SI1322476895

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 


PERANCANGAN SISTEM PENERIMAAN ANGGOTA DAN KEANGGOTAAN

KI AIKIDO INDONESIA BERBASIS WEB PADA

YAYASAN KI SOCIETY INDONESIA

SKRIPSI


Disusun Oleh :

1322476895
RAFLI ZAINUDIN


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN SISTEM PENERIMAAN ANGGOTA

DAN KEANGGOTAAN KI AIKIDO INDONESIA BERBASIS WEB

PADA YAYASAN KI SOCIETY INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476895
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 18 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN SISTEM PENERIMAAN ANGGOTA

DAN KEANGGOTAAN KI AIKIDO INDONESIA BERBASIS WEB

PADA YAYASAN KI SOCIETY INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476895
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom.,MTI)
NID : 10020
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM PENERIMAAN ANGGOTA

DAN KEANGGOTAAN KI AIKIDO INDONESIA BERBASIS WEB

PADA YAYASAN KI SOCIETY INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476895
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknk Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 18 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1322476895
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 18 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1322476895

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Sistem yang digunakan Ki Aikido Indonesia pada Yayasan Ki Society Indonesia masih menjalankan fungsinya dengan manual, terutama dalam program penerimaan anggota baru. Belum dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan untuk administrasi anggota dan manajemen Yayasan Ki Society Indonesia. Untuk menghasilkan laporan yang dibutuhkan dan untuk dapat mempermudah pengoperasian penerimaan anggota baru Ki Aikido Indonesia, maka dibutuhkan pengembangan terhadap sistem tersebut dengan mengganti menjadi Sistem penerimaan anggota baru Ki Aikido Indonesia berbasis web. Tujuan dari penulisan Laporan Skripsi ini adalah untuk mengetahui sistem penerimaan anggota baru dan keanggotaan Ki Aikido Indonesia Pada Yayasan Ki Society Indonesia yang sedang berjalan saat ini. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti melakukan kegiatan observasi atau pengamatan langsung ke Yayasan Ki Society Indonesia, melakukan wawancara dengan pihak terkait, dan membaca literature-literature yang berkaitan dengan penelitian. Untuk menganalisis sistem yang berjalan saat ini, penulis menggunakan metode analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan internal dan eksternal yayasan, sedangkan untuk menganalisis perogram yang sedang berjalan menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek. Adapun hasil dari analisis yang penulis lakukan, pada sistem penerimaan anggota baru Ki Aikido Indonesia pada Yayasan Ki Society Indonesia dapat diketahui tentang sistem yang berjalan saat ini masih bersifat manual. Pada perancangan sistem penerimaan anggota baru yang terkomputerisasi, dapat mempermudah penerimaan anggota dalam mengontrol data, mencari informasi dan pendaftaran calon anggota baru secara online sehingga penerimaan anggota baru dapat mempersingkat waktu untuk menghasilkan laporan akhir yang akan dilaporkan kepada Ketua Umum dan Pengurus secara akurat dan tepat waktu. Perancangan sistem penerimaan anggota baru ini dapat dilakukan dengan menerapkan ilmu pendidikan komputer yang telah peneliti dapat pada Perguruan Tinggi Raharja.


Kata Kunci : Sistem Penerimaan, Anggota Baru, Web.

ABSTRACT

The system used by Ki Aikido Indonesia in Ki Society Indonesia Foundation still performs its function by manual, especially in new member admission program. Not yet able to produce the required report for member administration and management of Yayasan Ki Society Indonesia. To generate the required reports and to facilitate the operation of new members of Ki Aikido Indonesia, it is necessary to develop the system by replacing the new web-based member of Ki Aikido Indonesia. The purpose of writing this Thesis Report is to know the system of acceptance of new members and membership Ki Aikido Indonesia On Foundation Ki Society Indonesia is currently running. To obtain the required data, the researcher conducted observation or direct observation to the Indonesian Society Ki Foundation, conducted interviews with related parties, and read the literature-literature related to the research. To analyze the current system, the author uses SWOT analysis method to know the internal and external strength of the foundation, while to analyze the ongoing perogram using Unified Modeling Language (UML) as a tool that can be used in object oriented programming language. The results of the analysis that the authors do, the system acceptance of new members Ki Aikido Indonesia on the Foundation Ki Society of Indonesia can be known about the current system is still manual. In designing a new computerized member enrollment system, it can facilitate the acceptance of members in controlling the data, searching for information and registration of new prospective members online so that the recruitment of new members can shorten the time to produce a final report which will be reported to the Chairman and Management in an accurate and timely manner . The design of this new member admissions system can be done by applying computer science education that researchers have been able to at Raharja College.


Keywords : Acceptance System, New members, Web.

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Skirpsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai pada waktunya. Tujuan darii penulisan Laporan Skirpsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusun Laporan Skripsi ini akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK).

3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK).

4. Bapak junaidi M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.

5. Bapak Sutrisno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahannya.

6. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom.,MTI selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

8. Bapak atau Sensei Dondy Bratha Sudjono dan Sensei Abu Harun selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.

9. Kedua orang tua, kakak dan semua keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materiil maupun doanya dalam keberhasilan penulis.

10. Muhammad Faqih, Dyah Wardani, Glaniar Kautsar, Seni Susilowati, Septiani Puji Lestari, Nurul Aini, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang,18 Januari 2018

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada Era Komputerisasi dan perkembangan informasi yang semakin maju, komputer memegang peranan penting dalam situasi ini. Komputer dengan kemampuan dalam mengolah data dalam jumlah besar menjadi alat yang sangat dibutuhkan saat ini. Kebutuhan ini terlihatnya dari besarnya jumlah pengguna komputer, komputer saat ini digunakan dalam media pembelajaran, bisnis, bahkan hiburan. Hal ini memungkinkan komputer sebagai salah satu perangkat keras yang didukung dengan perangkat lunaknya menjadikan peranan penting dalam setiap kegiatan. Diberbagai bidang, komputer mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan.

Pada hakikatnya pendidikan beladiri Ki Aikido merupakan kebutuhan sekunder, tapi pada kenyataanya kini banyaknya aksi kriminalitas yang tinggi dan bermacam-macam disekitar kita, sehingga beladiri menjadi kebutuhan primer bahkan tersier. Oleh karena itu, informasi beladiri Ki Aikido harus didapat dengan tepat, akurat, terpercaya, dan menarik. Maka dari itu, pengolah informasi harus didukung dengan sebuah sistem yang dinamakan sistem komputerisasi. Secara tidak langsung dengan pemanfaatan sistem komputerisasi maka akan tercipta aplikasi-aplikasi baru yang dapat membuat kinerja semakin baik tanpa harus menyulitkan user mendapatkan informasi dan yang lainnya.

Seperti halnya pada Ki Aikido Indonesia yang masih menggunakan sistem manual pada penerimaaan anggota, hal ini terkadang data-data menjadi tidak tersusun rapi dan proses penerimaan anggota yang kurang maksimal. Dengan diterapkannya sistem komputerisasi diharapakan data-data menjadi rapih dan aman. Demikian juga dapat meningkatkan banyaknya anggota yang ingin mempelajari beladiri Ki Aikido.

Dari penjelasan permasalahan di atas, maka penulis akan mengambil judul Laporan Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM PENERIMAAN ANGGOTA DAN KEANGGOTAAN KI AIKIDO INDONESIA BERBASIS WEB PADA YAYASAN KI SOCIETY INDONESIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini anatara lain :

  1. Bagaimana sistem penerimaan anggota baru Ki Aikido Indonesia yang sedang berjalan saat ini ?

  2. Apakah sistem penerimaan anggota dan keanggotaan Ki Aikido Indonesia yang berjalan sudah dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan untuk administrasi anggota dan manajemen Yayasan KI SOCIETY INDONESIA ?

  3. Apakah sistem penerimaan anggota baru Ki Aikido Indonesia berbasis web dapat mempermudah pengoperasian penerimaan anggota baru ?

Ruang Lingkup

Pada laporan sistem penerimaan anggota baru ini, Penulis hanya membatasi pembahasan dari menarik anggota baru, proses pendaftaran anggota baru sampai anggota tersebut dinyatakan sebagai keanggotaan Ki Aikido Indonesia pada Yayasan KI SOCIETY INDONESIA.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan didalam Laporan Skripsi ini terbagi dalam 3 (tiga) jenis yaitu sebagai berikut :

  1. Tujuan individual, yaitu untuk menambah pengetahuan, pengalaman, pengenalan, dan pengamatan pada sebuah sistem penerimaan anggota dan keanggotaan Ki Aikido Indonesia pada Yayasan KI SOCIETY INDONESIA.

  2. Tujuan operasional, yaitu untuk memberikan perubahan pada penerimaan anggota baru Ki Aikido Indonesia berupa sistem yang baru pada Yayasan KI SOCIETY INDONESIA.

  3. Tujuan fungsional, yaitu untuk memberikan informasi dan mengamankan data-data yang ada dalam sistem penerimaan anggota baru dan keanggotaan Ki Aikido Indonesia Pada Yayasan Ki Society Indonesia serta keamanan data lebih terjamin karena tersimpan didalam database.

Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mempermudah orang yang ingin bergabung menjadi anggota Ki Aikido Indonesia Sehingga bisa langsung menjadi keanggotaan Ki Aikido Indonesia.

