakan dalam penelitian sistem monitoring penjadwalan ini.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Kadir (2013:327), [11]“Web adalah sebuah program yang dibangun dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML (Hypertext Markup Language)”.

Aplikasi web itu sendiri dapat dibagi menjadi Web Statis dan Web Dinamis. Web Statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Web Dinamis dibentuk tidak hanya dengan HTML tetapi juga dengan perangkat lunak tambahan. Sehingga Web Dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan Web Server.

Definisi Aplikasi Web

Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti : internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language).

Fungsi Web Browser

Rulia Puji Hastanti, Indah Uly Wardati, Bambang Eka Purnama (SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) PADA TATA DISTRO KABUPATEN PACITAN dalam IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA, ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) [12]Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.

  1. Fungsi Komunikasi
  2. Beberapa fasilitas yang memberikan fungsi komunikasi, seperti : chatting, web base email dan lain-lain.

  3. Fungsi Informasi
  4. Fungsi informasi website seperti : News, Profile, Library, referensi dan lain-lain.

  5. Fungsi Intertainment
  6. Website mempunyai fungsi hiburan. Misalnya web-web yang menyediakan game online, music online dan lain-lain.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Yusmini dalam Hatmanto (2013:49), “Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)”.

Keputusan strategis perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan-pertimbangan penting untuk analisis SWOT.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Dewi dalam Nina Rahayu (2013), Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi.

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Shanti Ria Serepia Siregar, Penti Sundari (Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur) dalam JIMP - Jurnal Sisfotek Global ISSN : 2088 – 1762 Vol. 6 No. 1 / Maret 2016) Definisi UML menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2015:133), [13]“UML atau (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Ada empat jenis diagram dalam UML yakni:

  1. Use Case Diagram
  2. Activity Diagram
  3. Class Diagram
  4. Sequence Diagram

Saipul Anwar1, Yasin Efendi2, Ambi Muhammad Dzuhri (Perancangan Sistem Informasi Data Trip Lintasan Perhari Cabang Merak dan Laporan ke ASDP Berbasis Web Pada PT. Jemla Ferry dalam Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767) Unifed Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak sebuah sistem. UML lebih mengedepankan penggunaan diagram untuk menggambarkan aspek dari sistem, karena tergolong bahasa visual yang lebih mudah dan lebih cepat dipahami dibandingkan dengan bahasa pemrograman.

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.[14]

Unified Modelling Language (UML) biasa digunakan untuk :

  1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.
  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagrams.
  3. Menggambarkan representasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram.
  4. Membuat model behavior yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem dengan state transition diagrams UML.
  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component and development diagrams.
  6. Menyampaikan atau memperluas fungsionalty dengan stereotypes.

Pemodelan penggunaan UML merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis daripada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan manjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blue print yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.

Definisi PHP

Dalam Penelitian Trupti Tawari dan Prof. A.J Nathe yang berjudul “Comparative Study Of Different Framework Of PHP” Pada International Journal of Research in Computer & Information Technology (IJRCIT) Vol.1 No.2 (2016:264) [15]Mengatakan PHP adalah bahasa script sisi server yang dirancang untuk pengembangan web namun juga digunakan sebagai bahasa pemrograman tujuan umum. Awalnya dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994, implementasi referensi PHP sekarang diproduksi oleh The PHP Group. PHP awalnya berdiri untuk Personal Home Page, tapi sekarang singkatan dari backronym rekursif PHP: Hypertext Preprocessor. Kode CPP dapat dimasukkan ke dalam kode HTML, atau dapat digunakan dalam kombinasi dengan berbagai sistem template web, sistem manajemen konten web dan kerangka kerja web . Kode PHP biasanya diproses oleh juru bahasa PHP yang diimplementasikan sebagai modul di web server atau sebagai Common Gateway Interface (CGI) yang bisa dieksekusi. Server web menggabungkan hasil kode PHP yang diinterpretasikan dan dieksekusi, yang mungkin merupakan jenis data, termasuk gambar, dengan halaman web yang dihasilkan. Kode PHP juga bisa dijalankan dengan command-line interface (CLI) dan bisa digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi grafis mandiri.

Definisi XAMPP

Menurut Priyanto Hidayatullah, dkk (2015:125) [16]Web server adalah tempat dimana kita menyimpan aplikasi web kemudian mengaksesnya melalui internet. Setiap perubahan, kecil maupun besar, kita upload ke web server baru setelah itu kita periksa apakah perubahan itu sudah sesuai dengan yang kita inginkan atau belum.

