SI1322476352

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS

MATERIAL PADA PT. DAINDO PRINTING OFFSET

TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476352
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS

MATERIAL PADA PT. DAINDO PRINTING OFFSET

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476352
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Junaidi, S.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS

MATERIAL PADA PT. DAINDO PRINTING OFFSET

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476352
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno,M.Kom.)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom.,MTI.))
NID : 10020
   
NID : 05060


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS

MATERIAL PADA PT. DAINDO PRINTING OFFSET

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476352
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 19 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS

MATERIAL PADA PT. DAINDO PRINTING OFFSET

TANGERANG


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1322476352
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 19 Januari 2018

 
 
 
 
NIM : 1322476352

 

*) Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Sistem pakar (Expert System) merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sistem pakar pada umumnya merupakan sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Untuk menghadapi hal tersebut diperlukan adanya metode Analisa SWOT. lalu diusulkan melalui UML (Unifed Modeling Languange) dan pengujaian program yaitu Blackbox Testing, bahasa pemograman yaitu PHP dan sebuah database MySQL. Dalam prakteknya user seringkali menemukan hasil printing yang kualitasnya rendah sehingga bisa menimbulkan kecacatan dalam percetakannya, adapun temuan dari material kardus yang tidak sesuai dengan standar yang dibutuhkan. Oleh karena itu penelitian ini akan dibuat suatu aplikasi sistem pakar untuk menentukan kualitas material sekaligus memberikan solusi penanganannya, yang nantinya digunakan untuk mengurangi atau memperkecil resiko kerusakan pada hasil dari kualitas material tersebut.

Kata Kunci: Sistem Pakar, Blackbox Testing, dan Material


ABSTRACT

Expert system (Expert System) is a computer program that mimics the process of thinking and expert knowledge in solving a particular problem. Expert systems in general are systems that adopt human knowledge into computers, so that the computer can solve problems as is usually done by experts. To deal with it is required the method of SWOT Analysis. then proposed through UML (Unifed Modeling Languange) and pengujaian program that is Blackbox Testing, programming language that is PHP and a MySQL database. In practice, users often find printing results of low quality that can cause defects in the printing, as for the findings of cardboard material that is not in accordance with the required standards. Therefore, this research will be made an expert system application to determine the quality of the material as well as provide handling solutions, which will be used to reduce or minimize the risk of damage to the results of the quality of the material.

Keywords : Expert System, Blackbox Testing, and Material

KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkat kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik, judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah "Sistem Pakar Untuk Menentukan Kualitas Material Pada PT. Daindo Printing Offset Tangerang"

Adapun maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan jenjang akademik Strata Satu (S1) Jurusan Software Engineering di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan yang sifatnya material dan non material dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan yang sifatnya material dan non material dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom.,, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.

  4. Bapak Sutrisno, M.Kom dan Dedy Iskandar, S.Kom.,MTI. Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi penulisan laporan Skripsi ini.

  5. Bapak Sigit Purnomo Selaku pembimbing lapangan sekaligus Stackholder yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan yang benar kepada penulis.

  6. Kepada Orang Tua Tercinta saya, yang selalu memberikan semangat, motivasi dan dukungan untuk penulisan laporan Skripsi ini.

  7. Kepada Teman Seperjuangan Organisasi saya HMJ HIMTIF, DEWAN MAHASISWA, BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA beserta KBM RAHARJA yang selalu memberikan dukungan nya dan semangat nya untuk saya melakukan penulisan laporan Skripsi.

Dan Kepada semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini. Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca.

Tangerang, Januari 2018
Muchamad Riva Iswahyudi
NIM. 1322476352

 

 


Daftar isi

 


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Elisitasi Final

Tabel 4.1 Unnormal

Tabel 4.2 First Normal Form

Tabel 4.3 Struktur Tabel Gangguan

Tabel 4.4 Struktur Tabel Gejala

Tabel 4.5 Struktur Tabel Detail Gangguan

Tabel 4.6 Struktur Tabel Masalah

Tabel 4.7 Struktur Tabel User

Tabel 4.8 Pengujian Black Box

Tabel 4.9 Schedule Implementasi

Tabel 4.10 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar

Gambar 2.2 Backward Chaining

Gambar 2.3 Forward Chaining

Gambar 2.4 Material Teknik

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram QC Manager Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram QC Staff Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Sequence Diagram QC Manager Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Sequence Diagram QC Staff Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Class Diagram Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.7 Class Diagram Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.8 Gambar Flowchart Program

Gambar 4.9 Gambar Prototype Halaman Login

Gambar 4.10 Gambar Prototype Halaman Home QC Manager

Gambar 4.11 Gambar Prototype Menu Form Permasalahan QC Manager

Gambar 4.12 Gambar Prototype Menu Verifikasi Gejala

Gambar 4.13 Gambar Prototype Menu Verifikasi Gangguan

Gambar 4.14 Gambar Tampilan Program Halaman Login

Gambar 4.15 Gambar Tampilan Program Halaman Home QC Manager

Gambar 4.16 Gambar Tampilan Program Halaman Verifikasi

Gambar 4.17 Gambar Halaman Verifikasi Gejala

Gambar 4.18 Gambar Halaman Form Permasalahan

Gambar 4.19 Gambar Halaman Laporan

Gambar 4.20 Gambar Halaman Help

Gambar 4.21 Gambar Halaman Home QC Staff


DAFTAR SIMBOL


I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Sistem pakar (Expert System) merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sistem pakar pada umumnya merupakan sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Dengan kata lain, sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemprograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan para ahli. Sistem pakar dapat memberikan hasil yang lebih konsisten daripada pakar. Sistem pakar juga dapat melakukan pengambilan kesimpulan dalam waktu yang konsisten, bahkan dapat menghasilkan kesimpulan lebih cepat daripada seorang pakar.

Teknologi dan informasi memiliki kaitan yang sangat erat. Hal ini karena, dengan berkembangnya suatu teknologi, maka informasi juga akan semakin berkembang menjadi semakin mudah diperoleh. Di jaman era globalisasi saat ini, teknologi dan informasi perkembangannya sangat pesat. Teknologi berfungsi membantu manusia melakukan pekerjannya secara efektif dan efisien dan mempermudah hidup manusia, dengan kemajuan teknologi dan informasi kegiatan yang sebelumnya dikerjakan secara manual sudah dapat dikerjakan dengan komputer yang tentunya lebih bisa menghemat waktu dan biaya serta kegiatannya lebih efektif.

Dalam prakteknya user seringkali menemukan hasil printing yang kualitasnya rendah sehingga bisa menimbulkan kecacatan dalam percetakannya, adapun temuan dari material kardus yang tidak sesuai dengan standar yang dibutuhkan.

Oleh karena itu penelitian ini akan dibuat suatu aplikasi sistem pakar untuk menentukan kualitas material sekaligus memberikan solusi penanganannya, yang nantinya digunakan untuk mengurangi atau memperkecil resiko kerusakan pada hasil dari kualitas material tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam penulisan skripsi dengan judul "SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS MATERIAL PADA PT. DAINDO PRINTING OFFSET TANGERANG"

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam sistem ini, yaitu :

  1. Bagaimana cara menentukan kualitas pada material secara efektif?
  2. Bagaimana cara memilih kualitas material secara efektif?
  3. Bagaimana merancang dan membuat sistem pakar yang mampu menentukan kualitas material?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan SKRIPSI ini dibatasi dengan ruang lingkup penelitian terbatas hanya pada "SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS MATERIAL PADA PT.DAINDO PRINTING OFFSET TANGERANG”, yaitu: bahwa sistem ini menangani proses percetakan material dari segi kualitas material tersebut.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian diatas meliputi, diantara lain:

  1. Untuk mendeteksi kualitas pada material.
  2. Untuk memberikan solusi atau menangani material.
  3. Merancang sistem pakar yang mampu mendeteksi dan menentukan kualitas material. / Merancang sistem pakar untuk membantu user dalam menentukan kualitas material yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Membantu para user guna menentukan kualitas dari material tersebut.
  2. Membantu para user untuk mendapatkan kualitas material yang baik.
  3. Terciptanya sistem pakar yang mendeteksi dan menentukan kualitas material.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Pengamatan (Observation Research)

    Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung kelapangan pada PT. Daindo Offset Printing dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Melakukan kegiatan tanya jawab dengan pimpinan PT. Daindo Offset Printing yaitu Sigit Purnomo yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan perbaikan dan pelaksanaan pada sistem pakar untuk menentukan kualitas material pada PT. Daindo Offset Printing.