  2. Dapat memberikan manfaat kepada semua orang terkait dalam bentuk informasi yang berguna dari mempelajari beladiri yang khususnya Ki Aikido Indonesia, baik secara procedural ataupun sistematis.

  3. Menambah wawasan dan ilmu bagi peneliti terutama dalam bidang sistem penerimaan anggota.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode Penelitian yang dilakukan dalam menyusun laporan Skripsi ini melalui beberapa cara :

  1. Pengamatan Langsung (Observasi)

  2. Yaitu pengumpulan data – data dengan cara pengamatan langsung terhadap kegiatan – kegiatan yang sedang dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan.

  3. Wawancara (Interview)

  4. Dalam metode ini penulis melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait seperti pengurus, pelatih, dan yang sudah menjadi anggota guna mendapatkan informasi yang jelas.

  5. Studi Pustaka (Library Research)

  6. Penulis menggunakan dan mempelajari buku – buku atau makalah yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan Skripsi ini sebagai panduan dan referensi.

Metode Analisa Sistem

Analisa sistem mengenai analisa organisasi seperti sejarah singkat dan struktur organisasi, analisa kontrol, analisa kebutuhan sistem serta analisa tentang sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, dan threats).

Metode Perancangan Sistem

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu UML (Unified Modelling Language), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram, untuk mengambarkan suatu rancangan yang diusulkan. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP Framework Codeigniter dalam sistem pembuatannya, dan Database untuk penyimpanan datanya menggunakan adalah MYSQL.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperlun fungsional software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, anatara lain fungsi-fugsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah dalam membaca dan mengikuti penulisan, maka peneliti mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat peelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan serta diuraikan secara teori langkah-langkah serta definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum yayasan, sejarah singkat yayasan, struktur yayasan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan dan alternatif pemecahan masalah, user requirement (elisitasi) yang terdiri dari 3 (tiga) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database, tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran berdasarkan pada bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9), [1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Japerson Hutahean (2014:2), [2], ”Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu”.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:2), [3], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub system abstrak maupun fisik yang saling terintregasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah kumpulan bagian-bagian prosedur atau komponen subsistem yang disatukan untuk saling berkaitan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:35) [4], berpendapat bahwa, sistem terdiri dari input, proses dan output. hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sderhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapamasukan dan keluaran. selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)

  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem.Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak.komponen sistem disebut sebagai subsistem.

  3. Batas (Boundary)

  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  5. Lingkungan (Environment)

  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungin, bahkan ditiadakan.

  7. Penghubung/Antarmuka (Interface)

  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  9. Masukan (Input)

  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (Procesing)

  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (Output)

  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (Control)

  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan Balik (Feed Back)

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antar satu komponen dengan komponen lain serta memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang yang diantaranya adalah :

(Rahmat Taufiq, 2013:8)[3]

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi dan sistem transportasi.

  3. Sistem dapat dipastikan dan sistem yang tidak dapat dipastikan

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  7. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

  8. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional dan lain-lain. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.

  9. Sistem sederhana dan Sistem Kompleks

  10. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  11. Sistem yang bisa beradaptasi dan Sistem yang tidak dapat beradaptasi

  12. Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  13. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System)

  14. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Contohnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. contohnya sistem telekomunikasi.

  15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  16. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sebuah dibuat sistem pemiliha presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang diakai untuk jangaka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Syarat-syarat Sistem

Berikut merupakan syarat-syarat dari sistem menurut Putu Agus (2014:11),[5] diantaranya :

  1. sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

  2. elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

  3. adanya hubungan diantara elemen sistem.

  4. unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari elemen sistem.

  5. tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Rohmat Taufiq (2013:2), [3], “Asal mula kata data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Menurut Edy Irwansyah (2014:2), [6], “Data adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dapat berupa angka, huruf, simbol, gambar dan video yang perlu diolah dalam bentuk yang dapat dimengerti.

Definisi Informasi

Aliev (2013), [7], dalam International Jurnal of Information Technology & Decision Making berpendapat bahwa “Real information concering a decision maker’s behavior and environtment is imperfect, qualitative and as result, often described in natural language”.

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:75) [4], berpendapat bahwa “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklarifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”.

Menurut Hidayat, dkk dalam jurnal SENSI Vol.2 No.2 (2016:186) [8], berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses tau data yang memiliki arti”.

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6) [9], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

  1. Data Internal

  2. Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  3. Data Personal

  4. Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  5. Data Eksternal

  6. Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit.Data ini tersedia di compact disk, flashdisk, atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.

Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5) [9], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut :

  1. Teks

  2. Teks adalah sedertan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya; artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  3. Data yang terformat

  4. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  5. Citra (Image)

  6. Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

  7. Audio

  8. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument music, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  9. Video

  10. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Kualitas Informasi

Terbentuknya suatu informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik.

Menurut Jogiyanto H.M dalam daud F.Tatang (2013) [10], kualitas dari suatu informasi menurut buku Analisis Desain dan Informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Tepat Waktu (Timeliness)

  2. Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan karena cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi untuk mendapatkan mengolah dan mengirimkan tersebut.

  3. Akurat (Accuracy)

  4. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemkainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanti dalam Daud F.Tatang (2013) [10], suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisis Cost Effectiveness atau CostBenefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh (Accesibility)

  2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)

  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (Accuracy)

  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)

  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  9. Ketepatan Waktu (Timelines)

  10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  11. Kejelasan (Clarity)

  12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  13. Fleksibilitas (Flexibility)

  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas informasi diperlukan para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  15. Dapat Dibuktikan (Verified)

  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  17. Tidak ada Prasangka (Unprejudiced)

  18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  19. Dapat Diukur (Measurable)

  20. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa para ahli,diantaranya sebagai berikut:

Menurut Taufiq (2013:17) [3], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub system yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang disebut computer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Indrajani (2014:3)[11], “Sistem Informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data, yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

Menurut Krismiaji (2016:201)[12]dalam Ilamsyah, dkk jurnal SENSI Vol.2 No.2 berpendapat bahwa “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data,penyimpanan, pengolahan, pengendaliandan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2014:41) [13] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, komponen kontrol dan blok kendali. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok Kendali (Controls Block)

  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi masing-masing.Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai dengan keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem Informasi berdasarkan level organisasi

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional, dan level managerial.

  3. Sistem Informasi berdasarkan aktivitas manajemen

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:156) [3], “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Wahana Komputer dalam Nina Rahayu (2013)[14], “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya kedalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem yaitu proses penelaahan sistem informasi yang utuh untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi segala kekurangan yang terjadi agar yang diharapkan akan terpenuhi.

Tahap Analisis Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:220) [15], proses analisa sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisa sistem ini sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Memberikan para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Menurut Murad (2013:51)[16], Tahap Analisa Sistem merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unifed Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Haviluddin dalam Daud F.Tatang (2013)[10], “Unifed Modeling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual”.

Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29)[17], “Unifed Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya.UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut Rosa (2013:133),[18], “Unifed Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, menspesifikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses mulai metodologi pengembangan perangkat lunak untuk melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda.

Tipe-tipe Diagram UML (Unifed Modeling Language)

Menurut Yasin, Ferdi (2012:268)[19], Tipe-tipe Diagram UML adalah :

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah ”apa” yang diperbuat sistem, dan bukan ”bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relathionship.

  3. Activity Diagram

  4. Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dan aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut :

    1. Activity, yaitu notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

    2. Transaction, yaitu nitasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran kontrol dari activity ke activity.

    3. Decision, yaitu notasi yang menandakan kontrol cabang aliran berdasarkan decision point.

    4. Syncronitation Bars, yaitu aliran kerja notasi yang menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

    Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari lajur aktivitas dari level atas secara umum.

  5. Sequance Diagram

  6. Sequance Diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequance diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequance diagram adalah gambaran tahap demi tahap seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Dalam sequance diagram terdapat 2 model, yaitu :

    1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

  7. Class Diagram

  8. Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

Tujuan UML (Unifed Modeling Language)

Menurut Yasin (2012:268)[19], tujuan UML yaitu :

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sugianto dalam Zohrayati (2013:28)[20], “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis komputer”.

Menurut Mulyanto dalam Selvy Eriani (2013)[21], “perancangan terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan database yang berupa ERD (Entity Relationship Diagram) dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD (Data Flow Diagram)”.

Tujuan Perancangan Sistem

Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117)[22] berpendapat bahwa tujuan yang hendak dicapai dari tahap rancangan sistem mempunyai maksud dan tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (User).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman computer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Pengertian Anggota dan Keanggotaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[23], anggota adalah orang (badan) yang menjadi bagian atau masuk dalam suatu golongan (perserikatan, dewan, panitia, dan sebagainya).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[23], keanggotaan adalah hal atau kedudukan sebagai anggota.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Hidayat dalam daud F.Tatang (2013)[10], “Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.

Web Server

Menurut Oktavian (2013:14)[24], Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Biasanya Web Server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting.

Menurut Solichin (2016:6)[25], Web Server atau Server Web merupakan sebuah perangkat lunak yang berfungsi menerima dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web melalui protokol HTTP atau HTTPS.

Web Browser

Menurut Solichin (2016:9)[25], Web browser merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima dan menyajikan sumber informasi di Internet.