Menurut Pratama, I Putu Agus Eka(2014 : 440) [17]“XAMPP adalah aplikasi web server bersifat instan (siap saji) yang dapat digunakan baik di sistem operasi Linux maupun di sistem operasi Windows.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito dalam Daud F. Tatang (2013), [18]“Literature adalah kesusasteraan atau kepustakan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakansebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya dalam penelitian yang diangkat oleh peneliti. Saat ini literature review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya berhubungan dengan topik penelitian”.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Aldia Alfianda yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Ruang Aula Untuk Meningkatkan Manajemen Tata Kelola (Studi Kasus Pada 3 Ruangan Aula PDAM Tirta Kerta Raharja)” pada tahun 2016. Tujuan dilakukannya penelitian tersebut adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada pada PDAM Tirta Kerta Raharja. Prosedur yang di usulkan yaitu merubah proses kinerja pembookingan dan penjadwalan yang masih manual menjadi lebih terkomputerisasi dan efektif.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul jannah (Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim, 2012) dengan judul “Implementasi Kecerdasan Buatan Untuk Sistem Infomasi Penjadwalan Ruang Dan Kelas Pada Universitas AL-Muslim Berbasis WEB”. Pada penelitian ini sistem yang digunakan adalah untuk mempermudah perekrutan karyawan yang selama ini masih berjalan manual. Karena sistem informasi penerimaan karyawan ini secara online, jadi sangat mempermudah pelamar untuk mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan dan memudahkan juga bagi admin dalam pembuatan laporan penerimaan karyawan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Arlinah I Rahardjo pada tahun (2011) penelitian ini berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Administrasi Dan Manjemen Proyek Berbasis WEB Pada Badan Eksekutif Mahasiswa UK PETRA Surabaya” dengan sistem lama yang ada proses pengaturan penanganan dan perencanaan suatu kegiatan ¬¬oleh pengurus BEM tersebut mengalami kesulitan dikarenakan waktu yang padat dan dari jurusan yang berbeda-beda. Sistem yang baru dapat membantu proses pengaturan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan menjadi efektif dan efisien.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Erie Oktavian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Kendaraan Inventaris Pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang” pada tahun 2016. Selama ini perusahaan tersebut dalam peminjaman kendaraan inventaris masih menggunakan prosedur - prosedur kerja manual. Dengan cara manual itu masih sering timbul permasalahan - permasalahan yang membuat data sulit untuk dikelola dengan baik. Pada sistem yang ada saat ini memerlukan waktu yang lama untuk pengecekan data mengurus ijin peminjaman kendaraan dan dapat menghambat kinerja pegawai. Seringkali mengalami peminjaman kendaraan secara bersamaan oleh pegawai karena kurangnya informasi tentang laporan data ketersediaan kendaraan tersebut. Oleh karena itu peneliti membuat sistem baru yang dapat menghasilkan data dan laporan dengan mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses peminjaman kendaraan inventaris dan proses pendataan menjadi lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama karena sudah terprogram.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Muthmainnah Liyata dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Ruang Meeting Hotel Menggunakan Algoritma Multiple Feedback Queue (MFQ) berbasis Android Menggunakan Layanan SMS” pada tahun 2016. Penelitian ini membahas tentang sistem pemesanan jadwal ruang meeting yang masih manual pada Hotel Plaza Inn Kendari. Hal ini menyebabkan jadwal meeting yang bertabrakan sehingga petugas hotel harus memeriksa semua jadwal ruangan apabila ada pemesanan ruangan meeting yang baru ataupun adanya perubahan jadwal meeting yang sudah terinput sebelumnya, hal ini menjadi tidak efisien dari segi waktu. Oleh karena itu peneliti menerapkan metode Multiple Feedback Queue (MFQ) untuk membuat aplikasi penjadwalan ruang meeting yang dapat terdistribusi dengan baik.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Helen Herhoeven and Sue Williams (International Review of Business Research Papers, Vol.4 No.1) dengan judul “Advantages and Disadvantages of Internet Recruitment : A UK Study into Imployers’ Perceptions ”. pada penelitian ini mengemukakan keuntungan dan kerugian dari proses rekrutmen online. Beberapa pendapat dikemukakan namun tetap pada pilihannya adalah rekrutmen online cara paling efektif dan efisien untuk mencari pekerjaan sesuai dengan posisi yang dinginkan.
  7. 7. Penelitian yang dilakukan oleh Aakash Gopalia (Oxford Brookers University). “Effectiveness of Online Recruitment and Selection Process : A Case of Tesco”. Pada penelitian ini sistem ini menggunakan web based software application untuk mengisi lowongan. Dengan menggunakan form online e-recruitmrnt untuk merekrut pegawai dinilai efektif dan menghemat waktu bagi para kandidat, selain itu menurunkan biaya perekrutan dan mendapatkan kandidat yang berkualitas dengan proses seleksi yang cepat.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Sintech Berkah Abadi

PT. Sintech Berkah Abadi, Jl. HR. Rasuna Said No. 76 RT. 005/001 Pakojan, Pinang, Tangerang – Banten. Perusahaan baru berdiri pada tahun 2015 dengan nama perusahaan adalah PT. Sintech Berkah Abadi. PT.Sintech Berkah Abadi adalah salah satu dari penyedia solusi perangkat lunak di pasar global, memberikan solusi bisnis dan berteknologi tinggi berbasis layanan untuk para pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. PT. Sintech Berkah Abadi memiliki tim yang kuat dengan ukuran pelaksanaan proyek besar dan mengerahkan seluruh kemampuanya untuk memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada pelanggan. Salah satu kunci keberhasilan kami adalah adaptasi kami terhadap berbagai macam dan aneka kebutuhan akan sistem informasi komputer sehingga menghasilkan Manajemen Kualitas, Manajemen Proyek, kebutuhan Infrastruktur, dan lainnya dengan sempurna untuk memberikan kepuasan kepada para pelanggan kami. Memegang portfolio yang terdiri dari produk, proyek dan layanan konsultasi, kami membuat produk inovatif dan menawarkan solusi terkini untuk permintaan pasar yang dinamis dan lingkungan digital yang dinamis.

Profil

  1. Data Administrasi Perusahaan
  2. Nama : PT sintech Berkah Abadi Status Perusahaan : Pusat Alamat : Jl.HR. Rasuna Said Kelurahan Pakojan RT.005/01 No. 76 Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten, 15142 No. Telepon : 081383451482 E-Mail : [email protected] | [email protected]

  3. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan
  4. Akta Pendirian Perusahaan • Nomor Akta : 82 • Tanggal : 10 April 2015 • Nama Notaris : Raden Mas Soediarto Soenarto, SH., SpN

  5. Izin Usaha Perusahaan
  6. No. SIUP : 0715/PK/IVBPMPTSP/2015 Tanggal 29 April 2015 Masa Berlaku Izin Usaha : Tanggal 29 April 2020 Instansi Pemberi Izin Usaha : Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kota Tangerang TDP : 30.06.1.70.10791 Tanggal 30 April 2015 Masa Berlaku Izin Usaha : 30 April 2020

Visi dan Misi

Adapun visi dan misi dari perusahaan adalah sebagai berikut :

  1. Visi
  2. “IT makes easier your works” Menghasilkan produk dan jasa Teknologi Informasi yang memudahkan pekerjaan dan aktivitas Anda.

  3. Misi
    1. Meningkatkan kualitas SDM dalam pemanfaatan Teknologi Informasi
    2. Mengembangkan produk Teknologi Informasi yang berkualitas dan kompetitif
    3. Menyajikan solusi yang tepat dan cermat dalam mengatasi permasalahan konsumen di bidang Teknologi Informasi
    4. Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat (user/konsumen) dalam pembuatan dan pengembangan aplikasi bidang Teknologi Informasi
    5. Menciptakan komitmen dan kepercayaan masyarakat (user/konsumen) secara konsisten dan berkesinambungan

Legalitas

  1. Akte Notaris No.82, Tanggal 10 April 2015 Raden Mas Soediarto Soenarto, SH.,SpN
  2. SIUP No.0715/PK/IVBPMPTSP/2015 | Tanggal 29 April 2015 Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kota Tangerang
  3. TDP No. 30.06.1.70.10791 | Tanggal 30 April 2015 Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kota Tangerang
  4. SK Kemenkumham No. AHU-2038647.AH.01.01 Tahun 2015
  5. Nomor Pokok Wajib Pajak 72.821.604.5-416.000

