SI1322476414

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

RANCANG BANGUN SISTEM DISTRIBUSI

PEKERJAAN DAN MONITORING TIME

MANAGEMENT BERBASIS WEB

PADA PT GMF AEROASIA


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh:


NIM : 1322476414

NAMA : ANDRI N BENEDIKTUS



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM DISTRIBUSI PEKERJAAN

DAN MONITORING TIME MANAGEMENT BERBASIS

WEB PADA PT GMF AEROASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1322476414
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

RANCANG BANGUN SISTEM DISTRIBUSI PEKERJAAN

DAN MONITORING TIME MANAGEMENT BERBASIS

WEB PADA PT GMF AEROASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476414
Nama

Telah diisetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh:

Tangerang, 19 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID. 13002
   
NID. 05078

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

RANCANG BANGUN SISTEM DISTRIBUSI PEKERJAAN

DAN MONITORING TIME MANAGEMENT BERBASIS

WEB PADA PT GMF AEROASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476414
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

ABSTRAKSI

Pesawat terbang merupakan salah satu alat transportasi udara yang sedang berkembang pesat saat ini. Dalam industri pesawat terbang pastilah tak terlepas dari perawatan pesawat terbang. Perawatan atau Maintenance merupakan salah satu faktor penting dalam dunia penerbangan untuk menentukan pesawat itu layak terbang atau tidak. PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia adalah salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak dalam bidang perawatan pesawat terbang. Dalam melakukan perawatan pesawat diperlukan adanya data atau dokumen tentang pesawat terbang itu sendiri. PT. GMF Aeroasia mempunyai suatu sistem dalam melakukan perawatan pesawat terbang yakni SWIFT. Dalam sistem SWIFT terdapat data dan dokumen pekerjaan perawatan pesawat yang harus dilakukan namun tidak dalam penyampaian pekerjaan dan pembagian pekerjaan kepada mekanik. Penyampaian pekerjaan dan pembagian pekerjaan kepada mekanik masih dilakukan secara manual yakni secara lisan dan masih ditulis kedalam buku. Untuk itu dibuatlah “Rancang Bangun Sistem Distribusi Pekerjaan Dan Monitoring Time Management Berbasis Web Pada PT. GMF Aeroasia”. Penelitian ini menggunakan metode SWOT dan Unified Modelling Language UML untuk mendeskripsikan sistem yang berjalan, rancangan prototipe yang akan dibangun dan implementasi program. Sehingga hasil akhir yang diharapkan dengan adanya Sistem Distribusi Pekerjaan dan Monitoring Time Management Berbasis Web diharapkan proses penyampaian dan pembagian pekerjaan serta monitor pekerjaan yang dilakukan mekanik dapat lebih efektif dan efisien dan tidak memerlukan waktu yang lama.

Kata Kunci : Pesawat Terbang, Monitoring , Pembagian Kerja.

ABSTRACT

Airplanes are one of the fastest growing air transportation tools today. In the aircraft industry must be inseparable from aircraft maintenance. Care or Maintenance is one of the important factors in the aviation world to determine whether the aircraft is eligible to fly or not. PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia is one of the big companies in indonesia engaged in aircraft maintenance. In doing the maintenance of the aircraft required the data or documents about the aircraft itself. PT. GMF Aeroasia has a system in performing SWIFT aircraft maintenance. In the SWIFT system there are data and documents on aircraft maintenance work that must be done but not in the delivery of work and the division of work to the mechanic. The delivery of work and the division of work for assembly is still needed manually orally and still written into the book. For that purpose, it was made "Design of Distribution System of Work And Monitoring of Web Based Time Management at PT GMF Aeroasia". This research uses SWOT method and. To describe the running system, the prototype concept to be built and the implementation of the program. The final result is expected with the Information System Work and Monitoring Time Management Web-based expected delivery and distribution of work and monitor work performed mechanics can be more effective and efficient and does not require a long time.

Keyword : Aircraft, Monitoring, Division of Labor

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk Jenjang S1 di STMIK Raharja, Cikokol Tangerang Sebagai bahan penulis, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I (Puket I) bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK RAHARJA.
  4. Bapak Al Husain, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing I dalam pembuatan laporan Skripsi.
  5. Bapak Triyiono, S.Kom., selaku Dosen Pembimbing II dalam pembuatan laporan Skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat dan juga dukungan, baik moril, materil maupun doa.
  8. Bapak Dwi Suseno selaku stakeholder dan seluruh pegawai di PT. GMF Aeroasia yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
  9. Teman-teman Gladies Christie dan semua pihak yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan pembuatan laporan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 19 Januari 2018
ANDRI N BENEDIKTUS
1322476414

Daftar isi


Daftar Simbol

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam era informasi yang bersifat global, suatu informasi dapat secara mudah dan cepat untuk disebarluaskan dan diperoleh, hal ini dimungkinkan dengan menggunakan teknologi yang ada. Dengan meningkatnya perkembangan ilmu teknologi dan informasi saat ini maka sangat penting adanya inovasi untuk mendukung kelangsungan perkembangan industri. Teknologi dan informasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Selain itu sumber daya manusia juga merupakan salah satu peran penting bagi perusahaan. Sumber daya manusia yang baik akan berdampak positif bagi kemajuan perusahaan. Melalui sumber daya manusia suatu perusahaan akan mampu berkembang dan sebaliknya, kehancuran suatu perusahaan atau keberhasilan perusahaan dapat ditentukan oleh sumber daya manusia. Untuk itu konsep pengelolaan pegawai atau karyawan menjadi penting dalam perusahaan. Peningkatan sumber daya manusia akan menghasilkan karyawan atau tenaga kerja yang unggul dan professional, sehingga akan berdampak pada output yang dihasilkan perusahaan, menjadi meningkat dan berkualitas. Melihat pentingnya sumber daya manusia dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan, perusahaan tersebut harus berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang tepat baik kualitas maupun kuantitasnya.

Berkaitan dengan ini maka tindakan yang paling tepat untuk dilakukan adalah melakukan penyaringan atau seleksi karyawan sebelum adanya pembagian kerja. Hal ini amat penting dan tidak boleh diabaikan karena bisa saja terjadi tenaga kerja yang diperoleh perusahaan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Terpilihnya pegawai yang tepat dapat memperkokoh suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan. Tidak teliti memilih pegawai, dapat sangat merugikan baik dari segi waktu, biaya maupun semangat kerja. Dalam melaksanakan seleksi, suatu perusahaan sebaiknya terlebih dahulu menentukan persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang calon tenaga kerja sebelum mereka ditolak atau diterima. Hal ini bertujuan agar seleksi bisa dilaksanakan seobjektif mungkin. Setelah melakukan seleksi, tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah penempatan, yaitu menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat. Tenaga kerja yang ditempatkan pada jabatan tertentu sebaiknya sesuai dengan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki. Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya. Pada dasarnya setiap organisasi atau perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan bahwa di kemudian hari akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat didalam ruang lingkup usahanya. Luas sempitnya suatu tujuan bergantung dari besar kecilnya organisasi yang bersangkutan. Suatu organisasi atau perusahaan yang memiliki tujuan yang luas, ruang lingkup kerjanya pun akan menjadi lebih banyak dan beragam. Dengan demikian, suatu organisasi atau perusahaan dituntut mampu menyediakan sejumlah pegawai sesuai dengan jenis dan beban kerja yang ada. Akan tetapi karyawan yang ada belumlah cukup sehingga perlu adanya pembagian kerja agar masing-masing karyawan memperoleh tugas sendiri-sendiri untuk dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu pembagian kerja merupakan salah satu faktor yang paling penting karena adanya pembagian kerja akan dapat memberikan kejelasan bagi para karyawan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab serta mencegah kemungkinan terjadinya tumpang tindih pekerjaan, pemborosan dan saling melempar tanggung jawab bilamana terjadi kesalahan dan kesulitan.

Pembagian kerja mutlak diperlukan, sebab tanpa adanya pembagian kerja mereka akan bekerja menurut kemauan sendiri-sendiri tanpa menghiraukan tujuan organisasi atau perusahaan secara keseluruhan yang berakibat tidak tercapainya tujuan organisasi atau paling tidak tujuan organisasi akan terhambat pencapaiannya, oleh karena itu di dalam suatu organisasi perlu sekali adanya pembagian kerja yang baik yang dapat memberikan penjelasan bagi para karyawan untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab, sehingga proses organisasi dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu perlu diadakan pembagian kerja agar masing-masing karyawan memperoleh tugas sendiri-sendiri untuk dipertanggung jawabkan, dengan demikian pembagian kerja sangat penting artinya di dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut, karena dengan adanya pembagian kerja yang diemban oleh para karyawan akan menjadi lebih ringan dan memberikan kejelasan di dalam pelaksanaannya sehingga pekerjaan lebih mudah dan lancar. Manajemen waktu merupakan salah satu hal yang diperlukan dalam dunia industri. Ketepatan waktu dan pengelolaan waktu yang baik merupakan kunci utama dalam industri penerbangan. Dalam industri penerbangan waktu merupakan modal utama dalam menjalankan bisnis di industri ini karena waktu sangatlah berharga bagi setiap orang. PT. GMF Aeroasia adalah sebuah perusahaan industri penerbangan yang bergerak dibidang maintenance / perawatan pesawat terbang. Berlokasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang Banten dan memiliki fasilitas perawatan 4 Hangar. Dalam melakukan perawatan pesawat ketepatan waktu dan sumber daya manusia yang berkompeten dibidangnya merupakan salah satu unsur penting diperusahaan ini. Didalam pelaksanaan perawatan pesawat terbang proses penyampaian dan pembagian pekerjaan yang dilakukan saat ini belum terkomputerisasi masih secara lisan. Pembagian pekerjaan dan penyampaian pekerjaan masih ditulis dibuku. Hal ini membutuhkan waktu yang lama dan kurang efisien dan efektif dalam melaksanakan pekerjaan perawatan pesawat terbang.