Definisi HTML

Menurut Solichin (2016:10)[25], HTML ( Hypertext Markup Language ) merupakan bahasa pemrograman web yang memberitahukan peramban web (web browser) bagaimana menyusun dan meyajikan konten di halaman web. dengan kata lain, HTML adalah pondasi web.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Supriatno dalam Agung Baitul Hikmah (2015:1)[26], “PHP adalah kependekan dari kata Hypertext Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general purpose licences (GPL)”.

Menurut Solichin (2016:23)[25], ”PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang dibuat secara khusus untuk membangun aplikasi berbasis web.

Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai PHP yaitu PHP adalah bahasa pemrograman yang berupa script yang dapat diintegrasikan dengan HTML yang bertujuan untuk membuat website atau aplikasi berbasis web secara dinamis.

Kelebihan PHP

Menurut Supono dan Virdiandry P. (2016:5)[27], mengemukakan tentang kelebihan dari bahasa pemrograman PHP yaitu sebagai berikut :

  1. PHP adalah bahasa multiplatform yang artinya dapat berjalan diberbagai mesin dan sistem operasi (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem lainnya.

  2. PHP bersifat open source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.

  3. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah dan tidak berbelit-belit, bahkan banyak yang membuat dalam bentuk paket atau package (PHP, MySQL, dan Web Server).

  4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

  5. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis. Komunitas dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

  6. Banyak bertebaran aplikasi dan pemrograman PHP yang gratis dan siap pakai seperti WordPress, PestaShop, dan lain-lain.

  7. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, dst.

Kekurangan PHP

Menurut Supono dan Virdiandry P. (2016:5)[27], mengemukakan tentang kekurangan dari bahasa pemrograman PHP yaitu sebagai berikut :

  1. PHP tidak mengenal package.

  2. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk meng-encoding-nya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.

  3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi programmer harus jeli dan berhati-hati dalam melakukan pemrograman dan konfigurasi PHP.

Konsep Dasar Framework dan Codeigniter

Definisi Framework

Menurut Yenda (2016:15)[28], framework adalah kerangka kerja atau sekumpulan file-file yang sudah ter-include, yang mana di dalam file tersebut terdapat perintah kode program dan fungsi dasar untuk melakukan tugas tertentu. Secara visual, framework merupakan potongan-potongan kode program atau fungsi yang siap pakai. Kita cukup tahu cara penerapan beserta penggunaanya saja. Framework hadir sebagai solusi bagi para pengembang atau pembuat aplikasi program untuk menciptakan suatu aplikasi dengan cara cepat dan terstruktur.

Keuntungan Framework

Menurut Yenda (2016:17)[28], banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan apabila suatu aplikasi web dibangun menggunakan sebuah framework, diantaranya adalah :

  1. Proses pembuatan aplikasi web jauh lebih cepat.

  2. Sebuah aplikasi web lebih mudah dikembangkan, karena apabila suatu aplikasi web dibangun menggunakan framework, maka kode program yang dibuat mudah dibaca karena kode program cenderung lebih sedikit.

  3. Tingkat keamanan akan lebih terjaga.

  4. Biasanya seorang programmer mempunyai logika yang berbeda-beda dalam pembuatan aplikasinya. Permasalahannya yaitu apabila suatu aplikasi web dikerjakan secara tim dan tidak menggunakan framework dalam proses pengerjaannya, maka tidak menutup kemungkinan seorang programmer akan seenaknya membuat kode program. Berbeda lagi apabila menggunakan framework, dimana segala macam pengerjaannya telah diatur oleh ketentuan framework, sehingga walaupun web dikerjakan secara tim, masih dapat di-maintenance.

  5. Apabila sewaktu-waktu web mengalami masalah, maka seorang pengembang dapat lebih fokus kepada permasalahan yang ditangani tanpa perlu merombak skrip program yang sudah ada.

Definisi Codeigniter

Menurut Yenda (2016:18)[28], CodeIgniter adalah sebuah framework yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP yang bertujuan untuk memudahkan para programmer web untuk membuat atau mengembangkan aplikasi berbasis web. CodeIgniter dibuat pertama kali oleh Rick Ellis yang merupakan CEO dari Ellislab. Ellislab merupakan perusahaan yang memproduksi CMS-CMS andal.

Menurut dokumentasi dari CodeIgniter, CodeIgniter merupakan toolkit bagi orang yang ingin membangun aplikasi web menggunakan PHP. Tujuannya adalah untuk membuat pengembangan proyek menjadi lebih cepat dibandingkan dengan menulis kode dari awal, karena CodeIgniter telah menyediakan library-library khusus untuk tugas-tugas tertentu yang sering dilakukan oleh para pembuat aplikasi web. Contoh utama untuk tugas-tugas yang sering dilakukan adalah seperti membuat file koneksi database, setting tanggal, validasi form, security dan masih banyak lagi.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Solichin (2016:137)[25], Basis data (atau database) adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT (2013:18)[29], database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya.Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system).

Menurut Diar Puji (2013:107)[24], database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, database adalah kumpulan data yang terkomputerisasi tersimpan dalam komputer secara sistematis yang dibutuhkan selama pemrosesan, sehingga dapat digunakan oleh suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

Komponen Database

Menurut Diar Puji (2013:107)[24], berikut adalah komponen-komponen pembentuk database :

  1. Table

  2. Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.

  3. Record

  4. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

  5. Field

  6. Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.

Database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih, dan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Solichin (2016:138)[25], MySQL merupakan salah satu perangkat lunak basis data yang sangat populer. Saat ini tersedia versi MySQL yang berbayar (MySQL Enterprise Edition), namun tetap tersedia versi MySQL yang gratis (MySQL Community Edition). MySQL Community Edition dapat diunduh secara gratis, dan bebas digunakan dalam berbagai keperluan. Walaupun demikian, secara fitur dan kemampuan, MySQL versi gratis tidak terlalu jauh berbeda dengan versi berbayar.

Menurut Sutanto (2014:73)[30], “MySQL merupakan sistem manajemen Database yang bersifat relational. Artinya, data yang dikelola dalam Database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat database.

Kelebihan MySQL

Menurut Saputra (2012:8)[31], beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut :

  1. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

  2. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

  3. Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

  4. Sangat mudah dipelajari (easy of use).

  5. Memiliki dukungan support (group) penggunan MySQL.

  6. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

  7. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.

PHPMyAdmin

Menurut Solichin (2016:140)[25], PHPMyAdmin adalah sebagai salah satu MySQL Client yang berbasis web. PHPMyAdmin dibuat dengan menggunakan PHP. Saat ini, PHPMyAdmin digunakan dalam hampir semua penyedia hosting yang ada di internet.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Luqman (2012:13)[32], “Pengujian blackbox adalah tahap yang berfokus pada pernyataan fungsional perangkat lunak. Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Apakah pemasukan data telah berjalan sebagaimana mestinya dan apakah informasinya yang tersimpan dapat dijaga kemutahirannya.

Keuntungan Blackbox Testing

Menurut Soetam Rizky (2011:264)[33], berikut beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan whitebox testing.

Konsep Dasar Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threats)

Definisi Analisa SWOT

Menurut Risza dalam Nina Rahayu (2013)[14], “SWOT adalah suatu penelaahan jyang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Menurut Rangkuti dalam Nina Rahayu (2013)[34], “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indicator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

Menurut Fahmi (2013:252)[35], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komperhensif”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SWOT merupakan sebuah gabungan berbagai indikator dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman baik dari pemantauan tentang keadaan lingkungan dalam perusahaan maupun luar perusahaan.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti dalam Nina Rahayu (2013)[34], Matriks-Threats-Opportunities-Weakness-strengths (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi : kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model penggabungannnya menggunakan TOWS Matriks.Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

  1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Dewi dalam Nina Rahayu (2013)[14], Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi.

Requirement Elicitation

Requirement

Menurut Guritno (2011:301)[36], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau produk yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah :

  1. Unambigous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consisten (konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Functional requirement

  2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau element yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  3. Nonfunctional requirement

  4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak baik secara tidak langsung berhubungan dengan fungctional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan akurasi harus berada dalam satu detik.

  5. Constraints (psudo requirement)

  6. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkaran tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi

Menurut Alhadi Saputra (2012:51)[31], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasikan elisitas tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T artinya teknikal, bagimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

    2. O artinya operasional, bagimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final Draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Mulyandi (2013:17-153)[37], berpendapat bahwa ”Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Tujuan Literature Review

Menurut Asep Hermawan (2014:45)[38], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu :

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitiansebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini diantara lain:

  1. Tinjauan studi dari penelitian Ruhul Amin, 2017, berjudul ” Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta”[39]

  2. Pada penelitian ini penulis membahas tentang Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Dalam laporan ini membahas mengenai bagaimana proses pengelolaan penerimaan siswa baru dari mulai input data siswa, rekap data siswa, perancangan sistem berbasis web sampai pada pelaporan pendaftaran. Laporan ini kurang memberikan informasi yang akurat mengenai setelah siswa baru diterima menjadi siswa.

  3. Tinjauan studi dari penelitian Ranti Eka Putri, 2017, berjudul ” Perancangan Sistem Informasi Registrasi Ulang Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web ”[40]

  4. Pada penelitian ini penulis membahas tentang Perancangan Sistem Informasi Registrasi Ulang Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web. Sistem penerimaan ini dibangun berbasis Web hanya sebatas registrasi ulang saja. tidak adanya proses diterima atau tidak diterima.

