SI1322475827

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN TERPADU SATU

PINTU UNTUK MENINGKATKAN PELAYAN PUBLIK

PADA DPMPTSP KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1322475827
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFRWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN TERPADU SATU

PINTU UNTUK MENINGKATKAN PELAYAN PUBLIK

PADA DPMPTSP KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1322475827
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Sofrware Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.TI.,M.M)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN TERPADU SATU

PINTU UNTUK MENINGKATKAN PELAYAN PUBLIK

PADA DPMPTSP KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322475827
Nama

 


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Sofrware Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ary Budi Warsito, M.Kom )
   
(Sandro Alfeno, M.Kom)
NID : 10013
   
NID : 08203


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN TERPADU SATU

PINTU UNTUK MENINGKATKAN PELAYAN PUBLIK

PADA DPMPTSP KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322475827
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Sofrware Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM PETERPADU SATU

PINTU UNTUK MENINGKATKAN PELAYAN PUBLIK

PADA DPMPTSP KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1322475827
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Sofrware Engineering


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 24 Juli 2017

 
 
 
 
NIM : 1322475827

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang dibentuk berdasarkan peraturan daerah (perda) no. 13 tahun 2014 tentang organisasi perangkat daerah serta peraturan walikota tangerang no. 83 tahun 2014 tentang tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang. Namun sistem pelayanan pada DPMPTSP kota tangerang yang berjalan saat ini masih ada kekurangan dalam melayani pemohonnya, dikarenakan kurang efektifnya dalam pelayanan tersebut dan cenderung menyulitkan pemohon untuk membuat surat izin dan mengetahui sebuah status informasi perizinannya. Maka dari itu, peneliti membuat penelitian mengenai Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Pada DPMPTSP Kota Tangerang. Dirancang dengan UML (Unified Modelling Language) dan menggunakan metode analisa perancangan program dengan menggunakan flowchart. Sistem tersebut dibuat menggunakan codeigniter dengan database MySql. Peneliti berharap sistem tersebut dapat membantu pemohon agar lebih mudah untuk membuat izin dan mendapatkan sebuah informasi untuk mengetahui kepastian surat izinnya agar bisa diterima pemohon dengan tepat waktu, supaya mutu pelayanan publik pada DPMPTSP kota tangerang semakin meningkat.

Kata Kunci: Kata Kunci: Pengembangan, Pelayanan, Pemohon, Satu Pintu


ABSTRACT

Capital investment and service agency Integrated Single door (Agency One Stop Services) city of Tangerang was formed based on local regulations No. 13 year 2014 about the Organization as well as the regulatory regions of the device the Mayor of tangerang No. 83 year 2014 about tasks, functions and governance of working capital investment and Service Agency Integrated Single Door Tangerang. However, the system service on Agency One Stop Services city of tangerang who runs currently there are still deficiencies in the service of applicant, due to less effectively in the Ministry and are likely to complicate the applicant to make the license and to know a status information of its permissions. Thus, the researcher made research on the development of an integrated Service system for one door to improve public services in the Agency One Stop Services city of Tangerang. Designed with UML (Unified Modelling Language) and using the method of analysis of the design of the program using a flowchart. These systems are made using codeigniter with MySql database. Researchers hope the system can help applicants to make it easier to make the permit and get a letter of reassurance to know information permissions in order to be acceptable to the applicant with the applicant on time, so that the quality of public services in the Agency One Stop Servicescity of tangerang.

Keywords : Keywords: Development, Service, The Applicant, One Door


KATA PENGANTAR

 

Syukur Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik yang berjudul “Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Pada DPMPTSP Kota Tangerang”.

Tujuan dari penelitian laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penerapan ilmu. Pengetahuan selama kuliah dan digunakan guna melengkapi sebagian syarat akademik untuk mengikuti Skripsi Jurusan Teknik Informatika, sebagaimana yang telah ditentukan oleh Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Raharja.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan yang berjudul “Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Pada DPMPTSP Kota Tangerang”, ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan, penelitian dan penyusunan Laporan ini, Peneliti sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom.,, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.