Dengan menganalisa permasalahan yang terdapat pada PT. GMF Aeroasia tersebut maka penelitian skripsi ini diberi judul “RANCANG BANGUN SISTEM DISTRIBUSI PEKERJAAN DAN MONITORING TIME MANAGEMENT BERBASIS WEB PADA PT.GMF AEROASIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh PT. GMF Aeroasia, yaitu :

  1. Bagaimana proses penyampaian pekerjaan yang ada di PT. GMF Aeroasia?
  2. Bagaimana proses pembagian kerja yang ada di PT. GMF Aeroasia?
  3. Bagaimana proses yang berjalan saat ini apakah sudah efektif dan efisien?
  4. Adakah pengaruh sistem komputerisasi pembagian kerja terhadap efektivitas kerja karyawan di PT. GMF Aeroasia?

Ruang Lingkup

Karena luasnya permasalahan yang ada sehingga penulis membatasi masalah yang akan dibahas guna lebih terarah dan berjalan dengan baik. Adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah hal-hal yang berhubungan dengan penyampaian dan pembagian pekerjaan serta manajemen waktu yang efektif dan efisien.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui tingkat efektivitas kerja karyawan pada PT. GMF Aeroasia.
  2. Untuk mengetahui pengaruh sistem komputerisasi pembagian kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. GMF Aeroasia.
  3. Untuk mengetahui waktu kerja yang efektif pada PT. GMF Aeroasia.

Tujuan Individual

  1. Mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah tentang analisa sistem pada dunia kerja.
  2. Menambah pengetahuan tentang sistem yang diperlukan oleh perusahaan.
  3. Mampu menerapkan kedisiplinan karyawan dari sistem yang dirancang.

Manfaat Penelitian

  1. Melalui perancangan sistem distribusi pekerjaan dan manajaemen waktu diharapkan dapat berguna untuk mengetahui pelaksanaan penyampaian dan pembagian kerja.
  2. Memberikan manfaat sebagai bahan ilmiah yang dapat berguna untuk bahan kajian atau informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan
  3. Agar hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi instansi yang bersangkutan sebagai pengetahuan maupun sebagai salah satu referensi dalam mengambil suatu kebijaksanaan

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode-metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Observasi

    Mendapatkan data dengan melakukan penelitian lapangan, pengamatan dan pengalaman yang didapat untuk mengetahui proses penyampaian dan pembagian pekerjaan.

  2. Interview / Wawancara(interview)

    Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber atau stakeholder yaitu Bapak Dwi Suseno selaku Manager TBB-1 Base Maintenance di PT. GMF Aeroasia.

  3. Studi Pustaka

    Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Di dalam metode ini penulis berusaha melengkapi data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan.

Metode Analisa

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (treats). Analisa SWOT tersebut diterapkan dengan cara menganalisa dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah

Metode Perancangan

Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) Visual Paradigm yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasi artifact yang terdapat dalam sebuah software

Metode Testing

Metode pengujian yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang pembuatan penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas tentang teori umum, teori khusus, dan literature review yang akan dijadikan dasar untuk laporan penelitian skripsi yang penulis ajukan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini membahas masalah umum, tinjauan perusahan, sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem yang diusulkan, rancangan program, prototype, dan konfigurasi sistem yang berjalan dengan menggunakan metode UML dan bahasa pemrograman PHP yang terangkum dalam XAMPP serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat peneliti berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Berisi daftar keseluruhan dari lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai laporan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema), yaitu sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem merupakan sebuah objek yang dikaji atau dipelajari, dimana memiliki karakteristik tertentu atau spesifikasi tersendiri.Menurut Taufiq (2013:2)[1] , “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Ross.D.Arnold & Jon.P.Wade berpendapat bahwa dalam “International Conference on Enterprise Information Systems – Procedia Computer Science (2015:675)[2], “Sytems : Groups or combinations of interrelated interdependt or interacting elements forming collective entities”.

Menurut Nasaruddin, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (Januari 2013:226-227)[3], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.Menurut Hartono (2013:9)[4], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya menjadi suatu kesatuan”.

Dari definisi-definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: “Sistem adalah jaringan kerja dengan segala aktifitas yang saling terkait yang dilakukan oleh objek yang saling berhubungan dalam suatu wadah yang sama untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran yang telah ditentukan”.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[5], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain

  7. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:22)[5], “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.

    Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System). Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System). Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

    Menurut Davies (2016:137),[6] (“Information refers to analysed data, often presented in a form that is specifically designed for a given decision-making task, and transmitted to/received by decision-makers”.) (Informasi mengacu pada analisis data, sering disajikan dalam bentuk yang dirancang khusus untuk tugas pengambilan keputusan yang diberikan, dan ditransmisikan ke/diterima oleh pengambil keputusan).

    Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:284)[7] “Informasi adalah sebagai data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Menurut Darmawan (2013:2)[8] “Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian."

    Menurut Rohmat Taufiq (2013:17),[1] Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan.

  1. Fungsi Informasi

    Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:77)[9] “fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi ketika berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik. Akan tetapi, dalam pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi berbagai macam pilihanlompok tertentu dimasyarakat”.

  2. Kualitas Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:33),[10] Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

    a. Akurasi (Accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

    b. Tepat Waktu (Timeliness)

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

    c. Relevan (Relevancy)

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

  3. Nilai Informasi

    Menurut Sutabri (2012:30),[10]nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

  1. Pengertian Monitoring

    Menurut Mercy dalam jurnal Muhammad Revo Dwi Putro dkk (2014:205)[11] mengemukakan bahwa monitoring di definisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan. Pada umumnya proses monitoring dilakukan dalam proses pemantauan antara kinerja dan target yang telah ditetapkan.

    Menurut Allegra Shawabi Andrian (2014:2)[12]mengemukakan bahwa “Monitoring adalah pengumpulan informasi secara terus menerus dan teratur yang akan membantu menjawab pertanyaan mengenai suatu kegiatan. Monitoring membantu mengingatkan ketika terjadi sesuatu yang salah dan membantu agar pekerjaan tetap pada jalurnya. Monitoring bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari sebuah kegiatan, dan didasarkan pada sasaran dan rencana kegiatan yang sudah ditentukan. Monitoring memungkinkan kita untuk untuk menentukan apakah sumber daya kita telah mencukupi dan telah digunakan dengan baik dan menjadi dasar yang berguna untuk evaluasi apakah kapasitas kita telah layak dan cukup, apakah kita telah benar-benar melakukan apa yang telah direncanakan.

    Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah suatu kegiatan yang dimana melakukan proses memantau sebuah projek terhadap perubahan yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh jaringan komputer.

  2. Tujuan Sistem Monitoring

    Terdapat beberapa tujuan sistem monitoring. Tujuan sistem monitoring dapat ditinjau dari beberapa segi, misalnya segi obyek dan subyek yang dipantau, serta hasil dari proses monitoring itu sendiri. Adapun beberapa tujuan dari sistem monitoring menurut Amsler dkk dalam jurnal Muhammad Revo Dwi Putro dkk (2014:205)[11] yaitu :

    1. Memastikan suatu proses dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
    2. Menyediakan probabilitas tinggi akan keakuratan data bagi pelaku monitoring.
    3. Mengidentifikasi hasil yang tidak diinginkan pada suatu proses.

  3. Bentuk-bentuk Sistem Monitoring

    Menurut Wiliam dalam Muhammad Revo Dwi Putro (2014:9)[11] mengemukakan tujuh bentuk aktivitas dari sistem monitoring, yaitu :

    1. Observasi proses kerja, misalnya dengan melakukan visit pada fasilitas kerja, pemantauan kantor, lantai produksi, maupun karyawan yang sedang bekerja.
    2. Membaca dokumentasi laporan, berupa ringkasan kinerja dan progress report.
    3. Melihat display data kinerja lewat layar komputer.
    4. Melakukan inspeksi sampel kualitas dari suatu proses kerja.
    5. Melakukan rapat pembahasan perkembangan secara individual maupun grup.
    6. Melakukan survei klien/konsumen untuk menilai kepuasan akan produk atau layanan jasa suatu organisasi.
    7. Melakukan survei pasar untuk menilai kebutuhan konsumen sebagai pedoman dalam tindak lanjut perbaikan.