  5. Tinjauan studi dari penelitian Dedi Setia Rahman, Bahar, 2016, berjudul ”Model Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada Madrasah Aliyah Negeri Berbasis Web”[41]

  6. Pada penelitian ini penulis membahas tentang Model Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada Madrasah Aliyah Negeri Berbasis Web. Sistem penerimaan ini dibangun berbasis Web dan Sistem yang dibangun hanya sebatas pengelolahan data penerimaaan siswa baru tanpa ada proses seleksi.

  7. Tinjauan studi dari penelitian Adam H. Nugraha, Widya Silfianti, 2016, berjudul ”Pengukuran Mutu Layanan Website Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru Pada Universitas Gunadarma Menggunakan Metode Webqual”[42]

  8. Pada penelitian ini penulis membahas tentang Pengukuran Mutu Layanan Website Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru Pada Universitas Gunadarma Menggunakan Metode Webqual. Sistem penerimaan ini berbasis Web dan penelitian ini hanya menunjukan hasil kualitas pelayanan dari Website Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru.

  9. Tinjauan studi dari penelitian Anita Hidayati, 2017, berjudul ”Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Pendaftaran Mahasiswa Baru”[43]

  10. Pada penelitian ini penulis membahas tentang Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Pendaftaran Mahasiswa Baru. Sistem penerimaan ini dibangun berbasis Aplikasi web dengan memanfaatkan sistem informasi penerimaan dan Sistem yang dibangun hanya sebatas pengelolahan data penerimaaan mahasiswa baru.

  11. Tinjauan studi dari penelitian Anshu Sharma dan Jyotsna Bhatnagar, 2016, berjudul ”Enterprise social media at work: web-based solutions for employee engagement[44]

  12. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk menyoroti peran media sosial perusahaan sebagai alat kerja internal untuk tujuan keterlibatan karyawan. Penelitian ini berpendapat bahwa organisasi atau perusahan harus bergerak melampaui penggunaan alat jejaring sosial untuk tujuan perekrutan dan pencitraan merek perusahaan dan selangkah lebih maju untuk menggunakan alat media sosial secara internal untuk inisiatif keterlibatan karyawan. Ini memberikan implikasi praktis bagi para manajer untuk merangkul media sosial sebagai alat penghubung dan untuk meningkatkan partisipasi karyawan pada media semacam itu.

  13. Tinjauan studi dari penelitian Ahmet Bulent Ozturk, 2016, berjudul ”Customer acceptance of cashless payment systems in the hospitality industry[45]

  14. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengusulkan dan menguji versi perluasan Technology Acceptance Model (TAM) untuk menguji penerimaan konsumen terhadap Radio Frequency Identification (RFID) sistem pembayaran tanpa uang tunai di industri perhotelan.

  15. Tinjauan studi dari penelitian Stephan Böhm dan Georges Philip Constantine, 2016, berjudul ”Impact of contextuality on mobile learning acceptance: An empirical study based on a language learning app[46]

  16. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk berfokus pada fitur kontekstual untuk aplikasi pembelajaran bahasa mobile. Ruang lingkup makalah ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi siswa tentang pembelajaran bahasa mobile yang kontekstual. Hasilnya memberikan beberapa bukti pertama bahwa integrasi fitur kontekstual yang inovatif dalam aplikasi pembelajaran bahasa mobile dapat meningkatkan niat dan motivasi penggunaan untuk terlibat dalam kegiatan belajar.

  17. Tinjauan studi dari penelitian Adele Ladkin dan Dimitrios Buhalis, 2016, berjudul ”Online and social media recruitment: Hospitality employer and prospective employee considerations[47]

  18. Penelitian ini bertujuan untuk merefleksikan isu-isu mengenai perekrutan online dan sosial media di perhotelan. Ini mempertimbangkan implikasi bagi pengusaha dan calon karyawan, mendiskusikan bidang-bidang yang saling terkait. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang ada untuk memeriksa subjek perekrutan online dan sosial media. Sumber sekunder digunakan untuk menyediakan kerangka kerja untuk pertimbangan rekrutmen online dan sosial media bagi perhotelan. Diusulkan sebuah model untuk memahami perekrutan perhotelan yang diberdayakan media online dan sosial media.

  19. Tinjauan studi dari penelitian Shahid Wazed dan Eddy S.W. Ng, 2015, berjudul ”College recruiting using social media: how to increase applicant reach and reduce recruiting costs[48]

  20. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menawarkan pendekatan alternatif terhadap perekrutan kampus yang secara tradisional, dengan menggunakan media sosial. Secara khusus, kami mengusulkan strategi tiga langkah menggunakan Facebook untuk menarik dan merekrut lulusan perguruan tinggi.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Yayasan Ki Society Indonesia

GAMBAR 3.1 Lambang Ki Society Indonesia (Perhimpunan Ki Aikido Indonesia)
Sejarah Singkat Yayasan Ki Society Indonesia
Gambar 3.2. Pendiri Ki Society dan Pendiri Ki Society Indonesia (Perhimpunan Ki Aikido Indonesia)

KI AIKIDŌ (Ki Society- Indonesia) atau Shin-Shin Tōitsu Aikidō di perkenalkan oleh TAKEHISA KINOSHITA Sensei pada tahun 1985 di Jakarta. Beliau adalah salah satu murid langsung dari SOSHU KŌICHI TŌHEI (Pendiri Ki Aikido) yang sedang bertugas di Jakarta Indonesia. Seiring berjalannya waktu masa tugas Takehisa Kinoshita Sensei selesai di Indonesia, maka dengan berat hati beliau harus kembali ke Jepang. Dengan demikian maka Ki Society saat itu tidak bisa dilanjutkan karena kepulangan beliau kembali ke negaranya. Namun di tahun 1999 Takehisa Kinoshita Sensei ditugaskan kembali ke Indonesia dan beliau kembali membuka Dōjō di Kempinski Apartement.

Dari sejak itu beliau kembali mengajarkan Ki Aikido. Pada tahun 2003 pelatihan Ki Society indonesia berpindah tempat di Perumahan Setia Budi Jakarta. Tahun 2004 Kinoshita Sensei harus kembali ke Negaranya di Jepang. Untuk itu pelatihan Ki Society Indonesia pindah ke Cipete Raya No 74C. Jakarta Selatan, kami merasa sangat kehilangan seorang Sensei yang luar biasa dan sangat dicintai muri-muridnya. Untuk menghormati beliau kami sebagai muridnya merasa terpanggil untuk mengembangkan Ki Society Indonesia. Hingga saat ini Ki Society Indonesia masih berjalan dengan baik di bawah bimbingan Yutaro Hasuda Sensei, yang merupakan teman dari Takehisa Kinoshita Sensei dan juga murid dari SOSHU KŌICHI TŌHEI (Pendiri Ki Aikido).

Visi dan Misi Yayasan Ki Society Indonesia
Visi Yayasan Ki Society Indonesia
  1. Melakukan koordinasi dan melaksanakan pembinaan pengembangan Ki dan pelatihan Shinshin Toitsu Aikido Kai atau Ki Aikido secara menyeluruh dan berkesinambungan di Indonesia.

  2. Membina persaudaraan para anggotanya melalui pelatihan pengembangan Ki serta seni bela diri Shinshin Toitsu Aikido Kai atau Ki Aikido, serta meningkatkan peran pelatihan Ki dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, serta mengangkat harkat dan martabat bangsa.

Misi Yayasan Ki Society Indonesia
  1. Menjadikan Shinshin Toitsu Aikido Kai atau Ki Aikido sebagai sarana pelatihan dan pengembangan bakat generasi muda dan masyarakat dalam melaksanakan disiplin olah raga seni bela diri.

  2. Menimbulkan dan meningkatkan minat seluruh anggota atau masyarakat pada seni bela diri Shinshin Toitsu Aikido Kai atau Ki Aikido.

  3. Mencetak anggota Ki Aikido Indonesia yang memahami filosofi Shinshin Toitsu Aikido Kai atau Ki Aikido dengan baik serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Menumbuhkan kesadaran seluruh anggota untuk perlu adanya proses belajar dalam latihan.

Struktur Yayasan Ki Society Indonesia

Struktur organisasi merupakan bentuk lembaga/organisasi dimana struktur organisasi ini menggambarkan berbagai kegiatan yang berlangsung.

Struktur Yayasan Ki Society Indonesia
Gambar 3.3. Stuktur Yayasan Ki Society Indonesia
Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab dari para pengurus adalah :

  1. Dewan Pengawas dan Pembimbing

  2. Wewenang :

    memeriksa dokumen, pembukuan dan menjadi penghubung antara Ki Aikido Pusat yang ada di Jepang dengan Ki Aikido yang ada di Indonesia.

    Tanggung Jawab :

    Mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Pengurus dan memberi peringatan kepada pengurus.

  3. Ketua Umum

  4. Wewenang :

    Membuat dan mengesahkan seluruh keputusan – keputusan dan kebijakan- kebijakan organisasi yang bersifat mutlak melalui kesepakatan dalam forum Rapat Pengurus.

    Tanggung Jawab :

    Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaraan organisasi dan program kerjanya dan mempertanggungjawabkan.

  5. Wakil Ketua Umum

  6. Wewenang :

    Membuat dan mengesahkan seluruh keputusan dan kebijakan organisasi di Seluruh Bidang dalam pengurusan.

    Tanggung Jawab :

    Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggara program latihan di Seluruh Bidang dalam pengurusan dan mempertanggungjawabkan kepada ketua umum.

  7. Sekretaris Jenderal

  8. Wewenang :

    Membuat kesekretariatan berupa surat menyurat, Formulir, proposal, LPJ, sertifikat, dan lain-lain.