  3. Studi Pustaka

    Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet, serta literature review yang berhubungan dengan analisis sistem pakar. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada dilokasi sumber data.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strenghths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P-Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.

Metode Perancangan

Dalam SKRIPSI ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigmfor UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented” dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan laporan SKRIPSI ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum PT. Daindo Offset Printing yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternative pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru. Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses Unified Modelling Language dan software Visual Paradigm, rancangan database, layout atau tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya adalah:

Menurut Pratama (2013:7)[1] ,sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.

Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[2] Menurut Bonita J. Campbel (1979) dalam buku Understanding Information System: Foundations for control menegaskan bahwa sistem adalah “any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal” (Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan).

Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[3] Theo Lippeveveld, Rainer Saurborn, dan Claude Bodart (2000) dalam buku Design and Implementation of Health Information System mendefinisikan sistem sebagai “any collection of componnet that work togenther to achieve a common objective” (Sekumpulan komponen yang secara bersama-sama bekerja untuk mencapai suatu tujuan bersama).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, maka suatu sistem seperti sistem informasi akan lebih mudah dipahami dan dirancang jika didekati dengan pendekatan komponen. Oleh karena itu, dalam laporan ini akan menggunakan pendekatan komponen untuk menjelaskannya.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[4] ,model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

  2. Batasan sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrase antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22).[5]

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, dan sistem persediaan barang.

  2. Sistem alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open Sistem)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[6] ,tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27)[7] ,Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali Adanya Kebutuhan

    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

  2. Pembangunan Sistem

    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  3. Pemasangan Sistem

    Setalah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  4. Pengoprasian Sistem

    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  5. Sistem Menjadi Usang

    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

  1. Menurut (Sutarman, 2012:14)[8] ,Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

  2. Menurut (McLeod dalam Yakub,2012:8)[9] ,Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

  3. Menurut (Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)[10] )”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diorganisasikan, diolah, dibentuk untuk si penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

Kualitas Informasi

Dikutip dari e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akutansi, vol 1 (2014:54)[11] Kualitas informasi adalah “tingkat dimana informasi memiliki karakteristik isi, bentuk, dan waktu, yang memberikannya nilai buat para pemakai akhir tertentu” (O’Briens, 2005 : 703).

Suatu sistem dari penggunaan IT harus dapat menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan/organisasi. Oleh karena itu semua itu tergantung pada kualitas informasi yang dihasilkan Dalam pengujiannya, Seddon (1997) menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara ;'system Quality dan User Satisfaction. Dari uraian diatas dapat diajukan hipotesa yakni Kualitas Informasi Rail Ticketing System (RTS) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna.

Nilai Informasi

Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14)[12] , Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan Dalam Memperoleh

    Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (Accurancy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan pengguna (Relevance)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.

  5. Ketepatan Waktu

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (Clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Fleksibelitas/Keluwesannya

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat Dibuktikan

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.

  9. Tidak ada prasangka

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat diukur

    Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

Mutu Informasi

Menurut (Sutarman, 2012:14)[13] , kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
  3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.
  4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.
  5. Dokumen induk yang salah.
  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).
  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
  2. Pemeriksaan internal dan eksternal.
  3. Penambahan batas ketelitian data.
  4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi dikatakan bermutu apabila tidak ada kesalahan dalam pengolahan data misalnya hilang data, kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut (Tata Sutabri, 2012:2)[14] , Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi.

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:4)[15] , Sistem informasi merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output dari setiap informasi yang dibutuhkan dalam proses bisnis serta aplikasi yang digunakan melalui perangkat lunak, database dan bahkan proses manual yang terkait.

Menurut Stair and reynolds (2012:415)[16] , Sistem Informasi adalah suatu sekumpulan elemen atau komponen berupa orang, prosedur, database dan alat yang saling terkait untuk memproses, menyimpan serta menghasilkan informasi untuk mencapai suatu tujuan (goal).

Menurut Gelinas dan Dull (2012:12)[17] , Sistem Informasi adalah sistem yang di buat secara umum berdasarkan seperangkat komputer dan komponen manual yang dapat dikumpulkan, disimpan dan diolah untuk menyediakan output kepada user.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kombinasi modul yang terorganisir yang berasal dari komponen- komponen yang terkait dengan hardware, software, people dan network berdasarkan seperangkat komputer dan menghasilkan informasi untuk mencapai tujuan.

Komponen Sistem Informasi

(John Burch dan Gary Grudnitski 2012:14)[18] , mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Blok bangunan tersebut terdiri dari;

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok keluaran (Ouput Block)

    Produk dari sistem informasi keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (Technology Block)

    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Base Data Block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System). Data di dalam basis perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisisensi kapasitas penyimpanannya.

  6. Blok kendali (Controls Block)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, kebakaran, temperature, air (banjir), debu, kegagalan- kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisien, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi memiliki komponen dimana komponen tersebut disebut dengan istilah blok bangunan yang memiliki tujuan agar informasi yang dihasilkan dapat berkualitas.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut (McLeod dalam yakub, 2012:8)[19] ,Analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.

Menurut ( Jurnal CCIT Lili Tanti, 2012:6)[20] , “Analisa secara umum merupakan tahap pertama dari daur hidup perangakat lunak”.

Dari definisi diatas maka ditarik kesimpulan bahwa Analisis Sistem adalah suatu tahap pertama dari sebuah penelitian untuk dapat merancang sebuah sistem baru atau mengembangkan sistem yang sudah ada agar dapat diperbaharui.

Tahap-Tahap Analisis Sistem

Menurut (Tata Sutabri, 2012:60)[21] , Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :
    1. Mengidentifikasi penyebab masalah

    2. Mengidentifikasi titik keputusan

    3. Mengidentifikasi personil-personil kunci

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :
    1. Menentukan jenis dan objek penelitian

    2. Merencanakan jadwal penelitian

    3. Mengatur jadwal wawancara.

    4. Mengatur jadwal observasi.

    5. Membuat agenda wawancara.

    6. Mengumpulkan hasil penelitian.

  3. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :
    1. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.

    2. Meluruskan kesalahn-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

    3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

Sistem Pakar

Definisi Sistem Pakar

Menurut Minarni dan Hidayat (2013:27)[22] , “Sistem pakar adalah suatu program komputer berbasis pengetahuan yang berusaha seorang pakar ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pakar. Seperti hal nya seorang pakar, sistem pakar terfokus pada suatu dominan masalah yang spesifik”.

Menurut Sembiring (2013:7)[23] , “sistem pakar (expert system) adalah sistem berbasis komputer yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli”.

Sejarah Sistem Pakar

Dalam buku Kusrini (2012:12)[24] , sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian Artificial Intelligence ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (Expert System) yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang yang dipermasalahkan.

Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert System) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman,1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya.

Arsitektur Sistem Pakar

Menurut Minarni dan Hidayat (2013:27)[25] , Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Komponen-komponen sistem pakar dalam dua bagian tersebut ada pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar

Secara umum sistem pakar terdiri dari komponen penyusun sebagai berikut:

  1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan) Basis pengetahuan merupakan hasil akuisis dan representasi pengetahuan dari seorang pakar. Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah.
  2. Inference Engine (Mesin Inferensi) Mekanisme inferensi yang utama pada sistem pakar dapat dibedakan menjadi inferensi dengan mekanisme pelacak mundur (backward chaining) dan pelacak maju (forward chaining). Penalaran dengan Backward chaining dimulai dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Forward chaining merupakan kebalikan dari Backward chaining, yaitu penalaran di mulai sekumpulan data menuju suatu kesimpulan atau goal.
  3. User interface (antar mungka pengguna) User interface adalah penghubung antar program sistem pakar dengan pengguna.