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29)[13] Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

Menurut Carina Titus (2016:19)[14] dalam jurnal internasional mengemukakan “UML diagrams were used to model data for proposed prototype. UML choosen as a modeling language because it is a programming language independent. UML provides several types of diagrams that, when used within a given methodology, increase the ease of understanding an application under development”.

Menurut Ahmad Wahyudin (2014:1)“UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan proses analysis dan desain berorientasi objek.” UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang bisa digunakan untuk memodelkan suatu sistem.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language” (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek.

  1. Langkah-langkah Penggunaan UML

    Batasan sistem harus ditentukan terlebih dahulu, tujuannya agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, untuk itu setiap komponen actor, (sumber atau tujuan) ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini.

    Menurut Henderi dalam Daud F. Tatang (2013)[15], langkah -langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul dengan menentukan item-item data apa saja yang akan ditempatkan dalam sistem.
  2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan attribute dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiapclass dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:
    a. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.
    b. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Piranti lunak siap dirilis.
  • 2. Diagram UML
    Terdapat beberapa macam diagram UML, yaitu:
    1. Use Case Diagram

      Menurut Murad (2013:57)[16]Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

      Menurut Carina Titus (2016:20)[14] dalam jurnal internasional mengemukakan “Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details”.

    2. Class Diagram

      Menurut Vidia (2013:21)[17] “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

      Menurut Wijayanto (2013:33)[18] “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    3. Activity Diagram

      Menurut Vidia (2013:20)[17] “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

      Menurut Muhammad Revi Dwi Putro dkk (2014:208)[11] “Activity diagram adalah sebuah cara untuk memodelkan aliran kerja (workflow) dari use case dalam bentuk grafik”. Diagram ini menunjukkan langkah-langkah di dalam aliran kerja, titik-titik keputusan di dalam aliran kerja, siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan objek-objek yang digunakan dalam aliran kerja.

    4. Sequence Diagram

      Menurut Vidia (2013:20)[17] “Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

      Menurut Wijayanto (2013:35)[18] “Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

  • Konsep Dasar Analisa SWOT

    Menurut Hatmansyah dkk (2015:93)[19] Analisis SWOT adalah mengenali tingkat kesiapan fungsi dan keseluruhan fungsi terikat pada tujuan perusahaan, maka analisa SWOT dilaksanakan dari satu fungsi ke fungsi yang lain menurut urutan yang sesuai dengan hierarki struktur fungsi-fungsi baku, yakni dari fungsi transaksi sampai dengan fungsi inti manajemen.

    Menurut Nisak (2013:2)[20]“Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan”.


    IFA/EFA

    STRENGHTS (S)

    WEAKNESSES (W)

    OPPORTUNITIES (O)

    Strategi SO
    Menciptakan startegi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

    Srategi WO
    Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

    TREATHS (T)

    Strategi ST
    Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

    Strategi WT
    Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

    Dapat disimpulkan analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi oleh suatu organisasi perusahaan maupun organisasi pemerintahan.

    Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

    a. Strengths (kekuatan)

    Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

    b. Weakness (kelemahan)

    Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

    c. Opportunities (peluang)

    Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

    d. Threats (ancaman)

    Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

    Definisi Internet

    Menurut eWolf Community (2012:1)[21] “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

    Definisi Web

    Menurut Murad (2013:49)[16], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Andika dan Dewanto jurnal informatika Vol.2 No.2 (2013:62)[22], WEB (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi teks, gambar, video dan file multimedia lainnya hanya dapat menggunakan web.

    Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan di atas, website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext, dan ditinjau dari aspek content atau isi, web dibagi 2 jenis yaitu web statis dan web dinamis.

    Definisi HTML

    Menurut Sibero (2012:19)[23], “HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”.

    Menurut Sutarman (2012:163)[24], “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executeable”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

    Definisi PHP

    Menurut Sibero (2012:49)[23], “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

    Menurut Kustiyahningsih (2012:114),[25] “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprosesor) adalah skrip bersifat Bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan script dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser”. Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML. Koneksi dari bahasa pemrograman web (baca: PHP) yang Anda gunakan ke MySQL database menjadi langkah yang penting dilakukan. Berikut sintax untuk melakukan koneksi ke MySQL database dari PHP :

    mysql_connect
    (”namahost”,”mysql_username_yang_digunakan”,”password_dari_username”);

    Konektivitas PHP pada database menggunakan script PHP yang diletakkan di server dan diterjemahkan oleh web browser terlebih dahulu kemudian hasil terjemahan tersebut dikirim ke browser client. Bahasa pemrograman PHP memiliki kesamaan dengan bahasa ASP (Active Server Page), Cold Fusion, JSP (Java server Page), ataupun PERL (Practical Extraction and Report Language). Berikut merupakan skema PHP sampai diterjemahkan oleh browser.

    Definisi MYSQL

    Menurut Saputra (2012:77),[26] “MySQL merupakan salah satu database kelas dunia yang sangat cocok bila dipadukan dengan bahasa pemograman PHP. MySQL bekerja menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language) yang merupakan bahasa standar yang digunakan untuk memanipulasi database”. Pada umumnya, perintah yang paling sering digunakan dalam MySQL adalah select (mengambil), insert (menambah), update (mengubah), dan delete (menghapus). Selain itu, SQL juga menyediakan perintah untuk membuat database, field, ataupun index untuk menambah atau mengahapus data.

    Definisi XAMPP

    Wahana Komputer (2014:72)[27] menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database) PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP adalah sebuah web server”.

    Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:
    (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
    (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.
    (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
    (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangunwebsite dinamis.
    (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface).

    Konsep Dasar Blackbox Testing

    1. Definisi Blackbox Testing

      Menurut Himawan dkk (2016:342)[28] menemukakan bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :
      a. fungsi-fungsi yang salah atau hilang
      b. kesalahan dalam struktur data atau akses database internal
      c. kesalahan performa
      d. kesalahan inisialisasi dan terminasi.

      Menurut Harson Kapoh dkk (2016:23)[29] mengemukakan “Tests on a model using black box method is a method of testing the model or program without considering the structure of the program. Black box method used in this study was to determine whether the program can receive data input, process the data and generate the appropriate information and the program was not error “. (Blackbox testing adalah metode pengujian program tanpa mempertimbangkan struktur program. Hal ini untuk menentukkan apakah program dapat menerima data input, proses data dan menghasilkan informasi yang tepat tanpa adanya error).

      Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44)[30] mengemukakan “The black box test is a test that does not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions”. (Blackbox Testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi).

    2. Teknik Pengujian Blackbox Testing

      Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44)[30] mengemukakan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan blackbox testing, yaitu :

      1. Analisis dari jumlah kisaran (Analysis of the range amount)
      “This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected”. (Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dan jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang diijinkan akan dipilih).
      2. Divisi (Division)
      “In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are both used in the test proces”.(Dalam teknik ini, data dengan membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang diijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).
      3. Kesalahan Menebak (Fault guess)
      “In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used”. (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).

    3. Tujuan Penggunaan Blackbox Testing
      Berikut ini adalah tujuan dalam penggunaan metode blackbox testing, yaitu : 1. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. 2. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. 3. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.
    4. Kelebihan dan Kekurangan Blackbox Testing
      1. Kelebihan pengujian blackbox testing, antara lain :
      a. Spesifikasi program dapat ditentukan di awal.
      b. Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program.
      c. Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi.
      d. Tidak perlu melihat kode program secara detail.
      2. Kekurangan pengujian blackbox testing adalah bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.

    Definisi Elisitasi

    Menurut Zowghi (2014:90-104)[31] “Requirements Elicitation (RE) is a critical process in system/software engineering. Its goal is to understand the stakeholders needs and constraints, which will be analyzed and specified with requirements. RE should consider the analysis of the organization structure with its business domain and processes. The identification and modeling of organization business processes can help requirements to represent the real business needs, reduce the number of redundant requirements, and be used to guide the development life cycle as a whole. Defining requirements is not a simple knowledge transfer process where requirement engineers elicit and document existing client knowledge. Rather, it is a cognitive”.

    (Persyaratan Elicitation (RE) adalah proses kritis dalam rekayasa sistem/perangkat lunak. Tujuannya adalah untuk memahami kebutuhan dan kendala pemangku kepentingan, yang akan dianalisis dan ditentukan dengan persyaratan. RE harus mempertimbangkan analisis struktur organisasi dengan domain bisnis dan prosesnya. Identifikasi dan pemodelan proses bisnis organisasi dapat membantu persyaratan untuk mewakili kebutuhan bisnis yang sebenarnya, mengurangi jumlah persyaratan yang berlebihan, dan digunakan untuk memandu siklus hidup pengembangan secara keseluruhan. Mendefinisikan persyaratan bukanlah proses transfer pengetahuan sederhana dimana teknisi persyaratan memperoleh dan mendokumentasikan pengetahuan klien yang ada. Sebaliknya, ini adalah kognitif.

    Kebutuhan elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :
      a. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.
      b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam rancangan media, akan membuat rancangan media tersebut lebih perfect.
      c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.