  4. Ibu Dedeh Supriyanti, M.Kom, Selaku Sekretaris Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.

  5. Bapak Ary Budi Warsito, M.Kom selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada peneliti sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

  6. Bapak Sandro Alfeno, M. Kom selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.

  7. Ibu Nur Khasanah, S.Sos, selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian DPMPTSP Kota Tangerang.

  8. 8. Bapak Ahmad Bukhari, S.ST, sebagai Stakeholder yang telah membantu memberikan data dan membimbing peneliti untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.

  9. Petugas dan Staff perizinan berserta jajarannya pada DPMPTSP Kota Tangerang yang telah membantu peneliti.

  10. Yang tercinta Bapak, Ibu dan kakak penulis, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.

  11. Ayah, Ibu dan Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil dan doa untuk keberhasilan Peneliti.

  12. Teman-teman yang telah banyak memberikan dukungan serta masukannya yang berguna dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu dalam penyusunan laporan ini

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan laporan sangat peneliti harapkan.

Akhir kata peneliti berharap penelitian laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang, 24 Juli 2017
Khalid Al Fikri
NIM. 1322475827

 


 

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan pada teknik pengumpulan Data

Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian

Tabel 3.1 Misi 1 Mewujudkan Sistem Pelayanan Perijinan yang Efektif, Efisien, dan Transparan

Tabel 3.2 Misi 2 Memberikan Kemudahan dalam Pelayanan Perijinan

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Elisitasi Tahap IIPerbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel User Grup

Tabel 4.3 Tabel Groups

Tabel 4.4 Tabel Forst Normal Form

Tabel 4.5 Tabel Wilayah

Tabel 4.6 Tabel IMB & IPPT

Tabel 4.7 Tabel Modul Izin

Tabel 4.8 Tabel Berkas

Tabel 4.9 Tabel History Status

Tabel 4.10 Tabel Status

Tabel 4.11 Tabel Pengujian Black box pada login pemohon/admin

Tabel 4.12 Tabel Pengujian Black box pada Pengisian Formulir

Tabel 4.13 Tabel Pengujian Black box Upload Berkas

Tabel 4.14 Tabel Schedule

Tabel 4.15 Penerapan

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Gambar 2.2 Model Interface

Gambar 2.3 Sistem Tertutup

Gambar 2.4 Sistem Terbuka

Gambar 2.5 Contoh Use Case Diagram

Gambar 2.6 Contoh Activity Diagram

Gambar 2.7 Contoh Sequence Diagram

Gambar 2.8 Skema Prototyping

Gambar 3.1 Struktur Organisasi DPMPTSP Kota Tangerang 2017

Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem perizinan yang berjalan

Gambar 3.3 Sequence Diagram Pengambilan Form

Gambar 3.4 Sequence Diagram Pengambilan Nomor Antrian

Gambar 3.5 Sequence Diagram Counter Informasi

Gambar 3.6 Sequence Diagram Counter Penerimaan Berkas

Gambar 3.7 Activity Diagram Pengambilan Form

Gambar 3.8 Activity Diagram Pengambilan Nomor Antrian

Gambar 3.9 Activity Diagram Counter Informasi

Gambar 3.10 Activity Diagram Counter Penerimaan Berkas

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Pada Pengguna

Gambar 4.3 Activity Diagram Untuk Pemohon Terverifikasi

Gambar 4.4 Activity Diagram Untuk Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram Untuk Stakeholder

Gambar 4.6 Sequence Diagram Pengguna

Gambar 4.7 Sequence Diagram Pemohon Terverifikasi

Gambar 4.8 Sequence Diagram Admin

Gambar 4.9 Sequence Diagram Stakeholder

Gambar 4.10 Rancangan Basis Data

Gambar 4.11 Flowchart Halaman Utama Sistem Perizinan

Gambar 4.12 Flowchart Program Untuk Menu Layanan Perizinan

Gambar 4.13 Flowchart Program Menu Daftar

Gambar 4.14 Flowchart Program Menu Login Pemohon

Gambar 4.15 Flowchart Program Menu Layanan Online

Gambar 4.16 Flowchart Program Menu Login Admin

Gambar 4.17 Flowchart Program Menu Admin Area

Gambar 4.18 Flowchart Program Menu Data Informasi Pemohon

Gambar 4.19 Flowchart Program Monitoring Berkas

Gambar 4.20 HIPO Portal Perizinan

Gambar 4.21 HIPO Layanan Online

Gambar 4.22 Prototype Portal Perizinan

Gambar 4.23 Prototype Layanan Online

Gambar 4.24 Prototype Tampilan Daftar

Gambar 4.25 Prototype Login

Gambar 4.26 Prototype Formulir Pendaftaran

Gambar 4.27 Prototype Upload

Gambar 4.28 Prototype Monitoring Berkas

Gambar 4.29 Tampilan Portal Perizinan

Gambar 4.30 Tampilan Layanan Online

Gambar 4.31 Tampilan Tampilan Halaman Daftar

Gambar 4.32 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.33 Tampilan Halaman Permohonan