Ciri-Ciri Sistem Pakar

Menurut Sembiring (2013:8)[26] , ciri-ciri sistem pakar, yaitu :

  1. Terbatas pada tujuan keahlian tertentu.
  2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.
  3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
  4. Berdasarkan pada kaidah atau peraturan tertentu.
  5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
  6. Pengetahuan dan mekanisme pengambilan keputusan jelas terpisah.
  7. Keluarannya bersifat anjuran.
  8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.

Keuntungan Pemakaian Sistem Pakar

Menurut Sembiring (2013:8)[27] , Berikut adalah keuntungan sistem pakar, yaitu :

  1. Membuat orang awam, bekerja selayaknya seorang pakar.
  2. Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan, peningkatan kualitas disebabkan oleh meningkatnya efisiensi kerja.
  3. Menyederhanakan pekerjaan.
  4. Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai sistem pakar akan seolah-olah berkonsultasi langsung dengan seorang pakar, meskipun mungkin pakar tersebut telah meninggal.
  5. Memperluas jangkauan, dari keahlian seorang pakar.
  6. Sistem pakar yang telah disahkan, akan sama saja artinya dengan seorang pakar yang tersedia dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang persis sama), dapat diperoleh dan dipakai dimana saja.

Mesin Inferensi

Menurut Sembiring (2013:8)[28] , “Mesin Inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit didalam basis pengetahuan”.

Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:191)[29] , “Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia”.

Menurut Sembiring (2013:8)[30] , “Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokkan kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada”.

Ada dua tipe teknik inferensi :

  1. Pelacakan kebelakang (Backward Chaining)
  2. Menurut Sembiring (2013:8)[31] , Pelacakan kebelakang (Backward Chaining) yang memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesa menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesa tersebut.

    Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:192)[32] , suatu bentuk problem yang dimulai dengan pernyataan dan suatu himpunan aturan yang mengarah pada pernyataan dan kemudian bekerja ke belakang, menyesuaikan aturan dengan informasi dari database tentang fakta-fakta sehingga pernyataan dapat dibuktikan benar atau salah.

    Gambar 2.2 Backward Chaining

  3. Pelacakan kedepan (Forward Chaining)
  4. Menurut Sembiring (2013:8)[33] , Pelacakan kedepan (Forward Chaining) yang merupakan kebalikan dari pelacakan kebelakang, yaitu memulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan.

    Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:191)[34] , forward chaining adalah mempergunakan himpunan kaidah kondisi aksi. Dalam metode ini kaidah interpreter mencocokan fakta atau statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam anticendent atau kaidah if. Bila fakta dalam pangkalan data telah sesuai dengan kaidah if maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.

    Gambar 2.3 Forward Chaining

    Menurut Sembiring (2013:9)[35] , Kedua metode inferensi tersebut, dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran yaitu :

    1. Depth-First Search, yaitu melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan.

    2. Breadth-First Search, yaitu penelusuran bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.

    Best-First Search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.

Teori Khusus

Material

Dikutip dari Wikipedia Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Material seringkali disebut bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah kertas dan sutra.

Material Teknik

Material teknik adalah jenis material yang banyak dipakai dalam proses rekayasa dan industri. Material teknik dikelompokkan menjadi 6 golongan, antara lain:

  1. Logam : baja, besi cor, titanium, logam paduan, dll
  2. Polimer : polietilan, polipropilen, polikarbonat, dll
  3. Karet : isopren, neopren, karet alam, dll
  4. Gelas : gelas soda, gelas silika, gelas borosilikat
  5. Keramik : alumina, karbida silikon, nitrida silikon dll
  6. Hibrida : komposit, sandwich, foam

Gambar 2.4 Material Teknik

Sifat-Sifat Material

  1. Sifat mekanikal, meliputi kekuatan tarik dan tekan, elastisitas, kekuatan kejut, dll
  2. Sifat termal, meliputi konduktivitas panas, temperatur kerja maksimum, koefisien ekspansi termal, difusivitas termal, dll
  3. Sifat listrik dan magnetik, meliputi konduktivitas listrik, dielektrika, magnetisasi, dll
  4. Sifat optik, meliputi refraktivitas, reflektivitas, absostif, dll
  5. Sifat kimia, meliputi korosifitas, oksidasi, ketahanan terhadap sinar ultraviolet, dll

Konsep Dasar Kualitas

Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna karena orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan, seperti kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan, kecocokan untuk pemakaian perbaikan berkelanjutan, bebas dari kerusakan atau cacat, pemenuhan kebutuhan pelanggan, melakukan segala sesuatu yang membahagiakan. Dalam perspektif TQM (Total Quality Management) kualitas dipandang secara luas, yaitu tidak hanya aspek hasil yang ditekankan, tetapi juga meliputi proses, lingkungan dan manusia.Hal ini jelas tampak dalam defenisi yang dirumuskan oleh Goeth dan Davis yang dikutip Tjiptono (2012:51)[36]  bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.Sebaliknya, definisi kualitas yang bervariasi dari yang kontroversional hingga kepada yang lebih strategi.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Dikutip dari Wikipedia Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Material seringkali disebut bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah kertas dan sutra.

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Dikutip dari CSRID Journal, vol.8 (2016:28) Maimunah, Ilamsyah, Muhamad Ilham[37]  UML(Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

UML merupakan bahasa visual dalam permodelan yang memungkinkan pengembang system membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format yang standar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain.

UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak baru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.

Langkah-Langkah Penggunaan UML

Menurut Nugroho dikutip darilaporan Skripsi Esa Wijayanti (2014:15)[38]  langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement,constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain nonfungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error,buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada,buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Model Unified Modelling Language (UML)

Menurut (Widodo, 2012:10)[39]  beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model- model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

  1. Diagram kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas- kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas- kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use case (Use case Diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi (Sequence Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram Status (Statechart Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (Activity Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (Component Diagram)

    Bersifat statis, diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (Deployment Diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run time).Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

Berdasarkan definisi diagram diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak harus dengan kesembilan diagram tersebut untuk menggambarkan suatu sistem, contohnya dengan entity diagram, flowchart dan sebagainya.

Konsep Dasar Database

Pengertian Database

(Stephens dan Plew, 2013:337)[40]  “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”. “Database (basis data) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada.”Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun Struktur Database adalah: File/Table.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

  1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
  3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
  4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
  5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Konsep Dasar Web

Pengertian Web

Menurut (Sidik, 2012:1)[41] , Web adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakaian dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.

Menurut (Kustianingsih,2012:113)[42] , Web adalah layanan yang didapat oleh pemakaian komputer yang terhubung ke internet.

Sifat-Sifat Web

Dalam perkembangannya, telnologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saat ini. Pengelompokan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi, sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan.

Menurut (Rahmat Hidayat,2012:3)[43] , Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya sebagai berikut:

  1. Web Dinamis

    Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi- isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, NET dan memanfaatkan database MySql.

  2. Web Statis

    Merupakan website yang content nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya web profile organisasi dan lain-lain.

Fungsi Web

Menurut (Rahmat Hidayat,2012:4)[44] , Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website

    Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

  2. Commercial Website

    Website yang dimiliki sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  3. Goverment Bisnis

    Website yang dimiliki instansi pemerintah, pendidikan, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada pengguna.

  4. Non-Profit Organization Website

    Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non- profit atau tidak bersifat bisnis.

Web Browser

Menurut (Jarot Setyaji,2012:296)[45] , “web browser atau sering juga disebut internet broswer yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya”. Internet Browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang di transfer dari world wide web (www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh sebuah pengguna internet. Berikut merupakan bagian dari web browser yaitu:

  1. Status Bar

    Kotak bagian dibawah jendela browser menampilkan berbagai jenis informasi sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pengguna. Sebagian besar menunjukan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.

  2. Address Bar

    Merupakan kotak bagian atas jendela browser, menampilkan seluruh alamat situs web atau URL.

  3. Title Bar

    Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.