    3. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    a. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan? artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    b. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual?
    c. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2) Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3) Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

    4. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

    Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Coughlan dkk, (2013:1)[32] “The process of undertaking a literature review is an integral part of doing research. While this may be considered to be its primary function, the literature review is also an important tool that serves to inform and develop practice invite discussion in academic work”.

    (Proses melakukan literatur review merupakan bagian integral dalam melakukan penelitian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai fungsi utamanya, tinjauan literatur juga merupakan alat penting yang berfungsi untuk menginformasikan dan mengembangkan praktik yang mengundang diskusi dalam karya akademis).

    Menurut Fitrianti (2016:42)[33] “Tinjauan pustaka (literature review) adalah berbagai definisi dari variabel yang ada dan dari berbagai temuan penelitian sebelumnya yang dipergunakan peneliti dalam menetukan alternatif yang akan diimplementasikan.”

    Dapat disimpulkan Tinjauan pustaka (literature review) adalah tinjaun dari penelitian sebelumnya menggunakan metode sistematis, dan diulang untuk mengidentifikasi, dan mengevaluasi tentang pembahasan tertentu untuk menunjukkan mengapa sebuah studi penelitian baru diperlukan.

    Studi Pustaka (Literature Review)

    Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini maka perlu dilakukan adanya studi pustaka (Literature Review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Hartono, dkk (2015)[34] dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi dan Pembagian Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PRIMA INTI CITRA RASA MANADO”. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh gaya kepemimpinan, komunikasi dan pembagian kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Prima Inti Citra Rasa Manado secara parsial maupun simultan. Populasi sebanyak 97 orang dan di ambil 49 responden. Metode penelitian menggunakan analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapati bahwa gaya kepemimpinan, komunikasi dan pembagian kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja karyawan. Sebaiknya pimpinan PT. Prima Inti Citra Rasa memperbaiki komunikasi dengan cara membangun jaringan yang baik pada perusahaan.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Heri Kiswanto (2012)[35] dengan judul “Perancangan Sistem Monitoring Progress Pekerjaan Pemasangan Baru dan Perubahan Daya Listrik Berbasis PHP Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Semarang”. Penelitian ini menjelaskan tentang membantu kerja staf PLN dalam mengawasi dan memantau progres suatu pekerjaan yang berhubungan dengan pemasangan baru dan perubahan daya yang ada di PLN. Sistem monitoring mampu mengolah data menjadi informasi sehingga para pengguna dapat mengambil keputusan secara tepat, system juga dapat memberikan informasi kepada staf apabila ada pekerjaan yang melampaui batas waktu pengerjaannya Dengan teknik menganalisa data dan kebutuhan dari perusahaan yang bersangkutan, sehingga terbangun suatu sistem yang efektif dan efisien dalam memecahkan suatu masalah yang berhubungan dengan pemasangan baru dan perubahan daya listrik.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Dinda Fadli Rasyidi (2012)[36]dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Progress Proyek Pada PT. DIFARA EPC Berbasis Desktop”. Penelitian ini menjelaskan tentang sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, reparasi, service alat-alat berat, dan lain-lain dimana laporan progress proyek yang sedang dikerjakan masih menggunakan sistem yang manual. Diharapkan dengan adanya penelitian ini sistem informasi monitoring proyek yang sedang dikerjakan dapat dilakukan secara terkomputerisasi dan dapat membantu karyawan dalam melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Kemudian juga membantu direktur perusahaan untuk memonitoring proyek yang sedang dikerjakan, agar proyek tetap berjalan sesuai dengan tahapan yang ditentukan.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Raden, dkk (2016)[37]dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Pekerjaan Umum dengan Pendekatan Konsep Nilai Hasil”. Penelitian ini menjelaskan tentang Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) lembaga pemerintahan yang bergerak dibidang perkejaan umum dalam pemerintahan yang diantaranya melakukan pembangunan dan tata kelola kota/kabupaten se-Sultra. Dalam pelaporan progres pekerjaan proyek, karyawan yang berada di lapangan harus datang ke kantor untuk melaporkan hasil kerja mereka kepada pimpinan. Dengan banyaknya proyek kerja yang dilakukan di setiap bidang, tentunya akan sangat tidak efisien baik dari segi waktu maupun biaya pada saat akan melaporkan progres maupun hasil kerja ke pimpinan tersebut. Oleh karena itu, dibangun sebuah sistem yang dapat memudahkan karyawan maupun pimpinan menjalankan tugasnya. Dengan adanya sistem ini maka dapat meningkatkan efisiensi kerja para karyawan dalam melakukan pelaporan progres pekerjaan proyek.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Rafika, dkk (2014)[38] dengan judul “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP”. Penelitian ini menjelaskan tentang monitoring data kehadiran menggunakan sidik jari untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai dan untuk membantu pihak PA (Payrool Administration) agar lebih efektif dalam proses pembayaran biaya pegawai dengan SAP/ERP yang diharapkan tidak mengalami keterlambatan dalam pembayarannya.
    6. Research done Heechun Yang (2016)[39] “Impact of Time Management For IT Services Management”. In order to proactively respond to the rapidly changing IT environment, companies consider leveraging IT outsourcing which requests internal information systems maintenance to the external IT service provider. Since the main objectives of IT outsourcing is IT cost reduction with acceptable service quality, IT service provider should manage resource utilization accurately and enhance IT skill of the employees simultaneously. In this study, the impact of time management unit from month to hour is presented for the company which was spun off from the internal IT support division of traditional company. The culture change from cost-center to profit-center organizations has been made due to the change of mind-set of time. In addition, resource utilization, employee training period, work-life balance can be increased. In order to connect these impact and IT productivity, integration time management system to ITMS system will be planned.
    7. Research done Chunli Liu, Bin Lin and Wei Shu (2016).[40] “Employee Quality, Monitoring Environment And Internal Control”. Investigate the effect of internal control employees (ICEs) on internal control quality. Using special survey data from Chinese listed firms, we find that ICE quality has a significant positive influence on internal control quality. We examine the effect of monitoring on this result and find that the effect is more pronounced for firms with strict monitoring environments, especially when the firms implement the Chinese internal control regulation system (CSOX), have higher institutional ownership or attach greater importance to internal control. Our findings suggest that ICEs play an important role in the design and implementation of internal control systems. Our study should be of interest to both top managers who wish to improve corporate internal control quality and regulators who wish to understand the mechanisms of internal control monitoring.
    8. Research done Song Wang, Qiongjing Hu and Bowen Dong (2015).[41] “Managing personal networks: An examination of how high self-monitors achieve better job performance”. Structural holes are important network structures that have positive implications for individuals' job performance. Although the emergence of structural holes is closely related to self-monitoring, little is known about how chameleon-like high self-monitors manage to occupy brokerage positions. We posited that leader–member exchange (LMX) quality and network diversity might serve as two important mediating paths through which self-monitoring links to structural holes and sequential job performance. Using structural equation modelling to analyse 10 department networks, we found that high self-monitors were more likely to build high-quality LMX relationships and diversified co-worker networks, which helped to enhance structural holes and job performance. Theoretical contributions and managerial implications are discussed.
    9. Research done Gerard J. Van den Berg dan Johan Vikstrom (2014)[42] “Monitoring Job Offer Decisions, Punishments, Exit to Work, and Job Quality”. Unemployment insurance systems include the monitoring of unemployed workers and punitive sanctions if job search requirements are violated. We analyze the causal effect of sanctions on the ensuing job quality, notably on wages and occupational level. We use Swedish data and estimate duration models dealing with selection on unobservables. We also develop a theoretical job search model that monitors job offer rejection versus job search effort. The empirical results show that, after a sanction, the wage rate is lower and individuals move more often to a part-time job and a lower occupational level, incurring human capital losses.

      Sistem asuransi pengaman termasuk pemantauan pekerja menganggur dan sanksi hukuman jika persyaratan pencarian pekerjaan dilanggar. Kami menganalisis efek kausal dari sanksi terhadap kualitas pekerjaan yang akan datang, terutama pada upah dan tingkat pekerjaan. Kami menggunakan data Swedia dan memperkirakan model durasi yang berhubungan dengan seleksi pada tidak teramati. Kami juga mengembangkan model pencarian kerja teoritis yang memonitor penolakan tawaran pekerjaan versus upaya pencarian kerja. Hasil empiris menunjukkan bahwa, setelah mendapat sanksi, tingkat upah lebih rendah dan individu berpindah lebih sering ke pekerjaan paruh waktu dan tingkat pekerjaan yang lebih rendah, menimbulkan kerugian modal manusia.

    10. Research done Jules Yimga (2017).[43] “Airline on-time Performance And Its Effects On Consumer Choice Behavior” Perhaps, owing to the unavailability of delay data on passengers’ flight routing, a challenge in air travel demand estimation is the examination of consumer response to flight delay within an origin-destination framework. An interesting but unanswered question is: how does air travel delay at various airports along a given itinerary affect consumer choice behavior? Using a methodology that enables us to match airline on-time performance data to passenger itinerary and estimating a discrete choice demand model, this paper finds that increases in flight delay negatively impact the likelihood of choosing a product and that welfare costs of delay to consumers may be substantial. These results are robust across different measures of on-time performance and irrespective of market hauls.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    PT GMF Aero Asia adalah salah satu MRO (Maintenance Repair and Overhaul) yang bergerak dalam bidang perawatan pesawat terbang. Status perusahaan tersebut adalah anak perusahaan dari PT Garuda Indonesia Tbk. Didirikan berdasarkan Akta No. 93 tanggal 26 April 2002 yang disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. C-11688 HT.01.01.th.2002 tanggal 25 Juni 2002, menjadi anak perusahaan penerbangan nasional dan menjadi lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada kliennya dan diakui sebagai salah satu tempat perawatan, perbaikan dan pemeriksaan pesawat yang terbaik di dunia.