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka kerangka hubungan diantara fungsi, bagian bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Selain itu juga untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Struktur organisasi manajemen PT Sintech Berkah Abadi adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Wewenang dan tanggung jawab tiap departemen

Pada PT Sintech Berkah Abadi terdapat bagian-bagian yang memiliki tugas dan wewenang dalam menyelesaikan semua pekerjaan. Adapun tugas dan wewenangnya sebagai berikut :

  1. Komisaris
  2. Tugas dan Wewenang :

    1. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan dagang tersebut.
    2. Memeberikan nasihat kepada direktur dalam melaksanakan pengurusan perusahaan.
    3. Melakukan pelaksanaan dari setiap kebijaksanaan yang telah digariskan atau dikeluarkan.
    4. Dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas –tugas tertentu.
    5. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh direktur.
  3. Direktur
  4. Tugas dan Wewenang:

    1. Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek & panjang
    2. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat umum pemegang saham
    3. Menetapkan pencapaian tujuan untuk jangka panjang
    4. Menunjuk,mengangkat dan memberhentikan kepala bagian
    5. Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya besar dan sifatnya penting.
    6. Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan.
    7. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melanggar tata tertib perusahaan.
  5. Manager Marketing
  6. Tugas dan Wewenang :

    1. Menentukan strategi pemasaran yang efektif.
    2. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dan menerima komplain pelanggan
    3. Menjalin hubungan, dan kerja sama yang baik di dalam intern perusahaan baik bagian Marketing maupun dengan Bagian lain.
    4. Menciptakan kenyamanan dalam bekerja di bagian marketing
    5. Berwenang untuk melakukan koordinasi dengan Bagian lain sehubungan dengan pelaksanaan fungsi kerja di Bagian Marketing.
    6. Berwenang melakukan langkah-langkah tindak lanjut dan penyelesaian terhadap keluhan dari pelanggan.
    7. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melanggar tata tertib perusahaan.
  7. Manager finance
  8. Tugas dan Wewenang :

    1. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen, Keuangan, Sistem Informasi Keuangan.
    2. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba / rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi Direksi.
    3. Mengevaluasi kajian kelayakan investasi dalam surat-surat berharga, akuisisi, merger dan privatisasi.
    4. Mengusulkan sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan yang memadai untuk pengembangan sistem informasi & keuangan dan bentuk – bentuk pelaporan.
    5. Melakukan perubahan nomor rekening.
    6. Menerima atau menolak permintaan pembayaran dari unit kerja.
    7. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan.
    8. Menyusun dan merevisi Sasaran Mutu dan Prosedur Mutu Unit Kerja.
    9. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melanggar tata tertib perusahaan.
  9. Manager Training
  10. Tugas dan Wewenang :

    1. Mengukur kebutuhan training yang relevan untuk karyawan baik untuk level individu atau level organisasi, berkonsultasi dengan kepala-kepala tiap departemen, termasuk metoda-metoda penilaian dan sistem pengukuran diperlukan.
    2. Selalu mengetahui informasi terkini tentang keterampilan-keterampilan dan level kualifikasi yang relevan yang diperlukan oleh karyawan untuk tetap mempunyai kinerja yang efektif dan menginformasikan ke setiap orang setiap tentang persyaratan dan informasi yang terkait dengan hal tersebut ke organisasi secara tepat.
    3. Mendesain program training dan kursus-kursus dan kurikulum yang di perlukan untuk memenuhi kebutuhan pelatihan atau mengatur terlaksanakan kegiatan ini dengan melibatkan penyedia jasa dari luar perusahaan.
    4. Mengidentifikasi, memilih dan mengatur lembaga pelatihan dan akreditasi eksternal, para agensi serta penyedia-penyedia jasa training untuk melaksanakan training yang diperlukan sesuai denga standar yang sudah ditentukan
    5. Mengorganisir tempat pelaksanaan pelatihan, logistik, pengangkutan, pemondokan seperti yang diperlukan untuk mencapai pengadaan dan pelaksanaan pelatihan secara efisien.
    6. Merencanakan dan melaksanakan kursus latihan secara pribadi sebagai supplement (tambahan) dari training yang disediakan secara external maupun internal oleh pihak lain.
  11. Manager Software
  12. Tugas dan Wewenang :

    1. Bekerja dalam meneliti sebuah masalah
    2. Merencanakan solusi terhadap masalah yang ada
    3. Merekomendasikan software dan sistem yang dibutuhkan
    4. Mengkoordinir pengembangan untuk memenuhi kebutuhan bisnis atau kebutuhan lainnya.
    5. Merencanakan aliran sistem dari bawah ke atas.
    6. Berinteraksi dengan pelanggan untuk belajar dan mendokumentasikan kebutuhan yang nantinya akan digunakan untuk membuat Bussiness Requirement Document.
    7. Menuliskan kebutuhan teknis dari fase kritis.
    8. Berinteraksi dengan designer untuk memahami keterbatasan perangkat lunak.
    9. Membantu programmer selama pengembangan sistem, seperti menyediakan use case, flowchart, atau bahkan design database.
    10. Melakukan pengujian sistem.
  13. Manager Hardware
  14. Tugas dan Wewenang :

    Mensupervisi maintenance jaringan network perusahaan beserta hardware pendukungnya.

  15. Manager Perencanaan
  16. Tugas dan Wewenang :

    Membuat perencanaan untuk setiap kegiatan rutin perusahaan

  17. Manager Hrd (Human Resources Development)
  18. Tugas dan Wewenang :

    1. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan yang hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat
    2. Menjadi penghubung antara Manajemen dengan karyawannya
    3. Melakukan pelayanan karyawan
    4. Memberi masukan pada manajer mengenai kebijakan perusahaan, seperti kesempatan yang sama pada karyawan atau apabila terjadi pelecehan seksual.
    5. Mengkordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai khusus dan staf pendukung
    6. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan penempatan karyawan baru.
    7. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian dan mengarahkan prosedur kedisiplinan.
  19. Staff Administrasi
  20. Tugas dan Wewenang :

    1. Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan.
    2. Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh karyawan.
    3. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada atasan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut:

  1. Karyawan check jadwal ketersediaan ruang rapat.
  2. Karyawan mengajukan surat peminjaman ruang rapat kepada staff administrasi.
  3. Staff administrasi memberikan form peminjaman ruang rapat
  4. Karyawan mengisi form peminjaman ruang rapat kepada staff administrasi.
  5. Staff administrasi menerima form dan menjadwalkan pemakaian ruang rapat
  6. Karyawan melaksanakan rapat dan membuat berita acara rapat
  7. Karyawan memberikan hasil berita acara rapat kepada staff administrasi
  8. Staff administrasi memberikan laporan berita acara ke pimpinan

Rancangan Prosedur Sistem Yang berjalan

  1. Use Case Diagram Sistem yang berjalan
  2. Use Case Diagram merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam pengembangan sebuah software atau sistem informasi untuk menangkap kebutuhan fungsional dari sistem yang bersangkutan.