  4. Toolbar Icon

    Toolbar atau icon jendela browser pada bagian kanan atas jendela browser dibawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “back”, “home”, “refresh” dan lain sebagainya.

  5. Display Window

    Merupakan ruang kerja browser, berupa frame menampilkan halaman website.

  6. Scroll Bar

    Merupakan pointer untuk menarik halaman web menuju bagian paling bawah.

Pengertian Website

Menurut (Siti Aisyah, dkk, 2012:112) “Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dibungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah web www.ilmukomputer.com mendefinisikan tentang aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah web adalah sebagai berikut:

  1. HTML
    1. Menurut (Sidik dan Husni, 2012:9)[46] , HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang, dokumen ini dikenal sebagai web page, dokumen html, merupakan dokumen yang disajikan dalam browser web surfer.
    2. (Menurut Sitorus, 2012:7)[47] , HTML adalah bahasa pemrogaman dasar yang dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web.
  2. PHP Hypertext Preprocessor
    1. Pengertian PHP

      (Anhar, 2013:3)[48]  Singkatan dari PHP : Hypertext Preprosessor yaitu bahasa pemrogaman web server slide yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server slide HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server slide dimana script tersebut dijalankan. PHP bekerja di dalam sebuah dokumen HTML (Hypertext Markup Language) untuk dapat menghasilkan isi dari sebuah halaman web sesuai permintaan.

    Dengan PHP, kita dapat merubah situs kita menjadi sebuah aplikasi berbasis web, tidak lagi hanya sekedar sekumpulan halaman statik, yang jarang diperbaharui. Mengapa PHP karena PHP bersifat tidak memiliki ketergantungan terhadap berbagai platform, jadi PHP dapat dijalankan dalam platform apapun, baik itu Unix, Windows ataupun Macintosh. Kelebihan lain dari PHP adalah kemudahan melakukan pengkodean, karena perintah-perintah PHP mirip dengan perintah-perintah C selain itu kemudahan dari PHP' adalah dapat dengan mudah dihubungkan dengan aplikasi database melakukan query seperti MySQL dan PostgreeSQL.

    PHP bersifat free (bebas dipakai). Kita tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini. Kita dapat men-download PHP melalui situs resminya yaitu www.PHP.net Untuk versi Windows, kita dapat memperoleh kode binernya, dan untuk versi Linux, kita mendapatkan kode sumbernya secara lengkap. Kelahiran PHP bemula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home Page”. Kumpulan tool inilah yang nantinya menjadi cikal-bakal PHP.

    Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI versi 2. Pada versi inilah pemprogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan Database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan. Pada awalnya, PHP didesain untuk diintegrasikan dengan webserver Apache. Namun belakangan ini, PHP juga dapat bekerja dengan webserver seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server) dan Xitami. Yang membedakan PHP dengan bahasa pemrograman lain adalah adanya tag penentu, yaitu diawali dengan “<?” atau “<?PHP” dan diakhiri dengan “?>”. Jadi kita bebas menempatkan skrip PHP dimanapun dalam dokumen HTML yang telah kita buat.

Definisi MySQL

Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34)[49]  SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan,mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

Dreamweaver CS5

Menurut Puspitasari dalam Esa Wijayanti (2014:33)[50] , “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.

Study Pustaka (Literature Review)