    Mengoreksi semua kesalahan yang terjadi pada surat menyurat, proposal, LPJ, sertifikat, dan sebagainya terutama dalam hal standardisasi penulisan, tanda baca, penulisan nama, gelar, dan lain-lain atas sepengetahuan Ketua dan wakil Ketua umum.

    Tanggung Jawab :

    Bertanggung jawab atas tugas kesekretariatan berupa surat menyurat, Formulir, proposal, LPJ, sertifikat, dan lain-lain serta membuat standar yang baku dengan bantuan pengurus. Membantu Ketua umum dalam menyusun LPJ berkala dan LPJ akhir kepengurusan.

  9. Bendahara

  10. Wewenang :

    Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi bersama-sama Ketua dalam hal keuangan dan kekayaan organisasi.

    Tanggung Jawab :

    Mengordinasikan seluruh aktivitas pengolahan keuangan dan kekayaan organisasi dan mempertanggungjawabkan kepada ketua.

  11. Instruktur

  12. Wewenang :

    Mengoreksi dan Meluluskan Materi dan bahan latihan yang diterima oleh anggota atau murid.

    Tanggung Jawab :

    Melatih dan menyampaikan materi atau bahan ujian yang diajarkan langsung dari pusat Ki Aikido di Jepang.

  13. Anggota

  14. Wewenang :

    Mendapat materi latihan dan hasil ujian untuk peningkatan materi latihan.

    Tanggung Jawab :

    Membayar uang bulanan latihan untuk kemajuan yayasan dan Dojo / tempat latihan. Menghormati semua instruktur latihan. semua pengurus organisasi, dan sesama anggota.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada proses ini calon Anggota datang langsung ke Dojo (tempat latihan) untuk membeli formulir dan menerima bukti penerimaan formulir. Kemudian calon anggota mengisi lengkap formulir dan menyetujui persyaratan yang ada di formulir tersebut.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) versi 6.4 Enterprice Edition untuk mengambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

Use Case Diagram Yang Berjalan

Berikut ini adalah gambaran use case sistem penerimaan anggota Ki Aikido Indonesia.

Gambar 3.4. Use Case Diagram Penerimaan Anggota Ki Aikido Indonesia.

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan penerimaan calon anggota baru.

  2. 3 actor yang yang melakukan kegiatan diantaranya : calon anggota, Pengurus KSI, dan Ketua umum KSI.

  3. 6 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor yaitu datang langsung, membeli formulir pendaftaran, mengisi formulir pendaftaran, mengembalikan formulir pendaftaran, membayar biaya registrasi, membuat laporan penerimaan anggota baru.

Activity Diagram Yang Berjalan

Berikut ini adalah gambaran sistem penerimaan anggota Ki Aikido Indonesia menggunakan activity diagram :

Gambar 3.5. Activity Diagram Penerimaan Anggota Ki Aikido Indonesia.

Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

  2. 20 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

  4. 1 vertical swim line agar terlihat lebih rapih.

Sequence Diagram Yang Berjalan

Berikut ini adalah gambaran sistem penerimaan anggota Ki Aikido Indonesia menggunakan sequence diagram :

Gambar 3.6. Sequence Diagram Penerimaan Anggota Ki Aikido Indonesia.

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu calon anggota, Pengurus KSI, dan Ketua umum KSI.

  2. 8 Lifeline yaitu Dojo/Tempat Latihan, Formulir Pendaftaran, Bukti Penerimaan Formuir, Persyaratan, Kartu dan Absensi Anggota, Registrasi, Kuitansi, dan Laporan.

  3. 29 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

  4. 2 Self Message Mengambarkan pesan/hubungan obyek itu sendiri, yang menunjukkan urutan kejadian yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa SWOT

Untuk mengetahui situasi dan kondisi Yayasan Ki Society Indonesia atau Ki Aikido Indonesia maka dilakukan analisis SWOT dengan mengidentifikasi faktor Internal yaitu Strength dan Weakness dan juga faktor Eksternal yaitu Opportunity dan Threat.

  1. Faktor Internal

    1. Strength (kekuatan)

    2. Calon angota mempunyai keinginan untuk bergabung menjadi anggota. Setiap anggota bersemangat untuk mengikuti latihan seni bela diri.

    3. Weakness (kelemahan)

    4. Penerimaan anggota baru dan keanggotaan masih manual.

  2. Faktor Eksternal

    1. Opportunity (peluang)

    2. Minat masyarakat pada bela diri semakin meningkat seiring tingkat angka kriminalitas.

    3. Treath (ancaman)

    4. Kurangnya informasi yang luas untuk semua masyarakat bisa tahu.

Analisa Masukan dan Analisa Keluaran
Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

  1. Nama Masukan : Formulir Pendaftaran

  2. Fungsi : Untuk Pendaftaran Anggota Baru

    Sumber : Anggota Baru

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap ada Penerimaan Anggota Baru

    Format : Lampiran Frm KSI A.1

Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap.

  1. Nama Keluaran : Bukti Penerimaan

  2. Fungsi : Sebagai Bukti Pembelian Formulir Pendaftaran

    Media : Kertas

    Jumlah : 1 lembar

    Format : Lampiran Frm KSI A.2

  3. Nama Keluaran : Absensi Anggota

  4. Fungsi : Sebagai Tanda Absensi Kehadiran Anggota

    Sumber Asal Dokumen : Sekretaris

    Tujuan Dokumen : Anggota

    Media : Kertas

    Jumlah : 1 lembar

    Format : Lampiran Frm KSI C.1

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3 CPU M370 @2.40GHz

    2. Monitor : SVGA 14”

    3. Mouse  : Optical

    4. Keyboard  : PS2

    5. RAM : 3,00 GB

    6. Hardisk : 1 TB

    7. Printer : Deskjet

  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 7 Ultimate 32-bit

    2. Google Chrome (Browser)

    3. Adobe DreamWeaver

  3. Hak Akses (Brainware)

    1. Pengurus Ki Aikido Indonesia

    2. Anggota Ki Aikido Indonesia

    3. Calon Anggota Ki Aikido Indonesia

    4. Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh Admin dan Pengurus.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dalam kegiatan penerimaan anggota baru pada Ki Aikido Indonesia masih menggunakan sistem manual atau belum menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi, sehingga dalam melakukan kegiatan penerimaan siswa baru memerlukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan pemikiran yang lebih. Penulis ingin mencoba untuk menganalisa dan menguraikan hambatan dan masalah yang ada pada sistem berjalan ini.

Hambatan dan masalah yang utama adalah cara kerja yang masih sederhana dan masih secara manual, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Menggunakan sistem manual yang memakan waktu lama.

  2. Tingginya kesalahan manusia dalam perhitungan, penulisan maupun pencatatan nama anggota pada laporan penerimaan anggota baru.

Adanya keterlambatan informasi dan penyimpanan bukti-bukti penerimaan Anggota yang tidak terorganisir dengan baik.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam mengatasi permasalahan diatas, penulis mengajukan suatu cara untuk meminimalkan permasalahan dalam proses penerimaan yaitu menggunakan sistem komputerisasi dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

  1. Efisiensi waktu, mempercepat dalam proses perhitungan maupun pembuatan laporan.

  2. Ketelitian yang tinggi, kemungkinan untuk terjadi kasalahan dalam perhitungan maupun pencatatan relatif lebih sedikit.

  3. Volume data yang tinggi karena mampu mengolah data dalam jumlah besar.

Data aman, karena data disimpan dalam komputer yang merupakan media komunikasi yang dapat dengan cepat menyajikan informasi yang dibutuhkan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Pengurus Yayasan Ki Society Indonesia. Berikut tampilan tabel Elisitasi Tahap I :

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi menggunakan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut tampilan tabel Elisitasi Tahap II :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M = Mandatory (yang diinginkan)
  2. D = Desiarable (yang diperlukan)
  3. I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, disusunlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Berikut tampilan tabel Elisitasi Tahap III :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T (Technical), merupakan bagimana tata cara atau teknik pembuatan requuirement dalam sistem yang diusulkan.
  2. O (Operational), merupakan bagimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E (Economi), merupakan berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem yang diusulakn.

Metode TOE tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa option final yaitu :

  1. L (Low), mudah dikerjakan.

  2. M (Middle), mampu atau dapat dikerjakan.

  3. H (High), sulit dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit dan biaya mahal sehingga harus dieliminasi.

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut tampilan tabel Final Draft Elisitasi :

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah melakukan anlisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan di Yayasan Ki Society Indonesia, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibuat. Untuk itu dibuatlah sebuah sistem penerimaan anggota dan keanggotaan yang dapat memberikan informasi mengenai pendaftaran dan status keanggotaan dengan cepat dan mudah.

Sistem yang diusulkan adalah sistem yang berbasis web ini digunakan untuk mengetahui pendaftaran dan keanggotaan ki Aikido indonesia. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan adalah MySql. Sistem ini berisi penerimaan anggota baru, keanggotaan Ki Aikido Indonesia, dan penjelasan tentang Ki Aikido Indonesia itu sendiri.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Berikut ini merupakan use case diagram sistem yang diusulkan :

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan.