Gambar 4.34 Tampilan Halaman Pengisian Formulir

Gambar 4.35 Tampilan Halaman Upload File/Berkas

Gambar 4.36 Tampilan Halaman Monitoring Berkas

Gambar 4.37 Tampilan Halaman Read Pemohon


DAFTAR SIMBOL


I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

II. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

III. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang dibentuk berdasarkan peraturan daerah (perda) no. 13 tahun 2014 tentang organisasi perangkat daerah serta peraturan walikota tangerang no. 83 tahun 2014 tentang tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang adalah unsur pelaksana administasi publik di bidang perizinan yang dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tanpa mengedepankan pendekatan birokratisasi. Dengan pendekatan tersebut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang mempunyai peran penting dalam mewujudkan Kota Tangerang sebagai kota tujuan investasi.

Untuk meningkatkan kinerja pelayanan perizinan maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu perlu mengedepankan pola pelaksanaan administrasi publik dan perizinan yang lebih mudah bagi Masyarakat. Bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang perubahan kearah perbaikan bukan saja untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensinya saja akan tetapi lebih jauh untuk meningkatkan eksistensinya di dalam lingkungan perubahan yang cepat dan persaingan global. Pembangunan Kota Tangerang selama 5 (lima) tahun kedepan diarahkan untuk mewujudkan Visi Kota Tangerang Tahun 2014-2018 yaitu ”Terwujudnya Kota Tangerang Yang Maju, Mandiri, Dinamis Dan Sejahtera Dengan Masyarakat Yang Berakhlakul Karimah”. Pernyataan visi tersebut merupakan suatu pilihan yang telah menjadi komitmen bersama, sehingga dalam pencapaiannya harus dilakukan secara bersama-sama antara berbagai pemangku kepentingan.

Namun sistem pelayanan pada DPMPTSP kota tangerang yang berjalan saat ini masih ada kekurangan dalam melayani masyarakat, dikarenakan kurang efektifnya dalam pelayanan tersebut dan cenderung menyulitkan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang mampu membantu masyarakat agar lebih mudah dalam mengakses informasi dan persyaratan guna memenuhi apa yang ingin mereka capai. Seringkali masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi persyaratan perizinan secara offline maupun online. oleh sebab itu perlu dibuatkan suatu pengembangan sistem agar dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah pada DPMPTSP kota tangerang untuk memuaskan pelayanan masyarakat.

Untuk meningkatkan kinerja pelayanan perizinan, khususnya di bidang pembangunan, dan pemerintahan, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang perlu mengedepankan pola pelaksanaan administrasi publik dan perizinan yang lebih mudah lagi bagi masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan sebuah “PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN TERPADU SATU PINTU UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK PADA DPMPTSP KOTA TANGERANG” dan menyempurnakan kembali tata laksana perizinan dalam menciptakan birokrasi yang lebih kuat, efektif dan bersih. Hal ini membutuhkan perencanaan kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi.

Rumusan Masalah

Dilihat dari uraian latar belakang tersebut diatas sehingga diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pelayanan yang berjalan pada pelayanan dan perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang?
  2. Apa saja kendala yang di hadapi pada sistem palayanan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang?
  3. Bagaimana Pengembangan sistem yang akan di usulkan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang?