    PT GMF Aero Asia berawal dari Direktorat Teknik Garuda Indonesia yang didirikan sejak tahun 1949. Pada tahun 1984, GMF bertansformasi menjadi Divisi Maintenace & Engineering (M&E) yang kemudian dikembangkan menjadi unit bisnis mandiri agar mampu menjadi profit centre untuk menghasilkan pendapatan dan mengurangi beban biaya operasional perusahaan. Kegiatan operasionalnya berbasis di Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng. Pada tahun 1984, berbagi fasilitas mulai didirikan, yang dapat mendukung perbaikan lengkap dan merombak jasa pesawat udara, mesin dan komponen meliputi area seluas 115 Ha.

    Berdasarkan akta No. AH53074-AH.01.02.TH.2008 pasal 3 ayat 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT GMF Aero Asia terdiri dari :

    1. Perawatan dan penyediaan pesawat terbang secara terpadu
    2. Perawatan komponen dan kalibrasi
    3. Perawatan mesin untuk pesawat dan industry
    4. Pembuatan dan perawatan sarana pendukung
    5. Engineering service / jasa engineering
    6. Jasa material logistik, perstorean dan konsinyasi
    7. Jasa konsultan, pelatihan dan penyediaan tenaga ahli di bidang perawatan pesawat, komponen dan mesin.
    8. Usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan dengan optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki.

    PT GMF Aero Asia mampu melaksanakan perawatan mulai dari perawatan Line Maintenance sampai overhaul, perawatan dan perbaikan mesin serta komponen, proses modifikasi dan cabin refurbishment. Selain itu, PT GMF Aero Asia telah memasuki bidang jasa perawatan Indsutrial Gas Turbine (IGTE) serta perawatan Industrial Generator Overhaul, sehingga dapat memberikan jasa total solution untuk perawatan, baik dibidang aviasi maupun non aviasi. Kemampuan tersebut telah mendapat pengakuan dengan diraihnya sertifikat nasional maupun internasional.Klien terbesar PT GMF Aero Asia adalah Garuda Indonesia, diikuti oleh Citilink, Lion Air, Air Asia, Sriwijaya dan masih banyak airline yang lainnya, baik domestik maupun internasional.

    Sebagai penyedia jasa pelayanan pesawat terbang, dalam menjalankan tugas fungsi bisnisnya, PT GMF Aero Asia dibagi menjadi beberapa dinas kerja, yaitu :


    No

    Dinas

    Kode Dinas

    Fungsi

    1.

    Corporate Finance

    TA

    menangani aktivitas keuangan, administrasi dan kontrol arus kas

    2.

    Base Maintenance

    TB

    perawatan rutin menengah hingga overhaul, pelaksanaan perbaikan struktur dan sistem pesawat yang ringan hingga perawatan besar & modifikasinya

    3.

    Component Maintenance

    TC

    memperbaiki dan merawat komponen pesawat agar selalu layak pakai

    4.

    Engineering Service

    TE

    perawatan modifikasi, perpustakaan & distribusi dokumentasi teknik dan pelayanan jasa tenaga ahli

    5.

    Logistik dan Bonded Services

    TG

    Mengarahkan dan mengendalikan seluruh kegiatan usaha logistik melalu tata kelola yang efektif dan efisien dengan tetap memenuhi prinsip GCG

    6.

    Internal Audit & Control

    TI

    pengendalian program kerja, masalah angaran dan internal audit

    7.

    Line Maintenance

    TL

    perawatan ringan pesawat(Pre Flight Check),perawatan harian (Daily Check) dan Transit Check

    Tabel 3.1 Daftar Dinas Kerja PT GMF Aero Asia

     

    Visi dan Misi Perusahaan

    1. Visi Perusahaan PT.GMF Aeroasia :

      “Top ten MRO in the World”

      Menjadi perusahaan global dalam jasa Maintenance Repair dan Overhaul pesawat terbang, komponen, mesin dan produk pendukungnya secara kompetitif dalam quality, cost dan delivery.

    2. Misi Perusahaan PT.GMF Aeroasia :

      “To provide integrated and reliable aircraft maintenance solutions for a saver sky and secure quality of life of main kind”.

      Menyediakan solusi perawatan pesawat terbang yang terpadu dan handal sebagai kontribusi dalam mewujudkan lalu lintas udara yang aman dan menjamin kualitas kehidupan umat manusia yaitu dengan meningkatkan profit dan pendapatan usaha serta dapat tumbuh berkembang.

    Struktur dan Organisasi Perusahaan

      Struktur Organisasi PT Garuda Maintenance Facility Aeroasia dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan membawai 2 functional yaitu :

    1. Service functional organization
    2. Business functional organization
      <struktur_organisasi.jpg>

      Dari bagan sistem organisasi tersebut, jelas bahwa PT GMF AeroAsia memilki :

    1. 1 orang CEO (Chief Executive officer) atau DirekturUtama
    2. 1 orang COO (Chief Operating Officer)
    3. 4 orang EVP (Excecutif Vice President)
    4. EVP corporate Development & Marketing
    5. EVP Finance
    6. EVP Base Operation
    7. EVP Human Capital & Corporate Affair16 orang VP (Vice President)

      Sedangkan bagan struktur organisasi untuk unit TBB Base Maintenance Narrow Body Hangar 4 dimana penulis melaksanakan Penelitian adalah sebagai berikut :

      <BAGOR_TBB_copy.jpg>

      Dari bagan sistem organisasi TBB tersebut jelas bahwa unit ini memiliki :

    1. 1 orang GM Base Maintenance TBB
    2. 1 orang Maintenance Shift Manager TBB
    3. 3 orang Supervisor Senior Engineer
    4. 3 orang Senior Technician
    5. 2 orang Avionic Technician / Mechanic
    6. 7 orang Airframe Technician / Mechanic
    7. 1 orang Planner

    Tugas dan Tanggung Jawab

      Pada pola struktur perusahaan PT GMF AEROASIA ini banyak berbagai tugas dan tanggung jawab di masing-masing divisi berdasarkan dari struktur yang penulis teliti ini yaitu:

    1. Board of Directors

      Board of Directors bertugas untuk memimpin dan mengarahkan perusahaan dalam menyediakan solusi maintenance pesawat terbang yang terintegrasi dan terpercaya dalam menciptakan safer sky (penerbangan yang aman).

    2. Line Maintenance

      Line Maintenance bertugas untuk mengatur A/C (Aircraft) Line Maintenance dalam cara mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT (Turn Around Time). Memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan berdasarkan otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi yang ada pada setiap pesawat terbang. Memastikan semua Line Maintenance yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi dan program pemeliharaan operator.

    3. Base Maintenance

      Base Maintenance bertugas untuk mengatur A/C Base Maintenance dalam cara mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT. Selain itu, Base Maintenance juga harus memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan permintaan. Dan memastikan semua A/C Maintenance yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi.

    4. Component Maintenance

      Component Maintenance bertugas untuk mengatur kegiatan pemeliharaan A/C Components and Emergency Equipment dalam cara mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT. Selain itu Component Maintenance juga bertugas untuk memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan permintaan. Component Maintenance juga harus memastikan semua Component Maintenance yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi.

    5. EngineMaintenance

      Mengatur Engine Maintenance dalam cara mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan permintaan. Memastikan semua Engine Maintenance yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat pemeliharaan untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi.

    6. Engineering Services

      Mengatur fungsi Engineering Services dalam cara mencapai kualitas produk, biaya yang efektif dan sasaran tepat waktu. Memastikan semua data engineering yang diperlukan dan sumber daya data tersedia dalam melakukan kegiatan engineering untuk mencapai kebutuhan pelanggan dan otorisasi yang ada. Memastikan semua data yang diperlukan dalam mendukung pemeliharaan, kepercayaan dan pengembangan dari program pemeliharaan operator dan perbaikan kerusakan saat pemeliharaan untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari keperluan operator yang terotorisasi.

    7. Trade and Asset Management

      Bagian ini bertugas untuk mengatur fungsi Trade and Asset Management dalam cara mencapai aset yang efektif (material) untuk mendukung PT. GMF AeroAsia dalam pemeliharaan untuk perusahaan-perusahaan penerbangan. Mengecek kinerja dari manajemen aset dan perserdiaan dalam hal ketersediaan dalam menyediakan material untuk melayani perusahaan-perusahaan penerbangan.