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar use case diagram di atas terdapat:

    1. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan, yaitu sistem monitoring dan penjadwalan.
    2. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu: Karyawan, Staff Administrasi, dan Pimpinan.
    3. 6 use case yang bisa dilakukan oleh actor, diantaranya : check ketersediaan jadwal, Mengajukan peminjaman ruang rapat, Mengisi form peminjaman ruang rapat, Menjadwalkan pemakaian ruang rapat, Laporan berita acara rapat, Menerima laporan berita acara.
  3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  4. Activity diagram adalah sesuatu yang menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang.

    1. Activity Diagram Proses Penjadwalan
    2. Gambar3.3 : Activity Diagram Proses Penjadawalan

      Berdasarkan Gambar 3.3 Activity diagram Proses Penjadawalan diatas terdapat:

      1. 1 initial node yang merupakan mengawali kegiatan.
      2. 2 Swimlame yaitu Karyawan dan Staff Administrasi.
      3. 7 Action state, yang menggambarkan aktivitas Pembuatan Penjadwalan Ruang Rapat yang saling terhubung diantaranya: Check ketersediaan jadwal, jadwal tidak sesuai, Mengajukan peminjaman ruang rapat, menerima pengajuan, mengisi form peminjaman ruang rapat, menerima form yang telah terisi, menjadwalkan pemakaian ruang rapat.
      4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan
    3. Activity Diagram Laporan Berita Acara
    4. Gambar3.4 : Activity Diagram Laporan Berita Acara

      Berdasarkan Gambar 3.4 Activity diagram Laporan Berita Acara diatas terdapat:

      1. 1 initial node yang merupakan mengawali kegiatan.
      2. 3 Swimlame yaitu Karyawan, Staff Administrasi dan Pimpinan.
      3. 6 Action state, diantaranya: membuat berita acara hasil rapat, menyerahkan berita acara hasil rapat, menerima berita acara hasil rapat, membuat laporan, menyerahkan laporan, menerima laporan.
      4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan
  5. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan
  6. Sequence diagram (diagram urutan) adalah diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/message. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

    Gambar3.5 : Sequence Diagram sistem yang berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.5 Sequence diagram sistem yang berjalan diatas terdapat:

    1. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Karyawan, Staff Administrasi dan Pimpinan.
    2. 11 message, yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dapat dilakukan oleh actor tersebut.
    3. 2 lifeline yang ada yaitu penjadwalan dan laporan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Tabel 3.1 : Analisis SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa sistem menjadi beberapa bagian yaitu :

  1. Analisa Masukan
  2. Nama Masukan : Pendataan
    Fungsi : Untuk pendataan penjadwalan atau pemakaian ruang rapat
    Sumber : Staff Administrasi
    Media : Komputer
    Frekuensi : Setiap ada pengajuan pemakaian ruang rapat
    Keterangan : Berisi data pengajuan dan penjadwalan ruang rapat

  3. Analisa Proses
  4. Nama Modul : Penjadwalan
    Masukan : Penjadwalan ruang rapat
    Keluaran : Jadwal pemakaian ruang dan laporan penjadwalan
    Ringkasan Proses : Proses yang terjadi adalah apabila staff administrasi menerima pengajuan pemakaian ruang rapat dari karyawan dan mengisi form peminjaman lalu staff administrasi mendata dan menjadwalkan pemakaian ruang rapat

  5. Analisa Keluaran
  6. Nama keluaran : Laporan
    Fungsi : Mencetak atau menampilakan laporan berita acara hasil rapat
    Media : Komputer
    Frekuensi : Setelah rapat dilaksanakan
    Keterangan : Berisi laporan berita acara hasil rapat

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

1. Spesifikasi Perangkat Keras

  1. Processor : Dual Core
  2. RAM : 2 Gb
  3. Harddisk : 320 Gb
  4. Monitor : Logitech
  5. Mouse : Logitech
  6. Keyboard : Logitech
  7. Printer : Canon

2. Spesifikasi Perangkat Lunak

  1. Windows 7
  2. Microsoft Office
  3. Browser : Google Crome, dan Mozilla Firefox

3. Hak Akses

  1. Karyawan
  2. Staff Administrasi
  3. Pimpinan

Masalah Yang Dihadapi

  1. Permasalahan pendataan peminjaman dan penjadwalan ruang rapat yang masih terpisah yang menurut saya kurang efektif dan efisien karena terkadang terjadi human error seperti berbedanya antara data peminjaman yang telah di input dengan data penjadwalan ruang rapat yang dicantumkan.
  2. Permasalahan penyimpanan file data yang masih bercampur dengan file lain sehingga menyebabkan file susah dicari maupun hilang karena salah hapus atau rusaknya hardisk.
  3. Sulitnya karyawan untuk melihat jadwal pemakaian ruang rapat karena data penjadwalan hanya ada di tempat staff administrasi.
  4. Permasalahan laporan yang terkadang masih belum akurat dan tepat dalam menghasilkan laporan yang baik.

Alternatif Pemecahan Masalah

Sebagai salah satu alternative untuk memecahkan masalah yang diambil dari permasalahan yang di hadapi peneliti akan membuat system yang terkomputerisasi dengan membuat software sebagai alat untuk monitoring dan menginputkan data penjadwalan ruang rapat serta membuat laporan yang hasilnya akan efektif, efisien dan akurat.

User Requirement

User Requirement, atau biasa diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Kebutuhan User, menjelaskan mengenai kemampuan software yang hendak dibangun dari sudut pandang user, misalnya dalam bentuk Functional Requirement.