Definisi Literature Review

Menurut (Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja, 2010:86)[51] , “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka meyempurnakan/melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Salah satu penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini yaitu[52] :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Dimas Asmoro berjudul “SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS KEDELAI PADA CV. BERKAH JAYA TANGERANG” Dalam prakteknya petani kedelai tidak selalu berhasil melakukan panen dengan baik karena kedelai sering dihinggapi penyakit yang menyebabkan kedelai tidak tumbuh dengan baik atau tanaman kedelai menjadi mati sehingga petani mengalami kondisi gagal panen. Hal yang seperti ini disebabkan oleh terlambatnya para petani mendiagnosis kedelai. Setiap penyakit yang timbul pada kedelai menimbulkan gejala- gejala ringan. Tetapi petani sering mengabaikan hal tersebut sudah biasa terjadi pada masa tanam sampai suatu saat gejala yang timbul menjadi sangat parah dan meluas, sehingga hal ini sulit untuk dikendalikan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Mukhamad Arifin berjudul “SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI PADA BALAI PENYULUHAN PERTANIAN SEPATAN” Pengendalian penyakit pada tanaman padi memerlukan pengetahuan yang luas agar tidak memiliki dampak negatif pada ekosistem dan lingkungan. Pada umumnya setiap penyakit yang menyerang tanaman padi dapat diketahui dari berbagai gejala yang melatar belakanginya sehingga seharusnya dapat ditanggulangi sebelum mencapai pada tingkat yang lebih parah dan meluas. Akan tetapi, karena kurangnya pengetahuan petani sehingga mereka sering mengabaikan gejala-gejala ini dan pada akhirnya banyak pertanian padi yang panennya tidak maksimal atau bahkan gagal panen.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Adrian Rizaldi berjudul “SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI KARAKTER SISWA DALAM MENENTUKAN KONSENTRASI BELAJAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING PADA SMA YUPPENTEK 1 KOTA TANGERANG” Teknologi informasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna.media konsultasi Dalam bidang pendidikan kegiatan konsultasi biasa dilakukan dengan cara bertatap muka. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi Siswa SMA Yuppentek 1 Tagerang jika Siswa yang ingin berkonsultasi diharuskan bertemu misalnya karena banyaknya Jumlah Siswa Kelas X Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang Yang berjumlah 334 Siswa Pria Dan Wanita. Solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan membuat suatu media konsultasi yang dapat diakses oleh masyarakat dan siswa yang tidak tergantung dengan jarak dan waktu yaitu dengan suatu media konsultasi yang dapet di akses melalui Internet.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Cyintia Kumalasari berjudul “SISTEM PAKAR BIMBINGAN KONSELING SISWA” Hal yang utama dalam pengembangan pendidikan adalah kualitas pendidikan. Kualitas akan menentukan sebaik apa cara siswa dalam belajar dan manfaat pa yang akan mereka peroleh dari pendidikan. Untuk menentukan kualitas tersebut, bimbingan konseling menjadi faktor penentunya. Guru bimbingan konseling bertugas untuk mengawasi dan mengarahkan siswa. Setiap harinya guru menghadapi beragam karakter siswa yang berbeda-beda.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Dito Putro Utomo dan Surya Darma Nasution berjudul “SISTEM PAKAR MENDETEKSI KERUSAKAN TONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE CASE BASED-REASONING” Sistem pakar diciptakan bukan untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi untuk memasyaratkan pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut untuk orang banyak. Teknik printing (printer) sudah berkembang secara pesat pada saat ini, sudah banyak jenis dan tipe printer yang beredar dipasaran, printer sangat membantu manusia dalam pengerjaan laporan ataupun segala hal yang berhubungan dengan percetakan. Metode case based reasoning adalah salah satu metode untuk membangun sistem pakar dengan pengambilan keputusan dari kasus yang baru dengan berdasarkan solusi dari kasus-kasus sebelumnya.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Niketa Gandhi, Shubhangi S.Wankhede, Leisa Armstrong berjudul “APPLICATIONS OF EXPERT SYSTEM IN AGRICULTURE” Sekarang beberapa hari, teknologi muncul untuk aplikasi di bidang pertanian untuk membantu ilmuwan dalam penelitian dan juga membantu petani untuk praktik pertanian yang baik. Nasihat para ahli pertanian diterima dengan baik oleh petani karena telah membuat keputusan yang tepat di lapangan untuk perbaikan produksi pertanian. Bantuan keahlian tidak selalu tersedia pada saat darurat. Selain itu, petani menghadapi masalah multidisiplin dan kompleks di lapangan. Masalah tersebut dapat ditangani oleh sistem pakar yang memungkinkan petani mengambil keputusan tepat waktu dengan cara yang efisien.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Nelly Astuti Hasibuan, Kusnita Yusmiarti, Fince Tinus Waruwu, Robbi Rahim berjudul “EXPERT SYSTEM WITH GENETICS PROBABILITY” Ada dua hukum probabilitas yang digunakan untuk analisis genetika. Hukum pertama, Hukum hasil perkalian (aturan produk) digunakan untuk memprediksi probabilitas dua atau lebih kejadian independen yang terjadi bersamaan. Dua atau lebih kejadian disebut independen (independent) jika kejadian atau ketidakpercayaan seseorang tidak mempengaruhi kemungkinan terjadinya kejadian lainnya. Jika dua peristiwa terpisah terjadi dengan kemungkinan p dan q berturut- turut, maka probabilitas terjadinya keduanya secara simultan adalah (p) (q). Dengan kata lain, probabilitas gabungan adalah hasil perkalian probabilitas kejadian bersifat independen. Jika kata 'dan' digunakan atau diterapkan dalam menulis jawaban atas pertanyaan dalam bentuk kata, biasanya probabilitas perkalian yang dibutuhkan menjadi independen.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Thomas Gumbricht, Rosa Maria Roman Cuesta, Louis Verchot, Martin Herold, Florian Wittmann, Ethan Householder, Nadine Herold, Daniel Murdiyarso berjudul “AN EXPERT SYSTEM MODEL FOR MAPPING TROPICAL WETLANDS AND PEATLANDS REVEAL SOUTH AMERICA AS THE LARGEST CONTRIBUTOR” Studi ini mencakup daerah tropis dan subtropis (38 ° LU sampai 56 ° S; 161 ° BT sampai 117 ° W; pantropis), mencakup 146 negara namun tidak termasuk pulau- pulau kecil, Selandia Baru dan Taiwan (lihat daftar negara dalam Informasi Pendukung). Kategorisasi lahan basah kami dibangun berdasarkan definisi Ramsar (2013) tentang lahan basah (untuk tinjauan klasifikasi lahan basah, lihat Finlayson & van der Valk, 1995). Dari lima jenis lahan basah utama yang didefinisikan oleh Ramsar (2013), studi ini membahas lahan basah muara, lacustrine, riverine dan palustrine; lahan basah laut tidak termasuk Batasan ukuran yang digunakan oleh Ramsar (yaitu 8 ha untuk menentukan danau) diabaikan dalam penelitian ini. Sesuai dengan definisi Ramsar, namun berbeda dengan definisi tradisional rawa di Amerika Serikat, rawa tidak harus hutan. Sementara definisi Ramsar berorientasi pada habitat ekologis, penelitian ini terutama berorientasi pada kandungan organik tanah berdasarkan kondisi kelembaban tanah. Kami membedakan antara tujuh kategori lahan basah utama: perairan terbuka, mangrove, rawa, fen, sungai / lacustrine, dataran banjir (dan badan air intermiten lainnya) dan rawa (Tabel 1). Kami menggunakan istilah "rawa" untuk lahan basah dengan kondisi tanah jenuh yang mendominasi. Rawa merupakan kategori basah yang lebih kering. Kami mengenali banjir (endapan aluvial yang dibanjiri secara permanen) sebagai rawa pembentuk gambut. Empat dari tujuh kategori lahan sawah kami terakumulasi di situ menghasilkan gambut (mangrove, rawa, fen dan riverine / lacustrine). Badan air terbuka, badan air berselang dan dataran banjir tidak menumpuk bahan organik, sementara beberapa subkategori rawa dapat mengumpulkan bahan organik (meski tidak membentuk gambut).
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Evren Busruk, Sabriye Demirci, Mehmet Ali Korpinar berjudul “EXPERT SYSTEM IN MEDICINE AND ITS APPLICATION ON PULMONARY DISEASES” Meskipun sistem dalam kedokteran ini memiliki beberapa keterbatasan seperti mengkomunikasikan kesulitan dengan pasien, perbedaan dalam evaluasi data pasien dan penerimaannya oleh dokter dan pasien, namun memiliki keunggulan yang tak terbantahkan untuk meminimalkan biaya, memiliki pengetahuan permanen yang mudah diakses, meningkatkan keandalan dan akurasi diagnosis. , meminimalkan kesalahan manusia dan memecahkan masalah kompleks dalam pengobatan secara efisien. Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengembangkan sistem pakar medis untuk penyakit paru yang memberi para praktisi dan mahasiswa kedokteran keuntungan untuk mengembangkan kemampuan mereka, meminimalkan kesalahan dan biaya dalam mendiagnosis dan memperluas pengetahuan medis mereka.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Samy Salim Abu Nasers dan Mohammed Ibrahim Alhabbash berjudul “MALE INFERTILITY EXPERT SYSTEM DIAGNOSES AND TREATMENT” Beberapa dari sistem pakar ini hanya mengkhususkan diri pada infertilitas wanita dan beberapa lainnya tidak memasukkan semua penyebab infertilitas dan gejalanya. Selanjutnya, sistem pakar ini tidak mengandung pengetahuan tentang analisis air mani dimana kita mengetahui penyebab infertilitas dan diagnosis. Sistem pakar yang diusulkan saat ini mengkhususkan diri pada diagnosis semua penyebab dan gejala ketidaksuburan dan diagnosis penyakit ketidaksuburan berdasarkan analisis semen (seperti Azoospermia, O.T.A, Aspermia dan penyakit menular seksual).

Oleh karena itu, untuk menindak lanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk judul skripsi.

BAB III
PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Daindo Offset Printing

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 berdasarkan akta notaris nomer 46 tanggal 4 April 1990 dan diterima pada tanggal 5 Maret 1993 No.C2-1378.HT.01.01.TH.93. Lokasi perusahaan berada di Jl. Industri Raya Blok AC No.10 Desa Bunder Cikupa-Tangerang, sedangkan lokasi kantor Jl. KH. Hasyim Ashari No.35A (Roxy) Jakarta, 10150, Indonesia.

PT. Daindo Offset Printing adalah perusahaan jasa yang bergerak dibidang percetakan offset printing. Spesialisasi dalam mengerjakan inner box/box dalam, out box/box luar produk packaging, brosure, produk katalog, flyer, blister, kartu garansi dan tabloid. Sebagai perusahaan jasa PT. Daindo Offset Printing sepenuhnya menyadari akan selalu berusaha untuk menjadi perusahaan yang dikenal karena produknya yang berkualitas baik dan berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang mampu memuaskan pelanggan dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Struktur Organisasi PT. Daindo Offset Printing

Struktur organisasi merupakan suatu alat penting dalam sebuah perusahaan karena untuk menunnjukan pola antara hubungan-hubungan diantaranya yaitu berdasarkan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Struktur organisasi pada PT. Daindo Offset Printing disusun untuk menunjang lancarnya kegiatan yang sedang berjalan. Adapun 53 bagan struktur organisasi pada PT. Daindo Offset Printing adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur organisasi PT. Daindo Offset Printing

Tugas dan Tanggung Jawab

Fungsi dari masing-masing departemen dalam gambar diatas dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:

  1. Direktur Utama
    1. Keseluruhan bertanggung jawab penuh dalam pengendalian kualitas disetiap departemen.
    2. Memastikan bahwa segala proses administrasi pabrik berjalan dengan lancar.
    3. Menghubungkan proses tiap-tiap departemen yang ada didalam perusahaan untuk memenuhi objektifitas perusahaan.
    4. Mengatur jadwal meeting tiap-tiap departemen untuk membahas performance masing-masing bagian dan segala macam operasional yang berhubungan dengan departemen tersebut.
    5. Menjalankan tugas yang lain yang diberikan oleh Executive Director.
  2. Manager Personalia
    1. Merencanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen.
    2. Mengatur kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.
    3. Menampung dan mencari solusi keluhan karyawan.
    4. Bertanggung jawab terhadap disiplin kerja karyawan.
  3. Manager Produksi
    1. Menentukan standard produksi yang benar untuk keseluruhan bagian yang terkait dalam produksi.
    2. Sepenuhnya bertanggung jawab dalam bagian produksi, desing teknis dan fabrikasi.
    3. Membina tiap-tiap personil dalam produksi terhadap kualitas dari produk sehingga dipastikan spesifikasi produk sesuai dengan keinginan pelanggan.
    4. Bertanggung jawab untuk pengadaan pelatihan dan peningkatan kemampuan dan bertindak sebagai konsultan untuk bagian-bagian lain.
    5. Memastikan terjadi peningkatan yang pasti disemua bidang.
  4. Kepala Bagian Gudang
    1. Mengatur dan mengawasi kesediaan stok barang.
    2. Mengatur keamanan Gudang.
    3. Memastikan dan menyetujui barang-barang yang keluar berdasarkan delivery order yang masuk.
  5. PPIC (Production Planning and Inventory Control)
    1. Melakukan pengecekan stok barang.
    2. Membuat perencanaan produksi.
    3. Mengawasi jalannya produksi.
  6. Maintenance
    1. Menyiapkan spare part yang diperlukan.
    2. Memperbaiki segala mesin yang berkaitan dengan bidangnya, serta juga membantu dari bagian MTNC.
    3. Mengerjakan job order serta merevisi mesin-mesin.
  7. Produksi
    1. Melakukan produksi barang sesuai planning PPIC.
    2. Membuat laporan hasil produksi.
  8. Korektor
    1. Menyiapkan dies sesuai planning produksi.
    2. Melakukan koleksi dies yang bermasalah.
  9. QC (Quality Control)
    1. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam mendukung kualitas atau mutu produk.
    2. Bersama manajemen untuk menerapkan tujuan mutu perusahaan dan memimpin manajemen untuk mencapai misi perusahaan.
    3. Menerima dan meninjau ulang laporan kinerja mutu yang ditetapkan oleh perusahaan yang dilaksanakan sebagai tinjauan manajemen.
  10. Karyawan
    1. Merupakan orang-orang yang bertugas menjalankan jalannya produksi dalam satu perusahaan.
    2. Menjalankan semua perintah atau aturan yang berlaku diperusahaan.
    3. Bersama menjaga nama baik perusahaan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan pada penelitian ini menggunakan uml untuk menggambarkan proses yang berjalan saat ini.

Proses Sistem Yang Berjalan

Proses Diskusi

Proses diskusi yaitu : Material masuk dari supplier diterima oleh QC Operator lalu dilakukan pengujian, jika material lolos uji diterima oleh QC Manager kemudian diserahkan kebagian produksi, jika material tidak lolos uji QC Staff akan memutuskan apakah akan direpair atau diretur jika material diretur harus disetujui oleh QC Manager, jika material direpair dihandle oleh QC Staff setelah reparasi berhasil disetujui oleh QC Manager, jika reparasi gagal diretur ke supplier lalu disetujui oleh QC Manager.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram proses pemilihan material, terdapat:

  1. 1 (satu) sistem berjalan pemilihan material.
  2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan pengamatan, pengecekan, dan keputusan.
  3. 5 (lima) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya yaitu melakukan proses pengamatan, pengecekan, dan keputusan material.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram proses pemilihan material, terdapat:

  1. 1 (satu) initial node sebagai awal objek
  2. 5 (lima) activity yang dilakukan, yaitu material masuk, material tidak lolos uji, material reture, material lolos uji, approve.
  3. 1 (satu) final state, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 sequance diagram proses pemilihan material, terdapat :

  1. 3 (tiga) actor yang terlibat.
  2. 3 (Tiga) massage yang dilakukan, melakukan material masuk, material tidak lolos uji, dan material reture.

Konfigurasi Sistem

  1. Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel Pentium Processor P6100
    2. Monitor : 14.0” HD LED LCD
    3. RAM : 1 GB DDR3 Memory d. Hardisk : 320 GB HDD
    4. Printer : Inkjet
  2. Spesifikasi Software
    1. Windows 7
    2. HTML 4.01
    3. CSS 2.1 and partial CSS3 d. Internet Explorer (IE)
  3. Hak Akses (Brainware)
    1. Petugas yang berwenang.

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Proses menentukan kualitas material yang berjalan saat ini pada pada PT. Daindo Offset Printing masih terbilang belum cukup efektif melakukan proses penentuan kualitas material, hal ini dikarenakan kurangnya pakar atau sumber daya manusianya saat ini terbatas dalam menentukan material dengan kualitas terbaik. Sehingga proses produksi sering kali terhambat dan tidak sesuai dengan keinginan user maupun operator produksi.

Dari permasalah-permasalahan yang telah dijelaskan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penentuan kualitas kedelai pada PT. Daindo Offset Printing masih belum efektif.

Permasalahan Yang Dihadapi

Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS MATERIAL PADA PT. DAINDO PRINTING OFFSET TANGERANG” dengan mendatangkan pakar untuk memudahkan user dalam menentukan kualitas material yang baik dan juga lebih efektif.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

Elisitasi Tahap I

Functional

Analisa Kebutuhan

No

Saya ingin sistem dapat

1

Menampilkan menu login dengan menggunakkan password

2

Menampilkan peringatan jika password salah

3

Menampilkan logo perusahaan

4

Menampilkan alamat dan nomor telepon perusahaan

5

Menampilkan fasilitas logout

6

Menampilkan menu cetak laporan

7

Menampilkan menu home

8

Menampilkan nama perusahaan

9

Menampilkan tanggal, bulan, dan tahun

10

Menampilkan user yang sedang login

11

Mengetahui jumlah user yang sedang login

12

Menampilkan history data dibuat dan di update oleh siapa

13

Menampilkan history kapan data dibuat dan di update

14

Memiliki fasilitas input, cari, edit dan hapus pada setiap menu

15

Menampilkan menu master material

16

Menampilkan menu master knowledebase

17

Menampilkan menu master diagnosa

18

Menampilkan menu laporan

19

Menampilkan menu pengecekan kualitas material

20

Mendiagnosa kualitas material

21

Memberikan saran reparasi material

22

Melakukan rekapitulasi jenis standard material yang lolos

23

Melakukan rekapitulasi jenis material yang sering reject

24

Menampilkan menu sesuai dengan role user

25

Mengubah tampilan utama sistem

Non Functional

No

Saya ingin sistem dapat

1

Memiliki tampilan yang minimalis

2

Mudah digunakkan dan dipahami oleh user

3

Dapat diakses menggunakkan berbagai web browser

4

Sistem menggunakkan jaringan LAN (Local Area Network)

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Elisitasi Tahap II

No

Functional

M

D

I

Saya ingin sistem dapat

1

Menampilkan menu login dengan menggunakkan password

 

 

2

Menampilkan peringatan jika password salah

 


3

Menampilkan logo perusahaan

 


4

Menampilkan alamat dan nomor telepon perusahaan


 

5

Menampilkan fasilitas logout


 

6

Menampilkan menu cetak laporan

 


7

Menampilkan menu home

 

 

8

Menampilkan nama perusahaan


 

9

Menampilkan tanggal, bulan, dan tahun


 

10

Menampilkan user yang sedang login

 


11

Mengetahui jumlah user yang sedang login

 

 

12

Menampilkan history data dibuat dan di update oleh siapa

 


13

Menampilkan history kapan data dibuat dan di update

 


14

Memiliki fasilitas input, cari, edit dan hapus pada setiap menu


 

15

Menampilkan menu master material

 

 

16

Menampilkan menu master knowledebase

 

 

17

Menampilkan menu master diagnosa

 

 

18

Menampilkan menu laporan

 

 

19

Menampilkan menu pengecekan kualitas material

 


20

Mendiagnosa kualitas material

 

 

21

Memberikan saran reparasi material

 


22

Melakukan rekapitulasi jenis standard material yang lolos

 


23

Melakukan rekapitulasi jenis material yang sering reject


 

24

Menampilkan menu sesuai dengan role user

 

 

25

Mengubah tampilan utama sistem


 

No

Non Functional

M

D

I

Saya ingin sistem dapat

1

Memiliki tampilan yang minimalis

 

 

2

Mudah digunakkan dan dipahami oleh user


 

3

Dapat diakses menggunakkan berbagai web browser

 