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

  1. Terdapat 1 sistem yang merupakan rancangan proses sistem yang akan disusulkan.

  2. Terdapat 2 actor dalam proses yang melakukan kegiatan, yaitu : Anggota baru dan Pengurus.

  3. Terdapat 4 use case yang dilakukan oleh aktor, yaitu : Mengakses Halaman Web Ki Society Indonesia, Melakukan Pendaftaran, Memberikan hasil pendaftaran diterima atau tidak diterima, dan Melakukan Pencatatan untuk anggota baru yang diterima.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan aliran aktivitas dalam suatu sistem. Berikut ini merupakan activity diagram sistem yang diusulkan :

  1. Activity Diagram Sistem Usulan Anggota Baru

  2. Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Usulan Anggota Baru.

    Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

    1. Terdapat 1 initial node merupakan objek yang diawali.

    2. Terdapat 18 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. Terdapat 2 fork node.

    4. Terdapat 1 final node yang merupakan objek yang diakhiri.

  3. Activity Diagram Sistem Usulan Anggota Baru

  4. Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Usulan Anggota.

    Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

    1. Terdapat 1 initial node merupakan objek yang diawali.

    2. Terdapat 13 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. Terdapat 2 fork node.

    4. Terdapat 1 final node yang merupakan objek yang diakhiri.

  5. Activity Diagram Sistem Usulan Administrator

  6. Gambar 4.4. Activity Diagram Sistem Usulan Administrator.

    Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

    1. Terdapat 1 initial node merupakan objek yang diawali.

    2. Terdapat 40 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. Terdapat 4 fork node.

    4. Terdapat 1 final node yang merupakan objek yang diakhiri.

  7. Activity Diagram Sistem Usulan Pengurus

  8. Gambar 4.5. Activity Diagram Sistem Usulan Pengurus.

    Berdasarkan gambar 4.5. Activity Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

    1. Terdapat 1 initial node merupakan objek yang diawali.

    2. Terdapat 37 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. Terdapat 4 fork node.

    4. Terdapat 1 final node yang merupakan objek yang diakhiri.

  9. Activity Diagram Sistem Usulan Pelatih

  10. Gambar 4.6. Activity Diagram Sistem Usulan Pelatih.

    Berdasarkan gambar 4.6. Activity Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

    1. Terdapat 1 initial node merupakan objek yang diawali.

    2. Terdapat 23 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. Terdapat 4 fork node.

    4. Terdapat 1 final node yang merupakan objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan alur kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem dengan use case didalamnya terdapat aktor yang sebagaimana diagram ini sangat memperhatikan waktu berdasarkan kejadian. Berikut ini merupakan sequence diagram sistem yang diusulkan :

  1. Sequence Diagram Sistem Usulan Anggota Baru

  2. Gambar 4.7. Sequence Diagram Sistem Usulan Anggota Baru.

    Berdasarkan gambar 4.7. Sequence Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

    1. Terdapat 1 aktor yaitu : Anggota baru yang melakukan kegiatan.

    2. Terdapat 11 lifeline, yaitu : Home, Direktori Pengurus Pelatih dan Anggota, Pendaftaran, Nomor Pendaftaran, Hasil Seleksi, Download File, Agenda, Gallery, Hubungi kami, Posts&Pages, dan.Jajak pendapat.

    3. Terdapat 15 message, yaitu : Lihat Home, Lihat Direktori Pengurus Pelatih dan Anggota, Melakukan input Pendaftaran, Mendapat Nomor Pendaftaran, Menunggu Hasil Pendaftaran, Melakukan Input Hasil Seleksi, Mendapat Hasil Pendaftaran, Mendownload File, Mendapatkan File, Lihat Agenda, Lihat Gallery, Mengirim Pesan, Saran, dan Kritik, Melihat Posts & pages, Mengomentari Posts & Pages, dan Melakukan Jajak Pendapat yang ada di Website.

  3. Sequence Diagram Sistem Usulan Anggota KSI (Ki Society Indonesia)

  4. Gambar 4.8. Sequence Diagram Sistem Usulan Anggota KSI (Ki Society Indonesia).

    Berdasarkan gambar 4.8. Sequence Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

    1. Terdapat 1 aktor yaitu : Anggota KSI yang melakukan kegiatan.

    2. Terdapat 9 lifeline, yaitu : Home, Direktori Pengurus Pelatih dan Anggota, Pendaftaran, Download File, Agenda, Gallery, Hubungi kami, Posts&Pages, dan.Jajak pendapat.

    3. Terdapat 11 message, yaitu : Lihat Home, Lihat Direktori Pengurus Pelatih dan Anggota, Lihat Pendaftaran, Mendownload File, Mendapatkan File, Lihat Agenda, Lihat Gallery, Mengirim Pesan, Saran, dan Kritik, Melihat Posts & pages, Mengomentari Posts & Pages, dan Melakukan Jajak Pendapat yang ada di Website.

  5. Sequence Diagram Sistem Usulan Administrator

  6. Gambar 4.9. Sequence Diagram Sistem Usulan Administrator.

    Berdasarkan gambar 4.9. Sequence Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

    1. Terdapat 1 aktor yaitu : Administrator yang melakukan kegiatan.

    2. Terdapat 21 lifeline, yaitu : Home, Direktori Pengurus Pelatih dan Anggota, Pendaftaran, Download File, Agenda, Gallery, Hubungi kami, Login, Beranda, Pengaturan, Module, Anggota dan Pelatih KSI, Pengurus, Pendaftaran Online, Posts, Pages, Upload file, Gallery Foto dan Video, Backup database, Pengguna, dan Logout.

    3. Terdapat 24 message, yaitu : Lihat Home, Lihat Direktori Pengurus Pelatih dan Anggota, Lihat Pendaftaran, Lihat download File, Lihat Agenda, Lihat Gallery, Lihat Kontak Hubungi kami, Input Username dan Password, Lihat Beranda Control Panel, Pengaturan Header Web, Identitas Yayasan, Dojo dan kelas/Tingkatan, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Pengaturan, Module Agenda, Banner, Jajak Pendapat, Kata Motivasi, Kotak Masuk, dan Sambutan, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Module, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Anggota dan Pelatih KSI, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Pengurus, Proses Seleksi, Lihat Ubah dan Hapus Pendaftaran, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Posts, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Pages, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Upload file, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Gallery, Backup Database, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Pengguna, dan Logout.

  7. Sequence Diagram Sistem Usulan Pengurus

  8. Gambar 4.10. Sequence Diagram Sistem Usulan Pengurus.

    Berdasarkan gambar 4.10. Sequence Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

    1. Terdapat 1 aktor yaitu : Pengurus yang melakukan kegiatan.

    2. Terdapat 19 lifeline, yaitu : Home, Direktori Pengurus Pelatih dan Anggota, Pendaftaran, Download File, Agenda, Gallery, Hubungi kami, Login, Beranda, Pengaturan, Module, Anggota dan Pelatih KSI, Pengurus, Pendaftaran Online, Posts, Pages, Upload file, Gallery Foto dan Video, dan Logout.

    3. Terdapat 22 message, yaitu : Lihat Home, Lihat Direktori Pengurus Pelatih dan Anggota, Lihat Pendaftaran, Lihat download File, Lihat Agenda, Lihat Gallery, Lihat Kontak Hubungi kami, Input Username dan Password, Lihat Beranda Control Panel, Pengaturan Header Web, Identitas Yayasan, Dojo dan kelas/Tingkatan, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Pengaturan, Module Agenda, Banner, Jajak Pendapat, Kata Motivasi, Kotak Masuk, dan Sambutan, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Module, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Anggota dan Pelatih KSI, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Pengurus, Proses Seleksi, Lihat Ubah dan Hapus Pendaftaran, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Posts, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Pages, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Upload file, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Gallery, dan Logout.

  9. Sequence Diagram Sistem Usulan Pelatih

  10. Gambar 4.11. Sequence Diagram Sistem Usulan Pelatih.

    Berdasarkan gambar 4.11. Sequence Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

    1. Terdapat 1 aktor yaitu : Pelatih yang melakukan kegiatan.

    2. Terdapat 14 lifeline, yaitu : Home, Direktori Pengurus Pelatih dan Anggota, Pendaftaran, Download File, Agenda, Gallery, Hubungi kami, Login, Beranda, Module, Anggota dan Pelatih KSI, Pendaftaran Online, Upload file, dan Logout.

    3. Terdapat 16 message, yaitu : Lihat Home, Lihat Direktori Pengurus Pelatih dan Anggota, Lihat Pendaftaran, Lihat download File, Lihat Agenda, Lihat Gallery, Lihat Kontak Hubungi kami, Input Username dan Password, Lihat Beranda Control Panel, Module Agenda, Banner, Jajak Pendapat, Kata Motivasi, Kotak Masuk, dan Sambutan, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Module, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Anggota dan Pelatih KSI, Proses Seleksi, Lihat Ubah dan Hapus Pendaftaran, Lihat Tambah Ubah dan Hapus Upload file, dan Logout.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Usulan.
No Sistem Berjalan Sistem Usulan
1 Sistem yang berjalan masih semi terkomputerisasi Agar mempermudah melakukan pendaftaran dan penerimaan anggota dilakukan melalui sistem
2 Untuk mendapatkan data administrasi penerimaan anggota dan keanggotaan memerlukan waktu yang cukup lama data administrasi dapat diproses lebih cepat oleh sistem menghemat waktu dan tenaga
3 Terkadang adanya kesalahan pada pengolahan data Dapat mengurangi adanya kesalahan pada pengolahan data
4 Keamanan data tidak terjamin karena masih dalam bentuk kertas yang dapat menimbulkan kerusakan pada media penyimpanan (kertas), dan juga ancaman dari pihak yang tidak bertanggung jawab Keamanan data lebih terjamin karena tersimpan dalam database, serta memiliki otorisasi admin sehingga hanya admin yang berwenang mengakses data tersebut

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusuulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

Class Diagram

Untuk menggambarkan hubungan antara tabel yang diusulkan dapat dilihat pada class diagram sebagai berikut :

Gambar 4.12. Class Diagram Sistem yang Diusulkan.

Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record.

Spesifikasi database yang diguunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Tabel : anggota

  2. Media : hardisk

    Isi : id_anggota +no_daftar + no_ksi + nama + kelas_id + status_anggota + tempat_lahir+tanggal_lahir+ jenis_kelamin + umur + alamat + telpon + email + tanggal_masuk +motivasi + photo + jalur_pendaftaran_id + tanggal_daftar +hasil_seleksi + tahun_lulus

    Primary Key : id_anggota

    Panjang Record : 287

    Tabel 4.2. Tabel Anggota.
  3. Nama Tabel : kelas

  4. Media : hardisk

    Isi : kelas_id + kelas + sub_kelas + dojo_id

    Primary Key : kelas_id

    Panjang Record : 32

    Tabel 4.3. Tabel Kelas.
  5. Nama Tabel : jalur_pendaftaran

  6. Media : hardisk

    Isi : jalur_pendaftaran_id+ jalur_pendaftaran

    Primary Key : jalur_pendaftaran_id

    Panjang Record : 31

    Tabel 4.4. Tabel Jalur Pendaftaran.
  7. Nama Tabel : dojo

  8. Media : hardisk

    Isi : dojo_id + dojo + nama_singkat

    Primary Key : dojo_id

    Panjang Record : 41

    Tabel 4.5. Tabel Dojo.
  9. Nama Tabel : ptk

  10. Media : hardisk

    Isi : id_ptk+no_ksi+nama+jenis_kelamin+alamat+telp+email +tempat_lahir+tanggal_lahir+status_kepengurusan+jenis_ptk+photo

    Primary Key : id_ptk

    Panjang Record : 214

    Tabel 4.6. Tabel pengurus.
  11. Nama Tabel : users

  12. Media : hardisk

    Isi : user_id + username + password + level + last_logged_in + ip_address + display_name + email + activation_key

    Primary Key : user_id

    Panjang Record : 235

    Tabel 4.7. Tabel Users.
  13. Nama Tabel : posts

  14. Media : hardisk

    Isi : post_id + post_title + post_date + post_type + post_content + user_id +post_parent + category_id + post_image + order_pages + slug + counter

    Primary Key : post_id

    Panjang Record : 152

    Tabel 4.8. Tabel Posts.
  15. Nama Tabel : category

  16. Media : hardisk

    Isi : category_id + category

    Primary Key : category_id

    Panjang Record : 31

    Tabel 4.9. Tabel Category.
  17. Nama Tabel : pertanyaan

  18. Media : hardisk

    Isi : pertanyaan_id +pertanyaan+ tanggal+ status

    Primary Key : pertanyaan_id

    Panjang Record : 66

    Tabel 4.10. Tabel Pertanyaan.
  19. Nama Tabel : jawaban

  20. Media : hardisk

    Isi : jawaban_id+ pertanyaan_id+ jawaban

    Primary Key : jawaban_id

    Panjang Record : 47

    Tabel 4.11. Tabel Jawaban.
  21. Nama Tabel : polling

  22. Media : hardisk

    Isi : id+ jawaban_id+ ip_address+ tanggal

    Primary Key : id

    Panjang Record : 42

    Tabel 4.12. Tabel Polling.
  23. Nama Tabel : album

  24. Media : hardisk

    Isi : album_id + album

    Primary Key : album_id

    Panjang Record : 31

    Tabel 4.13. Tabel Album.
  25. Nama Tabel : photo

  26. Media : hardisk

    Isi : photo_id+ photo_title+ photo_ thumb+ photo_title+ photo_original+ album_id

    Primary Key : photo_id

    Panjang Record : 67

    Tabel 4.14. Tabel Photo.
  27. Nama Tabel : video

  28. Media : hardisk

    Isi : id+ title+ unique_id

    Primary Key : id

    Panjang Record : 90

    Tabel 4.15. Tabel Video.
  29. Nama Tabel : file

  30. Media : hardisk

    Isi : id+ category_id+ title+ description+ type+ size+ file+ counter+ access

    Primary Key : id

    Panjang Record : 194

    Tabel 4.16. Tabel File.
  31. Nama Tabel : file_category

  32. Media : hardisk

    Isi : category_id+ category+ parent

    Primary Key : category_id

    Panjang Record : 37

    Tabel 4.17. Tabel File Category.
  33. Nama Tabel : ci_sessions

  34. Media : hardisk

    Isi : id+ ip_address+ timestamp+ data

    Primary Key : id

    Panjang Record : 95

    Tabel 4.18. Tabel Ci_Sessions.
  35. Nama Tabel : captcha

  36. Media : hardisk

    Isi : captcha_id+ captcha+ ip_address+ word

    Primary Key : captcha_id

    Panjang Record : 88

    Tabel 4.19. Tabel Captcha.
  37. Nama Tabel : banner

  38. Media : hardisk

    Isi : id+ url+ keterangan + gambar

    Primary Key : id

    Panjang Record : 81

    Tabel 4.20. Tabel Banner.
  39. Nama Tabel : options

  40. Media : hardisk

    Isi : id+ variable + value

    Primary Key : id

    Panjang Record : 36

    Tabel 4.21. Tabel Options.
  41. Nama Tabel : hubungi_kami

  42. Media : hardisk

    Isi : id+ nama+ email+ url+ pertanyaan+ jawaban+ tanggal+ ip_address+ access

    Primary Key : id

    Panjang Record : 111

    Tabel 4.22. Tabel Hubungi Kami.
  43. Nama Tabel : kata_motivasi

  44. Media : hardisk

    Isi : id+ content+ author

    Primary Key : id

    Panjang Record : 56

    Tabel 4.23. Tabel Kata Motivasi.

Rancangan Prototype

Rancangan prototype merupakan gambar mengenai rancangan yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, dan juga sebagai kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype sistem penerimaan anggota dan keanggotaan ki aikido indonesia, yaitu :

Protoype Halaman Home

Gambar 4.13. Protoype Halaman Home.

Protoype Halaman Direktori

Gambar 4.14. Protoype Halaman Direktori.

Protoype Halaman Form Pendaftaran

Gambar 4.15. Protoype Halaman Form Pendaftaran.

Protoype Halaman Hasil Seleksi

Gambar 4.16. Protoype Halaman Hasil Seleksi.

Protoype Halaman Agenda

Gambar 4.17. Protoype Halaman Agenda.

Protoype Halaman Gallery

Gambar 4.18. Protoype Halaman Gallery.

Protoype Halaman Hubungi Kami

Gambar 4.19. Protoype Halaman Hubungi Kami.

Protoype Halaman Login

Gambar 4.20. Protoype Halaman Login.

Protoype Beranda Halaman Admin

Gambar 4.21. Protoype Beranda Halaman Admin.

Protoype Beranda Halaman Pengurus

Gambar 4.22. Protoype Beranda Halaman Pengurus.

Protoype Beranda Halaman Pelatih

Gambar 4.23. Protoype Beranda Halaman Pelatih.

Protoype Halaman Seleksi Pendaftaran

Gambar 4.24. Protoype Halaman Seleksi Pendaftaran.

Protoype Halaman Anggota

Gambar 4.25. Protoype Halaman Anggota.

Protoype Halaman Pengguna

Gambar 4.26. Protoype Halaman Pengguna.


Tampilan Sistem Usulan

Tampilan Halaman Home

Gambar 4.27. Tampilan Halaman Home.

Tampilan Halaman Direktori Anggota

Gambar 4.28. Tampilan Halaman Direktori Anggota.

Tampilan Halaman Pendaftaran

Gambar 4.29. Tampilan Halaman Pendaftaran.

Tampilan Halaman Hasil Seleksi

Gambar 4.30. Tampilan Halaman Hasil Seleksi.

Tampilan Halaman Agenda

Gambar 4.31. Tampilan Agenda.

Tampilan Halaman Gallery

Gambar 4.32. Tampilan Gallery.

Tampilan Halaman Hubungi Kami

Gambar 4.33. Tampilan Hubungi Kami.

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.34. Tampilan Login.

Tampilan Halaman Beranda / Control Panel

Gambar 4.35. Tampilan Halaman Beranda / Control Panel.

Tampilan Halaman Seleksi Anggota Baru

Gambar 4.36. Tampilan Halaman Seleksi Anggota Baru.

Tampilan Halaman Pengguna

Gambar 4.37. Tampilan Halaman Pengguna.