Ruang Lingkup

Mengingat Begitu Luasnya Ruang Lingkup Pada Penelitian Ini maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Laporan Skripsi ini yaitu:

  1. Melihat banyaknya bidang di DPMPTSP Kota Tangerang, maka peneliti akan membatasi dan mengembangkan sistem yang berjalan pada DPMPTSP Kota Tangerang di bidang pembangunan dan pelayanannya
  2. Adanya permasalahan di bidang pelayanan, maka peneliti akan menjabarkan apa yang menjadi kendala masyarakat dalam mengajukan perizinan pada DPMPTSP Kota Tangerang.
  3. Peneliti juga akan membuatkan sebuah pengembangan sistem yang sebagaimana sedang berjalan saat ini pada DPMPTSP Kota Tangerang

Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian dalam sebuah penelitian ini adalah untuk menentukan arah dari peneliti yang dilakukan agar proses penelitian menjadi lebih mudah dan terfokus.

Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Akan menambah wawasan bagi peneliti, mendapatkan pengenalan di lingkungan kerja, dan mendapatkan pengalaman serta bisa menerapkan pengetahuan yang telah di pelajari di dalam perkuliahan pada kegiatan yang nyata.
  2. Selain menambah wawasan bagi peneliti, diharapkan dapat membantu lembaga yang bergerak dalam menyelesaikan masalah di bidang perizinan dalam menjaga eksistensi dan meningkatkan kualitas pelayanan.
  3. Membantu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dalam merancang pengembangan sistem yang dapat memberikan keuntungan baik untuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu maupun untuk masyarakat yang ingin mengajukan perizinan.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

  1. Mengetahui sistem pelayanan perizinan yang saat ini sedang berjalan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang.
  2. Meneliti sistem pelayanan perizinan dan mencari tahu masalah yang ada pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang.
  3. Merancang pengembangan sistem di perizinan dan manajemen arsip data yang baik pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang.

Metode Penelitian

Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan mengumpulkan dan menggambarkan keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengelola informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode :

Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan, dan mengolah data yang diperlukan yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi

    Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap sistem pelayanan Terpadu yang berjalan pada DPMPTSP Kota Tangerang. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka merancang pengembangan sistem tersebut.

  2. Metode Wawancara

    Yaitu melalui proses tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan. Proses tanya jawab ini dilakukan langsung kepada stakeholder di DPMPTSP yaitu di bagian counter pelayanan dan sub bidang masing-masing stakeholder.

  3. Metode Studi Pustaka

    yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, berita, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Metode Analisa Perancangan Program

Metode perancangan program menggunakan Flowchart, Flowchart yang digunakan yaitu Flowchart program karena merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan dan program untuk menggambarkan urutan dari Pendaftaran, Upload Berkas, hingga Monitoring berkas. Untuk membuat metode Flowchart ini menggunakan software yEd Graph Editor.

Metode Perancangan Sistem

Untuk metode perancangan sistem yang dikembangkan ini, penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) dengan mengunakan alat bantu (tools) berupa visual paradigm, yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”, dalam hal pembuatan pengembangan sistem ini, peneliti menggunakan Macromedia dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya.

Metode Pengembangan

Metode pengembangan adalah sebuah cara yang tersistem atau teratur yang bertujuan untuk melakukan analisa pengembangan suatu sistem agar sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan. Merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi sistem yang terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan, melakukan pengujian dalam pengaturan dimana ia akan digunakan akhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam metode ini penulis mencoba mengembangkan sistem yang telah ada dengan membuat usulan sistem yang akan dikembangkan dan dituangkan dalam bentuk draf elisitasi.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black-box Testing. Black-box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black-box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan laporan penelitian skripsi ini menjadi lebih mudah maka peneliti mengelompokan materi penulisan laporan penelitian skripsi ini menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampainnya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan antara lain latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan sistem pelayanan serta definisi yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literatur review.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum DPMPTSP kota tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi, sistem alur yang berjalan, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan UML, beserta draf elisitasi

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan tentang rancangan bangun pengembangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart system, rancangan program, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang. agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

Sebelum peneliti memaparkan isi laporan ini, terlebih dahulu peneliti harus mempunyai landasan teori yang kuat sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran mengenai isi keseluruhan laporan ini. Oleh karena itu, peneliti membuat landasan teori menurut para ahli yang melatar belakangi penyusunan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Yakub dalam (Nida Hanifah.2014),[1] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut Sutarman dalam (Suciati.2014:10),[2] “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Tata Sutabri dalam (Aditya Prihantara.2012)[3] Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.