4

Sistem menggunakkan jaringan LAN (Local Area Network)


 

Penyusun,


 


(Muchamad Riva Iswahyudi)

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan:
M : (Mandotary)
D : (Desirable)
I : (Inessential)

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Elisitasi Tahap III

No

Functional

T

O

E

Saya ingin sistem dapat

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan menu login dengan menggunakkan password


 


 


 

2

Menampilkan peringatan jika password salah


 

 

 

 

 

3

Menampilkan logo perusahaan

 

 

 

 

 

 

4

Menampilkan alamat dan nomor telepon perusahaan


 

 

 

 

 

5

Menampilkan fasilitas logout


 

 

 

 

 

6

Menampilkan menu cetak laporan

 

 

 

 

 

 

7

Menampilkan menu home


 

 

 


 

8

Menampilkan nama perusahaan


 


 


 

9

Menampilkan tanggal, bulan, dan tahun


 


 


 

10

Menampilkan user yang sedang login

 



 


 

11

Mengetahui jumlah user yang sedang login

 



 

 

 

12

Menampilkan history data dibuat dan di update oleh siapa

 

 

 

 

 

 

13

Menampilkan history kapan data dibuat dan di update

 

 

 

 


 

14

Memiliki fasilitas input, cari, edit dan hapus pada setiap menu

 


 

 

 

 

15

Menampilkan menu master material

 



 

 

 

16

Menampilkan menu master knowledebase

 

 


 

 

 

17

Menampilkan menu master diagnosa

 


 

 

 

 

18

Menampilkan menu laporan

 


 

 

 

 

19

Menampilkan menu pengecekan kualitas material

 

 

 

 

 

 

20

Mendiagnosa kualitas material

 

 

 


 


21

Memberikan saran reparasi material

 

 

 


 


22

Melakukan rekapitulasi jenis standard material yang lolos

 

 

 

 

 

 

23

Melakukan rekapitulasi jenis material yang sering reject

 

 

 

 

 

 

24

Menampilkan menu sesuai dengan role user

 

 

 

 

 

 

25

Mengubah tampilan utama sistem

 

 

 

 


 

No

Non Functional

T

O

E

Saya ingin sistem dapat

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Memiliki tampilan yang minimalis

 



 


 

2

Mudah digunakan dan dipahami oleh user

 


 

 


 

3

Dapat diakses menggunakan berbagai web browser

 


 

 


 

4

Sistem menggunakan jaringan LAN (Local Area Network)

 


 

 


 

Penyusun,


 


(Muchamad Riva Iswahyudi)

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Keterangan:
T : Technical
O : Operational
E : Economic
L : Low
M : Middle
H : High

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. Berikut lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

Elisitasi Final

Functional

Analisa Kebutuhan

No

Saya ingin sistem dapat

1

Menampilkan menu login dengan menggunakkan password

2

Menampilkan peringatan jika password salah

3

Menampilkan logo perusahaan

4

Menampilkan alamat dan nomor telepon perusahaan

5

Menampilkan fasilitas logout

6

Menampilkan menu cetak laporan

7

Menampilkan menu home

8

Menampilkan nama perusahaan

9

Menampilkan tanggal, bulan, dan tahun

10

Menampilkan user yang sedang login

11

Menampilkan history data dibuat dan di update oleh siapa

12

Menampilkan history kapan data dibuat dan di update

13

Memiliki fasilitas input, cari, edit dan hapus pada setiap menu

14

Menampilkan menu material

15

Menampilkan menu master material

16

Menampilkan menu master diagnosa

17

Menampilkan menu laporan

18

Menampilkan menu pengecekan kualitas material

19

Mendiagnosa material

20

Memberikan saran perbaikan kualitas material

21

Melakukan rekapitulasi jenis standard material yang lolos

22

Melakukan rekapitulasi jenis material yang sering reject

23

Menampilkan menu sesuai dengan role user

Non Functional

No

Saya ingin sistem dapat

1

Memiliki tampilan yang minimalis

2

Mudah digunakkan dan dipahami oleh user

3

Dapat diakses menggunakkan berbagai web browser

4

Sistem menggunakkan jaringan LAN (Local Area Network)

Tabel 3.4 Elisitasi Final

BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di PT. Daindo Printing Offset maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Konsep Dasar Sistem

Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat semi komputerisasi sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif.

Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem pakar kualitas material yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan user dalam memproses kualitas material yang akan dihasilkan. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, dan Statechart Diagram serta menggunakan Macromedia Dreamweaver dan MySQL sebagai database.

Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah user dalam hal melakukan pengecekan kualitas material yang bermutu.

Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 2(Dua) actor yang melakukan kegiatan.
  2. 9(Sembilan) Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Login, Analisa Material, Proses Analisa, Permasalahan, Kroscek Hasil Analisa Material, Verifikasi, Permasalahan, Mengelola Laporan, Logout.

Activity Diagram yang diusulkan

  1. Activity Diagram Pada QC Manager.
  2. Gambar 4.2 Activity Diagram QC Manager

    Berdasarkan gambar Activity Diagram QC Manager diatas terdiri dari :

    1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu QC Manager
    3. 10 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan user id dan password maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu home, diantaranya menu utama admin, verifikasi, form permasalahan, laporan dan terakhir adalah logout.
    4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan QC Manager.
  3. Activity Diagram QC Staff.
  4. Gambar 4.3 Activity Diagram QC Staff

    Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu QC Staff.
    3. 9 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan user id dan password maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada menu utama user, proses diagnosis, form permasalahan, dan terakhir adalah logout.
    4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan QC Staff.

Squence Diagram yang diusulkan

  1. Squence Diagram QC Manager.
  2. Gambar 4.4 Sequence Diagram Pada QC Manager

    Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram QC Manager diatas terdiri dari :

    1. 8 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home admin, Verifikasi, Form Permasalahan, Laporan, dan Logout..
    2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu QC Manager.
    3. 17 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
  3. Squence Diagram Pada QC Staff.
  4. Gambar 4.5 Sequence Diagram Pada QC Staff

    Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram Pada QC Staff diatas terdiri dari :

    1. 6 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home User, Form Permasalahan, dan Logout.
    2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu QC Staff.
    3. 13 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Squence Diagram yang diusulkan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:

  1. UNNORMALIZED
  2. Tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

    Tabel 4.1 Tabel Unnormal

  3. FIRST NORMAL FORM (1NF)
  4. First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan. Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal pertama apabila setiap atribut yang dimilikinya memiliki satu dan hanya satu nilai. Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu, atribut tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri.

    Tabel 4.2 First Normal Form (1NF)

  5. SECOND NORMAL FORM (2NF)
  6. Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan. Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal kedua apabila ia memenuhi bentuk normal pertama dan setiap atribut non- identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada semua identifier entitas tersebut. Pada normalisasi tingkat kedua ini terdiri dari 5 tabel, yaitu gangguan, dtl_gangguan, gejala, masalah, dan user.