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I adalah daftar fitur sistem yang di butuhkan dari hasil pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Berikut adalah daftar Elisitasi Tahap I yang telah di buat :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1

Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin system dapat :

No

Keterangan

1

Menampilkan menu login multi user

2

Menampilkan menu verifikasi login

3

Menampilkan menu utama

4

Menampilkan menu data jadwal pemakaian ruang rapat

5

Menampilkan menu pencarian jadwal berdasarkan ruang

6

Menampilkan menu pencarian jadwal berdasarkan tanggal

7

Menampilkan menu pengelolaan pendataan booking ruang rapat

8

Menampilkan menu pengelolaan pendataan penjadwalan

9

Menampilkan menu pengelolaan pendataan resume

10

Menampilkan menu pengolahan data karyawan

11

Menampilkan menu fasilitas user karyawan untuk hapus dan ubah jadwal

12

Menampilkan menu fasilitas admin untuk hapus,update,dan ubah data

13

Menampilkan menu fasilitas user pimpinan untuk print data

14

Menampilkan menu pengolahan penjadwalan ruang rapat

15

Menampilkan menu laporan pemakaian ruang

16

Menampilkan menu laporan jadwal rapat

17

Menampilkan menu laporan resume

18

Menampilkan menu laporan yang tidak input resume

19

Menampilkan menu cetak laporan

20

Menampilkan menu logout

Non Fungsional

Sistem Yang Ingin Di Dapatkan :

1

Saya ingin menampilkan logo dalam sistem

2

Saya ingin menampilkan fav icon pada sistem

3

Menampilkan semua laporan penjadwalan dan resume rapat

4

Dapat diakses menggunakan berbagai web browser

Penyusun
( Arde Maskur )


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil dari klasisfikasidari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI . Metode MDI di gunakan bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi penulis. Berikut adalah daftar Elisitasi Tahap II yang telah di buat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat:

No

Keterangan

M
D
I

1

Menampilkan menu login multi user



2

Menampilkan menu verifikasi login



3

Menampilkan menu utama



4

Menampilkan menu data jadwal pemakaian ruang rapat



5

Menampilkan menu pencarian jadwal berdasarkan ruang



6

Menampilkan menu pencarian jadwal berdasarkan tanggal



7

Menampilkan menu pengelolaan pendataan booking ruang rapat



8

Menampilkan menu pengelolaan pendataan penjadwalan



9

Menampilkan menu pengelolaan pendataan resume



10

Menampilkan menu pengolahan data karyawan



11

Menampilkan menu fasilitas user karyawan untuk hapus dan ubah jadwal



12

Menampilkan menu fasilitas admin untuk hapus,update,dan ubah data



13

Menampilkan menu fasilitas user pimpinan untuk print data



14

Menampilkan menu pengolahan penjadwalan ruang rapat



15

Menampilkan menu laporan pemakaian ruang



16

Menampilkan menu laporan jadwal rapat



17

Menampilkan menu laporan resume



18

Menampilkan menu laporan yang tidak input resume



19

Menampilkan menu cetak laporan



20

Menampilkan menu logout



Non Functional

Saya ingin sistem dapat:

1

Saya ingin menampilkan logo dalam sistem



2

Saya ingin menampilkan fav icon pada sistem



3

Menampilkan semua laporan penjadwalan dan resume rapat


4

Dapat diakses menggunakan berbagai web browser



Penyusun
( Arde Maskur )

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut adalah daftar lampiran Elisitasi Tahap III yang telah di buat :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


Functional

T
O
E

Saya Ingin Sistem Dapat:

L
M
H
L
M
H
L
M
H

No

Keterangan










1

Menampilkan menu login multi user







2

Menampilkan menu verifikasi login







3

Menampilkan menu utama







4

Menampilkan menu data jadwal pemakaian ruang rapat







5

Menampilkan menu pencarian jadwal berdasarkan ruang







6

Menampilkan menu pencarian jadwal berdasarkan tanggal







7

Menampilkan menu pengelolaan pendataan booking ruang rapat







8

Menampilkan menu pengelolaan pendataan penjadwalan







9

Menampilkan menu pengelolaan pendataan resume







10

Menampilkan menu pengolahan data karyawan







11

Menampilkan menu fasilitas user karyawan untuk hapus dan ubah jadwal







12

Menampilkan menu fasilitas admin untuk hapus,update,dan ubah data







13

Menampilkan menu fasilitas user pimpinan untuk print data







14

Menampilkan menu pengolahan penjadwalan ruang







15

Menampilkan menu laporan pemakaian ruang







16

Menampilkan menu laporan jadwal rapat







17

Menampilkan menu laporan resume







18

Menampilkan menu laporan yang tidak input resume







19

Menampilkan menu cetak laporan







20

Menampilkan menu logout







Non Functional

Saya ingin sistem dapat:

1

Saya ingin menampilkan logo dalam sistem







2

Saya ingin menampilkan fav icon pada sistem







3

Menampilkan semua laporan penjadwalan dan resume rapat





4

Dapat diakses menggunakan berbagai web browser







Penyusun
( Arde Maskur )

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi meupakan hasil akhir yang telah di capaidari suatu proses elisitasi yang di gunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem. Berikut adalah daftar lampiran Final Draft Elisitasi yang telah di buat :

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin system dapat :

No

Keterangan

1

Menampilkan menu login multi user

2

Menampilkan menu verifikasi login

3

Menampilkan menu utama

4

Menampilkan menu data jadwal pemakaian ruang rapat

5

Menampilkan menu pencarian jadwal berdasarkan ruang

6

Menampilkan menu pencarian jadwal berdasarkan tanggal

7

Menampilkan menu pengelolaan pendataan booking ruang rapat

8

Menampilkan menu pengelolaan pendataan penjadwalan

9

Menampilkan menu pengelolaan pendataan resume

10

Menampilkan menu pengolahan data karyawan

11

Menampilkan menu fasilitas user karyawan untuk hapus dan ubah jadwal

12

Menampilkan menu fasilitas admin untuk hapus,update,dan ubah data

13

Menampilkan menu fasilitas user pimpinan untuk print data

14

Menampilkan menu pengolahan penjadwalan ruang rapat

15

Menampilkan menu laporan pemakaian ruang

16

Menampilkan menu laporan jadwal rapat

17

Menampilkan menu laporan resume

18

Menampilkan menu laporan yang tidak input resume

19

Menampilkan menu cetak laporan

20

Menampilkan menu logout

Non Fungsional

Sistem Yang Ingin Di Dapatkan :

1

Saya ingin menampilkan logo dalam sistem

2

Saya ingin menampilkan fav icon pada sistem

3

Menampilkan semua laporan penjadwalan dan resume rapat

4

Dapat diakses menggunakan berbagai web browser

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

Berdasarkan analisa sistem, prosedur, dan penelitian dari proses sistem yang berjalan, maka didapatkan bahasan tentang rancangan sistem yang di usulkan guna membangun suatu sistem monitoring penjadwalan ruang rapat. Ada beberapa usulan tentang sistem yang akan dibuat berdasarkan fungsi untuk memperbaiki sistem yang ada dan memperbarui sistem yang lama. Berikut adalah diagram usulan tentang sistem yang di usulkan :