2. Karakteristik Sistem

Menurut Mulyanto dalam (Suciati.2014:10),[2] suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

Sumber: Mulyanto dalam (Suciati.2014:11)

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

  1. Komponen Sistem
    Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan dari sebuah komponen sistem lainnya yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem, sedangkan yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batasan Sistem
    Menurut Mulyanto dalam (Suciati.2014:12),[2] batasan sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem lainya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem menentukan konfigurasi ruang lingkup, atau pun kemampuan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan Luar Sistem
    Menurut Mulyanto dalam (Suciati.2014:12),[2] )lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi opeasi sistem, baik yang menguntungkan atau pun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini harus dijaga hingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan pengaruh dari lingkungan yang merugikan harus ditahan dan di kendalikan agar tidak mengganggu sebuah kelangsungan sebuah sistem.
  4. Penghubung Sistem
    Menurut Mulyanto dalam (Suciati.2014:12),[2] )penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang di gunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

    Sumber: Mulyanto dalam (Suciati.2014:13)

    Gambar 2.2 Model Interface

  5. Masukan Sistem
    Masukan atau input merupakan energy yang di masukan dalam sistem, masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input), maintenance input adalah bahan yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi, signal input adalah masukan yang diproses mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program merupakan maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputernya dan data adalah signal inputan untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran sistem (Output)
    Keluaran atau output keluaran sitem atau (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan dari perubahan untuk menjadikan keluaran yang di inginkan.
  7. Pengolahan sistem (Proses)
    Pengolahan sistem (Proses) merupakan bagian yang melakukan perubahaan dari masukan untuk menjadi keluaran yang di inginkan.
  8. Sasaran sistem (goal)
    Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka suatu sistem operasi tersebut tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem, secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama yaitu:
    1. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
    2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.
    3. Mendukung kegiatan operasi perusahaan.


3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, dalam Suciati 2014:14)[2].

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem Tertutup (Closed System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

    Contoh: Sistem adat masyarakat baduy.

    Sumber:Mustakini dalam (suciati 2014:16)

    Gambar 2.3 Sistem Tertutup

  5. Sistem Terbuka (open system)

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

    Contoh : Sistem musyawarah

    Sumber: Mustakini dalam (suciati 2014:17)

    Gambar 2.4 Sistem Terbuka

    Menurut McLeod dalam bukunya Yakub dari (Nida Hanifah.2014),[1] Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Sistem Abstrak (Abstract Systwhitem) dan Sistem Fisik (Phisical System)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

    2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet,gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)

    Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalisticsystem) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya.Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub dalam (Nida Hanifah.2014)[1] Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.


2. Bentuk Data

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.


3. Sumber Data

Menurut Yakub dalam dalam (Toni.2014),[4] Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

Data Internal : Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

Data Personal : Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

Data Eksternal : Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan table.


4. Hirarki Data

Menurut Yakub dalam (Toni.2014),[4] Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

Elemen Data : Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

Record : Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau table.

File : File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, able, dan relasi.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Gordon B. Davis dalam (Nida Hanifah.2014)[1] informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyaiarti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

Menurut Sutarman dalam (Nida Hanifah.2014),[1] “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut McLeod dalam Yakub dari (Nida Hanifah.2014)[1] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub dalam (Ana Nur Cahyanti.2012),[5] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.


2. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri dari (Nida Hanifah.2014)[1] “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Waktu (Timelines)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.


3. Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Menurut Sutarman dalam (Nida Hanifah.2014),[1] Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Menurut Gordon B. Davis dalam jurnalnya nilai informasi [6] dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Terdapat 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh

    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (accuracy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  5. Ketepatan waktu

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Fleksibilitas/ keluwesannya

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat dibuktikan

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  9. Tidak ada prasangka

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat diukur

    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Definisi Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Sutabri dalam (Ela Saraswati.2013)[7] Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Sutarman dalam (Nida Hanifah.2014),[1] Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.


2. Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri dalam (Toni.2014)[4] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini, teknologi terdiri dari 3. bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. basis data diakses atai dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri dalam (Toni.2014),[4] tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Yakub dalam (Aris Martono.2013:18-33),[8] Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan Maka dapat disimpulkan bahwa Analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu sistem, untuk memahami sistem yang ada.