    8. Internal Audit dan Control

      Internal Audit dan Control bertugas untuk memastikan semua kegiatan keuangan dan akuntansi sesuai dengan prinsip dan prosedur akuntansi dan keuangan yang ada dan kebutuhan perusahaan dan pemerintahan yang baik. Dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

      a. Internal Audit
      Internal Audit bertanggung jawab dalam pemenuhan, pengefektifan, efisiensi dan melakukan proses ekonomi bisnis dalam Risk Based Auditdan Good Corporate Government (GCG) dalam pesanan.
      b. Internal Control
      Internal Control bertugas untuk memeriksa rencana perusahaan, neraca keuangan dan laporan manajemen pada setiap waktu, menganalisa dan mengontrol indikator, serta menganalisa dan mengontrol keuangan.

    9. Quality Assurance

      Quality Assurance bertanggung jawab pada pengendalian independen terhadap kinerja dari kualitas sistem PT. GMF AeroAsia dan meminta perbaikan jika diperlukan oleh Chief Executive Officer, Vice President dan General Manager. Dan juga melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kualitas sistem. Quality Assurance ini dibagi menjadi 2 bagian:

      a. Workshop Quality Control
      Memeriksa semua komponen dan perawatan mesin sesuai dengan operators maintenance program, data peralatan dan prosedur PT. GMF AeroAsia.
      b. Aircraft Quality Control
      Memastikan/memeriksa semua peralatan aircraft agar sesuai dengan operator’s maintenance program, data peralatan dan prosedur PT. GMF AeroAsia.

    10. Corporate Finance

      Mengawasi proses keuangan PT. GMF AeroAsia, mendukung manajemen dengan penganggaran, kalkulasi biaya dan administrasi faktur. Dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

      a. Treasury
      Mengatur investasi perusahaan yang sesuai dengan polis investasi, tujuan dan peraturan pemerintah.
      b. Revenue and Risk Management
      Mengatur investasi perusahaan yang sesuai dengan polis investasi, tujuan dan peraturan pemerintah.
      c. Accounting and Financial Report
      Bertanggung jawab dalam me lakukan neraca keuangan, mengontrol biaya, memonitor pendapatan dan pengeluaran.

    11. Business cooperation and Development

      Orang yang bertanggung jawab pada Business Corperation and Development, memperoleh tugas/kerjaan dari pelanggan dan meningkatkan hubungan bisnis yang baik. Bussiness cooperation and development dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

      a. Marketing
      Marketing disini bertugas untuk menyusun, merencanakan, mengorganisasikan dan membuat kontrak untuk mencapai target.
      b. Business Development and Strategy
      Mengembangkan dan mengatur strategi bisnis serta merencanakan sesuai dengan visi, misi, polis, produk dan pengembangan bisnis dan setting-up joint venture pada PT. GMF AeroAsia.
      c. Contract
      Menyusun, merencanakan, mengorganisasikan dan membuat kontrak untuk mencapai target pemasaran.

    12. Corporate Strategy and Development

      Mengatur fungsi manajemen sumber daya manusia, mengembangkan program peningkatan proses dan mengawasi kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan. Dibagi menjadi 5 bagian yaitu:

      a. Legal
      Mengorganisasikan dan mengontrol bagian internal dan eksternal untuk mencapai pengembangan bisnis yang sesuai dengan polis resmi(legal) dan peraturan pemerintah.
      b. Corporate Communication
      Memeriksa/memastikan program komunikasi efektif dalam line up managemen dan pegawai.
      c. Human Resources Management
      Mengembangkan polis human resources dan program untuk PT. GMF AeroAsia dengan perencanaan organisasi.
      d. Facility Maintenance
      Mengatur fasilitas perawatan pada PT. GMF AeroAsia dan penggunaan fire High System untuk meningkatkan produk, biaya dan target.
      e. Information Technology
      Mengembangkan dan memelihara sistem informasi manajemen, software dan hardware.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Pada prosedur sistem yang berjalan ini terdapat beberapa prosedur yang harus di laksanakan sebelum memulai diantaranya sebagai berikut :

    1. Mekanik melakukan Briefing (rapat) dengan PIC Supervisor
    2. Supervisor melihat jumlah Mekanik yang hadir dan memberikan Jobcard (Kartu Kerja) ke Mekanik
    3. Mekanik mulai melakukan pekerjaan sesuai Jobcard (Kartu Kerja) yang diberikan
    4. Mekanik melakukan Sign & Stamp pada Jobcard yang sudah selesai dikerjakan
    5. Mekanik meberikan Jobcard yang sudah di Sign & Stamp kepada Supervisor
    6. Mekanik memberikan laporan mengenai pekerjaannya kepada Supervisor.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Use Case Diagram

    <Prosedur_Sistem_Berjalan.jpg>

      Berdasarkan Gambar 3.3 Usecase Diagram diatas bisa diuraikan sebagai berikut :

    1. Terdapat 2 Aktor yang menjalani seluruh sistem dengan masing-masing pembagian action nya.
    2. Aktor Supervisor melaksanakan 4 action yang meliputi : Melakukan briefing (rapat), menghitung mekanik yang hadir dan memberikan jobcard, mengambil jobcard yang sudah dikerjakan, verifikasi hasil pekerjaan.
    3. Aktor Mekanik melaksanakan 6 action yang meliputi : melakukan briefing (rapat), menerima jobcard, mengerjakan jobcard, melakukan sign & stamp pada jobcard, memberikan jobcard dan laporan hasil pekerjaan, verifikasi hasil pekerjaan.

    Activity Diagram

    <Activity_Diagram.jpg>

      Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
    2. Terdapat 2 vertical swimlane yaitu Supervisor dan Mekanik
    3. Terdapat 6 activity yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi
    4. Terdapat 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    Sequence Diagram

    <Sequence_Diagram_Berjalan.jpg>

      Berdasarkan gambar 3.5 Sequence Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 1 Lifeline yaitu Jobcard
    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan yaitu Supervisor dan Mekanik
    3. Terdapat 8 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisa SWOT

    Untuk melakukan metode analisis sistem, peneliti menggunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threat (ancaman) sistem sehingga membantu dalam proses monitoring terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh mekanik pada PT. GMF Aeroasia yang dapat dilihat pada table berikut :

    Berdasarkan analisa identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengetahui suatu ancaman menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel berikut :

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

      Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Adapun analisa masukan pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

      Nama Masukan : Perintah Kerja
      Fungsi : Untuk mengetahui pekerjaan yang diberikan
      Sumber : Supervisor
      Media : Kertas
      Frekuensi : Setiap ada pesawat yang melakukan maintenance
      Keterangan : Pekerjaan dan target yang harus diselesaikan

    2. Analisa Proses

      Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Adapun analisa proses pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

      Nama Proses : Progress Report
      Masukan : Pekerjaan yang dilakukan mekanik hari ini
      Keluaran : Sign & Stamp pada Jobcard yang selesai
      Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan pekerjaan yang telah diselesesaikan dan sudah di sign & stamp oleh mekanik

    3. Analisa Keluaran

      Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Adapun analisa proses pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

      Nama Keluaran : Laporan Kerja
      Fungsi : Mencetak hasil laporan pekerjaan
      Media : Kertas dan Komputer
      Rangkap : 1 (satu) lembar
      Distribusi : Mekanik dan Supervisor

    Konfigurasi Sistem Berjalan

      Di dalam membuat analisa program untuk penulisan Skripsi, penulis menggunakan 1 unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

    1. Spesifikasi Hardware
      a. Processor : Intel® Core™ i5-2410M, @2.3GHz
      b. Monitor : LCD 14”
      c. VGA : Intel® HD Graphics 1GB
      d. Mouse : USB
      e. Keyboard : USB
      f. Printer : HP 1050
      g. RAM : 2GB
      h. Hard Disk : 500 GB
    2. Spesifikasi Software
      a. Windows 7
      b. Google Chrome
    3. Hak Akses (Brainware)
      a. Pegawai / Mekanik
      b. Pimpinan

    Permasalahan Yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan Yang Dihadapi
      a. Proses penyampaian dan pembagian pekerjaan yang masih manual sehingga memerlukan waktu yang cukup lama
      b. Tidak efisiennya pengawasan (monitoring) waktu kerja pada mekanik
      c. Pembuatan laporan hasil pekerjaan yang masih manual sehingga memerlukan waktu yang cukup lama
    2. Alternatif Pemecahan Masalah
      a. Diperlukan nya sebuah sistem yang dapat mempermudah penyampaian dan pembagian pekerjaan agar lebih efisien waktu
      b. Pengaruh komputerisasi sangat membantu dalam melaksanakan pekerjaan

    User Requirement

    Pada user requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara.

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Elisitasi tahap I yang berisikan 34 (tiga puluh empat) kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional ini dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut.

    FUNGSIONAL

    NO.