    Gambar 4.6 Second Normal Form (2NF)

  7. THIRD NORMAL FORM (3NF)
  8. Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal.

    Gambar 4.7 Third Normal Form (3NF)

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1.     Nama File    : Gangguan
  Media  : Harddisk
  Isi  : (kd_gangguan + nm_gangguan + solusi)
  Primary Key   : kd_gangguan
  Panjang Record  : 178

Tabel 4.3 Struktur Tabel Gangguan

2.     Nama File    : Gejala
  Media  : Harddisk
  Isi  : (kd_gejala + nm_gejala)
  Primary Key   : id_reject
  Panjang Record  : 78

Tabel 4.4 Struktur Tabel Gejala

3.     Nama File    : detail_gangguan
  Media  : Harddisk
  Isi  : (id_dtl_gangguan) + kd_gangguan + kd_gejala)
  Primary Key   : id_dtl_gangguan
  Panjang Record  : 16

Tabel 4.5 Struktur Tabel detail_gangguan

4.     Nama File    : masalah
  Media  : Harddisk
  Isi  : (id_masalah + name + masalah + entry_date)
  Primary Key   : id_masalah
  Panjang Record  : 135

Tabel 4.6 Struktur Tabel Masalah

5.     Nama File    : user
  Media  : Harddisk
  Isi  : (id_user + username + password + level)
  Primary Key   : id_user
  Panjang Record  : 60

Tabel 4.7 Struktur Tabel User

Flowchart Program Yang Diusulkan

Gambar 4.8 Flowchart Program

Rancangan Prototype

Prototype Halaman Login

Gambar 4.9 Prototype Halaman Login

Prototype Halaman Home QC Manger

Gambar 4.10 Prototype Menu Home QC Manager

Prototype Menu Form Permasalahan

Gambar 4.11 Prototype Menu Form Permasalahan QC Manager

Prototype Menu Verifikasi Gejala

Gambar 4.12 Prototype Menu Verifikasi Gejala

Prototype Menu Verifikasi Gangguan

Gambar 4.13 Prototype Menu Verifikasi Gangguan

Rancangan Tampilan Program

Setelah dilakukan desain prototype, rancangan program yang diusulkan akan ditampilkan seperti di bawah ini :

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.14 Halaman Login

Tampilan Halaman Home QC Manager

Gambar 4.15 Halaman Home QC Manager

Tampilan Halaman Verifikasi Gangguan

Gambar 4.16 Halaman Verifikasi

Tampilan Halaman Verifikasi Gejala

Gambar 4.17 Halaman Verifikasi Gejala

Tampilan Halaman Form Permasalahan

Gambar 4.18 Halaman Form Permasalahan

Tampilan Halaman Laporan

Gambar 4.19 Halaman Laporan

Tampilan Halaman Help

Gambar 4.20 Halaman Help

Tampilan Halaman Home QC Staff

Gambar 4.21 Halaman Home QC Staff

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Pentium Dual Core
  2. Monitor  : LCD 19 Inc
  3. Mouse   : Logitech USB
  4. Keyboard : Logitech USB
  5. RAM   : 2 GB
  6. Harddisk  : 320 GB
  7. Printer   : Epson L300 Inkjet

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 7
  2. Google Chrome
  3. XAMPP
  4. PHP
  5. MySQL
  6. Notepad++
  7. Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh enam bagian, yaitu :

  1. QC Staff
  2. QC Manager

Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Tabel 4.8 Pengujian Black Box

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan sehingga membantu user mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap atau tidak tepat sesuai dengan tipe datanya, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Schedule Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.9 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

Tabel 4.10 Rancangan biaya sistem yang diusulkan

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Menurut Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Dengan cara membuat sistem pakar tentang kualitas material diharapkan tidak akan terjadi lagi suatu hambatan yang akan mengganggu aktivitas proses dalam bekerja.

  2. Dalam memilih material yang berkualitas dapat dilakukan dengan keakuratan menggunakan sistem pakar, karena sistem pakar material ini telah di inputkan data-data yang menunjang sebagai bahan pertimbangan kualitas material yang baik sehingga menjadi lebih efektif tanpa harus memanggil ahli pakar tentang kualitas material.

  3. Dengan cara membuat suatu sistem yang bisa menunjang hasil dari pada kualitas material tersebut berdasarkan inovasi yang dibutuhkan saat ini. Salah satunya yaitu membuat sistem pakar untuk menentukan kualitas material.

Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah:

  1. Mengembangkan sistem yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.

  2. Memberikan suatu informasi inovasi yang berguna untuk memproses material yang dihasilkan.

  3. Memberikan kenyamanan kepada User (pengguna) selama pemakaian aplikasi dan memberikan fasilitas tambahan pada sistem agar menjadi aplikasi sistem yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Pratama (2013:7). Definisi Sistem.
  2. Bambang Hartono (2013:10). Menurut Bonita J. Campbel (1979) dalam buku Understanding Information System: Foundations for control.
  3. Bambang Hartono (2013:10). Theo Lippeveveld, Rainer Saurborn, dan Claude Bodart (2000) dalam buku Design and Implementation of Health Information System
  4. Sutabri (2012:20). Karakteristik Sistem
  5. Tata Sutabri, (2012:22). Klasifikasi Sistem
  6. Menurut Taufiq (2013:5). Tujuan Sistem
  7. Sutabri (2012:27). Daur Hidup Sistem
  8. Sutarman, (2012:14). Definisi Informasi
  9. McLeod dalam Yakub, (2012:8). Definisi Informasi
  10. Maimunah, (dalam jurnal CCIT 2012:284). Definisi Informasi
  11. O’Briens, (2005 : 703). e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akutansi, vol 1 (2014:54) Kualitas informasi
  12. Gordon B. Davis dalam Sutarman, (2012:14). Nilai Informasi
  13. Sutarman, (2012:14). Mutu Informasi
  14. Tata Sutabri, (2012:2). Konsep Dasar Sistem Informasi
  15. Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:4). Definisi Sistem Informasi
  16. Stair and reynolds (2012:415). Definisi Sistem Informasi
  17. Gelinas dan Dull (2012:12). Definisi Sistem Informasi
  18. John Burch dan Gary Grudnitski (2012:14). Komponen Sistem Informasi
  19. McLeod dalam yakub, (2012:8). Definisi Analisis Sistem
  20. Jurnal CCIT Lili Tanti, (2012:6). Definisi Analisis Sistem
  21. Tata Sutabri, (2012:60). Tahap-Tahap Analisis Sistem
  22. Minarni dan Hidayat (2013:27). Definisi Sistem Pakar
  23. Sembiring (2013:7). Definisi Sistem Pakar
  24. Kusrini (2012:12). Sejarah Sistem Pakar
  25. Minarni dan Hidayat (2013:27). Arsitektur Sistem Pakar
  26. Sembiring (2013:8). Ciri-ciri Sistem Pakar
  27. Sembiring (2013:8). Keuntungan Pemakaian Sistem Pakar
  28. Sembiring (2013:8). Mesin Inferensi
  29. Kurniawan dan Rahmat (2012:191). Mesin Inferensi
  30. Sembiring (2013:8). Mesin Inferensi
  31. Sembiring (2013:8). Backward Chaining
  32. Kurniawan dan Rahmat (2012:192) Backward Chaining
  33. Sembiring (2013:8). Forward Chaining
  34. Kurniawan dan Rahmat (2012:191). Forward Chaining
  35. Sembiring (2013:9). Metode Inferensi
  36. Goeth dan Davis yang dikutip Tjiptono (2012:51). Konsep Dasar Kualitas
  37. CSRID Journal, vol.8 (2016:28) Maimunah, Ilamsyah, Muhamad Ilham UML(Unified Modeling Language)
  38. Nugroho dikutip dari laporan Skripsi Esa Wijayanti (2014:15). Langkah- langkah UML
  39. Widodo, (2012:10). Model UML
  40. Stephens dan Plew, (2013:337). Pengertian Database
  41. Sidik, (2012:1). Pengertian Web
  42. Kustianingsih,(2012:113). Pengertian Web
  43. Rahmat Hidayat,2012:3). Jenis- Jenis Web
  44. Rahmat Hidayati 2012:4). Fungsi Web
  45. Jarot Setyaji,(2012:296). Fungsi Web Browser
  46. Sidik dan Husni, (2012:9). Definisi HTML
  47. Menurut Sitorus, (2012:7) . Definis HTML
  48. Anhar, (2013:3). Pengertian PHP
  49. Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34). Penegertian MySQL
  50. Puspitasari dalam Esa Wijayanti (2014:33). Pengertian Dreamweaver CS5
  51. Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja, (2010:86) Pengertian Literature
  52. Review Diambil dari http//widuri.raharja.info

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : [1]

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Form Penggantian Judul
A.3. Kartu Bimbingan Skripsi
A.4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career & Sidang Komprehensif
A.7. Validasi Sidang
A.8. Formulir Seminar Proposal
A.9. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
A.10. Sertifikat TOEFL
A.11. Sertifikat Prospek
A.12. Sertifikat IT Internasional
A.13. Sertifikat IT Nasional
A.14. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B : [2]

B.1. Surat Keterangan Observasi
B.2. Katalog Produk
B.3. Slide Presentasi