Konfigurasi Sistem usulan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel core duo
    2. RAM : 4 GB
    3. Hardisk : 1 TB
    4. Monitor : 14 inci
    5. Mouse : USB
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Windows 7
    2. Microsoft Office 2007
    3. XAMPP
    4. Chrome
    5. MySQL
    6. PHP
    7. Sublime Text
    8. Visual Paradigm for UML
  3. Hak Akses (Brainware)
    1. Admin
    2. Pengurus
    3. Pelatih

Testing

Setelah melakukan perancangan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Berikut pembahasan hasil uji coba, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.24 Balckbox Testing

Schedule Implementasi

Schedule impementasi adalah rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi perancangan sistem penerimaan anggota dan keangotaan. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang beguna dalam mewujudkan kegiatan penerapan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang direncanakan ini sebagai berikut :

Tabel 4.25 Schedule Impelentasi

Estimasi Biaya

Estimasi biaya ini digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian :

Tabel 4.26 Tabel Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

  1. Kesimpulan Menurut Rumusan Masalah
  2. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Sistem penerimaan anggota dan keanggotaan Ki Aikido Indonesia banyak yang dikerjakan secara manual atau belum dilakukan secara komputerisasi, sehingga perkembangan kemajuan Ki Aikido Indonesia menjadi lambat yang mengakibatkan terhambatnya informasi mengenai penerimaan anggota dan kegiatan Acara yang di lakukan Ki Aikido Indonesia.
    2. Sistem penerimaan anggota dan keanggotaan Ki Aikido Indonesia saat ini belum dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan untuk administrasi anggota dan manajemen Yayasan KI SOCIETY INDONESIA, karena saat akan melakukan kegiatan-kegiatan harus membuat data dan laporan yang baru.
    3. Menciptakan perancangan sistem penerimaan anggota berbasis website yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja diharapkan dapat membantu anggota baru untuk bergabung dan informasi keanggotaan. Perancangan sistem penerimaan anggota dan keanggotaan dimulai dari pembuatan diagram UML sebagai rancangan awal sistem yang akan dibuat, selanjutnya dibuatlah program dengan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySql. Dan Xampp sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai web server.
  3. Kesimpulan Menurut Tujuan dan Manfaat Penelitian
  4. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Kesimpulan Menurut Tujuan
      1. Menurut tujuan individual yaitu, mencoba dan merancang suatu sistem agar mempermudah informasi mengenai penerimaan anggota dan keanggotaan.
      2. Menurut tujuan operasional yaitu, membuat suatu sistem penerimaan anggota dan keanggotaan agar memudahkan Anggota baru mendaftar menjadi keanggotaan Ki Aikido Indonesia.
      3. Menurut tujuan fungsional yaitu, melihat kelebihan dan kekurangan dari informasi dan Keamanan data agar dapat digunakan sebagai informasi dalam pengolahan data pada sistem penrimaan anggota dan keanggotaan Ki Aikido Indonesia.
    2. Kesimpulan Menurut Manfaat
      1. Manfaat bagi peneliti yaitu, dapat mengetahui bagaimana penerimaan anggota dan menambah wawasan bagi peneliti.
      2. Manfaat bagi yayasan yaitu, memberikan informasi untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam penerimaan anggota dengan menghemat waktu dan biaya.
  5. Kesimpulan Menurut Metode Penelitian
  6. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Penulis perlu mengamati sistem yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi.
    2. Penulis perlu mengadakan wawancara secara langsung untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai apa yang diinginkan dalam perancangan sistem yang akan digunakan.
    3. Penulis juga menggunakan metode studi pustaka untuk mendapatkan informasi seperti buku, internet, artikel, dan jurnal sesuai dengan pembahasan.

Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

  1. Sistem penerimaan anggota dan keanggotaan diharapkan dapat lebih efektif karena informasi dapat diakses dengan lebih cepat dan lebih rinci.
  2. Diperlukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk diadakan pengembangan dan perbaikan sistem yang lebih lanjut sering dengan perkembangan teknologi.
  3. Untuk keamanan data diusulkan harus dibackup secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi suatu kesalahan atau error pada komputer, maka dengan adanya backup data tersebut tidak hilang atau terpisah.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hartono,Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis . Jakarta: PT.Rineka Cipta.
  2. Hutahaean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. 4,0 4,1 Rusdiana. Dr.H.A, Irfan. Moch. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : CV Pustaka Setia.
  5. Agus, Putu. 2014. “Sistem Informasi dan Implementasinya”. Bandung: Informatika Bandung.
  6. Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. PengantarTeknologiInformasi. Jogyakarta: Deepublish.
  7. Aliev, Rafik A. 2013. Behavioral Decision Making With Combined States Under Imperfect Information. International Journal of Information Technology & Decision Making. Canada: University of Alberta. Vol.12 No.3-May 2013.
  8. Hidayat, Wahyu, dkk. 2016. Media Visual BerbentukKatalogProdukSebagai Media Promosi. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No. 2-Agustus 2016. Tangerang: PerguruanTinggiRaharja.
  9. 9,0 9,1 McLeod. Dalam Yakub. 2012. Pengantar Sisten Informasi. Yogyakarta : Garaha Ilmu.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Tatang, Daud F. 2013. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV. Vanda Jaya Abadi. (Laporan Skripsi, AMIK Raharja, Tangerang).
  11. Indrajani. 2014. Database System. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  12. Ilamsyah, dkk. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  13. Sutabri, Tata. 2014. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: AndiOffset.
  14. 14,0 14,1 14,2 Rahayu, Nina. 2014. Perancangan Executive Informasi System (EIS) Dalam Bidang Penjualan pada Karinda Cafe dan Resto. (LaporanSkripsi, AMIK Raharja, Tangerang).
  15. Sutabri, Tata.2012.Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta:Andi Offset.
  16. Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja Tangerang : Jurnal CCIT Vol 7, No 1, September 2013.
  17. Warsito, Ary Budi, dkk. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015.
  18. Rosa, A.S., dan M. Shalahudin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
  19. 19,0 19,1 Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta : Mitra Wacana Media.
  20. Sugianto dalam Zohrahayati. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan. Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika.
  21. Eriani,Selvy. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Training Berbasis Web Pada LKP. Balaraja Cendekia Graha. (Laporan Skripsi, STMIK Raharja, Tangerang).
  22. Haerudin, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. ISSN:
  23. 23,0 23,1 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Definisi Anggota dan Keanggotaan. Diperoleh 07 November 2017, dari http://kbbi.web.id/anggota.
  24. 24,0 24,1 24,2 Oktavian, DiarPuji. 2013. “Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP. ” Yogyakarta: Mediakom.
  25. 25,0 25,1 25,2 25,3 25,4 25,5 25,6 Solichin. Achmad. 2016. Pemrograman Web Dengan PHP dan MY SQL.Jakarta:Universitas Budi Luhur.
  26. Supriatno. Dalam Agung. 2015. Cara Cepat Membangun Website dari Nol Studi Kasus : Web Dealer Motor. Yogyakarta : CV Andi Offset.
  27. 27,0 27,1 Supono, Putratama. Virdiandry. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan framework Condeigniter. Yogyakarta : Depublish.
  28. 28,0 28,1 28,2 Purbadian, Yenda. 2016. “Trik Cepat Membangun Aplikasi Berbasis Web dengan Framework CodeIgniter. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  29. Haerudin, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  30. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
  31. 31,0 31,1 Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak untuk Pengembangan Sistem Informasi dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung : LAPAN.
  32. Luqman. 2012. Aplikasi Web Sistem Informasi Penjualan pada Ponsel Yogyakarta. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom.
  33. Rizky. Soetam. 2011. Konsep dasar Perangkat Lunak. Jakarta : PT. Prestasi Pustaka Raya.
  34. 34,0 34,1 Rangkuti. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korpat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
  35. Fahmi. 2013. Manajemen Strategi Teori dan Aplikasi. Bandung : CV Alfabeta.
  36. Guritno. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.
  37. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, EgaMawarni, ArifahdanLiyaJayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor BerbasisWeb pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta :Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  38. Hermawan, Asep. 2014.aide Penelitian Bisnis. Jakarta : Grasindo.
  39. Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jakarta : Vol. 2. No. 2 Februari 2017.
  40. Eka, Putri. 2017. Perancangan Sistem Informasi Registrasi Ulang Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web. Medan : Techsi Vol. 9, No. 2.
  41. Rahman. Dedi Setia, Bahar. 2016. Model Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada Madrasah Aliyah Negeri Berbasis Web. Banjar baru : ISSN: 2089-3787.
  42. Nugraha. Adam, Silfianti. Widya. 2016. Pengukuran Mutu Layanan Website Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru Pada Universitas Gunadarma Menggunakan Metode Webqual. Depok : Jurnal Ilmiah Informatika dan Komputer Vol. 21 No. 2 Agustus 2016.
  43. Hidayati, Anita. 2017. Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Pendaftaran Mahasiswa Baru. Surabaya : Jurnal ELTEK, Vol 11 No 02.
  44. Sharma. Anshu, Bhatnagar, Jyotsna. 2016. Enterprise social media at work: web-based solutions for employee engagement. Gurgaon, India : ISSN: 0967-0734.
  45. Ozturk, Ahmet Bulent. 2016.Customer acceptance of cashless payment systems in the hospitality industry , Florida, USA. ISSN: 0959-6119.
  46. Böhm. Stephan, Constantine. Georges Philip. 2016. Impact of contextuality on mobile learning acceptance: An empirical study based on a language learning app. Vol. 13 Issue: 2, pp.107-122.
  47. Ladkin. Adele, Buhalis. Dimitrios. 2016. Online and social media recruitment: Hospitality employer and prospective employee considerations. Vol. 28 Issue: 2, pp.327-345.
  48. Wazed. Shahid, Ng. Eddy S.W. 2015. College recruiting using social media: how to increase applicant reach and reduce recruiting costs. Canada : Vol. 14 Issue: 4, pp.135-141.


Contributors

Rafli