    ANALISA KEBUTUHAN

    Saya Ingin Dapat:

    Tampilan Pada Media

    1

    Menampilkan logo perusahan

    2

    Menampilkan nama perusahan

    3

    Menampilkan login (username dan password)

    4

    Menampilkan tampilan home

    5

    Menampilkan menu Master

    6

    Menampilkan menu User

    7

    Menampilkan input username

    8

    Menampilkan input password

    9

    Menampilkan user list

    10

    Menampilkan menu Employee

    11

    Menampilkan input nomor pegawai

    12

    Menampilkan input nama pegawai

    13

    Menampilkan list pegawai

    14

    Menampilkan menu Jobcard

    15

    Menampilkan input tanggal

    16

    Menampilkan input order number

    17

    Menampilkan input sequence number

    18

    Menampilkan input nama pegawai

    19

    Menampilkan input jam kerja

    20

    Menampilkan input judul pekerjaan

    21

    Menampilkan tempat mengerjakan

    22

    Menampilkan jenis pesawat

    23

    Menampilkan input registrasi pesawat

     

    <elisitasi_1.jpg>

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas tetapi merupakan bagian dari luar sistem.

    Elisitasi tahap II ini berisikan 34 (tiga puluh empat) kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional yang sudah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI yang dapat dilihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut :

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T (Technical), maksudnya adalah bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O (Operational), maksudnya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E (Economic), maksudnya adalah berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, diantaranya :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieleminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    Elisitasi tahap III ini berisikan 32 (tiga puluh dua) kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional yang dapat dilihat pada Tabel 3.6 dari hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI sebagai berikut :

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang di setujui oleh stakeholder dan pengembang sistem perihal sistem yang akan dibuat. Final draft elisitasi ini berisikan 32 (tiga puluh dua) kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional yang dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai berikut :

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Adapun perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) diagram dengan menggunakan aplikasi software Visual Paradigm. Sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan XAMP. UML yang akan dibuat menggunakan antara lain :

    1. Use Case Diagram
    2. Activity Diagram
    3. Sequence Diagram
    4. Class Diagram

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Prosedur Supervisor
      a. Supervisor membuka website aplikasi monitoring
      b. Melakukan login untuk masuk ke website
      c. Melakukan input nama karyawan / employee name
      d. Melakukan input kartu kerja / jobcard
      e. Melihat waktu kerja yang sudah dimulai / view jobcard
      f. Mencetak laporan hasil pekerjaan
      g. Logout
    2. Prosedur Mekanik (User)
      a. Mekanik membuka website
      b. Melakukan login untuk untuk masuk ke website
      c. Melihat jobcard yang diberikan
      d. Melakukan klik start untuk memulai pekerjaan
      e. Melakukan klik pause untuk mengakhiri pekerjaan
      f. Melakukan klik stop untuk mengakhiri pekerjaan
      g. Mengisi laporan hasil pekerjaan
      h. Mencetak laporan hasil pekerjaan
      i. Logout

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    <Use_Case_Diagram_OK.jpg>

      Berdasaran gambar 4.1 Use Case Admin yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut:

    1. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh proses Aplikasi sistem distribusi pekerjaan dan monitoring time management
    2. Terdapat 2 aktor yang melakukan kegiatan Supervisor dan Mekanik
    3. Terdapat 15 use case yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh aktor

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Supervisor

    <Activity_Diagram_Supervisor_OKK.jpg>

      Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Supervisor terdapat penjelasan sebagai berikut:

    1. Terdapat 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali
    2. Terdapat 23 action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
    3. Terdapat 10 (sepuluh) Fork node
    4. Terdapat 1 activity final node, objek yang diakhiri

    2.Activity Diagram Mekanik

    <Activity_Diagram_Mekanik_OKK.jpg>

      Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Mekanik terdapat penjelasan sebagai berikut:

    1. Terdapat 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali
    2. Terdapat 13 action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
    3. Terdapat 6 (enam) Fork node
    4. Terdapat 1 activity final node, objek yang diakhiri

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Supervisor

    <Sequence_Diagram_Supervisor_OK.jpg>

      Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram Supervisor yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut :

    1. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Supervisor
    2. Terdapat 9 lifeline yaitu Login, Home, Halaman User, Halaman Employee, Halaman Jobcard, Halaman Report, Report Jobcard, Report Work Time, Logout.
    3. Terdapat 9 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

    2. Sequence Diagram Mekanik

    <Sequence_Diagram_Mekanik_OK.jpg>

      Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram Mekanik yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut :

    1. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan,yaitu Mekanik
    2. Terdapat 10 lifeline yaitu Login, Home, Start, Pause, Stop, View, Halaman Report, Report Jobcard, Report Work Time, Logout.
    3. Terdapat 10 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

    Class Diagram Yang Diusulkan

    <Class_Diagram1.jpg>

    Berdasarkan gambar 4.6 Class Diagram yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut:

    1. Terdapat 5(lima) class, himpunan dari objek-objek berbagai atribut serta operasi yang sama
    2. Terdapat 4(empat) Association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan


    No

    Sistem Berjalan

    Sistem Usulan

    1.

    Proses penyampaian dan pembagian pekerjaan masih dilakukan secara manual yakni secara lisan dan masih ditulis kedalam buku

    Proses penyampaian dan pembagian pekerjaan menggunakan sebuah sistem aplikasi

    2.

    Proses monitoring pekerjaan yang dinilai kurang efektif karena harus membuka sistem yang lain

    Memudahkan monitoring pekerjaan karena terdapat didalam satu sistem

    3.

    Proses laporan pekerjaan yang sudah dikerjakan masih dilakukan dengan cara manual yakni secara lisan dan masih ditulis kedalam buku

    Proses laporan pekerjaan yang sudah dikerjakan menggunakan sebuah sistem aplikasi

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem

    Rancangan Basis Data

    Spesifikasi Basis Data

    Untuk merancang suatu sistem, diperlukan perancangan basis data. Desain basis data menerangkan media penyimpanan yang digunakan, isi data yang disimpan, tipe data yang digunakan serta panjang record yang dibutuhkan. Spesfikasi basis data yang diperlukan pada sistem usulan pada PT GMF Aeroasia adalah sebagai berikut:

    1. Nama Tabel : tbl_user
      Media : Harddisk
      Isi : id_user+username+password+level
      Primary key : id_user
      Panjang Record : 40

      No

      Nama

      Jenis

      Panjang/Nilai

      Keterangan

      1.

      id_user

      int

      2

      id user

      2.

      username

      varchar

      20

      username user

      3.

      password

      varchar

      8

      password user

      4.

      level

      varchar

      10

      level user

      Tabel 4.2 Tabel User

    2. Nama Tabel : tbl_employee
      Media : Harddisk
      Isi : employee_no+employee_name
      Primary key : employee_no
      Panjang Record : 36

      No

      Nama

      Jenis

      Panjang/Nilai

      Keterangan

      1.

      employee_no

      int

      6

      nama pegawai

      2.

      employee_name

      varchar

      30

      nama pegawai

      Tabel 4.3 Tabel Employee

    3. Nama Tabel : tbl_jobcard
      Media : Harddisk
      Isi : order_date+order_number+operation_no
      Primary key : order_number
      Panjang Record : 82
    4. Nama Tabel : tbl_work_time
      Media : Harddisk
      Isi : id_work_time+ job_code+ manpower_act+ status
      Primary key : id_work_time
      Panjang Record : 29
    5. Nama Tabel : tbl_employee_team
      Media : Harddisk
      Isi : employee_no+employee_name
      Primary key : employee_no
      Panjang Record : 47

    Rancangan Prototype

    1. Prototype Halaman Login
    2. Prototype Halaman Home
    3. Prototype Halaman User
    4. Prototype Halaman Employee
    5. Prototype Halaman Jobcard
    6. Prototype Halaman Worktime
    7. Prototype Halaman Report

    Rancangan Program Tampilan Sistem Yang Diusulkan

    1. Tampilan Halaman Login
    2. Tampilan Halaman Home
    3. Tampilan Halaman User Menu
    4. Tampilan Halaman Employee Menu
    5. Tampilan Halaman Jobcard Menu
    6. Tampilan Halaman Start Menu
    7. Tampilan Halaman View
    8. Tampilan Halaman Report Menu

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
      a. Processor : Intel Dual Core
      b. Monitor : LCD 14”
      c. VGA : Intel® HD Graphics
      d. Mouse : USB
      e. Keyboard : USB
      f. Printer : HP Laserjet
      g. RAM : 4GB
      h. Hard Disk : 500 GB
    2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
      a. Windows 7
      b. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition
      c. Database server MySQL
      d. Microsoft Office2013
      e. XAMPP 2.5
      f. Internet Browser Mozilla Firefox
    3. Hak Akses (Brainware)
      a. Supervisor
      b. Mekanik

    Blackbox Testing

    Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing merupakan metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi, dan terminasi. Untuk dapat melihat hasil pengujian program, dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini :

    Jadwal Penelitian

    Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

    Estimasi Biaya

    Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar, dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :


    No

    Uraian Kegiatan

    Biaya Yang Diusulkan

    1.

    Pengumpulan & Analisis Data

    Analisis Data

    150.000

    Identifikasi dan Requirement

    100.000

    Design dan Programing Testing

    1.000.000

    Testing dan Implementasi

    350.000

    2.

    Bahan & Peralatan Penelitian

    Pulsa Internet

    350.000

    Flashdisk

    150.000

    3.

    Perjalanan

    Ongkos Transport

    200.000

    4.