Usecase Diagram Sistem Yang Di Usulkan

Usercase Diagram Sistem Pengelolaan Data Perpustakaan

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar Usecase diatas di dapatkan penjelasan sebagai berikut:

a. 1 sistem yang berjalan pada proses monitoring penjadwalan ruang rapat.

b. 3 aktor yang melakukan kegiatan yaitu : karyawan, staff administrasi,, dan pimpinan

c. 34 use case yang dilakukan, diantaranya : login, master data, staff administrasi, input staff baru, detail, edit, delete, karyawan, input karyawan baru, detail, edit, delete, ruangan, input ruangan baru, edit, delete, booking ruangan, check ruangan, reset, input booking ruangan, check jadwal, cek jadwal, reset, daftar jadwal, resume, delete, laporan, hasil rapat, tampilkan, export to excel, penggunaan ruangan, tampilkan, export to excel, logout.

Usecase Glossary

Pada tahap ini adalah penjelasan tentang usecase glossary . usecase glossary adalah suatu pendeskripsian singkat dari setiap usecase terhadap actor dalam sebuah usecase diagram.

Tabel 4.1 Usecase Glossary

No

Usecase Name

Description

Actors

1

Login

Usecase ini berfungsi untuk semua user dalam melakukan hak akses aplikasi untuk melakukan pengolahan data nantinya

Karyawan, Admin, dan Pimpinan

2

Master Data

Usecase ini difungsikan untuk memberikan hak akses dalam pengolahan data yang dilakukan oleh admin

Admin


3

Staff Administrasi

Usecase ini difungsikan untuk memberikan hak akses kepada aktor untuk mengelola data staff administrasi

Admin

4

Input Staff baru

Usecase ini difungsikan untuk proses input data staff administrasi baru

Admin

5

Detail

Usecase ini memungkinkan aktor dalam melihat data staff administrasi yang ada secara lebih rinci

Admin

6

Edit

Usecase ini difungsikan untuk aktor dalam melakukan pengeditan pada data staff administrasi

Admin

7

Delete

Usecase ini memungkinkan aktor untuk menghapus data staff administrasi pada sistem

Admin

8

Karyawan

Usecase ini difungsikan untuk memberikan hak akses kepada aktor untuk mengelola data karyawan

Admin

9

Input karyawan baru

Usecase ini difungsikan untuk melakukan penginputan data karyawan baru kedalam sistem

Admin

10

Detail

Usecase ini memungkinkan aktor dalam melihat data karyawan yang ada secara lebih rinci

Admin

11

Edit

Usecase ini difungsikan untuk aktor dalam melakukan pengeditan pada data karyawan

Admin

12

Delete

Usecase ini memungkinkan aktor untuk menghapus data karyawan pada sistem

Admin

13

Ruangan

Usecase ini difungsikan untuk memberikan hak akses kepada aktor untuk mengelola data ruangan

Admin

14

Input ruangan baru

Usecase ini difungsikan untuk melakukan penginputan data ruangan baru kedalam sistem

Admin

15

Edit

Usecase ini difungsikan untuk aktor dalam melakukan pengeditan pada data ruangan

Admin

16

Delete

Usecase ini memungkinkan aktor untuk menghapus data ruangan pada sistem

Admin

17

Booking ruangan

Usecase ini di fungsikan untuk actor dalam mengolah pemakaian ruangan untuk kegiatan rapat

Karyawan/Admin

18

Check ruangan

Usecase ini difungsikan untuk actor dalam memeriksa ketersediaan ruangan yang akan di booking.

Karyawan/Admin

19

Reset

Usecase ini memungkinkan actor untuk mengosongkan field yang telah diisi saat proses check ruangan.

Karyawan/Admin

20

Input booking ruangan

Usecase ini di fungsikan untuk actor dalam menginput data yang diperlukan ketika booking pemakaian ruangan akan dibuat.

Karyawan/Admin

21

Check jadwal

Usecase ini di fungsikan untuk actor dalam mencari jadwal rapat yang telah dibuat.

Karyawan/Admin

22

Cek jadwal

Usecase ini difungsikan untuk actor dalam memproses jadwal yang akan ditampilkan sesuai tanggal yang telah diinput.

Karyawan/Admin

23

Reset

Usecase ini memungkinkan actor untuk mengosongkan field yang telah diisi saat proses check jadwal.

Karyawan/Admin

24

Daftar jadwal

Usecase ini memungkinkan actor untuk mengelola jadwal pemakaian ruangan yang telah berhasil di booking.

Karyawan

25

Resume

Usecase ini berfungsi untuk menginput resume rapat ketika rapat berlangsung atau setelah rapat selesai dilaksankan.

Karyawan

26

Delete

Usecase ini memungkinkan actor untuk menghapus data jadwal pemakaian ruangan yang telah di booking.

Karyawan

27

Laporan

Usecase ini difungsikan untuk memberikan hak akses kepada actor untuk melihat berbagai laporan yang tersimpan di sistem

Pimpinan

28

Hasil rapat

Usecase ini di fungsikan untuk actor dalam aktivitas melihat data laporan hasil rapat

Pimpinan

29

Tampilkan

Usecase ini di fungsikan untuk actor dalam memproses dan memunculkan laporan hasil rapat sesuai periode.

Pimpinan

30

Export to excel

Usecase ini memungkinkan actor untuk mencetak dan menyimpan data laporan hasil rapat dalam format Microsoft excel.

Pimpinan

31

Penggunaan ruangan

Usecase ini di fungsikan untuk actor dalam aktivitas melihat data laporan penggunaan ruangan

Pimpinan

32

Tampilkan

Usecase ini di fungsikan untuk actor dalam memproses dan memunculkan laporan penggunaan ruangan sesuai periode.

Pimpinan

33

Export to excel

Usecase ini memungkinkan actor untuk mencetak dan menyimpan data laporan penggunaan ruangan dalam format Microsoft excel.