2. Langkah-langkah Analisis Sistem

Menurut Taufiq dalam (Suciati.2014:41),[9] untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2009) dalam jurnalnya[10] yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

Sumber: Suciati (2014:41)

Gambar 2.5 Langkah Analisis Sistem

  1. Definisi Lingkup
    Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
  2. Analisis Masalah
    Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
  3. Analisis Persyaratan
    Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah.Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis.Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.”Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.
  4. Desain Logic
    Tidak semua proyek mencakup pengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem.Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna.Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
  5. Analisa Kebutuhan
    Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

  6. 3. Tahap-tahap Analisis Sistem

    Menurut Murad dalam (Khanna Tiara.2015),[11] tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

    Menurut Sutabri dalam (Suciati.2014:44),[9] proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

    Menurut Sutabri dalam (Suciati.2014:44),[9] Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
    2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
    3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
    4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.

    Menurut Sutabri dalam (Suciati.2014:45),[9] Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

    1. Mengumumkan penelitian sistem Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

    2. DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 Hanifah, Nida. 2014. Analisa Sistem Informasi Campus Service Iduhelp Berbasis Ilearning Pada Perguruan Tinggi Raharja. Laporan KKP. Tangerang: STMIK Raharja.
      2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Rahmah, Suciati. 2014. Kalender Siswa Sebagai Media Informasi Siswa Pada Sma Nusa Putra Tangerang. Laporan Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
      3. Prihantara, Aditya dan Kusuma Riasti, Berliana. 2012. Design Dan Implementasi Sistem Informasi Apotek Pada Apotek Mitra Agung Pacitan. Volume 4 No 3 – 2012. ISSN : 2088-0154
      4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Saputra, Tony Tristian. 2014. Prototype Sistem Kalkulasi Konstruksi Standard Pintu Besi Pada PT. Alba Unggul Metal. Laporan KKP. Tangerang: STMIK Raharja.
      5. Cahyanti, Ana Nur dan Eka Purnama, Bambang. 2012. Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Pakis Baru Nawangan. Jurnal Speed. Volume 4 No. 4 ‐ 2012. ISSN : 2088-0154.
      6. Davis. Gordon B. 2006. Manajemen Information System. Punjab Technical University Jalandhar. Kaphurtala-144601
      7. Saraswati, Ela. 2013. Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Pertama (Smp) Negeri 3 Pringkuku. Surakarta. Skripsi. Universitas Surakarta
      8. Martono Aris, Sudarto Ferry, Rustiana Deden, Nina Rahayu. 2013. Rancang-Bangun Business Intelligence Pada Perpustakaan Sekolah Studi Kasus di SMP Negeri 1 Cisoka. ISSN: 2302-3805.
      9. 9,0 9,1 9,2 9,3 Rahmah, Suciati. 2014. Kalender Siswa Sebagai Media Informasi Siswa Pada Sma Nusa Putra Tangerang. Laporan Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
      10. Jeffery, Whitten L & Bentley Lonnie. 2009. System Analysis & Design. By McGraw-Hill Korea. Inc. ISBN 978.0.07.340294.9
      11. Tiara, Khanna. 2015. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja

      DAFTAR LAMPIRAN

      LAMPIRAN A : []

      A.1. Surat Pengantar Skripsi
      A.2. Form Penggantian Judul
      A.3. Kartu Bimbingan Skripsi
      A.4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
      A.5. Form Validasi Skripsi
      A.6. Kwitansi Pembayaran Skripsi
      A.7. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
      A.8. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
      A.9. Daftar Nilai
      A.10. Validasi Sidang
      A.11. Formulir Pendaftaran Sidang
      A.12. Formulir Seminar Proposal
      A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
      A.14. Undangan Stakeholder
      A.15. Sertifikat TOEFL
      A.16. Sertifikat Prospek
      A.17. Sertifikat IT Internasional
      A.18. Sertifikat IT Nasional
      A.19. Curriculum Vitae (CV)
      A.20. Ijazah SMA

      LAMPIRAN B : []

      B.1. Surat Keterangan Observasi
      B.2. Surat Keterangan Hibah
      B.3. Surat Keterangan Implementasi Program
      B.4. Daftar Wawancara
      B.5. Final Draft Elisitasi
      B.6. Katalog Produk
      B.7. Slide Presentasi