    Biaya lain-lain

    Kertas A4 @2 Rim

    100.000

    Tinta Printer Cartridge

    300.000

    Fotocopy Referensi

    150.000

    Jumlah

    2.850.000

    Tabel 4.9 Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan terhadap sistem distribusi pekerjaan dan monitoring time management pada PT GMF Aeroasia, maka dapat disimpulkan bahwa :

    1. Proses penyampaian dan pembagian pekerjaan yang ada di PT GMF Aeroasia masih dilakukan secara manual yakni secara lisan dan masih ditulis kedalam buku sehingga membutuhkan waktu untuk menyampaikan dan membagi atau memberikan pekerjaan ke mekanik.
    2. Proses yang berjalan saat ini masih belum berjalan dengan optimal dan dinilai belum cukup efektif dan efisien, hal ini dikarenakan belum adanya suatu sistem penyampaian dan pembagian pekerjaan yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penyampaian dan pembagian pekerjaan.
    3. Proses laporan pekerjaan yang sudah dikerjakan masih dilakukan dengan cara manual yakni secara lisan dan masih ditulis kedalam buku.
    4. Dengan adanya Sistem Distribusi Pekerjaan dan Monitoring Time Management Berbasis Web diharapkan proses penyampaian dan pembagian pekerjaan serta monitor pekerjaan yang dilakukan mekanik dapat lebih efektif dan efisien dan tidak memerlukan waktu yang lama.

    Saran

    Kesimpulan yang didapat peneliti memberikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan bagi PT GMF Aeroasia, antara lain:

    1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang oleh peneliti diperlukan adanya sosialisasi serta pelatihan kepada karyawan yang terkait dalam mengoperasikan program tersebut agar dapat lebih memahami proses alur kerja pada sistem yang ingin digunakan.
    2. Diperlukan adanya maintenance dan control sistem agar dapat meminimalisir kerusakan pada sistem.
    3. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi pada masa yang akan datang diharapkan agar sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas dan dapat diakses dengan berbasis mobile application.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
    2. Arnold D Ross and Jhon P Wade. A Definition of System Thinking: A System Approach. Procedia Computer Science. Dikutip https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877050915002860
    3. Nasaruddin, Djafar Imran, dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227. Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang
    4. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta
    5. 5,0 5,1 Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
    6. Davies, Susanna. 2016. Introduction: information, knowledge and power. UK : Institute Of Development Studies.IDS bulletin Vol.47 No.6:137
    7. Maimunah, Lusyani Sunarya dan Nina Larasati. 2012. Perancangan Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi. Tangerang : STMIK Raharja. CCIT Journal Vol.5 No.3 : 284.
    8. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
    9. Rusdiana dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia
    10. 10,0 10,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Edisi ke-1, Yogyakarta: Andi
    11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Putro. Muhammad Revo Dwi. 2014. Rancangan Bangun Sistem Informasi Monitoring Antrian Pada Koperasi Setia Bhakti Wanita Berbasis Web. STIKOM Surabaya
    12. Andrian. Allegra Shawabi. 2014. Sistem Informasi Penjualan Dan Monitoring Di Toko Royal Motor Bandung. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). Bandung. Edisi 1 Volume 1, Februari 2014
    13. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015.
    14. 14,0 14,1 Titus. Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Leraning Platforms. International Journal of Computer Applications. Vol 145, No.9, Juli 2016.
    15. Tatang, Daud F. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV. Vanda Jaya Abadi. (Laporan Skripsi, AMIK Raharja, Tangerang), 2014
    16. 16,0 16,1 Murad ,Dina Fitria, Nia Kusniawati, Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan Paud Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT Vol. 7 No.1 September 2013.
    17. 17,0 17,1 17,2 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
    18. 18,0 18,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
    19. Hatmansyah, Syaipul Hadi, dan Jumi Herlita. 2015. Analisis SWOT dalam Rangka Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Mahasiswa Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Antasari. Banjarmasin: Institut Agama Islam Negeri Antasari.
    20. Nisak, Zuhrotun. 2013. Analisis SWOT Untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Jurnal EKBIS. Lamongan: Universitas Islam Lamongan.Vol 9 No.2 :2.
    21. Community,eWolf. 2012. “Panduan Internet Paling Gampang”. Yogyakarta: Cakrawala.
    22. Dewanto, Andika. 2013. Jurnal Informatika Vol.2 No.2. Pengukuran Kinerja Goodreads Application Programming Interface (API) pada aplikasi Mobile Android. Bandung: Institut Teknologi Nasional Bandung.
    23. 23,0 23,1 Sibero, Alexander F.K. 2012. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta: Mediakom.
    24. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    25. Kustiyahningsih, Yeni. “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Graha Ilmu. Jakarta 2011.
    26. Saputra, Agus, Feni Agustin, CV ASFA Solusion. 2013 “Menyelesaikan Website 12 Juta Secara Proesional”.Jakarta: PT Alex Media Komutindo.
    27. Wahana Komputer. Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Andi Offset, 2014.
    28. Himawan, Cahyadi. Dede, Munawati. 2016. Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.3. Agustus 2016.
    29. Kapoh. Harson, Lumunon. Edwin Stephanus, Melo. Olga. 2016. Material Requirement Model of Coconut Flour Production and Performance Testing based Multi User in North Sulawesi. International Journal of Computer Applications. Vol 152, No.7, October 2016.
    30. 30,0 30,1 Hosseini. Asrin, Ahmadi. Amir Sheikh. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. International Journal of Computer Applications. Vol.131, No.13, December 2015
    31. Zowghi, Didar. and Zhi Jin. 2014. Requirements Engineering : First Asia Pacific Requirements Engineering Symposium, APRES, Auckland, New Zealand, Proceedings. Berlin: Springer. CCIS 432. pp : 90-104.
    32. Coughlan, Michael, Patricia Cronin and Frances Ryan. 2013. Doing A Literature Review in Nursing, Health and Social Care. London: Sage.
    33. Fitrianti. 2016. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Deepublish Grup CV. Budi Utama Fitrianti. 2016. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Deepublish Grup CV. Budi Utama.
    34. Hartono, dkk. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi dan Pembagian Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PRIMA INTI CITRA RASA MANADO. Manado: Universitas Sam Ratulangi. Jurnal EMBA. ISSN. 2303-1174 Jurnal Vol.3, No.2 Juni 2015
    35. Kiswanto, Heri. 2012. Perancangan Sistem Monitoring Progress Pekerjaan Pemasangan Baru dan Perubahan Daya Listrik Berbasis PHP Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Semarang. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
    36. Rasyidi, Dinda Fadli. 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Progress Proyek Pada PT. DIFARA EPC Berbasis Desktop. Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Surabaya.
    37. Raden, dkk. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Pekerjaan Umum dengan Pendekatan Konsep Nilai Hasil. Universitas Islam Sultan Agung: Jurnal Transistor Elektro dan Informatika Vol.1, No.2 Oktober 2016 pp. 13-21.
    38. Rafika, Ageng Setiani. Mukti Budiarto. Dan Wahyu Budianto. 2014. Apkikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat dengan SAP. Tangerang : STMIK Raharja. CCIT Journal. ISSN. 1987-8282. Vol.8 No.3 – Mei 2015
    39. Heechun Yang. 2016. Impact of Time Management For IT Services Management. ITQM Vol.91 Page 700-706.2016. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877050916313667
    40. Chunli Liu, Bin Lin and Wei Shu (2016). “Employee Quality, Monitoring Environment And Internal Control”. China: China Journal of Accounting Research 10 Page 51-70.2017 https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1755309116300478
    41. Song Wang, Qiongjing Hu and Bowen Dong (2015). “Managing personal networks: An examination of how high self-monitors achieve better job performance”. Journal of Vocational Behavior Vol 91. Pages 180-188. December2015 https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S000187911530004X
    42. Gerard J. Van den Berg dan Johan Vikstrom. 2014. Monitoring Job Offer Decisions, Punishments, Exit to Work, and Job Quality. Barcelona: Vol 116, Pages 284-334.
    43. Jules Yimga (2017). “Airline on-time Performance And Its Effects On Consumer Choice Behavior”. Research In Transportation Economics Vol 66, Pages 12-55. December 2017.https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0739885917300148

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Kartu bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
    2. Bimbingan Online
    3. Formulir Pertemuan dengan Stakeholder
    4. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
    5. Elisitasi Tahap I, II, III, Final Draft
    6. Daftar Pertanyaan Wawancara
    7. Surat Undangan Stakeholder
    8. Validasi Skripsi dan Kwitansi
    9. Surat Pengantar Observasi
    10. Surat Keterangan Implementasi
    11. Surat Keterangan Hibah
    12. Sertifikat Prospek
    13. Sertifikat TOEFL RCEP
    14. Sertifikat Juara Indie Movie STMIK Raharja
    15. Sertifikat Seminar IT National dan International
    16. KSTF Mahasiswa
    17. Daftar Matakuliah Belum Diambil/Gagal
    18. Daftar Nilai
    19. Slide Final Presentasi
    20. X Banner
    21. Kartu Nama
    22. Katalog Produk
    23. Curriculum Vitae

    Contributors

    Andri.benediktus