Pimpinan

34

Logout

Usecase ini memungkinkan actor untuk keluar dari sistem

Karyawan, Admin, dan Pimpinan

Actor Glossary

Actor Glossary adalah sebuah pendeskripsian singkat actor terhadap usecase yang telah di tentukan usecasenya, dana pa saja yang terkait dalam usecase dengan actor

Tabel 4.2 Actor Glossary

No

Actor Name

Description

Usecase

1

Admin

Actor ini merupakan pemegang hak akses dalam hal pengolahan data pada sistem

  • login,
  • master data,
  • staff administrasi,
  • input staff baru,
  • detail,
  • edit,
  • delete,
  • karyawan,
  • input karyawan baru,
  • detail,
  • edit,
  • delete,
  • ruangan,
  • input ruangan baru,
  • edit,
  • delete,
  • booking ruangan,
  • check ruangan,
  • reset,
  • input booking ruangan,
  • check jadwal,
  • cek jadwal,
  • reset,
  • logout.


2

Pimpinan

Actor ini merupakan pemegang hak akses dalam melihat dan mencetak data laporan

  • Login,
  • laporan,
  • hasil rapat,
  • tampilkan,
  • export to excel,
  • penggunaan ruangan,
  • tampilkan,
  • export to excel,
  • logout.


3

Karyawan

Actor ini merupakan pengguna yang sudah terdaftar dan memiliki hak akses dalam melakukan booking ruangan, check jadwal, pengelohan jadwal dan input resume.

  • booking ruangan,
  • check ruangan,
  • reset,
  • input booking ruangan,
  • check jadwal,
  • cek jadwal,
  • reset,
  • daftar jadwal,
  • resume,
  • delete.


Activity Diagram Yang Di Usulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan

Dalam penggambaran activity diagram diatas terdapat beberapa komponen yang ada yaitu :

1 (satu) Initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram.

1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram.

5 (lima) fork node yang merupakan pemecah satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran pada activity diagram.

1 (satu) join node yang merupakan penggabung beberap aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi satu aliran pada activity diagram.

42 (empat puluh dua) activity yang memuat informasi dari masing-masing aksi.

1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram.

Sequence Diagram Yang Di Usulkan

Sequence Diagram Login

Gambar 4.3 Sequence Diagram Login

Berdasarkan gambar Sequence Diagram diatas di dapatkan penjelasan sebagai berikut:

1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan login.

1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: user.

2 (dua) lifeline, diantaranya: sistem dan database.

4 (empat) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh actor tersebut.

2 (dua) self message yang menunjukan bahwa suatu objek hendak memanggil dirinya sendiri.

Sequence Diagram Booking Ruangan

Gambar 4.4 Sequence Diagram Booking Ruangan

Berdasarkan gambar Sequence Diagram diatas di dapatkan penjelasan sebagai berikut:

1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan booking ruangan.

1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: karyawan.

4 (empat) lifeline, diantaranya: halaman booking ruangan, check ruangan, form input booking ruangan dan database.

8 (delapan) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh actor tersebut.

1 (satu) self message yang menunjukan bahwa suatu objek hendak memanggil dirinya sendiri.

Sequence Diagram Daftar Jadwal

Gambar 4.5 Sequence Diagram Daftar Jadwal

Berdasarkan gambar Sequence Diagram diatas di dapatkan penjelasan sebagai berikut:

1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Daftar Jadwal.

1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: karyawan.

4 (empat) lifeline, diantaranya: daftar jadwal, form input resume, delete dan database.

8 (delapan) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh actor tersebut.

2 (dua) self message yang menunjukan bahwa suatu objek hendak memanggil dirinya sendiri.

Sequence Diagram Laporan

Gambar 4.6 Sequence Diagram Laporan

Berdasarkan gambar Sequence Diagram diatas di dapatkan penjelasan sebagai berikut:

1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Laporan.

1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Pimpinan.

5 (lima) lifeline, diantaranya: hasil rapat, penggunaan ruangan, tampilkan, export dan database.

16 (enam belas) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh actor tersebut.

2 (dua) self message yang menunjukan bahwa suatu objek hendak memanggil dirinya sendiri.

Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Di Usulkan

Gambar 4.7 Class Diagram Sistem Yang Di Usulkan

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama File : tbl_user
  2. Media : Hardisk
    Isi : kode_user, password_user, nm_user, almt_user, tmpt_lahir_user, tgl_lahir_user, jns_kelamin_user, file_name_user, level_user, stts_user
    Primary Key : kode_user
    Jumlah Record : 313
    Struktur :

    Tabel 4.3 User
  3. Nama File : tbl_ruangan
  4. Media : Hardisk
    Isi : kode_ruangan, nm_ruangan
    Primary Key : kode_ruangan
    Jumlah Record : 110
    Struktur :

    Tabel 4.4 Ruangan
  5. Nama File : tbl_resume
  6. Media : Hardisk
    Isi : id_resume, kode_booking, tgl_resume, judul_resume, isi_resume
    Primary Key : id_resume
    Jumlah Record : 166
    Struktur :

    Tabel 4.5 Resume
  7. Nama File : tbl_karyawan
  8. Media : Hardisk
    Isi : kode_karyawan, nik, password_karyawan, nm_karyawan, almt_karyawan, tmpt_lahir_karyawan, tgl_lahir_karyawan, jns_kelamin_karyawan, file_name_karyawan, telp_karyawan, stts_karyawan
    Primary Key : kode_karyawan
    Jumlah Record : 342
    Struktur :

    Tabel 4.6 Karyawan
  9. Nama File : tbl_jam_booking
  10. Media : Hardisk
    Isi : id_jam_booking, jam_booking
    Primary Key : kode_karyawan
    Jumlah Record : 11
    Struktur :

    Tabel 4.7 Jam Booking
  11. Nama File : tbl_daftar_hadir
  12. Media : Hardisk
    Isi : id_daftar_hadir, kode_booking, kode_karyawan
    Primary Key : id_daftar_hadir
    Jumlah Record : 26
    Struktur :

    Tabel 4.8 Daftar Hadir
  13. Nama File : tbl_booking
  14. Media : Hardisk
    Isi : kode_booking, kode_ruangan, jam_mulai, jam_selesai, range_jam, kode_karyawan, tgl_booking, keterangan
    Primary Key : kode_booking
    Jumlah Record : 134
    Struktur :

    Tabel 4.9 Booking

Prototype Sistem Yang Di Usulkan

Pada tahap ini menjelaskan tentang rancangan tampilan program yang akan di buat sesuai dengan kebutuhan daripada pengguna sistem. Berikut gambaran rancangan prototype program yang akan dibuat :

Prototype Halaman Login

Gambar 4.8 Prototype Halaman Login

Prototype Halaman Utama

Gambar 4.9 Prototype Halaman Utama

Prototype Halaman Menu Master Data Staff Administrasi

Gambar 4.10 Prototype Halaman Menu Master Data Staff Administrasi

Prototype Halaman Menu Master Data Karyawan

Gambar 4.11 Prototype Halaman Menu Master Data Karyawan

Prototype Halaman Menu Master Data Ruangan

Gambar 4.12 Prototype Halaman Menu Master Data Ruangan

Prototype Halaman Menu Booking Ruangan

Gambar 4.13 Prototype Halaman Menu Booking Ruangan

Prototype Halaman Form Input Booking Ruangan

Gambar 4.14 Prototype Halaman Form Input Booking Ruangan

Prototype Halaman Menu Cek Jadwal

Gambar 4.15 Prototype Halaman Menu Cek Jadwal

Prototype Halaman Menu Daftar Jadwal

Gambar 4.16 Prototype Halaman Menu Daftar Jadwal

Prototype Halaman Menu Laporan

Gambar 4.17 Prototype Halaman Menu Laporan

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Adapun Spesifikasi kebutuhannya adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i3 CPU 2.5 GHz (4CPUs)
  2. RAM : DDR3 4 GB
  3. Harddisk : 500 GB
  4. Monitor : 14 inch
  5. Mouse : Standard Mouse
  6. Keyboard : Standard Office Keyboard

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak yang digunakan merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar sistem dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Windows 7 Ultimate 64 bit
  2. XAMPP v.3.2.1 Compatible Php 5
  3. Adobe Dreamweaver CS3
  4. Visual Paradigm For UML CE 11.2
  5. Browser ( Google Chrome / Mozilla Firefox)


Hak Akses

Hak akses untuk dapat mengoperasikan atau mengolah data absensi dapat dilakukan oleh :

  1. Staff Administrasi / Admin
  2. Karyawan
  3. Pimpinan

Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box Testing. Metode ini merupakan pengujian program terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program yang bertujuan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari program tersebut.

Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan ouput yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah berjalan dengan baik, tetapi apabila ouput yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan funsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penulusuran perbiakan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Berikut metode testing dengan menggunakan metode black box :

Tabel 4.10 Pengujian Blackbox Pada Login

Hasil pengujian blackbox testing pada pengolahan data

Tabel 4.11 Pengujian Blackbox Pada Pengolahan Data

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian menggunakan metode blackbox testing dengan cara memberikan inputan pada program seperti menguji test login dan pengolahan data. Dengan pengetesan seperti memberi inputan – inputan pada pengetesan aplikasi. Seperti jika data yang di input tidak valid maka akan muncul pesan dari sistem. Hal ini sangat berguna dan sangat membantu untuk user aplikasi dalam penginputan data yang benar pada sistem aplikasi dan selanjutnya di proses agardapat memberikan informasi data yang baik, akurat, serta effisien.

Schedule Implementasi

Schedule Implementasi adalah jadwal atau rencana yang di butuhkan pada proses implementasi program. Dalam tahapan ini di butuhkan sebuah jadwal agar proses implementasi lebih terstruktur. Demikian jadwal atau rencana proses implementasi program yang telah di buat :

Tabel 4.12 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 4.13 Estimasi Biaya

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Proses booking/peminjaman ruang untuk rapat masih manual yang menyebabkan proses penjadwalan menjadi lebih lama dan kurang efektif maupun efisien.
  2. Update jadwal terbaru tidak selalu cepat karena data peminjaman yang masuk tidak langsung diproses dan kadang menyebabkan terjadinya bentrok jadwal sedangkan surat permohonan pemakaian ruang sudah terlanjur di ajukan.
  3. Perancangan sistem baru yang berbasis website dapat memudahkan staff administrasi dalam melakukan proses penjadwalan maupun monitoring ruang yang akan dipakai untuk rapat dan dapat memudahkan karyawan dalam pengecekan jadwal ruang rapat maupun dalam pengajuan pemakaian ruang untuk rapat.

Saran

Untuk menanggulangi masalah yang ada dan mendapatkan hasil yang maksimal, maka peneliti bermaksud memberikan saran yaitu :

  1. Diperlukannya pelatihan bagi staff administrasi dalam menjalankan sistem yang dibangun agar dapat memaksimalkan kinerja sistem.
  2. Diperlukan ketelitian bagi staff administrasi untuk meminimalisir terjadinya human error agar data yang masuk dapat akurat.
  3. Perlunya maintenance secara berkala terhadap sistem yang dibangun untuk meminimalisir bug/error yang terjadi pada sistem dikemudian hari dan sistem selalu berjalan sesuai fungsinya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Suprihadi, et all. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja
  2. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
  3. 3,0 3,1 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  4. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu
  6. Sophan,Sofyan. 2014. Pengimplementasian dan perancangan sistem Informasi penjualan dan pengendalian stok barang pada took swastika service (SS) bangunan dengan menggunakan Bahasa pemograman visual basic 6.0 didukung database mysql.Jurnal Momentum. Vol.16 No.2:35-36.
  7. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang . Jurnal Sisfotek Global.Vol.5 No.1:74.
  8. Mita Rohayati (2014). "Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventori di Vio Hotel Indonesia". Edisi 1 Volume 1, ISSN : 2089-9033). Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
  9. 9,0 9,1 Gentisya Tri Mardiani (2013). "Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT TELKOM Cianjur Berbasis Web". Vol. 2 No. 1, ISSN : 2089-9033. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
  10. Repository, “Penjadwalan”. http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2964/Bab%202.pdf?sequence=7] (Tanggal akses 20 Maret 2017)
  11. kadir,abdul.2013. "Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi". Yogyakarta:Andi.
  12. Rulia Puji Hastanti, Indah Uly Wardati, Bambang Eka Purnama. "Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) pada Tata Distro Kabupaten Pacitan". ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM). IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA
  13. Shanti Ria Serepia Siregar, Penti Sundari (2016). "Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur)". Vol. 6 No. 1, ISSN : 2088 – 1762. JIMP - Jurnal Sisfotek Global
  14. Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang
  15. Tawari, Trupti. dan Prof. A.J Nathe.2016. Comparative Study Of Different Framework Of PHP. International Journal of Research in Computer & Information Technology. Vol. 2 No.2.
  16. Hidayatullah. Priyanto, Jauhari. Khairul Kawistara. 2015. “Pemograman Web“. Bandung : Informatika.
  17. Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi Dan Implementasinya. Bandung : Informatika Bandung.
  18. Tatang, Daud F. PerancanganSistemInformasiPersediaanBarangPada CV. Vanda Jaya Abadi (LaporanSkripsi, AMIK Raharja, Tangerang). 2014

Contributors

Arde Maskur